Jtpos 209

Page 1

ISSN : 1412-7490

Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Tabloid Mingguan Berita Jatim Pos Terdaftar di Dewan Pers, Nomor 10 Halaman 111 Buku Data Pers Nasional 2014 atau bisa diakses pada Website Dewan Pers : www.dewanpers.or.id. Untuk konfirmasi hubungi Gedung Dewan Pers Lantai 7-8 Jl. Kebon Sirih No. 32-34 Jakarta Pusat Telp (021) 3504874-75. Faks (021) 3452030. Online www.jatimpos.co

Proyek Air Umbulan Rp 1,8 Trilun Segera Digarap Warga Jatim Akan Nikmati Air PDAM Kualitas Air Mineral RUPANYA, Muzdalifah tak mau terlalu lama larut dalam kesedihan. Setelah resmi bercerai dari pendangdut Nassar pada 6 Oktober 2015, ia dikabarkan telah mendapat gandengan baru. Ia adalah Aggrie Muarra Kell, pedangdut pendatang baru yang cukup mencuri perhatian dengan single yang telah dirilisnya berjudul ‘Dia dan Ibu’. Bahkan, Saat Aggrie meluncurkan album perdananya berjudul Geregetan, Muzdalifah menjadi tamu istimewa dalam acara tersebut. Dalam acara yang berlangsung di sebuah mal di kawasan Bekasi, Jawa Barat, akhir Oktober itu, Muzdalifah datang di penghujung acara. Kedatangan pengusaha kaya itu sontak membuat heboh acara. Belasan wartawan dan infotainment yang hadir langsung menyorot ibu empat anak tersebut. Para tamu undangan yang hadir terlihat berdesak-desakan tak ketinggalan ingin mengabadikan gambar Muzdalifah. Sebelum bicara kepada wartawan, Muzdalifah dan Aggrie sempat berduet membawakan lagu ‘Kerinduan’. Muzdalifah mengakui kedatangannya dalam rangka untuk memberi dukungan kepada Aggrie. Aggrie sendiri mengaku sangat senang dengan kehadiran Muzdalifah. “Ini tamu istimewa Bersamb ke hal. 11

Surabaya, Jatim PosKabar gembira bagi pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Sebab, sekitar empat tahun lagi masyarakat di daerah ini akan dapat menikmati layanan air bersih yang kualitasnya lebih baik dari air mineral. Janji itu bukan isapan jempol, sebab pada tahun 2019 nanti proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan senilai Rp 1,808 triliun sudah rampung dan airnya akan mengalir sampai ke Surabaya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jatim Gentur Prihantono mengatakan, pihaknya optimis air bersih Umbulan tahun 2019 mendatang sudah mengalir ke Surabaya, karena bulan Januari 2016 proyek prestisius tersebut sudah ada pemenangnya. Nah, setelah itu dilanjutkan pembebasan lahan di sekitar Umbulan yang luasnya mencapai 6,2 hektar. Dengan rincian, 4,2 hektar untuk produksi air dan 2 hektar sisanya untuk pemandian umum dan lokasi wisata. “Diharapkan tahun depan (2016) proses pembebasan lahannya tuntas semua,”

Risma Menang Telak di Pilwali Surabaya 2015

Surabaya, JatimPos “Alhamdullilah, ini kemenangan seluruh Arek-Arek Suroboyo,” ujar Tri Rismaharini yang populair dengan panggilan Risma Bakal Calon Walikota nomor urut 2 Pilwali 2015 kepada awak media termasuk Jatim Pos On Line di Posko Pemenangan PDI.P Jl.Kapuas Surabaya Rabu sore 9 desember-2015 lalu. Berdasarkan hitungan Quick Count berbagai Lem-

baga Survey hasil Pilwali Surabaya 9 Desember-2015 sampai dengan pukul 16.WIB Risma meraih angka 86,2 % sedangkan rivalnya Rasiyo meraih angka 13,8 %.

Hasil Quick Count tersebut hampir sama dengan perhitungan internal Tim Pemenangan PDI.P yang sudah mengumpulkan laporan Bersamb ke hal. 11

Proyek pengelolaan dan pemanfaatan sumber air Umbulan yang diproyeksikan selesai pada 2019. ujarnya, Selasa (8/12/2015). Apalagi APBD Pemprov 2016 telah dianggarkan sebe-

sar Rp 17 miliar untuk biaya pembebasan lahan tersebut. Setelah itu, pembangunan fi-

siknya dimulai. Membangun sarana produksi, pengadaan Bersamb ke hal. 11

DPRD Jatim Minta Soal Unas Dikawal Ketat

MASIH maraknya kebocoran soal dalam Ujian Nasional (Unas) di Jawa Timur ditengarai dilakukan oleh orang dalam. Pasalnya, hampir semua siswa di sekolah tersebut nilainya sangat bagus. Jika hal ini tidak segera mendapat perhatian dari instansi terkait maka dipastikan kualitas pendidikan di Jatim akan merosot drastis. Hal itu diungkap anggota

DPRD Jatim, Aghata Retnosari saat melakukan reses ketiga 2015, di daerah pemilihan (Dapil)-nya yang meliputi Surabaya-Sidoarjo, belum lama ini. Politisi PDIP ini menegaskan, para orangtua, DPRD Jatim, dan Dinas Pendidikan harus bersama-sama mencarikan formulasi agar kebocoran soal tidak terulang kembali. “Untuk Bersamb ke hal. 11

Dindik Jatim Ajukan Penghentian Pendirian SMA DINAS Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur mengajukan moratorium atau penghentian sementara pendirian Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Gubernur Jawa Timur. Hal ini dilakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya, bahwa komposisi siswa SMK dengan SMA yakni 70

Pasangan RismaWhisnu bergandengan-tangan di tengah-tengah para pendukungnya.

Bersamb ke hal. 11

Aksi corat-coret mewarnai kelulusan sekolah.

(foto: Gatot.S/JTMP)

Ketika Pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan, Bulu Tuban Selesai

Listrik Belum Ada, Cold Storage Tak Bisa Beroperasi SELESAI sudah pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Bulu, Tuban. Ada harapan produksi perikanan tangkap di Jawa Timur semakin berkualitas. Apalagi fasilitas di pelabuhan ini nantinya akan dilengkapi cold storage berkapasitas 4000 ton yang dapat menampung hasil tangkapan nelayan. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Dr Ir Heru Tjahjono kepada Jatim Pos mengatakan, selama ini kendala yang umum dihadapi para nelayan hasil tangkapannya akan jatuh nilainya jika panen ikan karena tidak

tersedianya cold storage. “Nelayan tidak mempunyai nilai tawar jika hasil tangkapannya banyak dan tidak bisa menyimpan ikan,” ungkap mantan Bupati Tulungagung dua periode tersebut. Pemerintah provinsi, lanjutnya, senantiasa ingin berbuat yang terbaik untuk nelayan agar pendapatan dari hasil penjualan ikannya dihargai tinggi oleh pembeli, dalam hal ini Unit Pengolah Ikan (UPI) yang tersebar di kota-kota pantai selatan maupun pantura Jawa Timur. Sedangkan di hampir semua pelabuhan perikanan sudah tersedia cold storage

untuk mendukung Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN), akan tetapi listrik di daerah pesisir belum mendukung sehingga cold storage dan pabrik es tidak bisa beroperasi. Seperti diketahui sejumlah pelabuhan perikanan Jawa Timur saat ini tengah menanti goodwill dari PLN untuk menyalurkan listrik tegangan tinggi ke pelabuhan perikanan Sendangbiru, Malang Selatan, pelabuhan Perikanan Tamperan, Pacitan dan pelabuhan perikanan yang lainnya supaya bisa mengoperasikan Bersamb ke hal. 11

Hasil tangkapan nelayan langsung dijual karena PPI Bulu, Tuban belum dilengkapi cold storage.


METROPOLIS

Hal - 2

Disnaker Komitmen Kurangi Pengangguran di Surabaya Surabaya, JatimPos Ribuan pencari kerja antusias memadati bursa kerja terbuka (job market fair) yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) di Gedung Balai Pemuda, Rabu (2/12). Kegiatan tersebut digelar selama dua hari, 2-3 Desember 2015 dari pukul 09.30 hingga 19.00 WIB. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya, Dwi Purnomo mengatakan, bursa terbuka ini merupakan yang kelima kali digelar di tahun 2015 ini. Disnaker memang menargetkan dalam satu tahun menggelar lima kali job market fair. Latar belakang digelarnya bursa kerja terbuka ini sebagai upaya Pemkot Surabaya untuk memfasilitasi antara para pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Mengacu pada hal itu, Dwi menyebut sasaran dari gelaran bursa kerja terbuka ini adalah masyarakat Surabaya selaku pencari kerja dan juga perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. “Tujuan bursa kerja terbuka ini untuk mengurangi pengangguran di Surabaya. Tiap tahun ada lulusan SMA/ SMK, sarjana, juga korban PHK yang mencari pekerjaan. Karenanya, agenda ini bagus untuk mempercepat mempertemukan pencari kerja dan perusahaan yang butuh tenaga kerja. Semoga memberi manfaat bagi warga Surabaya,” tegas Dwi Purnomo di selsa-sela pembukaan Job Fair tersebut. Dikatakan Dwi, antusiasme masyarakat terhadap agenda

ini sangat luar biasa. Itu terlihat dari tiket di kantor Disnaker yang sudah diambil pencari kerja, mencapai lebih dari 3700 tiket. Sebelum menggelar acara ini, Disnaker memang melakukan penjaringan rencana kerja melalui pengambilan tiket masuk di kantor Disnaker Kota Surabaya. Ribuan pencari kerja dari wilayah Surabaya dan sekitarnya tersebut bersaing menangkap 2040 lowongan kerja yang ditawarkan oleh 40 perusahaan peserta Job Fair. Perusahaan-perusahaan tersebut selain dari sektor jasa dan industri, juga dari perhotelan dan keuangan. Dari 2040 lowongan tersebut, rinciannya sebanyak 1200 untuk perempuan dan sisanya untuk laki-laki. “Melihat antusiasme para pencari kerja, saya optimistis dalam dua hari, ada lebih 5000 tiket yang diambil,” sambung Dwi. Pantauan di lokasi, sejak pukul 08.00 WIB, beberapa pencari kerja sudah mulai berdatangan ke kawasan Balai Pemuda. Jumlah mereka terus bertambah. Beberapa diantara mereka terlihat sudah membawa surat lamaran kerja. Salah satunya Afandi. Pemuda asal

Tambak Asri ini mengaku ingin mencari kerja sesuai dengan kompetensinya sebagai lulusan SMK.”Kalau ada lowongan kerja untuk lulusan SMK, saya akan mendaftar. Asal tidak jadi salesman. Yang jelas, acara ini sangat bermanfaat bagi saya dan juga mereka yang tengah mencari pekerjaan,” ujar pemuda 20 tahun ini. Sementara Asisten IV Sekkota Surabaya, Eko Hariyanto yang membuka acara mewakili Pj Wali Kota Surabaya, mengatakan, agenda bursa kerja terbuka ini merupakan komitmen dari Pemkot Surabaya untuk mengurangi jumlah pengangguran di Surabaya. Agenda ini juga merupakan wahana komunikasi Pemkot dengan warga dan warga dengan perusahaan.”Melalui acara ini, kami bantu menfasilitasi menyalurkan para pencari kerja kepada perusahaan,” ujarnya. Eko berharap, perusahaanperusahaan yang menjadi peserta Job Fair, bisa secara konsisten melapor ke Disnaker Kota Surabaya perihal berapa banyak pencari kerja asal Surabaya yang diterima. Menurutnya, tugas dari Disnaker untuk memantau itu sehingga bisa dilihat berapa persen pencari kerja yang disalurkan dan perusahaan mana yang menerima, termasuk data berapa banyak warga Surabaya yang hadir di Job Fair. Dia juga berharap, untuk tahun 2016 mendatang, Disnaker bisa menambah pelaksanaan bursa kerja terbuka yang sebelumnya

Bayar PBB Kini Lebih Mudah

Pj Walikota Surabaya saat mencoba membayar langsung pajak PBB melalui mesin ATM di mobil kas keliling BNI (foto: Humas Pemkot) Surabaya, JatimPos Masyarakat Kota Surabaya kini tak perlu lagi datang, atau antri di delapan UPTD atau di bank daerah yang ditunjuk Pemerintah Kota Surabaya untuk melaksanakan kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Untuk mewujudkan upaya tersebut, Selasa (8/12) dilakukan penan-

datanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI Persero) Tbk., tentang peresmian sistem pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui EChannel Bank BNI di Balai Kota Surabaya. Penandatangan PKS ini merupakan salah satu upaya

menjangkau masyarakat perkotaan yang tidak memiliki waktu untuk datang ke UPTD, atau datang ke bank daerah yang ditunjuk oleh Pemkot Surabaya. CEO BNI Surabaya Aryanto Purwadi dalam sambutannya mengatakan, setelah dilakukannya penandatanganan PKS tersebut, masyarakat Kota Surabaya sudah bisa membayar PBB melalui mesin ATM BNI. Dengan cara seperti ini, diharapkan agar masyarakat yang tidak memiliki rekening bank daerah, atau tidak memiliki waktu luang, bisa lebih mudah melaksanakan kewajibannya membayar pajak. “Kota Surabaya menjadi pilot project nasional dalam pelaksanaan sistem ini. Kedepan kami akan mengembangkan sistem untuk penerimaan pajak lainnya. Selain itu, dengan adanya kemudahan ini, juga mendukung Kota Surabaya menjadi icon smart city di Bersamb ke hal. 11

Tampak para pencari pekerjaan berjubel di area Job Market Fair 2015 di Gedung Balai Pemuda (Foto Humas Pemkot) digelar lima kali dalam setahun. “Terkait akan diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), kami berharap calon tenaga kerja agar me-

lengkapi dirinya dengan kompetensi tertentu yang dibutuhkan perusahaan. Karenanya, sebelum job fair digelar, perlu dilakukan pembinaan

sehingga pencari kerja tahu apa yang dibutuhkan oleh perusahaan,” sambung mantan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya ini. [Gatot.S/Jatim Pos)

Pemkot Perkuat Kemitraan Demi Terciptanya Daya Saing UMKM Surabaya, JatimPos Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPP M) Kota Surabaya kembali menggelar Konsolidasi Perencanaan Penanaman Modal Daerah (KPPMD) tahun 2015 (25/ 11). Bertempat di Hotel Oval, acara tersebut dilakukan sebagai salah satu sarana bagi aparatur pemerintahan untuk melakukan sinergi dengan berbagai pihak seperti, perbankan, hingga prinsipal. Acara yang juga dihadiri Camat se-Kota Surabaya ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan menuju terciptanya daya saing UMKM di pasar global, utamanya dalam hal melakukan identifikasi dan penyusunan program kegiatan serta memecahkan berbagai permasalahan terkait penanaman modal. Kepala Bidang Kerjasama dan Promosi BKPPM Surabaya, Witarko Agung Samudra men jelaskan, persiapan Kota Surabaya dalam menyambut MEA salah satunya adalah menyiapkan agenda konsolidasi di akhir tahun. Dari hasil konsolidasi tersebut nantinya diharapkan menjadi rumusan untuk perencanaan penanaman modal Kota Surabaya, yang nantinya akan digunakan sebagai basis aktifitas penanaman saham di tahun 2016. “BKKPM secara aktif melakukan selektif terhadap ribuan UMKM dan Koperasi di Kota Surabaya. Nantinya, setelah terpilih dilakukan sinergi antara UMKM

Kepala Bidang Kerjasama dan Promosi BKPPM, Witarko Agung Samudra memberikan penjelasan dalam Konsolidasi Perencanaan Penanaman Modal Daerah di hotel Oval (25/11) (Foto: Humas Pemkot) dan Koperasi dengan berbagai investor,” imbuh Witarko Untuk memperkuat UMKM dalam persaingan global, BKK MP melakukan berbagai upaya mulai dari, pengembangan sentra-sentra ekonomi baru melalui pengembangan sektor strategis yang sesuai daya dukung lingkungan dan potensi unggulan. Hingga memberikan fasilitas kemitraan dalam bentuk MoU antara UMKM terpilih dengan usaha skala provinsi dan nasional. Seperti kemitraan UM KM dengan Asosiasi eksportir dan produsen handicraft Indonesia,” terang Anis. Yusdi Ernawan, Kepala Seksi Kemitraan dan Permodalan Dinas Koperasi (Dinkop) Surabaya menjelaskan, pihaknya memberikan fasilitias berupa temu usaha antara UMKM dan

Koperasi dengan lembaga keuangan hingga BUMN. Selain itu, Dinkop juga memberikan berbagai pelatihan terkait administrasi hingga pemasaran produk koperasi. “Setiap tahunnya dilakukan temu usaha antara investor dengan sekitar 150 badan koperasi, hal tersebut dilakukan secara bertahap. Dari 1630 koperasi yang ada di Surabaya, terhitung 834 koperasi yang Aktif Rapat Akhir Tahunan (RAT). Sedangkan yang aktif tidak mengerjakan RAT dilakukan pembinaan. Jika koperasi tersebut mati suri, maka dilakukan revitalisasi. Namun, untuk koperasi yang sudah tidak bisa di-revitalisasi, sesuai UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian maka dilakukan pembubaran,” imbuh Yusdi. (Gatot.S/JTMP)

Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H.Syaiful Anam. Redaksi Pelaksana: Husni Wakid. Koordinator Liputan: Siswo Oetomo. Komisaris/Pengawas Utama/Pemimpin Perusahaan: Gatot Sudjono. Dewan Redaksi: H.Syaiful Anam, Siswo Oetomo, Husni Wakid, Gatot Sudjono, Jufri Yus. Penasehat Hukum: Ahmad Budianto, SH, Herman Basuki, SH, Sugianto, SH. Redaktur Senior: Agus Samiadji. Surabaya: Kurniadi N, Freddy Surya Lesmana, Biro-biro: Malang: Zis Muzahid Hasan. Jombang: Heru Cahyo Utomo. Nganjuk: Komarudin, Ali W. Kediri: Heru Cahyo Utomo. Madiun: Jumali. Bangkalan: Mohammad Tayyib Pamekasan: Bambang Winarno, Suparjo, Bob Chandra Mustafa. Sampang: Abdul Kodir, Ali W. Sumenep: Herman Basuki, Ach. Khoirol Hamdani, Hosnan. Mojokerto: Mokh. Zainudin. Sidoarjo: Suharto, Susilo Herpan. Gresik: Seguntur Alam. Pasuruan: Hamzah Pujiono. Situbondo: Sugianto, As’ad. Bondowoso: A. Babun Najib. Banyuwangi: Abdul Karim Su’ud, Asenan, Rahmat Eko. Probolinggo: Mohammad Hasin. Lumajang: Firman, Wahyudi. Jember: Bambang, Yudi Prayogo. Pacitan: Hadi Prakoso, TulungagungTrenggalek-Blitar: Sandhi Tratana, Alamat Redaksi: Jl. Amir Mahmud IX/21 Surabaya, Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Surabaya, Telp. (031) 72316006, 0811349194. E-mail: jatim_pos@yahoo.com.au. dan : jatimpos_baru@yahoo.com. Faximile: (031) 8708234. Alamat Sirkulasi: Jl. Kusuma Bangsa 116 (Komplek THR Stand 30) Surabaya Telp. 031-72316006. Penerbit: PT. Media Utama Jatim, Jl. Gununganyar Tengah VIII/34 Surabaya. Direktur Utama/Ketua: H.Syaiful Anam. No. Rekening: 0884187300 BCA KCU Darmo an. Syaiful Anam, Drs. Berdasarkan UU Pers No 40 tahun 1999. Percetakan : PT Penyebar Semangat, Jl. Bubutan 85-B Surabaya, Telp. 031-5342499 -5344233. Isi diluar tanggungjawab percetakan.


Jatim I

Hal - 3

Mahasiswa Unair Jadikan Banyuwangi Obyek City Branding Banyuwangi, Jatim PosSederet prestasi dan keindahan alam Banyuwangi, membuat mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universaitas Airlangga (UNA IR) Surabaya menjadikan Banyuwangi sebagai obyek city branding dalam mata kuliah produksi Photo Digital yang tengah mereka tempuh. City Branding adalah upaya untuk mengangkat citra dan memperkuat positioning suatu daerah. Alasan memilih Banyuwangi sebagai obyek city branding ini, kata Dosen penanggung jawab mata kuliah Produksi Photo Digital, Dr. Yayan Sakti karena takjup dengan keberhasilan Pemkab Banyuwangi dalam lima tahun terakhir. Hal itu terbukti dari beragam penghargaan yang

berhasil diraih. ”Kami sudah terlalu sering mendengar kehebatan Banyuwangi melalui media. Makanya kami penasaran dan ingin membuktikan langsung dengan melakukan pratik kerja lapangan di sini. Dalam praktik ini, para mahasiswa kami tugasi membuat city branding. Dan Banyuwangi menjadi obyek pilihan kami,”ujarnya. Sedikitnya 30 mahasiswa datang ke kabupaten the Sunrise of Java ini, Kamis kemarin sambil membawa peralatan photography-nya untuk mengabdikan sejumlah obyek study nya. Mulai dari Pedopo Kabupaten Banyuwangi yang sudah direnovasi, Lounge Pelayanan Publik Pemda, dan sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi. “Banyuwangi keren ya. Arsitektur pendoponya bagus

banget. Kita sampai bingung ngambil angle fotonya,” kata Neffi Nurinapraja, mahasiswa semester 7 FISIP Unair. Puas mengambil obyek di pendopo, mereka bergeser ke Lounge Layanan Publik Pemkab Banyuwangi. Mereka pun terkesima melihat interior lounge yang cozy. “Enak sekali suasananya. “Selain ada makanan khas yang bisa kita nikmati, kita juga bisa mengetahui seluruh informasi tentang Banyuwangi dari layanan publik on line,” kata Rajif Akbar. Sementara itu, Asisten Pemerintahan Choirul Ustadi mengapresiasi kegiatan ini. Dia sempat menunjukkan sejumlah prestasi yang berhasil di capai Banyuwangi. Diantaranya, dinobatkan sebagai kota digital society, kota tata ruang terbaik, kota terbersih, dan kota sehat. (hms/rim)

Profesional Awards Korpri Sampang Sampang, Jatim PosPengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Sampang mendapat penghargaan bergengsi dari dewan Pengurus Korpri Jatim. Korpri Sampang berhasil meraih Penghargaan Profesional Awards Terbaik katagori program dan kegiatan 2015. Secara simbolis, penghargaan diterima Ketua Korpri Sampang Hermanto Subaidi melalui Wakil Bupati (Wabup) Sampang H.Fadhilah Budiono usai upacara Korpri di halaman Pemkab Sampang, Rabu lalu. Selain itu, penghargaan di terima Satpol PP Sampang sebagai Juara II hiking jambore Satpol PP XIII se- Jawa Timur 2015 beberapa waktu lalu. Penghagaan diterima langsung oleh Kasatpol PP Hamdani dari Wabup H.Fadhilah Budiono. Sementara itu, upacara Korpri dihadiri oleh semua jajaran Forkopimda Sampang terma-

Banyuwangi, Jatim PosPemkab Banyuwangi kembali menggelar Industrial Young Enterpreneur Competition (BIYEC) 2015. Sebuah ajang kompetisi bagi anak muda muda untuk menuangkan ide berbisnisnya dalam sebuah business plan, dengan mengangkat potensi berbasis lokal. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, BIYEC digelar untuk menciptakan wirausaha muda yang mampu berinovasi dan berkreasi. “Melalui ajang ini, kami ingin mewadahi anak-anak muda kreatif yang memiliki jiwa kewirausahaan. Kami mencoba merangsang ide-ide kreatif kaum muda ini untuk menciptakan sebuah usaha,” kata Hary.

BIYEC 2015 ini diikuti oleh 40 peserta yang rata-rata adalah kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum. Mereka telah mengikuti workshop pembuatan business plan yang digelar pada Senin lalu di Kantor Disperindagtam. Workshop itu dipandu langsung Aris Purnama, seorang pengusaha muda sukses bidang pengolahan perikanan. “Puluhan peserta yang mayoritas pelajar dan mahasiswa ini dibekali dan dilatih membuat konsep perencanaan pengembangan bisnis. Setelah ikut workshop sehari, mereka akan membuat business plan yang dikumpulkan 20 Desember, lalu dipresentasikan di hadapan para juri,” ujar Hary. Dalam kompetisi ini, para peserta juga diminta untuk

menciptakan business plan yang berbasis potensi lokal, yakni mengangkat dan mengolah potensi yang ada di daerah sekitar tempat tinggal mereka. Karena itulah kegiatan ini menitik beratkan pada kegiatan industri, dengan tujuan agar terjadi sebuah proses ekonomi yang berkelanjutan. “Jika potensi lokal setiap daerah terangkat, kami berharap perekonomian masyarakat di setiap daerah juga akan meningkat,” kata Hary. Disperindagtamb menyediakan hadiah uang tunai bagi pemenang lomba total sebesar Rp. 31,5 juta. “Sengaja hadiahnya berupa uang, karena kami berharap hadiahnya bisa langsung menjadi modal usaha bagi mereka,” pungkas Hary. (hms/rim)

Pemkab Sampang Gelar Pelatihan Penyusunan Review RPJM-Des suk, semua pejabat penting lainnya. Wabup H.Fadhilah Budiono mengajak para anggota Korpri meningkatkan etos kerja. Dengan begitu, bisa melayani masyarakat lebih baik lagi. Selain itu, mampu meningkatkan prestasi di tingkat provinsi maupun nasional.” Pada momentum ini, mari kita tingkatkan semangat kerja. Se-

hingga, Kabupaten Sampang semakin maju,” ucapnya. Sementara itu, Ketua Korpri Sampang Hermanto Subaidi mengaku, prestasi yang diraihnya tidak lepas dari kerja sama semua anggota Korpri. Pihaknya berkomitmen meningkatkan kualitas program dan kegiatan tahun depan. (hum/al/dir)

1.463 Tenaga Kontrak Dapatkan Sosialisasi BPJS SEBANYAK 1.463 tenaga kontrak Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya meliputi tenaga administrasi, keamanan, sampai kebersihan mendapatkan sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Selasa lalu. Sosialisasi ini bertujuan menyampaikan informasi terkait hak-hak yang didapat sekaligus mekanisme pengurusan administrasi. Sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2011, jenis program jaminan sosial meliputi Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun dan Jaminan Kematian. Sistem Jaminan Sosial Nasional ini bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya. Dony Eko Setiawan dari BPJS Cabang Karimun Jawa

Kompetisi Wirausahawan Muda

mengemukakan, jika terjadi musibah kecelakaan yang lebih diutamakan adalah melakukan tindakan penyelamatan jiwa terlebih dahulu, baru nantinya mengurus administrasi BPJS Jaminan Kecelakaan Kerjanya. Dony menuturkan sesuai dengan PP No. 14 Tahun 2015 Pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk sesuai dengan kebutuhan medisnya. Sedangkan untuk biaya tranportasi dapat diklaimkan sesuai dengan aturan yang ada, yakni jika menggunakan transportasi darat maksimal biaya transportasi sebesar Rp 1.000. 000, melalui laut Rp 1.500. 000, dan udara Rp 2.500.000. Sementara itu, Sekretaris Dispendik Surabaya Drs Aston Tambunan, M.Si mengapresiasi kinerja 1.463 para tenaga kontrak di sekolah-sekolah karena selama ini telah menjalankan tugasnya dengan baik.

“Sampai akhir tahun ini tidak ada masalah yang berarti, berarti mereka telah menunjukkan kinerja yang positif dalam membangun dunia pendidikan Surabaya,” kata Aston. Mantan Sekretaris Inspektorat Pemkot Surabaya tersebut mengatakan, kinerja yang telah baik ini seyognya tetap dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi. Menurutnya, sebagai pelayan masyarakat harus mampu memberikan layanan terbaik terutama dalam bidang pendidikan. Aston menambahkan, honorarium para tenaga kontrak ini tahun depan akan disesuaikan dengan UMK Kota Surabaya tahun 2016. Apabila verifikasi peserta unas sudah dilakukan, Eko menambahkan, sudah tidak ada lagi mutasi siswa. Perpindahan siswa dari satu sekolah ke sekolah lain, baik dalam Surabaya maupun luar Surabaya. (yus)

Sampang, Jatim PosBertempat di Aula Hotel Camplong-Sampang, Selasa lalu, Bupati Sampang KH. A. Fannan Hasib, membuka Pelatihan Penyusunan Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des). Pelatihan yang diikuti oleh Kepala Desa, Camat se-Kabupaten Sampang, Asisten I, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan tenaga ahli pemberdayaan dana desa terkait dalam lingkup Permerintah Kota Ambon. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) Sampang Moh. Amiruddin dalam sambutannya mengatakan, pelatihan ini untuk membrikan penguatan mendasar terhadap perencanaan pembangunan khususnya RPJM-Des dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Des) sebagai dokumen pedoman penyesuaian Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APB-Des). “Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Desa dalam menyusun perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan desa sesuai dengan undang-undang No. 6 Tahun 2014, dan juga untuk memberikan penyadaran akan tanggung jawab sebagai aparat pemerintah desa sebagai objek dan subjek pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ucapnya. “Saya berharap dengan adanya pelatihan ini dapat

menghasilkan aparat desa yang memahami dan dapat mengimplementasikan pelaksanaan undang-undang No. 6 Tahun 2014, dan juga dapat memberikan penyadaran akan tanggung jawab sebagai aparat pemerintah desa sebagai objek dan subjek pembangunan dalam rangka untuk mensejahterakan masyarakat,” harapnya. Sementara Bupati Sampang KH. A. Fannan Hasib dalam sambutannya mengatakan, mengangkat tentang Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dimana telah memberikan penguatan yang mendasar terhadap pembangunan desa, khususnya terhadap perencanaan pembangunan yang menjadi salah satu perhatian penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. “RPJM-Des dan RKP-Des ditetapkan dengan peraturan desa, dan merupakan pedoman dalam penyusunan APBDes. Selain itu RPJM-Des dan RKP-Des merupakan satusatunya dokumen perencana-

an desa,” urainya. Selanjutnya Bupati Sampang juga mengatakan, dengan mekanisme perencanaan pembangunan secara partisipatif, dokumen RPJM-Des harus bisa mengakomodir semua aspirasi masyarakat agar teridentifikasi dengan komperehensif segala solusi yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan yang dialami desa. “Karena itu kami mengharapkan, keseriusan dan tanggung jawaaab kita semua, untuk mengikuti pelatihan dengan baik. Materi-materi dasar yang didapat dari pelatihan ini kiranya dapat memberi bekal untuk terus menyempurnakan penyusunan RPJM desa atau negeri yang ada,” harapnya. Di akhir sambutannya Bupati Sampang juga berharap agar hasil dari pelatihan ini juga sedapat mungkin dibagikan kepada pemangku kepentingan lain di desa untuk secara bersama-sama berembuk dan bermusyawarah dalam menyusun RPJM-Des. (hum/al/dir)


Jatim I

Hal - 4

BKP Madiun Sosialisasikan Pemetaan & Distribusi Pangan Daerah

Berbasis Geographic Information System Madiun, Jatim PosBadan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Madiun, Jawa Timur mensosialisasikan pemetaan dan distribusi pangan daerah berbasis GIS (Geographic Information System) kepada PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) dari seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun di ruang rapat Kantor BKP, beberapa waktu yang lalu. Kepala BKP Kabupaten Madiun, Ir. Edy Bintardjo, MTP mengatakan, melalui GIS kedepan PPL dapat melakukan transformasi, manipulasi, dan metode yang dapat diterapkan pada data geografis untuk diubah menjadi informasi yang berguna. Integrasi beberapa informasi melalui proses pe-

ngambilan keputusan dapat menentukan titik terbaik untuk memproduksi dan mendistribusi makanan lokal. “Selain untuk memfasilitasi kebutuhan informasi lokasi keberadaan kantong-kantong yang rentan terhadap rawan pangan, kegiatan ini juga untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan dalam penyusunan program, penentuan target serta intervensi kerawanan pangan dan gizi,” Jelas Ir. Edy Bintardjo, MTP, Senin. Lebih lanjut di katakan, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2012, ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi Negara sampai dengan perseorangan

yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan. “Dalam hal ini, aspek utama ketahanan pangan ada tiga pilar penyangga bangunan ketahanan pangan, di antaranya Pilar ketersediaan pangan yang meliputi kestabilan dan keseimbangan pangan yang berasal dari produksi dalam negeri, eksporimpor dan cadangan pangan, kemudian Pilar akses pangan

Kepala BKP Kabupaten Madiun, Ir. Edy Bintardjo, MTP dan Nara Sumber dari Konsultan Teknik dan managemen lingkungan sedang mensosialisasikan Pemetaan dan Distribusi Pangan Daerah Berbasisi GIS kepada PPL dari seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun. yang meliputi kestabilan harga pangan dan aksebilitas pangan yang meliputi aksebilitas antar waktu dan antar wilayah dan Pilar konsumsi/pemanfaat pangan yang meliputi konsumsi rumah tangga dalam jumlah keragaman, mutu gizi/nutrisi dan keamanan yang sesuai

kebutuhan hidup sehat,” jelasnya. Dengan adanya sistim pemetaan dan distribusi pangan daerah berbasis GIS tersebut, Ir. Edy Bintardjo, MTP berharap Para pengambil keputusan akan lebih mudah untuk menganalisa data yang ada de-

ngan menggunakan GIS. Dan dengan adanya sajian informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka, dapat digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang berkaitan dengan wilayah geografis. (Jum/adv)

Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos, pada Hari Menanam Pohon

Jangan Hanya Bisa Menanam Tapi Harus Merawat

Kabid Perdagangan, Dinkoperidagpar Kabupaten Madiun, Agus Suyudi, sedang meninjau lokasi Pasar Desa Jetis, Kecamatan Dagangan bersama tokoh masyarakat setempat

Tingkatkan Kualitas Pasar Tradisional

Pemkab Madiun Revitalisasi Pasar Desa Madiun, Jatim Pos Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melalui Bidang Perdagangan, Dinkoperindagpar Kabupaten Madiun di tahun anggaran 2015 telah merenovasi Empat Pasar Desa tradisional. Salah satu di antaranya Pasar Desa Jetis, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Menurut Kepala Bidang Perdagangan, Dinkoperidagpar Kabupaten Madiun, Agus Suyudi, mengatakan alokasi anggaran yang bersumber dari APBD untuk merehab pasar Desa Jetis, Kecamatan Dagangan tersebut mencapai Rp.190 Juta. Sedangkan rehab yang dilakukan meliputi rehabilitasi bangunan satu los, saluran air, rabat beton dan tekel. “Rehab pasar ini merupakan program kami untuk meningkatkan kualitas pasar tradisional, serta untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menggerakkan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Madiun,” kata Agus Suyudi, Senin.

Lebih lanjut dikatakan, dengan adanya revitalisasi pasar di harapkan dapat meningkatkan perekonomian desa. Produk dan hasil kerja masyarakat desa bisa terwadahi dengan adanya pasar desa yang bagus dan lengkap. Dengan begitu, masyarakat desa tidak sekadar menjadi korban pasar, namun menjadi pelaku pasar yang memiliki daya saing tinggi. “Kita akan terus berupaya mendorong program revitalisasi pasar desa agar mampu menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat disaat gempuran ritel modern yang masuk ke pasar desa,” katanya. Jika pasar desa sudah terbangun dengan baik dan menyediakan berbagai kebutuhan secara lengkap, Agus Suyudi yakin masyarakat desa akan lebih tertarik berbelanja di pasar desa ketimbang ke minimarket. Masyarakat tidak sekedar menjadi konsumen, namun juga pelaku pasar, karena pasar desa bisa menampung hasil kerja masyarakat untuk dijual. (Jum/adv)

Madiun, Jatim Pos Pemerintah Kabupaten Madiun mengadakan Peingatan Hari Menaman Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) yang dipusatkan di Ds. Randualas Kec. Kare. Hadir pada kesempatan ini Bupati Madiun, anggota Forpimda, Pimpinan SK PD, Camat, TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kab. Madiun, serta diikuti oleh pelajar SMA/ SMK/MA se Kab. Madiun. Menandai pelaksanaan kegiatan ini Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos berkenan menanam pohon bersama anggota Forpimda dan undangan lainnya yang diikuti pula oleh seluruh pelajar yang hadir pada kesempatan ini. Terkait dengan kegiatan menanam pohon pada pagi ini Bupati Madiun H. muhtarom, S.Sos berpesan agar setelah menaman pohon pada pagi ini, hendaknya masyarakat atau semuannya saja ikut merawat apa yang ditanam sehingga tanaman itu tidak mati begitu saja. Sebagaimana kita ketahui

bersama, bahwa saat ini ketinggian air tanah terus mengalami penurunan hingga 50 Cm/ tahun. Hal ini menyebabkan sumber air warga utamanya sumur gali juga semakin turun, bahkan mengering. Lebihlanjut dikatakan, bahwa kegiatan menanam pohon hendaknya jangan sekedar menjadi evoria tetapi juga sebisa mungkin mampu membangkitkan semangat masyarakat dan pelajar agar gemar menanam pohon. Apabila kita menebang satu pohon hendaknya

kita ganti dengan 3 s.d 4 pohon baru. Tempat penghijauan ini juga bisa menjadi referensi dan pembelajaran bagi siswa dilereng wilis ini untuk merawat apa yang sudah ditanam pada hari ini. Dengan menanam pohon ini diharapkan kedepannya alam lingkungan kita akan terjaga kelestariannya dan kita terhindar dari ancaman bencana alam banjir, tanah longsor maupun bencana alam lainnya. Kepada warga masyarakat yang tinggal di lereng wilis Bupati

Madiun menghimbau, apabila ada lahan kosong atau lahan kritis segera mengajukan bantuan bibit tanaman kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Keutanan dan Perkebunan Banyak sekali manfaat yang didapat dengan kita gemar menanam pohon, selain untuk mencegah terjadinya bencana alam, dengan banyaknya tanaman yang kita tanam ini kita bisa menyediakan sumber air yang nantinya akan kita wariskan kepada anak cucu kita. Dengan menanam pohon pula kita dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Sebagaimana kita ketahui, bahwa saat ini di Kab. Madiun terdapat pabrik kayu olahan setengah jadi yang tentunya membutuhkan banyak sekali bahan baku. Berdasarkan informasi yang masuk, bahan baku kayu yang dapat disuplay dari wilayah Kab. Madiun hanya sekitar 7 % saja. Untuk itu masih banyak sekali potensi bagi kita untuk menjadi penyuplay bahan baku kayu. (hms/jum)

Peringati Hari HIV Aids Sedunia

Madiun, Jatim PosPemerintah Kabupaten Madiun ikut berpartisipasi memperingati Hari Aids Sedunia. Kegiatan dlakukan di Jln. Sudirman, kec mejayan Kab. Madiun. Dalam kegiatan tersebut di ha-

diri oleh ibu Wakil Bupati Madiun, ibu PKK Kab. Madiun, Para Pelajar, Iwama, simpatisan HIV aids dan para wartawan. Dalam kegiatan tersebut di peringatai dengan di tampilkannya tarian dongkrek, tarian

khas kab. Madiun, kemudian dengan dilanjutkan pembagian bunga mawar merah yang merupakan sibul rasa cinta dan respect yang tinggi yang di maksudkan himbauan untuk mencintai diri sendiri jangan sampai kita terkena penyakit HIV AIDS, karena sampai sekarang belum ada obatnya. Dalam acara tersebut juga dibagikan pin2 kecil dan selebaran yang menghimbau agar kita melakukan pencegahan bagi yang belum terkena HIV AIDS agar kita selalu melindngi diri kita, keluarga kita, serta orang-orang terdekat kita, dan orang lain agar jangan melakukan perbuatan-perbuatan yang menjerumuskan kita ke HIV AIDS. Adapun cara cara mence-

gah penularan HIV AiDS adalah sebagai berikut, jangan melakukan seks sebelum nikah, bersikap saling setia dengan pasangan (jangan seks bergantiganti pasangan), cegah dengan memakai kondom bagi yang beresiko tinggi, dihindari menggunakan narkoba, dan selalu memberikan informasi kepada sanak saudara atau kerabat terdekat, dan orang2 yang kita kenal disekeliling kita. Perlu diketahui di kab. Madiun sejak th 2013 ada 85 kasus, 2014 ada 57 kasus, 2015 s/d 1 Desember ada 81 kasus 17 orang telah meninggal di karenakan HIV AIDS, maka dari itu mari kita jaga diri kita sendiri, keluarga dan lingkungan kita dari HIV AIDS. (hms/jum)


Hal - 5 Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Pansus Pertambangan Pertanyakan Dinas ESDM Jatim

PANSUS Pertambangan DPRD Jatim menemukan adanya 8 perusahaan tambang di Jatim yang ilegal namun oleh pihak Dinas ESDM Jatim diizinkan untuk beroperasi. Ke-8 perusahaan tersebut antara lain CV Widya Utama, KPP Kopasdal Pasirian, CV Surya Jaya Sejahtera, CV Anugerah Semeru, KPP Kopasdal Candipuro, CV Duta Pasir Semeru, CV Semeru Jaya Abadi, KPP Kopasdal 2 Candipuro. “Delapan perusahaan ini semuanya di Lumajang dan izin-

nya belum lengkap namun kenyataannya Dinas ESDM Jatim mengizinkan beroperasi. Kami menduga adanya permainan perijinan antara pemilik perusahaan dengan Dinas ESDM Jatim,” ungkap Ketua Komisi DPRD Jatim yang ditunjuk sebagai Ketua Pansus Pertambangan Jatim, Ahmad Hadinuddin. Atas temuan itu, Hadinuddin mendesak Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Propinsi Jawa Timur agar memperketat izin pertambangan dan

membekukan izin pertambangan yang bermasalah di Jawa Timur. Hadinuddin mengatakan, Dinas ESDM harus lebih berhati-hati dalam mengelurkan izin tambang, agar peristiwa yang terjadi Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang tidak terjadi lagi di masa mendatang. “Peristiwa pembunuhan aktivis lingkungan Salim Kancil di Lumajang harus menjadi pelajaran agar hal serupa tidak kembali terjadi di Jatim,” ujar Hadinuddin kepada wartawan belum lama ini. Hadinuddin berharap Dinas ESDM melakukan kerja sama dan koordinasi dengan semua pihak, baik segi lingkungan maupun sosial masyarakat, sebelum memberikan izin tambang. Tujuannya adalah agar

Penderita HIV/AIDS di Jatim Ranking Kedua di Indonesia

Terungkap Setelah Penutupan Lokalisasi

PENDERITA Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) Jawa Timur menempati ranking dua besar di seluruh Indonesia, setelah DKI Jakarta. Tingginya angka penderita penyakit mematikan dan belum ada obatnya tersebut, menggugah Komisi E DPRD Jatim, untuk mengingatkan masyarakat akan ancaman terhadap melemahnya kekebalan tubuh tersebut. Untuk itu, antisipasi bahaya penyebaran HIV/AIDS harus menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Apalagi, pasca kebijakan Pemprov Jatim menutup seluruh lokalisasi di Jawa Timur ternyata tidak diimbangi dengan pembinaan terhadap eks pekerja komersial, sehingga penyebaran penyakit satu ini, belum bisa dideteksi secara ketat. Anggota Komisi E, Moch. Eksan mengatakan, penyebaran HIV/AIDS biasanya liner dengan kasus penyalahgunaan narkoba maupun dengan kebebasan seks. Apalagi, Jawa Timur menduduki peringkat dua besar dengan jumlah penderita HIV/AIDS terbanyak di seluruh Indonesia. “Upaya mencegah HIV/ AIDS juga harus diperketat seperti halnya penyebaran narkoba. Untuk itu, peran pemerintah harus ketat mengawasi, agar ancaman penyakit HIV/AIDS bisa diturunkan,” terang dia. Eksan menyampaikan, masih tingginya penyakit HIV/ AIDS karena pendekatan yang dilakukan Dinas Kesehatan selama ini belum efektif. Oleh karena itu ia mengingatkan pendekatan menyeluruh harus dilakukan, sehingga pencegahan dan penanganan kasus penyakit satu ini bisa diselesaikan. Penyakit menular HIV dan AIDS di wilayah Kabupaten Jombang, bahkan bisa dikatakan dalam status mengkhawatirkan. Informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) menyebutkan jika jumlah penderita AIDS/HIV hingga pertengahan tahun 2015 sudah ada 42 pasien. Dari

MA, penderita HIV/AIDS di Bojonegoro yang dikucilkan warga. jumlah tersebut, 4 pasien merupakan eks PSK (Pekerja Seks Komersial) lokalisasi Dolly di Surabaya. Perincian jumlah penderita HIV/AIDS tersebut sebagai berikut pada tahun 2010 ada sekitar 62 pasien, tahun 2011 ada 82 pasien, tahun 2012 terdata 105 pasien, tahun 2013 terdapat sekitar 157 penderita, kemudian untuk tahun 2014 diketahui ada 140 pasien. Sedangkan untuk tahun 2015 ini terdata 42 penderita yang terdiri dari 26 pria dan 16 wanit,” ungkap Haryo Purnomo, Kepala Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinkes Jombang. Dari jumlah keseluruhan 762 pasien di Jombang saat ini, sekitar 370 penderita masih hidup dan menjalani serangkaian perawatan medis di RSUD Jombang. “Faktor utama dari penularan virus HIV/AIDS di wilayah Jombang rata-rata bersumber dari para PSK. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah pasien. Mereka mengatakan jika telah melakukan hubungan seksual dengan para PSK dan kemudian terkena penyakit tersebut,” kata Haryo. “Mengetahui fakta ini betulbetul membuat hati menjadi miris, sehingga diharapkan semua pihak benar-benar serius untuk memberantas penyakit masyarakat yang bisa menularkan HIV/AIDS,” kata Haryo. Sementara itu, data Kemenkes sejak tahun 2005 sampai September 2015, terdapat kasus HIV sebanyak 184.929 yang didapat dari laporan layanan konseling dan tes HIV. Jumlah kasus HIV tertinggi

yaitu di DKI Jakarta (38.464 kasus), diikuti Jawa Timur (24. 104 kasus), Papua (20.147 kasus), Jawa Barat (17.075 kasus) dan Jawa Tengah (12.267 kasus). Kasus HIV Juli-September 2015 sejumlah 6.779 kasus. Faktor risiko penularan HIV tertinggi adalah hubungan seks tidak aman pada heteroseksual (46,2 persen) penggunaan jarum suntik tidak steril pada Penasun (3,4 persen), dan LSL (Lelaki sesama Lelaki) (24,4 persen). Data yang didapat menyebutkan, jumlah kasus HIV/AIDS dalam sepuluh tahun terakhir secara umum meningkat. Peningkatan ini sejalan dengan makin banyaknya masyarakat yang sadar dan melakukan tes HIV. Direktur Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Sigit Priohutomo, mengatakan meningkatnya jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia layaknya fenomena gunung es. Namun fenomena tersebut perlahan tapi pasti mulai terangkat. “Makin banyak yang terdeteksi, makin terangkat gunung esnya. Semakin banyak juga masyarakat yang mau melakukan tes dan mengetahui statusnya,” kata Sigit. Menurutnya, hal tersebut juga tisak lepas dari pergeseran target program deteksi dini dan skrining. Dulu, kata Sigit, yang dites hanya kelompok kunci, yang diduga mengidap HIV. “Sekarang tes juga dilakukan ke populasi umum, terutama ke ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga menjadi salah satu kelompok pengidap HIV yang tinggi,” imbuhnya. (nam)

Kegiatan penambangan ilegal di Lumajang terus berlangsung. tidak memicu kerusuhan seperti yang terjadi di Kabupaten Lumajang. Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan, apa yang dilakukan oleh Dinas ESDM Jatim telah menyalahi aturan yang sudah ditetapkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo, bahwa seluruh pertambangan ilegal di Jatim dihentikan untuk beroperasi. “Seharusnya pihak Dinas ESDM minta pemiliknya melengkapi persyaratan perizinannya agar bisa beroperasi. Namun, kenyataannya syarat belum lengkap namun sudah diijinkan beroperasi,” jelasnya. Ditambahkan oleh Pria kelahiran Jember ini, pansus dalam waktu dekat akan memanggil Dinas ESDM Jatim untuk dimintai keterangannya terkait beroperasinya 8 perusahaan tambang ilegal ini “Sudah kami surati agar membe-

rikan penjelasan. Jangan sembarangan mengeluarkan ijin jika persyaratannya belum terpenuhi,” tandasnya. Ahmad Hadinuddin menyampaikan puluhan bahkan ratusan izin tambang yang dikeluarkan Pemkab Lumajang semua menyalahi aturan. Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur. “Walaupun saat ini seluruh kegiatan penambangan dihentikan, begitu juga yang memiliki izin, tapi masih ada delapan perusahaan yang saat ini dilegalkan Pemprov Jatim untuk tetap melakukan aktivitas penambangan,” ujar Hadinuddin, mengaku heran. Delapan perusahaan tersebut tergolong nekat, karena tanpa memenuhi prosedur yang ada, mereka mengaku mengantongi izin dari Pemprov Jawa Timur.

Tambang-tambang itu tidak mengantongi dokumen dan izin resmi, berupa laporan studi kelayakan, laporan eksplorasi, laporan rencana kerja dan anggaran belanja. Ia juga tidak memiliki rencana investasi, rencana reklamasi, rencana pasca tambang, tidak membayar biaya pencanangan wilayah dan jaminan reklamasi dan banyak lagi aturan yang tidak dipenuhi. Hadinuddin menambahkan, yang menarik Pemprov Jatim yang bertanggung jawab yakni Dinas ESDM sejak awal sudah tahu seluruh izin yang dikeluarkan Pemkab Lumajang menyalahi aturan. Tapi, Dinas ESDM bukan diminta untuk perbaikan, malah dibiarkan dan kembali dilegalkan oleh Pemprov. Ini akan menjadi salah satu bahan untuk evaluasi, agar Dinas ESDM tidak asal bekerja. (yus)

Kasus Tumpang Pitu, Gubernur Harus Turun Tangan KISRUH pertambangan di Jawa Timur terus terjadi setelah warga makin gencar melakukan penolakan maraknya aksi tambang di sekitar wilayah mereka yang dinilai merugikan. Pasca kasus Lumajang yang menghebohkan, kali ini kisruh terjadi di Tambang Emas Kawasan Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi. Warga yang melakukan aksi demo menjadi korban penembakan aparat Kepolisian. Bahkan ada seorang bocah jadi korban peluru nyasar dan tiga warga terkena tembakan ketika demo menolak eksploitasi Tambang Emas Gunung Tumpang Pitu, Rabu (25/11/ 2015). Menanggapi tragedi itu, Panitia Khusus (Pansus) Pertambangan DPRD Jawa Timur angkat bicara. Pansus mendesak agar persoalan tambang di Jatim diatasi langsung Gubernur Soekarwo. “Gubernur harus segera turun tangan mengatasi persoalan tambang ini. Sebab dikhawatirkan akan merambat pada kerusuhan sosial lainnya,” ujar Ketua Pansus Pertambangan DPRD Jatim, Achmad Hadinuddin saat dikonfirmasi, Kamis (26/11/2015). Ia menegaskan hal ini tidak lagi bisa ditolerir sehingga Gubernur Soekarwo harus segera turun menyelesaikan persoalan ini menyusul adanya kebijakan untuk izin tambang telah dise-

Warga penolak tambang serbu lokasi tambang emas Tumpang Pitu, Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. rahkan kepada pihak provinsi. “Kalau memang Tambang Emas Gunung Tumpang Pitu itu bermasalah dan tak berizin, gubernur harus segera menindaknya,” pinta Ahmad Hadinuddin. Ditambahkan Hadinuddin, hampir sebagian besar izin tambang yang dikeluarkan kabupaten/kota selama ini bermasalah. Rata-rata mereka tidak mengantongi izin lengkap, seperti Amdal, IWP, IUP hingga pada izin eksplorasi. Namun mereka dengan bebas melakukan penambangan yang notabene merusak lingkungan sekitar, termasuk masyarakat yang hidup di sekitar area pertambangan. Hal lain yang juga disoroti Pansus Pertambangan DPRD Jatim, terkait uang negara yang

masuk lewat pajak pertambangan sangat minim. Dengan begitu negara dirugikan. Mengingat dana dari pajak tersebut tidak bisa dikembalikan ke masyarakat untuk perbaikan lingkungan. “Karena itu kisruh di areal tambang yang ada di Jatim ini tidak bisa ditolerir lagi dan secepatnya gubernur mengambil langkah cepat untuk mencabut izin sekaligus menutup pertambangan yang ada,” tegas politisi Partai Gerindra ini. Sesuai aturan yang ada, gubernur memiliki kewenangan untuk mencabut izin pertambangan jika diketahui membawa dampak kerugian sosial di masyarakat dan kerawanan keamanan. (nam)


Hal - 6 Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Pakde Karwo : Sensus Ekonomi 2016

Pijakan Menuju Jatim Provinsi Industri

Gubernur Jawa Timur Soekarwo bersama Kepala BPS Bapak M. Sairi Hasbullah, MA Berbincang-bincang dengan peserta Seminar Sensus Ekonomi di Hotel Shangrilla. SENSUS Ekonomi 2016 sangat penting dalam menghasilkan data terstruktur sebagai langkah strategis dalam melakukan perencanaan kebijakan dan strategi, terutama dalam mewujudkan Jatim sebagai provinsi industri Tahun

2016. Hal ini disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo saat membuka Seminar Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (03/12). Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini meminta

para Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) kab/kota untuk secara rutin memberikan data akurat kepada Kepala Daerah untuk digunakan dalam penyusunan program kerja. “Jangan sampai ada program yang disusun hanya menggunakan feel-

Diagram Silang Permudah Pelaksanaan SAKIP

Gubernur Jatim Pakde Karwo, Deputi Reformasi Birokrasi dan Sekdaprov Jatim menyerahkan penghargaan hasil evaluasi kinerja akuntabilitas SKPD Provinsi Jatim di Grahadi. SISTIM Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Untuk mempermudah pelaksanaan SAKIP, Pemprov Jawa Timur menggunakan konsep baru yang dinamakan diagram silang. Demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo saat Penyerahan Penghargaan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja SKPD Provinsi Jawa Timur, Pemenang Gelar Budaya Kerja Provinsi Jawa Timur Serta Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Kamis (3/12). Menurutnya, diagram silang merupakan konsep baru dan mempermudah Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SK PD) untuk menyelesaikan SA KIP. “Sinergi antar SKPD akan lebih mudah dan program yang dianggarkan output dan outcomenya terukur,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jawa Timur. Ia mengambil contoh penanganan bencana banjir, dimana terkadang anggaran yang dikeluarkan tidak tepat waktu dengan ketika bencana melanda. “Dengan diagram silang, SKPD bisa langsung mengecek apakah sudah sesuai, apabila sudah sesuai bisa dimasukkan. Misal apabila anggaran harusnya dikeluarkan pada triwulan III, tapi karena hal mendesak karena bencana bisa dipindah ke Triwulan II,” jelasnya. Pada kesempatan tersebut, Pakde Karwo menyerahkan penghargaan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja SKPD Pro-

vinsi Jawa Timur. Untuk kategori A terdapat 25 SKPD yang menerima, sedangkan untuk kategori BB terdapat 23 SKPD, dan kategori B terdapat 9 SKPD. Selain itu juga diserahkan penghargaan Gelar Budaya Kerja Provinsi Jawa Timur serta Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur penghargaan. Untuk kategori pelayanan bidang jasa medis sebagai Juara I diterima oleh KBK MEMS, Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, kategori Pelayanan Bidang Jasa Non Medis Juara I diterima oleh KBK Cemerlang, UPTD Puskesmas Tiudan Dinas Kesehatan Kab. Tulungagung, dan kategori Pelayanan Bidang Administrasi Juara I diterima KBK Procot, RSUD Blambangan Kab. Banyuwangi. Kemudian, Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015, terdapat dua kategori yakni kategori terbaik diterima oleh KB. Samsat Sidoarjo UPT Dinas Pendapatan Prov Jawa Timur, RSUD Dr. Iskak Kab. Tulungagung dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan. Untuk kategori baik diterima oleh RS. Paru Jember, KB. Samsat Karang Ploso Malang, Puskesmas Karang Ketug kota Pasuruan, RSUD Dr. Soetomo, P2BJ UP Badan Penanaman Modal Prov. Jawa Timur, RSUD Haji Surabaya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kab. Ngawi, Puskesmas Omben Kab. Sampang dan Kecamatan Sukodono Kab Sidoarjo. (hms)

ing sehingga tidak tepat sasaran” ujarnya. Untuk itu, Pakde Karwo meminta semua pihak untuk menyukseskan Sensus Ekonomi 2016 tidak hanya sebagai perencaan kebijakan strategi, tetapi juga sebagai sarana melihat dan mengevaluasi menuju Jatim Provinsi Industri 2016. Disampaikannya, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Jatim sampai dengan Triwulan III Tahun 2015 meningkat sebesar 5,30% dibandingkan dengan tahun lalu. Hasil survei BPS Tahun 2015, Ekonomi Jatim tumbuh sebesar 5,44%, sedangkan sektor industri tumbuh 6,22%, lebih tinggi dari pertumbuhan industri nasional yang hanya 4,73%. Peningkatan ini juga dialami di sektor perdagangan sebesar 6,56% dibanding pertumbuhan nasional yang hanya 1,49%. Pada Triwulan III Tahun 2015, produksi industri manufaktur besar-sedang di Jatim tumbuh sebesar 8,7%, dan industri mikro-kecil tumbuh sebesar 9,5%. Sedangkan, perkembangan PDRB Jatim Tahun 2015 sebesar 1.260,02 T, dibandingkan PDRB nasional sebesar 8.578,30 T. Ia menambahkan, sebanyak 36,57% masyarakat Jatim di sektor pertanian harus

didorong ke arah industri primer di sektor pertanian atau pengolahan bahan pangan. “Ini sebagai bagian dari langkah kita menuju Jatim Provinsi Industri 2016”, tambahnya. Lebih lanjut, Pakde Karwo meminta agar tahun 2016 Penanaman Modal Asing (PMA) ditingkatkan lagi. Dari total izin prinsip PMA sebanyak 128,75 T sampai dengan Triwulan III Tahun 2015, baru terealisasi sebesar 11,62 T. Sedangkan untuk PMDN dari total izin prinsip sebesar 31,32 T, baru masuk sekitar 13,32 T. Sedangkan di bidang perdagangan barang dan jasa, pada Triwulan III Tahun 2015 ekspor Jatim sebesar 533,819 T dan impor sebesar 498,782 T. Sedangkan, kinerja eksporimpor non migas murni baki neraca ekspor, sampai Triwulan III surplus 10.970,71 Milyar. Untuk Deflasi Jatim pada Oktober 2015 sebesar 0,19%, sedangkan inflasi pada November 2015 sebesar 0,06% dibandingkan nasional sebesar 1,21%. Hal ini disebabkan karena melimpahnya stok bahan pangan khususnya bahan makanan di Jatim. Hal ini dibuktikan dengan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) masyarakat Jatim tertinggi di Indonesia, yakni sebesar 115,98%, yang berarti tingkat optimisme konsumen Jatim

masih tinggi. Ditambahkan, Jatim terus mengembangkan pola pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Untuk menuju pola pembangunan Jatim berkelanjutan, idealnya tingkat konsumsi adalah sama dengan atau lebih kecil dari 50%. “Jatim masih tinggi konsumsi jangka pendeknya, terutama di sektor makan dan minum, ini yang harus kita perhatikan” tambahnya. Selain itu, Pemprov Jatim juga melakukan program peningkatan ketrampilan SDM melalui pengembangan SMK Mini dan Balai Latihan Kerja (BLK) Plus yang kedepannya diharapkan akan menghasilkan tenaga kerja sebayak 36.000 orang tiap tahunnya. Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, M. Sairi Hasbullah mengatakan, kekuatan ekonomi akan lebih kuat bila ditopang oleh data yang akurat, sehingga sensus ekonomi ini bertujuan mendata kekuatan terkini dari ekonomi Indonesia, Jawa Timur, kab/kota, kecamatan dan dunia usaha. Sensus yang akan dimulai pada bulan Mei 2016 ini merupakan salah satu tugas statistik yang paling sulit sehingga dibutuhkan persiapan yang matang. Ia berharap, kedepannya dunia usaha lebih baik lagi. (hms)

Apresiasi Ujung Tombak Pembangunan Infrastruktur GUBERNUR Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo memberikan apresiasi kepada seluruh insan Pekerjaan Umum (PU) yang telah bekerja keras dan menjadi ujung tombak pembangunan infrastruktur di Jatim. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pekerja PU, kerja keras yang telah anda lakukan, khususnya dalam mem bangun berbagai infrastruktur di Jatim, sangat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kata Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat memimpin Upacara Peringatan Hari Bakti PU ke70 di halaman Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BB PJN) V, Kamis (3/12). Pakde Karwo mengatakan, berkat infrastruktur yang baik, pembangunan di Jatim berjalan dengan lancar dan berimbas pada pertumbuhan ekonomi yang melaju pesat. Hingga triwulan III/2015, ekonomi Jatim mengalami pertumbuhan sebesar 5,44 persen, atau lebih baik dibanding nasional yang hanya sebesar 4,74 persen. “Jatim menjadi engine pembangunan ekonomi nasional, pertumbuhan ekonomi kita paling tinggi diseluruh Jawa, bahkan diatas nasional. Artinya, infrastruktur kita lebih baik daripada daerah lain, infrastruktur menjadi penentu

Gubernur Jatim Soekarwo saat menyerahkan penghargaan kepada penerima di Peringatan Hari Bakti PU ke 70 di BPPJN V Waru, Kab. Sidoarjo. keberhasilan pembangunan” katanya. Pakde mencontohkan, jika infrastruktur rusak, seperti jalan rusak, pelabuhan lambat, dwelling time lambat, akan berpengaruh bagi ongkos produksi. “Misal mau mengirim barang dengan truk dari pabrik di pasuruan ke pelabuhan Tanjung Perak, tapi jalannya rusak, macet, kemudian bensin lebih boros, sampai di pelabuhan, ternyata dwelling time, ini bisa jadi ongkos tambahan yang membuat produk tidak kompetitif,” ujarnya. Kepada insan PU, Pakde Karwo berpesan agar terus bekerja keras membangun dan memelihara infrastruktur di

Jatim, apalagi, era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kian dekat, dan salah satu kunci memenangkan era tersebut adalah kelancaran pembangunan yang ditunjang oleh infrastruktur yang memadai. “Di era MEA, competitiveness kita harus terukur, baik infrastruktur, produktivitas SDM, dan pelayanan publiknya. Mari bersama-sama bekerja keras meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sekali lagi, saya bangga dengan para insan PU, anda adalah ujung tombak terhadap tawaran yang diberikan dalam pasar bebas, anda adalah petarung yang siap menang di era MEA” pungkasnya. (hms)


Hal - 7 Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Wagub Gus Ipul Berharap

Terjalin Hubungan Dagang Kuat Dengan Hungaria

Wagub Jatim Gus Ipul (paling kiri) bersama Dubes Hungaria, Konjen Hungaria dan perwakilan Menku melakukan tos WAKIL Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf berharap dapat terjalin hubungan dagang yang kuat dengan Hungaria. Hal tersebut dapat ditindak lanjuti dengan hubungan sister-provience. “Kami berharap dapat terjalin kerjasama perdagangan yang kuat dengan Hungaria mengingat Jatim mempunyai beragam komoditas utama ekspor non miga. Selain itu saya mengusulkan perlunya kerjasama sister-provience Jatim dengan salah satu provinsi di Hungaria dengan pertimbangan keduanya memiliki banyak kesamaan seperti potensial di bidang pertanian dan pemrosesan makanan,” Kata Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim ini Pada Acara Inagurasi Konsul Kehormatan Hungaria di Surabaya menjadi Konsul Jenderal Kehormatan Hungaria di Hotel JW Mariot, Rabu

malam (25/11). Dia membeberkan, data perdagangan Jatim dengan Hungaria selalu defisit kecuali pada tahun 2012 surplus sebesar US 1,80 juta. Data tersebut terdapat pada selama kurun waktu tahun 2011-2015 (data per Agustus 2015) sebesar US$ 15,07 juta sedangkan impor dari Hungaria pada kurun waktu yang sama mencapai US$ 24,8 juta. “Komoditi utama ekspor non migas ke Hungaria yaitu tekstil, besi baja, mesin-mesin dan otomotif, elektronika, dan marmer. Sedangkan komoditi utama impor non migas dari Hungaria besi baja, mesin-mesin dan otomotif, produk farmasi, pengolahan aluminimum dan alat-alat listrik,” bebernya. Menurutnya, mengingat hubungan Konjen Hngaria di Surabaya dengan Jatim yang dimulai sejak Tahun

2006, diharapkan dapat terjalin hubungan kemitraan yang komprehensif. Baik kemitraan di bidang ekonomi, sosial dan budaya. “Kami harapkan kemitraan ini terus dapat dipertahankan dan akan semakin baik di masa mendatang. Bukan hanya antar pemerintah dua belah pihak tetapi juga sekaligus antar masyarakatnya,” ujarnya. Acara jamuan makan malam tersebut untuk perkenalan Konsul Jenderal Kehormatan Hungaria Bp. J.R. Radjimin yang sebelumnya menja Konsul Kehormatan Hungaria di Surabaya. Dihadiri Ms. Judith Nemeth-Pach Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Bp. Kristiaryo Legowo Sekjen Kementrian Luar Negeri dan Atase Ekonomi Dan Perdagangan Kedutaan Besar Hungaria, Mr. Peter Varfi serta ratusan pengusaha Hungaria di Jatim. (hms)

Pemprov Percepat Izin Investasi BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pemprov Jatim akan meningkatkan kecepatan layanan izin investasi yang hanya diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) jam dan berusaha tidak akan molor meski ada tambahan izin. Kepala BKPM, Franky Sibarani menjelaskan, mulai 1 Desember 2015 telah meningkatkan layanan penerbitan izin 3 jam. Layanan izin ‘kilat’ ini awalnya hanya menerbitkan 3 izin plus 1, kini totalnya sudah mencapai 8 izin plus 1. BKPM telah menyusun alur baru supaya 8 izin plus Surat Booking Tanah bisa selesai dalam 3 jam. Kini, layanan izin investasi 3 jam dibagi menjadi 4 tahap, setiap tahap lamanya 45 menit. “Mulai 1 Desember 2015 kami menambah produk izin investasi yang dikerjakan dalam waktu 3 jam dengan 5 produk baru, yaitu TDP, APIP, NIK, RPTKA, dan IMTA,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani, Kamis (3/12). Sebelumnya, izin 3 jam di BKPM hanya menerbitkan 3 izin pokok untuk investasi di Indonesia, yaitu izin prinsip investasi, Akta Pendirian Perusahaan, dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), plus dokumen booking tanah dari BPN. Tahap pertama adalah tahap persiapan. Investor datang ke BKPM mengambil nomor antrean, kemudian melakukan konsultasi dengan Direktur Pelayanan BKPM terkait rencana investasinya sekaligus menyerahkan data dan dokumen yang dibutuhkan. Kemudian mulai di tahap kedua dan seterusnya, investor cukup duduk santai di ruang tunggu. Pendamping investor (Priority Investment Officer) yang akan mengurus semua perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BKPM. Pada tahap ini ada 3 izin yang dirampungkan, yaitu Izin Investasi, Akta Perusahaan, dan NPWP. Surat Booking Tanah juga diselesaikan di tahap kedua. Setelah itu, di tahap ketiga TDP, RPTKA, dan IMTA diproses dalam 45 menit. Lalu terakhir di tahap 4 APIP dan NIK diproses. Selama pendamping mengurus izin, investor bisa bersantai menonton TV, membaca koran, atau menikmati kopi di ruang tunggu. Lestari menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan perhitungan matang dengan alur yang tepat sehingga 8 izin plus 1 Surat Booking Tanah bisa diserahkan kepada investor sebelum 3 jam. Layanan izin investasi 3 jam ini akan terus disempurnakan untuk memberikan kemudahan bagi para investor yang mau menanamkan uangnya di Indonesia. Kini, dalam waktu kurang lebih 1 bulan setelah diluncurkan pada 26 Oktober 2015 lalu, layanan izin investasi 3 jam di BKPM telah dijajal oleh 4 investor, 3 diantaranya adalah investor asing. Investor asing yang telah menggunakan layanan izin 3 jam ini berasal dari China, Amerika Serikat, dan Arab Saudi. Selain itu, lebih dari 15 calon investor sudah melakukan konsultasi untuk menggunakan layanan ini. Dengan adanya layanan izin investasi 3 jam ini, Franky optimistis Indonesia semakin siap untuk bersaing dengan Negara Anggota ASEAN lainnya dalam menarik arus investasi global. Mulai 1 Desember 2015, layanan izin investasi 3 jam diperluas menjadi 8 izin plus Surat Booking Tanah (8+1). Lima layanan baru izin 3 jam adalah Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Importir Produsen (APIP), Nomor Induk Kepabeanan (NIK), Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), dan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). (jprov)

Pemimpin Perubahan Harus Siap Hadapi MEA SEKDAPROV Daerah Provinsi Jawa Timur Dr.H. Akhmad Sukardi MM menyebut, pemimpin perubahan harus siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir 2015 nanti. Dalam hal ini, lulusan Diklat PIM II adalah pemimpin perubahan. Ungkapan tersebut disampaikannya pada saat menutup Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XXXVII Prov. Jatim tahun 2015 di Badiklat Jl. Balongsari, Surabaya, Kamis (3/12). Ia mengatakan, pemimpin perubahan harus mampu membuat terobosan dan inovasi secara baik. Salah satu caranya dengan mencetuskan hal-hal baru yang berorientasi ke depan dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik. “Menjadi keharusan bagi pemerintah agar mampu bertahan dan bersaing dalam menghadapi MEA nanti,” ungkapnya. Menurutnya, era MEA sudah di depan mata dan tidak sedikit masyarakat yang mencemaskan kesiapan bangsa dalam menghadapinya. Penguatan berbagai sektor sedang dilakukan pemerintah diantaranya daya

saing, pemerataan ekonomi dan iklim investasi yang kondusif. Salah satu kunci agar aparatur negara mampu bersaing adalah keberanian pemimpin perubahan dalam berinovasi dan berkreasi. Pejabat eselon II pada masa sekarang ini tidak hanya sekadar mengandalkan kemampuan manajemen untuk dapat mengelola organisasi secara normatif dan administratif. Namun, pejabat eselon II juga harus mampu mengoptimalkan dan memperbaiki sistem sehingga dapat mendukung terwujudnya kinerja yang lebih efektif, efisien, inovatif dan pelayanan publik secara prima. Ditambahkan, pejabat eselon II juga dituntut mampu menerjemahkan visi dan misi kepala daerah melalui penetapan target kinerja yang sejalan dengan program prioritas maupun program penunjang. Disamping juga memiliki kepekaan terhadap perkembangan lingkungan secara strategis sehingga mampu mengambil langkah antisipatif dan efektif guna mencapai hasil terbaik. “Saya percaya melalui diklat ini, lulusan dapat berfikir secara kritis,

logis dan analitis dalam mengkaji dan mendalami masalah serta memahami situasi yang ada. Namun, melalui diklat ini juga saudara diajak untuk berpikir secara sintetis dan komperhensif yang diwujudkan melalui penugasan proyek perubahan. Saya berharap kemampuan tersebut dapat diterapkan pada instansi saudara termasuk dalam menghadapi permasalahan Sekda Prov Jatim menyalami para peserta diklat usai acara terkait MEA,” harapnya. Sementara itu, Kepala Lembaga tempat instansi bapak/ibu, saudara berasal dari berbagai instansi baik Administrasi Negara (LAN) RI Adi akan menjadi inspirasi bagi organi- pemerintah pusat dan pemerintah Suryanto memberikan apresiasi ke- sasi dan instansi. Sebarkanlah virus- daerah. pada semua pihak yang telah men- virus inovasi di daerah. Banyak tantaIa menegaskan, bahwa lulusan jadikan lulusan Diklat PIM 2 dapat ngan, resiko dan problematik yang dari pejabat eselon II nantinya adalah memperoleh hasil yang memuaskan. terjadi. Tapi percayalah sebagai pepemimpin-pemimpin perubahan di Menurut laporan dari panitia, mimpin perubahan, kita telah dibe- instansinya. “Dari 60 karya perubapeserta diklat memiliki semangat kali kepercayaan diri, jiwa yang han, diharapkan akan memunculkan yang tinggi. Karena dari 60 peserta, tangguh, disiplin dan keyakinan,” proyek perubahan di masing-masing kesemuanya dinyatakan lulus de- terangnya. instansi yang tersebar di seluruh Inngan memiliki nilai yang baik. “SauKepala Badan Pendidikan dan donesia. Saya juga meminta, agar dara patut berbangga karena telah Pelatihan Prov. Jatim Dr. Akmal seluruh peserta dapat membangun dinyatakan lulus ini sebagai pemim- Boedianto melaporkan bahwa Diklat jejaring komunikasi secara baik.,” pin perubahan. Tapi jangan lupa, di PIM II ini diikuti sebanyak 60 orang ungkapnya. (hms)


Hal - 8 Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Fraksi PPP Pertanyakan Tiga BUMD Bermasalah

PENYUSUNAN Rancangan APBD Tahun Anggaran 2016 dinilai telah memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik dasar pengenaan penerimaan/pendapatan (pajak, retribusi, DAU, DAK, maupun penerimaan lain yang sah), dan dasar belanja daerah serta pembiayaan. Hal itu dikemukakan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melalui juru bicaranya H Achmad Sillahuddin, sebagai pendapat akhir terhadap pembahasan/penetapan Raperda APBD Provinsi Jawa Timur TA 2016, dalam rapat paripurna, Selasa (10/11/ 2015). Menurut Fraksi PPP, penggunaan dana anggaran yang tercantum pada masing-masing rekening, pendapatan daerah, belanja daerah yang terdiri dari belanja tidak langsung (belanja pegawai) dan belanja tidak langsung, telah menunjukkan arah kebijakan yang jelas dan cukup terarah.

Namun demikian, pada tahun anggaran 2016, Fraksi PPP memaklumi terhadap beberapa program kegiatan dan proyek pada SKPD yang alokasi dananya dikurangi. Ini karena kebutuhan yang sangat mendesak danprioritas, serta belanja rutin dan perjalanan dinas pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah menerapkan asas efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas. Oleh karena itu, Fraksi PPP DPRD Jatim menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Terhadap semua permasalahan yang disampaikan oleh fraksi-fraksi, Gubernur selaku kepala Pemerintah Provinsi Jawa Timur, cukup akomodatif dalam merespon aspirasi yang disampaikan oleh fraksi-fraksi DPRD. Keterangan dan tambahan penjelasan pada proses pembahasan dalam rapat-rapat, komisi, Badan Anggaran DPRD

dan Tim Anggaran eksekutif dilakukan dalam suasana yang penuh kebersamaan dan saling pengertian dalam setiap pengambilan keputusan. Terhadap sembilan BUMD yang sudah memberikan setoran PAD ke Kas Daerah, Fraksi PPP mengapresiasi. Sebaliknya, tiga BUMD, yaitu PT JMU, PT JIM, dan PT JKU dengan total penyertaan modal sebesar Rp 107,8 milyar, ternyata kondisi keuangannya pada tahun buku 2015 masih kurang sehat, apalagi dalam APBD tahun 2016 tidak dapat memberikan kontribusi ke PAD. “Ini sangat memprihatinkan dan patut disayangkan atas pengelolaan manajemen yang pasti salah urus. Oleh karena itu pengawasan dan perombakan terhadap jajaran direksi harus menjadi perhatian owner,” kata Fraksi PPP yang diketuai Drs H M. Musyaffa’ Noer, M.Si, MM. Lebih tragis lagi bahwa keberadaan PT JIM saat ini telah berubah menjadi PT Jatim Nusa Usaha, dan PT JMU telah berubah menjadi PT Jatim Prasarana Utama tanpa melalui mekanisme Peraturan Daerah. Menurut Fraksi PPP, hal ini pasti ada unsur kesengajaan Direksi tanpa sepengatahuan Gubernur selaku owner. Atau Gubernur sudah mendapat la-

H M. Musyaffa’ Noer. poran tapi membiarkan. Karena itu, Fraksi PPP mendesak dilakukan revisi perubahan Perda atas kedua BUMD tersebut. Sedangkan untuk PT PWU, Fraksi PPP sependapat dengan Komisi C yang membidangi keuangan, agar Gubernur selaku owner melakukan evaluasi kinerja Direksi PT PWU Jatim secara menyeluruh. Fraksi PPP juga mengoreksi jawaban eksekutif atau PU Fraksi-Fraksi, atas dana Pilgub Jatim tahun 2013. Hibah ke Bawaslu Provinsi Jatim sebesar Rp 142,3 milyar dengan SILPA Rp 4,094 milyar, dimana sampai saat ini yang disetor ke Kas Daerah sebesar Rp 2,468 milyar. Dalam arti masih ada sisa dana Rp 1,626 milyar yang belum kembali disetor ke Kas Daerah, mengingat sudah 2 tahun berjalan tapi keberadaan dana tersebut belum jelas. (nam)

Fraksi Partai Gerindra Ingatkan Hak Asasi Manusia

Pendidikan non formal dan informal merupakan kewajiban Pemerintah Provinsi sesuai amanat UU Nomor 23 tahun 2014. BELANJA daerah pada RAPBD Tahun Anggaran 2016 diperkirakan 22 trilyun 627 milyar 388 juta 394 ribu 170 rupiah. Dengan kondisi ini, maka diperkirakan defisit anggaran 387 milyar 665 juta 600 ribu 404 rupiah. Defisit anggaran ini akan ditutup dengan pembiayaan netto. Oleh karena itu, kondisi perangkaan antara pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah seperti ini haruslah disikapi dengan hati-hati dan cermat. Hal itu dikemukakan Fraksi Partai Gerindra melalui juru bicaranya Dra Hj Yayuk Padmi Rahayu, sebagai pendapat akhirnya terhadap Raperda APBD Provinsi Jawa Timur TA 2016. Ditegaskan, terkait dengan prinsip kehati-hatian dan kecer-

matan, hendaknya perlu dikaji secara mendalam tentang perlunya penetapan skala prioritas atas penyusunan rencana anggaran yang difokuskan pada tugas pokok dan fungsi satuan kerja di tiap-tiap SKPD. Pada kesempatan ini, Fraksi Partai Gerindra mengingatkan tentang hari lahirnya Deklarasi Hak Asasi Manusia (Declaration of Human Right) yang juga ditetapkan sebagai hari hak Asasi Manusia sedunia pada tanggal 10 Desember. Berkaitan dengan itu, Fraksi Partai Gerindra yang diketuai Abdul Halim, SH, menyoroti beberapa hal yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia, terlebih hak atas kesehatan dan pendidikan. Fraksi Partai Gerindra berpendapat bahwa hak

atas kesehatan dan pendidikan adalah pintu masuk bagi pencapaian dan perwujudan kesejahteraan masyarakat. Berpijak pada program prioritas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2014-2019, program diarahkan pada pemberantasan buta aksara, bantuan penyelenggaraan pendidikan Diniyah dan Guru Swasta, pembangunan unit sekolah baru, bantuan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan menengah atas/SMK yang merupakan kewajiban Pemerintah Provinsi sesuai amanat UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pendidikan non formal dan informal, pendidikan tinggi, dsb. Menurut Fraksi Partai Gerindra, program prioritas ini sudah sangat bagus. Akan tetapi perlu didukung dengan peningkatan mutu kurikulum yang berbasis pembentukan karakter, serta berpijak pada kearifan lokal. Dengan demikian, masyarakat terdidik di Provinsi Jawa Timur siap menghadapi MEA tanpa harus tercerabut dari akar budaya masyarakatnya. Selanjutnya, untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui hak kesehatannya, adalah hak dasar untuk menuju masyarakat Indonesia seutuhnya (sehat jiwa dan

sehat fisiknya). Oleh karena itu, alokasi anggaran di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebesar 499 milyar 255 juta 125 ribu 750 rupiah, hendaknya diikuti dengan berbagai program kegiatan, sehingga dapat meningkatkan serapan anggaran dana yang telah dialokasikan. Menanggapi rekomendasi Komisi E (kesejahteraan Rakyat) dalam bidang kesehatan, Fraksi Partai Gerindra berharap, semua RSUD milik Provinsi Jawa Timur didorong serta difasilitasi untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan, dan SDM. Selain itu, melengkapi sarana penunjang sehingga bisa mengurangi antrean panjang masyarakat. Kemudian, tunggakan piutang Jamkesda terhadap kabupaten/kota untuk segera ditindaklanjuti. Juga, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur diminta menyediakan anggaran khusus untuk promotif dan preventif pada layanan tingkat pertama, serta untuk pilot project tiga kota yang telah ditunjuk dalam rangka implementasi JKN. Pembangunan pondok gizi untuk ibu hamil dan Balita, serta penambahan gizi untuk anakanak Sekolah Dasar setiap seminggu sekali diberikan makanan tambahan berupa susu, kacang hijau, buah-buahan atau makanan lain yang mengandung protein dan vitamin tinggi. (nam)

Pemprov Jatim Jalankan Konsep Pembangunan Inklusif PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur selalu menegaskan bahwa konsep pembangunan yang dijalankan adalah pembangunan yang inklusif. Sebuah konsep pembangunan yang menyertakan semua lapisan masyarakat kedalam proses pembangunan. Dengan bertitik tolak dari konsep pembangunan yang inklusif, maka pertumbuhan yang dihasilkan diharapkan akan bersifat inklusif pula. Demikian pendapat akhir Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui juru bicaranya H Tri Kuswahyono, ST, MAP, saat pembahasan/penetapan Raperda APBD Provinsi Jawa Timur TA 2016, dalam rapat paripurna, Selasa (10/11/2015). Menurut Fraksi PKS, mengoperasionalkan konsep perencanaan pembangunan yang inklusif tersebut, Pemprov Jatim menjabarkannya ke dalam tiga strategi utama pembangunan untuk periode 2014-2019. Pertama, pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat yang inklusif, dan mengedepankan partisipasi rakyat; Kedua, pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin yang di dalamnya secara implisit termasuk strategi pro-poor, pro-job, pro growth, dan pro-environment; Ketiga, pengarusutamaan gender. Tiga strategi tersebut oleh Pemprov Jatim diakui sebagai strategi pembangunan yang inklusif. Hal ini ditegaskan dari jawaban eksekutif atas pemandangan umum Fraksi-Fraksi dalam rangka pembahasan/penetapan Raperda tentang APBD Jawa Timur Tahun Anggaran 2016. Ketiga strategi umum tersebut merupakan landasan pembangunan Jawa Timur tahun 2014-2019, sebagai kelanjutan dari pembangunan periode 2009-2014, dengan penegasan inkusivitas pembangunan yang berpusat pada rakyat. Di samping menegaskan bahwa pembangunan yang ditempuh adalah pembangunan inklusif, kutipan tersebut juga menegaskan bahwa pembangunan yang inklusif adalah pembangunan yang berkeadilan dan menjamin pemerataan. Jadi, Pemprov Jatim sendiri mengakui bahwa pemerataan dan keadilan merupakan syarat

dari terpenuhinya pembangunan inklusif, di samping tentu saja syarat-syarat lain seperti turunnya kemiskinan, berkurangnya pengangguran, dan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM). Sampai saat ini, menurut Fraksi PKS, pengertian pembangunan inklusif masih dalam perdebatan. Di satu sisi ada pengertian yang menekankan pada kriteria kemiskinan, sehingga jika pertumbuhan mampu menurunkan kemiskinan, maka pembangunan itu disebut inklusif. Jadi, menurut pandangan Fraksi PKS, pembangunan inklusif adalah suatu pembangunan yang mampu menciptakan pertumbuhan secara berkelanjutan dan sekaligus mengurangi jumlah penduduk miskin. Fraksi PKS menyatakan, perlu menjadi perenungan bersama, apakah data-data pembangunan di Jawa Timur sudah memenuhi pengertian pembangunan inklusif secara relatif? Sebab, saat ini Jawa Timur lebih condong menggunakan indikator kemiskinan dan pengangguran daripada data ketimpangan untuk menilai inklusivitas pembangunannya, di samping indikator pertumbuhan. Sejak tahun 2009, pertumbuhan yang tinggi di Jawa Timur, kata Fraksi PKS, selalu dibarengi oleh menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran, sehingga pertumbuhan yang pro-poor sudah terwujud. Namun, memasuki tahun 2015, kondisi inklusivitas ini mulai terancam. Sebab, pada Pengantar Nota Keuangan oleh Gubernur untuk APBD tahun 2016, terlihat bahwa data pada September 2014 menunjukkan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur sebesar 4.748,42 ribu jiwa (12,28%), lalu naik menjadi 4.789,12 ribu jiwa (12,34%) pada Maret 2015. “Jadi, pertum buhan ekonomi tahun 2015 malah dibarengi oleh mening katnya tingkat kemiskinan, sehingga tidak memenuhi kriteria pembangunan inklusif,” ujar Tri, juru bicara Fraksi PKS itu. Dengan demikian, maka pembangunan Jawa Timur baru memenuhi kondisi pembangunan inklusif secara absolute. (nam)


Jatim II

Hal - 9

Bupati & DPRD Jombang Digugat 1 Triliun DPRD Jombang Minta Diladeni Dulu Jombang, Jatim Pos Sejumlah perangkat desa di Kabupaten Jombang, melakukan gugatan terhadap Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, di Pengadilan Negeri (PN) Jombang, beberapa waktu lalu Gugatan dilakukan lantaran Bupati dituding melakukan pembiaran terhadap Kepala Desa yang melakukan pemberhentian terhadap ratusan perangkat desa. Cakup Ismono, Ketua Komisi A DPRD Jombang kepada Jatim Pos, Senin merespon gugatan tersebut setelah dilakukan sidang perdana pada Selasa lalu. “Mereka (mantan perangkat, red) yang melakukan gugatan class Action mengatasnamakan perwakilan dari 400 orang yang diwakili lima

orang perangkat yang telah diberhentikan oleh Kades, diajukan melalui PN Jombang. Kelima perwakilan perangkat yang melakukan gugatan yakni Sutrisno, Perangkat Desa Bongkot Kecamatan Peterongan, Suwito Perangkat Desa Kabuh Kecamatan Kabuh, Bahtiar Harapap Perangkat Desa Katemas Kecamatan Kudu, Supriyono Sumberagung Peterongan dan Kunadi Candi Mulyo Jombang. Apa tidak pikir-pikir dahulu sebelum melakukan gugatan, apalagi keputusan banding ke Mahkamah Agung sudah Incrath yang menyatakan ditolak gugatannya,” terang politisi dari Fraksi PDI Perjuangan. Lebih lanjut menurut Cakup, secara hukum seharusnya lebih spesifik gugatan tersebut

mewakili siapa saja 400 orang tersebut. “400 orang yang diwakili itu siapa saja, ya harus jelas mas. Ini tentang kaidah hukum lho. Jangan asal gugat, apalagi sampai minta ganti rugi 1 triliun, kalau kemudian mereka seumpama dituntut balik bisa repot, ada mantan perangkat yang waktu itu diangkat dengan masa jabatan 10 tahun namun tetap kerjakan tanah bengkok melebihi masa jabatannya, ini kan bisa masuk ranah pidana lho. Seharusnya mereka lebih hatihati sebelum melangkah,” imbuhnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa sejumlah mantan perangkat telah melakukan gugatan kepada Bupati dan DPRD Jombang, yang dinilai melakukan pembiaran terhadap per

Suasana sidang gugatan, Inset : Cakup Ismono soalan masa jabatan perangkat. “Gugatan ini karena ada pembiaran yang dilakukan Bupati maupun DPRD atas pemberhentian sejumlah perangkat desa oleh kepala desa,” kata Achmad Drajat, kuasa hukum para perangkat desa. Dalam gugatan nomor 68/ Pdt.G/2015/PN.JBG tertanggal 9 Nopember 2015, para tergugat melalui kuasa hukum-

nya, menuding Bupati Jombang melakukan pembiaran terhadap kepala desa yang melakukan pemberhentian terhadap perangkat desa. Bukan hanya itu, atas pemberhentian yang dilakukan, para perangkat desa menga-

jukan tuntutan ganti rugi sebesar Rp 1 Triliun. Tuntutan itu degan rincian Rp 500 Miliar sebagai ganti rugi materiil dan Rp 500 Miliar untuk kerugian moril. Tidak hanya Bupati, perangkat desa juga menggugat DPRD Jombang. (Her)

Kerjasama Pendidikan Islam di Kediri dengan Singapura Upliftment Program Phase 3 IIS PSM Kediri Bersama Madrasah Al Irsyad Al Islamiyah Singapura

Dahlan Iskan selaku pendiri IIS Kediri memberikan sambutan Kediri, Jatim Pos Pengembangan mutu pendidikan dengan Standar International menjadi keharusan agar putra-putri Indonesia mampu bersaing di tataran global. Kendati begitu, pengembangan pendidikan berlandaskan moral dan karakter menjadi perhatian utama saat ini. Tantangan yang ada sekarang, siswa tidak hanya cerdas saja, namun juga mempunyai akhlak mulia. Berangkat dari inilah, Islamic International School (IIS) Pesantren Sabilil Mutaqqien (PSM) Kediri hadir sebagai jawaban sekolah berbasis agama khususnya agama islam yang menjadi sekolah modern yang Berstandar Internasional namun tidak melupakan bekal pendidikan agama sebagai pondasi penting dalam pembangunan karakter dan akhlak mulia. Senin kemaren dilakukan Upliftment Program Phase 3 IIS PSM Kediri atau Program Peningkatan Kerjasama Pendidikan Tahap Ketiga antara Yayasan Temasek Singapura dengan

IIS Kediri yang berafiliasi dengan Madrasah Al- Irsyad Al-Islamiyah Singapura. Hadir dalam acara ini Pendiri IIS Dr. Dahlan Iskan, Ketua Yayasan Temasek Singapura, Goh Geok Kim, Management Comitee of Madrasah Al Irsyad Al Islamiyah Singapura, Moiz Tyebally, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Joko Susilo, SH. MH, Plt. Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Kediri, Drs. Sunaryo, MPd. Sebagai informasi, IIS PSM terletak di dua lokasi di Indonesia yakni Magetan dan Kediri. untuk IIS Kediri teletak di desa Cerma, Kecamatan Grogol. Sekolah ini memadukan kurikulum yang berstandar nasonal dan internasioanl dari University of Cambridge Inggris namun berbasis nilai-nilai Islam. Jenjang pendidikan yang ada mulai dari TK, SD, SMP. Sekolah ini mengembangkan tiga prioritas dasar yakni Lingkungan Islami, Pembiasaan Bahasa Inggris, dan Berwawasan Global. Dr. Dahlan Iskan, pendiri sekolah IIS PSM, mengatakan

untuk menghasilkan Output SDM Internasional kita harus mengikuti pembelajaran berstandar internasional. Oleh karena itu perlulah bekerjasama dengan Singapura dimana menurutnya negara ini sudah menerapkan standar mutu pendidikan internasional dari University of Cambridge Inggris. “kita dihadapkan dengan persaingan global. Kita harus meningkatkan mutu pendidikan dengan kelas internasional namun dengan tetap menjaga kearifan agama islam. Sehingga lahirlah output yang cerdas juga berahlak mulia.” Jelas mantran Menteri BUMN di masa Presiden SBY ini. “Maka saya meminta bantuan Singapura khususnya yayasan Temasek. Karena yang perlu dibenahi dulu dalam sekolah adalah sistemnya. Dan Singapura pintar dalam membuat mutu. Sekolah disana sudah standar pake sistem dari Cambridge. Alhamdulillah mereka mau bantu.” Ungkap pria berkacamata ini. Dahlan menambahkan, bantuan tersebut berupa peningkatan kualitas guru, manajemen mutu, bangun kuri-

kulum dan pertukaran guru. Kendati begitu ditekankan semua harus tercapai setahap demi setahap. Karena tidak mungkin semua keberhasilan peningkatan mutu pendidikan akan diraih secara instan. “Yang penting setiap tahun ada kemajuan, sekolah kita kecil gak apa apa. Yang penting bermutu. Ini nanti masyarakat yang akan menilai. Purwodadi kutane, sing dadi nyatane.” canda Dahlan disambut tawa hadirin. “Dalam menjaga mutu kita tidak tanggung-tanggung setiap bulan akan dilakukan penilaian dari Singapura yang datang ke sini mengenai guru, sistem, kurikulum apakah sudah sesuai fungsi tidak. Bila tidak benar evaluasi akan langsung dilakukan per bulan,” tegas Dahlan. “Karena itulah Nantinya siswa lulusan SMA dari IIS bisa masuk ke University of Cambridge tanpa tes. Hal ini karena mutu sudah terjaga dan terstandar. Mutu pendidikan harus terus ditingkatkan itu bagian konkret yang ingin saya lakukan.” Tandas Dahlan. (kom/ her)

Kades Pucangro dan Panitia Harus Bertanggungjawab Gagalnya Pengisian Perangkat Desa yang Ketiga Kalinya Jombang, Jatim Pos Pengisiang Perangkat Desa Pucangro Kecamatan Gudo – Jombang menuai respon dari Ketua Komisi A DPRD Jombang, Cakup Ismono pasalnya sudah tiga kali dilakukan pengisian perangkat desa namun masih saja terjadi kegagalan mengisi lowongan perangkat desa yang telah berlangsung lama. “Kok bisa ya, pengisian perangkat Desa Pucangro Kecamatan Gudo bisa gagal lagi untuk yang ketiga kalinya. Dari 2 lowongan Kepala Dusun Cangkringmalang dan Kepala Dusun Sidomukti yang terisi hanya 1 Kasun Cangkringmalang, sedangkan yang Dusun Sidomukti tidak terisi. Waktu lalu juga demikian tidak terisi hingga ketiga kalinya yakni saat dilakukan ujian perangkat desa, Sabtu,” cetus Cakup Ismono kepada Jatim Pos, Senin. Ditambahkan oleh politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini, bahwa seleksi pengisian perangkat desa tersebut menggunakan anggaran APBD Kabupaten Jombang. Sehingga dalam hal kegagalan kesekian kalinya ini, Kepala Desa Pucangro dan Panitia harus mempertanggungjawabkannya kepada Pemeritah. “Ujian perangkat desa, anggarannya dari APBD Kabupaten Jombang. Sehingga Kades dan Panitia harus mempertanggungjawabkannya. Komisi A DPRD Jombang dalam waktu dekat ini akan memanggil Kepala Desa Pucangro, Panitia, Camat Gudo untuk kita mintai keterangan atas gagalnya pengisian perangkat desa yang ketiga kalinya”. Beredar informasi ketidakharmonisan antara Kepala Desa dengan Lembaga-lembaga yang ada di desa mencuat dan menjadi buah bibir masyarakat desa pucangro, sehingga gagalnya pengisian perangkat dipicu oleh kepentingan politik dan peserta yang tidak diminati oleh Kepala Desa. “Tahun 2014 ada ujian perangkat juga mas, tapi ada lowongan yang tidak terisi. Bahkan, sempat terjadi demo yang hampir berujung anarkis,” ungkap AS (42) yang enggan namanya diberitakan. Kepala Desa Pucangro, Sirat. Menampik tudingan tersebut, bahwa gagalnya ujian perangkat desa yakni untuk Kepala Dusun Sidomukti karena persoalan senang dan tidak senang. Melainkan faktor nilai ujian akademis kedua peserta tidak memenuhi ketentuan yakni kurang dari 60. Sehingga dinyatakan gagal. (Her)


Jatim IV

Hal - 10

Bupati Lumajang Launching Pelayanan PATEN Lumajang, Jatim PosBupati Lumajang Drs. H. As’at, M.Ag dengan didampingi Wakil Bupati dr. Buntaran Suprianto, Kes dan Forkopimda Kabupaten Lumajang melounching Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten), Senin kemaren bertempat di Kecamatan Lumajang. Untuk pelayanan paten ini masih mengambil 6 kecamatan, antara lain Kecamatan Lumajang, Jatiroto, Yosowilangun, Klakah, Pasirian dan Candipuro, sebagai percontohan, dan diharapkan pada tahun 2016 mendatang 21 kecamatan akan melaksanakan pelayanan secara terpadu. Sesuai dengan laporan dari Tim Tehnis paten, Susianto, SH (plt. Asisten Tata Praja) bahwa Paten ini merupakan titik awal dalam memberikan pelaynanan kepada masyarakat, yaitu mempercepat dan mempermudah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya ma-

syarakat yang jauh dari kota. Dan pada kesempatan yang sama Bupati Lumajang menyaksikan penanda tanganan fakta integritas pelayanan oleh 6 camat. Dalam sambutannya Bupati Lumajang, menyampaikan bahwa 6 kecamatan ini yang telah siap dalam memberikan pelayanan terpadu kepada masyarakat. Karena kita tahu bahwa masyarakat sekarang ini inginya dilayani dengan mudah, murah dan cepat. Untuk itu kami mengajak kepada para camat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara adil, jangan pilih-pilih. Agar pelayanan ini terkesan bagus dan dihargai oleh masyarakat, diharapkan petugas yang melayani harus yang sopan, murah senyum dan ramah, sehingga menarik kepada masyarakat, demikian pinta Bupati As’at Masih lanjut beliau, mari kita evaluasi bersama tentang pelayanan kita nepada ma-

syarakat, utamanya pelayanan yang masih penuh dengan birokrasi, dimana terlalu lama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya paten ini diharapkan pelayanan akan semakin cepat, mudah dan akurat. Kepercayaan masyarakat kepada kita mari kita bangun dan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat harus ada kepastian hukum yang jelas dan jangan bertele-tele. Diharapkan kepada para camat agar menempati rumah dinasnya masing-masing, kecuali ada beberapa kecamatan yang direnovasi. Ajak Kapolsek dan Danramil untuk berkomunikasi dan memecahkan segala permasalahan yang timbvul didaerahnya masing-masing, demikian pinta Bupati As’at. Selanjutnya Bupati bersamasama dengan Forkopimda, Istri Bupati dan Wakil Bupati meninjau tempat pelayanan terpadu di Kecamatan Lumajang. (hms/fir/yud)

Lomba Jingle CPTS Dharma Wanita Persatuan Lumajang, Jatim PosDalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Dharma Wanita yang ke 16, Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lumajang menggelar berbagai kegiatan, antara lain pelaksanaan donor darah, bahkti sosial ke SDLB Bhakti Wanita, Lomba Jingle Cuci Tangan Pakai Sabun untuk anggota Dharma Wanita Sekabupaten Lumajang dan Dialog interatif melalui Radio Suara Lumajang. Lomba kreasi jingle cuci tangan pakai sabun ini diikuti 38 unit dari Dinas/Kecamatan/ Badan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang, kegiatan ini bekerjsa sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan nilai kesadaran ibu-ibu dan

putra-putrinya pola hidup sehat dilingkungannnya masing-masing, demikian yang dilaporkan oleh Panitia penyelenggara lomba jingle CTPS. Acara ini digelar pada hari senin kemaren yang bertempat di Pendopo Kabupaten Lumajang. Pada kesempatan yang sama Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lumajang Ibu Masudi membuka secara langsung lomba jingle cuci tangan pakai sabun, dengan harapan bahwa pelaksanaan lomba ini agar terus diikuti dengan kegiatan sehari2 dirumahnya, utama putra putrinya agar selalu mengetrapkan pola hidup bersih dan sehat. Karena sehat itu mahal harganya, untuk itu dianjurkan kepada ibu-ibu anggota dharma wanita persatuan di Kabu-

paten Lumajang untuk selalu melakukan pola hidup bersih dan sehat baik itu dirumahnya maupun ditempat kerjanya masing-masing. Kegiatan ini diikuti dengan suka cita oleh perwakilan yang mengikuti lomba jingle ctps, mereka dengan berbagai gaya dan kreasi untuk memberikan penampilan yang paling baik. Dan pada pukul 13.00 wib acara selesai, dengan hasil kejuaraan sebagai berikut : juara 1 dari unit DWP Kantor Pemuda dan Olah Raga, juara 2 unit DWP Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, juara 3 dari Unit DWP Badan Kepegawaian Daerah, juara harapan 1 Unit DWOP Bappeda, juara harapan 2 Unit DWP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan juara harapan 3 Unit DWP DPKAD. (hms/fir/yud)

Permudah Perijinan di Kabupaten Sumenep Sosialisasikan Kepada 40 Tokoh Masyarakat Sumenep, Jatim PosDalam rangka mewujudkan kesadaran masyarakat dalam mengurus perijinan di Kabupaten Sumenep, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sumenep menggelar sosialisasi perijinan bagi masyarakat di Hotel Utami Sumenep, Senin kemaren. Kepala BPPT Kabupaten Sumenep, Abdul Majid, S.Sos, M.Si kepada wartawan mengungkapkan, melalui kegiatan sosialisasi perijinan kepada masyarakat, tentunya dalam rangka memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat, bagaimana mekanisme mengurus perijinan di Sumenep. “Masyarakat akan lebih

memahami, bahwa mengurus ijin itu tidak sulit, namun bisa dilakukan dengan mudah, cepat dan tepat,” ungkapnya. Dikatakan, pemberian sosialiasi perijinan bagi masyarakat memang dilaksanakan setiap tahun, dan utuk tahun ini perwakilan peserta merupakan para tokoh masyarakat perwakilan dari beberapa wilayah di Kabupaten Sumenep, yakni sebanyak 40 orang. Mantan Kepala Satpol PP Kabupaten Sumenep ini juga mengakui, tahun depan pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan yang sama kepada para perangkat Desa dan pengusaha di Sumenep, sehingga pelaksanaan perijinan

di Sumenep dapat diketahui oleh seluruh masyarakat Sumenep. Bahkan, tegas Majid, pihaknya juga akan melaksanakan pendaftaran perijinan melalui online yang direncanakan bulan Maret-April tahun 2016 mendatang sudah bisa dilaksanakan. Sebab, rencana pelaksanaan perijinan secara online tersebut sudah direncanakan tahun 2015 ini. “Karena itu, diharapkan peserta sosialisasi ini dapat mengetuk tularkan kepada masyarakat lainnya, agar memiliki pemahaman yang sama tentang proses perijinan di Sumenep,” pungkasnya. (n.rom/her/nan/sil)

BK DPRD Panggil Dua Anggota Adu Jotos Sumenep, Jatim PosBadan Kehormatan (BK) DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan segera memanggil dua anggotanya asal Partai Golkar yang terlibat kasus adu jotos. Dua anggota dewan yang akan dipanggil adalah Iwan Budiharto, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sumenep, dan AF Hari Ponto, Ketua Komisi II DPRD setempat. “Kami sudah menjadwalkan untuk memanggil dua anggota dewan asal Partai Golkar itu, yakni tanggal 16 Desember 2015,”kata Ruqi Abdillah, Ketua BK DPRD Sumenep. Ia menuturkan, keduanya akan dimintai keterangan terkait adu jotos itu, dalam kurun waktu satu hari dengan waktu berbeda. ”Meski pemanggilan satu hari, tapi

kita bedakan jamnya. Untuk Iwan, dipanggil pukul 10 pagi. Sedangkan AF Hari Pontoh, pukul 13.00 WIB,”terangnya. Sebelumnya, AF Hari Ponto diduga melakukan penganiayaan terhadap Iwan Budiharto di Kantor DPRD Sumenep, Senin (30/11). Keduanya merupakan kader Partai Golkar namun beda kubu. Bahkan, mereka sama-sama sebagai anggota DPRD Sumenep. Untuk AF Hari Ponto berada dikubu Agung Laksono, sementara Iwan Budiharto berada dibarisan Abu Rizal Bakri (ARB). Kasus itu sudah dilaporkan ke Polres Sumenep. Dalam laporannya, Iwan Budiharto mengalami luka bibir, sedangkan AF Hariponto mengalami luka pada salah satu jari kanannya. (n.rom/her/nan/sil)

Letterkundige Natakusuma Satu-satunya Adipati Bergelar DHC

Sumenep, Jatim PosPanembahan Natakusuma alias Sultan Abdurrahman Pakunataningrat, Sultan Sumenep, memang dikenal sebagai seorang yang pakar di bidang bahasa, sastra, budaya, dan sejarah. Darah dari pihak ibunya, yaitu putri Adipati Semarang, trah Suroadimenggolo, dikenal sebagai keluarga bangsawan yang memiliki perhatian besar terhadap pengetahuan. “Keluarga ini juga dikenal sebagai kalangan cendekia. Bahkan saudara sepupu Sultan, Kangjeng Kiai Adipati Suroadimenggolo V, yang sekaligus juga mertua Sultan, dipuji oleh Raffles sebagai seorang yang banyak menguasai budaya dan peradaban tanah Jawa,\”kata RB. Moh. Muhlis, salah satu anggota keturunan bangsawan Sumenep, dinasti Sultan Sumenep pada Media Center. Dalam buku karya Raffles yang monumental, History of Java, Sultan Sumenep (Pakunataningrat), yang saat itu masih bergelar Panembahan Natakusuma, dan Adipati Semarang (Suroadimenggolo V) ini menjadi kontributor sekaligus narasumber. Kisah tentang

kereta kencana Melor yang merupakan hadiah Ratu Inggris juga memiliki kisah yang tak terpisahkan dengan Raffles. Ceritanya, pada suatu ketika, Raffles menemukan sebuah lempengan manuskrip berbahasa Sansekerta. Karena bersahabat dengan Panembahan Natakusuma II, dan tahu akan keahliannya di bidang bahasa, dimintalah bantuan pada Panembahan untuk menerjemahkan tulisan tersebut. Panembahan yang selanjutnya bergelar Sultan ini menyanggupinya dan mengirimkan hasil translit manuskrip. Hasil tersebut ternyata cocok dengan hasil terjemah orang Hindustan yang datang berapa lama kemudian. “Konon, dari cerita leluhur, Sultan Abdurrahman ini menguasai sekitar 40 bahasa. Ini juga mungkin merupakan salah satu karomah yang dimiliki beliau,” kata RP. Zainal Abidin Amir, salah satu anggota keluarga keturunan bangsawan Keraton Sumenep lainnya. Atas jasanya, Sultan mendapat gelar Doktor Honoris Causa (DHC) di bidang Kebu-

dayaan dari Kerajaan Inggris. Letterkundige namanya. Bersama dengan gelar tersebut dihaturkan juga sebuah kereta Kencana yang selanjutnya dike nal dengan nama Melor di atas. Dalam catatan sejarah, Sultan merupakan satu-satunya penyandang gelar ini di antara penguasa-penguasa Madura Timur maupun Barat. Dalam beberapa cerita tutur, kereta Melor hasil hadiah itu jarang digunakan atau mungkin tak pernah digunakan Sultan. Sultan dikenal sebagai pribadi yang suka menjalankan laku tirakat dan hidup bersahaja. Bahkan tak jarang beliau menyepi dan bepergian tanpa ditandu. Sultan dikenal sebagai pribadi yang menjauhkan diri dari keduniawian. Bahkan pernah dalam sebuah pertemuan para Adipati di Jawa, beliau menempatkan emas sebagai terompahnya, saat semua Adipati yang menempatkan emas di atas kepalanya. Kata Sultan, dunia itu hina, jadi harus di bawah telapak kaki, bukan di atas kepala, kata salah satu keturunannya yang lain. (n.rom)


SAMBUNGAN

Hal - 11

Bayar PBB ... Indonesia,” tegas Aryanto. Merespon harapan tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno memberikan apresiasi tinggi kepada segala pihak. Dengan cara seperti itu, diyakini bahwa masyarakat Kota Surabaya bisa melaksanakan kewajiban membayar pajak di semua tempat tanpa adanya batasan waktu. “Dengan cara ini, kami (Pemkot Surabaya) berupaya mengubah stigma bahwa untuk bayar pajak ke negara, tak perlu lagi susah, antri, bahkan uyel-uyelan,” tegas Pj wali kota. Setelah dilakukan Penandatangan PKS yang diwakili Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kota Surabaya Yusron Sumartono dengan CEO BNI Surabaya Aryanto Purwadi, yang disaksikan Pj wali kota. Rombongan langsung mencoba pembayaran pajak di ATM BNI yang terdapat di mobil kas keliling BNI yang sebelumnya telah terparkir di halaman Taman Surya. Pj wali kota dengan ditemani CEO Bank BNI

langsung mencoba sendiri melakukan pembayaran dan menunjukan hasilnya kepada para tamu undangan di lokasi. Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kota Surabaya Yusron Sumartono menyatakan bahwa, Pemkot Surabaya sendiri telah mempermudah akses masyarakat untuk melaksanakan program wajib pajak. Sekitar 16 mobil keliling yang dimilik delapan (8) UPTD setiap harinya jemput bola ke kampung-kampung, dan kawasan strategis untuk menyasar para wajib pajak yang setiap harinya tidak memiliki banyak waktu untuk datang ke kantor UPTD. “Jika hari ini peresmian khusus pajak bumi dan bangunan, harapannya kedepan sembilan (9) jenis pajak sudah bisa dibayar melalui mesin ATM. Kedepan, Pemkot Surabaya telah berencana untuk bekerja sama dengan beberapa bank BUMN lainnya terkait pembayaran pajak daerah melalui ATM. Sementara ini, Pemkot memberikan kemudahan kepada wajib pajak dengan me-

Risma Menang ... sebanyak 50% dari jumlah TPS sebanyak 3936 buah. “Insyaallah bila sudah 100 % hasil Real Counnya bisa 90 %”, ujar Bacawawali Surabaya Whisnu Sakti Buana yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI.P Kota Surabaya. Dari 3936 buah TPS di kota Surabaya kecuali 2 buah TPS di bekas Lokalisasi Dolly pasangan nomor urut 2 menang. “Di TPS 44 dan TPS 46 di eks Lokalisasi Dolly, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan kami kalah,” ujar Whisnu jujur. Whisnu tidak memungkiri kekalahan Risma-Whisnu di eks Lokalisasi Dolly mungkin ada keterkaitannya dengan kebijakan Walikota Tri Rismaharini menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut beberapa waktu lalu. 10.000 SAKSI TERLATIH Sukses besar raihan suara Paslon Walikota dan Wawali kota Surabaya dalam Pilwali 2015

kota Surabaya menurut Whisnu tidak lepas dari peran aktif para saksi. “Belajar dari Pemilu-pemilu sebelumnya, kali ini kami mengerahkan 10.000 saksi terlatih untuk mengawal Pilwali kota Surabaya 2015. Para saksi terlatih tersebut kami tempatkan mulai dari TPS, Kelurahan sampai ke Kecamatan dan Kota,” ungkap Whisnu sambil menam bahkan sampai Rabu sore lalu pihaknya tidak menerima laporan adanya kecurangan. Tentang begitu tingginya angka Golput yang mencapai lebih dari 50% Whisnu Sakti Buana menyalahkan KPU. “Itu kesalahan KPU yang kurang mensosialsasikan Pilkada secara Paripurna” tandas Whisnu. Sementara itu Calon Walikota terpilih Tri Rismaharini menyatakan kedepan pihaknya akan lebih meningkatkan dan meratakan progam-progam pembangunan demi kesejahteraan seluruh warga kota Surabaya. “Sekarang tidak ada lagi permusuhan antara Paslon 1

Proyek Air ... pompa, membangun jalur pipa yang memanjang mulai dari Pasuruan hingga Surabaya dan Gresik sepanjang 92,3 kilometer, serta membangun titik-titik saluran air hingga ke rumah warga di enam kabupaten/kota. “Pembangunan fisik tersebut diperkirakan dalam waktu dua tahun sudah rampung (2017 dan 2018). Sehingga tahun 2019 diharapkan sudah resmi beroperasi dan berproduksi melayani masyarakat,” tegas Gentur. Pada tahap awal, mata air umbulan nanti akan mengaliri sebanyak 260 ribu sambungan rumah yang tersebar di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya serta Gresik. Proyek Umbulan dapat segera dikerjakan menyusul adanya jaminan dari pemerintah pusat, yang memberikan persetujuan dana dukungan kelayakan (DK) pembiayaan proyek kerjasama pemerintah swasta

(KPS). Gubernur Jatim Soekarwo menjelaskan, dengan diserahkannya surat DK tersebut, pemerintah pusat menjamin terlaksananya proyek Umbulan. Sehingga pihak swasta selaku investor dan pelaksana proyek dapat bekerja dengan tenang, sementara Pemprov Jatim sendiri berperan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK). Nilai proyek Umbulan sebesar Rp 1,808 triliun akan dibiayai oleh ekuitas Badan Usaha yang dibentuk oleh konsorsium yang ditetapkan sebagai pemenang lelang, pinjaman Bank dan dukungan kelayakan. Proyek tersebut menggunakan skema Built Operate Transfer (BOT) dengan masa konstruksi dijadwalkan selesai dalam jangka waktu 24 bulan, dan masa kerjasama selama 25 tahun sejak tanggal beroperasi secara komersial. “Kami sangat ber-

dari halaman 2 nempatkan mobil keliling di wilayah yang strategis, atau jika ada permintaan dari masyarakat,” imbuh Yusron. Yusron melanjutkan, target pendapatan dari PBB di Kota Surabaya di tahun 2015 ini sebesar Rp825 miliar, dan hingga akhir tahun pendapatan dari PBB telah mencapai Rp 820 miliar. Dengan mudahnya sistem pembayaran PBB melalui ATM, diharapkan pelaksanaan pemenuhan target PBB di tahun mendatang sebanyak Rp 858 miliar dapat terpenuhi dengan mudah. “Pembangunan seperti Jalur Lingkar Luar Barat dan Timur, serta Frontage Road sisi Barat dan Timur, turut serta menyumbang pendapatan. Jika pada tahun kemarin penambahan terjadi secara signifikan akibat pembangunan yang terjadi di sekitar Middle East Ring Road (MERR). Kini, Pemkot optimis pemenuhan pendapatan di tahun selanjutnya dapat terpenuhi dengan mudah,” imbuh Yusron. (Gatot.S/JTMP)

dari halaman 1 dan Paslon 2 yang ada adalah kerukunan bersama untuk bersama-sama membangun kota Surabaya bagi kesejahteraan seluruh warga kota Surabaya,” ujar Risma meyakinkan. Kemenangan telak Pasangan Risma-Whisnu disambut gembira dan suka cita para pendukung /pemilih Risma – Whisnu. Sepanjang pengamatan Jatim Pos kemenangan secara telak Risma –Whisnu menjadi pembicaraan hangat warga kota Surabaya mulai dari kalangan bawah [Tukang becak] sampai ke tingkat kalangan atas [Gedongan]. “Luar biasa dan hebat Bu Risma, dia memang level dunia sedangkan lawannya hanya jago kapuk yang level kampungan” ujar Sarji yang mencukur gundul rambut dikepalanya sebagai bentuk nazar bila Risma menang kembali dalam Pilwali 2015 sekarang ini. Sarji adalah seorang kader PDI.P yang berasal dari kampung Banyu Urip, Kecamatan Sawahan. [Gatot.S/Jatim Pos]

dari halaman 1 syukur, karena selama 40 tahun sejak 1975, kami menunggu kepastian dari proyek ini,” tegas Pakde Karwo. Jika Umbulan beroperasi, air yang diproduksi dapat melayani kebutuhan air minum yang sehat dan jernih untuk lebih dari 1,3 juta jiwa masyarakat Jatim. Khsusnya di Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, dan Kota Surabaya. Menurut Pakde Karwo, proyek Umbulan mempunyai kapasitas sebesar 4.000 liter/detik dengan kualitas prima dan dinilai lebih baik dari air minum dalam kemasan itu telah digagas sejak 40 tahun lalu. Dalam kurun waktu tersebut, telah terbuang air kualitas premium sebanyak 5,045 triliun liter. “Selain itu, dengan pipa transmisi sepanjang 92,3 km dan diameter pipa sebesar 1,11,9 meter, menjadikan proyek ini yang terbesar di Indonesia,” tegasnya. (yus)

Listrik Belum Ada ... cold storage dan pabrik es yang menjadi faktor penting dalam menunjang program rantai dingin perikanan. Pembangunan PPI Bulu terletak di Desa Bulu, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban terletak di jalur Pantura (pantai utara) merupakan kegiatan pengadaan jasa kontruksi gedung, di bawah satuan kerja Dinas Perikanan Kelautan Provinsi Jawa Timur. Pada tahun anggaran 2012 melalui ABPD Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim mengucurkan dana sebesar Rp 30 miliar untuk membangun sarana dan prasarana perikanan, dengan tujuan utama untuk meningkatkan hasil produksi perikanan di Kabupaten Tuban. Pada tahun anggaran 2013 dinas itu kembali mengucurkan dana sebesar Rp 7 miliar (pagu) dan HPS (harga perkiraan sendiri) Rp 6.999.945.000 dengan nama lelang penyempurnaan pembangunan PPI

Bulu Kabupaten Tuban. Sementara itu, Kabid Tangkap Diskanla Jawa Timur, Gunawan Saleh mengatakan, sejak selesai dibangun PPI Bulu banyak didatangi investor yang berminat mengoperasikan cold storage, bengkel kapal dan mendirikan pabrik pengolahan ikan (surimi). Surimi adalah produk daging ikan lumat yang telah dicuci dengan air dan dicampur dengan krioprotektan untuk penyimpanan beku. Protein larut air (protein sarkoplasma), enzim, darah, komponen logam, dan lemak akan dikeluarkan selama proses pencucian. Hasilnya, daging ikan giling yang telah dicuci akan mengandung sejumlah besar protein serat yang larut garam (protein miofibrilar). Jika cold storage dan dan pabrik pengolah ikan sudah beroperasi, menurut Gunawan, nelayan tidak lagi harus bergantung kepada tengkulak untuk menjual hasil tangka-

Dindik Jatim ... berbanding 30. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Saiful Rachman mengatakan saat ini angkanya baru 65 persen siswa SMK berbanding 35 persen siswa SMA. “Rencana moratorium ini sudah kami ajukan ke Gubernur Jatim. Moratorium ini bisa juga berupa alih fungsi lembaga dari SMA ke SMK, sehingga dengan bertambahnya lembaga SMK, maka diprediksi jumlah siswa SMK terus meningkat,” katanya, Selasa (8/12/2015). Lebih lanjut, Saiful menjelaskan sesuai UU 23/2014 tentang Pemerintah Daerah memberikan wewenang pada provinsi tentang pengeluaran izin pendirian lembaga SMA/ SMK, sehingga momentum ini kemudian akan digunakan

sebagai moratorium pendirian SMA. Dindik menargetkan tahun depan setelah disetujui Gubernur maka moratorium ini akan langsung diberlakukan. Ia melanjutkan, peraturan moratorium terus dikaji hingga matang dengan instansi terkait. Pembahasan juga melibatkan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS). “Beberapa tahun terakhir, tren masuk ke SMK mengalami peningkatan. Alih fungsi nanti bukan hanya SMA swasta, dimungkinkan SMA negeri juga,” ujar Kadindik. Jumlah SMK swasta, hampir 80 persen dari seluruh SMK di Jatim, namun pihaknya membantah jika pemerintah tidak bekerja keras dalam pengembangan SMK karena peningka-

Muzdalifah ... saya, tentu saya sangat senang dengan kehadirannya. Ini teman lama saya,” timpal Aggrie. Ketika ditanya mengenai kedekatannya dengan Aggrie, Muzdalifah enggan untuk berkomentar. Namun Aggrie yang ada di sampingnya mengaku mengagumi Muzdalifah sebagai wanita yang tangguh. “Saya kalau melihat Muzdalifah itu rasanya sejuk. Dia wanita yang kuat, wonder wowan, wanita yang tegar,” puji Aggrie. Kedekatan mereka ternyata bukan cuma gosip semata, sebab keduanya kepergok war-

tawan saat mereka tengah makan bareng di sebuah mal di Jakarta, Minggu (7/12/2015). Seperti dikutip dari sebuah tayangan infotainment, Muzdalifah dan Aggrie terlihat makan malam bersama di sebuah mal. Namun ketika dipergoki oleh infotainment, keduanya pun langsung bubar. Baik Muzdalifah maupun Aggrie enggan untuk diwawancarai. Keduanya pun pulang secara terpisah. Namun melihat kedekatan Aggrie dan Muzdalifah yang terekam dalam kamera infotainment, hubungan mereka se-

DPRD Jatim ... itu perlu dilakukan penyadaran kepada para Guru jika ingin kualitas pendidikan di Jatim baik, maka hentikan memberikan jawaban soal kepada siswa,” terang anggota Komisi E DPRD Jatim ini, saat melakukan pertemuan dengan siswa SMA Stella Maris Surabaya. Dikatakan, indikasi ada ‘orang dalam’ yang terlibat membocorkan soal Unas terbukti sangat kuat. “Mengingat dari awal percetakan hingga pendistribusian soal sampai ke sekolah sudah dijaga ketat pihak kepolisian. Tetapi nyatanya kebocoran soal tidak dapat di-

hindari. Diindikasikan orang dalam terlibat dengan harapan bisa mengatrol nilai para siswa selain meningkatkan akreditasi sekolah dimata masyarakat,” urai Agatha. Untuk itu, menindaklanjuti hasil reses, Agatha berjanji segera memanggil Dinas Pendidikan Jatim terkait dengan kebocoran soal unas, diantaranya dengan mengumpulkan dan mengevaluasi sejumlah guru yang diserahi menjadi pengawas Unas. Agatha menambahkan, pihaknya mengetahui bahwa banyak sekolah, khususnya

dari halaman 1 pannya, sebab PPI Bulu juga sudah menjalankan lelang ikan. Hasil tangkapan ikan yang diperoleh nelayan dari perairan laut Jawa dan Selat Makasar itu langsung bisa ditampung oleh pabrik Surimi. Sedangkan ikan pelagis kecil seperti Kakap, Tengiri, Cumi-cumi, Kerapu yang biasa dikirim ke Semarang, Jakarta dan Surabaya akan ditawarkan lebih mahal lagi oleh nelayan Tuban. Gunawan Saleh juga berharap investor yang berminat membuat galangan kapal di Pelabuhan Bulu segera masuk. Sebab selama ini perbaikan kapal (docking) dan perbaikan mesin kapal belum ada di Tuban. Perbaikan kapal masih dilakukan secara tradisonal di pinggir pantai, demikian pula jika mesin kapal rusak, pemiliknya harus mengeluarkan dana lebih mahal, sebab mesin harus diangkut ke Kota Tuban yang jaraknya cukup jauh dari PPI Bulu. (yus)

dari halaman 1 tan kompetensi guru dan bantuan sarana prasarana juga diberikan oleh pemerintah pada swasta. “Tidak hanya lembaga yang telah mencapai target, jumlah ruang kelas dan siswa SMK jauh lebih besar dari SMA,” terangnya. Ke depan, ia optimistis jika moratorium pendirian SMA atau dengan melakukan alih fungsi itu merupakan langkah tepat untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka (TPT). Menurut data statistik pendidikan tahun 2014 yang dikelola Dindik Jatim, perbandingan lembaga SMK-SMA telah melebihi 60 : 40. Jumlah SMK di Jatim dalam data tersebut mencapai 1.808 dan SMA hanya 1.347 lembaga. (yus)

dari halaman 1 pertinya bukan hubungan biasa. Sebelumnya, Aggrie juga sempat mengatakan hubungannya dengan Muzdalifah masih berlanjut. Namun ketika ditanya mengenai sejauh mana hubungan tersebut, Aggrie masih berusaha menutupinya. “Hubungan saya dengan Muzdalifah masih baik. Artinya, hingga saat ini masih komunikasi, saya juga sempat mendatangi rumahnya. Sejauh mana hubungan saya dengan dia, silahkan tanya Muz, saya takut salah komentar,” kata Aggrie Muarra Kell. (yus)

dari halaman 1 yang memiliki akreditasi rendah berlomba-lomba untuk mendongkrak nilai siswa dengan memberikan jawaban kepada siswa sebelum Unas dilaksanakan. Oknum Guru tersebut memberikan jawaban baik lewat sms maupun berupa kertas catatan. Sedangkan kepada pengawas Unas diberikan imbalan agar tidak mengawasi siswa saat mengerjakan soal ujian berlangsung. “Hal ini semata-mata agar siswa bebas mencontek,” papar wanita berwajah manis alumnus ITS Surabaya itu. (yus)


Hal - 12 Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Melihat Produk Pengembangan Pariwisata Jatim

Wisata Rafting Makin Diminati Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, dalam rangka pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) di Kabupaten Malang pasca erupsi Gunung Kelud, khususnya di Sungai Konto. Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Drs Handoyo, M.Pd mengatakan, pihaknya ingin mengajak wisatawan untuk kembali menikmati daya tarik wisata alam Sungai Konto di samping melakukan olah raga arung jeram. Selain wisata, kata Handoyo, manfaat lain dari Rafting ini sangat besar, yakni dapat menguji ketrampilan fisik dan mental, meningkatkan kerjasama dan kebersamaan antar anggota tim, menguji adrenaline.

Wisata Rafting di Sungai Konto Desa Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang ini menjadi menarik karena berada di alam pedesaan. WISATA alam Arung Jeram atau Rafting kini makin banyak diminati. Salah satu tempat yang menarik minat wisatawan itu adalah Sungai

Konto, Desa Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Wisata Rafting ini menarik karena berbasis alam pedesaan.

Berbagai kegiatan telah dilakukan di tempat ini untuk lebih menarik minat para wisatawan datang berkunjung. Ini memang salah satu tujuan dari

Standarisasi Usaha Pariwisata Wajib Dilakukan

MEMBANGUN dunia kepariwisataan memerlukan sinergitas dari semua stakeholder (pemangku kebijakan). Kehadiran stakeholder sangat membantu tumbuh kembangnya dunia kepariwisataan. Untuk mensinergikan hal itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur mengajak para stakeholder bidang taman rekreasi, arung jeram, diskotek, karaoke, dan hotel untuk memahami regulasi standar usaha daya tarik wisata di bidang tersebut. Mereka perlu mengetahui mengenai standarisasi yang wajib dilakukan guna memberikan pelayanan kepada para wisatawan dengan baik. Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Drs Handoyo, M.Pd mengatakan, standarisasi wajib dilakukan karena merupakan peraturan baku yang digulirkan oleh pemerintah guna menjamin adanya pelayanan yang baik. “Standarisasi itu mutlak diperlukan. Untuk memajukan dunia pariwisata lebih-lebih dalam melayani wisatawan asing ini wajib dilakukan agar mereka betah dan mau datang lagi ke tanah air kita,” ucap lakilaki yang akrab disapa Handoyo ini. Lebih jauh Handoyo mengatakan, hampir semua kegiatan usaha pariwisata memiliki aturan atau standarisasi tidak hanya pada taman rekreasi, arung jeram, diskotek karaoke, dan hotel saja. Tidak itu saja, bahkan sertifikasi bagi Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata juga menjadi hal yang mutlak diperlukan. Untuk itu ia berharap agar semua stakeholder memahami pentingnya hal tersebut. “Ini adalah satu keharusan bahkan kita akan berhadapan dengan pekerja lain dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun ini,” lanjut Handoyo. Sementara itu Kepala Dinas

Taman rekreasi seperti Jatim Park 1 di Kota Wisata Batu, Malang ini memiliki aneka wahana menarik, namun demi keamanan dan kenyamanan perlu menjaga standarisasi yang telah ditetapkan pemerintah. Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Dr H Jarianto, MSi mengatakan potensi pariwisata Jawa Timur yang tersebar di 38 kabupaten/kota sangat luar biasa, namun sampai saat ini belum optimal dalam menerapkan standarisasi usaha pariwisata, oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi ke seluruh usaha pariwisata yang potensial. Mengingat usaha pariwisata adalah sangat erat kaitannya dengan pariwisata yang berbasis masyarakat. Dari data yang berhasil dihimpun dinas pariwisata menunjukkan rata-rata lama tinggal wisatawan asing di Jawa Timur menunjukkan angka 6 hari lebih. Diantaranya mereka datang dari Malaysia, Singapura, Cina, Taiwan, Jepang, USA, Korea Selatan, Hongkong, Thailand, dan Australia. Karena itu dengan adanya standarisasi diharapkan akan semakin memikat wisatawan untuk tinggal di Jawa Timur lebih lama lagi. Standarisasi di bidang perhotelan juga menjadi perhatian Disbudpar Jatim, sebab masih banyak hotel di Jawa Timur yang belum sepenuhnya memenuhi sertifikasi standar yang telah ditentukan. Untuk itu, Dis-

budpar Jatim mengajak Disbudpar Kab/kota dan pengelola hotel untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kabid Pengembangan Produk Pariwisata (P3), Drs Handoyo M.Pd mengatakan, kebanyakan dari hotel-hotel tersebut bermasalah pada proses perizinan yang ada di Kab/kota. “Kita tentunya tetap berupaya agar mereka (hotel, red) tidak terkena sanksi. Selama mereka bisa diberikan pembinaan, maka sanksi tidak akan dikenakan. Kecuali, sudah diperingatkan berkali-kali, maka sanksi berat bisa dikenakan,” katanya. Sanksi terberat yang akan dilakukan jika pengelola hotel tidak mengindahkan peringatan dari Disbudpar Jatim terkait dengan sertifikasi standarisasi penggolongan hotel tersebut diantaranya pencabutan izin tanda usaha. “Sebenarnya untuk hotel sudah ada lembaga sertifikasi usaha. Kalau tidak mengindahkan, sanksi akan dilakukan bertahap, tiga kali tertulis baru ada pembatasan kegiatan usaha. Kalau tetap tidak melakukan standarisasi penggolongan hotel, diakhiri pembekuan usaha atau pencabutan tanda usaha oleh Kabupaten/kota,” paparnya. (nam)

Selain itu, mengurangi stres dan kejenuhan karena rutinitas kerja, serta menguatkan otot lengan, bahu dan punggung sehingga badan terasa segar dan bugar. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Sungai Konto untuk menikmati arung jeram, akan mendapatkan pemandangan yang sangat indah dan segarnya udara di sungai ini. Sungai ini juga dikelilingi bebatuan, di sisi kiri dan kanan terdapat perbukitan, persawahan dengan aktivitas para petani yang sedang bercocok tanam, sehingga semakin memanjakan mata para wisatawan yang berkunjung ke Daya Tarik Wisata alam Sungai Konto. Kepala Disbudpar Provinsi Jatim Dr H Jarianto, M.Si saat membuka Gelar Wisata Rafting Jatim di Kabupaten Malang, pernah berpesan, bahwa pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Malang akan terus

berkembang dan membawa dampak positif bagi masyarakat. Oleh karena itu ia berharap wisata rafting ini dikelola secara profesional dengan memperhatikan pengelolaan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, yakni pengembangan untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, berpihak kepada kepentingan masyarakat kelas bawah. Selain itu, pemanfaatan lingkungan yang baik dan memberikan sumbangan positif terhadap pembangunan ekonomi Daerah. Ia mengatakan saat ini pemerintah provinsi Jatim menekankan pada sektor pariwisata dengan meningkatkan standarisasi produk barang dan jasa yang bisa diterima dan memiliki nilai jual yang lebih kompetitif di pasar global, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi pedesaan di Jatim,” ujarnya. (yus)

Gencar Kembangkan Wisata Alam PEMERINTAH kabupaten/kota saat ini sudah mulai gencar mengembangkan eco wisata, termasuk desa wisata karena ternyata wisata alam sangat digemari terutama oleh anak-anak muda. Salah satu upaya pengembangan wisata alam yang sudah dilakukan pemerintah kabupaten/kota adalah seperti Banyuwangi yang telah membuka akses wisata ke Pulau Merah. “Pulau Merah yang sering digunakan untuk surfing ini sangat menarik wisatawan terutama orang asing,” kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Disbudpar Jatim, Handoyo. Seiring dengan upaya pengembangan tempat-tempat wisata baru di kabupaten dan kota tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun ini menargetkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara bisa tumbuh 10%. Disbudpar Jatim menargetkan sekitar 500 ribu wisatawan asing berkunjung selama 2015. “Targetnya selama tahun ini diharapkan lebih dari 500 ribu pe-

Wisata alam Pulau Merah di Banyuwangi, kini menjadi magnet bagi wisatawan yang berkunjung ke Jawa Timur. ngunjung atau naik sekitar 10 persen dari 2014,” katanya. Menurut Handoyo, destinasi wisata itu juga terbantu oleh jaringan hotel internasional. Keberadaan hotel jaringan internasional tersebut sangat membantu industri pariwisata di Jawa Timur. “Mereka tidak hanya menjual kamar saja tapi juga menawarkan destinasi wisata bahkan wisatawan asing sangat mantap dan yakin dengan penawaran yang diberikan oleh hotel yang punya jaringan internasional,” ujarnya.

Handoyo mencontohkan untuk wisata religi ke makam Gusdur di Jombang bisa mencatatkan angka kunjungan hingga 1.500-2.000 orang/hari. Selain itu, ada objek wisata lain yang tak kalah menarik, baik di Lamongan sampai Banyuwangi. “Untuk wisatawan asing, yang banyak berasal dari negara Rusia, ada pula mereka yang datang dari China dan Australia. kunjungan mereka juga banyak menyebar di sejumlah objek wisata di Jatim,” tambahnya. (yus)

Kuliner Juga Sebagai Daya Tarik Wisata PRODUK pariwisata tidak melulu pada bidang taman rekreasi, arung jeram, diskotek, karaoke, dan hotel saja. Memperkenalkan kuliner dari berbagai penjuru Tanah Air juga merupakan salah satu daya tarik wisatawan. Seperti halnya agenda rutin Festival Jajanan Bango (FJB) yang pernah dilakukan di Surabaya pada akhir Mei 2015 lalu. Mengusung tema “Persembahan Kuliner dari Barat ke Timur Nusantara”, acara tahunan ini mendapatkan respon yang luar biasa dari masyarakat setempat. Tidak tanggungtanggung, tercatat 35.000 orang mengunjungi FJB Surabaya yang memasuki tahun keduanya saat ini. Tahun ini, sebanyak 38 legenda kuliner dari seluruh penjuru Indonesia berpartisipasi di perhelatan yang diresmikan oleh Drs Handoyo, M.Pd, Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata dari Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Terdapat tiga area jajanan yang dibedakan berdasarkan asalnya, yakni Area Indonesia Bagian Barat, Area Indonesia Bagian Tengah, dan Area Indonesia Bagian Timur. Para pecinta kuliner pun memiliki pilihan kuliner Nusantara yang lebih variatif. Hadir pula dua legenda kuliner yang April lalu telah mengharumkan nama Indonesia di pentas kuliner dunia melalui ajang World Street Food Congress 2015 (WSFC 2015) di Singapura. Mereka adalah Kupat Tahu Gempol, dan Ayam Taliwang Bersaudara. Di luar memanjakan lidah, Bango turut mengajak masyarakat untuk menelusuri lebih jauh jejak-jejak sejarah kuliner Tanah Air di area Galeri Festival Jajanan Bango. Tidak hanya itu, sejarah penyelenggaraan FJB selama 10 tahun terakhir juga ditampilkan di situ.

Hadir pula Kampung Bango yang memperlihatkan komitmen Bango dalam menjaga kualitasnya sepenuh hati. Tidak ketinggalan Panggung Hiburan Bango yang menyajikan aneka hiburan bernuansa tradisional. “Tahun ini, Bango memiliki misi besar untuk mendorong kecintaan dan kebanggaan masyarakat luas terhadap ragam kekayaan warisan kuliner Nusantara,” ujar Nuning Wahyuningsih, Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia Tbk, dalam keterangan tertulisnya. Sudah menjadi agenda rutin tahunan Bango, FJB bermisi mengenalkan khasanah kuliner Nusantara kepada khalayak luas sebagai upaya pelestarian kuliner warisan leluhur yang terancam punah oleh invasi kuliner barat. Acara ini juga digelar untuk menumbuhkan rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap kekayaan kuliner negeri sendiri. (yus)


Hal - A Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Target Pariwisata Jawa Timur 2016

Kadisbudpar : Membangun Kepariwisataan Harus Kerja Keras POTENSI kepariwisata Jawa Timur memiliki beraneka ragam jenis seni dan budaya serta alam, pantai yang indah dimana Jawa Timur memiliki 767 daya tarik wisata yang tersebar di kabupaten/ kota. “Peluang besar ini jangan kita sia-siakan kita bangun kepariwisataan Jawa Timur dengan kerja keras, Salah satu potensi wisata yang ada di Jawa Timur adalah Batu pantau dan koordi- Night Spectacular (BNS). Tempat wisata ini buka mulai pukul nasi terus-menerus 15:00 sampai 24:00. bersama kabupaten Sementara itu, Kepala Ba- kurikulum sekolah pariwisata /kota di Jawa Timur,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Dan gian Pengembangan Sumber tingkat pendidikan tinggi, menPariwisata Provinsi Jawa Timur Daya Pariwisata Dra Rosmiati, jelang permberlakukan MasyaMM menambahkan, pihaknya rakat Ekonomi Asean (MEA) Dr H Jarianto, M.Si. Jarianto berpesan agar telah melakukan berbagai kegi- 2015. Kepala Badan Pengembasumber daya pariwisata yang atan untuk mengembangkan sangat besar ini harus dipeliha- dan meningkatkan skill, SDM ngan Sumberdaya Pariwisata ra. Caranya, dengan fokus kerja Pramuwisata muda secara dan Ekonomi Kreatif Kementekeras dan membenahi segala professional dan meningkatkan rian Pariwisata dan Ekonomi kualitas pengetahuan, ke- Kreatif, I Gede Pitana, mengaku kekurangan. Diakui, kepariwisataan di mampuan dalam memberikan pihaknya telah mengumpulkan Jawa Timur memang banyak pelayanan kepada wisatawan. 24 lembaga pendidikan yang Meski demikian, kata Ros- mempunyai program studi paripeningkatan, baik dari segi kualitas SDM maupun fasilitas miati, pelaku industri pariwisata wisata di seluruh Indonesia undan pelayanan yang baik, juga bersertifikasi yang difasilitasi tuk me-review kurikulum pendibermunculannya hotel-Hotel oleh Dinas Kebudayaan dan Pa- dikan pariwisata menjelang baru, restoran, rumah makan, riwisata Jatim memang masih MEA. Tujuan dari perombakan tempat rekreasi dan hiburan, minim. Dalam kurun waktu lima tersebut agar lulusan sekolah tapi jangan terlena dengan apa tahun baru 305 tenaga kerja tinggi pariwisata Indonesia yang sudah dicapai, karena saja yang difasilitasi. Oleh karena sudah memiliki standar yang tugas kedepan semakin berat. itu ia mendorong sertifikasi setara dengan lulusan dari neDitambahkannya, jumlah mandiri dilakukan oleh para gara lain, sehingga bisa segera hotel berbintang, melati, pon- pelaku indsutri pariwisata. Pa- terjun ke pasar kerja. Sektor pariwisata yang sudok wisata dan penginapan salnya jika mengantongi sertimencapai 1.385, restoran dan fikat, manfaat akan dirasakan dah memiliki nama memang rumah makan sebanyak 1.854 oleh pekerja sendiri, terutama menjadi keunggulan di Indodan rekreasi dan hiburan umum untuk meningkatkan level gaji. nesia. Semoga semua pihak Pembangunan SDM pariwi- yang terkait bisa mempercepat sebanyak 2.611, serta usaha perjalanan wisata sebanyak 532 sata yang unggul juga membu- persiapan dalam menghadapi yang tersebar diseluruh kabu- at pemerintah berencana me- kompetisi berat pelaksanaan ninjau kembali dan merombak MEA 2015. (yus) paten/kota se-Jawa Timur.

Kunjungan Kapal Pesiar Menurun, Tapi Jumlah Penumpang Naik KENDATI kunjungan kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Perak mengalami penurunan, Pelabuhan Indonesia III optimistis menjaring lebih banyak wisatawan berkunjung ke Jawa Timur. Pelindo III mencatat, kunjungan kapal pesiar atau cruise ke Tanjung Perak per Agustus mencapai 75 unit kapal. Jumlah tersebut mengalami penurunan 11,76% dari kunjungan kapal di periode yang sama tahun lalu yaitu 85 unit. Kepala Humas Pelindo III Edi Priyatno mengatakan Jawa Timur masih berpotensi menjaring wisatawan, khususnya asing yang berlayar menggunakan kapal pesiar yang berlabuh di Tanjung Perak. Pasalnya, meski kunjungan kapal menurun, berat muatan kapal dan arus penumpang mengalami peningkatan yang moderat. “Jumlah unit kapal turun tetapi berat muatan dan arus penumpang meningkat. Jadi, unit kapal yang berlabuh memiliki ukuran yang lebih besar,” katanya belum lama ini. Berdasarkan data yang dihimpun, beban muatan 75 kapal per Agustus tercatat 3,69 juta Gross Tonnage (GT), naik 10,45% dari beban muatan periode yang sama tahun lalu senilai 3,34 juta GT. Sementara itu, dari sisi arus penumpang, jumlah kunjungan periode Januari-Agustus 2015 tercatat 67.015 penumpang, atau melonjak 19,09% dari periode Januari-Agustus

Peserta works

Sebuah kapal pesiar yang mengangkut wisatawan mancanegara sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. 2015 sejumlah 56.272 penumpang. “Secara keseluruhan, jumlah penumpang mengalami kelonjakan meski jumlah kapal menurun. Itu bagus kalau jumlah penumpang dipertahankan atau naik hingga penghujung tahun,” ujarnya. Edi menilai, perlambatan ekonomi global tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Jawa Timur. Perseroan optimistis kunjungan wistawan ke Jawa Timur melalui pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya akan meningkat hingga tembus 90.000 penumpang dengan beban 5,0 juta Gross Tonnage. Target itu melampaui pencapaian tahun lalu yang menorehkan 84.827 penumpang dengan beban 4,82 juta GT. Di Provinsi Jawa Timur, sektor pariwisata diprediksi mampu bertahan dengan baik di tengah depresiasi rupiah yang melanda. Potensi pari-

wisata Jawa Timur sedang terbuka lebar, khususnya pariwisata yang pangsa pasarnya kelas internasional. Pengamat Pengembangan Ekonomi Daerah sekaligus Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur Taufik Saleh mengatakan kelompok industi pariwisata memiliki segmen pasar luar negeri yang kuat. Oleh karena itu, mereka mampu bertahan di tengah gonjang-ganjing melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Adapun, tempat wisata si Jawa Timur yang sedang dipacu promosinya yaitu Bromo, Kawah Ijen dan Karapan Sapi. “Sektor pariwisata itu anomali, tidak mengikuti kondisi yang terjadi di global,” ujarnya. Malah, ujarnya, saat ini semakin banyak turis yang berkunjung karena rupiah sedang anjlok. Selama pangsa pasarnya mancanegara, lanjut dia, industri tersebut mampu bernafas panjang. (ant)

Bromo Menjadi Ajang Promosi Buyer Internasional Banyuwangi Bertekad Menjadi Daerah Wisata Nasional

JAWA TIMUR mem punyai potensi pariwisata yang bagus bagi wisatawan mancanegara, salah satunya gunung Bromo yang menjadi ikon pariwisata Jawa Timur. Selain itu juga ada beberapa destinasi lainnya seperti Museum Angkut, Batu Malang, dan lain sebagainya yang perlu ditingkatkan lagi promosinya agar kunjungan wisatawan mancanegara semakin mening kat ke Jawa Timur ini. Hal itu dikemukkan Joko Sarwono, Subbid Perjalanan Minat Khusus Asia Tenggara Kementerian Pariwisata Indonesia, saat mempromosikan Jawa Timur sebagai destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara melalui program Familiarization Trip atau Fam Trip, Oktober 2015 lalu. Program pemerintah ini merupakan ajang untuk mengajak para Buyer Internasional untuk mempromosikan obyek wisata di Indonesia. “Sebelumnya memang tidak diwacanakan untuk mempromosikan Jawa Timur melalui program kegiatan Fam Trip dalam ITB Asia ini. Namun kemudian diagendakan dan kami dukung sekaligus sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia,” terang Joko kepada

Para pengunjung yang memadati obyek wisata gunung Bromo, salah satu obyek wisata di Jawa Timur yang diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. wartawan. Joko menyatakan bahwa para wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Timur lebih menyukai petualangan. “Infrastruktur di Jawa Timur sendiri sudah bagus namun tentunya perlu tetap dijaga dan dikelola lebih baik lagi sehingga wisman yang berkunjung kesini tidak merasa kesulitan. Ini juga merupakan upaya kami untuk menggenjot target kedatangan hingga 20 juta pada 2019 mendatang,” jelasnya. Maria Ko, salah satu peserta ITB Asia 2015 dari Kanada yang mengikuti Fam Trip ke Jawa

Timur mengatakan bahwa pihaknya ingin sekali melihat dan merasakan langsung pariwisata di provinsi tersebut. “Saya sudah pernah ke Bali, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Saya senang sekali mendapatkan kesempatan pertama saya untuk berkunjung ke Jawa Timur,” tuturnya. Dia mengungkapkan, potensi pariwisata Indonesia sendiri cukup besar dan perlu dipromosikan dengan baik agar semakin dikenal di dunia tak hanya Bali saja. (yus)

PARADE Budaya yang me nampilkan potensi 38 daerah di Jawa Timur berlangsung sukses di Banyuwangi pada 14 November 2015 lalu. Parade Budaya ini merupakan kegiatan rutin provinsi, yang kebetulan bersamaan dengan rangkaian kegiatan memperingati hari ulang tahun Banyuwangi. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Jarianto, dipilihnya kabupaten yang terletak di paling ujung Pulau Jawa tersebut karena saat ini daerah yang dipimpin Bupati Abdullah Azwar Anas itu sedang gencar-gencarnya promosi wisata dan bertekad menjadi daerah wisata nasional, bahkan internasional. “Kita tahu bersama bagaimana daerah ini mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya. Sangat layak jika Parade Budaya tahun ini digelar di sana,” ujar Jarianto. Kegiatan ini merupakan kalender tahunan yang sudah kali kesepuluh digelar dengan konsep kegiatan sama, yakni parade dan pawai berkeliling kota dan menampilkan berbagai khas kebudayaan dari seluruh kota/kabupaten se-Jatim. Biasanya, kata dia, Parade Budaya ini digelar di Surabaya,

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2015 di Taman Blambangan, Banyuwangi, bertema “The Usingnese Royal Wedding” yang mengkolaborasikan konsep modern dan tradisional dengan iringan musik lokal. namun sejak gelaran kedelapan diselenggarakan di luar ibu kota provinsi dengan maksud memberi kesempatan daerah lain berkegiatan, sekaligus promosi wisata kebudayaan. “Even kesatu sampai ketujuh di Surabaya, kemudian kedelapan di Malang, kesembilan di Ngawi, dan kesepuluh ini di Banyuwangi,” katanya. Bahkan, lanjut dia, untuk gelaran serupa kesebelas atau pada 2016 sudah direncanakan digelar di Blitar sesuai permintaan pemerintah kabupaten setempat.

Menurut dia, kegiatan-kegiatan semacam itu selain bisa mempromosikan wisata daerah dan provinsi, bisa juga sebagai ajang daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara datang ke Indonesia, khususnya daerah yang menjadi lokasi even. “Kami harapkan Parade Budaya ini mampu menjadi daya tarik dan mengangkat dunia pariwisata di Jatim. Semakin Jatim dikenal luas pariwisatanya maka dunia akan melihat dan turis asing terus berdatangan menikmatinya,” kata Jarianto. (ant)


Hal - B Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Aksi Sapta Pesona di Kawasan Pariwisata Jawa Timur

Menggugah Pengunjung Bromo Dalam Pengelolaan Sampah PERMASALAHAN sampah di Taman Wisatan Alam (TWA) Kawasan Bromo memang belum menjadi masalah krusial. Boleh dikatakan volume sampah meningkat tajam hanya pada saat ada event-event tertentu di lokasi ini. Tetapi, secara perlahan tapi pasti peningkatan pengunjung berkaitan langsung dengan volume sampah di dalam kawasan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, mengadakan kegiatan bertema sadar wisata di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Senin (16/11/2015). Kegiatan itu melibatkan sekitar 120 orang yang terdiri dari para pelaku wisata di TWA Kawasan Bromo dan para pelajar yang berada di sekitar kawasan. Setelah acara pembukaan dilakukan, secara simbolis perwakilan dari Disbudpar menyerahkan bak sampah untuk memudahkan dan menggugah partisipasi pengunjung dalam pengelolaan sampah. Menurut Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Dra Rosmiati, MM, dalam laporannya selaku ketua pelaksana mengatakan, salah satu aspek mendasar dalam pembangunan kepariwisataan adalah dapat diciptakannya lingkungan dan su-

asana kondusif. Hal ini yang mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat. Iklim kondusif tersebut terutama dikaitkan dengan perwujudan Sapta Pesona yang dikembangkan secara konsisten di masyarakat sekitar destinasi pariwisata. Dijelaskan, aksi Sapta Pesona yang berupa tujuh unsur pesona yang harus diwujudkan bagi terciptanya lingkungan yang kondusif dan ideal bagi berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat. Hal ini juga yang mendorong tumbuhnya minat wisatawan untuk berkunjung. Adapun ketujuh unsur Sapta Pesona itu adalah aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan. Kawasan pegungungan Bromo selama ini memang merupakan kawasan yang paling ramai di kunjungi oleh wisatawan. Sebagaimana regulasi kawasan konservasi, para pendaki dilarang untuk memotong, menebang, atau merusak pohon, berburu dan membunuh binatang. Namun yang paling menarik adalah menjaga kebersihan kawasan Bromo yang terdiri dari ribuan hektar ini. Regulasi tersebut berkaitan dengan pengelolaan sampah yang dibawa oleh para pendaki. Pendaki harus tidak meninggalkan sampah selama proses pendakian yang memakan waktu 3 - 5 hari. Sampah yang dihasilkan dari akti-

fitas selama itu harus terus dibawa oleh pendaki dan kemudian dibawa kembali ke lokasi berangkat saat pengecekan kedatangan oleh petugas. Ketika berangkat tersebut selain memberikan pengarahan hal-hal penting yang harus dilakukan oleh pandaki, juga diidentifikasi data diri pendaki, dan pendaki harus meninggalkan tanda pengenal KTP atau SIM. Ketika kembali dari proses pendakian tersebut, pendaki kemudian harus mengambil KTP dan SIM nya, disaat itulah dilakukan pengecekan oleh petugas balai kawasan Bromo oleh para relawan yang terdiri dari berbagai organisasi pecinta alam terhadap para pendaki yang turun. Pengecekan dilakukan terhadap para pendaki yang turun, apakah para pendaki tersebut telah membawa sampah yang cukup banyak dibandingkan dengan jumlah hari yang mereka perlukan untuk pendakian. Jika mereka tidak membawa sampah atau tidak cukup logis jumlah sampah yang dibawa, maka mereka akan terkena sanksi untuk memungut sampah di wilayah Ranu Pane, atau bahkan para pendaki tersebut dikenakan black list untuk tidak diperbolehkan mengunjungi dan melakukan pendakian di kawasan pegunungan Bromo Tengger Semeru selamanya. Rosmiati menjelaskan,

Bersih-bersih sampah pada kegiatan Aksi Sapta Pesona kegiatan pembangunan kepariwisataan sebagaimana sektor lain pada umumnya. Melibatkan peran serta seluruh pemangku kepentingan, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat, denganperan dan fungsinya masing-masing. Pemangku kepentingan tersebut, kata Rosmiati, tidak dapat berdiri sendiri, namun harus saling bersinergi dan melangkah bersama-sama untuk mencapai pembangunan kepariwisataan yang ingin dicapai. Pemerintah sesuai dengan tugas dan kewenangannya berfungsi sebagai pembuat peraturan (regula-

tor) dan pendukung pelaksanaan pembangunan kepariwisataan. Sedangkan Swasta berperan sebagai pelaku industri pariwisata yang berfungsi sebagai pengembang dan atau pelaksana pembangunan kegiatan kepariwisataan. Kemudian, masyarakat dengan sumber daya yang dimiliki, baik berupa kekayaan adat, tradisi dan budaya serta kapasitasnya, berperan sebagai tuan rumah dan pelaku pengembang kepariwisataan. Nah, salah satu aspek mendasar dalam pembangunan kepariwisataan adalah terciptanya lingkungan dan

suasana kondusif, yang mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat. “Iklim kondusif tersebut terutama dikaitkan dengan perwujudan Sapta Pesona yang dikembangkan secara konsisten di kalangan masyarakat yang tinggal di sekitar destinasi pariwisata,� ujar Rosmiati. Aksi Sapta Pesona di kawasan Bromo ini, tambah Rosmiati, sebagai upaya menghidupkan dan memajukan aktifitas kepariwisataan yang dapat memberikan nilai manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitarnya. (nam)

Sampah Kawah Ijen Diangkut ke Banyuwangi KEGIATAN sadar wisata lewat aksi Sapta Pesona dan penyerahan bantuan sarana penunjang kepariwisataan juga dilakukan di kawasan Kawah Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Senin (9/11/2015). Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III, Ir Sunandar Trigunajasa mewakili Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, membuka kegiatan yang diikuti sekitar 120 orang peserta, yang terdiri dari para pelaku wisata dan pelajar di sekitar kawasan Ijen. Setelah acara pembukaan,

secara simbolis perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, menyerahkan bak sampah untuk memudahkan dan menggugah paritispasi pengunjung dalam pengelolaan sampah. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Dra Rosmiati, MM selaku ketua pelaksana kegiatan berharap kegiatan ini dapat menyadarkan pengunjung untuk turut berperan menjaga kebersihan tujuan wisata yang menjadi andalan dan idola masyarakat Banyuwangi. Menurut Rosmiati, sampah

Peserta Aksi Sapta Pesona

yang berhasil dikupulkan oleh para relawan selama kegiatan dikumpulkan di lokasi camping ground, selanjutnya diangkut ke Banyuwangi menggunakan truk sampah milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Lanjut dikatakan, kegiatan aksi Sapta Pesona dan penyerahan bantuan sarana penunjang kepariwisataan bertujuan agar dapat terwujudnya ketujuh unsur Sapta Pesona dalam pengembangan kepariwisataan di kawasan Ijen. Setidaknya tiga tujuan yang ingin dicapai, yakni meningkatnya minat kunjungan

wisatawan ke destinasi kawasan Ijen. Kemudian, tumbuhnya iklim usaha kepariwisataan yang prospektif, meningkatnya lapangan pekerjaan dan peluang pendapatan, serta dampak ekonomi multi ganda pariwisata bagi masyarakat di sekitar kawasan Ijen. Kawah Ijen merupakan objek wisata yang telah dikenal luas oleh para wisatawan domestik dan asing karena keindahan alamnya. Kawasan wisata Kawah Ijen masuk dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen dengan luas 2.560 hektar, termasuk hutan wisata seluas 92 hektar. Kawah Ijen ini terletak di puncak Gunung Ijen di wilayah Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang, Kabupaten Bondowoso. Kawah Ijen berada di ketinggian 2.368 meter meter di atas permukaan laut. Yang menarik adalah kawah ini terletak di tengah kaldera yang terluas di Pulau Jawa. Ukuran kaldera sekitar 20 kilometer. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 x 600 meter dengan kedalaman 200 meter. Kawah ini terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.

Registrasi kegiatan Peserta Aksi Sapta Pesona Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di dunia. Yaitu memiliki tingkat keasaman mendekati nol, sehingga bisa melarutkan tubuh manusia dengan cepat. Selain itu, suhu kawah yang mencapai 200 derajat celcius menambah takjub akan kawah yang sangat besar ini. Namun, dibalik semua itu, ternyata kawah ini menyajikan pesona keindahan yang menakjubkan. Melihat Kawah Ijen dari atas Gunung Ijen terlihat sangat indah. Kawah ini merupakan danau yang besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang yang sangat mempesona. Selain itu, udara dingin dengan suhu 10 derajat celcius, bahkan bisa mencapai suhu 2 derajat celcius, akan menam-

bah sensasi tersendiri. Berbagai tanaman yang hanya ada di dataran tinggi juga dapat ditemukan, seperti Bunga Edelweis dan Cemara Gunung. Saat pagi hari, ketika matahari mulai menyinari kawasan Kawah Ijen, pemandangan yang indah dapat Anda nikmati. Kawah Ijen berwarna hijau kebiruan akan ditambah cahaya matahari yang berwarna keemasan memantul di kawasan tersebut. Di sekitar lereng kawah terhampar pohon Manisrejo yang berdaun kemerahan, sedangkan batuan dinding kawah berwarna belerang kekuningan. Kondisi-kondisi inilah yang membuat panorama alam disini begitu mengesankan untuk dinikmati. (nam)


Hal - C Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Aksi Sapta Pesona di Surabaya

Bersih-bersih di Pantai Kenjeran Lama PANTAI Kenjeran Lama merupakan salah satu tempat wisata alam di Surabaya yang terletak di ujung timur Surabaya, tepatnya di jalan Sukolilo Lor Surabaya. Pantai Kenjeran Lama menjadi salah satu destinasi wisata bagi wisatawan lokal untuk sekadar melepas penat dan melupakan kebisingan kota Surabaya. Di sini pengunjung disuguhkan dengan suasana khas pantai dengan menikmati angin yang sepoi-sepoi dan ombak yang tidak begitu besar. Berbagai fasilitas bisa nikmati oleh pengunjung di pantai Kenjeran Lama ini. Diantaranya adalah permainan anak, kios pernak-pernik hasil olahan pantai, kios jajanan khas pantai, kios ikan segar, dsb. Meski demikian, kondisi Kenjeran Lama saat ini mulai kurang terawat seiring dengan pengembangan Kenjeran Baru. Hal itu dimungkinkan karena di Kenjeran Baru pengunjung dimanjakan dengan berbagai fasilitas permainan yang lebih baik, seperti kolam renang, pacuan kuda, tempat memancing, tempat peribadatan budha dan blok toko-toko yang menjual souvenir dan makanan. Kondisi ini berbeda jauh

dengan Kenjeran Lama yang terkesan kumuh dengan sampah berserakan dan kurang terawatnya berbagai fasilitas yang ada. Selain sampah yang berserakan disana sini, acap kali ditemukan muda mudi memadu kasih dan berbuat hal tidak senonoh secara bebas. Melihat kondisinya, pantai Kenjeran Lama juga sepertinya bukan merupakan tempat yang baik untuk berenang. Hal tersebut disebabkan karena air laut yang tidak begitu jernih dan dasar pantai yang berlumpur. Selain itu, di beberapa titik di pantai ini tumpukan sampah juga bisa dijumpai. Pantai Kenjeran lama kalah populer dibanding objek wisata pantai lain di tanah air. Padahal, jika dilihat dari potensi alam dan panorama, sebenarnya pantai Kenjeran tidak kalah dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya. Pantai Kenjeran Lama sebagai wisata pantai yang berdampingan dengan wisata Jembatan Suramadu seharusnya memang wajib untuk berbenah dari struktur maupun infrastruktur. Perbaikan dan penambahan sarana maupun fasilitas perlu dilakukan agar bisa menarik perhatian

wisatawan. Jangan sampai Surabaya yang juga menyandang title kota Bahari ini kehilangan pesona. Guna membenahi kondisi yang memprihatinkan itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, tergerak untuk melakukan aksi Sapta Pesona dan bersihbersih di Pantai Kenjeran Lama, Kamis (2/12/2015). Kegiatan itu menyertakan sekitar 120 orang yang terdiri dari kelompok Sadar Wisata Kelurahan, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna, dan masyarakat di sekitar obyek wisata. Selain acara bersih-bersih, para peserta juga diberi pemahaman mengenai konsep Sadar Wisata dan Sapta Pesona, dengan menghadirkan sejumlah nara sumber, yakni Yulis Setyowati, SH, M.Si, Drs Agus Romli Subijanto, dan Dra Rosmiati, MM (Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata). Menurut Ketua pelaksana kegiatan, Dra Rullie Djaja I, MM, setelah memberikan materi dan sesi tanya jawab, para peserta melakukan kerja bakti di area Pantai Kenjeran Lama. “Mereka menyapu, mengecat, dan membersihkan rumput di lokasi yang te-

Pemberian bantuan kepada Lurah Kenjeran pada kegiatan Aksi Sapta Pesona dan Bersih-Bersih Tahun 2015 lah ditentukan,” kata Rullie yang juga menjabat Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata. Menurut Rullie, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai potensi wilayah masing-masing, baik wisata alam, budaya maupun wisata religi, agar dapat dikembangkan secara optimal. Para peserta, kata Rullie, sangat antusias mendengarkan materi yang diberikan nara sumber, karena banyak masalah di lapangan terpecahkan. Dengan terlaksananya kegiatan ini aksi Sapta Pesona 2015 diharapkan masyarakat semakin memahami akan perannya menjadi tuan rumah

yang baik bagi wisatawan dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kegiatan ini sangat besar manfaatnya bagi peserta, mengingat pentingnya implementasi Sapta Pesona bagi kehidupan masyarakat seharihari,” tandas Rullie. Menurut Rullie, penting bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur mengajak masyarakat yang ada di sekitar destinasi wisata untuk ikut mengembangkan destinasi tersebut. Dengan demikian akan tercipta suatu kondisi kepariwisataan Jawa Timur yang diinginkan masyarakat melalui penerapan unsur-unsur Sapta Pesona. Aksi Sapta Pesona sangat diperlukan di tengah-tengah masyarakat untuk memberi-

kan pemahaman tentang pentingnya pariwisata yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur, khususnya di kawasan Pantai Kenjeran Lama, yang mempunyai peran penting guna mewujudkan masyarakat yang sadar wisata. Dengan sadar wisata dan sapta pesona, maka akan tercipta iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di Jawa Timur. Sejalan dengan hal tersebut, kata Rullie, maka pembangunan yang menekankan upaya pemberdayaan masyarakat dalam aksi Sapta Pesona mengarah pada terciptanya lapangan kerja. Masyarakat juga akan semakin diuntungkan sebagai penerima manfaat dalam pengembangan kepariwisataan. (nam)

nasional,” demikian disampaikan oleh Menteri Arief Yahya. “Saksikan Wondernesia dan buktikan apa yang kami maksud dengan Wonderful Indonesia”, Tambahnya. Program Wondernesia merupakan upaya promosi melalui media televisi internasional dengan pendekatan POS (paid media, owned media, dan social media) dalam meningkatkan awareness masyarakat mancanegara terhadap branding Wonderful Indonesia sekaligus mendorong peningkatan kunjungan wisman dari kawasan Asia Pasifik antara lain China, Jepang, Korea, Australia dan Selandia Baru, India, Hong Kong, maupun Taiwan. ”Kami senang bisa bekerjasama dengan Kemen-

terian Pariwisata untuk menyajikan tontonan yang kaya dengan cerita dan petualangan melalui pengalaman dari tiga video blogger – dari Singapura, Cina dan Australia — yang menjelajahi keindahan alam Indonesia, yang kemudian dishare di media sosial. Jadi eksplorasi alam dan budaya Indonesia ini dibawa di luar media televisi menjangkau komunitas online juga.” Tambah Vikram Channa, Vice President, Production and Development Discovery Networks Asia-Pacific. Untuk meningkatkan daya tarik program ini, Nadya Hutagalung dipercaya sebagai host Wondernesia. Bukan saja terkenal di Indonesia, Nadya tidak asing lagi di dunia internasional karena karirnya

yang gemilang sebagai model, TV presenter, dokumentaris dan aktifis lingkungan hidup. “Saya senang dan beruntung sekali jadi host acara ini karena saya berkesempatan untuk mengunjungi berbagai tempat dan melihat kekayaan budaya Indonesia yang selama ini hanya saya dengar dari Saudara-saudara saja. Indonesia benar-benar wonderful!” kata Nadya kepada media. Program TV Wondernesia akan tayang di bulan Desember 2015 sampai Maret 2016 di seluruh wilayah Asia Pasifik, termasuk Cina, Jepang, Korea, Australia dan Selandia Baru, selain tentu di India, Asia Tenggara, Hong Kong dan Taiwan. (nam)

Wondernesia Dorong Wisman ke Indonesia DALAM rangka mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia di tahun 2019, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia telah melakukan serangkaian kegiatan promosi yang sangat masif dan agresif melalui berbagai media internasional. Salah satunya adalah dengan meluncurkan program TV bertajuk Wondernesia di saluran Discovery dan TLC di seluruh Asia Pasifik mulai tanggal 10 Desember 2015. Program berdurasi 23 menit dan terdiri dari 12 epi-

sode ini diproduksi oleh DNAP (Discovery Networks Asia Pacific) dalam format yang unik Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik program Wondernesia yang dibuat untuk konsumsi masyarakat internasional, utamanya yang berada di kawasan Asia Pasifik. “Wilayah Asia Pasifik terutama China, Jepang, Australia, serta Malaysia dan Singapura merupakan pasar utama pariwisata Indonesia. Kelima negara ini tahun lalu memberikan kontribusi hingga 61%

dari total kunjungan 9,2 juta wisman ke Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya ketika menyaksikan tayangan perdana cuplikan Wondernesia di Patio Restaurant by Plataran di Kawasan Kebayoran Baru Jakarta, Senin (7/12). “Negara kita punya banyak tempat dan budaya yang spektakuler namun kurang dikenal oleh dunia. Melalui acara TV Wondernesia ini kekayaan alam dan budaya kita itu ditampilkan secara kreatif dan menarik untuk konsumsi masyarakat inter-


Hal - D Edisi No.209 Tahun XIV ~ Minggu II Desember 2015

Kuliner Sumenep Yang Tidak Bisa Ditinggalkan JIKA Kamu sedang berada di Sumenep salah satu kabupaten di Pulau Madura, maka kamu pun harus mencoba makanan kuliner khas Sumenep yang unik dan tentu rasanya juga enak. Berikut ini 7 kuliner sumenep yang enak yang bisa kamu coba nikmati :

rung Ibu Sukarni di desa Lenteng Barat. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, dengan uang Rp 8.000 anda mendapatkan satu porsi campor. 2. Soto Madura Khas Sumenep

1. Campor Apen Manis buah apen. Lokasi yang jadi rekomendasi adalah yang ada di desa Parsanga, Sumenep.

Perbedaannya dari warna bumbunya karena rujak Madura khas Sumenep ini warna bumbunya lebih terang dan petis yang digunakan pun berbeda karena rujak cingur petis yang digunakan adalah petis udang sedangkan rujak Madura menggunakan petis pindang, itu yang membuat kuliner yang satu ini terasa lebih gurih. Salah satu penjual rujak Madura yang bisa dijadikan rekomendasi adalah Rujak Madura Ibu Caik di jalan Kamboja Pajagalan Sumenep. 5. Sate Madura

4. Rujak Madura

Soto Madura khas Sumenep Campor Bagi pencinta wisata kuliner tidak ada salahnya mencoba menu satu ini. Namanya Campor (Masyarakat setempat menyebutnya begitu karena panganan ini terdiri dari berbagai macam bahan). Menu unik ini terdiri dari singkong, lontong, daun bawang serta tulang muda sapi dan mie soon lalu disiram dengan kuah santan cair dan bumbu kacang yang membuat makanan ini menjadi gurih dan pastinya nikmat. Kuliner ini asli buatan orang Lenteng (salah satu daerah yang berada di Sumenep). Jika kamu penasaran silahkan datang ke kecamatan Lenteng, kamu akan menemukan banyak penjual kuliner ini. Seperti Warung ibu Siti di Selatan Kantor Kecamatan Lenteng, dan juga Wa-

Jika anda sudah familiar dengan soto Madura, yaitu soto daging maka anda akan menemukan bentuk lain soto Madura khas Sumenep, dari kuahnya sudah nampak perbedaannya karena soto khas Sumenep ini lebih bening dan uniknya lagi soto ini terdiri atas lontong, tauge, bihun, ayam suwir, telur rebus, dan sayuran dan dalam penyajian, diberi kecap manis. 3. Apen Manis Apen manis ini makanan Sumenep yang memiliki rasa yang manis. Apen manis ini biasanya disajikan dengan menggunakan taburan gula merah. Makanan yang satu ini sangat cocok dinikmati di sore hari sambil menikmati keindahan kota Sumenep. 1 porsinya biasanya dijual dengan harga Rp 5.000 berisikan 5

Kaldu Kokot nakan daging bagian bawah dari sapi. Untuk bumbu yang digunakan dalam menu kaldu kokot ini menggunakan kacang yang dihaluskan dengan ditambah petis Madura. 1 porsinya dibandrol Rp 15.000. Lokasi yang jadi rekomendasi yang ada di depan stasiun kereta api Sumenep. 7. Nasi Romi

Sate Madura Rujak Madura Untuk kuliner yang satu ini agak membingungkan juga karena sepintas mirip dengan pecel, namun jika dilihat dari bahan-bahan yang digunakan kuliner ini mirip dengan rujak cingur makanan khas Surabaya yaitu cingur sapi, mangga, mentimun, bengkoang, dan lain-lain, ditambah sayur kecambah dan kangkung rebus. Setelah itu, bahan-bahan tadi dituang dengan bumbu kacang yang sudah diulek campur petis.

Siapa sih yang tidak tahu sate Madura, pasti semua tahu. Ya kuliner yang satu ini memang merupakan makanan enak yang terbuat dari daging ayam atau pun kambing. Jika anda penasaran merasakan kuliner yang satu ini di kota asalnya silahkan mampir ke Jl. Raya Bluto namanya Depot Sate 35 Bluto. 6. Kaldu Kokot Menu selanjutnya adalah kaldu kokot. Kaldu kokot ini dibuat dari kacang hijau atau kedelai yang direbus dan disajikan dengan menggu-

Nasi Romi Nasi romi ini merupakan kuliner yang banyak digemari oleh warga Sumenep untuk menu sarapan, kuliner sederhana ini terdiri dari nasi yang dimasak dengan santan lalu disajikan dengan tambahan irisan telur dadar yang di campur dengan abon sapi. 1 porsinya cukup terjangkau. (hm)

Obyek Wisata Pantai Paling Indah di Sumenep Madura Jawa Timur MADURA merupakan pulau yang masuk dalam kawasan provinsi Jawa Timur. Di pulau ini terdapat satu kabupaten yang terkenal dengan keindahan pantainya. Ya, Kabupaten Sumenep memiliki destinasi wisata pantai yang wajib untuk anda kunjungi saat anda berlibur ke Madura. Pantai di Kabupaten Sumenep memang cukup mempesona, tidak kalah

Pantai Slopeng

dengan pantai-pantai yang ada di Bali maupun Lombok. Pantai di sini terkenal dengan ombaknya yang tidak terlalu besar, pantai yang landai dan juga pasir putihnya yang sangat enak dipandang mata. Ada dua pantai yang terkenal akan keindahannya di Kabupaten Sumenep, Madura, yaitu Pantai Lombang dan Pantai Slopeng. Kedua pantai ini

memang sama-sama berpasir putih, tapi sedikit bedanya adalah di Pantai Slopeng warna pasirnya bercampur dengan hitam. Kedua pantai ini juga memiliki sejarah tersendiri pada jaman dahulu. 1. Pantai Lombang Pantai Lombang memang sangat terkenal di Kabupaten Sumenep bahkan menjadi

wisata favorit di Madura. Bahkan turis mancanegara pun banyak yang berdatangan ke Pantai Lombang ini. Pasir putih yang ada di Pantai Lombang layaknya Pantai Kuta yang ada di Bali. Setiap harinya, pantai ini selalu dipenuhi oleh pengunjung, apalagi jika hari Lebaran maupun Natal, jangan heran jika pengunjung di Pantai Lombang bisa membludak. Pantai ini berjarak sekitar 25 km dari pusat Kota Sumenep. Satu hal yang menarik dari Pantai Lombang selain pasir putihnya adalah bahwa pantai ini ditumbuhi tanaman Cemara Udang, yaitu endemi tumbuhan yang hanya bisa tumbuh di pesisir pantai. Konon katanya tanaman Cemara Udang ini dibawa oleh bangsa Tiongkok yang pada waktu itu berlayar ke perairan Nusantara pada abad ke 15. Sehingga banyak yang mengatakan bahwa Cemara Udang ini hanya ada di Pantai Lombang dan pantai yang ada di Tiongkok. 2. Pantai Slopeng Selain Pantai Lombang, pantai lain yang juga menjadi favorit di Kabupaten Sumenep

Pantai Lombang adalah Pantai Slopeng. Keindahan pasir putihnya juga tak kalah dengan Pantai Lombang. Hamparan pasir putih di Pantai Slopeng bisa mencapai 6 Km. Pantai ini berjarak sekitar 21 Km dari pusat Kota Sumenep atau 180 Km dari Kota Surabaya. Pantai Slopeng ini juga banyak didatangi oleh pengunjung yang berasal dari luar Sumenep seperti dari Surabaya yang sering berdatangan ke sini. Dari Surabaya anda bisa melelui Jembatan Suramadu dan membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam dari Surabaya. Selain pasir putihnya yang terhampar luas, di Pantai Slopeng ini juga ditumbuhi Cemara Udang, akan tetapi tidak sebanyak yang ada di Pantai Lombang. Lautnya yang sangat jernih sangat cocok digunakan untuk berenang.

Kawasan Pantai Slopeng juga bisa anda manfaatkan untuk berlibur bersama keluarga dan anak anda, karena di sini juga terdapat arena bermain anak-anak seperti ayunan dan seluncuran. Anda yang butuh suasana tenang bisa datang ke pantai ini, karena pantai ini memang tak seramai Pantai Lombang. Hal ini dikarenakan juga Pantai Slopeng lebih jauh dari pusat kota jika dibandingkan dengan Pantai Lombang. Itulah dua pantai terindah dan terkenal yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Bagi anda yang menyukai wisata pantai, jangan sampai terlewatkan untuk mengunjungi dan menjelajahi Kabupaten Sumenep Madura. Dijamin liburan anda dan keluarga tidak akan sia-sia. (hm)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.