BOOKLET
SINE(A)TRON F I L M
F E S T I V A L 2 0 1 8
DAFTAR ISI
03 LATAR BELAKANG FESTIVAL
04 PROGRAM KOMPETISI
06 PROGRAM "YAKIN? YAKIN"
08 PROGRAM "PARENTING"
10 PROGRAM "KEMATIAN ITU HIDUP?"
19 ANTENA EMAS
08 REMOTE PERAK
LATAR BELAKANG FESTIVAL Meski Sinema Elektronik sudah banyak yang mengakui kebobrokannya, masih banyak saja masyarakat yang menonton dan menikmatinya. Kenapa? apakah masyarakat "buta" kualitas? Bukan : konten sinetron tidak sepenuhnya buruk. Isu yang selalu diangkat sinetron sebenarnya terfokus pada permasalahan pada hubungan antar manusia, dan itu sangat dekat dengan kehidupan sosial masyarakat. Menjadi penting ketika ingin mengangkat suatu isu yang sebenarnya banyak dalam tontonan sehari-hari, namun karena kurangnya kualitas dalam cara penyampaian membuat nilai yang ada dalam film menjadi tersamarkan dan cerita dalam film terkesan tidak bermutu. Padahal jika diperhatikan kembali, isu tentang hubungan manusia ini bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi penting untuk dibahas jika disampaikan dengan lebih segar, berani, dan efektif. Pertanyaannya : Apakah sineas Indonesia bisa membuktikan hal itu?
Adanya Sine(a)tron Film Festival akan menyajikan film-film alternatif yang memparafrase kembali isu-isu hubungan manusia, yang umumnya ada dalam sinetron menjadi penting untuk dibahas dan memiliki nilai yang ditonjolkan. Penyampaian isu yang baik akan membuat pesan yang ingin disampaikan dalam film dapat tercapai. Dengan tersampaikannya pesan yang ada diharapkan dapat memberi cerminan akan kehidupan sehari-hari kepada penonton dan menjadi sarana refleksi diri.
Pertanyaan tersebut perlahan mulai terjawab seiring dengan meningkatnya produksi film-film alternatif. Dengan kebebasan eksekusi visi mereka, film alternatif biasanya berhasil mengekspresikan gagasan sineas tanpa terfokus pada misi cari untung seperti sinetron atau bentuk film komersil lain. Flm-film alternatif cenderung mampu membawa nilai dalam isu tersebut sehingga penonton akan lebih menangkap pesan yang disampaikan tanpa adanya unsur dramatisasi.
PAGE 03
PRISMA INC.
CATATAN PROGRAM KOMPETISI
Maka dari itu, dirangkum beberapa film yang memiliki ketepatan depiksi menurut Sine(a)tron.
Dalam kehidupan sehari-hari, kompleksitas interaksi sosial manusia sebenarnya menarik untuk dibahas. Ketika terjadi dinamika dalam hubungan tiap individu, segala konsekuensi dalam tindakan dapat mempengaruhi semua yang terlibat.
Dengan depiksi dalam film, ketika isuisu dilibatkan dalam dinamika hubungan manusia, para sineas dan penonton akan dengan mudah menyentuh isu-isu yang dibahas. Tentu, kemudahan itu hanya dapat dicapai ketika depiksi film tepat da efektif.
PRISMA INC.
PAGE 04
WE NEED TO TALK ABOUT MOM Melalui api unggun hangat dan berkarisma, perbincangan ayah dan anak yang renggang akibat perpisahan mulai mengarah lebih dalam. Sulit untuk berpikir jika film ini tidak diiringi suara gitar sama sekali. Karena ketika Ain pada akhirnya mau mendekati sang ayah, dan pengakuan sang Ayah akhirnya mengubah segalanya, transisi efektif keberterimaan Ain pada ayahnya tidak dikhianati, justru mengalun indah menjadi sebuah definisi baru tak terbatasnya hubungan manusia bisa berlanjut; menjadi sangat indah. (Osama Jarnauzy, Kurator) Tidak jarang kenyataan tentang orangorang yang dekat dengan kita berusaha kita sembunyikan karena adanya ketakutan bila kenyataan itu sendiri akan merusak hubungan kita dengan orang tersebut. Seperti yang digambarkan dalam film karya (bla bla bla), meski kegiatan berkemah saat itu bukanlah kali pertama sang ayah bertemu anaknya, namun ia tetap menjaga rahasia tentang alasan ia meninggalkan sang anak dengan ibunya bertahun-tahun lalu padahal sang anak terus mempertanyakannya. Rahasia itu sendiri terbuka karena faktor tertentu yang mendorong ayahnya untuk buka mulut. Namun, segala hal yang sudah dipercaya dalam film seakan-akan runtuh hanya karena terungkapnya satu kenyataan.
PRISMA INC.
Bagaimana film  membuat satu momen menjadi begitu berpengaruh membuat film ini layak bernaung dalam program kompetisi karena caranya yang berani dalam menunjukkan dinamika hubungan antara sang ayah dengan anak. (Karlina Khairunnisa, Kurator) Rahasia merupakan salah satu hal yang berbahaya untuk dijaga. Sekalinya terbongkar mungkin dapat berakibat ke lingkungan sekitar. Hal tersebut diangkat dalam film we need to talk about mom, hubungan antara ayah dengan puteri nya yang rusak setelah 5 taun lamanya akibat suatu rahasia yang disimpan ayahnya lambat laun terungkap saat mereka berdua pergi berkemah. Apakah rahasia yang disimpan akan berujung ke keharmonisan? Atau kehancuran? Ahmah Augi berhasil menunjukkan dimanika hubungan antar ayah dan anaknya dalam film tersebut hanya dengan durasi 13 menit dengan cara yang dapat dibilang fresh dan berani (Kirana Pavita, Kurator)
PAGE 07
CALON
Meski telah berproses, mengalir, juga pertanyaan-pertanyaan mengarah sensitif dapat dijawab, saat Adam menunjukkan rasa syukurnya terhadap Tuhan atas makanan yang akan ia santap, Ayah Nisa langsung pergi meninggalkan meja. Penggunaan efektif dan efisien satu scene khusus itu menarik bagi saya, apalagi ketika tanpa penjelasan apa pun penonton dapat mengerti plot point yang tengah terjadi. Tak peduli seberapa "baik"-nya Adam dalam jawaban-jawabannya, pekerjaannya, dan pembawaannya, perbedaan keyakinan antaranya dan Nisa tidak disetujui oleh sang bakal calon mertua. (Osama Jarnauzy, Kurator) Apa yang terjadi ketika segala kebaikan dan masa depan cerah untuk buah hati telah disodorkan,namun memiliki satu konsekuensi besar apabila kita menerimanya? Ayah Nisa mendapatkan situasi yang sama saat Nisa dan pacarnya datang untuk memperkenalkan diri. Film ini membuat tiap pertanyaan dari sang ayah sarat akan makna dan dapat memberi petunjuk akan apa yang terjadi selanjutnya. Apa yang menjadi sorot pada film ini tidak lain adalah ketika kenyataan pun terungkap sesaat ketiganya berdoa sebelum makan,
PRISMA INC.
dan yang membuat ini lebih menarik lagi ialah cara film yang tidak dengan frontal menampakkan agama secara langsung sebagai unsur utama dalam cerita tapi melalui sikap para tokoh, khususnya sang ayah. (Karlina Khairunnisa, Kurator) Seorang ayah merupakan pahlawan dan pelindung dari sang buah hati yaitu puteri nya. Ketika akan memberikan puterinya kepada lelaki lain tentu saja sang ayah memiliki kekhawatiran yang besar bagi masa depan puteri nya. Adam yang sedang berusaha meyakinkan ayah Nisa agar ia dapat menikahi puterinya langsung ditolak ketika hendak berdoa dengan keyakinan yang berbeda sebelum menyantap makanan, (Kirana Pavita, Kurator)
PAGE 07
WEI
Disajikan dalam bahasa universal, makanan, Wei bertanya kepada penonton : Apa sebenarnya alasan yang tepat untuk memperbaiki hubungan? Dengan efektif, representasi kontras sup babi dan opor ayam digunakan untuk mewakili perbedaan yang ada-sekaligus sebagai media komunikasi unik : ketika serantang kudapan lebaran saja melampaui kata maaf dan rekonsiliasi. (Osama Jarnauzy, Kurator) Ketika kasih sayang dan ego menjadi hal yang bertabrakan, Li memilih untuk hidup dalam bayangan egonya dan mengacuhkan Mei yang terus mengirim kasih sayangnya melalui masakan opor ayam. Egonya yang didasari oleh pegangannya yang kuat dengan agamanya, merasa dikhianati oleh anak kandungnya sendiri karena memilih untuk berpegang pada tuhan lain. Penggambaran dinamika yang terjadi antara ayah dan anak di dalam film berhasil membuat film ini untuk layak masuk program, salah satu alasannya yaitu isu agama yang cukup rumit dapat disimbolkan melalui dua hal universal sehingga mampu memberi efek mendalam seperti yang diharapkan. (Karlina Khairunnisa, Kurator)
PRISMA INC.
Agama pada umumnya selalu menduduki posisi pertama di skala prioritas manusia. Li yang berpegang teguh pada agama nya, tidak menghiraukan Mei ,anaknya, yang memilih untuk berpindah agama. Mei yang berusaha menjalin kembali hubungan dengan anaknya, menaruh kasih sayang nya dalam semangkuk opor ayam yang ia beri kepada Li setiap harinya. Proses menuju keharmonisan antara sang ayah dan anak berhasil disajikan dengan konten yang masih baru dan juga berani. (Kirana Pavita, Kurator)
PAGE 07
DEWI PULANG
Renggangnya hubungan Dewi dengan sang ibu diperlihatkan sangat kontras dibanding hubungannya dengan sang ayah. Perbandingan-perbandingan ini membawa narasi dengan efektif. Dari keputusan Dewi yang lebih memilih mengangkat telepon dari ayahnya, hingga memilih memakai sepatu daripada sandal seperti diminta sang ibu, semuanya menampilkan keengganan Dewi yang kuat untuk berinteraksi dengan sang ibu. Namun Dewi bukanlah satu-satunya yang bisa disalahkan. Sang ibu pun dengan sinis selalu meminta Dewi melakukan apa yang ia inginkan, tanpa adanya pengertian sedikit pun. Dan ketika sepucuk surat sang ayah Dewi baca, Dewi akhirnya mengerti. Dan Dewi akan pulang. (Osama Jarnauzy, Kurator) Kematian ayahnya yang mendadak membuat Dewi pulang ke kampung halamannya dan harus menghadapi ibunya yang berwatak keras. Beberapa adegan antara dewi dengan sang ibu selalu menunjukkan situasi yang panas, dimana keegoisan Dewi yang bertemu dengan watak ibunya yang keras kepala menjadikan keduanya tidak pernah menemukan titik temu dalam berbicara. Seakan-akan dari awal hingga pertengahan film ini membuat penonton untuk skeptis terhadap kemungkinan adanya perdamaian antara sang ibu dan anak. PRISMA INC.
Ketidakmungkinan yang dirasa sesaat hilang ketika Dewi membaca surat dari mendiang ayahnya. Apa yang menarik dalam film ini adalah bagaimana sang sutradara memutuskan untuk tidak mengungkapkan isi surat yang dibaca, tapi dengan perubahan perilaku kedua tokoh berhasil membuat surat itu sebagai kunci pengubah dengan dampak yang besar dalam cerita. (Karlina Khairunnisa, Kurator) Rahasia merupakan salah satu hal yang berbahaya untuk dijaga. Sekalinya terbongkar mungkin dapat berakibat ke lingkungan sekitar. Hal tersebut diangkat dalam film we need to talk about mom, hubungan antara ayah dengan puteri nya yang rusak setelah 5 taun lamanya akibat suatu rahasia yang disimpan ayahnya lambat laun terungkap saat mereka berdua pergi berkemah. Apakah rahasia yang disimpan akan berujung ke keharmonisan? Atau kehancuran? Ahmah Augi berhasil menunjukkan dimanika hubungan antar ayah dan anaknya dalam film tersebut hanya dengan durasi 13 menit dengan cara yang dapat dibilang fresh dan berani (Kirana Pavita, Kurator)
PAGE 07
PRISMA INC.
PROGRAM "YAKIN? YAKIN"
OLEH OSAMA JARNAUZY Menarik ketika mengingat bahwa Indonesia sama sekali bukan negara agama sejak pertama kali didirikannya, namun menjadikan konsep ketuhanan sebagai salah satu dasar negaranya. Ada sejarah panjang dibalik sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa". Namun yang jelas, hingga kini istilah "Negara Kebangsaan yang Berketuhanan" seperti yang disematkan Komisioner Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIB) Prof. Mahfud MD. pada negara ini menjadi relevan. Meski dapat dibedakan, ketuhanan dan agama tentu sangat berhubuhang erat. Dan mau tidak mau, harus diakui bahwa agama memiliki posisi yang jelas dan kuat di masyarakat. Tak jarang, kekuatan agama dalam interaksi sosial pun menjadi yang paling besar.
Lihat saja contoh peristiwa besar di Indonesia belakangan ini, Aksi 2 Desember 2016 lalu. Landasan agama yang kuat memicu peristiwa ini, bahkan hingga cakupannya menjadi peristiwa nasional. Peristiwa ini menjadi menarik ketika dibandingkan dengan negara lain yang juga bukan negara agama; karena menjadi bukti bahwa agama dalam identitas bangsa memiliki porsi yang besar. Lantas, selain peristiwa besar tadi, sejauh apa sebenarnya agama mempengaruhi kehidupan sosial bangsa Indonesia? Apakah sesederhana hubungan antar manusia dapat terpapar pengaruh ini? Program "Yakin? Yakin" ini saya inisiasi sebagai ajang melihat lebih dalam mengenai pengaruh agama dalam hubungan sosial masyarakat Indonesia. Melalui film-film alternatif yang mengangkat isu pengaruh agama yang diputar serta diskusi khusus mengenai relevansi nilai religius dalam kehidupan masyarakat, penonton dapat berefleksi sekaligus memahami posisi agama dalam kehidupan P A G E 0 4 bermasyarakat bangsa Indonesia.
CATATAN KURASI
1. Mencintai Nisan (dir. Dmaz Brodjonegoro (2012) | 10 mins) Ketika dua insan yang sudah lama bersama, Sofi dan Filo, ingin lebih lama lagi bersama dalam satu ikatan, perbedaan agama menghalangi. Dan ketika keduanya ingin memecahkan masalah, bukan ego yang memisahkan. Namun kerelaan keduanya, yang sama-sama ingin mengalah lah yang tak mau kalah. Menarik ketika sebenarnya keduanya tidak menganggap salah agama satu sama lain, hanya menganggap berbeda saja. Pada akhirnya jelas, seperti yang Sofi katakan sendiri, agama menjadi segregasi mereka, meski pada akhirnya Filo tak akan pernah kembali bersama dengannya kembali. 2. CINtA (dir. Steven Facius (2009) | 29 mins) Meski sudah melafalkan syahadat berkali-kali di hadapan ayah Siti, A Su yang sudah terlanjur cinta kepada Siti tetap tidak diterima. Hal ini memantik pertanyaan lebih lanjut : Apakah agama benar-benar soal keyakinan saja? Sepanjang film ini, agama secara langsung ditampilkan dalam posisi sebagai alasan saja. Alasan agar diterima orang lain, hingga alasan untuk mengusir darah daging sendiri. Pada akhirnya, pengaruh agama hanya melebur ke dalam ego saja.
PRISMA INC.
3. Devosi (dir. Xena Levina (2016) | 8 mins) Bukan hanya perbedaan yang memisahkan. Toh ketika Sam hendak menjadi seorang mengabdikan diri pada agamanya, cinta pertama seimannya pun, Mer, tak akan pernah lagi menjadi rumah baginya. Melalui obrolan hangat penuh nostalgia, Sam dan Mer menyiratkan harapan-harapan, namun sama-sama tau pengabdian Sam terhadap agama lebih besar dari itu. 4. Anjangsana (dir. Karisma Prima (2016) | 3 mins) Meski pada awalnya perbedaan agama mengingatkan kepada trauma teror gereja, pada akhirnya seperti yang sang guru katakan, tidak adil untuk langsung berprasangka buruk. Dan terbukti, perbedaan bukan menjadi penghalang bagi kebahagiaan bersama.
PAGE 09
PRISMA INC.
PROGRAM "PARENTING" OLEH KIRANA PAVITA Orang tua memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Beberapa peran yang dimiliki orang tua adalah motivator, tempat anak bercerita dan memberikan solusi terhadap permasalahan anak, memberikan fasilitas penunjang pendidikan anak, memantau pergaulan anak, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, hubungan antara orang tua dan anak harus dijaga agar tetap harmonis. Apabila orang tua tidak menjelaskan peran nya dengan baik, hal itu dapat memberikan efek samping terhadap psikologis anaknya.
PAGE 04
CATATAN KURATOR
1. Xiao De (in the middle of the blackhole) Di dalam sebuah keluarga, selalu ada kompetisi antara kakak dan adik. Kompetisi yang dimaksud tidak selalu bersifat langsung, bisa juga melalui orang tua yang membandingbandingkan antara anak satu dengan yang lainnya. Willy merupakan salah satu anak yang mengalami hal tersebut di dalam film Xiao De. Ia selalu dibanding-bandingkan dengan kakak nya dan itu memberikan efek terhadap tingkah laku kesehariannya.
PRISMA INC.
2. Onomastika Setiap anak memiliki sebuah nama yang diberikan oleh orang tua nya semenjak ia lahir. Namun, di dalam film Onomastika, seorang anak merasa kebingungan akan identitasnya di sepanjang fim ini karena ia tidak memiliki nama. Ia tidak memiliki orang tua yang dapat ia tanyakan pertanyaan tersebut. Ia hanya memiliki kakeknya yang selalu mengganti nama di setiap tulisan yang kakeknya buat. Walapun sosok orang tua digantikan oleh sang kakek, tetapi masih terasa perbedaan antara kakek dan orang tua.
PAGE 09
PRISMA INC.
PROGRAM "KEMATIAN ITU HIDUP?"
OLEH KARLINA KHAIRUNNISA Menjadi fragmen dari kehidupan, kematian kerap menjadi unsur menonjol dalam suatu karya, dan sering dimunculkan untuk meninggalkan kesan mendalam kepada penonton. Kematian tidak lagi digambarkan hanya sebagai simbol akhir, namun melalui perfilman kematian kini memiliki artian yang berbeda-beda bahkan bisa menjadi pembuka cerita dalam film. Bagaimana kematian memberi pengaruh terhadap jalannya cerita juga menjadikan kematian sebagai topik yang penting dalam dunia perfilman. Penggambaran kematian yang berbeda dalam film pun menarik untuk dibahas karena makna dari kematian itu sendiri juga akan berbeda. Salah satu cara menggambarkan makna kematian dalam film antara lain melalui sikap para tokoh di dalamnya saat menanggapi kematian. Program ini akan menyajikan sineassineas Indonesia yang memasukkan unsur kematian dan menonjolkan perbedaan cara para tokoh dalam memperlakukan kematian itu sendiri.
Perbedaan itu dapat dilihat dalam Mencari Sulaiman (Yofri Rahmat Dia). Setelah kematian ayahnya, terungkap kenyataan tentang Sulaiman dan mendorong tokoh utama untuk membalas dendam, dimana ia menganggap kematian sebagai hal yang patut dibalas. Berbeda apabila dibandingkan dengan Amelis (Dery Prananda) tentang anak yang gigih untuk membawa pulang jenazah ayahnya ke kampung halaman, atau Dilarang Mati(Rifqi Zarkasih) ketika sang adik yang berusaha mencari cara untuk bisa mengubur jenazah kakaknya dengan layak. Pada film Munggah Kaji (Rivandy Adi Kuswara) sang ibu berkeinginan untuk naik haji namun ditentang oleh suaminya, menampilkan makna kematian sebagai hal yang religius. Adanya program ini ditujukan agar dapat membahas perbedaan tokoh dalam menyikapi kematian di beberapa film dan mengupas makna yang berusaha ditunjukkan oleh pembuat film. Melalui diskusi ini, diharapkan mampu membuka pikiran penonton terhadap kematian yang bahasannya cenderung dihindari, meskipun pada kenyataannya akan terus mendekat. PAGE 04
CATATAN KURASI 1. Munggah Kaji (dir. Rivandy Adi Kuswara, 2017 |28 menit 45 detik) Dalam agama Islam, memang sudah menjadi kewajiban bagi umatnya untuk melalukan ibadah yang terbaik demi mendapat pahala yang terbaik pula. Di antara ibadah tersebut, naik haji adalah salah satunya yang jika mampu dilakukan akan menaikkan derajat orang tersebut di dunia yang kekal, dunia akhirat. Namun, bagaimana dengan haji yang dilakukan karena alasan lain juga? Konflik dalam cerita dibangun karena keinginan seorang lansia untuk naik haji, namun ditentang oleh sang suami. Alasan sang istri untuk naik haji menunjukkan nilai kematian sebagai hal yang sakral, dan sebagai hamba perlu dipersiapkan sebaik mungkin agar bisa dekat dengan Allah kelak. 2. Dilarang Mati (dir. Dery Prananda, 2016 | 5 menit 33 detik) Adanya keterbatasan ekonomi dan dipandang rendah di lingkup sosial sudah cukup menjadi tantangan hidup yang berat, apalagi ketika orang satusatunya yang selalu menemani kita mendadak pergi karena hal yang tidak bisa dielak. Hal ini persis dialami oleh seorang anak yang hidup di tempat pembuangan sampah, dimana ia harus mencuri makanan untuk bisa bertahan hidup, dan semua menjadi semakin buruk ketika sang kakak ditemukan telah meninggal ketika ia pulang. Hidup dalam kondisi tersebut, membuat kematian tidak lagi menjadi hal yang bisa terus diratapi, ditunjukkan dengan adegan film yang langsung berfokus pada tindakan sang adik mencari tempat untuk bisa mengubur kakaknya.
3. Amelis (dir. Rifqi Zarkasih, 2017 | 9 menit 26 detik) Kematian yang terjadi di awal film menjadi kunci utama dan cerita dalam film ini, dimana Dery Prananda menyampaikannya melalui adegan tanpa suara dalam film dan membiarkan aspek kematian itu sendiri yang membuka cerita. Sama namun tak serupa dengan film sebelumnya, perilaku sang tokoh utama menggambarkan kematian itu sendiri sebagai hal yang telah terjadi, dan kini ia fokus agar bisa membawa pulang ayahnya untuk dimakamkan. Aspekaspek yang tidak dijelaskan dalam cerita membuat film ini dapat dientrepretasikan dalam artian yang berbeda-beda, dengan itu akan mengajak penonton untuk mengandalkan kepekaaannya agar dapat mencari pesan yang terkandung di dalam film. 4. Mencari Sulaiman (dir. Yofri Rahmat Dia , 2017 | 28 menit 32 detik) Rahasia besar terkadang hanya akan terungkap setelah terjadinya kejadian besar, salah satunya kematian. Masa lalu yang terikat dengan kematian sang ayah membuka terungkapnya identitas Sulaiman. Dibanding merelakan dan mencari jalan damai, hal ini malah membangkitkan dendam tokoh utama untuk membalasnya. Melalui visualisasi yang mencekam menunjukkan amarah tokoh utama untuk dapat menyampaikan ambisinya menumpas Sulaiman, dimana kematian dianggap sebagai hal yang harus dibayar setimpal bagaimanapun caranya.
PAGE 09
PENGHARGAAN
ANTENA EMAS JATUH KEPADA
CALON
Diego Batara berhasil membawa isu mengenai perbedaan agama dalam pernikahan di film “Calon” dengan pembawaan yang berani, efisien, dan masih dapat dibilang baru. Terlihat dari adegan dimana ia menggambarkan perbedaan agama dengan cara mebedakan cara Adam dan Nisa berdo’a kepada tuhan saat hendak menyantap makanan. Hanya dengan satu adegan tersebut, penonton langsung dapat memahami cerita bahwa alasan ayah nya banyak bertanya adalah karena ia sudah mencurigai perbedaan agama dalam diri Adam. (Kirana Pavita, Kurator)
Film “Calon” mempunyai daya tarik nya sendiri, ia berhasil membawa agama sebagai unsur utama di dalam film dengan cara yang tidak terangterangan tetapi melaluo sikap para tokoh, terutama sang ayah dan hanya dengan satu adegan saat adam, nisa, dan ayahnya berdoa sebelum makan, semua nya pun menjadi jelas mulai dari ayah nya yang memberikan banyak pertanyaan karena kecurigaan nya sampai gerak-gerik sang ayah juga. (Karlina Khairunnisa, Kurator)
Dengan efektif, Diego Batara mengemas konklusi penuh konsekuensi dan menimbulkan efek syok yang mengagumkan. Tanpa kata-kata sekali pun, Batara berani memberi gagasan perbedaan yang memicu klimaks. Jarang sekali, sajian sesingkat ini memberi impresi kuat karena benar-benar ditutup tanpa antiklimaks. (Osama Jarnauzy, Kurator)
PAGE 06