Kabare Magazine edisi April 2013

Page 1

9 772 087 27 567 1




SOWAN DARI REDAKSI

Bahasa Gula Gula merupakan perlambang kesabaran, kebaikan hati, perlambang orang yang menerima apa adanya, tak perlu disebut-sebut, disanjung atau dipujapuja setiap kali dia melakukan budi baiknya.

Kunjungi website majalah Kabare di: www.kabaremagzine.com

04

April 2013

S

iapakah yang bertanggung jawab mengubah seduhan kopi pahit menjadi manis? Miliaran lidah seluruh dunia tentu akan menjawabnya: gula! Terlahir dari ibu bernama tebu (orang Jawa mengartikan antebing kalbu), setiap orang tak perlu susah payah mengenali karakternya. Dengan kemantaban hati terlahir di dunia ini, gula ikhlas menjalani fungsinya sebagai pemanis. Hampir tak ada orang di dunia ini yang tak memanfaatkan gula. Dalam keluarga karbohidrat, gulalah yang paling eksis. Dia paling sering muncul, lebih-lebih jika orang hendak menggunakannya pada aneka makanan dan munuman. Dari adanya gula, alam sebenarnya telah memberi bahasanya sendiri. Kita, manusia, sebagai bagian dari alam, apakah pernah mendengarkan bahasa alam itu? Bahasa alam memang sering kali tak kasat telinga kita. Dari gula, sebenarnya alam mengajak kita berbincang soal ketulisan atau keikhlasan. Pernah sadarkah kita akan jasa gula? Meskipun kita sering memanfaatkannya, tapi kita sering melupakan jasa gula itu. Gula merupakan perlambang kesabaran, kebaikan hati, perlambang orang yang menerima apa adanya, tak perlu disebut-sebut, disanjung atau dipuja-puja setiap kali dia melakukan budi baiknya. Dianalogikan sebagai makhluk hidup, dalam benak gula hanya terpikir bagaimana dia bisa memberi manfaat pada manusia. Coba bayangkan, setiap kali kita hendak menikmati secangkir kopi, misalnya. Jika kopi ditambah gula, kita pasti akan menyebutnya kopi manis. Bukan kopi gula. Begitupun teh yang dicampuri gula, kita tak akan pernah menyebutnya teh gula. Bahkan jika kita menginginkan kopi yang ditambah moca lalu diberi gula, kita juga hanya menyebutnya kopi moca. Namun begitu, meskipun gula tak populer disebutkan, tapi dia tak pernah menuntut dan kehilangan kemuliannya. Gula tetap dibutuhkan banyak orang. Ketulusan gula yang demikian, toh tak membuatnya kehilangan harga diri, bahkan justru harganya seringkali mahal. Karena itu, marilah kita belajar hidup dari bahasa gula. Berbuat sesuatu dengan ikhlas. Berbuatlah terus dan teruslah berbuat untuk memaniskan kehidupan di sekitar kita masing-masing, dan tidak berpikir akan menjadi apa kita kelak. Niscaya, alam pun dengan sendirinya akan memiliki bahasanya sendiri untuk kita. Salam dari Baciro

Dapatkan e-magz Kabare di: www.wayangforce.com

Majalah Kabare/Kabare Magazine Group: Kabare Magazine Community


PERINTIS: Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (alm) PENASIHAT: GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi KBPH Prabu Suryodilogo Moetaryanto Poerwoaminoto AO KRT Sugiharto Soeleman Ir. Paulus Warsono Broto, MM PENANGGUNG JAWAB: KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH DEWAN DIREKSI: Drg. R Eddy Purjanto KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH Ir. Danang Wibowo DEWAN REDAKSI: KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH FA Herru Della Yuanita Agus Yuniarso FOTOGRAFI: Budi Prast Albert Taurino ARTISTIK & PRODUKSI: Sutoto Arif Tedja Mukti PEMASARAN IKLAN: Anis Rohmah Nurjanah (Koordinator) M Farid Imawan KEUANGAN & ADMINISTRASI IKLAN: Lulu Z Ifana Inayati SIRKULASI & PROMOSI: Tegar Hartoko Sutaryo REDAKTUR ONLINE: Agus Yuniarso KONTRIBUTOR FOTO: Yuyun Wardhana - PT. Kreativi Visi Mediatama (KVM) Frans Hambali

Model : KRMT. Roy Suryo Notodiprojo & Ismarindayani Priyanti Make Up : Salon Kartini Busana & Aksesoris : Salon Kartini Foto : CPC Photo Design Desain : Sutoto

PERWAKILAN JABODETABEK Herlan Parisa Bambang Kusubyanto PENERBIT: PT. Kabare Jogja Media Pariwara ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN SIRKULASI: Jl. Pacar 67A, Baciro, Yogyakarta, Telp +62 274 562 887, Faks +62 274 558 072 E-mail: info@kabaremagazine.com, kabareyk@indosat.net.id Website: www.kabaremagazine.com ALAMAT PERWAKILAN JAKARTA: Sovereign Plaza Lantai 12 Jl. TB. Simatupang No. 36, Jakarta 12430 Telp: 021 - 294 00 153. Fax: 021 - 294 00 161 April 2013

05


PASUGATAN

DAFTAR ISI

10 Regol Sebagai salah satu negara koloni Belanda, Indonesia tentu tak bisa dipisahkan dari sejarah mengenai perkebunan dan pemanfaatan hasil bumi. Kekayaan alam Indfonesia akan hasil bumi yang berlimpah pada akhirnya mengundang banyak pendatang dari berbagai bangsa, khususnya Eropa untuk singgah sementara dan membuka jalur perdagangan. Gula, menjadi salah satu primadona dari perkebunan Indonesia yang sempat mendunia.

Kondhang 26 Terkadang, kita memandang budaya bangsa lain lebih menarik, bahkan lebih hebat dari budaya sendiri. Ini mencerminkan pudarnya kecintaan terhadap budaya lokal, dan ini menjadi tantangan bagi kita untuk mencari cara bagaimana mengembalikan rasa hormat kepada budaya sendiri. Hal ini membuat Pontjo Sutowo, putra dari tokoh Pertamina Ibnu Sutowo miris. Pontjo mengatakan jika masyarakat Indonesia turut dibangun bersamaan dengan tumbuhnya perekonomian, maka secara otomatis budayanya pun ikut terbangun juga.

42 Canthing Grebeg Sudiro adalah perayaan perpaduan budaya masyarakat Tionghoa-Jawa. Grebeg adalah tradisi khas Jawa dalam menyambut hari-hari khusus, seperti Mulud (kelahiran Nabi Muhammad), Syawal (Lebaran), Besar (Idul Adha), dan Suro (tahun baru Jawa). Puncak perayaan ini adalah rebutan makanan, hasil bumi, atau lainnya yang biasanya disusun seperti gunung. Tradisi rebutan ini didasari oleh falsafah Jawa ora obah ora mamah, jika tidak berusaha tidak akan mendapat makan. Sedang bentuk gunung merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan

Pendopo 68 Bukan hanya kerbau, sapi, atau kambing saja yang dapat digiring digembalakan, lebah pun musti digembalakan agar dapat menghasilkan madu yang maksimal. Lalu bagaimana orang dapat menggembala lebah? Memang tak biasa terdengar di telinga, namua begitulah adanya. Karena kaya akan manfaat, tak sedikit orang di muka bumi ini tertarik menjadi peternak lebah madu

06

April 2013


34 Gebyar Koleksi busana ready to wear yang ditujukan untuk para wanita karir ataupun wanita aktif di era modern. Penggambaran Kartini masa kini di mana para wanita aktif berkarir di era masa kini. Busana ini menggambarkan sosok wanita modern yang penuh aktifitas namun tetap tampil trendy dan feminin di sela-sela kesibukan bekerja.

Klangenan 80 Di Kayumanis, Anda dapat menyantap berbagai hidangan kuliner tradisional kreasi Chef Maranatha. Meski menampilkan hidangan tradisional, namun dari segi resepnya blended Eropa dan Indonesia. Menu kreasi dari ikan kakap, atau seafood lainnya, dapat Anda nikmati. Selain itu ada pula menu ayam laos khas Bandung, nasi goreng seafood, nasi goreng buntut, sego abang khas Wonosari, bebek botok atau pepes khas Bali, dan sebagainya.

REGULER 30 PEPANGGIHAN 64 NGADI BUSANA 72 PLESIR 76 PESANGGRAHAN

80 KLANGENAN 84 PAGUYUBAN 89 LAKON LAKU 90 GUNEMAN

92 DULU KINI 93 JERON BETENG 102 CAWISAN

April 2013

07


PASURYAN CERITA SAMPUL

KRMT. Roy Suryo Notodiprojo

Ismarindayani Priyanti

&

Optimis Benahi

Sepakbola Indonesia

Teks: Della Yuanita; Foto: CPC Photo Design

08

April 2013


T

ak pernah terbersit dalam benak Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo ketika dipilih untuk mengemban jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebagai pengganti Andi Mallarangeng. Wajar, selama ini Roy dikenal sebagai pakar telematika dan anggota DPR RI. Roy, bahkan hampir tidak pernah terlihat di dalam event olahraga apapun. Maka sangat wajar jika banyak orang yang mempertanyakan kapasitasnya sebagai Menpora. Namun begitu, Roy mengaku tak memikirkan beragam komentar miring mengenai dirinya. Bagi Roy, menjadi Menpora bukanlah mimpi atau cita-cita hidupnya. Roy bahkan tak pernah menyangka jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilihnya untuk menduduki posisi tersebut. Kepada Kabare, Roy Suryo mengisahkan awal mula penunjukan dirinya sebagai pengganti Andi Mallarangeng. “Waktu itu hari Minggu siang, saya baru pulang dari Jogja dan sedang dalam perjalanan ke Jakarta. Ketika sampai di daerah Brebes, tiba-tiba saya ditelepon Pak Sudi Silalahi dalam kondisi sedang menyetir. Pak Sudi memang tidak memberi tahu mau jadi apa, tapi saya cuma diminta belajar bidang olahraga saja,” ujarnya kepada Kabare di Kampayo Corner, Jogja. Saat itu, Roy tidak terlalu memikirkan perkataan Sudi Silalahi, namun tanda-tanda ia bakal menjadi Menpora semakin jelas ketika beberapa menteri dari Partai Demokrat, seperti Jero Wacik, Syarief Hasan, dan EE. Mangindaan, mulai menelepon dan menanyakan seputar usia, pendidikan dan lainnya. Saat itu, Roy berpikir jika senior-seniornya hanya iseng bertanya. Namun rupanya, dua hari setelah ditelepon Sudi Silalahi, Roy kembali ditelepon oleh Rizal Arif, dokter kepresidenan yang memintanya untuk mengikuti general check up di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. “Usai melakukan kegiatan medis, saya kembali ditelepon oleh Pak Sudi dan diminta untuk datang ke Istana Negara pada Kamis sore. Pada saat itulah, saya diberitahu bahwa sayalah calon Menpora.

Saya pun mengakui bahwa saya bukan olahragawan dan tidak memiliki background di bidang kepemudaan. Namun saya meminta dukungan masyarakat dan media massa agar bisa menjalankan amanah besar ini Kemudian saya bertemu Presiden SBY, Wapres Boediono, Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Di situ dilakukan semacam fit and proper test dan secara definitif saya bisa sampaikan,” jelas pria alumni Fisipol Jurusan Ilmu Komunikasi UGM ini. Selasa, 15 Januari 2013, Roy pun resmi dilantik sebagai Menpora yang baru. Roy menyadari bahwa banyak suara-suara sumbang di luaran terkait pelantikan dirinya. Roy pun mengakui dirinya tidak berkompeten menjabat posisi yang ditinggalkan Andi Mallarangeng tersebut. Bahkan Roy menyampaikan kepada Presiden bahwa dirinya bukanlah orang yang tepat menduduki posisi tersebut. Namun, Presiden SBY telah menjatuhkan pilihannya ke Roy. “Banyak media massa yang juga meragukan kemampuannya. Saya pun mengakui bahwa saya bukan olahragawan dan tidak memiliki background di bidang kepemudaan. Namun saya meminta dukungan masyarakat dan media massa agar bisa menjalankan amanah besar ini sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik,” harapnya. Tugas Roy memang tidak ringan, selain harus dapat mengkonsolidasikan jajaran Kemenpora, Roy diminta melanjutkan apa yang telah diraih Menpora sebelumnya, yakni berjayanya kembali Indonesia dalam Sea Games. Namun, PR yang sepertinya akan menyita perhatiannya yakni bekerja sama dengan KOI (Komite Olimpiade Indonesia) dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) untuk segera mengakhiri permasalahan yang ada di kepengurusan PSSI. Roy diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik dengan FIFA dan semua pencinta sepakbola, karena rakyat akan marah jika prestasi sepakbola terganggu dan kandas karena konflik kubu-kubu tertentu dalam

persepakbolaan nasional. “Saya juga tengah memfokuskan persiapan pada masalah penyatuan dualisme badan induk sepakbola Indonesia, terkait kisruh antara PSSI dan KPSI. Langkah untuk mendamaikan kedua organisasi ini sudah menemui sedikit titik terang. Karena baik PSSI dan KPSI keduanya telah mempersilahkan masingmasing pemainnya untuk bergabung ke dalam skuad Garuda,” terang pria kelahiran Yogyakarta, 18 Juli 1968 ini. Meski kemampuan Roy dalam menyelesaikan konflik ini banyak yang meragukan, sang istri Ismarindayani Priyanti atau yang akrab disapa Ririn mendukung penuh sang suami dalam menunaikan tugas ini. Ririn memaklumi jika banyak pihak yang meragukan kemampuan Roy. “Sejak dulu saya dan Mas Roy sudah sering menghadapi kritikan dan cemoohan orang. Bukan saat ini saja kami menerima kritikan, kami menganggap semua itu sebagai tantangan dan penyemangat agar Mas Roy dapat bekerja dengan baik. Saya meyakini bahwa semakin tinggi pohon, maka angin yang menerpa semakin kencang. Kami membaca semua kritikan dan masukan baik di twitter, facebook maupun media online lainnya. Kami tak pernah mengabaikan justru menganggapnya sebagai masukan positif, sehingga dia mampu membuat ide baru dalam mendukung prestasinya sebagai Menpora,” papar Ririn. Ririn pun siap mendampingi Roy dalam melaksanakan tugas-tugas Kemenpora yang telah menanti Roy. Baginya, inilah amanah besar yang wajib ditunaikan dengan penuh rasa tanggung jawab. Pencinta kucing Persia yang bekerja sebagai Regional Wealth Manager Kantor Bank Mandiri Wilayah Jakarta-Thamrin ini yakin dan optimis Roy mampu menjalankan tugas negara dengan baik. +

April 2013

09


REGOL KABAR UTAMA

Sekilas Kisah

Pabrik Gula Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

S

ebagai salah satu negara koloni Belanda, Indonesia tentu tak bisa dipisahkan dari sejarah mengenai perkebunan dan pemanfaatan hasil bumi. Kekayaan alam Indonesia akan hasil bumi yang berlimpah, pada akhirnya mengundang banyak pendatang dari berbagai bangsa, khususnya Eropa, untuk singgah sementara dan membuka jalur perdagangan. Gula, menjadi salah satu primadona dari perkebunan Indonesia yang sempat mendunia. Bahkan hingga tahun 1930-an, adanya perkebunan tebu yang berkembang dan melimpah, menjadikan Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda sebagai bangsa pengekspor gula terbesar di dunia setelah kuba. Tahun 1673 menjadi awal mula produksi besar-besaran gula di Hindia Belanda, terutama di Jawa. Pembangunan pabrik-pabrik gula di Jawa tak lain adalah imbas dari permintaan gula di Eropa yang terus meningkat. VOC, sebagai organisasi dagang penguasa kala itu, tentu saja tak mau melewatkan kesempatan ini. Pada tahun 1830, lewat tanam paksa (cuulturstelsel), pribumi diharuskan menanam tebu sebagai salah satu tanaman wajib untuk suplai utama pabrik-pabrik gula. Pada masa jayanya, sekitar 179 pabrik gula berdiri di belahan Nusantara. Namun karena situasi ekonomi dan politik saat itu, kini kita hanya bisa melihat sisanya yang masih ada sekitar 58 pabrik. Bahkan selama 5 tahun terakhir, tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 13 pabrik gula yang harus menutup usahanya karena produksi tebu kian menipis. Namun belakanga, perlahan, keberadaan pabrik gula yang tersisa mulai bangkit. Tak hanya dari sisi produksi saja, namun aset pabrik gula sebagai bangunan cagar budaya pun kini mulai dilirik sebagai potensi yang mampu dikembangkan. PTPN IX, PTPN X dan PTPN XI yang merupakan perusahaan BUMN, kini

10

April 2013

menciptakan sebuah gebrakan dengan menghidupkan nilai lain bagi pabrik-pabrik gula. Sebuah nilai sejarah sekaligus wisata mulai disinergikan untuk menarik minat masyarakat sehingga melihat potensi lain yang bisa dikembangkan dari sebuah pabrik gula. Dari sisi sejarah, terlalu banyak perjalanan manis, pahit dan getir yang dilalui oleh pabrik-pabrik ini. Semuanya akan terlalu berharga untuk dilupakan begitu saja. Dari sisi wisata, tentunya ini ide yang cukup brilian dan mengagumkan, di mana potensi ini terkadang belum terlalu tampak untuk disorot dan dikembangkan. Memang, siapa mengira pabrik-pabrik gula ini mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Dengan desain seperti museum hidup, para pengunjung dapat menikmati suasana heritage yang dilengkapi dengan aktivitas pabrik yang masih berlangsung hingga kini. Matthew C. Sanger dalam tulisannya yang berjudul Globalization and the Commodification of Heritage: A Review of Marketing Heritage (2006), menyatakan bahwa potensi membuat sebuah tempat bersejarah menjadi lokasi wisata adalah sangat besar. Tempattempat ini merupakan peninggalan sejarah (heritage) yang harus diposisikan bukan hanya sebagai properti lokal, tapi juga properti dunia (property of the world). Melalui upaya pengelolaanya yang mengenalkan tempat-tempat ini sebagai warisan dunia yang layak disaksikan dan dikunjungi, maka tempat-tempat bersejarah memiliki potensi bukan hanya sebagai warisan dunia (global heritage) tapi juga sebagai wisata dunia (global tourism). Dan dengan adanya potensi wisata yang dimiliki oleh pabrik-pabrik gula di Indonesia, khususnya di Jawa milik PTPN IX, PTPN X, dan PTPN XI, tak ada salahnya hal ini perlu menjadi pijakan dasar untuk melakukan lompatan yang sifatnya jangka panjang. +


Pabrik Gula Gondang Baru, Klaten

April 2013

11


REGOL KABAR UTAMA

Lokasi Pabrik Gula Madukismo

12

April 2013


Pabrik Gula Mengenang Zaman Keemasan Teks: Agus Yuniarso; Foto: Budi Prast

April 2013

13


REGOL KABAR UTAMA

I

ndustri gula pernah mencapai kejayaannya di negeri ini. Menjelang dekade 1930-an, Hindia Belanda telah menjadi pengekspor gula terbesar di dunia setelah Kuba, dengan produksi mencapai 3 juta ton per tahun. Saat itu ada sebanyak 179 pabrik gula yang rata-rata mampu memproduksi 14,8 ton gula pasir per hektar, dengan total areal lahan tebu seluas 200.000 hektar. Areal itu sebagian besar terkonsentrasi di Jawa, sekaligus menjadikan pulau ini sebagai salah satu produsen gula terkemuka di dunia. Tak hanya di sisi jumlah produksi. Di bawah kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda, industri gula di Pulau Jawa

menjadi bisnis unggulan yang terkenal dengan kecanggihan pengelolaannya, mulai dari teknik budidaya tanaman tebu hingga proses produksi dan pemasarannya sebagai komoditas yang sebagian besar ditujukan bagi pasar dunia. Keseriusan Pemerintah Hindia Belanda dalam menangani industri ini juga ditunjukkan dengan dibangunnya sarana dan prasarana penunjang yang menghubungkan lahan pertanian dan pabrik pengolahannya dengan jalur distribusinya menuju pasar dunia. Mereka membangun jaringan jalan raya, jalur kereta api, jembatan dan pelabuhan. Mereka juga membangun kawasan industri yang

Stasiun penguapan di Pabrik Gula Gondang Baru, Klaten

14

April 2013

terintegrasi dengan bangunan perkantoran serta perumahan yang menjadi tempat tinggal para karyawannya. Sebagian dari infrastruktur peninggalan zaman keemasan itu masih bisa disaksikan hingga hari ini. Sebagian yang lain bahkan tetap berfungsi sebagai sarana vital pendukung kehidupan sosial ekonomi di masa kini, khususnya jaringan transportasi yang dibangun pada masa itu. Konon, meski tanaman tebu telah ditemukan tumbuh di wilayah Nusantara sejak abad ke-4, baru 11 abad kemudian bumi ini mulai dimanfaatkan sebagai bahan baku gula. Sejak kedatangan pedagang Belanda pada tahun 1596 yang diikuti


dengan terbentuknya Vereenigde OostIndische Compagnie (VOC) pada tahun 1602, industri gula mulai berkembang yang dipicu oleh meningkatnya permintaan gula dari Eropa. Pada pertengahan abad ke-17, penggilingan tebu dalam skala besar pun mulai dilakukan oleh sebagian imigran Cina yang bermukim di Batavia. Tercatat, ekspor perdana gula dari Batavia menuju Eropa telah dilakukan pada tahun 1673. Awalnya, teknologi yang dipergunakan masih teramat sederhana. Alat pengepresan tebu hanya terdiri dari dua buah silinder batu atau kayu yang saling berhimpitan. Pada salah satu silinder dipasang tonggak pemutar yang pada ujungnya digerakkan

Penampungan air di Pabrik Gula Tasikmadu, Karanganyar

Aktivitas di Pabrik Gula Tasikmadu, Karanganyar

secara manual dengan tenaga manusia atau hewan. Batang-batang tebu dimasukkan di antara himpitan silinder dan hasilnya dialirkan ke dalam kuali besar di bawah kedua silinder. Alat giling sederhana ini dapat dipindahpindahkan sesuai kebutuhan dan dibawa berkeliling lahan tanam di masa panen tebu. Menjelang penghujung abad ke-18, penggilingan gula tradisional ini masih terus bertahan, meski jumlahnya semakin menurun. Dari sebanyak 80 penggilingan gula yang diketahui pada tahun 1750, menjadi hanya 55 penggilingan saja di tahun 1776. Industri gula yang lebih modern sempat berdiri di awal abad ke-19 di Pamanukan, Ciasem, Jawa Barat yang dikelola oleh para pedagang besar asal Inggris. Sayang, karena

kesalahan lokasi dan kekurangan tenaga kerja, pabrik ini hanya mampu bertahan selama satu dasawarsa. Mekanisasi industri gula baru diperkenalkan pada tahun 1826 oleh para pengusaha bermodal besar dengan mendatangkan mesin-mesin impor yang untuk pertama kalinya mulai dipergunakan di Jawa. Industri ini pun semakin berkembang sejak Johannes van den Bosch, Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, mulai menerapkan Sistem Tanam Paksa atau Cultuurstelsel di tahun 1830. Dalam sistem ini, setiap desa diwajibkan menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu dan nila. Kebijakan Gubernur Jenderal Johannes

April 2013

15


REGOL KABAR UTAMA pabrik lainnya dikelola oleh Alexander Loudon, pedagang besar asal Inggris yang terlibat dalam kerja administratif di Hindia Belanda pasca Pemerintahan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Pada tahun 1835-1836, bersama de Sturler dan Verbeek, Loudon juga membangun pabrik gula Poegoe dan Gemoe di wilayah Kendal. Sekitar tahun 1837-1838, di Pekalongan tercatat pernah beroperasi tiga pabrik gula modern, yaitu Wonopringo, Sragie dan Kalimatie. Ketiganya mendayagunakan tak kurang dari 1.733 hektar lahan dengan tenaga kerja pribumi yang diikat kontrak secara tidak manusiawi oleh Gubernemen. Meski belakangan terbukti memberikan sumbangan modal besar pada zaman keemasan kolonialis liberal Hindia Belanda (1835-1940), masa-masa pemberlakukan Sistem Tanam Paksa ini diakui menjadi era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi di Hindia Belanda yang menyengsarakan kehidupan kaum pribumi. Protes keras muncul dari berbagai kalangan Negeri Belanda mengharuskan dihapuskannya Sistem Tanam Paksa pada tahun 1870 dan digantikan dengan Suikerwet atau Undangundang Gula 1870 dan sistem sewa tanah yang menjadi bagian dari Undang-undang Agraria 1870. Undang-undang Gula mengatur penghapusan kewajiban budidaya tebu bagi petani di Hindia Belanda yang dilakukan secara bertahap, hingga selesai dengan sempurna pada tahun 1891. Bersama sistem sewa tanah yang mulai diberlakukan, undang-undang ini kemudian

Alat penimbang tebu

van den Bosch ini semakin memacu pertumbuhan industri gula, selain berkat mulai dipergunakannya teknologi produksi yang semakin modern, juga karena ketersediaan bahan baku yang semakin melimpah. Bekerjasama dengan pengusaha-pengusaha non pribumi, lahan-lahan di bawah penguasaan Gubernemen juga didayagunakan sedemikian rupa menjadi perkebunan tebu yang menjadi bahan baku industri gula. Di Pekalongan misalnya, pada tahun 1830 berdiri dua pabrik gula yang dikelola oleh orang Tionghoa, yaitu Gou Kan Tjou di Desa Wonopringo dan Tan Hong Jan di Desa Klidang. Sementara di Karanganyar, Pemalang, berdiri 16

April 2013

rat di Sebuah alat be

Karanganyar PG. Tasikmadu,


Suasana Pabrik Gula Madukismo

memberi peluang kepada perusahaanperusahaan swasta Eropa untuk mulai berinvestasi di bidang perkebunan tebu. Gula mentah yang diekstrak dari tebu oleh pabrik-pabrik di Hindia Belanda pun dikirim ke Belanda untuk dirafinasi dan dipasarkan. Di tahun 1887, untuk menunjang optimalisasi budidaya tebu dan peningkatan industri gula, Pemerintah Hindia Belanda mengembangkan Het Proefstation voor de Java Suiker Industrie atau Pusat Penelitian Gula yang didirikan di Pasuruan, Jawa Timur. Wilayah Jawa Timur memang menjadi salah satu pusat konsentrasi lahan perkebunan tebu berikut pabrik-pabrik penggilingan gula yang tersebar di sejumlah kabupaten, seperti Bondowoso, Situbondo, Jombang, Jember, Mojokerto, Probolinggo, Lumajang, Madiun, Malang, Sidoarjo, Nganjuk, Tulungagung, Kediri dan Magetan. Di Jawa Tengah, lahan tebu dan kawasan pabrik gula dapat dijumpai di seputar Klaten, Karanganyar, Sragen, Pati, Kudus, Pekalongan, Banyumas,

Alat-alat pemroses gula di PG. Tasikmadu, Karanganyar

Purwokerto, Tegal, Brebes serta di wilayah Kasultanan Yogyakarta. Di Jawa Barat bisa dijumpai di seputar Majalengka, Cirebon, Indramayu dan Subang. Industri gula juga bisa dijumpai di luar Pulau Jawa, yaitu di Sumatera Selatan, Lampung dan Sulawesi Selatan. Pesatnya perkembangan industri gula di Hindia Belanda juga melahirkan tokoh legendaris yang dikenal sebagai “Raja Gula Asia�. Adalah Oei Tiong Ham, seorang

konglomerat kelahiran Semarang yang begitu tersohor pada dekade awal abad ke20, sebagai pemilik perusahaan Oei Tiong Ham Concern dan N.V. Kian Gwam. Kedua perusahaan yang berpusat di Semarang ini memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan tebu , pabrik gula, perbankan dan asuransi, selain di bidang impor bahanbahan pokok. Bidang bisnis utama dan terpenting dari Oei Tiong Ham Concern April 2013

17


REGOL KABAR UTAMA

Pabrik Gula Mojo, Sragen

Petugas sedang memeriksa alat

, Klaten di Pabrik Gula Gondang Baru

Aktivitas di Pabrik Gula Mojo, Sragen

18

April 2013

adalah ekspor gula pasir. Untuk menunjang bisnis ini, Sang Konglomerat telah membangun 5 buah pabrik gula, yang semuanya berada di pulau Jawa. Pada puncak kejayaan bisnisnya di dekade 1920-an, total kekayaannya ditaksir mencapai 200 juta Gulden. Namun justru pada periode tersebut, Oei Tiong Ham sudah tidak berada di Indonesia (Hindia Belanda) lagi. Ia meninggalkan Semarang menuju ke Singapura pada tahun 1921, karena perselisihan dengan pemerintah Hindia Belanda mengenai aturan pajak ganda serta masalah hukum waris. Industri gula juga berkembang pesat di wilayah “Kepangeranan� di Surakarta dan Yogyakarta. Di wilayah Surakarta, keberadaan pabrik gula di Colomadu dan Tasikmadu tak lepas dari kepemilikan dan pengelolaan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IV yang bertahta antara tahun 1853 hingga 1881 dan dikenal dengan jiwa wirausahanya yang tinggi. Modal yang dimilikinya ditanamkan ke berbagai sektor usaha, termasuk industri gula. Pabrik di Colomadu yang sudah didirikan pada tahun 1816 serta pabrik di Tasikmadu yang berdiri 10 tahun kemudian, menjadi pertanda sukses bisnis gula yang dikelola oleh keluarga Mangkunegaran. Kepemilikan kedua pabrik gula itu bahkan tak pernah tersentuh oleh pihak asing dan hampir selalu dikelola oleh pribumi.


Tebu-tebu di Pabrik Gula Madukismo

April 2013

19


REGOL KABAR UTAMA Hingar bingar industri gula juga melanda wilayah Kasultanan Yogyakarta, yang mencapai masa keemasannya pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII yang bertahta antara tahun 1877 hingga 1921. Tercatat, ada 17 pabrik gula yang beroperasi di Yogyakarta dan sekitarnya, yaitu: Randugunting, Tanjungtirto, Kedaton Pleret, Wonocatur, Padokan, Bantul, Barongan, Sewu Galur, Gondanglipuro, Pundong, Gesikan, Rewulu, Demakijo, Cebongan, Beran, Medari, dan Sendangpitu. Konon, dari setiap pendirian pabrik itu, Keraton Kasultanan Yogyakarta menerima pemasukan dana tak kurang dari Rp 200.000,00, sehingga Sultan Hamengku Buwono VII kemudian juga mendapat sebutan sebagai “Sultan Sugih�. Sebagaimana

Kereta yang memb awa tebu di Pabrik Gula Tasikmadu

tersebut dalam catatan Proefstation Voor Java Suikerindustrie (sekarang Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia atau P3GI), jumlah ini terbilang banyak, mengingat wilayah Yogyakarta yang tak terlalu luas, sehingga pabrik-pabrik itu berada pada lokasi yang relatif saling berdekatan. Untuk mendukung pesatnya pertumbuhan industri gula di wilayah Kasultanan Yogyakarta ini, Pemerintah Hindia Belanda sempat berencana untuk membangun sebuah pelabuhan besar di Pantai Parangtritis. Sayang, belum sampai rencana ini terwujud, situasi krisis datang melanda di awal dekade 1930-an. Di saat Hindia Belanda berada pada puncak kejayaan industri gula menjelang tahun 1930-an, krisis dahsyat disertai penurunan tingkat ekonomi secara dramatis melanda dunia. Rangkaian peristiwa yang

dikenal sebagai Depresi Besar atau Zaman Malaise ini, bermula dari jatuhnya bursa saham New York pada bulan Oktober 1929 yang mengakibatkan berbagai kegiatan ekonomi, baik di negara industri maju maupun negara berkembang, hancur berantakan. Dampak berantai pun merambah berbagai sektor, seperti pertanian, pertambangan dan kehutanan. Imbas peristiwa ini juga melanda Negeri Belanda berikut Hindia Belanda sebagai wilayah kolonialnya. Di bidang industri gula, kekacauan ekonomi menjadi sebab menumpuknya persediaan gula di tingkat dunia. Sebagai jalan keluar, disusunlah kesepakatan perdagangan internasional pertama yang mengatur produksi gula yang dikenal sebagai Charbourne Agreement yang ditandatangani pada tahun 1931. Produksi gula di Hindia Belanda pun

Suasana di Pabrik Gula Madukismo

kemudian dibatasi, dari sekitar 3 juta ton menjadi hanya 1,4 juta ton per tahun. Akibatnya, banyak pabrik gula terpaksa ditutup dan menggulung tikar. Di Yogyakarta, dari semula 17 pabrik gula yang berdiri, hanya tersisa 8 pabrik saja, yaitu: Tanjungtirto, Kedaton Pleret, Padokan, Gondanglipuro, Gesikan, Cebongan, Beran, dan Medari. Secara umum, rentetan peristiwa pasca Malaise kemudian memudarkan era keemasan industri gula ini. Mulai dari krisis Perang Dunia II yang ditandai dengan penguasan bala tentara Jepang atas kepulauan Nusantara, era transisi di masamasa awal era kemerdekaan di paruh kedua dekade 1940-an, hingga proses nasionalisasi yang menimpa nasib pabrik gula warisan zaman kolonial pada dekade 1950-an. 20

April 2013


8 pabrik gula di Yogyakarta yang masih berdiri pasca Malaise hanya mampu bertahan hingga tahun 1948, saat Belanda melancarkan Agresi Militer II dan menjadi sasaran pembumihangusan hingga nyaris tak menyisakan bekasnya. Baru di tahun 1955, sebuah pabrik gula baru didirikan di bekas lokasi pabrik gula Padokan. Pembangunan ini diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei 1958. Ini menjadi satu-satunya pabrik gula yang masih berdiri di Yogyakarta hingga hari ini dan dikenal dengan nama pabrik gula Madukismo. Jumlah penduduk yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat sejak tahun 1970-an telah menyebabkan semakin tingginya kebutuhan gula di Indonesia. Ketika industri nasional tak lagi sehebaat di zaman keemasannya, negeri ini pun kemudian berubah menjadi pengimpor gula. Sejumlah pabrik gula warisan zaman kolonial yang tersisa masih tetap bertahan, namun dengan tingkat produksi yang sangat rendah. Sebagian besar di antaranya bahkan masih menggunakan mesin-mesin yang telah berusia lebih dari satu abad. Kualitas dan kuantitas gula yang dihasilkannya tentu tak akan mampu bersaing dengan gula impor yang tak hanya diuntungkan dari sisi teknologi produksi, namun juga di sisi tata niaganya. Akhirnya, pasar gula Indonesia pun terbatasi bagi pemenuhan kebutuhan rumah tangga dalam skala lokal ataupun regional di sekitar lokasi pabrikpabriknya. +


REGOL KABAR UTAMA

Pabrik Gula Mojo, Sragen

Legit

Wisata Pabrik dan Sejarahnya Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

P

ahit manis masa lalu pabrik gula, tetaplah menjadi jalinan cerita negeri ini. Setiap bagian cerita mengambil peranan tersendiri, dan tentu saja membawa pengaruh di kehidupan selanjutnya. Memang tak dapat dipungkiri, lahirnya pabrik-pabrik gula di negeri ini karena peran pemerintah Hindia Belanda yang pernah berdiam di bumi Nusantara. Entah baiknya dikatakan berjasa atau penjajahan, suka atau tidak suka, puluhan pabrik gula yang tersebar di Indonesia 22

April 2013

sekarang ini menjadi monumen bersejarah yang tak bisa dianggap remeh. Sekian banyak pabrik gula yang kepemilikannya berpindah-pindah dari tangan pengusaha, pemerintah penguasa, hingga kembali ke tangan rakyat Indonesia, menjadi cerita panjang yang melengkapi sejarah bangsa. Dalam konteks sejarah, keberadaan pabrik gula memang bagaikan sebuah buku tebal yang sarat kisah. Dalam konteks lain, bila sebuah artefak dan situs sejarah dianggap penting, tentu pabrik gula

dan kisah panjang yang melatarbelakangi menjadi suatu yang amat berharga sekaligus menarik dibagikan ceritanya pada generasi jauh sesudah masa itu. Kenyataannya, pemerintah, melalui PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) yang memegang kendali pabrik-pabrik gula, telah banyak berupaya, meski belum dapat maksimal, menjadikan dan mengembangkan warisan-warisan sejarah itu sebagai atraksi wisata alternatif. Pabrik gula yang telah berdiri ratusan tahun, baik


Pabrik Gula Tasikmadu, Karanganyar

memanfaatkan bangunan bersejarah pabrik serta pengembangan wisata terkait, tentu saja juga dimaksudkan untuk memperluas segmen bisnis pabrik gula tersebut. PG Gondang Baru di Klaten, Jawa Tengah, misalnya. Sejak tahun 2004, pengelola pabrik gula yang didirikan tahun 1860 oleh NV Klatensche Cultuur Maatschappij yang berkedudukan di Amsterdam, ini telah mengembangkannya dengan mendirikan museum yang bahkan sudah

Pabrik Gula Gondan g Baru, Klaten

yang masih beroperasi maupun yang tidak, secara fisik dan kultural, menyimpan kekayaan historis yang saat ini berpeluang untuk dijadikan situs wisata sejarah. Beberapa pabrik gula di Jawa memang sudah ada beberapa yang dikembangkan ke arah pariwisata. Seperti PG Gondang BaruKlaten, Tasikmadu-Karanganyar, Jatibarang-Brebes, Pangkah-Pekalongan, Madukismo-Yogyakarta (di bawah PT. RNI), dan beberapa yang lain. Pabrik gula

lain, seperti misalnya PG Mojo, Sragen, memang belum dikembangkan ke arah wisata karena adanya beberapa kondisi yang tidak memungkinkan. Menurut Administratur PG Mojo, Agus Hananto, memang belum semua pabrik gula bisa di kembangkan ke arah wisata. Bagi pihak PTPN,

Gula Mojo, Sragen Jalan menuju Pabrik

April 2013

23


REGOL KABAR UTAMA

Suasana di dalam pabrik

Petugas Pabrik Gula Mo jo sedang memberi pup uk

gkut Kereta pengan

didirikan sejak tahun 1985 dan perpustakaan. Selain itu, pabrik gula seluas lebih kurang 15 hektar ini juga menawarkan paket wisata kunjungan ke kebun tebu dan pabrik yang masih 90 persen menggunakan mesin-mesin orisinil, alat transportasi pengangkut tebu tempo dulu, dan kereta mini yang dapat mengangkut pengunjung yang ingin mengelilingi area pabrik gula tersebut. Di areal pabrik juga telah dibangun coffee shop dan area bermain untuk anak-anak. Rumah besar tempat tinggal administratur zaman dulu, juga dimanfaatkan sebagai homestay. Tentu saja pengembangan ini sangat menarik bagi masyarakat yang menginginkan wisata alternatif. Meski untuk memperluas segmen bisnis, pengembangan atau diversifikasi yang telah ada tentu tidak hanya semata berorientasi pada motif ekonomi, akan tetapi menginformasikan secara massif kepada 24

April 2013

tebu

masyarakat tentang sejarah dan seluk beluk PG Gondang Baru serta pentingnya keberlanjutan industri gula sebagai salah satu tonggak pembangunan di masa depan. Selain PG Gondang Baru, PG Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pun demikian. Pabrik gula ini juga di-fungsikan sebagai taman agrowisata bernama Sondokoro. Taman Sondokoro berada di dalam area pabrik gula yang didirikan oleh KGPAA Mangkoenagoro IV pada tahun 1971 ini. Tak jauh beda dengan pengembangan wisata di PG Gondang Baru, wisata Sondokoro ini tentu juga menawarkan wisata historis dengan dioperasikannya Spoor Teboe, kereta api uap pengangkut tebu yang mengajak wisatawan untuk menjelajah masuk area pabrik gula. Sebagai pendukung wisata, di kawasan ini terdapat pula taman bermain, outbound, kolam

renang, dan resto. Kedua pabrik gula yang berada di bawah naungan PTPN IX ini memang telah dijadikan contoh pengembangan pabrikpabrik gula yang lainnya. Menurut catatan, dari pengembangan kepariwisataan sejarah tersebut, kedua pabrik gula ini bahkan dapat menggapai omset yang tak sedikit. Di tahun 2010, agrowisata Sondokoro PG Tasikmadu dapat mencapai omset 6 miliar rupiah. Sedangkan agrowisata Gondangwinangun PG Gondang Baru mencapai 2 miliar rupiah di tahun 2011. Memang, hingga saat ini pabrik gula sebagai alternatif wisata belum sebegitu populer di mata masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Namun bagi wisatawan asing, seperti Belanda, keberadaannya justru cukup membuat mereka tertarik. Tak bisa dipungkiri, mereka memiliki keterikatan emosional pada sejarah bangsanya yang juga pernah lama terukir di


Pulau Jawa. Dan saat ini, menjadi tugas kitalah memunculkan keterikatan emosional yang sama pada masyarakat serta generasi-generasi muda bangsa ini. Bagi beberapa orang yang sudah lebih dulu memahami arti penting nilai sejarah yang melingkupi pabrik-pabrik gula di Indonesia, keberadaan pabrik gula sebagai warisan budaya dianggap sebagai sebuah pusaka. Seperti misalnya, Krisnina Maharani Akbar Tandjung yang bahkan telah membukukan cerita tentang jejak pabrik gula di Pulau Jawa. Menurut Nina, sapaan akrab istri mantan Ketua DPR Akbar Tandjung ini, pabrik gula merupakan warisan budaya yang tak ternilai, dan sejarah yang melatarbelakanginya adalah pembelajaran. “Tanpa sejarah, kita tidak akan menghargai kondisi kita. Sebut saja, kondisi masyarakat perkebunan yang nyata-nyata penyumbang kebangkitan ekonomi. Tanpa mengetahui sejarahnya, kita akan dengan mudah membinasakan sesuatu yang kita miliki,� katanya. Diungkapkannya, di tengah masyarakat

Indonesia yang telah banyak dinilai hampir kehilangan jati dirinya, sejarah pergulaan yang masih bisa dituturkan dan dilihat dari keberadaan bangunan pabrik-pabriknya, dapat dijadikan sebagai pendidikan nation character bagi masyarakat. “Sejarah amat penting untuk rasa kebangsaan kita. Tanpa mengerti sejarah, segala yang kita punya akan bisa punah, karena kita tak menghargai nilai historis

Homestay di Pabrik Gula Gondang Baru, Klaten

yang nyata-nyata menjadi properti bangsa dan budaya bangsa yang dapat menjadikan nilai tambah ekonomi,� ujarnya lagi. Pengembangan wisata sejarah pabrikpabrik gula sebenarnya sangat menarik dan potensial. Nilai sejarah yang dikembangkan dalam wisata merupakan satu cara yang sangat baik. Seperti dikatakan Nina, wisata akan bernilai tinggi kalau mempunyai nilai historis tinggi. +


KONDHANG TOKOH

26

April 2013


Pontjo Sutowo

Budaya

Rakyat Bisa

Makmurkan

Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

P

emahaman budaya akan sebuah sistem nilai yang luhur sepertinya telah tergeser dengan nilai-nilai dan tatanan baru yang muncul saat ini. Padahal jika dipahami dengan benar, dengan kita melestarikan nilai-nilai budaya bangsa maka kita telah berusaha mewujudkan komitmen untuk merawat dan menjadikan nilai-nilai budaya sebagai pedoman kehidupan bersama. Terkadang, kita memandang budaya bangsa lain lebih menarik, bahkan lebih hebat dari budaya sendiri. Ini mencerminkan pudarnya kecintaan terhadap budaya lokal, dan ini menjadi tantangan bagi kita untuk mencari cara bagaimana mengembalikan rasa hormat kepada budaya sendiri. Contoh kecil di atas juga membuat sosok pengusaha yang juga putra dari tokoh Pertamina almarhum Ibnu Sutowo ini merasa sedikit gerah. Menurut Pontjo, ada dua faktor yang membuat kemajuan Indonesia seperti jalan di tempat. “Dua sebab itu adalah faktor eksternal dan internal. Sebab internalnya, kita terlalu fokus dalam membangun ekonomi, bukan masyarakatnya. Padahal membangun ekonomi tersebutlah problemnya. Yang dibangun adalah barang, bukan masyarakatnya. Tidak sepenuhnya benar jika ekonomi beres, maka rakyat pun demikian. Contohnya ketika reformasi bergulir pada tahun 1998, masyarakat kita tidak siap, sehingga goncangan kecil berimbas dengan terjadinya kerusuhan,� April 2013

27


KONDHANG TOKOH jelas pria kelahiran Palembang, 17 Agustus 1950 ini kepada Kabare. Pontjo menambahkan, jika masyarakat Indonesia turut dibangun bersamaan dengan tumbuhnya perekonomian, maka secara otomatis budayanya pun ikut terbangun juga. Bagi Pontjo, budaya tidak semata-mata kesenian belaka. Kesenian hanya sebagian kecil dari budaya. Namun ada banyak falsafah hidup yang belum sepenuhnya dapat dipahami. Yang kedua, sebab eksternal yang terjadi adalah karena tidak memiliki sistem budaya, maka manusia dapat berubah dengan adanya revolusi teknologi industri dan komunikasi. Menurutnya, pemahaman sejarah mengenai bangsa masih minim dan menjadikan kisahnya banyak direkayasa oleh Belanda. “Sebagai contoh, jauh sebelum Belanda datang ke Indonesia, keadaan pengairan berbeda pada masa kerajaan Melayu dan Majapahit. Berabad-abad yang lalu, Majapahit telah menggunakan teknologi sanitasi secara efektif dalam pengelolaan

Intisari kebudayaan itu sendiri terletak pada pola pikir, perilaku, dan kebiasaan yang telah terinternalisasi dalam kurun waktu yang panjang. Budaya merupakan kemampuan masyarakat untuk mengadaptasi dirinya terhadap perubahan zaman dan tempat. Makin kokoh kebudayaan suatu bangsa, berarti makin baik pulalah adaptasi suatu masyarakat.

lingkungan. Teknologi tersebut terlihat dari bagaimana mereka telah mampu merancang dan membuat kanal-kanal sebagai prasarana untuk transportasi, pertahanan, keagamaan, pertanian dan pengelolaan banjir. Begitupun sistem pengairan di Banten. Oleh Sultan Ageng Tirtayasa, semua sistem pengairan sudah dibuat sedemikian rupa sehingga pertaniannya maju. Yang perlu diketahui adalah ketika Belanda membuat sistem pengairan lagi, mereka membuat kanalkanal di atas sistem pengairan yang sudah ada,� ungkap Ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia ini. Melihat semakin berkurangnya perhatian masyarakat mengenai budaya, Pontjo pun bersama beberapa kawannya, seperti Junus Satrio Atmodjo, Mundardjito, Djohan Hanafiah, Ghatot Gautama, Iman Soenario dan masih ada beberapa lainnya, mendirikan sebuah yayasan yakni Suluh Nuswantara Bakti. Yayasan ini memiliki visi mewujudkan masyarakat yang memahami dan menghargai nilai-nilai budaya untuk memperkokoh jati diri bangsa, dan 28

April 2013


beberapa misi, di antaranya mendukung upaya seluruh elemen bangsa untuk memajukan kebudayaan nasional, mendorong terwujudnya adi budaya baru yang akan memperkaya budaya bangsa, melakukan upaya penyelamatan warisan budaya yang terancam punah dan lain sebagainya. Alumnus Teknik Mesin ITB ini mengatakan bahwa dirinya ingin kebudayaan semestinya dilihat sebagai produk peradaban dari sebuah bangsa dalam suatu masa. “Intisari kebudayaan itu sendiri terletak pada pola pikir, perilaku, dan kebiasaan yang telah terinternalisasi dalam kurun waktu yang panjang. Budaya merupakan kemampuan masyarakat untuk mengadaptasi dirinya terhadap perubahan zaman dan tempat. Makin kokoh kebudayaan suatu bangsa, berarti makin baik pulalah adaptasi suatu masyarakat. Oleh karenanya, bangsa ini patut untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Jadi, jika bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang besar, maka harus bisa lepas dari ketergantungan terhadap bangsa lain, harus bisa berdiri sendiri. Saya yakin, dengan budaya, kita bisa berdiri pada posisi yang lebih baik karena budaya terbukti dapat memakmurkan rakyatnya,� papar mantan Ketua Umum HIPMI tahun 1979-1983. Harapan Pontjo, kita harus bisa menampilkan keunikan Indonesia dalam tatanan budaya Nusantara yang telah ada sejak masa lampau. Menurutnya, para pendiri bangsa sudah menyampaikan bahwa kita telah memiliki sistem tersendiri. Hal ini jangan sampai melemahkan kesaktian kita dalam berkarya. Pontjo juga mengungkapkan bahwa bukti-bukti sejarah sebelum penjajahan Belanda, kalau kita gali akan membuktikan bahwa kita bangsa yang sudah maju. Kehebatannya pun telah teruji ketika menaklukan Nusantara. “Bhineka Tunggal Ika hanya ada di Indonesia. Saya yakin, Indonesia dengan segala perbedaan budaya yang ada di dalamnya, akan bisa disatukan namun tidak untuk diseragamkan. Hormatilah satu sama lain, maka keluhuran budaya bangsa dapat senantiasa terjaga,� ujarnya mengakhiri perbincangan. +

Bhineka Tunggal Ika hanya ada di Indonesia. Saya yakin, Indonesia dengan segala perbedaan budaya yang ada di dalamnya, akan bisa disatukan namun tidak untuk diseragamkan.

April 2013

29


PEPANGIHAN PROFIL SUKSES

Rima Novianti

Siap Tingkatkan Layanan Pelabuhan

Teks: KRMT. Indro Kimpling Suseno, Della Yuanita;Foto: KRMT. Indro Kimpling Suseno

N

ama Rima Novianti tampaknya sudah tak asing lagi bagi para insan perindustrian yang sering menggunakan jasa pelabuhan. Wanita cantik kelahiran Sukabumi, 1 November 1970 ini memang sudah lama berkarier di PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) atau yang sering disebut PT. Pelabuhan Indonesia II. Alumni Fisipol Universitas Indonesia jurusan Sosiologi ini memang tak langsung bekerja di bidang ini.

Saat ini, potensi domestik masih cukup bagus dan begitu besar kebutuhan komoditi masih ditopang konsumsi domestik

Awalnya, Rima bekerja di industri penerbangan yakni Sempati Air sebagai Corporate Communication tahun 1994 hingga 1998. Kemudian, dirinya bekerja di Badan Promosi Pariwisata Indonesia dan tujuh bulan kemudian barulah wanita penggemar olahraga yoga ini menjalani aktivitasnya sebagai Sekretaris Direktur di PT. Pelindo II tahun 1998. Setelah berkarier cukup lama dan dinilai

30

April 2013

berprestasi, pada Oktober 2012 lalu dirinya pun diangkat sebagai Direktur Komersial PT. Jakarta International Container Terminal (JICT). Meski bekerja di industri perdagangan yang notabene kebanyakan dilakukan oleh pegawai pria, Rima tak merasakan kesulitan berarti. Baginya, ini semua merupakan tantangan yang harus dinikmati. Namun menurutnya, kini PT. Pelindo II justru lebih banyak di dominasi para staf wanita karena perusahaan ini sedang berupaya keras untuk meningkatkan mutu pelayanan kepelabuhanan. �Sekarang staf wanita justru 20 persen lebih banyak dibanding staf pria karena kita mulai concern bahwa di pelabuhan ini meskipun servisnya lebih pada bidang yang sifatnya blue collar dan segala macam, namun kini kita sedang berusaha meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pelabuhan agar mampu bersaing,� paparnya. Rima mengatakan bahwa jika dulu PT. Pelindo II mengelola pelabuhan di bawah mandatory BUMN dan tidak ada kompetitornya, maka kondisi saat ini tidak demikian. Kondisi yang seperti itu pada akhirnya membuat pihaknya tidak terlalu concern terhadap servis pelabuhan itu sendiri. Akan tetapi kini kompetisi itu seperti ter-create bukan hanya antar pelabuhan yang ada di Indonesia, namun sebenarnya, mereka bersaing juga interterminal. Tentunya, mereka bersaing

dalam memberikan pelayanan kepada customer. Semakin baik pelayanan akan terus meningkatkan loyalitas pelanggan untuk menggunakan jasa interterminal tersebut. Menurut Rima, pelabuhan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan khususnya dalam pertumbuhan domestik. Dirinya mengatakan bahwa pertumbuhan domestik meningkat sebesar 25 persen dibandingkan internasional. �Makanya ketika Eropa mengalami krisis kita tidak terlalu mengalami pengaruh yang cukup signifikan dengan adanya krisi ekonomi yang terjadi di China maupun Eropa. Saat ini, potensi domestik masih cukup bagus dan begitu besar kebutuhan komoditi masih ditopang konsumsi domestik. Kita memiliki pangsa pasar ekspor di Cina dan Eropa, ada banyak market kita di luar negeri akan tetapi produksi barang ada di Indonesia, dan itu bagus sehingga industrinya berjalan cukup bagus. Akan tetapi sayang jika itu semua tidak ditopang dengan pertumbuhan yang menyeluruh dan infrastruktur dan fasilitas lainnya untuk menunjang pertumbuhan pelabuhan, � jelasnya. Kedepannya, Rima berharap ada pembenahan secara menyeluruh di berbagai infrastruktur, khususnya yang menyangkut mengenai fasilitas pelabuhan. Rima yakin bahwa pertumbuhan dan kualitas pelayanan pelabuhan akan terus meningkat dan bertumbuh ke arah yang lebih baik. +


April 2013

31


PEPANGIHAN PROFIL SUKSES

Prijanto Juwono Manfaatkan Potensi

Energi Terbarukan

Untuk Menunjang Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia

B

agi para pelaku industri kretek di Indonesia, nama Prijanto Juwono mungkin cukup akrab dan populer. Sosok yang humble ini memang sudah lama malang melintang di industri kretek tanah air, khususnya di daerah Jateng dan DIY. Di sela kesibukannya, pria yang kini menjabat sebagai Executive Assistant to CEO PT. Djarum ini masih menyempatkan diri untuk berbincang bersama Kabare di Hotel Tentrem, Yogyakarta, beberapa waktu yang lalu. Kepada Kabare, Prijanto mengatakan bahwa kariernya di PT. Djarum sudah dirintisnya sejak lama, tepatnya pada tahun

Perlu terobosan untuk pengembangan energi hydro, arus laut, matahari dan geothermal atau panas bumi. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki kandungan geothermal terbesar di dunia. 1976 setelah dirinya lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. “Jiwa marketing memang sudah mengental pada diri saya, sehingga saya memiliki banyak teman di berbagai tempat dan kalangan,� tutur pria kelahiran 6 November 1951 ini. Pada akhir 2007 Prijanto dimutasi dari kantor Marketing Jateng dan DIY di Semarang ke kantor Pusat PT Djarum di Jakarta sebagai Executive Assistant to CEO, sejak itu pikiran-pikiran Prijanto tidak saja berhenti pada dunia marketing semata, tetapi berkembang ke berbagai sektor penting di 32

April 2013

Indonesia ini. Berbicara mengenai energi, menurut Prijanto potensi alam Indonesia yang berlimpah memang berkah bagi dunia kelistrikan karena Indonesia memang dikarunia alam yang penuh potensi untuk dimanfaatkan. Pengembangan energi terbarukan untuk saat ini sangatlah diperlukan bagi Indonesia walaupun Indonesia juga memiliki energi fosil seperti minyak, gas, batubara dan lainnya karena energi fosil bisa habis pada waktunya. Prijanto mengatakan bahwa perlu terobosan untuk pengembangan energi hydro, arus laut, matahari dan geothermal atau panas bumi. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki kandungan geothermal terbesar di dunia kurang lebih 28.000 Megawatt, kemudian Biomassa cadangannya 50.000 Megawatt, Hydro 75.000 Megawatt, Mini Hydro 500 Megawatt, arus laut 49.000 Megawatt. Menurutnya, prospek ekonomi Indonesia ke depan cukup bergairah, asal segera diikuti dengan penataan sistem hukum yang jelas, pasti dan tegas. Terutama dengan potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia sebagai negara tropis, akan sangat mampu mengangkat harkat, martabat serta kesejahteraan rakyat. Pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sebesar 6,5 persen merupakan terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Untuk mempertahankannya, Pemerintah ke depan harus segera membangun infrastuktur jalan, pelabuhan, bandara, listrik dan lain sebagainya, sehingga kita mampu bersaing untuk mewujudkan pemerataan sehingga terciptalah kesejahteraan dan kemakmuran. Buah pikiran Prijanto sebagai pendapat pribadi adalah tentang pengembangan energi nuklir untuk pembangkit listrik. Kepada Kabare, Prijanto mengatakan

dirinya tidak menyetujui dengan pengembangan energi nuklir untuk pembangkit, karena hal ini sangat berbahaya bagi masyarakat bila terjadi kecelakaan atau bencana seperti di Chernobyl dan Fukushima Jepang, ini berbahaya terutama di Pulau Jawa yang sangat padat penduduknya. Menurutnya krisis PLTN Fukushima hendaknya membuat banyak negara, termasuk Indonesia berpikir ulang untuk memenuhi kebutuhan lisrik dengan energi nuklir. Selama Indonesia kaya akan potensi alam, dengan pilihan energi alternatif lainnya, hendaknya energi nuklir tak akan dipilih mengingat bentuk topografi Indonesia sama dengan Jepang rawan gempa. Namun semuanya tegantung dari hati nurani para pemimpin bangsa Indonesia. Dalam kesehariannya, Prijanto mengaku memiliki mobilitas yang cukup tinggi. Berbagai macam kegiatan pria pengagum tokoh wayang Adipati Karno ini telah menjadikannya sebagai sosok yang luwes bergaul, tak membedakan profesi temannya dan ringan waktu untuk bertemu di berbagai kesempatan. “Teman saya mulai dari pengecer rokok, petani, pengusaha, pejabat dan lain-lain. Jejaring merupakan asset penting dalam hidup saya. Keluasan jejaring pertemanan tidaklah ada batasnya, sampai kapanpun kita tetap memerlukannya. Di mana-dimana banyak teman, itulah kebahagiaan saya,� kata Prijanto. Untuk menjaga kebugarannya, pengagum petinju George Foreman ini tetap meluangkan waktunya untuk jogging dan fitness. Suami Lyana Haryanti SE dan ayah dari Angela Valentina, Brigitta Natalia, Claudia Jessica dan Denny Jefferson ini, memiliki filosofi hidup 'The Great end of life is not knowledge, but action' yang bermakna tujuan utama kehidupan bukanlah pengetahuan, tetapi tindakan. +


April 2013

33


GEBYAR

FESYEN

Simple, Smart &Trendy

K

oleksi busana ready to wear yang ditujukan untuk para wanita karir ataupun wanita aktif di era modern. Penggambaran Kartini masa kini di mana para wanita aktif berkarir di era masa kini. Busana ini menggambarkan sosok wanita modern yang penuh aktifitas namun tetap tampil trendi dan feminin di sela-sela kesibukan bekerja.

34

April 2013


Sackdress dengan detail sifon cape di bagian atas, multi fungsi dress yang bisa dikenakan sebagai busana kerja maupun cocktail party di sore hari selepas kerja, terasa anggun dipadukan Croco embbosed leather bag yang tampil multi fungsi.

April 2013

35


GEBYAR

FESYEN

Sleeveles tube dress warna biru dengan detail stripe di bagian bawah, sifon bolero bisa ditanggalkan untuk menghadiri pesta sore. Black leather carry bag menambah keanggunan sebagai padanan yang serasi.

36

April 2013


Khaki sackdress dengan tambahan red sifon blouse untuk memberi kesan chic, tampil simple keseluruhan office wear ini, embossed leather bag motif floral seolah menjadi tampil utuh.

April 2013

37


GEBYAR

FESYEN

Two pieces, midi skirt dengan detail lipit di bagian bawah, paduan red blouse menambah gaya tampilan keseluruhan, semakin sempurna dengan tas berbahan goat leather 38

April 2013


Overslag blouse warna merah tampil sangat simple dengan padanan midi skirt berdetail lipit dibagian bawah. Shoulder bag menjadi padanan serasi dalam menghadiri acara sore hari.

April 2013

39


GEBYAR

FESYEN

Office hour selalu diakhiri dengan jamuan minum teh, sackdress berdetail lengan warna merah menjadi pilihan yang tepat, sementara red croco embossed bag menjadi teman tampilan yang serasi nan elegan.

40

April 2013


Model: Dinda Busana & Aksesoris: House of Eny Tas: Nariswari Fotografer: Budi Prast Asst. fotografer: Sutoto Stylist: Lima Phillip Iswardono Make Up & Hair Do: Up & Me Salon and Bridal by Gandrix Koordinator: Farid Imawan Editing: Sutoto Lokasi: Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel

Jl. Babaran 30B Umbulharjo, Yogyakarta Telp 0274-381075 www.houseofeny.termics.com e-mail: houseofeny@yahoo.co.id

Jl. Anggajaya II No. 75 Condongcatur, Sleman, Yogyakarta Telp. 0811283088 / 087738316265

Eny Kurniawati ny Kurniawati memulai karirnya di bidang fashion desainer busana private order, dirinya memberikan fasilitas konsultasi desain hingga proses produksi menjadi busana ready to wear. Di samping dipercaya untuk mendesain konsep dan memproduksi uniform karyawan hotel di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bandung, juga uniform perusahaan besar seperti HM Samporna dan Pertamina. Memiliki butik dan workshop dengan nama 'Marmoethz Galeri' yang pada tahun 2006 berubah menjadi 'House of Eny' dan mempunyai beberapa label busana. Butik 'House of Eny' ini bisa dikunjungi di alamat Jl. Babaran 30 B Umbulharjo, Yogyakarta.

E

Nariswari

Glugo (Ring Road Selatan) Panggung Harjo, Sewon, Bantul 0274 - 6515125 / 089671445746

Jl. Gajah Mada 67 Yogyakarta 55112 Telp +62274-585655 Fax: +62274-585615

N

ariswari adalah brand dari tas berbahan dasar kulit (leather), dengan berbagai macam mode yang mengikuti trend pada saat ini. Melalui proses penempaan yang panjang bernama pengalaman, Nariswari terus berinovasi menjadi lebih baik lagi dalam mengembangkan produk-produk tas dengan harga terjangkau dan barang yang berkualitas . Ada bermacam-macam jenis kulit yang digunakan, antara lain kulit suede dan kulit embose dengan motif buaya, ular, bunga, dan ada juga dengan corak cow hide. Juga menerima request by order agar bisa mengikuti keinginan dan selera konsumen, dan memberikan garansi seumur hidup untuk item-item tertentu. Showroom-nya dapat dikunjungi di Rodeo Square, Jl. Anggajaya II No. 75, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta.


CANTHING

ARTIKEL LEPAS

GREBEG SUDIRO

Dialog

Elegan

Cina-Jawa Teks: FA. Heru Foto: Albert

Grebeg Sudiro telah tumbuh menjadi dialog elegan Cina-Jawa. Sebuah peraduan kerukunan hidup di atas tanah di bawah langit yang sama, negeri Indonesia.

D

i antara miliaran orang di muka bumi ini, mungkin yang paling sering dijumpai adalah orang Cina. Memang, bangsa Cina ada berkisar 19% di antara suku bangsa lain di dunia ini. Mereka hidup tak hanya di negara Cina saja, tapi juga menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kita pasti akan melihat mereka yang juga telah menetap di benua Eropa, Afrika, Amerika, Australia, ataupun Asia. Sejak dulu, Cina memang terkenal sebagai bangsa pejuang-rantau paling tangguh dan paling berhasil di dunia. . Meskipun telah ratusan tahun hidup di tanah rantau, orangorang Cina secara turun-temurun tak pernah meninggalkan tradisi 42

April 2013

leluhurnya. Di manapun mereka berada, orang Cina tetap teguh mempertahankan apa yang telah diwariskan nenek moyangnya. Mereka tetap melanggengkan nama Cina, pakaian, bahasa, bermacam perayaannya, makanan, dan kkebiasaankebiasaannya yang lain. Tercatat, bahasa Cina adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, sekitar 13%, jauh lebih tinggi dari bahasa Inggris yang hanya 5%. Namun begitu, secara bersamaan mereka juga telah mampu menyesuaikan diri dengan tradisi lain di tempat mereka tinggal.


Di Indonesia, orang-orang Cina sering pula disebuat orang atau keturunan Tionghoa. Tionghoa berasal dari bahasa Mandarin yang dibaca zhonghua yang berarti bangsa tengah. Penyebutan ini juga sama seperti di Taiwan, Hongkong, Malaysia, dan juga Singapura. Di Indonesia sendiri, suku bangsa Cina mencapai 5% dari total populasi 250 juta jiwa. Di zaman Orde Baru, masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia pernah mendapat tekanan hebat dari pemerintah berkuasa. Meskipun tekanan itu pastinya memiliki alasannya sendiri. Semasa itu, tak sering tradisi mereka tampak dirayakan di muka masyarakat umum, sebagaimana tradisi-tradisi suku bangsa lain yang menjadi bagian dari negara Indonesia. Namun seiring adanya pergantian-pergantian

pemerintahan, tekanan pada masyarakat keturunan Tionghoa tak tampak lagi. Mereka lantas dapat kembali bebas berekspresi. Bahkan, hari raya tahun baru Imlek pun telah dinyatakan sebagai hari libur nasional mulai tahun 2003. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, warga keturunan Tionghoa pun menetap di berbagai pelosok negeri. Karena mereka sering menetap bersamaan dalam satu wilayah, maka sering kali kawasan yang mereka tempati disebut Pecinan. Di Kota Solo, kelurahan bernama Sudiroprajan di Kecamatan Jebres, banyak ditinggali warga keturunan Tionghoa. Di kawasan Pecinan itu, mereka sudah menetap


CANTHING

ARTIKEL LEPAS

puluhan bahkan ratusan tahun. Karena itu, mereka pun telah hidup berdampingan harmonis dengan warga asli. Bahkan, tak sedikit warga keturunan dan warga asli yang telah berkawin campur, hingga memunculkan generasi baru. Untuk menunjukkan semangat akulturasi ini, merek

44

April 2013

a membuat tradisi baru, Grebeg Sudiro, yang diperingati 7 hari sebelum Tahun Baru Imlek. Sudah sejak tahun 2007 tradisi Grebeg Sudiro dilaksanakan. Tradisi ini merupakan pengembangan dari tradisi yang telah ada sejak zaman Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono X (1893-1939), yaitu Buk Teko. Buk berarti tempat duduk semen di tepi jembatan atau di depan rumah, dan teko berarti poci atau tempat air teh, adalah tradisi syukuran menjelang Imlek. Grebeg Sudiro adalah perayaan perpaduan budaya masyarakat Tionghoa-Jawa. Grebeg adalah tradisi khas Jawa dalam menyambut Mulud (kelahiran Nabi Muhammad), Syawal (Lebaran), Besar (Idul Adha), dan Suro (tahun baru Jawa). Puncak perayaan ini adalah rebutan makanan, hasil bumi, atau lainnya yang biasanya disusun menjadi gunungan. Dalam Grebeg Sudiro menyambut Imlek 2013, Februari lalu, gunungan disusun di antaranya dari tuwuhan,

bakpau, cakue, gembukan, aneka buah dan sayur, janggelut, moho, keleman, dan ribuan kue keranjang khas masyarakat Tionghoa dalam menyambut Imlek. Gunungan ini diarak di sekitar kawasan Sudiroprajan, diikuti dengan pawai bermacam kesenian Cina dan Jawa, dari barongsai, tarian, pakaian trasidional, adat keraton, kesenian kontemporer, dan lain sebagainya. Arak-arakan gunungan berhenti di depan Klenteng Tien Kok Sie, di depan Pasar Gede, Solo. Penonton perayaan ini, dari etnis Jawa, Cina, dan etnis-etnis lainnya, lalu ramai-ramai berebut mendapatkan kue-kue keranjang itu. Perayaan Grebeg Sudiro diakhiri dengan dinyalakannya lentera atau lampion berbentuk teko yang digantung di atas pintu gerbang Pasar Gede. Penyalaan ini juga diikuti penyalaan ratusan lampion lainnya. "Dengan Grebeg Sudiro ini, kami ingin menunjukkan bahwa kampung ini bisa merangkai perbedaan menjadi sebuah persatuan. Semangat persatuan, gotong royong dan kebersamaan inilah yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat," kata seorang panitia Grebeg Sudiro.+



CANTHING ARTIKEL LEPAS

35

Tahun

Hastanata

Komitmen Lestarikan Budaya Teks: Della Yuanita; Foto : Albert

B

erawal dari persahabatan empat serangkai tokoh penata rias dan busana pengantin Yogyakarta seperti Siti Rochaya Donolobo, Chamdan Wiyati Sosronegoro, Sukirap Amanah Pradjokohalpito dan Marmien Sardjono Yosodipura, lahirlah sebuah Himpunan Ahli Seni Tata Rias dan Busana Yogyakarta, tepat pada tanggal 5 Maret 1978. perhimpunan ini lahir dari sebuah rerasan mengenai ketidakpuasan mereka dalam organisasi perias pengantin terbesar di Yogyakarta pada saat itu PP16, yang tidak bisa mengakomodasi ideide mereka. Rerasan ini akhirnya mengkristal dan melahirkan sebuah ide cemerlang untuk mendirikan Hastanata. Hastanata yang dapat juga dimaknai sebagai tangan ratu (hasta berarti tangan dan nata berarti raja) ini secara simbolis mengatakan bahwa

Beksan lepas

Ageng ten corak Paes Tata rias pengan

Tata Rias Pengantin corak Paes Ageng Kanigaran

46

April 2013

Pertunjukan wayang kulit oleh dalang bocah


GBPH Yudhaningrat memberikan sambutan

Busana-busana kerakyatan

tangan-tangan para penata rias dan busana itu ibarat tangan ratu yang halus, indah dan berwibawa. Hal tersebut memang tercermin dari perilaku para penata rias dan busana yang harus berperilaku serba halus, indah dan penuh rasa santun nan berwibawa. Kini, tak terasa perjalanan Hastanata sudah berjalan sekitar 35 tahun. Setara dengan usianya, perhimpunan ini pun telah mengalami masa jaya dan masa surut dalam perkembangannya. Dalam acara Peringatan Lustrum VII Hastanata yang digelar di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 12 Maret 2013 lalu, Ketua Hastanata, SMS. Purwono mengatakan bahwa dengan semangat dan tetap berpegang teguh pada prinsip yang merupakan visi dan misi Hastanata dalam melestarikan tata rias dan budaya tradisional DIY. GBPH Yudhaningrat mewakili kehadiran Sri Sultan Hamengku

Tata rias pengantin corak Jangan Menir


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Tata rias pengantin corak Jogja Putri

Gaya busana Jawa masa lampau

Buwono X dalam acara ini juga menyampaikan sambutan bahwa dengan adanya himpunan ini Yu Beruk ikut berga ya maka diharapkan mampu meningkatkan potensi untuk menggerakkan pelestarian dan memasyarakatkan lebih luas akan tata rias dan busana tradisional dengan syarat tidak merubah dan tetap meniru apa yang menjadi pakem Pengantin Kraton. Selain menghadirkan beragam busana pengantin tradisional Yogyakarta, seperti corak Paes Ageng hingga Jogja Putri, pagelaran lustrum juga menghadirkan busanabusana kerakyatan Yogyakarta dan slide show Kilas Balik Hastanata. Kepada para tamu undangan yang hadir, Ketua Panitia Lustrum, M.I. Murwantini Kusuma, SE., mengatakan bahwa pegaleran ini dimaksudkan agar kearifan budaya Jawa, khususnya Yogyakarta agar mampu menjadi tonggak sejarah Para panembr ama menyanyik pedoman arah an tembang Ja wa menapaki 48

April 2013

Fragmen dolanan bocah

perkembangan dunia yang sangat cepat berubah. �Berangkat dari budaya yang sangat menjunjung keberagaman ini, maka keberadaan Hastanata selalu aktual serta bermanfaat dalam mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang senantiasa menjunjung tinggi budaya kehidupan,� pungkasnya. +



CANTHING ARTIKEL LEPAS

Hanoman The Ultimate Warior

Legenda Indonesia

Gebrak

Panggung Mancanegara Teks: Herlan; Foto: Herlan & Ist

S

ang Hanoman adalah sebuah legenda dari Indonesia yang kisahnya sering ditampilkan dalam pagelaran wayang. Perannya selalu ditunggu-tunggu dalam pagelaran wayang karena adegan-adegannya yang selalu lincah dan dipenuhi dengan unsur laga. Begitu pula yang di tampilkan dalam pertunjukan “Hanoman The Ultimate Warior” pada 23 Februari 2013 di Tennis Indoor Senayan Jakarta. Dalam pertunjukan tersebut sang sutradara Mirwan Suwarso mengemas pagelaran Hanoman tersebut menjadi pagelaran yang berbeda dari pagelaran atau pentas wayang biasanya. Pertunjukan Hanoman The Ultimate Warior di kemas menjadi lebih kekinian dan dipadu dengan akting para aktor-aktor Broadway dan para artis yang terdiri dari para musisi internasional dipadu dengan unsur martial art membuat pertunjukan ini menjadi pertunjukan yang luar biasa dan pantas untuk di perkenalkan pada panggung internasional. Tidak hanya penampilan dan adegan dari para artis pendukungnya yang membuat berbeda tetapi mulai dari tata panggung dan musik pengiringnya dibuat benar-benar seperti

50

April 2013

pertunjukan teater internasional . Dengan balutan multimedia yang canggih dan modern, ditambah dengan balutan musik rock yang dinamis gubahan Aksan Sjuman, Fisca Galih, dan Max Morgan, Hanoman The Musical memberikan pengalaman menonton teater yang lain daripada yang lain. “Sejak awal, kami secara konsisten memproduksi Drama Sinema yang mengangkat kisah-kisah pewayangan dengan kemasan yang kekinian. Tujuannya tentu untuk menarik minat masyarakat pada kisah tradisi Indonesia, agar

masyarakat mengenal dan mencintai kekayaan budayanya. Selain itu, salah satu cita-cita kami adalah untuk membawa hal tersebut ke panggung internasional. Citacita tersebut akhirnya dapat terlaksana di tahun ini. Sungguh sebuah tantangan dan kebanggaan bagi saya dan segenap tim produksi yang terlibat,” ujar Mirwan Suwarso. Pentas “Hanoman The Musical” pada bulan Juli 2013 nanti akan dibawa ke lima kota di Amerika, yakni Anaheim, Houston, Florida, Tampa, dan San Jose, yang akan dilanjutkan ke benua Eropa. Hanoman The


Musical merupakan tontonan yang sangat sesuai dinikmati oleh keluarga, anak maupun orang tua. Pentas yang berhasil memikat kurang lebih 4500 penonton ini merupakan hasil kerjasama MSP Entertainment dan Djarum Apresiasi Budaya. Para artis yang mendukung pertunjukan ini diantaranya adalah Voland Humonggio sebagai Hanoman, Laura Vall Vokalis asal Spanyol yang dalam pentas ini berperan sebagai Anjani (ibu dari Hanoman), Max Morgan, seorang rocker asal Inggris yang berperan sebagai Batara Surya, para musisi Indonesia diantaranya Piyu, Anji dan Aqi Alexa. Sedangkan para aktor-aktor Broadway diantaranya Brian Justin Crumb, Sydney James dan Daniel Torres. +


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Tarian Lengger Banyumasan berkolaborasi dengan seniman asal Purwokerto, Titut Edi yang melakukan art performance melukis dengan seluruh anggota badannya pada sebuah kanvas

Yani Saptohoedo jo beserta para tamu undangan seniman Saptoh dan senima, ny oedojo ekar dan doa be rsama di makam

Haul 88 Tahun

Mengenang Seniman

Saptohoedojo D Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

alam rangka mengenang kelahiran ke-88 tahun seniman DR (HC) Saptohoedojo, FRSA, tak kurang 80 perupa dari berbagai kota melukis bersama di Kompleks Taman Makam Seniman dan Budayawan Girisapto, Imogiri, Minggu 10 Maret lalu. Acara yang 52

April 2013

diselenggarakan oleh Saptohoedojo Art Gallery bersama dengan Green Net Indonesia (GNI) ini dimulai pagi pukul 8:30 dan dimeriahkan dengan kesenian Lengger khas Banyumasan serta aksi tanam pohon di kompleks taman makam tersebut. Menurut istri sang maestro, Yani

Saptohoedojo, sejumlah nama S yang tak asing lagi di jagad seni y rupa Indonesia ikut berpartisipasi r dalam acara ini. Mereka di d antaranya Nasirun, Joko Pekik, a GM G Sidarta, Godod Sutejo, Kartika Affandi, Mahyar Suryaman, A Harsono Sapuan, dan Sekarlangit H Saptohoedijo. S Acara peringatan Haul Saptohoedojo ini digelar untuk S mengingatkan kembali jasa m almarhum Saptohoedojo yang begitu a besar dalam perkembangan seni rupa modern di Indonesia, sekaligus untuk merealisasikan amanat Saptohoedojo menjadikan taman makam tersebut sebagai museum seni yang ramai dengan berbagai kegiatan kesenian. “Saptohoedojo juga ingin kompleks makam ini terlihat rindang dan asri sehingga pengunjung betah untuk berkeliling kompleks makam seluas 5 hektar ini. Karenanya kami menggandeng Green Net Indonesia untuk menanam bibit pohon buah dan tanaman perindang di areal taman makam,� ujar Yani.


Ditambahkan Yani Saptohoedojo, kegiatan melukis bersama ini rencananya akan diagendakan secara rutin dan bisa dijadikan ajang silaturahmi dan komunikasi, serta keakraban sesama seniman. Hasil melukis tersebut, setelah melalui proses kurasi, akan dijadikan koleksi Museum Taman Makam Seniman dan Budayawan Girisapto, Imogiri, Bantul, yang akan segera dibangun sebagai bagian dari wasiat Saptohoedojo sebelum meninggal. Dengan adanya museum itu, nantinya pengunjung tidak hanya melakukan wisata religi ke makam-makam seniman nasional, seperti makam komposer lagu “Padamu Negeri” Kusbini, Maestro Tari Romo Sasmintodipuro, pencipta lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” L. Manik, penyair Kirjomulyo, pelukis Fajar Sidik, serta pelukis Saptohoedojo, dan H. Widayat yang telah disemayamkan di kompleks taman makam ini, namun juga dapat belajar banyak tentang seni di Museum Taman Makam Seniman dan Budayawan Girisapto. “Museum ini nantinya akan dilengkapi dengan koleksi bukubuku bersejarah, koleksi patung, lukisan dan karya seni koleksi Mas Sapto lainnya,” ujar Yani lagi. Selain acara melukis bersama dan penanaman pohon, acara peringatan Haul Saptohoedojo ini juga dimeriahkan kompetisi fotografi bertajuk “Saptohoedojo Photo Competition 2013”. Lomba foto yang mengangkat tema “Aku Berkarya untuk Alamku” ini diikuti pelajar dan masyarakat luas dengan kategori foto off location dan on location. Penjurian hasil lomba akan dilakukan oleh fotografer profesional dan praktisi fotografi yakni Johnny Hendarta, Risman Marah, dan Edial Rusli. +

Aksi penanaman pohon bersama Green Net Indonesia

Tokoh penggagas Green Net Indonesia, Transtoto Handadhari, ikut pula meramaikan acara melukis bersama


CANTHING ARTIKEL LEPAS

“

Java Jazz Festival 2013

Jazz Up The World Teks & Foto: Herlan

M

usik adalah sebuah karya yang dapat membuat masayarakat jatuh cinta dan terpesona, karena musik memiliki aura dan kharisma yang tinggi. Pemandangan itu terlihat dalam perhelatan akbar Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2013 yang digelar di Jakarta International Expo Kemayoran pada 1 Maret sampai dengan 3 Maret 2013 yang lalu. Para pencinta musik Jazz dan aliran lainnya dari dalam dan luar negeri tumpah ruah di JIEXPO Kemayoran Jakarta. Mereka sama-sama memiliki satu keinginan yaitu ingin melihat kemegahan pagelaran Java Jazz Festival 2013, yang sudah memasuki tahun ke- 9 digelar. Kali ini, Java Production bekerja sama dengan Djarum Super Mild, BNI, Telkomsel, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan Enjoy Jakarta. Dalam perhelatan Java Jazz Festival 2013 ditampilkan sebanyak 1500 musisi internasional dan Indonesia yang menampilkan 187 pertunjukan di 17 panggung selama tiga hari penyelenggaraan. Hari pertama di pertunjukan Java Jazz Festival 2013 dibuka dengan sangat meriah dan sangat menghibur, seperti penampilan Maliq & D'Essential' yang menyanyikan musik-musik populernya berirama beat diantaranya Penasaran, Dia dan Setapak. Penyanyi cantik Indonesia Raisa yang tahun ini kembali ikut berpartisipasi membawakan lagu-lagu populernya diantaranya Melangkah, Could it be dan Apalah Arti Menunggu, di tengahtengah pertunjukannya Raisa membuat para penonton merasakan kegalauan dengan menyanyikan lagu Teman Hidup dan a Hold New World berduet bersama dengan penyanyi pendatang baru Indonesia, Tulus. Para musisi senior internasional 54

April 2013

�


Hari kedua dan ketiga di pertunjukan panggung Java Jazz Festival 2013 juga semakin ramai, seru dan menghibur. Para Artis yang tampil pada saat itu benar-benar membuat para pencinta musik yang hadir larut dalam alunan irama musik yang dilantunkan pada pengisi acara. Sepertinya, Java Jazz Festival 2013 ini benar-benar

dan Indonesia juga tak ketinggalan untuk menunjukkan kehebatannya dan auranya dalam bermusik diantaranya Jimmy Cliff, Fourplay, Ron King Big Band, Indra Lesmana, Dwiki Darmawan, dan lain-lain. Pada malam harinya pertunjukan hari pertama kembali diguncang oleh pertunjukan special show musisi internasional yang sedang tenar saat ini, Joss Stone. Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2013 pun menjadi festival musik yang mengapresiasikan musisi yang mempunyai kontribusi dan perjalanan karir yang panjang di dunia musik Indonesia. Show yang diberi judul “4 Dekade Oddie Agam with Twilite Orhestra� menjadi bagian apresiasi tersebut. Oddie Agam merayakan empat dekade ia berkarya di dunia musik. Tak tanggungtanggung, Twilite Orchestra memainkan lagu karya Oddie Agam yang telah lama pouler di masyarakat. Tidak hanya itu para musisi ternama Indonesia lainnya seperti Tompi, Glenn Fredly dan lain-lain juga ikut meramaikan panggung 4 Dekade Oddie Agam with Twilight Orchestra tersebut.

membuat festival ini seperti Surganya para pelaku dan pencinta musik. Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2013 sesuai dengan namanya memang sebuah festival musik jazz dan selama ini tak pernah gagal menghadirkan musisi hebat dari jenis jazz kelas berat, yang sering dianggap rumit. Namun, musik Jazz telah berkembang menjadi berbagai aliran dan gaya bermusik yang bervariasi. Apalagi dengan skala seperti Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2013, yang didesain untuk mampu mengakomodir pencinta musik jenis lainnya,yang oleh pihak Java Festival Production disebut musik jazz and beyond. Hasilnya jelas ada, artinya makin banyak masyarakat yang mengenal, bahkan mencintai musik Jazz yang variannya luas itu. +

Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2013 sesuai dengan namanya memang sebuah festival musik jazz dan selama ini tak pernah gagal menghadirkan musisi hebat dari jenis jazz kelas berat, yang sering dianggap rumit.

April 2013

55


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Pameran

Adiwastra Indonesia 2013 Teks & Foto : Herlan

P

ameran wastra atau kain tradisional dan fashion terbaik Indonesia kembali digelar di Jakarta Convention Center Exhibition Hall A dan B Senayan selama 3 hari berturutturut, pada tanggal 27 Februari 2013 hingga 3 Maret 2013. Adiwastara Indonesia 2013 merupakan salah satu ajang gelar produk kreatif Indonesia unggulan di bidang wastra atau kain tradisional dan fashion. Gelaran ini menjadi ajang khusus untuk menampilkan karya kreasi mutakhir berupa produk batik, tenun ikat, lurik, songket, jumputan (sasirangan) dengan corak dan desain bermutu tinggi. Pagelaran Adiwastra Indonesia kali ini adalah pagelaran keenam yang diselenggarakan oleh PT. Adhouse Indonesia Cipta. Tema “Wastra Tradisional Sentuhan Sebuah Gaya (Tradtional Fabric, a touch of style)� menjadi pilihan dari pameran terbesar yang setiap tahunnya diikuti oleh 418 perajin tenun di Indonesia. Pameran Adiwastra Indonesia dibuka oleh Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Indonesia DR. Syarief Hasan, MM, MBA. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa industri di sektor tekstil, khususnya kain di hampir seluruh wilayah Indonesia sudah memiliki pusat pelatihan dan gedung pemasaran untuk usaha mendukung industri tersebut. Saat ini, tingkat kecintaan masyarakat terhadap kain tradisional di Indonesia semakin meningkat dan tampaknya para pengusaha-pengusaha atau pelaku usaha di sektor kain juga sudah bisa menyerap aspirasi konsumen. Hal itu menjadi sebuah sinergi dalam program memajukan dan melestarikan budaya kain di Indonesia. Oleh karena itu, Pameran Adiwastra Indonesia 2013 bertujuan agar para UKM di sektor wastra ini kian mandiri berkarya dari tahun ke tahun, sehingga pameran ini bisa menjadi ajang promosi para perajin kain adat terkemuka di Indonesia yang semakin meningkatkan eksistensinya di pasar global serta meningkatkan minat para pencinta fashion. Adiwastra Indonesia 2013 ini mengangkat ikon tenun dari Nusa Tenggara Timur dan tenun Maluku Tenggara (Pulai Tanibar dan Wetar) koleksi Hartono Sumarsono, batik Solo, tenun sutera ATBM karya Wignyo Rahadi serta seni serat (tapistri) karya Bilanul Anas. Dalam penyelenggaraan pameran ini terdapat berbagai acara menarik yang tampil di Adiwastra Indonesia 2013, seperti pelatihan pembuatan bros cantik dari ketan, demo jilbab cantik dari kain etnik, nonton bersama mengenai batik, talkshow kiat mempercantik rumah dengan kain tenun, live music, fashion show, dan lain-lain. +

56

April 2013

Tarian pembuka pameran

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan membuka pameran disaksikan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar

Perajin batik

Suasana pameran wastra


Perayaan Puncak Cap Go Meh 2013

“Majulah

Indonesiaku” Teks & Foto: Herlan

Acara dibuka oleh Ketua Pembina Forum Bersama Indonesia Tionghoa (FBIT) Murdaya W Poo. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa perayaan Cap Go Meh seperti saat itu sudah dilaksanakan sejak tahun 2008. “Setiap berlangsung acara Cap Go Meh, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selalu hadir,” ungkapnya. Tahun 2013 merupakan tahun ke-6 perayaan Cap Go Meh yang diselenggarakan oleh FBIT. Perayaan ini dilaksanakan karena jumlah masyarakat Tionghoa yang mencapai puluhan ribu orang di seluruh pelosok Indonesia. Pada kesempatan acara tersebut, Presiden SBY berkenan memberikan sambutan kenegaraanny. Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kebersamaan dan mengutamakan kemajuan perekonomian, meskipun tahun ini hawa politik sedang memanas. Semuanya itu bertujuan agar tercipta masyarakat yang damai dan rukun antar umat beragama dan berbangsa, dan menjaga keutuhan kerukunan bangsa dan tingkat keamanan di seluruh daerah semakin baik.

T

ema perayaan Cap Go Meh bersama 2013 yang merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Tahun Baru Imlek 2564 ini adalah "Majulah Indonesiaku". Datangnya Tahun Baru Imlek 2564 diharapkan menjadi momentum untuk mengajak semua pihak menegakkan kebenaran, mencintai tanah air, serta menjaga citra Indonesia sebagai bangsa yang besar dan bermartabat. Perayaan Cap Go Meh bersama tahun ini kembali digelar di Jakarta pada 24 Februari lalu bertempat di Hall D2 Jiexpo Kemayoran Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahya Purnama beserta ibu, anggota MPR dan DPR, para duta besar negara sahabat, dan para tokoh lintas agama.

Perayaan Cap Go Meh kali dimeriahkan oleh penampilan para musisi papan atas di antaranya adalah Titiek Puspa dan Joy Tobing. Tidak ketinggalan atraksi barongsai dan pentas Tari Payung dan pementasan drama musikal yang bertemakan Majulah Indonesiaku oleh sanggar Artina Production. Pementasan Drama ini menggambarkan semangat patriotik, toleransi, integrasi suku-suku bangsa serta gambaran kemajuan ekonomi di Indonesia. +

April 2013

57


CANTHING ARTIKEL LEPAS sebagai dasar ikhtiar pelaksanaan kongres. Kongres XV P3I diikuti lebih kurang 300 peserta dari Pengda Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Riau, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Yogyakarta, dan DKI Jakarta, membahas persoalan mengenai perkembangan bisnis periklanan di zaman ini. Mereka mencoba mengkaji dari berbagai sudut untuk menemukan cara yang terbaik menjadi-

Kongres XV P3I

Change Now or

u Galian Ide menarik perhatian Stand Sego Ku Change dan Jam para peserta kongres

kan P3I sebuah asosiasi yang memberi manfaat bagi para anggotanya dan bagi industri periklanan. Dalam hal ini, P3I dikehendaki melakukan perubahan diri menghadapi perubahan zaman yang setidaknya tampak ddari ranah bisnis, perilaku masyarakat, dan juga media. Sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, dalam kesempatan pembukaan P kkongres, bahwa P3I diharapkan dapat membawa perubahan yyang memberi pengaruh kemajuan bangsa menuju peradaban baru. Industri periklanan harus menjadi benteng peradaban b bangsa dalam memasuki arus globalisasi. b Untuk itu, dalam seminar, 8 Maret lalu, yang menjadi salah satu rangkaian kongres, para stakeholder industri periklanan nasional ini membahas satu tajuk bahasan yaitu “Mengelola n Perubahan”. Seminar yang diadakan seusai acara pembukaan P kkongres oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, ddengan ditandai pemukulan gong ini, menghadirkan Penasihat Menko Perekonomian Hatta Rajasa membuka PT. BP Kedaulatan Rakyat, HM Idham Samawi, serta Dewan P kongres Pertimbangan P3I 2008-2012, Fachry Mohamad. P iga kali Sepetik ucap keluar dari Fachry Muhamad, “orang-orang iklan sudah Yogyakarta menjadi tuan rumah penyelenggaran memang harus orang profesional, media gurunya masyarakat. Kongres Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I). Media-media semakin segmented dan pasarnya community. Hal ini Di tahun ini, kongres XV dilaksanakan di Royal Ambarrukmo Hotel, didukung periklanan sebagai treatment effect. Di sini periklanan 7-9 Maret lalu, dengan tema “Change Now or Never” yang diangkat sangat sakral, namun dia tetap harus mengikuti yang namanya Teks: FA Herru Foto: Albert, Budi Prast

T 58

April 2013

Never! N


perubahan." Satu cetusan yang menadakan bahwa industri periklanan harus sekreatif dan secerdas mungkin mengikuti perubahan zaman. Selain seminar, rangkaian acara yang lain adalah sidang pleno yang mengevaluasi program kerja kepengurusan, melakukan perubahan AD/ART, menetapkan program kerja berikutnya, serta menetapkan mandataris kongres. Dalam sidangnya, Kongres XV P3I menetapkan kembali Harris Thajeb sebagai ketua umum P3I untuk periode ke depan, 2012-2016. Ia merupakan satu-satunya kandidat dan terpilih secara aklamasi. Kemudian Harris menunjuk Adnan Iskandar (ketua pengembangan intern Pengurus Pusat P3I 2008-2010 ) sebagai sekretaris jenderal untuk mendukung gerak roda organisasi, menggantikan TM Adhy Trisnanto. Ketua umum dan sekretaris jenderal terpilih lantas menerima palu kongres sebagai simbol penetapan dan kesediaan memegang tampuk kepemimpinan P3I. Sidang pleno juga memilih tiga anggota Dewan Pertimbangan, yaitu Narga S Habib, Yusca Ismail, dan Arijanto Zainal. Selain itu juga menetapkan Pontianak, Kalimantan Barat, sebagai tuan rumah kongres 4 tahun mendatang melalui voting. Dalam kesempatan rangkaian Kongres ini, P3I memberikan penghargaan khusus untuk dua tokoh senior periklanan Indonesia.

Kedatangan pe serta di Pagelar an

Keraton disambu t juga

atraksi jathilan

Penyerahan penghargaan kepada dua insan periklanan nasional RTS. Masli dan Fachry Mohamad

Mereka Fachry Mohamad dan Riboet Timotius Sadikin Masli. Penghargaan Darmanyata Pengabdian diberikan saat acara gala dinner di Pagelaran Keraton. Penghargaan itu merupakan wujud apresiasi P3I terhadap tokoh-tokoh yang ikut mendorong kemajuan bisnis periklanan.

Para peserta Kongres XV P3I diarak menggunakan kereta hias dan diiringi beberapa komunitas sepeda

Tarian penutup acara santap malam di Pagelaran Keraton bertajuk Asmaradana dari Sanggar Tari Pragina Gong

Keunikan khas Jogja Sebagai tuan rumah, P3I Pengda Yogyakarta pun mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Menurut Ketua P3I Pengda Yogyakarta drg. Eddy Purjanto selaku ketua panitia Kongres XV, adalah suatu kebanggaan tersendiri ketika Yogyakarta dapat kembali menjadi tuan rumah. Karena itu, ia beserta segenap panitia yang lain telah mengupayakan agar Yogyakarta, sebagai tuan rumah, dapat memberikan kesan yang yang baik, yang tak terlupakan oleh para peserta kongres. Menyambut kedatangan, panitia menampilkan para penyambut berkostum Punokawan yang memberi salam hangat khas Jogja kepada para peserta kongres yang datang. Selain itu, segenap April 2013

59


CANTHING ARTIKEL LEPAS panitia pun sempat mengadakan acara selamatan yang dilakukan sehari menjelang berlangsungnya kongres dengan menggelar acara tumpengan dan doa bersama di Pagelaran Keraton Yogyakarta. “Tumpengan adalah tradisi Jawa sebagai wujud permohonan keselamatan kepada Tuhan, dan ini adalah permohonan agar acara berlangsung lancar,� ujarnya. Benar saja, Kongres XV P3I berlangsung lancar. Seperti dikatakan Harris Thajeb yang terkesan pada panitia yang mampu membuat acara berlangsung baik dan efektif. Ketua panitia Eddy Purjanto menyampaikan pula dalam pidato sambutannya, yang mengajak para peserta untuk berkenan pula menikmati wisatawisata unik khas Jogja sembari berkongres. Memang, dalam rangkaian acara kongres selama tiga hari itu, panitia juga memanjakan para peserta dengan atraksi-atraksi wisata unik yang mengesankan. Seperti sewaktu menuju Pagelaran Keraton untuk menghadiri

Tumpengan di Pagelaran

Kedatangan peserta disambut Punokawan Keraton sebelu m kongres dim ulai

a rfoto bersam a kongres be rt se pe pa Bebera

60

Serah terima palu kongres kepada ketua dan sekjen P3I terpilih

April 2013

r ramah tamah dan santap malam dengan menu khas Kraton, para peserta kongres diajak menumpang odong-odong, dari p aarea parkir Abubakar Ali menyusur kawasan Malioboro hingga Pagelaran Keraton. Odong-odong semacam kereta h kkayuh berlampu hias yang merupakan daya tarik wisata malam khas Jogja di Alun-alun Kidul. Konvoi odongm odong itu dibarengi pula dengan iringan musik khas o pemusik-pemusik jalanan kawasan Malioboro serta atraksi p ssepeda-sepeda tinggi. Tak hanya itu, sesampai di halaman Pagelaran Keraton, peserta pun disambut beberapa P Anoman yang kemudian dijadikan kesempatan para A peserta untuk berfoto bersama. p Itulah sedikit kejutan yang diberikan untuk para peserta. Maksudnya tak lain adalah untuk memuaskan p dan d memberikan kesan pada peserta kongres yang pada akhirnya diharapkan dapat membawa pengaruh yang a baik. + b



CANTHING ARTIKEL LEPAS

S

ecara alam pantai telah mempunyai perlindungan alami, tetapi seiring perkembangan waktu garis pantai selalu berubah. Perubahan garis pantai terjadi akibat interaksi antara gelombang laut dan daratan sehingga pantai membuat keseimbangan baru. Hal inilah yang membuat Bank Mandiri tergerak untuk bersama –sama menyelamatkan kelestarian lingkungan dan menjaga agar bumi ini lebih aman dari bencana alam khususnya tsunami dan banjir besar. Bekerja sama dengan PT. Dewata Foundation pada 24 Februari 2013 Bank Mandiri Kantor wilayah V Jakarta Sudirman mengadakan penanaman seribu pohon di Taman Wisata Mangrove Angke Kapuk, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Acara tersebut juga di hadiri oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia Zulkifli Hasan, Wakil Kementerian Pertahanan dan Sandi Negara Mayjen Dr. Djoko Setiadi, para pimpinan Bank Mandiri dan Direktur PT. Dewata Foundation Paulus Warsono Broto. Dalam kesempatan tersebut Zulkifli Hasan juga berkenan memberikan kata Sambutannya dan sekaligus membuka acara tersebut dan dalam sambutannya Zulkifli mengatakan bahwa 50 persen pohon mangrove yang ada di Indonesia sudah mulai punah. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor penyebab daerah Indonesia sering dilanda musibah banjir dan yang sangat berbahaya adalah bencana tsunami. Mengapa demikian? Sebab pohon mangrove itu memiliki manfaat yang cukup banyak, mulai dari bisa yang diolah menjadi makanan dan menahan laju ombak

Penanaman Pohon Mangrove Bersama

“Save The World� Teks & Foto: Herlan

Zulkifli Hasan dan Mayjen Dr Joko Setiadi bersama jajaran direksi Bank Mandiri wilayah V Jakarta Sudirman

Paulus Warsono Broto

Zulkifli Hasan menerima bibit pohon mangrove

62

April 2013

ove menanam pohon mangr


kegiatan tersebut t terjun langsung dalam Mayjen Dr Joko Setiadi iku

Zulkifli Hasan menananm bibit pohon mangrove bersama direksi Bank Mandiri

dan air pasang laut, bahkan menahan derasnya bencana tsunami. Beliau juga mengatakan oleh sebab itu pemerintah selalu giat untuk membuat program pelestarian hutan mangrove agar dapat tercipta manfaat –manfaat tersebut. Tetapi apabila hal ini hanya dilakukan oleh pemerintah saja maka tidak akan sanggup sebab hal ini membutuhkan dana yang cukup besar oleh karena itu pemerintah selalu menggandeng para pihak swasta dan BUMN untuk bersama-sama mewujudkan hal tersebut. Pada acara tersebut dilaksanakan penanaman seribu pohon mangrove yang di lakukan oleh 500 pegawai Bank Mandiri kantor wilayah V Jakarta Sudirman, dan para anggota pramuka Indonesia. Hal ini merupakan salah satu program dari Bank Mandiri untuk selalu ikut berpatisipasi dalam program 'Save The World'. +


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

Yani Saptohoedojo

Di Antara Filosofi

Srikandi dan Sembodro Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

64

April 2013


B

udaya Nusantara memang memiliki simbol yang bermakna. Seperti untaian melati putih yang tak hanya melambangkan kesucian, kemurnian, ketulusan dan keanggunan yang sederhana. Namun juga melambangkan keindahan dan kerendahan hati sang pemakainya. Seperti sosok yang satu ini, sehari-harinya, untaian melati putih atau bunga jenis lain, tak pernah ketinggalan untuk disematkan di ujung rambut indahnya. Yani Saptohoedojo, demikian ia dikenal. Wanita kelahiran Purwokerto ini sepertinya terlahir untuk selalu tampil cantik dan anggun. Dalam setiap penampilannya, Yani tak pernah melupakan untaian melati sebagai pemanis mahkotanya. Menurut Yani, sejak dirinya disunting oleh seniman besar Saptohoedojo, dirinya banyak belajar mengenai bagaimana cara wanita seharusnya bersikap. “Pada waktu itu Bapak mengatakan bahwa 'kamu jangan keluar kamar kalau tidak Kebaya berbahan dasar beludru berhias kristal swarovsky Busana formal berbahan sutra dengan motif batik berwarna orange Kain tenun bermotif bunga berwarna merah muda membuat Yani tampak cantik dan elegan

April 2013

65


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN cantik'. Pesan itulah yang selalu saya ingat sejak menjadi istri Bapak,� ujar Yani kepada Kabare. Di usianya yang tak lagi muda, Yani rupanya tetap bisa menjaga kecantikan dirinya. Rahasia aura wajahnya yang cantik dan selalu segar rupanya sangat simpel. Yani mengaku hanya menjalani kehidupannya dengan jiwa yang ikhlas, sabar, tabah dan tawakal kepada Tuhan. Yani mengaku sebelum mengenal almarhum Saptohoedojo, dirinya tipikal perempuan tomboy yang hobi mendaki gunung. Namun ketika masuk di lingkungan keluarga Sapto yang masih keturunan ningrat, Yani rupanya menyadari pentingnya arti manner dalam bersikap. Yani mengungkapkan jika semuanya memang tak mudah, bahkan dirinya juga sempat mengenyam pendidikan mode di Perancis untuk mendukung bagaimana cara bersikap selayaknya wanita sempurna. Menurut Yani, wanita itu harus berani seperti Srikandi dan lembut serta penuh pengertian seperti Sembodro. Sepeninggal Sapto, Yani memang menyibukkan diri untuk mengurus galeri. Menurutnya, galeri ini harus tetap indah meski sudah ditinggal sang maestronya. “Saya nggak boleh nglokro, saya harus tetap bangkit untuk melanjutkan hidup saya dan keluarga saya. Maka dari itu, saya berusaha membesarkan galeri ini dan membangun beberapa cabang dari Galeri Saptohoedojo di beberapa kota seperti Jakarta dan Semarang. Saya juga memiliki beberapa bisnis lain seperti restoran, pertambangan dan pertanian di beberapa daerah di Indonesia,� jelasnya. Meski sudah membangun beberapa galeri di kota selain Jogja, Yani mengaku tetap tak ingin menjual lukisan karya almarhum suaminya. Yani ingin terus menjaga kenangan dengan Sapto dalam bentuk lukisan-lukisan karya sang suami. Untuk menambah semarak, Yani pun menambah koleksi galerinya dengan berbagai kerajinan seperti batik dan aneka kerajinan lainnya. Tak hanya itu, jika Anda berkesempatan berkunjung ke galeri tersebut, kita dapat melihat beragam benda-

66

April 2013


benda etnik yang menghiasi interior galeri tersebut. Batik, menjadi istimewa karena inilah satu hal yang membuat Yani jatuh cinta untuk kedua kalinya. Dalam setiap busananya, Yani selalu memadu-padankan kain batik sebagai bahan utama maupun pemanisnya. Kecintaan Yani terhadap batik bukan tanpa alasan. Sebagai perempuan Jawa, Yani sudah mengenal batik sedari kecil. Karenanya, Yani mencintai batik dan mengenakannya dalam setiap kesempatan. Batik sebagai kain tradisional dalam proses pembuatannya yang rumit dan selalu disertai dengan serangkaian ritual Kain batik berbahan sutra berwarna merah dengan atasan berbahan sifon Dress terusan hitam dipadu dengan semi blazer hijau bermotif polkadot Dress bermotif zebra menggambarkan sosok Yani yang enerjik

khusus juga mengandung filosofi tinggi dalam setiap motifnya. “Hidup itu kan selalu ada filosofinya. Begitu pula batik, saya memiliki pengrajin sendiri untuk membuat beragam motif batik untuk dipamerkan di galeri ini. Saya menganggap kain Nusantara sangat layak dipromosikan karena budaya merupakan bagian dari kekuatan ekonomi negara yang sering kali terlupakan. Selain batik dan kain lainnya, saya juga sangat menyukai motif zebra yang menurut almarhum Papi menggambarkan jiwa yang energik. Makanya, saya menjadikan motif zebra sebagai uniform para staf di galeri ini,� pungkasnya. +

April 2013

67


PENDOPO

ESAI FOTO

Menggembala

Lebah

Madu Teks: FA Herru;Foto: Budi Prast

68

April 2013


B

ukan hanya kerbau, sapi, atau kambing saja yang dapatt digiring digembalakan, lebah pun musti digembalakan agar dapat menghasilkan madu yang maksimal. Lalu bagaimana orang dapat menggembala lebah? Memang tak biasaa terdengar di telinga, namua begitulah adanya. n Karena kaya akan manfaat, tak sedikit orang di muka bumi ini tertarik menjadi peternak lebah madu. Lebah madu tak hanya dapat menghasilkan madu, namun juga malam (bahan yang sering n digunakan untuk membatik), tepung sari atau orang Jawa menyebut madu kering, propolis, bee pollen, dan susu lebah atauu biasa disebut royal jelly. Semua yang diproduksi lebah itu, tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kualitas yang baik pastinya tidak dihasilkan dengan cara yang instan. Seorang peternak lebah musti menggembalakan lebah-lebahnya dulu, mencarikannya makan agar sang lebah menjadi kuat dan produktif. Di sinilah yang disebut pengembangbiakan atau penangkaran lebah. Bagi para peternak madu, ada masa-masa panjang yang disebut

Semua yang diproduksi lebah itu, tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kualitas yang baik pastinya tidak dihasilkan dengan cara yang instan. April 2013

69


PENDOPO

ESAI FOTO

musim paceklik. Musim itu berkisar sampai 7 bulan di mana musim madu telah lewat. Di musim ini para peternak musti berpindahpindah tempat untuk membawa ternaknya ke hutan atau perkebunan yang menyediakan pakan lebah madu cukup banyak agar lebah dapat pula memproduksi hasil lainnya tadi selain madu. Biasanya, para peternak akan membawanya ke hutan atau perkebunan jagung, akasia, dan lain-lain, yang bunganya tak mempunyai cairan nektar madu. Seperti para peternak dari Cipta Api Ari yang di musim paceklik paling tidak satu atau satu setengah bulan musti berpindah dari daerah ke daerah untuk menggembalakan lebahnya. 70

April 2013


Seperti ke daerah Gunungkidul, Purwodadi, dan juga Pati. “Itu juga tergantung siklus bunganya. Kalau bunga dari pohon-pohon sudah habis, ya pindah,” ujar Wawan, salah satu peternak lebah di Cipta Api Ari. Tambahnya, penggembalaan ini juga dimaksudkan untuk mengupayakan agar lebah sehat, produktif, berkembang biak dan regenerasi, supaya nanti di musim madu mampu menghasilkan banyak madu. Sebab, setiap lebah pekerja hanya mampu hidup selama 40 hari. Cipta Api Ari memiliki sekitar 500 kotak yang masing-masing di dalamnya terdapat 8 sarang-sarang lebah. Dalam satu kotak terdiri dari satu lebah ratu, lebah jantan, dan ribuan lebah pekerja. Setiap harinya, peternak harus memeriksa sarang-sarang tersebut dan memberinya gula pasir sebagai tambahan makanan lebah, pengganti nektar madu. “Sebanyak 500 kotak itu dijatah 1 sampai 1,5 kilogram gula pasir setiap 7 hari sekali,” tambahnya.

Setelah musim paceklik, antara bulan Mei hingga September (5 bulan) adalah musim madu, saat di mana peternak dapat menikmati manisnya pendapatan dari hasil madu. Masa di mana peternak lebah menggembalakan lebah madunya ke hutan atau perkebunan yang menyediakan nektar madu cukup banyak. Peternak lebah madu di Pulau Jawa umumnya mengembala ke perkebunan karet, kapuk atau randu, rambutan, kelengkeng, mangga, kopi atau duwet. Di situlah madu yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi jenis bunga dari pohon-pohon tersebut. “Sekali panen madu, 1 kotak bisa mencapai 5 kilogram. Dan dalam 5 bulan kita dapat memanen hingga 8 kali, yang hasilnya bisa mencapai hitungan ton,” kata Wawan, mengakhiri.+

Penggembalaan ini juga dimaksudkan untuk mengupayakan agar lebah sehat, produktif, berkembang biak dan regenerasi, supaya nanti di musim madu mampu menghasilkan banyak madu April 2013

71


PLESIR

WISATA

Pesona

Nirwana di

New Zealand Teks & Foto: Luxury New Zealand

S

ekilas, Selandia Baru (New Zealand) tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Negara yang terletak tak jauh dari negara tetangga Indonesia ini, juga merupakan negara kepulauan. Tidak dapat dipungkiri salah satu wisata unggulan dari negara ini adalah wisata alam terutama pemandangan lanskap yang indah sejauh mata memandang. Dari wisata kuliner, wisata alam sampai olah raga ekstrim, di Selandia Baru semua keinginan Anda akan terpenuhi. Pada kesempatan ini, Luxury New Zealand membawa pemenang kuis di aplikasi sosial media Facebook Luxury NZ Indonesia untuk menjelajah sudut-sudut keindahan dari Selandia Baru. 72

April 2013

Tak pelak, Selandia Baru tidak pernah lelah menuai cerita keindahan untuk para pecinta alam. Pemenang dan rombongan diajak mengunjungi Queenstown, hanya terbang beberapa jam dari Auckland, nirwana ini patut untuk Anda kunjungi. Berangkat dari Millbrook Resort & Spa, rombongan diajak untuk menguji nyali di untuk bungy jump di The AJ Hackett at Kawarau Bridge. Melompat dari Jembatan, puluhan meter di udara hanya dengan kabel bungy diikat di antara kaki.Beberapa dari kami ada yang tidak berani melompat, akan tetapi kami tidak sendiri. Banyak wisatawan yang datang hanya untuk melihat wisatawan lain melakukan bungy jump. Sering kali ekspresi wisatawan yang melompat menjadi hiburan


Lokasi Lord of the Rings

para wisatawan yang lain. Selain itu, Sungai Kawarau juga tak kalah indah. Oleh karena itu, melompat atau tidak, Kawarau Bridge juga patut untuk dikunjungi. Selesai bungy jump, rombongan dijemput dengan helikopter. Dari helikopter, dapat terlihat pemandangan Southern Alps dan Aspiring National Park yang sangat menakjubkan. Sungguh pemandangan ini tak terlupakan. Kamipun kemudian mendarat, dengan dikelilingi oleh salju dan pemandangan pegunungan, seolah-olah kami sedang berada di alam mimpi walaupun kami tak lama berhenti disana. Berlanjut ke Danau Wakatipu, danau luas berair biru yang tenang dengan latar belakang pegunungan yang

Bermain di Snow Planet

April 2013

73


PLESIR

WISATA

Milbrook di malam hari

Kota Auckland

Bungy Jump di Kawarau Bridge

Domba di Sheep World

megah. Danau ini selalu menampilkan pertunjukkan alam yang memukau. Mulai dari pegunungan tinggi yang mengelilingi, hingga keelokkan cahaya matahari yang menantul di permukaan air. Sekali lagi, pemandangan Taman Nasional Mount Aspiring dan Rees & Dart River Valleyssungguh spektakuler. Keindahan inilah yang memancing pembuat film untuk mengabadikannya dalam film trilogi "The Lord of the Rings". Helikopter yang kami naiki akhirnya mendarat di Danau Lochnagar. Petualangan luar biasa hari itu ditutup dengan piknik yang sangat menyenangkan dengan

74

April 2013

disungguhkan makanan lokal yang lezat. Selain wisata alam, Selandia Baru juga dapat memberikan sisi kota modern yang patut Anda kunjungi. Sebut sajaAuckland. It's all about food! Kami berkesempatan untuk mengunjungi Auckland Food Festival, suatu festival tahunan yang rutin diselenggarakan di Auckland. Sesampainya di festival tersebut, semua yang terlihat sangat memanjakan mata dan lidah. Kami juga melakukan perjalanan ke Matakana Coast, selama perjalanan kita melewati peternakan, lautan dan pedesaan dengan pemandangan menakjubkan. Tentu kami kesini untuk mengunjungi Matakana Farmer's market. Hampir semua produk khas setempat ada disini. Beragam pilihan yoghurt, keju dan wine ada disini. Kamipun menyantap makanan khas lokal seperti WhiteBait Fritters, ikan kecil berukuran sekitar 1 cm ini dicampur dengan telur dan digoreng dan juga Buffalo Burgers. Nikmat! Tak terlupa juga, kami mencoba Feijoa (guavasteen/pineapple guava), buah hasil perkebunan lokal yang


rasanya manis-manis asam segar. Untuk makan siang kami dijamu di Brickbay Winery and Restaurant. Disekitar restaurant yang menghasilkan wine berkualitas dunia ini, kami juga bisa jelajah statue garden. Dan tak jauh dari sini, kami bisa melihat Samudra Pasifik. Pemandangan cantik yang bisa dipotret lewat lensa kamera. Untuk para wisatawan kuliner, Auckland

tentu menjadi salah satu destinasi yang harus dikunjungi. Inilah kota yang tepat dimana kita bisa mengenal masakan kuliner lokal diperpadukan dengan sentuhan modern. Namun selain wisata kuliner, Auckland juga memberikan sisi kota modern. Sebut saja Sky Tower, yang merupakan bangunan tertinggi di New Zealand. Pemandangan 360 derajat kota

Berwisata kuliner di Auckland

Keju di Matakana Farmer’s Market

Milbrook

Matakana Farmer’s Ma rket

Auckland bisa dilihat dari puncak gedung ini.Selain itu pengunjung juga bisa melompat dari puncak gedung setinggi 192 meter ini. Dengan kabel yang melilit badan dan peralatan keselamatan yang lengkap, pengunjung dapat melompat melayang di udara dengan aman. Bagi yang kurang menyukai ketinggian, Sheepworld dan Choc olate Brown Chocolatier and Fudge makers di Warkworth bisa menjadi alternatif tempat yang bisa dikunjungi bersama keluarga. Tak terlupakan, Snow Planet, yang merupakan salah satu favorit kami. Disini kami bisa bermain salju di dalam ruangan. Ini adalah taman bermain anakanak untuk anak-anak dan orang dewasa. Sungguh menyenangkan ! Tak terhitung sudah pengalaman seru dan menyenangkan yang kami dapatkan dengan menjelajahi Selandia Baru. Kamera kamipun telah penuh dengan foto-foto yang telah menangkap perjalanan kami. Ini mungkin kunjungan kami yang pertama kali ke Selandia Baru, tapi ini bukan kunjungan kami yang terakhir kali. Kami tentu akan kembali lagi ke nirwana ini untuk menikmati pemandangan indah alam Selandia Baru. Mau tahu keunikan dan tempat wisata penting serta cerita menarik mengenai Selandia Baru? Silakan like fan page facebook: Luxury NZ Indonesia dan follow twitternya di @LuxuryNZ_ID.+

April 2013

75


PESANGGRAHAN

INFO HOTEL

Santika Pandegiling Surabaya,

Utamakan

Pelayanan Sepenuh Hati

Menyambangi kota Surabaya selalu meninggalkan sejuta kenangan. Kota yang sarat dengan sebutan kota Pahlawan ini karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Setiap sudut kotanya pun menggariskan sederet cerita yang indah bagi siapapun yang singgah. Tak heran jika kota Surabaya menjadi destinasi yang nyaman dan menjadikannya salah satu kota dengan tujuan MICE di Indonesia.

I

lustrasi kenyamanan ini terekam pula pada pelayanan salah satu hotel yang berada dalam kota tersebut yaitu Hotel Santika Pandegiling Surabaya. Rasa nyaman ini akan dapat dirasakan sejak memasuki lobby hotel hingga menuju ke kamar hotel. Maraknya hotel yang bertumbuhan di kota Surabaya, tetap tidak menghilangkan pesona dari Hotel Santika Pandegiling Surabaya yang sudah beroperasi selama 15 tahun ini. Hotel yang berada dalam naungan Santika Indonesia Hotel & Resort ini menempati

Area lobby hotel

76

April 2013

lokasi strategis yaitu di pusat kota dan pusat bisnis serta perbelanjaan yang menjadi salah satu keunggulannya. Dari hotel yang terlatak di Jl. Pandegiling No. 45, Raya Darmo Surabaya ini hanya memerlukan waktu 5 menit dengan menggunakan kendaraan untuk mencapai kawasan pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza dan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai Juanda international airport. Hotel dengan sasaran segmen tamu bisnis ini mempunyai 124 kamar dengan 3 tipe yaitu Deluxe, Deluxe Executive dan


Salah satu sudut kamar hotel

Santika Suite dengan pemandangan ke jalan raya. Dengan kamar yang cukup luas dan dilengkapi dengan fasilitas FREE Wifi, minibar, safe deposit box, dan LCD TV 26 inch menambah kenyamanan para tamu yang menginap. Ditambah dengan motto hospitality from the heart yang akan membuat Hotel Santika secara konsisten terus melayani tamu dengan sepenuh hati.

dengan motto

Tampilan Baru Ruang Pertemuan Hotel Santika Pandegiling Surabaya yang merupakan hotel bintang tiga juga

melayani tamu dengan

hospitality from the heart yang akan membuat Hotel Santika secara konsisten terus sepenuh hati.

memiliki beberapa fasilitas yang tak kalah menarik untuk dirasakan kenyamanannya. Baik dari setiap outlet yang tersedia, maupun fasilitas ruang meeting. Sejak kota Surabaya menjadi salah satu kota MICE di Indonesia, Santika Pandegiling terus melengkapi fasilitas bahkan melakukan renovasi ruangan sehingga dapat meningkatkan kenyamanan para tamu yang sedang melakukan pertemuan dan agenda bisnis lainnya. Terdapat 5 ruang pertemuan dengan kapasitas maksimal hingga 200 orang (theater style), yaitu Bromo, Arjuno, April 2013

77


PESANGGRAHAN

INFO HOTEL

Hospitality from the heart menjadi motto hotel ini

Salah satu ruang pertemuan

Welirang, Anjasmoro dan Ijen. Keseluruhan ruang pertemuan tersebut telah dilengkapi dengan jaringan internet tanpa kabel secara gratis sehingga hotel ini mampu mengundang berbagai perusahaan besar untuk mengadakan kegiatan MICE.

ini, sebut saja masakan tradisional seperti Rawon, Iga Asam Pedas, Sup Buntut, Sup Ayam Kemangi dan masih banyak lagi. Restoran yang buka mulai pukul 6.00 pagi hingga 11.00 malam ini dapat menampung hingga 100 orang tamu. Masakan yang menjadi salah satu ikon dari restoran ini adalah Ayam Bakar Godong atau yang biasa disebut dengan Ayam Bagong. Menu ini merupakan salah satu menu favorit karena merupakan menu paket yang dapat dinikmati oleh tiga hingga 4 orang dan mempunyai 3 rasa yaitu tidak pedas, pedas sedang dan super pedas. Terdiri dari 1 ekor ayam bakar, 1 bakul nasi putih, 1 cobek sambal terasi, lalapan dan es teh, menu ini dapat dijadikan salah satu pilihan untuk gathering atau arisan dengan layanan pesan antar yang dapat dikirim langsung ke rumah Anda. Namun dapat pula dinikmati di tempat sembari bersantai dengan kerabat maupun keluarga. Lobby lounge yang terletak di samping lobby

Wedang Tofu juga merupakan menu favorit para tamu di Lobby Lounge

Kenikmatan ala Kemangi Restaurant dan Lobby Lounge Hotel Santika Pandegiling Surabaya memiliki fasilitas yang akan membawa para tamu merasakan kenikmatan masakan Indonesia, oriental serta internasional yaitu Kemangi Restaurant. Berbagai macam menu tersedia di restaurant yang baru 2 tahun re-launching 78

April 2013

ketika malam hari karena dapat menghangatkan tubuh


Hotel Santika Pandegiling Surabaya memang tak hanya mampu memberikan kesan tempat yang nyaman untuk bermalam, namun juga memberikan pengalaman yang menarik dan mengesankan.

juga merupakan salah satu tempat yang tepat untuk bersantai. Afternoon tea yang disajikan setiap sore hari dengan aneka snack yang cocok disantap sambil menikmati sajian cocktail maupun mocktail yang diracik langsung di lobby lounge bar. Jika cocktail maupun mocktail bukan menjadi teman yang cocok saat bersantai, menu tradisional Wedang Tofu dapat menjadi salah satu penggantinya. Wedang Tofu juga merupakan menu favorit para tamu di Lobby Lounge ketika malam hari karena dapat menghangatkan tubuh terutama padaa saat musim hujan. Para tamu akan semakin makin merasa santai dengan alunan live n liv i e

Sudut Lobby Lounge

music yang hadir setiap Senin – Jum'at pukul 19.00 hingga 22.00 malam.

Ten Eleven spa & fitness Hotel Santika Pandegiling Surabaya akan terus memanjakan para tamu yang sedang melakukan kegiatan bisnis ataupun liburan dengan fasilitas lainnya yaitu Ten Eleven spa & fitness. Terletak di lantai 10, fasilitas ini dibuat untuk urusan kebugaran, perawatan kulit, wajah hingga relaksasi. Ten Eleven spa & fitness menawarkan berbagai perawatan spa g p p dengan menggunakan bahan – bahan alami dan tradisional untuk merileksasi tubuh ssetelah seharian melakukan m aaktivitas. Mulai ddari ujung kaki hingga kepala, para hi tamu akan merasa tam dimanjakan dengan dim paket lengkap pak seperti Traditional sep Massage, Abhyanga Mas Massage, Full body Mas Massage dan lain Mas sebagainya. Setiap sebag bulannya, Ten Eleven bulan Salah satu sn ack di Lobby spa & fitness juga Lounge memberikan memb penawaran khusus penaw a dengan paket istimewa yang disesuaikan dengan momentnya, seperti Strawberry spa yang dapat dinikmati saat Valentine. Hotel Santika Pandegiling Surabaya memang tak hanya mampu memberikan kesan tempat yang nyaman untuk bermalam, namun juga memberikan pengalaman yang menarik dan mengesankan. Untuk itu, jadikan Hotel Santika Pandegiling Surabaya rumah ke dua saat Anda melakukan Kemangi Restaurant perjalanan ke Surabaya.+

April 2013

79


KLANGENAN

KULINER

KAYUMANIS RESTAURANT & COFFEE SHOP

Sajikan Citarasa Modern Tradisional

coffee shop yang pula takmpak jelas berlanggam modern tradisional. Bersantap di restoran ini, Anda dipastikan akan merasa nyaman dan tentram dengan sentuhan dan pelayanannya yang bernuansa Jawa eksklusif lagi elegan. Seni mozaik, sentuhan furnitur, dipadupadan dengan ornamen tradisional dan budaya, mampu menghadirkan hangatnya keramahan khas budaya Indonesia khususnya Jawa. Hal itu hadir pula dari sajian menu-menu yang dipersiapkannya. “Kayumanis ingin menggali potensi lokal. Kami mengutamakan hidangan-hidangan lokal Indonesia khususnya

Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

B

agi Anda yang lama tak bertandang ke Yogyakarta, bisa jadi Anda belum mengetahui keberadaan Hotel Tentrem. Hotel yang berada di Jl AM Sangaji, seputaran Jetis, ini memang merupakan hotel yang baru saja berdiri. Tentrem merupakan hotel bintang 5. Bila esok Anda bertandang ke hotel ini, Anda akan melihat betapa megah Hotel Tentrem dengan sentuhan moderntradisional di dalamnya. “Tampilan all over Hotel Tentrem adalah modern. Namun di situ dihadirkan pula sentuhansentuhan tradisional, karena sesuai namanya, hotel ini juga hendak mengangkat gaya lokalitas Jawa,” ujar Stella, Public Relation Manager Hotel Tentem. Tak hanya dapat dilihat dari unsur-unsur pemanis bangunan atau interiornya, gaya tradisional yang diusungnya juga diletakkan pada restorannya. Kayumanis merupakan nama restoran sekaligus

80

April 2013

Jawa agar nantinya potensi kuliner lokal ini dapat terangkat dan semakin dikenal dunia,” ujar Ajip, F&B Manager Kayumanis. Di Kayumanis, Anda dapat menyantap berbagai hidangan kuliner tradisional kreasi Chef Maranatha. “Dari keseluruhan menu yang ada, sebenarnya kami menghadirkan enampuluh persen


menu Indonesia dan empatpuluh persen sisanya barat dan Asia,� ujar chef nomor satu di hotel ini. Meski menampilkan hidangan tradisional, namun dari segi resepnya blended Eropa dan Indonesia. Menu kreasi dari ikan kakap, atau seafood lainnya, dapat Anda nikmati. Selain itu ada pula menu

kesempatan mencicip beberapa hidangan Chef Maranatha di restoran Kayumanis. Dia menghidangkan pada kami tiga menu andalan Kayumanis. Ketiganya adalah menu Indonesia dan Eropa, yaitu Kakap Kayumanis, Seafood Pirates, dan Clasic Piza Kayumanis. Kakap Kayumanis merupakan olahan

Beda lagi dengan menu yang satu ini. Seafood Pirates terlihat cukup unik. Tampilannya berbeda dengan yang lain. Cukup unik. Tak kuasa rasanya ingin segera menyantapnya, apalagi ditambah aroma segar yang mengambang menyentuh indera penciuman. Seafood Pirates berisi kekayaan laut

seperti udang, kakap, cumi, dan juga kepiting yang dijadikan satu dalam sebuah pembungkus kecil dari karung beras lalu direbus. Penggunaan pembungkus karung

ayam laos khas Bandung, nasi goreng seafood, nasi goreng buntut, sego abang khas Wonosari, bebek botok atau pepes khas Bali, dan sebagainya. Tentu, menu-menu khas Indonesia selain itu pun tersedia. Bila Anda berkunjung ke Kayumanis, pasti seorang pelayan ankan menunjukkan Anda pilihan kekayaan menu Indoanesia di daftar menu Archipelago. Belum lama ini, Kabare beroleh

ikan kakap dengan bumbu rempah-rempah khas Indonesia. “Ini hidangan dengan resep tradisional kreasi Kayumanis. Sebetulnya menu ini adalah gaya olahan tempo dulu. Menyantap Kakap Kayumanis, Anda akan bernostalgia dengan citarasa tempo dulu,� ujar Chef Nata, panggilannya. Ikan kakap filet yang diolah panggang dan disajikan dalam potong-potong berukuran sedang ini disantap dengan saus rempah manis-pedas yang dituang di atasnya. Gurih kakap bercampur dengan saus rempah manis-pedas menyatu menghasilkan rasa yang luar biasa.

Ini hidangan dengan resep tradisional kreasi Kayumanis. Sebetulnya menu ini adalah gaya olahan tempo dulu. Menyantap Kakap Kayumanis, Anda akan bernostalgia dengan citarasa tempo dulu

April 2013

81


KLANGENAN

KULINER

Seafood Pirates berisi kekayaan laut seperti udang, kakap, cumi, dan juga kepiting yang dijadikan satu dalam sebuah pembungkus kecil dari karung beras lalu direbus beras ini untuk menjaga agar makanan di dalamnya akan terjaga kehangatannya selama disajikan. Hidangan sehat ini disajikan dengan saus asam manis yang terbuat dari rempah-rempah pilihan. Hmm, cukup menggoda. Terakhir, Chef Nata membuatkan kami Clasic Pizza Kayumanis. Pizza khas Italia. Tak seperti Pizza ala Amerika yang disajikan dengan roti yang tebal, pizza ini justru dengan roti yang tipis dan crispy. Tampaknya, Chef Nata memang ingin penikmat pizza merasakan citarasa isinya yang berupa beef salami, succini, paprika warna warni, buah zaitun, daun kemangi, pesto, bawang putih dan mozareta chese, daripada rotinya. Cukup lezat dan memuaskan menyantap hidangan pizza khas Italia ini. Begitulah, bersamaan dengan hotel yang siap menjadi tempat jujugan Anda di kala berlibut atau bertandang ke Yogyakarta, Kayumanis Restaurant & Coffee Shop pun siap melayani dan memanjakan lidah Anda dengan menu-menu otentik nusantara sekaligus manca negara.+

Sensasi Lezat

Masakan Indonesia RM Sabar Nenanti Teks: Julius Wicaksono; Foto: Budi Prast

B

erwisata ke Yogyakarta tentunya tidak lengkap bila tidak menikmati wisata kuliner yang terbentang luas di selasar kota yang kental dengan nuansa tradisional ini. Menyusuri jalan Solo Km 11 yang tepatnya berada di sisi timur kota, anda akan menemukan Rumah Makan Sabar Menanti. Semua masakan disini tidak diragukan lagi keenakannya, namun yang menjadi menu favorit dan yang patut anda coba adalah Pecel lele. Sampai saat ini rumah makan tersebut masih termasuk menjadi idola para pelancong dan warga Yogyakarta sendiri. Bahkan Bondan Winarno, seorang presenter televisi yang mengkaji wisata kuliner pun sempat menjajal masakan disini. .Pecel menjadi favorit dan laris manis karena gairah rasa sambal yang begitu segar dipadu dengan gurihnya lele yang masih tercium nikmat, menjadikan paket pecel lele disini begitu luar biasa untuk dinikmati. Kelezatan ini dapat dinikmati dengan harga Rp. 12.500-Rp. 15.000. Selain pecel lele , juga tersaji pilihan masakan yang sangat beragam, antara lain: oseng daun pepaya dengan teri dan pete, trancam., nasi rames, gudeg, maupun soto. Anda tertarik mencicipinya?+

82

April 2013



PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

KGPH. Hadiwinoto bersama pantia Kongres P3 I

Tiurida, Muslih

Fachri Mohammad, Iksanuri, Harris Thajeb, drg. Eddy Purjanto

Welcome Dinner P3I

di Pagelaran Kraton Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

P

elaksanaan Kongres XV Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) menyisakan beragam kenangan berkesan bagi para insan pelaku dan pengurus yang mengikuti jalannya acara. Banyak kejutan yang diberikan oleh panitia kepada para peserta kongres. Pada saat menuju Pagelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk acara ramah tamah dan santap malam dengan beragam menu khas Kraton, panitia memberikan kejutan kepada peserta kongres berupa perjalanan menggunakan kereta hias (odong-odong) dari Taman Parkir Abu Bakar Ali, melewati Jalan Malioboro hingga menuju Pagelaran Kraton.

Indra, Bandiono, Aryo

84

April 2013

Agus, Wibi, Widyo, Taufik Ridwan

Narga S. Habib, Sutedjo, Irfan Ramli, Agus Prasetyo, Aryanto, Benny


Adnan dan istri Pengurus Daerah P3I Sumatera Utara berfoto bersama Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti

Wiwit, Titik

Zulkifli, Nurul Ulkiya

Yusca, Tatik Gobel, Ninik, Rita, Tanty

Niken Hapsari, Natalie

Ita, Fajar Kusuma wardhani

Helly, Harris, Herry Margono, RTS. Masli, Jimmy, Rudi Wijaya, Markus

Ibu Harris Thajeb, Ratna

Dani, Budi, Sugeng, Andy, Yayat

Dalam kesempatan tersebut, P3I yang diwakili oleh Ketua Demisioner P3I Pusat Harris Thajeb memberikan penghargaan khusus kepada dua tokoh yang selama ini berkiprah dalam dunia periklanan dan memberi sumbangsih terhadap periklanan Indonesia. kedua penghargaan tersebut yakni Penghargaan Dharmanyata Pengabdian yang diberikan pada Fachri Mohammad dan Penghargaan Anugrah Adhi Pariwara kepada Riboet Timotius Sadikin Masli. Keduanya merupakan tokoh senior P3I yang dinilai telah mendedikasikan hidupnya kepada industri periklanan. Pemberian penghargaan ini merupakan wujud apresiasi P3I terhadap tokoh-tokoh yang ikut mendorong kemajuan bisnis periklanan. Beberapa tokoh DIY seperti Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Direktur Utama PT. BP Kedaulatan Rakyat dr. Gun Nugroho Samawi turut menyaksikan penyerahan penghargaan kepada dua insan periklanan tersebut. Selain itu terlihat KGPH Hadiwinoto turut hadir dalam jamuan santap malam tersebut..+

Maret 2013

85


PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Susana menyanyi bersama

GBPH Prabukusumo

Jamuan Santap Siang

Bersama Menteri Pertahanan Malaysia Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

K

unjungan Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi ke Yogyakarta mungkin sudah biasa terjadi. Menteri Pertahanan Malaysia yang nenek moyangnya berasal dari Kulonprogo, Yogyakarta ini memang seringkali melakukan kunjungan ke Yogyakarta, baik kunjungan kenegaraan resmi maupun bersilaturahmi ke sanak saudara yang masih berada di Kulonprogo. Namun, kunjungannya kali ini terasa sangat istimewa, karena Kabare Magazine dan Royal Ambarrukmo Hotel secara khusus mempersembahkan acara ramah tamah untuk menyambut kedatangan rombongan Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi ke Yogyakarta. Suasana acara jamuan santap siang bertema Sugeng Rawuh Sedulur Jogja, yang digelar pada Kamis, 21 Maret 2013 dan bertempat di Gadri Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta ini terasa hangat. Kehadiran tokoh-tokoh Yogyakarta seperti GBPH. Prabukusumo, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Heri Dendi, Prof. Pratikno, dan masih banyak lagi. Dalam sambutannya, Dato' mengatakan bahwa dirinya sangat terkesan dengan acara yang bertujuan untuk h, nit Ze Henry menjalin ng Suseno, KRMT. Indro Kimpli i uz Fa ku ng persaudaraan ini. Kolonel Te Paulus Warsono B., Haryadi Suyuti, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, �Saya merasa Sonny Kulit, HE. Djauhari Oratmangun, M. Tazbir tersanjung karena inilah tanah air saya, jika di Malaysia ada ungkapan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, maka bagi saya ini merupakan di mana simbah (kakek-red) dilahirkan, di situ tempat dikunjung,� ujaranya sembari tertawa. Dato' juga menyampaikan bahwa rupanya dirinya Azman, memliki kekerabatan dengan Walikota Heri Dendi memberikan souvenir Mayor Mazlina Mazlan Robby Kusumaharta, Prof. Pratikno, Yogyakarta Haryadi Suyuti karena kepada Menhan Malaysia drg. Eddy Purjanto

86

April 2013


memiliki satu eyang buyut yang sama dari pihak ayah. Dalam acara ramah tamah tersebut, selain mengadakan santap siang dan berbagi pengalaman, para tamu undangan pun berkesempatan memberikan souvenir dan bersama-sama melantunkan lagu Semalam di Malaysia.+

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti memberikan souvenir kepada Dato’

Vladimir Liza, HE. Djauhari Orat mangun, Drs. Supriyatno dan KRMT. Indr o Kimpling

Istri Walikota Yogyakarta Tri Kirana memberikan souvenir kepada istri Menhan Malaysia Datin Seri Hamidah Khamis

Suseno

Danang Wibowo, Listyani, Wahyuningrum, Aning

L. Sudarsana, Drs. Supriyatno, Dian, M. Anshori


PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Peringatan 52 Tahun Kuwait Teks&Foto: Herlan

P

ada tanggal 26 Februari 2013 yang lalu, Kedutaan Besar Kuwait di Indonesia mengadakan acara resepsi merayakan Hari Nasional Negara Kuwait yang ke-52 tahun. Acara di buka dengan pemotongan kue yang dilakukan oleh Duta Besar Negara Kuwait untuk Indonesia HE. Mr. Nasser Bareh Al Enezi dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang hadir pada malam itu, serta para duta besar negara tetangga. Selain merayakan, acara resepsi national day ini juga bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi antarnegara dan mempererat tali persahabatan antara para duta besar serta para pejabat-pejabat di Indonesia. Tampak hadir dalam acara tersebut, Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Pertanian Ir. H. Suswono, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Mantan Gubernur DKI Jakarta Dr. H. Sutiyoso. Hadir pula para duta besar negara tetangga, di antaranya Duta Besar Palestina untuk Indonesia HE. Mr. Fariz N. Mehdawi, Duta Besar Vietnam untuk Asia HE. Mr. Vu Dang Dzung, dan Duta Besar Thailand untuk Indonesia HE. Mr. Paskorn Siriyaphan.+ Mr.Hamad, Mr Zen Umar S.

Dr.H.Sutiyoso, HE.Mr.Nasser Bareh Al Enezi, Suryo b. Sulisto

HE.Mr.Paskorn Siriyaphan, HE.Mr.VuDangDzung

Stand Kebudayaan Kuwait

88

April 2013

M.Anis Matta

Hidayat Nur Wahid

HE.Mr.Salim Segaf Al-Jufri & HE.Mr. Ir.H.Suswono


KONSULTASI

LAKON LAKU

MASALAH KESEHATAN Ibu Yesi di Bali Membaca Majalah Kabare saya sangat bersyukur karena sudah lama sekali saya menderita sakit. Sebetulnya saya sudah putus asa terhadap kondisi penyakit saya yang tidak kunjung sembuh. Sudah lebih dari 7 tahun, saya menderita migrain yang tidak kunjung sembuh. Berbagai obat dan pengobatan saya jalani, namun hanya sembuh sementara. Semakin hari kondisi keluhan saya semakin bertambah. Sekarang ini sedang berat-beratnya. Selain migrain yaitu perut kembung dada sesak, tangan sering kesemutan badan sangat lemah sekali disertai telinga sangat nyeri. Dan semakin lama, maka minusnya semakin tambah, seluruh badan sendisendi terasa linu. Kondisi sakit saya ini sangat mempengaruhi dalam keharmonisan keluarga, dan suami saya sudah bosan dengan keluhan saya. Saya selalu dianggap penderita stres atau depresi dan mempengaruhi juga kondisi kerja saya. Apabila kambuh saya mengalami vertigo berlanjut dengan pingsan. Di dada saya terasa sesak dan berdebar-debar. Kata orang pintar saya disantet. Beberapa benda yang aneh-aneh sudah dikeluarkan dari tubuh saya tetap saja penyakit saya kambuh bahkan semakin parah. Mohon bantuan Bapak sebetulnya saya sakit apa dan apa betul saya d santet. Sebelumnya saya haturkan terimakasih atas jawaban Bapak. Jawaban Ibu Yesi yang sedang bosan. Membaca surat dan melihat foto Ibu maka dapat saya haturkan bahwa Ibu bukan penderita depresi dan juga bukan karena disantet. Keluhan-keluhan yang Ibu rasakan merupakan gejala penyakit yang wajar. Secara medis penyakit yang ibu derita adalah karena terserang penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut ciythomegalo virus (CMV) merupakan jenis virus yang menyerang saraf otak dan otak. Selain itu, Ibu juga menderita penyakit tokso plasma dan rubella. Virus ini walupun apabila dilakukan tes laboratorium yang positif EGG tapi tetap berbahya dan membahayakan diri penderita. Untuk mempercepat proses penyembuhan, sebaiknya sementara ini jangan mengonsumsi jenis unggas, memelihara kucing dan hewan lainya. Dan oleh karena itu, saya akan membantu untuk penyebuhan Ibu. Namun segala pantangan yang saya sebutkan tadi jangan sekali-kali dilanggar untuk mempercepat proses penyembuhan. Apabila Ibu kurang jelas, silakan datang ke tempat praktik saya di Jogja, Jl. Sugeng Jeroni 18 A, Pojok Benteng Kulon. Sebelumnya saya haturkan banyak terimakasih dan doa saya semoga Ibu cepat sembuh. MASALAH KELUARGA Ibu STR di Bandung Pak Gembong yang baik, saya membaca Kabare sangat tertarik sekali dan ingin konsultasi dengan Bapak mengenai persoalan rumah tangga kami. Saya ibu rumah tangga sudah menikah selam 5 tahun dan dikaruniai seorang anak. Pada awal perkawinan saya sangat harmonis, tidak pernah terjadi percekcokan. Pada tahun kedua, dari perkawinan saya dianuggrahi satu orang putra, namun sejak saya hamil 7 bulan, suami saya mengalami perubahan sifat. Dia selalu pulang malam, kadang sampai pagi. Keingiananya hanya minta bercerai dan mengatakan kepada saya sudah tidak mencintai saya lagi. Tahun ini kondisinya makin parah dan perlakuanya sangat kasar. Mohon bantuan Bapak apa yang seharusnya saya lakukan agar keluraga saya kembali utuh. Jawaban Ibu STR yang baik. Melihat foto keluraga dan membaca surat Ibu dapat saya haturkan bahwa kondisi Ibu saat ini sedang mengalami keprihatianan pada sikap suami. Dari pantuan saya, kondisi bapak saat ini sedang mengalami ganguan dari pihak ke-3 dari seorang wanita yang menggagu rumah tangga Ibu. Hubungan suami Ibu dengan wanita tersebut sangat mendalam, sehingga suami Ibu sangat terpengaruh sekali dan suami tidak lepas karena wanita tersebut akan mengancam suami Ibu. Menghadapi suami demikian, jangan lansung berbenturaan, namun hadapi dengan kesabaran dan tetap melayani suami dengan baik. Sentuhlah nurani suami dengan mengingatkan dari segi agama yang Ibu anut atau keyakinan. Sadarkanlah bahwa putra Ibu sebagai darah daging dari suami memerlukan kasih sayang dan pendidikan dari seorang ayah. Kemudian lakukanlah doa setiap malam sesuai dengan agama Ibu, memohon agar hati dan nurani suami dibuka oleh Tuhan. Saya akan membantu Ibu agar suami kembali ke jalan yang benar. Apabila Ibu kurang jelas, silakan datang ke pratik saya Jl Keshatan No 7, Jakarta Pusat. Demikian saran saya, sebelumnya saya haturkan banyak terimaksih. MASALAH USAHA Bapak Deny Di Solo Membaca Kabare saya sangat ingin sekali konsultasi Bapak soal usaha yang akan saya rintis. Saya ingin usaha di bidang perikanan terutama, namun selalu gagal. Bahkan saya pernah mengalami kerugian yang sangat besar. Padahal saya sudah mengikuti cara-cara yang ada di dalam buku, namun tetap gagal. Oleh karena itu, saya ingin konsultasi dengan Bapak apakah bisa via telefon? Mohon bantuan Bapak Jawaban Setelah membaca surat dan melihat foto Bapak maka dapat saya haturkan bahwa setiap pemeliharaan ikan atau usaha ikan mempunyai perbedaan. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dan dilihat beberapa faktor tentang kondisi rencana tanah yang akan Bapak bangun. Saya akan membantu Bapak untuk rencana usaha dalam dunia perikanan. Apabila Bapak kurang jelas, silakan datang di praktik saya di Jl. Sugeng Jeroni 18A, Pojok Beteng Kulon, Yogyakarta.

Diasuh oleh: KRMH Ir Gembong Priyatmo Danudiningrat Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa problema. Namun selalu ada jalan keluar. Kirimkan problema yang Anda hadapi lengkap dengan data diri dan foto, lebih baik surat ditulis dengan tangan. Pak Gembong akan membantu memecahkan problema Anda. Surat dapat dikirimkan ke: Redaksi Majalah Kabare Jl. Pacar 67A Baciro,Yogyakarta Telp. +62 274-562887, Fax. +62 274-558072 e-mail: info@kabaremagazine.com www.kabaremagazine.com

April 2013

89


GUNEMAN

OBROLAN SINGKAT

Ivan Gunawan Selebriti dan Desainer Muda Indonesia

Fokus dan

Bertanggung

Jawab Foto&Teks: Herlan

D

ikenalnya kain-kain dan tenun-tenun Indonesia di kancah internasional merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Hal ini merupakan hasil kerja keras para desainer Indonesia. Mereka berani dan berkreasi semaksimal mungkin untuk memunculkan sebuah desain yang inovatif pada kain dan tenun khas Indonesia agar dikenal dan disukai masayarakat Internasional. Hal itu juga mendorong salah satu desainer muda Indonesia yang saat ini namanya sudah terkenal di kalangan para pencinta fashion, karena desainnya yang selalu berbeda dan unik. Pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1981 ini yang bernama asli Ivan Gunawan Putra menuturkan bahwa kain dan tenun tradisional Indonesia saat ini sudah sangat variatif serta teksturnya pun sangat

unik. Kemudian saat ini masyarakat kita juga sangat bangga mengenakan busana yang berasal dari kain dan tenun tradisional Indonesia. Oleh karena itu, ia menampilkan desain terbarunya di Indonesia Fashion Week 2013 yang lalu dengan menggunakan bahan-bahan tenun tradisional Indonesia. Ia pun menyampaikan pesan untuk para desainer muda Indonesia untuk selalu berani dan berkreasi menampilkan karya-karyanya, agar fashion Indonesia dapat lebih bervariatif dan beragam sehingga dapat terkenal dan mendapat apresiasi masyarakat internasional dan dalam negeri. Ia juga menyampaikan tips bagi para desainer muda kita yang ingin menjadi desainer yang berhasil, “agar selalu fokus dan bertanggung jawab pada karyanya.�+

Gabriel Sugrahetty Dyan K Wakil Direktur PT. Tempo Inti Media Tbk.

Rutin Napak Tilas di Jogja Teks: BK; Foto: Istimewa

B

agi Gabriel Sugrahetty Dyan K, atau yang akrab disapa Hetty, Jogja merupakan kota yang istimewa dan tak mungkin terlupakan. Perempuan yang lahir pada tanggal 15 April 1964 ini memang menghabiskan masa kecil hingga dirinya menapaki gerbang perguruan tinggi di Yogyakarta. Menurutnya, banyak kenangan tak terlupakan di kota budaya tersebut. Kini Hetty memang berdomisili di Jakarta, namun dirinya mengaku selalu menyempatkan diri mengikuti perkembangan kota kelahirannya tersebut. “Dalam sebulan, minimal dua kali saya pasti ke Jogja. Baik untuk urusan kerjaan, keluarga atau kumpul-kumpul dengan

90

April 2013

teman. Tapi lebih sering kumpul dengan teman-teman baik dari SMP, SMA atau dari UGM. Semua informasi tentang almamater pasti saya tahu, karena saya memiliki ikatan dengan teman-teman asal Jogja yang cukup kuat,� jelas wakil direktur PT. Tempo Inti Media Tbk dan Direktur Pemasaran PT. Tempprint ini kepada Kabare. Menurut alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM Yogyakarta ini, satu hal yang rutin dilakukannya ketika pulang ke Jogja adalah melakukan napak tilas ke tempat yang dulu memiliki kenangan istimewa. Sayangnya, Hetty mengaku agak prihatin dengan kondisi Jogja yang semakin panas dan crowded. Namun dirinya sangat berbangga hati karena industri pariwisata di Jogja menjadi sangat maju dan kulinernya tetap menjadi andalan. Dirinya berharap suatu saat nanti, wisata di Jogja dapat setara atau lebih maju dari Bali.+


Harris Thajeb Presdir PT. Dentsu Media Group Indonesia

Membawa P3I Sesuai Harapan

Y

Teks: FA Herru; Foto: Albert

ogyakarta baru saja menjadi tuan rumah pelaksanan Kongres XV Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I). Kondisi Yogyakarta yang semakin saja representative bagi kegiatan-kegiatan MICE, tampaknya juga menjadi satu alasan. “Kami memilih Jogja karena Jogja memang lebih siap. Selama mengikuti kongres, saya juga merasakan bahwa kreativitas teman-teman Jogja sangat luar biasa,” ujarna. Harris mengaku sangat terkesan dengan sajian-sajian yang ditampilkan, yang ternyata menjadi sebuah kejutan, seperti saat naik odong-odong dan tampilnya beberapa pemusik jalanan serta paguyuban sepeda di Jogja, seperti sepeda tinggi. “Hal seperti ini menunjukkan bahwa setiap daerah punya kreativitasnya sendiri-sendiri. Dan saya kira, Jogja ini dapat menjadi contoh. Teman-teman dari Jakarta dan teman-teman dari daerah lain pun sempat mengungkapkan kepada saya tentang kesannya terhadap kreativitas teman-teman dari Jogja yang mencoba menyuguhkan pada kami potensi-potensi daerah dari kreativitas masyarakatnya,” ujarnya. Harris Thajeb adalah presiden direktur PT. Dentsu Media Group Indonesia yang terpilih kembali menjadi ketua umum P3I untuk periode empat tahun ke depan. Baginya, terpilihnya ia kembali adalah sebuah amanah dan kepercayaan dari para teman-teman yang tergabung dalam P3I. Karena itu, ia merasa wajib menjalankannya dengan sebaik-baiknya. Harris berjanji akan membawa P3I sebagai organisasi periklanan yang lebih maju dan baik lagi. Ia pun menginginkan kerjasama dan dorongan dari para anggota untuk membawa P3I menjadi organisasi yang dapat menciptakan harapan-harapan, seperti yang sempat diutarakan Menteri Perekonomian sewaktu membuka Kongres XV P3I.+

Joy Roesma (Penulis Buku)

Takjub dengan Evolusi Arisan Teks: Della Yuanita; Foto: Istimewa

B

uku Kocok! Yang berisi tentang arisan para sosialita memang sudah beredar di pasaran. Salah satu penulisnya Joanita Roesma. Perempuan yan akrab disapa Joy ini menuturkan bahwa selain sudah menjamur, arisan tampaknya sudah menjadi gaya hidup yang membudaya. Joy yang mengaku seringkali takjub dengan evolusi arisan yang narsis dan eksis, kemudian menggandeng Nadia Mulya untuk bersama-sama menulis buku tentang arisan. “Semuanya

berawal dari rasa takjub ketika melihat arisan dikatakan sebagai tren. Para pesertanya juga dandannya sangat spektakuler. Ketika pada akhirnya kami menulis mengenai arisan, beberapa kota lain juga kami singgahi untuk mengetahui perkembangan arisan di daerah. Seperti Jogja dan Surabaya, misalnya. Di Jogja, ada arisan Happy Moms yang setiap bulan memiliki dress code dan tema berbeda. Pesertanya juga terbilang niat dan kompak. Mereka mau tampil pol-polan dengan tema Bollywood, Sleeping Beauty, Koboy dan sebagainya. It's so entertaining and refreshing. Saya juga lihat, meski peserta arisan Happy Moms senang foto-foto, mereka juga tak mengorbankan sisi silaturahminya, dan juga mengundang narasumber untuk memperkaya isi kepala dan hati,” papar Joy. Satu hal yang ingin disampaikan oleh Joy adalah everyone is uniquely designed. Tak masalah jika ada seseorang yang enjoy dengan arisan yang narsis dan eksis. Jangan sampai arisan jadi ajang untuk memaksakan diri biar terlihat hits, sampai terlibat utang, menjadi orang yang boros dan tak pernah bersyukur. “Sangat disayangkan kalau arisan ini hanya menjadi ajang eksis, tapi unsur silaturahminya tergerus. So please, luangkan waktu untuk mengenal teman arisan kita,” pungkasnya.+

April 2013

91


BIYEN SAIKI DULU & KINI

Water Poort Magelang, Jawa Tengah

Foto: Koleksi Tropenmuseum (1905)

Foto: Albert (2013)

92

April 2013


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Berbagi Bahagia dengan Panti Asuhan Teks&Foto: Julius Wicaksono

Seni Rupa

P

anti Asuhan Bina Remaja yang terletak di Bantarjo Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu, 2 Maret lalu menerima kunjungan beberapa perwakilan dari hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta dan perwakilan dari FORKOM. Kunjungan itu merupakan salah satu kegiatan CSR hotel tersebut. “CSR semacam ini dilakukan rutin dan merupakan bentuk kesdaran dari perusahaan untuk selalu berbagi dan membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujar Budi Santoso, Human Resources Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Pihak hotel memberikan bantuan berupa bahan makanan serta beberapa perlengkapan kebutuhan seharihari. Semua bantuan tersebut diberikan secara langsung oleh Budi Santoso kepada pimpinan panti asuhan H. Ngatidjo Muchtejo, BA. Panti asuhan Bina Remaja ini didirikan mulai Desmeber 1989 dengan menempati gedung barak pengungsian bencana alam, kemudian menempati gedung baru pada 24 Juni 2001 dengan kondisi gedung baru jadi 80%. Panti asuhan ini mengasuh kuarang lebih 105 anak. Mereka merupakan anak-anak penyandang tuna rungu wicara, tuna grahita, tuna dhaksa, tuna ganda, anak normal dan autis. “Semoga semua bantuan yang diberikan oleh Royal Ambarrukmo Yogyakarta ini memberikan manfaat bagi mereka dan para pengasuh panti. Dan semoga mereka dapat menerimanya dengan baik. Inilah cara kami berbagi kebahagiaan dengan mereka,” tambah Budi Santoso.+

93

April 2013

Kontemporer “Collecting Rain”

Teks&Foto: Julius Wicaksono

M

indityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma kembali menggelar Turning Targets yang ke-4 dengan tajuk Collecting Rain.Untuk pertama kalinya, karya koleksi ini dibuka bagi masyarakat luas. Pameran Seni Rupa Collecting Rain adalah salah satu program dari sembilan rangkaian program Turning Targets – 25 years of Cemeti. Namun juga dimaksudkan sebagai kejanjutan suatu antitesis bagi pameran arsip Turning Targets #3 – Realities sebelumnya. Display koleksi ini dirancang secara acak, hanya dilengkapi dengan nama seniman dan tahun pembuatan karya. Sebuah pameran arsip secara klise menurunkan gagasannya dari catatan sejarah perkembangan seni rupa kontemporer yang diperkenalkan melalui Cemeti selama 25 tahun. Koleksi mini dari karya-karya seni berukuran mini ini seluruhnya berjumlah 250 buah yang berupa 'drawing' di atas kertas, beberapa karya di atas kanvas, karya fotografi, kolase dan obyek tiga dimensi. Pameran koleksi ini menggelar hampir sepertiga jumlah dari seluruh koleksi Nindityo dan Mella.+


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Happy Mom's

Galang Dana Kemanusiaan

Melalui Garage Sale Teks&Foto: Julius Wicaksono

K

omunitas Arisan Happy Mom's menggelar “Garage Sale” yang menyediakan fesyen berkualitas dengan harga yang relatif terjangkau. Acara diadakan pada tanggal 15 - 22 Maret 2013 yang diselenggarakan di kediaman Ena Vadaq, Jalan Pandega Martha no 49. Garage Sale ini diadakan untuk melakukan penggalangan dana yang hasil dari penjualan disedekahkan untuk penggalangan dana kemanusiaan dalam beberapa konsentrasi di Provinsi DIY. Jenis fesyen yang ditawarkan dalam Garage Sale sangat beragam dan dengan harga yang beragam pula. Untuk berbelanja, butik dadakan Happy Mom's ini menawarkan beberapa jenis aksesoris maupun pakaian dengan harga bekisar 10.000 hingga

“Legacy of Beauty” 1st Jogja Fashion

Festival Teks&Foto: Julius Wicaksono

P

laza Ambarrukmo menggelar fashion spektakuler “Jogja Fashion Festival (JFF)” yang merupakan satu dari ragam rangkaian acara untuk memperingati HUT ke-7 Plaza Ambarrukmo Yogyakarta. Kegiatan ini telah digelar pada Sabtu 9 Maret 2013, di main atrium Plaza Ambarrukmo. Dalam JFF yang pertama ini, pihak penyelenggara merangkul beberapa desainer ternama Indonesia yang membuat rancangan busana yang mengutamakan keindahan warisan budaya daerah sesuai dengan tema “Legacy of Beauty”. Gelaran ini membidik segmen sosialita fesyen Jogja dan pengunjung Plaza Ambarrukmo sebagai penonton. Tema Legacy of Beauty bermakna warisan dari keindahan, yang berarti para desainer 94

April 2013

4.000.000 rupiah. Ena Vadaq selaku penanggung jawab sarana prasarana pelaksanaan Garage Sale Happy Mom's mengaku kewalahan dengan animo pengunjung yang memiliki antusiasme berbelanja yang cukup tinggi dan dengan jumlah item yang cukup banyak. Sehingga hampir setiap harinya Garage harus restock. Ia pun bersyukur bahwa terjadi banyak kemudahan penjualan yang datang secara tiba-tiba untuk aksi penggalangan dana melalui Garage Sale yang baru pertama kali diselenggarakan oleh Happy Mom’s ini.+

diharapkan mampu menerjemahkan tema tersebut ke dalam karya busana yang anggun, elegan, dan bernilai estetika baik. JFF menggandeng 35 desainer dan brand fesyen yang terdaftar sebagai peserta. Dalam mengeksplorasi busana, masingmasing desainer memiliki kebebasan menentukan model rancangannya. Baik pakaian adat yang dikemas sebagai busana pesta (cocktail), pernikahan, dan kasual yang dapat dikenakan sehari-hari. Selain itu acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Citra Scholastika (Indonesian Idol).+


Waralaba

Simply Fresh Luncurkan

Keripik Don Simply Teks&Foto: Julius Wicaksono

Monthly Press Briefing

Maret 2013

The Phoenix Hotel

Yogyakarta Teks&Foto: Julius Wicaksono

W

T

aralaba Laundry Kiloan Pertama & Terbesar di he Phoenix Hotel Yogyakarta kembali menggelar Monthly Indonesia, Simply Fresh Laundry melangkah lagi Press Briefing untuk memberikan informasi agenda periode dengan pasti. Waralaba ini mengeluarkan produk 1-31 Maret yang diselenggarakan pada tanggal 14 Maret terbaru yakni keripik “Don Simply” yang merupakan bisnis 2013 di Vino Bar The Phoenix Hotel Yogyakarta. Rachma Fadilla produksi snack pertama yang dikelola oleh Simply Fresh. Launching selaku public relation manager menjelaskan mengenai tawaran keripik Don Simply tersebut dilaksanakan bersamaan dengan acara menu food and beverages terbaru yang disajikan sepanjang bulan Maret Brand Activation Simply Fresh Laundry yang juga menjadi perayaan 2013. HUT Simply Fresh Laundry ke-7 yang diadakan pada tanggal 16 Selain itu, dalam acara Monthly Press Briefing juga dipamerkan Maret 2013 di River View Café Babarsari Yogyakarta. beberapa koleksi fesyen dari dua desainer ternama yang akan Mengepakkan sayap kesuksesan yang semakin luas, Simply Fresh menjadi koleksi terbaru di The Phoenix Hotel Yogyakarta. Salah saat ini sudah mendapatkan kepercayaan dari publik untuk satu desainer yang berkontribusi yakni Dewi Syifa. Mengenalkan 10 membuka 228 gerai yang tersebar di 85 kota seluruh Indonesia. koleksi terbaru yang terinspirasi dari pesona sungai dengan elemenDengan adanya pengembangan strategi bisnis serta marketing elemen kehidupan yang terkandung di dalamnya. Motif yang promosi yang dilakukan oleh 30 staf ahli, SFL yakin mampu digunakan cukup beragam, seperti gaya Asmat dengan motif mencapai target yang lebih banyak hingga kuartal keempat di tahun kawung juga parang barong. 2013. Dengan digelarnya Monthly Press Briefing, diharapkan pers Dari situ, diharapkan, keripik Don Simply yang terdiri dari dapat membantu mengabarkan kepada publik tentang tawarankeripik jagung dan keripik singkong dengan ragam cita rasa tawaran yang menarik yang diberikan oleh The Phoenix Hotel tersebut, dapat turut sukses selaras dengan meningkatnya Yogyakarta pada bulan Maret 2013.+ kesuksesan Simply Fresh Laundry. Selain itu acara juga dimeriahkan oleh live music dari Narnia Band dan pengumuman pemenang kontes fotografi “Kado untuk Sesama” #KadoFresher. Selain itu juga terdapat mini party berupa dinner dan peresmian Don Simply.+

April 2013

95


JERON BETENG BERITA SINGKAT

PMI Adakan

Musyawarah Kerja Nasional “Bekerja dengan Lebih Cepat” Teks: Julius Wicaksono;Foto:Albert

B

adan kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar pertemuan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Yogyakarta pada 22-23 Februari lalu sebagai agenda kepengurusan PMI masa kerja 2009-2014 untuk melaporkan dan mengevaluasi program kerja PMI yang sudah selesai dilakukan, serta mengabarkan program kerja PMI yang akan dilakukan untuk setahun ke depan. Diikuti oleh 127 peserta, acara tersebut bertemakan “Bekerja dengan Ikhlas dan Cepat”. Tema ini diangkat mengingat maraknya kejadian bencana alam yang menuntut PMI untuk dapat berperan dan bekerja lebih cepat. Salah satu agenda penting dalam Mukernas kali ini adalah kerjasama yang dilakukan PMI dengan tiga lembaga sekaligus, yakni Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentang pembinaan dan pembentukan karakter generasi muda, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) tentang perlindungan dan bantuan untuk TKI di luar negeri, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang keterpaduan kerja di lapangan saat terjadi bencana.+

“Beauty-morphosis”

Memberi Perlindungan Dan Motivasi Bagi Konsumen Teks & Foto: Herlan

P

T. Tempo Scan Pacific dan anak perusahaannya (perseroan) merupakan bagian dari kelompok usaha swasta nasional Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan produk konsumen sejak tahun 1953. Dalam perkembangannya, perseroan memperluas jaringan usahanya dengan memproduksi produk kosmetika dan produk konsumen sejak tahun 1977. Pada Tahun tersebut, PT. Barclay Products sebagai salah satu dari anak perusahaan PT. Tempo Scan Pacific, meluncurkan brand Marina pertama kali tahun 1982. Setelah 31 tahun memberikan produk kosmetik yang terbaik dan selalu dicintai para konsumennya, PT. Barclay Products kembali meluncurkan sebuah produk dan desain grafis terbaru kosmetik dari Marina dengan jenis hand and body lotion yang berbeda dan lebih banyak fungsinya dari produk-produk Marina Hand and Body Lotion sebelumnya. Peluncuran produk baru tersebut dibuka dengan jumpa pers dan talk show dengan pembicara Nina M.

96

April 2013

Yunianto (Marketing Director PT. Barclay Products), dr. M. Rachadian (Gentur Cleft Production), dan aktris cantik Olivia Jansen Lubis kepada para awak media cetak dan televisi yang dilaksanakan di Gedung Tempo Scan Tower pada 7 Maret 2013 yang lalu. Kemasan Marina Hand Body Lotion dengan desain grafis baru menggambarkan semangat baru Marina yang dinamis dan modern. Desain baru yang berfokus pada ingredients dan benefit diharapkan dapat lebih memudahkan konsumen dalam memilih varian Marina Hand Body Lotion sesuai kebutuhan kulitnya. Sedangkan formulasi yang lebih disempurnakan pada produk diharapkan dapat menjawab kebutuhan konsumen akan hand body lotion dalam menjalani tantangan dan aktivitas keseharian.+


PADUAN SUARA UNIVERSITAS MERCUBUANA ANNUAL CONCERT

“Choirmorphosis 3,

Stevolution” Teks&Foto: Herlan

Penandatanganan

Saraswanti Group dengan

Melia Hotels International

(MHI)

D

alam rangka regenerasi Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Universitas Mercu Buana, diselenggarakan konser tahunan bertemakan “Choirmorphosis 3, Stevolution”, pada tanggal 21 Februari 2013 bertempat di Tower UMB lantai 7 Kampus Universitas Mercu Buana. Sudah banyak prestasi nasional dan internasional dalam kejuaraan paduan suara yang sudah diraih oleh Paduan Suara Mahasiswa Mercu Buana. Sebelum acara ini berlangsung, Paduan Suara Mahasiswa Mercu Buana berhasil menjuarai “The Xinghai International Choir Competition 2012” yang diadakan di Kota Guangzhou, Cina, dalam kategori folklore dan mixed choir. Oleh karena itu, diharapkan dengan di adakannya annual concert ini adalah sebagai pengenalan para generasi penerus untuk menjadi paduan suara yang semakin berkualitas dan memiliki kualitas suara serta teknik yang baik. Pada acara tersebut, Paduan Suara Mahasiswa Universitas Mercu Buana menampilkan 13 lagu yang terbagi dalam 2 sesi yang terdiri dari lagu-lagu daerah dan lagu-lagu populer internasional, di antaranya My heart will go on, Rock with You, Say Say Say, Jali-jali, Soleram, dan Yamko Rambe Yamko.+

Teks&Foto: Farid Imawan

P

T Saraswanti Indoland Development yang sukses dalam pembangunan apartemen dan kondotel Mataram City, kali ini bekerja sama dengan Melia Hotels International sebagai pengelolanya, kembali membangun hotel Innside Yogyakarta yang terletak di daerah Maguwoharjo, Ringroad Timur. Dengan akses yang sangat mudah untuk menuju ke berbagai tempat strategis di Yogyakarta, diharapkan Innside Hotel ini bisa beroperasi pada akhir tahun 2014. Penandatanganan kerjasama yang dilaksanakan pada tanggal 28 Febuari 2013 di ruang Yudistira Hotel Melia Purosani ini, dihadiri Mr. Bogat A Riyono sebagai President Director of PT Saraswanti Indoland Development, dan Mr. Bernando Mifuel Cabol E , sebagai Senior Vice President MHI Asia Pacific Innside Hotel merupakan hotel dan kondotel yang dibangun dengan konsep resort yang berada di tengah kota, dengan teknologi yang sangat ramah lingkungan, dan sangat efisien dalam pengelolaan karyawannya. Berjumlah 250 kamar, yang setengahnya ditawarkan untuk investor dengan harga mulai 700 juta, dan setengahnya lagi tetap dimiliki PT Saraswanti. .+

April 2013

97


A

ngka kecelakaa n yang terjadi di seluruh Indonesia terbilang cukup tinggi, terhitung selama tahun 2012 tercatat 143.791 korban meninggal, dan 796.647 korban mengalami luka-luka akibat kecelakaan dijalan raya ( Tempo.co – dan 28/12/2012 ). Bahkan sejak Januari hingga 13 Februari 2012 Teks&Foto: Agus Yuniarso berdasarkan data Polri cukup mencengangkan. Tak kurang dari 1.547 orang tewas, 2.562 orang luka berat, dan 7.564 orang luka ringan (Kompas.com - 13/2/12). Angka ini sangat fantastis, mungkin bisa disandingkan dengan korban perang di Negara-negara yang sedang berkonflik. Mengingat banyaknya korban kecelakaan itu, harus ada aksi untuk memulai kesadaran akan keselamatan di jalan. Jika pemerintah tak mampu berbuat banyak, maka masyakarat harus bergerak aktif, di mulai dari hal yang sederhana, saling mengingatkan. Atas dasar itulah, Ikatan Pengusaha Muda Otobus Indonesia (IPOMI) dan komunitas penggemar bus sebagai insan bus Indonesia ingin memulai sesuatu meskipun sangat kecil artinya. Kesadaran harus dimulai Sekarang! Aksi penempelan sticker ini sebagai bentuk ajakan pada masyarakat bahwa jika kita tidak waspada berkendara keselamatan jiwa kita terancam. Beberapa waktu lalu, bersama para komunitas penggemar bus dari Bandung dan Jakarta, IPOMI mengadakan sebuah bentuk dukungan terhadap program “Aksi Keselamatan Jalan Raya” yaitu konvoi dan parade bus mengelilingi jalan protokol serta terminal Cicaheum dan Leuwipanjang di kota Bandung, acara ini kemudian diakhiri di kantor cabang perum Damri Bandung dengan pembacaan ikrar dan deklarasi bersama dari insan bus Indonesia. Acara serupa pun dilaksanakan di Jakarta beberapa waktu kemudian. “Sticker yang kami tempel sengaja mengambil Logo dari Program Nasional Aksi Keselamatan di Jalan yang menjadi program pemerintah. Kami ingin menunjukkan bahwa insan bus Indonesia mendukung pemerintah,” ungkap Kurnia Lesani Adnan, Ketua Umum IPOMI.+

Launching IPOMI Training Pengemudi

Angkatan ke-1

98

April 2013

HUT ke-60

Martha W. Saronto

P

erayaan ulang tahun rupanya tak hanya dimaknai sebagai ungkapan syukur semata namun juga kecintaan terhadap budaya pun ditunjukkan oleh Martha W. Saronto, salah satu sosialita Yogyakarta. Dalam perayaan ulang tahunnya ke – 60, Martha mempersembahkan fashion show kain ulos, tenun dan lurik yang merupakan karya budaya bangsa Indonesia yang sudah sepatutnya dirawat dan dilestarikan oleh anak bangsa. Dari ragam cara yang ada, kita dapat memakai kain nusantara tersebut sebagai produk fashion seharihari, sehingga semakin banyak orang mengenal berbagai kain nusantara tersebut. Fashion show yang digelar pada Kamis, 21 Maret 2013 di kediaman Martha W. Saronto di Jalan Melati Wetan 16 Yogyakarta tersebut, menampilkan berbagai karya busana cantik dari tiga desainer yakni Niniek Maharani, Tutik Cholid dan Merdi Sihombing. Dalam kesempatan ini, GKR Hemas dan sejumlah mantan pejabat dan rekan kerja serta kerabat turut hadir untuk memberikan ucapan selamat. Tak ketinggalan, para sosialita Jogja dan aktris Happy Salma juga turut membacakan puisi untuk tuan rumah yang sedang berbahagia.+


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Axiata Cup

Hadirkan Pebulutangkis

Terbaik Dunia

Teks: Della Yuanita;Foto: Istimewa

A

xiata Cup, sebuah kejuaraan bulutangkis tahunan yang menghadirkan pebulutangkis peringkat teratas dunia kembali digelar oleh Axiata Group Berhad (Axiata), salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia, bekerjasama dengan Badminton Asia Confederation (BAC) dan Total Sports Asia (TSA) dengan total hadiah Rp. 9,6 milliar. Penyelenggaraan pertandingan dilakukan di kota Surabaya dan Kuala Lumpur, serta didukung oleh XL Axiata (XL) serta Celcom sebagai operating companies Axiata Group yang ada di Indonesia dan Malaysia. Direktur Marketing XL, Nicanor V Santiago III menyatakan, “Penyelenggaraan kejuaraan bulutangkis Axiata Cup 2013 di kota Surabaya ini merupakan wujud komitmen kuat Axiata dan XL untuk mendukung pemerintah dalam menyediakan ajang kompetisi bulutangkis yang menarik dengan hadiah yang menggiurkan mencapai Rp 9,6 milliar, sehingga mampu mendorong antusiasme masyarakat Indonesia terhadap olahraga bulutangkis. Dengan kehadiran pemain-pemain bulutangkis kelas dunia, kami yakin masyarakat Indonesia khususnya di Surabaya akan antusias untuk menyaksikan Axiata Cup.� Kejuaraan bulutangkis Axiata Cup 2013 akan menampilkan tim dari 6 negara peserta selama 4 minggu, dimulai 21 Maret 2013 di Surabaya, Indonesia, dan Kuala Lumpur, Malaysia. Babak final akan diselenggarakan pada 13 dan 14 April 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kejuaraan ini akan diikuti oleh pebulutangkis terbaik dari beberapa negara ASEAN, diantaranya Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Filipina. Selain itu, Axiata Cup juga akan menampilkan sejumlah pemain bulutangkis terbaik dunia mewakili tim All-Star Europe dan All-Star Asia.+

Acer Iconia B1 untuk

Pengguna Pemula

dan

Pelajar

Teks&Foto: Julius Wicaksono

A

cer memantapkan diri sebagai pemimpin industri PC Indonesia dengan menghadirkan Iconia B1-A71 yang melengkapi rangkaian produk tablet Iconia. Bertempat di Hotel Sheraton Yogyakarta pada tanggal 21 Maret 2013, Acer meluncurkan Iconia B1 sebagai salah satu basis dari pelajar, young explorers dan pengembang software di Jawa Tengah. Indonesia merupakan salah satu Negara pertama yang terpilih untuk meluncurkan Iconia B1-A71. Jawa Tengah merupakan salah satu pasar penting untuk Acer, dan Yogyakarta terpilih sebagai salah satu lokasi peluncuran Iconia B1 menggabungkan prosesor

dual-core 1,2GHz dengan sistem operasi Android Jelly Bean. Hadir dengan ukuran layar 7 inci (sama dengan ukuran halaman buku standar) dan berat hanya 320 gram, membuat tablet ini menjadi nyaman digunakan dan cocok untuk karakter anak muda. Kehadiran Iconia B1-A71 melengkapi tablet Iconia yang diharapkan dapat membawa Acer menjadi pemain tiga besar di industri tablet Indonesia.+

April 2013

99


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Weekend Promo di Hotel Melia Purosani

Teks: Della Yuanita;Foto: Istimewa

H

otel Melia Purosani bagian dari grup Melia Hotels International merupakan hotel bintang lima bertaraf internasional yang terletak dipusat kota Yogyakarta. Perkembangan pesat Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata favorit di Indonesia membuat Melia Purosani terus bergerak dinamis mengikuti perkembangan dan berusaha menjawab tantangan yang ada dengan memberikan penawaran-penawaran yang menarik. Hotel Melia Purosani memberikan promo spesial untuk weekend atau akhir pekan. Promo ini berlaku bagi pemegang kartu identitas dari Yogyakarta, Solo, dan Semarang atau KIMS/KITAS dengan menunjukan kartu identitas tersebut ketika proses check-in. “Tidak hanya kemudahan reservasi, tetapi juga banyak benefit yang akan didapatkan dengan melakukan reservasi langsung untuk tamu perseorangan atau keluarga.” ujar Mimi Nuryanti – Director of Sales & Marketing Hotel Melia Purosani, dalam kunjungannya ke Kantor Kabare. Ditambahkannya pula, “Hanya dengan Rp. 888.000,-net/kamar/malam, selain menginap di kamar Deluxe kami yang luas dan menikmati makan pagi untuk 2 orang, para tamu akan mendapatkan satu kali Friday Barbeque Dinner atau El-Patio Purosani Buffet Lunch atau Foot Massage di YHI Wellness untuk 2 orang. Promo ini berlaku sampai dengan 29 Desember 2013, kecuali periode Lebaran tanggal 7-17 Agustus 2013”. Hotel Melia Purosani dengan komitmennya untuk selalu memberikan yang terbaik bagi para pelanggannya akan terus mengembangkan layanan dan berinovasi untuk tetap menjadi market leader di dunia perhotelan di Yogyakarta.+

Menhan Malaysia

Ziarah ke Komplek Makam

Raja Imogiri Teks: Della Yuanita;Foto: Istimewa

M

enteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi bersama Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti berziarah ke Komplek Makam Raja Yogyakarta di Pajimatan, Imogiri, Bantul pada hari Kamis, 21 Maret 2013 lalu. Acara ziarah ke Makam Imogiri ini merupakan agenda pribadi dan keluarga yang rupanya sudah kedua kalinya dilakukan oleh Menhan Malaysia ini. Kepada rekan media yang hadir, Menhan Malaysia mengatakan bahwa Sultan Agung bukan 100

April 2013

sekadar raja, namun dari kisah sejarahnya, Raja Mataram ini juga merupakan sosok pahlawan ulama bagi bangsa Melayu. Menurut Menhan yang berdarah Jawa ini, siapapun harus menghormati Sultan Agung beserta keturunannya termasuk meneladani kehidupan para raja semasa hidupnya. Sebagaimana para peziarah lainnya, Menhan pun memasuki kompleks makam raja-raja Mataram yang dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo tersebut dengan mengenakan baju tradisional khas abdi dalem, pranakan dan berkain jarik blangkon tanpa menggunakan alas kaki. Usai berziarah, Menhan menyempatkan diri untuk singgah di Pendapa Kedaton Saptorenggo dan mencicipi wedang uwuh khas Imogiri.+


Seribu Bakau untukPasir

Mendit

Teks&Foto: Julius Wicaksono

D

alam rangka memperingati Hari Bumi, Sheraton Mustika Yogyakarta didukung Earth Hour Yogyakarta (EH Jogja) mengadakan kegiatan nyata untuk menyelamatkan bumi pesisir selatan dari ancaman degradasi fisik dan perubahan iklim. Kegiatan ini dilaksanakan Kamis, 21 Maret lalu di kawasan mangrove atau bakau Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Sebanyak 1.000 bibit, terdiri dari Rhizophora sp, Avicennia sp, dan Bruguiera gymnorrhiza, ditanam di sepanjang kali Pasir sekitar muara Sungai Bogowonto. Untuk menyukseskan kegiatan ini, Sheraton Mustika Yogyakarta dan Earth Hour Yogyakarta menggandeng Yayasan Kanopi Indonesia dan Kelompok Pelestari Mangrove “Wanatirta”. Pesisir selatan Kabupaten Kulonprogo memiliki cukup banyak muara sungai yang berpotensi menjadi habitat mangrove. Salah satunya muara Sungai Bogowonto. Perpaduan antara tanah berlumpur dengan gosong (gumuk) pasir atau bura (spit), menutupi muara sungai dan membentuk laguna. Laguna ini merupakan kawasan potensial sebagai habitat mangrove. Selain dari pihak Sheraton dan EH Jogja, aksi ini dihadiri juga oleh tim KKN UGM dan warga desa setempat. Sebanyak 1000 bibit ini adalah hasil kesadaran dan sumbangsih dari seluruh karyawan Sheraton Mustika Yogyakarta.+

Peduli Anak Down Syndrome Teks&Foto: Julius Wicaksono

B

ertepatan dengan Hari Down Syndrome Sedunia yang jatuh pada 21 Maret lalu, Shangri-La Hotel Surabaya bekerja sama dengan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) dan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), menyelenggarakan perayaan untuk anak-anak down syndrome. Bertema “We Care, Share and Love You Without Distinction”, acara ini dihadiri 106 anak dari 12 Sekolah Luar Biasa yang tersebar di Jawa Timur, seperti Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik. “Kami ingin memberikan perhatian, berbagi, dan menyayangi anak down syndrome tanpa membedakan dengan anak-anak lainnya. Kami peduli dengan keberadaan mereka dan ingin agar mereka dapat diterima dan diakui di masyarakat sehingga dapat juga bersosialisasi dalam lingkungannya,” ungkap Andrew Allen, Executive Assistant Manager Shangri-La Hotel, Surabaya. Acara ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk tampil dan menunjukkan kreativitas di bidang kesenian. Selain itu, anakanak down syndrome juga diajar oleh tim pastry Shangri-La Hotel Surabaya untuk menghias cupcakes dengan coklat, meses, dan permen jelly. Mereka juga mengikuti lomba mewarnai gambar. Dua kegiatan ini diselenggarakan untuk memberi dan melatih rangsangan saraf motorik mereka. Tim psikologi Universitas Airlangga serta Tim Tumbuh Kembang Anak dan THT dari Rumah Sakit Dr. Soetomo juga turut berpartisipasi dengan memberikan konsultasi gratis.+

April 2013

101


CAWISAN EDISI DEPAN

KONDHANG

Eros Djarot

K

Foto: Budi Prast

REGOL

etika para artis beramai-ramai maju ke panggung politik, budayawan Eros Djarot rupanya telah mengambil langkah lebih dulu untuk terjun ke kancah politik nasional. Sejak muda, pria kelahiran Rangkasbitung, Banten ini telah bergelut menjadi aktivis, bahkan, dirinya pernah membuat media bernama Detik, yang sayangnya dibredel oleh (Alm). Presiden Soeharto kala itu. Seperti apa perbincangan dengan tokoh yang satu ini? Simak hanya di Kabare edisi Mei 2013.+

Evolusi Ketela

CANTHING

Piranti Golf

G

K

etela merupakan tanaman pangan berupa perdu yang berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brazil. Setelah masuk ke Indonesia pada tahun 1852, ketela pun menjadi primadona bagi masyarakat saat itu. Ketela pun tampaknya tak pernah mati. Terbukti, kini banyak sekali inovasi-inovasi ketela untuk dijadikan bahan makanan baru yang kelezatannya mampu bersaing dengan penganan lainnya. Ketela pun mengalami evolusi. Selengkapnya hanya ada di Kabare edisi Mei 2013 +

Foto: Ist

Foto: Albert

olf sepertinya sudah menjadi statement life atau pernyataan hidup bagi para pemainnya yang kebanyakan bersala dari kaum eksekutif atau bisnisman. Tak hanya membutuhkan lapangan dan stiknya. Namun ada banyak aneka piranti yang dibutuhkan dalam olahraga bergengsi ini. Apa sajakah piranti tersebut? Jawabannya hanya ada di Kabare edisi mendatang+

RALAT Pada Majalah Kabare edisi 129 Tahun 10 Maret 2013 terdapat kesalahan dalam penulisan nama narasumber di Rubrik Pasuryan, hal. 8-9. Telah tertulis: Dewi Handayari. Nama sebenarnya adalah: Dewi Handayani. Dengan ini, kesalahan telah kami perbaiki. Dan atas kesalahan tersebut, Redaksi Kabare telah memohon maaf kepada pihak narasumber.

102

April 2013




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.