EMagz Pendpro Edisi 1

Page 1


Susunan Redaksi Pelindung Rais Reskiawan, S. Ked Penanggung Jawab Atya Shabrina Monika Pemimpin Redaksi Igm Ardika Aryasa Redaktur Fikri Samodro Putro

Sambutan Sekertaris Bidang Pendidikan dan Profesi ISMKI Wilayah 4

Putri Erlinda Kusumaningarum Risky Fadli Divisi Design Layout Agasthya Janardana

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, Bidang Pendpro wilayah 4 2014 telah dapat merampungkan Majalah Pendidikan dan Profesi untuk para mahasiswa kedokteran se-Indonesia. Bidang Pendidikan dan Profesi dari ISMKI merupakan bidang yang terdapat dalam struktur kepengurusan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia yang bergerak dalam hal pengembangan ilmu dan pengetahuan mahasiswa kedokteran di bidang pendidikan dan keprofesian. Melalui majalah yang kami susun ini, kami berharap dapat memaksimalkan fungsi Bidang Pendidikan dan Profesi ISMKI dalam penyebaran informasi mengenai pendidikan dan profesi kedokteran, berita-berita terkini serta program-program kerja baik program kerja institusi, wilayah dan nasional. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan majalah ini. Dan secara khusus kami memberikan penghargaan tertinggi kepada Staff Bidang Pendidikan dan Profesi ISMKI Wilayah 4, bidang-bidang lain di ISMKI Wilayah 4, dan Badan Pers Nasional yang telah meluangkan waktu berharganya demi mewujudkan majalah ini. Akhir kata, semoga majalah ini dapat memberikan kontribusi berharga dalam menyebarluaskan informasi tentang dunia pendidikan dan profesi di Indonesia. Denpasar, Juni 2014 Sekretaris Bidang Pendidikan dan Profesi

Igm Ardika Aryasa

Emirza Nur Wicaksono Ida Bagus Ari Sudewa

DAFTAR ISI 2

Sambutan Sekbid MEP Wilayah—Daftar Isi What is Pendpro? Past Event

3

Creatinin FK Unisma

4

Share to Care FK UMM Upcoming Event Mari Bersiap untuk IMO!

5 6

Nusantara Health Colaborative – FK Unud

7

What’s I’m Going to be (Dokter SJSN) 9 Inspiring Doctor Rekayasa Sosial “Klinik Asuransi Sampah” untuk Kesehatan Bangsa 10 Pejuang Pendidikan Dokter Hingga di Usia yang Tak Lagi Muda 12 Pendpro News! Apa Kabar Exit Exam? 13 Alur Pendidikan Kedokteran Interprofessional Education JIMKI

17

Medical Corner Fun Times TTS 20 Puisi

15 16

18

21

2


WHAT IS PENDPRO? APA KATA MEREKA…….. BIDANG PENDIDIKAN DAN PROFESI IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA SEKRETARIS JENDERAL IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA Globalisasi meniscayakan spesifikasi pengetahuan, globalisasi membutuhkan tenaga profesional dan globalisasi membuat dunia semakin kompetitif. Inilah yang dihadirkan oleh pendidikan profesi. Mendorong mahasiswa kedokteran untuk mendalami profesinya dan membantu mahasiswa kedokteran menjadi dokter yang profesional di masa mendatang. Lebih dari 30 tahun, penpdro ISMKI telah berkontribusi secara positif. Hingga saat ini, pendpro ISMKI menghadirkan Indonesian Medical Olympiad (IMO) sebagai olimpiade mahasiswa kedokteran terbesar di Indonesia dan pertama di dunia. Semoga pendpro terus menstimulus mahasiswa kedokteran Indonesia untuk menjadi dokter Rais Reskiawan, S.ked yang profesional! Insya Allah.

SEKRETARIS BIDANG PENDIDIKAN DAN PROFESI NASIONAL IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA Bidang Pendidikan Profesi merupakan bidang yang mutlak diperlukan bagi setiap mahasiswa. Pendpro menjadi esensi dan nyawa bagi setiap aktivitas yang dilakukan oleh setiap mahasiswa. Menjadi lentera yang menenangkan sekaligus menjadi api pemacu kobaran semangat serta menjadi garis tegas dalam objektivitas tiap tindakan. Pendpro adalah bidang yang mencerdaskan sekaligus mencerahkan.

Atya Shabrina Monika

SEKRETARIS WILAYAH 4 IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA Pendpro itu ibarat angin pergerakan mahasiswa kedokteran dalam mengimplementasikan tujuan dari ISMKI yakni menjadi dokter yang profesional.

Ihwan Aly

KETUA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM Pendpro adalah bidang yang banyak manfaatnya bagi mahasiswa. Baik mahasiswa organisatoris dan mahasiswa yang study oriented. Bidang ini berpotensi banget untuk dijadikan satu daya tarik bagi mereka yang memandang sebelah mata mahasiswa-mahasiswa yang organisatoris.

Amy Shientiarizki


4 CREATININ ” Produk sisa metabolisme yang dapat meningkatkatkan pengetahuan junior” pada tahun berikutnya. Disini senior bisa sharing soal pada saat dia melalui blok yang berjalan di tahun sebelumnya. Senior berlaku sebagai director yaitu senior harus dapat membimbing dan memberikan pelajaran sesuai dengan tujuan awal proses pembelajaran. Kegiatan dilakukan pada hari sabtu atau minggu, kurang lebih tiap dua kali dalam satu bulan. Durasi waktu yang diberikan dalam proses pembelajaran kurang lebih 1,5 - 2 jam. Tempat berlangsungnya kegiatan biasanya berada di kawasan kampus seperti taman, hotspot wi-fi ataupun dikelas yang sebelumnya telah disepakati bersama. Sebelum melakukan kegiatan mentoring, diadakan persamaan persepsi diantara sesama mentor dengan cara berdiskusi (sharing) yang dimediasi oleh pihak divisi FOTO: Kegiatan Creatinin yang berlangsung di kelas LITBANG. Litbang akan memilih beberapa rekan yang Ketika mahasiswa kedokteran mendengar kata memiliki pengetahuan diatas rata-rata untuk menjadi “creatinin” maka yang akan muncul di benaknya adalah tutor. hasil sisa metabolisme sel otot yang terdapat di dalam Metode perkuliahan yang ada dikampus lebih darah yang akan dieksresikan ke dalam urin. Namun, cenderung dengan metode ceramah. Hal ini akan berdalam pembahasan kali ini Creatinin memiliki makna pengaruh pada daya tangkap dan daya ingat dari mahayang berbeda. siswa. Belum lagi, dengan metode kuliah ceramah aka Creatinin atau sering disebut Creatif Tim Learning adalah sebuah kegiatan belajar bersama teman yang akan dimentoring oleh senior kepada junior. Memang, pada saat ini sepertinya makna senior dan junior mungkin terkesan tidak ada hubungan erat diantara mereka. Berbeda pada program kerja LGM (Lembaga Gubernuran Mahasiswa), dalam proker dari sub-divisi LITBANG FK UNISMA ini senior akan lebih akrab kepada junior dengan cara menurunkan ilmu dan pengalamannya tentang blok yang sudah berjalan kepada juniornya. Dalam program ini akan dibuat beberapa kelompok atau tim belajar yang terdiri dari 10 orang mahasiswa sebagai peserta (Junior) dan 1 orang senior yang setingkat lebih tinggi dari peserta yang berfungsi sebagai tentor atau pengajar. Hal-hal yang akan dibahas dalam team ini meliputi pembelajaran anatomi, fisiologi, histologi, farmakologi dan kasus-kasus pasien yang saat ini sedang dibahas dalam blok junior. Tidak bisa dipungkiri perkuliahan mahasiswa FK soal merupakan kumpulan lumnya yang kemungkinan

juga bahwa dalam dunia terdapat “Bank Soal”. Bank soal-soal pada tahun sebebesar akan dikeluarkan lagi

nada mahasiswa malu/sungkan apabila ingin bertanya kepada dosennya. Metode pembelajaran dengan cara diskusi seperti ini dinilai lebih efektif jika dibandingkan dengan metode ceramah yang diterapkan dalam perkuliahan. Metode diskusi dinilai berpengaruh 63.6% lebih efektif dalam daya ingat manusia berbanding 32.7% dengan metode pembelajaran ceramah, (Dasuki.,2006). Hasilnya, dengan metode diskusi ini para junior akan dapat meningkat pengetahuannya secara drastis. Manfaat dari kegiatan ini bagi senior adalah mereka dapat me-review kembali pelajaran-pelajaran yang telah dilewatkan. Tentunya semua materi yang sudah dilewati akan di feedback kembali dalam ingatan mereka sebagai persiapan sebelum memasuki dunia co-as. Selain itu, akan terjalin hubungan yang erat antara senior dan junior. (Fikri)


5 SHARE TO CARE

“SEJAWAT PEDULI” Masa Koas memang menjadi masa-masa yang ditunggu tetapi juga masa yang dianggap “menakutkan”. Pasti dirasa banyak persiapan yang perlu dilakukan sebelum kita masuk jenjang koas. Dari cara belajar saat koas, bagaimana sistem pembelajaran dan penilaian sampai kiat-kiat “sukses” koas. Nah, Universitas Muhammadyah Malang (UMM) punya acara yang bisa menjawab masalah ini, namanya Share to Care

kakak “Coass” dari berbagai rumah sakit sebagai kepanitraan klinik untuk bercerita langsung hiruk pikuk kehidupan “Coass” dengan rumah sakit yang berbeda-beda. Acara ini mendatangkan kakak-kakak “Coass” dari berbagai rumah sakit jejaring FK UMM. Setiap Rumah Sakit jejaring memiliki ciri khas dan cara mendidik yang berbeda. “Semuanya baik kok, jangan kawatir asal kita pandai membawa diri” ujar salah satu dokter muda

Yuuk kita telusuri Share to Care ini apa. Share To Care atau dapat diartikan “keperdulian untuk berbagi” ini merupakan salah satu program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang berhubungan secara langsung terhadap pendidikan dan profesi ditujukan untuk mahasiswa semester 1 hingga 7. Tapi biasanya ditujukan kepada mahasiswa semester awal dengan waktu penyelenggaraan pada akhir semester ganjil didalam kegiatan student day, kegiatan ini juga boleh diikuti oleh kakak tingkat. Share to Care bertujuan mengenalkan mahasiswa praklinik terhadap kehidupan rumah sakit tepatnya saat jenjang “Coass”. Di acara Share To Care, BEM Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang akan mengundang kakak-

memberi motivasi kepada para adek tingkat yang dengan antusias mendengarkan cerita sang kakak. Acara ini memang sangat penting untuk diselenggarakan mengingat tujuan diatas, alangkah baik apabila mahasiswa praklinik mampu memahami karakter masingmasing rumah sakit dan pembelajaran dalam studi profesi yang akan ditepuh selama 2 tahun tersebut. Jadi, persiapan yang baik, matang dan cerita pengalaman senior yang menunjang akan menjadikan persiapan kita semakin matang untuk “Coass”. (Putri Sholih)


UPCOMING EVENTS

6

INDONESIAN MEDICAL OLYMPIAD 2014 FK Andalas, Sumatera Barat 27 November – 1 Desember 2014 “Menggapai Asa di Ranah Minang” Hadir dengan mengangkat tema spesial pada tahun ini “ Dokter Indonesia 2015 – Striving towards AFTA and Post – MDGs” , Indonesian Medical Olympiad 2014 kembali hadir di ranah minang tepanya di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Olimpiade kedokteran bergengsi paling ditunggu yang tahun lalu diikuti tak kurang dari 500 orang peserta dan partisipasi lebih dari 47 fakultas kedokteran se– Indonesia.

semifinal yang terdiri atas MCQ (Multiple Choice Questions) dan OSPE (Objective Structured Practical Examination).

Selain menghadirkan olimpiade, IMO tahun ini pun akan mempersembahkan seminar – seminar dengan topik dan pembicara yang tak kalah dahsyat dan hebatnya untuk diikuti oleh para peserta. Diawali oleh Opening Party meriah nan megah, dan diakhiri oleh Closing Party juga Province Tour ke objek – objek wisata Tahun ini, IMO hadir dengan jumlah topik yang di Sumatera Barat yang dijamin dengan keelokan masih sama dengan tahun lalu, yaitu 6 topik besar panorama dan makanannya yang lezat. kardiologi-respirasi, gastro-entero-hepatologi, So, champions....register your team, grab your neurologi, muskuloskeletal, urologi-reproduksi, dan ticket....let’s fight to become a winner in Indonesian penyakit infeksi. Cara pendelegasian pun sama dengan Medical Olympiad 2014. We are waiting for you in Ranah tahun lalu, yaitu tiap fakultas berhak mengirimkan Minang, West Sumatera. maksimal 1 (satu) tim untuk yang terdiri atas 2 (dua) orang mahasiswanya untuk tiap sistem. Apa yang (Atya) berbeda dari tahun lalu adalah diterapkannya babak

GAMBAR: Maskot IMO 2014


7

UPCOMING EVENTS

NUSANTARA HEALTH COLLABORATIVE 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Nusantara Health Collaborative – FK Unud adalah acara dari Health Profesional Education Quality (HPEQ) Student yang ditenderkan ke ISMKI dalam hal ini FK Universitas Udayana. Kegiatan ini merupakan kegiatan oleh mahasiswa kesehatan Indonesia dan menjadi salah satu bentuk dukungan nyata mahasiswa dalam penerapan kurikulum Interprofessional Education. Dalam acara ini diharapkan para pesertanya bisa paham konsep kolaborasi antar profesi kesehatan di Indonesia dan bisa menerapkan model IPE di kalangan mahasiswa dan institusi masing-masing.

Acara yang akan dilaksanakan di sini seperti seminar, workshop Kegiatan seminar dan workshop Interprofesional education dan untuk regional 7, topik yang diangkat adalah Travel Medicine.

Nusantara Health Collaborative 2014 – FK Unud ini mengambil tema Leading In Harmony.

(Igm)

Jadi, pingin tau lebih banyak tentang acara NHC ini? Atau mau ikut acaranya? Kalian bisa hubungi Contact Personnya di bawah ini. Dan kalo mau ikut acaranya bisa isi formulir di link dibawah ini. Ayo ramaikan acara NHC ini yaa! Acaranya free dan pesertanya terbatas lhoo... We care, we commit, we collaborate

Pendaftaran dibuka tanggal 31 Mei – 26 Juni 2014 di www.hpeqstudent.org Info lengkap lihat di https://m.facebook.com/ NHCregional7?refid=48 dan follow twitter @NHCRegional7 Link formulir pendaftarannya bisa di unduh di: http://www.jotform.me/form/41368419336459



WHAT’S I’M GOING TO BE

DOKTER KELUARGA DI ERA JKN

Dewasa ini, pemberlakukan Sistem Jaminan Sosial Nasional yang diwujudkan dalam bentuk Jaminan Kesehahtan Nasional (JKN) yang diselenggarakan penuh oleh BPJS (Badan penyelenggara Jaminan Sosial) memberi tantangan tersendiri bagi para dokter umum. Nah, ingin tau bagaimana kerja dokter keluarga di era JKN? Nah pada kali ini kami mewancarai dokter yang telah melaksanakan praktisi dokter keluarga di era JKN yaitu dokter Gede Putra. Mari kita lihat sedikit profil dan praktik yang dilakukan dokter Gede Putra ini. Dr. I Gusti Ngurah Gede Putra, S.Ked merupakan salah satu dokter umum yang telah menjadi salah satu provider BPJS yang membuka praktik di desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Dokter kelahiran 31 Oktober 1980 ini menerangkan bahwa saat awal dirinya menjadi dokter provider BPJs diawali dengan adanya sosialisasi yang diberikan oleh ASKES (sekarang BPJS) pada tahun 2011 tentang Dokter Keluarga. Kemudian di tahun yang sama, juga diadakan pelatihan bagi dokter umum berupa seminar dan workshop tentang dokter keluarga. Sedikit berbagi cerita “Dulu saya harus melamar dulu ke ASKES (sekarang BPJS) untuk menjadi family doctor” ujarnya saat ditemui di tempat praktiknya. “Sebagai persyaratan, saya harus menyetorkan STR (Surat Tanda Registrasi), SIP (Surat Izin Praktik), serta surat rekomendasi dari Puskesmas tempatnya bekerja,” tambahnya. Dokter alumnus FK Unud angkatan 1998 ini menam-

bahkan bahwa sebelum menjadi dokter keluarga, harus memenuhi persyaratan, yakni mempunyai minimal 200 pasien yang terdaftar sebagai pasien di tempat praktiknya. Pada tahun 2011 saat melamar menjadi dokter keluarga, telah ada 350 pasien yang terdaftar dan kini sudah menjadi 650 orang pasien. Setelah terdaftar menjadi Dokter Keluarga di ASKES (sekarang BPJS), setiap dokter akan mendapatkan username dan password untuk mengakses database kementrian Kesehatan tentang jumlah kunjungan pasien. “Makanya kalau jadi dokter ‘gak boleh gaptek, harus menguasai teknologi dan internet. Karena setiap ada kunjungan pasien, ‘kan kita harus input data pasien yang masuk ke software itu sebagai laporan,” tambah dokter yang juga berprofesi sebagai presenter ini. Melalui software ini, seorang dokter keluarga dapat memantau perkembangan kesehatan pasiennya berdasarkan jumlah kunjungan dan kasus per pasien. Sehingga, kalau memang dirasa perlu, harus dilaksanakan visit ke rumah pasien sebagai upaya promotif dan preventif, termasuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien. Selama menjadi dokter keluarga, dokter yang hobi bermain musik ini menuturkan bahwa belum ada kendala berarti yang dihadapinya. “Palingan hanya masalah koneksi internet atau trouble server database Kementerian Kesehatan susah diakses.” Sedangkan keuntungan yang diperoleh selama menjadi dokter keluarga, terutama untuk pasien diantaranya akan memudahkan akses masyarakat ke tempat pelayanan kesehatan, layanan tidak terikat jam kerja, waktu untuk rujukan fleksibel, konsultasi pasien lebih personal, dan pemberian terapi bisa lebih intensif serta efisien. “Sedangkan bagi saya sebagai seorang dokter keuntungan dari segi finansial tergantung pintar-pintar kita mengaturnya, karena menggunakan sistem kapitasi, harus perbanyak preventif, tapi tentu saja utilisasi akan rendah jika kunjungan pasien rendah. Tapi wajarnya ada 15% pasien yang berkunjung tiap bulannya. Satu hal penting yang harus dilakukan sekarang adalah mengubah paradigma masyarakat agar tidak hospital oriented, yang pertama harus dituju adalah pusat layanan kesehatan primer” terangnya diakhir wawancara. Nah, setelah mengetahui praktisi dokter keluarga dari dokter ini, praktik dokter keluarga bisa menjadi salah satu pilihan kita setelah lulus dari dokter umum nanti. Tertarikkah kamu? Saras

9


INSPIRING DOCTOR 10 REKAYASA SOSIAL "KLINIK ASURANSI SAMPAH (GARBAGE INSURANCE CLINIC)" UNTUK KESEHATAN BANGSA Garbage Insurance Clinic atau yang lebih dikenal dengan asuransi sampah akhir-akhir ini banyak dibicarakan diberbagai media masa adalah sebuah hasil karya dari seorang dokter lulusan Universitas Brawijaya, Gamal Albinsaid. Sosok pendiri asuransi sampah ini lahir di Malang pada tanggal 8 September 1989 dari latar belakang keluarga seorang pedagang. Beliau memang sejak kecil sudah menancapkan dalam hati menjadi seorang dokter karena menurutnya dokter adalah sebuah profesi yang begitu dekat dengan nilai-nilai pengabdian dan pengorbanan, dan dokter adalah profesi dimana kita bisa bekerja dengan hati.

kali ini kita akan mengupas tuntas bagaimana sebenarnya asal mula berdirinya asuransi sampah dan berbagai hal yang menyertainya

Latar Belakang Asuransi Sampah Kisah Khaerunissa “Ada sebuah kisah nyata 8 tahun yang lalu yang menampar negeri ini. Kisah seorang anak bernama Khaerunissa, putri seorang pemulung yang bernama Supriyono. Khaerunissa sakit diare, namun penghasilan Supriyono yang hanya Rp 10.000,00 tidak memungkinkan membawanya berobat. Setiap hari Khaerunissa mengikuti ayahnya memulung, hingga akhirnya 5 Juni 2005 meninggal dunia diantara kardus dan plastik bekas di gerobak sampah ayahnya.� ini adalah kisah yang memotivasi pengembangan dan pematangan konsep asuransi sampah oleh dr. Gamal Albinsaid dan tim nya yang ingin menghancurkan sekat akses kesehatan untuk beberapa orang.

Masalah pembiayaan kesehatan di Indonesia

Asuransi sampah telah berusia tiga tahun sejak didirikannya ini selain dikelola oleh dr. Gamal Albinsaid juga dibantu oleh empat sahabatnya, Muhammad Maulana, Hamid Hunaif Dhofi Alluza, Didin Arya, dan Sapta Adi serta dibimbing oleh dr. Rita Rosita. Banyak penghargaan yang telah diperoleh dan banyak pula respon positif yang akhirnya membuat Garbage Insurance Clinic menjadi lebih masiv dan banyak dikenal orang walaupun pelaksananya belum banyak. Penghargaan yang terbaru ia dapatkan adalah Penghargaan Seputar Indonesia. Nah

Pada saat itu jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan hanya 15%, artinya 85% masyarakat Indonesia harus membayar ketika berobat. Disisi lain, pendapatan masyarakat Indonesia yang merupakan low-middle income country termasuk rendah, dimana hampir 50% masyarakat Indonesia berpenghasilan kurang dari 2 US$ setiap harinya, lebih dari itu 18% masyarakat Indonesia berpenghasilan kurang dari 1 US$ setiap hari. Dari penghasilan tersebut, pertanyaan selanjutanya adalah berapa dari seluruh penghasilan mereka yang dialokasikan untuk kesehatan, ternyata hanya 2,1% dari penghasilan. Sehingga bisa diprediksi dana kesehatan pada tingkat rumah tangga. Penelitian yang di release Cambridge Research Institute menyebutkan salah satu masalah kesehatan yang utama adalah pembiayaan kesehatan. Penelitian itu relevan dengan data di Indonesia yang menyebutkan sejak tahun 2002 hingga 2009, biaya kesehatan kita meningkat 3 kali lipat. Data-data tersebut sudah merepresentasikan kualitas pembiayaan kesehatan di Indonesia.


INSPIRING DOCTOR 11 “Kemudian munculah pemikiran, bagaimana kami bisa membuat sebuah sistem keuangan pada tingkat rumah tangga yang memungkinkan setiap orang mendapatkan akses pelayanan kesehatan dengan sumber daya rumah tangga. Sampah adalah solusi terbaik, karena hampir setiap hari, setiap rumah, setiap orang memproduksi sampah yang tidak digunakan.”

Konsep Asuransi Sampah Konsep asuransi sampah ini mampu menolong masyarakat dengan sampah yang mereka miliki melalui skema asuransi sampah. Garbage Insurance Clinic memobilisasi sumber daya masyarakat yang terbuang menjadi dana kesehatan untuk meningkatkan kesehatan mereka. Jika diasumsikan Garbage Insurance Clinic memiliki 1000 member dan tiap member diminta membayar premi dengan sampah seharga Rp 10.000,00. Maka setiap bulan Garbage Insurance Clinic akan mendapatkan income Rp 10.000.000,00. Dalam asuransi kesehatan, tidak mungkin semua anggota asuransi akan sakit setiap bulan. Secara teoritis akan ada 15% yang sakit, namun pengalaman kaki menunjukkan 10% anggota asuransi akan sakit. Asumsikan 15% dari member akan sakit, yaitu 150 orang dengan biaya pengobatan pada layanan primer 20.000 sampai dengan 30.000, maka biaya kesehatan yang harus Garbage Insurance Clinic keluarkan adalah sekitar Rp 4.500.000,00. Maka Garbage Insurance Clinic masih memiliki dana sisa Rp 5.500.000,00 untuk meningkatkan kesehatan mereka dan mengembangkan program. Lebih dari itu pada Klinik Asuransi Sampah menerapkan konsep holistic health care service, yaitu menerapkan pelayanan kesehatan holistik. Bukan hanya mengobati yang sakit, namun juga membuat yang sehat lebih sehat, mencegah yang sehat supaya tidak sakit, mengobati yang sakit, dan merehabilitasi yang sembuh dari sakit. Sehingga, walaupun mereka tidak sakit, mereka tidak akan merasa rugi.

Masyarakat berfikir sederhana, “kalau saya serahkan sampah saya, saya bisa berobat gratis”. Dengan rekayasa sosial ini Garbage Insurance Clinic “memaksa” masyarakat sangat menghargai sampah. Garbage Insurance Clinic membuktikan bahwa masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, memiliki sesuatu untuk membiayai kesehatan mereka. Dengan pendekatan rekayasa sosial ini memberikan Garbage Insurance Clinic kemudahan dalam melakukan community approach. Lebih dari itu, masyarakat mencintai keberadaan Klinik Asuransi Sampah ini. Hal tersebut adalah salah satu hikmah dan berkah dari bisinis sosial, yaitu memiliki modal sosial berupa dukungan masyarakat.

Pesan untuk pemerintah “Membangun kapasitas mencium aroma masalah dan melihat masalah sebagai peluang.” Walaupun pemerintah menyatakan angka kemiskinan turun, banyak lembaga independen nasional dan internasional menyatakan angka kemisinan meningkat, salah satunya menyatakan angka kemiskinan meningkat 2,7 juta dalam 3 tahun terakhir. Jurang kesenjangan juga semakin lebar. Tahun 2013 terakhir, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan total kekayaan 77 juta jiwa. Tahun 2010, kekayaan 40 orang tersebut adalah 680 triliun dan di majalah forbes juga disebutkan meningkat 80% dalam 5 tahun terakhir. Data yang disampaikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan juga memberikan relevansi yang positif dengan data ini, yaitu 40% rekening tabungan di Indonesia dikuasai oleh 0,04% orang. Sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Indonesia sedang berjalan menuju kesenjangan ekonomi yang akan memicu ledakan sosial.

Harapannya…

Saat ini Garbage Insurance Clinic sedang berfokus untuk melakukan replikasi secara masif, sehingga lebih banyak orang yang bisa merasakan manisnya program ini. Garbage Insurance Clinic membentuk tim repliaktor Hal paling berkesan dan membuat manual book yang menerangkan detail “Mencoba mengubah sesuatu yang dianggap program dari hulu ke hilir. Sehingga memudahkan pihaktidak berguna, yaitu sampah, menjadi sesuatu yang pihak yang ingin mereplikasi program ini. sangat berharga, yaitu kesehatan.” Bayangkan, jika anda memiliki orang tua atau anak “Terima kasih Indonesia, kau telah banyak meyang sakit, namun tidak bisa berobat karena anda tidak miliki masalah sosial, sehingga darimulah lahir bamemiliki biaya, pasti rasa bersalahnya besar sekali. Garnyak rekayasa sosial. -Gamal Albinsaid-” bage Insurance Clinic datang dan menawarkan setiap orag bisa berobat hanya dengan menyerahkan sampah. (Erlinda)


12 INSPIRING DOCTOR PEJUANG PENDIDIKAN DOKTER HINGGA DI USIA YANG TAK LAGI MUDA Prof. dr. Soebaktiningsih DTMH Msc. Sp.Park.K lahir dikota malang pada 9juli 1935. Kehidupan beliau sangat menginspirasi, dimulai dari SD,SMP,SMA yang ditempuh secara baik dilanjut sebagai alumni fakultas kedokteran pendidikan dokter umum Universitas Airlangga Surabaya dan menjadi asisten dosen parasitologi hingga lulus yang diperoleh dari beasiswa P dan K (dinas pendidikan dan pemuda). Kiprah Prof.dr.Soebakti di dunia pendidikan dimulai dengan menjadi pengajar di FK Airlangga pada 1965 dan pada tahun 1970 meraih gelar ahli parasitologi dari Universitas Airlangga dengan penelitian parasit yang terdapat diperkebunan didaerah gunung Kawi Malang hingga perkebunan rayab Jember jawa timur, ijasah tersebut bernama “BREVET�, selanjutnya selain menjadi pengajar di pendidikan dokter Universitas Airlangga beliau juga mengajar pada Sekolah Tinggi Kedokteran Malang yang kini telah diboyong Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1974 menjadi Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya sekaligus menjadi pengajar tetap disana hingga mendapat gelar Guru Besar pada tahun 1998. Pada tahun 1976 Prof. dr. Soebektiningsih berkesempatan melanjutkan pendidikan ke Mahidol University Faculty Of Tropical Madicine dengan beasiswa dari SEAMEO (South East Asia Medical Education Organisation) selama 6 bulan dengan memperoleh gelar DTMH (Diploma Of Tropical Medicine & Hygine) dan IP 3,58 sekaligus menjadi urutan ke 2 Ten Top Student dilanjut menempuh Master Of Science In Tropical Medicine Hygine di Thailand dalam kurun waktu hanya 1,5 tahun pada 1978 dengan indeks prestasi 3,39. Tidak berhenti disitu saja, beliau pada tahun 2007 mendapat gelar parsitologi klinik (Sp.Par.K) dari hasil penelitian dan berbagai kegiatan diluar negeri sebagai pembicara forum internasional.

Prof.dr Soebaktiningsih yang bertempat tinggal di jalan Kepundung Malang ini selain aktif dalam dunia pendidikan dan menjadi anggota IDI,beliau juga aktif dalam keorganisasian,misalnya P4I (perhimpunan Pemberantasan Penyakit Parasit Indonesia) menjabat sebagai ketua selama beberapa saat dengan program kerja berbagai seminar mengenai Parasitologi dan mengundang seluruh ahli parasit se-Indonesia. Sebagai anggota PETRI (Perkumpulan Penyakit Tropis Indonesia), anggota ahli Entomology dan menjadi pembicara dalam forum internasional di Kyoto Jepang. Profesor yang sangat menggemari traveling dan memasak ini juga memiliki kesibukan lain dengan menjadi pengurus seksi pendidikan di RKW (Rukun Kebahagiaan Wanita), forum ke agamaan di WI (wanita Islam0 dan Saturday Day Morning Club bahkan menjabat sebagai ketua selama 1 periode, perhimpunan ini selalu menggunakan bahasa inggris sebagai sarana berinteraksi. Tak ketinggalan Prof.dr Soebaktiningsih tergabung dalam FFC (Friendship Force Club) ini merupakan kegiatan persahabatan antar bangsa yang telah mengantarkan beliau keliling dunia mulai dari Afrika Selatan, LA, Canada, Hawai, Eropa (Belanda, Jerman, Prancis, Swiss, Italia), Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Bangkok, China, Jepang, Inggris, Australia dan New zeland. Pada tahun 1992 Prof. dr. Soebaktiningsih berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh pada 2003 serta berpergian ke Bahrain,Oman dan Mesir

Dari sekian banyak pengalaman didunia pendidikan, beliau adalah seorang dokter pejuang pendidikan yang perlu kita teladani hingga di tengah sakit beliau yang dirawat inap dalam rumah sakit, Prof tidak pernah meninggalkan kewajibannya untuk mengajar, bahkan Selain sebagai pengajar di pendidikan dokter Unitetap mengajar mahsiswanya dengan menggunakan di versitas Brawijaya, Prof.dr Soebaktiningsih berkesemaula rumah sakit tersebut dengan posisi beliau sebagai patan untuk mengajar di S2 dan S3 biomedik, serta Ilmu pasien. Keperawatan Universitas Brawijaya, Akademi Kebidanan Prof.dr.Soebaktiningsih DTMH Msc.Sp.Park.K peMalang, Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan dan Akademi Keperawatan Kepanjen Malang. Ditambah juang pendidikan bahkan dalam usia yang tak muda lagi sebagai salah satu staff Pembina Fakultas kedokteran 79 tahun masih selalu giat dan bekerja keras dalam Universitas Mulawarnan sejak tahun 2001 hingga 2005 mensukseskan dunia pendidkan kesehatan khususnya dan menjadi pengajar di Universitas Muhammadiyah pendidikan dokter. Malang sejak 2001 hingga sekarang. (Putri Sholih)


! S W

PR

E N O

D N E

APA KABAR EXIT EXAM?

Awal tahun ini, permasalahan mengenai exit exam menjadi sorotan banyak mahasiswa kedokteran terutama para mahasiswa yang sedang dan akan mengikuti exit exam tahun ini. Nah, tapi apa sih sebenarnya permasalahan exit exam tersebut? Mari kita lirik hal yang telah dibahas oleh Kastrat dan Pendpro ISMKI wilayah 4 berikut. Sebenarnya, dasar hukum uji kompetensi didasarkan pada UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam upaya menghasilkan pendidikan tinggi yang bermutu, setiap Perguruan Tinggi wajib menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM-PT), baik secara internal maupun eksternal. Tidak terkecuali bagi fakultas kedokteran atau program studi pendidikan dokter, dalam rangka mengimplementasikan SPM-PT, khususnya SPM internal untuk menjamin mutu lulusan, diperlukan standardisasi mutu lulusan melalui uji kompetensi. Selanjutnya, dalam UU No. 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran disebutkan tentang kewajiban registrasi bagi dokter yang akan melaksanakan praktik profesi. Salah satu persyaratan dalam registrasi adalah memiliki sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud diperoleh setelah lulus uji kompetensi. Dalam rangka harmonisasi terhadap kedua Undang-Undang tersebut, maka calon lulusan pendidikan profesi dokter harus lulus uji kompetensi yang bersifat nasional sebelum mengangkat sumpah sebagai dokter. Dengan demikian uji kompetensi merupakan bagian dari proses penyelesaian program pendidikan profesi dokter. Sebagai bagian dari proses evaluasi pembelajaran yang terintegrasi dalam sistem pendidikan, Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang telah diimplementasikan sejak tahun 2007 terbukti dapat memberikan umpan balik yang baik bagi proses pendidikan Kedokteran, sehingga dapat dilakukan perbaikan yang berkelanjutan, mulai dari SDM pendidik, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, hingga evaluasi hasil pembelajaran. Uji kompetensi dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali dalam satu tahun yaitu pada Periode Februari, Mei, Agustus dan Nopember.

P

13

Dalam rangka implementasi program profesi dokter sebagai program lanjutan yang tidak terpisahkan dari program sarjana, maka upaya untuk mempertahankan academic professional environment dalam proses pendidikan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, uji kompetensi seyogyanya dilaksanakan pada tahap akhir pendidikan sebelum dilakukan sumpah dokter atau disebut Exit Exam. Implementasi uji kompetensi sebagai uji nasional pada akhir pendidikan akan mengurangi dampak negatif dari banyaknya jumlah retaker saat ini, karena persiapan uji kompetensi serta penanganan retaker akan dilakukan langsung di bawah tanggung jawab fakultas kedokteran atau program studi pendidikan dokter. hal ini karena mahasiswa yang tidak lulus Uji Kompetensi (Exit Exam) masih berstatus mahasiwa karen belum menjalani sumpah dokter. Oleh karena itu, pihak fakultas masih mempunyai tanggungjawab terhadap kelulusan mahasiswa yang bersangkutan. Sesuai dengan SE Dirjen Dikti nomor 88/E/DT/2013, dalam proses remediasi, pihak fakultas harus menyediakan dosen pembimbing dengan rasio 1:5 dan membuat absensi serta buku log untuk dosen pembimbing maupun retaker, yang mana hal ini akan dijadikan sebagai bahan laporan pihak fakultas kepada AIPKI wilayah. Dengan diterbitkannya surat Dirjen Dikti nomor 88/ E/DT/2013 tanggal 1 Februari 2013 tentang Uji Kompetensi Dokter Indonesia sebagai Exit Exam, semakin memperjelas bahwa Uji kompetensi merupakan bagian dari proses pendidikan dan bukan lagi menjadi kewenangan Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia (KBUKDI). Dengan kebijakan exit exam, maka PB IDI segera membekukan keberadaan KBUDKI melalui melalui surat PB IDI nomor: 1103/PB/A/.3/05/2013 tanggal 17 Mei 2013, dan akan segera dimintakan pertanggungjawaban terhadap uji kompetensi yang selama ini dilakukan dan juga pertangungjawaban pengelolaan keuangan. Dalam juknis Panitia Nasional uji kompetensi tahun 2013 adalah Panitia Uji Kompetensi IDI-KDPI-AIPKI, hingga terbentuknya lembaga nasional yang berwenang. Dalam proses pelaksanaan Exit Exam ini harus terjadi sebuah koordinasi antara pihak penyelenggara -AIPKI- dan pihak organisasi profesi -IDI-


PENDPRO NEWS sebagai sebuah kolaborasi dalam melaksanakan Exit Exam. Untuk pertamakalinya, Exit Exam dilaksanakan pada bulan Februari 2014. Maka sesuai kesepakatan, AIPKI lah yang menyelenggarakan Exit Exam. Akan tetapi, pasca pelaksanaan ujian, muncul statement dari IDI sebagai organisasi profesi yang tidak bersedia untuk mengakui hasil Exit Exam batch Februari 2014. Keputusan ini didasari oleh karena dianggap tidak memiliki landasan hukum yang jelas sehingga tidak bisa dianggap sah secara yuridis. Berdasarkan UU PK, UKDI bukanlah suatu exit exam dan diperuntukkan bagi dokter, bukan mahasiswa kedokteran, diselenggarakan oleh kolegium. Dalam UU Dikdok, terutama dalam pasal terkait exit exam masih membutuhkan peraturan tambahan (saat ini hanya mengacu pada SE Dikti No 88/E/DT/2013 mengenai Uji Kompetensi Dokter Indonesia sebagai Exit Exam) sehingga seharusnya jika peraturan tersebut belum ada, UKDI belum bisa menjadi exit exam, karena masih mengacu pada UU PK. Namun, jika pelaksanaan Exit Exam ditunda hingga terbitnya aturan yang dianggap sah untuk mengatur jalannya exit exam, maka lulusan mahasiswa kedokteran akan menumpuk dan menunggu terlalu lama. Selain karena alasan itu, pihak IDI juga merasa tidak dilibatkan dalam proses exit exam batch Februari ini. Padahal, sesuai dengan juknis Panitia Nasional uji kompetensi tahun 2013 adalah Panitia Uji Kompetensi IDI-KDPI-AIPKI, AIPKI, KDPI, dan IDI harusnya berkoordinasi sesuai tugas dan fungsinya masing-masing dalam proses pelaksanaan exit exam. Pihak IDI juga menyayangkan adanya pungutan biaya kepada mahasiswa peserta exit exam yang melebihi aturan yang telah ditetapkan. Panitia nasional telah menetapkan bahwa dana yang harus dibayar oleh peserta adalah sebesar CBT Rp. 400. 000 per peserta per ujian dan OSCE Rp. 600.000 per peserta per ujian. Tetapi, dalam pelaksanaannya ada institusi yang memungut biaya melebihi dari yang telah ditentukan. Perlu menjadi pertimbangan bahwa kebutuhan setiap institusi untuk menjalankan Uji Kompetensi sangat berbeda-beda. Jadi, sangat dimungkinkan untuk beberapa institusi melakukan pungutan lebih kepada mahasiswa peserta Uji Kompetensi. Sehingga, sebelum melaksanakan Uji Kompetensi, perlu didata terlebih dahulu kebutuhan dan kemampuan masing-masing institusi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman terhadap pengelolaan dana Uji Kompetensi. Namun AIPKI dengan tegas mengatakan

kalau ada institusi yang lebih dari ketentuan AIPKI, maka yang tanggungjawab diluar yang ditetapkan AIPKI adalah tanggungjawab fakultas masing-masing. Kalaupun akan dilaksanakan pengembalian dana, maka hal ini akan sangat sulit karena Uji Kompetensi sudah berlangsung. Sebagai jalan keluar, IDI telah mengeluarkan keputusan yang salah satu poinnya adalah "Prinsip kebijakan adalah tidak merugikan peserta, terutama bagi yang telah dinyatakan lulus�, ini juga sebenarnya tanda bahwa EE FEB akan disahkan, tetapi diperhalus agar kalau sudah pasti baru dapat disebarkan. Karena sebenarnya IDI regional sudah siap saja untuk mengurus STR, hanya tinggal menunggu suara dari IDI pusat. Hal yang sama dilakukan oleh Kemendikbud. Kemendikbud mengeluarkan Permendikbud namun, dalam permendikbud ini tidak juga secara tegas membedakan tugas dan fungsi serta peran IDI dan AIPKI sehingga ditakutkan akan terulang kembali kejadian serupa. Setelah dikeluarkan Permendikbud melalui situs resmi IDI, IDI mengeluarkan pernyataan bahwa akan mengadakan ujian kompetensi kedua bagi mahasiswa yang sudah mengikuti Exit Exam bulan Februari dan Mei. Karena IDI menganggap masih ada beberapa kompetensi yang belum diujikan pada Exit Exam yang diadakan oleh AIPKI. Ujian ini pun juga tidak akan mempengaruhi kelulusan dari Exit Exam yang telah dilaksanakan dari AIPKI, jadi kasarnya peserta yang sudah dinyatakan lulus dari ujian tersebut hanya perlu menambahkan beberapa kompetensi untuk dinyatakan lulus oleh IDI. Pihak IDI dan AIPKI pun sudah sepakat bahwa Exit Exam bulan Februari dan Mei adalah masa transisi sehingga masih ada dua kali ujian untuk para pesertanya, tetapi untuk Exit Exam selanjutnya kedua pihak tersebut sepakat akan hanya ada satu kali ujian kompetensi atau Exit Exam. Sebenarnya kami mengharapkan, dalam aturan yang akan diberlakukan ke depan untuk masalah uji Kompetensi (Exit Exam), tugas dan fungsi serta peran IDI dan AIPKI dipaparkan secara jelas dan gamblang agar tidak ada tumpang tindih ataupun ada pihak yang merasa tidak dilibatkan dalam proses pelaksanaan uji Kompetensi (Exit Exam) dan tidak memberatkan para mahasiswa kedokteran. Kami juga mengharapkan Exit Exam berikutnya dapat berjalan dengan lancar dengan kolaborasi yang baik antara pihak AIPKI dan IDI. (Saras/Igm)

14


15 PENDPRO NEWS PERJALANAN MENCARI GELAR Kita semua tahu Program Studi Pendidikan Dokter adalah salah satu program studi yang paling banyak diincar oleh para calon mahasiswa. Nah, tapi apa kalian semua sudah tau apa saja yang perlu ditempuh para mahasiswa kedokteran untuk menjadi dokter? Nah kali ini kita akan membahas hal tersebut.

DOKTER

Dokter ‘Fresh Graduated’ Setelah lulus exit exam, maka dokter muda menjalani wisuda dan berhak mendapat gelar dokter. Selamat!!!! Internship (1 tahun) Setelah itu dokter mendapatkan STR (surat tanda registrasi), tetapi surat tanda registrasi yang diterima adalah STR internship. Selama program internship, dokter harus bersedia ditempatkan di seluruh daera di Indonesia. Internship dilaksanakan selama setahun; 6 bulan di RS tipe C/D dan 4 bulan di Puskesmas. Dokter internship tidak mendapatkan gaji tapi yang didapatkan adalah bantuan hidup oleh pemerintah sebesar 1,2 juta perbulan dan dibayarkan setiap 3 bulan sekali.

Seleksi Mahasiswa Kedokteran Seleksi mahasiswa kedokteran dilakukan secara nasional dilakukan bersama dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri, tetapi biasanya untuk bisa lolos menjadi mahasiswa kedokteran, siswa harus belajar lebih rajin karena passing grade untuk masuk kedokteran yang relative tinggi. Seleksi mahasiswa kedokteran biasanya terdiri dari seleksi nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, serta seleksi mandiri yang dilaksanakan oleh masDokter ing-masing universitas. Setelah menjalani program internship selama setahun, dokter bisa mendapatkan STR sebagai dokter dan Program Pendidikan Dokter (pre-klinik) (3 tahun-4 mendapatkan SIP (surat Izin Praktik), dalam tingkat ini tahun) dokter sudah bisa membuka praktek mandiri. Nah, selain Mahasiswa yang terdaftar resmi sebagai mahasiswa membuat praktisi mandiri hal lain yang bisa dilakukan fakultas kedokteran harus menjalani masa pendidikan setelah tahap ini adalah mendaftar PNS, mendaftar PTT, selama 3,5 tahun (untuk sistem blok dan semi-blok) dan bekerja di perusahaan swasta maupun mengambil selama 4 tahun (sistem SKS) beberapa universitas juga program spesialis atau S2. sudah ada yang memapatkan materinya dan membuat masa studinya menjadi 3 tahun. Setelah lulus kuliah, maNah, sudah tau nih apa saja yang perlu ditempuh hasiswa akan mendapat gelar S.Ked (Sarjana Kedokter- untuk menjadi dokter? Sekarang kalian bisa menghitung an). dan bisa merencanakan deh apa yang ingin ditempuh. Salam sukses! :D Program Profesi Dokter (klinik) (1,5 tahun-2 tahun) (Ardian/igm) Setelah lulus menjadi sarjana kedokteran (S.Ked), untuk mendapatkan gelar dokter (dr) maka mahasiswa (calon dokter) harus harus menjalani program studi profesi yang dilaksanakan selama 1,5 tahun sampai 2 tahun di rumah sakit pendidikan masing-masing, ini tergantung dari kebijakan masing-masing universitas. Selama menjalani program ini, mahasiswa biasanya dikenal dengan istilah dokter muda atau koas. Exit Exam (3 bulan) Setelah selesai program profesi, untuk mendapatkan gelar dokter (dr.) mahasiswa harus melaksanakan ujian kompetensi “Exit Exam� (dulu namanya Ujian Kompetensi Dokter Indonesia {UKDI}) dan ujian OSCE (Objective Structure Clinical Examination) yang dilaksanakan secara nasional setiap 3 bulan. Program ini bertujuan untuk pemerataan kompetensi lulusan dokter di seluruh Indonesia. Setelah lulus exit exam, dokter akan mendapatkan ijazah dan melakukan sumpah dokter dari fakultas, serta menerima sertifikat kompetensi dari KDPI (kolegium dokter primer Indonesia).


16 PENDPRO NEWS INTERPROFESSIONAL EDUCATION Mungkin kita jarang mendengar tentang hal ini. Seringnya ya tentang fisiologi, anatomi, biokimia, dan teman-temannya. Emang ini apa sih? Apakah penting untuk kita? Hmm... mungkin sebelumnya kita harus mengerti dulu nih definisi dari IPE itu sendiri.

kuliah bareng anak kebidanan kuliah anatomi, IPE bukan?”; “Kalau aku sih waktu skills lab yang mengajar perawat, itu IPE kan?”; “Kalau saya, ketika ke puskesmas kerja bareng dengan anak-anak Kesmas, IPE bukan ya?”

Wah untuk menjawab pertanyaan itu harus melihat, apa Apa itu Interprofessional Education (IPE)? Hmm... Kalau itu bukan IPE. Nih menurut kakak Buring pada tahun menurut CAIPE (Center of the Advancement of 2009: Interprofessional Education) pada tahun 2002 sih ini:  Mahasiswa dari profesi kesehatan yang berbeda mengikuti sebuah kelas yang sama dengan “Occasions when two or more professions learn with, materi yang sama dan cara belajar yang sama from and about each other to improve collaboration tanpa adanya interaksi dari masing-masing and the quality of care” profesi.  Seorang pengajar dari profesi yang berbeda Ada juga sih definisi-definisi lain, tapi yang paling simpel mengajar suatu kelas yang tak ada kaitannya ini. Intinya, pada IPE ini kita belajar untuk saling belajar, dengan interaksi antar profesi. saling mengerti, dan saling memahami satu sama lain  Berpartisipasi pada perawatan pasien yang antar profesi kesehatan. Gunanya? Ya supaya kita bisa dipimpin oleh seseorang dari profesi yang memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien berbeda tanpa berbagi tanggung jawab dan kita. pengambilan keputusan pasien Hmm... dalam IPE ini kita dituntut untuk saling mengerti dan saling memahami satu sama lain antar profesi. Ternyata bukan pacaran aja yang ada kata-kata “Kamu gak ngerti aku!” sampai-sampai ada IPE ini...

Gimana? Sudah terjawab kan? Gampangnya, IPE itu ketika kita belajar dengan profesi lain dan di dalamnya itu kita bisa saling mengerti dan memahami apa peran dan tugas masing-masing. Jadi tidak ada lagi istilah “dokter adalah bos”; “dokter cuma tukang suruh-suruh”, Loh memangnya penting yah untuk kita para calon yang ada istilah “kami adalah tim.” dokter mengerti profesi kesehatan lain? Kan yang penting kita bekerja sesuai kompetensi kita, ya beres. Kalau dipikir-pikir IPE ini mirip pelajaran anak kelas 1 SD Yang lain ya kerjakan saja pekerjaan masing-masing, kita ya, “Terhadap pekerjaan orang lain harus? Menghargai”. gak perlu tahu. Iya kah? Cuma bedanya, pada IPE ini benar-benar ditekankan peran serta masing-masing sehingga nantinya ketika Nih dijawab sama om WHO pada tahun 2010, sudah dinyatakan kompeten di profesi masing-masing, “Sudah tidak cukup bagi tenaga kesehatan untuk bisa berkolaborasi demi terciptanya perawatan pasien profesional. Di iklim global yang sekarang, tenaga yang terbaik. kesehatan juga perlu untuk interprofessional” Jadi, tertarikkah untuk mendalami IPE? Kalau bukan kita Memangnya keuntungan untuk kita apa menjadi yang memulai, siapa lagi? interprofesional? Kan gak ada hubungannya dengan ilmu (Zayd) -ilmu yang kita pelajari di kedokteran? Kalau menurut Kak Buring pada tahun 2009 sih banyak, bisa meningkatkan skill kepemimpinan, bisa meningkatkan skill komunikasi, bisa mendapatkan pengetahuan lebih banyak, bisa membuat pasien merasa lebih banyak, dan sebagainya. Banyak kan? Jadi IPE tuh memang penting untuk dipelajari oleh kita. Mungkin ada pertanyaan, “Oh kalau di kampusku aku Sumber: Buring et al. (2009). Interprofessional Education: Definitions, Student Competencies, and Guidelines for Implementations. Am J Pharm Educ., 73(4) CAIPE. (2002). http://caipe.org.uk/about-us/the-definition-and-principles-ofinterprofessional-education/ [Diakses pada: 31 Mei 2014] Jayadisastra, ZZZ. (2014). Pencerdasan Interprofessional Education. www.ismki.org [diakses pada: 31 Mei 2014]


17 PENDPRO NEWS JIMKI PERSEMBAHAN KAMI UNTUK KEMAJUAN KEILMIAHAN INDONESIA (UI), Mochammad Iskandarsyah (UI), Afandi Charles (UNPAD), Siti Arifah (UNHAS), Ridho (UB), Nisa’I Fatimah (UA), dan Rachel Malau (UNJANI). Kami juga memiliki 5 orang anggota magang yang pada bulan Juni akan diangkat sebagai pengurus tetap di JIMKI. Untuk mengenal lebih dekat tentang JIMKI, kalian bisa follow twitter kami @JurnalJIMKI, dan Facebook kami JIMKI INA. Selain itu, kalian bisa mengunduh jurnal yang telah kami terbitkan mulai dari volume 1 sampai 2 di www.bimkes.org Ikuti terus info dari kami karena setiap 6 bulan sekali kami akan mengadakan call for paper untuk seluruh mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia.

Salam untuk seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia, Pimpinan Umum JIMKI periode 2014 – 2015 JIMKI merupakan singkatan dari Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia. JIMKI merupakan program kerja tahunan Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (BAPIN ISMKI) dan satu-satunya jurnal resmi mahasiswa kedokteran Indonesia. JIMKI dibentuk pada tahun 2008 oleh BAPIN dan pada tahun 2012 JIMKI bergabung dengan Berkala Ilmiah Mahasiswa Kesehatan (BIMKES). JIMKI merupakan suatu wadah publikasi artikel ilmiah untuk mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia. Setiap tahunnya JIMKI menerbitkan dua jurnal secara berkala. Penyeleksian artikel yang masuk ke dapur redaksi akan melalui serangkaian proses dari awal masuk hingga akhirnya layak untuk diterbitkan. Naskah yang diterima oleh redaksi, akan diseleksi validitasnya oleh peerreviewer, serta seleksi dan pengeditan oleh redaktur. JIMKI menerima artikel penelitian asli (original article), artikel tinjauan pustaka, laporan kasus, artikel penyegar ilmu kedokteran dan kesehatan, dan advertorial yang berhubungan dengan dunia kedokteran, kesehatan masyarakat, ilmu dasar kedokteran, baik penelitian klinis, laboratorium, maupun epidemiologi. Tulisan merupakan tulisan asli, tidak plagiat, dan sesuai dengan kompetensi mahasiswa kedokteran. Pada periode kepengurusan 2014 – 2015 JIMKI memiliki 10 pengurus tetap yang tersebar di seluruh Universitas di Indonesia, yaitu Ni Putu Ayu Astri Prana Iswara (UNUD), Tjokorda Istri Pramitasuri (UNUD), Matthew Billy

Ni Putu Ayu Astri Prana Iswara


MEDICAL CORNER

DIABETES MELLITUS KOMPETENSI: 4A

Ilustrasi pengecekan gula darah. Sumber: www.womenshealthcaretopics.com

18

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik ditandai hipergikemia akibat kelainan sekresi atau kerja insulin atau keduanya. Diagnosisnya didasarkan atas pemeriksaan konsentrasi glukosa darah. Secara epidemiologi diabetese seringkali tidak terdeteksi dan onsetnya 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan. Tanda klasiknya adalah poliuri, polidipsi, dan polifagi. Diagnosisnya: gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu 200 mg/dL atau gejala klasik DM + glukosa plasma puasa 126 mg/dL .glukosa plasma sewaktu adalah hasil pemeriksaan sesaat tanpa memperhatikan waktu makan terakhir. Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Terapi nonfarmakologi sangat perlu dilakukan pada penderita, tujuan dari terapi gzi medis untuk mencapai dan mempertahankan kadar glukosa, tekanan darah, profil lipid, dan berat badan semormal mungkin. Selain itu perlu pula dilakukan latihan jasmani bagi diabetes. Jumlah olahraga 3-5 kali perminggu, ringan dan sedang antara 30-60 menit seperti jalan, jogging, berenang, dan bersepeda. Referensi : Ilmu Penyakit Dalam FK UI

Tension Headache adalah sakit kepala yang terasa seperti tekanan atau ketegangan di dalam dan di sekitar kepala, nyeri kepala karena tegang yang menimbulkan nyeri akibat kontraksi menetap otot-otot kulit kepala, dahi, dan leher yang disertai dengan vasokonstriksi ekstrakranium, nyeri ditandai dengan rasa kencang seperti pita di sekitar kepala dan nyeri tekan didaerah oksipitoservikalis. Menurut International Headache Society Classification, TH terbagi atas 3 yaitu episodic tension headache, chronic-tension headache, dan headache of the tenson type not fulfilling above criteria. Etiologinya adalah ketegangan dan stress, kelelahan, kecemasan, lama membaca, mengetik atau konsentrasi (eye strain), postur yang buruk, jejas pada leher dan spine, tekanan darah tinggi, physical dan stress emotional. Pada penderita depresi, stress, dan gangguan kecemasan dijumpai adanya defisit kadar serotonin dan noradrenalin di otaknya sehingga terjadi vasokontriksi pada pembuluh darah dan membawanya ke ambang nyeri kepala (pain threshold). Dari anamnesis, biasanya gejala terjadinya Tension Headache terjadi setiap hari dan terjadi dalam 10 kali serangan dalam satu hari, durasi atau lamanya TTH tersebut dapat terjadi selama antara 30 menit sampai dengan 7 hari. Pemeriksaan tambahan pada TTH adalah pemeriksaan umum seperti tekanan darah, fungsi cirkulasi, fungsi ginjal, dan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan neurologi (pemeriksaan saraf cranial, dan intracranial particular), serta pemeriksaan lainnya, seperti pemeriksaan mental status. Kombinasi analgesic dan sedative mempunyai respon baik dalam penanganan tension headache.

TENSION HEADACHE KOMPETENSI: 4A

Ilustrasi tempat-tempat dimana tension headache mungkin terasa. Sumber: myhealth.alberta.ca

Referensi: dr. Moch Bachrudin, Neurologi Klinis 2013


MEDICAL CORNER Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun. Kejang demam dibedakan menjadi kejang demam sederhana (simple febrile seizure) dan kejang demam kompleks (complex febrile seizure). Kejang demam sederhana merupakan kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri. Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal. Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam. Kejang demam kompleks memiliki salah satu satu dari ciri berikut, yaitu kejang lama > 15 menit, Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial, Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam Apabila datang dalam keadaan kejang obat yang paling cepat untuk menghentikan kejang adalah diazepam yang diberikan secara intravena. Dosis diazepam intravena adalah 0,3-0,5 mg/kg perlahan-lahan dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit.

19

KEJANG DEMAM KOMPETENSI: 4A

Ilustrasi anak kejang demam. Sumber: www.obatanak.info

Referensi : PDAI (Persatuan Dokter Anak Indonesia)

INFEKSI SALURAN KEMIH KOMPETENSI: 4A

Ilustrasi infeksi saluran kemih pada wanita. Sumber: health.detik.com

Ginjal adalah salah satu organ yang penting dalam kehidupan manusia, Nah salah satu penyakit yang mengenai ginjal dan saluran kemih adalah ISK atau Infesksi saluran kemih adalah reaksi inflamasi sel urotelium yang melapisi saluran kemih. Insidennya bisa pada segala usia mulai bayi baru lahir hingga orang tua, pada umunya lebih sering terjadi pada wanita karena uretra wanita yang lebih pendek daripada laki-laki namun, pada masa neonatus ISK lebih banyak terjadi pada bayi laki-laki (2,7%) yang tidak menjalani sirkumsisi darpada bayi perempuan (0,7%). Infeksi saluran kemih terjadi saat mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih dan berbiak dalam media urin. Sebagian besar mikrorganisma memasuki saluran kemih melalui cara ascending. Kuman penyebab umumnya adalah kuman yang berasal dari flora norma usus dan hidup secara komensal di daerah genetalia terjadi karena adanya gangguan keseimbangan antara mikroorganisme penyebab dan epitel saluran kemih dan bisa tidak bergejala hingga menunjukkan gejala yang sangat berat akibat kerusakan organ lain. Urinalisis dan kultur adalah salah satu pemeriksaan yang penting untuk diagnosis dan penetuan terapi. Positif ISK jika ditemukan 105 cfu/mL pada pengambilan urin porsi tengah. Bisa diberikan antibiotika untuk terapi, dan jika bergejala parah perlu MRS dan Perlu penanganan yang adekuat agar tidak menimbulkan komplikasi dan memperburuk kondisi kesehatan. Referensi : Buku Dasar Urologi Basuki B. Purnomo


PENDPRO

FUN TIMES! TEKA TEKI SILANG PENDPRO

MENDATAR

MENURUN

1. 2. 3. 4. 5.

1.

Salah satu tanda inflamasi Menstimulasi reaksi hipersensitivitas Inflamasi telinga tengah (tanpa spasi) Pengatur temperatur tubuh Kondisi organ yang tidak berada pada posisi normal 6. Penyakit dengan vektor nyamuk 7. Inflamasi membran mukosa paranasal 8. Infeksi tulang mastoideus 9. Jaringan fibrosis yang menghubungkan dua tulang 10. Nyeri kontraksi pada daerah abdomen

Penyakit kelenjar tiroid, peningkatan sekresi hormon tiroid 2. Perbedaan daya refraksi pada kedua mata 3. Bagian luar dari organ 4. Organ yang memproduksi suara, bagian dari jalur respirasi 5. Inflamasi pada ginjal 6. Bagian paling caudal dari otak 7. Lapisan primary germ dari embrio yang membentuk sistem kardiovaskular 8. Tempat organel pada sel 9. Inflamasi saluran pencernaan 10. Sulit tidur

20


PENDPRO

FUN TIMES!

PUISI PENDPRO

PILIHAN PERJUANGAN DAN MASA DEPAN Putri Sholih Dewi Irdianti Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

ketika kami memutuskan memilih satu titik itu pertanda kami menjatuhkan diri pada satu pilihan ini adalah jalan yang telah kami perjuangkan dan akan tetap kami perjuangkan seperti sumpah yg kelak kami ucap bukan hanya sekedar sumpah belaka serasa dihempaskan, tapi ini adalah proses iya... menjadi dokter adalah tujuan kami melucuti seragam putih abu-abu memang menyenangkan memasuki fakultas kedokteran bukanlah beban dokter itu pilihan, dokter itu perjuangan dan dokter adalah masa depan

JAWABAN TEKA TEKI SILANG PENDPRO MENDATAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

TUMOR ALERGEN OTITIS MEDIA HIPOTALAMUS PROLAPS MALARIA SINUSITIS MASTOIDITIS LIGAMEN KOLIK

MENURUN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

HIPERTIROID ANISOMETROPIA KORTEKS LARING NEFRITIS MEDULA OBLONGATA MESODERM SITOPLASMA GASTEROENTERITIS INSOMNIA

21


DAFTAR STAF MEDICAL EDUCATION & PROFESSION (PENDPRO) ISMKI 2014/2015 Koor Bidang : Atya Shabrina Monika – FK Universitas Yarsi Jakarta 2011 Wakil Koor Bidang : Hernina Julius – FK Universitas Jambi 2010 Koor Bidang Wilayah : Wilayah 1 : Eddy Yuristo – FK Universitas Sriwijaya 2012 Wilayah 2 : Johan Lazuardi – FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 Wilayah 3 : Dimas Wahyu Tito – FK Universitas Muhammadiyah Semarang 2011 Wilayah 4 : IGM Ardika Aryasa – FK Universitas Udayana 2011 Divisi Kajian : Koor Bidang : Muhammad Aditya Manulusi – FK Universitas Muhammadiyah Makassar 2010 Staf : Aisyah Anwar – FK Universitas Hasanuddin Makassar 2011 Zakka Zayd – FK Universitas Negeri Sebelas Maret Solo 2012 Divisi Eksternal : Koor Bidang : Tamzila Akbar Nila – FK Universitas Jember 2011 Staf : Sidik Teghar Sanyadi – FK Universitas Islam Malang 2011 Astika Anindiya Priyono – FK Universitas Padjajaran 2011 Rahayu Mustafa – FK Universitas Muhammadiyah Jakarta 2012


MEDICAL EDUCATION & PROFESSION ISMKI 2014/2015

MEP Full Team



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.