ISSN : 1412-7490
Edisi No.188 Tahun XIV ~ Minggu I Juni 2015
Tabloid Mingguan Berita Jatim Pos Terdaftar di Dewan Pers, Nomor 10 Halaman 111 Buku Data Pers Nasional 2014 atau bisa diakses pada Website Dewan Pers : www.dewanpers.or.id. Untuk konfirmasi hubungi Gedung Dewan Pers Lantai 7-8 Jl. Kebon Sirih No. 32-34 Jakarta Pusat Telp (021) 3504874-75. Faks (021) 3452030.
14 Tahun Tabloid Jatim Pos
Makin Lengkap dengan Online www.jatimpos.co SETELAH serangkaian acara-acara sebelumnya, minggu kemaren (31/5) puncak peringatan HUT Tabloid Mingguan Berita JATIM POS ke-14, di Rumah Makan Taman Sari Indah Surabaya de-
ngan pemberian santunan kepada fakir miskin dan anak yatim piatu. Yang istimewa, pada kesempatan itu dilangsungkan launching online “JATIMPOS. CO” untuk melengkapi dan
update berita setiap saat. Sebab bila menunggu berita hasil cetak tabloid Jatim Pos masih harus satu minggu. Kini beritaberita menarik dari wartawan Jatim Pos bisa dilihat di Bersamb ke hal. 11
Dari kiri : Machmud Suhermono, Sekretaris PWI Jatim menjelaskan UU Pers dan UKW didampingi : Gatot Sudjono, Siswo Utomo dan Huzni Wakid (kiri) dan Pimpinan Redaksi Jatim Pos H.Syaiful Anam memberikan santunan kepada fakir miskin dan anak yatim (kanan).
PNS Berijazah Palsu Terancam Dipecat Bondowoso dan Sampang Akan Bertindak Tegas
Surabaya, Jatim Pos Entah keceplosan atau hanya sebatas kelakar saja Walikota Surabaya Tri Rismaharini Selasa lalu 26 Mei-2013 mengungkapkan dirinya pernah ditawar si hidung belang saat melewati gang Dolly. “Saya suka blusukan masuk dan keluar gang pemukiman penduduk di perkampungan penduduk kota Surabaya. Saat masih Mahasiswi saat melewati gang Dolly bersama teman-teman saya sempat ditawar oleh seseorang,” ungkap Risma dengan nada tanpa beban dihadapan warga Kampoeng Lawas Maspati yang menyaksikan pembukaan Festival Kampung Lawas Maspati. Apakah kasus penawaran Risma tersebut ada hubungannya dengan penutupan lokalisasi Dolly? Wallahu alam, hanya Risma yang tahu. Namun sedemikian jauh Risma tidak menjelaskan secara detail berapa ribu rupiah nilai penawarannya kecuali mengatakan dengan keberadaan kampoenglah Surabaya sampai sekarang tetap ada dan dikenal sampai keseluruh dunia. Bersamb ke hal. 11
MESKI bukan isu baru, namun terbongkarnya sindikat pemalsu ijazah di Jakarta kembali membuat heboh. Pemilik ijazah palsu patut was-was, terlebih setelah ada seruan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) yang meminta Inspektorat di seluruh daerah melakukan pengawasan ketat terhadap PNS. Hal ini terkait dengan adanya indikasi kuat banyak PNS yang membeli ijazah palsu (Ipal) untuk kepentingan kenaikan pangkat. “Ini memang sudah ranah Badan Kepegawaian Negara (BKN), tapi saya tegaskan di sini tidak ada ampun bagi aparatur yang berani menggunakan ijazah palsu,” tegas MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi, Selasa (26/5/2015). Bagi PNS yang kedapatan ijazahnya bodong, lanjutnya, akan dikenakan sanksi berupa penurunan pangkat. Sedangkan yang baru akan dipromosi, dibatalkan kenaikan pangkatnya. “Jangan karena ingin naik pangkat lantas menghalalkan segala cara. Saya pastikan PNS yang pakai ijazah bodong, turun pangkatnya. Teknis pelaksanaannya BKN yang paling tahu,” tegasnya. Yuddy menyatakan, telah memerintahkan BKN untuk lebih ketat dalam verifikasi data PNS. Baik PNS baru maupun yang akan mengurus kenaikan pangkatnya. Yuddy Chrisnandi juga sudah mengin-
Dana BOS Tak Cair, Guru Madrasah Resah Ancam Kelangsungan Hidup 11.841 Madrasah di Jatim PARA guru madrasah di seluruh di tanah air resah, karena tidak bisa mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ini akibat adanya aturan baru dari Kementerian Agama sehingga kanwil dan kandepag di seluruh Indonesia tidak berani mendistribusikan dana BOS ke sekolah-sekolah. Informasi yang diperoleh, aturan baru itu mengubah pola pencairan yang selama ini melalui akun 57 menjadi akun 52. Ketua Komisi VIII DPR-RI Saleh Daulay yang membidangi masalah agama saat dikonfirmasi mengatakan, sudah berbicara dengan beberapa pejabat kementerian
agama. “Saya tadi menghubungi inspektorat jenderal, sekjend, dan bahkan dengan menteri agama. Mereka memiliki jawaban yang seragam, terkendala aturan baru Kemenkeu,” kata Saleh dalam
pesan singkatnya kepada Jatim Pos, Jumat (29/5/ 2015). Aturan ini, kata dia, berimplikasi besar bagi proses pencairan dana. Walaupun Bersamb ke hal. 11
Kelangsungan hidup ribuan Madrasah di Jatim terancam, akibat guru mereka belum terima gajian.
Kerja zaman sekarang membutuhkan ijazah S1, baik swasta maupun PNS. Untuk itulah banyak orang dengan gampangnya melakukan kecurangan dengan menggunakan ijazah palsu. struksikan Inspektorat untuk melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh PNS. Ia mengimbau kepada Inspektorat Kementerian lain juga turut
melakukan pengecekan ke seluruh Kementerian dan Lembaga Pemerintah daerah. Menurutnya, pihak yang paling dirugikan adanya ijazah
palsu ini adalah pemerintah. Karena apabila PNS gunakan ijazah yang palsu berkonsekuensi terhadap kepangkat Bersamb ke hal. 11
Jelang Ramadhan Banyak Uang Palsu Beredar BI: Kenali dengan Cara 3 M PERWAKILAN Bank Indonesia (BI) Malang, Jawa Timur mewanti-wanti beredarnya uang palsu menjelang bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri 2015. Peringatan itu wajar
disampaikan menyusul temuan uang palsu di Jember sebesar Rp 12,2 miliar beberapa waktu lalu. Kepala Kantor BI Malang Dudi Herawadi mengatakan
temuan uang palsu dalam jumlah besar tersebut dikhawatirkan akan memengaruhi peredaran uang palsu di sekitar Malang. Dudi mengimbau warga setempat agar berhati-hati. Bersamb ke hal. 11
KONI Jatim Minta Anggaran 400 Miliar Untuk Hadapi PON 2016 di Bandung
MINIMNYA anggaran akan mempengaruhi prestasi atlet yang berjuang mengharumkan nama Jawa Timur di kancah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-19 yang akan diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. Apalagi target Provinsi Jatim sebagai juara umum membutuhkan dana yang tidak sedikit sebagai penunjang prestasi atlet. Alasan itu pula yang mendorong Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Bersamb ke hal. 11
Suasana Rapat Anggota Tahunan KONI Jatim di Garden Palace Hotel Surabaya. Foto: fariz yarbo
METROPOLIS
Hal - 2
Ribuan Pelajar Surabaya Jadi Saksi Adi Siswa Fiesta 2015 Surabaya, Jatim Pos Pesona Adi Siswa Fiesta 2015 Benar-benar luar biasa. Agenda rutin tahunan disependik ini sukses menghibur dan ‘menghipnotis’ ribuan tamu undangan di halaman Taman Surya. Semua siswa seantero Surabaya berpawai memamerkan puluhan penghargaan sembari ujuk kebolehan di depan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Dewan Pengawas Pendidikan dan Kepala Dinas Pendidikan, Sabtu Pagi (23/5/2015). Pawai yang memanjang dari Jalan Jaksa Agung Suprapto, dan menuju Taman Surya ini, menampilkan iring-iringan siswa berprestasi mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK dengan berbagai kostum yang mereka telah persiapkan jauh hari. Satu yang mencuri perhatian dari iring-iringan pawai adalah Dito Rahardian Ramadhani, Juara satu lomba pantomim nasional ini mengenakan riasan sembari tersenyum malu saat melambaikan tangan kepada walikota dan segenap tamu undangan. Acara yang bertema Pelajar Surabaya Gelar Prestasi Tebar Inspirasi ini juga diisi oleh berbagai penampilan berupa, fashion kostum kreasi siswa SMK, mural, pertunjukan band, paduan suara, cosplay, kontes foto media sosial dan drum band dari Politeknik Pelayaran Surabaya. Tri Rismaharini, Walikota Surabaya dalam sambutannya mengatakan bahwa ia sangat bahagia sekali, saat pertama kali menjabat walikota, hanya ada sekitar 392 anak berprestasi, dan tahun ini prestasi anak surabaya mencapai angka 5400
prestasi yang didapat anak Surabaya. Hal ini membuatnya bangga, serta menjadi bukti bahwa anak surabaya mampu berprestasi di tingkat dunia atau di tingkat nasional. Tak lupa ia juga mengucapkan berterima kasih kepada seluruh guru, kepala sekolah, dan orang tua yang memberikan ruang agar pelajar surabaya mampu berprestasi. Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menegaskan, bahwa ia sangat memberikan apresiasi terhadap acara seperti ini, sebab menurutnya acara seperti ini mampu menjauhkan pelajar Surabaya dari bahaya narkoba dan kenakalan remaja. “Meski tidak semua anak dikaruniai kemampuan intelektual yang sama, mereka pasti bisa berprestasi di berbagai bidang. Mulailah berprestasi sedikit demi sedikit di berbagai bidang, Sebarkan, Dari Surabaya untuk Indonesia,” tegas walikota. Selain memberikan sambutan, Wali Kota Tri Rismaharini juga melakukan penyerahan piagam penghargaan secara simbolis kepada para siswa
berprestasi tingkat nasional dan internasional, yang kemudian dilanjutkan dengan flashmob yang diikuti oleh walikota, jajaran SKPD bersama ratusan anggota Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) dan diakhiri dengan pembacaan ikrar Pelajar Surabaya. “Acaranya sangat menarik, ini bisa memotivasi pelajar Surabaya agar lebih bisa berprestasi, Kedepannya saya ada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Banyuwangi. Dengan acara seperti ini, saya yakin teman-teman lain yang akan menghadapi Porprov akan semakin termotivasi,” ujar Shafira (17), dari SMAN 14 yang sudah selama empat tahun menjadi atlit anggar. Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan, dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun lalu, tahun ini acara lebih meriah karena diikuti oleh 3.600 peserta, yang tahun lalu hanya 2.800 peserta. Dikarenakan semakin tahun siswa semakin termotivasi untuk meraih prestasi baik di bidang akademik atau non akademik
“Jika pada tahun lalu terdapat 2.206 prestasi, maka pada tahun ini lebih dari 5.000 prestasi telah diukir oleh siswa Surabaya, prestasi tersebut mulai dari tingkat kota, provinsi, nasional, hingga internasional” Tutup Ikhsan. [fred/JTMP]
Perempuan Punya “Kekuatan Lebih” Untuk Melawan Virus Korupsi Surabaya, Jatim Pos Kaum perempuan, melalui pe-ran sentralnya sebagai ibu, istri dan anggota masyarakat, memiliki kekuatan lebih dibanding pria dalam wujud kemampuan berkomunikasi yang lebih luwes untuk menyebarkan semangat anti korupsi.Serta, menjelaskan kepada banyak orang di lingkungannya tentang mengapa korupsi harus dijauhi. Pernyataan tersebut disam paikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika memberikan sambutan di acara seminar anti korupsi bertema “kekuatan pe-
Risma : Usaha Kecil Menengah Ikut Menggerakkan Ekonomi
Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat mengunjungi salah satu stand kain Batik dari warga terdampak eks lokalisasi Dupak-Bangunsari Surabaya di Surabaya Great Expo 2015 (27/5) (Foto: freddy/JTMP) Surabaya, Jatim Pos Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) Surabaya dari tahun ke tahun terus meningkat. Tidak hanya dalam hal jumlah, namun kualitas produk dan pemasaran produk UKM Surabaya sudah merambah hingga ke luar negeri. Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya berupaya menjem-batani para pelaku UKM dengan para pembeli dan investor, salah satunya dengan menggelar Surabaya Great Expo 2015 (SGE 2015). Festival yang bertujuan ingin memperlebar ruang gerak bagi para UKM ini, diresmikan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Grand City Mall, Rabu (27/5). Acara yang juga dihadiri oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Suraba-
ya serta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, diramaikan oleh ratusan gerai yang isinya tak hanya pelaku usaha dari sektor swasta, instansi pemerintah, namun juga dari perguruan tinggi. Walikota mengatakan, SGE 2015 bisa menjadi sarana bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah bukan hanya melakukan transaksi, namun untuk memperluas jaringan, dengan tujuan utama adalah bertemu dengan pembeli, terlebih yang mampu berikan pesanan secara rutin dan berskala besar. “Saya tidak ingin mereka cepat puas, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Semakin besar usaha yang mereka kembangkan, maka potensi bagi mereka untuk me-
nampung saudara atau teman agar mampu bekerja di tempat mereka akan semakin besar,” tegas Walikota. “Selain itu, dengan di-adakannya acara seperti ini, bantuan berupa akses dalam mempermudah pengurusan perijinan untuk UKM akan semakin mudah, jika hasil yang ditunjukan UKM di Surabaya semakin terlihat,” sambung Walikota. Hal ini dibuktikan dengan salah satu gerai milik UKM di daerah bekas lokalisasi Dupak Bangunsari. “Pemerintah kota mendukung kami secara penuh, kami warga bekas lokalisasi diberikan bukan hanya pelatihan dan modal, tapi kami dibantu secara pemasaran hingga karya kami diakui di luar.Jika ada tamu dari pemerintahan datang, maka yang dicari untuk souvenir adalah produk kami. Besok kami masih mengikuti pelatihan yang diadakan pemkot berupa pelatihan pewarnaan kain jumput “ ujar Katiyam (61), salah satu kader wilayah yang juga pelaku usaha Batik tulis Sari Ratu. Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya ini mengajak seluruh lapisan Warga Kota Surabaya, agar mampu kembali menghidupkan gotong royong, serta mengingatkan anak-anak kita agar tetap bekerja keras. “Dengan adanya acara berskala besar dan didatangi pelaku usaha ataupun investor dari
Salah satu fashion show kostum Batik kontemporer dari SMK yang ditampilkan dalam Adi Siswa Fiesta 2015 di taman Surya (23/5) (Foto Freddy/JTMP)
berbagai daerah seperti ini, daerah yang dulu tidak pernah mendapat perhatian, kini bisa dipandang dan lebih diperhatikan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah,” sambung mantan Kepala Bappeko Surabaya ini. Sementara itu Kepala Dinas perdagangan & perindustrian kota Surabaya. Widodo Suryantoro, mengatakan pelaksanaan pameran yang diselenggarakan di hall Grand City ground floor pada 27-31 Mei 2015 dimulai pukul 10.00-21.00 WIB setiap hari. Terdapat 197 stand. Para peserta pameran dari 4 negara sahabat: Jepang, Maroko, NewZealand, Cina (propinsi Tianjin), dari luar daerah: Banjarmasin, Palu, Belu NTT, Tual. Dari UKM ada 25 UKM yang didampingi dan difasilitasi oleh UKM yang telah mampu. Dari PT ada 6: ITS, Unair, UK Petra, Univ Ciputra, UNESA, Univ 45 terkait dengan teknologi yang mereka tampilkan. “Ada kenaikan sebesar 25 persen tahun kemarin 149 stand, tahun ini ada 197 stand. Kami juga tetap mengajak warga terdampak Lokalisasi yaitu Dupak & Putat Jaya yang kami fasilitasi ada 6 UKM untuk memberi kesempatan pada mereka untuk mendapatkan pendapatan yang lebih di acara ini,” tandas Widodo di sela acara peresmian. [fred/JTMP]
Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat menuliskan katakata motivasi “Mari kita ajak keluarga & lingkungan bersama untuk anti korupsi” dan membubuhkan cap tangan di Kain Perca KPK. (Foto : Freddy/JTMP) rempuan, inspirasi perubahan” yang digelar di Graha Sawunggaling, Lantai VI kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Selasa (26/5/2015). Sesuai tema acaranya, seminar yang merupakan hasil kerja sama antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Pemkot Surabaya dan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) tersebut sangat beraura perempuan. Pesertanya adalah Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) perempuan di lingkungan Pemkot Surabaya. Mulai kepala dinas, pegawai, hingga camat. Diantaranya Kepala Dinas Kebakaran, Chandra Oratmangun, Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita, Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan, Arini Pakistyaninsih, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD), Mia Santi Dewi, hingga Camat Sukolilo, Kanti Budiarti. Menurut Wali Kota Tri Rismaharini, berdasarkan sebuah penelitian, kaum perempuan ternyata lebih efektif dalam hal pencegahan korupsi karena mudah berkomunikasi dan bisa memberikan pengaruh lebih luas. Dan itu bisa dimulai dari keluarga. ”Kita punya kemampuan menjelaskan di lingkungan sekitar kita. Gunakan itu untuk menjelaskan hal-hal positif. Saya yakin perempuan bisa. Kalau kita semua bergerak, saya yakin, Indonesia makmur itu bisa terwujud,” tegas wali kota. Semangat anti korupsi itu,
sambung wali kota, juga diimplementasikan di lingkungan Pemkot Surabaya. Seringkali, ketika ada acara yang melibatkan SKPD, wali kota mengingatkan untuk tidak sekalisekali tergoda korupsi karena sanksi berupa tindakan tegas sudah menunggu. Semisal bila ada temuan seperti dugaan kasus pungutan liar yang beberapa waktu lalu ikut menyeret institusi Satpol PP Surabaya, wali kota langsung meresponnya. “Semisal ada kejadian seperti Satpol PP itu, kita kumpulkan kepala Saptol PP dari kelurahan, kecamatan.Kita undang semua. Saya ngomong untuk apa kalau punya harta banyak tetapi hidup nggak tenang. Itu saya ambil sebagai case untuk ngomong ke seluruhnya,” jelas wali kota Wali kota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya sejak tahun 1916 ini menjelaskan, menjadi pegawai negeri sipil (PNS) itu memiliki batasan. Sebab, ada hak-hak orang lain yang tidak boleh dilanggar semisal hak anak-anak untuk mendapatkan sekolah layak. “Saya selalu tekankan, menjadi PNS itu pilihan.Jadi harus siap seperti ini.Kalau ndak mau ya silahkan keluar saja. Jangan sampai kita salah langkah hanya karena ingin puaskan keinginan kita sehingga hak orang lain terabaikan,” sambung Bu Risma -sapaan akrab wali kota Tri Rismaharini. [fred/JTMP]
Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H.Syaiful Anam. Redaksi Pelaksana: Husni Wakid. Koordinator Liputan: Siswo Oetomo. Komisaris/Pengawas Utama/Pemimpin Perusahaan: Gatot Sudjono. Dewan Redaksi: H.Syaiful Anam, Siswo Oetomo, Husni Wakid, Gatot Sudjono, Jufri Yus. Penasehat Hukum: Ahmad Budianto, SH, Herman Basuki, SH, Sugianto, SH. Redaktur Senior: Agus Samiadji. Surabaya: Kurniadi N, Freddy Surya Lesmana, Biro-biro: Malang: Zis Muzahid Hasan. Jombang: Heru Cahyo Utomo. Kediri: Heru Cahyo Utomo. Bangkalan: Mohammad Tayyib Pamekasan: Bambang Winarno, Achsanul Abidin, Suparjo, Moh. Ridwan, Sampang: Fathur, Abdul Kodir, Zainuddin. Sumenep: Herman Basuki, Ach. Khoirol Hamdani, Hosnan. Mojokerto: Mokh. Zainudin. Sidoarjo: Suharto, Susilo Herpan. Gresik: Seguntur Alam. Pasuruan: Hamzah Pujiono. Situbondo: Sugianto, As’ad. Bondowoso: A. Babun Najib. Banyuwangi: Abdul Karim Su’ud, Asenan, Rahmat Eko. Probolinggo: Mohammad Hasin. Lumajang: Firman, Wahyudi. Jember: Bambang, Yudi Prayogo. Pacitan: Hadi Prakoso, Tulungagung-Trenggalek-Blitar: Sandhi Tratana, Alamat Redaksi: Jl. Amir Mahmud IX/21 Surabaya, Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Surabaya, Telp. (031) 72316006, 0811349194. E-mail: jatim_pos@yahoo.com.au. dan : jatimpos_baru@yahoo.com. Faximile: (031) 8708234. Alamat Sirkulasi: Jl. Kusuma Bangsa 116 (Komplek THR Stand 30) Surabaya Telp. 031-72316006. Penerbit: PT. Media Utama Jatim, Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Surabaya. Direktur Utama/Ketua: H.Syaiful Anam. No. Rekening: 0884187300 BCA KCU Darmo an. Syaiful Anam, Drs. Berdasarkan UU Pers No 40 tahun 1999. Percetakan : PT Penyebar Semangat, Jl. Bubutan 85-B Surabaya, Telp. 031-5342499 -5344233. Isi diluar tanggungjawab percetakan.
METROPOLIS
Hal - 3
Jelang Ramadan, Pemkot Siap Suplai Kebutuhan Daging
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) saat berdiskusi terkait pasokan daging menjelang Ramadan di Hotel Pullman Surabaya (21/5) (foto: Humas Pemkot). Surabaya, Jatim Pos Kenaikan harga barang kebutuhan pokok kerapkali terjadi jelang bulan puasa Ramadan. Itu seperti sebuah siklus yang berulang setiap tahunnya. Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan upaya antisipasi untuk. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, untuk menyambut bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini, dirinya telah menginstruksikan Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya untuk bekerja sama dengan peternak sapi di daerah. Harapannya, kerja sama tersebut nantinya bisa memenuhi kebutuhan warga Surabaya pada daging sapi. “RPH sudah saya minta untuk kerja sama dengan peternak daerah lain untuk investasi sapi. Itu sudah kita lakukan mulai Februari lalu. Kita berharap manfaatnya bisa menyuplai kebutuhan daging pada bulan puasa dan Lebaran nanti,” tegas Wali kota sesuai acara Rakorwil Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur 2015 di Hotel Pullman, Surabaya, Kamis (21/ 5/2015). Sebelumnya, wali kota yang
tampil sebagai pembicara diskusi dengan mengusung tema “Strategi Pemda Mengamankan Pasokan Pangan Strategis dan Mengelola Tata Niaga yang Efisien”, berbicara banyak hal tentang upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk men jaga harga-harga komoditi utama di pasaran tetap stabil ketika bulan Ramadan. Diantaranya dengan menggelar operasi pasar dan juga pasar murah di mana Pemkot Surabaya melakukan survei di daerah atau kelurahan mana yang membutuhkan pasar sembako murah. “Begitu harga naik, kita langsung bikin pasar murah di kelurahan-kelurahan. Barang yang dijual ada kebutuhan pokok seperti beras, telor, dan minyak goring. Kami sudah biasa melakukan ini sehingga harga kebutuhan utama relatif terkontrol,” sambung wali kota. Selain itu, Pemkot Surabaya juga mendorong warganya untuk memanfaatkan lahan pekarangan guna menanam sayuran melalui cara urban farming. Sehingga, warga tidak perlu berbelanja sayur-sayuran karena tinggal memanen di halaman rumahnya. “Kita gerakkan warga me-
nanam sayur. Itu bukan hanya untuk konsumsi tetapi juga bisa mengendalikan kebutuhan sayur. Jangan dipikir Surabaya nggak ada pertaniannya. Kita produsen cabe, juga ada semangka Bangkingan. Warga juga budidaya perikanan dan memproduksi garam,” jelas wali kota yang masuk 50 besar tokoh berpengaruh dunia versi Majalah Fortune ini. Upaya Pemkot Surabaya untuk mengendalikan kenaikan harga bahan-bahan pokok penting dilakukan. Pasalnya, naiknya harga bahan kebutuhan pokok, bisa menyebabkan inflasi yang tinggi. Terkait inflasi, wali kota dalam paparannya menjelaskan bahwa inflasi di Surabaya cukup tinggi di-bandingkan kota-kota lain dikarenakan adanya “hal-hal di luar Pemkot” seperti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) atau lonjakan harga tiket pesawat di Bandara Juanda. “Kalau untuk pangan, Surabaya ndak ada masalah. Kalau misalnya untuk cabe inflasi, ya itu kebangetan. Selama ini, Surabaya nggak ada TPID karena masing-masing SKPD seperti Disperdagin dan Bagian Perekonomian, sudah jalan sesuai dengan Tupoksinya,” sambungnya. Selain Wali Kota Risma, tokoh lain yang tampil sebagai pembicara yakni Bupati Bojonegoro, Suyoto yang memaparkan tentang “peran Pemda mempercepat pembangunan infrastruktur guna meningkatkan produksi pangan strategis da kelancaran distribusi”. Juga Prof.Ahmad Erani Yustika, Guru Besar Ilmu Ekonomi Kelembagaan di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang memaparkan tema “percepatan pembangunan infrastruktur dan pembenahan tata niaga, mendorong peningkatan produksi dan kelancaran distribusi”. (Gatot/JTMP)
Hidupkan Jalan Tunjungan Dengan Festifal Kuliner Surabaya, Jatim Pos Festival Kuliner Tunjungan yang diselenggarakan pada Minggu (24/5) benar-benar dimanfaatkan warga untuk berwisata kuliner. Pasalnya, event yang digelar setahun sekali dalam rangka peringatan hari jadi Kota Surabaya (HJKS) itu menawarkan berbagai pilihan menu makanan dan minuman khas Kota Pahlawan. Sebut saja lontong balap, semanggi suroboyo, rujak cingur, rawon dan berbagai ragam kuliner lainnya memang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi penghobi wisata kuliner. Apalagi, menyantap hidangan favorit dengan suasana Jl. Tunjungan yang cukup ikonik teramat sayang bila dilewatkan begitu saja. Sembari menikmati makanan, pengunjung dihibur oleh tampilan musik band, keroncong, hingga sajian ludruk dari Kartolo cs. Tak ketinggalan, seniman Taufik Monyong juga turut menyumbangkan suaranya melalui alunan lagu mlakumlaku nang Tunjungan. Panggung seni disebar di tiga titik sepanjang area festival.
Wisatawan asal New-Zealand pasutri Russel dan Janet saat menikmati suasana festival kuliner di jalan Tunjungan (24/5) (foto:Freddy/JTMP) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, tak kurang dari 150 stan kuliner dilibatkan dalam event ini. Peserta festival merupakan kolaborasi dari usaha kecil menengah (UKM) binaan pemkot dan asosiasi pengusaha kafe dan restoran di Surabaya. Berdasar pantauan di lokasi, pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat terlihat tumplek blek di sepanjang Jl. Tunjungan yang pada saat itu memang disterilkan dari lalu lalang kendaraan bermotor. Bahkan, tidak sedikit
penikmat kuliner yang hadir dari luar Surabaya. Mudjiono (45) misalnya. Pria yang mengajak istri dan dua anaknya ini rela jauh-jauh datang dari Lamongan. Menurut dia, event tahunan ini sayang jika dilewatkan. “Saya sengaja ingin mengajak keluarga untuk refreshing. Di sini (Jl. Tunjungan) kami bisa makan sembari menikmati suasana yang asik,” terangnya. Festival Kuliner Tunjungan tampaknya mampu menarik perhatian turis mancanegara. Russell Burne beserta istri Janet
KOMPAK: Pimpinan, Redaktur dan seluruh wartawan Jatim Pos se Jawa Timur dengan seragam baru dan semangat profesionalnya tampak kompak dan siap menyajikan berita-berita aktual masa kini kepada pecinta dan pembaca Jatim Pos. (foto: Panitia HUT Ke-14 Jatim Pos)
Walikota Bakar Semangat Kontingen Surabaya Surabaya, Jatim Pos Status sebagai juara umum Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur dalam empat penyelenggaraan sebelumnya, diharapkan tidak membuat atlet-atlet Kota Surabaya jumawa. Sebaliknya, kontingen Surabaya harus memiliki semangat lebih untuk mengejar prestasi lebih baik lagi di Porprov Jatim V yang akan digelar Jui 2015 di Banyuwangi. Harapan tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, upacara pelepasan kontingen Porprov V Tahun 2015 di halaman Taman Surya, Minggu (24/5) pagi. Selain atletatlet Surabaya, ikut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, M Afghani Wardhana dan Ketua KONI Kota Surabaya, Yusuf Husni. “Saya ucapkan selamat bertanding.Ayo raih prestasi setinggi mungkin, jangan cepat puas.Kalau sudah bisa juara di tingkat provinsi, harus bisa kejar rekor nasional. Kalau nanti dipanggil mewakili negara (tingkat nasional), harus siap” tegas wali kota. Dalam kesempatan tersebut, wali kota perempuan per tama dalam sejarah Pemerintah Kota Surabaya ini juga mengingatkan pentingnya berprestasi di lapangan tetapi tidak melupakan kewajiban sebagai pelajar. Bahwa, seorang atlet tidak hanya sebatas berprestasi di melalui olaharaga yang ditekuninya, tetapi juga di jalur lain. “Saya dulu juga jadi atlet. Meski jadi atlet, sekolah tidak boleh keteteran,” sambung wali kota yang semasa bersekolah di SMAN 5 Surabaya, pernah menjadi atlet atletik Kota Surabaya. Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, M Afgani Wardhana mengatakan, merujuk pada
optimistisme dan kesiapan atletatlet Surabaya di acara tersebut, dirinya meyakini, kontingen Kota Surabaya akan mampu mempertahankan gelar juara umum Porprov IV yang diraih di Madiun pada 2013 silam. Namun, ia berharap, kontingen Surabaya tidak sekadar puas menjadi juara umum, tetapi juga bisa menambah perolehan medali dibanding perolehan medali di Porprov 2013 lalu. “Kami optimistis, atlet-atlet Surabaya akan kembali menjadi juara umum di Porprov 2015. Tidak hanya mempertahankan gelar, kami juga berharap prestasi semakin meningkat dengan tolok ukurnya ada penambahan medali yang diraih,”tegas mantan Sekwan DPRD Surabaya ini. Afghani menyebut, di Porprov V yang akan digelar di Banyuwangi, kontingen Surabaya akan berkekuatan 678 atlet. Mereka akan bertanding di 34 cabang olahraga (Cabor) yang di pertandingkan. Pada Porprov IV yang digelar pada 22-29 Juni 2013 di Kabupaten Madiun, Kontingen Surabaya berhasil meraih 105 medali emas, 99 medali perak, 76 medali perunggu dengan total 694 poin sehingga berhasil
menjadi juara umum dalam event dua tahunan itu. Gelar itu memperpanjang dominasi kontingen Surabaya dalam Porprov yang selalu menjadi juara umum. Ketua KONI Surabaya, Yusuf Husni menambahkan, mendengar apa yang diutarakan para pengurus Cabor, KONI Surabaya berkeyakinan akan kontingen Surabaya akan kembali jadi Juara Umum. Apalagi dalam Porprov V mendatang akan ada penambahan Cabor. Beberapa Cabor yang jadi andalan kontingen Surabaya diantaranya judo yang menyumbangkan 12 emas 13 perak 5 perunggu pada Proprov IV lalu. Juga gulat (11 emas, 6 perak, 4 perunggu), Kempo (9 emas, 2 perak, 2 perunggu), Selam (8 emas, 14 perak, 5 perunggu), Panahan (7 emas, 10 perak, 10 perunggu), Pencak silat (7 emas, 5 perak), Senam (7 emas, 1 perak, 3 perunggu). Kemudian bulu tangkis (6 emas, 4 perak, 2 perunggu), Karate (5 emas, 4 perak, 2 perunggu), Wushu (5 emas, 4 perak, 1 perunggu), Panjat tebing (5 emas, 2 perak, 3 perunggu), serta catur (4 emas dan 1 perak). [Gatot.S/JatimPos]
adalah wisatawan asal Selandia Baru. Kebetulan keduanya tengah menginap di Hotel Majapahit di Jl. Tunjungan. Ketika mengetahui ada festival tersebut, tanpa pikir panjang Russell langsung mencoba beberapa makanan favorit. Russell dan Janet sangat menikmati nuansa festival kuliner. “Festival ini sangat bagus. Kami tadi mencoba makanan yang kami sendiri tidak tahu itu
apa. Belum pernah mencoba sebelumnya tapi yang pasti sangat enak,” ujar Russell dalam bahasa Inggris. Selain momen “berburu” makanan, Festival Kuliner Tunjungan juga dimanfaatkan pengunjung sebagai ajang selfie bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Risma panggilan Tri Rismaharini meladeni satu per satu permintaan foto dari para pengunjung.
Terkait festival, Risma menyatakan dari tahun ke tahun peserta maupun pengunjung semakin meningkat. Hal tersebut sejalan dengan niatan pemkot menghidupkan kembali konsep mlaku-mlaku nang Tunjungan. Sebab, jalan Tunjungan memang cukup kental nuansa historis sejak zaman dahulu. Nuansa itulah yang kini coba dieksiskan kembali. [fred/
Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat melepas kontingen Surabaya untuk berlaga di Pekan Olahraga Propinsi Jawa Timur (24/5) (foto: Humas Pemkot)
JTMP]
Jatim I
Hal - 4
Jombang
Catat Rekor Dunia
12.200 Bocah TK Menari Massal dan Gerakan Gemar Menabung
Jombang, Jatim Pos Gebyar Hari Anak Nasional (HAN) 2015 di Kabupaten Jombang berhasil mencetak rekor Dunia. Sebanyak 12.200 murid TK di Jombang mengikuti gelaran tari massal di alun-alun Jombang, Kamis lalu. Tari massal “Bledug” (anak gajah, red) dalam peringatan HAN tersebut berhasil mencatat rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia. Sejak pagi murid TK dan PAUD se Kabupaten Jombang itu sudah memadati alun-alun. Mereka berderet sesuai dengan kecamatan masing-masing, dari 21 Kecamatan di Kabupaten Jombang. Selanjutnya,
begitu irama gamelan berbunyi bocah-bocah tersebut berlenggaklenggok mengikuti musik. Mereka bergerak lincah dan riang layaknya seekor anak gajah. Tangan bocah TK tersebut membentuk seperti belalai. Memang 12.200 anak-anak yang masih lucu-lucu itu memainkan tari bledug atau tarian anak gajah yang telah diajarkan oleh para pendidik PAUD. “Persiapan untuk mengajarkan tari bledug yang diciptakan oleh seniman Jombang Arif Rofiq ini selama dua bulan. Alhamdulillah, hari ini mereka sudah bisa,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten
Pemkab Kediri Lepas Atlet Menuju Porprov 2015
Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno (kiri) melepas kontingen.
Kediri, Jatim Pos Pemerintah Kabupaten Kediri melepas keberangkatan kontingen atlet yang akan bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V di Banyuwangi, Selasa (26/5). Kontingen berjumlah 164 orang terdiri dari 131 Atlet dari 14 Cabang Olahraga dan 33 Staf Official. Kontingen dilepas langsung oleh Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno di Kantor Pemkab Kediri. Untuk pemberangkatan pertama, Rabu lalu adalah Tim Sepakbola. Selanjutnya disusul pemberangkatan Tim cabang olahraga lain pada Jum’at minggu depan (5/6). Dalam sambutannya Bupati berharap, semoga Kontingen Atlet Kabupaten Kediri dapat berprestasi bagus dan lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa beliau berpesan, selalu menjaga sportivitas dan memperhatikan pola hidup sehat selama di Banyuwangi agar dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya. “Jaga sportivitas, percaya diri,
bertanding penuh semangat karena membawa nama baik dan harapan besar seluruh warga Kabupaten Kediri. agar mendapat hasil optimal perhatikan istirahat, latihan, dan menjaga pola makan dengan baik dan teratur.” Pesan dr.Hj. Haryanti Sutrisno. Ketua II Koni Kabupaten Kediri, dr. Ari Purnomo Adi, mengatakan kontingen ini mempunyai target meraih empat medali emas, tujuh medali perak, delapan medali perunggu. “Kempo, Wusyu, Senam, dan Drumband menjadi target kita meraih emas,” ungkap Ari. Optimisme para atlet Kabupaten Kediri pun cukup tinggi dalam Porprov kali ini. Seperti diungkapkan Muhammad Hasan Yudi, salah satu anggota Tim Drumband, dirinya optimis meraih juara karena tim sudah dipersiapkan jauh hari. “Tim ini sudah kompak dan solid, kami optimis bisa menyabet emas di nomor speed dan lomba baris berbaris,” ungkap penabuh Snare Drum dari siswa SMK Plosoklaten ini. Porprov kali ini. Sebelumnya dirinya sudah menjuarai lari 3000 meter di Kerjurnas Jatim Open. Kali terakhir dirinya menyabet Kampiun Pertama Lomba Lari 10 K dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Kediri untuk kategori SMA Tahun 2015. “Untuk Porprov Tahun 2015 ini, saya ikut di nomor lari 800 meter, 1500 meter, dan estafet 4x400 meter. Saya optimis bisa merebut medali di 1500 meter dan estafet 4x400 meter,” ujar Mudhofar. (her)
Jombang, Tjaturina Yualiastuti Wihandoko, MM didampingi pengurus TP PKK Jombang yang juga turut menari Bledug. Dalam tari massal tersebut, Tjaturina Bunda PAUD yang juga istri Bupati Jombang ini berdiri di barisan paling depan. Dia tampak mahir menari mengikuti irama gamelan. Tampak turut menari para istri Forpimda Kabupaten Jombang. Selain itu, sejumlah pendamping, pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, guru TK juga berlenggak-lenggok. Usai tari massal, Bupati naik ke atas panggung untuk menerima piagam dari MURI didampingi Wabup Hj.Mundjidah Wahab. Paulus Pangka, senior manajer MURI mengatakan, tari massal yang dilakukan murid PAUD, TK di Jombang merupakan pertama kalinya, bahkan dengan jumlah yang sangat besar. Yakni, sebanyak 12.200 bocah menari secara bersama-sama. Atas prestasi itu, lanjut Paulus, Jombang mencatatkan rekor dunia. “Ini adalah yang pertama kali. Oleh karena itu, tari massal Bledug ini masuk dalam MURI. Bahkan tercatat dalam rekor dunia,” ujar Paulus
Tidak hanya itu, Rekor dari LIPRID (Lembaga Prestasi Indonesia Dunia) juga berhasil dicatat dari Gerakan Gemar Menabung yang di lakukan oleh anak usia dini. Piagam penghargaan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia tersebut di anugerahkan kepada Bupati Nyono Suharli dan istri, Ir. Hj. Tjaturina Wihandoko MM (Bunda PAUD Kabupaten Jombang) atas prestasi penyelenggara Kampanye Gerakan Menabung untuk anak usia dini melalui kegiatan lomba mewarnai masal yang diikuti semua peserta yang memiliki tabungan BRI Junio. Melalui tari Bledug ini, Kabupaten Jombang sebagai Kabupaten Layak Anak mengajak anak-anak untuk bergembira menari bersama menirukan gerakan anak gajah. Binatang yang identik dengan ke lucuannya, cerdas dan riang. Tarian ini juga mengedukasi anak-anak bahwa gajah adalah salah satu hewan yang harus dilindungi keberadaannya dari para pemburu. Tarian yang diciptakan oleh seniman asli Jombang Arif Rofiq, Ketua Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Prov. Jatim ini, sudah di ajarkan oleh Pengurus TP PKK Kabupaten Jom-
bang kepada para pendidik PAUD se Kabupaten Jombang. Dengan memberikan ilmu seni gerak tari pada anak usia dini, diharapkan mampu merangsang daya cipta dan kreatifitas anak. Selain itu merupakan sarana menyalurkan ekspresi perasa dan emosi anak. Ketetapan gerak tari juga merangsang pertumbuhan motorik anak dalam menyelaraskan daya pikir yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik anak usia dini. “Banyak sekali tarian tradisional kita yang bahkan menjadi ikon Kabupaten Jombang yang harus kita perkenalkan kepada anak-anak kita. Namun tidak ada salahnya kami memilih tarian Bledug yang diciptakan oleh seniman asli Jombang ini untuk dibawakan oleh anak-anak usia dini. Karena gerakannya mudah diikuti oleh anak-anak dan bersifat riang”, tutur Tjaturina. “Kedepan, sesuai dengan perkembangan usianya, tentu saja kita wajib mengenalkan kepada anakanak dengan tarian seperti Remo, juga tari tradisional lainnya lewat kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau di sanggar-sanggar,” tambahnya. (her)
PEMKAB JOMBANG KECOLONGAN
Minimarket Bodong Berdiri di Lahan KUD
Jombang, Jatim Pos DPRD Jombang mendapatkan temuan menarik seputar maraknya pendirian minimarket di Kota Santri. Yakni, terdapat minimarket yang berdiri di lahan milik KUD (Koperasi Unit Desa) Sri Rejeki, Kecamatan Sumobito. Dewan curiga, ada main mata antara Pemkab dengan pengusaha. Temuan itu diungkap oleh Ketua Komisi C DPRD Jombang, Mas’ud Zuremi. “Ini jelas, Badan Perijinan Pemkab Jombang telah kecolongan. Kok bisa, minimarket berdiri di lahan milik KUD Sri Rejeki Sumobito,” kata Mas’ud dengan nada tinggi, Selasa (19/5/2015). Dia mengungkapkan, lahan KUD Sri Rejeki merupakan salah satu aset milik Pemkab Jombang. Namun anehnya, sejak satu tahun terakhir ini di atas lahan tersebut berdiri minimarket. Bahkan sudah beroperasi. Ka-
rena itu, menurut Masud, seharus ada pemasukan untuk kas daerah. Akan tetapi ironis, hingga saat ini tidak ada laporan terkait hal itu. “Selama ini kami belum mendapat laporan berapa harga sewa lahan. Nah, sewa lahan itulah yang seharusnya masuk dalam kas daerah. Kami curiga, jangan-jangan ada oknum PNS yang bermain dalam masalah tersebut. Makanya, perlu tindakan tegas dari Pemkab Jombang. Bila perlu ditutup saja minimarket bodong tersebut,” tegas Masud dalam rapat dengar pendapat dengan pihak terkait. Kepala Satpol PP Jombang, Fahrudin Widodo dalam rapat tersebut mengatakan, dalam waktu dekat pihalnya akan mengambil tindakan tegas, utamanya minimarket yang berdiri di lahan KUD tersebut. Dia juga mengakui kebanyakan minimarket di Jombang belum me-
ngantongi izin. “Memang masih banyak, minimarket yang belum berizin. Minggu lalu kami sudah melakukan penertiban. Yakni dengan menempelkan stiker ke sejumlah minimarket yang tidak memiliki administrasi lengkap. Harapannya, setelah mendapat stiker tersebut, pemiliknya segera melengkapi syarat,” katanya. (her)
Selamatan Buka Giling Tahun 2015 PG Tjoekir Jombang, Jatim Pos Bertempat di ruang Standvloor, Rabu (20/5) PG Tjoekir lakukan rangkaian acara selamatan Pra Buka Giling tahun 2015. Rangkaiannya meliputi turnamen bola voli, bulu tangkis, sepak bola, tenis lapangan, jalan sehat, catur, istighosah, ziarah wali lima, pengajian akbar, semaan Al-Quran, ziarah ke makam keluarga KH. Hasyim Asy’ari, Donor darah masal serta pemberian santunan dan bingkisan kepada anak yatim.
Ir. Subiyono, Direktur PTPN X yang hadir dalam sambutannya mengatakan utntuk menghadapan Masyarakat Ekonomi Asean 2015 (MEA, red) PTPN X menggelorakan semangat Budaya Inovasi dan Bangun Optimisme Kinerja. “Era baru yakni MEA ini harus ada perubahan mendasar dari sisi paradigma kita selaku pelaku bisnis. Sekarang saatnya membangun profesionalisme, integritas, dan membangun sistem yang bagus untuk menjamin keberlanjutan se-
buah bisnis. Kita harus melakukan lompatan besar,” tegas Ir. Subiyono, Direktur Utama PTPN X yang diamini GM PG Tjoekir, Abdul Munib. Bupati Jombang Nyono Suharli yang hadir mengatakan sudah banyak alat mekanisasi dari pemerintah bagi petani tebu agar produktifitas meningkat dan berharap pada buka giling tahun ini petani tebu area PG Tjoekir makin makmur dan sejahtera dan semoga rendemennya bisa mencapai 9 persen. (Her)
Jatim II
Hal - 5
Penanggulangan Kanker Leher Rahim Pelayanan
Terbaru RSUD Dr. Iskak Tulungagung pemberian Vaksinasi. Di negara maju, penderita kanker jenis ini sudah mulai menurun dengan di lakukanya program deteksi dini melalui Pap Smear. Vaksin HPV akan di berikan pada Perempuan yang berusia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Pelaksanaan Vaksin bisa di layani di RSUD dr. Iskak Kabupaten Tulungagung, jadi apabila anda, kerbat, maupun keluarga, anda
memerlukan pemeriksaan tersebut, maka anda bisa langsung ke RSUD dr. Iskak Kabupaten Tulungagung tepatnya ke bagian poli kandungan. Di poli kandungan, anda akan di layani oleh tenaga-tenaga yang professional yang terdiri dari bidan-bidan terlatih dan dokter spesialis kandungan. Berbagai peralatan penunjang juga telah di sediakan di RSUD dr. Iskak termasuk USG 4 dimensi. (San)
Rp 20 Milyar Untuk Revitalisasi Pasar Tulungagung RSUD Dr. Iskak Tulungagung.
Tulungagung, Jatim PosSeiring dengan perkembangan layanan dunia kedokteran, semakin lama sebuah penyakit bisa di ketahui secara dini untuk melakukan pencegahan. Salah satu penyakit yang berbahaya dan menjadi penyebab kematian ibuk terbanyak salah satunya adalah Kanker Leher Rahim / Kanker Servix. Banyak hal yang membuat ibu-ibu/calon ibu enggan memeriksakan secara dini perihal penyakit ini, dikarenakan kekurang tahuanya tentang bahaya penyakit ini, maupun karena penyebab yang lain. Cara untuk mengetahui/ mendeteksi secara dini pada penyakit ini adalah dengan pemeriksaan Pap Smear yaitu metode (screening) ginekologi, yang me-
rupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) menggunakan alat yang dinamakan speculum, atau bisa menggunakan metode pemeriksaan dengan IFA yang bisa di lakukan di Puskesmas-puskesmas / di Rumah sakit. Runah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung selalu akan memberikan pelayan terbaik untuk para masyarakat, baik kepentingan pengobatan maupun pencegahan pada penyakit yang sering kali menjadi momok para ibu hamil ini. Saat ini RSUD dr. Iskak telah menyediakan vaksin yang dapat mencegah terjadinya Kanker Leher Rahim/ Kanker Serviks tersebut. Pencegahan Kanker Serviks dapat di lakukakan dengan program Skrinning dan
Wayang Kulit Tandai Buka Giling PG Modjopanggoong Tulungagung, Jatim PosRibuan warga penggemar wayang kulit menyaksikan pertunjukan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dalam rangka Buka Giling PG Modjopanggoong pada Jum’at minggu lalu. Acara pagelaran yang dilaksanakan di salah satu halaman dalam pabrik gula ini juga dihadiri Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, MSi. Pada acara pagelaran Wayang Kulit kali ini menampilkan oleh salah satu dalang ternama dari Tulungagung yaitu Ki Sun Gondrong asal desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol dengan judul cerita ”Bimo Suci”. Menurut GM Pabrik Gula Modjopanggong Adi Baskoro salah satu tujuannya dalam rangka Buka Giling Pabrik Modjopanggoong adalah tingkatkan swasembada gula untuk meningkatkan produksi & produktivitas lahan tebu sehingga pendapatan petani meningkat. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE, MSi dalam sambutannya mengatakan mengucapkan selamat Buka giling Tahun 2015, teriring do’a semoga dapat berjalan dengan baik, lancar, aman dan sukses serta memberikan manfaat bagi masyarakat Tulungagung.
Bupati yakin, dengan keberhasilan PG Modjopanggoong akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Tulungagung, dalam hal penyediaan lapangan kerja akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang tidak sedikit. Disisi lain kesuksesan pabrik gula akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Tulunggagung serta sebagai penyangga kebutuhan gula di kabupaten Tulungagung dan sekitarnya. Selanjutnya Bupati berharap lahan yang tersedia hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk mendukung swasembada gula, bahkan mampu mengembalikan Indonesia menjadi Negara pengekspor gula terbesar di Dunia pada era tahun 1930-an.”Marilah terus kita tingkatkan semangat kita, etos kerja kita, untuk membangun Tulungagung yang berslogan AYEM TENTREM MULYO LAN TINOTO” ajak Bupati. Acara pertunjukan pagelaran kesenian wayang kulit semalam suntuk ini dimulai dengan penyerahan tokoh wayang kulit Gunungan dari Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE,MSi kepada Ki dalang pementasan Ki Sun Gondrong. (san/hms)
Tulungagung, Jatim PosProgram Pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk membangun / merevitalisasi pasar ngemplak Ternyata tidak omong kosong belaka, seperti yang di katakan masyarakat umum pada saat berjualan dan juga pembeli yang ingin berbelanja dengan banyaknya keluhan dikarenakan kurang nyaman dan aman. Ketika tim Jatim Pos konfirmasi ke Bapak Eko Sugiono selaku kepala dinas pendapatan daerah {dispenda} melalui kabid perencanaan pembangunan yaitu bapak wahyudi menjelaskan dalam menanggapi rumor tersebut dengan keseriusannya pemerintah kabupaten tulungagung telah merealisasikan 20 milyar diambilkan dari APBD 2015 untuk sesegera mungkin mewujudkan pembangunan pasar ngemplak yang rencana pelaksanaannya akan diawali sebelum lebaran tiba seca-
ra bertahap. Dan sebagian pedagang akan dipindah ke tempat pasar sementara {tps} yang berada bersebelahan dari pasar tersebut untuk tetap berjualan tutur wahyudi. Wahyudi juga menambahkan untuk penataan nanti seperti kios buah diundurkan 5 meter dari trotoar dari sebelumnya 2 meter. Selanjutnya akan dibangun 4 hanggar besar – besar untuk pedagang sayur dan pedagang yang lain. Di dalam ke 4 hanggar tersebut nantinya akan dapat digunakan kurang lebih 800 pedagang. Sebelum pelaksanaan pembangunannya akan dibuatkan pasar sementara {TPS} yang rencananya akan ditempatkan dibarat pasar depan kantor KPU, memang semua ini bertujuan agar pengendara kendaraan yang melintas maupun yang akan membeli atau berbelanja lebih aman dan nyaman. (san)
Peringati Lingkungan Hidup Bupati Bantu Gerobak Tulungagung, Jatim PosHari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2015 diperingati di Kabupaten Tulungagung ditandai dengan berbagai acara mulai dari pemberian bantuan berupa gerobak sampah, gerobak motor, paket sembako dan lomba melukis bagi para pelajar mulai tingkat TK sampai dengan tingkat SMA sederajat. Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2015 yang berlangsung di Hutan kota (Huko) Desa Ketanon Kecamatan Kedungwaru, Selasa lalu, berlangsung meriah. Dihadiri antara lain Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE. MSi, Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo MM, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung,, Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Dinas/Badan/Kantor lingkup Pemkab Tulungagung dan undangan lainnya. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE. MSi, dalam sambutannya antara lain mengatakan, thema peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2015 telah ditetapkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) yaitu ‘’Seven Billion Dreams. One planet. Consume with Care” yang diadopsi oleh Pemerintah Republik Indonesia kedalam thema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Berkelanjutan Kehidupan di Bumi”. Thema tersebut dipilih mengingat terlalu be-
sarnya tekanan yang dihadapi oleh bumi akibat semakin banyaknya jumlah manusia. Yang perlu kita sadari bersama bahwa pertambahan jumlah penduduk berbanding lurus dengan jumlah penyediaan kebutuhan dasar hidup mereka. Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung Drs. Sukaji,M.Si. selaku Ketua Panitia Peringatan melaporkan Peringatan Hari Lingkukngan Hidup Sedunia tahun 2015 di Kabupaten Tulungagung selain ditandai dengan kegiatan upacara juga dengan mengelar lomba mewarna, poster, mural dan kreasi 3R dengan peserta lomba adalah pelajar TK, SD sederajat, SMP sederajat dan SMA sederajat se Kabupaten Tulungagung dengan keseluruhan peserta mencapai 800 siswa lebih. Pada kesempatan tersebut Bupati Tulungagung menyerahkan bantun berupa gerobak sampah sebanyak 15 unit, gerobak motor sebanyak 2 unit dan beberapa paket sembako kepada warga kurang beruntung, serta melepaskan burung. Selanjutnya, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE. Msi, Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo MM, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung, beserta undangan lainnya melihat beberapa lomba ditempat tersebut. (san/hms)
Hal - 6
Jatim III
Dinsosnakertrans Sampang Peringati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Sampang, Jatim Pos Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigarsi (Dinsosnakertrans) Sampang menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Sampang, Kamis (21/5). Kegiatan rutin ini dihadiri oleh semua jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tokoh masyarakat, serta para undangan yang turut hadir di acara tersebut. Menurut Kadinsosnakertrans Sampang, H. Malik Amrullah menjelaskan, peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW kali ini, adalah agenda rutin Pemkab Sampang, di mana kegiatan Isra’ Mi’raj ini dapat berjalan sukses, lancar dan khidmat, tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Sampang, yaitu Bupati Sampang KH. A. Fannan Hasib. Dari peringatan ini, selaku umat Nabi
Muhammad SAW diharapkan para undangan ya ng hadir, bisa lebih meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada sang pencipta, Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Sementara itu, Bupati Sampang KH. A. Fannan Hasib dalam sambutannya mengatakan, perisitiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini merupakan salah satu tanda kebeseran Allah SWT. Allah menunjukkan kebenaran dan keagungan Rasul-Nya. Sebagai umat Muhammad SAW, patut kiranya memuliakan keagungan Allah, dengan hal-hal beribadah dan selalu beriman kepadanya. KH. A. Fannan Hasib juga menambahkan, maka dari itu, agar semua umat Muhammad SAW ini selalu bersyukur atas rahmat, hidayah, dan rezeki yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Jadi, dengan demikian harus pandai-pandailah bersyukur dan selalu ingat kepada Nabi Muhammad SAW. Bupati Sampang, KH.A.Fannan Hasib saat berpidato di Acara Isra’ Mi’raj di Masjid Agung Sampang.
Bupati Sampang, KH.A.Fannan Hasib saat berpidato di Acara Isra’ Mi’raj di Masjid Agung Sampang.
Cafe Ditutup Atas Permintaan Warga Jika Masih Buka, Warga Ancam Akan Membakar Situbondo, Jatim PosSebuah cafe yang berlokasi di jalan tembus yang berdekatan dengan perumahan “Istana Mutiara” dalam setahun terakhir telah membuat sejumlah warga yang tinggal di perumahan Istana Mutiara resah akibat kegaduhan yang selalu ditimbulkan oleh para pengunjung cafe tersebut. Akhirnya cafe yang terbuat dari anyaman bambu tersebut harus ditutup oleh jajaran satpol PP bersama Muspika atas permintaan 16 warga perumahan Istana Mutiara. Penutupan cafe milik warga Perum Istana Mutiara Blok B, Nomor 5 RT 003, RW 003, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan itu berlangsung sejak pagi pukul 05.00 WIB tersebut tanpa ada halangan dari pihak manapun. Penutupan cafe atas desakan belasan warga tersebut selain meresahkan warga, juga tidak memiliki ijin resmi. Akhirnya warga melayangkan surat ke Bupati dan langsung ditindaklanjuti oleh Satpol PP bersama Muspika setempat. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa, dalam isi surat yang ditulis belasan warga tersebut berbunyi kalau di dalam cafe tersebut menjual minuman keras dan menyediakan wanita panggilan. “Suara dentuman musik dugem yang ada di cafe itu membuat kami tak bisa nyenyak tidur dan kami semuanya resah
tidak karena hanya itu saja, tapi di cafe itu juga menjual minuman keras dan dijadikan ajang prostitusi terselubung,” ujar warga Perum Istana Mutiara, Endi (34), Rabu lalu. Sementara itu menurut Kasie Pengawasan dan Penindakan Satpol PP Situbondo, Sutikno mengaakan bahwa, penutupan cafe tersebut yakni atas desakan warga. “Cafe di Jalan Tembus sudah kami tutup karen tidak berijin dan melanggar Perda No 7 Tahun 2011 tentang Retribusi Ijin Gangguan,” ujar Sutikno. (gik)
Dengan wujud nyata, yang antaranya dapat mengerjakan sholat wajib lima waktu tepat waktu, sebagimana bagian inti peringatan Isrok Mi’raj Nabi Muhammad SAW,” ujar Fannan. Dalam memperingati isra’ dan mi’raj sering kita diajak oleh pembicara pengajian akbar melanglang buana sampai ke langit, dan kadang-kadang dibumbui dengan analisis yang nampaknya berdasar sains. Bagi saya, aspek astronomis sama sekali tidak ada dalam kajian isra’ mi’raj. Tulisan ini saya maksudkan untuk mendudukkan masalah isra’ mi’raj sebagai mana adanya yang diceritakan di dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits sahih. Untuk itu pula akan saya ulas kesalahpahaman yang sering terjadi dalam mengaitkan isra’ mi’raj dengan kajian astronomi. Makna penting isra’ mi’raj yang mestinya kita tekankan. Di dalam QS. Al-Isra’:1 Allah menjelaskan tentang isra’: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tandatanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Dan tentang mi’raj Allah menjelaskan dalam QS. An-Najm:13-18: “Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha.
Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” Sidratul muntaha secara harfiah berarti ‘tumbuhan sidrah yang tak terlampaui’, suatu perlambang batas yang tak seorang manusia atau makhluk lainnya bisa mengetahui lebih jauh lagi. Hanya Allah yang tahu hal-hal yang lebih jauh dari batas itu. Sedikit sekali penjelasan dalam AlQur’an dan hadits yang menerangkan apa, di mana, dan bagaimana sidratul muntaha itu. Kejadian-kejadian sekitar isra’ dan mi’raj dijelaskan di dalam hadits-hadits nabi. Dari hadits-hadits yang sahih, didapati rangkaian kisah-kisah berikut. Suatu hari malaikat Jibril datang dan membawa Nabi, lalu dibedahnya dada Nabi dan dibersihkannya hatinya, diisinya dengan iman dan hikmah. Kemudian didatangkan Buraq, ‘binatang’ berwarna putih yang langkahnya sejauh pandangan mata. Dengan Buraq itu Nabi melakukan Isra’ dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina. Semoga dari sepenggal tulisan ini, dapat meningkatkan kita semua, Umat Islam agar selalu Bertaqwa dan Beriman kepada Allah SWT dan Rasulnya, Muhammad SAW. Amin Amin Ya Rabbal Alamin. (Man)
Harga Tembakau Besuki Melambung Situbondo, Jatim Pos Harga tembakau mulai merangkak naik. Pemicunya karena mutu tembakau semakin baik di musim kemarau. “Petani di tanah tegalan yang umumnya berada di dataran tinggi sebagian sudah mulai panen. Sedangkan petani yang di dataran rendah masih menunggu waktu tanam. Kondisi cuaca saat ini bisa mempengaruhi kualitas daunnya,” ujar H. Rusdi. Tembakau dari wilayah Besuki laku keras di pasaran. “Selain kualitasnya bagus, tembakau asal Kota Santri cocok dicampur dengan tembakau dari daerah lain
untuk dijadikan rokok,” paparnya. Petani tembakau asal Desa Semambung yang sedang panen, Rafi (32), mengaku menghabiskan dana 2,5 juta untuk menanam tembakau seluas setengah hektar. “Harga tembakau mirip emas yang selalu naik turun. Saat harga bagus bisa menembus Rp 100 ribu per kilogram. Ada kalanya anjlok hingga di bawah Rp 10 ribu per kilogram,” terangnya. Sementara, harga benih tembakau tidak ada perubahan harga. Perseribu batang bibit tembakau dibandrol sekitar Rp 25 ribu - Rp 30 ribu. (gik)
Jatim IV
Hal - 7
PERBUP PILKADES
BELUM TUNTAS DISUSUN
Pilkades Serentak Terancam Molor
Sampang, Jatim PosPilkades Serentak yang di rencanakan Kepala Bagian Pemerintahan Desa Pemkab Sampang terlaksana di bulan Juni terancam gagal alias akan molor dari waktu yang di tentukian. Hal ini di buktikan dengan penyusunan Peraturan Bupati terhadap Pilkades belum juga tuntas disusun sesuai janji deadlean pertengahan bulan mei silam. Hal lain meyakinkan akan terancamnya pilkades serentak di Sampang molor, yaitu hingga akhir bulan Mei saat ini, Bagian Pemdes Pemkab Sampang belum juga mensosialisasikan peraturan Bupati tentang penyelenggaraan pemilihan Kepala desa (Perbup Pilkades), bahkan di kabarkan Perbup tersebut hingga berita ini diturunkan, dipastikan belum juga di susun. Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekkab)
Sampang, Ir. Phutut Budi Santoso menjelaskan, sosialisasi perbup masih belum dilaksanakan, karena Penyususnan Perbup masih belum selesai. “Perbup Pilkades sudah selesai di buat, namun belum selesai disusun, sehingga kami belum bisa mensosialisasikan hal tersebut,” jelasnya. Menurutnya, perbup itu lebih tekhnis, sehingga masih ada meteri yang harus di sesuaikan dengan situasi dan kondisi desa, dan selama mensosialisasikan Perda, kami masih evaluasi Perbup Pilkades. Sekretaris LSM Sekoci, F. Rahman Mengatakan, pihaknya menilai ada sejumlah Indikasi alasan Perbup belum selesai di susun, antaranya dikarenakan masih banyak polemik internal bagi para Calon Kepala Desa dan Pemkab Sampang sendiri. “Sudah bukan rahasia umum, bahwa sesuai pernyataan Wakil Bupati Sampang
Pencairan Dana Desa Lamban Bupati Sumenep: “Karena Adanya Revisi PP 60” Sumenep, Jatim PosKeterlambatan pencairan Dana Desa (DD) yang merupakan progam dana melalui APBN untuk Desa, khususnya di Kabupaten Sumenep murni karena memang adanya perubahan Peraturan Pemerintah (PP) baru dari pusat dari pelaskanaan Undang-Undang Desa Nomor 006 tahun 2014, sehingga juga dilakukan revisi Peraturan Bupati (Perbup). Hal tersebut ditegaskan Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M,Si pada kegiatan sosialisasi keuangan Desa yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Jumat siang (29/05). “Karena dengan adanya perubahan PP itu, sehingga Perbup yang sudah kami buat sebelumnya, juga dilakukan revisi dan tadi malam sudah saya tanda tangani,” ungkapnya. Diakui Bupati, jika setelah sosialisasi tersebut akan dibawa ke pusat yang prosesnya sekitar seminggu, sehingga dalam 2 minggu ke depan Dana Desa, jika tidak ada kendala lagi sudah mulai bisa dicairkan oleh masing-masing Desa. “Jadi kendalanya karena adanya perubahan PP, seandainya tidak ada perubahan sesuai PP sebelumnya, bulan April 2015 Dana Desa itu sudah bisa cair,” tambahnya. Sementara Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setdakab Sumenep, Ali Dafir, SE, M.Si menjelaskan, sedianya kegiatan so-
sialisasi Dana Desa akan dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2015 kemarin, namun karena permintaan dari Dirjen Perimbangan Keuangan sendiri yang sedianya mau hadir, sehingga pelaksanaannya dilaksanakan hari Jumat, dan ternyata hingga menjelang waktu sholat Jumat tidak bisa hadir, karena terkendala delay. “Jadi terpaksana kegiatan sosialiasasi Dana Desa yang sudah dihadiri para Camat dan Kepala Desa ini dilaksanakan,” ungkapnya. Meskipun Direktur Perimbangan Keuangan tidak bisa hadir, namun kegiatan sosialisasi Dana Desa tersebut juga dihadiri dari Direktur Dana Perimbangan, serta Wakil Ketua Banggar DPR-RI, HM. Said Abdullah. Ditambahkan Dafir, materi kegiatan sosialisasi Dana Desa berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 06 tahun 2014 tentang Desa, dengan kaitannya terhadap revisi PP 60 menjadi PP 22, terkait persoalan penggunaan Dana Desa. (hms/her/rol/nan)
Pilkada Sumenep PDIP Koalisi PKB Sumenep, Jatim PosPada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2015, koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap berlanjut untuk mengusung kandidat Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup). “PDIP-PKB Sumenep akan tetap bersatu di Pilkada 9 Desember nanti,”kata MH Said Abdullah, Wakil Ketua DPD PDIP Provinsi Jawa Timur, Jumat (29/05). MH Said Abdullah yang juga Wakil Ketua Badan Anggaran DPR-RI, berada di Sumenep dalam rangka sosialisasi Undang-Undang Desa, di Pendopo Agung Kraton Sumenep. Menurutnya, koalisi ini untuk mengulang kembali kemenangan seperti di
Pilkada 2010 lalu. Dengan koalisi ini mampu mengusung kandidat, karena dilegislatif PDIP mempunyai 6 kursi, dan PKB 7 kursi. “Calon yang diusung pun tetap Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si sebagai Cabup, dan Ahmad Fauzi sebagai Cawabup,” terangnya. Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya tinggal menunggu surat rekomendasi dari DPP dalam persoalan koalisi. Rekomendasi tersebut diperkirakan turun pertengahan Juni, karena proses di DPC dan DPD sudah selesai. Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep akan berakhir bulan Oktober 2015. Sedangkan sesuai Peraturan KPURI Nomor 2 Tahun 2015, Pilkada Sumenep 2015 akan digelar pada 9 Desember. (hms/her/rol/nan)
Ir. Phutut Budi Santoso
H. Fadhilah Budiono beberapa waktu lalu mengungkapkan, 50% Kepala Desa di kabupaten Sampang pengguna Narkoba dan sebagainya, artinya dipastikan akan terjadi polemic di dalam proses Pilkades itu sendiri, dan sementara Pemkab Sampang juga santer dikabarkan kurang Harmonis dengan Sejumlah Anggota DPRD Sampang” imbuhnya. Ditambahkan F. Rahman, apabila waktu dekat Perbup belum juga selesai, dan Pilkades Serentak dipastikan molor, kemungkinan besar, Pemdes Pemkab Sampang akan menambah masalah baru, dimana dari 106 Desa yang di pimpin Pejabat sementara, mayoritas memiliki SK hingga bulan Juni ini, yang artinya SK kades Pj harus diperpanjang dan kembali menuai aksi kritik dari sejumlah masyarakat desa. (Dir/ Zai/ Man)
TERSENDAT RELOKASI PEDAGANG Sumenep, Jatim PosPelaksanaan pembangunan Pasar Anom Baru Sumenep yang terbakar pada tahun 2007 silam, terpaksa dihentikan kembali. Pasalnya, disisi sebelah timur pembangunan itu menyentuh stand sementara milik pedagang. Akibatnya, pedagang harus menggeser stand ke lokasi yang lebih aman. Hingga Jumat (29/05) ini, relokasi stand sudah hampir rampung. “Jadi, pembangunan Pasar Anom Baru itu, akan dilanjutkan setelah relokasi selesai dilakukan. Kemungkinan besar, Sabtu (30/05) besok sudah rampung,”kata Drs. H. Imam Sukandi, M.Si Kepala Bidang Pendapatan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Sumenep, Jumat (29/05). Sesuai hasil koordinasi dengan pelaksana proyek PT. Mage (Mitra Abadi Enginering), pembangunan Pasar Anom Baru akan mulai dikerjakan lagi pada pertengahan Juni 2015 mendatang. Karena ditargetkan bulan Oktober tahun ini, pembangunan Pasar Anom Baru akan selesai. “Target yang dijanjikan PT. Mage (Mitra Abadi Enginering) sebagai pelaksana proyek pembangunan pasar induk Kabupaten Sumenep ini, selesai pada bulan Oktober 2015,” terangnya. Ia berharap pekerjaan proyek pembangunan pasar induk itu selesai tepat waktu, sehingga akhir tahun 2015, para pedagang bisa menempati pasar modern tersebut. Sebelumnya, pelaksanaan proyek pembangunan Pasar Anom Baru sebagai pasar induk Kabupaten Sumenep, yang dikerjakan PT. Mage (Mitra Abadi Enginering) senilai Rp 40,7 milyar, ditargetkan selesai Oktober 2014. (hms/her/rol/nan)
LAPAS NARKOBA BELUM STERIL Pamekasan, Jatim PosKepolisian resort pamekasan melakukan operasi rutin di dalam lapas narkotika pamekasan, dalam operasi kali ini kepolisisan resort pamekasan berhasil menemukan sepuluh paket kecil narkoba, yang di taruk di dalam kulit kacang yang kemudian di lem kembalii sebanyak duapuluh dua kacang. Ruslan hidayat kasubag humas pamekasan mengatakan, polres resort Pamekasan berhasil grebek sepuluh napi yang sedang hisap bersama – sama dalam satu ruangan dan barang bukti yang lainnya. “Saat ini barang bukti ada di penyidik berupa 22 kacang kulit yang didalamnya berisi narkoba, kemudian 3 korek api gas, handphone, 6 kartu perdana dan dua alat hisap’’ tutur kasubag humas polres pamekasan tersebut. Sepuluh tersangka tersebut bernama Junaidi dari Surabaya, Toni dari Surabaya, Ismail dari Surabaya Totok, Hartono, Alam, Muhlisin, Abdul Lukman dari Mojokerto Suhadi dari Ketapang Sampang, Fathat dari Surabaya. Masuknya kacang kulit yang berisi sabu tersebut masih dalam penyelidikan Asih widodo kalapas narkotika pamekasan berjanji akan melakukan tindakan dan tetap menangkap meskipun pelaku tersebut adalah pihak lapas narkotika.’’saya akan memanggil dan memeriksa sesuai dengan prosedur siapapun yang ada di dabelakang proses masuknya kacang kulit tersebut ke dalam lapas pamekasan, karena saya ingin lapas narkotika ini steril dari narkoba’’ tegasnya. (bam)
RUKO TERBAKAR DI PAMEKASAN Pamekasan, Jatim PosSebuah rumah toko (ruko) milik Aman di Jalan Raya Bandaran , Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur dilalap si jago merah, Sabtu (30/05/2015). Ruko yang berada di kawasan padat penduduk tersebut nyaris merembet ke rumah warga. Namun berhasil dipadamkan setelah warga bahu membahu memadamkannya. “Asap disertai api membumbung tinggi dari dalam ruko. Setelah pintu dibuka, ternyata api semakin membesar,” ujar saksi mata, Rokib. Selain warga, tiga unit pemadam kebakaran milik Pemkab Pamekasan dan Pemkab Sampang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran tersebut. “Beruntung api bisa dipadamkan, sehingga tidak sampai merembet ke bangunan yang ada di sekitar,” tutur Rokib. Kapolsek Tlanakan, AKP Jauhari membenarkan adanya peristiwa kebakaran tersebut. Ia menduga kebakaran itu disebabkan korsleting listrik. “Kerugian ditaksir mencapai Rp 2 Miliar, sementara korban jiwa nihil,” ucapnya. (bam)
Jatim V
Hal - 8
KANJENG
CUP 2015
Tournamen Bola Voli Se Jatim Berlangsung Meriah
Kanjeng Taat Probadi pada turnamen Kanjeng Cup, dan memberikan piala beserta hadiah.
Probolinggo, Jatim Pos – Tournamen Bola Voli Padepokan Dimas Kanjeng Ta’at Pribadi di Desa Wangkal Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo, berakhir dengan meriah. Pasalnya, tournamen bola voli Kanjeng CUP 2015 ini, meng-
hadirkan pemain dari berbagai Daerah di Jawa Timur. Tak heran, jika ribuan warga pada Jum’at (29/5). memadati lapangan padepokan dimas Kanjeng Ta,at Pribadi. Sebab, pada saat itu merupakan penentuan juara
3 PPNS Disiapkan Untuk PNS Nakal Probolinggo
Probolinggo, Jatim PosTak ingin dianggap “Macan Ompong”, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, siapkan 3 PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil), merupakan penyidik yang berasal dari PNS untuk melakukan penyidikan tindak pidana tertentu. Biasanya tindak pidana tersebut bukan tindak pidana umum yang biasa ditangani oleh penyidik Kepolisian. Rencananya 3 Calon petugas PPNS itu, akan dikirim ke Diklat Mega Mendung Bogor pada bulan Juli 2015 mendatang, dengan masa karantina selama sebulan. Menurut Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo, Moh Abduh Ramin, nantinya 3 PPNS tersebut, diberi kewenangan oleh Undang – Undang yang menjadi dasar hukumnya, untuk melakukan serangkaian tindakan penyidikan secara profesional dan proporsional guna membuat terang suatu tindak pidana dan menemukan tersangkanya, dengan senantiasa berpedoman pada ketentuan perundang – undangan yang berlaku yaitu KUHAP, Undang – Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Undang – Undang yang menjadi dasar hukumnya. Diketahui, selama ini Tiap kali Satpol PP melakukan Tindakan Penertiban terhadap para pelanggar perda hanya dikenai sanksi sebatas pembinaan. Tindakan tersebut, tak memberi efek jera secara
maksimal pada para pelanggar perda. Hal tersebut membuat Mereka kerap kali mengulang pelanggaran yang sama, karena sanksi dikenakan masih ringan. “Inisiatif pengiriman 3 PPNS itu dilakukan, karena saat ini posisi jabatan yang dimaksud masih kosong. Saya tidak ingin kesatuan saya dianggap hanya sebagai pelengkap perangkat pemerintahan daerah saja, dari itu kami bertindak tegas atas hal tersebut”, ujar Abduh. (sin)
1,2 dan 3. Untuk merebutkan juara 1dan 2 itu, Tim Voli Ivok dari Kraksaan Wetan Kabupaten Probolinggo melawan Jihad dari Kabupaten Sidoarjo. Hasilnya, saat melakukan pertandingan
JALAN SANTAI DI KOTA PROBOLINGGO Probolinggo, Jatim PosPagi hari (29/5) depan Pemkot dibanjiri ribuan anak TK dan keluarganya untuk kegiatan “Jalan Santai Bersama Keluarga Dalam Rangka Hari Ulang Tahun ke- 65 IGTKI PGRI.” Dimulai sekitar pukul 07.00 WIB acara ini dilepas langsung oleh Wakil Walikota Probolinggo, H.M. Suhadak, S.Pd. Dalam sambutannya Wawali mengungkapkan pentingnya olah raga untuk kesehatan sehingga melahirkan generasi yang cerdas dan se-
Di Lumajang Satpol PP Dituntut Profesional Lumajang, Jatim PosPendidikan dan Pelatihan Satuan Polisi Pamong Praja (SAT POL PP) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang ditutup dengan tradisi pembaretan pada anggota satuan polisi pamong praja, Kamis kemarin. Acara yang ditutup Bupati Lumajang, As’at Malik berlangsung di Lapangan Desa Banjarwaru Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 40 Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lumajang. Kasat Pol PP Kabupaten Lumajang, Totok Suharto mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk aparat yang mempunyai sikap, mental dan jiwa korps yang tinggi serta mempererat kekompakan sehingga memudahkan mereka dalam menjalankan tugas terutama dalam tugas penegakan perda serta menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Sedangkan Bupati As’at menyampaikan bahwa anggota Satpol PP setelah mengikuti pembaretan ini dapat dan mampu mengayomi dan melayani masyarakat, disamping itu mempunyai disiplin yang tinggi dan
yang begitu semangat itu, tim Ivok berhasil merebutkan juara, sebagai juara umum Kanjeng Cup 2015, kemudian di susul oleh tim voli Jihad asal Kabupaten Sidoarjo lalu di susul Tim Voli Siti Hajar Wonomerto Kabupaten selanjutnya Tim Voli JVC dari Pandian Kecamatan Paiton. Sejumlah Hadiah dan tropi langsung di berikan oleh Guru Besar Padepokan Dimas Kanjeng Ta,at Pribadi di lapangan padepokan. ”Ini sebagai pencarian bakat dalam olahraga serta mencari bibit olahraga voli,” ungkap Guru Besar Padepokan Dimas Kanjeng Ta’at Pribadi. Bahkan masih kata Kanjeng, pihaknya sengaja serin g melakukan tournamen olah raga ini, karena dengan olahraga bisa membugarkan badan. “Ini sangat bagus, karena dapat membugarkan serta menyehatkan badan,”katanya. Sementara itu seorang Panitia H Karimullah menyebutkan, tornamen bola voli ini sebagai memperingati Ulang tahun padepokan dimas Kanjeng Ta,at Pribadi Ke 10. “Ini juga sebagai momen dalam memperingati HUT Padepokan dimas Kanjeng,” pungkas H Mu Kakak Ipar Dimas Kanjeng Ta,at Pribadi. (sin)
tentunya loyal terhadap pimpinan. Ditegaskan bahwa semua personil Satpol PP di Kabupaten Lumajang harus lebih sigap lagi dalam bekerja dan bertindak harus profesional sesuai aturan yang ada dengan mengedepankan tindakan prefentif dan persuasif daripada tindakan represif. Peran keterlibatan Sat Pol PP dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa mendatang akan semakin meningkat, hal ini sebagai konsekwensi pelaksanaan otonomi daerah secara luas dan bertanggungjawab, peranan tersebut terutama dalam rangka pembinaan ketentraman dan pengawasan atas pelaksanaan berbagai kebijakan daerah, baik yang telah dituangkan dalam peraturan daerah maupun keputusan kepala daerah. Maka para anggota Pol PP diharapkan memiliki kemampuan dan profesionalisme yang memadai sehingga Pol PP dalam menegakkan hukum dituntut memiliki ketegasan namun tetap mengedepankan cara-cara persuasif dan membina secara bijaksana serta melakukan pendekatan secara humanisme terhadap masyarakat. (hms/fir/yud)
hat, disamping juga dapat menjalin silahturahmi antar peserta. “Jalan Santai menjadi salah satu olah raga. Bahwasannya, kesehatan sangatlah penting sekali dalam menumbuhkan generasi yang cerdas dan sehat, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Saya juga bangga kepada IGTKI PGRI Kota Probolinggo yang dapat menggelar kegiatan jalan santai ini karena mencerminkan kerja sama yang baik antara Guru TK dan wali murid, disamping juga dapat menjalin silahturahmi dan kegiatan olah raga bersama seperti ini harus terus dilakukan,” ujarnya. Rute yang dilewati jalan santai TK kali ini: (Start) depan Kantor Walikota Probolinggo Jl. Panglima Sudirman No. 19 melewati sepanjang Jl. Suroyo dan (Finish) di Alun- Alun Kota Probolinggo. Di depan TK Tunas Harapan dihadirkan sekitar 25 tampilan mulai dari gerak dan lagu, tari hingga, nyanyi dari perwakilan tiap gugus (tiap kecamatan). Sebelum dilepas kegiatan ini dirangkai dengan penyerahan secara simbolis 12 bingkisan oleh Wakil Walikota Probolinggo kepada anak TK yang kurang mampu (Kaum Dhuafa) perwakilan dari tiap kecamatan. Sementara untuk pembagian kupon door prize dilakukan di garis finish dengan puluhan hadiah menarik mulai dari dispenpenser, kipas angin, jam dinding, dsb. (sin)
Jatim VI
Hal - 9
Siswa SMK Se-Jatim Produksi Padi Otomatis Kadisdik
Jatim: “Ini Kepercayaan Kemampuan SMK di Jatim”
Traktor pemanen padi otomatis Hsn | Snh
PULUHAN kepala Sekolah SMK se-Jawa Timur menandatangani dokumen MOU (nota kesepahaman) kerjasama produksi traktor pemanen padi otomatis. “Kerjasama ini merupakan bentuk kepercayaan akan kemampuan para SMK di Jawa Timur,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Syaiful Rachman di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (28/5/2015). Program ini, katanya, sangat bagus. Se-
bab tidak hanya untuk menunjang kemampuan para siswa. Tapi juga akan mendukung program yang dicanangkan presiden soal ketahanan pangan. Sementara dari sisi pendidikan, dengan kerjasama ini sekolah kejuruan dan para siswa akan sangat diuntungkan. “Selain bisa langsung praktik, juga akan mampu memahami teknologi produksi mesin,” katanya.
Minta Dukungan Beasiswa S-2
Silaturrahim Kepala UPBJJ-UT Surabaya dengan Kadisdik Jatim
KEPALA UPBJJ-UT Surabaya Teguh Prakoso mengadakan silaturahim kepada Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur yang baru, Bpk. Dr. Syaiful Rachman, MM, MPd. Dalam kesempatan itu, selain memperkenalkan diri sebagai Kepala UPBJJ-UT Surabaya yang baru, Teguh Prakoso juga mengucapkan selamat atas pengangkatan
Bpk. Syaiful sebagai Kadisdik Provinsi Jawa Timur yang baru periode 2015-2020. Teguh Prakoso juga berharap kerjasama ke-
mitraan antara UT dan Disdik yang selama ini sudah terjalin sangat baik dapat lebih ditingkatkan di masa-masa mendatang, terutama dukungan terhadap programprogram kerja UPBJJ-UT Surabaya untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur, dalam berbagai jenjang pendidikan, S1 dan S2. Harapan tersebut mendapatkan respon positif dan dukungan penuh dari Kadisdik provinsi Jatim. Bahkan, Bpk. Syaiful juga berjanji akan mengalokasikan sebagian dana bantuan beasiswa pendidikan bagi para gutu PAUD/TK yang saat ini sedang studi lanjut pada program S1-PGPAUD di UPBJJ-UT Surabaya. Secara khusus Kepala UPBJJ-UT Surabaya juga mohon dukungan dari Bpk. Syaiful untuk memberikan dana bantuan beasiswa bagi mahasiswa peserta program Magister (S2) Pendidikan Dasar yang Insya Allah efektif akan di-launching pada periode 2015. (nam)
PRIHATIN KELULUSAN UN Disisi lain Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd mengaku prihatin atas nilai Ujian Nasional (UN) di Jawa Timur tahun 2015 ini. Hasil ini menurutnya tak sesuai harapan. “Kondisi ini memang cukup memprihatinkan, kendati tidak bisa dibandingkan dengan hasil UN 2014, yang pelaksanaan dan fungsinya memang berbeda,” ujar Saiful. Nilai ujian nasional SMA/ MA dan SMK memang tidak digunakan sebagai alat kelulusan, namun standar minimal, yakni 55. Nilai unas tersebut dari pusat ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) masingmasing Provinsi turun pada Selasa (12/5). Hasil Ujian Nasional (UN) SMA/MA dan SMK 2015 yang mendapat nilai rata-rata 5,5 ke bawah sekitar 35 persen dari jumlah total peserta UN. Jumlah peserta UN SMA/MA dan SMK sebanyak 231.982 siswa dan yang memperoleh nilai di bawah 5,5 sebanyak 39.874 siswa. Sedangkan jumlah peserta UN SMK sebanyak 195.365 dan yang memper-oleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 57.854 siswa. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. Saiful Rachman, MM. M.Pd menjelaskan nilai unas langsung diumumkan ke masing-masing Dinas Pendidikan (Dispendik)
Kabupaten/ Kota. “Sekolah biar segera merekap. Karena serentak, pengumuman kelulusan siswa dilangsungkan Jumat (15/5),” ujarnya. Berdasarkan data, sekolah di Surabaya masuk dalam peringkat 10 besar se-Jawa Timur. Hanya ada enam SMA dan SMK di Surabaya yang masuk dalam peringkat 10 besar nilai unas terbaik di Jawa Timur. Dari tingkat SMA jurusan IPA, terdapat SMAN 2 Surabaya dan dari tingkat SMA jurusan IPS, terdapat SMAN 5 Surabaya dan SMAN 15 Surabaya. Sedangkan kategori Bahasa, SMAN 21 masuk 10 besar dengan peringkat 4. Kemudian, SMKN 5 menjadi SMK yang masuk dalam 10 besar nilai unas terbaik. “Sekali lagi, hasil ini murni. Tapi sekolah tetap mengarahkan siswanya mengikuti UN Perbaikan,” ujarnya. Disinggung tentang siswa yang mendapat nilai UN di bawah rata-rata, yang dipastikan gugur dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Saiful menyerahkan kebijakan tersebut kepada sekolah masing-masing. “Dari awal saya sudah ingatkan, walau bukan penentu kelulusan, tetap digarap serius soal UN, karena akan menjadi bagian untuk memudahkan untuk masuk perguruan tinggi negeri,” katanya. (nam)
FESTIVAL GEGURITAN BUDI PEKERTI Juga Lokakarya Sindemen Guru SD-SMP DINAS Pendidikan Provinsi Jatim melalui bidang PNFI mengadakan Festival Geguritan Budi Pekerti Tingkat SMP pada tgl 28 Mei 2015. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pendidikan karakter budi pekerti ke setiap siswa siswi SMP. Kegiatan ini juga dilaksanakan supaya sekolah-sekolah mengikuti festival ini bisa menanamkan pendidikan karakter budi pekerti dan menyebarkan ke sekolah-sekolah lainnya. Selain itu melalui kegiatan ini juga dapat melestarikan budaya bahasa jawa dan mengimplementasikan ke dalam muatan lokal. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid PNFI Nasor, SH, M.SM. Peserta yang mengikuti festifal tersebut berjumlah 30 dari SMP dari 30 kab/kota se-Jawa Timur. Setelah penampilan pada pagi harinya, sorenya hasil penjurian langsung diumumkan sesaat sebelum acara penutupan, berikut adalah para nominasinya : Tiga besar Penulis Naskah Terbaik: 1. Kab. Tulung Agung, 2. Kab. Bondowoso, 3. Kab Trenggalek. Tiga Besar Penyaji Terbaik: 1. Kota Batu 2. Kab. Bondowoso 3. Kab. Sidoarjo. Tiga Besar Penyaji Tunggal terbaik
1. Kab Gresik 2. Kota Probolinggo 3. Kab. Nganjuk LOKAKARYA Sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui UPT.Dikbangkes Sekolah telah melaksanakan kegiatan Lokakarya Seni Budaya Sindenan bertempat di Gedung UPT.Dikbangkes JL.Jagir Sidoresmo V.yang diikuti oleh guru SD dan SMP dengan jumlah 120. Adapun materi yang disampaikan: revitalisasi sindenan/tetembangan gaya mataraman, jawatimuran, madura. sindenan gaya jawa mataraman, sindenan gaya jawa timuran, sindenan gaya madura, penampilan hasil lokakarya sindenan di kelas dan sebagai nara sumber dalam kegiatan ini adalah : Muriah Budiarti, S.Sn,M.Sn (ISI Surakarta), Drs.FY.Darmono Saputro (Surabaya), Suparto (Pamekasan). Harapan yang ingin dicapai antara lain terwujudnya kegiatan lokakarya sindenan bagi guru SD dan SMP sebagai perberdayaan kualitas guru seni budaya, terbina dan termotivasinya guru seni budaya jenjang pendidikan dasar di Jatim. (nam)
Pengendalian Minuman Beralkohol MENGINGAT pentingnya pengendalian peredaran minuman beralkohol demi menjaga ketertiban umum, khususnya perlindungan terhadap masyarakat. Apalagi fakta empirik yang ada menunjukkan bahwa pada akhir 2014 hingga Mei 2015, terjadi beberapa peristiwa menonjol mengenai penyalahgunaan minuman beralkohol. Dampaknya, banyak masyarakat yang telah menjadi korban meninggal dunia karna hal itu. Maka, Pemerintah Propinsi Jawa Timur mengambil inisiatif dengan menggagas dibuatnya Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan Peredaran Minuman Beralko-
hol, kemudian didukung dengan Permendag RI No 6 Tahun 2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol yang harus cepat disosialisasikan kepada masyarakat luas. Pemerintah Kabupaten Lumajang sedang menggiatkan sosialisasi Permendag RI No 6 Tahun 2015 tentang Pengedalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol kepada masyarakat, Dimana kegiatan sosialisasi ini digelar di Ruang Nararya Kirana Kantor Bupati Lumajang, Selasa kemarin. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 75 peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Lumajang.
“Dengan semakin giatnya sosialisasi tersebut masyarakat akan mengetahui dan memahami tentang dampak masalah yang disebabkan oleh minum beralkohol apabila dikonsumsi. Adapun beberapa dampak negatif yang akan dialami oleh pengonsumsi minuman beralkohol diantaranya masalah kesehatan, masalah kehidupan sosial dan bahkan gangguan jiwa yang bisa merugikan diri sendiri”, Ujar Plt. Sekda Kab. Lumajang, Ir. Imam Suryadi, M.Si. Ia juga menambahkan, peran kita bersama dapat mendukung upaya dari kepolisian dalam melakukan sosialisasi, mengingat tindak kriminalitas yang terjadi akibat minum minuman keras pada suatu daerah cukup tinggi. “Perkelahian antar
kelompok masyarakat, penganiayaan, pembunuhan, kekerasaan dalam rumah tangga dan kecelakaan lalu lintas diawali dari minum minuman tersebut,” Adapun sektor pemerintahan yang terlibat dalam pengendalian dan pengawasan peredaran minuman beralkohol ini diantaranya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pasar, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja. Akan tetapi dalam hal ini pemerintah juga mengharapkan masyarakat juga ikut membantu, karena masyarakat juga mempunyai peran penting dalam pengendalian dan pengawasan peredaran minuman beralkohol di masing-masing daerahnya. (hms/fir/yud)
Jatim VIII
Hal - 10
Perangi Narkoba dan Kriminalitas Pondok Pesantren Madzahibul Arba’ah
Surabaya, Jatim PosPondok Pesantren Madzahibul Arba’ah yang berlokasi di Jl.Dukuh Bulak Banteng Sekolahan-Surabaya dibawah pimpinan KH.Al Haqir Al Faqir HM.Qodli Syafi’i Al Hasby SPd semenjak didirikan 7 tahun lalu, kini terus mengembangkan kiprahnya dalam mengembangkan ajaran Ahlul Sunnah Wal Jamaah telah mendapat respon yang baik dari kalangan generasi muda. Menurut KH.Qodli Syafi,i yang didampingi Ustads H.Ali Yunus-peran Ponpes Madza-
hibul Arba’ah kedepan harus mampu meningkatkan keilmuan para generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang dan majemuk itu. “Kami senantiasa bertekad membentuk karakter generasi muda dengan ilmu keagamaan yang mumpuni mampu menjawab heterogen permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara arif dan konstruktip” ujar KH.Qo dli Syafi’i. Ditambahkannya, dalam mengembangkan ajaran aga-
ma Islamnya, Ponpes Madzahibul Arba’ah juga senantiasa memperingati hari-hari besar keagamaan Islam. Misalnya peringatan Isra’ Miraj, Maulid Nabi Muhammad SAW, Nuzulul Qur’an, Idhul Adha maupun Idhul Fitri yang dihadiri ulamaulama besar Nahdlatul Ulama dari berbagai daerah di Jatim. Menanggapi maraknya kenakalan generasi muda dalam bahaya narkoba, traficking, minuman keras, maupun kriminalitas lainnya, KH.Qodli Syafi’i yang didampingi Ustads H.Ali Yunus merasa cukup prihatin
Batiniah Tetap Bersatu Reuni IKIP PGRI PMP “82”
SUASANA udara segar The Pinus Rumah Pohon di Taman Dayu Pandaan Pasuruan, pada Minggu (24/5) baru lalu memang benar-benar menyenangkan bagi para alumni IKIP PGRI Jurusan PMP 1982 yang mengadakan reuni ketiga kalinya. “Tidak terasa kita semua sudah 33 tahun tidak melakukan aktifitas kuliah bersama, kita telah diterlenakan dengan kesibukan agenda yang beraneka ragam. Meski secara lahiriah kita lama tidak bersuah, tapi secara bathiniah kita tetap menyatu,” kata Agus Irwan dan Endang Werdiningsih selaku penggagas gelar reuni. Ditambahkan oleh Agus dan M.Sutrisno, Alhamdulillah meski kita beraktifitas diberbagai kegiatan kehidupan,
ternyata dari 50 orang alumni yang hadir-mayoritas masih banyak yang hatinya tetap terpanggil didunia pendidikan. “Tanggungjawab kami masih tetap mulia, yakni tetap konsisten mencerdaskan anakanak bangsa dibangku sekolah, agar kelak menjadi manusia yang bermanfaat bagi bangsa dan Negara”. Menurut Endang Werdiningsih yang masih terlihat cantik dan segar ini, kegiatan reuni ini nantinya akan tetap dilakukan setiap dua-tiga tahun sekali dengan tempat yang berpindah-pindah sesuai dengan daerah tempat tinggal teman-teman. “Insya Allah pertemuan reuni yang akan datang nanti akan diadakan di kota tahu campur Lamongan dengan sponsor Hanafi”.
“Pokoknya kalau nanti reuni teman-teman jadi diadakan di Lamongan, nggak usah khawatir semuanya akan kita bikin happy dan berkesan. Akan kita bawa kesuasana yang sangat sejuk, rindang dan ceriah. Biar kita tetap fresh dalam kehidupan, meski usia kita sudah memasuki kepala lima,” ujar Hanafi yang sekarang didapuk jadi Kepala SMPN 1 Mantub Lamongan itu dengan penuh semangat. Bagi teman-teman alumni yang selama ini belum pernah kontak, nanti bisa menghubungi Endang Werdiningsih di Kantornya Bidang Dikmenjur Dinas Pendidikan Prop Jatim, Jl.Gentengkali 33 Surabaya atau kontak telpon 081231 007894. (S).
sekali. Oleh karena itu Ponpes yang dipimpinnya terus bertekad ikut berpartisipasi memberantasnya bersama pemerintah. “Kejahatan narkoba dan
Walikota Mojokerto Drs. KH Mas’ud Yunus (kiri) saat menerima piagam penghargaan dari Menteri Agama RI. Mojokerto, Jatim Pos Upaya Walikota Drs. KH. Mas’ud Yunus Pemerintah untuk mewujudkan Kota Mojokerto menjadi kebanggaan masyarakat dan menjadi dikenal tingkat nasional karena prestasinya mulai terwujud. Dalam kurun waktu bersamaan berhasil meraih penghargaan bergengsi tingkat nasioanal. Penghargaan tersebut yakni, menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tjahyo Kumolo. Penghargaan Satya Lancana Karya Bakti Praja Nugraha yang diberikan kepada Kota Mojokerto merupakan peringkat 5 Nasional (27/4). Kemudian menerima Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha (Pemerintah Kab/ Kota dengan Kinerja dan Tata
Kelola Pemerintahan Terbaik) Tingkat Nasional yang diserahkan langsung oleh Bapak Presiden Ir. Joko Widodo kepada Bapak Walikota Mojokerto ( 28/4). Kali ini menerima Peng hargaan lagi karena Keberhasilan Mengelola Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang diberikan langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifuddin Selasa (19/5)) di Hotel Bidakara Jakarta. Penyelenggaraan Rakornas BAZNAS RI berlangsung selama tiga hari mulai Selasa (19/5) hingga Kamis (21/5) bertempat di Hotel Bidakara Jakarta. Tujuannya diselenggarakan Rakornas BAZNAS yaitu melaporkan dan mengevaluasi seluruh program kinerja BAZNAS yang telah dilaksanakan. Ra-
muda kita menjadi generasi muda yang tangguh dalam ilmu keagamaan, mantab dalam perannya dimasyarakat, bangsa dan negara”.(S)
Diklat Kades Sukseskan UU No. 6 Tahun 2014 Surabaya, Jatim PosPemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen agar pelaksanaan UU No. 6 Tentang Desa dapat berjalan dengan baik, transparan, akuntabel, dan tepat guna. Salah satunya, melalui program diklat pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kepala desa (kades) yang memiliki peran paling vital bagi penentu suksesnya implementasi UU tersebut. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Akhmad Sukardi saat menjadi keynote speaker dalam seminar bertajuk “Langkah-langkah Strategis Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Undang-Undang Desa” di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jatim, Jl. Juanda Sidoarjo, Kamis kemaren. Sukardi mengatakan, peran kades sangat menentukan kesuksesan pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa tersebut. Pasalnya, keberhasilan atau kegagalan peningkatan pembangunan di desa sangat ditentukan oleh kinerja kades. Selain itu, kades juga mendapat amanah untuk mengelola dana anggaran desa yang jumlahnya lumayan besar.
Kota Mojokerto Raih Penghargaan Nasional kornas tahun 2015 ini bertema “Memajukan Peran Zakat dalam Pembangunan Daerah”. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifuddin. Pada acara perhelatan bergengsi tersebut, Walikota Mojokerto Drs. Mas’ud Yunus memperoleh penghargaan dari BAZNAS RI atas kepedulian, perhatian dan dukungan selaku pejabat pemerintah dalam pengembangan BAZNAS Kota Mojokerto. Penghargaan juga diberikan kepada 4 pemimpin Provinsi dan 17 kepala Kabupaten/Kota se-Indonesia. Dengan diterima penghargaan BAZNAS dari Kemenag RI ini Walikota Mojokerto sangat bersyukur dan terus meningkatkan pelayanan pada masyarakatnya, “Semoga dapat memacu kinerja Baznas Kota Mojokerto lebih baik lagi. akhirnya masyarakat Kota Mojokerto dapat semakin sejahtera, barokah dan peduli sesama,” kata Mas’ud Yunus. Pada acara Rakornas BAZ NAS RI Walikota Mas’ud Yunus juga menjadi pembicara nasional di depan 200 peserta dari perwakilan BAZNAS seluruh Indonesia. Mas’ud Yunus menerangkan tentang pengembangan BAZNAS Kota Mojokerto dalam meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian masyarakat Kota Mojokerto. Di hadapan peserta Rakor-
tindakan kriminalitas yang mengancam kehidupan generasi muda kedepan, harus bisa kita perangi dan tuntaskan. Kita selamatkan kiprah generasi muda, agar nantinya generasi
nas, Mas’ud Yunus menuturkan bahwa BAZNAS harus mempunyai inovasi untuk menghimpun dan mengelola zakat. Salah satu inovasi BAZNAS kota Mojokerto dalam bidang kesejahteraan yang telah dirasakan manfaatnya dan membanggakan adalah adanya Program Pembiayaan Usaha Syariah (PUSYAR). “Sebagian besar masyarakat Kota Mojokerto bergerak dalam bidang industri dan UMKM, dan kita terus berusaha untuk memberikan programprogram peningkatan ekonomi, salah satu yang menjadi unggulan yaitu program PUSYAR. Di mana masyarakat dapat mengakses permodalan tanpa bunga, tanpa biaya administrasi dan tanpa biaya asuransi, dengan persyaratan pinjaman yang mudah tersebut dapat menarik masyarakat untuk mengembangkan usahanya,” kata Walikota. Usai menjadi pembicara, Walikota Mas’ud Yunus mengisi sesi diskusi nasional bersama Gubernur Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Bupati Berau Makmur HAPK. Diskusi interaktif selama 70 menit bersama kepala daerah tersebut mendiskusikan tentang inovasi pengembangan BAZNAS untuk berbagi pengalaman keberhasilan BAZNAS di daerah dengan dukungan dan peran pembinaan pemerintah daerah. (din/adv)
Sesuai roadmap Dana Desa, dalam APBNP tahun 2015 diusulkan tambahan anggaran dana desa sebesar Rp11.700,0 miliar, sehingga total dana desa dalam APBNP 2015 sebesar Rp 20.766,2 miliar. Alokasi anggaran desa tersebut berasal dari Pusat ke kab/kota (ditetapkan dalam Perpres Rincian APBN), dan Alokasi dari kab/kota ke desa (ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah). Kemudian, menurut UU No. 6 Tahun 2014, tata kelola keuangan dan pertanggungjawaban dana desa tidak lagi menggunakan laporan laba
ruginya melibatkan arus kas masuk dan keluar (cash basic), tetapi menggunakan laporan Accrual Basic (laba ruginya tidak melibatkan arus kas masuk dan keluar). Karena itu, agar kades mampu melaksanakan implementasi UU No. 6 Tahun 2014 dengan benar, transparan, akuntabel, dan tepat guna, Pemprov Jatim telah menggodok para kades se-Jatim melalui pembekalan diklat dan sosialisasi implementasi UU tersebut yang bertajuk “Diklat Pengembangan Kapasitas SDM Kepala Desa dalam Mewujudkan Tata Peme Bersamb ke hal. 11
Bupati Mojokerto pada wisuda SMAN 1 Gondang.
MKP Hadiri Wisuda SMAN 1 Gondang Mojokerto, Jatim Pos Usai melakukan Unas 2015 bagi siswa siswi tingkat SMA dan sudah diumumkannya nilai NEM dan dinyatakan lulus. Tradisi sekolah dalam merayakan kelulusan sekaligus ucapan pisah-kenal siswa dengan menghadirkan walimurid dikemas dalam acara wisuda dilakukan oleh semua sekolah. Tak ketinggalan SMAN1 Gondang, yang merupakan salah satu SMA bergengsi di Kabupaten Mojokerto ini dengan tingkat kelulusan 100 %, melaksanakan wisuda Sabtu 23 Mei 2015 bertempat di halaman sekolah SMA, dengan dihadiri Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa, SE. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gondang, Nurul Wakhidah, pada momentum wisuda mengatakan, Saya merasa bahagia dan bangga atas kelulusan 100 persen para siswa dalam perjuangan keras menempuh Unas kemarin. Lebih bangga lagi karena pada kesempatan berbahagia ini, Bupati Kabupaten Mojokerto, Bapak Mustofa Kamal Pasa, berkenan untuk meluangkan waktunya dalam acara wisuda ini. “Saya berharap setelah lulus agar para siswa bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih lanjut di Perguruan Tinggi,” harapnya. Seperti diketahui, Ujian Nasional beberapa tahun lalu sempat berubah menjadi sebuah ‘momok’ menakutkan baik bagi para siswa maupun sekolah masing-masing, sebab kelulusan siswa paling banyak
ditentukan dari hasil Unasnya. Namun setelah mengalami pengkajian ulang, Unas tidak lagi menjadi penentu dominan kelulusan siswa. Tingkat kelulusan SMA, MA, dan SMK di Kabupaten Mojokerto juga patut mendapat acungan jempol. Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa pada kesempatan itu mengungkapkan, pada tahun 2015 ini, sebanyak 12.226 siswa SMA, MA, maupun SMK telah berhasil menyelesaikan Unas dengan tingkat kelulusan 100 persen. Namun hal ini tidak boleh membuat kita lengah, kualitas pendidikan di Kabupaten Mojokerto harus terus ber benah agar makin baik. Terlebih 2015 ini telah diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang artinya kompetisi akan makin ketat, dan akademisi yang cakap dan terampil akan diburu banyak pihak. seharusnya hal ini menjadi alarm wantiwanti bagi kita semua, terutama pemerintah dan penyelenggara pendidikan agar terus memperbaiki kualitas pendidikan. “Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkomitmen agar pada 2015 ini, sarana penunjang pendidikan untuk segera ditambah maupun diperbaiki. Lembaga Pendidikan Menengah Atas di Kabupaten Mojokerto harus mampu mengembangkan pendidikan yang bagus. mampu mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada standard kompetensi Nasional bahkan Internasional, imbuh Bupati,” pesan MKP. (din)
SAMBUNGAN
Hal - 11
Diklat Kades ... rintahan Desa yang Baik”. “Diklat tersebut bertujuan sebagai sosialisasi implementasi UU tersebut dan mendidik kades agar bisa mengelola anggaran dengan benar. Pasalnya, jika tanpa sosialiasi, bisa saja kades tidak paham pengelolaannya, nanti dikiranya anggaran tersebut untuk hibah, karena itu, diklat kades ini benar-benar digarap secara serius oleh pemprov,” katanya.
Diklat kades yang dimulai sejak 2014 tersebut telah tuntas pada tanggal 25 Mei 2015 dan berlangsung selama 12 putaran. Masing-masing putaran diikuti oleh 250 sampai 650 peserta yang dibagi kedalam dua lokasi, yakni Bandiklat Balongsari Surabaya dan Bandiklat Malang, sedangkan materinya disusun oleh oleh tim dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Uneversitas Airlangga
Dana BOS .... dananya sudah ada di daerah, para pejabat kemenag di daerah ternyata tidak berani mencairkannya karena takut terjadi kesalahan. Menurut Saleh, aturan itu dapat dipahami dibuat karena khawatir ada penyalahgunaan. Tapi jika ada kekhawatiran, mestinya bukan pencairannya yang dihambat, tetapi penga wasannya yang ditingkatkan. “Aturan ini perlu dikaji ulang karena menyangkut peningkatan kualitas pendidikan nasional. Apalagi, ternyata sekolah-sekolah di bawah naungan Kemendikbud tetap mencairkan dana BOS meskipun telah ada aturan itu,” ujar Saleh Daulay. Reaksi sama terjadi di Jawa
Timur. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Da’im menyatakan, akan segera meminta penjelasan Kakanwil Kemenag Jatim terkait molornya pencairan dana BOS dan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP). Suli menilai dana BOS yang belum turun hingga pertengahan tahun ini bisa mengancam kelangsungan hidup 11.841 madrasah. “Itu sangat memengaruhi kegiatan sekolah. Guru-guru juga resah, karena honor tidak terbayar. Honor guru kan juga dari situ. Apalagi, sebentar lagi masuk bulan puasa, lalu Lebaran” tegas Suli Daim. Menurutnya, guru madrasah yang TPP-nya belum cair sejak Oktober 2014 atau dela-
KONI Jatim ... Timur meminta kenaikan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jika tahun ini KONI Jatim hanya mendapatkan Rp 235 miliar, maka tahun depan diharapkan meningkat menjadi Rp 400 miliar. “Kalau disetujui, kenaikannya hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Dana dari Pemprov Jatim itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” ujar Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung pada Rapat Anggota Tahunan KONI Jatim di Garden Palace Hotel Surabaya, Minggu, (17/5/2015). Menurut Erlangga, KONI Jatim mengajukan anggaran Rp 400 miliar untuk program Training Centre (TC) hingga pem berangkatan kontingen Jatim ke PON 19 di Jabar. “Sebenarnya kami sudah
mulai optimalisasi program TC dan try out para atlet sejak 2014 lalu. Hanya saja, karena dana yang minim, maka optimalisasi akan difokuskan pada 2015 ini,” ujarnya. Kenaikan anggaran sebesar itu cukup wajar mengingat target Provinsi Jatim untuk PON 2016 sebagai juara umum. Nantinya, kata Erlangga, dana akan digunakan untuk mengirim kontingen dan bonus medali emas. “Untuk dana kontingen dan bonus saja, paling tidak butuh Rp 100 miliar,” tutur mantan Ketua DPD REI Jatim itu. Meski demikian, KONI Jatim masih akan membuat rincian anggaran yang dibutuhkan, khususnya persiapan menghadapi PON 2016, termasuk tentang nilai bonus bagi atlet peraih medali.
Jelang Ramadhan .... “Beredarnya uang palsu ini sudah merata di berbagai daerah, tak terkecuali di wilayah Malang raya dan wilayah kerja BI. Kami sudah berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara mengenali dan membedakan uang asli dan palsu,” katanya di Malang, Jumat (29/5/2015). Ia menjelaskan untuk membedakan uang asli dan palsu cukup mudah, yakni hanya dengan berpegang pada 3M, meraba, memegang dan menerawang. Dan, masyarakat sekarang juga sudah cukup pintar untuk membedakan keberadaan uang palsu dan asli. Apalagi, pelaku yang tertangkap ketika mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Malang belum lama ini juga atas aduan masyarakat. Itu artinya, masyarakat sudah bisa mengenali dan membedakan dengan baik antara uang palsu dengan uang asli. Namun demikian, lanjutnya, masyarakat harus tetap
waspada, sebab meski sudah ada pelaku pengedar uang palsu yang ditangkap, pelaku lainnya tetap tidak jera. “Masyarakat harus benar-benar mewaspadai peredaran uang palsu ini, meski BI juga sudah bekerja sama dengan Polri untuk menekan laju peredaran uang palsu dengan berbagai cara,” tegasnya. Belum lama ini Polres Malang menangkap dua orang pelaku pengedar uang palsu di wilayah Kabupaten Malang, yakni Supriyadi (65) dan Edy Sutrisno (42). Keduanya warga Kabupaten Malang, namun dari kecamatan yang berbeda, yakni Kecamatan Sumberpucung dan Kecamatan Wonosari. Kedua pengedar uang palsu yang ditangkap Polres Malang itu mengaku jika uang palsu yang diedarkannya diperoleh dari seseorang berinisial BO yang berada di Tretes, Pasuruan. Mereka memperoleh uang palsu tersebut dengan cara menebus uang palsu senilai Rp
dari halaman 10 (Unair) Surabaya. Pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan BPKP Jatim, Drs. Hotman Napitupulu, M.B.A mengatakan, seminar ini adalah rangkaian menyambut BPKP ke32 yang jatuh pada 31 Mei men datang. Seminar ini juga dilatarbelakangi oleh keluarnya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa yang merupakan wujud reformasi tata kelola desa dari dan oleh masyarakat. (hms/nam)
dari halaman 1 pan bulan. Padahal, tunjangan dari pemerintah Rp 1,5 juta/ bulan ini menjadi andalan hidup guru madrasah yang gajinya rata-rata Rp 500.000/bulan. Ada 67.194 guru madrasah di Jatim yang berhak atas TPP. Mereka terdiri atas 16.395 guru PNS dan 51.799 guru swasta. “Kemenag tidak pernah konsisten terhadap jadwal pencairan dana. Kali ini yang terparah,” terang Suli. Pihak Komisi E yang membidangi pendidikan mempersilakan para guru datang mengadu ke gedung DPRD Jatim di Jl Indrapura, Surabaya. “Kami sangat terbuka. Yang mau mengadu silakan datang. Kami akan lindungi,” tegasnya. (yus)
dari halaman 1 Ditambahkan, jika anggaran yang dikeluarkan minim tentu membuat banyak program sebagai persiapan meng hadapi PON sulit terealisasi. Ia pun membandingkan dengan anggaran yang dimiliki KONI DKI Jakarta dan Jawa Barat sebagai pesaing utama Jatim dalam setiap PON digelar, yakni mencapai angka Rp 400 miliar. Erlangga juga mengaku cukup lega karena anggaran tahun 2015 ini meningkat drastis jika dibandingkan tahun 2014 yang hanya Rp 81 miliar. “Tahun ini anggaran naik karena banyak cabang olahraga yang mengikuti Pra PON. Mereka butuh biaya untuk uji coba ke luar, sekaligus mendatangkan sejumlah pelatih asing berkualitas demi terwujudnya atlet handal dan berprestasi,” kata Erlangga Satriagung. (yus)
dari halaman 1 3 juta dengan harga Rp 1 juta. “Uang palsu yang diedarkan tersebut hampir sama dengan uang asli. Bedanya hanya pada berat dan warna serta nomor serinya, dari uang palsu yang kami amankan sebagai barang bukti sebanyak 64 lembar nominal Rp 50 ribuan itu serinya beda semua,” kata Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ni Nyoman Sri Elviandani. Ia mengaku setelah menangkap pengedar, saat ini kepolisian mengejar pelaku pencetak uang palsunya. “Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, waspada dan lebih berhati-hati ketika bertransaksi dalam hal apapun, kalau memang menemukan adanya indikasi uang palsu, langsung lapor polisi,” ujarnya. Akibat perbuatannya, kedua pelaku pengedar uang palsu itu dijerat Pasal 36 Ayat 3 jo apasal 26 Ayat 3 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Ancaman hukumannya di atas 10 tahun penjara. (zis)
Makin Lengkap ... www.jatimpos.co/en/ setiap saat, selain tentunya berita di edisi cetak yang lebih lengkap dan mendalam (indeps). Hadir pada kesempatan itu seluruh pimpinan dan wartawan Jatim Pos dari berbagai daerah, khususnya dari seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Acara lebih menarik saat dialog permasalahan menyangkut media cetak, media online dan kaitannya dengan profesionalisme wartawan sebagaimana dicanangkan oleh dewan pers. Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Machmud Suhermono hadir dan turut memberikan masukan mengenai profesionalisme wartawan dan peraturan dewan pers menyangkut penerbitan pers dan tugas-tugas wartawan secara professional. “Alhamdulillah Tabloid Jatim Pos telah memenuhi standar penerbitan pers sebagaimana disyaratkan oleh dewan pers, diantaranya berbentuk Perseroan Terbatas (PT),” ujar Machmud.
Selain itu, pimpinan dan wartawan Jatim Pos sebagian telah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi Wartawan (UK W). “Saya minta wartawan Jatim Pos yang belum mengikuti UKW agar mendaftar ikut,” tambahnya. Profesional dan Sejahtera Pimpinan Redaksi Jatim Pos, H.Syaiful Anam menekankan dua hal bagi wartawan Jatim Pos. Pertama professional, yakni menjalankan tugas kewartawanan sesuai kode etik jurnalistik. “Alhamdulillah hingga saat ini belum pernah pengaduan terkait pelanggaran profesi wartawan oleh wartawan Jatim Pos,” ujarnya. Hanya saja Tabloid Jatim Pos dicederai oleh oknum yang mengaku wartawan Jatim Pos dan melakukan pemerasan. “Kasusnya terjadi dan ditangani Polres Pasuruan, dan wartawan yang mengaku dari Jatim Pos ditahan karena melakukan pemerasan dan penipuan,” tambahnya. Padahal si wartawan itu bukan dari Jatim Pos, meski punya kartus pers hanya
dari halaman 1 abal-abal. Selain itu, manajemen Jatim Pos menginginkan kesejahteraan bagi wartawan dan karyawan. “Mari manfaatkan Tabloid Jatim Pos ini untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Apalagi sekarang sudah ada onlinennya,” ujarnya. Caranya, dengan membantu meningkatkan omset dan perolehan iklan. Hal senada diungkapkan Gatot Sudjono dan Siswo Utomo, “Jatim Pos ini eksis, terus terbit. Alhamdulillah, dan kini ada online. Jangan nodai dengan melakukan pelanggaran jurnalistik,” paparnya. Eksis, rutin terbit dan profesionalisme wartawan menjadikan Tabloid Jatim Pos diakui dan masuk data Dewan Pers. Sementara Huzni Wakid mengaku sangat optimis kedepannya Jatim Pos dengan berbagai relasi yang harus dijalin dan berlangsung baik selama ini. Pada kesempatan itu juga dijelaskan mekanisme pengiriman berita melalui media online www.jatimpos.co. (nam)
PNS Berijazah ... an, formasi, dan penghasilan yang diberikan atau dikeluarkan oleh negara. “Jadi negara mengeluarkan uang atau biaya yang sia-sia kepada orang yang sebenarnya tidak berhak,” jelas Yuddy. Ditegaskan lagi, bagi mereka yang ditemukan memalsukan ijazah dengan sadar ijazah itu palsu maka akan dikenakan sanksi administratif dicopot dari jabatan. Jabatannya dicopot lalu pangkatnya diturunkan satu tingkat. Itu sanksi administratifnya sesuai dengan peraturan pemerintah tentang disiplin PNS. Sejauh ini, Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan belum ada laporan di Kemenristek tentang PNS yang menggunakan ijazah palsu. Namun dirinya akan tetap melakukan pengecekan terhadap seluruh PNS di Kementeriannya. Menurutnya, cara pertama untuk mencari tahu seseorang menggunakan ijazah palsu adalah mengetahui cara masuknya. Bagaimana cara untuk masuk ke perguruan tinggi tersebut. “Yang kedua, dia daftarnya dari ijazah itu kan. Setelah itu setiap semester dia akan mendapat berapa SKS. Data yg kami peroleh tiap mahasiswa baru, baru 8 SKS sudah dinyatakan lulus,” ungkapnya di Gedung II, BPPT, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Biasanya, seorang sarjana baru bisa lulus setelah menyelesaikan 144 SKS dengan kurun waktu sekira tiga setengah tahun atau empat tahun. Namun di perguruan tinggi ini mahasiswa dengan delapan SKS sudah bisa lulus. Kita juga akan berfokus pada mahasiswa pindahan. Jika di pangkalan data, data mereka tidak ada maka itu bisa terjadi pemalsuan atau abal-abal. Kalau sudah terjadi seperti itu maka akan dilakukan pemeriksaan. Cara ketiga adalah dengan melakukan pengecekan pada proses perkuliahannya.”Kalau kita punya dosen, ada berapa dosennya dan kemudian siapa yang ngajar dan sistem absensinya seperti apa. Kita cek ulang. Bila tidak ada maka ada penipuan dalam perkuliahan,” tambahnya. Sementara itu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bon dowoso, menyatakan siap memeriksa ulang seluruh ijazah PNS di lingkungan Pemkab. Hal ini menyusul instruksi Kemen PAN-RB yang menyikapi temuan ijazah palsu oleh Menristek Dikti beberapa waktu lalu. Bagian Informasi Kepegawaian BKD Bondowoso, Muhammad Munir mengatakan, meski belum menerima edaran resmi dari Kementerian PAN RB, namun pihaknya telah mempersiapkan data kepega-
Risma Mengaku ... Karenanya, kata Risma lagi pihaknya setuju bila status kampoeng Maspati ditingkatkan sebagai kampoeng cagar budaya. Risma yang baru saja menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari ITS 10 Nopember Surabaya lebih jauh mengatakan dirinya yang akan mendesign kampoeng bersejarah di kota Surabaya agar nantinya kedepan kampoeng-2 tersebut mampu menjadi kampoeng wisata di Dsurabaya. “Maukah warga disini bila kampoengnya menjadi Kampoeng Wisata,” tanya Risma
kepada Warga. “Mau!” jawab warga serentak. “Baik nanti saya akan design dan promosikan Kampoeng Maspati bila saya ke luar negeri”, ujar Risma meyakinkan. Kita Pertahankan Menurut Risma Kampoeng Maspati mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi, Kampoeng Maspati berada di ring satu kawasan musium Tugu Pahlawan. Pada jaman perang kemerdekaan 10 Nopember 1945 kampoeng Maspati dijadikan
dari halaman 1 waian serta dokumen lain yang dibutuhkan dalam pemeriksaan tersebut. “Informasi resmi belum ada surat. Tapi kalau mau dilakukan secepatkan kita sudah siapkan semuanya. Kita ada gudang data yang cukup komperhensif dan lengkap. Jadi ada detil berkas pegawai se-Kabupaten Bondowoso mulai ijazah SD sampai ijazah terakhir,” ujar Muhammad Munir. Pemkab Sampang juga bersikap demikian. Sekda Phutut Budi Santoso, menyatakan akan menindak tegas oknum PNS yang secara sengaja menggunakan ijazah palsu. “Apabila kita menemukan ada PNS ijazahnya palsu, terpaksa kita berikan sanksi tegas, tidak hanya penurunan pangkat tapi berhentikan tidak hormat. Karena selain melanggar ketentuan administrasi kepagawaian, juga sudah mengarah pada tindak pidana pemalsuan dokumen negara,” ancam Phutut. Menurutnya, sebenarnya sejak awal rekrutmen calon PNS pihaknya telah melakukan pemeriksaan tentang keaslian ijazahnya. “Jadi kemungkinan mereka mengantongi ijazah palsu sangat kecil. Tetapi bisa jadi pegawai yang melanjutkan jenjang S2 masih belum kita verifikasi secara menyeluruh, jika memang ada tentu akan kita tindak lanjuti,” terangnya. (yus)
dari halaman 1 dapur umum para pejuang. “Kampoeng Maspati merupakan kehormatan bagi kita, sampai kapanpun mari kita pertahankan kampoeng ini,” ujar Risma dengan nada mengajak dan membakar semangat warga kampoeng Maspati. Peresmian pembukaan Festival Kampoeng Lawas selain disaksikan oleh Warga dan Tokoh Masyarakat kampoeng Maspati juga dihadiri oleh Ketua Seduluran Suroboyo Bambang Sulistomo putra tokoh Pahlawan Nasional Bung Tomo. [Gatot,S/Jatim Pos.]
Hal - 12 Edisi No.188 Tahun XIV ~ Minggu I Juni 2015
Keliling Mengenalkan Koleksi Museum Museum Negeri Mpu Tantular Gelar Pameran di Malang AHMAD Subhan (16 th), siswa sebuah SMA di Singosari Malang awalnya mengenal benda-benda peninggalan raja-raja dari pelajaran sejarah di sekolahnya. Ia banyak mengetahui bahkan menghafal silsilah rajaraja termasuk kerajaan di wilayah Malang, namun tidak mengetahui secara riil bukti-bukti dari apa yang diketahuinya itu. Kemudian ia mendengar informasi dari rekan-rekan dan pemberitahuan dari gurunya bahwa tanggal 18 hingga 20 Mei 2015 ada peresmian Museum Singhasari dan sekaligus pameran mengenalkan benda-benda bersejarah di Desa Klampok Kec. Singosari Malang. Ia bersama teman-temannya bergegas menyaksikan pameran tersebut. “Oh luar biasa koleksinya, benarbenar semakin kagum kepada raja-raja dan peninggalan benda-benda berseja-
“Target kami masyarakat semakin mengenal dan mencintai museum,” ujar Kepala Museum Negeri Mpu Tantular Jatim, Drs. Edi Iriyanto, MM beberapa waktu lalu. Disitu memang ada program untuk keliling pameran, yang dikenal dengan “Pameran Keliling Pesona Koleksi Museum Negeri Mpu Tantular”. Lokal & Nasional Museum Negeri Mpu Tantular Jawa Timur melakukan pameran keliling sebagai upaya mengenalkan dan menjadikan warga cinta museum, dalam setahun beberapa kali baik tingkat local Jawa Timur maupun nasional. Untuk local Kabupaten/Kota se Jatim dalam setahun sebanyak 5 hingga 6 kali, sedangkan untuk nasional sebanyak 2 kali dalam setahun. Benda-benda bersejarah yang dipamerkan dapat
Menurut Rendra, pelajaran sejarah saat ini kurang diminati, berbeda dengan siswa di negara maju. “Sejarah lebih penting, diminati dan sedang ngetrend,” katanya. “Salah satu tujuan dibangunnya museum ini adalah untuk menjaga kelestarian peninggalan Kerajaan Singosari/Singhasar,” tambahnya. Selain diorama, beberapa koleksi museum yang dipamerkan adalah koleksi keluarga Bupati Malang ke 4 Notodiningrat yang dimasukkan dalam kotak kaca seperti keris, topeng, foto, tongkat, buku registrasi. Syarif, guide yang bertugas, menyatakan, pengunjung diberikan penjelasan dari hasil kurator museum. “Tapi kalau generasi baru yang akrab dengan teknologi ada gamifikasi. Dengan memencet tombol di layar, ada penjelasan dan gambar mengenai siapa Kertanaga-
Bupati Malang, Rendra Kresna (kiri) menyaksikan stan pameran Museum Negeri Mpu Tantular dan menerima penjelasan dari Museum Negeri Mpu Tantular.
rahnya,” paparnya. Temanteman lainnya juga berkesan serupa. Subhan semakin penasaran melihat sebagian koleksi benda bersejarah yang ditampilkan peserta pameran, diantaranya dari Museum Negeri Mpu Tantular Surabaya. “Saya pasti harus datang ke Museum Negeri Mpu Tantular di Surabaya untuk mengetahui lebih banyak lagi koleksi disana,” ujarnya. Kisah Ahmad Subhan dari Singosari Malang itu, memang sesuai dengan target dan tujuan dari upaya Museum Negeri Mpu Tantular melaksanakan pameran keliling. Ini sebagai upaya jemput bola mengenalkan koleksi museum, yang pada akhirnya semakin mendekatkan dan mengenalkan koleksi museum kepada masyarakat.
menggugah masyarakat untuk semakin cinta dan rasa ingin tahu koleksi Museum Mpu Tantular. Di Singosari Malang, koleksi benda-benda yang dipamerkan antara lain : Koleksi prasejarah seperti batuan, fosil. Koleksi naskah kuno, baik lontar maupun berupa kertas. Juga ada arkeologi dan perhiasan. Siap Menampung Keberadaan Museum Singhasari di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang diresmikan Bupati Malang Rendra Kresna, Rabu (20/5/2015). Ia mengatakan, museum ini siap menampung barang-barang bersejarah masyarakat. “Tetap menjadi hak milik masyarakat. Hanya meminjam dan akan diberi nama pemilik sebagai koleksi,” katanya.
ra, Whisnuwardhana, Anusapati dan Ken Arok,” katanya. “Koleksi yang dipanjang sementara memanfaatkan barang bersejarah dari museum lain. Tapi habis ini ya dikembalikan lagi, menyang kut keamanan,” jelas A Rofiq, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang. “Kami juga belum punya anggaran untuk operasional museum, seperti untuk membayar listrik. Jika digratiskan masuknya, setidaknya harus dipenuhi biaya operasional dari APBD. Untuk ditiketkan, harus bicara juga dengan dewan,” katanya. Sementara ini museum hanya memajang diaromadiaroma, sambil berupaya mendapatkan koleksi dari Museum Trouwulan. “Rencana akan diserahkan ke kita tapi tidak saat ini karena
BANYAK DIMINATI. Koleksi Museum Mpu Tantular dalam rangka “Pameran Keliling Pesona Koleksi Museum Mpu Tantular” di Desa Klampok Kec.Singosari Kab. Malang, 18-20 Mei 2015.
menyangkut keamanan,” ungkap mantan Sekretaris BKD ini. Namun benda-benda bersejarah yang ada sudah di data untuk mendapatkan izin dari Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB). Untuk mengaktifkan museum, Disbudpar membuat kegiatan mengenal sejarah kepada anak-anak sekolah di Pendopo Museum. Destinasi Jatim Museum Singhasari yang berada di kawasan Perumahan Singhasari Residence Desa Klampok Kecamatan Singosari melengkapi destinasi wisata di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Museum yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 2.000 meter tersebut dileng kapi sejumlah benda peninggalan sejarah mulai dari arca, buku kuno hingga tombak dan keris. Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan keberadaan museum Singhasari tersebut kian melengkapi destinasi utamanya pendidi-
kan, budaya dan hiburan di Kabupaten Malang. “Keberadaan museum diharapkan bisa kian melestarikan budaya asli Malangan khususnya Singosari,” kata Rendra saat meresmikan museum Singhasari, Rabu (20/5/2015). Ketua Asosiasi Museum Jawa Timur Dwi Cahyono mengatakan saat ini di Jawa Timur terdapat 36 museum. Dan kehadiran museum Singhasari kian melengkapi keberadaan museum di Jawa Timur yang sifatnya tematik. Apalagi museum Singha sari memiliki kekhususan dengan sejarah kerajaan Singosari. Sehingga nantinya jika masyarakat atau wisatawan ingin mengetahui dari dekat tentang Singosari, museum Singhasari tempatnya. “Secara umum peninggalan kerajaan Singhosari seperti artefak dan lainnya banyak berada di Belanda. Kendati sifatnya hanya duplikasi namun museum Singhasari sudah layak
menjadi wahana untuk belajar, penelitian dan hiburan,” ujar Dwi. Direktur Utama Singhasari Residence David Santoso mengatakan ke depan museum Singhasari juga akan dilengkapi dengan video visual yang menggambarkan tentang sejarah kerajaan Singosari. “Nantinya untuk meleng kapi isi museum tidak hanya pada benda purbakala saja namun juga pada bendabenda yang ada di Jawa seperti arca, tombak, keris dan lainnya,” tambah dia. Terkait dengan benda peninggalan sejarah yang akan dipajang di museum tersebut Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto akan menyerahkan 54 arca dan patung warisan kerajaan Singosari. Selain dari BPCB Mojokerto, isi museum nanti juga akan diisi arca-arca yang tersebar di sejumlah kecamatan di kabupaten Malang seperti Kasembon dan Ngantang. (nam)
Lokasi Museum Singhasari Kec. Singosari Kab. Malang.
Hal - I Edisi No.188 Tahun XIV ~ Minggu I Juni 2015
Sukses Jaga Inflasi Jatim Pakde Karwo Raih Penghargaan Terbaik TPID 2015 GUBERNUR Jawa Timur Dr.H. Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo mendapatkan penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah Terbaik 2015 untuk kategori provinsi di kawasan Jawa karena mampu menjaga inflasi Jawa Timur lewat kegiatan pengendalian inflasi daerah dengan andalan programnya subsidi ongkos angkut bahan-bahan pokok. Penghargaan bergengsi tersebut diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) disaksikan beberapa menteri Kabinet Kerja pada Rakor Nasional Tim Pengendali Inflasi Da erah (TPID) 2015 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Rabu (27/5). Jawa Timur mendominasi perolehan penghargaan tahun 2015 ini, dari 9 penghargaan yang diberikan Jatim peroleh 3 penghargaan. Yaitu ditingkat provinsi di wilayah Jawa, provinsi Jawa Timur raih penghargaan terbaik TPID 2015, sedangkan di tingkat kabupaten
dan kota Kabupaten Jember peroleh penghargaan terbaik dan Kabupaten Malang peroleh penghargaan berprestasi. Untuk wilayah Sumatera provinsi Sumatera Utara peroleh terbaik, kategori terbaik tingkat II diraih kota Medan, kategori berprestasi diraih Kota Tebingtinggi dan wilayah Timur Indonesia Nusa Tenggara Timur peroleh terbaik, katagori tingkat II kota Pontianak dan berprestasi Kabupaten Takalar Sulsel dalam pengendalian inflasi. Diraihnya penghargaan tersebut, menurut Pakde Karwo tidak terlepas dari beberapa jurus jitu dalam mengendalikan inflasi di Jatim. Jurus jitu tersebut ada lima strategi yakni, langkah pertama di bidang kelembagaan TPID sudah terbentuk di 36 kabupaten dan kota dari jumlah 38 kabupaten, langkah ke dua, distribusi regulasi yang artinya ada aturan yang mengatur tentang distribusi di 38 kabupaten kota se Jatim, langkah ketiga, adalah subsidi
ongkos angkut dari pabrik hingga kabupaten dan kota se Jatim. Subsidi ongkos angkut ini menjadi perhatian khusus oleh Presiden Joko Widodo, “Saya mencontohkan Jawa Timur untuk mengendalikan inflasi daerah dengan kebijakan memberikan subsidi ongkos angkut dari produsen atau pelabuhan ke daerah-daerah kabupaten atau kota. Sehingga mampu mengendalikan harga,” ujar Pak Jokowi saat memberikan pengarahan. Sedang langkah ke empat, lanjut Pakde Karwo yakni melakukan early warning sistem yang artinya, jika terjadi perubahan harga yang fluktuatif tim TPID langsung melakukan kajian apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. “Tim ini melakukan kajian dan penelitian penyebab naiknya harga dan langkah apa yang harus dilakukan,” ujar Pakde Karwo. Langkah selanjutnya melakukan komunikasi dengan da-
Pakde Karwo bersama Bupati Jember dan Wabup Malang raih Penghargaan TPID 2015 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Presiden Jokowi serahkan Trophy Penghargaan TPID Terbaik 2015 kepada Pakde Karwo di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. erah kabupaten dan kota terkait kesediaan dan kekurangan bahan pokok. Langkah terakhir yakni bidang public relation yang selalu menginformasikan kepada masyarakat agar tidak punic buying ketika akan terjadi lonjakan harga. Disebutkannnya, kenaikan inflasi di Jatim pada tahun 2014 sebesar 0,39% disebabkan kenaikan ongkos kereta api mencapai 33% dan kenaikan harga elpiji ukuran 12 Kg. Apabila tidak ada kenaikan tersebut karena kebijakan pemerintah (administered prices) maka inflasi di Jatim sebesar 0,2%. “Ongkos kereta api dan harga elpiji yang 12 Kg yang naik memberi kontribusi inflasi sebesar 0,19%. Oleh karenanya kepada pemerintah pusat apabila akan terjadi kenaikan harga harus dihitung betul untuk menekan inflasi di daerah,” ucapnya. Pada kesempatan ini Pakde Karwo berharap, agar masyarakat tidak perlu menumpuk barang dengan melakukan
praktek borong bahan pokok dengan menimbun di rumah. “stok pangan kita sangat cukup dan tidak usah khawatir. Kita akan melakukan operasi pasar terus menerus agar masyarakat memperoleh kepastian harga,” tambahnya. Sementara itu Presiden Jokowi dalam arahannya menyampaikan bahwa daerah harus focus pada infrastruktur agar jalur distribusi barang dapat berjalan lancar. “selain kita membangun jalan, juga membuat tol laut dengan membangun pelabuhan pelabuhan di 9 wilayah agar terhubung dari Sabang sampai Meraoke. Konectivity dan jalur distribusi sangat menentukan harga barang. Pertumbuhan penting, namun pengendalian inflasi juga sangat penting,” ujar Pak Jokowi. Target inflasi Indonesia tahun 2015 ini oleh Pak Jokowi diharap pada kisaran plus minus 4,1 persen. Yaitu kalau tidak kurang 0,1 persen dari 4 persen, ya lebih dari 1 persen dari 4 per-
sen,” artinya antara 3,9 persen – 4,1 persen,” katanya mantap. Rakornas yang diadakan untuk ke-6 kalinya ini bertema “Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung Stabilitas Harga melalui Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pembenahan Tata Niaga di Daerah” dibuka oleh Presiden Jokowi dan dipimpin langsung dalam dialog antara gubernur dan bupati/walikota se Indonesia. Turut hadir dalam rapat koordinasi itu Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, enteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo beserta beberapa Menteri Kabinet Kerja lainnya, seluruh kepala lembaga pemerintah non-kementerian, dan gubernur, bupati, wali kota se-Indonesia. (hms)
34% Koperasi di Jatim Didominasi Kopwan PERKEMBANGAN koperasi di Jatim yang jumlahnya pada tahun 2014 mencapai 30.866 koperasi 34% nya didominasi oleh koperasi wanita (kopwan). Anggota koperasi tersebut terdiri dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UM KM) yang menurut data sensus UMKM mampu menyumbang 54,48% PDRB Jatim. “Dari keseluruhan koperasi di Jatim ada 27 ribu koperasi yang aktif dan 3 ribu koperasi tidak aktif, dan sekitar 22 ribu diantaranya telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Ini membuktikan bahwa jika koperasi yang dikelola dengan baik akan mampu men sejahterakan anggotanya dan bisa melaksanakan RAT,” ujar Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Syaifullah Yusuf saat membuka Sosialisasi Pembentukan Lem baga Keuangan Mikro (LKM) Berbasis Kelompok Fungsional di Pendopo Kab. Jombang, Selasa (26/5). Ia mengatakan, nantinya
konsep kopwan-kopwan di Jatim akan dikembangkan seperti Kopwan Setia Budi Wanita (SBW) di Malang ataupun Kopwan Setia Bakti Wanita di Surabaya, meskipun omsetnya tidak harus sebanyak Koperasi Sbw. Syarat keberhasilan sebuah koperasi adalah pelaksanaannya sesuai manajemen dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) yang sudah dibuat. “Jika kopwan-kopwan ini berhasil maka akan menepis anggapan miring orang kebanyakan bahwa koperasi itu kuno dan serba kurang, disini serba lebih. Kuncinya adalah pengelolaan yang baik dan didukung konsep gotong royong,” terang Gus Ipul sapaan lekat Wagub. Menurutnya, produk jasa keuangan seperti kopwan akan mampu bersaing dalam era globalisasi. Karena melalui koperasi pembeli juga termasuk pemilik, dan konsumen sekaligus produsen. Jika bisnis koperasi seperti minimarket-minimarket
semakin diperbanyak di semua pelosok, maka dengan sendirinya akan menggeser minimarket milik asing. “Jika pembeli dilibatkan sekaligus sebagai pemilik, laba yang diperoleh akan dikembalikan lagi pada konsumen. Saya yakin anggota koperasi akan semakin banyak. Dampaknya ekonomi masyarakat bisa meningkat dan bisa menggantikan minimarket asing yang menguasai Indonesia sampai saat ini,” jelasnya. Lebih lanjut disampaikan, permasalahan yang dihadapi koperasi merupakan pekerjaan rumah (PR) besar bagi Pemprov Jatim. Diantaranya masih rendahnya kualitas sdm pengelolanya, pelayanan dan pengelolaan usaha umumnya masih tradisional, kemampuan pemasaran yang terbatas, dan jejaring kerja yang masih rendah. “Karenanya kami akan terus melakukan edukasi keuangan kepada masyrakat dan memberikan perlindungan kepada konsumen. Agar mem-
permudah masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan dengan biaya yang terjangkau,” ungkapnya. Ia berharap, program Pemprov Jatim yang dimulai tahun 2015 ini melalui dua ribu infrastruktur LKM berbasis fungsional dengan memberikan bantuan modal hibah dari APBD Prov. Jatim sebesar Rp. 25 juta/ kopwan bisa tercapai. “Sebab 93,36% wanita di Jatim adalah muslimah, maka melalui kopwan-kopwan tersebut akan mampu mewujudkan kopwan syariah. Sejalan dengan geliat ekonomi syariah yang pesat selama dua tahun terakhir, utamanya dengan dipilihnya Jatim sebagai contoh penerapan ekonomi syariah,” pungkasnya. Sementara itu, Bupati Jombang Nyono Suharli menyampaikan, sejalan dengan program provinsi Pemkab Jombang telah memberikan anggaran Rp. 100 juta untuk oleh lembaga keuangan desa diantaranya koperasi. Di Jombang
Wagub dan ibu Fatma Saifullah Yusuf berbincang dengan penyanyi cilik pada acara kopwan di pendopo kab Jombang. sendiri sudah mempunyai 810 koperasi termasuk kopwan, namun masih ada 40 koperasi yang belum melaksanakan RAT. “Perwujudan lembaga keuangan mikro yang melibatkan seluruh wanita di Jatim, merupakan program yang sangat tepat. Tentunya bisa meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat Jatim dan Jombang khususnya,” ungkapnya. Sosialisasi pembentukan
LKM yang mengangkat tema “Meningkatkan kreatifitas wanita berbasis fungsional” itu diikuti oleh 600 peserta. Turut hadir Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Fatma Syaifullah Yusuf yang bertindak sekaligus sebagai narasumber, Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Ketua DPRD Jombang Joko Triono, dan Forpimda Kab. Jombang. (hms)
Hal - II Edisi No.188 Tahun XIV ~ Minggu I Juni 2015
Pakde Karwo Tandatangani MoU Transformasi BPD GUBERNUR Jatim Dr.H. Soekarwo menandatangani MoU Peluncuran Program Transformasi BPD (Bank Pembangunan Daerah) di Istana Negara Jakarta, Selasa (26/5). Presiden RI Joko Widodo bersama beberapa menteri ikut menyaksikan penandatanganan LoU yang bertujuan meningkatan kapasitas BPD di masing-masing daerah. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia bersinergi agar bisa menangkap peluang pembiayaan pembangunan infrastruktur di masing-masing daerah. Diharapkan juga BPD lebih banyak masuk ke sektor-sektor produktif dibandingkan konsumtif. “Kita ingin BPD kita besar. Ini cita-cita, kita ingin BPD kita juga lincah menangkap peluang. Jangan sampai peluang berseliweran di depan mata tidak bisa diambil BPD,” kata Jokowi. Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan Muliaman D. Hadad menyampaikan, program transformasi tersebut sangat diharapkan bisa membawa dampak perubahan mendasar terhadap kultur BPD agar menjadi lebih profesional, terbuka, dinamis, dan terus proaktif memperbaiki diri. Tak ada pilihan pilihan lain bagi BPD kecuali harus keluar dari “zona nyaman” untuk melangkah ke tahapan yang lebih tinggi dan lebih menantang ke depan sehingga berhasil menjadi pemenang dalam kancah persaingan yang semakin tajam. Program transformasi BPD merupakan inisiatif strategis yang tidak hanya meningkatkan kinerja, ketahanan dan daya saing kelompok BPD tetapi juga akan berdampak besar bagi pembangunan ekonomi daerah serta akan memperkuat ketahanan industri perbankan nasional. Oleh karena itu, OJK sangat berharap dukungan dari semua pemangku kepentingan terutama pemerintah daerah selaku pemegang saham
Didampingi Ketua DPRD Jatim, Pakde Karwo tandatangani MoU Program Transformasi BPD di Istana Negara Jakarta. BPD dan DPRD untuk terus mendorong perubahan BPD
Presiden Jokowi menyalami Pakde Karwo di Istana Negara saat acara Peluncuran Program Transformasi BPD.
untuk lebih baik lagi ke depan. “OJK telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka pengembangan BPD dan dengan Sparkassenstiftung fur Internasional Kooperation (Savings Banks Foundation For International Cooperation) dalam rangka bantuan tekhnis untuk Program Transformasi BPD,” katanya. Di bagian lain, Dirut Bank Jatim R. Soeroso SE, MM menyampaikan, langkah pertama yang akan dilakukannya adalah menandatangani pakta loyalitas. “Disamping pak gubernur memberikan Pakta Integritas, kami akan mengusulkan Pakta Loyalitas sebagai
bentuk loyalitas Bank Jatim kepada pemerintah daerah.,” katanya. Langkah kedua yakni minta petunjuk gubernur soal apa yang perlu dilakukannya agar bisa membawa Bank Jatim menjadi yang terbaik se Indonesia. Bank Jatim akan mensinergikan dengan program Pakde Karwo tentang ekonomi kerakyatan seperti pro poor, pro job, pro growth. Kemudian ada pembagian tugas antara Bank UMKM dengan Bank Jatim agar tidak terjadi rebutan pasar. “Kita harus mengakses program dengan akses permodalan kepada lembaga keuangan mikro maupun kepada
UMKM di Jatim. Kemudian pembagian tugas dengan Bank UMKM yang fokus kepada ekonomi mikro dan makro ditangani oleh Bank Jatim,” pungkasnya. Beberapa Menteri Kabinet Kerja yang hadir di acara tersebut diantaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Juga hadir Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis. (hms)
Jatim Miliki Kekayaan Seni Budaya Luar Biasa Tetapi Belum Dikemas dan Dipromosikan Secara Maksimal SEKRETARIS Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi, MM, mengatakan bahwa Jawa Timur memiliki kekayaan seni budaya dengan berbagai keragaman etnis dan adat istiadat, tetapi hal tersebut belum dikemas dan dipromosikan secara maksimal. Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka Festival Karya Tari Jawa Timur 2015, di Gedung Cak Durasim Taman Budaya Jatim, Jl. Gentengkali Surabaya, Selasa (26/ 5) malam.“Keanekaragaman seni budaya yang mempesona dan mengagumkan, merupakan asset daerah yang perlu dikembangkan dan dipromosikan. Agar ke depan dapat menjadi kekuatan ekonomi daerah yang handal, serta memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkapnya. Lebih lanjut disampaikan, bahwa pada era globaisasi, jika dicermati bersama, sesungguhnya dapat membuka peluang seluas-luasnya bagi pengemba-
ngan produk budaya. Oleh karenanya perlu diberdayakan secara optimal, sehingga menjadi salah satu kekuatan budaya yang handal. Menurutnya, Festival Karya Tari mempunyai nilai yang sangat strategis, karena merupakan wahana untuk menyuguhkan kembali sifat-sifat pluralistik Masyarakat Jawa Timur yang multikultural, dan pencitraan kembali kekuatan kebudayaan sebagai asset bangsa yang harus ditangani secara serius. Selain itu, menurut Sekda Festival Karya Tari dapat pula sebagai upaya untuk memanfaatkan kekuatan dan kekayaan seni budaya bagi peningkatan kesejahteraan pelaku dan masyarakatnya, serta menciptakan peluang untuk dapat bersaing baik diforum nasional maupun internasional. “Kehidupan berkesenian yang sehat mensyaratkan adanya pelaku dan pemirsa yang berkualitas. Disatu pihak, diperlukan seniman pencipta dan penyaji yang berdedikasi. Se-
dangkan dipihak lain, harus ada penikmat yang peka terhadap keindahan, kritis, dan peduli terhadap lingkungan, sesame dan terhadap nilai kemanusiaan,” jelasnya. Artinya, tanpa adanya kreativitas dan ketrampilan akan membawa dampak negative bagi perkembangan seni budaya. Sedangkan, para seniman dapat dijadikan sebagai pemicu kreatif untuk dapat membawa kesenian kearah yang lebih maju. Sebagai upaya memperkuat peran dan eksistensi Pemprov. Jatim dalam pembangunan seni budaya bangsa, menurut Sekda telah dilakukan berbagai upaya. Diantaranya kegiatan sinergitas dengan pemerintah kabupaten/kota dan dengan para stakeholder yang lebih baik melalui gelar maupun festival, peningkatan sarana dan prasarana, serta pengembangan sumber daya pelakunya guna memperkuat basis pengelolaan seni dan budaya di masyarakat.
Sekda Provinsi Jawa Timur Drs. Ahkmad Sukardi menyampaikan sambutannya pada acara Festival Karya Tari Jawa Timur 2015 di Gedung Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur (3). “Lahirnya karya-karya seni baru dengan pendekatan kearifan lokal dan kebhinekaan, penting diupayakan sebagai penyeimbang terhadap hirukpikuk dan anomali yang terjadi di negeri kita saat ini,” ungkapnya. Untuk itu, Sekda mengajak kepada masyarakat untuk selalu mengawal, mencintai dan menghargai kebudayaan sendiri, khususnya seni budaya Jawa Timur. “Kalau bukan kita,
siapa lagi?” tanyanya. Dengan diadakannya Festival Karya Seni Tari 2015, diharapkan dapat mendorong para pelaku seni dan pelaku ekonomi kreatif untuk terus berinovasi mengembangkan karya-karyanya. Supaya bisa diterima oleh masyarakat luas dan bisa menarik minat wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara untuk datang ke Jawa Timur. Sementara itu Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim Dr. H. Jarianto, MSi. mengatakan bahwa Festival Karya Tari Jatim 2015, diikuti 37 kab/kota se Jatim, sebagai upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan, serta bagian dari program pengelolaan keragaman seni budaya khususnya Jawa Timur. Sehingga karya seni yang diciptakan seniman Jatim mampu hadir dalam berbagai event nasional maupun internasional. (hms)
Hal - A Edisi No.188 Tahun XIV ~ Minggu I Juni 2015
Pemandangan Umum F-PKB Tentang APBD 2014
Capaian Pendapatan Daerah Masih Rendah MESKI realisasi pendapatan daerah tahun anggaran 2014 telah melampaui target yang ditetapkan dalam rencana pendapatan, yakni 106,07 per sen, namun jika dikomparasikan dengan kinerja capaian pendapatan tahun sebelumnya, maka capaian tersebut masih tergolong rendah. Pendapat itu disampaikan Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jatim melalui juru bicaranya H Thoriqul Haq, M.Ml, dalam rapat paripurna dengan agenda pandangan umum terhadap Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014, Rabu (20/5/2015). Dari sisi pertumbuhan, sejak tahun 2008 sampai 2014, rata-rata mencapai 19,90 persen. Padahal, pertumbuhan realisasi pendapatan daerah tahun 2014 hanya sebesar 19,57 persen. “Dengan demikian realisasi pendapatan daerah tahun 2014 mengalami pertumbuhan negatif dibanding-
kan pertumbuhan pendapatan sebelumnya,” kata Thoriq. Disisi lain, dilihat dari variabel ekonomi makro, kondisi ekonomi Jawa Timur pada periode tersebut, relatif stabil dan menunjukkan adanya pertumbuhan. Artinya, dalam kondisi ideal, maka indikator-indikator makro ekonomi seharusnya mampu mendorong pertumbuhan pendapatan daerah, karena penetapan rencana anggaran juga ditetapkan berdasarkan asumsi-asumsi ekonomi makro. Karena itulah, Fraksi PKB yang diketuai Baddrut Taman, S.Psi mempertanyakan, mengapa realisasi pendapatan daerah pada tahun 2014 masih berada di bawah rata-rata capaian 7 tahun terakhir. Selain itu, mengapa pertumbuhan pendapatan daerah tahun 2014 erada di bawah rata-rata pertumbuhan pendapatan selama 6 tahun terakhir. Mengapa pula kondisi ekonomi makro yang positif tidak mam-
pu meningkatkan realisasi pendapatan daerah secara signifikan, salah satunya seperti tahun 2012. Fraksi PKB juga memohon kepada Gubernur Jatim untuk ditunjukkan beberapa program yang secara langsung berpengaruh terhadap realisasi pendapatan daerah, baik pengaruh negatif maupun positif. “Sehingga, kedepan kita dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui penguatan program yang berpengaruh positif terhadap pendapatan daerah,” ujar Thoriq. Selanjutnya, berdasarkan sumber pendapatan daerah, maka dapat diketahui bahwa capaian pendapatan daerah dari sumber dana perimbangan, menempati posisi terendah, dengan prosentase sebesar 95,60 persen. Pendapatan daerah Provinsi Jatim memang mulai ber tumpu pada pendapatan asli daerah (PAD). Artinya, tingkat kemandirian fiskal Provinsi Jawa Timur semakin meningkat, namun sayangnya capaian kinerja realisasi pendapatan asli daerah cenderung mengalami pertumbuhan negatif. “Capaian realiasi PAD tahun 2014, masih berada di bawah rata-rata PAD selama tahun 2008-2014,” kata Thoriq.
Mengapa Masih Banyak Jalan dan Irigasi Rusak
FRAKSI PDI Perjuangan melalui juru bicaranya Giyanto mengatakan, mengapreasiasi kinerja Gubernur yang telah menyelesaikan laporan keuangan pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2014, walau masih dalam posisi unaudited. “Kita belum mengetahui bagaimana hasil pemeriksaan BPK,” tandas Giyanto. Pada pos anggaran belanja modal, realisasinya hanya 85,43 persen. Capaian terendah terjadi pada belanja tanah yang hanya 73,18 persen. Selanjutnya, belanja jalan, irigasi dan jaringan sebesar 80,94 persen, serta belanja gedung dan bangunan sebesar 86,58 persen. Mengapa capaian ini cukup rendah? Menurut F-PDI Perjuangan, yang harus menjadi kajian serius adalah untuk belanja jalan, irigasi dan jaringan yang sisa anggarannya mencapai Rp 116 milyar. “Ini cukup ironis karena masih banyak jalan dan irigasi yang rusak dan seharusnya bisa diperbaiki tahun 2014 kemarin. Mengapa hal ini terjadi, mohon tanggapan gubernur,” ujar Giyanto. Disisi lain, penghematan belanja pegawai hanya sebesar 6,38 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding realisasi modal. Seharusnya ada penghematan yang lebih besar lagi di sektor belanja pegawai. Seyogyanya belanja pegawai harus lebih mampu menggerakkan perekonomian di Jawa Timur. F-PDI Perjuangan yang diketuai Ir H Suhandoyo, SP juga mengemukakan panda-
Kerugian bidang sarana dan prasarana jalan, jembatan dan irigasi yang rusak. ngannya bahwa ada beberapa program penting dan stra tegis bagi masyarakat, namun realisasi anggaran belanjanya di bawah 80%. Program dimaksud, diantaranya program obat dan pembekalan kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi terealisasi hanya 40,2 persen; Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit di RSUD Dr Soetomo hanya sebesar 50,99%; Program peningkatan kualitas pelayanan publik di Biro Administrasi SDA yang sebesar 47,02 persen; Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan di Dinas Perikanan dan Kelautan yang sebesar 75,70%. Menindaklanjuti hasil review Inspektorat Provinsi Jatim, F-PDI Perjuangan juga meminta penjelasan gubernur tentang penyetoran sisa ganti uang terlambat disetor sebesar Rp 858 juta lebih. Selain itu, bagi hasil kepada kabupa-
ten/kota tahun 2014 karena belum ditetapkannya SK atau Peraturan Gubernur. F-PDI Perjuangan juga mempertanyakan nilai aset tetap berupa tanah yang mengalami penurunan. Tahun 2013 mencapai Rp 12,05 triliun, sedangkan tahun 2014 hanya Rp 11,31 triliun. Padahal, logikanya nilai justu meningkat. Bagaimana pula dengan tindak lanjut tanah jalan dan saluran yang belum bersertifikat, serta bidang aset tanah yang masih berupa perikatan sampai akhir tahun 2014. Dipertanyakan pula tentang perkembangan bidangbidang tanah yang telah dimasukkan dalam program kerjasama percepatan persertifikatan dengan Kanwil BPN. Juga, sejauh mana efektifitas investasi yang dilakukan Pemprov Jatim pada BUMD yang ada. Total ada Rp 785 miliar yang diinvestasikan dalam bentuk model saham pada 2014. (nam)
Suasana rapat paripurna DPRD Jatim di Jalan Indrapura, Surabaya. Dari sisi pendapatan daerah tahun 2014, Fraksi PKB merasa terganggu dengan data capaian PAD dilihat dari sumbernya. Komponen pendapatan daerah dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, merupakan komponen pendapatan daerah dengan persen tase capaian terendah dibandingkan dengan komponen lainnya. Padahal, tahun 2014 DPRD telah menyetujui penyertaan modal daerah untuk menyehatkan BUMD yang dituangkan dalam Perda Nomor 8 Tahun
2013, dengan tambahan setoran modal sebesar Rp 150 miliar yang didistribusikan pada 6 BUMD. Rinciannya, PT Bank UMKM Rp 50 miliar, PT Jamkrida Rp 5 miliar, PT PWU Rp 16 miliar, PT JGU Rp 39.405 juta, PD AB 9.595 juta, dan PT PJU Rp 30 miliar. Atas pertambahan modal ini, seharusnya BUMD berkontribusi besar meningkatkan pen dapatan daerah. Kenyataannya, BUMD hanya mampu meningkatkan pendapatan daerah dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Terkait hal tersebut, gubernur memang telah menjawab pertanyaan Fraksi PKB dalam pemandangan umum F-PKB terhadap LKPJ tahun 2014. Karena itulah, pertanyataan FPKB saat ini adalah, pertama, mengapa capaian PAD mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Kedua, apa yang akan dilakukan gubernur terkait dengan manajemen pengelolaan program intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah serta manajemen pengelolaan BUMD? (nam)
Banggar Minta Penjelasan Gubernur Terkait Penyerapan APBD 2014
BADAN Anggaran (Banggar) DPRD Jatim meminta penjelasan eksekutif terkait prosentase penyerapan APBD Tahun Anggaran 2014, karena di pos belanja ada penyerapan yang melampaui target. Selain itu, ada penyerapan yang kurang memenuhi target, sehingga perlu penjelasan Gubernur Jatim, apakah hal itu dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan. Pendapat Banggar terhadap Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2014 itu disampaikan juru bicaranya H Syaifuddin Asmoro, S. Sos dalam sidang paripurna, Senin (18/5/2015). Mengingat masih adanya kewajiban-kewajiban pemprov Jatim tahun anggaran 2014 yang belum direalisasikan, Banggar juga meminta penjelasan kepada eksekutif secara rinci dan jelas, terhadap kewajiban-kewajiban apa saja yang harus diselesaikan dan berapa besar nilainya, serta apakah harus diselesaikan pada tahun anggaran 2015 ini. “Permasalahannya apabila tidak kita ketahui dengan jelas pada saat ini, maka dikhawatirkan akan membebani anggaran perubahan pada APBD Tahun Anggaran 2015,” kata Syaifuddin. Penghitungan Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) tahun anggaran 2014 yang telah dipaparkan oleh Tim Anggaran Ekesekutif pada rapat bersama Banggar, belum bisa disepakati menjadi per-
hitungan dalam pembahasan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2014. Alasannya, masih perlu melakukan pembahasan yang lebih intensif lagi, juga harus memperhatikan hasil audited BPKRI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2014. Audit BPK-RI menjadi acuan bagi DPRD Provinsi Jatim dalam penetapan persetujuan bersama DPRD Jatim dengan Gubernur Jatim terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014, untuk itu ringkasan perangkaan yang dilaporkan oleh tim anggaran eksekutif, sifatnya masih sementara. Pembahasan di komisi-komisi nanti, serta pembahasan Banggar sebelum dilaksanakan laporan Banggar adalah perangkaan yang berdasarkan audited BPK-RI. Memperhatikan hal-hal tersebut, maka Banggar menganggap masih perlu dilakukan pembahasan yang lebih intensif lagi antara Banggar bersama tim anggaran Pemprov Jatim. Dengan demikian Banggar berpendapat bahwa penyusunan Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2014, layak untuk dibahasa lebih lanjut sesuai mekanisme dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan catatan eksekutif menjelaskan semua catatan yang telah disampaikan Badan Anggaran tersebut.
Sebelumnya, perangkaan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014 yang dilaporkan oleh Pemprov Jatim, yakni realisasi pendapatan tahun anggaran 2014 mengalami kenaikan Rp 1.188.541 juta atau naik 6,07 persen dari jumlah yang dianggarkan. Kenaikan itu berasal dari kenaikan realisasi PAD, kenaikan pendapatan transfer dan kenaikan lain-lain pendapatan yang sah. Penyerapan belanja daerah pada APBD tahun anggaran 2014 terealisasi 95,46%, yaitu ditetapkan sebesar Rp 20.957. 372 juta, terealisasi 20.06.881 juta, sehingga diperoleh sisa Rp 950.491 juta. Dengan demikian anggaran tahun 2014 surplus anggaran sebesar Rp 765.602 juta. Realisasi pembiayaan netto daerah pada APBD tahun 2014 sebesar Rp 1.684. 53 juta yang diperoleh dari realisasi penerimaan pembiayaan dan realisasi pengeluaran pembiayaan. Berdasarkan realisasi surplus anggaran sebesar Rp 765.602 juta dan realisasi pembiayaan netto sebesar Rp 1.684.53 juta, maka terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) sebesar Rp 2.449. 656 juta. Namun, Banggar yang diketuai H Abdul Halim Iskandar, M.Pd itu mengatakan, Silpa ini masih akan diperhitungkan dengan kewajiban-kewajiban yang teralisasikan dalam tahun anggaran 2014. Untuk itu Banggar meminta penjelasan yang rinci terhadap kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi. (nam)
HALAMAN PEMPROV TENGAH
Hal - B
Jatim Pos Edisi No.188 XIV ~ III Minggu I Juni 2015 Edisi 186 Tahun Tahun XIV~Minggu Mei 2015 ———— Halaman-I (Ekspose Pemprov Jatim) ———————————— —————— Jatim Pos Edisi 186 Tahun XIV~Minggu III Mei 2015 ———— Halaman-II (Ekspose Pemprov Jatim) ——————— ————— —————-
Adakah Reward and Punishment Terhadap SKPD FRAKSI Partai Demokrat berpandangan bahwa LPJ Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 adalah dokumen pemerintahan yang memuat hasil-hasil penggunaan dana publik. Terkait dengan hal tersebut, Fraksi PD mempertanyakan penilaian gubernur terhadap serapan realisasi anggaran dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014 oleh SKPD-SKPD (satuan kerja perangkat daerah). F-PD mempertanyakan tentang apa yang dilakukan gubernur terhadap SKPD yang kurang mampu merealisasi anggaran dan SKPD yang mampu memenuhi target realisasi anggaran, bahkan melebihi target. Adakah semacam reward and punishment terhadap SKPD-SKPD tersebut,” kata H Hery Prasetyo, S.Pd, juru bicara F-PD. Gubernur juga diminta memberikan indikator singkat tentang keberhasilan dan kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014 guna mengantisipasi penyelesaiannya tahun 2015 ini. Inventarisasi problem dan solusi yang dilakukan oleh SKPD-SKPD dalam menjalankan tugasnya untuk mewujudkan visi-misi gubernur. F-PD juga meminta penjelasan mengenai terjadinya disparitas wilayah ataupun pengurangan kemiskinan sehubungan dengan realisasi anggaran tahun 2014 oleh SKPD.
Selain itu, upaya apa saja yang telah dilakukan dan harus diagendakan dengan tepat agar kinerja SKPD dalam merealisasi APBD tahun anggaran 2014 dimaksud tetap progresif untuk menuju Jawa Timur yang sesuai dengan visi gubernur, yakni Jawa Timur lebih sejahtera, berkeadilan, mandiri, berdaya saing, dan berakhlak. Kemudian, apakah SKPDSKPD dalam melaksanakan APBD tahun anggaran 2014 telah membuat semacam progress report secara berkala (per triwulan atau catur wulan) guna memudahkan memonitor kinerjanya. Apakah gubernur juga telah menyediakan akses publik mengenai program dan besaran anggaran yang dibutuhkan dalam penyediaan anggaran tahun 2014 dan antisipasinya dalam APBD tahun 2015 ini untuk mewujudkan visi misi gubernur. Hal-hal tersebut, menurut F-PD yang diketuai Hartoyo, SH, MH, perlu diberikan keterangan oleh gubernur agar F-PD dapat dengan mudah memberikan evaluasi atas kinerja melaksanakan APBD tahun anggaran 2014. Fraksi Partai Golkar melalui juru bicaranya Hj Atika Banowati, SH, M.Si mengemukakan, sesungguhnya banyak hal yang bisa menjadi pelajaran berharga dari realisasi pelaksanaan APBD tahun 2014. Misalnya, seberapa besar kekuatan APBD yang dapat dicapai dan digu-
Menu ini digunakan untuk menampilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA). nakan secara optimal untuk mendukung jalannya pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase perolehan pendapatan daerah, penyerapan belanja SKPD pada SKPD, kemampuan pembiayaan, besaran dana transfer dan Silpa, maupun kekuatan belanja langsung dibanding dengan belanja tidak langsung. “Kita tentu tidak ingin terjebak pada kondisi rutinitas, tetapi diperlukan langkah inovatif agar APBD dapat terus meningkat dan dibelanjakan efektif dan efisien. Selanjutnya, untuk memperoleh pemahaman yang tepat, F-PG memohon penjelasan kepada gubernur tentang beberapa hal. Misalnya, ada
perbedaan data antara yang tercantum dalam Laporan Keuangan dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Data belanja sama, sedangkan data pendapatan berbeda. Dalam laporan LPJ Rp 20.772. 783.892.730, sedangkan laporan keuangan Rp 20.772. 483.892.730. Data pendapatan asli daerah (PAD) dalam LPJ sebesar Rp 14.442.516.534. 958, sedangkan laporan keuangan sebesar Rp 14.442.216. 534.958. Demikian halnya dengan data lain-lain PAD yang sah, dalam LPJ sebesar Rp 2.433.273.302.069, sedangkan dalam laporan keuangan sebesar Rp 2.432.973.302. 069 (ada selisih Rp 300 juta). Pertanyaan lainnya adalah realisasi belanja Bansos yang melampaui target yang disedia-
kan dari Rp 9.149 juta menjadi Rp 24.750 juta atau 270,6%. Dipahami bahwa sesuai ketentuan Mendagri No. 32 Tahun 2011 harus dilakukan pergeseran/konversi nomenklatur belanja, hal sama juga diatur dalam belanja hibah. Pertanyaannya, mengapa peraturan tahun 2011 baru diterapkan untuk APBD tahun 2014, dan apakah angka-angka tersebut dapat dipastikan secara akurat dalam konversi. F-PG juga menyampaikan pendapat dan pertimbangan tentang kinerja bisnis BUMD tertentu yang diperoleh data terjadi persoalan yang perlu diwaspadai, misalnya kredit macet, bergesernya core bisnis dan peminjaman dana modal ke bank swasta. Memperhatikan bahwa ke
depan alokasi dana transfer dari pusat makin berkurang, maka BUMD kita tentu menjadi andalan Jatim dalam kontribusi pembangunan daerah, diminta kepada eksekutif untuk terus melakukan bimbingan pengawasan terhadap eksistensi BUMD kita. Adaya ketentuan larangan pengiriman TKI non formal ke negara-negara Timur Tengah tentu sangat berpengaruh bagi ketenagakerjaan yang juga berpengaruh kepada kebijakan anggaran bagi Jawa Timur menghadapi hal tersebut. Lantas, penggunaan dana retribusi IMTA tahun 2014 belum bisa di-clear-kan, bagaimana selanjutnya penggunaan tahun 2015 dan seterusnya, bukankah sudah ada perdanya. (nam)
Desa Akan Memiliki Otonomi Sendiri CAMAT adalah kepala kecamatan yang bukan kepala wilayah atau penguasa tunggal. Jabatan camat juga bukan organ pusat, tetapi organ kabupaten/kota yang bertanggung jawab kepada bupati/ wali kota. Demikian juga dengan lurah sebagai organ kecamatan yang bertanggung jawab ke pada bupati/wali kota, sebelum akhirnya status Perangkat Daerah yang dilekatkan padanya dicabut oleh UU No. 23 tahun 2014 yang baru, Pasal 208 ayat (1). Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan ketentuan di dua UU Pemda sebelumnya yang secara tegas menyebut kelurahan sebagai perangkat daerah. Akibatnya, pendelegasian wewenang secara administratif maupun politik dari kabupaten/kota kepada kelurahan pun berubah. Pandangan itu disampaikan Drs H Imam Makruf sebagai juru bicara Fraksi Partai Gerindra, terhadap Raperda Provinsi Jawa Timur No. 13 Tahun 2013 tentang pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan, dalam rapat paripurna,
Jumat (29/5/2015). Fraksi Partai Gerindra yang diketuai Abdul Halim, SH itu menyampaikan pendapat lainnya dengan maksud mencari format yang tepat, sehingga ke depan regulasi ini sesuai dengan apa yang menjadi harapan bersama. Diantaranya adalah belum masuknya beberapa Peraturan Menteri Desa, ketentuan peralihan dan penutup yang masih perlu dikonsep secara matang. Dari uraian tersebut, Gerindra mendeskripsikan bahwa sudah sepatutnya Raperda ini hadir sebagai sebuah pedoman, baik bagi pemerintah maupun masyarakat Jawa Timur, dalam rangka memakmurkan masyarakat, khususnya yang ada di pedesaan. Sebelumnya, dalam rapat paripurna tanggal 20 Mei 2015, Komisi A sebagai inisiator telah menjelaskan bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 68 UU No. 6 Tahun 2014, terdapat empat bidang kewenangan yang diberikan kepada Pemerintahan Desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, yaitu Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Terhadap penjelasan tersebut, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa menyampaikan pokok-pokok pikirannya. Diantaranya, bahwa setiap peraturan perundang-undangan harus disusun berdasarkan masalah publik yang riil terjadi ditengahtengah masyarakat. “Dengan demikian, sebuah kebijakan benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan perumus kebijakan,” kata juru bicara F-PKB, Dra Hj Ma’mulah Harun, M.Pd. Selain itu, setiap peraturan perundang-undangan harus konsisten dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan di atasnya. Oleh karena itu, apabila terdapat peraturan daerah yang telah kadaluarsa atau out of date karena terjadi perubahan, maka yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan, untuk menyesuaikan dengan peraturan perundangan di atasnya. Berdasarkan pemahaman epistemologis tersebut, Fraksi
PKB memandang, bahwa raperda usul prakarsa DPRD Jatim yang telah disampaikan, beserta nota penjelasannya dalam rapat paripurna intern DPRD, merupakan raperda yang penting dan mende- Para Kepala Desa ini menyambut sukacita menyetujui rancangan sak untuk diru- Undang-Undang Desa untuk disahkan menjadi Undang-Undang muskan menjadi Desa. peraturan daMenurutnya, pasca berla- bijakan desentralisasi yang dilaerah. Sementara itu, Fraksi Partai kunya Undang-Undang ten- kukan pemerintah pusat. ProKeadilan Sejahtera berpenda- tang Desa ini, desa memiliki gram pembangunan dan pempat, bahwa keberadaan desa otonomi sendiri, meskipun ma- berdayaan masyarakat desa harus dilihat sebagai bagian pe- sih dalam kendali pemerintah dalam menanggulangi kemismerintah daerah yang memiliki daerah kabupaten/kota. Salah kinan dan kesenjangan tidak peran penting dalam pemba- satu otonomi yang diberikan hanya mencakup implementasi ngunan. Karena itu, penting adalah kewenangan dalam program peningkatan kesejahteraan sosial melalui distribusi bagi pemerintah pusat dan mengelola keuangan desa. Hal ini diatur dalam UU No.6 uang dan jasa untuk mencukupi daerah untuk memperkuat internal desa untuk pembangu- Tahun 2014 yang menyata- kebutuhan dasar. Lebih dari itu nan. “Upaya penguatan inter- kan, tiap desa akan men- adalah sebuah upaya yang menal desa diarahkan pada pengu- dapatkan kucuran dana dari nyentuh pemenuhan berbagai atan kapasitas pembangunan pemerintah pusat melalui macam kebutuhan, sehingga desa, kemampuan menyusun APBN kurang lebih Rp 1 miliar segenap anggota masyarakat perencanaan, dan kemampu- per tahun dalam bentuk alokasi bisa mandiri, percaya diri, tidak bergantung, dan lepas dari bean pengelolaan keuangan,” dana desa (ADD). Kebijakan ADD, kata Fraksi lenggu struktural yang memkata Ketua Fraksi PKS, Ir Yusuf PKS, adalah jawaban dari ke- buat hidup sengsara. (nam) Rohana.