Edisi 4

Page 1

Jember Kita

I

April 2013

1




TABLE OF CONTENT

10

Hot News TIGA SEKTOR DONGKRAK PERTUMBUHAN EKONOMI JEMBER Membaiknya perekonomian global didukung oleh stabilnya kondisi perekonomian domestic serta terkendalinya inflasi, berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember.

Three Sectors Jacked Up Jember’s Economic The global economic recovering is supported by the stabilized domestic economic and also the under controlled inflation. Those factors have significant impact on economic condition in Jember District.

18

Main Story DINILAI MENGUNTUNGKAN, PETANI PILIH TANAMAN HORTI Hortikultura, selain menjadi salah satu komoditas yang dinilai memiliki prospek bagus dalam usaha bidang pertanian, tanaman dan produk yang dihasilkannya juga banyak memberikan keuntungan bagi manusia dan lingkungan hidup.

20

Main Story TERAPKAN POLA 532, PRODUKTIFITAS PADI MENINGKAT Lonjakan tajam berkat pemupukan berimbang ternyata mampu menaikan produktifitas pertanian khususnya tanaman padi.


TABLE OF CONTENT

22

Main Story LENGKENG, MANGGIS DAN DURIAN, AKHIRI MASA KEJAYAAN RAMBUTAN Melimpahnya buah rambutan di Kabupaten Jember, utamanya di kawasan barat, seperti Kecamatan Tanggul, Bangsalsari dan Panti sebagaimana era 1980 hingga 1990-an, agaknya akan segera berakhir.

Longan, Mangosteen, and Durian, Ending the Heydays of Rambutan The abundant amount of rambutan in Jember District, especially in the western area, such as Tanggul Sub district, Bangsalsari, and Panti as at earlier of 80’s and 90’s, most likely will be over.

28

SPOT LIGHT 47

SNAP SHOT

59

36

Main Story JERUK MASIH DIATAS TANAMAN HORTI YANG LAIN

Zoom In ASTON, HOTEL BERTARAF INTERNASIONAL DI JEMBER

60

Kecenderungan petani yang mulai mengalihkan budidaya tanamannya dari padi atau polowijo, tak lepas dari pendapatan yang diperoleh. Dibanding tanaman pangan, hortikultura, khususnya buah, dinilai lebih menjanjikan pendapatan lebih dan bisa diharapkan dapat meningkatkan pendapatan.

Oranges Still Above the Other Horticultural Plants The trend to begin switching the cultivation from paddy or polowijo (non rice food) plant, is because the income they get. Compared to the food plant, horticultural plant, especially fruit, considered to be more promising in increasing income.

44

PKK PKK TEGALSARI DAPAT ACUNGAN JEMPOL

Zoom In AKSI KEMANUSIAAN CERIA FKIP UNEJ KUNJUNGI REDAKSI JEMBER KITA

60 62


6

Jember Kita

I

April 2013


EDITORIAL NOTE President Executive MZA DJALAL Chief Executive SANDI SUWARDI HASAN Chief Manager RACHMAT AGUNG PURNAMA Editor In Chief INDRA G. MERTOWIJOYO Managing Editor TAUFAN B. Editorial Board MUHAIMIN ABDUL KADIR SOLIHIN A. ANAM MASJHOEDI Reporters WINARDYASTO ANIK DWI MULYANI FERA APRILIYANTI Address JL. SUDARMAN 1 JEMBER, TELEPON : 0331-428824, http://jemberkab.go.id, Published By HUMAS PEMKAB JEMBER

Cover PETANI MENGANGKAT KERANJANG JERUK HASIL PANEN DI SEMBORO JEMBER Foto ANIK/HUMAS JEMBER

Berpacu Kembangkan Potensi Oleh : Sandi Suwardi H. Kabag Humas

Pemkab Jember

D

engan beragam jenis tanaman yang bisa ditumbuh dan berkembang dengan baik, menjadi Kabupaten Jember sebagai salah satu daerah pertanian yang bisa diandalkan untuk menopang ketersediaan pangan nasional. Ini dibuktikan, dalam hal produktifitas pangan, Kabupaten Jember meningkatkan hasil panen padinya, hingga 1 juta ton pertahun. Itu sebagai salah satu bukti, bahwa Jember sangat bisa diandalkan menjadi daerah penyangga pangan nasional. Apalagi sector pertanian di daerah ini, didukung oleh pola pertanian modern, dengan sistem pengairan yang juga tertata dengan baik. Hanya saja, kesuburan tanah yang dimiliki Kabupaten Jember, belum mampu menjadi pengungkit kesejahteraan masyarakatnya. Padahal hampir sebagian besar masyarakat di Kabupaten Jember, menggantungkan kehidupannya dari sektor pertanian. Seharusnya dengan potensi sumber daya alam yang begitu besar, Jember setidaknya harus lebih maju dari sekarang. Kesejahteraan masyarakatnya seharusnya juga harus lebih baik dibanding sekarang. Namun kenyataan yang terjadi, Jember dengan masyarakatnya, masih seperti itu-itu saja Kita tidak sedang dalam rangka mencari siapa yang bertanggung jawab dan bersalah dalam masalah ini. Kita hanya berupaya apa yang sedang terjadi dan dialami bersama, bisa menjadi pelajaran untuk kemudian memacu diri menuju ke yang lebih baik. Bagaimana caranya ?. Kembangkan setiap potensi yang ada, dan manfaatkan semua peluang. Hasil produk pertanian yang begitu melimpah di Kabupaten Jember, sebisa mungkin tidak hanya dijual mentah begitu saja, tapi bagaimana komoditi pertanian tersebut, bisa diolah dan dikemas lagi, sehingga menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibanding aslinya. Yang tidak kalah pentingnya, bangun dan manfaatkan jaringan. Karena dengan memiliki jaringan, setiap peluang yang ada akan lebih mudah diketahui dan dimanfaatkan. Keberadaan jaringan di tengah sengitnya persaingan seperti sekarang ini, sangatlah dibutuhkan. Sebab hanya dengan cara itu, sebuah usaha akan mudah dikenal dan dikembangkan. Yakinlah, bahwa usaha yang dijalankan tidak akan berkembang, bahkan rentan ambruk. Dan yakinlah pula, bahwa dengan memiliki jaringan, sebuah usaha akan lebih mudah berkembang dan dinikmati hasilnya. (*)

Jember Kita

I

April 2013

7


VISION

Hanya dengan Kemauan dan Kerja Keras, Impian Bisa Terwujud

H

anya dengan kemauan dan kerja keras, termasuk di dalamnya kebersamaan, suatu upaya dan citacita bisa dicapai. Sebuah komunitas atau lembaga, baik pemerintah maupun swasta, tidak akan mampu menjalankan program yang dicanangkan tanpa adanya kemauan, kerja keras serta dukungan dari semua pihak. Membaiknya pertumbuhan perekonomian Kabupaten Jember dalam beberapa tahun terakhir, merupakan suatu bukti, bahwa peran yang dijalankan pemerintah, dalam upaya mewujudkan perbaikan dalam segala bidang, bisa dicapai berkat kerja keras dan kemauan yang didukung elemen masyarakat. Capaian kinerja yang berhasil diraih Pemerintah Kabupaten Jember, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup siginifikan. Membaiknya perekonomian di Kabupaten Jember ini, juga tidak dapat dilepaskan dari membaiknya perekonomian global yang didukung stabilnya kondisi perekonomian domestik dan terkendalinya inflasi. Dalam kurun waktu 2009-2012 tersebut, pertumbuhan ekonomi Jember secara umum menunjukan trend yang terus meningkat (ascending economic growth trend). Percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember ini, bahkan melampui pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Sugeng/ Humas

8

Jember Kita

I

April 2013


VISION

Tahun 2009 saja, pertumbuhan ekonomi di Jember berhasil mencatat sebesar 5,55%. Berikutnya, perekonomian di Jember terus menunjukkan trend membaik, sebagaimana tercatat, tahun 2010 sebesar 6,94%, tahun 2011 sebesar 7,00% serta tahun 2012 melonjak menjadi 7,35%, jauh di atas pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, yang hanya 7,27%. Dari kinerja ekonomi tersebut, struktur ekonomi di Kabupaten Jember masih didominasi tiga sektor utama. Diantaranya, sektor pertanian mencatat 37,46%, sektor perdagangan, hotel dan restoran 25,17%, serta sektor industri pengolahan 10,81%. Ketiga sektor ini mampu memberikan kontribusi sebesar 73,44%. Membaiknya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember ini, menyusul terjadinya percepatan di semua sektor, khususnya perdagangan, hotel dan restoran yang mencatat pertumbuhan hingga 10,66%, serta sektor pengangkutan dan komunikasi 9,93% dan sektor jasa sebesar 8,87%. Sebagai kepala daerah, saya berkewajiban untuk menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada pemerintah serta memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) kepada DPRD Kabupaten Jember. LKPJ ini nantinya juga akan kita tindak lanjuti dengan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan (LPP) APBD tahun anggaran 2012 setelah diterimanya audit dari badan pemeriksa keuangan (BPK). Patut kita syukuri bersama, karena Kabupaten Jember mengalami kemajuan di berbagai bidang. Ini merupakan hasil dari kebersamaan, dukungan dan partisipasi semua pihak, meski indikator laju inflasi di Kabupaten Jember juga menunjukan kecenderungan menurun sejak tahun 2008-2011. Dari 11,10% di tahun 2008 menjadi 4,93% pada tahun 2011. Perbaikan juga terjadi pada pendapatan per kapita. Tercatat, pendapatan per kapita Kabupaten Jember juga menunjukkan peningkatan yang cukup baik, sebesar 11,74%. Dibanding rata-rata pertambahan pendapatan masyarakat, pendapatan per kapita di Jember masih lebih tinggi dari rata-rata tingkat kenaikan harga yang berlaku. Demikian pula untuk aspek indikator makro social, indeks pembangunan manusia (IPM), dari tahun 2008-2012, juga mengalami peningkatan, dari yang semula 63,71 berubah menjadi 65,93%. Membaiknya tiga indikator IPM ini, dipengaruhi oleh semakin membaiknya pendididikan, kesehatan serta daya beli masyarakat Kabupaten Jember. Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RJPMD), sebagai wujud kecintaan kepada masyarakat, dan sebagai sebuah komitmen, telah diperankan Pemerintah Kabupaten Jember, bersama seluruh elemen masyarakat. Dan semua yang telah dijalankan itu untuk mencapai arah kebijakan pembangunan, sesuai visi misi, sasaran dan tujuan seperti tertuang di RPJMD, yang secara rinci uraian dari kinerja program dan kegiatan 2012 bisa dicermati melalui dolumen LKPj. Peningkatan seluruh capaian kinerja pemerintah daerah tahun 2012, adalah untuk merealisasikan visi terwujudnya masyarakat Jember yang kreatif, sejahtera, agamis dan bermartabat. Itu semua itu bisa terwujud berkat adanya dukungan dari seluruh stakeholder, khususnya masyarakat yang dilandasi kemauan dan semangat kerja tinggi untuk memperbaiki nasib menjadi lebih baik dari sebelumnya. (*)

Jember Kita

I

April 2013

9


HOT NEWS

Tiga Sektor Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jember

Three Sectors Jacked Up Jember’s Economic Oleh : Winardyasto

M

embaiknya perekonomian global didukung oleh stabilnya kondisi perekonomian domestic serta terkendalinya inflasi, berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember. Dalam kurun waktu, tahun 2009-2012, pertumbuhan ekonomi Jember secara umum menunjukan trend yang terus meningkat (ascending economic growth trend). Tidak itu saja, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember mengalami percepatan dari tahun 2009, sebesar 5,55%, tahun 2010 sebesaqr 6,94%, tahun 2011 sebesar7,00% serta tahun 2012 melonjak menjadi 7,35%. Trend pertumbuhan ekonomi di Jember ini, lebih cepat dibanding Jawa Timur, yang hanya 7,27%.

10

Jember Kita

I

April 2013

The global economic recovering is supported by the stabilized domestic economic and also the under controlled inflation. Those factors have significant impact on economic condition in Jember District. In the span of three years, from 2009-2012, Jember generally shows an ascending economic growth trend. Not only that, the economic growth in Jember District has accelerated from the year 2009, amounted 5,55%, in the year 2010 its growth became 6,94%, the year 2011 shows 7,00% growth, and in the year 2012 it reach 7,35%. The economic growth in Jember is faster than the growth in East Java that only reach 7,27%


HOT NEWS

“Alhamdulilah, patut kita syukuri bersama karena Kabupaten Jember mengalami kemajuan di berbagai bidang, hal ini merupakan hasil dari kebersamaan, dukungan dan partisipasi semua pihak,”

Bupati Jember, MZA Djalal

Demikian disampaikan Ir MZA Djalal, M.Si, dalam acara laporan Repro keterangan pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Jember, akhir tahun anggaran 2012. Dari kinerja ekonomi tersebut, struktur ekonomi masih didominasi oleh tiga sektor utama, yakni pertanian 37,46%, sektor perdagangan, hotel dan restoran 25,17%, serta sektor industri pengolahan 10,81%. Ketiga sektor ini mampu memberikan kontribusi sebesar 73,44%. Membaiknya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember ini, dikarenakan percepatan pertumbuhan di semua sektor, khususnya perdagangan, hotel dan restoran 10,66%, serta sektor pengangkutan dan komunikasi 9,93% dan sektor jasa sebesar 8,87%. “LKPJ ini nantinya juga akan ditindak lanjuti laporan pertanggungjawaban pelaksanaan (LPP) APBD tahun anggaran 2012 setelah diterimanya audit dari badan pemeriksa keuangan (BPK),” ungkap Bupati Djalal. Sebagai kepala daerah, Bupati menyatakan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada pemerintah serta memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD. “Alhamdulilah, patut kita syukuri bersama karena Kabupaten Jember mengalami kemajuan di berbagai bidang, hal ini merupakan hasil dari kebersamaan, dukungan dan partisipasi semua pihak,” jelas bupati.

That was said by Ir MZA Djalal, M.Si, in the annual accountability report of Jember Regent, for the end of 2012 (LKPJ for short in Indonesian). From the economic performance, the economic structures is stil dominated by three main sectors, which are 37,46% in farming, the trading, hotel and restaurant at 25,17%, and the processing industry is about 10,81%. These three factors contribute about 73,44%. The economic growth in Jember District is improved because the growth acceleration in every sectors especially trading, hotel and restaurant for about 10.66%, communication and transportation at 9.93%, and in service sector it reach 8,87%. “This LKPJ will also followed by the 2012 regional budget implementation report (LPP for short in Indonesian) after the audit report is handed by the State Audit Board (BPK for short in Indonesian),” said Regent Djalal. As the head of regional government, the Regent has the obligation to gives the regional government report to the government and the accountability report to the District Legislative Council (DPRD for short in Indonesian). “Alhamdulillah, we must be grateful because Jember District is improving in every field, this is because the solidity, support and participation of all the people,” the Regent explains. Jember Kita

I

April 2013

11


HOT NEWS

Teguh/Humas

Namun diakui juga, indikator laju inflasi di Kabupaten Jember menunjukan kecenderungan menurun sejak tahun 2008-2011. Dari 11,10% di tahun 2008 menjadi 4,93% pada tahun 2011. Tidak itu saja, dibandingkan trend pendapatan per kapita 11,74%, rata-rata pertambahan pendapatan masyarakat Jember lebih tinggi dari rata-rata tingkat kenaikan harga yang berlaku. Dari aspek indikator makro social, yakni indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 208-2012, mengalami peningkatan dari 63,71 berubah menjadi 65,93%. Hal ini dipengaruhi oleh tiga indikator IPM, diantaranya adalah pendididikan, kesehatan juga daya beli masyarakat. “Komitmen pemerintah Kabupaten Jember terhadap rencana pembangunan jangka menengah daerah (RJPMD) merupakan wujud kecintaan kepada masyarakatnya. Selama ini telah diperankan oleh pemerintah daerah bersama-sama seluruh elemen masyarakat. Semua itu untuk mencapai arah kebijakan pembangunan, sesuai visi misi, sasaran dan tujuan seperti tertuang di RPJMD, adapun uraian secara rinci dari kinerja program dan kegiatan 2012 bisa dicermati melalui dolumen LKPJ dan telah dikirimkan kepada pimpinan DPRD Kabupaten Jember,” ujar MZA Djalal. Peningkatan seluruh capaian kinerja pemerintah daerah tahun 2012, adalah untuk merealisasikan visi terwujudnya masyarakat Jember yang kreatif, sejahtera, agamis dan bermartabat. Semua itu bisa terwujud, berkat adanya dukungan dari seluruh stakeholder, khususnya masyarakat, yang dilandasi kemauan dan semangat kerja tinggi guna perbaikan nasib agar menjadi lebih baik.

12

Jember Kita

I

April 2013

Another fact that being admitted is the inflation rate indicator in Jember District tends to decrease since the year of 2008-2011. From 11.10% in 2008, and became 4.93% in 2011. Not only that, when it compared to the per capita income trend at 11.74%, the average income of Jember people is higher than the average prices increase. From the social macro indicator aspect, which is human development index (IPM for short in Indonesian) in the year 2008-2012, it increases from 63.71% into 65.93%. This also influenced by three IPM indicator, such as education, health, and also the buying power of the people. “The Jember District government commitment on the Regional Middle Range Development Planning (RJPMD for short in Indonesian) is the materialization of the love to its people, so far has been carried by regional government together with every element of society. And it’s all to reach to the direction of development policy, matching with the mission and vision, target and objective like been implied in RPJMD. And the details of the 2012 program and activities performance can be reviewed in the LKPJ document that has been sent to the Chief of District Legislative Council,” said MZA Djalal. The improvement of all performance achievement by the regional government in the year 2012 is to materialize the vision of the Jember people that creative, prosperous, religious and dignified. Those all can be reached, with the support of all stakeholders, especially the people, which based on the high spirit to work in getting a better life.


Jember Kita

I

April 2013

13


Perlu Pemetaan Potensi Hortikultura The Need of Horticultural Mapping Oleh : Indra G. Mertowijoyo

J

ember memang sebuah daerah yang memiliki banyak kelebihan. Tidak hanya sebagai daerah perkebunan yang dikenal dengan komoditi ekspornya, di sector pertanian, Jember juga bisa berbangga diri, karena produksi padinya mampu menembus 1 juta ton per tahun. Ini belum lagi untuk komoditi hortikultura. Di Kabupaten Jember hampir berbagai jenis tanaman holtikultura bisa ditemui dan dikembangkan masyarakat. Tanaman hortikultura ini bisa ditemui di hampir setiap kecamatan di Kabupaten Jember.

Jember is, indeed, a region that has a lot of potential. Not only famous for its exported product of plantation, Jember has their own achievement in farming, since it’s produced 1 million tons of rice in a year. Not to mention the horticultural commodities. In Jember, many kinds of horticultural plants can easily found and cultivated by the people. These horticultural plants can be found in almost every sub district of Jember.

Repro

14

Jember Kita

I

April 2013


Beberapa jenis tanaman hortikultura yang banyak ditanam masyarakat di Kabupaten Jember, adalah, berbagai jenis sayuran, mulai kol, bayam, sawi, brokoli, cabe, bawang, dan sebagainya. Tanaman sayuran ini, banyak dibudidayakan petani di daerah selatan Kabupaten Jember, seperti Ambulu dan bagian utara, seperti di Kecamatan Panti, juga di beberapa daerah lain di Kabupaten Jember. Sementara untuk jenis tanaman buah, pada masingmasing daerah di Kabupaten Jember, memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Daerah timur Kabupaten Jember, seperti Sumberjambe, dikenal dengan tanaman durennya, Arjasa dengan Buah Naganya, Panti dengan Rambutannya, Sumberbaru dan Tanggul dengan Manggisnya, Semboro, Umbulsari dengan Jeruknya, dan Gumukmas juga Semboro dengan buah Salaknya. Sungguh Kabupaten Jember dengan berbagai macam komoditi pertaniannya, memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki daerah lain. Namun sayang, potensi yang dimiliki Kabupaten Jember ini, belum sepenuhnya bisa memberikan kontribusi besar terhadap upaya peningkatan pendapatan petaninya. Karena itu, perlu dilakukan upaya agar potensi yang ada ini dapat memberikan kontribusi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan, yakni melakukan pemetaan atas sentra tanaman sesuai dengan iklim mikro pada masing-masing daerah.”Saya pikir perlu dilakukan pemetaan terhadap potensi pertanian yang ada di Kabupaten Jember,” ujar Ir Ali Wasa, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura, di Tanggul. Dengan pola ini, setidaknya bisa diharapkan, jenis tanaman yang dikembangkan petani di masing-masing daerah, bisa berkembang dengan baik, selain juga akan lebih memudahkan petugas dinas pertanian dalam melakukan pengawasan dan pembinaan. Pemetaan ini sudah barang tentu, mengikuti kecenderungan yang terjadi di masing-masing daerah.

Some of the horticultural plants are cultivated by Jember’s people, such as cabbage, spinach, mustard, broccoli, chili, onion and many more. These vegetables is commonly grewed by farmers in the southern Jember, such as Ambulu and the northern Jember such as Panti Sub district, and also few other area in Jember. As for the fruit plant, every area in Jember district has their own distinctive fruit. The eastern Jember, such as Sumberjambe is famous for its durian, Arjasa with its Dragon Fruit, Panti with rambutan, Sumberbaru and Tanggul for their mangosteen. Semboro and Umbulsari are famous for their oranges. Gumukmas and Semboro have snake fruit as their distinctive. Jember, with its various commodities, really has more advantages, which no other area has. But unfortunately, the potential it has, is not giving a big contribution in the effort of increasing the farmer’s income. It is why; an effort to turn the potential into a Anik/Jember Kita contribution in increasing the people welfare should be taken. One of them is to create a map of plant according the micro climate on every region. “I think we must create a map of the farming potential in Jember,” said Ir Ali Wasa, the Head of Food plant and Horticultural Disease Observation Laboratory in Tanggul. With the pattern found, at least the kind of plant cultivated by the farmer on every region can be well growth, and also to make it easier for the farming agency officer in conducting observation and coaching. This mapping will definitely follow the tendency in every area. Jember Kita

I

April 2013

15


Seperti tanaman manggis misalnya, karena bagian barat Kabupaten Jember, khususnya Sumberbaru, sudah dikenal sebagai penghasil manggis sejak dulu, maka potensi yang sudah ada harus lebih dioptimalkan. Demikian pula dengan durian yang banyak dihasilkan daerah Sumberjambe, Arjasa, serta Panti dan kecamatan lain di kawasan Jember bagian utara, perlu mendapat perhatian lebih. Begitu juga dengan tanaman sayuran yang banyak dijumpai di kawasan selatan dan sebagian di timur utara Kabupaten Jember, seperti Kecamatan Ambulu dan Panti, perlu lebih dikembangkan lagi. Sehingga ke depan, potensi besar hortikultura yang dimiliki Kabupaten Jember ini, bisa membantu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

16

Jember Kita

I

April 2013

Take mangosteen for example. The western part of Jember, especially Sumberbaru, has been well known as the home of mangosteen ever since. So that the potential that already existed, should be optimized more. Similarly with durian that already famous from Sumberjambe, Arjasa, Panti, and also few other sub district in the northern part of Jember, they need more attention. The same thing goes for the vegetable plants of the southern and eastern part of Jember District, such as in Ambulu and Panti Sub district. They needed to be more developed. So that in the future, the huge potential of horticulture in Jember can contribute in increasing the people welfare.


Salah satu contoh potensi sayuran yang bisa dikembangkan adalah tanaman cabe besar (merah). Pemetaan terhadap tanaman horikultura, seperti cabe ini sangat perlu dilakukan, terlebih Kabupaten Jember memiliki lahan tanaman cabe yang cukup luas, tidak kalah dibanding daerah lain, seperti Tulung Agung atau Kediri dan Banyuwangi yang juga penghasil cabe. “Sekarang ini petani malah sudah banyak yang menjalin kerjasama dengan pabrikan, seperti ABC untuk bahan baku saus,” jelas Ali Wasa, Sedang untuk tanaman buah lainnya seperti durian, yang sejak lama dikenal masyarakat Jember, lebih cocok untuk dikembangkan di kawasan utara Kabupaten Jember. Tanaman ini cocok untuk lahan di dataran tinggi, mulai dari Kecamatan Sumberjambe sampai Sumberbaru. Khusus untuk tanaman manggis, Ali Wafa, memandang perlu diberikan pemahaman kepada petani, utamanya terkait perawatan. Mengingat selama ini, tanaman manggis yang sudah berumur puluhan tahun itu, hanya dibiarkan tumbuh begitu saja, tanpa ada perawatan yang memadai, sehingga buah yang dihasilkan juga tidak terlalu bagus. Karena itu perlu diberi pemahaman kepada petani, bagaimana seharusnya merawat tanaman agar bisa berbuah seperti yang diharapkan. “Jadi menurut saya, bagaimana manggis yang ada Repro ini potensinya lebih ditingkat lagi. Petani biasanya perawatannya kurang insentif, kadang dipupuk, kadang tidak. Petani juga harus dibiasakan menggunakan pupuk organik,” ujarnya. Ali mengakui, trend penanaman manggis di kalangan masyarakat belakangan semakin tumbuh. Banyak masyarakat yang memanfaatkan pekarangannya untuk ditanami manggis. Kecenderungan baru ini, setidaknya akan memberi harapan baru bagi Kabupaten Jember untuk jangka waktu antara 5 sampai 10 tahun ke depan, sebagai penghasil buah manggis. Satu lagi tanaman buah yang menurut Ali, cukup potensial menjadi penopang pendapatan masyarakat, adalah Salak Gumukmas. Salak jenis ini memiliki kekhasan rasa yang tidak dipunyai salak dari daerah lain, diantaranya ada yang rasa Nangka. “Sekarang ini tengah dirintis untuk didaftarkan ke Balai Sertifikat Benih, Kementerian Pertanian,” tandasnya.

One of the vegetable that can be developed is big chili (red). The mapping of the horticultural plant, such as chili, is a need. Moreover, the Jember District has quite vast area covered with chili. Not inferior compared to other region such as Tulung Agung or Kediri and Banyuwangi that also become chili producer. “Nowadays, the farmers already have cooperation with the factories such as ABC for the basic ingredient of sausage,” explained Ali Wasa. As for other fruit such as durian, that already famous for Jember people, is more suitable to be cultivated in the northern part of Jember District. This plant is suitable in the highland such as Sumberjambe Sub district until Sumberbaru. The special attention should be given to mangosteen. Ali Wafa considers that it is a necessary to give more comprehension to the farmer, especially concerning the nursing. Considering the plants that decades old is being ignored, without any sufficient nursing, so that the fruit resulted is not too good. The farmer should be educated about the correct method of nursing the plant, so that the plant fruits as expected. “So my consideration is how to develop the potential of mangosteen. The farmers sometime use fertilizer for their plants, but sometimes they don’t. The farmers should also being accustomed with the use of organic fertilizer,” he said. Ali admitted that the mangosteen fruit cultivation is trending recently. Many people make use of their backyard to be cultivated with mangosteen. This trend will at least giving a new hope for Jember District to become the mangosteen fruit producer in the next 5 until 10 years. Another fruit that has quite potential to support the people’s income, according to Ali, is Gumukmas Snake fruit. This kind of Snake fruit has a distinctive taste that no other has, one of them is jackfruit taste. “Now we are pioneering a submission on the Seed Certificate Office of the Farming Ministry,” he said.

Jember Kita

I

April 2013

17


Dinilai Menguntungkan, Petani Pilih Tanaman Horti Oleh : Fera Dwi Aprilianti

H

ortikultura, selain menjadi salah satu komoditas yang dinilai memiliki prospek bagus dalam usaha bidang pertanian, tanaman dan produk yang dihasilkannya juga banyak memberikan keuntungan bagi manusia dan lingkungan hidup. Buah-buahan dan sa_yuran yang dikonsumsi, sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Tanaman buah-buahan dan sayuran serta tanaman hias ini, bahkan juga dapat berfungsi sebagai penyejuk.

18

Jember Kita

I

April 2013

Untuk itu, banyak para petani yang berbondong-bondong bertanam tanaman horti, seperti para petani di Kabupaten Jember. Terlebih petani yang ada di wilayah Jember Utara yang daerahnya memang sangat mendukung untuk bertanam tanaman horti. Seperti dikatakan salah seorang petani di Arjasa, Sur, nilai jual tanaman horti seperti buah dan sayuran memang lebih menguntungkan. Karena itu banyak dari kalangan petani, yang awalnya hanya bertanam padi, mulai mencoba bertanam tanaman horti.

“Termasuk saya, apalagi disini mendukung untuk bertanam horti,� ujarnya. Ia juga menjelaskan, jika dulu, tanaman horti belum banyak diminati, namun seiring berjalannya zaman, petani semakin mengerti. Apalagi pangsa pasar dari tanaman horti cukup menjajikan, karena itu tak heran kalau petani, utamanya di wilayah utara, mulai merambah ke jenis tanaman ini. Ungkapan yang sama juga disampaikan, Jumantoro, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jember. Menurut Jumantoro,


Anik/Jember Kita

setelah sempat mengalami masa transisi, baik itu stok maupun harga, petani Jember utara kini mulai melirik tanaman hortikultura. Artinya masyarakat yang awalnya tidak pernah tanam cabe, tidak pernah tanam sayur mayur dan buah, kini sudah mulai bertanam. Ini menunjukkan saat ini sudah mulai terjadi banyak perubahan paradigma, dimana para petani sudah mulai berubah pola pikirnya. Mereka sudah mulai berfikir tentang pasar, tentang harga, dan soal kesejahteraaan mereka sendiri. Ini yang kemudian menyebabkan terjadinya pergeseran pola tanam, dari yang semula hanya biasa tanam padi atau tembakau, kini mulai tanam hortikultura.

“Petani di sini, biasanya memanfaatkan lahan yang tidak produktif, yang awalnya hanya ditanami dengan tanaman kayu, sekarang sudah terpetakan menjadi tanaman horti. Kalau kita melihat pola pikir, sekarang petani juga sudah sadar tentang propek bertanam tanaman horti. Jika dibandingkan dulu, saat ini sekitar 30%petani Jember utara sudah mulai bertanam tanaman horti,�ungkap Jumantoro. Ia juga menjelaskan, bergesernya kecenderungan petani dari tanaman pangan atau tembakau ke tanaman horti, khususnya di wilayah Jember utara, diantaranya juga karena adanya dukungan kondisi tanah yang memang subur, serta pasokan

air yang cukup. “Kondisi wilayah mendukung, sehingga meski musim hujan sekalipun bisa bertanam horti, karena Jember utara ini teras iring, air mengalir begitu cepat, maka di sini amanaman saja. Yang tidak aman adalah yang notabennya airnya menggenang, jadi kalau Jember utara tanam apa saja bisa, karena di sini air mengalir begitu baik,� imbuhnya. Jumantoro berharap, agar pemerintah daerah juga turut mendukung pengembangan tanaman hortikultura di Jember. Karena dengan sinergisitas yang baik, maka bukan tidak mungkin Jember ke depan, bisa menjadi sentra Tanaman Hortikultura. Jember Kita

I

April 2013

19


Terapkan Pola 532, Produktifitas Padi Meningkat Oleh : Winardyasto

L

onjakan tajam berkat pemupukan berimbang ternyata mampu menaikan produktifitas pertanian khususnya tanaman padi. Sebagaimana terjadi di Desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi, dari demplot Phonska-Petroganik yang dilakukan dengan menggunakan pola penanaman 532 yakni 5 kuintal Petroganik, 3 kuintal Phonska dan 2 kuintal urea, mampu dihasilkan panenan padi sebanyak 6,8 ton. Hal ini berbeda bila dibanding kebiasaan petani selama ini yang hanya mampu menghasilkan 5 ton padi dalam setiap hektarnya. Itu artinya, ketika penerapan pola 532 dilakukan oleh petani terjadi penambahan panenan hingga sebanyak 1,8 ton. Dalam penjelasannya Khusnul Al Aghoni asisten supervisor wilayah Jember PT. Petrokimia Gresik (Petrogres) mengungkapkan, keberhasilan ini setidaknya berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Pola ini juga sekaligus merupakan solusi efesiensi pupuk bersubsidi. Karena itu, demplot tidak dilakukan semusim saja, tapi secara terus menerus. Demi suksesnya program 532 ini, Petrogres membuat aturan terkait pola 532, melalui dinas pertanian kabupaten. Kepada para distributor pupuk, wajib mengenalkan pola ini pada petani, sehingga nantinya di semua kecamatan di Kabupaten Jember bisa dijumpai demplot sejenis. “Ternyata pola 532 ini banyak diminati petani di Indonesia karena mampu mendongkrak panenan padi. Ketika belum mengenal pola ini, hasilnya tidak pernah sebanyak ini. Program ini akan terus dilakukan oleh Petrogres kepada semua petani dan tidak lagi menngunakan pola lama, karena sejatinya hal ini juga merupakan upaya untuk menghemat pupuk bersubsidi,� ujar Khusnul.

20

Jember Kita

I

April 2013


Pola 532 ini, lanjut dia, untuk sementara hanya diberlakukan terhadap tanaman padi, namun tidak menutup kemungkinan, pada saatnya nanti tanaman lain, seperti jagung dan kedelai juga bisa memakai pola ini. “Semua distributor pupuk di Kabupaten Jember saat ini sudah membuat demplot, pemakaian pupuk secara berlebihan juga tidak baik bagi tanaman padi karena itu 532 adalah solusinya,”tandasnya. Joni Abdilah, tenaga pelaksana demplot dari PT. Tiga Daya Satama menambahkan, bahwa pemilihan wilayah kerja pembuatan demplot di tiga kecamatan, Sukorambi, Patrang dan Sukowono, karena petani di wilayah itu, karena lahan pertaniannya dinilai cukup mendukung. Diakui Joni, selama ini petani hanya terkonsentrasi memakai pupuk ZA dan urea, karena itu adanya demplot dan pola 532 ini diharapkan petani akan lebih memahami pola 532 dan menjadi acuan tetap dalam memulai musim tanam. Untuk demplot yang dilakukan, dari luasan 1 hektar, seperti di Kecamatan Sukorambi, diharapkan bisa diikuti oleh kecamatan lain dalam rangka peningkatan produksi beras di Kabupaten Jember. “PT Tiga Daya Saptama siap membantu PT Petrogres menyukseskan program ini di Kabupaten Jember, petani seharusnya mematuhi pemakaian pupuk berimbang ini karena bisa melipatgandakan hasil,” ungkapnya. Dengan pola 532 yang sudah terbukti hasilnya, lanjut dia, praktis pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat. Apalagi petani juga telah melihat sendiri di lahan demplot yang menunjukkan hasil panenan padi luar biasa sekali. “Petani akan lebih hemat ketika melakukan pemupukan dan akan menekan biaya operasional, demplot ini juga sekaligus merupakan cara bagaimana meningkatkan hasil panenan. Sebenarnya plola 532 ini sederhana sekali dan mudah diterapkan, karena itu PT.Tiga Daya Saptama siap membantu petani memberikan informasi sejelasjelasnya agar pola ini dijalankan oleh petani.,”pungkas Joni Dok. Humas

Jember Kita

I

April 2013

21


Lengkeng, Manggis dan Durian, Akhiri Masa Kejayaan Rambutan Longan, Mangosteen, and Durian, Ending the Heydays of Rambutan Oleh : Indra G. Mertowijoyo

Repro

22

Jember Kita

I

April 2013


M

elimpahnya buah rambutan di Kabupaten Jember, utamanya di kawasan barat, seperti Kecamatan Tanggul, Bangsalsari dan Panti sebagaimana era 1980 hingga 1990-an, agaknya akan segera berakhir. Ini setelah masyarakat mulai mengalihkan perhatiannya kepada buah lain, yakni Lengkeng, Durian dan Manggis. Masa keemasan rambutan yang ditandai dengan banyaknya masyarakat menanam di pekarangan rumahnya, bahkan juga kebun, sejak beberapa tahun terakhir, mulai diganti dengan tanaman buah lainnya. Bagi masyarakat yang hanya memiliki pekarangan tidak terlalu luas, biasanya lebih suka menanam lengkeng atau manggis. Untuk saat ini, yang paling banyak digemari masyarakat, menurut Darto, penangkar bibit tanaman CV Mitra Buana, selain lengkeng juga durian dan manggis. Karena itu, Darto berusaha untuk mengupayakan bibitnya selalu tersedia, agar masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan bibit lengkeng dan menanamnya di lahan yang dimiliki. Pengadaan bibit lengkeng, yang dilakukan Darto dengan lembaga usaha CV Mitra Buana ini, dimaksudkan agar untuk masa yang akan datang, dalam hal pemenuhan kebutuhan buah, khususnya lengkeng, tidak perlu lagi mendatangkan dari luar negeri. Upaya ini, paling tidak bisa diharapkan bisa menekan keluarnya uang masyarakat Jember ke luar negeri. Terjadinya pergeseran kecenderungan masyarakat Jember dalam membudidyakan tanaman buah ini, diakuinya, pada dasarnya sangat menguntungkan, karena paling tidak bisa mengurangi impor buah dari luar negeri. “Bayangkan, supermarket yang ada di Jember jumlahnya berapa, import lengkeng itu dalam per harinya berapa kuintal. Andaikata mereka (super market) mengambil produknya (buah) orang Jember, kan bisa diselamatkan sebagian uang orang Jember,” Mengenai minat masyarakat terhadap bibit tanaman lengkeng, yang belakangan menunjukkan cukup tinggi, diantaranya, karena buah ini tidak mudah busuk seperti rambutan. Demikian juga dengan pemasarannya, cukup luas, bahkan sampai luar Jawa. “Sekarang ini malah ada masyarakat yang memiliki tanaman lengkeng,sekitar 500 tanaman,” ungkapnya.

The abundant amount of rambutan in Jember District, especially in the western area, such as Tanggul Sub district, Bangsalsari, and Panti as at earlier of 80’s and 90’s, most likely will be over. It would happen not long after the people are starting to take a glance on other fruits such as Longan, Mangosteen and Durian. The heyday of rambutan, marked by Repro huge amount of people to plant it in their home, or even garden, is over in last few years. They started to change it into other kind of fruit plant. The people, who own not too big backyard, usually prefer to plant longan or mangosteen. As for now, the most wanted plant by people, according to Darto, a plant seed breeder of CV Mitra Buana, are longan, durian and mangosteen. That is exactly why, Darto is trying hard to maintain the availability of the seeds, so that the people can easily get the longan seed to be planted in their area. The longan seed procurement, conducted by Darto with the CV Mitra Buana is to fulfill the need of fruits, especially longan. In the future, there will be no need to import fruits from abroad. This effort is hoped to decrease the amount of cash that flows abroad. The change of tendency of Jember people in planting fruit plant is admitted as basically profitable, because it can decrease the import of fruit from overseas. “Imagine how many supermarkets existed in Jember, how much Longan they imported every day. If only they (supermarkets) buy the product (fruit) from Jember people, some of the Jember’s people money can be saved. About the high interest of people on longan fruit, one of the reasons is because it is not easily rotten like rambutan. And also the market is huge, it even reach until outside of Java. “Nowadays, around 500 plants are owned by the people,” he expressed. Jember Kita

I

April 2013

23


Tingginya minat masyarakat terhadap lengkeng, baik yang jenis pingpong, aroma duren maupun kristal, lanjut Darto, karena dalam satu tahun sudah buah. Untuk harganyapun, sebenarnya tidak terlalu mahal, mulai dari Rp 40 ribu sampai Rp 300 ribu per batang. Sedang untuk jenis bibit tanaman yang lain, harganya bergantung verietas dan tinggi dari bibit tanaman tersebut. Sementara mengenai tanaman manggis yang juga banyak diminati masyarakat dan petani, saat ini, menurut Darto, harganya dalam puncak mahal. Itu dikarenakan, pada musim lalu, tanaman tersebut tidak berbuah, sehingga untuk mendapatkan bijinya guna ditangkar menjadi bibit, sulit. Selain manggis, bibit tanaman lain yang tergolong mahal, adalah pala, cengkeh. Penyebab tingginya harga dari bibit tanaman ini, karena stoknya memang terbatas.. “Di sini semua jenis tanaman buah ada, cuma apel yang tidak ada,” akunya.

Rambutan Banyak Diminati Luar Jawa Kendati kecenderungan masyarakat terhadap tanaman buah beralih dari rambutan ke lengkeng atau durian dan manggis, namun Darto, mengaku tetap berusaha mengupayakan bibit rambutan tersedia, mengingat permintaan dari luar Jawa dan propinsi lain, terus berlangsung, bahkan tak jarang juga kehabisan stok. “Kita tetap menyediakan bibit rambutan, walaupun masyarakat Jember sudah mulai tidak menyukai. Kami hitung, sejak tahun 1967 sampai sekarang, rambutan itu masih terus dibutuhkan,” tandasnya Upaya penyediaan bibit rambutan yang dilakukan Mitra Buana, di tengah bergesernya kecenderungan masyarakat untuk memilih tanaman lain, karena sampai sejauh ini pesananan dari lain daerah masih terus berlangsung. Seperti diakuinya, beberapa waktu yang lalu ada pesanan dari Bangkalan dan Balai Benih Pasuruan untuk bibit rambutan, namun pihaknya tidak bisa memenuhi karena stoknya sudah habis.

Another factor that cause high interest of the people on longan fruit, for any kind variety such as pingpong, aroma duren, or kristal, said Darto, is because it can bear fruit in one year. As for the price, is not too expensive, ranging from Rp 40.000 until Rp 300.000 for a tree. As for other kind of plant seed, the price are depends on the variety and the height of the plant seed. As for the mangosteen that also wanted by people and farmer, right now the price is peaking, according to Darto, because last year, the plant is not producing fruits, so that it harder to get the seed. Other than mangosteen, another plant seed that classified as expensive are nutmeg, and clove. It is because the limited stock existed. “Almost any kind of fruit can be found here, except for apple,” he admitted.

Rambutan is Highly Wanted Outside Java

Repro

24

Jember Kita

I

April 2013

Even the people starting to switch into longan, durian or mangosteen, but Darto still trying to maintain the availability of rambutan seed, considering the demand from outside of Java and other province is still ongoing. Sometime they were also running out of stock. “We still sell the rambutan seeds, even if the Jember people’s demands are starting to decrease. Since 1967, until now, the rambutan is still needed,” he said. The effort to maintain the availability of the rambutan seed that conducted by Mitra Buana, in the middle of the decreasing demand from Jember people, is because the demand are still coming from outside area. Like has been said, a few periods before, an order came from the Bangkalan and Pasuruan Seed Center. The order of rambutan seed cannot be fulfilled because they were ran out of stock.


Repro

Namun begitu, untuk pengadaan bibit rambutan, Darto mengaku, akan tetap mengupayakannya. Mengingat, rambutan merupakan buah yang masih banyak digemari masyarakat, meski tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedang untuk usaha pengadaan pembibitan tanaman buah yang digeluti, Darto yakin, ke depan akan semakin dibutuhkan masyarakat, tidak hanya local Jember, tapi juga lain daerah. Bahkan dia yakin, dengan banyaknya penangkat benih tanaman yang ada saat ini, pada masa yang akan datang Jember akan menjelma sebagai pemasok kebutuhan bibit tanaman buah yang bisa diandalkan. Seperti CV Mitra Buana sendiri. Usaha pengadaan benih tanaman milik Darto, Tanggul, yang semula hanya Usaha Dagang (UD) dan pada tahun 1998 berubah menjadi Commanditaire Vennootschap (CV), Mitra Buana ini, sejak beberapa tahun belakangan, tidak hanya melayani kebutuhan local, tapi juga lain propinsi, bahkan luar pulau.

Nevertheless, for the rambutan seed, Darto said that he still willing to fulfill. Considering the rambutan is still a favorite fruits, even the demand is starting to decrease. As for the seed breeder business he ran, Darto sure, that in the future, the business will grow bigger. Not only needed by people of Jember, but also people outside. He even sure that the many plant seed breeder existed now, will transform into reliable fruit plant breeder in the future. Just like CV Mitra Buana. The business was started as Usaha Dagang (UD) in the 1998 turned into Commanditaire Vennootschap (CV). And nowadays, it’s not only serving the local need, but also until outside the province or outside the island. Repro

Jember Kita

I

April 2013

25


“Semula Mitra Buana hanya melayani jual beli bibit tanaman dan melakukan pengiriman ke luar Jawa, Kalimantan Timur. Namun karena di daerah sendiri banyak permintaan, utamanya instansi pemerintah, termasuk kabupaten lain serta petani dan pedagang, maka kita kembangkan dengan melakukan pengadaan benih tanaman sendiri,” ujar Darto. Pada perkembangan selanjutnya, Mitra Buana, kerap bertindak sebagai supplier bagi pemenang tender pengadaan benih tanaman dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, baik hortikultura, kehutanan maupun tanaman perkebunan. Namun selain itu, juga melayani kebutuhan pedagang dan masyarakat dalam bentuk eceran maupun partai. Sedang untuk supplier, melayani mulai. Mengenai jenis tanaman yang ditangkarnya, Darto mengaku, mengikuti kenderungan yang terjadi di kalangan masyarakat. Misalnya, saat terjadi trend tanaman tertentu, Darto, berusaha untuk menyiapkan bibitnya, sehingga ketika ada yang membutuhkan, tinggal ambil. Untuk tanaman-tananam tertentu yang dinilainya memiliki nilai ekonomi dan prospektif untuk dikembangkan, Darto, biasanya terlebih dahulu memperkenalkan petani maupun masyarakat. Bibit tanaman ini biasanya didatangkan dari daerah lain, tidak memproduksi sendiri. “Awalnya kami mendatangkan dari Jawa Barat, juga Jawa Tengah, tapi setelah masyarakat mengenal, kita produksi sendiri bibit tanaman itu,” paparnya.

26

Jember Kita

I

April 2013

“At the first time, Mitra Buana only buying and selling plant seed and shipment to outside of Java, East Kalimantan. But the demand is raised, especially from government agency, including farmer and trader. So we expanded into producing our own plant seeds,” said Darto. On the next steps, Mitra Buana in many occasion acted as supplier for the tender winner of plant seed procurement from Kalimantan, Sulawesi, Maluku and Papua, in horticulture, forestry or even plantation. But other than that, they also serve the need of people and traders in form of retail or party. About the kind of plant that he bred, Darto admitted that he is following the tendency happen in the society. For example, when a particular plant is trending, Darto is trying to prepare the seeds, so that when people need it, they can get it easily. For the distinguish plants that have high economic value and prospective to be developed, Darto usually introduce it to farmer or people in advance. Usually it came from other area, and not self produced. “At first, we get it from West Java, and also Central Java, but after people know about this plant, we produce the seed by ourselves,” he explain.


Keuntungan yang diperoleh dari memproduksi sendiri bibit tanaman, menurutu dia, selain bisa memberdayakan masyarakat, juga bisa dijadikan ajang berbagi ilmu dengan siswa SMK dan mahasiswa. “Banyak siswa dan mahasiswa politeknik yang magang di sini. Kami biasanya diminta untuk memperagakan teknologi pertanian yang kami kuasai, karena banyak teknologi pertanian yang belum diterapkan di dunia pendidikan,” Pemberian pemahaman soal teknologi pertanian, khususnya penangkaran bibit ini, bahkan juga diberikan kepada tamu dari lain daerah, seperti Jawa Barat dan beberapa daerah lainnya. “Kami awalnya hanya berdagang, namun karena dunai pendidikan banyak yang membutuhkan, maka kami berikan ilmu itu,” terangnya.

The advantage obtained in self producing, according to him, is to empower people and also an event of knowledge sharing with the student of vocational school and undergraduate students. “Many student and undergraduate student of polytechnic are getting their internship in here. Usually we were asked to show the agricultural technology we have, because many agricultural technologies are not applied in their education yet.” The agricultural technology comprehension, especially seed breeding, are also shared with the guesses from other area such as West Java and other area. “At first we only trade, but considered that the knowledge we have were needed, so we share it,” he explains.

Anik/Jember Kita

Repro

Jember Kita

I

April 2013

27


Jeruk Masih Diatas Tanaman Horti yang Lain Oranges Still Above the Other Horticultural Plants Oleh : Indra G. Mertowijoyo

K

ecenderungan petani yang mulai mengalihkan budidaya tanamannya dari padi atau polowijo, tak lepas dari pendapatan yang diperoleh. Dibanding tanaman pangan, hortikultura, khususnya buah, dinilai lebih menjanjikan pendapatan lebih dan bisa diharapkan dapat meningkatkan pendapatan. Hanya saja, dari beberapa jenis tanaman buah yang ditanam petani, jeruk masih diatas yang lain. Buah jenis ini, selain memang banyak digemari, juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga tak heran kalau mereka yang membudidayakan tanaman ini, bisa mendapatkan penghasilan tinggi. “Dari sekian banyak tanaman buah di Kabupaten Jember, hanya jeruk yang terbukti mampu memberikan pendapatan tinggi kepada petani. Sedangkan yang lain, kebanyakan hanya sekedar untuk menambah pendapatan saja,” ujar Ir Ali Wasa, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura, di Tanggul. Sementara untuk tanaman buah lainnya, seperti durian maupun manggis dan lainnya, yang juga banyak dibudidayakan masyakarat, selama ini masih belum mampu menandingi kemampuan jeruk dalam meningkatkan pendapatan petani. Namun untuk budidaya tanaman Jeruk, tidak semua petani mampu melakukannya, karena untuk biaya penanaman maupun perawatannya, hingga panen, dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Seperti juga diakui H Nurul Hijaz, petani jeruk, asal Desa Gadingrejo, Kecamatan Umbulsari, bahwa biaya untuk penanaman jeruk mulai dari penanaman hingga berbuah, biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per batang. “Biaya itu sudah termasuk bibit. Harga bibit jeruk yang ukurannya 70 centi sampai 1 meter, Rp 6000,” ungkapnya.

28

Jember Kita

I

April 2013

The trend to begin switching the cultivation from paddy or polowijo (non rice food) plant, is because the income they get. Compared to the food plant, horticultural plant, especially fruit, considered to be more promising in increasing income. Among few kinds of fruit cultivated by the farmers, oranges are still above the others. This fruit is highly wanted, and it’s also has high economic value. No wonder the people cultivating this fruit can earn high income. “From various kinds of fruits in Jember District, oranges are the only fruit that can give high income for the farmers. The others only serve as additional income,” said Ir Ali Wasa, the Head of Food plant and Horticultural Disease Observation Laboratory in Tanggul. The others, such as durian, mangosteen, and so on, that also been cultivated by the people still cannot compete the oranges ability to raise the farmer’s income. Even though, cultivating oranges has high cost, because it takes a lot of money from the planting started, the nursing it takes, until the harvest. That is why, not every farmer can cultivate oranges. As admitted by H Nurul Hijaz, the oranges farmer from Gadingrejo Village, Umbulsari Sub district, that the cost to cultivate oranges is Rp 60.000 – Rp 70.000 per plant. “The price includes seed price. The oranges seed price is Rp 6.000, it heights 70 – 100 cm,” he said.


Anik/Jember Kita

Jember Kita

I

April 2013

29


Anik/Jember Kita

Mengenai harga buah jeruk dalam setiap kilogramnya, di tingkat petani (harga sawah), bisa mencapai Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu. Buah jeruk yang dipetik dari lahan di Kecamatan Umbulsari dan sekitarnya ini, umumnya dijual ke Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Mataram dan Bali. Untuk Umbulsari sendiri, ketika panen raya, dalam sehari bisa mengirim buah jeruk ke luar daerah hingga 500 truk. Namun untuk hari-hari biasa, pengiriman jeruk dari Umbulsari hanya sekitar 200 sampai 300 truk.

30

Jember Kita

I

April 2013

The price of oranges in farmers is about Rp 8.000 – Rp 9.000 per kg. The oranges harvested from the fields in Umbulsari Sub district, and surrounding area, usually sold to Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Mataram and Bali. Umbulsari alone, in the time of main harvest, can deliver 500 trucks of oranges in a day, but at normal day, around 200 - 300 trucks in a day.


Buah jeruk produksi Umbulsari dan sekitarnya, seperti Semboro, Gumukmas maupun Kencong, selama ini memang dikenal dengan rasanya yang manis. Karena itu tak heran, meski dalam sehari jeruk yang dikirim sampai beratus-ratus truk, namun masih juga belum mampu memenuhi kebutuhan pasar, bahkan cenderung kurang. Jeruk asal Umbulsari atau yang dikenal dengan nama “Jeruk Semboro”, karena awalnya dibudidayakan di Semboro, memang memiliki kelebihan. Selain rasanya yang manis, Jeruk Semboro juga memiliki kekhasan lain, yakni kulitnya tidak terlalu bersih dan cenderung lebih tebal dibanding jeruk sejenis dari daerah lain. Jeruk Semboro, yang diproduksi beberapa daerah di Kabupaten Jember ini, banyak diminati masyarakat dari lain daerah, utamanya kota-kota besar. Sehingga tak heran, dikirim berapapun, selalu kurang. “Kalau Kalimantan lagi panen raya, masih mending. Tapi kalau tidak, kebutuhan jeruk selalu kurang-kurang,” terangnya. Untuk Umbulsari sendiri dan sekitarnya, diperkirakan panen raya akan berlangsung pada bulan Agustus mendatang. “Untuk penananam ini, kita ngambil bibit dari Purwoharjo, Jawa Tengah,” pungkasnya.

Oranges originated from Umbulsari and surrounding, such as Semboro, Gumukmas or Kencong, are famous for its sweet taste. No wonder, even hundreds trucks of oranges were sent every day, it haven’t met the market demand, mostly it still below the demand. Oranges originated from Umbulsari, or usually known as “Jeruk Semboro” (Semboro Oranges), because it was first cultivated there, has a few advantage. Besides the sweet taste it has, the skin is not too clean and thicker compared to oranges from other area. Jeruk Semboro, that produced by a few area in Jember District is highly wanted by people from other area, especially from big cities. So that no wonder, regardless the many oranges sent, it always less from the demand. “In time of main harvest in Kalimantan, the condition is still better. But other than that, the production is always less from the demand,” he explains. For the Umbulsari and surrounding, the main harvest is estimated in next August. “For this cultivation, we take the seed from Purwoharjo, East Java,” he said.

Anik/Jember Kita

Jember Kita

I

April 2013

31


Potensi kebun bunga selalu jadi daya tarik bagi masyarakat, seperti yang terlihat saat penggemar bunga Krisan memetik di Kebun Rembangan Jember Foto: Anik/Jember Kita

32

Jember Kita

I

April 2013


LANDSCAPE

Jember Kita

I

April 2013

33


Harga Bawang Berangsur Turun Oleh : Fera Dwi Aprilianti

B

awang sebagai salah satu bahan pokok untuk bumbu masak, kerap menjadi masalah ketika sulit didapatkan atau harganya melambung di pasaran. Karena itu tidak heran kalau bawang banyak dicari, terutama para ibu rumah tangga yang biasanya sebagai juru masak keluarga. Jika beberapa pekan yang lalu, harga bawang, terutama harga bawang putih menjadi perbincangan banyak orang, karena harganya melejit, beberapa pekan belakangan, berangsur turun. Menurunnya harga bawang ini, menyusul lancarnya pasokan ke pasar-pasar. Di sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Jember, baik pasar tradisional di kecamatan maupun di pasar induk Kota Jember, terjadi penurunan harga bawang. “Pasokan sudah mulai lancar, dan harganya terus berangsur turun, bahkan untuk harga bawang putih, ini mulai turun drastic,� ujar Yahya, salah seorang pedagang sayur di Pasar Tanjung. Untuk harga bawang putih, yang pada beberapa

pekan lalu tembus hingga Rp.90.000 per kilogram, sejak beberapa hari lalu merambat turun mulai dari Rp.30.000 per kilogram, hingga Rp.13.000 per kilogram, saat ini. Demikian juga dengan bawang merah, yang pada pekan lalu harganya berkisar Rp.40000 per kilogram, sekarang mulai berangsur turun menjadi Rp.38.000 per kilogram. Untuk bawang merah, meski penurunan harganya tidak terlalu banyak, namun cukup membuat senang masyarakat. “Bawang putih turun, bawang merah juga turun, namun turunnya hanya sedikit, belum sampai harga normalnya, tapi mungkin nanti akan terus berangsur turun seperti bawang putih,� ujar Jahra salah seorang pembeli di pasar Kalisat. Sementara untuk harga cabe rawit merah, saat ini masih cukup stabil, dengan kisaran harga Rp 35.000 per kilogram. Demikian juga dengan harga komoditas sayuran lainnya, di pasar tersebut relatif stabil. Seperti tomat Rp 8.000, cabe merah besar Rp 17.000, cabe rawit hijau Rp 8.000, cabe hijau besar Rp 10.000.

Repro

34

Jember Kita

I

April 2013


Jember Kita

I

April 2013

35


ZOOM IN

Aston Hotel, Bertaraf Internasional Pertama di Jember Oleh : Indra G. Mertowijoyo

J

ember semakin anggun saja. Daerah yang dikenal sebagai penghasil tembakau ini, setapak demi setapak memantapkan diri menuju kota modern yang lengkap dengan berbagai fasilitasnya. Terakhir, sebuah hotel bertaraf internasional mengembangkan sayap bisnisnya di kota terbesar ketiga di Jawa Timur ini. Aston internasional melihat Jember sebagai sebuah kota yang memiliki prospek cerah untuk masa depan. Karena itu, perlu didirikan hotel bertaraf internasional, yang representatif dan dapat memenuhi selera masyarakat, dari kalangan menengah sampai atas.

36

Jember Kita

I

April 2013

Hotel Aston bertaraf internasional yang pada tanggal 25 Mei, akan melakukan pre opening ini, hotel termegah di Kota Jember. Fasilitas penunjang yang dimiliki, layaknya hotel berbintang lima. Ada kolam renang designtnya sengaja dibuat menjadi tiga konsep, selain bisa digunakan untuk kesehatan, juga untuk rekreasi anak-anak dan permainan. “Di sini juga ada ware pool, yang khusus untuk refleksi air, dengan disediakan tempat duduk. Juga ada game atau fiteness centre, yang fasilitasnya sangat lengkap, serta sauna dan yakusi, untuk pria dan wanita, dengan dilengkapi air panas dan dingin,� ujar Budi Wahjono, General Manager, Hotel Aston, Jember.


ZOOM IN

“Mudah-mudahan saat lebaran, kami bisa melayani permintaan kamar untuk warga asli Jember yang pulang kampung,”

Budi Wahjono, General Manager, Hotel Aston, Jember

Dok. Aston Hotel

Mengenai pre opening yang rencananya akan dibuka oleh Bupati Jember, MZA Djalal, menurut Budi, pihaknya menyiapkan 2 lantai kamar atau 65 kamar dari 152 kamar yang telah direncanakan. “Fasilitas pendukungnya, sprei restaurant, room service, chek in, chek out, kolam renang, lift sudah siap. Sedang untuk tiga lantai teratas akan diselesaikan bertahap,” tandasnya. Untuk penyelesaian tiga lantai teratas ini, diharapkan sebelum bulan puasa sudah bisa diselesaikan semua. Ini sekaligus akan diteruskan dengan grand opening. Sehingga pada saat lebaran, sudah bisa menerima banyak tamu. “Mudah-mudahan saat lebaran, kami bisa melayani permintaan kamar untuk warga asli Jember yang pulang

kampung,” harapnya. Di hotel ini juga ada spa yang dibadi mejadi tiga konsep full treatment, mulai dari skrap, mandi lulur, batap, serta massage, refleksi dan siatsu. Selain itu, juga ada 12 room karaoke, yang cukup luas dan mampy menampung 12 orang, bahkan yang VIP bisa menampung 30 orang. Fasilitas lain, berupa kafe yang terletak di lantai 2, dengan menu special, dan open air. Sarana pendukung lainnya, yakni restaurant utama, bar, lobi long yang bisa dimanfaatkan untuk tamu VIP dan bisa dimanfaatkan untuk berduksi. “Fasilitas lain, sama dengan hotel lain, ada room service, laundry dan sebagainya,” paparnya. Khusus untuk Laundry, menurut Budi, bisa memproses semua kebutuhan, baik pakaian tamu, linen, petcy, handuk, sehingga tidak perlu keluar, karena kapasitasnya besar. Laundry di hotel ini bahkan juga melayani pihak lain, hotel, restaurant serta masyarakat. Ditambahkan, beberapa fasilitas yang dimiliki hotel bintang 4 pertama di Jember ini, seperti yunior suite room, lekker restaurant, logo uip, pool view, saphire balroom, superior room, counter ouip, deluxe room, dry clean machine, flos lounge, front office Dok. Aston Hotel

Jember Kita

I

April 2013

37


ZOOM IN

Raih Kemakmuran Lewat Jaringan Reaching Prosperity through Networking Oleh : Indra G. Mertowijoyo

K

eberadaan sebuah jaringan (network), di era perda gangan seperti saat ini, merupakan sebuah kebutuhan bagi siapa saja, utamanya bagi mereka yang menggeluti dunia usaha. Dengan memiliki jaringan, mereka bisa mengembangkan usahanya, selain juga tidak akan ketinggalan dalam berbagai informasi, khususnya seputar dunia usaha yang digeluti.

In the age of trading like nowadays, networking is a need for anybody, especially for businessmen. By owning a network, they can expand their business, and not being left behind in getting information, especially around the business they have.


ZOOM IN Terbangunnya sebuah jaringan, di era yang serba membutuhkan kecepatan ini, mutlak adanya. Karena dengan ini, sebuah kemakmuran akan mudah raih. Seseorang atau siapapun, harus bisa membangun network ( jaringan). “Merupakan sebuah kebohongan atau omong kosong, seseorang akan menjadi kaya tanpa memiliki jaringan. Makanya kalau Jember ingin menjadi bagus, harus menggeser masyarakatnya menuju network society (masyarakat berjaringan),” ujar Sandi Suwardi Hasan, dalam acara Sambung Rasa Jurnalis, di Rumah Makan Cempaka, Jember, beberapa waktu lalu. Sandi juga menilai, syarat lain yang mesti dimiliki untuk menuju suatu kemajuan, adalah, menguasai bidang yang akan ditekuni (memiliki ilmu). Karena jika tidak, maka bukan tidak mungkin, sesorang akan mudah diperdaya oleh orang lain, atau bidang yang ditekuni tidak akan berjalan sebagaimana yang diimpikan. Dengan ilmu, setidaknya seseorang akan lebih cerdas, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya. Namun begitu, penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan tidak akan banyak bermanfaat, bahkan akan kerap merugikan pihak lain, ketika tidak diimbangi dengan akhlak yang baik pula. Penyertaan elemen akhlak dalam upaya mencapai kemajuan dan kemakmuran ini, lanjut Sandi, dinilai sangat penting, utamanya bagi kalangan jurnalis yang kesehariannya berurusan dengan soal pemberintaan. Sebab kalau sedikit saja ada racun dalam diri seorang jurnalis, maka informasi yang disampaikan tidak lagi obyektif. “Ada sedikit saja dalam sanubari kita teracuni hal-hal yang kurang baik, maka ketika kita menulis berita, vested interest (kepentingan tertentu), maka pemberitaannya akan luar biasa,” tandasnya. Dicontohkan, penggunaan Sugeng/Humas kalimat dalam sebuah kasus dugaan penyalahgunaan dana pemerintah, haruslah mengedepan praduga tak bersalah. Misalnya, seorang kepala desa yang diduga menyelewengkan alokasi dana desa (ADD), dalam pemberitaan, harus menggunakan kata diduga tidak boleh memakai. Karena penggunaan kalimat memakai, sama artinya menempatkan kepala desa sebagai orang yang sudah dipastikan bersalah.

The existence of networking, in the age when everything moves very fast like nowadays, is a must. Networking will help to achieve prosperity. Anyone should be building their own network. “It is nonsense if a person can get rich without having any network. So if Jember want to be better, the society should be urged into a network society,” said Sandi Suwardi Hasan, in the Sambung Rasa Jurnalis event, at the Cempaka Restaurant, Jember, not so long ago. Sandi also reckon that another condition to achieve advancement is mastering the field we worked (to have the knowledge). If not, a person can easily tricked by others, or the field they worked in cannot be run as expected. With knowledge, at least a person can be smarter, more creative and innovative in developing its business. Even though, mastering and applying knowledge won’t bring advantage, or even harm others, when it is not balanced with a good moral. Moral is quite important element in reaching advancement and prosperity, according to Sandi. Especially for journalists that struggle with news every days. Because if a little poison is existed inside a journalist, the information delivered won’t be objective. “Even if just a little bit, if our heart was poisoned by negative things, when we wrote the news, vested interest, the news will be extraordinary,” he exclaim. As an example, the use of sentence in a case of misuse of government fund should prioritize presumption of innocent. For instance, a village chief is suspected to misuse the village budget, in the making of news, should use the word suspected and not using the word use. Because using the word use means the village chief is a person that already confirmed guilty.


ZOOM IN Oleh karena itu, menurut Sandi, factor akhlak di dalam diri menjadi pembelajaran bagi siapapun, termasuk untuk anak didik di kemudian hari. Sebab hanya dengan cara ini, seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang dapat merugikan orang lain. Selanjutnya, untuk menuju sebuah kemakmuran, seseorang atau siapapun lanjut Sandi, harus bisa membangun network ( jaringan). Merupakan sebuah kebohongan atau omong kosong, seseorang akan menjadi kaya tanpa memiliki jaringan. “Makanya kalau Jember ingin menjadi bagus, harus menggeser masyarakatnya menuju network society (masyarakat berjaringan),” ujarnya. Dikatakan, masyarakat mestinya banyak belajar dari Indomaret, Alfamaret dan semua yang berjaringan. Karena bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki jaringan. “Saya pernah membaca lima tahun yang lalu, ketika masih aktif di kampus, ada bukunya John Naisbitt Megatrends 2000. Di situ disebutkan, kenapa China menjadi negara yang kuat, karena masyarakat China bertebaran di mana-mana, kemudian mereka berjejaring,”paparnya. Indonesia atau Jember, menurut dia, belum terbiasa dan berkomitmen untuk membangun jaringan. Menurut dia, pada dasarnya kalau setiap masyarakat mau dan dapat memanfaatkan jaringan yang ada, sebenarnya akan sangat luar biasa. Memanfaatkan jaringan yang ada, sebenarnya banyak keuntungan yang akan didapat, jika tidak menjadi orang kaya, minimal kaya teman, kaya sahabat, atau kaya koneksi. Demikian pula dengan pelaku jurnalistik atau pengelola media cetak, khususnya local. Sandi meminta kepada kalangan jurnalis, agar memiliki keyakinan, bahwa tabloid, majalah, atau koran yang tidak memiliki jaringan kuat, hanya tinggal menunggu saat untuk tutup, hancur dan tinggal ceritera. “Tapi tolong dalam berjaringan jangan menggunakan istilah katanya. Mau datang ketika ada butuhnya dan pergi setelah kebutuhannya terpenuhi. Yang namanya jaringan harus dirawat, diasih, diasah dan diasuh,” tandasnya

40

Jember Kita

I

April 2013

That’s why, according to Sandi, the moral factor inside a person can be a process of learning for anybody, includes the student of tomorrow. Because only by good moral, a person won’t be doing something that harms the others. Furthermore, to achieve prosperity, anyone should be building their own network, said Sandi. It is nonsense if a person can get rich without having any network. “So if Jember want to be better, the society should be urged into a network society,” he said. He said people should learn from Indomaret, Alfamaret, and everything that has networks, because a strong nation is a nation that has networks. “Five years ago, when I still active on college, there’s a book written by John Naisbitt entitled Megatred 2000. It was said the reason why China became a powerful nation, because the people of china are everywhere, and they make a networks,” he explained. Indonesia or Jember, according to him, is accustomed and committed to build networks. According to him, basically if every people can and want to use the existed network, the result will be extraordinary. To use the existed network, actually bring many advantages. If not being rich or wealthy, at Sugeng/Humas least being rich of friend, or relation. That goes to for journalists or print media owner/caretaker, especially local media. Sandi asks to the journalist to believe that tabloids, magazines, or newspapers which don’t have a strong networks, just a moment away from being shut down, crumbled and being history. “But please, in networking not just coming in need and leaving after already have what it needed. What called network, is need to be maintained, cared, sharpened, and fostered.


ZOOM IN Dijelaskan, ciri masyarakat yang kuat, selain akhlak dan pendidikan serta adanya jaringan, juga istiqomah (berkelanjutan/terus menerus) menjalankan aktivitasnya. “Silahkan dichek di ayat Al Quran atau hadist, bahwa istiqomah ini menjadi factor yang sangat penting,” tukasnya. Dalam istiqomah ini, perlu suatu kesabaran, karena dengan begitu nilai dari orang yang memegang teguh istiqomah, akan tinggi “Saya jamin kalau anda istiqomah, anda akan laku mahal. Karena itu dijamin. Oleh Allah dijamin, orang yang istiqomah derajatnya dinaikkan, demikian juga denga kita,” katanya Bagi media yang sudah istiqomah pada suatu bidang, misalnya pendidikan, ya harus tetap di bidang itu. Jangan lantas beralih ke pemberitaan lain, karena lagi booming. Karena diyakini, pada suatu saat nanti, istiqomah ini akan menjamin pelaku media tersebut, akan memiliki nilai jual tinggi. “Mohon maaf ini, anda sekarang menjadi pelaku media, lagi rame-rame pencalonan legaistlatif, semua mau nyalon, ini tidak istiqomah. Cak en reng madureh, lakonah lakonen, kenengennah kenengen, opannah openen (pekerjaannya kerjakan, tempatnya ditempati, upahnya dinikmati/dirawat), itu istiqomah. Ini adagium Madura yang bisa dijadikan ibroh (satu ceritera yang baik). Kepada para pelaku media, juga dipesankan, hendaknya dalam menulis sebuah berita tidak disertai dengan umpatan, ‘Kapok koen, matek koen, benggkah be’en. Ini syakwasangka, su’udon dan agama tidak mengajarkan itu, tapi kalau menulisnya disertai dengan niatan, mudah-mudahan ingat be’en chong,” pungkasnya.

It’s explained, that the characteristic of a strong society, besides moral and education, and also the existence of network, also istiqomah (Arabic for continuously) in doing the activities. “Go ahead, check the verse inside Al Quran or Hadist, istiqomah is being an important factor,” he said. Istiqomah needs patience, because the high value owned by the people that being istiqomah. “I guarantee, if you being istiqomah, you will be high valued, because it’s guaranteed. Allah guarantees that if a person being istiqomah, his/her level will be raised, and it goes for us too,” he said. For the press that already istiqomah in particular field, education for example, should stay on that field. Don’t be switching to other field because of current trend. Because it is believed, that someday, this istiqomah will guarantee the press worker will have a high value. “Apologize for this one; if you currently being a media worker, in the time of legislative candidacy, everyone wants to be a candidate, this is not istiqomah. In Madura language, the job should be carried, the place should be occupied, the wage should be enjoyed / managed, and that is istiqomah. This is a Madurese adage that can be used as ibroh (Arabic for a good lesson/moral story). To the media workers, also being said that in writing news, not to use aspersion. “You’re a dead meat, you’re finished, is a few examples. This is called prejudice, su’udon (Arabic for prejudice) and religion is not teaching about it. Moreover if the person writing it in purpose, with intention to hope for bad thing to happen,” he said.

Sugeng/Humas

Jember Kita

I

April 2013

41


PKK

Tekan Kematian Ibu Hamil, Gelar Lomba Simulasi Oleh : Fera Dwi Aprilianti

Fera/Jember Kita

M

eski tidak terlalu tinggi angka kematian ibu melahirkan di Kecamatan Wuluhan namun hal itu setidaknya perlu diantisipasi sedini mungkin, salah satunya adalah menggelar lomba simulasi mengangkat persoalan kesehatan ibu dan

42

Jember Kita

I

April 2013

anak. Lomba tersebut juga merupakan bagian dari peringatan hari Kartini dan diikuti oleh tujuh kelompok dari tujuh desa di Kecamatan Wuluhan, meski lomba itu hanya berlangsung ditataran kecamatan tapi terlihat meriah sekali, untuk menentukan

pemenang lomba simulasi tersebut, panitia sengaja mendatangkan tim juri dari kecamatan lain yakni Ambulu, hal ini sengaja dilakukan agar netralitas tetap terjaga. Ny.Damayanti Hadi Mulyono, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Wuluhan membenarkan hal itu, alasan diadakannnya lomba simulasi itu tidak lain agar kader PKK dan posyandu berani mengeluarkan pendapatnya dan sekaligus menghargai pendapat oranglain.Melalui ajang diskusi itu, peserta simulasi setidaknya mampu mengatasi munculnya permasalahan kesehatan ibu dan anak.Dari pantauan lomba simulasi yang diadakan di pendopo kantor kecamatan tersebut, terlihat kader PKK dan posyandu memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungannya serta sudah menerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Lomba ini diikuti oleh perwakilan desa di Kecamatan Wuluhan seperti Kesilir, Dukuh Dempok, Tanjungrejo, Tamansari, Glundengan, Ampel dan Lojejer, ternyata ibu-ibu PKK dan posyandu begitu bersemangat mengikuti simulasi ini.Masing-masing kelompok selama ini sudah melakukan simulasi di desanya, melalui lomba simulasi ini saatnya mereka untuk unjuk kebolehan ditingkat kecamatan.Harapannya usai mengikuti lomba maka angka kematian ibu melahirkan di Kecamatan Wuluhan ini bisa dikurangi atau sama sekali tidak ada, selain itu kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan


PKK

kader PKK dan posyandu,�ungkap Ny.Hadi Mulyono. Selain itu, Ia juga menjelaskan , bahwa PKK di Kecamatan Wuluhan perkembangannya cukup bagus, bahkan semenjak sebelum dirinya menjabat sebagai ketua tim penggerak PKK kecamatan tersebut, geliat kemajuan itu sudah dirasakan .Tidak dipungkiri, PKK dan posyandu selama ini memiliki kontribusi besar untuk menyuarakan pogram pembangunan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah kepada masyarakat luas.Bahkan sejak dua tahun terakhir ini PKK Kecamatan Wuluhan berhasil menyabet berbagai kejuaraan, hal itu berkat kekompakan dari kader PKK dan Posyandu dan punya kemauan keras untuk menjalankan programnya. “Saya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Wuluhan terus melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk mengetahui persoalan dan kesulitan yang dihadapi, termasuk apa yang mereka butuhkan.Se-

tidaknya nanti hal itu bisa dimasukkan di program tahunan, kader PKK dan posyandu disini (Wuluhanred) luarbiasa sekali yakni kemandiriannya, mereka sebagai istri ternyata bisa membantu suaminya untuk meningkatkan pendapatan keluarga.Tidak hanya aktif di PKK dan posyandu saja, tapi lebih dari itu ternyata sebagai ibu sekaligus istri mereka mampu berwirausaha kecil-kecilan seperti membuka warung pracangan,�tukas Ny.Hadi Mulyono. Tak hanya itu, Ny.Damayanti Hadi Mulyono, juga mengatakan bahwa selain PKK, di Kecamatan Wuluhan juga terdapat organisasi wanita lainnya dibawah wadah Gabungan Organisasi Wanita (GOW) seperti di kecamatan lainnya, bahkan mereka terlihat guyub dan rukun, hal itu terlihat ketika melakukan senam pagi bersama di lapangan Desa Dukuh Dempok beberapa waktu lalu.

Fera/Jember Kita

Jember Kita

I

April 2013

43


PKK

Sugeng/Humas

PKK Desa Tegalsari Dapat Acungan Jempol Thumbs up for Tegalsari Village PKK Oleh : Winardyasto

K

eberadaan PKK di Kabupaten Jember memang sudah teruji kualitasnya dan semakin me nggeliat, karena itu tak heran kalau organisasi di bawah komando ibu Sri Wahyuni Djalal ini, pamornya semakin terdongkrak. Bahkan di tahun 2013 ini PKK Kabupaten Jember didaulat mewakili Propinsi Jawa Timur untuk maju ke tingkat nasional mengikuti lomba Pencegahan Kekerasan Dalam rumah Tangga (PKDRT). Dalam lomba tersebut Kabupaten Jember diwakili oleh Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu, apalagi PKK di desa tersebut memiliki banyak kelebihan dan mampu meyisihkan kabupaten dan kota di Jawa Timur. Tim penilai lomba PKDRT dari pengurus PKK pusat saat bertandang ke Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu, merasa puas ketika melihat dari dekat beberapa bentuk kegiatan yang dilaksanakan PKK. Seperti Griya Asih, posyandu, Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) dan kelompok lansia.

44

Jember Kita

I

April 2013

The existence of PKK in Jember District has been tested for its quality and it is rising right now. No wonder, the organization under the command of Sri Wahyuni Djalal is getting more prestigious. Even in the year 2013, PKK of Jember District is appointed to represent the East Java Province in the national level of Domestic Violence Prevention Contest (PKDRT for short in Indonesian). In the contest, the Jember District was represented by the Tegalsari Village, Ambulu Sub district. Moreover, the PKK of this village has a lot of superiority and they can beat many districts and cities in East Java. The reviewer of PKDRT contest is coming from the central PKK officer. When they visit Tegalsari Village, Ambulu Sub district, they feel satisfied to see few activities conducted, such as Griya Asih, posyandu, Teenager Counceling Information Center (PIKR for short in Indonesian) and elderly group.


PKK Salah tamu dari Jakarta, Dien Windarti Hardono, mengatakan, tim penilai PKDRT itu sengaja datang ke Jember untuk mencocokan kebenaran laporan tertulis yang disodorkan kepada panitia lomba PDKRT. Dien mengaku senang dan bangga, karena bisa turun langsung ke Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu, meski sejak pagi cuaca kurang bersahabat lantaran Jember diguyur hujan deras. “Masyarakatnya di sini terlihat guyub sekali, dan suasana Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu begitu damai, tentram, serta halaman rumah warga terlihat hijau ditumbuhi tanaman toga. Ketika saya datang pertama kalinya langsung disambut antusias oleh

One of the guesses come from Jakarta, Dien Windarti Hardono said that the reviewer team of PKDRT deliberately visiting Jember in order to match the written report that been submitted to the contest committee of PKDRT. Dien admitted that she feel excited and proud to come to the Tegalsari Village, Ambulu Sub district, even though the weather is not too friendly because it has been heavily raining since morning. “The people in here seemingly so solid and the atmosphere I feel in here is so peaceful. The backyards are green because it is planted with the toga (traditional medicine plants) plants. When first

Sugeng/Humas

masyarakat,” aku Windarti. Dari pengamatan tim penilai lomba PDKRT, Windarti menyatakan, tampilan griya asri, posyandu, PIKR maupun kelompok lansia semuanya bagus, dan ia memberikan acungan jempol buat itu semua. “Posyandu di Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu luarbiasa, bahkan ada juga dongeng untuk anak balita dan itu bagus sekali untuk perkembangan kejiwaan mereka,”jelas Windarti. Windarti menjelaskan, kekerasan dalam rumah tangga sebenarnya bisa dicegah jika antara suami dan istri saling menyibukan diri melalui kegiatan produktif untuk kepentingan keluarga, sehingga tidak terlintas keinginan untuk saling menyakiti pasangannya. Ia juga menyarankan, masyarakat hendaknya memanfaatkan Griya Asih, mengingat itu merupakan unit layanan korban kekerasan pada perempuan dan anak.

came here, we were welcomed enthusiastically by the people,” said Windarti. The observation of the PKDRT committee reviewer stated by Windarti, the appereance of griya asri, posyandu, PIKR, or even the elderly groups are good. And she gives thumbs up for all of these. “Posyandu in here is remarkable, they even have fairytale for toddlers and that’s great for their psychological development,” Windarti explained. Windarti explains that the domestic violence can be prevented if the husband and wife can be occupy themselves with productive activities for the sake of the family, so that no desire to hurt their partner ever cross their mind. She also suggests the people to utilize Griya Asih, considering that is a children and women violence victim service unit. Jember Kita

I

April 2013

45


PKK

Sugeng/Humas

Untuk Griya Asih sendiri, saat ini sudah menyebar di tiap desa dan kelurahan. Tempat itu kerap dijadikan ajang curhat bagi ibu-ibu dan masyarakat untuk membahas berbagai persoalan terkait kehidupan rumah tangga. Sementara itu, kesempatan meninjau langsung PKK Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu ternyata dimanfaatkan juga oleh tim penilai KDRT untuk meneliti kelengkapan administrasi PKK desa tersebut. Penilaian terhadap kelengkapan administrasi yang diawali dari sekretariat ini dirasa penting, mengingat 10 program yang ada pada PKK sangat berpengaruh pada pelayanan masyarakat. Setidaknya, jika administrasinya tertata secara apik, maka akan mendukung rencana kegiatan yang sudah dijadwalkan Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, Windarti mengatakan, administrasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan Alokasi Dana Desa (ADD) di desa itu sudah tersusun rapi. “Administrasinya cukup bagus, dan itu tadi saya lihat sendiri, karena itu tinggal ditingkatkan. Tim penilai KDRT menilai ibu-ibu PKK Desa Tegalsari ternyata sudah memahami sekali pentingnya tertib administrasi. Banyak kemajuan di sini, dan tidak salah bila desa ini akhirnya terpilih mewakili Jawa Timur maju ke tingkat nasional lomba PKDRT, termasuk dasa wisma sebagai ujung tombak PKK, ternyata pro aktif dan bisa memerankan fungsinya,”pungkas Windarti.

46

Jember Kita

I

April 2013

As for now, every village has already had their own Griya Asih. This area is commonly become an arena of talking to each other about their deepest feeling concerning their household problems. Meanwhile, the opportunity to review the PKK of Tegalsari Village Ambulu Sub district is also been used by the reviewer committee to research the administration completion of the PKK. The review about administration completion is considered to be important, given the 10 program contained in PKK is highly influenced on people service. At least if the administration is orderly made, it will support the planning activities that has already scheduled. From the review conducted, Windarti said that Village Budget (APBDes for short in Indonesian) and Village’s Fund Allocation (ADD for short in Indonesian) is already orderly arranged. “The administration is quite good; I saw it myself, therefore only needed to be improved. The reviewer committee of PKDRT consider the PKK organizer in Tegalsari Village are already aware the importance of neat administration. Many advancement in here and no wonder if this village represent East Java to the national level of PKDRT contest, including dasa wisma, as the forefront of PKK, turn out to be proactive and can bear it function,” said Windarti.


B

agi para pecinta kuliner , mungkin tak lengkap rasanya jika masih belum berkunjung ke kota Jember. Salah satu wilayah di Jawa Timur ini, menawarkan begitu banyak makanan khas yang terbuat dari bahan dasar singkong yang akan membuat ketagihan bagi siapapun yang datang dan merasakan kulinernya. Bagi anda yang belum mengetahui, mungkin perlu untuk mencoba kenikmatan kuliner di Jember.Inilah 5 Makanan ter-enak khas Jember.

Repro

Jember Kita

I

April 2013

47


SPOT LIGHT

Suwar-Suwir S

Repro

uwar Suwir merupakanan makanan khas Jember , dikenal sejak lama, jadi tak heran jika banyak orang yang mengatakan ,bhawa suwar-suwir merupakan salah satu ikon kuliner Jember. Makanan ini dibuat dari bahan tape, gula, dan tepung, kemudian dijemur matahari supaya kering dan tahan lama. Adonannya seperti dodol, tetapi dengan struktur lebih padat. Hanya, saat digigit begitu lembut dan lumer di lidah.Rasanya legit, manis, bercampur kecut. Selintas seperti sedang mencicipi tape. Manisnya pun tak terlalu menggigit. Bentuknya kotakkotak kecil memanjang menyerupai kotak balok mini. Warna pun beraneka, mulai dari hijau, coklat, putih, hingga merah. Setiap rasa mempunyai harga yang berbedabeda. Rasa orisinal hanya Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan untuk rasa buah bisa mencapai Rp 20.000 per kilogram-nya.

Brownies Tape A

nda yang gemar makan kue brown ies, bisa mencoba untuk mencicipi kue brownies tape yang lezat khas Kabupaten Jember, yang rasanya tidak kalah dengan kue brownies lainnya. Berbagai rasa brownies tape yang kami tawarkan antara lain brownies tape keju, brownies tape coklat kacang dan brownies tape asli. Rasa manis tape singkong membuat sensasi rasa di lidah. Kue brownies tape dengan berbagai rasa tersebut dijual dengan harga Rp20.000 ribu per/kemasan.

Repro

Oleh : Fera Dwi Aprilianti

48

Jember Kita

I

April 2013


SPOT LIGHT

Prol Tape S

ingkong yang matang dan berasa manis memang lezat dikonsumsi begitu saja, namun akan lebih nikmat kalau diolah menjadi kue. Prol tape adalah salah satu contoh hasil olahan tape yang lezat dan banyak diburu orang. Kombinasi tape singkong dan keju parut menjadikan kue ini lebih istimewa. Rasanya yang lezat dan gurih pasti membuat siapa saja yang mencobanya jadi ketagihan.Harganya bervariasi, mulai dari Rp.25.000-Rp.30.000.

Anik/Jember Kita

Dodol Tape S

aat ini tape juga bisa dijadikan makanan dalam bentuk lain , seperti Dodol Tape. Jika dilihat dari bentuknya mungkin tidak berbeda jauh dengan dodol yang telah ada, namun yang membedakan adalah Dodol tape ini menggunakan “Tape� sebagai bahan baku utamanya.kendati demikian rasanyapun tak kalah enak.Dijember Dodol Tape sangat diminati, karena selain harganya yang terjangkau, rasanyapun bikin ketagihan.

Repro

Pia Tape P

ia Tape, juga merupakan makanan khas Jember yang bahan utamanya menggunakan Tape, Namun Pia tape menawarkan sensasi tersendiri, Karena olahan bahan tape yang dicampur dengan aneka rasa dan disajikan berbeda ini akan membuat para pecinta kuliner ketagihan.Pia tape dibuat beraneka rasa , mulai dari rasa keju, coklat dan keju, dan masih ada banyak rasa lainnya. Harga Pia Tape berkisar Rp 13.000 per kotak dengan isi 10 potong pia yang berbentuk kotak selebar 5 centimeter. Repro

Jember Kita

I

April 2013

49


ZOOM IN

Siap Pilih Duta Wisata untuk Promosikan Jember

Sugeng/Humas

Oleh : Anik D. Mulyani

K

emajuan sektor pariwisata selalu didukung oleh promosi yang baik dari setiap daerah. Pengembangan pariwisata Kabupaten Jember merupakan bagian dalam sistem pengembangan pariwisata nasional, yang dalam konteks pemasaran pariwisata menawarkan Indonesia sebagai multi produk pariwisata. Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Jember rupanya mendorong pemerintah setempat untuk melakukan promosi yang lebih gencar ke lain daerah. Salah satu cara yang dilakukan adalah memilih duta wisata bagi Kabupaten Jember yang nantinya diharapkan bisa menjual wisata Jember dan meningkatkan jumlah wisatawan Anik/Jember Kita domestik dan mancanegara. Adalah Gus dan Ning, sebutan untuk duta wisata di Kabupaten Jember. Tahun ini perhelatan akbar pemilihan Gus dan Ning 2013 Kabupaten Jember kembali digelar. Pemilihan duta wisata tiap dua tahun sekali ini tak hanya bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata Jember, tetapi juga bertujuan untuk mengembangkan bakat, kreativitas dan kemampuan generasi muda berprestasi di bidang Pariwisata. Selain itu Gus dan Ning Kabupaten Jember juga dimaksudkan untuk meningkatkan citra positif pariwisata Kabupaten Jember sebagai daerah tujuan wisata utama. Pemilihan Gus dan Ning Kabupaten Jember merupakan salah satu contoh bahwa dalam pembangunan, pemerintah Kabupaten jember juga melibatkan generasi muda untuk berpartisipasi aktif. Pemilihan Gus dan Ning memberi kesempatan bagi generasi muda untuk ikut bertanggung jawab dalam melestarikan kebudayaan dan kepariwi_sataan serta mengembangkan potensi daerah Kabupaten Jember dalam menjawab tantangan global dimasa depan. Selain itu pemilihan Gus dan Ning 2013 menjadikan generasi muda ikut berkiprah melestarikan budaya bangsa dan memupuk rasa cinta tanah air dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan melalui kegiatan kepariwisataan. Panitia penyelenggara acara Gus dan Ning 2013 Kabupaten Jember akan membuka pendaftaran pada tanggal 1 hingga 30 Mei 2013. Sedangkan tanggal 31 Mei 2013 akan diadakan technical meeting untuk mereka yang telah mendaftar. Setelah melewati babak penyisihan dengan serangkaian tes yang diadakan, barulah malam grand final akan dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2013 di GOR Kaliwates Jember. Gus dan Ning terpilih nantinya akan mengisi agenda kerja duta wisata dalam bidang pemberdayaan pariwisata daerah, antara lain mengikuti road show ke beberapa daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur untuk melakukan observasi serta mengadakan road show dan mengikuti pameran obyek dan daya tarik wisata di beberapa Kabupaten/Kota dan Propinsi lain. Gus dan Ning terpilih juga akan mengikuti kegiatan pemilihan Raka-Raki Duta Wisata Jawa Timur yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur. Kegiatan sosial pun tak luput dari Gus dan Ning terpilih. Mereka akan mengikuti banyak kegiatan bakti sosial dan seminar tentang peran serta masyarakat khususnya pemuda dalam pengembangan kepariwisataan Kabupaten Jember.

50

Jember Kita

I

April 2013


ZOOM IN

Jember Kita

I

April 2013

51


POTENTION

Dinilai Lebih Prospektif, Alih Profesi Menjadi Pengrajin Tempe

Fera/Jember Kita

Oleh : Fera Dwi Aprilianti

S

iapa yang tak mengenal tempe, selain harganya yang murah, makanan yang satu ini memiliki banyak senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan antara lain seperti sejumlah lemak, berbagai mineral, baik makro maupun mikro, protein nabati, serat pangan alami, karbohidrat, isoflavon, beragam vitamin mulai yang larut dalam air sampai yang larut dalam minyak dan masih banyak lagi lainnya. Sehingga tak heran jika tempe banyak digandrungi masyarakat. Banyak orang yang mengkonsumsi tempe, mulai dari masyarakat awam, hingga keluarga kaya dan pejabat. Semua menyukai makanan yang satu ini. Selain dijadikan lauk pauk, tempe juga bias dijadikan sebagai cemilan.

52

Jember Kita

I

April 2013


POTENTION Karena minat masyarakat yang begitu tinggi itulah, banyak orang yang brnbondong-bondong melakoni bisnis ini.Di Jember sendiri, banyak yang berprofesi sebagai pengrajin tempe, karena dinilai berprospek. Seperti yang dikatakan salah seorang pengrajin tempe, Muhammad Taufik. Pria asal Desa Glagahero, Kecamatan Kalisat ini mengaku cukup lama menjadi pengrajin tempe, karena dirasakannya bisa meningkatkan perekonomian rumah tangga. “Awalnya saya bekerja di bengkel, lama-lama saya merasa penghasilannya sangat minim, sehingga saya memutar otak, kemudian saya punya ide untuk membuat tempe. Awalnya masih mencoba, dan lama-lama banyak tetangga yag mesan tempe sama saya. Dari situlah saya meneruskan untuk dijual ke warung-warung dan pasar. Dan alhamdulilah sampai sekarang masih berjalan,” akunya. Mengenai proses pembutan tempe, dikatakannya tidak terlalu sulit, cara yang digunakan sangatlah sederhana. Proses awal pembuatan tempe, menurut Taufik, diawali dengan penyucian kedelai. Setelah dianggap bersih, kedelai kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air. Setelah itu kedelai dipanaskan. Ini berfungsi agar kedelai mengembang. Selanjutnya, kedelai dicuci lagi dengan dibuang kulitnya, kemudian direndam satu malam. Keesokan harinya, kedelai dimasak untuk kedua kalinya selama beberapa jam. Selanjutnya kedelai ditiriskan dan didinginkan terlebih dahulu. Selama pendinginan, kedele ditaburi ragi, agar tempe mengalami fermentasi. “Prosesnya

Fera/Jember Kita

tidak mudah, sangat sederhana, biasanya dalam sehari bisa mengabiskan 20 kilogram Kedelai, tergantung, kadang kalau ada permintaan banyak, bisa lebih dari itu,” ujar Taufik. Tempe yang dijualnya, terdiri dari tiga ukuran, ada yang kecil, sedang dan besar, Harganya pun bervariasi, tergantung bentuk ukurannya, mulai dari harga Rp.1000, hingga Rp.3.500. Diakuinya, usaha pengrajin tempe memang berprospek, karena minat masyarakat terhadap tempe sangat tinggi”menurut saya , berwirausaha tempe memang sangat menjanjikan, prospek kedepan juga baik karena banyak yang suka, gizinya tinggi, harganya juga murah”tegasnya.

Repro

Jember Kita

I

April 2013

53


ZOOM IN

Dok. Humas

Ikon Baru Bidang Layanan Kesehatan Oleh : Winardyasto

P

endirian klinik rawat inap Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Jember di Desa Rowotamtu Kecamatan Rambipuji diharapkan mampu memberi kontribusi kepada masyarakat di bidang kesehatan. Hadirnya klinik hasil swadaya murni anggota PPNI itu, nantinya tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat Kecamatan Rambipuji saja tapi juga kecamatan di sekitarnya. Bangunan klinik kesehatan di atas tanah seluas 6000 meter dengan luas bangunan 1050 meter itu, diharapkan bisa rampung sesuai jadwal. Kemilikan sahan ata klinik kesehatan ini, oleh PPNI Kabupaten Jember sengaja dibuka untuk anggotanya dengan membeli saham kepemilikan senilai Rp.1 juta per lembarnya. Keberadaan klinik rawat inap PPNI itu diharapkan bisa menjadi ikon baru di Kabupaten Jember. Sebagaimana dikemukakan Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas saat meresmikan bangunan tersebut, Sabtu (6/4). Harapan ini disampaikan wabup, mengingat bidang kesehatan sebagai salah satu indicator indek pembangunan manusia (IPM), terlebih juga salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Jember. Karena itu dioperasikannya klinik PPNI jelas membantu tugas pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Meski saat ini di Kabupaten Jember sudah ada beberapa rumah sakit swasta, baik di kawasan kota maupun kecamatan, namun klinik rawat inap milik PPNI ini sangat dibutuhkan masyarakat seiring dinamika perkembangan penduduk.

54

Jember Kita

I

April 2013


ZOOM IN “Saya ucapkan selamat kepada PPNI Kabupaten Jember karena punya keinginan membangun klinik rawat inap. Hari ini impian itu bisa terwujud bertepatan HUT PPNI Ke 39. Apalagi klinik PPNI ini dilengkapi sarana prasarana memadai dan didukung oleh tenaga medis seperti dokter dan perawat, semoga masyarakat bisa datang ketempat ini untuk berobat.” Ungkap wabup. Sebagai perawat kesehatan, wabup menilai, profesi itu begitu mulia, karena tugas yang dijalankan tidak hanya sekedar merawat orang sakit, tapi juga ikut ambil bagian dalam menyehatkan masyarakat. Profesi mulia ini, lanjutnya, tidak mungkin bisa dilakukan semuanya oleh pemerintah daerah. “PPNI Kabupaten Jember menyadarinya dan klinik ini adalah jawaban dari pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat,”tandasnya. Dikatakan Wabup, sulit rasanya dan mustahil mewujudkan kesejahteraan masyarakat bila kesehatannya terabaikan, karena kesehatan adalah modal utama untuk mempercepat kesejahteraan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan masyarakat sehat, peran swasta seperti PPNI sangat dibutuhkan, kendati di Indonesia saat ini sudah memiliki fasilitas kesehatan seperti rumah sakit milik pemerintah dan puskesmas. Tidak hanya itu saja, munculnya pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit swasta maupun klinik rawap inap PPNI, mau tidak mau harus diimbangi oleh peningkatan sumber daya manusia (SDM) perawat dan pelayanan kepada masyarakat harus dilandasu keikhlasan, tidak mengeluh dan ramah kepada siapapun. Sementara itu Dr Akhmad Yusuf, S.Kep. M.Kes, Ketua PPNI Propinsi Jawa Timur mengaku bangga, karena Kabupaten Jember memiliki klinik rawat inap PPNI. Hadirnya klinik ini, menurut dia, setidaknya membuktikan sebuah keberhasilan dan

menjadi pembelajaran bagi kabupaten lain untuk bisa mengelola klinik secara baik. Di Jawa Timur sendiri, lanjut Yusuf, saat ini jumlah perawatnya sebanyak 75 ribu orang. Dari jumlah itu, 0,1 % diantaranya mengantongi gelar srata 3 (S-3) dan 60% berpendidikan S-1 keperawatan, sisanya D-3 keperawatan. Karena itu tidak heran jika tenaga mereka masih dibutuhkan, baik di rumah sakit pemerintah atau rumah sakit swasta. “Kebutuhan perawat di Indonesia sekarang ini 117 per 100 ribu orang penduduk, dan bila penduduk Jawa Timur berjumlah 38 juta, maka butuh sekitar 45 ribu perawat. Padahal saat ini jumlah perawat di Jawa Timur sebanyak 75 ribu orang. Itu artinya sudah melebihi jumlah kebutuhan,” papar Yusuf. Yusuf menyarankan, bagi perawat yang akan memasuki masa purna tugas, mempersilahkan kalau mau berkarir di bidang politik. Apalagi selama ini di Jawa Timur belum ada satu pun anggota PPNI duduk di kursi legislatif. “Setidaknya jika ada anggota PPNI di parlemen bisa memperjuangkan anggotanya, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan perawat tapi lebih dari itu juga mampu memperjuangkan aspek legal perawat yakni adanya UU keperawatan,” jelas Yusuf.

Dok. Humas

Jember Kita

I

April 2013

55


QUOTE UNQUOTE

Ada Saatnya, Kapan Wanita Ada Di Depan dan Belakang Oleh : Winardyasto

S

ukses menjadi wanita karier, seperti yang pernah diperjuangkan Raden Ajeng Kartini, kini dirasakan dr Faida, MMR. Berkat kegigihan dan perjuangan luar biasa, dan didikan keras dari kedua orangtuanya, yakni almarhum dr. Musytahar Umar Thalib dan Ny, Widad Thalib, yang merupakan pendiri RS. Al Huda Genteng Banyuwangi dan RS Bina Sehat Jember, Faidah kini menjadi sosok yang amat dikenal dalam dunia kesehatan, utamanya di kawasan timur Jawa Timur. Lantas bagaimana Faidah membagi waktunya untuk kedua tugas yang samasama membutuhkan tenaganya, baik sebagai pengelola RS Bina Sehat dan RS Al Huda, maupun sebagai seorang isteri bagi suami dan ibu bagi kedua anaknya, Abdul Malik Akmal dan Abdurahman Akhtar ?. Berikut penuturannya kepada wartawan Jember Kita (JK).

56

Jember Kita

I

April 2013

Sugeng/Humas


QUOTE UNQUOTE Assalamualaikum dokter Faida. Maaf kalau kedatangan saya mengganggu aktifitas anda. “Waalaikum Salam, Oh nggak apa-apa, kebetulan hari ini lagi tidak begitu sibuk,”

Sebentar lagi tanggal 21 April, perempuan Indonesia memperingati hari Kartini, seperti kita ketahui beliau adalah tokoh emansipasi wanita. Menurut dokter, sejauh mana Ibu Kartini mampu merubah harkat dan martabat perempuan di Indonesia? “Ibu Kartini bagi saya adalah pejuang wanita hebat di Indonesia dan begitu peduli terhadap nasib perempuan. Ketika itu perempuan tidak berdaya dan tertindas serta derajatnya di bawah laki-laki. Saya acungi jempol terhadap keberanian ibu Kartini karena mau menyuarakan hak azazi perempuan di jaman kolonial, maju terus pantang mundur adalah bagian dari semangatnya untuk mensejajarkan perempuan dan lakilaki, sehingga keinginan itu bisa terwujud,”. Anda sepertinya tidak pernah melupakan jasa RA Kartini sebagai tokoh emansipasi yang banyak merubah kaum wanita di negeri ini? “Benar sekali itu dan siapapun orangnya wanita di Indonesia tidak boleh melupakan perjuangan dan jasa ibu Kartini. Perubahan luar biasa telah terjadi terhadap kaum wanita. Di era sekarang ini diakui wanita lebih pintar dari laki-laki dan banyak wanita menduduki posisi penting, baik itu di birokrasi, parlemen maupun di instansi swasta. Pendeknya, wanita tidak bisa dipandang sebelah mata dan di zaman serba canggih ini banyak posisi strategis dibawah kendali wanita dan ternyata mereka mampu untuk melakukan itu.”. Termasuk keberhasilan pada diri dokter Faida ? “Ya begitulah. Namun kesuksesan tidak bisa dicapai

begitu saja tanpa usaha keras dan doa. Meski saat ini saya melanjutkan perjuangan almarhum abah (dr.Musytahar Umar Thalib) dan dipercaya menduduki jabatan Chief Executive Officer (CEO) RS Al Huda Genteng Banyuwangi dan Direktur RS Bina Sehat Kaliwates Jember, namun hal itu tidak membuat saya berbangga diri dan merasa hebat serta sombong. Justru jabatan bagi saya itu adalah amanah, saya tidak ingin mengecewakan almarhum abah dan setidaknya bisa memenuhi harapan dan keinginannnya,” Apakah Jabatan Bisa Dijadikan Tolok Ukur Keberhasilan Bagi Wanita? “Sebagai wanita saya juga merasakan bangga bila ada wanita memilik jabatan sesuai latar belakang pendidikan dan keahlian, namun hal itu jangan dijadikan sebagai penentu sukses tidaknya kehidupan seorang wanita. Ingat, prestasi tidak selamanya identik jabatan, banyak orang punya jabatan tapi tidak bisa maksimal berguna bagi lingkungannya. Tapi justru ada orang tidak menjabat justru dirinya bermafaat dan dibutuhkan oleh orang lain. Sekali lagi, bukan wanita berkedudukan tinggi, namun saya salut kepada wanita yang mampu berperan efektif.” Apakah Anda Masih Sependapat Wanita adalah Konco Wingking? “Itu anggapan dulu, namun hal itu tidak bisa dibantah oleh wanita. Artinya ada saatnya wanita berada di belakang atau wingking karena sesibuksibuknya harus bisa mengelola pekerjaan rumah tangganya, seperti memasak, mengasuh anak dan mencuci. Namun ketika menjadi konco wingking, artinya masih terhormat dan posisisinya tidak diwingkingkan atau dibelakangkan, jadi ada saatnya kapan wanita ada di depan, disamping dan dibelakang,”

Jember Kita

I

April 2013

57


QUOTE UNQUOTE .Bisa dijelaskan kenapa anda memutuskan untuk menjadi seorang dokter? “Awalnya saya tidak pernah berpikir punya cita-cita menjadi dokter seperti sekarang ini. Waktu itu memang saya, kakak dan adik, keseharian hidup di lingkungan rumah sakit, karena kebetulan abah adalah seorang dokter di Krikilan Glenmore Banyuwangi. Di benak saya, dokter adalah profesi humanis dan keren, karena selalu memakai baju putih-putih, mungkin hal itu yang mendorong saya untuk menjadi dokter seperti abah. Meski tiap hari harus melayani masyarakat, tapi saya selaku dokter tidak pernah mengeluh, karena almarhum abah pernah mewantiwanti kepada anak-anaknya untuk tidak ngresulo dan selalu ramah terhadap orang lain dan itu adalah modal utama untuk melayani masyarakat,” Bagaimana kedua orang tua anda mendidik anakanaknya, meski dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga berkecukupan? “Abah dan umi tidak pernah memanjakan anakanaknya kendati anak seorang dokter dan semua diperlakukan adil, baik anak laki maupun perempuan, diberi kesempatan sama untuk mengenyam pendidikan. Abah orangnya keras sekali, namun hal itu tidak menjadikan anak-anaknya mengandalkan nama besar orang tua. Sejak kecil abah dan umi menginginkan punya anak berhasil dan bisa menjadi kebanggaan orangtua. Abah kerap kali menasehati anak-anaknya di sela-sela kesibukannya menjadi seorang dokter, nasehati menjadi modal semangat bagi anak-anaknya,”. Banyak orang menilai dokter Faidah kini sukses mengelola kedua rumah sakit, dan kenyataannya sekarang bisa menjadi salah satu rumah sakit pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan? “Biar masyarakat yang menilainya terhadap keberadaan RS Al Huda Genteng Banyuwangi dan RS Bina Sehat, Kaliwates Jember. Syukurlah kalau mereka merasa diuntungkan oleh kedua rumah sakit ini, karena tujuan awal pendiriannya memang untuk kepentingan masyarakat. Nantinya rumah sakit ini tidak hanya sekedar maju, tapi lebih dari itu bisa menjadi istana bagi dhuafa, itu seperti pesan wasiat almarhum, dan itu selalu saya ingat betul sampai sekarang ini. Langkah kesana sudah dilakukan yakni menggelar operasi gratis bagi 1000 dhuafa, ibarat sebuah buku, itu baru halaman pertamanya saja dan halaman lainnya akan lebih banyak dipenuhi kisah sukses rumah sakit ini membantu penderitaan masyarakat miskin,” Bisa diceritakan secara singkat riwayat berdirinya RS Al Huda Genteng Banyuwangi maupun RS. Bina Sehat Kaliwates Jember?

58

Jember Kita

I

April 2013

“Hakekatnya di negara manapun juga kehadiran sebuah rumah sakit tetap dibutuhkan oleh masyarakat, karena itu tidak salah jika kedua orang tua saya membangun sebuah rumah sakit, meski awalnya cukup sederhana. Tengok saja RS Bina Sehat Kaliwates ini, dulunya adalah rumah tinggal keluarga besar dr.Musytahar Umar Thalib, dan dulu tidak ada orang mau bekerja di rumah sakit ini. Seiring perkembangannya, rumah sakit ini bisa berkembang maju, saat ini jumlah karyawan, khususnya perawat kedua rumah sakit tersebut 80% adalah wanita, dan hal ini juga untuk memberi kesempatan kepada mereka, karena kebetulan setiap ada test menjadi karyawan, baik di RS. Al Huda Genteng Banyuwangi dan RS.Bina Sehat, Kaliwates, Jember kebanyakan wanita,” Satu pertanyaan terakhir, mengelola dua rumah sakit, jelas membuat anda semakin sibuk. Lalu bagaimana anda membagi waktu antara karier dan keluarga?, yang tentu sulit dilakukan, karena bagaimanapun kasih sayang seorang ibu sangat dibutuhkan oleh anak ? “Itulah sulitnya, bagaimana saya bisa mencurahkan pehatian kepada pekerjaan dan keluarga. Jujur, itu pertanyaan sulit untuk bisa dijawab, dan sampai hari ini saya tidak pernah mengatakan mudah, antara waktu buat mengelola rumah sakit dan waktu untuk keluarga saya. Tapi saya tidak pernah ngresulo (mengeluh-red), karena sibuk di rumah sakit, keluarga juga penting, karena itu harus ada waktu antara keduanya, kalau tidak bisa diprotes oleh suami dan anak saya. Untunglah keluarga saya menyadari hal itu, dan antara kepentingan keduanya bisa berjalan baik. Malahan Akmal dan Akhtar kasihan terhadap saya karena terlihat jarang istirahat dan selalu sibuk. Mereka malah minta di doakan agar kelak bisa membantu tugas orangtuanya, ini membuat saya terharu kepada kedua anak saya itu dan semakin sayang padanya,”

Biografi Lahir : Malang, 19 September 1968 Jabatan : Chief Executive Officer RS.Al Huda Genteng Banyuwangi, Direktur RS.Bina Sehat Jember Pendidikan : Dokter Umum Universitas Airlangga, Surabaya, Magister Manajemen Rumah Sakit Pasca Sarjana Universitas Gajahmada, Yogjakarta. Suami : drg. Abd. Rochim,M.Kes,MMR Anak : Abdul Malik Akmal Adurrahman Akhtar


SNAP SHOT

Sebanyak 19.752 Siswa di Jember ikuti Ujian Nasional D

inas Pendidikan Pemkab Jember telah menerima seluruh naskah ujian untuk peserta tingkat SMA Sederajat yang akan berlangsung pada tanggal 15 hingga 18 April 2013. Seluruh naskah ujian tersebut diamankan di gudang penyimpanan Polres Jember yang ada di Dinas Pendidikan dengan pengawalan ketat petugas kepolisian dan pihak perguruan tinggi. Menurut Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Jember, Tatang Prianggono, Tahun ini tercatat peserta UN tingkat SMA dan sederajat sebanyak 19.752 murid dari 29 sekolah negeri dan 129 sekolah swasta. Para peserta terdiri dari 7.048 murid sekolah menengah atas (SMA), enam murid SMA luar biasa, 4.065 murid madrasah aliyah (MA), dan 8.633 murid sekolah menengah kejuruan (SMK). Dok. Humas

Diskop Beri Bantuan Kedelai Pengrajin Tempe Tahu T

Repro

ahun 2013, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Jember, akan memberikan bantuan untuk pengusaha tahu tempe berupa subsidi bahan baku kedelai.Seperti yang dijelaskan Kepala Dinkop dan UMKM Jember, Mirfano. Jumlah bantuan yang akan diberikan tahun ini sekitar 50 Juta rupiah, atau sekitar 10 ton kedelai untuk bahan baku kedelai. Pembinaan awal akan dikonsentrasikan kepada 50 pengrajin tahu tempe yang ada di kawasan perkotaan Jember, seperti di Arjasa, Patrang, dan Pakusari. Selain itu juga akan memberdayakan koperasi petani yang sudah ada. Dimana koperasi tersebut akan menjual subsidi kedelai awal dengan harga lebih murah.

Program Minggu Ceria, Tanoker Dapat Ilmu Dari Madagaskar M inggu Ceria merupakan salah satu program belajar mengajar yang diadakan komunitas Tanoker. Dalam kegiatan itu anak-anak bisa belajar berbagai macam mata pelajaran, seperti Matematika, Bahasa, Kesenian, ipa, Fotografi dan lainnya, dengan tenaga pengajar yang berkompeten. Tak Jarang juga pengajar datang dari berbagai penjuru dunia, seperti beberapa pekan lalu,

anak-anak Tanoker kedatangan seorang Sahabat Tanoker dari Madagaskar, Elly. Darinya, anak-anak Tanoker mendapatkan ilmu, mulai dari belajar bahasa perancis, kesenian Madagaskar, dan berbagai ilmu lainnya yang tentunya memberikan manfaat dan ilmu baru bagi anak-anak Tanoker.

Oleh : Fera Dwi Aprilianti Fera/Jember Kita

Jember Kita

I

April 2013

59


ZOOM IN

Aksi Kemanusiaan, Menjadikan Mereka Tersenyum Ceria Oleh : Winardyasto

P

enderita bibir sumbing kini merasa lebih nyaman dan percaya diri serta bisa tersenyum lepas, juga penderita polidaktili kini bisa menggerakan jari tangan dan kakinya kembali. Penderita hernia kini juga tidak lagi menahan rasa sakit, dan penderita katarak sudah bisa melihat seperti sediakala serta pasien CTEV bisa berjalan kembali. Gambaran keceriraan itu, hari Rabu, 10 April lalu, terlihat dalam acara penutupan operasi gratis bagi 1000 kaum duafa di RS Bina Sehat Kaliwates. Mereka yang menderita beberapa jenis penyakit itu, terlihat sangat menikmati capaian operasi yang telah dilaluinya di rumah sakit itu. Aksi kemanusian yang melibatkan Kodam V Brawijaya, RS Al Huda, Genteng Banyuwangi, juga TP PKK Kabupaten Jember dan kabupaten lain, seperti Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi dan Lumajang itu, diikuti ratusan penderita bibir sumbing, katarak, polidaktili, hernia, dan penderita CTEV.

60

Jember Kita

I

April 2013


ZOOM IN

Istimewa

Bupati Jember, MZA Djalal, yang menutup acara kemanusiaan itu, di hadapan ratusan tamu undangan termasuk empat kepala daerah dari kabupaten tetangga, mengungkapkan rasa bahagianya melihat perubahan luar biasa para penderita yang sebelumnya mengalami beban psikologis dengan kondisi pisik dan penyakit yang dideritanya. Mereka kini tidak lagi minder

atau malu seperti ketika dirinya belum mendapat sentuhan medis melalui operasi gratis tersebut. Dahulu, untuk tersenyum saja, yang bersangkutan malu-malu, sembari mulutnya ditutupi tangan, karena bibirnya sumbing. Tapi sekarang hal itu tidak lagi, setelah aksi kemanusian yang digelar di RS Bina Sehat berhasil mengakhiri penderitaan mereka lewat operasi gratis. “Betapa bahagianya mereka saat ini, karena dirinya tidak lagi memiliki kecacatan, begitu juga tim medis, karena telah bersusah payah untuk membuat operasi berhasil, dan hal itu telah dibuktikan hari ini. Termasuk anggota TNI, anggota PKK, tokoh masyarakat di lima kabupaten yakni Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi dan Lumajang, mereka secara ikhlas turun langsung ke lapangan mencari warga tidak mampu penderita bibir sumbing, katarak, hernia, CTEV dan polidaktili untuk diikutkan operasi gratis bagi 1000 duafa, karena itu sebagai bupati Jember saya menyampaikan terimakasih setingi-tingginya,� ucap Bupati Djalal. Bupati mengungkapkan, sukses besar penyelenggaraan operasi ini juga tidak lepas dari ridho Allah SWT, karena itu tidak berlebihan jika ada kekuatan besar untuk mensyukuri (the power of syukur) keberhasilan pelaksanaan operasi gratis kaum duafa tersebut. Orang nomer satu di Kabupaten Jember ini, juga mengingatkan, aksi kemanusian itu sendiri juga bagian dari ikhtiar untuk menolong sesama. Sementara dr. Faidah MMR, Direktur RS Bina Sehat, Jember, mengakui, keberhasilan yang dicapai dalam gawe besar tersebut, tidak lepas dari pesan amanah almarhum ayahandanya yakni dr. Musytahar Umar Thalib, selaku pendiri RS Bina Sehat dan RS Al Huda Genteng Banyuwangi. Faidah juga menceritakan, ayahnya tidak ingin kedua rumah sakit itu hanya menjadi besar saja, tapi lebih dari itu bisa menjadi istana kaum duafa. Alasannya, karena dengan begitu, nantinya akan semakin banyak kaum duafa singgah untuk mendapat layanan kesehatan di RS Bina Sehat Kaliwates Jember dan RS Al Huda Genteng Banyuwangi. “Dipilihnya lima kabupaten untuk sinergi aksi kemanusian ini juga bagian dari harapan ayah saya, agar RS Bina Sehat Kaliwates ini bisa menjadi pilihan salah satu rumah sakit rujukan. Hal itu kini telah diawali sebagai rujukan bagi pasien kaum duafa, dan saya ucapkan selamat datang di istana kaum duafa ini. Karena aksi kemanusiaan ini cukup sukses dan diikuti oleh 2039 orang dari target 1000 orang. Keseriusan dari aksi kemanusiaan ini, lanjut Faida, juga ditunjukan oleh sinergi tim medis yang melibatkan 41 dokter spesialis. Terdiri dari 22 spesialis mata, 5 dokter bedah plastik, 2 dokter bedah tulang, 4 dokter bedah umum, 6 dokter anastes, 1 dokter penyakit dalam dan 1 dokter ahli jantung.

Dok. Humas

Jember Kita

I

April 2013

61


ZOOM IN

Tamu Istimewa Redaksi JK Oleh : Anik D. Mulyani

Anik/Jember Kita

P

agi itu ruang rapat bawah di Pemkab Jember dipadati oleh mahasiswa yang mengenakan jas almamater berwarna biru tua berlogo Universitas Jember. Mereka tampak serius mendengarkan cerita tentang keredaksian yang disajikan oleh jajaran redaksi Jember Kita. Sesekali mereka terlihat mencatat penjelasan yang diberikan bahkan bertanya kepada pemateri. Ya, sebanyak 110 mahasiswa FKIP Bahasa Indonesia semester 2 yang sedang berkunjung ke redaksi Jember Kita. Terbagi dalam dua kelompok, tanggal 15 dan 16 April 2013 mahasiswa tersebut berkunjung ke Jember Kita dan mempelajari kegiatan keredaksian di Jember Kita. Dosen Pengampu mata kuliah Pembinaan majalah Sekolah, Siswanto, mengatakan kunjungan mahasiswa ke redaksi Jember Kita karena adanya kesesuaian antara majalah Jember Kita dengan materi perkuliahan yang ada. Mahasiswa tersebut difokuskan untuk belajar mengenai manajemen majalah dan segala hal tentang keredaksian. “Di kelas mereka sudah kenyang teori-teori dan sekarang kami membutuhkan praktisi untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman-pengalaman kerja di lapangan,” jelasnya. Sebagai satu-satunya majalah yang ada di Jember, Siswanto mengatakan banyak yang bisa dipelajari mahasiswanya di Redaksi Jember Kita mengenai pembuatan suatu majalah. Apalagi nantinya mereka akan diterjunkan langsung ke sekolah-

62

Jember Kita

I

April 2013

sekolah untuk membuat media bagi anak-anak. Selama 3 bulan setiap akhir pekan mereka akan berkunjung ke sekolah-sekolah di 3 kecamatan kota, dari TK hingga SMA. Dengan berkunjung ke redaksi majalah Jember Kita, lanjut Siswanto, mahasiswa akan memiliki gambaran dan rencana apa saja dalam pembuatan majalah sekolah. “Hasil majalah sekolah nanti akan direkomendasikan kepada pihak sekolah, apakah majalah tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Jika akan dilanjutkan, pihak kami siap membina,” ungkapnya. Siswanto merasa miris bahwa anak-anak saat ini tidak lagi memiliki media yang beragam untuk belajar. Menurutnya saat ini majalah anak sudah minim, bahkan seluruh TK di 3 kecamatan tersebut, tidak memiliki majalah sendiri untuk anak. Maka mahasiswa FKIP jurusan Bahasa Indonesia ini diarahkan untuk fokus pada pembuatan majalah memang ditujukan untuk majalah anak. Diakui olehnya bahwa antusiasme mahasiswa pada kunjungan keredaksian ini cukup besar. Apalagi mereka mendapat kejutan bahwa beberapa mahasiswa diperbolehkan untuk magang di redaksi Jember Kita. “Ini jelas sebagai suatu kejutan bagi kami, dan hadiah yang luar biasa seperti ini tentunya tidak bisa didapatkan di tempat manapun. Bagus juga bagi anakanak untuk menimba pengalaman lebih banyak,” pungkasnya.

Anik/Jember Kita


HOTEL BINTANG MULIA Jl. Nusantara No. 18 Jember Telp. (0331) - 429999 Rp. 375.000 - Rp. 600.000

HOTEL PANORAMA Jl. KH. Agus Salim No. 28 Jember Telp. (0331) - 333666 Rp. 375.000 - 1.500.000

HOTEL BANDUNG PERMAI Jl. Hayam Wuruk No. 38 Jember Telp. (0331) 484528 - 484530 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL SEROJA Jl. PB. Sudirman No. 2 Jember Telp. ( 0331) - 483905 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL ROYAL JEMBER Jl. Karimata No. 50 Jember Telp. (0331) - 326677 Rp. 390.000 - Rp. 950.000

SEVEN DREAM RESIDENCE Jl. Riau Jember Telp. (0331) - 339199 Rp. 220.000 - Rp. 275.000

HOTEL SULAWESI Jl. Letjen Suprapto No.44 Jember Telp. (0331) - 333555 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL CENDRAWASIH Jl. Cendrawasih Jember Telp. (0331) - 412222 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL LESTARI Jl. Gajah Mada No. 233 Jember Telp. (0331) - 487.000 Rp. 165.000 - Rp. 300.000

HOTEL ISTANA Jl. Diponegoro 43 Jember Telp. (0331) - 482 555 Rp. 358.000- Rp. 850.000

HOTEL MERDEKA Jl. Sultan Agung No. 136 Jember Telp. (0331) - 487625 Rp. 130.000 – Rp. 350.000

HOTEL BERINGIN INDAH Jl. Raya Ajung - Jember Telp. ( 0331) - 757666 - 757432 Rp. 300.000

HOTEL REMBANGAN Kemuning Lor, Arjasa - Jember Telp. (0331) - 420 273 / 420 383 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL KEBON AGUNG Jl. Arowana No. 59 Jember Telp. (0331) - 487833 Rp. 50.000 - Rp. 150.000

FLAMBOYAN Jl. Teuku Umar No. 78 Jember Telp. ( 0331) 326252 Rp. 100.000 - Rp. 400.000

HOTEL SAFARI Jl. KH. A. Dahlan No. 33 Jember Telp. (0331) - 481882 - 481883 Rp. 190.000 - Rp. 450.000

HOTEL KEMAYORAN Jl. Ltj. Suprapto No. 26 Jember Telp. ( 0331) - 334884 Rp. 50.000 - Rp. 200.000

HOTEL ASRI Jl. Gatot Subroto No. 39 Jember Telp. ( 0331) - 425635 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

RESTAURAN NEW SARI UTAMA Jl. Hayam Wuruk 117 Jember Jl. Gajah Mada 27 Jember RESTAURAN LEGIAN Jl. Gajah Mada Jember RESTAURAN TAMAN SALERO Jl. Sultan Agung No 1 Jember Jl. Wijaya Kusuma No.60 Jember RESTAURAN TAMAN MANGLI INDAH Jl. Hayam Wuruk 183 Jember Restauran Lestari Jl. Kartini 16 Jember RESTAURAN XING TRISNO Jl. Hayam Wuruk 41 Jember RESTAURAN HOTEL ISTANA Jl. Diponegoro Jember RESTAURAN WANDE ECHO Jl. Semeru 86 A Ajung – Jember RESTAURAN TIRTA ASRI Jl. Dharmawangsa No.1 Rambipuji Jember RESTAURAN HAWAII Jl. Hayam Wuruk 56 Jember RESTAURAN PALM GARDEN Jl. Lj. S. Parman 50-A Jember

PIONERINDO GAURMENT INTERNATIONAL Jl. Gajah Mada 71 Jember PT. FAST FOOD INDONESIA Jl. Gajah Mada 96 Jember RM. BU LANNY Jl. Slamet Riyadi 84-A Jember RM. LUMINTU Jl. Kertanegara 33, Jember RM. BU DARUM Jl. Gajah Mada 23 Jember RM. RINI AMBULU Jl. Mojopahit BI / J / 6Jember RM. RUPINI AYAM PEDAS Gumukmas Jember RM. SUMBER NIKMAT Jl. H. Agus Salim 23 Jember RM. SARI JAYA Jl. Sulatan Agung 24 Jember RM. GALAVITA Jl. Trunojoyo 115 Jember RM. SRIKANDI Jl. S. Parman 225 Jember RM. BISMILLAH Jl. Dharmawangsa 99 Jember

CAFE & REST AREA GUMITIR DEPOT JAWA TIMUR Jl. Raya Jember - Banyuwangi Jl. Gatot Subroto 10 Jember RADIO CAFE DEPOT ANANDA AYAM GORENG Jl. Kartini Jember Jl. Gajah Mada 213 Jember CAFE PRING DEPOT SOTO H. SUKRI Jl. Mastrip Jember Jl. Kalimantan Jember CAFE SHAFF DEPOT CANTIK Jl. Sultan Agung 21 Jember Arjasa Jember PIZZA HUT DEPOT EMPAT MATA Jl. PB. Sudirman Jember Jl. Panjaitan Jember KFC WONG SOLO AYAM BAKAR Jl. Gajah Mada Jember Jl. Karimata 7 Jember TOSOTO BEBEK GORENG H. SLAMET Jl. Slamet Riyadi 11 Jember Jl. Karimata 64 Jember QUICK CHIKEN SATE PAK TOHA Jl. Jawa Jember Jl. Brawijaya Mangli Jember ROCKET CHIKEN SATE CAK RI Jl. Karimata/Mastrip Jember Jl. Pattimura Jember LESEHAN ALUN-ALUN SATE SIMPANG TIGA Jl. Otto Iskandardinata 2 Jember Jl. PB. Sudirman Jember PUJASERA JEMBER WARUNG TERA Jl. Hayam Wuruk Jember Jl. Hayam Wuruk Jember Jl. Panjaitan Jember CAMPUS RESTO PB. Sudirman Jember Jl. Jawa Jember Jember Kita I AprilJl.2013 63


64

Jember Kita

I

April 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.