RISET AWAL ALVIN GOZALI 315160117

Page 1

M


Hunian adalah tempat tinggal / kediaman (yang dihuni) yang merupakan bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Tempat hunian adalah kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang sebagai tempat berlindung, berkumpul keluarga, bersantai dan beristirahat. Hunian terdiri dari, apartment, kondominium, rumah susun, perumahan, villa. Ketaatan dalam membangung, kesehatan lingkungan dan ketersediaan sarana dan prasarana dalam pembangunan hunian sangatlah penting agar masyarakat dapat hidup lebih nyaman. Dalam hal ini yang hendaknya terlibat adalah arsitek, karena arsiteklah yang akan menjadi bertanggung jawab dan pemegang desain hunian saat ini ataupun di masa depan. Namun dapat dilihat, tidak sedikit bangunan yang melanggar peraturan dalam membangun hunian, terutama rumah-rumah. Pelanggaran yang dilanggar seperti, GSB, KDB, KLB ,dan KDH. Faktor yang menyebabkan pelanggaran tersebut ialah mahalnya harga tanah, meledaknya jumlah kepadatan penduduk, dan memanfaatkan tanah semaksimal mungkin tanpa memikirkan lingkungan sekitar dikarenakan sulitnya mendapatkan tanah. Selain dari pelanggaran peraturan, hunian saat ini kebanyakan bangunan yang tidak ramah lingkungan seperti, radiasi tinggi, pengunaan material yang tidak ramah lingkungan, memiliki ketahanan rendah dan perawatan yang tinggi, kekurangan pengudaraan dan pencahayaan. Maka dari itu, saya sebagai calon arsitek berencana membuat hunian yang sehat dan taat aturan yang telah ada. Hunian sehat yang dimaksud ialah penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan dan manusia, memiliki sirkulasi udara yang cukup, mendapatkan pencahayaan alami yang cukup, memiliki area terbuka hjau yang cukup, hemat energi, tahan lama atau butuh perawatan yang rendah, dan dapat diperbarukan dengan cepat. Selan membuat bangunan yang sehat, hunian jg menyediakan parkir kendaraan yang cukup sehingga tidak parkir kendaraan dijalan seperti kebanyakan hunian rumah yang tidak memiliki ruang parkir sehingga harus parkir dijalan. Selain dari bangunan sehat juga menaati aturan yang berlaku sehingga dapat mendukung program yang telah dibuat pemerintah sehingga tercipta suasana yang sehat dan ramah lingkungan. Ide konsep yang ditawarkan Green building atau bangunan yang ramah lingkungan. Green Building adalah bangunan yang memperhatikan aspek lingkungan atau bangunan yang bernuansa alam. Sehingga bangunan tersebut tidak mengeluarkan emisi yang terlalu tinggi dalam mengeluarkan emisi efek rumah kaca. Design rencana bangunan hijau contohnya adalah meliputi sirkulasi udara, mengelola sumber energi, tata kelola lahan hijau, bahan yang digunakan dan lain sebagainya. Sehingga bangunan yang direncanakan berdasarkan konsep ramah lingkungan tersebut tidak memberikan efek negatif terhadap lingkungan. Jika konsep ini terus dikembangkan maka tidak menutup kemungkinan akan muncul ide – ide baru yang timbul akibat dari penerapan yang ada dan kemudian berdampak pada terjaganya kelestarian alam. Untuk menjaga dan meneruskan kelestarian alam, langkah – langkah seperti menerapkan konstruksi yang ramah lingkungan menjadi bagian yang terpenting di dunia konstruksi dan arsitektur. Kita berharap bahwa ke depannya dapat dilakukan rencana untuk mencari solusi bagaimana cara agar konstruksi yang akan dibangun memiliki tingkat ramah lingkungan yang memadai (Green Building).


Ilustrasi 1 Hunian adalah tujuan bangunan, tetapi tidak setiap bangunan adalah tempat tinggal. Bangunan baru bisa dikatakan hunian apabila : 1. Bangunan itu benar-benar tinggal. 2. Tempat tinggal adalah cara di mana manusia berada di bumi. 3. Bangunan, seperti tempat tinggal, terbentang dalam dua cara: bangunan yang mengolah dan bangunan yang mendirikan struktur.

Bangunan itu ibaratnya things (benda) Bangunan pasti bisa terbangun buat representasi (simbol/ symbol) Bangunan yang berdiri dalam sebuah Lokasi/ Location pasti mengakibatkan terjadi Ruang/Space.


Ilustrasi 2 Hunian banguan untuk tempat kita tinggal, dipengaruhi oleh perkembangan jaman yang terjadi saat ini. Bisa kita lihat bahwa terdapat perkembangan hunian dari jaman ke jaman dari jaman nomaden, semi sedenter, sedenter, abad pertengahan – pencerahan, industrial, sampai ke moderenisasi. Dan semua itu sangat di pengaruhi oleh bagaimana cara bertahan manusia pada masing – masing jaman dari mulai masa berburu, mulai mengenal upacara adat / kepercayaan, masa bercocok tanam, mulai mengenal pakaian sampai masa perudagaian.


Ilustrasi 3 Hunian bukan hanya sekedar banguan untuk tempat kita tinggal, tetapi juga mengenai bagaimana cara kita bertahan hidup terhadap kondisi lingkungan. konsep bangunan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada suatu daerah tertentu. Seperti, kondisi pada kutub utara / selatan igro adalah hunian bagi kawasan tersebut, kondisi dihutan rumah pohon / tenda merupakan hunian pilihan bagi orang yang tinggal di kawasan tersebut.


Ilustrasi 4 Mengklarifikasi kebutuhan tiap orang dari berhuni dari sisi kebutuhan bentuk bangunan, kenginginan desain yang dapat memuaskan hati pemilik hunian, membuat hunian sesuai anggaran yang tersedia. Selain dari itu bisa juga mengklarifikasi dari bentuk bangunan yang diiniginkan, berdasarkan golongan usia yang tinggal dihunian tersebut, berdasarkan hobi dari orang yang tinggal dihunian tersebut, kondisi iklim kawasan tersebut dan lain – lainnya berdasarkan keinginan pemilik hunian.


Ilustrasi 5 Ilustrasi ini menggambarkan di mana berhuni bukan hanya untuk manusia tetapi juga alam sekitar yaitu hewan, dan tumbuhan. Baik manusia / hewan / tumbuhan memiliki gaya dan tempat berhuni masing – masing dikarenakan oleh hunian bukan hanya manusia maka alam sekitar sangat mempengaruhi hunian manusia.


Ilustrasi 6 Untuk mendapatkan hunian yang nyaman kita harus beraptasi dengan kondisi saat ini untuk menciptakan hunian masa depan yang lebih baik bagi kita. Dengan cara mendata, menganalisis dan memberi respon terhadap kondisi yang terjadi saat ini. Hunian merupakan adaptasi dan bersifat experimentarif, karena hunian merupakan hasil eksperimen manusia terhadap lingkungan, perilaku, dan komunitas.


- Ilustrasi 7 Ilustrasi ketujuh menggambarkan bagaimana cara kita mengumpulkan, bahan pertimbangan, mengelola dan merancang dari data dari ilustrasi satu ke ilustrasi enam, ilustrasi kesatu sampai ilustrasi keenam merupakan data dan sebagai bahan pertimbangan untuk merancang hunian. Hunian mempertimbangkan bagaimana cara beradaptasi dengan kondisi saat ini.


Perbedaan setiap ilustrsasi 1. Ilustrasi 1 Menggamabarkan apa itu hunian 2. Ilustrasi 2 Menggamabarkan perkembangan hunian tiap jaman 3. Ilustrasi 3 Menggamabarkan hunian harus mampu beradaptasi dengan lingkungang sekitar 4. Ilustrasi 4 Menggamabarkan klarifikasi kebutuhan untuk membuay hunian 5. Ilustrasi 5 Menggamabarkan Faktor-faktor yang mempengaruhi hunian 6. Ilustrasi 6 Menggamabarkan hunian adalah cara bertahan hidup 7. Ilustrasi 7 Menggamabarkan strategi merancang hunian Dari ketujuh ilustrasi tersebut sangat menjawab apa, siapa, kapan, bagaimana, dimana dan mengapa. Apa itu hunian ? siapa saja yang mempengaruhi hunian? Untuk siapa hunian itu dibangun? Dimana hunian itu akan dibangun? Mengapa kita membutuhkan hunian? Dan bagaimana kita membangun hunian tersebut? Dan dari masing- masing ilustrasi telah menjawab semua pertanyaan

Question ? 1. Bagaimana hunian menghadapi kondisi saat ini (corona) ? 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Lingkungan seperti apa yang dibutuhkan saat ini ? Hunian seperti apa yang dibutuhkan saat ini ? Jika bangunan hanya symbol hunian, apakah tanpa bangunan kita bisa berhuni? Bagaimana kategori hunian yang layak? Bagaimana menyelesaikan kasus menjaga jarak dengan kondisi tapak yang sempit ? Dimanakah peran arsitek dalam menghadapi kasus saat ini (corona dan semakin sempit lahan untuk membangun) ? 8. Apa peran arsitek untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi saat ini (corona dan semakin sempit lahan untuk membangun) ?

Analisis ( Bagaimana menghadapi virus corona, dengan lahan hunian terbatas ? ) Dari yang kita lihat ataupun dari media berita, maraknya virus corona saat ini menjadi masalah dunia. Kasus konfirmasi positif virus corona di Indonesia pada Kamis (23/07) bertambah 1.761, sehingga total menjadi 95.418 kasus, demikian berdasarkan situs Kementerian Kesehatan dan tim humas BNPB. (https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51850113). Dari data tersebut, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, dan DKI Jakarta (297 kasus baru) dan Jawa Timur (496 kasus baru). Disusul Jawa Tengah (124 kasus baru), Kalimantan Selatan (90 kasus baru), serta Sulawesi Selatan (85 kasus baru). Sementara, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 470 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi. Adapun pasien yang meninggal dunia bertambah 89, sehingga total meninggal dunia akibat Covid-19 menjadi 4.665 orang. Jumat (24/07), dilaporkan ada 1.781 pasien sembuh, sehingga total kasus sembuh ada sebanyak 53.945 pasien. Dilaporkan kasus sembuh terbanyak tercatat ada di Jawa Timur, dengan total sembuh sebanyak 421 orang, sehingga secara akumulasi pasien sembuh di Jatim mencapai 11.546. dari data tersebut bisa kita simpulkan bahwa corona menjadi ancaman yang sangat besar saat ini, lalu bagaimana dengan Palembang?


Palembang kembali ke zona merah COVID-19, Kota Palembang kembali menjadi satu-satunya daerah zona merah atau wilayah risiko tinggi penyebaran COVID-19 di Sumatera Selatan sehingga beberapa kebijakan pemulihan kegiatan masyarakat juga dipertimbangkan lagi. Sebelumnya Palembang sempat menjadi zona oranye atau wilayah risiko sedang per 12 Juli dengan, namun kembali masuk zona merah berdasarkan analisis Satgas Penanganan COVID-19 per 19 Juli dengan total kasus positif per 23 Juli mencapai 2.136 orang dan 1.105 kasus masih ditangani.

Kota Palembang masuk zona merah pada peta Zonasi GTPP COVID-19 Sumsel yang disesuaikan dari peta Satgas Penanganan COVID-19 pusat, Jumat (24/7/2020). ANTARA/Aziz Munajar/20 Masyarakat hanya perlu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan terutama memakai masker dan menjaga jarak, kata dia, jika kebiasaan itu belum menjadi kesadaran tentu penyebaran COVID-19 akan meningkat dan semakin sulit menuju zona hijau. Yang menjadi pertanyaan mengapa Kota Palembang bisa kembali menjadi zona merah ? sudah jelas ini membuktikan bahwa masyarakat mulai jenuh akan kondisi yang sedang dihadapi saat ini ( virus corona ) selain jenuh kondisi ekonomi sangat hancur akibat corona, “Ini asumsinya penyaluran bansos tidak efektif, kebijakan fiskal tidak efektif, pengusaha juga bilang hanya survive sampai Juni, maka kita bisa drop jauh banget, Piter mengemukakan perekonomian Indonesia akan mencatatkan minus apabila tetap mempertahankan PSBB, mengingat belum ada kepastian kapan wabah ini akan selesai. Aktivitas perekonomian pun akan semakin terhambat. Kalau dilonggarkan, saya pikir masih dalam kisaran 0 - 2%. Tapi kalau pengusaha nafasnya sudah susah, kebijakan diperketat masih dilanjutkan, bisa sampai 0%,� (https://www.cnbcindonesia.com/news/20200515095318-4-158704/jika-tidak-hidup-normal-di-juniekonomi-ri-hancur) . Dan ini yang menjadi masalah pokok untuk menciptakan ruang untuk bersosiali, berkatifitas yang aman agar dapat mencenggah penyebaran virus corona ini. Untuk mencegah penyebaran COVID-19: -

Bersihkan tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol. Selalu jaga jarak yang aman dengan orang yang batuk atau bersin. Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda. Saat Anda batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung dengan lengan Anda atau tisu. Tetaplah di rumah jika Anda merasa tidak enak badan.


-

Jika Anda demam, batuk, atau kesulitan bernapas segera cari bantuan medis. Hubungi terlebih dahulu. Ikuti arahan otoritas kesehatan lokal Anda.

Jaga jarak merupakan salah satu tindakan untuk mencegah corona, dan apabila membuat jarak aman secara tidak langsung berarti membutuhkan ruang yang cukup luas sedangkan seperti yang kita ketahui lahan pemukiman / hunian semakin lama semakin menipis. “PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang memberikan larangan keras alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan pembangunan perumahan di Kota Palembang. Upaya keras mempertahankan lahan pertanian dari alih fungsi lahan tersebar di empat kecamatan yakni, kawasan Kecamatan Gandus Palembang, Kalidoni, Plaju dan Kecamatan Kertapati, Pemkot Palembang akan mengelontorkan anggaran yang lebih besar untuk sektor pertanian selain bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi, serta meningkatkan hasil panen yang ada dengan cara mempercepat proses pengolahan tanah untuk melakukan masa tanam dua kali dalam satu tahun.” (https://sumeks.co/pemkot-palembang-siap-naikkan-anggaran-apbd-untuk-sektor-pertanian/? page28332434234=387) ini sebagai bukti bahwa lahan untuk membangun hunian di kota Palembang sangat terbatas, selain dari lahan kurang “Palembang, Kaganga - Jumlah hunian layak di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ternyata masih kurang untuk memenuhi tempat tinggal warga Palembang.” (http://www.kaganga.com/niaga/view/warga-palembang-masih-kekurangan-rumah-layak-huni.html) Hunian di Kota Palembang masih banyak yang di kategorikan kurang atau bahkan tidak layak untuk dihuni dan inilah yang menjadi pertanyaan dan tugas bagi kita sebagai seorang arsitek Bagaimana menghadapi virus corona, dengan lahan hunian terbatas ? selain dari sisi arsitektur ini mungkin akan menjadi gaya hidup yang baru manusia seperti tertera pada ilustrasi bahwa hunian bukan hanya sebuah bangunan, bangunan itu hanya sebuah simbol dari cara bertahan hidup. Hunian yang sesungguhnya ialah bagaimana cara kita beradaptasi untuk bertahan hidup dalam menghadapi kondisi saat ini ataupun kedepannya. Selain kemampuan bertahan hidup manusia, lingkungan sekitar juga mempengaruhi kepada hunian kita, seperti apabila seluruh sayuran tidak ada / tidak didistribusikan karena corona. Bagaimana cara kita agar tetap bisa mengkonsumsi sayuran ? dengan membuat tanaman hidroponik di rumah juga merupakan salah satu cara kita bertahan hidup dan ini juga bisa dikatakan berhuni.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.