Edisi Maret 2012

Page 1

JARRAK POS Surat Kabar

INFO BERLANGGANAN SMS 0888 1782 668 TERBIT 24 HALAMAN

Web : www.jarrakonline.com E-mail : jarrakpos@yahoo.co.id Telepon : Redaksi 021 - 74702770 Fax : (021) - 74717913

Penerbit PT. Jarrak Bahtera Media - Edisi Ke X MINGGU Ke-III, MARET 2012

Bersama Membangun Bangsa

Rp. 3,500.Diluar Ongkos Kirim

Lima Parpol Minta Parliamentary Treshold Dihapus F-PDIP Kukuh Parliamentary Treshold 5% JARRAK POS

Haloo

Layanan berlangganan

021 - 45 7777 56

redaksijarrak@yahoo.co.id

Raup sukses berkat Pupuk Agrobost

3

Dinilai tangguh, Incumbent dihadang Cawalkot

7

Walikota Makassar lantik 150 Pejabat baru

13

Atasi Bencana, Partai Demokrat Siapkan Ragana

Jakarta, Partai Demokrat menyiapkan kadernya sebagai relawan bencana alam melalui Rajawali Siaga Bencana (Ragana) yang siap membantu masyarakat korban bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, ketika membuka pendidikan dan latihan Ragana, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Selasa mengatakan, Bangsa Indonesia tidak pernah berharap atau bercita-cita terjadi bencana, tetapi kondisi negara kita yang sensitif terhadap bencana alam itulah yang mengharuskan kita berjaga-jaga. Hadir pada acara tersebut antara lain, Ketua Umum Badan SAR Nasional, Ketua Umum Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sekjen Partai Demokrat, serta pimpinan Partai Demokrat lainnya. Menurut Anas Urbaningrum, untuk menyiapkan sumber daya manusia Partai Demokrat yang terampil, mumpuni, dan cekatan, dalam penanggulangan bencana alam, maka harus dilakukan pendidikan dan latihan SAR. “Setelah menjalani diklat selama sepekan ke depan, kader Partai Demokrat siap melaksanakan bertugas sebagai relawan untuk membantu korban bencana alam,” katanya. Pada kesempatan tersebut, Anas menegaskan bahwa diklat SAR ini merupakan komitmen nyata Partai Demokrat untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam. Melalui diklat SAR tingkat nasional yang akan diselenggarakan sebanyak tiga gelombang, menurut dia, merupakan bukti kepedulian dan kekuatan Partai Demokrat untuk membantu masyarakat. Menurutnya, peserta diklat SAR tingkat nasional gelombang pertama ini merupakan kader-kader terbaik Partai Demokrat di seluruh Pulau Jawa. Anas berharap, setelah menjalani diklat SAR selama sepekan ke depan, pemahaman, kemampuan, keterampilan para peserta diklat akan jauh lebih baik dan siap membantu korban bencana alam. Pada kesempatan tersebut, Anas juga berpesan agar setelah menjalani diklat ini para kader Partai Demokrat bisa bekerja lebih baik dan berkoordinasi lebih baik dengan lembaga-lembaga lainnya yang bergerak di bidang relawan bencana alam. Sementara itu, Ketua Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Demokrat Umar Arsyal mengatakan, diklat SAR gelombang pertama diikuti sebanyak 100 peserta dari seluruh provinsi di Pulau Jawa. Menurut dia, diklat SAR akan berlangsung selama sepekan ke depan dengan pemateri dari Badan SAR Nasional dan BNPB. Sedang sasaranya, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SAR pada kader Partai Demokrat sehingga bisa memberikan pertolongan yang benar kepada korban bencana alam. Sasaran lainnya adalah untuk meningkatkan koordinasi di antara relawan bencana alam di daerah. Selama ini, di antara relawan bencana masih kurang berkoordinasi. Umar menambahkan, diklat SAR tingkat nasional akan dilaksanakan sebanyak tiga gelombang meliputi gelombang pertama pesertanya se-Pulau Jawa, gelombang kedua pesertanya se-Pulau Sumatera, serta gelombang ketiga pesertanya se-Indonesia Timur. Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum BNPB Syamsul Maarif juga melantik pengurus Ragana Partai Demokrat. **Ant/Sa

Jakarta, Lima partai politik yang tergabung dalam Forum Lima meminta Pemilu 2014 menggunakan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Sementara RUU Pemilu yang saat ini sedang dibahas DPR sebaiknya digunakan untuk pelaksanaan Pemilu 2019. Lima parpol tersebut tergabung dalam Forum Lima antara lain Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP). “Kami mendesak Pemilu 2014 tetap menggunakan UU yang lama. Kami juga minta Parliamentary Threshold (PT) dihapuskan,” demikian dikatakan Ketua Pelaksana Harian (PLH) PDP, Roy BB Janis, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Ketua Umum PKPI, Suti-

yoso, menyatakan, pihaknya akan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) bila Pansus RUU Pemilu masih tetap mempertahankan Pasal 8 ayat (2) yang berbunyi “Partai Politik peserta pemilu terakhir yang memenuhi ambang batas perolehan suara dari suara sah secara nasional ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu berikutnya”. Kemudian, pada ayat (3) disebutkan, “Selain partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (2), partai politik dapat menjadi peserta pemilu bila memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu berdasarkan undang-undang ini”. Menurutnya, perubahan Pasal 8 UU 10/2008 dalam RUU Pemilu merupakan upaya DPR yang notabene parpol berkuasa (9 parpol dari 38 parpol lainnya) untuk melanggengkan dan memperkuat kekuasaannya dengan cara yang tidak fair, adil, jujur, diskriminatif, dan mengingkari

keberadaan dan hak mereka. “Bahkan, berupaya meniadakan kami sebagai sesama kontestan dalam kompetisi Pemilu 2014,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Forum Lima berpendapat, modus seperti itu sebenarnya sudah terlihat dalam perubahan UU 2/2011 mengenai perubahan UU 2/2008 tentang Partai Politik yang memasukkan ketentuan Pasal 51 untuk verifikasi ulang guna mendapatkan badan hukum yang akhirnya telah dibatalkan oleh MK. Menurut mereka, Pemilu 2009 dengan PT sebesar 2,5 persen yang menghasilkan 9 parpol menduduki 560 kursi DPR sebenarnya hanya mewakili 49,7 suara pemilih. Apalagi, bila PT diusulkan naik menjadi 4-5 persen maka, membuat DPR semakin dikuasai oleh minoritas. “Andaikan PT tembus 5 persen, anda hitung saja ada 40 juta suara yang terwakili. Model demokrasi apa yang sedang kita bangun,”

ungkap Sutiyoso. Menanggapi hal tersebut, Ketua Pansus RUU Pemilu, Arif Wibowo, mengatakan, tidak ada upaya untuk membunuh partaipartai kecil melalui RUU Pemilu. Sebaliknya, dia mengaku pihaknya bertujuan memperbaiki Pemilu. “Setiap partai kan ada syaratnya mengikuti Pemilu. Jadi, tidak ada yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan. Tidak ada upaya untuk membunuh,” tukas dia. Menurut Politisi PDIP itu masyarakat menginginkan jumlah partai sedikit atau tidak banyak. DPR memilih mekanisme untuk mewujudkannya melalui pembahasan RUU Pemilu. Bahkan, dia memprediksi bakal tidak banyak jumlah parpol di masa mendatang. “Sebagai parpol berbadan hukum mereka tetap eksis. Jangan mengaku partai nasional tapi, kekuatannya hanya tingkatan lokal,” sebut Arif. Sementara itu Fraksi PDI Perjuangan tak ingin mengubah

sikapnya terkait Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu. PDI Perjuangan menyatakan tetap mengusulkan ambang batas alias (PT) partai sebesar 5 persen dan sistem tertutup. “Kita tetap pada sikap kita sesuai Rakernas lalu, kita tetap minta 5 persen dan sistem tertutup. Sampai hari ini kan memang belum diputuskan. Politik itu memang lobi, jadi harus sabar,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Meski demikian, Ketua DPP Bidang Politik ini tak menutup kemungkinan adanya perubahan sikap partai tergantung lobi-lobi yang terjadi di lapangan. Namun, dia memastikan hingga saat ini sikap PDI Perjuangan tetap tak berubah. “Itu masih dibicarakan dalam lobi-lobi yang ada, tapi sampai hari ini sikap kita masih sistem tertutup,” pungkasnya. (oz/co)

Longsor Bangli: 4 Tewas, 2 Hilang dan 2 Luka-Luka Jakarta, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengabarkan, hujan lebat yang terjadi pada Selasa, (13/03/12) telah menyebabkan banjir dan longsor di Bali. Telah terjadi 14 titik tanah longsor, dimana 8 diantaranya menutup total akses jalan yang menimbulkan kemacetan. BPBD Provinsi Bali dan BPBD Buleleng bersama Dinas PU Provinsi dan Kabupaten telah melakukan penanganan. Akses jalan sudah bisa dibuka kembali pukul 13.00 WITA dan transportasi kembali normal. Terdapat kerusakan sawah, rumah penduduk dan Hotel Bali Handara Bedugul. Hotel tersebut mengalami kerusakan 35 kamarnya terkena banjir bandang. Dewa Made Indra, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali yang dihubungi Jarrak Pos, Rabu (14/03/12) membenarkan adanya musibah di Desa Belandingan, dan Pinggan di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Menurut keterangannya hingga saat ini korban meninggal berjumlah empat orang. Dua korban diantaranya hanyut tersapu banjir bandang, dan dua lainnya mengalami luka-luka. Dari beberapa saksi mata yang ditemui mengatakan, longsor pertama terjadi di Bukit Penulisan, sehingga menutup askes

jalan utama Kintamani (Bangli) - Singaraja. Kondisi itu mengakibatkan kemacetan panjang, Informasi terakhir menyebutkan, terjadi longsor terjadi di enam titik di bawah Pura Bukit Penulisan disertai pohon tumbang. Petugas diterjunkan dengan satu unit buldoser, gergaji mesin, dan peralatan lainnya. Setelah tim SAR dan warga bekerja keras akhirnya bisa menangani enam titik longsor di sepanjang Jalan Utama Kintamani-Singaraja bergerak dari Barat menuju ke Timur. Sebelumnya Indra mengatakan, tim gabungan penanga-

nan bencana dari Provinsi Bali kesulitan mencapai lokasi tanah longsor, karena terhadang timbunan tanah longsor dan pepohonan saat akan memasuki lokasi bencana. «Kami sampai saat ini belum bisa mencapai lokasi tanah longsor karena terhadang timbunan tanah dan pepohonan sehingga akses jalan sama sekali tidak bisa dilalui,» kata Indra. Dia menambahkan, akibat kesulitan itu tim tersebut harus mencari jalan alternatif menuju lokasi tertimbunnya tiga orang warga Desa Belandingan yang dilaporkan tewas pada Selasa (13/03/12) sore.

Tiga warga Desa Belandingan tertimbun tanah longsor saat melintas wilayah perbukitan setelah melakukan pekerjaannya di ladang. Ketiga warga yang tertimbun tersebut diketahui bernama I Ketut Tapa (9), I Wayan Budaradnya (25) dan Jro Mangku Mitri (38). Indra mengatakan, personelnya beserta jajaran petugas dari SAR, Pusdaops Bali, Tagana dan Rescue Polda harus berputar jauh melalui kawasan lainnya. Indra menjelaskan, selain akses jalan masih tertutup, lokasi terjadi bencana juga agak terisolir di wilayah perbukitan yang

sulit dijangkau jika tanpa menggunakan kendaraan khusus. «Untuk mencapai ke sini kami harus menggunakan kendaraan khusus yang biasanya digunakan oleh kalangan militer,» katanya. Kabar terbaru yang diterima Jarrak Pos, Kamis (15/03/12), akibat musibah tersebut 17 KK mengungsi. Sedang kerugian materiil berupa 52 ha sawah rusak berat, Jalan raya Kintamani – Singaraja tertutup material longsor. Kabar dari BNPB menegaskan, BPBD Provinsi Bali berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bangli dan Instansi terkait untuk pendataan dan peninjauan di lokasi.BPBD Bali juga sudah minta bantuan berupa makanan siap saji kepada Bupati Bangli untuk disalurkan kepada korban. BPBD Bali juga sudah mengerahkan alat berat untuk pencarian korban hilang dan pembersihan jalan yang tertumbun longsor. “Warga diungsikan di 2 Banjar yaitu Banjar Yeh Manbeh dan Banjar Tegal Sari. Akses jalan menuju lokasi terkendala belum dapat dilewatinya jalan tersebut karena masih dalam tahap pembersihan,” ujar Dr Sutopo Purwo Nugroho, APU, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.**Sapto


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.