Jambi Independent | 16 Juni 2011

Page 1

KAMIS, 16 Juni 2011

ECERAN RP. 3.500,-

Firdaus: Saya No Comment

hukum

DOK/JAMBI INDEPENDENT

TERTEKAN: Pollycarpus Budihari Priyanto

Pollycarpus Klaim Munir Diracun di Vietnam JAKARTA - Terpidana kasus pembunuhan aktivis kemanusiaan Munir, Pollycarpus Budihari Priyanto, meminta izin majelis hakim menenggak racun arsenik. Kecepatan reaksi racun tersebut terhadap tubuhnya akan digunakan sebagai novum atau bukti baru dalam Peninjauan Kembali (PK) yang diajukannya. “Kalau diizinkan, racun yang sama di dalam tubuh Munir siap saya minum di depan hakim,” katanya dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin (15/6). Mantan pilot Garuda itu bersikukuh, toksisitas racun arsenik bereaksi berkisar delapan hingga sembilan jam setelah mulai dikonsumsi. Ini artinya racun tersebut dia asumsikan mulai masuk ke tubuh Munir di atas udara Vietnam, bukan dari Singapura seperti yang dituduhkan kepadanya. “Jadi bukan saya yang memasukkan racun tersebut,” terangnya. n Baca Pollycarpus hal 2

Diperiksa Kejati 3,5 Jam Soal Penyelewengan Dana Pramuka JAMBI - Kasus dugaan korupsi penyelewengan dana Pramuka terus bergulir. Pihak kejaksaan sepertinya tidak main-main mengusut kasus yang disebutsebut melibatkan pejabat dan mantan pejabat teras Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi tersebut. Kemarin (15/6), kejati memeriksa Ketua Kwarda Pramuka Provinsi yang juga mantan Sekda Provinsi AM Firdaus. Firdaus yang kini nonjob di­ mintai keterangan sekitar 3,5 jam terkait dugaan korupsi penyelewengan dana yang membelit organisasi yang dia pimpin. n Baca Firdaus hal 2

AM Firdaus grafis: djatmiko, foto: eddy djunaedi/jambi independent

Mendagri Segera Sisir Rekening Pejabat Daerah Sebagai Tindak Lanjut Temuan PPATK JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi bertindak cekatan me­ respon temuan pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan (PPATK) tentang adanya ribuan transaksi mencurigakan di ­r ekeing para pejabat da­

erah. Untuk itu, Mendagri bakal membentuk tim untuk menyusuri transaksi mencurigakan oleh para pejabat daerah itu. Menurut Mendagri, nantinya bisa saja tim yang akan menelusuri transaksi keuangan para pejabat daerah itu dipimpin langsung oleh pejabat eselon I, yaitu Inspektur Jenderal Kemendagri. “Akan kita turunkan tim. Dipimpin oleh Irjen bila

memang ada yang mencurigakan,” kata Mendagri saat dihubungi, kemarin (15/6). Namun sebelum membentuk tim, Mendagri masih menunggu data resmi dari PPATK. “Kita sedang menunggu data resmi dari PPATK terkait data rekening pejabat daerah yang mencurigakan itu,” sambungnya. n

Kita sedang menunggu data resmi dari PPATK terkait data rekening pejabat daerah yang mencurigakan itu.” Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri

Baca Mendagri hal 8 dok/jambi independent

Nazaruddin Kirim Surat Keterangan Dokter Diwakili Kuasa Hukum, Sampaikan ke KPK Hari Ini

CATATAN

Penerbangan Terlambat Paling Geleng-geleng Pesawat terlambat itu sudah biasa. Malah, kalau kita dapat pesawat yang terbang on time, itu rasanya sebuah kebetulan dan surprise. Jutaan penumpang di Indonesia ini sudah terbiasa dengan dua alasan yang paling sering disampaikan. Pertama: Maaf atas keterlambatan ini, dikarenakan alasan operasional. Kedua: Maaf atas keterlambatan ini, di­ karenakan alasan Catatan terlambatnya kedata­ ngan pesawat. Sebagai salah satu orang yang hidupnya tergolong Up In The Air, dalam setahun saya bisa naik ratusan penerba­n gan. Pernah, keliling Indonesia sampai 57 AZRUL ANANDA penerbangan dalam 75 hari. Saya sudah terbiasa banget dengan aneka delayed de­ ngan berbagai tingkat keparahannya. Menurut hukum probabilitas, seharusnya ada satu atau dua penerbangan yang tak akan pernah terlupakan. Selasa sore lalu (14 Juni), ada keterlambatan sekitar dua jam dengan alasan paling unik. Saking uniknya, saya dan beberapa penum­ pang sudah sulit marah atau kecewa begitu tahu penjelasannya. Hanya bisa geleng-geleng kepala. Atau sampai tertawa, karena merasa sulit percaya bisa mengalami penerbangan seperti ini. *** Selasa sore itu, saya tiba di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta di kawasan Jakarta sekitar pukul 14.00. n Baca Penerbangan hal 8

Kurs Dollar Mata Uang Kurs Jual Kurs Beli SGD 6,967.19 6,895.66 USD 8,578.00 8,492.00 Sumber: Bank Indonesia

Vonis Ba’asyir Dibuat Mencekam Kerahkan 3.000 Polisi, Sniper dan Protap Tembak di Tempat JAKARTA - Pagi ini palu hakim yang mengadili Abu Bakar Ba’asyir dalam perkara tero­ risme akan diketok di Pengadilan Ne­g eri Jakarta Selatan. Vonis ulama yang dituntut seumur hidup itu akan dihadiri 500 orang massa dan ribuan polisi. Ketokohan Ba’asyir rupanya membuat polisi ekstra waspada. n Baca Vonis hal 2

MUHAMAD ALI/JPNN

MENANTI VONIS: Petugas PN Jakarta menyiapkan TV monitor jelang pembacaan Vonis Abu Bakar Ba'asyir, hari ini (16/6).

JAKARTA - Pemanggilan mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memasuki tahap ketiga. Setelah mangkir pada dua pemanggilan, Nazaruddin akhirnya memilih mengirimkan surat keterangan sakit dengan mengatasnamakan dokter yang merawatnya di Singapura. “Sudah ada jawaban beliau, besok (hari ini, red) akan di­ sampaikan surat dokter ke KPK. Pengacaranya yang sampaikan,” kata Sutan Bhatoegana, anggota Fraksi Partai Demokrat saat ditemui jelang rapat tim pengawasan Bank Century di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (15/5). Sutan menyatakan, berdasarkan keterangan Nazaruddin, yang bersangkutan sudah membentuk tim pengacara. Tidak disebutkan siapa saja

dok/jambi independent

Muhammad Nazaruddin

kuasa hukum yang membela Nazaruddin. Namun, yang pasti, Sutan mengaku ber­ syukur bahwa surat itu bisa menjawab keraguan publik atas status kesehatan Naza­ ru­d din. “Itu kan bagus jadi­ nya. ­Elegan, seperti yang saya minta,” kata Sutan. n Baca Nazaruddin hal 2

Melacak Jejak Untung, Terduga Teroris yang Tewas Mencurigakan di Tangan Densus 88

Lama Tak Pulang Kampung, Sekali Pulang Bawa Tujuh Anak Tewasnya Untung Budi Santoso alias Khaidir, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 pada Senin (13/6) lalu, masih menyisakan pertanyaan: dia disiksa atau sakit jantung? Di kampung halamannya di kawasan Banyu Urip Kidul, Surabaya, kehidupan pribadi Untung ternyata juga penuh tanda tanya. ANGGER BONDAN/JPNN

GUNAWAN SUTANTO, Surabaya SELASA siang (14/6) lalu, beberapa warga di Kampung

MISTERI SI ANAK TUNGGAL: Inilah rumah Untung di Banyu Urip Kidul, Surabaya.

Banyu Urip Kidul 10 C, Surabaya, mendadak ramai memperbincangkan sosok pria bernama Untung (48). Warga di sana mengenalnya sebagai Budi

Untung Wasesa. Tapi, Mabes Polri menyebutnya Untung Budi Santoso alias Khaidir. “Saya baru tahu bahwa Untung adalah teroris,” kata salah se-

orang warga di Kampung Banyu Urip Kidul. D i ka m pung itu, Untung dikenal sebagai anak tunggal pasangan Musijah (64), dan

almarhum Kamso. Keluarga tersebut tinggal di tengah gang kecil perkampungan. Mereka menempati bangunan sangat sederhana berbentuk huruf L. Model bangunan rumah itu terlihat lawas. Ketika Jawa Pos (induk Jambi Independent) berkunjung Selasa siang, rumah tersebut kosong. Menurut cerita beberapa warga di sekitar rumah itu, Musijah dulu sempat bekerja sebagai buruh pabrik. Sementara itu, sebelum meninggal, Kamso dikenal sebagai pekerja serabutan. Sejumlah tetangga mengungkapkan, keluarga Untung termasuk penduduk lama di kampung tersebut. Di rumah itu, awalnya Untung tinggal bersama orang tuanya. n Baca Lama hal 2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.