Kompendium Kehidupan Kampung Kota Jakarta

Page 1


KOMPENDIUM KEHIDUPAN KAMPUNG KOTA JAKARTA

~VJB 5nFT\JNG ~T CENTER FOR URBAN STUDIES


KOMPENDIUM KEHIDUPAN KAMPUNG KOTA JAKARTA

BY

SA

Studi ini berada di bawah lisensi Creative Commons. Lisensi ini mengizinkan penggunaan karya kembali selama bersifat non komersial dan atribusi kepada pengarang diterapkan.

CETAKAN PERTAMA 2018 ISBN 978-602-53542-0-5 EDITOR: ELISA SUTANUDJAJA MARCO KUSUMAWIJAYA PENULIS: INTEN GUMILANG RANCANG GRAFIS : INTEN GUMILANG ROSALINAR AMILIA M.G PENERBIT: RUJAK CENTER FOR URBAN STUDIES Jl. Cikini Raya no.37 B Jakarta 10330 www.rujak.org info@rujak.org






6

KATA PENGANTAR Oleh Inten Gumilang

Memahami kampung kota menjadi penting untuk mengerti apa yang ada dibalik label kumuhnya. Tentang pengaruhnya terhadap lingkungan kota. Apa yang dimaksud dengan keorganikan, fleksibilitas, dan ketahanan kampung kota. Serta bagaimana relasi sosial dalam kampung kota bisa menjadi penting untuk harus selalu ada di dalam kota. Kami mencoba untuk mengurai kompleksitas kampung kota dengan mencari tipologi yang ada di dalamnya. Dalam dunia arsitektur, tipologi bisa menjadi indikasi sebuah karakter / identitas terbentuk di suatu tempat atau area. Dalam kampung kota, interaksi intens antara manusia dengan kegiatan kesehariannya mengarahkan pada penciptaan sebuah bentuk fisik dan non fisik yang tanpa disadari menjadi identitas kampung itu sendiri. Dengan kata lain, usaha mencari tipologi kampung kota adalah usaha untuk memahami karakter sesungguhnya dari kampung kota yang seringkali tidak disadari keberadaanya. Menurut Habraken (2000), Tipe dalam arsitektur ditentukan dari konsistensi kemunculan pola kesamaan baik bentuk, alur, maupun sistem. Mencari tipe-tipe cara hidup dalam kampung tidak lepas dari usaha untuk mencari strukturnya, lewat bagaimana sebuah hubungan antar elemen kampung terbentuk dan memiliki sifat berkelanjutan. Hubungan yang berkelanjutan tersebut bisa teridentifikasi lewat kondisi sosial, latar belakang budaya, alam, dan juga kebiasaan para penghuni kampung tersebut. (Simone, 2010) Dalam sebuah kajian kota, kesatuan kota cenderung bisa dibagi menjadi tiga bagian : elemen fisik, aktifitas tetap, dan sirkulasi (Rossi, 1982). Tiga hal tersebut menjadi objek utama observasi kami dalam mencari tipologi karakter cara hidup di kampung kota yang ada. Hal yang kami sadari selama melakukan observasi ini yakni bahwa tipologi karakter kampung kota yang kami temukan tidak akan menjadi mutlak, dikarenakan sifatnya yang akan selalu bertambah dan berubah bergantung pada perkembangan interaksi kampung kota itu sendiri terhadap kota Selain untuk mencari esensi dari kampung kota, kami juga mengajak anda untuk memahami bagaimana arsitektur terbentuk dan membentuk kampung kota itu sendiri. Dari elemen paling dasar yakni aktivitas dan manusia. Buku ini menyumbang identifikasi sejumlah cara orang menggunakan ruang di dalam kampung kota, dan bagaimana ruang-ruang itu dibentuk. Dengan demikian buku ini juga menawarkan suatu cara melihat arsitektur, sebagai bentuk ruang yang terkait erat dengan cara-cara orang menghidupinya, bukan bentuk ruang abstrak tak berkonteks dan asal geometris. Buku ini dimaksudkan sebagai kompendium terbuka, dimana tipologi yang ditemukan di dalamnya akan selalu bisa berubah dan bertambah. Ia mengundang untuk menambah tipe-tipe lain yang barangkali nampak di masa depan, di tempat lain, oleh siapa saja.

6


7

Kampung kota adalah area bermukim yang tumbuh secara organik, padat penduduk, dan berlokasi di perimeter maupun tengah kota. Kampung biasanya menjadi tempat tinggal para masyarakat berpenghasilan rendah ataupun kaum pendatang yang bekerja di Jakarta. Kampung berkembang lewat interaksi dan aktivitas intens yang dilakukan masyarakatnya. (Simone, 2014) Kampung sudah ada sejak era kolonial, menjadi tern pat tinggal warga pribumi di kota yang sudah dikuasai penjajah saat itu. Kampung berlokasi di dalam area perkebunan tengah kota. Pada tahun 1900an ban yak migran datang ke Jakarta lalu mulai menetap dan mendirikan kampung. Pemerintah pada saat itu memang memperbolehkan migran untuk menggarap tanah dan bercocok tanam tapi bukan untuk menetap dan membangun rumah disana. Namun dikarenakan kondisi perekonomian para migran yang terbantu dengan pekerjaan bercocok tanam mereka di kota juga disiplin dalam membayar pajaknya, mereka pun mulai membangun pemukiman dan mengajak sanak saudaranya dari kampung untuk ikut memperbaiki nasib nya dikota. Hal terse but ditambah dengan pernikahan campuran antar etnis juga mempercepat peningkatan penduduk di kota. (Irawaty, 2018) Dari dahulu hingga sekarang, kampung kota sering tidak dianggap menjadi bagian dari lansekap kota itu sendiri. Karena pelabelan kurnub dan karakteristik kekumuhan yang dimilikinya, seperti sarang penyakit, jorok dan kotor, serta sarang kriminalisme. Dalam project City Without Slums yang digagas oleh Bank Dunia dan UN Habitat, kampung kota disamakan dengan Favelas, Bidonvilles, dan Tugurios yang mengindikasikan kondisi kehidupan yang buruk. Stereotipe tersebut sering digunakan oleh pemerintah untuk membenarkan penggusuran kampung kota. Dari sudut pandang masyarakat terutama kelas menengah, sentimen negatif mengenai kampung kota seringkali muncul, dengan menyalahkan kaum miskin kota. Opini semacam ini didasari sebagai bentuk insiasi perbaikan lingkungan. Penggusuran kejam yang terjadi di kampung kota dianggap normal, bahkan bermanfaat dan dirasa perlu. Di Indonesia, nuisance talk yang beredar di masyarakat semacam ini didorong oleh pemerintah yang masih aktif menarasikan lewat beberapa media masa terkemuka bahwa kampung kota adalah kurnub dan berdiri di area yang 'ilegal'. (Irawaty, 2018) Meskipun begitu tanpa bisa dipungkiri, kampung kota memiliki perannya sendiri. Sebagai penyedia opsi tempat tinggal murah dan transisi yang manusiawi nan nyaman dari desa ke kota bagi para pendatang yang membantu roda perputaran ekonomi Jakarta. Kenyamanan bertempat tinggal di dalam kampung terbentuk dari sis tern berkehidupannya yang identik dengan fleksibilitas dan ketahanan.Ditambah lagi kampung kota bisa memediasi kegiatan bersama yang melampaui relasi sosial kapitalis (Irawaty, 2018). Dimana hal itu bisa menjadi sebuah oase pada kehidupan kota dengan ketimpangan ekonomi tinggi yang selalu identik dengan kompetisi di dalamnya. (Nielsen & Simone, 2017)

7


'

.,

,

8


9

Mari memulai dengan apa yang kami temukan saat kami berjalan di dalam gang-gang kampung. Warga kampung melihat kampung kota sebagai rumah tempat mereka tinggal, sebagai lapak berdagang barang dan jasa yang mendukung penghasilan sehari-hari, dan juga sarana bersosialisasi dengan warga lain yang membuat mereka merasa tergabung dalam komunitas kota yang lebih besar. (Simone, 2010). ltu semua tercermin di dalam gang kampung dimana banyak fungsi akan ruang terjadi disatu waktu. Menjadi taman bermain, menjadi area berdagang, dan koridor sosialisasi warga kampung. Aktivitas- aktivitas tersebut saling tumpang tindih dengan fungsi utama gang kampung sebagai ruang sirkulasi manusia dan barang. Kebhinekaan, keragaman, dan keserbamungkinan memang merupakan ciri dasar arsitektur di zaman ketika interaksi kebudayaan makin mudah dan makin intens; apa yang kuno dan yang datang kemudian, yang datang dari luar dan yang berasal dari dalam, bercampur dan melebur. (Anand, 2017). Membentuk ingatan-ingatan dan kesadaran--. kesadaran baru yang membuat kampung kota dan kehidupan di dalamnya tumbuh. Tentu tidak hanya aktivitas dan kebutuhan akan fungsi saja yang menciptakan sebuah gang kampung menjadi bagian dari ciri khas karakter kampung kota, tetapi juga bentuk fisik gang yang linear maupun radial akan membentuk interaksi dan aktivitas antar manusia di dalamnya menjadi berbeda. Observasi yang kami lakukan dalam gang kampung memperlihatkan bagaimana identitas karakter kampung kota dibentuk oleh interaksi dan aktivitas warga kampung itu sendiri di dalamnya.

9


10

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.


11

PELAN-PELAN BERJALAN Berjalan kaki di dalam kampung kota biasanya lebih pelan dibandingkan berjalan pada trotoar di tepi jalan besar. Bisa jadi karena jalannya kecil dan multi fungsi, sehingga orang yang berjalan kakipun perlu berbagi ruang dengan ragam kegiatan yang belum tentu ada di trotoar pada umumnya.Pedagang kaki lima, mural, sandal jepit yang bertebaran di depan pintu masuk, hingga motor parkir (maupun yang sedang melaju), membuat kita mau tak mau berjalan lebih pelan sambil menikmati segala pernak pernik yang ditawarkan kampung.

1

11


12

ODONG-ODONG

2

Tidak ada yang tahu pasti asal muasal odongodong. Tetapi yang jelas odong-odong ini menjadi pilihan hiburan murah meriah bagi anak-anak dan ibu-ibu di kampung kota. Kadang disertai musik, kadang hanya berupa atraksi [!] "!{:=~ [!] mainan mirip kuda-kudaan sambil berkeliling ~-~~ kampung. Odong-odong di Muara Angke malah r-1• 1 • 1i menjadi solusi transportasi umum yang murah 1.:.1 dan terjangkau bagi warganya untuk mencapai pasar dan pelabuhan Kali Adem. Ingin ketahui ragam narasi soal odong-odong termasuk asal muasalnya, yuk kunjungi

KICAUAN BURUNG Saat berjalanpun, tak jarang kita mendengar kicauan burung di atas kepala kita. Beragam kandang burung digantung pada batangan kayu atau bambu yang melintang diatas rumah-rumah pada gang yang berhadapan. Para ayah suka memelihara burung dikarenakan perawatannya yang cukup mudah,sangkar burung ini ditaruh di ruangruang gang yang masih terjangkau sinar matahari dengan tujuan untuk menjemumya agar burungnya tetap mendapat asupan sinar matahari dan tumbuh sehat.Hal ini turut menjadi kekhasan visual tersendiri sewaktu kita berjalan didalam gang kampung kota.

12

3


13

KO(DE)MUNIKASI Dl GANG Ada kalanya dan di saat bersamaan, terjadi banyak kegiatan di gang-gang kampung. Anak bermain, ibu-ibu bercengkerama, motor melintas hingga pedagang berkeliling sambil meneriakkan jualannya. Saat kita melintasi gang seperti itu, jangan lupa "Permisi. Bu". senyummu dan sapaanmu,

4

JEMURAN Dl GANG Jika kita melewati kampung di pagi hari, tak jarang kita disambut oleh semerbak deterjen. Di waktu pagi matahari masih mampu menjangkau area rumah di kampung, ibu-ibu memanfaatkan hal ini dengan menggantung jemuran yang baru saja dicuci setelah mereka bangun tidur. Apa yang kita lihat dan temui di kampung bisa menjadi indikasi waktu para warga beraktivitas dalam kesehariannya,seperti mencuci baju dipagi hari, dan menyetrikanya di sore hingga malam hari.

5

13


14

GANG AKAN SELALU TERASA RAMAl Sewaktu berjalan di gang kita tidak akan pemah merasa sendirian, ini karena lebar gang yang memisahkan rumah-rumah di kampung kota tidak terlalu luas. Sehingga kontak dengan manusia lain akan terus menerus terasa, baik dari orang-orang yang berpapasan dengan kita, para warga yang duduk diteras, maupun pemandangan ruang keluarga dari pintu-pintu rumah yang terbuka.

6

JENDELA-JENDELA DALAM GANG Jendela rumah yang menghadap gang seringkali menjadi akses sirkulasi utama baik pencahayaan dan pengudaraan rumah di kampung kota. Luasan rumah yang cenderung sempit dan berhimpit membuat peran jendela sebagai sirkulasi menjadi vital untuk tiap rumah. Tak jarang pintu juga sering dibuka untuk mendukung sirkulasi pengudaraan dan pencahayaan dalam rumah sehingga menghemat penggunaan lampu dan kipas angin di siang hari.

14

7


15

MENGINTIP RUANG KELUARGA Ruang pertama setelah pintu masuk yang mayoritas ada pada rumah kampung biasanya adalah ruang keluarga. Kebiasaan untuk membuka pintu rumahnya di pagi hingga sore hari untuk kebutuhan sirkulasi membuat kita menjadi mudah melihat apa yang ada di ruang keluarga mayoritas tiap rumah dalam kampung kota. Hal ini membuat berjalan didalam gang akan terasa seperti berjalan di ruang keluarga, suara terbahak karena gurauan, ibu yang memarahi anaknya, kerabat yang sedang curhat sering terdengar sewaktu kita berjalan di gang kampung.

8

BERTUKAR MAKANAN Dikarenakan banyak keluarga yang memilih untuk memasak di teras rumah membuat bau masakan sering tercium sewaktu kita berjalan didalam gang. Para ibu seringkali bertukar masakan yang mereka buat untuk saling mencicipi satu sama lain. Sampai terkadang aktivitas makan pun dilakukan di teras bersama dengan tetangganya.

9

15


16

NGOBROL DEPAN PINTU Beberapa rumah biasanya memiliki pintu samping yang terhubung dengan area dapur. Seringkali kita menemukan ibu -ibu yang sedang bercengkrama sambil duduk lesehan di depan pintu sampingnya masing-masing. Mengapa ibu-ibu ? karena biasanya pintu samping ini terhubung dengan ruang dapur dimana ibuibu paling sering menghabiskan kesehariannya.

10

NGERUJAK 'Ngerujak' bukan hanya sebuah kegiatan makan bersama, tetapi tanpa disadari menjadi aktivitas yang bisa memperkuat ikatan sosial ibu-ibu yang ada dikampung. Ada ibu yang menyiapkan cabe dan bumbu, ada yang membawa buah, ada yang membawa cobek, ada pula yang ikut mampir bercengkrama bersama. Pemandangan seperti ini sering ditemui di kampung kota pada siang dan sore hari.

16

11


17

CUKUR RAMBUT Dl GANG Beberapa rumah yang tidak memiliki teras biasanya mempergunakan jalan gang sebagai halaman rumahnya, seperti para ayah yang lebih memilih mencukur rambutnya disini, diibandingkan di dalam rumah yang dianggap akan membuat kotor ruangan. Dibantu dengan tetangganya sendiri untuk mencukur rambut membuatnya tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk pergi ke tukang pangkas rambut.

12


18


19

Meski kampung kota secara fisik sering dilihat sebagai antitesis dari kriteria arsitektur modern, tetapi sistem yang bekerja di dalamnya berkata lain. Salah satunya adalah sistem akses bertransportasi di dalam kampung. Kekhasan kampung kota yakni jalinan jaringan jalan yang tidak direncanakan berupa jalan-jalan kecil membuat proses bernavigasi di kampung kota menjadi sangat mudah karena permeabilitasnya yang tinggi dan fleksibel. (Irawaty, 2018) Akses jalan di dalam kampung kota bersifat sangat permeabel. Meskipun batas kampung ditetapkan secara jelas tetapi area perimeter kampung sangat melebur dengan sekitarnya lewat akses-akses informal yang sengaja dibuat oleh warga kampung itu sendiri. Dengan mudahnya pergerakan barang dan jasa dari luar dan dalam kampung untung dilakukan, hal ini juga menguatkan posisi strategis peran kampung dalam kota itu sendiri. Meskipun infrastruktur jalan di dalam kampung itu terbatas, sisi kreatif warga kampung untuk membuat jalan-jalan informal juga membuat densitas pergerakan kampung menjadi tinggi. Akses-akses dalam kampung juga tidak berorientasi terhadap penggunaan mobil, tetapi lebih kepada sepeda motor, becak, ataupun pejalan kaki. Lebar jalan informal disesuaikan dengan cara warga bergerak di kam pungnya sendiri. Warga kampung kota memiliki kontrol penuh untuk mengatur bagaimana cara mereka bergerak dan mengawasi aktivitas pergerakan manusia dan barang dari dan ke dalam kampung. Tanpa bergantung pada infrastruktur jalan formal, melainkan beradaptasi bersamanya.Karakter seperti ini memang kerap ditemukan pada habitat informal yang dibentuk lewat proses swadaya kolektif warganya. (Harvey, Jensen & Morita, 2017) Adaptabilitas kehidupan di kampung kota memperlihatkan bahwa warga kampung kota memang terbiasa dalam bersiasat untuk menciptakan fungsi-fungsi baru yang tidak bisa dihadirkan oleh infrastruktur formal kota yang dibentuk oleh para ahli perencana kota. Disaat yang bersamaan, ini juga memperlihatkan bahwa ritme kehidupan yang selalu berubah akan berpengaruh pada kebutuhan fungsinya. (Anand, 2017). Maka akan sangat baik jika perencanaan kota juga menyediakan ruang perubahan tersebut di dalam setiap desain rencananya.

19


20

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.


21

JALAN TIKUS KAMPUNG YANGSEMPIT Penasaran kenapa jalan tikus atau jalan altematif kampung biasanya sempit ? ini karena pertimbangan penciptaanya yang didasarkan kepada siapa yang paling sering lewat jalan ini. Warga kampung lebih sering berjalan kaki didalam kampungnya sendiri untuk selanjutnya naik transportasi umum ke luar kampung.

13

21


22

BERBAGAI JENIS CARA MENCIPTAKAN AKSES JALAN Dl KAMPUNG Kalau berbicara tentang akses jalan di kampung kota, kita akan menemukan banyak variasi akal-akalan warga kampung dalam menciptakan cara agar mudah melakukan mobilisasi di dalam kampung. Mulai dari membolongi tembok, membuat getek, membangun jembatan sungai, sampai menutup lubang selokan yang lebar dengan papan kayu.

14

MENYEBRANG DENGAN GETEK Kami menemukan fenomena menarik di perbatasan Kampung Tongkol dan Kampung Krapu, yakni penggunaan getek sebagai akses penghubung antar kampung, sewaktu menyebrang menggunakan getek ini setiap orang akan membayar 2000 rupiah.

22

15


23

JALAN TIKUS YANG SERING DISALAHGUNAKAN Sifat akses kampung dengan permeabilitas yang tinggi sering dipergunakan oleh pengendara ojek online sebagai jalur altematifnya dalam mengantar penumpang. Sebenamya ini tidak baik untuk dilakukan mengingat jalan tikus masuk kedalam jenis jalan lingkungan pemukiman kampung, dimana lalu lalang kendaraan umum didalamnya dapat menganggu kenyamanan warganya.

16

GANG BUNTU SEBAGAI HALAMAN KOMUNAL Seringkali gang buntu didalam kampung dijadikan sebagai halaman komunal. Rumah-rumah yang berada di gang buntu ini saling berbagi halaman bersama, ada yang mempergunakannya untuk area bercocok tanam dengan menaruh pot-pot tanamannya, ada yang menaruh galon-galon air yang menjadi mata pencahariannya sebagai tukang air keliling, ada pula yang mempergunakannya sebagai areajemur baju para ibu-ibu.

17

23


24

NONGKRONG Dl JEMBATAN Jembatan selalu menjadi spot tersendiri yang digemari didalam kampung. Seringkali nongkrong di jembatan untuk mengamati lalu lintas yang ada menjadi sebuah.

18

WARGA KAMPUNG TERBIASA DENGAN PERISET Kampung sering dijadikan objek riset perkotaan. Seringnya frekuensi keluar masuk orang kedalam kampung untuk meneliti kehidupan perkampungan itu sendiri bisa menimbulkan resistensi tersendiri pada warga kampung kepada pihak manapun dari luar kampung. Ini merupakan SISI negatif dari aktivitas riset kampung yang tidak mengembalikan kembali hasil penelitiannya kepada warga kampung. Maka jika kamu memiliki rencana meriset didalam kampung, jangan lupa memberikan kontribusi pengetahuan dari hasil riset mu kedalam kampung itu lagi ya

24

19


25

JUNTAIAN JANUR Janur yang menjuntai pertanda ada pesta pernikahan yang sedang berlangsung, janurjanur tersebut dilengkapi dengan kertas yang bertuliskan nama pengantin lengkap dengan tanda panah yang menunjukan lokasi hajatan. Pengrajin janur banyak sekali yang tinggal di kampung kota. Keterampilan mereka dalam merangkai daun kelapa didapatkan dari daerah asalnya, hal ini membantu mereka dalam mencari mata pencaharian di kota.

RAPAT Dl RUMAH TOKOH KAMPUNG Ruang komunal tidak harus selalu berbentuk pendopo, seringkali rumah para tokoh dipergunakan sebagai warga untuk rapat, begitupun dengan aulaaula fasilitas pendidikan

20

21

25


26


27

Ada dua sudut pandang tentang bagaimana kita melihat arab pengembangan kota. Ada yang berorientasi pada masa lampau untuk selalu mempertahankan jejak sejarah dan melihatnya sebagai sebuah identitas , ada pula yang melihat kota sebagai simbol dan harapan akan terealisasinya imajinasi dan mimpi tentang definisi kota ideal yang selalu berubah dan diperbaharui. (Harvey, Jensen & Morita, 2017). Kampung Kota memiliki dua sisi itu disaat yang bersamaan. Dua sisi ini mempengaruhi praktik mengkota di kampung kota, membuatnya menjadi begitu beragam dan selalu berubah-ubah secara cepat. Untuk itu usaha pemerintah kota untuk mengkotak- kotakkan praktik berkota di kampung kota dengan mendikte penciptaan pola mengkotanya akan memberikan pengaruh langsung terhadap kondisi ikatan sosial, ekonomi, dan budaya di dalamnya. (Simone, 2014) Praktik mengkota di dalam kampung kota selalu menciptakan kemungkinankemungkinan arsitektur yang baru. (Anand, 2017). Membuat sifat tipologi kehidupan kampung tersebut menjadi sangat cair, dimana perubahan bentuk bisa terjadi lewat proses saling menyesuaikan dengan kebutuhan yang ingin dipenuhi. Warga kampung sebagai arsitek lingkungannya sendiri memiliki kecenderungan untuk mereka ulang ruang yang telah mereka ciptakan untuk mencari tabu bagaimana reaksi yang akan terjadi sewaktu ada penambahan dan pengur angan kebutuhan dilakukan dalam konteks kentangan yang ada. Desain arsitektur yang mereka ciptakan merupakan koneksi-koneksi gambaran dari sebuah solusi yang mereka bayangkan. (Anand, 2017). Sebagai contoh , ini terlihat pada bagaimana rumah-rumah di kampung kota selalu berkembang secara bertahap mengikuti kebutuhan penghuninya berdasarkan pada tindakan-tindakan antisipatif yang bisa menjadi solusi dari masalah di masa depan yang ia bayangkan akan ada. Im provisasi dan modifikasi pun dilakukan pada rumah dan juga lingkungan sekitarnya. Hal-hal seperti ini sebenarnya akan menjadi potensi perencanaan ruang yang fleksibel sekaligus adaptif terhadap perubahan. (Armand, 2014). Tentunya ritme atas praktik mengkota di kampung kota ini juga mampu membentuk friksi baru. Kemampuan yang adaptif terhadap perubahan mampu menghaluskan atau memperkuat pertemuan antara praktik mengkota yang beragam tersebut terjadi. (Simone, 2010). Contoh dari ritme tersebut adalah norma kampung. Norma di dalam kampung kota sangat kontekstual terhadap sistem berkehidupan di dalamnya. Pembentukan norma di dalam kampung ataupun jenis pemukiman informallainnya sebagai sistem sosial ini dilatarbelakangi oleh budaya, alam & kebiasaan para warganya. (Anand, 2017) Sifat dari norma sosial di dalam kampung kota ini bisa menjadi mengikat dan membebaskan disaat yang bersamaan. Mengikat saat kehadirannya dibutuhkan untuk mengurai kekompleksitasan yang ada, agar tetap timbul sebuah keteraturan yang membuatnya mudah dipahami. (Simone, 2014). Serta membebaskan dikarenakan adanya rasa familiar dalam keteraturan tersebut. Kontradiksi dari dua hal tersebut mampu menciptakan keseimbangan yang membuat norma itu sendiri menjadi berfungsi. (Simone, 2010). Dimana disetiap prosesnya, baik pendatang maupun penduduk asli saling bernegoisasi dan beradaptasi atas nama warga kampung.

27


28

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.


29

LAHAN TERBUKA SEBAGAI FASILITAS UMUM Penciptaan fasilitas umum seperti lapangan olahraga, lahan parkir, dan pembuangan sampah di dalam kampung kota biasanya memilih lahan kosong terbuka didalam kampung.

22

MENCIPTAKAN LAHAN MEMPERLEBAR KAMPUNG Ada beberapa kampung yang mencoba mengekspansi lahan kampungnya dengan menimbun tanah buatan untuk yang nantinya akan dibangun rumah. Kebiasaan ini membuat lahan kampung semakin melebar. Hal ini sebenarnya tidak baik karena ekspansi yang dilakukan seringkali mengganggu ekosistem lingkungan yang ada.

23

29


30

-

id

!'' j,'

,. I

-

'II.

RUANG KAMPUNG RUANG KAMPANYE Kampung sering dijadikan sebagai target kampanye para politisi. Sangat mudah untuk menemukan banner-banner kampanye di sela-sela kampung, ataupun warga yang menggunakan kaos kampanye partai dan calon legislatifnya.

24

WARNA WARN I DIN DING IKLAN Di era digital dimana hampir seluruh hidup kita terhubung dengan internet, membuat para penyedia jasa internet berlomba-lomba untuk menarik konsumen. Kios-kios pulsa didalam kampung selalu semarak dengan warna dinding cerah yang disewakan kepada provider internet untuk medium pemasaran produk mereka. Pemilik rumah di kampung melihat dindingnya sebagai peluang ekonomi yang bisa disewakan.

30

25


31

MEMASAK Dl TERAS Ada beberapa rumah didalam kampung yang memilih untuk memindahkan alih fungsi dapur ke dalam teras, untuk mempermudah usaha jual beli makanan yang dimiliki pemilik rumah itu sendiri. Dibeberapa kasus ada pula yang yang mengekspansi separuh jalan gang untuk melakukan aktivitas memasaknya. Dengan Iuas rumah yang tidak seberapa, beberapa warga kampung memilih untuk melakukan aktivitas memasak di luar rumahnya. Hal ini dilakukan agar mencegah kepulan asap makanan memenuhi rumahnya Ini juga dipengaruhi dengan bentuk arsitektur antar rumah didalam kampung yang saling berbagi dinding. Sehingga bidang dinding pembuatan ventilasi menjadi sangat terbatas.

26

KEBUN MINI WARGA KAMPUNG Menanam tanaman produktif berupa buah, sayur dan obat-obatan sering dilakukan oleh warga kampung. Hasil tanaman ini bisa dikonsumsi seharihari. Kebun mini ini sering ditemukan dalam bentuk kumpulan pot yang ditaruh di teras-teras rumah.

27

31


32

AIR MINUM lSI ULANG Harga air minum galonan yang dirasa mahal membuat warga kampung menciptakan sendiri alternatif penggantinya. Usaha air minum isi ulang sering ditemukan di kampung-kampung. Usaha air menggunakan mesin penjernih air sempat populer beberapa tahun lalu di kampung kota.

28

LALU LALANG AYAM DAN KAMBING Sering melihat ayam dan kambing sewaktu berjalan di dalam kampung kota ? Warga kampung senang memelihara unggas dan kambing karena selain untuk hobi juga bisa untuk dikonsumsi. Hewan-hewan ini biasanya dilepas begitu saja didalam kampung agar bisa mencari makan sendiri, sering ditemui kasus kambing-kambing ini memakan tanaman dari pot-pot milik tetangganya.

32

29


33

DERETAN MOTOR Dl DALAM GANG Pemandangan deretan motor sepanjang gang sering ditemukan di dalam kampung.Untuk beberapa jenis rumah di kampung yang tidak memiliki garasi, menyimpan motor di depan rumah (di depan teras) sudah menjadi kebiasaan. Ini dilakukan karena pemilik merasa lebih praktis dan motor tetap bisa diawasi.

LAHAN PARKIR KOMUNAL Meskipun faktor keamanan dan kemudahan pengawasan didapatkan, dampak buruk dari memarkir kendaraan bermotor didepan rumah adalah tereduksinya lebar gang sebagai akses sirkulasi utama kampung. Beberapa kampung menciptakan solusi dengan membuat lahan parkir komunal di lahan-lahan kosong yang berlokasi di sela-sela rumah kampung.

30

31

33


34

OJEK KAMPUNG Berbeda dengan ojek online, pemesanannya tidak menggunakan aplikasi. Cukup berjalan ke pangkalannya yang terletak di beberapa titik kampung lalu tinggal naik. Para supir ojek ini memiliki banyak langganan warga kampung yang merupakan tetangganya sendiri.

CELAH RUMAH SEBAGAI GUDANG

32

33

Celah antar bangunan kampung sering dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan barang yang tidak bisa masuk kedalam rumah. Penciptaan fungsi gudang dalam celah ini sudah menjadi kebiasaan warga kampung dengan alasan kemudahan mengjangkau. Celah ini sengaja tercipta karena masing-masing pemilik rumah ingin memiliki ruang untuk ventilasi samping bagian rumahnya.

JERIGEN-JERIGEN DAN TUKANG AIR KELILING Kita sering menemukan tumpukan jerigen didepan teras rumah-rumah kampung Ini berhubungan dengan bagaimana warga kampung mendapatkan akses airnya .. Tukang air keliling adalah salah satu ciri khas kampung, dia bisa berkeliling setiap hari menyambangi rumah-rumah pelanggannya untuk mengisi ulang jerigen-jerigen yang akan digunakan untuk keperluan memasak, minum, maupun kakus. Jerigenjerigenkosong didepan rumah ini adalah tanda bahwa pemilik rumah sedang menunggu Tukang air keliling menyambanginya.

34

34


35

POT SEBAGAI PAGAR Dibandingkan dengan membangun din ding pagar, warga kampung lebih memilih untuk menggunakan pot tanaman sebagai pembatas rumahnya dengan kendaraan. Selain membuat teras rumah menjadi terlihat lebih asri hal ini juga bisa membuat pengguna motor untuk berjalan pelan sewaktu melewatinya, dikarenakan takut mendapatkan omelan sang ibu pemilik rumah jika menyenggol pot miliknya.

MOBIL TANGKI AIR Bantuan asupan air bersih berupa mobil tangki air sering datang dari Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah ke kampung-kampung untuk membagikan air bersih secara gratis. Biasanya para ibu langsung berduyun-duyun membawa banyak ember dan mengerubungi mobil tangki ini.

35

36

35


36

SUMURAIR Hanya 60% dari kota yang memiliki akses terhadap pipa air bersih, mayoritas kampung masuk kedalam 40% dari itu. Warga kampung menciptakan alternatif lain dengan membuat sumur air. Meskipun lebih mahal tapi opsi ini dianggap mampu bertahan dalam cukup waktu yang lama sebagai penyedia air bersih. Namun hal ini sulit dilakukan di area utara Jakarta karena kandungan garam di air yang cukup tinggi.

37

TERASSEBAGAIGUDANG Keterbatasan lahan di rumah mereka sendiri, membuat warga kampung menjadi semakin teliti dalam memprioritaskan penggunaan ruang yang mereka miliki. Terlihat bahwa teras atau area kulit luar rumah bisa memiliki fungsi sebagai gudang.

36

38


37

RAMP MINI Ramp mini berupa papan kayu miring yang ada didepan teras adalah salah satu bentuk siasat warga kampung saat ingin menghadirkan fungsi ramp garasi namun tidak memiliki ruang yang cukup.

39

PARKIR BECAK KOMUNAL Parkir becak yang menjadi sarana mata pencaharian warga sering ditaruh di dekat jalan umum. Jika akses kampung cenderung sempit maka becak sering ditaruh di jalan utama meskipun berjarak dari rumah sang pemilik becak.

40

37


38

PARKIRAN MOTOR Dl DEPAN RUMAH KOS Tidak semua rumah di dalam kampung adalah rumah pribadi, banyak diantaranya menjadi rumah kos yang bisa disewakan kepada para karyawan yang sedang merantau. Beberapa dari penghuni kos menggunakan motor sebagai kendaraan utamanya, biasanya setiap rumah kos memiliki garasi cukup besar yang menjadi tempat parkir motor-motor tersebut, tetapi jika rumah kos tersebut tidak memiliki garasi, biasanya motor-motor penghuni kosan diparkir berderet didepan halaman rumah kosan tersebut.

41

MENARUH BARANG Dl DEPAN TERAS Menaruh barang didepan rumah nampaknya sudah menjadi sebuah kebiasaan tersendiri bagi warga kampung. Pola ini ditemukan di banyak rumah kampung baik yang sudah tergusur maupun yang tidak.

38

42


39

LANTAI PARA Baik didalam rumah, maupun diluar rumah. Selalu terdapat ruang yang dimodifikasi untuk penyimpanan barang. Hal ini juga disesuaikan dengan konteks keamanan lingkungan dan potensial bencana dalam kampung. Di beberapa kampung yang sering terkena banjir, banyak yang memiliki 'para' atau tempat penyimpanan atas yang menyentuh plafon rumah.

43

CELAH MULTIFUNGSI Dengan kemampuan memanipulasi ruang khas warga kampung, celah m1 sering difungsikan baik sebagai area sirkulasi, tempat menyimpan barang maupun area basah. Adanya celah pada dinding antar rumah juga sering digunakan untuk membuat ventilasi yang mampu mendukung sirkulasi dan pencahayaan kedalam rumah, maupun potensi jalan alternatif baru.

44

39


40

NGOBROL Dl TERAS Fungsi ruang teras rumah dalam kampung sering digunakan sebagai area bersosialisasi. Teras yang bebas dari perabotan selain kursi biasanya mengundang warga untuk duduk-duduk dan bercengkrama.

ANTISIPASI BANJIR Di beberapa kampung yang sering terkena banjir, baisanya suka meninggikan level lantai terasnya lebih tinggi dari jalan. Selain untuk prevensi masuknya air banjir kedalam rumah, hal ini juga bisa menjadi area duduk saat sedang bercengkrama dengan tetangganya.

40

45

46


41

ADA TANGGA Dl GANG Selain tangga didepan teras, tangga-tangga yang sering berada di samping rumah juga mengindikasikan bahwa dalam satu bangunan rumah di kampung bisa dihuni oleh lebih dari satu keluarga. Sehingga menaruh tangga di luar interior rumah bisa menjaga privasi antar keluarga yang tinggal dalam rumah tersebut.

47

41


42

/ TIDAK SELALU KURSI Sering melihat benda-benda tak lazim diarea-area teras maupun gang yang dipergunakan sebagai kursi ? ada jok motor, ada ember cat, atau bahkan karung. Benda-benda ini sering difungsikan sebagai kursi untuk duduk - duduk saat bercengkrama. Ini adalah salah satu kekhasan warga kampung dalam berimprovisasi dengan benda-benda kesehariannya.

48

CEMILAN SAAT NGOBROL Bagi warga kampung tidak lengkap rasanya mengobrol tanpa cemilan, ini membuat area didekat warung seringkali dijadikan tempat berkumpul bagi warga di sore hari terutama ibu-ibu sambil bercengkrama menemani anak main.

42

49


43

KUMPUL PARA AYAH Dl MUSHOLLA Musholla yang ada di dalam kampung seringkali digunakan oleh para ayah untuk sekedar bersilaturahmi ataupun menyelenggarakan rapat warga sesudah mereka melakukan aktivitas shalat berjamaah.

50

IMAJINASI ANAK DALAM MENCIPTAKAN RUANG MAINNYA Anak-anak di kampung cenderung menyukai lapangan yang luas, dan jauh dari pengawasan orang tua nya untuk mencari kebebasan. Meski begitu hal yang paling penting untuk ada dalam ruang bermain anak di kampung adalah sisi keamanan dan akses terhadap pengawasan orang dewasa terhadapnya.

51

43


44


45

Sistem informal di kampung kota identik dengan tradisi menegoisasikan peluang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Misalkan dalam contoh hal infrastruktur fisik seperti akses fasilitas air maupun listrik, para warga terbiasa untuk menegoisasikan sumber daya yang mereka miliki agar bisa dipakai secara komunal, yang tentu melibatkan usaha kolaboratif dari warga tersebut. Hal ini juga turut membuat sistem informal yang mereka hasilkan mampu mewakili keberagaman kebutuhan dan ekspektasi setiap warganya. (Nielsen & Simone, 2017) Sistem informal menjadi kekhasan tersendiri bagi kampung. Bisa dibilang sistem informal dan kampung saling membentuk satu sama lain. Layaknya fenomena "masyarakat hidrolik" di India dimana rasa kepemilikan warga yang tinggal di area informal terhadap kota muncul setelah mereka memiliki klaim atas sumber air lewat infrastruktur yang mereka ciptakan sendiri.(Anand, 2017). Hal yang sama juga terjadi di kampung kota. Tradisi penciptaan sistem informal di kampung kota secara fisik dan non fisik, dilatarbelakangi oleh sejarah keilmuan teknis warga kampung dalam merekayasa politik ruang dan sosial. Pipa, keran dan mesin air tidak hanya memperlihatkan bagaimana sistem pendistribusian air di kampung kota terjadi, tetapi juga sebagai simbol politik sosial di dalam kampung. Hal ini juga memperlihatkan pengembangan infrastruktur dari skala manapun tidak pernah lepas dari proyek personal dan politik. (Anand, 2017). Penciptaan infrastruktur informal di dalam kampung bisa terjadi dikarenakan warga kampung memiliki kesadaran dalam penggunan material berupa perkakas keseharian dan cara mengaturnya. Dalam hal ini warga kampung berperan sebagai arsitek atas lingkungannya sendiri, mereka akan bereaksi terhadap keberlimpahan ataupun keterbatasan sumber daya di kampung kota tersebut. Infrastruktur informal ini memperlihatkan kemampuan 'ketukangan' mengambil tempat yang fundamental dalam bagaimana kampung kota terbentuk. Banyaknya warga kampung yang berprofesi sebagai kuli bangunan, membuat mereka mayoritas memiliki keterampilan ketukangan yang natural, sehingga penciptaan infrastruktur informal menjadi sangat mudah. Tenaga kerja yang surplus, tradisi kerja tangan yang kuat, waktu kerja yang longgar, kebiasaan kerja kolektif, bahan-bahan yang langsung diambil dari sekitarnya, (Armand, 2014) menjadi kelebihan tersendiri bagi kampung kota dan warganya dalam menciptakan sistem informal mereka sendiri. Kesadaran material dari ketrampilan 'ketukangan' yang dimiliki warga kampung kota mampu menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan berfungsi sesuai konteksnya karena didasarkan atas kepekaan terhadap tenaga manusia, bahan, lingkungan alam, dan hal-hal konkret, yang ada dan dipahami di dalam lingkungan kampung kota tersebut. (Armand, 2014) Memberi perhatian pada aspek 'ketukangan' dalam penciptaan sistem informal bukan saja membuka diri untuk menjawab kondisi sosial-ekonomi Indonesia, tetapi juga menyegarkan kembali sikap etis dan estetis dalam arsitektur dewasa ini.(Armand, 2014). Selain itu sistem informal ini juga membuat warga kampung dan kampung kota itu sendiri satu langkah lebih maju dalam hal kebertahanan & keberkembangannya. Meski begitu tetap perlu diingat pula bahwa pemilihan opsi membentuk sistem informal ini dilatar belakangi atas keputus-asaan warga kampung akan cara hidup brutal kota yang sedari awal sudah membedakan mereka. Perkembangan kota yang tidak memihak masyarakat miskin kota, membuat sulitnya masyarakat miskin untuk memiliki akses terhadap perumahan, infrastruktur dan servis. Kegagalan kota dalam memberikan akses merata terhadap warganya lewat buruknya manajemen yang mereka miliki, justru menjadi sebab awal kekumuhan itu tercipta. (Anand, 2017)

45


46

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.


47

GOTBUNTU Perencanaan pembentukan got yang tidak saling terintegrasi dan parsial membuat saluran got didalam kampung tidak bisa terpetakan secara kasat mata dikarenakan keterhubungannya yang sering terputus tiba-tiba begitu saja.

52

47


48

MENCIPTAKAN INFRASTRUKTUR INFORMAL Tidak terintegrasinya infrastruktur formal dengan konteks kampung, membuat warga kampung terpaksa harus memanipulasi ruang hidupnya dengan menciptakan infrastruktur informal tersendiri baik itu berupa infrastruktur jalan maupun infrastruktur air.

53

MCKKOMUNAL Tidak semua rumah di kampung memiliki kamar mandi di dalam rumahnya. Dikarenakan sulitnya mendapatkan akses air dan ruang yang terbatas, warga kampung biasanya membentuk MCK Komunal untuk kegiatan mandi dan mencuci. Dari segi ekonomi, pengeluaran untuk membayar konsumsi air bersih perbulan akan menjadi lebih murah dibandingkan dengan membangun dan menggunakan toilet pribadi di rumah.

48

54


49

TUKANG PARKIR Jika di dalam kampung diadakan acara berupa hajatan atau festival yang menarik pengunjung dari luar kampung, biasanya muncul profesi tukang parkir dadakan oleh beberapa warga kampung. Mereka membantu mengkoordinasi sirkulasi kendaraan selama acara berlangsung, sekaligus mengumpulkan uang receh dari para pengendara yang menggunakan jasanya.

55

TIDAK HARUS HALTE Tidak ada halte khusus sebagai area menarik turunkan penumpang angkutan umum di kampung, tetapi baik warga maupun supir angkutan umum sudah memiliki kode yang saling dipahami satu sama lain tentang spot turun dan naiknya. Meski terkadang kebiasaan menaik turunkan penumpang di mana saja ini sering menimbulkan kemacetan.

56

49


50

TEMPAT SAMPAH Dl BIBIR SUNGAI Kampung kota yang berlokasi didekat bibir sungai, sering mendapatkan stigma buruk sebagai penyumbang sampah ke sungai. Hal tersebut sangat disadari oleh warga kampung. Karenanya, timbul usaha untuk memperbaiki stigma tersebut. Dengan menggantung plastik bekas ataupun ember di dekat area sungai sebagai tempat sampah bagi warga yang hampir membuang ke sungai.

57

1 .•

MODIFIKASI BARANG BEKAS Modifikasi barang-barang keseharian yang sudah tidak terpakai untuk memiliki fungsi lain bisa dibilang menjadi bakat alami warga kampung. Kemampuan mengakali fungsi' inii juga tanpa sadar mampu mendukung pengurangan produksi sampah dengan memperpanjang umur pemakaian benda tersebut.

50

58


51

BERBAGI AKSES AIR Pipa -pipa kecil yang sering kita temui melintang di dinding maupun di pinggir jalan-jalan gang di kampung adalah salah satu contoh bagaimana warga kampung bersiasat. Pipa ini menghubungkan satu rumah yang memiliki akses air bersih ke rumah yang tidak memilikinya. Pemilik rumah akan membagi dua biaya penggunaan. airnya sehingga lebih murah bagi kedua belah pihak.

59

BANYAK FUNGSI POS RONDA Meskipun aktivitas ronda dilakukan di malam hari, tetapi selalu ada aktivitas yang terjadi didalamnya sepanjang hari. Tempat berteduh para remaja sehabis makan siang, tempat berdiskusi, atau tempat bercengkrama di sore hari. Di kampung, pos ronda tidak hanya dilihat sebagai bentuk fasilitas penjaga keamanan saja.

60

51


52

MURALKAMPUNG Tren membuat mural dikalangan remaja tentunya juga populer dikalangan remaja kampung. Hal yang mereka gambarkan biasanya dipengaruhi oleh kebudayaan pop yang memang lekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Penasaran bagaimana jika remaja kampung menggambar mural yang merepresentasikan kampungnya ? buka tautan ini ya

61

JALAN KAMPUNG YANG RUSAK Akses jalan di dalam kampung yang sering dilewati oleh kendaraan bermotor setiap harinya biasanya memiliki kualitas yang buruk. Ini adalah dampak saat jalan lingkungan diperlakukan layaknya jalan utama. Selain kondisi jalan yang rusak, ini juga bisa membahayakan ruang bergerak anak-anak di dalam kampung.

52

62


53

SOFA Dl BAWAH POHON Ada lagi akal-akalan warga kampung dalam menciptakan ruang publik yang nyaman bagi dirinya. Sofa bekas yang sayang jika dibuang sengaja ditaruh di area pohon yang bisa digunakan siang hari untuk berteduh dan bersantai.

63

MENUTUPGOT Sewaktu berjalan di kampung sesekali kita menemukan patahan bidang kayu yang melintang disisi-sisi gang. ltu adalah cara warga kampung menutup got yang terbuka agar tidak mengeluarkan bau, juga membuat kebiasaan membuang sampah ke got juga semakin berkurang. Material penutup biasanya berupa material bekas yang ringan, agar jika got meluap warga bisa dengan mudah membongkar dan membersihkannya.

64

53


54

DINAUNGI BALKON 1

Penambahan balkon di lantai dua rumah-rumah di kampung membentuk sensasi berjalan di dalam kampung menjadi unik dengan adanya naungan balkon-balkon diatas kepala kita. Meskipun ini menghalangi akses sinar matahari tetapi disaat yang bersamaan membuat sensasi berjalan menjadi teduh.

65

I

PENTINGNYA KETUA RT Peran Kepala RT menjadi sangat penting bagi warga kampung, dia berperan sebagai pengambil kebijakan utama kampung. Mayoritas warga sangat bergantung dengan Ketua RT nya, tapi terkadang hal ini membuat warga kampung menjadi pasif dan enggan untuk ikut serta dalam proses pembentukan kebijakan kampung itu sendiri.

54

66


55

Kampung di dalam kota selalu dilihat sebagai sesuatu yang informal, hal ini juga mempengaruhi posisinya dalam aturan-aturan perencanaan yang dibuat oleh para pemangku kebijakan kota dan wacana publik. Aturan perencanaan kota yang ada sekarang, tanpa sadar menggambarkan stigma negatif yang sedari awal dimiliki pemerintah terhadap kampung kota. Dalam beberapa hal terlihat bahwa elemen perencanaan kota memiliki ambisi untuk meng'hilang'kan kampung kota itu sendiri. Hal itu turut mempengaruhi stigma kampung kota di dalam wacana publik terutama dalam aspek politik kota, sehingga muncul kekhawatiran tersendiri atas kehadiran kampung di dalam kota. Ditambah lagi stigma atas kampung kota seringkali bersifat menggeneralisir. (Irawaty, 2018). Padahal, ada beberapa aspek tentang kehidupan di kampung yang justru memperlihatkan kontras terhadap label kurnub yang selama ini ada. Baik dari tampilan fisik arsitektur kampung tersebut, ataupun aspek non fisik seperti karakter sosial warga kampung kota yang dianggap pasif. Kita bisa memulai dengan pendekatan bahwa pengembangan yang terjadi di kampung kota bersifat bertahap dan perlahan mempengaruhi area sekitarnya dan juga kota itu sendiri. Karakter pengembangan yang seperti 1m selain mampu untuk mempertahankan struktur tipologi kawasan juga mampu untuk meringankan dampak gangguan struktur sosial yang terjadi di dalam kota akibat pembangunan skala besar yang terjadi. (Irawaty, 2018) Kampung sebagai rumah bagi para kaum pekerja buruh kota dan penyedia pemukiman kaum miskin membuat perannya menjadi penting untuk ikut menyokong perekonomian kota dan opsi penyediaan hunian murah bagi mayoritas warga kota itu sendiri. (Irawaty, 2018). Namun sayangnya, hal tersebut sering dikesampingkan dikarenakan imej kampung kota yang seringkali berkebalikan dengan apa yang dianggap ideal. Ada pertentangan dua sudut pandang untuk terus menghadirkan rancang kota yang 'rasional' atau keinginan untuk mempertahankan nilai- nilai kelokalan yang dianggap sebagai identitas pada kota. (Armand, 2014) Tetapi kecenderungan pembangunan kota seringkali salah kaprah dalam melihat arsitektur modern sebagai sesuatu yang bisa mudahnya diimitasi dan diimplementasikan secara massal. (Armand, 2014). lni terlihat dari bagaimana infrastruktur kota dihadirkan kedalam kampung oleh pemerintah, sering terjadi ketidaksinkronan antara solusi teknis dengan ekspektasi sosial dalam kampung. Untuk itu perlu ada inisiatif khusus yang mampu menyelesaikan masalah sinkronisasi tersebut dengan meleburkan hubungan antar skala kota dan kampung terkait infrastruktur, yang tentu juga akan berpengaruh pada peningkatan kapasitas infrastruktur tersebut saat bekerja. Salah satu cara beradaptasi kampung kota terkait ini adalah dengan menciptakan sistem infrastruktur informalnya sendiri.

55


56

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.


57

STIGMA KAMPUNG Dl MEDIA Stigma negatif terhadap kampung kota dari bagaimana media menggambarkan berita-berita online. Kata padat, kumuh, berada dalam satu bingkai

di masyarakat juga terbentuk kampung kota lewat tagline banjir, serta masalah seringkali dengan kata kampung.

67

Mengunjungi Salah Satu Kampung Terpadat dan Terkumuh di Permasalahan Sosial: Permukiman Kumuh di Jakarta Utara Jakarta ... lak ada komentar Home I News I Megapo!itan Mengapa Kampung Pulo dan Bukit Duri Masih Dilanda Banjir?sesua;an atau ket;dakcocokan beberapa

Kumuh di Jakarta? 0 0 0 0

Kampung Pesing Koneng Bermasalah

Warga Kampung Sawah, Lahan Bermasalah dan Permukiman Terisolir Sen in, 19 Februari 201 8 - 21:15 WI B

Suara dari Kampung Apung yang Masalahnya Tak Kunjung Kampung Pulo Masalah Lama Yang Dibiarkan Rampung Tak Selesai

dan Kumuh di Jakarta WI'NsnuMardia....,.,.h

•

Joi<oPanjiSasoogkO,CNNind<mesiaiKamis,2M)8.12()1516:48WIB

~laSi1,12S.p201715-(1WIB

Foto News

Kampung Kumuh di Kalipasir, Menteng

Dr.:IBII fii .IE Jakarta detikNews - Beginilah kondisi lingkungan kumuh di Jalan Kallpasir, Menteng, Jakarta Pusat

SENIMAN MASUK KAMPUNG Bagaimana jika seniman mengajak warga kampung untuk menghasilkan karya bersama ?. Proses pembuatan karya itu sendiri menjadi lebih penting dari produk akhirnya, karena didalamnya ada upaya untuk membuat warga saling berinteraksi dengan kampungnya sendiri. Hal ini pernah dilakukan oleh seniman Jun Kitazawa di Kampung Akuarium. lebih lanjutnya klik tautan ini ya !

68

57


58

USAHA UNTUK MELAWAN STIGMA BURUK Stigma buruk terhadap kampung tentu disadari oleh warga kampung itu sendiri. Beragam macam usaha yang diinisiasi oleh kampung untuk merubah citranya, seperti usaha untuk melakukan penataan kampung secara swadaya, ataupun berserikat dan melibatkan diri pada aktivitas politik dalam kota.

PATOKANNYATIANG LISTRIK Tidak semua rumah di kampung memiliki nomor rumah yang terlihat. Jika kita mencari alamat rumah dalam kampung dan bertanya pada siapapun di gang biasanya mereka akan memberi tahu kita patokan seperti tiang listrik, pot tanaman, ataupun warna pagar.

58

69

70


59

AKTIFNYA KEGIATAN ORGANISASI Dl KAMPUNG Pengajian para ibu di malam selasa, pengajian para ayah di malam jumat, latihan kelompok marawis remaja di hari sabtu pagi, juga jadwal pengajian anak-anak di rabu sore adalah sekilas kegiatan keseharian kampung yang biasa terjadi. Mayoritas kampung memiliki jadwal beraktivitas komunal selama seminggu secara rutin. Aktivitas ini diadakan di fasilitas-fasilitas sosial dan umum seperti Mushola dan Balai warga yang digunakan secara bergantian dengan aktivitas peribadatan yang terjadi setiap harinya. Tentu selain melatih keterampilan berkesenian maupun keagamaan, aktivitas ini juga bisa mempererat ikatan sosial yang ada.

71

KEAKTIFAN KAMPUNG Selain ketua RT, para tokoh dan tetua yang aktif dalam pergerakan kampung memiliki pengaruh penting dalam menentukan nasib kampung kedepannya, tergantung kepada bentuk koordinasi yang mereka lakukan satu sama lain dan juga bersama warga kampung itu sendiri.

72

59


60

MENJAGA KEKOMUNALAN KAMPUNG Penciptaan infrastruktur bersama antara warga kampung seperti jembatan, posko ronda, atau bahkan lampu di gang tidak hanya membuat memperoleh kemudahan dan kenyamanan bertempat tinggal secara cepat (dibandingkan menunggu bantuan pemerintah), tetapi juga bisa menjaga rasa kekomunalan antar warganya.

73

lURAN SAMPAH DAN RONDA Tradisi membayar iuran di kampung adalah salah satu cara bagaimana mereka berkomunal. Kampung yang besar dan kompleks tentu memerlukan sistem keamanan dan kebersihan yang menyeluruh. Ini membuat kampung menciptakan Siskamling, dan Sistem Pengumpulan Sampah yang selalu bekerja setiap hari bergilir dengan sistem piket yang sudah ditentukan. Biaya operasional sistem ini didanai oleh iuran tiap warga kampung. Selain lingkungan yang terjaga, hal ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk warga kampung yang tunakarya.

60

74


61

PENJAGA PARKIR KOMUNAL Adanya tempat parkir komunal selain membuat gang menjadi lebih rapi juga dapat memberikan jaminan keamanan bagi kendaraan warga kampung. Yang biasanya bergantian menjaga parkir tersebut adalah para pemuda kampung itu sendiri, dengan sistem piketnya .

•

75

.

PEMETAAN BERSAMA WARGA KAMPUNG Tentu banyak sekali program baik dari sisi pemerintah maupun komunitas lokal yang mencoba untuk melibatkan kampung dan warganya. Salah satu cara untuk membuat warga kampung terlibat secara aktif adalah dengan mengajak mereka untuk melakukan pendataan secara mandiri. Cara ini bisa memancing warga kampung untuk semakin mengenal kampungnya, dan juga memahami bagaimana program-program tersebut akan bekerja kedepannya.

76

61


62

TUJUH BELASAN Tentu pesta peringatan kemerdekaan tanggal 17 Agustus diperingati tidak hanya di kampung. Namun bagi warga kampung acara Tujuh Belasan bukan hanya merayakan kemerdekaan negara, tetapi juga merayakan kampungnya. Perlombaan khusus anakanak, hingga dewasa diadakan. Semua warga terlibat dalam perhelatan tahunan kampung ini.

ASAL MULA NAMA KAMPUNG Kampung Kebon Bayem dinamakan seperti itu karena keberadaan kebun bayam yang dahulu mendominasi kampung. Kampung Marlina berawal dari keberadaan Pabrik milik PT.Marlina jaman dahulu di area itu. Cara kampung menamai dirinya biasanya selalu terikat dengan konteks sejarah di area itu.

62

77

78


63

JAJANAN DAN MAINAN MENGIKUTI TREN Saat musim roller blade, hampir semua anak di kampung bermain roller blade. Begitupun saat musim Asian Games banyak ditemukan anak-anak maupun remaja yang bermian bulu tangkis di gang. Hal yang sama juga ditemukan dalam tren jajanan dari mulai musim cimol sampai musim telur gulung akan membuat kita seringkali menemukan jajanan serupa didalam kampung.

POLISI TIDUR Untuk meredam potensi bahaya lalu lalang kendaraan bermotor keluar masuk gang kampung, warga pun sering berinisiatif membuat polisi tidur di sepanjang gang kampung. Agar kendaraan melaju pelan dan tidak membahayakan anak-anak dan manula yang ada di gang.

79

80

63


64

PINTU RUMAH YANG TERBUKA Pintu rumah di dalam kampung memang selalu terbuka terutama di siang hari untuk mencegah kepengapan udara, hal ini membuat kita yang sedang berjalan di gang bisa mencium bau masakan makan siang, mend engar apa yang sedang diobrolkan, ataupun melihat apa yang mereka tonton di TV. Atmosfir ruang keluarga bisa terasa saat berjalan di gang.

81

ANAK-ANAK DAN AIR Anak-anak di kampung suka sekali bermain air, baik di sungai, laut, atau bahkan selang pancuran. Berenang merupakan aktivitas bermain anak-anak yang cukup populer ditemukan di kampung. Biasanya di area ini juga selalu ada satu orang dewasa yang memantau keamanan anak-anak tersebut.

64

82


65

Selain hal-hal yang berbau fisik, sistem informal berbentuk non-fisik juga menjadi ciri khas kampung kota. Sarna seperti kota dimana kampung menjadi bagiannya, kampung kota juga dibentuk dari memori kolektif warga kampung itu sendiri. Ide-ide warga membalut kampung dan memberinya bentuk. (Habraken, 2000). Dari pengalaman kolektif warga kampung ini akan menghasilkan cara pandang yang beragam dan menjadi cikal bakal potensi dan peluang pengembangan kampung itu sendiri. Kampung kota sangatlah cair, dimana hal fisik keruangan, aspek sosial, dan ekonomi saling bersinggungan dan menghasilkan sesuatu. Untuk itu kekomunalan dalam kampung kota menjadi penting sebagai medium keterlibatan aktif warga untuk saling menjangkau , mengetahui apa yang harus dilakukan, dan juga untuk terlibat dalam masing-rnasing kekhawatiran , kemampuannya, dan keterbatasannya masing-masing. Karena sejatinya untuk menyelesaikan permasalahan perkotaan, masyarakat harus bergerak aktif untuk terlibat. (Rossi, 1982) Keterlibatan warga di dalam kampung juga yang membuat kampung kota mampu memberikan dukungan kehidupan kepada sesama warga itu sendiri lewat sistem sosial informal yang mereka bentuk seperti arisan, berbagi makanan, ataupun sesederhana kebersamaan itu sendiri. (Nielsen & Simone, 2017) Hal menarik lainnya yang kami temukan dalam sistem informal di dalam kampung adalah bagaimana fungsi ruang-ruang dalam kampung kota tidaklah tunggal, sebuah masjid bisa menjadi balai pertemuan dan ruang ibadah disaat yang bersamaan, sebuah lapangan bisa menjadi tempat parkir dan ruang olahraga disaat yang bersamaan, dan sebuah rumah bisa menjadi tempat usaha perekonomian dornestik terjadi. Usaha domestik di dalam kampung mampu memberi peluang laban pekerjaan kepada warga kampung, dan juga rnampu mendukung aspek ekonomi barang dan jasa lainnya seperti angkutan transportasi, logistik, maupun retail di dalam kota. Dengan jaringan ekonomi yang kampung bentuk terhadap kota, membuat keberadaan kampung di dalam kota itu sendiri menjadi penting. Keberadaan pasar, ruang publik, dan infrastruktur dalam kota mampu menarik dan menyatukan manusia serta banyak hal kedalamnya, yang mana akan mengarahkan kepada pengembangan kapasitas masing-masing elemen tersebut. (Rossi, 1982)

65


66

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.


67

MEMBELI MAKANAN LEBIH MURAH DIBANDINGKAN MEMASAK

83

Peran PKL makanan bukan hanya sebagai ops1 JaJanan, seringkali warga kampung lebih sering membeli makanan sehari-hari ke PKL dibandingkan memasak dirumahnya sendiri karena cenderung lebih murah dan praktis. Ini juga menjadi kebiasaan para pemilik rumah yang memang tidak memiliki dapur dirumahnya, dikarenakan tidak mau menggunakan tabung gas yang rawan meledak.

67


68

WAKTU BERDAGANG KAKI LIMA Para pedagang kaki lima yang berjualan didalam kampung selalu mulai membuka lapaknya diwaktu-waktu yang sesuai dengan jadwal bekerja para buruh yang tinggal di kampung, waktu sore dimana ibu -ibu menemani anaknya makan sembari bercengkrama dengan para tetangga, ataupun di pagi hari saat para di kampung bersiap untuk bekerja. karyawan yang tinggal

84

NONGKRONG Dl WARUNG Keberadaan warung cukup sering menjadi faktor terbentuknya sebuah area kumpul para warga didalam kampung. Inisiatif membuka warung di area yang memiliki potensi keramaian merupakan usaha para pemilik warung untuk mencari peluang ekonomi didalam kampung. Jenis warung akan menentukan bentuk kumpul warga. Warung yang menyediakan makanan dan minuman ringan berupa kopi, teh, dan gorengan akan cenderung mengundang orang untuk duduk berlama-lama disekitamya, sedangkan warung yang menjual sembako saja biasanya jarang dipakai untuk nongkrong karena kebanyakan orang hanya membeli barang-barang yang mereka gunakan secara cepat dirumah mereka.

68

85


69

USAHAEKONOMIRUMAHAN Usaha ekonomi rumahan juga membuat kampung memiliki peran yang penting bagi kota. usaha konveksi, ataupun buruh retail banyak ditemui di kampungkampung. Hal ini turut membuka peluang bagi banyak perempuan di kampung untuk menambah penghasilan di keluarganya, karena banyak jenis pekerjaannya yang masih bisa dikerjakan di rumah.

JURAGAN MAKANAN KELILING Bisa jadi mie ayam ataupun bakso yang biasa jadi makan siang mu itu diproduksi di kampung, loh ! Deretan gerobak mie ayam, siomay, ataupun bakso sering terlihat di beberapa rumah di kampung kota. Banyak warga kampung yang berprofesi sebagai pedagang makanan keliling, atau bahkan juragan makanan gerobakan itu sendiri.

86

87

69


70

PASAR KAMPUNG Inisiatif dari warga kampung untuk menghadirkan pasar sederhana yang mampu memenuhi kebutuhan dapur dan memasak keseharian warga kampung kota lainnya adalah satu contoh dari sistem berkehidupan yang tercipta secara informal dalam kampung. Para ibu jadi bisa menghemat ongkos dan energi untuk bertransportasi dibandingkan harus pergi ke pasar besar yang ada diluar kampung.

88

USAHA PENGEPULAN Beberapa kampung kota terkenal dengan usaha pengepulan sampah maupun material sisa kota. Menjadi bagian dari mata rantai pengolahan sampah dalam kota, sampah dan material bekas dipilah secara rapi dan dipadatkan, sebelum dikirim ke distributor.

70

89


71

DISTRIBUTOR MATERIAL BEKAS Setelah dipilah dan dipadatkan oleh para pengepul rumahan. Seterusnya barang ini akan diambil oleh para distributor yang juga berlokasi didalam kampung. Biasanya mereka akan menjual kembali barang bekas tersebut kepada produsen langganan mereka serupa perusahaan atau pabrik yang membutuhkan material mentahan.

90

71


72


73

Hal-hal yang tanpa sadar mengatur bagaimana kota bergerak seperti sentralisasi, gentrifikasi, mobilisasi, serta fluktuasi harga barang dan jasa tanpa sadar juga mengatur takdir manusia yang tinggal didalamnya. Ditambah lagi dengan kecenderungan politik geografis pada kota yang seringkali membedakan area perbatasan. Area ini sering dianggap sebagai area yang penuh tekanan dan kesulitan. Dengan masalah jangka pendek seperti kerentanan, dan masalah jangka panjang seperti sulitnya akses terhadap ketersediaan lapangan kerja dan tempat tinggal. (lrawaty, 2018). Anehnya, hal - hal tersebut juga dirasakan di kampung kota yang berlokasi di tengah kota, seakan-akan kota tersebut menciptakan batas terhadap kampung-kampung kota yang tumbuh didalamnya. Kehidupan di dalam kampung kota pun tidak selamanya harmonis, didalamnya juga dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan kelompok tertentu, dan hierarki kekuasaan dalam warga karnpung.Seperti kehidupan masyarakat kota pada umumnya, di karnpung kota pun tentu terjadi kekerasan fisik dan psikologis antar kelornpok, yang seringkali berujung kepada kepasifan warganya untuk mau terlibat dalam pengorganisasian sosial kampung itu sendiri. Jika itu terjadi korban akan cenderung lebih memilih untuk diam dalam ketidaknyamanan, malu, dan rasa khawatir, saksi yang melihat pun cenderung untuk menahan diri untuk tidak ikut intervensi ataupun berbicara atas kekerasan yang ia lihat. (Simone, 2014) Untungnya, karakter warga kampung kota yang memiliki kebertahanan yang cukup kuat, mampu membuat mereka beradaptasi dengan kondisi seperti itu dengan pendekatan yang positif. Salah satu contohnya adalah bagaimana prinsip rumah tumbuh yang sering ditemukan di kampung kota, ini mendukung kampung kota untuk mampu menyediakan opsi pemukiman terjangkau. Kampung kota adalah ruang substansial untuk kehidupan kota sehari-hari. Ia mampu menjadi zona penyangga yang rnemediasikan transisi kehidupan para pendatang dari desa ke perkotaan dengan cara yang nyaman, dikarenakan latar belakang sosial pedesaan yang masih terasa di kampung kota. Mudahnya mereka menemukan ternan satu etnis yang tinggal berkelornpok didalam kampung kota, membuat rasa kepemilikan mereka di lingkungan barunya di kota menjadi lebih cepat tumbuh. Imej kota sebagai tempat mengadu nasib, menjadi magnet bagi para pendatang untuk mencoba keberuntungannya. kampung kota yang mampu rnenghadirkan opsi hunian murah dan strategis menjadi oase bagi para pendatang tersebut. Tidak hanya itu, kampung kota juga menawarkan ide akan perumahan mandiri dirnana penciptaan hunian diinisiasi langsung oleh warganya. Dahulu, bentuk hunian di karnpung kota seperti ini disebut sebagai Pondok. Sebuah jenis rumah komunal yang tidak permanen dengan bangunan yang cukup besar, dan dibagi-bagi menjadi beberapa unit untuk setiap keluarga ataupun perseorangan. Biasanya memiliki teras kornunal untuk memasak dan toilet komunal yang bisa digunakan 10- 30 orang, juga dihuni oleh suku bangsa yang sama. Rumah komunal seperti ini menjadi fase singgah sementara sebelurn akhirnya para pendatang tersebut mempersiapkan diri mereka untuk bermukim secara rnandiri. (Irawaty, 2018)

73


74

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.


75

JAJAN CEMILAN Tradisi kumpul para ibu sembari menyuapi anaknya di sore hari selalu ditemani dengan cemilan, hal ini membuat banyak sekali para pemilik warung jajanan yang juga bagian dari ibu-ibu tersebut menjual makanannya di sore hari. Tradisi bercengkrama antar tetangga sepanjang sore ini juga bisa mendukung terbentuknya usaha ekonomi mikro didalam kampung.

TANGGA Dl TERAS Tangga di teras memiliki fungsi yang sama dengan tangga di gang, ini ditemukan pada rumah-rumah yang memiliki teras sedikit lebih lega. Terkadang tangga ini juga digunakan sebagai tempat duduk saat ngobrol dengan tetangga di depan rumah.

91

92

75


76

MENAMBAH LANTAI RUMAH Dengan jumlah lahan yang tersisa, san gat sulit untuk menambah bangunan secara horizontal didalam kampung. Ini membuat warga di kampung, lebih memilih untuk menambah volume rumahnya secara vertikal keatas, opsi ini lebih praktis dan murah tanpa harus membuat dasar lantai.

76

93


77

MENCARI TEMAN SEKAMPUNG Sifat kampung yang menyediakan opsi bertempat tinggal bagi para pendatang, membuat dirinya menjadi wadah percampuran banyak etnis. Rasa rindu akan kampung halaman saat merantau bisa terobati jika mereka berada pada lingkungan sukujetnis asalnya, ini menyebabkan meskipun kampung dihuni oleh beragam etnis, tetapi mayoritas etnis tinggal berkelompok didalam kampung tersebut. Membuat wilayah kampung terbagi-bagi menjadi beberapa wilayah etnis tertentu.

RUMAH TURUN TEMURUN Warga kampung banyak yang sudah mendiami kampung hingga beberapa generasi, ini yang membuat banyak tetangga adalah keluarga yang benar-benar memiliki ikatan darah. Hal ini juga menjadi faktor mengapa tradisi saling berbagi dan membantu menjadi sangat erat hadir di kampung.

94

95

77


78

KARANGTARUNA Peran Karang Taruna dalam kampung sangat penting sebagai penyalur energi para remaja kampung terhadap kegiatan-kegiatan positif. Mulai dari pengembangan bakat kesenian dan keagamaan, juga bisa memberi kesempatan para remaja untuk berkontribusi mengembangkan kampungnya sendiri.

78

96


79

HAJATAN Dl GANG Hajatan di kampung seperti acara nikahan, sunatan, maupun ulang tahun sering dilakukan dengan menyewa tenda didepan rumah. Dikarenakan lebar jalan kampung yang sempit, seringkali tenda hajatan ini sampai menutup jalan kampung. Biasanya izin membangun tenda di gang ini diberikan oleh Ketua RT setempat.

97

MURAL-MURAL PINTU RUMAH Pintu-pintu yang berada di shelter Kampung Kunir diwamai oleh para pemiliknya untuk menunjukan identitas rumahnya, hal ini juga membuat rasa kepemilikan akan ruang hidupnya yang baru muncul setelah kampungnya digusur. Kampung bagi warganya tidak hanya berperan sebagai penyedia tempat tinggal tetapi juga lingkungan bermukim yang nyaman, yang menghadirkan rasa aman nan familiar dengan tetangga-tetangga yang saling mengenal.

98

e

II

79


80

ADU BURUNG MERPATI Banyak sekali warga kampung yang memelihara burung merpati untuk diadu. Selain burung hias, burung merpati aduan ini membuat kegiatan memelihara hewan menjadi lebih dari sekedar hiburan, tetapi juga ajang kompetisi.

99

KAMPUNG YANG MENATA DIRINYA Kampung yang kompleks bukan berarti mustahil untuk ditata, jika penataan kampung itu diinisiasi oleh warga kampungnya sendiri, maka kampung yang rapi menjadi sangat mungkin untuk tercipta. Hal ini terlihat sewaktu kami berkunjung ke shelter Kampung Kunir dan Kampung Akuarium yang sebelumnya telah digusur, ruang baru yang mereka tempati di tata oleh kesepakatan kampung itu sendiri menciptakan lingkungan yang rapi. Ingin lebih tau banyak tentang kampung kota dan wacana apa saja yang pernah ada tentangnya ? kunjungi tautan ini ya !

80

100 ~~~}!! r¡~

[!] ~ _¡:;,11


81

LOKASI PENGAMATAN

KAMPUNG RAWA BARAT KELURAHAN : KEBON JERUK KECAMATAN : KEBON JERUK JAKARTA BARAT

KAMPUNG MARLINA KELURAHAN : PENJARINGAN KECAMATAN : PENJARINGAN JAKARTA UTARA

KAMPUNG TONGKOL KELURAHAN : ANCOL KECAMATAN : PADEMANGAN JAKARTA UTARA

KAMPUNG TEMBOK BOLONG KELURAHAN : PENJARINGAN KECAMATAN : PENJARINGAN JAKARTA UTARA

KAMPUNG LODAN KELURAHAN : ANCOL KECAMATAN : PADEMANGAN JAKARTA UTARA

KAMPUNG RAWA TIMUR KELURAHAN : KEBON JERUK KECAMATAN : KEBON JERUK JAKARTA BARAT

KAMPUNG KEBON BAYEM KELURAHAN : PAPANGGO KECAMATAN : TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

KAMPUNG SEMPER KELURAHAN : SEMPER BARAT KECAMATAN : CILINCING JAKARTA BARAT


82

LOKASI PENGAMATAN

KAMPUNG AKUARIUM KELURAHAN : PENJARINGAN KECAMATAN : PENJARINGAN JAKARTA UTARA

KAMPUNG BLOK EMPANG KELURAHAN : PLUIT KECAMATAN : PENJARINGAN JAKARTA BARAT

KAMPUNG ELEKTRO KELURAHAN : PENJARINGAN KECAMATAN : PENJARINGAN JAKARTA UTARA

KAMPUNG GEDONG POMPA KELURAHAN : PENJARINGAN KECAMATAN: PENJARINGAN JAKARTA UTARA

KAMPUNG KERANG IJO KELURAHAN : PLUIT KECAMATAN : PENJARINGAN JAKARTA UTARA

KAMPUNG KRAPU KELURAHAN : ANCOL KECAMATAN : PADEMANGAN JAKARTA UTARA

KAMPUNG MANGGARAI KELURAHAN : MANGGARAI KECAMATAN : TEBET JAKARTA SELATAN

KAMPUNGLUARBATANG KELURAHAN : PENJARINGAN KECAMATAN : PENJARINGAN JAKARTA UTARA


83

DAFTAR KONTRIBUTOR Terima kasih atas izin mengunjungi kampung dan mengamati kehidupan didalamnya Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga

Kampung Akuarium Kampung Bongkaran Pademangan Kampung Blok Empang Kampung Elektro Kampung Gedong Pompa Kampung Kerang Ijo Kampung Kebon Bayem Kampung Krapu Kampung Kunir Kampung Lodan Kampung Luar Batang Kampung Manggarai Kampung Marlina Kampung Rawa Barat Kampung Rawa Timur Kampung Semper Kampung Tembok Bolong Kampung Tongkol

Terima kasih atas bantuannya dalam melakukan observasi dan kawan berdiskusi Aditya Wicaksono Amalia Nur Indah Sari Amira Paramitha Ana Tria Purnama Andrew Woolgar Astrid Vidia Primadani Aulia Rizky Safirah Danang Azhari Delaneira Humaira Dwi Rahma Kurnianto Eji Zulkarnain Fahmi Idris Indriani Pratiwi Jihan Nabila Meidyana Visi Chairunnisa Mohaddaseh Maktabifard Muhammad Ghiyats Nadim Noor Adzlin Tauchid Resha Fitriandina Rizky Pudjianto Rizky Ramadityo Rosalinar Amilia M.G Samto Wongso Zulfikar Ibrahim


84

DAFTAR REFERENSI Anand.N 2017 'On pressure and the politics of water infrastructure', in Harvey.P, Jensen.CB, & Morita, A Infrasturctures and Social Complexity: A Companion, Routledge, New York, pp.91-101. Armand.A 2014, Ketukangan, Konteks, 17 Juni 2014, http:jjwww.konteks.orgjketukangan. Habraken.NJ 2000, 'Chapter 17: Type', in Habraken.NJ, The Structure of the Ordinary : Form and Control in the Built Environment, The MIT Press, Cambridge. pp. 277-290. Harvey.P, Jensen.CB, & Morita,A 2017 'Introduction : Infrastructural complication', in Harvey.P, Jensen.CB, & Morita, A Infrasturctures and Social Complexity: A Companion, Routledge, New York, pp.l-22. Irawaty, DT 2018, 'Jakarta's Kampungs : Their History and Contested Future', Phd Thesis, University of California, Los Angeles. Lim.P 2015, 'Kampung Jakarta Tomorrow', Undergraduate Thesis, Carnegie Mellon University, Pittsburgh. Nielsen.M, & Simone.A 2017 'The Generic City: Examples from Jakarta, Indonesia and Maputo, Mozambique' , in Harvey.P, Jensen.CB, & Morita, A Infrasturctures and Social Complexity: A Companion, Routledge, New York, pp.128-140. Rossi.A 1981, A Scientific Autobiograph, The MIT Press, London. Rossi.A 1982, The Architecture of The City, The MIT Press, London. Simone.A 2014, Jakarta, Drawing the City Near, University of Minessota Press, Minneapolis. Simone.A 2010, City Life from Jakarta to Dakar : Movements at the Crossroads, Routledge, London. Siregar, AS 1990 'Bandung - The Architecture of a City in Development. Urban analysis of a regional capital as a contribution to the present debate on Indonesian urbanity and architectural identity. Volume I and II', Phd Thesis, Katholieke Universiteit Leuven, Leuven.

84


85

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.

DOGDOGDOGDOGDOGD

DO

e.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.