Majalah tsaqofah edisi 12

Page 1


Salam Dari Redaksi

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Pembaca budiman, Alhamdulillah tak terasa, TSAQOFAH kini genap berusia satu tahun. Selama satu tahun ini kami berusaha dengan sekuat tenaga untuk terus istikomah terbit walaupun banyak halang rintang disana sini. Kami berusaha terus berbenah menjadikan Majalah TSAQOFAH sebagai media dakwah dan jihad sehingga senantiasa bisa memberi cahaya bagi kaum muslimin dimanapun berada.

TIM REDAKSI  Pemimpin Redaksi Bahron Ansori  Penasehat Ust. Agus Sudarmadji, Ust. Wahyudi KS., Ust. Yakhsyallah Mansur, Ust. Abul Hidayat Saerodjie  Sekretaris Redaksi Wahyu Yuliani  Reporter dan Kontributor Syaiful Khairi, Ahmad Fitri, Taufik Rahman, Ika Restia, Nida Khoeriyah, Muslimatuz Zahro, Fitroh, Nidia, Ust. Iman Sulaeman, Ust. Ahmad Zubaedi, Ummu Labib  Keuangan Maryam Nurul Iman  Produksi, Art & Desain Jawir Julfikar  Pemasaran Abu Fathan ALAMAT REDAKSI  Jl. Pesantren Al-Fatah RT 02 RW 05, Pasirangin, Cileungsi , Bogor, Jawa Barat 16820 Kontak 083865688150  e-Mail redaksi.tsaqofah@gmail.com Redaksi menerima masukan, koreksi dan kiriman naskah untuk dimuat di majalah TSAQOFAH. Silahkan mencantumkan nama, alamat, nomor telpon/hp, email dan materi tulisan yang disertai foto penunjang. Kirimkan melalui email ke redaksi.tsaqofah@ gmail.com dan konfirmasi sms ke 083865688150.  Seluruh naskah yang masuk meja redaksi menjadi hak penuh redaksi

Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

Sesuai dengan motonya, Beramal Dengan Ilmu, maka TSAQOFAH senantiasa berusaha mengajak pembaca agar dalam dalam setiap beramal selalu diawali dengan pemahaman yang benar. Pembaca budiman, dalam edisi ini TSAQOFAH tampil menjadi 80 halaman dengan tambahan dua rubric baru; Wawancara Tokoh dan Ummatan Wahidah. Semoga kehadiran rubrik baru tersebut bisa menjadi tambahan ilmu bagi pembaca dimanapun berada. Edisi khusus ini, kami mengangkat tema Pengaruh Makanan Haram. Tema ini diangkat dengan tujuan agar setiap Muslim bisa mengetahui dengan jelas produk apa saja yang sudah tercemari oleh zat-zat atau bahan haram. Disadari atau tidak, produk-produk yang mengandung makanan haram bisa jadi ada disekitar kita atau bahkan sedang dikonsumsi oleh anak-anak kita. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai setiap langkah kita selama kita berusaha menolong agama-Nya. Selamat membaca. Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

1


“Barang siapa yang banyak bicaranya maka banyak pula dosanya. Barang siapa yang banyak dosanya maka api nerakalah yang pantas baginya. Oleh karena itu jagalah LISAN kita (isi qutbah ust. Rifqi abdillah 7/2)” Ibnu Sobri, Ciampea-Bogor-08967486XXXX “Setiap orangdi dunia ini adalah seorang tamu dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat dan pinjaman itu haruslah dikembalikan” (Ibnu Mas’ud) Nurfaidah-Jakarta-08383945XXXX “Ketika perkataan belum terucap kita masih bisa mengendalikannya. Tetapi ketika perkataan sudah terucap dari lisan kita maka kita yang akan dikendalikan oleh perkataan kita.” Tuslim Abdul Qoyim Al-Fatah-Maos 08574796XXXX “Kecil itu indah bagi yang bersyukur. Yuk kita syukuri sekecil apapun menurut kita nikmat ALLAH yang kita terima, insyaAllah berkah.” Abu Lukman-Cilacap-08522961XXXX “Bukan satu kesempatan khusus yang menjadikan anda hebat dan sukses tapi kesungguhan anda tuk menjadi diri anda yang terbaik dalam setiap kesempatan apapun.” Rudi Rohadi-0816458XXXX “Ikhlas kunci surga, mulailah ikhlas dari sesuatu yang terkecil niscaya akan menumbuhkan besarnya riya, bila setan amat takut dengan sunnah rasul, yahudi dan kafirpun akan kalah dengan yang di contohkan oleh rasul dan khulafahuroidin almah diyin, yaitu bersatu dalam 1 jama’ah dan 1 imamah.” Jiddan-Ciamis, Lampng-08779842XXXXX

“Terkadang apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik buat kita. Kita selalu saja mengeluh apabila yang kita inginkan tidak sesuai, ada hal semua ALLAH lah dzat yang menentukan semuanya yang baik bisa jadi hal yang disukai ALLAH.sebalknya apa yang kita anggap buruk belum tentu pula buruk di sisi ALLAH.” Jundullah Fakhofaten-Jurug, Wonogiri-08960499XXXX


“Jika ada tontonan ratusan ribu orang berbondong2 menyusahkan kita dan rela mengeluarkan uangnya untuk menonton, sebaliknya bila tuntunan untuk menyampaikan Al-Quran dan Sunnah sedikit sekali yang datang bahkan ogah untuk menghadirinya itu merupakan sebuah penampakan antara SURGA dan NERAKA.” Satio Muryanto Wibowo-Bojonggede, Bogor-08128433XXXX “Kebahagiaan dunia akhirat: dunia bagaikan lautan, semua manusia menuju ke pantai kebahagiaan. Namun tidak bisa tanpa bahtera, bahtera itulah amal sholeh kita. Itupun membutuhkan nahkoda, kita juga sangat membutuhkan amirul mu’minin. Seorang nahkoda pegang kompas, imam juga berpedoman kepada Al-Quran dan Sunnah. Arah yang ditujupun jelas, imam juga jelas tujuannya adalah mardhatillah.” Akhmad Murbishun-Banjarnegara-08139116XXXX “Dalam berdoa itu bukan masalah mengeluarkan airmata. Tapi kesungguhan kamu bahwa do’a kamu pantas di jawab.” Soft Clam, Alifa-Bogor-08528556XXXX

“Jika ada istilah anak durhaka kepada orangtua, maka ada pula orangtua durhaka, yaitu ortu yang tidak mendidik anaknya dengan Islam, aqidah yang benar, akhlaqulmahmudah, maka jauhilah prilaku orangtua durhaka, kepada Allah.” Adzara’i Abdul Syukur-Kaltim-08575325XXXX

“Tidaklah pantas mengaku seorang muslim kalau kemauannya hanya mengikuti hawa nafsunya, bukan mengikuti aturan Allah dan RasulNya.” Rasno-semarang-08572795XXXX

SMS Nasehat Kiriman Pembaca



Kuliah Utama 6

Pengaruh Makanan Haram Bagi Muslim

Mutiara Amaly 24

Isyarat Kehancuran Israel dan Bebasnya Al-Aqsha

Fiqh 30

Wudlu Bag. 4 – Habis

Do’a 33

Do’a Penawar Hati Yang Duka

Syakhsiyah 34

Dimanapun Kaki Berpijak, Jadilah Orang Yang Bermanfaat

Ummatan Wahidah 38 Islam Tak Berpolitik

Motivasi Sukses 41

Kesuksesan Nabi Musa Berdakwah

Wawancara Tokoh 42

Istiqomah di Jalan Dakwah Itu Berat

Tarbiyah 46

Taklim Riyasah Sebagai Sebuah SIstem

L-Fata 49

52 Sosok

Husnudzon Kepada Allah

56 Muslimah

Haramnya Wanita Keluar Memakai Wewangian

59 Dapur Ummahat

Kue Talam Pisang Raja & Jus Pisang Campur

60 Thibbun Nabawi

Delima, Buah Yang Disebut Dalam A l-Qur’an

62 Akhlak

Kekeliruan Orang Tua

64 Kaleidoskop

Wanita Cantik Dari Lembah Nil

68 Mahabbah

Keistiqomahan Rasulullah Di Jalan Dakwah

70 Secret Societies

Big Brother Menyadapmu - Bag. 2

73 Aqidah

10 Pembatal Keislaman Bag. 2

68 Diary

Pelangi Senja Bag. 1

70 Tafakur

Bahaya Suudzon

Pelabuhanku Mempelajari Islam

Majalah TSAQOFAH di terbitkan oleh : Mahasiswa STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) “AL-FATAH” dan Markaz Shuffah Hizbullah - Cileungsi. Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

5


KULIAH UTAMA “Daging mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih pantas untuknya” (HR Tirmidzi).

Pengaruh Makanan Haram Bagi Seorang Muslim Oleh : Bahron Ansori (Pemimpin Redaksi)

Era globalisasi banyak berpengaruh pada kehidupan seorang Muslim, sadar atau tidak sadar mereka terseret ke dalam arusnya. Sehingga dijumpai banyak orang menyatakan, “Yang haram aja susah apalagi yang halal.” Satu ungkapan yang menggambarkan rendahnya kondisi keimanan dan keyakinan mereka terhadap rahmat dan rizki Allah . 6

P

adahal Allah dan Rasulullah telah menegaskan dengan sangat tandas sekali bahwa Allah  akan mencukupkan rizki mereka dan tidak membebankan hal itu kepada pundak mereka. Sebagaimana dijelaskan dalam firmanNya:

“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rizkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rizki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al Ankabut: 60) dan firman-Nya

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


“Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya memberi Aku makan.” (Qs. Adz Dzariyat: 57). Dalam dua ayat di atas jelaslah Allah  sebagai pemberi rizki kepada semua makhluknya, lalu Ia mengutus Rasulullah  untuk menghalalkan yang baikbaik dan mengharamkan yang buruk dan jelek bagi manusia, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggubelenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al a’raf: 157). MAKANLAH YANG HALAL DAN BAIK SAJA Setelah mengetahui yang dihalalkan Allah  adalah semua yang baik dan sebaliknya yang diharamkan semuanya pasti buruk, apalagi yang menjadi halangan menghindari yang haram dan hanya mengambil yang halal saja? Tinggal kita laksanakan saja perintah Allah  untuk memakan yang halal dan baik dan tidak mengikuti jejak dan ajakan syeitan yang mengajak kepada keburukan dan kesengsaraan. Allah  berfirman: Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

“Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah syaithan; karena sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagimu.” (Qs. Al Baqarah: 168) Karena hal ini merupakan wujud syukur kita kepada Allah yang telah memberikan rizki-Nya yang luas dan banyak. Sebagaimana dijelaskan Allah  dalam firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baikbaik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah.” (Qs. Al Baqarah: 172). Apabila kita bersyukur, Allah  akan menambah anugerah-Nya. Jangan sekali-kali kita ingkar terhadap nikmat Allah  dan melampaui batas, sebab jika kita ingkar terhadap nikmat Allah  maka kebinasaan ada di hadapan kita. Allah  berfirman:

“Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.” (Qs. Thaaha: 81). Wallahu 'alam bishowwab

7


KULIAH UTAMA

Pentingnya Makanan Halal, Bahaya Makan Haram 1. MAKANAN HARAM MEMPENGARUHI DO’A Permasalahan halal dan haram sangat penting sekali bagi seorang muslim, dan ini ditunjukkan langsung dengan pengaitan Allah I antara makanan yang baik dengan amal shalih dan ibadah. Dari Abu Hurairoh , ia berkata: “Rosululloh  pernah bersabda: “Sesungguhnya Alloh itu baik, tidak mau menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Alloh telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah diperintahkan kepada para rosul, Alloh berfirman, “Wahai para Rosul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal sholih.” (Qs. Al Mukminun: 51). Dan Dia berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu” (QS Al Baqoroh: 172). Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: ”Wahai Robbku, wahai Robbku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin orang seperti ini dikabulkan do’anya.” (HR. Muslim). (Dikeluarkan oleh Muslim dalam az-Zakaah no.1015, at-Tirmidzi dalam Tafsirul Qur’an no. 2989, Ahmad dalam Baaqi Musnad alMuktsriin no. 1838, ad-Darimi dalam arRiqaaq no. 2717). Dalam hadits di atas Rasulullah

8

 menjelaskan bahwa makanan yang

dimakan seseorang mempengaruhi diterima dan tidaknya amal shalih seseorang. Hal ini tentunya cukup membuat kita memberikan perhatiaan yang serius dan berhati-hati dalam permasalahan ini. Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa amal tidak diterima dan tidak suci kecuali dengan memakan makanan yang halal. Sedangkan memakan makanan yang haram dapat merusak amal perbuatan dan membuatnya tidak diterima.” (Jaami’ul’Uluum wal Hikam 1/260). Begitu pula Nabi pada Sa’ad,

 mengatakan

“Perbaikilah makananmu, maka do’amu akan mustajab.” (HR. Thobroni dalam Ash Shoghir. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if jiddan sebagaimana dalam As Silsilah Adh Dho’ifah 1812). Ada yang bertanya kepada Sa’ad

bin Abi Waqqosh , “Apa yang membuat do’amu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah  lainnya?” “Saya tidaklah memasukkan satu suapan ke dalam Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


mulutku melainkan saya mengetahui dari manakah datangnya dan dari mana akan keluar,” jawab Sa’ad.

Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata, “Siapa yang bahagia do’anya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.” Dari Sahl bin ‘Abdillah, ia berkata,

“Barangsiapa memakan makanan halal selama 40 hari, maka do’anya akan mudah dikabulkan.” Yusuf bin Asbath berkata,

“Telah sampai pada kami bahwa do’a seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.” Gemar melakukan ketaatan secara umum, sebenarnya adalah jalan mudah terkabulnya do’a. Sehingga tidak terbatas pada mengonsumsi makanan yang halal, namun segala ketaatan akan memudahkan terkabulnya do’a. Sebaliknya kemaksiatan menjadi sebab penghalang terkabulnya do’a. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Melakukan ketaatan memudahkan terkabulnya do’a. Oleh karenanya pada kisah tiga orang yang masuk dan tertutup dalam suatu goa, batu besar yang menutupi mereka menjadi terbuka karena sebab amalan Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

yang mereka sebut. Di mana mereka melakukan amalan tersebut ikhlas karena Allah I. Mereka berdo’a pada Allah I dengan menyebut amalan sholeh tersebut sehingga doa mereka pun terkabul.” Wahb bin Munabbih berkata,

“Amalan sholeh akan memudahkan tersampainya (terkabulnya) do’a. Lalu beliau membaca firman Allah Ta’ala, “Kepada-Nya-lah naik perkataanperkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.” (QsS. Fathir: 10) Dari ‘Umar, ia berkata,

“Dengan sikap waro’ (hati-hati) terhadap larangan Allah, Dia akan mudah mengabulkan do’a dan memperkanankan tasbih (dzikir subhanallah).” Sebagian salaf berkata,

“Janganlah engkau memperlambat terkabulnya do’a dengan engkau menempuh jalan maksiat.” (Dinukil dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali, 1: 275-276). 2. RIZKI DAN MAKANAN HALAL MEWARISKAN AMALAN SHOLEH Rizki dan makanan yang halal adalah bekal dan sekaligus pengobar semangat untuk beramal shaleh.

9


Muslim no. 1052)

"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thoyyib (yang baik), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Mu’minun: 51). Sa’id bin Jubair dan Adh Dhohak mengatakan bahwa yang dimaksud makanan yang thoyyib adalah makanan yang halal (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 10: 126). Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Allah I pada ayat ini memerintahkan para rasul 'alaihimush sholaatu was salaam untuk memakan makanan yang halal dan beramal sholeh. Penyandingan dua perintah ini adalah isyarat bahwa makanan halal adalah pembangkit amal shaleh. Oleh karena itu, para Nabi benarbenar memperhatikan bagaimana memperoleh yang halal. Para Nabi mencontohkan pada kita kebaikan dengan perkataan, amalan, teladan dan nasehat. Semoga Allah I memberi pada mereka balasan karena telah member contoh yang baik pada para hamba." (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10: 126). Bila selama ini kita merasa malas dan berat untuk beramal? Alangkah baiknya bila kita mengoreksi kembali makanan dan minuman yang masuk ke perut kita. Jangan-jangan ada yang perlu ditinjau ulang. Nabi  bersabda,

"Sesungguhnya yang baik tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan. Namun benarkah harta benda itu kebaikan yang sejati?" (HR. Bukhari no. 2842 dan

10

3. MAKANAN HALAL BISA SEBAGAI PENCEGAH DAN PENAWAR BERBAGAI PENYAKIT Allah I berfirman,

"Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mas kawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang hanii’ (baik) lagi marii-a (baik akibatnya)." (Qs. An Nisa': 4). Al Qurthubi menukilkan dari sebagian ulama' tafsir bahwa maksud firman Allah I adalah, "Hanii’ ialah yang baik lagi enak dimakan dan tidak memiliki efek negatif. Sedangkan marii-a ialah yang tidak menimbulkan efek samping pasca dimakan, mudah dicerna dan tidak menimbulkan peyakit atau gangguan." (Tafsir Al Qurthubi, 5:27). Tentu saja makanan yang haram menimbulkan efek samping ketika dikonsumsi. Oleh karenanya, jika kita sering mengidap berbagai macam penyakit, koreksilah makanan kita. Sesungguhnya yang baik tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan. 4. DI AKHIRAT, NERAKA LEBIH PANTAS MENYANTAP JASAD YANG TUMBUH DARI YANG HARAM Hal ini sangat berbahaya sekali,

perhatikan lagi sabda Rasulullah Dari Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


“Siapa saja hamba yang dagingnya tumbuh dari (makanan) haram maka Neraka lebih pantas baginya.” (Bagian dari hadits yang dikeluarkan oleh at-Tirmidzi dalam at-Targhiibu wa at-Tarhiib 3/17, awalnya, “Hai Sa’d perbaikilah makananmu niscaya do’amu diterima.” al-Haitsami menyebutnya dalam al-Mujama’ 10/294, ia berkata, “Diriwayatkan oleh athThabrani dan pada sanadnya terdapat perawi yang saya belum mengenal mereka, adapun tambahan ini, shahih dengan banyak syahidnya dari Jabir dan Ka’b bin ‘Ujrah serta Abu Bakar ash-Shiddiiq sebagaimana dalam adh-

Dha’ifah 3/293, dan dikeluarkan oleh at-Tirmidzi dengan sepertinya dalam al-Jumu’ah no. 614 dari Ka’b bin ‘Ujrah pada sebahagian dari hadits panjang, lafazhnya, “Sesungguhnya tidak berkembang daging yang tumbuh dari makanan yang haram kecuali Neraka yang lebih pantas baginya.” Abu ‘Isa berkata, “Hadits ini hasan Gharib. Dan disahkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi no. 501) Lihatlah begitu bahayanya mengonsumsi makanan haram dan dampak dari pekerjaan yang tidak halal sehingga mempengaruhi do’a, kesehatan, amalan kebaikan, dan terakhir, mendapatkan siksaan di akhirat dari daging yang berasal dari yang haram. Wallahu'alam bishowwab

"Ya Allah, limpahkanlah kecukupan kepada kami dengan rizqi-Mu yang halal (dan jauhkan kami, red.) dari memakan harta yang Engkau haramkan, dan cukupkanlah kami dengan kemurahan-Mu dari mengharapkan uluran tangan selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

11


KULIAH UTAMA

Bahan Baku Haram

S

aat ini, di pasaran banyak beredar produk (dan bahan baku penyusun) makanan, obat, kosmetika yang diragukan kehalalannya menurut syariat Islam. Apabila mengacu pada beberapa ayat dalam Kitab Suci Al Qur’an (Qs. 2 : 219, 2 : 172-173, 5 : 3, 5 : 90, dll) dan hadis Nabi SAW, maka beberapa di antaranya dipastikan jelasjelas haram. Beberapa produk dan atau bahan baku (ingredient) penyusun produk makanan, obat, dan kosmetika tersebut di antaranya adalah : 1. ANG CIU Ang ciu sering sekali dipakai dalam mengolah Sea Food (masakan ikan), Chinese Food (masakan Cina), Japanese Food (masakan Jepang), Bakmi ikan, Bakso ikan, dll. Ang ciu ini bermanfaat untuk menghilangkan bau amis pada masakan ikan sekaligus mampu mempertahankan aroma ikannya. Istilah dalam bahasa Inggris untuk ang ciu ini bermakna Red Wine dan dalam bahasa Indonesia berarti anggur merah/arak merah. Oleh karena merupakan arak (wine), maka dipastikan ang ciu ini haram dikonsumsi oleh orang Islam. Produk lain yang memiliki fungsi mirip ang ciu adalah arak putih (peng ciu), arak mie, arak gentong, sake, mirin, sari tape, dll. Semua jenis arak ini diharamkan krn memiliki sifat khamr (memabukkan). 2. EMULSIFIER/STABILIZER : E470, E471, E472, E473, E474, dan E475 Emulsifier banyak jenisnya. Yang cukup terkenal dan sering dipakai

12

adalah Lesitin dan beberapa produk lain yg menggunakan kode awalan E (E-numbers; Exxx). Telah diketahui oleh banyak ilmuwan di bidang pangan, bahwa E470-E475 adalah emulsifier & stabilizer turunan ASAM LEMAK. Karena mereka adalah turunan asam lemak, maka status kehalalannya tergantung asal lemak yang dipakai. Apabila berasal dari lemak nabati (tanaman), maka ia HALAL dimakan. Namun, jika ia berasal dari lemak babi atau lemak hewan halal yg tidak disembelih secara syar'i, maka statusnya HARAM dikonsumsi. Kandungan bahan haram (senyawa turunan babi) pada emulsifier/stabilizer bisa pula dicek menggunakan berbagai perangkat analisis kimia, seperti : Polymerase Chain Reaction (PCR), Gas Chromatography - Mass Spectrum (GC MS), Fourier Transform Infra Red (FTIR), dll. perangkat-perangkat analisis tsb cukup efektif dalam mendeteksi kandungan babi dalam suatu bahan. Hampir dapat dipastikan apabila suatu bahan makanan mengandung babi, maka tidak akan dapat lolos karena yang dideteksi adalah DNA babi. Catatan : apabila sebuah produk makanan/minuman/bumbu masakan menggunakan emulsifier dgn kode E470-475, namun telah disertifakasi halal oleh auditor halal LPPOM MUI, maka telah dipastikan bahwa emulsifier yg bersangkutan adalah berasal dari bahan halal. 3. LESIT IN Lesitin merupakan salah satu bahan pengemulsi makanan. Bahan ini dapat berasal dari bahan nabati Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


(tumbuhan) dan dapat pula dari bahan hewani. Bahan nabati yang paling sering dipakai dan disukai karena kualitasnya adalah kedelai, sehingga digunakan istilah Soy Lechitine atau Soya Lecithin (Soja Lecithin). Bahan hewani yang paling sering dipergunakan adalah dari babi. Di samping karena kualitasnya yang paling baik, juga karena harganya relatif murah. Hasil produk makanan yang menggunakan lesitin babi sangat bagus, rasanya gurih, nikmat, teksturnya lembut/lunak, dll. Oleh karena teknologi makanan (bakery, dll) sudah sedemikian maju, maka apabila lesitin yang dipakai oleh suatu perusahaan berasal dari kedelai, maka mereka tidak akan mau ambil resiko produknya tidak akan laku dijual (dihindari konsumen muslim dan para vegeterian). Untuk itu, apabila mereka menggunakan kedelai, maka akan langsung mencantumkan identitas ‘kedelai’ untuk mendampingi lesitin. Sehingga berhati-hatilah bila kita menjumpai suatu produk yang hanya ditulis ‘lesitin’ saja, tanpa embel-embel soja, soy, atau soya, karena bisa jadi lesitin tersebut berasal dari babi. Status hukum lesitin kedelai adalah halal. Lesitin babi dan lesitin dari hewan halal yg tidak disembelih secara syar'i hukumnya HARAM. 4. RHUM Rhum adalah salah satu cairan beralkohol yang sering dipakai dalam proses pembuatan roti (bakery). Roti black forest, sus fla, dan taart sering menggunakan rhum. Oleh karena mengandung ethanol (ethyl alcohol) minimal 38-40% dan memiliki sifat memabukkan (bila dikonsumsi dalam jumlah banyak), maka rhum ini dikategorikan sbg khamr. Jenis Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

rhum yang paling sering dipergunakan adalah rhum semprot dan rhum oles (contohnya : Toffieco, Jamaica, dll). Di toko bahan roti, nama rhum ini sedemikian harum, seharum baunya yang menyengat, sebagaimana umumnya bahan lain yang berasal dari alkohol. Oleh karena termasuk dalam kategori khamr, maka umat Islam dilarang menggunakan rhum ini. 5. LARD Lard adalah istilah khusus dalam bidang peternakan untuk menyebut lemak babi (istilah khusus untuk lemak sapi adalah thallow). Bahan ini serig sekali dimanfaatkan dalam proses pembuatan kue/roti karena mampu membuat roti/kue menjadi lezat, nikmat, renyah, lentur, dll. Oleh karena merupakan bahan yang berasal dari babi, maka secara otomatis Lard ini dihukumi haram. Hati-hati bila membeli roti di toko roti yg tidak memiliki Sertifikat Halal. Bisa jadi bau harum semerbak roti yg sedap juga merupakan efek yg diharapkan dari penggunaan LARD. Catatan : beberapa tahun yg lalu, salam seorang dosen senior di Fak. Peternakan UGM pernah menemukan tulisan Lard dengan huruf Arab pada sebuah produk makanan di Australia. Meskipun ditulis dengan huruf Arab, tetap saja Lard HARAM hukumnya. 6. KUAS BULU PUTIH (BRISTLE) BPS melaporkan bahwa pada periode Januari – Juni 2001, Indonesia mengimpor “Boar Bristle dan Pig/ Boar Hair” sejumlah 282,983 ton atau senilai USD 1.713.309. Apa yang menarik? Sekadar tahu, Anping adalah perusahaan yang memiliki sejarah

13


400 tahun dalam memproses bristle dan bulu ekor hewan. Perusahaan ini merupakan pusat distribusi terbesar bulu ekor hewan di utara Cina. Disebutkan, sekitar 50.000 orang lebih yang bergabung dalam proses produksinya dan memiliki lebih dari 1.000 workshop yang menyebar di berbagai negara. Kata kunci yang menunjukkan identitas kuas putih ini adalah tulisan Bristle pada gagang kuas, yang dalam Kamus Webster berarti Pig Hair (bulu babi). Berdasarkan hasil survei Tim Jurnal Halal, maka untuk membedakan apakah bulu kuas yang kita pergunakan berasal dari bulu/rambut babi atau yang lain dilakukan dengan cara

Sementara bila kuas itu terbuat dari ijuk, sabut, atau plastik, maka pasti tidak akan mengeluarkan aroma spesifik selain bau abu pembakaran. Ketika dibandingkan dengan sapu ijuk dibakar jelas sekali terdapat perbedaan bau yang sangat kentara. Karena terbuat dari bulu babi, maka kuas tersebut najis, sehingga bila dipergunakan untuk mengoles roti, maka roti tersebut terkena najis. Singkatnya, benda najis hukumnya haram dimakan. Catatan : kuas najis ini ternyata juga banyak dipakai untuk mengoleskan bumbu pada jagung bakar, pecel lele, ikan bakar, ayam panggang, barbeque, dll.Â

yang sangat mudah dan sederhana. Bulu binatang mengandung suatu protein yang disebut KERATIN. Keratin merupakan salah satu kelompok protein yang dikenal sebagai protein serat. Sebagaimana halnya protein, maka rambut/bulu yang mengandung keratin saat dibakar akan menimbulkan bau yang khas. Bau khas tersebut sama ketika kita mencium aroma daging yang dipanggang.

7. ALKOHOL (dan derivatnya) dalam obat Beberapa macam obat (influenza) yang tercatat menggunakan alkohol atau derivatnya (turunannya, seperti : ethanol, dll) adalah : Vicks, Vicks Formula 44, OBH, OBH Combi Plus, Woods, Benadryl, Actifed, serta Tonikum Bayer. Oleh karena Rasulullah SAW melarang penggunaan bahan haram pada obat, maka haram

14

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


hukumnya mengkonsumsi obat yg tercemar khamr tsb.Catatan : saat ini telah ada beberapa produk obat flue cair yg telah memiliki sertifikat halal. 8. URINE & ORGAN DALAM Komisi Fatwa MUI Pusat mengeluarkan Fatwa Munas No. 2 Tgl. 30 Juli 2000 pada Munas VI – Majelis Ulama Indonesia Tahun 2000 di Jawa Barat bahwa urine, keringat, darah, dan organ tubuh yang telah keluar dari tubuh manusia haram dikonsumsi kembali. Selain itu, seluruh organ tubuh manusia haram dipakai dalam pembuatan makanan, obat, dan kosmetika. 9. DAGING & JEROAN IMPOR Hati-hati ketika membeli produk daging beku di supermarket (mall, dll). Sebelum membeli daging, hendaklah kita tanyakan pada penjual (penjaga/ pramuniaganya), dari manakah daging beku tersebut berasal. Pemerintah negara Switzerland tidak mengijinkan Syariat Islam maupun Yahudi dalam penyembelihan ternak diterapkan. Untuk itu, karena ternak (sapi, kambing, dll) tidak disembelih sebagaimana Syariat Islam, maka daging tersebut menjadi haram dimakan. Lain hal dengan New Zealand (Selandia Baru). Di negara tersebut Syariat Islam dalam penyembelihan telah ditegakkan. Namun sayangnya, seringkali jerohannya tidak terawasi dengan baik dan sering bercampur dengan produk haram. 10. COKELAT IMPOR Ketika kita mendapatkan oleh-oleh cokelat dari teman yang pulang dari luar negeri terkadang kita sering terlalu senang dan kurang berhati-hati. Tanpa Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

membaca ingredients-nya (bahan baku), maka kita sering langsung menyantapnya. Tentunya bukan cokelatnya yang diharamkan! Akan tetapi, seringkali di beberapa negara di Eropa dan Amerika, produsen pembuat cokelat sering mencampurkan khamr, seperti : alcohol, ethanol, wine, Scotch, brandy, whiskey, spirits, dll. Padahal kesemuanya itu jelas termasuk dalam kelompok khamr yang diharamkan bagi umat Islam. Untuk itu, apabila kita temukan dalam daftar ingredients-nya ada bahan yang haram, maka selaku umat Islam yang taat pada Syariat Islam, maka makanan tersebut harus kita tinggalkan (tidak kita santap). 11. PLASENTA DALAM KOSMETIK Kosmetik La-Tulipe produksi (PT. Rembaka – Sidoarjo, Jawa Timur), Musk by Alyssa Ashley, St Yves, dan Snow White Lily PERNAH dilaporkan oleh Majalah Jurnal Halal (sktr tahun 2004) menggunakan plasenta manusia. Plasenta (organ dalam) manusia HARAM dipergunakan sebagai bahan kosmetika (lihat Bab Urine dan Organ Dalam). Dalam Munas ke-4 tahun 2000, Komisi Fatwa MUI telah mengeluarkan fatwa mengenai keharaman penggunaan kembali organ tubuh yg telah keluar dari tubuh manusia. Oleh karena itu, placenta, amniotic liquid (air ketuban), collagen (kolagen) yg berasal dari tubuh manusia HARAM dipakai dalam kosmetik maupun obat. Catatan : Thn 2009 yg lalu, PT. Rembaka mengganti plasenta manusia dgn fito-plasenta (plasenta tanaman), sehingga La Tulipe sekarang telah mendapatkan Sertifikat Halal dari LPPOM MUI Prov. Jawa Timur. (Sumber: Miraj News Agency/MINA)

15


KULIAH UTAMA

Babi Dalam

Berbagai

Produk B

anyak Muslim Indonesia belum menyadari bahwa sehari-hari kita dikelilingi oleh bahan pangan haram maupun subhat. Bahkan mungkin tanpa disadari, tubuh kita dan keluarga kita telah terkontaminasi oleh bahan pangan haram. Padahal cukup jelas peringatan dari Rasulullah ,: “Daging mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih pantas untuknya” (HR Tirmidzi). Ketidaktahuan dan ketidak pedulian dari konsumen Muslim saat ini makin menumbuh suburkan maraknya produksi dan perdagangan pangan haram. Pada artikel ini PusatHalal.com ingin sedikit berbagi tentang realita di sekitar kita yang perlu diketahui, diwaspadai dan di siasati agar kita tidak terjebak untuk menggunakan atau mengkonsumsi bahan pangan haram dan subhat. Setidaknya ada empat aspek yang perlu kita ketahui yang berperan besar dalam menghasilkan dan menyuburkan peredaran produk-produk haram dan subhat di sekitar kita yaitu : DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PANGAN Perkembangan teknologi pangan, selain berdampak positif bagi manusia, disisi lain perlu dicermati pula dampak negatifnya. Salah satu dampaknya

16

adalah makin kompleksnya proses pengolahan dan distribusi bahan pangan, sehingga berpotensi terjadinya penggunaan atau pencampuran bahan haram. Hal ini mempersulit penentuan halal dan haramnya suatu produk pangan oleh kalangan awam karena perlu pengetahuan yang memadai untuk mengetahui apakah produk yang diproduksi halal atau tidak. Cara paling aman, masyarakat Muslim cukup mempercayakan kepada lembaga terkait yang berkompetensi untuk melakukannya. Namun mengingat produk-produk yang bersertifikat halal resmi masih relatif sedikit, karena terdesak kebutuhan dan ketidaktahuan seringkali masyarakat dengan mudah menganggap “halal” suatu produk yang belum bersertifikat halal hanya berdasarkan “asumsi” semata.

"...penyaringan air mineral, banyak pabrik menggunakan arang sebagai penyaring. Sedangkan arang ini banyak yang berasal dari tulang hewan yang di bakar..." Satu contoh yang mudah saja, ketika memilih air mineral dalam kemasan, masyarakat dengan mudah “ber-asumsi” bahwa produk ini halal karena hanya air saja. Padahal kalau dicermati proses penyaringan air mineral, banyak pabrik menggunakan arang sebagai penyaring. Sedangkan arang ini banyak yang berasal dari tulang hewan yang di bakar. Jika arang ini diimpor dari Negara non-muslim, sangat besar kemungkinan berasal Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


dari tulang babi (karena paling banyak dikonsumsi dan harganya jauh lebih murah). Dr Anton Apriyantono dalam beberapa tulisannya mengungkapkan kaidah fikih: jika bahan yang haram (walau sedikit) bercampur dengan yang halal, maka status dari bahan tersebut adalah haram. Jadi jangan heran atau dianggap berlebihan ketika membeli air mineral-pun kita perlu melihat logo halalnya. Walaupun yang tidak berlogo halal belum tentu juga haram, namun karena kemajuan teknologi ini, menurut hemat kami statusnya menjadi subhat, kecuali kita mengethui persis proses produksinya. Artikel ini tidak akan membahas secara detail berkaitan teknologi pangan ini, namun hanya gambaran umumnya saja agar kita waspada dan “lebih memilih produk yang sudah berlabel halal resmi” dibanding yang tidak ada labelnya. Jangan sampai kita terjebak mengonsumsi produk-produk haram gara-gara “asumsi” yang “asal” seperti di atas. Dalam konteks makanan, Dr Anton Apriyantono mendefinisikan makanan halal sebagai berikut: • Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi. • Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti : bahanbahan yang berasal dari organ manusia, darah, kotoran-kotoran dan lain sebagainya. • Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata cara syari'at Islam. • Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan, tempat pengelolaan dan transportasinya tidak boleh digunakan untuk babi. Jika pernah digunakan untuk babi Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

atau barang yang tidak halal lainnya terlebih dulu harus dibersihkan dengan tata cara syari'at Islam • Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamar. Dewasa ini konteks halal telah meluas tidak hanya untuk makanan dan minuman saja, namun juga obatobatan, vitamin, supllemen, vaksin dan kosmetika. Karena tak jarang produkproduk tersebut menggunakan bahan haram dan najis. Dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh MUI yang diikuti team PusatHalal beberapa waktu lalu, saat membahas tentang teknologi pangan, kami ditunjukan dua buah peta berkaitan penggunaan dan distribusi bahan haram. Dua peta ini membuka mata kami tentang begitu kompleksnya penggunaan dan peredaran bahan haram dalam teknologi pangan. (lihat gambar 1 dan gambar 2 dibawah ini) Gambar 1 adalah peta secara umum bahan-bahan haram yang sering digunakan dalam produksi produk pangan, obat dan kosmetika. Gambar 2 menggambarkan lebih detail salah satu bahan haram yang sering dipakai yaitu “babi”. Perhatikan bahwa hampir semua anggota tubuh babi digunakan dalam teknologi dan pembuatan produk pangan, kosmetik dan obatobatan. Kalau kita perhatikan dengan seksama peta-peta dibawah, bisa diambil kesimpulan bahwa banyak produk yang mungkin sekilas tidak mengandung bahan haram ternyata berpotensi mengandung bahan haram. Kemungkinan makin besar jika produknya atau bahan-bahanya di datangkan dari negeri non-muslim. Khusus babi, penggunaannya begitu luas mengingat kemudahan

17


berkembang biak, pemeliharaan yang mudah dan harganya yang murah. Dijelaskan disini babi sekali beranak bisa mencapai 14 ekor (bandingkan dengan sapi dan kambing yang hanya 1-2 ekor). Makanannya pun mudah, karena babi memakan apa saja, termasuk (maaf) kotorannya sendiri. Belum lagi kalau kita telisik tentang proses dan peralatan yang digunakan dalam produksi dan distribusi. Walau komposisi produk semuanya halal, namun jika peralatan yang dipakai dalam produksi dan distribusi digunakan juga untuk produk yang mengandung bahan haram, maka potensi pencampuran atau kontaminasi dari peralatan akan tetap ada. Menurut Nanung Danar Dono, dosen dan peneliti dari UGM penggunaan bagian-bagian tubuh babi sudah begitu meluas di dunia industri, di antaranya: LEMAK •Lemak & gliserin : softdrink, bahan kosmetik (facial, hand & body lotion), sabun,bahan roti, eskrim, dll. •Emulsifier : Lesitin, E471-E476, dll (tapi ingat tidak semua kode E merujuk ke Babi). •Lard (lemak babi) : coklat, pengempuk / pelezat rerotian, masakan, dll. •Minyak : penyedap masakan •Bahan starter Vetsin (kasus Ajinomoto) DAGING •Sumber protein hewani yang murah: ham, pork, sausage (sosis), dendeng •Daging babi empuk, serat halus, dan rasanya lezat. •Dapat dipakai sebagai campuran bakso, siomay, bakmi goreng, dll.

18

TULANG •Industri pariwisata : patung, dll. •Industri makanan/minuman : arang tulang sebagai filter penyaring air mineral. •Industri obat : gelatin sebagai bahan soft capsule dan soft candy (permen), penghilang keruh fruit juice. •Industri pertukangan : bahan lem, dll BULU •Bahan kuas (BRISTLE): kuas roti, kuas cat tembok, kuas lukis. •Laporan Badan Pusat Statistik (2002) : Periode Januari – Juni 2001, Indonesia mengimpor boar bristle & pig/boar hair se-jumlah 282,983 ton (senilai 1.713.309 US $) ORGAN DALAM •Transplantasi : ginjal, hati, jantung •Plasenta : kosmetika (facial, hand & body lotion), sabun, dll. •Usus : sosis, benang jahit luka, dll. •Enzim pencernaan : amilase, lipase, tripsin, pankreatin, pepsin, dll. KOTORAN • Pupuk tanaman apel di Jepang • Pupuk sayuran (Baturraden,, Temanggung, Wonosobo, dll.) • Darah babi untuk Black Pudding. KULIT • Industri kulit (leather handicrafts): tas, sepatu, dompet, dll. Jika sudah seperti ini, sekali lagi cara yang paling aman adalah memilih hanya produk yang sudah ada lebel halal resmi. Karena untuk mendapatkan label ini dilakukan audit yang sistematis dan menyeluruh mulai dari bahan baku/ ingredient, proses produksi, peralatan produksi, kemasan, bahkan sampai ke komitmen dari manajemennya. (Disarikan dari berbagai sumber)

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01




KULIAH UTAMA

Awas…! Bahan Haram Pada Obat

S

aat ini teknologi farmasi telah berkembang dengan sangat pesat. Temuan-temuan medis menunjukkan bahwa beberapa jenis obat cukup akurat menyembuhkan penyakit. Sayangnya, ada beberapa jenis obat yang beredar di pasaran yang menggunakan unsur/bahan yang diharamkan oleh Syari’at Islam. Beberapa Macam Bahan Haram Dalam Obat yang terdeteksi dipakai sebagai penyusun obat adalah: 1. KHAMR Khamr adalah segala jenis bahan (makanan, minuman, dan lain-lain) yang dapat menutup akal pikiran (memabukkan) orang yang mengkonsumsinya. Khamr diharamkan karena memiliki efek memabukkan (melemahkan kesadaran) dan merusak sistem saraf sehingga orang yang mengkonsumsinya bisa kehilangan akal sehatnya (lalu berbuat yang tidak baik). Dalam industri farmasi, khamr sering dipakai sebagai bahan pengencer dan atau pelarut bahan obat, sebagai penyegar, sebagai pemberi sensasi tertentu (jamu), dan lain-lain. Beberapa senyawa beralkohol yang memiliki sifat khamr (sehingga diharamkan) adalah alkohol, methanol (methyl alcohol), ethanol (ethyl alcohol), anggur (kolesom), arak, dan lain-lain. Ulama mengharamkan penggunaan khamr dalam industri obat. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah  yaang artinya: “Minuman apa pun kalau banyaknya memabukkan, maka (minum) sedikit (dari minuman itu) juga haram” (HR. Bukhari dan Muslim). Contoh obat yang menggunakan Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

tambahan khamr adalah : OBH, OBH Combi Plus, Vicks, Vicks Formula 44, Woods, Benadryl, Tonicum Bayer, dan lain-lain. 2. GELATIN Gelatin sangat bermanfaat dalam industri farmasi. Keberadaan gelatin sebagai bahan penyusun kapsul pembungkus obat memungkinkan bahan obat bisa sampai pada tempat (target site) yang dikehendaki tanpa dirusak oleh enzim pencernaan pada saluran pencernaan yang dilaluinya. Misalnya, obat diminum untuk menyembuhkan sakit hati. Maka agar obat bisa sampai ke hati dan tidak dirusak atau tercerna oleh enzim di lambung, usus, atau organ pencernaan lainnya, maka isi obat tersebut harus dibungkus oleh kapsul. Agar tidak melukai dinding saluran pencernaan, kapsul pembungkus obat haruslah lunak, tidak bisa melukai dinding saluran pencernaan, tapi dapat dilunakkan oleh bagian yang dituju. Kapsul banyak dipakai untuk membungkus obat, kapsul minyak (Virgin Coconut Oil/VCO), vitamin, dan lain-lain. Contoh kapsul obat yang menggunakan bahan dari babi adalah kapsul produk Yunnan Baiyyao (China). Gelatin ini memberikan tekstur kenyal dan banyak dipakai sebagai bahan kapsul obat. Gelatin dapat berasal dari sapi, kuda, maupun babi. Akan tetapi, umumnya gelatin yang beredar di pasaran adalah gelatin dari babi. Saat ini Malaysia telah berhasil membuat gelatin halal dari sapi dan atau kuda. 3. Gliserin (Glycerine) Gliserin adalah senyawa turunan lemak (atau merupakan hasil samping

21


pengolahan sabun), sering dipakai dalam industri farmasi. Senyawa ini biasa dipakai sebagai perekat kapsul obat dan vitamin, seperti : obat anticoagulant (pembekuan darah), antihypertensive, anti-atherosclerotic, antithrombotic (anti platelet), anti-lipemic (penurun kolesterol darah), dan laainlain. Gliserin bisa berasal dari lemak nabati (tanaman) atau lemak hewani. Tentu akan menjadi masalah apabila berasal dari hewan haram (babi) atau hewan halal (sapi, kuda, ayam) yang tidak disembelih secara Syari’at Islam. 4. PLASENTA Plasenta adalah selaput pembungkus janin dalam kandungan (rahim) ibu. Selain itu, plasenta juga menyuplai janin dengan nutrien, hormon, dan lain-laain. Organ ini sering dipakai sebagai bahan obat pada luka bakar dan atau obat yang mempercepat proses penyembuhan luka, seperti obat jahit luka sobek (operasi sesar, dan lain-lain). Plasenta bisa berasal dari hewan (sapi, domba/kambing, babi, dan lainlain), bisa pula berasal dari manusia. Pada Munas IV tahun 2000 di Jawa Barat, MUI Pusat mengharamkan penggunaan plasenta yang berasal dari manusia dan atau hewan haram sebagai bahan obat dan atau kosmetik. Saat ini, plasenta manusia juga dipakai sebagai bahan aktif beberapa macam obat (pil dan kapsul). Di antara obat yang menggunakan plasenta adalah obat perangsang atau pelancar Air Susu Ibu (ASI). Obat ini digunakan untuk menstimulasi aktivitas kelenjar air susu (kelenjar mammae) ibu agar setelah melahirkan produksi ASI-nya lancar.

22

5. URINE Ternyata daging babi juga banyak berperan dalam dunia medis. Salah satu jenis obat jantung diketahui menggunakan bahan dari babi. Untuk itu, karena menggunakan unsur dari babi, maka dihukumi haram. Urine adalah kotoran cair yang dikeluarkan dari tubuh sebagai senyawa buangan (limbah) sisa metabolisme tubuh. Urine banyak mengandung racun dan berbagai senyawa berbahaya, seperti: amonia, asam urat, ureum, dan lain-lain. yang harus dikeluarkan dari tubuh. Saat ini, ada beberapa golongan masyarakat yang mempercayai urine sebagai obat. Terlepas dari hal tersebut, ulama mengharamkan penggunaan urine sebagai obat. Dasar utamanya adalah bahwa urine manusia bersifat najis (najis sedang). Bagian tubuh yang terkena (kecipratan) bahan najis harus dicuci hingga hilang warna, bau, dan rasa. Selain itu, para ahli urine (urolog) Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta tidak percaya bahwa di dalam urine terdapat bahan obat. 6. SODIUM HEPARIN (NAHEPARIN) Sodium heparin adalah senyawa komplek yang dihasilkan oleh hati. Senyawa ini sering dipakai untuk mencegah reaksi pembekuan darah (anti-coagulant) pada dinding pembuluh darah, seperti pada kasus penanganan endapan (kolesterol, platelet gula, dan lain-lain). Sebagai bahan tambahan obat, senyawa ini sering dipakai untuk terapi penderita penyakit jantung, stroke, dan lain-lain. Tentu tidak masalah bila Na-Heparin dipakai berasal dari bahan halal. Contoh produk yang menggunakan bahan dari babi adalah Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


Lovenox 4000 yang diproduksi oleh Aventis Pharma Speciatities, Perancis. Berdasarkan Al-Quran Surat Al-Baqoroh (2) ayat 173, dalam keadaan darurat, obat yang menggunakan bahan dari babi diijinkan. Akan tetapi, jika ditemukan bahan lain yang lebih halal, maka pasien harus diberikan bahan yang halal. 7. HORMON INSULIN Insulin adalah hormon yang penting untuk mengubah glukosa darah menjadi glukogen. Hormon ini dihasilkan oleh sistem kelenjar pada Pulau Langerhans yang terdapat pada pankreas. Injeksi insulin penting bagi penderita Diabetes mellitius akut karena tubuh penderita tidak mampu mengubah glukosa menjadi glukogen dalam jumlah cukup. Prof. Sugiyanto – Direktur LPPOM MUI Propinsi Jawa Timur waktu itu menyebutkan bahwa International Diabetic Federation (1993) melaporkan bahwa umumnya insulin yang dipasarkan dari manusia (70%), lalu babi (17%), sapi (8%), dan sisanya kombinasi sapi dan babi (5%). Contoh produk yang menggunakan insulin babi adalah Mixtard 30 Novolet produksi Novonordisk. Oleh karena itu, para pengguna insulin sangat disarankan untuk meminta dokter Muslim meresepkan insulin yang halal (saja). 8.VAKSIN Vaksin adalah kuman penyakit yang telah dimatikan (inactive vaccine) atau kuman yang dilemahkan (active vaccine) yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk tujuan memicu kekebalan. Suatu vaksin hanya efektif dipakai untuk mencegah satu jenis penyakit tertentu saja (spesifik). Masalah muncul manakala di Indonesia masih banyak vaksin yang Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

dibuat dengan perantara (media) dari bahan yang diharamkan, seperti enzim babi, daging babi, dan lain-lain. Beberapa produk vaksin yang beredar di Indonesia yang masih menggunakan bahan yang tidak halal adalah Inactive Polio Vaccine (IPV) dan Active Polio Vaccine (APV), vaksin Meningitis, dan lain-lain. Alhamdulillah, Biofarma Bandung sudah memproduksi vaksin polio yang tidak menggunakan bahan dari babi. Kita turut berdoa semoga di Tahun ini, Biofarmaka berhasil memproduksi vaksin Meningitis jama’ah haji dari bahan halal. Tentu informasi penting sangat menggembirakan buat kita. 9.TRANSPLANTASI ORGAN DALAM Transplantasi adalah usaha mencangkokan organ tubuh tertentu ke dalam tubuh (host/inang) yang baru. Efek positif transplantasi yang diharapkan tentu memperbaiki sistem organ tertentu. Organ baru yang ditransplantasikan diharapkan menggantikan atau menguatkan organ (jantung, ginjal) lama yang telah rusak. Masalah muncul manakala bahan cangkok jantung kebanyakan adalah jantung manusia atau babi. Informasi yang kita peroleh dari Prof. Mulatno (IPB), di Tahun 1976 di AS dan Jepang telah berhasil dilakukan ribuan kali xeno-transplantasi jantung babi ke manusia. Apakah diharamkan? Semua berpulang pada keadaan darurat (AlQuran Surat Al-Baqoroh (2) ayat 173). Apa pun bahannya, kita tetap berharap semoga kita senantiasa dianugerahi Allah I kesehatan, sehingga dapat terhindar dari penggunaan bahan-bahan obat yang diragukan kehalalannya. Wallahua’lam.

23


MUTIARA AMALY

Isyarat Al-Qur’an Tentang Kehancuran Yahudi & Bebasnya Masjidil Aqsha Firman Allah:

KH. Yakhsyallah Mansur, M.A

Pimpinan Shuffah Al-Qur'an Abdullah bin Mas'ud Online, Muhajirun, Natar - Lampung

“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi sampai Yahudi berlindung di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon berbicara “Hai Muslim, hai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemari, bunuhlah dia,” kecuali Ghorqod sebab ia (Ghorqod) sungguh merupakan pohon Yahudi.” (H.R. Bukhari)

24

“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar; (9) dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.(10) (Qs. al-Isra’, 17: 9 – 10) Kedua ayat ini terdapat dalam surat al-Isra’ yang berarti perjalanan malam yang diambil dari kata asra’ yang terdapat pada ayat pertama, dikaitkan dengan perjalanan malam Rasulullah  dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis (Palestina). Jarak antara kedua tempat ini kurang lebih 1500 km yang dalam perjalanan pada waktu itu biasa memerlukan waktu sekitar 40 hari. Surat ini dinamakan pula dengan surat Bani Israil, dikaitkan dengan penuturan tentang Bani Israil (anak keturunan Nabi Ya’kub ‘Alaihi Salam) pada ayat ke-2 sampai ke-8 dan kemudian pada ayat 101 sampai dengan ayat 104. Kata Israil memiliki asal-usul yang bermacammacam, antara lain: 1. Israil berarti hamba/teman dekat Tuhan 2. Israil berarti orang yang berjalan di malam hari. Sebab Nabi Ya’kub ‘Alaihi Salam sering melakukan perjalanan di malam hari, karena jika melakukan perjalanan di siang hari, takut ditemukan dan disiksa Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


oleh saudaranya. 3. Israil berarti orang yang berhasil mengalahkan Allah. Disebutkan dalam Kitab Kejadian 32: 28, bahwa Nabi Ya’kub ‘Alaihi Salam pernah berkelahi dengan Tuhan dan berhasil mengalahkannya. Ketika Nabi Ya’kub  akan membunuhnya, Tuhan berkata, “Namamu tidak disebut lagi Ya’kub sebab engkau telah bergumul melawan Allah  dan manusia dan engkau menang.” Pendapat yang kedua dan ketiga bersumber dari orang Yahudi untuk melecehkan Tuhan dan para nabi. Menurut hemat kami, tidak dapat dipertanggungjawabkan sama sekali. Kedua ayat di atas merupakan sebagian ayat-ayat al-Qur;an yang menunjukkan keistimewaan al-Qur’an. Pada dua ayat ini secara global juga menyebutkan kandungan al-Qur’an sebagai petunjuk menuju thariqah (jalan) yang terbaik, paling adil, dan benar. Dalam al-Qur’an, Allah  memberikan semua solusi yang diperlukan oleh manusia sepanjang hidupnya. Allah  memberikan pemecahan yang paling sempurna dan paling logis untuk memberi petunjuk kepada manusia dalam menghadap semua masalah yang muncul. Oleh karena itu, orang yang beriman akan mengatur seluruh hidupnya sesuai dengan al-Qur’an dan berjuang untuk melaksanakan apa yang telah dia baca dan dia pelajari dari al-Qur’an. Adapun orang yang tidak beriman yang tidak menggunakan al-Qur’an sebagai petunjuk, dia akan menjadikan hawa nafsunya sebagai petunjuk, menggantikan al-Qur’an. Orang yang demikian pasti akan sengsara karena yang dipikirkan hanya dunia dan tidak percaya akan adanya akhirat. Tujuan hidupnya hanya Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

bermuara pada harta sehingga sikap individualis menebar dalam kehidupan masyarakat. Ketentramaan dunia yang mereka cari tidak terwujud, sementara itu siksa akhirat yang disediakan oleh Allah  telah menanti. KEISTIMEWAAN AL-QUR’AN Al-Qur’an memiliki banyak keistimewaan, antara lain: 1. Terpelihara Keasliannya Firman Allah :

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.“ (Qs. al-Hijr, 15: 9) Upaya-upaya untuk memalsukan al-Qur’an telah dilakukan oleh orangorang kafir sejak dahulu sampai sekarang tetapi usaha-usaha itu selalu gagal total. Musailamah al-Kadzab, seorang sastrawan Arab yang mengaku sebagai nabi berusaha untuk menandingi alQur’an dengan mengubah beberapa syair. Tetapi syair gubahannya itu hanya membuat orang tertawa. Misalnya untuk menandingi surat al-Ashr, dia mengaku mendapat wahyu:

“Hai kelinci, hai kelinci, kamu punya dua daun telinga dan dada tempat jalanmu ada lubang galian.” Di era modern, pemalsuan alQur’an dilakukan oleh kelompok Ahmadiyah dengan menyusun

25


kitab Tadzkirah yang menurut mereka merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad. Pada tahun 2009, penerbit asal Amerika, Omega 2001 dan One Press membuat al-Qur’an palsu dengan judul hard cover “FURQANUL HAQ” atau “TRUE FURQAN”, dan usaha inipun gagal total. 2. Sesuai dengan Sains Modern Al-Qur’an terbukti sesuai dengan sains modern. Contoh bukti kesesuaian al-Qur’an dengan sains modern antara lain digantinya kulit manusia di neraka. Kulit adalah pusat kepekaan panas. Maka jika kulit telah terbakar api seluruhnya, akan lenyap kepekaannya. Oleh karena itu, Allah  menghukum orang kafir dengan mengembalikan kulitnya waktu demi waktu. Allah  berfirman:

3. Dihapalkan Banyak Manusia Allah berfirman:

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Qs. al-Qamar, 54: 17) Ayat ini diulang empat kali dalam surat tersebut dan terbukti al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang banyak dihapal oleh banyak manusia bahkan mampu dihapal oleh anak-anak yang masih sangat belia. Ibnu Sina hapal al-Qur’an di usia 5 tahun, Imam Thabary, Imam Syafi’i, dan Ibnu Khaldun hapal al-Qur’an usia 7 tahun. Imam al-Suyuthi hapal al-Qur’an sebelum usia 8 tahun. Ibnu Hajar alAsqalani hapal al-Qur’an usia 9 tahun, Ibnu Qudamah hapal al-Qur’an usia 10 tahun. 4. Menceritakan Masa Lalu dan Akan Datang dengan Tepat Diantaranya adalah kemenangan bangsa Romawi setelah mereka mengalami kekalahan dari bangsa Persia. Allah  berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. al-Nisaa’: 56) Ayat inilah yang mendorong Dr. Tagata Tejasen, Ketua Departemen Anatomi di Universitas Chiang Mai, Thailand masuk Islam.

26

“Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,” (Qs. al-Ruum: 2 – 4) Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat-ayat di atas pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Romawi dan Persia terjadi di Nineveh. Kali ini pasukan Romawi secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia dan memaksa Persia harus membuat perjanjian dengan Romawi untuk mengembalikan wilayah yang mereka rampas dari Romawi. Akhirnya kemenangan bangsa Romawi yang diumumkan oleh Allah  dalam al-Qur’an menjadi kenyataan. Keajaiban lain-lain yang diungkapkan pada ayat-ayat di atas adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tidak diketahui oleh seorangpun pada masa itu, yaitu tentang kekalahan Romawi di daerah yang paling rendah di bumi. Ungkapan “adnal ardli” yang diterjemahkan dengan “bumi yang terdekat” adalah kurang tepat. Kata “adna” dalam bahasa Arab berarti “yang paling rendah.” Karena itu, “adnal ardli” artinya tempat paling rendah di bumi. Sejarah membuktikan bahwa ketika Romawi dikalahkan Persia, dan kehilangan Yerusalem benar-benar terjadi di letak paling rendah di bumi. Wilayah yang dimaksud adalah cekungan Laut Mati yang sekarang berada di Yordania. Laut Mati terletak 395 meter di bawah permukaan laut adalah daerah paling rendah di muka bumi. Ini membuktikan bahwa Romawi dikalahkan oleh Persia di bagian bumi paling rendah, persis seperti yang Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

dikemukakan pada rangkaian ayat ini. Bukti lain tentang ketepatan peristiwa yang terjadi di masa datang adalah kemenangan umat Islam terhadap kafir Quraisy. Allah  berfirman:

“Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” (Q.S. al-Qamar, 54: 45) Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud “golongan” itu adalah kafir Quraisy. Saat itu sepertinya kondisinya sangat tidak mungkin umat Islam dapat mengalahkan kafir Quraisy. Mengingat umat Islam dalam kondisi serba susah, baru saja diboikot, Khadijah  dan Abu Thalib wafat, dan umat Islam sangat lemah. Tetapi ayat ini benar-benar terbukti dengan kekalahan kafir Quraisy dalam perang Badar dan mereka lari dari medang perang. 5. Petunjuk Manusia Sepanjang Masa

Firman Allah : “....Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.” (Qs. al-Zumar, 39: 23) Petunjuk dalam bahasa Arab, hidayah adalah penjelasan atau petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah . Hidayah adalah nikmat Allah  yang paling besar,sebagaimana firmanNya:

27


“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (Q.S. al-Nur, 24: 40) Untuk mendapat hidayah, banyak jalan yang dapat ditempuh, antara lain: a. Berdoa Jalan yang paling kuat untuk mendapatkan hidayah adalah berdoa, karena Allah tidak akan menolak orang yang berdoa kepada-Nya. Inilah yang diajarkan oleh Allah  dalam surat al-Fatihah dan selalu kita ulang-ulang dalam setiap shalat.

“Orang-orang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mu`jizat) dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada Nya.” (Q.S. alRa’d, 13: 27) Dengan demikian, hidayah adalah buah dari taubat. Tidak mungkin seorang hamba mendapat hidayah sedangkan dia berkubang dalam kemaksiatan. c. Iman Firman Allah :

“Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. al-Taghabun, 64: 11) Pada ayat lain:

“Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus.” (Qs. al-Fatihah, 1: 6) b. Bertaubat Firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya,

28

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


di bawah mereka mengalir sungaisungai di dalam surga yang penuh keni`matan.” (Qs. Yunus, 10: 9) Kedua ayat ini menjelaskan iman (kepercayaan) itu akan menyebabkan datangnya hidayah. Oleh karena itu, kita harus percaya dan yakin dengan segala sesuatu yang datang dan Allah akan menerima dengan sepenuh hati

dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang

dapat mengambil pelajaran,” (Qs. alRa’d, 13: 19). Ada banyak orang yang mendapat hidayah setelah melakukan penelitian di bidang ilmu pengetahuan yang dimiliki, antara lain:

dengan apa yang diputuskan oleh Allah  dan Rasul-Nya. Sebagaimana firmanNya:

“Sesungguhnya jawaban orangorang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah  dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. al-Nur, 24: 51) d. Ilmu Yang dimaksud ilmu disini adalah ilmu yang bersumber dari Allah dan Rasul-Nya yaitu ilmu al-Qur’an dan alSunnah. Allah  berfirman: “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

1) Maurice Bucaille, masuk Islam karena jasad Fir’aun. Dokter bedah ini masuk Islam setelah mendengar firman Allah :

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orangorang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (Qs. Yunus,10: 92)

Bersambung...

29


FIQIH

Bag. 4 - Habis Oleh : Iman Sulaeman

Pengurus Ma'had Tahfidzul Qur'an Al-Fatah, Cileungsi, Bogor

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM BERWUDHU 1.TIDAK MENYEMPURNAKAN WUDHU Sebagaimana telah disebutkan di edisi sebelumnya, bahwa dianggap sah wudhu seseorang apabila wudhunya sempurna. Artinya tidak ada sedikitpun anggota wudhu yang terlewat atau tidak terkena air ketika berwudhu. Namun demikian, apabila wudhu seseorang tidak sempurna, maka tidak sah wudhunya dan harus mengulang kembali, karena kalau tidak, akan mengakibatkan shalatnya tidak sah. Sebagaimana pengajaran Rasulullah  terhadap seseorang ;

Nabi  melihat seorang laki-laki yang pada telapak kakinya ada bagian sebesar kuku yang belum terkena air maka beliau bersabda: “Kembalilah lalu sempurnakan wudlumu.” (HR. Abu Dawud, sunan Abu Dawud, bab Tafriq al Wudhu, juz 1, hal. 215. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’I, dari Anas bin Malik)

30

Berikut ini beberapa dalil yang menunjukkan kewajiban dan keutamaan menyempurnakan wudhu. Pertama, hadits Abu Hurairah, bahwa Rasulullah  mengajar seseorang yang jelek shalatnya,

“Jika kamu hendak shalat, maka sempurnakanlah wudhu.” (H.R. Bukhari dalam shahihnya, juz 19, hal. 276, no. 5782. Muslim dalam shahihnya, juz 2, hal. 356. No. 602) Kedua ,hadits Laqith bin Saburah, bahwa Rasulullah  bersabda kepadanya,

“Sempurnakanlah wudhu.” (H.R. Abu Daud dalam sunannya, juz 1, hal. 179, no. 141, Tirmidzy dalam sunannya, juz 3, hal. 271, no. 788) Selanjutnya hadits Rasulullah  yang berbunyi,

“Celakalah tumit-tumit dari api neraka.” (H.R. Bukhari, dalam shahihnya, Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


juz 1, hal. 283, no. 158. Muslim, dalam shahihnya, juz 2, hal. 36, no. 353) Sebab wurud (pengucapan) hadits ini adalah karena sebagian dari para shahabat yang berwudhu hanya mengusap di atas kakinya, maka Rasulullah  menegur mereka dengan hadits di atas. Imam Muslim meriwayatkan hadits yang datang dari ‘Utsman bin ‘Affan  , Rasulullah  bersabda,

“Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu ia menyempurnakan wudhu yang Allah tetapkan atasnya kemudian dia mengerjakan shalat lima waktu, kecuali ia menjadi kaffarah (penggugur dosa) di antara kelimanya.” (Lihat shahih Muslim, bab fadlu al wudhu wa ashshalatu ‘aqabah, juz 2, hal. 17, no. 338) Lalu hadits yang datang daru ‘Utsman bin ‘Affan  riwayat Muslim, Rasulullah  menyatakan,

“Barangsiapa yang berwudhu untuk shalat, lalu ia menyempurnakan wudhunya kemudian melangkah untuk mengerjakan shalat wajib sehingga ia shalat wajib bersama orang-orang atau bersama jamaah atau di mesjid, maka Allah mengampuni untuk dosa-dosanya.” (Lihat shahih Muslim, bab fadlu al wudhu wa ashshalatu ‘aqabah, juz 2, hal. 19, no. 341) Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

Dengan demikian, sikap lalai dalam berwudhu sehingga tidak sempurna wudhunya, merupakan kesalahan besar dan berakibat fatal bagi status ibadahnya, baik wudhu maupun shalatnya. Wallahu a’lam 2.MENGUSAP LEHER DAN TENGKUK/ PUNDAK Termasuk kesalahan dalam berwudhu, apabila seseorang dengan sengaja meniatkan diri setiap berwudhu mengusap leher dan pundak. Ini disebabkan karena tidak ada satupun dalil yang shahih baik dari hadits Rasulullah  maupun ijma’ dari para ulama. Bahkan kami akan mengetangahkan beberapa hadits yang kedudukannya sangat lemah menurut para ahli hadits, dan kesepakatan ulama dalam melemahkan amalan ini. Pertama hadits yang berbunyi;

“ Mengusap leher adalah pengaman dari Al-Ghill (dengki, iri hati, benci) .” Juga hadits yang berbunyi, “Siapa yang berwudhu dan mengusap lehernya, ia tidak akan dibelenggu dengan (rantai) belengguan hari kiamat .” Hadits ini adalah hadits palsu sebagaimana yang diterangkan oleh Imam Al-Albany dalam Silsilah Ahadits Adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah, juz 2, h. 167, no. 67 dan 744. Berkata Imam An-Nawawy , “ Tidak ada sama sekali (hadits) yang shahih dari Nabi  di dalamnya (yakni dalam masalah mengusap leher/tengkukpent.) .” 3.BERDO’A SETIAP KALI MEMBASUH ANGGOTA WUDHU Berdo’a setiap kali membasuh anggota wudhu merupakan kesalahan yang sering dilakukan. Padahal amalan seperti itu tidak ditemukan dalil baik dari

31


Rasulullah , para sahabat, maupun ijma’. Salah satu contoh adalah do’a yang dilantuntkan ketika membasuh kaki sebagai berikut;

“Ya Allah, kokohkanlah kedua kakiku di atas jembatan (hari kiamat).” Imam An-Nawawi mengomentari do’a ini; bahwa doa ini tidak ada asalnya dan tidak pernah disebutkan oleh orangorang terdahulu di kalangan Syafi’iyah. Lihat Al-Majmu’ 1/487-489 4.MENGUSAP KEPALA TIGA KALI Berkenaan dengan mengusap kepala tiga kali, diantara para ulama masih ikhtilaf. Ada yang membolehkan tiga kali usapan, ada yang dua kali, dan ada yang satu kali usapan. Adapun dalil yang dijadikan hujjah oleh kelompok yang membolehkan tiga kali usapan adalah

“Dan beliau mengusap kepalanya tiga kali.” (HR. Abu Dawud, juz 1, h. 149, no. 98. Imam Al-Baihaqy, juz 1, h. 63.) Kemudian dalil yang dijadikan hujjah oleh kelompok yang membolehkan dua kali usapan adalah Hadits Ar-Rubayyi’ bintu Mu’awwidz, “Dan beliau mengusap kepalanya

dua kali.” (H.R. Ath-Thabrany, lihat Mu’jam Al-Kabir Li Ath-Thabrany, juz 18, hal. 5, no. 20139) Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Daud no. 126, At-Tirmidzy no. 33, Ibnu Majah no. 438, Ahmad 6/359, AthThabarany 24/no. 675, 681, 686, 687 dan dalam Al-Ausath no. 939, dan Al-Baihaqy 1/64. Semuanya dari jalan ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Aqil dan

32

dia ini adalah rawi yang diperselisihkan oleh para ulama apakah bisa diterima haditsnya atau tidak. Selanjutnya kelompok ke tiga, berdalil dengan apa yang telah dilakukan shahabat Aly r.a yaitu;

“ Kemudian beliau mengusap kepalanya satu kali .” Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud, lihat dalam sunannya, juz 1, hal. 150, no. 99. Imam Ahmad, dalam musnadnya, juz 3, hal. 261, no. 1255 Iman At-Tirmidzy menyebutkan bahwa hadits ini merupakan riwayat paling shahih dalam bab ini (berwudhu). Dan dalam berbagai riwayat diantaranya riwayat Bukhari dan Muslim, ditemukan perkataan Hamraan yang melihat langsung amalan Ustman bin Affan ketika mengajarkan wudhu, katanya;

“Kemudian mengusap kepalanya”. (HR. Bukhari, shahih bukhari, juz 1, hal. 277, no. 155. Muslim, shahih Muslim, juz 2, hal. 9, no. 332) Dan perlu dikatahui, bahwa dalam hadit ini disebutkan bilangannya dari setiap perbuatan wudhunya, lantas ketika menyebutkan mengusap rambut/kepala hanya menyebutkan satu kali. Melihat dari ikhtilaf dan hujjah yang disampaikan oleh para ulama tentang mengusap rambut atau kepala dalam berwudhu di atas, menurut kami, yang lebih kuat adalah yang satu kali usapan, karena kedudukan haditsnya lebih kuat dari yang lainnya. Wallahu a’lam Demikian pembahasan wudlu pada edisi kali ini, sebagai penjelasan terakhir dari kajian kita dari edisi-edisi sebelumnya. Semoga bermanfaat. Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01



SYAKHSIYAH

Abdul Qadir Munir:

“Di Manapun Kaki Berpijak, Jadilah Orang Yang Bermanfaat” Hidup adalah misteri, tak satupun manusia yang mengetahui menjadi apa ia esok dan di bumi mana takdir akan membawanya meniti masa depan. Begitulah kehidupan yang terkadang membingungkan manusia yang menjalaninya. Dan mungkin cerita kita tak indah pada awalnya, namun semua itu bukanlah penentu siapa dan akan menjadi apa diri kita di masa mendatang. Begitu pula kehidupan yang dijalani oleh Abdul Qadir Munir. Pria kelahiran Waikoro, 5 maret 1984 itu telah melewati berbagai aral melintang yang singgah dipersimpangan jalan hidupnya. Namun kini, semua itu menjelma kekuatan baginya untuk terus menyuarakan syiar Islam. Perjuangan itu berawal dari tahun 2002, ketika ia baru saja lulus dari pondok pesantren Darul Istiqomah Sinjai, Sulawesi Selatan. Saat itu ia dan sembilan orang temannya kembali ke Waikoro, NTT. Di sana mereka mendirikan lembaga pendidikan yang diberi nama Madrasah Ibtidaiyah Madinatul Ilmi dengan motto “Murid Tanpa Bayar dan Guru Tanpa Upah” pada tahun 2003 dan sekolah itu masih lancar hingga sekarang. Setelah mengevaluasi diri ternyata Qadir merasa ia masih sangat membutuhkan ilmu dan belum saatnya berkiprah di tengah masyarakat. Hingga pada tahun 2004 ia memutuskan untuk berangkat ke Jakarta guna melanjutkan

34

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


pendidikannya. “Setelah berkonsultasi dengan teman-teman yang lain untuk melanjutkan misi di dunia pendidikan, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Jakarta karena lima saudara kandung yang lainnya sudah kuliah di Makassar saya sendiri sudah 6 tahun di sana dan ingin merasakan suasana baru,” ungkapnya pagi itu. Sesampainya di Jakarta ia langsung menuju kampus UIN Syarif Hidayatullah untuk mendaftar, tapi ternyata pendaftaran di sana sudah ditutup. Setelah itu Qadir mendaftarkan diri di UMJ, ternyata sudah ditutup juga. Lalu ia berangkat ke Sukabumi menuju kampus STAI Al-Masturiyah yang merupakan markaz NU, di sanapun Qadir tidak diterima lantaran berbeda ijazah. Dalam kegamangan itu Qadir mendapatkan alamat STAI Al-Fatah dari Pak Hasan Ali Bahmit yang merupakan salah satu pengajar di MI Madinatul Ilmi. Dan ternyata Pak Hasan Ali Bahmit telah mengirimkan sembilan calon mahasiswa dari NTT ke STAI Al-Fatah dengan harapan menjadi kader dakwah di sana. “Setelah mendapatkan alamat STAI Al-Fatah saya langsung telpon, dan ternyata nomor yang diberikan Pak Hasan adalah nomor maktab dan saya mendapat konfirmasi bahwa pendaftaran STAI Al-Fatah masih terbuka,” kisahnya bersemangat. Dalam menuntut ilmu ada begitu banyak ujian yang siap menghadang di tengah perjalanan, meskipun di negeri sendiri. Demikianlah yang dialami oleh Qadir, ia mulai diuji dengan kepulangan sembilan mahasiswa NTT pada oktober 2004. Tinggallah ia sendiri menelan kepahitan, dua tahun ia tinggal tanpa kontrakan. Siang ia habiskan waktunya di kampus dan ketika sore menjelang ia Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

menjadi penjual kue, setelah maghrib mantan ketua BEM STAI Al-Fatah periode 2006-2008 tersebut berubah profesi sebagai penjual buku-buku Islami, lalu sekitar jam 9 malam ke atas ia menjadi tukang parkir. Pekerjaan yang dipandang lemah oleh sebagian manusia tersebut, ternyata proses menuju kemuliaan. Qadir bergabung dengan FPI dan PKS, mereka bersama-sama menggagas dan membangun SMP Islam di Gunung Sampah yang diberi nama Ar-Ribathul Ukhuwah. Dari tahun 2004 hingga 2008 ia aktif sebagai pengajar di SMP tersebut dan setiap hari Jum’at ia menjadi khatib di beberapa masjid sekitar Limus. “Pernah suatu hari setelah khutbah jum’at, ada seorang jama’ah menghampiri saya dan berkata sepertinya saya sering lihat ustadz di Limus, sayapun mengiyakan dan menceritakan kepadanya bahwa di Limus saya menjadi penjual kue dan buku-buku islami. Setelah mengetahui hal itu ia menawarkan kepada saya untuk khotbah jum’at di masjid mereka,” papar suami Rina Astuti tersebut. Beberapa waktu berlalu kabar tentang Qadir yang sering menjadi khatib jum’at di beberapa masjid tersebut terdengar oleh Imamul Muslimin Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Muhyiddin Hamidi. Setelah itu ia ditarik untuk tinggal di maktab ‘am shuffah Al-Fatah Cileungsi-Bogor. Iapun bergabung di beberapa majlis pusat, salah satunya majlis ukhuwah pusat. Dengan izin Allah  pada tahun 2007 Qadir bersama H. Abdul Malik dan Pak Iman Santoso berhasil mencetuskan SAR Al-Fatah bekerja sama dengan beberapa lembaga seperti BASARNAS dan Jakarta Rescue, dan kini SAR Al-Fatah berubah menjadi

35


Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR). “Alhamdulillah sebelum saya lulus, sudah terekrut sekitar 360 orang yang mengikuti pelatihan SAR tersebut, dan dengan izin Allah saya pernah menjadi pelatih SAR bekerja sama dengan MER-C turun ke lima provinsi yaitu Gorontalo, Maluku, Makassar, Semarang, dan terakhir di Padang,” kenangnya. KESAN PERTAMA DI STAI AL-FATAH Aura paradigma orang-orang di luar Jakarta atau mereka yang tinggal di pelosok sana, ketika mendengar kata Jakarta pasti yang terlintas dibenak mereka adalah kampus dengan gedung yang tinggi serta fasilitas yang mewah. Namun ketika Qadir sampai di Cileungsi dan melihat kampus STAI Al-Fatah hatinya terenyuh, kampus itu ternyata hanya memiliki empat ruang perkuliahan serta halaman depannya dipenuhi pepohonan. Dalam hati, Qadir bertanya-tanya apakah benar ini sebuah kampus? Bahkan Madrasah Ibtidaiyah yang ia bangun di NTT bersama rekannya masih lebih bagus. Namun begitu Qadir merasa suasana di kampusnya tersebut begitu menentramkan, ruhama baynahum serta ukhuwah islamiyahnya begitu terasa. Inilah kehidupan yang sama sekali belum pernah ia rasakan sebelumnya. Justru kekurangan dan keterbatasan kampus yang digelari kampus jihad tersebut menjadi pemicu baginya agar lebih baik daripada mahasiswa-mahasiswa dengan fasilitas yang lengkap. “Karena saya sering berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswa di luar yang dipenuhi dengan fasilitas yang mewah tapi ternyata mereka susah untuk bisa bersaing dengan masyarakat ketika selesai. Tapi ketika kami di STAI Al-Fatah ternyata ilmu yang apa

36

adanya di STAI Al-Fatah itu justru bisa bersaing di tengah masyarakat. Ketika saya kemana saja insyaAllah dipake dan memang terbukti di mana saja dibutuhkan,” tambahnya. PERJALANAN KE SUDAN

Muhammad Rizki Hariril Aqsha Bin Abdul Qadir

Pada tahun 2010 atau setahun setelah lulus dari STAI Al-Fatah dan menyandang gelar S.Sos.i, Qadir menikah dengan Rina Astuti. Pada tahun itu juga ia mengirim permohonan beasiswa ke Sudan, dan permohonan tersebut diterima pada Juni 2010. Saat itu usia pernikahannya baru satu bulan. “Saat itu saya dihadapkan pada dihadapkan pada dua kondisi yang sangat perlu disikapi dan mendapatkan solusi. Yang pertama, baru menikah. Sedangkan istri bukan asli orang NTT. Saya orang ujung Timur sedangkan istri ujung barat, tapi dia memilih untuk menunggu saya di NTT bersama mertua. Akhirnya pada bulan agustus setelah semua persyaratan saya kirimkan ke Sudan, saya mengantarkan istri ke NTT dan Allah berkehendak lain,” tutur ayah dari Muhammad Rizqi Hariril Aqsha tersebut. Manusia boleh berencana, namun rencana Allah jauh lebih indah jika kita mampu menilik hikmah yang tersembunyi dibaliknya. Begitu pula Qadir, setelah sampai di NTT istrinya mendapatkan pekerjaan, yaitu menjadi PNS dan di tugaskan di daerah yang sama sekali tidak diketahui oleh Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


Qadir. Daerah itu merupakan daerah kekeringan yang sangat sulit untuk mendapatkan air. Dan itulah yang menjadi program AQUA yang sering ditampilkan di iklan yaitu daerah Soe. Daerah tersebut merupakan daerah pelosok, perjalanan menuju jalan beraspal saja harus melintasi tiga gunung dan tiga sungai. Jalur sungaipun tidak berjembatan untuk melewatinya, jika banjir harus menunggu airnya surut terlebih dahulu baru bisa dilewati. Dengan kondisi yang demikian menantang akhirnya Qadir merasa tidak tega untuk meninggalkan istrinya seorang diri di daerah tersebut dan tidak jadi berangkat ke Sudan. Dua tahun berlalu, Qadir dan istrinya dikarunia seorang bayi yang lucu. Tapi ketika usia bayi itu baru menginjak 7 bulan, Qadir memutuskan untuk berangkat ke Sudan. Karena jika tahun itu ia tidak berangkat maka Beasiswa tersebut akan ditarik kembali. Dan berangkatlah ia menuju kampus University Of The Holly Qur’an And Islamic Science pada tanggal 17 September 2012 bertepatan dengan tanggal dan bulan saat Qadir petama kali datang ke Cileungsi dulu. “Setelah sampai di sana ternyata kehidupan di Sudan sangat jauh berbeda dengan kehidupan di Indonesia. Dan itulah kali pertama

saya ke luar negeri, saya hanya berbekal keyakinan dan semangat,� pungkasnya. KEMBALI KE INDONESIA Sebelum berangkat ke Sudan pada tahun 2012 Imamul Muslimin menanyakan tujuan Qadir ke Sudan. Dan ia sampaikan bahwa niatnya ke Sudan adalah untuk meperdalam ilmu agama, setelah itu dengan adanya ilmu agama yang dapatkannya di Timur Tengah kelak ia akan membangun Pondok Pesantren cabang Al-Fatah di NTT. Namun ketika kembali ke Indonesia Allah berkehendak lain, tadinya dengan latar belakang istri yang sudah ada di NTT dan sudah punya pekerjaan serta masyarakat yang menginginkannya mendirikan Pondok Pesantren dan bermukim di sana. Namun ketika pulang istrinya malah mengajak hijrah ke Sumatera. Mengingat persiapan di NTT belum maksimal, justru Qadir mendapat peluang untuk mewujudkan keinginannya tersebut di Sumatera Utara. Dan setelah bermusyawarah dengan tokoh-tokoh di wilayah tersebut akhirnya mereka memutuskan untuk membangun tarbiyah islamiyah dengan nama Yayasan Shuffah Hizbullah Pondok Pesantren Modern Al-Fatah. Dan kini persiapannya sudah berjalan kurang lebih tiga bulan, yaitu mulai dari akte tanah, akte yayasan serta perizinan operasional pendirian pondok pesantren agar diakui oleh kementrian agama Sumatera Utara. Dengan adanya ponpes ini Qadir berharap anak-anak yang merupakan generasi khilafah dapat mengenyam pendidikan seperti shuffah Rasulullah. Muslimatuz Zahro/ed: Bahron ans.

Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

37


UMMATAN WAHIDAH

ISLAM TAK BER-

POLITIK Banyak kaum muslimin yang mengatakan Islam itu berpolitik. Karena alasan itu maka muncullah pemikiran politik Islam. Dalam praktiknya, banyak bermunculan partai-partai Islam. Bahkan, ada partai Islam yang mengatakan politik adalah panglimanya dakwah, maka politik wajib bagi umat Islam. Sebuah ungkapan berlebihan yang berpijak pada dasar logika bukan wahyu. Dalam praktiknya, politik itu sering dan senang menghalalkan segala cara. Sikut kiri sikut kanan bukan hal asing dalam dunia politik. Sogok atas bayar massa untuk mengadakan aksi adalah hal yang lumrah terjadi. Maka ada satu jargon miring tentang politik, “Tak ada teman yang abadi, yang ada hanya kepentingan abadi”. Slogan ini bisa jadi benar. Jika dicermati, para pialang politik bisa dan biasa lompat dari satu partai ke partai lainnya, tergantung partai mana yang dikira bisa mengantarkan dirinya menjadi “orang penting”. Tak perduli apa pun yang terjadi, selama partai itu bisa memberinya keuntungan. Untuk lebih jelas bagaimana “kejam”nya politik, simak sebuah ungkapan dari mantan ketua umum PAN, Soetrisno Bachir yang mengatakan, “Setiap hari yang

38

saya pikirkan adalah bagaimana menjatuhkan partai lain, fitnah, lobi politik, dan berbagai intrik politik lainnya. Kalau saja saya meninggal dunia ketika itu, bisa jadi suul khatimah. Saya ingin meninggal husnul khatimah. Alhamdulillah, peristiwa tahun 2009 menjadi hikmah agar saya keluar dari siklus jahiliyah. Makanya sekarang saya lebih senang berdekatan dengan umat, masuk dalam pusaran ahlul jannah.” (Majalah Suara Hidayatullah, Edisi 7 November 2011, hal. 96). Pemikiran politik berasal dari Yunani purba, yaitu sekitar 500-400 sebelum tarikh masehi. Politik merupakan suatu karya pikir masyarakat Yunani purba dalam usaha mereka untuk menata masyarakatnya. Dari hasil pemikiran itulah, timbul katakata polis, politeia, politik. Pada saat itu Yunani purba belum mengenal nur kenabian dan kerasulan. Sejarah pun tidak pernah menyebutkan keberadaan seorang Nabi atau Rasul yang mendapat wahyu untuk membimbing umat di negeri itu. Para ahli pikir Yunani purba, yang terkenal sebagai ahli-ahli filsafat, mencari suatu tata tertib untuk mengatur masyarakatnya. Dengan kemampuan otak yang tinggi, mereka memikirkan upaya terbaik untuk Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


menata masyarakatnya. Dari pemikiran itulah lahir filsafat kenegaraan, filsafat kemasyarakatan, filsafat hidup, dan lain-lain. Mereka merenungkan dan memikirkan semua itu. Di antara ahli pikir (filosof) yang terkenal hingga saat ini adalah Socrates, Plato, dan Aristoteles. Mereka adalah ahli pikir yang ulung pada masanya. Hingga saat ini, buah pikiran atau filsafat mereka menjiwai dunia barat, pada umumnya, kecuali golongan Atheis (paham tak bertuhan), yang memuja Karl Marx, Engels, Lenin, Stalin, atau Mao Tse Tung. Dalam masalah politik, dunia Barat selalu kembali pada zaman Yunani purba karena di sanalah pusat untuk menata masyarakat secara politik. Mereka yang berada di dunia Timur pun -yang dikuasai orang-orang Barat- juga mengambil ilmu tersebut. Hal itu bisa dipahami, karena besarnya pengaruh budaya Barat terhadap negeri mereka, sehingga tidaklah heran -di dunia Timur yang kebanyakan merupakan dunia Islam- bila wahyu dianggap sebagai politik Islam. Di Eropa atau Amerika Serikat, banyak juga filosof tentang politik, misalnya Roosevelt, yang dianggap sebagai tokoh filsafat tentang kenegaraan. Pada masa kejayaan Nazi Jerman, Adolf Hitler juga mempunyai filsafat tentang kenegaraan. PARTAI POLITIK Bila Anda hendak meneliti lebih jauh tentang kepartaian, maka silahkan buka kembali sejarahnya. Kepartaian datang dari Inggris, yaitu secara parlementer. Pada saat itu, raja di Inggris mempunyai kekuasaan mutlak, tidak terbatas. Itulah sebabnya, menurut pandangan masyarakat Inggris perlu diadakan pembatasan untuk mengisi perwakilan rakyat. Sebenarnya partai politik Islam juga diambil dari Barat karena dalam Islam tidak dikenal politik. Di Indonesia, Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

partai politik Islam dimulai pada masa penjajahan dan pada masa awal kemerdekaan. Pada saat itu, para ulama tidak menunjukkan bagaimana cara perjuangan secara Islam sehingga banyak kaum muslimin terus berlarutlarut berada dalam partai politik Islam. Ada slogan aneh tentang politik agar umat Islam berpolitik, yakni jika umat Islam tidak berpolitik, maka umat Islam akan menjadi objek politik dari luar Islam. Kalau tidak masuk politik, ummat Islam akan dimakan politik. Inilah salah satu cara yang sering dipakai oleh para politikus untuk menarik simpati ummat Islam. POLITIK DALAM PRAKTEK Setiap politik pasti memiliki pamrih dan pasti pula menghendaki sesuatu dari masyarakat yang ada. Dimana saja orang-orang yang berpolitik menyebar, mereka selalu diliputi ambisi yang sifatnya kekuasaan dan dunia semata-mata. Kalaupun kebetulan tidak mempunyai kekuasaan, mereka pasti berkeinginan untuk menggantikan atau menduduki fungsi dari pemerintahan yang ada. Ini terjadi di mana saja, baik di dunia Barat ataupun Timur. Kekuasaan itulah yang menjadi ciri khas dalam praktik politik dan menjadi titik tujuan orang-orang yang berpolitik.

Orang yang berpolitik selalu menganggap program yang dibuatnya jauh lebih baik dari program yang sedang dilaksanakan penguasa pada saat itu Dalam praktek politik, tidak pernah ada, misalnya, seorang politikus yang mengatakan bahwa ia menjalankan praktik politik karena Allah semata-mata. Bila ia ditanya

39


“Apakah tujuan saudara berpolitik itu untuk mencari kekuasaan atau tidak?” Maka dia akan menjawab, “Oh, tidak, saya lillah.” Akan tetapi, dalam prakteknya, jawabannya itu tidak terbukti. Lebih sadis lagi, ulama yang berpolitik terkadang membawa ayat-ayat al Qur’an sebagai modal dalam kampanye. Maka ada istilah saat kampanye bawa ayat kursi, tapi setelah menang ayatnya dibuang dan kursinya di ambil. Begitulah politik, dan orang yang berpolitik selalu menganggap program yang dibuatnya jauh lebih baik dari program yang sedang dilaksanakan penguasa pada saat itu. Oleh karena itu, dapat ditegaskan bahwa setiap unsur politik, baik yang mengaku muslim, nasionalis, atau komunis atau apapun namanya, semuanya bertujuan mencari kekuasaan dan tidak ada yang lillah. Bohong besar bila ada tokoh politik yang berpolitik bukan untuk mencari kekuasaan apalagi lillah. Para ahli politik berbeda dalam memberikan definisi/ batasan politik. Namun sasaran politik itu pada hakekatnya tertumpu pada negara dan kekuasaan. Prof. Mr. Dr. J. Barents alam bukunya, Ilmu Politik: Suatu Perkenalan Lapangan, 1953, halaman 19 (terjemahan LM. Sitorus) mengatakan, “Ilmu politik ialah ilmu yang mempelajari penghidupan negara. Ilmu politik diserahi tugas untuk menyelidiki negara-negara itu, sebagaimana negara-negara itu melakukan tugastugasnya. W.A. Robson dalam The University Teaching of Social Sciences, menyebutkan, “Ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat ...”. Batasan ini sama dengan Deliar Noer dalam Pengantar ke Pemikiran Politik, yang menyebutkan, “Ilmu politik memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau masyarakat.” (Meriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia

40

Jakarta, 1983, halaman 10). Bila diurai, maka kata politik itu berasal dari kata Polis = Negara (berasal dari kata Yunani kuno), tetapi negara pada waktu itu masih merupakan kota, negara kota. Plato menamakan bukunya yang mengupas negara, “Politeia”, yang berarti soalsoal kenegaraan, sedang Aristoteles, Politica, yang artinya Ilmu kenegaraan, ilmu tentang polis. Dari situlah asal perkataan politik sekarang ini (Ensiklopedia Umum, Kanasius, 1977, halaman 896). Plato yang lahir 427-347 SM di Athena. Karyanya di bidang politik berjudul “Republik” (mungkin yang paling termasyhur, pengungkapan tentang keadilan dengan gambaran suatu negara yang ideal). Aristoteles (364-322 SM.), filosof Yunani dan ilmuwan, lahir di Stagira dan sering disebut Stagrite. Ia adalah salah seorang ahli pikir terbesar di sepanjang zaman. Bukunya tentang politik berjudul “Politica”. Pada zaman Ma’mun Al Rasyid, dinasti Abbasiyyah, karangan Plato dan Aristoteles banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, tidak terkecuali mengenai politik (Everymans Encyclopaedia I, halaman 196, 467, XI: 17, X: 63-64; Ensiklopedia Indonesia, W. Van Hoeve, halaman 79, 80, 894, 1026, 1027). Sementara itu, asal mula ada kepartaian modern ialah di negeri Inggris pada abad ke-17. Negeri yang sejak fase kapitalisme sudah masak untuk stelsel parlementer (meski parlemen Inggris sebagai perwakilan kasta sudah ada lebih dahulu). Kepartaian modern yang lebih bersifat perorangan timbul dalam revolusi Perancis pada akhir abad ke-19, dan berkembang di negeri-negeri yang struktur ekonomi dan peradaban kotanya mempunyai bakat demokrasi massa. Wallahua’lam bisshawab. Tulisan ini sudah pernah dimuat di www.mirajnews.com Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


MOTIVASI SUKSES

Kepercayaan Diri Nabi Musa  Menjadikannya Sukses Berdakwah

“Pergilah kepada Fir’aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas. Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaahaa:24-28)

S

Saat Nabi Musa  ditugaskan oleh Allah  untuk menghadap Fir’aun yang sangat berkuasa saat itu, nabi Musa  memanjatkan do’a agar dia mampu menjalankan tugas dengan baik. Kemudian Nabi Musa AS berangkat menemui Fir’aun untuk menyampaikan risalah dakwahnya. Pada saat itu, Nabi Musa  memohon kepada Allah agar benar-benar menyiapkannya untuk menyampaikan risalah tersebut. Inilah yang seharusnya kita contoh, saat menghadapi tugas yang berat apalagi di jalan dakwah, kemudian muncul keraguan, merasa diri tidak mampu, atau bahkan mengurungkan niat, kenapa tidak berdoa kepada Allah agar dihilangkan rasa rendah diri dan dimunculkan kepercayaan diri. Nabi Musa  dalam berdakwah menyampaikan risalah tentu tidak mudah, dan tidak langsung berhasil, itu terjadi bukan hanya kepada Nabi Musa  tetapi Nabi dan Rasul lainnya pun sama. Walaupun pada saat itu Nabi tahu bahwa kemungkinan berhasilnya sangat sedikit, tetapi dia masih tetap mau mencoba. Begitu juga dengan kita, meskipun kita tahu bahwa kemungkinan keberhasilan sesuatu kita kecil, tidak ada salahnya untuk mencoba kecuali ada peluang lain yang lebih baik. Apalagi jika kemungkinan keberhasilannya lebih Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

besar. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa apa yang kita lakukan akan berhasil atau gagal. Hanya satu cara mengetahuinya ialah dengan cara mencoba. Sesungguhnya kita memiliki kemampuan untuk belajar saat kita belum bisa melakukan sesuatu. Dan yang paling penting adalah berdoa kepada Allah seperti yang dilakukan oleh Nabi Musa . Apa pun yang kita raih sekarang dalam melakukan sesuatu ataupun berdakwah adalah usaha-usaha kecil yang kita lakukan terus menerus. Karena keberhasilan dalam dakwah itu sendiri bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila kita yakin tujuan dan jalan kita, maka kita terus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Begitupun dengan berdakwah, tidak semudah yang kita bayangkan, di dalamnya penuh rintangan, namun kita harus tetap mencoba, dan selalu menggantungkan diri hanya kepada Allah . Jadi, saat kita merasa tidak memiliki kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu terutama dalam berdakwah, kita harus berdoa kepada Allah . Kemudian bertawakal dan ambilah tindakan sesuai hati nurani kita. Jangan lupa, untuk terus mengembangkan kepercayaan diri kita agar peluang sukses lebih besar. Wallahu’alam.

Nidi Nidiya/berbagai sumber

41


KH. Abul Hidayat Saerodjie,

“Istikomah Di Jalan

Dakwah Itu Berat”

42

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


Menyerahkan dirinya untuk jalan dakwah menjadi pilihan hidupnya. Ustad yang yang sudah berpengalaman 44 tahun dalam dunia dakwah ini dengan senang hati berbagai kisah hidupnnya. Berikut kutipan wawancaranya saat dikunjungi oleh wartwan Majalah Islam Tsaqofah dikediaman beliau di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor. SUDAH BERAPA LAMA UST. BERGELUT DI DUNIA DAKWAH INI? KISAH SINGKAT AWALNYA SEPERTI APA? Basic saya dulu guru di SPG. Dua yang saya ambil, sekolah guru dan sekolah agama. Ada dua hal yang saya pikirkan, apakah saya harus terjun ke agama atau seperti orang-orang. Maisyah (bekerja: red.) lalu dapat uang. Tapi kalu saya memilih kerja dan bukan mengajarkan agama sedikit banyak saya pasti akan ditanya oleh Allah, “Ini Islam siapa yang ngurusi?” Madrasah terbengkalai, anak-anak tidak mengaji, membuat saya bimbang. Satu sisi saya harus membangun ekonomi tapi di sisi lain saya punya tanggung jawab, jika saya memilih agama bagaimana dengan ekonomi? Kalau saya kerja siapa yang ngurusi agama? Galau dalam pikiran. Namun takdir Allah membuat saya memilih jalan dakwah. Ketika itu tahun 70an, saya baru berumur 18 tahun, sudah 44 tahun yang lalu. MOTIVASI APA YANG MEMBUAT USTAD MASIH BERTAHAN HINGGA SEKARANG? Ya karena takut sama Allah. Saya merasa terpanggil, sejak kelas 2 SMP saya mulai mengajar anak-anak, sekitar 70-80 murid-murid saya, dari yang masih SD hingga yang sebaya dengan saya. Mengajarkan baca Al-Qur’an. Oleh anak-anak itu saya sudah dituakan saat itu, makanya saya cepat tua. BAGAIMANA DENGAN RESPON KELUARGA? Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

Tentu menjadi masalah, keluarga saya itu orang-orang pegawai negeri yang inginnya kerja dan mendapat hidup layak. Sehingga berlawanan dengan pilihan hidup saya, saya ditentang dan tak mendapat dukungan.

“...biarlah saya seorang, korbankan satu anak ibu untuk ngurusi agama...” YANG KITA LIHAT, SEBAGIAN BESAR ORANG YANG TERJUN KE DUNIA DAKWAH MENDAPAT TANTANGAN DARI SEGI MATERI ATAU EKONOMI, BAGAIMANA DENGAN USTAD? Dari dulu hingga sekarang saya belum pernah mengkhususkan untuk bekerja, sampai berkeluarga besar seperti ini belum pernah. Sampai saya pernah disidang oleh keluarga saya, mereka bertanya mengapa saya memilih menjadi da’i. Yang kerja hanya pergi-pergi terus, yang bahasa jawanya keluyuran kesana-kemari tidak memikirkan masa depan anak-anak. Mulai dari ibu, kakak dan adik semua tidak setuju, lalu saya mengatakan pada ibu karena beliau yang paling keras

43


menentang saya. Saya katakan anak ibu kan banyak ada sepuluh, biarlah saya seorang, korbankan satu anak ibu untuk ngurusi agama, saya tidak akan minta apa-apa kepada orang tua, tidak minta uang juga harta saya cuma minta do’a restu saja. LALU BAGAIMANA DENGAN RESPON MEREKA SAAT INI? Awalnya boro-boro mau mendengarkan ceramah saya, tapi dari jauh selalu diikuti, dipantau, lama-lama mengajak dialog, setelah cukup paham mulai mengikuti ceramah saya tapi dari luar masjid lama-lama masuk ikut dalam majelis salah satunya kakak saya yang paling tua. Sampai akhirnya saya diundang untuk berceramah di depan keluarga saat ada acara kumpul keluarga. Dan juga karena kakak saya kepala dinas saya diminta mengisi ceramah guru-guru dan sejak saat itu kakak saya lah yang menjadi pembela saya hingga sekarang. 44 TAHUN BERDAKWAH, APA YANG PALING BERKESAN BAGI USTAD? Yang paling berkesan ketika anak-anak saya sakit, saya tidak punya uang dan ketika saya sudah pasrahkan kepada Allah sebagai hamba selalu saja ada solusi-solusi yang menjadi bentuk pertolongan Allah tanpa saya sangkasangka. Seperti ketika saya akan pergi ceramah bawa dompet tapi gak ada isinya, saya hanya memohon kepada Allah bahwa saya ingin berkhidmat untuk Islam, tiba-tiba ada pertolongan, ada ikhwan yang lewat pakai mobil, alhamdulillahdiantar. Dan banyak sekali hal-hal diluar dugaan yang terjadi, dan saya coba tuangkan itu semua di dalam buku saya yang berjudul Balada Seorang Da’i. SELAMA MENJADI DA’I APAKAH

44

ADA CITA-CITA YANG KINI BELUM TERWUJUD? Cita-cita saya ingin khusnul khotimah. Saya ingin menjadi orang yang ikhlas, karena ikhlas itu memang tidak mudah. Banyak keinginan saya yang sudah Allah kabulkan, haji sudah, anak cucu sudah ada, anak-anak bisa sekolah hingga kuliah, kendaraan ada. Alhamdulillah anak-anak saya delapan orang bisa kuliah semua, padahal orang yang setiap hari pulang pergi mencari uang saja belum tentu anak-anaknya bisa sekolah. Obsesi saya kini ingin khusnul khotimah, itu perjuangan yang tidak mudah. BERALIH KE MASA SEKARANG, KITA MELIHAT DI MEDIA TERJADI BENCANA ALAM DIMANA-MANA, APA PENDAPAT USTAD SEBAGAI SEORANG DA’I? Semua sudah jelas dalam Al-Qur’an, Allah telah mengatakan bahwa segala kerusakan di darat dan laut ini adalah ulah tangan manusia, Allah berfirman dalam surah Ar-Rum ayat 41 yang artinya “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Kesalahan manusia dalam mengurus peradaban saat ini membuat mereka memetik sendiri hasilnya. Inilah multi krisis akibat manusia yang menganggap bisa melepaskan kontrol atas wahyu Ilahi. Mulai dari krisis akhlak, krisis ekonomi, krisis sumber daya alam, bahkan penemuan sains dan teknologi mejadikan manusia dikontrol oleh halhal yang mereka buat sendiri. Yang paling berbahaya adalah krisis moral. JIKA BERBICARA MENGENAI MORAL BERARTI ADA HUBUNGANNYA Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


DENGAN TUGAS DA’I. Ya tentu saja, karena tugas da’i itu penyeru kebaikan, amar ma’ruf nahi mungkardan tugas da’i antara lain adalah meluruskan perilaku manusia yang sebenarnya itu juga menjadi

tanggung jawab seluruh muslimin di manapun berada. Kaum muslimin harus bisa membawa peradaban ini menjadi peradaban yang rahmatan lil ‘alamin. Dunia kini dibawa oleh peradaban hura-hura dan nafsu syahwat yang mengakibatkan bencana diman-mana. APA PESAN USTAD BUAT KAUM MUSLIMIN DILUAR SANA KHUSUSNYA BAGI PARA DA’I? Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

Sudah cukup banyak ayat Al-Qur’an dan sunnah memberikan arah bahwa tugas da’i adalah menyeru manusia untuk tunduk dan sujud menyembah hanya pada Allah dengan tauhid yang benar. Bukan menyeru kepada golongan, kepada madzhab dan juga kelompoknya, bukan untuk

dipolitisir tapi hanya untuk sujud dan menyembah kepada Allah saja. Da’i juga semestinya menyeru manusia untuk bersatu dengan penuh persaudaraan, kasih sayang itu inti dakwah. Namun kini, Islam disalahgunakan untuk kepentingan politik, mempolitisir Islam, mengomersilkan Islam, ini yang menjadi gejala-gejala akhir zaman. Sehingga yang timbul adalah fitnah. Jawir Julfikar & Fotografer Taufik Rahman

45


TARBIYAH

Taklim Riyasah

Sebagai Sebuah Sistem Oleh : Ustadz Ahmad Zubaidi Ardani Amir Majelis Tarbiyah wa Ta’lmi Pusat Jama'ah Muslimin (Hizbullah)

S

ecara mudah sistem adalah kumpulan dari berbagai komponen yang disatukan dalam satu satuan kerja guna mencapai suatu tujuan. Jika satu atau lebih komponen tidak berjalan normal maka hasilnya tidak akan maksimal (tujuan tidak akan tercapai). Taklim riyasah hakikatnya adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberpa kompenen antara lain : • Niat dari semua pihak untuk membagun masyarakat Qur’an Sunnah secara berjama’ah • Amir • Makmum • Kegiatan belajar mengajar (taklim) • Ustadz • Materi • Metode • Mengurus umat • Pemantauan (Control) • Evaluasi • Tindak lanjut • 12. Ketaatan Komponen pertama, niat untuk membagun masyarkat Qur’an Sunnah secara berjama’ah. Komponen ini paling menentukan sekaligus membedakan antara taklim di lingkungan Jama’ah dibanding dengan taklim yang lain. Seperti dalam hadits masyhur yang mengatakan segala sesuatu tergantung

46

pada niatnya. Dalam menyelengarakan taklim Riyasah, tidak sekedar proses mencari ilmu, tetapi kegiatan yang diselengarakan untuk mempelajari Islam berdasarkan dalil sampai memahami dengan pemahaman yang benar. Setelah itu, maka secara berjama’ah dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih mendekati Qur’an dan Sunnah dibandingkan sebelumnnya. Komponen kedua, jelas diperlukan adanya amir yang harus ditaati selama ia tidak maksiat. Dalam taklim riyasah, sebenarnya merupakan bentuk nyata penyantunan seorang amir kepada makmum. Dengan demikian kehadiran makmum dalam taklim tidak sekedar mencari ilmu tetapi sebenarnya merupakan pemenuhan Bai’at yang telah di ikrarkannya untuk taat kepada Imaam (Amir Pembantu Imam) untuk taat selama tidak maksiat. Disinilah letak perbedaan antara hadir dalam taklim riyasah dengan hadir dalam taklim diluar jama’ah. Komponen ketiga, dengan kehadiran di taklim riyasah bersatulah antara amir yang berkewajiban untuk menyantuni makmum dan makmum yang ingin mentaati imam. Komponen keempat, di dalam taklim Riyasah mesti ada kegiatan belajar Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


mengajar, yaitu interaksi kejiwaan seseorang dengan materi taklim secara mandiri maupun bersama-sama sehingga terjadi perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa dari tidak tahu menjadi tahu, dari ragu menjadi yakin, dari mengerti secara garis besar menjadi terinci, dari tidak paham fardu dan sunnahnya menjadi paham fardu dan sunnahnya. Komponen keLima, ustadz (guru) bertugas mengajarkan materi yang telah ditentukan, namun pengertian mengajar sering rancu. Sebenarnya apa pengertian mengajar itu? Dalam “Buku Ilmu Jiwa Belajar” mengajar diberi pengertian. “Mengajar adalah membelajarkan siswa.” Jika di dalam mengajar, seorang guru dengan berbagai metode yang diajarkannya mampu membelajarkan siswa, berarti ia sudah benar melakukan proses mengajar. Jika tidak, walaupun dia dengan semangat berapi-api mengajar, tetapi siswa/peserta tidak menjadi proses belajar, maka sebenarnya ustadz tersebut bisa dikatakan belum melakukan tugas mengajar dengan benar. Komponen keenam, dalam taklim riyasah, materi yang harus di pelajari tetapkan oleh Majelis Tarbiyah Taklim Pusat (MTTP). Karena itu, riyasah diharapkan bisa melaksanakan ketetapan tersebut secara maksimal. Materimateri dari MTTP itu terkandung dalam berbagai kitab, sehingga kajian dalam taklim riyasah lebih popular dengan Jitab (mengkaji kitab) bukan Jiping (mengaji mengandalkan kuping) atau sekedar mendengarkan ceramah (uraian materi) dari ustadznya. Wajib hukumnya setiap makmum hadir dalam taklim riyasah membawa kitabnya masing-masing sesuai jadwal serta dengan alat tulis untuk mencatat hal-hal yang perlu. Komponen ketujuh, sesuatu yang baru dalam taklim riyasah diarahkan peserta untuk menggunakan metode belajar mandiri. Peserta bertindak Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

sebagai subjek belajar sedangkan ustadz bertindak sebagai fasilitator. Contohnya, menjawab pertanyaan jika peserta bertanya, melengkapi jika pemahaman peserta ada yang berkurang, meluruskan jika kesimpulan peserta ada yang menyimpang dan menekankan hal yang perlu untuk lebih di perhatikan dalam pengamalannya. Dengan metode peserta di tuntut untuk aktif (tidak pasif), untuk lebih sadar menjadi pembelajar terus menerus tanpa bergantung kepada orang lain dan masing-masing akan mendapatkan suatu perubahan sesuai dengan kemampuan masin-masing. Dalam metode pembelajaran sering hal ini di sebut sebagai pembelajaran untuk orang dewasa (andragogi).

Kompenen kedelapan, dalam usaha mewujudkan masyarkat qur’an sunnah diperlukan adanya perhatian secara individual satu sama lain di pimpin oleh amirnya baik melaui taklim maupun diluar taklim. Karena itu didalam proses taklim riyasah perlu adanya kegiatan mengurus umat. Meliputi kehadiran dan ketidakhadiran, sehat atau sakit, kehadiran dalam shalat berjama’ah, kesunguhan beribadah, di bidang maliyah juga makan atau tidak makan. Kepada seluruh peserta taklim dengan suasana ruhama ubainahum (kasih sayang). Saling mengingatkan, saling bersilaturahim, bantu-membantu, sehingga terwujud kaljasadil wahid (sebagai satu tubuh).

47


Sebuah kegiatan yang telah direncankan dengan sebaik apa pun, tetap memerlukan adanya bimbingan, arahan, pengawasan (controlling) secara terus-menerus. Ketika sudah berjalan dengan baik, kebaikan itu dapat dipertahankan bahkan di tingkatkan. Tetapi jika ada hambatan atau kesulitan dengan kontrol terusmenerus akan segera diketahui dan diatasi. Siapa pemantaunya? Semua ikhwan mesti menyadari bahwa dirinya tidak hanya bertindak sebagai pelaksana tetapi juga bertindak sebagai penangungjawab untuk memantaunya. Terutama sekali para umaro di tingkat yang paling bawah (riyasah), niyabah, wilayah maupun pusat. Secara sistematis dari hasil pemantauan itu dapat dilakukan tindak lanjut untuk peningkatan atau untuk mengatasi kesulitan. Diharapkan dalam taklim riyasah komponen-komponen tersebut dapat di pahami oleh semua pihak dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya, sehingga tercapailah tujuan taklim riyasah secara maksimal. Namun demikian dalam mewujudkan taklim riyasah sebagaimana tersebut diatas perlu disadari benar bahwa sebagai sebuah sistem masing-masing komponen terus-menerus dibimbing dan di arahkan agar berjalan normal tanpa mengenal bosan apalagi putus asa. Berbekal ungkapan bijak yang menyatakan bahwa, “Kebaikan itu kerap kali perlu dimulai berkali-kali tidak ada bosan dan putus asa dalam mengharapkan kebaikan yang baru. Kebaikan yang baru merupakan pahala dari kebaikan sebelumnya. Walaupun berkal-kali mundur dan terbentur tetapi itu bukan alasan untuk berhenti.” Selamat mengawal taklim riyasah

48

sehingga terwujud masyarakat berjama’ah dengan Al-Qur’an dan Sunnah yang penuh rahmah, intinya komponen “Taat” sangat penting. Wallahua’lam.

RALAT EDISI 11 Rubrik Tafakkur Hal. 71 ayat Al-Baqarah 264

Jazakallah Khair kepada Hamba Allah di Cilacap Atas koreksinya

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


L-FATA

Pelabuhanku

Mempelajari

ISLAM

A

lam yang ramah menyambut kedatanganku. Kumantapkan hati menyongsong cahaya baru. Cahaya ukhuwah Islamiyah di negeri Zamrud Khatulistiwa, Indonesia. Negara dengan mayoritas muslim, dimana kupijakkan kaki hari ini. Aku bersyukur bisa berada di wilayah mayoritas muslim ini. 19 tahun hidup di lingkungan mayoritas non-muslim membuat aku gerah dengan lingkungan yang tidak sesuai dengan agamaku. Di sana tidak ada bedanya antara muslim dengan non-muslim. Di negaraku itu tidak jarang muslim yang minumminuman, tidak berjilbab dan banyak lagi lainnya. Dan yang paling menyedihkan di antara mereka bahkan tidak percaya dengan dalil-dalil Al Quran. Tapi disini, aku merasa terselamatkan dari duniaku dulu, namun keluargaku masih di sana. Tetapi aku berdo’a semoga mereka selalu dilindungi oleh Allah I . Panggil saja aku Imtenan, temantemanku memanggilku dengan nama itu pula. Aku asli Philipine bukan dari Indonesia. Di sana berbeda sekali dengan di sini, aku merasakan perbedaan itu sejak aku menginjakkan kaki di negeri ini Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

Juli 2011 silam. Keluargaku muslim, aku anak ke dua dari empat bersaudara. Di kampung halamanku keluargaku termasuk pemegang agama Islam yang kuat, Abiku seorang ustad disana. Oleh karena itu ia berharap anak-anaknya mendapatkan ilmu agama yang kuat dan dapat berdakwah di negara kami. KENANGAN PAHIT Sejak SD hingga SMA aku belum pernah mendapatkan pengajaran agama yang kuat, hanya saja orangtuaku mengajari aku dan saudara-saudaraku pelajaran agama Islam di rumah. Itu pun jika Abi berada di rumah, tetapi jika Abi sedang berdakwah kami tidak bisa medapatkannya setiap hari. Setiap malam kami belajar membaca Al quran bersama keluarga, dari situlah aku mendapatkan pegangan hidup di area non-musllim di sana. Di sebelah rumahku terdapat masjid, masjid itu selalu sepi, bahkan seringnya Abi dan pamanku saja yang sholat berdua. Aku merasa sepi walau disana terdapat warga yang beragama Islam. Masjid itu hanya penuh jika di bulan Ramadhan. Dan suasana itu yang aku rindukan.

49


Ada satu ruang waktu yang masih aku ingat, ruang waktu itu adalah masamasa aku di SMA. Setiap pagi, saat matahari mulai menggantung di Timur, aku sudah siap untuk belajar di SMA bernama Notre Banu of Milbuk Palimbang Sultan Kudarat, hal yang paling menjengkelkan bagi seorang muslim yang cukup mendapatkan pelajaran agama sepertiku, adalah ritual setiap pagi, yaitu berdoa di gereja. Hal itu selalu berulang dan berulang setiap paginya. Walaupun untuk murid beragama Islam ada pemimpin doa sendiri, namun untuk memasuki gereja tetap aku akan menolak. Semua lagu kristen dinyanyikan oleh seluruh murid, baik kristen maupun muslim. Hal itu yang menjadi pertentangan yang kuat di dalam hati ku selama ini. Suatu hari, di antara pagi yang menjengkelkan, saat seorang guru wanita menyuruh kami agar memasuki gereja untuk berdoa. Dengan keras ia berkata “Semua murid harus masuk gereja!”. Aku kesal karena hal itu yang aku benci. Aku selalu bertanya “Apakah Islam juga harus masuk?”. Lalu guru wanita itu menjawab “Iya, semua harus masuk, kalau tidak masuk, tidak akan mendapat nilai, Imtenan harus masuk!”. Aku benar-benar merasa jengkel, hingga akhirnya aku memutuskan melaporkan kejadian ini kepada kepala sekolah. Aku melaporkan bahwa murid muslim harus ikut masuk ke gereja setiap pagi. Kepala Sekolah memahami keadaanku, dan beliau meminta guru wanita itu agar tidak memaksa murid muslim terutama aku untuk memasuki gereja , karena beliau tahu bahwa itu dilarang. Dua puluh siswa di kelasku adalah muslim, tetapi mereka selalu ikut ritual berdo’a setiap pagi. Karena kegiatan bedoa di gereja akan memengaruhi nilai kami di sekolah. Namun Berbeda denganku yang selalu menolak karena aku tahu bahwa itu tidak boleh dalam agamaku, walaupun taruhannya nilai-

50

nilaiku yang akan kecil. Yah, benar saja, nialaiku kecil dibandingkan dengan murid lainnya. Aku memang merasa sedih. Tapi aku berfikir bahwa nilai itu tidak lah penting. Hingga suatu hari saat berada di dalam kelas, aku berceloteh bahwa mendapatkan nilai besar atau kecil tidak lah penting. Tetapi seorang guru wanita aku di sekolah mendengarnya dan merasa marah kepadaku. Katanya “apa? Nilai ini tidak penting?.” aku hanya menjawab sedikit kesal bahwa benar nilai- nilai itu tidak penting untukku. Hari-hari berikutnya aku memutuskan untuk tidak memasuki sekolah. Abi bertanya kepadaku, mengapa sudah beberapa hari ini aku tidak masuk kelas. Aku ceritakan semuanya kepada Abi, akhirnya Abi pergi menemui kepala sekolah dan meminta keleluasan. Memang tidaklah mudah menegakkan sunnah, apalagi ditengah mayoritas kristen di negeriku. Di SMA ku, setiap setahun sekali selalu ada festival kecantikan. Aku tidak pernah mengikutinya. “Palimbang Day” itulah nama festival yang penuh dengan kesengsaraan menurut pendapatku. Kontes kencantikkan dijadikan sebuah acara yang besar. Acara itu berlangsung pada tanggal 11 November setiap tahunnya, kontes itu di adakan di kampus Palimbang Sultan Kudarat. Mereka menyanyikan lagu lagu kristen, wanita di acara itu menggunakan pakaian kecil. Bahkan aku sempat di paksa untuk mengenakan rok super mini, dan banyak lagi hal-hal yang sangat tidak aku sukai. JALAN TERBAIK Tahun berganti. Aku lulus di SMA ku dulu. Aku berniat meneruskan studiku dijurusan keperawatan atau resepsionis. Aku sudah berencana melanjutkan kuliah di Qatar, dan aku sudah diterima di salah satu Universitas di sana. Tetapi Allah I begitu sayang kepadaku, Dia membuat kesulitan dalam pasportku hingga aku tidak bisa pergi ke Qatar untuk Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


melanjutkan kuliah. Dia mempunyai rencana yang terbaik untukku, Dia mengirimku kepada suatu tempat yang membuat aku mensyukurinya. 2011, adalah awal aku merasa memiliki saudara. Di Indonesia, aku akhirnya melanjutkan pendidikan di STAI Al Fatah Cileungsi, Bogor Jawa Barat. Disini tidak ada yang menyuruhku untuk memasuki gereja, tidak ada pula yang menyuruhku menyanyikan lagu-lagu kriten. Aku bisa mendapatkan ilmu-ilmu agama Islam setiap hari di sini. Aku sedih, karena harus jauh dari keluarga. Bukan antar kota, tetapi antar negara. Tetapi aku percaya bahwa Allah I memang sayang kepadaku. Nyatanya Dia mengenalkan aku kepada teman-teman seiman yang baik hati mengajariku banyak hal. Tidak seperti di sana, Aku bersusah payah menolak ajakan-ajakan mereka dulu, tetapi di sini aku yang bersusah payah untuk tidak menolak ajakan temanteman ku untuk mengikuti kegiatankegiatan agama disini, sperti ta’lim, menghafal, dan yang lainnya. Memang sulit untuk mengenal kepribadian orang Indonesia, belajar kebiasaan di sini, tetapi semua itu aku jalani dengan senang hati. Walau dalam bahasa aku belum sempurna benar. Pertama kali tinggal di Cileungsi, aku mencatat semua perkataan orang lain yang mereka ucapkan, dan aku terjemahkan kedalam bahasa Philipine. Alhamdulillah sekarang aku mulai paham bahasa Indonesia walau selalu keliru. Beberapa bulan setelah menetap di lingkungan pesantren, Abi menelephone ku. Aku sudah mulai belajar agama banyak saat itu, Abi senang sekali saat aku menitipkan salam kepada sepupu wanitaku dan meminta Abi untuk menyampaikan pesanku kepadanya “Abi sampaikan kepada sepupuku, dia harus pakai jilbab karena sudah tertulis di dalam surat Al Ahzab ayat 59.� Abi senang sekali mendengarya. Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

Terkadang, rindu kepada Abi, Umi, kakak laki-lakiku (Imran-red) dan kedua adik wanita ku Menar dan Hanan selalu mengguncang air mataku karena sudah lama tidak bertemu. Apalagi aku tak pernah tahan jika mendengar suara Umi di balik telephone, selalu saja aku menangis karena aku rindu mereka. Tetapi aku tahu, bahwa aku masih mencari ilmu agama yang selama ini belum aku dapatkan. Saat ini aku telah diterima di salah satu Universitas di Turkey dalam jurusan reseptionis dan salah satu univeritas di Saudy dengan jurusan perawat. Namun aku masih bertahan di sini untuk menyelesaikan hafalan-hafalan yang ingin aku dapatkan. Aku besyukur Alhamdulillah. Karena berada di lingkungan muslim yang kuat. Aku tidaka akan melupakan pengalaman ini. Dan ingin belajar dari pengalamanpengalamanku selanjutnya. Nida Khairiyah/ed: Bahron ans. Biodata: Nama Lengkap Ibrahim Nama Panggilan Alamat Philipine Philipines Orang tua Ibu Ayah Anak ke

: Imtenan Badrudin : Im / Em : General Santos City

: Wahida Badrudin : Watteau Ibrahim : 2 dari empat bersaudara

Riwayat Pendidikan SD : Tagadtal Ekmentari School Palimbang Sultan Kudarat SMP: Tagadtal Ekmentari School Palimbang Sultan Kudarat SMA : Notre Banu of Milbuk Palimbang Sultan Kudarat Email : Ibrahimimtenan@yahoo.com FB : Riyadhnie Ibrahim Motto : Real Knowledge is to know the extent of one’s gnorama.

51


Hidup merupakan sebuah pengajaran berarti bagi manusia, jika manusia menyadari bahwa dirinya diciptakan semata-mata untuk beribadah kepada Allah. Rudi, lelaki asal Wajo, Sulawesi Selatan itu sejak bayi sudah diajak merantau oleh orangtuanya ke Lampung, guna mencari kehidupan yang lebih baik. Namun, laut Kalianda yang menjadi mata pencaharian itu tak sesuai harapan orang tuanya. Setelah remaja, lelaki berdarah bugis itupun harus ikut orangtuanya pindah ke Jakarta. “Lulus SMP saya ikut orang tua ke Jakarta. karena Bapak saya nelayan dan ternyata laut di Kalianda itu populasi ikannya mungkin berkurang sehingga penghasilan nelayan pun berkurang. Akhirnya bapak saya memutuskan pindah ke Jakarta dan disana itu ada namanya nelayan kerang hijau,� terangnya saat mengenang masa itu. Pada tahun 1998, dengan

52

mengontrak rumah kecil di bantaran kali, Jakarta Utara, disanalah Rudi dan keluarganya tinggal. Namun, kebahagiaan kecil yang baru dirasakan itu berubah menjadi keadaan yang pahit lantaran ada pembersihan daerah bantaran kali. Keluarganya bersama wargapun terpaksa pindah ke tempat lain. “Kami ngontrak di bantaran kali dekat muara, tapi baru 1 tahun sudah di gusur karena ada pembersihan bantar kali itu,� jelasnya. Jalan memang tak selamanya lurus, selalu ada liku di dalamnya. Begitupun dengan kehidupan yang dijalani Rudi, dengan sisa semangat dan keyakinan bahwa inilah ujian dari Sang Pencipta, orangtuannya membangun rumah di tanah saudaranya di Tangerang dekat perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Tepatnya juga daerah tersebut adalah daerah lokalisasi. Terlahir sebagai anak nelayan Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


mengharuskan Rudi prihatin dengan kondisi ekonomi keluarganya. Ia tak pernah menginginkan sesuatu diluar kemampuan orang tuanya. Setelah lulus SMK jurusan akutansi, keinginan untuk melanjutkan kuliahpun begitu kuat. Namun apalah kekuatannya saat itu, jika harus menambah beban orang tuanya. “Setelah lulus SMK, saya ingin melanjutkan kuliah. Saya dapet beasiswa di Bandung jurusan pariwisata dan sempat kesana mendaftar dan ikut tes, diterima tapi saya mikir lagi karena beasiswanya cuma beberapa persen gak sepenuhnya, saya pikir keluarga saya gak sanggup. Jadi sampai disitulah niat saya untuk kuliah saya gak melanjutkan kuliah,” tuturnya. Tak semua harapan yang kita inginkan terwujud menjadi kenyataan, bahkan harapan akan terus menjadi harapan bagi Ayah beranak 3 ini. Iapun memilih bekerja sebagai buruh pabrik kaleng. Baru 1 tahun bekerja, para buruh kontrak melakukan demo besar-besaran dan akhirnya karyawan diberhentikan secara serentak. Kendatipun begitu, anak dari pasangan bapak Tanri bin Lamane (alm) dan Ibu Nahira tak ingin meratapi keadaannya. Ia segera mencari pekerjaan lain yakni sebagai buruh pabrik box speaker. Selama 2 tahun, disanalah ia menjemput rezeki dari Allah termasuk rezeki jodoh. Rupanya Allah mempertemukan Rudi dan belahan jiwanya ditempatnya bekerja. Hanya 2 bulan masa perkenalan dengan wanita yang juga karyawan pabrik itu, Rudi memutuskan untuk menikah. Padahal saat itu usianya baru 22 tahun. “Kami sama-sama karyawan di pabrik, alasan saya melamar dia karena latar belakang dia itu tidak sholat, tidak berhijab, tapi ada salah satu yang Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

membuat saya tertarik dengannya adalah kesabaran. Dari situ ternyata kami cocok, akhirnya saya coba ta’aruf dan menikah,” ujarnya bahagia. “Alhamdulillah, saat saya tanya apakah mau saya tuntun, karena dia dari kehidupan yang jauh dari agama secara bertahap sebelum nikah diapun sudah berhijab dan orangtuanya merestui,” lanjutnya. Menurutnya, sungguh ujian yang sangat berat di masa remaja adalah pertemuan dengan lawan jenis, jika sudah merasa datang jodohnya. Disitulah ladang subur bagi syaitan untuk menjerumuskan anak manusia ke jurang kenistaan dan kehinaan. Maka godaan itu sangat luar biasa yang membuat Rudi berpikir untuk menyegerakan menikah. Apalagi dirinya sudah memahami ajaran Islam tentang hal seperti itu. “Jika sudah bertemu jodohnya maka segerakanlah, walaupun saat itu upah saya perhari cuma 24.000 dan istri juga sekitar segitu.Tapi kami bertekad dengan modal segitu melangsungkan pernikahan dengan niat ibadah. Kamipun ngontrak dengan biaya yang saling bahu membahu tapi dengan keyakinan Allah akan menepati janjiNya,” ujarnya pria yang hobi membaca dan menulis ini. Setelah pabrik tempatnya bekerja di tutup, rudipun berhenti dan masuk ke pabrik garmen (konveksi), sekitar hampir 3 tahun. Selain sebagai buruh pabrik, suami Ummu Tsalji juga aktivis Jama’ah Muslimin (Hizbullah). Dari itulah ia berpikir, jika menjadi buruh pabrik yang sifatnya terikat dengan perusahaan, ia tidak bisa mengikuti ta’lim yang dilaksanakan di hari kerja. Akhirnya ia memutuskan berhenti sebagai buruh, karena meskipun bekerja 10 tahun sampai 15 tahun

53


akan tetap sebagai buruh saja tidak berkembang. Hidup memang keras, jika bukan karena kasih-Nya, hanyalah keluh yang selalu dikesahkan. “Jadilah seorang Muslim yang husnudzon kepada Allah” itulah prinsip hidupnya. Setelah keluar dari pabrik, anak ke 3 dari 3 bersaudara ini mengajar di Madrasah Ibtida’iyah yang baru beroperasi sekitar ½ tahun dan belum mendapat izin operasional dari lembaga terkait (Kementrian Pendidikan). Dengan gaji bulanan saat itu 200rb, tapi seiring waktu, selain di madrasah ia juga mengajar di bimbingan belajar (Bimbel) dengan upah 300rb, jadi total pendapatan 500rb/bulan. MEMPERKUAT MINA Sekitar 1 tahun mengajar, pria kelahiran 15 september 1981 ini mengikuti pelatihan jurnalistik di Cibubur tahun 2012 dan sampai akhirnya ia menjadi salah satu wartawan di Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta. Terik matahari begitu menyengat, debu, polusi dan padatnya kendaraan di jalan kota Jakarta, tak membuat pria bernama lengkap Rudi Hendrik mengeluh dengan pekerjaan yang dijalaninya. Menjadi seorang wartawan bukanlah pekerjaan yang mudah bagi Rudi, dengan bermodal semangat dan niat jihad di jalan Allah, ia menekuni pekerjaan itu. “Saya termasuk tim awal atau merintis di MINA. Awalnya saya merasa tidak bisa karena syaratnya adalah menguasai bahasa asing, padahal saya satupun tidak menguasai. Itu yang membuat saya sempat tidak percaya diri, namun saya tetap berjalan seiring waktu dan terus belajar dengan basic

54

akutansi dan buruh pabrik kemudian tanpa latar belakang jurnalistik sama sekali. Saya coba terus belajar sambil bekerja di MINA, hingga akhirnya secara perlahan saya menguasai ilmu jurnalistik,” ujarnya penuh semangat. Berkat kegigihannya, Rudi pun yakin bahwa Allah akan memberi rezeki kepada orang-orang yang bedoa dan berusaha. Itulah satu hal yang membuatnya terus semangat dalam berbagai ujian, ada keyakinan yang menguatkan hatinya. “Sejak saya memutuskan untuk menikah dengan ekonomi yang minim, kemudian memutuskan keluar dari pabrik dan mengajar dengan perbandingan 2jt lebih dan 200rb saya yakin Allah akan memberikan rezeki bagi orang-orang yang berjalan di jalanNya,” tuturnya penuh rasa syukur. Hingga saat inipun Rudi menjalani hidup dengan merakit-merakit. Terkadang ketika akhir bulan bahkan pertengahan bulan ia sudah mulai menghutang demi menyambung kebutuhan sehari-hari. Tak perlu berharap banyak pada manusia, karena hanya kepada-Nyalah tempat berharap. Dan diri kitalah penentu kebaikan dan pemecah permasalahan. Bersyukur ia masih memiliki kakak yang kehidupanya jauh lebih baik. “Dari kakak saya itulah saya meminjam uang dan memang diberi tapi saya menyadari keprihatinan diri saya selaku orang yang berjalan di jalan Allah, tetapi masih memiliki hutang,” ujarnya. Tak luput dari dukungan keluarga, terutama istri dan anak-anaknya yang membuat beban hidup menjadi lebih ringan. Pernah sang istri ingin membantu ekonomi dengan berjulan Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


kue, namun Rudi sebagai suami merasa bertanggung jawab dan harus lebih bekerja keras mencari nafkah agar istrinya hanya fokus mendidik anakanak dan mengatur rumah. Tapi, Ummu Tsalji yang kini sedang mengandung anak ke 4, tak merasa keberatan untuk membantu suaminya. Sesekali ia membersihkan cangkang kerang hijau bersama ibu-ibu dilingkungannya. Upah membersihkan cangkang kerang hijau seember berkisar 3.000. Rata-rata perhari ia hanya mampu membersihkan 2 sampai 3 ember dengan upah 10.000/hari. Mungkin uang Rp 10.000 tak berarti apa-apa bagi mereka yang berada, tapi bagi Rudi dan istrinya uang sebesar itu merupakan nikmat yang patut untuk disyukuri. “Jadi ketika kami benar-benar gak punya uang, ya kadang agar dapur itu tetap berasap di sambung dengan 10.000 yang dibagi-bagi dengan jajan anak-anak,” tukasnya. Ibarat air yang mengalir mengikuti tempatnya. Begitupun Rudi menjalani hidupnya, ia terus mengalir seiring perjalanan hidupnya. Mulai dari sebagai aktivis ta’lim ia tekuni yaitu bagaimana ta’lim itu supaya berkembang dan yang hadir banyak, kemudian ketika ia sebagai pengajar bagaimana agar menjadi guru yang mudah diterima anak-anak dan bisa melahirkan murid yang berilmu, dan ketika sebagai jurnalis, bagaimana ia menjadi wartawan berkarya dengan baik. “Saya sifatnya mengalir. Ada orang yang menargetkan kedepan harus seperti ini dan jadi ini tapi saya gak. Saya gak terlalu menguasai teknologi tapi ketika saya menguasai dan bisa membuat blog, walau saya gak ahli di bidang blog tapi saya terus berbuat sebanyak2nya dengan media yang Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

saya punya untuk kepentingan islam,” jelasnya. Semuanya ketetapan dari Allah, karena niat yang lurus maka Allah juga menuntun ke posisi yang lebih baik. Dengan berjihad di jalan Allah, Rudi merasa ditingkatkan derajadnya, dengan bukti ilmu yang semakin diperluas dan juga tingkat posisi dibandingkan yang lain. “Kalo dulu saya seorang yang biasa-biasa saja kemudian sebagai penarik shadaqoh, membagi qurban, menarik bagian zakat, untuk ta’lim dan tadrib saya juga. Tapi dinaikkan derajat saya sebagai amir meskipun saya memborong tugas tapi oleh Allah dilempar lagi keposisi yang lebih tinggi dan ini saya merasa derajad saya tinggi meskipun hanya sebagai seorang wartawan tapi tugas yang diemban itu efeknya lebih luas daripada tingkat wilayah,” paparnya. Dirinyapun menyadari bukan sebagai orang yang hafal Al-Quran, atau orang yang sholat sunnahnya benarbenar khusyuk, tapi tak membuatnya berkecil hati untuk menjadi ahli ibadah. “Saya merasa belum dilevel itu, saya juga ingin menjadi hafidz, rajin tahajud, atau orang yang pintar ceramah di podium. Tapi saya melihat balik para sahabat, tidak semua mereka menguasai semua bidang, masing-masing memiliki kelebihan disuatu bidang sendiri, begitu juga dengan orang-orang yang berjuang di jalan Allah, dengan seperti itu justru saling melengkapi dimana ketika ada yang melenceng dari jalur ada yang menasehati, ketika ada yang bersikap berlebihan ada yang mengurangi, tapi yang sifatnya ibadah insya Allah,” tegasnya. Ika Restya Pandi/ed: Bahron ans.

55


Rasulullah  bersabda,

“Wanita mana saja yang memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, maka dia itu adalah wanita pezina.” (HR. Imam Ahmad, 4/414, Abu Daud, 4/73, dan An Nasai,8/153).

W

asiat Nabi di atas, berisi peringatan bagi wanita muslimah agar tidak memakai wewangian ketika keluar di jalanjalan sehingga tercium aromanya. Jika ia melakukannya, ia ibarat wanita yang melakukan dosa zina. Sebab aroma harum seorang wanita akan mengalihkan pandangan mata ke arahnya dan memancing nafsu lelaki yang ia lewati. Padahal bisa jadi di antara lelaki itu ada yang nafsunya tak sehat dan tergoda dengan wanita itu untuk melakukan perbuatan haram. Al ‘Allamah Almubarokafuri berkata, “Yang demikian itu disebut berzina karena wangi-wangian yang dikenakan wanita dapat membangkitkan syahwat laki-laki dan menarik perhatian mereka. Laki-laki yang melihatnya berarti telah berzina

56

dengan mata dan dengan demikian wanita itu telah melakukan perbuatan dosa.” Kebanyakan wanita jaman sekarang telah lupa-atau sengaja melupakan peringatan keras dalam hadits tersebut. Hal itu akibat kebodohan yang terlampau parah akan ajaran Islam dan adanya serangan pemikiran dari orang-orang kafir barat yang menyapu bersih seluruh nilainilai dan norma masyarakat Islam. Faktanya, memakai wewangian ketika keluar rumah menjadi hal biasa bagi kebanyakan wanita Islam. Padahal hal itu dapat menggerakkan syahwat kaum pria, terutama para pemuda. Islam mencegah segala hal yang bisa menjadi titik awal dan pendorong terjadinya perbuatan kotor. Al – ‘Alamah Abul A’la Al Maududi berkata, Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


“Parfum merupakan penghantar dari satu nafsu jahat kepada nafsu jahat lainnya. Ia merupakan penghantar pesan dan surat yang paling lembut…” (baca Kitab “Al Hijab” Abul A’la Al Maududi, Darul Fikr Al – A’rabi). Lalu bagaimana jika memakai wewangian jika keluar rumah untuk shalat di masjid? Mari simak beberapa hadits lain berikut ini:

1. Nabi bersabda, “Siapa saja perempuan yang memakai harumharuman, maka janganlah ia menghadiri shalat Isya (di masjid) bersama kami.” (HR. Imam Ahmad, Muslim dan Nasa’i, dengan derajat shahih). 2. Dari Abu Hurairah, “…Aku telah

mendengar Rasulullah bersabda, “Jika seorang wanita keluar menuju masjid sedangkan bau wewangiannya menghembus, maka Allah tidak menerima shalatnya, sehingga ia pulang lagi menuju rumahnya lalu mandi (baru kemudian shalat ke masjid).” (Derajat hadits Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

shahih, dikeluarkan oleh Al Baihaqi (III/133 dan 246).

3. Nabi bersabda, “Siapa saja perempuan yang memakai minyak wangi kemudian keluar menuju masjid, niscaya tidak diterima shalatnya sehingga ia mandi dahulu (membersihkan dirinya dari wangiwangian tersebut).” (HR. Ibnu Majah). Ketiga hadits di atas menjelaskan haramnya seorang wanita keluar ke masjid untuk shalat dengan memakai wewangian. Disebut shalat Isya dalam hadits di atas bukan berarti menghadiri shalat-shalat lain diperbolehkan, karena pada hadits kedua dan ketiga menunjukkan keumuman seluruh macam shalat baik shalat fardhu maupun sunnah (seperti shalat Tarawih dan shalat hari raya). Syaikh Al Bani berkata, “Jika memakai wewangian saja diharamkan bagi wanita yang hendak ke masjid, lalu apa hukumnya bagi yang hendak menuju pasar atau tempat keramaian lainnya ?? Tidak diragukan lagi bahwa hal ini jauh lebih haram dan tentu lebih besar dosanya.” Sementara itu, Al-Haitsami dalam kitabnya “Az-Zawajir” (2/37) mengatakan, “Keluarnya seorang wanita dari rumahnya dengan memakai harum-haruman dan berhias adalah termasuk perbuatan dosa besar, meskipun suaminya mengizinkannya.” Jadi, masihkah wanita muslimah menafikan dalil-dalil larangan memakai minyak wangi bagi para wanita? Ummu Labib ‘Abdullah Sumber Kitab, “Min Washayar Rasul Lin Nisa” Adil Fathi Abdullah

57



Dapur Ummahat

Kue Talam Pisang Raja

Bahan: • 1 buah pisang raja • 1 sdm gula pasir • 1 sdm tepung tapioka • 2 sdm santan • Garam dan Vanili secukupnya Cara Membuat : 1. Sisihkan 2 irisan pisang raja untuk hiasan atas kue talam 2. Campur pisang, gula pasir, tepung tapioka, santan, garam, dan vanili, lalu blender. 3. Siapkan cetakan dan olesi minyak 4. Tuang adonan kedalam cetakan dan hias bagian atasnya dengan potongan pisang. 5. Kukus dengan api sedang. Untuk 2 porsi

Jus Pisang Campur Bahan : • 100 g pisang • 100 g nanas • 100 g apel • 100 ml jus jeruk • 50 g lobak Cara Membuat Jus Pisang Campur: 1. Masukkan semua buah dan sayuran ke dalam blender dan haluskan hingga lembut. 2. Sajikan 3. Di sarankan minum 2 kali sehari, pagi dan siang CATATAN: Jus Ini bermanfaat untuk menambah nafsu makan, membantu pencernaan, meredakan batuk, dan melegakan pernapasan. Diminum pada pagi dan siang hari. Untuk 5 porsi. Selamat mencoba! ^^ Nidi Nidiya / Dari bebagai sumber

Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

59


UN I B B W

I TH ABA

N

Buah Delima, Buah Yang Disebut Dalam Al-Qur’an “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut”. (HR. Bukhari)

Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang bersusun dan kebun-kebun yang tidak bersusun, pokok kurma, tanaman-tanaman yang berlainan rasanya, pokok zaitun, dan pokok delima yang serupa atau yang tidak serupa. Makanlah buahnya jika telah berbuah dan bayarlah zakatnya di hari kalian memetiknya. Dan janganlah kalian melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas . (Qs. Al-An’am:141)

60

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


D

elima adalah buah yang berasal dari Iran, Sejak dahulu kala, buah delima digunakan sebagai obat dan keperluan industri. Pengobatan tradisional menggunakan berbagai bagian dari delima, seperti kulit, bunga bahkan akarnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan organisasi pengembangan agrikultur AS (USDA), delima merupakan buah yang baik karena mengandung vitamin A, B,C dan E. Selain itu, delima juga mengandung antioksidan, potasium dan fiber yang melindungi badan dari serangan berbagai penyakit seperti kanker, jantung dan pembuluh darah serta tekanan darah tinggi. Buah delima juga bisa mengurangi derita radang tenggorokan dan membersihkan lambung. Minuman sari buah delima dikenal sebagai sari buah sehat, tinggi khasiatnya. Sari buah delima kaya akan ion kalium (potasium) serta asam folic. Dari bagian biji yang dapat dimakan, kandungan kalium per 100 gram (259 mg/gr), energi

Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

63 kal, 30 mg vitamin C. Komponen ini dianggap sangat penting bagi kesehatan jantung (Time, Desember 2003). Delima kaya akan antioksidan polyphenols, seperti tannin dan anthocyanin. Penelitian medis menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi jus delima setiap hari dapat merasakan berbagai khasiat, berupa penurunan kadar kolesterol, kandungan vitamin C yang tinggi, serta  meningkatkan aliran darah ke jantung. Ini berarti jus delima juga efektif untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit stroke. Menurut Ibn Qayyim Al Jauziyah, buah delima bersifat panas dan lembap, oleh sebab itu ia amat baik untuk menguatkan perut, tekak, dada dan paru- paru karena akan melegakan batuk. Manfaat medis yang Allah simpan di dalam buah ini menunjukkan pentingnya buah ini bagi manusia, Wallahu a’lam.

61


AKHLAK

Kekeliruan Orang Tua Derasnya informasi yang diterima dari berbagai media massa, baik media cetak maupun elektronik besar pengaruhnya terhadap pola dan gaya hidup umat Islam. Tranformasi budaya dengan bebas dan mudah terjadi.

B

erkembangnya masyarakat ke arah masyarakat terbuka, menjadi peluang masuknya budaya luar khususnya budaya barat yang mendominasi media massa dan informasi. Pergeseran nilai, visi dan orientasi hidup pun cenderung berubah mengikuti gaya hidup mereka. Materialisme, hedonisme (kesenangan dan kenikmatan semata) dan gaya hidup bergengsi mewarnai budaya kehidupan. Maka materi menjadi ‘dewa pujaan’ yang dipuja

62

siang dan malam, loyalitas diberikan untuk kepentingan itu. Kecerdasan intelektual diutamakan, anak-anak tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pandai, tetapi kehilangan kepribadian. Budaya luar diserap secara sempurna tanpa disaring dahulu, sementara jiwanya dibiarkan kosong melompong tanpa nilai-nilai agama (iman). Mengesampingkan kebutuhan spiritual (nilai-nilai agama) dari anak– anak sama halnya menanamkan sekularisme yang hanya berfikir

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


sesaat. Dan kenyataan hari ini dengan berbagai peristiwa kejahatan justru dilakukan oleh orang-orang cerdik, padahal sederet gelar menyertai nama besarnya. Lebih parah lagi kejahatan yang dilakukan kelompok cerdik ini akibatnya jauh lebih dahsyat. Orang menyebut kejahatan mereka disebut kejahatan kerah putih. Misalnya sekali beroperasi, milyaran atau trilyunan uang rakyat dikorupsi. Kecerdasanya mampu merekayasa kejahatan dengan sistem yang canggih. Entah sudah berapa banyak kerugian negara dan rakyat akibat kecerdasan otaknya. Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan intelektual ternyata tidak mampu mengatasi gejolak nafsu. Academic arrogance (ketakaburan dan keangkuhan akademik) inilah yang melahirkan biang kerusakan, bila kelak menjadi pejabat akan cenderung korup dan menyalahgunakan jabatannya. Bila kelak menjadi pengusaha cenderung menjadi pengusaha yang memonopoli ekonomi tanpa mengindahkan kepentingan masyarakat dan lingkungannya. Sebagai bangsa yang berketuhanan jelas pembinaan mental dan keagamaan menjadi hal yang sangat penting. Maka menjadi keharusan mempersiapkan generasi yang berkualitas, memiliki kecerdasan yang berkualitas yang dilandasi oleh nila-nilai takwa kepada Allah  . Allah  memberikan pelajaran kepada orang tua bagaimana mestinya mereka harus memberikan wasiat kepada putra- putrinya. Contohnya dengan memberikan nasihat Lukmanul hakim, Nabi Ibrahim dan nabi Ya’qub AS kepada anak-anaknya di dalam Al qur’an Nasihat Lukman, Nabi Ibrahim, Nabi Ya’qub, kepada anak-anaknya : 1. Jangan menyekutukan Allah  dengan sesuatu apapun, karena Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

menyekutukan Allah  adalah nyata-nyata kedzaliman yang besar (Qs. Luqman: 13). 2. Bersyukurlah kepada Allah  dan bersyukurlah kepada ibu bapakmu (Qs. Luqman: 14). 3. Jangan mengikuti ajakan orang tua untuk menyekutukan (syirik) kepada Allah . Walau demikian pergaulilah mereka (orang tua) dengan cara yang baik (Qs. Luqman: 15). 4. Tegakkanlah shalat, serulah manusia untuk amar ma’ruf nahi mungkar, sabar terhadap musibah yang menimpa. (Qs. Luqman: 17). 5. Jangan memalingkan muka dari manusia karena sombong dan janganlan berjalan dimuka bumi dengan angkuh. (Qs. Luqman: 18). 6. Rendahkanlah suara dan berlakulah tawadhu’. (Qs. Luqman: 19). 7. Nabi Ibrahim mewasiatkan hal berikut kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub : “Hai anak-anakku sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan (memeluk) Islam”.(Qs. Al Baqarah: 132). 8. Ketika mendekati ajal Nabi Ya’qub , berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” mereka menjawab” kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan kami hanya tunduk dan patuh kepada-Nya.” (Qs. Al Baqarah: 133). Lulu Fitroh Islamy Sumber : Abul Hidayat Saerodjie Buku 25 Karakter Orang Beriman

63


KALEIDOSKOP

Mariyah Al-Qibtiyah:

Wanita Cantik Dari Lembah Nil

B

pertama.

Ketika berbicara nama Mariyah Al-Qibtiyah maka ingatan kita akan tertuju pada Q.S. At-Tahrim ayat

“Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Seperti halnya Raihanah binti Zaid, Mariyah Al-Qibtiyah adalah seorang budak Rasulullah yang kemudian dibebaskan dan dinikahi oleh beliau.

64

Rasulullah memperlakukan Mariyah Al-Qibtiyah sama seperti istri-istri yang lainnya. Abu Bakar dan Umar pun memperlakukan Mariyah layaknya seorang ummul mukminin. Dia adalah satu-satunya istri yang melahirkan seorang putra bernama Ibrahim setelah Khadijah. DARI MESIR KE YATSRIB Tentang nasab Mariyah tidak banyak yang diketahui selain nama ayahnya. Nama lengkapnya adalah Mariyah binti Syama’un dan dilahirkan di dataran tinggi Mesir yang dikenal dengan nama Hafn. Ayahnya berasal dari suku Qibti, dan ibunya penganut agama Masehi Romawi. Setelah dewasa, Mariyah bersama saudaranya Sirin dipekerjakan pada Raja Muqauqis. Rasulullah mengirimkan surat

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


kepada Muqauqis melalui Hatib bin Baltaah, untuk menyeru raja kepada Islam. Raja Muqauqis menerima Hatib dengan hangat, namun dengan ramah dia menolak memeluk Islam, justru dia mengirimkan Mariyah, Sirin, dan seorang budak bernama Maburi serta hadiah-hadiah hasil dari kerajinan Mesir untuk Rasulullah . Di tengah perjalanan Hatib merasakan kesedihan hati Mariyah karena harus meninggalkan kampung halamannya. Hatib menghibur mereka dengan menceritakan Rasulullah dan Islam, kemudian mengajak mereka memeluk Islam. Kemudian mereka menerima ajakan tersebut. Rasulullah telah menerima kabar penolakan Muqauqis dan hadiahnya, dan betapa terkejutnya Rasulullah terhadap budak pemberian Muqauqis itu. Beliau mengambil Mariyah untuk dirinya dan memberikan Sirin kepada penyairnya, Hasan bin Tsabit. Istri-istri Rasulullah yang lain sangat cemburu atas kehadiran orang Mesir yang cantik itu, sehingga rasulullah menitipkan Mariyah di rumah Haritsah bin Nu’man yang terletak di sebelah masjid.

terlebih setelah putra-putrinya, yaitu Abdullah, Qasim, dan Ruqayah meninggal dunia. Mariyah mengandung setelah setahun tiba di Madinah. Kehamilannya membuat istri-istri Rasul cemburu karena telah beberapa tahun mereka menikah, namun tidak kunjung dikaruniai seorang anak pun. Rasulullah menjaga kandungan istrinya dengan sangat hati-hati. Pada bulan Dzulhijjah tahun ke-delapan hijrah, Mariyah melahirkan bayinya yang kemudian diberi nama Ibrahim oleh Rasulullah demi mengharap berkah dari nama bapak para nabi, Ibrahim . Lalu beliau memerdekakan Mariyah sepenuhnya. Kaum muslimin menyambut kelahiran putra Rasulullah dengan gembira. Akan tetapi, di kalangan istri Rasul lainnya api cemburu tengah membakar, suatu perasaan yang Allah ciptakan dominan pada kaum wanita. Rasa cemburu semakin tampak bersamaan dengan adanya pertemuan Rasulullah dengan Mariyah di rumah Hafshah sedangkan Hafshah tidak berada di rumahnya. Hal ini menyebabkan Hafshah marah. Atas kemarahan Hafshah itu Rasulullah rnengharamkan Mariyah atas dirinya. Kaitannya dengan hal itu, Allah telah menegur lewat firman-Nya: “Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. At-Tahrim: 1) Aisyah mengungkapkan rasa cemburunya kepada Mariyah, “Aku tidak pernah cemburu kepada wanita kecuali kepada Mariyah karena dia berparas cantik dan Rasulullah sangat tertarik kepadanya. Ketika

 

IBRAHIM BIN MUHAMMAD Allah menghendaki Mariyah AlQibtiyah melahirkan seorang putra Rasulullah setelah Khadijah . Betapa gembiranya Rasulullah mendengar berita kehamilan Mariyah,

Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

 

65


pertama kali datang, Rasulullah menitipkannya di rumah Haritsah bin Nu’man al-Anshari, lalu dia menjadi tetangga kami. Akan tetapi, beliau sering kali di sana siang dan malam. Aku merasa sedih. Oleh karena itu, Rasulullah memindahkannya ke kamar atas, tetapi beliau tetap mendatangi tempat itu. Sungguh itu lebih menyakitkan bagi karni.” Di dalam riwayat lain dikatakan bahwa Aisyah berkata, “Allah memberinya anak, sementara kami tidak dikaruni anak seorang pun.” Beberapa orang dari golongan munafik menuduh Mariyah telah melahirkan anak hasil perbuatan serong dengan Maburi, budak yang menemaninya dari Mesir dan kemudian menjadi pelayan bagi Mariyah. Akan tetapi, Allah membukakan kebenaran untuk diri Mariyah setelah Ali menemui Maburi dengan pedang terhunus. Maburi menuturkan bahwa dirinya adalah laki-laki yang telah dikebiri oleh raja. Pada usianya yang ke-sembilan belas bulan, Ibrahim jatuh sakit sehingga meresahkan kedua orang tuanya. Mariyah bersama Sirin senantiasa menunggui Ibrahim. Suatu malarn, ketika sakit Ibrahim bertambah parah, dengan perasaan sedih Nabi bersama Abdurrahman bin Auf pergi ke rumah Mariyah. Ketika Ibrahim dalam keadaan sekarat, Rasulullah bersabda, “Kami tidak dapat menolongmu dari kehendak Allah, wahai Ibrahim.” Tanpa beliau sadari, air mata telah bercucuran. Ketika Ibrahim meninggal dunia, beliau kembali bersabda, “Wahai Ibrahim, seandainya ini bukan perintah yang haq, janji yang benar, dan masa akhir kita yang menyusuli masa awal kita, niscaya kami

66

akan merasa sedih atas kematianmu lebih dari ini. Kami semua merasa sedih, wahai Ibrahim… Mata kami menangis, hati kami bersedih, dan kami tidak akan mengucapkan sesuatu yang menyebabkan murka Allah.” Demikianlah keadaan Nabi ketika menghadapi kematian putranya. Walaupun tengah berada dalam kesedihan, beliau tetap berada dalam jalur yang wajar sehingga tetap menjadi contoh bagi seluruh manusia ketika menghadapi cobaan besar. Rasulullah mengurus sendiri jenazah anaknya kemudian beliau menguburkannya di Baqi’.

WAFATNYA MARIYAH Setelah Rasulullah wafat, Mariyah hidup menyendiri dan menujukan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah. Dia wafat lima tahun setelah wafatnya Rasulullah , yaitu pada tahun ke-46 hijrah, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab . Khalifah sendiri yang menyalati jenazah Mariyah alQibtiyah, kemudian dikebumikan di Baqi’. Semoga Allah menempatkannya pada kedudukan yang mulia dan penuh berkah. Amiiin.

(Dinukil dari buku Dzaujatur-Rasulullah , karya Amru Yusuf, Penerbit Darus-Sa’abu, Riyadh, [ed. Indonesia: Istri Rasulullah, Contoh dan Teladan, penerjemah: Ghufron Hasan, penerbit Gema Insani Press, Cet. Ketiga, Jumadil Akhir 1420H]).

Muslimatuz Zahro/ed: Wahyu Yuliani

“...Mata kami menangis, hati kami bersedih, dan kami tidak akan mengucapkan sesuatu yang menyebabkan murka Allah” Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01



MAHABBAH

Keistiqomahan Rasulullah  Di Jalan Dakwah

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah tobat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.{ Q.S Hud 112 } 68

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


Rasulullah SAW sebagai tokoh panutan sentral kaum muslimin telah banyak memberikan teladan yang begitu mulia dan agung bagi umatnya, diantaranya keistiqomahan dalam menegakkan dakwah di jalan Allah . Syaikh Shafiy ar-Rahman alMubarakfuri, menuturkan dalam kitabnya ar-Rahiq al-Makhtum, Sejak Rasulullah  memulai dakwah secara terang-terangan di Makkah, orangorang kafir mulai memutar otak untuk mencari cara dari mulai yang paling halus hingga yang paling kasar dan kejam untuk menggagalkan dakwah Nabi . Awalnya mereka melontarkan isu bahwa Nabi Muhammad  adalah orang gila. Lalu beliau juga dituduh sebagai penyihir yang bisa memecahbelah bangsa Arab. Tujuannya, agar orang-orang Arab tidak mendekati, apalagi mendengarkan kata-kata Muhammad. Itulah ujian yang pertama dan paling ringan yang dialami Rasulullah . Tatkala kaum Quraisy melihat bahwa Rasulullah tidak berpaling sedikitpun dari jalannya, mereka lalu berpikir keras untuk membenamkan Rasulullah  dengan berbagai cara yang lebih keras. Secara ringkas ada empat cara yang mereka lakukan: mengolokolok, mendustakan dan melecehkan Rasul; membangkitkan keragu-raguan terhadap ajaran Rasul dan melancarkan propaganda dusta; menentang Alquran dan mendorong manusia untuk menyibukkan diri menentang Alquran; menyodorkan beberapa bentuk penawaran agar Rasul mau berkompromi, yang tujuan akhirnya adalah menyimpangkan bahkan menghentikan dakwah beliau. Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

Akan tetapi, semua cara ini pun gagal. Namun, mereka tidak mengendorkan keinginannya untuk memerangi Islam serta menyiksa Rasulullah dan orangorang yang masuk Islam. Kepribadian Rasulullah yang agung dan mulia di tengah-tengah masyarakat Quraisy kala itu menjadikan Rasulullah sebagai salah seorang yang sangat dikhawatirkan dikalangannya. Sehingga beliau mengalami berbagai macam ancaman, cobaan serta gangguan dari kaum yang tidak senang dengan dakwah yang dilakukannya. Meskipun Rasulullah mendapat perlindungan dari pamannya, Abu Thalib yang merupakan salah seorang yang sangat dihormati di kalangan suku Quraisy. Sekalipun mengalami semua makar dan kekejaman yang dilakukan orang-orang kafir, Rasulullah  dan para Sahabat beliau tetap berpegang teguh pada Islam. Mereka tetap bersabar atas semua siksaan itu dan tetap istiqamah di jalan dakwah hanya karena satu alasan: mengharap ridha Allah . Oleh karenanya, jika hari ini para pendakwah banyak mengalami cobaan, gangguan, dan lainnya, baik itu dalam tubuh umat Islam sendiri maupun dari luar umat Islam, maka hal itu merupakan suatu konsekuensi dari setiap perjuangan. Sebab, jika kita bandingkan dengan apa yang telah dialami Rasulullah  bersama para sahabatnya, maka yang kita rasakan saat ini tidaklah sebanding dengan pengorbanan mereka. Wallahu ‘alam bishawab. Taufik Rahman/Berbagai Sumber

69


SECRET SOCIETIES

Big Brother ISRAEL DAN AS

P

Menyadap Semua Alat Komunikasi Anda (Bag. 2)

ada edisi sebelumnya telah dibahas tentang tindak tanduk dua bersaudara AS dan ISrael dalam mematamatai dunia, berikut kami ulas secara singkat beberapa organisasi militer yang mereka pakai dalam kegiatan menyadap (tapped) :

militer Israel untuk melakukan segalanya, mulai dari memperbaiki komputer yang rusak hingga operasi militer yang rumit. 2. UNIT 8200

1. TALPOT

Talpot adalah program khusus pelatihan tentara yang mengumpulkan para lulusan terbaik dan ditempa dengan pendidikan komputer, jasmani, dan matematika, lalu menempatkan mereka dalam tugas-tugas penting dalam unit intelijen. Proses seleksi untuk memasuki pasikan tersebut dimulai saat para calon tentara melamar masuk IDF, biasanya pada dua tahun terakhir masa SMU. Hanya pendaftar sukarela saja yang dapat memasuki pelatihan militer tersebut. Talpiot sangat selektif dan hanya menerima 30 orang pelamar. Para lulusan program tersebut bersama dengan para lulusan program elit lainnya, diterjunkan dalam tubuh

70

Unit 8200 adalah unit yang dibentuk oleh National Security Agency (NSA) milik Israel, dalam peperangan elektronik yang didirikan pada awal 1960an. Nama unit tersebut diambilkan dari para pendirinya: 8 orang Yahudi Ashkenazi dan 200 orang imigran Irak yang ahli dalam bidang komunikasi nirkabel dan mengerjakan proyek jalur kereta api Irak. Unit tersebut berkonsentrasi dalam mengumpulkan data intelijen dan mengurai kode enkripsi. 3. UNIT 8153 Unit pemetaan, Ibranu modern. Unit tersebut diserahi tugas untuk Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


melakukan pemetaan strategis dari sejumlah lokasi. Hal tersebut dilakukan untuk tujuan taktik dan strategi. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika masih kuliah di Stanford. Google kini menjadi search engine nomor satu dunia. Google juga mengembangkan Google Earth, program pemetaan yang didukung oleh pencitraan satelit yang dapat memetakan sejumlah besar wilayah di bumi. Pencitraan Google Earth sangat rinci dan akurat. Misalnya, sejumlah kota besar memiliki detail gambar yang sangat jelas sehingga gambar bisa diperbesar sampai nomor plat mobil yang tengah melintaspun dapat terbaca.

bernama Basmach. Namun, para lulusan sekolah tersebut masih meyebut diri sebagai lulusan Mamram. Setelah lulus, sebagian alumnus Basmach diterjunkan untuk melayani unit kemiliteran. Sebagian lainnya ditawarkan posisi di Mamram sendiri. 5. MAMDAS

4. MAMRAM Mamdas merancang sejumlah perangkat lunak militer yang tercanggih di dunia, dan kebanyakan anggotanya masih baru memasuki usia 20 tahunan. 6. ONSET TECHNOLOGY

Mamram adalah divisi komputer dari tentara pertahanan Israel (IDF) di wilayah sistem informasi dan desain. Mamram merupakan akronim Ibrani dari fasilitas penghitungan IDF dibentuk pada tahun 1959. Pada tahun 1994, sekolah pemrograman Mamram yang dianggap sebagai salah satu sumber lulusan profesional perangkat lunak kelas atas di dunia, dipecah kedalam unit baru Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

Masalah yang dimiliki sistem operasi Blackberry adalah hanya mendukung layanan email, buku pertemuan dan daftar kontak. Oleh karena itu ada sejumlah perusahaan perangkat lunak di dunia untuk mengisi kekurangan tersebut. Salah satunya adalah Onset Technology Ltd., yang didirikan pada tahun 1997 oleh CEO Gadi Mazor dan Ron Maor, keduanya adalah veteran lulusan unit

71


8-200. 7. ODIGO

Odigo adalah perusahaan Israel yang bermarkas di New York, dan memiliki kantor di Herzliya. Perusahaan tersebut menyediakan layanan pesan instan melalui program yang dinamai Odigo Messenger untuk percakapan online melalui Odigo Chat. Pendiri Odigo adalah Avner Ronen dan istrinya Maskit. Nama Odigo diambul dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti “tuntunan�.

72

Selain itu juga masih ada beberapa perusahaan lain yang ikut mendukung penyadapan ini seperti perusahaan Gilat, jaringan satelit yang dikendalikan Israel, unit telekomunikasi ECTel, dan perusahaan Narus yang menyediakan data intelijen untuk National Security Agensi atau NSA Israel dan sederet perusahaan intelijen lainnya. Jadi waspadalah dan jangan ngobrol sembarangan, karena sang penyadap tak jauh di seberang lautan sana. Namun ia ada di dalam rumah, kamar tidur atau di kantor. Mereka ada di dalam telepon yang Anda bawa kemanapun Anda pergi. Ya anda benar, ia ada didalam saku dan di dalam genggaman tangan Anda sendiri. Sumber : iamthewitness.com/ indocropcircles.wordpress. com/ dn/ cc/ sm/ wikipedia/ berbagai sumber

Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


AQIDAH

10 Pembatal

Keislaman KETIGA, TIDAK MENGKAFIRKAN ORANG YANG JELAS-JELAS KAFIR Baik itu Yahudi, Nasrani (Kristen/ Katolik), Majusi, Musyrik, Atheis, atau lainnya dari jenis bentuk kekufuran. Atau, meragukan kekafiran mereka, membenarkan mazhab dan pemikiran mereka.Yang demikian ini juga dihukumi kafir.Allah  sendiri telah mengkafirkan, namun orang ini menentang dengan mengambil sikap yang berlawanan dengan ketentuan Allah  dan Rasul-Nya. Karena itu, tidak mengkafirkan orang yang dikafirkan Allah , ragu, dan bahkan membenarkan mazhab mereka, sama dengan artinya berpaling dari keputusan Allah . Allah  berfirman : “Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Qs. AlBayyinah: 6). Yang dimaksud dengan ahli kitab adalah Yahudi dan Nasrani. Sedangkan yang dimaksud dengan musyrikin ialah orang yang menyembah Allah  sekaligus menyembah sesembahan yang lain. Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

(Bag. 2)

Allah  berfirman : “Sesungguhnya telah kafirlah orangorang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalanghalangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orangorang yang berada di bumi semuanya?” Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs. Al-Maidah: 17). Allah  berfirman : “Sesungguhnya telah kafirlah orangorang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (AlMaidah : 72). Allah  berfirman : “Sesungguhnya kafirlah

73


orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (Qs. Al-Maidah: 73). Allah  Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasulrasul-Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.” (Qs. An-Nisa: 150-151). Allah  Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orangorang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam.” (Qs. An-Nisa’:140).

74

KEEMPAT, MEYAKINI

BAHWA PETUNJUK SELAIN NABI LEBIH SEMPURNA DARIPADA PETUNJUK BELIAU Atau, meyakini bahwa hukum selain hukumnya lebih baik.Seperti orangorang yang lebih mengutamakan hukum thagut daripada hukum-hukumNya.Termasuk ke dalamnya orang yang beryakinan bahwa aturan dan perundangan yang dibuat oleh manusia lebih utama daripada syariat Islam. Atau, meyakini bahwa hukum-hukum Islam tidak layak diterapkan pada masa sekarang. Atau, meyakini bahwa Islam merupakan penyebab kemunduran kaum muslimin. Atau, meyakini bahwa Islam itu sebatas hubungan seorang hamba dengan tuhannya, dan tidak mencakup perkaraperkara kehidupan lainnya. Termasuk dalam kategori ini adalah orang yang berpandangan bahwa pelaksanaan hukum Allah  dalam masalah memotong tangan pencuri, atau merajam pelaku zina muhshan (yang sudah pernah nikah, red), tidak relevan dengan kondisi sekarang. Juga termasuk ke dalamnya orang yang meyakini bolehnya berhukum dengan selain hukum Allah  dalam muamalah, penerapan hukum pidana, dan yang lainnya. Meskipun dia tidak meyakini bahwa hal itu lebih baik daripada hukum yang ditetapkan oleh syariat Islam. Lantaran dengan begitu dia telah menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah . Dan setiap orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah  dan RasulNya dari perkara-perkara agama yang sudah pasti secara ijma’ seperti zina, riba, khamr, dan berhukum dengan selain syariat Allah  maka dia itu Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


kafir berdasarkan kesepakatan kaum muslimin. Allah  Ta’ala berfirman : “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (Qs. AlMaidah : 50). “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendetapendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitabkitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku.Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (Qs. Al-Maidah : 44). “Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya.Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Maidah : 45).

apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.” (Al-Maidah : 47). “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayatayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Qs. Ali Imran : 19). “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Qs. Ali Imran : 85). “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Ali Imran : 56) “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (Qs. An Nisaa :65). Bersambung...

“Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

75


Oleh : Muslimatuz Zahra


Bagian 1 Langit fajar selalu indah, tak terkecuali hari ini. Kilauan bintang yang mempesona bagaikan mata jutaan malaikat yang mengintip penduduk bumi. Gurat-gurat putih yang tercipta semakin menambah keistimewaan dini hari. Embun bertasbih dengan khidmat, begitupun daun yang dialirinya, langit dan bumi pun turut bertasbih, juga seluruh makhluk di jagat raya tak luput pula bertasbih. Di sebuah kamar yang tidak terlalu luas, Harits turut bertasbih merayu dan meminta kepada Sang Pencipta. Suara ayam bersahutan membangunkan pagi diiringi gema adzan yang menggentarkan tentara setan. Harits terbangun dari duduknya, matanya masih sembab dan ia segera menuju kamar mandi untuk berwudlu lalu ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjama’ah. Seperti biasa setelah sholat ia tak langsung pulang, ia memilih tinggal sejenak untuk mendengarkan kuliah subuh yang disampaikan oleh ustadz Imron. “Hanzhalah baru saja menikah ketika perang Uhud berkobar...,” suara Ustadz Imron membuatnya terkesiap. Bukankah pagi ini aku akan meminang seorang gadis, bisik hatinya. Sementara ustadz Imron semakin bersemangat menceritakan kisah Hanzhalah yang rela meninggalkan malam pertamanya untuk menjemput syahid dan kemuliaan di mata Allah, hingga ia bergelar sahabat yang jenazahnya dimandikan oleh malaikat. Harits melangkahkan kaki keluar masjid ketika kuliah subuh itu usai. Kecemasan mulai berlagu dalam jiwanya, jantungnya mulai berdetak tak karuan. Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

Desiran angin pagi pun kini tak mampu membungkam kegelisahannya. Harits menggamit sebuah mushaf kecil ketika sampai di kamarnya. Satu dua ayat hingga lima halaman Al-Qur’an ia baca sembari memohon kepada Allah agar dimudahkan urusannya. Pagi begitu cepat berlalu dan sang mentari kian menanjak menuju singgasana siang, sinar duha menabur kehangatan pada bumi. Harits semakin gugup, waktu seakan melaju dan detikan jam seolah berlari. Akhirnya ia memberanikan diri untuk melangkah. “Assalamualaikum...,” suaranya sedikit bergetar. “Wa’alaikumsalam Warohmatullah...,” suara laki-laki dari dalam rumah itu semakin membuatnya gugup. “Silahkan masuk nak,” laki-laki itu mempersilahkan Harits masuk. “Iya pak, terima kasih.” Harits menatap laki-laki yang sudah terlihat tua itu, rambutnya sudah memutih di sana sini, tapi sorot matanya memancarkan aura kewibawaan. “Kenalkan saya Harits pak,” Harits memperkenalkan diri dan dibalas senyuman oleh laki-laki itu. “Oh iya panggil saja saya Pak Hadi,” timpal laki-laki itu. “Ada yang bisa saya bantu nak?” lanjut Pak Hadi. “Mm...begini pak, maksud kedatangan saya kemari untuk menanyakan keadaan putri bapak,” Harits gelagapan. Bersambung...

77


●Tafakur

Bahaya Su’uzhan (Buruk Sangka) Oleh : Bahron Ansori

Su’uzhan terhadap sesama Muslim adalah penyakit yang berbahaya di antara penyakit-penyakit hati.

S

ebagian manusia merasakan dampak yang ditimbulkan oleh penyakit itu. Di antara tandanya adalah jika anda berkata kepadanya dengan suatu kalimat atau anda melakukan suatu pekerjaan, maka di dalam hatinya terjadi was-was dan prasangka buruk atas apa yang anda katakan atau lakukan itu. Dengan was-wasnya itu dia menyimpulkan sendiri ucapan dan tindakan orang lain dengan kesimpulan yang negatif. Padahal, selayaknya dia melakukan re-check dan memperjelas sesuatu, sehingga terang baginya apa yang memotivasi ucapan atau perbuatan tersebut. Bahkan merupakan kewajiban baginya untuk husnuzhan (berbaik sangka) terhadap saudaranya sesama Muslim, kecuali jika memang jelas baginya bahwa orang tersebut berbuat buruk. Sebagian orang ada yang jika mendengar kabar dari orang lain dia langsung bersu’uzhan terhadap

78

perkataan tersebut, padahal Allah  berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebab kan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Qs. Al Hujurat/49: 6). Berkata as-Sa’di di dalam tafsirnya, “Ini juga merupakan adab dari sekian Majalah Islam TsaQofah | Edisi 12 Thn. 01


adab yang selayaknya diterapkan dan digunakan oleh orang-orang yang berakal. Yaitu jika ada seorang fasiq mengabarkan tentang suatu berita, maka hendaknya mengecek kebenaran beritanya tersebut dan tidak menerimanya dengan serta merta. Karena yang demikian itu berbahaya sekali dan dapat menjerumuskan ke dalam dosa. Sebab kabar tersebut jika langsung dinilai sebagai kabar yang benar dan adil maka akan ikut juga berbagai hal yang menjadi tuntutan dan konsekuensinya. Maka terkadang menyebabkan kerugian jiwa dan harta dengan cara yang tidak haq sebagai akibat dari berita itu, dan akhirnya menjadikan penyesalan. Maka wajib untuk mengecek dan tabayyun ketika mendengar kabar dari seorang yang fasiq.” Zhann adalah tercela dalam seluruh perkara, sebagaimana firman Allah , “Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran.” (Qs. Yunus: 36). Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah oleh kalian zhann, karena zhann adalah sedustadusta ucapan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maksud sabda Nabi  dengan zhann (persangkaan) di sini adalah, “Keraguan yang ditanamkan kepadamu oleh seseorang tentang suatu hal, lalu kamu menganggapnya sebagai kebenaran dan memutuskan berdasarkan zhann itu. Dan dikatakan juga ia bermakna, “Jauhilah oleh kalian su’uzhan (prasangka buruk).” Bahaya su’uzhan antara lain; pertama, dapat mendatangkan murka Allah . Kedua, merupakan indikasi rusaknya niat dan buruknya kondisi batin. Ketiga, merupakan salah satu Jumadil Awwal 1435/ Maret 2014

perangai orang munafiq. Keempat, akan melahirkan permusuhan dan kebencian di antara manusia. Kelima, merupakan penyebab jatuh dalam keburukam dan membuka perbuatan keji. Keenam, mewariskan kehinaan dan kerendahan di hadapan Allah  dan di hadapan manusia. Ketujuh, salah satu petunjuk lemahnya iman indikasi atas ketidakpercayaan terhadap diri sendiri. Oleh karena itu berbaik sangkalah kepada saudara seiman, maka orang pun akan berbaik sangka kepada kita. Selayaknya pula orang yang mendengar suatu ucapan kemudian dia tidak paham maksudnya atau tidak bisa mencernanya, hendaknya dia jangan langsung berburuk sangka. Namun bertanya kepada yang bersangkutan (si pengucap); Apa sebenarnya maksud dari ucapan tersebut agar segalanya menjadi jelas. Al-Imam Ibnu Hajar rahimahullah memandang, su’uzhan terhadap sesama Muslim termasuk kabair (dosa besar) yang tersembunyi. Beliau menyebutkan su’uzhan dalam urutan dosa besar yang ketiga puluh satu. Ia mengatakan, “Dosa besar ini (su’uzhan) merupakan di antara hal yang wajib untuk diketahui oleh setiap mukallaf (orang yang berakal), supaya dapat mengobati ketergelincirannya. Karena siapa saja yang di dalamnya terdapat penyakit ini dia tidak akan dapat bertemu Allah  dengan hati yang salim (selamat). Dosa besar ini celaannya lebih besar daripada celaan terhadap dosa zina, mencuri, minum khamr, dan semisalnya dari dosa-dosa yang dilakukan oleh badan. Ini disebabkan karena besarnya kerusakan yang ditimbulkan, serta akan memberikan dampak buruk yang berkesinambungan. Wallahua’lam.

79



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.