Jtpos 190

Page 1

ISSN : 1412-7490

Edisi No.190 Tahun XIV ~ Minggu IV Juni 2015

Tabloid Mingguan Berita Jatim Pos Terdaftar di Dewan Pers, Nomor 10 Halaman 111 Buku Data Pers Nasional 2014 atau bisa diakses pada Website Dewan Pers : www.dewanpers.or.id. Untuk konfirmasi hubungi Gedung Dewan Pers Lantai 7-8 Jl. Kebon Sirih No. 32-34 Jakarta Pusat Telp (021) 3504874-75. Faks (021) 3452030. Online www.jatimpos.co

Iuran BPJS Kesehatan Segera Naik Akibat Defisit Anggaran

Ir Suparni.

MENYEBUT nama Suparni bukanlah orang baru di lingkungan PT Semen Indonesia Tbk. Ia merintis karier di perseroan ini sejak 29 tahun lalu, tepatnya sejak tahun 1986. Berbagai posisi di perseroan ini pernah dijabatnya, sampai akhirnya dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Semen Indonesia saat Dwi Soetjipto diangkat menjadi Dirut Pertamina. Seperti diketahui, Dwi ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno untuk menjadi Direktur Utama Pertamina menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri. Dengan begitu, Dwi menjadi Dirut Pertamina periode 2014-2019 sejak 28 November 2014. Tak lama kemudian, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda pergantian pengurus perusahaan, disetujui adanya perombakan jajaran direksi. Suparni pun ditunjuk sebagai Dirut PT Semen Indonesia Tbk secara defininitf. Ia akan melanjutkan masa Bersamb ke hal. 11

BADAN Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional/BPJS Kesehatan dalam waktu dekat akan menaikan tarif iuran bulanan bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) di perusahaan swasta. Fahmi Idris, Direktur Utama BPJS Kesehatan, mengatakan, perbaikan iuran tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan. Salah satunya, defisit anggaran yang dialami oleh BPJS Kesehatan. Kenaikan tarif iuran ini rencananya mulai 1 Juli 2015, yakni sebesar 0,5 persen dari yang semula sebesar 4,5 persen menjadi 5 persen. Tujuan kenaikan iuran adalah untuk meningkatkan pendapatan dari peserta baru. Sebab setelah setahun berjalan, ternyata layanan BPJS Kesehatan mengalami defisit anggaran, pasalnya antara dana yang masuk dari anggota dengan biaya klaim sangat timpang. Artinya rasio melewati angka 100 persen. Jelas ini sangat riskan dan menimbulkan kerugian bagi BPJS. Maka dari itu pihak penyelenggara mengusulkan kenaikan tarif baru, dan usulan tersebut

Menanti antrean untuk ikut program BPJS Kesehatan.

Bersamb ke hal. 11

Pemprov Jatim Siapkan Mudik Gratis

Pakde Karwo berangkatkan mudik gratis kereta api. KABAR gembira bagi masyarakat Jawa Timur, karena pemerintah daerah ini menyediakan fasilitas mudik gratis ke seluruh wi-

layah Jawa Timur. Yang me narik adalah bukan cuma orangnya, tapi sepeda motornya pun siap diangkut secara gratis.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan pihaknya telah menyiapkan 584 armada mudik gratis untuk masyarakat dengan rute ke seluruh Jatim, baik dengan angkutan bus, kapal laut, maupun kereta api. “Angkutan mudik gratis itu disediakan Pemprov Jatim untuk mewujudkan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat,” katanya setelah memimpin Apel Gelar Pasukan untuk Operasi Ketupat Semeru 2015 di Mapolda Jatim di Surabaya, Senin lalu. Bersamb ke hal. 11

Tantangan Terbesar Adalah Mempertahankan Yang Telah Dicapai Surabaya Jatim Pos Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan kepada seluruh lapisan warga kota Surabaya bahwa tantangan yang terbesar dewasa ini adalah mempertahankan apa yang telah dicapai. Peringatan tersebut di sampaikan Risma [panggilan populer Walikota Surabaya Tri Rismaharini] saat menjadi Irup pada upacara bendera peringatan HUT Bersamb ke hal. 11

Walikota Surabaya Tri Rismaharini (no.3 dari kanan) saat memberikan piagam penghargaan pada salah satu warga yang peduli lingkungan di sela upacara puncak HUT ke 722 Kota Surabaya pada Minggu lalu di Taman Surya. (foto: Gatot.S/JTMP)

Surabaya Menjelang datangnya bulan puasa Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya beserta jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya dan elemen masyarakat, menggelar seruan bersama di Graha Sawunggaling, Lantai VI kantor Pemkot Surabaya, Selasa (19/6) malam. Hadir dalam penandatanganan naskah seruan bersama tersebut , Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD Surabaya Armudji, Komandan Lantamal V Surabaya, Kas Gartap III/ Surabaya, Komandan Korem 084 Bhaskara Jaya, Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Surabaya, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama dan juga Ketua Himpunan Pengusaha Rekreasi Hiburan Umum (Hiperhu). Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, seusai melakukan penandatanganan naskah seruan bersama dengan jajaran Forpimda Kota Surabaya, mengajak semua stake holder untuk terus merekatkan sinergi demi menjaga situasi di Surabaya tetap aman, nyaman dan tentram. Wali kota menyampaikan terima kasih karena kesepakatan bersama tahun 2014 lalu, bisa dijalankan dengan baik sehingga situasi Surabaya kondusif dan terkendali. Warga yang menjalankan puasa jadi bisa beribadah dengan khusyu. Juga tidak ada warga Surabaya yang jadi korban ledakan mercon. Saya berharap kita bisa melakukannya kembali di tahun 2015 ini. Karena, kalau bukan kita, siapa lagi yang menjaga situasi kota tetap aman dan tentram,” tegas wali kota. Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga mengingatkan agar selama Ramadan, semua pihak bisa aktif memantau kondisi kantor/gedung tempat kerja masing-masing demi mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran. “Ketika ditinggalkan dipastikan aman karena cuaca nya sekarang panas sekali. Juga bagi yang punya usaha, dikontrol peralatan listrik dan memasaknya,” sambung wali kota. Apresiasi disampaikan wali kota kepada pengusaha karena selama ini memiliki komitmen untuk melaksanakan poin-poin yang ada dalam seruan bersama. “Terima kasih karena selama ini, untuk sekian tahun, telah patuh dengan baik sehingga tidak ada gesekan antar masyarakat dan juga ormas. Tahun ini kita kembali punya kesepakatan yang sama. Yakinlah, Tuhan akan memberikan berkah dengan cara berbeda,” ucap wali kota. Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kota Surabaya, Soemarno mengatakan, acara yang rutin digelar setiap tahun ini dimaksudkan untuk memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat selama bulan Ramadan dan malam Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Harapannya, kata dia, masyarakat Kota Pahlawan bisa merasakan kesejukan dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. “Seruan bersama ini merupakan bentuk saling menghargai dan menghormati kepentingan bersama. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menjaga suasana Kota Surabaya tetap kondusif,” tegas Soemarno. Seruan bersama ini juga untuk mengingatkan kembali para pengusaha-pengusaha kepariwisataan, khususnya usaha hiburan malam, agar dapat mematuhi aturan-aturan yang berhubungan dengan bulan Ramadan. Karenanya Hiperhu juga ikut dilibatkan dalam penandatanganan naskah seruan bersama tersebut. “Ini untuk mengingatkan para pengusaha kepariwisataan untuk mematuhi ketentuan tentang penutupan/penghentian kegiatan usaha pariwisata selama Ramadan, malam Hari Raya Idul Fitri sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 34 Perda Kota Surabaya Nomor 23 Tahu 2012 tentang kepariwisataan,” jelas Soemarno. Dijelaskan Soemarno, sesuai Perda Kota Surabaya Nomor 23 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan, pasal 24 ayat (1) huruf a, bahwa selama Ramadhan dan malam Idul Fitri, untuk kegiatan usaha diskotik, panti pijat, kelab malam, karaoke dewasa, karaoke keluarga, Spa dan pub/rumah musik diwajibkan menutup /menghentikan kegiatan. Sementara untuk kegiatan usaha rumah biliar (bola sodok), dilarang membuka kegiatan usahanya kecuali yang digunakan sebagai tempat latihan olah raga dan harus terlebih dahulu memperoleh izin kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk dengan rekomendasi KONI Surabaya berdasar usulan Persatuan Olah Raga Bola Sodok Seluruh Indonesia Surabaya. Untuk pertunjukan bioskop, dilarang memutar film mulai pukul 17.30 wib (waktu sholat Magrib/berbuka puasa) hingga pukul 20.00 wib (waktu sholat Isya/Tarawih). “Ketentuan sebagaimana ayat (1) huruf a, berlaku juga untuk usaha yang berada atau menjadi fasilitas hotel dan restoran,” sambung dia. Warga Surabaya juga diimbau untuk mematuhi ketentuan yang diatur dalam Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Nomor 7 Tahun 1999 tentang larangan menggunakan bangunan/tempat untuk perbuatan asusila serta pemikatan untuk melakukan perbuatan asusila. Poin lainnya, setiap orang dan/ atau perusahaan yang melakukan kegiatan pengedaran dan/atau penjualan minuman beralkohol, agar tidak menyajikan dan menjual minuman beralkohol. “Juga tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan dan mendatangkan massa sehingga berpotensi menimbulkan keributan,” sambung Soemarno. Untuk pengawasan, Bakesbang Linmas menyediakan pos pengaduan. Apabila masyarakat menemukan pelanggaran, bisa segera melaporkan ke posko pengaduan yang berada di kantor Bakesbang Linmas Jalan Jaksa Agung Suprapto. “Bila masyarakat mengetahui ada pelanggaran, silahkan kontak posko kami di nomor telepon 5343000,” kata pejabat yang ramah dengan wartawan ini. (ADV)


METROPOLIS

Hal - 2

Underpass Bundaran Satelit Mulai Dibangun Tahun Ini Surabaya, Jatim Pos Kepadatan lalu lintas yang selama ini terjadi di sekitar Bundaran Satelit, Surabaya, akan segera terurai. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersinergi dengan beberapa pengembang, terutama di kawasan Surabaya akan segera memulai pengerjaan pembangunan underpass dari Jalan Mayjend Soengkono menuju Jalan HR Muhammad. Sinergi tersebut dimulai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Wali Kota Surabaya dengan DPD REI Jawa Timur terkait pembangunan underpass Bundaran Satelit bertempat di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Minggu (7/6). Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, penandatanganan kesepatan bersama dilakukan dengan REI dikarenakan pengembang yang terlibat dalam pembangunan underpass Bundaran Satelit ini cukup banyak jumlahnya. Menurut wali kota, keterlibatan para pengembang

dalam pembangunan infrastruktur tersebut, menjadi bentuk nyata di mana Surabaya dibangun oleh seluruh stake holder yang ada di Kota Pahlawan. “Pembangunan underpass Bunderan Satelit ini seluruhnya dibiayai oleh pengembang. Jadi saya nggak ikut pilih kontraktor, REI yang pilih kontraktor semuanya. Alhamdulillah di Surabaya banyak sekali partisipasi dari pengembang. Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) juga disupport dari pengembang,” jelas wali kota. Walikota perempuan per tama dalam sejarah peme-

rintahan Kota Surabaya ini berharap, keberadaan underpass Bundaran Satelit yang akan mulai dibangun tahun ini, nantinya bisa membuat akses menuju kawasan Surabaya Barat menjadi lebih baik. Dampak riil positifnya, bisa membantu mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Jalan Mayjend Soengkono. “Nantinya, kendaraan dari arah Jalan Mayjend Soengkono ke HR Muhammad, ndak ada crossing lagi. Tidak ada lagi satu simpang, satu ke sana, tidak ada pertemuan sebidang. Jadi nanti yang lurus bisa langsung, ndak ketemu yang motong,” jelas mantan Kepala Bappeko Surabaya ini. Pemkot Surabaya, jelas wali kota, sudah mengantisipasi gerak lalu lintas selama pembangunan underpass Bundaran Satelit dilakukan. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait sudah

memiliki rencana matang untuk merekayasa lalu lintas di sana. “Kita Alhamdulilah yang box culvert Banyu Urip sudah jadi. Nanti daerah Barat yang dari arah kota bisa masuk ke Banyu Urip langsung masuk ke Darmo Satelit. Rekayasa nya sudah ada. Makanya, akses dari Darmo Satelit ke Banyu Urip kita perbaiki,” jelas wali kota yang telah meraih banyak penghar-gaan ini. Ketua DPD REI Jawa Timur, Totok Lusida mengatakan, keterlibatan para pengembang dalam pembangunan underpass Bundaran Satelit ini merupakan feed back dari good governance yang diterapkan oleh Pemkot Surabaya. Salah satu yang berkaitan langsung dengan pengembang adalah adanya percepatan perizinan yang dilakukan secara parallel melalui program Surabaya Single Windows. “Dengan percepatan perizinan yang dilakukan Pemkot, cost of money kita lebih efisien

Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) saat menandatangani MoU terkait pembangunan underpass di Jl. Mayjen Sungkono. (Foto: Humas Pemkot) sehingga teman-teman mau berpartisipasi dalam pembangunan underpass ini. Pemkot sendiri bisa, tapi kita maju memberikan sumbangsih sebagai ucapan terima kasih,” jelas Totok. Menurut Totok, ada sekitar 20 pengembang yang ikut terlibat dalam pembangunan under pass Bundaran Satelit ini. Pembangunan underpass tersebut disebutnya akan dimulai tahun ini dan estimasinya maksimal selesai dalam waktu sekitar dua tahun. “Desain nya dari Pemkot. Sementara untuk kontruksinya dari kita,” ujar Totok Lusida.

Untuk sekarang ini, Totok menyebut pihaknya tengah menghitung ulang total biayanya. Sebenarnya, biaya awal sudah bisa diketahui. Namun, karena menguatnya dolar terhadap rupiah, estimasi biaya awal itu pun diprediksi membengkak. “Kita lagi ngitung ulang karena nilai Rupiah menurun, itu yang membuat harga yang awalnya dibuat tidak cocok. Awalnya biaya totalnya 56 miliar. Karena dolar naik tiga persen, kita ngitung harga pokok saja sudah 66 miliar,” jelas pengusaha property ini.

Risma: Warga Surabaya Menghindari Kemacetan, Harus Jadi Pemenang Surabaya Perbanyak Jalan Tembus

Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat melepas balon pada ceremony pembukaan Surabaya Urban Culture di Jl. Tunjungan pada Minggu petang (7/6) (foto : Freddy/JTMP) Surabaya, Jatim pos Surabaya saat ini sudah menjadi kota internasional, karena itu kita tidak boleh kalah di kota kita sendiri. Kita harus jadi pemenang di kota kita sendiri. Ayo kita para pelajar, anak-anak semua belajar dengan keras supaya cita-cita dari pahlawan kita yang gugur memperjuangkan hak-hak kita menjadi kenyataan. Demikian Risma mengobarkan semangat kepada ribuan warga Surabaya yang hadir saat pembukaan festival Surabaya Urban Culture yang bertema “Dolanan Jadoel” yang diprakarsai oleh Radio Suara Surabaya FM dan Pemkot Surabaya di jl. Tunjungan pada Minggu sore (7/6). Sebelumnya Risma mengatakan bahwa kita dapat mengingat kembali seni-seni budaya yang mungkin adik-adik, anak-anak kita sudah lupa atau mungkin belum mengetahui

berbagai aneka dolanan jaman dulu. “ Ini adalah jalan legenda, Tunjungan yang merupakan jln utama Surabaya tempo dulu. Kita dapat memanfaatkan jalan ini untuk kembali mengingat kondisi jalan pada zaman dulu supaya tidak pernah terlupakan. Berbagai aneka dolanan zaman dulu digelar oleh di berbagai sudut di jalan Tunjungan yang telah ditutup untuk kendaraan bermotor khusus untuk acara ini. Dolanan lawas tersebut antara lain dacon, tarik-tambang, egrang, bakiak panjang (yang dapat dipakai 5 orang sekaligus), gobaksodor, benteng-bentengan, ular-tangga, engkle, dll. Masyarakat saat itu dapat mencoba permainan tersebut yang memang dipersiapkan sebelumnya dalam jumlah yang cukup banyak dan juga gratis. Ada yang segera dan antusias untuk mencoba, ada

juga yang hanya menonton dan cuma berfoto selfie. Bpk. Eggy yang datang bersama keluarga yang mencoba permainan egrang mengaku sangat senang dengan acara urban culture ini. “Saya sudah tidak pernah lihat egrang sejak tahun 1980, dan baru ini saya melihat dan ingin mencoba dan kembali mengingat kenangan masa kecil” kata Eggy sambil kemudian mencoba menaiki tongkat egrang dari bamboo yang cukup tinggi dan mulai berjalan perlahan. Turut hadir mendampingi Walikota Surabaya dalam acara tersebut adalah para sponsorship yang ikut mendukung Surabaya Urban Culture 2015, Bpk Dani Wibisono dari viva cosmetic, Bpk. Yusuf Wiharto dari Mega Jaya, Bpk. Dedyson dari Honda MPM, juga Bpk Christian Pati Arta dari Wings. Selain dolanan jadoel dan kuliner, berbagai acara pendukung juga akan ditampilkan untuk memeriahkan festival rakyat ini, mulai sore hingga malam hari, antara lain: Tari salsa massal, tari remo dari Disparta Surabaya, Hip-hop Kids and dance, ludruk dari SDN Margerejo 1, Wushu performance, band dari PDAM Surabaya, DJ triplek, Tribalerro percussion dan prepare keroncong larasati dan ditutup dari penampilan Kartolo CS bersama tribalerro percussion pada pukul 21.35 WIB. (fred/JTMP)

Surabaya, Jatim Pos Surabaya sebagai kota Metropilitan tidak lepas dari an-caman kemacetan lalul intas. Un tuk menghindari kemacetan lalu lintas karena keterbatasan lahan kedepan Surabaya akan memperbanyak jalan tembus agar kendaaraan dalam kota tidak menumpuk di beberapa titik. Demikian antara lain rangkuman Jatim Pos dalam Media Gathering yang diselenggarakan atas kerjasama Bagian Humas Pemkot Surabaya dengan Pokja Wartawan Pemkot Surabaya Kamis 4 Juni 2015 lalu di Surabaya. Media Gathering yang bertajuk “Kesiapan Infrastruktur Jalan di Surabaya dalam mendongkrak Investasi” menampilkan 3 narasumber masingmasing Eko Agus Supriyadi Ketua BKPMD Surabaya, Benny Purbantoro Arsitek dan Ahli Planologi Universitas Kristen Petra Surabaya serta Ganjar Siswo Pramono Kabid Perancangan dan Pemanfaatan Bina marga Surabaya. Sulit Cari Lahan Untuk Jalan Menurut Ganjar kendala utama yang dihadapi pemkot Surabaya dewasa ini adalah keterbatasan pengadaan lahan untuk jalan. “Kendala utama untuk membangun jalan baru di kota Surabaya dewasa ini adalah keterbatasan lahan, salah satu alternatif nya adalah dengan mengoptimal jalan tembus dan membangun un-

(Gatot.S/JTMP)

Kabid Perancangan dan Pemanfaatan Bina Marga Surabaya Ganjar Siswo Pramono saat menjadi narasumber dalam Gathering di Humas Pemkot Surabaya. (Foto: Gatot.S/JTMP)

der pas serta jalan layang,” ungkap Ganjar yang diamini oleh Benny. Namun Benny cepatcepat menambahkan sebenarnya underpass bagi Surabaya belum mendesak. “Buktinya tambah Benny dari keberhasilan Pemkot membuka beberapa akses jalan tembus beberapa titik kemacetan lalu lintas di kota Surabaya sekarang sudah dapat diurai sehingga lalu lintas di kota Surabaya tidak macet seperti di Jakarta,” ujar Benny meyakinkan. Benny juga mengingatkan jutru yang perlu diperhatikan oleh Pemkot Surabaya dewasa ini adalah menerapkan perda larangan parkir bagi kendaraan roda 4 atau roda 2 di badan jalan. “Tindak tegas pelanggar perda, kalau tidak mereka akan semakin menjadi-jadi dan yang terjadi adalah terjadinya kema-

cetan lalu lintas yang merugikan masyarakat,” tandas Benny. Sementara Eko Agus Supriyadi menyatakan beberapa faktor pendukung untuk menarik investor ke kota Surabaya antara lain faktor keamanan, Infrastruktur, kepastian hukum, Tenaga Kerja dan berkembangnya Surabaya sebagai kota Dagang dan Jasa. 60 Milyar Ganjar memastikan pembangunan underpass akan segera dimulai dalam tahun 2015 ini. Underpass akan dibangun dibawah bundaran Satelit sepanjang 500 – 600 m dari arah barat ke timur. Pembangunan underpass kata Ganjar akan juga melibatkan para pengembang di wilayah Surabaya Barat. Dana pembangunan diperkirakan akan mencapai Rp. 60 milyar. [Gatot.S/jatim Pos]

Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H.Syaiful Anam. Redaksi Pelaksana: Husni Wakid. Koordinator Liputan: Siswo Oetomo. Komisaris/Pengawas Utama/Pemimpin Perusahaan: Gatot Sudjono. Dewan Redaksi: H.Syaiful Anam, Siswo Oetomo, Husni Wakid, Gatot Sudjono, Jufri Yus. Penasehat Hukum: Ahmad Budianto, SH, Herman Basuki, SH, Sugianto, SH. Redaktur Senior: Agus Samiadji. Surabaya: Kurniadi N, Freddy Surya Lesmana, Biro-biro: Malang: Zis Muzahid Hasan. Jombang: Heru Cahyo Utomo. Kediri: Heru Cahyo Utomo. Bangkalan: Mohammad Tayyib Pamekasan: Bambang Winarno, Achsanul Abidin, Suparjo, Moh. Ridwan, Sampang: Fathur, Abdul Kodir, Zainuddin. Sumenep: Herman Basuki, Ach. Khoirol Hamdani, Hosnan. Mojokerto: Mokh. Zainudin. Sidoarjo: Suharto, Susilo Herpan. Gresik: Seguntur Alam. Pasuruan: Hamzah Pujiono. Situbondo: Sugianto, As’ad. Bondowoso: A. Babun Najib. Banyuwangi: Abdul Karim Su’ud, Asenan, Rahmat Eko. Probolinggo: Mohammad Hasin. Lumajang: Firman, Wahyudi. Jember: Bambang, Yudi Prayogo. Pacitan: Hadi Prakoso, Tulungagung-Trenggalek-Blitar: Sandhi Tratana, Alamat Redaksi: Jl. Amir Mahmud IX/21 Surabaya, Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Surabaya, Telp. (031) 72316006, 0811349194. E-mail: jatim_pos@yahoo.com.au. dan : jatimpos_baru@yahoo.com. Faximile: (031) 8708234. Alamat Sirkulasi: Jl. Kusuma Bangsa 116 (Komplek THR Stand 30) Surabaya Telp. 031-72316006. Penerbit: PT. Media Utama Jatim, Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Surabaya. Direktur Utama/Ketua: H.Syaiful Anam. No. Rekening: 0884187300 BCA KCU Darmo an. Syaiful Anam, Drs. Berdasarkan UU Pers No 40 tahun 1999. Percetakan : PT Penyebar Semangat, Jl. Bubutan 85-B Surabaya, Telp. 031-5342499 -5344233. Isi diluar tanggungjawab percetakan.


METROPOLIS

Hal - 3

“Ngonthel Bareng” Sepeda Kuno di Surabaya Surabaya, Jatim Pos Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 722, Pemkot Surabaya kembali menyelenggarakan Jambore sepeda tua yang dimeriahkan dengan hadirnya “ribuan pejuang” dari komunitas sepeda tua Indonesia (KOSTI). Pelaksanaan Jambore tersebut dipusatkan di lapangan parkir depan GOCI Mall Jl. Abdul Wahab Siamin selama dua hari mulai 30-31 Mei 2015. Suasana GOCI Mall menjadi meriah dengan kehadiran ribuan peserta jamboree yang datang dari berbagai wilayah di jawa. Kepala dinas Dispora M. Afgani Wardana mengatakan bahwa sekitar 2500 peserta ikut ambil bagian dalam acara puncak yaitu Ngonthel bareng jelajah taman kota pada Minggu pagi. “Adapun peserta yang akan ikut jambore berasal dari kota Surabaya, bandung, Cibinong/Banten, Lombok Mataram, Majalengka, Blitar, Madiun, Kediri, Sidoarjo, Gresik dll, “kata Afgani dalam conference pers sehari sebelumnya (Jumat, 29/5) di kantor Humas Pemkot. Asisten IV bidang Kesra Eko Hariyanto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari pihak penyelenggara, KOSTI dan sponsorship yang mendukung acara ini, ke depan akan diatur agar dapat dihadiri dan dimeriahkan oleh tokoh-tokoh yang berperan dalam jambore sepeda tua. “Memang waktunya sangat mepet dengan hari jadi. Untuk tahun depan supaya diatur agar ada jeda sehingga bisa sharing karena sepeda kuno memang dimana-mana

sudah menjadi trend. Selain koleksi sepeda nampaknya ada sharing sejarah. Baik sharing sepeda maupun sharing komponen yang terkait.” Papar Eko pada pembukaan Jambore yang juga dihadiri oleh tamu undangan dari Sister city dari Xianmen, Cina. Jambore kali ini adalah yang ketiga diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya selain untuk memeriahkan HJKS ke 722 juga bertujuan untuk melestarikan sepeda tua serta memupuk rasa nasionalisme kebangsaan. “Dengan sepeda tua ini merupakan semangat per-juangan dan semangat merebut kemerdekaan dalam perwujudan yang modern sekarang ini, seluruh peserta akan memakai kostum perjuangan lengkap” tambah Afgani memberi penjelasan. Selain ngonthel bareng keliling taman kota, berbagai event hiburan juga diadakan di Mall yang terletak di Surabaya Barat tersebut pada Sabtu malamnya antara lain pameran sepeda tua beserta ragam atribut/ ascecorisnya, lomba joko dan perawan onthel, sepeda lambat dan lomba joget. Panitia penyelenggara juga memberikan penilaian untuk ngonthel bareng keliling taman kota saat Minggu pagi. “Untuk Penilaian beregu, kerapian, kelengkapan dan kekompakan dilihat dari jumlah peserta, dan kostum, ketertiban dalam berlalu lintas,” imbuh Afgani. Sementara itu Kabid Olahraga rekreasi dari Dinas pemuda & olahraga Arif Setia Purwanto menyatakan bahwa Pemkot Surabaya melalui Dinas bidang olahraga &

rekreasi menyelenggarakan ngonthel bareng jelajah taman kota ini untuk yang ketiga kalinya ini akan start dan finish di GOCI Mall. “Dalam rangka HJKS ke 722 Dispora bekerja sama dengan komunitas sepeda tua mengadakan Jambore sepeda tua pada Sabtu 18.00 WIB di GOCI tgl 30 /5 akan ada pameran sepeda tua berikut asesorisnya, pada Minggu 07.00 WIB akan ada acara ngonthel bareng dimulai pkl. 07.00 dengan rute sbb: start di GOCI – taman korea di jl.dr Soetomo – taman persahabatan di jl. Sulawesi – lewat ngagel masuk ke belakang taman bungkul di raya Darmo – taman ronggolawe di Wonokromo – lewat golf di jl. Gunungsari – lalu kembali finish di GOCI kurang lebih 18 km,” kata Arif menerangkan. Ketua KOSTI Korwil Surabaya Slamet Mulyono menyatakan bahwa KOSTI (komunitas sepeda tua Indonesia) siap mendatangkan seluruh lapisan peserta onthel baik dari Surabaya maupun dari kota-kota lainnya. “Sekitar 2500 peserta akan meramaikan Jambore kali ini. Untuk warga yang berminat mengikuti tapi tidak punya sepeda tua, kami Panitia menyediakan sewa sepeda dengan harga Rp.50.000/sepeda. Jangan kuatir, mulai anak-anak sampai orang tua disediakan dan ada sepedanya, kemarin komunitas dari Madura sudah memesan 20 sepeda tua untuk acara ini. Usia di bawah umur juga jangan kuatir, ada team pengawalan sapu ranjau, bisa nanti dinaikkan truck jika merasa tidak kuat,” tandas Slamet. (fred/JTMP)

Berdayakan Sentra Ikan Bulak Dengan Jambore Akik Surabaya, Jatim Pos Fenomena booming batu akik di tanah air mendapat perhatian serius Pemkot Surabaya. Dengan menggandeng komunitas pecinta batu mulia, Pemkot Surabaya dalam menggarap potensi ini berinisiatif untuk menggelar event berskala nasional yang bertempat di kawasan kenjeran Surabaya Timur yaitu di gedung Sentra Ikan Bulak. Jambore akik yang digelar di SIB pada Kamis (11/6) hingga Senin (15/6) untuk memberdayakan perekonomian warga kota pahlawan. Pasalnya batu mulia saat ini menjadi fenomena yang digandrungi. Sekkota Surabaya Hendro Gunawan menjelaskan dalam keterangan pers yang diadakan di Kantor Sekda Lt.2 Pemkot Surabaya pada Jumat (5/6) bahwa acara yang bekerjasama dengan komunitas pecinta batu mulia ini digelar berskala nasional. “Kami bekerja sama dengan beberapa mitra, dengan memanfaatkan gedung yang telah dibangun pemkot semua terlibat dalam kegiatan kewirausahaan,” jelas Hendro. Terkait adanya penjual akik yang berjualan di trotoar pasar

Sekkota Hendro Gunawan (dua dari kanan) saat memberikan keterangan pers terkait pembukaan pameran Akik Surabaya mulai 11-15 Juni 2015 di SIB kawasan Bulak-Kenjeran di gedung Sekretariat Daerah pada Jumat lalu. (foto: Freddy/JTMP) kembang, Hendro menegaskan akan mendorong mereka agar bisa bergabung dalam acara ini. Acara jambore akik ini berkonsep layaknya kontes berhadiah yang Takan diikuti oleh puluhan pecinta batu mulia dari berbagai daerah di Indonesia. Pihak panitia penyelenggara, Eko Gajah yang juga pecinta batu mulia dari Mahardika Indonesia memaparkan ada 90an peserta yang sudah menyatakan kesediaan untuk ikut meramaikan jambore akik yang

pertama kalinya ini. “Peserta yang mendaftar di antaranya dari Aceh, Bengkulu, Papua, Sulawesi, Kalimantan, Pacitan, Kebumen dan Ponorogo.” Kata Eko. Selain itu, Eko mengungkapkan ajang ini jadi pembuktian Surabaya juga punya batu mulia yang kualitasnya tak kalah dengan daerah lain. “Ada batu panca warna yang ditemukan di pantai Kenjeran. Surabaya sudah lama terkenal dengan batu gambar. Ini Bersamb ke hal. 11

(kiri) Para peserta lomba Joko dan perawan Onthel bersiap untuk tampil di hadapan juri saat gelar acara Jambore sepeda tua di GOCI Mall pada Sabtu (30/5) (Foto: Freddy/JTMP) (kanan) Iring-iringan jambore sepeda tua yang bertema “ngonthel bareng jelajah taman kota” saat melaju di kawasan jalan protokol Surabaya (foto: Humas Pemkot)

BNN Launching Kurikulum “Surabaya Resik Narkoba” Surabaya, Jatim Pos Menjelang peringatan Hari anti Narkoba Internasional yang jatuh pada 26 Juni mendatang, BNN RI bekerjasama dengan Pemkot Surabaya melaunching kurikulum anti narkoba untuk pertama kalinya di Indonesia pada Selasa (9/6) di JX Internasional Convension Exibition jl. Ahmad Yani Surabaya. Sekitar 10.000 pelajar berbagai SMP dan SMA dari seluruh Surabaya menghadiri launching kurikulum baru tersebut yang bertema “Surabaya Resik Narkoba”. Hadir di acara itu, Kepala BNN RI Komjen DR. Anang Iskandar SH,MH, Walikota Surabaya DR (honorisCausa) Ir. Tri Rismaharini, MT, Kadis Pendidikan kota

Kepala BNN RI Anang Iskandar menyerahkan kurikulum anti narkoba kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada peresmian launching kurikulum “Surabaya Resik Narkoba” di JX Internasional. (foto:Freddy/JTMP) Surabaya Dr. Ikhsan S.Psi, MM, Kepala kantor kementrian agama propinsi Jatim, Forpimda, para kepala sekolah, guru-guru, ketua

OSIS se-Surabaya, serta pelopor pelajar perubahan kota Surabaya. Bersamb ke hal. 11

Sinergi UKM, Akademisi, dan Perbankan Hadapi MEA Surabaya, Jatim Pos Dalam rangka pemerataan pembangunan dan berkeadilan serta untuk menciptakan bangsa yang berdaya saing Pemkot Surabaya melalui Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya mengadakan temu usaha. Ini merupakan agenda rutin Pemkot Surabaya sejak th. 2012 yakni fasilitasi kerjasama kemitraan, mempertemukan para investor maupun pengusaha untuk mendorong peningkatan kerjasama dengan mensinergikan kebijakan program Pemkot Surabaya dan dunia usaha di bidang penanaman modal. Turut hadir dalam acara yang bertempat di restaurant Nur Pasific jl. Gubeng pada Selasa (10/6) adalah kepala BKPPM Kota Surabaya Drs. Eko Agus Supiadi Sapoetro, MM, Kepala bidang kerjasama dan promosi Drs. Agung Samudera, Dr. Wisnu Wibowo, SE,M.Si selaku moderator, Wakil Dekan FE UNAIR Dr. Rudi Purwono selaku pembicara, Wahyu Kusumo Hadi dari komite tetap disain produk KADIN kota Surabaya, para kepala dinas yang terkait dengan masalah pelayanan perijinan di Pemkot Surabaya, para camat, direksi BUMD, kalangan perbankan (khususnya BPN Syariah), dan asosiasi pelaku usaha di kota Surabaya. Kepala bidang kerjasama dan promosi Drs. Agung Samudera menyatakan bahwa kegiatan ini adalah campur tangan pemerintah kota memberi fasilitas agar dunia usaha khususnya UKM dapat bertemu dengan investor. “Dengan melaksanakan prinsip saling

(dari kiri ke kanan) Wakil Dekan FE UNAIR Dr. Rudi Purwono selaku pembicara, Dr. Wisnu Wibowo, SE, M.Si selaku moderator, dan Wahyu Kusumo Hadi dari komite tetap disain produk KADIN kota Surabaya dalam acara temu usaha di restaurant Nur Pasific pada Selasa lalu (foto: Freddy/JTMP)

membutuhkan, saling memperkuat serta saling menguntungkan disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah/ besar,” kata Agung menerangkan. Kepala BKPPM Kota Surabaya Eko Agus Supiadi Sapoetro menambahkan juga bahwa fasilitasi kemitraan ini adalah amanat dari keputusan menteri bersama yakni Menkop dan Kepala BKPM sebagai salah satu upaya/ jurus menghadapi MEA. “Bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas dan daya saing, bagaimana agar pasar dapat kita rebut/ pertahankan, dan bagaimana agar masyarakat Indonesia mencintai produk dalam negeri,” papar Eko. Dalam acara tersebut BKPPM kota Surabaya juga mempertemukan/ memfasilitasi terbentuknya kemitraan (ditandai dengan penandatanganan MoU penanaman modal)

antara pelaku UKM dengan BPN Syariah yakni: Arinda Collection, Kampung kue dan dari Batik Kenanga Lima. Wahyu Kusumo Hadi dari KADIN yang juga hadir sebagai narasumber mengharapkan jika peran/ support pemerintah (Pemkot Surabaya) tidak berhenti sampai selesai acara ini, tapi dapat berkelanjutan sampai misi pemerataan pembangunan dapat tercapai. “KADIN konsisten terhadap pertumbuhan UKM di kota Surabaya, janganlah acara ini berhenti sampai dengan pelatihan-pelatihan (kuliah) saja, tapi terus diawasi baik oleh akademisi, perbankan maupun dari pemerintah, supaya produk-produk dari pelaku UKM ini bisa naik kelas (berkualitas dan berdaya saing) dan dapat diterima (dikenal) oleh pasar,” kata Wahyu mengharapkan. (fred/ JTMP)


Jatim I

Hal - 4

Jalan Sehat Sambut HUT Kota Mojokerto

Selama Ramadhan Tempat Hiburan Harus Tutup  IMBAUAN BUPATI MOJOKERTO

Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa

Mojokerto, Jatim PosBulan yang penuh Berkah, Rahmat dan Ampunan patut dihormati dan dimulyakan. Sehingga kegiatan yang berbau maksiat harus dihindari. Sebagai wujud Penghormatan diberbagai daerah biasanya Kepala daerah membuat kebijakan untuk melarang beroperasinya Café atau tempat hiburan malam selama Bulan Ramadhan. Di Kabupaten Mojokerto melarang tempat hiburan malam dan panti pijat beroperasi selama bulan Ramadhan. “Semua tempat hiburan malam dan panti pijat harus tutup selama bulan Ramadhan. Ini untuk menghormati umat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa,” kata Mustofa Kamal Pasa Bupati Mojokerto. Sementara data yang dihimpun

wartawan, ada 8 poin himbauan bupati selama bulan Ramadhan. Diantaranya, tempat hiburan malam, panti pijat, live musik dan kegiatan bilyard dilarang beroperasi, sedangkan pemilik hotel dan penginapan tidak boleh menerima tamu yang bukan pasangan suami istri. Berikut 8 Poin himbauan Bupati selama Ramadhan : 1. Agar umat Islam melaksanakan ibadah puasa. 2. Umat non muslim supaya menjaga keamanan dan ketertiban untuk menghormati umat islam yang menjalankan ibadah puasa. 3. Warga yang tidak puasa, supaya tidak makan, minum dan merokok serta berbuat kemaksiatan lainya secara terbuka dan mencolok. 4. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan keamanan lingkungan di rumah dan di di Mushola dan Masjid, pada saat shalat tarawih. 5. Dilarang membuat, membawa dan memperdagangkan serta menyembuyikan petasan. 6. Penyelenggaran hiburan malam, karaoke, panti pijat, kafe, usaha bar, live musik, lokalisasi, permainan bilyard dan segala kegiatan sejenis, wajib menghentikan kegiatanya selama bulan Ramadhan. 7. Pemilik hotel atau penginapan, tidak boleh melayani tamu yang bukan suami istri selama Ramadhan. (din)

Bupati Sampang Sakit?  SEKITAR 25 HARI TAK KELIHATAN Sampang, Jatim Pos – Bupati Sampang Kh. A. Fannan Hasib diketahui sekitar 25 hari tidak terlihat memimpin pemerintahan Kabupaten Sampang, bahkan tidak nampak di ruang kerjanya di Pemkab Sampang Jalan Jamaluddin nomer 01 A Sampang. Setidaknya menurut pengamatan Jatim Pos terhitung sejak tanggal 25 Mei hingga Senin (15/06). Wakil Bupati Sampang, H. Fadhilah Budiono saat ditemui sejumlah awak media, pihaknya mengaku tidak tau kondisi terakhir bapak Bupati Sampang. “iya benar, beliau sakit, namun saya sendiri tidak tau kondisinya saat ini dan keberadaan beliau, ungkap Fadhilah. Dikonfirmasi lebih lanjut, ditanya soal kewenangan kebijakan dan peran bupati Sampang dan kewajibannya, Fadhilah juga mengaku tidak memiliki kewenangan apapun, apalagi mandat pelimpahan kepemimpinan sementara dari peran dan kewajiban bapak Bupati Sampang Fannan. “selama tidak ada Bapak Bupati, roda pemerintahan tidak ada maslah, antaranya agendaagenda kecil masih bisa diatasi, namun untuk surat-surat penting, seperti perjalanan dinas yang perlu di tanda tangani, pihaknya mengaku menolak karena tidak ada pelimpahan kebijakan dari Bupati” terangnya.

Namun informasi terakhir yang berhasil di himpun Jatim Pos melalui sejumlah sumber yang enggan dikorankan identitasnya, bapak Bupati Sampang sudah berada di Kabupaten Sampang dalam seminggu terakhir. Hal ini di buktikan, beberapa surat penting masih ditandatangani oleh Bupati A. Fannan Hasib. (zai/man)

Mojokerto, Jatim PosSekitar 15.000 lebih masyarakat Kota Mojokerto terdiri dari 18 Kelurahan memadati Aloon- aloon Kota Mojokerto. Minggu kemaren. Mereka berkumpul untuk mengikuti acara Jalan sehat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto. Acara yang digelar ini merupakan rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Mojokerto ke 97 tepatnya 20 juni 2015. Walikota Mojokerto Drs. KH. Mas’ud Yunus dihadapan peserta Jalan sehat mengatakan, Hadiah utama jalan santai ini berupa 67 sepeda gunung sepeda angin / sepeda gunung. Tidak seperti tahun lalu ada hadiah sepeda motor. Dengan alasan sengaja memberi hadiah utama sepeda, karena ia ingin masyarakat Kota Mojokerto sehat dengan bersepada. “Kalau berhadiah utama motor,

hanya dapat beberapa saja. Tapi kalau dirupakan sepeda bisa dapat banyak. Dengan harapan hadiah utama ini dapat terbagi rata setiap kelurahan,” kata Walikota Sebelum berangkat masingmasing kelurahan meneriakkan yelyel bertemakan hari jadi dan kota sehat. Kostum yang dipakaipun sangat unik. Ada yang berkostum daur ulang kemasan hingga kostum nyamuk yang merupakan gambaran binatang yang diburu kader motivator kesehatan dalam setiap pelaksanaan PSN. Tak hanya jalan sehat, masyarakat Kota Mojokerto juga diwajibkan untuk memungut sampah sepanjang jalan yang dilalui. Kehadiran dari masing-masing kelompok kelurahan juga dihitung oleh panitia yang selanjutnya dilombakan. Panitia menghitung dari jumlah kupon yang diberikan dengan peserta yang hadir.

Setelah memberangkatkan peserta, Walikota ikut berjalan dengan masyarakat. Walikota juga memunguti sampah di sepanjang jalan yang dilalui. “Bersih-bersih kota ini juga dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan. Harapannya, ketika bulan suci Ramadhan, Kota Mojokerto sudah keliahatan bersih, indah, sehingga akan menjadikan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah puasa,” harap Walikota Hadiah berupa sepeda angin, tidak hanya berasal dari Walikota saja, sepeda juga dari Wakil Walikota, Sekretaris Daerah, masingmasing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan dari beberapa rumah sakit swasta yang turut berpartisipasi. Hadiah hiburan berupa lemari es, kipas angin, tv dan peralatan rumah tangga lainnya turut menambah jumlah hadiah yang mencapai ratusan. (din)

Pencairan BOS Kemenang Sampang Buram  RATUSAN SEKOLAH MERADANG Sampang, Jatim PosPencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Kantor Kementrian Agama (Kankemenag) Kabupaten Sampang, sampai saat ini masih buram, akibatnya ratusan sekolah meradang. Kepala Kankemenag Sampang, H. Mudjalli melalui Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Kemenag Sampang, Syamsuri menjelaskan, tidak cairnya dana BOS di semua jenjang madrasah lantaran pemerintah pusat mengubah akun dari 57 menjadi akun 52. Sehingga terjadi regulasi baru yang mengakibatkan molornya pencairan dana BOS pada tahun ini. Namun, Syamsuri mengaku sudah ada tanda-tanda yang mengarah pada pencairan BOS. “Dana Bos sudah 6 bulan belum cair karena terjadi regulasi baru saat proses perubahan akun berlangsung. Namun, dalam waktu dekat, dimungkinkan akan segera cair, karena sudah ada tanda-tanda melalui pem-

berkasan dan kordinasi yang inten dengan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur” jelas Syamsuri. Informasi yang diterima Kankemenag Sampang dari pemerintah pusat, proses perubahan akun sudah selesai dan turun ke Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Dan waktu dekat, mudahan Kankemenag Sampang segera mendapatkan akun baru tersebut. “Yang pasti, kami pihak Kankemenag akan mendesak pemerintah Provinsi hingga pusat, untuk secepatnya mencairkan dana BOS, karena kami pun didesak sejumlah kepala madrasah Ibtidaiyah dan madrasah Aliyah” papar Syamsuri. Syamsuri berharap, seluruh sekolah Madrasah bisa sabar dan percaya pada Kankemenag Sampang, karena pihaknya mengaku prihatin terhadap masalah yang timbul dan dialami sejumlah Madrasah, akibat lambatnya waktu pencairan dana BOS. Untuk MI Se-Kabupaten Sampang sebanyak 487 lembaga, ma-

Kepala Kemenag Sampang, H.Mudjalli

sing-masing murid mendapatkan bantuan senilai Rp. 800.000. sementara MTs sebanyak 224, setiap murid mendapatkan Rp. 1000.000, sedangkan MA sebanyak 87 lembaga, setiap murid mendapatkan bantuan sebesar Rp. 1200.000, ungkap Syamsuri. Lanjut Syamsuri, semua dana BOS tersebut secara tekhnis akan cair ke-masing-masing Rekening sekolah, sementara Kankemenag Sampang hanya sebatas menerima validasi data pihak madrasah, paparnya. (dir/man/zai)

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO Mengucapkan Selamat HUT Ke-97 Kota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus

Ir. H. Suyitno, MSi

WALIKOTA

WAKIL WALIKOTA


Jatim II

Hal - 5

 RAPAT PARIPURNA DPRD KABUPATEN MALANG

Bupati Sampaikan Kendala dan Tantangan Pembangunan

ADA beberapa kendala dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Malang dalam hal pembangunan sepanjang tahun 2014. Tantangan itu tidak lepas dari pengaruh lingkungan strategis dan eksternal, antara lain kondisi perekonomian nasional yang belum pulih akibat krisis perekonomian global dan fluktuasi harga BBM, serta adanya agenda politik yaitu Pemilihan Umum di Tahun 2014. Hal itu disampaikan Bupati Malang H Rendra Kresna dalam rangka penyampaian Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014, pada rapat paripurna DPRD Kabupaten Malang, Rabu (3/6/2015). Selain itu, pengaruh iklim yang ekstrem berakibat kecukupan pasokan dan produktivitas pangan dan meningkatnya harga pangan, desakan untuk segera mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih melalui gerakan anti korupsi, kolusi dan nepotisme, reformasi birokrasi serta perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif. Angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi sehingga perlu terobosan untuk percepatan pengurangannya. Degradasi kualitas lingkungan yang rusak dan sumberdaya air yang semakin berkurang perlu penanganan yang lebih efektif dan terpadu, serta semakin mudahnya arus masuk barang dari luar negeri berakibat terhadap semakin tingginya persaingan produk dalam negeri. Secara internal, kata bupati, tantangan yang dihadapi meliputi infrastruktur yang belum seluruhnya baik, partisipasi pendidikan terutama anak usia SMP dan SMA masih perlu ditingkatkan, jangkauan layanan kesehatan masih belum sepenuhnya merata, dan pendapatan perkapita masyarakat masih perlu ditingkatkan karena mengandalkan sektor pertanian primer. Untuk mengatasi permasalahan tersebut harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat, dan pembangunan harus juga difokuskan pada pengentasan kemiskinan dengan cara mengacu pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya-upaya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan diikuti kebijakan keuangan daerah yang diarahkan untuk meningkatkan kapasitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014, dan

mengarahkan belanja yang terbatas untuk melaksanakan program dan kegiatan yang berkualitas dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan yang dilakukan secara efektif dan efisien. Penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah pada saat ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014, dan mengarahkan belanja untuk melaksanakan program dan kegiatan dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga mengharuskan adanya skala prioritas dalam menentukan program kegiatan. Sejalan dengan hal tersebut sudah barang tentu dalam merencanakan dan penyerapannya harus berprinsip pada efisiensi anggaran dan tepat sasaran, oleh karena itu dibutuhkan keterampilan dari seluruh pengguna anggaran untuk menyikapi kebutuhan anggaran dan penyerapannya agar kinerja pengelolaan keuangan daerah dapat terukur dan benar-benar sesuai peruntukannya. Rancangan Peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014, terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca Daerah, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang disusun dengan Standar Akuntansi Pemerintah telah melalui proses pemeriksaan baik review yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Malang maupun Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah yang dilaksanakan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur, dimana laporan tersebut telah diserahkan kepada DPRD dan Pemerintah Kabupaten Malang pada hari Selasa, 26 Mei 2015 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk pertama kalinya. Dalam perjalanan APBD tahun 2014 dapat disampaikan perbandingan antara target dan realisasinya adalah dari sisi pendapatan pada tahun 2014 direncanakan sebesar 2 trilyun 959 milyar 431 juta 197 ribu 409 rupiah 96 sen, realisasinya sebesar 3 trilyun 58 milyar 671 juta 277 ribu 833 rupiah 13 sen atau 103,35%. Sedangkan dari sisi belanja tahun 2014 dianggarkan sebesar 3 trilyun 158 milyar 47 juta 979 ribu 577 rupiah 68 sen, realisasinya sebesar 2 trilyun 864 milyar 314 juta 173 ribu 736 rupiah 17 sen, atau 90,70%. Secara garis besar perkembangan Neraca Daerah Kabupaten Malang per 31 Desember 2014, adalah sari sisi Aset,

Busyro Kucurkan Dana Rp 6,8 M  Untuk Masyarakat Industri Kecil dan Menengah

Bupati Busyro Menyerahkan Bantuan Didampingi Kadis DISPERINDAG

Sumenep, Jatim PosSebanyak 688 Industri Kecil dan Menegah (IKM) di Kabupaten Sumenep memperoleh peralatan dari Pemerintah Kabupaten yang diserahkan langsung oleh Bupati Sumenep Busyro Karim kemarin, dikantor Disprindak Sumenep, total bantuan yang diberikan tersebut 6,8 M, artinya meningkat 154 dari tahun yang sebelumnya yang hanya berjumlah 4,1 M. Bupati mengharap melalui bantuan yang di kucurkan ini, nantinya mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas yang diproduksi sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bupati mengatakan bagaimana ada kemauan semua pihak terutama para pelaku untuk terus meningkatkan kualitas dirinya, sesuai apa yang sudah dilakukan sehari-hari, kepada masyarakat ekonomi ASEAN ini tidak bisa ditolak siapapun negara hanya administrasinya, tetapi persoalan pasar, perdagangan itu sudah melewati batas-batas administrasi, oleh produk-produk dari luar yang masuk ke

sumenep, kalau tidak berpaling bahkan kalah dengan yang lain, ini harus antisipasi. Bupati berharap diperlakukan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) pada penerima bantuan hendaknya mampu berkopetensi dengan peningkatan kualitas dan standart produk. Sementara salah seorang bantuan asal Desa Kolor Ibu Pur mengatakan dirinya sangat senang karena dengan adanya bantuan tersebut akan menopang usaha yang di produksinya, serta akan menambah hasil pencahariannya. Kadis PERINDAG dan Perdagangan Sumenep H. Syaiful Bahri mengatakan adapun jenis bantuan yang diberikan diantaranya kelompok pemberdayaan industri sebanyak sebelas kegiatan, pengamanan perdagangan 3 kegiatan, sedangkan khusus kalangan industry kecil dan menengah 3 kegiatan, melalui 3 tahap, yaitu setiap triwulan. (man)

Suasana sidang paripurna DPRD Kabupaten Malang.

pada tahun anggaran 2014 mencapai Rp 6.776.658.36.415.92, mengalami kenaikan 14% dibandingkan tahun 2013 sebesar 5.944.030.513.16.89. Dari sisi Belanja Daerah, pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, dan didasarkan atas pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran, dan efektivitas serta efisiensi penggunaan anggaran. Belanja Transfer bagi hasil ke Desa, yang terdiri dari bagi hasil pajak dan bagi hasil retribusi, dengan target tahun anggaran 2014 sebesar 15 milyar 603 juta 782 ribu 870 rupiah dan realisasinya sebesar 15 milyar 303 juta 673 ribu 890 rupiah, atau 98,08%. Dari sisi Pembiayaan Daerah, dari target tahun anggaran 2014 sebesar 198 milyar 616 juta 782 ribu 167 rupiah 72 sen dengan realisasi sebesar 196 milyar 600 juta 5 ribu 953 rupiah 95 sen, atau 98,98%. Dalam segala keterbatasan yang ada, Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan, sekiranya penyampaian ini belum memenuhi harapan dewan, maka selanjutnya pembahasan antara Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah pada tahapan berikutnya dapat dilaksanakan sesuai mekanisme yang ada. “Mudah-mudahan tindak lanjut dari Rapat Paripurna ini akan berjalan sesuai dengan agenda sebagaimana yang diharapkan bersama,” ujar Rendra Kresna. (zis)

Pencairan Dana Desa dan ADD Sumenep, Jatim PosUntuk pencairan Dana Desa (DD) dan ADD (Alokasi Dana Desa) ke 330 Desa yang ada di Kabupaten Sumenep, setiap desa diharuskan bisa segera merampungkan Rencana Jangka Menengah Pembangunan Desa (RPJM-Des) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Des). Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setdakab Sumenep, Ali Dafir, SE, MM, mengakui pada prinsipnya untuk pencairan DD dan ADD berdasarkan RPJM-Des dan RKP-Des, sebagaimana disyaratkan Undang-undang Desa yang baru. “Nah, setelah RPJM-Des dan RKP-Des, tentunya desa sudah bisa mencairkan dananya, dan untuk ADD sebagian desa sudah ada yang mencairkan setelah memenuhi persyaratan tersebut”, ungkapnya.

Menurut, mantan Camat Batuan ini, sesuai Undang-undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Pemerintahan Desa, pencairan DD dan ADD baru bisa dilakukan jika desa menyelesaikan RPJM-Des dan RPKDes. Dan itu baru tahun ini diberlakukan sebagai persyaratan pencairan DD dan ADD. Sementara dalam mempercepat penyelesaiannya. Pihak sudah membentuk pendamping untuk masing-masing desa. Dan sesuai dengan laporan yang ada sejumlah desa sudah banyak yang merampungkan RPJM-Des dan RPKDes, namun belum disetor. “Yang rampung duluan, Kita cairkan duluan, kita tidak menunggu semua desa selesai, agar desa terpacu mempercepat menyelesaikan”. (rol)

DIKNAS GELAR JJS 2015 Sumenep, Jatim PosDalam rangkaian memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2015. Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep menggelar Jalan Jantung Sehat (JJS). Kegiatan JJS tersebut mengembil rute seputar kota Sumenep, dengan star Depan Rumah Dinas Bupati Sumenep dan Finist di lapangan Gotong Royong. Kegiatan yang diikuti ribuan guru san siswa tersebut berlangsung semarak. Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep,

Drs. H. A. Sadik, M.Si, mengungkapakan kegiatan JJS memang rutin dilaksanakan setiap tahun dalam rangka memperingati Hardiknas. Sebab kegiatan tersebut sangat penting bagi kesehatan. “Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan yang kami laksanakan untuk menyemarakkan rangkaian Hardiknas”. Ungkapnya. Diakui pula, jika kesehatan jasmani itu sangat penting bagi pendidikan, utamanya bagi para guru dan siswa. Sehingga bila para guru dan siswa sehat mereka bisa

melaksanakan aktifitas belajar mengajar dengan baik pula. Sementara pihaknya juga berharap kepada insane pendidikan di Sumenep mulai dari guru hingga siswa untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Sebab, kualitas bangsa di masa mendatang bagaimana peran pendidikan saat ini. “Mudah-mudahan dengan jantung yang sehat kita semua bisa mewujudkan seperti yang diharapkan bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantoro,” pungkasnya. (nan)


Jatim III

Hal - 6

Penghutanan Kembali Bekas Tambang Komitmen

PT Semen Indonesia Berwawasan Lingkungan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan komitmennya menjadi industri yang berwawasan lingkungan. Hal itu ditunjukkan dengan melakukan penghutanan kembali (reforestation) setelah melaksanakan reklamasi pasca tambang. Untuk itu, perseroan bekerjasama dengan Perhutani menggelar prosesi tutup tanam sebagai tanda berakhirnya reklamasi pasca tambang, Kamis pekan lalu (4/6/2015). Prosesi tutup tanam dilakukan oleh Direktur Utama Semen Gresik Sunardi Bupati Tuban Fathul Huda (dari kanan), Direktur Prionomurti, Kadiv Perhutani Produksi Semen Indonesia Johan Samudra Jawa Timur Andi Purwadi beser- beserta Direktur Utama Semen Gresik Sunardi Prionomurti menanam pohon di area bekas ta Bupati Tuban Fathul Huda. penambangan. Sunardi Prionomurti menjelaskan, proses penambangan di Semen Indonesia menganut sistem pe- kali, yakni pada tahun 2010 dan 2014. nambangan berjenjang, yaitu diselesaikan Pada pelaksanaan pertama tahun 2010 satu jenjang/petak kemudian pindah ke dilakukan penanaman pada area 23 hektar petak yang lain. Saat ini petak yang sudah dengan jumlah 42.918 pohon yang terdiri selesai seluas 30,7 hektar dan sudah dire- dari pohon jati dan rimba campuran. klamasi sejak 2010. “Pohon yang ditanam Sedangkan pada tahun 2014 dilakukan jumlahnya mencapai 57.362 pohon dengan penanaman pada area 7,7 hektar sebanyak berbagai varian diantaranya jati, johar, 14.444 pohon yang terdiri dari pohon jati mahoni, trembesi dan lamtoro,” kata Su- sebanyak 10.111 batang sebagai tanaman nardi. pokok, ditambah lagi tanaman rimba Menurutnya, sistem penambangan ber- campuran berupa Johar, Mahoni, dan jenjang inilah yang akan dipakai di seluruh Trembesi sejumlah 4.333 pohon. pabrik milik PT Semen Indonesia. Dengan Semen Indonesia saat ini juga ikut bersistem ini perusahaan bisa menjaga keles- partisipasi dalam percepatan pelaksanaan tarian lingkungan, dan diharapkan rekla- program penghutanan kembali pada wilamasi lahan bekas tambang menjadi hutan yah kerja Perum Perhutani Divisi Jawa kembali, dan dapat bermanfaat secara Timur tanpa mengubah status fungsi husosial, ekonomi dan ekologi. tan. Pelaksanaan ini juga melibatkan warKerja sama dengan Perhutani ini, tam- ga sekitar tambang sebagai bentuk kepebah Sunardi, telah dilakukan sebanyak dua dulian. (yus)

Disperta Sambut Hari Krida Pertanian Probolinggo, Jatim PosHari Krida Pertanian (HKP) yang diperingati setiap tanggal 21 Juni oleh para petani, peternak, pegawai dan pengusaha yang bergerak disektor pertanian, pada hakekatnya merupakan hari bersyukur, berbangga hati sekaligus hari mawas diri dan hari dharma bhakti. Hal ini diungkapkan oleh Hartini, STP, MM, Kasi Tekonologi dan Pasca Panen, Dinas Pertanian Kota Probolinggo, saat ditemui diruang dialog interaktif Radio Suara Kota Probolinggo. Hartini menjelaskan, bahwa HKP ini juga merupakan hari penghargaan bagi orang, keluarga, dan masyarakat yang dinilai berjasa dan berprestasi dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya pembangunan di sektor pertanian. “Pemberian penghargaan ini diharapkan akan dapat mendorong munculnya cipta, karsa dan karya yang lebih

besar dan berguna demi terwujudnya masa depan pertanian yang lebih dapat meringankan beban orang yang tengah menderita atau memerlukan bantuan”, ucapnya. Dalam memperingati HKP, Dinas Pertanian Kota Probolinggo sendiri akan mengadakan beberapa kegiatan. “nanti akan ada lomba-lomba untuk memeriahkan, kemudian akan ada rembuk tani dan gelar potensi produk unggulan, untuk jadwalnya direncanakan dari tanggal 21 Juni sampai dengan 21 Juli mendatang”, terangnya. Dengan adanya kegiatan peringatan HKP ini, Hartini berharap agar para petani mampu mengembangkan jaringan usaha tani dan bertukar pikiran terkait pemahaman upaya peningkatan mutu dan hasil pertanian serta disverifikasi pangan dengan memanfaatkan lahan, agar tidak ketergantungan pangan hanya pada beras. (sin/sd)

Workshop Kurikulum 2013 Pemkab Probolinggo

Probolinggo, Jatim PosDalam rangka mengoptimalisasi potensi anak usia dini dan memberikan layanan terhadap pendidikan anak, Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Probolinggo menggelar workshop Kurikulum 2013 PAUD bagi guru dan kepala sekolah (kasek) TK gelombang II, Senin-Selasa (8-9/6) di gedung pertemuan Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Kecamatan Wonomerto. Kegiatan serupa untuk gelombang pertama digelar Jumat-Sabtu di TK Bhayangkari Kraksaan. Total peserta mencapai 257 orang dengan rincian 127 orang gelombang pertama dan 130 orang gelombang kedua. Workshop yang dibuka Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Tutug

Edi Utomo ini dihadiri Ketua IGTKI Kabupaten Probolinggo Budi Setyorini dan Tim Kurikulum 2013 (Kurtilas). Dalam sambutannya Tutug mengaku, sangat bangga dengan program workshop ini. Di mana tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pendidik dalam memahami, merencanakan, membuat dan melaksanakan pembelajaran berbasis karakter pada pendidikan anak usia dini. ”Melalui program ini kami berharap kepada para tenaga pendidik menjadi kontribusi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan memberikan bentuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi dengan capaian berupa kompetensi yang berimbang antara sikap, ketrampilan dan pengetahuan,” ungkapnya. Sementara Setyorini mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang pemberlakuan Kurikulum 2013. “Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja untuk meningkatkan kompetensi pendidik TK,” ungkapnya. (sin/maz/drs)

Kasek Dimutasi, Murid SD Pamekasan Demo Ogah Ujian Pamekasan, Jatim PosPuluhan murid Sekolah Dasar Negeri Nyalabu Daya 2, Kabupaten Pamekasan, berunjuk rasa di halaman sekolah, Jumat, 12 Juni 2015. Mereka menolak kepala sekolah yang baru, Durrayya, dan meminta kepala sekolah lama, Mohammad Simbang, tidak dimutasi. “Ya, tadi siswa demo karena tidak mau kepala sekolah dimutasi,” kata anggota Komite SDN Nyalabu Daya 2, Mosit, saat dikonfirmasi, Jumat, 12 Juni 2015. Tidak ada orasi dalam unjuk rasa itu. Para siswa hanya berhamburan di depan kelas sambil membentangkan poster penolakan mutasi. Mereka juga menyegel pintu kelas dengan

palang kayu. “Padahal mereka saat ini ujian kenaikan kelas,” ujar Mosit Menurut Mosit, mutasi Simbang ke sekolah lain membuat para siswa sedih. Simbang dinilai sebagai guru yang baik dan telah membawa banyak murid SDN Nyalabuh Daya 2 berprestasi dalam akademik, meski baru dua tahun menjabat. “Kalau ada murid sakit, Pak Simbang langsung menjenguk. Ini membuat siswa dan wali murid senang.” Unjuk rasa siswa sekolah dasar ini baru berakhir setelah Mohammad Simbang datang ke sekolah. Dikonfirmasi terpisah, Simbang mengaku tidak tahu-menahu kalau para siswa akan berunjuk rasa. Dia meminta para siswa tidak perlu menyikapi berlebihan mutasi dirinya. “Jangan sampai mereka tidak ujian karena berunjuk rasa,” tuturnya. Setelah diberi pengertian, kata Simbang, para siswa akhirnya membuka segel pintu kelas dan langsung masuk kelas untuk mengikuti ujian. (tp.co/bam)


Hal - 7

Jatim IV

Lampu Stadion Banyuwangi Seharga Rp 9 Miliar Padam

Porprov Jawa Timur Penuh dengan Kontroversi

Banyuwangi, Jatim PosGara-gara lampu stadion seharga Rp 9 miliar mati, satu laga pertandingan sepakbola Porprov Jawa Timur yang digelar Sabtu malam lalu batal digelar. Rencananya, pertandingan sepakbola pada Jumat malam mempertandingan tiga laga. Padahal, stadion dan sara pendukungnya itu baru saja diresmikan pada pekan ini.Laga pertama mempertemukan tim dari Surabaya dan Sidoarjo, sedangkan laga kedua antara Malang dan Kediri serta laga ketiga antara Mojokerto dan tuan rumah Kabupaten Banyuwangi. “Laga pertama tadi berjalan lancar tapi di akhir pertandingan lampunya meredup,”

jelas Andreas, salah satu penonton saat ditemui Jatim Pos di stadion yang baru saja diresmikan pada Rabu malam kemarin. Setelah masuk waktu laga kedua, lampu tidak menyala normal dan setelah menunggu beberapa lama akhirnya panitia menyatakan laga kedua antara Malang dan Kediri dibatalkan. “Dua laga terakhir dibatalkan untuk malam ini dan ditunda besok (Minggu) jam 8 pagi. Untuk alasannya tekhnisnya silakan langsung tanyakan kepada penanggungjawab secara tekhnis disini. Untuk laga ketiga kita menunggu batas waktu,” jelas Hasdiansyah, selaku Panitia Pelaksana Cabang Sepakbola Porprov Jawa

Pesarean Raja Kalsel Baru Ditemukan di Kelurahan Badean Bondowoso, Jatim PosSetelah 125 tahun, sebuah makam yang diduga kuat milik Raja Kalimantan Selatan, yakni Aji Pangeran Koesoemanegara ditemukan di Kelurahan Badean, Kecamatan Kota Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Aji merupakan seorang raja di daerah Tjantung yang sekarang merupakan Kecamatan Kelumpang Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Dia diasingkan ke Bondowoso melalui Pelabuhan Panarukan, sekira tahun 1890. Dia dianggap makar dengan ikut membantu Goesti Arsyad Sultan Moh Seman dalam perang melawan Belanda. Menurut penuturan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Perhubungan Pemkab Bondowoso, Sigit Purnomo, jika benar maka makam tersebut merupakan makam yang bernilai sejarah dengan pusara bernisan sederhana yang kemudian diketahui merupakan makam seorang raja di Kalimantan Selatan. “Makam itu sangat bernilai sejarah tinggi, ini baru diketahui milik seorang raja setelah melalui penelusuran panjang pihak keluarga yang berada di Kalimantan Selatan,” terang Sigit Purnomo. Dia menambahkan, pihak keluarga me-

nuturkan selain sang raja, dalam pengasingan tersebut juga diikuti hampir seluruh anggota keluarganya. Di antaranya istri, beberapa putranya, serta sejumlah pengikutnya. Aji Pangeran Koesoemanegara akhirnya tutup usia di Bondowoso pada 17 Muharam 1348 H atau 25 Juni 1929. Dia kemudian dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Badean. Sigit menambahkan, setelah ditemukan makam tersebut, Direktur Sejarah dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Budaya, Endjat Djanuderajat, sempat datang berkunjung ke Bondowoso untuk memastikan keberadaan makam raja tersebut. Kondisi makam tersebut sebenarnya sepintas tak ada yang istimewa. Tidak tanda khusus pada makam tersebut, hanya ada pusara berbahan beton biasa. Selain itu, pada batu nisannya hanya terdapat lafadz bertuliskan huruf Arab. Sementara pada sisi kanan kiri dan sekitar makam sang raja juga terdapat beberapa makam yang konon merupakan makam istri, anak, serta beberapa anggota keluarga lainnya. Pihak Dinas Pariwisata maupun keluarga serta Direktur Sejarah masih akan terus menelusuri kronologis sejarah atas keberadaan makam tersebut termasuk menggali sejarah kebernadaan makam-makam di sekitarnya. (gik)

Bidan Ujung Tombak Bagi Kesehatan Ibu dan Banyi Jombang, Jatim Pos Ketua TP PKK Jombang, Ir. Tjaturina Wihandoko, MM bertemu ratusan bidan sangat bahagia. Baginya para Bidan di Jombang adalah ujung tombak sekaligus pilar baik bagi pelayanan kesehatan masyarakat juga menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jombang. Harapan besar kepada para Bidan untuk mengawal dan mendampingi para Ibu Hamil pada 1000 hari pertama kehidupan. Seminar yang digelar di gedung Bung Tomo kantor Pemkab Jombang yaitu “Peran Bidan Dalam Mengawal 1000 Hari Pertama Kehidupan. Seminar ini digelar dalam rangka HUT ke 64 tahun Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Data terkini jumlah AKI s/d Mei 2015 di kabupaten Jombang sebanyak 8 Ibu. Dan untuk AKB sebanyak 10 bayi. Jumlah ini diharapkan oleh Tjaturina dapat ditekan dengan mengoptimalkan kinerja para Bidan yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten. Pemerintah kabupaten Jombang telah memberikan fasilitas Mobil Siaga Desa ditiap-tiap desa, pada 306 desa. Selain itu juga telah membuat terobosan atau inovasi dengan memberikan layanan SMS gratis, SMS Bunda, untuk memberikan informasi terkait kehamilan, hingga pasca melahirkan. Bantuan bidan bagi warga yang akan

melahirkan, merupakan tugas sosial dan kemanusian yang cukup tinggi, karena menyelamatkan dua nyawa sekaligus, yakni Ibu dan Anak bayi yang lahir. “Profesi Bidan sangatlah mulia dan terhormat karena menolong orang yang memerlukan bantuan baik siang, malam hari, maupun di desa terpencil, Insyaallah IbuIbu kelak adalah penghuni surganya Allah,” tutur Tjaturina yang diamini undangan yang hadir. Tjaturina Wihandoko yang juga sebagai Bunda Motivator KIA mengajak para Bidan untuk terus mensosialisasikan dan memanfaatkan layanan SMS Bunda, serta berkoordinasi dengan 3 Pilar yang ada di desa. Di kabupaten Jombang, kerjasama sinergitas 3 pilar yaitu Kepala Desa, Babinsa dan Babinkabtibmas sudah sangat baik. Sinergitas adalah kunci keberhasilan pelaksanaan program. “Saya sangat menaruh harapan besar kepada para Bidan di kabupaten Jombang untuk meningkatkan kompetensinya, sehingga senantiasa memberikan pelayanan yang berkualitas baik kepada ibu hamil, ibu melahirkan, ibu yang memasuki masa nifas, serta jangan bosan untuk memotivasi para ibu hamil untuk memberikan ASI eksklusif, serta memberikan pelayanan KB yang tepat, lakukan koordinasi yang intensif kepada semua pihak,” tuturnya. (her)

Timur saat dikonfirmasi.Sementara itu, Aang Ubaidilah, pelatih sepakbola Kabupaten Mojokerjo mengaku kecewa dengan insiden matinya lampu di stadion. “Kami di laga ketiga dan kickoff jam 8 malam ini. Masih belum ada kepastian apakah

main atau tidak karena lampunya masih dalam tahap perbaikan. Kalau laga 2 jelas jelas ditunda,” jelasnya. Ia mengaku penundaan itu akan banyak mempengaruhi psikologis para pemain. “Saya dengar kemarin malam lampu juga bermasalah. Seharusnya panitia cek penyebabnya sehingga tidak terulang lagi. Masih ada banyak pertandingan, jelasnya. Sebelumnya, Kabupaten Banyuwangi meresmikan Stadion Diponegoro pada Rabu malam. Pembangunan stadio senilai Rp 26 miliar rupiah itu diklaim tidak menggunakan anggaran APBD Provinsi dan anggaran APBN. (eko/rim)

Kemenkeu Sosialisasi Kebijakan Dana Desa Lumajang, Jatim PosKementerian Keuangan RI, Selasa lalu menghadirkan ratusan Kepala Desa dan Camat se Kabupaten Lumajang untuk memberikan sosialisasi terkait kebijakan dana desa. Sosialisasi ini digelar di Gedung Guru Lumajang yang dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI, DR Ahmad Yani, SH. MM dan anggota Komisi XI DPR RI Hadi Zainal Abidin, serta SKPD terkait misalnya Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang, DPKAD, DPM, Bappeda Kabupaten Lumajang. DR Ahmad Yani menyampaikan, bahwa sosialisasi ini diberikan untuk memberikan penjelasan, berapa besaran dana desa yang dicairkan pemerintah, untuk apa penggunaannya, bagaimana prioritas penggunaannya dan bagaimana pertangungjawabannya agar tidak terjadi kesalahan dalam penyerapannya. Namun, untuk Tahun 2015 ini pemerintah Desa diminta memahami bahwa dana desa yang dicairkan tidak sampai sebesar Rp. 1 Milyar untuk setiap Desa sesuai janji kampanye Presiden RI Joko Widodo. Tahun 2015 ini memang baru bisa direalisasikan Rp. 250-an juta setiap Desa. Akan tetapi nanti sampai Tahun 2017, setiap Desa minimal akan mendapatkan Rp. 1 Milyar. Bahkan, sesuai pagu anggaran yang sudah kami susun sesuai persetujuan DPR RI, sampai Tahun 2019 nanti, setiap Desa akan mendapatkan dana desa mencapai Rp. 2,3 Milyar. Ini sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa pagu anggaran dana Desa akan semakin besar, paparnya. Dan dana desa sebesar itu, lanjutnya, dipergunakan bagi pemerintahan desa untuk menggerakkan roda pembangunan di wilayahnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa yang memberikan kewenangan bagi pemerintahan desa untuk mengatur wilayahnya sendiri. Dan ini juga sesuai dengan butir ketiga Nawacita yang didengungkan Presiden RI Joko Widodo, bahwa membangun Indonesia itu dari pinggir, dari Desa. Paradigmanya berbeda, kalau dulu pusat yang dibangun, sekarang dimulai dari Desa. Karena sebenarnya titik berat pembangunan itu ada di daerah dan Desa. Untuk menyelenggarakan itu, diperlukan dana, diperlukan uang dan sumber pendanaannya, terangnya. Sementara untuk pencairan dana desa, akan ditransfer pemerintah pusat ke rekening daerah secara bertahap. Dimana, termin pertama pemerintah pusat menstranfer Rp. 29 Milyar ke kas Kabupaten. Transfer ini dilakukan setelah Bupati menyusun Perbup tentang tata cara dan alokasinya. (fir/hm)

UMK 2015 di Bondowoso Rp 1.240.000 Bondowoso, Jatim PosDewan Pengupahan Kabupaten Bondowoso, telah menetapkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2015, sebesar Rp1.240.000. Menurut Kepala Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Ketenaga Kerjaan, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bondowoso Fathurrahman menjelaskan, penetapan UMK tersebut didasarkan pada hasil survey Kebutuhan Hidup Layak atau KHL, jumlah inflasi, dan pertumbuhan ekonomi di Bondowoso. Dewan pengupahan ini terdiri dari unsur pengusaha, serikat pekerja, dan pemerintah daerah. Menurut Fathurrahman, saat ini, penetapan UMK kabupaten Bondowoso tersebut, telah diusulkan kepada Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan persetujuan. Dibandingkan tahun lalu, UMK tahun ini lebih besar jumlahnya, dimana tahun lalu, UMK Bondowoso, sebesar Rp1.050.000. Hal ini dikarenakan adanya pertimbangan KHL, inflasi dan pertumbuhan ekonomi lebih bagus dibandingkan tahun lalu. Fathurrahman menambahkan, UMK ini akan diberlakukan per 1 Januari 2015. Bagi perusahaan yang tidak mampu membayar pekerjanya sesuai dengan UMK yang ditetapkan, dapat mengajukan usulan penangguhan pelaksanaan UMK, sepuluh hari sebelum diberlakukan UMK. (gik)


Hal - 8

Jatim V

Pembahasan LKPJ-AMJ Tahun 2011-2015 Trenggalek, Jatim PosPenyampaian Keputusan DPRD Kab Trenggalek nomor 6 Tahun 2015 tentang catatan-catatan strategis atas laporan keterangan pertanggung jawaban akhir masa jabatan Bupati Trenggalek Tahun 20112015 telah disampaikan pada rapat Paripurna DPRD Senin lalu. Rapat paripurna tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Samsul Anam SH.MHum dan dihadiri oleh Bupati Kab Trenggalek, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah, para Asisten, Staf Ahli, kepala SKPD dan bagian dilingkungan pemerintah Kab. Trenggalek, seluruh organisasi wanita. Dalam kesempatan itu, Ketua panitia khusus DPRD Kab Trenggalek Dr H Moch Husni Tahir Hamid SH.MH menyampaikan

bahwa kinerja ekonomi makro dalam urusan pemerintahan daerah selama pemerintahan Mulyadi-Kholiq tidak lepas dari indikator kinerja daerah, sebagaimana terdapat dalam Rancangan Pembangunan jangka menengah Tahun 2010-2015 yaitu perubahan menuju terwujudnya masyarakat Trenggalek yang sejahtera dan beraklaq, dengan misi pembangunan pro rakyat dan perlu juga ditambahkan informasi target berdasarkan RPJMD dalam LKPJ AMJ. Dengan adanya target ini dapat digunakan sebagai Benc Mark agar dapat dilakukan analisis pencapaian target dari kinerja yang dilakukan,” tuturnya. Sementara itu Dr Ir H Mulyadi WR.MMT Bupati Kab. Trenggalek dalam sambutannya menyampaikan terima kasih yang sebesar-

Penilaian Wahana Tata Nugraha Trenggalek Trenggalek, Jatim PosTim penilai WTN, telah memaparkan hasil penilaian tahap II dan tahap III penghargaan Wahana Tata Nugraha di Tahun 2015. Lomba WTN ini merupakan pemberian penghargaan atas kemampuan daerah dan peran serta masyarakatnya dalam meningkatkan kinerja penyelanggaraan dan kinerja operasional system transportasi perkotaan. Pemaparan penilaian WTN dilaksanakan di Gedung Bawarasa Rabu lalu. Hadir dalam acara tersebut Bupati dan Wakil serta Forkopimda, Kepala SKPD. Dalam sambutannya selaku Bupati Trenggalek Dr Ir H Mulyadi WR.MMT mengatakan bahwa, tahun ini tahun keempat keikut sertaan Kabupaten Trenggalek dalam lomba WTN Dari tahun 2012 hingga sekarang, di tahun 2013 Kabupaten Trenggalek mendapatkan berupa Plakat, tahun 2014 berhasil menda-

patkan WTN untuk pertama kalinya. Hal ini merupakan kebanggaan bagi kita sekalian atas reward yang diberikan pemerintah pusat melalui kementrian perhubungan atas kerja dan peran kita dalam mewujudkan system transportasi yang baik. Lebih lanjut selaku Bupati menyampaikan, dengan berpijak dari hasil tahun 2014 dan niatan terus mendekati hasil sempurna maka Kabupaten Trenggalek terus berupaya meningkatkan kinerja penyelenggaraan dan operasional transportasi. Untuk itu secara bertahap diadakan perbaikan-perbaikan yang di tangani oleh SKPD yang membidangi sehingga system transportasi di Kabupaten Trenggalek dapat berjalan dengan tertib, lancer, selamat, aman, efisien, berkelanjutan dan menjamin ekuitas hak pengguna jalan. (san/hms)

8 Titik Pasar Daerah Direvitalisasi Tulungagung, Jatim PosPasar daerah, selaku Kadin melalui Kabid Pasar yang berada di Jawa Timur tepatnya Kabupaten Tulungagung untuk tahun ini rencananya akan merevitalisasi pasar yang tersebar di beberapa titik. Dipastikan sebelum lebaran tiba secara bertahap, tetapi pedagang mengeluh bahwasanya akan dipindah sementara. Meskipun tidak terlalu jauh dari tempat mereka berjualan, salah satu warga masyarakat maupun pedagang menuturkan, kalau waktunya hampir menjelang lebaran alangkah baiknya setelah usai lebaran karena banyak pembeli yang akan menjelang lebaran tiba pasti bersama keluarga mempersiapkan segala kebutuhan, omsetnya bagi mereka sangat menjanjikan dan sudah langganan meskipun tidak jauh dari tempat biasa berdagang. Apalagi ciri khas pasar daerah/tradisional di mana di dalamnya ada proses tawar-menawar dari masyarakat,” ucapnya. Pada saat tim melakukan wawancara mengenai titik mana yang akan direvitalisasi di wilayah Kabupaten Tulungagung dengan jumlah nilai sudah ditentukan yaitu di sebelah

barat Kauman Kalangbret dengan nilai 2,5 M. Di sebelah timur Rejotangan Karangrejo dengan nilai 1,5 M. Di bawah itu pembangunan/revitalisasi pasar yang nilainya Rp 200 juta yaitu Campur Darat, Bandung, Gondang, Karang Talun, Karangrejo. Memang dalam pelaksanaannya nantinya pasti dibuatkan pasar sementara (TPS) agar tetap bisa berjualan bagi para pedagang. Adapun konsep pasar saat ini, sambungnya, selaku Kepala Dinas Pendapatan Eko Sugiono (Disspenda) melalui Kabid Perencanaan Pembangunan yaitu Wahyudi SE, lebih menitikberatkan kepada konsep hanggar karena dinilai paling simpel dengan sirkulasi udara yang baik. “Desainnya pun menggunakan rancangan dari arsitek Indonesia,” ucapnya. Ditambahkan Bapak Wahyudi SE, atas pembangunan ini, pihaknya tidak memungut biaya dari pedagang. Pihaknya hanya melakukan penarikan biaya retribusi seperti biasa setiap hari kepada para pedagang. “Ini dilakukan agar semua pedagang yang ada di luar pasar mau masuk ke dalam pasar sehingga bisa juga meminimalisir kemacetan di sekitar pasar,” tandasnya. (san)

Peresmian Gedung PMI Tulungagung Tulungagung, Jatim PosBertempat di Gedung PMI Tulungagung, pada Rabu waktu lalu, Ketua PMI Propinsi Jawa Timur Imam Utomo meresmikan Gedung PMI Tulungagung. Acara ini juga dihadiri Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M, Kepala SKPD Lingkup Pemkab Tulungagung, Ketua PMI Kabupaten Tulungagung, serta yang lainnya. Bupati Tulungagung mengharapkan kepada jajaran pengurus PMI Kabupaten Tulungagung dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan dapatnya dilakukan secara inovatif sehingga keberadaan PMI benar-benar dirasakan manfaatnya oleh selu-

ruh lapisan masyarakat Kabupaten Tulungagung. Dengan gedung baru ini diharapkan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan bantuan dapat terlaksana dengan maksimal. Dalam kesempatan itu, Ketua PMI Propinsi Jawa Timur Imam Utomo menjelaskan, bahwa gedung PMI Tulungagung termasuk gedung yang megah. Dengan bisa membangun seperti ini, hendaknya harus pintar memeliharanya. Sebagai lembaga kemanusiaan PMI dituntut untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaikbaiknya. (san)

besarnya kepada DPRD yang telah memberikan rekomdasi berupa catatan strategis yang berisikan saran masukan dan koreksi atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, yang semuanya bermakna mengarah agar ke depan diharapkan menjadi lebih baik. Hal tersebut membuktikan atensi yang tinggi dari DPRD Kab. Trenggalek terhadap LKPJ-AMJ Bupati yang telah kami sampaikan. Rekomendasi yang telah disampaikan oleh DPRD, dapat dinilai merupakan salah satu kontribusi nyata dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kami menyadari sepenuhnya bahwa rekomendasi tersebut mencerminkan perhatian yang tinggi terhadap kinerja kami, baik yang terkait dengan keberhasilan maupun kekurangan selama menjalankan roda pemerintahan

daerah periode 2011-2015. Untuk itu diharapkan seluruh SKPD meningkatkan dan memperbaiki kinerjanya dengan memperhatikan catatan-catatan strategis dari rekomendasi DPRD tersebut. Akhir sambutannya, Bupati Kab. Trenggalek mengharapkan semoga keharmonisan dan kemitraan seluruh stakeholder, teristimewa dengan DPRD dan tetap terjalin lebih erat di masa yang akan datang, demi terlaksananya pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kab. Trenggalek yang lebih baik. Pada kesempatan itu juga Bupati beserta Wakilnya menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak terutama DPRD selama memimpin Kab.Trenggalek di Tahun 2011 hingga sekarang dan mohon maaf bila ada perihal yang dirasa kurang berkenan,” ucapnya. (san)

Pesona Ngrowo Water Front Tulungagung Tulungagung, Jatim PosSetelah dilaunching beberapa bulan yang lalu tepatnya pada malam tahun baru 2015 kali ngrowo disulap menjadi wisata kuliner malam ditulungagung dan untuk mempercantik kota marmer tersebut juga dihiasi lampu-lampu yang mempesona. AGS salah satu pengunjung wisata kuliner malam mengatakan, bersama temantemannya setiap malam berada di Kali Ngrowo untuk menikmati jajanan khas daerah Tulungagung dan kalau malam minggu saya dan teman-teman menghabiskan malam minggu di sini sampai Subuh karena di sini (Ngrowo Water Front) sangat ramai pengunjung, tempat nongkrong anak muda seperti saya katanya. Lain halnya yang dikatakan Titik penjual jajanan khas Tulungagung dirinya sangat

senang karena setelah dilaunching diberi simbol “Naga dan tulisan Ngrowo Water Front” menjadikan Kabupaten Tulungagung sangat indah tidak kalah dengan kota-kota lain. Dan banyak sekali pengunjung untuk membeli jajanan khas Tulungagung khususnya jajanan buatan saya katanya. Ketika salah satu tim JtP tandang langsung terkait Ngrowo Water Front Sutrisno selaku Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya melalui Kepala Bidang (Kabid) Taman Dwi Hari mengatakan dengan adanya Ngrowo Water Front seperti sekarang ini bertujuan untuk mempercantik Kabupaten Tulungagung untuk menjadikan Tulungagung tempat yang perlu diminati oleh semua kalangan mulai dari dalam hingga luar Kabupaten di Tulungagung. (san)


Hal - 9

Jatim VI

Penyerahan Dana Infrastruktur Pedesaan Kediri  Prioritaskan

Penyerahan dana infrastruktur pedesaan oleh Bupati Hj Haryanti.

Irigasi, Jalan dan Kebutuhan Umum Desa Kediri, Jatim Pos Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno pada Jum’at lalu di Pendopo Kantor Kecamatan Papar menyerahkan dana infrastruktur pedesaan. Penyerahan diberikan langsung kepada 17 desa di Kecamatan Papar. Bupati Kediri menekankan agar bantuan tersebut diutamakan untuk membuat irigasi pertanian, jalan desa dan kebutuhan umum desa. Prioritas bantuan tersebut mendukung beberapa program pemerintah yaitu Swasembada Pangan dan Pembangunan Infrastruktur. “Tolong manfaatkan dana ini sebaikbaiknya, seperti membuat saluran tersier, jalan paving antar kampung, jangan malah untuk membuat jalan tapi mengarah ke

Solusi Swasembada Pangan Kediri, Jatim PosDinas Pertanian Kabupaten Kediri melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Papar menggelar Gebyar Teknologi Pembenihan Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Pameran Produk Unggulan di Kantor BPP Papar Desa Ngampel Kecamatan Papar, Jumat barubaru ini. Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno membuka dengan simbolis memotong pita bersama Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Infantri Purnomosidi, S.IP. Acara ini diikuti 26 Perusahaan Benih dan Pestisida Se-Jawa Timur dan 16 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Se-Kecamatan Papar. Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno dalam sambutannya menyampaikan, sejalan dengan Program Presiden Jokowi menjadikan pertanian Swasembada Pangan dalam tiga tahun kepemimpinan beliau, akselerasinya sangat terbuka luas. Kegiatan seperti ini menjadi penting guna mengatasi masalah yang terjadi pada petani. Juga membuka wawasan petani terkait penanganan mulai dari pembuatan benih, perawatan, penyemprotan, pemanenan hingga pasca panen. “Kita harus bekerja keras mendukung swasembada pangan. Saya sepakat dan mendukung kegiatan terintegrasi seperti ini.

Sehingga petani mendapat gambaran dan penjelasan yang lengkap bagaimana meningkatkan hasil pertanian. Di sini ada klinik konsultasi pertanian, balai benih, sarasehan bagaimana pemilihan obat pestisida, silahkan dimanfaatkan.” Terang Ibu Bupati yang dalam acara tersebut sekaligus menyampaikan bantuan Pompa Air, Hand Tracktor dan Mesin Transplanter kepada perwakilan Gapoktan Kecamatan Papar. Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Ir. Widodo Imam Santoso, MAB. menerangkan bahwa kegiatan ini menjadi wahana edukasi dan alih teknologi bagi petani. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini menambah pengetahuan para petani guna meningkatkan hasil pertanian. “Alih teknologi menjadi solusi karena tuntutan ke depan terhadap kebutuhan pangan terus meningkat sementara lahan semakin kurang. Teknologi disini tidak hanya berbicara alatnya saja. Tapi juga melebar ke metode pertanian yang bisa menjawab swasembada pangan. Poin utamanya peningkatan produktifitas dan menekan ongkos produksi bagi petani. Sehingga petani maju sejahtera dan Negara kita Swasembada Pangan” Jelasnya. (Her/HMS)

Gelora Gotong Royong Menuju Mandiri dan Sejahtera Kediri, Jatim Pos Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43 di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG), Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis belum lama ini. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Muspida, Kepala Dinas/Instansi, Camat, Kepala Desa, Pengurus PKK Kecamatan dan Desa Se-Kabupaten Kediri. Pada peringatan tahun ini Kabupaten Kediri mengangkat tema dengan gotong royong masyarakat dan gerakan pemberdayaan kesejahteraan keluarga kita gelorakan semangat kerja menuju Kabupaten Kediri yang mandiri dan sejahtera. Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini bertujuan menghidupkan kembali semangat gorong royong di masyarakat. Diharapkan dengan Bulan Bhakti Gotong Royong XII Tahun 2015 ini dapat meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat sehingga mempercepat pembangunan daerah. “Gotong royong adalah kerja sama masyarakat di berbagai bidang pembangunan. Nilai gotong royong adalah bagian sistem yang tumbuh dan berkembang

dalam masyarakat serta menjadi bagian nilai budaya bangsa yang harus dilestarikan. Dengan gelora semangat kebersamaan maka akan mengakselerasi pembangunan di Kabupaten Kediri.” Terang dr. Hj. Haryanti Sutrisno. Dalam acara tersebut diberikan penghargaan dan hadiah bagi pemenang Lomba Desa Tingkat Kabupaten Tahun 2015 yaitu Desa Puhjarak, Kecamatan Plemahan. Peraih juara Lomba Desa Peduli Keluarga Tingkat Kabupaten Kediri tahun 2015, yaitu Desa Jugo Kecamatan Mojo. Pemenang seleksi Kader PKK Desa/Kelurahan atas nama Nanik Hidayati dari Desa Mranggen, Kecamatan Purwoasri. Juara pertama Lomba Gembira Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi Jatim tahun 2015 atas nama Hermin Triyati dari Desa Wates, Kecamatan Pagu. Disampaikan pula dalam sela acara pemberian bantuan pemerintah berupa peralatan pengolahan kerajinan serat nanas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim untuk Kelompok tani Langgeng Mulyo Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar. Bantuan mesin pembuat tepung umbi-umbian untuk TP PKK Desa Tambibendo, Kecamatan Mojo. (her/hms)

rumah kepala desa,” ungkap Bupati. Ditambahkan, bagi desa yang dananya belum cair harap segera melengkapi syarat dan prosedur yang diperlukan. Misal desa yang belum memiliki bendahara desa sehingga terkendala dalam pencairannya. “Yang tidak memiliki bendahara tidak bisa cair, Pengelola keuangan dana desa kan bendahara desa. Saya mencegah agar Kepala Desa tidak terperkara kasus hukum. Kita wujudkan akuntabilitas (bisa dipertanggungjawabkan) dalam mengelola bantuan sebaik-baiknya,” imbuhnya. Selanjutnya, Bupati Kediri dihadapan seluruh perangkat desa se-Kecamatan Papar memberikan pengarahan terkait kebijakan Tanah Bengkok Desa. Bagi Bupati,

tanah bengkok menjadi lebih optimal pengelolaanya jika di serahkan kepada desa. “Tanah Bengkok sejak Jaman Belanda adalah milik desa. Bukan milik Pemerintah Daerah atau Pemerintah Pusat. Ya sebaiknya diatur pengelolaanya oleh desa”. “Agar masyarakat tahu, bagi yang kaya ternyata dinyatakan miskin bisa dikoreksi. Atau sebaliknya bagi yang miskin tapi tidak tercantum sehingga bisa ditambahkan datanya. Data Ini sangat penting karena terkait penerima dana bantuan pemerintah sebagaimana Program Presiden Jokowi seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, BPJS, Bantuan Langsung Tunai dan lain-lain,” pungkasnya. (her/hms)

Kredit Bunga Ringan Untuk UMKM  Bank Jatim Cabang Kediri Kerjasama Dinkop dan UMKM Kediri, Jatim Pos Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kediri terus membantu para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Tahu yang dikerjasamakan dengan Bank Jatim Cabang Kediri. Tonni Prasetyo Pimpinan Cabang Bank Jatim Kediri mengatakan, program penguatan pinjaman modal itu sudah mulai diberikan kepada pemilik UMKM di Kediri. Namun, baru tahun ini Pemerintah Kota Kediri baru menggandeng perbankan untuk penyalurannya. “Tahun ini program kemitraan dengan pelaku UMKM di Kota Kediri sudah dilakukan MoU dengan Dinas Koperasi dan UMKM,” kata Toni. Sebagai Bank milik Pemerintah Propinsi yang sahamnya dimiliki oleh Pemkab dan Pemkot yang concern dengan pelaku UKM, Bank Jatim Cabang Kediri memberikan pinjaman dengan suku bunga ringan yakni 6 persen per tahun. “Suku Bunga pinjaman sangat ringan yakni 6% per tahun kepada UMKM dan persyaratannya juga mudah, sumber pen-

danaannya dari APBD Kota Kediri”. Jelas Tonni yang sebelumnya pernah menjabat Pincab Blitar. Ditambahkan, Sesuai edaran Menteri Keuangan RI, instansi yang memberikan pinjaman modal terhadap masyarakat tidak boleh menyimpan agunan. Sehingga dalam pencairannya harus menggandeng perbankan, yakni Bank Jatim. Dari data yang dihimpun media ini menyebutkan Pemerintah Kota Kediri mengalokasikan anggaran untuk Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) total mencapai Rp 9 miliar yaitu, Bank Jatim yang mendapat alokasi Rp 6 miliar dan BPR Kota yang mendapat alokasi Rp 3 miliar yang bisa digunakan untuk modal ribuan UMKM di Kota Kediri. “Sosialisasi telah dilakukan pelaku UMKM diantaranya di Kampung Tenun Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, responya bagus. Sehingga diharapkan pelaku UMKM dapat mengambil peluang ini untuk memajukan usahanya dengan bantuan permodalan dengan suku bunga yang ringan,” pungkas Toni yang dikenal inovatif dan ramah. (Her)

PG Djombang Baru Selamatan Buka Giling 2015  Bupati Jombang Jamin Stok Sembako Ramadhan Aman Jombang, Jatim Pos Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko membuka selamatan penggilingan tebu Pabrik Gula Djombang Baru tahun 2015. Acara pembukaan dengan tema “Kebangkitan PG Jombang Baru menuju sukses Giling 2015” tersebut dilakukan di Aula Pabrik Gula setempat, Senin kemarin. Bupati dalam sambutannya mengucapkan selamat atas pembukaan giling tersebut. “Semoga petani tebu bisa Kebangkitan PG Jombang Baru menuju sukses Giling 2015 sejahtera,” ujar Bupati. Usai memberikan sambutan, Bupati memotong tumpeng selamatan yang diserahkan kepada Direktur Produksi PTPN X Ir Tarsisius Sutaryanto MM dan General Manajer PG Djombang Baru Moch. Arief Effendi ST.MM. Bupati juga mengawali undian dengan hadiah utama sepeda motor. Ikut hadir dalam selamatan buka giling PG Djombang Baru Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko didampingi Wakil Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, Ketua DPRD Jombang Djoko Triono serta sejumlah pejabat pemkab Jombang. Acara tersebut juga

dihadiri para karyawan dan Ketua APTRI Basyarudin. Kepada media ini usai prosesi selamatan Buka Giling, Bupati Jombang Nyono menyampaikan stok sembako khususnya gula menjelang bulan puasa ramadhan dijamin aman tidak ada kekurangan, pihaknya akan senantiasa memantau juga harga sembako yang biasanya menjelang bulan puasa mengalami kenaikan harga. “Stok sembako di jombang khususnya gula aman, juga akan dilakukan pemantauan kenaikan harga sembako menjelang bulan puasa,” jelas Nyono. GM PG Djombang Baru, Moch. Arief Effendi ST.MM menuturkan PG Djombang Baru akan meningkatkan produktifitas gula dan menjamin stok gula di jombang aman. “PG Djombang Baru menjamin stok gula di jombang aman, dan juga dalam semangat baru kebangkitan tersebut PG Djombang Baru dalam CSR perusahaan telah memberikan beberapa hal diantaranya pemberian bea siswa kepada mayarakat sekitar pabrik dan khitanan masal,” pungkas GM PG Djombang Baru. (Her)


Jatim VII

Hal - 10

Festival Makanan Khas Jawa Timur

Gubernur: “Memiliki Makna Bila Dipublikasikan” PRODUK makanan khas akan memiliki makna sebagai daya tarik wisata apabila di masyarakatkan, dipublikasikan dan dipromosikan secara luas dan kontinyu di berbagai kesempatan. “Oleh sebab itu dimasa mendatang saya minta kinerja usaha/industri pariwisata di Jawa Timur, khususnya wisata kuliner di hotel, restoran/rumah makan dan jasa boga lebih ditingkatkan kualitas pelayanan, produk dan pengelolaan lebih baik lagi.” Permintaan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo saat membuka acara Festival Makanan Khas Jawa Timur 2015 yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Jawa

Timur di Gedung Graha Wisata, Surabaya, Rabu (9/6/2015). “Untuk menjadikan makanan khas daerah sebagai potensi dalam pengembangan kepariwisataan di Jawa Timur tidaklah mudah, sebab membutuhkan toleransi dan kepedulian semua pihak, khususnya jajaran industri pariwisata untuk terus menerus mempromosikan serta menyediakan akses pasar, seperti penyediaan makanan khas di lingkungan usahanya,” ujarnya dalam amanat yang disampaikan Sekdaprov Jatim H.Ahmad Sukardi. Di awal sambutannya, Soekarwo memberikan gambaran bahwa kinerja kepariwisataan di Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir me-

nunjukkan perkembangan yang cukup baik. Hal itu dapat dilihat pada pendapatan domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) dari usaha pariwisata hotel, restoran, jasa hiburan dan angkutan saja di Jawa Timur pada tahun 2014 sebesar Rp 101,97 triliun atau meningkat 15,66% dari tahun 2013 sebesar Rp 88,16 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa demand masyarakat dan wisatawan terhadap kebutuhan penginapan, makan minum dan jasa hiburan sangat tinggi, sehingga ke depan merupakan peluang investasi yang perlu menjadi perhatian. Lanjut dikatakan gubernur, industri pariwisata merupakan

kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan atau masyarakat. Oleh karena itu agar sektor pariwisata di Jawa Timur memiliki peran yang lebih dalam konstribusinya terhadap peningkatan perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat, maka peran individu, pelaku usaha dan asosiasi pariwisata sangat diperlukan dalam menggerakkan pembangunan sektor pariwisata. (nam)

Sekdaprov Jatim Dr H Ahmad Sukardi (pakai Peci) dan Kepala Disbudpar Jatim Dr H Jarianto, M.Si (kedua dari kiri) bersama para pemenang Festival Makanan Khas Jawa Timur 2015.

Indah Setya Ningrum, Perintis Bank Sampah Dari Simo Gunung Barat Bermunculan Banyak Kreasi Menu

Finalis dari Kabupaten Trenggalek. KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Dr H Jarianto, M.Si, sebelumnya melaporkan bahwa secara historis festival makanan khas Jawa Timur ini sudah ke-15 kali dilaksanakan sejak tahun 2000. Kegiatan ini dijadikan event kepariwisataan tahunan sebagai ajang pembinaan. Terbukti, dengan adanya kegiatan ini telah bermunculan banyak kreasi menu makanan khas terbaru yang digali dari potensi daerah kabupaten/kota. Sebutlah Lele Bakar Rimba Kuncir, Pitik Sajeng, Belut Panggang Sambal Orek Bawang Terasi, Kuthuk

Bumbung Gendeng, Tumis Pisang Batu dan Nasi Goreng Pisang Kepok, dan masih banyak lainnya, sehingga bisa dijadikan ikon kepariwisataan daerah dan akan berdampak pada tingkat kepuasan masyarakat maupun wisatawan. Menurutnya, tujuan dari festival ini adalah untuk menggali jenis menu makanan dan minuman khas Jawa Timur serta meningkatkan kreatifitas dan inovasi para pelaku usaha di bidang penyediaan makanan dan minuman. Selain itu, untuk meningkatkan diversifikasi (penganekaragaman) jenis makanan dan minuman khas

Jawa Timur sebagai daya tarik wisata kuliner, dan mendorong semangat dan motivasi para usaha di bidang kuliner untuk terus berkarya, berkreasi dan melestarikan serta mengembangkan makanan khas di daerah. Jumlah peserta festival makanan khas Jawa Timur pada babak penyisihan sebanyak 38 peserta, terdiri dari usaha hotel, restoran, rumah makan dan catering, dari 34 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Dari hasil seleksi diperoleh 14 peserta untuk masuk grand final. Sebanyak 7 peserta finalis hasil babak penyisihan seBakorwil Madiun dan Bojonegoro dilaksanakan tanggal 15 April 2015, yaitu Kota Mojokerto, Kab. Nganjuk, Kab. Tulungagung, Kab. Trenggalek, Kab. Ponorogo, Kab. Pacitan dan Kab. Bojonegoro. Sebanyak 7 peserta finalis lainnya adalah hasil babak penyisihan se-Bakorwil Malang dan Pamekasan pada tanggal 12 Mei 2015, yaitu Kota Surabaya, Kab. Gresik, Kab Sampang, Kab. Pasuruan, Kab. Malang, Kota Batu dan Kab. Jember. (nam)

Bazaar Ramadhan di Surabaya Diperbanyak Surabaya, Jatim Pos Harga bahan kebutuhan pokok mulai merangkak naik jelang memasuki Bulan Suci Ramadan. Oleh karenanya, pemkot melakukan langkah antisipasi pengendalian stabilitas harga berupa bazar Ramadan dan operasi pasar. Bahkan, jumlah bazar Ramadan yang biasanya digelar di 10 titik tahun ini bakal ditambah menjadi 20 lokasi. Hal tersebut disampaikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat memimpin rapat koordinasi pengendalian stabilitas harga di balai kota, Kamis (11/ 6). Pertemuan yang mengundang para produsen dan distributor itu juga dihadiri sekretaris daerah, para asisten dan sejumlah kepala dinas di lingkup Pemkot Surabaya. Risma -sapaan Tri Rismaharini- mengatakan, kenaikan harga berpengaruh terhadap daya

beli masyarakat. Menurut mantan kepala bappeko ini, penurunan daya beli dampaknya cukup berbahaya karena bisa menjurus ke masalah sosial dan kriminalitas. Hal ini lah yang menjadi perhatian tersendiri bagi pemkot. Untuk itu, Risma langsung menginstruksikan penambahan lokasi bazar Ramadan. “Tolong Pak Wid kalau bisa tahun ini lokasi bazar Ramadan dan operasi pasarnya ditambah menjadi 20 titik. Jika menemui kesulitan silahkan lapor saya nanti akan saya bantu,” kata Risma kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (disperdagin) Surabaya Widodo Suryantoro. Dijumpai usai rapat, Widodo mengatakan pihaknya siap menindaklanjuti instruksi walikota tersebut. Sejauh ini koordinasi antara disperdagin dengan para produsen dan distributor sudah

berjalan dengan baik. “Ya tinggal pemantapan pelaksanaan di lapangan saja,” tuturnya. Dikatakan Widodo, tren kenaikan bahan kebutuhan pokok mulai bergerak landai. Berdasar data laporan perkembangan harga oleh disperdagin pada Juni minggu pertama, kenaikan paling signifikan terjadi pada gula pasir lokal curah yakni sebanyak 6,42 persen. Gula pasir yang pada pekan terakhir bulan Mei berkisar Rp 11.840/ kg kini menjadi Rp 12.600/kg. Sedangkan telur ayam broiler naik 4,78 persen, dari Rp 19.500/kg menjadi Rp 20.431/kg. “Nah, dua item ini yang sekarang menjadi perhatian kami di lapangan,” terang dia. Widodo menambahkan, pemkot sejatinya sudah memulai “pemanasan” operasi pasar sejak Senin (8/6) hingga Kamis (11/ 6). Selanjutnya, pelaksanaan

Surabaya, Jatim Pos “Bank sampah… Bank sampah!! Ayo Bank sampah ! “Bank sampah…….Bank sampah !! Ayo Bank sampah ! “Bank sampah…….Bank sampah !! Ayo Bank sampah ! Itulah suara nyaring Indah Steya Ningrum melalui megaphone pada Minggu pagi kemarin disepanjang jalan RT IV/ RW V Simomulyo Kecamatan Sukomanunggal Surabaya. Jumlah pendudk RT IV RW V Simogung Barat sebanyak 100 KK. “Ada bank sampah, mana sampah kita, bawa ke depan” teriak Bu Ratna kepada anaknya. Indah [23 tahun] merupakan salah satu sosok perintis Bank Sampah di wilayah RT IV/ RW V, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanungal Surabaya. Maklumlah disaat Bank Sampah dilain tempat sudah beraktifitas bertahun-tahun,di RT IV/RW V Simogunung Barat barumulai beraktifitas dalam 2 bulan ini, yaitu mulai bulan Mei-2015 lalu dan Indah Steya Ningrum perintisnya. “Saya tidak malu-malu, biar pun tidak ada yang membantu, saya jalan sendiri” ujar Indah kepada Jatim Pos ditengah-tengah kesibukannya menimbang sampah yang akan dibeli oleh pengepul. “Saya bersama Ibu-Ibu di RT IV ini ingin maju dan berkembang, ingin punya Kas sendiri, ingin punya Koperasi. Jika dana sudah terkumpul kami ingin tour / pesiar bersama Ibu-Ibu di kampung sini”, ungkap Indah tentang motivasinya.

intervensi pemkot di sektor ekonomi tersebut akan dimulai saat memasuki bulan puasa. Tepatnya pada 23 Juni dan berakhir H-5 sebelum lebaran. Mantan Kabag. Perekonomian itu memastikan kedua puluh titik pelaksanaan bazar murah dan operasi pasar tersebar rata di Surabaya pusat, utara, selatan, barat dan timur. Adapun kriteria pemilihan lokasi diutamakan bagi wilayah dengan tingkat ekonomi warga menengah ke bawah. Dengan demikian, pelaksanaan program tersebut lebih tepat sasaran. Widodo menyatakan, bebe

Ibu Kothijah (kiri) tampak sedang menyerahkan sekarung sampah kepada ibu Indah setya Ningrum (kanan) yang sedang berteriak: “Ayo bank sampah.” (foto:Gatot.S/JTMP) Tidak Ada yang Merespon Menurut Indah awalnya dia menerima masukan dari Ibu Maryono [Kader PKK RT IV] tentang bagai mana mengumpulkan uang sekaligus menggiatkan gerak kebersihan di wilayah RT dengan tidak menggangu anggaran rumah tangga Ibu-Ibu selama ini. “Salah satunya adalah dengan membentuk Bank Sampah,” ceritera Ibu Maryono Masukan Ibu Maryono mendapat respon positif Indah dan dengan hanya berbekal semangat Indah bertekad mewujudkan impian membuat Bank Sampah di RT IV. Indah bersyukur niat baiknya mendapat dukungan penuh dari suaminya Agung Triharsono yang bekerja sebagai Sopir. Bentuk dukungan positif suaminya kata Indah adalah dengan membelikan megaphone seharga Rp.200.000,”Megaphone ini yang membeli-

kan suami saya,” ungkap Indah Awalnya saya menggunakan kentongan sebagai tanda kepada Ibu-Ibu untuk mengum-pulkan sampah di depan rumahnya. Sedangkan jenis sampahnya adalah sampah kering berupa botol dan gelas plastik bekas, kardus, kertas koran dan lain sebagainya. Namun langkah awal tersebut kurang mendapat respon Ibu-Ibu di kampung. ”Mereka banyak yang menganggap remeh. Tetapi saya jalan terus, saya katakan kepada mereka yang tidak mau menjadi anggota Bank Sampah nanti tidak dapat mengikuti tour,” kata Indah dengan gaya ceplasceplosnya. Tehnisnya kata Indah, IbuIbu RT IV setiap hari dianjurkan mengumpulkan sampah-sampah tersebut dalam karung glangsing kemudian setiap

rapa barang yang diperjual belikan dalam program itu di antaranya beras, gula, telur, minyak goreng, tepung terigu, daging dan berbagai kebutuhan pokok lainnya. Dia menjamin, harga barang dalam operasi pasar dan bazar Ramadan lebih murah dibanding harga pasar. Sebab, pemkot melakukan pemotongan jalur distribusi dan agen. Sementara itu, Asisten II (bidang perekonomian dan pembangunan) Sekkota Surabaya M. Taswin memastikan suplai daging sapi di Surabaya aman selama Ramadan. Berda-

sar perhitungan pemkot, kebutuhan daging selama bulan puasa mencapai 936 ribu kilogram. Sedangkan total daging yang disiapkan melalui Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) sebanyak 1,2 juta kilogram. “Intinya stok daging aman. Selain memaksimalkan sapi lokal Surabaya, RPH juga akan mendatangkan sapi-sapi dari daerah lain. Tentunya, tetap dengan pengawasan ketat mengenai asal-usul ternak yang didatangkan,” ujar pejabat kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat ini.

Bersamb ke hal. 11

(Gatot.S/JTMP)


SAMBUNGAN

Hal - 11

Indah ... bulan Indah menimbang dan pengepul langsung membayar tunai sesuai harga pasaran. Misalnya harga kertas koran bekas Rp.2.000,-/kg,bekas aqua gelas Rp.5.000,- /kg, kar dus Rp.1.500,-/kg dan dan botol plastik aqua Rp.2500,-/ kg. Hasil penjualan sampah dikumpulkan oleh Indah dan setiap acara arisan Ibu-Ibu PKK RT IV dilaporkan secara transparan kepada pengurus IbuIbu PKK RT IV RW V Simogunung Barat, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal. Pada bulan pertama yaitu Mei lalu Bank Sampah RT IV / RW V Simogunung Barat yang diberi nama “Bank Sampah Anugerah” berhasil mengumpulkan hasil penjualan sampah Rp. 276.000,- dan pada bulan Juni ini baru setengah warga kampung yang menyerahkan

dari halaman 10 sampah sudah terkumpul Rp. 265.000,-. Tentang kendala utama yang dihadapi, Indah mengatakan terbatasnya sumber daya manusia alias SDM. “sementara saya bekerja sendirian tidak masalah,” ujar Indah meyakinkan. Kedepan Indah berharap Bank Sampah Anugerah yang dipimpinya makin berkembang dan mampu mempunyai lahan untuk mengelola produk daur ulang serta bisa berkembang sebagai Koperasi Sampah. Wakil Ketua RW V Simogunung Barat Sugianto mengharapkan hendaknya Indah tidak cepat berputus asa “Maju terus jangan cepat berputus asa, apa yang anda rintis itu sangat positif. Kami bersama pengurus RW mendukung langkah anda,” ujar Sugianto mendorong semangat Indah. [Gatot.S/Jatim Pos]

BNN Launching ... Kadis Pendidikan kota Surabaya Ikhsan menuturkan bahwa dengan program ini, akan semakin melengkapi dari berbagai program yang telah diluncurkan sebelumnya yang melibatkan Surabaya dalam rangka melindungi dan mendampingi anak-anak di kota Surabaya. “Ibu Walikota sudah meluncurkan program yang bernama konselor sebaya yang sudah berjalan di seluruh sekolah di Surabaya, program ini dikembangkan lagi dengan program kampunge arek Suroboyo, sehingga anak-anak Surabaya terjaga mulai di sekolah sampai di lingkungan di luar sekolah.” terang Ikhsan. Modul dari kurikulum ini sudah direview oleh BP dan siap disosilisasikan kepada guruguru SMP dan SMA sehingga mulai tahun ajaran baru kedepan ini bisa diterapkan di selu-

Berdayakan ... bisa jadi oleh-oleh untuk peserta jambore,” ujar Eko. Butuh Laboratorium Batu Mulia Ada hal yang bisa disinergikan lebih lanjut oleh para pembuat kebijakan untuk memfasilitasi para perajin batu nusantara dan pecinta batu mulia khususnya yang ada di Surabaya. Ini adalah salah satu bentuk komitmen juga dari Pemkot Surabaya untuk mengawal apa yang sudah diperjuangkan oleh

kawan-kawan pegiat batu mulia bahwa batu nusantara ini harus bisa berdiri di tanahnya sendiri. Dalam keterangan pers di gedung Humas Pemkot pada Jumat (12/6) Ketua panitia Kristanto menyampaikan harapannya kepada Pemkot Surabaya agar antusiasme masyarakat yang luar biasa ini sangat disayangkan bila dilewatkan begitu saja. ”Janganlah kita selalu dikalahkan oleh Singapura, karena kita tahu Singapura terkenal

dari halaman 3 dengan pengolahan batu yang paling sempurna padahal disana bukanlah penghasil batu. Kita mendorong Pemkot Sura baya agar (menyediakan tempat dan) memiliki laboratorium dan supaya ada standarisasi dimana nantinya para perajin di Surabaya agar bisa memiliki skill dan kemampuan mengolah batu yang bisa dan siap untuk bersaing di tingkat global.” Kata Kristanto mengharapkan. (fred/ JTMP)

Tantangan ... ke 722 kota Surabaya hari Minggu 31 Mei 2015 lalu di Taman Surya Surabaya. Menurut Risma kota Surabaya saat ini tidak saja dikenal didalam negeri tetapi berkat berbagai prestasinya kota Surabaya juga dikenal di dunia internasional. Tantangan terbesar kedepan adalah mempertahankan apa yang telah dicapai. Kita harus bekerja lebih keras lagi sebab tidak ada yang tidak bisa, tidak ada yang tidak mungkin, kata Risma mengingatkan. Indikator Keberhasilan Pada bagian lainnya Risma sebelumnya memaparkan berbagai indikator keberhasilan pelaksaanaan progam pembangunan saat dia memimpin kota dalam 5 tahun belakangan ini. Salah satu keberhasilan

yang ditonjolkan oleh Risma adalah keberhasilan pelaksanaan pembangunan dibidang lingkungan hidup, penanggulangan banjir, pelayanan perizinan Singgel Window dan lain sebagainya termasuk progam Surabaya hijau dan turunnya beberapa penyakit alias kota sehat. Dampak positif dari keberhasilan terebut kata Risma adalah semakin nyamannya kota Surabaya untuk menjadi tempat tinggal bagi warga kotanya. Untuk menghadapi Era MEA ahkir tahun 2015 mendatang Risma juga mengingatkan Warga kota Surabaya jangan jadi penonton melainkan jadi majikan dikotanya sendiri.” Mari kita satukan langkah, karena bersatu kita teguh bercerai berai kita jauh !,” ujar Risma de-

Suparni ... sisa jabatan Dwi Soetjipto sebagai dirut yang berakhir pada 2017 nanti. Pria kelahiran 13 Desember 1958 ini cukup beruntung ka rena senantiasa menduduki posisi penting di perseroan. Sebagai Insinyur Listrik dari ITS Surabaya, sebelumnya ia menduduki jabatan Direktur Produksi dan Litbang. Ia juga pernah menjadi Kepala Kompartemen Produksi Pabrik Tuban tahun 2007 dan Kepala Departemen Pengembangan Perusahaan (2006-2007), dan Kepala Produksi II Pabrik Tuban (2002-2006). Pengukuhan Suparni sekaligus pemberhentian dengan hormat Dwi Soetjipto dari jabatannya sebagai dirut, sebenarnya sudah dilakukan pada

dari halaman 1 ngan nada mengingatkan. Dengan semangat pantang menyerah, kedepan mari kita wujudkan Surabaya yang cerdas, manusiawi, bermartabat dan berwawasan lingkungan demi anak cucu kita semua, ajak Risma dengan berapi-api. Surabaya Kota Kenangan Upacara bendera HUT ke 722 berjalan dengan hikmad, diawal dengan pembacaan sejarah lahirnya kota Surabaya oleh Ketua DPRD Kota Surabaya Ir.Armuji dan ditutup dengan lagu perjuangan “Surabaya kota Kenangan”. Surabaya, Surabaya …….oh Surabaya …… Surabaya di tahun 45… Kami berjuang , kami berjuang ………bertaruh nyawa ! Dirgahayu Surabaya! [Gatot.S/Jatim Pos]

dari halaman 1 tanggal 28 November 2014. Selain itu, para pemegang saham juga telah sepakat dan menyetujui untuk mengangkat Rizkan Chandra sebagai direktur Semen Indonesia. Setelah diangkat sebagai dirut secara definitif, Suparni dan jajaran direksi melakukan malam ramah tamah dengan insan pers di Jawa Timur, awal bulan Juni di Resto Nine Surabaya. Pada malam perkenalan dengan insan pers itu, Suparni menjelaskan sedikit tentang kondisi perseroan yang kini dipimpinnya. Ia katakan, pembangunan pabrik di Rembang yang ditargetkan beroperasi pada kuartal III tahun 2015 ini, sangat penting bagi korporasi. Alasannya, persaingan bisnis semen di Tanah Air makin keras

di era perdagangan bebas Asean dan globalisasi. Selain bakal memiliki pabrik semen di Rembang, Jateng, sejumlah pabrik semen eksisting PT SI berada di Kabupaten Gresik (Jatim), Kabupaten Tuban (Jatim) dengan brand product Semen Gresik. Pabrik semen di Sumbar dengan brand product Semen Padang, pabrik semen di Sulsel dengan brand product Semen Tonasa. PT SI juga memiliki pabrik semen di Vietnam dengan brand product Thang Long Cement. Hasil produksi pabrik ini diorientasikan memenuhi kebutuhan semen di kawasan Jateng, Jatim, dan Jabar. “Sebaran pabrikan semen kita berada di titik-titik strategis di Indonesia,” kata Suparni. (yus)

ruh sekolah-sekolah di Surabaya. Kepala BNN RI Anang Iskandar memberikan apresiasi kepada Walikota Surabaya yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan masa depan anak-anak bangsa dan mampu mewujudkan dengan tindakan nyata dengan melaunching kurikulum anti narkoba yang pertama kali di Surabaya yang juga sekaligus menjadi pilot project. “Kurikulum ini adalah amanat UU narkotika yang mengamanatkan bahwa pelajaran anti narkotika masuk dalam kurikulum pendidikan mulai SD,SMP,SMA.” Pa-

dari halaman 3 par Anang di sela peresmian. Anang menyatakan kurikulum ini menjadi relevan, karena di tingkat ASEAN, prevelansi pengguna narkoba di Indonesia paling besar, dan kesadaran untuk sembuh paling kecil. “Mulai dari terkena/kecan duan narkoba mulai remaja, tidak tersembuhkan sampai akhir hayatnya. Dengan diluncurkannya kurikulum anti narkoba ini akan dapat membentengi para pelajar di Surabaya untuk bisa yakin bahwa narkoba itu berbahaya,” tegasnya. Sementara itu Walikota Surabaya Tri Rismaharini memberi wejangan kepada ribuan

Pemprov Jatim .... Didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf, Gubernur Soekarwo mengatakan, “Rasa nyaman dan aman itu standar kehidupan yang baik untuk masyarakat, karena itu kita selalu support Polri untuk pengamanan arus mudik dan arus balik itu. Infrastruktur untuk mudik juga sudah bagus seluruhnya,” ujarnya. Data dari Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim mencatat sebanyak 565 unit angkutan bus yang disiapkan dapat menampung 41.750 penumpang, tiga unit kapal laut yang mengangkut 6.400 penumpang serta 16 kereta api dengan tujuh rute tujuan yang mengangkut 83.905 penumpang. Selain itu, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan khususnya roda dua, dishub juga menyiapkan 10 truk pengangkutan untuk sepeda motor di lima jurusan dengan total unit sebanyak 500 unit motor bisa diangkut. Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, untuk kapal laut jalur khusus, disiapkan beberapa rute mulai SurabayaMasalembu, Kalianget-Kangean hingga Banyuwangi-Sapeken. Selain mengangkut penumpang, Wahid juga membuka pendaftaran untuk mengangkut kendaraan berupa sepeda motor. “Tahun ini juga kami targetkan kuota layanan sepeda motor juga bisa terpenuhi. Kami menyediakan space untuk sepeda motor sebanyak 500 kendaraan. Ini penting dilakukan untuk mengurangi kepadatan di jalan raya saat mudik,” ujar Wahid di kantornya, Kamis (11/6). Khusus mudik gratis, Dishub telah berkoordinasi dengan semua pemilik otobus. Nanti akan ada kerja sama dengan

para perusahaan angkutan bus ini. Ratusan bus akan disiapkan untuk mengangkut pemudik gratis ke seluruh wilayah Jatim. Mereka akan diantar dengan bus dengan dikawal patwal hingga ke seluruh tempat tujuan seluruh wilayah Jatim. Berangkat dari Surabaya hingga menuju Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Madura, Tuban, hingga Banyuwangi. Rencananya, pendaftaran untuk mudik gratis itu sudah akan dibuka mulai akhir Juni ini. Selanjutnya, mereka akan diberangkatkan mulai H-4. Melihat pengalaman sebelumnya, layanan mudik gratis khusus mengangkut motor ini belum sepenuhnya dimanfaatkan para pemudik. “Tahun lalu belum banyak yang mau motornya diangkut truk. Katanya takut lecet,” kata Wahid Wahyudi. Dari yang mempercayakan motornya diangkut gratis itu, kabanyakan justru mahasiswa. Selebihnya para buruh dan karyawan lainnya. Mereka merasa senang karena tak lagi menanggung risiko di jalan. Selain itu, dengan motormotor mereka diangkut ke angkutan truk khusus motor gratis, sampai rumah tidak capek. “Pemilik dan keluarganya silakan naik bus atau kereta gratis, motornya aman dan tak keluar bensin. Nyaman dan tak capek,” tambah Wahid. Luhur Pribadi, Kasi Perkeretapian Dishub Jatim menuturkan, bagi Pemprov Jatim layanan mudik gratis ini sudah keempat kalinya dilakukan. “Kereta api juga akan dikerahkan untuk khusus mengangkut warga yang mau mudik gratis,” kata Luhur. Layanan mudik gratis tersebut berlaku untuk tujuan seluruh Jatim. Mudik dengan start dari Surabaya menuju ujung Jatim. Mulai dari tujuan

Iuran BPJS ... mendapat lampu hijau dari Dewan Jaminan Sosial Nasional/ DJSN. Menurut Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional Chazali Situmorang, pembayaran klaim BPJS sudah lebih banyak daripada pemasukan. Rasio idealnya di bawah 90 persen. Untuk itu DJSN sepakat mendukung usulan pengajuan tarif baru BPJS. Iuran baru ini akan dikenakan kepada anggota Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau non PBI. Adapun rencana tarif baru yang akan diberlakukan dalam

tiga bulan kedepan sebesar untuk PBI diusulkan Rp 27.500 yang semula 19.225. Sedangkan untuk Non PBI akan dikenai tambahan sebesar Rp 10.000 pada setiap kelasnya. Tarif baru ini hanya berlaku bagi peserta baru, sedangkan peserta lama tetap membayar dengan tarif lama sesuai dengan kelas yang diambilnya. Peraturan baru ini akan dilaksanakan setelah ada keputusan resmi dari pemerintah sebagai landasan hukumnya. Selain itu BPJS juga akan merevisi masa aktivasi dari

pelajar SMP, SMA yang hadir untuk dapat menangkal bahaya narkoba, sedini mungkin menghindari yang namanya narkoba. “Betapa dahsyat dampak narkoba, kalau itu sampai terjadi, betapa kecewanya orang tua kalian, guru-guru kalian. Negara dan bangsa ini menunggu prestasi kalian. Kalian dapat meraih prestasi di bidang apapun yang kalian inginkan tanpa butuh (harus pakai) narkoba, kalau kalian sudah menggunakan, pasti prestasi kalian akan terganggu.” Kata Risma mengingatkan. (fred/JTMP)

dari halaman 1 Banyuwangi, Jember, Ngawi, Ponorogo, Treanggalek, Tuban, hingga Madura. Tidak memandang mereka warga Jatim atau luar Jatim. Selama mereka punya tujuan di daerah di Jatim akan diangkut mudik gratis. Seluruh moda transportasi umum untuk mudik gratis dijadwalkan akan berangkat pada H-4 Lebaran. Sementara pendaftarannya 30 hari sebelum pemberangkatan. Khusus untuk kereta api, Pemprov Jatim bekerja sama dengan PT KAI akan kembali melayani mudik gratis. Rencananya, disiapkan 89.000-an tiket gratis untuk diangkut dengan kereta api ber-AC. Selama tujuan regional Jatim, semua penumpang bisa diangkut dengan kereta gratis. “Sementara yang sudah pasti kami akan kerahkan 14 kereta api khusus untuk mudik gratis tujuan seluruh Jatim,” kata Kasi Perkeretapian Dishub Jatim Luhur Pribadi. Tak hanya mudik, balik mudik pun bisa gratis. Berikut rute kereta api yang rencananya akan melayani mudik gratis. Di antaranya Surabaya-Blitar, Surabaya-Malang, SurabayaSidoarjo, Surabaya-Bojonegoro. Kemudian, Surabaya-Madiun, dan Surabaya-Banyuwangi yang melewati Pasuruan, Probolinggo, hingga Jember. Sementara untuk jadwal mudik dan balik gratis dengan kereta api adalah sebagai berikut: Kereta Dhoho, Penataran, Tumapel untuk tujuan Kediri, Kertosono, dan Bojonegoro berangkat mudik pada 13-16 Juli dan balik 19-22 Juli. Kemudian Kereta Arjuno mudik berangkat 14-16 Juli dan balik 20-21 Juli. Untuk kereta Probowangi mudik 14-16 Juli dan balik 21 Juli. (yus)

dari halaman 1 semula tujuh hari, menjadi tiga bulan sejak pendaftaran. Tujuannya untuk menghindari lonjakan klaim. Sebab kebiasaan masyarakat mendaftarkan sebagai BPJS sejak dia dalam kondisi sakit dan langsung dipakai untuk klaim asuransi. Tapi selanjutnya mereka tidak lagi membayar iuran bulanan setelah dinyatakan sembuh. Ada juga peserta yang membayar pada bulan pertama, tapi selanjutnya karena ada satu sebab mereka mengemplang, sehingga kondisi ini mengurangi pemasukan BPJS. (yus)


Hal - 12 Edisi No.190 Tahun XIV ~ Minggu IV Juni 2015

Perbanyak Desa Wisata di Jatim Disbudpar Jatim Adakan Bimtek Pemberdayaan Desa Wisata PANORAMA alam Desa Poncokusumo Kabupaten Malang sangat indah. Desa ini dikembangkan menjadi desa wisata agropolitan, kesuburan tanahnya cocok ditumbuhi tanaman buah apel, kates, bunga potong krisan. Wisatawan nusantara bahkan mancanegara banyak datang ke Desa Poncokusumo dapat melakukan agrowisata buah apel, kates, bunga potong krisan. Serta dapat mencicipi produk olahan buah apel menjadi minuman sari apel, kripik apel, dan jenang apel. Kini di Jawa Timur banyak dijumpai potensi desa wisata, namun belum dikembangkan secara maksimal. Karena itu, Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim melakukan berbagai upaya guna mengembangkan desa wisata. Salah satunya Senin kemaren (15/6) diselenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemberdayaan Desa Wisata

lola wisata hingga pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se Jatim. “Tentu kita selenggarakan kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Kadisbudpar Jatim DR H Jarianto dalam amanat yang disampaikan Kabid Pengembangan Produk Disbudpar Jatim, Drs. Handoyo MPd. Managemen pengelolaan Desa wisata menurut Drs.Handoyo MPd tentu berbeda dengan objek wisata lainnya (ODTW). “Kalau kita pergi ke lokasi wisata semacam Water Park, ada jam buka dan tutupnya. Kalau ke desa wisata tentu berbeda,” paparnya. Berkunjung ke desa memerlukan koordinasi dengan pihak terkait di desa tersebut.

Malang Propinsi Jawa Timur. Jarak Desa Poncokusumo dari ibukota Kabupaten Malang berjarak ± 32 KM dengan waktu tempuh ± 1 jam sedangkan jarak ke ibukota kecamatan Poncokusumo ± 5 KM dengan waktu tempuh ± 20 menit sedangkan jarak dari ibu kota propinsi ± 112 Km kesemuanya dapat di tempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Desa Poncokusumo dicanangkan sebagai desa wisata sudah sejak lama, yakni 27 Mei 2001 oleh Bupati Malang Ir. Moch. Ibnu Rubianto, setelah Batu berdiri sebagai kota tersendiri lepas dari Kabupaten Malang. Pemerintah Kabupaten Malang memang menjadikan Desa Poncokusumo sebagai pusat agropolitan dan tujuan wisata di sektor Sangat Indah pertanian, terutama buah apel Desa Poncokusumo Keca- yang cukup terkenal. matan Poncokusumo KabupaSelain sebagai penghasil ten Malang termasuk Desa buah apel, Desa PoncokusuWisata yang mendapat peng mo merupakan desa yang kaya akan produksi holtikultura, seperti bawang, tomat, kentang, kol serta buahbuah lainnya. Di Poncokusumo ini selain didukung alamnya yang subur serta hawa yang sejuk, juga memiliki daya tarik wisata yang beraneka ragam seperti pengolahan sari apel, agro bunga krisan, outbound, dan aneka kesenian daerah. Warganya juga mengembangkan hasil perkeBlimbing Desa Desa Karangsari, Kecamatan Sukorejo Blitar. bunannya menjadi produk olahan seperti Jawa Timur Tahun 2015. hargaan Pemerintah Pusat (10 keripik apel, salak, jambu dan Kegiatan yang diselenggakan besar Desa Wisata Indonesia). lain-lain yang dikerjakan secara di Graha Wisata Disbudpar JaWilayah Desa Poncokusu- home industry. Banyak yang tim itu diikuti 100 peserta dari mo terletak di Kecamatan berkunjung untuk melihat berbagai unsur, mulai penge- Poncokusumo Kabupaten proses pembuatan keripik apel

Salah satu panorama keindahan Desa Poncokusumo Malang. itu. Sedangkan produk minuman sari apel dalam kemasan dari Desa Poncokusumo telah dipasarkan di kota-kota besar di Jawa Timur. Desa Poncokusumo juga sering dikunjungi lembaga pendidikan untuk melakukan riset tentang agro. Kembangkan Lainnya Pemprov Jatim terus berupaya mengembangkan desa wisata di Jawa Timur. Ada beberapa Kabupaten yang potensi desa wisatanya layak ‘dijual’. Potensi itu akan bermanfaat untuk mendongkrak pendapatan domestik sehingga kesejahteraan akan terdistribusi. Beberpa Kabupaten yang potensi desa wisatanya antara lain Banyuwangi, Pacitan, Blitar, Ngawi, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Situbondo dan

Bondowoso. Banyuwangi selama ini desa wisatanya yang sudah dikenal adalah Desa Kemiren di Kecamatan Glagah. Namun Pemprov Jatim memandang tak hanya itu, ada desa lainnya lagi yakni desa di sekitar Plengkung (Taman Nasional Alas Purwo), Desa Sukamade (Taman Nasional Meru Betiri) dan Desa Sarongan. Sementara itu di Blitar Desa Karangsari, Kecamatan Sukorejo merupakan desa wisata yang terkenal dengan belimbingnya, hal ini pula yang menjadikan kota Blitar mejadi populer sebagai penghasil tanaman buah yang manis asam ini. Berbeda dengan belimbing pada umumnya, belimbing Karangsari memiliki keistimewaan dari segi ukuran, warna dan tentu saja ra-

sa. Belimbing Karangsari memiliki ukuran yang lebih besar dari belimbing biasa, dengan warna kuning kemerahan yang mencolok dan rasa yang dominan manis. Belimbing Karangsari selalu menjadi agenda yang akan dicari sebagai oleh-oleh saat wisatawan berkunjung ke Blitar. Desa wisata adalah seluruh kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan. Mulai dari kehidupan sosial, ekonomi, budaya, adat istiadat, keseharian dan arsitektur bangunan rumah desa yang khas. Selain itu juga kegiatan perekonomian desa yang unik serta memiliki potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (nam)

Tata Kelola Desa Wisata BAGAIMANA mengelola Desa Wisata atau sebuah desa ingin mengembangkan menjadi Desa Wisata? Destha T Raharjana dari Puspar Universitas Gajahmada Jogyakarta memaparkan hal tersebut pada kegiatan Bimtek yang diselenggarakan Disbudpar Jatim. Selain itu ada materi yang cukup menarik tentang Pengelolaan Homestay untuk Desa Wisata yang disampaikan Auditor Hotel, Peran ASI DEWI dalam mendukung Penguatan Kelembagaan Desa Wisata yang disampaikan ASIDEWI Jatim. Sedangkan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim menyampaikan tentang Peran Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata yang berdaya saing. “Pengembangan desa wisata akan perfect dan seleable

bila memiliki modal sumberdaya manusia yang mendapat dukungan warga. Desa wisata merupakan salah satu aset bagi kabupaten sehingga harus selalu digarap dan jeli melihat selera pasar, dengan tetap berpegang pada karakter lokal,” ujar Destha T. Raharjana dari UGM pada kesempatan itu. Menurutnya, ada tiga kata kunci penting untuk menciptakan daya saing dalam pengembangan desa wisata, yakni : Positioning, Differensiasi dan Branding, sebagai upaya yang harus dijalankan untuk menjadi Desa Wisata yang berkarakter dan berdaya saing. Ada beberapa aspek yang perlu pencermatan, baik pemerintah (Dinas Pariwisata) ataupun pengelola dan calon investor yang hendak mengembangkan desa-desa wisata sebagai atraksi wisata.

Hal-hal penting yang patut dicatat antara lain : Aspek perencanaan dan pengembangan. Cikal bakal tumbuhnya semangat merencanakan dan membangun desa wisata yang sesuai adalah dari kesadaran dan kemauan warga. Kedua aspek Investasi. “Dalam membangun desa wisata investasi yang ideal adalah berasal dari kemampuan dan kemauan warga setempat,” paparnya. Ketiga menurut Destha T. Raharjana adalah aspek Sosial Kultural. “Berbeda dengan hotel atau restoran ataupun bentuk usaha yang dikembangkan atasnama prívate sector, desa wisata diinisiasi secara kolektif sehingga sangat tidak mungkin untuk mengabaikan aspek sosial budaya,” urainya. Aspek keempat adalah SDM dan Manajemen Usaha.

Drs. Handoyo MPd saat menyampaikan sambutan pada acara Bimtek Pemberdayaan Desa Wisata Jawa Timur. Ini bahwa kunci penting keberhasilan pengelolaan sebuah desa wisata adalah pada aspek manajemen yang didalamnya terdapat beberapa SDM sebagai aktor kunci daLokasi Museum

lam pengelolaan desa wisata tersebut. Dan kelima adalah aspejk pengembangan jejaring kemitraan. “Modal sosial sangat penting dimiliki rekan-rekan

pengelola desa wisata, jangan hanya menjadi ‘katak dalam tempurung’ sehingga mereka harus melihat keluar dan tahu yang terjadi di dunia lain,” ungkapnya. (nam)


Hal - I Edisi No.190 Tahun XIV ~ Minggu IV Juni 2015

Gubernur Tawarkan Smelter dan Standarisasi Naker Memperkuat Hubungan Kerjasama Jatim dengan Jepang

Gubernur Jatim Soekarwo saat menerima kunjungan Konjen Jepang di Surabaya Drs. Yoshiharu Kato di Grahadi. GUBERNUR Jawa Timur Dr. H. Soekarwo terus memperkuat hubungan kerjasama Jatim dengan Jepang. Salah satunya yakni menawarkan kerjasama pembangunan smelter dan standarisasi tenaga kerja di Jatim “Pemprov Jatim menawarkan pembangunan smelter kepada Jepang. Bahan baku yang biasanya dibawa langsung ke Jepang, tetapi dengan adanya kerjasama pembangunan smelter, maka proses pengolahan bahan baku

dilakukan di Jatim. Kami menyediakan tempat untuk proses smelter,” ujarnya saat menerima Konjen Jepang Yoshiharu Kato di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin yang lalu. Ia mengatakan, saat ini sudah ada peraturan mengenai ekspor bahan baku atau pertambangan mineral dan batubara (minerba). Sehingga membangun smelter di Jatim merupakan peluang investasi penting. Untuk itu, Pemprov Jatim akan memberikan ke-

mudahan dalam berinvestasi melalui empat jaminan pemerintah seperti lahan, power plant, kemudahan perijinan, dan penyediaan buruh. Menurutnya, pembangunan smelter ini sebagai bentuk membangun hubungan yang lebih intensif di bidang ekonomi, serta dapat memberikan efek domino terhadap kinerja industri dalam negeri, khususnya di Jatim. Selain mampu mengurangi ketergantungan impor bahan baku, juga akan memicu tumbuhnya

industri hilir logam di sekitar lokasi berdirinya smelter. Lebih lanjut disampaikan, pembangunan smelter di Jatim untuk memperluas pasar seperti kawasan Timur Indonesia. Selain membantu memperluas pasar, pengembangan kerjasama dengan Jatim dapat menambah nilai efisien dalam perdagangan. Sebab geo ekonomi Jatim berada di tengah Indonesia dan menjadi hub perdagangan kawasan Timur Indonesia mulai Kalimantan sampai Papua. Selain itu, Jatim memiliki 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 provinsi yang bisa memperkuat perdagangan. Hasilnya, Jatim menjadi pusat logistik dan konektivitas Indonesia bagian Timur, memperbesar pasar domestik karena 40 persen potensi pasar ASEAN berada di Indonesia. “Dengan adanya KPD ratarata potensi transaksi per tahun tumbuh 15 persen, bahkan mengalami surplus tumbuh sebanyak 328,08 persen,” jelas Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim. Ia menambahkan, sarana prasarana dan infrastruktur seperti prasarana jalan dan jalan tol, pelabuhan laut dan bandar udara, jalan kereta api double track cukup baik. Oleh karena itu, Jatim dengan segala keunggulannya merupa-

PLN Diminta Prioritaskan Listrik di Madura GUBERNUR Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo minta Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jatim untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur listrik di Madura, khususnya di wilayah kepulauan. Pasalnya, wilayah tersebut rasio elektrifikasinya sangat rendah, yakni dibawah 40%. Permintaan itu disampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat menerima General Manager (GM) PLN Distribusi Jatim yang baru, Yudi Winardi beserta rombongan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin lalu. Pakde Karwo mengatakan, secara keseluruhan, rasio elektrifikasi Jatim sudah mencapai 82,7%. Artinya, hampir semua wilayah Jatim sudah teraliri listrik, namun di beberapa tempat rasionya sangat rendah, khususnya di Pulau Madura yang rasionya hanya 50%. Bahkan, di wilayah Madura kepulauan rasionya dibawah 40%. “Salah satu penyebabnya adalah kondisi topografi di Madura dimana kampung di Madura berbeda dengan di Jawa, jika di Jawa dalam satu kampung ada banyak rumah, tapi di Madura satu kampung hanya ada 10 rumah, kemudian jarak antar satu kampung

dengan kampung lainnya sangat jauh, ini yang menyebabkan biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur kelistrikan membengkak,” tuturnya. Sejatinya, pada 2013 lalu Pemprov sudah memiliki anggaran untuk membantu PLN membangun infrastruktur di Madura. “Pada saat itu, kita sudah anggarkan multiyears selama 3 tahun sebesar Rp. 75 miliar per-tahun untuk membantu cagak listrik di Madura, namun saat itu terkendala aturan bahwa hibah pada BUMN tidak diperbolehkan, namun saat ini dimungkinkan meski harus duduk bersama dengan BPK untuk dibahas lebih dulu batasannya, pasalnya ini demi kepentingan rakyat” katanya. “Dulu, PLN membutuhkan Rp. 125 miliar dikalikan tiga untuk membangun satu cagak listrik, namun dananya hanya siap Rp. 50 miliar, karena itu kita bantu Rp. 75 miliar. Namun kini, dengan manajemen dan anggaran yang baru, PLN telah menyiapkan anggaran yang lebih besar, jadi nanti Pemprov sharing 50:50 dengan PLN untuk kebutuhan infrastruktur listrik Madura” lanjutnya. Pakde Karwo menekankan, kehadiran listrik akan

Gubernur Jatim terima kunjungan GM PLN Distribusi Jatim Yudi Winardi beserta staf di Gedung Negara Grahadi. berdampak positif pada perekonomian masyarakat, contohnya produk pertanian. “Jika listrik masuk maka produk pasca panen bisa digarap, seperti pisang diolah jadi kripik pisang, atau industri kecil kreatif lainnya yang tentu saja membuthkan listrik sebagai penggeraknya” urainya. Permintaan Pakde Karwo mendapat tanggapan positif dari GM PLN Distribusi Jatim, Yudi Winardi. “Permintaan Bapak Gubernur akan kami bahas lebih lanjut dan kami bawa ke pusat sebagai langkah positif sebagai upaya untuk membangun perekonomian masyarakat, khususnya di Madura” katanya.

Senada dengan Pakde Karwo, Yudi berharap kedepan dengan kehadiran listrik di Madura akan menghidupkan perekonomian di masyarakat. “Bahkan dari hal yang terkecil saja, dampak positif kehadiran listrik adalah memotivasi masyarakat, khususnya pelajar untuk lebih rajin membaca” ujarnya. Lebih lanjut Yudi mengatakan, tujuan kunjungannya kepada Pakde Karwo adalah untuk memperkenalkan diri sebagai GM PLN Distribusi Jatim yang baru bertugas sejak 28 Mei 2015, sekaligus membahas isu-isu ekonomi yang terkait dengan masalah listrik. (hms)

kan pilihan utama dan mempunyai iklim yang kondusif untuk berinvestasi dan melakukan bisnis. Kerjasama bidang tenaga kerja dilakukan dengan standarisasi tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja. Melalui balai latihan kerja itu, Pemerintah Jepang bisa menentukan standarisasi kepada tenaga kerja yang boleh bekerja di Jepang. “Kalau Jepang membutuhkan tenaga kerja, standarisasinya dilakukan di Jatim. Kita kerjasama membuat pelatihan dan standar di Jatim,” katanya. Menurutnya, tenaga kerja di Jatim dinilai produktif. Bila terjadi perselisihan masalah

perburuhan penyelesaiannya secara musyawarah oleh Pemprov Jatim. Kesejahteraan para buruh ditunjang oleh koperasi-koperasi buruh, yang pendirian dan pengembangannya difasilitasi oleh Pemprov Jatim. Pada kesempatan yang sama, Konjen Jepang Yoshiharu Kato merasa senang bisa tinggal dan bertugas di Jatim. Masyarakatnya terbuka, kondisinya aman dan nyaman. Situasi perpolitikannya kondusif. Pihaknya akan menyampaikan kepada pengusaha di Jepang mengenai adanya peluang yang dimiliki Jatim. (hms).

Pariwisata Madura Belum Dikelola Maksimal SEKDAPROV Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi, MM mengatakan, destinasi wisata Pulau. Madura yang memiliki nilai jual luar biasa belum dikelola dengan baik dan perhatian pemerintah daerah. “Sebetulnya Pulau Madura sangat luar biasa. Luar biasa dan banyak yang bisa dijual, namun masih belum dikembangkan oleh Pemda setempat. Padahal dengan wisata, dapat memakmurkan masyarakat,” ungkapnya penuh harap. Saat membuka Fasilitasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Madura, di Hotekl Ibis Surabaya, Senin minggu lalu. Dikatakan empat kabupa ten yang ada di Pulau Madura memiliki potensi daya tarik wisata yang beragam dengan keunikan, kekhasan, dan keindahan yang memukau dan memikat para wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun nusantara. Potensi itu sungguh tidak kalah indahnya dengan pantai yang ada di Pulau Bali. Dicontohkan Pantai Siring Kemuning di Bangkalan, Pantai Camplong, Nipah, dan Air Terjun Toroan di Sampang, Talangsiring dan Jumiang di Pamekasan, serta Pantai Slopeng dan Lombang di Sumenep. Selain itu, P. Madura juga memiliki potensi daya tarik wisata berbasis sejarah dan budaya seperti kerapan sapi, sapi sonok yang ada di seluruh desa. “Daya tarik wisata tersebut telah menjadi cirri khas Madura yang bisa disaksikan atau ditonton pada setiap tahunnya khususnya pada bulan Agustus sampai Oktober,” jelasnya. “Namun sayang, potensi tersebut sampai saat ini belum dikelola dan dikembangkan secara maksimal, sehingga pemanfaatannya belum dirasakan secara nyata bagi peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat Ma-

dura,” ungkapnya. Padahal, jika dikembangkan, dikelola, dan dikemas dengan baik, kemungkinan besar akan banyak diminati oleh para wisman dan wisnu. Apalagi ditunjang dengan adanya Jembatan Suramadu dan lapangan terbang Trunojoyo Sumenep. Banyaknya potensi pariwisata di Madura diharapkan ke depan dapat menjadi sektor andalan yang mampu meningkatkan perekonomian di Madura. Sehingga menjadi salah upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan, pendapatan daerah dan pendapatan negara. Menurut Sekda ada beberapa kendala dalam pengembangan pariwisata di Pulau Madura, antara lain adanya anggapan bahwa kunjungan wisatawan asing akan membawa dampak negatif bagi masyarakat Madura; belum adanya Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah yang mengacu pada Undang-Undang tentang Kepariwisataan; aksesbilitas sarana dan prasarana belum memadai; belum optimalnya kompetensi SDM masyarakat Madura di bidang pariwisata; serta masih rendahnya keterlibatan masyarakat setempat dalam pengembangan pariwisata di Madura. Sedangkan upaya yang telah dilakukan Pemprov. Jatim untuk pengembangan pariwisata, antara lain menggali daya tarik wisata (DTW) suatau daerah berdasarkan potensi yang dimilikinya, peningkatan infrastruktur menuju DTW, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak karena pengembangan kawasan pariwisata merupakan salah satu konsep pengembangan jaringan, peningkatan kualitas SDM Pariwisata, perbaikan image dan revitalisasi produk pariwisata melalui standarisasi kualitas produk. (hms)


Hal - II Edisi No.190 Tahun XIV ~ Minggu IV Juni 2015

Program Subsidi Untuk Peternakan PEMPROV Jatim mendukung program subsidi untuk peternakan, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Ini penting dilakukan untuk meningkatkan motivasi dalam berusaha, dan bentuk stimulan usaha sub bidang peternakan. “Di negara-negara maju pun juga tetap memberikan subsidi kepada para peternaknya, apalagi di negara berkembang seperti kita. Subsidi tersebut bisa berupa bantuan pakan ternak, bibit, ataupun modal usaha,” ujar Wagub Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat acara puncak Kontes Ternak dan Ekspo Agribisnis Peternakan Tahun 2015 di Stadion Surajaya, Kab. Lamongan, Rabu minggu yang lalu. Ia menjelaskan, yang terpenting disamping pemberian subsidi ialah cara pengelolaan ternak yang benar. Pemerintah bertugas membuat regulasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak, namun peternak juga harus militan dan kerja keras. “Tidak sedikit peternak yang menyalahgunakan pemberian subsidi

dari pemerintah, misalnya bibit ternak yang belum cukup umur sudah dijual. Karenanya peternak harus kerja keras menghasilkan hasil ternak yang berkualitas, sehingga harganya bisa bersaing dalam pasar global nanti,” tegas Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim. Selain itu, agar populasi sapi potong maupun sapi perah terus berkembang Pemprov Jatim juga melakukan penetapan kebijakan-kebijakan lain selain subsidi. Diantaranya yakni dengan optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) Sejuta Akseptor Sapi, pengembangan wilayah sumber bibit sapai, serta pengendalian pemotongan sapi dan kerbau betina produktif dengan Perda o. 3 Tahun 2012. “Juga dengan mengendalikan pengeluaran ternak sapi potong dan sapi perah melalui rekomendasi berat bada minimal sapi yang keluar Jatim,” jelasnya. Ia menambahkan, Jatim saat ini bisa mendapatkan trade mark sebagai gudang ternak, berkat kerja kerasnya. Trade mark tersebut berkaitan de-

ngan potensi peternakan yang ada di Jatim. Potensi tersebut diantaranya adalah populasi sapi potong di Jatim tahun 2014 mencapai 4,12 juta ekor. Terdiri dari jenis sapi potong Peranakan Ongole (PO), Sapi Madura dan persilangan hasil Inseminasi Buatan (Kawin Suntik). “Jumlah populasi tersebut merupakan populasi terbesar di Indonesia, yang berkontribusi 32% terhadap populasi nasional. Bahkan bertepatan hari ini tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri),” ungkapnya. Lebih lanjut disampaikan, total ketersediaan (supplay) ternak potong dari Jatim tahun 2015 adalah sebanyak 916. 240 ekor. Adapun kuota supplay ternak potong ke DkI Jakarta ialah 119.000 ekor, Provinsi Jabar sebanyak 104.262 ekor, Provinso Banten sebanyak 34.695 ekor, dan kebutuhan BUMN dan provinsi luar pulau sebanyak 52.043 ekor. “Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan pemotongan di Jatim dibutuhkan 477.040 ekor dengan jumlah pemoto-

Wagub Jatim Saifullah Yusuf saat melihat juara ternak sapi di Kontes Ternak se Jatim yang digelar di Stadiun Surajaya Kab.Lamongan.

Wagub Jatim Saifullah Yusuf akrab bersama para peternak di Kontes Ternak se Jatim yang digelar di Stadiun Surajaya Kab. Lamongan. ngan rata-rata 1300 ekor per hari,” imbuhnya. Mengenai target kelahiran pedet sapi, lanjutnya, tahun 2015 mencapai 1,15 juta ekor. Target itu tentunya untuk memenuhi target pemotongan sapi di Jatim sebanyak 553 ribu ekor, dan kontribusi ke provinsi lain melalui pengeluaran sapi sebanyak 310 ribu ekor. Dengan demikian diharapkan pada tahun 2015 ini terjadi peningkatan populasi sebanyak 239 ribu ekor (6,26%) atau menjadi 4,38 juta ekor. “Seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan daging baik di DKI Jakarta maupun provinsi lainnya. Kami berharap melalui target tersebut Jatim mampu terus mensupplay kebutuhan daging nasional,” harapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Ir. Maskur, MM., mengatakan, acara Kontes Ternak dan Ekspo Agribisnis Peternakan Jatim Tahun 2015 yang dilaksanakan mulai tanggal 8 sampai 10 Juni 2015 tersebut

mengambil tema “Melalui Kontes Ternak dan Ekspo Agribisnis Peternakan Tahun 2015 kita tingkatkan kemandirian pangan berbasis protein hewani menghadapi MEA 2015”. Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut diantaranya yakni untuk memotivasi masyarakat berusaha di bidang budidaya peternakan, juga untuk membuka peluang investasi sub sektor peternakan di Jatim. “Melalui ajang kontes ternak yang diadakan rutin setiap tiga tahun sekali ini para peternak berprestasi dan sungguh-sungguh di bidangnya, kita beri ruang untuk berkompetisi. Semoga juga bisa menjadi motivasi petugas garda terdepan pembangunan sub sektor peternakan lebih bersemangat,” harapnya. Kontes ternak tahun 2015 itu memperebutkan 22 kategori atau kelas lomba dengan total uang pembinaan dan trophy sebesar Rp. 941 juta. Dan kegiatan ekspo diikuti oleh 70 peserta perwakilan dari unsur pemerintah, swasta, dan ma-

syarakat umum. Juara umum kontes ternak tahun 2015 diperoleh oleh Kabupaten Situbondo, yang berhasil memenangkan 7 kategori lomba, diantaranya juara I kategori Induk Sapi PO dan juara I kategori Pedet Betina Sapi Persilangan Hasil IB. Pada kegiatan tersebut juga ada pemberian penghargaan Rekor MURI dari Yayasan MURI kepada Wagub Jatim dengan kategori “populasi sapi potong terbanyak di Indonesia”. Selain itu juga penyerahan penghargaan dan bantuan senilai total hampir Rp. 7 milyar dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI. Turut hadir Ibu Wagub Jatim Fatma Syaifullah Yusuf yang lekat disapa Ummu Fatma, Bupati Lamongan H. Fadeli beserta istri, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI, Muladno, MSA, Ketua DPRD Kab. Lamongan, Ketua Komisi B DPRD Prov. Jatim, dan Kepala SKPD di lingkup Prov. Jatim. (hms)

Bersaing MEA, Pejabat Harus Ciptakan Perubahan PEJABAT Eselon II harus bisa bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan menciptakan perubahan di instansi masing-masing. Untuk menciptakan perubahan, salah satu caranya yang dapat dilakukan dengan mendengarkan keluhan dan kebutuhan masyarakat. “Perubahan harus dilakukan. Dengan mendengarkan keluhan dari masyarakat, pasti ditemukan perubahan apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat. Perubahan tidak hanya terhadap hal yang besar, tetapi hal yang kecil pun bisa dilakukan sehingga terwujud pelayanan publik yang lebih baik,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi, MM saat Penutupan Diklat Kepimpinan Tingkat II Provinsi Jawa Timur Angkatan ke XXXV Tahun 2015 di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Provinsi Jatim Jalan Balongsari Tama

Tandes Surabaya, Kamis (11/ 6). Melalui Diklat Kepemimpinan II, pejabat eselon II dididik untuk bisa melakukan perubahan. Pejabat eselon II diharapkan bisa menimbulkan perubahan yang berarti bagi masyarakat di daerahnya masingmasing. Selain itu, Sekdaprov Jatim mengatakan, pejabat eselon II harus bisa mewujudkan kinerja yang efektif, efisien dan inovatif, serta memberikan pelayanan publik yang prima. Pejabat Eselon II berada di tingkat kepemimpinan strategis. Tidak hanya menerapkan prinsip-prinsip mengelola organisasi secara normatif dan administratif, tetapi juga harus mampu mewujudkan kinerja efektif, efisien, dan inovatif. Dijelaskannya, untuk dapat menghasilkan kinerja yang baik, pejabat eselon II dituntut mampu menerjemahkan visi misi kepala daerah melalui pe-

netapan target kinerja yang sejalan dengan program prioritas maupun penunjang. Selain itu, juga harus memiliki kepekaan terhadap perkembangan lingkungan strategis sehingga mampu mengambil langkah yang antisipatif dan efisien dalam mencapai hasil. Tujuannya tentu untuk mencapai kinerja yang efektif dan efisien. Hal lain yang juga penting yakni pejabat eselon II harus terus melalukan terobosan dan inovasi, mencetuskan hal-hal yang baru berorientasi pada peningkatan kinerja pelayanan publik. Guna mewujudkan hal tersebut diperlukan kemampuan membangun relasi dan komunikasi, baik dengan pimpinan, stakeholder, bawahan dan masyarakat. Mengenai era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), perlu adanya peningkatan daya saing, pemerataan ekonomi, dan penciptaan iklim yang

kondusif. Pada tataran makro, perlu penguatan koordinasi dan sinergitas kebijakan antara pusat dan daerah, penyempurnaan tata kelola birokrasi, pemberatasan korupsi, serta percepatan peningkatan pembangunan infrastruktur. Pada tataran mikro, daya saing atau kapabilitas perusahaan dalam mengelola sumber daya juga perlu ditingkatkan. Dalam hal ini, pemerintah menstimulir, memfasilitasi dan menciptakan iklim yang kondusif bagi meningkatnya daya saing baik SDM, komoditas atau produk yang dihasilkan. Lebih lanjut disampaikan Sukardi, hal tersebut dapat dicapai jika birokrasi aktif mendorong tumbuhnya entrepreneur, memberikan fasilitasi yang memadai sebagai upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat, meningkatkan pelayanan publik, serta memberikan edukasi dan pembinaan dalam

Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi menyerahkan tanda kelulusan Diklatpim II kepada Kabiro Kerjasama Setda Prov Jatim Benny Sampirwanto di Badiklat Jatim. rangka meningkatkan daya saing. Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akmal Boedianto, SH, MSi melaporkan. Diklat Kepemimpinan Tingkat II Pemprov Jatim Angkatan XXXV Tahun 2015 diselenggarakan mulai tanggal 26 Februari s,d, 11 Juni 2015 (selama 10

minggu) di Kampus Badiklat Prov. Jatim, dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang yang dibagi dalam dua kelas. Peserta berasal dari 5 orang dari instansi pusat, 3 orang dari Provinsi Jatim, dan 23 orang dari kabupaten/kota, serta 29 orang dari provinsi di luar Jatim. Keseluruhan peserta diklat dinyatakan lulus 100 persen. (hms).


Hal - A Edisi No.190 Tahun XIV ~ Minggu IV Juni 2015

Tindak Lanjut Hasil Reses I Tahun 2015

Pemerintah Diminta Tidak Berhenti Salurkan Bantuan Petani SULITNYA para petani mencari tenaga penggarap sawah merupakan salah satu kendala program swasembada pagan, karena sistem panen dan penggarapan sawah tidak bisa dilakukan secara serentak. Menyikapi kondisi ini, Komisi B yang membidangi perekonomian DPRD Jawa Timur mengimbau pemerintah agar tidak pernah berhenti menyalurkan bantuan mesin alat-alat pertanian kepada para Gapoktan maupun Poktan mulai dari on farm maupun off farm. Hal itu disampaikan Komisi B melalui juru bicaranya Dr H M. Noer Soetjipto sebagai laporan tindak lanjut hasil Reses I tahun 2015, mulai Dapil I s/ d XI, pada rapat paripurna, akhir Mei lalu. Menurut Komisi B, kelangkaan dan harga beras yang mahal akan mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional. Untuk itu diperlukan strategi kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) yang dapat mendorong petani untuk terus menanam padi, serta mening-

katkan kuantitas dan kualitas gabah/beras mereka. Peran Bulog dalam upaya peningkatan nilai tukar petani (NTP) diharapkan mampu menyerap gabah/beras yang maksimal, sehingga dapat memberikan jaminan harga dan paar bagi petani yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Kemudian, masalah kelangkaan pupuk di kalangan petani, guna meminimalisirnya Dinas Pertanian harus lebih selektif dalam menetapkan RDKK, yaitu dengan mengadakan kegiatan bersama-sama desa/kecamatan, kelompok tani dan Gapoktan untuk memasukkan semua lahan pertanian di wilayah setempat ke RDKK sesuai tanaman yang ada. “Banyak dijumpai kesulitan para kios dalam menyalurkan pupuknya ketika orang tersebut punya lahan tapi terdaftar,� ujar Noer. Selanjutnya, sebagai antisipasi menghindari serangan hama wereng, maka harus ada upaya dari pemerintah/instansi

terkait untuk pengadaan farietas benih yang tahan terhadap serangan hama wereng. Beberapa usulan yang disampaikan masyarakat petani kebun pada pelaksanaan reses ini, yakni permohonan pengadaan bantuan alat penyunting minyak cengkih, bantuan alat pengolah kopi dan kakao, peningkatan budidaya tanaman tebu dan biaya bongkar ratoon, permohonan alat/mesin pembuat gula merah, serta permohonan kepada pemerintah terhadap peningkatan budidaya tembakau agar berperan pada tinfkat on farm dan off farm. Menurut Komisi B, dalam rapat koordinasi dengan SKPD mitra kerja beberapa usulan dari masing-masing dapil, sebagian sudah mendapat penanganan dari dinas terkait, sedangkan yang lain akan diagendakan pada tahun anggaran 2016. Menanggapi berbagai persoalan yang disampaikan oleh para peternak, Komisi B yang diketuai Moch. Basuki mengatakan, telah memohon kepada Kepala Dinas Peternakan, dalam melakukan pemberian bantuan disesuaikan dengan potensi daerah dan keinginan masyarakat, dan juga memperhatikan mutu bibit ternak yang disalurkan. Selanjutnya, kebijakan pe-

Petani di Jawa Timur dengan traktor bantuan pemerintah. merintah dalam melakukan impor ternak sapi hendaknya berupa sapi bakalan dan bukan sapi siap potong. Hal ini dimaksudkan agar bisa memberi peluang bagi masyarakat untuk dikembangkan dan masa potongnya bisa dilakukan secara bertahap atau tidak dipotong serentak. Komisi B juga mengimbau pemerintah untuk mengendalikan lonjakan harga akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah diminta membuat terobosan de-

ngan lebih aktif memantau pergerakan harga bahan pokok dan melakukan operasi pasar. Disamping itu, program pemberian subsidi angkutan sangat membantu untuk menekan lonjakan harga bahan pokok. Komisi B melalui Dinas Koperasi dan UMKM juga mengharapkan program bantuan permodalan yang telah disalurkan kepada koperasi agar tetap dilanjutkan dan dilakukan pembinaan dengan melibatkan peran Pemkab/Pemkot. Terakhir, permohonan ma-

syarakat terhadap pembangunan lokasi wisata dan infrastruktur akses jalan menuju lokasi wisata serta dukungan untuk peningkatan dan pelestarian seni dan budaya masyarakat. Untuk itu, Komisi B mengimbau kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata agar bisa mengemas kekayaan seni budaya daerah tersebut dengan membuat agenda tetap berupa festival seni berbasis budaya lokal yang diikuti oleh masing-masing kabupaten/ kota se-Jawa Timur. (nam)

Banyak UMKM Keluhkan Keterbatasan Modal SAAT ini masih banyak kalangan UMKM, peternak, dan petani dalam arti luas yang mengeluh untuk bisa mengembangkan usahanya karena keterbatasan modal. Hal itu disampaikan Komisi C (keuangan) DPRD Jatim melalui juru bicaranya Gatot Sutantra Wisnu Murti, sebagai laporan dari tindak lanjut hasil Reses I tahun 2015. Menurut Komisi C, persoalan agunan dan kendala rumitnya prosedur serta persyaratan yang sangat ketat telah menjadi persoalan tersendiri bagi mereka dalam usaha untuk dapat mengakses kredit permodalan melalui bank. Keinginan untuk bisa mendapatkan kredit lunak dan tanpa jaminan dengan bunga ringan serta persyaratan mudah, kenyataannya masih dikeluhkan oleh masyarakat. Begitu pula harapan untuk mendapatkan sentuhan dari pemerintah, bahwa sebagian besar masyarakat sangat mengharapkan adanya bantuan modal dari APBD, baik dalam bentuk hibah dan sejenisnya, maupun kegiatan melalui SKPD teknis. Melihat kenyataan itu, Komisi C merekomendasikan beberapa hal. Pertama, sesuai dengan maksud dan tujuan pembentukan BUMD, khususnya PT Bank Jatim, Bank UMKM dan PT Jamkrida, bahwa keberadaannya diarahkan untuk bisa menjadi penunjang bagi

pengembangan dan pertumbuhan perekonomian daerah. Selain itu, perusahaan milik pemerintah daerah itu diarahkan untuk berperan dalam peningkatan kemampuan pendanaan dan memperlancar kegiatan dunia usaha guna meningkatkan kegiatan ekonomi di Jawa Timur. Peran dan fungsi ini harus dijalankan oleh ketiga BUMD tersebut sebagai usaha dalam mendukung pengembangan sektor UMKM yang senyatanya telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi daerah dan paling stabil pertumbuhannya, serta mampu berkontribusi luar biasa terhadap PDRB Jawa Timur. Begitu pula dengan sektor pertanian yang telah menjadi sumber mata pencaharian dari sebagian besar masyarakat Jawa Timur, bahwa dalam rangka pengembangan usaha para petani ke arah lebih produktif, maka sangat perlu dilakukan penguatan permodalannya guna peningkatan kuantitas maupun kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu Komisi C yang diketuai H Thoriqul Haq, M.ML, meminta kepada PT Bank Jatim dan Bank UMKM agar senantiasa meningkatkan skim kredit permodalan bagi UMKM dan petani dengan disertai kemudahan dalam mengakses kredit, jangkauan yang diperluas, kelogisan jaminan dan sederhana, serta

pemberian bunga ringan. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang prosedur dan persyatan kredit permodalan melalui lembaga pembiayaan, maka perlu ditingkatkan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat luas, sehingga timbul pemahaman yang memadai dalam mengakses kredit melalui perbankan. Selain itu, perlu dilakukan pendampingan oleh SKPD teknis guna meningkatkan kemampuan berusaha dan mengoptimalkan produk yang dihasilkan. Khusus kepada Bank UM KM Jawa Timur, Komisi C meminta agar tambahan modal sebesar Rp 200 miliar dari APBD 2015 yang secara spesifik diarahkan penggunaannya untuk kredit petani, hendaknya segera mendapatkan tindak lanjut dalam penyalurannya. Sedangkan dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Paket Kredit Petani Jawa Timur (PKPJ) agar dapat berjalan dengan baik di lapangan, hendaknya Buku Panduan PKPJ segera tersosialisasikan agar menjadi pedoman dan meningkatkan pemahaman bagi masyarakat yang mengakses kredit petani. Begitu juga dengan Jamkrida, Komisi C meminta agar lebih meningkatkan perannya dalam melakukan penjaminan atas kredit UMKM dan petani,

Pertumbuhan UMKM di Jawa Timur semakin banyak, sehingga pemerintah diharapkan mendukung usaha-usaha kecil dengan memberikan modal kepada pelaku UMKM. sehingga mereka sudah tidak terlalu terbebani persoalan agunan yang selama ini seringkali menjadi kendala dalam pengajuan kredit. Komisi C menekankan, hendaknya tambahan Rp 25 miliar melalui APBD 2015 betul-betul dapat dirasakan manfaatnya oleh petani. Kedua, terhadap bantuan modal usaha melalui APBD kepada para pelaku UMKM, peternak, dan petani dalam arti luas, Komisi C menyampaikan

bahwa secara prinsip dapat memahami akan kebutuhan anggaran prioritas untuk pemenuhan urusan wajib dan urusan pilihan. Namun, mengingat bantuan modal dari pemerintah secara dampak akan mampu menggerakkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan rakyat, maka Komisi C mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk senantiasa melakukan upaya meningkatkan alokasi anggaran hibah atau

Bansos dengan disertai selektifitas tinggi sehingga bantuan tersebut betul-betul tepat sasaran. Komisi C juga meminta Pemprov Jatim memperhatikan aspirasi murni rakyat yang diperoleh saat reses, untuk diakomodir dan disandingkan dengan Musrenbang sehingga menjadi kerangka acuan dalam pembuatan RKPD dan penganggaran melalui APBD. (nam)


HALAMAN PEMPROV TENGAH

Hal - B

DAS Ditumbuhi Bangunan Liar Komisi D Rekomendasikan Pembangunan ‘gully-plug’

BERBAGAI aspirasi kebutuhan riil masyarakat disampaikan dalam reses kali ini. Dan, ini merupakan amanah yang harus diperjuangkan oleh anggota DPRD Jatim sebagai bentuk perwujudan dan tanggung jawab moral serta politik, dengan tetap memperhatikan skala prioritas dan alokasi anggaran. Komisi D yang membidangi pembangunan menyampaikan berbagai persoalan sesuai dengan bidangnya. Dalam urusan Dinas PU dan Pengairan diungkapkan, banyak saluran sekunder yang meluap pada saat musim hujan deras. Banyak pula saluran drainase di kawasan sub-urban menjadi kewena-

ngan kabupaten/kota, tapi dimintakan bantuan perbaikan, terutama plengseng untuk menahan luapan air. DAS (daerah aliran sungai) juga telah berubah fungsi, ditumbuhi bangunan permanen dan semi permanen, termasuk bangunan pabrik oleh pengusaha swasta. Bahkan, tanah DAS diperjual-belikan dengan beking preman maupun oknum aparatur. Tak jarang DAS juga menjadi bak sampah domestik oleh masyarakat sekitar. Atau sekurang-kurangnya di sepanjang DAS terlihat banyak “helikopter” dijadikan jamban kampung. Daya dukung DAS semakin susut seiring berkurangnya

areal, sehingga arus air sungai meluap. Selain aliran sungai Bengawan Solo yang sering meluap, enam sungai lain juga patut diwaspadai. Seharusnya DAS berupa taman hutan lindung, sehingga mampu berfungsi sebagai penyerap dan penyimpan air. Enam sungai lain di Jawa Timur, juga memerlukan perhatian pemerintah. Ke-enam sungai itu adalah wilayah sungai Madura, Sungai Baru-Bajulmati, Sungai Pekalen Sampeyan, Sungai Welang Rejoso, Kali Brantas, Sungai Bondoyudo Bedadung, serta Sungai Kali Bening. Selain itu, ancaman ROB tumpahan air laut juga semakin mendorong air bah ke arah pemukiman. Pada jalur tengah Jawa Timur, kawasan Mataraman, cuaca ekstrem juga membawa potensi longsor dan erosi. Banyak plengseng sungai rusak diterjang air bah. Selain di Dapil VII, khususnya Trenggalek, Ponorogo dan Pacitan, hal ini juga

sering terjadi di daerah Sampang, Madura. Karena itu Komisi D merekomendasikan agar ditambah kegiatan pembangunan gullyplug lebih masif, terutama pada DAS yang rawan longsor. “Tentu saja dengan konsekkuensi penambahan belanja pada program pengendalian daya rusak air. Selain itu perlu pengembangan program pembangunan embung karena sangat bermanfaat dan menyentuh langsung pada masyarakat,” jelas juru bicara Komisi D, Khozanah Hidayati, S.P. Komisi D juga merekomendasikan agar Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur kukuh menjaga kondisi sungai Kali Brantas dan Kali Surabaya, serta teluk Kali Lamong, dan tidak segan-segan menempuh jalur hukum mencegah pencemaran sungai. Menurut Komisi D, sektor ke-Bina Marga-an menjadi primadona aspirasi dalam reses. Masyarakat prihatin dengan

Pendapatan Dispenda Turun Akibat Tunggakan Pajak Mobdin TURUNNYA pendapatan pajak oleh Dinas Pendapatan (Dispenda) Jatim ternyata tidak sepenuhnya akibat melemahnya daya beli masyarakat. Hasil temuan Komisi C DPRD Jatim cukup mengejutkan, sebab banyak Pemkab/Pemkot yang ternyata menunggak pajak kendaraan dinasnya. Ketua Komisi C DPRD Jatim, H Thoriqul Haq secara blak-blakan mengaku jika ada beberapa Pemkab/Pemkot yang tidak membayar pajak kendaraan dinasnya, karena mereka masih menganggap tidak wajib alias gratis. Padahal, jumlah mobdin yang dimiliki cukup banyak, hingga ratusan baik roda dua maupun roda empat. Dan, tunggakan pajak tersebut dilakukan bertahun-tahun. ‘’Coba bayangkan berapa anggaran yang tidak terserap dari tunggakan tersebut. Karenanya, saya minta Dispenda Jatim menyurati seluruh daerah yang belum menyetorkan pajaknya. Diharapkan dari tarikan ini mampu menambah potensi pajak yang masuk ke

Sejumlah mobdin di wilayah Jawa Timur. kas negara,’’ tegas politisi asal PKB ini yang mengaku lupa daerah mana saja yang menunggak pajak mobdinnya. Terpisah, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim, Renville Antonio mengaku Pemkab Pamekasan misalnya memiliki sekitar seribu kendaraan dinas yang terdiri dari roda empat dan roda dua yang telah menunggak pajak antara 2-3 tahun lamanya. Alasanya, setiap SKPD diberikan kewenangan untuk membayar pajak, tapi nyatanya dana yang diambil dari APBD Kabupaten Pamekasan

tidak dibayarkan ke Dispenda Jatim. “Tapi bisa juga kita potongkan dari dana bagi hasil dari Pajak Kendaran Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang jumlahnya untuk Pemprov Jatim sebesar 70 persen dan 30 persen untuk Pemkab/Pemkot. Namun untuk yang satu ini, kita minta Dispenda untuk mengkajinya, apakah pemotongan tersebut dapat dilakukan atau tidak,’’ tegas politisi asal Demokrat ini. Lebih lanjut diungkapkan Renville, dari tunggakan ter-

Mutasi Jabatan Jelang Pilkada Dewan Dukung Adanya Pengawasan MENJELANG Pilkada serentak pada 9 Desember 2015, ada sinyalemen calon incumbent akan berbuat curang, diantaranya menggelar mutasi jabatan dengan menempatkan kroni-kroninya di jabatan stra tegis agar mampu meraup suara saat pelaksanaan Pilkada. Menjawab sinyalemen itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim, H Miftahul Ulum setuju jika ada pengawasan ketat oleh lembaga berwenang saat pelaksanaan mutasi jabatan di beberapa wilayah, khususnya yang akan melaksanakan Pilkada serentak di 19 daerah di

Jatim. “Saya mendukung penuh adanya pengawasan ketat di sejumlah wilayah yang akan melaksanakan Pilkada dalam melakukan mutasi. Bukan kami su’udzon tapi hal ini sebagai antisipasi jangan sampai ada kecurangan dalam mutasi jabatan tersebut, hanya demi mencari keuntungan pribadi semata,” tegas politisi asal PKB. Menurutnya, mutasi dengan sistem lelang jabatan perlu diapresiasi karena itu sangat profesional. Dengan sistem lelang, penilaiannya mengikutsertakan pihak ketiga. Berbeda

dengan sistem sebelumnya yang merupakan hak prerogatif Kepala Daerah. “Dengan begitu penempatan seseorang di sebuah jabatan benar-benar profesional dan sesuai dengan kompetensinya,” ujar Mifta. Hal senada diungkapkan Anggota Komisi A DPRD Jatim, Ach. Firdaus Febrianto. Politisi asal Partai Gerindra Jatim ini meminta agar para Kepala Daerah (KDH) yang akan maju kembali dalam Pilkada mendatang tidak perlu melakukan mutasi agar tidak menimbulkan persoalan dikemudian hari. Sebaliknya, kalau

sebut dapat diperoleh hasil dana yang lumayan besar. Atau paling tidak bisa mengembalikan 30 persen dari total nilai tunggakan yang mencapai Rp 800 miliar. Untuk itu, Komisi C minta Dispenda Jatim menginventarisir daerah mana saja yang menunggak Mobdinnya. ‘’Dari hasil inventarisasi ini diharapkan ada data lengkap untuk meningkatkan pajak, khususnya dari mobdin milik Pemkab/Pemkot. DPRD Jatim akan melakukan kerjasama dengan DPRD Kab/Kota terkait dengan besarnya tunggakan mobdin yang dilakukan oleh Pemkab/Pemkot,’’ paparnya. Seperti diketahui, akibat turunnya pendapatan pajak, tahun ini Pemprov Jatim harus rela kehilangan dana perimbangan sebesar Rp 500 miliar. Akibat turunnya dana perimbangan dari pusat ini, sejumlah program kerakyatan di Jatim harus ditinjau kembali. Termasuk pembangunan infrastruktur yang mengalami reschedule dari yang langsung menjadi multiyears. (nam)

mutasi sudah telanjur dilaksanakan, maka Pejabat Sementara (PJ) harus mampu menjaga netralitas dengan mengawasi jalannya pemerintahan secara ketat. “Saya yakin PJ yang dipilih oleh Gubernur benar-benar mampu menjaga netralitas. Agar tidak terjadi permasalahan dalam pelaksanaan Pilkada Desember nanti. Lebih baik incumbent tidak usah melakukan mutasi dalam waktu dekat ini,” tambah pria asli Lamongan ini. Mengenai usulan adanya tim pengawasan independen, Firdaus mengatakan, sah-sah saja. Dengan begitu nantinya aksi kecurangan yang dilakukan oleh incumbent bisa diantisipasi. (nam)

Jatim Pos Edisi186 No.190 Tahun XIV ~ Minggu Juni 2015 Edisi Tahun XIV~Minggu III Mei IV 2015 ———— Halaman-I (Ekspose Pemprov Jatim) ———————————— —————— Jatim Pos Edisi 186 Tahun XIV~Minggu III Mei 2015 ———— Halaman-II (Ekspose Pemprov Jatim) ——————— ————— —————-

Daerah aliran sungai di bantaran Sungai Brantas, Kota Malang, yang ditumbuhi bangunan liar. banyaknya jalan arteri dan jalan alternatif yang rusak karena tergerus hujan, juga karena dilintasi kendaraan dengan tonase yang tidak sesuai dengan kelas jalan. Selain itu, kondisi jalan di Jawa Timur masih menjadi olok-olok dan anekdot, terutama di wilayah perbatasan lintas provinsi. Manakala terasa jalan bergelombang dan jalan buruk berlubang, menjadi pertanda sudah sampai di Jawa Timur. “Untuk itu secara khusus kami tetap mohon perhatian Dinas PU Bina Marga untuk memperbaiki jalan di wilayah perbatasan provinsi,” ujar Khozanah. Selanjutnya, dalam urusan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR), terdapat pengharapan masyarakat, yakni pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) di sekitar kawasan sub-urban, serta program fasilitasi sanitasi masyarakat.

Keniscayaan bahwa kawasan sub-urban saat ini bukan hanya pada area metropolitan Surabaya saja, melainkan berkembang pada wilayah lain. Misalnya, kawasan Malang Raya, cluster Probolinggo - Pasuruan, cluster Jombang - Kediri, dan cluster Bojonegoro - Tuban. Ada juga perbincangan hangat saat reses di Banyuwangi, yakni tentang penambangan pasir laut di perairan Muncar untuk menguruk/reklamasi pantai Benoa, Bali. Masyarakat menolak karena akan mengganggu ekosistem, dan berujung pada menghilangnya beberapa penghuni laut, dan dikhawatirkan mengurangi matapencaharian nelayan. Karena itu, Komisi D yang diketuai Ir Bambang Suhartono merekomendasikan agar Dinas ESDM perlu mengkaji ulang terkait izin-izin penambangan pasir laut. (nam)

Sebanyak 7 ribu ton pupuk Kaltim disita polisi karena belum ada izin kemasan baru.

Dewan Temukan Pupuk Tertimbun di Kediri JATIM terancam mengalami kelangkaan pupuk di tengah masa tanam pada bulan Juni ini oleh petani. Hal ini dikarenakan ada sekitar 7 ribu ton lebih pupuk Kaltim atau pupuk Indonesia yang ada di gudang disegel oleh polisi, menyusul belum keluarnya izin untuk kantong kemasan (sak) pupuk yang baru. Anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto menyesalkan adanya temuan tersebut saat pihaknya sidak di Kediri. Di Kota Tahu itu ditemukan pupuk dengan jumlah sangat besar, yaitu 7 ribu ton ditimbun di gudang dan dijaga oleh polisi. Ketika ditanyakan, mengapa pupuk tersebut tidak segera didistribusikan, dijawab, masih menunggu keluarnya izin kantong kemasan yang baru, sebab yang lama sudah mati. Tentu saja permasalahan ini sangat merugikan petani yang akan melakukan masa tanam pada Juni ini. ”Untuk itu saya minta seluruh institusi bertemu untuk menyelesaikan masalah ini

secara bijak. Kalau ini dibiarkan berlarut-larut dipastikan Jatim akan mengalani kelangkaan pupuk. Padahal selama ini Jatim ditunjuk sebagai wilayah surplus di Indonesia,” tegas politisi asal Partai Demokrat. Ditambahkannya, permasalahan yang terjadi saat ini tidak luput dengan kebijakan pusat. Seharusnya untuk masalah hajat hidup orang banyak, ada prioritas, termasuk soal kantong kemasan pupuk yang tidak terlalu vital. Pemerintah pusat seharusnya melindunginya, dan jangan biarkan petani yang dirugikan. Sebagai tindak lanjut, dalam waktu dekat Komisi B akan segera memanggil Dinas Pertanian untuk mencari solusinya. “Jangan sampai masalah ini terulang kembali di Jatim. Sesuai pengalaman, izin seperti itu baru keluar satu bulan ke depan. Kalau itu dibiarkan dan petani menunggu sampai satu bulan lamanya, maka dapat dibayangkan berapa kerugian yang mereka tangung,” kata Subianto. (nam)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.