9 772087 275671
SOWAN DARI REDAKSI
Cap Kuda Secara filisofis, kuda melambangkan pengendalian. Karena jika orang menaiki kuda maka dia akan memegang tali kendali. Oleh sebab itu, apabila ingin menjadi manusia yang sempurna, seseorang harus bisa mengendalikan diri dari semua nafsu yang menguasai dirinya.
K
uda sering digunakan sebagai lambang. Dalam filosofi Cina, kuda diadopsi untuk menggambarkan sifat-sifat manusia melalui shio. Misalnya, orang dengan shio kuda digambarkan sebagai orang yang dapat berpikir dan bereaksi dengan cepat. Bersedia menempuh bahaya kalau hendak mencapai sesuatu maksud. Adatnya keras, agung dan berpengaruh, suka akan kebesaran dan kemewahan, tetapi mudah menyesuaikan diri dengan keadaan sehingga disukai dalam pergaulan. Ia juga mudah atau pandai berkelakar dan riang gembira. Tabiatnya yang suka membalas menghormati orang lain, mudah menimbulkan rasa simpati kepadanya. Begitulah sedikitnyadari filosoi Cina tentang shio kuda. Lain adat lain belalang. Dalam masyarakat Jawa, kuda juga punya filosofi yang dalam. Orang Jawa mengangap kuda sebagai sebuah pilar kemandirian dengan sebutan “turangga� yang artinya tunggangan. Kuda merupakan sarana transportasi pada zaman dahulu. Secara filisofis, kuda melambangkan pengendalian. Karena jika orang menaiki kuda, dia akan memegang tali kendali. Oleh sebab itu, apabila ingin menjadi manusia yang sempurna, seseorang harus bisa mengendalikan diri dari semua nafsu yang menguasai dirinya. Itu filosofi kuda dari orang Jawa. Mungkin, kuda tak hanya digunakan sebagai simbol oleh bangsa Cina dan orang Jawa. Setiap daerah di belahan dunia mungkin juga memiliki filosofi masing-masing tentang kuda. Nah, bicara kuda, lalu ada pertanyaan dari sebuah filosofi, bagaimana jika kuda tak lagi sanggup menanggung beban? Satu untaian kata menjawab, mungkin kita bisa kehilangan suatu yang berarti dalam hidup kita, seperti pekerjaan, teman, kekasih, atau keluarga, karena kita akan dianggap beban baginya. Untuk itu, jangan meminta buah mangga ke pohon rambutan, tapi jadikanlah setiap pohon berbuah manis. Bagi masing-masing orang, pertanyaan itu pastinya akan menuai jawaban yang berbeda-beda. Bisa diartikan baik maupun buruk. Silakan kini Anda mencoba merenungi dan mencari jawaban itu, bagaimana Anda akan memberikan cap pada pertanyaan kuda ini. Sedikit memberi informasi kepada pembaca, bahwa mulai edisi Januari 2013 ini, Majalah Kabare mengubah harga menjadi Rp. 50.000. Tak lupa pula, segenap manajemen dan karyawan Kabare mengucapkan Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013. Salam dari Baciro
Kunjungi website majalah Kabare di: www.kabaremagzine.com
04
Januari 2013
Dapatkan e-magz Kabare di: www.wayangforce.com
Majalah Kabare/Kabare Magazine Group: Kabare Magazine Community
PERINTIS: Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (alm) PENASIHAT: GBPH. H. Prabukusumo, Spsi KBPH Prabu Suryodilogo Moetaryanto Poerwoaminoto AO KRT Sugiharto Soeleman Ir. Paulus Warsono Broto, MM DEWAN DIREKSI: Drg. R Eddy Purjanto KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH Ir. Danang Wibowo DEWAN REDAKSI: KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH FA Herru Della Yuanita Agus Yuniarso FOTOGRAFI: Budi Prast Albert Taurino ARTISTIK & PRODUKSI: Sutoto Arif Tedja Mukti PEMASARAN IKLAN: Anis Rohmah Nurjanah (Koordinator) M Farid Imawan KEUANGAN & ADMINISTRASI IKLAN: Lulu Z Ifana Inayati SIRKULASI & PROMOSI: Tegar Hartoko Sutaryo REDAKTUR ONLINE: Agus Yuniarso KONTRIBUTOR FOTO: Yuyun Wardhana - PT. Kreativi Visi Mediatama (KVM) Frans Hambali
Model Busana Aksesoris Foto Desain Lokasi
: : : : : :
Dr. Syamsul Maarif, SIP, MSi & Nanik Kadariyani Koleksi Pribadi Koleksi Pribadi Budi Prast Sutoto Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel
PERWAKILAN JABODETABEK Herlan Parisa Bambang Kusubyanto PENERBIT: PT. Kabare Jogja Media Pariwara ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN SIRKULASI: Jl. Pacar 67A, Baciro, Yogyakarta, Telp +62 274 562 887, Faks +62 274 558 072 E-mail: info@kabaremagazine.com, kabareyk@indosat.net.id Website: www.kabaremagazine.com ALAMAT PERWAKILAN JAKARTA: Sovereign Plaza Lantai 12 Jl. TB. Simatupang No. 36, Jakarta 12430 Telp: 021 - 294 00 153. Fax: 021 - 294 00 161 Januari 2013
05
PASUGATAN
DAFTAR ISI
10 Regol Selama berabad-abad, kuda (Equus cabalus atau Equus ferus caballus) adalah makhluk yang memegang peranan penting dalam peradaban manusia. Posisi penting kuda dalam peradaban manusia tak terbatas pada nilai fungsionalnya saja. Di mata manusia, kuda adalah makhluk yang dikaruniai keindahan, baik dari segi rupa maupun bentuknya. Daya tarik dan keindahan makhluk berkaki empat ini telah mengilhami karya para seniman dari zaman ke zaman, bahkan semenjak zaman purba
Kondhang 22 Titiek, tentu ia ingin melestarian budaya warisan nenek moyang agar tak punah dengan cara nguriuri, meskipun dilakukan dari hal-hal kecil dan kegiatan-kegiatan kecil. Ia juga mengedepankan sifat-sifat orang Jawa yang suka menolong, membatu dan memperhatikan sesama. Itulah sedikit pelajaran hidup orang Jawa yang didapatnya dari sang ayah.
38 Canthing Nama Victorinox berasal dari kata "Victoria" dan "inox". "Victoria" adalah nama perusahaan yang dipilih Karl Elsener untuk menghormati ibunya yang meninggal di tahun 1909. Tambahan kata "inox" berasal dari "acier inoxydable" adalah istilah Perancis untuk stainless steel, yang ditambahkan sejak unsur ini dipakai untuk menyempurnakan produknya di tahun 1921. Sementara logonya yang terkenal dalam bentuk perisai bersalib telah dipergunakan sejak tahun 1909.
Pendopo 64 Sebuah perhelatan seni yang digagas oleh tiga tokoh yakni Miroto, GKR Pembayun dan sutradara kenamaan Garin Nugroho di tahun keempatnya. Dengan memanfaatkan posisi bentangan alam yang berada di jalur vertikal dari Gunung Merapi ke Pantai Laut Selatan di hamparan tepian Kali Bedog, Sleman, event ini menjadi rujukan alternatif gelanggang outdoor performing arts di Jogja, Indonesia, bahkan manca negara.
06
Januari 2013
30 Gebyar Koleksi Estetika Tak Berbatas mengambil inspirasi semangat kreatif yang menghasilkan karya wastra batik dan kebaya encim di bawah payung “Mahakarya Batik Nyonya Indo�. Koleksi busana kali ini terdiri dari cocktail dress dan evening dress. Permainan draping yang luar biasa unik tanpa merusak corak dan motif asli tampak nyata pada selembar kain batik tulis.
Klangenan 76 Raffles Restaurant menawarkan berbagai pilihan menu terbaik yang secara khusus diolah dan disajikan untuk memberikan kepuasan lebih bagi setiap tamunya. Dari masakan tradisional Indonesia, Chinese Style, serta Western Style yang lebih dekat ke citarasa khas Italia. Ada empat sajian hidangan istimewa, yaitu Salad Tempe Benteng Pendhem, Tom Yum Goong, Gulai Mangut dan Klepon Ageng.
REGULER 26 PEPANGGIHAN 60 NGADI BUSANA 68 PLESIR 72 PESANGGRAHAN
75 KEMBANG MANCA 80 PAGUYUBAN 92 DULU KINI 93 LAKON LAKU
94 GUNEMAN 96 JERON BETENG 102 CAWISAN
Januari 2013
07
PASURYAN CERITA SAMPUL
Dr. Syamsul Maarif, SIP, MSi & Nanik Kadariyani
Budaya
adalah Rumah
Kita
08
Januari 2013
“Budaya yang akan membentengi bangsa dari keikutsertaan Indonesia dalam perubahan dunia.”
B
agaikan arus sungai, derap kemajuan zaman atau globalisasi seperti air bah yang menerjang deras pada setiap sendi dan aspek kehidupan bangsa Indonesia. Kita memang tak bisa menghindar darinya. Meskipun kita bisa, rasanya itu bukanlah sikap tepat dan bijaksana. Pun demikian konyol jika kita lalu serta merta ikut terseret pada arusnya. Menghadapi globalisasi yang terus mengalir dan menuntun pada perubahan, bangsa Indonesia seharusnya lebih bijaksana dan tepat dengan ikut ambil bagian dan bermain peran di dalamnya. Dengan begitu, anak bangsa saat ini akan dapat memberi sumbangsih. Paling tidak, selektif pada pengaruh budaya globalisasi. Globalisasi yang arus derasnya berasal dari negara atau bangsa yang kata orang lebih maju dari bangsa Indonesia, tentu membawa dampak baik dan buruk. Kita harus pandai memilih pilah, mana yang patut dicontoh dan dikembangkan, dan mana yang musti dikesampingkan. Sebab tak semua budaya dari luar buruk ditiru, tetapi juga belum tentu baik dicontoh. “Sebetulnya para leluhur kita sudah banyak mewariskan budaya yang adiluhung. Ketika budaya asing masuk bersama-sama dengan meluasnya arus informasi, kita kadang tidak memahami apakah budaya lain itu baik dan bermanfaat bagi kita. Kita malah sering melihat bahwa itu hanya sebagai sesuatu yang hadir di depan kita, dan langsung dengan mudah kita masukkan dia dari beranda ke dalam rumah kita.” Demikian kata Dr. Syamsul Maarif, SIP, MSi, menanggapi hal budaya itu. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menganalogikan budaya bangsa sebagai rumah kita. Bagian dalam rumah merupakan ideologi dan budaya asli bangsa kita. Menurutnya, menjaga, merawat dan melestarikan rumah itu, adalah tugas setiap generasi. “Menurut saya, sebenarnya budaya lain itu masih ada di beranda rumah. Kita hanya perlu jeli melihat apa yang ada di beranda
dan apa yang ada di dalam rumah. Selain itu, kita juga perlu menimbang, mana yang boleh masuk ke dalam rumah dan mana yang harus tetap di beranda. Harusnya kita tidak boleh terlena lalu begitu saja membawanya masuk,” terangnya. Ia pun menambahkan, “kita bukannya tak boleh membuka beranda rumah. Kalaupun perlu, kita siapkan beranda seluas-luasnya. Tetapi jangan lupa, di beranda pun jangan terlalu dipenuhi oleh market place dari budaya-budaya asing. Kita musti tunjukkan juga kita punya budaya. Bahwa kita perlu mengemas, itu menjadi semakin baik. Karena memang dunia sendiri penuh dengan perubahan.” Sebagai anak bangsa pewaris budaya adiluhung dari para leluhur, sambung Syamsul, kita pun perlu mencari sampai ke sudut-sudut ruangan budaya bangsa atau rumah itu tadi. Siapa tahu, kita bisa menemukan bagian-bagian budaya peninggalan leluhur yang sempat tak terperhatikan, terlupakan. Sehingga jangan sampai, ketika hasil cita, rasa, karsa dan karya para leluhur kita ternyata juga digunakan oleh bangsa lain, kita tak lantas kaget dan kebakaran jenggot. Dari pandangan suami Nanik Kadariyani ini, budaya secara luas diartikan sebagai hasil cita, rasa, karsa dan karya masyarakat suatu bangsa. Dari awalnya yang berupa cita-cita, kemudian berproses hingga menghasilkan karya yang dapat dinikmati dan diambil manfaatnya oleh masyarakat, itu adalah budaya. Menurutnya, budaya memang harus ada karya yang dapat memberi kebermanfaatan bagi bangsa. “Jadi kalau budaya Indonesia ya hasil dari pemikiran dari masyarakat atau anak bangsa hingga menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara luas,” tambahnya. Tak perlu jauh-jauh contohnya. Dalam menjalani tugas yang diembannya saat ini, Syamsul Maarif pun demikian. Ia ingin hasil pemikiran dari pekerjaannya dalam hal penanggulangan bencana bisa berujud
karya yang dapat dirasakan manfaatnya oleh orang banyak. Dari pengalamanpengalamannya menghadapi dan menangani dampak dari peristiwa tsunami di Aceh dan Mentawai, gempa di Padang, erupsi Merapi, tanah longsor di Wasior, dan sebagainya, Syamsul Maarif senantiasa mencari suatu solusi. Dalam perjalanan meniti kariernya, Syamsul Maarif tak memungkiri bahwa ada peran yang cukup besar dari seorang istri. Selama ini, Nanik Kadariyani yang berasal dari Pare, Kediri, senantiasa mendampingnya dengan setia sejak tahun 1975. Nanik yang hobi melukis dan aktivis organisasi Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) telah memberikan 3 orang putra padanya. “Saya bercita-cita, tugas dan pekerjaan sekarang ini menjadi sebuah karya yang bermanfaat. Sekarang saya sedang mencaricari, kira-kira apa yang bisa kami temukan agar menghasilkan sesuatu yang sesuai dan tepat dengan budaya masyarakat, serta dikehendaki masyarakat, sehingga karya itu pun dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat tanah air,” ujarnya. Ia pun bersyukur menanggapi beberapa pengharagaan yang telah diberikan kepadanya selama menjalankan tugas di bidang kebencanaan ini. Atas perhatiannya kepada masyarakat Sumatera Barat, serta kepedulian dan cepat tanggapnya terhadap apa yang terjadi pada Masyarakat Minangkabau, Syamsul Maarif kemudian diberi gelar kehormatan adat, sebagai Sang Sako Adat Yang Dipertuan Agung Rajo Maulana Pagar Alam. Sementara istrinya, Nanik Kadariyani dianugerahi gelar Putih Reno Anggun Suri. Anugerah Duta Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pun telah diterimanya 15 Desember lalu. Anugerah ini diberikan atas prestasi, jasa, dan pengabdian yang luar biasa sebagai Duta Yogyakarta di dunia internasional dalam bidang kemanusiaan. + Januari 2013
09
REGOL KABAR UTAMA
Masih Ada Kuda di
Sekitar kita
S
elama berabad-abad, kuda (Equus cabalus atau Equus ferus caballus) adalah makhluk yang memegang peranan penting dalam peradaban manusia. Sebagai hewan peliharaan, kuda memiliki nilai fungsional dalam pengangkutan orang dan barang, baik di kala senggang, sebagai sarana berdagang, maupun sebagai kendaraan di medan perang. Kuda-kuda terbaik dipilih sebagai tunggangan manusia, sementara yang lainnya dipergunakan untuk menarik kereta atau mengangkut barang. Di sejumlah tempat dalam kondisi tertentu, kuda bahkan dipergunakan sebagai bahan makanan dan obat. Posisi penting kuda dalam peradaban manusia tak terbatas pada nilai fungsionalnya saja. Di mata manusia, kuda adalah makhluk yang dikaruniai keindahan, baik dari segi rupa maupun bentuknya.
10
Januari 2013
Teks: Agus Yuniarso; Foto: Budi Prast
Daya tarik dan keindahan makhluk berkaki empat ini telah mengilhami karya para seniman dari zaman ke zaman, bahkan semenjak zaman purba. Estetika relatif seekor kuda membawa konsekuensi pada nilai ekonomisnya, yang pada gilirannya akan berubah menjadi simbol dari status sosial pemiliknya. Ketika zaman dan teknologi berubah, kuda tak lagi lalu lalang di sepanjang jalan. Fungsinya sebagai alat bantu transportasi telah tergantikan oleh alat transportasi yang lebih modern. Namun posisi kuda sebagai penyangga status sosial pemiliknya tak banyak bergeser, bahkan semakin meningkat, karena orang kebanyakan semakin terjauhkan dari dengusan nafas kuda. Jikalah mereka masih merasa dekat, bolehlah dianggap karena eksotika dan keindahannya terabadikan dengan sangat baik. Meski hanya ada di ranah imajinasi,
keberadaannya begitu terasa dekat dan akrab. Sosok imajiner kuda begitu menyatu dalam kultur kehidupan manusia masa kini. Kuda ada di papan catur, ada di logo mobil mewah, di simbol zodiak, di atas kanvas para mestro, hingga di bungkus bumbu penyedap masakan. Kuda tetap eksis di berbagai mitos dan legenda serta seni pertunjukan, baik tradisional maupun modern. Popularitas mendunia Gangnam Style yang oleh The Washington Post ditulis sebagai “gerakan tari konyol yang luar biasa�, ditirukan banyak orang secara bersama di berbagai tempat (flashmob) dengan gerakan yang sangat mirip dengan adegan menunggang kuda. Fenomena inilah yang direspon oleh komunitas Sunda Kelapa Heritage (Jakarta) saat berkolaborasi dengan Forum Indonesia Membaca dan
Komunitas Tlatah Bocah (Magelang) dalam gerakan budaya bertajuk “Jaranan Style� awal Desember 2012 lalu. Dengan workshop pembuatan jaran kepang, pentas tari jaranan, serta flashmob Jaranan Style, mereka mengingatkan bahwa kita memiliki ragam gaya sejenis yang sama-sama terinspirasi oleh kuda. Fragmen menunggang kuda jamak ditampilkan dalam berbagai kesenian rakyat di penjuru Nusantara yang menggambarkan sosok prajurit gagah berani. Fragmen menunggang kuda ini, yang di Jawa disebut dengan Jaranan, banyak ditampilkan dalam kesenian rakyat seperti jathilan, reog, campur, jalantur, dan sebagainya. Mitologi Yunani mengenal makhluk imajinatif yang disebut centaur atau hippocentaur, yakni ras manusia setengah kuda (biasanya digambarkan berujud
manusia dari kepala sampai pinggang, sementara pinggang ke bawah berwujud kuda). Makhluk ini sering dimunculkan kembali sebagai ras istimewa. Salah satu sosok centaurs yang terkenal adalah Chiron, teman dari Hercules, yang ketika tewas di tangan Zeus ditempatkan di langit sebagai konstalasi bintang Centaurus dan belakangan diadaptasi menjadi simbol zodiak Sagitarius. Dalam budaya populer, C.S. Lewis dalam The Chronicles of Narnia menggambarkan centaurs sebagai sosok yang mulia, bijaksana dan diberkahi kemampuan astronomi, ramalan, pengobatan serta keahlian berperang. Sosok centaurs juga muncul dalam sejumlah film seperti Harry Potter, Clash of the Titans, Golden Voyage of Sinbad, Fantasia, serta serial televisi Hercules: The Legenday Journey dan Xena: Warrior Princes.
Sosok kuda memang ada dimana-mana. Namun di luar ranah imitasi dan imajinasi, di mana kuda-kuda itu sekarang? Di mana kita bisa mendengar hentakan kaki dan dengusan nafasnya? Seumur hidupnya, sebagian anak-anak di kota besar mungkin belum pernah melihat ujud kuda yang sesungguhnya. Kecuali jika mereka sempat mengunjungi kebun binatang, nonton sirkus, mendatangi peternakan, nonton pacuan kuda, atau mengunjungi kota lain yang masih melestarikan keberadaan kuda sebagai alat bantu transportasi. Tak apalah, selama masih ada kuda di sekitar kita, masih ada yang bisa kita tuturkan kepada mereka. +
Januari 2013
11
REGOL KABAR UTAMA
12
Januari 2013
Katuranggan, Seluk Beluk Kuda di
Mata Orang Jawa Teks: Agus Yuniarso; Foto: Budi Prast, Albert
Januari 2013
13
REGOL KABAR UTAMA
K
uda ada di hampir setiap ruang dan waktu dalam sejarah peradaban manusia. Di mana kuda dapat hidup, di situlah makhluk ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Tak hanya di zaman dahulu, saat kuda masih menjadi bagian penting dari migrasi dan transportasi. Di zaman sekarang pun keberadaannya tetap tak tersingkirkan, meski dengan fungsi dan gengsi yang berbeda. Meski kuda dipelihara untuk fungsi yang relatif sama, setiap komunitas memiliki cara pandang dan perlakuan berbeda terhadap kuda, sesuai dengan latar belakang kulturalnya masing-masing. Lain ladang lain belalang, di seluruh penjuru dunia terdapat begitu banyak local genius yang berkembang dan lestari dalam hal memelihara dan memanfaatkan kuda. Dalam tradisi Jawa di zaman dahulu, seorang lelaki dewasa baru akan dianggap sempurna jika telah memiliki dan menguasai 5 hal, yakni: curiga, wisma, wanita, turangga dan kukila. Curiga, istilah lain untuk keris, melambangkan kejantanan dan keberanian berperang untuk menjaga harga diri, melindungi keluarga serta membela negaranya. Wisma atau rumah, menjadi lambang kesiapannya untuk mulai hidup berumah tangga. Wanita adalah istri yang menjadi pendamping hidupnya, baik di kala susah maupun senang, sekaligus melahirkan anak-anak yang akan melanjutkan garis keturunannya. Turangga atau kuda, melambangkan kemampuannya untuk melanglang buana sekaligus bukti
14
Januari 2013
Dalam tradisi Jawa di zaman dahulu, seorang lelaki dewasa baru akan dianggap sempurna jika telah memiliki dan menguasai 5 hal, yakni: curiga, wisma, wanita, turangga dan kukila
Seekor kuda yang terlihat bagus dan memenuhi syarat secara fisik, belum tentu cocok bagi setiap orang
keberhasilannya dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Sementara kukila atau burung perkutut menjadi simbol kemapanan batin dan kemampuannya dalam menghargai dan menghayati kesenian atau olah rasa. Perhatian istimewa terhadap keberadaan kuda kemudian melahirkan perangkat pengetahuan dan tata cara khusus yang dalam tradisi Jawa dikenal dengan istilah “katuranggan�. Sebuah kitab primbon berbahasa Jawa menyebutkan katuranggan sebagai “pepakeming kawruh bab jaran�, yang dapat diartikan segala pakem serta serba serbi perihal kuda. Sebagai ilmu, katuranggan menjadi himpunan dari ilmu pengetahuan perihal kuda yang diperoleh dari berbagai sumber di masa lalu, terakumulasi dari masa ke masa dan diwariskan secara turun menurun. Dari ilmu katuranggan dipelajari berbagai aturan dalam memilih, memelihara dan memperlakukan kuda dengan semestinya. Untuk memilih kuda misalnya, harus mempertimbangkan jenis kuda yang baik dan kuda yang buruk, yang bisa dilihat dari warna kulitnya, letak unyengunyeng atau pusaran bulunya, bentuk dan kondisi anggota badan tertentu, perangai dan sebagainya. Seekor kuda yang terlihat bagus dan memenuhi syarat secara fisik, belum tentu cocok bagi setiap orang. Ini karena isyarat yang terdapat pada tubuhnya, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, belum tentu sesuai dengan watak dan kebutuhan orang yang akan menjadi pemiliknya. Bentuk dan kondisi fisik tertentu bahkan harus dihindari karena Januari 2013
15
REGOL KABAR UTAMA
Dari identifikasi letak unyeng-unyeng atau pusaran bulunya saja, setidaknya ada lebih dari 100 istilah yang berbeda untuk kuda.
16
Januari 2013
dianggap sebagai pembawa sial bagi pemilik atau siapapun yang menungganginya. Seekor kuda yang bagus dapat dipilih dengan melihat bentuk dan kondisi anggota badannya. Setidaknya ada 14 anggota badan kuda, dari kepala hingga ekor, yang harus diperhatikan keadaannya. Ilmu katuranggan juga memberi identifikasi berbagai jenis kuda berdasarkan morfologi dan penampakan tubuhnya. Setiap corak warna tubuh dan perbedaan morfologi kuda memiliki istilahnya sendiri-sendiri.Tentu tak sembarang orang mampu untuk menjelaskannya, kecuali mereka yang memang ahli dalam ilmu katuranggan. Jayengrana, Mandalacalalawang, Purnamasiddhi, Wisnumanguntapa, dan Kresnamalangdewa adalah sejumlah contoh istilah yang mengidentifikasikan kondisi fisik kuda yang tergolong baik. Jayengrana adalah kuda yang berwarna hitam, memiliki pusaran bulu di bibir atasnya dan bentuk kepalanya menyerupai naga. Mandalacalalawang adalah kuda yang berwarna putih dengan pusaran bulu di dalam kedua lubang telinganya. Purnamasiddhi adalah kuda yang berwarna putih mulus, termasuk mata dan bibirnya. Wisnumanguntapa adalah kuda bermata hitam yang memiliki aurat dengan belang berwarna putih. Sementara Kresnamalangdewa adalah kuda yang berwarna hitam mulus, termasuk bibir dan matanya. Dari identifikasi letak unyeng-unyeng atau pusaran bulunya saja, setidaknya ada lebih dari 100 istilah yang berbeda, masing-masing separuhnya untuk kuda yang tergolong baik dan kuda yang tergolong
buruk. Beberapa istilah untuk kuda yang tergolong baik berikut letak pusaran bulunya, semisal: Arassurung (kaki depan di atas lutut), Dandangleksantara (dalam lubang telinga), Pujanggaura (bibir atas), Pandawakekutawesi (paha kiri), dan Sanggabuwana (kedua dagu kiri dan kanan). Sementara yang tergolong buruk di antaranya: Bandana (kaki belakang), Bisu (satu sisi dagu), Gondrekngilo (mata kiri), Ringkelpepet (lambung kiri), Sanggakalung (belakang telinga). Jauh lebih rinci, ilmu katuranggan juga memberi panduan untuk menentukan hari-hari yang baik untuk membeli kuda, mantramantra yang harus dibaca saat menunggang kuda, jenis-jenis jamu untuk kuda berikut hari dan waktu yang baik untuk meminumkannya. Misal, hari terbaik untuk membeli kuda jatuh pada hari Rabu dan Sabtu, dengan syarat: Kuda berwana merah yang dibeli pada hari pasaran Pahing, kuda berwarna putih yang dibeli pada hari pasaran Legi, kuda berwarna kuning yang dibeli pada hari pasaran Pon, kuda berwarna hitam yang dibeli pada hari pasaran Wage, serta kuda berwarna abu-abu yang dibeli pada hari pasaran Kliwon, semuanya harus segera dimasukkan ke dalam kandangnya saat itu juga. Jika dilihat sekilas, begitu rumit aturan dan tatacara yang harus ditempuh oleh orang Jawa untuk bisa memilih, memelihara dan memperlakukan kuda dengan semestinya. Namun semuanya tergantung pada tata nilai dan kepercayaan masing-masing. Terlebih, zaman senantiasa berubah. +
REGOL KABAR UTAMA
Berkuda, Tak Sekadar
Gaya Hidup Teks: Della Yuanita; Foto : Albert
B
erkuda rupanya kini sudah menjadi tren gaya hidup bagi sebagian besar kalangan masyarakat tanah air. Kuda, yang dahulu dikenal sebagai salah satu alat transportasi yang cukup populer, kini mulai beralih fungsi. Kuda tak lagi menjadi tenaga pengangkut namun seiring kemajuan zaman, fungsi mereka mulai terpinggirkan, bahkan tergantikan oleh kendaraan bermesin. Namun jangan salah, popularitas kuda rupanya tak pernah hilang ditelan masa. Penggemar dan pencinta kuda tetap selalu ada. Kuda tak lagi sebagai sarana transportasi lagi, akan tetapi kini bahkan menjadi salah satu cabang olahraga favorit. Olahraga berkuda mengalami masa 18
Januari 2013
kejayaannya sejak zaman pemerintahan Presiden Soeharto di tahun 1970-an. Bahkan pada saat itu, di Jakarta dibangun Gelanggang Pacuan Kuda Pulomas dan satu lagi Pacuan Kuda Arcamanik di Bandung. Sempat mengalami kevakuman di tahun 1980-an namun sejak dua dekade lalu, olahraga ini mulai kembali eksis sebagai salah satu olahraga hiburan (entertain) yang berhasil memikat banyak penggemar yang memiliki hobi berkuda. Tak heran jika banyak tokoh nasional seperti Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan putranya GBPH Yudhaningrat yang kini menjabat sebagai ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) DIY, Prabowo, advokat Umbu
S. Samapaty, hingga artis seperti Larasati Gading, Syahrini, Olla Ramlan dan Nabila Syakib, memiliki hobi berkuda bahkan mengoleksinya. Larasati Gading bahkan rela meninggalkan dunia model untuk menjadi atlet berkuda. Banyaknya stable (tempat berlatih menunggang kuda) dan arena pacuan kuda yang berdiri, seperti di Arthayasa Stable, Depok, Jawa Barat; Pikatan Stable di Jogja; JN Stud di Bogor; Joy Stable di Pengalengan; GMEC di Jogja; Soerjoalam Stable di Jawa Timur dan masih banyak lagi lainnya, seakan membuktikan bahwa olahraga ini telah diterima di tengah-tengah masyarakat. Padahal sebelumnya, olahraga ini kerap kali diidentikkan dengan
Dengan motto horses for the horseless, GMEC memiliki konsep equestrian yakni jenis olahraga tunggang yang meliputi tunggang serasi (dressage) dan jumping. Kegiatan ini berusaha semaksimal mungkin untuk memopulerkan olahraga berkuda kepada masyarakat. Dengan mengikuti kegiatan ini, para anggota tentunya tidak hanya dibekali dengan kemampuan teknik menunggang kuda yang baik tetapi juga dengan pemeliharaan kuda, sehingga ada interaksi antara anggota dengan kuda-kuda yang ada di sana. Sebagai informasi, kuda memang memiliki sixth sense sehingga dapat mengetahui bagaimana perasaan penunggangnya. Kehadiran stable di berbagai kota pada akhirnya memotivasi para anggotanya untuk berprestasi. Seperti yang terlihat di Pikatan Stable yang berada di Jeruklegi, Gedongkuning Yogyakarta. Di equestrian yang memiliki 12 kuda ini, para anggotanya setiap tiga bulan sekali mengikuti lomba internal untuk mengasah kemampuan berkuda mereka. Sang pemilik, Harsoyo yang juga aktif di PORDASI DIY mengatakan, biasanya dalam ujian ketangkasan berkuda terbagi dalam dua kategori penilaian yakni jumping mulai dari 30 cm hingga 70 cm, dan tunggang serasi (dressage). “Kami mendirikan Pikatan Stable ini sejak sekitar tahun 1990-an karena memang kecintaan saya sejak kecil akan olahraga berkuda. olahraganya kaum elit saja. Namun kini, siapa saja dapat menikmati olahraga ini tanpa memandang kriteria tertentu seperti umur dan profesi. �Tidak dapat dipungkiri, olahraga berkuda saat ini masih tergolong cukup eksklusif di masyarakat kita. Banyak anggapan bahwa olahraga ini hanya dapat dinikmati oleh kalangan menengah atas saja. Namun sebenarnya tidak begitu, kami dari Unit Berkuda UGM sengaja mendirikan Gadjah Mada Equestrian Center (GMEC) untuk memperkenalkan dan memasyarakatkan olahraga berkuda tanpa membeda-bedakan golongan,� ujar Danang Yulianto, salah satu jajaran direksi GMEC kepada Kabare. Januari 2013
19
REGOL KABAR UTAMA Pikatan sendiri merupakan sebuah desa di Blitar, yang menjadi tanah kelahiran saya. Adanya stable ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin berlatih kuda baik itu para pencinta kuda, masyarakat umum, hingga para penderita autisme,� paparnya. Memang, olahraga berkuda justru menjadi terapi yang cukup bagus bagi para penderita autisme. Inilah sebuah terobosan baru di bidang psikologi untuk membantu konsentrasi dan mengurangi agresivitas para penderita autisme. Hal ini juga diamini oleh Danang, bahwa dalam terapi kepada penderita autisme, ada sebuah interaksi yang terbangun. Menurutnya, para penderita autisme tak hanya dilatih untuk menaiki kudanya saja, namun juga mereka dibiasakan untuk berinteraksi secara langsung dengan kuda. Misalnya, dengan diajarkan bagaimana memberi makan kuda, menyisir rambut dan ekor, memandikan, dan memasang pelana kuda. Kini GMEC memiliki enam anak penderita autisme yang sedang rutin melakukan terapi olahraga berkuda. “Biasanya terapi dilakukan sepekan sekali dengan didampingi instruktur kami yang sudah terlatih dan psikolog untuk menilai sejauh mana perkembangan anakanak tersebut. Dengan menjalani terapi berkuda, anak-anak autis dapat mengembangkan kepercayaan diri dan meningkatkan kemampuan berbahasa
20
Januari 2013
karena bekerjasama dengan kuda dapat membantu anak-anak belajar berkomunikasi dengan menggunakan perilaku nonverbal,� ujar Danang. Berkuda, juga melatih kebugaran. Berkuda secara rutin akan membuat tubuh lebih segar sekaligus ramping karena olahraga ini bisa membuat seluruh otot tubuh bergerak dan membakar lebih banyak kalori dibanding olahraga lainnya. Menurut Agus, salah satu pelatih di Pikatan Stable, ketika duduk di atas kuda, secara otomatis semua otot di seluruh bagian tubuh akan bekerja keras untuk bisa mengendalikan kuda. Otot tangan yang memegang kendali kuda akan terus bergerak seiring irama kuda, sehingga pergerakan ini akan mulai membakar kalori lengan dengan baik. “Latihan berkuda yang rutin akan melatih otot kaki dan perut supaya lebih kuat sekaligus membakar lemak dalam tubuh. Berkuda juga membuat tekstur dan struktur tubuh yang kuat, padat dan tidak menggelambir di bagian tertentu,� paparnya. Manfaat berkuda
lainnya yakni dapat memperbaiki postur tubuh. Salah satu anggota Pikatan Stable, yakni Anna, mengatakan, bahwa sebelum dirinya ikut berkuda, postur tubuhnya bungkuk karena rutinitasnya merias pelanggan. Oleh dokter, Anna kemudian disarankan berkuda untuk memperbaiki postur tubuhnya. Beruntung setelah dua bulan intens berlatih, struktur tulang punggung Anna kini menjadi tegap dan tubuhnya pun jadi semakin langsing. Kini, dengan semakin banyaknya equestrian yang ada, masyarakat dapat menikmati olahraga yang cukup bergengsi ini. Tak perlu ragu, karena biaya yang dikenakan untuk olahraga berkuda ini cukup terjangkau. Hanya dengan Rp. 200.000,- saja, masyarakat dapat menikmati olahraga berkuda ini selama 45 menit. Jadi, silahkan mencoba! +
KONDHANG TOKOH
22
Januari 2013
Siti Hediati Hariyadi
Jawa Meski dari Hal Kecil Lestarikan
Teks: FA Herru; Foto: Albert
I
ndonesia negeri sangat kaya. Kaya orang. Di satu provinsi saja sudah terdapat akan sumber daya alam. Dari Sabang ratusan budaya, mulai dari bahasa, tarian, hingga Merauke, dari darat sampai adat istiadat, lagu dan masih banyak lagi. dasar laut, tersimpan harta yang begitu Itulah hal tentang luar biasanya negara melimpah. Di situ pula terdapat tanah yang Indonesia, yang diiyakan pula oleh Siti subur dan penuh kandungan mineral yang Hediati Hariyadi, putri keempat mantan sangat melimpah. Hutan hujan tropis yang Presiden Soeharto. “Karena itulah, kaya biodiversitas, menyelimuti sebagian sebenarnya setiap anak bangsa wajib besar daratan di Indonesia. Lautan luas menjaga dan melestarikan,” kata Titiek memeluk seluruh kepulauan, dan di situ Soeharto, demikian ia biasa disapa. mengandung ikan-ikan sehat dan kaya Sebagai seorang putri dari ayah dan ibu protein dalam yang sangat kental jumlah yang luar dengan budaya Jawa, biasa melimpah. pastinya Titiek pun “Tetapi semua harus Betapa luar biasa mewarisi budaya asal dengan kesadaran kekayaan alam orangtuanya. Tak Indonesia. ingin ia melihat untuk melestarikan. Kekayaan budaya Jawa hilang. Dan itu jauh lebih Indonesia tak Gambaran hanya pada itu. masyarakat zaman baik dimulai bukan Negeri kita juga sekarang yang melimpah akan dari yang terbesar, cenderung lupa pada budaya. Sebuah budaya nenek dalam arti negara, negara yang moyang, membuat memiliki 17.508 Titiek sebenarnya tetapi harus dimulai pulau dengan merasa miris. dari lembaga terkecil 1.128 suku Bagaimana atau bangsa. Indonesia apapun caranya, yaitu keluarga dan bukan hanya karena itu Titiek diri sendiri” negara yang kaya Soeharto selalu akan penduduk mencoba berbuat dan sumber daya sesuatu untuk alam, tetapi juga sangat kaya akan budaya melestarikan budaya. yang diwarisi dari para leluhur. “Tetapi semua harus dengan kesadaran Suatu yang patut dibanggakan bahwa untuk melestarikan. Dan itu jauh lebih baik Indonesia adalah salah satu negara terkaya dimulai bukan dari yang terbesar, dalam arti akan budaya di dunia. Mulai dari tari negara, tetapi harus dimulai dari lembaga dengan kecepatan gerakan tangan, Saman, terkecil yaitu keluarga dan diri sendiri,” kata di Aceh hingga lagu Apuse dari Papua yang Titiek. sudah sangat tidak asing di telinga semua Ya, semua harus dimulai dari keluarga Januari 2013
23
KONDHANG TOKOH atau diri sendiri. Jika masyarakat masingmasing individu telah sadar melestarikan, pastinya itu akan punya efek besar terhadap budaya bangsa. Menurut Titiek, setiap masyarakat semestinya wajib mengetahui budaya asalnya masing-masing. Orang Jawa wajib tahu budaya Jawa. Orang Sumatra, Bali, Kalimantan, Papua, dan sebagainya, pun demikian. Tetapi juga akan sangat baik jika semua orang, masyarakat Indonesia, tahu tentang budaya dari masing-masing daerah di Indonesia. Dalam Sekar Kedaton, perkumpulan ibu-ibu yang diikuti Titiek sebagai salah satu anggotanya, bahasa Jawa krama inggil selalu mewarnai kesetiapharian mereka berkumpul. Paguyuban ini memang dibuat dengan niat melestarikan budaya Jawa, seperti bahasa dan tulisan Jawa, di samping juga melakukan aksiaksi sosial. “Sekar Kedaton itu kumpulan ibu-ibu yang kalau kumpul semua harus pakai bahasa Jawa dan krama inggil. Bahasa Jawa ngoko tidak boleh. Jadi maklum saja, ibuibu di Jakarta diminta berbahasa krama inggil kan susah, jadi kadangkadang belepotan bahasanya. Sampaisampai kita sering ketawa-ketawa, tapi
24
Januari 2013
“Banyak sekali pelajaran yang kami dapat dari bapak. Apa yang beliau lakukan, apa yang beliau katakan, itu semua bisa menjadi pelajaran bagi kami putra putrinya”
saling mengoreksi juga,” cerita Titiek, seraya tertawa kecil. Budaya adalah salah satu hal yang juga banyak didapat atau diketahuinya dari sang ayah, mantan Presiden Soeharto. Ia mengaku banyak belajar dari sikap pak Harto, pitutur yang disampaikannya, juga pebuatan-perbuatan Pak Harto yang baik terutama pada waktu selama memimpin negara ini. “Banyak sekali pelajaran yang kami dapat dari bapak. Apa yang beliau lakukan, apa yang beliau katakan, itu semua bisa menjadi pelajaran bagi kami putra putrinya,” kata Titiek. Ditambahkannya, ia dan saudarasaudaranya pernah membukukan butirbutir budaya Jawa yang ditulis Pak Harto selama hidup. Filosofi-filosofi nenek moyang Jawa dikumpulkan dan ditulis oleh Pak Harto. Selain dikumpulkan dan ditulis, semua pitutur itu pun tentu disampaikan Pak Harto kepada anak-anaknya. “Seperti pitutur 'ojo dumeh', 'aja kagetan', dan sebagainya. Pitutur-pitutur itu, beliau terapkan sendiri dan disampaikan sebagai pegangan buat anak-anak dan siapa saja yang mau belajar. Semua itu lalu kita bukukan dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan huruf hanacarakanya juga ada itu,” sambung Titiek. Ya, baginya Pak Harto meninggalkan
begitu banyak ajaran dan kenangan. Selain budaya yang didapat dari Pak Harto, Titiek juga mendapat bemacam pelajaran, seperti jiwa sosial seorang pemimpin. Sebagaimana presiden pertama kita, Ir. Soekarno, pada zamannya, Pak Harto juga telah memberikan nilai-nilai tersendiri pada bangsa ini. Pak Karno telah berani memproklamasikan kemerdekaan bangsa ini, sedangkan Pak Harto dengan komitmen sebagai presiden 24 jam setiap hari, selalu memikirkan bagaimana menyejahterakan rakyat Indonesia. “Itu beliau tunjukkan dengan perkataan dan perbuatan,” sambungnya lagi. Apa yang dilakukan Pak Harto untuk bangsa, satu di anataranya adalah membuat yayasan-yayasan. Sampai sekarang, masih banyak yayasan tinggalan pak Harto yang dikelola dengan baik dan bermanfaat bagi rakyat. “Seperti Yayasan Supersemar, di mana sudah lebih dari 2 juta sarjana yang mendapatkan beasiswa dari situ. Lalu rumah sakit kanker Yayasan Dharmais, yayasan Jantung Harapan Kita, lalu juga TMII. Nyatanya sampai sekarang semua itu berguna bagi masyarakat. Ada 7 yayasan dan semua bergerak di bidang sosial,” ujar Titiek. Memperhatikan rakyat untuk kesejahteraan sosialnya adalah satu pelajaran yang didapat Titiek dari sang
ayah. Karena itu, sampai sekarang Titiek juga memiliki segudang kegiatan sosial sekaligus budaya, bersama paguyubanpaguyuban yang dibentuk juga yang diikutinya. “Tahun ini saya menggantikan Bu Miranda jadi ketua Yayasan Seni Rupa Indonesia. Yayasan ini bertujuan untuk memperhatikan seniman-seniman yang talented, yang waktu dulu belum begitu banyak diperhatikan. Bermacam kegiatan kita lakukan di situ, dan kita juga memberi beasiswa seniman pelukis yang kurang mampu untuk sekolah lagi,” ujar Titiek yang juga sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia ini. Itu salah satunya. Di bidang sosial, Titiek memang banyak berbuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat bersama teman-temannya yang lain di dalam kelompok atau paguyuban-paguyuban sosialnya. Pun demikian di bidang budaya. Sebagai orang Jawa, menurut Titiek, pada akhirnya tentu ia ingin melestarian budaya warisan nenek moyang agar tak punah, dengan cara nguri-uri, meskipun dilakukan dari hal-hal kecil dan kegiatankegiatan kecil. Ia juga mengedepankan sifat-sifat orang Jawa yang suka menolong, membatu dan memperhatikan sesama. Itulah sedikit pelajaran hidup orang Jawa yang didapatnya dari sang ayah. Dan sampai kini, Titiek pun berusaha mewarisi sikap dan perbuatan yang baik itu. + Januari 2013
25
PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES
Branko Windoe
Cinta Keris, Cinta Budaya Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast
K
jadi keki dengan kenyataan itu. Memang, selepas SMA di Jakarta, Brangko meneruskan studinya hingga mendapat gelar MBA di Virginia. Awal masuk dunia kerja pun, lebih banyak berhubungan dengan orang-orang mancanegara. Tentu, budaya Barat jadi lebih lekat padanya. “Mereka mengagumi sekali budaya kita. Tahu tentang batik, wayang, keris, gamelan, sampai pelukis-pelukis Indonesia klasik maupun kontemporer. Waktu itu bila saya berbincang dengan mereka, saya kalah tahu,” kenang Branko. Berawal dari itulah, Branko lalu ingin sekali mengenal budaya Indonesia lebih jelas dan dalam. Lagi pula, ia merasa tak pantas jika sebagai Masyarakat yang bisa putra Indonesia tak mengerti budaya bangsanya sendiri. Ia mengapresiasi seni adalah lantas mendalami budaya, masyarakat yang berbudaya sampai akhirnya jatuh hati pada seni perkerisan. tinggi dan berkecukupan. Jadi “Jadi apa yang ada di depan sebenarnya, bangsa kita sejak kita dan selama ini kita sepelekan, ternyata masyarakat dulu sudah berbudaya tinggi manca lebih menghargai dan menganggapnya sebagai budaya dan berkecukupan yang tinggi. Dan ketahuilah, banyak budaya Indonesia yang sangat kuat. Pria kelahiran Beograd ini tak menginspirasi seniman-seniman manca. Itu bosan membuka bermacam buku dan semua karena sebenarnya alam Indonesia literatur untuk mendalaminya. Ia pun tak adalah alam seni. Masyarakat yang bisa enggan mengikuti bermacam seminar, serta mengapresiasi seni adalah masyarakat yang berbincang tanya pada para pakar keris. berbudaya tinggi dan berkecukupan. Jadi Cintanya pada keris boleh dibilang sebenarnya, bangsa kita sejak dulu berawal dari rasa cemburu. Lantaran dulu berbudaya tinggi dan berkecukupan.” teman-teman sekerjanya yang berasal dari Begitu pendapat Branko. mancanegara, lebih tahu banyak tentang Kini, bankir yang amat akrab dengan budaya Indonesia, Branko sendiri lantas urusan valuta asing ini jadi amat dekat eris merupakan senjata khas sekaligus karya seni yang bernilai tinggi. Pesona seninya bahkan telah membuat seorang Branko Windoe lalu jatuh hati. Kecintaan pria berdarah Jawa-Serbia ini pada keris, membuat perhatiannya pada budaya Indonesia pun semakin besar. “Bagi saya, keris begitu menarik karena merupakan salah satu produk budaya yang sangat tua. Rasanya tidak ada yang lebih Indonesia daripada keris,” ucap Branko. Sejak tahun 2006, Branko mulai menggeluti keris. Saat itu keinginan mendalami pengetahuan tentang keris,
26
Januari 2013
dengan perihal keris. Kekagumannya pada seni serta filosofi keris, membuat Branko mengoleksi puluhan pusaka itu. Kesibukan sebagai Kepala Divisi Tresuri Bank BCA juga tak menyusutkan keterlibatannya dalam setiap kegiatan paguyuban pencinta keris. Branko tak hanya sebatas mencintai dan bangga pada seni dan budaya perkerisan. Bersama teman-teman sesama pencinta keris di SNKI, Branko berupaya ikut melestarikan. “Melalui bidang pariwisata, kami sedang menggagas wisata pusaka. Seperti di Belanda yang proses membuat keju saja dijadikan daya tarik wisat, kami rasa keris pun dapat dibuat demikian. Itu amat menarik, terutama bagi wisatawan manca. Mengikutsertakan mereka pada proses, akan membuat mereka menjadi bagian dari budaya tersebut,” ujar Branko. Selain itu, pria berkacamata pehobi fotografi ini juga berusaha mengenalkan kembali budaya bangsa melalui bidang fotografi. Melihat kaum muda Indonesia yang sedang demam fotografi, ia membuat web berisi seni foto-foto keris. Begitulah Branko Windoe, seorang yang pernah mengecap budaya Barat, kemudian menyadari keagungan budaya bangsanya sendiri. “Banggalah akan budaya kita, karena budaya kita luar biasa dan dikagumi bangsa manca. Ini bukan berarti kita hanya boleh berfokus pada budaya kita tanpa mempedulikan yang lain. Yang pasti, mulailah mencintai. Jangan sampai anak cucu kita nanti akhirnya belajar budaya bangsa sendiri dari orang asing.” Demikian sambung Branko, menutup.+
Januari 2013
27
PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES
Putri L Wirjawan
“Right People on the Right Time and Place ” Teks: FA Herru; Foto: Albert
“
D
iversity atau keberagaman merupakan hal yang baik untuk pengembangan pegawai.” Begitulah sepetik kalimat yang sempat diutarakan Putri L Wirjawan, seorang Vice President Human Resources Chevron Indonesia, saat berbincang dengan Kabare tentang pengembangan kepemimpinan dalam perusahaan. Keberagaman yang dimaksudkannya terkait pada pengalaman kerja karyawan. “Chevron Indonesia, perusahaan di mana saya bekerja, percaya
dan gas terbesar ini, Putri tentu saja menjadi bagian dalam pengembangan itu. Calon-calon pemimpin Chevron di masa depan, menurut Putri, semua difokuskan pada pengalaman bidang kerja yang berbeda-beda. “Jadi ya begitulah yang saya terapkan untuk pengembangan karyawan. Mereka harus berpindah-pindah. Yang bekerja di bagian Human Resources (HR) pun tentu demikian juga. Ada bagian-bagian dari divisi HR yang harus mereka tempati secara bergantian. Jadi akhirnya, semua karyawan harus tahu semuanya dan memiliki pengalaman di Seorang pemimpin perlu berbagai bidang. Kami juga telah menetapkan matrik pencapaian menetapkan karyawan-karyawan yang memiliki potensi untuk jadi kinerja, menindaklanjuti, dan pimpinan perusahaan atau harus mengerti orang-orang pimpinan departemen yang bersangkutan di masa depan,” atau masing-masing karyawan terang Putri. dan kemampuannya. Untuk itu, salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar itu juga mengusahakan bahwa dalam pengembangan penempatan karyawan di bisnis-bisnis unit kepemimpinan, karyawan atau calon-calon Chevron yang lain di luar negeri. Memang, pemimpin Chevron harus memiliki keuntungan Chevron adalah memiliki pengalaman bekerja di area atau bidang banyak bisnis unit di seluruh dunia, yang lain,” sambung Putri. sehingga bisa memberikan pengalaman dari Bekerja di bidang atau divisi lain berbagai bidang atau unit. pastinya akan membuat karyawan menjadi “Yang penting kita memang harus matang dalam pengalaman, pengetahuan memberikan kesempatan pada karyawan bermacam bidang, serta baik bagi untuk bekerja di berbagai bidang maupun pengembangan diri. Sebagai salah satu di berbagai negara. Dengan begitu, mereka pimpinan di salah satu perusahaan minyak diasah kemampuannya.” ujar Putri. 28
Januari 2013
Ditambahkan Putri, setelah itu yang dilihat kemudian adalah jiwa kepemimpinan. Siapa yang lantas mempunyai kemampuan kepemimpinan yang tinggi, dia bisa menjadi pemimpin. Putri L Wirjawan sendiri menjadi bagian dari Chevron sejak tahun 2002. Awalnya, lulusan program Master of Accounting di University of Southern California, Amerika Serikat ini, menempati bagian keuangan, dan sejak dua tahun belakangan ini Putri menempati bagian Human Resources, langsung memegang jabatan Vice President di divisi itu. Menjadi seorang pemimpin, menurut Putri, harus mempunyai visi atau apa yang ingin pemimpin itu capai dalam organisasinya. Dia juga musti mempunyai kemampuan merencanakan kegiatankegiatan untuk mencapai visinya tadi. Dan yang menurutnya paling penting adalah kemampuan mengeksekusi semua perencanaan itu. ”Mengeksekusi perencanaan maksudnya adalah bahwa seorang pemimpin perlu menetapkan matrik pencapaian kinerja, menindaklanjuti, dan harus mengerti orang-orang atau masing-masing karyawan dan kemampuannya. Dengan begitu, dia akan bisa mendapatkan right people on the right time and right place atau menempatkan orang dengan kemampuan yang tepat di waktu dan tempat yang tepat pula, sehingga bisa mengeksekusi pekerjaan dengan baik.” Demikian tutur Putri, sekaligus menutup perbincangan. +
Januari 2013
29
GEBYAR
FESYEN
Estetika Tak Terbatas
K
oleksi Estetika Tak Berbatas mengambil inspirasi semangat kreatif yang menghasilkan karya wastra batik dan kebaya encim di bawah payung “Mahakarya Batik Nyonya Indo�. Koleksi busana kali ini terdiri dari cocktail dress dan evening dress. Permainan draping yang luar biasa unik tanpa merusak corak dan motif asli tampak nyata pada selembar kain batik tulis. Koleksi ini mewakili eksplorasi tanpa henti di ranah pola dan warna yang dilakukan oleh Batik Nyonya Indo. Desain yang kental akan tradisi namun dinamis dan terbaru merupakan hasil dari penggalian dan pengembangan nuansa-nuansa estetika adiluhung warisan luhur nenek moyang bangsa Indonesia, yang didialogkan dengan motif kontemporer geometris serta pola-pola tradisional dari manca negara.
30
Januari 2013
Evening dress dengan batik motif udan iris dan gigi buaya dengan detail buketan kontemporer, teknik draping dan saling tumpuk mmbuatnya tampak sangat modern dan edgy.
Januari 2013
31
GEBYAR
FESYEN
Evening dress batik dengan motif bunga sakura Jepang warna pastel, dipadukan dengan bustier membuat busana ini tampak cantik dengan detail logam dan batu. Look un-pattern namun berestetika.
32
Januari 2013
Kebaya brocade merah tampil sangat dinamis dengan batik motif lar-laran lis buketan sebagai padanan asimetris skirt, model lengan nampak unik dengan gaya asimetris
Januari 2013
33
GEBYAR
FESYEN
Batik sarung diolah dengan teknik draping and wraped yang sangat unik, hasil akhir tube dress ini sangat pas dipadankan dengan kebaya encim warna putih dengan detail bordir motif kerawang.
34
Januari 2013
Kebaya hitam tanpa lengan dipadukan dengan lengan permainan kain pada satu sisi lengan nampak beda, padanan draping skirt asimetris batik pesisiran motif China.
Januari 2013
35
GEBYAR
FESYEN
Batik motif sekar jagad dengan isen tradisional dan kontemporer, perpaduan warna dan motif pada evening dress tampak sangat unik namun berkesan modern
36
Januari 2013
B
atik Nyonya Indo berhasrat untuk terus menerus memperkenalkan batik tulis Indonesia berkualitas tinggi kepada kalangan yang lebih luas. Sejak tahun 2002 Batik Nyonya Indo telah mampu membawa desain batik baru dan dinamis yang berpijak pada tradisi kepada pelanggan lokal yang setia hingga turis manca negara. Seni sulam tangan yang menjadi produk khasnya pun telah menjadi koleksi sejumlah penikmat seni wastra, tokoh kenegaraan hingga para pelaku binis nasional. Batik Nyonya Indo merupakan buah tangan Priscilla Saputro sebagai pimpinan rancang busana sekaligus marketing, serta Moses Adya Saputro yang memimpin jalannya proses design dan penciptaan kain batik. Berbagai event skala nasional dan internasional baik itu pameran maupun fashion show telah diikutinya. Berkat itu semua, Batik Nyonya Indo kini telah memperoleh berbagai penghargaan atas prestasi dan dedikasinya terhadap pelestarian batik tulis yang berkualitas.
Model: Hinda Busana & Assesoris: Batik Nyonya Indo Fotografer: Budi Prast Asst. fotografer: Sutoto Stylist: Phillip Iswardono Make Up & Hair Do: Arimmbi Salon and Bridal Koordinator: Farid Imawan Editing: Sutoto Lokasi: Sambi Resort, Jl Kaliurang Km 19,2 Desa Wisata Sambi, Sleman, Yogyakarta
www.batiks.co.id
CANTHING ARTIKEL LEPAS
Teks: Agus Yuniarso; Foto: Victorinox AG
38
Januari 2013
P
enonton televisi di era 1990-an tentu mengenal MacGyver, sosok lelaki serba bisa yang menjadi tokoh utama dalam serial televisi dengan nama sama yang menghiasi layar kaca. Tokoh fiktif ini begitu dikenal berkat kepandaiannya keluar dari berbagai masalah dengan menciptakan berbagai trik untuk menyelamatkan diri. Semua itu dilakukannya dengan sebuah pisau serbaguna yang setia menemaninya. Dan mudah ditebak, inilah pisau multifungsi yang legendaris itu, Swiss Army. Sesuai dengan namanya, Swiss Army adalah pisau multifungsi untuk keperluan militer yang awalnya dipergunakan oleh angkatan bersenjata Swiss. Dalam perkembangannya, setelah teruji kualitas dan fungsinya selama lebih dari satu abad, pisau ini telah merambah berbagai penjuru dunia. Tak terbatas di negeri asalnya, Swiss Army dengan versi khusus bahkan telah dipesan dan dipergunakan oleh angkatan bersenjata di lebih dari 20 negara, di antaranya Jerman, Prancis, Belanda serta Malaysia. Istilah "Swiss Army" sendiri telah merambah khasanah budaya populer sebagai metafora untuk kegunaan dan kemampuan beradaptasi. Sifat multi fungsinya juga mengilhami bentuk dan desain sejumlah piranti lainnya. Tak mengherankan jika pisau Swiss Army, meski awalnya adalah perlengkapan militer, telah melengkapi koleksi sejumlah museum ternama, seperti New York Museum of Modern Art (MoMA) serta Munich's State Museum of Applied Art. Sejarah pisau multifungsi Swiss Army indentik dengan riwayat persaingan antara dua produsen utamanya, Victorinox dan Wenger. Wenger diproduksi oleh para pengrajin Swiss di wilayah Jura yang masyarakatnya berbahasa Prancis, sementara Victorinox diproduksi di wilayah Schwyz yang berbahasa Jerman. Wenger telah memasok pisau sejak tahun 1893, sementara Victorinox sudah sejak 3 tahun sebelumnya. Di tahun 1908, untuk menghindari gesekan antara kedua sentra pengrajin itu, Pemerintah Swiss memutuskan untuk membagi jumlah pasokan dari keduanya, masing-masing separuh bagian dari kebutuhan. Artinya, kedua produsen menyandang klaim sebagai produsen asli pisau Swiss Army. Victorinox mengklaim produknya sebagai
CANTHING ARTIKEL LEPAS
"genuine" Swiss Army, sementara Wenger menyebutnya produknya sebagai "original" Swiss Army. Kompromi berhasil mempertahankan posisi keduanya selama lebih dari seabad sebagai pemasok pisau militer sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh Swiss Army. Ketika akhirnya berhasil mengakuisisi pesaingnya di tahun 2005, Victorinox kemudian tampil sebagai pemasok tunggal pisau multifungsi untuk kebutuhan militer. Produk ini bahkan berhasil menguasai pasaran internasional. Di tahun 2006, Victorinox dengan 900 orang karyawannya memproduksi sekitar 34.000 pisau Swiss Army, 38.000 multi-tools set, dan 30.000 pisau dapur setiap harinya. Sekitar 90 persen produksinya diekspor ke lebih dari 100 negara. Belakangan, Victorinox bahkan telah meraih lisensi merek Swiss Army dan logonya untuk anak perusahaannya memproduksi jam tangan, alat tulis, bagasi dan pakaian. Cikal bakal perusahaan Victorinox telah dimulai sejak tahun 1884 ketika Karl Elsener, pendirinya, memulai impiannya untuk membuat pisau yang dirancang khusus bagi para prajurit di Swiss. 40
Januari 2013
Sebuah ide revolusioner muncul di benaknya, yaitu membuat sebuah pisau yang tak hanya kuat dan cukup ringkas, namun juga memiliki berbagai fungsi yang tergabung dalam satu genggaman saja. Temuannya itulah yang kemudian menarik perhatian angkatan bersenjata Swiss dan berkembang melegenda hingga hari ini. Nama Victorinox berasal dari kata "Victoria" dan "inox". "Victoria" adalah nama perusahaan yang dipilih Karl Elsener untuk menghormati ibunya yang meninggal di tahun 1909. Tambahan kata "inox" berasal dari "acier inoxydable" adalah istilah Perancis untuk stainless steel, yang ditambahkan sejak unsur ini dipakai untuk menyempurnakan produknya di tahun 1921. Sementara logonya yang terkenal dalam bentuk perisai bersalib telah dipergunakan sejak tahun 1909. Keberhasilan Victorinox sebagai ikon yang melegenda tak perlu dibaca dari riwayat perjalanannya selama ini. Lebih menarik untuk mendengar kisah dan pengalaman para penggunanya, saat Victorinox memainkan peran penting dan membuahkan kenangan dalam berbagai petualangan, baik di bumi, di langit maupun di luar angkasa."Lebih menarik untuk mendengar kisah mereka, bagaimana produk kami terlibat dan memberikan kontribusi serta solusi untuk menyelamatkan kehidupan serta menciptakan hubungan baik antar bangsa," demikian Carl Elsener, cucu Karl Elsener yang kini menjadi CEO Victorinox AG. Selama bertahun-tahun, teknologi terus berkembang dan kebutuhan penggunanya pun terus berubah. Victorinox pun terus mengembangkan produk dan varian Swiss Army mengikuti setiap perubahan, demi mempertahankan posisinya sebagai
piranti yang dapat dipercaya dan diandalkan oleh para penggunanya. +
CATHING ARTIKEL LEPAS
Wayang Summit 2012 Teks & Foto: BK
S
uasana sekitar silang Monas pada Sabtu malam, 24 November 2012, tampak ramai, apalagi setelah seharian Jakarta disiram hujan. Bertempat di selatan tugu Monas, tepat di dekat patung IKADA, tampak berdiri dua tenda putih raksasa yang merupakan tempat diadakan acara Wayang Summit 2012. Suatu perhelatan akbar yang menampilkan pertunjukan wayang yang dibuka untuk umum secara gratis dan dikemas unik. Wayang Summit 2012 menampilkan lima panggung pertunjukan wayang dalam dua tenda raksasa dan digelar secara maraton selama dua hari, dari pagi hingga dini hari. Bertemakan “Merajut Kerjasama Kebudayaan Dunia Melalui Wayang� acara ini digagas atas inisiatif Indonesia menjadi 42
Januari 2013
forum untuk membangun aset networking atau kerjasama budaya melalui wayang, gamelan, dan keris serta kesamaan visi dan strategi dalam melestarikan warisan budaya dunia. Sebuah sarana memperkuat identitas dan kerjasama visi antarnegara. Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono, dalam sambutan pembukaan menyampaikan, bahwa pemerintah memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para seniman dan budayawan wayang, baik dari segenap penjuru Nusantara maupun dari mancanegara yang telah hadir pada acara Wayang Summit 2012 ini. Wayang yang
telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003 sebagai Karya Agung Budaya Dunia merupakan karya seni luar biasa yang memiliki fungsi, gaya tutur serta keunikan masing-masing dalam mendidik, menyampaikan nilai-nilai keindahan serta pesan moral pada masyarakat. Malam itu, Wakil Presiden Boediono secara resmi membuka Wayang Summit 2012, didampingi oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan Prof. Wiendu Nuryanti, dengan menancapkan Gunungan Wayang
di panggung utama, yang disusul penampilan dalang cilik Canggih Tri Atmojo Krisno yang menampilkan lakon “Adon-adon Rajamala”. Pagelaran Wayang Summit 2012 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan pergelaran multi event mengenai wayang yang mempertemukan tokoh, pakar, dan seniman dalang dari pelosok Nusantara dan mancanegara selama dua hari berturutturut; dari 24-25 November 2012. Pergelaran wayang dunia menampilkan wayang dari Amerika, Iran, Cina, dan Kenya. Selain pertunjukan wayang, dalam event ini dihelat workshop wayang yang dihadiri pakar, tokoh, dan seniman dari Kanada, Kroasia, Prancis, India, Iran, China, dan Indonesia serta perwakilan organisasi, seperti UNIMA (Union Internationale de la Marionnatte-Asosiasi Wayang Internasional), PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia), Sena Wangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia) dan APA ( Asean Puppetry Association).
Wayang Nusantara yang mewakili Indonesia, dalam pagelaran ini, diwakili oleh Wayang Beber Pacitan yang menghadirkan dalang (tradisi) Mesran Guna Asmara dan (kontemporer) Tri Ganjar Wicaksono dengan lakon “Kisah Perjalanan Panji Asmara Bangun”; wayang kulit Palembang diwakili Dalang Ki Sukartana dan Kgs. Wirawan Rusdi; wayang suket dengan Dalang Slamet Gundono membawakan kisah “Siti dan Abimanyu”; wayang golek ajen oleh Dalang Ki Wawan Ajen dengan lakon “Gatotkaca Sabdaparwa”; wayang golek menak Jogja diwakili oleh dalang Dr. Junaidi, S. Kar. M. Hum., dan puncaknya wayang kulit purwa Solo oleh dalang Ki
Manteb Soedharsono dengan lakon “Boma Bangkit” sekaligus menutup pergelaran Wayang Summit 2012. Pada Wayang Summit 2012 ini juga diagendakan untuk memperkenalkan wayang bagi anak-anak dengan diadakan lomba mewarnai karakter wayang, dan digelar pameran wayang yang menghadirkan koleksi pengrajin wayang, buku, komik dan suvenir wayang dari berbagai daerah Indonesia. +
CANTHING ARTIKEL LEPAS
“Srikandi Ngedan” Sebuah Refleksi Zaman
T
epat tanggal 29 November 2012, diselenggarakan sebuah pertunjukan wayang orang berjudul “Srikandi Ngedan” di Gedung Kesenian Jakarta. Salah satu hal yang menggugah penasaran Kabare menonton pertunjukan wayang ini, terutama setelah mengetahui daftar para pemainnya. Selain pemain profesional wayang orang dari Solo dan Semarang, Srikandi Ngedan ini juga diperankan oleh kaum sosialita Jakarta, seperti Enny Soekamto (memerankan Permaisuri Gandawati), Gendhis Wicaksono, Yani Arifin (Drupadi), dan lainnya. Ada apa gerangan kaum sosialita ini turut ambil bagian dalam pertunjukan wayang orang ini? Saat konferensi pers “Srikandi Ngedan” pada tanggal 23 November 2012 di bilangan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Enny Soekamto yang juga ketua Yayasan Mitra Bharata menjelaskan bahwa ia ingin bernostalgia mengenang masa kecil yang begitu terpesona dengan tokoh Gatot Kaca. Ia berharap kesenian wayang orang yang mulai sepi penontonnya ini tetap lestari agar wayang orang tetap bisa dinikmati oleh generasi muda saat ini. “Saya ingin bernostalgia dengan pertunjukan wayang orang. Tapi lebih jauh lagi, saya berharap generasi di bawah saya tetap bisa menikmati seni wayang orang ini,” ujar Enny yang lebih dikenal sebagai peragawati 44
Januari 2013
senior ini. Harapan dari Enny Soekamto juga didukung oleh pernyataan Gendhis Wicaksono, cucu dari Mantan Presiden RI, HM. Soeharto. Nama Gendhis yang memerankan Dewi Arimbi dalam pertunjukan ini cukup menarik media massa untuk meliput pertunjukan ini. Gendhis yang menyukai seni tari sejak kecil juga berharap agar wayang orang tetap lestari. “Inginnya seluruh kalangan mau aktif melestarikan budaya. Tidak usah malu untuk menyenangi budaya kita. Harusnya merasa bangga dengan budaya kita yang kaya. Harusnya kita sama-sama mengembangkan. Jangan sampai nanti ribut kalau budaya kita diklaim negara lain,” ujar Gendhis. Sehari sebelum pertunjukan, Kabare mendapat kabar lagi bahwa tiket “Srikandi Ngedan” yang tidak dijual secara umum (tanpa ticket box) sudah habis terjual. Bahkan beberapa kursi yang disediakan khusus untuk wartawan, sebagian diberikan untuk penonton karena banyaknya permintaan tiket untuk melihat pertunjukkan ini. Singkatnya, hal tersebut,
Teks & Foto: Tedy Matondang
sedikit banyak memantapkan langkah Kabare untuk menonton pertunjukkan 'Srikandi Ngedan' ini. Mencari Sang Arjuna “Srikandi Ngedan” bercerita tentang Srikandi yang berusaha mencari Arjuna, yang pergi tanpa berpamitan. Tanpa pesan apa-apa kepada Srikandi. Srikandi yang dikenal sangat cantik, ayu, namun tangguh berubah menjadi wanita yang centil, genit, dan penggoda. Prabu Drupada, Puntadewa, Drupadi, dan Patih Trusthakethu berduka melihat Srikandi yang sakit jiwanya. Trusthajumna lantas datang membawa obat berupa Kembang Turanggajati untuk menyembuhkan Srikandi. Kembang ini lalu disematkan oleh Prabu Drupada di rambut Srikandi.
Bukannya sembuh, Srikandi tiba-tiba menjerit lalu lari ke luar taman untuk mencari siapa pemilik bunga tersebut. Srikandi menjadi gila. Srikandi pun sengaja menjadi edan. Di sisi lain, sebenarnya Arjuna pergi ke Gajahyoda bukan tak ingin berpamitan kepada Srikandi. Arjuna sedang bertugas untuk memata-matai kekuatan Astina menjelang perang Bharatayuda. Tujuan Arjuna untuk tidak berpamitan kepada Srikandi agar tak seorang pun mengetahui keberadaannya dan supaya tugasnya berhasil. Di akhir cerita, suasana menjadi terang kembali. Semua tokoh yang menyamar untuk mencari Arjuna kembali pada ujudnya semula. Srikandi yang berubah (sengaja) menjadi edan, akhirnya dapat bertemu dengan sang pemilik Kembang Turanggajati yaitu Arjuna tanpa harus menggagalkan misi Arjuna. Pertunjukan “Srikandi Ngedan” yang disutradarai Kenthus Ampiranto mampu memberikan cerita yang tidak linear. Sehingga cerita tak mudah ditebak. Dan sebagaimana pertunjukan wayang orang pada umumnya, “Srikandi Ngedan” juga dikemas dengan taburan kelucuan yang menghibur dan memaksa penonton untuk tinggal hingga pertunjukan selesai. Keikutsertaan kaum sosialita di sini tidak dapat dipungkiri, mampu menarik rekan-rekan dan kenalan mereka sesama kalangan kaum sosialita untuk menyaksikan pertunjukan. Walau terbilang amatir dalam seni pertunjukan wayang orang, para sosialita ini berusaha menunjukkan kepiawaian dan keluwesannya dalam gerak tari di atas panggung yang patut diacungkan jempol. Harapan para sosialita untuk turut melestarikan budaya Indonesia khususnya
wayang orang pun, seharusnya mendapat dukungan positif. Keikutsertaa n mereka ini adalah ujud nyata untuk melestarika n wayang orang dari sekadar retorika pelestarian budaya belaka. Refleksi Zaman Edan “Srikandi Ngedan” mengkisahkan Srikandi yang terpaksa ngedan agar dapat bertemu suaminya, Arjuna. Ini merupakan sebuah refleksi dari Serat Kalatidha yang ditulis oleh Ronggowarsito, yang mengungkapkan bahwa kita terpaksa harus menjadi edan untuk mengikuti dunia yang edan ini. “Amenangi zaman edan, ewuh aya ing pambudi. Melu ngedan nora tahan, yen tan melu anglakoni, boya keduman melik, kaliren wekasanipun. Dilalah kersa Allah, Begja-begjane kang lali, luwih begja kang eling lan waspada” “Mengalami zaman edan, sulit menyikapinya. Ikut ngedan tidak tahan, kalau tidak ikut ngedan, tidak dapat materi dan akhirnya kelaparan. Namun atas kehendak Allah, semujur-mujurnya orang yang lupa, masih (lebih) mujur orang yang selalu ingat dan waspada.” Meskipun ditulis pada masa yang berbeda, yaitu pada era Pakubuwono IX, Serat Kalatidha sangat sesuai dengan kondisi sosial budaya saat ini yang serba terbalik atau sudah tidak normal lagi. Yang
sehat dikatakan gila, yang gila di-ka-takan waras. Semua aspek kehidupan diukur dengan materi. Individualisme telah menggusur nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan keguyuban. Keadaan saat ini sungguh memprihatinkan. Sebuah prahara budaya yang serba edan. Dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan kerja misalnya, mungkin seseorang terpaksa ikut ngedan (baca: korupsi) agar dapat membeli susu untuk anak-anak. Bahkan jika tidak (ikut) ngedan, dia menjadi musuh bersama di kantor. Keadaaan ini membuatnya berada di persimpangan jalan yang bingung menentukan arah. Hampir semua dari kita pernah mengalami keadaan tersebut. Ngedan untuk menemukan sang Arjuna, ngedan untuk makan. Ironisnya, usaha untuk mencoba membalikkan keadaan dari edan kembali normal pun justru mendapat tentangan dan cibiran negatif dari berbagai pihak. Untunglah, Ronggowarsito sudah mengingatkan. Sekarang tinggal kita yang memutuskan arah atau jalan mana yang ingin diambil. +
Januari 2013
45
CANTHING ARTIKEL LEPAS
FFI 2012 “Film Kita Wajah Kita�
Mengangkat Nuansa Tradisi Teks: FA Herru; Foto: Albert
D
i tengah ramainya film-film asing yang berputar di layar lebar Indonesia, film-film karya anak bangsa mulai bangun dan ikut meramaikan. Seiring marak film-film tanah air yang berkualitas, Festival Film Indonesia (FFI) kembali digelar untuk kesekian kalinya, sebagai suatu bentuk apresiasi. Di tahun 2012, hajatan insan perfilman nasional yang ke-57 itu telah sukses digelar di Yogyakarta. Sebagai daerah yang kuat akan unsur budaya dan sarat akan peninggalan warisan sejarah, Yogyakarta akhirnya terpilih sebagai tempat diselenggarakannya malam puncak FFI 2012, 8 Desember lalu. Benteng bersejarah peninggalan Belanda, Vredeburg, yang berada di titik nol kilometer kota budaya itu, pun menjadi saksi penganugerahan piala Citra bagi insan-insan kreatif perfilman tanah air. Puncak FFI 2012 ini merupakan yang keduakalinya diadakan di Yogyakarta. Sebelumnya, FFI juga pernah diselenggarakan di Yogyakarta pada tahun 1984. Berkenan hadir pada malam itu adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku tuan rumah, Menparekraf Mari Elka Pangestu, Sekjen Kemenparekraf Ukus Kuswara, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Ketua Panpel Duto Sulistiadi, dan
46
Januari 2013
juga tamu istimewa lainnya, yang menyaksikan piala Citra dianugerahkan kepada para pemenang. Kebahagian pun memancar dari wajah para insan film yang turut hadir, terlebih dari mereka yang kejatuhan anugerah Citra. Bagi masyarakat Yogyakarta sendiri, hajat besar insan perfilman ini tak ayal menjadi sebuah pesta meriah yang menghibur. Antusiasme masyarakat tampak tatkala mereka ikut menyambut aktrisaktor idolanya yang melintas di sepanjang karpet merah yang digelar di depan gerbang masuk Benteng Vredeburg malam itu. FFI 2012 di Yogyakarta ini semakin
menarik karena sebelum acara malam puncak, digelar juga kirab selebriti pada siang harinya. Kirab dimulai dari Hotel Inna Garuda Malioboro sampai tiba di Sri Manganti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dimeriahkan oleh sekitar 40 artis yang terdiri dari 10 peserta nominasi FFI, 10 artis pembaca nominasi, 10 artis undangan dan 10 orang dari panitia. Ditambah lagi hiburan panggung rakyat yang menampilkan beberapa grup-grup musik
Yogyakarta yang bertempat di pelataran monumen Serangan Umum 1 Maret yang berada di teras Benteng Vredeburg. Dalam sambutannya, Menparekraf Mari Elka Pangestu mengatakan, “tahun ini tingkat partisipasi peserta FFI meningkat. Film sebagai bagian dari produk budaya yang dikerjakan oleh orang-orang kreatif, sangat tepat dilaksanakan di Yogyakarta sebagai kota budaya.� Seperti yang diharapkan Sultan HB X bahwa FFI 2012 penyelenggaraannya harus lebih berbasis pada nilai budaya, maka pada penyelenggaraan malam puncak itu melibatkan sejumlah seniman Yogyakarta agar nuansa tradisi dapat lebih terlihat. Seperti
keterlibatan Djaduk Ferianto bersama Kua Etnika yang berkolaborasi dengan Andi Riyanto dari Magenta Jakarta. Kemudian koreografer Anter Asmorotejo, Satriya Ayodya, dan Kinanthi Sekar Rahina bersama puluhan penari juga menyuguhkan karya-karya unik mereka di malam penganugerahan tersebut. Mengangkat tema Film Kita Wajah Kita, pada malam penganugerahan piala Citra FFI 2012 tersebut memilih 20 judul film dan 51 pekerja film masuk nominasi penerima penghargaan FFI 2012. Dan pada akhirnya, piala Citra untuk Film Terbaik dianugerahkan kepada film Tanah Surga Katanya. Piala Citra pun jatuh kepada Donny Damara sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film Lovely Man, dan Acha Septriasa sebagai Pemeran Utama Terbaik dalam film Test Pack You're My Baby. Piala paling bergengsi dalam ajang perfilman nasional itu juga diberikan kepada 10 penerima dengan kategori yang berbeda. +
CANTHING ARTIKEL LEPAS
KAGAMA
Goes Green Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast
K
eluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) pada Desember lalu menyelenggarakan serangkaian kegiatan khusus bertema KAGAMA Goes Green. Acara tersebut berlangsung tanggal 7-9 Desember 2012 dengan rangkaian acara meliputi sepeda santai, diskusi UGM Almamaterku, donor darah, Pesta Kreasi Limbah, KAGAMA Night serta peresmian Hutan Pendidikan Konservasi Koesnadi Hardjasoemantri (HPKKH). Ketua KAGAMA Goes Green Irvan Kristianto dalam sambutannya di acara KAGAMA Night yang digelar di Gelanggang Mahasiswa UGM, Sabtu, 8 Desember 2012 lalu mengemukakan bahwa acara KAGAMA Goes Green merupakan rangkaian kegiatan penggalangan dana untuk pengelolaan dan pengembangan HPKKH yang telah diinisiasi oleh KAGAMA sejak 11 Maret 2012 silam. Kegiatan ini pun mendapat dukungan penuh dari Direktorat Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk keperluan penggalangan dana beasiswa bagi mahasiswa UGM berprestasi yang kurang mampu. Melalui kegiatan ini KAGAMA ingin mewujudkan hutan pendidikan konservasi yang diberi nama Hutan Pendidikan Konservasi Koesnadi Hardjasoemantri (HPKKH) di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Inilah salah satu bentuk konkret 48
Januari 2013
yang dilakukan oleh KAGAMA dalam mengkampanyekan pengurangan carbon footprint yakni emisi karbondioksida (CO2) dan gas methane (CH4) dalam kaitannya dengan isu global warming saat ini. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan bersama dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan penanaman pohon di sekitar lereng sebelah selatan Gunung Merapi untuk mereboisasi pasca letusan Gunung Merapi 2010 lalu. Sejumlah tanaman endemik yang ditanam di Lereng Merapi antara lain Pohon Puspa, Asem Londo, Waru Gunung, Pohon Tutup, Pohon Dadap, Rotan, Bambu Wulung dan Pohon Suren. Menhut menuturkan bahwa ini merupakan kegiatan simbolis untuk mereboisasi kembali Lereng Merapi akibat erupsi dua tahun lalu. “Saya berharap ada semacam pembagian tugas untuk mengelola kawasan ini agar bisa kembali seperti semula dalam waktu 10 tahun atau bahkan lebih cepat,� ujar Menhut. Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa upaya ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi kembali terjadinya bencana erupsi Merapi. Dalam acara ini turut hadir Dirjen Planologi Kemenhut Bambang Soepijanto, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis (RPS), Kementerian BUMN, Pandu Djajanto, Dirut PT. Perhutani, Bambang Sukmananto, Dirut PT. Wijaya Karya, Ganda Kusuma, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo dan keluarga besar alumni UGM Yogyakarta. +
Gerakan
Menanam Pohon Tumbuhkan Kecintaan Lingkungan Teks: Della Yuanita; Foto: Hesti Rika
P
eringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Tahun 2012 digelar di kawasan Girigondo, Kulonprogo, pada Rabu, 28 November 2012 lalu. Peringatan tersebut dihadiri oleh Bupati Kulonprogo dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K), putera mahkota Kadipaten Pakualaman KBPH Prabu Suryodilogo, putra bungsu Sri Paku Alam IX BRMH Hariyo Danardono, kerabat Puro Pakualaman seperti KPH Condro Kusumo, Soegiharto Soeleman, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo, Ir. Bambang Tri Budi Harsono, Yayasan Ampera Indonesia, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kulonprogo dan segenap jajaran Muspida setempat, guru serta pelajar sekabupaten Kulonprogo. Secara turuntemurun, nenek moyang masyarakat Kulonprogo, memang pernah melakukan kegiatan penanaman yang secara lokal disebut dengan libur uwuruwur. Dalam kegiatan ini, para pelajar memang tidak mendapatkan pelajaran seperti biasanya, namun dialihkan dengan menanam pohon untuk mendapat manfaat yang besar. Bupati dr. Hasto Wardoyo mengatakan bahwa Gerakan Penanaman Sehari yang dilakukan dengan menanam pohon sengon laut di sekitar Girigondo ini, selain bertujuan untuk mencegah terjadinya bencana alam juga supaya para pelajar sebagai generasi muda, memiliki rasa kepedulian dan kecintaan terhadap
lingkungan. Dipilihnya pohon sengon laut karena pohon ini produktif dan dapat dipanen dalam waktu singkat. �Uwur-uwur dalam istilah Jawa berarti menanam biji atau pohon yang dahulu sering dilakukan nenek moyang. Dalam gerakan kali ini, libur uwur-uwur dikaitkan dengan gerakan menanam nasional. Sedangkan pemilihan tempat di Girigondo adalah bersamaan dengan kegiatan Pakualamam yang juga akan menanam pohon sambil membuat pilot project pemberdayaan ekonomi di Girigondo,� papar
dr. Hasto, dalam sambutannya. Menurut KBPH Prabu Suryodilogo, Kadipaten Pakualaman yang mendukung kegiatan penanaman pohon ini, juga bertanggung jawab untuk terus menerus secara konkret dan bertahap menumbuhkan sikap mencintai produk dari daerah Kulonprogo untuk dapat dimanfaatkan secara intensif dan efektif oleh masyarakatnya. Pada kesempatan itu, Kadipaten Pakualaman juga memberikan bantuan 10 ekor sapi. "Dari wilayah Girigondo, kami mencoba untuk mewujudkan gerakan, mulai dari program terhadap abdi dalem yang nantinya tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan di kalangan masyarakat lainnya," kata Suryodilogo. Lebih lanjut, hal ini dilakukan Kadipaten Pakualaman karena tanggung jawab kesejahteraan masyarakat bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab masyarakat. Oleh karenanya kita harus bersamasama bergerak untuk mewujudkannya. Kegiatan penanaman pohon diakhiri dengan Penyerahan Piagam yang diwakili oleh Deputi Manajer MURI, Ariani Siregar, kepada bupati Kulonprogo, karena telah berhasil menanam satu jenis pohon sengon laut secara serentak di seluruh Kulonprogo. +
Januari 2013
49
CANTHING ARTIKEL LEPAS
ASEAN-India
Car Rally 2012
Teks: Della Yuanita; Foto: Albert
R
ally mobil ASEAN-India kembali digelar tahun 2012 kemarin. Flag off start awal dilangsungkan di Royal Ambarrukmo Yogyakarta pada Senin, 26 November. Ini merupakan kali kedua kegiatan tersebut digelar, setelah sebelumnya pernah diadakan pada tahun 2004. Yogyakarta dipilih menjadi tempat start awal karena dinilai memiliki kesamaan budaya dengan India, karena Yogyakarta memiliki peninggalan sejarah seperti Candi Prambanan dan dekat dengan Candi Borobudur yang erat kaitannya dengan tradisi Hindu. Digelarnya ASEANIndia Car Rally 2012 juga membuka peluang besar bagi Yogyakarta untuk mempromosikan potensi ekonomi daerah khususnya di bidang pariwisata dan investasi. Rally mobil terbesar di ASEAN ini merupakan hasil kesepakatan para Kepala Negara ASEAN dan India pada KTT ke9 ASEAN-India di Bali, November 2011 silam. Kegiatan ASEAN-India Car Rally 2012 ini merupakan rangkaian peringatan 20 tahun hubungan kemitraan antara ASEAN dengan India. Kali ini, tema Enhancing Connectivity, Promoting Shared Prosperity sengaja dipilih untuk meningkatkan kerjasama yang sudah lama terjalin antara ASEAN dan India di berbagai bidang kemitraan. Penyelenggaraan rally mobil ini juga sekaligus menyoroti pentingnya
50
Januari 2013
pengembangan tiga pilar konektivitas yaitu infrastruktur, kelembagaan, dan hubungan antarmasyarakat. Dalam siaran persnya, Direktur Informasi dan Media Kemenlu RI, PLE. Priatna mengatakan bahwa etape Indonesia ini berlangsung hingga tanggal 27 November 2012. “Dari Yogyakarta, peserta menuju Candi Borobudur, mengambil jalur Ketep sebelum berakhir di Solo, Jawa Tengah,� paparnya. Flag off di Yogyakarta dibuka secara resmi oleh Dirjen Kerjasama ASEAN I Gusti Agung Wesaka Puja, Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia Wakapolri Komjen Pol Drs. Nanan Soekarna, para pejabat pemerintahan DIY, dan wakil dari Confederation of Indian Industry (CII). Sebelumnya, dalam acara pembukaan para peserta dihibur dengan dua tarian dari India dan Jogja. Selanjutnya, 88 peserta dengan 22 mobil dari 11 negara melanjutkan perjalanan dengan menempuh jarak lebih dari 8.000 kilometer menuju Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar dan berakhir di Guwahati City, India. Tampak beberapa komunitas mobil yang tergabung dalam IMI turut berpartisipasi dalam event ini. +
CANTHING ARTIKEL LEPAS
Timeless Royal Heritage Teks: Agus Yuniarso; Foto: Albert, Budi Prast
S
iapa yang tak kenal nama Ambarrukmo, sebuah hotel mewah yang berdiri megah di Jalan Laksda Adisutjipto, jalan raya utama yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Solo. Inilah satu dari empat hotel legendaris, empat hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Tiga hotel lainnya adalah Hotel Indonesia di Jakarta, Hotel Samudera Beach di Pelabuhan Ratu, serta Hotel Bali Beach di Sanur Bali. Hotel Ambarrukmo berdiri di salah satu pesanggrahan Keraton Kasultanan Yogyakarta yang dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwono V. Nama “Ambarrukmo� sendiri berasal dari nama pesanggrahan yang disempurnakan bangunannya pada tahun 1895-1897, pada masa Sultan Hamengku Buwono VII ini. Pesanggrahan ini kemudian menjadi kediaman Sultan Hamengku Buwono VII setelah turun tahta. Pada tahun 1960-an, area Kebon Raja sampai Gandok Kiwa berubah menjadi area Hotel Ambarrukmo, sementara area Balekambang hingga Pendopo tidak beralih fungsi. Sayang, hotel kebanggaan yang menjadi salah satu ikon Kota Yogyakarta ini kemudian berhenti beroperasi di awal tahun 2000-an. Bangunannya pun sempat terlantar tak terawat dengan sejumlah kerusakan di sana-sini. Upaya renovasi baru dilakukan setelah lebih dari 7 tahun lamanya hotel ini tidak beroperasi. Tampilannya pun ditata dan disempurnakan kembali. Baru pada tanggal 27 Oktober 2011, hotel ini dioperasionalkan kembali sebagai hotel berbintang 4 dengan menyandang nama baru: Royal Ambarrukmo Yogyakarta (RAY). Operasionalisasi ini merupakan hasil kerjasama antara PT Putra
52
Januari 2013
Mataram Indah Wisata sebagai owner dan PT Grahawita Santika sebagai pengelolanya. Dan tanpa terasa, genap setahun sudah Royal Ambarrukmo Yogyakarta hadir kembali menjamu tamu-tamu istimewa Kota Yogyakarta. Syukuran menandai genap setahun usianya telah dirayakan secara sederhana pada tanggal 26 Oktober 2012. Puncak resepsinya sendiri baru digelar sebulan kemudian, tepatnya pada tanggal 25 November 2012. “Timeless Royal heritage” menjadi tema
dalam rangkaian seremoni dan kemeriahan acara yang digelar sehari penuh ini. Kemeriahan dimulai dengan acara “Heritage Cycling Tour” pada hari Minggu pagi (25/11), mengambil titik start di halaman Royal Ambarrukmo Yogyakarta dan finish di Candi Prambanan Yogyakarta. Tak kurang dari 300 pesepeda, termasuk sejumlah tamu hotel serta klien dan relasi perusahaan terlibat dalam keceriaan, mengayuh sepeda bersama melintasi sejumlah obyek wisata di sepanjang lintasan. Pada saat yang sama, di Merapi Golf & Mountain Resort juga berlangsung acara “Royal Swing under the Majestic Mountain” yang memberi kesempatan kepada tamu undangan untuk bermain golf bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X. Acara yang berakhir sekitar pukul 14.00 WIB ini juga dihadiri oleh sejumlah tamu penting, termasuk para kolega dan sejumlah duta besar negara sahabat. Resepsi syukuran sendiri dimulai sore harinya, pada pukul 18.00 WIB dengan acara Cocktail Party yang digelar di Lobby Lounge dan Poolside Area. Selang satu jam kemudian, para tamu undangan dipersilakan untuk bergabung di Royal Garden untuk menyaksikan seremoni penandatangan prasasti, peluncuran buku serta penyerahan sertifikat hotel berbintang lima yang diserahkan langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Resepsi inti di Royal Garden ini dilanjutkan dengan kemasan kemeriahan yang menyajikan art happenings di sejumlah outlet hotel, dari yang bernuansa tempo doeloe, pentas seni budaya hingga pertunjukan modern. Pasca kemeriahan seremonial, para tamu undangan berkesempatan menyaksikan sejumlah pilihan acara. Royal Catwalk, sajian fashion show yang menjadi salah satu ikon Royal Ambarrukmo Yogyakarta, digelar dengan menampilkan 25 perancang busana ternama di Yogyakarta dengan mengambil tema “Indonesia Fashion Week 2013”. Royal Jazz, ikon lain hotel ini, juga digelar dengan menampilkan sejumlah komunitas musik jazz di Yogyakarta. Pada saat yang sama, di area Pendopo Agung berlangsung
Januari 2013
53
CANTHING ARTIKEL LEPAS
sejumlah atraksi seni budaya yang didukung oleh sejumlah komunitas yang selama ini aktif berkegiatan di Pendopo Agung, seperti tari klasik, dolanan bocah, sinau Basa Jawa, macapatan, teater perempuan, serta jemparingan Mataraman. Puncak acara di Pendopo Agung adalah pementasan wayang kulit dengan dalang Ki Seno Nugroho yang menyajikan lakon “Jabang Tetuko�, kisah kelahiran tokoh Gatotkaca sebagai generasi kedua keluarga Pandawa. Serah terima wayang sebagai seremoni simbolis dimulainya pertunjukan semalam suntuk ini diserahkan langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada sang dalang, Ki Seno Nugroho. Pertunjukan yang tak kalah menarik berlangsung di Karaton Ballroom yang disulap dengan dekorasi bernuansa tempo doeloe yang menggambarkan kembali Sinar Bulan Lounge, salah satu bar legendaris yang menjadi ikon hotel ini di tahun 80-an. Suara merdu Koes Hendratmo mengalun mengiringi para tamu di lantai dansa
54
Januari 2013
bernuansa nostalgia. Keberhasilan yang dicapai Royal Ambarrukmo Yogyakarta merupakan buah dari keseriusan dan kerja keras dalam membangun kembali hotel legendaris yang pernah tutup dan tidak beroperasi selama hampir tujuh tahun lamanya. Mengembalikan keharuman namanya, tentu tak semudah membalik telapak tangan. Meski keberhasilan awal telah dicapai, namun perjalanan dirasa masih panjang. Tingkat persaingan dalam menjamu tamu-tamu Kota Yogyakarta akan semakin ketat, sehingga kualitas dan layanan terbaik tetap harus terus ditingkatkan. “Namun kita tetap optimis
bahwa Royal Ambarrukmo Yogyakarta akan tetap menjadi pilihan utama dan terbaik di Yogyakarta. We do the champion habits,� kata L. Sudarsana, General Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta. +
Setiawan Djody di Kampayo Corner
“Hidup Episode Kedua
Setelah Mati” S uasana Kampayo Corner pada Senin, 26 November 2012 itu begitu hangat. Pengusaha sekaligus seniman, Setiawan Djody, hadir dalam momen spesial yang untuk kesekian kalinya digelar oleh komunitas Keluarga Musisi Penyanyi dan Artis Panggung Yogyakarta (Kampayo). Kala itu, Kampayo Corner mengangkat tema “Hidup Episode Kedua Setelah Mati” dengan Setiawan Djody sebagai narasumber. KRMT. Indro 'Kimpling' Suseno yang malam itu memandu jalannya bincang santai bersama Setiawan Djody, mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa Kampayo mengundang musisi senior tanah air tersebut untuk bertamu di Kampayo Corner. Selain merupakan cucu dari tokoh pahlawan nasional Dr. Wahidin Sudirohusodo, Setiawan Djody juga keturunan dari pelukis legendaris Basuki Abdullah. Djody yang memiliki bisnis besar dengan label Setdco Group (Setiawan Djody Company), juga seorang pelukis dan filantropis, serta memiliki pengalaman hidup sesudah mati. Djody banyak mengungkap pengalamannya dalam bergaul dengan berbagai kalangan, terutama dengan para tokoh dunia, seperti aktris Hollywood Julia Roberts, musisi dunia Stevie Wonder, Mick Jagger, Peter Gabriel, petinju Mohammad Ali, Larry Holmes, Pangeran Charles dan masih banyak lagi. Menurut Djody, dalam
menjalin relationship yang baik dengan para koleganya dibutuhkan keberanian dan sikap menjaga kepercayaan. Sebagai musisi, Djody dan musik adalah dua elemen yang tak terpisah-kan. Djody merasa musik bukan sekadar hobi baginya, namun bahkan lebih penting daripada bisnisnya. Keseriusannya dalam bermusik akhirnya melahirkan grupgrup band tenar seperti Swami, Kantata Taqwa, Kantata Revolvere dan terakhir Kantata Barrock, bersama musisimusisi tanah air seperti Iwan Fals, Sawung Jabo, dan lainnya. Tema Hidup Kedua Setelah Mati juga memberi banyak arti kepada sosok pria kelahiran 13 April 1949 ini. “Sewaktu melakukan transplantasi hati, saya sempat koma dan keluarga sudah menyiapkan prosesi pemakaman. Akan tetapi, kemudian saya sadar dan sehat kembali. Ini merupakan
misteri Tuhan,” ujarnya. Djody menganggap inilah cara Tuhan memberikan kesempatan hidup kedua baginya, sehingga dirinya berusaha melakukan hal-hal yang lebih baik dari sebelumnya. Di akhir perbincangan, Djody berpesan bahwa dalam hidup, janganlah melawan arus, ikuti saja seperti air yang mengalir. “Dalam mencapai kehidupan yang sebenarnya, tiga kata yakni belajar, bekerja, dan berjuang, menjadi kunci bagi keberhasilan seseorang. Siapapun berhak untuk sukses asalkan mau berpegang pada tiga kata kunci tersebut,”
ujarnya Djody sambil tersenyum. Sebagai penutup, para tamu disuguhi rekaman video konser Kantata Barrock dan alunan suara Sang Maecenas dalam lagu Mata Dewa dan Bento. + Januari 2013
55
CANTHING ARTIKEL LEPAS
Memupuk
Persahabatan Melalui
Batik
Teks & Foto: Agus Yuniarso
W
ith batik, we foster friendship�. Inilah semboyan komunitas sosialita dari berbagai kota yang disatukan oleh kegemaran yang sama, yakni cinta batik Indonesia. Batik Centil, nama komunitas ini, berkembang dari sebuah brand dengan nama sama yang ditawarkan melalui media online yang khusus menghadirkan ragam busana berbahan batik yang dikreasi dengan kesan centil. Semboyan ini kental terasa dalam gelaran Batik Centil Lovers Gathering yang diselenggarakan oleh Batik Centil dan Rumah Batu Villa & Spa, awal Desember 2012 di Rumah Batu Villa & Spa, Solo Baru, Sukoharjo. Batik Centil lahir dari persahabatan antara Idha Jacinta dan Vegi Handayani yang telah terjalin sejak remaja. Keduanya memang sangat akrab dengan dunia fesyen, meski berkarir di jalur yang berbeda. Vegi 56
Januari 2013
bekerja sebagai graphic designer di sebuah kelompok majalah ternama. Aktiftas sehariharinya dekat dengan olah visual dan trend terkini dunia fesyen. Sementara Idha menempuh karirnya sebagai fashion designer, olah rancang busana yang telah ditekuninya sejak kuliah. Tak mengherankan jika kolaborasi antara mereka berdua mampu melahirkan karya yang terkesan chic dan up to date, sekalipun hanya diolah dari
bahan sederhana serta batik lawasan. Karya-karya inilah yang menjadi andalan ketika persahabatan mereka berkembang dalam kolaborasi bisnis butik. Dan “Batik Centil� dipilih sebagai brand untuk mewadahi berbagai kreasi busana dari kain batik dengan kesan centil. Batik Centil Lovers Gathering menampilkan lebih dari 20 rancangan busana berbahan kain batik, terbagi dalam 4 sesi yang diperagakan oleh anggota komunitas dan sosialita dari kota Solo dan sekitarnya. Selain koleksi Batik Centil sendiri, peragaan busana juga menghadirkan karya Esterline Margaretha (Yogyakarta) yang menampilkan desain busana batik dengan sentuhan etnik ala India, lengkap dengan pernak-pernik bergaya India koleksi Ati Waroeng Pernik. Tampil pula karya Yulli T. Sianipar dari Gaya Gaya Butik (Jakarta) yang
menikmati hidangan spesial Bistik Nyonya, salah satu menu khas Rumah Batu Villa and Spa. Rumah Batu Villa and Spa yang menjadi
menampilkan koleksi busana batik chic dan ready to wear yang dipadukan dengan tas koleksi Gendhis. Selain menyaksikan peragaan busana, hadirin juga berkesempatan mengikuti sesi foto ala model bersama fotografer Ruzi Yatim, serta
tuan rumah acara ini adalah pesanggrahan berkonsep boutique resort, spa, tea house dan restoran Indonesia yang menyajikan menu tradisional Jawa dan klasik Eropa. Bangunan modern dengan sentuhan “back to nature” ini terletak di antara Kota Solo dan Sukoharjo, tepatnya
di Jalan Ovensari Raya 8, Kadilangu, Solo Baru, berdiri di kawasan berpemandangan indah dengan udara segar bernuansa pedesaan. “Setiap tamu bisa terhindar dari hectic days, karena people traffic flow disini belum begitu padat,” tutur Pipin Herlinawati, pemilik sekaligus pengelola Rumah Batu Villa and Spa. Keakraban dan keceriaan yang muncul dalam gelaran Batik Centil Lovers Gathering ini menyiratkan bahwa saat fesyen terus berubah dan usia selalu bertambah, batik Indonesia tetap abadi dan menjadi pengikat tali persahabatan yang tak pernah lekang oleh waktu.+
CANTHING
ARTIKEL LEPAS
Malam Apresiasi Ulang Tahun ke-51 Bank BPD DIY
“Satu Visi Menjadi
Regional
Champion”
pembangunan daerah di segala bidang. Menginjak ulang tahunnya yang ke-51 ini, Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY menorehkan kinerja terbaiknya. Per November 2012 lalu, Bank BPD DIY berhasil menaikkan asetnya dua kali lipat dibanding tiga tahun sebelumnya. Tentu, hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada Bank BPD DIY. Penilaian periodik yang dilakukan Bank Indonesia, yang senantiasa menyatakan bahwa BPD DIY merupakan bank yang sehat, juga memperkuat bukti bahwa kinerja bank ini sangat baik. Demikian pula diperolehnya sebuah penghargaan dari sebuah majalah analisis strategi perbankan dan keuangan ternama di Indonesia, yang menyatakan bahwa Bank BPD DIY berpredikat sangat bagus selama 15 tahun berturut-turut. Dalam memeriahkan hari ulang tahunnya ini, Bank BPD
S
atu Visi Menjadi Regional Champion diangkat menjadi tema peringatan ulang tahun ke-51 Bank BPD DIY. Tema itu tak lain adalah bentuk komitmen Bank BPD DIY untuk dapat mewujudkan tri suksesnya, yaitu sukses menjadi Perseroan Terbatas (PT), sukses menjadi Bank Devisa, serta sukses menjadi regional champion. Di samping itu, tema ini juga merupakan penguatan dan penyatuan sikap serta semangat seluruh jajaran bank yang berdiri sejak tahung 1961 ini, untuk dapat mewujudkan harapan agar keberadaannya dapat memberi manfaat yang besar kepada masyarakat DIY dalam mambantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian serta
Bank BPD DIY berhasil menaikkan asetnya dua kali lipat dibanding tiga tahun lalu. Tentu, hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada Bank BPD DIY 58
Januari 2013
DIY menyelenggarakan berbagai kegiatan. Seperti Jalan Santai, kegiatan sosial, pameran UKM, kegiatan olahraga dan non-olahraga yang diikuti oleh karyawan, serta Seminar Nasional Pengembangan Industri Unggulan Daerah dan Seminar Internal Transformasi Marketing. Dan, tepat pada tanggal 15 Desember 2012 lalu, Bank BPD DIY juga menggelar acara gathering bertajuk “Malam Apresiasi Bank BPD DIY”.
Direktur Utama Bank BPD DIY, Suprayitno, menyampaikan rasa terima kasihnya yang tulus kepada semua pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank BPD DIY selama ini
Penyelenggaraan malam apresiasi peringatan hari ulang tahun ke-51 Bank BPD DIY tersebut dilakukan di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Acara ini dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Kepala BNPB Mayjend TNI Purn Syamsul Maarif, Dirjen Anggaran Kemenkeu RI Hery Purnomo, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Sapto Amal Damandari, Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Pakistan Burhan Muhamad, Prof. Dr. YB
Sumarlin, segenap Forum Komunikasi DIY, Walikota Yogyakarta Hariyadi Suyuti dan wakil walikota, para bupati se-DIY, kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi DIY, perwakilan nasabah, jajaran direksi BPD DIY, dan segenap tamu undangan. Acara itu diisi dengan penarikan undian lokal tabungan Simpeda tahun 2012 dengan hadiah utama sebesar 50 juta rupiah untuk memberikan apresiasi kepada para penabung setianya, penyerahan mobil ambulans untuk PMI Gunungkidul sebagai bentuk tanggung jawab sosial BPD DIY, serta pertunjukan orkestra. Selain itu, Bank BPD DIY juga sempat mengumumkan launching produk bancassurance. Pada kesempatan itu, acara juga diisi dengan pemberian Anugerah Duta Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X kepada Dr. Syamsul Maarif, SIP, MSi atas jasa dan pengabdian yang luar biasa sebagai duta Yogyakarta di dunia internasional dalam bidang kemanusiaan. Anugerah
Duta Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat juga diberikan kepada grup musik hip hop berbahasa Jawa, Jogja Hip Hop Foundation, atas jasa dan pengabdiannya yang luar biasa sebagai duta Yogyakarta di dunia internasional dalam bidang kebudayaan. Dalam sambutannya pada malam itu, Direktur Utama Bank BPD DIY, Suprayitno, menyampaikan rasa terima kasihnya yang tulus kepada semua pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank BPD DIY selama ini. “Untuk itu, penyelenggaraan acara ini, kami persembahkan sebagai malam apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan dan para nasabah yang setia,� ujarnya.+
Januari 2013
59
NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN
B
ayangan sakralnya kasta kebangsawanan berikut gelimang lakukan untuk Yogyakarta?” Pertanyaan inilah yang menggiringnya untuk turun langsung dan berkarya, mendorong pemberdayaan kemewahan yang membatasi pergaulan di zaman dahulu, masyarakat Yogyakarta berdasarkan kearifan dan potensi lokal seketika pupus saat berjumpa dengan sosok ningrat yang yang dimilikinya. begitu aktif dan dinamis, namun tetap ramah dan Istri dari KPH Wironegoro ini menyadari simpatik kepada siapa saya dijumpainya. sebagai orang yang hidup di zaman modern, Adalah Gusti Kanjeng Ratu dalam beberapa hal, mau tak mau tetap (GKR) Pembayun, yang meski harus pandai menyesuaikan diri. terlahir sebagai putri keraton, tak Begitupun dalam hal berkomunikasi membuatnya terkurung dalam dan berinteraksi dengan masyarakat sekat-sekat keningratan yang luas. Apa yang dikatakan oleh orang membatasi gerak dan keraton di zaman dulu yang selalu pergaulannya. Sosok satu ini dianggap benar, sekarang dapat diuji justru memilih bergulat dengan dengan bebas oleh setiap orang dengan realitas sosial yang muncul dan ukuran kebenaran yang berbeda. “Tapi berkembang di tengah masyarakat. jangan keliru, dalam beberapa hal lain Sebagian besar waktunya dihabiskan yang menyangkut keberadaan keraton di luar rumah demi sederetan sebagai pusat budaya, kami tetap aktifitas sosial dan posisi memegang teguh dan penting yang disandangnya, memeliharanya dengan sekuat seperti Ketua DPD KNPI tenaga,” ungkapnya saat ditemui DIY, Ketua Asosiasi Pasar Kabare di nDalem Wironegaran, Seluruh Indonesia (APSI) Panembahan, Yogyakarta. DIY, Ketua Asosiasi Dalam banyak hal, ia masih Kelompok Usaha memegang teguh tradisi yang Peningkatan Pendapatan disebutnya sebagai benteng Keluarga Sejahtera ketimuran yang tak bisa (UPPKS) DIY, Ketua dilanggar dan harus terus Umum Yayasan dilestarikan. “Bagaimanapun Bakti Bhumi hebatnya, kita tetaplah orang Mataram, Pelindung timur. Jadi harus tetap Yayasan Konservasi menjunjung budaya dan Alam Yogyakarta adat ketimuran seperti (YKAY), serta beberapa gotong royong dan organisasi sosial lainnya. tenggang rasa,” Lulusan Griffith imbuhnya. University, Australia ini Kepeduliannya dalam juga masih menjabat melestarikan tradisi tak sebagai Direktur PT terbatas pada Yogyakarta Tembakau keterlibatannya secara Indonesia, Direktur aktif dalam berbagai PT Yarsilk Gora ritual adat serta Mahottama, serta kepatuhan pada Komisaris Utama paugeran yang berlaku PT Madubaru. selama berada Dalam benak dalam tembok putri sulung Sri keraton. Di tengah Sultan Hamengku kesibukannya yang Buwono X ini terbilang luar hanya terlintas biasa, ibu dari sebaris RAj Arti Ayya pertanyaan, “Apa Teks: Agus Yuniarso; Foto: Budi Prast Fatimasari dan yang bisa aku
Keanggunan
Bersahaja
Sosok Puteri Raja
60
Januari 2013
gelar doktor kehormatan di bidang seni pertunjukan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta akhir 2011 lalu, GKR Pembayun juga tampil bersama delapan penari lainnya, menarikan Bedhaya Sang Amurwabhumi, karya sang ayahanda. Segunung aktivitas itu tentu memerlukan mobilitas yang tinggi serta stamina dan penampilan yang senantiasa terjaga. Namun ternyata hal ini tak terlalu menjadi masalah bagi GKR Pembayun. Justru dengan kesederhaan dan kebersahajaan, semua itu bisa dinikmatinya dengan nyaman. Kesederhanaan dan kebersahajaan itu juga ditunjukkan dalam hal berbusana. “Kalau baju saya lebih suka yang santai dengan warna yang cenderung gelap. Tidak ada corak atau model khusus, yang penting simple,� tutur penggemar kain tenun Nusantara ini. Sebagai pencinta batik, GKR Pembayun juga menaruh
RM Drasthya Wiroguno masih menyempatkan diri untuk terlibat langsung dalam pelestarian tari klasik gaya Yogyakarta. Dalam pagelaran Pujastungkara Agung di Balai Kartini, Jakarta akhir Oktober 2012 lalu misalnya, GKR Pembayun tampil sebagai salah satu penari membawakan Bedhaya Sapta. Karya Sri Sultan Hamengku Buwono IX ini ditarikannya bersama 6 penari lainnya, termasuk sang adik, GKR. Condro Kirono. Saat Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima Modifikasi Kutubaru berbordir, dengan bawahan jarik ambarsari Busana batik motif Pesisiran Batik kombinasi modifikasi motif sekarjagad sebagai atasan dan batik modifikasi motif Parang Curiga Barong dengan “seling� Parang Klithik yang dikombinasi dengan Sidaluhur, sebagai bawahannya
Januari 2013
61
NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN
62
Januari 2013
Pembayun yang mengaku masih belum telaten untuk membuat batik sendiri. Pelestarian batik sebagai mahakarya budaya juga perlu ditempuh dengan mengembangkan motif-motif lokal yang menjadi ciri khas di setiap daerah. Untuk corak khas Yogyakarta, upaya ini memang tidak mudah mengingat pakem pewarnaannya yang hanya didominasi oleh warna coklat dan putih sehingga motif yang ditampilkannya cenderung terbatas. Menurutnya, justru disinilah tantangan bagi para seniman agar kreatif mengembangkan desain secara lebih variatif dalam keterbatasan warna yang tersedia. Kesederhanaan dan kebersahajaan, tampaknya telah menjadi bagian penting dalam keseharian dan justru memunculkan sisi keanggunan dari sosok satu ini. Sosok perempuan ningrat yang mampu melaju dalam gaya hidup modern, tanpa harus kehilangan akar budayanya. +
perhatian dan kepedulian tinggi terhadap kelestarian mahakarya budaya asli Indonesia ini. Salah satunya dengan mengajak dan menumbuhkan kegemaran masyarakat untuk memakai batik dalam setiap kesempatan, khususnya batik tulis. Dalam pandangannya, masyarakat sebetulnya tak pernah enggan memakai batik tulis. Minimnya pemakaian batik tulis semata-mata karena harganya relatif mahal sehingga tak mudah dijangkau semua kalangan. Mereka yang dalam keseharian memiliki aktivitas tinggi pun tak mungkin setiap saat harus berganti baju yang harganya mahal. “Yang penting jangan banyak menggunakan batik printing karena sebenarnya bukan batik, tapi hanya kain bermotif batik. Selagi bisa ya memakai batik tulis, minimal batik cap, karena proses pembatikannya masih ada. Saya pun kadang memakai batik cap juga,� tutur GKR Coat dengan motif tenun Busana batik motif Parang Rusak Klithik Sala Busana batik adaptasi motif Wahyu Tumurun
Januari 2013
63
PENDOPO ESAI FOTO
Festival Seni di Pinggir Kali Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast
64
Januari 2013
S
ebuah tradisi sekaligus upaya pelestarian sungai sebagai salah satu keindahan alam kembali digelar di Yogyakarta. Ini merupakan sebuah kesenian yang digelar pertama kalinya pada
tahun 2007. Kali ini, Bedog Arts Festival 2012 yang mengusung sebuah tema besar “Mempertautkan Generasi Kreatif Ditengah realitas Keberagaman,� digelar sejak 29 November hingga 1 Desember 2012 di
Banjarmili Dance Studio, Kradenan RT 04 RW 17 Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Inilah sebuah perhelatan seni yang digagas oleh tiga tokoh yakni Miroto, GKR Pembayun dan sutradara kenamaan Garin Nugroho di tahun keempatnya. Jejak rekam selama lima tahun perjalanan seni pertunjukan yang digarap dengan pendekatan Site Specific, memiliki arti khusus bagi para pelaku, penggiat, dan penikmat pertumjukan di tanah air dan mancanegara. Dengan memanfaatkan posisi bentangan alam yang berada di jalur vertikal dari Gunung Merapi ke Pantai Laut Selatan di hamparan tepian Kali Bedog, Sleman, event ini menjadi rujukan alternatif gelanggang
Event ini menjadi rujukan alternatif gelanggang outdoor performing arts di Jogja, Indonesia, bahkan manca negara Januari 2013
65
PENDOPO ESAI FOTO
event ini menjadi perayaan keberagaman di ranah seni budaya sembari mengenyam kembali relasi budaya masyarakat dengan sungai outdoor performing arts di Jogja, Indonesia, bahkan mancanegara. Beragam kesenian seperti tarian, musik, dan teater dari Jepang, Myanmar, Belanda, Venezuela dan Indonesia ditampilkan secara apik. Selain itu, event ini diisi dengan workshop, seminar, pesta rakyat, pelepasan benih ikan ke Kali Bedog, pentas seni anak dan remaja. Kegiatan ini melibatkan sanggar tari, komunitas seni budaya, unsur kepemudaan dan masyarakat di sekitar Kali Bedog. Dapat dikatakan bahwa event ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi internasional 66
Januari 2013
bagi para seniman muda dari beragam latar belakang seni budaya dan bangsa. Sebagai sebuah media sosial, event ini menjadi perayaan keberagaman di ranah seni budaya sembari mengenyam kembali relasi budaya masyarakat dengan sungai. Dalam peresmiannya, Bedog Arts Festival 2012 dibuka oleh Bupati Sleman Sri Purnomo dengan melempar enam kantong plastik berisi ratusan bibit ikan ke Sungai Bedog. Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahwa festival ini membawa misi semangat kebudayaan yang bervisi membuat suangai menjadi pusat aktivitas kreatif dan penyadaran mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. Bedog Arts Festival 2012 sejauh ini dinilai berhasil menciptakan ruang interaksi budaya lokal,
nasional, dan internasional yang saling menghargai keberagaman etnis, seni budaya dan masyarakat yang menjadi bagian dalam lingkungan integralnya. Inilah sebuah langkah konkret dalam mengembangkan unsur seni budaya, pariwisata, perekonomian, kepemudaan dan lingkungan hidup. Berkat itu semua, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan atas rekor yang telah diraih karena Bedog Arts Festival merupakan satu-satunya festival seni internasional yang diselenggarakan di pinggir sungai.+
PLESIR WISATA
Jepang, Budaya dan Teknologi Jadi Magnet Wisata Teks: Della Yuanita;Foto: Istimewa
R
asanya tiada habis mengupas keunikan dan keindahan alam Jepang untuk diceritakan. Dari segi wisata, budaya hingga teknologi, Jepang menjadi incaran turis dunia untuk sekadar berbagi ilmu dan pengalaman hingga travelling. Salah satu desainer kebanggaan Indonesia, Nita Azhar mendapat kesempatan diundang ke Negeri Sakura oleh Japan Adventure Co. Ltd (Meguro-ku, Tokyo) bersama dengan para desainer dari negara-negara Asia lainnya untuk
68
Januari 2013
mempresentasikan karyanya dalam dunia fashion. Selama seminggu lamanya Nita Azhar menikmati aktivitasnya di negeri matahari terbit tersebut. Kepada Kabare, desainer kelahiran Yogyakarta 15 Desember ini menuturkan mengenai perjalanannya selama berada di negeri cantik tersebut. “Pada 15 - 21 November lalu, saya diundang oleh Japan Adventure Co. Ltd., yang bekerjasama dengan Departemen Kebudayaan Jepang dalam sebuah acara Sakura Collection di Kansai. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai sumber daya Asia, teknologi dan budaya tradisional Jepang,� ujarnya. Acara ini memiliki visi dan misi sebagai semangat pertukaran budaya antar negaranegara Asia sekaligus untuk memperdalam persahabatan dan mempromosikan pariwisata Jepang. Sakura Collection digelar di Bandar Udara Internasional Kansai yang dikenal sebagai pintu gerbang dunia. Kansai memang dikenal sebagai salah satu tempat di Jepang yang sudah modern dan berteknologi tinggi namun nuansa adat dan budayanya masih terasa kental. Selama lima hari di Jepang, Nita dan tamu undangan lainnya menginap di Nikko Kansai Airport Hotel, sebuah hotel berbintang lima yang berada di area bandara Kansai. Acara hari pertama diisi perkenalan desainer seluruh Asia, technical meeting dan gladi resik. Hari kedua diisi dengan presentasi desainer dan pemotretan, dilanjutkan kunjungan ke promotion hall dan diakhiri welcome dinner di ballroom Nikko Hotel. Kemudian hari ketiga digelar acara fashion show yang bertema perpaduan antara budaya tradisional Jepang dengan inovasi karya para desainer dari negara-negara Asia. Acara tersebut dibuka dengan atraksi
perkusi Taiko, sebuah kesenian tradisional dari Okinawa. Dalam fashion show tersebut, Nita mengaplikasikan kimono yang dimodifikasi dengan kebaya Kartini panjang yang anggun dan elegan. Kemudian dilanjutkan dengan dinner di Kibaya Restaurant, sebuah resto-ran aunthentic yakitori di Osaka yang
Khusus menyajikan yakitori dari ayam yang dibudidayakan secara khusus hingga menjadi ayam siap potong. Pada hari keempat hingga keenam, para undangan pun diajak wisata berkeliling Kyoto dan Osaka. Diawali dengan presentasi di University of Arts & Design, perjalanan dilanjutkan ke tempat pencelupan tekstil, kemudian mengikuti workshop pembuatan keramik, berkunjung ke Toei Studio Samurai dan ke pabrik pembuatan kimono. Bagi Nita yang seorang desainer, semua pengalamannya
mengikuti Kyoto dan Osaka Tour sangatlah menarik. Selain menambah wawasan mengenai kebudayaan Jepang, Nita
mengaku mendapatkan ilmu baru mengenai teknik pencelupan dan pewarnaan yang masih sulit dilakukan, khususnya warna hitam pada kain batik di Indonesia. Hari terakhir sebelum kembali ke tanah
Januari 2013
69
PLESIR WISATA setelah merasakan sendiri, saya tidak merasakan amis di fillet ikannya. dan sushi kualitas terbaik adalah dua jam sejak dibuat sehingga fresh dan sangat enak,” ujar Nita sambil tertawa. Setelah puas kuliner sushi, para undangan diajak wisata belanja di area pertokoan
air, Nita pun mencoba mandi Onsen di Tosankaku. Onsen adalah istilah untuk mata air panas dalam Bahasa Jepang. Karena Jepang merupakan negara yang memiliki banyak gunung vulkanik aktif, maka banyak pula Onsen yang tersebar di seluruh wilayah Jepang. Secara tradisional, Onsen digunakan sebagai tempat pemandian umum dan kini Onsen menjadi salah satu magnet pariwisata di Jepang. Maka tak heran jika Nita sangat terkesan dengan wisata yang satu ini. ”Setelah merasakan mandi Onsen, kami diajak ke salah satu restoran sushi di Osaka. Saya yang awalnya nggak doyan sushi jadi kini malah hobi makan sushi karena
Dotonburi , kemudian menginap di Port Universal Hotel dan berkeliling di Universal Studio Jepang. Bagi desainer yang sudah puluhan tahun menggeluti fashion ini, apa yang ia dapatkan selama berkunjung ke Jepang memberi pengalaman yang sangat berharga. Perjalanannya selama di Jepang rupanya juga mampu membuka jaringan untuk menjalin relasi dengan para kolega baru yang dikemudian hari akan berguna dalam memperluas usaha yang dirintisnya. ”Selama disana, saya tidak hanya mendapat wawasan baru namun juga kesempatan membuka link untuk bekerjasama antar dua negara sahabat. Semoga untuk kedepan nanti, akan banyak ilmu yang bisa saya terapkan di industri fashion tanah air,” pungkasnya.+
Selamat untuk Fotografer KABARE Budi Prast
01. 02. 03. 04.
Medali Perak, Jurnalistik Salon Foto Indonesia XXXIII 2012 Jakarta Juara 3 LA Lights Street Photo Contest Semarang Juara 2 Lomba Foto Bedog Arts Festifal IV 2012 Yogyakarta Juara Harapan 1 Lomba Foto Cagar Budaya & Kearifan Lokal Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Jakarta 05. Juara Harapan 3 Lomba Foto Cityscape Indahnya Salatiga.+ 70
Januari 2013
Revia Rumah Rajut
Berkembang Bersama PT. Telkom
PESANGRAHAN INFO HOTEL
Pullman Central Park Jakarta Teks: Rian Farisa, Foto: Dok Pullman Hotel
A
ccor Group, raksasa hospitality asal Prancis, kini telah terhitung satu tahun lamanya memperkenalkan Pullman sebagai salah satu brand bintang limanya di Indonesia. Hotel pertamanya yang terletak di Legian - Bali telah menuai sukses dan disusul dengan dua hotel lagi di Jakarta. Yang patut dicatat adalah penampilan Pullman Central Park, Jakarta yang telah apik membawa dirinya ke kancah persaingan industri hospitality di ibukota dan berikut adalah gambaran unik konsep yang dibawanya. Pullman adalah brand bintang lima pertama dari Accor yang mencapai Indonesia setelah beberapa tahun sebelumnya didahului 72
Januari 2013
dengan brand budget dan kelas menengah seperti Formule 1, Ibis, Mercure dan juga Novotel. Tidak lama dari sekarang Pullman akan berekspansi ke beberapa lokasi baru dan kemudian disusul segera dengan brand termewah dari Accor yaitu Sofitel. Pullman Central Park terbilang cukup berani mendobrak pasaran hotel bintang lima di Jakarta yang umumnya berlokasi sentral di pusat kota. Dalam hal ini, Pullman Central Park menempatkan diri di wilayah Jakarta Barat, sebuah wilayah yang tidak terlalu sentral secara bisnis namun tidak jauh dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Menariknya, Pullman Central Park
mengintegrasikan dirinya dengan Podomoro City Superblock yang dimana di dalamnya terdapat berbagai situs perkantoran, pertokoan, apartemen, serta sebuah mall yang merupakan salah satu yang terbaik di Jakarta. Secara penampilan eksterior Pullman Central Park terlihat seperti pada umumnya tapi yang mengejutkan adalah desain
Diboyonglah berbagai seniman lokal, khususnya dari Yogyakarta, untuk menciptakan berbagai artwork yang sedikit banyak menyesuaikan tema utamanya yaitu pop art, genre baru kreasi dari seniman Andy Warhol asal Amerika Serikat. Hasilnya adalah berbagai sudut di Pullman Central Park berisi berbagai hasil karya unik mulai lukisan, patung, pecah belah, hingga motif dan bentukbentuk eklektik dari kursi, karpet, lampu, hingga berbagai hiasan lain. Semuanya menjadikan Pullman Central Park bukan hanya sebagai hunian sementara yang dikenang hanya karena faktor hospitalitynya saja namun juga sebagai sanggar seni yang mengesankan. Meskipun tentunya para pengunjung harus bersiap-siap menerima tampilan visual yang terkesan mendobrak apa yang biasa publik persepsikan sebagai karya seni pada umumnya. Memasuki kamar tidur tipe Deluxe, apa yang dihadirkan ternyata tidak kalah artistik sekaligus mengejutkan. Menarik untuk dicermati bahwa apa yang ditemui setelah membuka pintu adalah sebuah ruang kaca untuk shower serta kamar mandi secara keseluruhan. Barulah setelah menapaki lorong kecil di sampingnya lalu sebuah ruang tidur yang nyaman telah menanti. Kenyamanan tetap terasa dan pemandangan ke arah para gedung pencakar langit Jakarta selalu menjadi nilai plus yang tidak pernah membosankan. Yang lebih elegan lagi tentu adalah Executive Suite yang memiliki kamar tidur dengan king size bed serta ruang keluarga khusus yang dilengkapi home theatre dan sebuah coffee machine modern untuk secangkir kopi yang menemani saat santai di kamar. Fasilitas lengkap lainnya juga dapat dijumpai seperti gym, spa dan ruang relaksasi, swimming pool, serta hammam (sauna ala Turki). Semuanya tidak luput dari
interiornya yang begitu unik sekaligus berani. Sentuhan kemewahan tentu selalu ada namun hotel ini membawanya ke dimensi baru dimana desain modern, minimalis, dan bergaya industrial menjadi sangat lekat di setiap penjuru mulai dari lobby, restoran, fitness center, spa, koridor-koridornya, hingga ke kamar. Tidak hanya di situ, Pullman Central Park bahkan menginginkan adanya sentuhan hasil karya Indonesia ke dalamnya sesuai dengan kebijakan Accor yang senantiasa menerapkan penyesuaian dengan kultur lokal dimanapun mereka berada. Januari 2013
73
PESANGRAHAN INFO HOTEL
desain yang rumit dan memadukan berbagai bahan serta warna yang menarik di samping tentunya, servis yang memadai dan kelengkapan yang sangat menunjang kebutuhan pengunjungnya. Satu hal lagi yang menarik dari Pullman Central Park adalah fokus pada tingginya permintaan untuk fasilitas MICE dan ini dapat terlihat dari business center yang terdiri dari enam meeting room, rooftop garden, dan grand ballroom yang dapat didesain khusus untuk kapasitas besar dan untuk berbagai 74
Januari 2013
jenis kegiatan sesuai permintaan. Collage menjadi andalan Pullman Central Park sebagai allday dining restaurantnya. Dipimpin Chef Eric Baudru asal Perancis, banyak hidangan di restoran ini berasal dari pengaruh laut Mediterania yang tidak jauh terletak dari kampung halamannya di kota Avignon. Yang layak menjadi juara pada sekian banyak tampilan menggiurkan berbagai masakan di Collage adalah grilled shortribs khas Chef Eric yang membutuhkan proses slow cooking selama 72 jam. Kelembutan dan gurihnya daging yang kemudian diberikan saus barbeque ini adalah sesuatu yang tidak
boleh dilewatkan. Selain tentunya berbagai hidangan lain seperti pilihan micro food untuk makanan pembuka, masakan India, Indonesia, serta Eropa tersaji begitu berwarna hingga makanan penutup. Di lantai dasar, BUNK bisa menjadi pilihan tempat bekerja sekaligus bersantai dengan hidangan-hidangan tapas-nya yang beragam seperti The Warhol Platter yang terdiri dari eggplant caviar, grissini dengan beef bacon dan keju, terrine hati angsa, ikan gindara dengan caper dan saus tartar, dan banyak pilihan lainnya. Keseluruhan pengalaman ini merupakan hal unik yang sulit dibandingkan apalagi dengan lengkapnya fasilitas pendukung baik dari hotel ini sendiri maupun mall yang berkaitan langsung dengannya. Kesibukan masa kini dan kemacetan kota Jakarta dimanfaatkan dengan baik oleh Pullman Central Park dengan kemampuan mengakomodir yang baik serta mampu memuaskan siapapun dengan konsep onestop hospitality-nya. Kini giliran anda berikutnya untuk menjajal dunia hospitality bintang lima di Jakarta Barat ini. +
KEMBANG MANCA POJOK DIPLOMAT
His Excellency Martin Bille Hermann Royal Danish Ambassador to Indonesia
Relentlessly
Encouraging People to Save Energy
P
erhaps most of us, both children and adults, are familiar with a story about a mermaid who desires to learn more about humankind. This story, along with other famous tales including “The Ugly Duckling”, “The Emperor's New Clothes” and “The Snow Queen” are works by a Danish author, Hans Christian Andersen. His fairy tales have been translated into more than 80 languages and have inspired plays, ballets, films, and works of sculpture and painting. Denmark is not only famous for its writers. The country is a wealthy and thoroughly modern country, and its citizens enjoy one of the highest standards of living in Europe. Denmark's per capita income is among the highest. It has frequently ranked as the least corrupt country in the world. Denmark, whose official name in Danish is Kongeriget Danmark (Kingdom of Denmark), is a nation in northwestern Europe. The Vikings, Norse seafaring explorers who invaded and settled in many parts of Europe and Russia, founded the Danish kingdom more than 1,100 years ago, making it one of Europe's oldest continuous kingdoms. Copenhagen is Denmark's capital and largest city. About one-quarter of all Danes live in Copenhagen and its surrounding suburbs. Despite its northerly location, Denmark's climate is relatively mild. Denmark is a low-lying country of rolling hills, tidy farms, and green moorlands. Rain, fog, and gray skies are common. Denmark has 406 islands and 7314 km of coastline, and the
Teks: Vincentius Nugroho Foto: Ida Susanti
highest point in the country is only 170 meters above sea level. The average wind speed is 7.6 meters per second, which explains why Denmark is one of the world's largest exporters of wind turbines. Indeed, The Danes have made very effective use of limited natural resources. In fact, Denmark is also a leading country in energy conservation. As stated by His Excellency Martin Bille Hermann, the Royal Danish ambassador to Indonesia, Denmark prioritizes efficient use of energy. Denmark encourages efficient use of energy in Indonesia by supporting EECCHI (Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia). “The EECCHI Award for Public celebrates those energy pioneers, champions and warriors who have gone first in the battle to remind us all about this (energy saving)”, said the Royal Danish Ambassador. The ambassador stated that “Energy Efficiency has been a priority for Denmark for many years, and one of the cornerstones of Danish support to Indonesia since 2008. I believe that we share a responsibility to work towards a greener more sustainable future, and to do so, we must commit ourselves to avoid wasting our resources. To save energy is not only one of the simplest, most direct ways to do so it can also save you money. People often forget that the cheapest energy is the energy that you don't use.”+
Januari 2013
75
KLANGENAN KULINER
Pesona Citarasa
Raffles Restaurant Hotel Dafam Cilacap Teks: Agus Yuniarso;Foto: Budi Prast
S
udah pernah berkunjung ke Cilacap? Kabupaten yang terletak di sudut barat daya Jawa Tengah ini ternyata menyimpan begitu banyak potensi wisata. Panorama dan keindahan alamnya yang terletak di tepi Samudera Indonesia telah memikat dan banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Sebut saja Pulau Nusakambangan yang dikenal sebagai “Alcatraz-nya Indonesia� berikut cagar alamnya, Segara Anakan, Kawasan Hutan Payau, Pantai Pasir Putih Pantai Teluk Penyu, Pantai Widarapayung atau Gunung Srandil. Selain keindahan alamnya, Cilacap juga memiliki cagar budaya berupa bangunan pertahanan peninggalan masa kolonial Belanda yang dikenal dengan nama Benteng Pendhem yang terletak di Teluk Penyu serta sejumlah beteng kecil di Pulau Nusakambangan. Kabupaten terluas di Jawa Tengah ini juga memiliki tradisi tahunan berupa upacara adat sedekah laut yang selalu dihadiri oleh ribuan pengunjung. Cilacap juga dikenal sebagai kota industri. Selain kompleks Pertamina Unit Pengolahan IV, disini juga beroperasi sejumlah industri besar, seperti Pabrik Semen Holcim, PLTU Karangkadri, pabrik gula rafinasi, pabrik tepung, serta parik pengolahan ikan. Aktifitas industri ini tentu sangat mewarnai kesibukan kota kecil ini, sehingga kabarnya tak mudah untuk mendapatkan kamar hotel berkelas di pusat kota, terutama pada 76
Januari 2013
hari-hari kerja. Karenanya, saat mengunjungi Cilacap awal November lalu, Kabare merasa beruntung bisa singgah di Hotel Dafam Cilacap, salah satu hotel berbintang tiga yang sedang naik daun. Hotel yang terletak di Jalan Dr. Wahidin ini dahulu dikenal
menjadi andalan para wisatawan yang mendambakan layanan akomodasi dengan nilai lebih, mewah dan nyaman. Selain menikmati layanan ramah dan profesional, Kabare juga berkesempatan untuk mencicipi beragam hidangan istimewa yang diandalkan secara eksklusif
dengan nama Grand Hotel. Setelah direnovasi dan dikelola dengan manajemen baru dibawah jaringan Dafam Hotels, hotel ini kemudian tampil dengan wajah dan layanan baru yang jauh lebih modern. Lokasi cukup strategis, dekat dengan pusat pemerintahan, kawasan bisnis, pusat perbelanjaan serta kawasan wisata. Tampaknya, Hotel Dafam Cilacap bakal
di Raffles Restaurant, salah satu outlet kebanggaan Hotel Dafam Cilacap. Raffles Restaurant menawarkan berbagai pilihan menu terbaik yang secara khusus diolah dan disajikan untuk memberikan kepuasan lebih bagi setiap tamunya. Dari masakan tradisional Indonesia, Chinese Style, serta Western Style yang lebih dekat ke citarasa khas Italia. Setiap pekan, resto ini juga rajin
menggelar barbeque night yang dikombinasikan dengan sajian spesial shabu-shabu serta Chinese Corner yang menyajikan hidangan secara live. Kabare telah mencoba empat sajian hidangan istimewa, yaitu Salad Tempe Benteng Pendhem, Tom Yum Goong, Gulai Mangut dan Klepon Ageng. Nah, kapan giliran Anda mencobanya sendiri?+
Salad Tempe Benteng Pendem
S
esuai dengan namanya yang eksentrik, hidangan pembuka ini memang menarik untuk dicoba. Salad Tempe Benteng Pendem adalah olah saji tempe yang digoreng dalam bentuk tabung berikut salad sayuran yang “terpendam� di dalamnya, disajikan bersama sepotong telor serta saus bumbu kacang. Dengan sentuhan kreatif, bahan makanan tradisional ini berubah wujud menjadi hidangan eksklusif yang siap disantap.+
Tom Yum Goong
T
om Yum Goong, sup segar khas Thailand yang menyajikan udang dan jamur sebagai bahan utamanya ini, adalah menu khas yang dinobatkan sebagai salah satu signature dishes di semua hotel dalam jaringan Dafam. Di Raffles Restaurant, hidangan ini pun menjadi salah satu pilihan yang begitu populer dan paling banyak digemari. Selain udang, Anda dapat menikmati citarasa asam pedas Tom Yum dengan berbagai pilihan bahan sesuai selera. Dari ayam, ikan, seafood, hingga iga dan buntut sapi. .+
Gulai Mangut
C
ilacap yang kaya akan hasil laut menyediakan banyak pilihan bahan yang siap diolah menjadi hidangan lezat. Salah satunya adalah ikan pari. Gulai Mangut ala Raffles Restaurant ini menghadirkan gulai pedas khas pesisir Jawa dengan bahan utama ikan pari yang diasap. Tekstur daging ikan pari yang unik diolah dalam balutan santan gurih serta ramuan bumbu pedas. Disajikan dengan nasi, salad serta tambahan cabe rawit, hidangan spesial ini sungguh menggoda selera.+
Januari 2013
77
KLANGENAN KULINER
Klepon Ageng
S
ajian dessert unik ini mengolah kembali klepon dalam bentuk, tampilan dan cara santap yang berbeda. Makanan tradisional berbahan tepung beras ketan berisi gula merah ini hanya disajikan satu potong, namun dengan ukuran sedikit lebih besar dari biasanya. Parutan kelapa pun disediakan terpisah, agar bisa dijumput sesuai selera. Imbuhan buah cerry serta sentuhan garnishing modern, membuatnya tak sekedar manis disantap, namun manis pula dipandang. .+
Sasono Bakmi Djowo Pak Doel Noemani
Bakminya BikinKetagihan Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast
R
asanya ngangenin! Begitu celetuk salah seorang pembeli. Setidaknya itulah gambaran rasa bakmi Jawa di warung milik Pak Doel ini. Bagi Anda penggemar bakmi Jawa, rasanya perlu meluangkan waktu ke Sasono Bakmi Djowo Pak Doel Noemani yang berada di Jalan Thamrin No. 4 Semarang ini. Berdiri sejak tahun 1990, warung bakmi Jawa ini dapat dibilang memiliki rasa otentik. Banyak pelanggan bilang, “Lezat! Rasanya numani alias bikin ketagihan.� Benar juga kata mereka, rasa gurih dari bumbu yang berpadu dengan rempah-rempah lainnya, membuat lidah ini tak henti ingin menyuap sepiring bakmi Jawa hingga tetes terakhir. Jika dilihat dari proses memasaknya, tak beda dengan warung lainnya. Secara tradisional, bakmi dimasak di atas tungku tanah liat dengan arang. Proses peracikan bumbu hingga pemasakan semua sangat detail. Adanya telur bebek dan suwiran ayam menambah nikmat rasa bakmi ini. Harum arang pun membuat aroma wangi dan rasa bakmi jadi sangat khas. Inilah yang membuat warung bakmi yang buka mulai pukul 09.00-24.00 ini selalu ramai 78
Januari 2013
pengunjung. Saking ramainya, Pak Doel akhirnya membuka dua cabang warungnya yakni di Jalan Pemuda depan Paragon, dan Jalan Pemuda depan Balaikota. Selain menyediakan bakmi rebus dan goreng, warung bakmi Pak Doel juga sedia nasi goreng dan bakso urat. Hanya dengan merogoh kocek Rp. 10.000,- kita sudah bisa menikmati seporsi menu apapun. Sehari-harinya, setiap warung bakmi Pak Doel ini mampu menghabiskan 15 kilogram bakmi, 2 kilogram mie putih dan 10 kilogram beras. Nah, bagi pencinta kuliner bakmi Jawa, warung bakmi Pak Doel ini sepertinya wajib masuk ke daftar wisata kuliner Anda.+
PAGUYUBAN
BERITA KOMUNITAS
D
i samping untuk kesehatan, olahraga dapat menjadi wadah berkumpulnya komunitas sekaligus untuk mempererat kekeluargaan dan kerjasama. Itulah yang diinginkan oleh PT. Dewata, yang pada tanggal 2 Desember 2012 lalu mengadakan Youth Charity Golf Tournament di Permata Sentul Golf. Turnamen ini dibuka dengan ditandai shotgun start atau pemukulan pertama oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang saat itu didampingi oleh Direktur PT. Dewata Ir. Paulus Warsono Broto, MM., Wakapolri Komjen Pol. Drs. Nanan Soekarna, dan Kepala Lembaga Pertahanan dan Sandi Negara Mayjen TNI Dr. Djoko Setiadi, Msi.
Dharma Putera Wahana Pratama Foundation
“Youth Charity Golf Tournament� Teks: Herlan Perisa; Foto: Bambang K
80
Januari 2013
Sri Sultan HB X dengan pemenang Best Nett Overall & Best Gross Ov erall
Dengan tagline “For Leadership, Professionalism, Entrepreneurship and Character Building�, turnamen ini bertujuan menggalang dana bagi pembinaan karakter generasi muda agar dapat menjadi penerus pembangun bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme, kepemimpinan, entrepreneurship, profesionalisme, dan pengabdian yang tinggi bagi kemajuan Indonesia. Di turnamen golf ini, Komjen Pol. Drs. Nanan Soekarna menjuarai nearest to the pin. Ladies trophy diberikan kepada Yani Motik. Sedangkan Best Nett Flight A dimenangkan oleh Rocky, Best Nett Flight B dimenangkan Irfan, dan untuk Best Nett Flight C dimenangkan Iwan R. Dalam sesi gathering, para peserta dihibur lantunan lagu kenangan dari Hetty Koes Endang dan pembagian doorprize. Pada kesempatan tersebut, Sri Sultan HB X mendapatkan sebuah sepeda gunung.+
n HB X, Paulus W.B, Sri Sulta omas Th S., n na Komjen Pol. Drs. Na berfoto bersama
Ucup, Heru, Sapto, Ah madi
Januari 2013
81
PAGUYUBAN
BERITA KOMUNITAS
PADMANABA
GOLF CHARITY
2012
Teks&Foto: Bambang K.
B
ertempat di Sentul High Land Citeurep, Bogor, Jawa Barat, alumni SMA 3 Padmanaba Yogyakarta mengadakan acara PADMANABA GOLF CHARITY 2012. Acara yang berlangsung Minggu, 16 Desember 2012 diadakan untuk menggalang dana untuk program beasiswa bagi alumni siswa-siswi SMA 3 Yogyakarta yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Padmanaba Golf Charity baru
Agus dan rekan-
rekannya
82
Januari 2013
pertama kali ini diadakan. Harapannya event ini dapat diadakan secara rutin setiap tahun,� ujar Wijaya Santoso, Ketua Padmanaba Golf. Selain penggalangan dana, pada acara ini sekaligus perkenalan pengurus baru alumni Keluarga Besar Padmanaba yang baru yang diketuai oleh Brigjen (Purn) dr. Supriyantoro, SpP, MARS.+
PAGUYUBAN
BERITA KOMUNITAS
National Day
of Uni Teks&Foto: Herlan
S
etiap tahun sekali, sudah pasti korps diplomatik dari setiap negara menggelar pesta untuk merayakan hari kemerdekaan negaranya. Seperti yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di Indonesia pada 29 November 2012 lalu. Acara perayaan mengambil tempat di Hotel Ritz Carlton Jakarta. Perayaan kemerdekaan seperti ini, kerap pula dijadikan sarana untuk memperkenalkan keistimewaan dari setiap negara. Di samping itu, juga sebagai sarana promosi berbagai event dunia yang akan diselenggarakan atau untuk mempromosikan tempat-tempat wisata dan spot yang menarik untuk dikunjungi para wisatawan. Acara dibuka oleh Duta Besar Uni Emirat Arab HE. Mr. Ahmad Abdullah Mohammad Al. Musalli dan ditandai dengan pemotongan kue bersama-sama oleh duta besar dan para duta besar negara lainnya.
84
Januari 2013
Emirat Arab
Tampak hadir pada acara tersebut mantan Ketua DPR Hidayat Nur Wahid, dan para duta besar negara tetangga di Indonesia. Pada acara tersebut, para tamu undangan Vuse Aliye, Habib M amadel, Emil juga diberikan suvenir menyambut Uni Emirat Arab sebagai salah satu dari 5 kandidat negara yang akan menjadi tuan rumah World Expo 2020. +
HE. Mr. Stefan Ro zkopal, HE. Mr. Abdelk rim Belarbi, HE. Ms. Alice M ageza
Perayaan
D 69 Tahun Lebanon Teks&Foto: Damiana
alam kesederhanaan yang tidak mengurangi kemeriahan, Kemerdekaan ke-69 Lebanon dirayakan pada tanggal 22 November 2012 yang lalu di Le Meridian Hotel Jakarta. Perayaan yang dipimpin oleh Duta Besar Lebanon untuk Indonesia HE. Mr. Victor Zmeter ini dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Wardana, duta besar negara tetangga dan negara sahabat yang berada di Indonesia, serta beberapa relasi dari Kedutaan Lebanon di Indonesia. Puncak acara perayaan, ditandai dengan potong kue yang dilakukan oleh HE. Mr. Victor Zmeter yang didampingi oleh Wamenlu Wardana, HE. Ms. Alice Mageza (Ketua Asosiasi Duta Besar di Indonesia), dan para duta besar anggota grup Arab.+ er, HE. Mr. Victor Zmet e mm a d ma & n jze i Mr. Hubert G
Januari 2013
85
PAGUYUBAN
BERITA KOMUNITAS
Resepsi Ulang Tahun Kaisar Jepang 2012 Teks&Foto: Herlan Perisa
M
enyambut ulang tahun Kaisar Jepang, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mengadakan resepsi national day yang diadakan di Ballroom Hotel Mulia Senayan, 11 Desember 2012 lalu. Acara dibuka oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia HE. Mr. Katori, didampingi oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Masyarakat Agung Laksono dan Duta Besar Jepang untuk Asia HE. Mr. Kimihiro Ishikane. Resepsi ini dihadiri para menteri dan tokoh agama Indonesia. Mereka di antaranya Menteri Luar Negeri Marti Natalegawa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh dan Ketua PP. Muhammadiyah Din Syamsudin, serta para
ail Ali, Sri Joko Din Syamsudin, Ism
86
Januari 2013
Hariri Hady, Karlin
a Soeharto, Habib
al
diplomat dari berbagai negara sahabat. Di kesempatan ini, para tamu diperkenalkan kebudayaan, tempat wisata, dan kesenian khas Jepang. Di antaranya, Sumo, Ruang Gaya Jepang enam prefektur. Semua itu bisa dilihat di stan-stan yang sudah disediakan oleh Kedutaan Besar Jepang.+
Januari 2013
87
PAGUYUBAN
BERITA KOMUNITAS
Informal Gathering
Rusia-Indonesia Teks&Foto: Herlan
D
ubes Indonesia untuk Rusia HE. Mr. Djauhari Oratmangun menggelar acara informal gathering bersama para pengusaha-pengusaha Rusia dan Indonesia. Acara ini diselenggarakan di Restoran Palalada, Mall Grand Indonesia, pada tanggal 6 Desember 2012 yang lalu. Turut hadir pada acara tersebut Duta Besar Rusia untuk Indonesia HE. Mr. Mikhail Yurievich Galuzin, Mayjen TNI Dr. Djoko Setiadi, MSi, selaku Kepala Lembaga Pertahanan dan Sandi Negara, serta Ir. Paulus Warsono Broto, MM. Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerjasama di bidang ekonomi dan industri antara Indonesia dan Rusia. Di samping itu, acara ini juga untuk mempertemukan para pengusaha Rusia dengan pengusaha Indonesia agar tercipta kerjasama di antara mereka.+
88
Januari 2013
r, Joko, Ekaterina Zomme Indra Suyono
IABC Gathering Teks&Foto: Herlan
P
ada 21 November 2012 yang lalu, IABC (Indonesian Australia Business Council) mengadakan acara gathering. Acara serupa memang selalu diadakan setiap bulannya. Pertemuan kali ini, bertempat di Ballroom Hotel Intercontinental Sudirman Jakarta. Acara ini bertujuan meningkatkan tali persahabatan antara komunitas pengusaha-pengusaha Australia dan negara tetangga lainnya, dengan para pengusaha Indonesia, agar tercipta suatu kerjasama yang menguntungkan dan kekeluargaan..+
Olivia, Bambang
Indra S, dan Esti
Paul H Brown, Carry Philip Chapman,
Januari 2013
89
PAGUYUBAN
BERITA KOMUNITAS
Mr. Lans Brahma ntyo, Mr. Guntur Sant oso, Mr. Eddy Ju ana
20 Tahun
John Van der Sterren
Berkarya Teks&Foto: Damiana
S
eorang pelukis berdarah New Zealand, John Van Der Sterren, 14 November 2012 yang lalu, mengadakan pameran di Galeri Duta Fine Art Kemang, Jakarta. John Van Der Sterren memang mengembangkan karyanya di Indonesia. Karena itu, dia mengadakan pameran ini, yang sekaligus untuk merayakan 20 tahun dia berkarya sebagai pelukis. Acara dibuka oleh Didier Hamel selaku Direktur The Duta Fine Arts Foundation dan diresmikan oleh Duta Besar New Zealand untuk Indonesia HE. Mr. David Taylor. Dalam sambutannya, duta besar menyampaikan kebanggaannya kepada John Van Der Sterren karena merupakan seorang seniman yang mampu menjadi penghubung budaya dari dua negara yang berbeda.+
90
Januari 2013
BIYEN SAIKI DULU & KINI
Karesidenan Magelang Magelang, Jawa Tengah
Foto: NN (Tidak diketahui)
Foto: Albert (2012)
92
Januari 2013
KONSULTASI
LAKON LAKU
MASALAH KESEHATAN Pak Gembong yang terhormat, saya membaca Majalah Kabare sangat tertarik untuk berkonsultasi dengan bapak mengenai penyakit saya. Penyakit ini sudah saya derita selama 3 tahun. Saya sudah berkeluarga selama 5 tahun dan belum mempunyai keturunan. Saya sudah berusaha untuk berobat kemana-mana, tapi sampai sekarang belum mempunyai keturunan juga. Justru 3 tahun yang lalu, saya mengalami perubahan tidak menstruasi lagi. Itu pun saya tetap berobat, tetapi sampai sekarang tetap belum menstruasi dan badan saya semakin kurus. Mohon bantuan bapak, sebetulnya saya sakit apa? Saya haturkan banyak terima kasih. Ibu Sakirah di Jakarta Jawab Ibu Sakirah yang terhormat. Melihat foto dan membaca surat Ibu maka dapat saya haturkan bahwa kondisi Ibu yang sampai saat ini belum mempunyai keturunan dikarenakan adanya kelainan hormon yang disebabkan oleh kelainan kandung telur (Ovarium) yang mengalami pengerutan (Atroffia). Itu membuat tidak terbentuknya fowlika sebagai calon telur atau Ovum. Dengan demikian, Ibu tidak mengalami menstruasi karena tidak terbentuk telur dan terlihat juga adanya cista (Kista) disaluran kadung telur yang berperanan juga terhadap atroffia tersebut. Saya akan membantu karena kemungkinan bisa menjadi baik kembali. Akan saya paketkan obatnya. Sebelumnya, saya haturkan terima kasih. MASALAH KELUARGA Pak Gembong yang terhormat, setelah membaca Majalah Kabare, saya sangat tertarik untuk berkonsultasi mengenai masalah keluarga. Saya baru menikah 1 tahun, namun saya mengalami kepahitan dalam perkawinan tersebut. Pada awal perkawinan, semua berjalan baik. Suami saya begitu sayang dan romantik. Namun, 5 bulan setelah perkawinan, suami saya mengalami perubahan yang luar biasa hanya gara-gara masalah kecil. Waktu itu, dia saya ajak ke rumah ibu saya, tapi dia menolak keras tanpa alasan yang jelas. Suami saya hanya mengatakan bahwa dia tidak menyukai keluarga saya. Saya tentu tersinggung, karena pada saat saya tanya alasanya, dia tidak menjawab. Bahkan, dia mengatakan mulai detik ini tidak mencintai saya lagi. Suami bahkan meyuruh saya untuk kembali ke orangtua saya. Saya bingung, namun saya tidak mau keluar dari rumah, dan sejak itu saya dibicarakan dan tidak pernah diajak berbicara. Nafkah lahir maupun batin tidak diberikan lagi. Intinya hanya satu, suami saya ingin bercerai. Saya sangat sedih sekali. Apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi suami yang aneh seperti ini? Mohon bantuan bapak. Sebelumnya saya haturkan banyak terima kasih. Ibu Des di Bogor Jawab Melihat foto dan membaca surat Ibu maka dapat saya haturkan bahwa suami ibu terlihat jelas mengalami ganggauan ketidakstabilan kejiwaannya, karena mempunyai sifat ego yang luar biasa. Orang yang mempunyai ego yang super tinggi, biasanya mempunyai kelainan jiwa yang disebut Schizophrenia, yaitu seseorang yang mempunyai kepribadian ganda. Saran saya, sebaiknya tidak melanjutkan perkawinan ini. Dengan kondisi jiwa yang labil ini, apabila sudah membenci, dia akan membahayakan kondisi Ibu. Karena, jiwanya yang labil dan sering halusinasi akan bisa berbuat nekat apabila keinginanya tidak dipenuhi. Saya akan membantu Ibu. Silakan datang ke tempat praktik saya. Demikian doa saya, semoga Ibu selalu dalam lindungan Tuhan. Saya haturkan terima kasih. MASALAH USAHA Pak Gembong yang baik, saya pensiunan pegawai BUMN. Tetapi saya masih ingin berusaha untuk menopang kehidupan keluaraga karena saya masih menyekolahkan seorang anak dengan memanfaatkan modal dari pesangon. Saya mempunyai lahan 1.500 meter persegi. Saya sangat tertarik dengan program Bapak yang telah sering saya lihat di salah satu setasiun tetevisi. Apakah saya cocok dengan dengan usaha argobisnis? Sebelumnya saya haturkan terimakasih. Bapak Win di Cilacap Jawab Bapak Win yang baik, terimakasih atas pertanyaan Bapak. Dengan melihat foto dan surat Bapak, dapat saya haturkan bahwa Bapak sangat cocok dengan usaha argobisnis. Satu usaha yang baik untuk Bapak adalah di bidang peternakan, terutama usaha peternakan ayam atau pembuatan pakan ternak. Kebetulan daerah Bapak merupakan daerah yang berpotensi penghasil ikan, sehingga apabila Bapak membuat produksi tepung ikan, akan sangat menguntungkan. Namun untuk usaha perternakan ayam atau bahan pakan, memerlukan pembelajaran yang serius. Karena dalam membuat suatu usaha, sangat perlu sekali jiwa professional. Saya akan membantu Bapak untuk belajar teknik-teknik cara berternak ayam dan pembuatan bahan baku pakan. Silakan Bapak datang ke tempat praktik saya di Jogja. Demikian, semoga Bapak berkenan. Sebelumnya saya haturkan terima kasih.
Diasuh oleh: KRMH Ir Gembong Priyatmo Danudiningrat Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa problema. Namun selalu ada jalan keluar. Kirimkan problema yang Anda hadapi lengkap dengan data diri dan foto, lebih baik surat ditulis dengan tangan. Pak Gembong akan membantu memecahkan problema Anda. Surat dapat dikirimkan ke: Redaksi Majalah Kabare Jl. Pacar 67A Baciro,Yogyakarta Telp. +62 274-562887, Fax. +62 274-558072 e-mail: info@kabaremagazine.com www.kabaremagazine.com
Januari 2013
93
GUNEMAN OBROLAN SINGKAT
Vivi Herlambang (Corporate Marketing Communications Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts)
Sejuta Hal Menarik dariPerhotelan F Teks: Della Yuanita;Foto: Ist.
okus menjadi hal utama ketika sosok wanita kelahiran Solo, 6 Juni ini mulai menekuni dunia perhotelan. Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan di industri hospitality, namun Vivi Herlambang yakin bahwa inilah karier yang sesungguhnya. Bagi Vivi, dunia perhotelan menyimpan sejuta hal yang menarik untuk digeluti. “Bertemu dan mengenal orang baru, kedinamisannya dalam mengikuti perkembangan zaman serta bagaimana industri ini sangat mengedepankan sumber daya
manusia (SDM) dalam pengelolaan bisnisnya, menjadi hal yang sangat menarik buat saya,” ujarnya kepada Kabare. Sebagai orang yang telah menekuni dunia perhotelan lebih dari 20 tahun ini, tentu alumnus Fakultas Hukum UGM dan Fakultas Ekonomi Unika Atmajaya ini dapat dikatakan sangat mencintai kariernya. Selama itu pula, banyak tantangan yang dihadapinya. “Saya mencintai karier saya dan sangat menikmati pekerjaan sebagai MarComm, tantangannya sebenarnya lebih kepada bagaimana kita meng-update diri sendiri untuk menghadapi persaingan dan kemajuan di industri ini. Hotel itu kan sangat dinamis, oleh karenanya kita harus benar-benar tahu bagaimana cara membuat strategi marketing, cara mengelola sebuah event, menulis press release dan membuat konsep agar tamu merasa nyaman dengan fasilitas yang disediakan oleh hotel kami,” ujarnya sembari mengakhiri perbincangan.+
Donny Damara (Aktor Film)
Dukung FFI di Luar Jakarta
Teks: FA Herru; Foto: Albert
S
elepas digelarnya Festival Film Indonesia (FFI) 2012, sosok Donny Damara tiba-tiba ramai diberitakan. Bagaimana tidak, di tahun 2012, Donny Damara telah meraih dua penghargaan bergengsi sekaligus dalam satu film yang sama yang dibintanginya. Di FFI 2012, ia meraih Citra untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik. Di ajang Asian Film Awards ke-6, Maret tahun lalu, di Hongkong, ia juga menyabet penghargaan Aktor Terbaik. Semuanya berkat perannya sebagai ayah sekaligus waria dalam film besutan sutradara Teddy Soeriaatmadja “Lovely Man”. “Tidak ada firasat sebelumnya, tapi keinginan untuk menang dalam setiap perlombaan pasti ada. Mudah-mudahan, ini dapat menjadi pemacu buat semuanya. Dan tentu, saya amat bersyukur atas pencapaian ini,” kata pria yang telah 25 tahun malang melintang di jagad perfilman ini, menanggapi prestasinya tersebut. Festival Film Indonesia 2012 diselenggarakan di Yogyakarta, 94
Januari 2013
Desember lalu. Kota itu dipilih karena memiliki kekuatan unsur budaya. Menanggapi itu secara khusus, aktor terbaik ini mengutarakan bahwa hal itu merupakan suatu nafas baru. Ia mendukung gagasan penyelenggaraan FFI di luar kota Jakarta. “Pastinya itu punya arti tersendiri, karena film Indonesia tidak saja dinikmati orang-orang kota besar, seperti Jakarta, tapi juga untuk dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Syukur-syukur bisa diadakan di Sumatera, misalnya. Dengan itu, semoga dapat semakin menguatkan pemahaman masyarakat untuk bangga pada film nasional. Jadi menurut saya, itu bagus, dan saya sangat setuju untuk penyelenggaraan FFI berikutnya di luar Jakarta,” katanya.+
Ir. Arif Imam Suroso, MSc. CS (Wakil Rektor IPB, Bidang Bisnis dan Komunikasi)
“Inovasi untuk Bangsa” Teks: Della Yuanita;Foto: Hesti Rika
B
eragam inovasi yang telah dihasilkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mengantarkan IPB dianugerahi Penghargaan Nasional Hak Kekayaan Intelektual 2012 untuk Perguruan Tinggi dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagai Perguruan Tinggi dengan jumlah pendaftaran paten terbanyak. Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Presiden Boediono kepada IPB pada 26 April 2012, dan hal ini membuktikan bahwa IPB telah secara konsisten sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan karya inovasi nasional paling prospektif terbanyak selama empat tahun berturut-turut sejak tahun 2008. Keberhasilan ini tak lepas dari tangan dingin Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. CS., yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor, Bidang Bisnis dan Komunikasi. Menurutnya, ada banyak inovasi monumental yang telah dikembangkan oleh IPB. “Diantanya adalah varietas unggul papaya dan padi, budidaya kedelai di lahan suboptimal, pupuk hayati, beras analog dan biosurfaktan untuk EOR (enhanced oil recovery)”, ujar pria yang juga
menjabat sevagai Komisaris Utama PT Bogor Lifes Science and Technology ini kepada Kabare. Imam menambahkan bahwa tak sedikit konsepkonsep pembangunan pertanian, pengentasan kemiskinan, dan penyelamatan lingkungan hidup yang dilakukan oleh IPB. “Semuanya didedikasikan untuk membantu menyelesaikan persoalan bangsa,” pungkasnya.+
Enny Sukamto (Ketua Yayasan Mitra Bharata)
Temukan Jiwa yang Hilang M Teks: FA Herru; Foto: Albert
eninggalkan dunia model bagi Enny Sukamto bukanlah hal yang mudah. Modeling memang telah lama melekat pada dirinya, dan masyarakat pun telah mengenalnya sebagai peragawati top di eranya. Sudah sejak tahun 1969, Enny berkecimpung di dunia itu. Bahkan, ia dikenal sebagai ikon model tahun 1970 hingga 1980-an. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, pada akhirnya ia pun musti rela meninggalkannya, meskipun tak serta merta. “Untuk meninggalkan itu, tidak gampang. Saya harus mencari gantinya yang juga seirama dengan hati saya. Tapi sekarang, saya
telah menemukan kegiatan lain yang membuat saya lebih berarti,” ujar Enny Sukamto saat ditemui di Yogyakarta. Menurutnya, ia telah menemukan teman-teman yang satu pemikiran, satu visi dan misi. Melalui Yayasan Mitra Bharata, mereka sama-sama mencintai kesenian wayang orang. Kira-kira sejak sekitar 5 tahun lalu, Enny diajak main wayang orang. Ia pun semakin aktif di yayasan itu, sampai akhirnya di saat ini Enny dipercaya menjadi ketua yayasan tersebut. Yayasan Mitra Bharata sendiri adalah yayasan yang melakukan kegiatan nirlaba di bidang seni budaya, khususnya pelestarian dan pengembangan seni wayang orang sebagai warisan budaya kebanggaan bangsa. Pementasan wayang orang dalam bermacam lakon pun telah berhasil dipentaskan, baik di dalam dan luar negeri. Kegiatan pelestarian budaya inilah yang menurutnya seirama dengan hatinya, membuat Enny Sukamto merasa menemukan jiwanya lagi yang pernah hilang. Ia pun bersyukur, di usianya yang tidak muda lagi masih dapat berbuat sesuatu untuk menyelamatkan budaya yang hampir terlupakan itu. “Akhirnya saya memang menemukan pengganti kegiatan modeling di sini. Saya pikir, mumpung saya masih bisa, maka saya akan berusaha ikut serta melestarikan budaya. Kalau tidak kita, siapa lagi,” tutupnya.+ Januari 2013
95
JERON BETENG
KILAS INFO
Parador Hotels & Resorts
Resmikan Empat
Hotel Baru
Teks&Foto: Anis RN
M
omen selebrasi di tanggal 12 Desember 2012 (12-12-12) menjadi hal yang tak terlupakan bagi Parador Hotels & Resorts yang merupakan operator hotel baru di Indonesia. Bersama dengan perusahaan pengembang Paramount Group, pada hari itu meresmikan empat hotelnya sekaligus. Acara persmian pertama dilakukan di Magelang pada pukul 08.30 WIB yakni di Atria Hotel & Conference Magelang (AHCM), hotel berbintang empat yang memiliki 144 kamar dengan kapasitas ballroom hingga 2.100 orang. Peresmian hotel ini dilakukan oleh Walikota Magelang
Ir. H. Sigit Widyonindito, MT didampingi Komisaris Paramount Group Ibu Elizabeth Sindoro, CEO Paramount Group Tanto Kurniawan, serta Vice President Parador Hotels & Resorts Ricky Theodores. Acara ini turut mengundang beberapa petinggi penting kota Magelang. Seusai meresmikan AHCM, acara dilanjutkan ke lokasi District Tivoli Paramount Serpong untuk meresmikan 2 hotel terbaru lainnya yakni Atria Residences Paramount Serpong (ARPS) yang merupakan serviced apartment berbintang empat pertama di kawasan Tangerang dan Serpong dengan jumlah kamar mencapai 124 yang siap dihuni
sebagai kondotel. Juga Famehotel Paramount Serpong (FPS), hotel berbintang dua yang memiliki 144 kamar serta 6 ruang meeting dengan fasilitas canggih. Sedangkan 1 hotel lainnya merupakan hotel rebranding dari Aston Paramount Serpong Hotel & Conference Center (APSHCC) yang berganti nama menjadi Atria Hotel & Conference Paramount Serpong (AHCPS). AHCPS merupakan hotel berbintang empat pertama di kawasan Gading Serpong. Peresmian 2 hotel baru dan 1 hotel rebranding dilakukan oleh Bupati Tangerang, H. Ismet Iskandar didampingi oleh Komisaris serta CEO Paramount Group.+
Macapatan Massal
Magayubagya Keistimewaan DIY Teks&Foto: Albert
A
da saja cara masyarakat Jogja untuk meluapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas keistimewaan DIY. Salah satunya dengan menggelar macapatan di Pagelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada Senin, 10 Desember 2012 lalu. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan DIY GBPH Yudhaningrat, lebih kurang ada 500 orang anggota paguyuban macapatan massal dalam rangka mangayubagya keistimewaan 96
Januari 2013
DIY. “Inilah sebuah ujud ungkapan syukur rakyat Jogja dalam mendukung keistimewaan,� paparnya. Akan tetapi, Gusti Yudha menambahkan bahwa ungkapan syukur ini jangan sampai membuat kita lengah karena banyak hal yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam memajukan Yogyakarta. Kegiatan macapatan massal ini dipilih karena merupakan salah satu budaya Jawa yang harus dilestarikan keberadaannya.
Banyaknya petuah bijak dalam setiap lirik macapat, diharapkan mampu menggerakkan hati para generasi muda untuk tetap nguri-uri budaya Jawa. Malam itu, materi macapatan dipilih kidung Suksma Jati yang berisi doa dan pujian kepada Tuhan yang mengingatkan akan filosofi Manunggaling Kawula Gusti dengan harapan masyarakat Jogja dapat hidup tentram, damai sehingga kondisi negara akan selalu nyaman.+
Grand Opening
Hotel Arjuna Yogyakarta Teks & Foto: Della Yuanita
J
umat, 7 Desember 2012 lalu menjadi malam tak terlupakan bagi segenap manajemen Hotel Arjuna Yogyakarta. Setelah melakukan soft opening tanggal 22 Juni 2012 silam, kini hotel yang berlokasi di Jalan P. Mangkubumi No. 44 Yogyakarta itu, menggelar grand opening yang dihadiri para tokoh dan kolega serta rekan media. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kredit RI, Dr. Sapta Nirwandar, MSc, meresmikan hotel berbintang tiga ini. Menurut Wamen, hotel ini memiliki keunikan konsep yakni menggabungkan nuansa tradisional dan modern. “Walaupun kecil dan mungil, namun hotel ini beautiful,� ujar Wamen Dr. Sapta Nirwandar, MSc, dalam sambutannya. Wamen juga mengharapkan Hotel Arjuna Yogyakrta dalam perkembangannya kelak, akan dapat menjadi salah satu ikon wisata Jogja sehingga dapat ikut menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kota pelajar ini. Sementara itu, General Manager Hotel Arjuna, Rokimo Tarigan mengungkapkan bahwa kini hotel ini memiliki fasilitas kamar sebanyak 72 kamar dengan empat tipe, mulai dari Standard, Superior, Superior Pool View, Deluxe dan Suite Room. Selain itu, Hotel Arjuna juga memiliki Srikandi Coffee Shop yang menyajikan beragam pilihan menu tradisional maupun internasional. Fasilitas pendukung lainnya yakni adanya kolam renang Taman Sari dan Dewi Kunthi Spa yang akan memenuhi kebutuihan para tamu akan perawatan kecantikan dengan menggunakan aromaterapi yang berkhasiat untuk kebugaran tubuh.+
JERON BETENG
KILAS INFO
Konser
Klapa Tragos Di
Jakarta Teks&Foto: Herlan
G
rup musik asal Kroasia Klapa Tragos pada 14 November 2011 yang lalu mengadakan konser di Jakarta dengan mengambil tempat di Gedung Usman Ismail atau Pusat Perfilman di Kuningan Jakarta. Grup musik ini beranggotakan delapan orang dan musik mereka beraliran akapela klasik. Konser ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Kroatia yang bekerjasama
dengan PT. First Wap. Turut pula hadir dalam konser tersebut, Duta Besar Kroasia untuk Indonesia HE. Mr. Zeljko Cimbur dan beliau merupakan penggagas berlangsungnya konser tersebut. Menurutnya, konser ini bertujuan memperkenalkan konser klasik di Indonesia dan sekaligus mempromosikan budaya Kroasia di Indonesia. Pada konser tersebut, grup musik Klapa
Tragos juga menyanyikan lagu-lagu keroncong Indonesia, di antaranya Selendang Sutra yang disajikan dengan irama klasik, membuat para penonton yang di antaranya merupakan mahasiswa-mahasiswa Indonesia, menjadi terpukau karena tidak hanya lagu-lagu dari Kroasia yang mereka bawakan tetapi lagu-lagu Indonesia Juga bisa mereka nyanyikan.+
Mataram City Goes to Campus Teks & Foto: Farid Imawan
U
ntuk lebih memperkenalkan dan membidik segmen hunian apartemen di kalangan mahasiswa, Mataram City yang merupakan apartemen dan kondotel di Yogyakarta, mengadakan road show goes to campus. Road show ini dimulai dari tanggal 2 Desember di Myoozik CafĂŠ. Kemudian, 3 Desember 2012 di Fakultas Kedokteran UGM. Tanggal 4 Desember di Fakultas Ekonomi UGM, tanggal 5 Desember Fakultas di Kedokteran UMY, tanggal 6 Desember di Kedokteran UII, dan tanggal 10
98
Januari 2013
Desember di STIE YKPN. Antusiasme yang ditunjukkan para mahasiswa dalam road show Mataram City Goes to Campus ini memang menunjukkan minat yang tinggi kalangan mahasiswa terhadap hunian apartemen dan kondotel. Promo bagi mahasiswa yang menggunakan kartu KTM mendapatkan diskon tambahan 2,5 persen, IPK di atas 3 diskon tambahan 2,5 persen, dan hadiah langsung berupa ratusan I Phone 5, dengan unit yang terbatas yaitu 40 buah, dari 220 unit yang tersedia. +
JERON BETENG
KILAS INFO
MODA Membuka
Jakarta Fashion Market
2012
Teks: Farid Imawan;Foto: Istimewa
D
esainer-desainer busana muslim Jogja yang tergabung dalam MODA (Moslem Fashion Designers of Jogja) didaulat untuk membuka Jakarta Fashion Market 2012 dengan eksklusif fashion show dan hijab tutorial, Jumat 30 November 2012 di FX Sudirman Jakarta. Desainer yang mewakili MODA dalam event tahunan tersebut adalah Syoraya Budiman, Shofia Khansa, Noor
Rahmawati, Ulfa BCH, Tuti Akbar, Defika Hanum, Neesa Karunia, Irviana Arham, Hasna Dahlan dan Didi Marini. Koleksi dari Afif Syakur, yang merupakan dewan penasehat MODA, juga memeriahkan fashion show pada event tahunan yang berlangsung dari tanggal 30 November hingga 2 Desember 2012 tersebut. Tak kurang dari 20 busana muslim ready to wear diperagakan dalam tiga sesi pembagi yaitu busana muslim casual, busana muslim ethnic, serta busana
muslim pesta (cocktail). Terpilihnya MODA untuk melakukan fashion show eksklusif pada hari pembuka Jakarta Fashion Market 2012 tersebut karena kesamaan spirit MODA dalam mewadahi entrepreneur muda Jogja di bidang busana muslim. Hal tersebut sesuai dengan konsep Jakarta Fashion Market 2012 sendiri, sebagai wadah apresiasi bagi kreatif muda Indonesia di bidang fashion demi berkembangnya young entrepreneur di Indonesia. .+
Kemendikbud Gelar Pameran Nominasi Warisan Budaya Tak Benda Teks: BK;Foto: Istimewa
A
trium Mangga Dua Square di kawasan Mangga Dua Jakarta Utara selama dua hari, 8-9 Desember 2012, dipilih Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai tempat untuk mengadakan pameran warisan budaya tak benda milik bangsa Indonesia. Dalam pameran ditampilkan beragam profil warisan budaya tak benda, seperti tenun Nusa Tenggara Timur, Noken Papua (kerajinan tangan rakyat Papua) yang 4 Desember lalu ditetapkan oleh UNESCO dalam daftar warisan budaya tak benda dunia, kemudian angklung, dan lain-lain. Selain itu, juga ditampilkan berbagai demo pengrajin tenun dan jamu, serta pertunjukan kesenian tari Tor Tor.
100
Januari 2013
Demo pengrajin dan pertunjukan kesenian ini ditampilkan agar masyarakat mengetahui bahwa hal tersebut merupakan salah satu warisan budaya dan telah didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Prof. Kacung Marijan, Ph.D., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasubdit Program dan Evaluasi, Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya (INDB) Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa pameran ini merupakan ajang memperkenalkan ragam warisan budaya dunia tak benda, baik yang saat ini sudah terdaftar di UNESCO maupun yang
sedang menjadi nominasi yang akan diusulkan ke UNESCO.� Di bulan Desember 2012, Kemendikbud memang memiliki beberapa agenda. Selain mengadakan pameran ini dan acara penetapan Noken Papua dalam daftar warsisan budaya tak benada, Kemendikbud juga telah menggelar dialog budaya di Hotel Alila Jakarta pada tanggal 5 Desember lalu. Dialog Budaya yang di adakan ini untuk menindak lanjuti hasil hasil yang telah dicapai berdasarkan serangkaian kegiatan persiapan acara World Culture in Development Forum - Bali Forum 2013.+
Forum Bisnis
SlovakiaIndonesia Teks&Foto: Herlan
SPS Gelar
Forum Konferensi danPenghargaan Teks&Foto: Budi Prast
B
erkembangnya suatu negara ditunjukkan dengan kemajuan-kemajuan di segala bidang. Dan teknologi adalah sektor yang berpotensi meningkatkan kemajuan di bidang ekonomi di suatu negara. Demi mendukung hal tersebut, pada 10 Desember 2012, bertempat di Hotel JW Mariott, Jakarta, Kedutaan Besar Slovakia untuk Indonesia mengadakan Forum Bisnis yang menghadirkan Menteri Ekonomi Slovakia HE. Mr.Tomas Malatinsky dan Menko Perekonomian RI Hatta Rajasa. Forum bisnis ini dihadiri 20 pengusaha dari Slovakia dan beberapa pengusaha Indonesia. Dalam Forum Bisnis ini dihasilkan perjanjian kerjasama di bidang ekonomi dalam sektor teknologi, kelistrikan, dan manufaktur antara Indonesia dengan Slovakia. Menurut Bapak Hatta Rajasa dalam Konfrensi pers bahwa kerjasama dengan Slovakia pada hari ini adalah kerja sama murni dan tidak menggunakan APBN Indonesia.+
S
erikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat, sebagai organisasi pemilik media di Indonesia untuk pertama kalinya menggelar forum konferensi dan penghargaan bertajuk The 1st SPS Indonesia PR Summit 2012: The Global Challenge & Opportunity in Managing a Sustainable Reputation. Forum yang digelar di Hotel Inna Garuda Yogyakarta dimulai 13 14 Desember 2012 lalu. SPS PR Summit dibuka oleh Wakil Ketua Umum SPS Pusat, Agung Adiprasetyo, dilanjutkan dengan keynote speech dengan tema “Prospek Ekonomi Indonesia di Mata Internasional� oleh Menko Perekonomian RI, Hatta Rajasa. Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara penting seperti Ketua Forum Pemred Indonesia Wahyu Muryadi, Direktur Eksekutif Sugeng Sarjadi Syndicate Yulius Ari Nurcahyo dan Senior Partner DASA Strategic Communication Dian Anggraeni Umar. Kemudian keesokan harinya Ketua Dewan Pers Prof. Bagir Manan, Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Dirut Telkom Arief Yahya dan Muhammad Jusuf Kalla menjadi narasumber. Tak ketinggalan Ketua Umum SPS Pusat Dahlan Iskan menyerahkan penghargaan bagi Tokoh Publik, Lembaga Publik dan Korporasi Pilihan SPS serta penghargaan Sahabat Pers 2012..+
Januari 2013
101
CAWISAN EDISI DEPAN
KONDHANG Foto: Budi Prast
REGOL
Rangkaian Kisah Kereta Api
S
ebagai salah satu sarana transportasi yang diminati masyarakat, kereta api menjadi menarik karena sejarahnya yang menarik. Sejarah yang dimulai dari Semarang ini pun tak lepas dari keberadaan Lawang Sewu. Bagaimana cerita selengkapnya? Semua bisa Anda dapatkan di Kabare edisi selanjutnya.+
Setiawan Djody
N
ama besar Setiawan Djody sebagai seorang pengusaha sekaligus seniman rasanya tak perlu dipertanyakan lagi. CEO Grup Setdco ini memiliki kharisma tersendiri ketika tampil di atas panggung. Kisah hidupnya pun menjadi unik manakala ada pengalaman-pengalaman bersama tokohtokoh dunia yang dekat dengan pria kelahiran Solo ini. Seperti apa kisahnya? Selengkapnya ada di Kabare edisi Februari 2013 mendatang.
Foto: Albert
102
Januari 2013
Foto: Ist
CANTHING
Bergaya dengan Sepeda
D
emam bersepeda atau gowes tampaknya sudah mewabah di kalangan masyarakat Indonesia. Tak hanya masyarakat biasa, namun para tokoh nasional hingga sosialita kini juga teracuni virus bersepeda. Sepeda pun kini tak hanya menjadi tunggangan akan tetapi mulai tampil gaya dengan bermacam model. Bahkan harganya pun bisa mencapai ratusan juta rupiah. Seperti apa sepeda-sepeda mahal nan gaya tersebut? Nantikan jawabannya di Kabare edisi Februari 2013.+