ISSN : 1412-7490
Edisi No.219 Tahun XV ~ Minggu III Mei 2016
Tabloid Mingguan Berita Jatim Pos Terdaftar di Dewan Pers, Nomor 9 Halaman 88 Buku Data Pers Nasional 2015 atau bisa diakses pada Website Dewan Pers : www.dewanpers.or.id. Untuk konfirmasi hubungi Gedung Dewan Pers Lantai 7-8 Jl. Kebon Sirih No. 32-34 Jakarta Pusat Telp (021) 3504874-75. Faks (021) 3452030. Online www.jatimpos.co
Simbol ‘Palu Arit’ Dilarang RUMAH tangga Lyra Virna dan Fadlan Muhammad dikabarkan tengah bermasalah. Pasangan yang menikah siri dua tahun lalu itu saling balas argumen di akun sosial media miliknya. Di akun Instagram miliknya, Lyra Virna seakan menyindir sang suami tentang pernikahan siri yang mereka lakukan. Mantan istri Eric Scada itu mengunggah gambar nasihat bernada tantangan untuk Fadlan. Lyra menginginkan Fadlan untuk menemui keluarganya terutama sang ayah, Firdaus Hamidy. “Cukup!!! Jangan temui aku lagi. Kalau memang serius, temui ayahku. Khitbah (lamar) aku,” tulis Lyra, Senin (10/5/2016). Wanita kelahiran Jambi, 14 Maret 1981 itu pun seolah menantang Fadlan untuk meresmikan pernikahannya itu. “Ketemu orangtua pernah enggak? Ngelamar pernah enggak? Silaturahim ke orangtuanya pernah enggak? Kenal keluarganya enggak? Wanita yang katanya kamu cintai itu juga punya keluarga, punya harga, seperti keluargamu ingin dihargai. Apa pernah berpikir untuk kamu menghargai keluarganya juga? Nikah bukan sekedar pengakuan ke temen, ‘kenalin ini bini gue,” ucap Lyra. Bersamb ke hal. 11
Surabaya, Jatim PosMaraknya aksi penangkapan terhadap warga yang mengenakan simbol palu arit atau identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), menimbulkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pun menegaskan, simbol palu arit dilarang digunakan di ruang publik karena dianggap sebagai bentuk penyebaran paham komunisme. Menurut orang nomor satu di kepolisian itu, pihaknya telah bertemu Jaksa Agung, Kepala Badan Intelijen Negara dan KSAD (Kepala Staf TNI Angkatan Darat) untuk membahas maraknya aktivitas PKI ataupun komunisme itu. “Tadi siang saya dengan Jaksa Agung, Kepala Badan Intelijen Negara dan KSAD (Kepala Staf TNI Angkatan Darat) bahas komunisme menyikapi maraknya aktivitas PKI ataupun komunisme,” kata Badrodin dalam konferensi pers di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/5/2016). Presiden Joko Widodo, katanya, telah memberikan arahan untuk menangani peredaran atribut berbau komunisme, seperti lambang palu arit di tengah masyarakat. Dia menyatakan Ketetapan MPRS Nomor TAP XXV/1966 tentang pelarangan Partai Komunis Indonesia dan penyebaran paham komunisme di Indonesia, masih berlaku. Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Timur belum menemukan signifikansi
Diduga Hasil Selingkuh Istrinya
Guru SMA Tak Akui Bayinya
Banyuwangi, Jatim PosNasib pernikahan keluarga Mastuki, salah seorang guru PNS di SMAN Singojuruh Ka-
bupaten Banyuwangi diambang kehancuran. Penyebabnya adalah hadirnya pihak ketiga yang menyelingkuhi
istri Mastuki hingga hamil. Bahkan kini istri Mastuki telah melahirkan seorang bayi lakilaki yang mungil. Pihak ketiga tersebut di duga ES oknum pegawai Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi seperti yang tercantum dalam surat pernyataan yang dipegang oleh Mastuki. Akibat dari peristiwa tersebut Mastuki tidak mau mengakui kalau bayi yang dilahirkan oleh istrinya tersebut adalah sebagai anaknya. Kini Mastuki tidak serumah lagi Bersamb ke hal. 11
Surat pernyataan hasil bayi selingkuh.
Pria yang diamankan polisi di Polsek Ungaran karena mengenakan kaos berlambang palu arit. kasus “palu arit” (logo PKI) di wilayah hukumnya, karena fakta di lapangan belum menemukan unsur yuridis yang signifikan.
“Isu-isu soal itu terus didalami, tapi informasi intelijen hingga kini masih belum ada temuan yang signifikan,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes
Pol RP Argo Yuwono di Surabaya, Rabu. Oleh karena itu, pihaknya meminta bantuan maBersamb ke hal. 11
Pajak Daerah Terlindas Truk Tambang Pasir Blitar, Jatim PosPajak memiliki peran yang sangat penting bagi daerah karena digunakan untuk mem bangun infrastruktur jalan, kesehatan, pendidikan, dsb. Namun, ironis di Kabupaten Blitar Bersamb ke hal. 11
Truk penggangkut material pasir berseliweran di Kabupaten Blitar, meski tak bayar pajak.
Kos-kosan Mesum di Jombang 11 Remaja Diangkut Satpol PP
Jombang, Jatim PosSebanyak 11 orang terjaring dalam razia kos yang digelar Satpol PP Jombang, Kamis (12/ 5/2016) lalu. Mereka terjaring di tempat kos Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang Kota. Selanjutnya, seluruh penghuni kos digelandang ke kantor Satpol PP guna pendataan. Rumah kos Desa Kepatihan
merupakan lokasi yang pertama disasar Satpol PP. Satu per satu kamar diketuk oleh petugas. Sangat mengejutkan, saat pintu terbuka, terdapat satu kamar yang di dalamnya terdapat dua pasangan berlainan jenis. Ada pula satu perempuan berpasangan dua pria. Karena tidak bisa menun-
jukkan surat nikah, mereka kemudian digiring ke kantor Satpol PP. “Dari sebuah rumah kos di Desa Kepatihan, kami mengamankam 11 orang,” ujar Kepala Satpol PP Jombang, Fahrudin Widodo. Fahrudin mencurigai, tempat kos tersebut kerap digunakan pasangan mesum untuk mengumbar birahi. Hal Bersamb ke hal. 11
Risma: Saya Cinta Warga Surabaya Megawati Gagal Rayu Risma Maju Cagub DKI
Surabaya,JatimPos Sekalipun hasil survey lembaga survey terkenal Indobarometer menyatakan Elektabilitas Walikota Surabaya yang populer dengan panggilan Risma bila ikut meramaikan Cagub DKI pada Pilgub DKI 2017 mendatang menempati rangking tertinggi yaitu 71% yang berarti berpeluang kuat untuk memenangi Pilgub DKI namun Risma tetap pada keputusannya untuk tetap menjadi
Walikota Surabaya. “Saya tetap jadi Walikota Surabaya saja,saya “cinta” kepada seluruh Warga Surabaya,sesuai janji kampanye saya bertekad mensejahterahkan seluruh warga kota Surabaya” tegas Risma saat menyampaikan sambutan tanpa teks pada pembukaan Festival Masakan olahan hasil laut di Sentra Ikan Bulak Rabu [4 Mei] lalu. “Saya percaya pada hasil survey
Indobarometer, dulu menjelang Pilwali 2015 hasil surveynya menyatakan 86% dan terbukti hasil Pilwali 2015 sebesar 86% lebih sedikit. Dan, saya harus mensejahterakan warga kota Surabaya, tidak mungkin saya menelantarkan warga kota Surabaya, dosa besar bila saya menelantarkan warga kota Surabaya,” tandas Risma yang disambut aplus hadirin. Bersamb ke hal. 11
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (no.2 dari kanan) saat membeli produk ikan laut hasil olahan di salah satu stand gedung Sentra Ikan Bulak. (foto: Gatot.S/JTMP)