Sejak dideklarasikan di Singapore pada tahun 2001, International Pharmaceutical Students’ Federation Asia Pacific Regional Office (IPSF APRO) telah mewadahi mahasiswa farmasi di lebih dari 10 negara di kawasan Asia Pacific. Tujuan utama adalah untuk mendukung visi dan misi IPSF pada tingkat regional.
3
APRONewsletter
Perkenalan
APRO Regional Working Group 2013-2014
Meng San Lee (Dora) - Taiwan Mahasiswa lulusan Taipei Medical University
“
Saya tidak pernah meninggalkan Taiwan sampai perjalanan pertama saya ke APPS Indonesia pada tahun 2011. Dua tahun setelah itu, saya telah mengunjungi 6 negara yang berbeda dan terbang lebih dari 10 kali dan sekarang menjadi anggota dari star alliance, semua karena IPSF. Saya yakin alasan saya mendapat posisi pertama sebagai RPO adalah karena saya bilang saya akan tetap single selama menjalankan posisi saya. Sebagai ketua, saya percaya bahwa tindakan akan berbicara lebih daripada kata-kata. Dan kami akan membuktikannya kepada kamu. Saya malu untuk mengatakan, walaupun sebagian besar dari kamu mungkin tidak mengakui; saya adalah seorang break-dancer¬, namun sekarang umur saya 23 tahun dan semua tulang saya terasa sakit; status saya sekarang masih single (jadi saya tidak bermaksud untuk memperlama mandat saya); dan yang paling penting, saya akan sangat senang untuk bertemu kalian semua pada APPS 2014 di Malaysia! Kamu akan terkagum-kagum, bagaimana kamu dan tim ini telah membuat saya sangat sibuk dan mudah-mudahan saja dengan itu kamu akan melihat betapa menakjubkannya bisa menjadi bagian dari APPS, APRO dan IPSF. Akhirnya, itu semua untuk Kamu, untuk kita.
”
Chairperson
James White - Australia
Mahasiswa tahun ke 4 di Monash University, Melbourne, Australia Salam dari Melbourne, Australia. Pengalaman pertama saya bersama IPSF adalah ketika bertemu dengan gadis Amerika yang bersuara sangat keras saat LIT di Utrecht, Belanda. Kemudian kami,dan teman LIT lainnya, terikat dengan cerita tentang koala dan kanguru, sehingga kami sangat cepat berteman. Sejak saat itu, saya tahu bahwa saya ingin selalu dikelilingi oleh sesama teman IPSF. Kesadaran itu pula yang akhirnya telah membawa saya sekarang. Umur saya 20 tahun (saya tahu, masih terlalu muda) lahir di Colac, Victoria, Australia, dan saya tidak tumbuh lebih jauh dari tempat itu. Saya tinggal di Melbourne, Australia dan membayar mahal uang sewa. Jika anda ingin menyuap saya, bir adalah hal yang baik, terutama yang dingin di hari yang panas. Dan hal lain terakhir yang ingin saya katakan adalah, Viva la Pharmacie.
“
Secretary
”
Edberg Andreas - Indonesia Mahasiswa tahun ke 4 di Universitas Indonesia
“
Hai semua, nama saya Edberg Andreas. Saya dari Indonesia, dan merupakan mahasiswa tingkat akhir di Universitas Indonesia. Sekarang saya menjabat sebagai Internal Coordinator and Communication Officer (ICCO). Sejauh ini saya sudah mengikuti 2 APPS, di Taiwan dan Jepang. Setelah simposium, saya merasa ingin tau lebih banyak tentang IPSF dan ingin membagi pengalaman yang mengagumkan ini dengan yang lain. Saya berada di posisi ini untuk dapat membagikan pengalaman luar biasa yang telah saya rasakan kepada teman lainnya. Namun, karena kendala bahasa, terkadang agak susah untuk membagi pengalaman ini. Maka dari itu, saya harap saya bisa menerjemahkan newsletter ini ke dalam berbagai bahasa yang lain. Sampai jumpa di APPS 2014 Malaysia. Feel the IPSF Spirit!
”
Internal Coordinator and Communication Officer (ICCO)
APRONewsletter
4
Brendon Mclntosh - New Zealand Mahasiswa lulusan University of Otago
“
Regional Relations Officer (RRO)
Kia Ora! Nama saya Brendon McIntosh dari Selandia Baru, dan merupakan Regional Relations Officer untuk periode 2013-14. Pertama kali saya bergabung dengan APRO yaitu pada tahun 2012 saya mengikuti World Congress di Mesir. Saya tidak dapat menjelaskan seberapa besar kongres tersebut menginspirasi saya, yang pasti saya merasa saya berada dalam mimpi selama 10 hari tersebut. Saya baru saja menyelesaikan tahun keempat saya sebagai mahasiswa farmasi di the University of Otago, dan saya baru akan memulai magang saya di West Coast of the South Island yang indah. Saya memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai RRO setelah menghadiri World Congress ke-2 saya di Utrecth karena saya ingin memberikan kembali pengalaman yang telah IPSF berikan kepada saya dan membiarkan orang lain tahu peluang yang dapat dimiliki. Tahun ini saya ingin menunjukkan kepada negara non-anggota tentang beberapa peluang dan kesempatan, serta semakin banyak orang yang terlibat untuk membuat APRO menjadi anggota IPSF yang lebih kuat dari sebelumnya. Satu hal yang saya percaya dapat saya bawa kepada keluarga baru RWG yaitu sedikit humor, sehingga tidak ada yang harus dipikirkan terlalu serius. Saya menantikan kerjasama dengan CP dan SEO baru, serta mengenal mereka melalui berbagai pertemuan skype. Ketika saya sedang tidak belajar, saya mengabiskan waktu dengan bermain Rugby atau pergi berselancar dengan teman-teman. Jangan ragu untuk menghubungi saya kapan saja jika Anda memiliki pertanyaan dan saya menantikan dapat melanjutkan reputasi APRO sebagai regional office terbaik di IPSF.
”
Saik Mei Yen - Malaysia
Mahasiswa tahun ke 4 di AIMST University Saya tidak pernah mendapatkan kesempatan keluar dari Malaysia untuk benar-benar mengikuti simposium atau konferensi yang berkaitan dengan bidang studi saya. Apa yang saya pelajari selama di universitas semuanya berasal dari buku dan kuliah. Namun, IPSF memberikan saya kesempatan untuk memperluas perspektif profesional dan etika saya lewat kebudayaan asing. Saya percaya bahwa setiap pengalaman yang saya dapatkan akan berguna khususnya bagi keahlian profesional dan pandangan pribadi saya. Semoga dapat bertemu kalian pada APPS di Malaysia mendatang. Kalian tidak akan pernah menyesal untuk ikut dalam acara ini. “Jangan bawa kesalahan anda di sekitar anda. Sebaliknya, tempatkan kesalahan anda di bawah kaku anda dan gunakan itu sebagai batu loncatan. Jangan pernah menyesal. Jika itu baik, itu jadi indah. Jika buruk, itu adalah pengalaman”
“
”
Regional Projects Officer (RPO)
Nur Atiqah Hasman Yusri - Malaysia Mahasiswa tahun ke 4t di International Islamic University Malayisa
“
Chairperson of 13th APPS Malaysia
Hi semua, saya Atiqah, ketua APPS 2014! Ya, ada APPS di tahun 2014 dan akan diadakan di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur Agustus 2014 mendatang! Saya jamin bahwa tahun ini APPS akan sangat berbeda, karena untuk pertama kalinya, akan ada pharmazing race yang dapat memacu adrenalin, workshop kebudayaan dan berbagai kegiatan yang lebih menarik dalam mendukung Visit Malaysia 2014! Saya mengambil posisi ini setelah begitu banyak hal yang harus dilalui (yang bahkan memaksa kami untuk di tahun lalu) sehingga semangat IPSF tidak akan pernah berhenti dan dengan harapan penuh bahwa APPS 2014 akan menjadi acara yang mengesankan bagi kita semua! Jadi, apa yang kamu tunggu? Datang dan kunjungi Malaysia, tanah yang menakjubkan dan penuh kesenangan, tanah yang menawarkan pengalaman hidup dan kemungkinan tak terbatas.
”
APRONewsletter
6
PCE and CSE APRO Focus Projects
Tahun ini, APRO berfokus pada program adalah: Patient Counseling Event (PCE) dan Clinical Skill Event (CSE), fokus dalam pengembangan profesi farmasi diantara mahasiswa farmasi APRO. Ini ditujukan untuk memastikan tenaga profesi farmasi bekerja aman dan efektif, mempertahankan ilmu dan skill mereka tetap aktual demi menjalankan dan memperbaiki praktek mereka. Komunikasi adalah pertukaran informasi dan penting untuk yang terkait. Itu ialah proses dimana pesan-pesan dirangkai dan dikemukakan oleh seseorang, dan diterima serta diterjemahkan oleh orang lain. Skill komunikasi tentu amat penting untuk menunjang efektivitas konseling karena patient counseling adalah tentang menyatukan segala kemampuan komunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Ini mengacu pada proses memberi informasi, saran dan bantuan untuk membantu pasien melakukan pengobatan yang semestinya. Selain itu, CSE adalah konsep yang dikembangkan oleh American society of Health-systems Pharmacists (ASHP). Hal itu dirancang untuk menyediakan analisis interaktif dan berbasis tim terhadap skenario klinis untuk pelayanan farmasis. Pengetahuan klinis akan berguna untuk mensukseskan terapi obat sang pasien. Dalam waktu yang sama, Ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan menemui ekselensi dalam pengembangan skill klinis mahasiswa farmasi. Setiap tahun, IPSF dan APRO menyelenggarakan event ini pada World Congress dan APPS, memberi kesempatan untuk peserta dari setiap negara menerima tantangan dan saling berkompetisi dalam bidang pengetahuan & skill farmasi. Sasaran utama tahun ini ialah membangkitkan semangat organisasi mahasiswa farmasi asia-pasifik dalam ikut serta menyelenggarakan event ini selama kongres nasional di negara masing-masing, sehingga proyek ini dapat dijangkau oleh lebih banyak mahasiswa farmasi, memungkinkan menambah wawasan praktik dan pengalaman sebelum kompetisi di APPS dan WC.
Bagaimana menyelenggarakan PCE? IPSF bersama Departemen Informasi FIP mempublikasikan sebuah publikasi bersama - Counselling, Concordance, and Communication: Innovative Education for Pharmacists. Dalam booklet tersebut, terdapat informasi tentang konseling dan petunjuk bagaimana menyelenggarakan PCE. Booklet bisa didapatkan di: http://www.ipsf.org/pce Bagaimana menyelenggarakan CSE? IPSF juga memberikan petunjuk langkah demi langkah untuk CSE; didalamnya tertulis semua informasi dan petunjuk yang diperlukan untuk menyelenggarakan CS Event/ Kompetisi. Booklet bisa didapatkan di: http://www.ipsf.org/ cse ASHP menyebutkan tujuan kompetisi CSE: i. Membantu pengembangan kemampuan praktek klinis menggunakan sumber daya yang ada; ii. Memperkuat tanggungjawab farmasis pada menentukan hasil terapi obat; iii. Memfasilitasi penggunaan efektif sebuah pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah klinis; dan iv. Memfasilitasi penggunaan skill komunikasi tertulis maupun lisan. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi saya di rpo@apro.ipsf.org. Saya selalu siap membantu memberi masukan serta membantu memecahkan masalah apabila kalian menemui kesulitan dalam mengorganisir acara-acara tersebut. Mohon kirimkan laporan kepada saya, jika organisasi kalian telah menyelesaikan acaranya sehingga kami bisa menjadikannya sebagai referensi untuk organisasi lain-nya. Bila organisasi kalian merencanakan penyelenggaraan event tersebut pada tahun berikutnya, kalian dapat mengirimkan proposalnya ke saya, dan kita dapat saling berdiskusi. Terakhir, kami telah memberikan sebuah contoh PCE bersamaan dengan newsletter ini, untuk dijadikan bahan latihan. Instruksi tersebut sama persis formatnya dengan PCE yang diadakan di Symposium dan Congress. Mari berpikir bersama tentang kasus yang ada, dan berikan konsultasi yang efektif terhadap pasien. Kalian bisa membuka diskusi atau membagikan jawabannya ke Facebook IPSF APRO untuk lanjut berdiskusi dengan member-member lain di berbagai Negara, sehingga nampak bagaimana mereka berkonsultasi dengan pasiennya. Beritahu kami tentang informasi yang kalian butuhkan untuk berkonsultasi. Di sisi lain, saya dengan senang hati akan menerima jawaban kalian atau menjawab apa yang ingin kalian ketahui daripada pasien (Misal dialog/ form dan referensi), lalu akan saya berikan form evaluasi standar. Have fun!
Saik Mei Yen
IPSF APRO Regional Project Officer
7
APRONewsletter
PCE Sample Official Advanced Preliminary Case
Harap Baca Instruksi Secara Seksama Peserta diberikan waktu 24 jam untuk mereview outline dasar dari kasus, yang termasuk profil dasar pasien, produk pengobatan/non-preskripsi, dan beberapa informasi terkait latar belakang pasien. Perlu dicatat, Informasi yang diberikan tidak lengkap, sehingga merupakan tugas anda untuk melengkapi informasi tersebut selama konseling. Disarankan kepada anda untuk menggali lebih jauh serta menggunakan referensi lain demi mengoptimalkan pemahaman kasus. Anda tidak terbatas terhadap materi yang anda gunakan sebagai referensi belajar semata. Perlu dicatat lagi – membawa referensi selama konseling tidak diperbolehkan. Batas waktu maksimum untuk konseling berdurasi 10 menit. Bel akan berdering pada menit ke-8 untuk mengingatkan hanya 2 menit waktu yang tersisa. Bel juga berdering untuk menutup waktu konseling pada menit ke-10. Setelah itu, anda akan diberi umpan balik lisan (maksimum 5 menit). Umpan balik tertulis akan diberikan apabila telah selesai dibuat. Sebagai Departemen Pengembangan Profesi IPSF, we wish you a wonderful experience.
Official Case Seorang pria baru saja datang untuk memberi resep preskripsinya. Ia dalam kondisi terburu-buru dan mengatakan akan kembali lagi nanti untuk mengambil preskripsinya. Tugas anda ialah memberi konseling kepadanya layaknya dalam keadaan klinis. Informasi terkait pasien yang terdapat pada catatan anda Nama : Adrian McDonald Umur : 45 Jenis Kelamin : Laki-laki Alergi : Tidak tertera Pengobatan preskripsi yang telah terpenuhi dalam profil: Ramipril 2.5mg po OD (terakhir 2 minggu yang lalu) Informasi lain : Tidak tersedia
Guidelines
1) Catat apa yang anda perlu tahu dari pasien agar mampu berkonseling dengan baik a) Introduction:Apa yang harus Anda perbuat saat pasien memasuki apotek? Bagaimana anda memulai sesi konseling? b) Sebelum berkonseling terkait obat itu sendiri, Anda harus mengumpulkan informasi tentang pasien. Apa yang harus anda ketahui? Apa yang bisa mengubah keputusan terkait kecocokan obat tersebut, dsb? c) Setelah semua informasi terkumpul, anda bisa melanjutkan ke konseling pengobatan. Apa saja yang perlu disebutkan terkait obat tersebut? Adakah interaksi? Bagaimana menyimpannya? Dsb. d) Adakah hal lain yang perlu ditambahkan? Bagaimana Anda menyimpulkan keseluruhannya?
Tips
1) Jangan langsung menuju kesimpulan atau solusi cepat sebelum mendengar semua fakta dari pasien 2) Jangan tiba-tiba pindah dari subjek satu ke subjek yang lain. 3) Gunakan kalimat tanya ujung terbuka dan tertutup 4) Tetapkan tujuan dalam pikiran anda 5) Overview singkat diperlukan untuk menyimpulkan interview 6) Tekankan pada ketaatan pasien 7) HAVE FUN !!
LAPORAN STUDENT EXCHANGE PROGRAM (SEP)
9
APRONewsletter
SEP
in ISMAFARSI, Indonesia ISMAFARSI adalah lembaga anggota IPSF kawasan Asia Tenggara. Dimulai dari ibukota repubik Indonesia, kami mempersiapkan sejumlah lokasi tuan rumah (host), seperti di Jogja, Bandung, dan Surabaya. Pada periode sebelumnya, kami turut menyertakan Denpasar, sebagai host baru yang turut menyambut peserta-peserta SEP. Harapan kami adalah menerima lebih banyak mahasiswa SEP, dan membagi pengalaman SEP yang seru kepada mahasiswa-mahasiwa peserta.
Incoming Students
Tahun 2013, ISMAFARSI menerima 12 mahasiswa masuk yang berasal dari Polandia, Jerman, Republik Ceko, Spanyol, dan Portugal. Mereka semua ditempatkan di berbagai kota dan berkesempatan untuk mendapat pengalaman kerja di rumah sakit, farmasi publik hingga riset. Kami berusaha sebaik mungkin untuk memungkinkan mahasiswa-mahasiswa tersebut merasakan pengalaman budaya Indonesia, serta bagaimana sistem kesehatan di Indonesia bekerja.
Sebagian besar peserta ditempatkan berdasarkan pilihan mereka dan ketersediaan institusi penerima. Mereka terlihat sangat menikmati program SEP ini. Semoga, mereka dapat membagi pengalaman tersebut kepada teman-teman mereka di luar sana.
Outgoing Students
Masih di tahun 2013, kami mengirim 17 mahasiswa ke luar negerei untuk menikmati SEP di luar negri bahkan di benua yang berbeda. Mereka sangat amat senang terhadap pengalaman SEP, dan berbagi cerita tentang betapa untungnya memiliki kesempatan bergabung dalam SEP. Tentu saja ini adalah salah satu dari kesempatan yang terbatas untuk mempelajari sistem kesehatan di luar negeri!
APRONewsletter
10
“Bergabunglah dengan SEP, dapatkan berbagai pengalaman tak terlupakan dan jangan lupa untuk berbagi ceritanya! Semoga SEP akan membawamu ke masa depan yang lebih cerah!� Angelia Putri Moeliono Student Exchange Officer ISMAFARSI
11
APRONewsletter
SEP
in MyPSA, Malaysia Saya diberikan kesempatan untuk menjabat sebagai Student Exchange Officer (SEO) pada Extraordinary General Meeting co yang dilaksanakan di Monash University pada 20 Agustus 2012. Inspirasi utama saya memilih jabatan ini adalah senior saya, Faridah Yunos, yang merupakan SEO 2011-2012. Dedikasinya terhadap bidang ini membuat saya tertarik untuk mencobanya, selain itu saya menantang diri saya untuk berpartisipasi dalam organisasi besar seperti MyPSA dan mencari pengalaman besar yang telah menanti saya. Sebagai SEO di MyPSA, adalah tugas saya untuk memberikan informasi kepada Chairperson of Student Exchange of International Pharmaceutical Student Federation (IPSF) mengenai Student Exchange Programme (SEP) di Malaysia, bekerja dengan SEO dari negara lain untuk mengatur penempatan pertukaran mahasiswa, mengatur mahasiswa yang masuk dan keluar dan memberikan tugas untuk Local Exchange Officers (LEOs) dan memperbaharui database SEP. Pada SEP tahun ini, kami menerima 12 mahasiswa SEP. Mereka adalah Hana Parackova dan Ivona Fajnorova (Slowakia), Agnes Ducz dan Julia Jakab (Hungaria), Anggun Pramuda Wardhani, Maulina Sriwiduri dan Tika Nurhasanah (Indonesia), Dalia Gaber dan Farh Zakeyeldin (Mesir), Ana Fuis (Slovenia), serta Katia Christina Pires dan Mina Al-Fartousi (Belanda). Kami meng-host mereka mulai dari 15 Juli hingga 3 September 2013. Universitas yang menjadi host SEP ialah Universitas Teknologi Mara (UiTM) Puncak Alam dan Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM) Kuantan dalam Internship penelitian dan farmasi pelayanan.
Untuk mahasiswa yang keluar, ada 21 yang disetujui aplikasinya: 1. Jason Hong Tat Siang (AIMST) –Belanda 2. Kelvin Fong Lip Nyen (AIMST) –Jepang 3. Celeste Tan Wei Zi (AMU) –Australia 4. Sabrina Joan Silvanathan (AMU) –Waiting 5. Nur Ammal Mohd Farit (CUCMS) –Turki 6. Amirah Abdul Rashid (CUCMS) – Tidak ditempatkan 7. Nurul Namirah Azillah (IIUM) –Australia 8. Ishmah Musfirah Nazari (IIUM) –Tidak berangkat 9. Cedric Chua Chong Jie (IMU) – AS 10. Tan Kai Hsin (IMU) –AS 11. Chor Kaizia (IMU) –Tidak ditempatkan 12. Lim Yun Hui (Monash) –Tidak berangkat 13. Rachel Tan Siew Ven (Monash) –Tidak ditempatkan 14. Emileen Chieng Siaw Ling –Tidak ditempatkan 15. Ammar Hakim Osman (UiTM) –Turki 16. Nur Nabiha Razak (UiTM) –Tidak berangkat 17. Nurul Mahfuzah Baharuddin (UiTM) –Tidak ditempatkan (Turki) 18. Qallishah Kamal Azman (UiTM) – Tidak berangkat (Perancis) 19. Ong Woei Jye (UM) –Taiwan 20. Joan Wong Zu En (USM) –Taiwan 21. Lam Miao Hui (USM) –Taiwan Untuk sekedar informasi, baik untuk mahasiswa SEP yang diterima maupun dikirim, terus berlangsung hingga akhir Desember 2013.
Nur Ermalina Bt Jadi @ Mohd Faiz Student Exchange Officer MyPSA
APRONewsletter
SEP
Incoming Students
12
Pada tahun 2012, secara total kami menerima 6 mahasiswa dari bulan Mei hingga Agustus. Mereka berasal dari Kanada, Slowakia, Taiwan dan Indonesia. Mahasiswa-mahasiswa tersebut ditempatkan pada Toko-toko obat/apotik ritel di Rumah sakit dan pusat-pusat perbelanjaan dengan kesempaPada bulan Juli 2012, kami mengirim keluar 12 tan mengalami kehidupan farmasis di Singapura. mahasiswa untuk mengikuti SEP. Negara-negara Sebagai tambahan, kami juga mengajak mereka yang dituju ialah Taiwan, USA, Turki, dan Kanada. ke tempat-tempat unik di Singapura seperti Mereka pergi selama kurang dari satu bulan untuk halnya Sentosa untuk menikmati rekreasi dan menambah pengalaman dalam berbagai bidang kuliner lokal. kefarmasian.
in NUS, Singapore
Outgoing Students
SEP
in HMF ‘ars praeparandi’ ITB, Indonesia
Internship di Adventist Hospital Bandung
Mengunjungi Kawah Putih Graduation Party July 2013
13
APRONewsletter
Merayakan Idul Fitri di rumah dosen kami, Bpk. Emran Kartasasmita, yang ada di sebelah kiri. Bpk. Emran adalah koordinator SEP juga di ITB, bidang penelitian. Ia sangat membantu kami, dan merupakan seseorang yang baik.
Merayakan HUT RI bersama penghuni local Desa Kidang Pananjung Kita mengikuti sejumlah pertandingan-pertandingan tradisional. Kita selalu mengikuti lomba-lomba ini setiap tahunnya.
International Night Saat international night, kita menikmati tarian dari Bandung dan Mesir.
APRONewsletter
14
SEP
in BEM KMFA UGM, Indonesia
Pada tahun 2012, KMFA UGM menempatkan 8 mahasiswa farmasi dari berbagai asosiasi. Dari bidang farmasi pelayanan, Internship dilakukan di Rumah Sehat dan Apotek UGM, sedangkan untuk program risetnya, dilakukan pada sejumlah proyek penelitian di Fakultas Farmasi UGM. Semua mahasiswa menetap di keluarga-keluarga host. Kami menghabiskan hari demi hari bersama-sama, seperti bertemu dan berdiskusi tentang isu dan topic tertentu (bahkan bergosip ria), mengunggah 1001 foto ke Facebook, wisata kuliner keliling Jogja, menyelenggarakan acara sambutan dan perpisahan, dan lain-lain. Secara singkat, ini adalah sesuatu yang tidak terlupakan. Dimulai dari Juli 2012, disini sudah ada Lok Li Yi dari UK, Farmasi klinik; Tomáš Kříž dari republik Ceko, Farmasi Klinik; dan Syauqi Ahmad dari Malaysia, Penelitian. Walaupun mereka berasal dari berbagai benua, namun mereka sangat akrab selama program pertukaran mereka. Untungnya, ketika mereka berada disini, kita sedang ada acara Herbal Tour yang diselenggarakan di Tawangmangu, Solo. Disana kita melihat kebun tanaman obat beserta pemrosesannya
Tidak hanya itu, Kartu Memori Kamera pun kami penuhi dengan berbagai foto luar biasa di Candi Borobudir, Museum Affandi, serta Keraton Jogja. Waktu berlalu dengan cepat dan mereka pun akhirnya kembali ke tempat asalnya. Walau telah terpisah jauh, yang penting kita selalu keep in touch. Pada bulan selanjutnya, Agustus, kami menerima 3 mahasiswi & 1 mahasiswa asal Polandia - Tereza Štipková, Katarzyna Nowak, Klaudia Tytro (Farmasi Klinik) and Filip Różewski (Penelitian). Seperti peserta pendahulunya, mereka turut menetap di Keluarga host serta mengikuti banyak aktivitas terkait maupun tidak terkait internship. Mereka sukses menyelelesaikan program Internship terkecuali Fillip, yang memiliki satu lain masalah sehingga memutuskan untuk kembali lebih awal ke tempat asalnya. Terakhir, kita melayani Saja Assaf dari Yordania pada bulan September. Beliau yang ramah serta murah senyum, memutuskan untuk berpartisipasi dalam proyek riset ilmiah di Fakultas kami. Salah satu momen yang amat mengesankan ialah saat kami memberinya sebuah hadiah kecil hingga ia menangis terharu, mengakui saat bersyukur telah kenal dan bertemu dengan kami.
15
APRONewsletter
Report of 12th Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) in Tokyo, Japan Leaders in Training (LIT) LIT adalah program pelatihan yang dilaksanakan sebelum APPS. Itu adalah resimen pelatihan kepemimpinan bagi peserta yang telah memenuhi kriteria setelah dikaji oleh IPSF. Program ini memiliki 5 tujuan: 1) Meningkatkan kesadaran Individual 2) Mengasah skill komunikasi, seperti memberi instruksi 3) Mendapatkan skill untuk mengelola proyek atau membuat suatu perencanaan 4) Percontohan kepemimpinan dalam suatu kelompok 5) Suksesi daripada pelatihan Demi mendapatkan apa yang disebutkan diatas, kami memberi sejumlah pelajaran, workshop, serta diskusi. Selain itu, kami memanfaatkan ilmu yang didapat, hingga mengaplikasikan skill dengan menyelenggarakan dan mengelola malam lelang pada APPS. Kami menyelenggarakan LIT yang ke-12 ini selama empat hari, antara 19-22 Agustus 2013. Tahun ini, ada 13 mahasiswa Farmasi yang berpartisipasi (7 peserta dan 6 trainer). Walaupun hanya ada 2 staf, kami melakukan usaha terbaik untuk mempersiapkan infrastruktur, konsumsi, hingga jalan-jalan wisata malam, dan memastikan bahwa pengelolaan berlangsung sempurna, sehingga kita semua
dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin, dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Menurut saya, kami kerap mempelajari banyak hal dalam diskusi-diskusi, pelajaran, dan workshop, yang dapat terus dimanfaatkan diluar keempat hari tersebut. Ini memungkinkan saya berkenalan dengan para peserta, mengenal budaya mereka, hingga berbagi pengalaman saat waktu-waktu makan, tidur dan saat pelatihan itu sendiri, yang memberikan kesempatan baik untuk mengenal baik satu sama lain. Melalui LIT, saya merasa bahwa kemampuan terpenting ialah penguasaan bahasa Inggris. Sebagian besar peserta dari Asia berbahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka, namun mereka dapat berbicara lancar. Komunitas masyarakat internasional jumlahnya semakin bertambah di Jepang, namun, saya merasa bahwa orang jepang masih Inferior terhadap mereka. Melalui LIT ini pula, saya merasa masih sangat butuh untuk memperdalam ilmu kefarmasian, dan menjadi sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global. Saya juga berharap peserta-peserta LIT lainnya tetap fokus pada bidang Farmasi di seluruh dunia, dan semoga menjalani hidup yang seru sebagai mahasiswa Farmasi.
Jepang termasuk ke dalam wilayah IPSF APRO. APPS adalah kongres internasional yang diselenggarakan oleh mahasiswa farmasi di Asia, berkat dukungan IPSF serta APRO. Pada tahun 2001, APPS untuk pertama kalinya diselenggarakan di Singapura, dan tahun ini kami menyelenggarakan APPS ke-12. Ini adalah untuk kedua kalinya bagi Jepang dalam menyelenggarakan APPS. Kurang lebih terdapat 400 peserta, yaitu jumlah terbanyak dalam sejarah APPS, serta ada sekitar 100 staf (dan sejumlah perusahaan) yang mendukung kongres tersebut. Dari hari pertama, semua simposium dan workshop yang merupakan acara-acara utama dalam APPS digelar mulai dari pagi hingga menjelang sore hari. Kita menggelar 3 simposium dan mengundang beberapa orang ternama, contohnya ialah Akira Uehara, Direktur representatif daripada Taisho Pharmaceutical Holdings Co., Ltd, dan kami semua dapat banyak belajar dari materi yang mereka sampaikan. Peserta lalu dapat menentukan workshop dalam 23 macam tema. Sebagai contoh yaitu “At-home care�, serta “Disaster Medicine�, mewakili
sejumlah topik kuat asal Jepang. Peserta workshop-workshop tersebut terbagi kedalam beberapa kelompok setelah deskripsi singkat. Mereka lalu memikirkan tentang topic dan berdiskusi kelompok. Pada akhir tiap workshop, setiap kelompok melakukan presentasi. Selain itu, saat malam hari kami juga mengadakan acara-acara pesta untuk mempererat ketersalingkenalan. Setiap pesta memiliki tema. Dimulai dengan Malam penyambutan, Malam Internasional, Malam Jepang, Malam lelang, hingga pada akhirnya Gala Night. Saat malam Internasional, masing-masing perwakilan Negara mengenakan pakaian adatnya lalu menampilkan kebolehannya diatas panggung. Pada malam Jepang, kami membangun replika pasar khas jepang dan membuat para peserta terpukau dengan festival ala Jepang. Lalu pada Malam Lelang, kami melelang berbagai barang yang dibawa oleh para peserta dari negara-negara mereka sendiri, dimana uang yang kami terima didonasikan sebagai dukungan beasiswa kepada para mahasiswa yang hidup di Negara-negara berkembang. Di hari terakhir, kami mengadakan Gala Night, dimana semua peserta dan staf berpakaian rapi
Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS)
APRONewsletter
rapi dan meriah sambil menikmati waktu dalam suasana hangat nan ceria. Staf bahkan membuat film, dilakukan dengan hati, hingga berhasil menyentuh kita semua dan mengingatkan kenangan-kenangan seru APPS. Ini adalah kedua belas kalinya APPS diselenggarakan, dan kami dengan senang hati akan menanti simposium-simposium berikutnya. Jadi sebenarnya, bagaimana negara tuan rumah APPS ditentukan? Perwakilan setiap negara berkumpul dalam suatu rapat lalu menentukan negara tuan rumah untuk dua tahun kedepannya, dalam Rapat Regional (Regional Meeting -RM). RM adalah
16
wadah dimana APRO mendiskusikan dan menentukan peraturan-peraturan wilayah APRO. Tahun ini, Thailand memberi presentasi dan diterima menjadi tuan rumah APPS 2015. Pada tahun 2014, APPS akan diadakan di Malaysia. Jadi, dalam rangka mengakhiri APPS tahun ini, kami meneruskan palu kepada negara tuan rumah selanjutnya. Kedepannya, semoga kami dapat mempererat hubungan antara asosiasi-asosiasi terkait di negara-negara anggota, dan berharap akan bertemu kembali di simposium selanjutnya.
Post Symposium Tour (PST) PST adalah singkatan daripada Post Symposium Tour. Ini merupakan kegiatan wisata keliling Jepang yang dilaksanakan setelah APPS. Konsep PST sendiri ialah “Bersama-sama menjelajahi jepang bersama mahasiswa-mahasiswa luar negeri� PST adalah bagian dari IRC (Komite Hubungan Internasionoal) dari APS-Japan, yang bertugas mendidik warga Jepang tentang budaya dan sejarah mereka sendiri yang belum sempat terjelajahi oleh mereka, mengutarakan pesona budaa Jepang dalam bahasa Inggris, serta membagi pengetahuan dengan warga negara asing. PST fokus kepada wilayah Kanto dan Kansai, yang merupakan wilayah yang cukup mewakili Jepang. Perjalanan Kanto mencakup gunung Fuji, Kamakura dan Yokohama untuk 3 hari 2 malam, sedangkan perjalanan Kansai mencakup Kyoto, Nara dan Osaka selama 4 hari 3 malam.
Kami mengutamakan pentingnya semangat keramahan Jepang, “omotenashi�. Selama PST, banyak terjadi hal yang tak terduga. Kami berpikir apa yang terbaik bagi peserta dan apa yang harus diperbuat di situasi-situasi tersebut. PST masih menyisakan banyak aspek untuk diperbaiki, namun setiap peserta dan panitia yang terlibat dalam PST, tetap memberikan senyum kepuasan dan sepatah terima kasih yang berarti sukses bagi seluruh PST! PST kali ini adalah salah satu pengalaman terbaik dalam hidup kami, serta merupakan langkah besar pertama untuk ke tingkat selanjutnya. Terakhir,saya ingin berterima kasih pada seluruh panitia dan anggota yang telah bekerja tanpa kenal lelah sejak 12 bulan terakhir, memastikan kesuksesan kegiatan ini.
Marika Yamada
Chairperson of 12th APPS in Japan
19
APRONewsletter
APPS
Experience
Anantaya Jaidee PSUT Thailand
Pengalaman Terbesarku di Jepang
APPS ke 12 di Tokyo merupakan pengalaman pertama saya dengan IPSF. Saya memutuskan untuk mengikuti APPS karena acara ini adalah kesempatan yang baik, serta ajang di mana saya bisa bertemu mahasiswa farmasi dari berbagai negara. Saya bisa bertukar kebudayaan, menjalin pertemanan, dan menikmati aktivitas yang ada bersama-sama. Terlebih Jepang merupakan negara yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya
Sesampainya saya di Jepang, banyak hal membuat saya kagum. Jalanan, mobil, dan rumah-rumahnya sangat berbeda dengan yang ada di tempat asal saya, namun sangat indah. Kesan ramah dan baik saya dapatkan saat pertama kali datang. Tuan rumah juga begitu perhatian dan banyak memberikan saran mengenai tempat wisata yang menarik di Jepang. Awalnya saya khawatir dengan kemampuan bahasa Inggris saya yang tidak terlalu baik. Saya banyak melakukan kesalahan dan banyak perkataan yang tidak saya mengerti. Namun itu tidak menjadi masalah karena semua orang belajar memahami, dan bahasa tidak menjadi halangan untuk bisa mengenal orang lain. Saya senang bisa banyak mengenal negara lain dengan semua persamaan dan perbedaannya. Karena saya sudah berada di Jepang maka saya ingin merasakan hal-hal yang khas dari Jepang. Sejak welcome party saya sudah disuguhi pertunjukan Jepang yang memukau, begitu juga dengan pertunjukan saat malam dan saya berkesempatan mencicipi makanan khas Jepang yang lezat. Saya bisa mandi dengan air hangat (onsen) dan memakai Yukata. Mungkin jika saya tidak mengikuti kegiatan dari IPSF, saya tidak akan dapat merasakan pengalaman seperti itu.
Saya sangat menikmati setiap workshop dan simposium yang diadakan. Saya mengikuti Poster Session, Health Economics, Complementary Medicines, serta Team Approach to Healthcare and Optimal use of food. Setiap topik yang saya ikuti sangat menarik dengan narasumber yang ahli di bidangnya. Saya juga mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman termasuk dengan mengikuti kampanye dan perjalanan wisata di Jepang.
Baru dua bulan sejak saya berkunjung kesana, namun saya sudah merindukan Jepang dan teman-teman yang lainnya. Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh panitia dan peserta atas kebaikan, keramahan, serta pengalaman saat bersama-sama dalam kegiatan ini, yang tentunya akan saya ingat selamanya.
APPS
APRONewsletter
Experience
20
Eri Kitamura APS Japan
Pengalaman Saya dalam APPS 2013
Kami mempunyai jadwal yang padat, namun saya senang sebagian besar peserta dapat mengikutinya. Sebagai panitia saya senang, ketika beberapa peserta mengetahui bahwa saya tidak terlalu sehat. Saya bukan satu-satunya orang yang memiliki jadwal yang padat, karena peserta juga demikian. Terlebih, saya yakin sebagian besar peserta mengalami jet lag, yang membuat keadaan lebih sulit bagi mereka. Meskipun saya demam dan nyaris tidak bisa berpikir jernih di pagi hari pada hari ke 5, saya jelas mengingat satu hal. Saya hampir meneteskan air mata ketika beberapa peserta mengatakan, “Datanglah ke Gala Night!� Itu adalah momen ketika saya benar-benar tahu bahwa beberapa peserta membutuhkan saya sebagai panitia
Tentu saja masih ada banyak kenangan lainnya, tetapi tidak akan cukup jika saya menuliskannya. Waktu berlalu begitu cepat, begitu juga APPS yang baru saja diselesaikan. Bahkan setelah lebih dari sebulan APPS dilaksanakan, setiap kali bertemu dengan teman panitia, kami menyadari bahwa akhirnya kami membicarakan tentang APPS. Sejujurnya, ketika pertama kali menjadi panitia APPS saya tidak benar-benar menyukainya. Berat rasanya ketika harus menyeimbangkan dengan studi saya dan kegiatan klub yang lain. Saya juga memiliki masa-masa sulit saat mencoba membuat semua orang termotivasi terutama untuk berbahasa Inggris. Saya awalnya khawatir bukan hanya karena saya sudah agak lama tidak berbicara dalam bahasa Inggris, tetapi juga karena saya pemalu. Namun selama APPS, ternyata saya adalah salah satu panitia yang paling nyaring berbicara. Alih-alih rasa malu, saya mendapatkan begitu banyak hal, misalnya kepercayaan diri, kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik, teman-teman dari seluruh dunia, kemampuan untuk mengelola waktu dan masalah, pengetahuan tentang negara lain dan sebagainya. Hal yang menyenangkan juga bagi saya untuk mengetahui apa yang menarik tentang Jepang.
Dalam workshop dan kunjungan lapangan, saya belajar bahwa sebagian besar negara Asia bagus dalam pengobatan kuratif, tetapi tidak begitu banyak dalam pengobatan preventif.Yang dapat menghambat pengembangan obat-obatan prefentif adalah sistem kesehatan nasional, yaitu sistem yang tidak membedakan kaya dan miskin. Karena kita dijamin bahwa kita dapat disembuhkan, kebanyakan orang tidak terlalu keberatan dengan pengobatan kuratif. Selain itu, saya belajar bahwa meskipun kita belum menjadi apoteker, kita bisa berkontribusi kepada masyarakat. Sebagai contoh, kita dapat membantu pasien selama bencana dengan bertanya tentang gejala penyakit mereka dan menyarankan obat yang sesuai untuk mereka ketika kita kekurangan tenaga medis .
21
APRONewsletter Sepanjang APPS, saya percaya bahwa setiap peserta dan panitia termasuk saya memiliki banyak hal bisa dipelajari serta banyak tantangan untuk dihadapi. Tentu saja masalah yang kita temui tidak mudah untuk dipecahkan. Tapi dalam lokakarya, para peserta membahas masalah yang ada dengan sangat serius, sehingga saya percaya bahwa ini akan menjadi kunci untuk memecahkan persoalan termasuk politik dan internasional dan di samping itu, saya berharap kita akan mampu membuat masyarakat yang lebih baik di masa yang akan datang
APPS
Experience
APPS 2013 di Jepang
APRONewsletter
22
Carissa Purabaya BEM Kemafar UNPAD
Ini kali pertama saya mengikuti APPS, dan ternyata persiapannya sangat ‘sesuatu’. Kandidat dari organisasi saya (IPSF BEM Kemafar UNPAD) harus membuat presentasi mengenai Self Medication, mempresentasikannya pada para juri dan kemudian dinilai. Hanya 11 dari 30 orang lebih kandidat yang bisa pergi ke Jepang, sehingga kesempatan yang ada hanya sekitar 50:50. Beruntung bagi saya yang bisa menjadi salah satu dari kandidat itu. Saya sampai di Haneda sekitar pukul 12 siang, namun saya dan teman-teman saya harus tinggal beberapa waktu di bandara karena menunggu panitia untuk menjemput kami. Sangat.. menarik. Banyak dari peserta APPS yang juga menunggu malam itu, sehingga bisa dibilang cukup menyenangkan.
(Gambar pertama yang saya lihat di bandara Haneda. Dragon Ball!)
Hari berikutnya kami sampai di APPA Hotel, Tokyo Bay Makuhari. Tidak terlalu banyak kegiatan pada hari pertama, hanya registrasi dan welcome party. Welcome party begitu menyenangkan. Ada banyak pertunjukan kebudayaan Jepang, dan permainan yang kami lakukan. Semua peserta dibagi menjadi beberapa kelompok A-T, saya sendiri ada di grup T. Kami bermain beberapa permainan untuk mengenal satu sama lain.
Hari berikutnya diselenggarakan upacara pembukaan, simposium, kompetisi, dan lokakarya. Pada simposium dibahas tentang tricycle yang berhubungan dengan penyakit akibat gaya hidup. Dimulai dari pencegahan hingga pengobatan menggunakan obat bebas dan peran farmasi di dalamnya. Setelah itu, peserta mengikuti beberapa lokakarya. Acara terakhir pada hari itu adalah International Night di Camelot Club, Shibuya. Menyenangkan, adalah satu-satunya kata yang dapat menggambarkan keadaan yang terjadi pada malam itu. Hari kedua dan ketiga tidak begitu banyak berbeda, hanya lanjutan dari kegiatan pada hari pertama. Namun kami melakukan kampanye kesehatan di jalan dan menyerukan beberapa kata dalam bahasa Jepang tentang kesehatan.
Japanese night merupakan kesempatan di mana peserta dapat mengikuti perayaan dari Japanese Summer Festival. Di sana banyak jajanan Jepang yang terkenal seperti Takoyaki, okonomiyaki serta pertunjukan rubah Jepang dan tari topeng. Sangat menyenangkan. :D
23
APRONewsletter
Hari keempat, berwisata ke kuil Meiji-Jingu, kuil Asakusa, dan museum Kusuri.
Hari kelima, final PCE dan simposium 3. Simposium 3 membahas tentang obat untuk neglected diseases yang masih jarang ada namun penting untuk dibuat. Gala night pada hari itu merupakan Jepang mempunyai banyak kuil/tempat peribadatan hari yang menyenangkan sekaligus menyedihkan dan masing-masing memiliki karakteristik maupun karena merupakan acra terakhir di APPS. Semua cerita tersendiri yang menarik untuk dijelajahi. Malam pelelangan menjadi sangat spesial dengan adan- orang terlihat hebat. ya Miss contest. 5 finalis datang dari beberapa negara Singkatnya, APPS di Jepang merupakan pengalaman berbeda dan tampil dalam Japanese night. Pemenang- terbesar bagi saya, dan terimakasih untuk seluruh nya adalah Yvone dari Indonesia. Hasil dari pelelangan panitia yang sudah menyelenggarakan APPS. Terimakasih atas semua kerja keras kalian. Dan untuk selanjutnya akan disumbangkan di Jepang. seluruh peserta, sampai jumpa lagi! :D
APPS
APRONewsletter
Experience
24
Amanita Khoiril Hana
BEM KMFA UGM
Musim Panas Terbaik yang Pernah Ada!
Saya selalu ingin mengunjungi Jepang. Jepang adalah salah satu dari tiga negara yang ingin saya datangi selain Korea Selatan dan Prancis. Kesempatan datang ketika saya tahu akan ada APPS ke 12 di Chiba, Jepang. Segera setelah saya tahu, saya memutuskan untuk mengikuti acara ini dan mendapatkan pendaftaran periode pertama. Setelah 8 jam penerbangan dari Indonesia, saya sampai di bandara internasional Haneda pada 21 Agustus 2013 pukul 11 malam. Karena kedatangan saya di tengah malam, saya memutuskan untuk tinggal di bandara hingga keesokan paginya. Pukul 8 pagi, panitia APPS menjemput kami menuju hotel dengan bus. Walaupun saya masih merasa lelah, tetapi semua bisa hilang ketika saya bertemu dengan mahasiswa dari negara lain di Asia Pasifik dan bahkan dari Denmark dan Algeria dengan kulit, bahasa, dan budaya yang berbeda. IPSF dan APRO adalah organisasi yang besar dan sangat penting terutama bagi regional Asia Pasifik. Dengan mengikuti acara dai IPSF, mahasiswa farmasi dapat memberikan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kefarmasian di negara mereka sendiri. Saya juga belajar banyak tentang IPSF dari diskusi dengan CP dan SEO beberapa negara Asia Pasifik yang lain, menghadiri Regional Meeting dan lokakarya SEO. Saya tidak berkesempatan mengikuti kampanye kesehatan masyarakat karena sebagai official delegate, saya hanya bisa mengikuti Regional meetings, simposium dan lokakarya untuk CP/SEO.
Bersama Ryoko Ebisu, Lisa Matsuda dan Khoirunnissa di welcoming party
Saya harap untuk APPS berikutnya saya bisa ikut dalam kampanye kesehatan masyarakat dan menghadiri beberapa lokakarya yang menarik. Acara favorit yang ada di APPS adalah Japanese Night. Di Japanese Night saya dapat menyaksikan pertunjukan dan tarian kebudayaan Jepang yang sebenarnya. Saya juga dapat mencicipi beragam makanan Jepang seperti Okonomiyaki,Takoyaki, Choco Banana, dan yang lainnya. Semuanya sangat enak! Haha ;D:D
Yummy Takoyaki :d Saya bertemu banyak orang dari beberapa negara berbeda di Asia Pasifik. Ada dua orang teman yang sangat dekat dengan saya sejak hari pertama APPS. Mereka adalah Ryoko Ebisu dan Lisa Matsuda. Mereka berdua berasal dari Osaka, Jepang. Mereka sangat baik seperti halnya orang Jepang yang lain. Mereka mengajariku beberapa bahasa Jepang, suka menolong dan memperlihatkan beberapa tempat menarik di sekitar Tokyo pada saya. Walaupun APPS telah berakhir, kami berjanji untuk tetap berhubungan satu sama lain Saya mengunjungi beberapa kota di sekitar Tokyo, yaitu Shibuya, Asakusa, Harajuku dan Akihabara. Saya pergi ke Shibuya pada malam saat waktu bebas bersama teman-teman saya dari Algeria, Taiwan, dan Jepang. Kota yang ramai namun indah, setiap penyeberangan di Shibuya selama 24 jam selalu penuh dengan orang-orang, saya menyebutnya “kota yang tidak pernah tidur�. Ada banyak toko yang buka hingga tengah malam. Saya pergi ke patung hachiko yang terkenal dan berfoto di sana
25
APRONewsletter Orang-orang Jepang juga sangat baik. Mereka sangat penolong, tertib, toleran, dan baik hati. Dua kata yang sering mereka ucapkan adalah “Arigatou Gozaimasu” dan “Gomenasai”, yang berarti ‘terima kasih’ dan ‘maaf’.Yang dapat saya pelajari dari mereka adalah kita harus berterima kasih kepada orang yang telah menolong kita dan meminta maaf kapanpun kita membuat kesalahan.
Kaminarimmon,Asakusa dengan Ryoko Ebisu dan Imine
Terakhir, terimakasih pada Allah dan keluarga saya yang selalu mendukung daya. Terimakasih juga kepada Patung Hachiko IPSF, APRO, dan APS Jepang yang telah memberikan saya kesempatan untuk menghadiri acara yang berDi Explore Japan, saya mengunjungi Akausa, kota harga ini, dan menjadi perjalanan musim panas terbaik yang tenang dengan beberapa tempat budaya seperti dan tak terlupakan bagi saya! <3 Kuil Senso-ji, Pagoda Lima Tingkat, and Nakamise shopping street yang penuh dengan barang-barang menarik dari Jepang. Selain Asakusa, saya juga mengunjungi Honjo Life Safety Learning Center. Saya mengikuti banyak simulasi bencana seperti gempa bumi, banjir, angin topan, kebakaran, dan belajar bagaimana menyelamatkan diri pada situasi seperti itu. Saya masuk dalam kelompok E bersama Madoka sebagai ketua kelompok dan para peserta APPS lainnya. Kami bercerita, tertawa, dan melakukan semuanya bersama dengan senang hati. Saya rindu kalian semua :’) Honjo Life Safety Learning Center dengan Grup E <3
APPS
APRONewsletter
Experience
Saya adalah peserta APPS dari universitas Silpakorn,Thailand. Saya sangat senang bisa jadi salah satu bagian dari simposium ini, karena ini merupakan pertama kalinya saya mengikuti APPS dan pertama kali juga saya pergi ke Jepang. Saya mendapatkan banyak sekali pengalaman selama 7 hari saya tinggal di Jepang. Tentunya saya mendapatkan pengetahuan baru dari lokakarya dan simposium, terlebih lagi saya juga mendapatkan banyak teman baru dari negara lain dan belajar bahasa serta kebudayaan mereka. Selama saya di sana, saya mendapatkan banyak kesan. Pertama tentang aktivitas yang diadakan, durasi untuk setiap lokakarya dan simposium tepat waktu, tidak terlalu lama sehingga membuat setiap acara termasuk pesta tidak membosankan. Saya sangat menikmati â&#x20AC;&#x153;international nightâ&#x20AC;? karena saya bisa berdandan dengan gaun yang indah, yang tidak selalu bisa saya gunakan di negara saya. Kesan yang juga tidak terlupakan adalah panitia-panitia pada APPS. Mereka mengurus keperluan kami dengan ramah dan sempurna. Saya ingin berterimakasih kepada mereka yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan simposium ini.
26
Natruethai Laithong PSUT Thailand
Saya tahu itu merupakan tugas besar bagi seluruh panitia APPS untuk menangani proyek besar dengan ratusan peserta dari berbagai negara, tetapi kalian bisa melakukannya dengan baik. Simposium yang kalian selenggarakan berakhir dengan kesan yang baik dari seluruh peserta. Pengalaman yang indah bagi hidup saya, bisa mendapat teman baru dari berbagai negara, terutama pengalaman berjalan-jalan dan berbelanja di Jepang. Terimakasih panitia APPS, untuk momen terbaik bagi saya dan seluruh peserta di simposium yang tak terlupakan, â&#x20AC;&#x153;APPS 2013 di Jepangâ&#x20AC;?.
27
APRONewsletter
APPS
Experience
“Tahun berapa kamu?” “Tahun pertama” “Benarkah? Kupikir kamu tahun kedua” Ya, itu sepenggal percakapan saya dengan peserta APPS yang lain. Dari yang saya lihat, kebanyakan peserta APPS merupakan mahasiswa tahun kedua atau lebih. Sehingga saya sedikit merasa rendah diri. Pastinya mereka sudah punya lebih banyak pengalaman dari pada saya, punya kemampuan komunikasi yang sangat baik, sedangkan saya tidak punya apa-apa. Tapi inilah saya, di APPS ke 12 di Jepang. Saya melakukan hal yang mungkin tidak dilakukan oleh mahasiswa lain di tahun pertama. Nama saya Khoirunnissa Hidayati dari BEM KMFA UGM,Yogyakarta, Indonesia. Sebenarnya saya sudah mengetahui tentang IPSF sebelum saya masuk kuliah, khususnya saat liburan saya setelah lulus dari sekolah menengah atas. Saya sangat tertaik dengan organisasi internasional, sehingga ketika saya tahu tentang IPSF, saya merasa sangat senang. Saya bertanya pada senior saya di kampus ketika kuliah dimulai. Mereka memberi tahu saya bahwa saya harus bergabung dengan BEM jika saya ingin tahu lebih lanjut mengenai IPSF. Saya segera mendaftar setelah mereka mengadakan pendaftaran terbuka. Sekarang saya berada di Departemen Bidang Internasional BEM KMFA UGM sebagai staf. Sebelum saya diterima sebagai staf di BEM KMFA, salah satu senior saya, Shofy Rahmadani Putri yang merupakan anggota BEM KMFA di Departemen Bidang Internasional bercerita tentang APPS, dan dia menyarankan saya untuk mendaftar. Ternyata saya diterima di BEM KMFA di Departemen Bidang Internasional.
Khoirunnissa Hidayanti
BEM KMFA UGM
CP terbaru, Siti Nur Mufyda menunjuk saya sebagai ketua delegasi APPS . Itu adalah suatu kehormatan bagi saya, mengingat saya masih di tahun pertama dan belum tahu apa-apa . Dia percaya saya bisa menangani hal ini, dan tentunya saya tidak akan mengecewakannya. Saya melakukan yang terbaik untuk membuat pendelegasian di APPS ini sukses.
Suatu hari, saya mendapat berita dari CP tentang Dana Bantuan Pengembangan. Awalnya saya tidak benar-benar memperhatikan kesempatan ini karena saya pikir saya tidak akan mendapatkan dana bantuan ini. Tapi, Fyda mengatakan kepada saya untuk mencoba, mungkin saya bisa mendapatkannya . Lalu sesuai saran Fyda saya mendaftar, dan satu atau dua bulan kemudian saya mendapat email dari Fyda yang berkata, “Saya sudah mendapat email dari Milanka, dan hasilnya, ada banyak penerima dari BEM KMFA UGM Indonesia. SELAMAT GUYS !!! :D “ . Dan aku merasa seperti, apa? serius? Saya merasa sangat bahagia dan beruntung, bantuan ini bisa meringankan biaya perjalanan saya. Pada APPS terakhir saya mendaftar sebagai Regional Project Office subcommittee, tapi sayangnya saya tidak mendapatkan kesempatan untuk menjadi subkomite tahun ini. Tapi saya akan mencoba lagi tahun depan. Setelah pengalaman ini, saya ingin tahu lebih banyak tentang IPSF. Saya sangat tertarik dengan acara yang diadakan oleh IPSF, yang memberikan banyak saat-saat indah dan tak terlupakan. Jika saya mendapatkan kesempatan lain untuk berpartisipasi pada salah satu acara IPSF, saya akan melakukannya dengan senang hati.
APRONewsletter Dari APPS, saya belajar banyak tentang bagaimana sistem kerja di IPSF, bagaimana kita membahas tentang pergerakan dan betapa pentingnya suara kami dalam organisasi ini. Saya tidak tahu bahwa orang-orang muda bisa bertindak seperti seorang profesional selama Regional Meeting. Mereka tampak sangat serius, sangat aktif dan penuh gairah. Ini mendorong saya untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi di masa depan. Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua Panitia Penerimaan APPS yang membuat acara ini mengagumkan, dan kepada semua teman-teman di seluruh Asia-Pasifik saya tidak akan melupakan pengalaman ini.Viva la Pharmacie!
28