Jtpos 203

Page 1

ISSN : 1412-7490

Edisi No.203 Tahun XIV ~ Minggu III Oktober 2015

Tabloid Mingguan Berita Jatim Pos Terdaftar di Dewan Pers, Nomor 10 Halaman 111 Buku Data Pers Nasional 2014 atau bisa diakses pada Website Dewan Pers : www.dewanpers.or.id. Untuk konfirmasi hubungi Gedung Dewan Pers Lantai 7-8 Jl. Kebon Sirih No. 32-34 Jakarta Pusat Telp (021) 3504874-75. Faks (021) 3452030. Online www.jatimpos.co

Lagi, Buruh Jatim Minta UMK 2016 Naik Rp 3,2 Juta KAPAN menikah..? Pertanyaan itu kerap menimpa wanita dewasa yang tak kunjung ke pelaminan. Pertanyaan itu pula yang kerap diterima artis yang juga host infotaintment, Luna Maya. Diusianya yang telah menginjak 32 tahun ini, Luna memang masih bertahan untuk tidak menikah. Meski diketahui saat ini ia tengah dekat dengan seorang lelaki bernama Reino Barack. Tak diketahui apa alasannya. Tapi dalam sebuah kesempatan, pemilik nama asli Luna Maya Sugeng ini mengatakan, jika dirinya menikah kelak, ia tak akan menyembunyikan momen bahagianya itu. “Pokoknya begini, kalau saya kawin atau nikah kalian juga pasti tahu dan akan saya undang. Saya nggak akan sembunyi-sembunyi. Cuma kalau belum ada keinginan masa harus dibilang ada,” kata Luna saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (11/10-2015). Mantan kekasih Ariel “Noah” yang pernah heboh pada tahun 2010 karena beredarnya rekaman video seks itu bermimpi bisa menggelar pernikahan bukan di Indonesia. Luna Maya yang lahir di Denpasar, 26 Agustus Bersamb ke hal. 11

Surabaya, Jatim PosMenjelang akhir tahun 2015, buruh di Jawa Timur kembali bergejolak. Para buruh yang berada di kawasan industri atau ring I Jatim (Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, dan Mojokerto) menuntut kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK) tahun 2016 nanti sebanyak 22 persen atau naik menjadi Rp 3,2 juta dari sebelumnya Rp 2,7 juta. Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jatim Djazuli, menilai tuntutan kenaikan UMK sebesar itu sudah cukup wajar. Mengingat harga kebutuhan sehari-hari terus meningkat dan juga disesuaikan adanya inflansi. “Kenaikan sebesar 20 hingga 22 persen itu masuk akal karena disesuaikan dengan kondisi yang sekarang ini. Dan para pengusaha harus memahami tuntutan buruh,” kata Djazuli, Kamis pekan lalu. Tuntutan serupa dikemukakan koordinator buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jatim Sukadar. Ia mengatakan, permintaan kenaikan UMK minimal 30 persen ini wajar untuk kesejahteraan para buruh. “Kenaikan ini wajar karena hanya berkisar 22 hingga 30 persen,” tandasnya. Menurut Djazuli, sekarang ini di beberapa daerah sudah selesai melakukan survei

Proyek Box Culvert Asal-Aasalan Wabup Sampang Kesal, Minta Ditulis di Media Sampang, Jatim PosPekerjaan saluran drainase dengan model box culvert di

2 titik wilayah Kota Sampang, perlu ditindak tegas dan diberhentikan sementara. Hal ini Bahan Proyek Saluran Drainase Box Culvert di Sampang

dikarenakan proyek yang di kerjakan tersebut telah mengancam keselamatan masyarakat sekitar, khususnya para pengguna jalan raya. Jum’at siang (16/10/ 2015) kemarin, puluhan warga pengguna jalan,dan tidak lepas seorang Wartawan Sampang, Fathor Rahman hampir mengalami musibah jatuhnya Box Culvert yang sedang diangkat melalui alat berat. “Sekitar Pukul 11.00 siang, saya melintas di jalan Raya panglima Sampang dengan mengendarai sepeda Motor, tiba-tiba spontan Bahan Proyek Saluran Drainase Bersamb ke hal. 11

Buruh demo di Balai Kota tidak tergantung dengan tuntutan buruh yang meminta kenaikan sebesar 30 persen. KHL (kebutuhan hidup layak). Hanya saja hingga sekarang masing-masing daerah belum menentukan UMK yang bakal dia-

jukan ke Dewan Pengupahan Jatim karena masih menunggu peraturan gubernur. “Memang ada beberapa

yang sudah dan ada yang sedang dilangsungkan survei KHL. Dalam survei KHL untuk Bersamb ke hal. 11

Akhirnya, Kadispora Jatim Masuk Penjara Sidoarjo, Jatim PosSetelah sempat mangkir dua kali dari panggilan Kejaksaan Negeri Sidoarjo, akhirnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Pemprov Jatim Sugeng Riyono menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, Jumat (16/10/2015) pagi sekitar pukul 09.00.

Sugeng divonis bersalah oleh Mahkamah Agung (MA) karena terbukti melakukan korupsi pelepasan lahan proyek PIA Jemundo II. Setelah menyerahkan diri, Sugeng pun dibawa dan dijebloskan ke Lapas Porong. Sugeng Riyono menyerahBersamb ke hal. 11

Kadispora Jatim, Sugeng Riyono.

Status Nonaktif, Undar Mewisuda 721 Mahasiswa Meski status non aktif, Undar masih mewisuda lulusannya

Jombang, Jatim PosMeski menjadi salah satu dari 243 perguruan tinggi yang sempat dinonaktifkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, Jawa Timur, tetap menggelar wisuda, Minggu (11/10/2015). Undar mewisuda sebaBersamb ke hal. 11

Peran Humas Pemkot Busan Dioptimalkan Oleh Wartawan JatimPos: Gatot Soedjono ( Bagian 2 - Habis ) Surabaya, JatimPos Sepanjang pengamatan Jatim Pos seluruh infrastruktur jalan dalam kota Busan sangat terjaga dengan baik. Lapisan aspal jalan dalam kota Busan tidak ada yang bergelombang ataupun yang berlobang seperti banyak kondisi jalan dalam kota Surabaya. Mengenai yang terakhir ini Prof.Dr.Kim Soo Il mengatakan kami warga kota Busan

taat membayar pajak. Uang hasil pajak dikembalikan lagi kepada rakyat berupa pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik. Aspal jalan dalam kota termasuk juga pelayanan umum, sebab dengan kondisi infrastruktur jalan yang mulus tanpa ada lobang dan ber-gelombang, lalu-lintas umum dipastikan akan lancar karena tidak ada kemacetan.

Di kota Busan tidak ada angkutan bemo atau angkot seperti di kota Surabaya. Pemerintah kota Busan menyediakan angkutan Taxi, Bus dan Kereta bawah tanah sebagai sarana transportasi warga kota. Kecuali Taxi tarif Bus dan Kereta bawah Tanah relatif murah bagi warga kota Busan. Karena tarifnya murah warga kota Busan sangat senang menggunakan kedua jenis angkutan dalam kota untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Tidak mengBersamb ke hal. 3

Dari kiri ke kanan: Maket kota Busan produk humas setempat dengan latar belakang kafe yang nyaman. Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama pejabat Pemkot Busan saat peresmian lambang patung Surabaya di kota Busan tahun 2014 silam. (foto: Gatot.S/Repro BIC/JTMP)


METROPOLIS

Hal - 2

PNS Tidak Netral Bisa Dipecat Surabaya, JatimPos Untuk menjaga netralitas PNS Pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi membentuk Satgas khusus yang akan mengawasi mereka. Hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga netralitas adalah tidak boleh terlibat dalam berkampanye politik, tidak diperbolehkan menjadi tim sukses pasangan calon ataupun menghasut orang lain untuk mencoblos pasangan calon tertentu. Apabila aturan ini dilanggar, sanksinya bisa dipecat.”Ini jelas kita tegaskan untuk aparatur negara agar tidak menyalahgunakan wewenang jabatannya dalam pilkada serentak ini”, kata Menteri pendaya-

gunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi Yuddy Chrisnandi dalam konferensi pers seusai menghadiri peringatan HUT Provinsi Jatim ke70 di Taman Surya, Senin (12/ 10).

Satgas dibentuk ketika mendekati hari pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember mendatang, terdiri dari Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Badan Pengawasan Bersamb ke hal. 11

Surabaya Young Scientist 2015 Surabaya, JatimPos Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, kembali menggelar acara yang bertajuk Surabaya Young Scientist Competition 2015. Total ada 278 materi penelitian yang terbagi menjadi lima bidang, yaitu enviromental science, life science, fisika, komputer dan matematika. Acara bergengsi yang diikuti oleh peneliti Kadispendik Surabaya M. Ikhsan saat mencicipi makanan muda kota Surabaya, olahan berbahan dasar mengkudu kreasi siswa-siswi mulai dari jenjang pen- SMAN 13 Surabaya (foto: Humas Pemkot) didikan Sekolah Menengah Pertama hingga Seko- miliki partisipan paling banyak tung jumlah pengujung yang lah Menengah Atas dan dengan jangka waktu paling melintasi alat tersebut, dan Sekolah Menengah Kejuaran singkat. Selain itu, tiap tahun- sudah diterapkan di perpusini, digelar selama dua hari 12- nya kualitas penelitian juga takaan milik mereka. 13/10 di Gedung Balai Pe- semakin meningkat. NantiDan di tahun ini, SMPN muda. Acara dihadiri oleh nya, 50 bahan penelitian akan 41 kembali dengan pemanfaAsisten IV Bidang Kesejah- mengikuti penilaian final di atan barisan arimatika dan teraan Rakyat Pemkot Sura- Kota Jogjakarta pada akhir korespondensi pada kartu baya Eko Haryanto, Kepala Oktober. pintar yang dibuat dari kartu Dinas Pendikikan (Dispendik) Satu yang menarik perha- pengenal bekas yang mampu Surabaya Ikhsan, Anggota tian Eko haryanto dan Ikhsan melakukan pendeteksian Komisi D Kota Surabaya adalah inovasi penggunaan identitas siswa. Bidang Kesejahteraan Rakyat telepon genggam sebagai Adhelia Roro dan KahteReni Astuti, dan Direktur CYS kunci motor yang dilengkapi rine, siswi kelas XII SMAN 13 (Center for Young Scientists) dengan alarm anti begal dan juga mampu mengajak KeSurya University Monika Ra- pencuri karya siswa SMPN 41 pala Dispendik Surabaya dan harti. Surabaya. Jika motor dinyala- Asisten IV Pemkot Surabaya Eko Haryanto dalam sam- kan, kemudian pemilik untuk mencicipi makanan butannya mengatakan, ter- menghubungi telepon geng- ringan berupa nugget yang nyata banyak pelajar yang gam yang terdapat di dalam diolah dari buah mengkudu, tertarik dengan bidang pe- motor yang telah dimodifikasi, dan bermanfaat untuk menelitian setelah mendapat maka alarm akan berbunyi ngurangi resiko hipertensi. fasilitas dari sekolah. Bahkan, sebagai penanda motor terIkhsan menambahkan, peningkatan kualitas sekolah sebut sedang dicuri. bahwa partisipan peneliti belia pun terjadi. Hal ini dibuktikan Selain itu, SMPN 41 juga meningkat tiap tahunnya, dengan semakin banyaknya mampu mencampur limbah terjadi peningkatan sebanyak sekolah yang ikut, penamba- air bekas cucian dengan 71 partisipan pada tahun han partisipan pun tak hanya menambahkan buah meng- 2015, dan pada tahun 2014 terjadi di sekolah yang berada kudu, yang diolah dan mampu diikuti oleh 207 partisipan. di wilayah pusat, namun ba- menyalakan empat buah Ikhsan juga berharap, akan nyak juga yang berasal dari lampu LED. Keny Erviati se- dibentuknya club peneliti di sekolah yang jauh dari pusat laku guru pembimbing pe- masing-masing sekolah. kota. neliti belia SMPN 41 menje- “Karena dunia penelitian saDirektur CYS Monika Ra- laskan, bahwa pada tahun ngat menarik untuk pelajar. harti memberikan apresiasi 2014 SMPN 41 meraih peng- Harapannya, kedepan produk tinggi kepada para partisipan hargaan delapan besar di para peneliti ini bisa diproduksi yang ikut bergabung, Kota tingkat nasional berkat inovasi secara massal,” imbuh Ikhsan. Surabaya menjadi satu dari 11 magic calculator, alat purwa- (Gatot.S/JTMP) wilayah di Indonsia yang me- rupa yang mampu menghi-

Menpan RB Yuddy Crisnandi memberikan keterangan pers di lobby Lt.1 Balai Kota Surabaya terkait pembentukan Satgas khusus untuk menjaga netralitas ASN dalam Pilkada serentak, Senin (12/10) (foto:Freddy/JTMP)

Box Culvert 6,7 Km di Banyu Urip Rampung Surabaya, JatimPos Progres pembangunan box culvert Banyuurip dengan total panjang mencapai 13.850 meter sudah hampir separuh jalan. Hingga saat ini, box culvert yang sudah rampung sepanjang 6.700 meter, yakni dari Girilaya hingga Manukan. Sisanya, dari Manukan hingga kantor kelurahan Benowo (pertigaan Jl. Singapura) masih dalam tahap pengerjaan oleh pemerintah pusat. Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati mengatakan, jumlah box culvert yang dipasang bervariatif antara 2 dan 3 buah. Menurut dia, yang paling sulit pengerjaannya adalah box culvert di area Simojawar sampai sungai Balong (bundaran Margomulyo). Sebab, di lokasi tersebut membutuhkan pemasangan 3 buah box culvert sekaligus. Dikatakan Erna, sejak awal proyek box culvert hingga sekarang, pihaknya telah membebaskan 650 persil lahan. “Semua masalah pembebasan lahan sudah beres. Sekarang tinggal meneruskan pembangunan box culvert sampai kantor Kelurahan Benowo,” kata Erna ketika dijumpai dikantornya, Selasa (6/10). Pengerjaan proyek box culvert Banyuurip dibagi dalam beberapa tahapan. Untuk tahapan yang saat ini dikerjakan yaitu dari sungai Balong sampai Sikatan dengan panjang lebih kurang 625 meter. Berdasar pantauan DPUBMP Surabaya, progres fisik pada tahapan tersebut per September 2015 mencapai 65 persen. Selanjutnya, imbuh Erna, pengerjaan box culvert ke arah Kelurahan Benowo akan kembali menggunakan 2 cell. De-

Lintasan beton di atas sungai Banyu Urip di daerah Simo Jawar tampak hampir selesai (foto: Humas Pemkot) ngan demikian, tidak diperlukan pembebasan lahan karena pengerjaan fisik hanya akan dilakukan di atas saluran/sungai yang saat ini sudah ada. “Pemkot mungkin hanya akan mengganti warung-warung dan jembatan-jembatan penghubung yang terdampak pembangunan box culvert,” terang pejabat berjilbab ini. Untuk diketahui, Pemkot Surabaya memang tengah menerapkan konsep konversi saluran irigasi menjadi saluran drainase. Pada mulanya, saluran air di kawasan Banyuurip merupakan saluran irigasi dengan tujuan mengairi lahan-lahan persawahan di sekitarnya. Itulah sebabnya, posisi saluran air lebih tinggi dari jalan maupun permukiman warga. Kondisi tersebut menjadikan Banyuurip sebagai kawasan rentan banjir saat musim penghujan tiba. Akhirnya, Pemkot memutuskan untuk merombak total fungsi saluran air di Banyuurip menjadi saluran drainase. Fungsinya jelas, bukan lagi mengairi areal sekitar, melainkan lebih kepada tempat tampungan air karena posisi saluran

sudah tidak lagi lebih tinggi dari jalan. Kabid Perancangan dan Pemanfaatan DPUBMP Surabaya Ganjar Siswo Pramono, menuturkan, box culvert mempunyai fungsi ganda. Yakni, untuk menambah kapasitas jalan sekaligus antisipasi banjir. Dengan kedalaman 6 meter dan lebar mencapai 12 meter (untuk 3 cell berjajar), box culvert mampu menampung volume air dalam jumlah banyak. “Daya tampung air jelas lebih besar dibanding saat masih berupa saluran irigasi,” papar dia. Untuk pembersihan saluran, DPUBMP menggunakan alat mini dozer dan mini ekskavator guna memudahkan proses pengambilan sampah dari dalam box culvert. Jika sudah selesai sepenuhnya, proyek box culvert Banyuurip dipandang mampu mengurai kepadatan lalu lintas metropolis. Jalan tersebut berfungsi sebagai penghubung ke area Surabaya Barat serta akses dari dan menuju Pelabuhan Teluk Lamong (Gatot.S/ JTMP).

Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H.Syaiful Anam. Redaksi Pelaksana: Husni Wakid. Koordinator Liputan: Siswo Oetomo. Komisaris/Pengawas Utama/Pemimpin Perusahaan: Gatot Sudjono. Dewan Redaksi: H.Syaiful Anam, Siswo Oetomo, Husni Wakid, Gatot Sudjono, Jufri Yus. Penasehat Hukum: Ahmad Budianto, SH, Herman Basuki, SH, Sugianto, SH. Redaktur Senior: Agus Samiadji. Surabaya: Kurniadi N, Freddy Surya Lesmana, Biro-biro: Malang: Zis Muzahid Hasan. Jombang: Heru Cahyo Utomo. Kediri: Heru Cahyo Utomo. Madiun: Jumali. Bangkalan: Mohammad Tayyib Pamekasan: Bambang Winarno, Suparjo, Bob Chandra Mustafa. Sampang: Abdul Kodir. Sumenep: Herman Basuki, Ach. Khoirol Hamdani, Hosnan. Mojokerto: Mokh. Zainudin. Sidoarjo: Suharto, Susilo Herpan. Gresik: Seguntur Alam. Pasuruan: Hamzah Pujiono. Situbondo: Sugianto, As’ad. Bondowoso: A. Babun Najib. Banyuwangi: Abdul Karim Su’ud, Asenan, Rahmat Eko. Probolinggo: Mohammad Hasin. Lumajang: Firman, Wahyudi. Jember: Bambang, Yudi Prayogo. Pacitan: Hadi Prakoso, Tulungagung-Trenggalek-Blitar: Sandhi Tratana, Alamat Redaksi: Jl. Amir Mahmud IX/21 Surabaya, Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Surabaya, Telp. (031) 72316006, 0811349194. E-mail: jatim_pos@yahoo.com.au. dan : jatimpos_baru@yahoo.com. Faximile: (031) 8708234. Alamat Sirkulasi: Jl. Kusuma Bangsa 116 (Komplek THR Stand 30) Surabaya Telp. 031-72316006. Penerbit: PT. Media Utama Jatim, Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Surabaya. Direktur Utama/Ketua: H.Syaiful Anam. No. Rekening: 0884187300 BCA KCU Darmo an. Syaiful Anam, Drs. Berdasarkan UU Pers No 40 tahun 1999. Percetakan : PT Penyebar Semangat, Jl. Bubutan 85-B Surabaya, Telp. 031-5342499 -5344233. Isi diluar tanggungjawab percetakan.


METROPOLIS

Hal - 3

Kenjeran Destinasi Wisata Bahari Masa Depan Andalan Surabaya Oleh Wartawan JatimPos: Gatot Soedjono Surabaya, JatimPos Kenjeran sejak zaman Orde Lama tidak asing lagi bagi warga kota Surabaya. Kenjeran selain dikenal dengan produk hasil olahan perikanan lautnya juga dikenal dengan wisata pantai atau wisata baharinya. Sekalipun wisata pantainya tidak seindah wisata Pasir Putih di Kabupaten Situbondo ataupun di pantai Papuma Kabupaten Jember namun warga kota Surabaya cukup bangga dengan keberadaan pantai Kenjeran. Jelek-jelek nama pantai Kenjeran sudah dikenal oleh warga kota Surabaya. Hal ini dapat dibuktikan pada setiap hari libur terlebih bila pada hari Lebaran, pantai Kenjeran selalu dipadati pengunjung untuk berwisata ria bersama keluarga. Bagi warga kota Surabaya pergi ke obyek wisata pantai Kenjeran tidaklah sulit. Selama ini Pemkot Surabaya tidak menyediakan angkutan khusus misalnya Bus Kota dari pusat kota Surabaya ke pantai Kenjeran kecuali hanya fasilitas ngkutan kota alias Angkot yang tarip relatif murah hanya sekitar Rp.5.000,- per orang dari terminal Jembatan Merah ke terminal Kenjeran. Jarak tempuh dari Jembatan Merah sampai Kenjeran hanya sekitar 10 km-15 km saja

atau sekitar 25-30 menit perjalanan. Selama ini obyek wisata pantai Kenjeran dikelola oleh UPTD THP Kenjeran Pemkot Surabaya. Sepanjang pengamatan Jatim Pos selama 5 tahun terakhir pengelolaan THP Kenjeran terkesan “asal hidup” alias “Alon-alon asal kelakon” tidak ada inovasi terobosan yang signifikan apalagi selevel nasional. Tidak mengherankan bila perkembangan THP Kenjeran dari tahun ke tahun terkesan ya begitu-begitu saja. Padahal bila mau memberi sentuhan sedikit saja serta ada terobosan inovasi, THP Kenjeran dipastikan mampu menarik wisatawan utamanya wisatawan lokal alias domestik Surabaya sebanyak mungkin. Pasalnya THP Kenjeran saat ini merupakan satu-satunya obyek wisata pantai Surabaya yang mempunyai daya tarik keunikan tersendiri bagi warga kota Surabaya. Tidak Berdiri Sendiri Kepala Bidang Fisik Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya AA. Gde Dwija Wardhana mengatakan kawasan pesisir Kenjeran memiliki potensi lengkap yang bisa dikembangkan.

Peran Humas ... herankan bila di kota Busan tidak banyak penduduk menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda 2. Faktor lain tidak banyaknya warga kota Busan menggunakan kendaraan pribadi karena Pemerintahan Korsel mengeterapkan pajak tinggi bagi pemilik kendaraan pribadi. Dampak dari terbatasnya penggunaan kendaraan pribadi di kota Busan jarang terjadi kemacetan lalu lintas.Tidak demikian halnya dengan di kota Surabaya yang sering terjadi kemacetan lalu lintas sebagai akibat terlalu banyaknya penggunaan kendaraan pribadi di jalanan umum dalam kota pada sehari kerja. Shin Yeon–Sung pejabat Hubungan Internasional Pemkot Busan kepada rombongan wartawan Pemkot Surabaya yang dipimpin oleh Yusri Nur Raja Agam menjelaskan kota Busan kedepan direncanakan menjadi sebuah kota yang mewadahi salah satu perkembangan wilayah di Korea Selatan dan salah satu dari proyek relokasi berbagai institusi ke berbagai wilayah. Kota Busan direncanakan untuk pengembangan tiga sektor yaitu sektor Maritim dengan peningkatan perekonomian di bidang produksi hasil perikanan, pengembangan sektor industri perfilman dan pengembangan sektor keuangan. Menariknya kata Shin YeonSung lebih lanjut untuk implementasinya kota Busan kemudian dibagi menjadi 4 distrik dengan masing-masing fokus yang berbeda. Ke 4 distrik tersebut meliputi Distrik Dongsam, Munhyeon, Centum dan distrik Multi Dwel-

ling Residential Area.Masingmasing Distrik kata Shin YeonSung mempunyai fokus pengembangan berbeda. Misalnya untuk Distrik Dongsam fokus dipengembangan Maritim dan produk perikanan. Distrik Munhyeon focus pengembangan pada komersial dan keuangan. Distrik Centum fokus pada pengembangan perfilman. Sedangkan Distrik Multi Dwelling Residential Area akan mengelolabekas Republik Korea Army atau Roka yang sudah tidak difungsikan lagi. Kunci Utama Pendidikan SDM Korea elatan kata Kepala Departemen Hubungan Internasional Silla Univerversity Dr.Kyung Tae Kang kaya Sumber Daya Manusia [SDM] serta kaya pengalaman pahit akibat la-manya dijajah namun minim Sumber Daya Alam [SDA]. Dengan keterbatasan yang ada Korea Selatan memanfaatkan SDM dengan melakukan revolusi pendidikan mulai dari PAUD sampai ke tingkat Perguruan Tinggi. “Kami melakukan revolusi pendidikan mulai dari paling rendah yaitu pada Anak Usia Dini alias Paud sampai ketingkat Perguruan Tinggi alias Sarjana,” ujar Dr.Kyung Tae Kang. Korsel merombak pola pendidikan dari pola monoton yang bergantung mata pelajaran tertentu menjadi pola mandiri dan kreatif, disiplin dan berjiwa nasionalisme bagi anak didik. “Sejak awal anak didik kami ajari mandiri dan kreatif dengan tidak meninggalkan pola dasar pelajaran tertentu yang sudah baku. Hasilnya amat luar biasa. Berdasarkan riset Silla University, SDM hasil pendidikan mandiri dan

Dari kiri ke kanan: (1) Pusat oleh-oleh khas produk olahan hasil laut di THP Kenjeran, (2) Ratnawati, Wisatawan domestik asal Bali sedang berpose dengan latar belakang proyek jembatan mlengkung Kenjeran (foto; Gatot.S/JTMP) Selain potensi wisata pantai, di pesisir Kenjeran juga ada kawasan kampung nelayan dan juga Sentra Ikan Bulak [SIB] yang merupakan pusat pengolahan dan pemasaran hasil olahan laut oleh nelayan. Penataan pesisir pantai Kenjeran kata Gde Dwija tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling terkait. Pemkot Surabaya kata pria asal Bali tersebut Pemkot Surabaya telah menetapkan pembagian zona penataan yang terdiri dari area pemukiman nelayan, area publik dan area wisata. Pemukiman nelayan tidak digusur, namun akan ditata dengan tidak menghilangkan keasliannya. Sehingga per-

dari halaman 1 kreatifitas serta disipilin dan berjiwa nasionalisme jauh lebih maju bila dibandingkan yang menggunakan pola monoton,” ujar Dr.Kyung Tae Kang meyakinkan. Mungkin karena pertimbangan itulah Pemkot Surabaya dalam 4 tahun terahkir Ini mengirimkan ratusan guru untuk mengikuti pelatihan dasar di Busan. Berdasarkan catatan Jatim Pos pada tahun pertama Pemkot Surabaya mengirimkan 150 orang guru, tahun ke 2, 3 dan 4 kemarin masing-masing mengirimkan 60 orang Guru ke kota Busan untuk mengikuti kursus pendidikan model Korsel. Guru yang dikirim oleh Pemkot Surabaya mulai dari Tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA. Karena itulah Rapor anak didik di kota Surabaya dewasa ini nilainya tidak lagi berdasarkan semata-mata dari hasil ulangan umum di masing-masing sekolah tetapi juga diambilkan dari nilai kemandirian dan kreativitas masing-masing anak didik. Menurut Dr.Kyung Tae Kang pengetrapan pola pendidikan pada SDM Korea Selatan sebenarnya tidak lepas dari “keberhasilan” tokoh Jung Ju Young peletak dasar Industri Nasional dan Perintis Globalisasi di Korea Selatan melalui perusahaannya Hyundai Group. Jung Ju Young [19152001], kata Dr.Kyung Tae Kang adalah anak seorang petani miskin di Korsel dan pernah menjadi buruh tani,kuli bangunan dan kuli angkut di pelabuhan. Siapa nyana berkat kemandirian dan kreativitasnya serta kedisplinannya si buruh tani dan kuli tersebut mampu menjadi

kampungan nelayan akan terlihat bersih tertata rapi dan nyaman untuk tempat tingal. Para wisatawan pun akan senang berkunjung keperkampungan nelayan sebab para penduduknya ramah-ramah. Para nelayan setempat akan dididik bagaimana cara dan sikapnya dalam menghadapi wisatawan yang berkunjung kekampungnya. Dari konsep tersebut Pemkot Surabaya akan berupaya mengawinkan area wisata dengan area pemukiman nelayan. Demikian pula dengan area publik, selain disediakan kawasan area bermain untuk anak-anak juga disediakan area jog-ging bagi keluarga /orang

tua. Pemkot Surabaya telah memiliki konsep wisata Bahari yang sudah tertuang dalam visi dan misi kota. Konsep tersebut terbagi dalam beberapa zona. Diantaranya zona wisata satu merupakan wisata pesisir, zona wisata dua meliputi wisata pesisir THP Kenjeran, wisata religi, wisata budaya galeri seni dan olah raga ekstrem, serta zona wisata tiga meliputi wisata kampung nelayan dan wisata industri olahan hasillaut.

“Raja” otomotif terbesar di Korea Selatan dan tokoh industri kaliber dunia. “Rakyat Korea Selatan sangat mengagumi Jung Yu Young dan bisa mengambil serta mencontoh dari perjalanan hidupnya. Bahwasannya untuk bisa berhasil, semua orang harus bekerja keras, disiplin, mandiri, serta memiliki jiwa nasionalisme. Artinya kualitas SDM berkorelasi langsung dengan keberhasilan dan kemajuan sebuah negara “ujar Dr.Kyung Tae Kang. Dari keterbatasan SDA itulah sekarang Korea Selatan mengandalkan SDM untuk survive dan faktanya Korea Selatan yang terkenal dengan ginsengnya telah lahir industri besar seperti Lotte Group, Samsung, LG dan lain sebagainya termasuk Haankook Tire. Indonesia kata Dr. Kyung Tae Kang bisa belajar banyak dari Korea Selatan untukbangkita dan berkembang. Apalagi Indonesia memiliki modal yang sangat besar dibandingkan dengan Korsel. Indonesia memiliki kekayaan SDA dan SDM yang sangat luas dan banyak. Total luas Indonesia adalah 5.193.250 km2 coba bandingkan dengan luas Korsel yang hanya mempunyai luas 99.274 km2. Indonesia sekarang merupakan salah satu negara terluas dan terpadat penduduknya di dunia setelah Rusia, Tiongkok, Amerika Serikat, Brasil dan Australia. Masih kata Dr.Kyuang Tae Kang “Kunci utamanya adalah ada di tekat serta semangat untuk maju!”

pelayanan publik di perkantoran di Pemkot Busan mirip dengan kegiatan pelayanan publik di Pemkot Surabaya terkesan “super sibuk tetapi kurang nyaman”. Sekarang setelah 2 tahun berjalan, Jatim Pos sempat terkejut dan kagum sebab ada perubahan dan terobosan besar yang dilakukan oleh Pemkot Busan dalam hal pelayanan publik. Jika di lingkungan Pemkot Surabaya pola kerja Kominfo dan Humas masih “belum” tampak adanya terobosan, pada pelayanan publik di Pemkot Busan pola kerjanya sudah ada lompatan besar. Di lingkungan Humas Pemkot Busan selain disediakan ruang tunggu yang amat memadai bagi warga kota yang mengurus keperluannya juga disediakan café yang cukup luas dan sejuk serta nyaman. Kesejukan Café didapat dari tanaman penghijauan yang tanaman yang ditanam pada potpot besar di halaman Café bukan dari AC. Tampaknya Pemkot Busan juga sudah mengetrapkan green building bagi gedunggedung perkantorannya. Disekitar ruang tunggu terdapat operation room yang cukup luas berisi antara lain ruang mini maket kota Busan lengkap dengan tetek bengeknya. Para tamu tinggal pencet tombol untuk mengetahui letak kawasan Industri atau kawasan perdagangan di kota Busan tanpa bertele-tele menemui petugas yang bersangkutan. Para tamu hanya dilayani oleh seorang petugas Humas yang sangat menguasai bidang tugasnya sehingga para tamu dapat mendapatkan kepuasan pelayanan publik. Yang canggih, sebelum meninggalkan areal humas para

Peran Humas Dioptimalkan Dua tahun silam Jatim Pos pernah berkunjung ke kota Busan juga dalam rangkaian stdui banding. Pada 2 tahun silam kegiatan

Kelas Dunia Pemkot Surabaya kata Gde Dwija sudah memiliki konsep wisata bahari yang sudah tertuang dalam visi misi kota.

Konsep tersebut terbagi dalam beberapa zona. Zona wisata satu merupakan wisata pesisir, zona wisata dua meliputi wisata pesisir THP Kenjeran, wisata religi.,wisata budaya, galeri seni dan olah raga ekstrem, zona wisata tiga merupakan kampung wisata nelayan dan wisata industri olahan hasil laut. Bila ke tiga zona tersebut sudah ditata dengan baik dan benar kelak kawasan wisata pesisir Kenjeran yang sekarang masih berkelas lokal akan membuat loncatan berkelas dunia, spektakuler ! Sementara kata Kepala Bidang Perancangan dan PeBersamb ke hal. 11

tamu diajak untuk menyaksikan studio mini bioskup 3 demensi yang menampilkan gambaran pembangunan pada 5-10 tahun mendatang kota Busan. Dalam Studio mini tersebut hanya disediakan 25 tempat duduk, bila jumlah rombongannya melebihi jumlah tempat duduk disarankan mengikuti jam tayang berikutnya. Durasi film masa depan Busan tidak lebih dari 30 menit. Isi ceritera film masa depan Busan luar biasa, sangat modern mengisahkan kota Busan sebelum dibangun, setelah dibangun dan kota Busan pada 5-10 tahun mendatang. Menurut Humas Pemkot Busan Oi Je Ong, dewasa ini pihaknya mengoptimalkan SDM yang ada agar pelayanan kepada publik dapat dilaksanakan dengan baik dan paripurna mungkin. Bagaimana Masa Depan Surabaya Sekarang yaitu setelah 20 tahun lebih bersister city dengan kota Busan apakah kota Surabaya akan lebih maju dari hari kemarin? Sudah cukup banyak pelajaran berharga yang didapat dari kota Busan. Dasar-dasar telah ditanam oleh mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini periode 2011-2015. Apakah tanaman yang ditanam Tri Rismaharini mampu berbuah lebat dan manis rasanya? Walahualam ! Hanya Tuhan Yang Maha Esa yang mengetahui. Yang jelas warga kota Surabaya sudah mempunyai salah satu modal kuat yaitu adanya tekat dan semangat untuk terus maju dan terus berubah menjadi selevel dunia!, demi kesejah-teraan anak cucu kita dimasa depan. Semogalah! [Gatot Soedjono]


Jatim I

Hal - 4

Tingkatkan Mutu Batik Bagi Masyarakat dengan Pelatihan Membatik

Pelatihan Batik Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata (Diskoperindagpar) Kabupaten Madiun melalui Bidang Pemberdayaan Koperasi.

Madiun, Jatim PosGuna meningkatkan mutu batik bagi masyarakat Kabupaten Madiun, Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata

(Diskoperindagpar) Kabupaten Madiun melalui Bidang Pemberdayaan Koperasi baru-baru ini mengadakan pelatihan batik bagi masyarakat yang tinggal di daerah penghasil bahan baku

Pesta Semangka Bersama Bupati Jombang Jombang, Jatim PosWarga masyarakat Kecamatan Megaluh, khususnya Warga Desa Balonggemek Panen Raya Semangka bersama Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko (Selasa,13/10/15). Acara yang dipusatkan di Balai Desa Balonggemek tersebut di selenggarakan bersamaan dengan kegiatan sedekah Desa Warga setempat sekaligus menyambut Tahun Baru Islam/ Hijriyah 1437 H. Begitu tiba di lokasi Bupati Nyono Suharli bersama Jajaran Forkopimda Kabupaten Jombang langsung menuju sepetak lahan yang sudah disiapkan panitia untuk melakukan panen semangka secara simbolis. “Semoga para petani disini diberi sehat semua, rejekinya lancar, dijauhkan dari balak dan musibah,hasil pertaniannya selalu sukses,” kata Bupati sebelum memetik semangka yang sudah siap dipanen tersebut. Setelah Bupati Nyono Suharli dan jajaran Forkopimda melakukan pemetikan semangka secara simbolis, tanpa dikomando masyarakat setempat langsung menyusul turun ke lahan tersebut untuk mengambil semangka, karena sepetak lahan semangka siap panen tersebut disiapkan untuk dibagikan secara gratis. Bupati Nyono Suharli mengaku gembira atas kegiatan tersebut, karena kegiatan tersebut ungkapan rasa syukur kita atas limpahan rejeki dari Allah SWT. “Oleh karena itu dengan sedekah desa ini semoga kita dijauhkan dari balak dan musibah, kita diberi klancaran dalam

mencari rejeki,” tuturnya. Hadi Purwantoro Kepala Dinas Pertanian kabupaten Jombang mengatakan bahwa musim kemarau di Kabupaten Jombang tidak semua membawa kesengsaraan. Contohkannya di Kecamatan Megaluh pada musim kemarau kali ini malah mendapatkan berkah, karena keberhasilan para petani setempat dalam menanam semangka. Sedangkan harga jual semangka pun terbilang bagus. Hadi Purwantoro merinci Luas lahan pertanian di Kecamatan Megaluh adalah 1400 Ha. Pada musim panen ini perhektar para petani dapat meraup untuk jutaan rupiah. Apabila dihitung perhektar mampu menghasilkan 28 Ton, harga jual perkilo nya Rp.1700,-. Sehingga apabila dikalkulasi perhektar para petani mampu mendapatkan 47 Juta rupiah. “Jadi kalau misalkan dipotong biaya produksi 20 juta per hektare maka perhektare nya para petani masih mendapatkan sisa 27 juta,” katanya yang disambut tepuk tangan para petani. (her)

Gelar Pelayanan Publik di Kab. Tulungagung Tulungagung, Jatim PosBupati Tulungagung Senin 12 Oktober 2015 membuka Gelar Pelayanan Publik. Pembukaan gelar pelayanan publik yang berlangsung di halaman Kantor Pemkab Tulungagung ini dihadiri anggota Forpimda dan SKPD terkait lingkup Pemkab Tulungagung, akan berlangsung selama waktu yang sudah ditentukan, Pembukaan ditandai dengan penguntingan pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung Ny. Wiwiek Syahri Mulyo ini diikuti 21 unit pelayanan dari beberapa SKPD Lingkup Pemkab Tulungagung, Persero, BUMN, Samsat, dan gabungan perbankkan. Ketua Panitia Kegiatan Dra. Imro’atul Mufidah, M.Si dalam laporanya diantaranya mengatakan bahwa maksud digelarnya kegiatan ini sebagai salah satu cara meningkatkan inovasi pelayanan publik di instansi pemerintah sebagaimana gerakan yang telah dicanangkan oleh kementrian PAN dan RB (one Agency, one Inovation) yang berarti setiap kementrian, lembaga dan pemerintah daerah diwajib-

kan untuk menciptakan minimal satu inovasi pelayanan publik setiap tahunya. Sedangkan tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk membuka ruang investasi dan memungkinkan datangnya para investor, juga terpenuhinya kepuasan masyarakat atas pelayanan publik serta untuk mempercepat peningkatan kwalitas pelayanan publik yang pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE, MSi dalam sambutannya mengatakan melalui Gelar Pelayanan Publik mebuktikan kepada masyarakat, bahwa Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah hadir untuk selalu mengedepankan pelayanan kepada masyarakat, sebaliknya masyarakat diharap memberikan saran dan kritik untuk memperbaiki pelayanan. Untuk itu, pelaksanaan Gelar Pelayan Publik ini dharapkan dapat menjadi media kegiatan untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa saat ini penyelenggaraan pelayanan publik telah berubah dengan memberikan pelayan yang terbaik, sederhana cepat murah, pasti transparan dan berkeadilan. (san)

industri dan tembakau di Hotel Setia Budi Kabupaten Madiun pada tanggal 14, 15 dan tanggal 28, 29 September 2015. Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi, Ir. Amin Santoso, MMA mengatakan tujuan di adakannya pelatihan batik ini adalah agar batik yang sudah ada di wilayah Kabupaten Madiun bisa terus di lestarikan. “Dengan adanya pelatihan ini saya berharap semua persoalan batik di Kabupaten Madiun bisa teratasi dan di tingkatkan mutunya, “ kata Ir. Amin Santoso, MMA kepada wartawan. Dalam kegiatan yang di buka oleh Kabid Pemberdayaan Koperasi tersebut di ikuti 60 peserta dari anggota maupun keluarga kelompok petani tembakau yang mempunyai ketrampilan membatik di wilayah Kabupaten Madiun. “ Peserta ada yang pemula, tapi ada juga yang sudah mempunyai usaha batik, ya

di harapkan pelatihan batik ini selain bisa meningkatkan pendapatan keluarga juga menambah ilmu atau wawasan batik serta dapat di tularkan kepada masyarakat lainnya,” jelasnya. Lebih lanjut di katakan, Batik yang merupakan baju kebanggaan Bangsa Indonesia ini sudah diakui oleh dunia yang ditandai dengan adanya Hari Batik Nasional dan Batik Dunia yang di peringati setiap tanggal 2 Oktober. Sementara narasumber pelatihan batik tersebut di antaranya dari pembatik professional yakni “ Puri Putri Batik “ Kabupaten Pacitan dan “ Griya Batik “ Kabupaten Gresik. “ Saya berharap agar pelatihan batik ini bisa di manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di tingkatkan kwalitas dan kwantitas membatiknya, terlebih dalam menciptakan produk untuk bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015,” pungkasnya. (jum/adv)

Madiun Umbul Square Gelar Ritual Ruwan Sengkolo Bumi Projo

Direktur Taman Wisata Madiun Umbul Square, R. Avri Handoko melakukan jamasan pusaka bersama sesepuh dan tokoh masyarakat Desa Umbul usai kirab pusaka, Rabo (14.10.2015).

Madiun, Jatim Pos– Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini untuk menyambut 1 Muharram 1437 H, Madiun Umbul Square adakan berbagai kegiatan. Selain ritual kurasan air sumber belerang yang berlokasi di taman wisata umbul Desa Glonggong Kec. Dolopo Kab. Madiun , juga ada ritual ruwatan sengkolo bumi projo, kirab budaya, kirab pusaka umbul, kirab tumpeng hasil bumi dan kirab tumpeng ruwatan dari masyarakat, jamasan pusaka, kesenian dongkrek umbul, dan drumband. Sedangkan malamnya ada pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Wido Jati Laksito, S.Sn dan Bimo Maharani, S.Sn dengan

lakon Gatotkoco Winisudo. Menurut Direktur Taman Wisata Madiun Umbul Square, R. Avri Handoko, S.Sos, M.Si kegiatan Grebeg Suro yang mengambil tema Ruwat Sengkolo Bumi Projo tersebut terselenggara berkat dukungan tokoh masyarakat dan warga sekitar Umbul dan bekerjasama dengan Para Hesti Budaya Nusantara. “Dengan kegiatan seperti ini, kita berharap Madiun Umbul Square akan lebih dekat dengan masyarakat Kabupaten Madiun,” Ujar Avri kepada wartawan di sela-sela kegiatan. Sementara itu, menurut tokoh masyarakat setempat, K.H. Muhammad Irsyad mengatakan tradisi kurasan sumber air belerang tirto pangruwatan itu di lakukan setiap tahun di awal bulan Muharram. “ Tradisi kurasan ini sudah kita lakukan bertahun-tahun lamanya, sejak dulu sebelum Taman wisata Umbul ada, kita masyarakat sekitar umbul sudah lakukan ritual itu,” katanya. Sumber air belerang tirto pangruwatan dan petilasan Ki Ageng Nerang Kusumo, menurut Ki H. Muhammad Irsyad merupakan peninggalan kerajaan Jenggala pada masa itu dan di yakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dan semenjak adanya Taman Wisata Madiun Umbul Square yang merupakan salah satu asset daerah Pemkab Madiun, sumber air belerang tirto pangruwatan tersebut di jadikan salah satu wisata pemandian air belerang. (Jum)

Hari Batik Nasional Disperindag Gelar Festival Batik Tulungagung, Jatim PosDalam rangka menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober maka Pemkab Tulungagung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung yang bekerjasama dengan 11 Pengusaha Batik yang ada di Tulungagung menggelar Festival Batik Tulungagung. Festival yang ditempatkan di Gedung Dekranasda Kabupaten Tulungagung ini dibuka oleh Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, MSi di bulan oktober 2015, ini dihadiri anggota Forpimda Kabupaten Tulungagung, Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung beserta anggota serta para pimpinan SKPD terkait lingkup Pemkab Tulungagung dan pengusaha batik yang ada di Tulungagung ini diisi dengan penampilan fashion Show oleh 22 pragawan dan pragawati serta pameran batik oleh para pengusaha batik yang ada di Tulungagung. Ketua panitia kegiatan Ir. Supartono, MM dalam laporanya mengatakan, tujuan digelar-

nya acara ini adalah untuk memperluas fungsi batik sebagai hasil cipta karya buatan tangan, mewujudkan dimensi produk batik yang lebih beragam dan fungsional, menjadikan batik sebagai media pemersatu anak bangsa serta mempermudah masyarakat luas mengapresiasi terhadap produk batik. Bupati Syahri Mulyo, SE, MSi dalam sambutannya menyambut gembira atas diselenggarakannya Festifal batik Tulungagung ini, karena batik merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Tulungagung. “Aaya menyambut gembira dengan diselenggarakanya Festifal Batik Tulungagung ini, batik adalah salah satu produk unggulan Kabupaten Tulungagung yang pada saat ini juga telah ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh PBB melalui badan dunia bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudyaan PBB, sehingga batik telah menjadi bagian dari masyarakat internasional”, sambut Bupati. (san)


Jatim II

Hal - 5

Edisi No.203 Tahun XIV ~ Minggu III Oktober 2015

“Tuban Dapat Berkah Makam Sunan Bonang” Dialog Budaya Gus Ipul dengan Wabup Tuban dan Prof.Hotman MAKAM Sunan Bonang yang berada di Kelurahan Kutorejo Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban, Jawa Timur bukan saja didatangi peziarah untuk melakukan do’a ritual, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat Tuban. Setiap hari selama 24 jam selalu saja ada peziarah, dan semakin membludak manakala mendekati hari-hari besar Islam seperti menjelang Ramadhan, Syuro atau malam Jum’at. Warga masyarakat Tuban sangat diuntungkan dengan adanya makam Sunan Bonang ; mulai tukang parkir,

Peziarah Makam Sunan masyarakat Tuban. keamanan, ojek, penjual makanan, souvenir, batik dan lain sebagainya. Pemkab Tuban dan Pemprov Jatim memberikan dan terus memperbaiki fasilitas di area makam Sunan Bonang, sehingga para peziarah semakin nyaman untuk datang. “Ini

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim itu dihadiri Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Bapak Sinarto serta pejabat Forpimda Tuban. Menurut Wabup Tuban, wisata relegi Sunan Bonang mendapatkan perhatian dari Pemkab Tuban. Karena letaknya ditengah kota,di sebelah barat alon alon Tuban lebih tepatnya di belakang Masjid Agung Tuban. Makam Sunan Bonang mudah dijangkau oleh kendaraan Roda Empat Maupun roda Dua. Komplek makam Sunan Bonang rnempunyai keunikan, yaitu: pada dinding gapura terdapat ragam hias piring porselen dari China, disebelah kiri gapura terdapat tempat air besar konon airnya untuk upacara penumpahari, dan disebelah kanan gapura ada tempat minum gajah sebagai kendaraan para wali dan bupati yang hadir di makam itu, Fasilitas yang ada dan menjadi pendukung sebagai obyek dan daya tarik wisata ialah: masjid, penginapan, kame Bonang Tuban. Berkah bagi mandi, warung makan dan minum, warung penjualan souven (soumenyediakan fasilitas untuk venir khas adalah tasbih kayu pengunjung sehingga berukuran besar). Sementara itu Prof.DR memberikan kenyamanan. Acara Dialog menghadir- Hotman Siahaan menjelaskan, kan Wakil Bupati Tuban, selain wisata relegi Sunan Ir.H.Noor Nahar Hussien, MSi Bonang, di Tuban terdapat dan Guru Besar FISIP Unair batik Kerek atau Gedog dari Prof.DR Hotman Siahaan. Ke- daerah Kerek. “Itu sangat digiatan yang diselenggarakan minati wisatawan asing,” berkah makam Sunan Bonang bagi masyarakat Tuban,” kata Wakil Gubernur Jatim Drs.H. Saifullah Yusuf pada acara Fasilitasi Publikasi Kelembagaan Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim melalui Dialog Interaktif di Lapangan Merakurak Tuban, Jum’at malam (16/10). Menurut Gus Ipul, panggilan akrab Wagub Jatim itu, wisata relegi Makam Sunan Bonang di Tuban menempati urutan teratas wisata di Kabupaten Tuban. Oleh karena itu Pemkab Tuban dan Pemprov Jatim memperhatikan masalah tersebut dengan

Dari kiri : Wabup Tuban Ir.H.Noor Nahar Hussien, MSi Wagub Gus Ipul dan Guru Besar FISIP Unair Prof.DR Hotman Siahaan pada acara Fasilitasi Publikasi Kelembagaan Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim melalui Dialog Interaktif di Lapangan Merakurak Tuban (16/10). paparnya. Sebagai salah satu wilayah di bagian Timur dari pulau jawa, Tuban memiliki satu corak kebudayaan yang unik, mengapa? Karena dalam sejarah wilayah ini telah masuk 3 tata nilai kebudayaan yang saling mempengaruhi, dan sampai sekarang kebudayaan ini masih tetap eksis dan samasama berkembang, tanpa membuat salah satu kebudayaan ini tersingkir. Ketiga kebudayaan tersebut adalah 1. Jawa, yang meresap saat wilayah ini dalam keku-

asaan jaman Majapahit (abad XII-XIV) 2. Islam, karena diwilayah ini hidup seorang ulama yang ternama yaitu Sunan Bonang (1465-1525 M) 3. Tiongkok(cina), karena di Tubanlah para sisa lascar tentara Kubilai Khan melarikan diri dari kekalahannya pada saat menyerang Jawa di awal abad XII, hingga kini masyarakat keturunan ini banyak bermukim di Tuban. Proses interaksi ketiga kebudayaan ini berlangsung sekian lamanya hingga seka-

rang dan sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat Tuban sampai kini. Motif Batik Tulis Tradisional Tuban, apabila di cermati, terlihat betapa motif-motif tersebut sangat dipengaruhi nilai-nilai budaya jawa, islam, dan tiongkok. Gambar-gambar burung pada motif batik tulis Tuban jelas terlihat pengaruh dari budaya tiongkok, karena gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut Nampak adalah burung “Hong” yang jelas tidak terdapat di wilayah Tuban. (nam).

Wayang Kulit Ki Anom Suroto Sedot Ribuan Warga SETELAH acara dialog di Lapangan Merakurak, dilanjutkan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Anom Suroto. Tampak masyarakat Tuban memadati lapangan dengan sangat antusias dengan jumlah ribuan orang. Selain dalang yang sangat terkenal secara nasional, juga lakon dalam pagelaran tersebut sangat bagus. Di saat Pandawa menjalani hukuman 12 tahun didalam hutan Karna telah kalah bermain judi atau dadu dengan Kurawa, ada Raksasa yang menimbrung akan memanfaatkan situasi tersebut untuk membunuh para Pandawa. Raksasa itu bernama Prabu Naga Gombang, ia ingin sekali membalaskan dendamnya pada Pandawa, karena orangtua Prabu Naga Gombang yang bernama Prabu Nagapaya telah dibunuh Prabu Pandhu tak lain orangtua Pandawa. Prabu Duryuda dan Prabu Naga Gombang bersekutu untuk membinasakan Panda-

wa. Beberapa cara telah ditempuh oleh keduanya. Berbekal persatuan dan kesatuan para Pandawa, dilandasi Keikhlasan dan kesabaran, Prabu Naga Gombang bisa dibunuh oleh Arjuna, dan Prabu Duryuda gagal untuk mengincar kematian Pandawa. Dengan kesabaran Puntadewa, Dewa telah mencatat segala kebaikan Puntadewa, maka oleh sang Maha Pencipta Prabu Puntadwa mendapat anugerah yang bernama Wahyu Darmo. Pemersatu Bangsa Sebelum pagelaran, Wakil Gubernur Jatim Drs.H.Saifullah Yusuf memberikan sambutan. Menurutnya, pagelaran Wayang kulit yang merupakan kesenian yang dimiliki oleh Indonesia menjadi salah satu sarana pemersatu bangsa. Oleh karenanya wayang kulit harus dipertahankan dan dilestarikan oleh generasi penerus bangsa. “Pagelaran wayang kulit

mengajarkan tontonan dan tuntunan sehingga akan membentuk karakter yang sesuai dengan Pancasila. Di dalamnya mengandung asas kegotong royongan yang dipakai dalam kehidupan seharihari,” ujarnya. “Di dalam kehidupan sehari-hari hendaknya masyarakat Indonesia mengutamakan azaz ke-gotong royongan. Hal tersebut sebagai cara mengantisipasi dan benteng masuknya budaya perdagangan bebas yang tidak terkendali. Bahkan akan dapat menggerus budaya kita. Oleh karenanya kita harus mampu mempertahankan budaya dan Pancasila sebagai dasar negara kita,” kata Gus Ipul Sapaan akrab Wagub Jatim ini. Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim ini mencontohkan, banyak gejolak di beberapa negara Timur Tengah yang penyebabnya adalah kurangnya persatuan dan kesatuan antar warga negara dan tidak adanya alat pemersatu ter-

Pagelaran Wayang Kulit Ki Anom Suroto yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim di lapangan Merakurak Tuban (16/10). sebut. Sementara bangsa Indonesia memiliki alat pemersatu bangsa yakni seni budaya wayang kulit yang harus terus dilestarikan. Hal lain yang disampaikan yakni, kehidupan gotong royong di kehidupan masyarakat Indonesia ada tiga bidang yakni

ekonomi, sosial dan politik. Di bidang ekonomi adalah koperasi, di bidang sosial adalah kekeluargaan dan di bidang politik adalah musyawarah mufakat. Dia menegaskan, dengan sistem musyawarah akan lebih ideal dan sesuai dengan Pancasila sila ke em-

pat. Setelah musyawarah akan diambil kemufakatan. Setelah asas gotong royong terbentuk, kata Gus Ipul, hal utama yang terpenting adalah menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Kekuatan yang solid menjadi penting agar negara kesatuan tercapai. (nam)


Hal - 6 Edisi No.203 Tahun XIV ~ Minggu III Oktober 2015

Gubernur Optimis Ekonomi Jatim Terus Tumbuh Meski Enokomi Nasional Melambat GUBERNUR Jatim DR H Soekarwo, SH MHum menyatakan optimistis ekonomi Jatim terus tumbuh meski perekonomian global dan nasional sedang melambat. “Kita ketahui bersama kondisi ekonomi makro di tingkat global dan nasional saat ini mengalami perlambatan. Tapi, itu tidak boleh membuat kita terhanyut, harus tetap optimistis bahwa ekonomi Jatim terus membaik dan tumbuh,” kata Pakde Karwo pada acara workshop Nasional “Perkuatan Sektor Industri Manufaktur/Prosessing di Indonesia” di Grand City, Kamis (8/10). Pada Semester I/2015, Pakde menjelaskan Pemerintah Provinsi berhasil menstimulus pertumbuhan ekonomi Jatim di angka 5,22 persen atau masih lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang hanya mampu berhenti di angka 4,71 persen. Sementara perekonomian Jawa Timur diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas

dasar harga berlaku mencapai Rp 821 triliun, artinya angka ini menyumbang 14,67 persen dari PDB nasional. Bila dibandingkan dengan PDRB sejak 2010 maka dapat disimpulkan mengalami peningkatan cukup baik. Bahkan, pertumbuhan perekonomian Jawa Timur pada triwulan II/2015 mencapai 5,25 persen. Angka tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi jika dibandingkan dengan Jawa Tengah, Jawa Barat serta DKI Jakarta. Sehingga pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur masih aman dan tidak terpengaruh dengan kondisi perekonomian secara nasional maupun internasional yang belum menggembirakan Terkait paket ekonomi ketiga yang telah dikeluarkan pemerintah, Pakde mengungkapkan Jawa Timur tengah menjalankan kebijakan sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah yang disebut sebagai penguatan aspek ekonomi utama. Diantara langkah-langkahnya, yakni meningkatkan produksi

UMKM dan usaha besar, sistem pembiayaan kompetitif dan pemasaran. “Ini bagian dari usaha mendukung paket ekonomi yang dikeluarkan pemerintah,” tandasnya. Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution yang juga berkesempatan membuka acara menyatakan bahwa paket ekonomi yang selama ini dikeluarkan oleh pemerintah semestinya didukung penuh oleh stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini karena memang perlu sinergitas antara paket ekonomi dan stabilitas kurs untuk membuat perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. “Sebetulnya ini semua (paket ekonomi, red) akan bisa mulai terlihat kalau kurs di nilai yang sebenarnya. Paket-paket kebijakan dan stabilitas rupiah itu saling ketemu. Tidak bisa kalau satu saja yang jalan. Rupiah harus berada pada nilai yang sebenarnya dan itu harus dipertahankan,” terangnya. Memang, menurut Darmin, angka nilai tukar rupiah

GUBERNUR Jawa Timur, DR H Soekarwo, SH MHum (dua dari kiri) mendampingi Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, pada pembukaan Workshop Nasional di Grand City, Kamis (8/10). saat ini tidak dalam posisi yang pas. Meskipun, dalam beberapa hari terakhir trennya sedang menguat. “Kurs yang sekarang ini belum nilai

yang sebenarnya. Ini masih nilai spekulasi. Ya, APBN kita kan untuk tahun 2016 bilangnya Rp 13.900. Mungkin tahun ini ya di Rp 13.500 an

lah. Kalau itu bisa dipertahankan, dengan deregulasi dan paket-paket kebijakan ini akan saling ketemu,” tandasnya. (j.prov)

Keharmonisan Kunci Pembangunan Ekonomi

Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo memberikan sambutan pada acara Upacara Peringatan HUT Provinsi Jatim ke 70 di Gedung Negara Grahadi Surabaya. PEMBANGUNAN Ekonomi Jawa Timur yang cepat dan merata, tidak lepas dari keharmonisan dan sinergitas antar para stakeholder mulai dari tingkat pusat hingga tingkat grass root. Hal itu dimulai dari DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan kabupaten/kota, Forkopimda, Partai Politik, Bupati/Walikota, para pengusaha, KA DIN, lembaga Perbankan dan Non Bank, Akademisi, Tokoh Agama dan Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media/pers, serta para seniman dan budayawan. “Kesemuanya bersama seluruh rakyat Jatim telah menjalankan fungsi-fungsi ekonomi baik produksi, distribusi, maupun konsumsi, sehingga ekonomi Jatim tumbuh positif dan lebih cepat dari nasional, meski kondisi ekonomi global sedang lesu,” kata Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo usai Peringatan Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 yang bertema “Ayo Kerja,

Perkuat Jatim Sebagai Provinsi Industri Berbasis UMKM” di Halaman Gedung Negara Grahadi, Senin (12/10). Ia mengatakan, tantangan dan hambatan ke depan semakin kompleks dan multidemensional, dengan gejolak ekonomi global yang berdampak pada perekonomian yang melambat. Apalagi di penghujung tahun 2015 sudah diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Langkah terstruktur juga telah disiapkan dan tersusun di dalam peta Jatim menghadapi pasar tunggal ASEAN. “Peta jalan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam strategi penguatan tiga aspek ekonomi utama Jatim sebagai bagian operasional dari RPJMD 2014-2019,” jelas Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim. Perkembangan infrastruktur sampai saat ini, menurutnya mengalami kemajuan diantaranya double track utara (Jakarta-Surabaya), pengoperasian Pelabuhan Teluk Lamong tahap I seluas

50 HA, Bandara-bandara city link seperti Blimbing Sari Banyuwangi, dan Notohadinegoro Jember. “Di samping itu sedang on going beberapa proyek ruas-ruas infrastruktur termasuk trans tol jawa yang berada di wilayah Jatim,” imbuhnya. Lebih lanjut disampaikan, penguatan aspek ekonomi utama meliputi peningkatan produksi UMKM/IKM dan usaha besar, sistem pembiayaan yang kompetitif serta pemasaran. Di aspek peningkatan produksi, untuk produksi usaha/industri besar, Pemprov memberikan fasilitas diantaranya membantu mempercepat pengadaan lahan, jaminan pasokan listrik, kondisi iklim perubahan yang demokratis, dan perijinan satu pintu melalui P2T. Sedangkan peningkatan produksi untuk UMKM/IKM dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM UMKM/ IKM. Hal itu dilakukan dengan cara model inkubator bisnis, peningkatan rasio SMK terhadap SMA yang saat ini masih 65:35, dan peningkatan kapasitas melalui SMK Mini dengan sembilan keahlian. “Sampai dengan tahun 2016 ini telah terbentuk 270 SMK Mini dengan potensi kerja yang terserap sebanyak 24. 300 tenaga kerja,” terangnya. Strategi pembiayaan UM KM/IKM yang kompetitif dilatarbelakangi oleh tingginya kredit bagi UMKM/IKM yang mencapai sekitar 19%. Terkait fakta tersebut, maka RAPBD 2016 yang perlu diatur “Belanja Grant” kepada

“Pembiayaan Bunga Murah Melalui Linkage program/ Banking System”. “Linkage program itu melibatkan Pemprov Jatim, PT. Bank Jatim dan BPR Kab/ Kota. Dengan struktur sumber pembiayaan dari penempatan anggaran APBD 2016 di PT. Bank Jatim, ke BPRBPR sebesar 5% termasuk di dalamnya untuk provinsi 2%, dan dari BPR ke UMKM sebesar 10%”, jelasnya. Perubahan strategi pembiayaan, menurutnya, memiliki beberapa manfaat diantaranya UMKM/IKM akan memiliki etos kerja sebagai enterpreneurship, adanya perubahan mindset pembangunan, dan yang ketiga mendorong target untuk memiliki nilai tambah. “Sasaran kreditnya adalah pada industri primer yang rata-rata pelakunya rumah tangga petani. Dengan pola pembiayaan di indusri primer, berdampak pada meningkatnya produktivitas pertanian, kehutanan dan perikanan, karena sebagian buruh tani beralih ke industri primer,” katanya. Selanjutnya, terkait aspek utama yang ketiga yakni aspek pasar, lebih difokuskan pada pasar dalam negeri yang memiliki kapasitas lebih dari 40% penduduk ASEAN. melalui peran 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 provinsi yang telah dibentuk sejak tahun 2010. Sedangkan untuk pasar internasional, Pemprov Jatim juga telah menempatkan senior advisor di 6 kota di 5 negara yaitu Swiss, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Tianjin

dan Shanghai, Korea Selatan, Belgia dan Jepang. Ia menambahkan, perjalanan kinerja ekonomi Jatim sampai saat ini telah menunjukkan inklusivitas yang memuaskan. Hal ini berarti Pemprov Jatim telah konsisten memegang teguh amanah konstitusi, khususnya pada alinea keempat UUD 1945 tentang tujuan negara dalam hal memajukan kesejahteraan umum. “Itu semua bisa terjadi karena UMKM merupakan fundamental pelaku ekonomi kita, dan tersebar di seluruh wilayah Jatim sampai ke pelosok pedesaan dengan basis pertanian dan non pertanian, serta telah memberikan kontribusi yang signifikan pada PDRB Jatim,” pungkasnya. Peserta Upacara Peringatan Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 antara lain 1 pleton Polri, 1 pleton perwakilan lurah se Jatim,1 pleton Purna Praja Institut Pemerintah Dalam Negri (IPDN), 1 pleton Polisi Pamong Praja Kota Surabaya, 1 pleton Satuan Pemadam Kebakaran, 1 pleton Satuan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya, 1 pleton PNS Sekretariat Daerah Prov. Jatim, 1 pleton Dinas Pendapatan Daerah Prov. Jatim, 1 pleton Dinas Perhubungan dan LLAJ Prov. Jatim, 1 pleton Sataun Polisi Kehutanan, 1 pleton Purna Paskibrakan Jawa Timur, 1 pleton Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan, dan 1 pleton Serikat Pekerja. Sebagai Inspektur Upacara (Irup) yakni Gubernur Jawa Timur, dengan koman-

dan Upacara Drs. Budi Priyo Suprayitno, SH, MSi yang sehari-hari menjabat Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jawa Timur. Sebagai perwira upacara Drs. Sutartib, MSi (Kepala Satpol PP Prov. Jatim), pengucap Pembukaan UUD RI 1945 Agung Subgyo, SSTP, dan pengucap Panca Prasetya Korpri Ardi Kasmono, SSTP. Di mimbar kehormatan, nampak hadir isteri Gubernur Jatim Ny. Dra. Hj. Nina Soekarwo, MSi, Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf beserta isteri Fatma Saifullah Yusuf, jajaran Forpimda Jatim beserta isteri, pejabat dan mantan pejabat di lingkungan Pemprov Jatim. Peringatan Hari Jadi ke70 Provinsi Jawa Timur dimeriahkan 300 siswa-siswi anggota paduan suara gabungan pemenang Pekan Seni Pelajar Prov. Jatim tahun 2015 yakni SMAN 1 Kota Blitar (juara I), SMAN I Pare Kab. Kediri (juara II), SMAN 1 Grati Kab. Pasuruan (juara III), SMAN I Situbondo (juara harapan I), SMAN I Kota Probolinggo (juara harapan II), SMAN 3 Sidoarjo (juara harapan III) yang membawakan lagu Demi Indonesia, Merah Putih, Bukit Kemenangan, Mars Jawa Timur, Ilir – Ilir, Lenggang Surabaya, Syukur dan Bagimu Negeri. Selain itu, sebagai rangkaian acara juga dimeriahkan unjuk gelar Drum Band Gita Abdi Praja Institut Pemerintah Dalam Negri (IPDN) yang didatangkan secara langsung dari Jatinangor Jawa Barat. (hms)


Hal - 7 Edisi No.203 Tahun XIV ~ Minggu III Oktober 2015

Wagub Dukung Bidan & Guru PTT Jadi PNS PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menggelar audiensi dengan mengundang seribu bidan dan guru yang berstatus sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT). Dalam kesempatan ini, Pemprov Jatim menyatakan dukungan agar bidan dan guru PTT dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Mereka (bidan dan guru PTT, red) sudah mengabdi sekian tahun ada yang 14 tahun bahkan 30 tahun. Tapi tidak ada kepastian terkait kesejahteraannya. Makanya, Pemprov Jatim sangat mendukung jika segera diputuskan menjadi PNS,” kata Wakil Gubernur Jatim, H Saifullah Yusuf ditemui usai acara audiensi di Sidoarjo, Senin (12/10). Menurut Gus Ipul, selama ini terdapat skema K1, K2 hingga terakhir Aparatur Sipil Negara (ASN) namun juga tidak ada kejelasan terkait nasib PTT, sehingga diperlukan skenario jangka pendek dan jangka panjang. Artinya, harus ada kepastian agar dalam proses pengabdian agar tidak lagi terganggu oleh persoalan kesejahteraan. Gus Ipul menjelaskan, kerja keras dan keikhlasan dalam melayani masyarakat

Wagub Jatim Drs.H. Saifullah Yusuf

telah ditunjukkan oleh bidan dan guru PTT. Meski hanya mendapatkan gaji Rp 250 ribu, bahkan ada yang Rp 150 ribu per bulan, namun hingga hari ini PTT tetap konsisten terdepan mengajar dan melayani keluhan kesehatan masyarakat. “Kita berusaha meminta Pemerintah Pusat untuk memperhatikan hal ini. Karena efeknya sangat besar untuk masa depan bangsa. Pendidikan dan Kesehatan di kabupaten/kota ujung tombaknya adalah PTT,” jelas Gus Ipul. Dalam waktu dekat, Pemprov Jatim akan berki-

rim surat kepada Presiden Joko Widodo dan DPR RI untuk mendorong dikeluarkannya kebijakan yang menjamin kesejahteraan PTT. Dirinya berharap upaya tersebut dapat menjadi pertimbangan positif Pemerintah Pusat untuk mengambil kebijakan. Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka yang turut hadir dalam forum ini mengatakan pihaknya terus mendorong Presiden Joko Widodo agar segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengangkat Guru dan Bidan PTT menjadi Pegawai

Negeri Sipil (PNS) di seluruh Indonesia. “Yang kita butuhkan bukan sekadar apresiasi. Janji kontrak politik Trilayak Jokowi, yang berisi kerja layak, upah layak dan hidup layak bagi buruh dan pegawai di Indonesia harus diwujudkan mulai tahun 2016,” terangnya. Ia menambahkan perjuangan mewujudkan kebijakan pro PTT membutuhkan soliditas antar PTT. Di Jawa Timur, pendataan dan konsolidasi PTT, Rieke menyebut akan dipimpin langsung oleh Gus Ipul. “Di Jatim, kita menitipkan perjuangan di bawah komando Wakil Gubernur Jatim. Di Jawa Tengah dibantu Gubernur Ganjar Pranowo. Kita tidak terkotak dan bertemu untuk berjuang bersama demi kesejateraan PTT,” tegasnya. Ia mengungkapkan, saat ini ada sekitar 490 ribu guru PTT dan 42 ribu bidan PTT. Keseluruhan jumlah tersebut menunggu kebijakan pemerintah, tentu harus menunggu payung hukum yang dapat dikeluarkan Presiden atau DPR RI. “Tanpa payung hukum nasib PTT tetap tidak jelas. Makanya di bawah berjuang, di pusat juga berjuang,” tandasnya. (j.prov)

Data BPS Tolak Ukur Kemajuan Pembangunan

Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. Saifullah Yusuf menyaksihkan pemukulan gong oleh Kepala Badan Statistik Pusat Bapak Dr. Suryamin, pada acara Pembukaan Rapat Teknis Nasional Pimpinan BPS Provinsi 2015 di Hotel JW Marriot. DATA yang dikeluarkan Badan Pusat Stastistik (BPS) menjadi tolak ukur kemajuan pembangunan sebuah daerah. BPS selalu melakukan pendataan langsung di seteiap wilayah untuk mengetahui secara dekat perkembangannya. Demikian disampaikan Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat membuka Rapat Teknis Nasinal Pimpi-

nan BPS Provinsi tahun 2015 bertemakan “ Dengan Reformasi Birokrasi Kita Sukseskan Sensus Ekonomi 2016” di Hotel JW Marriot, Surabaya, Selasa (13/10). Ia menuturkan, BPS menjadi penyedia data statistik resmi pemerintah, yang tingkat keakuratannya sangat bagus. BPS mengukur kemajuan pembangunan sebuah daerah dengan membuat

indikator terlebih dahulu. “Dengan data tersebut akan diketahui bahwa daerah tersebut bisa dikatakan maju atau sedang berkembang. Data yang disajikan tidak dibuatbuat. Apabila memang kurang bagus akan dilaporkan kondisi realnya. Jadi bukan hanya data bagus saja yang disampaikan,” ungkap Gus Ipul sapaan akrabnya. Sebuah negara dikata-

kan modern, apabila memiliki data yang akurat, baik dan bisa dijadikan referensi pembangunan. BPS memiliki track record yang bagus dalam menentukan dan menggambarkan gambaran nyata tentang Indonesia. “ Keberadaan BPS membantu pemerintah dalam memetakan masalah seperti jumlah pengangguran, tingkat kemiskinan dan kemajuan ekonomi agar kemudian bisa diatasi dan menjadikan masyarakat Indonesia lebih sejahtera,” jelasnya. Gus Ipul mengatakan, selama ini Pemprov Jatim telah bekerjasama dengan BPS diantaranya menyediakan data yang diperlukan sesuai kebutuhan untuk kepentingan pembangunan, mengetahu progres kinerja sosial ekonomi yang dilaporkan tiap tahun.” Dari data tersebut Jatim bisa berbenah agar bisa meningkatkan kinerja di berbagai sektor. Salah satunya melalui pendataan masyarakat kurang mampu yang ada di Jatim. Dimana jumlahnya didata by name, by address sehingga akan diketahui secara jelas kondisi masyarakat Jatim,” tambahnya. (hms)

Sekdaprov Jatim, H.Akhmad Sukardi memberikan hadiah umroh dalam rangka peringatan 1 Muharram 1437 H.

Tahun Baru Islam 1437 H Momentum Perbaikan Diri Agar Lebih Baik SEKRETARIS Daerah Provinsi Jawa Timur, H Akhmad Sukardi menegaskan, Tahun Baru Islam 1 Muharram 1437 H merupakan momentum tepat untuk memperbaiki diri dengan bersikap lebih baik dan bijaksana. “Dengan Tahun Baru Islam ini diharapkan dapat mengubah hal-hal yang kurang bagus di tahun sebelumnya. Ke depan segala sikap yang kurang baik harus diubah pada tahun mendatang menjadi manusia positif dan lebih baik,” ujarnya saat melepas Jalan Sehat 1 Muharram 1437 Hijriah di Halaman Masjid Nasional AlAkbar Surabaya, Rabu (14/10). Melalui siaran pers Humas Setdaprov, Sukardi mengatakan, peringatan 1 Muharram harus dimaknai secara tepat dengan mengubah diri menjadi manusia yang baru. Satu Muharram juga harus mampu merefleksikan perubahan terhadap perekonomian di Jatim agar menjadi lebih baik. “Semoga program-program kerakyatan yang dilakukan oleh Pakde Karwo dan Gus Ipul bisa menyejahterakan masyarakat, terutama pada usaha-usaha rakyat seperti UMKM. Pemprov Jatim memfasilitasi pembiayaan dengan kredit murah dengan bunga ringan. Tujuannya, agar UMKM Jatim dalam menghadapi pasar bebas nanti mampu bersaing produk-produknya,” terangnya. Menurutnya, tantangan terbesar masyarakat Islam dan Jatim pada akhir tahun 2015 adalah Pasar Bebas Asean. Terdapat dua tantangan yang harus dilalui pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi perdagangan bebas. Pertama, tantangan internal yakni upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan mampu menurunkan penduduk miskin, mengurangi pengangguran, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta mengurangi disparitas antar wilayah. Kedua, tantangan eksternal. Tantangan ini meliputi kesepakatan kesepakatan ekonomi regional dalam pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Adapun upaya yang dilakukan antara lain peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan formal non formal dan akses kesehatan, peningkatan produktivitas tenaga kerja hingga peningkatan kualitas UMKM. Peran UMKM Jatim dalam menghadapi MEA, sangatlah penting. Pada sektor ini keberadaanya mampu menyerap 11.117.439 tenaga kerja yang tersebar dalam 6.825.931 unit UMKM. “Mereka harus dilindungi dan dipersiapkan secara matang, agar tidak kalah dalam persaingan pasar bebas melalui kebijakan pembiayaan kredit murah, kemudahan akses permodalan melalui Bank UMKM dan Bank Tani,” imbuhnya. Di hadapan ribuan peserta jalan sehat, Sukardi menjelaskan, bahwa masyarakat Jatim merupakan komunitas multikultural dan plural yang telah memberi kesempatan dan peluang menjadi lebih baik dan berkembang. “Dalam kesempatan ini, saya mengajak masyarakat Jatim dengan meneladani Rasulullah melalui peringatan 1 Muharram 1437 H dengan berjalan maju melalui perubahan. Yaitu berubah secara sikap, watak dan kepribadian. Dengan kreatifitas dan strategi yang sehat dan bermartabat, ayo maju dengan semangat hijrah,” pungkasnya. Dalam Jalan Sehat Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1437 H, peserta memperebutkan hadiah utama berupa umroh untuk 4 orang, sepeda motor 2 buah dan beberapa hadiah utama lainnya. Pada kesempatan tersebut, juga diberikan santunan dan bantuan kepada kaum dhuafa dan beasiswa kepada masyarakat kurang mampu. (j.prov)


Jatim III

Hal - 8

Edisi No.203 Tahun XIV ~ Minggu III Oktober 2015

Bukan Sekedar Tempat Pentas Seni Taman Candra Wilwatikta Adakan Pameran Produk Ekonomi Kreatif RATUSAN warga mendatangi Taman Candra Wilwatikta Pasuruan mulai 16 hingga 18 Oktober 2015. Mereka khususnya para Ibu-ibu bersama putra-putrinya ke tempat itu bukan untuk menyaksikan pentas seni atau pagelaran musik melainkan untuk berbelanja berbagai kebutuhan hidup. Selama tiga hari, para pelaku usaha ekonomi kreatif, pengrajin dan UMKM dari berbagai daerah di Jatim memasarkan hasil karyanya atas undangan UPT Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Maka terjadilah transaksi jual beli dengan masyarakat khususnya sekitar Taman Candra Wilwatikta. Berbagai produk yang dipamerkan, antara lain : Ikat jumput alam, Sepatu Imitasi, Topeng Malangan, Kerajinan Anyaman Rotan Kerajinan Keramik, Perlengkapan Reog & Jaranan, Cristal Assesories, Art, HandyCraft, Kerajinan Perak/ Bordir, Craft Bordir, Kerajinan Batu Akik dan lain sebagainya. Selain kerajinan, ada juga Bidang Kuliner, pesertanya

adalah dari Favorit, Pandaan yang menyediakan berbagai Aneka Makanan. Kuliner merupakan suatu bagian dari kehidupan yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari – hari. kuliner juga dapat di artikan sebagai hasil olahan yang berupa masakan dan masakan tersebut berupa lauk – pauk, makanan / panganan serta minuman. “Kegiatan Pameran Produk Ekonomi Kreatif diharapkan menjadi stimulasi dan motivasi bagi para pelaku usaha dibidang ekonomi kreatif dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UM KM) untuk terus menciptakan inovasi dan kreatifitasnya dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk dan pemasarannya. Harapan lebih jauhnya melalui kegiatan ini bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kerjasama di Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam rangka mendukung Pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan di JawaTimur,” ujar Kepala UPT Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta, Widarto,

SS, MM. Disamping itu melalui kegiatan tersebut dapat terjaring data Pelaku Ekonomi Kreatif sehingga Keberadaan UPT Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta kedepan dapat dikembangkan sebagai tempat studi dan laboratorium Pelaku Ekonomi Kreatif. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kini telah memiliki UPT. Pengembangan Ekonomi Kreatif yang pembentukannya diatur dalam Peraturan Gubernur. Dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 28 Tahun 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Bab VI tentang UPT Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta disebutkan bahwa Salah satu Tugas Pokok Seksi Pengembangan Produk Ekonomi Kreatif UPT. Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta adalah melaksanakan Pameran dan Penyajian produk Ekonomi Kreatif. “Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep

Ratusan warga memadati Pameran Produk Ekonomi Kreatif di Taman Candra Wilwatikta Pandaan Pasuruan. ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya,” paparnya.

Pesertanya dari berbagai daerah, diantaranya dari perwakilan Kabupaten / Kota yang telah ditunjuk jaitu Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Kabupaten Pacitan Kegiatan kali ini ditunjang

dengan Pagelaran Kesenian seperti Banthengan, Jaranan, dan hiburan – hiburan lain seperti Pentas Musik akustik. Sehingga Masyarakat datang berbondong – bondong menyaksikan atraksi kesenian tersebut sekaligus mengunjungi Pameran. (nam)

Kreatif Memproduksi dan Memasarkan PAMERAN ekonomi kreatif diharapkan warga masyarakat berinovasi, kreatif dalam memproduksi barang dan memasarkan. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim DR H Jarianto MSi, struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis Sumber Daya Manusia (SDM), dari era pertanian ke era industri dan informasi. Gelombang peradaban ekonomi dibagi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang merupakan ge-

lombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif. “Sektor ekonomi kreatif dinilai mampu mempertegas dan memperkaya identitas Nasional Bangsa Indonesia karena bisa memadukan ide, seni, dan inovasi berbasis teknologi dan budaya yang tumbuh di kalangan masyarakat lokal. Melalui dukungan ekonomi kreatif, bangsa kita memperoleh manfaat, yaitu pertumbuhan ekonomi yang prorakyat, pemanfaatan sumberdaya alam secara efektif serta penguatan identitas kultural yang justru akan mempertegas dan memperkaya identitas nasional bangsa kita,” paparnya. Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan,

ketrampilan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya atau juga Ekonomi Kreatif. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa “kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama” dan bahwa “industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. Atas dasar hal tersebut maka Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Ekonomi kreatif Taman Salah satu stan pameran ekonomi kreatif di Taman Candra Candra Wilwatikta Wilwatikta Pandaan Pasuruan. Dinas Kebudayaan

Transaksi pada Pameran Ekonomi Kreatif di Taman Candra Wilwatikta Pandaan. dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dalam tahun 2015 perlu menyelenggarakan suatu kegiatan berupa Pameran Produk Ekonomi Kreatif yang dilaksanakan di Kantor UPT. Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta, Pandaan. Adapun maksud dan tujuan pelakxsanaan Pameran Produk Ekonomi Kreatif UPT Pengembangan Ekonomi Kreaitf Taman Candra Wilwatikta Tahun 2015, sebagai berikut: Mengenalkan kepada Masyarakat tentang Produk Ekonomi Kreatif yang menarik investasi di bidang Ekonomi Kreatif kepada Masyarakat dalam rangka mendukung Pengembangan dan Peningkatan Kwalitas Pro-

duk Ekonomi kreatif sehingga Pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan di Jawa Timur bisa terealisasi . “Pameran Produk ekonomi kreatif ini, diharapkan menjadi stimulasi dan motivasi bagi para pelaku usaha dibidang ekonomi kreatif dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UM KM) untuk terus menciptakan inovasi dan kreatifitasnya dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk dan pemasarannya. Harapan lebih jauhnya tentunya dengan demikian melalui kegiatan ini semua berdampak kepada adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Jarianto. Selain itu mendorong pe-

ngembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya, Memberikan pemahaman kepada khalayak mengenai ekonomi kreatif dan membangkitkan minat untuk terjun ke dunia kreativitas dan Sebagai wahana untuk menunjukkan pencapaian dan kontribusi industri kreatif di Jawa Timur kepada seluruh pemangku kepentingan. “Serta meningkatkan aktivitas, produktivitas dan kreatifitas Pelaku Industri Kreatif sekaligus Meningkatkan kerjasama di bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif di Jawa Timur serta memperluas pasar bagi industri kreatif,” katanya. (nam)


Jatim IV

Hal - 9

Kota Mojokerto Wujudkan Lingkungan 

Bersih Hijau dan Warga yang Sehat

Mojokerto, Jatim PosPemerintah Kota Mojokerto terus berbenah mempercantik dan memperindah kotanya demi wujudkan Kota bersih Dan Hijau . Selain itu Pemerintah Kota juga mewujudkan budaya olahraga. Agar masyarakat Kota Mojokerto akan selalu sehat. Pada peringatan hari olah raga nasional (Haornas) tahun 2015 Bertempat di halaman kantor Disporabudpar . Pemerintah Kota Mojokerto selenggarakan Jalan Sehat yang diikuti lebih dari 2200 pelajar dan guru olah raga SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/ SMK se-Kota Mojokerto. Walikota Mojokerto Drs. Mas’ud Yunus Dalam sambutannya Pembukaan pemberangkatan jalan sehat mengatakan, Kegiatan Olah raga ini memberikan edukasi kepada anak sejak dini yaitu palajar bahwa olah raga tidak perlu biaya mahal melainkan dengan biaya yang murah meriah dan merakyat. “Masyarakat Kota Mojokerto akan selalu sehat. Dengan badan yang sehat, maka produktifitas akan meningkat, tegasnya

Wujudkan lingkungan Green and Clean Beberapa sudut kota yang mulai dibangun taman-taman agar Kota Mojokerto tampak bersih dan Hijau Seperti yang terlihat di depan Pemandian Sekar Sari di Jalan Empunala Kota Mojokerto kini sedang berlangsung Pembangunannya Demikian juga lahan yang terletak di pertigaan jalan Letkol Sumarjo di rubah agar tampak bersih agar masyarakat yang lewat melihat merasa senang dan nyaman. Pada malam hari, lampu-lampu taman turut mempercantik kota onde-onde ini. Jembatan yang berada di jalan utama dihiasi lampu warna-warni berbentuk setengah lingkaran. Juga taman kotapun berhias lampu warna-warni berbentuk aneka binatang. Menambah indah Kota Mojokerto di malam hari. Setiap pagi, siang, sore dan malampun petugas kebersihan selalu rutin menyapu jalan. Dan di setiap acara agenda kota, tim kebersihan selalu siap untuk membersihkan. Sehingga Kota Mojokerto akan terwujud kota green and clean Wali kota Mojokerto Drs. Mas’ud Yunus menuturkan bahwa

Walikota Mojokerto pada acara jalan sehat yang diikuti lebih dari 2200 pelajar dan guru olah raga SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK se-Kota Mojokerto.

masyarakat hendaknya juga ikut menjaganya. “Sudut-sudut kota sudah kita percantik. Bahkan sudut-sudut kota yang kosong kita bikin taman. Hendaknya masyarakat ikut merawatnya. Karena kalau kota kita indah, masyarakat juga semakin nyaman,” tegasnya. (din/Adv )

Bupati Sambut Kedatangan Jamaah Haji 2015

Bupati Mojokerto menyambut kedatangan jamaah haji Mojokerto.

Mojokerto, Jatim PosSebanyak 1235 Ribuan jemaah haji asal Kabupaten Mojokerto yang terbagi atas beberapa kloter, mendapat sambutan hangat Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, atas kepulangan mereka dari tanah suci, di Pendopo Graha Majatama, Jumat 09 Oktober 2015 malam.

Rombongan terbagi atas 3 kloter, yakni kloter 26 berjumlah 445 orang yang tiba di pelataran Pemkab Mojokerto pukul 19.00 WIB dengan 10 unit bus, kloter 27 berjumlah 450 orang yang tiba pukul 21.00 WIB dengan 10 unit bus, dan menyusul kloter 28 yang berjumlah 350 orang dengan jadwal kedatangan Minggu malam pukul 20.00 WIB dengan 8 unit bus. Bupati dengan sejumlah pimpinan SKPD menyambut hangat para jemaah dengan berjabat tangan tanda penyambutan. Tahun 2015 ini, musim haji sempat diwarnai insiden berdarah jatuhnya alat berat crane atau derek raksasa, alat yang digunakan untuk perluasan Masjidil Haram tersebut, tiba-tiba jatuh dari atap di bagian sisi timur atau di atas pintu Babus Salam. Ditambah lagi cuaca yang tak menentu sudah menghadang calon haji sejak baru tiba di Arab Saudi, sehingga menimbulkan badai pasir yang cukup serius. Insiden desak-desakan di Mina juga menjadi rentetan

Pawai Hari Jadi Kabupaten Pasuruan  LUMPUHKAN PANDAAN Pasuruan, Jatim PosKarnaval Kebudayaan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086 yang digelar di Pandaan, Kamis (15/10/2015) mulai pukul 12.00 kemarin lumpuhkan pengguna jalan. Karnaval yang mengambil start di Jalan Raya Kalitengah – Terminal Pandaan melumpuhkan jalur dalam kota juga.Satlantas Polres Pasuruan sudah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas, terutama di jalur rute karnaval. Semua pintu masuk menuju dalam Kota Pandaan akan ditutup. “Petugas melakukan pola-pola rekayasa arus seperti penutupan Jalan A Yani Pandaan mulai pukul 12.00 wib sampai selesainya acara karnival. Yang ke arah Kota Pandaan di tutup semuanya,” kata Ipda Gede Sukana Kanit Turjawali Polres Pasuruan.Kendaraan yang datang dari arah Surabaya- dialihkan melalui Jalan Raya by Pass begitu pula sebaliknya. Sedangkan kendaraan dari arah Bangil menuju Malang maupun Surabaya kemarin dialihkan melalui jalan Juanda dan keluar di sebelah timur kantor BCA Pandaan dilanjutkan menuju arah Taman Dayu.”Dari simpang 4 Taman Dayu mau ke Malang langsung diarakan lurus, yang mau ke Surabaya bisa lewat Tol atau kewat by Pass,” tambah Gede pada Jatim Pos. (ham)

Gandeng PT HM Sampoerna  MENUJU SUKOREJO CITY OF MATOA Pasuruan, Jatim PosPemerintah Kecamatan Sukorejo tidak mau setengah hati membangun kawasan ini sebagai City of Matoa. Setelah Program Penanaman Pohon Matoa (Pometia pinnata) yang ditandai dengan penanaman 5.500 pohon matoa di 19 desa se Kecamatan Sukorejo yang telah diluncurkan Diano Vela Fery Santoso,S.Sos,MA Camat Sukorejo waktu lalu, kini dimulailah pelatihan pembibitan dan penanaman matoa. Pelatihan tersebut digelar dua hari mulai tanggal 7 hingga 8 oktober 2015 di Desa Gunting, dengan menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidanganya. Pelatihan dihadiri oleh 50 orang perwakilan dari 5 desa. Untuk mengatasi hama dan penyakit pohon matoa khususnya menjelang panen, di berikan informasi bagaimana mengatasi hama penggerek batang dan khususnya adalah hama kelelwar pemakan buah.”Setelah mendapat materi, para peserta diharapkan segera membagikan ilmu hasil pelatihannya di desa masing-masing yang pada akhirnya dapat menyukseskan program Sukorejo, City of Matoa yang berdampak kepada pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat Kecamatan Sukorejo,” pungkas kasatpol PP kabupaten Pasuruan ini pada Jatim Pos. Target dari program yang utama adalah penanaman 10.000 pohon matoa di 5 desa yaitu desa Ngadimulyo, Suwayuwo, Gunting, Lemahbang dan Pakukerto. Saat ini pemerintah Kecamatan Sukorejo menggandeng PT HM Sampoerna dalam menyukseskan program tersebut. (Ham)

insiden selanjutnya yang merenggut nyawa lebih dari 700 orang jemaah haji dari berbagai negara, termasuk puluhan orang jemaah Indonesia. Bahkan, untuk calon haji asal Indonesia, tantangan sudah menghadang sejak di Indonesia, kabut asap yang menutupi wilayah udara di Sumatera dan Kalimantan membuat sejumlah penerbangan calon haji ke Arab Saudi menjadi tertunda. Data Pemrintah Kabupaten Mojokerto merilis bahwa dari 3 kloter jamaah haji asal Kabupaten Mojokerto, teridentifikasi dua orang jamaah meninggal dunia dari kloter 27 yakni Saodah Binti Sapar asal Pacet, dan Seger Doel Somad asal Trowulan. Dari kloter 28, diketahui ada satu orang jamaah meninggal dunia yakni Mudrikah Bin Toyan asal Bangsal. Sedangkan lima orang jamaah haji dilaporkan sudah dijemput pihak keluarga langsung di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. (din/hms)


Hal - 10

Jatim V

Pemkab Jombang Kembali Raih WTP Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko menerima Penghargaan tersebut dari Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro

Jombang, Jatim PosPemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Keuangan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Jombang atas keberhasilannya dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Pemerintah daerah (LKPD) Tahun 2014

dengan capaian standart tertinggi dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah dengan predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko menerima Penghargaan tersebut dari Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jalan Senen Raya, Jakarta pada Jumat (2/10/2015) pagi pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2015. Penghargaan itu diterima Bupati Jombang atas keberhasilan Pemerintah Kabupaten Jombang meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Lapo-

ran Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2014 dengan capaian standar tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah. Penghargaan ini adalah untuk yang kedua kalinya diterima oleh Kabupaten Jombang setelah ditahun 2014 juga mendapatkan penghargaan yang sama untuk LKPD Tahun 2013. Bupati Nyono Suharli mengatakan bahwa keberhasilan atas capaian opini WTP ini adalah hasil kerja keras dan keseriusan dari semua pihak, baik eksekutif maupun legislatif. Tanpa adanya kerjasama yang baik, tak mungkin penghargaan ini bisa kita raih. Oleh karena itu Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada Jajaran Pimpinan beserta

Tahun Ini Bangkitnya Pertanian Kabupaten Kediri Kediri, Jatim PosPenjabat Bupati Kediri, Dr. Idrus, M.Si melakukan Panen Raya Kedelai di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Selasa (13/10). Panen raya ini dilakukan diatas lahan seluas 40 hektar dari total 300 hektar lahan pertanian kedelai di Kecamatan Mojo. Pencanangan Industri Hilir Berbasis Bahan Baku Kedelai Nasional. Turut hadir dalam acara ini ini Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur , Dirjen Perdagangan Luar Negeri, dan jajaran Forkompimda Kabupaten Kediri. PJ Bupati Kediri mengatakan,tahun 2015 ini menjadi pembuktian kebangkitan pertanian dari Kabupaten Kediri. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Kediri hingga bulan September 2015, Kabupaten Kediri telah mencapai target produksi tahun ini untuk komoditas padi, jagung dan kedelai. “Hingga September, padi sudah mencapai 104 persen dari target, Jagung 103

persen, dan kedelai sudah lebih dari 200 persen. Tentunya masih akan bertambah mengingat tahun 2015 masih tersisa dua bulan lagi. Tahun ini adalah Tahun Kebangkitan Kabupaten Kediri.” Jelas Idrus. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Ir. Wibowo Eko Putro, menyampaikan Kabupaten Kediri memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Keberhasilan pertanian terutama di tujuh komoditi strategis adalah prestasi yang patut diapresiasi. Usai secara bersama-sama melakukan panen raya, PJ Bupati Kediri dan Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur memberikan pula bantuan alat pertanian berupa lima buah pompa air kepada Gapoktan di Ka-

Pembangunan Sudah Berjalan TPS Telah Disiapkan Tulungagung, Jatim PosPemkab Tulungagung telah merealisasikan anggaran Rp 20 miliyar dari dana APBD I yang berasal dari provinsi Jawa Timur yang di siapkan untuk membangun bagian depan pasar dan penambahan banker – banker untuk penampungan pedagang sayur, dari beberapa hari lebaran sudah Nampak jelas kebutuhan sudah terpenuhi khususnya Tempat Pasar Sementara (TPS) juga sudah berjalannya pengerjaan pembangunan. Ada 3 kegiatan yang di laksanakan untuk membangunan Pasar Ngemplak, yaitu sektor pertama di bagian muka pasar yakni pedagang buah yang mana kios pedagang akan sedikit di tarik ke belakang 5 meter dari trotoar, dan penambahan jumlah banker pedagang sayur yang sebelumnya ada 2 banker akan di tambah menjadi 6 banker. Dana berasal dari APBD Jawa Timur yakni sebesar 20 m. Kegiatan ke 2 yakni revitalisasi tempat bongkaran sayur yang berada di bagian belakang pasar. Yang mana bangunan yang sekarang di rehab untuk menambah kenyamanan dan kebersihan dari Pasar Ngemplak, dana berasal dari dana APBD II yakni dana dari Kabupaten Tulungagung. Berikutnya di sektor pedagang ikan

yang berada di sebelah timur, di bangun banker tempat pedagang ikan, yang mana proses pekerjaan pembangunan yang sekarang berjalan di lakukan oleh Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Kabupaten Tulungagung. Setelah di temui pada beberapa waktu, Bpk Didik Sulaksono mengatakan, “Sudah terealisasikan untuk anggarannya rencana pelaksanaan secara bertahap sudah jelas pekerjaan berjalan sampai sekarang, untuk sementara selama pembangunan berjalan, sebagian pedagang ikan ke Tempat Pasar Sementara (TPS) yang sudah disiapkan agar tetap bisa berjualan terang Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Eko Sugiono melalui Kabid Pengendalian dan evaluasi, yaitu Didik Sulaksono. Saat tim dilapangan selaku kepala Pasar ngemplak juga membenarkan tentang pembangunan pasar tersebut, iya menambah, “pada awalnya pembangunan pasar akan di mulai sebelum lebaran, akan tetapi setelah di lakukan musyawarah dengan para pedagang, pembangunan di undur setelah hari lebaran di karenakan para pedagang khawatir apabila pembangunan pasar dapat mengganggu minat atau mengurangi pembeli untuk membeli kebutuhan. (san)

bupaten Kediri. Selanjutnya, dilakukan pula nota kesepahaman jual beli kedelai hasil panen petani kepada industry hilir berbahan baku kedelai. Pada acara ini perwakilan industri hilir adalah Pusat Oleh-Oleh ‘GTT’ dari Kecamatan Ngasem dan Kecap Sawi ‘Mantap’ dari Kecamatan Semen. (her/hms)

Anggota DPRD Jombang, Jajaran Forpimda, serta jajaran SKPD Lingkup Pemkab Jombang yang telah mempersiapkan Laporan Anggaran 2014 dengan tepat dan sesuai jadwal. “Terima kasih juga kepada masyarakat Kabupaten Jombang atas dukungan kepada program dan visi misi pemerintah daerah,” tutur Bupati Usai menerima acara penerimaan penghargaan. Atas penghargaan ini Bupati Nyono Suharli berharap dapat menjadi motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Jombang untuk bekerja lebih baik, transparan dan akuntabel. “Penerapkan sistem akuntansi berbasis akrual yang sudah kita jalankan saat ini tentu menjadi tantangan tersendiri, dan semoga kedepan kita terus istiqamah mempertahankan kinerja yang baik dalam hal tata kelola keuangan.”pungkas Bupati Nyono Suharli. Penilaian opini atas LKPD, baik pada kelembagaan kementerian, departemen, Pemprov, Pemkot serta Pemkab, tahun ini relatif lebih berat. Karena tidak semata mencakup tertib administrasinya,namun juga terukur hingga aspek output maupun outcomenya. Sementara itu, Menkeu Bambang PS. Brojonegoro dalam laporannya menyampaikan, Rakernas diharapkan menjadi salah satu sarana untuk mengakselerasi percepatan serapan anggaran tahun 2015, sekaligus menekankan arti penting anggaran berbasis akrual dan kinerja. “Untuk penilaian LKPD 2015, implementasi akuntansi berbasis akrual akan menjadi poin penting dalam penilaian WTP,” tegas Menkeu Bambang. Pada acara Rakernas ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Darmin Nasution. Dan diikuti seluruh unsur kementerian dalam kabinet kerja, departemen, pemprov, pemkot dan pemkab se Indonesia, sebanyak 62 Lembaga kementerian, 26 pemprov, 50 kota, dan 150 kabupaten yang mendapat penghargaan opini WTP. (her/humas)

Peningkatan Infrasrtuktur Desa Klepek Kediri, Jatim PosDesa Klepek yang berada di wilayah Kecamatan Kunjang. Berkat koordinasi yang baik antara Desa Klepek dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dan juga masyarakat sekitar, pembangunan di Desa Klepek berjalan dengan sangat baik. Cahyo Purwadi, Kepala Desa Klepek menjelaskan, mengenai pembangunan yang ada di Desa Klepek. Baik itu pembangunan fisik maupun non fisik yang dilaksanakan. “Di Desa Klepek ini terdapat beberapa pembangunan fisik. Yakni pembuatan TPT (Tanggul Penahan Tanah), yang berfungsi untuk mendukung pertanian. TPT ini panjangnya 200 meter, berupa plengsengan penahan tanah.” Ujar Cahyo. Dinas Pertanian Kabupaten Kediri membantu pembangunan saluran irigasi Desa Klepek. Pembangunan saluran irigasi tersebut panjangnya 500 meter di satu titik, yakni di Dusun Banengan Desa Klepek. Saluran irigasi ini berfungsi untuk mengalirkan aliran sungai ke sawah-sawah. Selain TPT dan saluran irigasi, Desa Klepek juga meningkatkan kenyamanan masyarakat, dengan mengaspal hotmix jalanan yang kurang baik. “Secara total pengaspalan hotmix di Desa Klepek ini panjangnya 2,1 km. Dengan rincian 1,1 km jalan dusun dan 1 km jalan sawah atau jalan usaha tani.” Ungkapnya.

Tak hanya pengaspalan jalan saja, tetapi di beberapa tempat lain di Desa Klepek juga mengalami perbaikan dalam hal infrastruktur jalan. Di Dusun Banengan dibangun rabat beton sepanjang 100 meter. Lalu di Dusun Klepek dibangun rabat cor sepanjang 200 meter, di jalan menuju makam. (her)

DPRD Kabupaten Blitar Tetapkan P-APBD 2015 Blitar, Jatim PosSecara resmi DPRD Kabupaten Blitar telah memberikan persetujuan terhadap Penyempurnaan dan Penyesuaian Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. Persetujuan itu ditandai dengan Pembacaan Keputusan dari Pimpinan DPRD Kabupaten Blitar Nomor 8 Tahun 2015 tentang Persetujuan Terhadap Penyempurnaan dan Penyesuaian Hasil Evaluasi Rancangan Perda Kabupaten Blitar tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015, dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Blitar, Jumat minggu lalu. Rapat Paripurna di Pimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Marhaenis, U.W, S.Sos, didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Masykur, S.Pd, Ir. H.M. Heri Romadon, MM dan Sugianto, S.Sos. (san)


SAMBUNGAN

Hal - 11

PNS Tidak Netral ... Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akunta-bilitas Aparatur dan Pengawasan Kemenpan RB, Inpektur Jenderal Kemendagri dan Dirjen Polpem Umum Kemendagri. “Mari sama-sama mengawal netralitas PNS yang juga merupakan control sosial dari masyarakat. Di sini peran masyarakat juga penting, karena terkait laporan awal apabila ditemukan pelanggaran,” kata Yuddy menambahkan. Hukuman yang akan dijatuhkan adalah mulai pencopotan dari jabatan struktural, pe-nundaan promosi, hingga penundaan kenaikan gaji. Yang terberat adalah pemberhentian dengan tidak hormat. Menurut Yuddy, aturan

tersebut juga berlaku bagi pejabat Pembina Kepegawaian, yakni para menteri. Mereka tidak diijinkan mengambil cuti kampanye. Alasannya, menteri adalah contoh langsung perkara netralitas PNS ini. “Adalah keharusan bagi abdi negara yakni Pejabat Pembina Kepegawaian (apalagi bagi pejabat setingkat menteri). Mereka perlu menjaga ketidak-berpihakan dan melakukan pengawasan terhadap netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus mengawasi penggunaan aset pemerintah”, kata Yuddy dengan tegas. Pejabat Walikota Surabaya Nurwiyatno juga segera bergerak usai acara peringatan HUT Prov. Jatim ke-70. De-

dari halaman 2 ngan mengagendakan konsultasi di kantor Panitia Pengawas pemilu (Panwaslu) mengenai akan diberlakukannya SKB tentang pengawasan PNS selama proses Pilkada 2015. “Selain untuk bersilahturahmi, ini kan adalah bagian dari persiapan Pilkada di Surabaya,” kata Nurwiyatno. Nur berharap masyarakat bisa berpartisipasi dalam Pilwali Surabaya ini. Karena pada tanggal 9 Desember mendatang, Pemerintah memberlakukan libur nasional, maka tidak ada alasan untuk tidak mencoblos. “Warga yang memilih bepergian kemungkinannya kecil, kan 9 Desember itu hari Rabu, bukan hari kecepit”, kata Nur. (fred/JTMP)

Akhirnya, Kadispora ... kan diri sehari setelah dia dinyatakan sehat oleh tim dokter Rumah Sakit Haji, Surabaya. Sebelumnya, mantan Kepala Satpol PP Jatim ini menderita sakit dan dirawat selama lebih dari seminggu di Rumah Sakit Haji. Saat menjalani perawatan tersebut, keberadaan Sugeng selalu dipantau dan diawasi petugas Kejari Sidoarjo. Sugeng divonis bersalah oleh Mahkamah Agung (MA) karena terbukti melakukan korupsi pelepasan lahan proyek PIA Jemundo II. Dalam amar putusan kasasi bernomor 2007 K/PID.SUS/2011, tertanggal 18 Desember 2012 itu disebutkan

bahwa majelis hakim agung yang diketuai Djoko Sarwoko menyatakan mengabulkan kasasi jaksa. MA mementalkan vonis bebas terdakwa dari PN Sidoarjo tahun 2011 lalu. Dalam vonis, MA menjatuhkan hukuman penjara selama 2 tahun kepada Sugeng. Vonis tersebut lebih ringan 2 tahun dari terpidana lain dalam perkara sama, (almarhum) Sudarto, mantan Biro Administrasi Perlengkapan dan Aset Pemprov Jatim, yang divonis penjara 4 tahun. Ia sudah menjalani masa hukuman sejak tahun 2014 lalu. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Ja-

dari halaman 1 tim Romy Arizyanto menjelaskan, sebelumnya Kejari Sidoarjo sudah melayangkan surat panggilan eksekusi terhadap Sugeng sebanyak dua kali. Namun, Sugeng tidak memenuhi panggilan dengan alasan belum menerima surat panggilan. “Kuasa hukumnya kirim surat ke kejaksaan menyampaikan bahwa Saudara Sugeng tidak menerima surat panggilan,” katanya. Setelah mangkir dua kali panggilan, tim jaksa eksekutor melakukan evaluasi untuk menindaklanjuti langkah selanjutnya. Namun, sebelum penjemputan paksa dilakukan Sugeng sudah menyerahkan diri. (yus)

Status Nonaktif ... nyak 701 mahasiswa. Terdiri dari delapan fakultas kejuruan serta satu fakultas program pascasarjana. Namun, wisudawan mengaku bimbang lantaran status nonaktif yang melekat di almamaternya. Abdul Azis, Salah satu wisudawan mengaku, dirinya bimbang terkait status legalitas ijazah yang nanti akan diterbitkan universitas. “Namun kita juga diyakinkan bahwa nanti ijazah yang dikeluarkan oleh pihak kampus adalah legal,” ujarnya usai wisuda. Wisudawan dari Fakultas Pendidikan Agama Islam ini, menyebut tiga peraoalan yang dialami kampus Undar sehingga

status nonaktif sudah teratasi dan sudah diselesaikan oleh pihak universitas. “Pihak universitas mengatakan demikian, persoalan sengketa, ijazah palsu dan rasio dosen sudah diurus dan diselesaikan,” katanya. Sementara itu, Rektor Undar, Mujib Mustain mengklaim wisuda yang digelar pada Minggu, 11 Oktober, kemarin telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Pihaknya, mengaku telah mendapat persetujuan dari instansi terkait untuk melangsungkan wisuda. “Kami sudah laporan ke kopertis wilayah VII Surabaya dan mendapatkan izin untuk melaksanakan wisuda ini. Jadi,

Lagi, Buruh ... UMK 2016 ini, tetap memakai acuan 60 item. Namun yang membedakan dengan tahun lalu, kini ada upaya peningkatan kesejahteraan buruh,” katanya. Meski hasil survei KHL belum ditentukan, bukan penghalang bagi pihaknya untuk tetap mengajukan tuntutan kenaikan UMK 2016. “Kami berharap Gubernur nantinya menetapkan UMK sama dengan tuntutan kami,” cetusnya. bagaimana jika pengusaha tidak mau menaikan UMK tahun 2016 karena kenaikan UMK 2015 lalu sudah dianggap tinggi? Dzajuli mengatakan, penolakan pengusaha itu memang sudah menjadi rutin setiap tahun. Nyatanya ketika ada kenaikan UMK ditetapkan gubernur, para pengusaha terbukti mam-

pu membayar buruh sesuai dengan UMK yang ada. “Mereka mengancam relokasi jika ada kenaikan UMK, itu sudah biasa. Nyatanya banyak pengusaha yang tidak merelokasi dari ring I ke daerah karena relokasi ini malah banyak mengeluarkan biaya,” jelasnya. Sementara itu, Asosiasi pengusaha di Jawa Timur menolak kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2016. Mereka tetap memberlakukan besaran upah bagi pekerja sebesar Rp 2,7 juta/bulan di ring I (Kota Surabaya, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo, Kab. Pasuruan, dan Kab. Mojokerto) yang mengacu ketentuan tahun 2015. Hal itu dilakukan menyusul kian lesunya ekonomi. Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas)

dari halaman 1 tidak ada masalah,” ujar Gus Mudjib, begitu Rektor Undar ini biasa disapa, usai kegiatan wisuda. Gus Mujib mengatakan, status penonaktifan Undar hanya berlangsung sementara dan tinggal menunggu waktu untuk berubah menjadi aktif. “Wisudawan juga dapat menggunakan ijazah sebagaimana mestinya, kerena ijazah yang kami keluarkan adalah legal,” tandas Gus Mujib. Mantan Kapolri, Jenderal Polisi (Purn) Sutanto turut hadir dalam prosesi wisuda tersebut sebagai tamu undangan dan memberikan kuliah umum. (Her)

dari halaman 1 Jawa Timur, Isdarmawan Asrikan, sebelumnya mengatakan kenaikan UMK 2016 sebesar 22 persen adalah tidak realistis sebab akan memberatkan pengusaha. “Kondisi dunia usaha saat ini cukup berat. Pengusaha dan pekerja harus satu visi guna menjaga keberlangsungan kegiatan industri, agar pabrik tetap bisa beroperasi guna menyediakan lapangan kerja dan pendapatan pasti kepada pekerja,” kata Isdarmawan. Untuk industri berorientasi ekspor, saat ini sedang mengalami kelesuan permintaan order, dan buyers di sejumlah negara minta penurunan harga produk asal Indonesia seiring meningkatnya nilai kurs mata uang dolar AS terhadap rupiah. (yus)

Kenjeran Destinasi ... manfaatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Ganjar Siswo Pramono menyatakan di THP Kenjeran sendiri saat ini juga sedang dibangun jembatan “Mlengkung” Kenjeran dengan air mancur menyanyi serta warna warni lampu nan indah menawan baik kearah pantai Kenjeran maupun ke arah laut lepas Selat Madura. Jembatan “Mlengkung” Kenjeran kata Ganjar ditargetkan akan rampung pada akhir 2015 mendatang. Proyek jembatan “Mlengkung” Kenjeran ditunjang dengan angaran APBD Kota Surabaya sebesar Rp.173 milyar dengan total panjang sekitar 700 meter dan lebar 18 meter. Jembatan “Mlengkung Kenjeran” nantinya akan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Pada puncak plengkungan Jembatan akan ada Air Mancur bernyanyi

dan para pengendara dapat berfoto ria bersama keluarga. Tentang teknisnya akan diatur oleh petugas. Selain Jembatan Mlengkung, di area yang sama Pemkot Surabaya juga akan membangun berbagai fasilitas berenang bagi anak-anak sampai dengan orang dewasa. Pemkot Surabaya juga melestarikan tradisi nelayan yang menyewakan perahu untuk wisatawan. Selama ini nelayan Kenjeran mempunyai penghasilan tambahan dengan menyewakan perahu baik untuk perseorangan [carter] maupun untuk rombongan berlayar ke pulau Pasir sekitar 10 mil laut dari pantai Kenjeran. Tarif relatif murah hanya Rp.10.000,- per orang pulang pergi, sedang untuk rombongan minimal 10 orang. Sedangkan diatas sepanjang pantai akan dibangun

dari halaman 3 kereta gantung untuk melayani wisatawan agar bisa menikmati keindahan wisata pantai kenjeran dari udara. Untuk mewujudkan impian tersebut, Pemkot Surabaya tentunya tidak dapat bekerja sendiri. Sekalipun Pemkot Surabaya telah mengucurkan anggaran ratusan miliar rupiah [dana pembangunan jembatan “Mlengkung” Kenjeran saja mencapai Rp 173 milyar] belumlah cukup, keperan-sertaan pihak swasta sangat diperlukan. Bila impian tersebut betulbetul terwujud dan menjadi kenyataan kedepan diharapkan kawasan Wisata Bahari Kenjeran akan menjadi ikon baru Destinasi Wisata Bahari Surabaya bagi wisatawan Domestik maupun wisatawan Manca Negara dan berkelas dunia. Semogalah!! (Gatot.S/ JTMP)

Proyek Box Culvert ... Box Culvert Jatuh satu meter di samping saya, sehingga saya hampir jatuh karena kaget dan terkena air comberan yang meluber ke seluruh tubuh dan sepeda motor yang saya kendarai” jelas Fathor dengan nada Kesal. Guna mencegah hal serupa tidak kembali terjadi, Fathor langsung memfoto seluruh kegiatan proyek di tempat kejadian, termasuk pekerja yang lalai serta mengkonfirmasi nama perusahaan dan kontraktor selaku penanggung jawab proyek tersebut. Akibat kejadian tersebut, akses jalan raya Panglima Sampang terjadi kemacetan hingga ratusan kilo meter. Fathor langsung melaporkan hal tersebut ke wakil Bupati Sampang, H. Fadhilah Budiono. Di hadapan orang Nomer 2 di Sampang, Fathor menceritakan dan meminta tanggapannya, serta menuntut ada tindakan tegas terhadap perusahaan atau Kontraktor yang bersangkutan. Menanggapi laporan Fathor, Wakil Bupati Sampang H. Fadhilah Budiono mengaku kecewa dan menyayangkan hal tersebut bisa terjadi. Dengan tegas, Fadhilah menyuruh Fathor menulis hal tersebut ke sejumlah media catak, dan pihaknya berjanji akan menindak tegas

rekanan Kontraktor yang bersangkutan. Perlu di ketahui, hampir mayoritas Proyek fisik di Kabupaten Sampang di tengarai banyak yang tidak memperhatikan pentingnya Amdal. Bahkan setiap rekanan Kontraktor dalam sebuah perusahaan yang ditemui Jatim Pos, tidak tahu tentang AMDAl, baik pengertian, maksud dan tujuan Amdal itu sendiri. Padahal sudah jelas AMDAL adalah suatu proses dalam studi formal untuk memperkirakan dampak lingkungan atau rencana kegiatan proyek dengan bertujuan memastikan adanya masalah dampak lingkungan yang di analisis pada tahap perencanaan dan perancangan proyek sebagai pertimbangan bagi pembuat keputusan. Catatan Jatim Pos, proyek saluran drainase dengan model box culvert di 2 titik wilayah Kota Sampang tersebut, telat di laksanakan. Dimana Surat perintah kerja (SPK) sekitar 1bulan silam di terbitkan Dinas PU. Bina Marga Sampang. Hasil investigasi Jatim Pos, Proyek bermasalah tersebut milik seorang rekanan bernama Haji Domir, yang nama perusahaannya tidak jelas, karena tidak di pasang di lokasi proyek.

dari halaman 1 Selain secara internal perusahaan proyek ini yang diketahi bermasalah, diduga kuat ada banyak faktor penyebab banyak Proyek fisik di Kabupaten Sampang bermasalah. Selain sering ditemui Proyek tidak sesuai RAB, antaranya bahan, volume, hingga Amdal dan lain sebagainya, setiap Proyek di Sampang diduga syarat Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN). Yang mana nataranya yang didengar bukan rahasia umum adalah adanya penyetoran Fee proyek yang bervariasi. Sebagai tambahan, proyek serupa saluran draenase model box culvert di Kabupaten Sampang ada empat titik lokasi, antara lain di Jalan Rajawali sampai Jalan Syamsul Arifin dengan anggaran sebesar Rp. 3,3 Miliar, Jalan KH. Wahid Hasyim Sampang sebesar Rp 3,3 miliar, kemudian Jalan Bahagia Rp. 2,75 miliar serta Jalan Panglima Sudirman Rp. 2,75 miliar, dengan Total keseluruhan anggaran Rp. 12,1 miliar. Di mana anggaran ke-empat proyek drainase tersebut, bersumber dari dana alokasi umum (DAU) 2015. Dengan tujuan mengurangi terjadinya banjir di Kabupaten Sampang. (Zai/ Dir/ Man)

Luna Maya ... 1983 ini mengaku, jika suatu saat momen pernikahan itu tiba, ia ingin nikah di luar negeri. Untuk lokasi di luar negeri, dia memiliki banyak pilihan negara. “Yah kalau dikasih rezeki, pengin bisa nikah di Jepang, Italia, Perancis, atau Afrika Selatan. Pokoknya terserah deh, di belahan bumi manapun, why not!” imbuhnya.

Saat ini, Luna Maya dan Reino Barrack tampaknya terlihat semakin mesra dalam menjalin hubungan asmara. Tak jarang Luna mengunggah fotonya bersama sang kekasih di akun media sosialnya. Luna pun bercita-cita memiliki rumah tangga bersama Reino. Beredar kabar, Luna dan Reino akan meresmikan hubu-

Dindik Jatim ... Mengacu besaran anggaran tersebut, setiap tahun SMA Jatim mendapat kucuran BOS Rp 557,9 miliar. Total bantuan yang diterima siswa ialah sebesar Rp 1,2 juta per tahun. “Kalau untuk pencairan periode Juli- Desember kita belum mendapat laporannya dari pusat,” tambah dia. Lebih jauh dijelaskan, untuk

SMK di Jatim, jumlah penerima BOS mencapai 671.453 siswa. Dari jumlah penerima tersebut, maka total anggarannya akan mencapai Rp 805,7 miliar untuk dua periode pencairan. Terpisah, anggota Komisi E DPRD Jatim Suli Daim mengungkapkan keprihatinannya terkait penurunan anggaran pendidikan tahun depan. Seha-

dari halaman 1 ngan tahun depan. Namun, hal itu segera ditampik Luna. “Kayaknya mau nikmatin masa-masa kayak gini dulu. Kalau mau punya anak dan suami pasti nanti. Nikah itu butuh kesiapan mental. Punya anak juga begitu, step-nya harus jelas,” kata Luna yang terjun ke dunia peran sejak 2004. (yus)

dari halaman 12 rusnya pendidikan bisa menjadi prioritas program pemerintah dalam kondisi seperti apa pun. “Kalaupun mau menurunkan anggaran SKPD lain silakan. Tapi setidaknya jangan pendidikan dan kesehatan. Dua bidang itu karena langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat,” beber Suli. (nam)


Hal - 12 Edisi No.203 Tahun XIV ~ Minggu III Oktober 2015

Perlu Standarisasi Usaha Jasa Pariwisata

Drs Handoyo, MPd

HAMPIR semua kegiatan usaha pariwisata memiliki aturan atau standarisasi, tidak hanya pada taman rekreasi, arung jeram, diskotek dan karaoke saja. Sertifikasi bagi sumber daya manusia (SDM) pariwisata pun menjadi hal yang mutlak diperlukan. Untuk itu diharapkan semua stakeholder (pemangku kepentingan) memahami hal

tersebut. “Ini adalah satu keharusan bahkan kita akan berhadapan dengan pekerja lain negara dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun ini,” kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Disbudpar Jatim, Drs Handoyo, M.Pd. Membangun dunia kepariwisataan, kata Handoyo, memerlukan sinergitas dari semua

Disbudpar Jatim Apresiasi Desa Wisata Kebangsaan PENGUKUHAN Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, sebagai Desa Wisata Kebangsaan mendapat apresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Tahun depan Disbudpar berjanji akan membantu mengembangkan desa wisata kebangsaan ini. Menurut Handoyo, Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata, dirinya sangat mendukung adanya desa wisata kebangsaan ini. Tidak banyak daerah lain di Indonesia memiliki potensi wisata kebangsaan. Handoyo mengaku, lokasi desa kebangsaan sangat strategis, karena berdekatan dengan taman nasional hutan Baluran. Berbagai potensi wisata alam di taman nasional Baluran, akan menjadi paket wisata menarik bagi wisatawan. Handoyo menegaskan, untuk mendukung desa wisata kebangsaan ini, Disbudpar Jatim akan mendukung pengembangan infrastruktur Desa Kebangsaan. Tahun ini kata Handoyo, pihaknya memang belum bisa mensupport anggaran. Sebab pagu untuk pembangunan pa-

Pintu gerbang Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, diresmikan sebagai Desa Wisata Kebangsaan. riwisata memang berkurang karena ada penurunan dana APBN. Tahun ini pihaknya hanya bisa membantu 35 tempat wisata dari 77 tempat wisata yang dianggarkan. Terpilihnya Desa Wonorejo menjadi Desa wisata kebangsaan ini tidaklah berlebihan. Desa yang berada di ujung timur kota santri itu merupakan simbol pluralisme agama. Meski masyarakatnya berbeda ras, suku dan agama, namun mereka tetap hidup guyup dan rukun. Sebagian besar warga Desa Wonorejo memeluk agama Islam, sebagian lagi me-

meluk agam Hindu, Kristen, Katolik dan Budha. Dibeberapa lokasi, ada Masjid yang berada di tengahtengah masyarakat beragama Kristen, ada pula gereja berada di lingkungan umat Islam. Bahkan beberapa tempat peribadatan dibanguan berdekatan. Menurut Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, kerukunan umat beragama di Desa Wonorejo, sangat jarang ditemukan di Indonesia. Nilai-nilai keragaman tak hanya menjadi simbol semata, melainkan sudah menjadi pola interaksi sosial setiap hari. (yus)

Dindik Jatim Berharap Dana BOS SMA/SMK Dikelola Sendiri

Kadis Pendidikan Jatim, Saiful Rachman Jatim Pos, SurabayaDinas Pendidikan Jawa Timur sangat berharap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMA/SMK bisa dikelola sendiri, demi memperkuat anggaran pendidikan. Permohonan itu disampaikan mengingat anggaran pendidikan di Jatim saat ini terpaksa dipotong untuk kepentingan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang. Pemotongan serupa juga terjadi di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemprov Jatim. Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman mengatakan, hingga saat ini pengolaan anggaran BOS SMA/ SMK masih di tangan pusat. Jika dana tersebut didekonsentrasikan ke Jatim, maka otomatis akan menambah kekuat-

an anggaran pendidikan Jatim yang saat ini turun dari Rp 4,75 triliun menjadi Rp 4,6 triliun. Menurut Saiful, permohonan itu telah ia sampaikan kepada Gubernur Jatim Soekarwo. Saat ini hampir seluruh siswa SMA/SMK telah mendapat kucuran dana BOS. Kecuali sekolah-sekolah yang memang sengaja menolak. Nilainya Rp 1,2 juta per siswa per tahun. “Kalau ini kita kelola, anggaran akan meningkat tinggi,” kata mantan Kepala Badiklat Jatim ini. Dalam hal pengelolaan diyakininya akan lebih efektif dibanding saat ditangani langsung oleh pusat. Saiful meyakinkan pihaknya berpengalaman mengelola BOS SD/MI dan SMP/MTs. Karena itu dia optimis dinasnya tidak kesulitan mengelola dana BOS SMA/SMK. Terkait pengelolaan dana BOS SMA/SMK sebagai akibat implementasi UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Saiful mengaku perlu perencanaan yang serius. Baik terkait anggaran maupun peta pendidikan di Jatim. Seluruh sumber anggaran sudah harus dihitung sebelum pengelolaan resmi ditangani Dindik Jatim. “Sumber pendanaan mulai dekonsentrasi APBN, APBD

provinsi maupun APBD kabupaten/kota harus dihitung. Dari APBD provinsi sendiri pasti juga akan ditingkatkan. Tidak mungkin gubernur memberi beban besar tanpa ditunjang dengan anggaran yang cukup,” tutur Saiful. Sekolah-sekolah yang kualitasnya di bawah standar harus mendapat prioritas utama dalam penerimaan bantuan agar bisa meningkatkan mutunya. “Untuk sekolah yang sudah bagus, tetap akan kita perhatikan. Tapi yang diutamakan harus sekolah-sekolah yang standar pendidikannya masih rendah,” tuturnya. Sementara itu, Kabid Pendidikan Menengah Pertama-Menengah Atas Dindik Jatim, Bambang Sudarto menambahkan, pada periode Januari-Juni 2015 pencairan BOS telah digulirkan sebesar Rp 278,9 miliar. Anggaran tersebut disalurkan pusat langsung kepada 1.373 lembaga dengan jumlah siswa sebanyak 464.989 peserta didik. “Pencairan BOS SMA dilakukan dalam dua kali setahun atau per semester. Sehingga pada periode JanuariJuni siswa baru menerima Rp 600 ribu,” ungkap Bambang. Bersamb ke hal. 11

pihak (stakeholder), sebab sangat membantu tumbuh kembangnya dunia kepariwisataan. Untuk mensinergikan hal itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur senantiasa merapatkan barisan dengan para stakeholder bidang taman rekreasi, arung jeram, diskotek dan karaoke. Seperti halnya yang dilakukan beberapa waktu lalu, saat sosialisasi regulasi standar usaha daya tarik wisata di gedung Graha Wisata Disbudpar Jatim. Pada acara itu, mereka diberikan pembekalan mengenai standarisasi yang wajib dilakukan guna memberikan pelayanan kepada para wisatawan dengan baik. Handoyo mengatakan, standarisasi wajib dilakukan karena merupakan peraturan baku yang digulirkan oleh pemerintah guna menjamin adanya pelayanan yang baik.

“Standarisasi itu mutlak diperlukan. Untuk memajukan dunia pariwisata lebih-lebih dalam melayani wisatawan asing ini wajib dilakukan agar mereka betah dan mau datang lagi ke tanah air kita,” tandas Handoyo. Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Dr H Jarianto, M.Si mengatakan, potensi pariwisata Jawa Timur yang tersebar di 38 kabupaten/kota sangat luar biasa, namun sampai saat ini belum optimal dalam menerapkan standarisasi usaha pariwisata. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi ke seluruh usaha pariwisata yang potensial. Jarianto mengingatkan, bahwa usaha pariwisata adalah sangat erat kaitannya dengan pariwisata yang berbasis masyarakat. “Saya berharap forum ini nantinya mampu memberikan dampak positif

bagi pengembangan usaha daya tarik wisata di jawa timur,” terang Jarianto. Dari data yang berhasil dihimpun di Dinas Pariwisata Jatim menunjukkan rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara (wisman) di Jawa Timur menunjukkan angka 6 hari lebih, dengan jumlah kunjungan wisman di tahun 2014 mencapai 463.431. Para wisman itu datang dari Malaysia, Singapura, Cina, Taiwan, Jepang, USA, Korea Selatan, Hongkong, Thailand, dan Australia. Karena itu dengan adanya standarisasi yang diterapkan akan semakin memikat wisatawan untuk tinggal di Jawa Timur lebih lama lagi. Sedangkan sumbangan atau kontribusi sub sektor hotel, restoran, dan jasa hiburan terhadap PDB (produk domestik bruto) nasional mencapai 26,84 persen atau 231,8 triliun rupiah. (yus)


Jatim VI

Hal - A

Prosesi Siraman Sedudo Dimeriahkan Lomba Tumpeng

Nganjuk, Jatim Pos Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk menggelar siraman di obyek wisata Air Terjun Sedudo pada Selasa lalu. Ada sedikit berbeda dari pelaksanaan Siraman Sedudo yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, selain dihadiri oleh Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Nganjuk, hadir juga beberapa pengusaha dan perwakilan negara asing yang turut serta dalam acara tersebut. Selain itu diadakan lomba tumpeng dengan peserta dari warga sekitar. Dalam acara tersebut, ribuan pengunjung berdatangan ingin melihat langsung prosesi siraman. Ini memang menjadi agenda tahunan bagi Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mempertahankan agar daya tarik air terjun Sedudo bisa tetap terjaga. Prosesi siraman diawali dengan tabur bunga bunga di tengah-tengah obyek wisata

air terjun Sedudo yang dilakukan Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman. Usai menabur bunga, selanjutnya melarung sesaji ke tengah-tengah area air terjun Sedudo. Hal itu sebagai pertanda kalau Pemerintah Kabupaten Nganjuk selalu memperhatikan air terjun Sedudo sebagai tempat wisata andalan di Kabupaten Nganjuk. Sementara itu, ritual Siraman Sedudo kali ini berlangsung meriah dan sakral. Kemasan tari Bedhayan Amek Tirta semakin menambah kesakralan prosesi. Tari itu sendiri merupakan penggambaran rasa wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Tari ini dibawakan oleh lima penari cantik. Sedangkan di belakangnya siap sepuluh gadis berambut panjang siap dengan klentingnya dan lima perjaka yang siap mengambil air (amek tirta) dari gerojogan Sedudo. Sebelum pertunjukan tari dimulai, seorang penunjuk jalan (cucuk lampah) telah

memandu jalan menuju air terjun Sedudo. Di belakang berderet lima sesepuh membawa dupa dan sesaji disusul para putri domas, lima penari Bedhayan, dan paling belakang terdiri dari 10 gadis berambut panjang dan 5 perjaka tampan. Yang menambah suasana menjadi sakral adalah aroma harum yang keluar dari kepulan asap dupa. Ini pertanda prosesi benar-benar dimulai, membacakan mantramantra sambil membakar dupa menghadap ke guyuran air terjun Sedudo. Selanjutnya diikuti ritual larung sesaji ke dalam air Sedudo oleh Bupati Nganjuk. Setelah usai, mereka bersama-sama kembali menuju persiapan pertunjukan tari Amek Tirta. Di akhir pertunjukan tari, Bupati Nganjuk menyerahkan klenthing ke sepuluh gadis berambut panjang sebagai pertanda proses ritual Amek Tirta dilaksanakan. Semua harus turun di bawah guyuran air terjun Sedudo, yang konon memiliki kekuatan magis dapat

menjadikan orang yang mandi awet muda. Saat itu, para ritual yang menenteng ‘klenthing’ hanya sekadar mengisi air Sedudo yang mengguyur. Kendati harus berbasah-basah, para gadis cantik bertubuh ideal tersebut harus rela demi mendapatkan ‘tirta amerta.’ Menurut mitosnya, gadis yang mengambil “tirta amerta” ini harus masih suci, untuk menggambarkan bahwa air yang diambil juga benar-benar masih suci. Untuk itu tidak sembarang gadis dapat mewakili dalam proses sakral ini. Bila mitos ini dilanggar, menurut kepercayaan warga setempat dapat mendatangkan sengkala atau bahaya. Lazimnya, tirta amerta yang dipercaya memiliki kesucian ini, biasa digunakan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan kegiatan ritual seperti jamasan pusaka, upacara ruwatan, wisuda waranggana, dan sebagainya. Usai upacara selesai dilanjutkan mandi bersama para pengunjung dan tamu undangan berebut masuk ke pemandian air terjun Sedudo. Menurut sejarahnya, sebenarnya upacara siraman ini tidak ada. Kendati pun kepercayaan masyarakat tentang mandi air di Sedudo ini sudah turun-temurun sejak nenek moyang kita. Baru sekitar tahun 1987, prosesi garapan tari dikemas sebagai kalender budaya dan berlangsung hingga sekarang. Acara dilanjutkan do’a bersama sebagai wujud rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa serta memohon agar Nganjuk kedepan dihindarkan dari segala musibah, bencana marabahaya dan diberikan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Doa dipimpin oleh Wakil Bupati Nganjuk KH Abdul Wachid Badrus MPdI dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama warga Nganjuk. (hms)

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui Pameran Pembangunan Sumenep, Jatim Pos Melalui kegiatan pameran pembangun di Kabupaten Sumenep diharapkan dapat meningkatkan perekomian masyarakat. Sesuai dengan momentum hari Jadi tahun ini. “Dengan Semangat Hari Jadi Kabupaten Sumenep Ke-746 tahun 2015 Kita Tingkatkan Semangat Gotong Royong Menuju Sumenep Yang Lebih Sejahtera”. Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si pada pembukaan Pameran Pembangunan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-746 dan Hari Tata Ruang, di Graha Adipoday Sumenep, Rabu malam mengungkapkan, melalui kegiatan pameran kali ini hendaknya semua dapat menciptakan keber-

samaan untuk membangun Kabupaten Sumenep yang kita cintai bersama. “Sebagaimana tujuan penting dari kegiatan ini yakni sebagai sarana promosi industri kecil dan rumah tangga, sehingga hasil kerajinan masyarakat yang cukup banyak dan berpotensi bisa kita kembangkan,” ungkapnya. Sebab, diakui Bupati jika kesuksesan para pengrajin bukan semata karena adanya dukungan dana, namun karena adanya kemauan dari pengrajin itu sendiri. Bersamaan itu pula, pada peringatan hari Tata Ruang, Bupati juga mengajak semua pihak membangun perkotaan yang berkelanjutan dengan kesadaran, untuk menciptakan

suasana yang aman, nyaman dan produktif berkelanjutan. “Dengan kawasan perkotaan yang memiliki nilai strategis, kota akan menjadi mesin penggerak ekonomi, pertumbuhan ekonomi serta mengurangi kemiskinan dan membuka lapangan kerja baru,” tambahnya. Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep, Drs H Yayak Nurwahyudi MSi mengatakan, kegiatan Pameran Pembangunan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke746 dan Hari Tata Ruang yang digelar mulai tanggal 14-17 Oktober 2015, selain diikuti sejumlah SKPD, BUMN, BUMD, UKM juga didukung para pengusaha perumahan di

Sumenep. Hadir dalam acara pembukaan, selain Bupati Sumenep, Wakil Bupati Sumenep, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) para Pimpinan SKPD, Dharma Wanita, TP PKK Sumenep dan sejumlah hadirin lainnya. Sebelumnya, Bupati Sumenep menyerahkan penghargaan dan uang pembinaan kepada Camat Batang-Batang yang berhasil memenangkan lomba desain logo hari jadi Kabupaten Sumenep ke 746, untuk selanjutnya Ketua TP PKK Sumenep, Ny. Nurfitriana bersama Bupati melakukan pengguntingan pita sebagai tanda dibukanya pameran pembangunan Sumenep di Gedung Adipoday Sumenep. (hms/nan)

Wujudkan Tata Kelola Arsip, Programkan AMD Probolinggo, Jatim Pos Program Arsip Masuk Desa (AMD) bertujuan untuk mewujudkan tata kelola arsip di desa/kelurahan yang semakin efektif dan akuntabel. Hal itu dilihat dari posisi strategis bahwa pemerintah desa merupakan ujung tombak pemerintah yang berada di tingkat paling bawah dan bersentuhan dengan pelayanan kepentingan masyarakat. Maka, pemberdayaan arsip desa harus semakin ditingkatkan peran dan kapasitasnya. Hal tersebut ditegaskan Kepala Kantor Arsip Daerah (Kanarda) Kabupaten Probolinggo Dwi Hartono. Menurutnya, program AMD sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Arsip Nasional RI Nomor 8 tahun 2009, merupakan program baru di bidang kearsipan. “Ketidakjelasan sistem pengelolaan, dinamika perubah-

an pamong desa dan kualitas serta kompetensi di bidang kearsipan juga menjadi variabel yang menentukan,” ungkapnya. Mantan Kabag Umum ini menjelaskan, dengan diangkatnya sekretaris desa (sekdes) sebagai PNS diharapkan pengelolaan arsip desa dapat dipertanggungjawabkan. Baik dari sistem pengendalian arsip dinamis aktif, penyimpanan dan pemeliharaan arsip inaktif, penyusutan, program arsip vital serta penyerahan arsip statis kepada Kanarda Kabupaten Probolinggo. “Sekdes secara bertahap harus meningkatkan perannya sebagai leader unit kearsipan pemerintah desa. Sejalan dengan program arsip masuk desa, diharapkan dapat menjembatani ke arah proses sistem pengelolaan arsip desa yang semakin efektif,” pungkasnya. (hum/sin)

Dinkop dan UKM Promosikan Program Pada Pameran Hari Jadi Sumenep, Jatim Pos Rangkaian kegiatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke746 dan Hari Tata Ruang, yang digelar mulai tanggal 1417 Oktober 2015 di Graha Adipoday Sumenep, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sumenep turut serta menyemarakkan kegiatan Pameran Pembangunan tersebut. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sumenep, Imam Trisnohadi, SH, M.Si pada pembukaan Pameran Pembangunan, Rabu malam mengungkapkan dengan mengikuti kegiatan pameran pembangunan, masyarakat akan lebih dekat untuk mengetahui berbagai program yang dilaksanakan di masing-masing SKPD. Karena itu, stand Dinas Koperasi dan UKM Sumenep pada kegiatan pameran pembangunan tersebut menampilkan berbagai produk unggulan dari binaannya, seperti halnya aneka minuman, makanan, jamu dan berbagai produk hasil usaha dari para pengusaha kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Sumenep. “Dengan kegiatan pameran ini masyarakat akan tahu berbagai program yang kami laksanakan, juga sebagai semangat bagi para UKM untuk lebih kreatif dalam menjalankan usahanya,” ungkapnya. Dikatakan, dalam kegiatan tersebut juga dipamerkan berbagai program yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UKM Sumenep dalam membina Koperasi dan UKM di Sumenep, yang selama ini dilaksanakan, baik dalam memberikan bantuan modal usaha maupun program pembinaan keterampilan dari berbagai bidang kegiatan. Ditegaskan pula, jika sesuai dengan yang diharapkan Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, agar berbagai program yang telah dilaksanakan tersebut dengan tujuan untuk lebih meningkatkan perekonomian di Sumenep. “Sebab, ini akan menjadi ajang promosi dan komunikasi seluruh kegiatan dan program Dinas Koperasi dan UKM Sumenep yang perlu diketahui oleh masyarakat Kabupaten Sumenep secara umum,” tandasnya. (her/hms)


Hal - B Edisi No.203 Tahun XIV ~ Minggu III Oktober 2015

Nota Penjelasan Pimpinan Komisi C DPRD Jatim

Masih Banyak Peluang Bisnis Baru PT PJU

SEIRING perkembangan bidang usaha PT Petrogas Jatim Utama (PJU) dan melihat sumber daya alam di Jawa Timur, sebenarnya masih banyak peluang bisnis baru untuk dikembangkan di waktu mendatang. Sebutlah, usaha energi dan energi terbarukan, sumber daya mineral, serta pengelolaan pelabuhan umum yang berbentuk Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Gagasan itu disampaikan dalam Nota Penjelasan Pimpinan Komisi C DPRD Jatim yang diketuai H Thoriqul Haq, M.ML, dalam rapat paripurna pembahasan terhadap Raperda perubahan kedua atas Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2006 tentang PT PJU, Jumat (9/10/2015). Menurut pimpinan Komisi C yang membidangi keuangan, dalam bidang usaha energi dan energi terbarukan dipandang perlu ada dorongan bagi PT PJU untuk bisa menggali potensi sumber daya energi di tengah menurunnya cadangan migas Indonesia. Sedang dalam bidang usaha sumber daya mineral, sebe-

narnya ada beberapa potensi yang bisa dijadikan usaha baru oleh PT PJU sebagai commodity trading. Begitu pula terhadap pengelolaan pelabuhan umum yang berbentuk BUP, sebenarnya ada beberapa pelabuhan di Jawa Timur yang mempunyai prospek tinggi untuk dikembangkan sebagai shorbase, yaitu sarana logistik migas untuk menunjang kegiatan eksplorasi dan eksploitasi oleh KKKS di wilayah Indonesia Bagian Timur. Komisi C sebagai alat kelengkapan DPRD yang membidangi BUMD berpandangan bahwa dengan semakin berkembangnya usaha PT PJU, maka akan semakin besar pula harapan untuk bisa meningkatkan return of investment dalam bentuk deviden yang akan disetorkan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Perluasan lapangan usaha juga dimaksudkan untuk memberikan nilai lebih bagi perekonomian serta meningkatkan peran PT PJU sebagai BUMD yang secara pembentukan telah diarahkan untuk bisa jadi pendukung ataupun pen-

dorong bagi pertumbuhan perekonomian daerah dan peningkatan PAD. Berangat dari pandangan serta pemikiran tersebut dan mengingat perluasan lapangan usaha baru di luar migas yang belum tercakup dalam Perda Nomor 1 Tahun 2006, maka melalui perubahan perda kali ini akan dituangkan, sehingga tercipta kepastian hukum dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Selain itu, mengingat cakupan kegiatan industri migas, usaha energi, dan energi terbarukan, maupun kegiatan sumber daya mineral tidak terbatas pada satu wilayah namun saling berkaitan antara wilayah satu dengan lainnya, maka melalui Raperda ini akan dihapus ruang lingkup usaha PT PJU yang tidak hanya terbatas pada wilayah Jawa Timur. Melalui juru bicara Komisi C H Renville Antonio, SH, MH, M.Hum disampaikan pula, bahwa pembagian laba bersih atas hasil usaha yang diperoleh akan diatur kembali. Ketentuan Pasal 7 Perda Nomor 1 Tahun 2006 yang semula mengatur bahwa penggunaan laba PT PJU dan anak perusahaan disetor langsung secara netto ke Kas daerah, nantinya setelah penetapan Perda akan diberikan kepada pemegang saham melalui mekanisme deviden.

PT PJU menyatakan minatnya dalam hal pengembangan jaringan gas bumi untuk konsumsi rumah tangga. Ini membuktikan bahwa PT PJU bisa profesional dalam industri migas. Perubahan pembagian laba bersih tersebut, kata Renville, dalam rangka menyesuaikan dengan ketentuan UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mensyaratkan Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan dalam hal perseroan mempunyai saldo laba positif. Penyisihan dimaksud dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Melalui pengaturan kembali atas penggunaan laba bersih, maka akan ada kejela-

san serta batasan dalam penggunaan laba bersih untuk cadangan maupun deviden. Dengan demikian, Perda telah mengimplementasikan ketentuan UU ke dalam tatanan hukum BUMD yang berbentuk Perseroan Terbatas. Selain memberikan ruang bagi perluasan kegiatan usah dan pengaturan kembali atas pembagian laba perusahaan, melalui Perubahan Kedua Atas Perda Nomor 1 Tahun 2006 ini, juga akan dilakukan perubahan modal dasar PT PJU menjadi sebesar Rp 200 miliar dari semula Rp 100 miliar. Perubahan tersebut perlu

dilakukan mengingat akumulasi modal disetornya telah mencapai Rp 154.875 juta. “Karena itu perlu dilakukan penyesuaian sehingga jumlah modal dasarnya tidak lebih kecil dari modal disetornya,” tegas Renville. Dengan mendasarkan berbagai penjelasan dan pokok pikiran tersebut, maka muatan materi yang akan diatur kembali dalam Perubahan Kedua Atas Perda Nomor 1 Tahun 2006 adalah menyangkut lapangan usaha, pembagian laba perusahaan, dan modal dasar PT Petrogas Jatim Utama. (nam)

Tahun 2016 Fokus Pembangunan Infrastruktur Pendapat DPRD Jatim Terhadap Kebijakan Pemerintah TERKAIT sinkronisasi kebijakan Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat, DPRD Jatim mendukung tema RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Jatim tahun 2016, yakni “Percepatan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing menghadapi MEA akhir 2015”. Tema tersebut dijabarkan kedalam dua unsur pokok. Pertama, percepatan pembangunan infrastruktur ekonomi, infrastruktur sosial, dan infrastruktur administrasi/ institusi. Kedua, daya saing regional/provinsi dan daya saing sektor/teknis. Berlandasakan kedua tema tersebut, DPRD Jatim menilai pembangunan infrastruktur merupakan salah satu fokus pada tahun 2016. Pendapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jatim itu disampaikan saat pembahasan Rancangan Perda tentang AP BD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2016, dalam rapat paripurna, Jumat (9/10/ 2015). Melalui juru bicara Banggar, Ir Yusuf Rohana dikemukakan, bahwa Nota Keuangan yang telah disampaikan Gubernur Jawa Timur H Soekarwo pada 5 Oktober 2015 lalu merupakan proses awal untuk

dijadikan dasar bagi DPRD Provinsi Jawa Timur dalam melakukan pembahasan, pencermatan dan pengkajian terhadap struktur perangkaan Rancangan APBD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2016. Sesuai ketentuan, sebelum disusunnya Rancangan APBD, harus dilakukan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD yang disetujui bersama antara Gubernur dengan DPRD. Terkait dengan hal tersebut Banggar DPRD Jatim bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah telah melakukan pembahasan tersebut dan telah melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan bersama antara Gubernur Jatim dengan DPRD Jatim pada tanggal 28 September 2015. Banggar yang diketuai H Abdul Halim Iskandar, M.Pd, akhirnya menyampaikan beberapa hal terkait susunan rancangan APBD Provinsi Jawa Timur tersebut. Salah satunya adalah harapan agar Tim Anggaran Pemerintah Daerah meng-cluster dan mempertimbangkan betul terhadap pengalihan urusanurusan yang menjadi kewenangan provinsi. Dengan demiki-

an dalam memploting anggaran untuk SKPD, telah didasarkan pada prinsip-prinsip penyusunan APBD, yaitu sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Terkait dengan hal ini Banggar meminta kepada Komisi-Komisi agar merespon positif terhadap penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan Provinsi yang akhirnya berdampak pada anggarannya. Terhadap penurunan pendapatan pada APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2016, Bang gar berharap dalam penetapan target pendapatan hendaknya menggunakan prakiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian, serta dasar hukum penerimaannya. Tentu dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016, serta realisasi tahun sebelumnya, terutama realisasi pajak daerah dan retribusi daerah. Banggar juga mengapresiasi program Gubernur Jawa Timur yang melakukan upaya penanganan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan program sistem pembiayaan UMKM yang lebih kompetitif melalui perbankan (linkcage bank). Program

ini menggunakan sumber pembiayaan melalui penempatan anggaran tahun 2016 sebesar Rp 400 miliar dengan pola linkcage bank yang melibatkan PT Bank Jatim dan BPR milik kabupaten/kota yang mendapat otorisasi dari OJK. Meski demikian, Banggar melihat fakta di lapangan, program Bank UMKM dengan tambahan anggaran Rp 200 miliar khusus untuk petani, namun dalam praktiknya tidak tepat sasaran. Terdapat lebih dari 30% tidak diserap petani, tetapi diserap oleh masyarakat umum. Untuk itu, program lincage bank perlu beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yakni legal standing terhadap program ini, analisis investasi, dan standard operasional prosedur yang mengatur teknis dalam pelaksanaannya. “Banggar memberikan waktu dua minggu kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhitung sejak Pendapat Banggar ini disampaikan untuk memenuhi ketiga persyaratan tersebut,” tegas Yusuf Rohana, jubir Banggar. Terhadap program prioritas kewilayahan berupa Bantuan Keuangan kepada Kab/Kota, Banggar meminta kepada Pe-

Gubernur Jatim Soekarwo optimis pembangunan Tol Trans Jawa, yang menghubungkan Banten – Jawa Timur, mampu mendongkrak ekonomi di Jatim. merintah Provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan datadata daerah mana saja yang akan mendapat bantuan dan peruntukannya. Penyerapan anggaran Tahun 2015 yang dirasakan sangat lambat dan mengganggu kinerja pemerintahan, membuat Banggar meminta agar serapan anggaran dimaksimalkan mengingat waktu tinggal beberapa bulan. Terhadap rencana penetapan kebutuhan anggaran Pilgub tahun 2018, Komisi A yang membidangi Pemerintahan, diminta melakukan pembahsan dengan instansi penyelenggara Pilkada, baik provinsi maupun kab/kota, sehingga dapat diperoleh kebutuhan anggaran yang sebenarnya. Dalam Nota Keuangan yang disampaikan Gubernur Jatim beberapa waktu lalu disebutkan, bahwa pendapatan daerah pada Rancangan APBD Jatim tahun anggaran 2016 di-

perkirakan sebesar Rp 22.239. 722.793.766, yang sumbernya terdiri dari PAD, Dana Perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Sementara itu, kekuatan belanja daerah diperkirakan sebesar Rp 22.627.388.394.170 yang akan digunakan untuk belanja tidak langsung dan belanja langsung. Melihat struktur perangkaan antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah ini, terdapat defisit anggaran sebesar Rp 387.665.600.404 yang akan ditutup dengan Pembiayaan Netto. Menurut Banggar, landasan hukum dalam penyusunan Raperda tentang APBD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2016 secara yuridis formal telah mengacu pada beberapa aturan perundang-undangan. Untuk itu, Banggar berpendapat layak untuk dibahas lebih lanjut oleh fraksi-fraksi maupun Komisi-Komisi. (nam)


Hal - C Edisi No.203 Tahun XIV ~ Minggu III Oktober 2015

Marak Narkoba, DPRD Jatim Kumpulkan DPRD se-Indonesia MARAKNYA peredaran narkoba di Jawa Timur mengundang keprihatinan berbagai pihak. Tak terkecuali wakil rakyat yang ada di DPRD Provinsi Jawa Timur. Komisi A yang membidangi pemerintahan pun punya inisiatif untuk mengumpulkan seluruh Pimpinan DPRD se-Indonesia. Mereka akan diundang, kemudian menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara DPRD seIndonesia dengan BNN (Badan Nasional Narkotika). Dengan begitu kedepan ada kesamaan pandangan seluruh wakil rakyat di Indonesia tanpa terkecuali

dalam pemberantasan peredaran narkoba yang sudah dalam tingkat memprihatinkan. Ketua Komisi A DPRD Jatim, Freddy Poernomo mengatakan, narkoba tidak hanya menyerang para orang tua, pemuda, bahkan anak-anak dari seluruh lapisan masyarakat. “Ini sangat membahayakan kelangsungan hidup dan masa depan generasi bangsa,” kata Freddy. Menurutnya, peran wakil rakyat sangat penting dalam ikut memberantas peredaran narkoba di tanah air yang sudah dalam darurat narkoba. Nantinya MoU tersebut akan dilakukan para perwakilan anggota DPRD se-Indonesia de-

Jika Permendag Nomor 6/2015 dicabut, maka penjualan miras di minimarket kembali dibolehkan.

Regulasi Penjualan Miras Dicabut, Komisi E Kecewa PENJUALAN minuman keras (miras) di minimarket yang sempat dilarang, tak lama lagi mungkin kembali diperbolehkan. Hal ini terkait dengan wacana mencabut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6/ 2015 tentang Larangan Penjualan Minuman Keras di minimarket. Aturan yang terkesan plinplan itu sangat disayangkan oleh Komisi E DPRD Jawa Timur. Sebab, pencabutan regulasi tersebut dikhawatirkan akan memperburuk keadaan, karena banyak korban akibat minuman keras, terutama minuman oplosan. “Peredaran minuman beralkohol di atas 5 persen di minimarket, swalayan akan kembali marak. Mengingat pemerintah mewacanakan akan mencabut Permendag Nomor 6/2015,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Da’im. Pencabutan peraturan era Menteri Perdagangan, Rahmad Gobel ini seiring dengan Paket Kebijakan Pemerintahan Jokowi yang berdalih untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia yang terpuruk. Pemerintah berdalih bahwa dengan penjualan miras di minimarket dan

swalayan akan menambah pendapatan negara. Suli Da’im sangat mengapresiasi Menteri Perdagangan melarang penjualan miras di minimarket. Namun sangat disayangkan ketika Permendag tersebut dicabut. “Poin terpenting adalah pemerintah harus memprioritaskan dampak yang akan timbul akibat kebijakan tersebut. Membuat aturan harus memikirkan dampak yang ditimbulkan. Saat ini sudah banyak korban akibat minuman beralkohol,” ungkap politisi asal PAN Jatim ini. Suli menambahkan, pencabutan permendag tersebut juga akan membingungkan masyarakat, dan seakan-akan tidak sinkron antara regulasi daerah dengan pusat. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten/Kota sebagian besar sudah membuat perda larangan penjualan miras tersebut. “Kabupaten/Kota sudah banyak memiliki Perda tentang larangan penjualan miras. Kalau permendag dicabut, maka pelaksanaannya akan tidak sinkron. Aturan daerah menabrak aturan di atasnya, masyarakat pasti akan bingung,” tegas Suli Da’im. (nam)

ngan BNN yang langsung dihadiri oleh Komjen Budi Waseso. Rencananya kegiatan tersebut dilakukan tanggal 30 Oktober mendatang,” ungkap politisi asal Partai Golkar ini. Freddy mengatakan nantinya dalam penandatangan MoU tersebut juga dilibatkan MUI untuk menyaksikan komitmen tersebut. “Selain dihadiri MUI dan BNN, acara tersebut juga akan dihadiri oleh Menkumham,” jelasnya. Alasan diundangnya Men-

Freddy Poernomo kumham, kata Freddy, targetnya adalah untuk pemberantasan narkoba di lapas. “Ke de-

pan agar disepakati pembuatan lapas khusus narkoba di kepulauan terpencil. Alasannya un-

tuk memutus mata rantai pengendalian narkoba yang berada di lapas,” tegasnya. (nam)

Anggaran Pilgub Rp 1,4 Triliun Dinilai Terlalu Mahal KPU Jatim: Biaya Pilkada Mahal Karena Dibiayai Negara BESARNYA kebutuhan anggaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim tahun 2018 dinilai terlalu mahal. Pasalnya, kebutuhan anggaran Pilgub dianggarkan sebesar Rp 1,4 triliun. Padahal kebutuhan Pilgub tahun 2013 hanya Rp 900 miliar, berarti ada peningkatan sebesar Rp 500 miliar. Ketua Komisi A, Freddy Poernomo menjelaskan, kebutuhan Pilgub Jatim tiga tahun mendatang, dipastikan terlalu boros. Bahkan, tingginya inflasi tidak bisa dijadikan alasan bertambahnya kebutuhan hanya untuk memilih seorang Gubernur. “Usulan kenaikan hingga 80 persen ini jelas terlalu mahal. Untuk itu Komisi A akan mengevaluasi usulan anggaran untuk Pilgub Jatim 2018 mendatang,” tegas Freddy. Politisi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Bojonegoro ini mengatakan, tingginya usulan anggaran akan menjadi beban APBD Jawa Timur. Untuk pendanaan Pilgub tersebut, Pemprov Jatim menyisihkan anggaran setiap tahunnya. Dalam APBD 2015 telah disihkan Rp 100 miliar. Sedangkan pada APBD tahun 2016 mendatang

Menurut KPU, biaya kampanye Pilgub 2018 nanti akan dibiayai oleh negara. Ini yang menyebabkan anggaran Pilgub ikut naik. direncanakan sebesar Rp 350 miliar. Lalu di tahun 2017 sebesar Rp 350 miliar dan tahun 2018 sebesar Rp 350 miliar, sehingga total dana Pilgub Jatim mencapai Rp 1 triliun lebih. “Rencana awal biaya Pilgub Jatim 2018 memang dialokasikan sebesar Rp 1 triliun. Tapi sekarang berubah menjadi Rp 1,4 triliun atas masukan dari KPU Jatim. Makanya masukan ini perlu dibahas serius dalam APBD Jatim 2016 mendatang,” ujar Freddy. Herannya, guna dimintai

penjelasan, KPU Jatim tidak menggubris keingginan hearing bersama Komisi A yang membidangi pemerintahan dan hukum. Padahal menurut Freddy, biaya Pilgub Jatim dipastikan memberatkan APBD. “Apalagi kondisi ekonomi Indonesia sedang lesu. KPU harus tarnsparan, jangan hanya mengusulkan tanpa melihat kemampuan anggaran APBD,” tandasnya. Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengaku harus memeras keringat dan otak supaya pengalokasian dana

Pilgub tidak terlalu memberatkan APBD Jatim. Alasannya, jika tahun 2016 hanya dialokasikan sebesar Rp 300 miliar, maka tahun 2017 dan 2018 minimal harus dialokasikan masingmasing sebesar Rp 500 miliar. Soekarwo juga meminta kepada KPU Jatim untuk membeberkan data kebutuhan Pilgub pada tiga tahun mendatang secara gamblang. Karena KPU Jatim sebagai penyelenggara Pilgub Jatim hingga kini, tidak transparan terkait kebutuhan anggaran. “Sampai saat ini penyampaian KPU hanya sebatas oral (pembicaraan, red) saja. Dan usulannya memang sebesar Rp 1,4 triliun,” terang Soekarwo. Terpisah, komisioner KPU Jatim, Choirul Anam menyatakan bahwa biaya Pilkada menjadi besar lantaran dalam regulasi baru, kampanye dibiayai negara. “Kalau biaya Pilgub Jatim membengkak itu wajar karena kampanye sekarang ditanggung negara. Pengalokasikan anggaran dimulai sejak awal itu agar tidak terlalu memberatkan APBD,” katanya. (nam)

Program Kredit UMKM Dikhawatirkan Tidak Jalan DANA kredit untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebesar Rp 400 miliar terancam tidak terserap dan tidak berjalan, karena program kredit bunga ringan tersebut tidak ada landasan hukumnya. Sehingga dikuatirkan menimbulkan persoalan hukum dalam pelaksanaannya. “Program pinjaman lunak kepada para UMKM nampaknya hanya menjadi lips service, karena hingga saat ini teknis pelaksanaannya belum mempunyai cantolan hukum. Sehingga tidak memberi dampak positif bagi peningkatan ekonomi di Jawa Timur, terutama sektor UMKM,” kata Anggota Banggar DPRD Jatim, Anik Maslachah. Politisi asal PKB ini menilai investasi melalui perbankan memerlukan payung hukum jelas. Berdasarkan Permendagri 21/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, untuk investasi jangka pendek maksimal 12 bulan cukup meng

gunakan Peraturan Gubernur (Pergub). “Masalahnya apa sanggup peminjam kredit bisa mengembalikan dalam jangka setahun. Kecil kemungkinan UMKM bisa mengembalikan pinjaman tersebut dalam waktu singkat,” papar perempuan yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi C DPRD Jatim ini. Jika investasi jangka panjang lebih dari 12 bulan maka minimal memerlukan Perda. Namun hingga saat ini Gubernur Jatim belum menyiapkan regulasi sebagai cantolan program pinjaman lunak tersebut. Rencana program pinjaman tersebut juga belum dilengkapi hasil analisa keuangan dari akademisi. Sehingga pemanfaatan anggaran APBD untuk pinjaman tersebut belum terukur. selain itu sampai sekarang belum jelas Standar Operasional dan Prosedur atas program tersebut. Misalnya, jumlah UKM yang akan menerima, persyaratannya,

hingga validasi atas UKM tersebut. Anik bahkan mengatakan, jika program ini dipaksakan, maka pogram pro rakyat tersebut terkesan hanya pencitraan. “Program ini memang bagus karena bertujuan membantu pemulihan ekonomi. Tetapi, kalau legal standing untuk untuk program ini tidak ada, maka akan menjadi masalah.” Anggota Banggar, Abdul Halim juga mengatakan, selain problem regulasi, analisa keuangan dan SOP, program tersebut juga rawan penyimpangan. Pasalnya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten/Kota yang ditunjuk sebagai mitra (penyalur), jumlahnya terbatas, sehingga sulit menjangkau UKM di wilayah pinggiran. “Kalau BPR nya saja ada di pusat kota, lalu bagaimana mereka menjangkau UKM di kawasan pinggiran? bisa-bisa malah bukan UKM yang menerima. Apalagi jumlah BPR milik peme-

rintah daerah juga terbatas jumlahnya,” kata Halim. Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, atas problem itulah Banggar DPRD tidak lantas menyetujui rencana Gubernur tersebut. Sebaliknya, Banggar akan menunggu kelengkapan krusial pengucuran dana UMKM tersebut. Sementara itu, Direktur Bank UMKM Provinsi Jatim Subawi menampik tudingan DPRD tersebut. Menurutnya, program tersebut murni untuk membantu pelaku usaha kecil, dan bukan sebagai pencitraan. “Ini adalah niat baik pak Gubernur dalam rangka memulihkan kondisi ekonomi,” katanya. Terkait problem regulasi yang dipertanyakan Banggar DPRD, Subawi memaklumi. Namun, pihaknya memastikan bahwa kucuran pinjaman tersebut tidak akan lebih dari 12 bulan. Sehingga cukup hanya Pergub saja. “Wong ini lho pinjam sementara. Uang akan kembali,” dalih Subawi. (nam)


Jatim VII

Hal - D

Perpustakaan SMA NU I Gresik Nominator Juara Nasional pustakaan Kris Aji, pengelolaan perpustakaan yang ada di sekolahnya disesuaikan dengan selera anak muda. “Kami punya tim kreatif yang setiap saat selalu meng update baik penataan buku-buku maupun interior ruangan. Sehingga para siswa termotifasi untuk datang ke perpustakaan dan pengunjung kerasan,” katanya. Sebelum melakuDengan penataan menyesuaikan selera anak muda, Perpustakaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Nahdhlatul Ulama I Gre- kan penilaian, Rombosik menjadi Nominator Perpustakaan terbaik tingkat Nasional. ngan tim Penilai yang datang dari Jakarta ini diterima oleh Penjabat Gresik, Jatim Pos pustakaan Tingkat Provinsi Ja- Bupati Gresik, Dr. Akmal BoeSetidaknya harapan juara wa Timur. Selanjutnya sekolah dianto. Segenap Pejabat PemeNasional ini sudah ada di pelu- ini mewakili Propinsi Jawa Timur rintah Kabupaten Gresik juga puk mata. Seiring rombongan pada penilaian tingkat Nasional. hadir mendampingi Penjabat tim juri Lomba Perpustakaan Dari 34 propinsi yang masuk Bupati di ruang Puteri Cempo SLTA 2015 tingkat Nasional penilaian, ternyata Per- Kantor Bupati Gresik. Dalam ramah tamah teryang dipimpin Sudirman Hamid pustakaan sekolah ini mampu melakukan penilaian ke Per- menyisihkan beberapa kandidat sebut, Penjabat Bupati Akmal pustakaan di sekolah yang dari propinsi lain. Sehingga SMA berharap SMA NU I Gresik bisa terletak di Jalan Raden Santri NU I Gresik masuk 10 no- meraih juara I Nasional. “Sebagai Penjabat Bupati, Gresik, Selasa lalu. minator Juara Nasional. Sebagai nominator juara Menurut Kepala Sekolah saya berharap SMA NU I Gresik Nasioanal, SMA NU I Gresik se- SMA NU I Gresik HM. Nasihudin meraih juara I Nasional. Setebelumnya merupakan juara Per- yang didampingi pengelola per- lah sekolah ini mendapat juara I

Nasional tentu bisa memotifasi sekolah yang lain di Gresik untuk membuat perpustakaan dengan standard juara. Sehingga semua perpustakaan yang ada di Gresik punya nilai lebih dan unggulan dalam penataan perpustakaan,” ujarnya serius. PLT Kepala Kantor Perpustakaan Gresik, Budiraharjo melalui kabag Humas Pemkab Gresik mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan bantuan terutama penambahan pustaka untuk SMA NU I Gresik. “Saat juara tingkat Propinsi Jawa Timur yang lalu, kami juga sudah memberikan bantuan” katanya. Budiraharjo optimis, SMA NU I yang mewakili Propinsi Jawa Timur bisa meraih juara I Nasional. Sementara Ketua Tim Juri, Sudirman Hamid dalam keterangannya mengatakan, penilaian kali ini yaitu penilaian lapangan bobotnya tertinggi. Selanjutnya akan diadakan penilaian lanjutan kepada para pengurus perpustakaan yang akan dilaksanakan di Jakarta pada 28 Oktober 2015. ”Kami akan bekerja seprofesional mungkin. Siapapun yang juara nantinya itulah yang terbaik,” tegasnya. (hms)

Ayo Kerja, Perkuat Jatim Sebagai Provinsi Industri Berbasis UMKM Nganjuk, Jatim Pos Itulah tema yang diangkat Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada peringatan Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Timur tahun 2015 ini. Pemerintah Kabupaten Nganjuk menggelar peringatan tersebut dengan berbagai kegiatan, puncaknya adalah upacara yang di pusatkan di Halaman Pendopo Kabupaten Nganjuk pada Senin lalu. Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman yang bertindak

selaku inspektur upacara menyampaikan bahwa peringatan hari jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur kali ini harus kita jadikan sebagai momentum untuk bekerja lebih keras guna memasuki MEA 2015 dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian kita. “Tema tersebut harus kita maknai sebagai tekad kita untuk bekerja lebih keras lagi demi mewujudkan masyarakat jawa timur yang makin mandiri dan sejahtera. Sebagai masyarakat

Polres Sumenep Perketat Lokasi Penambangan Pasir Liar Sumenep, Jatim Pos Sepanjang pantai utara (pantura) di Kecamatan Ambunten dan Pasongsongan, selaku lokasi penambangan pasir liar dijaga ketat oleh Kepolisian Resor (Polres) Sumenep. “Pasca insiden pembakaran mobil pick-up pengangkut pasir liar oleh massa, kami memang perketat pengamanan dengan menempatkan personel selama 24 jam secara bergantian,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanuddin, Kamis lalu. Ia menuturkan, personil yang disiagakan dalam mengamankan lokasi penambangan pasir itu sebanyak 20 orang dari Polres dibantu Komando Rayon Militer (Koramil) setempat dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta dari Polsek

Pasongsongan dan Ambunten. “Kami tidak ingin kejadian serupa terulang lagi. Penjagaan ini kami lakukan untuk menjaga lokasi penambangan pasir secara ilegal oleh warga,” terangnya. Hasanuddin mengaku bahwa masyarakat sangat apresiatif terhadap upaya kepolisian dalam mengamankan lokasi penambangan pasir ilegal di wilayah pantura tersebut. “Sejak dilakukan pengamanan, aksi penambangan pasir ilegal di wilayah Ambunten dan Pasongsongan dapat ditekan,” tuturnya. Ia mengungkapkan, penjagaan tersebut akan dilakukan hinggsa lokasi penambangan pasir benar-benar aman dari aksi liar warga dalam penambangan tersebut. (hms)

yang mempunyai cara pandang industri, tema tersebut juga menunjukkan bahwa industri harus bisa menjadi basis pembangunan kesejahteraan rakyat dan itu semua akan bisa kita raih dengan kerja keras, disertai dengan kesadaran yang tinggi akan potensi kekuatan yang kita miliki yakni persatuan dan semangat bergotong-royong dari seluruh anak bangsa, maka Jawa Timur, provinsi yang kita cintai ini akan mampu bersaing dan menjadi pemenang di era persaingan global,” tegasnya. Seperti diketahui bersama bahwa kondisi makro ekonomi global saat ini sedang pada kondisi kurang menggembirakan dan berdampak pada pelambatan ekonomi di hampir semua kawasan, termasuk Indonesia. Eekonomi nasional pada semester pertama tahun

2015 tumbuh melambat : 4,7 persen sedangkan Jawa Timur yang pada semester pertama 2015 tumbuh 5,22 persen lebih cepat dibanding nasional, dengan struktur yang didominasi oleh tiga lapangan usaha utama sebesar 61,56 persen. “Membangun ekonomi adalah pilihan, apakah memilih “cepat dengan resiko disparitas” atau memilih “merata tetapi lambat”, itu semua tidak terjadi di Jawa Timur, karena yang terjadi di Jawa Timur adalah cepat dan merata. Itu semua dapat terjadi karena, UMKM merupakan fundamental pelaku ekonomi kita, dan tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur sampai ke pelosok pedesaan baik dengan basis pertanian maupun non pertanian, dan telah memberikan konstribusi yang signifikan kepada struktur PDRB Jawa Timur,” lanjutnya. (hms)

Ketiga pasangan calon (Paslon) Bupati Gresik pada Pemilukada 2015 tampak rukun dan duduk berdampingan. Tempat duduk mereka bahkan terkesan berhimpitan di kelompok meja paling depan saat menghadiri undangan Penjabat Bupati Gresik pada Senin lalu di Ruang Puteri Cempo kantor Bupati Gresik

Penjabat Bupati Mengundang 3 Pasangan Calon Bupati Gresik Gresik, Jatim Pos Keadaan demikian sempat diapresiasi oleh Ketua KPU Gresik, Achmad Roni yang turut hadir pada pertemuan yang bertajuk rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah. “Saya melihat Paslon Bupati ini sangat kompak. Bahkan duduk nyapun saling berhimpitan. Ketika saya undang di KPU Gresik saja keadaannya tidak demikian,” ujar Achmad Roni. Apresiasi juga diberikan oleh Penjabat Bupati Gresik, Akmal Boedianto. “Kami yakin kalau pasangan calon Bupati bisa kompak seperti ini. Berarti tugas saya sebagai Penjabat Bupati yang tugas utamanya melaksanakan Pemilukada akan bisa sukses. Saya melihat sejak tadi bahkan mereka sempat foto-foto bersama sebelum acara ini dilaksanakan,” kata Akmal bangga. Selain anggota Forkopimda Gresik, pada rapat Koordinasi kali ini sengaja menghadirkan 3 pasangan calon Bupati Gresik. Hal ini menurut Penjabat Bupati merupakan bagian dari upayanya untuk mensukseskan Pemilukada Gresik bisa lebih sukses,” pesan gubernur kepada saya yaitu mensukseskan Pemilukada Gresik 2015. Pak Gubernur mewantiwanti agar tidak sekali-kali membikin kebijakan yang bikin gaduh,” ungkap Akmal. Setelah pemilukada sukses, tentu masyarakat Gresik akan mendapat pemimpin yang sesungguhnya. “Tentu saja setelah terpilihnya pemimpin yang sesungguhnya, kami berharap Gresik bisa lebih berhasil dalam pembangunan. Kalau saya hanya pemimpin-pemimpinan. Bukan pemimpin yang sesungguhnya,” kelakar Akmal di hadapan segenap undangan yang memadati ruang Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik. Pemilukada Gresik yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015 diikuti oleh 3 pasangan calon. Menurut Ketua KPU Gresik Achmad Roni, hibah dana untuk pelaksanaan Pemilukada di Gresik sudah diterima sebesar Rp. 28 milyar dari alokasi sebesar Rp. 36 milyar. “Gresik adalah Kabupaten Kota yang sukses nomer dua sebagai penerima pencairan dana pelaksanaan Pemilukada se Jawa Timur,” katanya. Menurut Achmad Roni, sampai sejauh ini pihaknya sudah merekrut 90 orang PPK, 1068 PPS dan 15.351 anggota KPPS. “Kami menetapkan ada 2.183 TPS se Kabupaten Gresik dengan 921.440 pemilih” katanya. Selain Ketua KPU dan Panwaslu Gresik yang sudah siap dalam pelaksanaan Pemilukada Gresik 2015. Kapolres Gresik dan Dandim 0817 Gresik juga menyatakan siap melaksanakan Pemilukada 2015. “Kami sudah berkoordinasi dengan semua calon yang ada dan kami optimis pelaksanaan Pemilukada bisa sukses,” ungkap AKBP Adi Wibowo. (hum)

Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. Bantu Nelayan Giligenting

Sumenep, Jatim Pos Program Pendukung Operasi dan Pemberdayaan Masyarakat (PPOPM) Santos Madura Offshore Kecamatan Giligenting, Program kemasyarakatan yang bermanfaat untuk peningkatan dan penguatan ekonomi masyarakat Kecamatan Giligenting. Program tersebut telah dirasakan serta menyentuh masyarakat nelayan Kecamatan Giligenting, hal ini dibuktikan dengan diserahkannya bantuan terhadap kelompok nelayan

yang ada di Kecamatan setempat untuk Anggaran 2015. Menurut Ketua Bina Swadaya Masyarakat (BISMA), Edi Junaidi, Rabu siang mengatakan, kami selaku Pendamping Santos berharap bantuan hibah yang diberikan oleh Santos agar benar-benar dikelola dengan sebaik-baiknya, dan bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi para kelompok nelayan yang ada di Giligenting. Bantuan tersebut tereali-

sasi di dua desa, yakni Desa Gedugan berupa, alat pembeku ikan sebanyak 10 buah, Mesin perahu sebanyak 17 buah dan Pelampung sebanyak 20 buah. Sedangkan di Desa Aenganyar berupa Mesin Tempel beserta perangkat lainnya, sebanyak 26 buah. Rusdi selaku perwakilan Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. berharap, mudah-mudahan bantuan hibah yang diberikan oleh Santos membantu nelayan untuk memajukan per-

ekonomian dan hasil tangkapan ikan akan lebih banyak lagi, karena alat yang digunakan untuk menangkap ikan sudah layak serta dirawat dengan baik agar tidak cepat rusak. Penyerahan bantuan tersebut, diberikan langsung ke masing-masing penerima yang tergabung dalam kelompok nelayan baik di Desa Gedugan maupun Desa Aenganyar, yang disaksikan oleh Kepala Desa dan Pokmas serta Pendamping Desa setempat. (hum/nan)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.