Edisi 3

Page 1

1



1 Launching BBJ 2012

3 Juni

Alun-alun Jember

14 Juni - 14 Juli

Pertokoan di Jember

2 - 16 Juni

Alun-alun Jember

3 Juni

Lapangan GOR

2

Jember Shopping Festival (JSF)

3

Kejuaraan Kasti

4

Lomba Koong Perkutut

5

Pencak Silat Semi Profesional

4 - 9 Juni

Alun-alun Jember

6

Lomba Karapan Sapi Nasional

9 - 10 Juni

Lap Tanggul Wetan

7

Drag race / Drag Bike

9 - 10 Juni

Bandara Jember IMI Kejurda

8

Jember City Carnival (JCC) dan Festival Drum Band

15 Juni

GOR - Alun-alun Jember

9

Jember Adventure Trail 3 (JERAT)

16 - 17 Juni

Alun-alun Jember

18 - 23 Juni

Puslit Kopi & Kakao

19 Juni

Alun-alun Jember

22 - 24 Juni

Sikuit Kali Jompo

22 Juni - 8 Juli

Balai Serba Guna

23 Juni

Alun-alun Jember

23 Juni - 24 Juni

Alun-alun Jember

16 Lomba Burung Berkicau dan Kontes Ayam Serama

24 Juni

Lapangan GOR

17 Soundrenalin

24 Juni

Stadion

26 - 30 Juni

GOR PKPSO

29 Juni

Jl. Raya Sultan Agung - Alun-alun

20 Rekor Muri "MoU" RS Bina Sehat

5 Juli

RS Bina Sehat

21 Seminar Nasional "Ayo Mbangun Jember"

7 Juli

Gd. Soetarjo

7 Juli

Stadion

8 Juli

Alun-alun Jember GOR

23 Juni - 1 Juli

Bandara

14 Juli

Alun-Alun Tanggul

10 1. 000 Catur Jember Open 11 Manaqib Kubro 12 Off Road Nasional 13 Jember Expo & Otomotif Show 14 Lompera (Panjat Pinang) 15

Road Race "Yamaha Cup Night Race 2012"

18 Jember Volley Ball Invitation 19 Rekor Muri "Bakar 1. 000 Kambing Guling"

22

Gala Diner BBJ 2012 "Tokoh & Artis Pulang Kampung"

23 Jember Fashion Carnaval (JFC XI) 24 Jember Air Show 25 Gerak Jalan "TAJEMTRA"


Target PAD Tahun 2015 Rp 500 Milliar

The Local Revenue Target is IDR 500 Billion in Year 2015

8

Internasional Hanya Terima Tembakau Tidak Beresidu

30

Sangkar Burung Sukowono

18

Dikenal Unggul dan Khas Motifnya

36 Bersyukur Karena Bangsa Ini Punya Sosok Kartini Thank God This Nation Has Kartini Hyperbarichealth, Wisata Bugar Berstandar Internasional Hyperbarichealth, International Standardized Healthy Tourism

26 4

44 Jember Bersolek, Jember Siap Terima Tamu

LIPUTAN BBJ Hal.. .36 - 43 Aset Daerah Harus Segera Hal...44 Diselesaikan Penuhi Kewajiban, Bupati Serahkan Spt Tahunan

Hal...45


EDITORIAL

Rumah Kita I

ndahnya rumah orang, sering kali membuat kita terkagum-kagum, bahkan tertarik. Begitu juga dengan negeri kita yang indah dan sangat subur, sehingga menarik minat Belanda untuk terus menguasainya. Indahnya rumah orang, memang tidak harus sama dengan rumah kita, dan itu tidak bisa dipaksakan sama. Namun demikian bukan berarti kita harus antipati terhadap kebaikan dan keindahan serambi rumah orang lain. Begitu juga dengan negeri kita yang elok, Indonesia. Merupakan negeri yang indah, subur, bahkan konon lebih subur dari yang diduga banyak orang. Sehingga tak heran, Belanda, kerasan di Indonesia. Indonesia negara yang kaya, tetapi belum tentu juga membuat masyarakatnya sejahtera. Karena kesejahteraan itu ternyata tidak hanya dipicu atau didapat dari negerinya yang subur. Sementara banyak negara lain di dunia ini yang kebetulan diberi keterbatasan potensi sumber daya alam, tetapi justru menjadi negara yang kaya raya. Kita bisa sebut Singapura, negara kecil yang nyaris tidak punya apa-apa, merupakan negara yang kaya raya. Termasuk juga Uni Emirat Arab (UEA), terdapat juga satu daerah yang namanya Dubai. Negara yang tandus dan hari ini menjadi negara tujuan wisata, ternyata juga menjadi negara tujuan investasi. Maka kekayaan yang sejati adalah sebenarnya kekayaan yang berbentuk akal pikiran. Tidak salah kalau saya menyitir ayat Al Qur’an yang berbunyi : wa-idzaa qiila unsyuzuu faunsyuzuu yarfa’i allaahu alladziina aamanuu minkum waalladziina uutuu al’ilma darajaatin. “Dan apabila dikatakan: berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orangorang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Minimal belajar dari negara Singapura dan Dubai dengan berbekal kemauan dan ilmu pengetahuan mereka mampu menjual dirinya, mampu men-setting dirinya sebagai daerah tujuan wisata, tujuan untuk investasi dan lain-lain. Kalau belajar dari Dubai, informasi yang kita terima, tahun 2008/2009 collapse. Dubai mengalami kerugian. Kemudian dari landmark yang mereka miliki, diinfus dengan miliaran rupiah, terwujudlah sebuah negeri yang elok yang disebut dengan Dubai hari ini. Mereka tidak mengandalkan bagaimana sumber daya masyarakat (SDM) asli di sana. Mereka mengandalkan orang yang datang kesana, investasi, ngeluarin duit di Dubai, Kemudian masyarakat Dubai kesejahteraannya dengan sendirinya jauh di atas orang Indonesia, meski secara umum mereka sederhana saja. Kalau dibandingkan dengan negeri yang lain, mereka membangun gedung tertinggi di Dunia, dengan tinggi SUSUNAN

890 M, mereka juga membuat mall terbesar di dunia. Sehingga dengan istilah tertinggi, terbesar, nyaris tidak ada alasan orang untuk tidak mengunjungi Dubai. Mungkin juga sama dengan Indonesia. Indonesia adalah negara tersubur di Dunia. Tapi apakah hanya dengan kalimat tersubur itu orang akan datang?. Tentunya tidak demikian. Karena Dubai dengan Oleh : Sandi Suwardi H. memiliki gedung tertinggi, Kabag Humas Pemkab Jember maka di situ lengkap dengan fasilitas pendukungnya. Di sana ada restoran, ada hotel, ada tempat transaksi. Di sana juga ada tempat untuk bertemu para diplomat. Mall terbesar di Dunia, mereka bisa memberlakukan duty free, artinya orang yang datang kesana untuk belanja, tidak ditarik pajak. Jadi misalkan saya umroh ke Makkah, mampir ke Dubai, maka tidak perlu ke kota Dubai-nya, cukup ke bandara. Di sana terdapat mall yang sangat besar, orang belanja kesana tidak ditarik pajak. Tapi negara Dubai sudah punya prediksi, dengan membelanjakan uangnya saja, mereka sudah dapat keuntungan. Nah belajar dari itu semua, ada beberapa kata kunci yang ingin saya catatkan. Pertama tidak boleh menyerah, harus ada ikhtiar. Yang kedua, tidak boleh manja berpangku tangan, karena orang yang berilmu pengetahuan, orang yang kreatif, orang yang inovatif, justru yang akan diangkat derajatnya oleh Tuhan. Yang ketiga, orang harus mampu berjaringan, memiliki network. Karena dengan berjaringan, dia bisa menjual potensi yang ia miliki. Dan yang keempat, kita harus memiliki sarana prasarana yang aman, terjamin dan pasti, sehingga orang kalau mau ke Jember, misalnya untuk beli buah naga, nyampai di Jember buah naganya ada. Sebaliknya, jangan sampai Jember jual buah naga, tapi, mana buah naganya ?, belum buah !. Demikian juga jangan sampai kita promosi tembakau, tapi setelah orang sampai di Jember, tembakaunya gak ada. Ini yang kemudian harus jadi satu informasi yang pasti, aman dan terjamin. Akhirnya cita-cita menuju masyarakat sejahtera tidak hanya kemudian berpangku dengan kayu ditanam menjadi pohon, tidak hanya itu. Tetapi kreatifitas, inovasi, itulah yang harus kita wariskan kepada anak cucu kita. Maka menuju masyarakat Jember sejahtera, ke depan syaratnya adalah inovasi dan kreatifitas. (*) REDAKSI

Pelindung : BUPATI JEMBER, Penanggung Jawab : KABAG HUMAS PEMKAB JEMBER, Pemimpin Umum : KASUBAG KERJASAMA MEDIA HUMAS PEMKAB JEMBER, Pimpinan Redaksi : INDRA G. MERTOWIJOYO, Redaktur Pelaksana : TAUFAN B., Redaktur Ahli : M. EKSAN, AGUNG PURWANTO, YUSUF ISKANDAR, EFENDY, Dewan Redaksi : ABDUL KADIR, ANAM MASJHOEDI, GANGSAR WIDODO, YUDI INDRAWAN, Tim Redaksi : WINARDYASTO, ANIK DWI MULYANI, FERA APRILIYANTI, Fotografi : TIM KREATIF HUMAS PEMKAB JEMBER, Alamat : JL. SUDARMAN 1 JEMBER, TELEPON : 0331428824, website : http://jemberkab.go.id, Diterbitkan Oleh : HUMAS PEMKAB JEMBER.

5


VISION

Ayo Maju Bersama !!! Let’s go for a better self-development !!!

M

arilah sejenak bersama merenung dan mengingat kembali atas apa yang sudah kita lakukan pada sepanjang hari ini, kemarin ataupun masa lalu. Kalaupun ada yang kurang baik dan dirasa menyinggung perasaan atau menyakitkan orang lain, alangkah bijaknya jika itu tidak kita ulangi lagi. Mulailah hari-hari kita dengan gerakan positif thinking, menabur benih-benih cinta kasih, mencintai sesama, mentradisikan khusnudzon dan membangun solidaritas, saling menghormati perbedaan dan dihubungkan lagi bangun team work. Indikasi utama, menumbuhkan kebersamaan, kekompakan, dalam rangka meraih harapan masa depan yang lebih baik.

It is time for us to think and reconsider what we have done so far; today, yesterday or even the past. In case of unappropriateness and likely to offend or violate someone’s feeling, it is wise that we are committed not to repeat it in the future. Let’s start the good things from positif thinking, sharing so much love and caring, loving others, putting khusnudzon (arabic for positif thinking) as our habit and pledging support of solidarity, showing each other’s respect towards differences for the sake of a better team-work. All will be simply achieved by the indication of togetherness and solidity built-up for a better tomorrow.


VISION

Saya mengajak semua komponen untuk samasama maju, dengan indikator semua pejabat bisa berbahasa Inggris. Mengapa harus bisa berbahasa Inggris, karena keadaaan sudah menuntut dan memaksa kita semua untuk melakukannya, karena jika tidak, maka bersiap-siaplah untuk ditinggal dan digilas pesatnya perubahan di era yang sudah mengglobal seperti sekarang ini. Fungsi pemerintah melayani. Karena itu bisa jadi pemerintah hanya sebagai pendorong, motor, mitra atau berdampingan, bahkan lokomotif, guna mewujudkan kemajuan. Saya berharap, yang di depan adalah masyarakat, karena sesuai dengan citatita demokrasi good government (pemerintah yang baik). Dalam sebuah kesempatan musrenbang, bupati menyatakan, aparatur pemerintah Pemkab Jember, wajib memberi kemudahan ijin, maksimal 1 bulan selesai, untuk menumbukan investasi dan jasa. Sikap pejabat harus berubah, yang sebelumnya biasa membebani target, sekarang harus sudah dirubah. Sangat banyak pekerjaan yang belum dilakukan, berikan peluang yang belum dimanfaatkan. Belajar dari kunjungan ke Dubai, yang ketika itu disambut perwakilan Republik Indonesia, yang menyebutkan, masih dibutuhkan tenaga terampil dari berbagai bidang dalam jumlah yang cukup banyak bisa ratusan, mulai dari perawat, insinyur dan sebagainya. Ayo maju bersama, wujudkan masyarakat sejahtera. Bahu membahu, kita kerahkan segenap kreatifitas, kita bangun Jember, kita siapkan tenaga yang professional untuk kemajuan Jember dan kesejahteraan masyarakat.

all agents of Jember regency administaration are suggested to be committed for a self- development with the indication of all heads of the departments show a good skill of English Language. Why to be able to use English? Well, we must be up to the challenge of globalization as we ought to face it or else we are to be left far behind. The government is serving and sometimes inspiring; a motivator , partner and even example- setter for the development. We hope all Jember people play key role as actors as it agrees to our dreams of democracy for a good government. On one occasion of Development and Planning Meeting (Musrenbang) Mr. Regent, Ir. MZA. Jalal, stated that all Jember Regency administratives are obliged for the reduction of unnecessary bureaucracy; 1 month is the most tolerant late for any missions to accomplish, this is to increase investment and service. All of the regency staff have to change their attitudes who previously miss the target that they then have to change even better. There are a lot of works await. We had better make the most use of opportunities. We are sugested to learn the insightful lessons from our Dubai visit, when welcome by the representatives of the Republic of Indonesia, we were informed that many, even hundreds, of skills and professions are desperately still needed such as nurses, engineers and many others. Let’s go for a better self-development, make prosperous Jember people as dream coming true. Let’s help one another; hand-in-hand and encourage everybody’s creativity to develop Jember Regency. We provide professionals for Jember development and prosperity.


LAPORAN UTAMA

Target PAD Tahun 2015 Rp 500 Milliar The Local Revenue Target is IDR 500 Billion in Year 2015

Oleh : Indra GM. Jember Kita.Keinginan kuat untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Jember, oleh Bupati MZA Djalal, sudah semestinya didukung oleh seluruh elemen masyarakat, utamanya pengusaha yang memang memiliki modal untuk melakukan investasi di berbagai sector. Rasa peduli untuk memanfaatkan peluang investasi yang ada di Jember ini, utamanya diharapkan dari pemilik modal local. Kesempatan untuk berinvestasi di Jember ini, sebagaimana disampaikan Bupati Jember, MA Djalal, jelas sangat menguntungkan. Mengingat sector perekonomian di Kabupaten Jember terus tumbuh, khusus untuk bidang perdagangan dan jasa. Tercatat, berdasarkan data dari Bank Indonesia, hampir 40 % perputaran ekonomi di wilayah timur Jawa Timur berada di Jember. Karena itu, bupati mengajak semua pelaku usaha, agar tidak menyia-nyiakan peluang investasi yang ada. “Silahkan mumpung belum diambil orang lain (dari luar Jember),” katanya.

8

Jember Regent MZA Djalal strong desire to advance and prosper Jember society was supposed to be supported by all elements of society. Especially, by entrepreneurs which have capital, to invest in various sectors. Sense of caring to take advantage of investment opportunities that exist in Jember is expected to come from of local capital owners. Opportunity to invest in Jember is obviously very profitable, considering the economic sectors in Jember continues to grow, particularly for trade and services sectors. Recorded, based on data from Bank Indonesia, nearly 40% of the economic turnaround in the eastern region of East Java is taken place in Jember. Therefore, the Regent called on all busines actors, not to waste the investment opportunities that exist in front of their eyes. “Go ahead, before it’s taken by others (from outside Jember),” he said.


LAPORAN UTAMA

Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Tahun 2005 s/d 2010 (Dalam ribuan rupiah )

Ajakan bupati Djalal untuk memanfaatkan peluang Regent Djalal invitation to take advantage of investasi kepada pemilik modal lokal ini, sebagai bukti investment opportunities for the local capital owners is atas keinginan kuat untuk memajukan Jember. Karena an evidence of a strong desire to advance Jember. bagi bupati, apabila peluang investasi tersebut diambil Due to the regent, when the investment opportunity pengusaha lokal, maka sangat dimungkinkan keuntungan was taken by local businessmen, it is very possible that yang diperoleh dari usaha yang dijalankan akan disimpan the gains from a business carried will be stored in the di bank Jember. Jember banks. Ini yang kemudian bisa mempengaruhi iklim usaha This could then affect the overall business climate. secara menyeluruh. Artinya, uang dari keuntungan It means, that money from local businessmen investing investasi pengusaha local yang disimpan di bank-bank profits that deposited in Jember banks can be chanJember tersebut, bisa disalurkan kepada pelaku usaha neled to small and medium businesses through busikecil menengah melalui kredit usaha. ness credit scheme. Dijelaskan bupati, pada sektor ekonomi, tahun By 2015, the Jember Regent “Kalau PAD kita besar, aims to raise PAD to IDR 500 2015, target perolehan PAD sebesar Rp 500 milliar. maka bertambah atau billion. The target for this is not Target sebesar ini, kata bupati, bukan tidak tidaknya DAU, tidak berdasar, karena dilihat dari pertumbuhannya, secunfounded, as seen from the akan mempengaruhi tor perekonomian di Jember cukup menjanjikan. growth, the economic sector in proses pembangunan Jember is quite promising. Dilihat dari statistik Pemkab Jember, Pendadi Jember, karena patan Asli Daerah Kabupaten Jember, dari tahun Judging from statistics of Jember Pemkab Jember ke tahun menunjukkan kenaikan. Tahun 2005, PAD district, Jember local Revenue, mampu memenuhi Jember hanya sebesar Rp 49 M dan tahun 2010, from year to year showed an kebutuhannya sendiri” increase. In 2005, the Jember naik menjadi Rp 149 serta pada tahun 2012, menjadi Rp 200 M. PAD only IDR 49 M and in 2010, Harapan dari dinaikkannya PAD Jember ini, menurut rose to IDR 149 M, and in 2012, reached IDR 200 M. bupati, agar dalam melaksanakan program According to Regent, the hope of raising local pembangunannya, Jember tidak selalu bergantung pada revenue in order to implement Jember development pemberian Dana Alokasi Umum (DAU). “Kalau PAD kita program, Jember will not too much depend on the besar, maka bertambah atau tidaknya DAU, tidak akan general allocation grant (DAU). “If our local revenue is mempengaruhi proses pembangunan di Jember, karena large, the increases or decrease of DAU, will not affect Pemkab Jember mampu memenuhi kebutuhannya the development process in Jember, because Jember sendiri,” paparnya. district is self-sufficient,” he explained.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2005 s/d 2010

9


LAPORAN UTAMA

Target dan Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Jember Tahun 2005 s/d 2010 (Dalam Jutaan Rupiah)

Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Jember Tahun 2005 s/d 2010 (Dalam Jutaan Rupiah)

Dikatakan, pencanangan target peroleh PAD sebesar itu, otimis bisa tercapai. Terlebih, dalam setiap tahunnya, iklim investasi di Jember terus tumbuh. Dari sector perhotelan saja, paling tidak dalam setiap tahun ada saja hotel yang diresmikan. “Malahan untuk tahun depan saya akan meresmikan hotel Aston, yang investornya orang dari luar Jember. Kalau Jember Enterpreneur berjalan sebagaimana yang diharapkan, maka PAD Jember kemungkinan tidak lagi 500 milliar, bisa 1 trilliun. Ini yang dimaksud paradigma baru menuju Jember masa depan,” tandasnya Kesempatan untuk berinvestasi bagi pengusaha ini, lanjut bupati, harus diikuti dengan pemberian berbagai kemudahan, terutama dalam hal perijinan. Oleh karena itu, kepada seluruh camat, bupati meminta untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat atau pengusaha yang mengajukan ijin. Ini artinya pelayanan public harus benar-benar bisa memuaskan masyarakat, good and clean government.

It is said, the target declaration of the PAD, optimistically can be achieved. Moreover, in each year, the investment climate in Jember continues to grow. From the hospitality sector alone, at least in every year there is at least one hotel which was inaugurated. “In fact, for the next year I will inaugurate the Aston hotel, the investor is a person from outside Jember. If Jember Entrepreneur goes as expected, it is possible Jember PAD not only 500 billion, it could be 1 trillion. This is a new paradigm towards Jember future, “he said The opportunity to invest for entrepreneurs, moreover the regents said, must be followed by the provision of various facilities, especially in terms of licensing. Therefore, for the entire sub-district chief, the regent asked to provide convenience to the public or businessman that apply for permits. This means the public services should really satisfy the society, good and clean government.

BBJ Etalase Jember

BBJ Jember’s Showcase

Berkait dengan masalah peluang investasi ini, Bupati Djalal, juga menyinggung soal perhelatan Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ). Menurut bupati, BBJ adalah etalasenya Jember, karena itu harus dibuat bagus, sebab dari ini akan tercipta kesan terhadap Jember secara menyeluruh.

In relation to the investment opportunities issue, the Regent Djalal, also alluded about Visit Jember month event (BBJ). According to the regent, the BBJ is Jember showcase, that’s why it must be good and interesting. Because it will create the impression of Jember thoroughly.

Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Kabupaten Jember 2005 s/d 2010 (Dalam Jutaan Rupiah)

10


LAPORAN UTAMA

Target dan Realisasi lain-lain PAD yang Sah Kabupaten Jember Tahun 2005 s/d 2010 (Dalam Jutaan Rupiah)

Sumber : Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Jember

Karena itu, kepada masyarakat diminta bersama-sama menyambut kehadiran pengunjung dari seluruh Nusantara dan luar negeri guna menikmati BBJ dengan senyum dan keramah tamahan. Sehingga diharapkan dari mereka ada investasi yang ditanamkan untuk kemakmuran masyarakat Jember. Dikatakan, BBJ yang merupakan perhelatan akbar tahunan dan menjadi andalan Kabupaten Jember dalam menyedot perhatian public, baik nasional maupun internasional, memilki tiga demensi yang saling mendukung. Pertama, demensi historis, karena pelaksananaan BBJ berdekatan dengan Agustusan, yang merupakan bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena di dalamnya ada peringatan peristiwa penting, yakni Proklamasi Kemerdekaan RI, pada 17 Agustus. Demensi kedua, yakni, Prestasi. Diharapkan dari event tahunan ini, lahir prestasi-prestasi gemilang yang ditorehkan anak-anak bangsa, baik untuk level nasional, maupun internasional.

Therefore, the public was asked together to welcome visitors from all over the archipelago and abroad to enjoy the BBJ with a smile and hospitality. It is expected that they will make some investment for the benefit of Jember society. It is said, BBJ is a great event and become the mainstay for Jember in getting public attention anually, both nationally and internationally, has three dimensions of supporting each other. First, the historical dimension, because the adjacent implementation of BBJ with Indonesia Independence day, which is a historic month for the people of Indonesia. Month of August has significance meaning for the people of Indonesia, it is the Proclamation of Independence. The second dimension is the achievement. Expected from this annual event, the brilliant achievements inscribed by the nation’s children, both for the national level and international, will be born.

11


Sedang demensi yang ketiga yaitu ekonomi kerakyatan. Pada demensi ketiga ini, diharapkan pedagang-pedagang kecil yang pada hari-hari sebelumnya hanya mampu meraup keuntungan sekitar Rp 20 ribu, bisa meningkat menjadi Rp 150 ribu dalam sehari, saat pelaksanaan BBJ. Demikian halnya dengan penyedia jasa angkutan, seperti abang becak, yang biasanya hanya sekali melayani penumpang, diharapkan pada perhelatan BBJ yang berlangsung selama dua bulan penuh itu, bisa bolak balik memberikan layanan jasanya, baik kepada masyarakat local, maupun pendatang. Kisah diuntungkannya sector ekonomi kerakyatan dengan digelarnya BBJ ini, juga bisa dilihat dari pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, saat digelarnya BBJ, penjual teh dorongan, bisa mengulak barang dagangannua hingga tiga kali. Begitu juga dengan usaha kecil yang lain, seperti penggilingan daging untuk bakso, juga mengalami peningkatan layanan ketika pagelaran BBJ. “Ini perputaran uang kecil, belum hotel. Cuma kalau hotel ditanya, biasanya nggak ngaku, takut retribusinya ditarik besar. Ojok, sepi temenan nanti sampean. Sehingga tidak mustahil saya punya obsesi 500 miliiar (PAD),” ungkapnya. Kehadiran pengunjung dari luar daerah ke Jember ini, lanjut bupati, pada dasarnya masih sangat bisa ditingkatkan dan tidak hanya terjadi saat digelarnya BBJ saja. Syaratnya, tempat wisata di Jember harus terus ditumbuhkambangkan dan untuk yang sudah berdiri kualitasnya ditingkatkan. Karena semakin banyak tempat wisata yang berdiri, maka para wisatawan punya alternative untuk memilih tempat wisata mana yang disukai. “Orang datang ke Bali, karena banyak (tempat wisatanya). Sekarang orang datang ke Jember, jauh-jauh dari Jakarta, Semarang, datang ke Jember hanya lihat Watu Ulo, rugi khan !,” tukasnya. Sementara tujuan jangka panjangnya, diharapkan dengan dikenalnya Kabupaten Jember beserta potensinya akan mendatangkan investor-investor yang tertarik menanamkan investasi di Kabupaten Jember

12

And the third dimension is the social economy. At the third dimensions, the small merchants that usually only able to reap profit of about IDR 20 thousand, is expected to increase to IDR 150 thousand per day, along the implementation of the BBJ. Similarly the transport service providers, such as pedicab driver, that usually only serve one passenger in a day, with BBJ event which lasted for two whole months, it is expected they can provide more services, either to the local community, as well as the people from outside the region. The stories of success in social economic sector by convening this BBJ, also can be seen from the implementation in previous years. Last year, when the BBJ held, the peddling tea seller , could triple up the omzet. It is also happened in other small businesses, such as meat grinding for meatballs, also increased within the performances of BBJ. “It’s a turnover of small amount of money, not to mention the hotel. But if they were asked, generally they don’t admit it, they’re afraid the retribution goes up. Don’t be, your business will really decrease if you said so. So it is not impossible obsession for me to have 500 miliiar (PAD), “he said. The presence of visitors from outside the area to Jember, continued the regent, in essentially still be enhanced and not only happen when a main course BBJ. But in condition, the tourism spots in Jember should be continuesly grown and for some that already stand, the quality must be improved. Because the more tourism spot that’s opened, the more the tourists have the alternatives to choose which one is preferred. “People come to Bali, because a lot (of the tourism spot). Now people come to Jember, all the way from Jakarta, Semarang, came to Jember only to see Watu Ulo it would be a wasting time for them “He said. While the long-term goals, is expected by the increasing of Jember popularity with all its potential will attract investors who are interested to make investment in Jember.


13


LAPORAN UTAMA

Saatnya Pengusaha Bimbing Pemerintah Businessmens Turn to Guide the Goverment

Paradigma Baru Menuju Jember Masa Depan

New Paradigm toward future Jember Oleh : Indra GM. Jember Kita. Kemiskinan masih saja menjadi persoalan yang tidak mudah untuk dicarikan jalan keluarnya. Berbagai upaya yang sudah dijalankan, tidak cukup berhasil mengatasi persoalan kemiskinan, bahkan sebaliknya, terjadi kecenderungan jumlah penyandang kemiskinan semakin membengkak. Sulitnya memecahkan persoalan kemiskinan ini, juga terjadi di Kabupaten Jember. Beberapa program pemberdayaan yang dicanangkan Pemkab Jember untuk mengentas kemiskinan, sampai saat ini masih belum juga berhasil mencapai target yang diharapkan. Hingga saat ini, berdasarkan data Badan Statistik Pusat (BPS), jumlah penduduk miskin di Jember masih sebesar 25% dari jumlah penduduk seluruhnya. Kenyataan ini memang sangat memprihatinkan, karena kalau dilihat dari sumber daya alamnya, Kabupaten Jember sebenarnya merupakan daerah yang kaya. Bandingkan dengan Dubai, Uni Emirat Arab, yang sebenarnya merupakan kawasan tandus dan berbatu. Namun berkat rekayasa yang dilakukan manusia, sekarang daerah itu menjadi kawasan elit yang mampu memberikan devisa besar bagi negaranya. “Ketika saya pulang dari Dubai, dan melihat ke bawah, Dubai massif, indah, tandus dan memang begitu keadaannya. Kondisi yang demikian jika dibandingkan dengan alam Indonesia, Dubai tidak ada apa-apanya. Mari kita renenungkan, lagu Koes Plus, tongkat kayu jadi tanaman. Sebuah gurun pasir oleh otak manusia direkayasa menjadi sebuah kota yang indah, gedung pencakar langit bertebaran dimana-mana dan menghasilkan kemajuan dan devisa yang luar biasa,” ungkap Bupati Jember, MZA Djalal.

14

Poverty is still an issue that is not easy to be solved. Various efforts have been done, not quite succeed to overcome the poverty problem, on the contrary, there was a tendency the numbers of people with poverty are swelling. The difficulty of solving the problems of poverty also occurs in Jember. Some of the empowerment program launched by Jember district to reduce poverty, until this day still has not managed to reach the expected target. Until now, based on data from Central Statistics Agency (BPS), the number of poor people in Jember still 25% of the total population. This fact is very apprehensive, because judging from its natural resources; Jember is a rich area indeed. To be compared with Dubai, United Arab Emirates, which is actually a barren and rocky area. But by human efforts, now become an elite area that can provide massive foreign exchange for the country. “When I came back from Dubai, and looking down, Dubai’s massive, beautiful, barren, and it’s the way it is. When it’s compared with Indonesia, Dubai is nothing. Let us give a thought about it, a song from Koes Plus, a stick become a plant. A desert is turned into a beautiful city, the skyscrapers were scattered everywhere and make advancement and outstanding foreign exchange, “said Regent Jember, MZA Djalal.


LAPORAN UTAMA

Di Kabupaten Jember, kata bupati, ada hutan Meru Betiri yang tidak ada tandingannya di dunia. Belum lagi padinya yang menguning, tanaman pangan, hortikultura, tembakau bahkan tambang, yang merupakan pemberian Tuhan. Tapi pertanyaannya, mengapa potensi yang sedemikian besar itu tidak bisa dikelola dengan baik ?. Justru padang pasir yang tandus, mampu dirubah menjadi sebuah komiditi yang luar biasa. “Apa yang salah,” tanya Bupati Djalal, dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Jember di aula PB Sudirman, (20/3/ 2013). Di lain sisi, untuk mengatasi persoalan kemiskinan di Kabupaten Jember yang jumlahnya masih cukup besar, Bupati Jember, meminta kepada camat untuk memetakan penduduk yang tidak memiliki penghasilan Rp 50 ribu sehari. Kepada para pengusaha, juga diminta ikut bertanggung jawab untuk memberikan penghasilan kepada mereka yang berada di bawah garus kemiskinan, paling tidak Rp 50 ribu per hari. “Atau paling tidak, zakat-zakat orang kaya yang ada di kecamatan tersebut dikumpulkan untuk diserahkan kepada masyarakat yang memang membutuhkan,” ajaknya. Dijelaskan, menurut Badan Statistik Pusat (BPS), yang dimaksud dengan orang miskin, mereka yang dalam

sehari, tidak memiliki penghasilan Rp 50 ribu, sehingga dalam satu bulan mencapai Rp 1,5 juta. “Tapi kalau masih 10 ribu, 20 ribu sehari, mereka masih miskin,” paparnya. Karena itu, untuk mengatasi masalah kemiskinan yang masih mengungkungi masyarakat di Jember ini, bupati mengajak pengusaha untuk ikut peduli. Mengingat, masalah kemiskian ini tidak hanya menjadi tanggung jawab bupati, tapi seluruh

elemen masyarakat. Karena itu pada Paradigma baru Menuju Jember Masa Depan, pemerintah tidak lagi membimbing pengusaha, tapi pengusaha yang harus membimbing pemerintah. Sehingga dengan semakin berperannya pengusaha dalam proses pembangunan di Jember, diharapkan semuanya bisa maju, baik pemerintahnya, DPRD-nya, pengusahanya, maupun masyarakatnya.

In Jember, said the regent, there’s Meru Betiri forest that have not a match in the world. Not to mention the golden field of rice, food crops, horticulture, tobacco and even mine, that’s all gifts from God. But the question is, why such a large potential can not be well managed? A barren desert can be turned into an incredible commodity instead. “What’s wrong,” said Regent Djalal, in the event Council Development Plan (Musrenbang) Jember in the PB Sudirman hall,(20/03/2013). On the other hand, to overcome the problem of poverty in Jember, which still large enough,

the Regent Jember, asks all chiefs of sub district to map the people in population who do not have an income at least Rp 50 thousand per day. Businessmen are also asked to take responsibility for providing income to those who are under the poverty line, at least Rp 50 thousand per day. “Or at least, alms form reach people in the district were collected to be given to the people who need it,” she said. It is described, according to Central Statistics Agency (BPS), the definition of the poor is, they are who do not have the income to Rp 50 thousand, so that in a month reached USD 1.5 million. “But if it’s

10 thousand, 20 thousand a day, they are still poor,” he explained. Therefore, to overcome the problems of poverty that still linger in Jember, the regent invites businessmen to care. Considering, this is not just a problem of regent but also responsibility of all elements of society. Therefore, with the new paradigm Toward Future Jember, the government no longer guides the businessmen, but the businessmen should guide the government. Thus enhance the role of the businessmen in the improvement process in Jember, hopefully it can move forward, whether its government, its parliament, businessmen, and community.

15


LAPORAN UTAMA

Demikian halnya kepada badan usaha perkebunan Correspondingly, the state-owned plantation, which milik BUMN, yang selama ini berada pada urutuan had been the last one in giving contribution to the terbawah dalam pemberian kontribusi pada pendapatan regional gross domestic income (GDP), are asked to domestik regional bruto (PDRB), diminta untuk peran serta- participate in the fight against poverty. This is primarily nya dalam upaya pengentasan kemiskinan. Ini utamanya for people living or working on plantations owned by terhadap masyarakat yang tinggal atau bekerja di State Owned Enterprises (SOEs). perkebunan milik Badan Usaha Milik Negara According to the regent, the “Saya titipkan (BUMN). money obtained from the plantations masyarakat Jemer Menurut bupati, uang yang diperoleh dari in Jember, has not deposited in kepada pengusahahasil kebun di Jember, selama ini tidak disimpan Jember bank, so it can not be felt by pengusaha agar di bank Jember, sehingga tidak bisa diputar people of Jember. “Contribution to dientas (dari oleh masyarakat Jember. “Kontribusi pada GDP from plantation sector, with kemiskinan). Kalau PDRB dari sector perkebunan, dengan profits of hundreds of billion, remained hanya keuntungan ratusan milliar, masih berada di at the bottom, it should be on top,” mengandalkan urutan terbawah, mestinya di atas,” jelasnya. he explained. APBD, maka 50 Padahal angka global PDRB apabila dibagi A Global figure of GDP when tahun kemudian jumlah penduduk, maka akan menghasilkan divided by the population will genermasalah kemiskian income perkapita masyarakat. Karena itu ate the income per capita. That is tidak akan selesai,”” kepada PTP atau pengusaha besar diminta why; PTP or large industrialist was asked untuk menyisakan lahan-lahan yang kosong to leave the vacant land to be utilized agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk ditanami for the cultivation of agricultural commodities that can berbagai komoditi pertanian yang bisa mendatangkan bring profit. kentungan. “I just leave the Jember to businessmen in order to “Saya titipkan masyarakat Jemer kepada pengusaha- be raised (from poverty). If you rely on local governpengusaha agar dientas (dari kemiskinan). Kalau hanya ment budget (APBD), then 50 years later the poverty mengandalkan APBD, maka 50 tahun kemudian masalah problem will not be finished, “said Regent Djalal. kemiskian tidak akan selesai,” tandas Bupati Djalal.

New 40% of Bank Fund Utilization Pemanfaatan Dana Bank Baru 40% Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia Jember, sesuai statistic pertumbuhan ekonominya yang mencapai 6,8%, Jember sebenarnya tergolong daerah maju. Indikatornya,, perbandingan orang yang pinjam dan menabung di bank, sudah mencapai 104%, artinya lebih banyak yang pinjam untuk kepentingan bisnis. Bandingkan dengan tahun 2005 ketika pertama kali MZA Djalal menjabat sebagai Bupati Jember. Ketika itu Bank Indonesia cabang Jember mencatat, loan to deposit ratio (LDR) Jember hanya 70 % dan yang 30 %-nya dikirim ke Jakarta. “Namun sekarang dari LDR tersebut, 4%-nya diputar di Jember, dan 100%-nya uang rakyat Jember sendiri,” ungkapnya. Kenyataan yang seperti ini, kata bupati, sebenarnya merupakan potensi besar yang mesti dimenej dengan baik. Karena pemanfaatan dana bank di Jember yang hanya 40%, ternyata mampu menaikkan LDR hingga 104%. Ini menunjukkan, bahwa bisnis yang dijalankan masyarakat Jember, 60 % masih menggunakan dana sendiri. “Kalau ini dimenej dengan baik, merupakan kepuasan yang luar biasa,” pungkasnya.

16

Meanwhile, based on data from Jember’s Bank of Indonesia, according to statistical economic growth that reached 6.8%, Jember actually quite advanced regions. The indicator is the ratio of people who borrow and save money in the bank, has reached 104%, which means more loans for business purposes. Compare to 2005 when it the first time MZA Djalal served as Jember regent. Back then, Jember’s Bank of Indonesia note, loan to deposit ratio (LDR) Jember only 70% and 30% was sent to Jakarta. “But now from that LDR, 4% of them to be managed in Jember, and 100% of his money are owned by Jember people,” he said. The fact, said the regent, is actually a great potential which should be well managed. Because only by using the bank funds in Jember that only 40%, was able to rise up the LDR to 104%. This is shows, that the business runs in Jember, is using 60% of their own funds. “If this is well managed, it’s become a tremendous satisfaction,” he said.


LAPORAN UTAMA

Pejabat Harus Mampu Berbahasa Inggris

State Official should be able to speak english Oleh : Indra GM.

D

i hadapan peserta Musrenbang, Bupati Djalal, bahwa untuk menghadapi perubahan zaman yang sudah mengglobal, Pemkab Jember mengharuskan seluruh Kepala SKPD dan Camat, untuk belajar bahasa Inggris. Ini dimaksudkan, agar para pejabat tersebut tidak mengalami kesulitan berkomunikasi ketika banyak orang asing yang dating ke Jember, baik dalam rangka penelitian maupun untuk penjajagan investasi. Kebijakan penguasaan bahasa Inggris untuk kalangan pejabat yang diberlakukan pada tahun 2013 mendatang itu, diharapkan akan mempermudah komunikasi para kepala SKPD dan camat, ketika mengikuti seminar atau saat memberikan layanan kepada pihak asing. “Kalau nggak bisa ngomong bahasa Inggris, kalau seminar ke Jakarta atau ke luar negeri, depis (rendah diri), kok ngomong di seminar, ngombe teh (coffee break), depis, takut diajak ngomong orang,” ucapnya.

Peluang Investasi di Pertanian Terbuka Di lain sisi, untuk program pembangunan ke depan, pada semester ke dua tahun 2012, Bupati Jember, MZA Djalal, bersama tim sudah menyusun master plan, untuk mengorganikkan kembali 85 ribu hektar sawah di Jember, yang saat ini kondisinya sudah diambang batas subur. Unsur hara pada lahan pertanian di Jember, saat ini rata-rata hanya In front of the Musrenbang participants, Regent Djalal said, that to deal with the changing of times that have been globalized, District Government requires all Chiefs SKPD Jember and Chiefs of sub district, to learn English. It’s conducted so that the officials had no trouble communicating when many foreigners come to Jember, both in order for the assessment of research and investment. The mastering of English language policy for the state officials, who imposed it in 2013, is expected to facilitate communication between chiefs of sub district and chiefs of SKPD, when attending a seminar or when providing services to foreigners. “If you can not speak English, if you follow a seminar in Jakarta or overseas, you will shrink (feel inferior), not to mention talk at the seminar, when drinking tea (coffee break), you will shrink in the corner, scared to be invited to talk by people around,” he said.

Investment Opportunities in Open Agriculture On the other hand, for the future development program, in the second half of 2012, the Regent

2%, harusnya di atas 3%. Menurunnya tingkat kesuburan lahan di Kabupaten Jember ini sebagai akibat dari penggunaan pestisida dan eksploitasi yang berlebihan dan terus menerus. Karena itu kepada petani dan masyarakat, diimbau, agar mulai saat ini tidak lagi mengunakan pupuk kimia dalam bercocok tanam, tapi organik. Sedang untuk kemajuan Jember sendiri, bupati menawarkan kepada pengusaha dan masyarakat, untuk memanfaatkan lahan seluas 100 hektar yang ada di dalam kota Jember. Lahan seluas itu, bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan usaha. Peluang usaha di sektor pertanian ini, tidak hanya pada masalah tanaman saja. Pada sector peternakan, juga masih terbuka peluang yang cukup besar. Peternakan itu utamanya untuk sapi perah, karena dari kebutuhan Nestle yang mencapai 150 ribu liter, Jember baru bisa mengirim 3000 liter. “Pertanian Jember masih luas dan bisa diekploitasi. Banyak potensi pertanian yang bisa dikerjakan,” tandasnya. Jember, MZA Djalal, with the team has drawn up a master plan, to build back the organic land of 85 thousand hectares of rice fields in Jember, which currently is on the verge of fertile boundary conditions. Nutrients on agricultural lands in Jember, currently on average of only 2%, it should be above 3%. The reduced levels of soil fertility Jember is a result of the use of pesticides and continuously over-exploitation. Therefore, to the farmers and communities, are suggested, from henceforth no longer to use chemical fertilizers in farming, but organic. And to the advance of Jember, regents offered to businessmen and the community, to make use of the land area of 100 hectares in Jember downtown. An area that can be used for a variety business interests. Business opportunities in the agricultural sector, not only on plant matter alone. In the farm sector, are also stands a great opportunities. The farms are mainly for dairy cows, because from the Nestle’s need of 150 thousand liters, Jember can only send 3000 liters. “Agriculture is still widely Jember and can be exploited. Many agricultural potential that can be work on, “he said.

17


Oleh : Indra GM.

18


TOKOH

Wanita Indonesia boleh berbangga. Karena dari sekian banyak wanita yang dilahirkan, ada satu yang berani menghadapi kungkungan budaya isolasi bagi kalangan perempuan. Sosok dengan nama Raden Ajeng (RA) Kartini yang dilahirkan di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879 silam itu, pada kemudian hari dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia. Wanita yang dikenal dengan bukunya Habis Gelap Terang itu, telah menginspirasi jutaan kaum wanita Indonesia dalam memperjuangkan emansipasi dan kesetaraan gender. Pada perjalanan zaman selanjutnya, banyak wanita Indonesia menjadi tokoh terkenal dan menduduki posisi strategis, yang sebelumnya biasa ditempati kaum laki-laki. Tak sampai di situ, kalangan wanita yang menduduki jabatan tertentu sekalipun atau hanya berperan sebagai isteri rumah tangga, tak mau tinggal diam. Selain sebagai ibu rumah tangga, banyak diantara kalangan wanita yang berusaha meluangkan waktunya untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam kegiatan social. Adalah Sri wahyuni Djalal. Sosok perempuan yang dikenal sebagai isteri Bupati Jember, MZA Djalal ini, merasa bersyukur atas lahirnya Kartini. “Pertama saya bersyukur kepada Allah atas lahirnya RA Kartini, sehingga wanita pada masa kini bisa memperjuangkan emansipasi atau menurut bahasa kerennya kesetaraan gender,” ucapnya, pada suatu ketika. Meski tidak sama persis dengan sosok Kartini yang merupakan Pahlawan Nasional itu, rasa syukur yang diucapkannya, berusaha ia wujudkan dalam bentuk bhakti, kepada suami dan orang banyak, utamanya kaum perempuan. Baginya, melayani suami merupakan sebuah kewajiban yang mesti dilakukan, dan beraktivitas social melalui Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember yang dipimpinnya, juga dirasakannya sebagai panggilan jiwa yang mesti dijalankan. Soal kesetaraan gender yang dilihatnya, ia menilai, pada masa kini, utamanya di Kabupaten Jember, sangat membanggakan. Ini setelah dilihatnya semakin banyak wanita yang menempati posisi strategis, tidak beda dengan kaum laki-laki, baik sebagai anggota DPRD maupun jabatan di eksekutif, bahkan di badan usaha. Kondisi yang demikian ini, menunjukkan wanita sudah mensejajarkan diri dengan kaum laki-laki, dan ini merupakan salah bentuk emansipasi perempuan yang kecenderungannya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Indonesia woman should be proud. Because of the many women who were born, there is one person who dared to face the cultural confines of isolation for women. Figure known by the name of Raden Ajeng (RA) Kartini was born in Jepara, Central Java, on 21 April 1879, at a later time known as the leader of Indonesian women’s emancipation. The woman, who is known for his book After Dark Comes the Light, has inspired millions of Indonesian women in the struggle for emancipation and gender equality. On the next era, many Indonesian women became famous and occupy a strategic position, previously only occupied by men. It’s not stops there, among women who occupy certain positions or just become household’s wife, refusing to stay still. Besides being a housewife, many of the women tried to take the time to serve the needs of people in social activities. It is Sri wahyuni Djalal. Female figures known as the wife of the Regent Jember, MZA Djalal, feel grateful for the birth of Kartini. “First of all I express my gratitude for the birth of RA Kartini, so that women today can fight for emancipation or gender equality in another term,” he said, at one time. Although not exactly the same as the figure of Kartini, which is a national hero, the gratitude she uttered, she tried to show them as devotion, for her husband and the people, primarily women. For her, serving her husband is an obligation that must be performed, and social activities through Jember District PKK that she lead, also felt as a vocation that must be executed. About gender equality that she already sees, he considered, at present time, mainly in Jember, makes us very proud. This is after seeing a growing number of women who occupy a strategic position, not different from men, both as members of parliament and in executive positions, even in the enterprise. Such conditions, shows a woman had to align themselves with men and this are a form of female emancipation continuously trending from year to year.

19


TOKOH

Adanya pengakuan kesamaan gender bagi kaum perempuan ini, bagi Sri Wahyuni dirasa sangat membanggakan. Karena kalau kembali melihat ke belakang, pada masa lalu sangat langka sekali wanita yang bekerja di perkantoran. “Dulu sangat langka wanita menjadi anggota DPRD, namun saat ini sudah tidak lagi, bahkan sudah banyak,” kenangnya. Namun begitu, kesetaraan gender yang sudah dimiliki kaum perempuan pada masa kini tidaklah harus menyamai laki-laki dalam arti seluruhnya. Karena menurutnya, sesuatu yang dimiliki wanita, tidak juga dimiliki kaum laki-laki. Hanya saja dalam masalah pekerjaan, wanita boleh dan bisa mengisi posisisi yang sebelumnya biasa ditempati kaum laki-laki, tapi itupun tidak seluruh profesi. Misalnya, pekerjaan yang membutuhkan kekuatan pisik, seperti menjadi kuli panggul dan sejenisnya. “Peran wanita di Kabupaten Jember, sudah banyak kemajuan, tidak hanya berdiam di rumah, menunggu suaminya datang dari kantor. Sekarang kita lihat, para ibu yang berangkat pada malam hari untuk ngambil getah karet bersama teman-temannya sesama wanita dan bergabung dengan kaum laki-laki dalam jam yang sama,” paparnya. Emansipasi seperti ini akan selalu berkembang sampai kapanpun, tanpa ada batasan. “Seorang wanita sekarang sudah hampir menyamai (laki-laki), tapi kalau disamakan dengan laki-laki, jelas tidak sama,” katanya. Ada saran yang disampaikan Sri Wahyuni Djalal berkait dengan sosok perempuan. Ia meminta kaum laki-laki, sebaiknya jangan meremehkan, meski secara alamiah, perempuan ditakdirkan sebagai makhluk lemah lembut.

The acknowledgment of gender equality for women is making Sri Wahyuni, felt very proud. Because if you look back in the past, the number of women who work in offices very rare. “It used to be a very rare female member of parliament, but is now no longer that way, even more of them now,” he recalls. However, gender equality is already owned by women today are not necessarily equal to the men in the sense of entirely. Because according to her, what women have, aren’t owned by men. It’s just the substance of job; women could and can be fill positions previously occupied by men, but even then it’s not all professions. For example, jobs requiring physical strength, like a coolie and other have similarity with it. “The role of women in Jember, have a lot of progresses, not just stay at home, waiting for her husband come from office. Now we see, a mother who set off at night to extract gum from the tree with her friends and other women joined the men in the same hour, “he explained. Emansipasi seperti ini akan selalu berkembang sampai kapanpun, tanpa ada batasan. “Seorang wanita sekarang sudah hampir menyamai (laki-laki), tapi kalau disamakan dengan laki-laki, jelas tidak sama,” katanya. Such emancipation will always grow up forever, without any restriction. “A woman is now almost equal (with man), but if it is equated with a man, obviously they’re not the same,” he said. There’s a suggestions submitted by Sri Wahyuni Djalal in the relation with the woman. He asked the men, should not be underestimated them, although naturally, women are destined as a gentle creature.

20


Layani Kebutuhan Masyarakat

Serve Community Needs

Di sela-sela kesibukannya mendampingi suaminya yang Bupati Jember, Sri Wahyuni Djalal, berusaha untuk menyisihkan waktunya mengurus kepentingan masyarakat. Sebagai ketua TP PKK Kabupaten Jember, yang mempunyai 10 program PKK dan disenergiskan dengan 6 program prioritas Pemkab Jember, Sri berusaha mengendalikan lembaga yang dipimpinnya, dengan memberikan dukungan sepenuhnya kepada program Pemkab Jember tersebut. Salah satu contoh program yang sudah dijalankan, yakni pengentasan pendidikan anak usia dini. Sesuai instruksi Pemkab Jember yang menggalakkan PAUDnisasi, PKK Jember melalui Pokja 2, kemudian menindaklanjutinya dengan didirikannya Pos PAUD pada masing-maing Posyandu. Integrasi Pos PAUD dengan Posyandu ini, karena sasaran yang akan menjadi siswa, adalah anak-anak di bawah lima tahun yang ditimbang di Posyandu. “Untuk pos PAUD ini tidak membutuhkan local baru, karena sudah ada di masing-masing posyandu. Petugasnya hamper 90 persen perempuan, ada juga pengurus Posyandu laki-laki ya kira-kira hanya 2 %,” terangnya. “Sampai 2013, diharapkan semua Posyandu sudah memiliki Pos Paud,” tambahnya. Namun begitu juga disadari, tidak semua Posyandu punya POS PAUD. Ini biasanya terjadi di pemukiman penduduk, yang warganya tergolong mampu atau juga daerah terpencil dan tidak ada Play Group bahkan Raudathul Athfal. Biasanya, anak-anak dari keluarga mampu ini dimasukkan ke Play Group. Untuk dukungan terhadap program pemberdayaan masyarakat, PKK melalui Pokja 3, salah satunya dilakukan lewat pengenalan batik. Dua tahun yang lalu, PKK pokja 3, memperkenal kepada masyarakat motif batik Jember. Pengetahuan soal batik Jember ini, akan terus kembangkan dengan pemberian motif baru, sehingga masyarakat akan merasa ikut memiliki produk batik Jember, syukur-sukur kalau kemudian menjadi perajin batik.

Between her busy hours to accompany her husband as the Jember regent, Sri Wahyuni Djalal, seeking to set aside time to take care of the interests of society. As chairman of Jember PKK, which has 10 programs of PKK and combined with Jember district’s 6 priority program, Sri trying to control the institution he leads, by giving full support to the programs of Jember district. One example of the program has been established is the program of pre-school playgroup. According to the Jember district government instruction that promote pre-school playgroup, Jember PKK through Working Group 2, then follow up by establishment of pre-school playgroup post on every integrated healthy post (Posyandu). Integration of pre-school playgroup with the integrated healthy post (Posyandu), because the target of students, are children under five years who weighed in integrated healthy post (Posyandu). “This pre-school playgroup does not require new local, because they are already exist in each integrated healthy post (posyandu). Almost 90 percent of the officers are female, there is also a few integrated healthy post (posyandu) officer that consist of men, only about 2%, “he explained.”Until 2013, all integrated healthy posts are expected to have a post of preschool playgroup,” he added. But also, not all integrated healthy post (posyandu) has a pre-school playgroup. It’s usually occurs in residential areas, where the citizens are wealthy or remote areas and doesn’t have any Play Group. Typically, the children of these wealthy families are able to put into Play Group. To support the community empowerment program, the PKK through Working Group 3, one of which carried through the introduction of batik. Two years ago, the PKK working group 3, introduced Jember batik motif to society. Knowledge about Jember batik, this is will continue to develop by the provision of a new motif, so that people will feel they own Jember batik products, it’s a great thing if they become the batik artisan.

21


TOKOH

Pengenalan motif batik kepada masyarakat Jember ini, oleh Sri Wahyuni, dirasa sebagai sesuatu yang sangat penting. Karena pada batik Jember ada situs daun tembakau, yang menjadi ciri khas dan tidak dimiliki daerah lain. Motif daun tembakau pada batik Jember ini, kata dia, akan terus melekat pada batik Jember, sampai tembakaunya sendiri mungkin pada suatu saat nanti tidak ada lagi atau tidak dibudidayakan oleh masyarakat. “Sehingga nanti kalau misalnya daun tembakaunya sudah tidak ada, maka anak-anak cucu kita sudah bisa membayangkan dengan melihat motif batik. Oh seperti ini to, daun tembakau itu,” katanya Tak hanya sampai di situ, dalam masalah kepatuhan terhadap hukum, PKK yang dipimpin Sri Wahyuni Djalal berusaha untuk berperan aktif. Melalui Pokja 1, yang membidangi Hukum dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), membekali kaderkader PKK yang ada di desa dengan pengetahuan hokum dan masalah KDRT. Para kader PKK ini kemudian memberikan penyuluhan sadar hukum melalui permainan simulasi di tengah masyarakat. Contoh permainan simuliasi yang biasa dimainkan, misalnya, bagaimana kewajiban sebagai warga negara dalam membayar pajak.

Kuncinya Tidak Ada Dusta Diantara Kita Ada satu kunci yang dipegangnya dalam menjalankan rumah tangga bersama suami tercintanya. Antara Sri Wahyuni dengan MZA Djalal, yang Bupati Jember, berusaha saling menjaga kejujuran. Diantara mereka berusaha untuk selalu terbuka dan saling curhat ketika ada masalah. “Saya dengan bapak seperti seorang sahabat. Kalau ada sesuatu, saya bicara kepada bapak, dan sebaliknya. Jadi tidak ada dusta diantara kita,” ungkapnya. Sebagai isteri dari seorang bikrokrat sekaligus pemimpin masyarakat serta orang nomor satu di Kabupaten Jember, Sri Wahyuni Djalal, mengaku tidak pernah atau berusaha melibatkan diri dalam urusan politik. Ia berusaha untuk tetap menjalankan fitrahnya sebagai seorang isteri, sebagaimana juga diinginkan oleh sang suami yang Bupati Jember.

22

Recognition motif to the public Jember, by Sri Wahyuni, perceived as something very important. Because there are Jember tobacco leaf on Jember batik motif, which is the typical and not owned elsewhere. Tobacco leaf motifs on batik Jember, she said, will continue to be attached to the batik Jember, until the tobacco itself may someday no longer exist or are not cultivated by the people. “So then if for example the tobacco leaf is gone, then our children and grandchildren can already imagine the look of batik motif. Oh it’s like this, the shape of tobacco leaves, “he said Not only there, in the matter of compliance with the law, PKK led by Sri Wahyuni Djalal trying to play an active role. Through the Working Group 1, in charge of Law and Domestic Violence (KDRT), equip the PKK cadres in the village with knowledge about law and the domestic violence problem. PKK cadres are then providing law-educated information through the simulation game. Examples of common simulation game is played, for example, how the obligation as citizens to pay taxes.

The Key is No Lies between Us There is one key that she holds in running the household with her beloved husband. Between Sri Wahyuni with MZA Djalal, the Regent Jember, is trying to keep honesty among each other. They try to be always open and confide to each other when there is a problem. “He and is just like a friend. If there is something occurs, I talk to him, and vice versa. So there’s no lie between us, “he said. As the wife of a bureaucrat as well as a community leaders and the number one person in Jember, Sri Wahyuni Djalal, claimed that she never tried to involve herself in political affairs. She tried to keeping her nature as a wife, as well as desired by the husband the Jember Regents.


POTENSI

Dalam hal membagi waktu antara kepentingan pribadi dengan masyarakat, wanita kelahiran Sampang, Madura, 12 Mei 1959, yang sudah 30 tahun mendampingi MZA Djalal itu, mengaku, untuk urusan yang sifatnya pribadi, selalu mendampingi. Ini utamanya ketika Bupati Djalal berkunjung ke desa, biasanya juga mengajak Sri Wahyuni ikut serta mendampingi. “Saya selalu mendampingi bapak kalau misalnya tugas ke desa atau kecamatan, saya biasanya suka diajak. Waktu saya memang saya berikan kepada masyarakat Jember, kepada suami saya, jadi selalu, tidak ada waktu untuk tidak melayani masyarakat dan bapak bupati,” ungkapnya. Lalu adakah pengalaman berkesan yang dirasakan ketika turun ke tengah-tengah masyarakat mendamping sang suami ?. Kesan itu dirasakannya ketika masyarakat yang didatanginya, menyambutnya dengan senyum dan menganggap dirinya bersama sang suami sebagai anggota keluarganya. “Saya juga terbuka Sri Wahyuni juga tidak pernah kepada beliau, jangan merasa takut dan khawatir ketika melakukan hal yang menghadapi sesuatu atau orang bertentang dengan lain yang dating kepada dirinya. hukum maupun adat Kepribadian ini terbentuk, karena istiadat. Beliau juga sama kepada saya, tapi dalam kesehariannya, Sri namanya juga manusia, Wahyuni selalu memegang teguh nasehat yang ketika ada sesuatu disampaikan suaminya, yakni kesalahan, tetapi yang selalu bersikap khusnudon. “Saya penting di dalam niat punya prinsip, semuanya akan hati paling dalam tidak baik-baik saja,” tegasnya. seperti itu. Dan saya Pengalaman sebagai tahu beliau,” seorang isteri bupati yang merupakan pemimpin nomor satu dalam wilayah kabupaten, dirasakannya juga tidak ada yang berat dan semuanya baik-baik saja. Dimanapun sang suami ditugaskan, semua dirasakannya baik-baik saja, karena memang percaya penuh dan senantiasa berdoa, agar dalam melaksanakan tugas dilakukan dengan sungguh-sungguh. “Saya juga terbuka kepada beliau, jangan melakukan hal yang bertentang dengan hukum maupun adat istiadat. Beliau juga sama kepada saya, tapi namanya juga manusia, ketika ada sesuatu kesalahan, tetapi yang penting di dalam niat hati paling dalam tidak seperti itu. Dan saya tahu beliau,” paparnya. Berkaitan dengan Hari Kartini, Sri Wahyuni yang isteri Bupati Jember, MZA Djalal, mengimbau, kaum wanita di Jember hendaknya lebih bersemangat lagi mendampingi suami dan anaknya masing-masing, supaya sukses dalam berbagai bidang. Selain juga diimbau agar lebih bersemangat dalam menatap masa depan. “Pada seluruh perempuan yang ada di Jember, supaya lebih semangat lagi, agar perempuan yang ada di Jember mempunyai kesetaraan gender yang lebih,” pintanya.

In the case of dividing time between personal interests with the public, a woman born in Sampang, Madura, May 12, 1959, who was already 30 years accompany MZA Djalal, claiming, for matters of personal affair, she always accompanied her husband. This is mainly when the Regent Djalal pay visit to the village, usually he also invited Sri Wahyuni companion to participate. “I was always beside him, if he has duties to the village or sub district, he usually takes me to accompany him. My time is given to the people of Jember, and to my husband, so always, there is not a single time I am not serving the community and my husband, “he said. So is there any memorable experience that is felt when visiting the society while accompanying her husband? The impression was felt when the people they visit, greeted them with a smile and consider her and her husband as a member of their family. Sri Wahyuni also never felt scared and worried when faced with something or someone else who comes to her. This personality is formed, as in his daily life, Sri Wahyuni always retain counsel that given by her husband, to always being positive thinking. “I have principle, everything will be fine,” she said. Her experience as a regent’s wife who is the number one leader in the district, she felt nothing is too heavy and everything is fine. Wherever her husband was assigned, everything feels like fine, because her full trust and constant pray, so that in performing the tasks can be carried out in earnest. “I’m also being open to him; do not do things against the laws and customs. He also do the same to me, but as human being, we can’t be perfect, but the important is in the innermost intentions of the heart. And I know him very well, “he explained. Correlated to Kartini Day, Sri Wahyuni as the wife of the Regent Jember, MZA Djalal, urged the women in Jember to be more eager to accompany her husband and children, respectively, in order to succeed in various condition. She also advised them to be more zealous in looking to the future. “For all the women in Jember, to get more passion, so that the women in Jember have more gender equality,” she said.

23


Jaring “Kekarep�

K

omunikasi dua arah untuk ter bukanya kran informasi dan komunikasi guna menjawab semua persoalan yang terjadi, merupakan sebuah keniscayaan yang mesti dilakukan. Sehingga dengan ini, semua persoalan yang terjadi di lingkungan masyarakat, diharapkan bisa lebih mudah dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya. Nah, dalam rangka itu, Bupati Jember MZA Djalal membuat beberapa acara yang kesemuanya dimaksudkan untuk menjaring aspirasi masyarakat. Jaring kekarep, dalam bentuk dialog interaktif ini, sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Ada tiga acara yang kesemuanya bermuara pada terserapnya aspirasi masyarakat. Ketiga acara itu antara lain, Bupati Menjawab, yang biasa ditayangkan lewat siaran radio swasta, dan Dialog Solutif, Bedah Potensi Desa. Setelah berjalan sukses, acara Dialog Solutif yang dibuat secara bergiliran di tiap-tiap kecamatan se Kabupaten Jember, kini lebih focus

24

pada suatu tema, yaitu pendidikan. Perubahan tema dari pembangunan secara umum pada khusus pendidikan ini, dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Karena diyakini, pendidikan merupakan factor terpenting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa atau masyarakat. Semakin baik tingkat pendidikan masyarakat, setidaknya akan semakin baik pula kualitas hidupnya. Saat ini, guna melengkapi kebutuhan masyarakat akan akses pengaduan kepada pemimpinnya, Bupati MZA Djalal kembali membuka acara dialog yang dikemas dalam kegiatan Kamisan. Acara yang berlangsung pada setiap hari Kamis ini, cukup mendapat respon dari masyarakat. Mayoritas masyarakat yang datang ke hall baladhika, Pemkab Jember, tempat dilangsungkannya Kemisan, menyuarakan isi hatinya. Mulai dari persoalan yang bersifat pribadi, sampai soal pembangunan dan pemerintahan di masing-masing wilayahnya. (*)


25


BERITA UTAMA

Hyperbarichealth, International Standardized Healthy Tourism

Oleh : Anik D. Mulyani & Indra GM

For every people outside the region or within Jember itself who want to enjoy the Visit Jember month (BBJ), not only can watch the spectacular performances of Jember Fashion Carnaval (JFC) only. There is another attraction that had been prepared; it’s Jember Hyperbarichealth, setting up Medication Tourism packages to all BBJ visitors. If you want to know what kind of pleasures and benefits of hyperbaric therapy, just come to the BBJ 2012.

26


BERITA UTAMA

A

da yang berbeda saat berada di kawasan Rumah Sakit Paru Kabupaten Jember. Sebuah bangunan megah berarsitektur modern berdiri kokoh di samping bangunan utama. Desain interiornya cukup mewah, serta petugas kesehatan yang ramah. Inilah Jember Hyperbarichealth, yang resmi beroperasi sejak tanggal 4 April 2011. Disinilah chamber canggih dan termodern di kawasan Asia Pasifik milik RS Paru berada. Bahkan dengan adanya fasilitas terapi hyperbaric ini, RS Paru bercita-cita menjadikan terapi hyperbaric sebagai salah satu ikon wisata berobat di Kabupaten Jember. Direktur RS Paru Kabupaten Jember, Dr. IGN Arya Sidemen, MPH mengatakan bahwa Jember Hyperbarichealth sebenarnya disiapkan karena adanya rencana pembukaan Jalur Lintas Selatan (JLS) Pulau Jawa yang melalui wilayah Kabupaten Jember. Pantai selatan (Samudra Indonesia/Hindia) yang menyimpan keindahan bawah laut luar biasa, dapat mengundang penyelam (diver) profesional di seluruh dunia. Namun, jika tidak ada fasilitas chamber hyperbaric, maka penyelam profesional sekalipun tidak akan mau melakukan penyelaman. “Chamber ini menjadi salah satu sarana penting bagi diver. Jika terjadi kecelakaan bawah laut, nyawa diver bisa segera diselamatkan,” jelasnya. Tidak berlebihan pernyataan yang disampaikan direktur RS. Paru Kabupaten Jember, karena kecelakaan bawah laut memang membahayakan. Seorang diver yang naik ke permukaan terlalu cepat, akan membuat udara mengalir dan menyumbat dalam otak, sehingga menimbulkan kelumpuhan, bahkan kematian.

There is something different when in the Jember Pulmonary Hospital. An imposing building with modern architecture stands firmly besides the main building. Its interior design is luxurious and there are also friendly healthy workers. This Jember Hyperbarichealth, which officially operating since April 4, 2011. One of the most sophisticated and modern chamber in the Asia Pacific’s Hospital Pulmonary located here. Even with the existence of hyperbaric treatment facility, the Pulmonary Hospital aspires to make hyperbaric therapy as one of the healthy tourist icon in Jember. Director of Jember Pulmonary Hospital, Dr. IGN Arya Sidemen, MPH said that Jember Hyperbarichealth actually prepared for a plan in opening of the South Trail (JLS) through the Java island that across Jember. The south coast (Indonesia/ Hindian Ocean) that stores the incredible beauty of the underwater, may invite the professionals diver worldwide. However, if there is no hyperbaric chamber facilities existed, then even a professional diver won’t risk doing the dives. “This chamber has become one of important facility for the diver. If there’s an accident under the sea, diver’s life could be saved, “he explained. And a statement is made by hospital director of Jember Pulmonary Hospital, is not overrated, because an accident under the sea is dangerous. A diver, who rose to the surface too quickly, will make the air flow and clog the brain, causing paralysis and even death.

27


WISATA KESEHATAN

Inilah yang membuat seorang diver profesional tidak akan mau untuk turun menyelam jika tidak tersedia chamber hyperbaric dalam jarak tempuh selambat-lambatnya 2 jam. “Jika masuk hyperbaric dalam waktu sekurangkurangnya 2 jam, maka kondisinya bisa dinormalkan kembali,”ungkapnya. Fasilitas chamber hyperbaric di Indonesia hanya ada 17. Di Jawa Timur sendiri ada 2, dan biasanya terdapat di sarana rumah sakit angkatan laut. Standar chamber hyperbaric RS Paru Kabupaten Jember tidak main-main. Bahkan dapat disetarakan dengan chamber milik negara-negara yang populer untuk rujukan berobat, misalnya Singapura, Malaysia, serta Australia. “Kita mengikuti program asuransi penyelaman internasional, jadi kita diawasi langsung oleh Australia. Seperti prosedur, alat-alat, dan lain-lain rutin di cek oleh tim dari Australia. Itu kelebihan kita dibanding yang lainnya,” ungkapnya. Lebih lanjut dijelaskan Arya, bahwa Jember Hyperbarichealth memiliki dua jenis chamber, yaitu chamber monoplace dan chamber multiplace. Standar chamber hyperbaric pun ada dua, meliputi kenyamanan dan keamanan (safety). Dari segi kenyamanan, menggunakan terapi hyperbaric di RS. Paru Kabupaten Jember sudah seperti duduk dalam pesawat. Pasien dapat melihat video, membaca majalah, bahkan bisa mendengarkan musik. Ini dilakukan untuk membuat pasien merasa rileks dan mengurangi rasa takut bagi para penderita clastrophobia (orang yang takut pada ruangan berbentuk bulat dan kecil). Dari segi keamanan, tingginya potensi kebakaran di hyperbaric, bisa dikatakan nol. Arya mengatakan bahwa sistem hyperbaric di RS Paru Kabupaten Jember sudah menggunakan komputerisasi sehingga dapat menekan kebocoran oksigen seminimal mungkin, dan menjaga kadar oksigen yang ada di luar pernafasan tetap 21%. “Jadi kalau beberapa alat yang ada di Indonesia itu bisa sampai 60% oksigennya ketika beroperasi. Itu bahaya, karena percikan api sedikit saja bisa terbakar. Di kita sudah otomatis, dengan tetap selalu diawasi oleh petugas,” ujarnya.

28

This is what makes a professional diver won’t risk to dive if there is no hyperbaric chamber in mileage by no later than 2 hours. “If you go inside a hyperbaric chamber for at least 2 hours, then the condition can be normalized again,” he said. There are only 17 hyperbaric chamber facilities in Indonesia. There are two in East Java alone and usually found at the naval hospital facilities. The standard of hyperbaric chamber in Jember Pulmonary Hospital is very high. It can even be matched with the chambers from popular countries for treatment referral, such as Singapore, Malaysia, and Australia. “We are included in the international diving insurance program, so we are directly supervised by Australia. Procedures, tools, and other routine are checked by a team from Australia. That’s our strength point compared to the other, “he said. Arya explained further, that Jember Hyperbarichealth has two types of chambers; it is monoplace chamber and multiplace chamber. There were two standard of hyperbaric chamber, from the comfort and security (safety). From the convenience point of view, using hyperbaric therapy at the Jember pulmonary hospital is like sitting in a plane. Patients can watch videos, read magazines, and even listen to music. This was designed to make patients feel relaxed and reduce fear for people with clastrophobia (people are scared of the small and closed room). From safety point of view, the potential of fire in hyperbaric chamber is zero. Arya said that the hyperbaric system in Jember Pulmonary Hospital have been using computerized system so it can suppress the leakage of the oxygen to minimum level, and keep the oxygen levels outside the respiratory remained 21%. “So if some facility that exist in Indonesia it can have up to 60% oxygen when operating. That is dangerous, because the slightest spark could burn. In our chamber, it already automated, while always being watched by the officers, “he said.


WISATA KESEHATAN

Dari Kecantikan Hingga Luka Diabetik

From Beauty to Diabetic Wound

Tak hanya bermanfaat bagi penyelam, terapi oksigen hyperbaric ternyata juga sangat bermanfaat untuk kecantikan, seperti mengatasi kerontokan rambut, serta kecantikan kulit. Bagi penderita diabetes pun demikian. Arya mengatakan jika seseorang memiliki gula darah yang tinggi, dapat stabil kembali setelah melakukan terapi hyperbaric. “Untuk diabetes juga yang mulai ada gejala gringgingangringgingan (kesemutan.red) itu karena oksigennya tidak masuk ke sel-sel saraf maupun sel-sel otot, nah itu dengan dilakukan terapi hyperbaric ini sangat dibantu,” ungkapnya. Bahkan untuk luka diabetik yang akan diamputasi, asal sel-selnya betul-betul masih hidup, bisa dipulihkan. Karena selain memberi oksigen, terapi hyperbaric juga dapat membunuh kuman penyakitnya. Arya pun berani menjamin 95% luka diabetik bisa disembuhkan dengan terapi hyperbaric. Saat ini Jember Hyperbarichealth menggagas sebuah Paket Wisata Berobat bagi para eksekutif yang memiliki kesibukan dan mobilitas tinggi. Paket menarik ini diberi nama Executive Weekend. Paket ini terdiri dari mengikuti pelayanan Terapi Oksigen Hyperbaric (TOHB) sebanyak 5 kali terapi, yang dimulai pada Jumat malam hingga Minggu sore. Untuk kesegaran dan relaksasi, di sela-sela waktu, pasien akan diajak menikmati paket wisata yang telah disiapkan. “Biasanya mereka kita ajak ke Rembangan dan Papuma. Daripada bengong tenguk-tenguk saat menunggu minimal 8 jam untuk terapi lagi, kita gunakan untuk jalan-jalan ke tempat wisata, makan disitu, ikan bakar, jagung bakar, dan itu mereka sangat senang,” ujarnya. Hingga saat ini, peserta yang mengikuti program eksekutif weekend telah berjumlah 3 kelompok yang berasal dari luar kota, seperti Surabaya, Tuban, dan Bali. Arya berharap dengan adanya Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) mendatang, bisa menjadi sarana promosi yang baik bagi Jember Hyperbarichealth. “Pada event-event khusus seperti BBJ bisa kita beri harga khusus atau harga promo. Jadi orang tidak akan kecewa bila datang ke Jember karena semua tersedia lengkap, ada hiburan dan kesehatan,” pungkasnya

Not only useful for divers, hyperbaric oxygen therapy was also very useful for beauty, such as overcoming hair loss, skin health and beauty. And it is also effective for diabetic patients too. Arya said that a person with high blood sugar can be stabilized with hyperbaric therapy. “For diabetic patients who have symptoms of being start to numb in entire body, it is because oxygen does not enter into the nerve cells and muscle cells, and that can be helped with hyperbaric therapy,” he said. Even for diabetic wounds that going to be amputated, as long as the cells are still alive, could be restored. In addition to giving oxygen, hyperbaric therapy can kill the germs. Arya also guarantee 95% of diabetic wounds can be healed with hyperbaric therapy. Currently Jember Hyperbarichealth initiates a Medication Package for executives who have a busy and high mobility. This attractive package is called Executive Weekend. This package consists of the getting Hyperbaric Oxygen Therapy services (TOHB) as much as 5 times of therapy, which began on Friday evening until Sunday afternoon. For freshness and relaxation, on the waiting time, patients will be invited to enjoy a tour package that has been prepared. “Usually we invite them to Rembangan and Papuma. Rather than stare at the wall for at least 8 hours while waiting for more therapy, we use it to sightseeing, eat there, grilled fish, roasted corn, and that make them very happy, “he said. Until now, the participants of the weekend executive program have already 3 groups from outside the city, like Surabaya, Tuban, and Bali. Arya hoped that the next visit Jember month (BBJ) could be a good promotional tool for Jember Hyperbarichealth. “In the special events such as the BBJ we can give special pricing or promotional pricing. So people will not be disappointed when they come to Jember because we have complete package, there is entertainment and health, “he concluded.

29


PERTANIAN

Internasional Hanya Terima Tembakau Beresidu Rendah Jember Kita. Termbakau dengan kandungan pestisida (residu) tinggi dipastikan tidak akan laku di pasaran luar negeri. Karena itu petani tembakau di Indonesia perlu lebih hati-hati dalam melakukan perawatannya, meski juga hampir dipastikan tanaman ini tidak pernah bebas dari gangguan hama dan penyakit, yang akhirnya memaksa petani butuh pestisida.

Oleh : Winardyasto Pestisida sendiri merupakan zat berbahaya dan dapat berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan. Karena itu perlu diperhatikan dan diawasi secara ketat keberadaan residu pestisida yang menempel di daun tembakau. Kasi Pengujian dan Kalibrasi UPT Pengujian Sertifikasi Lembaga Tembakau Jember, Ir Setianto, MM, dalam penjelasannya saat jumpa pers usai kegiatan desiminasi pengendalian residu pestisida sesuai standart Coresta komoditi tembakau Na Oost (NO) dan Voor Ost (VO) di Hotel Bandung Permai Selasa (20/3), menjelaskan, saat ini konsumen tembakau di luar negeri merasa miris terhadap kandungan zat berbahaya yakni pestisida pada tanaman tersebut.

30


PERTANIAN

Setianto sendiri sangat menyayangkan apabila petani tembakau belum mampu meminimalisir kadar pestissida, terlebih lagi Kabupaten Jember dikenal sebagai penghasil tembakau terbesar di Indonesia,. “Hendaknya petani memahami standart dari Cooperation Centre for Scientific Research Relative to Tobacco (Coresta) yang berkedudukan di Paris. Silahkan petani memakai pestisida untuk tanaman tembakaunya, tapi perlu diingat, sepanjang dalam batas aman,” ujarnya. Dalam hal kandungan residu pada daun tembakau ini, menurut Setianto, sejak tahun 2003 lalu Coresta mengeluarkan ketentuan tingkat maksimum yang tidak boleh lebih dari ambang batas. Karena itu, petani sebaiknya harus memperhatikan ketentuan tersebut, sebab jika tidak maka pasar internasional akan menolak masuknya tembakau beresidu tinggi, termasuk dari Indonesia. “Kegiatan desiminasi pengendalian residu ini bisa menyadarkan petani tembakau dalam hal penggunaan tembakau,” jelas Setianto Lebih lanjut Setianto memaparkan, penggunaan pestida pada tanaman tembakau melebihi takaran Coresta, akan diberikan sanksi sebagai bentuk pelanggaran dari aturan bisnis pertembakauan internasional. Aturan main dalam bisnis tembakau dunia ini juga disertai dengan kewajiban bagi eksportir, untuk setiap tahun melakukan pengujian kualitas tembakau ke luar negeri sebelum dilempar ke pasar internasional. Sementara dari data UPT Pengujian Sertifikasi Lembaga Tembakau Jember disebutkan, di Indonesia ternyata masih dijumpai adanya tembakau beresidu tinggi meski jumlahnya tidak terlampau banyak. “Biasanya petani beralih menanam tembakau setelah tanaman pangan seperti padi dan jagung memasuki musim panen, dimana sebelumnya tanaman tersebut juga mendapat perlakuan sama yakni menggunakan pestida. Bila pestisida tersebut pengaruhnya bertahan cukup lama di dalam tanah, hal ini jelas akan merugikan tanaman tembakau yang ditanam di areal yang sama.

“Hendaknya petani memahami standart dari Cooperation Centre for Scientific Research Relative to Tobacco (Coresta) yang berkedudukan di Paris. Silahkan petani memakai pestisida untuk tanaman tembakaunya, tapi perlu diingat, sepanjang dalam batas aman,” Menurut dia, residu tersebut akan terserap oleh daun tembakau melalui akar. Karena itu petani tembakau di Kabupaten Jember perlu juga memperhatikan penggunaan pestisida terhadap tanaman sebelumnya, sehingga tembakau tidak menjadi koban. Dalam hal kandungan residu untuk tembakau ini, menurut Setianto, negera China cukup memberikan perhatian. Bahkan untuk keperluan itu, pemerintah negeri Tirai Bambu ini, melakukan penelitian terhadap tembakau sigaret melalui asapnya. Hasil kesimpulan dari penelitian itu disebutkan, tiga propinsi di China, tananaman tembakaunya memiliki kandungan residu bervariasi, namun masih di bawah ambang batas. Sementara di Kabupaten Jember, dalam penelitian residu tembakau cerutu, dijumpai mencapai 14,5 ppm, hal ini melenbihi batas ketentuan yakni 5 ppm. Ini kemudian disiati dengan mengurangi jumlah penyemprotan dari 4 kali menjadi 3 kali, hingga mampu mengurangi kadar residu menjadi 6,4 ppm.

31


PENDIDIKAN

Jaga Kualitas dan Waspadai Hama Oleh : Winardyasto Jember Kita. Perubahan lingkungan dan anomali iklim dan cuaca dapat memicu meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman tembakau. Karena itu hendaknya saat melakukan penanaman tembakau, petani juga perlu memperhatikan teknik budidaya dan pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan serta memberi rasa aman bagi penggunanya. “Selama ini tembakau dituduh sebagai salah satu penyebab menurunnya kualitas kesehatan bagi perokok, karena disinyalir tembakau memiliki banyak kandungan bahan beracun (BBB). BB dalam tembakau maupun dari pestisida ini sebagai penangkal hama dan penyakit tembakau. kata Iryono, SP. MP. Dari Koperasi Agrobisnis Tarutama Nusantara Jember. Sebab itu, diimbau kepada petani tembakau khususnya di Kabupaten Jember hendaknya mau memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan pestisida. Sebab jika tidak, maka akan merugikan petani, karena hanya tembakau berkadar residu minim yang akan laku di pasar internasional. Dalam kesempatan tersebut, Iryono, juga meminta kepada petani tembakau di Kabupaten Jember untuk mewaspadai serangan penyakit dan hama tanaman tembakau. Rusaknya tembakau banyak diakibatkan berbagai hal diantaranya adalah ulat, serangga penghisap, virus, jamur maupun bakteri. Biasanya, ketika tanaman tembakau memasuki umur 20 hari, rentan terhadap penyakit. Dan ini biasanya akan terus berlanjut hingga tanaman tembakau berumur 40 hari, karena itu harus ada penanganan secara serius, se-

32

bab jika tidak, akan berdampak pada matinya tanaman tembakau. “Gejala tanaman tembakau terserang penyakit atau hama, biasanya ditandai dari bentuk fisik, seperti menguning dan perkembangannya tidak normal atau kerdil. Selain itu, akar juga berbintil-bintil, karena terjadi infeksi,” jelasnya. Penyakit dan hama tembakau ini, lanjut dia, tidak serta merta muncul dengan sendirinya, tapi juga bisa melalui sumber penularan, seperti tanah berpasir pada lahan kering. Demikian juga pada tembakau yang ditanam pada bekas lahan tanaman kopi juga bisa tertular. “Ini bila lahan tersebut sebelumnya sudah terinfeksi nematode, termasuk juga pada lahan tanaman jagung ataupun tebu,”tandasnya. Oleh sebab itu, sebelum petani menanam tembakau, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah pemilihan lokasi atau areal tanam, yakni menghindari menanam tembakau pada lahan bekas penyakit. Selain itu, pengolahan tanah secara optimal. Dengan pengolahan tanah yang baik akan mematikan organisme tanah yang merugikan. Perlu juga diperhatikan, pembuatan sistem pembuangan air yang memadai (got), karena ini akan berpengaruh terhadap perkembangbiakan hama dan penyakit. “Kalau itu semua sudah diterapkan oleh petani, maka kualitas tanaman tembakaunya akan terjaga, karena tanaman tembakau ini berbeda dengan tanam lain, yakni butuh perlakuan khusus dan biaya pemeliharaan serta perawatannya juga tinggi,” pungkas Iryono.


Kenalkan Potensi Desa Melalui Taman Bermain Oleh : Winardyasto Jember Kita. Keberadaan Desa Candijati Kecamatan Arjasa sebagai sentra pertanian dan hortikultura di wilayah Jember utara ternyata berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, dulunya ketika sektor pertanian belum menggeliat seperti sekarang ini, gambaran kemiskinan sangat melekat di desa tersebut. Keberhasilan itu ditindaklanjuti untuk mengenalkan tanaman pertanian dan tanaman holtikultura kepada anak usia sekolah khususnya TK dan SD, karena itu nantinya di Desa Candijati akan dibangun taman bermain anak seluas 2 hektar dan dilengkapi pula dengan berbagai tanaman pertanian dan tanaman holtikura serta kolam budidaya ikan tawar seperti nila, tawes, tombro, lele dan gurami. Hal itu dibenarkan oleh Jumantoro Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Jember, ide itu muncul ketika dirinya melihat kondisi saat ini tidak ada regenerasi petani. Melalui taman bermain ini setidaknya kedepan sektor pertanian dan holtikura masih diminati oleh generasi muda, apalagi kecenderungannya saat ini banyak petani berusia lanjut. Sebagai langkah awal mewujudkan keinginannya itu, Jumantoro kini telah melakukan pembenahan warung perjuangan masyarakat petani (Permata) miliknya. Berbagai jenis bibit tanaman holtikulura seperti durian, mangga, nangka dan sirsat dalam kemasan polibag sengaja di pajang, belum lagi berbagai piranti mainan anak seperti mobil-mobilan juga sudah disiapkan. “Saya mencoba untuk mengenalkan kepada anak usia TK dan SD yakni tanaman pertanian dan holtikulura, selama ini mereka

pernah merasakan nikmatnya buahbuahan namun belum pernah tahu pohonnya. Hadirnya sebuah taman bermain yang dilengkapi

tanaman pertanian dan holtikulura di Desa Candijati ini setidaknya mampu menambah wawasan pengetahuan kepada mereka, selain itu juga untuk memberikan pemahaman bahwa Indonesia itu subur dan apapun yang ditanam pasti tumbuh.Mereka datang ketempat ini selain belajar mengenal pertanian dan holtikultura, juga bisa bermain mengingat dunia anak adalah dunia bermain karena itu taman ini juga saya lengkapi arena bermain ,�kata Jumantoro. Bila gagasan pendirian taman bermain itu bisa terwujud, paling tidak Kabupaten Jember dimulai dari wilayah utara mampu menjadi tempat pembelajaran pertanian dan holtikulura khususnya kepada anak.Selain itu keberadaan taman bermain tersebut kedepan mampu membawa harapan baru bagi

sektor pertanian dan holtikultura di Kabupaten Jember, setidaknya anak tidak lagi asing ketika melihat padi menguning di sawah atau buah-buahan siap untuk dipetik. Lebih dari itu, begitu mereka menginjakan kaki di tempat itu, sejatinya anak juga diajak mencintai produk makanan dan jajanan tradisional Indonesia yakni makanan higienis dan berprotein tinggi bebas dari zat kimia Lebih lanjut Jumantoro menambahkan, keberhasilan pembangunan bidang pertanian tidak terlepas dari sumber daya manusia (SDM) apalagi dulu Indonesia pernah berhasil dalam hal swasembada pangan, setidaknya melalui taman bermain tersebut merupakan upaya penyiapan SDM bidang pertanian. Selain itu regulasi pemerintah yang tidak berpihak kepada petani menyebabkan sektor pertanian tidak lagi dilirik oleh generasi muda, tidak heran bila kota menjadi tujuan untuk mengais rejeki ketimbang di desa, padahal desa sendiri saat ini masih butuh uluran dari masyarakatnya utamanya generasi muda untuk mengoptimalkan potensi pertanian karena perlu adanya regenarasi petani.

33


Oleh : Vera Aprilianti Jember Kita. Mendengar nama Sangkar Burung, seakan tidak ada yang terlalu istimewa untuk dibahas. Namanya juga Sangkar Burung, paling-paling manfaatnya hanya untuk menyimpan burung atau merawat burung kesayangan. Mungkin sedikit yang agak istimewa dalam masalah Sangkar Burung ini, soal harganya yang mahal, karena mungkin kualitas atau bentuk dan designtnya yang bagus. Namun untuk kali ini, bukan itu yang akan kita bicarakan. Sangkar Burung hasil kerajinan dari Kecamatan Sukowono ini, ternyata memiliki keistimewaan tersendiri. Betapa tidak, proses pembuatannya tidak hanya dilakukan oleh satu dua orang saja, tapi melibatkan sebagian besar masyarakat di daerah tersebut. Sangkar burung, yang dibuat oleh sebagian besar masyarakat di Desa Dawuhan Mangli, Sukowono Jember, tidak diketahui pasti sejak kapan dimulai. Namun yang jelas, daerah ini sudah sejak lama dikenal sebagai sentra kerajinan sangkar burung. Hal itu dikarenakan, hampir 65%, dari jumlah total penduduknya berprofesi sebagai pengrajin sangkar burung. Pekerjaan sebagai pengrajin sangkar, sudah dijalankan secara turun temurun di desa ini. Karena itu tidak heran kalau hampir sebagian besar warganya, 34 mempunyai keahlian membuat sangkar burung.


BINA DESA

“Rata-rata sebagian warga di Dawuhan Mangli ini berprofesi sebagai pengrajin, walaupun ada juga yang jadi petani, tapi hanya sebagian, lebih banyak yang jadi pengrajin sangkar,” ujar Saejab, seorang pengrajin. Uniknya lagi, meski rata-rata masyarakatnya menjadi pengrajin, namun produk yang dihasilkan, masing-masing perajin berbeda, karena keahlian yang dimiliki memang berbeda, Karena itulah produk yang dihasilkan oleh perajin di setiap rumah memiliki keunggulan dan ciri khas tersendiri. Keunikan ini pula yang membuat sentra pembuatan sangkar burung perkutut di Desa Dawuhan Mangli terus berkembang. “Meski hampir semuanya menjadi pengrajin sangkar, namun sangkar yang dihasilan itu berbeda-beda, mlai dari bentuknya hingga lukisannya itu biasanya berbeda” tegas Saejab, seraya menambahkan, hasil produksi sangkar ini, bisa untuk menambah kesejahteraannya. Mengenai kemampuan produksinya, menurut pengrajin yang sudah 25 tahun menggeluti kerajinan sangkar ini, dalam setiap minggu mampu dihasilkan 8 hingga 10 sangkar, tergantung kualitasnya. Untuk kualitas yang biasa per harinya bisa dihasilkan 2-3 buah sangkar, namun untuk kualitasnya yang bagus, serta lukisan dengan motif yang sedikit sulit, biasanya hanya menghasilkan satu buah sangkar dalam waktu empat hari. Untuk motif dari sangkar yang dibuat pengrajin asal Dawuhan Mangli, cukup variatif, mulai motif gambar wayang, pemandangan alam, serta motif lainnya. Demikian juga dengan bentuknya, ada yang melingkar dan ada juga yang berbentuk persegi. Harganya pun juga bervariasi, mulai dari Rp.30.000,hingga Rp.1.500.000 -, tergantung motif dan bahannya.

Dibuat Bersama-sama Perkembangan kerajinan sangkar burung ini, bisa dibilang cukup menjanjikan, Dari tahun ke tahun, pemasarannya semakin meluas dan volumenya juga bertambah. Pemasaran sangkar burung hasil kerajinan masyarakat Dawuhan Mangli ini, mulai dari daerah lokal seperti Situbondo, Lumajang, Banyuwangi, Besuki, juga ke luar daerah seperi Bandung, Surabaya, Madura, bahkan juga Sumatera.

Meski begitu para pengrajin juga mengakui, proses pembuatan sangkar burung sedikit sulit. Diawali, dengan pembuatan ruji, dengan cara membersihkan rotan terlebih dahulu, kemudian dipotong, seperti lidi, kemudian disusun menjadi ruji-ruji sesuai dengan bentuknya. Seteah itu, proses pemberian sirap, yang dilanjutkan dengan pemberian kalsium yang dicampur dengan kertas bekas hingga 3 lapisan. Barulah setelah itu dilukis, yang dilanjutkan dengan pewarnaan, baik menggunakan tehnik air brush maupun manual. “Semua bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sangkar ini, dibeli dari lokal saja, namun kalau rotannya, didatangkan dari Banjarmasin, karena rotan-rotan dari Banjarmasin memiliki kualitas yang sangat bagus,” tutur Saejab. Berbeda dengan Saejab. Pengrajin lainnya, Marhuna, memaparkan, bahwa pembuatan sangkar burung yang dilakukannya selama ini, pengerjaannya dibuat dengan cara dibagi-bagikan. Masing-masing kelompok mengerjakan bagian sangkar, sesuai dengan kebiasaannya. “Mon agebey sangkar gruwah, benni tong settongan, tapeh abereng-bereng, deddi, beddeh settong se agebey rujinah, mare dekyeh, bedeh kelompok se agebey serap pah, bedeh se agember, bedeh se aberik bernah, kuleh nekah se agember” (Kalau membuat sangkar, bukan sendirian, tapi bersama-sama. Ada yang membuat rujinya, ada yang membuat papannya, ada yang melukis, ada yang membuat warna, saya ini yang melukis/ menggambar),” terang Marhuna. Model pembuatan dengan cara membagibagikan setiap bagian dari sangkar ini, dimaksudkan agar produksinya lebih cepat, karena itulah pembuatannya dilakukan secara terpisah. Para pengrajin sangkar burung ini berharap, hasil jerih payah yang dilakukannya, bisa terus berkembang, syukursyukur kalau mendunia.

35


Sambut BBJ, Resik-Resik Pasar Tradisional Oleh : Winardyasto Jember Kita. Genderang perang terus ditabuh Dinas Pasar Pemkab Jember untuk menghilangkan kesan jorok dan kumuh di pasar tradisional. Terlebih dalam menyambut pelaksanaakan Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ), dinas tersebut bakal melakukan resik-resik (bersihbersih) pasar tradisional. Kegiatan itu sendiri dilakukan selama dua bulan yakni pada bulan April dan Mei, pada setiap Jum’at. Diharapkan, ketika program tersebut rampung, seluruh pasar tradisional terlihat bersih dan mereka yang datang ke Jember saat perhelatan BBJ tidak lagi enggan untuk berbelanja, karena jorok dan kumuh. Kegiatan bersih-berish pasar tradisional ini, menurut Drs.Hasi Madani, MM, Kepala Dinas Pasar Pemkab Jember, untuk menggugah masyarakat agar mau kembali berbelanja di pasar tradiosional. Ini karena, kondisi pasar tradional saat ini sangat memprihatinkan, yakni kalah bersaing dengan pasar modern seperti swalayan. Salah satu penyebabnya, karena kebersihan dan keindahan pasar tradisional tidak terjaga, sehingga masyarakat beralih ke pasar modern yang lebih bersih, dan sejuk karena dilengkapi alat pendingin ruangan. “Dinas Pasar Pemkab Jember secara bertahap mencoba untuk mengembalikan kejayaan pasar tradisional, salah satunya melakukan resik-resik pasar tradisional,� ujarnya. Sebagai tuan rumah BBJ, Hasi mengaku malu bila pasar tradisional masih saja semerawut dan kotor. Kondisi pasar pasar tradisional yang seperti ini, akan mempengaruhi keindahan kota Jember. Karena itu jajaran dinas pasar akan turun langsung untuk ikut cawe-cawe dalam kegiatan resik-resik yang rencananya akan dimulai dari Pasar Tanjung dan berlanjut ke pasar tradisional lainnya. Beberapa pasar tradional milik Pemkab Jember yang menjadi bidikan resik-resik, selain Pasar Tanjung juga Pasar Kepatihan, Pasar Gebang, dan Pasar Mangli. Dalam pelaksanaannya nanti, Dinas Pasar Pemkab Jember berupaya untuk membebaskan pasar tradisional dari sampah, mengingat volume sampah cenderung terus melonjak setiap harinya, utamanya di pasar besar seperti Pasar Tanjung dan sampah tersebut menjadi penyebab

36

Repro


timbulnya bau tidak sedap dan membuat pasar tradisional semakin kumuh. “Resik-resik ini juga ingin mengembalikan citra Pasar Tanjung sebagai pasar tradisional dan selama ini pasar tersebut telah menjadi ikon kebanggaan masyarakat Jember, bahkan pasar ini banyak dikenal oleh pedagang dari luar kota hingga ke Madura sekalipun,” jelasnya. Namun begitu, Hasi menyadari, untuk menertibkan dan membuah Pasar Tanjung bersih, indah dan nyaman, bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Perlu adanya kesadaran dan peran serta masyarakat, khususnya pemilik toko di Pasar Tanjung. “Sulit untuk menghapus kesan negatif dari pasar tradisional, karena itu saya menghimbau mereka untuk menyediakan keranjang sampah dan buanglah sampah pada tempatnya,”pinta Hasi. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan resik-resik di pasar tradisional ini, nantinya Dinas Pasar Pemkab Jember, juga akan berupaya menggandeng sponsor. Jalinan kerjasama ini, ini diharapkan akan lebih memperindah penampilan fisik pasar tradisional, sehingga pengunjungnya bisa lebih banyak lagi. Dikatakan, untuk melakukan pengecatan pasar tradisional seperti Pasar Tanjung jelas membutuhkan biaya tidak sedikit dan resik-resik pasar itu sendiri biayanya diambilkan dari anggaran perawatan dan pemeliharaan. Namun dia tetap optimis, resik-resik pasar tradisional di Kabupaten Jember ini bakal mengubah penampilan pasar tradisional, apalagi dalam kegiatan itu diharapkan adanya keterlibatan pedagang dan pemilik toko, baik di Pasar Tanjung maupun pasar lainnya.

“Resik-resik ini juga ingin mengembalikan citra Pasar Tanjung sebagai pasar tradisional dan selama ini pasar tersebut telah menjadi ikon kebanggaan masyarakat Jember, bahkan pasar ini banyak dikenal oleh pedagang dari luar kota hingga ke Madura sekalipun,”

37


JFC Menjadi Inspirasi Motif Batik

JFC Become Inspiration for Batik Motif Oleh : Winardyasto Jember Kita. Jember Fashion Carnival (JFC) ternyata menjadi inspirasi tersendiri bagi pengusaha untuk menuangkan kreatifitasnya. Buktinya, seorang pemilik rumah batik, Rolla, di jalan Mawar 75 Jember, Iriane, mengaku tertarik untuk membuat batik bergambar keceriaan karnaval yang menggunakan jalan sebagai catwalknya itu. Iriane mengaku, ketertarikannya membuat batik bernuansa karnaval yang muncul sejak JFC I itu, awalnya sempat mendapat cibiran dari orang terdekatnya, bahwa batik made in rumah batik Rolla tidak bakalan laku. Akan tetapi, yang terjadi justru kebalikannya, batik JFC saat ini sudah banyak peminatnya, bahkan saat berlangsungnya JFC XI tahun lalu, Ny. Akbar Tanjung dan rombongan sempat memborong batik tersebut dalam jumlah besar. Itu terjadi, ketika JFC XI digelar dan penonton yang menyaksikan menyemut, di Pendopo Wahya Wibawa Graha, ternyata ada sebuah acara yang digelar

dadakan. Pada pameran batik yang digelar bersamaan dengan pelaksanaan JFC XI tersebut, ternyata ada transaksi penjualan batik JFC yang mencapai Rp 24 juta, hanya dalam waktu 4 jam. “Kemunculan batik JFC merupakaan wujud kecintaan saya sebagai orang Jember melihat fenomena setiap karnaval itu digelar selalu dibanjiri oleh penonton. Lantas saya punya ide alangkah indahnya kalau JFC ini bisa menjadi motif batik,”tandas Iriane

Jember Fashion Carnival (JFC) turned out to be an inspiration for entrepreneurs to pour their creativity. An owner of batik house, Rolla, on 75th Mawar street , Jember, Iriane, claiming that she is interested in making batik with picture of fun carnival using the road as it catwalk. Iriane admitted his interest to make batik that has carnival nuances was emerged from the first JFC. At first, she had received scorns from people around her. Batik made in Rolla batik house was not going to be saleable they said. However, on the contrary, JFC batik is now get a lot of demand, even during last year’s JFC XI, Mrs. Akbar

Tanjung and his entourage had bought up large amounts of batik. It happened, when the JFC XI was held and the spectators who witnessed became huge crowd, in Wahya Wibawa Graha Hall, there was an impromptu event held. In the batik exhibition that was held in conjunction with the implementation of the JFC XI, there was sales transactions of JFC batik which reached USD 24 million, in just 4 hours. “The emergence of JFC batik was the manifestation of my love me as Jember citizen. When I see that every time JFC carnival was held always creates overwhelmed crowd of audience, I had an idea that it would be wonderful if this could be the JFC motif, “said Iriane

38


Gagasan menjadikan nuansa batik sebagai motif batik ini, diakui Iriane, karena selama ini batik Jember hanya bermotifkan produk unggulan, seperti buah naga, tembakau, kopi dan kakao. Akan tetapi ketika dimunculkan batik dengan motif nuansa JFC, ternyata peminatnya cukup banyak dan mereka sangat menyukainya. Hanya saja, agar tidak terkesan membosankan, Iriane mengaku batik JFC yang diciptakannya sengaja dibuat dengan mengikuti tema tampilan JFC yang dikemas menggunakan warna ceria agar tampak lebih menarik. Batik JFC yang sejak setahun lalu menjadi andalan dari rumah batik Rolla ini, belakangan dikolaborasikan dengan motif daun tembakau. Keunikan dan menariknya motif batik produksi rumah batik Rolla ini, tak urung belakangan mulai banyak dikenal di luar negeri, bahkan tak jarang menjadi pilihan pakar tembakau, kopi dan kakao asing sebagai souvenir saat melakukan lawatan ke Jember. Tercatat sedikitnya tiga negara seperti Amerika, Australia dan Belanda yang kepincut pada batik JFC ini. Soal tingkat kesulitan dari proses pembuatan batik JFC, dikatakannya, ketika menuangkan ide ke dalam kain batik. Ini utamanya ketika menjadikan gambar di brosur JFC sebagai motif, karena butuh kehati-hatian agar bisa benar mirip dengan gambar aslinya. “Batik JFC ini ada yang berupa batik tulis dan batik biasa, hal ini mengikuti selera pembeli. Setiap ada pameran, baik itu di Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta, batik JFC ini mesti saya ikutkan. Batik JFC ini tidak pernah sepi dari pengunjung, karena motifnya sangat unik, begitu melihat batik JFC mereka langsung membeli,” tukas Iriane. Ditambahkan, melalui batik JFC yang dibuatnya, Iriane mengaku ingin mengenalkan Jember kepada semua orang. Karena itu, dia terus bersemangat untuk berkarya membuat batik JFC, meski proses pembuatannya membutuhkan waktu sedikitnya dua bulan lebih lama dibanding batik biasa yang hanya butuh tiga minggu. Sementara mengenai harga, per potong batik JFC mencapai Rp. 600 ribu hingga Rp.750 ribu dan bergantung dari jenis kainnya. Dari transaksi yang sudah dilakukan, omzet penjualan batik Rolla per bulannya mencapai Rp.100 juta. Omzet sebesar itu, masih diharapkan bisa ditingkatkan lagi seiring dengan semakin dekatnya perhelatan akbar BBJ tahun 2012 ini.

The idea of making JFC nuances as the motif of this batik, because so far the only motif of batik Jember is only superior products, such as dragon fruit, tobacco, coffee and cocoa. However, when batik with JFC nuances motif was emerge, the demand is high and they loved it a lot. In order not to become boring, Iriane admitted JFC Batik that deliberately created by imitating the JFC display theme that is packaged using bright colors to appear more attractive. JFC Batik became the mainstay of the house is batik Rolla that since a year ago, recently collaborated with tobacco leaf motif. The Uniqueness and interesting motif batik produced by Rolla Batik house, the latter inevitably started widely known abroad, in fact they frequently become an option of expert tobacco, coffee and cocoa as a souvenir during a foreign trip to Jember. At least three countries such as America, Australia and the Netherlands are attracted to this JFC batik About the difficulty of the process in making JFC batik, she said, while pouring ideas into batik cloth. Mainly when making a picture in the JFC brochure as a motive, because it takes prudence processes to be exactly like the original image. “There’s two kind of JFC Batik, written batik and regular batik, this is to fulfill the taste of the buyers. In every exhibition, if it’s in Jakarta, Surabaya and Yogyakarta, I always enroll JFC batik. JFC Batik is never devoid of visitors, because the motive is very unique, when they look them from the first time, they will instantly buy JFC batik, “said Iriane. She added, through the JFC batik she made, Iriane claimed that she want to introduce Jember to everyone. Therefore, she continued to work eagerly to make JFC batik, although the manufacturing process takes at least two months longer than usual batik which only took three weeks. While on the price, per piece of JFC batik reached Rp. 600 thousand to Rp.750 thousand and depends on the type of fabric. From the transactions that have been done, the sales turnover per month of Rolla batik reached 100 million. The amount of the omzet is still expected to be increased in line with the approach of the grand event this year 2012 BBJ.

39


Jember Bersolek, Jember Siap Terima Tamu

Oleh : Vera Aprilianti Jember Kita. Pemerintah Kabupaten Jember terus berupaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)-nya, sekaligus kesejahteraan masyarakatnya. Optimalisasi potensi ini utamanya pada sector pariwisata, yang dinilai tidak hanya mampu menyerap uang dari wisatawan, tapi juga melambungkan nama daerah. Karena itu, melalui Kantor Pariwsata dan Budaya, Kabupaten Jember, segenap potensi wisata yang bisa dikembang, berusaha untuk dioptimalkan. Pengembangan wisata ini, tidak hanya pada sector tertentu saja, tapi seluruh potensi wisata, mulai dari bahari (kelautan), agrowisata, maupun tempat hiburan dan bermain anak-anak juga dikembangkan. Upaya ini terbukti cukup membuahkan hasil. Itu dibuktikan, tingkat kunjungan wisatawan yang melancong ke kota penghasil suwar-suwir ini, dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang sangat menggembirakan. Terjadinya kecenderungan peningkatan wisatawan ke Jember ini, dimungkinkan karena beragamnya obyek wisata yang ditawarkan. Di kota ini, wisatawan bisa menikmati banyak hal, tergantung selera dan tujuan yang diinginkan, karena kota ini sudah menyediakan begitu banyak objek wisata, ada Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo, serta beberapa pantai lain, yang tak kalah indahnya.

40


Begitu juga kalau hanya sekadar untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga, pengunjung bisa datang dan mengunjungi wahana bermain, serta wahana air yang juga banyak terdapat di Jember, seperti Niagara Park, Oleng Sibuttong, dan wisata pemandian lainnya, seperti Patemon, Kebon Agung maupun Rembangan serta yang terbaru yakni Waterboom, yang letaknya berada di pusat kota. Untuk yang suka keindahan alam, bisa datang ke tempat-tempat wisata agro, mulai dari agro wisata buah-buahan hingga sayur mayur. Sedang untuk suka berpetualang atau penelitian, pengunjung bisa datang ke kawasan Meru Betiri yang didalamnya juga “Tahun ini, di Jember terdapat pantai sudah dibuka beberapa nan molek serta hotel baru, bahkan masih alami, yang luar biasa lagi, di Bande Alit. Di Jember akan dibuka kawasan ini, hotel bertaraf pengunjung bisa internasional, yakni menikmati hotel Aston, dimana indahnya hutan, pengerjaannya saat ini yang lengkap sudah mulai dilakukan,” dengan satwa liarnya, seperti Banteng, Budeng atau Lutung, Rusa dan sebagainya. Perkembangan sector wisata yang terjadi di Jember ini, ternyata juga diikuti dengan semakin menjamurnya layanan jasa yang memang berkaitan langsung dengan kepariwisataan.

Tercatat, pertumbuhan layanan jasa yang berkaitan dengan kepariwisataan seperti, tempat-tempat hiburan, resto, maupun wismawisma, jika dihitung prosentasi mencapai 10%. “Di Jember peningkatan tempat wisata serta pendukungnya seperti hotel, resto dan tempat hiburan lainnya, sampai tahun 2012, meningkat sekitar 10%” ujar Arief Cahyono, Kepala Kantor Pariwisata Jember. Peningkatkan sarana pendukung wisata ini, juga berimbas pada meningkatnya arus kunjungan wisatawan. Mereka yang datang ke Jember, berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan juga mancanegara. “Kunjungan wisatawan juga ikut meningkat, bukan hanya wisatawan mancanegara saja, wisatawan lokal, wisatawan nusantara dari berbagai derah, seperti Bali, Jogja, juga banyak. Jika pada tahun 2006 jumlah pengunjung ke Jember hanya 250.000, sekarang jumlah pengunjungnya sudah mencapai 600.000 kunjungan untuk per tahunnya.”paparnya. Meningkatnya pertumbuhan sector kepariwisataan ini, diharapkan akan terus membaik, seiring pengembangan pariwisatanya. Sehingga, pada masa yang akan datang, Jember bisa menjadi daerah tujuan wisata, sebagaimana Bali, Jogja, Malang dan daerah lainnya. “Tahun ini, di Jember sudah dibuka beberapa hotel baru, bahkan yang luar biasa lagi, di Jember akan dibuka hotel bertaraf internasional, yakni hotel Aston, dimana pengerjaannya saat ini sudah mulai dilakukan,”tandasnya.

Menggali dan Terus Mencari Potensi Wisata Selain mengembangkan wisata yang sudah ada, Pemkab dan Kantor Pariwisata, Jember saat ini juga terus mencari dan menggali potensi wisata yang ada di daerah (kecamatan). Pengembangan sector wisata di daerah ini, diharapkan juga akan berpengaruh pada pertumbuhan sektor industri dan lainnya.

41


Salah satunya adalah mengembangkan desa wisata yang dinilai dapat memberikan dampak positif untuk mendukung perkembangan wisata di Jember. Tahun ini saja, Kantor Pariwisata Jember telah merencanakan 8 desa wisata untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Ke delapan desa yang dipilih menjadi desa wisata tersebut, masing-masing memiliki keunggulan Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, dipilih karena memiliki produk wisata,yakni buah naga. Begitu juga dengan Desa Sumberjambe, Kecamatan Sumberjambe, dipilih

sebagai desa wisata, karena potensi batiknya yang corak khas kelokal-lokalan, seperti batik dengan motif durian. Juga Desa Ledokombo yang dikenal dengan budaya pemainan tradisionalnya, Tanoker, diharapkan bisa memberikan warna tersendiri bagi keanekaragaman wisata di Jember. Desa Tutul, Kecamatan Balung, dengan kerajinan manikmaniknya serta perkakas dapur dan souvenir lainnya. Kemudian Desa Wisata Bahari di Ambulu dan Desa Wisata Sayur Mayur di Sukorambi serta Wisata Purbakala,di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa.

Data Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Jember Tahun 2005 - 2009

Selain itu, Kantor Pariwisata Jember, juga tengah menggarap wisata kuliner yang sudah ada. Setidaknya ada 120 tempat di Jember, yang bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata kuliner. “Diantara 120 tempat wisata kuliner tersebut, sudah ada banyak jajanan yang beraneka ragam, mulai dari makanan khas dari Jember, hingga makanan dari luar. Itu banyak sekali,� tutur Arief. Untuk mendukung hal itu, Kantor Pariwisata memberikan kemudahan perijinan yang sesuai dengan standar kooperatif. Dukungan untuk pengembangan kepariwisataan ini bahkan juga dilakukan melalui promosi. “Setiap tahunnya, kami juga melakukan promosi, untuk mengenalkan Jember, apa saja yang ada di Jember. Itu juga harus didukung dengan 4 hal, yakni Kenyamanan, Keselamatan, Keamanan, dan Keramahan,� tuturnya. Kelebihan Jember dalam hal kepariwisataan ini, belakangan juga dituangkan melalui sebuah logo baru Kabupaten Jember, yang bertajuk, Naturally of Jember, Lovely Destination. Logo tersebut memiliki makna, bahwa Jember itu merupakan tempat tujuan yang menyenangkan.

Kemas pariwisata dalam program BBJ Untuk tahun ini, dalam rangka mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Jember, Kantor Pariwisata telah mempersiapkan hal yang

42

Sumber : Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember


berkaitan dengan kegiatan yang memang menjadi agenda tahunan, yakni Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ). Kesiapan menghadapi BBJ ini sangat perlu dilakukan, karena kegiatan ini benar-benar memberikan dampak positif terhadap dunia pariwisata di Jember. Ini dibuktikan pada pagelaran BBJ tahun 2005 lalu, peningkatan jumlah infrastruktur di Jember semakin meningkat. Dilihat dari sisi kualitatif, dampak dari BBJ cukup memberikan dampak positif bagi sector ekonomi dan aspek lingkungan maupun aspek social budaya. Jember Fashion Carnaval (JFC), sebagai ikon wisata dan merupakan bagian dari BBJ serta belakangan sudah menjadi trendsetter karnaval di lain daerah, ternyata cukup mampu menjadi penggerak utama bagi pertumbuhan pariwisata di Kabupaten Jember. “Untuk BBJ tahun 2012 ini, kita padukan tiga program yang namanya tourism, sport and culture, kita sudah membuat konsep yang seperti ini, ada yang namanya tourism. Jadi kita ajak wisatawan untuk berwisata alam, wisata bahari dan lainnya,” Usai berwisata alam, pada sore harinya, wisatawan diajak berolahraga, mulai dari sepak bola, bulutangkis, basket. “Dari jam 7 sampai jam 3, para wisatawan diajak keliling Jember, pada jam 3 sore wisatawan disuguhi olah raga, dan dan pada malam hari, wisatawan disuguhi kebudayaan yang asli jember, musik patrol, tari labako, wayang, JFC indoor, dan masih banyak acara lainnya.” ujar Kepala Kantor Pariwisata, melalui Kasi Kebudayaan, Siratjudin. Untuk program BBJ ini, Kantor Pariwisata juga telah mempersiapkan dan memetakan objek wisata. Hasil

DAFTAR OBYEK WISATA YANG TELAH DIKEMBANGKAN DI KABUPATEN JEMBER

1. 2. 3. 4. 5.

pemetaan obyek wisata ini, diantaranya akan ada yang dijadikan sebagai tourist destination, atau tempat wisata unggulan. “Tempat yang sudah dimaping, mulai dari Pantai Paseban, Puger, Papuma, Watu Ulo, sampai Bande Alit, di situ kita merencanakan 4 aspek, pertama aspek atraksi/produksi, kemudian aspek infrastruktur, aspek community, dan kelembagaan masyarakat, manajemen pariwisata, sudah disiapkan semua,” pungkasnya.

WANA WISATA TANJUNG PAPUMA PONTANG JAYA WATERPARK TAMAN REKREASI OLENG SIBUTONG LOKO TOUR GARAHAN (PT. KAI DAOP IX JEMBER) AGROWISATA PEMROSESAN CERUTU/INDUSTRI BOBBIN (PTPN X, ARJASA) 6. AGROWISATA KAKAO (PUSLIT KOPI & KAKAO INDONESIA) RAMBIPUJI 7. AGROWISATA GUNUNG GAMBIR 8. WISATA AGRO GLANTANGAN

9. TAMAN BOTANI SUKORAMBI 10. NIAGARA WATERPARK, AMBULU 11. WISATA AGRO GUNUNG GUMITIR, SILO 12. TAMAN REKREASI MUMBUL GARDEN, MUMBULSARI 13. TAMAN NASIONAL MERU BETIRI,TEMPUREJO 14. WISATA AGRO BUAH NAGA DAN BUNGA REMBANGAN 15. LAPANGAN GOLF GLANTANGAN (18 HOLE) 16. LORRY TOUR (KANTOR PG. SEMBORO

43


SERBA - SERBI

Penyelesaiaan Aset Daerah Disegerakan Oleh : Vera Aprilianti

Jember Kita. Dari tahun ke tahun, Kabupaten Jember terus melakukan perubahan, untuk perkembangan pembangunan, baik dalam sector ekonomi, social, maupun sector lain yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Ini dilakukan, sematamata hanya untuk kesejahteraan masyarakat. Diantara berbagai sector tersebut, ada salah satu sector yang dianggap sangat berpengaruh terhadap sukses dan tidaknya kesejahteraan tersebut, yakni sector ekonomi, yang memang sangat berperan penting. Untuk peningkatan perekonomian, yang juga bersumber dari aset daerah tersebut, Bupati Jember. MZA Djalal membuat perjanjian kerjasama dengan Kantor Wilayah X, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Acara yang berlangsung di Aula PB. Sudirman Pemkab Jember, (3/4) lalu, dan disaksikan seluruh Kepala SKPD, Camat, Lurah dan beberapa pihak terkait se-Kabupaten Jember itu, bertujuan untuk meningkatkan

44

kualitas aset daerah dan memberikan kepastian hukum di lingkungan Pemkab Jember. Penandatanganan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Jember dengan Kepala Kantor Wilayah X itu, menurut DR. Lalu Hendri Yujana, Kepala Kanwil X, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementrian Saya menyadari, bahwa untuk meningkatkan pembangunan, memang dibutuhkan anggaran yang besar, memenuhi kebutuhan masayarakat,” Keuangan Republik Indonesia, dimaksudkan untuk penguatan terhadap kualitas APBD. Misalnya, untuk efesiensi anggaran, pemacu PAD, penguatan kualitas laporan keuangan Pemda, penguatan kualitas laporan keuangan BUMD/ PD/BLU-D, inventarisasi dan penilaian BMD/aktiva tetap, serta penguatan kualitas manajemen piutang daerah.

Melalui kerjasama ini, kata dia, diharapkan Jember dapat melakukan percepatan inventarisasi atas aset daerahnya. “Di Jember ini ada 13 aset, bekas miliki asing/China (ABMA/C) menjadi BMD untuk Pemkab Jember, dimana 6 diantaranya akan diserahkan pada pemerintah daerah, untuk segera diselesaikan agar sesegera mungkin dapat menjadi BMD Pemkab Jember,” ujarnya. Diantara aset yang akan diserahkan kepada Pemkab Jember itu antara lain, SMPN Kalisat, Jalan Diponegoro, No.52, Kalisat Jember. SMPN V, Jalan Imam Syafii No.30 Kaliwates Jember. “Juga SD Kebonsari Balung Lor VI,VII, SMP Kartika IV Jember.dan beberapa tempat lainnya” tandasnya. Pernyataan yang juga disampaikan Bupati Jember, MZA Djalal, bahwa pihaknya akan secepat mungkin melakukan penyelesaian aset tersebut. “Saya menyadari, bahwa untuk meningkatkan pembangunan, memang dibutuhkan anggaran yang besar, memenuhi kebutuhan masayarakat,” jelasnya. Menurut bupati, Pemkab Jember tidak ingin hanya bergantung pada pemberian pemerintah pusat, baik lewat dana perimbangan yang berbagai macam jenisnya maupun bantuan lainnya. Bupati justru ingin mengajak teman-temannya di jajaran Pemkab Jember untuk berjuang meningkatkan pendapatan asli daerah. “Bagaimana PAD ini bisa disejajarkan dengan dana perimbangan. Untuk itu sesegara mungkin akan melakukan penyelesaian tersebut,”tegasnya. Selain itu juga diharapkan, agar kerjasama yang sudah dijalin dengan Kanwil X, dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas aset daerah.


SERBA SERBI

Penuhi Kewajiban, Serahkan SPT Tahunan Oleh : Anik D. Mulyani Jember Kita. Bupati Jember, MZA Djalal, (29/3) lalu mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kabupaten Jember untuk menyerahkan Surat Pajak Tahunan (SPT). Penyerahan SPT Tahunan tersebut bertepatan dengan Pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunan Penghasilan Orang Pribadi untuk tahun pajak 2011 yang diadakan KPP Pratama. Disaksikan oleh pegawai KPP Pratama, Bupati MZA Djalal mengisi SPT Tahunan, serta memasukkannya ke dalam drop box. Tak hanya Bupati Djalal, seluruh pejabat SKPD dan camat se-Kabupaten Jember juga melakukan hal yang sama. Bupati MZA Djalal dalam sambutannya mengatakan, bahwa tertib pajak merupakan bentuk tanggung jawab sebagai warga negara serta dapat berkontribusi besar bagi bangsa, khususnya Kabupaten Jember. Membayar pajak bukan sekedar mematuhi undang-undang yang berlaku. Jika kita taat membayar pajak, maka kita turut membantu percepatan pembangunan daerah,� jelasnya. MZA Djalal memaparkan, dari 2 triliun APBD Kabupaten Jember, hampir 1,8 triliun merupakan hasil dari pajak melalui dana

perimbangan antara pemerintah daerah dan pusat. Lebih lanjut dikatakan bahwa melalui tertib pelaporan dan setoran wajib pajak dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, serta pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum. Djalal mengakui bahwa masih cukup banyak wajib pajak di Kabupaten Jember yang belum menyetorkan pajaknya. “Saya khuznudon (berbaik sangka.red) saja, mereka bukan tidak taat. Mungkin masih kurang informasi atau kurang mengerti tata cara pembayaran pajak. Jadi kewajiban saya untuk memberikan contoh kepada masyarakat. Kami juga meminta KPP Pratama tidak bosan mempromosikan dan menyosialisasikan kepada masyarakat,� harapnya. Bupati Djalal juga menginstruksikan kepada seluruh para kepala SKPD dan camat untuk membantu KPP Pratama untuk memberi sosialisasi, sehingga wajib pajak yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Jember bisa segera menyerahkan SPT tahunan tepat waktu. Di sisi lain, kepala KPP Pratama Jember, Junanda, menjelaskan bahwa acara Pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunan Penghasilan Orang Pribadi untuk tahun pajak 2011 merupakan pekan yang digelar oleh Kementerian Keuangan melalui Dirjen Pajak dan Keuangan untuk memberikan kesempatan bagi wajib pajak segera menyerahkan SPT tahunannya, baik PPh orang pribadi maupun PPh badan usaha. Junanda menyebutkan untuk penerimaan pajak pada Pos APBN mengalami kenaikan, yaitu 20,44 % pada sektor pajak PPh Orang Pribadi (OP) dan PPh Badan Usaha. Untuk melakukan optimalisasi pelayanan bagi wajib pajak di Kabupaten Jember, KPP Pratama akan beroperasi hingga pukul delapan malam pada saat hari terakhir penyerahan SPT Tahunan hari Sabtu (31/03). Junanda berharap bahwa yang telah dilakukan oleh Bupati Jember hari ini bisa memotivasi bagi wajib pajak Jember untuk segera menyampaikan SPT tahunannya.

45


Restauran New Sari Utama Jl. Hayam Wuruk 117 Jember Jl. Gajah Mada 27 Jember Restauran Legian Jl. Gajah Mada Jember Restauran Taman Salero Jl. Sultan Agung No 1 Jember Jl. Wijaya Kusuma No.60 Jember Restauran Taman Mangli Indah Jl. Hayam Wuruk 183 Jember Restauran Lestari Jl. Kartini 16 Jember Restauran Xing Trisno Jl. Hayam Wuruk 41 Jember Restauran Hotel Istana Jl. Diponegoro Jember Restauran Wande Echo Jl. Semeru 86 A Ajung – Jember Restauran Tirta Asri Jl. Dharmawangsa No.1 Rambipuji Jember Restauran Hawaii Jl. Hayam Wuruk 56 Jember Restauran Palm Garden Jl. Lj. S. Parman 50-A Jember Pionerindo Gaurment International Jl. Gajah Mada 71 Jember Pt. Fast Food Indonesia Jl. Gajah Mada 96 Jember

46

RM. Bu Lanny Jl. Slamet Riyadi 84-A Jember RM. Lumintu Jl. Kertanegara 33, Jember RM. Bu Darum Jl. Gajah Mada 23 Jember RM. Rini Ambulu Jl. Mojopahit BI / J / 6Jember RM. Rupini Ayam Pedas Gumukmas Jember RM. Sumber Nikmat Jl. H. Agus Salim 23 Jember RM. Sari Jaya Jl. Sulatan Agung 24 Jember RM. Galavita Jl. Trunojoyo 115 Jember RM. Srikandi Jl. S. Parman 225 Jember RM. Bismillah Jl. Dharmawangsa 99 Jember Depot Jawa Timur Jl. Gatot Subroto 10 Jember Depot Ananda Ayam Goreng Jl. Gajah Mada 213 Jember Depot Soto H. Sukri Jl. Kalimantan Jember Depot Cantik Arjasa Jember Depot Empat Mata Jl. Panjaitan Jember Wong Solo Ayam Bakar Jl. Karimata 7 Jember Bebek Goreng H. Slamet Jl. Karimata 64 Jember Sate Pak Toha Jl. Brawijaya Mangli Jember

Sate Cak Ri Jl. Pattimura Jember Sate Simpang Tiga Jl. Otto Iskandardinata 2 Jember Warung Tera Jl. Hayam Wuruk Jember Campus Resto Jl. Jawa Jember Cafe & Rest Area Gumitir Jl. Raya Jember - Banyuwangi Radio Cafe Jl. Kartini Jember Cafe Pring Jl. Mastrip Jember Cafe Shaff Jl. Sultan Agung 21 Jember Pizza Hut Jl. PB. Sudirman Jember KFC Jl. Gajah Mada Jember Tosoto Jl. Slamet Riyadi 11 Jember Quick Chiken Jl. Jawa Jember Rocket Chiken Jl. Karimata/Mastrip Jember Lesehan Alun-alun Jl. PB. Sudirman Jember Pujasera Jember Jl. Hayam Wuruk Jember Jl. Lj. Panjaitan Jl. PB. Sudirman


HOTEL BINTANG MULIA Jl. Nusantara No. 18 Jember Telp. (0331) - 429999 Rp. 375.000 - Rp. 600.000

HOTEL PANORAMA Jl. KH. Agus Salim No. 28 Jember Telp. (0331) - 333666 Rp. 650.000 - 1.800.000

HOTEL BANDUNG PERMAI Jl. Hayam Wuruk No. 38 Jember Telp. (0331) 484528 - 484530 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL ROYAL JEMBER Jl. Karimata No. 50 Jember Telp. (0331) - 326677 Rp. 390.000 - Rp. 950.000

SEVEN DREAM RESIDENCE Jl. Riau Jember Telp. (0331) - 339199 Rp. 220.000 - Rp. 275.000

HOTEL SULAWESI Jl. Letjen Suprapto No.44 Jember Telp. (0331) - 333555 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL LESTARI Jl. Gajah Mada No. 233 Jember Telp. (0331) - 487.000 Rp. 165.000 - Rp. 300.000

HOTEL ISTANA Jl. Diponegoro 43 Jember Telp. (0331) - 482 555 Rp. 358.000- Rp. 850.000

HOTEL MERDEKA Jl. Sultan Agung No. 136 Jember Telp. (0331) - 487625 Rp. 130.000 – Rp. 350.000

HOTEL REMBANGAN Kemuning Lor, Arjasa - Jember Telp. (0331) - 420 273 / 420 383 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL KEBON AGUNG Jl. Arowana No. 59 Jember Telp. (0331) - 487833 Rp. 50.000 - Rp. 150.000

HOTEL ASRI Jl. Gatot Subroto No. 39 Jember Telp. ( 0331) - 425635 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL SAFARI Jl. KH. A. Dahlan No. 33 Jember Telp. (0331) - 481882 - 481883 Rp. 190.000 - Rp. 450.000

HOTEL KEMAYORAN Jl. Ltj. Suprapto No. 26 Jember Telp. ( 0331) - 334884 Rp. 50.000 - Rp. 200.000

HOTEL SEROJA Jl. PB. Sudirman No. 2 Jember Telp. ( 0331) - 483905 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL BERINGIN INDAH Jl. Raya Ajung - Jember Telp. ( 0331) - 757666 - 757432 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL CENDRAWASIH Jl. Cendrawasih Jember Telp. (0331) - 412222 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

FLAMBOYAN Jl. Teuku Umar No. 78 Jember Telp. ( 0331) 326252 Rp. 100.000 - Rp. 400.000

47


48


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.