Facebook joglosnews Twitter @joglosnews
th
E-mail harianjoglosemar@gmail.com Hotline Pelanggan 0271-5866334
www.joglosemar.co
sabtu pahing, 9 november 2013
Terbit 24 Halaman | Rp 3.000,-
n Whulandary
Jarang Dandan
P
aras Whulandary Herman memang sudah populer sebelum terpilih menjadi Puteri Indonesia 2012. Dia adalah peragawati yang sering menghiasi panggung mode dengan busana dan riasan cantik. Lantas, bagaimana keseharian dia?
4 Berlanjut ke
Hal 11 Kol 5
Joglosemar | Budi Arista Romadhoni
PERINGATI HUT PERSIS—Sejumlah suporter Pasoepati menggelar doa bersama menyambut Hari Ulang Tahun Persis Solo di Monumen Kebangkitan Nasional, Solo, Jumat (8/11). kapanlagi
9 Tewas Akibat Tenggak Miras Oplosan PURWOREJO—Minuman keras (Miras) oplosan kembali menelan korban. Tujuh warga Kelurahan Baledono dan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo tewas setelah menenggak Miras oplosan. Sementara itu dua warga Godean juga mengalami hal serupa. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula pada Selasa (5/11) malam, sembilan orang minum Miras di kawasan utara Pasar Baledono, Purworejo. Mereka diduga meminum Miras yang dibuat dari alkohol 95 persen, kuku bima, dan beberapa campuran lain. Setelah malam itu, Miras memang tidak langsung berefek. Namun pada Kamis (7/11) siang, korban mulai berjatuhan.
Bau Hambalang di Kongres Partai Demokrat
Uang Suap Kongres Rp 50 J JAKARTA—Bagi-bagi duit di arena Kongres Partai Demokrat (PD) 2010 semakin terkuak. Setelah diungkap di persidangan kasus korupsi proyek Hambalang, kini satu persatu kader PD justru dengan gamblang Ramadhan Pohan Eks Timses Andi M
mengakui adanya money politics dalam arena kongres tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Ruhut Sitompul. Pria berkepala plontos yang pernah menjadi anggota tim sukses Anas Urbaningrum di Kongres PD 2010
Ruhut Sitompul Eks Timses Anas
itu membenarkan ada pembagian duit. Seperti yang disebut dalam persidangan sebelumnya, duit yang dibagi-bagi dalam arena kongres itu berasal dari korupsi proyek Hambalang. 4 Berlanjut ke Hal 11 Kol 1
Anas Urbaningrum Eks Ketum Demokrat
Sutan Bhatoegana Ketua DPP Demokrat
4 Berlanjut ke Hal 11 Kol 5
"Diungkap saja, justru kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Misalnya ada uang berapa, yang menerima siapa, yang mengatur uang siapa, diungkapkan saja secara gamblang supaya clear dan jelas," Telegraph
“Ada yang US$ 3.000, ada yang US$ 5.000 USD, tapi mereka merasa dikurangi sama orang yang ditugasi Anas bagi-bagi uang," "Maaf saja, menurutku tiga kelompok (calon Ketum PD) itu sama saja,"
"Fakta apa? Itu imajiner,"
“Saya mendengar itu ada, tapi nggak pernah lihat," "Saya juga dikasih BB. Itu saya tanya ini untuk apa, dia jawab untuk komunikasi di antara kita. Saya bilang loh mahal sekali kau bagi-bagi ratusan orang, tapi dia bilang ini BB murah, 300 ribuan. Sekali pake habis itu buang," Saan Mustopa Eks Timses Anas
Kerangka Main Basket
B
ermain bola basket bukan hanya dominasi manusia. Lihatlah sekelompok kerangka manusia ini, mereka terlihat asyik bermain basket. Oops, jangan mengira kalau ini kerangka manusia asli. Kerangka tersebut, mengutip Telegraph, Jumat (8/11), terbuat dari gading mamout yang sudah punah. Kawanan imut ini di-display dalam pameran selama dua hari di Hong Kong bertema Artistic Era of Harmony and Prosperity, Prestige Crafts Hong Kong Mammoth Tusk Carving Exhibition. Berani bertanding melawan mereka? n Amrih Rahayu dapatkan 1 unit HP tiap bulan
Anak SD Sudah Merokok
Sungguh pemandangan yang membuat miris anak sd kelas 4 dan smp merokok di sebuah kantin dekat pku aisyah boyolali , wahai wali murid, ortu dan bp/ibu guru yang terhormat tolong sidak generasi penerus tersebut dan berikan sosialisasi kepada mereka akan bahaya nikotin.
085377727467 4 Berlanjut ke Hal 9
joglosemar.co NEWS UPDATE
for android
www.joglosemar.co
Achsanul Qosasi Eks Timses Marzuki Alie “Nggak apa-apa (money politics) asal sumbernya jelas, bohonglah kalau enggak. Di semua partai seperti itu,"
KONGRES 2010
POLEMIK “UANG” DI KONGRES DEMOKRAT 2010 Sumber: Litbang Joglosemar | detik.com | Grafis: Agung Setyawan
"Kita nggak tahu dan nggak merasa bagi-bagi uang,"
90 Lilin Menyala di Harlah Persis Solo
S
uasana sekitar Tugu Kebangkitan Nasional atau Tugu Lilin di Jalan Dr. Wahidin, Penumping yang biasanya sepi mendadak ramai, Jumat (8/11) malam. Ratusan orang beratribut merah-merah lengkap dengan syal milik suporter Pasoepati berkumpul di depan tugu cagar budaya itu. Ratusan suporter fanatik Laskar Sambernyawa,
Persis Solo itu semalam tengah merayakan hari jadi klub kebanggaan Kota Solo tersebut ke-90 tahun tepat 8 November. Tak ada acara mewah dalam perayaan semalam, namun antusiasme yang membaralah yang membawa ratusan Pasoepati yang telah berkumpul sejak pukul 18.30 WIB mulai menaiki Tugu Kebangkitan Nasional. 4 Berlanjut ke Hal 11 Kol 5
Konflik Keraton Surakarta
Polresta Uji Materi Surat dari Mendagri SOLO—Polresta Surakarta melakukan uji materi untuk mengetahui keabsahan surat dari Mendagri sebelum memeriksa pimpinan Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta terkait laporan kasus pencemaran nama baik dan penghinaan. “Kami sedang melakukan uji materi surat dari Mendagri kepada Walikota Surakarta. Jika surat itu asli maka tim penyidik segera melanjutkan proses sesuai prosedur hukum yang ada,” kata Kapolresta Surakarta, AKBP Iriansyah, Jumat (8/11). Namun, katanya, jika surat itu sesuai apa yang dituduhkan oleh terlapor yakni pimpinan Lembaga Dewan
dok
AKBP Iriansyah
Adat Keraton Kasunanan Surakarta, Koes Moertiyah atau Gusti Moeng dan Eddy Wirabhumi maka proses hukum tidak bisa dilanjutkan. 4 Berlanjut ke Hal 11 Kol 1
n Menengok Penggalian BUNGKER KUNO DI KOMPLEKS BALAIKOTA Surakarta
Pintu Masuk Mulai Tampak, Air Tak Kunjung Surut Upaya penggalian bungker kuno di kompleks Balaikota Surakarta, membuahkan hasil. Sebuah lubang yang diyakini sebagai pintu masuk, terlihat di sisi selatan bungker yang diduga berasal dari zaman kolonial Belanda itu. Ari Purnomo
S
ebuah alat berat terlihat terus digunakan untuk menggali tanah di sekitar bangunan kuno yang diduga sebagai bungker. Sementara sejumlah petugas, dengan alat manual tampak berhati-hati menyingkirkan tanah di sekitar bangunan yang berada di lahan kosong, bekas gedung Dharma Wanita tersebut. Ya, upaya penggalian bangu-
nan tersebut kembali dilakukan oleh petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng), sejak Kamis (7/11) lalu. Upaya itu merupakan lanjutan ekskavasi yang juga dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta, pada 2012 silam. Kegiatan penggalian tahun lalu itu terpaksa dihentikan, karena kekurangan dana. Sementara tahun ini, penggalian dilanjutkan karena Pemkot Surakarta mengalokasikan dana sekitar Rp 40 juta yang berasal dari APBD Perubahan 2013. Salah satu pekerja yang melakukan penggalian mengatakan, upaya penggalian bungker terkendala oleh banyaknya air di tempat itu. Menurut penuturan pria yang enggan menyebutkan namanya itu, penyedotan air dan sedimen dilakukan menggunakan mobil pemadam kebakaran (PMK).
4 Berlanjut ke Hal 11 Kol 1
Joglosemar | Yuhan Perdana
MULAI TAMPAK—Pekerja kembali melakukan pengerukan pada bungker yang merupakan bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda di kompleks Balaikota Surakarta, Jumat (8/11). Email : iklanjs@yahoo.com