PORTOFOLIO TEORI PENDUKUNG
TESIS: RELOKASI HUNIAN KOLEKTIF
DESIGN
ISSUE
Tingginya angka kepadatan dan terbatasnya pemukiman memaksa beberapa warga membangun dan bertempat tinggal di area ilegal, salah satunya pada daerah sempadan sungai. Penyediaan rusunawa yang memenuhi kebutuhan hidup sebagai solusi dari pemerintah mendapat penolakan dari warga. Menurut Maslow & Lowery (1998) ada kebutuhan yang lebih perseptual bagi rumah tinggal, yaitu kebutuhan yang subjektif dan spesifik pada keinginan setiap pribadi kita, termasuk warga menengah kebawah. Perancangan arsitektur ini menggunakan kerangka concept-based dimana hipotesa awal diajukan sebagai ide besar perancangan dengan pendekatan arsitektur perilaku dan penelitian berbasis kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kriteria atau konsep perancangan yang akan digunakan untuk merancang Hunian komunal
( Das Ashok, 2017) (Lianto dan Dwisusanto, 2015)
Hasil penelitian mengarahkan pada gagasan lima propose moment untuk menjadi dasar dalam merancang.
Hubungan Dalam Unit
Hubungan Antar Unit
Hubungan Antar Bangunan
Space invasion dari warga sempadan sungai ditranslasikan dan diwadahi dalam tiga hubungan ruang dalam rancangan, antara lain hubungan aktivitas didalam unit, hubungan aktivitas antar unit, dan hubungan aktivitas antar bangunan.
THE ORY HIPO TESA
AWAL SPACE
INVA SION
“Fleksibel arsitektur sebagai konsep hunian yang mewadahi gaya hidup dalam konteks invasi fisik kehidupan sempadan sungai�. Salah satu konsep berhuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah adalah invasi ruang yang merupakan bagian dari ekspresi gaya hidup permukiman informal dan sering diabaikan ketika mendesain rusunawa. Space invasion adalah salah satu fenomena pada low income settlement.
Hertzberger dalam KONSEP Teori Cetkovic Alexander (2012) bahwa FLEKSI menyampaikan fleksibilitas bisa diterapkan BILITAS dalam hal interaksi, aktivitas dan program ruang.
STUDI
literatur study dan precedent study untuk membangun hipotesa secara evaluative, dan memperkaya ide eksisting akan fleksibilitas pada arsitektur
OBSER
Observasi lapangan diperlukan untuk mencari bagaimana ekspresi space invasion dilakukan menghasilkan fleksibilitas pada kehidupan warga. Fleksibilitas yang dimaksud dalam perancangan ini adalah fleksibilitas pada penggunaan program ruang.
PRES EDEN
VASI LAPA
NGAN
5 propose moment
EKSPLORA (Das, 2017) (Das, 2015) Lianto dan Dwisusanto (2015)
ISU : SUBYEKTIF NEE
Creswell, 2014) Plowright, 2014 Jormakka, 2014
DESIGN BY RESEAR
Rapoport (2005)
FRAME
PERSPECTUAL BASIC NEE
SPACE IN
Lianto dan Dwisusanto (2015)
Eko-Arsitektur kedua (2006) Precedent Studi Lapangan
HIPOT
BASED ON L PRECEDENT +
(Hertzberger dalam Cetkovic Alexander, 2012) (Kronenburg,2007)
F
FLEXIB
PERTUMBUHA
Jormakka (2007) Plowright, 2014
CONCEP MET
JUDMENT
PRO
MOM
FLEX PRO RU
EKSPL DES
ASI TEORI
EDS FOR HABITATING + Literature
RCH : CONCEPT-BASED
+ Fenomenologi Social-cultural
EWORK
EDS:
LIFESTYLE
+ Literatures
NVASION
TESA:
LITERATURES,
FIELD STUDY
+ Field Study
BILITY:
AN - INTERAKSI
PT BASEDTHOD
T CRITERIA
OPOSE
+ Precedent rusunawa study + Literature + Rasionalis Approach
MENT
XIBILITY OGRAM UANG
LORASI SAIN
EKSPLORASI PROGRAM RUANG
EKSPLORASI MASSA DAN BENTUK
EKSPLORASI SETTING DAN AKTIVITAS SPACE INVASI
CONCEPT
BASED FRAME WORK
SPACE
INVA SION
TEORI UTAMA
Lianto dan Dwisusanto (2015) Dalam kehidupan di permukiman horisontal maupun vertikal, terutama pada rumah susun sederhana, seringkali terjadi pelanggaran teritorialitas dan perebutan teritori terutama pada daerah dengan batasan teritorial. Hal tersebut dilakukan bisa secara tidak sengaja, saling menyepakati, atau dengan kesepakatan tertentu. Sehingga,
MENURUT BEBERAPA AHLI
(Pusat Bahasa Indonesia, 2016) Pemahaman kata “invasi� ini didapatkan dari konteks peperangan. Invasi berada pada konteks yang negatif. Sedangakan, pada kontek permukiman atau perkampungan invasi dapat dilihat berbeda Das (2015;2017) pada perkampungan di Surabaya, kegiatan saling memasuki dan beraktivitas pada area hunian lain di kampung adalah hal yang akan terjadi. Aktivitas ini merupakan aktivitas yang disepakati bersama untuk kebutuhan bersama yang saling menguntungkan. Onibokun (dalam Astuti SB dkk, 2015) permukiman yang layak tidak hanya dibentuk oleh ketersediaan fisik bangunannya faktor tetapi juga faktor sosial, perilaku dan budaya pengguna. Oleh karena itu, dalam perkampungan invasi ruang yang menjadi sebuah budaya seharusnya dapat digunakan sebagai potensi untuk membuat ruang baru secara sengaja.
fokus pada rancangan ini hanya pada invasi fisik. Motivasi dalam melakukan invasi fisik didasari dengan aktivitas masyarakat terhadap lingkup domestik, sosial, ekonomi. Aktivitas-aktivitas tersebut dipaparkan dalam penelitian Kisnarini (2015). invasi dalam tesis perancangan ini dilihat sebagai sebuah proses manusia dalam mengokupansi sebuah ruang yang bukan miliknya tetapi dengan kesepakatan, transaksi atau tawar-menawar dengan pemiliknya.
KONSEP FLEKSI BILITAS Berdasarkan penjelasan Hertzberger (dalam Cetkovic, 2012), konsep fleksibilitas menandakan penolakan terhadap gagasan yang baku pada sebuah standar, misalkan, dinding adalah elemen masif yang tidak dapat dipindahkan, sedangkan dalam elemen fleksibilitas, dinding dapat diubah atau disesuaikan sesuai kebutuhan. Meskipun fleksibilitas ini berarti transformasi dalam rancangan, bukan berarti terbatasi dengan desain yang bergerak atau teknologi. Fleksibilitas dapat berupa interaksi dengan penggunanya, inovatif dan ekspresif dari desain kontemporer (Kronenburg, 2007). Konsep fleksibilitas merespon kebutuhan tersebut. Menurut Kronenburg (2007) bangunan fleksibel dimaksudkan untuk merespons perubahan situasi dalam penggunaan, pengoperasian, atau lokasinya.
House in Chau Doc Nishizawa Architects,2017
Rumah Gayungsari, Andy rahman, 2017, Surabaya
KoolKiel, MVRDV, Germany, 2018
Residential Project, design by Penta Architects, Tel Aviv, Israel
Energy Living, design by M+ Group. El Poblado, Colombia
Urban theater, by Serge Najjar, Lebanon
Bahn Bueng Bastard, CHAT Architects, 2013
Rumah Kos Keputih Jilid 3 Microlibrary Hanging Gardens. SHAU By: Andy Rahman. A, ST. IAI Architect. Babakan Sari, Bandung.
BIG - Bjarke Ingels - VM Houses - Copenhagen, Denmark
Komachi Building - Key Operation
The Samsen STREET Hotel, Chat Architects, 2019
STUDI
PRES EDEN
Source: kajian dari Pemkot 2018; Pemkot Surabaya 2017; Pemkot Surabaya 2019; Jawapos 2017; Jawapos 2018; Kabar jatim 2019; Metropolis 2017; Okezone 2014
Poin Invasi preseden rusunawa berhubungan dengan invasi spasial
MIKRO: HUBUNGAN DIDALAM UNIT
MESSO: HUBUNGAN ANTAR UNIT
MAKRO: HUBUNGAN ANTAR BANGUNAN
INVASI RUANG LAIN PADA RUSUNAWA
hubungan didalam unit (mikro) adalah penyekatan ruangan di dalam dengan perabotan, penyekatan ruang fleksibel sehingga dapat dirubah, dan penyekatan dengan material berpori
Kedua, Hubungan Antar unit (messo) berupa selasar terbuka atau void raksasa di tengah bangunan rusunawa
Hubungan Antar Bangunan (Makro) berupa balkon panjang untuk menyambung interaksi nyangkruk antar bangunan, ruang terbuka di lantai 1 yang digunakan sebagai kantor, lobby dan ruang bersama, ruang terbuka yang dibuat di salah satu lantai
Fleksibilitas yang dimaksud disini adalah mengikuti hasil observasi dari masyarakat yang memaknai rumahnya, dan mekanisme terhadap ruangnya (berbasis invasi)
Tabel Area Fleksibel pada Elemen Rusunawa
Sumber: berdasarkan kajian dari Pemkot 2018; Pemkot Surabaya 2017; Pemkot Surab 2017; Jawapos 2018; Kabar jatim 2019; Metropolis 2017; Okezone 2014)
baya 2019; Jawapos
Studi Fasad Desain rusunawa
Mapping data untuk datascape method
Fasad Pesapen, Grudo, Ngelom, Penjaringan sari 3, Jambangan
Fasad Sumur Welut, Tambakwedi, romokalisari, Keputih
Fasad
Fasad sombo
Fasad sombo
Fasad
Fasad gunungsari
Fasad gunungsari
Fasad
Ilustrasi penulis berdasarkan kajian dari Pemkot 2018, Pemkot Surabaya 2017, Pemkot Surabaya 2019, Jawapos 2017, Jawapos 2018, Graha Surabaya pagi 2017, Kabar jatim 2019, Metropolis 2017, Metro Surabaya 2017, Pemkot Surabaya 2015, Eksekutif 2015, Okezone 2014
penjaringan sari 3
Fasad wonocolo
Fasad gunung anyar
urip sumoharjo
Fasad griya asri sier
Fasad tanah merah 1
keputih
Fasad wonorejo, penjaringan sari 2
Fasad penjaringan sari lama
OBSER
VASI LAPA
NGAN Studi lapangan dilakukan di permukiman tepi sungai Medokan Semampir Indah Tangkis Surabaya, yang memiliki pola dan ekspresi kreatif dari invasi ruang. Invasi ruang penduduk diekspresikan dalam aktivitas domestik, sosial dan ekonomi. klasifikasi aktivitas masyarakat dibagi berdasarkan area di kampung. Berdasarkan konteks sempadan sungai, aktivitas kampung dibagi menjadi domain selasar, domain rumah, dan domain sempadan sungai. Lalu pada setiap domain, invasi dibagi menjadi invasi domestik, sosial dan ekonomi Invasi ekonomi berupa invasi fisik dengan meletakan barang pekerjaan selain pada area huniannya. barang fisik sebenarnya tidak boleh diletakkan secara permanen atau sementara. Namun, ketika gerobak dagangan atau kendaraan lewat, warga pada area teras yang menyatu dengan jalan akan mengerti dan membuka jalan lalu menata kursi lagi untuk aktivitas lainnya.
Invasi sosial berupa arisan ibu setiap minggu, arisan bapak setiap bulan, berbincang bersama atau disebut nyangkruk, aktivitas ini terjadi secara spontan, namun area yang diinvasi untuk aktivitas tersebut sudah dipersiapkan dan diketahui sebelumnya. Mereka suka duduk - duduk didepan karena rumah mereka cenderung pengap. Namun sebenarnya tidak semua suka atau terbiasa berinteraksi dengan tetangga. Intensitas berkumpul dengan tetangga dipengaruhi oleh pekerjaan, keperluan dan latar belakang dari warga masing – masing. Invasi Domestik seperti Menjemur baju kering dilakukan di luar rumah, namun Kegiatan menjemur baju basah cenderung disembunyikan entah itu dibelakang atau didepan yang tertutup.
Invasi ruang Domestik
AKTIVITAS MENJEMUR
SATU AKTIVITAS DIGANTI OLEH AKTIVITAS LAIN
PADA WAKTU TERTENTU SATU TEMPAT TERDAPAT DUA AKTIVITAS
Invas
PADA WAKTU TERTENTU SATU TEMPAT TERDAPAT DUA AKTIVITAS
AKTIVI MENJEM BELAKA
ACAR EVENT
(PERNIKA KEMAT SELAMETAN KELUARGA D
si ruang Sosial
ITAS MUR DI ANG
RA TUAL
AHAN, TIAN, N, NGAJI, DATANG)
NYANGKRUK SEHARI-HARI (AREA 2-3 RUMAH WARGA)
ARISAN TIAP MINGGU BAPAK DAN IBU
Invasi ruang Ekonomi
MELETAKKAN BARANG DAGANGAN DI DEPAN
MELEWATI SELASAR KAMPUNG DENGAN ROMBONG
Terdapat satu ruang pada setiap rumah dimana ruang tersebut menjadi pusat aktivitas mereka dalam satu petak setting. Ruang tersebut adalah ruang yang menjadi multifungsi meskipun aktivitas yang dilakukan Roads and patios are fused biasanya ada sendiri ruangannya.
Outer and inner sunroom
Sunroom inside, storage in building facade
The bedroom and living room with a change of activity
Kitchen and one room in a space for various settings
One for all store area of Ms. Ida
One for all Back porch of Mr. Kasur
One for all middle room of Ms. Ana
Program Ruang Unit
MAPPING PROGRAM RUANG Diagram ini adalah potensi setiap ruang memiliki interlacing activity. Diagram tersebut juga menunjukkan macam-macam aktivitas yang dapat terjadi dalam satu jenis ruang
Menggantung pakaian kering
Terima Tamu Arisan Nongkrong dan berdiri
Acara eventual
Menggantung pakaian kering
Terima Tamu
Duduk Santai
JALAN
TERAS
Aca event
Arisan
makan
Parkir motor
Terima Tamu
RUAN TENG
RUANG TAMU
Toko Meletakkan barang dagangan
Tidur Toko
makan
mandi
Menyimpan baju Tidur
menjemur
memasak
Kump keluar
KORIDO R
KORID OR
RUANG 1
RUAN 2
ara tual
memasak
Menyimpan baju
mandi
Menonton tv
mandi
KAMAR
NG GAH
makan Setrika dan pekerjaan rumah tangga,
Tidur
Cuci baju kering dan piring Terima Tamu
Kumpul keluarga
DAPUR
berternak
BELAKANG RUMAH Menggantung pakaian kering
Kumpul keluarga
Setrika dan pekerjaan rumah tangga,
Cuci baju kering dan piring
menjemur makan
Duduk Santai
pul rga
NG
KAMAR
RUANG 3
BALKON / KORIDOR
Invasi pada area penelitian juga mempengaruhi teritori dan privasi. Berdasarkan pada aktivitasnya dan invasi sosial yang dilakukan, pada waktu tertentu privasi pada bagian 2,3,4 dan 7 akan menjadi area yang tidak private, meskipun area tersebut adalah area private. Hal ini menunjukkan bahwa invasi sosial dan beberapa invasi domestik dapat menyebabkan privasi menjadi tidak private pada waktu tertentu di setting yang sama. Konklusi ini untuk membangun konseptual priority
DESIGN
CON CEPT
Priority in conceptual Based on hyphothesis Ekspresi berhuni privasi
Invasi spasial fleksibilitas
Neighboor view to house aperture
Interactive Room
Invasi spasial invasi
Flexible Activity
dari hasil event2 yang terjadi di lapangan menciptakan priority konsep
1. Neighboor view to house aperture Pandangan tetangga / warga sekitar kepada bukaan rumah.
2. Interactive room
Ruang untuk berinteraksi sesuai dgn kegiatan yang dilakukan. mengakomodasi perubahan – perubahan aktivitas penghuni karena pertumbuhannya
3. Flexible Activity Ekspresi invasi ruang mereka adalah invasi ruang yang eventual. Aktivitas antar warga dan antar hunian yang fleksibel menciptakan ruang berdasarkan waktu
4. Flexible Partition melakukan penyekatan ruang fleksibel dan dapat dirubah.
5. Open space and shade
suatu ruang terbuka untuk mewadahi keempat prioritas lainnya, namun memberikan teduhan aktivitas disana
Invasi spasial fleksibilitas
Invasi spasial invasi
Flexible Partition
Open space and Shade
Judgement Criteria Based on prioritas konsep
JC1 ATTENDING THE CONCEPT OF FLEXIBILITY AND SPACE INVASION
Based on Kronenburg, 2007 Frick, 2006 Field study
JC2
JC3
JC4
MAXIMIZING OPEN DESIGNS
GIVE THE POTENTIAL OF INTERACTION
AESTHETIC IS NOT A PRIORITY IN DESIGN
Based on Kopec,2006 Field study
berdasarkan aktivitas yang didapat pada hasil studi lapangan, invasi ruang yang didapat, kemudian preseden rusunawa dan konsep fleksibilitas yang dimaksud, dapat ditentukan keempat kriteria khusus
Based on Koesputranto, 1988 Cetkovic, 2012 Field study
Based on Koesputranto, 1988 Field study
Propose moment
Berdasarkan pada prioritas konsep dan judgement criteria
judgement criteria ini digunakan untuk mengeksplor 5 propose moment, eventual space, unprivate privacy, one for all itu yang utama, dan dua propose moment terakhir adalah faktor yang mendukung. Interlacing (Daylight – Airing) Nature For Privacy, and then Space Quality Based on Human Comfort Quality.
Interlacing (Daylight – Airing)
Nature For Privacy
Momen ini mengakomodasi keterhubungan elemen alam dengan privasi. Seperti yang disampaikan di Momen ke 4, elemen alam yang mempengaruhi kenyamanan calon penghuni adalah angin dan cahaya. Faktor dari cahaya dan angin menjadi perhatian dalam tesis perancangan ini.
Space Quality Based on Human Comfort Quality Kualitas ruang yang dipengaruhi kualitas kenyamanan manusia. Kenyamanan manusia yang akan diakomodasi dalam rancangan ini adalah kenyamanan spesifik dari gaya hidup penghuni kampung Medokan Semampir Indah Tangkis.
Eventual Space Invasion Ruang invasi yang muncul secara eventual berupa ruang yang dapat berhubungan dengan kehidupan hunian, servis hunian, aktivitas kampung dan aktivitas tetangga. Moment ini merupakan momen messo hingga makro, yaitu moment yang mempengaruhi hubungan antar flat hingga antar bangunan
The Unprivate Privacy Privasi yang tidak private, privasi dari penghuni yang dalam suatu waktu dapat dilihat, dirasakan, dakses publik. Moment yang mendeskripsikan batasan yang samar antara beberapa aktivitas dirumah dan aktivitas warga
One for All satu ruang / setting untuk mewadahi beberapa aktivitas dalam waktu yang berbeda. ruang tersebut akan terdefinisi seiting perubahan waktu. satu setting bisa menjadi berbagai makna ruang. Moment ini merupakan invasi mikro, dimana mengenerate hubungan didalam satu flat