Jember Kita Edisi 4

Page 1

1


Mantapkan Sebagai Tujuan Wisata Kesehatan

Establish as Destination of Healthy tourism

Kripik Gadung dan Jamur Tiram, Lejitkan Desa Sumberjati

8 36 Serabut Kelapa Dari Jember Hingga Ke Negeri Cina

From Jember to Country Of China

18 Sandarkan Hidup Pada tasbih

Tanpa Fermentasi, Pemintaan Ekspor Tinggi

42

Bermimpi Indah Tentang Kota Handycraft

46

30 Targetkan petani Pakai Hal...44 Pupuk Organik Pejabat Ikut Belajar bahasa Hal...49 Inggris 2


EDITORIAL

Datang dan Nikmati Kehebohannya

K

ompetisi kemajuan sebuah kabupaten, menjadi tuntutan yang tak bisa terelakkan. Satu dengan yang lain berikhtiar untuk menaikkan daya tarik dan daya jual dalam segala hal. Masing-masing kabupaten berusaha untuk mengolah, mengembangkan serta menawarkan segala bentuk potensi, sumber daya alam, sumber daya manusia kepada public. Tak terkecuali dengan Kabupaten Jember. Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 3 juta jiwa, Jember harus memperbaiki diri guna meningkatkan daya jualnya. Mengerahkan semua kekuatan untuk membuat daerah ini lebih dikenal oleh masyarakat luas, baik nasional maupun iternasional. Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) sebagai sebuah event yang dimiliki masyarakat Jember, dengan tiga demensi utama, historis, prestasi dan ekonomis, adalah sebuah potensi besar untuk meraih semua obsesi itu. Digelarnya event BBJ, dikandung maksud, agar sektor perekonomian, mulai dari skala kecil, menengah maupun dunia investasi, dapat bergerak secara baik. Trend yang berkembang di Kabupaten Jember akhir-akhir ini menunjukkan pada kecenderungan positif. Hal ini ditandai dengan semakin tumbuhnya perhotelan, pertokoan dan ekonomi yang berbasis pada masyarakat. Dan ini yang pada akhirnya menjadikan Jember memiliki daya tahan cukup baik. BBJ digelar sebagai bagian upaya untuk mewujudkan cita-cita besar, yaitu masyarakat yang sejahtera, baik lahir maupun bathin. Banyak event yang digelar dalam momentum

BBJ ini. Kita berharap, semua masyarakat, baik masyarakat Jember sendiri, maupun internasional, dapat menikmati. Semua diundang untuk hadir dan menikmati suguhan dan tampilan yang ada. Oleh : Sandi Suwardi H. Salah satunya adalah Jember Kabag Humas Pemkab Jember Fashion Carnival (JFC), sebuah ajang rutin tahunan yang digelar oleh Dynand Fariz, salah satu manusia kreatif, dan banyak mendapatkan penghargaan dari berbagai lembaga. Pagelaran event ini aka dihelat pada tanggal 8 Juli, bertempat di jantung kota, alun-alun Jember. Tentunya akan banyak turis, wartawan, baik dalam maupun luar negeri, di samping juga masyarakat Jember dan sekitarnya, diharapkan akan datang untuk menyaksikan kehebohan dan penampilan spektakulernya. Belum lagi event yang lain, seperti Jember City Carnival (JCC), lomba bola voli, panjang pinang, lomba permainan rakyat dan event lainnya. Dengan jargon lovely destination, Jember ingin mengangkat citra, bahwa daerah ini adalah daerah yang ramah dan siap menerima siapapun serta investasi apapun di Kabupaten Jember. Tentunya dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang banyak dan dimungkinkan akan sangat menguntungkan. Diantara SDA tersebut, adalah tambang, pariwisata, ide kreatif, pertanian, tembakau, kopi kakao dan potensi lain yang sangat beragam di Kabupaten Jember. Bagi masyarakat dunia yang ingin meng- up date, dapat mengakses di www.bbj.or.id

SUSUNAN REDAKSI

Pelindung : BUPATI JEMBER, Penanggung Jawab : KABAG HUMAS PEMKAB JEMBER, Pemimpin Umum : KASUBAG KERJASAMA MEDIA HUMAS PEMKAB JEMBER, Pimpinan Redaksi : INDRA G. MERTOWIJOYO, Redaktur Pelaksana : TAUFAN B., Redaktur Ahli : M. EKSAN, AGUNG PURWANTO, YUSUF ISKANDAR, EFENDY, SOLIHIN A., Dewan Redaksi : ABDUL KADIR, ANAM MASJHOEDI, GANGSAR WIDODO, YUDI INDRAWAN, Tim Redaksi : WINARDYASTO, ANIK DWI MULYANI, FERA APRILIYANTI, Fotografi : TIM KREATIF HUMAS PEMKAB JEMBER, Alamat : JL. SUDARMAN 1 JEMBER, TELEPON : 0331-428824, website : http://jemberkab.go.id, Diterbitkan Oleh : HUMAS PEMKAB JEMBER.

3


4


5


VISION

S

esuai arah Rencana Pembangunan Jangkan Menengan Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember, Jember Menuju Paradigma Baru, tengah melakukan sebuah upaya besar untuk mempersiapkan generasi emas. Anak-anak kita yang saat ini dalam usia 0-5 tahun dan merupakan usia emas (gold age) diharapkan tumbuh menjadi penerus bangsa yang cemerlang. Sehingga pada 100 tahun mendatang, Indonesia dipenuhi generasi cemerlang, generasi yang akhlakul kharimah.

6

As stated in the Regional Mid-term Development Plan (RPJMD) of the regency on Jember to a new paradigm, Jember administration is making a great effort to prepare a golden generation. The children of 0-5 years old and in their golden ages hopefully will grow as a brighly succeeding generation. So, in the next 100 years, Indonesia will likely be completed with a dazzling generation, a generation of akhlakul kharimah (Islamic term for the best moral quality).


VISION

Pembangunan karater (character building) yang tengah kita lakukan di Kabupaten Jember dengan cultur masyarakatnya yang agamis, tidak hanya sebatas mempersiapkan manusia cerdas. Lebih dari itu, kita berusaha mencetak generasi yang rahmatan lil alamin. Penempatan bidang pendidikan pada skala prioritas pembangunan di Kabupaten Jember, bisa dilihat dari RPJMD, yang berada pada posisi teratas. Indikasinya, APBD Kabupaten Jember yang mencapai 2 triliun, Rp 900 miliiar diantaranya diperuntukkan pada pembangunan sector pendidikan. Prioritas ini utamanya untuk pembangunan karakter bangsa, khususnya pada gold age. Proses pembangunan pendidikan di Kabupaten Jember ini juga bisa dilihat dari banyaknya PAUD yang mendapat respon sangat baik dari masyarakat. Bentuk perhatian yang diberikan terhadap pembangunan pendidikan anak usia dini, bisa dilihat dari kepeduliannya pada proses belajar mengajar, yang semestinya hanya 3 hari dirubah menjadi 5 hari dalam seminggu. Sikap peduli seperti ini, memang sangat diharapkan. Hanya saja, sebisa mungkin tidak hanya sebatas itu, tapi bagaimana hal seperti itu juga bisa dilakukan dengan ikut mengingatkan siswa yang berseragam dan terindikasi melakukan perbuatan negatif. Insya Allah kalau ini bisa dilakukan bersama, krisis moral yang kian memprihatinkan akhir-akhir ini, tidak akan pernah ada. Kaitan dengan Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) yang sebentar lagi akan gelar, tidak hanya akan menyajikan aktifitas yang bersifat hiburan semata. Kita juga akan menyuguhkan acara yang bernuansa religi, sesuai dengan cultur dan ciri kehidupan masyarakat Jember. Pagelaran BBJ sangat menuntungkan, karena dari sisi ekonomi, bisa membangkitkan ekonomi masyarakat. Ini sesuai dengan harapan yang akan kita raih, sebagaimana demensi yang terkandung didalamnya, seperti kreatifitas, historis dan ekonomi kerakyatan. Karena itu melalui pagelaran BBJ, diharapkan gairah investasi akan semakin membaik.

Character building that we are developing upon people of Jember who have typically religious culture is on the top priority. We are not only on preparing smart people but we also try hard to prepare the generation of Rahmatan Lil Alamin (islamic term for beneficial to the universe). To make those dreams come true, we can consult the RPJMD stating that education is on the top priority of the development program in Jember. It is obvious that the regional budget (APBD) of the regency is IDR 2 trillion and IDR 900 billion out of which is specially for the development in education sector. And, the character building of the golden age is the top priority of development program in this sector. The development process in education sector in the regency is going on. Many PAUD (early-age schools) are built and Jember people welcome them warmly by their enthusiasm in the learning process. They even welcome the alteration of learning days; from 3 days become 5 learning days in a week. We surely appreciate the careful attention. Yet, we should still think of how we do even better deeds to our children especially those with uniforms and who will likely do something negative. Hopefully, when we do it together the moral crisis we have been through will never be in existence. In relation to the events in the Visit Jember of the Month (BBJ) that will soon on the spotlight, we will not only present entertainment but we will also present some religious programs in line with the culture and specifics of Jember people. BBJ events will be very beneficial; economically and historically. Economically, it can improve the people’s economy, and boost the people’s creativity and also their historical horizon. We hope that BBJ events will encourage even better investment.

7


Oleh : Vera Aprilianti

H

arapan terciptanya Jember sebagai daerah rujukan pengobatan di wilayah timur Jawa Timur dan daerah tujuan wisata kesehatan, agaknya bakal menjadi kenyataan. Ini karena, beberapa rumah sakit yang ada, berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan dan sarana prasarananya. Pembangunan dan penambahan fasilitas, baik yang dilakukan rumah sakit milik pemerintah maupun swasta ini, bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pada pengunjung yang hendak berobat. Terbaru, upaya peningkatan pelayanan ini, dilakukan oleh Rumah Sakit Bina Sehat, Jember. Rumah sakit swasta di bilangan Jayanegara 7, Jember tersebut, saat ini menambah ruang rawat rawat inap, rawat jalan baru serta cancer center. Dengan fasilitas baru yang dimiliki, diharapkan pelayanan yang diberikan rumah sakit ini, akan lebih nyaman dan terjamin. Mungkin itulah salah satu alasan, Rumah sakit Bina sehat ini, banyak diminati pengunjung yang akan berobat. Dan salah satu buktinya, yakni dibangunnya gedung baru, yang peresmiannya dilakukan pada 22 April 2012 lalu. Peresmian gedung baru di RS.Bina Sehat yang dilakukan oleh Bupati Jember, MZA Djalal dan dihadiri pihak terkait serta tokoh masyarakat itu, merupakan jawaban atas kepercayaan yang diberikan masyarakat. Bupati sendiri sangat apresiatif atas dibangunnya gedung baru guna menunjang pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

8

Expectations of the Jember creation as a medical referral in the eastern area of East Java and as a healthy tourism destination most likely will become a reality. This is because, some of the existing hospital, trying to continue to improve their services and infrastructure facilities. Development and addition of facilities, whether by government or private hospital, is aiming to improve the comfort of the visitors who want to seek treatment. The latest efforts to improve this service are conducted by the Bina Sehat Hospital Jember. A private hospital in t 7th Jayanegara st, Jember, is increasing inpatient wards, new outpatient rooms and cancer center as well. With the new facility they expected to provide more comfortable and secure services. Maybe that’s one of the reasons; this Bina Sehat hospital is attracting many visitors who want to seek treatment. And it is proofed by the construction of new buildings, which opening made in the last 22 April 2012. Inauguration of new building in Bina Sehat Hospital conducted by Regent Jember, MZA Djalal and attended by concerned parties and public figures; is an answer for the trust given by the society. Regent himself is very appreciative for the construction of new buildings to support health services for the community.


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab) Jember, M Thamrin, menyatakan dukungannnya atas upaya perbaikan dan peningkatan layanan yang dilakukan Bina Sehat serta rumah sakit lainnya. “ Saya sangat mendukung semua hal yang dapat membuat Jember semakin berkembang Dan Bina sehat merupakan salah satu diantara banyak rumah sakit, yang membantu perkembangan tersebut. Dengan terus melakukan perkembangan rumah sakit, dan saya berharap semua stakeholder juga seperti itu,” ujar Thamrin. Head office Bappekab Jember, M Thamrin, declare his support for effort service from Bina Sehat and other hospital. “I support all the thing to develope Jember and Bina Sehat this one from many hospital, who help the development in jember, because the hospital is getting better, and I hope all the stakeholder can develop too” said Tamrin.

Direktur RS.Bina Sehat, dr Faida Musjtahar Umar Thalib, MMR, menjelaskan, rumah sakit ini awalnya rumah tinggal, kemudian berubah menjadi klinik, dan selanjutnya menjadi rumah sakit. Karena begitu besar kepercayaan yang diberikan masyarakat, RS Bina Sehat kemudian berusaha mengimbangi dengan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan dan memadai. “Pada tahun 2011, kita mengawali dengan pembangunan gedung 3 lantai. Lantai satu diperuntukkan untuk rawat jalan, klinik spesialis, sedangkan lantai 2 dan lantai 3 terdiri dari 62 kamar, untuk kelas satu utama, kelas satu dan kelas dua” paparnya. Ia juga mengatakan bahwa, gedung baru yang diresmikan dan terdiri atas gedung rawat inap, rawat jalan baru serta cancer center itu, pada setiap lantainya terdapat 31 kamar. Pada lantai satu yang diperuntukkan bagi klinik rawat jalan, terdapat kurang lebih 25 klnik. “Sekarang kita sedang menapak pada tahap ke-dua pembangunan fasilitas fisik, gedung tiga lantai juga. Lantai satu akan menjadi kamar bersalin baru, lantai 2 kamar ICU baru, dan lantai 3 kamar operasi baru,” jelasnya. Selain menambah gedung dan fasilitas baru lainnya, Aida juga menjelaskan, bahwa pihak RS Bina Sehat juga akan melengkapkan sumber daya manusia (SDM)-nya. Pun juga pelayanan terhadap customer akan ditingkatkan. Mengenai pelayanan terhadap masyarakat yang kurang mampu, Faida menjelaskan, RS Bina Sehat akan bekerjasama dengan pemkab untuk jamkesmas. Kerjasama dengan Pemkab Jember ini dimaksudkan, agar masyarakat yang kurang mampu juga dapat menikmati pelayanan kesehatan dari RS.Bina sehat. Tak hanya itu saja, dalam hal asuransi kesehatan (askses) RS.Bina Sehat juga memberikan layanan lewat BNS in health. Selain itu masih ada kurang lebih 70 asuransi kesehatan yang bekerjasama dengan perusahaan asuransi lainnya. Aida berharap karya dari generasi penerus rumah sakit Bina Sehat ini benarbenar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat jember dan sekitarnya.

BERITA UTAMA The Director of Bina Sehat Hospital, Dr. Faida Musjtahar Umar Talib, MMR, explains, the hospital was originally a residence, then turned into a clinic, and later became a hospital. Because so much trust is given by the society, Bina Sehat Hospital then tries to compensate by providing necessary and adequate facilities. “In 2011, we started with a 3-storey building. First floor devoted to outpatient care and specialist clinics, while the second floor and third floor consists of 62 rooms, for the main first class, first class and second class “he explained. He also said that, the new building that was inaugurated and consists of inpatient buildings, a new outpatient and cancer center, on every floor there are 31 rooms. The first floor is devoted to the outpatient clinic, there were approximately 25 clinics. “Now we’re entering on the second stage of physical facilities development, it’s also a building of three floors. First floor will become a new delivery room, second floor will contain 2 new ICU rooms, and the third floor as the new operating rooms,” he explained. Besides adding new buildings and other facilities, Aida is also explained, that the Bina Sehat Hospital will also complete its Human Resources. And also the service to the customer will be improved. Regarding the service for the poor, Faida explained, Bina Sehat Hospital will work with the district government for Jamkesmas (Healty Public Insurance). Cooperation with Jember district is intended, so that the poor can also have the benefit of the health services from Bina Sehat Hospital. Not only that, in terms of health insurance (askses), has Bina Sehat Hospital also provided services through BNS in health. In addition, there’s about 70 health insurances that cooperating with other insurance companies. Aida hopes the work of the next generation of Bina Sehat Hospital can really be used by the community and the surroundings.

9


PENDIDIKAN

Pendidikan Penerbangan, Awal Menuju Penerbangan Komersial Flight Education, First Towards Commercial Flight

Oleh : Winardiyasto & Indra GM.

Meski belum sepenuhnya termanfaatkan seseuai dengan rencana sebelumnya, namun Bandara Notohadinegoro, Desa Wirowongso Kecamatan Ajung, Jember, tetap akan diarahkan untuk penerbangan komersial. Hanya saja untuk proses menuju ke penerbangan komersial, sarana pra sarana yang ada, dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan penerbangan.

P

emanfaatan sarana yang dimiliki Bandara Notohadinegoro oleh Pendidikan Penerbangan Juanda (PPJ) Sedati, Sidoarjo, diharapkan akan bisa menutup kekosongan kegiatan di Bandara Notohadinegoro, sebelum dimanfaatkan untuk penerbangan komersial. “Kehadiran PPJ ini akan menutup kekosongan kegiatan Bandara Notohadinegoro, sambil berikhtiar untuk memfungsikan kembali bandara ini, sehingga bisa menunjang keberadaan pusat pendidikan penerbangan, apalagi biaya hidup di Jember lebih murah ketimbang kota lainnya,” ujar Bupati MZA Djalal, dalam sambutannya pada acara peresmian Pendidikan Penerbangan, Jurusan Tehnik Pesawat Terbang di Bandara Notohadinegoro, Selasa (17/4).

10

Although it’s not fully used exactly as the same as the previous plans yet, but Notohadinegoro Airport, in Wirowongso Village, Ajung Subdistrict, Jember, it will stil directed to commercial aviation. It’s just for the processes leading to a commercial flight, a means of the existing facilities, are used for aviation education activities. Utilization of the facilities owned by the Notohadinegoro airport by Juanda Flight Education / Pendidikan Penerbangan Juanda (PPJ) Sedati, Sidoarjo, is expected to be able to fill the absence of activities at the Notohadinegoro Airport, prior to be used for commercial flights. “The presence of this PPJ will fill the absence of activities at Notohadinegoro Airport, as we trying to re-functioning this airport, so it could support the existence of aviation education center, let alone the cost of living in Jember lower than other cities,” said Regent MZA Djalal, in his speech at the inauguration of Flight Education, Aircraft Technical Department at Notohadinegoro Airport on Tuesday (17/4).


PENDIDIKAN Kebersediaan PPJ membuka kegiatan pendidikannya di bandara Notohadinegoro, juga diharapkan menjadi cikal bakal lembaga pendidikan serupa di Kabupaten Jember. Terlebih, kebutuhan tenaga mekanik pesawat terbang ke depan masih banyak dibutuhkan, yang ditandai semakin maraknya maskapai penerbangan, baik milik pemerintah maupun swasta. Dimulainya kegiatan pendidikan penerbangan di bandara Notohadinegoro, lanjutnya, merupakan sejarah tersendiri bagi masyarakat Jember untuk mencetak tenaga handal di bidang mekanik pesawat terbang. “Semoga adanya PPJ di Jember ini bisa lebih diminati oleh lulusan SMA/SMK untuk bergabung dan menambah catatan panjang jumlah tenaga mekanik pesawat terbang,” harapnya. Dikatakannya, saat ini industri penerbangan, khususnya pembuatan pesawat, menunjukan grafik

The opening of educational activities at the airport Notohadinegoro by PPJ, is also expected to be the forerunner of similar institutions in Jember. Moreover, the need for mechanics of aircraft is still in great demand in the future, which marked by the rise of airlines, both public and private. Commencement of the flight education at the Notohadinegoro airport, he added, is a history for people of Jember, to create reliable people in aircraft mechanic. “Hopefully by the presence of PPJ in Jember can be more attractive for high school / vocational school graduated to join and add to the long record of aircraft mechanics,” he hoped. He said that in the current aviation industry, particu-

peningkatan cukup tajam. Adanya kecenderungan seperti ini, perlu adanya dukungan tersedianya tenaga mekanik pesawat terbang yang berkualitas. Oleh karenanya, munculnya lembaga pendidikan, seperti PPJ, merupakan jawaban untuk memenuhi kebutuhan tenaga mekanik pesawat terbang. Mengingat, pesawat terbang sendiri merupakan alat transportasi udara yang sama sekali berbeda dengan transportasi lainnya, seperti kereta api maupun kapal laut. “Dibutuhkan tingkat keamanan dan keselamatan pesawat cukup tinggi sebelum pesawat tersebut meninggalkan landasan pacu, dan itu merupakan regulasi dari aturan penerbangan internasional. Bahkan empat tahun lalu, akibat kurang ketatnya pengawasan dan kontrol kurang ketat, menyebabkan pesawat dari Indonesia yakni Garuda Indonesia Airways ditolak terbang ke Eropa,” paparnya.

larly the manufacture of aircraft, the graph shows a sharp increase. The tendency is make necessary to support the availability of a qualified aircraft mechanic. Therefore, the emergence of educational institutions, such as PPJ, is the answer to fulfill the need for aircraft mechanics. Whereas, the aircraft itself is an instrument of air transportation that is totally different from other transportation such as trains and ships. “It takes a high level of security and safety of the aircraft before the plane left the runway, and it is the regulation of international aviation rules. Even four years ago, due to lack of strict supervision and control, causing the plane from Indonesia, Garuda Indonesia Airways is refused to fly to Europe, “he explained.

11


Repro

Sedang kepada taruna (siswa) PPJ, bupati meminta, The regents asked to the student of PPJ, later kelak saat sudah menjadi tenaga mekanik pesawat when they became an aircraft mechanics, they terbang, hendaknya meningkatkan kinerjanya yang should improve their performance based on dilandasi profesionalisme demi keselamatan professionalism for the sake of flight safety. “It’s penerbangan. “Ini sangat penting,”imbuh bupati. very important,” said the regent. Mengakhiri sambutanya, ketika itu Bupati Djalal When ending his speech, the Regent Djalal mengungkapkan rasa bangganya atas dibukanya expressed his pride over the opening of educalembaga pendidikan seperti PPJ. Karena ke depan, untuk tional institutions such as PPJ. Due on the future, to urusan perawatan pesawat terbang, tidak perlu the affairs of aircraft maintenance, it’s not necesmendatangkan tenaga mekanik dari luar sary to bring the mechanics from abroad, negeri, karena tenaga mekanik pesawat because the mechanic graduated from terbang lulusan sekolah penerbangan aircraft flight school as PPJ, can be reliable “Ke depan seperti PPJ, sudah bisa diandalkan dengan with the undoubted ability. diharapkan bisa kemampuan yang tidak perlu diragukan Director of Juanda Flight Education, memberikan lagi. Mufa Rurrozi, adding, for educational lulusan terbaik dan Direktur Pendidikan Penerbangan activities held at the airport berguna bagi Juanda, Mufa Rurrozi, menambahkan, untuk Notohadinegoro, Aircraft Engineering bangsa dan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan department of PPJ at Jember is ready to negara,” di bandara Notohadinegoro, PPJ jurusan accommodate 90 cadets. “The target is Teknik Pesawat di Jember siap menampung three classes, each about 30 cadets,” he 90 taruna. “Targetnya tiga kelas,, masing-masing sekitar said. 30 taruna,” ujarnya. Regarding equipment needed to practice, he Mengenai peralatan praktik yang dibutuhkan, said that it had been prepared from Surabaya, dikatakannya sudah disiapkan dari Surabaya, terutama especially basic engineering equipment, such as peralatan teknik dasar, seperti komponen dasar, system basic components, components system, engines, komponen, engine, navigasi dan sebagainya. Namun navigation and so on. But if the tester or verifier apabila nanti ada penguji atau verifikator yang datang ke who came to the Notohadinegoro and state the Norohadinegoro menyatakan peralatan masih kurang, lack of equipment, then the PPJ will be ready to maka pihak PPJ kata Mufa, akan siap melengkapinya complete it in accordance with Aircraft Maintesesuai dengan Aircraft Maintenance Training Organization nance Training Organization (AMTO) said Mufa. (AMTO). AMTO is an organization or institution that AMTO adalah organisasi atau lembaga yang standardizes aircraft maintenance engineering menstandardisasi pendidikan teknik perawatan pesawat education. “In the future we expected to provide udara. “Ke depan diharapkan bisa memberikan lulusan the best graduates and useful for the nation,” he terbaik dan berguna bagi bangsa dan negara,” imbuhnya. added.

12


13


POTENSI DESA

Oleh : Indra GM. & Anik D. Mulyani

B

alung, sebuah daerah di Kabupaten Jember, yang sejak jaman Majapahit sudah menjadi pemukiman masyarakat, sejak beberapa tahun belakangan, mulai memantapkan diri sebagai sentra kerajinan tangan. Berbagai jenis kerajinan tangan (handycraft) bisa ditemui di daerah ini, mulai dari peralatan dapur, sampai manik-manik dan alat music tradisional. Produk kerajinan yang dihasilkan, utamanya banyak dilakukan di Desa Tutul dan Balungkulon. Untuk jenis peralatan dapur, manic-manik, tasbih, serta produk souvenir lainnya, banyak dibuat masyarakat di Desa Tutul. Sedang kerajinan lain, dibuat di Desa Balung Kulon.

Balung, an area in Jember, which was a residential area since the time of Majapahit, began to establish itself as a center for handicrafts for these last few years. Various types of handicrafts can be found in this area, ranging from kitchen appliances, to the beads and traditional music instrument. Produced craft products, many is made in the Balungkulon and Tutul Village. For the type of kitchen equipment, beads, and other souvenir products, many were made in Tutul Village. Other craft made in the Balung Kulon Village.

14


POTENSI DESA

Besarnya potensi industry kerajinan di Kecamatan Balung, khususnya Desa Balungkulon ini, memang sangat membantu peningkatan pendapatan masyarakat. Hanya saja, keberadaannya sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah, karena selama ini para pengusaha masih mengupayakan sendiri pemasarannya. Sebut saja alat music tradisional berupa Jimbe dan Diageridoo (riduridu), maupun senjata tradisional Boomerang. Selama ini, meski penjualan semua alat music dan senjata tradisional yang dihasilkan pengrajin Desa Balungkulon, masih melalui pihak ketiga, namun kualitasnya sudah sangat diakui masyarakat dunia. Buktinya, alat music tradisional berupa Jimbe, sudah dipasarkan ke Uzbekistan, Turki, Afrika Selatan, Perancis, dan negara-negara Amerika Latin. Sedang untuk senjata tradisional Suku Aborigin yang juga diproduksi perajin Balungkulon, sebagian besar dipasarkan ke Asutralia dan Amerika.

The huge potential for craft industries in the Balung Sub District, especially in this Balungkulon Village, is indeed a great advantage to improve household incomes. Only, its presence needs the attention from the government, for now the employers are still seeking their own markets. For example the traditional music instrument; Jimbe and Diageridoo Jimbe (ridu-ridu), as well as traditional weapons, Boomerang. During this time, although the sale of all the music instrument and traditional weapons are made by Balungkulon village artisans; the selling was through a third party, but the quality has been greatly acclaimed worldwide. As a proof, the traditional music instrument Jimbe, has been marketed to Uzbekistan, Turkey, South Africa, France, and Latin American countries. And the Aborigin’s traditional weapons were also produced by Balungkulon crafters, mostly marketed to Australia and America.

15


POTENSI DESA “Malahan konjen Korea Selatan datang langsung ke sini (Balungkulon), pesan Jimbe 12.000 unit dan tas dari batok kelapa 10.000 unit. Sedang dari Australia, ada pesanan 45.000 unit boomerang,” ungkap Rahmat Syaifuddin, perajin Jimbe dan Boomerang, di Desa Balungkulon. Handycraft produksi perajin Balungkulon memang banyak diminati masyarakat dunia. Hanya saja selama ini alur penjualan produk kerajinan tersebut, tidak langsung pada pembeli (konsumen), tapi melalui pedagang, yang umumnya dari Bali. Sehingga, meski produk kerajinan tersebut kualitasnya dikenal bagus, tapi tidak membawa nama Jember, apalagi Balung sebagai sentra kerajinannya. Selama ini, untuk memperkenalkan ke khalayak luas, produk kerajinan yang dihasilkan masyarakat di Desa Balungkulon, sudah didaftarkan di Disperindag, Jawa Timur. Bahkan produk kerajinan tersebut juga dipamerkan di show room Jatim Covention Cantre (JCC). Satu harapan yang sampai saat ini belum sepenuhnya terwujud, Kepala Desa Balungkulon, Risin SH, berharap pihak pemerintah lebih memberikan perhatian terhadap potensi sumber daya manusia yang ada di desanya. Bentuk perhatian itu, bisa diwujudkan dalam pemberian pelatihan untuk meningkatkan skill dan hak patent bagi produk kerajinan yang “In fact, the Consul General of South Korea came straight here (Balungkulon), to purchase 12,000 units of Jimbe and 10,000 units of coconut shells of bag. From Australia, there are 45,000 units purchase order of boomerang, “said Rahmat Syaifuddin, Jimbe and Boomerang crafters, in the village of Balungkulon. Handicraft product of Balungkulon crafter is high in demand from worldwide. It’s just the craft product line sales, not directly to consumers, but by traders, generally from Bali. Thus, although the qualities of handicraft products are known to be high quality, but it not carries the name of Jember, let alone Balung as the center of the craft. During this time, to introduce to a broad community, craft products produced in the Balungkulon Village, already registered in Disperindag, East Java. And even the handicraft products are also exhibited in the show

16

dihasilkan. Bahkan untuk mempermudah perajin dalam memasarkan produk kerajinannya, Risin mengusulkan, perlu adanya lembaga, bisa dalam bentuk koperasi dan sebagainya. “Sebenarnya kalau soal potensi di Balungkulon ini, tidak hanya handycraft, peternakan dan perikanan juga ada, tapi ya itu, butuh pelatihan, bahkan juga modal dari dinas terkait,” tambahnya.

room of East Java Covention Centre (JCC). One hope that until now has not fully materialized, the village chief of Balungkulon, Risin SH, hoping the government give more attention to the potential of human resources existing in the village. Form of attention that could be realized in the provision of training to impro4ve skills and patent rights for products produced crafts. Even to help crafters to market their craft products, Risin proposed, the need for the institution; can be in the form of cooperation (koperasi) and so on. “Actually when it comes to the potential in this Balungkulon, it is not only handicrafts, animal husbandry and fishery are also having potential, but it takes training, and even the capital from the department concerned,” he added.


17


Oleh : Vera Aprilianti

P

ertumbuhan sector usaha di Kabupaten Jember, menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Ini ditandai dengan semakin banyak dan beragamnya usaha yang digeluti masyarakat, yang diantaranya bahkan ada yang berskala internasional. Kondisi yang demikian, sudah barang tentu akan memberikan dampak positif pada roda perekonomian. Diharapkan, kondisi yang demikian akan semakin memotivasi kalangan pengusaha untuk lebih kreatif dan inovatif, agar usaha yang mereka jalankan, dapat terus berkembang.

The growth of the business sector in Jember is showing hopeful progress. It is characterized by a growing number and diversity of the community effort, some of them is even at international scale. Such conditions, of course will have a positive impact on the economy. It is expected that such conditions will motivate the entrepreneurs to be more creative and innovative, so that they can continually grow their business.

18


PELUANG USAHA

Seperti yang sudah dilakukan seorang pengusaha asal Desa Lembengan, Kecamatan Ledokombo-Jember, Suwidi. Bos CV Sumber Sari ini, mengaku, bekal ilmu yang dimiliki serta keterampilan dan keyakinan yang penuh, Suwidi , salah seorang dari sekian banyak usahawan di Jember, terus mengembangkan usahanya, yakni Industri cocofiber dan cocopeat. Usaha yang telah digelutinya selama 12 tahun itu, belakangan semakin menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Saat ini hasil produksinya, bahkan sudah dipasarkan hingga ke negeri Cina. Menurut Suwidi, awalnya industry tersebut adalah home industry biasa, yang bergerak dibidang jual beli kelapa. Namun seiring perjalanan waktu, ditambah dengan keuletan serta kerja kerasnya, Suwidi berhasil mengubahnya menjadi sebuah industry yang besar.

As being done by Suwidi, a businessman from Lembengan Village, Ledokombo Sub District, Jember. The boss of CV Sumber Sari admitted, packed by knowledge and skills and his full of confidence, Suwidi, one of the many entrepreneurs in Jember, continues to expand its business, namely the Industrial cocofiber and cocopeat. The business that has been run for over 12 years, now continued to show significant growth. At present their products are even enter the Chinese domestic market. According to Suwidi, this business is originally a regular home industry industry, engaged in buying and selling coconut. But over time, coupled with the tenacity and hard work, Suwidi successfully turned it into a huge industry.

19


PELUANG USAHA

“Awalnya saya hanya berfikir, bagaimana caranya agar serabut kelapa tersebut tidak mengotori lingkungan, kalau mau dibuang terlalu banyak, jadi saya terus berfikir dan akhirnya saya menemukan ide, agar serabut tersebut diproses lebih lanjut sehingga menjadi sebuah produk, dan ternyata banyak diminati, untuk itu saya memutuskan untuk lebih focus pada usaha cocofiber dan cocopeat ini”, ujarnya. Untuk proses penghancuran serabut kepala menurut dia, menggunakan alat khusus dan setelah itu dijemur. Selanjutnya, setelah dijemur, serabut kelapa yang sudah halus tersebut, kemudian dicetak dan dikemas seperti

bentuk balok. “Kalau untuk cocofiber, serabut kelapa dihancurkan terlebih dahulu, dijemur, kemudian dibentuk seperti balok. Itu biasanya digunakan untuk sofa, jok mobil, jok pesawat, springbed. Nah, kalau cocopeat itu kan butiran serbuk serabutnya, jadi tidak diproses khusus, biasanya cocopeat ini digunakan untuk petroganik,” paparnya. Ia juga menjelaskan bahwa untuk cocofiber, memiliki warna yang khas, yakni warna kuning mas, dengan ukuran bal 45x65x92cm, tali straping bel 11 alur, dan berat antara 80-87 kg. Cocofiber ini hanya memiliki kadar kotor sekitar 3%.

“At first I was just thinking, how can I make coconut fiber does not pollute the environment, cause it’s too much to dumped, so I continued to think and finally I found the idea, that the fibers are further processed so it becomes a product, and turn out get a lot of demand, and then I decided to be more focused on this cocofiber and cocopeat business “he said. According to him, the destruction process of the coconut fibers is using a special tool and after that it is dried. Subsequently, after drying process, coconut fibers that have been refined are being molded into beam

shape. “For cocofiber, coconut fibers are destroyed first, dried, and then molded into beam shaped. It is usually used for sofa, car seat, airplane seat, springbed. When cocopeat is the grain of fiber powder, so nothing special in the processing, it is usually used for petroganik “he explained. He also explained that cocofiber have distinctive colors, namely golden yellow, with 45x65x92cm in size, and the bell straping rope of 11 slots, and weighing between 80-87 kg. cocofiber has only 3% of gross levels.

20


PELUANGS. USAHA Kepala Disperindag, Achmad mengatakan, bahwa produksi serabut kelapa ini merupakan ide yang sangat luar biasa, karena selain bisa menyerap tenaga kerja, serabut kelapa yang diproduksi juga memiliki banyak manfaat. Seperti untuk bahan baku sofa, springbed, dan lainnya. Apalagi, produk tersebut juga di ekspor ke Cina “Itu sangat luar biasa,” ujar Achmad, seraya berharap agar produksi serabut kelapa ini bisa memmbuat Jember lebih dikenal dan berkembang. Headoffice of Disperindag (Achmad S) thinking that the cocofiber production is a great tink, because there are many usefull, like recycle the cocofiber became sofa, springbed, etc. Otherwise, the product export to cina”its so awesome” said Mr.Ahmad , and He hope this production will be develop taste.

Repro

Cocofiber tersebut dijual dengan harga RP.3.000/Kg nya, hingga saat ini, produk cocofiber milik Suwidi terus dieksport ke Cina setiap seminggu sekali, biasanya cocofiber tersebut dikirim dengan menggunakan kontener berukuran 40Hc, yang memuat 17,2 hingga 18 ton cocofiber yang sudah berupa produk jadi tersebut. Sedangkan untuk cocopeat, penjualannya menggunakan kemasan karung dengan ukuran 75-115 cm, dengan harga Rp.200 rupiah/Kg nya. Untuk cocopeat Suwidi memasarkannya ke daerah lokal dan daerah gersik. Dalam sebulan kapasitas cocopeat yang diproduksi bisa mencapai 1000 ton. Selain itu, Suwidi juga mengatakan, bahwa untuk bahan baku, serabut kelapa, Ia dapatkan dari para penjual kelapa yang ada di Kabupaten Jember. “Untuk bahan bakunya itu, saya biasanya membelinya dari para pedagang kelapa yang ada di Jember, seperti di Kejayan mayang, dan tempat lainnya, dalam sehari itu saya bisa mendapatkan 50.000 serabut kelapa” tegasnya. Suwidi bersama 46 kar yawannya akan terus mengembangkan usaha ini, karena baginya usaha ini cukup produktif, sehingga selain dapat terus menyerap tenaga kerja, juga dapat meningkatkan industry yang dimilikinya itu. Dan yang tak kalah heboh lagi , Usaha cocofiber dan cocopeat milik suwidi ini dipilih mewakili Jember, untuk mengikuti pameran Expo yang akan diadakan di Jakarta pada 24 mei nanti.

The Cocofiber are sold for RP.3.000/Kg, until now, the Suwidi’s product of cocofiber are continue to be exported to China once a week, usually this cocofiber is sent by using 40Hc sized containers, which contain 17.2 to 18 tons cocofiber that’s in form of finished product. As for the cocopeat, it’s sold in bag packaging with a size of 75-115 cm, and the price is Rp.200 dollars / Kg. Suwidi’s Cocopeat are sold to the local area and Gresik area. Within a month cocopeat produced capacity can reach 1000 tons. In addition, Suwidi said that for raw materials, coconut fibers, he can get it from the coconut seller in Jember “For raw material, I usually buy from the traders of coconut in Jember, as in Kejayan Mayang, and elsewhere, I can get 50 000 coconut fibers in one day”he said. Suwidi and his 46 employees will continue to develop this business, because for him this business is quite productive, so in addition to continue employment, and he can increase his industry. And the more exciting part, the cocofiber and cocopeat business of Suwidi’s, is selected to represent Jember, to participate in an exhibition held in Jakarta on next 24th of May.

21


Oleh : Winardiyasto

B

ulan Berkunjung ke Jember (BBJ) dipastikan berdampak langsung pada tingkat hunian kamar hotel. Indikasi itu terlihat, sejak berlangsungnya BBJ pertama, kegiatan bertabur kemeriahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik domestik atau mancanegara untuk datang ke Jember. Untuk BBJ 2012 ini, berbagai kesiapan terus dilakukan oleh pemilik hotel di Kabupaten Jember. Berbagai ornamen bercirikan BBJ, seperti umbul-umbul maupun spanduk bakal dipasang di pelataran depan hotel sebagai wujud keikutsertaan pihak swasta untuk menyukseskan agenda

Visit Jember Month (BBJ) is confirmed to make direct impact on hotel room occupancy rate. Indications were seen, since held of the first BBJ, this activities sprinkled with festive are the main attraction for tourists, whether domestic or foreign tourists to come to Jember. For this year 2012 BBJ, various readinesses continuously carried out by hotel owners in Jember. BBJ characterized ornaments, such as banners or billboards will be installed in the front court of the hotel as a form of private participation to the success for the annual agenda of the Jember district.

22


Kepala Kantor Pariwisata dan Kebudayaan, Jember, Arif Cahyono, menyatakan apresiasinya atas sikap tanggap para pemilik hotel yang berusaha menyiapkan segala keperluan untuk menyambut tamu dalam event Bulan Berkunjung ke Jember. “Memang sudah seharusnya begitu, karena ini menyangkut nama baik Jember dan kenyamanan para tamu itu sendiri,” ujarnya. Head of Tourism and Culture Office, Arif Cahyono, expressed appreciation for the responsiveness of the hotel owners are trying to prepare for the need to welcome the guests in the event of the Jember Visit Month. "Indeed, it should be, because it concerns the good name of Jember and comfort of the guests themselves," he said.

tahunan Pemkab Jember tersebut. Sebagaimana dikatakan Sugeng Purnomo, Menejer Hotel Bintang Mulia, bahwa dalam menyambut pelaksanaan BBJ 2012, pihaknya tidak mau ketinggalan dengan ikut memasang pernak-pernik BBJ agar bisa terlihat oleh para tamu. Itu dilakukan, karena BBJ dinilai merupakan kegiatan positif untuk menjual potensi wisata daerah. Kepada wartawan Majalah Jember Kita, dia mengakui, menjadikan suasana agar menarik pada hotel yang dipimpinya, meski pelaksanaan BBJ 2012 baru akan digelar bulan Juni mendatang, merupakan sebuah keharusan. “Sebagai anggota PHRI Hotel Bintang Mulia siap memberi pelayanan terbaik kepada tamu, saat BBJ jelas banyak tamu dari luar Jember bermalam di hotel. Apalagi setiap BBJ berlangsung tingkat hunian kamar hotel tidak seperti hari biasanya, di sini (Hotel Bintang Mulia) saja dari 51 kamar yang ada setidaknya 60% sudah dipesan beberapa bulan sebelumnya,” ujar pemilik hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restauran (PHRI) itu.

As been said by Sugeng Purnomo, Manager of Bintang Mulia Hotel, that in welcoming the the year 2012 BBJ, they will install lot of decoration of BBJ, so that the guests will aware of it. It will be conducted because the BBJ is a positive event to sell the potential of local tourism. He admitted, making the atmosphere in order to draw on the attraction in his hotel, despite the implementation of the BBJ in 2012 will be held next June, is a must. “As a member of PHRI, Bintang Mulia Hotel is ready to give the best service to guests, while BBJ is held; obviously a lot of guests from outside Jember will stay at hotels. Moreover, each BBJ hotel room occupancy rate is increasing, here (Bintang Mulia Hotel) the total amount of 51 rooms they have are at least 60% booked several months in advance, “said hotel owners who are members of Hotel and Restaurant Association (PHRI).

23


Jember City Carnival (JJC)

Hadirkan Kemeriahan Budaya Archipelago Oleh : Anik D. Mulyani Jember Kita. Penyelenggaraan Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) tahun 2012 semakin dekat. Berbagai event menarik akan disuguhkan selama penyelenggaraan BBJ, yang berlangsung selama sebulan penuh itu. Jember yang telah dikenal sebagai pelopor hadirnya karnaval modern di Indonesia, pada perhelatan BBJ tahun ini, kembali menyelenggarakan Jember City Carnival (JCC) untuk keempat kalinya. JCC 4 disuguhkan dengan nuansa yang berbeda, dan dijanjikan akan lebih semarak dibandingkan tiga penyelenggaraan JCC lalu. Ratusan pelajar sekolah menengah atas dan masyarakat umum dilibatkan dalam 9 defile yang disiapkan. JCC 4 diselenggarakan untuk mewujudkan Jember sebagai kota karnaval modern di tingkat nasional dan menjadi acuan kota-kota lain di Indonesia untuk penyelenggaraan karnavalnya. Selain itu melalui penyelenggaran JCC, diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Jember menjadi lebih kreatif dan dapat meningkatkan perekonomian daerah.

24

Jember Visit of the month (BBJ) 2012 is getting closer. Some interesting events will be on the spotlight during the event, which will last one whole month. Jember, well-known as the pioneer for modern carnival in Indonesia, will hold another Jember City Carnival (JCC) for the 4th time with different touches. As planned, it will be presented much more lively than the three previous events of JCC. Hundreds of senior high school students and public will involve in 9 defiles. JCC 4 is to implement Jember as the modern national carnival city then to be the reference for other cities to hold carnival alike. Furthermore, JCC event will hopefully improve the quality of Jember human resources to be more creative and will eventually increase the region revenue.


Dalam penyelenggaraan JCC 4, Pemerintah Kabupaten Jember bekerjasama dengan kru Jember Fashion Carnaval (JFC) sehingga JCC 4 digarap dengan total dan lebih profesional. Terinspirasi dari keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, terutama dari seni dan budaya, JCC menjatuhkan pilihan pada tema Archipelago. Semua jenis seni dan budaya daerah yang mewakili budaya Indonesia, akan dikemas menjadi karya yang unik, spektakuler dan dipresentasikan dalam karnaval JCC yang lebih modern, dan eksklusif. Defile yang disiapkan oleh JCC antara lain Jawa, Bali, Ranah Minang, Papua, Toraja, dan Borneo. Selain 6 defile tersebut, masih ada defile kelompok kesenian, yaitu penari tradisional kontemporer yang diiringi musik patrol, Pencak Silat, serta Penari yang membawakan berbagai kesenian Tionghoa. Tak ketinggalan JFC Marching Band dan Jember Marching Band (JMB) yang turut ambil bagian dalam kemeriahan JCC sebagai opening dan closing defile. Tidak hanya berhenti sampai disitu, sejumlah kendaraan hias dari beberapa instansi pemerintah dan swasta, akan mengiringi masing-masing defile dengan ornamen yang menyesuaikan defile tersebut. JCC 4 akan diselenggarakan pada tanggal 16 Juni 2012 pukul 19.00 dengan start di Jalan Gajah Mada dan finish di Jalan Sudarman. Dan masing-masing defile, di sepanjang rute karnaval, akan melakukan atraksi di tujuh titik area atraksi, selama kurang lebih empat menit. Ketua panitia pelaksana JCC, Suyanto, dalam launching JCC 4 mengatakan meskipun dengan persiapan yang relatif singkat, dirinya tetap merasa optimis dengan suksesnya penyelenggaraan JCC 4. Dibantu dengan kru JFC, saat ini dirinya sedang fokus menyiapkan defile archipelago dalam inhouse training yang mengajarkan tentang fashion runway, fashion dance, serta basic fashion design.

For JCC 4, Jember administration is in cooperation with Jember Fashion Carnaval (JFC) crews. This way, JCC 4 will hopefully be presented totally and more professional. Inspired by the diversity of indonesian culture, this year’s theme of JCC is Archipelago. All local art and culture in Indonesia will be shown as unique and spectacular masterpieces and to be presented more modern and more exclusive in JCC. Defiles to be presented in JCC are Java, Bali, Minang, Papua, Toraja, and Borneo. Apart from the 6 defiles, there will be defiles of art groups such as traditional comtemporer dancer with patrol (traditional music originally from Jember), Pencak Silat, and some dancers with Tionghoa culture. Also JFC Marching Band and Jember Marching Band (JMB) to present in JCC opening and closing defile. Some decorated vehicles from some state and private companies will accompany the defiles with ornament appropriate to each defile. JCC 4 will be held on June 16, 2012 at 19.00 and the start is from Gajah Mada street and finish on Sudarman street. Each defile, along the route of the carnival, will do some attractions on seven spots for four minutes each. The JCC committee chairperson, Suyanto, on a launching of JCC 4 said that even with relatively improper preparation, he is optimistic that JCC 4 will be successful. With the help of JFC crews, he is focusing on preparing defile archipelago in inhouse training on fashion runway, fashion dance, and basic fashion design.

24


26


27


EKONOMI

SUB Ikut Gairahkan Perekonomian di Bangsalsari

Oleh : Indra GM Jember Kita. Bergairahnya iklim investasi yang ditandai masuknya para pemilik modal ke Kabupaten Jember, diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kabupaten Jember. Lebih dari itu, masuknya modal asing maupun dalam negeri ke daerah ini, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat selain juga ikut mengentas pengangguran

28

yang setiap tahun jumlahnya terus bertambah. “Ini yang kita harapkan. Masuknya usaha vinil (plywood) ke Bangsalsari, bisa membawa manfaat bagi masyarakat maupun pemerintah daerah,” ujar Bupati MZA Djalal, dalam acara Silaturahmi Bupati Jember Bersama Masyarakat Industri Kehutanan PT Sejahtera Utama Bersama (SUB), unit Jember di Desa Gambirono, Bang-

salsari. Bupati Djalal mengungkapkan, tiga setengah tahun yang silam, setumpuk berkas berada di atas meja kerjanya. Berkasa yang tak lain dari PT SUB itu, berisi permohonan ijin untuk mendirikan usaha vinil di Bangsalsari. “Dengan ucapan bismillah saya teken berkas permohon ijin usaha itu. Mudahmudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ungkap bupati.


EKONOMI

Repro

Seiring berjalannya usaha yang dijalankan PT Masih kata Bupati Djalal. Dirinya tidak bisa SUB ini, masyarakat di Kecamatan Bangsalsari dan membayangkan kalau saja berkas ijin usaha yang sekitarnya, banyak yang merasakan manfaatnya. diajukan tiga setengah tahun yang silam itu bukan Ini setidaknya terlihat dari perputaran uang yang vinil tapi permohonan dibukanya pelacuran atau bergulir melalui gaji yang diterima karyawan dari perjudian. pabrik itu. Kata bupati, meski dari sisi pendapatan Dalam sebulan, PT SUB setidaknya mejelas akan ada peningkatan PAD bahkan ngeluarkan uang hingga sebesar Rp 1 milliar mungkin sebagian masyarakat juga akan “Ini yang kita untuk membayar karyawannya. Belum lagi soal memperoleh keuntungan, namun pertangharapkan. tenaga kerja, dengan berdirinya PT SUB unit gungan jawab dirinya sebagai bupati sekaliMasuknya usaha Jember, di Bangsalsari, sekurang-kurangnya gus pemimpin masyarakat di Jember, vinil (plywood) ke ada 500 tenaga kerja yang terserap. sunggub sangat berat. Bangsalsari, bisa “Bayangkan kalau ijin usaha ini tidak saya membawa manfaat Itu karena pemberian ijin dari seorang tandatangani, ada 500 orang yang nganggur. pemimpin untuk berdirinya sebuah usaha bagi masyarakat Tidak ada uang 500 milliar yang bergulir di yang jelas melanggar ketentuan agama, akan maupun Bangsalsari. Jadi ada 500 orang yang mengmendapat balasan siksa yang di akhirat. pemerintah gantungkan hidupnya pada PT SUB,” Karena itu, bupati menyatakan rasa syukurnya daerah,” paparnya. atas hadirnya PT SUB di Bangsalsari, sebab Keuntungan lain dari berdirinya PT SUB di nyata-nyata memberikan manfaat bagi Bangsalsari, masyarakat juga mendapat bantuan masyarakat secara luas. bibit sengon, yang dalam setiap tahunnya “Kalau saat ini pasar lagi lesu yang kemudian sebanyak 500 ribu batang. Bantuan bibit sengon berdampak pada pengurangan produksi, jangan yang diperuntukkan bagi mayarakat ini, menurut putus asa. Mari berdoa, mudah-mudahan situasi Manajer Afiliasi PT SUB Unit Jember, Sujud Wiyono, pasar segera pulih dan harga produk kayu lapis diberikan secara gratis, perusahaan hanya membaik, sehingga PT SUB semakin besar dan berharap, setelah panen, batangan pohon sangon gaji karyawannya meningkat,” pungkas Bupati dijual ke PT SUB. “Tentunya dengan harga yang Djalal, yang langsung mendapat aplaus dari kompetitif,” jelas Sujud. karyawan PT SUB.

29


30


Oleh : Anik D. Mulyani

T

asbih merupakan salah satu perlengkapan beribadah bagi umat muslim. Selain untuk untuk berdzikir, tasbih juga identik untuk oleholeh bagi mereka yang baru saja kembali dari tanah suci. Namun siapa yang menyangka bahwa tasbih ternyata menjadi sandaran hidup bagi ribuan jiwa di Desa Tutul Kecamatan Balung. Warga Desa Tutul Kecamatan Balung telah lama menjadi pengrajin tasbih. Mulai pengrajin skala rumahan, hingga skala besar ada di desa ini. Berbagai bahan berkualitas yang digunakan sebagai pembuatan tasbih antara lain kayu akar bahar, gaharu, raisin, cendana, kaukah, santeki, dan lain-lain. Bahan baku pembuatan tasbih bisa didapat dari

daerah lain di Indonesia, bahkan mereka mengimpor langsung Buah Kaokah dari Timur Tengah. Pembuatan tasbih meliputi beberapa tahap, antara lain pemotongan kayu, membuat bulatan sesuai dengan ukuran yang diinginkan, serta pewarnaan. Dalam pengerjaannya, pengrajin tasbih Desa Tutul banyak melibatkan pekerja di sekitar wilayah mereka. Para laki-laki biasanya bekerja sebagai pengrajin dalam proses pembuatan tasbih, sedangkan wanita bekerja sebagai perangkai tasbih. “Disini, semua orang diberdayakan, tidak ada yang menganggur. Bahkan ibu-ibu disini nonton TV pun dapat uang karena sambil merangkai tasbih,� kelakar Hj Juana SH, Kepala Desa Tutul.

“Disini, semua orang diberdayakan, tidak ada yang menganggur. Bahkan ibu-ibu disini nonton TV pun dapat uang karena sambil merangkai tasbih,�

31


POTENSI DESA

Permintaan tasbih ini semakin mengalir tatkala musim haji semakin dekat. Order yang mereka dapatkan bisa dua kali lipat lebih banyak dari order yang biasa mereka dapatkan. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, antara ribuan hingga ratusan ribu rupiah, tergantung bahan yang digunakan. Kualitas tasbih buatan Desa Tutul terkenal bagus dan halus, sehingga banyak peminat yang mau memesan tasbih di desa ini. Saat ini tasbih-tasbih buatan Desa Tutul Kecamatan Balung banyak memenuhi toko-toko perlengkapan haji di kota-kota besar di Indonesia, seperti Surabaya dan Semarang. Selain itu ada pula pengrajin tasbih yang berinisiatif untuk memasarkan produknya via internet. Untuk tasbih, dikatakannya, selain menggunakan Buah Kaokah, juga Kayu Santeki, Galih Asem, Kayu Kopi, Akar Bahar. “Yang banyak diminati dan harganya cukup mahal adalah tasbih dari kaokah, karena bahannya memang didatangkan dari Timur Tengah,� papar Juana.

32

Bukan Hanya Tasbih Ternyata bukan hanya tasbih yang sukses digarap sebagai mata pencaharian masyarakat Desa Tutul. Mereka pun berhasil membuat handycraft lain seperti kerajinan manik-manik, gelang berbagan raisin, serta alat dapur yang berbahan baku kayu kelapa. Tak tanggung-tanggung, kerajinan tersebut telah mampu menembus pasar internasional hingga ke daratan Amerika. Umumnya, produk kerajinan yang dihasilkan masyarakat di desa ini, dipasarkan ke Bali dan kotakota besar lain di Indonesia. Misalnya, hasil kerajinan alat dapur yang terbuat dari kayu aren, menurut Heri Harsono, pemilik usaha kerajinan alat dapur, selain juga dipasarkan ke Papua, Palu, Balikpapan serta Medan dan Jakarta. “Bahan baku (aren,red) kita datangkan dari Solo, karena lokal tidak bisa mencukupi. Sedang untuk pemasaran hasil produknya, kita kirim lewat paket di pelabuhan,�ujarnya. Juana menambahkan, besarnya potensi Desa Tutul


POTENSI DESA

dengan produk handycraft-nya sering menjadikan daerah itu mewakili Jember dalam pameran atau ekspo kerajinan di berbagai tempat. Para pengrajin Desa Tutul juga menjadi binaan dari PT. Telkom Jember. “Selain Telkom, kami sering dapat bantuan dari mana-mana,

seperti Bappemas, Dinas Koperasi, serta Disperindag Kabupaten Jember maupun Propinsi Jawa Timur,” paparnya. Diakui oleh Juana, pengrajin-pengrajin di Desa Tutul bukan lepas dari masalah. Saat ini mereka lebih terkendala oleh akses pasar. Banyaknya pengrajin yang menekuni bidang yang sama di satu desa, membuat mereka kelebihan stok. “Terkadang saat mereka ke Bali untuk menjual hasil kerajinannya, pembeli yang kebanyakan toko-toko souvenir menolak, karena stok sudah banyak. Ini akan merugikan pengrajin,” jelasnya. Untuk itulah, Juana sangat menginginkan adanya bantuan pemerintah melalui dinas terkait dalam hal pemasaran. Melihat potensi yang besar dari warganya, Juana berharap pemerintah dapat membangun outlet khusus untuk segala jenis handycraft Desa Tutul. “pemasarannya, sudah bisa online, malahan ada juga perajin yang sudah buka outlet sendiri. Kita sebenarnya sudah merintis untuk dibukanya outlet bagi produk kerajinan Desa Tututl,” tuturnya.

33


Oleh : Vera Aprilianti

S

elain buah naga, Jember juga didengar orang karena buah duriannya. Buah yang mempunyai aroma khas, rasa yang manis dan daging yang lembut ini, memang banyak digemari orang, Selain itu, durian merupakan salah satu jenis buah yang cukup dikenal dan mempunyai nilai komersial yang tinggi. Daerah Sumberjambe Jember memang sejak lama mengembangkan produksi buah durian. Meski keberadaannya jauh dari keramaian kota, namun wilayahnya sudah dikenal banyak orang, terlebih sebagai salah satu daerah penghasil durian di Jember. Kualitas buah durian yang dihasilkannya sangat baik, mulai dari rasa, aroma, maupun daging buahnya. sehingga banyak orang,yang datang berkunjung ke tempat ini, hanya untuk merasakan kelezatannya yang khas.

34


POTENSI Dibalik kenikmatan buah durian dari Sumberjambe tersebut, ternyata ada hal yang berbeda, jika kebanyakan para petani menggunakan bibit durian, berbeda dengan para petani durian di Sumberjambe, mayoritas mereka, jarang yang menggunakan bibit durian, melainkan menggunakan biji durian yang ditanam, karena pohon yang tumbuh dari biji buah durian akan menghasilkan durian yang nikmat dibandingkan dengan durian yang tumbu dari pohon bibitan. Seperti yang dikatakan salah seorang petani durian, di Desa Rowosari Sumberjambe, Musta’in, bahwa durian yang ditanam dari bibit rasanya tidak seenak durian yang berasal dari bijinya. “Ka benya’an mon ning dinnak gruwah, tak ngangguy bibit , tapeh ngangguy biginah durin gruwah, langsong e tamen , rasanah bideh ca’en,nyamanan se tombu derih deddih benyak kancah se tak endek ngangguy bibit, tapeh ngangguy bigih. (kebanyakan di sini tidak menggunaan bibit, tapi menggunakan biji durian yang ditanam, katanya rasanya berbeda, lebih enak yang dari biji, jadi banyak teman petani durian yang menggunakan bijinya)”. Menurut Musta’in, yang sudah 10 tahun menjadi petani durian menjelaskan, buah durian yang dihasilkan juga bervariasi, mulai dari durian kasur, durian patimah, durian belanda, durian STM,dan masih ada yang lain. Rasa dari tiap durian tersebut juga berbeda, ada yang manis pekat, ada yang rasanya manis segar, tak hanya itu warnanya pun juga berbeda, Ada yang agak cokelat dan ada pula yang putih tebal. Ia juga menambahkan bahwa setia panen, dirinya bisa menghasilkan hingga 4000 buah durian. “Mon panen kan ben taon, bulen januari pon panen, kueh kan nanem ning kebun, 7 hektar, gruwah biasanah mon panen bisa empa’ebuh durin. (kalau panen kan setiap tahun, bulan januari , kalau panen kan saya tanam di kebun seluas 7 hektar, itu biasanya bisa menghasilkan empat ribu buah durian)”, ujarnya. Menurutnya, untuk mengetahui buah durian yang bisa dipanen atau tidak biasanya durian diikat terlebih dulu dengan menggunakan tali raffia, jika buah sudah jatuh dari ikatannya, berarti buah durian sudah bisa dikonsumsi. Durian tersebut biasanya dijual pada para pengepul

“Mon panen kan ben taon, bulen januari pon panen, kueh kan nanem ning kebun, 7 hektar, gruwah biasanah mon panen bisa empa’ebuh durin”

dengan harga rata-rata Rp.8.000 /biji nya. Pengepul datang dari berbagai tempat, baik dari daerah sekitar maupun dari luar kota. Kalau daerah sekitar, bisa dari daerah Pakusari, Patrang, Sumberdanti, Kalisat, dan Sukowono.

Diketok Suaranya Agak Kembung Menurut Musta’in, dari tahun ke tahun permintaan buah durian semakin meningkat, itu berarti, semakin lama, minat masyarakat terhadap buah durian semakin tinggi. “Ben taon gruwah jen bennyak se meleh, jen abit oreng jen senneng ka durin nekah, polana gruwah deddih neng kaantoh kabenyyak’an nanem durin (setiap tahun itu semakin banyak yang membeli, semakin lama orang semakin senang makan buah durian ini, Untuk itulah, para petani di sumber jambe ini, terus mengembangkan produksi buah durian, jadi mayoritas penduduk di sumber jambe ini, bertanam buah durian)”. Untuk mengetahui durian dengan kualitas yang bagus, ternyata bisa dilihat dari ciri fisiknya, biasanya buahnya mengeluarkan aroma khas yang lengit, kemudian durinya tidak terlalu tajam, atau agak tumpul dan diketok suaranya agak kembung. Yang tak kalah, ternyata durian milik Musta’in ini juga pernah menjuarai “kontes durian” pada tahun 2007 lalu, dengan kategori juara 1 kualitas durian dan kategori juara 1 durian terberat, dengan berat mencapai 6,6 Kg. Produksi buah durian di jember, memang harus tetap di jaga, agar jember yang dikenal sebagai kota suwarsuwir ini, juga bisa dikenal sebagai sentra buah durian.

35


BINA DESA

Kripik Gadung Dan Jamur Tiram, Lejitkan Desa Sumberjati

Oleh : Winardiyasto Jember Kita. Bertandang ke Kecamatan Silo tanpa mencicipi gurihnya kripik gadung dan lezatnya jamur tiram rasanya belum sempurna. Pasalnya Kecamatan di ujung timur Kabupaten Jember berkat dua produk unggulan tersebut ternyata mampu melejitkan nama Desa Sumberjati. Aktifitas keseharian pembuatan kripik gadung dapat dilihat di Dusun Kajar Tengah di desa tersebut, usaha itu dilakukan secara turun-temurun dan kondisi waktu itu hanya dikerjakan secara asal-asalan. Namun sejak tahun 1980 kripik gadung made in Desa Sumberjati itu mulai menggeliat dan mulai dilirik oleh pembeli, apalagi Agus Sudarto Kepala Desa Sumberjati saat ini menaruh perhatian serius keberadaan produk unggulan di wilayahnya. Dalam penjelasannya saat wartawan Jember Kita meninjau dari dekat produk unggulan di Desa Sumberjati, Agus menjelaskan bahwa kripik gadung Dusun Kajar

36

Tengah ini punya perbedaan bila dibanding kripik gadung dari daerah lainnya. Apalagi dari segi rasa kripik ini sangat gurih dan tidak menyisahkan rasa gatal sedikitpun, karena itu dirinya yakin prospek kripik gadung tersebut cukup bagus dan layak dijadikan oleh-oleh khas Kabupaten Jember. Bahan dasar utama kripik ini harus di datangkan langsung dari Dusun Baban Desa Mulyorejo Kecamatan Silo, namun ketika memasuki musim hujan hal itu bisa disiati dengan membudidayakan gadung sendiri mengingat kondisi jalan cukup licin menuju Dusun Baban Sulit sehingga sulit dilalui kendaraan roda dua. “Dalam sehari produktifitas kripik gadung mentah siap goreng ini bisa mencapai 1-2 kwintal, awalnya home industri krupuk gadung di Dusun Kajar Tengah Desa Sumberjati Kecamatan Silo belum banyak dikenal orang,� katanya.


BINAI DESA Berkat kegigihan pemiliknya kripik gadung ini makin luas pemasarannya, tidak hanya seputaran Kecamatan Silo saja tapi hampir menyeluruh di Kabupaten Jember. Tidak hanya itu saja ternyata Bu Djalal juga sangat menyukai kripik ini, setiap kali berkunjung ke Kecamatan Silo selalu membeli kripik gadung ini dalam jumlah tidak sedikit. “Berkat kripik gadung ini perlahan tapi pasti masyarakat Dusun Kajar Tengah kesejahteraannya mulai menigkat, penghasilan bersih mereka mencapai Rp.3 juta per bulan,” ujar Agus. Hal itu juga dibenarkan oleh Kuswati salah seorang pengepul dan produsen kripik gadung di Dusun Kajar Tengah, meski di dusun itu terdapat sekitar 20 orang produsen kripik gadung, ternyata Kuswati bisa sukses dan mewujudkan impiannya yakni mampu mengkuliahkan anak pertamanya di IKIP PGRI Jember hingga mampu meraih gelar kesarjanaan dan mengabdikan diri menjadi guru di dusun tersebut. Meski boleh dibilang sukses mengembangkan usahanya, Kuswati berharap ada perhatian dari Pemkab Jember khususnya dalam hal permodalan, apalagi proses pembuatan kripik gadung ini sudah menjadi trade mark dari Dusun Kajar Tengah Desa Sumberjati Kecamatan Silo dan mampu memberi penghasilan tambahan bagi masyarakatnya. Sementara itu di Dusun Sepuran di Desa Sumberjati Kecamatan Silo bisa jadi merupakan sentra produksi jamur tiram di kecamatan tersebut, tempat

budidaya jamur tiram itu sendiri letaknya berdekatan dengan setasiun kereta api Sumberjati Silo. Bisingnya suara kereta api ternyata tidak menyurutkan semangat Pak Fanani untuk mengawasi kar yawannya saat bekerja, meski proses budidaya jamur tiram itu cukup rumit dan terkesan njlimet, namun di rumah Pak Fanani terlihat ratusan polibag berisi serbuk kayu hasil gergajian. Sebelum polibag bag tersebut ditaruh diatas rak sederhana terbuat dari bambu sebagai media tumbuhnya jamur tiram, terlebih dulu wadah plastik itu harus menjalani proses pemanasan sedikitnya selama 8 jam. “Pemanasan dengan menggunakan tungku berukuran besar itu dilakukan untuk membunuh kemungkinan adanya bakteri dalam polibag, sehingga nantinya bisa dihasilkan kwalitas jamur yang baik dan aman dikomsumsi,” katanya. Setelah itu didinginkan sekitar 8 jam sama dengan lamanya pemanasan diatas tungku, kemudian disimpan di dalam ruangan selama 40 hari dan setelah itu diletakkan diatas rak penampungan. “Jamur tiram asal Dusun Sepuran ini warnanya putih bukan ungu, apalagi jamur ini efektif bisa bertahan 5 sampai 8 bulan baru diganti tempatnya Jamur tiram pasarnya cukup bagus dan banyak dibeli oleh restoran besar, apalagi rasanya sangat enak dan kenyal serta digemari oleh mereka penghobi kuliner khususnya wisatawan mancanegara,”jelas Pak Fanani dan mengaku mendapat keuntungan bersih kisaran Rp.3-5 juta per bulan”, pungkasnya

37


ARGOBISNIS

Sengonisasi untuk Ubah Lahan Tidak Produktif Oleh : Winardiyasto Jember Kita. Banyaknya lahan tidak produktif yang ada di Kecamatan Ledokombo membuat masyarakat resah, pasalnya keberadaan lahan tersebut tidak bisa ditanami. Praktis masyarakat di Kecamatan Ledokombo yang selama ini menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam terpaksa harus menanggalkan cangkulnya dengan adanya lahan tidak produktif, padahal di kecamatan tersebut sebagian besar masyarakatnya berprofesi menjadi petani. Selama ini Ledokombo yang terletak di kawasan Jember utara secara geografis tingkat kesuburan tanahnya dirasa kurang, hal tersebut jauh berbeda bila dibanding dengan kawasan Jember selatan yang lebih subur.

Repro

38


ARGOBISNIS

“Sengon memiliki nilai ekonomis yang tinggi yakni mampu menembus harga Rp.250.000 per pohon�

Namun berkat upaya yang digagas oleh pihak Kecamatan Ledokombo bekerja sama dengan dinas terkait yakni Dinas Kehutanan Pemkab Jember yakni melakukan program singonisasi, kecemasan masyarakat Kecamatan Ledokombo bisa berangsur hilang sebab diatas lahan tidak produktif tersebut bisa ditanami dengan tanaman keras yang lebih menguntungkan dan mendatangkan hasil. Tak heran kini di kecamatan tersebut kini banyak tumbuh tanaman sengon, meski sengon tersebut baru bisa dirasakan hasilnya setelah enam tahun dari saat mula menanam tapi paling tidak mampu mengubah wajah desa di Kecamatan Ledokombo yang dulunya gersang dan tandus menjadi hijau. Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Ledokombo Sidartawan,SH saat ditanya tentang pemanfaatan tanah tidak produktif di wilayahnya, bahkan menurutnya sejak dilakukan sengonisasi di Kecamatan Ledokombo dari awalnya harga sewah tanah garapan itu rendah kini menjadi melonjak tajam. Dulu saat areal sengon tersebut masih berupa tanah tidak produktif harga sewanya murah sekali, maklum dengan kondisi tanah semacam itu sedikit sekali orang yang mau memanfaatkannya untuk kepentingan pertanian. Kini di wilayah Kecamatan Ledokombo sulit sekali ditemui lahan tidak produktif, hampir di tiap desa di kecamatan tersebut utamanya di Desa Ledokombo, Sumberanget dan Suren dijumpai ratusan tanaman sengon. Katanya Sidartawan, Di Desa Ledokombo sendiri hampir separuh luas tanah yang ada ditanami sengon. Sengon memiliki nilai ekonomis yang tinggi yakni mampu menembus harga Rp.250.000 per pohon. Selain itu sengon juga mempunyai fungsi penyangga tanah dari erosi saat musim hujan tiba, sebab dari data yang ada Kecamatan Ledokombo termasuk salah satu kecamatan di Jember yang rawan bencana alam. “Sengon Ledokombo ini kebanyakan dipasarkan di pabrik pengolahan kayu Kalibaru Banyuwangi, bahkan kwalitas sengonnya tidak kalah dengan daerah lain sebab dihasilkan dari bibit sengon pilihan,�tukas Sidartawan, kedepan diharapkan program sengonisasi bisa menjadi andalan di Kecamatan Ledokombo. Dalam satu kesempatan acara penghijauan sengonisasi beberapa waktu lalu, bupati Jember Ir.H.MZA.Djalal,MSi menyatakan prospek tanaman sengon cukup menjanjikan. Tingginya permintaan kayu sengon oleh pabrik pengolahan kayu harus bisa dibaca masyarakat sebagai peluang usaha yang bisa mendatangkan untung demi peningkatan kesejahteraan, sebab kayu sengon tersebut sangat dibutuhkan oleh para pengusaha properti perumahan. Bupati juga menambahkan, kebutuhan akan papan yakni perumahan di kawasan perkotaan seperti di Kabupaten Jember cukup pesat. Itu artinya dengan banyaknya pemukiman baru di Jember dan di kabupaten lain, kebutuhan akan kayu khususnya sengon masih terbuka luas serta tidak menutup kemungkinan dengan keberhasilan sengonisasi ini Jember bisa menjadi daerah penghasil sengon terbesar di Jawa Timur.

39


ARGOBISNIS

Repro

Jember Berpeluang Dirikan Pasar Agrobis Oleh : Winardiyasto Jember Kita. Banyak kalangan pengamat pertanian khususnya dari luar kabupaten menilai Kabupaten Jember sukses melakukan penangkaran benih padi dan hampir merata di semua kecamatan, lebih dari itu di bidang pengembangan budidaya tanaman holtikultura ternyata juga mampu mencuatkan nama Kabupaten Jember. Tidak salah bila ada keinginan dari masyarakat utamanya petani bila di kota tembakau ini perlu dibangun adanya pasar agrobis terpadu, keberadaan pasar tersebut nantinya tidak hanya menjual hasil tanaman pertanian saja terlebih dari itu mampu menyediakan bibit tanaman sesuai apa yang dibutuhkan oleh petani. Bahkan Jumantoro Ketua Gapoktan Bangun Sejahtera Kecamatan Arjasa sepakat bila Kabupaten Jember punya pasar agrobis seperti di Kabupaten Sidoarjo, beroperasinya pasar tesebut setidaknya mampu mengangkat kesejahteraan petani, apalagi selama ini kecenderungannya petani merasa dibodohi dan diombang-ambingkan oleh ketidakpastian harga pasar. Selain itu ketika pasar agrobis ini difungsikan diharapkan bisa terjadi jalinan interaksi langsung antara pembeli dan petani, jelasnya petani akan merasa diuntungkan karena tidak lagi menjual hasil pertaniannya kepada tengkulak seperti selama ini dilakukan.

40


ARGOBISNIS

“Gagasan untuk mendirikan pasar agrobis terpadu di Kabupaten Jember memang sudah waktunya, apalagi sektor pertanian kita semakin membaik dan Jember tidak kalah dengan kabupaten lain di Jawa Timur,” katanya. “Upaya pendirian pasar agrobis ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak tidak hanya dari Pemkab Jember saja tapi juga termasuk DPRD, mengingat petani selama ini merasa kebingungan mau kemana memasarkan hasil pertaniannya dan pasar agrobis ini merupakan jawaban kebuntuan petani dan saya yakin semua petani di Kabupaten Jember sepakat bila kehadiran pasar agrobis terpadu secepatnya bisa dibangun,”jelas Jumantoro . Ketika ditanyakan idealnya dimana pasar agrobis itu nantinya ditempatkan?, Jumantoro menilai Kecamatan Rambipuji paling layak untuk pembangunan tempat pasar tersebut, karena kecamatan itu mudah dijangkau dari berbagai arah baik dari kawasan Jember bagian barat, timur, utara maupun selatan dan terletak di poros jalan propinsi. Bila impian memiliki pasar agrobis terpadu itu bisa diwujudkan oleh Pemkab Jember maka tidak bisa dipungkiri butuh areal yang sangat luas termasuk lahan

parkir kendaraan besar seperti truk pengangkut hasil pertanian karena pasar ini tidak hanya menjadi jujugan pembeli dari Jawa Timur dan Pulau Jawa saja bisa jadi pembeli dari luar pulau seperti Bali, Sumatra dan Kalimantan akan datang ke Jember. “Kalau Jember sudah memiliki pasar agrobis terpadu maka petani tidak perlu menjual hasil pertaniannya ke Pasar Agrobis Puspa Agro Sidoarjo, hal ini jelas bisa lebih menghemat pengeluaran petani untuk biaya angkut dan efisiensi waktu. Kecamatan Rambipuji dibanding kecamatan lain sangat memungkinkan untuk ditempati pasar agrobis”, katanya. Selain itu kecamatan ini memiliki akses angkutan 24 jam nonstop dan letaknya tidak jauh dari teminal Tawangalun serta angkutan peti kemas tersedia di Stasiun Kereta Api Rambipuji. “Saya berharap pasar agrobis ini kelak bisa berkembang dan menjadi yang terbesar di kawasan tapal kuda, jangan sampai yang punya hasil pertanian itu orang Jember tapi yang menentukan harga justru orang dari kabupaten lain,” imbuh Jumantoro. Lebih lanjut Jumantoro menambahkan, namun demikian pasar agrobis terpadu ini di bangun justru tidak diperuntukkan bagi pedagang tapi untuk petani, namun demikian antara pedagang dan petani juga diuntungkan ketika terjadi transaksi penjualan di pasar Repro agrobis terpadu tersebut.

41


PERTANIAN

Tanpa Fermentasi, Pemintaan Ekspor Tinggi Oleh : Winardiyasto Jember Kita. Kakao (coklat) Indonesia ternyata memiliki citra rasa unik dan spesifik tak ubahnya dengan kopi, berbagai jenis kopi mulai dari Toraja, Jawa, Sidikalang, maupun Gayo ternyata memiliki berbagai kelebihan. Hal itu jelas merupakan keuntungan tersendiri bagi Indonesia, karena tuntutan pasar menghendaki adanya kekhususan dari komoditi kakao tersebut. Tak heran bila keberadaan kakao dari Indonesia ternyata sangat diminati oleh dunia internasional, karena kakao yang dilempar ke pasar ekpor ternyata lebih banyak yang tidak melalui proses fermentasi padahal untuk produk olahan dalam negeri dibutuhkan kakao fermentasi dan terpaksa harus mendatangkan kakao dari negara lain. Dalam penjelasannya Dr. Anton Apriyantono mantan menteri pertanian periode 2004-2009 ketika memberikan pencerahan dalam workshop pengujian flavor kakao di Aula Sunaryo Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember menjelaskan, saat ini Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor kakao terbesar

42

dunia yakni antara 800 ribu hingga 1 juta ton per tahun dibawah Ghana (Afrika) dan Pantai Gading. Pencapaian jumlah tersebut tidak terlepas adanya gerakan nasional (Gernas ) kakao untuk lebih mengoptimalkan potensi kakao, hal itu merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas dan produktifitas kakao nasional dan terus berlanjut, sehingga Indonesia mampu berada pada peringkat tiga negara pengekspor kakao terbesar dunia. “Kakao Indonesia ternyata masih dicari oleh kalangan importir kakao dunia, mengingat kwalitasnya tidak kalah dengan negara lain karena itu kita terus melakukan uji laboratorium terhadap cita rasa kakao�, katanya. Apalagi pamor kakao Indonesia di luar negeri terus mengalami lonjakan cukup tajam, adanya gejolak politik di Pantai Gading berpengaruh pada menurunnya produktifitas kakao negara tersebut dan Indonesia mampu menaikkan peringkatnya setelah Ghana. “Ironisnya meski Indonesia memiliki produktifitas tinggi dalam hal kakao, namun budaya minum coklat masih


PERTANIAN

Repro

“Kakao Indonesia ternyata masih dicari oleh kalangan importir kakao dunia, mengingat kwalitasnya tidak kalah dengan negara lain karena itu kita terus melakukan uji laboratorium terhadap cita rasa kakao�

kurang di negeri ini apalagi ada kesan coklat lebih mahal ketimbang kopi padahal coklat merupakan minuman menyehatkan,�ujar Anton. Untuk lebih membiasakan masyarakat untuk minum coklat memang perlu adanya berbagai upaya, salah satunya memberikan penjelasan bahwa sejatinya kakao memiliki kandungan antioksida tinggi dan tidak sama dengan tanaman perkebunan lainnya. Adanya anggapan bahwa minum kakao atau coklat membuat orang menjadi gemuk jelas itu tidak

benar, justru kakao aman dikomsumsi oleh manusia dan tidak ada efek samping meski diminum tiap hari. Anton tidak menampik bahwa kakao ini banyak digemari oleh masyarakat golongan ekonomi menengah keatas, karena itu Anton berharap kedepan kakao lebih digemari di Indonesia dan setidaknya bisa mencapai angka prosentasi 1% atau 2,5 juta orang dari jumlah penduduk saat ini 250 juta jiwa. Tidak salah bila di Indonesia nantinya banyak bermunculan industri pengolahan kakao dan tidak sekedar mengekspor kakao mentah saja, hal ini sebagai upaya mendongkrak gemar minum kakao dari berbagai tingkatan umur, apalagi dari pengamatan Anton saat ini di masyarakat banyak beredar minuman kakao kemasan dari luar negeri. Namun kader Partai Keadilan Sosial (PKS) tersebut optimis kedepan kakao Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, apalagi ketersedian kakao di Indonesia sangat berlebih seiring semakin membaiknya produktifitas tanaman tersebut dari tahun ke tahun.

43


PERTANIAN

Targetkan Semua Petani Pakai Pupuk Organik Oleh : Winardiyasto Jember Kita. Tahun 2012 ini Dinas Pertanian Pemkab Jember mencanangkan target, semua petani tidak lagi memakai pupuk buatan pabrik berkadar kimia tinggi. Sebagai gantinya, petani dianjurkan untuk beralih ke pupuk organik. Alasannya, selain petani bisa lebih menghemat biaya, pemakaian pupuk organik ternyata juga lebih bersifat ramah lingkungan. Pupuk organik ini juga memiliki kelebihan tersendiri ketimbang pupuk kimia. Pupuk dengan bahan baku limbah olahan, seperti kotoran ternak dan tanaman bisa diperuntukkan bagi semua jenis tanaman, tidak terkecuali tembakau sekalipun. Bahkan dari hasil riset pakar pertanian selama ini, penggunaan pupuk organik mampu meningkatkan produktifitas pertanian, karena itu petani tidak perlu lagi jika mengkomsumsi pupuk organik untuk tanaman

44 Repro


PERTANIAN

Repro

Dalam penjelasannya usai mengikuti acara Bupati Menjawab di Universitas Islam Jember (UIJ) Senin (7/5), Kepala Dinas Pertanian Pemkab Jember Ir. Hari Wijajadi, memaparkan, pihaknya telah mengajak petani di Kabupaten Jember melakukan pembuatan pupuk organik sendiri. Langkah itu sekaligus juga sebagai upaya sosialisasi mengenalkan pupuk organik kepada petani. Mengingat, sebelum pupuk ini muncul, hampir dipastikan semua petani bergantung pada pupuk kimia. Karena itu, butuh waktu agar

petani mau merubah kebiasaan tersebut dan menggantinya dengan pupuk organik. Dari pengamatan di lapangan, ternyata pupuk organik sudah mulai digandrungi petani, karena itu tak heran bila target pemakaian pupuk organik tahun 2012, optimis bisa terwujud. “Saya kira petani di Kabupaten Jember sudah banyak mengenal pupuk organik, itu tidak terlepas dari upaya dinas pertanian untuk melakukan pendekatan kepada petani, agar tidak memakai pupuk kimia,� papar Hari. Dinas Pertanian Pemkab Jember,

Repro

menurut Hari, bahkan juga meminta kepada petani yang punya limbah pertanian, baik kotoran ternak mapun tanaman, untuk memberitahukan kepada penyuluh. Sehingga, penyuluh bisa mengajak petani untuk membuat pupuk organik, sekaligus melakukan pemupukan di lahan pertaniannya. “Tenyata semua petani menyambut baik pemakaian pupuk organik ini dan tidak ada kendala di lapangan, mereka juga menyadari bahwa pupuk organik ini lebih menguntungkan dan bisa diproduksi sendiri,�tukas Hari. Dijelaskan, agar pencapaian target penggunaan pupuk organik bisa terlaksana secepatnya, Dinas Pertanian Pemkab Jember meminta kepada penyuluh untuk mendampingi petani dalam melakukan pembuatan pupuk organik. Dengan cara seperti ini, diharapkan, selain nantinya bisa memproduksi sendiri pupuk organik, para petani juga bisa menjual pupuk tersebut untuk kebutuhan petani lainnya. Diharapkan, setidaknya bila petani menguasai pembuatan pupuk organik, selain bisa menciptakan lapangan kerja baru di desa, juga akan menambah pendapatan petani. Sehingga dengan ini, kesejahteraan petani akan lebih meningkat.

45


TOKOH

Mimpi Indah Tentang Kota Handycraft Oleh : Indra GM.

M

impi ingin menjadikan atau memilki sesuatu boleh-boleh saja diangankan. Karena tidak jarang, sebuah obsesi yang diawali dari mimpi, berubah menjadi sebuah kenyataan yang sangat menyenangkan dan bermanfaat bagi orang lain atau bahkan masyarakat. Nah, berangkat dari mimpi ini, Camat Balung, Drs Murdiyanto, M.Si, ingin menjadikan wilayah yang dipimpinnya menjadi daerah tujuan wisata. Keinginan kuat Murdiyanto menjadikan Balung sebagai daerah tujuan wisata handycraft, bukan tanpa alasan. Dilihat dari potensinya, Balung sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata handycraft. Mengingat daerah ini merupakan penghasil kerajinan tangan (handycraft) yang sudah sangat dikenal, bahkan sampai mancanegra.

46


Sebut saja, misalnya alat seni tradisional Jimbe dan Diageridoo (ridu-ridu) atau manik-manik serta tasbih yang produknya sudah dipasarkan ke berbagai negara di dunia, baik di kawasan Asia, maupun Australia, Amerika Latin, serta Afrika. Produk kerajinan rakyat (handycraft) ini, banyak dan mudah ditemui di Kecamatan Balung, karena memang diproduksi oleh masyarakat di daerah itu. Karena itu, menyadari potensi yang dimiliki daerahnya, Camat Balung, Murdianto, berobsesi menjadikan produk kerajinan yang dihasilkan masyarakatnya itu sebagai pengungkit kesejahteraan. Murdianto menggagas berdirinya outlet, yang didalamnya berisi berbagai produk kerajinan masyarakat Balung. Lewat outlet yang direncanakan itu, dia berharap, masyarakat atau peminat hasil kerajinan masyarakat Balung, akan lebih mudah mendapatkannya. “Kita rencanakan di kantor PKK di depan dan harus representatif. Nanti PKK akan kita buatkan lagi,” ujar Murdianto. Untuk memperkuat keberadaan Balung

Nama Tempat/Tgl Lahir Pendidikan

: Murdiyanto : Jember, 30 Maret 1966 : - Institut Ilmu Pemerintahan (IIP), Jakarta. - 1986 Siswa APDN, Kelas II menjadi pegawai Karier Kepegawaian : - Menjadi staf pada Bagian Pemerintahan Umum - 1992-1994 Mantri Polisis di Kecamatan Pakusari - 1994-2000 Kasubag Pembangunan. - 2000-2007 Sekcam Bangsalsari. - 2007-2009 Camat Pakusari - 2009-2011 Camat Sumbersari - 2012-Sekarang Camat Balung Nama Isteri Putera 2 orang

: Fatim Fatmawati : 1. Duduk di SD Al Fruqon 2. Play Group.

sebagai Kota Handycraft, juga direncanakan pembuatan pot bunga pada sepanjang jalan raya, mulai dari perbatasan sampai depan Kantor Polsek Balung. Pot bunga yang juga dilengkapi dengan gapura pada pintu masuk wilayah Balung ini, rencananya akan dibuat seperti yang ada di jalan raya Probolinggo-Surabaya. Outlet kerajinan yang direncanakan ini, diharapkan akan membantu perajin dalam memasarkan hasil kerajinannya. Sehingga diharapkan, para perajin akan lebih kreatif dan inovatif serta bergairah dalam menekuni dunia kerajinannya. Mimpi menjadikan daerah yang dipimpinnya lebih baik dan menarik, ternyata tidak hanya sebatas itu. Murdianto mengaku, ingin menjadikan pasar tradisional yang menjadi tumpuan masyarakat di Kota Balung, lebih nyaman dan aman, sebagaimana pasar modern atau swalayan. “Kalau nggak modern ya setengah modern, dan ini juga disetujui tokoh masyarakat, asal tidak sampai memberatkan pedagang,” paparnya. Rencana lain yang ada di benak Murdianto, yakni akan merenovasi lahan yang terletak di utara Polsek menjadi menjadi taman. Dengan taman ini, diharapkan, kesan indah akan muncul ketika tamu memasuki wilayah Balung. “Kita juga akan merenovasi alun-alun bersama-sama kades. Alun-alun kita jadikan pusat rekreasi keluarga. Nanti di sana juga akan dikelilingi trotoar yang didalamnya juga dilengkapi dengan tempat hiburan bagi anak-anak serta area bagi pedagang kaki lima,” pungkasnya.

47


SERBA-SERBI

Pejabat pun Antusias Belajar Bahasa Inggris Oleh : Indra GM. Jember Kita. Pernyataan Bupati Jember, MZA Djalal, yang akan menggunakan bahasa Inggris dalam acara rapat dinas bersama pejabat di lingkup Pemkab Jember, pada tahun 2013 mendatang, mendapat sambutan positif dari kalangan pejabat. Untuk menyongsong tahun 2013 itu, seluruh pejabat, mulai dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sampai Camat, giat belajar bahasa Inggris. Mereka tidak ingin, harapan Bupati Jember, yang menginginkan seluruh pejabatnya bisa berbahasa Inggris, tidak terwujud atau. Karena itu, mereka berusaha belajar dengan giat agar pada saat yang ditentukan nanti, tidak mengecewakan bupati dengan kata lain bupati kecewa, yang sangat berharap pejabatnya bisa berbahasa Inggris. Satu contoh, gigihnya kalangan pejabat untuk belajar bahasa Inggris, beberapa waktu lalu terlihat di Pemandian Patemon, Tanggul. Sejumlah pejabat yang baru saja mengikuti kegiatan Dialog Solutif di alun-alun Tanggul itu, memanfaatkan waktu senggangnya untuk belajar bahasa Inggris di bawah bimbingan Dedy Winarno, Kepala UPT Pemandian Patemon. Kegiatan belajar bahasa Inggris yang berlangsung di tempat wisata Pemandian Patemon dan diikuti oleh Asisten 1, Sigit Akbari, Kepala Inspektorat, Soedjito, Kepala Dispenda, Suprapto, Kabag Perlengkapan, Hariyanto, Kabag Pembangunan, Joko Santoso. Gairah untuk belajar bahasa Inggris ini, menurut Asisten 1, Sigit Akbari, terlecut setelah merasakan nikmatnya belajar. Sigit melihat, kemampuan dalam berbahasa Inggris, tidaklah semata-mata karena imbauan bupati, tapi lebih karena merasa butuh. Di era yang sudah sedemikian mengglobal, menurut dia, kemampuan berbahasa Inggris, sudah

48

menjadikan kebutuhan bagi masyarakat, terutama pejabat public yang tidak menutup kemungkinan akan memberikan pelayanan kepada orang asing. Karena itu, bagi pejabat belajar bahasa Inggris merupakan sebuah keharusan yang mesti dilakukan. “Apalagi Pak Bupati yang memberikan imbauan, juga masih sama-sama belajar, seperti kita juga. Makanya, kita menyambut dengan senang hati imbauan itu, karena ini jelas sangat bermanfaat untuk kita,� ujarnya. Sementara Kadispenda, Suprapto, lebih menyoroti soal belajar, yang menurut anggapan kebanyakan masyarakat, akan sulit karena usianya yang sudah tidak muda lagi. Bagi Suprapto, belajar bahasa Inggris di usianya yang sudah tidak muda, tidak ada bedanya dengan ketika masih sekolah dulu. “Mungkin yang membedakan, sekarang kita-kita ini banyak kesibukan, jadi apa yang diberikan pengajar, kadang mudah lupa, karena tertutup oleh kesibukan itu,�tambahnya.


49


RESTAURAN NEW SARI UTAMA Jl. Hayam Wuruk 117 Jember Jl. Gajah Mada 27 Jember RESTAURAN LEGIAN Jl. Gajah Mada Jember RESTAURAN TAMAN SALERO Jl. Sultan Agung No 1 Jember Jl. Wijaya Kusuma No.60 Jember RESTAURAN TAMAN MANGLI INDAH Jl. Hayam Wuruk 183 Jember Restauran Lestari Jl. Kartini 16 Jember RESTAURAN XING TRISNO Jl. Hayam Wuruk 41 Jember RESTAURAN HOTEL ISTANA Jl. Diponegoro Jember RESTAURAN WANDE ECHO Jl. Semeru 86 A Ajung – Jember RESTAURAN TIRTA ASRI Jl. Dharmawangsa No.1 Rambipuji Jember RESTAURAN HAWAII Jl. Hayam Wuruk 56 Jember RESTAURAN PALM GARDEN Jl. Lj. S. Parman 50-A Jember PIONERINDO GAURMENT INTERNATIONAL Jl. Gajah Mada 71 Jember PT. FAST FOOD INDONESIA Jl. Gajah Mada 96 Jember

50

RM. BU LANNY Jl. Slamet Riyadi 84-A Jember RM. LUMINTU Jl. Kertanegara 33, Jember RM. BU DARUM Jl. Gajah Mada 23 Jember RM. RINI AMBULU Jl. Mojopahit BI / J / 6Jember RM. RUPINI AYAM PEDAS Gumukmas Jember RM. SUMBER NIKMAT Jl. H. Agus Salim 23 Jember RM. SARI JAYA Jl. Sulatan Agung 24 Jember RM. GALAVITA Jl. Trunojoyo 115 Jember RM. SRIKANDI Jl. S. Parman 225 Jember RM. BISMILLAH Jl. Dharmawangsa 99 Jember DEPOT JAWA TIMUR Jl. Gatot Subroto 10 Jember DEPOT ANANDA AYAM GORENG Jl. Gajah Mada 213 Jember DEPOT SOTO H. SUKRI Jl. Kalimantan Jember DEPOT CANTIK Arjasa Jember DEPOT EMPAT MATA Jl. Panjaitan Jember WONG SOLO AYAM BAKAR Jl. Karimata 7 Jember BEBEK GORENG H. SLAMET Jl. Karimata 64 Jember SATE PAK TOHA Jl. Brawijaya Mangli Jember

SATE CAK RI Jl. Pattimura Jember SATE SIMPANG TIGA Jl. Otto Iskandardinata 2 Jember WARUNG TERA Jl. Hayam Wuruk Jember CAMPUS RESTO Jl. Jawa Jember CAFE & REST AREA GUMITIR Jl. Raya Jember - Banyuwangi RADIO CAFE Jl. Kartini Jember CAFE PRING Jl. Mastrip Jember CAFE SHAFF Jl. Sultan Agung 21 Jember PIZZA HUT Jl. PB. Sudirman Jember KFC Jl. Gajah Mada Jember TOSOTO Jl. Slamet Riyadi 11 Jember QUICK CHIKEN Jl. Jawa Jember ROCKET CHIKEN Jl. Karimata/Mastrip Jember LESEHAN ALUN-ALUN Jl. PB. Sudirman Jember PUJASERA JEMBER Jl. Hayam Wuruk Jember Jl. Lj. Panjaitan Jl. PB. Sudirman


HOTEL BINTANG MULIA Jl. Nusantara No. 18 Jember Telp. (0331) - 429999 Rp. 375.000 - Rp. 600.000

HOTEL PANORAMA Jl. KH. Agus Salim No. 28 Jember Telp. (0331) - 333666 Rp. 650.000 - 1.800.000

HOTEL BANDUNG PERMAI Jl. Hayam Wuruk No. 38 Jember Telp. (0331) 484528 - 484530 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL ROYAL JEMBER Jl. Karimata No. 50 Jember Telp. (0331) - 326677 Rp. 390.000 - Rp. 950.000

SEVEN DREAM RESIDENCE Jl. Riau Jember Telp. (0331) - 339199 Rp. 220.000 - Rp. 275.000

HOTEL SULAWESI Jl. Letjen Suprapto No.44 Jember Telp. (0331) - 333555 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL LESTARI Jl. Gajah Mada No. 233 Jember Telp. (0331) - 487.000 Rp. 165.000 - Rp. 300.000

HOTEL ISTANA Jl. Diponegoro 43 Jember Telp. (0331) - 482 555 Rp. 358.000- Rp. 850.000

HOTEL MERDEKA Jl. Sultan Agung No. 136 Jember Telp. (0331) - 487625 Rp. 130.000 – Rp. 350.000

HOTEL REMBANGAN Kemuning Lor, Arjasa - Jember Telp. (0331) - 420 273 / 420 383 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL KEBON AGUNG Jl. Arowana No. 59 Jember Telp. (0331) - 487833 Rp. 50.000 - Rp. 150.000

HOTEL ASRI Jl. Gatot Subroto No. 39 Jember Telp. ( 0331) - 425635 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL SAFARI Jl. KH. A. Dahlan No. 33 Jember Telp. (0331) - 481882 - 481883 Rp. 190.000 - Rp. 450.000

HOTEL KEMAYORAN Jl. Ltj. Suprapto No. 26 Jember Telp. ( 0331) - 334884 Rp. 50.000 - Rp. 200.000

HOTEL SEROJA Jl. PB. Sudirman No. 2 Jember Telp. ( 0331) - 483905 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL BERINGIN INDAH Jl. Raya Ajung - Jember Telp. ( 0331) - 757666 - 757432 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL CENDRAWASIH Jl. Cendrawasih Jember Telp. (0331) - 412222 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

FLAMBOYAN Jl. Teuku Umar No. 78 Jember Telp. ( 0331) 326252 Rp. 100.000 - Rp. 400.000

51


52


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.