Jambi Independent | 18 Juni 2011

Page 1

Sabtu, 18 Juni 2011

ECERAN RP. 3.500,-

AZA Terima Divonis 1,4 Tahun Bersama Empat Politisi Golkar Terkait Kasus Suap Cek DGS BI JAKARTA - Mantan Wa­ kil ­G ubernur Jambi Anthony Zeidra Abidin (AZA), sepertinya harus rela bertahan cukup lama berada dalam tahanan. Selain vonis lima tahun penjara terkait kasus korupsi aliran dana BI yang sedang dijalaninya saat ini, kemarin (17/6), politisi Golkar yang juga mantan ­anggota Komisi IX DPR RI periode 2004-2009 itu divonis 16 bulan atau 1,4 tahun penjara lagi oleh Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Vonis kali ini dijatuhkan hakim kepada AZA terkait kasus suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda Goeltom. Sebelumnya, dalam kasus ini jaksa penuntut umum (JPU) menuntut agar ma­ jelis mengganjar AZA dengan ­hukuman 2 tahun penjara. “Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan me­l anggar Pasal 11 Undang-Undang ­Tindak Pidana Korupsi, yaitu

me­n erima imbalan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004,” ucap ketua majelis hakim Suwidya saat membacakan surat putusan, kemarin (17/6). Hakim ternyata juga memvonis kolega Anthony di Partai Golkar dengan masa hukuman yang sama. Mereka adalah Paskah Suzetta, Ahmad Hafiz Zawawi, Marthin Bria Sera, dan Bobby Suhardiman. Selain hukuman penjara, lima politisi Golkar itu juga dikenakan denda sebesar Rp 50 juta subsider tiga bulan penjara. n Baca AZA Terima hal 2

CEK PERJALANAN: Anthony Zeidra Abidin (kanan) saat persidangan. Mantan Wagub Jambi ini divonis 16 bulan dalam kasus suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda Goeltom.

dok/jambi independent

Yopi-Sapto Rahasiakan Saksi Suka-Hamdi Optimis MK Tolak Gugatan MUARATEBO - Setelah mendaftarkan registrasi ­gugatan di mahkamah konstitusi (MK),

SEMENTARA ITU...

Mahfud MD Pertanyakan Leadership Presiden

Rabu (15/6) lalu, kini pasangan Yopi-Sapto tengah menyiapkan saksi dan bukti-bukti autentik kecurangan yang mereka temukan pada pemungutan suara ulang Pemilukada Tebo, 5 Juni lalu. Namun, mereka me­

rahasiakan jumlah dan identitas saksi kunci yang akan dihadirkan di MK. “Kalau mengenai berapa jumlah saksi tidak bisa kami beberkan ke media dan tidak untuk konsumsi publik. Yang

jelas saksi yang kami siapkan sesuai dengan kebutuhan,” kata Anggota Tim Partai Koalisi pengusung Yopi-Sapto, Syamsu Rizal, kemarin (17/6). Pria yang biasa dipa nggil Iday itu mengaku optimis,

mereka akan memenangkan gugatan di MK. Bahkan Wakil Ketua DPRD Tebo ini yakin, MK akan mendiskualifikasi pa­s angan Sukandar-Hamdi (Suka-Hamdi). n Baca Yopi-Sapto hal 2

Keluarga Ba’asyir Tuding Hakim Zalim Penahanan Akan Dipindah ke Mako Brimob

JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD prihatin, banyak kasus hukum dan korupsi belakangan ini, mengambang tanpa penyelesaian yang jelas. Sebagai kepala negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianggap seharusnya bisa mengambil peran lebih dibanding yang ada sekarang. Mahfud menilai, selama ini, publik terus disuguhi jawaban normatif terkait peran presiden dalam penegakan hukum. Yaitu, bahwa seorang presiden tidak boleh ikut campur dalam penegakan hukum. n Baca Mahfud MD hal 8

pln

dok/jambi independent

Abu Bakar Ba'asyir

JAKARTA - Majelis hakim PN Jakarta Selatan sudah memvonis amir Jamaah Ansharut Tauhid Abu Bakar Ba’asyir 15 tahun penjara. Pimpinan Pondok Pesantrean Ngruki itu akan segera dipindah penahanannya dari rutan Bareskrim Polri ke rutan Salemba cabang Mako Brimob, Depok. Alasannya, pertimba­ ngan keamanan. “Dari Densus 88 sudah me­ ngusulkan pada pihak pe­ ngadilan untu k m e m i n d a h ustad ke Mako Brimob. Disana lebih nyaman dan aman,” kata sumber Jawa Pos (induk Jambi Independent) di lingkungan anti teror kepolisian, kemarin (17/6). Korps burung hantu cukup khawatir jika Ba’asyir tetap di rutan Bareskrim Polri. n Baca Keluarga hal 2

MUHAMAD ALI/JPNN

SUAP WISMA ATLET: Tersangka Minda Rosalina Manullang (tengah) saat melakukan rekonstruksi di gedung Kemenpora, kemarin (17/6).

Nazaruddin Ancam Beberkan Kader PD KPK Pertimbangkan Upaya Paksa

dok/jambi independent

Muhammad Nazaruddin

JAKARTA-Mantan Bendahara Umum DPP Parta Demokrat, Muhammad Nazaruddin, berjanji akan membeberkan kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games Palembang, atau kasus Sesmenpora, jika sudah ber-

status tersangka. Nantinya, dia juga sekaligus akan membeberkan siapa-siapa yang terlibat dalam kasus tersebut. Ancaman Nazaruddin itu disampaikan kuasa hukumnya, terkait kasus Sesmenpora, Otto Cornelius (OC) Kaligis. ‘’Dia (Nazaru­ ddin) menyatakan begitu. Sudah ada kesepakatan antara kami. n Baca Nazaruddin hal 2

Tingkah Polah Para Supporter Ba'asyir selama Sidang Pembacaan Vonis MUHAMAD ALI/JPNN

GRASSS 2: Dirut PLN Dahlan Iskan memboncengi istrinya.

Akhir Juni, Daftar Tunggu Sambungan Listrik Tuntas JAKARTA - PT PLN (Persero) optimis dapat menuntaskan seluruh daftar tunggu permintaan sambungan listrik pada akhir Juni nanti. Saat ini masih ada 1.2 juta daftar calon pelanggan PLN di seluruh Indonesia. Optimisme tersebut disampaikan Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, saat meresmikan Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (Grasss) Tahap 2 yang berlangsung di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, kemarin (17/6). Hadir pada kesempatan itu, ribuan karyawan PLN se-wilayah DKI Jakarta. n Baca Akhir hal 8

Kurs Dollar Mata Uang Kurs Jual Kurs Beli SGD 6,967.37 6,892.35 USD 8,627.00 8,541.00 Sumber: Bank Indonesia

Pengamanan Habis Rp 40 Juta, Hanya Temukan Ketapel Sidang Abu Bakar Ba’asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak pernah sepi dari kehadiran para pen­dukungnya. Kebanyakan mereka berasal dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Kamis (16/6) lalu, semakin banyak pen­dukung setia Ba’asyir yang hadir. Ulah me­reka selama sidang ber­langsung membuat pe­tugas keamanan ketir-ketir. DHIMAS G.-AGUNG P., Jakarta

DHIMAS GINANJAR SATRIA PERDANA/JPNN

KECEWA BERAT: Pendukung Ba'asyir di halaman PN Jakarta Selatan (foto kiri). Para sniper yang siaga selama sidang.

KAMIS siang (16/6) lalu, Ana Lestari benar-benar terpukul. Berulang-ulang tangan kanannya mencoba menyeka air matanya dengan tisu. Dia menjerit

ketika telinganya mendengar hakim memvonis Abu Bakar Ba’asyir harus berada di balik jeruji 15 tahun. Bukan hanya Ana yang ber­

teriak histeris. Di sebelah perempuan dari Ciputat, Tangerang, itu ada dua perempuan. Seorang berjilbab hitam dan seorang lagi berjilbab hijau.

Mereka juga menangis keras. “Ya Allah, kenapa bisa seperti itu. Ustad bukan teroris,” teriak Ana sambil menahan air mata. Dengan sesenggukan, perempuan bercadar tersebut tak henti-henti mengecam hakim yang menjatuhkan vonis untuk Ba’asyir. Beberapa perempuan bercadar lain mengucap sumpah bahwa pengadilan manusia tidak bersih dan penuh rekayasa. “Hakim yang mengadili Ustad Abu adalah mereka yang telah diperiksa Komisi Yudisial (KY) karena tak bersih ketika me­ ngadili Antasari (Antasari Azhar, mantan ketua KPK, red),” tutur perempuan di sebelah Ana. Para perempuan itu semakin terpukul karena merasa hakim tidak memberikan kesempatan kepada Ba’asyir untuk berbicara.n Baca Pengamanan hal 2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.