STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VIII TUGAS AKHIR MASA DEPAN BERHUNI BERBASIS HARI INI “DAMPAK KURANGNYA PEMERATAAN INFRASTRUKTUR TERHADAP TINGGINYA ANGKA PENYEBARAN COVID-19 DI KECAMATAN SUKARAMI PALEMBANG”
DISUSUN OLEH : ALVIN GOZALI 315160117 DOSEN FASILITATOR : MIEKE CHOANDI Ir., M.T. DOSEN PENANGGUNG JAWAB : MARIA VERO GANDHA, S.T.,M.Arch PROGRAM STUDI ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAR TARUMANAGARA JAKARTA, 2020
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Perencanaan dan Perancangan Pusat Kain Tradisional Palembang�. Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat pendidikan sarjana Strata 1 (S-1) pada Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Tarumanagara, Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan beberapa ucapan terimakasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa, karena telah mengizinkan dan memberkati saya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini; 2. Kedua orangtua, kedua saudara laki-laki serta keluarga besar yang telah mendoakan, memberikan dukungan dan semangat; 3. Bapak Dr. Ir. Fermanto Lianto, M.T. selaku ketua jurusan Program Studi Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Tarumanagara . 4. Bapak Ir. Sidhi Wiguna Teh, M.T. selaku ketua Program Studi S1 Arsitektur Universitas Tarumanagara . 5. Bapak Ir. Franky Liauw, M.T. selaku sekretaris ketua Program S1 Arsitektur Universitas Tarumanagara . 6. Ibu Mieke Choandi Ir., M.T. selaku pembimbing Tugas Akhir penulis yang selalu memberikan ide, arahan dan bimbingan, saran serta kritik membangun; 7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya. 8. Teman-teman seperjuangan Arsitektur. Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik agar dapat menjadi lebih baik. Sehingga, Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan dikembakangkan lebih lanjut. Terima kasih.
Palembang, 2020 Alvin Gozali
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................................................. i Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii BAB 1 Pendahuluan.........................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1 1.2 Masalah ..........................................................................................................................2 1.3 Tujuan ............................................................................................................................2 1.4 Manfaat ..........................................................................................................................2 BAB 2 Kajian Teori ........................................................................................................................4 2.1 Dwelling.........................................................................................................................4 2.2 Virus Corona .................................................................................................................6 2.3 Revolusi Industri 4.0 .....................................................................................................7 2.4 Tata Ruang ..................................................................................................................10 2.5 Tata Ruang ..................................................................................................................17 BAB 3 Metode Perancangan .........................................................................................................18 BAB 4 Pembahasan ......................................................................................................................20 4.1 Kawasan .......................................................................................................................20 4.2 Penduduk .....................................................................................................................25 4.3 Program .......................................................................................................................26 BAB 5 Studi Preseden ..................................................................................................................28 5.1Virus Flu Burung ........................................................................................................28 BAB 6 Kesimpulan ......................................................................................................................30 BAB 7 Daftar Pustaka ..................................................................................................................31
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG Hal yang melatar belakangi pengangkatan isu mengenai Covid-19 karena kasus ini sangat menggemparkan dunia, kasus corona dimulai dengan pneumonia atau radang paruparu misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Covid-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru. Sebelum Covid-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome), yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, Covid-19 bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ (detik.com, 2020). Indonesia termaksud ke dalam 50 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak didunia, dan Indonesia dalam urutan ke-26 dunia. Indonesia melawan virus Corona hingga saat ini, sama dengan negara lain di dunia. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan Covid-19. Berdasarkan data pemerintah hingga Senin ini pukul 12.00 WIB, total ada 127.083 kasus Covid-19, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020. Jumlah ini karena ada penambahan 1.687 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir (nasional.kompas.com,2020). Berdasarkan data media harian Covid-19 Senin 25 Mei 2020 (intens.news,2020), tercatat jumlah pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 22.750. Dari jumlah tersebut, provinsi yang dijuluki Bumi Sriwijaya itu berada di urutan ke-enam kasus tertinggi dari 34 provinsi di Indonesia, dengan total kasus 812. Sejak kasus pertama kali diumumkan oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru pada 24 Maret 2020 lalu, kemungkinan kasus pasien Corona di Sumsel masih akan terus bertambah, lantaran sampel OTG, PDP dan ODP yang masih diperiksa oleh balai besar laboratorium kesehatan (BBLK) Palembang berjumlah 1974.
1
Tabel 1. Jumlah kasus corona Palembang Sumber : coronapalembang.com,2020
Perencanaan dan perancangan ini juga mempertimbangkan banyaknya penyebaran Covid-19 dikawasan Kecamatan Sukarami, Palembang. Hal ini dikarenakan pada wilayah ini kurangnya infrastruktur, terutama tempat berbelanja dan rekreasi. Sehingga masyarakat harus ke pusat kota untuk berbelanja dan mencari hiburan. Saat mereka ke tempat perbelanjaan/rekreasi inilah yang menyebabkan penularan Covid-19. Aspek tersebut akan menjadi pertimbangan dalam perencanaan dan perancangan sebuah bangunan. Namun, tidak hanya sebuah bangunan saja yang dibutuhkan oleh kawasan tersebut, tetapi tujuan dari perancangan ini untuk mengembangkan kawasan tersebut sehingga mengurangi tingkat kriminalitas dan mobilitas masyarakat sehingga penyebaran Covid-19 berkurang.
2
1.2.
MASALAH Ada berbagai masalah yang dihadapi dalam melakukan perancangan dan perencaanaan, sebagai berikut: 1. Apa yang menyebabkan Kecamatan Sukarami menjadi kecamatan dengan presentasi tertinggi terkena Covid-19? 2. Mengapa kawasan itu dapat peningkatan Covid-19 paling cepat dibanding kawasan lain, sekitar kawasan tersebut ? 3. Bagaimana cara mengurangi penyebaran Covid-19 di Kawasan Sukarami ? 4. Kurangnya fasilitas perbelanjaan dan rekreasi di Kecamatan Sukarami. 5. Tingkat mobilitas yang tinggi akibat kurangnya fasilitas di Kecamatan Sukarami. 6. Tingkat kriminalitas yang tinggi.
1.3.
TUJUAN Tujuan dari perencanaan dan perancang pengembangan kawasan Sukarami, Palembang adalah mengembangkan infrastruktur Kecamatan Sukarami sehingga masyarakat tidak harus ke pusat kota untuk memenuhi kebutuhan .
1.4.
MANFAAT Manfaat dari perencanaan dan rancangan pengembangan kawasan Sukarami, Palembang, ialah: 1. 2. 3. 4.
Menyejahterakan masyarakat pada kawasan tersebut. Berkurangnya kasus Covid-19 pada kawasan tersebut. Mengurangi tingkat krimilitas pada kawasan Kecamatan Sukarami. Mengurangi mobilitas masyarakat sehingga penyebaran Covid-19 Kecamatan Sukarami berkurang.
3
BAB II KAJIAN TEORI
2.1.
DWELLING ( BERHUNI ) Menurut Heidegger (Building Dwelling Thinking) , Jika kita mendengarkan dengan cermat apa yang dikatakan bahasa dalam kata bauen, kita mendengar tiga hal: - Bangunan itu benar-benar tinggal. - Tempat tinggal adalah cara di mana manusia berada di bumi. - Bangunan, seperti tempat tinggal, terbentang dalam dua cara: bangunan yang mengolah dan bangunan yang mendirikan struktur. Dwelling merupakan tujuan bangunan, tetapi tidak setiap bangunan merupakan dwelling. Contoh: supir truk yg tidur di dalam mobilnya itu gabisa disajikan tempat tinggal, Satpam yang jaga di pos juga gabisa diberitahu tempat tinggal. - Manusia hidup dalam pengalaman bahwa mereka mengalami langit seperti langit. Mereka meninggalkan matahari dan bulan ke jalan mereka, bintangbintang ke jalur mereka. - Manusia fana berdiam di dalam bahwa mereka menunggu para dewa sebagai dewa. Mereka menyimpan harapan dalam dewa-dewa yang tidak memiliki tujuan untuk itu. Mereka menunggu tanda-tanda kedatangan mereka dan tidak salah tanda-tanda ketidakhadiran mereka. - Manusia hidup sejauh mereka mengarahkan diri mereka sendiri, bahwa mereka mampu mati sebagai kematian, dan mereka dapat menggunakan kapasitas ini untuk memiliki kematian yang baik. - Manusia hidup sejauh mereka menyelamatkan bumi - Lessing masih tahu kata (dalam pengertian lama) .15 Menyelamatkan tidak hanya berarti melindungi sesuatu dari bahaya. Menyelamatkan benar-benar berarti membiarkan sesuatu bebas dari sifatnya sendiri. Heideger mengumpamakan bangungan dan dwelling sebagai bridge & fourload (Jembatan itu mengumpulkan, dengan caranya, bumi dan langit, para dewa dan manusia). - Jembatan itu berayun dengan ringan dan kuat melewati arus. Itu tidak hanya menghubungkan bank yang sudah ada. Tepi muncul sebagai bank hanya saat jembatan melintasi sungai. Jembatan itu dirancang untuk membuat mereka saling berseberangan -
Jembatan mengumpulkan bumi sebagai lanskap di sekitar aliran. Air dapat mengembara dengan tenang dan riang, makanan langit dari badai atau salju yang mencair dapat melesat melewati pilar-pilar dalam gelombang yang deras, jembatan siap menghadapi cuaca langit dan sifatnya yang tidak menentu.
4
-
Jembatan memungkinkan aliran mengalir dengan sendirinya dan pada saat yang sama memberikan kepada manusia cara mereka, sehingga mereka dapat datang dan pergi dari tanah ke tanah.Jembatan kota mengarah dari distrik kastil ke alun-alun katedral, jembatan sungai sebelum kota pedesaan membawa kereta, kuda, dan kereta ke desa-desa sekitarnya. Bagian jembatan batu tua di atas aliran sungai yang sederhana memberi jalan bagi hasil panen dari kereta ke desa, membawa gerobak kayu dari jalur kereta ke jalan desa. Jembatan jalan raya diikat ke dalam jaringan, dihitung untuk lalu lintas jarak jauh tercepat yang mungkin.
-
Selalu dan selalu berbeda, jembatan ini mengarahkan jalan manusia yang raguragu dan tergesa-gesa, sehingga mereka dapat mencapai bank lain dan pada akhirnya, sebagai manusia, ke sisi lain. Jembatan berayun di atas sungai dan aliran, di lengkungan tinggi dan di lengkungan dangkal - apakah manusia menjaga lengkungan ini tentu saja jembatan atau lupa bahwa mereka, selalu berlangsung ke jembatan terakhir, pada dasarnya berusaha untuk mengatasi yang biasa dan tidak suci di diri mereka sendiri untuk membawa diri mereka di hadapan kekudusan para dewa.
Things, location, space (Bridge memang muncul sebagai benda (things), tapi sebelum menjadi benda dia representasi lokasi (location), dan di dalam bridge sendiri ada ruang (space) A. Bridge sebagai Things jembatan itu yang pertama dan terpenting sebenarnya adalah jembatan. B. Bridge membawa Symbo Kalau udah ada jembatan, bakal sebagai simbol buat hal2 lain (sungai, tanah, orang) yang biasa kebayang sama bridge. C. Bridge dan Location Lokasi belum ada sebelum jembatan. Sebelum jembatan berdiri, tentu saja ada banyak tempat di sepanjang sungai di mana sesuatu dapat dibangun. Salah satunya muncul sebagai lokasi, dan melakukannya karena jembatan. Jembatan tidak pertama kali datang ke lokasi untuk berdiri di atasnya. Sebaliknya, dari jembatan itu sendiri lokasi dibuat. D. Space yang dibuat Bridge Jembatan adalah benda, yang mengumpulkan Fourfold, tetapi dengan cara yang memungkinkan situs untuk Fourfold. Dari situs ini, tempat dan jalur ditentukan, karena ruang telah dibuat.
5
Bangunan itu ibaratnya things (benda), Bangunan pasti bisa terbangun buat representasi (simbol/ symbol) dan bangunan yang berdiri dalam sebuah Lokasi/ Location pasti mengakibatkan terjadi Ruang/Space. 2.2.
VIRUS CORONA Virus corona merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS) menurut situs WHO. Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: -
Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin). Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona. Tinja atau feses (jarang terjadi)
Virus corona dapat menimbulkan berbagai gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan: -
Hidung beringus. Sakit kepala. Batuk. Sakit tenggorokan. Demam.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti: -
Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia. Batuk dengan lendir. Sesak napas. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Social distancing merupakan salah satu langkah untuk pencegahan dalam mengurangan penyebaran infeksi virus corona. Ketika menerapkan social distancing, seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi menderita COVID-19.
6
Selain social distancing, ada pula cara lain dalam pencegahan infeksi COVID19, yaitu protokol isolasi mandiri. Isolasi mandiri adalah protokol yang mewajibkan setiap orang untuk tinggal di dalam rumah atau tempat tinggal masing-masing sambil melakukan upaya pembatasan fisik dengan orang lain.Pemerintah Indonesia menghimbau setiap orang untuk melakukan isolasi mandiri Kemudian, baru-baru ini juga muncul istilah yang mirip, yakni physical distancing. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengganti istilah social distancing tersebut dengan physical distancing. Alasannya adalah untuk menegaskan bahwa ada perintah untuk tetap tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.Namun demikian, imbauan tersebut bukan berarti membuat kita harus memutus kontak dengan orang lain secara sosial Kesadaran Anda dalam menjaga kebersihan dan menjalankan upaya pencegahan virus Corona memiliki peran yang sangat besar dalam mengatasi wabah COVID-19. Mulailah menerapkan social distancing dari sekarang demi melindungi diri Anda, keluarga, dan orang lain.
2.3. REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Gambar 1 : Perkembangan revolusi industri Sumber : berdikarionline.com,2018.
Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system�. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya, tidak hanya industri, seluruh lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum dari sistem ini.
7
Gambar 2 : Sistem revolusi industri 4.0 Sumber : aptika.kominfo.go.id,2020
Dalam Revolusi Industri 4.0, setidaknya ada lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam mengembangkan sebuah industri siap digital, yaitu: Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan Additive Manufacturing. 1. Internet of Things (IoT) IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis, dan mesin digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection). Untuk menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa memerlukan interaksi antar manusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu: a. perangkat sensor, b. konektivitas, c. pemrosesan data, d. antarmuka pengguna. 2.
3.
Big Data. Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume besar data, baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Namun bukan jumlah data yang penting, melainkan apa yang dilakukan organisasi terhadap data. Big Data dapat dianalisis untuk pengambilan keputusan maupun strategi bisnis yang lebih baik. Penyedia Layanan Big Data Indonesia, antara lain: a. Sonar Platform; b. Paques Platform; c. Warung Data; d. Dattabot. Artificial Intelligence (AI) AI merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin yang memiliki kecerdasan layaknya manusia dan bisa diatur sesuai keinginan manusia. AI bekerja dengan mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan. Semakin banyak data yang diterima dan dianalisis, semakin baik pula AI dalam membuat prediksi. Aplikasi chatbot dan pengenalan wajah (face recognition) merupakan salah satu contoh penerapan AI.
8
4.
Cloud Computing Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, dimana pengguna komputer diberikan hak akses (login) menggunakan cloud untuk dapat mengkonfigurasi peladen (server) melalui internet. Contohnya, hosting situs web berbentuk peladen virtual. Ada tiga jenis model layanan dari komputasi awan, yaitu: a. Cloud Software as a Service (SaaS), layanan untuk menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh infrastruktur awan; b. Cloud Platform as a Service (PaaS), layanan untuk menggunakan platform yang telah disediakan, sehingga pengembang hanya fokus pada pengembangan aplikasi; c. Infrastructure as a Service (IaaS), layanan untuk menggunakan infrastruktur yang telah disediakan, dimana konsumen dapat memproses, menyimpanan, berjaringan, dan memakai sumber daya komputasi lain yang diperlukan oleh aplikasi. Produk-produk cloud computing di Indonesia: K-Cloud; CloudKilat; Dewaweb; IDCloudHost; FreeCloud.
5.
Addictive Manufacturing Additive manufacturing merupakan terobosan baru di industri manufaktur dengan memanfaatkan mesin pencetak 3D atau sering dikenal dengan istilah 3D printing. Gambar desain digital yang telah dibuat diwujudkan menjadi benda nyata dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan desain sebenarnya atau dengan skala tertentu. Teknologi additive manufacturing mampu memproduksi lebih banyak desain dan memproduksi barang yang tidak bisa dibuat dengan teknologi manufaktur tradisional.
9
2.4.
TATA RUANG Tata ruang ialah wujud struktur ruang dan pola ruang disusun secara nasional, regional dan lokal. Secara nasional disebut Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, yang dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang. Ruang didefinisikan sebagai wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. A. Jenis tata ruang (Gischa Serafica, 2020) Perencanaan tata ruang terbagi menjadi tiga, yaitu: o Perencanaan tata ruang wilayah nasional Perencanaan tata ruang wilayah nasional sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah negara yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka panjang. Jangka waktu perencanaan tata ruang wilayah nasional adalah 20 tahun. Selama lima tahun sekali akan dilakukan peninjauan. Rencana tata ruang wilayah nasional memuat: Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional Pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang di wilayah nasional. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi. Penataan ruang kawasan strategis nasional Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten dan kota. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi kebijakan pengembangan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang wilayah nasional meliputi: Akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah Kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air.
10
Pola ruang wilayah nasional memiliki tiga bagian, yaitu kawasan lindung, kawasan budi daya, dan kawasan strategis nasional. Dengan tujuan sebagai berikut: Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, laut, dan udara, termasuk ruang di dalam bumi. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten atau kota. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. o Perencanaan tata ruang wilayah Rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah provinsi. Dalam penyusunan harus mengacu pada rencana tata ruang wilayah nasional. Pedoman tersebut dalam bidang penataan ruang dan rencana pembangunan jangka panjang daerah. Rencana tata ruang wilayah provinsi memuat:
Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi Rencana struktur ruang wilayah provinsi meliputi sistem perkotaan yang berkaitan dengan kawasan pedesaan. Penetapan kawasan strategis provinsi Arahan pemanfaatan ruang wilayah yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan. Arahan tata ruang wilayah provinsi yang berisi arahan peraturan zonasi sistem provinsi, arahan perizinan, dan lainnya.
Tujuan penataan ruang wilayah provinsi merupakan arahan perwujudan ruang wilayah provinsi yang diinginkan pada masa yang akan datang. Beberapa fungsi dari penataan ruang wilayah provinsi adalah: Sebagai dasar untuk memformulasi kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah provinsi. Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam rencana tata ruang wilayah. Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi.
11
o
Perencanaan tata ruang kabupaten/kota Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Pasal 11 Ayat 2, pemerintah daerah kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah kabupaten. Penataan tersebut meliputi perencanaan tata ruang wilayah kabupaten, pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kebupaten. Fungsi rencana tata ruang wilayah kabupaten atau kota di antaranya : Acuan dalam pemanfaatan ruang atau pengembangan wilayah kabupaten atau kota. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah kabupaten atau kota. Acuan dala penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah. Acuan lokasi investasi dalam rilayah kabupaten atau kota yang dilakukan pemerintah, masyarakat, dan swasta. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten atau kota. Acuan dalam administrasi pertahanan
Manfaat rencana tata ruang wilayah terdapat beberapa, yaitu: Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah kabupaten atau kota Mewujudkan keserasian pembangunan wilayah kabupaten kota dengan wilayah sekitarnya Menjamin terwujudnya tata ruang wilayah kabupaten atau kota yang berkualitas.
B. Struktur ruang (Tim Siswapedia, 2015) Hubungan interaksi antara manusia dengan lingkungannya mengakibatkan adanya pola penggunahan lahan yang beraneka ragam. Hal ini disebabkan karena situasi dan kondisi lahan yang berbeda-beda sehingga menuntut manusia yang mengggunakannya harus menggunakan cara penggunaan yang berbeda pula. Penggunaan alam sekitar harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang meliputi keadaan fisik lingkungan, keadaan sosial dan keadaan dari segi ekonomi. Nah, sehubungan dengan hal ini, munculah beberapa teori seperti teori konsentris, sektoral, inti ganda, konsektoral, poros dan historis (Danang Endarto, Hal. 209).
12
1. Teori Konsentris (Concentric Theory) Teori tentang struktur ruang kota yang pertama adalah teori konsentris yakni teori yang dikemukakan oleh Ernest W. Burgess, seorang sosiolog asal Amerika Serikat yang meneliti kota Chicago pada tahun 1920. Ia berpendapat bahwa kota Chicago telah mengalami perkembangan dan pemekaran wilayah seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah penduduk. Perkembangan itu semakin meluas menjauhi titik pusat hingga mencapai daerah pinggiran. Zona yang terbentuk akibat pemekaran wilayah ini mirip sebuah gelang yang melingkar. Teori ini memungkinkan terjadi pada daerah eropa dan amerika seperti london, kalkuta, chicago dan Adelaide (Australia) dimana lingkungannya yang sangat mudah untuk dibangunnya jalur transportasi. Di Indonesia, teori seperti ini sangat sulit terwujud (hanya di kota-kota besar) karena lingkungan di Indonesia banyak yang merupakan daerah pegunungan, berlembah, memiliki sungai besar dan daerah yang terpisah laut. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah 3.
Gambar 3 : Grafik teori konsentris Sumber : Tim Siswapedia, 2015.
2. Teori Sektoral (Sector Theory) Teori tentang struktur ruang kota yang kedua adalah teori sektoral yakni teori yang dikemukakan oleh Hommer Hoyt dari hasil penelitiannya yang dilakukannya pada tahun 1930-an di kota Chicago. Hommer Hoyt berpendapat bahwa unit-unit kegiatan di perkotaan tidak menganut teori konsentris melainkan membentuk unit-unit yang lebih bebas. Ia menambahkan bahwa daerah dengan harga tanah yang mahal pada umumnya terletak di luar kota sedangkan harga tanah yang lebih murah biasanya merupakan jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat kota (pusat kegiatan) menuju daerah perbatasan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah 4.
13
Gambar 4 : Grafik teori sektoral Sumber : Tim Siswapedia, 2015.
3. Teori Inti Ganda (Multiple Nucleus Theory) Teori tentang struktur ruang kota yang ketiga adalah teori inti ganda yakni teori yang dikemukakan oleh dua orang ahli geografi yang bernama Harris dan Ullman pada tahun 1945. Mereka berdua berpendapat bahwa teori konsentris dan sektoral memang terdapat di perkotaan namun apabila dilihat lebih dalam lagi, maka akan didapati kenyataan yang lebih kompleks. Kenyataan yang kompleks ini disebabkan karena dalam sebuah kota yang berkembang akan tumbuh inti-inti kota yang baru yang sesuai dengan kegunaan sebuah lahan, misalnya adanya pabrik, universitas, bandara, stasiun kereta api dan sebagainya. Nah, inti-inti kota tersebut akan menciptakan suatu pola yang berbeda-beda karena kita tentunya akan tahu bahwa sebuah tempat yang dibuka (misalnya pabrik), maka disekitarnya akan tumbuh pemukiman kos-kosan, perdagangan kecil dan sebagainya yang tentunya semua ini akan ikut mempengarui struktur ruang kota. Biasanya faktor keuntungan dari segi ekonomilah yang melatar belakangi munculnya inti-inti kota ini.
Gambar 5 : Grafik teori inti ganda Sumber : Tim Siswapedia, 2015.
14
4. Teori Konsektoral (Tipe Eropa) Teori tentang struktur ruang kota yang keempat adalah teori konsektoral (tipe Eropa) yakni teori yang dikemukakan oleh Peter Mann di Inggris pada tahun 1965. Peter Mann mencoba untuk menggabungkan teori konsentris dan sektoral, akan tetapi disini teori konsentris lebih ditonjolkan.
Gambar 6 : Grafik teori inti ganda Sumber : Tim Siswapedia, 2015.
5. Teori Konsektoral (Tipe Amerika Latin) Teori tentang struktur ruang kota yang kelima adalah teori konsektoral (tipe Amerika Latin) yakni teori yang dikemukakan oleh Ernest Griffin dan Larry Ford saat melakukan penelitian di Amerika Latin pada tahun 1980. Teori ini bisa Anda lihat gambarannya seperti pada gambar 7.
Gambar 7 : Grafik teori inti ganda Sumber : Tim Siswapedia, 2015.
15
6. Teori Poros Teori tentang struktur ruang kota yang keenam adalah teori poros yakni teori yang dikemukakan oleh Babcock pada tahun 1932. Teori ini menekankan bahwa jalur tranportasi dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap struktur ruang kota.
Gambar 8 : Grafik teori inti ganda Sumber : Tim Siswapedia, 2015.
7. Teori Historis Teori tentang struktur ruang kota yang terakhir yakni teori historis yang dikemukakan oleh Alonso. Teorinya didasari atas nilai sejarah yang berkaitan dengan perubahan tempat tinggal penduduk di kota tersebut. Kita bisa melihat gambaranya di bawah ini.
Gambar 9 : Grafik teori inti ganda Sumber : Tim Siswapedia, 2015.
16
2.5.
RUANG PUBLIK Ruang publik merupakan salah satu elemen pendukung sebuah kawasan perkotaan yang dapat menawarkan sarana hiburan bagi masyarakat yang ada di dalamnya untuk beraktivitas secara personal maupun berkelompok. Istilah ruang komunal merupakan terjemahan dari bahasa inggris untuk istilah public space Public space dapat diartikan ruang yang digunakan untuk umum. Sesuai dengan pendapat Altman (dalam fisher, 1984) wilayah atau tetitori publik mempunyai prinsip bahwa setiap orang diperkenankan untuk berada di tempat itu. Roger Scruption (dalam Beng Haut, 1992) menjelaskan bahwa istilah ruang publik/ ruang komunal merujuk pada lokasi yang : -
Dapat diakses oleh setiap orang Kurang sesuai untuk digunakan individual Perilaku pengguna ruang terikat oleh norma sosial yang berlaku
Menurut Field (1992), ruang komunal termasuk baik dimana mempunyai karakter sebagai berikut : -
Nilai kegunaan dari public goodstidak akan berukuran/ menurun apabila dikonsumsi oleh seseorang Berbeda dengan private goodspenyedia private goodstidak dapat melarang pengguna yang tidak ikut membayar untuk turut menikmati barang tersebut.
Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa ruang komunal merupakan ruang yang mudah diakses dan dipergunakan oleh masyarakat luas dalam berinteraksi sosial, baik dikelola oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
17
BAB III METODE PERANCANGAN Ada beberapa metode yang diterapkan pada perancangan ini, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang maupun mengembangkan ide rancangan. perancangan proyek ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu metode yang memaparkan atau deskripsi atas fenomena yang terjadi di alam. Untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan obyek rancangan perlu mengikuti langkahlangkah yang meliputi beberapa tahap sebagai berikut: A. Menentukan metode Langkah awal yang dilakukan penulis ialah menentukan metode yang akan digunakan dalam melakukan perencanaan dan perancang pengembangan kawasan Sukarami, Palembang B. Menentukan lokasi tapak Langkah menentukan medote yang akan digunakan, kemudian penulis melakukan ialah dengan menentukan lokasi tapak. Apabila kita menentukan isu terlebih dahulu yang kita angkat belum tentu desain percangan akan terealisasikan karena isu / masalah yang diangkat belum tentu bisa masuk ke tapak. C. Merumuskan permasalahan Setelah menetukan tapak, penulis mulai menjabarkan permasalahan – permasalahn / isu – isu yang terjadi pada kawasan tersebut. Rumusan masalah akan berbentuk pertanyaan-petanyaan. D. Mengobservasi Penulis mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki. Dengan melakukan observasi di dalam masyarakat, dapat ditemukan data – data awal yang dapat menunjukkan karakteristik dari masyarakat tersebut, dari kebiasaan mereka, kebudayaan mereka, pekerjaan mereka, serta status sosial mereka secara kasat mata dan data E. Pengumpulan data
18
Dengan mencari data tapak kawasan yang menjadi tempat pembangunan proyek dan perilaku masyarakat yang bersangkutan, kita bisa menemukan informasi secara luas yang dapat memberikan gambaran masyarakat tersebut secara makro. Dalam hal ini, data seperti kepadatan penduduk, mata pencaharian, status sosial, golongan umur masyarakat, maupun ketersediaan fasilitas dapat mempengaruhi pertimbangan program dan konsep desain yang akan diajukan. F. Analisis dan sintesis Dengan menganalisis seluruh data yang telah didapat melalui metode yang dilakukan sebelumnya, melakukan analisis untuk menentukan program yang akan diajukan dalam proyek ini. Proses ini dapat dilakukan berulang-ulang dengan kembali mengumpulkan data, mengobservasi, dan melakukan survey untuk cross-check terhadap ide program yang diajukan. Setelah mengalisis data yang telah terkumpul kemudian, merangkum berbagai pengertian, pendapat dari berbagai sumber yang telah dikumpul dan dianalisis sehingga menjadi suatu rangkuman berupa ide dan program desain. G. Perancangan proyek Dimulai dari penentuan tapak, analisis tapak, menganalisis pola kehidupan masyarakat sekitar tapak dan perancangan proyek arsitektur di dalamnya, terus dilakukan cross-check dengan data yang telah dikumpulkan, untuk menyempurnakan hasil perancangan. Dalam perancangan proyek ini sendiri, dilakukan juga studi, dalam teori, maupun studi preseden, untuk membantu membangun sebuah identitas dalam proyek ini, yang menjadi sebuah proyek yang unik, yang secara baik dapat menyatu dengan masyarakat di lokasi tersebut,
19
BAB IV PEMBAHASAN 4.1.
KAWASAN
Gambar 10 : Kecamatan Sukarami, Palembang Sumber : Maps.com,2020.
Sukarami merupakan batas wilayah yang difokuskan dalam pengerjaan proyek ini. Wilayah Kecamatan Sukarame terletak di Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Kecamatan Sukarami memiliki 7 kelurahan dengan luas tanah 36,98 Km² dan jumlah penduduk sebanyak 155.933 jiwa.
20
Gambar 11. Kutipan berita
Bisa dilihat dari gambar 11 tersebut bahwa, Kecamatan Sukarami Palembang merupakan kawasan dengan tingkat kasus tertinggi di Kota Palembang. Maka dari itu alasan mengapa saya tertarik untuk mengambil tapak di kawasan Sukarami karena melihat kurang meratanya infrastuktur di Kota Palembang dan mobilitas masyarakat Palembang yang sangat tinggi. "Memang kasus DBD di Kota Palembang hampir setiap tahun tinggi karena penduduknya banyak, selain itu mobilitas penduduknya tinggi sehingga kasus positif Covid-19 juga banyak," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Sumsel, Muyono, Jumat (sumsel.inews.id/29/5/2020).� “Menurut Anom, protokol kesehatan akan lebih ditekankan pada areal pasar tradisional. Sebab, pasar merupakan tempat mobilitas warga yang masih tinggi, namun minim kesadaran untuk menggunakan masker (regional.kontan.co.id/17/6/20).� Dari kedua kutipan diatas menggambarkan bahwa mobilitas tinggilah yang menyebabkan penyebaran Covid-19 sangat cepat, terutama pasar. Maka dari itu memberikan pusat perbelanjaan di Kecamatan Sukarami dapat mengurangi penyebaran Covid-19.
21
Tabel 2. Tabel jumlah tempat rekreasi Sumber : palembangkota.bps.go.id,2017
Bisa dilihat pada tabel 2, bahwa kawasan tersebut sangat sedikit sekali fasilitas ruang, hanya memiliki 6 tempat hiburan (hanya RPTRA tanpa pengewas, ruang terbuka dengan fasilitar mainan anak) dan tidak memiliki satu pun gedung bioskop dan gedung kesenian. Mungkin ini merupakan alasan mengapa kawasan tersebut bisa memiliki tingkat corona yang sangat tinggi karena mereka harus keluar dari kawasan tersebut untuk mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan dan inilah yang menyebabkan virus corona tersebar sangat cepat.
22
Gambar 12. Kutipan Berita Sumber : palembang.tribunnews.com/2020/
Selain kurangnya fasilitas ruang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Sukarami Palembang, tetapi kawasan tersebut kurang fasilitas jalan bisa dilihat pada gambar 12. Ini membuktikan bahwa pada kawasan tersebut kurang diperhatikan oleh pihak pemerintah. Kriminalitas yang paling sering terjadi di kawasan tersebut ialah transaksi jual beli narkoba, begal kendaraan dan pencopetan.
Gambar 13. Kutipan Berita Sumber : sumselupdate.com.
23
Tabel 4 : Tabel kepadatan penduduk Sumber : palembangkota.bps.go.id,2017
Bisa dilihat pada tabel 4, bahwa kepadatan penduduk pada kawasan tersebut masih terlalu luas. Hal ini menggambarkan bahwa pembangunan kawasan ini dan juga pemerataan infrastruktur kawasan ini kurang diperhatikan oleh pihak pemerintah. Hal ini yang menjadi potensi untuk melakukan perancangan dan pengembangan kawasan tersebut sehingga pemerataan infrastuktur mulai terbagi dan kawasan tersebut juga memiliki ruang fasilitas sendiri sehingga mobilitas antara kawasan dan pusat kota berkurang dengan harapan penyebaran Covid-19 juga berkurang.
24
4.2.
PENDUDUK
Tabel 5 : Tabel status soal penduduk. Sumber : palembangkota.bps.go.id,2014
Bisa dilihat dari tabel 5, status sosial pada Kecamatan Sukarami kearah menengah – kebawah. Dari informasi diatas perancang menyimbulkan bahwa faktor yang menyebabkan mengapa status sosial mereka menengah kebawah dikarenakan kurangnya edukasi, kurangnya fasilitas untuk pengembangan bakat dan kurangnya lapangan kerja pada kawasan tersebut. Bisa dilihat juga pada tabel 6, bahwa pada kawasan tersebut didominasi oleh pelajar/mahasiswa dan kawasan tersebut sangat terbatas akan fasilitas pengembangan bakat dan fasilitas. Maka dari itu maka disimpulkan bahwa kawasan tersebut sangat membuatkan fasilitas pengembangan bakat dan lapangan kerja untuk mengembangkan memajukan, dan meningkatkan status sosial kawasan tersebut.
25
Tabel 6 : Tabel sumber mata pencaharian. Sumber : palembangkota.bps.go.id,2017.
4.3.
PROGRAM Berdasarkan pembahasan data kawasan dan data penduduk perancang menyimpulkan bahwa Kecamatan Sukarami bisa mendapatkan presentase tinggi mengenai Covid-19 dikarenakan kurangnya pemerataan infrastruktur pada kecamatan tersebut, sehingga masyarakat yang tinggal pada kawasan tersebut harus keluar jauh untuk mendapatkan fasilitas kawasan tersebut dan menyebabkan mobilitas yang tinggi. Contoh: masyarakat Kecamatan Sukarami 40% pelajar dan mahasiswa, seperti yang kita ketahui usia-usia remaja suka nongkrong dengan teman-teman. Karena di Kecamatan Sukarami tidak memiliki fasilitas tersebut maka, mereka memilih keluar dari kawasan tersebut dan mereka rentan terkena virus. Inilah yang menyebabkan presentase Covid-19 kawasan tersebut tinggi. Faktor inilah yang menjadi pertimbangan perancang untuk mengajukan program shopping center with communal space (pusat perbelanjaan dengan ruang komunitas / ruang umum) dengan tecnology industry 4.0 yang beroperasi 24 jam sebagai bentuk berhuni masyarakat Kecamatan Sukarami. Dengan harapan dapat mengurangi mobilitas yang tinggi sehingga penyebaran Covid-19 keluar/ke dalam Kecamatan Sukarami berkurang, selain itu juga tingkat kriminalitas secara otomatis akan berkurang karena kawasan tersebut akan mulai diakses oleh banyak orang dan meningkatkan infrastuktur pada kawasan tersebut lalu dengan harapan kedepannya kawasan ini juga menjadi pusat perhatian masyarakat.
26
Pusat perbelanjaan yang dimaksud lebih berfokus ke arah perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Menurut perancang kebutuhan pangan adalah hal yang paling dibutuhkan saat kondisi seperti ini. Dengan adanya tempat berbelanja perancang berharap mobilitas masyarakat ke kota menurun sehingga penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir. Untuk kedepannya fungsi bangunan bisa tetap berlanjut bahkan saat Covid19 hilang. Sedangkan ruang komunal disediakan bagi kalangan remaja, dikarenakan pada Kecamatan Sukarami 40% didominasi oleh anak-anak dan mahasiswa sehingga ruang komunal sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti, tempat nongkrong. selain tempat nongkrong ruang komunitas juga menyediakan beberpa retail karena 10% masyarakat Kecamatan Sukarami berprofesi sebagai pedagang.
27
BAB V STUDI PRESEDEN 5.1
FLU BURUNG Halodoc, Jakarta – Flu burung adalah salah satu jenis influenza yang biasa ditularkan dari burung ke manusia. Ada dua jenis virus yang menjadi pemicu penyakit ini, yaitu H5N1 dan H7N9, penyakit ini masih menjadi momok hingga saat ini. Virus ini sebenarnya merupakan jenis virus yang menyerang unggas, baik itu unggas liar maupun unggas yang diternak, seperti ayam, bebek, angsa, ataupun burung. Flu burung bisa menular melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit atau lingkungan yang sudah terkontaminasi. Nyatanya, ada faktor yang bisa meningkatkan risiko penyebaran flu burung, di antaranya: 1. Kontak dengan Unggas Risiko penularan flu burung bisa meningkat karena kontak langsung dengan unggas yang sudah terinfeksi. Entah unggas yang masih hidup atau yang sudah mati. Selain itu, kontak dengan cairan tubuh unggas yang terinfeksi virus juga bisa meningkatkan risiko sakit. Misalnya, terkontaminasi ludah atau tidak sengaja menghirup percikan cairan tubuh dari unggas. 2. Terkontaminasi Kotoran Unggas Kontak dengan debu dari kotoran unggas yang sakit juga bisa menyebabkan penyebaran virus flu burung. Kontaminasi bisa disebabkan oleh kotoran unggas yang sudah mengering atau yang tidak sengaja terhirup. 3. Menyantap Daging Unggas Menyantap daging atau telur unggas yang tidak dimasak sampai matang juga bisa menjadi penyebab penularan virus flu burung. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memerhatikan dan memasak daging unggas serta telur hingga benar-benar matang, sehingga risiko penularan virus flu burung pun bisa dicegah.
28
4. Tidak Menjaga Kebersihan Risiko penularan virus flu burung juga bisa meningkat jika tidak menjaga kebersihan. Selain itu, oleh karena mengunjungi pasar unggas yang memiliki tingkat kebersihan buruk. Gejala dan Pencegahan Virus Flu Burung Setelah menginfeksi tubuh, virus flu burung membutuhkan waktu sekitar 3—5 hari sebelum akhirnya menunjukkan gejala. Waktu ini disebut sebagai masa inkubasi. Umumnya, gejala yang muncul setelah infeksi ini berupa demam, sakit kepala, pegal-pegal, batuk, pilek, hingga sesak napas. Meski begitu, biasanya ada beberapa “gejala awal� yang sering muncul terlebih dahulu, seperti muntah, sakit perut, diare, mimisan, gusi berdarah, hingga nyeri dada. Saat terinfeksi virus flu burung, seseorang harus segera mendapatkan pengobatan. Pasalnya, terlambat menangani kondisi ini bisa berpotensi menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan nyawa, mulai dari infeksi paru-paru, hingga gagal multi organ, misalnya gangguan jantung dan disfungsi ginjal. Berita buruknya, penyebaran virus flu burung cukup sulit untuk dicegah. Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperkecil risiko virus flu burung menjangkiti seseorang. Mulai dari menjaga kebersihan tangan dengan rutin mencuci tangan, hingga menjaga kebersihan kadang apabila memelihara unggas. Tak hanya itu, pastikan juga untuk selalu mengonsumsi daging atau telur unggas yang dimasak dengan baik. Mencegah penularan virus flu burung juga bisa dilakukan dengan menghindari konsumsi unggas liar hasil buruan, sebab tidak diketahui penyakit apa saja yang mungkin ada di tubuh unggas tersebut. Mencegah penularan virus flu burung juga bisa dilakukan dengan rutin mendapatkan vaksin. Meski belum ada vaksinasi yang spesifik untuk virus flu H5N1, tapi melakukan vaksinasi flu tiap tahun untuk menurunkan risiko terjadinya mutasi virus. Tidak beda jauh dibandingkan dengan covid-19 yang saat ini sedang terjadi, bahwa untuk menghindari virus ini harus menghindari kontak fisik untuk mencegah penyebaran virus dan selalu tetap jaga kebersihan. Hanya saja flu burung telah ditemukan vaksin sedangakan covid-19 belum ditemukan saat ini.
29
BAB VI KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat melalui perencanaan dan perancangan ini bahwa tingkat kasus Covid-19 pada kawasan Kecamatan Sukarami, Palembang bisa tinggi dikarenakan kurangnya pemerataan infrastruktur, seperti kurangnya penerangan sepanjang jalan, kurangnya tempat perbelanjaan dan tempat rekreasi. Hal tersebut membuat kebanyakan masyarakat pergi ke pusat kota untuk memenuhi kebutuhan berhuni. Akibatnya, mobilitas masyarakat menjadi tinggi dan berdampak pada tingginya angka kasus penyebaran Covid-19 di daerah tersebut. Berdasarkan paparan di atas maka perancang mengusulkan program shopping center berbasis Tekonologi Industri 4.0.
30
DAFTAR PUSTAKA -
2020, Rizkinaswara Leski, aptika.kominfo.go.id. 2020, dr. Rizal Fadli www.halodoc.com. 2020, dr. Kevin Adrian, www.alodokter.com. 2020, Mahanani Rahwiku, kids.grid.id. 2020, Widiyani Rosmha,news.detik.com 2020, Dian Erika Nugraheny, Sania Mashabi, nasional.kompas.com. 2020, Gischa Serafica, www.kompas.com. 2015, Tim Siswapedia, www.siswapedia.com. 2018,Redaksi Halodoc, www.halodoc.com
31