Jambi Independent | 21 Juni 2011

Page 1

Selasa, 21 Juni 2011

ECERAN RP. 3.500,-

Satpol PP Cekik Leher Hakim Nyaris Adu Jotos saat Razia PNS di Sarolangun SAROLANGUN - Seorang hakim Pengadilan Negeri (PN) Sarolangun Rahmad HA Ha­ sibuan nyaris terlibat adu jotos dengan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sarolangun, kemarin pagi

(20/6). Keributan itu terjadi saat anggota Satpol PP menggelar razia penertiban PNS yang terlambat apel upacara bendera, di depan halaman kantor Satpol PP Sarolangun. Kejadian sekitar pukul 08.00 itu menjadi tontonan warga. Menurut saksi mata, Aang (38), warga yang melintas saat kejadian, keributan tersebut bermula saat puluhan anggota Satpol PP Sarolangun

menghentikan kendaraan para PNS yang terlambat upacara. Lantaran jumlah pegawai yang di­h entikan cukup banyak, maka ken­ daraan numpuk di jalan dan meng­halangi kendaraan lain yang mau menuju komplek perkantoran Pemkab Saro­ la­ngun. Salah satu yang terjebak adalah mobil milik ­oknum hakim tersebut. Setelah selesai upacara, pukul

08.15, para pengguna jalan -termasuk oknum hakim--, mulai kesal dan meminta Satpol PP segera membuka jalan. Namun, anggota Satpol PP tak mau membuka jalan dengan alasan bupati belum lewat. Menurut mereka, biasanya bupati akan memberikan peringatan kepada para pegawai yang terlambat apel. Makanya, semua kendaraan terpaksa ditahan. Masih menurut keterangan

Aang, karena kondisi tersebut, oknum hakim terlihat kesal dan turun dari mobil. Dia lalu mendatangi para Satpol PP dan memaki-maki anggota Satpol PP yang sedang menjalankan tugas tersebut. n Baca Satpol PP hal 2

MISKOMUNIKASI: Oknum hakim (kaos hitam) terlibat tarik menarik dengan anggota Satpol PP. JOHAN ISWADi/JAMBI INDEPENDENT

MA Tak Tahu As’ad Ditahan

Hisap Sabu Dua Kali,

Terancam

PK Dikabulkan, Belum Tentu Bebas JAKARTA - Mahkamah Agung (MA) telah memutuskan mengabulkan peninjauan kembali (PK) yang diajukan As’ad Syam. Namun, bagian mana yang dikabulkan oleh hakim MA, hingga kini masih misterius. Tak hanya itu, MA hingga kini tidak tahu kalau terpidana kasus korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Unit 22 Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi tahun 2004 itu ada di dalam tahanan. “Yang kita tahu statusnya (As’ad Syam, red) bukan ta­ hanan,” kata Kabag Humas MA David, saat ditemui di gedung MA, kemarin (20/6). Dia mengatakan, perbedaan informasi itu bisa saja terjadi akibat pihak kejaksaan atau pengadilan di Jambi tidak menginformasikannya. Me­

15 Tahun Penjara Sidang Perdana Cicit Soeharto JAKARTA - Putri Aryanti Haryowiowo harus menyiapkan pembelaan hukum maksimal. Jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa cicit mantan Presiden Soeharto itu telah memiliki dan menggunakan narkoba jenis sabu-

sabu secara ilegal. Nona 22 tahun itu terancam kurungan badan maksimal 15 tahun. Dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, kemarin (20/6), JPU mengungkapkan bahwa Putri bersama AKBP Edi Setiono (perwira polisi yang ikut nyabu bersama Putri) dan Agus Notonegoro alias Gaus Notonegoro (GN) mengonsumsi sabu-sabu pada 18 Maret 2011 di kamar 826 Hotel Maharan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Peralatan menghisap sabu berupa bong dan korek api, kata Trimo, disediakan oleh Gaus. Yang pertama menghisap adalah Edi yang kemudian dipergilirkan kepada Putri. Baca Hisap hal 2

foto-foto: FEDRIK TARIGAN/JPNN

Fauzi Si’in Divonis 1 Tahun Penjara

Baca Fauzi Si'in hal 2

PEMERINTAHAN

Mendagri: Bupati Terpilih Jangan Utamakan Fasilitas JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi terus mengingatkan para kepala daerah (bupati/wali kota) yang baru terpilih untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Termasuk di antaranya adalah dalam hal penganggaran dan penggunaan dana APBD. Berbicara di hadapan bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota peserta Orientasi Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Pemda Angkatan V tahun 2011 di Jakarta, kemarin (20/6), Mendagri menyatakan, memimpin daerah itu harus berangkat dari niat untuk mensejahterakan masyarakat. n Baca Mendagri: hal 2

Kurs Dollar Mata Uang Kurs Jual Kurs Beli SGD 6,967.37 6,892.35 USD 8,627.00 8,541.00 Sumber: Bank Indonesia

As'ad Syam

ngenai putusan yang mengabulkan PK As’ad Syam, David belum berani bicara banyak. Dia menegaskan, meski MA telah mengabulkan PK yang diajukannya, As’ad Syam belum tentu bisa melenggang ke luar dari lapas. n

Baca MA hal 2

Stop Kirim TKI ke Arab Saudi

TERJERAT NARKOBA: Putri Aryanti Haryowibowo menjalani persidangan dalam kasus narkoba di PN, Jakarta Selatan, kemarin (20/6). Kiri, Putri bertemu ayahnya Ari Sigit .

SUNGAIPENUH - Mantan Bupati Kerinci Fauzi Si’in, divonis satu tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Sungaipenuh, kemarin (20/6). Selain kurungan, terdakwa kasus korupsi APBD Kerinci tahun 2008 itu juga diwajibkan membayar pengganti Rp 260 juta dan denda sebesar Rp 100 juta. Vonis hakim tersebut jauh le­b ih rendah dibandingkan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Sebelumnya, JPU me­ nuntut Fauzi Si’in empat tahun penjara, dengan denda Rp 200 juta dan uang pengganti sebesar Rp 2,8 miliar. “Menyatakan terdakwa Fauzi Si’in terbukti secara sah telah melakukan tindak pidana korupsi. n

DOK/jambi independent

FANDA YOSEPTHA/JAMBI INDEPENDENT

KASUS APBD: Fauzi Si'in usai menjalani persidangan.

Pemerintah Kirim Surat Protes JAKARTA- Pemerintah tampaknya benar-benar marah atas sikap pemerintah Arab Saudi yang telah melaksanakan hukuman pancung pada Ruyati. Mulai kemarin, berbagai tindakan mulai dilakukan pemerintah untuk memprotes tindakan kerajaan Arab. Mulai mengirim surat protes hingga tidak lagi menempatkan TKI di Negara pimpinan raja Abdullah itu. Desakan peng­ hentian pengiriman TKI ke Arab Saudi dijelaskan dalam rapat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI bersama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans). n Baca Stop hal 8

grafis: djatmiko/jambi independent

Kisah Ruyati, TKI Perempuan yang Telah Dihukum Pancung di Arab Saudi

Terjebak Rayuan Calo, Pasrah ketika Umur Jadi Lebih Muda Sudah lebih dari 10 tahun Ruyati, TKI yang telah dihukum mati di Arab Saudi, merantau meninggalkan kampung halaman. Selama itu dua kali dia pulang. Jika saja dia menuruti keinginan anak-anaknya untuk tidak berangkat lagi pada 2008, tentu tragedi ini tak terjadi.

mengetahui Ruyati dieksekusi, Sabtu (18/6) lalu. Anak sulung Ruyati ini tidak kuasa membendung kesedihan akibat kehilangan ibunya. Terlebih lagi, pemerintah di republik ini mengaku sulit memulangkan jenazahnya. “Seluruh keluarga sudah berpesan ke saya. Intinya, kami menuntut jenazah Ibu dipulangkan agar keluarga bisa membersihkan makamnya. Itu kewajiban kami sebagai balas budi terhadap kebaikan ibu semasa hidup,” kata Een di Jakarta, tadi malam (19/6). Lebih dari satu dekade hidup Ruyati memang jauh dari ke-

M. HILMI SETIAWAN, Jakarta TANGIS Een Nuraeni pecah setiap kali wartawan me­nanyakan tanggapan keluarga setelah HILMI SETIAWAN/JPNN

KEHILANGAN: Een Nuraeni, anak Ruyati, memamerkan foto ibunya di rumahnya di Sukatani, Bekasi, Minggu (19/6) lalu.

luarga. Kali pertama bekerja di Abu Dhabi pada 1998, lantas ke Arab Saudi pada 2004, dan pada 2008 kembali bekerja ke Arab Saudi setelah setahun ber­istirahat di rumah. Saat bekerja pada periode pertama dan kedua, Ru­y ati tidak mendapatkan persoalan. “Ibu cerita kalau majikan-majikannya yang dulu-dulu baik. Tidak pernah kekurangan makan, gaji tidak pernah telat, dan cukup istirahat. Setiap pulang, Iibu selalu tersenyum,” terang Een. Sayangnya, kondisi berbalik total saat dia berangkat untuk kali ketiga. Een menjelaskan, awalnya ide untuk berangkat itu sudah ditolak tiga anak Ruyati. Alasannya, seluruh anaknya sudah mandiri. n Baca Terjebak hal 2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.