Selasa, 03 Mei 2011
ECERAN RP. 3.500,-
Osama bin Laden
Tamat
AFP PHOTO/FILES
Ditembak Mati Pasukan AS di Pakistan
Darah Menggenang di Bawah Tempat Tidur
AS Waspadai Serangan Balasan WASHINGTON - Osama bin Laden memang sudah tewas di tangan pasukan elite Amerika Serikat (AS), Navy Seal, dalam operasi yang hanya berlangsung 40 menit pada Minggu malam (1/5) lalu, di Abbotabad, Pakistan. Tapi, salah besar kalau lantas menganggap ancaman Al Qaeda telah berakhir. Presiden AS Barack Obama pun mengakui itu. Dalam pidatonya untuk mengumumkan kematian Osama kemarin (2/5), Obama menyatakan bahwa Al Qaeda yang didirikan Osama 22 tahun silam tersebut akan terus menebarkan teror. “Kita harus tetap waspada di dalam dan luar negeri,” kata Obama seperti dikutip Washington Post. n
Saat disergap pasukan militer AS, Osama Bin Laden tengah berada dalam kamar rumah mewah lantai tiga Kamar Osama porak-poranda, darah pun menggenang. Al Jazeera telah menayangkan gambar terbaru dari lokasi tewasnya Osama Bin Laden. Dalam tayangannya malam tadi, (2/5), Al Jazeera memper lihatkan sebuah video mengenai kondisi kamar yang ditempati Osama saat dikepung oleh militer AS itu. Kamar Osama tersebut tampak hancur porak-poranda, sehingga tak terlihat lagi bahwa kamar itu memang berada di sebuah rumah mewah. n
Baca Osama bin Laden hal 8
AFP PHOTO
BERLUMUR DARAH: Wajah Osama yang berlumuran darah yang disebarkan di internet (kiri) dan Osama semasa hidup.
Baca Darah hal 8
Warisi Aset Ortu Jutaan Dolar
ABBOTABAD - Lahir di Arab Saudi pada 1957, Osama bin Laden adalah anak ke-17 dari 52 putra-putri Mohamed bin Laden, seorang pe ngusaha kaya di Arab Saudi. Sang ayah yang juga kontraktor yang dikenal membangun 80 persen jalan di negeri minyak itu meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter pada 1968. n
ABC News/REUTERS
TEWAS: Darah berceceran dalam rumah di mana Osama Bin Laden tewas.
Baca Warisi hal 2
Mujahid Berjuang Bukan untuk Osama PUTRA Abu Bakar Baasyir, Abdul Rahim, menilai bahwa kematian Osama bin Laden oleh pasukan Amerika Serikat (AS) justru menguatkan se mangat para mujahid di seluruh dunia. Perjuangan Osama akan dilanjutkan orang-orang yang ikhlas. n
REUTERS/Jason Reed
Barack Obama
Popularitas Obama Naik, Harga Minyak Turun KALAU pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dihelat hari ini, bisa dipastikan Barack Obama bakal melenggang menuju masa jabatan kedua tanpa pesaing. Semua gara-gara keberhasilan tim pasukan khusus AS menewaskan Osama bin Laden di Abbotabad, Pakistan, Minggu malam (1/5) waktu setempat. Kematian Osama itu memang sungguh datang pada saat yang tepat bagi Obama. Yaitu, saat popularitasnya anjlok dan dianggap sebagai pemimpin militer yang lemah. n Baca Popularitas hal 8
Baca Mujahid hal 2 grafis: djatmiko/JAMBI INDEPENDENT
Densus dalam Level Siaga Merah Pengamanan Simbolsimbol AS Ditingkatkan JAKARTA - Kematian Osama
Bin Laden justru menjadi tambahan beban bagi Detasemen Khusus 88 Mabes Polri. Mulai tadi malam, seluruh personel
di kesatuan elit anti teror itu diperintah siaga penuh. “Kami dalam status red alert (siaga merah),” kata sumber Jawa Pos
(induk Jambi Independent) di lingkungan anti teror, kemarin (2/5). Dengan status ini, seluruh
Mata Uang Kurs Jual Kurs Beli SGD 7,025.26 6,952.12 USD 8,594.00 8,508.00 Sumber: Bank Indonesia
Baca Densus hal 2
Merasakan Euforia Warga Amerika Serikat Menyambut Kematian Osama bin Laden
Judul Headline Koran pun Gunakan Kata “Bangsat” Kabar tewasnya buron nomor satu Amerika Serikat (AS), Osama bin Laden, disambut suka cita warga negeri Paman Sam itu. Media massa di sana pun ikut gegap gempita menyambut kematian tersebut. Berikut laporan kontributor Jawa Pos (induk Jambi Independent) HARIATNI NOVITASARI dari Missouri.
Kurs Dollar
personel Densus 88 Mabes P o l r i s e m u a dalam posisi aktif. n
Minggu malam (1/5) lalu, wilayah Municipal Normandy, St Louis, Midwest di negara bagian Missouri, diguyur hujan. Malam itu, sekitar pukul 23.10 waktu setempat, Presiden
BERPESTA: Warga AS berpesta merayakan “kemena ngan” dalam perang melawan terorisme global se telah Osama dilaporkan tewas.
Chip Timur/REUTERS
Amerika Serikat (AS) Barack Husein Obama memberikan pidato kenegaraan di Gedung
Putih, Washington DC. Pada kesempatan itu Obama me nyatakan bahwa buron nomor
satu FBI, Osama bin Laden, tewas di tangan militer AS. Pidato berdurasi kurang dari
10 menit itu sontak membuat suhu dingin musim semi menghangat. Penulis menyaksikan, ratusan warga yang belum tidur spontan berkumpul di titik-titik keramaian dan berpesta me rayakan “kemenangan” AS dalam perang melawan terorisme global. Di sejumlah pusat keramaian seperti alun-alun, bar, dan tempat kongko yang buka hingga larut malam, warga AS berpesta. Sebagian tampak puas karena penantian mereka yang berlangsung sejak 10 tahun silam akhirnya tercapai. Yel-yel dukungan kepada pemerintahan Obama bergema di jalan-jalan, terutama di ibu kota Washington DC. Reporter televisi pun banyak yang menyiarkan secara live pesta warga yang berlangsung hingga dini hari itu. n Baca Judul hal 2