5 minute read

Warga: Polisi Tak Lagi Seram

Gresik, Memorandum

Jika biasanya kegiatan Jumat Curhat dilakukan dengan mengumpulkan massa. Kapolda Jatim Irjenpol Toni Harmanto memilih cara door to door untuk menyapa warga. Jenderal polisi bintang dua itu blusukan ke rumah warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Jumat (9/6). Menampung sejumlah curhatan.

Advertisement

Upaya mendengar curhatan dan aspirasi masyarakat terus dilakukan jajaran Polri. Kedatangan Semeru I, panggilan untuk Kapolda Irjenpol

Toni Harmanto yang didampingi jajaran PJU Polda Jatim, dan Kapolres

Gresik AKBP Adhitya Panji Anom disambut langsung Kepala Desa (Kades)

Sukorejo, Fatkhur Rokhman.

Salah satu rumah warga yang didatangi adalah kediaman Asnawiyah (60). Di sana, Irjen Toni duduk lesehan bercengkerama dengan sejumlah warga. Suasana gayeng.

Ia mendengar secara langsung apa yang menjadi keluhan dan harapan masyarakat di akar rumput. Utamanya tekait kerja - kerja kepolisian.

“Jumat Curhat merupakan program rutin yang kita laksanakan. Untuk memastikan kembali bagaimana perasaan masyarakat kepada kita, bagaimana kesan masyarakat terhadap Polri. Ada bhabinkamtibmas, ada babinsa di sini, kita ingin memastikan seberapa tahu masyarakat dengan keberadaan mereka,” ujar Irjen Toni.

Ia pun menerima aspirasi warga bahwa kehadiran polisi benar-benar dirasakan. Namun, warga berharap kinerja kepolisian bisa terus ditingkatkan. Irjen Toni juga mendapat keluhan terkait layanan kesehatan yang diharapkan polisi bisa membantu. Utamanya unit ambulans ketika warga membutuhkan. Mendengar aspirasi tersebut, pihaknya berjanji bakal menindaklanjuti dengan menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak terkait. Gayung bersambut, terkait ambulans langsung direspons Kapolres Gresik. “Kami punya kendaraan ambulans, itu bisa digunakan jika masyarakat membutuhkan. Bisa menghubungi bhabinkamtibmas. Tapi jumlahnya terbatas,” kata AKBP Adhitya Panji Anom.

Kendati terbatas, pihaknya siap memfasilitasi jika ada warga yang membutuhkan ambulans untuk berobat dengan menghubungi rumah sakit dan layanan kesehatan terdekat. Ini sebagai komitmen kepolisian hadir dan menyelesaikan permasalahan di tengah-tengah masyarakat. Kedatangan Kapolda Jatim juga membawa sejumlah bantuan sembako.

Asnawiyah, warga Desa Sukorejo menyambut baik kedatangan rombongan Kapolda Jatim. Menurutnya, kesan polisi yang dulu dianggap keras dan bikin takut sudah tidak ada. “Senang bapak Kapolda Jatim datang ke rumah. Kalau dulu polisi kan dilihat serem, sekarang tidak. Di sini juga ada bhabinkamtibmas yang membantu warga,” tandasnya. (and/har/epe)

Marak kurban milik peternak yang dijual di Kecamatan Menganti.

Gresik, Memorandum Aksi tawuran dan gesekan antar perguruan silat masih kerap terjadi di Kabupaten Gresik. Hal ini menjadi atensi serius semua pihak untuk meredam gejolak di akar rumput. Kemarin, Dandim 0817/ Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar mengumpulkan perwakilan perguruan silat yang tergabung Pengurus Kabupaten Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengkab IPSI) Gresik.

Dinas Pertanian Belum

Pastikan Stok Hewan Kurban

Gresik, Memorandum

Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah sudah di depan mata. Sejumlah pedagang hewan sudah mulai bermunculan. Namun, Dinas Pertanian Gresik belum memiliki data akurat terkait ketersediaan stok hewan kurban untuk hari besar umat Islam tersebut.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Gresik R Ardi Setyarto mengatakan, secara garis besar untuk stok hewan kurban diarahkan jantan umur minimal 24 bulan. Meski begitu, belum ada data pasti berapa jumlah hewan ternak yang ada di Kota Pudak saat ini. Baik itu sapi, kambing, dan domba.

“Untuk estimasi stok hewan kurban secara pasti belum akurat, karena ada (hewan kurban, red) yang masuk dan keluar. Termasuk jumlah lapak pedagang juga belum terlihat,” jelasnya, Jumat (9/6).

Ardi memaparkan perkiraan kebutuhan hewan kurban untuk iduladha mengacu data penyembelihan tahun sebelumnya. Tentu angkanya bisa jadi bertambah, atau mungkin berkurang. “Berdasarkan laporan pemotongan hewan kurban Iduladha 1443 Hijriah atau tahun lalu, total ada 3.156 ekor sapi, 7.439 kambing dan 2.571 domba. Ribuan hewan korban itu dipotong di 620 lokasi pemotongan,” imbuhnya.

Terkait jumlah lokasi pemotongan tahun ini pihaknya juga belum memiliki data valid. Sebab masih banyak panitia yang belum mendaftar. “Setiap panitia (pemotongan hewan kurban, red) mengajukan izin sendiri-sendiri. Yang pasti di RPH setiap hari (pemotongan) 80 ekor sapi dan 200 kambing,” tutupnya.(and/har/epe)

Para pentolan perguruan silat itu diundang ke Makodim 0817/Gresik untuk dialog dan duduk bersama. Ini sebagai bentuk upaya memperkuat silaturahmi. “Tentu harus ada komunikasi yang intens. Sebagai refleksi atas komitmen damai dan menjaga kondusifnya kamtibmas,” ujar Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar.

Sebagai ketua IPSI Gresik, dandim mengatakan terdapat 17 perguruan silat yang tergabung di organisasinya. Sehingga, masing-masing tokoh dan ketua perguruan wajib memberikan arahan kepada anggotanya. “Agar tidak mudah terprovokasi. Setidaknya untuk menjaga ajaran dan nilai luhur dari pencak silat silat itu sendiri,” harapnya. Pasalnya, aksi kekerasan merupakan perbuatan melanggar hukum. Dampaknya juga sangat merugikan bagi masyarakat dan kehidupan sosial. Fenomena itu juga ter- jadi di beberapa wilayah, motifnya aksi balas dendam dan mencari eksistensi. “Jika ada perselisihan perlu diselesaikan secara kekeluargaan. Agar kondisi wilayah Gresik yang rukun dan damai tetap terjaga,” pesannya. Menurutnya, para pesilat memiliki potensi besar ketika diarahkan melalui kegiatan positif. Aksi tawuran selain membahayakan pesilat itu sendiri juga mengganggu masyarakat. Menjadi gangguan keamanan dan ketertiban.

Oleh karenanya, seluruh pihak perlu bersatu mencegah pecahnya gesekan yang mayoritas terjadi di akar rumput. Peranan internal perguruan silat tentunya sangat penting untuk mereduksi potensi gesekan tersebut. “Mari jaga Kabupaten Gresik agar aman dan kondusif,” tandasnya. (and/har/epe)

Legislatif Matangkan Pembahasan Raperda PDRD

Gresik, Memorandum Legislatif terus mematangkan pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) perubahan tentang pajak daerah dan retribusi daerah (PDRD).

Hingga kini pembahasannya masih berliku. Padahal, raperda tersebut awalnya direncanakan tuntas pada pertengahan 2023.

DPRD Gresik masih belum menerima dokumen - dokumen yang dibutuhkan dari eksekutif. Seperti data potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari berbagai sektor. Hal itu disampaikan anggota Komisi II DPRD Gresik Mega Bagus Saputro. Ia mencontohkan potensi pendapatan pajak untuk depot, catering, cafe hingga restribusi parkir di tepi jalan saat ini masih sangat jauh dari kondisi riil di lapangan. Bahkan pihaknya menilai data yang ada cenderung tidak masuk akal. “Masak data sejenis rumah makan atau restoran baik besar maupun cepat saji di Kecamatan Kebomas hanya ada 64 tempat atau objek pajak. Sedangkan di Kecamatan Gresik hanya 26 objek pajak.

Itu sangat tidak masuk akal,” tutur Mega Bagus, beberapa waktu lalu.

Pihaknya mendesak OPD atau dinas terkait melengkapi secara detail data potensi pendapatan daerah sebelum dilakukan finalisasi ranperda. Mega juga mengusulkan untuk dibuat mekanisme menekan kebocoran pajak dan retribusi daerah sekaligus memaksimalkan PAD maupun pendapatan asli desa (PADes) atau kelurahan.

“Yakni, ada distribusi kewenangan pemungutan pajak maupun retribusi daerah ke pemerintahan desa atau kelurahan. Karena yang mengetahui persis di lapangan. pemerintah cesa atau kelurahan. Nanti bisa dilibatkan hingga tingkat RT. Tentunya, ada prosentase jasa pungut untuk pemerintahan desa atau kelurahan. Tentunya, petugas pemungut harus mendapatkan prosentase jasa pungut itu,” papar dia.

Anggota Komisi II lainnya, M Syahrul Munir juga mendesak agar data potensi PAD harus diperbaiki secara detail. Sehingga, PAD harus semakin besar ketika PDRD diberlaku- kan. “Tidak sebaliknya, PAD justru menurun dengan berlakunya PDRD,” tandas wakil rakyat dari dapil 1 (Gresik Kota-Kebomas) itu. Selain itu, banyak regulasi baru dari pemerintah pusat yang harus disesuaikan dalam ranperda tentang PDRD tersebut. Namun, hal tersebut diharapkan secepatnya dimasukkan dalam tambahan dasar hukum PDRD agar bisa segera disahkan. Karena, jika berargumen menunggu, regulasi yang lain maka tak segera disahkan. (and/har/epe)

Solutif Cegah Curanmor, Polisi Bagi-Bagi Kunci Ganda

Gresik, Memorandum Berbagai upaya dilakukan jajaran Polres Gresik untuk mereduksi maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Seperti yang dilakukan Polsek Driyorejo dengan membagikan puluhan kunci ganda gratis kepada masyarakat sebagai saranan sosialisasi.

Kapolsek Driyorejo Kompol Herry Moeriyanto Tampake turun langsung memberikan sosialisasi pencegahan curanmor serta pentingnya menggunakan kunci ganda. Penggunaan kunci ganda dapat meminimalisir kesempatan para pelaku kejahatan untuk beraksi. Oleh karenanya, puluhan kunci ganda dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

“Terjadinya suatu peristiwa kejahatan karena ada faktor niat dan kesempatan. Niat jahat kalau tidak ada kesempatan tidak akan terjadi, sebaliknya jika kesempatan ada maka niat jahat bisa saja muncul. Karenanya mari bersama-sama menjadi polisi bagi diri sendiri dengan cara tidak memberi ruang bagi pelaku kejahatan untuk memuluskan niatnya,” ucapnya kemarin.

Disampaikan, bahwa masyarakat memang harus turut berperan serta dalam membantu kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Sebab polisi tidak bisa bekerja sendiri. Dengan adanya dukungan dan kerja sama yang baik antara polisi dan masyarakat niscaya sitkamtibmas akan aman kondusif.

Kompol Herry juga memberikan tips untuk meminimalisir ruang gerak pelaku curanmor. Yakni dengan mengunci stang/setir motor dengan posisi belok ke kanan. Hal tersebut akan mengurangi ruang gerak pelaku mencongkel lobang kunci, pasang kunci ganda atau rantai pada rodanya supaya apabila pelaku berhasil menjebol kunci utama masih ada kunci ganda yang mengamankan. Dan titipkan pada juru parkir resmi yang ada.

Kegiatan patroli dan sosialisasi kunci ganda tersebut terus dilaksanakan pada tempat dan jam rawan dengan memperhatikan skala prioritas. Harapannya, dengan kegiatan kepolisian tersebut akan membawa dampak yang baik guna terciptanya situasi aman dan nyaman. (and/har/epe)

This article is from: