9 772 087 27 567 1
SOWAN DARI REDAKSI
Ada
Buah di Balik Batu
Batu mewakili hal-hal besar, mewakili juga prinsip hidup, visi, keyakinan, serta nilai. Sedangkan pasir dan kerikil mewakili hal-hal kecil yang tetap kita perlukan untuk mewarnai hidup kita
S
eperti para bijak mengatakan, alam ini adalah kitab. Kitab berisi buahbuah kebajikan yang patutnya segera disantap untuk dimengerti. Bermacam hal dapat kita serap dari apa yang kita perhatikan, dan diambil manfaatnya. Batu besar hingga kumpulan titik-titik batu yang disebut pasir, sebenarnya juga tersembunyi buah-buahan di baliknya, yang dapat pula kita petik dan peras sarinya. Kitab besar ini memuat juga di dalamnya satu bab perihal batu, kerikil, dan pasir. Lantas apa yang dapat kita baca dari bab itu? Pada bab ini diumpamakan, ada sebuah kotak kecil, tempat untuk menyinggah segenggam batu, segenggam kerikil, dan segenggam pasir. Seorang anak mencoba memasukkan lebih dulu ke dalam kotak segenggam pasir, lalu segenggam kerikil, dan terakhir segenggam batu. Dia pun menemui kotak tak dapat ditutup dengan sempurna karena batu-batu menyembul keluar. Dia lantas berpikir, menumpahkan semua isi kotak, lantas mengulanginya lagi. Dia masukkan yang pertama di dasar kotak adalah batu, lalu kerikil di atasnya, dan terakhir dia masukkan pasir mengisi sela-sela batu dan kerikil. Si kecil pun senang tapi sekaligus heran, kotak itu penuh tapi dapat ditutup sempurna. Dari perumpamaan ini, kotak ibarat kehidupan. Jikalau kita mendahulukan hal-hal kecil, sepele, remeh, dan mengakhirkan urusan-urusan besar, maka kelak kita tak akan bisa menutup kehidupan ini dengan sempurna. Batu mewakili hal-hal besar, mewakili juga prinsip hidup, visi, keyakinan, serta nilai. Sedangkan pasir dan kerikil mewakili hal-hal kecil yang tetap kita perlukan untuk mewarnai hidup kita. Seperti kinginan, kesenangan, kecenderungan, dan sebagainya. Kehidupan ini terlalu singkat. Sangat singkat. Kita harus pandai-pandai menentukan apa saja yang harusnya diutamakan. Tujuan hidup, prinsip, tekad, keyakinan, dan semangat yang kita miliki harus menjadi batu dalam kotak kehidupan kita. Dan dari batu yang kita miliki itu, kita bisa membuat kerikil dan pasir sekehendak kita. Hingga tak ada lagi celah yang kosong dalam hidup, sehingga kelak kita dapat menutup hidup kita dengan sempurna. Mungkin saja bab ini pernah Anda baca di lain tempat. Namun itu tak jadi soal. Yang terpenting, dengan kisah ini kita lantas mengerti, ternyata ada buah di balik bebatuan. Buah yang bebas kita petik dan sesap sarinya setiap saat. + Salam dari Baciro
Kunjungi website majalah Kabare di: www.kabaremagzine.com
04
September 2013
Dapatkan e-magz Kabare di: www.wayangforce.com
Majalah Kabare/Kabare Magazine Group: Kabare Magazine Community
PERINTIS: Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (alm) PENASIHAT: GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi KBPH. Prabu Suryodilogo Moetaryanto Poerwoaminoto AO KRT. Sugiharto Soeleman Ir. Paulus Warsono Broto, MM PENANGGUNG JAWAB: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH DEWAN DIREKSI: Drg. R Eddy Purjanto KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH Ir. Danang Wibowo DEWAN REDAKSI: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH FA Herru Della Yuanita Agus Yuniarso FOTOGRAFI: Budi Prast Albert Taurino ARTISTIK & PRODUKSI: Sutoto Arif Tedja Mukti PEMASARAN IKLAN: Anis Rohmah Nurjanah (Koordinator) M Farid Imawan KEUANGAN & ADMINISTRASI IKLAN: Lulu Z Ofta Arianti SIRKULASI & PROMOSI: Tegar Hartoko Sutaryo REDAKTUR ONLINE: Agus Yuniarso PERWAKILAN JABODETABEK Herlan Parisa Bambang Kusubyanto
Model : H. Santosa Doellah dan Hj. Danarsih Hadipriyono Busana & Aksesoris : Koleksi Pribadi Foto : Budi Prast Desain : Sutoto
PENERBIT: PT. Kabare Jogja Media Pariwara ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN SIRKULASI: Jl. Pacar 67A, Baciro, Yogyakarta, Telp +62 274 562 887, Faks +62 274 558 072 E-mail: info@kabaremagazine.com, kabareyk@indosat.net.id Website: www.kabaremagazine.com ALAMAT PERWAKILAN JAKARTA: Sovereign Plaza Lantai 12 Jl. TB. Simatupang No. 36, Jakarta 12430 Telp: 021 - 294 00 153. Fax: 021 - 294 00 161
September 2013
05
PASUGATAN
DAFTAR ISI
10 Regol Misteri Candi Borobudur, bukan semata ada pada sosok bangunannya, namun juga dalam proses pembangunannya. Sulit membayangkan bagaimana bangunan ini tercipta, mengingat teknologi yang ada pada masa itu. Entah berapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk memindahkan, memotong dan memberikan karakter pada sekitar 1.600.000 blok batu andesit yang menjadi elemen Candi Borobudur. Yang mungkin bisa dibayangkan adalah keramaian pada masa itu. Setidaknya, inilah imajinasi masyarakat Prumpung yang memiliki cara tersendiri untuk menceritakan sejarah keberadaan dusun yang mereka tempati.
Kondhang 26 Pria ini adalah seorang pakar dunia pertelevisian, sekaligus salah satu sosok di balik sukses PT. Trans Media Corporation (Trans Corp). Dialah Dr. Ishadi Soetopo Kartosapoetro, MSc, yang kini duduk di jajaran komisaris perusahaan bidang media tersebut. Nama Ishadi memang semakin menguat saat menjadi salah satu motor penggerak berdirinya PT. Televisi Transformasi Indonesia. Suksesnya Trans TV yang telah menjadi tivi peringkat kedua di Indonesia, tak jauh dari campur tangan dan keuelatan seorang Ishadi.
42 Canthing Bicara tentang fesyen dan aksesoris untuk mempercantik penampilan memang selalu menarik. Tak hanya itu, aksesoris tersebut juga bermacam jenis dan bentuknya. Setelah kita membahas parfum dan tas pada bulan lalu, kini giliran kacamata diulas untuk pembaca Kabare. Jika wanita suka dengan aksesoris, benda satu ini tak hanya dipakai oleh kaum wanita tetapi juga kaum pria. Jika dirunut ke belakang, terdapat beberapa versi mengenai sejarah kacamata. Hal ini karena beberapa peradaban seperti Yunani, Romawi, Cina, dan Eropa mengembangkan kaca pembesar yang erat kaitannya dengan kacamata.
Pendopo 72 Di dalam ajaran Buddha terdapat banyak tradisi yang masih dilakukan negaranegara di dunia sampai saat ini. Selain Hari Raya Waisak yang sudah dikenal masyarakat luas, umat Buddha juga merayakan hari raya lain seperti Kathina, Asadha, dan Magha Puja. Tentu saja setiap tradisi tersebut mempunyai makna masing-masing. Selain tradisi-tradisi tersebut, ajaran Buddha juga memiliki satu tradisi yaitu Pindapata.
06
September 2013
34 Gebyar Terinspirasi oleh kecintaan masyarakat Indonesia akan warisan dunia yang sudah sangat melekat ini, brand usaha Sidji Batik kemudian tercipta. Sebuah usaha yang bergerak di bidang penjualan kain batik dan pakaian batik. Sidji Batik muncul juga karena terus meningkatnya penggemar batik, baik di dalam atau di luar negeri.
Klangenan 84 Di manakah Anda menikmati masakan Jepang atau mi khas Jepang? Bagi Anda penyuka mi, bila singgah di Yogyakarta bisa datang ke Hakone Ramen House and Japanese Fushion untuk mencoba mi ramen racikan sendiri seperti berada di Jepang. Chefnya sangat berpengalaman, pernah beberapa tahun tinggal dan bekerja di Jepang, serta beberapa restoran lain di beberapa negara. Karena itu, hidangan-hidangan di sini secara keseluruhan, rasanya sangat Jepang.
REGULER 30. PEPANGGIHAN 68. NGADI BUSANA 76. PLESIR 80. PESANGGRAHAN
88. PAGUYUBAN 90. DULU KINI 91. LAKON LAKU 92. GUNEMAN
94. JERON BETENG 102. CAWISAN
September 2013
07
PASURYAN CERITA SAMPUL
H. Santosa Doellah dan Hj. Danarsih Hadipriyono
Batik Sudah
Mendarah Daging Teks: Veronika Sekar; Foto: Budi Prast
B
atik merupakan karya seni bernilai tinggi yang sudah dikenal di seantero Indonesia bahkan dunia. Kain asli Indonesia ini kian populer, dari rakyat biasa hingga pejabat, dan kaum bangsawan kerap kali memakainya dalam berbagai acara. Bicara tentang batik, nama Danar Hadi pasti sudahlah melekat di telinga para pencinta batik nasional. Ketenaran dan kesuksesan Batik Danar Hadi tidak lepas dari tangan dingin sang pemilik, H. Santosa Doellah. Pengusaha batik kelahiran Solo, 7 Desember 1941 ini, sejak kecil sudah akrab dengan batik. Sejak umur 15 tahun, Santosa belajar membatik dari kakek dan neneknya. “Memang kalau ayah saya itu seorang dokter, tapi saya dari kecil hingga dewasa ikut kakek-nenek saya,” ujar pria sepuluh bersaudara ini. Kakek dan nenek Santosa, Wongsodinomo, dahulu memang pengusaha batik. Santosa yang dari kecil sudah senang dengan batik kemudian diminta untuk meneruskan usaha kakek dan neneknya. “Oleh nenek, saya diminta meneruskan usaha batik karena saudarasaudara saya kelihatannya tidak ada yang berminat pada batik. Peralatan dari nenek saya, apa-apa tersedia. Tinggal meneruskan,” jelasnya kepada Kabare. Setelah menikah dengan Danarsih Hadipriyono, pada tahun 1967 Santosa memulai bisnis usaha batiknya dengan merek Batik Danar Hadi. Merek tersebut terinspirasi dari nama depan istrinya “Danar” dan nama depan mertuanya “Hadi”. Berawal dari industri rumahan
08
September 2013
dengan 20 pegawai yang terdiri dari pembatik, pencelup, dan penggambar motif, Santosa memulai dengan memproduksi batik tulis Wonogiren. Tidak disangka, batik tulis perdana dengan merek Batik Danar Hadi tersebut laku di pasaran. Santosa kemudian mulai mengembangkan usaha batiknya dengan membangun sentra usaha batik di Sragen, Klaten, Sukoharjo, Pekalongan hingga Cirebon. Perkembangan usaha Batik Danar Hadi kian pesat. Hingga kini, Batik Danar Hadi sudah memiliki 20 cabang di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi. Bahkan penjualan Batik Danar Hadi kini sudah merambah ke beberapa negara, antara lain Amerika, Eropa, Australia, dan Asia. Filosofi Batik Danar Hadi mengakar kuat pada seni tradisional yang diusungnya, berpadu dengan keahlian, fasilitas, dan manajemen usahanya. Melalui produkproduknya, Batik Danar Hadi senantiasa berpijak pada idealisme mendasar untuk menyumbangkan sesuatu yang bernilai untuk seni tradisional batik. Berpuluh-puluh tahun menggeluti usaha batik, membuat batik begitu berarti dan seolah menjadi bagian dari hidup Santosa. “Karena saya dari kecil tinggal dengan batik, dan nenek saya pengusaha batik. Batik itu sudah mendarah daging dan saya sangat menyenangi batik baik mengenai proses maupun motif-motifnya,” aku Santosa. Walaupun kini banyak menjamur gerai dan toko batik di berbagai daerah, Batik Danar Hadi masih tetap mempertahankan
eksistensinya dan menjadi gerai tujuan pencinta batik Nusantara. Hal tersebut tidak lepas dari kegigihan dan usaha Santosa untuk mempertahankan mutu produk batiknya. “Saya itu selalu menjaga mutu, karena ini merupakan pekerjaan saya dan ini merupakan mata pencarian, sehingga saya selalu menjaga segala sesuatunya supaya itu bisa tetap lestari, bagus, dan terutama digemari oleh masyarakat,” ujarnya lagi. Walaupun kini Santosa sudah mempunyai anak-anak yang ingin meneruskan usaha batiknya, namun rupanya Santosa masih terjun langsung dalam hal pemilihan motif batik. “Saya terjun langsung hanya dalam motif-motif batik, karena itu sangat sulit untuk diserap oleh anak-anak. Makanya anak-anak sekarang belajar terus untuk membuat motif-motif batik,” ujar kakek tujuh cucu ini. Menurut Santosa, setiap motif batik mempunyai filosofi tersendiri. “Hampir semua batik yang dari kraton itu ada arti filosofinya. Tapi tidak semua batik ada filosofinya. Terutama kalau batik pesisir itu tidak ada, karena itu ada pengaruh dari asing seperti dari Belanda dan Cina,” jelas Santosa. Bicara tentang budaya Indonesia, Santosa menilai budaya Indonesia mempunyai nilai-nilai seni yang adiluhung dan itu jarang dipunyai oleh budaya lain di negara-negara tetangga. Selain batik, Indonesia mempunyai bermacam-macam kain tradisional seperti tenun ikat, songket, dan lainnya. “Mudah-mudahan generasi
muda yang akan datang itu bisa tetap mencintai budaya-budaya Indonesia, terutama mengenai kain, baik mengenai tenun maupun batik,� harapnya. Seiring dengan perkembangan zaman, motif dan model batik pun kian beragam. Model batik semakin bervariasi dan modern dengan motif yang tidak hanya digemari orang tua, namun juga generasi muda. Batik Danar Hadi pun tidak ketinggalan menghasilkan produk batik yang berkualitas dan bermutu yang tentu saja disukai banyak orang. Kini Danar Hadi tidak hanya berkembang sebagai perancang, manufaktur, distributor, dan eksportir produk dan garmen batik berkualitas tinggi, namun juga mengembangkan bisnis dalam hal properti, hotel, dan furnitur dan restoran, seperti Sampit Residence, Pop Hotel Tebet, Hotel Dynasty, dan Restoran Soga. +
September 2013
09
REGOL KABAR UTAMA
Pematung Ulung
Prumpung
dari
Teks: Agus Yuniarso; Foto: Albert
B
oleh jadi, bukan sekadar kebetulan jika komunitas seniman dan pengrajin pahat batu di Dusun Prumpung terletak tidak jauh dari Gunung Merapi dan Candi Borobudur. Batuan yang mereka gunakan sebagai materi pahatan berasal dari lereng Merapi. Dan kualitas karya seni mereka, tak terpaut jauh dari keelokan seni pahat batu yang menghiasi Candi Borobudur. Dusun Prumpung, yang kini bernama Prumpung Sidoharjo, terletak di Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lebih dari enam dasawarsa terakhir, di dusun kecil ini berkembang kesenian pahat baru andesit yang mungkin merupakan satu-satunya di Indonesia, khususnya dalam penciptaan replika barca, relief, gapura, serta miniatur candi bernuansa Hinduisme dan Buddhisme. Jika secara imajiner ditarik lintasan lurus dari kaki Gunung Merapi ke arah Candi Borobudur, maka Dusun Prumpung akan tepat berada pada titik tengahnya. Inilah lintasan sakral yang sangat dibanggakan, sekaligus menjadi salah satu kebetulan yang unik jika dipandang dari latar belakang sejarah pembangunan Candi Borobudur, serta kisah-kisah yang berkembang secara turuntemurun dalam komunitas ini. Adalah Candi Borobudur yang berdiri kokoh penuh pesona hingga hari ini. Kekaguman atas mahakarya peradaban Jawa kuno 10
September 2013
ini seolah tak pernah ada habisnya, mengiringi bilangan misteri yang menyelimuti keberadaannya, yang barangkali sebanding dengan bilangan tahun usianya. Sejarah hanya mencatat di mana bangunan raksasa ini dibangun pada masa kejayaan Dinasti Syailendra, sekitar abad ke-8 Masehi. Dalam disertasinya, sejarawan J.G. de Casparis berpendapat bahwa berdasarkan Prasasti Karangtengah dan Prasasti Tri Tepusan, Borobudur merupakan tempat pemujaan yang didirikan sekitar tahun 824 Masehi oleh Samaratungga, raja Mataram Kuno dari Wangsa Syailendra. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu hingga setengah abad dan baru terselesaikan pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani, putrinya. Prasasti Karangtengah juga menyebutkan tentang penganugerahan tanah bebas pajak oleh ÇrÄŤ Kahulunan atau Pramudawardhani, yang bertujuan untuk memelihara Kamulan atau tempat asal muasal, sebuah bangunan suci yang dipergunakan untuk memuliakan para leluhur, yang disebut Bhumisambhara. Menurut Casparis, istilah Bhumi Sambhara Bhudara, yang dalam bahasa Sanskerta berati “bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan Boddhisattwaâ€?, adalah nama asli dari Candi Borobudur. Catatan de Casparis menjadi sumber dominan di antara serpihan-serpihan referensi tentang salah satu candi Buddha terbesar di Asia Tenggara ini, yang pada tahun 1991 tetah
ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia. Selebihnya, belum ditemukan catatan pasti yang pemperkuat sejarah keberadaannya. Yang kini tampak hanyalah keelokan sebuah candi dengan tinggi lebih dari 30 meter, yang memiliki diameter alas sepanjang 120 meter. Bagian-bagian tubuhnya dihiasi lebih dari 500 buah patung, serta sekitar 1.500 panel relief seluas 2.500 meter persegi. Misteri Candi Borobudur, bukan semata ada pada sosok bangunannya, namun juga dalam proses pembangunannya. Sulit membayangkan bagaimana bangunan ini tercipta, mengingat teknologi yang ada pada masa itu. Entah berapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk memindahkan, memotong dan memberikan karakter pada sekitar 1.600.000 blok batu andesit yang menjadi elemen Candi Borobudur. Yang mungkin bisa dibayangkan adalah keramaian pada masa itu. Setidaknya, inilah imajinasi masyarakat Prumpung yang memiliki cara tersendiri untuk menceritakan sejarah keberadaan dusun yang mereka tempati. Masyarakat Prumpung sangat meyakini bahwa bebatuan yang menjadi bahan pembangunan Candi Borobudur berasal dari Gunung Merapi. Dan dusun yang kini mereka tempati, telah menjadi tempat persinggahan para pekerja, seniman dan arsitek pembangunan candi itu.
Dalam imajinasi mereka, proses panjang pembangunan Candi Borobudur telah melahirkan suasana semarak di dusunnya, lebih dari seribu tahun yang lalu. Perilaku simpatik para pendatang disambut oleh keramahtamahan masyarakat pribumi. Suasana kegotongroyongan tercipta sebagai perwujudan dari interaksi sosial yang sangat dinamis. Dan sejak saat itulah masyarakat pribumi mulai mengenal seni memahat batu. Jika masyarakat Prumpung telah mengenal kesenian pahat batu sejak lebih dari seribu tahun yang lalu, mengapa baru dalam lima dasawarsa terakhir kesenian ini menunjukkan gejala perkembangannya? Kasrin Indraprayana dan Dulkamid Jayaprana, dua orang sesepuh masyarakat Dusun Prumpung, menuturkan kembali bergam kisah yang telah berkembang secara turun temurun, di samping kisah-kisah yang mereka alami sendiri. Penuturan mereka, barangkali dapat memperjelas sebagian dari ribuan misteri yang menyelimuti Candi Borobudur, meski di sisi lain bukan mustahil justru akan menambah bilangan misteri itu sendiri. Beragam riwayat berkembang dalam setiap komunitas. Hanya mereka sendirilah yang memahami dan menghayati makna dan kebenarannya. Masyarakat Prumpung, atau setidaknya kedua tokoh masyarakatnya itu, memiliki cara tersendiri dalam menuturkan sejarah keberadaannya. + September 2013
11
REGOL KABAR UTAMA
Borobudur, Prumpung dan
Mustika Batu Teks: Agus Yuniarso; Foto: Albert, Budi Prast
12
September 2013
K
isah-kisah seputar Candi Borobudur tak hanya tercatat di buku-buku sejarah. Wawasan tentang peradaban di seputar situs purbakala berkelas dunia ini juga bisa digali dan menarik untuk disimak dari folklore setempat yang berkembang lestari secara turun-temurun. Salah satunya adalah folklore yang berkembang di komunitas pengrajin pahat batu di Dusun Prumpung Sidoharjo, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Konon, menurut warga Dusun Prumpung, selesainya pembangunan Candi Borobudur tak lepas dari jasa para leluhurnya kala itu. Desa kecil yang terletak 29 kilometer dari Yogyakarta ke arah Magelang ini, menurut mereka, merupakan base camp para pekerja pembangunan Candi Borobudur. Letak dusun ini dipandang begitu strategis, karena berada tepat di tengah-tengah antara puncak Gunung Merapi dan lokasi pembangunan candi. Dari lereng Merapi, di mana batu andesit sebagai bahan utama pembangunan candi digali, ke Prumpung, dan dari Prumpung ke Candi Borobudur, sama-sama berjarak sekitar 11 kilometer. Suatu kebetulan unik jika dilihat dari lintasan sejarahnya. Di dusun inilah para pengusung batu beristirahat dan menyerahterimakan tugas pengangkutan batu yang dilakukan secara estafet kepada pengusung lain yang akan melanjutkan tugas pengangkutan ke lokasi pembangunan candi. Di sini pulalah
kala itu, para seniman pahat batu mengadu pahat dan palu besi untuk menciptakan patung dan relief historis-relijius yang menjiwai dan menjadi daya tarik penting sosok candi yang masih bisa disaksikan hingga hari ini. Kali Pabelan yang mengalir sepanjang Dusun Prumpung, boleh jadi menjadi saksi bisu betapa maraknya suasana kala itu. Di sisi lain, proses panjang pembangunan candi telah melahirkan interaksi sosial yang begitu dinamis antara para pekerja pembangunan candi dengan penduduk asli. “Banyak dari para pekerja itu yang kemudian menikah dengan penduduk sini dan bermukim di sini,� tutur Doelkamid Djayaprana (73 tahun), seniman pahat batu pemilik Sanggar Seni Pahat “Sanjaya� yang sekaligus sesepuh masyarakat di Dusun Prumpung. Sayang, seiring dengan selesainya pembangunan Candi Borobudur, kegiatan dan kecakapan
September 2013
13
REGOL KABAR UTAMA
memahat batu itu berangsur beran pudar, hingga kemudian kem d raib terbawa oleh berpindahnya peradaban yang membangun dan memanfaatkan keberadaannya. Sejarah mencatat, sejak pertama kali dibangun pada tahun 824 Masehi oleh Samaratungga, seorang raja dari Wangsa Syailendra yang berkuasa kala itu, candi peribadatan umat Buddha Mahayana ini hanya berfungsi hingga awal abad ke-11 Masehi. Konon, hal ini terjadi karena 14
September 2013
m munculnya be bencana besar yang melanda ya Pulau Jawa, Pu saat sebuah saa gempa bumi gem besar terjadi bes ham hampir bersamaan bers dengan deng meletusnya mele Gunung Gun Merapi. Me Peradaban di seputar Gunung Merapi yang terluluhlantakkan oleh bencana dahsyat itu pun kemudian berpindah ke bagian timur Pulau Jawa. Catatan lain menyebutkan bahwa Candi Borobudur mulai ditinggalkan pada abad ke-14, seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Prumpung pun menjadi senyap dari keramaian para pemahat batu yang pernah mewarnai denyut kehidupannya dalam
beberapa abad yang lampau. Ini membuat dusun ini setali tiga uang dengan dusundusun di sekitarnya, karena hilangnya keramaian yang menjadi ciri khasnya selama pembangunan Candi Borobudur. Baru sekitar dua dasawarsa menjelang kemerdekaan, mulai terlihat geliat awal bangkitnya kembali seni pahat batu ini. Tentang kebangikitan seniman batu ini, Doelkamid Djayaprana pun menuturkan kisahnya. Dahulu, sekitar tahun 1930-an, tersebutlah tiga nama: Salim Djajapawira serta dua orang kerabatnya, Wiradikrama dan Mbah Mur. Mereka yang sehari-hari hidup bertani, ternyata memilki ketrampilan yang tak dimiliki oleh sesama warga desanya. Ketrampilan tersebut adalah memahat batu. Kebetulan, sebagai seorang pekerja pribumi, Djajapawira pernah terlibat dalam pekerjaan restorasi pertama Candi Borobudur yang dipimpin oleh Theodor van Erp, antara tahun 1907 hingga 1911. Dari pengalaman itulah, ia mulai mengenal dan memperoleh sedikit
bekal ketrampilan memahat batu. Di sela kesibukan mengolah sawah, mereka mengumpulkan bongkahanbongkahan batu dari Gunung Merapi yang bertebaran di Kali Pabelan dan mencoba memanfaatkannya. “Dulu di kala senggang, kami sering diajak turun ke kali mengambil batu dan dipahat menjadi barang kebutuhan sehari-hari,� tutur Doelkamid, anak terakhir dari enam bersaudara keturunan langsung Salim Djajapawira, mengenang masa kecilnya. Waktu itu, mereka masih terbilang sebagai pemahat batu tradisional, belum bisa disebut sebagai seniman pahat batu profesional dengan karya berkelas artisitk tinggi seperti saat ini. Karya-karya awal yang dihasilkan masih sangat sederhana, sebatas barang-barang keperluan rumah tangga seperti cowek (cobek) berikut munthu-nya, lumpang dan lesung (penumbuk padi), umpak (batu penyangga tiang rumah), kijing (nisan), dan sejumlah barang sejenisnya. Semula, di mata sebagian besar warga
Dusun Prumpung kala itu, ketekunan Djajapawira bersama dua kerabatnya ini dianggap sebagai kegiatan sia-sia dan tidak menguntungkan. Hampir tidak ada yang menyadari bahwa apa yang mereka lakukan menjadi denyut paling awal dari lahirnya kembali seni memahat batu yang telah lama dianggap sirna dan secara naluriah telah dibangkitkan kembali oleh Djajapawira bersaudara. Simpang siur suara sumbang tak menyurut mereka untuk terus dan tetap berkarya, karena mereka sangat yakin bahwa ketekunan tidak akan pernah kehilangan manfaat di kemudian hari. Bahkan sebaliknya, bakal membuahkan hasil yang bernilai tinggi hingga membawa manfaat, tak hanya bagi diri dan keluarganya, namun juga orang banyak yang ada di sekitarnya. Keyakinan itu pun ditularkan kepada anak-anaknya. Kasrin Indraprayana, sesepuh lain Dusun Prumpung pun menuturkan kisahnya. “Dulu semasa kecil, saya pernah mendapat wejangan dari bapak yang terasa
September 2013
15
REGOL KABAR UTAMA
16
September 2013
aneh untuk dimengerti kala itu,” kata anak tunggal Wiradikrama ini. “Golekono mustikaning watu. Yen wis ketemu, kowe bakal bisa mabur, bisa nyabrang laut,” demikian Wiradikrama pernah berwasiat. “Cari dan temukan nilai lebih batu, dan engkau akan bisa terbang dan menyeberangi lautan,” demikain lebih kurang maknanya. Kala itu, wasiat ini menjadi teka-teki berkepanjangan yang memusingkan di kepala Kasrin kecil. Berpuluh tahun kemudian, Kasrin Indraprayana bersama Doelkamid Djayaprana menemukan sendiri makna wasiat tersebut, tanpa mereka sendiri menyadarinya. Ketika hasil karya seni mereka semakin berkembang dan mulai mendatangkan keuntungan ekonomis, Kasrin dan Doelkamid sebagai penerus bakat orangtuanya sekaligus pelopor perkembangan seni pahat batu di Dusun Prumpung pun mulai mendulang hasilnya. Semua bermula di awal tahun 1950-an, ketika Doelkamid mengajak dua kerabatnya, Ali Rahmad dan Kasrin Indraprayana untuk mencoba menciptakan pahatan batu berbentuk kepala Buddha dengan mencontoh bentuk aslinya yang ada di Candi Borobudur. Saat itu, sempat terbersit keraguan dan rasa takut dianggap berdosa karena bisa jadi melanggar kesucian ajaran agama Buddha. “Dulu, bapak memang pernah menyarankan
September 2013
17
REGOL KABAR UTAMA
untuk datang dan melihat-lihat bentuk arca dan relief yang ada di Candi Borobudur, tapi hanya untuk melihat dan mempelajari, belum boleh meniru atau membuatnya,” kenang Doelkamid. Namun dengan bermodal nekat, mereka berhasil menyelesaikan sebuah duplikat arca kepala Buddha, persis seperti yang ada di Candi Borobudur. Karya pertama itu kebetulan berhasil memikat perhatian seorang pedagang barang antik asal Sumatera yang memiliki sebuah toko di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Dan sejak saat itulah mereka mulai serius mengembangkan bentuk-bentuk pahatan “baru” dengan mereproduksi bentukbentuk “lama”, yakni arca dan relief bercorak Buddha dan Hindu yang peninggalannya banyak dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bersama kedua kerabatnya, Doelkamid pun mendirikan Sanggar Pahat Batu “Sanjaya” tahun 1960. Kabar kepiawaian mereka pun tersebar luas. Pesanan datang dari penjuru, termasuk dari sejumlah pembesar di negeri
18
September 2013
ini. Doelkamid Djayaprana bahkan sempat diundang khusus oleh Presiden Soeharto untuk berkarya melengkapi koleksi taman Mini Indonesia Indah yang sedang dalam proses pembangunannya di tahun 1970-an. Melihat kesuksesan Doelkamid bersaudara, warga Prumpung pun sedikit demi sedikit kembali berpaling, melirik dan tertarik pada ketrampilan memahat batu yang mereka miliki dan mulai mencoba ngangsu kawruh, menimba ilmu langsung dari “Sang Maestro”. Sejak saat itulah ketrampilan memahat batu mulai marak di hampir seluruh sudut Dusun Prumpung.
Suasana “keramaian” para pemahat batu yang belakangan muncul seolah mengingatkan kembali pada keramaian dan suasana kemrumpyung yang pernah ada sekian abad lalu, di saat Candi Borobudur sedang dibangun. Nama dusun itu pun kemudian dilengkapi menjadi Prumpung Sidoharjo yang lebih kurang berarti keramaian yang membawa kesejahteraan. Kini, Dusun Prumpung Sidoharjo tak
lagi sepi. Bongkahan batu tak hanya dicari di pinggir kali, namun juga digali di hamparan lereng Merapi. Dencing pahat yang beradu dengan palu besi kembali nyaring menggetar bunyi. Bongkahan batu dalam berbagai bentuk dan ukuran, oleh para seniman pahat batu Prumpung tak hanya diujudkan menjadi barang-barang keperluan rumah tangga, namun juga disulap menjadi berbagai barang seni bernilai tinggi. Bentuk-bentuk seperti arca Buddha, Gupala, duplikat arca dan relief bercorak Hindu sebagaimana banyak dijumpai di berbagai candi peninggalannya di Pulau Jawa, Candi Bentar (pintu gerbang), hingga miniatur Candi Borobudur dan Prambanan, menjadi ciri khas hasil karya para seniman dan pengrajin pahat batu di Dusun Prumpung. Karya mereka menjadi semakin menarik dengan diciptakannya berbagai bentuk kreatif, seperti patung-patung akulturasi yang memadukan gaya Jawa dan Bali, lampion-lampion batu khas Jepang, serta patung kepala raja-raja Mesir Kuno. Seniman dan pemahat batu dari Dusun
Prumpung juga sempat melahirkan miniatur sejumlah bangunan bersejarah dari berbagai negara, seperti bangunan Angkor Wat di Kamboja, Pagoda Dagong Shwe di Myanmar serta Istana Potala di Tibet. Jika kita melintasi jalan raya dari Yogyakarta menuju Candi Borobudur, setelah melintasi kota kecamatan Muntilan,
ribuan patung batu berjajar di sekitar jembatan Sungai Pabelan. Jajaran karya seni dan kerajinan sepanjang lebih dari satu kilometer ini seolah bertutur,“inilah salah satu galeri seni terpanjang di dunia, galeri para seniman dan pengrajin pahat batu di Dusun Prumpung Sidoharjo, warisan asli para pemahat Candi Borobudur�. +
REGOL KABAR UTAMA
Memahat Kesabaran di
Tamanagung Teks: Della Yuanita; Foto: Albert
L
ereng merapi rupanya tak hanya menyimpan keindahan namun juga kekayaan alam yang bisa diolah dengan ketrampulan tangan-tangan manusia. Seperti halnya bebatuan alam yang melimpah ruah di lereng Merapi. Bebatuan ini rupanya mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah yang tak sedikit harganya. Melimpahnya batu andesit pada akhirnya memunculkan suatu kreativitas baru bagi para penduduk setempat. Desa Tamanagung pun menjadi salah satu sentra kerajinan pahat batu yang cukup terkenal di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dari 16 dusun yang ada di desa ini, empat di antaranya para 20
September 2013
penduduknya bekerja sebagai pemahat batu. Keempat dusun tersebut adalah Dusun Ngawisan, Ngadiretno, Tejowarno, dan Prumpung. Dusun Prumpung adalah cikal bakal sentra kerajinan pahat batu di Desa Tamanagung. Batu andesit menjadi primadona sebagai bahan material. Selain jumlahnya yang cukup melimpah, batu jenis ini mudah diperoleh karena letak dusun ini berdekatan dengan lereng Gunung Merapi. Batuan andesit berasal dari cairan lava panas yang tersembur dari dalam gunung lalu mengalir ke bawah dan akhirnya membeku menjadi bebatuan. Kisah yang beredar di masyarakat pun
1953. Di tangan ketiganya, seni pahat batu mulai tampak berkembang di Dusun Prumpung. Doelkamid yang akrab disapa Djajaprana pun mendirikan “Sanggar Sanjaya�, sebuah sanggar ketrampilan seni pahat batu sekaligus mengajari para generasi muda untuk belajar memahat. “Semua ini saya lakukan untuk melestarikan warisan leluhur.
mengisahkan bahwa bahan baku pemugaran Candi Borobudur diambil dari lereng Merapi tersebut. Adalah tiga bersaudara putra dari Salim Djajapawiro yang kemudian meneruskan bakat sang ayah dalam ketrampilan seni pahat. Salim sendiri merupakan pemahat batu yang dipekerjakan oleh Theodoor Van Erp untuk memugar Candi Borobudur bersama dua temannya yang lain. Doelkamid Djajaprana, Kasirin dan Ali Rahmad merupakan perintis kerajinan pahat batu di Dusun Prumpung. Mereka memulai merintis usaha ini sejak tahun September 2013
21
REGOL KABAR UTAMA
Keinginan saya cuma satu, agar seni pahat batu yang sudah menjadi ciri khas Desa Tamanagung ini tidak punah,� jelas Sang Maestro pahat batu ini kepada Kabare. Berkat upaya dan kebesaran hati Djajaprana dalam mengajarkan seni pahat batu kepada para pemuda di Desa Tamanagung, kini desa tersebut ditetapkan sebagai salah satu sentra desa wisata di Muntilan. Bermunculannya sanggarsanggar baru juga tak membuat Djajaprana merasa tersaingi. Bahkan menurut Ketua Paguyuban Kesenian Pahat Batu Desa Tamanagung ini, munculnya sanggarsanggar yang dikelola para muridnya membuat dirinya merasa bangga. Bahwa ilmu yang ditularkan sangat bermanfaat
22
September 2013
Semakin banyak sanggar yang berdiri pada akhirnya memacu kreativitas kami sebagai pemahat untuk menciptakan berbagai karya seni dari pahat batu
bagi para generasi muda di Desa Tamanagung tersebut. “Semakin banyak sanggar yang berdiri pada akhirnya memacu kreativitas kami sebagai pemahat untuk menciptakan berbagai karya seni dari pahat batu. Selain itu, para pembeli juga bebas memilih ingin membuat patung batu dari sanggarsanggar yang ada. Tentunya dalam setiap membuat karya, dibutuhkan kesabaran karena memahat batu memerlukan kreativitas yang tinggi dan waktu yang lama. Dalam membuat sebuah replika candi atau patung yang rumit, dibutuhkan waktu bertahun-tahun dalam mengerjakan sebuah karya. Sehingga sebagai pengrajin, kita harus sabar dan teliti dalam membuat
setiap detailnya,� ujar Djajaprana. Sanggar-sanggar yang ada di sepanjang desa tersebut rupanya tidak semuanya merupakan ahli pahat. Namun ada juga yang memang melihat bahwa seni pahat batu memiliki prospek bisnis yang cukup cerah. Seperti yang dikemukakan Zaman, pemilik “Sanggar Panen�. Dirinya mengatakan bahwa usaha ini dirintisnya sejak tahun 1999 dengan membuka showroom di Bali. Dirinya mengaku tertarik dengan usaha pahat batu karena melihat kebiasaan sang ayah yang juga merupakan seniman pahat batu. “Saya sendiri memang tidak bisa memahat, tapi ketika melihat ayah saya memahat batu dan mengetahui bahwa September 2013
23
REGOL KABAR UTAMA
Para pembeli dari luar negeri memang lebih menyukai efek kuno yang ditimbulkan secara alami.
24
September 2013
bisnis ini memiliki prospek yang sangat cerah, maka saya pun mencoba merintisnya dengan mengambil market dari pasar internasional. Oleh karena itu, saya memilih Bali sebagai tempat usaha. Namun sejak adanya peristiwa bom Bali tahun 2002, bisnis kerajinan pahat batu mulai lesu. Maka saya berinisiatif untuk pindah dan memulai bisnis ini di sini,� jelas alumnus Fakultas DKV ISI Yogyakarta ini kepada Kabare. Namun Zaman mengatakan, meski dulu memasarkan produknya di Bali, semua pembuatan kerajinan tersebut dilakukan di Muntilan. Dirinya memiliki sekitar 25 pengrajin pahat batu yang kebanyakan masih berusia cukup muda. Zaman menjelaskan bahwa sebelum adanya tragedi bom Bali, dia sudah mempersiapkan lahan di Desa Tamanagung untuk nantinya digunakan sebagai workshop sekaligus showroom usahanya. “Untuk pertimbangan bisnis saya memang lebih memilih di sini, karena di Bali lahannya masih sewa. Sedangkan sekarang, lahannya milik sendiri. Untuk produk sendiri kami membuat patung, pot, relief dan custom tergantung orderan dari pembeli saja, seperti kami pernah membuat patung Gadjah Mada, Hayam Wuruk dan lainnya,� jelasnya. Zaman menjelaskan karena lokasi showroom dan workshop-nya berada dekat dengan Candi Borobudur, maka permintaan pembeli kebanyakan merupakan patung Buddha dan dewi-dewi. Sedangkan untuk kebutuhan interior rumah modern, kebanyakan pembeli memilih tema abstrak. Zaman mengatakan bahwa usahanya lebih tepat disebut menjual seni untuk konsumsi karena pihaknya selalu berusaha menyediakan permintaan pembeli dan sangat memperhatikan kualitas produknya.
Hal berbeda dilakukan oleh Arif, pemilik “Sanggar Alit�. Dahulu, dirinya merupakan pemahat batu, hingga mendirikan sanggar sendiri. Namun karena faktor usia, akhirnya Arif pun mulai pensiun menjadi pemahat batu. Usaha sanggarnya tersebut kemudian diserahkan kepada anaknya yang tertua. Karena bukan pemahat, usaha ini pun mengambil barang orderan dari para pengrajin, istilahnya pemborong. Sehingga Arif memesan orderan dari pelanggannya ke para pengrajin lainnya. Meski usianya sudah senja namun Arif tetap bersemangat dalam membesarkan usahanya. Arif bahkan memiliki pelanggan setia dari berbagai daerah di Nusantara dan juga pelanggan dari Eropa. Menurut Arif, pelanggan dari Eropa terutama Belanda lebih suka patung batu yang sudah ditumbuhi lumut karena efek tuanya lebih mengena. Hal senada diungkapkan oleh Djajaprana, para pembeli dari luar negeri memang lebih menyukai efek kuno yang ditimbulkan secara alami. Djajaprana bahkan memiliki pengrajin yang ahli dalam membuat efek kuno sebuah patung buatannya. Meski sudah banyak yang memiliki sanggar serupa, masing-masing pengrajin mengaku usaha ini masih cukup diminati sebagai mata pencarian. Ketiganya baik Djajaprana, Zaman dan Arif mengatakan bahwa saat ini antusiasme para pembeli masih cukup tinggi. Bahkan ketiganya masih mengekspor hasil karyanya ke beberapa negara, seperti Belanda, India, Amerika, Malaysia dan negara lainnya. Masing-masing karya dijual dengan harga yang sangat bervariasi, mulai dari harga Rp. 100.000,- hingga miliaran rupiah. Yang jelas, prospek kerajinan pahat batu masih sangat diminati hingga kini. +
KONDHANG TOKOH
Ishadi SK
Sampai pada
Mimpi Rencanakan
Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast
S
ekali sampai pada halaman ini, mungkin Anda langsung mengenali siapa tokoh berikut. Pria ini adalah seorang pakar dunia pertelevisian, sekaligus salah satu sosok di balik sukses PT. Trans Media Corporation (Trans Corp). Dialah Dr. Ishadi Soetopo Kartosapoetro, MSc, yang kini duduk di jajaran komisaris perusahaan bidang media tersebut. Trans Corp berkembang tentu tak lepas dari buah-buah pikirnya. Saat ini, Trans Corp memiliki 45 stasiun transmisi yang menjangkau hingga 230 kota di Indonesia. “Dan kita juga ingin melakukan transformasi di tahun 2018. Kita sedang membangun sebuah area dua tempat di luar Jakarta yang akan menjadi Trans studio. Ya, seperti yang sudah ada di Bandung dan Jakarta. Kita akan bangun 50 studio tivi digital di tempat itu. Nantinya, Trans TV, Trans7, Detik, akan dipindahkan ke sana. Di sana akan juga di bangun mal, hotel, dan sebagainya, tapi lebih besar. Kenapa demikian? Karena kita sudah siap tivi digital, era baru televisi Indonesia,� terang Ishadi. Menurutnya, itu adalah mimpi yang akan dicapai. Trans Corp menyiapkan itu semua sebagai sebuah langkah persiapan, karena di Indonesia akan ada revolusi media yang luar biasa, yaitu revolusi digital. Konsep televisi yang sekarang, tidak akan berlaku lagi, karena perkembangan masyarakat tidak lagi nonton melalui pesawat televisi, tapi melalui internet, laptop, telepon genggam, atau gadget lainnya. Dahsyatnya, pemakai telepon genggam di Indonesia lebih banyak dari jumlah penduduk. Untuk itulah, Trans Corp mulai mempersiapkan diri ke arah sana. Ishadi SK, mengaku, bersama yang lain sedang mempersiapkan segala sesuatu terkait infrastrukturnya. Ishadi Soetopo Kartosapoetro, jauh sebelum menjabat komisaris di Trans Corp, adalah pria amat kenyang asam garam di bidangnya. Dulu namanya pernah melekat kuat di TVRI, stasiun televisi milik pemerintah. Sebagian kariernya dihabiskan di sana, dimulai dari menjadi reporter yunior tahun 1968 sampai akhirnya mencapai puncak, sebagai Presiden Direktur TVRI tahun 1992. Bukan hanya itu, antara tahun 1996-1998, Ishadi pernah menjabat Direktur Operasional Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Dan pada tahun 1998, posisinya adalah Direktur Radio, Televisi, dan Film di Departemen Penerangan RI. Ishadi sendiri memulai karier di Trans TV pada tahun 2001. Sejak posisi Direktur Utama dipegangnya, stasiun tivi swasta ini berkembang dan terus membaik. Trans TV menjadi terkenal sangat inovatif dengan program-program acaranya. Redaksi pemberitaannya pun sangat baik, hingga akhirnya Trans TV menjadi tivi peringkat dua di Indonesia. Barulah pada tahun 2008, peraih gelar Master of Science dari Universitas Ohio, Amerika Serikat, ini diangkat menjadi komisaris di Trans TV sekaligus Trans7. Berbincang mengenai budaya Indonesia ke dalam televisi, Ishadi punya pendapat dan pandangan. Menurutnya, kebudayaan Indonesia memang perlu diangkat dan diperkenalkan secara global melalui media televisi. Namun begitu, televisi juga memiliki budayanya sendiri. Jadi memang ada aturan dan pengemasan terhadap budaya masyarakat yang diangkat sehingga sesuai dengan budaya televisi yang
26
September 2013
September 2013
27
KONDHANG TOKOH waktunya terbatas dan punya spacing cepat. Berkait dengan ini pula, Ishadi justru sebenarnya mengharapkan TVRI memiliki peran yang lebih besar. Sebab TVRI sendirilah yang paling menguasai dan mengenal daerah-daerah di Indonesia. TVRI mempunyai stasiun daerah di manamana. Karena itu, TVRI yang paling memungkinkan mengemas acara budaya. Memang, itu seperti yang pernah dilakukan Ishadi dulu ketika ia berkarier di sana. Ishadi memang memiliki kenangan tersendiri pada TVRI. Maklum, hampir tiga dekade kariernya diabdikan di televisi nasional pemerintah itu. Di kala bertugas di TVRI Yogyakarta antara tahun 1985 dan 1987, ia memperkenalkan warna-warna lokal melalui program-program tayangannya. Bahkan karena itu, namanya pun mencuat dan dikenal. Karena itu, ia pun sangat mengharapkan pemerintah mau menjayakan kembali TVRI. Menurutnya, televisi pemerintah itu harus tetap ada
“Trans Corp akan melakukan transformasi di 2018. Kita sedang membangun sebuah area dua tempat di luar Jakarta yang akan menjadi Trans Studio. Kita akan bangun 50 studio tivi digital di tempat itu. Karena kita sudah siap tivi digital, era baru televisi Indonesia”
28
September 2013
sebagai imbangan terhadap swasta di industri media. Di samping itu, pemerintah pun memiliki tugas lain untuk tujuan ini. Ini penting. Selain stasiun televisi negeri yang harusnya digairahkan kembali, pemerintah juga musti memberikan apresiasi terhadap budayawan-budayawan daerah, misalnya dengan membuatkan liputan-liputan yang inovatif. Menurutnya, masih banyak pula kelompok-kelompok seni di Indonesia yang eksis dan bisa memperjuangkan senibudaya masuk di televisi. “Mereka ada, tapi tidak pernah terlihat di televisi. Siapa tahu, suati ketika kita nanti berhasil mengembangkan budaya di Indonesia seperti halnya K-Pop di Korea. Itu adalah budaya Korea yang diadaptasi masuk ke dalam kultur televisi, sehingga semua orang bisa menerima. Jika pemerintah memberikan perhatian kepada mereka, niscaya nanti kita akan mencapai waktu di mana budaya kita bisa seperti KPop itu,” ujarnya.
Ishadi sempat pula mencontohkan bahwa apa yang telah dilakukan Joko Widodo di Solo perlu ditiru oleh yang lainnya. Menurut Ishadi, yang dilakukan Jokowi adalah mengembangkan budaya setempat sedemikian rupa, sehingga masyarakat Solo termotivasi untuk melihat kebudayaan-kebudayaan di Solo. Seperti diagendakan di tempat-tempat umum, atau juga memberi subsidi pada kebudayaan. Pun demikian di Surabaya yang luar biasa. Walikotanya berhasil mengembangkan taman-taman yang terlantar menjadi tamantaman di mana dikembangkan kebudayaan. “Bagi para pegiat kebudayaan, adalah tugas pemerintah untuk membangun, membantu, memfasilitasi, memotivasi, atau juga memberi subsidi. Nah, untuk tujuan itu, dari sinilah kita harus memulai. Nantinya, mereka jika bagus, berkembang, dan profesional, pastinya akan sampai pada ranah televisi juga,” ujarnya. Menurut Ishadi, seni-budaya kita kurang populer bukan karena masyarakat
“Bagi para pegiat kebudayaan, adalah tugas pemerintah membangun, memfasilitasi, memotivasi, juga memberi subsidi. Nantinya, jika bagus, berkembang, dan profesional, pasti akan sampai pada ranah televisi juga�
Indonesia, khususnya anak muda, tidak suka dengan budaya dan seni tradisional. Tapi ketidakpopuleran dan kurang berkembangnya itu karena kita tidak memberikan alternatif pada penampilannya. Jadi dengan perhatian, pastinya budaya akan berkembang. Sebab bila begitu, orangorang yang serius berkarya di bidang itu, pasti juga akan senang dan dengan sendirinya tumbuh semangat membangun dan mengembangkannya, hingga mereka sendiri tumbuh sebagai profesional. Dan mustinya, mereka pun akan berupaya juga bersama pemerintah untuk mengemas senibudaya seinovatif mungkin hingga dapat menjadi alternatif tontonan, hiburan, tanpa harus kehilangan nilai-nilai adiluhungnya. “Dan saya yakin, akar budaya itu tidak akan tercerabut sekuat-kuatnya pengaruh televisi yang sering menyajikan budaya populer. Namun, begitu diberi alternatif budaya adiluhung, ya tentu akan balik lagi,� tambahnya, menutup. + September 2013
29
PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES
30
September 2013
GANDI SULISTIYANTO SOEHERMAN
Sukses Harus
Lahir
Itu
dan
Batin Teks&Foto: BK
M
embincangkan tentang arti kesuksesan dengan Gandi Sulistiyanto Soeherman, Managing Director Sinarmas Group, terasa menarik. Karena kesuksesan bagi ayah 3 orang putra dan 1 putri ini tak hanya bahagia dan merasakan ketentraman di hati, melainkan juga kenyamanan fisik dan batin. Gandi menuturkan bahwa sukses itu kalau cuma ketok melo-melo, kelihatan jelas, mentereng di fisik tapi di hati ada ganjalan dan keluarga bermasalah, itu adalah kesuksesan yang semu. Baginya, sukses itu harus lengkap, yaitu lahir dan batin. “Orangtua saya mengajarkan bahwa kita hidup itu harus srawung dengan semua orang. Walau semua orang berkata jika derajat diukur dari pangkat dan harta, tapi menurut kami semua itu akan datang apabila kita memiliki standar karakter yang menjadi kunci sukses kita. Kita jangan menginjak yang di bawah, jangan menjilat yang di atas dan tidak menyingkirkan yang berada di samping kita. Malah kalau bisa, kesuksesan kita tularkan ke orang lain supaya mereka juga bisa menularkan ke yang lainnya. Jika kita memiliki banyak teman yang sukses, hal tersebut bukan berarti akan membuat kita tersaingi, namun sebaliknya. Kita akan merasa selalu didukung dan didorong dengan kesuksesan orang lain itu.” Ungkapnya kepada Kabare. Petuah bijak dan nilai-nilai dari kesuksesan itulah yang seringkali ia ajarkan pada anak-anaknya dan bawahannya di perusahaan Sinarmas Group. Mengenal lebih jauh sosok Gandi Sulistiyanto Soeherman membuat wawasan kita bertambah. Gandi merupakan pria kelahiran Pekalongan tahun 1960 dan besar di daerah Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pada tahun 1982, Pak Sulis, begitu dirinya akrab disapa, lulus dari jurusan pendidikan ahli teknik Universitas Diponegoro Semarang. Selepas dari kuliahnya, Sulis pun memulai karier di Astra International Inc. sebagai Senior
Manager Management trainer. Pada tahun 1992, saat terjadi kemelut internal di Astra, ia bertemu dengan putra pemilik Sinarmas, yaitu Hendra Wijaya. Kebetulan pada saat itu, Hendra sedang mencari sosok yang memiliki jiwa leadership untuk bisa memimpin perusahanan yang pada waktu itu sedang berkembang dan membutuhkan pemimpin yang mau berjuang dengan keras. Hendra pun menawarkan pekerjaan kepada Sulis untuk bergabung di Sinarmas dengan jabatan Presdir Asuransi Jiwa Ekalife yang sekarang bernama Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Sulis pun mengambil peluang tersebut. Kariernya di Sinarmas cukup cemerlang. Berbagai jabatan disandangnya, seperti menjadi President Komisaris di PT. Smart Telecom, Wakil President Komisaris di PT. Smartfren Telecom. Tbk, PT. Indah Kiat Pulp & Paper, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Komisaris PT. Asuransi Sinarmas, PT. Asuransi Jiwa Mega Life, PT. Asuransi Jiwa Sinarmas, PT. Kalibesar Raya Utama, dan banyak jabatan lainnya. Pencapaian tersebut dapat dicapainya karena dalam setiap memimpin perusahaan, Sulis menggunakan jurus PLN (Pandai, Luwes, Nasib). “Pandai merupakan keharusan apabila kita Sulis juga mengatakan ingin menjadi pemimpin di bahwa dirinya pernah ikut segala bidang. jadi figuran di sebuah Luwes artinya kita harus bisa tobong ketoprak milik ayah bergaul teman sekolahnya. dengan berbagai kalangan, baik dari golongan bawah sampai konglomerat. Di mata saya kedudukannya sama. Nasib itu yang menentukan, apabila dua hal tadi sudah dijalani dengan pengpengan, kemudian Tuhan tidak mengizinkankan ya sama saja. Jadi tetap ujung-ujungnya di tangan Tuhan, seperti filosofi orang Jawa umumnya,” papar Sulis. Kepada Kabare, Sulis mengatakan bahwa filosofi Jawa sangat mempengaruhi kehidupannya. Sebab leluhur hingga dirinya yang merupakan gemerasi kelima keluarganya, lahir di Jawa. Maka tak heran jika kegemarannya dalam menonton pertunjukan wayang kulit semalam suntuk sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Sulis juga mengatakan bahwa dirinya pernah ikut jadi figuran di sebuah tobong ketoprak milik ayah teman sekolahnya. “Dari hal itu, saya jadi sangat menghargai dan mencintai budaya Jawa,” pungkasnya.+ September 2013
31
PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES
MARINA FROLOVA
Mencintai
Indonesia Teks: Della Yuanita; Foto: Albert
B
dari
ukan rahasia lagi jika keindahan alam Indonesia selalu menarik perhatian orang Rusia. Sejak zaman dulu, Nusantara yang kental dengan iklim tropisnya ini berkalikali dikunjungi oleh pengembara dan peneliti dari Rusia. Sejak pulihnya hubungan antara Indonesia dan Rusia, banyak sekali perubahan positif yang terjadi. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya hubungan bilateral antarkedua negara yang saling menguntungkan baik dari segi ekonomi, politik, sosial dan budaya hingga pendidikan. Semakin meningkatnya pertukaran pelajar dan pemberian beasiswa yang dilakukan oleh kedua negara dari tahun ke tahun, menjadi bukti bahwa Indonesia dan Rusia memiliki hubungan timbal balik yang sangat bagus. Itulah sekelumit dari perbincangan antara Kabare dengan Marina Frolova, Tak bisa dijelaskan seorang dosen jurusan Bahasa dengan kata-kata kenapa Indonesia di dan seberapa besar saya Lemosonov Moscow State mencintai bangsa ini. University Saya rasa kecintaan ini dengan spesialisasi tidak datang dari akal Institute of Asian and namun ini muncul dari African dalam hati Studies (Institut Studi Asia dan Afrika). Marina yang lahir di Moscow, 10 April 1986 ini mengaku sudah sejak kecil tertarik dengan budaya ketimuran. Dirinya mengaku suka mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan negara-negara di Asia, seperti Jepang, Arab, Cina hingga Indonesia. Bahkan karena sejarah keluarganya ada yang menjadi penulis buku berbahasa Cina yang sangat terkenal, menjadikan wanita yang pernah memperoleh beasiswa Seni dan Budaya dari Kemenlu RI untuk mempelajari tradisi Bali ini pada akhirnya mengambil jurusan Bahasa Indonesia sewaktu kuliah di Moscow State University. “Sebenarnya semua serba kebetulan ketika saya masuk ke Jurusan Bahasa Indonesia. Karena sebetulnya, jurusan bahasa 32
September 2013
Hati
Jepang, Arab dan Mandarin jauh lebih populer dibanding Bahasa Indonesia. Tapi entah pada akhirnya saya memilih jurusan bahasa Indonesia ini. Dulu saya hanya mengenal Jawa dan Bali saja, namun kini saya mengetahui segala aspek kehidupan di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” ujar Marina. Marina mengatakan bahwa banyak sekali yang dipelajari mengenai Nusantara. Di antara sekian banyak wawasan seperti budaya, ekonomi, etnografi, politik dan lainnya, Marina mengaku lebih suka mempelajari sejarah bangsa. Menurut Marina, sejarah Indonesia terbagi atas beberapa tahapan yang berbeda satu sama lain. Mulai dari prasejarah, asal-usul nusa bangsa, masa HinduBuddha, masa penyebaran agama Islam, masa kemerdekaan hingga reformasi. “Jujur, saya sangat mencintai Indonesia. Ini adalah rumah kedua setelah Rusia. Tak bisa dijelaskan dengan kata-kata kenapa dan seberapa besar saya mencintai bangsa ini. Saya rasa kecintaan ini tidak datang dari akal namun ini muncul dari dalam hati. Benar kiranya jika dikatakan bahwa Indonesia dan Rusia merupakan sahabat lama di era baru yang ditandai dengan kedekatan personal antarpemimpin kedua negara ini,” papar wanita yang juga menjadi interpreter bahasa Indonesia di KBRI Kazakhstan ini. Marina mengatakan, selama mempelajari kebudayaan Indonesia, dirinya sangat tertarik dengan gamelan Jawa. Selain itu, dia juga semakin mengetahui perbedaan seni dan budaya antara Jawa dan Bali. Menurutnya, tidak ada budaya yang semenarik, unik dan seberagam itu di negara lain kecuali di Indonesia. Marina yang pernah menetap di Bali selama tiga bulan lamanya ini mengaku sangat tergila-gila dengan Pulau Dewata dan juga mencintai Jakarta karena keunikan kotanya. “Terakhir, saya memiliki sebuah ide untuk menjalin kontak baru antara Moscow State University dengan UGM supaya lebih meningkatkan hubungan khususnya di bidang pendidikan. Supaya lebih banyak pemuda Rusia yang datang ke Jogja untuk belajar lebih jauh tentang budaya Jawa pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Karena mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa kesenian Indonesia terutama lagu Rayuan Pulau Kelapa sangat terkenal di Rusia. Dan bagi kami orang Rusia, sekali berkunjung ke Indonesia, selamanya akan tetap ingin kembali ke negara ini, karena kami sangat jatuh cinta dengan Indonesia,” tutupnya. +
September 2013
33
GEBYAR
FESYEN
Floral nuansa hijau bersinergi dengan corak topeng abstrak, layaknya sebuah kolase, dikenakan dara cantik pada helaian sutera two pieces dalam halter evening dress berdetail draperi pada bagian depan.
34
September 2013
Kolase Warna,
“When Tradition K Goes International”
ata “batik” berasal dari “amba, babar dan titik” yang berarti kain lebar yang dititik atau dicanting. Sebuah kain bisa disebut batik jika melewati tiga urutan proses, yaitu pencantingan, pewarnaan, dan pelorotan. Tiga proses ini merupakan syarat wajib sebuah kain disebut batik. Perkembangan zaman memberi banyak kesempatan untuk mempercepat proses produksi. Namun tingkat teknik terumit dan memiliki kekhasan tersendiri yang sulit untuk dicari padanannya adalah teknik full handmade. Layaknya lembar demi lembar kain tradisi, yang dibuat satu per satu sehingga menjadi tak ternilai harganya dalam berbagai corak dan kolase warna, untuk mempercantik dan memperindah penampilan pemakainya hingga ke taraf international.
September 2013
35
GEBYAR
FESYEN
Sang dara duduk menanti dalam balutan one shoulder evening dress beraksen side train. Seolah bunga mekar yang siap menunggu kumbang seperti halnya beraneka ragam motif bunga dalam warna-warni cerah yang memikat. 36
September 2013
Seringkali, iwak gereh atau ikan asin disepelekan orang. Namun motif iwak gereh dalam warna-warni cerah pada coctail dress berbentuk one shoulder dengan aksen draperi yang menjuntai pada bagian belakang, diolah menjadi motif cantik untuk melengkapi tampilan sang dara.
September 2013
37
GEBYAR
FESYEN
Gerak gemulai sang dara, anggun, melenggang berbalut two pices dress dalam beragam corak dan warna memikat, seolah mengajak mata menelusuri satu demi satu rangkaian paduan warna biru tosca dan kuning dalam kolase warna.
38
September 2013
Sang dara berujar, “lihatlah aku�. Ia tampil menarik dalam balutan tube coctail dress bermotif batik abstrak bercorak kontemporer, dengan aksen side draperi, membuatnya terlihat simpel dan dinamis.
September 2013
39
GEBYAR
40
FESYEN
September 2013
Lapis demi lapis draperi menjadi keunikan tersendiri dari tube coctail dress yang simpel namun elegan, merupakan tampilan akhir yang memadukan kekayaan corak flora dan fauna dalam kolase warna-warni cerah pada koleksi kali ini.
B
atik adalah kain tradisional asal Indonesia dan sudah sangat melekat dengan negeri ini. Lebih-lebih setelah batik mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada 2 Oktober 2009 sebagai salah satu warisan dunia yang harus dilestarikan. Terinsipirasi oleh kecintaan masyarakat Indonesia akan warisan dunia yang sudah sangat melekat ini, brand usaha Sidji Batik kemudian tercipta. Sebuah usaha yang bergerak di bidang penjualan kain batik dan pakaian batik. Sidji Batik muncul, juga karena terus meningkatnya penggemar batik, baik di dalam atau di luar negeri. Sidji Batik berkomitmen untuk lebih memperkenalkan budaya Indonesia melalui batik. Sidji Batik juga ingin menjadikan batik Indonesia bisa dikenal baik dan menjadi penghubung yang baik kepada negara luar, karena memiliki keunggulan yang telah terpercaya. Sidji Batik menciptakan batik yang menggunakan warna-warna pastel atau cerah yang tidak lazim digunakan pada batik tulis umumnya. Kemudian, motif batik yang unconventional. Batik dari Sidji Batik juga dibuat dengan menggunakan bahan kimia dan pewarna alami, dan full handmade. Satu motif batik hanya diterapkan dalam satu kain, “limited edition concept�. +
Busana: Sidji Batik Aksesoris: Tyas Santhi Fatmasari Fotografer: Budi Prast Asst. fotografer: Sutoto Stylist: Tyas Santhi Fatmasari Make Up & Hair Do: Arimmbi Salon & Bridal Koordinator: Farid Imawan Editing: Sutoto Lokasi: Puri Artha Hotel, Yogyakarta
Jl. Kaliurang Km. 5 No. 82, Sleman, Yogyakarta - Indonesia PH : +62 813 9244 3434 Bergan, RT 06, Wijirejo, Pandak, Bantul www.sidjibatik.com BBM : 2909C22E
Jl. Cendrawasih No. 36 Demangan Baru Yogyakarta - 55281, Indonesia Phone: +62 274 563288 Fax: +62 274 562765 email: marketing@puriarthahotel.com www.puriarthahotel.com
CANTHING ARTIKEL LEPAS
Bergaya Kacamata dengan
Teks: Veronika Sekar; Foto: Ist
B
icara tentang fesyen dan aksesoris untuk mempercantik penampilan memang selalu menarik. Aksesoris juga bermacam jenis dan bentuknya. Setelah kita membahas parfum dan tas pada bulan lalu, kini giliran kacamata yang diulas untuk pembaca Kabare. Kacamata sudah tidak asing lagi bagi kita. Jika wanita suka dengan aksesoris, benda satu ini tak hanya dipakai oleh kaum wanita tetapi juga kaum pria. Jika dirunut ke belakang, terdapat beberapa versi mengenai sejarah kacamata. Hal ini karena beberapa peradaban seperti Yunani, Romawi, Cina, dan Eropa mengembangkan kaca pembesar yang erat kaitannya dengan kacamata. Pada zaman prasejarah, sudah dikenal dengan kelainan presbyopia (mata plus) di kalangan pemburu. Namun karena tidak memahaminya, sering kali mereka mencari kesembuhan dari dunia supranatural. Upaya-upaya untuk mengatasi gangguan penglihatan karena mata minus, plus, atau silinder mulai ada sebelum tahun 800 SM. Sejarah kacamata tertua dimiliki oleh masyarakat di kota kuno Niniwe. Mereka telah mengenal “kaca mata�, yang sebenarnya lebih berfungsi sebagai kaca pembesar dengan materi lensa bukan dari kaca melainkan kristal. Bangsa Yunani kuno pun mempunyai kaca pembesar berujud bola kaca berisi air. Baru pada abad ke-12, hampir secara bersamaan kaca pembesar yang dipasang pada bingkai muncul di 42
September 2013
masyarakat Cina dan Eropa. Bangsa Cina mungkin yang pertama kali menggunakan kacamata seperti kacamata yang lazim digunakan sekarang ini. Bagi bangsa Cina waktu itu, kacamata hanya digunakan sebagai jimat keberuntungan atau alat untuk membuat mereka terlihat lebih keren dan berwibawa sehingga kadang mereka hanya mengenakan bingkai kacamatanya saja tanpa lensa. Jika dahulu kacamata sering dipakai untuk membantu penglihatan, kini kacamata tidak hanya dipakai untuk kesehatan saja tetapi bagian dari tren fesyen. Kacamata hitam atau sunglasses banyak digemari oleh berbagai kalangan. Saat matahari bersinar terik, kacamata hitam selalu menjadi pelengkap untuk menangkal silaunya sinar matahari. Kacamata hitam mempunyai lensa yang gelap dan biasanya berwarna hitam. Tujuan pembuatan kacamata ini adalah untuk melindungi mata dari cahaya silau hingga cahaya ultraviolet (UV). Ketika kita berlibur ke pantai pun, benda satu ini tak pernah luput untuk dibawa. Sehingga, selain sebagai pelindung mata, kacamata hitam juga dapat membuat penampilan seseorang menjadi lebih gaya dan keren. Kacamata hitam, tak hanya ngetren di kalangan masyarakat saja, namun selebriti Hollywood turut menyebarkan tren ini. Sebagai publik figur, gaya mereka menjadi salah satu acuan fesyen masyarakat. Kacamata hitam memiliki jenis, model, warna, dan
freehdwalls.net
September 2013
43
CANTHING ARTIKEL LEPAS
bingkai yang beragam. Model kacamata hitam ekstrabesar berkesan feminin dan sensual. Sementara bentuk oval, bulat, dan persegi mengasumsikan gaya perkotaan dan elegan. Salah satu yang menjadi tren di musim panas 2013 adalah kacamata hitam dengan bingkai merah. Beberapa perancang busana dunia juga mengikutsertakan karya kacamata hitam bingkai merah dalam berbagai peragaan busana terkini. Sebut saja Michael Kors, Fendi, Prabal Gurung, Just Cavalli. Mereka menghadirkan kacamata merah dan kacamata hitam bingkai merah sebagai fesyen terbaru yang patut dicoba. Artis-artis Hollywood seperti Taylor Swift, Drew Barrymore dan Jessica Biel juga tidak ketinggalan memakai si bingkai merah ini. Brand-brand ternama dunia seperti Chanel, Dior, Prada, dan Gucci juga telah lama mengeluarkan produk kacamata hitam. Di tahun
2013 ini, model kacamata yang dikeluarkan brand tersebut terinspirasi gaya tahun 1960-an. Kacamata dengan bingkai berbentuk oval, bulat, persegi panjang atau kotak dengan kaca berwarna hitam dan coklat menjadi idola para selebriti mancanegara. Selain brand ternama mancanegara, Indonesia juga mempunyai brand lokal yang mendunia. Sebut saja Cast Eyewear, milik artis dan model, Fahrani Empel. Selain aktif sebagai model, bintang film Radit dan Jani ini mulai merambah ke dunia fesyen dengan mengeluarkan produk kacamata. Fahrani turut serta dalam mendesain kacamata untuk brandnya tersebut. Kini produk kacamatanya telah merambah pasar Eropa dan Amerika, bahkan penyanyi terkenal dunia seperti Rihanna dan Lady Gaga pun memakainya.
Daya tarik kacamata juga menarik produsen kacamata ternama, Chopard by De Rigo Vision, untuk mengeluarkan kacamata eksklusif. Kacamata
bertabur berlian tersebut didaulat menjadi salah satu kacamata termahal dunia. Bahan frame kacamata bukan dari materi al sembarangan dan dibuat dengan teknik khusus sehingga berlian dapat berpadu presisi dengan frame. Batubatu berlian ditempel begitu dekat sehingga mengeluarkan cahaya yang mengesankan kemewahan. Detail kacamata disertai huruf "C", sebagai signature dari Chopard. Soal harga tak main-main, harga kacamata ini mencapai mencapai 1.500.000 dolar AS atau Rp14,6 miliar! Bayangkan harga tersebut hampir sama dengan satu unit mobil Lamborghini Aventador yang mencapai Rp 12 miliar! Apakah Anda berniat memilikinya? + 44
September 2013
Immobilizer Keyless Entry with Alarm System ABS EBD Front Wheel Drive
(0274) (0274) (0293) (0281) (0282) (0286) (0287)
865757,869098 485555,487718 367333 632814 521222 594344 382222
CANTHING ARTIKEL LEPAS
I
nilah saat pertama kali “Purnama Hamengku Boko� dilatarkan. Sambung menyambung rupa-rupa seni dan budaya dilakonkan di pelataran Candi Ratu Boko di bawah terang sinar bulan purnama. Purnama Hamengku Boko, merupakan perhelatan yang tak lain ditujukan untuk merajut Nusantara melalui seni dan budaya. Memang tak bisa diremehkan, sekarang ini budaya-budaya lokal di Nusantara masih kalah populer ketimbang budaya global. Seni-budaya lokal secara substansial malahan seperti makin lemah atau tidak mengalami kemajuan yang berarti. Karena itu, yang dibutuhkan adalah membuncahnya kesadaran setiap individu masyarakat untuk mengingat dan menggali lagi warisan seni-budaya bangsa. Sebab sejatinya kita mengerti, bahwasannya
Tari Golek Ayun-Ayun
46
September 2013
warisan seni dan budaya merupakan energi, pusaka bangsa, bagian dari peradaban besar Nusantara. Di tanah Yogyakarta, dahulu kala berdiri Kraton Ratu Boko yang kini tak lebih dari sebutan candi. Kraton Ratu Boko konon merupakan pusat peradaban, pusat spiritual religi, pusat ilmu teknologi, juga pusat kearifan-kearifan luhur masyarakat lampau. Pun demikian keberadaan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang kita kenal sebagai sumber kearifan budaya Jawa, yang pada akhirnya menjadikan Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya, salah satu kawasan besar pusaka budaya Indonesia. Berlatar belakang juga pada adanya dua kraton tersebut, gelaran seni-budaya Purnama Hamengku Boko kemudian dikreasikan. Secara harfiah diartikan sebagai cahaya bulan yang menyangga
Boko. Secara filosofi, Hamengku mewakili Keraton Yogyakarta. Boko ditujukan untuk situs Kraton Ratu Boko. Sedangakan Purnama mewakili cahaya yang memancar dari kesatuan dua keraton tersebut. “Dan esensi dari kegiatan ini sebenarnya adalah sebuah usaha memunculkan kembali atau mengembalikan kejayaan-kejayaan yang ada di tanah ini. Dasarnya, adalah harapan untuk kembali kepada kearifan lokal. Kita sadar secara kolektif bahwa kita punya sejarah dan budaya yang luar biasa. Dan dengan ini, kita ingin pula mengajak atau memunculkan kesadaran kolektif masyarakat, terutama kalangan temanteman muda bahwa kita perlu menggalinya lagi,� ungkap Detik Wicaksono, koordinator umum pergelaran seni-budaya ini. Sabda pancering nagari pun jadi satu tagline,
ungkapan yang adalah tujuan besar diadakannya helatan ini. Yaitu masa kejayaan sebuah peradaban yang dulu pernah ada di negeri Nusantara. Satu ungkapan yang pada dasarnya sama dengan yang pernah diucapkan Bung Karno mengenai mercu suar dunia. Memang, Nusantara pernah menjadi pemimpin peradaban. Itu terbukti dari adanya kejayaan kerajaan-kerajaan besar seperti
Sriwijaya atau Majapahit. Setelah Nusantara tegak berdiri menjadi Indonesia pun, pastinya tetap diharapkan demikian. Inilah mengapa, Purnama Hamengku Boko kemudian dipersembahkan oleh Laksita Mardawa dan Tim Saptagama. Laksita Mardawa adalah komunitas pemerhati seni dan budaya yang berkonsentrasi dalam upaya pelestaraian. Sedangkan Saptagama, yang berarti penjaga
dan pelestari budaya, adalah tim khusus yang dibentuk untuk menyelenggarakan helatan ini. Melalui kesenian-kesenian dan budaya yang ada, Purnama Hamengku Boko ingin merajut Nusantara. Di helatan pertama pada 22 Agustus lalu ini, beberapa bentuk kesenian ditampilkan melalui serangkaian acara. Rangkaian pertama adalah Boko Photo
Purnama Hamengku Boko
Dari Boko Merajut
Nusantara Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast
September 2013
47
CANTHING ARTIKEL LEPAS yang berasal dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Tari ini menggambarkan gadisgadis remaja yang sedang bersolek. Biasanya, tarian ini ditampilkan dalam upacara penyambutan tamu kehormatan kraton dan upacara pernikahan. Selain itu, kegiatan ini juga menyuguhkan kesenian gejog lesung yang menampilkan permaian tradisional yang pada zaman dulu populer dimainkan anakanak. Seperti jamuran, dingklik oglak-aglik, jungklak-jungklik yang menggunakan alat dari bambu, cublak-cublak suweng, gotri legendri, sluku-sluku batok, juga suk-suk pari ambruk. Tak kalah menarik, adalah penampilan grup seni beladiri tradisional pencak silat. Sembilan jurus dimainkan dengan apik oleh Jungklak jungklik
Race, yaitu ajang sumbang foto dari para seniman fotografi untuk memberikan karya terbaik dalam membidik situs Candi Ratu Boko. Sebelumnya pun diadakan coaching clinic fotografi. Kemudian yang kedua, Beksan Nuswantoro. Adalah puncak acara yang menyuguhkan tari-tarian Nusantara yang kali pertama ini ditampilkan Tari Srimpi Pandhelori. Tarian yang diciptakan dan dikembangkan oleh Sultan Hamengkubuwono VI dan VII ini membawakan cerita petikan dari “Menak�, sebuah perang tanding Dewi Sirtu Pelaeli dan Dewi Sudarawerti yang membawa pistol dan cundrik dalam berperang. Ditampilkan pula tari Golek Ayun-Ayun Seni bela diri tradisional pencak silat
saat gejog Tarian yang dimainkan
48
anak-anak lesung, simbol suka cita
September 2013
saat bermain
Laksita Teja Kirana
Tari Srimpi Pandhelori
para senimannya. Lantas sebagai puncak acara, disuguhkanlah Laksita Teja Kirana atau pesta cahaya. Kali ini, pesta cahaya dilakukan dengan menerbangkan ratusan lampion yang menjadi simbol harapan akan tercapainya maksud dan tujuan diadakannya pergelaran seni-budaya ini. Tari-tarian tradisional, permainan anak-anak tradisional, serta pesta cahaya ini dimainkan di pelataran situs Candi Ratu Boko yang bertepatan dengan kemunculan bulan purnama. Bukan tanpa sengaja ini dilakukan; Purnama Hamengku Boko, yang akan diagendakan sebulan sekali, selalu akan diadakan di saat kemunculan bulan purnama. Cahaya terang purnama yang menyinari bumi Boko, dijadikan simbol untuk mengembalikan sabda pancering nagari. Menurut Detik Wicaksono, ke depan Purnama Hamengku Boko akan juga menampilkan beragam kesenian dan budaya tradisional dari seluruh Nusantara. Tari-tarian tradisional, pun diagendakan menjadi isian tetap helatan ini, sebagai simbol tujuan merajut Nusantara. +
CANTHING ARTIKEL LEPAS
Supitan, Prosesi
bagi umat Muslim. Perintah ini terkandung dalam Hadist Riwayat Abu Hurairah, bahwa khitan juga sudah dilaksanakan sejak zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. Dalam upacara Supitan ini terdiri dari lima upacara yang harus dilaksanakan oleh sang putra dan keluarga pemangku hajat. Rangkaian upacara tersebut di antaranya adalah majang, tarub, siraman, ngabekten dan gres. Ketika menggelar upacara ini, diperlukan beberapa peralatan pendukung di antaranya krobongan (ruang berbentuk segi empat ditutup dengan kain sutera putih yang di dalamnya ada sebuah kursi dan sesaji), kepala dengan songkok atau disebut puthutan, baju bludiran tanpa lengan, buro, gelang kono, karset rantai bros, elebut, kalung sungsun, ode kollonye, saputangan, unjuan, cengkal perak, dan kain prada (biasanya motif yang dipakai adalah Nyamping Parang Kusumo). Upacara-upacara yang termasuk dalam rangkaian upacara supitan ini memiliki arti dan tujuan yang sakral, di antaranya majang berasal dari bahasa Jawa yang artinya menghias. Majang asal kata dari “pajang”, kemudian kata tersebut mendapat akhiran “an” dan menjadi pajangan. Alat-alat yang diperlukan untuk majang, antara lain bleketepe, yaitu daun kelapa muda yang dianyam, walaupun tidak semua atap dipasangi bleketepe artinya “wes tumplek blek ukete” (erat dan rukun). Maksudnya,
Penanda
Kedewasaan Teks&Foto: Herlan
Sang putra yang akan disupit menggunakan baju model srimpi atau disebut baju bludiran dilengkapi dengan puthutan dan kelebut
S
ebuah tradisi agung warisan leluhur sudah selayaknya tetap dipertahankan. Salah satunya upacara supitan, sebuah seremoni khitanan yang merupakan bagian dari tradisi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Upacara adat supitan termasuk sebuah prosesi yang cukup langka dilaksanakan. Oleh karenanya, dengan tujuan mulia untuk melestarikan tradisi, Himpunan Ahli Seni Tata Rias dan Busana Derah Yogyakarta (HASTANATA) yang dipimpin oleh Tari Donolobo, menggelar pelaksanaan prosesi tersebut dalam pertemuan 2 tahunan Trah Paguyuban Hamengku Buwono VI Sejabodetabek, pada 30 Juni 2013 lalu. Upacara khitanan yang dilaksanakan dalam tradisi Keraton Yogyakarta ini mengandung banyak filosofi dan keunikan yang patut untuk dipelajari dan dilestarikan. Supitan atau khitan dalam tradisi keraton adalah kewajiban bagi seorang putra kerajaan dan
50
September 2013
Prosesi pemangku saa saatt memangku sang putra yang akan disunat oleh juru supit
keluarga yang rukun saling membantu dan selalu berhubungan erat. Tarub adalah memasang tambahan “eyub-eyub” (tempat berteduh). Selanjutnya tarub ini dihiasi janur kuning. Janur kuning yang digunakan sebagai hiasan tarub tidak boleh digantung tapi harus disobek kecil-kecil atau dihilangkan lidinya. Tarub ini dihiasi dengan tuwuhan (tumbuh-tumbuhan) yang juga dilengkapi dengan seperangkat makanan. Bermacam-macam tumbuhan itu mengandung arti kemakmuran tanaman atau harapan kemakmuran bagi si anak di kemudian hari. Kemudian anak tersebut mengikuti upacara siraman air kembang dengan harapan anak tersebut bersih dari segala noda baik lahir dan batin. Dengan didampingi oleh para bendara putri
Prosesi upacara ngabekten atau sungkeman
termasuk ibu dari putri raja, saudara perempuan, dan putri-putri kerabat keraton yang dipimpin oleh bendara putri yang lebih muda sampai seterusnya. Siraman dilakukan dalam satu hari sebelum upacara gres. Usai siraman, dilakukan upacara ngabekten yaitu sungkem atau menghaturkan sembah kepada orangtua. Hal ini
melambangk an pernyataan terima kasih kepada orangtua atas segala asuhan dan bimbingann ya sampai saat ia dikhitan bahkan ia telah dewasa, serta mohon doa restu agar sukses dan bahagia. Sebagai puncak dari seluruh rangkaian acara, digelar upacara gres yakni saat pemotongan kulit kepala kemaluan si anak laki-laki. Upacara ini berlangsung pada pagi hari, sebelumnya anak yang akan dikhitan diminta berendam dalam air beberapa lama, agar waktu gres darah tidak banyak
mengalir. Dalam upacara ini, putra sultan yang akan dikhitan didampingi oleh penganthi. Seorang pangeran yang bertugas mendampingi putra sultan mulai dari hendak menuju pekobongan hingga kembali ke Kasatriyan lagi. Adapun sang pemangku merupakan seseorang pangeran yang diberi tugas memangku putra raja pada saat disunat. Jika pelaksanaan khitanan sudah selesai semuanya, maka kembalilah sultan ke Bangsal Kencono diiringi para pangeran. Kemudian, seorang nerpa cundaka diutus pergi ke Bangsal Manis, tempat menyiapkan hidangan. Setelah itu, maka putra sultan yang habis dikhitan tadi diperintahkan kembali ke Kesatriyan dengan di antar oleh para pengampil untuk beristirahat. Para putra sultan bersama para pangeran pemangku (penganthi) berjalan menuju Kesatriyan diiringi ampilan seperti semula ketika menghadap. Kemudian sultan memerintahkan bubar pasowanan itu, raja sendiri masuk ke dalam puri dan yang lain pulang kembali ke rumah masing-masing.+
CANTHING ARTIKEL LEPAS
Royal Ambarrukmo Angkat
Tradisi Ruwatan ke
dalam Hotel
Teks: FA Herru; Foto: Dok. Royal Ambarrukmo Yogyakarta
D
eso mowo coro, negoro mowo toto. Setiap suku, budaya, dan bangsa memiliki nilai kearifan atau local wisdom masing-masing yang berbeda satu dengan lainnya. Tata nilai tersebut merupakan hasil interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya yang spesifik selama berabad-abad. Dengan itu, patut bila kita menghormati dan hargai nilai-nilai kearifan masing-masing g g suku bangsa g dan
52
September 2013
budaya. Tak hanya itu, wajib pula bagi kita nguri-uri nilai-nilai tersebut. Di Jawa, ruwatan merupakan satu bentuk kegiatan tradisi-budaya yang terbentuk dari nilai-nilai hidup yang dipahami secara kolektif oleh masyarakatnya. Satu ritual upacara tradisional yang telah lama menjadi tradisi orang Jawa. Ruwatan dilakukan, utamanya untuk menghindari atau membebaskan or orang dari kesialan hidup da nasib jelek, serta dan se sebaliknya yaitu untuk m memperoleh k keselamatan, mencapai k kehidupan yang ayom, ay tentrem (aman, ayem, b bahagia, damai di hati). P Pendeknya, upacara r ruwatan merupakan sarana dan upaya orang J Jawa untuk membersihkan diri
dari sengkala dan sukerta (dosa dan sial). Sebagai sebuah tradisi-budaya, ruwatan tetap lestari di zaman ini. Banyak kalangan atau orang Jawa yang masih memperhatikannya sebagai satu warisan budaya yang adiluhung. Salah satunya adalah Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Sebagai salah satu hotel di Yogyakarta yang memiliki visi melestarikan dan merevitalisasi budaya dan tradisi di Yogyakarta, Royal Ambarrukmo mengangkat tradisi ruwatan sebagai salah satu kegiatan budaya di hotel. Melalui paket yang ditawarkannya dengan harga terjangkau, Ruwatan massal di Royal Ambarrukmo dapat dilakukan bersamasama dalam satu waktu. Ada paket dengan akomodasi dan tanpa akomodasi. Paket tersebut untuk menyediakan segala fasilitas ruwatan serta prosesinya, seperti sesaji lengkap, pakaian ruwatan, pergelaran wayang kulit, shuttle bus ke Pantai Depok untuk melarung sesaji. “Ini adalah pertama kali, kami
menawarkan paket ruwatan lengkap dengan segala tata caranya bagi siapapun masyarakat yang ingin meruwat dirinya. Paket ruwatan ini tentunya dilakukan oleh ahlinya sehingga akan berjalan sesuai dengan tradisi yang ada,� kata Wiwied A Widyastuti, public relations manajer Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Diadakannya paket ruwatan massal ini untuk melestarikan tradisi dan budaya tradisional, sesuai dengan keinginan hotel bintang lima ini untuk menjadi hotel pionir dalam hal melestarikan tradisi leluhur. Seperti pada tanggal 22 Juni lalu, ruwatan massal di Royal Ambarrukmo pertama kalinya dilaksanakan. Prosesi ruwatan di Kedaton Royal Heritage dipimpin oleh Dalang Kanda Buwana yang diperankan oleh Ki Cermo Hadi Suyata. Sang dalang meruwat puluhan orang yang dianggap sukerto. Ruwatan akan menjadi sangat berarti, ketika upacara ini dimaknai
sebagai ujud kesadaran bahwa dirinya adalah manusia sukerto, lemah tak berdaya, penuh dosa, dan memasrahkan diri kepada Tuhan, penguasa alam semesta. Pergelaran wayang kulit sebagai salah satu syarat pun dimainkan sang dalang. Menurut Wiwied, wayang kulit yang digelar harus lengkap perlengkapannya, seperti gamelan, wayang kulit komplit satu kotak, kelir dan blencong (lampu minyak). Sesaji, seperti tuwuhan, batu arang, kipas beserta kemenyan, kain mori putih sepanjang lebih kurang 3 meter dan gawangan kelir, juga harus disediakan. Selain itu, masih ada juga rangkaian sesaji seperti bermacam nasi. Seperti nasi golong, nasi wuduk, dan nasi kuning, serta aneka bubur yang berbeda-beda warna yang diwadahkan dalam sebuah tampah. Sesaji ini diletakkan di belakang layar tepat di depan sang dalang selama memainkan wayang. Setelah prosesi ruwatan selesai komplit, bermacam sesaji tersebut kemudian dilarung di laut sebagai simbol membuang dosa dan sial. + September 2013
53
CANTHING ARTIKEL LEPAS
“The Renaissance of Javanese Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast
J
udul di atas adalah tema yang diangkat dalam sebuah pameran seni di Amanjiwo Borobudur Resort. Tema tersebut diangkat untuk mengingat dan menghidupkan kembali kekayaan seni dan budaya Jawa yang dinilai makin terlupakan secara perlahan-lahan. Dalam pameran tersebut ditampilkan 16 lukisan dan 10 patung karya empat seniman lokal yang dipamerkan di Amanjiwo Art Room. Seniman-seniman lokal yang mempresentasikan hasil kerja mereka secara harmonis tersebut adalah pelukis produktif Agus Tomin dan Priyaris Munandar, serta dua
Sebab, penting bagi kami untuk melestarikan dan melahirkan kembali kebudayaan Jawa untuk generasi muda
54
September 2013
Art”
pematung berbakat Teguh Priyono dan Pramono Pinunggul. Keempatnya merupakan seniman yang memiliki visi sama dengan Amanjiwo, yaitu melestarikan dan menghidupkan kembali seni budaya Jawa. “Karya-karya ini sebetulnya merupakan ekspresi kami terhadap seni dan budaya Jawa, di mana ini adalah bagian dari 'manik-manik' yang nantinya akan dirangkai menjadi kalung mutiara yang bagus,” ujar pelukis Agus Tomin yang lukisannya memvisualisasikan kegiatan tradisi budaya masyarakat Jawa. Memang, pameran ini tidak akan berhenti sampai di sini. Namun akan terus berlanjut dengan pameran karya-karya seni yang lain. Dengan kultur resort yang mengadaptasi budaya Jawa, Amanjiwo sepenuhnya mendukung seniman-seniman lokal dan dengan bangga mempromosikan kesenian-kesenian dan budaya lokal, salah satunya dengan menggelar pameran seni seperti ini. “Amanjiwo memang mencari seniman-seniman tersebut, lalu mendedikasikan diri untuk mereka,” ujar Amy Effendy, Area Butik
dan Galeri Manajer Aman Resort Indonesia. Pada pameran kali ini, karya seni lukis dan patung yang dipamerkan diharapkan dapat menghubungkan masa lalu dan masa sekarang. Ini dimaksudkan agar kebiasaan-kebiasaan tradisi yang dilakukan
oleh nenek moyang dapat selalu diingat oleh generasi sekarang. “Inspirasi dan harapan kami dari gelaran ini adalah untuk melestarikan, menjaga, dan menghidupkan kembali tradisi masyarakat Jawa. Kami mulai dari kegiatan kecil seperti ini dan mudah-mudahan nantinya dapat menjadi besar pengaruhnya. Sebab, penting bagi kami untuk melestarikan dan melahirkan kembali kebudayaan Jawa untuk generasi muda,� tambah Amy. Pameran seni ini, menurut Amy, adalah kali ketiga yang diselenggarakan Amanjiwo. Untuk kali ini, pameran digelar selama 4 bulan, mulai Juli hingga Oktober mendatang. Seperti yang telah diagendakan, ajang seperti ini akan selalu diadakan Amanjiwo tiga kali dalam satu tahun dengan memamerkan karya kesenian yang berbeda-beda.+
CANTHING ARTIKEL LEPAS
R
umah Budaya Emha Ainun Nadjib pada Kamis, 1 Agustus 2013 lalu tampak lebih hidup. Rupanya malam itu, sejumlah aktor senior Teater Perdikan Yogyakarta mementaskan fragmen berlakon Tafakur Anjing karya sang budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang lebih populer disapa Cak Nun itu. Pementasan ini merupakan sebuah drama reading atau drama dengan membaca naskah yang disutradarai oleh Indra Tranggono
dan Toto Rahardjo. Menurut sang sutradara Toto Rahardjo, pementasan dalam bentuk drama reading ini juga menandai selamatan Tafakur Anjing yang rencananya akan dipentaskan di beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bali pada bulan September hingga November nanti. Oleh karenanya, dalam drama reading ini hanya ditampilkan beberapa fragmen yang cukup mewakili keseluruhan cerita dari
Drama Reading
Tafakur Anjing
Teks: Della Yuanita; Foto : Albert
56
September 2013
pementasan Tafakur Anjing tersebut. Keunikan dari pementasan ini adalah Teater Perdikan sengaja memasang para aktor seniornya antara lain Joko Kamto, Novi Budianto, Tertib Suratmo, Bambang Susiawan dan Labibah Zein. Kematangan mereka dalam dunia teater tentu akan memberikan sentuhan yang berbeda dalam pementasan kali ini. Sebagai para aktor dan aktris senior, kemampuan mereka dalam memerankan sebuah lakon pasti sudah tidak diragukan lagi. Kematangan dalam berakting inilah yang akan membuat pementasan Tafakur Anjing ini semakin berkualitas. Sedangkan Emha sendiri mengatakan bahwa dirinya sengaja memilih drama kamar yang sarat renungan. “Saya menyebutnya sebagai lakon batin yang mengajak penonton untuk berefleksi
di tengah berbagai pendangkalan nilai-nilai kehidupan saat ini. Khusus untuk pementasan Tafakur Anjing, kami membatasi penonton sekitar 150 orang karena ruang pertunjukan yang kami pilih pun relatif kecil, karena drama ini membutuhkan suasana intim dan komunikasi yang intens,� paparnya dalam dialog dan diskusi setelah drama reading usai digelar. Sementara itu Indra Tranggono mengatakan bahwa drama Emha adalah drama ide yang sangat cerdas dan mengandung nilai-nilai pemikiran yang sangat dalam. Menurut Indra, kekuatan naskah Emha di antaranya terletak pada kata, keindahan kalimat dan kecerdasan logika. Bagi para aktor, naskah Emha juga menuntut permainan yang prima, baik secara teknis maupun olah tafsir. Emha banyak memainkan kaliamt-kalimat konotatif, puitis dan bahasa bersayap yang bisa berisi renungan, satire, parodi dan ironi. Sementara itu, EH. Kertanegara, koordinator Rumah Budaya Emha Ainun Nadjib mengatakan bahwa Rumah Budaya ini menciptakan ruang interaksi kreatif dan penghadiran karya serta gagasan. Rumah Budaya ini juga terbuka bagi siapa saja untuk berekspresi dan berdialog tentang seni dan budaya. +
September 2013
57
CANTHING ARTIKEL LEPAS
Pesta Budaya Kemerdekaan D Teks&Foto: Herlan
alam memperingati Hari Kemerdekaan RI, Istana Negara dan Istana Merdeka selalu berhias dengan nuansa merah putih dan seremoni penaikan dan penurunan Sang Saka Merah Putih. Itulah yang selalu kita lihat di media cetak dan televisi. Tetapi selain yang tersebut, ada banyak
kesenian tradisional dari beberapa daerah di Indonesia. Dalam pementasan seni budaya tersebut ditampilkan dalam tiga sesi acara, mulai dari pembukaan di pagi hari, sore hari dan malam hari pada acara jamuan makan malam para tamu negara. Pementasan ini merupakan apresiasi pemerintah dan para pelaku
Seni tradisional khas Betawi, gambang kromong, dan permainan alat musik tehyan
pementasan budaya yang diselenggarakan oleh pihak Istana untuk turut serta menyambut peringatan Hari Kemerdekaan RI. Seperti yang terlihat dalam Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-68 pada 17 Agustus 2013 lalu. Istana Negara dan Istana Merdeka diramaikan dengan penampilan-penampilan
seni dan budaya di Indonesia untuk turut merayakan Hari Kemerdekaan RI sekaligus mempromosikan kekayaan seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia kepada para tamu negara
Pementasan ini merupakan apresiasi Pemerintah dan para pelaku seni dan budaya di Indonesia untuk turut merayakan Hari Kemerdekaan RI 58
September 2013
Penampilan tari Mitreka Bawana
serta melestarikan seni dan budaya bangsa ini. Pementasan-pementasan seni yang ditampilkan, di antaranya ilustrasi musik dari daerah Kalimantan oleh grup seni Maha Kambulu dengan tema alunan musik Datun Julud, juga seni budaya khas Betawi gambang kromong dengan iringan alat musik tehyan yang dimainkan oleh 17 pemain. Penampilan seni Betawi ini berbeda dari biasanya karena alat musik tehyan biasanya hanya dimainkan oleh satu orang. Sedangkan pada penampilan kali ini dimainkaan oleh 17 orang. Semuanya ini merupakan kreasi yang diciptakan oleh Artina Production. Pada sore hari sebelum prosesi upacara penurunan bendera dilaksanakan, ditampilkan berbagai kesenian, di antaranya seni musik Para penari sedang memerankan teatrikal Kopral Djono kolintang yang dimainkan oleh kelompok seni Pinkan yang berasal dari anggota PKK Kementerian Pertahanan yang mempersembahkan lagu-lagu Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono beserta perjuangan. Penampilan ini juga diiringi dengan para penari dari Ibu Herawati Boediono, dihibur oleh Purwacaraka Orchestra dan Artina Production pimpinan Ibu Hariati Abelam. Selain itu, ada para penyanyi Indonesia, di antaranya Vidi Aldiano, Maudy pula persembahan Tari Batik dari daerah Pekalongan dan marching Ayunda, Cakra Khan dan Lea Simanjuntak serta penampilan tarian daerah dari Artina Production yang berjudul Tari Mitreka Bawana khas daerah Sulawesi Tenggara.+
Tari Batik Pekalongan
grup seni Maha Kambulu Penampilan ilustrasi musik dari
band Surosowan dari Banten serta marching band dari Pupuk Kaltim. Pada acara jamuan makan malam, para tamu undangan beserta Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono beserta
CANTHING ARTIKEL LEPAS
Art Nouveau,
Langgam
Alami dalam Bingkai Dekoratif Teks&Foto: Agus Yuniarso
A
rt nouveau, istilah dalam bahasa Prancis yang bermakna identik dengan“new art�, merupakan langgam dan filosofi internasional di bidang senirupa dan desain terapan yang pernah begitu populer di Eropa dan Amerika sejak tahun 1880 hingga menjelang berkecamuknya Perang Dunia I. Pengertian serupa dengan istilah berbeda dijumpai di berbagai negara Eropa, seperti: jugendstil (Jerman), modernisme (Spanyol), modern (Rusia), secession (Austria dan Hongaria), serta liberty stile (Italia).
Gerakan ini muncul sebagai bentuk pendobrakan terhadap kecenderungan seni yang bersifat eksklusif yang berkembang di era sebelumnya Istilah art nouveau sendiri muncul pertama kali sekitar tahun 1880-an di L'Art Moderne, sebuah jurnal terbitan Belgia, untuk menggambarkan hasil karya Les Vingt, sebuah komunitas pelukis dan pematung yang berupaya untuk melakukan reformasi melalui seni. Gerakan art nouveau mulai dikenal di Paris, saat budaya cafĂŠ menjadi gaya hidup dominan. Kala itu, sebagian besar orang menghabiskan waktu untuk bersantai di luar rumah, nongkrong di teras-teras cafĂŠ, menonton pertunjukan tari, pergi ke teater dan menikmati berbagai kemegahan gaya hidup perkotaan modern. Gerakan ini muncul sebagai bentuk pendobrakan terhadap kecenderungan seni yang bersifat eksklusif yang berkembang di era sebelumnya. Wujudnya terinspirasi oleh struktur dan bentuk-bentuk alami sebagai upaya untuk 60
September 2013
menemukan keseimbangan antara seni dan alam yang disalurkan dengan pendekatan dekoratif. Art Nouveau dikembangkan oleh generasi seniman yang brilian dan penuh energi yang berupaya untuk mem-fashionkan bentuk seni yang sesuai dengan zaman modern. Dalam banyak hal, art nouveau juga sering dipandang sebagai respon kreatif terhadap Revolusi Industri (1750-1850), dimana para seniman menyambut kemajuan teknologi dan menemukan peluang estetik dari berbagai material baru, sembari menyesalkan kualitas estetik dari berbagai benda baru yang diproduksi secara massal. Tujuannya adalah untuk mengangkat potensi seni dekoratif yang diterapkan dengan standar keahlian tinggi bagi rancangan berbagai benda dalam kebutuhan seharihari. Para seniman dan desainer art nouveau juga meyakini bahwa karya seni harus dilahirkan secara total, dimana unsur-unsur dan prinsipnya harus diterapkan secara harmonis dalam berbagai rancangan, mulai dari bangunan, furnitur, tekstil, busana, perhiasan, kerajinan, dan beragam produk lainnya. Dan akhirnya, lebih dari sekedar seni, art nouveau kemudian berkembang dan menjelma menjadi filosofi, meski pada saat yang sama juga menandai awal reproduksi seni secara massal dan secara komersial dapat dijangkau oleh siapa saja. Dengan falsafah
Dan akhirnya, lebih dari sekedar seni, art nouveau kemudian berkembang dan menjelma menjadi filosofi
keseimbangan antara seni dan alam kekayaan sekitarnya, art nouveau menggoreskan garis dan pola rancangan yang mengalir alami. Sulur-sulur mengular, lengkungan, garis-garis organik yang tegas, kompoisisi asimetrik serta pola yang berkelak-kelok pun menjadi ciri khas penandaa gaya ini. Ungkapan ini menjadi metafora untuk kebebasan dan pelepasan diri dari kungkungan tradisi sekaligus menunjukkan harapan dan gagasangagasan kritis. Dalam perkembangan nya, gaya art nouveau banyak diterapkan dalam berbagai rancangan, mulai dari arsitektur, seni patung, seni kaca, perhiasan, keramik, hingga desain perangkat rumah tangga. Namun yang paling mudah diamati dan dinikmati secara meluas adalah terapannya dalam bidang grafis, salah satunya poster-poster yang terbit di awal abad ke-20. Belakangan, karya-karya garfis ini banyak digemari sebagai barang seni collectable yang bernilai tinggi. Karya reproduksinya pun banyak dicari. Di kalangan pemburu karya grafis antik bergaya art nouveau, nama-nama seperti Alfons Maria Mucha, Henri PrivatLivemont, atau Eugene Grasset, menjadi jaminan bagi karya seni
September 2013
61
CANTHING ARTIKEL LEPAS dari masa lalu yang layak untuk dikoleksi. Alfons Maria Mucha (1860-1939) adalah salah satu seniman dekoratif ternama asal Ceko yang dikenal produktif dengan gaya lukisan art nouveau yang terbilang unik, dalam bentuk poster
kolektor adalah reklame “Biscuits Chocolat Declare” (1896). Livemont juga menjadi desainer untuk Cacao & Chocolaad “A. Driessen”, perusahaan coklat Belanda yang pernah menerbitkan seri kartu coklat “Wereld-Panorama 'A. Driessen' : extra serie Nederlandsch Oost-Indië”. Seri ini menampilkan sejumlah foto
reklame, lukisan, ilustrasi, kartupos, dan beragam rancangan grafis lainnya. Salah satu rancangan posternya yang begitu terkenal adalah reklame kertas sigaret 'Job' (1898). Poster ini menampilkan sosok perempuan berambut ikal dengan sebatang rokok yang asapnya bergulung di sekeliling kepalanya. Bentuk-bentuk kurva dan gumpalan rambut ikal yang begitu ekstrim itu menjadi pola yang banyak ditiru oleh seniman lainnya kala itu, yang secara satir sering dikomentari sebagai 'makroni ala Mucha'. Tokoh lainnya adalah Henri Privat-Livemont (1861-1936). Seniman Belgia ini begitu dikenal dengan poster-posternya yang bergaya art nouveau. Dengan klien perusahaan-perusahaan di Perancis, Belgia dan Amsterdam, Livemont menciptakan berbagai poster reklame untuk produk sehari-hari seperti teh, coklat, kopi, parfum, jamu, biskuit dan ragam sejenisnya. Salah satu poster karya Livemont yang banyak dikenal dan menjadi incaran para
yang mengabadikan suasana di Hindia Belanda sekitar tahun 1920 hingga 1930an dalam bingkai dekoratif bergaya art nouveau. Sementara Eugene Grasset (1844-1917) adalah seniman Swiss yang sering disebut sebagai 'Father of Art
62
September 2013
Nouveau' karena buah karya serta upayanya untuk mendidik para seniman dan arsitek pada jamannya. Kepiawaian khas Grasset adalah mengajarkan ilmu tentang seni dekoratif dan mewujudkannya dalam berbagai bentuk karya seperti furniture, poster, ilustrasi, seni sampul buku, renda, kertas pelapis dinding, kain, karpet, keramik, kaca patri, perhiasan, kalender, tipografi, hingga perangko. Karya grafis bergaya art nouveau lainnya yang sangat dikenal dunia adalah poster Olimpiade 1912 di Stockhom, Swedia, yang diciptakan oleh Olle Hjortzberg (1872-1959). Poster ini menggambarkan seorang sejumlah atlet dengan pose klasik ala Yunani Kuno dengan lilitan pita dan bendera dari berbagai negara untuk menghilangkan kesan nudis. Pola lengkung dan garis-garis yang mengalir dari pita dan bendera dengan kental menunjukkan ciri khas gaya art nouveau. Ciri lainnya adalah pola asimetris, garis yang tegas, warna kalem dan manipulasi estetik dari benda-benda biasa, dalam hal ini pita dan bendera yang berpilin bagai rambatan bunga. Olimpiade 1912 adalah kali pertama dimana pesta olahraga antarbangsa ini mulai memiliki poster resmi.+
Sulur-sulur mengular, lengkungan, garis-garis organik yang tegas, kompoisisi asimetrik serta pola yang berkelak-kelok pun menjadi ciri khas penanda gaya ini
CANTHING ARTIKEL LEPAS
Reopening
Rumah Batik
Danar Hadi Teks: Veronika Sekar; Foto: Budi Prast
D
anar Hadi mempunyai ikatan yang kuat dengan Kota Solo. Solo menjadi cikal bakal, di mana brand batik ini dilahirkan dan berkembang hingga kesohor seperti yang kita kenal saat ini. Belum lama ini terhembus kabar, Danar Hadi meluncurkan kembali satu gerainya yang berada di Jl. Dr Radjiman 164, Solo. Rumah Batik Danar Hadi, pada 20 Juli lalu di-reopening setelah dilakukan perombakan total tampilannya. Kini, gerai yang dibangun pada 1973 ini tampil lebih elegan, menghadirkan nuansa interior baru dengan sentuhan modern namun tetap sarat tradisi. Rumah Batik 64
September 2013
Danar Hadi Radjiman merupakan rumah batik pertama yangg didirikan dan n menyatu dengan kediaman penciptanya. Rumah batikk ini menyuguhkan portfolio produk dengan kualitas terdepan dan eksklusif. “Rumah Batik Danar Hadi yang pertama ini memiliki beragam cerita yang
sangat berarti dalam sejarah perkembangan Danar Hadi. Rumah batik ini sangat istimewa karena menjadi cikal bakal terciptanya Danar Hadi dan hingga saat ini menyatu dengan kediaman kedua
penciptanya, H. Santosa Doellah dan istrinya, Hj. Danarsih Santosa,� ujar Diana Santosa, Managing Director Batik Danar Hadi Desainer interior Agam Riyadi dipercaya memberikan sentuhan baru dalam setiap sudut gerai batik yang bersejarah ini. Tampil baru dengan nuansa modern etnik, elemen seperti lantai parket dan marmer menghiasi tiap ruangan. Namun, ciri khas ukiran kayu dan gawangan masih dipertahankan dan menjadi elemen penting karena merupakan ciri khas Batik Danar Hadi yang mengapresiasi nilai tradisi. Gerai ini juga telah dilengkapi lounge untuk memberi kesan santai dan tentulah menambah kenyamanan pengunjung. Dalam acara peluncuran kembali Rumah Batik Danar Hadi, hadir Walikota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo yang membuka resmi gerai batik ini. Hadir pula Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomo, dan tentu saja jajaran petinggi Batik Danar Hadi seperti H. Santosa Doellah, Hj. Danarsih Santosa, Diana Kusuma Dewati Santosa, Dewanto Kusuma Wibowo Santosa, dan Dian Kusuma Hadi Santosa. Setelah acara peresmian, diadakan fashion show yang menampilkan koleksi-koleksi eksklusif dan berkualitas dari Batik Danar Hadi. Dalam fashion show tersebut, aktor Atalarik Syah dan aktris Wulan Guritno turut serta menjadi modelnya. Mereka menampilkan busana batik untuk sehari-hari, batik untuk pesta, maupun batik yang dipadukan dengan hijab. +
CANTHING ARTIKEL LEPAS
GBPH Prabukusumo Nikahkan
Teks: FA Herru; Foto: Albert
Putri Bungsu
D
ibalut nuansa tradisi dan adat Jawa yang kental, prosesi pernikahan putri bungsu Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) H Prabukusumo, SPsi, berlangsung khusyuk. Pada Jumat, 16 Agustus lalu, GBPH H Prabukusumo menikahkan putrinya, RAj Hira Juwita Prabu Putri, ST, dengan Ipda Pol Amantha Wijaya Kusuma, putra kedua Irjen Pol Drs H Wisjnu Amat Sastro, SH. Prosesi pernikahan adat Jawa pada pagi itu diawali dengan ijab kabul
Akad nikah dilaksanakan dengan hikmat dan tak berkurang kesakralannya di kediaman GBPH Prabukusumo, di kawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta
66
September 2013
atau akad nikah. Disaksikan keluarga besar Keraton Yogyakarta serta para tamu undangan, akad nikah dilaksanakan dengan hikmat dan tak berkurang kesakralannya di kediaman GBPH Prabukusumo, di kawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta. Keluarga Keraton Yogyakarta yang tampak hadir saat itu, seperti Sri Sultan Hamengkubuwono X, KGPH Hadiwinoto, GBPH Joyokusumo, GBPH Yudoningrat, GBPH
Suryodiningrat, GBRAy Murdokusumo, GKR Condrokirono,, KPH Purbodiningrat, BRAy Suryodilogo (Pura Pakualaman), dan lain-lain. Selain keluarga besar keraton, para pejabat dan tamu undangan yang turut hadir menyaksikan prosesi pernikahan tersebut, seperti mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Pol (Purn) Drs Nugroho Djayusman, Kapolda Yogyakarta Hakka Astana, mantan walikota Yogyakarta Hery Zudianto, juga Walikota Yogyakarta Hariyadi Suyuti. Kemudian, seperti seharusnya tata cara adat pengantin Jawa, rangkaian pernikahan dilanjutkan dengan upacara panggih atau bertemunya pengantin putri dan pengantin putra. Iringan gending Jawa yang dimainkan secara langsung oleh para pengrawit, melatarbelakangi prosesi adat
pengantin tersebut. Dalam upacara panggih, ada beberapa tahapan yang musti dilakukan. Seperti tukar menukar kembar mayang yang bermakna dan tujuan bersatunya cipta, rasa, dan karsa demi kebahagiaan dan keselamatan. Lalu, balangan gantal atau lempar melempar buntalan sirih dengan harapan semua godaan yang menghalangi akan hilang setelah terkena lemparan. Kemudian juga
ada tahapan midak endog, di mana pengan-tin pria menginjak telur ayam dan kemudian kakinya dicuci oleh pengantin wanita. Begitulah secuil prosesi dari seluruh rangkaian upacara adat Jawa yang tampak dalam pernikahan pasangan pengantin ini. Semuanya sudah barang tentu memiliki
Aura agungnya adat Jawa serta kebahagian mempelai dan kedua keluarga, jelas mengambang di hari itu
makna dan simbol kehidupan yang agung. Setelah beberapa tahapan selesai dilakukan, kedua pengantin yaitu RAj Hira JJuwita Prabu Putri (putri sulung GBPH H Prabukusumo dan BRAy Hj Roswarini Prabukusumo) dan Ipda Pol Amantha Wijaya Kusuma (putra kedua Irjen Pol Drs W H Wisjnu Amat Sastro, SH dan Hajah Mutiara Sitepu), menerima ucapan selamat M dari para keluarga dan tamu yang hadir, dan berkesempatan berfoto bersama. Aura agungnya adat Jawa serta kebahagian mempelai dan kedua keluarga, jelas mengambang di hari itu. Selebihnya, acara resepsi pernikahan dilanjutkan pada hari Minggu, 18 Agustus, di gedung Jogja Expo Center.+ September 2013
67
NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN
Janny Kiroyan
Jatuh Cinta padaKesenian Nusantara Teks: ist & Foto: BK
68
September 2013
K
ita harus bangga mengakui bahwa budaya bangsa Indonesia sangatlah tinggi. Hal ini dapat kita lihat dari peninggalan-peninggalan yang sampai kini masih dapat kita nikmati, seperti candi-candi yang bertebaran di seluruh Indonesia. Sebut saja Candi Borobudur, Candi Prambanan di Jawa bahkan Candi Muaro di Jambi. Nenek moyang kita saat itu telah mampu membuat bangunan yang bisa bertahan hingga sekarang, hal ini cukup menjadi bukti betapa tingginya budaya kita. Lebih jauh lagi yang masih dapat kita nikmati sampai saat ini adalah keragaman budaya dan adat istiadat dari daerah-daerah di seluruh kepulauan di Indonesia. Semua ini dapat kita lihat dari bentuk rumah adat mereka, pakaian adat, tata cara kehidupan, begitu juga dalam hal kulinernya. Hal ini menunjukkan betapa kayanya kebudayaan bangsa Indonesia, dan kita patut berbangga hati karenanya. Kalimat di atas merupakan pandangan tokoh Ngadi Busana
kita saat ini. Theresia Hudy Handayani Soehardjo yang kini lebih dikenal dengan sebutan Janny Kiroyan, rupanya memiliki perhatian khusus terhadap seni budaya dan kekayaan tradisi bangsa ini. Tak heran, kecintaan Janny terhadap tanah kelahirannya Yogyakarta membawa wanita yang memiliki nama kecil Hudy Handayani ini begitu paham akan budaya Jawa yang adiluhung. “Saya memiliki banyak kenangan menyenangkan dengan keluarga. Hal yang sangat ditanamkan dari keluarga saya sejak kecil adalah kedisiplinan. Kedua orangtua saya selalu mengajarkan bahwa setiap hal ada tata kramanya. Dari hal terkecil, seperti saat makan tidak boleh ada nasi sebutir pun terjatuh di meja, sikap makan yang sopan bahkan aturan tidur siang dan jam belajar pada sore harinya,� jelas istri dari Noke Kiroyan ini kepada Kabare. Kedisiplinan juga diperoleh selama bersekolah di SMP dan SMA St. Ursula, Jakarta, di mana sekolah tersebut memiliki aturan yang ketat terhadap murid-muridnya. Contoh kecil jika murid datang terlambat dan tidak mematuhi peraturan sekolah, maka akan ada punishment untuk sang murid dengan membersihkan lantai aula sekolah. Pendidikan kedisiplinan di rumah dan di sekolah itulah yang menempa Janny menjadi seorang yang menjunjung tinggi profesionalitas dalam segala hal. Lulus dari SMA, Janny sempat mengambil bidang Kesekertariatan dan Administrasi di Dr. Ruesseler Schule, Duesseldorf, Jerman. Akan tetapi kecintaan Janny terhadap seni, sulit untuk dipisahkan dalam kehidupannya. Sehingga sambil mengisi waktu, Janny pun sempat mengambil kursus interior dan fesyen. Setelah menikah dengan Noke Kiroyan, Janny pun setia menemani sang suami kemana pun dia bertugas. Sekembalinya Noke yang sempat bertugas di beberapa negara seperti Jerman, Australia dan Amerika, pada tahun 1997 atas ajakan seorang teman, Janny mulai melukis dengan media cat minyak dan mendalaminya dengan
Gaun Hitam klasik dipadu dengan aksesoris kalung warna emas tradisional diserasikan dengan bawahan kain batik prada rancangan Iwan Tirta Kebaya modifikasi warna kuning dihiasi dengan aksesoris kalung dari tanah Toraja dipadu dengan Kain Batik dari Bali Baju modifikasi baju bodo Makassar dihiasi dengan aksesoris mutiara dari Lombok dipadu dengan bawahan kain batik motif pesisir karya Obin
September 2013
69
NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN Program pada tahun 2010 ini. Berlatar belakang dari seorang ayah yang mempunyai passion di bidang pendidikan dan juga sebagai salah satu pendiri Yayasan Panca Dharma yang memiliki sekolahsekolah Don Bosco di Jakarta Timur, Janny saat ini sedang menggeluti kegiatan pengiriman pelajar-pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan sekolah atau kuliahnya ke New Zealand melalui perusahaannya “theKey Education Services”. Bukan tanpa alasan kami memilih New Zealand. Karena negara tersebut bukan saja indah akan pemandangan alamnya dan aman serta nyaman. Namun yang lebih penting lagi Kebaya brokat warna biru dihiasi dengan aksesoris batu mutiara dari Lombok dan bebatuan dari Kalimantan, dipadupadankan dengan bawahan kain songket Palembang Jaket modfikasi kain tenun Kalimantan dengan aksen modern, dihiasi dengan kalung model lukis dari bebatuan Kalimantan dan bandul dari Yogyakarta Kebaya modern warna biru dengan lengan ¾, dihiasi perhiasan rancangan desainer lokal, dipadukan dengan bawahan dari kain tenun Lombok
panduan buku-buku melukis yang selalu dibelinya saat bepergian ke luar negeri. “Bagi saya, adalah pembelajaran yang tidak pernah berhenti. Karena mempelajari sesuatu hal baru adalah kunci kesuksesan sebuah inovasi,” jelas ibu dari Nicodemus Christian Kiroyan, Jessinda Kiroyan dan Natasha Christiane Kiroyan ini lugas. Kecintaan Janny terhadap seni juga ditunjukkan dengan kekagumannya pada kain tradisional Nusantara. Hal ini terlihat dari kegemarannya mengoleksi kain yang berawal dari pemberian koleksi almarhum sang ibu. Dari sinilah Janny merasa terpanggil untuk memiliki kain-kain dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki nilai seni budaya tinggi. Di antara sekian banyak koleksinya, Janny memiliki beberapa kain yang telah berusia sangat tua, seperti Kain Kapal dari Lampung dan songket Palembang dengan bordiran kombinasi benang emas dan benang katun yang berusia lebih dari seratus tahun. Tak hanya itu, Janny juga mengoleksi berbagai kain-kain tradisional dari seluruh penjuru pulau mulai barat sampai timur Indonesia. “Saya sangat menyukai kain batik yang bermotif parang dengan warna sogan, karena terlihat elegan dan penuh kharisma. Koleksi batik saya ada beragam, mulai dari batik Jambi sampai batik Papua. Begitu juga kain tenun dan songket. Saya memiliki koleksi dari tenun Baduy sampai tenun ikat dari NTT. Semua kain-kai itu seakan memiliki nyawa untuk menceritakan makna yang dalam. Bagi saya, kain-kain tersebut dalam setiap motif dan warnanya mengandung arti dan filosofi tersendiri. Selain kain, saya juga sangat mengagumi dan menghargai detail desain kain-kain tersebut,” papar wanita yang pernah aktif di Yayasan GNOTA dan sempat menjabat sebagai Direktur 70
September 2013
New Zealand mempunyai sekolah-sekolah dan universitasuniversitas yang mutu pendidikannya sangat tinggi dan beragam pilihan bidang studinya. Saat ini saya baru saja kembali dari mengunjungi pusatpusat pendidikan di New Zealand dalam rangka undangan dari New Zealand Education. Harapannya, semoga pelajar-pelajar di Indonesia dapat menyerap ilmu yang bermanfaat di negara tersebut serta mampu mengaplikasi-kannya di negera tercinta Indonesia,� pungkasnya. +
September 2013
71
PENDOPO ESAI FOTO
Belajar dari
Tradisi
Pindapata Teks: Veronika Sekar;Foto: Budi Prast
D
i dalam ajaran Buddha terdapat banyak tradisi yang masih dilakukan negara-negara di dunia sampai saat ini. Selain Hari Raya Waisak yang sudah dikenal masyarakat luas, umat Buddha juga merayakan hari raya lain seperti Kathina, Asadha, dan Magha Puja. Tentu saja setiap tradisi tersebut mempunyai makna masing-masing. Selain tradisi-tradisi tersebut, ajaran Buddha juga memiliki satu tradisi yaitu Pindapata. Pindapata berasal dari bahasa Pali yang terdiri atas dua suku kata, yaitu: pinda dan patta. Pinda berarti gumpalan atau bongkahan (makanan) dan pata berarti yang dijatuhkan. Jadi
Pindapata berasal dari bahasa Pali yang terdiri atas dua suku kata, yaitu: pinda dan pata. Pinda berarti gumpalan atau bongkahan (makanan) dan pata berarti yang dijatuhkan menurut asal katanya pindapata adalah bongkahan makanan yang dijatuhkan ke dalam mangkuk (patta) para biksu. Pindapata merupakan suatu kegiatan yang telah dilakukan sejak zaman Sang Buddha hingga saat ini oleh para biksu untuk memperoleh makanan. 72
September 2013
Di Indonesia, tradisi Pindapata ini biasa dilakukan menjelang hari raya Waisak Tradisi Pindapata masih dilakukan di negara-negara Buddhis, seperti Thailand, Myanmar, dan Sri Lanka. Namun,
di negara yang mayoritas non-Buddhis seperti Indonesia, tradisi Pindapata sudah sangat jarang. Walaupun begitu masih ada wihara-wihara di Indonesia yang secara rutin melakukan tradisi tersebut. Di Indonesia, tradisi Pindapata ini biasa dilakukan menjelang hari raya Waisak. Dalam melaksanakan Pindapata, para
biksu (bhikkhu) berjalan tanpa alas kaki menuju perkampungan dengan membawa mangkuk untuk mengumpulkan dana atau makanan dari umat dan penduduk dari pagi hingga sebelum siang hari. Tak hanya sekadar berjalan kaki,
Mereka melangkah dengan penuh kesadaran untuk menghindari pembunuhan makhluk hidup yang berada di tanah
September 2013
73
PENDOPO ESAI FOTO
para biksu harus berjalan dengan mata menatap ke kaki, dengan kesadaran penuh (sati) melangkah di tanah yang mereka lalui tanpa alas kaki. Mereka melangkah dengan penuh kesadaran untuk menghindari pembunuhan
Praktik dana merupakan fondasi dan benih bagi pengembangan spiritual sebagai upaya untuk membebaskan diri dari kekotoran batin
makhluk hidup yang berada di tanah. Setelah mengumpulkan dana atau makanan dari rumah penduduk, para biksu tersebut kemudian pulang ke wihara. Tradisi Pindapata tidak hanya asal dilakukan, namun memiliki makna tersendiri. Bagi para biksu, Pindapata merupakan suatu sarana memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu makanan. Selain mendapatkan makanan ada banyak manfaat lain yang didapat dari melakukan pindapata, yaitu memperkuat kesadaran (sati), melatih kesabaran (khanti) serta menebarkan cinta kasih universal (metta). Sedangkan bagi para umat, 74
September 2013
pindapata merupakan sarana untuk berdana. Dト]a merupakan salah satu hal yang terus diungkapkan oleh Sang Buddha ketika ia mengajarkan Dhamma. Praktik dana merupakan fondasi dan benih bagi pengembangan spiritual sebagai upaya untuk membebaskan diri dari kekotoran batin. Berbeda dengan negara-negara Buddhis, tradisi pindapata di Indonesia hanyalah sebagai kebiasaan dan tidak lagi menjadi sarana penopang utama hidup biksu untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Kebanyakan orang tidak lagi memberikan makanan siap saji ke dalam mangkuk, namun berupa makanan kaleng atau bahkan berupa uang.+
PLESIR WISATA
Melangkah di Jantung
BAVARIA Teks&Foto: Anis RN
Munchen, kota di bumi Bavaria. Kota yang jadi basecamp klub sepak bola Bayern Munchen ini dikenal indah, bersih, penuh bangunan kuno. Munchen, juga khas dengan minuman bir. Setidaknya itu yang terus membayang di benak tatkala tak sabar menunggu bus udara yang akan menerbangkan saya ke sana.
L
ebih kurang 18 jam untuk sampai ke Munchen dari Jakarta. Tiba pukul 16.00 waktu setempat, bandara Flaughafen terlihat sepi. Ketika turun dari Qatar Airlines, hawa minus 5 derajat Celcius pun langsung merembes di tubuh saya. Neon box bergambar Singa, logo khas Bavaria tertampang indah di depan mata. Langsung masuk limousine, saya lalu menuju apartemen. Sebelum tiba di apartemen, saya melewati The Victory Gate, monumen kemenangan berarsitektur Romawi dengan ciri khas melengkung. Di atasnya terdapat patung Bavaria ditarik empat ekor singa dari perunggu. Monumen ini
Karlsplatz (Stachus)
76
September 2013
melambangkan penghormatan pada Raja Louis I dan pasukannya. Kawasan seputar monumen ini dinamakan Leopard Boulevard, dan sepanjang jalan dari monumen menuju kawasan Odeonplazt bernama Louis Street. Apartemen tempat saya menginap di Jalan Buttermelchestr, tak jauh dari Marianplazt, kota tua yang jadi kawasan wisata sejarah, bisnis, dan belanja. Letaknya di di jantung Kota Munchen. Tak perlu berlama-lama di apartement, saya segera menyusuri kawasan Marianplazt. Cukup berjalan kaki lebih kurang 300 meter, saya dapat menikmati kawasan wisata kota tua ini. Uniknya, di setiap hari Minggu, hampir semua toko tutup. Penduduk Munchen
memanfaatkan hari Minggu untuk ibadah maupun berkumpul bersama keluarga. Meski merasa kurang beruntung, namun tak menyurutkan niat saya menyusuri kawasan ini. Toh banyak wisatawan berkumpul di tempat ini. Menyusuri kawasan itu, saya berbekal buku panduan agar lebih mudah mengenal kota. New Town Hall, bangunan bergaya gotik dibangun selama lebih kurang 42 tahun (1867-1909). Bangunan ini sekarang digunakan sebagai kantor balaikota dan museum. Di tower New Town Hall, terdapat Carillon berupa 32 patung tokoh yang terbuat dari perunggu. Di awal Maret sampai
akhir Oktober, pada jam 12 siang dan 5 sore, serta November sampai akhir Februari, pada jam 11 dan 12 siang, patungpatung tersebut berputar dan menari
Hall terdapat Frauenkirche atau Church of Our Lady, gereja Bunda Maria dengan ciri khas dua menara kembar
Suvenir khas Munche n
Stadion Allianz Arena
Suasana di Hofbrauhaus
Maximillian Street
diiringi 43 lonceng yang berdentang bersamaan. Saya menikmati pemandangan tersebut. Sungguh indah dan menakjubkan. Tak jauh dari New Town
er) di ndaraan (Mini Coop Salah satu jenis ke
terbuat dari batu bata merah. Bangunan ini dibangun tahun 1468 dan 1494 dengan tinggi 31 meter. Gereja inilah simbol Kota Munchen. Kawasan Marianplazt juga menarik karena tersebar butik-butik dengan brand ternama. Seperti louis Vuitton, Gucci, Zara, H&M, Benetton, dan banyak lagi. Di kawasan ini juga terdapat mall bernama Galeria Kaufhof. Sekitar 200 meter arah
utara dari Marianplazt adalah kawasan Odeonplazt, tepatnya di seputar Maximillian Street. Satu kawasan belanja barangbarang mahal dan berkelas. Di sini masih terdapat beberapa bangunan kuno juga, di antaranya The National Theatre yang bergaya neo
Jangan bilang pernah ke Munchen kalau belum menikmati bir di Hofbrauhaus. Saya coba menikmatinya dalam gelas ukuran raksasa
BMW Waltz
September 2013
77
PLESIR WISATA klasik. Sekarang bangunan ini dinamakan Residenz Munchen. Bangunan kuno lainnya Feldherrnhalle atau Field Marshals Hall. Merupakan tiruan bangunan dari Loggia Della Signoria di Florence yang dibangun Raja Louis I untuk menghormati para pasukannya. Di samping Feldherrnhalle berdiri bangunan Theatinerkirche atau Theatines Church, yakni sebuah gereja yang dibangun pada abad ke-17. Ini merupakan gereja kerajaan. Satu kawasan wisata kuno di Munchen yakni Konigsplazt. Juga
dikenal sebagai “Athens of the Isar�, merupakan kawasan yang didesain sangat indah oleh Raja Louis I. Di kawasan tersebut ada tiga gedung. Yang paling indah menurut saya
Atraksi musisi jalanan di kawasan Marianplatz
Seputar Marianplatz dilihat dari atas
Pasar tradisional Viktualenmart
78
September 2013
adalah the Propylaen/Propylea yang bergaya Yunani klasik, dan the Glyptothek atau Sculpture Gallery bergaya Ionic. Bila sudah menginjak bumi Bavaria, rasanya kurang bila tidak menikmati minuman khas penduduk Munchen. Bir memang menjadi salah satu minuman favorit di sini. Jangan bilang pernah ke Munchen kalau belum menikmati bir di Hofbrauhaus. Saya coba menikmatinya dalam gelas ukuran raksasa. Rasanya mantab, cukup membuat kepala saya sedikit puyeng karena tidak terbiasa. Tempat ini tak pernah sepi pengunjung. Meja-meja besar ditata rapi, orang-orang duduk bersenda gurau sembari menikmati bir dan menu khas berupa ayam panggang dipadu dengan kentang. Ada juga sop bawang dan babi panggang. Ditemani alunan musik
tradisional Bavaria, pengunjung dilayani oleh beberapa pelayan yang menggunakan pakaian khas Bavaria. Hofbrauhaus benarbenar the famous beerhouse. Usai itu, saya menyusuri lorong yang di kanan-kirinya terdapat toko-toko suvenir. Salah satunya toko resmi yang menjual suvenir asli klub sepakbola asal Munchen;
Stadion Olympia dilihat dari tower
Residenz Munchen
FC Bayern. Toko-toko di sini buka pada jam 10 pagi dan tutup pada jam 8 malam. Hari itu, saya masuk sebuah toko suvenir, dan pelayannya menanyai saya kirakira berapa lama akan berada di tokonya sebab toko akan segera ditutup. Tak sadar, ternyata saat itu hampir jam 8 malam. Tertib tapi saklek, menurut saya. Tentu saya urungkan niat dan memilih kembali ke apartemen. Keesokan paginya, saya lanjutkan menikmati Munchen. Kali ini saya penasaran melihat pasar
tradisional Viktualenmarkt yang menjual kebutuhan pokok, seperti daging, ikan, keju, telur, sayur mayur, juga buah-buahan. Pasar tradisonal yang ditata amat rapi, bersih, dan yang pasti tidak ada bau tak sedap. Selain menjual kebutuhan pokok, di sini juga terdapat stall penjual makanan. Tak heran banyak penduduk sekitar menikmati makanan sembari duduk di bawah pohon ditemani burung merpati yang beterbangan. Saking bersihnya, saya tidak melihat kotoran burung sama sekali. Beranjak siang, saya naik kereta dari Munchen Hauptbhanho uf menuju ke Museum BMW (Bavarian Motor Works). Di museum yang didirikan tahun 1970-an, pengunjung dapat melihat perkembangan BMW selama 100 tahun, yang bisa dilihat dari benda-benda seperti motor, mobil, turbin-turbin penggerak dan lain-lain. Museum ini berada dalam satu kawasan dengan kantor pusat BMW serta sebuah
bangunan unik yang dikontruksi dari kaca dan baja ringan sebagai tempat untuk memajang produk-produk baru BMW, yaitu BMW Weltz. Di tempat itu, dipajang juga produk Roll Royce dan Mini Cooper. Tak jauh dari area BMW Weltz, terdapat The Olympia Park. Di kawasan ini terdapat stadion Olympia yang dibangun pada tahun 1972, saat Munchen menjadi tuan rumah Olympiade ke 20. Stadion Olympia dapat dinikmati dari Olympic Tower setinggi 290 meter. Sekarang, kawasan ini menjadi salah satu arena untuk berolahraga seperti jogging dan berkumpul bersama. Sekitar 7 kilometer dari Olympia Park, terdapat Stadion Allianz Arena. Stadion pengganti Olympia. Di stadion markas FC Bayern Munchen itu, terdapat museum sepakbola yang buka pada hari-hari tertentu. Stadion ini mampu menampung lebih dari 71.000 penonton dan dibangun pada tahun 2005. Keunikan dari stadion ini adalah dapat berubah warna sesuai warna klub yang sedang bertanding. Bila Bayern Munchen yang bertanding, stadion ini akan berwarna merah. Jika yang bertanding bukan Bayern Munchen, maka akan berwarna biru atau putih. Saya beruntung dapat menyaksikan perbedaan warna itu. Sebab, pada saat saya berkunjung di Munchen, sedang berlangsung liga Champions. Artinya saya dapat menyaksikan pertandingan hebat tersebut dan menikmati hiruk pikuk suporter klub Bayern Munchen. Meski sangat hiruk pikuk dan heboh, namun mereka sangat tertib. Di stadion ini juga, perjalanan saya berakhir. Munchen memang kota yang sangat menarik, banyak tempat untuk dijadikan kunjungan wisata. Bersih, terawat dan terintegrasi. Segala informasi mudah didapat. Di beberapa tempat strategis terdapat tourist information. Jadi jangan khawatir bakal tersesat di Munchen. Perjalanan saya di Munchen cukup berkesan. Meski begitu saya tetap rindu tanah air.+
t n seputar Karlsplaz Penulis di kawasa
September 2013
79
PESANGGRAHAN INFO HOTEL
Grand Candi Hotel
A Five Star Luxurious Gallery Hotel
Perpaduan
Kemewahan dan
Seni Teks & Foto: Dok. Grand Candi Hotel
Lobby
80
September 2013
“Kemewahan yang disuguhkan hotel ini bisa terlihat dari bendabenda seni di hampir setiap sudutnya. Namun fasilitas yang lengkap menjadi nilai plusnya�
J
ika berkunjung ke tempat ini, kesan pertama tentu Anda akan terkesima dengan berbagai bentuk patung yang menghiasi hotel ini. Namun, Anda jangan terkecoh dengan penampilannya. Sepintas mirip sebuah galeri, tetapi
e Pool Sit
inilah hotel bintang lima berkonsep galeri yang merupakan satu-satunya di kota Semarang. Grand Candi, the Gallery Hotel yang berada di Jalan Sisingamangaraja No. 16 Semarang ini terletak di kawasan prestisius Semarang atas. Untuk menuju ke sana, dibutuhkan waktu hanya 20 menit dari Bandara Internasional Ahmad Yani atau Stasiun Kereta Api Tawang. Mengusung konsep art for everybody, hampir di semua sudut-sudut hotel ini dihiasi dengan benda seni. Tidak hanya di lobi, setiap kamar dan outlet pun dihiasi dengan karya seni berupa lukisan, patung dan pahatan oleh seniman Indonesia maupun mancanegara. Lukisan
Xiang Yuen Re staurant
di setiap kamar pun berbeda-beda. Grand Candi, the Gallery Hotel, memiliki 198 kamar, termasuk suite mewah berdesain kontemporer dari tipe Deluxe, September 2013
81
PESANGGRAHAN INFO HOTEL
President Suite
Sem fasilitas tersebut Semua disediakan demi dise kenyamanan tamu ken selama sela menginap. Grand Candi Hotel juga dilengkapi jug dengan business centre de dan 10 meeting room da yang mampu ya mengakomodasi dari m 115 orang hingga bballroom berkapasitas 3300 orang untuk jjamuan makan duduk atau 600 ge Executive Loun orang untuk pesta Grand koktail. Keramahtamahan staf yang cekatan Deluxe, Executive Club, Junior Suite, dan fleksibel membuat klien nyaman untuk Executive Suite, Royal Suite hingga bertransaksi dan menyelenggarakan acaraPresidential Suite. Semua kamar dilengkapi acara seperti pameran, pesta pernikahan, akses gratis internet berkecepatan tinggi seminar ataupun pertunjukan musik. baik broadband maupun wifi serta fasilitasBila bersantap menjadi kesukaan Anda, fasilitas lain, seperti TV layar datar dengan jangan risau karena hotel yang letaknya lebih dari 50 saluran, mini bar, pembuat teh dekat pula dengan Akademi Kepolisian atau kopi, telepon dan IDD, safe deposit box, (AKPOL) ini memiliki Chinese Restoran, pengering rambut, laundry dan dry cleaning. Xiang Yuen, yang menyajikan masakan
82
September 2013
tradisional Kanton. Beberapa menu unggulan yang sangat dikenal adalah shark fin gold, burung dara goreng, tim ikan malas, ayam goreng pedas selain dim sum yang juga sangat populer. Sedangkan coffee shop yang terletak di lobi, yaitu Kafe Flamboyan, menyediakan masakan Eropa, Indonesia dan Asia, juga melayani tamu yang menginap 24 jam setiap hari. Anda juga dapat bersantap di ketinggian lantai 10 sambil memandang indahnya landscape Semarang dari balik sekeliling dinding kaca mulai dari pegunungan Ungaran, pemandangan kota hingga pelabuhan sampai laut bila berada di Chillout@sky-lounge. Tempat ini sangat dikenal sebagai pilihan utama tempat bersantap malam romantis bagi para pasangan ataupun untuk private party. Pada waktu siang atau sore hari Chillout@skylounge menjadi pilihan tepat untuk sekadar rendezvous, menjamu relasi bisnis ataupun pertemuan penting skala kecil yang prestisius karena venue-nya terletak di dalam hotel berbintang lima. Berada di tengah kota, tapi seakan jauh dari keramaian dan
sangat privat karena akses ke Chillout tidak dapat begitu saja diakses oleh umum dan harus menggunakan kunci kartu. Aneka pilihan makanan Eropa, Indonesia ataupun Cina dapat Anda nikmati dan berbagai pilihan minuman termasuk wine tersedia sesuai selera. Restoran ini dilengkapi lounge yang sangat nyaman untuk rileks menikmati minuman sambil bercengkrama dengan tata cahaya dan musik yang bisa disesuaikan dengan mood Anda. Kemudian Anda juga bisa mengunjungi La Florro Pool Bar, tempat bersantai menikmati minuman segar dan snack setelah berolahraga atau saat Anda membutuhkan udara segar di luar. La Florro Pool Bar sangat cocok untuk BBQ party di malam hari dengan taman tropis di pinggir kolam renang. Setiap harinya, La Florro buka mulai pukul 15.00 - 22.00 WIB. Jika Anda penggemar pastry, beragam kue kering, roti dan cake dapat dipesan di The Bakery yang buka mulai pukul 07.00 hingga 21.00 WIB. Cake berbahan baku Ball Room
keju dan coklat selalu menjadi unggulan karena produk buatan The Bakery dikenal paling enak di Semarang. Aneka bentuk parsel segala acara dapat pula Anda jumpai dengan kemasan yang sangat menarik dan dengan harga yang sangat bervariasi. Untuk fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya, hotel ini dilengkapii dengan gym, g , gym kolam renang, lapangan tenis, spa, sauna dan massage. Untuk kemudahan serta kenyamanan tamu, Grandd Candi memberikan shuttlee gratis dari hotel ke airport, stasiun, pusat oleh-oleh Pandanaran maupun pusat kota Simpang Lima. Grand Candi Hotel juga menyediakan car rental,l, business center, golf arrangement dan karaoke. oke. Jika Anda berkunjung ke Semarang dan
memerlukan tempat menginap yang nyaman dan mewah berpadu dengan senyum dan keramahtamahan stafnya, Grand Candi Hotel bisa menjadi referensi. Untuk mengetahui berbagai promo, Anda juga bisa mem-follow account twitter Grand Candi Hotel yakni @GrandCandiSMG dan me-like Fan Page Grandcandi Semarang di Facebook. +
Ikan Dorang Goreng dengan Spicy Garlic Sauce, salah satu me di Grand Candi Hotel nu andalan
September 2013
83
KLANGENAN KULINER
Hakone Ramen House and Japanese Fushion
Merasa Rasa
Jepang Otentik Teks: FA Herru;Foto: Budi Prast
Little Dragon Roll
84
September 2013
S
urga kuliner Yogyakarta tidak saja karena beragamnya makanan atau masakan tradisional Kota Gudeg atau Nusantara lainnya. Juga bukan saja karena menjamurnya resto-resto modern dengan masing-masing hidangannya. Tapi surga kuliner yang telah melekat pada Yogyakarta, juga akibat mulai merebaknya hidangan-hidangan tradisional khas negerinegeri sebrang. Thailand, Malaysia, India, Korea, Jepang, serta bermacam Eropa, satu per satu mulai hadir di tengah-tengah eksistensi gudeg, bakmi, atau juga sate. Di tengah barisan Jepang yang juga telah berjajar, Hakone Ramen House and Japanese Fushion hadir pula melengkapi. Resto yang belum lama membuka pintu di Yogyakarta ini, menawarkan citarasa
ornamen tradisonal khas Jepang, seperti lampion-lampion yang bergelantungan di setiap sudut interior Hakone. Pintu soji, pintu geser khas Jepang, pun di pasang di ruang atas resto. Lalu, ”irasshaimase,” begitu yang akan pengunjung dengar ketika melangkah masuk ke resto ini. Sambutan selamat datang dari para waiter-waitress itulah yang akan pertama kali membuat pengunjung merasakan nuansa Jepang. Hakone Ramen House and Japanese Fushion berada di Komplek Colombo No. 40, Sleman, Yogyakarta. Menempati satu lokasi di tengah kota, namun terletak di satu sudut kawasan yang tak begitu hiruk pikuk. Terdiri dari dua lantai, berkapasitas 200 orang, Hakone pun cukup luas dan nyaman untuk bersantap bersama keluarga.
juga makanan non-Jepang, seperti salad, calamari, spring roll, dan lain-lain. Soal minumannya, lengkap! Yang pasti ada ocha, teh khas Jepang, serta aneka macam blended ice, juice, dan kopi. Tercantum 12 macam menu ramen kuah yang bisa jadi pilihan. ”Kami membuat inovasi dry ramen dengan 4 macam topping; chicken teriyaki, beef teriyaki, gyoza, dan tempura. Dan menu baru kami adalah shusi, ada 12 macam juga,” jelas Ovie.
Hakone Ramen House and Japanese Fushion yang belum lama hadir di Jogja ini menawarkan citarasa otentik Negeri Sakura
Chicken Teriyaki Ramen
otentik Negeri Sakura. Seperti namanya, dapur Jepang yang satu ini utamanya menjajakan menu ramen, masakan mi tradisional khas Jepang, meski juga menyediakan beragam menu lainnya. Otentiknya Jepang memang menjadi ciri resto ini. Pastinya, untuk mendapatkan orisinalitas rasa kulineri Jepang, Hakone memerlukan tangan pemasak yang top menanganinya. Di sini, semua hidangan makanan dan minuman ditangani oleh chef yang matang pengetahuan, skilfull, dan telah lama mengakrabi kuliner Jepang. “Benar. Master chef ternama di Restaurant Tokyo Hotel dan Shizuoka Ken (Hotel Otsyuki), juga beberapa restoran di Jakarta, Singapura, dan Malaysia, yaitu Jie Kirana, kini datang ke Yogyakarta dan siap menjamu pengunjung di Hakone,” ujar Ovie, marketing manajer. Supaya dapat lebih enjoy menikmati hidangan Jepang asli, suasana resto yang modern pun dibalut dengan ornamen-
Cocok juga untuk ngobrol dan sekadar nongkrong sambil menikmati aneka hidangan ringan. Sebagai fasilitas, ada free wi-fi di Hakone yang membuat siapa saja makin betah berlama-lama. Menengok ke daftar menu, selain ramen, Hakone sedia juga berbmacam makanan Jepang lainnya. Seperti, okonomiyaki, donburi, oyakodon, sushi, dan lain-lain. Ada
Menurut Chef Director Jie Kirana, mi ramen di Hakone adalah handmade. Begitu juga dengan kuahnya. Di negara asalnya, masakan ramen biasanya menggunakan daging babi. Namun di Hakone, masakan ramen bisa dikonsumsi siapa saja, sebab Jie Kirana memodifikasi dengan daging sapi. Namun soal rasa, dia memastikan sangat dekat dengan rasa otentiknya. Di resto ini ini, Kabare mencoba menikmati menu Chicken Teriyaki Ramen. Ramen yang dipadu dengan fillet dada ayam yang dipotong memanjang. Yang membuat sajian ini istimewa adalah saus teriyaki, dibuat dari soy sauce, yang digunakan untuk memasaknya cukup terasa. Selain itu, kami pun menikmati menu lain. Yang satu ini diberi nama Chicken Tojidonburi. Menu ini adalah nasi yang dihidangkan dengan chicken katsu dan disiram dengan saus toji. Dihidangkan dalam sebuah mangkuk besar dan ditutup agar kehangatannya terjaga ketika mulai ingin disantap. Rasanya dan aroma yang dimunculkan sangat khas Negeri Sakura. Kemudian, kami juga mencicip satu menu baru di Long Island, ssala alah h satu ragam minuman di Hakone
September 2013
85
KLANGENAN KULINER
Ada 12 macam menu ramen kuah yang bisa jadi pilihan. Mi ramen di Hakone adalah handmade. Begitu juga dengan kuahnya
Chicken Tojidonburi
Hakone, yaitu sushi. Satu menu yang dinamai Little Dragon Roll, yaitu shusi dengan topping irisan alpokat dan daging unagi atau belut jepang. Orang Jawa sering menyebutnya sidat. Dari tampilannya, sudah pasti dapat ditebak gerangan rasanya. Merasa rasa Jepang otentik di Hakone memang mengasyikkan. Rasanya, kenyataan negeri Jepang ada di sana. Mulai dari interior yang mencitrakan budaya negeri itu, hingga menu-menu yang dikreasi sangat dekat dengan rasa aslinya, pastinya membuat siapa saja akan lantas terpuaskan. Silakan mencobanya. +
Bakso President
Bakso Malang Asli
Teks: FA Herru;Foto: Albert
J
Full Variasi
udul di atas adalah sepenggal kalimat dari motto gerai bakso yang satu ini. Di kota Malang, Jawa Timur, nama gerai Bakso President teramat kesohor. Bukan saja karena rasanya yang peringkat atas, namun inovasi produk baksonya juga jadi keunikan Bakso President. Bermacam varian bakso sengaja diciptakan agar gerai ini tetap unggul di jalurnya. Bisa jadi tak semua variannya bisa ditemui di gerai-gerai bakso lain. Kalau pun ada, ciri dan rasanya pun tetap akan berbeda. Beberapa varian bakso yang recommended dicicip, di antaranya bakso besar, bakso kecil, bakso goreng, bakso goreng udang, bakso tulang muda, atau bakso bakar, dan tentu saja yang lainnya. Kalau foto di sebelah, adalah salah satu sajian menunya yaitu bakso komplit, dan bakso bakar di sebelahnya. Selain itu tentu ada lagi sajian menu di Bakso President. Seperti bakso campur hemat, campur biasa, campur super, atau juga campur spesial. Dari setiap menu yang disajikan, rata-rata dihargai 10.000 hingga 20.000 rupiah. Sepenggal cerita yang tertera di web-nya, cikal bakal usaha ini bermula dari bakso keliling yang dijalankan oleh Abah Sugito, tahun 1977. Pendiri dan pemilik Bakso President itu lantas pada tahun 1982 mulai mendirikan warung sederhana tepat di belakang Bioskop President. Meski komplek bioskop tersebut kini telah disulap menjadi komplek department store, tapi nama Bakso President tetap digunakannya. Sebab memang sudah telanjur terkenal demikian. Sensasi lain dari Bakso President adalah getaran selagi menyantapnya. Maklum, gerai ini juga berada dekat dengan rel kereta api. Jadi, sembari menikmati hangatnya bakso, pengunjung juga akan merasakan bumi bergetar bersamaan jika kereta lewat. Meski di pinggir rel, namun gerai Bakso Presiden jauh dari kesan lusuh. Amat nyaman sebagai tempat nongkrong sore-sore, tentu sambil menikmati bakso dan pemandangan kereta lewat.+ 86
September 2013
PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS
Penampilan Nasyid Pel ang Buka Puasa Bersama KA i dalam GAMA DKI Jakarta
Buka Puasa
Bersama
KAGAMA
Perwakilan DKI Jakarta Sambutan pembuka dari Pandu Djajanto
2013
Foto & Teks: Herlan
M
enyambut datangnya bulan suci Ramadhan dan sekaligus untuk meningkatkan tali silaturahmi, alumni Universitas Gadjah Mada yang berada di Jakarta khususnya, KAGAMA Perwakilan DKI Jakarta menggelar acara buka puasa bersama yang diselenggarakan pada 24 Juli 2013. Bertempat di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jakarta, acara ini dihadiri oleh Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Pratikno, Msoc. Sc, para Dekan Fakultas Universitas Gadjah Mada, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Wakil Ketua DPR Drs. Priyo Budi Santoso, serta para pejabat dan pengusaha yang merupakan alumni UGM yang berdomisili di Jakarta. Dalam buka puasa bersama ini para alumnus yang hadir dihibur juga oleh lantunan musik religi yang dibawakan oleh Group Nasyid Pelangi, dan siraman rohani oleh Marzuki Usman.+
Prof. Dr. Pratikno, Marzuki Usman, Pandu Djajanto
Budi Karya Sumadi, Meilawati, Lita Sutjipto
Bambang Satmoko, Anggito Abimanyu
Anies Baswedan
Menpora KRMT Roy Suryo Notodiprodjo
Anggota KAGAMA DKI berfoto bersama Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dan Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno
88
September 2013
Ibu-ibu Persatuan IWAPI
Sambutan M en H. Drs. Suryad teri Agama harma Ali, M Si
IWAPI Berbagi
Pemberian santunan kepada anak yatim piatu yang diwakili oleh Menteri Suryadharma Ali
Kasih Teks&Foto: Herlan
D
alam menyambut bulan suci Ramadhan DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia menyelenggarakan kegiatan acara sosial bertajuk “Berbagi Kasih IWAPI Ramadhan 2013” yang digelar pada 31 Juli 2013 yang lalu. Kegiatan ini genap digelar untuk yang ke-8 kalinya oleh IWAPI dan menjadi acara rutin tahunan. IWAPI pun patut berbangga hati karena Menteri Agama Drs. Suryadharma Ali M. Si., berkenan untuk membuka acara tersebut. Dalam acara berbagi kasih yang digelar di Gedung Serbaguna Kementerian Agama RI tersebut, IWAPI juga menandatangani MOU yang men-sahkan kerjasama Sinergi Pemberdayaan Ekonomi Produktif mitra binaan UMKM DKI Jakarta, Jawa Barat dan Sulawesi Tengah bersama Permata Bank Syariah, yang juga ikut mensponsori terlaksananya acara “Berbagi Kasih IWAPI Ramadhan 2013”.+ Lelga Penampilan Angel Lelga
Priscilla Siregar, Dyah Anita Trihapsari, Hana Marlina
Nana Krid, Whulandary Herman
Indira Kartini Sofwan, Linda,Fitriani Hamzah
Indah SDR, Dewi Motik, Melani Leimena Suharli
September 2013
89
BIYEN SAIKI DULU & KINI
Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Foto: Tidak diketahui (1935)
Foto: Albert (2013)
90
September S eptemb t b 2013
KONSULTASI
LAKON LAKU
MASALAH KESEHATAN Ibu Wiwik di Jakarta Setelah membaca majalah Kabare, saya sangat terkesan dan tertarik pada konsultasi bapak. Kebetulan saya sangat ingin konsultasi mengenai penyakit yang saya derita. Sudah 6 tahun ini saya menderita sakit. HB saya selalu menurun disertai adanya kenaikan kereatin dan ureom dan tensi saya tinggi. Kenaikan urin yang saya alami masih dalam batas, yaitu 2,5. Saya sudah ke dokter, sudah minum obat, dan dianjurkan untuk melakukan cuci darah. Tapi saya ketakutan sekali. Masih ada tambahan, saya mempunyai kecendrungan diabetes karena faktor keturunan. Mohon bantuan bapak, apakah kondisi saya bisa membaik dengan tanpa cuci darah? Demikian seblumnya. Saya haturkan banyak terima kasih. Jawaban Ibu Wiwik di Jakarta yang sedang cemas, melihat foto dan membaca surat Ibu maka dapat saya haturkan bahwa kondisi Ibu ini disebabkan oleh diabetes (penyakit gula), sehingga menyebabkan ganguan pada fungsi ginjal yang disebut nephritic syindrome. Namun dari pantauan saya, fungsi ginjal Ibu hanya mengalami penurunan sekitar 10% sehingga belum memerlukan haimodialisa. Kondisi ini bisa diobati, namun dengan syarat pengendalian kadar gula Ibu harus betul-betul dijaga. Demikian juga dengan pola makan, terutama mengurangi kadar gula yang tinggi (gulkosa), karbohidrat, dan bahan-bahan yang mengadung purinor. Saya akan membantu Ibu dengan mengirimkan obat, atau Ibu datang ke tempat praktik saya di Jl. Kesehatan 3 No. 7, Jakarta Pusat. MASALAH KELUARGA David di Surabaya Pak Gembong, saya seorang pelajar kelas 3 SMA. Hampir 1 tahun ini saya mengalami keresahan dan stres yang luar biasa. Waktu membaca majalah Kabare, saya sangat ingin konsultasi. Saya putra pertama dari 3 bersaudara. Awalnya ayah-ibu saya hidupnya harmonis. Namun ibu lebih cenderung dekat dengan keluarga kandungnya daripada kelurga kandung ayah saya. Akhir-akhir tahun ini, saya sering memergoki ibu saya telefon yang sangat mesra dengan seorang laki-laki apabila ayah saya tidak berada di rumah. Bahkan saya sudah 3 kali memergoki di sebuah mal dan hotel, ibu saya berjalan sangat mesra dengan seorang laki-laki dan sempat saya foto. Hubungan ayah dan ibu semakin memburuk karena ibu selalu menyalahkan ibu ayah saya walapun saya melihat ayah tidak bersalah. Saya pernah menegor ibu namun yang saya dapat maki-makian dan mengaggap saya anak yang durhaka. Kemudian, saya melapor ayah saya dan ayah menegor ibu, lalu terjadilah pertengkaran hebat. Anehnya, saya melaporkan ke nenek dan saudara-saudara ibu mengenai kelakuan ibu. Tapi justru kelurganya membela ibu dan menjelek- jelekan ayah walau saya tahu pasti bahwa ayah tidak seperti yang dituduhkan. Ibu saya memutarbalikkan fakta dan berbohong kepada saudara-saudaranya. Yang saya sangat terkejut, pada saat ibu terlena, saya membuka HP ibu, saya melihat foto ibu sangat menjijikkan yaitu sedang bermesraaan dengan pacarnya. Kemudian gambar tersebut saya cetak. Saat ini Ibu saya meninggalkan rumah, suami, dan anak-anaknya kembali ke rumah orangtuanya dan mengajukan gugat cerai kepada ayah. Saya bingung, apakah saya harus membantu ayah memberikan bukti-bukti yang saya dapat? Karena saya sudah sangat benci dengan ibu. Saya bingung pak, apakah hal ini membuat saya menjadi anak durhaka kepada ibu? Kalau saya tidak memberikan bukti kepada ayah, apakah saya juga durhaka kepada ayah? Demikian pula yang dialami adik-adik saya. Mohon bantuan bapak, apa yang seharunya saya lakuan? Sebelumnya saya harutkan banyak terima kasih. Jawaban Mas David yang sedang resah. Melihat foto ibu dan keluraga, serta membaca surat Anda maka dapat saya haturkan bahwa tindakan ibu Anda sudah sangat melanggar akidah agama dan etika perkawinan. Pada zaman Nabi Ibrahim, beliau memerangi orangtuanya karena akidah yang berbeda, dan itu bukan durhaka karena menyampaikan kebenaran yang difirmankan oleh Tuhan. Demikian pula dengan Anda yang melihat kebobrokan akhlak ibu Anda, dan Anda sudah mencoba untuk mengingatkan dan menyadarkan namun ibu Anda masih nekat. Maka hal yang perlu Anda lakukan membantu ayah Anda memberikan buktibukti kemaksiatan yang dilakukan oleh ibu Anda. Berikanlah kepada ayah Anda. Anda sebagai anak tertua wajib membantu memerangi kemaksiatan yang dilakukan oleh ibu. Yang penting, Anda masih mengaggap bahwa bahwa Anda dilahirkan oleh ibu Anda. Yang Anda perangi adalah perbuatan ibu yang sudah melanggar akidah agama maka Anda harus membantu ayah. Demikian saran saya. Apabila kurang jelas, silakan datang ke praktik saya di Jl. Sugeng Jeroni 18A, Yogyakarta, pada hari Senin-Selasa. MASALAH USAHA Bapak KRD di Solo Pak Gembong yang baik, saya sangat senang sekali membaca majalah Kabare sehingga saya dapat berkomunikasi dan berkonsultasi dengan bapak. Saya pensiunan pegawai swasta dulu di Jakarta, dan sekarang kembali ke Solo bersama keluraga dan anak-anak saya. Karena 2 anak saya masih kuliah kuliah di Yogyakarta, saya menempati rumah warisan yang sudah menjadi hak saya. Dari pesangon yang saya peroleh, akan saya kembangkan untuk usaha membuka kuliner khususnya warung soto karena istri saya kalau membuat soto enak sekali. Apakah usaha ini cocok? Saya lahir 19 April 1956, istri saya 4 Agustus 1957. Mohon petunjuk Bapak, apa yang harus saya lakukan untuk membuka usaha ini? Sebelumnya saya haturkan banyak terima kasih. Jawaban Melihat foto dan melihat tanggal lahir, serta surat bapak maka dapat saya haturkan sebagai berikut. Usaha ini cocok dengan Bapak dan bisa dijalankan. Namun dalam usaha, bukan hanya enak saja, tapi banyak faktor untuk mempengaruhi laku dan tidaknya. Yaitu menyangkut kondisi, seperti tempat yang harus nyaman. Jikalau bias, diberi warna merah dan hitam. Kemudian suasana tata ruangnya, cara penyajian (seni menyajikan), perlengkapan variasi menu dan kecepatan pelayanan. Oleh karena itu, perlu sekali Bapak belajar melihat restoran-restoran atau warung makan sejenis yang laris. Ada prinsip untuk membuat usaha, yaitu: Niteni, Niru, Nambahi. Niteni adalah cara mengidentifikasi kenapa warung makan tersebut laris, jadi pelajarilah dengan baik. Niru adalah meniru hal-hal yang baik di dalam situ agar menjdaikan warung tersebut laris. Tapi Bapak perlu menambahkan supaya ada perbedaan dan menambah daya tarik supaya laris. Saya akan membantu Bapak untuk merencanakan membuat warung tersebut sebelum Bapak membuat, karena Bapak harus belajar manajemen rumah makan yang baik. Silahkan datang ke tempat praktik saya di Jogja, Jl. Sugeng Jeroni No.18A, Pojok Benteng Kulon. Demikian, saya haturkan terima kasih.
Diasuh oleh: KRMH Ir Gembong Priyatmo Danudiningrat Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa problema. Namun selalu ada jalan keluar. Kirimkan problema yang Anda hadapi lengkap dengan data diri dan foto, lebih baik surat ditulis dengan tangan. Pak Gembong akan membantu memecahkan problema Anda. Surat dapat dikirimkan ke: Redaksi Majalah Kabare Jl. Pacar 67A Baciro,Yogyakarta Telp. +62 274-562887, Fax. +62 274-558072 e-mail: info@kabaremagazine.com www.kabaremagazine.com
September 2013
91
GUNEMAN OBROLAN SINGKAT
Musa Widyatmodjo (Desainer)
Motif Batik
Inspirasi Para Desainer
Teks&Foto: Herlan
M
otif batik memiliki jiwa yang membuat kain tersebut menjadi suatu mahakarya yang sangat berharga dan bernilai tinggi. Hal ini diungkapkan oleh salah satu desainer kondang Indonesia Musa Widyatmodjo saat acara Launching Ecobatik Signature Collection. Pria kelahiran Jakarta 13 November ini selalu menjadikan batik sebagai sumber inspirasinya untuk merancang sebuah desain busana. “Motif batik tidak hanya sekadar gambar yang dibuat oleh sang penciptanya, tetapi memiliki banyak arti dan filosofi dari perjalanan sebuah kehidupan,” ujar Musa kepada Kabare. Adanya batik sebetulnya merupakan karunia bagi para desainer Indonesia untuk menciptakan sebuah desain yang memiliki ciri khas tersendiri. Dan ini yang merupakan syarat utama untuk bisa dikenal di seluruh dunia. Oleh karena itu, dalam acara Launching Ecobatik Signature Collection, Musa menciptakan rancangan busana pria yang terdiri dari aksen dan motif batik yang unik. Apa yang dilakukan Musa juga mendapat dukungan dari banyak pihak. Dalam acara tersebut, Musa bekerjasama dengan para pengrajin batik UKM binaan CBI dari berbagai daerah di Jawa Tengah.+
Muhammad Isa Ismail Rauf (General Manager MesaStila Hotel dan Resort)
Pariwisata
Teks&Foto: Anis RN
D Indonesia Harus Punya Cahaya
alam sepuluh tahun terakhir, fenomena industri pariwisata di Indonesia seperti layaknya air bah yang tidak dapat dibendung lagi. Secara ekonomi hal ini sangat bagus, namun yang terpenting adalah kesiapan stake holder secara keseluruhan. “Pariwisata kita harus punya shine, sehingga orang menjadi tertarik untuk kesini,” kata Muhammad Isa Ismaul Rauf, General Manager Mesa Stila Hotel dan Resort. Cukup kenyang makan asam garam di dunia perhotelan, alumnus Victoria University Australia ini mengungkapkan tantangan terbesar bekerja di industry pariwisata adalah bagaimana dapat memberikan kontribusi bukan hanya kepada lokal tapi kepada dunia. Merasa punya tanggung jawab akan property yang dikelolanya, menorehkan banyak kesan dalam dirinya. Bagi Isa, sense of challenge harus ada. Untuk itulah ia sangat bangga manakala bisa menjadikan sebuah properti yang tidak banyak dikenal kemudian menjadi sangat terkenal bahkan leading akibat dari campur tangannya. “Saya berguna belum buat orang lain, kalau belum berguna, nggak ada gunanya,” demikian pedoman hidup Isa. Demikian halnya saat dipercaya memimpin Mesa Stila, Isa berharap dengan memberikan misi pelayanan secara wellness destination, yakni level terakhir dari mice traveler dapat mengedukasi kepada masyarakat akan pentingnya smart traveling yakni bagaimana agar mereka lebih mengerti tentang makna liburan sehingga dapat memilih destinasi liburan yang tepat.+
92
September 2013
Jessica Uekermann (General Manager Hotel Novotel Yogyakarta)
Betah Tinggal di Jogja Teks: Della Yuanita;Foto: Albert
B
ekerja di industri hospitality membuat Jessica seringkali merasakan tinggal di berbagai negara dalam jangka waktu tertentu. Begitu pula ketika dirinya ditugaskan di sebagai General Manager di Novotel Hotel Yogyakarta. Jessica mengaku banyak sekali mendapatkan wawasan mengenai budaya serta adat istiadat Jawa yang begitu
kental di Jogja. “Saya sangat senang mendapatkan kesempatran berada di Kota Jogja. Saya merasa memiliki keluarga baru dan beruntung sekali bisa mengetahui keunikan budaya dan nilai historis yang ada dalam tradisi Jawa,” ungkap wanita asal Jerman ini kepada Kabare. Jessica yang sudah menjabat sebagai GM Hotel Novotel Yogyakarta sejak Oktober 2011 lalu ini mengatakan bahwa dirinya selalu merasa antusias dalam membuat berbagai program dan promosi untuk meningkatkan okupansi hotelnya. Sebelum bertugas di Novotel Yogyakarta, dirinya telah memiliki pengalaman mengelola dua hotel di Asia dalam beberapa tahun terakhir seperti Ibis Arcadia Jakarta dan Mercure Hue Herbera Vietnam.+
Shinta, SPd, Msi, MA (Konsultan Psikolog)
Menggugah Diri untukMasyarakat Teks&Foto: FA Herru
A
palah artinya memiliki ilmu, tanpa ada kegunaan yang dapat dirasakan masyarakat luas. Setidaknya itulah yang pernah membuncah di pikiran ibu muda bernama Shinta ini. Karena itu, dengan segala ilmu yang diperolehnya dari bangku pendidikan, Shinta kemudian berbagi ilmunya dengan masyarakat dengan mendirikan sebuah lembaga yang dinamakan Bunda Cinta Parenting Center. Sebuah lembaga di Jogja yang memberikan pendidikan bagi para orangtua tentang bagaimana mendidik anak secara benar. Sewaktu kuliah, Ibu kelahiran 9 Februari 1975 ini memang tercatat sebagai lulusan terbaik dan tercepat di
almamaternya, UGM. Selepas itu, Shinta bekerja sebagai pengajar di beberapa universitas swasta di Jogja. “Sampai pada satu titik, saya kemudian merasa kurang puas dengan apa yang saya kerjakan. Sebab bab ilmu yang saya dapat di bangku pendidikan tak sepenuhnya dapat saya a tuangkan, dan manfaatnya tidak dapat dirasakan masyarakat banyak.” Itulah sebabnya, Shinta kemudian menggugah diri untuk berbuat sesuatu untuk masyarakat, sampai akhirnya tercipta satu lembaga psikologi tersebut. “Saya pun mengajak teman-teman yang seperti saya ini, untuk mau bangun dan bergerak. Sebab, ternyata masyarakat itu banyak yang membutuhkan tenaga dan ilmu kita. Begitu banyak masalah pada anak yang ternyata pangkalnya bermula dari masalah orangtua sendiri. Namun orangtua tidak pernah menyadarinya. Yang justru disadarinya adalah masalah-masalah yang terjadi pada anak,” katanya. Menurutnya, disadari atau tidak, ternyata masyarakat membutuhkan lembaga-lembaga seperti Bunda Cinta Parenting Center untuk dapat menambah wawasan mengenai pendidikan anak ini.+
September 2013
93
JERON BETENG BERITA SINGKAT
KAMPAYO B Gelar Syawalan Teks&Foto: Della Yuanita
ersamaan dengan pameran lukisan Hendra Buana, Keluarga Musisi Penyanyi Artis Panggung Yogyakarta (Kampayo) menggelar acara syawalan di XT Square, Kamis, 15 Agustus 2013 lalu. Acara ini dihadiri rekan-rekan Kampayo dan beberapa tamu istimewa, seperti Wakapolda DIY Kombes Pol Ahmad Dofiri, penyanyi Trie Utami, pelukis Nasirun, pematung Dunadi, Direktur XT Square Widi Hasto dan para pelaku dunia hiburan Yogyakarta. Kawasan XT Square dipilih karena Kampayo bekerja sama dengan manajemen XT Square, membuka area kuliner dan panggung hiburan terbuka. Kampayo mengoordinasi tampilan entertainment setiap malam dengan berbagai jenis hiburan menarik, hingga usaha kuliner UKM yang menyajikan makan minuman khas Jogja. “Syawalan ini bertepatan dengan waktu satu bulan Kampayo XT Stage berada di XT Square. Kami menjanjikan tempat ini sangat pas, menartik, unik dan nyaman bagi para wisatawan yang berkunjung ke Jogja untuk menikmati kuliner, belanja kerajinan dan hiburan yang terpadu pada satu tempat,� papar KRMT Indro Kimpling Suseno, selaku Ketua Kampayo.+
Penutupan Pameran
Lukisan di MesaStila Teks: Anis RN;Foto: Ist
B
ekerja sama dengan MesaStila untuk kedua kalinya merupakan pengalaman yang berharga. Lebih kurang sebulan mengadakan pameran lukisan di MesaStila, master lukis Solichin banyak bertemu dan berinteraksi dengan pengunjung yang berminat akan goresan pensilnya. Hal itu disampaikan Solichin pada saat penutupan pameran lukisan miliknya, 19 Juli 2013. Pada saat pembukaan pameran, Solichin menyelesaikan beberapa sketsa mengenai six elements yang digagas MesaStila, Magelang, sebagai ikon wellness yang sesuai dengan konsep MesaStila, kegiatan fisik, makanan bernutrisi, management stress, pendidikan dan informasi, kebudayaan dan petualangan, dan kesadaran emosi dan spiritual. Keenam unsur tersebut membaur dalam aktivitas yang MesaStila sediakan untuk para tamu-tamunya. Menurut Solichin, menuangkan konsep wellness ke setiap goresannya selama berada di MesaStila sangatlah menyenangkan karena selain suasananya mendukung, objek yang akan dijadikan sketsa pun sudah tersedia. Jadi tinggal berimajinasi ke dalam helaian kertas. Ia berharap, event ini akan berlanjut ke depannya karena bisa dijadikan sebagai wadah berekspresi untuk para pencinta dan penikmat seni. Sementara itu Atik Setyowati, senior sales manager MesaStila menyampikan bahwa menurut rencana, MesaStila akan menerbitkan buku sketsa edisi kedua yang berisi kumpulan sketsa konsep wellness dari tangan Sang Master setelah sukses menerbitkan buku kumpulan sketsa edisi pertama.+
94
September 2013
Hyatt Regency
Yogyakarta Rayakan
HUT Ke-68 RI Teks: Anis RN;Foto: Ist
Natural Indigo
Batik for All Seasons Teks&Foto: Herlan
P
erayaan HUT ke-68 RI di Hyatt Regency Yogyakarta berlangsung khidmat dan meriah. Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 2013 dilaksanakan upacara bendera dengan mengambil lokasi di Merapi Garden Area. Bertindak selaku inspekstur upacara adalah Nur Cahyadi, general manager Hyatt Regency Yogyakarta. Peserta dan petugas upacara meliputi jajajan staf dan manajemen. Selesai upacara, diadakan beberapa permainan tradisional, seperti makan kerupuk, gobak sodor, memancing ikan, dan panjat pinang dengan berbagai hadiah menarik bagi yang beruntung. Uniknya, beberapa tamu asing yang menginap di Hyatt ikut serta berpartisipasi dalam permainan tradisional ini.
B
usana-busana batik yang menawan ditampilkan dalam sebuah perhelatan peragaan busana di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, 18 Juli 2013. Dengan ragam hias yang menggambarkan kekayaan, simbol-simbol, dan keindahan flora-fauna Indonesia, batik-batik itu diolah dengan zat warna alami. Karena itu, peragaan busana yang diselenggarakan oleh Galeri Batik Jawa ini mengusung tema “Batik Indigo Alam untuk Semua Musim (Natural Indigo Batik for All Seasons)�. Ragam hias batik Jawa pada dasarnya terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu geometric dan nongeometric, di antaranya dikenal ragam hias Parang, Kawung, Semen, Nitik, Lung-lungan, Sekar Jagad, dan perkembangan yang terjadi. Sebelum ada warna sintetik, lebih dari seratus tahun yang lalu, seluruh ragam hias batik Jawa telah tampil dengan pencelupan rintang warna alam. Kini, Galeri Batik Jawa mengembalikan lagi dengan pencelupan dingin zat warna alam. Peragaan busana ini sekaligus menunjukkan perjalanan panjang Galeri Batik Jawa mengembangkan batik indigo. Selain itu, juga menunjukkan betapa ragam hias batik tradisi dari iklim tropis dengan pengolahan warna ini, mampu diselaraskan dalam gaya iklim empat musim.+
Tak kalah menariknya, dalam perayaan HUT ke-68 RI, Hyatt Regency Yogyakarta menyediakan nasi tumpeng dan ketan merah putih serta jajan. Ayu Cornelia, marcom manager Hyatt Regency Yogyakarta mengatakan, dengan tema You're More Than Welcome, para tamu diajak turut serta merasakan kemeriahan ini.+
September 2013
95
JERON BETENG BERITA SINGKAT
Lamborghini
Jakarta Breaking Fast R
Teks&Foto: Herlan
amadhan adalah bulan yang penuh keberkahan dan kebersamaan. Untuk menghormati dan menyambut bulan suci Ramadhan tahun ini, Lamborghini Jakarta mengundang para awak media yang berada di Jakarta untuk berbuka puasa bersama di Phobar Restaurant SCBD Lot 14 Jakarta. Buka puasa bersama yang diadakan pada 26 Juli 2013 ini sekaligus mempererat tali persahabatan dan kekeluargaan antara Lamborghini Jakarta dengan para awak media. Kegiatan tersebut juga sekaligus menjadi ajang saling mengenal dan menjalin tali pertemanan antara mereka. Acara ini diramaikan dengan hiburan musik dan pembagian doorprize kepada teman-teman media yang hadir dalam acara tersebut. Dalam acara buka puasa bersama ini, tampak hadir para pimpinan Lamborghini Jakarta, di antaranya Johnson Yaptonaga, Bob Indra Sasana, Romy Winata dan Endy Kusumo.+
Topping Off
MatoaTower
Woodlandpark Residence Teks&Foto: Herlan
P
ada 24 Juli 2013 yang lalu, PT. Daniland Group yang merupakan sub holding property dari PT. Dani Prisma Mitra menyelenggarakan press convrence dan Topping Off dari pembangunan Matoa Tower Woodlandpark Residence. Daniland Group adalah salah satu perusahaan yang berpengalaman membawahi anak perusahaan di bidang mall, office, dan residential. Beberapa properti yang dikelola Daniland Group adalah Plaza Kalibata, Kemang Bisnis Plaza, dan Plaza Dani Prisma. Menurut Emil Arifin, komisaris utama Daniland Group, kegiatan topping off Matoa Tower ini adalah titik pencapaian pertama dari impiannya untuk membawa Daniland menjadi pengembang ramah lingkungan pertama di Indonesia. “Woodlandpark Residence adalah bukti keseriusan Daniland untuk menggarap sektor properti hijau di Indonesia. Matoa Tower terdiri dari 16 lantai dengan 221 unit apartemen, 9 unit office dan 10 unit retail. Tower ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas dalam gedung, seperti lobi, lounge, fitness center, mini market, drug store, laundry, cafe, wifi spot, dan lain-lain. Selain itu, tower ini juga didukung oleh fasilitas kawasan yang bervariasi, seperti taman pohon, dua kolam renang, area BBQ, jogging track, bicycle track, children playground dan mini putting green golf. Diperkirakan mulai Januari 2014 nanti, Matoa Tower sudah dapat diserahkan kepada konsumen. Woodlandpark Residence merupakan proyek terbesar dan terbaru yang dibangun oleh PT. Pardika Wisthi Sarana, anak perusahaan Daniland Group. Woodlandpark Residence dibangun di atas tanah seluas 3,15 hektar di daerah Kalibata yang 80% areanya akan dialokasikan untuk ruang hijau, sesuai dengan konsep hijau dan ramah lingkungan serta tagline mereka, yaitu �A Place for Healthy Living�. Woodlandpark Residence dengan segudang prospek investasinya sangat cocok untuk dijadikan tempat tinggal, area bisnis, maupun perkumpulan komunitas..+
96
September 2013
JERON BETENG BERITA SINGKAT
Ragam Batik di
Gelar Batik
Nusantara 2013 Teks&Foto: BK
Y
ayasan Batik Indonesia kembali mengadakan pameran yang melibatkan pelaku industry batik. Pameran yang sudah delapan kali di adakan dengan nama “Gelar Batik Nusantara 2013”. Acara yang berlangsung dari tanggal 17 – 21 Juli 2013 dan bertempat di Jakarta Convention Center di buka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di dampingi Menteri Perindustrian MS Hidayat, Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo, serta ketua pengurus Yayasan Batik Indonesia Yultin Ginanjar Kartasasmita. Dalam sambutannya Presiden Susilo Bambang Yudoyono mengatakan “batik merupakan ikon dan kebanggaan bangsa yang turut berpartisipasi mendorong perekonomian, menyediakan lapangan pekerjaan sekaligus memberikan pendapatan pada masyarakat, sekitar 3,5 juta berdasarkan catatan, masyarakat bekerja di sector batik, lima ratus ribu diantaranya merupakan pekerja yang langsung bersinggungan dengan batik, dan yang 3 juta lainnya bekerja dalam industry penunjang industry batik.” GBN 2013 kali ini bertemakan Innoquality menampilkan inovasi terbaru dan berkualitas di bidang perbatikan seperti ditampilkannya ikon-ikon batik dalam tata saji dan interior dari Istana Kepresidenan, tata saji dari Istana Mangkunegaran Solo, koleksi berbagai kain dan motif batik dari Pura Pakualaman Yogyakarta, batik nusantara, Batik Jawa, Batik Tuban, Batik Insana, grand batik Joop Ave dan 142 UKM pengrajin batik tulis, batik cap maupun campuran keduanya dari
B
seluruh Indonesia. Selain menampilkan dan memamerkan koleksi batik, pada GBN 2013 kali ini Yayasan Batik Nusantara juga memberikan penghargaan Kriya Pusaka kepada Presiden Susilo Bambang Yudoyono, Ibu Ani Yudoyono dan Ir. Ardiyanto Pranata, M.P yang dinilai telah berjasa dalam pengembangan batik Indonesia, selain itu juga penghargaan diberikan kepada Hj. Ray Suparmi Martawi, Hj. Musyafa'ah, Enung NH. Kamaludin, Painem, dan Hj. Lailani Lathifah atas prestasi dan pengabdian mereka selama lebih dari 40 tahun menekuni batik. Piala Batik Muda berbakat di berikan kepada BRAy Atika Purnomowati dan H. Komaruddin Kudya, SIP, MDs.+
Happy Moms Berbagi Teks&Foto: Della Yuanita
erbagi kebahagiaan dengan cara yang berbeda dilakukan oleh komunitas sosialita yang tergabung dalam arisan Happy Moms. Pada hari Sabtu tanggal 28 Juli 2013 lalu, Happy Moms menggelar acara berbuka puasa bersama dan penyerahan bingkisan bersama para warga binaan di Lapas Wirogunan. Ini merupakan pertama kalinya komunitas ini menggelar acara tersebut di Lapas Wirogunan. Keharuan tampak menyelimuti acara tersebut. L Koordinator Happy Moms, Ena Vadaq mengatakan bahwa ini m merupakan salah satu kepedulian dari komunitasnya untuk membagi kkebahagiaan dengan cara yang berbeda. Ena mengatakan bahwa para warga binaan juga merupakan sosoksosok yang harus diperhatikan. Mereka membutuhkan motivasi untuk bangkit dalam mengahdapi segala persoalan yang menimpanya. Di b Lapas Wirogunan para warga binaan juga banyak mendapatkan L ketrampilan untuk meningkatkan kreativitas mereka. Sehingga begitu k kkeluar dari lapas, mereka mampu berdikari dengan ketrampilan yang dimilikinya.+
98
September 2013
Perayaan
HUT ke-68 RI di Hotel Phoenix
Yogyakarta Teks&Foto: Veronika Sekar
KABARE Berbuka Puasa Teks&Foto: Della Yuanita
P
ada 24 Juli 2013 lalu, PT. Kabare Jogja Media Pariwara menggelar acara berbuka puasa bersama dengan seluruh staf Kabare Magazine, Existcomm, dan Kabare Production di Abhayagiri Restaurant yang berada di perbukitan Boko. Berada di ketinggian 196 meter dpl, tempat ini menyuguhkan pemandanganKota Yogyakarta terbaik dari ketinggian. Sebelum berbuka, seluruh staf juga mendapat tausiyah dari Gus Miftah. Tak hanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat mengenai kehidupan, ceramah dari Gus Miftah mampu menghidupkan suasana dan semakin menambah kehangatan saat itu. Pada acara tersebut, para staf juga mendapatkan berbagai doorprize. +
M
enyambut HUT Kemerdekaan ke-68 RI, The Phoenix Hotel Yogyakarta, menggelar upacara bendera di halaman belakang hotel, tepat pada hari Sabtu, 17 Agustus 2013 lalu. Upacara dipimpin oleh Bapak Yosep Risdiyantoro selaku Financial Controller, sebagai perwakilan dari manajemen. Upacara diikuti seluruh karyawan The Phoenix Hotel Yogyakarta. Setelah upacara bendera, diadakan syukuran dengan memotong tumpeng sebagai simbol kemerdekaan RI, sekaligus pembukaan kembali ruang meeting Merdeka. Ruang Merdeka merupakan salah satu ruangan bersejarah di The Phoenix Hotel Yogyakarta. Ruangan tersebut merupakan tempat favorit Presiden RI pertama Ir. Soekarno, untuk melakukan segala aktivitas kerjanya selama di Yogyakarta.+
Gladen Hageng
Jemparingan Yogyakarta Teks&Foto: Anis RN
P
eringatan Haolahraga Nasional (Haornas) 2013 tanggal 9 September 2013 dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Gladen Hageng Jemparingan. Kegiatan dilaksanakan pada 1 September 2013 di Alun-alun Selatan Yogyakarta. Penyelenggaraan kegiatan Haornas sendiri dilakukan di 33 provinsi dan dipusatkan di DIY. Menpora KRMT Roy Suryo Notodiprojo menyatakan, Jogja dipilih dengan tujuan mengangkat kembali olahraga DIY ke permukaan. Mengingat banyak tokoh olahraga nasional berasal dari Jogja. Beberapa olahraga nasional akan ditampilkan, salah satunya lomba panahan tradisonal atau biasa dikenal dengan jemparingan. Lomba jemparingan dilaksanakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemempora) melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY dan Balai Pemuda Olaharaga DIY bersama komunitas jemparingan yang ada di DIY. + September 2013
99
JERON BETENG BERITA SINGKAT
Birds of Paradise, 39 Mahkota Hayati
Indonesia
Teks: FA Herru;Foto: ist
I
ndonesia negeri teramat kaya. Kekayaannya juga mencakup adanya keanekaragaman hayati. Yaitu keanekaragaman makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan atau akuatik lainnya, yang mencakup keanekaragaman spesies. Misalnya kelompok burung. Terdapat ribuan spesies burung di Indonesia. Dan, Birds of Paradise adalah burung yang paling luar biasa di dunia. Kelompok burung istimewa ini mencakup 39 spesies dan hanya bisa ditemukan di Indonesia, juga Papua Nugini dan Australia. Bagi Indonesia, Birds of Paradise bahkan dinilai sebagai mahkota keanekaragaman hayati negeri. Kelompok burung ini tak jarang mendapat perhatian khusus dari para peneliti-peneliti dan ilmuwan dunia. Seperti pada Rabu, 22 Agustus lalu, seorang ahli biologi dari Universitas Harvard yang juga fotografer National Geographic, Dr. Tim Laman menyampaikan prensentasinya yang bertemakan “Birds of Paradise�
di @america Pasific Place, Jakarta. Dalam diskusi yang terbuka untuk umum, di depan para peserta, ia bercerita tentang penelitiannya terhadap kelompok burung ini. Bersama rekannya, Dr. Ed Scholes, selama delapan tahun ia bekerja untuk mendokumentasikan 39 spesies burung ini. Menurutnya, ia pun tentu mempelajari juga macam-macam hal mengenai Birds of Paradise ini di hutan-hutan terpencil di Indonesia.+
REUNI SMPN 8 Yogyakarta Teks: Bungtarjo; Foto: ist
B
ertempat di halaman SMPN 8 Yogyakarta, 11 Agustus lalu berlangsung acara reuni. Dengan suasana sangat meriah, reuni ini dihadiri ratusan alumni. Suasana halaman SMPN 8 Yogyakarta pun tampak penuh alumni yang saling melepas rindu dan silaturahmi kepada para teman sewaktu SMP dulu. Kemeriahan reuni diawali dengan penampilan grup perkusi. Kemudian dengan suguhan lawakan ciri khas angkringan oleh mas Jhonet yang menambah semarak acara reuni. Ketua panitia sekaligus ketua alumni angkatan 1983, Harpiyanto, memaparkan bahwa tujuan diadakan reuni, selain untuk syawalan adalah untuk kangen-kangenan setelah puluhan tahun tak bertemu. Selama 30 tahun mereka tak bertemu. Reuni angkatan 1983 ini pun menjadi ajang pertemuan pertama kali. Dalam kesempatan ini, diadakan penggalangan dana yang nantinya diberikan kepada keluarga alumni kurang mampu dalam bentuk beasiswa. Selain itu, juga kegiatan sosial dengan memberi santunan ke panti asuhan yatim piyatu. Bagi mereka, reuni ini diharapkan bukan yang pertama dan terakhir. Namun akan berkelanjutan untuk menunjang program komite sekolah. Perwakilan Kepala Sekolah dalam sambutannya, memaparkan bahwa adanya reuni tentu sangat membantu dalam menunjang program pembangunan sekolah. Misalnya, berupa ruang perpustakaan, papan nama, maupun bantuan berupa buku perpustakaan, dan beasiswa bagi murid yang tidak mampu. “Banyak program sekolah yang semula belum terlaksana, namun dengan terselenggara reuni dari berbagai angkatan, sangat berarti bagi kelangsungan program komite sekolah,� ujarnya.+
100
September 2013
Kopi Merapi, Kedai Kopi
Silaturahmi
Media
Teks&Foto: FA Herru
S
Hotel Dafam
Cilacap Genap
Berusia
2 Tahun Teks&Foto: Agus Yuniarso
T
anggal 12 Agustus 2013 Hotel Dafam Cilacap, genap berusia 2 tahun beroperasional. Hotel yang berbintang tiga, yang berada dijantung kota Cilacap ini ,menggelar berbagai rangkaian acara dalam merayakannya. Acara diawali dengan acara sederhana yakni syukuran potong tumpeng oleh Antonius Recky Yudianto selaku General Manager Hotel Dafam Cilacap, yang kemudian diserahkan secara symbolis kepada Pimpinan Pondok dan Panti Asuhan Tarbiyatul Aulaad selaku undangan, dan sesepuh sekitar lokasi hotel. Konsep acara tumpengan memang dibuat secara sederhana, dengan mengundang anak yatim serta santap makan bersama usai acara yang dihadiri oleh seluruh staf dan karyawan Hotel Dafam Cilacap. Diakhiri dengan pemberian santunan kepada perwakilan anak yatim sebagai bentuk rasa untuk saling berbagi. rangkaian ULTAH Hotel Dafam Cilacap yang ke-2 , digelar pula kegiatan donor darah, di ORCHID LOUNGE Hotel Dafam Cilacap, bertemakan “BE A HERO” sebagai bentuk CSR dari Hotel Dafam Cilacap sebagai program rutin , yang bertujuan akan bentuk kepeduliaan terhadap lingkungan sekitar.+
udah tahukah Anda dengan kopi Merapi? Yogyakarta kini telah mempunyai produk kopi unggulan dan bercita rasa tinggi. Kopi istimewa dari Jogja ini sering disebut dengan nama kopi organik Merapi. Sesuai nama, kopi ini ditanam secara organik dan dibudidayakan di lereng Gunung Merapi pada ketinggian 200-700 mdpl. Kopi Merapi diproduksi oleh Koperasi Usaha Bersama (KUB) Kebun Makmur di Petung, lereng Merapi. Kini, kopi Merapi berusaha memperluas jaringan pasar dan memperkenalkan kopi khas Jogja ini kepada masyarakat Indonesia. Hari kedua di awal Agustus lalu, pihak usaha Kopi Merapi dan Kedai Kopi (sebuah café kopi di Yogyakarta), mengadakan silaturahmi dengan media. Silaturahmi ini dimaksudkan juga untuk sekaligus memperkenalkan Kopi Merapi serta memberitakan adanya kerjasama antara Kopi Merapi dan Kedai Kopi. “Kerjasama ini tak lain adalah upaya untuk mengangkat Kopi Merapi, kopinya Jogja, agar lebih luas dapat segera dirasakan oleh masyarakat. Dan dengan ini, Kopi Merapi sudah dapat Anda rasakan di Kedai Kopi dan menjadi ikon baru Kedai Kopi yang menggunakan kopi khas Jogja,” ujar Denny Neilment, SE, direktur utama Kedai Kopi..+
September 2013
101
CAWISAN EDISI DEPAN
KONDHANG Foto: Ist
REGOL
Menguak Jejak Kebesaran Majapahit
J
auh sebelum Indonesia merdeka, terdapat kerajaan-kerajaan yang tersebar di wilayah Nusantara. salah satunya Kerajaan Majapahit. Sebagai kerajaan maritim terbesar di Indonesia, wilayah Kerajaan Majapahit terbentang mulai dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia Timur. Kerajaan Majapahit juga merupakan kearajaan pertama yang mengusung konsep kesatuan. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika� yang terdapat di Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular pada jaman Majapahit, sejak lama juga menjadi semboyan Indonesia. Kini sisa-sisa kejayaan Majapahit masih dapat dilihat di daerah Mojokerto dan sekitarnya. Situs kerajaan Majapahit ini dapat dijumpai salah satunya di kawasan Trowulan yang diduga menjadi pusat kerajaan Majapahit pada waktu lampau. Simak ulasannya di Kabare edisi mendatang..+
102
September 2013
Sri Astari
S
osok Sri Astari, tentunya sudah tidak asing di dunia seni Indonesia. Astari merupakan perupa kontemporer yang memadukan bakat, intelektualitas, teknik, dan inovasi dalam menghasilkan suatu karya. Bagi wanita kelahiran 26 Maret 1953 ini, melukis merupakan hobi sejak kecil. Berbagai pameran baik lokal maupun internasional sudah diikuti oleh Astari seperti di Jakarta, Singapura, Amerika Serikat, Perancis dan lainnya. Astari juga terlibat dalam pameran bergengsi bertajuk 55 th International Art Exhibition of the Venice Biennale di Venice, Italia. Kisah lengkap tentang Sri Astari akan diulas di edisi Kabare Oktober 2013 mendatang.+
Foto: Budi Prast
Foto: Ist
CANTHING
History of
Taxi
B
agi anda yang tidak mau repot berhimpit-himpitan di dalam bus, maka naik taksi dapat menjadi alternatifnya. Alat transportsi umum ini banyak terdapat di berbagai kota besar di dunia. Taksi bisa dibilang alat transportasi yang premium dan privat karena tarifnya lebih mahal dibandingkan alat transportasi umum lainnya. Mobil yang digunakan untuk taksi juga beragam, mulai dari mobil tua dan murah hingga mobil premium yang mahal. Bagaimana sejarah taksi di dunia? Simak ulasannya di Kabare edisi Oktober.+