LAPORAN KEGIATAN NATIONAL HEALTH COLLABORATIVE (NHC) Regional 7 (BALI, NUSA TENGGARA)
BAB I PENDAHULUAN Medical Error merupakan salah satu masalah kesehatan saat ini yang penting untuk diperhatikan (Blendon, 2002). Oleh karena itu, merujuk pada AHRQ (2000) salah satu cara untuk mencegah terjadinya medical error adalah dengan bekerja di dalam tim. Hal tersebut sejalan dengan The Canadian Interprofessional Health Collaborative (2008) mengatakan bahwa praktik kolaborasi yang berpusat pada pasien dan interprofessional education merupakan kunci untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang efektif dan meningkatkan outcome pelayanan pada pasien. Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang mampu melakukan kolaborasi di tatanan pelayanan, maka konsep pendidikan interprofesi perlu ditanamkan sejak dini kepada mahasiswa dan profesional muda kesehatan, dengan memberikan paparan yang nyata mengenai konsep praktik interprofesi sesuai dengan kompetensi pendidikan interprofesi (Freeth et al., 2005). Oleh karena itu, The World Health Organization (WHO) mengusulkan pendidikan interprofesi sebagai salah satu metode yang memungkinkan para
tenaga
kesehatan
untuk
menyelesaikan
masalah
kesehatan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan melalui kerja tim (WHO, 1988). Dalam rangka mendukung usaha tersebut, program Health Professional Education Quality (HPEQ) Ditjen Dikti Kemdikbud mendukung inisiasi dari tim HPEQ Student dan Indonesian Young Health Professionals’ Society (IYHPS) untuk menyelenggarakan program “Nusantara Health Collaborative” (NHC) yang akan dilaksanakan secara simultan di berbagai regional di Indonesia dan akan dilaksanakan secara berkelanjutan setiap periode. Pengambilan judul “Nusantara Health
Collaborative ” dilandasi oleh
pentingnya pengenalan dan pengakaran pendidikan dan kolaborasi interprofesi kepada seluruh mahasiswa kesehatan di seluruh Nusantara. Program NHC diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman seluruh mahasiswa dan professional kesehatan muda di Indonesia mengenai pentingnya penerapan pendidikan interprofesi sejak dini, sehingga nantinya dapat terbangun kolaborasi interprofesi dalam memberikan pelayanan paripurna kepada masyarakat.
Program NHC merupakan rangkaian dari misi pengakaran kolaborasi interprofesi yang telah dirintis oleh program HPEQ sejak awal implementasi, diantaranya konferensi internasional yang mendepankan tema kolaborasi interprofesi dan pendidikan interprofesi, kajian HPEQ Student mengenai persepsi dan kesiapan implementasi pendidikan interprofesi, berbagai hibah penelitian dan pengajaran terkait pendidikan interprofesi, hingga kompetisi foto dan video yang mengusun tema kolaborasi interprofesi dan pendidikan interprofesi. Peran aktif mahasiswa dan professional kesehatan muda di Indonesia sebagai agent of change diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan implementasi program ini. Program ini akan dilaksanakan secara bertahap pada bulan Mei hingga Oktober 2014, dan dilaksanakan di berbagai perguruan tinggi yang memiliki lebih dari dua prodi bidang kesehatan, dengan jadwal sebagai berikut : No.
Regional
Lokasi Kegiatan
Waktu
1.
Jawa Timur
Universitas Brawijaya
4 Mei 2014
2.
Aceh dan Sumatra Utara
Universitas Syiah kuala
31 Mei – I juni 2014
3.
Lampung, Banten, DKI
Universitas Indonesia
7 – 8 Juni 2014
Jakarta, Jawa Barat 4.
Kalimantan
Universitas Tanjungpura 14-15 Juni 2014
5.
Sumatra Barat, Riau,
Universitas Andalas
9 -10 Agustus 2014
Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Kep. Riau 6.
Bali dan Nusa Tenggara
Universitas Udayana
13 Juli 2014
7.
Sulawesi
Universitas Hasanudin
12 - 13 September 2014
8.
Jawa Tengah
Universitas Diponegoro
20 - 21 September 2014
9.
DI Yogyakarta
Universitas Gajah Mada
11 - 12 Oktober 2014
10
Bandung
Universitas Padjajaran
27-28 September 2014
Kegiatan ini akan melibatkan sekitar 2250 peserta yang terhimpun dalam 10 regional di seluruh indonesia yang terdiri dari perwakilan organisasi mahasiswa dan mahasiswa
serta
professional
muda
kesehatan
yang
melalui
tahap
seleksi.
Penyelenggaraan NHC di 10 regional ini dimaksudkan untuk menghimpun isu-isu implementasi kolaborasi interprofesi dan kasus yang spesifik di setiap wilayah, sehingga nantinya dapat menjadi evidence based untuk pengembangan model pendidikan interprofesi, sekaligus dapat disusun modul komprehensif untuk gambaran kolaborasi dan pendidikan interprofesi di setiap regional. Dalam rangka menerapkan prinsip efektif dan efisien, penyelenggaraan program ini terintegrasi dengan pelaksanaan program nasional dari tiap organisasi mahasiswa kesehatan dan melibatkan sejumlah panitia regional yang merupakan perwakilan dari organisasi mahasiswa dan professional kesehatan muda. Selain itu, untuk meningkatkan akses dan diseminasi terkait program ini, maka akan dilakukan live streaming selama penyelenggaraan program. Setelah sebelumnya sukses melalui NHC Regional 6 (Malang dan Surabaya) pada tanggal 6 Mei 2014, Regional 1 (Aceh dan Sumatera Utara) pada tanggal 31 Mei – 1 Juni 2014, dan Regional 3 (Jakarta, Banten dan Lampung) pada tanggal 7 - 8 Juni 2014 (Banten, DKI Jakarta), pada tanggal 14-15 Juni 2014 di Regional 8 (Kalimantan), selanjutnya adalah regional 7 (Bali dan Nusa Tenggara). NHC ini fokus pada pengenalan pendidikan interprofesi dan praktik kolaborasi dengan fokus pada Travel Medicine khususnya penanganan kolaboratif pada pencegahan HIV/AIDS yang banyak dijumpai di Bali sebagai pusat wisata internasional. Pada akhirnya, program Nusantara Health Collaborative dapat menjadi salah satu bentuk kegiatan nyata peningkatan pengetahuan dan pemahaman seluruh mahasiswa kesehatan di Indonesia mengenai pentingnya penerapan pendekatan multidisiplin ilmu sejak dini, sehingga nantinya outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka melalui kemampuan kolaborasi interprofesi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD Luaran yang diharapkan dari NHC ini adalah : 1. Peningkatan kesadaran, pemahaman dan kemauan terhadap pengembangan isu pentingnya kolaborasi interprofesi dan konsep pendidikan interprofesi untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas. 2. Rumusan best practices pelaksanaan pendidikan interprofesi dan kolaborasi interprofesi di regional Bali dan Nusa Tenggara. 3. Komitmen mahasiswa dan professional kesehatan muda untuk berpartisipasi aktif sebagai agen penggerak di tatanan institusi lokal dalam pengembangan praktik kolaborasi dan pendidikan interprofesi. 4. Rumusan peran mahasiswa dan profesional muda di regional Bali dan Nusa Tenggara dalam pelaksanaan pendidikan interprofesi dan kolaborasi interprofesi. 5. Rumusan tindak lanjut dari National Health Collaboration practice. 6. Peningkatan pemahaman dan keterampilan interprofesi dan kolaborasi dalam menangani travel medicine (HIV/AIDS).
TUJUAN Tujuan dari NHC ini adalah : 1.
Meningkatkan pemahaman dan pentingnya kolaborasi interprofesi dengan konsep pendidikan interprofesi dan kolaborasi di tatanan komunitas.
2.
Merumuskan best practices pelaksanaan pendidikan interprofesi dan kolaborasi interprofesi di regional Bali dan Nusa Tenggara.
3.
Merumuskan peran mahasiswa dan profesional muda di regional Bali dan Nusa Tenggara dalam pelaksanaan pendidikan interprofesi dan kolaborasi interprofesi.
4.
Merumuskan konsep tindak lanjut National Health Collaboration practice.
5.
Meningkatkan pemahaman dan keterampilan interprofesi dan kolaborasi dalam menangani travel medicine (HIV/AIDS).
BAB III SASARAN Sasaran dari kegiatan kunjungan industri ini adalah mahasiswa Kesehatan dari Segala Profesi dan kompetensi dalam bidang masing-masing (Prodi, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Perawat, Bidan, Fisioterapi, dll)
BAB IV NAMA KEGIATAN ” National Health Collaborative 2014, Regional 7 (Bali dan Nusa Tenggara)“
BAB V TEMA KEGIATAN ” Together Build a Better Health Through Interprofessional Collaboration: “Improving HIV/AIDS Management In Health Facilities Throught Interprofessional Approach”
BAB VI BENTUK KEGIATAN Bentuk kegiatan ini adalah berupa seminar workshop, pelatiha dan observasi atau pengamatan secara langsung oleh Mahasiswa yang dilaksanakan dilapangan/ rumah sakit melalui pembinaan dan pengarahan dari dosen pembimbing serta dibawah pengawasan dan kendali dari pihak yang berwenang di rumah sakit yang terkait.
BAB VII PELAKSANAAN Hari/tanggal : Sabtu - Minggu, 12 - 13 Juli 2014 Waktu
: 07.00 Wita - Selesai
Tempat
: Ruang Theater Widya Sabha Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Field Trip
: RSUP Sanglah Denpasar Bali
BAB VIII PENYELENGGARA Kegiatan ini diselenggarakan secara langsung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (UNUD) Bali sebagai Representative ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) melalui kepanitiaan (terlampir) yang telah dibentuk dan bekerja sama dengan Health Professional Education Quality Students (HPEQ Students) berkolaborasi dengan Indonesian Youth Health Professional Society’s (IYHPS) Dengan dukungan Ditjen Dikti Kemdikbud.
BAB IX HASIL KEGIATAN Hari Pertama : 12 Juli 2014 Waktu
Agenda
07.00-07.30
Registrasi
07.30-08.00
Pre test + pers release
08.00-08.05
Pembukaan acara oleh MC
08.05-08.15
Tari Pembukaan
08.15-08.25
Lagu Indonesia Raya
08.25-09.00
Laporan RPO Sambutan Rektor UNUD Sambutan Dikti Sambutan Gubernur Bali/Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan pembukaan
09.00-09.15
Video: “Just A Routine Operation” Moderator : Samuel Josafat Olam
09.15-09.45
Kuliah I: “Praktik kolaborasi: apa itu dan mengapa perlu?” · Praktik kolaborasi untuk patient-centered care · Manfaat praktik kolaborasi
Pemateri : dr. Desak Ketut Indrasari Utami, SpS Moderator : Gede Ngurah Rsi Suwardana 09.45 – 10.00
Diskusi Kuliah I Moderator : Gede Ngurah Rsi Suwardana Penyerahan plakat kepada pembicara
10.00-11.00
Kompilasi video: “Kerja tim dalam pelayanan kesehatan” •
Role Clarification
•
Communication
•
Collaboration
•
Reflection
Fasilitator: dr. Samuel Josafat Olam 11.00 – 11.45
Kuliah II: “Pendidikan interprofesi sebagai jembatan menuju praktik kolaborasi dan berbagai metode pembelajaran intterprofesi” · Definisi pendidikan interprofesi · Kompetensi pendidikan interprofesi · Contoh berbagi metode pembelajaran interprofesi
Pembiara: dr. Wayan Sumardika, M.Med.Ed Moderator: Ni Putu Nita Utami 11.45 – 12.00
Diskusi Kuliah II Moderator : Ni Putu Nita Utami Penyerahan Plakat
12. 00 – 13.00
ISHOMA
13.00 – 13.15
Penjelasan mengenai Nusantara Health Care Team Workshop dan pembagian kelompok Moderator : Ni Made Mega Ratih Pratiwi
13.15 – 14.00
Diskusi Nusantara Health Care Team Workshop
14.00 – 14.45
Presentasi hasil workshop dan umpan balik
Fasilitator : dr. Sutarsa, M.Med.Ed 14.45 – 15.00 15.00-15.30
Post test ISHO
15.30 – 16.30
Sosialisasi BIMKES, IYHPS & PENAKES
16.30 – 16.45
Penutup
Hari Kedua : 13 Juli 2014 Waktu
Agenda
07.00-07.30
Registrasi peserta
07.30-07.40
Pembukaan acara
07.40-08.00
Pre-Test
08.00-08.15
Penjelasan kegiatan field trip ke RS Sanglah, Puskesmas, danKomunitas : Simulasi Ilmplementasi Travel Medice Fasilitator : Ni Made Mega Ratih Pratiwi, Ni Putu Nita Wiryandari, Ni Kadek Nita Utami
08.15-08.45
Mobilisasi menuju lokasi
08.45-11.00
Field Trip Fasilitator : Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik
11.00-11.30 11.30 – 12.30 12.30-13.30
Mobilisasi Ke Kampus ISHOMA Diskusi refleksi Field Trip
Fasilitator : dr. Sutarsa, M.Med.Ed 13.30 – 13.45
Post test
13.45 – 14.00
Penjelasan Rencana Tindak Lanjut Nusantara Health Collaborative Fasilitator :Andy/Andien
14.00 – 15.00
Diskusi kelompok untuk rencana tindak lanjut NHC di daerah masingmasing* *) optional untuk peserta umum Fasilitator : Andy/Andien
15.00 – 15.30
ISHO
15.30 – 16.15
Presentasi hasil diskusi
16.15 – 16.30
Penutupan
*) optional untuk peserta umum dan profesional muda
Hasil kegiatan sebagaimana terlampir dalam dalam susunan acara yakni berlangsung
selama dua hari, dimana di hari pertama sabtu 12 Juli 2014 dimulai dari registrasi dan press release yang dilakukan dihadapan para media partner (Bali Post, Post Bali, TVRI) oleh perwakilan dari Kepanitiaan BEM FK UNUD, Sekjen ISMKI, Direktur Kemahasiswaan DIKTI, Dekan Fakultas Kedokteran UNUD dan Kepala Dinas Kesehatan Bali.
Pers Release NHC Regional 7 (Bali dan Nusa Tenggara
Kemudian dilanjutkan ke acara selanjutnya yakni pembukaan acara National Health Collaborative Regional 7 (Bali dan Nusa Tenggara) oleh Direktur Kemahasiwaan DIKTI dan beberapa acara penyambutan yang menandakan dimulainya lah NHC Regional 7 untuk daerah Bali dan Sumatera yang diikuti oleh ratusan Mahasiswa yang berlatarbelakang dari berbagai profesi kesehatan. Setelah itu dimulai lah pemberian materi seminar workshop NHC Regional 7. Hingga acara akhir di Hari pertama yakni, sosialisasi BIMKES, IYHPS dan PENAKES.
Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Bali
Pemberian Materi oleh dr. Desak Ketut Indrasari Utami, SpS
Lalu hari kedua, dilanjutkan dengan pelaksanaan field trip dimana merupakan suatu aplikasi dari materi yang telah didapatkan oleh peserta di hari sebelumnya, apakah praktik kolaborasi ini telah di terapkan oleh beberapa rumah sakit atau masih kurang dalam pelaksanaan, setelah itu para peserta kembali ke Fakultas Kedokteran Udayana untuk mendiskusikan hasil dari field trip dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi rencana tindak lanjut NHC di daerah masing-masing demi mencapai Tujuan utama diadakan NHC ini di beberapa daerah yang menjadi representative mewakili Mahasiswa Kedokteran/Kesehatan seluruh Indonesia.
BAB XIII HAMBATAN 1. Beberapa kendala teknis mengenai sound system 2. Kurang ontime pelaksanaannya pada hari pertama dikarenakan pers release yang dilakukan tidak sesuai dengan waktu yang diestimasikan oleh panitia. 3. Kurangnya partisipan peserta saat hari kedua dimana jumlah peserta menurun drastic dari hari pertama menuju hari kedua saat pelaksaan field trip
BAB XIV SARAN 1. Memperbaiki komunikasi antar panitia dengan teknis perangkat tempat diadakannya acara. 2. Melakukan follow up (mengawal) kedatangan para tamu undangan pers release untuk dapat dating lebih tepat waktu (ontime)
3. Melakukan koordinasi dengan para dekanat untuk mendukung atau memberikan semacam SK (penilaian) kegiatan sesuai dengan apa diikuti oleh para peserta sehingga tidak terjadi pengurangan peserta pada hari kedua. 4. Penerapan sanksi pada peserta jika diperlukan
BAB XV PENUTUP Perencanaan merupakan langkah awal dalam penyelenggaraan National Health Collaborative Regional 7 ini, kerjasama yang baik dari semua pihak dalam implementasinya merupakan kunci utama suatu keberhasilan. Selanjutnya, kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut terlibat dalam kesuksesan kegiatan kunjungan industri tersebut. Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan manfaat yang nyata dan dapat diimplementasikan demi mewujudkan Indonesia Sehat.