Jambi Independent | 03 Juni 2011

Page 1

JUMAT, 03 JUNI 2011

ECERAN RP. 3.500,-

CATATAN

121 Siswa Tidak Lulus UN

Lahirnya Bayi-bayi Baru dan Mulainya SPPD Berkuota SATU per satu PLTU program 10.000 MW mulai menghasilkan listrik. Jumat malam (27/5) lalu, satu unit PLTU Lontar (beberapa kilometer sebelah barat Bandara Cengkareng) sudah bisa menghasilkan listrik 216 MW dari kapasitasnya 300 MW. Memang, seperti umumnya PLTU baru, setelah dua hari dicoba, pembangkit tersebut harus dihentikan dulu beberapa hari karena diketahui ada beberapa bagian yang harus dikoreksi. Koreksi ini tidak serius karena hanya meliputi sensor temperatur di super heater, shoot blower yang temperaturnya CEO PLN terlalu tinggi dan cacat di anti-steam explotion. “Tidak seperti di Suralaya-8, yang begitu dites, bagian yang penting gagal fungsi. Meski bulan lalu juga berhasil start kembali, prosesnya sempat menjengkelkan. Sebab, alat yang tidak berfungsi itu harus diganti dengan cara mendatangkan alat baru dari luar negeri. Yang lebih mengesalkan adalah PLTU di Paiton. Begitu dicoba, trafo step-up-nya terbakar. Penyelesaian PLTU ini harus mundur delapan bulan karena trafo 500 kv-nya harus dibuat lagi di pabriknya di Tiongkok. Dengan selesainya unit-1 PLTU Lontar, kini sudah delapan unit yang menghasilkan listrik. Total sudah sekitar 3.000 MW dari 10.000 MW yang direncanakan. n

Jambi Tujuh Besar Nilai Rata-rata Tertinggi Se- Indonesia

RAKA DENNY/JPNN

HAKIM SUAP: Hakim Pengawas Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Syarifudin, saat keluar dari Kantor KPK setelah menjalani pemeriksaan, tadi malam (2/6).

KPK Tangkap Hakim Penerima Suap JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menangkap seorang perangkat peradilan yang terlibat penyuapan. Rabu malam (1/6) lalu, lembaga yang dipimpin Busyro Muqoddas itu membekuk Syarifudin, seorang Hakim Pengawas Kepailitan PN Jakpus yang baru saja menerima suap dari Puguh Wirawan yang merupakan kurator PT Skycamping Indonesia (SCI). “KPK menangkap hakim itu (Syarifudin, red) di rumahnya daerah Sunter,” kata Ketua KPK Busyro kepada para wartawan, kemarin pagi (2/6). Lebih lanjut juru bicara KPK Johan Budi menerangkan bahwa tempat penangkapan adalah di Jalan Sunter Agung Tengah 5 C/26. Penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 22.55. Dari tangan Syarifudin, KPK menyita uang yang diduga hasil penyuapan sebesar Rp 250 juta. Uang tersebut tersimpan di tiga buah amplop yang diletakkan di dalam tas kertas. Lebih lanjut Johan menerangkan bahwa sebelum ditangkap Syarifudin baru saja menerima uang tersebut dari Puguh Wirawan. n

Baca Lahirnya hal 2

Baca KPK hal 8 GRAFIS: DJATMIKO/JAMBI INDEPENDENT

HUKUM

Buktikan Netral, HBA Tak ke Tebo Minta Cabup Tak Lagi Menggugat ke MK

DOK/JAMBI INDEPENDENT

Mahfud MD

Mahfud Sebut Kasus Nazaruddin Kecil JAKARTA - Kasus dugaan pemberian gratifikasi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin terhadap Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (Sekjen MK) Janedjri M. Gaffar, dianggap bukan tergolong kasus besar. Menurut Ketua MK Mahfud MD, kasus tersebut hanya sebagian kecil dari sejumlah kasus yang diterimanya. “Kasus Nazaruddin ini hanya sebagian kecil saja dari persoalan-persoalan yang besar. Sebagian kecil saja tapi sekarang jadi sangat besar. Padahal, banyak hal (laporan kasus) di meja saya berupa data-data yang isinya bisa dipercaya,” papar Mahfud ketika ditemui dalam audiensi Ketua MK dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, kemarin (2/5). Mantan Menhan Era Gus Dur tersebut juga menyatakan bahwa kasus Nazaruddin tidak menyangkut masalah hukum. n Baca Mahfud hal 8

Kurs Dollar Mata Uang

Kurs Jual

Kurs Beli

SGD USD

6,904.27 8,611.00

6,829.83 8,525.00 Sumber: Bank Indonesia

JAMBI - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) memastikan tidak akan meninjau pelaksanaan pilkada ulang Tebo, Minggu, 5 Juni mendatang. HBA mengaku kesulitan memisahkan kapasitas dirinya sebagai kepala daerah dan ketua Partai Demokrat. n Baca Buktikan hal 2

Jangan ada lagi gugatan pilkada ke MK. Saya berharap semua calon bisa menerima apapun hasilnya nanti, sebab suara rakyat adalah suara Tuhan.’’

DOK/JAMBI INDEPENDENT

Hasan Basri Agus

JAMBI - Hasil ujian nasional (UN) SMP sederajat di Provinsi Jambi cukup memuaskan. Dari 47.920 peserta yang mengikuti ujian, hanya 121 siswa yang dinyatakan tidak lulus. Angka kelulusan UN SMP Sederajat 2011 ini mencapai 99,97 persen, atau di atas rata-rata angka kelulusan nasional yang 99,45 persen. Hasil UN SMP Sederajat ini sudah diterima Panitia Ujian Nasional (UN) Provinsi Jambi dari panitia pusat, kemarin (2/6), dan akan diumumkan secara serentak pada 4 Juni besok. “Ya itu lah hasil yang

telah kami terima dari pusat,” kata Masykur, Ketua Panitia UN Provinsi Jambi. Jika dihitung per kabupaten/kota, daerah yang paling banyak siswanya tidak lulus adalah Kabupaten Batanghari, yakni 30 siswa dari 3.519 peserta yang mengikuti UN. Kemudian, Kota Jambi terdapat 28 siswa tidak lulus dari 9.324 peserta, Kabupaten Kerinci 16 tidak lulus dari 3.806, Merangin 12 tidak lulus dari 4.942 peserta, dan Kabupaten Bungo, 10 siswa tidak lulus dari 4.847 peserta UN. n Baca 121 Siswa hal 2

GRAFIS: DJATMIKO/JAMBI INDEPENDENT

KPU Terindikasi Langgar Putusan MK Mengaku Sudah Tarik DPT Perubahan MUARATEBO - KPUD Tebo langsung menarik daftar pemilih tetap (DPT) perubahan yang sudah didistribusikan ke panitia pemilih kecamatan (PPK). Sebelumnya, DPT perubahan itu akan digunakan pada pemungutan ulang Pemilukada Tebo 5 Juni lusa. Padahal, menurut putusan

mahkamah konstitusi (MK), Pemilukada ulang Tebo harus tetap menggunakan DPT Pemilukada 10 Maret lalu. Perubahan DPT tersebut merupakan satu dari tiga temuan indikasi pelanggaran putusan MK yang dilakukan KPUD. Dugaan pelanggaran ini ditemukan oleh Rakyat Tebo Menggugat (RTM) saat melakukan pengecekan ke beberapa PPK, Selasa (31/5) lalu. n Baca KPU hal 2

Tersinggung Solo Disebut Surga Teroris, Atilah Soeryadjaya Pentaskan Tari Kolosal

Seluruh Pemain Asli Solo, Tampil Perdana di Singapura Sebuah koran Singapura pernah menyebut Solo sebagai surga para teroris. Sebagai warga Solo, hati Atilah menjerit. Dia ingin menghapus stigma itu. Caranya, dia bikin pementasan tari kolosal unik yang berakar pada tradisi Keraton Solo. Lalu, dia tampilkan tari itu di depan publik Singapura. Bagaimana Atilah me wujudkan ide besarnya? M. HILMI SETIAWAN, Jakarta

FOTO-FOTO: MATAH ATI FOR JPNN.

BANGGA: Atilah (foto kiri) dan pergelaran Matah Ati di Esplanade Theatre Singapura tahun lalu.

WAJAR jika Atilah ter sengat ketika Solo diberi stigma “surga para teroris”. Maklum, perempuan yang lahir dengan nama Bandara Raden Ayu

Atilah Rapratiati itu adalah cucu Mangkunegoro VII, raja Keraton Mangkunegaran, Solo. Stigma negatif tentang Solo itu dimuat sebagai headline di

sebuah surat kabar Singapura pada 2009. Saat itu judulnya “Solo Is A Heaven for Terrorist”. Berita itu membuat Atilah jengkel. Di benaknya

kala itu, langsung tebersit tekad harus mengembalikan citra Solo melalui sebuah karya seni. Sebab, Solo adalah kota yang kaya akan seni dan budaya. Waktu itu Atilah bertanya, bagaimana caranya dan siapa yang akan melakukannya. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Atilah memutuskan untuk menggarap sendiri proyek seni untuk memperbaiki citra Kota Solo tersebut. Sebagai ketua umum Mitra Wayang Orang Indonesia, Atilah langsung memilih karya seni tari. Awalnya, dia ingin menuangkan idenya dalam karya seni wayang orang. Tapi, perempuan kelahiran 28 April 1961 itu khawatir pertunjukan tersebut bakal sepi penonton. n Baca Seluruh hal 2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Jambi Independent | 03 Juni 2011 by jambi independent - Issuu