Salam Dari Redaksi
TIM REDAKSI Pemimpin Redaksi Bahron Ansori Penasehat Ust. Agus Sudarmadji, Ust. Wahyudi KS., Ust. Yakhsyallah Mansur, Ust. Abul Hidayat Saerodjie Sekretaris Redaksi Wahyu Yuliani Reporter dan Kontributor Syaiful Khairi, Ahmad Fitri, Taufik Rahman, Ika Restia, Nida Khoeriyah, Muslimatuz Zahro, Fitroh, Nidia, Ust. Iman Sulaeman, Ust. Ahmad Zubaedi, Ummu Labib Keuangan Maryam Nurul Iman Produksi, Art & Desain Jawir Julfikar Pemasaran Abu Fathan ALAMAT REDAKSI Jl. Pesantren Al-Fatah RT 02 RW 05, Pasirangin, Cileungsi , Bogor, Jawa Barat 16820 Kontak 083865688150 e-Mail redaksi.tsaqofah@gmail.com Redaksi menerima masukan, koreksi dan kiriman naskah untuk dimuat di majalah TSAQOFAH. Silahkan mencantumkan nama, alamat, nomor telpon/hp, email dan materi tulisan yang disertai foto penunjang. Kirimkan melalui email ke redaksi.tsaqofah@ gmail.com dan konfirmasi sms ke 083865688150. Seluruh naskah yang masuk meja redaksi menjadi hak penuh redaksi Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Pembaca yang dirahmati Allah… Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat, Majalah Tsaqofah sudah masuk edisi ke 11. Kali ini, redaksi mencoba tuk mengangkat Kuliah Utama dengan tema TASYABBUH, PRILAKU KAFIR YANG DITELADANI. Tema ini diangkat sebagai upaya mengingatkan diri sendiri dan tentu seluruh pembaca agar berhati-hati dalam mencontoh berbagai atribut dan prilaku yang disebar oleh kaum yang membenci Islam. Tasyabbuh secara etimologis adalah bentuk mashdar dari tasyabbaha, yatasyabbahu yang berarti menyerupai orang lain dalam suatu perkara. Sedangkan secara terminologis adalah menyerupai orang-orang kafir dan orang-orang yang menyelisihi Rasulullah SAW dalam hal aqidah, ibadah, perayaan/ seremonial, hari-hari besar, kebiasaan, ciri-ciri dan akhlak yang merupakan ciri khas bagi mereka. Saat ini Muslim tidak lagi punya jati diri. Yang ada dari gaya dan penampilan bahkan akhlak dan tingkah lakunya hanya ingin mengikuti gaya barat atau gaya orang kafir. Dari atas kepala hingga ujung kaki. Begitu pula termasuk perayaan seperti ulang tahun, tahun baru dan Valentine, dimana para pemuda Muslim merayakan semua yang diimpor dari ajaran nonMuslim. Semoga Allah menjaga dan melindungi setiap hambaNya yang berusaha dengan sungguh-sungguh mengamalkan Islam meskipun gempuran budaya kafir bertebaran dimana-mana. Selamat membaca dan semoga menambah ilmu. Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
1
“Bahagia dalam sulit” (1) husnu zh-zhan kepada Allah . Dia pasti bermaksud baik. (2) Tidak buruk sangka/menyalahkan orang, siapapun dia. (3) Taqdir dari Allah. (4) Usaha sungguhsungguh, semangat pantang, menyerah, optimis, shabar & syukur, istiqomah, tawakal dan ikhlas. (4) yakini janji Allah setiap ada kesulitan ada kemudahan yang menanti. Adzra’i-Kaltim-08134781XXXX Ilmu adalah cahaya kebenaran. Sebagaimana adam mengajarkan ilmu pada malaikat tentang nama-nama tumbuhan. Ilmu masuk ke otak melalui urat saraf. Ilmu kebenaran wajib dengan sungguh2 dengan cara apapun insyaAllah akan didapat, dalam pepatah cina “YOU SHE ZHE SHE CING ZHOU” artinya: dimana ada kemauan disitu ada jalan. Jalan kebenaran adalah dalam khilafah alamanhajinubuah. Yuuk kita sungguh-sungguh. Mistarudin,L.B - Maringgai, Lampung 08526726XXXX
Wanita yang baik adalah wanita yang mampu menjaga kesuian hati dan auratnya, dia yang disebut muslimat. Dan wanita yang pintar menjadi pacar tidak pintar menjadi istri. Arif Budiman - Banjarnegara 08574743XXXX Kombinasikan kesempatan dan takdir. Manusia terlahir dengan seribu potensi dan dipenuhi kesempatan2, kombinasikan yang ada menjadi sebuah kata yang lebih kokoh yaitu takdir. Afizah Asfa tabi’ah- Kepulauan Riau 08572625XXXX Bertawakallah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, kunci kesuksesan dunia dan akhirat ialah TAQWA. Fakhriy Abshar Silmi - Jakarta 08211329XXXX Hidup di dunia ini merupakan kenikmatan, supaya nikmat menjadi abadi ada tiga tips untuk merawatnya. 1. Hidup ini dijalani 2. Hidup ini dinikmati 3. Hidup ini disyukuri. Semoga kita bisa menikmatinya. Mardiyono - Semarang 08157528XXXX
SMS Nasehat Kiriman Pembaca
4
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
46 Tarbiyah
Dari Direktur Sampai Kondektur
Do’a 2
49 L-Fata
Kuliah Utama 6
52 Sosok
Do’a Memakai Pakaian Bahaya Tasyabbuh
Mutiara Amaly 20
Kedudukan Wanita Dalam Islam (Bag. 2)
Fiqh 26
Wudlu Bag. 3
Syakhsiyah 30
Menjadi Umaro, Lebih Dekat Dengan Umat
Motivasi Sukses 34
Mengatasi Keterbatasan Diri
Muamalat 36
Silaturahim Kunci Sukses Berwirausaha
Secret Societies 40
Big Brother Israel dan AS Menyadap Anda
Mahabbah 45
Dahsyatnya Memaafkan
Menginfaqkan Diri di Jalan Jihad Menghidupkan Al-Qur’an Dengan Mangajarkannya
56 Muslimah
Memakai Celana Panjang Bagi Wanita
59 Dapur Ummahat
Bakwan TAhu dan Kopi Madu
60 Thibbun Nabawi
Jagung Yang Kaya Nutrisi
62 Akhlak
Ujian dalam Lapang dan Sempit
64 Kaleidoskop
Khadijah Teladan Istri Paling Shalehah
66 Aqidah
10 Pembatal Keislaman Bag. 1
68 Diary
Harapanku Di Batas Waktu Bag. 3
70 Tafakur
Akar-Akar Kesombongan
Majalah TSAQOFAH di terbitkan oleh : Mahasiswa STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) “AL-FATAH” dan Markaz Shuffah Hizbullah - Cileungsi. Robiul Akhir 1435/Februari 2014
5
KULIAH UTAMA
Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka. (HR. Ahmad)
Bahaya Tasyabbuh Oleh : Bahron Ansori (Pemimpin Redaksi)
Sejarah mencatat, kehidupan umat manusia sebelum diutusnya Rasulullah sangat jauh dari petunjuk Ilahi. Normanorma kebenaran dan akhlak mulia nyaris terkikis oleh kerasnya kehidupan.Tidak heran bila masa itu dikenal dengan masa jahiliyyah.
K
etika kehidupan umat manusia telah mencapai puncak kebobrokannya, Allah I mengutus Rasul pilihan-Nya Muhammad bin ‘Abdillah dengan membawa petunjuk Ilahi dan agama yang benar, untuk mengentaskan umat manusia dari jurang kejahiliyyahan yang gelap gulita menuju kehidupan Islami yang terang benderang.
Beliau tunjukkan semua jalan kebaikan, dan beliau peringatkan tentang jalan-jalan kebathilan. Sehingga benar-benar terasa bahwa kenabian dan apa yang beliau bawa merupakan barakah dan rahmat bagi semesta alam.
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs. Al-Anbiyaa`:107). Oleh karena itu, Allah I telah menobatkan beliau sebagai suri tauladan terbaik bagi ummat manusia, dan Allah I perintahkan seluruh
6
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
ummat manusia untuk mengikutinya. Dalam ayat lain, Allah I berfirman yang artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kalian.” (Qs. Al-Ahzaab: 21). Allah I “Dan ikutilah dia, supaya kalian mendapat petunjuk.” (Qs. Al-A’raaf: 158). Lebih dari itu, Allah I mengancam orang-orang yang menentangnya dan menyalahi perintahnya. Sebagaimana firman-Nya yang artinya,
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam.Dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (Qs. An-Nisaa`: 115). Allah I berfirman,
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa ‘adzab yang pedih.” (Qs. An-Nuur: 63). PENGERTIAN TASYABBUH Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Tasyabbuh secara etimologis adalah bentuk mashdar dari tasyabbaha yatasyabbahu yang berarti menyerupai orang lain dalam suatu perkara. Sedangkan secara terminologis adalah menyerupai orang-orang kafir dan orang-orang yang menyelisihi Rasulullah dalam hal aqidah, ibadah, perayaan/seremonial, hari-hari besar, kebiasaan, ciri-ciri dan akhlak yang merupakan ciri khas bagi mereka. HUKUM TASYABBUH DENGAN ORANGORANG KAFIR Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Telah kami sebutkan sekian dalil dari Al-Qur`an, As-Sunnah, Ijma’, atsar (amalan/perkataan shahabat dan tabi’in), dan pengalaman, yang semuanya menunjukkan bahwa menyerupai mereka dilarang secara global. Sedangkan menyelisihi tata cara mereka merupakan sesuatu yang disyari’atkan baik yang sifatnya wajib ataupun anjuran sesuai dengan tempatnya masing-masing.” (Iqtidhaa Ash-Shiraathil Mustaqiim 1/473). SIAPAKAH ORANG-ORANG KAFIR YANG TIDAK BOLEH KITA MENYERUPAINYA? Orang-orang kafir yang tidak boleh kita menyerupainya meliputi ahlul kitab (Yahudi dan Nashara) dan orang-orang kafir lainnya. Saat ini muslim tidak lagi punya jati diri. Yang ada dari gaya dan penampilan bahkan akhlak dan tingkah lakunya hanya ingin mengikuti gaya barat atau gaya orang kafir. Coba lihat dari model rambut, cara berpakaian dan penampilan muda-mudi saat ini, sudah sama dengan gaya orang barat kafir. Begitu pula termasuk perayaan seperti Ultah dan New Year yang pemuda
7
Muslim rayakan semuanya diimpor dari ajaran nonmuslim, bukan ajaran Islam sama sekali. Benarlah disebutkan dalam hadis, umat Islam selangkah demi selangkah akan mengikuti jejak non muslim. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda,
e
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.”Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah - -, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?” (HR. Bukhari no. 7319). Dari Abu Sa’id Al Khudri , ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,
e
t e
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669). Ibnu Taimiyah menjelaskan, tidak diragukan lagi bahwa umat Islam ada
8
yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam sebagian perkara. Lihat Majmu’ Al Fatawa, 27: 286. Syaikhul Islam menerangkan pula bahwa dalam shalat ketika membaca Al Fatihah kita selalu meminta pada Allah I agar diselamatkan dari jalan orang yang dimurkai dan sesat yaitu jalannya Yahudi dan Nashrani.Dan sebagian umat Islam ada yang sudah terjerumus mengikuti jejak kedua golongan tersebut. Lihat Majmu’ Al Fatawa, 1: 65. Imam Nawawi -rahimahullahketika menjelaskan hadits di atas menjelaskan, “Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziroo’ (hasta) serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh lika-liku), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal-hal kekafiran mereka yang diikuti. Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini.” (Syarh Muslim, 16: 219). Wallahu'alam bish Shawab.
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
KULIAH UTAMA
W
Larangan Tasyabbuh
alau itu sudah jadi sunnatullah, namun bukan berarti mengikuti jejak ahli kitab dan orang kafir jadi boleh.Bahkan secara umum kita dilarang menyerupai mereka dalam hal yang menjadi kekhususan mereka. Penyerupaan ini dikenal dengan istilah tasyabbuh.
e
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi bersabda, “Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan, sanad hadis ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan, hadis ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269). Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah bersabda,
e
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami.” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Kenapa umat Islam dilarang meniru-niru orang kafir secara lahiriyah? Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
Robiul Akhir 1435/Februari 2014
“Keserupaan dalam perkara lahiriyah bisa berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh dengan orang kafir.” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 154). Di tempat lain dalam Majmu’ Al Fatawa, beliau berkata,
“Jika dalam perkara adat (kebiasaan) saja kita dilarang tasyabbuh dengan mereka, bagaimana lagi dalam perkara yang lebih dari itu?!” (Majmu’ Al Fatawa, 25: 332). Tasyabbuh dengan orang kafir ada dua macam: (1) tasyabbuh yang diharamkan, (2) tasyabbuh yang mubah (boleh). 1. Tasyabbuh yang Haram adalah segala perbuatan yang menjadi kekhususan ajaran orang kafir dan diambil dari ajaran orang kafir, tidak diajarkan dalam ajaran Islam. Terkadang tasyabbuh seperti ini dihukumi dosa besar, bahkan ada yang bisa sampai tingkatan kafir tergantung dari dalil yang membicarakan hal ini.Tasyabbuh yang dilakukan bisa jadi karena memang ingin mencocoki ajaran orang kafir, bisa jadi karena dorongan hawa nafsu, atau karena syubhat bahwa hal tersebut mendatangkan manfaat di dunia atau di akhirat. Bagaimana jika melakukannya atas dasar tidak tahu seperti ada yang merayakan ulang tahun (Ultah)
9
padahal ritual seperti ini tidak pernah diajarkan dalam Islam? Jawabnya, kalau dasar tidak tahu, maka ia tidak terkena dosa. Namun orang seperti ini harus diberitahu. Jika tidak mau nurut, maka ia berarti berdosa. 2. Tasyabbuh yang Dibolehkan adalah segala perbuatan yang asalnya sebenarnya bukan dari orang kafir. Akan tetapi orang kafir melakukan seperti ini. Maka tidak mengapa menyerupai dalam hal ini, namun bisa jadi luput karena tidak menyelisihi mereka. Contohnya adalah seperti membiarkan uban dalam keadaan putih. Padahal disunnahkan jika warnanya diubah selain warna hitam. Namun jika dibiarkan pun tidak terlarang keras. Namun perlu diperhatikan, ada syarat bolehnya tasyabbuh dengan orang kafir: 1. Yang ditiru bukan syi’ar agama orang kafir dan bukan menjadi kekhususan mereka. 2. Yang diserupai bukanlah perkara yang menjadi syari’at mereka. Seperti dalam syari’at dahulu dalam rangka penghormatan, maka disyari’atkan sujud. Namun dalam Islam telah dilarang. 3. Syari’at menjelaskan bolehnya bersesuaian dalam perbuatan tersebut, namun khusus untuk amalan tersebut saja. Seperti misalnya dahulu Yahudi melaksanakan puasa Asyura, umat Islam pun melaksanakan puasa yang sama. Namun juga diselisihi dengan menambahkan puasa pada hari kesembilan dari bulan Muharram. 4. Menyerupai orang kafir di sini tidak sampai membuat kita menyelisihi
10
ajaran Islam. Misalnya, orang kafir sekarang berjenggot. Itu bukan berarti umat Islam harus mencukur jenggot supaya berbeda dengan orang kafir karena memelihara jenggot sudah menjadi perintah bagi pria muslim. 5. Menyerupai orang kafir di sini bukan dalam perayaan mereka. Misalnya, orang kafir merayakan kelahiran Isa (dalam natal), maka bukan berarti kita pun harus merayakan kelahiran Nabi Muhammad (dalam Maulid Nabi). Jadi tidak boleh tasyabbuh dalam hal perayaan orang kafir.
Tasyabbuh hanya boleh dalam keadaan hajat yang dibutuhkan, tidak boleh lebih dari itu. (Lihat bahasan dalam Kitab Sunan wal Atsar fin Nahyi ‘an At Tasyabbuh bil Kuffar, oleh Suhail Hasan, hal. 58-59. Dinukil dari Fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 2025). Atas dasar itulah, maka segala ajaran yang menyelisihi ajaran Rasulullah adalah bathil dan tidak boleh untuk diikuti, terlebih lagi bila bersumber dari orang-orang kafir. Oleh karena itu, di antara prinsip Islam yang kokoh adalah kewajiban mengikuti jejak Rasulullah dan dilarang untuk mengikuti atau bertasyabbuh (menyerupai) orangorang kafir dan orang-orang yang menyelisihi Rasulullah.
BAHAYA TASYABBUH DENGAN ORANG-ORANG KAFIR Di antara bahaya dan dampak negatif tasyabbuh adalah: 1. Bahwa partisipasi dalam penampilan dan akhlak akan mewarisi kesesuaian dan kecenderungan kepada mereka, yang kemudian mendorong untuk saling menyerupai dalam hal akhlak dan perbuatan. Bahwa menyerupai dalam penampilan dan akhlak, Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
menjadikan kesamaan penampilan dengan mereka, sehingga tidak tampak lagi perbedaan secara zhahir antara ummat Islam dengan Yahudi dan Nashara (orang-orang kafir). 2. Itu terjadi pada hal-hal yang asalnya mubah. Dan bila terjadi pada halhal yang menyebabkan kekafiran, maka sungguh telah jatuh ke dalam cabang kekafiran. 3. Tasyabbuh dengan orang-orang kafir dalam perkara-perkara dunia akan mewariskan kecintaan dan kedekatan terhadap mereka. Lalu bagaimana dalam perkara-perkara agama? Sungguh kecintaan dan kedekatan itu akan semakin besar dan kuat, padahal kecintaan dan kedekatan terhadap mereka dapat meniadakan keimanan seseorang. 4. Lebih dari itu Rasulullah telah menyatakan, “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud dari ‘Abdullah bin ‘Umar, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiihul Jaami’ no.6025). (Diringkas dari Iqtidhaa`ush Shiraathil Mustaqiim 1/93, 94 dan 550). PERKARA-PERKARA YANG TERMASUK TASYABBUH DAN DIHARUSKAN UNTUK MENYELISIHINYA Perkara-perkara yang termasuk tasyabbuh dan diharuskan untuk menyelisihinya mencakup semua perkara yang merupakan ciri khas bagi mereka (di setiap masa) baik dalam hal aqidah, ibadah, hari-hari besar, penampilan/model, ataupun tingkah laku. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ketika mengomentari hadits Anas bin Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Malik, “Lakukanlah apa saja (terhadap istri kalian) kecuali nikah (jima’).”(HR. Muslim no.302). “Maka hadits ini menunjukkan bahwa apa yang Allah I syari’atkan kepada Nabi-Nya sangat banyak mengandung unsur penyelisihan terhadap orang-orang Yahudi.Bahkan beliau menyelisihi mereka dalam semua perkara yang ada pada mereka, sampai-sampai mereka berkomentar, ‘Orang ini (Rasulullah) tidaklah mendapati sesuatu pada kami kecuali berusaha untuk menyelisihinya.” (Iqtidhaa`ush Shiraathil Mustaqiim 1/214-215, 365). Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin berkata, “Tasyabbuh dengan orang-orang kafir terjadi dalam hal penampilan, pakaian, tempat makan, dan sebagainya karena ia adalah kalimat yang bersifat umum. Dalam artian, bila ada seseorang yang melakukan ciri khas orang-orang kafir, di mana orang yang melihatnya mengira bahwa ia termasuk golongan mereka (maka saat itulah disebut dengan tasyabbuh, pent).” (Majmuu’ Duruus wa Fataawaa Al-Haramil Makkiy 3/367). Perkara-perkara yang merupakan ciri khas mereka tersebut terbagi menjadi tiga jenis: 1. Perkara yang disyari’atkan dalam agama kita dan juga dalam agama mereka. Atau dahulu bukan syari’at mereka namun saat ini mereka kerjakan sebagaimana kita mengerjakannya, seperti: shaum ‘Asyura (10 Muharram, pent), shalat, dan shaum (puasa). Maka cara penyelisihannya adalah mengerjakannya dengan cara/ tuntunan yang berbeda dengan
11
mereka. 2. Perkara yang disyari’atkan dalam agama mereka namun kemudian dimansukh (dihapus) secara total, seperti hari Sabtu atau kewajiban shalat/shaum tertentu. Maka diharamkan bagi kita untuk menyerupai mereka dalam perkara tersebut. Bahkan menyerupai mereka dalam perkara tersebut lebih jelek daripada menyerupai mereka dalam perkara jenis pertama. 3. Perkara yang mereka ada-adakan dalam hal ibadah, adat, atau ibadah yang berkaitan dengan adat. Maka menyerupai mereka dalam jenis ini lebih jelek daripada menyerupai mereka dalam dua jenis lainnya. (Diringkas dari Iqtidhaa`ush Shiraathil Mustaqiim 1/437-477). BAGAIMANA DENGAN MOBIL, PESAWAT TERBANG, DAN PERANGKAT TEKNOLOGI LAINNYA? Memanfaatkan dan meniru mobil, pesawat terbang, alat-alat sains, dan teknologi lainnya bukanlah termasuk dari tasyabbuh. Karena apa yang mereka buat dan kembangkan tersebut hakekatnya bukanlah ciri khas/ kekhususan yang mereka miliki. Siapa saja baik muslim ataupun kafir yang bersungguh-sungguh mempelajari dan mengembangkannya akan mampu untuk membuatnya. Demikian pula mengimpor barang-barang tersebut dari negeri-negeri kafir dan menggunakannya, bukanlah bagian dari tasyabbuh. Karena Rasulullah sendiri pernah menggunakan produk orang-orang kafir baik pakaian, bejana, dan lain sebagainya. Sebagaimana pula beliau pernah menerima hadiah dari Muqauqis, seorang raja Mesir yang
12
beragama Nashara. Namun bila penggunaan produk mereka diiringi dengan penerapan kebiasaan, tata cara, dan aturan yang merupakan ciri khas dari mereka (orang-orang kafir) maka yang demikian dilarang dan termasuk dari tasyabbuh. (Diringkas dari Muqaddimah (Muhaqqiq) Iqtidhaa` Ash-Shiraathil Mustaqiim 1/48 dengan beberapa tambahan). Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin berkata, “Adapun sesuatu yang sudah tersebar di kalangan ummat Islam dan orang-orang kafir, maka penyerupakan dalam hal ini diperbolehkan walaupun asalnya dari orang-orang kafir, selama bukan sesuatu yang dzatnya haram seperti pakaian sutra (untuk laki-laki, pent).” (Majmuu’ Duruus wa Fataawaa Al-Haramil Makkiy 3/367). BAGAIMANA MEMBANGUN TEMPAT IBADAH DI BEKAS TEMPAT-TEMPAT KEKAFIRAN DAN KEMAKSIATAN? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Adapun tempat-tempat kekafiran dan kemaksiatan yang belum pernah terjadi padanya ‘adzab Allah I, jika dijadikan sebagai tempat yang bernuansa keimanan dan ketaatan maka bagus (bukan termasuk tasyabbuh). Nabi telah memerintahkan penduduk Thaif agar membangun masjid di tempat sesembahan yang dahulu mereka punyai. Demikian pula penduduk Yamamah agar membangun masjid di tempat yang dahulu sebagai sinagog. Bahkan masjid beliau asalnya adalah kuburan orangorang musyrikin (beliau bangun setelah dipindahkannya semua kuburan-kuburan tersebut ke tempat lain).” (Iqtidhaa`ush Shiraathil Mustaqiim 1/266-267)
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
APAKAH TASYABBUH HARUS DENGAN NIAT? Suatu amalan yang menyerupai ciri khas orang-orang kafir akan dihukumi sebagai tasyabbuh, walaupun tidak ada niatan untuk menyerupainya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Demikian pula larangan tasyabbuh dengan mereka, mencakup perkara-perkara yang engkau niatkan untuk menyerupai mereka dan juga yang tidak engkau niatkan untuk menyerupai mereka.”(Iqtidhaa`ush Shiraathil Mustaqiim 1/473, 1/219-220, 226-227 dan 272). SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP HARI RAYA ORANG-ORANG KAFIR Menanggapi upaya-upaya yang keras dari orang-orang kafir didalam meredam dan menggugurkan prinsip Al Bara’ melalui hari raya mereka, maka sangatlah mendesak untuk setiap muslim mengetahui dan memahami perkara-perkara berikut ini: 1. Tidak Menghadiri Hari Raya Mereka Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata: “Berbaurnya kaum muslimin dengan selain muslimin dalam acara hari raya mereka adalah haram. Sebab, dalam perbuatan tersebut mengandung unsur tolong menolong dalam hal perbuatan dosa dan permusuhan. Padahal Allah I berfirman (artinya): “Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kalian tolong menolong didalam dosa dan pelanggaran.” (Al Maidah:2)…..Oleh karena itu para ulama mengatakan bahwa kaum muslimin tidak boleh ikut bersama orang-orang kafir dalam Robiul Akhir 1435/Februari 2014
acara hari raya mereka karena hal itu menunjukan persetujuan dan keridhaan terhadap agama mereka yang batil.” Berkaitan dengan poin yang pertama ini, tidak sedikit dari para ulama ketika membawakan firman Allah I yang menceritakan tentang sifat-sifat Ibadurrahman (artinya): “(Yaitu) orang-orang yang tidak menghadiri kedustaan.” (Al Furqan:73), mereka menafsirkan “kedustaan” tersebut dengan hari-hari raya kaum musyrikin. Lebih parah lagi apabila seorang muslim bersedia menghadiri acara tersebut di gereja atau tempat-tempat ibadah mereka. Rasulullah mengecam perbuatan ini dengan sabdanya: “Dan janganlah kalian menemui orang-orang musyrikin di gereja-gereja atau tempat-tempat ibadah mereka, karena kemurkaan Allah I akan menimpa mereka.” (H.R Al Baihaqi dengan sanad shahih) 2. Tidak Memberikan Ucapan Selamat Hari Raya Didalam salah satu fatwanya, Asy Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa memberikan ucapan selamat hari raya Natal kepada kaum Nashrani dan selainnya dari hari-hari raya orang kafir adalah haram.Keharaman tersebut disebabkan adanya unsur keridhaan dan persetujuan terhadap syiar kekufuran mereka, walaupun pada dasarnya tidak ada keridhaan terhadap kekufuran itu sendiri. Beliau pun membawakan ayat yaitu (artinya): “Bila kalian kufur maka sesungguhnya Allah I tidak butuh kepada kalian. Dia tidak ridha adanya kekufuran pada hamba-hamba-Nya.(Namun) bila kalian bersyukur maka Dia ridha kepada
13
kalian.” (Qs. Az Zumar:7). Juga firmanNya (yang artinya): “Pada hari ini, Aku telah sempurnakan agama ini kepada kalian, Aku cukupkan nikmat-Ku kepada kalian dan Aku ridhai Islam menjadi agama kalian.” (Qs. Al Maidah:3). Ia juga menambahkan bahwa bila mereka sendiri yang mengucapkan selamat hari raya tersebut kepada kita maka kita tidak boleh membalasnya karena memang bukan hari raya kita. Demikian pula, hal tersebut disebabkan hari raya mereka ini bukanlah hari raya yang diridhai Allah I karena memang sebuah bentuk bid’ah dalam agama asli mereka.Atau kalau memang
disyariatkan, maka hal itu telah dihapus dengan datangnya agama Islam.”(Majmu’uts Tsamin juz 3 dan Al Muntaqa min Fatawa Asy Syaikh Shalih Al Fauzan 1/255). Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa orang yang mengucapkan selamat kepada orang-orang kafir pada hari raya mereka, kalaupun dia ini selamat dari kekufuran maka dia pasti terjatuh kepada keharaman.Keadaan dia ini seperti halnya mengucapkan selamat atas sujud mereka kepada salib. (Ahkamu Ahlidz Dzimmah). 3. Tidak Tukar Menukar Hadiah Pada Hari Raya Mereka Asy Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,“Telah
14
sampai kepada kami (berita) tentang sebagian orang yang tidak mengerti dan lemah agamanya, bahwa mereka saling menukar hadiah pada hari raya Nashrani. Ini adalah haram dan tidak boleh dilakukan.Sebab, dalam (perbuatan) tersebut mengandung unsur keridhaan kepada kekufuran dan agama mereka. Kita mengadukan (hal ini) kepada Allah I.”(At Ta’liq ‘Ala Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal. 277). 4. Tidak Menjual Sesuatu Untuk Keperluan Hari Raya Mereka Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menegaskan bahwa seorang muslim yang menjual barang dagangannya untuk membantu kebutuhan hari raya orang-orang kafir baik berupa makanan, pakaian atau selainnya maka ini merupakan bentuk pertolongan untuk mensukseskan acara tersebut. (Perbuatan) ini dilarang atas dasar suatu kaidah yaitu: Tidak boleh menjual air anggur atau air buah kepada orangorang kafir untuk dijadikan minuman keras (khamr). Demikian halnya, tidak boleh menjual senjata kepada mereka untuk memerangi seorang muslim. (Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal.325). 5. Tidak Melakukan Aktivitas-Aktivitas Tertentu Yang Menyerupai OrangOrang Kafir Pada Hari Raya Mereka Didalam fatwanya, Asy Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan: “Dan demikian pula diharamkan bagi kaum muslimin untuk meniru orang-orang kafir pada hari raya tersebut dengan mengadakan perayaan-perayaan khusus, tukar Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
menukar hadiah, pembagian permen (secara gratis), membuat makanan khusus, libur kerja dan semacamnya. Hal ini berdasarkan ucapan Nabi : Rasusullah Shallallahu alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut.”(H.R Abu Daud dengan sanad hasan). (Majmu’uts Tsamin juz 3). DOSAKAH BILA MELAKUKAN HAL ITU DALAM RANGKA MUDAHANAH (BASA BASI)? Selanjutnya didalam fatwa itu juga, beliau mengatakan: “Dan barangsiapa melakukan salah satu dari perbuatan tadi (dalam fatwa tersebut tanpa disertakan no 1,3 dan 4-pent) maka dia telah berbuat dosa, baik dia lakukan dalam rangka bermudahanah, mencari keridhaan, malu hati atau selainnya. Sebab, hal itu termasuk bermudahanah dalam beragama, menguatkan mental dan kebanggaan orang-orang kafir dalam beragama.”(Majmu’uts Tsamin juz 3). Sedangkan mudahanah didalam beragama itu sendiri dilarang oleh Allah I . Allah I berfirman (artinya): “Mereka (orang-orang kafir) menginginkan supaya kamu bermudahanah kepada mereka lalu mereka pun bermudahanah pula kepadamu.” (Qs. Al Qalam:9). ORANG-ORANG KAFIR BERGEMBIRA BILA KAUM MUSLIMIN IKUT BERPARTISIPASI DALAM HARI RAYA MEREKA Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,“Oleh karena itu, orang-orang kafir sangat bergembira dengan partisipasinya kaum muslimin Robiul Akhir 1435/Februari 2014
dalam sebagian perkara (agama) mereka.Mereka sangat senang walaupun harus mengeluarkan harta yang berlimpah untuk itu.”(Iqtidha’ Shiratil Mustaqim hal.39). BOLEHKAH SEORANG MUSLIM IKUT MERAYAKAN TAHUN BARU DAN HARI KASIH SAYANG (VALENTINE’S DAY)? Para ulama yang tergabung dalam Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al Ilmiyah Wal Ifta’ (Komite Tetap Kajian Ilmiah Dan Fatwa) Arab Saudi dalam fatwanya no.21203 tertanggal 22 Dzul Qa’dah 1420 menyatakan bahwa perayaan-perayaan selain Iedul Fithri dan Iedul Adha baik yang berkaitan dengan sejarah seseorang, kelompok manusia, peristiwa atau makna-makna tertentu adalah perayaan-perayaan bid’ah. Tidak boleh bagi kaum muslimin untuk berpartisipasi apapun didalamnya. Didalam fatwa itu juga dinyatakan bahwa hari Kasih Sayang (Valentine’s Day)- yang jatuh setiap tanggal 14 Pebruari- merupakan salah satu hari raya para penyembah berhala dari kalangan Nashrani. Adapun Asy Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah (salah satu anggota komite tersebut) menyatakan bahwa penanggalan Miladi/Masehi itu merupakan suatu simbol keagamaan mereka. Sebab, simbol tersebut menunjukan adanya pengagungan terhadap kelahiran Al Masih (Nabi Isa ?) dan juga adanya perayaan pada setiap awal tahunnya. (Al Muntaqa min Fatawa Asy Syaikh Shalih Al Fauzan 1/257). Wallaahu a’lam bish shawwab.
15
KULIAH UTAMA
Valentine Day = Neraka
V
alentine Day (VD) adalah hari bersejarah bagi orang-orang kafir (khususnya Nashara) dan merupakan salah satu ciri khas mereka yang selalu diperingati (dikenang dan diramaikan) pada setiap tanggal 14 Februari. Mereka menyebutnya sebagai hari kasih sayang dan cinta. Mereka saling memberikan bunga, tanda cinta dan sejenisnya kepada teman/kekasihnya. Mereka yang saling meluapkan syahwat pada tempat yang haram. 6 KERUSAKAN VALENTINE DAY Kerusakn Pertama, MERAYAKAN VALENTINE BERARTI MENIRU-NIRU
16
ORANG KAFIR. Islam telah melarang umatnya meniru-niru orang kafir. Larangan ini terdapat dalam berbagai ayat, juga dapat ditemukan dalam beberapa sabda Rasulullah dan hal ini juga merupakan kesepakatan para ulama (baca: ijma’). Inilah yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Iqtidho’ Ash Shiroth Al Mustaqim (Ta’liq: Dr. Nashir bin ‘Abdil Karim Al ‘Aql, terbitan Wizarotusy Syu’un Al Islamiyah). Rasulullah memerintahkan agar kaum Muslimin menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Beliau bersabda, “Sesungguhnya orang Yahudi dan
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
Nashrani tidak mau merubah uban, maka selisihlah mereka.” (HR. Bukhari no. 3462 dan Muslim no. 2103). Hadis ini menunjukkan kepada kita agar menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani secara umum dan di antara bentuk menyelisihi mereka adalah dalam masalah uban. (Iqtidho’, 1/185). Telah jelas hari valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama Nashrani. Merayakannya berarti telah meniru-niru mereka. Kerusakan Kedua: MENGHADIRI PERAYAAN ORANG KAFIR BUKAN CIRI ORANG BERIMAN. Allah I sendiri telah mencirikan sifat orang-orang beriman. Mereka adalah orang-orang yang tidak menghadiri ritual atau perayaan orangorang musyrik dan ini berarti tidak boleh umat Islam merayakan perayaan agama lain semacam valentine. Allah I berfirman, “Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orangorang) yang mengerjakan perbuatanperbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (Qs. Al Furqon: 72). Ibnul Jauziy dalam Zaadul Maysir mengatakan, ada 8 pendapat mengenai makna kalimat “tidak menyaksikan perbuatan zur”, pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena pendapat-pendapat tersebut hanya menyampaikan macam-macam perbuatan zur. Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa “tidak menyaksikan perbuatan zur” adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Inilah yang dikatakan oleh Ar Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Robi’ bin Anas. Jadi, ayat di atas adalah pujian untuk orang yang tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Jika tidak menghadiri perayaan tersebut adalah suatu hal yang terpuji, maka ini berarti melakukan perayaan tersebut adalah perbuatan yang sangat tercela dan termasuk ‘aib (Iqtidho’, 1/483). Jadi, merayakan valentine’s day bukanlah ciri orang beriman karena jelas-jelas hari tersebut bukanlah hari raya umat Islam. Kerusakan Ketiga: MENGAGUNGKAN SANG PEJUANG CINTA AKAN BERKUMPUL BERSAMANYA DI HARI KIAMAT NANTI. Jika orang mencintai Allah dan RasulNya, maka dia akan mendapatkan keutamaan berikut ini. Dari Anas bin Malik, ia mengatakan, seseorang bertanya pada Nabi , “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?” Beliau berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan RasulNya.” Beliau berkata, “(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain di Shohih Bukhari, Anas ra. mengatakan, “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi
17
bersabda, Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).” Anas RA. pun mengatakan, “Kalau begitu aku mencintai Nabi , Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.” Bandingkan, bagaimana jika yang dicintai dan diagungkan adalah seorang tokoh Nashrani yang dianggap sebagai pembela dan pejuang cinta di saat raja melarang menikahkan para pemuda. Valentinelah sebagai pahlawan dan pejuang ketika itu. Lihatlah sabda Nabi Shallallahu alaihi Wa Sallam di atas, “Kalau begitu engkau bersama dengan orang yang engkau cintai”. Jika Anda mengaku seorang Muslim, manakah yang Anda pilih, dikumpulkan bersama orang-orang shalih ataukah bersama tokoh Nashrani yang jelas-jelas kafir? Siapa yang mau dikumpulkan di hari kiamat bersama dengan orang-orang kafir? Semoga menjadi bahan renungan bagi Anda, wahai para pengagum Valentine!
Kerusakan Keempat: UCAPAN SELAMAT BERAKIBAT TERJERUMUS DALAM KESYIRIKAN DAN MAKSIAT. “Valentine” sebenarnya berasal dari bahasa Latin yang berarti “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Oleh karena itu disadari atau tidak, jika umat Islam meminta orang menjadi “To be my valentine (Jadilah valentineku)”, berarti sama dengan ia meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini
18
merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Hari valentine jelas-jelas adalah perayaan nashrani, bahkan semula adalah ritual paganisme. Oleh karena itu, mengucapkan selamat hari kasih sayang atau ucapan selamat dalam hari raya orang kafir lainnya adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca : ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya ‘Ahkamu Ahlidz Dzimmah’ (1/441, Asy Syamilah). Beliau rahimahullah mengatakan, “Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal atau selamat hari valentine, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah I. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.” Kerusakan Kelima: HARI KASIH SAYANG MENJADI HARI SEMANGAT Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
BERZINA. Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga menghalalkan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih. Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan laranganlarangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang. Na’udzu billah min dzalik. Padalah mendekati zina saja haram, apalagi melakukannya (Qs. Al Isro’ : 32). Dalam Tafsir Jalalain dikatakan larangan dalam ayat itu lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika seseoraaang mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang. Kerusakan Keenam: MENIRU PERBUATAN SETAN. Menjelang hari Valentine-lah berbagai ragam coklat, bunga, hadiah, kado dan souvenir laku keras. Berapa banyak duit yang dihambur-hamburkan ketika itu. Padahal sebenarnya harta tersebut masih bisa dibelanjakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat atau malah bisa disedekahkan pada Robiul Akhir 1435/Februari 2014
orang yang membutuhkan agar berbuah pahala, daripada harus menghambur-hamburkannya secara boros (Qs. Al Isro’ : 26-27). Maksudnya adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini. Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim). Itulah sebagian kerusakan yang ada di hari valentine, mulai dari paganisme, kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan. Valentine’s Day tidak hanya diingkari oleh umat Islam, tapi juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma kehidupan bermasyarakat. Hanya orang yang tertutup hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang mengikuti Valentine’s Day. Jangan sampai umat Islam menjadi orang-orang yang ikut andil dan meramaikan hari-hari raya atau harihari kekhususan orang kafir. Allah I berfirman yang artinya, “Dan janganlah kalian tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.” (Qs. Al-Maa`idah: 2). Semoga pembahasan singkat tentang tasyabbuh dan Valentin Day’s ini menjadi secercah cahaya yang dengannya Allah I menunjukkan kaum Muslimin jalan untuk selalu istikomah dan senantiasa bermujahadah (bersungguh-sungguh) mengikuti jejak Rasulullah dan para shahabat, serta menjauhkan kaum Muslimin dari jalan orang-orang kafir, aamiin. Wallahu a'alam bish shawwab.
19
MUTIARA AMALY
KH. Yakhsyallah Mansur, M.A
Kedudukan Wanita Dalam Islam (bag. 2 - Habis)
Pimpinan Shuffah Al-Qur'an Abdullah bin Mas'ud Online, Muhajirun, Natar - Lampung
MEMBATASI JUMLAH ISTERI Allah I berfirman:
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanitawanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (Qs. An Nisaa [4]: 3). Menurut riwayat Bukhari dan Muslim yang bersumber dari ‘Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ayat ini turun berkenaan dengan anak perempuan yatim di bawah penjagaan walinya. Si wali tertarik kepada hartanya dan kecantikannya. Maka dia bermaksud hendak menikahi anak asuhannya itu tetapi dengan tidak hendak membayar mas kawinnya dengan adil seperti pembayaran mas kawin kepada perempuan lain. Maka mereka dilarang
20
menikah dengan anak perempuan itu kecuali dengan membayar mas kawinnya secara adil sebagaimana yang dibayarkan kepada perempuan lain. Sebelum ayat ini turun, pria Arab, Yahudi, dan bangsa-bangsa lain mengambil wanita sebagai isteri sekehendak hati, jumlahnya tidak terbatas dan sama sekali tidak disyaratkan adil terhadap isteriisterinya. Maka datanglah ayat di atas, menentukan batas, pria tidak boleh beristeri lebih dari empat orang dan bagi pria yang ragu dirinya tidak dapat berlaku adil terhadap isteri-isterinya, diwajibkan agar beristeri satu saja. Mencukupkan satu isteri saja wajib dilakukan oleh orang laki-laki, hanya khawatir kalau-kalau ia akan terjerumus ke dalam ketidakadilan ini, sampai dengan suasana, di mana kekhawatiran itu hanya merupakan sesuatu yang diduga akan terjadi dan belum pasti. Allah I menjelaskan demikian ini dengan kata-kata Dan jika kamu khawatir Kata (jika) menerangkan suatu syarat yang belum pasti dan baru dikhawatirkan saja akan terjadi. Berbeda dengan kata (apabila) yang menerangkan suatu syarat yang pasti akan terjadi. Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
Jadi kalau seorang laki-laki mempunyai kekhawatiran atau dugaan bahwa ia tidak sanggup berlaku adil apabila memiliki isteri lebih dari satu, maka wajiblah ia beristeri satu saja walaupun sebenarnya ada harapan dia dapat berlaku adil ketika beristeri lebih dari satu. Ayat ini menunjukkan bahwa berlaku adil antara isteriisteri itu hukumnya wajib, sebagai perintah agama, lebih dari keadilan yang diperintahkan dalam pergaulan dengan sesama manusia pada umumnya. Dalam hal ini bersabda:
“Barangsiapa mempunyai dua isteri, lalu dia lebih cenderung kepada salah seorang di antaranya dan tidak berlaku adil di antara keduanya, maka pada hari kiamat dia akan datang keadaan pinggangnya miring.” (HR. Ahmad). Yang dimaksudkan ‘dalam keadaan pinggangnya miring’ adalah suatu tanda yang membuat dia merasa malu di padang mahsyar, di hadapan khalayak ramai. ‘Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah selalu berlaku adil dalam membagi giliran terhadap isteriisterinya.Walaupun demikian beliau berkata dalam doanya.
“Ya Allah , inilah kemampuanku membagi giliran.Maka janganlah engkau mencela dengan apa yang engkau miliki dan bukan milikku.” (HR. Hakim). Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Yang dimaksud ‘bukan milikku’ adalah kecenderungan lebih mencintai salah seorang isteri-isterinya. Kenyataan inilah yang digambarkan oleh Allah I :
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteriisteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatungkatung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.s.An Nisaa [4]: 129) Pada ayat ini Allah I menegaskan bahwa suatu perkara yang tidak dapat dihindarkan orang laki-laki yang beristeri lebih dari satu adalah kecenderungan lebih mencintai salah seorang isterinya walaupun dia ingin sekali menghindarkan hal tersebut. Oleh karena itu Allah I mengingatkan, janganlah kecenderungan mencintai salah seorang isteri ini menyebabkan meninggalkan isteri yang kurang dicintai atau mengurangkan katakatanya sehingga menyebabkan dia seperti barang yang tergantung tidak bertali, terkatung-katung dan teraniaya jiwa dan raganya. Para ulama telah merumuskan keadilan yang wajib dipraktekkan
21
oleh suami terhadap isteri-isterinya, di antaranya keadilan dalam munasyaroh (pergaulan), nafkah, tempat tinggal, waktu giliran dan niat dalam bergaul dengan isteri. Setelah Allah I mengingatkan kewajiban berlaku adil terhadap para isteri, ayat di atas (Qs. An Nisaa [4]: 3), Allah I memuji orang laki-laki yang beristeri satu saja dengan kalimat, Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Maksudnya dengan beristeri satu orang lebih dekat kepada tidak berlaku aniaya (sewenang-wenang) kepada kaum wanita, atau banyak berbuat bohong atau menghadapi problem karena banyak tanggungan. Imam Asy-Syaukani mencatat 11 arti “an ta’ulu”: • Berat pikulan • Memberati orang lain • Melarat • Sewenang-wenang/aniaya • Keberatan • Payah tanggungan • Tidak tahan • Sibuk dan bertumpuk-tumpuknya pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan • Kian kemari mengembara diatas bumi mencarikan belanja • Menjadi lemah karena banyak tanggungan • Terlalu payah mengangkat keluarga besar MuhammadRasyiddalambukunya “Al Wahyu Muhammady” mengatakan bahwa dibolehkannya beristeri lebih dari satu adalah dengan ketentuanketentuan sebagai berikut: 1. Bagi orang laki-laki yang tidak ragu-
22
ragu dapat berbuat adil terhadap
isteri-isterinya. 2. Orang tersebut benar-benar membutuhkannya dan mampu memberi belanja dan memenuhi keperluan lain isteri-isterinya. 3. Karena isteri mandul atau sudah tua sehingga tidak mungkin hamil atau mengidap penyakit yang menyebabkan tidak bisa hamil dan tidak bisa melayani kebutuhan suami. 4. Dapat membawa kebaikan bagi wanita disebabkan jumlah wanita lebih banyak dari pada kaum pria umpama karena habis perang atau karena kebanyakan kaum pria mencari kehidupan di tempat lain.
Jadi syariat pembatasan isteri sampai empat adalah untuk memuliakan wanita. Tidak dibenarkan seorang laki-laki menikah lagi hanya karena melihat perempuan cantik atau muda. Atau dengan alasan mengikuti sunnah Rasulullah dan para sahabat yang pada umumnya beristeri lebih dari satu. Kalau akan mengikuti sunnah hendaknya lebih dahulu mengikuti sunnah Rasulullah dan para sahabatnya dalam keadilan beristeri, bukan beristerinya saja. Selanjutnya perlu difahami bahwa bolehnya beristeri lebih dari satu sampai empat bukanlah tujuan asli dari ayat di atas. Dr. Abd Nashir Taufik mengemukakan alasan antara lain: 1. Beristeri banyak adalah sesuatu yang dibolehkan pada waktu turunnya ayat tersebut. Orang Arab biasa melakukannya tanpa batas. Orang Yahudi dan orang Kristen pada waktu itu juga Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
tidak mengharamkannya. Jadi tidaklah diperlukan seruan untuk menetapkan sesuatu yang boleh ini dalam Al-Qur’an, hanya sematamata untuk membolehkannya. 2. Tidak ada satu ayat yang sempurna dalam Al-Qur’an yang jelas-jelas membolehkan beristeri lebih dari satu. Ayat yang memuat tentang hal ini dimulai dengan menyebut masalah anak yatim dan dilanjutkan syarat berlaku adil. Kalau tujuan ayat ini untuk membolehkan beristeri lebih dari satu, tentulah tidak perlu disebutkan masalah anak yatim. Redaksi yang biasa digunakan dalam Al-Qur’an untuk membolehkan sesuatu adalah dengan katakata (tidak ada dosa) dan (dihalalkan bagimu). Tetapi pada ayat ini digunakan bentuk perintah (Maka nikahlah kamu). Dari bentuk perintah ini kita mengerti bahwa Allah I menghendaki perintah yang besar bukan semata-mata membolehkan. Para ulama sepakat bahwa perintah pada ayat ini bukanlah perintah yang menunjukkan wajib tetapi maksudnya mengajari dan memberi tuntunan.Sebab apabila perintah ini wajib tentulah di dalamnya tidak ada pilihan. Tetapi jelas pada ayat tersebut orang yang akan menikah diberi kesempatan memilih dua, tiga dan empat. Bahkan kalau dia khawatir akan berlaku tidak adil maka hendaklah dia menikah dengan seorang wanita saja dan dilarang menikahi dua, tiga, dan empat. Dengan demikian tujuan asli ayat ini bukanlah membolehkan bahkan Robiul Akhir 1435/Februari 2014
memerintahkan beristeri lebih dari satu tetapi tujuan asli ayat ini adalah tentang pernikahan anak yatim perempuan. Apabila memang demikian halnya mengapa beristeri lebih dari satu dilarang saja. Inilah kebijaksanaan Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah dan realitas kehidupan. Karena nikah adalah fitrah manusia dan dalam realitas kehidupan ada pria yang memiliki kemampuan menikah lebih dari satu dan dalam kondisi tertentu dapat terjadi wanita lebih banyak dari pria. Dalam kondisi seperti ini maka jalan keluar yang terbaik adalah memberi kesempatan pria yang berkemampuan menambah isteri tetapi dengan syarat dapat berlaku adil. Dengan demikian akan terwujud masyarakat yang bersih yang terhindar dari perselingkuhan dan perzinaan dan wanita akan terhormat karena menjadi isteri yang sah dari pria yang adil dan bertanggung jawab. MENGHORMATI KAUM IBU
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah,
23
dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orangorang yang berserah diri". (Qs. Al Ahqaf [46]: 15). Imam Bukhari meriwayatkan, “Seorang laki-laki mandatangi Rasulullah seraya berkata, “Hai Rasulullah, siapa yang patut aku pergauli dengan baik?” Beliau menjawab, “Ibumu.”Orang itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?”Beliau menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Kemudian bapakmu.” Ketika menyebutkan hadis ini, Al Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan, “Ibnu Bathal berkata, “Hadis tersebut menunjukkan bahwa hendaknya seorang ibu mendapatkan tiga kali lipat dari pada seorang ayah dalam hal berbakti. Hal ini dikarenakan seorang ibu mengalami kesulitan saat mengandung, melahirkan, dan meyusui. Ketiga hal ini merupakan bagian yang hanya dirasakan oleh ibu. Sedangkan ayah hanya terlibat dalam mendidik anak.” Hal inilah yang diisyaratkan Allah I dalam firmanNya:
24
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman [31]: 14). Pada ayat ini, Allah I menyamaratakan antara ayah dan ibu dalam mendapatkan bakti dari anaknya, kemudian Allah I menyebutkan secara khusus kondisi yang dialami seorang ibu.” Ayat dan hadis di atas adalah sebagian dalil yang menunjukkan bahwa syariat Islam sangat menghargai dan memuliakan seorang ibu. Dalam syariat Islam banyak dijelaskan keutamaan dan kemuliaan seorang ibu, antara lain: BERBAKTI KEPADA IBU LEBIH UTAMA DARI PADA JIHAD Dari Mu’awiyah bin Jahimah bahwa Jahimah datang menemui Rasulullah sambil berkata, “Hai Rasulullah, aku ingin pergi berjihad dan aku datang kepadamu untuk minta pertimbangan. Beliau bersabda, “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Dia menjawab, “Ya, aku masih punya ibu.” Beliau bersabda:
“Hendaknya engkau tetap berbakti kepadanya karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.” (HR.An Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
Nasa’i). DOA IBU LEBIH CEPAT TERKABUL Imam Thabrani meriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah bersabda, “Doa ibu itu lebih cepat terkabul.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seorang ibu lebih penyayang dari pada bapak. Dan doa yang diucapkan orang yang penyayang tidak akan siasia.”
Hendaknya engkau tetap berbakti kepadanya karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya PEKERJAAN HARIAN IBU, PAHALANYA SAMA DENGAN JIHAD Imam Tirmidzi meriwayatkan, “Suatu hari Asma datang ke rumah Rasulullah dan bertanya, “Kami para wanita terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum laki-laki dan kami adalah tempat melampiaskan syahwat mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, akan tetapi kaum laki-laki mendapat keutamaan melebihi kami dengan shalat Jum’at, mengantar
Robiul Akhir 1435/Februari 2014
jenazah dan berjihad. Dan ketika mereka berjihad, kamilah yang menjaga harta mereka dan mendidik anak mereka. Maka apakah kami juga mendapat pahala sebagaimana yang mereka dapatkan?” Usai menyimak pertanyaan tersebut, Rasulullah menoleh kepada para sahabat dan bersabda, “Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita yang lebih baik (hebat) dari apa yang dia tanyakan?” Para sahabat menjawab, “Belum.” Kemudian beliau bersabda, “Kembalilah, hai Asma’ dan beritahukan kepada para wanita yang di belakangmu bahwa kebaikan seorang wanita kepada suaminya, meminta keridhaan suaminya, patuh kepada suaminya, patuh terhadap yang diingini suaminya, semua itu sama nilainya dengan seluruh amalan yang dikerjakan oleh kaum laki-laki yang engkau sebutkan tadi.”
UCAPAN IBU SEJATINYA ADALAH DOA Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian menyumpahi diri kalian dan jangan pula menyumpahi anak-anak kalian dan harta kalian, sebab kalian tidak mengetahui saat doa dikabulkan sehingga Allah I akan mengabulkan sumpah itu.” (HR. Muslim). Oleh karena itu setiap orang tua, terutama ibu jangan sampai menyumpahi dan melaknat (mengutuk) anak-anaknya dengan sumpah serapah saat marah, sebab sesungguhnya tidak ada seorangpun dalam kehidupan ini yang mengetahui kapan doa (baik maupun buruk) yang diucapkan akan dikabulkan oleh Allah I. Wallahu A’lam bis Shawwab.
25
FIQIH
(bag. 3) Oleh : Iman Sulaeman
Pengurus Ma'had Tahfidzul Qur'an Al-Fatah, Cileungsi, Bogor
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN WUDLU Kalimat membatalkan wudhu merupakan arti secara bahasa dari nawaaqidl al wudhu. Dalam pembahasan fiqih nawaaqidl selalu diidentikan dengan pembatalan termasuk dalam masalah wudhu. Dan perlu diketahui bahwa hal-hal yang membatalkan wudhu juga membatalkan tayamum (lihat subulu as salaam bab nawaqidl al wudhu). Sebelum masuk pada pembahasan, terlebih dahulu kita kenali pengertian hadats baik menurut ma’na lughawi maupun isthilahy. Dalam perspektif fiqih, pengertian hadats secara etimologi (lughawy) sama dengan al-ghaaith yang berarti kotoran, tidak suci. Sedangkan secara terminology (isthilahy) hadats adalah suatu keadaan yang mengharuskan seseorang untuk bersuci, baik itu hadats besar maupun hadats kecil. Dan telah dijelaskan bahwa hadats besar adalah hadats yang hanya bisa dihilangkan dengan mandi, sementara hadats kecil adalah hadats yang bisa
26
dihilangkan cukup dengan wudhu. Nah, edisi kali ini kami akan membahas mengenai pembatal wudhu atau hadats kecil dan sedikit menyinggung tentang hadats besar. Dalam Membahas masalah bentuk dan macam-macam pembatal wudhu, ditemukan, ada yang sudah dalam kesepakatan para ulama dan masih ada yang diperselisihkan : Mari kita simak dengan seksama pembatal-pembatal wudhu yang sudah disepakati oleh para ulama; 1. Keluarnya sesuatu dari dua jalan, yaitu dari qubul dan dubur Yang dimaksud dengan qubul adalah kemaluan, sedangkan dubur adalah anus. Jadi apabila ada yang keluar sesuatu dari kedua jalan ini maka dia berhadats dan harus berwudhu. Ada beberapa macam sesuatu yang keluar dari kedua jalan ini, antara lain: a. Air kencing dan tinja Hal ini berdasarkan firman Allah ď ‰; Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
“… atau datang dari tempat buang air …” (Qs. An-Nisa : 43) Maksud dengan datang dari tempat buang air adalah seseorang telah melakukan hajatnya yaitu buang air kecil atau buang air besar. b. Kentut
meminta kepada Miqdad ibn Al Aswad untuk menanyakan kepada Rasulullah tentang hal itu. Kemudian Miqdan bertanya, dan Rasulullah menjawab; “dalam masalah itu harus berwudhu”. (H.R. Bukhari, Shahih Bukhari, bab. Man lam yara al wudhua illa man, juz 1, h. 304, no. 172) Madzi adalah cairan yang keluar kemaluan, biasanya ketika seseorang sedang menghayalkan hubungan badan dengan segala cumbu rayunya. Wadi adalah cairan berwarna putih dan tebal lagi kasar, biasanya keluar ketika seseorang berada dalam keadaan cape. (lihat fikih wanita karya Syaikh Ahmad Jad, 2008, h. 40)
"Apabila seseorang di antara kamu merasakan sesuatu dalam perutnya kemudian dia raguragu apakah dia mengeluarkan sesuatu (kentut) atau tidak maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid kecuali ia mendengar suara atau mencium baunya" (H.R. Muslim, Shahih Muslim, bab. Ad dalil ‘ala anna man tayaqqona at thaharah, juz 2, hal. 276, no. 541. Hadits ini datang dari Abu Hurairah dan Abdullah ibn Zaid) c. Madzi dan Wadi Berdasar pengakuan Aly r.a dimana beliau adalah orang yang sering keluar air madzi dari kemaluannya, beliau ragu tapi malu bertanya kepada Rasulullah karena kedudukannya sebagai mantunya. Akhirnya Aly r.a Robiul Akhir 1435/Februari 2014
2. Hilang akal Hilang akal mengandung pengertian ketidak mampuan seseorang dalam mengendalikan perilaku dan perbuatannya sendiri. (lihat fikih wanita karya Syaikh Ahmad Jad, 2008, h. 41) Dalam kondisi tidak sadar, seseorang tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya di waktu itu. Dengan demikian seseorang diwajibkan berwudlu ketika ia sudah sadarkan diri. Adapun yang termasuk kategori hilang akal atau tidak sadar adalah sebagai berikut; a. Gila; penyakit ini menyebabkan batalnya wudhu seseorang b. Mabuk; karena ketika mabuk seseorang hilang kesadarannya
27
c. Pingsan dan tidur lelap; kedua hal ini menyebabkan batal wudlunya seseorang. Berdasarkan dalil;
“Pernah para shahabat Rasulullah pada jamannya menunggu waktu isya' sampai kepala mereka terangguk-angguk (karena kantuk) kemudian mereka shalat dan tidak berwudlu”. (Dikeluarkan oleh Abu Dawud shahih menurut Daruquthni dan berasal dari riwayat Muslim) Konteks hadits ini menunjukan bahwa tidur ringan (kantuk) tidak membatalkan wudhu. Sedangkan tidur lelap dalam posisi apapun, baik posisi duduk maupun telentang, menurut kesepakatan para ulama membatalkan wudhu. Wallahu a’lam 3. Menyentuh kemaluan tanpa penghalang Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan hukum pada masalah ini. Pendapat pertama menyatakan bahwa menyentuh kemaluan membatalkan wudhu, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Hibban dari Bisrah binti Shafwan bahwasanya nabi bersabda;
28
"Barangsiapa menyentuh kemaluannya maka hendaklah ia berwudlu". (Lihat teks haidits ini di Sunan Abu Dawud, bab alwudhu man massa adz dzakar, juz 1, h. 224, no. 154). Pendapat kedua menyatakan, bahwa menyentuh kemaluan tidak membatalkan wudhu, berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, An Nasai dan dishahihkan oleh Ibn Hibban. Adalah Talq ibn Aly berkata;
“Aku duduk di samping Rasulullah , kemudian ada orang yang bertanya kepada beliau, tanyanya; saya menyentuh kemaluanku atau ia berkata: seseorang laki-laki menyentuh kemaluannya pada waktu shalat apakah ia wajib berwudlu ؟Nabi menjawab: "Tidak karena ia hanya sepotong daging dari tubuhmu". (Lihat teks hadit ini dalam Musnad Ahmad, bab hadits Talq ibn Aly r.a, juz 33, h. 27, no. 15700. Bahkan Ibn Madiny berkata; hadits ini lebih kuat dari hadits yang dibawakan oleh Bisrah binti Safwan di atas). Selanjutnya pendapat yang ketiga menyatakan, bahwa menyentuh kemaluan membatalkan wudhu apabila menyentuhnya diiringi dengan syahwat. Ini adalah riwayat dari Malik dan pendapat ini dipilih oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani. Menurut Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
orang-orang yang berpendapat dengan pendapat ini, bahwa hadits Bisrah binti Safwan maksudnya adalah menyentuh dengan syahwat. Sedangkan hadits Thalq ibn Aly maksudnya adalah menyentuhnya tanpa diiringi dengan syahwat sehingga tidak membatalkan wudhu, dan dengan ini kemaluan sama saja dengan anggota tubuh yang lainnya. Wallahu a’lam
mengatakan terhapus semua amalannya, dan sebagian yang lain menyatakan tidak terhapus amalannya (Lihat tafsir ayat ini dalam Tafsir Ahkaam Al-Ayat li ibn Al-Araby). Namun disini kami akan menyampaikan sebuah ayat yang terkandung dalam surat Az-Zumar ayat : 65 yang berbunyi:
4. Murtad Wudhu tidak akan berfungsi dan tidak ada faedahnya bagi orang yang keluar dari dienul Islam, kenapa? Karena wudhu merupakan bagian dari aktivitas ibadah atau pengabdian diri kepada Allah . Dan orang kafir dicap oleh Allah sebagai orang kafir, sebagaimana firman-Nya:
"Jika kamu mempersekutukan (Rabb), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. Demikian pembahsan sementara tentang hal-hal yang membatalkan wudlu, dan insya Allah untuk pembahasan hal-hal lain yang berkaitan dengan wudhu, sesuai dengan dalil-dalil baik dari Al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah maupun ijma’, akan kita lanjutkan dalam edisi berikutnya. Bersambung....
“… Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (Q.S. Al-Baqarah : 217) Menurut Ibn Al-Araby; para ulama berbeda pendapat tentang nasib orang yang murtad ini. Apakah dia semua amal kebaikannya akan terhapus atau tidak. Ada yang Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Fitrah manusia ada lima yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut kemaluan, menggunting (merapikan) kumis, memotong kuku (kuku tangan dan kaki) serta mencabuti bulu ketiak. (HR. Bukhari)
29
SYAKHSIYAH
Agus Priyono
“Menjadi Umaro, Lebih Dekat Dengan Umat” “HIDUP UNTUK BERAMAL SHOLEH DAN MENGGAPAI RIDHO ALLAH I” ITULAH MOTTO HIDUP SEORANG USTADZ DENGAN NAMA LENGKAP AGUS PRIYONO. Pria asal Pemalang, Jawa Tengah ini menamatkan Sekolah Dasar di kota kelahirannya. Setelah tamat, ia melanjutkan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di kota yang sama. Ustadz Agus, begitu ia akrab disapa, sejak tahun 1986sudah menjalani profesinya sebagai dosen di IPB. Peraih gelar S1 di Fakultas Perikanan IPB tersebut awalnya hanya menjadi asisten dosen di Fakultas Kehutanan bidang perairan dan lingkungan hidup. Dari situ ia diangkat menjadi dosen di fakultas yang sama dalam bidang pencemaran lingkungan, ekologi perairan dan jasa lingkungan hingga sekarang. “Setelah lulus S1 tahun 1985, kemudian saya mengajar di Fakultas Kehutanan tahun
30
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
1986 dan akhirnya menjadi dosen sampai sekarang,” tutur lelaki yang murah senyum ini. Sambil mengajar, ayah 2 anak ini menyelesaikan S2 pada tahun 1993 di bidang pengelolaan SDA dan lingkungan. Anak kedua dari dua bersaudara tersebut berbai’at (Jama’ah Muslimin/ Hizbullah) setahun setelah lulus S1, tahun 1986 dan tahun 1992 mendapat amanat menjadi Rois Riyasah Bogor, beberapa tahun selanjutnya manjadiNaib Bogor sampai Citeureup. Selanjutnya ia menggantikan Ust. Abul Hidayat Saerodjisebagai WaliyulImaam Jabotabek hingga sekarang. Selain menjadi Wali, ustadz yang gemar membaca ini juga membantu di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)AlFatahbidang akademik. “Alhamdulillah, saya dari ma’mum secara bertahap diangkat menjadi umaro. Walaupun saya pribadi masih banyak kekurangan, tapi saya ikhlas menjalaninya semampu saya,” ujarnya. Menurutnya, hal yang menarik saat menjadi Waliyul Imaam yaitu ilmu
agama yang pernah dipelajarinya kini bisa diterapkan dan sebagai bekal menjadi umaro. Putra pasangan dari Mohammad Assiqin (alm) dan Hj. Hasanah ini ingin menyempurnakan amal ibadah dirinya dan keluarga serta anak-anaknya agar menjadi penegak syariah dan pengawal khilafah. “Saya ingin menyempurnakan amal ibadah dan membina keluarga agar menjadi penegak syariah dan pengawal khilafah, mengingat bahwa dakwah khilafah belum maksimal,” ujar dosen yang hobby mengamati lingkungan. Dalam kepemimpinannya menjadi seorang umaro, dosen yang kini sedang melanjutkan program S3 di bidang pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) IPB ini,sedapat mungkin menerapkan manajemen kepemimpinan dalam pembagian amanat. Mulai dari majelis kutab, maliyah, tarbiyah, dakwah, ukhuwah dan syubban. Karena wilayah di Jabotabek termasuk bagian dari wilayah Indonesia, menurutnya,
Ust. Agus Priyono dan Ust. Abdul Malik asal Afrika, dalam acara Kunjungan Studi Mahasiswa Malaysia USIM ke STAI Al-Fatah Robiul Akhir 1435/Februari 2014
31
tantangan dakwah sangat besar. “Karena Jabotabek masih bagian wilayah di Indonesia, yang harus ditingkatkan adalah kualitas SDM yang siap melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dari segala bidang. Apapun profesinya, yang penting dakwahharustetapjalan. Banyak harokah dan golongan yang cukup beragam disamping keterbatasan SDM dakwah,” jelasnya,” tegasnya. Menurut pria kelahiran 12 Agustus 1961 ini, selain meningkatkan SDM, yang perlu diperhatikan adalah membenahi kurikulum dan metode ta’lim serta dakwah agar lebih fokus dan terarah. Sehingga dakwah ke dalam maupun keluar harus lebih tajam lagi terutama menyerukan khilafah. Kini, ustadz Agus menyadari bahwa sebagai umaro, ia bisa lebih dekat dengan ikhwan dan beramal sholeh membina umat dengan sekemampuan ilmunya, sehingga ada penyaluran ilmu untuk umat. “Saya senang menjadi umaro karena bisa bergaul dan lebih dekat dengan ikhwan. Bisa melihat langsung keadaan umat dan yang penting ada tempat untuk menyalurkan ilmu,” tuturnya penuh rasa syukur. Namun demikian, hatinya menjadi sedih ketika mendakwahkan Khilafah, sebab banyak yang menganggap Khilafah yang didakwahkan itu adalah HizbutTahrir. Ia mengatakan, itulah tantangan dakwah yang belum bisa terealisasikan, karena dakwah Khilafahbelum maksimal. “Yang membuat saya sedih adalah dakwah Khilafahkita kalah dengan harokah lain, sehingga ketika kami bicara Khilafah, banyak orang menganggap kami Hizbut Tahrir, padahal kami mengamalkan jamaah ini sejak 1953. Itu yang membuat saya
32
sedih, artinya sebagai refleksi bahwah dakwah Khilafahkita masih kurang,” jelasnya. Suami dari Lili Yuliatiini sangat berharap agar para ikhwan aktif menyemarakkan dakwah Khilafahdengan berbagai keahliannya. Karena banyak yang memiliki potensi tapi belum terealisasikan. Ia berharap agar keaktifan ikhwan-ikhwan bisa menyemarakan dakwah Khilafahdalam segala bidang. Amanat-manat yang berkaitan dengan pembinaan dan dakwah bisa diamalkan oleh seluruh ikhwan. “Saya, sebagai Waliyul Imaam selalu mengajak ikhwan, agar apa pun profesi yang dijalani, hendaknya diniatkan ibadah dan menjadi jalan menuju ridho Allah I. Jika profesinya bertani, niatkan menjadipetaniuntuk masuk surga, dan jika profesinya sebagai dokter, juga demikian dan seterusnya,” tegasnya mantap. Selainmemimpinumatdanberdakhwah, kesibukan lainnya saat ini melakukan kajian-kajian mengenai lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam. Ika Restia /ed: Bahron ans. Biodata Nama : Agus Priyono Ttl. : Pemalang, 12 Agustus 1961 Hobby : Membaca & pengamat lingkungan Cita-cita : menegakkan khilafah Motto : Hidup untuk beramal sholeh dan untuk menggapai ridho Allah I Pendidikan SD, SMP, SMA di Pemalang S1 fakultas perikanan IPB S2 pengelolaan SDA dan lingkungan IPB S3 pengelolaan daerah aliran sungai IPB Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
MOTIVASI SUKSES
Mengatasi Keterbatasan Diri untuk Meraih Sukses “Bagaimana cara mengatasi keterbatasan diri?” Ya! jika kita bertanya bagaimana cara mengatasi keterbatasan diri, itu adalah sikap yang positif. Artinya, kita memiliki sebuah niat untuk memperbaiki diri kita. Berbeda dengan orang yang menyerah akibat dia memiliki sebuah keterbatasan. Jika keterbatasan adalah alasan yang sah agar kita menyerah, maka semua orangpun akan menyerah. Pada kenyataannya , semua orang memiliki keterbatasan. Siapa yang tidak? Bukan hanya orang yang cacat yang memiliki keterbatasan, semua orang pada dasarnya memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut bermacam-macam, ada yang memiliki keterbatasan waktu, keterbatasan ilmu, keterbatasan tenaga, keterbatasan modal, keterbatasan fisik, dan berbagai keterbatasan lainnya. Dan setiap orang memiliki keterbatasan yang berbedabeda. Jika kita belajar kepada saudara kita yang tuna netra misalnya, mereka memiliki keterbatasan dalam
34
hal penglihatan. Namun kita sudah memahami bahwa mereka memiliki kelebihan dalam hal perabaan, pendengaran, dan penciuman yang melebihi rata-rata manusia. Dan kita harus yakin, saat kita memiliki satu keterbatasan, kitapun memiliki banyak kelebihan yang lainnya. JANGAN BERHENTI KARENA KETERBATASAN “Mengapa kamu tidak bisnis?” “Karena saya memiliki keterbatasan modal, jadi saya tidak berbisnis” Mengpa tidak bertanya, “Bagaimana cara mengatasi keterbatasan modal?” Saat kita bertanya cara mengatasi modal, setidaknya kita memiliki niatan untuk mengatasinya. Namun saat keterbatasan dijadikan alaasan untuk berhenti, maka sudahlah sampai disana. Jadi, langkah pertama cara mengatasi keterbatasan diri adalah mengajukan pertanyaan cara mengatasinya. Hal tersebut sering menjadi titik Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
krisis apakah kita menyerah atau tidak. Saat kita tidak bisa menjawab pertanyaan itu, jangan berhenti. Tetap lanjutkan mencari jawaban, dari manapun datangnya jawaban itu. FOKUS PADA KEKUATAN Dibalik keterbatasan yang kita miliki, kita pasti memiliki kelebihan atau kekuatan. Maka kita gunakan kekuatan itu untuk mencapai apa yang kita inginkan atau meraih kesuksesan. Gunakan kekuatan anda, Fokuskanlah pada kekuatan yang kita miliki. Ini jauh lebih baik dibandingkan jika kita hanya meratapi kekurangan . Cara kedua adaah dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaannya adalah bagaimana cara menemukan kekuatan itu? Caranya tidak lain dengan mencoba dan terus mencoba. Evaluasi hasilnya, dan kita akan menemukan dimana letak kekuatan itu sendiri. Setelah menemukan kekuatan, maka fokuskanlah disana. GUNAKAN RUMUS AUTO Apa itu rumus AUTO ? • A artinya around (memutar) artinya jika ada keterbatasan yang jadi hambatan kita, maka carilah (memutarlah) untuk mendapatkan jalan lain. • U artinya under (dari bawah). Saat seekor binatang tidak bisa menembus pagar, dia mencari jalan dibawah dengan membuat lubang . intinya dia tidak kehabisan akal untuk membuat jalan baru. • T artinya Through (menembus). Jika terdapat sebuah dinding yang menghalangi jalan kita, maka lubangi saja dinding tersebut agar jalannya terbuka. Robiul Akhir 1435/Februari 2014
• O artinya over (dari atas). Bisa kita loncati hambatan itu? Jika bisa maka loncatlah. Inti dari rumus AUTO adalah jangan berhenti jika ada penghalang didepan kita. Gunakan segala cara selama cara itu baik dan halal agar kita bisa melawan hambatan yang datang dati keterbatasan kita. Jangan menyerah! Jadi, cara ketiga untuk mengatasi keterbatasan diri kita adalah dengan menggunakan kreativitas. “Orang yang buta memendam keinginan untuk menyaksikan dunia, orang yang tuli memendam keinginan untuk mendengar suara-suara, orang yang lumpuh memendam cita-cita untuk dapat berjalan walaupun hanya beberapa langkah. Orang bisu memendam cita-cita untuk dapat mengucapkan beberapa kata, sedangkan kita lebih dari mereka, bisa melihat, bisa mendengar, berbicara, maka bersyukurlah dan jangan jadikan keterbatasan yang kita miliki menjadi alasan untuk meraih kesuksesan” Semua orang memiliki keterbatasan, namun yang terpenting bukan apa keterbatasan kita, tetapi bagaimana sikap kita menghadapi keterbatasan itu. Apakah kita menyerah? Apakah kita akan berhenti? Atau kita memilih berusaha untuk mengatasi keterbatasan yang kita miliki dengan cara mengajukan pertanyaan yang memberdayakan, menggunakan kreativitas , dan fokus pada kekuatan yang kita miliki. Tetaplah berusaha dan ikhtiar juga tawakal kepada Allah . Wallahu a'lam bish shawwab Nidi Nidiya/Diolah dari berbagai sumber
35
36
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
M
enjadi seorang wirausaha (entrepreneurship) memamg tidak mudah. Ilmunya juga tidak bisa didapat secara instan dan cepat. Seorang entrepreneurship harus memiliki jam terbang yang tinggi dan pengalaman yang banyak. Sekarang banyak sekali teori yang mengajarkan untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses. Tapi jika action tidak ada sama saja bohong.
saja,� tutur lelaki yang mempunyai lesung pipit ini. Perjalanan Menjadi Seorang Enterpreneur
Biasanya, untuk terjun ke dunia baru apalagi menjadi seorang pedagang memang sulit. Hal pertama yang diperhitungkan adalah kerugian dan pemasukan yang belum jelas setiap harinya. Sekarang, pilihan ada di tangan masing-masing. Memilih berada di zona aman yang tidak ada perubahan atau mencoba hal baru yang lebih menantang yang akan membawa perubahan. Arief Rahman, seorang pria lulusan pergurun tinggi ini memilih untuk berada di zona tidak aman. Memiliki gaji yang cukup setiap bulan tak lantas membuatnya puas. Ia selalu memutar otak untuk merubah setiap kesempatan menjadi rupiah. Dan akhirnya ia memulai karir sebagai seorang wirausahawan. Menurutnya, Enterpreneurship tidak terbatas pada usaha-usaha tertentu saja. Semua usaha yang dilakukan secara mandiri merupakan bagian dari kewirausahaan. Termasuk yang ia geluti sekarang yaitu bidang kuliner dan bidang training motivasi. Ia juga mulai usaha di bidang rempah-rempah yang baru dicoba. “Baru mencoba Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Setelah lulus dari perguruan tinggi, ia tak lantas memilih jalan hidup menjadi seorang Entrepreneur. Ia sempat bekerja di salah satu perusahaan multinasional di Jakarta. Saat itu usianya sangat muda sekitar 23 tahun. Sambil menjadi seorang pegawai di sebuah perusahaan, ia menyempatkan waktu kosongnya untuk berwirausaha. Ia, pertama kali mencoba menjual buah strowberi, namun hasilnya belum tampak maksimal. Saat itu ia belum sepenuhnya meninggalkan pekerjaannya karena masih mencoba dunia wirausaha. Ia masih mengumpulkan keberanian untuk
37
benar-benar terjun ke dunia wirausaha. Ternyata, jiwa berdagangnya tidak hilang hingga dewasa. Menurutnya, sejak kecil ia sudah biasa bermain di pasar dan berjualan koran walaupun kedua orang tuanya memiliki ekonomi yang cukup untuk kebutuhan seharihari. “Kedua orang tua saya guru. Mungkin ini darah dari kakek saya yang seorang pedagang,” tuturnya mengenang masa-masa itu. Sebelum benar-benar memutuskan untuk terjun ke dunia wirausaha, ia mengaku mempersiapkan mentalnya secara matang dan menentukan waktu yang tepat untuk berhenti dari pekerjaannya. Akhirnya, pada tahun 2004 ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mencoba usaha baru lagi. “Saya butuh tantangan baru. Saya perlu mencoba sesuatu yang baru dan sifatnya dinamis,” ujarnya semangat. Padahal, posisinya di perusahaan tersebut sangat bagus. Ia menjabat sebagai New Product Development di PT. Bayer Indonesia yang bergerak di bidang makanan. Setelah berhenti bekerja, ia memulai dengan berjualan alat-alat kebersihan rumah tangga. Ia menjajakan barang dagangannya dari pabrik ke pabrik. Dan sambil berjualan alat-alat rumah tangga, ia juga berpikir usaha apalagi yang patut dikembangkan dengan keuntungan yang lumayan. Pak Arief, begitu pria ini disapa, memilih terjun ke dunia kuliner karena memang sudah hobinya terhadap makanan. “Setiap orang butuh makanan. Kebutuhan orang pada
38
makanan tidak pernah ada batasnya atau kadaluarsanya. Kebutuhan primer ini tidak akan pernah mati,” katanya menjelaskan. Ia memilih membuka rumah makan Padang sebagai usaha kulinernya. Ia tidak memang bukan orang Padang, namun ia memberanikan diri untuk membuka rumah makan Padang. Jelas saja ia mendulang kesuksesan dari kerja kerasnya. “Omsetnya kira-kira 30 jutaan dalam sebulan,” ucapnya merendah. Selain itu, ia juga mempunyai usaha lain yang bergerak di bidang pelatihan (training) yang diberikan kepada lembaga-lembaga dan perusahaanperusahaan. Ia bekerjasama dengan Agus Sudarmadji, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah dan salah satu dosen Universitas Negri Jakarta (UIN) Jakarta. Rahasia Menjadi Wirausahawan Sukses Saat ini masih terbuka lebar bagi generasi muda untuk berkecimpung di dunia wirausaha. Indonesia masih membutuhkan wirausahawan/wati muda. Selama masih ada kemauan untuk mencoba maka akan ada peluang menjadi seorang entrepreneur yang sukses.
Bersama sang Istri dan anak Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
“Masih terdapat 400.000 peluang usaha bagi generasi muda untuk memulai berwirausaha. Selama ada kemauan untuk berubah insya Allah bisa. Apalagi ini amanat dan sunatullah setiap orang untuk menjadi seorang entrepreneur,” ucapnya.
katanya.
Dalam berusaha seseorang pasti mengalami pasang surut baik mental maupun maupun materi. Jika lagi untung seorang pengusaha berada di atas. Jika kerugian melanda seseorang akan terperosok jatuh. Setiap orang Menurutnya, untuk menjadi pasti pernah mengalami kerugian. entrepreneur yang sukses kuncinya Namun, bangkit dari keterpurukan hanya satu yaitu memang susah. sering menjalin Masih terdapat 400.000 Jiwa besar dan silaturahim dengan mental baja harus peluang usaha bagi orang lain. Menjalin dimilki untuk terus silaturahim dengan bertahan. generasi muda untuk orang lain dapat memperlancar memulai berwirausaha. Untuk bangkit kembali dalam setiap usaha yang Selama ada kemauan keterpurukan Arif dijalankan. “Saya mengingatkan merasa mudah untuk berubah insya bahwa rezeki dalam setiap usaha Allah bisa. Apalagi ini yang diberikan ketika saya menjalin Allah SWT itu silaturahim dengan dan berbanding satu orang lain,” kata yang diberikan ayah empat anak ini. setiap orang untuk kepada manusia menjadi seorang Kejujuran juga sesuai dengan sangat diperlukan hadis. “Allah SWT entrepreneur dalam berbisnis. itu memberikan Untuk membuat rezeki bagi mitra semakin percaya, kejujuran orang yang berusaha dan yakin akan harus dibangun terlebih dahulu. janji Allah SWT tentang rezeki yang Tak kalah pentingnya Kedisiplinan diberikan kepada hambaNya yang dan kerja keras. “Memberikan yang mau berusaha,” kata pria kelahiran 37 terbaik bagi pelanggan merupaka tahun silam itu. kunci kesuksesan,” jelasnya. Pria yang berprofesi sebagai trainer Kiat-kiat untuk menjadi seorang ini juga sempat mengalami masa entrepreneur yang sukses menurutnya kemunduran dalam usahanya. Ia diperlukan inisiatif tinggi. “Ia tidak beberapa kali mengalami pailit dalam menunggu perintah tapi tahu apa semua usahanya. “Lumayanlah. yang harus dilakukan. Ia tahu apa Semua itu proses untuk meraih yang kira-kira orang butuhkan. Jika sukses,” tuturnya dengan suara sudah ada sifat inovatif maka akan rendah. mudah untuk menjadi seorang Syaiful Khairi/ed: Bahron ans. enterpreneurshif yang sukses,”
amanat
Robiul Akhir 1435/Februari 2014
sunatullah
39
SECRET SOCIETIES
Big Brother ISRAEL DAN AS Menyadap Semua Alat Komunikasi Anda
B
aru-baru ini negara kita diberitakan sedang disadap oleh Australia. Padahal kalau kita lihat kebelakang, masalah penyadapan ini sudah atau sedang dilakukan oleh pemerintah AS dan Israel sampai sekarang. Washington, USA segalanya bermula dari sebuah cerita yang ada hubungannya dengan sebuah perusahaan Israel yang bernama Narus. Perusahaan tersebut bertugas mengumpulkan informasi dari internet mengenai penduduk AS untuk Agen Keamanan Nasional (NSA). Ketika ditelusuri, yang awalnya hanya sebuah cerita berkembang menjadi sebuah fakta mengejutkan yang mengungkapkan bahwa yang dilacak dan disadap (tapped) adalah seluruh alat komunikasi elektronik. Alat elektronik tersebut bukan hanya yang dimiliki oleh warga asing di AS, namun seluruh alat komunikasi elektronik di seluruh muka bumi. Jesse Ventura sang pakar konspirasi juga tak mau ketinggalan. Melalui penelusurannya, ia juga mengetahui tentang penyadapan dan pemantauan yang juga dilakukan pemerintah AS dengan Israel. Di dunia internasional, pera pemantau
40
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
dan penyadap ini dinamakan “the Big Brother�. Hal tersebut merupakan perbuatan lancang yang dengan sengaja melacak setiap sumber dan inti komunikasi elektronik di seluruh dunia. Setiap perangkat komunikasi elektronik, baik itu berupa telepon rumah, telepon seluler, (VoIP) Voice Over IP, penyeranta, Blackberry, layanan pesan instan (messenger), hingga email dapat disadap oleh dinas intelijen Israel. Data dari seluruh dunia itu kemudian dirangkum dan didata oleh dinas intelijen Israel untuk kemudian dipergunakan sebagai informasi intelijen untuk keuntungan bangsa Zionist tersebut. Apa yang bisa diperbuat dengan informasi tersebut sangat mengejutkan, bukan hanya untuk membongkar suatu tindak pengkhianatan, namun juga bisa dipergunakan oleh tangan kriminal Zionist Yahudi untuk tujuan-tujuan yang berbahaya. Tak hanya itu, informasi di dunia internet seperti website, transfer transaksi online, forum, jejaring sosial termasuk percakapan (chatting) melalui messenger juga tak luput dari Robiul Akhir 1435/Februari 2014
inteligen Israel dan AS. Itu semua baru dan hanya di dunia maya atau cyber. Di dunia nyata ini pun tak luput dari penyadapan mereka, karena mereka punya banyak akses dalam mengontrol banyak satelit komunikasi. Di dalam kota, ratusan kamera pengintai dapat disadap juga oleh mereka. Berawal hanya dari pemantauan traffic lalu lintas, kini merembet kepada sistim keamanan negara, mereka merekam semua kejadian yang ada di tiap detiknya. Bahkan kemana pun anda pergi, mereka dapat memantaunya dari jauh. Selain itu, masih banyak rentetan dan jejak penyadapan yang dilakukan zionist Israel ini dengan perangkat elektronik penyadap (spy devices) lainnya. Seperti misalnya penyadap yang berbentuk kerikil batu koral yang
sudah terdapat perangkat elektronik berupa microfon di dalamnya lalu dilemparkan dekat target, kemudian batu itu dapat mengirim signal ke penerimanya. Ada pula penyadap berbentuk hewan kecil atau serangga, mulai dari hewan tikus benar yang dipasangi
41
perangkat elektronik di punggungnya sampai tikus robot yang juga diberi perangkat elektronik remote control atau pengendali dari jarak jauh. Dengan sistem remote control yang digerakkan dari jauh, maka binatang-binatang berbentuk burung robot, lalat robot dan bentuk serangga lainnya itu dapat digerakkan dari manapun juga dengan bantuan satelit. Bahkan dengan menambahkan sebuah bom seperti TNT yang hanya beberapa ons saja, seekor tikus
42
dapat mematikan banyak orang disuatu tempat yang ramai, dan yang disalahkan pun orang dari pihak lain yang tak tahu apa-apa. Jadi, mau kemana Anda pergi? Di dunia maya ataupun di dunia nyata, Big Brother ada dimana-mana! Yang lebih kurang ajar, intelijen Israel dan AS juga bisa saja menyusupkan diri dalam pusat-pusat strategis dari prasarana keamanan di berbagai negara. Misalnya saja dengan menyediakan pengamanan langsung terhadap patung Liberty di New York, memproduksi satelit komunikasi, penciptaan dan pengaturan firewall untuk kepentingan militer yang sensitif dan juga untuk kepentingan intelijen, dan produksi chip RFID yang mengandung data-data sensitif pengguna dan kemampuan melacak paspor AS.
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
Dalam chip RFID, seluruh data pribadi penduduk AS ada di tangan organisasi asing. Dimana justru organisasi asing tersebut sangat setia terhadap negaranya, termasuk dalam bidang militer. Sebelumnya, haruslah dipisahkan terlebih dahulu antara Zionisme dan Yudaisme, yang dipergunakan untuk menggapai tujuan jangka panjang dengan segala cara. Hal tersebut termasuk memanfaatkan dan memanipulasi orang-orang Yahudi dengan cara apapun yang dimungkinkan. Intinya adalah mengenai pemerintahan dan dalang-dalang yang mengendalikan negara-negara tersebut, memanipulasi nasionalisme, keserakahan dan rasa takut. Segala pelanggaran dikesampingkan, pemerintahan Israel bahkan tidak ambil pusing mengenai rakyatnya sendiri. Bahkan, boleh jadi pemerintah Israel memanfaatkan kekuatan militernya untuk memasukkan doktrin untuk menanamkan sikap nasionalis, rasialis dan Zionis, memilah-milah pemuda Yahudi dan mengirimkan mereka ke seluruh dunia sebagai mata-mata pemerintah. Dalam pusat operasi intelijen militer, ada unit mata-mata atau intelijen terpisah yang berfungsi untuk memilah-milah dan melatih kader terbaik dan terpandai dari anggota baru militer untuk mengoperasikan peralatan mata-mata elektronik dan peperangan. Jadi, Israel mengembangkan pasukan intelijen militer muda. Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Yang lebih buruk adalah dengan memanfaatkan selubung perusahaan teknologi. Israel bukan hanya dapat melacak data satu orang secara khusus serta memiliki akses untuk mengamankan prasarana keamanan, namun juga dapat memanfaatkan sumber pendanaan untuk membiayai seluruh operasi mereka. Benar-benar seperti strategi kuda Troya yang menggabungkan elemen-elemen dalam pemerintahan yang memudahkan dan bahkan memfasilitasi penyusupan intelijen. Dari tanggal 11 hingga 14 Desember 2001 lalu misalnya, sebuah TV terkemuka di AS menyiarkan laporan khusus mengenai kegiatan mata-mata Israel di AS. Namun, karena isi program yang dinilai membahayakan Israel dan karena koneksi Israel, termasuk dengan Rupert Murdoch, isi program tersebut bukan hanya disensor habishabisan, namun naskah dan video dari cerita tersebut yang dipajang di situs TV tersebut langsung dimusnahkan. Berikut kutipan informasi yangberhasil diselamatkan: “Sejak tanggal 11 September, lebih dari 60 orang Israel yang telah ditangkap, entah karena hukum baru anti-teror, atau karena pelanggaran imigrasi. Sejumlah anggota militer aktif Israel ada diantara orang-orang Yahudi yang ditahan tersebut, menurut para penyidik, yang mengatakan bahwa para tahanan juga tidak lolos proses interogasi ketika ditanyai mengenai dugaan mata-mata di AS dan terhadap AS.� Sejumlah dokumen rahasia
43
yang berhasil diperoleh stasiun TV tersebut mengindikasikan bahwa bahkan sebelum tanggal 11 September, terdapat hingga 140 orang warga Israel yang ditahan secara rahasia mengenai dugaan kegiatan mata-mata Israel di AS. Bagian pertama dari fokus investigasi yang mengaku sebagai siswa jurusan seni dari universitas Yerusalem dan akademi Bazala. Orang-orang tersebut berulangkali menjalin komunikasi dengan pejabat pemerintahan AS, mereka beralasan bahwa mereka ingin menjual karya seni dengan harga murah. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa para agen rahasia tersebut menarget dan menyusup dalam basis-basis militer. DEA, FBI dan lusinan fasilitas pemerintahan lainnya, termasuk juga kantor-kantor rahasia dan rumah-rumah pribadi yang tidak ada dalam daftar milik para penegak hukum dan anggota dinas intelijen. Mayoritas orang yang ditanyai menjawab bahwa mereka bekerja untuk intelijen militer dan mata-mata elektronik. Mata-mata Israel juga ditangkap di sejumlah mall di AS saat menjual mainan yang disebut puzzle car dan zoom copter. Apa sebenarnya alasan mata-mata Israel berada di AS? Menurut agen intelijen AS, “sebuah negara� diketahui telah melancarkan operasi mata-mata paling gencar terhadap AS. Sebuah laporan dari sumber pertahanan intelijen juga menyebutkan bahwa Israel memang rakus akan informasi.
44
Israel secara agresif mengumpulkan data militer dan teknologi industri dari AS sebagai target utama. Sejak didirikan pada tahun 1948, militer Israel memiliki kekurangan dalam hal sumber daya dan kekuatan serta kecerdasan. Maka sejak 20 tahun yang lalu, IDF menginvestasikan miliaran dollar untuk mengembangkan teknologi peperangan. Sebagai hasilnya, sejumlah divisi rahasia, semi-rahasia dan terbuka dimunculkan untuk membantu Israel agar dapat mengetahui apa yang diperbuat oleh para musuhnya, dan membunuh mereka jika dibutuhkan. Unit-unit tersebut memiliki nama sandi dalam lembaga-lembaga intelijen Israel bernama: Talpiot, Unit 8200, Unit 8153, Mamram, Basmach, Mamdas, Onset technology dan Odigo. Seluruh unit tersebut telah digodok dan dilatih sedemikian rupa untuk mempergunakan segalanya. Unit elit intelijen militer, yang berfungsi sebagai pelatihan dasar, adalah kelompok kerja kecil dari orang-orang yang memiliki motivasi tinggi, bekerja tanpa kenal lelah dan hanya sedikit tidur, dan mereka benar-benar bersedia menghadapi tekanan berat demi negara mereka. Pada edisi depan akan kami ulas sekilas mengenai unit-unit yang dimaksud Bersambung...
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
MAHABBAH
Dahsyatnya Memaafkan
T
ernyata memaafkan orang lain itu tidak mudah. Tapi, dengan memaafkan justeru hidup kita menjadi lebih tenang. Sebab tak ada dendam di dalam hati. Padahal Rasulullah adalah seorang pemaaf. Beliau memaafkan setiap orang yang menzaliminya, termasuk orang-orang musyrik Yahudi kala itu. Menurut Dr. Ibrahim Elfiky, kiranya ada tiga mitos yang berkembang di masyarakat tentang betapa beratnya memaafkan antara lain ; 1. Memaafkan berarti menunjukkan kelemahan diri, 2. Memaafkan berarti menerima luka dan penderitaan orang lain, 3. Memaafkan berarti melupakan. Dr. Ibrahim Elfiky juga mengatakan, ada perbedaan besar antara memaafkan dan menyetujui sebuah tindakan. Meskipun kita memaafkan kesalahan seseorang, kita juga punya hak untuk tidak setuju dengan perbuatan seseorang. Kita hanya boleh membenci perilakunya, bukan orangnya. Menurut Dr. Ibrahim Elfiky, dengan tidak melupakan perbuatan zalim meskipun kita memaafkannya, akan membuat diri mawas sehingga kita tidak mengulangi perbuatan yang sama di masa depan. Yang harus dilakukan adalah memaafkan orangnya, ambil pelajaran dari situasinya, ingat selalu pelajarannya, lalu lepaskan emosi negatif yang menyertainya. Robiul Akhir 1435/Februari 2014
MEMAAFKAN ITU MENYEHATKAN Memaafkan juga berimbas positif dengan kesehatan. Banyak psikolog yang telah melakukan penelitian mengatakan bahwa memaafkan dengan tulus akan meringankan beban hidup. Worthington pernah melakukan riset dengan menggunakan piranti pencitraan otak. Dua orang, yang satu pemaaf dan yang satu pendendam, direkam pola gambaran otaknya. Hasil percobaan menunjukkan, pendendam memiliki kecenderungan peningkatan kekentalan darah, ketegangan otot, dan tekanan darah yang tidak stabil, bahkan cenderung stres. Sedangkan yang terjadi dengan pemaaf justru sebaliknya, yakni tekanan darah stabil sehingga kinerja tubuh menjadi optimal. Memaafkan itu sungguh ajaib. Allah berfirman, “Dan jika kamu memaafkan, itu lebih dekat pada takwa.” (Qs. Al-Baqarah: 237). Dalam ayat lain, “Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu?” (Qs. An-Nuur : 22). Rasulullah pun pernah bersabda, “Seseorang tidak dikatakan kuat karena dapat membanting lawanlawannya. Tapi, orang yang kuat adalah dia yang mampu menahan emosinya saat marah.” (HR. Bukhari). Mestinya, tad ada dendam antara sesama Muslim bila semua mau meneladani Rasulullah dalam memaafkan. Taufik Rahman
45
TARBIYAH
Dari Direktur Sampai
Kondektur Tanpa Pengawasan
Cenderung Menyimpang
Oleh : Ahmad Zubaidi Ardani Amir Majelis Tarbiyah wa Ta’lmi Pusat Jama'ah Muslimin (Hizbullah)
Jika seorang penggembala lengah atas kambing gembalaannya, maka tak jarang kambing itu akan memakan tanaman milik orang lain, dan hal itu jelas haram. Atau bisa juga kambing akan terlepas dari rombongannya dan diterkam serigala, maka kambing jelas salah, tetapi yang lebih salah lagi adalah penggembalanya. 46
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
D
alam tahapan manajemen, dikenal istilah populer dengan singkatan POSDICON (Planing, Organising, Stafing, Directing dan Controling). Controling (pengawalan) merupakan tahapan yang tak kalah penting dengan tahapan manajemen lainnya. Kalau dalam perencanaan ada istilah “gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan”, maka dalam tahapan controling ada istilah “tanpa pengawasan berarti membiarkan kegagalan.” Tamsil di atas menggambarkan pentingnya pengawasan yang dilakukan pemimpin (umara’) dalam menjalankan program pembinaan umat dan pentingnya umat mentaati umara’nya. Jika umara’ lengah tak istiqomah dan sabar serta serius dalam mengurus umatnya, maka sebaik apapun umat dan program yang dibuat, dalam pembinaannya akan mengalami kegagalan. Akibatnya iman umatnya melemah sehingga menjauh dari taklim sehari dua hari tiga hari bahkan selamanya, mengikuti prilaku jahiliyyah sejengkal demi sejengkal sampai masuk ke lubang biawak pun mereka akan mengikutinya. Setidaknya, umat yang mulai menjauh dari ketaatan kepada umara’ karena kurang pengawasan, mereka akan menderita muntaber (mundur tanpa berita, istilah dalam dunia wartawan, red.). Jika fenomena ini terlambat ditangani, maka akan fatal akibatnya. Tak heran, akibatnya antara umaro’ dan umat di akhirat kelak akan saling menyalahkan satu sama lain. Ujungnya, hanya menambah pedihnya azab dan penyesalan...naudzu billahi min dzalik. Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Program pembinaan umat yang telah ditetapkan akan berjalan dengan baik, jika pemantauan/ control dilakukan secara kontinyu. Sebuah program dalam perjalannya harus dilakukan evaluasi, tujuannya agar hasil pembinaan umat terus meningkat. Di sinilah pentingnya kesadaran para pemimpin umat, ketika program pembinaan umat sedang berjalan, para pemimpin bukan malah istirahat melainkan menjalankan tahapan manajemen yang sangat penting yaitu kontrol. Karena kekuatan sesungguhnya umat itu ada di tataran yang paling bawah; jiron atau riyasah, maka ketika ta’lim Jiron atau riyasah, seluruh pemimpin umat mesti turun menempatkan diri sebagai makmum yang baik di Jiron atau di riyasahnya. Selain hadir di ta’lim tersebut, para pemimpin itu juga melakukan kegiatan pengawasan atas program ta’lim Jiron atau riyasah yang sedang berjalan atau sudah berjalan selama ini. Data yang diperoleh para pemimpin tentu sangat valid, karena hasil pengamatan langsung, bahkan umara’ atau alim bisa langsung memberikan perbaikan jika memang diperlukan atau langsung ikut memecahkan masalah, jika ada masalah, sehingga masalah tidak berlarut-larut dan berakhir tak terselesaikan. Untuk lebih konkret, data yang akan diambil dalam pengawasan kegiatan tersebut, maka sangat perlu membawa format pengawasan yang telah dibakukan. Misalnya riyasah mana, dimulai dan diakhiri jam berapa ta’limnya, berapa persen jumlah umat yang hadir, siapa saja yang tidak hadir, kitab apa yang dikaji sampai bab
47
apa, metode yang digunakan apakah sesuai rencana, bagaimana hasil yang dirasakan oleh para peserta, dalam mengurus umat tuntas atau tidak, dst. Hal ini mesti dilakukan dengan sebaik-baiknya karena hakikat pembinaan umat misalnya melalui ta’lim riyasah/jiron adalah usaha sadar secara berjamaah membangun masyarakat berdasar wahyu. Dalam pengamalan wahyu (Islam) oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahab dalam kitab Al Ushulustalasah berdasar Qs. Al’Ashr dijelaskan bahwa pengamalan Islam mesti didasari ilmu, amal, da’wah dan sabar. Melalui program ta’lim riyasah/jiron, keempat hal penting tadi (ilmu, amal, da’wah dan sabar) tersebut dapat diperoleh. Subhanallah.....saudaraku… Akankah hal penting ini kita abaikan? Akankah kita melakukannya dengan asal-asalan? Jangan pernah bermimpi
48
berharap ridla Allah dan surgaNya jika kita masih asal-asalan dalam memimpin dan membina umat ini. Kita bisa belajar banyak dari para pengusaha bis yang berhasil. Umumnya, mereka menerapkan pengawasan (control) beberapa kali dalam route perjalanan armadanya. Sehingga crew (awak bis) disiplin dalam melaksanakan kebijakan perusahaan. Hasilnya, semua pihak akan memperoleh hak sesuai aturan yang ditetapkan. Perusahaan akan berkembang walau sudah alih generasi sekalipun. Jika tidak, akan berlaku ungkapan yang mengatakan, “Dari direktur sampai kondektur tanpa pengawasan cenderung menyimpang.” Semoga dalam mengamalkan dan mengawal Khilafah ini tidak demikian. Wallahu a'lam bish shawwab
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
L-FATA
Menginfaqkan Diri
Di Jalan Jihad
Suara ledakan terdengar jelas di atas bumi Gaza. Relawan Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza terkejut bukan main mendengar ledakan itu. Di antara relawan itu, ada yang memekik takbir dan memuji Allah pertanda tawakal. Mereka semua berwudu lalu melaksanakan shalat sebagai wujud tawakal pada Allah.
B
erawal dari keberangkatannya sebagai relawan dan Mahasiswa di Universitas Gaza, hingga menggelitik semangatnya untuk bersegera meluruskan niat, merelakan diri untuk hidup di Gaza selamanya. Usianya baru 24 tahun, tapi ia telah menginfaqkan dirinya di negeri syam itu. 16 Februari 2013, sesamapainya ia di Gaza, dia memantapkan niat, bukan hanya niat sebagai relawan dan mahasiswa, namun merelakan diri dan hidupnya di negeri syam nun jauh disana.
Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Rencana manusia bolehlah tertulis di atas kertas, dan rencana manusia harus didampingi dengan keseriusan dan action yang nyata. Tapi, jika rencana yang telah tertulis jauh dari kehendak-Nya, jangan biarkan keseriusan itu lengah. Karena Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya dengan rencana-
49
rencana-Nya. Panggil saja Fikri, pemuda yang awalnya menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) itu tidak pernah terlintas dalam hatinya untuk pergi menuntut ilmu di negeri para Nabi. Bagi pemuda itu, jalan Allah lebih indah untuk dijalani, dan inilah Jalan-Nya yang Dia berikan kepada Fikri. Bahkan jauh dari orang tua dan keluarga sekalipun. “Tidak ada yang ingin jauh dengan keluarga, terutama ibu. Tapi jika ini sudah jalan-Nya. Ana yakin ini yang terbaik buat ana yang Allah berikan,” terangnya. Awalnya, ia ingin menuntut ilmu ke Turki atau Saudi. Namun jalan Allah berbeda, jalan Allah membawanya untuk hidup di negeri Palestina, dan ia tidak menyesal, karena ini rencana Allah. “Saat izin petama, Abi menyarankan untuk menyelesaikan dulu kuliah di LIPIA, tapi ana sadari kesempatan untuk sampai ke Negeri Syam di akhir zaman ini bukanlah perkara sepele dan mudah, jadi ana sedikit memaksa kapada orangtua, mereka setuju asal
niat ana karena Allah sepenuhnya,” jelas pemuda kelahiran 1989 itu. Fikri bersyukur karena saat ini bisa berada di Negari Syam, dimana negeri yang Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam agungkan. Karena niat paling utama pemuda itu bukanlah kuliah, karena kuliah sangat terbatas untuk istilah menuntut ilmu, melainkan untuk berjihad. Anak kedua dari Misfi dan Thobri itu hanya ingin berjihad hakiki serta berjihad menuntut ilmu di Negeri Syam sana. Hingga Allah menunjukkan jalan kepadanya. “Tapi karena pesan orang tua untuk melanjutkan kuliah, akhirnya ana menjadi mahasiswa Islamic University of Gaza (IUG),” tuturnya. Baginya, selain Syam adalah negeri yang diberkahi, juga merupakan daerah yang penetapan syari’atnya paling kuat merupakan Palestina. “Tidak hanya itu, amal sholeh d bumi syam bernilai ribath yang pahalanya masya Allaah...” Bukan hanya daerah yang berbeda, teman-teman kuliah, serta suasana kulaihpun berbeda. “Ruh menuntut ilmu dalam diri masih lebih terasa d LIPIA memang, karena di LIPIA peraturannya seperti sekolah, sangat disiplin. Berbeda dengan disini,” lanjutnya. Banyak sekali hal baru yang di dapatkan oleh Fikri, menuntut ilmu di Syam adalah keutamaan yang tidak ternilai dengan dunia serta isinya, bertemu dengan orang-orang yang
50
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
berwatak dan berkarakter berbeda. Semuanya fikri nikmati.
kepada-Nya, lalu segala apapun akan menjadi mudah diikhlaskan.
“Orang-orangnya sangat kuroma (sopan), ramah tamah dan senang menjamu tamu� ucapnya.
Tidak hanya kuliayah, Fikri ikut mengurus kegiatan yayasan Mer-C cabang Gaza, membantu proyek-proyek seperti pengadaan material yang hubungannya dengan kementrian kementran pemerintah di Gaza. Selain itu, ia juga ikut mencari berita untuk berita Mer-C pusat.
Bukan hanya itu, Fikripun mengalami kesulitan, yaitu salah satunya dari sisi style, dia belum dapat beradaptasi dengan style di sana, karena style di Gaza sangat modern. Fikri mengabarkan kondisi di Gaza saat ini. Selain masih terus terblokade dengan krisis bahan bakar dan lain-lainnya, juga israel yahuud la'natullaah 'alaihim gencar meluncurkan seranganserangan di udara, darat dan laut. Bagaimanapun orangtua adalah Tarbiyatul Ula untuk anak-anaknya, sebagai contoh, serta panutan. Orangtua juga merupakan cerminan untuk anaknya. Dalam hidupnya, hanya orangtuanya lah yang selalu memberikan dorongan, motivasi, dan juga pendidikan agama yang kuat. “Orangtua adalah yang paling berpengaruh dalam hidup ana� ungkap Fikri. Bukan hanya itu, Fikri sangat berterimakasih kepada temantemannya yang telah memberikan semangat hingga dapat memberi pengaruh dalam dirinya. Dukungan orangtua berkibar 100%. Apalagi memiliki seorang anak yang merelakan dirinya untuk berjihad. Walau derai rindu kepada keluarga pernah mengiringi perjalannya, namun ia tetap semangat dalam meluruskan niat. Memang benar adanya, jika hati kita sudah dipenuhi dengan kecintaan Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Target Fikri kedepan adalah ia ingin sampai mencapai magister di kota para nabi itu, dan ingin melanjutkan doktoralnya di luar Gaza, atas izin Allah. Rencana kita harus dirangkai menjadi sebuah mimpi, dan diiringi dengan ikhtiar karena Allah. Namun, jika akhirnya mimpi itu hanya akan menjadi catatan tujuan hidup kita, dan Allah memberi jalan yang lain. Terimalah dengan ikhlas, karena Allah Maha Penyayang. Khairiyah Annida/ed: Bahron ans. Nama lengkap : Muqorrobin al-fikri TTL. : 16 juni 1989 Nama orangtua Ibu : Miesfilaily Rahmi Ayah : Tobri Hobi : Main bola dan mengajar (meskipun masih harus banyak diajar) Riwayat pendidikan SD : MI Al Fatah Cileungsi SMP : Mts Al Fatah Cileungsi SMA : MA Al Fatah Cileungsi KULIAH : Universita Islam Gaza (UIG) Palestina
51
Siti Fathimah
“Menghidupkan Al-Qur’an Dengan Mengajarkannya” Wanita paruh baya itu terlihat sesekali menyeka keringat yang keluar dari dahinya. Semangatnya meniti jalan setapak yang menghubungkan komplek pesantren tempat ia dan keluarganya menetap selama ini dengan kampung sekitar selalu terpancar dari wajahnya. Terkadang, ia harus berjalan jauh bahkan hingga berkilo meter untuk mengajarkan suatu ilmu yang manfaatnya akan terasa tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat kelak; membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Menurut penuturannya, setiap hari ia harus mengajarkan bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar kepada beberapa orang yang memintanya
52
mengajarkan membaca Al-Qur’an. “Saya sungguh merasa bahagia dan puas ketika karena masih diberi Allah kesempatan untuk mengajarkan AlQur’an kepada orang-orang yang belum bisa membacanya,” ungkapnya suatu ketika. “Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya.” Terjemah hadis itu mengalir fasih dari lisan Siti Fathimah. Ia adalah sosok wanita yang mendarmakan seluruh hidupnya untuk menghidupkan Al-Qur’an, dengan
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
Allah itu maha kaya, dan saya hanya berharap balasan kebaikan dari Allah semata mengajarkannya kepada semua kalangan; pria, wanita, besar dan kecil. Jarak berkilo-kilo meter rela ia tempuh dengan berjalan kaki menyusuri perkampungan tanpa mengharap imbalan apapun supaya ibu-ibu bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Baginya, cukuplah balasan dari Allah yang dapat membayar segala kelelahannya saat ini. “Allah itu maha kaya, dan saya hanya berharap balasan kebaikan dari Allah semata,” ungkapnya penuh penghayatan. Ibarat buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, begitulah perumpamaan yang tepat untuk wanita asal Bandung itu. Semua yang ia lakukan saat ini berawal dari orang tuanya dahulu. Saat mengisi pengajian ibu-ibu ayahnya selalu mengikutsertakan dirinya. Ia mulai mengajarkan AlQur’an pada usia yang masih sangat muda yaitu kelas lima SD. “Kebetulan orang tua saya guru ngaji, jadi ketika saya dan adik-adik saya masih kecil kita diharuskan untuk mengaji sesudah maghrib dan subuh. Saat itu kita sembilan bersaudara jadi warga sekampung datang semua ke rumah untuk belajar ngaji dan dulu saya kalo ikut MTQ juara satu terus mulai dari tingkat sekolah, tingkat desa, sampai tingkat kecamatan. Lalu ayah Robiul Akhir 1435/Februari 2014
meminta saya untuk membantunya mengajari ibu-ibu,” kenangnya. Metode yang digunakan wanita kelahiran 62 tahun silam itu antara lain; pertama, bagi mereka yang belum bisa mengaji sama sekali, diawali dengan iqra’. Kedua, setelah iqra’ selesai dilanjutkan dengan Al-Qur’an. Ketiga, menterjemahkan ayat dan menjelaskannya. Dalam menjelaskan ayat Al-Qur’an biasanya ibu berputera sembilan itu menggunakan perumpamaan. Contohnya dalam menerjemahkan surat Al-Fatihah ayat 7, yang artinya “Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka”. Orang yang diberi nikmat oleh Allah salah satunya adalah Siti Masyithoh. Siti Masyithoh adalah keturunan Bani Israel yang menjadi pelayan putri Fir’aun yang bernama Putri Thayya. Suatu hari saat Masyitoh menyisir rambut sang putri lalu sisir itu terjatuh. Spontan Masyithoh berucap lirih, “Ya Allah, Ya Tuhan.” Sang putripun kaget mendengar penuturan Masyithoh, lantas bertanya, “Siapa Tuhan?”. Dengan tegas Masyithoh menjawab, “Tuhan itu adalah Tuhan saya dan Tuhan Tuan (Fir’aun).” “Kalau begitu akan saya laporkan kepada ayah,” ancam Putri Thayya. “Silahkan,” ujar Masyithoh mantap. Setelah disampaikan kepada Fir’aun. Fir’aun sangat marah dan diumumkanlah bahwa barang siapa yang tidak mengakui ketuhanan Fir’aun maka ia akan dihukum dengan direbus hidup-hidup. Itu adalah salah satu contoh muslimah yang diberi nikmat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
53
Sebetulnya banyak yang dapat dijadikan contoh sebagai orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah. Begitulah secuil cerita Siti Masyithoh yang dijadikan perumpamaan bagi Fatimah dalam mengajar. Semua ilmu yang ia miliki, ia dapatkan dari kegemarannya membaca buku bukan dari sekolah. “Ketika saya belum menikah, saya senang sekali membaca, sehingga almarhum ayah saya kalau pergi kemana-mana pulangnya selalu membawa buku untuk saya baca,” ujarnya seraya tersenyum. Dalam mengajarkan Al-Qur’an, ada kenikmatan tersendiri yang ia rasakan. Di antaranya bisa menjadi bekal baginya untuk pulang kepada Allah dan menjadi pahala yang akan terus mengalir bagi dirinya dan kedua orang tuanya. Seperti yang tersebut dalam hadis bahwa ketika kita telah berpulang kepada Allah hanya ada tiga perkara yang akan menyelamatkan kita yaitu anak yang sholih dan sholihah, ilmu yang bermanfaat, dan amal jariyah. “Sungguh, janji Nabi tentang tiga amal jariyah yang mampu menyelamatkan kita di akhirat itulah yang menjadi motivasi saya untuk terus mengajarkan Al-Qur’an kepada setiap orang yang ingin bisa membaca AlQur’an,” ungkapnya penuh haru. Semangat belajar dari muridmuridnya bagaikan sulut api yang selalu mengobarkan semangat juangnya. Dulu, anak-anak satu desa setiap hari datang ke rumahnya untuk belajar. Fathimah memberikan jadwal khusus untuk anak-anak tersebut. Seperti malam Senin, Selasa, Rabu dikhususkan untuk membaca AlQur’an, untuk malam Kamis digunakan
54
untuk menulis bahasa arab, hadis, dan do’a sehari-hari. Sedangkan malam Sabtu dan Minggu digunakan untuk menghafal juz ‘Amma beserta terjemahannya. Saat itu ia dibantu oleh anaknya Muhammad Husain (silahkan baca; L-Fata ed.7) untuk mengajar bahasa arab. BERTEMU JODOH Ketika di Subang, ayahnya sering mengisi ceramah, dan salah satu murid yang paling aktif dalam pengajian tersebut adalah yang kini menjadi suaminya; Ustadz Aji Muslim. Lalu ayahnya mempercayakan Fathimah pada Aji Muslim. Padahal sebelumnya, ia sama sekali tidak mengenal sosok Aji Muslim. “Saat itu, saya ingin punya suami tentara dan ternyata yang datang adalah jundullah (tentara Allah ). Padahal saya tidak mengenalnya sama sekali, dan baru kenal ketika akad beralngsung. Saya bersyukur, karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengabulkan keinginan saya yaitu mendatangkan tentara-Nya,” kisahnya terkekeh. Saat menjelaskan tentang ta’addud (poligami), berkenaan dengan surat An-Nisa ayat 3, yaitu tentang ta’addud tersebut, justeru Fathimahlah yang mempersilahkan suaminya untuk menikah lagi. Bahkan ia yang mengkhitbah (melamarkan) dan menyaksikan pernikahan suaminya untuk kedua kali itu. “Saya yang mempersilahkan suami saya untuk menikah lagi. Saya ikut meminang dan hadir dalam pernikahannya. Kita juga sempat tinggal satu rumah selama setahun. Tapi perasaan ya tetap sama. Malah banyak yang tanya tentang perasaan saya Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
bagaimana. Saya jawab pertanyaan itu dengan perumpamaan orang yang melahirkan. Bukannya tidak sakit, tapi saya menahan dan itu tidak mungkin tidak sakit. Tapi saya niatkan semua itu karena ibadah,” tegasnya sore itu. Menurutnya, syariat ta’addud tak akan menjadi beban yang berat jika dalam melaksanakannya (baik suami maupun istri) niatnya hanya untuk mencari ridha Allah semata. Sebagai muslimah, ia tak memungkiri perintah ta’addud adalah sesuatu yang haq (benar), walaupun manusiawi ketika suami menikah lagi ada rasa sakit di hati. Namun menurutnya, semua itu tetap kembali kepada pribadi masingmasing. Ia menitipkan pesan kepada para muslimah, agar menerima syariat ta’addud dan jangan membencinya. Sebab itu adalah syariat Allah yang mesti diimani. “Ta’addud itu hukum dan ketentuannya sudah jelas dalam Al-Qur’an. Sakit memang, tapi sebagai muslimah yang beriman, kita tidak boleh membencinya,” jelasnya.
HIKMAH AL-QUR’AN Jika dilihat dari segi materi maka Robiul Akhir 1435/Februari 2014
tidak mungkin ia dan suaminya dapat menguliahkan kesembilan anaknya. Tapi Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Fathimah yakin semua itu adalah hikmah dari Al-Qur’an. Pernah suatu hari Fathimah sedang tidur-tiduran sambil mendengarkan ceramah di radio. Saat itu yang mengisi ceramah adalah Ustadzah Lutfiah Sungkar. Dalam ceramahnya beliau menjelaskan bahwa Al-Qur’an bisa mencerdaskan anak, jika seorang ibu sedang hamil maka perbanyaklah membaca AlQur’an. “Saya baru menyadari hal itu dan anak saya yang terakhir sudah kelas dua MTS saat itu dan saya baru inget anak saya Uwais sejak kelas satu hingga kelas enam SD rangking satu terus, begitu juga Husain, Masyithoh dan yang lainnya. Sejak itu setiap kali mengajar saya sampaikan ke ibu-ibu agar memperbanyak membaca Al-Qur’an saat hamil,” ujarnya serius. Bagi Fatimah, mengajarkan AlQur’an setiap hari adalah sebuah kewajiban, meski harus menempuh jarak berkilo meter. Sejatinya, setiap Muslim mampu meniru langkah mulia Fatimah dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada kaum muslimin lainnya. Minimal, semangat mengajarkan Al-Qur’an itu selalu tumbuh dalam lingkungan keluarga dan kerabat dekat. Demikianlah semangat juang yang dimiliki olehnya, semangat yang patut dicontohkan oleh setiap insan. Dan semoga apa yang dilakukan oleh Fathimah menjadi motivasi bagi kita untuk menjadi jiwa yang teguh dalam menyulutkan syiar Islam. Muslimatuz Zahro/ed: Bahron ans.
55
Memakai Celana Panjang
M
Bagi Wanita
uslimah memakai celana panjang bukan pemandangan asing lagi di tengah masyarakat kita sekarang. Bahkan, memakai celana panjang sudah menjadi tren baru yang menjadi simbol wanita modern namun tetap islami, naudzubillah. Satu hal yang sepertinya dilupakan para wanita tersebut, memakai celana panjang tanpa ditutup dengan baju kurung atau rok masih menunjukkan lekuk tubuh pemakainya. Tentunya hal ini bertentangan dengan syarat-syarat pakaian seorang muslimah yang telah dibahas di edisi sebelumnya yaitu tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tidak menyerupai pakaian wanita kafir. Islam sebagai agama yang bersifat universal, meninggalkan tuntunan dalam berpakaian sesuai syari’at. Karenanya, setiap muslim dituntut untuk komitmen dengan aturan diennya dalam seluruh urusannya. Salah satunya adalah seorang Muslim dituntut untuk komitmen dengan pakaian yang diizinkan Islam sebagaimana komitmen dalam shalat, zakat, puasa, dan haji. Ditimbang dari syarat-syarat pakaian muslimah yang pernah dibahas, paling tidak ada tiga poin yang menjadi sorotan utama berkaitan dengan celana panjang yang banyak dikenakan wanita muslimah pada masa sekarang ini :
56
Pertama, wanita muslimah yang memakai celana panjang dan dipadu dengan jilbab, masih tetap menggambarkan lekuk tubuhnya, seperti betis, paha, dan pinggulnya. Pakaian seperti ini juga akan mengundang fitnah laki-laki. Padahal hikmah pakaian muslimah sesuai syari’at adalah melindungi wanita dari fitnah dan gangguan laki-laki. “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah I adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Qs. Al-Ahzab [33] : 59). Sedangkan dalam sebuah hadits, Nabi bersabda : “Dua golongan manusia termasuk ahli neraka dan aku belum pernah melihatnya yaitu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pukulkan kepada orang-orang serta wanita yang memakai pakaian tapi telanjang yang berjalan lenggak lenggok serta bergoyang-goyang, kepalanya seperti punuk seekor unta yang besar. Niscaya mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau harum surga. Sesungguhnya bau harum surga dapat tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim).
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
Maksud berpakaian tetapi telanjang adalah mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya dan mengenakan pakaian sempit yang menampakkan bentuk tubuhnya. Kedua, celana panjang yang dikenakan wanita muslimah sekarang menyerupai pakaian laki-laki. Memang celana panjang sejak dahulu identik dengan pakaian laki-laki untuk menunjang perannya dalam beraktivitas mencari nafkah. Karena itulah Islam melarang menggunakan sesuatu yang merupakan ciri khas laki-laki supaya tidak menyerupai mereka. Dalam suatu riwayat, “Rasulullah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari). Ketiga, wanita muslimah yang memakai celana panjang menyerupai wanita kafir. Telah ada hadits shahih dari Rasulullah bahwa orang yang menyerupai suatu kaum maka dia merupakan bagian dari kaum tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tasyabuh (menyerupai) wanita kafir maka akan menjerumuskan wanita muslimah dalam golongan mereka. Sesungguhnya kecantikan muslimah terletak pada komitmen mereka dengan aturan-aturan Islam dan bangga dengan petunjuk Nabinya . Sudah sepantasnya muslimah menjaga perintah Allah I karena pada dasarnya, kebahagiaan ada di
Robiul Akhir 1435/Februari 2014
atas syari’at dan keburukan ada pada penyimpangan aturan-aturan Islam. Wanita muslimah memiliki dasar-dasar untuk membangun akhlak, adab, dan perilaku mereka secara Islami. Sungguh Allah I adalah Dzat yang Mahaindah dan menyukai keindahan, karenanya wanita diperbolehkan memakai pakaian yang bagus asalkan tidak menyerupai pakaian orang kafir. Syaikh Ibn Utsaimin pernah ditanya tentang wanita memakai celana panjang yang longgar dan lebar. Beliau menjawab meskipun celana itu longgar dan lebar, akan tetapi dikhawatirkan hal itu termasuk penyerupaan kaum wanita terhadap kaum laki-laki karena celana panjang merupakan pakaian khas laki-laki. Adapun celana panjang untk digunakan sebagai pakaian dalam agar jika bawahan tersingkap auratnya tetap tertutup diperbolehkan. Yang menjadi perbincangan adalah wanita memakai celana panjang sebagai pakaian luar. Wahyu Yuliani / berbagai sumber
“Rasulullah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai lakilaki” (HR. Bukhari) 57
Dapur Ummahat
Bakwan Tahu Bahan • • • • • • • •
kecoklatan, jangan lupa gunakan api yang kecil atau sedang saja, supaya mendapatkan matang yang sempurna. : Setelah matang angkat kemudian 1 Tangkai daun bawang segar yang telah diiris halus tiriskan, bisa dihidangkan sebagai lauk atau sebagai makanan camilan. Minyak goreng secukupnya ¼ sendok teh garam ¼ sendok teh lada 100 gram tepung terigu Bahan: 50 gram taoge • 2 sendok makan kopi bubuk instan 3 buah telur pilih yang • 300 ml air panas besar • 2 sendok makan sirup madu 400 gram tahu, langsung • 1 sendok makan coklat bubuk uleg haluskan
Cara membuat : Cara membuatnya sangat mudah sekali yaitu dengan mencampur semua bumbu dan bahan yang sudah tersedia tadi hingga merata benar, cetak sesuai selera, atau berbentuk bulat, kemudian masukan ke dalam minyak goreng panas untuk menggorengnya, sampai berubah warna kuning
Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Kopi Madu
Cara membuat : 1. Campur kopi, air dan sirup madu,kocok sampai tercampur rata 2. Tuang kedalam gelas 3. Hias dengan coklat bubuk 4. Sajikan panas atau hangat. Kopi madu siap disajikan. Selamat mencoba! Nidi Nidiya (Berbagai sumber)
59
UN I B B W
I TH ABA
N
Jagung Si Biji Kuning Yang Kaya Nutrisi
“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut�. (HR. Bukhari)
Jagung banyak mengandung berbagai mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh kita antara lain: fosfor, magnesium, mangan, seng, besi dan tembaga, serta mengandung mineral seperti selenium. Jagung juga mempunyai sifat antioksidan. Vitamin B12 dan asam folat yang
60
terdapat dalam jagung mencegah anemia yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin ini. Selain itu, jagung kaya akan karbohidrat. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
Amilosa dan Amilopektin. Khasiat jagung diantaranya: • Melancarkan ASI Jagung kaya kalium yang bersifat diuretik (melancarkan air seni) sehingga dapat mengatasi iritasi saluran kemih, menurunkan kadar asam urat, dan mencegah batu ginjal. • Mencegah Kanker Dari penelitian yang dilakukan Louisiana State University, mereka yang rajin makan jagung terbukti jarang terkena kanker usus besar, payudara, dan prostat. Besar kemungkinan kandungan betakaroten dan serat yang tinggi. Jagung juga mengandung protease inhibitor (saat diteliti pada hewan ternyata dapat mencegah pembentukan sel kanker). • Mencegah Penyakit Jantung Penelitian di Illionis State University menunjukkan, pria yang menjalani diet rendah lemak, dan makanannya ditambah 20 g jagung setiap hari selama 6 minggu, kadar trigliserida (salah satu jenis lemak penyebab penyakit jantung) turun hingga 13%. • Melancarkan pencernaan Robiul Akhir 1435/Februari 2014
Jagung kaya akan serat yang membantu proses pencernaan. Menurut penelitian, satu porsi jagung sudah memenuhi kebutuhan 10 persen serat setiap hari. • Baik bagi ibu hamil Ibu hamil perlu mengonsumsi jagung. Sebab makanan ini kaya akan asam folat. Sementara asam folat sendiri adalah nutrisi yang diperlukan untuk menurunkan risiko bayi lahir cacat. • Mencegah anemia Jika terserang anemia, mungkin konsumsi jagung perlu ditingkatkan. Sebab anemia biasanya disebabkan oleh kondisi kekurangan vitamin B12, asam folat, dan zat besi. • Mengontrol diabetes Manfaat mengejutkan dari jagung bagi kesehatan berikutnya adalah mengontrol diabetes. Sebab ada senyawa tertentu dalam jagung yang mampu menurunkan risiko serangan penyakit ini. Menyehatkan kulit Jagung dalam bentuk minyak adalah produk kecantikan yang mulai banyak ditemukan di pasaran. Minyak jagung memang punya kemampuan dalam menyehatkan kulit secara alami. Ahmad / berbagai sumber
61
AKHLAK
Ujian dalam Lapang
dan
Sempit
“Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan beriknlah berita gembira kepada orang-orang yang shabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah ia mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raajiun, sungguh kami adalah milik Allah dan kepada Nya kami akan kembali, mereka itulah yang mendapat keberkatan (yang sempurna) dan rahmat dan Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk�. (Qs. Al- Baqarah: 155-157).
62
Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
M
usibah bila datang tidak akan pernah bisa ditolak, ia akan datang pada siapa saja, orang baik-baik atau orang jahat. Kepada orang beriman atau yang kafir, kaya tau miskin, panglima atau prajurit, semua sama. Tak ada manusia bebas dari kesedihan, sakit, ditinggal mati orang yang sangat dicintai, kehilangan harta, kerugian, ketakutan, kesulitan, bencana dan lain-lain. Lalu apa sebenarnya yang dikehendaki Allah I dengan musibah itu? Jawabannya adalah “tes kualitas”, mana manusia yang benar-benar bermutu dan mana yang tidak berkualitas. Banyak orang yang beranggapan keliru terhadap masalah ujian, mereka berasumsi yang namanya ujian adalah penderitaan, kesengsaraan, miskin, musibah dan lain-lain. Sementara kekayaan, kelapangan, kesenangan, pangkat dan jabatan tidak dianggap sebagai ujian dan cobaan. Padahal dua-duanya sama merupakan ujian dan cobaan. Coba perhatikan Firman Allah I : “Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada dan dibumi sebagai penghias baginya, agar kami menguji mereka siapakan diantara yang terbaik perbuatannya”. (Qs. AlKahfi: 7). Adapula manusia yang beranggapan bila diberi kelapangan harta kekayaan dan kesenangan dari Allah I, mereka menganggap dirinya telah dmuliakan Allah I. Anggapan itu membuat meraka seolah-olah bebas menggunakan harta kekayaan dan kesenangan semaunya, tanpa merasa akan dihisab sehingga mereka Robiul Akhir 1435/Februari 2014
berbuat dan melakukan hura-hura dan kedurhakaan di muka bumi. Sedangkan bila diberikan kesempatan rizki, mereka berprasangka buruk kepada Allah I, seolah-olah Allah I tidak zdil, merendaahkan dan menghinakan dirinya sehingga ia putus asa. Hal tersebut dijelaskan dalam surat Al-Fajr ayat 15-16. Allah I berfirman:
“Adapun manusia apabila tuhannya (Allah) mengujinya, lalu dimuliakan Nya dan diberi Nya kesenangan, maka is berkata;’Tuhanku telah memaafkanku’. Adapun bila Tuhannya mengujinya, lalu membatasi rizqinya, maka dia berkata; ‘Tuhanku menghinakanku’”. (Qs. Al-Fajr: 15-16). Dan pada ayat lain Allah I berfirman yang artimya :
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian.” (Qs. Al-Anbiya’:35). Alangkah baiknya kita senantiasa berbaik sangka terhadap Allah I atas ujian yang diberikan. Jadiakanlah ujian itu sebagai penguji kualitas keimanan kita terhadap-Nya agar kita senantiasa selalu mendekatkan diri, mengharap ampunan, dan ridha-Nya. Lulu Qolby Sumber : Abul Hidayat Saerodjie “25 Karakter Orang Beriman”
63
KALEIDOSKOP
KHADIJAH:
Teladan Istri Paling
Shalehah Sepanjang Zaman
B
eliau ialah Ummu al-Qasim binti Khuwailid bin Asad bin Abdul ‘Uzza bin Qushai bin Kilab. Lahir di Ummul Qura (Makkah) sekitar 15 tahun sebelum Tahun Gajah. Keturunan suku Quraisy dari keluarga Bani Asad. Menurut Az-Zubair bin Bakkar, sejak zaman jahiliyyah, beliau digelari alThahirah (wanita suci) oleh masyarakat setempat. Ini disebabkan oleh sifatnya yang menyukai kebersihan dan kesucian. Ibunya bernama Fatimah binti Za’idah al-A’miriyah. Beliau merupakan usahawan wanita terkemuka. Sangat sukses dalam bidang perniagaan. Pada mulanya, Khadijah menikah dengan Abu Halah bin Zurarah atTamimi. Pernikahan itu membuahkan dua orang anak yang bernama Halah dan Hindun. Tak lama kemudian suaminya meninggal dunia, dengan meninggalkan kekayaan yang banyak, juga jaringan perniagaan yang luas dan berkembang. Lalu Khadijah menikah lagi dengan Atiq bin ‘A’id bin Abdullah al-Makhzumi. Namun usia pernikahan itu tidak lama, suami keduanya wafat dan meninggalkan harta yang banyak pula. Banyak sekali pemuka Quraisy yang datang melamar Khadijah. Tapi semua lamaran itu ditolak olehnya dengan alasan ingin menumpahkan perhatian sepenuhnya untuk putraputrinya.
64
Pemuda yang berhasil menambat hatinya ialah Muhammad bin Abdullah yang ketika itu berusia 25 tahun. Lebih muda 15 tahun dari usianya. Hiduplah beliau di sisi Muhammad sebagai teladan istri paling shalehah sepanjang zaman. KHADIJAH DI HATI NABI Khadijah merupakan istri kesayangan Nabi Muhammad . Beliau dimuliakan semasa hidup dan setelah wafat. Pengorbanan beliau senantiasa dikenang dan menjadi ingatan abadi. Pujian yang senantiasa meluncur di bibir Nabi terhadap insan bernama Khadijah r.a mengundang kecemburuan Aisyah , walaupun saat itu Khadijah r.a telah wafat. Aisyah berkata, “Aku tidak pernah cemburu kepada seorang wanita seperti kecemburuanku pada Khadijah, karena Rasulullah sangat sering menyebut-nyebut namanya…” (Muttafaqun alaih). Aisyah melanjutkan, “Jika Rasulullah menyembelih kambing, maka beliau berkata, ‘Bagikan kepada teman-teman Khadijah.’ Aku pernah membuat Rasulullah marah karena berkata, ‘Lagi-lagi Khadijah!’ Beliau, ‘Sesungguhnya aku sangat mencintainya.’ (Muttafaqun ‘alaih).
KEUTAMAAN KHADIJAH Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
Di antara keutamaan Khadijah yang tidak dimiliki oleh istri-istri Rasulullah yang lain ialah: 1. Istri dan kekasih pertama Rasulullah 2. Rasulullah tidak menikahi wanita lain selama Khadijah . masih hidup. Aisyah berkata, “Selama hidup bersama Khadijah, Nabi tidak menikahi wanita lain sampai Khadijah meninggal dunia.” (Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2436). 3. Rasulullah tidak mempunyai pembantu wanita hingga wafatnya Khadijah 4. Istri yang mampu memberi keturunan kepada Rasulullah 5. Rasulullah tak merasa marah kepada Khadijah 6. Insan pertama yang shalat bersama Rasulullah 7. Wanita pertama di antara istriistri Nabi yang mendapat jaminan surga 8. Orang pertama yang menerima salam dari Allah 9. Wanita pertama yang masuk dalam kategori shiddiq (benar) 10. Orang pertama yang kuburnya dipersiapkan oleh Rasulullah
IBU YANG BARAKAH Khadijah melahirkan keturunan bagi Nabi. Permata hati mereka berjumlah 6 orang, 2 lakilaki dan empat perempuan. Mereka adalah Al-Qasim, Abdullah, Fatimah, Ummu Kultsum, Zainab dan Ruqayyah. Namun Al-Qasim dan Abdullah wafat ketika masih bayi. KEMATANGAN KHADIJAH 1. Matang memilih pasangan hidup 2. Bersegera menyambut kebenaran Robiul Akhir 1435/Februari 2014
3. Menghormati ibu susuan Nabi 4. Peka terhadap perasaan Nabi 5. Menenangkan suami yang ketakutan 6. Menjadi orang pertama yang masuk islam
ALLAH BERKIRIM SALAM Inilah pribadi Khadijah yang mendapat salam dari Allah . Abu Hurairah menyatakan bahwa Jibril datang kepada Nabi sambil berkata, “Wahai Rasulullah , Khadijah sedang berjalan kemari. Ia membawa makanan dan minuman. Jika ia sampai kepadamu, maka katakanlah bahwa Tuhan-Nya dan aku berkirim salam padanya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepadanya bahwa ia mendapat sebuah rumah di surga yang dibuat dari bambu yang tidak dirisik dan tidak melelahkan.” (Muttafaqun alaih). Fatimah pernah bertanya kepada ayahnya tentang hal ini, “Apakah seperti bambu yang ada di sekitar ini?” Rasulullah menjawab, “Tidak. Melainkan bambu yang berhiaskan intan, mutiara dan berlian.”
TAHUN KEDUKAAN Ketika dakwah Islam mencapai tahun ke-10 dan mengalami berbagai peristiwa besar, Rasulullah mendapatkan ujian getir yaitu Allah menjemput kekasih hatinya. Dialah Khadijah yang teguh berdiri di belakangnya selama ini. Hatinya bertambah pilu dengan kematian Abu Thalib yang turut banyak membantu dakwah beliau. Hingga tahun itu disebut ‘Aamul Huzni (tahun kesedihan).
Muslimatuz Zahro (Berbagai Sumber)
65
AQIDAH
10Â Pembatal
Keislaman Seorang ulama Ahlus Sunnah dari negeri Yaman, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Washabi, menulis dalam kitab beliau yang ringkas "AlQaulul Mufid fi Adillati At-Tauhid," sepuluh sebab yang menyebabkan batalnya keislaman seseorang. Tidak seperti batalnya jenis-jenis ibadah lain di dalam Islam yang tidak mengeluarkan seseorang dari agama, batalnya keislaman berakibat fatal kepada pelakunya di dunia dan di akhirat. Karena itu, jangan sampai karena kebodohan dan kelalaian kita, keislaman kita tak lagi diakui oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sepuluh Pembatal Keislaman itu antara lain sebagai berikut: PERTAMA, SYIRIK KEPADA ALLAH Yaitu menjadikan perantara (sekutu) antara si hamba dengan Allah. Si hamba berdoa kepada para perantara ini, meminta syafa'at, bertawakkal, beristighatsah kepada mereka, bernazar untuk mereka, dan menyembelih kurban dengan menyebut nama mereka. Si hamba berkeyakinan segala perbuatannya tersebut dapat menolak mudharat atau mendatangkan manfaat.Orang yang semacam ini telah kafir. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
66
(Bag. 1)
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya." (Qs. An-Nisa: 48). Dan firman Allah : "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (Qs. Al Maidah: 72) KEDUA, MURTAD DARI ISLAM Masuk dan memeluk agama Yahudi, Nasrani, Majusi, Komunisme, Ba'tsi, paham sekuler, Freemasonry, dan faham-faham kufur lainnya. Allah berfirman : "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang siasia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (Qs. AlBaqarah, 217). Allah Ta'ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orangorang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.." (Qs. Al Maidah: 54). Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaanNya; sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka. Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka? Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya.Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatanRobiul Akhir 1435/Februari 2014
perbuatan kamu." (Qs. Muhammad, 25-30). Dan Allah berfirman, "Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanitawanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundikgundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang merugi." (Qs. Al Maidah ayat 5). Dari Ibnu Abbas Radhiallahu'anhu katanya, "Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Barangsiapa yang mengubah agamanya, maka bunuhlah dia!'" (Riwayat Bukhari, No. 2854). Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiallahu'anhu, beliau berkata, "Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: 'Tidak halal (menumpahkan darah seorang muslim) yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, dan bersaksi pula bahwa aku adalah utusan Allah, kecuali dengan tiga perkara: orang sudah menikah tapi berzina, orang yang membunuh jiwa (tanpa hak), dan orang yang meninggalkan agama dan memisahkan diri dari jamaah." (Bukhari 6484, Muslim 1674). Bersambung...
67
(Bag. 3)
“Pak Aqil, mana bu Fathimah kami ingin menjenguk.�
tebal kepada Fathimah, dan kamu tahu? “INILAH PERTOLONGAN ALLAH�.
Suara cempreng ibu- ibu ini menarik bibirku untuk tersenyum. Banyak sekali ibu- ibu dari pengajian yang menjenguk istriku. Aku melihat ibu- ibu riang ini, satu, dua, ku hitung lebih dari 20 orang yang menjenguk istriku. Aku mempersilahkan masuk.
22 April 2013
Mereka tersenyum melihat Fathimah yang sudah terlihat sehat, dan tentunya jagoanku yang tampan, Fajar. Temanteman istriku berebut menggendong fajar yang menangis karena terganggu. Aku melihatnya sekarang, melihat senyum istriku kembali. Tidak lama selang beberapa menit, waktu menjenguk telah habis ibu- ibu pengajian ini harus segera pulang. Yang tidak kusangka- sangka mereka memberikan sebuah amplop sedikit
68
Angin malam ini masih sama, masih selembut tahun- tahun sebelumnya. Tidak ada yang berubah, kontrakan mungil, satu kasur, satu lemari, dan beberapa perlengkapan rumah tangga yang bertambah sedikit. Yang ku lihat hanya rak sendal yang terbuat dari kayu jati ini yang berubah, rak ini bertambah sepasang sepatu sekolah Fajar. Aaah,,, dia sudah besar. Fathimah sedang membuatkan susu untuk Fajar. Sedangkan jagoanku yang tampan sedang sibuk dengan kertas dan pensil tulisnya di lantai. Aku selalu tersenyum melihat Fajarku ini. ia tidak pernah lupa mengikat lehernya dengan sarung merah. Katanya ingin jadi Superman, ingin Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
membawa ayah dan ibu ke mekkah. Aaah, sungguh pintar sekali dia, persis ibunya.
menyembunyikan genangan air mata yang tak mampu aku halau. Sungguh malunya diriku ini.
Fathimah duduk disampingku, dia melihat Fajar dengan lembut.
Fajar berlari kearahku. Aku segera mengusap mataku yang hangat.
“Fathimah, maafkan aku, aku belum bisa bahagiakan kamu, aku belum bisa membangun sendiri istana untuk kamu dan Fajar,” ucapku perlahan.
“Ayah ayah... coba ayah hitung angka ini yaaah. Tapi yang cepat,” suara mungil dari mulutnya mengembalikan sambil mendongakkan kepala.
Fathimah menoleh, menatapku dengan heran. Fathimah meraih tangan kananku yang terkepal.
Fajar menyodorkan kertas putih yang sudah ditulisnya.
“Pertama, Aku bersyukur, karena telah menjadi istri seorang suami yang terus berusaha membahagiakan aku,” katanya, seraya meluruskan ibu jariku. “Kedua, Allah menolong persalinan aku saat hujan lebat, dengan mendatangkan Pak Alex yang sudi menolong kita,” kembali ia meluruskan jari telunjukku. “Ketiga, Allah menolong kita melalui perantara orang-orang sekitar kita yang peduli kepada kita,” kembali ia meluruskan jari tengahku.
“Satu, dua, tiga, empat, lima, tujuh, delapan” “Tujuh?”. Aku dan Fathimah saling menatap heran. Kuulangi lebih cepat. “Satu, dua, tiga, empat, lima, tujuh?” “Loh Enamnya mana sayang?” kataku. “Ahhh ayah, gak usah bertanya yang tidak ada. Kenapaaaa hayo? Karena, supaya kita bisa bersyukur”. Fathimah melirikku, menyatakan “Apakah ini bukan nikmat, mendapat anak yang selalu belajar bersyukur?”
“Keempat, kelima, keenam dan seterusnya. Berapa kali kamu masih bisa tersenyum saat dirundung masalah?” Aku menekuk alis. “Kebahagiaan itu, bukan istana yang bertahta, bukan kendaraan yang mengkilat, bukan jutaan puing emas yang kamu kantongi. Karena itu tidak akan membuatmu puas. Kebahagiaan itu adalah saat kamu mampu menjadi orang yang bersyukur, walau sesulit apapun keadaan kamu,” terangnya.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (Qs. Ibrahim : 7). Tamat.
Aku menundukkan kepala seketika, Robiul Akhir 1435/Februari 2014
69
●Tafakur
Akar-akar Kesombongan Bahron Ansori
Di alam fana ini, tak ada keburukan manusia yang lebih tinggi derajatnya kecuali SOMBONG. Sombong adalah penyakit yang membinasakan. Sombong adalah sifat iblis. Jika sombong diibaratkan sebatang pohon, maka akar-akarnya antara lain sebagai berikut.
P
ertama, ‘Ujub (Membanggakan Diri). Ujub adalah suatu sifat yang membinasakan, karena merasa diri memiliki kelebihan yang menjadikan ia bangga terhadap dirinya sendiri. Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam bersabda, “Tiga perkara yang membinasakan: sifat sukh (rakus dan bakhil) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ‘ujub seseorang terhadap dirinya.” (Silsilah
70
Shahihah, no. 1802). Kedua, Merendahkan Orang Lain. Sifat ini merupakan sifat yang teramat buruk karena tiadalah baginya menghargai apa-apa yang didapati maupun dimiliki orang lain, sekalian manusia disekitarnya adalah rendah karena ketinggian hatinya. Ketiga, Taraffu (Suka Menonjolkan Diri). Inilah suatu penyakit hati, dimana ia senantiasa berupaya agar dikenal banyak orang dengan segala daya dan Majalah Islam TsaQofah | Edisi 11 Thn. 01
upayanya yang buta, sedang hatinya busuk dan tiada pula baginya kebaikan atas segala apa-apa yang ia kerjakan. Keempat, Terlena Dengan Hawa Nafsu. Orang yang terkena penyakiti ini tidak pernah merasa puas dalam mengejar dunia. Ia senantiasa berharap agar beroleh lebih dan lebih atas semua harta sekehendaknya di muka bumi fana ini. Padahal, Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,
“dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.” (Qs. Shaad : 26). Kelima, Riya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebutnyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, Robiul Akhir 1435/Februari 2014
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (Qs. Al-Baqarah : 264). Saudaraku, sadarkah kita hidup ini hanya sekejap? Tanyakan pada diri kita, selama ini, sejauhmana kedekatan yang sudah kita bangun kepada Rabbul ‘izzati? Apakah kita merasa aman dari nerakaNya? Apakah kita merasa bangga dengan shalat, puasa, zakat, sedekah dan ibadahibadah lain yang sudah kita lakukan? Tak ada yang bisa kita banggakan di alam fana ini saudaraku... Harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, relasi yang banyak, mobil, rumah dan fasilitas mewah yang dimiliki, semuanya akan sirna dan tak satu pun dari semua atribut dunia itu dibawa ke alam kubur. Manusia, apa pun status dan jabatannya, tidak memiliki ruang sedikit pun untuk menjadi sombong. Karena secara hakiki, manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari bahan yang hina (sperma). Ia diciptakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata, menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya. Kemampuan dan kelebihan yang ada pada setiap manusia, tidak lebih dari anugerah Allah yang diamanahkan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Bukan untuk dibanggabanggakan, kemudian menganggap rendah yang lain serta dengan sesuka hati berbuat kerusakan di muka bumi. Lalu, masihkah kita sombong dengan yang kita miliki di alam fana ini ...
71