Jatim Pos Edisi 373

Page 1

IS SN : 1412 - 7490 ISSN

Edisi 373 Thn XIX – Minggu II September 2020

Tabloid Mingguan Berita Jatim Pos Online : www.jatimpos.co Terbit sejak 2 Mei 2001 Penerbit : PT Media Utama Jatim Direktur Utama : H Syaiful Anam Pemilik Hak Paten Merek Nama Jatim Pos No. (250) MEREK INDONESIA (111) IDM000002986 DIREKTORAT MEREK (151) 12 April 2004 Dirjen HAKI Kemenkum HAM Alamat Redaksi : Graha PWI Jatim Jl. Taman Apsari No. 15-17 Surabaya Alamat Perusahaan : Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Jl. Amir Mahmud IX/21 Surabaya Terverifikasi Administrasi & Faktual Dewan Pers www.dewanpers.co.id

Mencari Rekom Perlu Uang Miliaran ¾

Denada Tak Mau Nikah Lagi Lama tak muncul, tiba-tiba nama Denada kembali jadi perbincangan. Gara-garanya, karena pernyataannya dalam video bertajuk “Trauma, Denada Tak Ingin Menikah Lagi?” yang dipublikasikan di kanal YouTube Daniel Mananta, awal Agustus 2020 lalu. Denada yang kini berusia 41 tahun, menceritakan hari-harinya usai bercerai. Setelah gagal berumah tangga, pandangan hidup Denada soal hubungan termasuk pernikahan berubah. Bah-

Bersambung ke hal.. 15

Tapi Gaji Bupati Cuma 6 Jutaan

Jember, Jatim Pos Pernyataan Bupati Jember dr Hj Faida, MMR tentang mahalnya surat rekomendasi partai politik untuk pemilihan kepala daerah akhirnya viral di media sosial. Ia mengatakan untuk mencari rekom partai politik dalam pilkada, diperlukan uang miliaran rupiah, padahal gaji bupati hanya sekitar 6 jutaan. Pernyataannya ini dikemukakan saat dirinya menjadi panelis dalam acara webinar dengan topik perempuan sebagai kepala daerah, di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Kabupaten Jember, Selasa (25/8/ 2020) lalu. Saat itu, Faida tampil bersama Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Faida mendapat kesempatan menjawab pertanyaan soal kesiapannya sebagai calon bupati independen. “Saya sejatinya tidak merancang untuk maju secara independen, apalagi saya incumbent. Namun seperti biasa dinamika perebutan rekom, perjuangan untuk mendapatkan rekom, meskipun kita pernah berkontribusi kepada partai, kepada peningkatan suara, itu tidak otomatis lalu kita mendapatkan rekom kembali,” katanya. “Tetapi bagi saya, apapun yang penting kita tidak boleh berpisah dengan rakyat. Selama kita diingini rakyat, mendapat rekom

Bupati Jember, dr Hj Faida, MMR

atau tidak dari partai, kebersamaan itu akan menguatkan dalam pembangunan ke depan,” sambung Faida. “Kalau pengalaman (pilkada Jember) 2015, saya

mendapatkan rekom dari partai tanpa mahar, itu memang terjadi. Dan saya tidak membayar rekom tersebut, baik dari PDI Perjuangan maupun dari Nasdem. Na-

mun pada periode kedua ini belum ada rekom yang turun sampai hari ini di Kabupaten Jember,” ujarnya lagi. “Namun alhamdulillah Bersambung ke hal.. 15

Pemerintah Bantu Rp 500 Ribu per Keluarga Lagi, Pemutihan PKB di Jatim “Tidak Boleh untuk Beli Pulsa dan Rokok”

Mensos Juliari P Batubara

Jakarta, Jatim Pos Pemerintah melalui Kementerian Sosial akan kembali menyalurkan bantuan sosial berupa bantuan sosial tunai (BST) senilai Rp 500 ri-

bu per keluarga. Menteri Sosial Juliari P Ba tubara mengatakan bantuan sosial ini diberikan pemerintah untuk membantu masyarakat terdampak pandemi vi-

rus corona atau Covid-19. Namun demikian, kata Juliari, tak semua kelurga di Indonesia akan mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut. Untuk menerima bantuan ini ada syaratnya, yakni penerima bantuan merupakan keluarga penerima manfaat atau KPM yang terdaftar dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) non Program Keluarga Harapan (PKH). “Kita memberikan bantuan cash Rp 500 ribu,” kata Juliari saat launching program bantuan sosial tunai kartu sembako non PKH, Senin (31/8/2020). Ia mengatakan, dana ditransfer pada Kartu KKS (kartu keluarga sejahtera)

Bersambung ke hal.. 15

Hingga 28 November 2020

Surabaya, Jatim Pos Selama pandemi Covid19, Pemprov Jatim mengeluarkan kebijakan pembebasan sanksi administratif PKB dan BBNKB sejak 3 April 2020. Perpanjangan se-

lanjutnya, mulai 12 Juni hingga 31 Agustus, dengan memberikan diskon corona untuk kendaraan roda-2 sebesar 15 persen dan kendaraan roda-4 sebesar 5 persen. Kini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan kebijakan pemutihan terhadap sank si administratif PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Pemutihan juga berlaku dalam bentuk pembebasan BBNKB kedua dan seterusnya. Kebijakan ini berlaku mulai 1 September hingga 28 November 2020, dan tertuang pada Keputusan Guber-

nur Jawa Timur No. 188/394/ KPTS/013/2020. “Di tengah upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini, pemerintah berharap masyarakat dapat terbantu sebagian bebannya dengan adanya pemutihan sanksi PKB maupun BBNKB,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (31/8). Khofifah berharap, masyarakat dapat memanfaatkan stimulus yang telah diberikan untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak. “Wajib pajak adalah pahlawan pembangunan. Maka dalam situasi seperti saat ini, kita berharap stimulus pemutihan mampu menggairahBersambung ke hal.. 15

Ujicoba Berhasil

Di Kantor Balai Kota Surabaya Panen Padi Surabaya, Jatim Pos Sesuai dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, terkait kedaulatan pangan dalam menghadapi pandemi Covid-19, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus berinovasi melakukan penanaman makanan pokok sehari-

hari. Upaya tersebut, rupanya sudah dilakukan jajaran DK PP sejak beberapa bulan lalu. Bahkan, sejak bulan Juni 2020, DKPP telah melakukan penanaman padi di Halaman Balai Kota Surabaya sebagai percontohan. Kepala Seksi Pengemba-

ngan Pertanian Perkotaan, Dinas DKPP Surabaya, Antin Kusmira mengatakan, hari ini jajarannya memanen hasil padi yang telah ditanam kurang lebih selama tiga bulan. Menurutnya, padi ternyata tidak harus dibudidayakan di sawah tetapi dapat pula dilakukan di halaman rumah.

“Nah kita mencontohkan dengan memakai bak fiber berukuran 2x3 meter. Kami letakkan di Halaman Balai Kota ini ada tujuh bak. Di antaranya tiga di halaman, dan empat di atas balkon,” kata Antin Kusmira di sela kegiatan memanen padi di HalaBersambung ke hal.. 15

Petugas DKPP kota Surabaya memanen padi di Taman Surya, Kamis (3/9/2020)


METROPOLIS

Hal - 2

Anak Rusun Penjaringan Sari Berjanji Tolak Pornografi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beri motivasi dan arahan kepada anak-anak rusun Penjaringan Sari Surabaya

Surabaya, Jatim Pos Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada anak-anak Rusun Penjaringan Sari di Taman Kunang-kungan, Surabaya, Senin (31/8/2020). Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengajak anak-anak itu berjanji untuk tidak menonton film yang berbau pornografi dan mengurangi bermain game yang tidak penting. “Ayo ikuti ibu ya. Saya berjanji stop melihat film pornografi. Saya juga berjanji untuk mengurangi main game karena saya ingin berhasil dan sukses,” kata Wali Kota Risma yang kemudian diikuti oleh anakanak Rusun Penjaringan Sari itu. Bahkan, Wali Kota Risma juga mengajak mereka berjanji untuk berbakti kepada kedua orang tuanya dan berjanji untuk berhasil dan suk-

ses ke depannya. “Ayo kita buktikan bahwa arek-arek Penjaringan Sari arek yang luar biasa. Coba ikuti ibu lagi ya. Aku arek Penjaringan Sari berjanji akan berbakti kepada orang tua dan aku berjanji untuk berhasil dan sukses demi membahagiakan orang tua ku, bangsa dan negaraku,” kata Wali Kota Risma yang kemudian diikuti lagi oleh anak-anak itu. Saat itu, Wali Kota Risma juga mengajak kepada anakanak itu untuk berfikir bagaimana dulu mereka di kandung oleh ibunya selama 9 bulan. Dibawa kemana-mana hingga bekerja. Kemudian ibu nya melahirkan dan harus merawatnya dari kecil hingga besar dan bahkan hingga sekolah. “Dulu pada saat kalian kecil, ibu kalian harus bangun tengah malam karena kalian

menangis minta susu, mereka bangun demi kalian. Bahkan ketika sudah sekolah, orang tua kalian harus pinjam ke mana-mana supaya kalian bisa beli buku, beli seragam sekolah. Apakah kalian pernah membayangkan itu anakanakku?,” ujarnya. Menurut Wali Kota Risma, mereka sabar merawat kalian karena ingin kalian sukses dan kehidupannya bisa lebih baik. Oleh karena itu, ia mengajak kepada anak-anak itu untuk menguatkan tekad supaya bisa berhasil dan sukses. “Kalau kalian bisa jadi menteri, pasti orang tua kalian akan terangkat dari rumah susun ini. Kalau kalian bisa berhasil dan sukses, kalian bisa beli mobil dan rumah besar. Ayo keinginan kalian harus kuat,” tegasnya. Lantas, bagaimana caranya supaya kita sukses dan berhasil? Wali Kota Risma pun memberikan cara dan triknya kepada mereka. Menurutnya, saat ini kalian adalah pelajar, sehingga tugasnya adalah belajar dan terus berdoa kepada Tuhan supaya kalian bisa berhasil. “Yang paling penting juga, jangan gampang goyah ketika dipengaruhi oleh teman-temanmu. Jadi, ketika ada temanmu mengajak main game, bilang aja aku mau belajar, ketika ada yang mengajak nonton film yang gak baik, maaf aku belajar dulu. Jika terus

Risma :Tol Tengah Kota Ciptakan KesenjanganSosial

Surabaya, Jatim Pos Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan sederat alasannya menolak pembangunan jalan tol tengah Kota. Menurutnya, selain dapat membebani warga, adanya tol tengah kota akan membuat Surabaya menjadi kota mahal yang berdampak pada kesenjangan sosial. “Kenapa saya menolak jalan tol, karena saya melihat bahwa warga saya minimal 20 tahun ke depan ini naik motor. Misalkan dibuka tol, sepeda motor bisa masuk tapi kan bayar. Kalau dia untuk kerja saja bayar, padahal dia pendapatannya belum mesti. Kalau dia bayar kapan sejahteranya dia, itu harus dihitung,” kata Wali Kota Risma, Senin (31/8/2020). Di samping itu, Wali Kota Risma menyebut, adanya tol tengah kota akan membuat Surabaya menjadi kota mahal. Dengan begitu, maka kota ini akan dipandang tinggi atau dinilai bagus dan megah. Sehingga kota mahal itu berdampak buruk dan dapat menimbulkan kesenjangan. “Kalau kota ini menjadi mahal, maka kota itu tidak akan menjadi efisien. Akhirnya yang mampu yang bertahan. Dampaknya, kota ini rentan sekali terhadap kericuhan. Karena apa? Kesenjangan tadi, nanti akan memudahkan orang terjadi demo, amarah. Teorinya ada, aku tidak ngawur. Jadi semua itu harus dihitung,” ungkap dia. Alasan kedua, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menjelaskan, apabila koridor tol tengah kota itu dibuat masif jalur Utara – Selatan, tentunya akan berdampak pada sulitnya warga mendapat air bersih. Pasalnya, jalur tol akan mengganggu sistem aliran air yang ada di Kota Surabaya. “Kalau ini dibangun maka akan sulit aliran-aliran air itu. Pasti ada konstruksikonstruksi yang akan mempengaruhi hambatan-hambatan tadi,” papar dia. Apalagi, saat ini sudah banyak bangunan usaha di tengah kota. Tentunya adanya jalan tol tengah kota itu dapat mengganggu aktivitas perdagangan atau usaha di tengah kota. Makanya, Wali Kota Risma tak ingin ada pembangunan jalan tol di tengah kota itu. “Kalau ini ada tiangnya (jalan tol) itu akan ganggu kalau dia dagang dan sebagainya. Akses juga terganggu, orang kadang pohon saja jadi masalah apalagi konstruksi-konstruksi masif itu. Karena itu kenapa aku menolak, jadi jangan sampai orang dagang itu terganggu,” tegas dia. Wali kota yang menjabat Presiden UCLG Aspac ini menyatakan, bahwa sebuah kota itu tidak bisa hanya mendapatkan untung saja tanpa memikirkan dampak dari adanya pembangunan itu. Baik itu dampak sosial, kesehatan maupun pendidikan. Menurut dia, untuk apa kota itu dibangun kalau kemudian warganya tidak bisa cari uang atau tidak bisa bersekolah. “Misalkan dia bisa makan, tapi kalau saat dia sakit belum tentu dia bisa bayar. Jadi, karena itu kenapa kemudian pendidikan harus gratis, tidak semua harus untung. Oh itu (tol tengah kota) untuk pendapatan daerah, tidak bisa,” pungkas dia. (bur/fred)

konsisten seperti itu, maka yakinlah Tuhan akan memberikan keberhasilan untuk kalian semuanya,” imbuhnya. Salah satu trik lainnya, lanjut dia, harus disiplin dan pintar mengatur waktu. Jadi, ketika ada yang pintar belajarnya 3-4 jam, maka trik Wali Kota Risma dulu adalah belajar lebih dari itu. “Itulah yang dilakukan ibu pada saat itu, dan Alhamdulillah ibu bisa juara kelas dulu. Jadi, sebenarnya tidak ada orang yang bodoh dan pintar, yang ada hanyalah orang yang malas dan rajin,” ujarnya. Selain itu, Wali Kota Risma juga menitipkan anakanak itu kepada para orang tuanya, terutama ibu-ibunya yang saat itu juga hadir dalam pengarahan itu. Wali kota perempuan pertama di Ko-

ta Surabaya itu meminta kepada ibu-ibu mereka untuk terus memantau perkembangan anak-anaknya, karena godaannya saat ini cukup besar. “Mereka ini anak-anak saya semuanya, sehingga saya minta tolong titip kepada panjenengan semuanya, karena merekalah masa depan bangsa ini. Kalau mereka jelek, maka kita akan panen kejelekan juga, sebaliknya kalau kita berhasil mendidik anak-anak, maka kita akan panen keberhasilan juga,” kata dia. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Antiek Sugiharti mengatakan acara ini adalah pengarahan dan penguatan langsung dari Wali Kota Risma kepada anak-

anak Rusun Penjaringan Sari. Diharapkan mereka tidak lagi terjerumus dan tidak tergoda kepada hal-hal yang tidak diinginkan bersama, terutama tidak membuka situs-situs terlarang. “Tadi dihadiri oleh 150 anak dan ada juga orang tuanya yang ikut. Ini upaya dari Bu Wali untuk memberikan penguatan kepada anakanak,” kata Antiek. Selain memberikan pengarahan semacam ini, Antiek juga mengaku akan meminta Diskominfo Surabaya untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo. Tujuannya tentu untuk memblokir akses situssitus terlarang, sehingga anakanak ini tidak bisa lagi membuka situs tersebut. “Yang pasti, pengarahan semacam ini akan terus kami lakukan ke berbagai tempat,” pungkasnya. (bur/fred)

Progres PLTSa Benowo Jelang Peresmian oleh Presiden

Surabaya, Jatim Pos Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Selasa (1/9/2020). Di sana, Wali Kota Risma meninjau unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang nantinya akan segera diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Namun, sebelum hari peresmian itu tiba, Wali Kota Risma mengungkapkan, bah wa tim dari Presiden akan melakukan peninjauan lokasi terlebih dahulu. Oleh karena itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu me mastikan berbagai progres PLTSa berjalan sesuai dengan target. Baik pengerjaan software maupun hardwarenya. ”Para ahli yang kami datangkan dari Tiongkok itu mulai bekerja sekitar tanggal 19 Agustus, beliau baru tiba di Indonesia beberapa waktu lalu karena terkendala Covid19. Setelah sampai, mereka juga dikarantina dan tes swab. Setelah turun hasilnya mereka baru bisa bekerja,” kata Wali Kota Risma. Setelah tim ahli beberapa hari ini bekerja, Wali Kota Risma meminta laporan apa saja yang sudah dilakukan dan sejauh mana perkembangannya. Makanya, ia meminta kepada PT Sumber Organik (SO) untuk berdiskusi mempercepat perampungan yang semula dijadwalkan akan selesai pada Oktober mendatang. ”Saya beri waktu tiga hari untuk membahas perencanaan baru, pasca terkendala Covid-19. Setelah selesai hari Jum’at (4/9), kita rapatkan dengan tim ahli kita. Kita punya tim ahli dari uni-

PLTSa Benowo Surabaya

versitas di Surabaya yang kita ajak untuk memantau perkembangan dari TPA ini. Setelah laporan pengerjaan dari ahli yang selesai hari Jum’at itu, kami akan adakan rapat bersama,” jelasnya. Di samping itu, sebelum diresmikan Wali Kota Risma akan menunggu hasil finalisasinya dari para ahli yang akan segera dikirim. Menurutnya, untuk program-programnya dipastikan harus terkontrol dengan software sehingga lebih mudah melakukan pemantauan. Terutama saat memantau dengan peralatan dan suhu yang tinggi. “Jadi alat-alatnya harus termonitor dengan sebaik mungkin,” papar dia. Di kesempatan yang sama, Presiden UCLG Aspac ini juga meninjau beberapa akses jalan menuju Gelora Bung Tomo (GBT). Mulai dari akses turunnya Tol Romokalisari atau disebut Simpang Romokalisari, hingga akses khusus menuju GBT dari PL TSa atau sebaliknya. Sebelum exit Tol Romokalisari, Wali Kota Risma bersama rombongan turun. Di sana, ia menyatakan bahwa akses menuju GBT bisa melalui lajur ini. Ia menarget-

kan jalan tersebut akan selesai sebelum Piala Dunia U20 2021 mendatang. “Jadi nanti kami punya enam akses ya bisa masuk ke GBT. Ini salah satunya. Tetapi ini proyek dari pusat (Badan Pengelola Jalan Tol),” jelasnya. Pada tinjauannya itu, ia juga menunjukkan jalan atau akses masuk ke GBT dari PL TSa. Menurut dia, penambahan akses jalan itu menjadi penting agar tidak melewati satu akses jalan saja. Selain itu, setiap akses akan terhubung dengan lokasi parkir. ”Nanti kita juga akan beri jalan setapak saat turun dari mobil menuju stadion. Mudahmudahan bulan depan yang ini sudah selesai,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan semua ini dilakukan agar GBT banyak aksesnya. Menurut dia, selama ini hanya ada satu jalan menuju GBT, yakni Jalan Kauman. “Lalu kami buat duplikasi yang sebelah selatan ditambah dua jalur. Nantinya jalur ini bisa dibagi misalkan yang dari selatan lewat situ, yang utara lewat TPA. nantinya akan ada 6 akses ke GBT,” pungkasnya. (bur/fred)

Pemimpin Umum/Penanggung jawab: H Syaiful Anam, Jufri Yus, Siswo Oetomo; Ombudsman: Gatot Soedjono, Arifin Perdana, Zis Muzahid Hasan; Penasehat Hukum: Ahmad Budianto SH.MHum; Direktur Utama/Ketua: H Syaiful Anam; Pemimpin Redaksi: H Syaiful Anam; Redaksi Pelaksana: Jufri Yus; Koordinator Liputan: Siswo Oetomo; Pemimpin Perusahaan: Gatot Soedjono; Dewan Redaksi: H Syaiful Anam, Siswo Oetomo, Gatot Soedjono, Jufri Yus; Surabaya: Kurniadi Noveyanto, Freddy SL, Burhanuddin, Dani Tri Hadiyatno; Sidoarjo: Rizal Zulkarnaen; Malang: Ziz Muzahid Hasan; Batu: Wahyono, Swandy Tambunan; Jombang: Heru Cahyo Utomo, Musyanik Kurniasari; Kediri/Nganjuk: Heru Cahyo Utomo; Tuban: Nur Aminin; Bojonegoro: Slamet Riyadi; Lamongan: Achmad Bisri; Madiun: Jumali; Ponorogo: Nuryadi; Ngawi: Rendy Rian Cahya, Sembodo Arif Pambudi (sirkulasi); Pamekasan: Arief Purbadi, Achmad Jadid; Sampang: Abdul Kodir, Ali W; Sumenep: Herman Basuki, Ach Khoirul Hamdani; Mojokerto: Mokh Zainudin; Probolinggo: Moh Sifak, Moh Hasin; Pasuruan: Hamzah Pujiono; Situbondo: As’ad; Banyuwangi: Joko Pamungkas, Reny Kusuma, Mohamad Saiful Rizal; Lumajang: Firman; Tulungagung: Sandi Trantana; Trenggalek: Ahmad Yulis Satriaji, Puthut Purbantara; Blitar: Slamet Karno, Sandi Trantana; Alamat Redaksi: Gedung Graha Wartawan PWI Jatim Jl. Taman Apsari 15-17 Surabaya; Alamat Perusahaan: Jl. Gununganyar Tengah VIII/34, Jl. Amir Mahmud IX/21 Surabaya, Telp. (031) 72316006, 0811349194; Email: mediautamajatim@yahoo.com; Penerbit: PT. Media Utama Jatim, Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Surabaya; SIUP No. 503/5612.A/436.6.11/2014; No Rek 0011265286 Bank Jatim a.n PT Media Utama Jatim, 0096.01.044662.50.2 BRI Kaliasin Surabaya a.n Drs H Syaiful Anam; Berdasarkan UU Pers No. 40 Tahun 1999; Percetakan: PT Media Nusantara Press, Kawasan Industri SIER, Jl Rungkut Industri III No. 49 Surabaya-60401; Isi di luar tanggungjawab percetakan.


JATIM I

Hal - 3 ¾

Menuju PON Papua 2021

Atlet Puslatda Jatim Kembali Berlatih

Ketua Umum KONI Jawa Timur, Erlangga Satriagung

Surabaya, Jatim Pos Atlet Puslatda Jawa Timur kini kembali berlatih untuk persiapan ke gelanggang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 mendatang. Meski demikian, KONI Jawa Timur memberikan peraturan ketat kepada para atlet selama pemusatan latihan. Ketua Umum KONI Jawa Timur, Erlangga Satriagung yang ditemui di kantornya, Rabu (02/09/2020) mengatakan, seluruh atlet kembali berlatih. Namun, karena masa new normal maka para atlet harus mematuhi peraturan sesuai dengan protokol kesehatan. Para atlet di mess Universitas Negeri Surabaya (Une sa) dan mess lapangan KONI Jatim, misalnya, setiap hari ada pembatasan keluar masuk di area luar mess. Selain itu, ruang lingkup pergaulan diperketat dan menerapkan pyshical distancing (jaga jarak fisik). Meski demikian, perlaku-

an tersebut berbeda untuk cabang olahraga yang menerapkan body contact seperti judo, gulat, karate, dll.Tapi ruang lingkup pergaulan atlet dengan dunia luar dibatasi. Mereka tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di luar Surabaya, makan, fasilitas dan tidur pun harus di tempat pemusatan latihan. KONI Jatim juga meminta kepada setiap atlet untuk menyertakan surat perjanjian dengan orang tua, suami, istri atau kesatuan, untuk tidak memperbolehkan mereka pulang keluar Surabaya. Pasalnya, Kota Surabaya masih berada pada zona merah dan orange penyebaran Covid-19. Dijelaskan Erlangga, selama masa pandemi Covid-19 kemarin para atlet Puslatda sebenarnya tetap melakukan latihan, tapi dengan program work from home (WFH). “Nah, diawal September ini Puslatda berubah dengan skenario new normal,tapi kami memberlakukan peratu-

ran lebih ketat. Keluar masuk akan kami cek, jika mereka keluar Surabaya atau ketahuan melakukan perjalanan kami tidak akan memperbolehkan mereka kembali ke mess. Upaya ini untuk memperkecil penyebaran Covid19 diantara atlet karena ini cukup merugikan,”ungkap Erlangga. Bahkan peringatan keras jika ada atlet yang melanggar peraturan protokol kesehatan. Sanksi paling keras adalah pihak KONI Jatim akan mencoret atlet dari Puslatda Jawa Timur. “Kalau melanggar peraturan yamg ditentukan kami akan mengeluarkan atlet ini dari puslatda atau dicoret. Karena apa gunanya kami mensterilkan semua mulai dari tempat tinggal, makan, tempat latihan ternyata ada yang menular, bubrah semua apalagi sekarang banyak kasus orang tanpa gelaja,” pungkas Erlangga Satriagung. (Adv/yus)

Megawati Rekom Eri – Armuji Gantikan Risma Surabaya, Jatim Pos Teka teki siapa yang direkom oleh Ketua Umum PDIPerjuangan Megawati Soekarno Putri dalam Pilwali Surabaya 9 Desember 2020 mendatang akhirnya terjawab. Begitu Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani membuka dan membacakan rekom DPP PDI Perjuangan dari dalam amplop coklat dalam acara pengumuman rekomendasi tahap ke lima secara virtual dari kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta. Pengumuman rekomendasi tahap ke lima meliputi 2 cakada Propinsi dan 19 cakada Kabupaten/Kota merupakan tahapan terahkir rekomendasi yang dilakukan oleh DPP PDI Perjuangan secara terbuka secara daring. Di Surabaya dilakukan di kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Rabu (2/9/20 20), siang. Saat usai Puan Maharani membacakan surat rekomendasi untuk pasangan Cawali dan Cawawali Surabaya suaranya hening tidak ada hingar bingar sampai terdengar suara Puan Maharani Ayo semangat baru ada respon tepuk tangan. Tampaknya semua yang mengikuti acara kurang per-

Eri Cahyadi (kiri) dan Armuji (kanan)

caya apa yang dibacakan Pu an Maharani yaitu Cawali dan Cawawali Surabaya dalam Pilkada bulan Desember men datang adalah Eri Cahyadi dan Armuji. Eri Cahyadi selama ini dikenal sebagai pejabat kepercayaan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang menjabat Kepala Bappeko Surabaya. Sedangkan Armuji adalah ka der PDI Perjuangan terbaik Surabaya yang menjadi anggota DPRD Jawa Timur dengan perolehan suara terbanyak pada Pemilu Legislatif silam. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri kepada para kader PDI Perjuangan setanah air terutama di Surabaya hendaknya tetap solid dan memenangkan para calon yang telah menerima rekomendasi. “Siap apa tidak, kalian?”

tanya Megawati yang dijawab serentak para kader, siap! Sedangkan kepada Whisnu Sakti Buana, Megawati Soekarno Putri menyatakan dirinya tidak membuang dirinya. “Saya tidak membuang kamu lho, saya masih ingat jasa Almarhum Ayahmu Bapak Soecipto,” ujar Megawati Soekarno Putri menghibur Whisnu Sakti Buana yang tampak duduk dibarisan depan sebelah pojok kanan dengan lesu. Whisnu Sakti Buana yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya gagal mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. Rekomendasi Megawati Soekarno Putri justru jatuh ke tangan pasangan Eri Cahyadi-Armuji untuk menggantikan Tri Rismaharini, yang mempunyai jargon “melanjutkan kebaikan”. (tot)

Agar Pilkada Lancar, KPUD Gelar Doa Bersama Lintas Agama

PKS Surabaya Siap Menangkan Machfud Arifin – Mujiaman Sukirno wakil walikota Surabaya dari kader PKS. Kami tetap mendukung dan menghormati polihan MA,” ujarnya. Menurut Suyanto pihaknya memilih pasangan Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno karena keduanya merupakan figur pimpinan yang berhasil. Machfud Arifin mantan Kapolda Jatim yang berhasil sedangkan Mujiaman Sukirno seorang Dirut PDAM Surya Ketua Umum DPD PKD kota Surabaya Akmad Suyanto ST,MT saat memberikan keterangan Pers

Surabaya, Jatim Pos

Sembada Surabaya ya ng juga berhasil meningkatan penda-

Ketua Umum DPD PKS Sura-

patan asli daerah kota Sura-

Seluruh kader PKS Sura-

baya Akmad Suyanto ST,MT

baya dari sektor perusahaan

baya siap mendukung dan

kepada para awak media di

daerah di kota Surabaya.

memenangkan pasangan

kantor DPD PKS Surabaya di

“Tidak meragukan lagi terhadap

Cawali Machfud Arifin dan

Jl.Tales V Surabaya, Kamis

prestasi mereka berdua. Karenanya

Cawawali Mujiaman Sukirno

(27/8/2020) sore.

kami PKS Surabaya mendukung sepe-

dalam Pilwali Bulan Desember mendatang. Hal itu ditegaskan oleh

“Kami keluarga besar

nuhnya pasangan yang mempunyai jar-

PKS Surabaya tidak kecewa

gon Maju kotane, Makmur Wargane,”

Bpk.MA tidak memilih calon

pungkas Akmad Suyanto. (tot)

Mojokerto, Jatim Pos Demi suksesnya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto 2020, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KP UD) Kabupaten Mojokerto gelar acara doa bersama lintas agama, Jumat (28/8/2020). Ketua KPU Kabupaten Mojokerto, Muslim Buchori Mengatakan, acara ini bertujuan meminta doa dari semua agama agar dalam pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil bupati Mojokerto tahun 2020 ini diberi kelancaran dan tidak ada hala-

ngan suatu apapun. Muslim Buchori mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi turut membantu menyukseskan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto tahun 2020 ini. Ia juga meminta agar penyelenggara pemilu dan pemilih mematuhi aturan yang ada. Diakhir sambutannya, Muslim Buchori mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Mojokerto dalam melakukan coblosan nanti tetap mematuhi Protokol Kesehatan.

“Karena masih pandemi Covid-19, pelaksanaan pencoblosan tetap mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan,” pungkasnya. Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dilakukan bergantian mulai dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu, sedangkan perwakilan agama Budha absen. Hadir dalam acara ini, perwakilan Forkopimda, Tokoh Agama, perwakilan partai politik peserta pemilu dan tokoh masyarakat. (din)


Jatim I

Hal - 4

Pembelajaran Tatap Muka

Santri MAN I Lamongan Wajib Ijin Orangtua

Kepala Mahad Bahrul Fawaid MAN I Lamongan Asman memberikan sosialisasi kepada wali santri perihal santri kembali masuk mahad

Lamongan, Jatim Pos Menyongsong new normal atau tatanan baru dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19, serta menyiapkan proses pembelajaran tatap muka. Pihak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan mengadakan pertemuan bersama dengan wali murid/ santri. Menurut Kepala Mahad Bahrul Fawaid MAN I Lamongan Asman, mengatakan pertemuan dengan wali murid ini bertujuan untuk mensosialisasikan serta meminta persetujuan dari wali murid mengenai pembelajaran tatap muka khususnya bagi mu rid/santri yang tinggal 24 jam di Mahad. Asman menambahkan da lam pertemuan kali ini adalah wali murid khusus mereka ya ng memiliki anak didik yang tinggal 24 jam di mahad, sedangkan bagi wali murid MAN secara keseluruhan masih belum dilaksanakan “Dalam rangka pembelajaran tatap muka madrasah,

dimulai hari Senin tanggal 31 Agustus sudah dilakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Hari ini kami, mengundang wali santri yang memiliki anak didik tinggal di Mahad 24 jam untuk menyatukan komitmen ber sama atas persetujuan proses pembelajaran bisa dilakukan dengan tatap muka khusus bagi santri yang tinggal di Mahad,” terang Asman, Rabu (02/ 08/2020). Dalam pertemuan kali ini karena dimasa pandemi Covid-19, pihaknya membagi tiga gelombang sesuai dengan tingkat kelas masingmasing. “Guna menghindari kerumunan maka di bagi tiga gelombang, Jam 08.00-09.00 bagi wali santri kelas X, Jam 10.00-11.00 bagi wali santri kelas XI serta Jam 13.0014.00 bagi wali santri kelas XII,” terangnya. Dijelaskan oleh Asman, hal ini karena banyaknya saran dari wali santri yang menginginkan proses pembelajaran tatap muka diberlaku-

kan. Sehingga pihaknya sengaja mengundang wali santri untuk mencari kesepakatan bersama proses pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19. Meski demikian, sambung Asman tidak semua wali santri memberikan ijin anaknya untuk bisa tinggal di Mahad. Namun pihaknya memberikan kelonggaran bagi santri yang belum mendapatkan ijin tetap bisa mengikuti proses pembelajaran daring. “Khusus untuk santri ya ng belum mendapat ijin tinggal di Mahad, santri tetap bisa mengikuti proses belajar ngaji daring,” ujarnya. Asman mengatakan pem belajaran di Mahad sendiri menitik beratkan pada hafalan tahfid Al Qur’an bagi santri, sehingga pihaknya berharap program hafalan yang selama ini tidak sampai terganggu. “Khusus bagi santri yang tinggal di Mahad, dalam kelu lusan nanti minimal sudah hafal 5 juz syukur-syukur bisa lebih,” sambungnya. Melalui kesepakatan bersama wali santri, Asman berharap proses belajar di masa pandemi Covid-19 tidak sampai mengganggu program ya ng sudah di rencanakan. Sehingga proses tahfid bisa ber jalan maksimal sesuai harapan bersama. “Dengan harapan, bagi santri yang keluar dari Mahad nanti bisa memanfaatkan hafalan Al-Qur’an. Sehingga bisa diterima di universitas negeri dengan program bea siswa penghafal AlQur’an,” pungkasnya. (bis)

Kyai Wahab Chasbullah Foundation

Mengingatkan Sosok Pendiri dan Penggerak NU

Jombang, Jatim Pos Dzurriyah atau keluarga keturunan dari KH Abdul Wahab Chasbullah resmi melaunching Kyai Wahab Chasbullah Foundation, Minggu malam (30/08/2020), di Ndalem Kasepuhan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Hadir dalam launching di pondok putra-putri beserta keluarga besar KH A Wahab Chasbullah, Rais Am KH Miftahul Akhyar serta Mubaligh KH Muwafiq dari Yogyakarta. Peluncuran dilakukan secara virtual terhubung dengan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin serta Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Peresmian Kyai Wahab Chasbullah Foundation ditandai dengan penandatanganan prasasti serta potong tumpeng yang dilakukan oleh sejumlah keluarga besar pendiri. KH M Hasib Wahab (Gus Hasib) salah satu putra KH A Wahab Chasbullah menyampaikan, pendiri Kyai Wahab Chasbullah Foundation adalah putra-putrinya. Yakni Hj Mukhtamarah, Hj Mahfudloh, Hj Hizbiyah, Hj Mundjidah, KH Roqib Wahab, dan dirinya sendiri. “Sesungguhnya gagasan mendirikan ini sudah 10 ta-

Launching Kyai Wahab Chasbullah Foundation secara virtual terhubung dengan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin serta Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Ndalem Kasepuhan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang

hun lalu. Saran dari KH Hasyim Muzadi dan KH Said Aqil,” ujar Kyai Hasib. Tujuan dari pendirian itu agar cita-cita dan perjuangan mbah Wahab makin mudah direalisasikan pada zaman sekarang dan akan datang. Program utamanya yaitu bidang sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan. Saat ini pihaknya sudah memberikan beasiswa kepada 100 mahasiswa dan dana stimulus untuk 100 pedagang. “Pemikiran, gagasan, semangat dari Pahlawan Nasional itu harus terus dilestarikan kepada dzurriyah, santri, dan alumni untuk kebangsaan dan kenegaraan,” ungkapnya. Gus Hasib berharap sosok pendiri dan penggerak

Nahdlatul Ulama (NU) tersebut bisa mengingatkan dan menjadi contoh kepada generasi muda untuk menambah semangat berjuang, khusunya perjuangan di Nahdlatul Ulama (NU). Tidak hanya itu, juga bisa menjadi contoh untuk generasi saat ini terkait nasionalisme, kebangsaan, dan ajaran-ajaran agama yang diperjuangkan kiai Wahab Abdul Chasbullah atau Mbah Wahab. “Mbah Wahab menanamkan antara cinta tanah air dan kecintaan pada agama berjalan beriringan. Mempertahankan Aswaja dan Islam moderat ala Mbah Wahab seperti mendirikan Taswirul Afkar dan Nahdlatul Wathon,” ujarnya. (her)

50 Orang Pemantau Tembakau di Pamekasan Lulus Tanpa Tes Pamekasan, Jatim Pos Sebanyak 50 Pemantau Tembakau tahun 2020 di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur lulus tanpa tes. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Achmad Sjaifuddin menyampaikan, Tim Pemantau tembakau tahun 2020 yaitu hasil kombinasi dari 50% waiting list dan 50% hasil rekrutmen baru. “Waiting list itu karena dulu membludak ditampung semuanya akan dijanjikan di tahun ini. Jadi, waiting list itu gak ada apa-apa langsung masuk gitu,” kata Achmad Sjaifuddin, Rabu (2/9/2020). Menurutnya, Tim pemantau tembakau yang asli dari hasil rekrutmen baru yaitu hanya 25 orang. Namun, tim pemantau tersebut tidak ada seleksi tertulis dan wawancara. “Harusnya kan selseksi kemampuan dasar seperti

Kondisi di salah satu pabrikan Kabupaten Pamekasan

tes wawancara dan semacamnya tapi itu kan butuh biaya, sedangkan honornya hanya 65 ribu perhari tidak sesuai dengan seleksinya,” paparnya. Mantan Kadisparbud itu mengatakan, pemantau itu minimal lulus SMA, ada rekomendasi dari lembaga, menyetorkan pas foto dan

bukan pelajar yang aktif atau mahasiswa aktif. “Jadi rata-rata direkomendasikan dari ICO LSM, Kelompok Tani dan dari Asosiasi Petani, karena kalau berbicara kompeten pasti relatif-lah, sebab aturan mainnya sementara di draf itu tidak ada uji kompetensi tetap,” tutupnya. (did)

Ning Ema, Anggota DPR RI Tepati Janji Bantu Mesin Pertanian

Anggota DPR-RI memberikan alat pertanian kepada Gapoktan Jombang

Jombang, Jatim Pos Anggota DPR RI dari Komisi IV yang salah satunya membidangi pertanian, Emma Ummiyatul Chusna mengatakan akan terus memperjuangkan Kabupaten Jombang, melakukan Penyerahan Bantuan Alsintan (alat mesin pertanian). “Tidak bisa dipungkiri bahwa di era seperti ini jika ingin meningkatkan hasil per tanian harus dengan alat-alat yang modern,” kata Ning Ema di GOR Hasbullah Said Tambakberas, Sabtu (29/08/2020). “Bantuan ini adalah wujud bukti bukan janji. Kita tunjukan kepada masyarakat bahwa keinginan kami dari awal berangkat menjadi wakil panjenengan menuju kursi DPR RI ingin menjadi chairunnas anfa’uhum,” imbuh Ning Ema. Terkait bantuan dari Kementerian Pertanian kalau ditotal lebih dari 200 unit. Selain alat pertanian yang diberikan kepada Gapoktan, Ning Emma panggilan akrab anggota DPR RI ini juga memberikan bantuan bibit dan benih jagung serta juga pupuk organik. “Kalau alatnya sudah bagus, bibitnya ada namun ka-

lau tanahnya tidak dipupuk jelas tidak bisa maksimalkan, makanya saya juga memberikan bantuan berupa alat pengolahan pupuk organik,” imbuhnya. Sementara itu, dalam sambutannya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Drs. Prijadi, MM menyatakan, Jombang sebagai lumbung pangan Jawa Timur harus dipertahankan. Salah satunya adalah dengan menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah. “Prioritas program di tahun 2021 nanti adalah meningkatkan kesuburan tanah dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Kami laporkan kepada Ibu Bupati bahwa pada musim kemarau yang pertama ini lahan kita terserang virus sejumlah 1069 hektar dan terserang wereng 600 ha,” papar Prijadi. Prijadi juga melaporkan bahwasanya sudah melakukan GERDAL atau gerakan pengendalian hama secara massal dan tidak lupa juga mengajak kepada para petani untuk bercocok tanam serta berbudidaya teknologi tanaman padi dengan atu-

ran-aturan yang telah direkomendasikan oleh Dinas Per tanian karena prinsipnya re komendasi ini adalah hasil da ri penelitian sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyambut baik atas bantuan yang diberikan kepada para petani Jombang dari Kementan melalui anggota DPR RI. “Kabupaten Jombang selama ini merupakan lumbung pangan di Jawa Timur dan Nasional. Prestasi ini harus di pertahankan bahkan kalau bisa ditingkatkan. Saya yakin dengan bantuan alat sistem pertanian ini produktifitas para petani di Jombang akan meningkat. Alat alat ini akan membantu para petani dalam hal bercocok tanam baik sebelum tanam sampai dengan panen,” tutur Bupati Jombang. Lanjutnya, Selain mening katkan produksi padi dan jagung Pemerintah Kabupaten Jombang juga akan mengembangkan kawasan keca matan Wonosalam, Bareng, Ngoro dan Mojowarno menjadi kawasan yang bisa meng hasilkan buah buahan. “Kita akan bagikan bibit pisang kepada para petani yang ada di wilayah Jombang selatan diantaranya Wonosalam, Bareng, Mojowarno dan Ngoro,” jelasnya. Dalam acara tersebut dibagikan berbagai alat sistem pertanian berupa 1 unit Com bine Harvester Besar, 4 unit traktor roda 4, 5 unit UPPO (Unit Pengolah Pupuk Orga nik), 4 unit traktor roda 2 dan beberapa unit hand sprayer. Penyerahan beberapa Alsin tan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bupati Jom bang didampingi Emma Ummiyatul Chusna. (her)


Jatim II

Hal - 5

Sambut Kedatangan Hilma

Bupati Pamekasan: Jabatan Hanya Alat Perjuangan

Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam bersama Himpunan Lora Madura di Peringgitan Dalam Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan

Pamekasan, Jatim Pos Bupati Pamekasan, H. Baddrut Tamam menyambut dengan rasa senang dan bahagia atas kedatangan Himpunan Lora Madura (Hilma), di Peringgitan dalam Mandhapa Agung Ronggosukowati, Pamekasan, Jawa Timur. Bupati Pamekasan, H. Baddrut Tamam menyampaikan, tausiyah dan bimbingan serta doa yang disampaikan oleh Hilma membuat pemerintah dalam hal ini Bupati Pamekasan merasa senang dan bahagia. “Mudah-mudahan komitmen pemerintah ini, terus semakin kita pupuk dengan baik, karena sukses tidaknya pembangunan itu komitmen pemimpin, kerja cepat profesional aparatur dan partisipasi masyarakat,” kata Baddrut Tamam, Rabu (2/9/2020). Menurut H. Baddrut Tamam, partisipasi masyarakat atau harapan terpendam dari

masyarakat secara umum di Pamekasan dan Madura ada pembangunan yang berkeadilan, memakmurkan serta mensejahterakan, sehingga bisa menenangkan dan mem buat situasi tenang itulah yang diharapkan Hilma. “Kami akan tetap berkomitmen karena bagi saya jabatan Bupati dan Wabub hanya alat perjuangan, pengabdian dan tidak lebih dari itu. Oleh karenanya, kita menjalankannya untuk kesejahteraan masyarakat secara umum,” papar Sekretaris DPW PKB Jatim itu. Lebih jauh, Alumni Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang ini menyampaikan terimakasih kepada lora yang tergabung dalam Hilma. Karena dalam pertemuan bersama Hilma itu ada beberapa pembahasan diantaranya mendorong pembangunan yang mensejahterakan masyarakat di ka-

bupaten Pamekasan dengan berpondasi kebudayaan dan ajaran agama. “Meminta kepada pemerintah untuk melakukan edukasi, pencegahan terhadap narkoba, memfasilitasi rehabilitasi pecandu narkoba dan mendorong Kesehatan keadilan pembangunan yang merata di kabupaten Pamekasan,” tutur alumni aktivis PMII itu. Terpisah, Ketua Hilma Lora Jakfar Sodiq mengatakan, pihaknya mendukung setiap pembangunan yang menunjang kemakmuran dan kesejahteraan di Pamekasan. “Perlu dikawal pembangunan ini, kita perlu mengawal karena memang ada kemaksiatan kita lakukan amar ma’aruf,” jelas Ra Jakfar. Ra Jakfar sapaan akrabnya, jangan hanya menyampaikan amar ma’aruf tapi butuh perbuatan dari tokoh, pihak pemerintah berkewajiban untuk membangun, sedangkan tokoh berkewajiban untuk Amar makruf nahi mungkar. Bahkan tambah Ra Jakfar, Bupati menyambut hangat silaturahimnya yang mengupayakan ada sinergi antara pemerintahan dan para tokoh. “Langkah-langkah mengawal harus ada mediasi antara Pemkab dengan para tokoh. Kalau Hilma sendiri mengawali melalui mediasi dan penyampaian yang indah. Nanti kami yakin akan ada titik temu. Salam damai,” tutupnya. (Adv/*)

Jaga Ketahanan Pangan

Wali Kota Blitar Bantu Alat Pertanian Blitar, Jatim Pos Wali Kota Blitar, Santoso menyerahkan bantuan 14 unit alat pertanian kepada kelompok tani, Rabu (2/9/2020). Bantuan tersebut berupa 4 unit traktor, 1 unit pompa air, dan 9 unit alat penyemprot padi. Penyerahan bantuan itu dilakukan secara simbolis di area Agro Wisata Blimbing Kelurahan Karangsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Tampak hadir menyaksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Blitar Rudy Wijonarko, Sekda Kota Blitar, Kabag Pemerintahan, Kabag Humas, Kadis Pertanian, camat, lurah, dan unsur TNI/Polri. Menurut Wali Kota Blitar, Santoso, bantuan ini diberikan untuk lebih meningkatkan produkfitas para petani, sehingga mampu menjaga ketahanan pangan. “Insyaallah kita akan membantu 3 unit lagi alat pertanian berupa pompa air agar mampu menjaga ketahanan pangan,” janji Santoso. Santoso juga berpesan

Wali Kota Blitar, Santoso didampingi Sekda Rudy Wijonarko menyerahkan alat pertanian secara simbolis kepada kelompok tani

untuk menjaga aset yang telah diberikan pemerintah kepada kelompok tani ini. Ia berharap para petani menghidari hal yang tidak diinginkan, seperti menjual alat pertanian yang diberikan tersebut dan ditelentarkan sehing ga menjadi rusak. Sebaliknya, Santoso bahkan meminta untuk menjaga dan merawat dengan baik semua alat yang telah diberikan oleh pemerintah ini. “Jangan sampai alat tersebut tidak dirawat apalagi dipinjamkan, tapi dikoordinasikan dengan anggota kelom

pok tani,” tuturnya. Imam Khodori, salah seorang kelompok tani penerima bantuan alat pertanian berupa traktor mengaku sangat senang. Dengan adanya traktor ini tentu bisa meringankan beban pekerjaan para petani dalam pengelolaan lahan. Dari segi pembiayaan juga lebih murah dengan traktor. Dia mengucapkan terima kasih berkali-kali, sebab kata Imam, baru ini ia mendapat bantuan dari wali kota. “Matur nuwun Wali Kota Blitar. Lanjutken,” ucap Imam Khudori. (Adv/sk)

Mantap Ikut Pilkada Lamongan, Pasangan KarSa Dibaiat Kyai NU Lamongan, Jatim Pos Langkah Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Lamongan 2020 pasangan KarSa (Kartika Hidayati-Sa’im) semakin mantap maju di Pilbup Lamongan. Selain sudah menerima surat rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) model B1 KWK sebagai persyaratan pendaftaran di KPU, pasangan KarSa menerima tausiyah dan baiat yang diberikan para Kyai NU (Nahdlatul Ulama) di Pondok Pesantren (ponpes) Lirboyo Kediri, Jawa Timur. Menurut bakal calon Bupati Lamongan 2020, Kartika Hidayati saat dikonfirmasi mengatakan dengan adanya pembaitan ini, maka dengan itu pula pihaknya bersama bakal calon pimpinan daerah lain yang mengikuti harus mengemban amanat para Kyai NU, khususnya yang ada di Jawa Timur. “Dengan adanya pembaitan ini, kami (KarSa) makin mantap mengemban amanat para Kyai NU, khususnya ya ng ada di Jawa Timur,” kata Kartika Hidayati, Senin (31/8/2020). Kartika menjelaskan, sebenarnya pasangan KarSa itu dibaiat gelombang I pada tanggal 20 Agustus 2020 ber

Pasangan KarSa terlihat mengikuti pembaiatan yang dilakukan kyai NU di Ponpes Lirboyo Kediri

samaan dengan penerimaan form model B-1 KWK Parpol PKB, namun karena yang hadir hanya dirinya maka baiat dilakukan di gelombang II. “Seandainya hari ini harus dibaiat lagi, itu karena ha rus bersama pak Sa’im (pasa ngan bakal calon wakil bupati). Waktu itu dia berhalangan karena ikut sekolah partai kepala daerah yang diselenggarakan DPP PDi Perjuangan,” tutur Kartika Para kyai yang membaiat, Kartika berujar, diantaranya Gus War (KH Anwar Iskandar), KH Anwar Mansur, Gus Salam dan Gus Halim Iskandar di Pondok Pesantren Lirboyo. “Selain baiat, Gus War juga memberikan tausiyah agar kami bisa menjadi pimpinan daerah yang benar-benar berjuang untuk rakyat

dan bangsa,” ucap wanita ya ng masih menjabat Wakil Bupati Lamongan. Kartika menyampaikan tausiyah dari Gus War, kekuasaan tanpa dilandasi role agama akan terjadi kesewenang-wenangan terhadap kebijakan pemerintah. “Begitu juga sebaliknya agama tanpa kekuasaan tidak bisa memberi manfaat kepada rakyat secara keseluruhan. Dengan kebijakannya akan memberi manfaat kepada rakyat yang dipimpin dan kasih sayang yang berkeadilan,” ujar Wakil Ketua DPW PKB Jatim. Sementara itu, Bakal Calon Wakil Bupati, Sa’im merasa senang karena menjalani pembaiatan dan menerima tausiyah serta doa restu dari para Kyai NU di Ponpes Lirboyo Kediri Jawa Timur. (bis)

Disnaker Pamekasan Latih Ratusan Calon Pengusaha Muda Pamekasan, Jatim Pos Pelatihan program WUB (Wira Usaha Baru) di Pamekasan, dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Pelatihan dipusatkan di lembaga pelatihan binaan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat. Plt Kadisnaker Pamekasan, Supiyanto, mengatakan, pelatihan ketrampilan kerja bagi calon pengusaha yang tergabung dalam wadah WUB akan mentargetkan sebanyak 1.554 orang peserta. “Kami melatih para calon pengusaha muda itu secara bertahap dan berkesinambungan. Target seluruh peserta selesai mengikuti pelatihan ketrampilan kerja,” kata Supriyanto, Senin (31/8/ 2020). Menurut Supariyanto, pelaksanaan pelatihan ketrampilan bagi peserta WUB dilaksanakan secara berjenjang sesuai bidang ketrampilan yang diminati peserta. Semisal, ketrampilan tata rias pengantin dan kecantikan. Karena bidang kecantikan, maka tidak seluruh peserta program WUB berminat mengikutinya. Bagi peserta yang selesai ikut pelatihan sesuai minatnya, selanjutnya didampingi

Peserta Pelatihan Tata Rias Program WUB di Pamekasan

para fasilator untuk memulai menata unit usahanya. Itu sebabnya, seluruh peserta pelatihan yang lulus mendapatkan sertifikat sekaligus izin usaha. “Sedangkan sektor permodalan akan diusahakan mendapatkan dari Dinas Koperasi. Peserta atak perlu datang ke Dinas Koperasi tapi kami yang akan memfasilitasi untuk mendapatkan sektor modal kerja,” tandas Supriyanto. Lebih jauh, Supriyanto memaparkan, jika peserta pelatihan ketrampilan program WUB terbagi dalam tiga jenis. Masing-masing pelatihan dilaksanakan secara klasikal, pemagangan dan work-

shop. Dan pelatihannya sendiri ada 20 jenis. Untuk program magang terdiri 2 kegiatan, yakni marketing online dan tenun ikat. Yang terakhir adalah workshop diikuti 200 peserta. Program workshop dikhususkan bagi pengusaha yang sudah punya usaha, namun masih perlu diarahkan usahanya. Semisal izin usahanya belum lengkap atau kemasan produknya kurang bagus. “Itulah cara kami membantu peserta WUB agar meraih obsesinya menjadi pengusaha mandiri. Termasuk nantinya membantu penyediaan pemasaran produk,” papar Supriyanto. (did/ap)


Jatim III

Hal - 6

Kesalahan Saat Pakai Kemeja, Jarang Disadari

Selain kaus, kemeja merupakan salah satu jenis atasan yang paling sering dikenakan karena nyaman dan bisa dipadukan dengan banyak bawahan. Baik kemeja polos atau motif, pasti kamu punya selera tersendiri biar penampilanmu selalu modis dan tertata. Namun ternyata, ada beberapa aturan yang cukup baku dalam mengenakan kemeja yang nggak boleh dilanggar, lo. Sama seperti peraturan fashion pada umumnya, kamu harus tahu gimana cara ‘memperlakukan’ kemeja supaya nggak merusak penampilan. Kalau kemejamu sudah kesempitan sampai kancingnya mencuat, please jangan dipakai lagi. Bukan cuma kurang sopan, kemeja yang kekecilan bisa menandakan kalau kamu orang yang malas, lo! Kesempitan Saking sayangnya kamu

dengan sebuah kemeja, meski kekecilan kamu tetap mengenakannya, walau sebenarnya ini cara yang salah. Kemeja yang kekecilan hingga kancingnya mencuat sebenarnya sudah wajib diganti, demi penampilan yang tetap santun dan rapi. Nggak mau kan bagian dada atau perutmu jadi terekspos karena kesempitan? Jangan pernah memadukan kemeja yang bermotif ramai dengan bawahan yang juga banyak motifnya. Selain kurang enak di pandang, sty le-mu pasti akan amburadul Motif Ramai Ada sebuah aturan di mana memadukan atasan atau bawahan bermotif ha-

ruslah jeli, karena nggak bisa kalau dua-duanya sama-sama bermotif ramai. Kalau harus pun, pilihlah atasan atau bawahan yang motifnya sedikit seperti di bagian tertentu saja, untuk menghindari kesan berlebihan. Khususnya buat motif-motif seperti polka dot, animal print dan floral, disarankan untuk digabungan menjadi satu! Kusut Hindari mengenakan kemeja yang nggak disetrika, karena akan otomatis menjadikan penampi-

lanmu jadi super berantakan dan merusak pemandangan Kemeja merupakan salah satu jenis atasan yang biasanya dipakai ke acara-acara formal alias resmi bukan? Di sini, kamu perlu paham bahwa mengenakan kemeja yang rapi dan disetrika akan mengensankan hal positif, sehingga orang lain pun akan lebih menghargaimu. Jangan sampai karena saking malasnya, kamu terlalu sering mengenakan kemeja tanpa disetrika, apalagi kalau warnanya terang. Duh! Tanpa sadar salah menempatkan kancing kemeja, hingga terlihat nggak seimbang dan berantakan Salah Kancing Salah mengancingkan kemeja juga merupakan kesalahan fatal yang harus kamu hindari. Kadang, karena kamu terlalu buru-buru,

kamu jadi salah menempatkan letak kancing sehingga terlihat nggak seimbang dan berantakan. Apalagi kalau kemejamu ini dipakai ke kam pus atau kerja, akan sangat nggak pantas dilihat dosen atau atasan bukan? Jangan sepelekan lagi aturan-aturan di atas, kalau ogah penampilanmu jadi aneh, ya! (*)

Cara Mencegah Agar Kucing Tak BAB di Halaman Rumah Bagi sebagian orang, kucing memang hewan yang lucu dan menggemaskan. Na mun saat ia buang hajat di halaman yang baru saja kamu rapikan, ini bisa menjadi masalah. Seperti kita tahu, kebanyakan kucing menjalani hidup tanpa masalah, tanpa beban, bahkan tanpa aturan, dengan makan, tidur dan buang air di sembarang tempat. Meskipun hanya sedikit, kotoran kucing menimbulkan bau yang tidak sedap, bahkan dapat merusak taman dan membuat kotor. Ditambah lagi, kucing adalah karnivora, sehingga kotorannya dapat mengandung parasit atau patogen yang tidak terdapat dalam kotoran herbivora. Ini juga mengkhawatirkan karena sebagian besar dari kita berencana untuk makan sayur yang kita tanam, sehingga dapat menjadi masalah bagi mereka yang menanam produk mereka sendiri seperti sayuran dan buah-buahan. Jika kucing liar atau kucing tetangga secara konsisten menggunakan kebunmu untuk buang air besar, kamu bisa menggunakan cara aman dan efektif untuk mencegah kucing mengotori kebun: 1. Ubah lingkungan Kucing menyukai permukaan yang

lembut; Tanah yang gembur dan tanaman lunak sangat menarik bagi kucing. Karenanya, coba tutupi tanah kebun tempat kucing sering BAB itu dengan beberapa benda, seperti batu, atau ranting pohon yang ditancapkan di sekitar tanah tanaman. Kamu juga bisa menggunakan kerucut pinus atau hiasan taman berduri lainnya di sekitar tanaman. Misal batu, cangkang telur, atau tusuk sate juga bisa kamu tancapkan di sekitar tanaman untuk menghalangi kucing BAB di dekat tanaman. 2. Berinovasi dengan bau Kucing tidak menyukai bau pohon rue atau daun inggu, lavender dan penny royal (tanaman nyamuk), atau tumbuhan coleus canina, dan lemon thyme. Tanam beberapa tanaman yang sesuai dengan iklimnya di antara tanaman buah dan sayur milikmu. Selain menghalau kucing, tanaman ini dapat menarik penyerbuk dan serangga menguntungkan lainnya juga. Kucing juga membenci jeruk, jadi kulit buah jeruk dan sejenisnya akan membantu menghalangi mereka. Ada juga beberapa pengusir kucing komersial yang meniru bau urin predator, tetapi pastikan apa pun yang kamu beli tidak beracun untuk me-

mastikan tidak ada tanaman atau hewan yang terluka. 3. Jaga agar tetap bersih Jika kucing peliharaan atau kucing liar selalu memilih tempat yang sama untuk BAB, kamu bisa mencoba membersihkan area tersebut dengan air dan sabun ramah lingkungan. Hal ini dapat membuat kucing kehilangan aromanya sendiri. Tapi sayangnya, cara ini masih memungkinkan kucing untuk memilih tempat lain untuk buang air besar. 4. Perang air Jika kucing tetap nekat, dan kamu melihatnya menggunakan halaman sebagai toilet, kamu dapat mendekatinya dan menyemprotnya dengan air. Namun disarankan untuk tak mencampur air dengan cai-

ran berbahaya agar tak melukai kucing. Ini mungkin terlihat kejam, tetapi akan membantu memutuskan asosiasi positif kucing dengan area yang dipilihnya. Ia akan berpikir daerah itu cukup berbahaya untuk buang hajat. 5. Gunakan baki kotoran luar ruangan Cara lain yang lebih berperi kebinatangan, adalah menyiapkan toilet untuk si kucing lengkap dengan pasir. Dengan demikian kucing tak akan mengganggu tamanmu. Kamu bisa menyediakan tempat semacam baki yang diisi pasir atau tanah yang biasanya disukai kucing untuk BAB. Risikonya, kamu harus membuang dan membersihkan kembali tempat buang air tersebut. (*)

Cara Menandai Rumah di Google Maps, Mudah dan Praktis Pernahkah kamu merasa kesulitan ketika memberikan alamat rumah kamu ke orang lain karena alamat tersebut tidak ada di Google Maps? Bagaimana cara menandai rumah di Google Maps dengan mudah? Pasti bakal memudahkan untuk seharihari. Pernahkah kamu merasa kesulitan ketika memberikan alamat rumah kamu ke orang lain karena alamat tersebut tidak ada di Google Maps? Kini, kamu tak perlu khawatir, sebab, ada cara menandai rumah di Google Maps yang praktis dan cepat. Keberadaan Google Maps tentu sangat membantu kamu ketika ingin berkunjung ke suatu tempat. Selain itu, Google Maps juga punya fitur untuk menandai tempat-tempat yang baru kamu kunjungi sehingga ketika ingin berkunjung lagi ke tempat tersebut, tak perlu susah payah mengingat jalan yang dulu pernah

Ilustrasi Google Maps

dilewati. Meski begitu, fitur menandai di Google Maps ini terbatas bagi setiap penggunanya. Tapi, keuntungan lainnya kamu bisa menandai tempat-tempat favorit secara gratis. Berikut ini langkah-langkah menandai rumah di Google Maps. 1. Buka aplikasi Google Maps. 2. Klik opsi ‘Menu’ yang memiliki ikon berbentuk garis tiga secara vertikal yang berada di sudut kiri atas.

3. Selanjutnya, klik opsi ‘Your Place’. 4. Kemudian, klik ‘Maps Tab’. 5. Lalu, klik opsi ‘Create Map Button’ untuk menandai lokasi rumah kamu. 6. Setelah diarahkan ke halaman pembuatan peta, klik ikon ‘menandai lokasi’ atau marker. 7. Sesuaikan titik lokasi dengan alamat rumah kamu lalu klik titik lokasi. 8. Setelah memberikan penanda atau marker, selanjutnya pada layar akan tampil

sebuah kotak bisa kamu isi deskripsi berupa nama tempat dan hal-hal lainnya agar memudahkan orang menuju ke alamat rumah kamu. 9. Jika kamu ingin menambahkan lokasi lainnya, maka ulangi lagi cara di atas. 10. Setelah selesai menandai, kamu akan diarahkan ke 3 panah. Ikuti panah pertama untuk memberi nama pada alamat kamu. Kemudian, panah kedua untuk memberi nama pada layer dan panah ketiga jika kamu ingin membagikan alamat rumah yang sudah ditandai di Google Maps ke orang lain. Nah, itulah sepuluh cara menandai rumah di Google Maps yang bisa kamu coba. Kini, kamu bisa dengan leluasa mengirim alamat rumah melalui Google Maps kepada kerabat yang ingin berkunjung ke rumah dan tentunya alamat rumah lebih mudah ditemukan. Selamat mencoba cara menandai rumah di Google Maps dengan mudah. (*)


Jatim IV

Hal - 7

Bupati Pamekasan Lakukan Kick Off Sensus Penduduk 2020 Kesadaran Masyarakat Sidoarjo Memakai Masker Rendah

Bupati Pamekasan mengalungkan ID Card kepada petugas Sensus Penduduk 2020

Pamekasan, Jatim Pos Bupati Pamekasan, H. Baddrut Tamam memimpin pengukuhan petugas Sensus Penduduk Tahun 2020. Acara yang dihelat di Mandhapa Agung Ronggosukowati ini bertajuk “Kick Off Sensus Penduduk September 2020.” “Data merupakan suatu kumpulan angka-angka yang luar biasa dan sangat dibutuhkan. Dengan data yang akurat dan sistem yang bagus pemerintah akan bekerja lebih maksimal. Tanpa data akurat maka tak bisa bekerja dengan hasil luar biasa,” pesan Baddrut kepada petugas Sensus Penduduk. Acara “Kick Off Sensus Penduduk September 2020” itu sendiri dilaksanakan Senin (31/8/2020) yang dihadiri Kepala BPS Pamekasan, Dicky Harryadi, Wakapolres Pamekasan, Kompol Moh Asrori Khadafi, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan, S Bill

Fauzan. Termasuk sejumlah petugas sensus penduduk se-Pamekasan. Baddrut Tamam menyam paikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mau bekerja sungguh-sungguh untuk menyiapkan data yang baik. Bupati yang akrab disapa Ra Baddrut itu berharap, semua petugas sensus diberikan kesehatan dan mendapatkan data yang akurat serta bisa segera selesai. “Mudah-mudahan data ini bisa kita dapat dengan akurat, falid dan mudah-mudahan setelah data ini terkumpul sensus ini bisa terselesaikan dengan baik,” harap politisi PKB itu. 748 Petugas Sensus Terpisah, Kepala BPS Pamekasan, Dicky Harryadi mengatakan, kick off sensus penduduk di Pamekasan akan dimulai tanggal 1-30 September 2020. Namun, puncak sen sus kependudukan tersebut

akan berakhir pada tanggal 15 September 2020. “Pada tanggal 15 Septem ber itu tidak boleh ada warga yang terlewat tidak terdata, kita akan turun sampai malam hari, barangkali ada masyarakat yang tinggal di emperan (pelosok), dan pelabuhan yang belum terdata maka akan kita catat semuanya,” kata Dicky Harryadi Lebih jauh, Dicky sapaannya, mengatakan, sebanyak 748 orang petugas yang akan dikerahkan untuk mendata sensus penduduk kepada masyarakat. Namun, nantinya para petugas tersebut akan disebar luaskan ke 13 kecamatan di wilayah kabupaten Pamekasan. “Kita akan mengerahkan 60 koordinator statistik di seluruh kecamatan dan para petugas sensus penduduk ini akan turun ke lapangan dan nanti akan dibantu oleh Kepala Dusun, Pengurus RT serta RW,” tutupnya. (Adv/*)

Ketua DPRD Kota Blitar, Syahrul Alim:

Perubahan APBD 2020 Perlu untuk Pemulihan Ekonomi

Suasana Rapat Paripurna DPRD Kota Blitar dengan agenda penyampaian Pemandangan Umum Fraksifraksi tentang APBD-P 2020 dan Jawaban Wali Kota Blitar

Blitar, Jatim Pos Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar menggelar Rapat Paripurna dengan agenda pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang Perubahan APBD Kota Blitar Tahun Anggaran 2020 dan tanggapan Wali Kota Blitar, Selasa (1/9/2020). Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Blitar Agus Zunaidi. Tampak hadir Wali Kota Blitar Santoso, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar Rudy Wijonarko, Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela,

Dandim 0808/Blitar Letkol Arh Dian Musriyanto, Danyonif 511/Blitar, dan Kajari Blitar. Dalam paripurna tersebut Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim menyampaikan pentingnya menyampaikan pemandangan umum fraksifraksi mengingat APBD tahun 2020 ini perlu diadakan perubahan untuk digunakan menangani pemulihan ekonomi terkait Covid-19. Ketua DPRD Kota Blitar juga berharap pembahasan APBD perubahan ini dapat dilaksanakan dengan lancar supaya dapat disahkan bersama pemerintah daerah Kota Blitar.

Setiap fraksi melalui juru bicaranya berkesempatan menyampaikan pemandangan umumnya. Ada empat fraksi yang menyampaikan pemandangan umum, yakni Fraksi PDIP, Fraksi PKB, Fraksi Persatuan Pembangunan dan Fraksi Indonesia Bersatu. Kesimpulan dari rapat paripurna tersebut secara umum, seluruh fraksi mendukung adanya APBD perubahan. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19 secara ketat. Peserta sidang diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan atau memakai hand sanitizer. (Adv/sk)

Sidoarjo, Jatim Pos Demi malaksanakan Inpres Nomor 6 Tahun 2020, tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Sidoarjo. Maka gabungan dari personel Polri, TNI, dan Satpol PP, di Kota Sidoarjo melakukan razia yang dilakukan di sekitaran pintu masuk Perum Delta Sari Kecamatan Waru, Sidoarjo, pada hari Senin 31 Agustus 2020. Dari razia yang dilakukan, tidak sedikit pengendara roda dua maupun roda empat, yang terkejut dengan razia yang dilakukan oleh sejumlah gabungan Polri, TNI, dan Satpol PP tersebut. “Dari razia protokol kesehatan ini, kami telah mendapati sebanyak 26 orang pelanggar yang tidak memakai masker,” ungkap Wakasatlantas Polresta Sidoarjo AKP Toni Irawan, saat pimpin Ope rasi razia. Kemudian, sanksi yang diberikan kepada para pelanggar tersebut adalah berupa sanksi sosial. Yang notabene diberikan kepada 26 orang pelanggar protokol ke-

Sanksi sosial bagi para pelanggar Inpres No 6 Tahun 2020, mereka disuruh menyapu lingkungan pemakaman umum

sehatan. Sedangkan sanksi sosial tersebut antara lain adalah dengan menyanyikan lagu wajib nasional, kemudian melakukan permohonan maaf agar tidak mengulangi perbuatannya kembali. Selanjutnya, menyapu atau membersihkan makam Islam di Desa setempat, sambil mengenakan rompi berwarna oranye bertuliskan pelanggar protokol kesehatan. Selain itu, terkait masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memakai masker, atau mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo juga diamini oleh Kapolresta Sidoarjo. Kemudian secara terpisah, Kapolresta Sidoarjo

Kombes Pol. Sumardji menuturkan, agar masyarakat peduli akan keselamatan diri sendiri juga orang lain. Salah satunya adalah penggunaan masker yang dapat mencegah penyebaran virus corona. “Dimana-mana edukasi protokol kesehatan sudah disampaikan, berbagai himbauan bahkan hingga razia lengkap penindakannya sudah kami lakukan,” sambungnya. Namun, sayangnya masyarakat masih susah untuk sadar, guna bergerak bersama melawan Covid-19 melalui penegakan disiplin protokol kesehatan. Sebab itu mari terus patuhi peraturan ini agar upaya memutus mata rantai virus dapat segera tercapai. (zal)

Pandemi Covid-19 Hambat Pendirian BNN Kabupaten Pamekasan Pamekasan, Jatim Pos Pembentukan dan pendirian Badan Nasional Narkotika Kabupaten Pamekasan, telah dirintis semenjak Wabup Pamekasan dijabat KH Kholil Asyari (periode 2013 2018). Semangat untuk men dirikan BNN Kabupaten, berlanjut hingga H. Raja’e menjabat Wabup Pamekasan. Di Kabupaten Pamekasan sendiri, jabatan ketua lembaga bernama Badan Nasinal Narkotika (BNN) Kabupaten itu selalu dijabat Wakil Bupati. Tercatat H. Kadarisman (wabup era 2003/2008 dan 2008/2013) menjadi Ketua BNK (Badan Narkotika Kabupaten). Sayang semangat untuk mendirikan lembaga BNN Kabupaten terkendala dengan munculnya Pandemi Covid-19. Wabup H. Raja’e akui tak bisa leluasa untuk mengupayakan berdirinya BNN Kabupaten Pamekasan, meski telah melengkapi seluruh persyaratan pendirian BNN Kabupaten.

“Seluruh persyaratan telah kami lengkapi. Namun, pemerintah pusat akhirnya menunda pembentukan BNN Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia lantaran ada pandemi Covid-19,” kata Wabup Raja’e, Senin (31/8/2020). Raja’e berjanji akan meneruskan keinginan pembentukan BNN Kabupaten. Tentu saja tidak bisa pada tahun 2020 ini. Raja’e optimistis pendririan BNN Kabupaten Pamekasan bakal diresmikan di era tahun 2021 nanti. “Sepertinya pendirian BNN Kabupaten Pamekasan bisa diselesaikan tahun depan. Kalau sekarang jelas tak mungkin,” imbuh Raja’e. Terpisah, aktivis pemberantasan narkotika di Pamekasan, Hasan Al-Mandury, berharap pemerintah bisa segera mengupayakan mendirikan BNN. Soalnya, sejauh ini lembaga terkait cuma bisa melakukan sosialisasi pencegahan tanpa dapat memberi-

Wakil Bupati Pamekasan, H. Raja’e

kan kebijakan lebih lanjut. Jika Pamekasan telah memiliki lembaga BNN, Hasan yakin bisa melakukan ak si pencegahan peredaran narkoba. Termasuk melakukan karantina dan edukasi kepada setiap pelaku narkoba seperti pengedar maupun pemakai narkoba. “Selama ini kami hanya bisa melakukan tataran sosialisasi dan tak bisa berbuat lebih. Jika nanti BNN Kabupaten resmi berdiri, maka di Pamekasan bisa melaksanakan program edukasi dan karantina,” beber Hasan AlMandury. (did/ap)

Bupati Pamekasan Klaim Serapan APBD

Semester I/2020 Capai 50 Persen Pamekasan, Jatim Pos Bupati Pamekasan, Madura, Baddrut Tamam ikut senang akan capaian APBD pada Semester I tahun anggaran 20 20 ini. Betapa tidak, target 50 persen APBD telah terserap sesuai peruntukannya. Bahkan, beberapa program pembangunan di beberapa OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) realisasinya telah sesuai target. “Capaian secara umum hampir 50 persen. Itu artinya daya serap anggaran dari beberapa agenda pembangunan

sudah tercapai bagus. Semisal program bedah rumah tidak layak huni sudah terlaksana secara baik,” tutur Baddrut Tamam, Senin (31/8/2020). Menurut Baddrut Tamam, untuk anggaran yang belum terserap dari total besaran APBD 2020 senilai Rp 2,3 Triliun akan dibelanjakan maksimal. Apalagi untuk Perubahan APBD 2020 sudah sepakati. Sehingga untuk rencana perubahannnya akan dilaksanakan segera dengan fokus kepada pemulihan ekonomi.

Baddrut mengingatkan, syarat majunya kabupaten terdiri dari tiga hal. Pertama pemimpin yang memiliki komitmen program dan aparatur sipil negara yang mau bekerja cepat, serta partisipasi masyarakat yang maksimal. Badrrut berharap semua elemen masyarakat tetap bergandengan tangan agar kemajuan Pamekasan akan tercapai. “Bilamana seluruh elemen masyarakat saling mendukung, maka kemajuan Pamekasan bakalan terjamin,” tandasnya. (did/ap)


Hal - 8

Ekspose Pemprov Jatim

Pemprov Jatim Perluas Cakupan Pembelajaran Tatap Muka SMK

GUBERNUR Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memutuskan untuk memperluas cakupan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Jatim untuk SMK. Kebijakan tersebut diambil Khofifah berdasarkan hasil peninjauan secara langsung aktivitas uji coba pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah, dan hasil evaluasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).

“Saya menilai tingkat kesiapan sekolah dan kepatuhan siswa-siswi SMA-SMKSMA LB Jatim untuk menerapkan protokol kesehatan sudah sangat bagus. Begitu pula dengan respon orang tua. Pun dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten/

Kota yang juga luar biasa,” ungkap Khofifah usai menghadiri wisuda Institut Pesantren Kyai Abdul Chalim di Mojokerto, Minggu (30/8). Menurut Khofifah, dengan melihat perkembangan situasi saat ini, maka sudah saatnya pembelajaran tatap muka

diperluas cakupannya khususnya untuk SMK. Terlebih, sejumlah praktik keterampilan harus dilakukan secara langsung tidak cukup virtual. Seperti diketahui, berdasarkan Surat Gubernur Jawa Timur Nomor: 420/11350/ 101.1/2020 tertanggal 9 Agustus 2020, Pemprov Jatim telah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas. Kebijakan ini ditempuh sebagai respon terhadap antusiasme orang tua dan siswa untuk melaksanakan pem belajaran tatap muka selain banyaknya keterbatasan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, mulai soal jaringan internet sampai kepemilikan gawai. Khofifah sendiri telah meninjau secara langsung ujicoba proses belajar mengajar tatap muka terbatas untuk jenjang pendidikan SMA, SMK dan SMA-LB di Jatim ya ng telah dimulai sejak tanggal 18 Agustus yang lalu. Diantaranya, SMAN 2 Kota Probolinggo, SMKN 2 Kota Probolinggo, SMAN 2 Nganjuk, SMKN Tanjunganom dan

SMA-LB Santhi Kosala. “Saya yakin selama protokol kesehatan disiplin diterapkan maka risiko penularan Covid-19 akan semakin kecil. Perluasan pembelajaran tatap muka ini tentunya menjadi kabar gembira untuk siswa dan orangtua,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan bahwa jumlah SMK yang diijinkan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka adalah 25% dari total jumlah SMK yang ada di kabupaten/kota setempat, dan berlaku untuk daerah dengan status zona kuning dan oranye. Perluasan uji coba ini, kata dia, tetap akan disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta mendapatkan persetujuan dari orang tua dan pemda atau gugus tugas Covid-19 kabupaten/kota setempat. “Untuk uji coba pembelajaran tatap muka tahap II ini, akan dimulai dari jenjang pendidikan SMK, karena berdasarkan SE 4 Menteri tentang penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi covid19, SMK di semua zona dapat

menerapkan pembelajaran praktik, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” paparnya. Sedangkan untuk jenjang SMA, tambah Wahid akan ditetapkan kemudian sambil menunggu hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim Dindik Jatim. Wahid menerangkan, perluasan ujicoba pembelajaran tatap muka terbatas ini tetap akan dilaksanakan melalui perpaduan dengan pembelajaran dari rumah, dalam jaringan/online dan luar jaringan/offline. Artinya, lanjut Wahid, Kabupaten/Kota dengan kategori zona kuning, peserta didik yang hadir di sekolah paling banyak 50% dari kapasitas kelas yang tersedia. Sedangkan untuk daerah dengan kategori zona oranye peserta didik yang hadir di sekolah paling banyak 25% dari kapasitas kelas yang tersedia serta berjalan selama tiga jam tanpa istirahat. “Bagi peserta didik yang memilih untuk belajar dari rumah, sekolah tetap difasilitasi dengan metode pembelajaran jarak jauh,” ujarnya. (hms)

Terjun Langsung Tangani Klaster Ponpes Darussalam

Gubernur Pastikan Santri Tercukupi Kebutuhannya GUNA mempercepat penanganan Klaster Covid-19 di Pondok Pesantren di Banyuwangi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi Pondok Pesantren Darussalam Blokagung di Kec. Tegalsari, Banyuwangi pada Rabu (2/9) siang. Didampingi Sekretaris Daerah Prov. Jatim Heru Tjah jono, Kadis Pendidikan Wahid Wahyudi dan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Dr. Kohar Hari Santoso, Gubernur Khofifah meninjau langsung lokasi pendirian posko logistik dan dapur um um di sekitar komplek Ponpes Darussalam Blokagung. Secara khusus, dirinya ingin memastikan keamanan pangan dan pasokan logistik, bahkan membentuk tim Food Security bagi kurang lebih 5.000 orang santri yang men jalani isolasi di dalam wilayah pesantren. Keberadaan Tim Food

Security ini bertujuan untuk memantau keamanan bahan pangan, kadar gizi hingga kalori yang terkandung di dalam setiap makanan yang akan disajikan. “Ini menjadi penting untuk menyiapkan standard kalori, gizi dan pastikan makanannya secure,” tegas Gubernur Khofifah. Tak hanya itu, Gubernur Khofifah secara khusus berpesan agar semua makanan yang tersaji bebas dari borax dan formalin. Bahkan dirinya meminta untuk selalu dipantau takaran gizi dan kalori di setiap saji makanannya. “Pastikan yang dikonsum si bebas formalin, pastikan bebas borax, pastikan bergizi dan berkalori yang cukup. Mengingat salah satu yang harus dilakukan saat isolasi adalah makanan sehat dan bergizi,” pesan Khofifah. Selain menjaga supply nutrisi, orang nomor satu Jatim ini juga kembali me-

Gubernur meninjau dapur umum di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung di Kec. Tegalsari, Banyuwangi

ngingatkan pentingnya upaya peningkatan imunitas tubuh melalui kegiatan olahraga. “Pastikan bahwa mereka termonitor dengan format yang membuat mereka bahagia. Format perawatan dengan tenaga kesehatan yang memadai, nutrisi yang cukup dan olahraga ini telah terbukti menghasilkan 100% ke sembuhan bagi pasien RS Darurat Lapangan Indrapura,” tutur Gubernur perempuan pertama di Jatim ini. Untuk mencukupi kebutuhan layanan medis, Pemprov Jatim juga mengirimkan 1000 APD, 7.000 masker, 30 tenaga medis dan 15 tenaga swabber untuk memastikan santri mendapatkan layanan medis sebaik mungkin. Tenaga medis akan berperan untuk memonitor kesehatan para santri secara rutin guna memastikan kesembuhan yang optimal. Di saat mengetahui kehadiran Gubernur Khofifah, Para santri pun berteriak senang dan melambaikan tangan dari jendela asrama yang sedang digunakan sebagai lokasi isolasi. Gubernur Khofifah tetap memberikan dukungan kepada santri dari kejauhan. Dirinya mengaku senang dan terharu dengan respon para santri yang tetap senang dan optimis walau tengah di isolasi. Berkaitan dengan isu adanya stigma pada beberapa wali santri Khofifah me-

Edisi 373 Thn XIX – Minggu II September 2020

Gubernur Khofifah (dua dari kiri) melambaikan tangan kepada santri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung di Kec. Tegalsari, Banyuwangi

negaskan, terjangkit Covid19 bukan aib yang harus disembunyikan. Bahkan dia menyampaikan bahwa pemeriksaan COVID-19 yang masif dilakukan ini adalah upaya yang penting untuk mencegah terjadinya keterlembatan diagnosis dan memutus mata rantai penularan COVID-19 ini. “Kami mengimbau kepada masyarakat bahwa orang yang terpapar Covid-19 ini bukan aib. Jadi kalau terdeteksi itu tidak usah disembunyikan. Justru kalau terdeteksi lebih awal, penangannya bisa lebih maksimal dan sembuh lebih cepat. Oleh karena itu, janganlah menam-

bah beban mereka dengan menstigma keluarga pasien yang terpapar COVID-19,” ujar Khofifah Sampai hari ini, Khofifah juga telah terjun langsung untuk melawan stigma bersama dengan Penyintas COVID-19 melalui berbagai aktivitas seperti edukasi, gowes dan berbagi masker. Khofifah memberikan contoh langsung bahwa aktivitas bersama dengan pasien COVID-19 yang telah sembuh aman dilakukan sehingga tidak perlu ada stigma atau ketakutan untuk tertular. Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan dari Pemprov Jatim kepada PP

Darussalam berupa 5 ton beras, 500 dus mie instan, 200 L minyak goreng, 5.000 butir Vitamin C, dan uang tunai sebesar Rp. 105.000.000,-. Sementara itu, sejak 19 Agustus lalu, jajaran Gugus Tugas penanganan Covid-19 Pemprov Jatim telah melakukan gerak cepat dalam penanganan COVID-19 di Banyuwangi. Bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi dan Pengurus PP Darussalam, telah didirikan tenda-tenda dapur umum yang setiap harinya menyediakan 18.000 porsi makanan bagi kurang lebih 5.000 orang santri di dalam ponpes.(hms)


Ekspose Pemprov Jatim Wagub Emil Doakan Pandemi Covid -19

Hal - 9 ¾

Jadi Pemantik Meroketnya Pembangunan Trenggalek

PUNCAK peringatan hari jadi ke 826 Kabupaten Trenggalek mendapat kunjungan spesial Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Bersama sang istri yang juga Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Bachsin itu secara khusus menghadiri puncak peringatan yang digelar di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Senin (31/8). Menurut Wagub Emil, peringatan hari jadi ke 826 Kabupaten Trenggalek memberikan pembelajaran bersama di tengah pandemi Cobid-19. Apalagi dampak yang ditimbulkannya berimbas pada seluruh sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Begitu juga bagi Kabupaten Trenggalek yang diusianya ke 826 tahun terus berupaya bangkit dari dampak ekonomi, kesehatan, sosial budaya maupun pendidikan warganya,” ujarnya. Dirinya pun mendoakan agar pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan berhentinya

itu bisa memantik seluruh jajaran Pemkab Trenggalek dan masyarakatnya untuk meningkatkan ekonomi dan meroketnya pembangunan di wilayah selatan Prov. Jatim itu. “Pandemi Covid-19 harus dijadikan pemantik semangat bahwa dengan adanya pandemi tetap optimis bagi kemajuan masa depan Treng galek. Jangan sampai rencana besar pembangunan yang tengah dirancang menjadi sia-sia. Semoga dengan slogan Trenggalek meroket bisa maju ekonominya,” ungkapnya. Emil menegaskan, dengan adanya pandemi Covid19 ini harus disyukuri bahwa Kabupaten Trenggalek menjadi daerah yang kaya akan potensi alamnya. “Walaupun adanya pandemi Covid 19, kita harus menjadikannya sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT dan menjadikan Trenggalek gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo,” jelasnya.

Emil yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek 2016-2019 itu meyakini, bahwa Kab. Trenggalek di bawah kepemimpinan Bupati Mochamad Nur Arifin bisa mengembalikan sendi-sendi ekonomi masyarakat secara perlahan. Ke depan, Emil mengaku optimis bahwa Kabupaten Trenggalek bisa menjadi pintu gerbang bagi masyarakat di pesisir selatan Jawa Timur, bahkan Indonesia. “Kita optimis melalui kemajuan Trenggalek di pesisir selatan Jatim bisa menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” terangnya. Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, pandemi Covid-19 yang ada di seluruh dunia dan Indonesia khususnya di Trenggalek mengakibatkan terganggunya aktifitas masyarakat. Utamanya aktifitas kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya serta pariwisata.

Ketua Forikan Jatim

Dorong Peningkatan Konsumsi Ikan Di Era Pandemi

PANDEMI Covid-19 ya ng saat ini belum berakhir mendorong Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim terus mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di 38 kab/kota di Jatim. Kampanye Gemarikan ini terus dilakukan dalam rangka menanggulangi dampak Covid-19 di daerah rawan pangan dan stunting. Kali ini, Ketua Forikan Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak melakukan Kampanye Gemarikan di Balai Desa Selopuro, Kecamatan Pitu, Kab. Ngawi, Selasa (1/9). Di tempat ini, Arumi membagikan 150 paket produk perikanan yang masingmasing berisi 1 paket produk olahan hasil perikanan, 2 buah paket produk ikan kaleng yakni sardine dan tuna, 2 kg ikan segar, serta 3 buah masker kain. Bantuan ini, sebut Arumi, diprioritaskan bagi masyarakat terutama anak-anak dan lansia untuk memenuhi kecukupan gizi terutama di era pandemi Covid-19, sekaligus sebagai upaya mencegah stunting pada anak-anak. Seperti diketahui, kandungan gizi yang terkandung dalam ikan sangat baik bagi tubuh terutama untuk meningkatkan imunitas. “Di tengah pandemi ini mari kita terus mengkonsumsi ikan sebagai lauk-pauk sehari-hari karena ikan sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” katanya. Menurutnya, tidak harus ikan mahal, namun banyak jenis ikan dengan harga terjangkau tapi nilai gizinya tinggi. Dengan begitu tidak membebani keuangan keluarga. Contohnya adalah ikan

Arumi Bachsin Emil Dardak melakukan Kampanye Gemarikan di Balai Desa Selopuro, Kecamatan Pitu, Kab. Ngawi

patin yang kandungan Omega 3-nya sangat baik bagi kesehatan jantung dan otak. “Ikan punya banyak varian sehingga kita bisa memilih mana ikan yang cocok di kantong kita. Selain itu ikan merupakan sumber protein yang paling mudah diserap oleh tubuh anak-anak dan lansia jadi sangat baik dikonsumsi oleh mereka di usia ini,” kata istri Wagub Jatim ini. Selain baik untuk kesehatan terutama di era pandemi, lanjutnya, kandungan gizi pada ikan sangat baik bagi tumbuh kembang anak sehingga dapat mencegah stunting. “Masalah stunting ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya menjadi urusan ibu kandungnya, atau Bupatinya, namun menjadi tanggung jawab semua sampai dengan para Camat ataupun kepala desa. Jadi mari bersama-sama kita cegah stunting dengan konsumsi makanan bergizi karena tumbuh kembang menjadi hak anak-anak yang harus kita penuhi,” kata Ketua TP PKK Provinsi Jatim ini. Di akhir, Arumi berharap bantuan produk perikanan ini mampu menjadi stimulus sehingga kebiasaan mengkon-

sumsi ikan terutama di rumah tangga menjadi meningkat. Dengan mengkonsumsi ikan secara rutin maka tidak hanya mencegah stunting tapi juga mampu meningkatkan kualitas SDM di Indonesia ke depannya. “Investasi yang bagus untuk anak-anak kita salah satunya dengan memberikan gizi yang bagus, karena ibaratnya sebutir nasi pun yang mereka makan adalah sarana untuk mereka bertumbuh. Jadi ini investasi jangka panjang yang dampaknya akan terasa 15-20 tahun ke depan,” terangnya. Sementara itu, Ketua Forikan Kab. Ngawi, Hj. Atik Budi Sulistyono menyambut baik acara Kampanye Gemarikan di Ngawi ini. Menurutnya bantuan olahan ikan sebanyak 150 paket ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Ragam jenis ikan di Ngawi terbatas pada ikan air tawar. Namun kami terus memaksimalkan ikan perairan darat seperti waduk. Kami juga terus mengenalkan olahan ikan melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu. Kami harap tingkat konsumsi ikan di masyarakat terus meningkat,” pungkasnya. (hms)

Edisi 373 Thn XIX – Minggu II September 2020

Wagub Emil pada puncak peringatan Hari Jadi ke 826 Kabupaten Trenggalek

Bupati termuda di Jatim itu menyatakan di hari jadinya Kab. Trenggalek ke 826 dirinya bertekad untuk memulihkan ekonomi agar berlangsung lancar dan ekonomi rakyat Trenggalek dapat segera pulih kembali.

Bersamaan dengan itu, Pemkab Trenggalek melaunching aplikasi Transaksi Pariwisata Secara Online (Transparan). Aplikasi tersebut diharapkan dapat mengembalikan kinerja pariwisata Trenggalek dan memudahkan

masyarakat di era digital. Selain melaunching aplikasi Transparan, Bupati Trenggalek juga memberikan stimulus usaha bagi pelaku UMKM serta bantuan khusus bagi Guru Diniyah se Kab. Trenggalek. (hms)

Pemprov Jatim Gerak Cepat Atasi Klaster Covid-19 ♦

PP Darussalam Blokagung Banyuwangi

PEMPROV Jatim terus melakukan langkah cepat penanganan klaster Covid-19 yang terjadi di Pondok Pesantren (PP) Darussalam, Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi. Mewakili Gubernur Jatim, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono pun langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam percepatan penanganan Covid-19 di PP Darussalam, Blokagung, Karangdoro, Tegalsari, Kab. Banyuwangi, Senin (31/8) pagi. Usai memimpin koordinasi antara Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi dan Pengurus PP Darussalam, Sekdaprov Heru menjelaskan, koordinasi yang dilakukan atas arahan Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam percepatan penanganan Covid-19 yang terjadi di PP. Darussalam, Blokagung, Kab. Banyuwangi. “Kerjasama antar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan TNI dan Polres serta didorong dari Provinsi sangat dibutuhkan. Semalam Ibu Gubernur menugaskan kami untuk cek dan melakukan koordinasi,” kata Heru Tjahjono. Menurut Heru, langkah yang dilakukan adalah untuk penetrasi kesiapan, khususnya soal akomodasi dan konsumsi untuk PP Darussalam. “Ada enam ribu santri proses masih dilakukan swab tinggal nunggu hasil namun demikian konsumsinya harus kita dukung,” ujar Heru. Jumlah santri di PP Darussalam sendiri mencapai kurang lebih 6.000 santri. Oleh sebab itu, Sekdaprov Jatim menegaskan bahwa Pemprov Jatim akan berupaya maksimal terhadap penanganan Covid-19 pada klaster tersebut. Sehingga, dirinya mengimbau peran serta dari pihak terkait agar dapat

Sekdaprov Heru di Komplek PP Darussalam Blokagung disambut Perwakilan Pengasuh PP Darussalam Nihayatul Wafiroh

dilakukan secara komprehensif dan maksimal. Sementara khusus untuk mengatasi suplai makanan bagi para santri, Heru Tjahjono berharap ketersediaan 18.000 nasi bungkus dalam sehari. Jumlah tersebut terbagi dalam tiga kali makan yang disiapkan melalui dapur umum gabungan BPBD Jatim dan Kab. Banyuwangi, Dinas Sosial Jatim dan Kab. Banyuwangi didukung Kodim 0825 Banyuwangi. “Untuk itu, saya berharap ada koordinasi yang baik antara BPBD Jatim dan Kabupaten Banyuwangi, Tagana dari Dinsos dan anggota TNI,” pintanya. “Prinsipnya lapangan ini digunakan untuk lapangan terintegrasi komprehensif untuk menangani kasus covid19 yang ada di pondok,” tambahnya. Selain itu, Sekdaprov Heru juga menegaskan bahwa makanan yang disajikan akan dijamin kualitas gizi dan higienisnya. Untuk mengujinya, dirinya memerintahkan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim Dr. Kohar Hari Santoso memantau keamanan makanan yang akan didistribusikan ke pondok. “Tentunya makanan yang akan dibagi juga kita cek kalori dan higienisnya, ada food securitynya, kita cek agar nantinya

yang disajikan benar-benar memenuhi syarat,” tegasnya. Heru menekankan bahwa dapur umum yang dibangun akan resmi berjalan mulai Kamis, 3 September 2020. Sedangkan untuk hari ini dan dua hari ke depan akan disupport Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi. “Hari ini kebutuhan makan siang dan malamnya dicukupi dari BPBD Kabupaten Banyuwangi, paginya diintervensi dari Provinsi sambil me nunggu persiapan keseluruhan,” ujarnya. Sebelumnya, kedatangan Sekdaprov Heru di Komplek PP Darussalam Blokagung disambut Perwakilan Pengasuh PP Darussalam Nihayatul Wafiroh. Selain berkunjung ke Komplek PP Darussalam, Sekdaprov Heru pun melihat secara dekat dapur umum yang dibangun di Lapangan Kaligesing Karangmulyo Tegalsari Banyuwangi. Dalam kunjungan tersebut, Heru Tjahjono didampingi Kepala BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono, Kepala Dinas Sosial Alwi, dan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Dr. Kohar Hari Santoso, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono dan Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf. Yuli Eko Purwanto S.IP. (hms)


Jatim V

Hal - 10

Penjelasan Bupati Sampang Terhadap RAPERDA Perubahan APBD tahun 2020 Terhadap Dua RAPERDA Inisiatif

Suasana Sidang Paripurna di Gedung Graha DPRD Kabupaten Sampang

Sampang, Jatim Pos Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota penjelasan Bupati tentang Raperda Perubahan APBD tahun 2020 dan penyampaian pendapat bupati terhadap dua Raperda inisiatif dan jawaban pengusul atas pendapat bupati di gedung Graha Paripurna DPRD Sampang, pada Kamis (03/09/2020). Acara tersebut dihadiri langsung Bupati Sampang, H Slamet Slamet Junaidi dan Wakilnya H. Abdullah Hidayat, Forkopimda, OPD, pimpinan dan anggota DPRD Sampang. Ketua DPRD Sampang, Fadol selaku pimpinan sidang mengatakan, Badan Musyawarah (Banmus) telah membahas agenda DPRD. Berdasarkan mekanisme dan tata tertib (tatib), maka rapat paripurna digelar untuk menindaklanjuti surat bupati kepada DPRD. Di tempat yang sama,

Bupati Slamet Junaidi menyampaikan, pada tahun 20 20 telah terjadi pandemi COVID-19 sehingga pemerintah terpaksa harus merefocusing anggaran. Hal ini tidak hanya terjadi di Sampang, tapi juga daerah-daerah lain, bahkan juga pemerintah pusat. Oleh sebab itu, pihaknya dari eksekutif meminta persetujuan legislatif untuk melakukan pengalihan anggaran yang ada. Salah satunya adalah tentang pendidikan. “Untuk pendidikan tentunya kami buka kembali seluas-luasnya dengan tetap melihat protokol kesehatan, apakah lembaga itu sudah siap atau tidak dalam melakukan pembelajaran tatap muka. Kami sudah buka pem belajaran tatap muka di Kecamatan Tambelangan, Torjun dan Ketapang,” ucapnya. Bupati juga mengapresiasi atas sumbangsih pemikiran Anggota dan Ketua DP RD Sampang tentang adanya Raperda perlindungan dan pemberdayaan petani serta

rancangan tentang sumber daya air. “Petani dan sumber daya air sangat erat kaitannya dan merupakan satu kesatuan serta sumber kehidupan masyarakat Sampang pada um umnya. Petani juga salah satu indakator pendokrak sendi perekonomian, bukan hanya di kabupaten Sampang melainkan dimanca Negara,” katanya. Bupati berharap, dengan adanya Raperda tersebut dapat mengatasi persoalan ya ng dialami oleh para petani sehingga para petani dapat sejahtera yang berinflemintasi pada lancarnya perekonomian, khususnya di kabupaten Sampang. Mantan DPR RI itu menghimbau, pembahasan perubahan APBD Tahun 2020 dan dua Raperda tersebut se-efektif mungkin agar program tersebut dapat dilaksanakan sehingga memberikan manfaat terhadap masyarakat Sampang. Sementara Wakil ketua komisi II DPRD Sampang dalam Kesempatan mendengarkan pendapat anggota mengusulkan langsung kepada Bupati Sampang untuk juga dianggarkan khusus perlindungan anak yatim piatu. Menurutnya, masyarakat Sampang yang mengasuh anak yatim piatu sumber mata pencahariannya tergolong tidak tetap. “Jangankan untuk makan, anak yatim piatu ini untuk menghidupinya masih kesulitan,” tutupnya (dir/adv)

Pelaku UMKM Kabupaten Mojokerto Diberi Bantuan Rp 2,4 Juta Mojokerto, Jatim Pos Dalam rangka Pemilihan ekonomi disaat Pandemi covid 19, Para Pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) di Kabupaten Mojokerto dapat kucuran dana dari Pemkab Mojokerto. Besaran Nominal yang di bantukan pada pemilik UMKM sebesar Rp.2,4 juta. Bupati Mojokerto H. Pung kasiadi SH, mengatakan, ban tuan untuk Pelaku UMKM diusulkan 64 ribu peserta dan nominal yang diberikan Rp. 2,4 juta per orang pelaku UMKM. “Kita usulnya 64 ribu UMKM. Saya pantau siang ini, masih sekitar 3.500 yang daftar. Saya titip ke panjenengan yang sudah daftar, mohon dibantu infokan pada Pelaku UMKM yang lain,” ucap Bupati Mojokerto pungkasiadi saat menilik langsung proses pendaftaran para penerima bantuan pada siang di Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/9/2020) Pada kesempatan terse-

Bupati Mojokerto H.Pungkasiadi SH bersama pelaku UMKM

but, Pak pung panggilan akrabnya, menjelaskan syaratsyarat yang harus dipenuhi para pelaku UMKM agar bisa dapat bantuan.” agar bisa mendapatkan bantuan untuk pemulihan ekonomi khususnya pelaku UMKM, dipenuhi semua syarat-syaratnya dulu secara lengkap,” imbau bupati. Diakhir sambutannya, orang nomer satu di Pemkab Mojokerto, berpesan masyarakat apabila pada keluarga atau kerabat pengusaha UMKM yang belum tahu pengumuman bantuan UMKM ini agar bantuan ini diinfokan

keluarga/famili yang bergerak ,” jelasnya, Adapun syarat-syarat dasar yang wajib dipenuhi antara lain memiliki KTP/No. NIK setempat, pelaku usaha mikro/ ultra mikro belum pernah mengakses pembiayaan/kredit bank, memiliki kegiatan usaha mandiri, rekening tabungan per Juni 2020 kurang dari Rp 2 juta, bukan ASN/TNI/Polri/ Pegawai BUMN maupun BU MD, melampirkan Surat Keterangan Usaha/Domisili Usaha (SKU/SKDU) dari kades setempat, juga memiliki nomor hp aktif yang bisa dihubungi. (din)

Tangani Klaster Ponpes

Pemkab Banyuwangi Siapkan 3 Miliar Untuk Dapur Umum Banyuwangi, Jatim Pos Pemkab Banyuwangi menyiapkan dapur umum untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 dari klaster Pondok Pesantren (Ponpes) di Banyuwangi. Dapur umum itu, nantinya akan me nyediakan sekitar 18.000 porsi makanan untuk kebutuhan makan harian penghuni pondok pesantren selama masa karantina. Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Abdul Kadir menjelaskan, untuk persiapan dapur umum tersebut, Pemkab Banyuwangi menyediakan anggaran Rp 3 miliar untuk kebutuhan logistik dapur umum. “ Mulai Kamis besok, ada pemilahan dapur. Sebelumnya kan hanya Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Jatim. Mulai Kamis, 3000 porsi disiapkan TNI, 1500 porsi dari Pemprov Jatim, dan 1500 porsi dari Pemkab Banyuwangi. Namun, semua logistik itu anggarannya dari kami, “ kata Kadir. Menurutnya, Pemprov Jatim dan TNI mendukung penuh, baik dari segi tenaga maupun peralatan agar penyiapan lebih cepat. Selain itu juga ada bantuan tenaga dari Tagana Jatim sekitar 30 orang dan TNI dengan melibatkan 150 anggotanya. Kadir menambahkan, setiap hari pihaknya akan menyiapkan 18.000 porsi maka-

Dapur Umum penanganan kluster Ponpes di Banyuwangi

nan untuk sarapan, makan siang, dan malam, selama 14 hari. Makanan yang disajikan pun tidak sembarangan, harus nasi kotakan. “Menunya sesuai yang disarankan oleh Kementrian Kesehatan. Di setiap penyajian harus ada nasi, lauk, sayur, dan buah. Juga diberi air mineral kemasan. Jadi kami tegaskan, bila ada foto na si hanya sama mie, itu bukan dari dapur kami,” tegas Kadir. Untuk kebutuhan tersebut, Kadir mengatakan, BP BD belanja logistik dalam jumlah besar. Contohnya, untuk satu kali menu makan siang dibutuhkan telor ayam 645 kg, terong 650 kg, tempe 40 lonjor, tomat 50 kg, cabe besar dan rawit 90 kg, terasi 10 kg. “Lalu nasi 900 kg, belum buah-buahan. Kami bekerja tulus demi kebaikan para penghuni pondok pesantren

agar segera dibebaskan dari covid 19,” beber Kadir. Lebih lanjut dia katakan, dapur umum telah didirikan di tanah lapang yang tidak jauh dari pondok. Lapangan itu didesain menjadi pusat dapur umum. Sementara itu, anggota Taruna Siaga Bencana atau Tagana yang terlibat di dapur umum, Dwi Trestanti, dari Kecamatan Rogojampi, mengatakan, pengalaman memasak untuk penanganan covid-19 adalah pengalaman baru bagi dia, karena memang pandemi Covid-19 ini baru pertama melanda dunia. “Ini jumlahnya luar biasa besar, 18 ribu itu tidak sedikit. Ekstra kerjanya. Kami semua bekerja keras, tulus. Meski tugas kami penuh risiko, ini sudah panggilan jiwa, kami niatkan membantu sesama,” ujar Tanti, sapaan akrabnya. (mzl)

Bupati Banyuwangi Tekankan Kades Harus Melayani Masyarakat

Banyuwangi, Jatim Pos Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh kepala desa di Banyuwangi untuk bekerja secara maksimal dalam melayani masyarakat. Hal ini disampaikan dalam acara Bimbingan Teknis Kepala Desa Hasil Pemilihan Kepala Desa Serentak dan Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu di Hotel El Royale, Rabu (2/9/2020). “Menjadi Kepala Desa adalah sebuah kehormatan karena tidak semua orang punya kesempatan yang sama. Bapak/Ibu harus bisa menjalankan amanah itu dengan serius dan bertanggung jawab,” kata Anas saat membuka Bimtek. “Kades harus bisa bekerja maksimal melayani masyarakat,” tegasnya. Bimbingan Teknis Kepala Desa ini diikuti 130 kepala desa baru, hasil Pemilihan Kepala Desa Serentak dan Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu. Bimtek digelar dua ha ri, 2-3 September 2020, dengan dihadiri 59 kepala desa yang lain serta para camat se-Banyuwangi. Dalam kesempatan itu, Anas berpesan agar para kepala desa bisa bekerja dari hati. “Jangan jadikan jabatan

Suasana Bimtek Kades baru di di Hotel El Royale, Rabu (2/9/2020)

sebagai beban, karena akan terasa berat. Namun jadikan sebagai wasilah (perantara) untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar semuanya terasa nikmat,” ujarnya. Selain itu, kepala desa juga diminta untuk menentukan arah kebijakan dan program yang jelas untuk desanya sejak awal mereka menjabat. “Kalau sudah punya target, cita-cita yang jelas, semuanya akan lebih mudah. Kita tidak akan lelah melayani masyarakat,” imbuhnya. Anas menambahkan, agar bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, menurut Anas, kepala desa harus memiliki bekal wawasan ya ng cukup. SDM ini penting karena kepala desa merupakan aktor pe-

ngambil kebijakan strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. “Maka, bimtek ini untuk membekali para kepala desa baru dengan berbagai ilmu yang mereka butuhkan. Mulai yang terkait perencanaan pembangunan desa, tata kelola keuangan desa, hingga penyusunan produk hukum desa. Harapannya, ilmu ini bisa menjadi bekal mereka dalam menentukan kebijakan di desa,” kata Anas. Anas pun berharap para peserta bimtek dapat menggunakan kesempatan tersebut dengan baik. “Saya harap kepala desa bisa fokus dan serius. Manfaatkan bimtek ini sebagai kesempatan untuk memperluas wawasan,” pinta Anas. (mzl/jok)


Jatim VI

Hal - 11

Pesan Moral Walikota Dalam Apel Hari Jadi Kota Probolinggo ke 661 Tahun

Untuk Bangkit Dari Keterpurukan Pandemi Covid-19

Walikota Habib Hadi Zainal Abidin sat memimpin Apel memperingati Hari Jadi kota Probolinggo ke 661 dan ketika memberikan penghargaan pada staf Pemkot

Probolinggo, Jatim Pos Gelaran apel dalam mem peringati hari jadi Kota Pro bolinggo ke 661 tahun, terlihat lain dari sebelumnya, mengingat apel yang dilaksanakan di pelataran kantor Wa likota Probolinggo ini dikemas cukup unik dengan pakaian peserta yang mengenakan pakaian adat serta dalam apel menggunakan 5 bahasa. Para peserta apel selain ASN Pemerintah Kota Probolinggo, juga hadir semua perwakilan etnis, yakni dari

etnis Madura pedalungan, Cina, Jawa dan Arab yang selama ini berdomisili di kota berjuluk kota Mangga dan Anggur ini. Jumat (4/9/2020). Walikota Habib Hadi Zainal Abidin bertindak selaku inspektur upacara, ditengah pandemi Corona ini semua peserta baik dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) maupun peserta lainnya tentunya komitmen mengedepankan protokol kesehatan, Nampak semua peserta mengenakan masker dan menjaga jarak (physical distancing).

Menurut Habib Hadi Zainal Abidin, apel yang digelar kali ini dilaksanakan dengan cara unik dan berpakaian adat serta diikuti beberapa etnis yang hidup di Kota Probolinggo dengan maksud untuk menunjukkan kebersamaan masyarakat hidup dengan rukun dan damai, masyarakat di kota angin dan mangga tetap kompak dalam menghadapi bencana non alam penyebaran COVID- 19. Dalam sambutannya Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan

Bupati Tantri Pimpin Rakor

Penegakan Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional Probolinggo, Jatim Pos Untuk mecegah penyebaran COVID-19 di lingkungan pasar tradisional, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) tentang penegakan protokol kesehatan pencegahan COVID19 di pasar daerah, Selasa (1/9/2020) malam di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo. Rakor penegakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 ini dibagi dalam 2 (dua) sesi. Di mana rakor sesi pertama ya ng dipimpin langsung oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tan triana Sari, SE didampingi Wa kil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko, Sekretaris Daerah Pemkab Probolinggo H. Soeparwiyono, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo serta para pejabat OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Probolinggo dan Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo. Untuk rakor sesi pertama ini melibatkan para Camat dan 17 Kepala Pasar Tradisional meliputi Pasar Semampir Kraksaan, Pasar Kebonagung Kraksaan, Pasar Kraksaan, Pasar Maron, Pasar Leces, Pasar Paiton, Pasar Dringu, Pasar Bawangan Dringu, Pasar Sukapura, Pasar Patalan Wonomerto, Pasar Tongas, Pasar Bayeman Tongas, Pasar Tambakrejo Tongas, Pasar Wangkal Gading, Pasar Condong Gading, Pasar Sebaung Gending dan Pasar Gending. Sementara untuk rakor

Bupati P Tantriana Sari saat memimpin rakor Penegakan protocol kesehatan Pencegahan Covid-19

sesi kedua terkait dengan penegakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 pasar tradisional dilaksanakan pada Rabu tanggal 2 September 2020 di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo yang melibatkan 17 kepala pasar tradisional. Penerapan protokol kesehatan merupakan hal yang penting disaat pandemi COVID-19. Dengan mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Corona di pasar tradisional, peningkatan kinerja pelaksanaan setelah memperbaiki SOP atau pedoman bila dibutuhkan penegakan disiplin melalui reward and punishment bagi pelaku pasar yang patuh dan yang melanggar. Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menegaskan upaya ini dilakukan demi mewujudkan pasar tangguh dan disiplin protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19. “Selama 6 (enam) hari dimulai tanggal 2 hingga 6 September 2020 dilakukan sosialisasi sekaligus penerapan tindakan sanksi. Dimana

tindakan ini bermaksud untuk memberikan efek sadar terhadap para pedagang,” katanya. Menurut Bupati Tantri, untuk saat ini pendisiplinan memakai masker dimulai tanggal 2 September 2020 berupa gerakan sosialisasi edukasi massif diikuti dengan teguran tertulis atau kerja sosial yang merupakan sanksi ringan selama enam hari. “Hari berikutnya dilanjutkan dengan penetapan proses penerapan tindakan hukum bagi pedagang yang melanggar tidak menggunakan masker. Sedangkan sanksi tegasnya adalah penutupan bedak pedagang dan pencabutan ijinnya,” tegasnya. Sementara Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menerangkan pelanggaran bagi pedagang yang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan, khususnya memakai masker bagi pedagang di pasar. Sanksi ringan secara lisan untuk pelanggan yang pertama. Sanksi tertulis bagi pedagang pasar yang tetap tidak memakai masker setelah mendapat sanksi pertama. (Sf/Hms)

“Kami berharap dukungan semua elemen masyarakat untuk membantu mengembangkan pembangunan dan perbaikan semua sektor ya ng sudah direncanakan pemerintah, dan ayo bersamasama kompak untuk memutus mata rantai penyebaran COVID- 19, agar dampak pagebluk atau penyebaran virus Corona segera bisa disudahi, sehingga bisa hidup normal seperti semula demi terciptanya Kota Probolinggo lebih baik dan maju, terlebih memasuki hari jadi Kota

Probolinggo ke 661 tahun ini,” ujarnya. Lebih lanjut Walikota mengatakan “Apel digelar setiap tahun secara unik dengan berpakaian etnis Pedalungan, dan peserta memakai pakaian adat warga yang ada di Kota Probolinggo, seperti etnis Madura, Cina, Jawa, Arab dan suku Jawa dan juga petugas apel laporan dengan memakai 5 bahasa, menunjukkan Kota Probolinggo selalu hidup rukun dan damai, serta saling menghormati. Semoga di hari jadi Kota Probolinggo ke 661 tahun, di usia yang semakin tua ini, Kota Probolinggo semakin matang untuk membangun, lebih makmur dan sejahtera. Kedepannya akan lebih baik,” katanya. Di Hari jadi Kota Probolinggo ke 661 tahun ini, Pemerintah Kota Probolinggo berharap masyarakat untuk saling membantu dan bekerjasama dalam membangun Kota Probolinggo kearah ya ng lebih maju, serta saling bahu membahu dengan Gugus Tugas Satgas Covid19 Kota Probolinggo guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, agar pandemi Corona segera berakhir.

“Kami mohon dengan hormat dukungan semua pihak dan elemen masyarakat untuk membangun Kota Probolinggo. Kami juga berharap masyarakat untuk mendukung program pemerintah yang sudah direncanakan, agar Kota Probolinggo bisa lebih sejahtera dan lebih maju kedepannya, ayo lebih semangat memajukan ditambah usianya ke 661 tahun Kota Probolinggo,” ujar Habib Hadi saat dikonfirmasi beberapa awak media. Ada hal menarik disampaikan oleh Walikota Habib Hadi Zainal Abidin yakni kabar baik untuk masyarakat Kota Probolinggo, Plaza Probolinggo sudah sah dan resmi kembali ke tangan pemerintah dan menjadi aset Kota Probolinggo, “Semoga semua aset yang bersengketa akan semuanya kembali menjadi hak Pemerintah Kota Probolinggo,” pungkasnya. Kegiatan apel ini juga diikuti dengan pemberian sejumlah penghargaan pada staf Pemkot Probolinggo berupa Satya lencana Karya Satya, sebuah penghargaan bagi staf dilingkup Pemkot Probolinggo yang telah mengabdi selama 10 dan 20 tahun. (Sf/ADV)

Tekan Angka Penyebaran Covid-19 Tiga Pilar Desa Sumbersewu Gelar Razia Penertiban Masker Banyuwangi, Jatim Pos Tiga pilar Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi gelar razia penertiban masker, Jum ’at (4/9/2020). Kegiatan di awali dengan apel yang dipimpin Serda Suyarno selaku Babinsa Desa Sumbersewu dari Koramil 0825/17 Muncar, dan di lanjutkan oleh Aiptu Budi Prasetyo selaku Bhabinkamtibmas Desa Sumbersewu dari Polsek Muncar untuk membe rikan pengarahan sebelum menuju ke lokasi kegiatan. Diketahui, kegiatan tersebut merupakan respon atas angka penyebaran Covid-19 di Banyuwangi yang terbilang luar biasa, sebagai Satgas Penanggulangan Covid-19 di tingkat desa,sudah merupakan kewajiban bagi tiga pilar Desa Sumbersewu untuk mengambil langkahlangkah preventif, seperti ya ng dituturkan Arisman selaku Kepala Desa Sumbersewu. “Kami sebagai bagian dari Satgas Covid-19 tentunya menjadi garda terdepan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di tingkat desa, melalui Kegiatan ini (Razia masker) kami berharap agar masyarakat benar-benar menerapkan protokol kesehatan, kasus Covid-19 ini jangan dianggap remeh,” tutur Aris. Beberapa warga yang terjaring dan kedapatan tidak menggunakan masker,

pada kesempatan kali ini hanya diberikan teguran secara lisan dan diarahkan untuk membeli masker. Namun ke depan, menurut Aris jika masih ada warga yang kedapatan tidak menggunakan masker akan di mendapat hukuman secara fisik dan dilarang memasuki wilayah Desa Sumbersewu. “Hari ini kita sifatnya sosialisasi, beberapa warga yang terjaring dalam kegiatan hari ini kita tegur secara lisan, namun kedepan kita akan berikan sanksi, seperti push up, menyapu atau yang lainnya agar menimbulkan efek jera,” tegas Aris. Aris menambahkan,jika tiga pilar Desa Sumbersewu juga akan melakukan sosialisasi kepada kegiatan-kegiatan yang menimbulkan ke rumunan masa, seperti halnya pengajian rutin yasinan ataupun kegiatan weda santi bagi umat yang beragam hindu. “Kedepan kami juga akan sosialisasikan penggunaan

masker ke jama’ah pengajian rutin yasinan maupun kegiatan rutin weda santi, jika setelah kami berikan sosialisasi dan masih dilanggar, kami tak segan untuk membubarkan kegiatan tersebut,” tegas Aris. Dibantu relawan dari RAPI 3 Muncar serta Mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Malang, kegiatan penertiban masker di Desa Sumbersewu berjalan lancar. Sementara itu, meningkat nya angka penyebaran covid-19 di wilayah bumi blambangan, tentu tak bisa di anggap remeh, mengacu data Gugus tugas penangan Covid-19 Banyuwangi per hari Kamis (3/9/2020),kasus penyebaran Covid-19 sudah menyebar ke 830 orang. Dari 830 orang yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut, 714 orang dalam perawatan, 103 orang dinyatakan sembuh, 264 orang berstatus suspect dan 13 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. (adv/rzl/jok)


Jatim VII

Hal - 12

Kadistan Jatim: Stok Empon Empon Aman Pengesahan Perubahan - APBD Akhirnya di Sahkan Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pasuruan

Pasuruan, Jatim Pos Setelah melalui pembahasan secara marathon di masing-masing komisi dengan mitra kerja selama ham pir satu pekan lebih, Perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah akhirnya resmi disahkan melalui sidang paripurna pada kemarin (31/8). Sesuai jadual yang sudah di sepakati Banmus, Pengesahan P-APBD 2020 sejatinya akan di dok pada Sabtu (29/ 8) tapi rencana tersebut molor dengan alasan pembahasan masih belum rampung Molornya pengesahanan di benarkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudio-

no Fauzan, usai sidang Paripurna secara daring, jika pengesahan APBD perubahan 2020 sesuai kesepakatan di Badan musyawarah akan di laksanakan pada Sabtu (29/ 08). tapi rencana tersebut ga gal dilaksanakan penyebabnya ada penyempurnaan pada pembahasan anggaran ya ng masih belum final. “Ada pembahasan di salah satu komisi yang belum rampung, sehingga di butuhkan tambahan waktu sehari, imbasanya jadwal pengesahannya mundur,” tutur Sudiono faujan, ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, tanpa menjelaskan detail. Politisi PKB ini menam-

bahkan, sesuai dengan KUPA PPAS 2020, untuk anggaran pendapatan pada perubahan APBD 2020 terjadi penurunan yang lumayan besar bila dikomperasikan dengan anggaran di APBD induk. Untuk APBD tahun 2020 pendapatan daerah diproyeksikan bisa tembus pada angka Rp 3,6 triliun. Namun faktanya terealisasi Rp 3,1 triliun. Begitupun dengan belanja daerah. Semula, diproyeksikan mencapai Rp 3,8 triliun pada APBD 2020 induk. Tapi, setelah perubahan, hanya dikisaran Rp 3,4 triliun. “Sesuai dengan KUPA PPAS, memang ada penurunan pada APBD Perubahan,” sambungnya. (ADV/ham)

Total Positif Covid di Sumenep 286 Orang Update 30 Agustus, Sembuh 234 dan Meninggal 11

Humas Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya

Sumenep Jatim Pos Kasus positif virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih terus bertambah meski sudah tidak rutin tiap hari seperti beberapa bulan lalu. Pemerintah Kabupaten Sumenep terus menerus mengimbau warga masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Terutama ketika beraktivitas di area publik. Hal tersebut guna menekan laju penularan virus corona. Protokol kesehatan yang dimaksud antara lain rajin mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan memakai masker. Hal-hal tersebut diyakini bisa meminimalisir penularan virus tersebut. Pada hari minggu, 30 Agustus 2020, di Sumenep tidak terdapat ada tambahan

kasus baru. Namun penambahan kasus baru terjadi pada 29 Agustus 2020 kemarin, yaitu sebanyak 5 orang. Mereka yang terkonfirmasi Covid-19 tercatat sebagai pasien nomor 282 hingga 286. Data Satgas Penanganan Covid-19 Sumenep sebagaimana diposting di Instagram Kominfo setempat menunjukkan, saat ini total kasus positif korona di Sumenep ialah 286. Jumlah ini terhitung sejak kasus pertama diu mumkan pada 24 April lalu. Dari total kasus terkonfirmasi Covid-19 itu, sebanyak 234 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara ada 11 kasus terkonfirmasi meninggal dunia. Terakhir terjadi pada 30 Agustus 2020. Yaitu pasien nomor 283, warga Kecamatan Kalianget.

Masih Mungkin Menulari “Adanya tambahan kasus baru, baik dari warga, tenaga medis, maupun tenaga kesehatan. Maka, kita harus meyakini bahwa Covid-19 masih ada dan masih mungkin menulari kita,” ujar Humas Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya. Untuk itu, kata Ferdiansyah, komitmen dari semua warga dan seluruh elemen masyarakat harus dibangun untuk memutus mata rantai penyebaran virus asal Wuhan, China itu. Komitmen tersebut bisa diwujudkan, apabila masyarakat di kabupaten ujung timur Pulau Madura tetap mematuhi protokol kesehatan. “Ayo tetap jaga jarak, pakai masker dengan benar, rajin cuci tangan, hindari kerumunan dan tetap tinggal di rumah serta disiplin menerapkan pola hidup sehat dan bersih,” tegasnya. Di samping mengalami penambahan, warga yang dinyatakan sembuh juga meningkat. Hingga saat ini sudah tercatat sebanyak 53 orang. Sementara pasien yang masih harus dirawat intensif ada 95 orang, dan 4 lainnya dinyatakan meninggal dunia. (rol)

Surabaya, Jatim Pos Tahun 2020 ini, rempahrempah atau empon-empon banyak diburu oleh masyarakat. empon-empon dianggap bisa meningkatkan imunitas tubuh dan menangkal virus Corona berkat kandungan curcumin yang ada di dalamnya. Hal tersebut membuat sejumlah masyarakat memborong empon-empon terutama jahe dan kunyit sehingga harga komoditas ini sempat melambung. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo, sebenarnya masyarakat tidak perlu melakukan aksi borong jahe maupun kunyit stok jahe dan kunyit di Jawa Timur terjaga, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan tanaman rimpang ini. “Stok Jahe dan kunyit di Jatim melimpah,” kata Hadi di Surabaya, pekan kemarin. Hadi menjelaskan, pada tahun 2019 produksi Jahe di Jatim mencapai 49 juta kilogram dengan luas panen 28 juta meter persegi. Daerah yang paling banyak menyum bang produksi Jahe di Jawa Timur adalah Pacitan dengan produksi/tahun mencapai 14 juta kilogram. Disusul Situbondo, Malang, Ponorogo dan Trenggalek masing-masing 10,7 juta kilogram, 7,7 juta kilogram, 3,1juta kilogram, dan 2,3juta kilogram. Sedangkan untuk produksi kunyit di Jatim tahun 2019 mencapai 79,4 juta kilogram dengan luasan panen 42,2 juta meter persegi. Daerah yang memiliki produksi paling tinggi adalah Bondowoso dengan 26,5 kilogram, disusul Pacitan dengan jumlah 13,3 juta kilogram, kemudian Kediri sejumlah 12,7 juta kilogram, Gresik 8,8 juta kilogram lalu Trenggalek 3,2 juta kilogram

Untuk itu, dirinya mengimbau pada masyarakat Jatim untuk tidak panik dan dan tidak melakukan aksi borong empon-empon mengingat stok yang melimpah. Seiring dan sejalan dengan itu pula, jelang masa transisi menuju tatanan kehidupan normal baru atau new normal, peminat empon-empon juga masih tinggi. Bahkan tren penjualan tanama obat ini menunjukkan angka peningkatan dari sejak awal maret 2020 hingga minggu kedua bulan Juni 2020. Kondisi ini sangat menguntungkan petani maupun pedagang empon-empon di pasar tradisional. Bahkan harganya relatif stabil, namun terjadi sedikit ada kenaikan di beberapa pasar, akibat tingginya permintaan. Lanjut Hadi Sulistyo, menyebutkan stok tanaman herbal seperti jahe, kunyit dan lainnya di Jawa Timur hingga saat ini terjaga, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan tanaman rimpang ini. “Stok jahe dan kunyit di Jatim melimpah, masyarakat yang membutuhkan tanaman rimpang ini sebagai

obat tradisional jangan khawatir, ketersediaan aman,” tutup hadi. Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, sudah saatnya petani empon-empon menikmati hasil kerja kerasnya. Karena selain dijual di pasar tradisional, empon-empon juga banyak dibutuhkan industri kecil hingga besar sebagai bahan baku utama jamu dan obat. Bahkan, Emil menilai bisnis jamu merupakan peluang usaha yang bisa meraup keuntungan banyak. Apalagi saat ini digalakkan hidup sehat. Maka dari itu, banyak orang yang mulai beralih dari minuman instan ke herbal. “Kita sekarang menyebut jamu sebagai usaha profesional di bidang obat tradisional. Artinya, kita juga memikirkan pengembangan SDM-nya, hingga produksinya juga harus dipikirkan,” katanya. Emil melanjutkan, Indonesia dikenal dengan julukan live laboratory. Dari total sekitar 40 ribu jenis tumbuhan obat, 3.000-nya disinyalir berada di Indonesia. Jumlah tersebut mewakili 90 persen dari tanaman obat yang terdapat di Asia,”tuturnya. (utg)

Ciptakan Masyarakat Sehat

Pemkab Sumenep Ajak Konsumsi Ikan Sumenep, Jatim Pos Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap masyarakat terus meningkatkan konsumsi ikan sebagai kebutuhan sehari-hari, untuk membangun gizi individu atau kolektif masyarakat. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Ir. Edy Rasiyadi, M.Si mengatakan, seluruh pihak terkait untuk senantiasa menajamkan gerakan yang memotivasi masyarakat agar selalu mengkonsumsi ikan secara teratur sebagai kebutuhan sehari-hari. “Ikan memiliki berbagai keunggulan sumber nutrisi esensial. Sebagai bahan pangan, ikan tidak hanya sumber protein, ikan juga sebagai sumber lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik dan prospektif,” imbuh Sekda Edy Rasiyadi “Dengan mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jum-

lah yang disyaratkan bagi kesehatan supaya terbentuk masyarakat Sumenep yang sehat, kuat, dan cerdas, sekaligus sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kasus stunting,” jelas Sekda pada Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) tahun 2020 di Desa Lembung Timur Kecamatan Lenteng, Jum’at (28/08/2020). “Hingga tahun 2019, di Kabupaten Sumenep tingkat konsumsi ikan sebesar 55,49 per kapita per tahun atau lebih tinggi dari tingkat konsumsi ikan Jawa Timur sebesar 36,46 per kapita per tahun dan lebih tinggi dari ratarata nasional tingkat konsumsi ikan sebesar 50,64 per kapita per tahun,” imbuh Sekda. Kampaye Gemarikan digagas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur berupa pemberian paket produk perikanan dan masker sebanyak 150 paket, da-

lam rangka penanggulangan dampak Virus Corona atau Covid-19. Sementara, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Sumenep, Nurfitriana Busyro, SE, MM menambahkan, kampanye Gemarikan yang dilakukan upaya nyata dalam mengedukasi masyarakat agar ada ketertarikan untuk memprioritaskan nutrisi dari ikan daripada daging dan lainnya. “Pengurus Forikan Sumenep harus menjadi motor penggerak dalam memasyarakatkan gemar makan ikan bagi masyarakat, sehingga tingkat konsumsi ikan semakin tinggi,” harapnya. Begitu pula semua masyarakat menyosialisasikan konsumsi ikan, karena meningkatkan konsumsi ikan sebagai kebutuhan seharihari, tidak optimal jika hanya dilakukan organisasinya saja. (rol)


Jatim VIII

Hal - 13

Pemkab Tuban Gelagapan Atasi Predikat Zona Merah Tuban, Jatim Pos Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dibuat gelagapan dengan bencana Covid-19. Hal ini semakin terlihat setelah sepekan terakhir ini divonis berstatus zona me rah. Berbagai cara pun telah ditempuh namun tak mampu menekan penyebaran. Meski telah diterbitkan Pe raturan Bupati (Perbup) Tuban No. 65 tahun 2020 dan turunnya Intruksi Presiden (inpres) No 06 tahun 2020 ternyata seolah Pemkab Tuban belum mampu menerjemahkan ayat-ayat pasal yang ada di dalamnya. Terlepas ku rang, belum atau sudah massifnya so sialisasi ke publik, Pemkab Tuban berdalih dikarenakan masyarakat yang membandel tidak disiplin memenuhi protokol kesehatan. Agar predikat merah ini tidak sampai masuk ke jurang zona hitam Bupati Tuban Fathul Huda pun mendadak mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran perihal pemberlakuan pembatasan

jam malam sampai pukul 21.00 WIB selama 15 hari terhitung mulai tanggal 1-15 September 2020. Dijelaskannya, dalam dua pekan kedepan pembatasan aktivitas diberlakukan untuk segala sektor usaha ke cuali pelayanan kesehatan dan SPBU. Agar bukan sekadar main-main Pemkab Tuban tak segan-segan akan mencabut izin usaha bila tidak mengindahkan kebijakan yang diambilnya. Fathul Huda menegaskan pelanggar protokol kesehatan akan dikenai sanksi denda 100 ribu, sedangkan bagi pelaku usaha yang mem bandel terancam denda 300 ribu hingga pencabutan ijin usaha. “Maka seluruh kegiatan di atas pukul 21.00 WIB harus ditiadakan kecuali aktivitas berkaitan dengan pelayanan kesehatan,” kata Fathul Huda dalam jumpa pers di pendopo kridho, Senin (31/08). Melihat parahnya kondisi

saat ini maka penerapan isolasi mandiri di rumah ditiadakan. Dalam sepekan ke depan Pemkab akan mengambil alih pelaksanaan isolasi warga terkonfirmasi positif Covid. Akan disediakan lokasi karantina khusus dan fasilitas penunjang lainnya. Selain itu kemungkinan pemberlakukan kembali pembatasan sosial dengan menutup kembali objek wisata dan tidak memberikan izin kegiatan mengumpulkan masyarakat juga akan diberlakukan. “Operasi akan intens dilakukan di sejumlah lokasi rawan dan petugas kesehatan berhak melakukan rapid test di saat bersamaan,” kata Huda. Wakil Bupati Noor Nahar Husein menambahkan salah satu faktor penyebabnya adalah lokasi Kabupaten Tuban menjadi daerah transit. Akibat munculnya klaster baru dari tingginya mobilitas warga menggunakan kendaraan umum maupun pribadi. Penularannya berasal dari sa-

Kolase : Bupati Tuban Fathul Huda didampingi Satgas Covid-19 melakukan jumpa pers di Pendopo Kridho Manunggal mengajak seluruh masyarakat disiplin menggunakan masker dan manaati protokol kesehatan di tengah status zona merah

tu orang yang kemudian menyerang ke anggota keluarga lain. “Ini menjadi keadaan darurat yang harus disikapi bersama-sama,” tandasnya. Noor Nahar menarget dalam dua pekan kedepan Kabupaten Tuban bisa keluar dari zona merah dan kembali masuk ke zona orange. Tentunya hal ini

perlu kerjasama semua pihak. Sekadar diketahui, dalam menanggulangi bencana Covid ini Pemkab Tuban mengalokasikan anggaran sebesar

Rp 240.569.515.776. Hingga pada Juli serapannya baru mencapai Rp 62.922.669.260 atau baru sekitar 26,16% dari pagu total. (min)

Kepercayaan Pasien Kembali Meningkat Di RSUD Dr Iskak Tulungagung

Jurnalis Di Rapid Test, Kerjasama KSP dan PWI Jatim

salah satu tujuannya mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan penyebaran COVID-19. “Kami berharap melalui teman-teman wartawan bisa terus mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai langkahlangkah pencegahan penyebaran COVID-19. Semua lapisan masyarakat harus memiliki tanggung jawab untuk mencegah penyebaran virus corona,” katanya. Menurut Moeldoko, masyarakat harus terus mendisiplinkan diri untuk menerap-

Kepala KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko didampingi Ketua PWI Jatim Ainur Rohim (paling kanan) meninjau rapid test di PWI Jatim

Surabaya, Jatim Pos

kan protokol kesehatan, seperti memakai masker saat

karyawan dari berbagai me-

tertular virus corona karena

berkegiatan di luar rumah,

Kantor Staf Presiden be-

dia cetak, elektronik, dan on-

sering berinteraksi dengan

jaga jarak fisik, dan meng-

kerja sama dengan Persatu-

line yang berkantor di “Dari

banyak orang. Tes cepat ini

hindari kerumunan serta ra-

an Wartawan Indonesia Pro-

95 orang yang ikut tes cepat,

salah satu upaya kami me-

jin mencuci tangan.

vinsi Jawa Timur dan Siloam

sebanyak 91 orang hasilnya

ngantisipasi penyebaran vi-

Hospital Surabaya menggelar

non-reaktif dan empat orang

rus corona di kalangan jur-

masyarakat yang tidak tahu dan

kegiatan “rapid test” atau tes

reaktif. Mereka yang hasil tes

nalis dan keluarganya,” tam-

merasa sehat, kemudian

cepat deteksi virus corona

cepatnya reaktif segera di-

bah pria yang akrab disapa

mengabaikan protokol kese-

(COVID-19) bagi para jurnalis.

tindaklanjuti dengan swab

Cak Air itu.

hatan. Lalu ada juga masya-

Kegiatan tes cepat yang

test PCR untuk memastikan

Ini merupakan kali kedua

rakat yang ternyata positif

berlangsung di Balai Warta-

yang bersangkutan positif

PWI Jatim mengadakan tes

COVID-19, tapi membahayakan

wan A Aziz PWI Jatim, Sura-

COVID-19 atau tidak,” kata

cepat COVID-19 bagi para

orang lain karena tidak mau

baya, Kamis (3/9/2020), itu

Ketua PWI Jatim Ainur Rohim

jurnalis, setelah kegiatan

melakukan isolasi. Hal-hal

ditinjau langsung Kepala KSP

usai kegiatan tes cepat.

pertama berlangsung sekitar

semacam ini yang perlu terus

satu bulan silam di Balai War-

diedukasi kepada masyarakat,

tawan PWI Jatim.

termasuk melalui teman-teman

“Jangan

sampai

ada

Jenderal TNI (Purn) Moeldo-

Ia menambahkan bahwa

ko didampingi Ketua PWI Ja-

kegiatan tes cepat kerja sa-

tim Ainur Rohim dan sejum-

ma dengan KSP ini sebagai

Sementara itu, Kepala

wartawan,” tambah Moeldoko

lah pengurus lainnya.

salah satu upaya deteksi dini

KSP Jenderal TNI (Purn)

yang beberapa saat sebelumnya

Dari data tim medis Silo-

pencegahan COVID-19 di ka-

Moeldoko mengatakan ke-

menyempatkan diri berdiskusi

am Hospital, tercatat seba-

langan jurnalis. “Wartawan

giatan tes cepat dengan

dengan para pimpinan media di

nyak 95 orang jurnalis dan

atau jurnalis sangat rentan

menggandeng PWI Jatim ini

Surabaya. (*)

RSUD dr Iskak Tulungagung

Tulungagung, Jatim Pos Adanya pandemi menjadi kekhawatiran atau rasa waswas masyarakat untuk berobat. pihak RSUD dr Iskak Tulungagung mengaku, sebelum pandemi, rata-rata jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap mencapai 700 orang pasien setiap harinya. Namun pada awal pandemi jumlah tersebut menga lami penurunan signifikan. Direktur RSUD Dr Iskak Tulungagung, Supriyanto mengatakan, selain adanya perubahan atau regulasi dan implementasi home care, penurunan drastis ini mungkin dipengaruhi juga oleh ketakutan pasien untuk berobat. Terlebih setelah lebih kurang 100 bed atau tempat tidur pasien di rumah sakit plat merah tersebut dialihfungsikan menjadi tempat perawatan ruang isolasi untuk penderita dan suspek Covid-19. “Namun kini lonjakan pasien di RSUD dr Iskak Tulungagung mulai terlihat,” kata Supriyanto, di halaman kantor Direktur RSUD Dr Iskak Tulungagung, belum lama ini. Lanjut dikatakan, jumlah kunjungan pasien saat ini sudah mencapi 70% dari angka normal sebelum pandemi. “Kondisi sekarang me-

rupakan gambaran yang bagus tentang paradigma masyarakat di lingkup Kabupaten Tulungagung yang mulai yakin dan percaya bahwa rumah sakit bukan klaster pe nyebaran covid-19. sebaliknya, bahwa rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya itu tempat untuk menyembuhkan,” terangnya. Kesadaran masyarakat ini juga meminimalkan potensi terjadinya peningkatan penyakit lain. Supriyanto menjelaskan adanya potensi kematian yang lebih tinggi karena pasien dengan penyakit kronis, imbasnya enggan berobat ke rumah sakit dengan alasan takut tertular covid-19. Pada kesempatan yang sama, Humas RSUD dr Iskak Tulungagung, Mohammad Rifai mengatakan, tidak hanya di layanan poli-poli saja, peningkatan pasien juga terjadi di layanan rawat inap. “Jangan khawatir bed kita masih cukup untuk melayani pasien,” tuturnya. Direktur serta humas RSUD Dr Iskak sangat berterima kasih untuk semua termasuk awak media yang telah mengabarkan secara langsung lisan maupun tulisan untuk kondisi rumah sakit sekarang. (san)


Jatim IX

Hal - 14

Kapasitas Isolasi dan Tes Cepat Jatim tertinggi di Indonesia

BERBAGAI macam upaya serius dilakukan pemerintah Jawa Timur dalam menangani COVID-19, khsusunya dalam meningkatkan kapasitas 3T, yakni testing, tracing dan treatment sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. Berdasarkan laporan bulanan dari Kemenkes RI, se-

lama periode 22 Mei-22 Agustus 2020, Jawa Timur (132.338 test) tercatat menjadi Provinsi tertinggi kedua dalam melakukan testing PCR di Indonesia setelah DKI Jakarta (221.812 test). Diikuti oleh Jawa Tengah (103. 879 test) dan Jawa Barat (102.875 test).

“Per hari ini, tes PCR ya ng dilakukan Jawa Timur sudah mencapai 206.368 test dengan 53 lab PCR. Kapasitas testing hariannya sudah sampai 4.000-5.000 sampel,” jelas Gubernur Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jum’at (28/8) siang.

Tak hanya itu, dirinya juga menambahkan, upaya testing dan tracing di Jawa Timur juga dilakukan secara masif dengan bantuan tes cepat/rapid test. Per hari ini Jatim menjadi provinsi dengan pengunaan rapid test tertinggi untuk tracing dan screening di Indonesia de-

lisi Laki-laki. Keduanya, kata Khofifah, tetap dituntut untuk lebih profesionak dan mo dern, sehingga bisa dipercaya oleh publik. Namun demikian, Khofifah juga berharap agar Polwan tidak sampai melupakan kodratnya sebagai perempuan yang harus menjalankan peran ganda menjadi istri sekaligus seorang ibu. Dengan demikian, antara tugas dan rumah tangga akan berjalan dengan baik. Seperti diketahui, setiap tanggal 1 September diperingati sebagai Hari Jadi Polwan. Polwan didirikan pada 1 September 1948, di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, saat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menghadapi Agresi Militer Belanda II. (hms)

Surabaya, Jatim Pos Pandemi Covid-19 rupanya berdampak global dan panjang. Tak hanya di Indonesia tapi bahkan di dunia. Pandemi juga mempengaruhi sektor lain yaitu ekonomi. Jika dampak ekonomi itu tak bisa diselesaikan, bukan tidak mungkin perekonomian Indonesia terus merosot bah kan menyebabkan resesi. Oleh sebab itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini me ngambil langkah cepat agar roda perekonomian di Kota Pahlawan tetap positif meski di tengah pandemi. “Itulah kenapa kemudian kemarin aku curi start, saya ambil kebijakan tidak mau ada PSBB. Lalu kita segera berlakukan new normal atau tatanan baru,” kata Wali Kota Surabaya usai meninjau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di Benowo Surabaya, Selasa (1/9/2020). Dengan tak diperpanjangnya PSBB tahap III tersebut, Wali Kota Risma berharap, para pelaku usaha di Surabaya bisa kembali beroperasi, namun dengan protokol kesehatan ketat. Presiden UCLG ASPAC ini beralasan, jika PSBB itu diteruskan bukan tidak mungkin banyak pelaku usaha yang gulung tikar. “Begitu ditutup, apakah dia tiba-tiba bisa jalan bagus? Kan tidak, harus mulai nol lagi kan. Makanya ini sebelum tutup saat itu, kenapa kemudian aku berlakukan new normal supaya bisnis me reka tetap eksis,” papar dia. Wali Kota yang menjabat

ngan total 927.529 test. Jika dianalogikan dengan jumlah penduduk Jatim yang sekitar 40 juta, maka Ibarat 1 dari 43 penduduk Jatim telah menjalani test cepat Sebelumnya, di awal bulan Juli, Jatim khususnya Surabaya Raya pernah hampir overload atau penuh. Pemprov Jatim pun segera mengupayakan ekspansi bed Isolasi dan meningkatkan jumlah RS Rujukan. Per hari ini, berdasarkan data dari Kemenkes RI dan RS Online, Bed Isolasi Jawa Timur telah mencapai 7.551 buah dengan 127 RS Rujukan COVID-19. Angka ini jauh melebihi Jakarta yang tercatat 4.955, Jabar 4.945, dan bahkan hampir dua kali lipat dari Jateng yakni 3.860. Artinya, Jawa Timur sudah all out untuk menyediakan ruang perawatan bagi penderita COVID-19 “Alhamdulillah, upaya Jatim dalam menyediakan perawatan kini membuahkan hasil. Bed occupancy rate yang dulunya di bulan Juli mencapai lebih dari 80%, bahkan dulu ada beberapa rumah sakit ya ng isolasinya penuh dengan BOR 100%, kini berhasil turun menjadi 44,8%,” ungkap orang nomor satu Jatim ini. Gubernur Khofifah menuturkan, turunnya angka tersebut, juga berkat tingginya angka kesembuhan Jawa Timur yang saat ini secara prosentatif tertinggi di Pulau Jawa, yakni 78,85%. Sehingga, saat ini pasien positif CO-

VID-19 yang aktif di Jawa Timur hanya tersisa 14.13%. Meskipun demikian, Khofifah juga menanggapi beberapa analisis pakar terkait kematian di Jawa Timur. Dari pertemuan Ekspos hasil Survey penanganan COVID-19 pada Rabu (12/8) lalu, disebutkan bahwa salah satu faktor yang mengakibatkan ang ka kematian di Jawa Timur bertambah adalah keterlambatan pasien positif untuk berangkat ke Rumah Sakit. Dijelaskan, terlambatnya penanganan pasien positif dipengaruhi oleh fenomena happy hypoxia. Dalam kondisi ini, seseorang tidak menyadari jika kadar oksigen di dalam tubuhnya menurun karena dirinya tidak mengalami gejala apapun. Untuk itu, Gubernur Khofifah menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir meminta perawatan jika telah terkonfirmasi positif Covid-19 karena per lu ada pengawasan ekstra ba gi setiap pasien. Fakta terkait Happy Hypoxia itu juga didukung oleh pernyataan Dr. Joni Wahyuhadi, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid19. Dirinya menyampaikan bahwa cukup sering terjadi fenomena happy hypoxia yang terjadi di Jawa Timur. “Pasien kelihatannya sehatsehat saja tapi kadar oksigennya ternyata sebenarnya turun di bawah 80%. Akhirnya baru berangkat ke Rumah Sakit ketika kondisinya sudah memburuk,” jelas Dr. Joni yang juga Dirut RSUD Dr. Soetomo Surabaya. (hms)

Gubernur : Polwan Harus Makin Cakap Dan Cakep Risma Curi Start Agar Surabaya Lolos dari Resesi Global

Gubernur Khofifah saat acara bersama polwan

GUBERNUR Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap Polwan makin menunjukkan eksistensi dan prestasi mereka sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Harapan tersebut disampaikan Khofifah dalam peringatan Hari Jadi Polisi Wanita (Polwan) Ke-72, 1 September 2020. “Kehadiran Polwan sangat dibutuhkan masyarakat. Saya berharap Polwan mampu menampilkan sosok pelindung yang humanis dengan keramahan dan kebersahajaan, tanpa mengurangi ketegasannya,”ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (1/9). Khofifah mengatakan, eksistensi Polwan selama 72 tahun menjadi bukti bahwa

sekalipun Polri adalah institusi penjaga stabilitas dan keamanan negara namun tangan-tangan perempuan tetap dibutuhkan. Malah menurut Khofifah, keberadaan Polwan mampu memperkuat citra kepolisian sebagai institusi yang profesional, modern, dan terpercaya dimata publik. “Polwan harus mampu menjaga nama baik dan citra Polri di mana pun bertugas. Polwan tampak makin cakap dan cakep dan profesional dalam menjalankan tugas. Karenanya, tidak boleh tidak Polwan harus terus meningkatkan kapasitasnya,” imbuhnya. Mengingat, dalam undang-undang tidak ada perbedaan tugas dan tanggung jawab antara Polwan dan Po-

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat sidak PLTSa Benowo yang bersebelahan dengan stadion GBT, Selasa (1/9/2020)

Presiden Belt Road Local Cooperation (BRLC) itu juga mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian terhadap evaluasi perekonomian yang dia terima, menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2020 perkembangan ekonomi Surabaya masih positif. Nah, berkaca dari sebelumnya, apabila Wali Kota Risma terlambat sedikit saja memutuskan kebijakan, bukan tidak mungkin akhir tahun ekonomi Surabaya mengalami keterpurukan. “Kalau modalnya katut dipakai untuk makan, bagaimana dia (pelaku usaha) bisa bangkit, kecuali mengandalkan tunjangan atau bantuan. Makanya kemarin aku beranikan,” terang dia. Wali Kota yang bergelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Tongmyong, Busan Korea Selatan itu memastikan, Pemkot Surabaya berupaya maksimal untuk

menjaga ekonomi di Kota Pahlawan agar tetap positif. “Jadi kenapa kemarin sa ya ngotot itu (tidak memperpanjang PSBB). Tapi memang harus disiplin betul, kami gak boleh ceroboh atau salah perhitungan,” tegas dia. Sementara itu, menghadapi isu resesi yang ramai diperbincangkan, Wali Kota Risma berharap warga Surabaya tidak perlu panik. Sebab, di tahun 1998 dan 2008, ekonomi Surabaya terbukti mampu bertahan dan positif. “Pertumbuhan ekonomi kita rata-rata di atas pertumbuhan Nasional. Kenapa begitu? Karena 92 persen usaha di Surabaya itu ekonomi menengah bawah, jadi tidak terpengaruh kepada perekonomian global. Saya sebisa mungkin jaga sektor itu, kita buat kebijakan yang memberi ruang untuk usaha rakyat ini bisa gerak meski dengan protokol ketat,” pungkas dia. (fred)


SAMBUNGAN

Hal - 15

Indahnya Wisata Marina Boom, Landmark Baru Banyuwangi Banyuwangi, Jatim Pos Gubernur Jawa Timur, Rabu (2/9/2020) berkunjung ke wisata Marina Boom Kabupaten Banyuwangi. Ia tampak kagum dan memuji keindahan alam disitu. Hampir semua spot sangat instagramable. “Dulu, pantai ini terkenal kumuh dan tidak terawat pasca fungsi pelabuhan dipindahkan ke pelabuhan ke tapang. Namun sekarang, justru menjadi landmark baru Banyuwangi dan tujuan wisata warga lokal maupun asing. Belum lagi berbagai acara dan festival pun rutin digelar di Marina Boom,” ujar Gubernur. “Pemerintah daerah jeli mengidentifikasi potensi sekaligus menghadirkan apa yang diinginkan publik di era kekinian. Lihat saja hampir semua spot disini sangat instagramable,” tambahnya. Gubernur meyakini Banyuwangi akan menjadi pusat wisata bahari kelas dunia. Bukan hanya karena Banyuwangi memiliki keindahan alam yang menawan, namun juga komitmen Pemerintah

Daerah yang terus melakukan berbagai inovasi dan kreasi di sektor wisata. “Banyuwangi berhasil memaksimalkan seluruh potensi wisata yang dimiliki untuk menarik wisatawan lokal dan asing. Padahal sebelumnya nama Banyuwangi nyaris tidak terdengar,” ungkap Khofifah. Menurut Khofifah, inovasi yang dilakukan Banyuwangi dapat menjadi referensi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Jawa Timur. Karenanya, Khofifah mendorong pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur mencari potensi unggulan apa yang dimiliki kemudian dikemas dengan apik sehingga menjadi sesuatu yang layak jual. “Saya lebih suka menyebutnya dengan menjual pengalaman. Karena meskipun potensi yang dimiliki relatif sama, tapi sensasi dan pengalaman yang diperoleh akan berbeda. Tergantung cara mengemasnya,” terangnya. Khofifah mengatakan, bukanlah sesuatu yang berlebihan jika dirinya yakin Banyuwangi akan menjadi

Mencari Rekom....... (saya) bisa mendapatkan rekom rakyat dan berhasil lolos dari verifikasi faktual KPU. Dan alhamdulillah tidak ada satu suara pun yang kami beli dari rakyat. Karena kepercayaan rakyat ini yang membuat saya merasa layaklah berjuang pada lima tahun ke depan. Karena rakyat memberi kepercayaan,” kata Faida. “Dari 121 ribu suara minimal yang dipersyaratkan dari KPU, dalam sepuluh hari, relawan kami berhasil mengumpulkan 250 ribu suara, dan kami hanya sempat memasukkan dalam Silon (Sistem Informasi Pencalonan) KPU (sebanyak) 180 ribu (du kungan),” lanjut dia. Faida memastikan tidak

dari Halaman 1 ada suara dukungan yang dibayar. “Ini menunjukkan masyarakat Jember semakin dewasa dan semakin sehat dalam pilkada,” katanya. “Dan untuk itu saya pastikan, kalau dalam pilkada itu mencari rekom saja perlu uang bermiliar-miliar, sementara gajinya bupati semua orang tahu rata-rata Rp 6 juta, kalau toh ada insentif dan lain-lainnya, dengan biaya ya ng puluhan miliar itu, saya pastikan sulit untuk menjadi pemimpin yang tegak lurus.” “Apabila mengawali pencalonan di pilkada dengan ca ra-cara yang kurang terhormat: membeli kesempatan, membayar kepercayaan, itu bukan suatu awalan yang

lantas Polda Jatim dan Jasaraharja,” ujar Khofifah. Sementara itu Kepala Badan Pendapatan Jatim Boedi Prijo Soeprajitno menambahkan, selama periode pemberian diskon corona pada 12 Juni sampai 27 Agustus, tercatat sebanyak 3.227. 446 wajib pajak telah memanfaatkan kebijakan Gubernur Khofifah. Dari transaksi tersebut, pendapatan

yang diterima dari PKB sebesar Rp 1,33 triliun. “Selama pemberian diskon, Gubernur Khofifah telah menggulirkan diskon pajak sebesar Rp 115,7 miliar untuk lebih dari tiga juta wajib pajak di Jatim. Ini terobosan yang pertama kali di Indonesia dan berhasil menarik antusiasme yang tinggi dari masyarakat di Jatim,” imbuhnya. (n) dari Halaman 1

Pemerintah Bantu.... dan dapat ditarik tunai di ATM bank-bank himbara dan tidak dikenakan biaya administrasi. Menurut Juliari, dana ya ng ditransfer tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah pembelian sembako atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Tidak boleh untuk beli pulsa, rokok dan barang lainnya yang tidak berguna,” ujar Juliari. Juliari mengatakan, bantuan sosial yang diberikan Kemensos ini dilakukan bu-

baik dan saya meyakini tidak akan mendapat ridho dari Allah SWT.” Sebagai catatan, dalam pilkada Jember tahun 2015, Faida bersama Abdul Muqiet Arief diberangkatkan oleh PDI Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Hanura. Namun di 2020 ini, ia ya ng hendak maju kembali dengan status petahana justru gagal memperoleh rekomendasi dari partai-partai di parlemen. Akhirnya, ia memutuskan maju melalui jalur perseorangan atau independen bersama Calon Wakil Bupati Dwi Arya Nugraha Oktavianto. (*/mzl) dari Halaman 1

Lagi, Pemutihan... kan kesadaran wajib pajak di Jatim,” tuturnya. Melalui berbagai kebijakan tersebut, Gubernur Khofifah mengakui antusiasme masyarakat cukup tinggi dalam menunaikan kewajibannya. “Kami berterimakasih atas kesadaran wajib pajak di Jatim yang begitu antusias. Termasuk jajaran Samsat yang telah berkordinasi dengan baik bersama Dit-

pusat wisata bahari kelas dunia. Pasalnya, banyak spot wisata bahari bagus yang mampu menarik banyak wisatawan. Diantaranya, Pulau Merah, Pantai Watu Dodol, Pantai Sukamade, Pantai Plengkung, Pantai Wedi Ireng, dan lain sebagainya. Bahkan, Pantai Plengkung sendiri sangat terkenal di telinga wisatawan asing karena memiliki ombak terbaik untuk surfing. “Jika sektor pariwisata berkembang, saya yakin industri pendukung lainnya juga ikut tumbuh. Ini akan menggerakkan ekonomi rakyat,” imbuhnya. Terkait dengan situasi pandemi Covid-19, Khofifah mengungkapkan meskipun semua tempat wisata sudah mulai dibuka, Ia berharap pengelola tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Berbagai penyiapan protokol kesehatan harus berseiring dengan upaya membuka wisata terutama yang berbasis alam,” tuturnya. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan rasa te-

kan hanya saat ini saja. Akan tetapi sudah dilakukan saat awal pandemi Covid-19. Selain program bantuan sosial tunai, Juliari bilang Kemensos tetap menjalankan program reguler seperti program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT). Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama mengatakan total anggaran untuk bantuan sosial tunai (BST) ini untuk 9 juta keluarga penerima manfaat

(KPM) sebesar Rp 4,5 triliun. Asep mengatakan, bantuan sosial tunai ini dilakukan sekali salur untuk keluarga penerima manfaat. Ternyata bantuan ini bukan hanya dilakukan pada masa-masa krisis beberapa bulan ini, namun bantuan tersebut juga diberikan sejak awal pandemi Covid-19. Selain adanya bantuan tambahan Rp 500 ribu tersebut, Juliari pun menyatakan bahwa Kemensos tetap menjalankan program regular seperti PKH dan BPNT.(ist)

Gubernur Khofifah di wisata pantai Boom Banyuwangi

rima kasihnya atas dukungan penuh dari Gubernur Khofifah dalam pengembangan pariwisata di Banyuwangi. Azwar Anas bahkan menyatakan

kesiapan Banyuwangi untuk menerima sebanyak-banyaknya investor yang berminat. “Sebagaimana arahan Bu Gubernur, Pemda akan mem-

Denada....... kan, pelantun “Sambutlah” dan “Kujelang Hari” tak mau nikah lagi. Wanita dengan nama lengkap Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan ini me nikah dengan Jerry Aurum di Bali pada 15 Februari 2012. Mereka kemudian dikaruniai seorang putri bernama Shakira Aurum atau yang kini dinamai Aisyah. Pasangan ini cerai pada 2015. Ujian kembali mendatangi Denada kala putrinya didiagnosis mengidap kanker darah lalu sang mantan suami tersandung kasus narkoba. Denada membagikan romantika hidupnya. “Even pada saat itu nih, gue pernah bilang sama nyokap gue pada saat gue cerai, Ma, that’s it. Gue enggak mau nikah lagi. Dan nyokap gue waktu itu sempat mau nangis. Sampai nangis dia ngomong sama gue please, don’t say that,” kenangnya. “Gue bilang no, no gue sudah cukup. Kayak trauma gitu, lo Nil. Jadi gue kayak merasa sudahlah, sudah deh enggak mau,” pemilik album Awal Baru menyambung. Lalu putrinya menjalani perawatan intensif di Negeri Singa. Merawat anak dengan biaya tak murah membuat Denada memaknai kembali hidup dan hubungan. Ia be-

dari Halaman 1 roleh sudut pandang baru. “Berat banget, dan kadang-kadang gue mikir kayaknya menyenangkan punya seseorang di sisi gue di saat gue… untuk sekadar dengerin gue ngomong, berbagi semua ketakutan dan beban gue hari itu,” beri tahu Denada. Denada menampik anggapan perceraian ditempuh karena rumah tangganya diwarnai keributan. Tak ada caci maki hingga umpatan sebelum rumah tangganya ambruk. “Yang tahu ini cuma nyokap gue. Gue tuh hampir enggak pernah berantem sama Mas Jerry. Mungkin karena awalnya itu dari temanan kali ya. Jadi terbiasa dari dulu kalau ada masalah itu enggak pernah berantem,” ia meluruskan. “Tidak pernah kata-kata keras, teriakan, apapun yang sifatnya kayak begitu tuh keluar dari gue maupun dari Mas Jerry. Enggak pernah sampai sekarang,” ujar seleb kelahiran Jakarta 19 Desember 1978 itu. Denada diketahui sebagai putri sulung pasangan Emilia Contessa dan Rio Tambunan. Awalnya ia dikenal se bagai rapper papan atas Indonesia pada awal 1990-an. Ia kemudian meninggalkan karier se-

Uji Coba Berhasil..... man Balai Kota Surabaya, Kamis (3/9/2020). Antin menjelaskan, masing-masing bak berukuran 2x3 meter itu mampu menghasilkan minimal tiga kilogram padi. Sehingga, total ke seluruhan padi yang dipanen sebanyak 21 kilogram. “Alhamdhulillah hasilnya bagus. Tidak terserang oleh hama,” ujarnya. Meski begitu, kata Antin, proses penanaman padi melalui fiber ini memang tidak semudah menanam di sawah. Namun, padi yang dihasilkan ini terbebas dari hama dengan berbagai cara yang terus dilakukan. Di antaranya, rutin melakukan penyi-

percepat semua perijinan ya ng diperlukan oleh investor sehingga sektor ekonomi di Banyuwangi semakin menggeliat,” pungkasnya. (n)

bagai rapper untuk melanjutkan pendidikan di Australia. Sekembalinya dari Australia, Denada mencoba kembali ke dunia musik namun berpindah jalur ke aliran dangdut. Lagu-lagu dangdutnya sukses dan Denada bahkan masuk sebagai unggulan dalam beberapa penghargaan musik, di antaranya Anugerah Musik Indonesia dan Penghargaan MTV Indonesia pada tahun 2005. Selain itu, wanita yang pernah menempuh pendidikan di Australia ini juga menggeluti dunia akting di sinetron. Beberapa sinetron yang pernah dibintanginya di antaranya “Hari-hari Mau”, “Nyari Bini”, “Rahasia Ilahi”, dan “Cahaya Surga”. Pada tanggal 15 Februari 2012 Denada menikah dengan Jerry Aurum yang merupakan seorang fotografer di Bali. Pada tahun 2009 Denada pernah menjadi model fotonya Jerry, ketika Jerry meluncurkan album foto berjudul In My Room. Pada tanggal 11 Desember 2012 Denada melahirkan seorang putri pertama, Shakira Aurum. Pernikahan beda agama ini tidak bertahan langgeng. Denada mengajukan perceraian tiga tahun kemudian melalui pengacaranya pada 24 Juni 2015.(ist) dari Halaman 1

raman, penggenangan dan kemudian airnya dibuang. Di kesempatan yang sama, Antin mengungkapkan, ada 13 titik lokasi kecamatan di Surabaya yang sudah dilakukan penanaman padi, yakni di wilayah Kecamatan Lakarsantri, Sambikerep dan Kecamatan Pakal. “Di sana cukup banyak. Luasnya ada yang sekitar 400 hektare. Di wilayah tersebut banyak lahan dijadikan sawah dan dibudidayakan para petani,” katanya. Bahkan tak sedikit dari warga yang tidak memiliki lahan luas, juga ikut bercocok tanam. Oleh karena itu, DKPP terus memberikan fa-

silitas berupa benih, pupuk dan sarana-sarana untuk mendukung upaya tersebut. “Setelah kita fasilitasi nanti masyarakat yang merawat sendiri. Hasilnya pun untuk mereka,” urai dia. Selain padi, Antin mengaku, banyak juga tanaman pendukung beras atau makanan pokok sehari-hari yang juga akan dipanen. Seperti ketela pohon, ketela rambat, tales, sukun, pisang dan sebagainya. “Jadi sebenarnya kami panen terus. Karena banyak jenis yang ditanam namun waktunya tidak bersamaan. Ini terus kita lakukan secara berkesinambungan,” pungkasnya. (fred)


Hal - 16 Edisi 373 Thn XIX – Minggu II September 2020

Raperda Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur 2020

Fraksi PAN Meminta Gubernur Mengkombinasikan Data Ketua Fraksi PAN, Dr. A. Basuki Babussalam, SH.MH

Perubahan APBD rutin dilakukan setiap semester kedua dalam rangka adanya penambahan, pengurangan atau pergeseran anggaran yang sedang berjalan. Dinamika anggaran yang demikian, tentu tidak hanya soal angka yang berubah, tetapi mengandung konsekuensi program dan capaian-capaian target, khususnya dalam kaitan dengan indikator kinerja utama. Hal itu disampaikan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) melalui juru bicaranya H Muh. Khulaim J, SP.MM dalam rapat paripurna DPRD Jatim, Jumat (28/8/2020). Agenda paripurna membahas tentang Raperda Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur 2020. Bedanya dengan APBD pada tahun-tahun sebelumnya yang diadakan peruba-

han, kali ini sajian angkaangkanya mengalami kemunduran dan penurunan. Perubahan APBD pun mau tak mau realistis dengan keadaan, bahkan berada pada asumsi paling buruk namun tetap optimis. Pada Raperda ini, perangkaan APBD Provinsi Jawa Timur setelah Perubahan sebagai berikut: Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah mengalami perubahan semula dianggarkan sebesar 33 triliun 28 miliar 697 juta 94 ribu 110 rupiah, berubah menjadi sebesar 29 triliun 501 miliar 458 juta 294 ribu 743 rupiah atau berkurang sebesar 3 triliun 527 miliar 238 juta 799 ribu 367 rupiah. Belanja Daerah Belanja Daerah semula dianggarkan sebesar 35 triliun 196 miliar 609 juta 483 ribu 734 rupiah berubah menjadi sebesar 33 triliun 834 miliar 847 juta 784 ribu 625 rupiah 39 sen, atau berkurang sebesar 1 triliun 361 miliar 761 juta 699 ribu 108 rupiah 61 sen. Pembiayaan Daerah Melihat asumsi perubahan pendapatan daerah dengan asumsi perubahan

belanja daerah sebagaimana tersebut di atas, perubahan defisit, yaitu semula dianggarkan sebesar 2 triliun 167 miliar 912 juta 389 ribu 624 rupiah, berubah menjadi sebesar 4 triliun 333 miliar 389 juta 489 ribu 882 rupiah 39 sen, atau bertambah sebesar 2 triliun 165 miliar 477 juta 100 ribu 258 rupiah 39 sen. Dalam hal ini, Fraksi PAN yang diketuai Dr. A. Basuki Babussalam, SH.MH menyampaikan realitas dan realistis dengan kondisi perekonomian. Perubahan APBD Tahun 2020, kata dia, tak terlepas dari situasi global, nasional dan lokal. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat ekonomi pada triwulan II-2020 terkontraksi atau minus 5,90 persen dibandingkan triwulan II-2019 karena pandemik COVID-19. Minus ini dapat dicermati bahwa, pertumbuhan negatif terjadi pada hampir semua sektor lapangan usaha. Demikian pula pengeluaran pemerintah terkontraksi hampir disemua pos anggaran. Seperti belanja pegawai, barang, modal dan sosial, baik pada anggaran APBD maupun APBN. Pada sektor perdaga-

Perubahan APBD 2020 Bisa Diterima karena Pandemik Covid-19

Berbeda dengan fraksi lain, Fraksi Nasdem DPRD Provinsi Jawa Timur menyatakan bisa menerima Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 mengingat situasi ekonomi dunia yang mengalami turbulensi. Ini akibat dampak pandemik Covid-19 yang semakin tak terbendung, dan penyesuaian asumsi dasar makro ekonomi nasional. Menurut Fraksi Nasdem melalui juru bicaranya Suyatni Priasmoro, SH.MH, apakah perubahan APBD kali ini juga melihat situasi yang akan terjadi di masa mendatang? Ter masuk resesi dunia yang telah banyak diprediksikan? Fraksi Nasdem juga mengapresiasi capaian kinerja makro ekonomi Jawa Timur. Fraksi Nasdem berharap prestasi yang sudah baik perlu dipertahankan. Sementara capaian yang kurang maksimal bisa dievaluasi dan ditingkatkan. Misalnya, mengapa beberapa capaian kinerja ada yang tidak tercapai dan kurang maksimal? Mengapa disparitas, kemiskinan, kesenjangan sosial, pengangguran, dan keterbelakangan masih saja terjadi di Jawa Timur, khususnya di daerah Madura dan daerah daerah terpencil lainnya? Namun, Fraksi Nasdem yang diketuai H. Muzammil Syafi’i, SH, M.Si, menyatakan secara umum mendukung 11 fokus belanja pemerintah Jawa Timur yang memprioritaskan penanganan Covid-19 sesuai perundang-undangan. Diantaranya jaring pengaman sosial, bantuan sosial kepada masyarakat mis-

Ketua Fraksi Nasdem H. Muzammil Syafi’i, SH, M.Si

kin, dan penanganan dampak ekonomi melalui pemberdayaan pelaku UMKM. Apakah fokus ini sudah melalui mekanisme kajian yang mendalam dan holistik? Apakah fokus ini hanya sebagai respon reaktif atau telah menjadi desain besar bagi pembangunan Jawa Timur di masa mendatang? Terhadap rencana perubahan Pendapatan Daerah yang telah ditargetkan pemerintah sebesar 29 triliun 501 miliar 458 juta 294 ribu 743 rupiah. Fraksi Nasdem mengkalkulasi berdasarkan potensi dan tren laporan dari sumber-sumber penerimaan daerah, khususnya dari pos PAD masih bisa dioptimalisasikan lagi supaya melebihi dari besaran yang ditetapkan dalam Perubahan APBD Tahun 2020. Singkatnya, target PAD dalam Perubahan APBD ini harus ditingkatkan. “Kami ya kin betul bisa dilaksanakan. Karena itu instansi terkait bersama Komisi C harus lebih keras lagi bekerja, mengingat sisa waktu yg pendek ini,” kata Fraksi Nasdem yang disampaikan jubirnya, Suyat-

ni Priasmoro. Fraksi Nasdem setuju agar belanja daerah pada perubahan APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 harus memprioritaskan pada bidang Kesehatan serta dampak lainnya seperti Ekonomi, Sosial dan Pendidikan. Tapi Fraksi Nasdem berharap prioritas ini ke depan menjadi sebuah sistem kesehatan ya ng tangguh dan menyeluruh bagi masyarakat Jawa Timur di masa mendatang. Bukan sebuah prioritas yang parsial. Terhadap program dan kegiatan prioritas Fraksi Nasdem meminta untuk bisa direalisasikan dan dioptimalkan. Karenanya saling sinergis dan kerjasama antar OPD harus lebih ditingkatkan. Selain itu penyerapan anggaran juga perlu dimaksimalkan. Secara keseluruhan Fraksi Nasdem melihat bahwa penyusunan Rancangan Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2020, telah memenuhi perangkat yuridis, politik dan sosiologis sehingga tidak ada alasan bagi semua fraksi untuk tidak melanjutkan ke proses berikutnya. (yd)

ngan di mana ekspor non migas unggulan Jatim seperti lemak dan minyak hewan, tembakau, produk kimia, bahan kimia organik, kertas kanton, migas serta ekspor jasa mengalami kontraksi. Berdasarkan data BPS Jatim kontraksi tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 34,54 persen, dan dari sisi pengeluaran kontraksi tertinggi pada ekspor Luar Negeri sebesar 18,70 persen. Diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap 7,55 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 4,79 persen. Pada sektor tertentu terjadi pertumbuhan, yang tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi tumbuh 10,39 persen, diikuti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,95 persen dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 7,46 persen.

Dengan kondisi ini, Fraksi PAN memandang perlu realistis untuk menghimpun pendapatan dan jeli, cermat serta berdampak untuk mengeluarkan anggaran atau belanja. Fraksi PAN pun meminta kepada Gubernur untuk mengkombinasikan data yang dihimpun sendiri, sehingga pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 ini kita bisa memetakan mana sektor yang segera harus ditolong secara darurat, mana sektor yang perlu dijaga, mana sektor yang perlu distimulasi dan mana pula sektor atau lapangan yang bisa jalan karena “keuntungan” atas kondisi saat ini. Menurut Fraksi PAN, pada kondisi saat ini rumus pendapatan turun tapi belanja naik, maka defisit makin tinggi, sehingga diperlukan pembiayaan. Belanja memang tidak harus dipang-

kas dalam masa saat ini, tapi ditingkatkan dengan tujuan yang dimaksudkan mengatasi dampak dari pandemik. Karena itu Fraksi PAN berada pada posisi segerakan dan tingkatkan belanja Pemerintah untuk mengatasi dampak dari pandemik Covid-19. Fraksi PAN mencermati, program ini banyak diinisiasi dan dieksekusi secara langsung oleh Pemerintah Pusat. Oleh karena itu pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2020, meminta identifikasi program pemerintah pusat. Mana wewenang pemerintah pusat dan mana wewenang Pemerintah Provinsi. Ini semata untuk memastikan bahwa uang rakyat ini digunakan secara tepat, tidak terjadi duplikasi. Pada posisi ini, DPRD yang mewakili rakyat, perlu secara seksama diberikan peran yang penting untuk memastikan ketepatan sasaran. (yd)

Obat Tradisional di Jawa Timur Banyak, tapi Belum Mendapat Perhatian

Jawa Timur memiliki banyak sekali bahan baku obat tradisional dan produk jadi obat tradisional yang tersebar di kabupaten/kota di Jawa Timur. Sayangnya, belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Akibatnya banyak pelaku obat tradisional yang tidak mendapatkan bahan baku bermutu dan memadai, modal usaha yang cukup, dan sarana prasarana yang memenuhi standar produksi obat tradisional, akses pasar yang bagus. Selain itu, banyak pembuatan dan peredaran obat tradisional yang tidak memenuhi standarisasi dan perizinan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Hal itu disampaikan Komisi E (Kesra) DPRD Provinsi Jawa Timur melalui juru bicaranya Ir. H. Artono, MM dalam rapat paripurna, Jumat (28/8/2020). Paripurna itu membahas Raperda tentang Pelindungan Obat Tradisional. Raperda tentang Pelindungan Obat Tradisional ini mengatur permasalahan obat tradisional dari hulu sampai hilir yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Mulai dari pengembangan bahan baku obat tradisional, penelitian dan pengembangan, standarisasi dan perizinan, kegiatan usaha obat tradisional, pemanfaatan obat tradisional oleh fasilitas pelayanan kesehatan konvensional maupun tradisional dan oleh masyarakat. Dalam rangka mengembangkan usaha obat tradisional di Jawa Timur, Raperda tentang Pelindungan Obat Tradisional ini mengatur pem berian bantuan dan pendampingan kepada berbagai pihak yang melakukan upaya

Empon-empon, obat tradisional dari Jawa Timur yang sempat viral karena efektif membangun imunitas tubuh untuk melawan virus corona

pelindungan obat tradisional, mulai dari pengembangan bahan baku obat tradisional, kegiatan usaha obat tradisional, serta pendaftaran tanaman obat dan karya intelektual obat tradisional. Sedangkan pendampingan dalam pelaksanaan pengembangan bahan baku obat tradisional dilakukan oleh UPT Laboratorium Herbal Materia Medica yang berada di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dengan berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait lainnya. Menurut Komisi E yang diketuai Hj. Wara Sundari Renny Pramana, SE, obat tradisional selama ini hanya dimanfaatkan oleh masyarakat secara turun temurun. Oleh sebab itu, Raperda ini memberikan terobosan untuk dapat dimanfaatkan secara optimal oleh fasilitas pelayanan kesehatan, baik ya ng memberikan pelayanan kesehatan konvensional maupun pelayanan keseha-

tan tradisional. Hal ini tentunya menuntut pengembangan obat tradisional tidak hanya dalam bentuk produk jamu, tetapi harus banyak dikembangkan dalam bentuk Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka yang memiliki tingkat keamanan setara dengan obat sintesis. Selanjutnya, untuk melakukan kegiatan produksi dan peredaran produk jamu, OHT, dan fitofarmaka terhadap hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Badan Litbang Provinsi Jawa Timur, Raperda ini telah menugaskan PT Jatim Farma Husada sebagai anak perusahaan PT PWU, yang saat ini hanya memiliki kegiatan usaha bidang distribusi obat-obatan, untuk dilakukan pengembangan bidang usaha pada kegiatan produksi dan peredaran obat, khsusunya untuk produk jamu, OHT, dan fitofarmaka. (yd)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.