2 minute read
Bandar Dobel L Wates Diberangus
Kediri, Memorandum Seorang pria berinisial ZA (30) ditangkap Unit Opsnal Satresnarkoba Polres Kediri. Warga asal Desa Gadungan, Kecamatan Wates itu kedapatan hendak mengedarkan obatobatan keras berbahaya (okerbaya) jenis pil dobel L.
Kasi Humas Polres Kediri
Advertisement
AKP Uji Langgeng mengungkapkan, ZA saat ini masih menjalani pemeriksaan guna proses pengembangan lebih lanjut. “Ya sudah diamankan dan masih dimintai keteran- gan,” katanya, Selasa (13/6).
AKP Uji Langgeng menambahkan, penangkapan terduga pelaku ZA ini berawal dari informasi masyarakat terkait peredaran narkoba. Selanjutnya, petugas kemu- dian melakukan serangkaian penyelidikan. “Barang bukti yang diamankan dari terduga pelaku sebanyak 866 butir dobel L terbungkus plastik kecil siap edar dan 1 ponsel,” terangnya.
Lanjut diungkapkan AKP Uji Langgeng, terduga pelaku dari pengakuan sementara telah mengedarkan narkoba. “Diduga pelaku ini sebagai pengedar,” ungkap AKP Uji Langgeng. (mon/epe)
Diduga Terpeleset ketika Ambil Air
Kediri, Memorandum Seorang pria berinisial SU (65), warga Dusun Brenjuk, Desa Jambean, Kecamatan Kras ditemukan tidak bernyawa di kanal sungai Dusun Tlukan, Desa Seketi, Kecamatan Ngadiluwih, Selasa (13/6). Diduga korban terpeleset ketika hendak ambil air di kanal.
Kapolsek Ngadiluwih AKP
Iwan Setyo Budhi menerangkan, laporan penemuan jasad korban diterima dari warga yang melintas di lokasi. Ketika ditemukan, jasad lansia pria tersebut memakai celana pendek warna hitam biru di pinggir kanal dengan posisi mayat miring dengan kepala di timur. “Awalnya ada saksi saat di lokasi sedang mengambil air melihat ada paha seseorang,” terangnya.
Iwan menambahkan, saksi warga tersebut sempat menghampiri untuk memastikan apakah benar manusia atau boneka. Setelah itu, saksi memanggil salah satu orang yang berdekatan dengan sawahnya bahwa ada orang meninggal dunia di kanal sungai.
Kemudian, informasi itu disampaikan kepada pelapor yang mana mengetahui hal tersebut sehingga menghubungi kepala desa dan diteruskan ke bhabinkamtib-
Pascagempa, BPBD Imbau Warga
Tetap Waspada dan Tenang
Bojonegoro, Memorandum
BPBD Kabupaten Bojonegoro melakukan koordinasi dan pemantauan pascagempa tektonik dengan magnitudo 4,0, kemarin. BPBD mengimbau warga untuk selalu waspada. Kepala Pelaksana BPBD Ardhian Orianto, mengatakan, berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi yang terjadi pukul 08.04.23 WIB ini terjadi di darat dengan jarak 6 km di barat laut Bojonegoro. “Titik pusat gempa berada di wiliayah Kecamatan Trucuk dengan titik koordinat 7,11°LS; 111,85°BT pada jarak 6 km barat laut Bojonegoro-Jatim pada kedalaman 7 km,” jelasnya. Lebih lanjut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa bumi yang terjadi adalah aktivitas sesar lokal. Dilihat dari skala MMI menunjukan skala intensitas II-III MMI (hanya merasakan getaran). “Getaran ini dirasakan di lima wilayah Kab Bojonegoro yakni Kecamatan Kalitidu, Sumberrejo, Trucuk, Malo, dan Bojonegoro,” ungkapnya. Ardhian mengimbau masyarakat agar menghindarkan diri dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Juga memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah.
“Selain itu masyarakat diharap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi atau dari BPBD Kabupaten Bojonegoro,” pungkasnya. (top/epe) mas,” sambung kapolsek. Laporan itu lantas diteruskan ke SPKT Polsek Ngadiluwih. Direspons dengan segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut keterangan Agus Winarno, warga Seketi, korban memang kerap terlihat mandi di kanal karena mempunyai penyakit gatal pada kulitnya. Selanjutnya, anggota Polsek
Ngadiluwih yang berada di lokasi melakukan olah tempat kejadian dan mengevakuasi korban. Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tu-