Ak 47 146 online

Page 1

Edisi 146 AGUSTUS 2014

PPL FKIP UNS Dihapus

Listrik Mati, Ganggu Aktivitas Mahasiswa

(AK-47, FKIP UNS) Program Pengalaman Praktik Lapangan (PPL) bakal ditiadakan mulai mahasiswa FKIP UNS angkatan 2014. Program magang disiapkan sebagai pengganti PPL, namun belum ada konsep yang jelas.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang biasanya dikenai pada mata kuliah pembelajaran di Strata 1 (S1) FKIP akan dihapus. Mahasiswa FKIP UNS angkatan 2014 nantinya tidak akan melaksanakan PPL dalam masa perkuliahan di jenjang S1. Namun PPL akan diterapkan pada mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Rencana tersebut didasarkan pada kurikulum baru di tahun 2014 yang berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Meski isu tentang penghapusan PPL ternyata sudah santer terdengar di kalangan mahasiswa, namun program magang yang digadang-gadang sebagai pengganti PPL belum jelas konsepnya. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kebumen angkatan tahun 2012, Wakhid, menyatakan bahwa setuju dengan adanya PPL di dalam PPG agar mahasiswa nonkependidikan yang mengikuti PPG dapat merasakan pengalaman mengajar. “Yang penting programnya dijalankan dengan baik dan tepat sasaran,” terangnya Selasa (12/8). Pendapat senada dilontarkan oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer angkatan tahun 2012, Yusufa. “Saya setuju program PPL dibarengkan dengan PPG sehingga terlihat lebih praktis,” kata Yusufa, Selasa (12/8). Ia mengharapkan PPL di PPG dapat meningkatkan kualitas pendidik dan benar menjadikan guru profesional serta berdedikasi tinggi. Namun mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan tahun 2013, Yudhi, menyatakan bahwa Ia tetap berharap PPL tetap ada di jenjang S1 FKIP. “Menurut saya lebih positifnya kalo PPL tetap ada di mata kuliah S1, biar nanti pas PPG kita bisa memperdalam. Kalaupun tidak ikut PPG kita sudah dapat pengalaman PPL,” jelasnya, Rabu (13/8). Ketua Unit PPL, Drs. Sukarno, M.Pd, menegaskan bahwa penghapusan PPL ini baru mulai berlaku

Jumat (15/08) suasana sheter gelora FKIP UNS terlihat sepi karna listrik pada stop kontak yang ada di shelter rusak sejak bulan juni lalu (AK-47, FKIP UNS) Lebih dari 3 bulan listrik di selter Gelora Pendidikan FKIP UNS mati dan belum ada pembenahan dari pihak Umum dan Perlengkapan (Umkap). Akibatnya mahasiswa kesulitan memperoleh aliran listrik.

Sejak Juni 2014 lalu, semua listrik di selter gelora pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS mati. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2013, Wahyu Septiana, mengungkapkan bahwa ia sudah mencoba semua stop kontak di selter namun semua mati. Wahyu menjelaskan lebih lanjut, bahwa ia membutuhkan koneksi internet dalam mencari informasi ketika mengerjakan tugas. “Kalau laptop habis baterainya kami butuh untuk mengisi daya, tapi karena listriknya mati kami kesulitan,” terang Wahyu, Selasa (12/8). Mahasiswa pun terganggu dengan keadaan tersebut. Seperti yang diungkapkan mahasiswa Pendidikan Sosiologi Antropologi angkatan 2012, Elvita Nila Ratih. “Sangat terganggu karena aktivitas terhambat, harus mencari colokan (stop kontak, _red) di lain tempat,” ungkap Elvita, Selasa (12/8). Hal senada diutarakan mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2012, Arifia Mawardhani. Ia menceritakan bahwa pernah sewaktu liburan mengerjakan laporan KKL di Minimarket Tania, tapi sama listrik mati. Ia pun bingung mengerjakan tugas kelompok yang anggotanya

campur ada laki-laki dan perempuan itu, karena listrik di selter juga mati. “Jadi bingung mau mengerjakan di mana. Di kos cowok gak mungkin. Di kos cewek, cowoknya gak bisa masuk. Jadi sangat terganggu,” jelas Arifia, Jum'at (8/8). Ia menambahkan, ia dan beberapa temannya nglajo dan di rumah kesulitan mendapat koneksi internet. Jadi untuk mengerjakan tugas mereka me-manfaatkan wifi di kampus. Maka dari itu, ketika listrik di selter mati, ia merasakan dampak secara lang-sung. Upaya Perbaikan Sebagai badan advokasi mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UNS sudah sepatutnya bertindak. “Dulu sudah diajukan (permohonan perbaikan selter, _red) waktu kepemimpinan Kabinet Solutif, tapi tidak semua selter diperbaiki,” terang Kemendagri BEM FKIP UNS, Fera Astuti, Selasa (12/8). Ia menambahkan bahwa Kabinet Satu Hati sekarang ini kembali menggagas fasilitas selter. Tidak hanya listrik, juga perbaikan selter. Tapi, pihak fakultas memberi keterangan bahwa belum bisa melakukan perbaikan secara menyeluruh . Sementara itu, Kepala Sub Bagian Umkap, Supardi I,Sp menyatakan bahwa pihak Umkap


Edisi 146 AGUSTUS 2014

Suara Mahasiswa Kurikulum, Akar Perubahan Sistem Pelaksanaan kurikulum 2013 juga berdampak di perguruan tinggi, terutama yang mencetak tenaga pendidik. Dalam kurikulum baru ini, sebagai syarat untuk mendidik dibutuhkan sertifikat guru profesional. Menanggapi kebutuhan tersebut, ditetapkanlah Permendiknas no. 87 Tahun 2013 bahwa sarjana diberi kesempatan untuk menjadi guru setelah mengikuti program pendidikan profesi guru (PPG). Masa studi PPG selama 2 semester dan akan dilaksanakan pada tahun 2016. Hal tersebut menimbulkan perubahan sistem pendidikan di universitas, khususnya yang menjadi Lembaga Pencetak Tenaga Keguruan (LPTK) seperti FKIP UNS. Program yang ada di PPG ternyata sudah dilaksanakan oleh LPTK tersebut. Dampaknya beberapa mata kuliah seperti micro teaching dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) akan ditiadakan. Hal ini sangat disayangkan karena PPL dan micro teaching merupakan taring di LPTK dan menjadi pembeda dengan non LPTK. Dikhawatirkan LPTK akan kehilangan daya saing karena lulusan non LPTK pun bisa menjadi guru asal mengikuti PPG. Kebijakan ini memang belum mendesak, masih ada waktu untuk mengonsep program yang tepat untuk mengganti PPL dan micro teaching. Waktu yang ada sebaiknya digunakan untuk membuat program yang baik dan benarbenar dibutuhkan oleh mahasiswa. Selain itu agar LPTK tetap memiliki daya saing. Sebagai agent of social control peran mahasiswa diperlukan. Bagaimana pun mahasiswa yang merasakan langsung dampak perubahan sistem ini. Mahasiswa perlu mengadakan kajian-kajian untuk membahas kebijakan kampus tersebut. Ironis melihat mahasiswa dengan garang melakukan aksi untuk mengkritik kebijakan pemerintah pusat namun hanya diam dan mengangguk atas kebijakan kampusnya sendiri. Mahasiswa seharusnya mengkaji baik dan buruknya lebih jauhdan tidak hanya sebatas diskusi tanpa aksi lebih lanjut. Redaksi_

Desain dan Tata Letak: Ricky & Aning

Merokok Membunuhmu ? MTV/Repro

Beberapa waktu ini makin kita lihat gencarnya penolakan rokok, dan kegiatan yang berbau anti tembakau. Mulai dari fatwa ulama, poster poster propaganda seperti merokok membunuhmu sampai foto foto mengerikan yang akan segera ditempel di bungkus bungkus rokok. Setahu saya hal ini diawali oleh WHO yang menyatakan bahwa rokok mengganggu kesehatan, bahwa rokok dapat memicu kanker paru-paru. Saya tertarik dengan propaganda ini, ada apakah? Siapakah yang mendalangi? Mengapa? Apakah tujuannya? Pesan apakah yang akan dibawa? Dan banyak pertanyaan lain. Kalau kita mengikuti fluktuasi perekonomian di Indonesia, WHO memiliki peran yang sangat besar. Seperti yang kita tahu dulunya indonesia adalah produsen minyak kopra, minyak mandar terbesar di dunia. Banyak kita temui di warung-warung minyak ini kala itu (tahun 1990-2000an). Dalam hitungan tahun dengan isu yang disebar oleh WHO tentang minyak kita yang membuat orang berpotensi untuk gendut, industri minyak kopra dan minyak mandar pun gulung tikar. Diganti dengan minyak minyak baru yang sejatinya berawal sama dari kopra dan dari mandar Indonesia yang telah diolah oleh antek antek kapitalis menjadi minyak yang kata WHO lebih sehat. Hasilnya kita jadi importir minyak siap saji yang harganya lebih mahal dengan bungkus yang lebih bersih dan rapi sesuai brand-nya yang “sehat” dan “bisa langsung diminum”. WHO melalui anaknya yang dititipkan di Indonesia yakni BPOM juga membatasi usaha kecil dan menengah. Dengan isu isu kesehatan jajanan yang sudah beredar puluhan tahun di Indonesia tiba tiba menghilang, entah karena memang tidak sehat atau karena tidak mampu membayar uji lab untuk mendapatkan label sehat. Digantikan dengan makanan makanan multi nasional yang tentunya dengan dana yang melimpah dengan mudahnya mendapatkan label sehat maupun label halal dari MUI. Lalu akhir-akhir ini dengan modus yang sama, isu yang sama yakni kesehatan, WHO datang untuk menyokong gerakan anti kretek. Tuluskah tujuan mereka? Benarkah mereka anti kretek hanya untuk kesehatan atau ada tujuan lain? Kalau ada tujuan lain, tujuan apakah yang ingin mereka capai? Kalo menurut saya tujuannya sama, tujuan mereka adalah memporakporandakan perekonomian negara tropis, menghancurkan

perekonomian Indonesia. Awalnya WHO menjelaskan madarat dari rokok dengan isu kesehatannya, yang paling dibidik adalah rokok kretek dengan kadar nikotinyang lebih tinggi dibanding dengan rokok rokok putih. Hal ini berimbas langsung dengan pembatasan rokok kretek di negara-negara barat seperti Amerika misalnya. Padahal kita tahu bahwa rokok kretek adalah khas Indonesia, produk Indonesia. Bebasnya rokok rokok putih merajai pasar barat menggeser rokok kretek yang mulai susah ditemui, karena susahnya perizinan dan mahalnya harga (dengan kadar nikotinnya harga pajak dinaikan). Seperti yang kita tahu bahwa produsen rokok rokok putih adalah barat. Setelah berhasil di barat, pengaruh WHO mulai masuk ke Indonesia. Untuk memperlancar aksinya WHO bekerjasama dengan kementerian kesehatan untuk mengajukan RUU tembakau. RUU yang hangat diperbincangkat sejak tahun 2010 ini akan membatasi rokok kretek dengan standar nikotin dan standar bahannya. Yang menarik adalah standar yang dibikin adalah standar rokok putih. Sudah jelas jika RUU ini sah, maka rokok kretek akan gulung tikar. Selain itu banyak isu yang berkembang bahwa antek antek anti rokok kretek ini juga sudah berhasil membeli fatwa dari ormas yang lumayan besar di Indonesia, dengan fatwanya yang mengharamkan rokok dengan batasan-batasan tertentu. Keberhasilan lain dari antek-antek ini adalah dengan menambahkan pesan pesan yang menakutkan dari mulai tulisan dan gambar yang bertujuan memperkuat mitos bahwa rokok tidak sehat dan bahwa rokok membunuhmu. Belakangan ini kita dengar Pabrik Sampoerna menutup dua pabriknya di Lumajang Bulan Mei kemarin, dan memulangkan (PHK) sekitar 5000 pekerja buruh buruh SKT (sigaret Kretek Tangan). Lalu diganti dengan SKM (sigaret kretek Mesin) yang lebih murah biaya karena dan dapat meningkatkan produktivitas rokok karena dikerjakan dengan mesin. Tahukah kawan bahwa kebijakan itu diambil setelah pergantian pemilik Sampoerna yang telah dibeli oleh Philip Moris (pemilik rokok Marlboro). Mereka tidak hendak memberantas rokok. Namun hendak menguasai industri ini, dengan menghancurkan pabrik pabrik kretek yang ada di Indonesia. Banyak pula romor yang mengatakan bahwa isu ini turut disponsori oleh perusahaan-perusaan farmasi yang siap mengelola nikotin sebagai pengganti rokok dan sebagai alat agar orang bisa berhenti merokok. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr Gretha Zahar dan Prof Dr Sutiman di laboratorium biologinya di Universitas Brawijaya Malang menunjukan hasil yang sangat menggemparkan. Bahwa ternyata cengkeh yang ada pada rokok kretek menyehatkan paru paru dan mengurangi risiko kanker (silakan kawan cari di google dengan keyword “devine kretek”). Hari Kusuma Pegiat HMI FKIP UNS


Edisi 146 AGUSTUS 2014

Sambungan dari Hal. 1 Listrik Mati...

juga mengetahui kondisi tersebut. Ia menjelaskan bahwa perbaikan selter lama karena tidak adanya teknisi. Supardi telah mengusulkan ke Pembantu Dekan (PD) II FKIP agar merekrut teknisi, namun butuh proses. “Saat ini kami menghubungi Biro Teknisi Listrik (BTL). Tapi BTL punya kesibukan, sehingga harus mengantre,” terang Supardi, Selasa (12/8). Ia memperkirakan bulan Agustus minggu ini listrik selter diperbaiki. Mengingat selter termasuk fasilitas kampus, Elvita berharap pihak fakultas segera memperbaiki aliran listrik agar tidak mengganggu aktivitas belajar mahasiswa yang ingin mencari informasi tanpa khawatir kehabisan baterai. “Jadi pencarian informasi dan komunikasi menjadi lancar,” tegas Elvita. Arifia juga berharap agar

terus diadakan perbaikan fasilitas, sarana dan prasarana. Sepakat hal tersebut, Wahyu juga berharap fasilitas yang kurang memadai segera diperbaiki. “Kami sudah membayar, jadi berhak menikmati fasilitas yang ada. UKT kita terbilang tinggi, terlebih anak 2014. Jadi harus ada peningkatan fasilitas,” terang Wahyu. Dampak Listrik Mati Selter memiliki fungsi tersendiri bagi mahasiswa. Menurut Elvita, listrik mati berdampak pada selter menjadi sepi dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan bagi Arifia, Ia merasa semakin jarang mengerjakan tugas di kampus. “Kesulitan, apalagi rumah lumayan pelosok. Mengerjakan tugas kalau gak di kampus ya susah,” terangnya. Ia mengaku

kesulitan itu semakin terasa sejak listrik di selter mati, karena ketika daya baterai laptopnya habis, Ia tidak bisa mengisi ulang. Sehingga ia tidak bisa mengakses internet dan terhambat mengerjakan tugas. Selain itu, Arifia mengutarakan bahwa selter menjadi salah satu tempat tongkrongan mahasiswa Pendidikan Geografi. Senada dengan Arifia, Elvita mengutarakan, “keperluanya sangat banyak, untuk hotspotan, kumpul bareng teman sebelum kuliah, dan tempat menunggu kegiatan UKM dimulai.” Lebih lanjut, Arfia menekankan bahwa mahasiswa juga harus sadar lingkungan, yakni dengan menjaga kebersihan. “Biar selter lebih nyaman, gak banyak sampahnya,” tambahnya. Aristi_Meita_Ema

Sambungan dari Hal. 1 Seminar Wajib...

pada mahasiswa angkatan tahun 2014. “Mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 masih ada PPL, namun yang 2014 itu bukan PPL tapi magang,” tuturnya, Senin (11/8). Sukarno menambahkan bahwa mahasiswa baru tahun ini dikenakan kurikulum baru, di dalamnya antara lain tidak ada PPL. PPL akan masuk program setelah S1, di PPG. Akar Perubahan Sistem Presiden BEM FKIP UNS, Eko Pujianto menanggapi bahwa penghapusan PPL tersebut bisa saja dikaitkan dengan adanya Kurikulum 2013 di SD, SMP dan SMA yang membutuhkan guru profesional untuk mendidik peserta didik. Akan tetapi jika dikaitkan dengan Kurikulum 2013 yang berlaku saat ini, tentu berbeda dengan kurikulum yang diadakan di universitas, karena kurikulum yang diterapkan sudah berbeda. Kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan guru–guru yang profesional, sedangkan menurut peme-

rintah saat ini guru di Indonesia dinilai belum cukup profesional. Maka dari itu, diadakanlah PPG yang di dalamnya terdapat PPL, Micro teaching dan beberapa workshop, Selasa, (12/08). Sukarno pun membenarkan jika kurikulum baru menjadi salah satu alasan rencana penghapusan PPL. “Jadi memang tahun ajaran baru ini 'kan sekolah-sekolah semuanya baru, kurikulumnya baru, bukunya baru. Jadi kita akan menyesuaikan,” jelasnya. Eko kembali menambahkan jika penggantian PPL ini dimaksud untuk mempersiapkan PPG, kurikulum di FKIP akan ditinjau ulang. Terutama mengenai PPL dan micro teaching yang akan di hapus dan dipindahkan ke PPG. Kebijakan ini dilakukan oleh semua universitas, tidak hanya FKIP UNS saja. Konsep Magang PPL di FKIP UNS dihapus, nantinya akan diganti dengan program magang per periode, yaitu magang 1, magang 2 dan magang 3. Menurut Sukarno, program

magang ini nantinya lebih intensif dibanding PPL. Namun ia juga menerangkan jika konsep penggantian PPL itu masih belum matang , kelanjutannya akan dikonsep dengan semua Program Studi (Prodi) agar bisa mencetak tenaga pengajar yang profesional. “Tapi ini masih digodok, semua Prodi mesti rapat terus yang intinya sama, mencetak guru profesional,” jelas Sukarno. Kebijakan ini masih belum menjadi keputusan final, masih perlu adanya beberapa kajian dan menunggu hasil rapat koordinasi Forum Komunikasi Lembaga Pencetak Tenaga Kependidikan se-Indonesia, tandas Sukarno. Afzal_Afafi_Luthfi_Widya_

Pemimpin Umum: M Wildan, Sekretaris Umum: Afifah Putri S Staf Sekum: Dhai H, Pradhita., Bendahara Umum: Nurlatifah, Pemimpin Redaksi: Nurul Rismayanti, Sekretaris Redaksi: Cahya Hati, Editor: Meita Arsita, Swastika Dwi R, Kabiro AK-47: Afzal Nur Iman, Kabiro On Line: Dina Ema M, Reporter AK-47: Aristi Aminna, Elsa Ayuningtyas, Lutfi Khakim, Sinung Sri Hartati, Afafi Zakiyati, Nurmansyah, Widyastuti P, Pemimpin Litbang: Esdaniar Khoirunisa, Sekretaris Litbang: Haniatul Hidayah, Kabiro Pengkaderan: Hesti Puji Lestari, Staf Pengkaderan: Ainun Chotimah, Aryasti Arifatun, Septa N, Kabiro Risdok: Puji Lestari, Staf Risdok: Sinta Ayu, Zaidah Dwi A. Kabiro Jarkom: M Saifuddin, Staf Jarkom: M. Albar R.B., Rifen Gigih Afafa, Tri Wiratno, Pemimpin Perusahaan: Cecillia Santi Suksesi, Sekretaris Perusahaan: Fanni Rahmawati, Kabiro Iklan: Tuti Yuniarti, Staf Iklan: Ahmad Maulana, Anis Trianingsih, Desy Nugraheni, Fitriana Alfianti, Tsabitah, Kabiro Prodis: Istiqomah Hidayati, Staf Prodis: Ardi Wirawan, Ibrahim Wahyu, Ningrum Ayu, Kabiro Artistik: Ricky Epers, Staf Artistik: Aning Tyas, Fajar Rosyidi, Pramudito H.

Alamat Redaksi: Gedung UKM lt. 2 FKIP UNS Surakarta Email: motivasi_uns@yahoo.com


Edisi 146 Agustus 2014

Reportase

Urus Pilpres, Progress Report Ditunda (AK-47, UNS) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS tunda progress report ke Dewan Mahasiswa (DEMA). Sibuk kawal Pemilu Presiden (Pilpres) dan libur semester menjadi alasan penundaan.

Lebih dari 100 hari pascaHal serupa diutarakan Sekretaris dikonfirmasi dulu ke pihak BEM. “Apapelantikan kabinet, BEM UNS belum Kabinet BEM FMIPA, Farah Zulfa. kah surat itu sudah sampai kepada memberikan progress report kepada “Dampak secara langsung belum ada mereka ataukah belum,” ujarnya. Ia DEMA UNS yang telah dijadwalkan soalnya saya melihatnya BEM berharap, setelah usai Pemilu, BEM akhir bulan Juni. “Saya sudah bilang fakultas dengan BEM UNS belum kembali memperhatikan isu di dalam kepada beliau (Siswandi, -red) untuk terlalu sering kerja. Jadi masih negara kampus. menyerah-kan progress report, tapi bagian kaya federal gitu,” ungkapnya. Namun Farah mengungkapkan akhir Juni kemarin Siswandi sedang Kamis (7/8). Ketua UKM BKKT, Wahid bahwa BEM UNS mengalami banyak ada acara kalau nggak salah di Wahyu Adhi Pratama berharap bahwa peningkatan dibanding sebelumnya. Bandung,” terang ketua DEMA UNS, progress report dilaksanakan sesua “Susah menilai kekurangan mereka, Aminudin, Jumat (8/8). Ketika jadwal yang telah ditentukan. “Kalau menurut saya kemajuan BEM UNS dikonfirmasi, Presiden BEM UNS, kita mempunyai tanggung jawab banyak dibanding sebelumnya, Interaksi Siswandi mengaku sedang sibuk demikian ya bagaimana caranya sama BEM fakultas juga intens,” mengurus pemilu. “Ketika saya tanggungjawab itu dapat dilak- tuturnya. Farah juga menilai publikasi sampai sini (Surakarta, -red), sanakan, “tegasnya, Senin (11/8). BEM UNS tahun ini bagus. “Mereka temanteman mengadakan disBEM sedang kusi di mana pun sibuk memjuga dipublikasipersiapkan Pemikan,” Kamis (7/8). lu 9 Juli sama Menanggapi Lady School. kinerja BEM terJadi pengurus sebut Han mengterforsir di situ,” harap ada kejeujarnya, Jumat lasan fungsi (8/8). BEM. Ia meminta Libur semester ketika ada kejuga menjadi luhan mahasisalasan penunwa, BEM medaan. “Intinya, nanggapi. Rizky pertama karena juga berharap kita tabrakan komunikasi BEM sama liburan,” UNS lebih diinkata Amin. Ia tenskan. “Antara menjelaskan bahBEM UNS dengwa sudah menan BEM fakultas awarkan kepada belum ada garis pengurus DEMA koordinasi yang untuk menerima Senin (18/08) gedung porsima yang menjadi sekretariat BEM UNS dan DEMA UNS, jelas,” tandasnya. pro-gress report meskipun di dalam gedung yang sama namun progres report belum juga dilaksanakan oleh Mahasiswa Tekdari BEM pasca- BEM dan DEMA UNS nik Informatika liburan. Hal itu angkatan 2012, dilakukan karena Fatin Mubarak, pengurus BEM maupun pengurus berharap bahwa program-program BEM Kinerja BEM DEMA sudah mudik. Selain itu, BEM terealisasi. “Jadi kita juga ng-gak cuma Di sisi lain, kinerja BEM dinilai meminta pengunduran waktu belum menunjukkan peningkatan. mem-berikan aspirasi tanpa aksi,” hakarena belum menyelenggarakan Wahid menyatakan bahwa “menu- rapnya. Harapan juga disampaikan oleh pleno tengah. “Kalau saya laporan rutku sih sama saja seperti tahun Amin agar mahasiswa berperan aktif terus saya belum evaluasi pengurus kemarin,” ungkapnya. Bahkan untuk memberikat kritik dan masukan kan aneh,” kata Siswandi. Ia me- Pemimpin Umum LPM Ketingan, untuk kinerja birokrasi yang ada di negaskan bahwa sebelum mem- Hanputro sempat mempersoalkan fakultas dan universitas. Ia menilai berikan progress report ke DEMA, ia a s p i r a s i m a h a s i s w a F a k u l t a s bahwa mahasiswa UNS sejauh ini harus menerima laporan pengurus. Pertanian terkait masalah KKN kurang berperan aktif. “Sejauh ini kurang Hasil pleno yang akan dilaksanakan seperti pemindahan lokasi yang asal dari 60% untuk memberi saran maupun akhir bulan ini (Agustus, -red) akan comot oleh pihak kampus, tetapi tidak kritik kepada birokrasi masing-masing,” dijadikan bahan untuk laporan. ditanggapi oleh BEM. “Dia bikin surat ungkapnya. Ia mengharapkan mahaMundurnya progress report tidak hampir 4 halaman. Ngirim ke BEM, siswa memberikan masukan demi berdampak pada BEM fakultas dan tapi nggak ada tanggapan dari BEM. meningkatkan mutu pendidikan di UNS. UKM. Secara sistemik maupun Entah tindak lanjutnya seperti apa dia kelembagaan BEM UNS dan BEM juga nggak tahu,” terang Han. Ia juga Tika_Cahya_Sinung fakultas berbeda. Menurut Siswandi, mengungkapkan, “ada atau tidak kebijakan BEM UNS dan BEM adanya BEM itu bisa dikatakan fakultas tidak mengikat. ”Kalau itu hampir sama aja, BEM tidak memiliki dampaknya pada BEM sendiri, bisa fungsi apa-apa,” keluh Han. Pengurus jadi ketika kita molor nanti proses BEM Fakultas Pertanian, Risky pun LPJ akhir nggak Desember, bisa mengakui bahwa ia mengetahui kabar mundur,” ungkapnya, Jumat (8/8). itu. Namun menurut Riski, lebih baik


Wawancara Utama

Edisi 146 Agustus 2014

Drs. Sukarno, M.Pd : Mahasiswa baru tahun ini (angkatan 2014, _red)dikenakan kurikulum baru. Di dalamnya termuat antara lain tidak ada Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). PPL akan masuk program setelah S1, di PPG. Berikut kutipan wawancara crew LPM Motivasi dengan Ketua Unit PPL FKIP UNS, Drs. Sukarno, M.Pd terkait isu penghapusan PPL.

ini dikenakan kurikulum baru, di dalamnya antara lain itu tidak ada PPL dan PPL itu akan masuk program setelah S1, di PPG.

Apakah benar PPL di FKIP akan dihapus? Bukan dihapus tapi diganti. Jadi memang tahun ajaran baru ini kan sekolah - sekolah semuanya baru, kurikulumnya baru (2013, _red), bukunya baru. Jadi kita menyesuaikan. Program magang itu akan lebih intensif daripada PPL yang hanya dua setengah bulan. Dari semester dua sudah terjun ke lapangan, lebih dekat dan lebih banyak mengenal lapangan, jadi bisa lebih mudah mempraktikkan ketika jadi guru profesional. Untuk kurikulum mahasiswa baru tahun ini yang berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia(KKNI) tidak ada Praktik Pengalaman Lapa-ngan (PPL). PPL diganti magang, akan ada magang satu, magang dua, dan tiga. Mungkin nanti sistemnya akan seperti kedokteran. Kalo PPL nanti itu untuk mahasiswa PPG (Program Profesi Guru). Kalau anda nanti itu (mahasiswa angkatan 2012 dan 2013, _red) masih ada PPL. Namun angkatan 2014 itu bukan PPL tapi magang. Jadi mahasiswa baru tahun

Bukankah mahasiswa lulusan tahun 2012 juga sudah dikenakan PPG ? Iya, tapi kan mahasiswanya belum ada. Memang beberapa sudah ada, namun hanya titipan Dikti. Jadi nanti program baru akan dibuka 2015 yang khsusus PPG. Nah, untuk mahasiswa yang baru masuk ini tidak dikenakan PPL, adanya magang. PPL nanti kalo sudah di PPG. Lalu untuk jadi guru profesional harus menempuh Program S1 ditambah PPG. Jadi kalo S1 itu tidak PPL, PPL nya waktu PPG. Kalau tidak daftar (PPG, _red), ya tidak PPL. Apakah penggantian PPL ada hubungannya dengan PPG? Bukan dengan PPG, tapi itu karena memang kurikulum yang baru (kurikulum berbasis KKNI,_red) memang tidak memasukkan PPL dalam kurikulum, dan sistem magang belum ada konsep matang. Semua Program Studi harus rapat terus untuk kurikulum baru terlebih perihal magang sehingga nanti ketika mahasiswa baru sudah masuk, prodi sudah siap dan punya konsep yang matang. Intinya sama, mencetak guru dan konselor yang profesional.

Apakah kebijakan ini hanya di FKIP UNS atau semua LPTK ? Di FKIP ada Forum Komunikasi LPTK se-Indonesia yang diketuai Pak Furqon Hidayatullah (Dekan FKIP UNS,_red). program ini 'kan baru akan dilaksanakan, baru akan dirancang dengan semua pihak, jadi kita belum bisa mengevaluasi dan memberikan masukan apa-apa. Karena penggantian PPL menjadi magang juga berdasarkan kajian. Bagaimana sistem PPL di PPG? Nanti akan ada sistem blok. Format PPL yang ada di PPG itu ada beberapa modelnya. Jadi anda yang dikenai itu PPL di daerah seperti sekarang, kita kenal sistem 3T. Tetapi ada juga yang PPL dengan sekolah mitra. Tapi itu kan nanti kita di sini fokus dengan yang tiga tahun ke depan (angkatan tahun 2011 – 2013, _red). Kebetulan tahun ini kan ada program KKN dan yang diusulkan FKIP itu PPL bisa berhubungan. Bisa pagi itu PPL dan siangnya KKN, jadi tidak makan waktu banyak dan lulusnya bisa lebih cepat. Tetapi untuk angkatan tahun ini masih berbeda, sehingga angkatan sekarang yang sedang KKN satu setengah bulan nanti pulang langsung pembekalan untuk PPL. Nanti 1 september itu diharapkan sudah bisa serah terima dengan mitra sekolah. Afafi_Afzal


6

Edisi 146 Agustus 2014

Profil UKM

Hidup Mahasiswa!!! PROFIL BEM FKIP UNS BEM FKIP UNS adalah sebuah organisasi intra kampus yang berfungsi sebagai lembaga eksekutif di tingkat fakultas. BEM FKIP menjadi garda terdepan dalam menyalurkan aspirasi baik dari mahasiswa secara langsung maupun dari himpunan mahasiswa (HMP/HMJ) dan menjadi jembatan antara mahasiswa dengan pihak fakultas /pihak kampus. Selain itu, BEM FKIP juga berperan aktif dalam kancah nasional dalam wadah IMAKIPSI (Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan seluruh Indonesia). Di FKIP sendiri terdiri dari 5 kampus wilayah yakni Kampus Kentingan, Kampus Kleco (Prodi PGSD dan PAUD), Kampus Pabelan (PTM,PTB dan PTIK), Kampus Manahan (Penjas dan Kepor), Kampus Kebumen (PGSD). Secara keseluruhan di FKIP UNS ada 6 jurusan dan 22 program studi, dan 9 UKM yang menjadikan FKIP menjadi fakultas terbesar di UNS baik secara jumlah mahasiswa dan luas kampusnya. BEM FKIP dipimpin oleh seorang Presiden BEM FKIP UNS yang dipilih secara langsung oleh mahasiswa melalui Pemilu Raya. Dalam kepengurusannya, presiden dibantu oleh menteri-menteri dalam kabinetnya. Pada periode ini, nama kabinetnya adalah “SATU HATI”. Presiden BEM FKIP kabinet satu hati adalah Eko Pujianto dari Pendidikan Kimia. Jumlah kementerian berjumlah 8 kementerian. Jumlah seluruh pengurus adalah 136 orang. :: VISI MISI BEM FKIP UNS:: Visi SATU HATI MEGUKIR PRESTASI UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA Misi: 1. Menciptakan rasa kekeluargaan di internal BEM FKIP 2. Optimalisasi dan sinergisasi gerak antar lembaga di FKIP UNS 3. Menyalurkan dan mengembangkan potensi mahasiswa FKIP UNS 4. Memimpin opini masyarakat 5. Bergerak bersama melakukan pengabdian di masyarakat FB : Bem Fkip Uns FB : Mahasiswa FKIP UNS 2014 Twitter : @BemFkip www.bem.fkip.uns.ac.id, UKM KMK FKIP UNS VISI Keluarga Mahasiswa Katholik (KMK) FKIP UNS merupakan suatu wadah organisasi yang mempersatukan mahasiswa Katholik di lingkungan kampus UNS pada umumnya dan lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada khususnya. MISI 1. 2. 3. 4. 5.

Mempererat rasa kekeluargaan antar mahasiswa Katholik FKIP UNS Menumbuhkan keimanan yang kuat akan Yesus Kristus pada anggotanya. Mengembangkan bakat dan minat mahasiswa Katholik FKIP UNS Menumbuhkan jiwa kepemimpinan setiap mahasiswa Katholik FKIP UNS Membentuk karakter mahasiswa Katholik FKIP UNS yang berkarakter kuat dan cerdas VISI DAN MISI PMK FKIP UNS merupakan suatu kegiatan kerohanian mahasiswa Kristen FKIP UNS yang mampu membantu pertumbuhan iman rohani mahasiswa Kristen FKIP UNS. PMK FKIP UNS mempunyai visi dan misi menyatakan kesaksian cinta kasih Tuhan Yesus Kristus kepada semua

mahasiswa di kampus UNS. Pendamping Pengurus : Ayub Budi Anggoro (PTM'10) Intan Pratiwi Wardani (Fisika'10) Yakin Silaban (Biologi'10) SElAMAT BERGABUNG DI PMK FKIP UNS TUHAN YESUS MEMBERKATI Sekretariat: Jl. Ir. Sutami 36 A Gd UKM FKIP UNS, Lt.1

BRAHMAHARDHIKA FKIP UNS Brahmahardhika adalah organisasi kepecintaalaman yang di bentuk oleh mahasiswa FKIP UNS pada hari Rabu, 31 Desember 1980 di desa Deles, kemalang, Klaten. Brahmahardhika berfungsi dan berperan sebagai wadah kegiatan pembinaan dan pengembangan diri yang didukung oleh semangat Tri Wedha Satya Brahmahardhika. Selain kegiatan yang berhubungan dengan alam bebas seperti mendaki gunung, rock climbing, rafting (arung jeram), susur gua, panjat dinding dll, Brahmahardhika juga ada kegiatan lain seperti bakti sosial, kajian, dan kegiatan menarik lainnya. Visi dan Misi : 1. Membina dan mengenbangkan kemampuan berorganisasi 2. Membina dan mengembangkan minat, kegemaran dan pengetahuan di bidang kepecintaalaman 3. Mengembangkan sikap ilmiah dan analitis sesuai dengan bidangnya 4. Membina dan ikut berperan serta dalam pengabdian kepada masyarakat 5. Sebagai dinamisator dan stabilisator kehidupan kampus 6. Membina dan melestarikan lingkungan. Sekretariat: Jl. Ir. Sutami 36 A Gd UKM FKIP UNS, Lt.2 Surakarta PADUAN SUARA MAHASISWA VOX MAGISTRA Paduan Suara Mahasiswa FKIP UNS Visi : Menjadi Paduan Suara Mahasiswa yang handal, inovatif, profesional yang dapat memberikan kemajuan dan pengabdian yang terbaik bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. Misi : Paduan Suara Mahasiswa Vox Magistra FKIP UNS mengutamakan kualitas yang terdidik dengan baik dan benar bagi para mahasiswa dalam bidang tarik suara, sehingga dapat melengkapi mahasiswa dengan keahlian yang dapat membawa pada keberhasilan dalam karier dan bersosialisasi Tahun ini PSM Vox Magistra akan kembali mengadakan Audisi di Bulan September nanti. Untuk teman-teman yang ingin merasakan kuliah seru! Kamu tunggu partisipasi teman-teman, hubungi CP : 089670954552 atau sekretariat kami @gedung UKM FKIP lantai 2 Twitter : @PsmVoxmaUNS Facebook : www.facebook.com/PSMVoxMagistraUns www.psm.fkip.us.ac.id Youtube : Vox Magistra Contact Person : Dhimas 089670954552 , Jalu 089605468970

KELOMPOK PERON SURAKARTA MAHASISWA PEKERJA TEATER FKIP UNS “Teater adalah darah bagi kami yang terus mengalir dan mengalir merasuki relung demi relung kesadaran kami tanpa henti dan tak akan lekang meski musim akan selalu berganti. Biarkan jiwa kami mengembara, menelisik setiap sudut kekosongan dan merambat ke setiap jaringan muka bumi.” Kata “Peron” dapat diartikan sebagai stasiun, terminal, atau tempat penantian seseorang yang akan melanjutkan perjalanan. Di dalam masa penantian inilah dilakukan berbagai aktivitas sesuai dengan kesenangan dan kebutuhan. Begitu halnya dengan Kelompok Peron. Aktivitas yang ada merupakan aktivitas dari para mahasiswa sebelum mereka mendapatkan persyaratan formal untuk menjadi guru. Dengan demikian, Peron merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa FKIP UNS, yang kegiatan utamanya berupa ekspresi kesenian, yang meliputi seni drama, dan musik. Dalam kelompok ini, para calon guru memanfaatkan waktu luang yang ada di sela-sela perkuliahan dengan mengaktualisasikan kreasi dan apresiasi kesenian. Berkat kesungguhan dalam beraktivitas, pada tahun 2014 Peron telah memasuki produksi ke-68. Meskipun bermarkas di kota Surakarta (Solo), pementasan yang diadakan telah merambah kota-kota lain di sekitarnya, seperti Salatiga, Semarang, Yogyakarta, Ngawi, Bandung, Surabaya, maupun Jakarta. Seiring rantang waktu yang berjalan, Kelompok Peron Surakarta bukan hanya sebuah sanggar, akan tetapi keluarga dengan kehangatan dan kebersamaan. Canda, tawa, suka, duka, perekat tali batin diantara kita. Jadi, jangan bingung-bingung untuk memilih UKM sebagai teman kesibukan di kampus, COBA DAN RASAKAN di sini! FB: Teater Peron Twitter: @Teater_Peron Web: peron.fkip.uns.ac.id

Mitayuanisya (085643539105) Dhylan (087805482962)


PROFIL UKM

Edisi 146 Agustus 2014

7

LINGKAR STUDI PENDIDIKAN FKIP UNS VISI Menjadikan Lingkar Studi Pendidikan sebagai UKM penalaran dan penelitian yang unggul dan bermanfaat di lingkungan FKIP UNS MISI 1. Meningkatkan kesolidan pengurus dan anggota 2. Meningkatkan kompetensi pengurus dan anggota di bidang penalaran serta penelitian sebagai upaya kontribusi kepada masyarakat 3. Mengoptimalkan jaringan internal dan eksternal FKIP UNS DESKRIPSI LSP LSP merupakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang bergerak dalam bidang keilmiahan di FKIP UNS. LSP dipimpin oleh seorang Ketua Umum dan terdiri dari lima departemen serta sepuluh divisi. 1. Departemen Kesekretariatan : Divisi Administrasi dan Divisi Kesolidan Internal Lembaga (KIL) 2. Departemen Keuangan: Divisi Keuangan Lembaga dan Divisi Kewirausahaan (KWU) 3. Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) : Divisi Kaderisasi dan Divisi Pengembangan Anggota (PA) 4. Departemen Keilmiahan: Divisi Penalarandan Divisi Penelitian 5. Departemen Humas: Divisi Media dan Divisi Jaringan UPKD FKIP UNS UPKD merupakan Unit Pengembangan Kesenian Daerah terdiri dari mahasiswa yang cinta kesenian daerah khususnya kesenian Jawa. UPKD secara resmi menjadi UKM pada tanggal 14 September 2000. Visi dan Misi Yang paling utama adalah mengembangkan kesenian daerah serta ikut melestarikan kebudayaan daerah khususnya kebudayaan Jawa, dimana dengan berkembangnya zaman kesenian daerah mulai tersisihkan. Maka dari itu UPKD berusaha menggugah para generasi muda khususnya Mahasiswa FKIP UNS untuk melestarikan kesenian daerah.

FKIP UNS

DAERAH UNIT Sekretariat: Gedung UKM lantai 2 FKIP UNS Jln. Ir. Sutami No.36 A Surakarta Fb dan twitter: UPKD PE N NG e-mail: ukmupkdfkipuns@gmail.com NIA EM SE BANUPKD: CP: 085 725 364 418 (Ketua GAN KE Slamet Widodo Raharjo)

LEMBAGA PERS MAHASISWA MOTIVASI FKIP UNS SURAKARTA VISI Visi LPM MOTIVASI adalah mewujudkan Pers Mahasiswa sebagai pilar demokrasi untuk mengontrol arah gerak dinamika kehidupan masyarakat kampus. MISI Misi LPM MOTIVASI adalah Mengembangkan wacana intelektual, Menciptakan integrasi yang kritis, kreatif, dan inovatif, Mewujudkan kepekaan dalam masyarakat kampus, Mewacanakan hak-hak dan aspirasi mahasiswa. SEKILAS SEJARAH MOTIVASI Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) MOTIVASI merupakan salah satu lembaga pers mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta tempat mahasiswa belajar menjadi seorang jurnalis di sela-sela kesibukan kuliah, kita mencoba untuk mengetengahkan berita-berita aktual seputar kampus. LPM MOTIVASI sebagai kesatuangerak jurnalisme kampus, menyuguhkan sebuah organisasi yang independen dengan menjunjung tinggi idealisme mahasiswa sebagai agent of change. LPM MOTIVASI lahir pada tanggal 5 Mei 1986. Dalam sejarahnya selama 28 tahun perjalanannya, MOTIVASI telah banyak mengalami perubahan. Pada awalnya MOTIVASI bernama Lembaga Penerbitan Mahasiswa yang kemudian berubah menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai konsekuensi dari kebijakan kampus saat itu. Dalam perjalanan menemukan jati dirinya, MOTIVASI berubah menjadi Lembaga Kreatifitas Mahasiswa (LKM). Hal ini

SKI FKIP UNS SKI FKIP UNS merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kerohanian Islam di FKIP. SKI dibentuk pada Agustus 1993 dengan nama Sie Kerohanian Islam. Pada Musyawarah Anggota SKI (MUASKI) XI Mei 2002, nama tersebut diubah menjadi Sentra Kegiatan Islam dan sekarang dikenal dengan SKI FKIP UNS. Sebagai satu-satunya UKM yang bergerak dalam agenda-agenda keislaman, SKI berkembang menjadi pusat aktivitas keislaman mahasiswa di FKIP. Beberapa program internal ditujukan untuk memperkokoh karakter sebagai pribadi muslim, meningkatkan kapasitas keislaman, kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, keterampilan juga lifeskill yang lain. Agenda eksternal secara umum sebagai fasilitator pengembangan pemahaman keislaman mahasiswa muslim, layanan keumatan, syiar Islam, pengembangan akademis dan kreativitas, keolahragaan dan sebagainya. Adanya SKI ini diharapkan atmosfer religious di lingkungan FKIP akan senantiasa tumbuh dan berkembang dengan baik. Keanggotaan SKI dibagi menjadi dua yaitu anggota biasa dan anggota aktif. Anggota biasa adalah semua mahasiswa muslim di FKIP UNS, sedangkan anggota aktif adalah mahasiswa yang tercatat dalam struktur kelembagaan sebagai pengurus. Sekretariat: Gd. UKM Lt. 1 FKIP UNS, Jln. Ir. Sutami 36 A, Kentin gan, 57126, Surakarta Email : ski.fkipunssolo@gmail.com Kontak : Aristiawan (085747162023) DEMA FKIP UNS Dewan Mahasiswa (DEMA) adalah lembaga pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktural student government di UNS, khususnya Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FKIP UNS sebagai pelaksana kedaulatan. Bertindak dan berperan dalam lembaga legislatif sekaligus lembaga konstitusi dalam KBM FKIP UNS yang berasaskan Pancasila dan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Anggota DEMA FKIP UNS adalah perwakilan dari mahasiswa FKIP yang dipilih secara langsung dalam pemilu mahasiswa dengan masa jabatan satu periode kepengurusan. Jabatan yang diemban terhitung sejak serah terima jabatan dari pengurus DEMA FKIP UNS demisioner dan untuk selanjutnya dapat dipilih kembali. Pendaftaran anggota melalui Pemilu Raya (PEMIRA), diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dibentuk DEMA pada periode sebelumnya. Anggota dewan berasal dari partai dan perwakilan distrik. Sampai saat ini di FKIP ada 4 partai yang aktif yaitu: Partai Banteng Revolusi (PBR), Partai Bergerak Satukan Mahasiswa (BERSAMA), Partai Orbit Bercahaya (POB), dan Partai Academia. VISI Mewujudkan DEMA FKIP UNS sebagai lembaga legislatif, controlling, dan budgeting yang menjalankan ketiga fungsi ini secara professional, independen, tegas dan akuntabilitas. MISI Melaksanakan fungsi lembaga sesuai dengan AD/ ART KBM FKIP UNS, rekomendasi serta ketetapan dan keputusan yang telah disepakati bersama. Sekretariat: Jalan Ir. Sutami No. 36 AKentingan Surakarta 57126 (Graha UKM FKIP UNS Lantai 1) mengingat keberadaan MOTIVASI sebagai lembaga yang menampung kreatifitas akademika di lingkugan FKIP. Banyak hal yang kemudian dipertimbangkan dan mengingat bidang geraknyapers, maka berubahlah namanya menjadi Lembaga Pers Mahasisawa (LPM). Melalui goresan tinta perjuangan, MOTIVASI berusaha berpegang pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan dengan slogan “ R A D I K A L , A D V O K AT I F, d a n E D U K AT I F � u n t u k s e l a l u memperjuangkan hak-hak dan idealisme. Kami tuangkan buah pemikiran dalam goresan pena sebagai karya nyata untuk perubahan Contact Person Motivasi_uns@yahoo.com HESTI 085728967546 LPM MOTIVASI FKIP UNS HANI 087836634835 @motivasiuns


8

Edisi 146 Agustus 2014

Suara Mahasiswa MTV/Repro

Membuka Babak Baru Indonesia Di Tahun 2015

Tahun 2014 adalah tahun politik, begitu orang banyak menyebutnya. Pesta demokrasi di Indonesia telah usai pada Juli lalu, namun efeknya masih terasa hingga sekarang. Permasalahan sengketa hasil pemilu presiden yang belum menemui titik temu di Mahkamah Konstitusi (MK) menimbulkan rasa apatis pada Negara oleh sebagian kalangan dan fanatik pada sebagian yang lain. Media yang gencar memberitakan hal tersebut semakin terlihat memihak pada golongan tertentu. Satu golongan mendukung dan golongan lain menjelek-jelekan. Berita-berita lain pun ikut bermunculan seperti bumbu yang sengaja ditaburkan untuk mengaburngaburkan tambahan permasalahan sehingga seakan masalah tidak pernah selesai. Padahal masyarakat Indonesia perlu tahu akan isu yang mestinya diperhatikan. Ada dua isu yang mungkin akan berpengaruh pada masyarakat Indonesia yakni ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang keduanya akan diberlakukan pada tahun 2015 mendatang. AFTA merupakan kesepakatan dari Negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk membentuk

kawasan perdagangan bebas. Tujuan AFTA adalah ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif di dunia, menarik banyak Foreign Direct Investment (FDI) dan meningkatkan perdagangan antar Negara ASEAN (Intra-ASEAN Trade). Perjanjian perdagangan bebas AFTA dicetuskan ketika terjadi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Hasilnya, para kepala negara mengumumkan akan membentuk sebuah kawasan perdagangan bebas di ASEAN dalam jangka waktu 15 tahun. Namun, dalam perkem-bangannya AFTA ini akan aktif pada tahun 2015. Lalu apa dampaknya? Dengan kesepakatan ini akan ada pembebasan tarif bea 0-5%, akibatnya banyak barang impor dengan harga murah. Tak bisa dipungkiri, mengingat tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi bisa jadi masyarakat Indonesia akan lebih banyak membeli produk luar negeri. Ditambah lagi produk dalam negeri saat ini belum banyak yang dapat bersaing dengan kualitas kompetitif. Jika para produsen dalam negeri tidak memperbaiki barang produksinya, bisa jadi banyak produsen dalam negeri yang gulung tikar. Mungkin pada saatnya nanti akan ada orang asing yang ikut berjualan sayurmayur di pasar dengan harga lebih murah dari harga dalam negeri. Tentu akan lebih diminati karena sayur mereka lebih bersih. Bukan hanya itu jika masyarakat tidak menyiapkan ini dengan mendirikan unit usaha mandiri maka, dengan daya saing yang kompetitif nantinya bangsa kita ini akan menjadi kaum pekerja, dengan kata lain kita akan dijajah

kembali. Akan tetapi AFTA dapat menguntungkan apabila para pengusaha dalam negeri bisa memanfaatkan adanya pasar bebas ini. Isu yang kedua adalah terkait lulusan perguruan tinggi atau Lembaga Pencetak Tenaga Kependidikan (LPTK) yang mengharuskan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk mendapatkan sertifikat pengajar. Program PPG sendiri sebenarnya menguntungkan karena setelah lulus nanti langsung mendapat sertifikasi yaitu tunjangan setara gaji pokok diberikan dalam tempo yang ditentukan. Akan tetapi ketika melihat aturan dan teknisnya, banyak yang merugikan terkhusus para calon guru lulusan LPTK. Dalam UU No.87 tahun 2013 pasal 6 ayat 1 disebutkan bahwa non kependidikan dapat disertakan sebagai peserta PPG. Selain itu disebutkan pada pasal 9 ayat 1 bahwa struktur kurikulum PPG sama seperti yang ditempuh oleh LPTK. Hal ini akan membuang-buang waktu dan biaya karena sarjana kependidikan yang telah mempelajari itu dalam waktu Âą4 tahun harus mengikuti kembali bersama S1/D4 non kependidikan. Selain itu PPG dengan kuota terbatas hanya diadakan di beberapa LPTK yang telah ditentukan dan tidak di semua daerah ada. Bukan hanya itu sesuai dengan surat edaran dirjen dikti no. 127/E.E4/MI/2014 bahwa dirjen dikti sudah tidak mengijinkan LPTK mengedarkan akta IV dan mendapat sertifikat pendidik, lulusan LPTK harus mengikuti PPG. Choerin amri Kastrad BEM FKIP


Poling

Edisi 146 Agustus 2014

9

97,10% Responden: Tidak Berfungsinya Stop Kontak di Selter Gelora Pendidikan FKIP UNS Mempengaruhi Kegiataan Mahasiswa Ketersedian sumber tenaga listrik di lingkungan kampus merupakan sesuatu yang penting. Terlebih lagi mahasiswa sekarang sebagian besar memiliki laptop dan gadget yang yang salah satu fungsinya digunakan untuk mengakses internet. Seperti halnya di FKIP UNS, ketersediaan sumber listrik bagi mahasiswa dipenuhi dengan adanya stop kontak di selter-selter di lingkungan FKIP UNS. Namun lebih dari tiga bulan stop-kontak yang ada di selter-selter Gelora Pendidikan tidak berfungsi karena tidak ada aliran listrik (mati, _red). Tidak berfungsinya stop kontak secara langsung mempengaruhi ketersediaan energi listrik bagi mahasiswa saat berada di kampus. Kondisi itu mempengaruhi aktivitas mahasiswa hingga sekarang. Menanggapi hal tersebut, kru LPM Motivasi FKIP UNS Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) melakukan penyebaran polling dengan teknik pengambilan sampling secara acak (random sampling) terkait hal-hal yang berkaitan dengan isu tidak berfungsinya (mati) stop kontak di selter Gelora Pendidikan FKIP UNS. Penyebaran polling yang ditujukan kepada mahasiswa FKIP UNS dilaksanakan dari tanggal 11 sampai 14 Agustus 2014 dengan jumlah 69 mahasiswa. Adapun pertanyaanpertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Apakah dengan tidak berfungsinya stop kontak di selter Gelora Pendidikan FKIP UNS akan mempengaruhi kegiataan mahasiswa di kampus? 2. Apakah anda merasa terganggu dengan tidak berfungsinya stop kontak di selter Gelora

Pendidikan FKIP UNS? Apakah dengan tidak berfungsinya stop kontak di selter mempengaruhi minat Anda untuh duduk di selter Gelora Pendidikan FKIP UNS ? Berdasarkan hasil rekapitulasi polling yang berhasil dihimpun oleh kru Litbang, pada pertanyaan pertama mengenai pengaruh tidak berfungsinya stop kontak di selter Gelora Pendidikan FKIP UNS terhadap kegiatan mahasiswa di kampus. Sebanyak 97,10% responden atau 67 mahasiswa menjawab “ya”, dan sebanyak 2,90% responden atau 2 mahasiswa menjawab “tidak”. Mahasiswa Pendidikan Sosiologi-Antropologi, M. Bagus berkomentar, “ya, karena kegiatan mahasiswa bukan hanya di ruangan saja. Mahasiswa juga memiliki ruang publik sehingg dapat berinteraksi dan ruang public itu sewajarnya harus ada sarana dan prasarana penunjang seperti listrik.” Senada dengan M. Bagus, Sartika L. D. salah satu mahasiswa FKIP UNS beropini,“dengan adanya stop-kontak yang dapat berfungsi baik, memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas lebih efektif dan efisien.” Pada pertanyaan kedua mengenai apakah mahasiwa merasa terganggu dengan tidak berfungsinya stop kontak di selter Gelora Pendidikan FKIP UNS, sebanyak 75,40% responden atau 52 mahasiswa menjawab “ya” dan sebanyak 24,60% responden atau 17 mahasiswa menjawab “tidak”. Mahasiswa PKn, Anggi berpendapat, “saya merasa terganggu dan tidak nyaman untuk berlama-lama hotspotan, karena baterai laptop saya habis dan tidak ada sumber listrik.” Sama halnya yang diungkapkan oleh Mahasiswa Pendidikan Sosiologi-Antropologi, 3.

Siti Fatimah yang berpendapat, “saya merasa terganggu dengan tidak berfungsinya stop kontak di selter. Saya terbiasa mengerjakan tugas-tugas di selter. Jika stop kontak tidak berfungsi, saya tidak bisa mengisi daya laptop latop dan tugas saya tidak bisa selesai.” Berlainan dengan mahasiswa PG-PAUD, Rafika yang berada di kampus wilayah tidak merasa terganggu. Pada pertanyaan ketiga, mengenai pendapat mahasiswatentang minat mereka duduk di selter jika stop kontak di selter tersebut tidak berfungsi, sebanyak 56,5% responden atau 39 mahasiswa menjawab “ya”, sebanyak 20,3% responden atau 14 mahasiswa menjawab “tidak”. sebanyak 23, dan sebanyak 2% responden atau16 mahasiswa menjawab “tidak tahu”. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi, Ida Dwi S berpendapat, ”Ya, karena kebanyakan mahasiswa di Gelora Pendidikan mengerjakan tugas di selter. Sehingga jika stop kontak tidak berfungsi maka mereka akan mencari tempat lain yang lancer aliran listriknya.” Sementara itu salah satu Mahasiswa FKIP UNS, Yusuf Kurniawan beropini, “Tidak, karena mahasiswa duduk di selter tidak harus melakukan kegiatan yang membutuhkan listrik.” Selain itu, salah satu mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNS Burhan berkomentar, ”tidak tahu, karena terkadang mahasiswa duduk di selter hanya mengobrol dan kadang juga tidak.” _Litbang

Apakah dengan tidak berfungsinya stop kontak di shelter Gelora Pendidikan akan mempengaruhi kegiatan mahasiswa di kampus? * TIDAK: 2,90%

YA: 97,10%

Apakah anda merasa terganggu dengan tidak berfungsinya stop kontak di shelter Gelora Pendidikan FKIP UNS?*

TIDAK: 40,33% YA: 59,67%

*Hasil Poling tidak mempresentasikan seluruh suara mahasiswa FKIP UNS


10 Edisi 146 AGUSTUS 2014

Halal Bihalal DEMA FKIP UNS (AK-47, FKIP) Selasa (12/8) Dewan Mahasiswa (DEMA) FKIP UNS mengadakan halal bihalal sebagai ajang silaturahmi dengan HMP, HMJ, dan UKM FKIP UNS. Acara diadakan di gedung KBM lantai 2 FKIP UNS dan dimulai pukul 09.00 WIB. Halal bihalal tersebut diikuti hampir seluruh HMP, HMJ, dan UKM FKIP UNS. Acara yang dikemas secara santai tersebut berjalan dengan lancar. Snack yang dihidangkan DEMA membuat peserta lebih nyaman mengikuti acara. Halal bihalal dimulai dengan perkenalan anggota DEMA dilanjutkan perwakilan HMP, HMJ, dan UKM agar saling mengenal. Pada sesi perkenalan, peserta juga mengungkapkan berbagai kritik dan

saran untuk kemajuan DEMA kedepan. Perwakilan LSP FKIP UNS, Putri Setyaningtyas menilai DEMA kurang terbuka dengan program kerjanya. ”Sebagaian besar mahasiswa belum tahu kinerja DEMA karena kurang sosialisasi kepada mahasiswa, “ ungkap Putri. Selasa (12/8). Selain perkenalan dan pengungkapan kritik serta saran muncul wacana masa reorganisasi bersama ORMAWA FKIP UNS secara serentak pada akhir tahun. Menanggapi hal tersebut perwakilan HMP Golden Age, Fitria Maharani mengungkapkan ”butuh waktu lama untuk penyesuaian reorganisasi bersama ORMAWA FKIP UNS.” Selasa (12/8). Zaidah_

Pelantikan Pengurus Baru Himannomi

(AK-47, FKIP UNS) Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Ekonomi atau sering dikenal Himannomi mengadakan Pelantikan Pengurus Baru tahun Periode 2014/2015. Pada Periode ini Himannomi mengusung “Kabinet Aspiratif”. Acara pelantikan tersebut diadakan pada Senin, 11 Agustus 2014 pukul 09.00 WIB di Ruang Sidang Gedung A Lantai 2. Acara tersebut dihadiri oleh

Sekretaris Prodi Pendidikan Ekonomi, Sri Sumaryati, para pengurus demisioner, para pengurus baru, alumni-alumni dan segenap tamu undangan dari perwakilan UKM. Rangkaian acara pada pelantikan tersebut yaitu yang pertama acara pembukaan, yang kedua menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu yang ketiga sambutan. Sambutan diawali dari Ketua Demisioner, Ganang Widyakumala. “Maksimalkan ilmu kalian dalam berorganisasi ini,” tambah Ganang di akhir sambutannya, Senin (11/8). Sambutan yang kedua dari Sekretaris Prodi Pendidikan Ekonomi, Sri Sumaryati. Bagi Prodi Pendidikan Ekonomi, Himannomi memiliki peran yang besar dalam memajukan Pendidikan Ekonomi. “Tanpa Himannomi, Prodi tidak akan berjalan lancar,” ujar Sri Sumaryati. Setelah sambutan selesai, acara selanjutnya yaitu Pelantikan. Pengurus baru Himannomi Periode 2014/2015 dilantik oleh Presiden BEM FKIP UNS, Eko Pujianto, kemudian mengucapkan sumpah janji. Acara dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari Ketua Demisioner ke Ketua Ketua Himannomi yang baru, Isa Ulinuha A.Y. Kemudian Isa menyampaikan sambutannya. Dalam sambutan tersebut Isa menjelaskan bahwa dalam kepengurusan Himannomi periode 2014/2015 ini terdiri dari angkatan 2011, 2012, dan 2013 yang berjumlah 81 pengurus. Hani_

ON DESK SBMPTN (AK-47, FKIP UNS) Kamis, 6 Agustus 2014, Sebanyak 2449 Mahasiswa Baru (Maru) dinyatakan telah diterima pada jalur tulis atau Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi (SBMPTN), tetapi hanya 2070 maru yang melakukan registrasi On Desk dan cek kesehatan. Registrasi On Desk dan cek kesehatan yang bersifat wajib itu diadakan di Gedung F FKIP UNS. Sama seperti On Desk bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN, beberapa data yang harus diserahkan antara lain kartu peserta SBMPTN, fotokopi ijazah yang telah dilegalisir, biodata peserta, foto ukuran 4x6 dan 2x3, fotokopi KTP dan juga kartu invasi Bank BTN. Sedangkan bagi peserta Bidik Misi

harus disertai fotokopi penghasilan orangtua. Sesudah itu peserta diarahkan pada stand Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) masing-masing untuk diberikan pembekalan dan juga informasi seputar perkuliahan. Di samping itu, mahasiswa yang datang dari berbagai daerah seperti Jawa Barat dan Jakarta juga bisa menanyakan informasi lainnya seperti info kos, seputar kehidupan di Kota Solo, dan lain sebagainya. Selain HMP, terlihat juga beberapa UKM FKIP UNS yang membuat stand di dekat area On Desk. Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk mempromosikan organisasi mereka kepada mahasiswa baru. Aning_


Edisi 146 AGUSTUS 2014

11

BEGOG: Sibuk Sendiri Angin berembus begitu santai. Sepoisepoi menerpa reruntuhan daun kering di sekitarnya. Sinar matahari juga tak begitu menyeringai. Udara pagi hari itu pun belum sesak dengan manusia yang biasanya memadatinya. Memang waktu libur akhir semester yang cukup panjang membuat banyak mahasiswa enggan kembali ke kampus. Mereka masih memanjakan diri dengan keluarga. Hanya aktivis kampus saja yang rela ke kampus demi menyelesaikan proker-proker yang mereka buat. Di salah satu selter terlihat Begog sedang asyik internetan sambil mendengarkan musik melalui headset. “Wuidih, rajin amat lu Gog pagi-pagi udah ngapelin selter,” Kiko datang tak diundang dan tanpa basa-basi duduk di sebelah Begog. “Ealah elu Ko, ngagetin aja. O iya, mohon maaf lahir batin ya Ko,” ucap Begog sambil mengulurkan tangan ke arah Kiko. “Sama-sama boy,” dengan sigap Kiko menjabat tangan Begog. “Eh kamu kok udah ngampus Gog, ada acara apa?” tanya Kiko. “Iya kemarin aku rapat HMP, buat sambut mahasiswa baru, udah mulai banyak kegiatan organisasi Ko. Kamu sendiri kok udah ngampus?” Begog bertanya balik. “Sama Gog, aku ada acara UKM. Nih juga sekalian heregistrasi dan KRSan Gog,” jelas Kiko. “Eh, Njenik apa kabar ya? Kangen nih gue sama temen kita yang

cerewet itu, hehe,” lanjut Kiko. “Nah tuh Njenik,” kata Begog sambil menunjuk Njenik yang baru keluar dari Minimarket Tania. Njenik yang juga menyadari keberadaan mereka pun langsung datang menghampiri. “Hai guys, maaf lahir batin yah.” “Dari mana Nik, sumringah banget,” tanya Begog. “Dari Porsima Gog, latihan Marching Band buat sambut maru.” “Oh ya Nik, gimana kabar tementemen UKM univ?” tanya Begog. “Baik –baik aja Gog, kenapa emangnya?” “Nggak sih, cuma nanya aja. Eh, bukanya ini udah lewat 100 hari masa kepemimpinanya Siswandi-Khalid ya? Udah ada kabar tentang progress reportnya belum Nik?” tanya Begog. “Iya nik, aku juga pengen ngerti nih,” sahut Kiko. “Ealah, kepo kalian! Aku denger sih, BEM belum menyampaikan progress report, katanya kemarin waktunya berbenturan dengan libur semester, dan katanya BEM lagi sibuk ngawal pemilu,” jawab Njenik santai. “Lama juga ya ngawal pemilu itu?” cetus Begog. “Lah, kok malah sibuk ngawal pemilu sih? Ngawal pemilu oke, tapi tugas utama jadi mahasiswa termasuk progress report juga jangan keteteran lah,” timpal Kiko. “Iya ya, namanya aja Badan Eksekutif Mahasiswa,” Begog menimpali.

Fera Astuti (Kemendagri BEM FKIP UNS) : Dalam proses pembuatan proposal. Dulu sudah diajukan waktu kepemimpinan Kabinet Solutif, tapi tidak semua selter diperbaiki. Bungkam : Proposal apa? Diajukan ke siapa? Jangan-jangan proposal acara. Supardi I, Sp (Kepala Sub Bagian UMKAP) : Perbaikan selter lama karena tidak punya teknisi. Bungkam : Bayar profesor bisa, teknisi gak punya ? Yudhi Purwa (Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013) : Menurut saya lebih positifnya kalo PPL tetap ada di mata kuliah S1 biar nanti pas PPG kita bisa memperdalam PPL-nya. Bungkam : Mau sedalam apa mas? Drs. Sukarno M.Pd (Ketua UPPL FKIP UNS) : Tapi ini masih digodok, semua Prodi mesti rapat terus yang intinya sama, mencetak guru profesional. Bungkam : Jadi sebelumnya lulusan FKIP tidak profesional ? Siswandi (Presiden BEM UNS) : Kalau itu berdampak pada BEM sendiri, karena bisa jadi ketika kita molor ini nanti proses LPJ akhir nanti mundur, bisa nggak selesai Bulan Desember. Bungkam : Buru – buru, mau mencalonkan lagi mas ? Hanputro (Ketua LPM Kentingan) : Ada atau tidak adanya BEM itu bisa dikatakan hampir sama aja, BEM tidak memiliki fungsi apa-apa. Bungkam : Yang ini nggak usah dibungkam deh.

“Ya udahlah, kan juga ada DEMA yang ngoyak-ngoyak, kita terima jadi aja,” jawab Njenik. “Yee… jangan gitu, kita sebagai mahasiswa awam maupun aktivis kampus juga harus peka, saling mengingatkan. Kalau progress report molor kan ya kemungkinan proker BEM juga akan molor. Disiplin waktulah,” omel Begog. “Boleh banget sih sibuk ngurusin urusan negara, kaya pemilu itu. Tapi urusan internal kampus juga jangan sampe kebanyakan tunda-tunda. Sebagai mahasiswa aku kaya di-PHP, huhuhu...“ tambah Kiko sambil berlaga mengucek matanya. “ Udah ah, kalian ribet banget, aku laper nih, cari makan yuk!” ajak Njenik menyela pembicaraan. “Elu makan mulu Nik, gendut lho” sahut Kiko. “Biarin aja, ikut nggak? Gue tinggal nih.” “Eh bentar… ikuut,” kata Begog dan Kiko bersamaan. Mereka pun segera memberesi laptop dan bergegas ke tempat makan. Meita_


12

Edisi 146 AGUSTUS 2014 MTV/Dok.Pribadi

Sadarkah mereka bahwa mahasiswa bukanlah sembarang pemuda? Datanglah ke desa terpencil, lalu mainkan peran. Maka kalian akan tahu betapa tingginya kedudukan mahasiswa di mata masyarakat kita. Bahkan betapa besar harapan mereka bahwa mahasiswa adalah pembawa perubahan dan pemecah masalah. Keistimewaan ini semakin diperkuat dengan jumlah yang tidak banyak, menurut data Kompas tahun 2011 dihitung dari jumlah kasar penduduk hanya sekitar 18,4%. Ini belum ditambah dengan anggaran APBN sekitar 20% untuk terlaksananya pendidikan bagi para mahasiswa. Tentu saja kesempatan menikmati fasilitas anggaran APBN dari negara ini tidak bisa dinikmati sembarang orang. Dengan adanya fasilitas yang diterima ini, maka jelas ada semacam hutang yang harus diba-yarkan kepada negara. Apa itu? Jawaban yang paling sederhana barangkali prestasi. Negara, Universitas, bahkan orang tua mendambakan prestasi yang gemilang. Namun masing-masing orang punya ukuran sendiri tentang apa yang dikatakan sebagai prestasi. Prestasi dipandang dari kacamata

Selesai dengan Diri Sendiri

Abraham Maslow ada 7 hierarki kebutuhan manusia. Mulai dari kebutuhan akan terpe-nuhinya bahan pangan, sampai yang paling tinggi adalah need of achievment, atau kebutuhan untuk meraih prestasi. Menurut Abraham Maslow, setiap kebutuhan adalah bertingkat, dan kebutuhan di atas tidak akan tercapai jika kebutuhan di bawahnya belum terpenuhi. Menurut teori ini, prestasi adalah kebutuhan manusia. Prestasi sebagai kebutuhan seperti pedang bermata dua. Satu sisi mahasiswa akan berlomba mencapai kebutuhan prestasi, tetapi di sisi lain, kebutuhan selalu demi kepentingan diri sendiri. Itu artinya, jika prestasi hanya dipan-dang sebagai kebutuhan semata, maka prestasi yang berhasil diraih hanya untuk kepentingan diri sendiri. Besarnya harapan yang dibebankan oleh masyarakat pada mahasiswa menuntut bahwa tidak semestinya mahasiswa hanya mementingkan kebutuhannya semata. Apalagi jumlahnya yang sangat sedikit dibandingkan jumlah penduduk yang tidak mengenyam bangku kuliah. Tidak tepat jika hanya kebutuhanlah yang mendorong mahasiswa untuk meraih prestasi. Meskipun dikatakan bahwa need of achievement adalah kebutuhan yang tingkatannya paling tinggi. Bagaimana mahasiswa dapat membayar hutangnya kepada negara yang sudah menyisihkan dana APBN untuk kelang-sungan pendidikan di perguruan tinggi? Juga hutang kepada rakyat yang tidak ikut mengenyam bangku kuliah tetapi turut menyumbang dana APBN untuk negara? Tidak mudah tentunya. Selama mahasiswa belum memikirkan orang lain, selama nasib rakyat belum terpikirkan oleh mahasiswa, bagaimana bisa dikatakan mampu mem-bayar hutangnya? Kebutuhan seseorang tidak akan ada habisnya. Meskipun Abraham Maslow sudah mencanangkan 7 hierarki kebutuhan manusia, namun tingkat ini

pasti bercabang menjadi ratusan bahkan ribuan anak kebutuhan lainnya. Anies Baswedan mengatakan negeri ini butuh orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, bahwa orang yang selesai dengan dirinya sendiri adalah orang yang merasa dirinya sudah tercukupi, sudah cukup beruntung, dan merasa sudah saatnya mengabdikan diri untuk orang lain. Mereka adalah orang yang ingin mengabdikan diri pada masyarakat, terjun ke dunia kehidupan yang sebenarnya. Dunia mahasiswa adalah dunia belajar, akan jadi panggung sandiwara kecil semata layaknya panggung hiburan jika dijalani tanpa kesadaran bahwa dirinya ada di dunia belajar ini agar bermanfaat bagi orang lain, terutama masyarakat Indonesia. Mahasiswa memang harus belajar, harus berprestasi, harus mementingkan urusan akademisnya. Namun sadarlah akan hutang tadi, mahasiswa juga harus terjun ke dunia nyata. Sadarlah bahwa belajar di bangku kuliah ini kelak berguna dalam mengabdikan diri untuk masyarakat dengan ilmu yang sudah diperoleh. Sadarlah mahasiswa bahwa kita sudah cukup beruntung. Jauh lebih berun-tung dari pada kebanyakan orang lain yang tidak dapat menikmati bangku kuliah. Sudah cukuplah kita beruntung, saatnya menguntungkan orang lain. Inilah yang dikatakan dengan “selesai dengan diri sendiri�. Esdaniar Khoirunisa Pemimpin Bidang Litbang LPM Motivasi FKIP UNS


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.