Gas rumah kaca yg berlebihan di atmosfer menyebabkan perubahan iklim yg semakin lama semakin buruk. Salah satu metode yang kami temukan, yaitu dengan menggunakan Blue Carbon sebagai langkah mitigasi pengurangan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Blue Carbon merupakan suatu istilah yang merujuk pada karbon yg diserap & disimpan di ekosistem laut dan pesisir, misalnya tanaman bakau. Bakau dpt menyerap emisi di bumi mencapai 20 kali dari kemampuan hutan tropis di wilayah daratan. Sayangnya, ekosistem mangrove di kawasan pesisir Jakarta Utara banyak yg rusak, salah satunya disebabkan oleh sampah-sampah yg terbawa dari sungai menuju laut, & berakhir di pesisir. Hal ini dapat merusak akar-akar mangrove yang masih muda, sehingga jika dibiarkan, ekosistem mangrove di kawasan ini tdk dapat berkembang secara maksimal. Adanya proyek ‘Floating Rovebrick Forest’ diharapkan dpt menciptakan kawasan konservasi mangrove yang berkualitas, serta sebagai sarana edukasi akan pentingnya mangrove untuk mengatasi isu perubahan iklim.