Selasa, 07 Juni 2011
ECERAN RP. 3.500,-
Yopi-Sapto Belum Bersikap Masih Koordinasi Soal Gugatan ke MK Hari Ini Pleno PPK USMAN ARVAN, Muaratebo Bay Ismoyo/AFP PHOTO
SETIA: Para pendukung Abu Bakar Ba'asyir memasang poster di pagar Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, saat sidang pimpinan mereka berlangsung, kemarin (6/6).
Pembelaan
Terakhir Ba’asyir Minggu Depan Diputuskan JAKARTA - Sidang terakhir sebelum menghadapi putusan dimanfaatkan Abu Bakar Ba’asyir untuk membela diri. Dalam pembacaan duplik di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kemarin (6/6), terdakwa kasus terorisme itu menegaskan dirinya tidak terlibat dalam perencanaan dan penggalangan dana latihan militer di Jantho, Aceh. “Kegiatan saya hanya berdakwah untuk menegakkan tauhid. Itu faktanya. Saya tidak meneror masyarakat dan membantu teroris yang dituduhkan jaksa,” tegas Ba’asyir dalam sidang. n
Abu Bakar Ba'asyir
Baca Pembelaan hal 2
dok/jambi independent
MK Tolak Gugatan As’ad Isma CATATAN
Tanpa Voorijder, Mister Jeck Pun Oke Ini bukan sensasi! Bukan juga permai nan kata-kata? Selama menjabat sebagai menteri, sejak 2001 Catatan hingga 2011 ini, Hatta Rajasa tidak pernah menggunakan vooridjer. Dia menikmati denyut nadi Kota Jakarta, dengan segala rupa problematikanya. Terutama, soal stagnansi lalulintas Hatta Rajasa yang makin merepotkan. Karena itu, ketika pekan lalu harus memimpin rapat koordinasi soal larangan truk masuk tol dalam kota di siang hari itu, dia cepat membuat serentetan keputusan yang langsung berjalan. n
JAKARTA - Pasangan Cek Endra-Pahrul Rozi untuk memimpin Kabupaten Sarola ngun, Provinsi Jambi, semakin mantap. Ini setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak g u g a t a n y a n g d i a j u k a n p a sangan As’ad Isma-Maryadi Syarif selaku pihak pemohon. Putusan MK tersebut dibacakan Ketua MK, Mahfud MD, di dampingi enam majelis hakim lainnya, dalam sidang yang digelar di gedung MK, kemarin (6/5). Dalam paparannya, rata-rata menolak dalil yang diajukan pihak pemohon. n Baca MK Tolak hal 8
Baca Yopi-Sapto hal 2
RISZA/JAMBI INDEPENDENT
MENANG: Cek Endra usai putusan MK, kemarin (6/6).
JAKARTA - Tim Demokrat yang berangkat menemui mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Muhammad Nazaru ddin di Singapura, telah kembali ke tanah air. Namun, tim beranggotakan tiga orang pengurus teras DPP
itu pulang dengan tangan kosong. Nazaruddin masih berada di Si ngapura tanpa bisa dipastikan kapan akan kembali ke Indonesia. Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, kemarin, yang menyampaikan langsung tidak adanya hasil signifikan yang didapat tim sepulang dari Singapura tersebut. n Baca Tim Demokrat hal 2
dok/jambi independent
Muhammad Nazaruddin
dok/jambi independent
Saat ini mereka (Suka-Hamdi, Red) hanya unggul tipis dan hasil akhir akan ditentukan pada hasil pleno nanti. Bisa saja pasangan Yopi-Sapto berbalik unggul.” Syamsu Rizal Ketua Tim Partai Koalisi Yopi-Sapto
HBA Himbau Yopi Menerima
Tim Demokrat Pulang Tanpa Nazaruddin Tegaskan Bukan Tim Penjemput
Pasangan Yopi MuthalibSri Sapto Edy (Yopi-Sapto) belum juga menentukan sikap apakah akan menggunakan jalur gugatan ke Mahkamah Konsitusi (MK) atau tidak terkait hasil pemilukada Tebo 5 Juni lalu. Dari perhitungan cepat (quick count) berbagai lembaga survey diketahui bahwa Yopi-Sapto kalah bersaing dengan pasangan Sukandar-Hamdi Rahman (Suka-Hamdi). Yopi-Sapto yang diusung lima partai besar yakni PDIP, Demokrat, PAN, Gerindra dan Hanura masih menunggu kepastian dari hasil Pleno KPUD. Kepasatian ini di sampaikan ketua tim partai koalisi Yopi-Sapto, Syamsu Rizal. “Tim belum bisa menentukan sikap apakah akan melakukan gugatan ke MK atau tidak. Kita masih koordinasi,” ujarnya kepada Jambi Independent, kemarin (6/6). n
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) meminta pasangan Yopi MuthalibSapto Edhi menerima kekalahan pada Pilkada Ulang Kabupaten Tebo. “Ya sudah lah ini merupakan pilihan rakyat, kan hampir 5 ribu lebih,” ujar HBA yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi yang mengusung pasangan Yopi-Sapto pada pilkada Tebo. Hal terseb u t d i s a m p a i kan HBA kemarin (6/6) di Bandara Sultan Thaha usai peresmian penerbangan perdana pesawat Sky Avition dengan rute Jambi-Kerinci. Bagaimana bila ditemukan kecurangan? Dengan diplomatis, mantan Bupati Sarolangun ini mengatakan
dok/jambi independent
Hasan Basri Agus
kecuran gan bersifat relatif. “Kecurangan yang bagaimana dulu, tetapi menurut saya ya sudah lah mungkin Tuhan i ngin menunjukkan kemenangan yang lain,” ujarnya. n Baca HBA Himbau hal 2
Baca Tanpa hal 2
politik
Rai Bangsawan; dari Konsultan Bergaji Gede, lalu Jadi Petani Kangkung dan Kopi
Lepas Tangan soal Mr A JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum lepas tangan terhadap isu “Mr A” yang dituding telah mengacak-acak partainya, belakangan ini. Dia menegaskan tidak ikut ambil bagian dalam pengguliran isu tersebut. “Saya nggak tahu, tanya saja sama Ramadhan Pohan,” ujar Anas Urbaningrum, usai memberikan keterangan pers terkait Nazaruddin, di kantor DPP, Jl. Kramat VII, Jakarta, kemarin (6/6). Menurut dia, segala sesuatu terkait isu “Mr A” agar dikonfirmasikan langsung terhadap yang bersangkutan. Saat ditanya, apakah mengetahui atau memiliki hubungan dengan “Mr A” Anas tetap tak mau menanggapi. n Baca Lepas hal 2
Kurs Dollar Mata Uang Kurs Jual Kurs Beli SGD 6,962.29 6,886.65 USD 8,549.00 8,463.00 Sumber: Bank Indonesia
Pernah Hampir Mati Dua Kali karena Diteror Preman Pupuk Semula Rai Bangsawan adalah konsultan perusahaan asing bergaji lumayan besar, Rp 70 juta per bulan. Karena prihatin dengan pertanian di Bali, dia pun banting setir menjadi petani kangkung, lalu menjadi petani kopi. Kini, setelah 15 tahun, dia menuai sukses. Kopi olahannya bersertifikasi internasional dan diekspor hingga Eropa. NANANG HARTOYO, Denpasar
ANY RUFAIDAH/JPNN
NANANG HARTOYO/JPNN
PETANI SUKSES: Rai Bangsawan (foto kiri) dan outlet yang menjual kopi olahannya, yang merambah hingga beberapa negara di Eropa.
RAI Bangsawan tidak pernah bisa melupakan peristiwa 15 tahun lalu ketika memutuskan untuk menjadi petani. Kala itu,
beberapa temannya menyebut dia gila. Sebab, demi menjadi petani, Rai rela meninggalkan pekerjaannya sebagai konsultan sebuah
perusahaan asing. Di perusahaan asing itu dia digaji Rp 70 juta per bulan. ’’Saya memutuskan menjadi petani karena prihatin,’’ kata
pria 36 tahun itu ditemui di rumahnya di kawasan Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Keprihatinan Rai tepercik ketika (15 tahun lalu) dia menyaksikan banyaknya kiriman sayurmayur dan buah-buahan di kargo Bandara Ngurah Rai yang akan masuk ke Bali. Yang aneh, menurut Rai kala itu, aneka sayuran dan buah-buahan tersebut justru berasal dari daerah kering seperti Flores, NTT. Tidak sedikit juga buah-buahan justru datang dari luar negeri. ’’Saya prihatin. Mengapa Bali yang punya alam dan lahan yang sangat mendukung untuk pertanian justru harus mendatangkan sayuran dan buah-buahan dari luar,’’ katanya. n Baca Pernah hal 2