Jambi Independent | 25 Mei 2011

Page 1

Rabu, 25 Mei 2011

ECERAN RP. 3.500,-

Tabung Elpiji Oplosan Meledak, Tiga Luka JAMBI – Sebuah rumah di Lorong Simpati, RT 20, Ke­ lurahan Pasir Putih, Jambi Selatan, Kota Jambi yang diduga dijadikan tempat peng­o plosan tabung gas ukuran 12 kg, terbakar. Ru­ mah terbakar setelah gas elpiji hasil pe­ngoplosan itu meledak, tadi malam (24/5), sekitar pukul 19.30. Akibat ledakan itu, tiga karyawan yang belum diketahui iden­ titasnya luka bakar di sekujur tubuh. Menurut Ketua RT 20 M Rohim, tadi malam, warga yang umumnya berkumpul bersama keluarga di rumah tiba-tiba dikejutkan dengan suara ledakan seperti suara bom dari rumah milik Fredi

EDDY JUNAEDY/JAMBI INDEPENDENT

MELEDAK: Warga menyaksikan dari dekat rumah yang terbakar akibat ledakan elpiji yang diduga oplosan, tadi malam (24/5).

Tobing tersebut. Warga pun berduyun-duyun mendatangi lokasi. “Bunyi­n ya blemm. Seperti suara ledakan. Waktu itu saya langsung mendengar suara teriakan minta tolong,” ujar M Rohim, kepada Jambi Independent saat ditemui di kediamannya yang berada tepat di depan TKP. M Rohim bersama warga bergegas mencari sumber suara. Di tempat itu, tiga pria yang tak diketahui identitas­ nya terkapar dan meraungraung kesakitan dengan tu­ buh luka bakar. “Saya sempat melihat api membumbung tinggi. Tapi api itu sudah padam dalam waktu sebentar,” terang Rohim. n Baca Tabung hal 2

Tim Sukses Saling Intai Jelang Pemungutan Suara Ulang, Tebo Rawan Gesekan MUARATEBO - Situasi politik di Tebo jelang pemungutan suara ulang, 5 Juni mendatang kian memanas. Masing-masing tim sukses kandidat dan simpatisannya saling intai. Yang paling kentara adalah antara tim pasangan Suka-Hamdi dan YopiSapto. Gesekan antar pendukung pun sangat rawan terjadi.

Kami memang menyiapkan tim khusus untuk memantau gerak-gerik lawan,”

Baca Tim hal 2

M Chudory Ketua Media Center Suka-Hamdi

Bukan saling intai. Mungkin hanya kesamaan strategi, makanya tim saling bertemu di lapangan,” Wartono Tryan Kusumo Ketua Tim Partai Koalisi Pengusung Yopi-Sapto

Yopi Muthalib

grafis: djatmiko/jambi independent

Sukandar FOTO-FOTO: DOK/JAMBI INDEPENDENT

sementara itu...

Sanksi FIFA, Mimpi Buruk Sepak Bola Indonesia

Tetap Nilai PLPG Lebih Efektif JAKARTA - Pola baru sertifikasi guru 2011 tetap dinilai bisa lebih efektif. Ketua Konsor­ sium Sertifikasi Guru (KSG) Djoko Santoso mengatakan, penetapan kuota sertifikasi jalur pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) lebih besar dibanding jalur pe­nilaian portofolio, merupakan hasil evaluasi ser­ tifikasi guru 2010. Djoko, kemarin (24/5), menjelaskan, panitia sertifikasi di KSG sudah mengadakan penelitian dan kajian terhadap pelaksanaan dan hasil sertifikasi. Dia menuturkan, guru professional hasil sertifikasi PLPG memiliki kualitas lebih. Pejabat yang merangkap menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas itu menuturkan, dengan pola baru itu dia berharap semakin banyak guru profesional yang berkualitas. Selama ini, kinerja guru jebolan sertifikasi masih dicap belum menunjukkan hasil yang signifikan. Proses sertifikasi, dianggap masih sebatas menjadi momentum menambah tunjangan para guru. Mantan rektor ITB itu menuturkan, pihaknya tidak menutupi kondisi tersebut. Untuk itu, sebelum dimulainya penilaian sertifikasi 2011 ini, dia berharap para pe­ serta sertifikasi harus memiliki komitmen. “Komitmen untuk benar-benar menjadi tenaga pendidik profesional,” tandasnya. Para guru peserta sertifikasi diingatkan supaya tidak sekedar mencari tambahan tunjangan gaji. n Baca Tetap hal 2

Kurs Dollar Mata Uang Kurs Jual Kurs Beli SGD 6,904.27 6,829.83 USD 8,611.00 8,525.00 Sumber: Bank Indonesia

persoalan itu. Pagi hari kemarin misalnya, mantan Menteri Per­ tahanan era Presiden Gus Dur itu sudah mengikuti wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta. n

Desember lalu, saat timnas PSSI tampil meyakinkan di Piala AFF 2010, banyak yang menga­ takan bahwa momen itu akan menjadi titik balik kemajuan sepak bola Indonesia. Tetapi, lima bulan berselang, sepak bola Indonesia seolah terperosok ke jurang terdalam yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akibat kongres yang berjalan kacau Jumat (20/5) lalu, PSSI terancam dijatuhi sanksi oleh FIFA. Meski sebagian pemilik su­ ara masih percaya sanksi itu tidak akan pernah ada, publik sepak bola saat ini sangat khawatir ma­ lapetaka tersebut segera tiba. Apa yang terjadi di kongres lalu akan dibahas dalam sidang Exco (Executive Committee) FIFA pada 30 Mei di markas FIFA di Zurich, Swiss. n

Baca Mahfud hal 2

Baca Sanksi hal 2

Tedy Kroen/JPNN

DATANG KE KPK: Ketua MK Mahfud MD enggan berkomentar saat meninggalkan gedung KPK, kemarin (24/5), usai bertemu pimpinan KPK.

Mahfud Laporkan Nazaruddin ke KPK JAKARTA - Ketua Mahka­ mah Konstitusi (MK) Mahfud MD belum berhenti “berger­ ak” dalam pusaran persoalan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat Muhammad Na­z aruddin. Kemarin (24/5),

Mahfud melaporkan pemberian uang dari Nazaruddin kepada Sekjen MK Janedjri M. Gaffar senilai SGD 120 ribu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hari-hari Mahfud pun, se­ pertinya, makin sibuk dengan

DOK/JAMBI INDEPENDENT

Andi Mallarangeng

Masih Untung jika FIFA Bekukan PSSI Baca halaman 8

Tujuh Tahun Daniel Rudi Sutradarai Film Dokumenter tentang Terorisme

Sabar Ngobrol 14 Jam dengan Bomber Bali di Nusakambangan Tak semua sutradara bisa melakukan seperti yang dilakukan Daniel Rudi Haryanto. Dia adalah sosok penting di balik film do­kumenter tentang terorisme berjudul Prison and Paradise. Untuk mem­ buat film tersebut, dia butuh waktu tujuh tahun. Desember tahun lalu, film itu diputar di sebuah festival film kelas dunia di Dubai. AINUR ROHMAH, Jogjakarta

DANIEL RUDI HARYANTO: Ingin menampilkan isu terorisme dengan angle lain.

MOCH. ASIM/JPNN

SALAH satu yang membuat film tersebut istimewa ada­ lah ada adegan wawancara eks­klusif dengan para pelaku utama bom Bali 2002. Selain itu,

jika menyaksikan film tersebut, penonton akan mempunyai cara pandang baru dalam me­ nyikapi terorisme. Itulah kesan ketika Jogja

Raya (Jawa Pos Group) diberi ke­s empatan oleh Rudi me­ nyaksikan film yang menjadi salah satu pembuka dalam Festival Film Internasional

Dubai, 12 Desember 2010, tersebut. Sabtu (21/5) lalu, Jogja Raya menemui sutradara berusia 33 tahun itu di sebuah kafe di Jogja. Dalam film tersebut, ada ­adegan yang menggambarkan dua kondisi yang paradoks. Misalnya, ketika menampilkan sosok Noor Huda Ismail. Dia adalah pengamat tero­ risme dan jebolan Ngruki. Pandangan hidup serta ke­ hidupan yang dia lakoni ber­ beda dari para pelaku tero­ risme yang juga sama-sama jebolan Ngruki. Noor yang juga penulis buku berjudul Temanku Teroris itu pernah menjadi wartawan di The Washington Post dan se­ karang mengaku menjadi mus­ lim moderat. n Baca Sabar hal 2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.