Kabare Magazine edisi Desember 2013

Page 1

9 772 087 27 567 1




SOWAN DARI REDAKSI

Cobalah Tengok

Dahan danRanting

Kita

Memang, apapun pertanyaan yang mengendap di kepala kita, tampaknya musti kita renungkan. Menyembunyikan diri di dalam pesta pora perayaan, dapat menciptakan kebohongan dan penghindaran diri dari segala macam problem yang saat ini kita hadapi

T

ak terasa waktu menggelinding, sampailah kita pada pengujung tahun ini. Seperti di ujung-ujung lain yang telah berlalu, diri kita sering diterbangkan dan dibelai angin akhir tahun, lalu membuat benak melayang-layang, merenungkan perjalanan kita sendiri. Entah kenapa, seribu pertanyaan seringkali muncul kemudian. Siapakah aku? Di manakah aku? Apa tujuan hidupku? Apa yang sedang kukerjakan saat ini selaras dengan tujuan hidupku? Baikkah itu semua untuk orang lain, untuk aku? Dan lain-lain, hingga membuncah di otak kita. Memang, apapun pertanyaan yang mengendap di kepala kita, tampaknya musti kita renungkan. Menyembunyikan diri di dalam pesta pora perayaan, dapat menciptakan kebohongan dan penghindaran diri dari segala macam problem yang saat ini kita hadapi. Tempo hari, kemarin, bahkan saat ini, kita telah berubah menjadi seperti mesin, dengan letupan-letupan sesaat. Bergerak terus hingga waktu membuat kita aus, berkarat dan perlahan-lahan rusak dan mati. Jikalau kita benarlah mesin, lantas apa guna pemikian kita? Apakah fungsi kesadaran kita? Tidakkah seharusnya kita menjelajahi hidup untuk mencari kebenaran? Untuk membuktikan keberadaan kita di dunia ini.Rasanya kita tak perlu lagi berpurapura. Mengapakah kita musti melarikan diri dengan berpura-pura segalanya abadi? Kita sering terbuai dalam ruang sempit “ke-aku-an�. Sehingga gagal melihat banyak hal di luar dinding ke-aku-an kita. Banyak hal yang baik pun yang buruk. Yang harum pun yang busuk. Yang indah pun yang jelek. Hidup bukanlah sebuah mimpi. Hidup adalah kenyataan yang musti dialami bersama dunia seluruhnya. Kita dituntut untuk menyadari hal itu. Maka, di pengujung tahun ini pun, ayolah berhening diri. Menegok waktu yang silam, menelusuri kegagalan sekaligus keberhasilan kita, segala dahan dan ranting diri yang telah kita ciptakan sendiri. Semoga nantinya, di tahun berikut yang menggantikan tahun ini, kita diperbarui sebagai manusia oleh Yang Esa. Semoga kasih dan cahaya-Nya beserta kita semua.+ Salam dari Baciro

Kunjungi website majalah Kabare di: www.kabaremagzine.com

04

Desember 2013

Dapatkan e-magz Kabare di: www.wayangforce.com

Majalah Kabare/Kabare Magazine Group: Kabare Magazine Community


PERINTIS: Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (Alm) PENASIHAT: GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi KBPH. Prabu Suryodilogo Moetaryanto Poerwoaminoto AO KRT. Sugiharto Soeleman Ir. Paulus Warsono Broto, MM PENANGGUNG JAWAB: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH DEWAN DIREKSI: Drg. R Eddy Purjanto KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH Ir. Danang Wibowo DEWAN REDAKSI: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH FA Herru Della Yuanita Agus Yuniarso FOTOGRAFI: Budi Prast Albert Taurino ARTISTIK & PRODUKSI: Sutoto Arif Tedja Mukti PEMASARAN IKLAN: Anis Rohmah Nurjanah (Koordinator) M Farid Imawan KEUANGAN & ADMINISTRASI IKLAN: Lulu Z Ofta Arianti SIRKULASI & PROMOSI: Tegar Hartoko Sutaryo REDAKTUR ONLINE: Agus Yuniarso ADMIN IKLAN Monica Dyah Kusumawati PERWAKILAN JABODETABEK Herlan Parisa Bambang Kusubyanto Kristina Agustin (Administrasi)

Model : Sidarto Danusubroto & Sri Artiwi Sidarto Busana & Aksesoris : Koleksi pribadi Foto : Rama Desain : Sutoto

PENERBIT: PT. Kabare Jogja Media Pariwara ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN SIRKULASI: Jl. Pacar 67A, Baciro, Yogyakarta, Telp +62 274 562 887, Faks +62 274 558 072 E-mail: info@kabaremagazine.com, kabareyk@indosat.net.id Website: www.kabaremagazine.com ALAMAT PERWAKILAN JAKARTA: Sovereign Plaza Lantai 12 Jl. TB. Simatupang No. 36, Jakarta 12430 Telp: 021 - 294 00 153. Fax: 021 - 294 00 161

Desember 2013

05


PASUGATAN

DAFTAR ISI

10 Regol Dalam catatan sejarah, runtuhnya kekuasaan Kerajaan Majapahit ditandai dengan istilah simbolik “Sirna Ilang Kertaning Bumi” atau “musnah dan hilangnya keagungan sebuah negeri” yang bermakna angka tahun 1400 Saka atau 1487 M, tahun awal “lenyapnya” kekuasaan Majapahit di wilayah Nusantara. Peristiwa surutnya salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara ini menandai beralihnya peradaban dalam riwayat dan sejarah Nusantara, dari periode Hindu-Buddha memasuki periode Islam.

Kondhang 28 Nama Dino Patti Djalal belakangan makin kerap diperbincangkan orang. Pun bermacam media di tanah air makin santer memunculkan sosoknya. Ya, Dino Patti Djalal adalah satu dari sebelas nama yang turut serta dalam konvensi capres Partai Demokrat. Tentu, bukan tanpa dasar dan alasan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang akhir Desember 2013 resmi lepas dari jabatannya ini, mengikuti itu.

44 Canthing Kendaraan hadir karena ada perjalanan dan tujuan. Ketika perjalanan untuk mencapai tujuan itu memiliki tantangan yang beragam, maka memilih kendaraan yang sesuai di setiap perjalanan menjadi hal penting. Untungnya, banyak pilihan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan ini. Bagi para petualang, pilihan ini tersedia dalam banyak ragam, khususnya di kelompok SUV (sport utility vehicle) dan crossover yang sengaja diciptakan untuk performa tangguhnya di berbagai medan off-road.

Pendopo 70 Setiap kali tiba perayaan Suran (1 Suro) Gunung Srandil yang berada di Dusun Srandil, Desa Glempangsari, Kecamatan Adipala, Cilacap, selalu ramai dikunjungi orang. Setiap tahunnya, di dusun ini memang rutin digelar prosesi ritual untuk merayakan Peringatan 1 Suro. Meski nuansa Jawa sangat kental terasa dalam perayaan tersebut, namun banyak anggota yang berasal dari etnis China turut serta dalam ritual tersebut 06

Desember 2013


36 Gebyar Di Kampung Alun-Alun, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, sebuah lingkungan yang terdiri dari sembilan rumah joglo, kain lawasan menjadi sebuah reason. Di antara dua gerbang (two gates), ia hadir untuk menuntun kita, mengenal lebih jauh tentang batik Indonesia. Meski bladus, hangat, dan berdebu, seperti teriknya hari di pesisir utara tanah Jawa, tapi just for a season, seperti tahun-tahun yang telah berlalu, ia memberi sebuah kenangan yang tak akan terlupakan pada selembar kain batik lawasan.

Klangenan 82 Tempat makan dengan menu khas Negeri Paman Sam ini berdiri sudah sejak tahun 2004. Sepiring Bistro yang memiliki konsep “sepiring berdua� ini masih menyajikan menu olahan daging sapi sebagai menu andalannya. Tetapi kali ini, Sepiring Bistro mengusung konsep baru yang tak terpikirkan oleh siapapun.

REGULER 32. PEPANGGIHAN 66. NGADI BUSANA 74. PLESIR 78. PESANGGRAHAN

86. PAGUYUBAN 90. DULU KINI 91. LAKON LAKU 92. GUNEMAN

94. JERON BETENG 102. CAWISAN

Desember 2013

07


PASURYAN CERITA SAMPUL

SIDARTO DANUSUBROTO & SRI ARTIWI SIDARTO

“Kemandirian Bangsa Kunci

Keberhasilan

Bangkitnya Teks: Herlan; Foto: Rama

S

Indonesia�

aat KABARE bertemu pertama kali dengan Sidarto Danusubroto, jiwa nasionalis dan patriotisme terlihat jelas di wajah tokoh yang saat ini menjabat sebagai Ketua MPR Republik Indonesia, menggantikan almarhum Taufik Kiemas. Sidarto Danusubroto memang sangat pantas untuk disebut sebagai salah satu tokoh nasionalis Indonesia, karena selama 51 tahun hidupnya didedikasikan untuk bangsa ini. Mulai dari menjadi ajudan presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, hingga pernah menjabat

08

Desember 2013


sebagai kapolda. Nasionalisme dan patriotisme ini ia dapatkan saat mengemban tugas menjadi ajudan seorang pejuang, proklamator, dan Presiden Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Bung Karno memang menjadi panutan baginya dan ia juga mengatakan bahwa pengabdiannya terhadap bangsa ini terinspirasi dari perjuangan Sang Proklamator. Hal ini ia visualisasikan ke dalam sebuah buku yang berjudul Sisi Sejarah Yang Hilang. Buku ini menceritakan memoar atau pengalaman hidup dari seorang Sidarto Danusubroto selama ia menjabat sebagai ajudan presiden pertama RI. Sidarto Danusubroto lahir di Pandeglang 11 Juni 1936 di rumah Dinas Kehutanan yang terletak di alun-alun kota. Ayahnya Danusubroto merupakan sinder kehutanan di Karasidenan Banten. Ayahnya memiliki darah bangsawan keturunan pendiri Mataram, Panembahan Senopati dengan Garwo Retno Dumilah. Sedangkan ibunya merupakan keturunan langsung dari Sultan Hamengkubwono II Yogyakarta. “Kemajuan Indonesia saat ini menurut kacamata saya masih memiliki banyak kekurangan. Karena saat ini kita masih tergantung kepada pemodal asing dan swasta nasional. Sebetulnya sejak dulu bangsa ini merupakan bangsa yang sangat kaya akan sumber daya alam dan keanekaragaman budayanya, tetapi mengapa saat ini kekayaan itu tidak bisa dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia?,” ujar Sidharto. Menurutnya Indonesia dapat bangkit kembali untuk menjadi bangsa yang mandiri, apabila bangsa ini tetap mempertahankan pemikiran dan konsep yang diwariskan oleh Bung Karno yaitu Pancasila dan Trisakti. Dua konsep ini merupakan perwujudan dari simbol kemandirian bangsa, dengan adanya dua konsep tersebut bangsa ini telah berhasil memiliki ideologi negara sendiri. Indonesia juga sangat dihargai serta mendapat tempat terhormat di mata negara-negara lain. “Fakta memang menunjukkan bahwa sumber daya alam Indonesia seperti

minyak, gas, emas, batu bara dan kekayaan alam lainnya semakin banyak beralih dan dikuasai oleh para investor asing dan swasta nasional. Perbankan dan telekomunikasi sudah menjadi domain korporasi multinasional. Pusat – pusat perbelanjaan, mall, maupun hypermarket juga semakin banyak berdiri yang menyedot peluang usaha kecil dan menengah,” paparnya. Kembali ditegaskan oleh Sidarto Danusubroto bahwa kemandirian bangsa memang sangatlah penting, agar

“Indonesia adalah bangsa yang pluralistik, multikultural, multietnik dan multi agama. Di satu sisi , keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia adalah aset berharga yang menyimpan berbagai kekayaan lokal. Ini yang menjadi modal kemakmuran dan kesejahteraan bangsa perekonomian bangsa kita tidak didikte oleh pihak lain. Liberalisme ekonomi yang terjadi saat ini yang dapat dikatakan sudah kebablasan harus bisa dihentikan. Semangat yang dikorbankan pemimpin bangsa yang terdahulu harus tetap dikumandangkan. Menurutnya, kita harus senantiasa menggugat ketidakadilan, neo-liberalisme, maupun imperialism dan kapitalisme modern yang jelas-jelas sangat menyengsarakan rakyat. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa

kita harus kembali kepada jati diri bangsa yaitu Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang terdapat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yaitu Pancasila sebagai Dasar Negara dan pandangan hidup Bangsa Indonesia ; UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk Negara yang merupakan komitmen seluruh bangsa Indonesia; dan Bhineka Tunggal Ika sebagai sistem nilai ideal di Indonesia yang menggambarkan bahwa bangsa Indonesia sekalipun terdiri atas beragam suku bangsa, bahasa, adat istiadat, agama, warna kulit bahkan potensi alamnya tetapi tetap merupakan satu kesatuan yaitu Indonesia. “Indonesia adalah bangsa yang pluralistik, multikultural, multietnik dan multi agama. Di satu sisi , keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia adalah aset berharga yang menyimpan berbagai kekayaan lokal. Ini yang menjadi modal kemakmuran dan kesejahteraan bangsa. Namun pada sisi lain, keberagaman ini jika tidak dikelola dengan bijaksana dapat menjadi sumber konflik sosial di masyarakat dan dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI. Oleh sebab itu, agar kemandirian bangsa dan keutuhan NKRI tetap terjaga, dibutuhkan seorang pemimpin nasional yang kuat, mampu dan mau melindungi selurh bangsa Indonesia tanpa membedakan suku,agama, etnis dan daerah,” tutur Sidarto Danusubroto kepada Kabare. Sebelum menutup perbincangan dengan Kabare Sidarto Danusubroto juga membagikan rahasia dirinya tetap terlihat energik dan sehat selalu di setiap kesempatan meski usianya menginjak angka 77 tahun. Menurutnya ia memiliki tiga tips agar tetap tampil sehat dan bugar adalah selalu tetap berfikir positif, memberikan waktu untuk berolahraga dan sempatkan untuk berkumpul bersama keluarga. Hal ini ia lakukan bersama sang istri Sri Artiwi Sidarto, keduanya selalu dikenal oleh setiap orang dengan opa dan oma muda, karena penampilan mereka yang selalu fresh dan segar walaupun di usia senja.+

Desember 2013

09


REGOL KABAR UTAMA

D

alam catatan sejarah, runtuhnya kekuasaan Kerajaan Majapahit ditandai dengan istilah simbolik “Sirna Ilang Kertaning Bumi” atau “musnah dan hilangnya keagungan sebuah negeri” yang bermakna angka tahun 1400 Saka atau 1487 M, tahun awal “lenyapnya” kekuasaan Majapahit di wilayah Nusantara. Peristiwa surutnya salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara ini menandai beralihnya peradaban dalam riwayat dan sejarah Nusantara, dari periode HinduBuddha memasuki periode Islam. Menguatnya kekuasaan Kesultanan Demak yang mulai berkembang pada masa yang sama, sering dianggap sebagai titik awal perkembangan dominasi peradaban dan penyebaran agama Islam di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa. Meski bukanlah kerajaan Islam yang pertama, Kesultanan Demak tumbuh sebagai awal kekuasaan dan kekuatan Islam di tanah Jawa yang membawa pengaruh di seluruh penjuru Nusantara. Di awal abad ke-16, Demak telah menjelma menjadi kerajaan kuat tanpa adanya pesaing yang mampu menandingi upayanya untuk memperluas kekuasaan dengan menundukan sejumlah kawasan Nusantara, baik di wilayah pesisir maupun pedalaman. Selain

dengan keberadaan Kesultanan Demak, hadirnya periode Islam dalam sejarah Nusantara juga ditandai dengan berdirinya kerajaankerajaan Islam, termasuk berubahnya kerajaan-kerajaan lama menjadi kerajaan Islam, yang terjadi dalam kurun waktu yang relatif sama. Untuk mengukuhkan legitimasi sebagai pemegang tampuk kekuasaan atas negara sekaligus pemimpin agama di wilayah kekuasaannya, kerajaan-kerajaan itu menetapkan sistem pemerintahan yang meski tetap bersifat monarki absolut, namun dianggap lebih “Islami”, yakni dalam bentuk Kesultanan, sesuai dengan sebutan dan gelar Sultan yang mulai banyak dipergunakan, sebuah sebutan yang jarang dipakai atau tidak banyak didokumentasikan pada periode sejarah Nusantara sebelumnya. “Sultan” memang bukan gelar asli Nusantara. Gelar yang berasal dari bahasa dan tradisi Persia ini adalah sebutan bagi seorang raja sekaligus pemimpin Muslim yang memiliki wilayah kedaulatan tertentu yang disebut Kesultanan (Sultanate). Berbeda dengan gelar “Khalifah” yang dianggap sebagai pemimpin untuk keseluruhan umat Islam di penjuru dunia, gelar Sultan lazim dipakai sebagai sebutan bagi pemimpin kaum Muslimin pada bangsa atau wilayah kekuasaan tertentu saja, atau sebagai raja bawahan dari seorang Khalifah di suatu wilayah tertentu. Meski demikian, pernah terjadi dalam sejarah Islam, di mana Dinasti Kesultanan Turki berhasil mengalahkan dan mengambil alih kekuasaan Kekhalifahan Abassiyah, sehingga Kesultanan Turki Utsmaniyyah, yang dikenal juga sebagai Kekaisaran Turki Ottoman (1299-1923) dianggap sebagai kekhalifahan terakhir dalam sejarah Islam.

Kasultanan di Tanah Jawa,

Sepenggal Kisah Peradaban Islam Nusantara Teks: Agus Yuniarso; Foto: Albert

10

Desember 2013


Di wilayah Nusantara, gelar Sultan pertama kali disandang oleh Sultan Sulaiman bin Abdullah bin al-Basir yang wafat pada tahun 1211, yang ditengarai berdasarkan temuan makamnya di daerah Lam Reh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Di Jawa, meski gelar Sultan telah sering dipergunakan dalam penyebutan nama para raja di Kesultanan Demak (1475-1548), namun Pangeran Ratu, raja keempat di Kesultanan Banten (15241813), dianggap sebagai raja pertama yang menyematkan sebutan Sultan pada tahun 1638, sekaligus meresmikan gelarnya sebagai Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir. Selain di Demak dan Banten, gelar Sultan kemudian juga dipergunakan oleh kerajaan Islam lainnya di tanah Jawa, seperti Kesultanan Cirebon (15521677), Kesultanan Pajang (1568-1618), dan Kesultanan Mataram (1586-1680). Selain gelar Sultan, tradisi masyarakat Jawa juga mengenal gelar “Sunan” yang menjadi sebutan bagi seseorang yang diagungkan dan dihormati karena kedudukan dan jasa-jasanyanya di masyarakat. Gelar ini berasal dari kata “susuhunan” yang bermakna “sesembahan” dan lazim diberikan kepada para mubaligh yang menyebarluaskan agama Islam di tanah Jawa sekitar abad 1516 Masehi, khususnya bagi para wali yang kemudian dikenal sebagi Walisanga. Sri Susuhunan Amangkurat Agung atau Sunan Amangkurat I, raja Kesultanan Mataram yang bertahta tahun 1646-1677, adalah raja Jawa pertama yang menyematkan sebutan Sunan pada gelarnya. Konon, gelar ini dipilihnya untuk tampil dengan jatidiri yang berbeda sekaligus melepaskan diri dari bayang-bayang kebesaran ayahandanya, Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja terbesar dalam sejarah Kesultanan Mataram yang bertahta pada tahun 1613-1645. Tradisi penyematan gelar Sunan berlanjut pasca runtuhnya Kesultanan Mataram di tahun 1680, sejak era Kasunanan Kartasura (1680-1742) dan berlanjut di Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sejak tahun 1745 hingga hari ini. Sementara penyematan gelar Sultan selanjutnya dilestarikan oleh Pangeran Mangkubumi yang bertahta di Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I. Hal ini terjadi pasca peristiwa Palihan Nagari di tahun 1755, peristiwa yang memisahkan kedaulatan wilayah Yogyakarta dari kekuasaan

Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Gelar Sultan dan bentuk pemerintahan Kesultanan berkembang sebagai ciri kerajaan Islam di Nusantara sekaligus menandai dimulainya periode Islam dalam sejarah Indonesia, meski kerajaan Islam di Nusantara tidak selalu berbetuk Kesultanan atau dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Sultan. Di antaranya karena sejumlah kerajaan lama yang belakangan berubah menjadi kerajaan Islam tanpa merubah identitas pemerintahannya, atau digunakannya identitas yang tetap “Islami” namun dengan menggunakan istilah yang berbeda. Selain di tanah Jawa, sejarah Indonesia juga mencatat berdiri dan berkembang kerajaan-kerajaan Islam penting di berbagai penjuru Nusantara dengan segenap kebesarannya. Di Pulau Sumatra pernah berdiri Kesultanan Samudra Pasai di Aceh (1267-1521), Kerajaan Pagaruyung di Sumatra Barat (1500-1825), Kerajaan Inderapura di pesisir Sumatra Barat, (1347-1792), Kesultanan Aceh Darussalam (1496-1903), Kesultanan Siak Sri Inderapura di pesisir timur Sumatra wilayah Riau (1723-1945), serta sejumlah kerajaan kecil di bawah masingmasing kekuasaannya. Di Kalimantan, di antaranya berdiri Kesultanan Pasir (15161906), Kesultanan Banjar (1520-1905), Kesultanan Sambas (16711950), Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura (13001960), Kesultanan Berau (1377-1830), Kesultanan Kadriah Pontianak (1771-1950), Kerajaan Tidung (1551-1916), Kesultanan Bulungan (1731-1964). Di Sulawesi terdapat Kesultanan Buton (1332-1911), Kesultanan Gowa (abad ke-16 hinga 17), Kesultanan Bone (abad 17) dan Kerajaan Banggai (abad 16). Sementara di wilayah Maluku, di antaranya berdiri Kesultanan Tidore (11101947), Kesultanan Ternate (sejak 1257), Kerajaan Tanah Hitu (1470-1682) dan Kesultanan Bacan. +

Desember 2013

11


REGOL KABAR UTAMA

Kisah Demak, Banten dan Cirebon Kasultanan di Pesisir Utara Pulau Jawa Teks: Agus Yuniarso; Foto: Albert

M

suknya agama Islam dan perkembangan komunitas Muslim di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa sesungguhnya sudah berlangsung lama, sejak Kerajaan Majapahit masih sangat berkuasa. Namun seiring misi perdagangan yang menyertai kehadiran dan keberadaannya, aktivitas komunitas ini masih sangat berjarak dengan dinamika politik di tanah Jawa masa itu, kecuali sebatas aktivitas ekonomi, sosial dan budaya. Peta ini segera berubah ketika kekuasaan Majapahit mulai surut dan disusul dengan munculnya pusat-pusat kekuasaan Islam, khususnya di Demak, Banten dan Cirebon. Pada saat yang sama, persaingan dakwah dan perniagaan di kawasan Asia Tenggara meningkat pesat, 12

Desember 2013

terlebih dengan jatuhnya Malaka (1511) dan Samudera Pasai (1512) ke tangan Portugis. Demak, Banten dan Cirebon pun sempat beraliansi merapatkan barisan untuk mencegah pengaruh dominasi Portugis di tanah Jawa. *** Bermula dari sebuah kadipaten di wilayah pesisir, Demak muncul sebagai kekuatan baru mewarisi legitimasi kebesaran Majapahit yang semakin surut. Kota pelabuhan ini dibangun pada tahun 1475 oleh Raden Patah yang kemudian bertahta sebagai Sultan Demak I dengan gelar Alam Akbar al Fattah (1500-1518). Raden Patah dikenal sebagai pemimpin yang sangat toleran. Kuil Sam Po Kong di Semarang yang dibangun oleh Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam, tidak

dipaksa untuk mengembalikan fungsinya sebagai masjid. Atas wasiat Sunan Ampel, Raden Patah juga tidak mau memerangi umat Hindu dan Buddha. Meski sempat melakukan penyerangan ke Majapahit, hal ini lebih karena persaingan politik, bukan karena sentimen agama. Terlebih Majapahit lebih dahulu menyerang Giri Kedaton, sekutu Demak di Gresik. Di masa pemerintahannya, Demak memang masih menghadapi sejumlah konflik dengan sisasisa kekuatan Majapahit. Pada tahun 1479, Raden Patah meresmikan Masjid Agung Demak sebagai pusat pemerintahan. Ia juga memperkenalkan pemakaian Salokantara sebagai kitab undang-undang kerajaan. Raden Patah mangkat pada tahun 1518 dan digantikan oleh menantunya, Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor sebagai


Sultan Demak II dengan gelar Alam Akbar at-Tsaniy (1518-1521). Raja kedua yang juga dikenal sebagai panglima pasukan gabungan Islam yang membawahi armada Demak, Banten dan Cirebon ini, kemudian gugur dalam pertempuran melawan Portugis di Malaka. Pangeran Sabrang Lor digantikan oleh saudara iparnya yang kemudian bergelar Sultan Trenggana (1521-1548), tokoh yang banyak berjasa dalam penyebaran agama Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di masa pemerintahannya, Demak berhasil menghalau pasukan Portugis yang mendekati Sunda Kelapa sekaligus mengambil alih pelabuhan itu dari Kerajaan Pajajaran (1527). Hingga tahun 1546, wilayah Tuban, Madiun, Surabaya, Pasuruan, Malang hingga Blambangan - wilayah Hindu terakhir di ujung timur Jawa - pun berhasil dikuasainya. Di masa kekuasaannya, muncul seorang pemuda bernama Jaka Tingkir, putra Ki Ageng Pengging tokoh yang pernah dituduh memberontak dan dihukum mati -, yang justru datang mengabdi ke Demak. Kepiawaian Jaka Tingkir dalam olah keprajuritan berhasil memikat hati Sultan Trenggana yang kemudian mengangkatnya sebagai menantu sekaligus diangkat sebagai Bupati Pajang dengan nama Hadiwijaya.

Sultan Trenggana meninggal di tahun 1546 dan digantikan oleh Sunan Prawoto. Namun proses suksesi ini tidak berjalan mulus. Perang saudara dan perebutan kekuasaan yang menyertainya bahkan belakang berujung pada keruntuhan Kesultanan Demak. Bermula di tahun 1549 dengan terbunuhnya Sunan Prawoto oleh kaki tangan Arya Penangsang, Bupati Jipang. Ia adalah putra Pangeran Sekar Seda Lepen, saudara Sultan Trenggana yang terbunuh dalam perebutan kekuasaan pasca mangkatnya Pangeran Sabrang Lor di tahun 1521. Untuk merebut tahta kekuasaan di Demak, kaki tangannya juga membunuh Pangeran Hadiri, menantu Sultan Trenggana, yang menjabat Adipati Jepara. Mereka juga berupaya membunuh Hadiwijaya, namun berhasil

Desember 2013

13


REGOL KABAR UTAMA Pelabuhan Banten, semula dikenal dengan nama Banten Girang yang menjadi bagian dari kekuasaan Kerajaan Sunda Galuh yang beribukota di Pajajaran. Hubungan kerjasama ekonomi dan politik antara penguasa Sunda dan Portugis waktu itu, menimbulkan keresahan Kesultanan Demak, terlebih selepas kegagalan mereka mengenyahkan Portugis dari malaka di tahun 1513. Karenanya, kedatangan armada Demak di Banten sekitar tahun 1526, selain membawa misi dakwah, juga demi mengamankan posisi kekuasaan dan keamanan Demak di sepanjang pesisir utara Jawa. Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati yang memimpin armada Demak, segera mendirikan pangkalan militer berbentuk benteng pertahanan yang diberi nama Surosowan yang sekaligus berfungsi sebagai kawasan perdagangan. Di kemudian hari, Surosowan inilah yang akan menjelma menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Banten. Maulana Hasanuddin juga memperluas kekuasaan dan dakwahnya ke Lampung serta melakukan hubungan

digagalkan. Dengan dukungan para adipati di bawah kekuasaan Demak serta Ratu Kalinyamat, putri Sultan Trenggana sekaligus janda Pangeran Hadiri, Hadiwijaya beserta para pengikutnya berhasil mengalahkan Arya Penangsang. Tokoh ini akhirnya terbunuh di tangan Sutawijaya, anak angkat Hadiwijaya. Akhirnya, Hadiwijaya pun mewarisi kekuasaan Kesultanan Demak dan 14

Desember 2013

memindahkan ibukotanya ke Pajang. Belakangan, Pajang berdiri sebagai kesultanan sendiri di 1568. ***


perdagangan dengan Sultan Munawar Syah dari kerajaan Inderapura di pesisir Sumatra Barat. Setahun kemudian, Sultan Trenggana juga memerintah Maulana Hasanuddin bersama Fatahillah atau Falatehan untuk menaklukkan Pelabuhan Sunda Kelapa yang masih menjadi pelabuhan utama Kerajaan Sunda Galuh. Pasukan Portugis berhasil diusir dan pelabuhan ini diberi nama baru: Jayakarta. Setelah meninggalnya Sultan Trenggana di Demak, Banten yang semula berada di bawah kekuasaan Demak berangsur melepaskan diri. Keturunan Maulana Hasanuddin mulai membangun kerajaan sendiri. Maulana Yusuf, putra Maulana Hasanuddin, naik tahta pada tahun 1570 dan melanjutkan ekspansi ke pedalaman Sunda. Pajajaran, ibukota Kerajaan Sunda Galuh, berhasil ditaklukkan pada tahun 1579. Sebagai strategi untuk membatasi pergerakan Portugis, upaya penaklukan Palembang dilakukan pada tahun 1596 oleh penggantinya, Maulana Muhammad. Sayang, upaya ini gagal, bahkan Maulana

Muhammad meninggal dalam ekspedisi itu. Di tahun 1638, putra Maulana Muhammad, Pangeran Ratu, tercatat sebagai raja pertama di Pulau Jawa yang menyematkan gelar Sultan dan menggunakan nama Arab: Abu al-Mafakir Mahmud Abdulkadir. Pada masanya, Banten mulai aktif membina hubungan diplomatik dengan para penguasa Eropa, diantaranya melalui korespondensi yang

dilakukannya dengan Raja James I di Inggris (1605) dan Charles I (1629). Pada pertengahan abad ke-17, Kesultanan Banten telah berkembang sebagai kerajaan maritim sekaligus pusat perdagangan penting di kawasan Nusantara. Aktifitas perdagangannya yang begitu dinamis juga membuat Banten sebagai sebuah kawasan multi etnis yang menjalin hubungan perdagangan dengan


REGOL KABAR UTAMA orang-orang Inggris, Denmark, Tionghoa, Persia, India, Siam, Vietnam, Philipina, serta Jepang. Kesultanan Banten mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682). Pada masanya, Banten memiliki armada laut yang sangat mengesankan yang dibangun menyerupai armada-armada Eropa. Sultan juga mengupah orang-orang Eropa untuk bekerja di Kesultanan Banten, sesuai dengan beragam keahlian yang dimilikinya. Saat itu, Banten juga mampu mengimbangi

konsesi dan kompensasi. Ketika Sultan Haji meninggal tahun 1687, cengkeram pengaruh VOC di Banten semakin kuat. Setiap pengangkatan para Sultan Banten harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jenderal di Batavia. Meski berbagai perlawanan terhadap hegemoni VOC telah dilakukan, takdir sejarah kemudian menempatkan Kesultanan Banten menjadi vassal dari VOC di Batavia sejak tahun 1752. Puncak keruntuhan Banten terjadi di tahun 1808 saat Istana Surosowan di kota

Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana, putra Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi di Pajajaran, mendirikan Kraton Pakungwati dan membentuk pemerintahan pertama di Cirebon. Keturunan Kerajaan Sunda yang telah memeluk agama Islam dan aktif berdakwah ini kemudian dianggap sebagai raja pertama di Cirebon sebelum terbentuknya kesultanan. Pada tahun 1479, kedudukannya sebagai penguasa Cirebon digantikan oleh Syarif Hidayatullah, keponakannya yang menjabat sebagai panglima perang Demak.

kekuatan VOC di Batavia yang sebelumnya pernah melakukan blokade atas kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Banten. Sayang, diujung masa pemerintahannya, Sultan Ageng Tirtayasa berselisih paham dengan Sultan Haji, putranya sendiri. keterlibatan VOC dalam konflik keluarga itu berakibat pada pecahnya perang saudara di Kesultanan Banten, yang berakhir dengan kemenangan pihak Sultan Haji yang didukung penuh oleh VOC. Sebagaimana lazimnya, dukungan ini harus dibayar mahal dengan berbagai

Intan yang menjadi simbol kekuasaan Kesultanan Banten dihancurkan oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels menjelang pembangunan Jalan Raya Pos. Lima tahun kemudian, di tahun 1813, Kesultanan Banten resmi dihapus oleh Pemerintah kolonial Inggris, setelah Thomas Stamford Raffles melucuti dan dan menurunkan tahta Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin, sultan terakhir Banten. *** Kisah tentang Cirebon diawali saat

Tahun 1552, Syarif Hidayatullah mendirikan Kesultanan Cirebon dan bertahta dengan gelar Tumenggung Syarif Hidayatullah bin Maulana Sultan Muhammad Syarif Abdullah atau dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Pada masanya, Cirebon berkembang sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Sunan Gunung Jati sendiri kemudian diyakini sebagai pendiri dinasti Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten. Sepeninggal Syarif Hidayatullah di tahun 1568, kedudukannya digantikan oleh

16

Desember 2013


Fatahillah atau Falatehan, mantan panglima perang Kesultanan Pasai yang di tahun 1527 pernah mengusir Portugis dari pelabuhan Sunda Kelapa. Pemerintahan Fatahillah hanya berlangsung selama dua tahun karena kemudian meninggal di tahun 1570. Karena tidak ada calon lain yang dianggap layak, tahta Kesultanan Cirebon kemudian jatuh ke tangan Pangeran Mas, cucu Sunan Gunung Jati, yang kemudian bergelar Panembahan Ratu I (1570-1649). Ketika Panembahan Ratu I meninggal tahun 1649, tahta Kesultanan Cirebon

Tirtayasa dan Kesultanan Mataram yang dikuasai oleh mertuanya. Cirebon selalu berada dalam posisi dicurigai oleh kedua pihak atas kedekatannya dengan pihak lain. Kondisi ini berubah menjadi krisis politik ketika Panembahan Ratu II meninggal dunia di Kartasura (1662) dan dua orang putranya, Pangeran Mertawijaya dan Pangeran Kertawijaya tertahan di Mataram. Panembahan Ratu II kemudian dimakamkan di bukit Girilaya, sehingga kemudian juga dikenal dengan nama Panembahan Girilaya.

dilanjutkan oleh cucunya, Pangeran Rasmi, karena putra mahkota Pangeran Seda ing Gayam, ayah Pangeran Rasmi, meninggal lebih dahulu. Pangeran Rasmi kemudian menggunakan nama gelar ayahnya, yaitu Panembahan Adiningkusumah atau dikenal pula sebagai Panembahan Ratu II. Dalam masa pemerintahannya, Panembahan Ratu II yang kebetulan adalah menantu dari Amangkurat I di Kesultanan Mataram, terhimpit di antara dua kekuatan besar yang saling berebut pengaruh, Kesultanan Banten dibawah Sultan Ageng

Inilah awal rangkaian perpecahan di Kesultanan Cirebon. Perpecahan pertama terjadi saat penentuan siapa dari tiga putra Panembahan Girilaya yang akan mengisi

kekosongan tahta Kesultanan Cirebon: Pangeran Mertawijaya, Pangeran Kertawijaya, ataukah Pangeran Wangsakerta. Keputusannya ada di tangan Sultan Ageng Tirtayasa, sebagai balas budi atas bantuannya kepada Pangeran Wangsakerta terkait nasib Pangeran Mertawijaya dan Pangeran Kertawijaya selama di Mataram. Sultan Banten ini, yang dengan bantuan pemberontak Trunojoyo berhasil menyelamatkan nasib kedua saudara Pangeran Wangsakerta, mengambil kesempatan untuk melakukan taktik devide et

Desember 2013

17


REGOL KABAR UTAMA impera agar Cirebon melemah dan tak lagi terlalu dekat dengan Mataram. Sultan Banten kemudian mengangkat kedua pangeran yang diselamatkannya sebagai Sultan Cirebon. Pangeran Mertawijaya ditetapkan sebagai Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon dengan gelar Sultan Sepuh Abil Makarimi Muhammad Samsudin (1677-1703) dan Pangeran Kertawijaya diangkat sebagai Sultan Keraton Kanoman Cirebon dengan gelar Sultan Anom Abil Makarimi Muhammad Badrudin (1677-1723). Sementara Pangeran Wangsakerta 'hanya' diangkat sebagai Panembahan Cirebon dengan gelar Pangeran Abdul Kamil Muhammad

Gubernur Jenderal yang berkuasa pada tahun 1807 segera mengeluarkan besluit yang menetapkannya sebagai Sultan Carbon Kacirebonan, dengan syarat bahwa putra dan para penggantinya tidak berhak atas gelar sultan, cukup dengan gelar pangeran. Sejak saat itulah Kesultanan Cirebon terbagi menjadi empat kekuasaan: Kasepuhan, Kanoman, Kaprabonan dan Kacirebonan. Ketika Pemerintah Hindia Belanda memutuskan pengesahan pembentukan Gemeente Cheirebon atau Kota Cirebon di tahun 1906 dan 1926, kekuasaan pemerintahan Kesultanan Cirebon pun secara resmi dihapuskan. + Nasarudin atau Panembahan Tohpati (1677-1713). Sebagai sultan, Pangeran Mertawijaya dan Pangeran Kertawijaya mempunyai wilayah dan kedaulatan penuh berikut rakyat dan keratonnya masing-masing. Sementara Pangeran Wangsakerta tidak memiliki wilayah kekuasaan atau keraton sendiri, namun berdiri sebagai kaprabonan atau paguron, yaitu tempat menimba ilmu di kalangan intelektual Keraton Cirebon. Perpecahan kedua terjadi pada masa pemerintahan Sultan Anom IV (17981803), ketika salah satu putranya, Pangeran Raja Kanoman berkehendak membangun kesultanan sendiri dengan nama Kacirebonan. Niat disintegrasi ini dengan mudah diamini oleh Pemerintah Hindia Belanda. Albertus H. Wiese, 18

Desember 2013



REGOL KABAR UTAMA

Kasultanan di Pedalaman Jawa

dari

Pajang hingga Yogyakarta Teks: Agus Yuniarso; Foto: Budi Prast, Albert

20

Desember 2013


P

asca surutnya Kesultanan Demak, pusat-pusat kekuasaan di Jawa bergeser ke arah pedalaman, pindah berturut-turut dari Pajang, Kotagede, Kerta, Plered, Kartasura, serta Surakarta dan Yogyakarta. Kultur maritim yang sebelumnya mendominasi pemerintahan pun bergeser menjadi kultur agraris yang khas di wilayah pedalaman. Pajang adalah pusat kesultanan dengan nama yang sama (1549-1587), sementara Kotagede, Kerta dan Plered menjadi ibukota Kesultanan Mataram (1586-1677). Selebihnya adalah kerajaan-kerajaan

penerusnya Dinasti Mataram seiring kronologi waktu: Kasunanan Kartasura (1680-1742), Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1645-1945) dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (1755-1950). Kasultanan Pajang didirikan oleh Hadiwijaya, menantu Sultan Trenggana sekaligus Bupati Pajang yang memindahkan pusat kekuasaan Demak ke wilayah Pajang setelah meninggalnya Sunan Prawoto, raja terakhir Demak yang bertahta tahun 1546-1549. Kesultanan ini menjadi kerajaan pertama yang memusatkan kekuasaannya di pedalaman Jawa setelah runtuhnya Kesultanan Demak. Sebagaimana pendahulunya,

riwayat Pajang pun tak terlampau panjang, kurang dari 40 tahun lamanya (1549-1587). Bekas-bekas kraton Pajang yang tak banyak tersisa diyakini berada di sekitar perbatasan antara Kelurahan Pajang di Kota Surakarta dan Desa Makamhaji di Kartasura, Sukoharjo. Meski sidang para wali tak seaktif di masa Demak, sejumlah wali masih memegang peranan dalam penentuan kebijakan politik di Pajang. Sultan Hadiwijaya sendiri dilantik oleh Sunan Prapen. Tokoh ini pulalah yang menghubungkan kepentingan Pajang dengan sejumlah adipati di Jawa Timur. Sunan Kalijaga pernah membantu Ki Ageng Pemanahan untuk mewujudkan haknya atas tanah h Mataram yang M dijanjikan oleh Hadiwijaya atas jasanya menumpas pemberontakan Arya Penangsang. A Pemberontakan Arya Penangsang A berhasil ditumpas Ki Ageng Pemanahan bersama Ki Penjawi dan Danang Sutawijaya, anaknya. Sebagai imbalan, Desember 2013

21


REGOL KABAR UTAMA menghadiahkan tanah perdikan di Pati kepada Ki Penjawi (1549). Sementara Mataram dihadiahkan kepada Ki Ageng Pemanahan dan puteranya, namun baru di tahun 1556 hak atas tanah Mataram itu diserahterimakan. Ini tak lepas dari kekhawatiran Hadiwijaya setelah mendengar ramalan Sunan Prapen bahwa di Mataram akan lahir sebuah kerajaan yang lebih besar daripada Pajang. Ramalan tersebut menjadi kenyataan ketika Mataram mulai dipimpin oleh

22

Desember 2013

Sutawijaya sejak tahun 1575. Sepeninggal Ki Ageng Pemanahan, Sultan Hadiwijaya mengangkat Sutawijaya menjadi penguasa baru di Mataram dengan gelar Mas Ngabehi Loring Pasar sekaligus gelar Senapati ing Ngalaga, sesuai statusnya sebagai panglima perang Kasultanan Pajang, Dalam perkembangannya, kesalahpahaman politik dan tuduhan pembangkangan telah meretakkan hubungan antara Pajang dan Mataram. Pada tahun P 1582, pasukan Kesultanan Pajang pun P berangkat b menyerbu m Mataram. M Namun belum N sampai ke tujuannya, pasukan besar p ini i porak poranda p dengan

sendirinya. Konon, ini terjadi akibat terjangan badai letusan Gunung Merapi yang kebetulan terjadi pada saat yang sama. Tak lama setelah kekalahan itu, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan kemudian meninggal. Atas dukungan Panembahan Kudus, Arya Pangiri - Bupati Demak, putra Sunan Prawoto sekaligus menantu Sultan Hadiwijaya - berhasil memenangkan persaingan dengan Pangeran Benawa putra Sultan Hadiwijaya - dan bertahta di Kesultanan Pajang pada tahun 1583 dengan gelar Sultan Ngawantipura. Pemerintahan raja kedua Pajang ini ternyata hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram, sehingga kehidupan rakyat terbengkalai. Karenanya, di tahun 1586, Pangeran Benawa yang tersingkir dan menjabat Bupati Jipang, bersekutu dengan Sutawijaya di Mataram, saudara angkatnya, untuk merebut kekuasaan di Pajang. Persekutuan Mataram-Jipang ini berhasil meraih kemenangan dan Arya Pangiri yang bertekuk lutut segera dipulangkan ke Demak. Pangeran Benawa


pun mengambil alih tahta Kesultanan Pajang dengan gelar Sultan Prabuwijaya. Sayang, pemerintahannya hanya berlangsung satu tahun hingga 1587. Karena tak memiliki pewaris tahta, Pajang pun ditetapkan sebagai wilayah dibawah Mataram, dimana Pangeran Gagak Baning, adik Sutawijaya, diangkat sebagai Bupatinya. Setahun kemudian, Sutawijaya mengukuhkan wilayah Mataram sebagai sebuah kerajaan sekaligus bertahta sebagai seorang Sultan dengan gelar Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama atau lebih dikenal dengan nama Panembahan Senopati. Selama masa pemerintahannya, Panembahan Senopati memerkokoh kekuatan politik dan menyusun landasan budaya yang di kemudian hari terbukti menjadi penopang kejayaan Dinasti Mataram Islam di bawah pemerintahan anak cucunya. Sepeninggal Panembahan Senopati di tahun 1601, kekuasaan Mataram diwariskan kepada putranya Raden Mas Jolang yang bergelar Prabu Hanyakrawati Senopati ing

Ngalaga Mataram. Pemerintahannya hanya berlangsung 12 tahun (1601-1613) karena kemudian wafat karena kecelakaan yang dialami saat berburu di hutan Krapyak, sehingga kemudian dikenal sebagai Panembahan Seda ing Krapyak.

Sepeninggal Prabu Hanyakrawati, tahta Mataram sempat beralih ke Pangeran Adipati Martapura, putra keempatnya. Namun karena dianggap kurang memenuhi syarat kesehatan, masa pemerintahannya hanya berlangsung selama satu hari (1613)


REGOL KABAR UTAMA

dan segera digantikan oleh putra sulungnya, Raden Mas Rangsang, yang umumnya langsung dianggap sebagai Sultan Mataram ketiga. Gelar pertamanya adalah Panembahan Hanyokrokusumo atau Prabu Pandita Hanyokrokusumo dan sempat berubah menjadi Susuhunan Hanyokrokusumo. Baru di tahun 1640-an, gelar tersebut disempurnakan kembali menjadi Sultan Agung Senapati Ing Ngalaga Abdurrahman dan lebih dikenal sebagai Sultan Agung Hanyokrokusumo. Bertahta selama 32 tahun lamanya, dari tahun 1613 hingga 1645, Sultan Agung diakui sebagai raja Mataram terbesar dan paling banyak dikenal. Di bawah kepemimpinannya, Kesultanan Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di tanah Jawa dengan kekuatan pengaruhnya di penjuru kawasan Nusantara. Saat itu, hampir seluruh wilayah Pulau Jawa berhasil dipersatukan dan tunduk dibawah kekuasaan Mataram, kecuali Batavia saja yang kala itu diduduki oleh kekuatan militer VOC. Mataram juga behasil menundukkan Sukadana di Kalimantan (1622), Palembang di Sumatra (1636), serta menjalin hubungan diplomatik dengan Makassar, kekuatan terbesar di Sulawesi. Untuk mengimbangi kekuatan VOC, Sultan Agung memerintahkan dua kali penyerbuan ke pusat kekuasaan VOC di Batavia. Peristiwa yang berlangsung di tahun 1628-1629 ini, meski berakhir dengan kegagalan, telah menciptakan tragedi besar di Batavia, termasuk berjangkitnya wabah kolera akibat dibendungnya Kali Ciliwung oleh pasukan Mataram. Jan 24

Desember 2013


Pieterszoon Coen, Gubernur Jenderal VOC, dipercaya meninggal pada tahun 1629 sebagai korban dari wabah yang mengerikan ini. Selain di kancah politik, Sultan Agung juga menaruh perhatian besar pada bidang pertanian. Penguatan kultur agraris dilakukan dengan mengurangi pengaruh kuat wilayah pelabuhan dan perdagangan seperti di Surabaya dan Tuban serta menguatkan ketergantungan rakyatnya pada pengembangan bidang pertanian. Di bidang kebudayaan, Sultan Agung juga dikenal sebagai penulis Serat Sastra Gendhing, sebuah karya sastra berbau mistik serta menetapkan penggunaan bahasa bagongan yang wajib dipergunakan di lingkungan kraton untuk menghilangkan kesenjangan diantara para sentana, punggawa serta abdi dalem kraton. Kekuasaannya di wilayah Jawa Barat juga mempengaruhi perkembangan Bahasa Sunda yang kemudian mengalami perubahan dengan terciptanya bahasa yang lebih halus, strata penggunaan bahasa yang sebelumnya hanya dikenal oleh masyarakat Jawa.

Sebagai upaya mempersatukan rakyat Mataram, Sultan Agung berhasil menciptakan Kalender Jawa Islam, sebuah sistem penanggalan yang memadukan Kalender Hijriyah yang banyak dipakai di wilayah pesisir utara Jawa dengan Kalender Saka yang lazim dipergunakan di daerah pedalaman. inilah karya besarnya dalam peradaban Islam di Nusantara yang masih terjaga lestari hingga hari ini. Sepeninggal Sultan Agung Hanyokrokusumo, tampuk kekuasaan Kesultanan Mataram jatuh pada putra sulungnya, Raden Mas Sayidin dengan gelar Sri Susuhunan Amangkurat Agung atau Amangkurat I yang memerintah tahun 1646-1677. Inilah adalah raja Jawa pertama yang secara resmi menyematkan sebutan Sunan pada gelarnya. Konon, gelar ini dipilihnya untuk tampil dengan jatidiri yang berbeda sekaligus melepaskan diri dari bayang-bayang kebesaran ayahandanya. Selain dikenal sebagai raja yang sangat otoriter, masa pemerintahannya banyak diwarnai dengan berbagai pemberontakan. Pemberontakan terbesar terjadi di akhir

masa kekuasaannya (1677) dikobarkan oleh Pangeran Trunojoyo dari Madura yang dibantu oleh sisa-sisa pasukan Sultan Hassanudin dari Makasar dibawah pimpinan Karaeng Galesong yang berakhir dengan jatuhnya Kesultanan Mataram. Amangkurat I sendiri meninggal dalam pelarian di daerah Tegal, sehingga dikenal pula dengan gelar Sunan Tegalwangi atau Sunan Tegalarum. Pasca jatuhnya Kesultanan Mataram, peta politik di Jawa semakin keruh dan diwarnai dengan perang saudara memperebutkan tahta. Putra mahkota Amangkurat I pun menjalin kerjasama politik dengan VOC dan mendirikan kerajaan baru Kasunanan Kartasura, bergelar Sri Susuhunan Amangkurat II atau dikenal sebagai Amangkurat Amral (1680). Atas bantuan VOC, pasukan pemberontak Trunojoyo berhasil ditumpasnya. Demikian pula bekas pusat kerajaan Mataram di Plered yang dikuasai Pangeran Puger, putra Amangkurat I lainnya, berhasil direbut kembali sekaligus menempatkan Mataram berada di bawah Desember 2013

25


REGOL KABAR UTAMA

kekuasa an Kartasura. Namun ternyata, riwayat kerajaan ini pun tak berusia panjang. Di tahun 1740 meletus peristiwa Geger Pecinan, yakni pemberontakan orang-orang Tionghoa di Batavia yang menjalar ke seluruh penjuru Jawa. Di bulan Juni 1742, akibat kesalahan kebijakan politik yang diambil oleh Sunan Paku Buwana II yang berkuasa di Kartasura saat itu, pemberontakan ini pun menyerbu Kraton Kartasura secara besar-besaran. Sunan pun terpaksa melarikan diri ke Ponorogo. 26

Desember 2013

Meski berhasil direbut kembali atas bantuan VOC dan Pangeran Cakraningrat IV dari Madura, kerusakan parah telah terjadi di Kartasura, sehingga kraton itu tak mungkin lagi ditempati. Paku Buwana II pun memutuskan membangun kraton baru di Desa Sala dengan nama Surakarta yang mulai ditempati pada tahun 1745. Kisah kelanjutan Dinasti Mataram pun berlanjut di kerajaan baru, Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sayang, perang saudara, perebutan kekuasaan dan campur tangan VOC tampaknya lekat mewarnai panggung politik yang diperankan oleh para penguasa Jawa masa itu. Puncak perpecahan sekaligus penyelesaiannya baru terjadi pada tanggal 13 Februari 1755 dengan ditandatanganinya sebuah perjanjian di Desa Giyanti. Peristiwa yang dikenal dengan istilah Palihan Nagari ini, membagi pewaris Dinasti Mataram menjadi dua kerajaan, yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sebuah kerajaan baru dimana Pangeran Mangkubumi kemudian bertahta dengan gelar Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Ngalaga Ngabdurakhman Sayidin Panatagama Khalifatullah, atau lebih populer dengan gelarnya: Sri Sultan Hamengku Buwono I. +



KONDHANG TOKOH

G

ood to great. Itulah kata yang menjadi harapan dan cita-cita Dr. Dino Patti Djalal untuk bangsa dan negaranya, Indonesia. Pastinya, putra bangsa kelahiran Beograd, Yugoslavia, 48 tahun yang lalu ini menginginkan negerinya kian maju dan semakin powerfull di kancah internasional. Dari pandangannya, ia meyakini Indonesia mampu untuk mewujudkan itu. “Sekarang kita telah berada pada posisi yang bagus. Tapi sekarang sudah tiba masanya kita bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi. Dari good to great. Dari bagus ke hebat,� papar diplomat ulung Indonesia ini. Nama Dino Patti Djalal belakangan makin kerap diperbincangkan orang. Pun bermacam media di tanah air makin santer memunculkan sosoknya. Ya, Dino Patti Djalal adalah satu dari sebelas nama yang turut serta dalam konvensi capres Partai Demokrat. Tentu, bukan tanpa dasar dan alasan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang akhir Desember 2013 resmi lepas dari jabatannya ini, mengikuti

Ia berniat membuktikan diri tak hanya bisa menjadi diplomat sukses, namun juga menjadi seorang pemimpin dan politisi yang andal itu. Menurut mantan juru bicara Presiden SBY dan staf khusus urusan internasional ini, ia merasa terpanggil dan bertanggung jawab secara moral kepada bangsa, khususnya generasi muda. Ia berniat membuktikan diri tak hanya bisa menjadi diplomat sukses, namun juga menjadi seorang pemimpin dan politisi yang andal. Dino memang menegaskan bahwa tak ada target lain atau menginginkan jabatan strategis lain, kecuali ingin maju dalam percaturan pemilihan presiden. Lebih kurang 27 tahun putra Profesor

28

Desember 2013

Dr. Dino Patti Djalal

“Good to

Great� Teks: FA Herru; Foto: Albert


Desember 2013

29


KONDHANG TOKOH Hasjim Djalal ini mengabdi bagi Indonesia. Ia telah membuktikan diri sebagai diplomat dan negosiator ulung di tingkat nasional dan internasional. Dino pernah berperan besar dalam pemecahan berbagai konflik di Kamboja, konflik Moro di Filipina, sengketa Laut Cina Selatan, dan konflik

Timor Timur. Pengalamannya sebagai diplomat memang merupakan modal bagi Dino. Saat menjadi Duta Besar RI di Amerika Serikat, negara yang merupakan pusat percaturan politik internasional itu, Dino telah berhasil membuat mata Amerika semakin melek dan mengarah pandang ke Indonesia.

30

Desember 2013

Ia tentu amat mengenal dan cinta pada budaya Indonesia. Dino tetap menjadi anak bangsa yang terus berupaya mengangkat budaya bangsa Indonesia di dunia internasional “Pandangan Amerika pada kita positif. Antara Indonesia dan Amerika sekarang ada comprehensif partnership untuk pertama kalinya dalam sejarah. Dan dalam kemitraan ini, baik Indonesia maupun Amerika, sama-sama mengakui bahwa hubungan ini strategis. Ini suatu moment yang historis bagi Indonesia ketika ditandatangani perjanjian ini tahun 2010 antara Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Obama,� papar Dino kepada Kabare. Ditambahkan Dino, Amerika memang mengakui Indonesia memiliki kekuatan khusus dan sosok negara yang penting baginya. “Dalam arti, sekarang ada pertemuan antara menteri luar negeri dua negara tersebut tiap tahun, dan ada pertemuan enam kelompok kerja yang dibentuk untuk bidang demokrasi dan pemerintahan, energi, pendidikan, lingkungan, pertahanan. Jadi hubungannya sekarang lebih teratur dan lebih terstruktur. Sebelumnya kan tidak demikian,� terangnya. Dino Patti Djalal memang paham betul permasalahan dan tantangan Indonesia di dunia internasional dan konstelasi global. Suami Rosa Rai Djalal ini dikenal memiliki jaringan yang luas dan kuat, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Dino Patti Djalal memang juga dikenal sebagai seorang yang identik dengan luar negeri. Sejak kecil, ia telah terbiasa hidup di negeri orang. Studinya sampai mencapai gelar doktor pun didapatnya bukan dari universitas dalam negeri. Maklum, Dino memang terlahir dari keluarga diplomat. Namun demikian, ia bukanlah orang Indonesia yang tak kenal bangsa dan negerinya. Ia tentu amat mengenal dan cinta pada budaya Indonesia. Dino tetap menjadi anak bangsa yang terus berupaya mengangkat budaya bangsa Indonesia di dunia internasional meskipun ia lama tinggal di luar negeri. Misalnya saja, selama menjadi dubes AS, Dino Patti Djalal dan istrinya Rosa Rai Djalal aktif mempromosikan batik ke negara negara sahabat. Diketahui, Dino belum lama ini mengadakan pameran batik dan melombakan desain batik di Amerika Serikat. Ia pun seorang yang menggemari lagu-lagu dan tari-tarian Nusantara, di kala banyak pejabat yang lebih menyukai musik-musik barat. Hal-hal semacam itulah yang membuat keindonesiaan lantas tak luntur dari dalam dirinya. Sebagai tokoh yang mencoba maju dalam percaturan capres, Dino Patti Djalal pastinya memiliki pandangan dan tujuan tersendiri untuk Indonesia. Seandainya kelak benar ia


sampai kejatuhan sampur memimpin negara ini, Dino ingin dan akan membawa Indonesia menjadi sosok negara yang mumpuni dan unggul di kancah global. Dengan profil Indonesia yang telah bagus di mata dunia internasional, ia mengajak bangsa ini untuk benar-benar menjaga momentum tersebut. Beberapa buktinya, makin banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Selain itu, Indonesia pun sudah tercatat dan masuk dalam G-20 dan sejajar dengan negara-negara lain dalam menentukan kebijakan ekonomi dunia. “Intinya saya ingin mengusung apa yang saya namakan Nasionalisme Unggul bagi Indonesia. Yaitu kecintaan terhadap identitas Indonesia dan kebanggan terhadap Indonesia, tapi yang dirintis atau dipraktikkan adalah dengan menambah daya saing Indonesia, menambah keunggulan Indonesia,” ungkap Dino.

jati diri kita, bangsa Indonesia. Seperti pluralisme, kebhinekaan, kebebasan, toleransi, gotong royong, dan lain sebagainya yang memang telah menjadi wajah budaya Indonesia. “Kemudian, dalam Nasionalisme Unggul ini, kita juga harus siap beradaptasi dengan perubahan, dan juga harus menjaga Indonesia sebagai bangsa yang terbuka, yang tidak menolak perubahan, tapi justru merangkul perubahan. Bangsa yang bukan hanya pasar yang besar, tapi bisa menjadi produsen yang unggul. Bangsa yang berbudaya tinggi, dan budaya kita juga bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri. Dan budaya kita juga bisa mendunia,” seru Dino. Dino Patti Djalal tampak bersemangat dan yakin cita-citanya itu bisa terlaksana. Pastinya, harus dengan dukungan dan keinginan yang muncul dari dalam diri masyarakat Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia selama ini adalah bangsa yang paling adaptif dengan bermacam perubahan. “Jadi saya optimis bahwa bangsa Indonesia mau maju, cinta damai, cinta kebebasan, dan mudah-mudahan juga cinta keunggulan, dan bisa beradaptasi serta melakukan perubahan yang diinginkan,” tutup Dino.+

“Intinya saya ingin mengusung apa yang saya namakan Nasionalisme Unggul bagi Indonesia. Yaitu kecintaan terhadap identitas Indonesia dan kebanggan terhadap Indonesia” Nasionalisme Unggul, menurut Dino, adalah gabungan ideologi persatuan dan ideologi keunggulan. Maksudnya, Indonesia harus tetap memprioritaskan persatuan nasional demi keutuhan NKRI. “Tetapi, persatuan saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan zaman era abad 21. Agar mampu unjuk gigi di mata internasional, bangsa ini harus memiliki keunggulan. Keunggulan yang harus dilakukan secara bersama-sama melibatkan seluruh masyarakat,” imbuhnya. Yang paling penting dalam Nasionalisme Unggul, kata Dino, adalah menjaga keindonesiaan kita. Keindonesiaan adalah hal-hal yang hakiki dalam naluri dan

Desember 2013

31


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

SAMUEL WATTIMENA

Kita Hidup Hanya

Bahagia untuk

M

egawali karier sejak masih duduk di bangku SMA sekitar tahun 1979, mengantar seorang Samuel Wattimena menjadi salah satu desainer profesional Indonesia. Karya-karyanya pun telah mengantarkan banyak penyanyi Indonesia menjuarai berbagai festival, baik nasional dan internasional. Sebut saja di tahun 1980-an, ia pernah menangani penyanyi seperti Rafika Duri, Harvey Malaiholo, Likes Sister, Andi Meriam Mattalata, Broery Pesolima, Vina “Warisan terbesar yang Panduwinata, diberikan oleh keluarga saya Grace Simmon, Hetty Koes adalah karakter. Jadi, Endang. walaupun kami dari keluarga Kemudian di era 1990-an, ada menengah ke bawah, kami Ruth Sahanaya, tidak pernah kehilangan rasa AB Three dan masih banyak syukur dan bahagia” lagi. Bahkan untuk saat ini, Bung Sammy, sapaan akrab Samuel Wattimena, masih dipercaya menangani group D'Masiv untuk image barunya. “Sejak tahun 1980 sampai dengan 1990-an, setiap tahun saya menangani berbagi festival musik sebagai orang yang mendandani kostum mereka. Jadi pada saat itu sempat ada fenomena kalau mau ikut festival pop song yang mendandan saya, pasti jadi pemenang, “ tutur Sammy sembari tersenyum. Terlahir dari keluarga sederhana menempa Sammy menjadi sosok yang mandiri. Bungsu dari 5 bersaudara ini mengaku tak pernah mendapatkan uang jajan. Untuk mendapatkan uang jajan dari sang ayah yang kebetulan menjadi bendahara RT, Sammy harus membantu sang ayah menarik iuran RT. “Warisan terbesar yang diberikan oleh keluarga saya adalah karakter. Jadi, walaupun kami dari keluarga menengah ke bawah kami tidak pernah kehilangan rasa syukur dan bahagia,” kata Sammy.

32

Desember 2013

Sammy sangat bersyukur sejak berkarier selalu berhubungan dengan orang top di bidangnya. Mulai dari penyanyi, bintang film, teater, sutradara, hampir semua pernah didandani olehnya. “Saya banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman secara otdidak. Jadi kalau ditanya siapa yang menginsprirasi saya, ya tidak ada,” katanya. Pekerjaan sang ibu sebagai seorang yang memandikan jenazah, menjadikan Sammy memandang kehidupan ini biasa-biasa saja. Kehidupan mau di atas dan di bawah menurutnya sama saja. Penerima upakarti tahun 1990 dan penghargaan seni tahun 2012 ini memandang bahwa kehidupan ini hanyalah sebuah perjalanan. “Tuhan menginginkan setiap umatnya hanya untuk berbahagia dalam hidup. Jadi kalau saya ini orangtua, kita cuma disuruh main saja kok dalam hidup. Kita hidup dalam present time, jadi syukuri saja pemberian itu,” ungkapnya. Fenomena munculnya desainer-desainer muda di tanah air, dipandang Sammy sebagai sebuah hal yang wajar dan pasti akan terjadi. Perkembangan mode di tanah air sangat bagus dalam arti kreativitas dan bakat. Sammy berharap, para desainer-desainer muda ini dapat lebih peduli akan kekayaan tanah air khususnya terhadap kain-kain tradisonal. “Kepedulian terhadap kain tradisonal sangat meningkat, meski masih dalam batasan euphoria, belum banyak yang menyadari benar akan potensi dari kain-kain yang ada, dan belum sadar bahwa unsur budaya kita adalah pertahanan terbesar di negara ini, “ tuturnya. Sejak lima tahun terakhir ini, Sammy fokus memproduksi bajubaju pria ready to wear. Tentu saja tanpa menghilangkan ciri khas Sammy yakni menggunakan kain-kain tradisional dalam setiap desain yang dibuatnya. Sebagai seorang desainer, Sammy memandang bahwa pakaian adalah sebuah identitas. Bukan sekadar untuk menutupi tubuh. “Kalau identitas kita dipahami bangsa asing, mereka akan respect. Tapi kalau kita melayani bangsa asing, kita akan selalu dianggap pembantu,” tuturnya. Untuk itulah Sammy selalu menekankan akan pentingnya sebuah eksklusivitas dari sebuah produk, khususnya kain. Harapannya, para desainer tidak hanya berorientasi pada dagang. “Pahami kekayaan kita, cari tahu, pelajari dan pahami, lalu eksekusi dalam produksi masingmasing, karena itu adalah modal,”pungkas Sammy.+


Desember 2013

33


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

Industri

KRHT. Drs. H. Istidjab M. Danunagoro, MM

Hotel di DIY

Harus Merata Teks: Della Yuanita; Foto: Albert

saya juga diberi uang saku tiap bulannya,” kenang pria kelahiran Solo, 11 Agustus 1946 ini kepada Kabare. Istidjab memulai kariernya di dunia perhotelan dengan magang di Hotel Indonesia. Istidjab mengaku saat itu memang dunia perhotelan belum tumbuh dan berkembang seperti saat ini. Setelah lulus kuliah, Istidjab sempat mengikuti training dan magang baik di dalam maupun luar negeri. Berbekal pengetahuan mengenai dunia perhotelan tersebut, karier Istidjab dimulai sebagai koki di Hotel Wisata Berkembangnya agenda budaya dan Internasional, Jakarta. Kariernya peta pariwisata di DIY pasti terkait terus menanjak hingga dirinya dengan bertambahnya pengunjung dipercaya menjadi Sales Manager Hotel Indonesia Jakarta tahun atau wisatawan yang datang, 1973 - 1980, Public Relations sehingga secara langsung atau tidak and Sales Manager Samudra akan mempengaruhi jumlah Beach Hotel & Resort, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, okupansi hotel tahun 1980 - 1984, Public Relations and Sales Manager dirasakan sejak dirinya lulus dari SMA di Hotel Wisata International Jakarta, tahun Jakarta. Keinginannya menjadi pilot 1984 dan Director of Sales and Marketing akhirnya kandas karena larangan dari kedua Jayakarta Tower Hotel Jakarta, tahun 1984 orangtuanya yang khawatir akan resiko 1991. bertugas di udara. Pengalaman Istidjab dalam “Kedua orangtua saya mengarahkan mengembangkan operasional hotel untuk masuk Akademi Kepolisian, namun membawanya menjadi general manager di akhirnya saya memilih melanjutkan kuliah Hotel Prima Cirebon pada tahun 1991. di Akademi Perhotelan Bandung. Meski Inilah saat dimana kecakapan manajerial jarang diminati orang, tapi saya sangat Istidjab diuji untuk membangun sebuah bangga kuliah di sana karena selain kuliah, jaringan hotel sekaligus mengangkat dunia

N

ama KRHT. Drs. H. Istidjab M. Danunagoro, MM., tampaknya tak bisa dilepaskan dari dunia perhotelan Yogyakarta. Sepertinya, Tuhan memang telah menggariskan hidupnya untuk mengabdi di industri hospitality tersebut. Sebagai General Manager Grand Quality Hotel Yogyakarta serta Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) wilayah DIY. Kecintaan Istidjab dengan dunia perhotelan sudah

34

Desember 2013

pariwisata Cirebon. Kapabilitas Istidjab dalam membangun jaringan hotel di Cirebon, Indramayu hingga Purwokerto membuatnya dipercaya oleh beberapa pemilik hotel terkemuka di Indonesia untuk mengurusi bisnisnya yang nyaris kolaps. Tahun 1999 hingga sekarang dirinya menduduki jabatan sebagai General Manager Grand Quality Hotel Yogyakarta. “Ini sudah tahun ke 14 saya bekerja di sini. Sekian tahun berkarier di Jogja dan dua periode menjadi ketua PHRI, saya melihat bahwa perkembangan industri perhotelan di sini tumbuh pesat. Saat ini ada sekitar 20 hotel baru di wilayah kota yang akan beroperasi. Belum lagi di Sleman dan wilayah lainnya, total ada sekitar 50 lebih hotel baru baik yang berbintang maupun melati yang akan berdiri. Berkembangnya agenda budaya dan peta pariwisata di DIY pasti terkait dengan bertambahnya pengunjung atau wisatawan yang datang, sehingga secara langsung atau tidak akan mempengaruhi jumlah okupansi hotel,” papar Istidjab. Untuk kedepannya, Istidjab berharap Pemda DIY harus terus mengarahkan para investor untuk membangun hotel di wilayah lain, seperti di Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul, agar pembangunan hotel lebih merata. Oleh karenanya infrastruktur di daerah tersebut juga harus ditingkatkan agar mampu menarik investor untuk menginvestasikan dananya ke daerah-daerah tersebut. +


Desember 2013

35


GEBYAR

FESYEN

Kain Lawasan,

forReason-Season, & Lifetime

H

ari itu, di kampung Alun-Alun, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, sebuah lingkungan yang terdiri dari sembilan rumah joglo, kain lawasan menjadi sebuah reason. Ia hadir untuk memberikan sebuah wawasan baru, cerita baru, yang sebenarnya tidak baru. Di antara dua gerbang (two gates), ia hadir untuk menuntun kita, mengenal lebih jauh tentang batik Indonesia. Menyelami sebuah sejarah, kisah, dan cerita di balik selembar kain lawas, sembari mengajar kita tentang suatu rasa layaknya sebuah jogla tua (omah ropingen). Sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya. Ia hadir membawa rasa sejuk, adem, dan teduh, seperti angin di musim karo. Ia pun bladus, hangat, dan berdebu, seperti teriknya hari di pesisir utara tanah Jawa. Tapi just for a season, seperti tahun-tahun yang telah berlalu, ia memberi sebuah kenangan yang tak akan terlupakan pada selembar kain batik lawasan. 36

Desember 2013


Kain lawasan sebagai material utama, tampil demikian unik dan modern ketika disulap menjadi cardigan berdetail pulled-thread dengan lengan 3/4. Menjadi semakin menarik ketika dikombinasi dengan t-shirt berkerah halter-neck dan midi-pants beraksen draped pada sisinya, ditambah obi lebar di bagian pinggang. Sehingga menimbulkan kesan chic-androgyny yang seolah hadir dari masa silam. Lokasi: Dalem Ropingen, Kotagede

Desember 2013

37


GEBYAR

FESYEN

Casual dress berwarna gradasi biru ini tampil harmonis dalam siluet mididress. Inilah kombinasi kain lawasan motif mega mendung dan jarik gendong bermotif flora dengan teknik asymetriccutting, menjadi busana bagi wanita muda yang simpel dan feminim dalam kesempatan santai dan non-formal.

38

Desember 2013


Paduan bolero berbahan kain lawasan berdetail embroidery yang di-trim secara natural dengan long-dress hitam, menjadi tampilan busana yang simpel dan elegan.

Desember 2013

39


GEBYAR

FESYEN

Ide korean style, sebagai konsep dasar, hadir dalam bentuk wrap-dress berbahan kain lawasan katun beraksen tali lebar yang dapat diikat menjadi pita pada bagian dada, merupakan aksen yang menjadi sentuhan akhir pada tampilan busana yang simpel dan feminim.

40

Desember 2013


Busana kasual two pieces yang dinamis, menjadi pilihan dalam koleksi kali ini. Warna-warna cerah dari kain lawasan dan gelap dari kain tenun tradisional, menjadi kekuatan serta daya tarik utama. Terefleksi pada paduan antara atasan loose-blouses berlengan pendek berdetail trim motif dan wrap-skirt yang diaplikasikan dengan menggunakan teknik cutting yang unik.

Desember 2013

41


GEBYAR

FESYEN

Kain lawasan kembali diolah dalam bentuk simple cardigan diperkuat finishing berupa trim brocade. Feminim sekaligus maskulin terefleksi saat dipadukan dengan wrap-pants yang diaplikasi menggunakan teknik cutting yang unik, seolah kain lawasan yang terlahir kembali dalam modernitas masa kini.

42

Desember 2013


B

erawal dari ketertarikan dan kepedulian pada kelestarian kain batik lawasan (lama), Dayu Jiwa, perempuan energik ini, menceritakan kisah di balik karya-karyanya. Menurutnya, kain-kain lawasan itu hadir untuk menuturkan kisah tentang kehidupan yang sarat akan nilai kesetiaan, kesabaran, ketekunan, serta kegigihan orang-orang masa silam. Nilainilai tersebut yang jika dipahami dan diterapkan secara menyeluruh, akan membuat jiwa kita menjadi pribadi yang kokoh, tulus, dan penuh kasih. Hal itulah yang pada akhirnya mendorongnya mendirikan bran yang diberi nama Batik Ijen Lawasan. Batik Ijen Lawasan, hadir dalam konsep desain ready to wear yang khusus dibuat bagi wanita aktif dan dinamis dengan tampilannya yang simpel, casual-chic, elegan dan menarik. Produknya menggunakan kain lawasan pilihan yang dikumpulkan dari berbagai desa di tanah Jawa. Meskipun kain lawasan yang digunakan memberikan kesan klasik, namun diolah sedemikian rupa mengikuti tren masa kini, sehingga mampu diterima oleh setiap kalangan dan tingkat usia serta bentuk tubuh wanita yang sangat beragam. Batik Ijen Lawasan juga memberikan prestise bagi pemakainya, mengingat bahan bakunya yang terbatas, serta efek lawas yang membawa keunikan tersendiri pada setiap kainnya. Meskipun model bisa saja dibuat serupa satu sama lain, namun tetap hanya akan ada satu warna, untuk satu motif, dan satu ukuran, sehingga membuatnya menjadi produk yang limited serta ekslusif. “Orang boleh kata, kain lawasan akan pudar. Namun selama napas masih di badan, ia akan tetap ada dan menjadi sebuah nyanyian kelana di hati, di tengah hiruk pikuk galaunya jiwa-jiwa sunyi dan mencari sang pemilik sejati untuk sebuah lifetime,� ujar Dayu Jiwa. +

Busana: Batik Ijen Lawasan by Dayu Jiwa Aksesoris: Dayu Jiwa Model: Farida Febrian Fotografer: Budi Prast Asst. fotografer: Sutoto Stylist & Writer: Tyas Santhi Fatmasari Make Up & Hair Do: Sari Virduasi Koordinator: Farid Imawan Editing: Sutoto Lokasi: Kampung Wisata Alun-alun Kotagede Yogyakarta.

Cokrodiningratan JT 2/91, Yogyakarta, 55233 HP 08174707974 Website: www.batik-ijen-lawasan.blogspot.com


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Mobil Petualang:

Tangguh di Lapangan,

Modis di Jalanan Jeep Wrangler

Rubicon J

eep Wrangler, jenis SUV kompak dengan sistem penggerak empat roda keluaran raksasa mobil Amerika Chrysler, kini memasuki generasi ketiga dari sebuah merek legendaris yang mewarisi ketenaran Jeep Willys di era Perang Dunia II. Varian terbarunya, Jeep Wrangler Rubicon 10th Anniversary Edition yang hanya diproduksi sekitar 120 unit untuk pasar Indonesia, dilengkapi dengan sejumlah detail dan fitur yang membedakannya dengan jenis yang beredar sebelumnya, membuatnya siap terjun di medan off-road, meski dalam kondisi baru keluar dari pabrik dalam keadaan standar. Logo eksklusif Rubicon 10th Anniversary disematkan pada bagian eksterior berupa plakat khusus bermaterial besi padat, sementara di dalam kabin terpajang di sandaran punggung berupa bordir emboss dan pada handle-bar di sisi dashboard depan. Edisi terbatas ini dilengkapi dengan kap mesin berventilasi yang disebut power dome hood yang dirancang untuk melepas panas mesin hingga memberikan sirkulasi yang lebih baik. Desain drainase dirancang khusus untuk mencegah air terperangkap masuk ke ruang mesin, utamanya kala mobil berada di medan off-road. Juga dilengkapi penutup tangki bensin untuk menjaga keselamatan baik jalan aspal ataupun di lintasan alam bebas.

44

Desember 2013


Xterra PRO-4X

K

enyamanan berpetualang juga ditawarkan oleh Nissan dengan salah satu unggulannya Xterra PRO-4X Offroad Edition, nama yang diambil dari ajang kompetisi triatlon berkelas dunia yang juga disponsori Nissan. Jenis SUV kompak dengan empat pintu ini diproduksi dengan basis platform F-Alpha Nissan, menggabungkan antara desain khas, tenaga tangguh dan nilai kegunaan tinggi, namun memiliki harga yang relatif terjangkau. Ditenagai mesin V6 4.0-liter, mobil ini menawarkan pilihan transmisi manual 6 percepatan atau otomatis 5 percepatan, sementara untuk varian off-road terpasang aplikasi penggerak 4 roda dengan sistem elektrik. Untuk kebutuhan petualangan, eksteriornya dilengkapi dengan tubular roof rack dan roof line, sementara bumper depan dirancang dengan sudut datang yang cukup besar memungkinkan untuk meluncur leluasa di lintasan semi off-road. lamatan baik jalan aspal ataupun di lintasan alam bebas.

Land Rover

Discovery 4

D

iilhami oleh kejayaan Jeep Willys di era Perang Dunia II, Land Rover kini menjelma menjadi kendaraan mewah bergengsi bagi kalangan terbatas yang telah menerima lebih dari 150 penghargaan di seluruh dunia. Salah satu unggulan pabrikan asal Inggris ini adalah Land Rover Discovery, SUV berukuran menengah yang sejak diperkenalkan di tahun 1989 telah melahirkan empat generasi. Di Amerika Utara, Discovery generasi terakhir dipasarkan dengan sebutan LR4. Untuk bersaing di pasar SUV kelas atas, generasi terbarunya ditampilkan dengan peningkatan kenyamanan dan pengendalian untuk jalan aspal layaknya sedan, namun tetap andal dan tak tertandingi di medan off-road.


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Toyota Highlander

H

ighlander adalah jenis crossover SUV berukuran menengah pertama keluaran Toyota yang diperkenalkan pertama kali di bulan April 2000. Di Jepang dan Australia, jenis ini diperkenalkan dengan nama Toyota Kluger, nama yang diambil dari Bahasa Jerman yang berarti cerdas atau bijaksana. Generasi terbarunya telah muncul di ajang New York International Auto Show 2013 bulan Maret lalu, dengan desain tampilan eksterior yang lebih menarik dan terlihat perkasa. Dilengkapi dengan mesin V6 empat silinder yang dikombinasi dengan varian mesin Hybrid, Toyota Highlinder menjadi pilihan tepat bagi penyuka mobil dengan tampilan perkasa berdesain khas mobil laki-laki.

Toyota 4Runner

P

ilihan lain dari keluarga Toyota adalah 4Runner yang pertama kali dipasarkan pada tahun 1984 dan saat ini telah memasuki generasi kelima. Serupa dengan Highlander, 4Runner tergolong jenis SUV berukuran menengah. Di negeri asalnya, jenis ini dikenal dengan nama Toyota Hilux Surf. Model 2014 ditampilkan dengan perubahan gaya eksterior yang lebih tegas serta interior yang lebih nyaman dan modern, serta kemampuan off-road handal sebagai penciri kendaraan perambah segala medan. 4Runner terbaru tersedia dalam tiga varian, yakni SR5, Limited dan Trail, semua ditenagai dengan mesin V6 4.0-liter plus Dual VVT-i yang meningkatkan tenaganya sekaligus irit bahan bakar.

Honda Pilot

EX D

i penghujung tahun 2014 ini, Honda bakal meluncurkan New Honda Pilot, varian terbaru dari produk crossover SUV berukuran menengah yang pertama kali diluncurkannya tahun 2002. Meski gambar resminya belum dirilis, diyakini model terbaru ini akan tampil dengan sosok yang tak jauh berbeda dengan pendahulunya. Rancangan boxy dengan interiornya yang cukup luas memungkinkan untuk mengangkut hingga delapan orang dengan tetap menawarkan kenyamanan fitur dan teknologi canggih terkini. Sayang, varian ini tidak hadir resmi di Indonesia karena hanya ditujukan untuk pasar Amerika utara. Untuk mendapatkannya, tentu harus melalui importir umum dengan harga yang tentu lebih mahal dari angka $ 30.000-40.000 yang menjadi harga resminya.

Mitsubishi

D

i ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 bulan September lalu, Mitsubishi meluncurkan Mitsubishi Outlander Sport Limited Edition, varian terbaru SUV-nya yang dijanjikan sebagai 'kejutan' bagi konsumennya di Indonesia. Dengan tambahan fitur interior dan eksterior yang lebih menarik, mobil ini diperkirakan menjadi daya tarik bagi mereka yang suka tampil dengan gaya berbeda. Kesan ekskusifnya antara lain ditampilkan dengan tambahan garnish hitam sporty di sisi bawah bumper, velg berwarna titanium, daytime running light serta emblem 'Limited Edition' di sisi belakangnya. Sementara di dalam kabin tampil nuansa two-tone color hitam abuabu, krom di tuas transmisi dan desain panel instrumen yang lebih bergaya. Nah, makalah di antaranya yang bakal menjadi pilihan Anda? 46

Desember 2013

Outlander



CANTHING ARTIKEL LEPAS

Pencinta sepeda onthel meramaikan jalannya kirab

Ondel-ondel simbol budaya Betawi

Pasukan Lombok Abang dan Plangkir Puro Pakualaman Yogyakarta

Gubernur DK Jakarta Jokowi dan Menpora KRMT. Roy Suryomelihat jalannya kirab budaya

S

Pasukan ben dera

Kirab

dan march ing band

Budaya

Jakarta

Rakyat

Teks & Foto: Herlan

48

Desember 2013

uasana berbeda terlihat di sekitar Jl. Medan Merdeka Selatan, tepat depan Gedung Balaikota, pada 10 November 2013 yang lalu. Saat itu jalanan tampak diramaikan oleh warna warni umbul-umbul serta kostum yang dikenakan oleh para peserta Kirab Budaya DKI Jakarta yang ke2 pada tahun 2013. Kirab budaya DKI Jakarta kali kedua ini diselenggarakan oleh Pemprov DKI bekerja sama dengan Yayasan KIBAR, untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Kirab Budaya ini diikuti oleh lebih kurang 20.000 peserta yang terdiri dari berbagai golongan masyarakat, komunitas dan para pelajar di DKI Jakarta. Selain ondel-ondel dan tanjidor yang meramaikan kirab budaya ini, barisan Prajurit dan Pasukan Lombok Abang dan Plangkir dari Puro Pakualaman, Yogyakarta, juga turut meramaikannya. Menariknya, Pasukan legiun dan prajurit tersebut dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, KRMT. Roy Suryo, yang tampak mengenakan pakaian kebesaran Manggolo Yudho Puro Pakualaman. Roy Suryo mengatakan bahwa tujuannya mengenakan pakaian kebesaran tersebut untuk memperkenalkan berbagai macam aneka budaya yang dimiliki oleh Yogyakarta kepada masyarakat Jakarta. “Kirab budaya adalah salah satu wadah untuk menunjukkan


dan memperkenalkan keanekaragaman budaya yang kita miliki kepada masyarakat luas, serta melestarikan budaya budaya-budaya tersebut agar tidak tergerus oleh perubahan zaman,� papar Roy Suryo kepada media yang hadir saat itu. Parade Kirab Budaya DKI Jakarta ke-2 ini dilepas oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di depan Gedung Balai Kota Jakarta. Kirab berakhir di pelataran Monumen Nasional (Monas). Selain diisi dengan parade, kirab ini diramaikan juga dengan acara Bazar Kuliner Nusantara, yang menampilkan makananmakanan dan minuman khas berbagai provinsi yang ada di mengenakan T. Roy Suryo ol o Yudho Menpora KRMsa gg an M n Indonesia dan lomba foto ra pakaian kebeman ala Puro Paku kirab. Kirab Budaya Rakyat DKI Jakarta merupakan event tahunan yang termasuk dalam agenda resmi Pemprov DKI pimpinan Gubernur Joko Widodo untuk melestarikan budaya nasional. Pada tahun lalu, Kirab Budaya Rakyat ini mendapat penghargaan rekor dunia dari Museum Rekor Indonesia sebagai “Parade Jenis Busana Tradisional Terbanyak di Dunia�. +

Berbagai aksi peserta kirab

Para pelajar SMA pun turut berpartisipasi

Desember 2013

27


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Ngayogjazz 2013 Sepotong

Dalam sejarahnya, musik jazz memang lekat dengan kata perubahan. Ia menjadi media perlawanan, penampung kegelisahan, dan penawar luka bagi masyarakat kulit hitam di Amerika

Pesan Perdamaian dari

Pedesaan Teks: Wahyu Indro S; Foto: Budi Prast, Dok. Ngayogjazz

D

i Indonesia, selama lima tahun terakhir, perkembangan musik jazz boleh dikatakan cukup pesat. Indikatornya jelas. Makin bertambah musisi yang mengeluarkan album, konser khusus musik jazz, dan penonton yang datang ke pertunjukan berlabel musik jazz. Situasi ini sebenarnya anomali bila diperbandingkan dengan industri musik Indonesia saat ini. Di tengah industri yang

50

Desember 2013

nyaris kolaps melawan pembajakan, musik jazz justru berkembang. Sama seperti sejarah kelahiran musik jazz yang berawal dari perlawanan terhadap ketertindasan, setiap tahun Ngayogjazz selalu tampil di tengah-tengah masyarakat kaum bawah atau kalangan proletar. Di festival ini, para musisi pemula hingga senior bersatu dan bermain bersama tanpa ada perbedaan di dalam panggung musik

sederhana dengan nama Panggung Tradisional, Panggung Wawuh (berdamai), Panggung Guyub (rukun), Panggung Sayuk Rukun (suasana penuh kerukunan), dan Panggung Srawung (bergaul). Penamaan kelima panggung ini selaras dengan tagline Ngayogjazz 2013, �Rukun Agawe Ngejazz�, yang digelar di kampung Sidoakur yang artinya jadi rukun (akur). Seperti tahun lalu, konser Ngayogjazz


berformat trio asal Jepang; pemain trumpet Eropa Erik Truffaz; Brink Man Ship yang dikomandani Jan Galega Bronnimann asal Swiss; serta Jerry Pellegrino, pianis asal Amerika Serikat. Sedangkan artis dalam negeri yang tampil tak kalah memukau antara lain Idang Rasjidi, Chaseiro, Monita Tahalea, Shadu Band, Everyday Band, Kirana Big Band, Komunitas Jazz Jogja, Jazz Ngisor Ringin, Oele Pattiselano Trio, Peni Chandrarini, dan Ketzia. Selain itu, tema Ngayogjazz 2013 kali ini, ”Rukun Agawe Ngejazz”, sangat aktual dengan kondisi masyarakat DIY, bahkan Erwin Octavianto

Vembri Waluyas

2013 juga berlangsung di tengah guyuran hujan. Ngayogjazz benarbenar menjadi medan pembelajaran bagi pemusik jazz. Mereka yang biasa dimanjakan dengan fasilitas konser musik mewah, harus bermain di tengah derasnya hujan, bahkan dengan peralatan seadanya. Tetapi, meski digelar di pelosok kampung, Ngayogjazz 2013 terbukti menjadi festival musik jazz kolosal dengan jumlah artis mencapai 260 orang dengan 37 grup band. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada Ngayogjazz 2012 yang didukung 180-an artis dengan 27 grup band saja. Sebut saja sejumlah artis dan grup band luar negeri tampil dalam Ngayogjazz 2013, seperti Baraka, band

Sebab, dalam Ngayogjazz terkandung suasana ”hajatan bersama” yang tak eksklusif di mana banyak pihak baik lokal, nasional, maupun internasional ikut terlibat

Desember 2013

51


Indonesia. Di tengah riuh rendah pemberitaan media yang setiap hari menampilkan aneka ragam kekerasan dan permusuhan, aksi-aksi kekerasan dan radikalisme menghangat di DI Yogyakarta, sebuah pesan perdamaian yang sengaja dimunculkan dari pentas tahunan kali ini. Sebab, dalam Ngayogjazz terkandung suasana ”hajatan bersama” yang tak eksklusif di mana banyak pihak baik lokal, nasional, maupun internasional ikut terlibat. Dengan cara ini, berbagai aspek tersentuh, mulai dari politik, ekonomi, dan sosial tanpa perlu ada tempelan jargonjargon ideologis yang sensasional atau bahkan komersial. Intinya, Ngayogjazz menawarkan virus-virus perdamaian yang menyejukkan melalui nada dan suara. Beragam penyanyi, musisi, alat musik, dan warna suara menyatu dalam sebuah harmoni kerukunan musik di acara Ngayogjazz 2013. “Enam bulan kami berburu memilih lokasi ini untuk penyelenggaraan Ngayogjazz. Sesuai dengan tema

Di acara ini siapa pun boleh tampil, boleh berjualan, boleh menonton secara gratis, asalkan tetap pada koridor utama, yaitu kerukunan

52

Desember 2013

Erwin Octavianto

Erwin Octavianto

Vembri Waluyas

CANTHING ARTIKEL LEPAS utama, di acara ini siapa pun boleh tampil, boleh berjualan, boleh menonton secara gratis, asalkan tetap pada koridor utama, yaitu kerukunan,” kata penanggung jawab Ngayogjazz, Djaduk Ferianto. Dalam acara tersebut, dari sekian artis yang pernah tampil di ajang Ngayogjazz. Menurutnya, Idang Rasjidi adalah salah satu contoh pemusik jazz senior yang selalu setia menemani dan menyediakan diri untuk tampil. “Pada Ngayogjazz kali ini, kami menobatkan Kang Idang sebagai jazzer proletar. Dari beliaulah lahir musisimusisi jazz muda berkualitas,” kata Djaduk. Meski kembali digelar di tengah perkampungan, bukan di mal ataupun hotel berbintang. Ngayogjazz 2013 yang diadakan di Yogyakarta untuk ke 7 kalinya ini adalah sebuah contoh bagaimana musik jazz melebur dengan kelokalan. Bagaimana pertunjukan jazz menjadi lebih dari sekadar hiburan, melainkan gerakan kebudayaan. Dengan cara-cara semacam itulah, musik jazz bisa berusia panjang di Indonesia. Semoga. + Kuncoro


“Malam Preview

Muhibah Seni RBN

Puspo Budoyo ke Italia”

Tari Gendhing Sr iwijaya

Teks&Foto: Herlan

Tari Zapin dari Sumatra

Tari Jejer dari Banyuwangi

M

Tari Membri dari Papua

enampilkan dan memperkenalkan berbagai macam kesenian tradisional Indonesia di berbagai pentas seni yang ada pada kota-kota di berbagai negara, merupakan salah satu cara agar budaya dan seni tradisional Indonesia dapat terkenal dan disukai oleh masyarakat seluruh dunia. Hal ini juga dapat meningkatkan kemajuan sektor pariwisata Indonesia, karena akan semakin banyak wisatawan-wisatawan asing yang datang ke Indonesia untuk melihat dan mempelajari budaya dan seni tradisional khas bangsa Indonesia. Program Malam Preview Muhibah Seni ini merupakan salah satu misi dari Puspo Budoyo yang rencananya akan menampilkan berbagai macam kesenian tari tradisional Indonesia di Brescia dan Vatikan, Roma, Italia. Dalam pementasan tersebut, Puspo Budoyo akan menampilkan 12 kesenian tari Indonesia dengan tema “Mostra Indonesia” dan “Indonesia Faith History In Culture” yang merupakan penggabungan unsur seni dan religi. Untuk memberitahukan dan sekaligus meminta doa restu para penggemar Puspo Budoyo yang ada di Indonesia khususnya Jakarta tentang kesenian-kesenian apa saja yang akan di bawa ke Italia nantinya, Puspo Budoyo mengadakan Malam Preview Seni RBN Puspo Budoyo ke Italia pada 5 November 2013 yang lalu. “Suatu kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya Puspo Budoyo karena bisa menampilkan kesenian tradisional bangsa Indonesia di ajang seni berkelas Internasional dan ini merupakan kesempatan yang spesial bagi Puspo Budoyo.

Oleh karena itu agar penampilan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, kami mengaharapkan dukungan dan doa dari para pecinta seni dan penggemar Puspo Budoyo yang hadir pada malam ini,” ujar Luluk Sumiarso, Pimpinan Puspo Budoyo, dalam sambutannya. Pada Malam Preview Muhibah Seni RBN Puspo Budoyo ke Italia yang bertempat di Nusantara Room Hotel Dharmawangsa Jakarta ini Puspo Budoyo menampilkan 7 tarian. Antara lain tari Blambangan Cakil dan Bedhaya Majapahit dari Provinsi Jawa Tengah, Tari Mambri khas Provinsi Papua, Tari Jejer dari Banyuwangi, Tari Gendhing Sriwijaya dari Selatan, Tari Zapin dan Tari Saman dari Sumatra. Puspo Budoyo merupakan sebuah Pusat Paduan Nusantara yang terdiri dari Sanggar Seni dan Rumah Budaya. Paguyuban Puspo Budoyo didirikan pada 6 Agustus 2003 oleh H. Lies dan H. Luluk Sumiarso. Tujuan didirikannya paguyuban ini adalah untuk meneguhkan eksistensi kesenian tradisional rakyat dan mempopulerkanya di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya. Diharapkan kesenian rakyat tersebut akhirnya menjadi kesenian nasional yang digemari oleh segala lapisan masyarakat dan suku-suku bangsa Indonesia. Untuk pementasan di Italia ini merupakan penampilan ke 6 Puspo Budoyo di mancanegara. Ini merupakan salah satu prestasi yang membanggakan, karena Indonesia masih memiliki kelompok yang peduli dan cinta terhadap budaya dan seni tradisional khas Bangsa Indonesia.+

Desember 2013

53


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Melestarikan yang Tersisa

dari Kesultanan

Pajang

Teks: FA Herru; Foto: Albert

Demikian, dengan acara ini, kita mencoba untuk melestarikan budaya, juga menemukan kembali 'ruh' Kesultanan Pajang

S

eperti hilang ditelan bumi, Keraton Pajang kini hanya tinggal cerita. Kesultanan dengan raja pertama sekaligus terakhir Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir) ini pernah berjaya di tanah Jawa Tengah pada tahun 15681618. Hanya kebesaran Pajang dan rajanya, yang

sampai saat ini harum dalam guratan sejarah bangsa. Namun demikian, remah-remah sisa kebesaran Pajang saat ini terus digali. Baik berupa benda peninggalan, bekas keratonnya, ataupun juga budaya dan seni dari peradaban Kesultanan Pajang. Para cucu pembesar-pembesar kerajaan, masyarakat serta mereka yang bernaung di dalam Paguyuban Kasultanan Kraton Pajang, kini bersama nguri-uri atau melestarikan apa yang masih tersisa. Mereka ingin “menghidupkan� kembali Kerajaan Pajang. Mengingat, menumbuhkan dalam hati, kebesaran budaya Kesultanan Pajang. Seperti halnya pada 21 November lalu, di Petilasan Keraton Pajang, yang berada di Desa Makam Haji, Kartasura, Sukoharjo, telah 54

Desember 2013

diselenggarakan ruwatan masal, sedekah bumi serta pergelaran wayang kulit semalam suntuk. Acara ini diselenggarakan bertepatan dengan bulan Suro, bulan baik bagi masyarakat Jawa. Menurut Raden Dimas Katja, pemerhati budaya yang sekaligus salah satu keturunan Joko Tingkir, acara ini merupakan agenda tahunan masyarakat Pajang. Dan tentu, sebagai upaya melestarikan kebudayaan Jawa, yang juga kebudayaan Kesultanan Pajang. Di samping itu juga untuk menggairahkan kembali budaya tradisi masyarakat Pajang. Ia berharap pula, bahwa agenda-agenda budaya masyarakat Pajang semacam ini, kelak bisa menjadi ciri khas dan daya tarik wisata. Sampai saat ini, telah ada dua agenda budaya yang setiap tahunnya dilaksanakan. Yaitu acara budaya di bulan Suro serta di bulan Maulud. Pada acara ruwatan masal tesebut, sebanyak 40 orang tua-muda, putra-putri, diruwat. Ruwatan murwakala ini dimaksudkan untuk membesihkan diri dari sukerta atau segala macam kesialan hidup, nasib jelek dan selanjutnya. Keempat puluh orang sukerta tersebut diruwat oleh dalang ruwat Ki Subrata yang sebelumnya


mempergelarkan wayang kulit. Mereka dipotong sedikit rambutnya, lalu disirami dengan air yang diambil dari sendang Sumber Panguripan Tirtomulyo yang ada di Petilasan Keraton Pajang. Bersaman dengan itu, juga dilepaskan 40 pasang burung dara dari sangkar. Tentu, semua itu merupakan simbol pelepasan sukerta dan penyucian diri.

Selain itu, dilaksakan juga Sedekah Bumi Pajang. Sedekah bumi merupakan upacara ritual masyarakat Jawa yang sudah turuntemurun, dimaksudkan untuk mensyukuri nikmat Tuhan yang sudah diberikan kepada manusia. Pun demikian, ritual ini dulu juga

dilakukan oleh raja Kerajaan Pajang. Sebuah gunungan lanang berisi bermacam hasil palawija digelar dan kemudian diperebutkan masyarakat. Bumi Pajang sampai saat ini memang terkenal dengan hasil bumi palawijanya. Tak ayal, ritual yang satu ini menjadi selalu menjadi atraksi yang menarik. Tak hanya itu agenda budaya yang dilaksanakan. Di tempat yang sama, digelar pula pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon “Dewa Ruci� oleh dalang Ki Agus Birowo. “Demikian, dengan acara ini, kita mencoba untuk melestarikan budaya, juga menemukan kembali 'ruh' Kesultanan Pajang. Sebagai orang Jawa yang punya budi pekerti luhur, kita harus mempertahankan budaya. Negara bisa maju kalau masyarakatnya menghargai budayanya sendiri. Kalau kita tidak mau nguri-uri budaya sendiri, pasti pada akhirnya akan hancur,� ujar Raden Dimas Katja, mengakhiri cerita.+

Desember Dese De semb mber er 2201 2013 0133

27


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Philips “Kota Terang Hemat Energi”

Membuat

Yogyakarta LebihBercahaya Teks: Wahyu Indro S; Foto: Albert

M

atahari mulai merangkak kembali ke peraduannya dan memancarkan warna kemerahmerahan di langit Yogyakarta. Meski waktu akan berganti malam, tapi tak menyurut langkah warga mendatangi alun-alun utara untuk menyaksikan proses pencahayaan di Pendapa Pagelaran Keraton dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret dalam acara “Kota Terang Hemat Energi Bersama Philips” dengan menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED). Ya, setelah menyelenggarakan program “Kota Terang Hemat Energi bersama Philips LED” di Denpasar, Surabaya dan Palembang. Menutup tahun 2013 ini, Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) hadir untuk memberikan pencahayaan teknologi LED di dua ikon kota Daerah Istimewa Yogyakarta yakni Pagelaran Keraton dan 56

Desember 2013

Monumen Serangan Umum 1 Maret. Head of Marketing Lighting PT Philips Indonesia, Ryan Tirta Yudhistira mengatakan, sebagai perusahaan yang berusaha memberikan inovasi, Philips bangga dapat bekerjasama dengan

pemerintah DIY untuk memberikan pencahayaan paling inovatif LED di dua ikon budaya dan sejarah. Philips berharap kontribusi ini dapat membuat masyarakat DIY semakin bangga terhadap nilai-nilai yang dimiliki. Dalam acara tersebut, Philips menggunakan model Vaya Flood, EW Blast dan Vaya Linear untuk menyinari Pagelaran Kraton di Alun-alun Utara dan Monumen Serangan Umum 1 Maret yang terletak berdekatan dengan Benteng Vredeburg. Dengan pencahayaan LED tersebut,kemegahan Pagelaran Kraton dan keindahan detail patung Monumen Serangan Umum 1 Maret menjadi semakin terlihat menonjol. Data Enable Pro pada sistem pencahayaan memudahkan untuk pengaturan yang dapat dilakukan dalam semua kondisi cuaca, dapat diprogram sepenuhnya sesuai dengan pertunjukan cahaya yang diinginkan,


Sebenarnya, kehadiran Philips di kota Yogyakarta sudah cukup lama. Bersama dengan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, pencahayaan dari Philips telah menerangi Gedung Agung, Tugu Yogyakarta, Air Mancur Adipura, dan Stadion Bantul. Selain itu, pencahayaan Philips LED juga telah diaplikasikan pada Pesantren Al-Munawwir dan Eastparc Hotel. Mengapa lampu LED? Menurut Ryan, riset Philips menunjukkan bahwa konsumsi listrik yang digunakan untuk pencahayaan mencapai 19% setiap tahunnya, dan menyebabkan 1,9 milyar ton emisi CO2 di seluruh dunia. "Dengan menggunakan pencahayaan berbasis LED, pencahayaan yang diberikan tidak hanya menciptakan lebih dari 18 juta warna untuk pertunjukan


CANTHING ARTIKEL LEPAS Gathrie, Royal Ambarukmo Yogyakarta Hotel, dan sebagai puncaknya di tanggal 2 November, sejumlah program diselenggarakan di area Alun-alun Utara Yogyakarta berupa Terowongan LED, Pameran LED, “Touch the LED Light Competition”, Bazaar Komunitas, prosesi penyalaan pencahayaan Pagelaran Keraton dan Patung Serangan Umum 1 Maret, dan konser musik Kota Terang yang menghadirkan Sheila On 7, Princess, Bunga Citra Lestari dan Ari Lasso. +

pencahayaan, tetapi juga dapat membantu penghematan energi hingga 85 persen sekaligus tahan hingga 15 tahun,” kata Ryan. Rangkaian Program “Kota Terang Hemat Energi bersama Philips LED” di Yogyakarta tidak hanya sebatas itu saja. Program mengenalkan teknologi dari Philips sudah dimulai dari tanggal 28 Oktober yang lalu dengan dibukanya 58

Desember 2013

Philips Home Lighting Store di Semarang, pengadaan acara LED Workshop Campus di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Atmajaya Yogyakarta. Philips juga mengadakan 'Liveable Cities' Roundtable untuk membahas mengenai arti kota nyaman huni yang diisi dengan acara LED Talk Show di Pendopo


sebagai wadah penghimpunan gagasangagasan baru yang inovatif dan akseleratif. Dan pastinya, gagasangagasan itulah yang pada gilirannya menjadi bahan dan acuan serta memberi kontribusi Lembaga Sandi Negara untuk merumuskan persandian nasional. Selain itu, rapat kerja kali ini, lanjutnya, juga menjadi forum diskusi

Optimalisasi

Sumber Daya Persandian Teks: FA Herru; Foto: Albert

P

emukulan gong oleh Asisten Administrasi Umum Sekda DIY, Drs Sigit Sapto Raharjo, MM yang mewakili gubernur DIY, menandai dimulainya Rapat Kerja Persandian Nasional Tahun 2013. Agenda rutin Lembaga Sandi Negara satu tahun sekali itu, pada tahun ini diselenggarakan di Yogyakarta di Borobudur Hall, Inna Garuda Hotel, 29-31 Oktober lalu. “Optimalisasi Sumber Daya Persandian Dalam Rangka Pengelolaan Informasi Strategis” menjadi tema yang diangkat

dalam rapat kerja saat itu. Menurut Kepala Lembaga Sandi Negara, Mayjen TNI Dr. H. Djoko Setiadi, MSi di acara pembukaan, saat ini Persandian Republik Indonesia memang dituntut terus meningkatkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia persandian di pusat dan daerah. Sebab, ditengarai terdapat ancaman terhadap informasi strategis yang tingkatannya semakin tinggi, baik berasal dari dalam maupun luar negeri. Jadi, sumber daya yang tangguh adalah sebuah keharusan. Karena itu, rapat kerja ini merupakan satu upaya bersama para insan persandian dalam rangka pencapaian itu. “Dengan ini, kami bisa bersosialisasi. Intinya, untuk mengumpulkan dan berbagi pengalaman, informasi, juga perkembangannya yang terakhir,” tambah Mayjen TNI Dr. Djoko Setiadi, MSi. Tentu, raker ini juga

dan pendalaman rencana keterlibatan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dalam pengamanan data pemilu 2014 nanti. “Seandainya saja nanti Lemsaneg jadi diikutsertakan membatu mengamankan KPU, itu berarti kami akan menghadapi tugas besar. Jadi kami harus bersiap-siap untuk itu,” ujar Djoko Setiadi. Rapat kerja persandian ini diikuti oleh para pejabat struktural atau kepala kantor sandi dari daerah-daerah seluruh Indonesia. Di antaranya, Anton Setiawan (Inspektorat), Brigjen TNI Ruly Nursanto (Deputi Bidang Pengkajian Persandian), Syahrul Mubarak (Deputi Bidang Pengamanan Persandian), Kol. Marinir Suharyanto (Ketua Sekolah Tinggi Sandi Negara), serta Ir. Inu Baskara (Kepala Direktorat Pengendalian Persandian).+ Desember 2013

59


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Konser Syukur untuk

Suthasoma Teks: FA Herru; Foto: Albert

S

abtu malam, 16 November 2013 lalu, merupakan suatu waktu yang boleh jadi adalah momen bersejarah bagi keluarga putra-putri mendiang Drs. I Gusti Ngurah Suthasoma. Pada malam itu, keluarga Suthasoma berkesempatan mengadakan Konser Syukur Mengenang Pencipta Hymne Gadjah Mada. Ya, Drs. I Gusti Ngurah Suthasoma adalah tokoh Universitas Gadjah Mada (UGM) yang pada masanya dulu berhasill menciptakan lagu yang kemudian digunakan sebagai hymne UGM. Konser ini berawal dari gagasan keluarga Suthasoma yang memandang bahwa acara semacam ini memang perlu diadakan. Di samping itu, melihat pula bahwa dari tahun ke tahun dan secara turun temurun, Hymne Gadjah Mada sedikit mengalami perbedaan dari aslinya maupun cara pembawaannya. “Untuk itulah konser syukur ini lantas kami gelar. Ini juga muncul karena selama 61 tahun, dari awal Pak Suthasoma mengarangnya, sejak tahun 1952 sampai tahun ini, belum pernah diadakan tribut untuk beliau,� ujar putri pertama Suthasoma, I Gusti Ayu Budhi Irafani, yang juga ketua panitia 60

Desember 2013

acara ini kepada Kabare. Hymne Gadjah Mada yang secara resmi diakui dengan surat keputusan tahun 1998 ini, sampai sekarang masih sering dikumandangkan pada acaraacara resmi UGM. Bagi UGM, Hymne Gadjah Mada merupakan ruh yang mengukir jiwa mahasiswa dalam persatuan dan kesatuan. Secara khusus, mewakili keluarga Suthasoma, I Gusti Ayu Budhi Irafani, mengungkapkan syukur dan terima kasih kepada UGM yang berkenan memfasilitasi dan menjadikan konser ini sebagai salah satu rangkaian acara Dies UGM ke-64.


Pada konser ini, puluhan pendukung hadir. Mereka adalah para sesepuh UGM, para relasi Suthasoma, mantan-mantan murid serta keluarga Suthasoma sendiri. Konser pun diawali dengan lantunan Hymne Gadjah Mada yang dibawakan oleh Paduan Suara Mahasiswa UGM dan Adoramus, kelompok paduan suara dari Jakarta. Selengkapnya, acara ini dimeriahkan oleh Medical Chamber Orchestra, GMOC, PSM UGM, Paduan Suara Anak Vocalista Angels, Paduan Suara Ibu-Ibu Kusuma Santi, Paduan Suara Adoramus dan Aning Katamsi, tokoh dan penyanyi seriosa tanah air. Diperdengarkan 10 lagu karya karya I Gusti Ngurah Suthasoma dan 30 lagu lain. Aning Katamsi pun membawakan dua karyanya berjudul “Nirwana” dan “Kepada Bunda” diiringi dengan piano tunggal. Pada kesempatan acara tersebut, pihak keluarga Suthasoma memberikan kepada UGM, diwakili Rektor UGM Prof. Pratikno, dokumen asli Hymne Gadjah Mada beserta sebuah buku. +


CANTHING ARTIKEL LEPAS

M

ungkin dengan mudahnya kita dapat menemukan berbagai komunitas perempuan di tanah air. Namun, sepertinya komunitas yang satu ini memiliki keunikan dan berbeda dengan yang lainnya. Inilah komunitas Aku Ingin Hamil, komunitas yang berisikan para ibu yang sudah lama menantikan kehadiran buah hati yang menjadi salah satu dambaan utama pasangan suami istri. Rafeila Reggie Harahap yang menjadi pendiri komunitas ini mengatakan bahwa Komunitas yang berdiri sejak Februari 2010 ini dibentuk karena beberapa alasan di antaranya adalah ng banyak orang yang sering menanyakan bahkan membandingkan kenapa sampai saat ini belum juga dikaruniai momongan. Perasaan sedih dan bahkan sakit hati dengan beragam komentar yang memojokkan gie Pendiri AIH Rafeila Reg pada akhirnya a ish Aka a, dan putriny membuat komunitas ini dibentuk melalui perantaraan account facebook. Adanya komunitas Aku Ingin Hamil ini membuat masing-masing anggota memiliki wadah yang tepat untuk saling curhat hingga memotivasi bahkan saling memberi tips dan solusi mengenai permasalahan reproduksi dan infertilitas yang dialami pasangan suami istri. Meski setiap harinya para member hanya berinteraksi melalui dunia maya, namun kekompakan para anggotanya patut diacungi jempol. Kenyamanan grup hingga ketelatenan para admin grup di socmed FB seperti Paramitha Kartika Sari, Roslina Al Rimbay dan Patricia Camilla Harahap dalam menjawab berbagai pertanyaan member membuat jumlah anggota komunitas ini semakin banyak. Kini ada sekitar 2.500 lebih anggota yang aktif

62

Desember 2013

Komunitas Aku Ingin Hamil Dari

Berjuang

Hingga

Plesir Bersama Teks & Foto: Della Yuanita

Di depan miniatur Menara Eiffel, Window of The World, Shenzhen, China


(istri Gubernur Jawa Timur) dalam final lomba komunitas For Her Active & Pro Active. Pada tanggal 24 hingga 29 Oktober 2013 lalu kelimanya mendapat kesempatan berlibur ke Hong Kong, Shenzhen dan Macau. Berbagai destinasi wisata yang menarik seperti Hong Kong Disneyland, The Peak, Victoria Bay, Hong Kong Avenue of Stars, Shopping Zone Ladies Market, Splendid China, Window of The World, Senado Square, Ruins of St. Paul, A-Ma Temple, Venetian Macau dan masih banyak lagi. Adanya komunitas ini tampaknya bisa menjadi pengingat bagi pemerintah yang sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan program Keluarga Berencana (KB), bahwa di masyarakat masih ada yang kelompok para wanita yang sudah menikah dan masih mendambakan keturunan, dan hanya AIH yang saat ini menjadi komunitas yang nyaman bagi mereka untuk saling memotivasi satu sama lain. +

Anggota komunitas AIH Yogyakarta

Berfoto bersama patung lilin artis Michelle Yeoh di Madame Tussauds Hong Kong dengan busana dari Sidji Batik

g Berangkat ke Hong Kon

dalam berinteraksi di komunitas AIH ini. “Selama ini para member di berbagai daerah pun sering mengadakan pertemuan atau kopi darat (kopdar). Beberapa daerah seperti Jakarta, Jogja, Jawa Timur bahkan Kalimantan hingga Sumatra Barat pun aktif mengadakan pertemuan seperti arisan bulanan, mengikuti seminar infertilitas hingga bersama-sama konsultasi ke dokter,� ujar Reggie yang kini telah berhasil mendapatkan keturunan. Pada Agustus 2013 lalu, salah satu komunitas wilayah DIY juga berhasil mendapatkan hadiah trip ke Hong Kong karena menjadi juara kedua lomba komunitas bertajuk For Her Active & Pro Active yang diadakan salah satu media terbesar di Jawa. Kelima anggota yang berhak plesiran ke Hong Kong adalah Della Yuanita, Agustin Dwi Sulistyo, Yunita Ratri, Dwi Astuti Handaning Tyas dan Windie Atmajani Putro. Mereka berhasil mengalahkan 577 pesaing dalam lomba tersebut setelah presentasi mereka di hadapan para juri yang terdiri dari Azrul Ananda (CEO Jawa Pos News Network), Najwa Shihab (Presenter), Nadya Mulya (Artis & Presenter), Nina Soekarwo

Di depan reruntuhan Gereja St. Paul, Macau

Desember 2013

63


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Fashion on the Street

Teks: FA Herru; Foto: Albert

yang telah diselenggarakan sejak awal Oktober dengan berbagai rangkaian acara. Selain itu, acara ini juga dimaksudkan sebagai kado istimewa dari para penggiat fesyen dan kaum muda kreatif Jogja untuk pengantin baru GKR Hayu dan KPH Notonegoro yang

Prawirotaman

S

abtu, 26 Oktober lalu, sepuluh desainer muda Yogyakarta menampilkan koleksi busana bernuansa batik dalam gelaran “Fashion on the Street - Sebuah Peradaban Batik� dengan catwalk sepanjang Jalan Prawirotaman, Yogyakarta. Acara ini diadakan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) DIY dan Kelompok Anak Muda Pencinta Batik (KLAMB), dan diisi dengan berbagai kegiatan lain juga, seperti bazaar fashion, pentas musik, tari salsa, dan tentu party on the street di malam harinya. Menurut ketua panitia sekaligus ketua APPMI DIY, Lia Mustafa, acara ini adalah rangkaian peringatan Hari Batik Nasional 64

Desember 2013

telah melangsungkan rangkaian prosesi Pawiwahan Ageng Kraton Yogyakarta tempo hari.


Jalan Prawirotaman dipilih sebagai venue sebab jalan ini telah menjadi bukti sejarah Prawirotaman sebagai sentra industri batik di masa lampau. Sebagai kampung batik, Prawirotaman dari dulu sudah menjadi destinasi wisata dan niaga. Banyak saudagar batik berasal dari Prawirotaman. Selain itu, kampung ini juga sangat erat dengan kultur Keraton Yogyakarta karena merupakan tempat tinggal para prajurit Prawirotama. “Dari penyelenggaraan acara ini, harapannya dapat menghidupkan kembali masa kejayaan batik di Prawirotaman. Menunjukkan daerah ini dulunya merupakan sentra batik utama di Yogyakarta. Acara ini juga sekaligus menunjukkan kreativitas generasi muda di dunia fesyen dan kecintaan mereka pada batik,� ujarnya. Sepuluh desainer muda yang terlibat dalam acara ini masingmasing menyajikan 5 karya terbaru mereka. Dan fashion show ini menampilkan sekitar 40 model yang memperagakan lebih kurang 50 karya busana di catwalk sepanjang 125 meter. Ada 25 model, di antaranya dari Dimas Diajeng Jogja. Pula 100 penari yang meramaikan acara ini. Parade sepeda hias Alun-alun Kidul dan pentas musik juga menambah kemeriahan acara tersebut.+


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

Ira Natalisa Ayodhia

Rasa Cinta Tanah Air Sejak Dini

Tanamkan

Teks: Herlan; Foto: Bk

66

Desember 2013


I

ndonesia dikenal sejak dulu sebagai bangsa yang kaya akan keanekaragaman budaya, suku dan bahasa. Inilah yang menciptakan kerukunan dan persatuan yang erat pada kehidupan masyarakat Indonesia. Hal tersebut yang menjadi unggulan Indonesia untuk menjadi bangsa yang menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan serta menjaga lestarinya khasanah budaya bangsa. Menjunjung tinggi nilai persatuan dan melestarikan budaya bangsa bisa diapresiasikan dalam kehidupan sehari-hari, menurut

Bagi saya, cinta kepada tanah air harus dipupuk sejak dini, agar kesadaran cinta tanah air ini dapat tertanam di jiwa putraputri Indonesia

Ira Natalisa Ayodhia yang lebih akrab disapa dengan Lisa Ayodhia. Menurut Ibu dari 3 putera dan 1 puteri serta 4 orang cucu ini, persatuan dan lestarinya budaya Indonesia memang harus dipertahankan dan dijaga dengan sepenuh hati. Karena menurutnya kita sebagai masyarakat Indonesia harus melihat Indonesia sebagai jiwa dan raga kita, agar dengan sendirinya timbul kesadaran untuk mencintai dan melindungi bangsa ini sebagai bangsa yang menjunjung tinggi persatuan dan kerukunan. Selain itu Lisa Ayodhia juga memberikan wejangan dan arahan kepada putra-putri serta cucu-cucunya untuk selalu menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia. Karena dari sebuah perbedaan akan tercipta suatu persamaan prinsip yang membangun rasa kebersamaan. “Saya membiasakan diri mendidik putera – puteri maupun cucu agar membiasakan lebih memilih karya atau produk buatan dalam negeri. Dengan menggunakan produk atau karya buatan dalam negeri kita sudah mendukung bangsa ini untuk menjadi yang terdepan dan menjadi panutan bagi bangsa lainnya. Bagi saya, cinta kepada tanah air harus dipupuk sejak dini, agar kesadaran cinta tanah air ini dapat tertanam di jiwa putra-putri Indonesia. Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik putra-putrinya untuk bisa berguna bagi bangsa dan negara,� tuturnya kepada Kabare. Dalam hal berbusana ia lebih memilih mengenakan busana dan aksesoris tradisional klasik rancangan para desainer ternama

Baju tenun Sumatera karya Didi Budiardjo dengan aksesoris kalung khas Dayak yang dipadukan dengan jam dan hand bag dari Hermes Kebaya modern koleksi pribadi dengan bahan songket Palembang berhiaskan aksesoris kalung khas Banjar

Desember 2013

67


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN Indonesia, khususnya rancangan Didi Budiardjo. Menurutnya busana tradisional klasik Indonesia adalah busana yang sangat Indah dan nyaman untuk dikenakan. Selain itu, busana tradisional klasik Indonesia juga dapat dimodifikasikan menjadi busana modern dengan tanpa menghilangkan aksen khasnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan busana yang unik dan mempesona. Busana tradisional klasik Indonesia yang biasa ia kenakan dalam acara resmi dan kehidupan sehari-hari antara lain kebaya, songket, dan tenun. Di usianya yang ke 61 tahun ini, Lisa dikenal oleh keluarga dan rekan-rekannya sebagai pribadi yang kreatif, inovatif dan gigih, serta kerap memberikan inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya. Kesibukannya di bidang usaha Public Relation dan komunikasi di bawah bendera Mitra Enterprise membuat ia

Kebaya modifikasi karya Edward Hutabarat dipadukan dengan kain motif Sawat Lor dari Solo, aksesoris giwang khas Bali dan cincin dari Sumatra Kebaya panjang karya Didi Budiardjo dipadukan dengan kain Padang Sutera Gaun sutera hitam Garut karya Didi Budiardjo

68

Desember 2013


harus tampil enerjik, selalu ingin tahu dan senang mencoba hal-hal yang baru. Hal ini ia lakukan agar seluruh team Mitra Enterprise yang ia pimpin, dapat terinspirasi olehnya. Lisa yang dilahirkan di sebuah kota kabupaten kecil di kaki Gunung Kelud bernama Welingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada 9 September 1952 ini

mengatakan bahwa dirinya selalu memberikan masukan kepada seluruh karyawan agar jangan ragu untuk terus mau belajar. “Jika secara kebetulan ada beberapa proyek yang waktunya tumpang tindih, semalam saya bisa hanya tidur 2 sampai 3 jam. Tapi saya harus tetap semangat menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Contohnya pemotretan dengan Kabare seperti sekarang ini,” ujarnya sambil tersenyum. Ira Natalisa Ayodhia, juga dikenal sangat aktif dalam mendukung perkembangan kemajuan kopi Nusantara. Bersama dengan asosiasi eksport kopi, Lisa mendukung program kampanye kopi Nusantara. Program ini di wujudkan dengan menyelenggarakan ajang pemilihan duta kopi dunia yang diberi nama Miss Coffee International-World Contest. Sebelumnya Lisa juga sukses menyelenggarakan Miss Coffee Indonesia yang setiap tahun di selenggarakan, ajang ini diharapkan dapat menghasilkan duta-duta kopi yang dapat mempromosikan hasil kopi di daerahnya masing-masing dan juga dapat mengkampanyekan kopi nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa kenikmatan rasa kopi Nusantara tidak kalah dengan rasa kopi dari produsen kopi dari negara lainnya. Selain program Mis Coffee, Lisa Ayodhia juga sering mengadakan seminar seputar perkopian Indonesia bekerja sama dengan Kelompok Penikmat Kopi Indonesia (KPKI) di kedaikedai kopi Indonesia dan internasional serta kedai-kedai kopi kaki lima. Hal ini dilakukan untuk menyemangati para pedagang kopi di Indonesia agar tetap memakai bahan dan racikan kopi yang berasal dari Indonesia, sehingga mereka dapat ikut serta untuk mengkampanyekan program kopi Nusantara. Lisa juga dikenal sangat aktif di bidang sosial, antara lain dukungan terhadap pendidikan dan pembinaan sikap mental generasi muda. Saat ini ia aktif menjadi pimpinan Yayasan GPMB yang aktif di bidang pelatihan dan pembinaan marching band yang diikuti oleh para putra-putri Indonesia bersama sang suami. Berkat kepemimpinannya marching band GPMB banyak memenangkan kompeteisi di nasional maupun internasional. Dalam keluarga, Lisa sangat mencintai dan menyayangi keempat putra-putrinya serta keempat cucunya dan ia juga dikenal sebagai pribadi yang gemar menolong dan memberi kepada siapapun. “Saya orangnya tidak bisa melihat orang mengalami kesulitan dan selalu ingin sekali menyenangkan hati orang lain. Rasanya ada kepuasan dan kebanggaan tersendiri apabila saya bisa melakukan itu. Saat ini masih banyak masyarakat kita yang tidak mempunyai kesadaran kolektif untuk saling tolong menolong dan lebih mementingkan diri sendiri,” ujarnya prihatin. Hal ini Lisa sampaikan bukan untuk menyombongkan diri tetapi ia berharap dapat mengajak masyarakat lainnya dapat tergerak hati untuk bisa menyadari bahwa kepedulian terhadap sesama sangat penting. “Sebagai manusia kita ditakdirkan oleh Tuhan tidak hidup individual tetapi bermasyrakat atau berkelompok, jadi, marilah kita saling tolong-menolong antar sesama,” pungkasnya. +

Desember 2013

69


PENDOPO ESAI FOTO

S Larungan di

Ageng

Petilasan Kaki Semar Teks: Della Yuanita ; Foto : Budi Prast

70

Desember 2013

etiap kali tiba perayaan Suran (1 Suro) Gunung Srandil yang berada di Dusun Srandil, Desa Glempangsari, Kecamatan Adipala, Cilacap, selalu ramai dikunjungi orang. Pada tanggal 1 Suro yang jatuh pada 5 November 2013 lalu, suasana di dusun tersebut tampak lain dari biasanya. Setiap tahunnya, di dusun ini memang rutin digelar prosesi ritual untuk merayakan Peringatan 1 Suro. Acara perayaan ini digagas oleh Paguyuban Cahya Buwana 1610 di bawah pimpinan Drs. Sarwo Dadi Ngudiono. Meski tergolong baru, namun anggota paguyuban tersebut sudah mencapai ribuan. Hal ini terlihat ketika paguyuban ini menggelar prosesi ritual dalam menyambut datangnya bulan Suro di Padepokan Agung Mandala Giri, Gunung Srandil, Cilacap.


pelataran Mandala Giri. Kemudian mereka melakukan penanaman kepala kambing di bawah pohon bodi yang tumbuh di pelataran Mandala Giri.setelah itu ritual dilanjutkan dengan menuju bangunan segitiga di kaki Gunung Srandil, di mana Ketua Paguyuban Cahya Buwana 1610 Drs. Sarwo Dadi Ngudiono melakukan paring wejang (memberikan wejangan). Prosesi kemudian dilanjutkan

Mereka mengaku bahwa dalam ajaran agama mereka, berbaur dengan masyarakat serta menghormati kebudayaannya merupakan salah satu perintah yang harus dilakukan Meski nuansa Jawa sangat kental terasa dalam perayaan tersebut, namun banyak anggota yang berasal dari etnis China turut serta dalam ritual tersebut. Mereka mengaku sepaham dengan cita-cita paguyuban yang menguri-uri kebudayaan nenek moyang di tanah Jawa. Mereka mengaku bahwa dalam ajaran agama mereka, berbaur dengan masyarakat serta menghormati kebudayaannya merupakan salah satu perintah yang harus dilakukan. Proses penerimaan anggota pun melalui seleksi yang cukup ketat. Anggota yang sudah diwisuda akan diberi nama Teguh bila laki-laki dan Endang atau Endah bila wanita. Ruang-ruang yang ada di dalam padepokan pun diberi nama-nama Jawa seperti Sasana Panitra, Sasana Joli, Upaksi Tamu dan sebagainya. Begitu pun juga dengan simbol utama paguyuban tersebut yakni Sanghyang Ismaya (Sangyang Ismoyo) atau Ki Semar dengan logo angka 1610. Angka 1610 dalam bahasa Jawa siji, enem, sepuluh, dalam aksara Jawa berbunyi Ha, Da, La, yang memiliki makna Adilah. Prosesi perayaan 1 Suro di Gunung Srandil diawali dengan berjalan kaki beriringan dari Padepokan Cahya Buwana ke

dengan rawuhan Kaki Semar yang menjadi simbol penguasa Srandil. Rawuhan Kaki Semar konon masuk ke dalam raga Ki Sarwa Dadi Ngudiono memberikan berbagai wejangan (nasehat) tentang kehidupan yang baik bagi manusia. Kaki kemudian memberikan sinyal-sinyal tentang peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Wejangan tersebut tak terbatas dari segi politik Desember 2013

71


PENDOPO ESAI FOTO

maupun ekonomi semata, namun juga sosial dan berbagai kejadian alam yang akan terjadi di masa mendatang. Berbagai nasehat tersebut dijadikan tuntunan untuk mengoreksi diri sendiri, sehingga segala tindakannya ke depan tidak ceroboh, selalu hati-hati dan memberikan kebaikan kepada sesamanya. Hal ini menjadikan para anggota paguyuban selalu berpikiran positif baik untuk diri sendiri maupun kehidupan manusia lainnya. Puncak kegiatan perayaan tanggap warsa atau Suran di Padepokan Cahya Buwana berakhir hingga tengah malam. Keesokan harinya dilanjutkan dengan kirab bendera pusaka Tunggul Buwana dan larung sesaji ke Laut Selatan. Wujud dari nguri-uri kebudayaan Jawa dalam perayaan yang digelar Paguyuban Cahya Buwana selalu melibatkan kesenian tradisional. Dalam kegiatan ritual

Kemudian mereka melakukan penanaman kepala kambing di bawah pohon bodi yang tumbuh di pelataran Mandala Giri 72

Desember 2013


untuk pemanjatan doa kepada Sanghyang Ismoyo dilakukan dengan lagu-lagu macapatan. Sebelum upacara larungan, sesaji kepala kambing dan hasil bumi yang melambangkan rasa syukur diberi doa dengan lantunan tembang-tembang macapat. Dalam larungan sesaji, para anggota dan masyarakat sekitar berebut jolen sesaji yang dipercaya membawa berkah.+

Dalam kegiatan ritual untuk pemanjatan doa kepada Sanghyang Ismoyo dilakukan dengan lagu-lagu macapatan


PLESIR WISATA

Dari

Danau Konigssee menuju

Kastil Dongeng

Schloss Neuschwanstein Teks&Foto: Anis RN

B

ulan Desember telah tiba. Bagi Anda yang sedang merencanakan liburan ke luar negeri untuk menikmati salju dan kegiatan outdoor yang menantang, Eropa adalah salah satu pilihan yang tepat. Berikut ini saya akan membagikan dua tempat lokasi wisata menarik di bumi Bavaria Jerman, yakni Danau Konigssee (King's Lake ) dan Neuschwanstein Castle. Danau Konigssee adalah sebuah danau yang terletak di sebelah utara wilayah Bayern. Berada di perbatasan Jerman dan Austria, lebih tepatnya lebih kurang 180 km dari Kota Munchen, Jerman. Danau Konigssee diapit dua gunung; Gunung Watzman dan Gunung Kehlstein. Untuk menuju danau ini dapat dilakukan dengan dua cara yakni melalui jalan darat atau menggunakan kereta api. Untuk perjalanan darat, butuh waktu sekitar 2 jam dari Munchen. Sedangkan menggunakan kereta butuh waktu sekitar 3-4 jam. Saran saya, sebaiknya pergilah dengan menggunakan kereta api. Sebab, sepanjang perjalanan Anda akan dimanjakan dengan deretan Pegunungan Alpen, membentang sepanjang kanan dan kiri. Seakan-akan Anda sedang membelah bukit. Dari Munchen Hauptbhanhof dengan menggunakan tiket Bayern seharga sekitar 29 Euro. Tiket Bayern adalah tiket yang bisa digunakan untuk bus dan kereta api dalam satu hari di wilayah Bavaria. Satu tiket berlaku untuk 2 sampai 5 orang. Dari stasiun Munchen pilihlah kereta api Regional Express, lalu turun ke Stasiun Freilassing. Dari Freilassing, Anda harus berganti kereta api menuju stasiun

Papan petunjuk informasi wisata Konigssee

74

Desember 2013

Danau Konigssee diapit dua gunung yakni Gunung Watzman dan Gunung Kehlstein

Berchtesgaden, yakni kota paling dekat dari Konigssee. Dari sini perjalanan dilanjutkan dengan bus. Dari tempat pemberhentian bus, Anda harus berjalan kaki sekitar satu setengah kilometer menuju dermaga danau Konigssee. Sepanjang jalan, berjejer tokotoko yang menawarkan suvenir-suvenir. Di sini juga banyak terdapat hotel dan restoran. Menikmati keindahan Danau Konigssee, dapat dilakukan menggunakan perahu. Anda dapat menikmati keindahan Pegunungan Alpen, rumah-rumah kayu dan


Schloss Neuschwanstein Castle

Pemandangan menuju Danau Konigssee

Jalan menuju Danau Konigssee

tentu saja Gunung Watzman yang tampak berdiri kokoh. Bagi Anda yang tidak takut pada ketinggian, danau Konigssee dan Pegunungan Alpen dapat juga dinikmati dengan menggunakan kereta gantung. Yang menarik saat mengelilingi danau dengan

Dermaga Danau Konigssee

perahu adalah, ketika sang nakoda menghentikan perahu di tengah danau, sebelum menuju ujung danau yang bernama Saletalm. Sang Nakoda meniupkan terompet, menghadap salah satu dinding pegunungan. Tiba-tiba suara terompet menggema bersahutsahutan seperti efek suara. Di ujung danau Anda dapat menjumpai sebuah Desember 2013

75


PLESIR WISATA

Halte bus menuju Danau Konigssee

m dengan kedalaman sekitar 190 km. Danau ini terjadi akibat mencairnya gletser dari pegunungan Alpen di sisi utara yang akhirnya membentuk bongkahan-bongkahan. Dari bongkahan tersebut terbentuklah danau. Destinasi selanjutnya adalah Castle Schloss Neuschwanstein, kastil Bavaria yang dibangun pada abad ke-19. Kastil ini terletak di puncak pegunungan di Jerman, di dekat Hohenschwangau dan F端ssen di Bayern barat daya. Hohenschwangau Castle Kastil ini dibangun oleh Ludwig II dari Bavaria. Dibuka untuk umum sejak tahun 1886. Kastil ini setiap tahunnya dikunjungi sekitar 1,3 juta orang. Rata-rata mereka berfoto di depan kastil, sebab pengunjung dilarang memotret interior kastil. Untuk mengunjungi Schloss Neuschwanstein dibutuhkan waktu sekitar 2 jam dari Munchen dengan mennggunakan kereta api menuju kota Fussen. Setelah sampai di Fussen, naik bus tujuan Schwangau. Setelah berhenti di Halte Hohenschwangau, segeralah menuju tempat penjualan tiket. Harga tiket untuk mengunjungi Schloss Neuschwanstein sekitar 19 Euro. Apabila sudah sampai di lokasi ini jangan sampai terkecoh dengan bangunan kastil lain berwarna kuning. Sebab, kastil tersebut bukanlah kastil Neuschwanstein melainkan kastil Hohenschwangau. Munchen memang banyak sekali memiliki kastil, namun Schloss Neuschwanstein adalah salah satu yang sangat istimewa. Letaknya yang berada di area pegunungan

Bagi Anda yang tidak takut pada ketinggian, Danau Konigssee dan Pegunungan Alpen dapat juga dinikmati dengan menggunakan kereta gantung Penulis sedang berpose di sekitar Danau Konigssee

monastery kubah merah yang diberi nama St. Bartholoma, yakni sebuah bangunan yang dulunya digunakan sebagai tempat ibadah. Di atas salah satu puncak Gunung Kehlstein, terlihat sebuah rumah yang disebut dengan Kehlsteinhaus. Orang-orang Jerman juga menyebutnya dengan Adlerhorst atau sarang burung elang, karena dulu rumah ini pernah dihuni oleh Adolf Hitler. Pada tahun 1939, Adlerhorst ini diberikan oleh pengikut partai bernama Martin Bormann, sebagai kado ulang tahun Hitler ke-50. Danau Konigssee memiliki panjang 7,7 km dan lebar 1,7 76

Desember 2013

Danau Konigssee


Baju tradisional Bavaria

Public area di sekitar Danau Konigssee

Alpen, menjadikan kastil ini tampak sangat menakjubkan. Untuk menuju ke sana, dari tempat penjualan tiket, dapat dilakuan dengan berjalan kaki atau menggunakan kereta kuda. Schloss Neuschwanstein sering disebut sebagai kastil dongeng. Kastil ini pula yang menginspirasi logo Disneyland, yang memproduksi film-film karya Walt Disney. Bangunan kastil didominasi warna putih. Di dalam kastil dipenuhi lukisanlukisan, patung-patung dan lampu-lampu hias tampak megah, menggambarkan betapa hebatnya pada masa itu. Yang menakjubkan,

Munchen memang banyak sekali memiliki kastil, namun Schloss Neuschwanstein adalah salah satu kastil yang sangat istimewa

kastil ini juga telah dilengkapi sistem penghangat asli peninggalan kejayaan Ludwig II. Bagi Anda yang menyukai fotografi, Schloss Neuschwanstein merupakan salah satu objek menarik yang dapat dijadikan koleksi foto. Untuk mengambil gambar depan secara keseluruhan dari bangunan Schloss Neuschwanstein, dapat dilakukan dari jembatan Marien yang terletak di sisi kiri dari Schloss Neuschwanstein. Selamat berlibur.+


PESANGGRAHAN INFO HOTEL

“Me Time� Papillon Garden Villas

Nikmati di

Teks: FA Herru ; Foto: Istimewa

B

ali, pulau molek di Indonesia. Pulau mengagumkan karena keindahan lanscape alam serta budaya yang begitu memikat. Seperti gunung, pantai berpasir putih, serta hamparan hijau sawah yang memberi rasa ketenangan dan kedamaian. Keindahan Bali selaras pula dengan masyarakatnya yang hangat dan ramah, yang senantiasa menjaga dan mengembangkan seni-budayanya. Sebagai destinasi wisata paling populer di Indonesia, dan amat disenangi wisatawan mancanegara, di Bali Anda akan temukan dengan mudah berbagai akomodasi penginapan. Papillon Garden Villas salah satunya. Boleh jadi, Papillon Garden Inilah salah satu akomodasi baru yang melengkapi hiruk pikuk Villas ini menjadi salah satu dunia wisata di Bali. Baru saja soft opening 7 Oktober lalu, Papillon destinasi pengunjung yang Garden Villas terletak di Bumbak, Umalas, sebuah desa yang berada mendambakan kedekatan di pantai barat daya Pulau Bali. Seperti di daerah lainnya di Bali, di Umalas juga terdapat banyak vila lain dengan pemandangan dengan alam serta suasana hamparan sawah yang eksotis. Begitu pula Papillon Garden Villas privat yang tenang yang dikelilingi persawahan.

78

Desember 2013


Menuju Umalas sangat mudah. Desa ini jaraknya tak jauh dari Seminyak dan Kerobokan, tempat di mana Anda dapat menemukan berbagai macam suvenir, butik, restoran, dan toko-toko lainnya. Jarak tempuh ke vila ini pun hanya sekitar 25 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Umalas adalah tempat bagi

pencinta hiburan, kuliner, dan juga kehidupan malam. Tepatnya berada di Jalan Raya Bumbak 100 Anyar Kelod, Umalas, Papillon Garden

Papillon Garden Villas memang diciptakan untuk menawarkan yang terbaik dalam privasi dan ketenangan. mengedepankan open air minimalis modern Villas sendiri hadir dengan keunikan dan daya tariknya sendiri. Papillon Garden Villas menawarkan kenyamanan menginap dengan citarasa modern, yang tentu dilengkapi berbagai fasilitas, seperti pool, pengamanan 24 jam, safety box, tivi kabel, dapur, wi-fi internet service, mini bar, room service, IDD phone, shower dan bathub, air panas dan dingin, living area dan ruang makan.

Boleh jadi, Papillon Garden Villas ini menjadi sebuah destinasi pengunjung yang mendambakan kedekatan dengan alam serta suasana privat yang tenang. Dengan bermacam pohon dan tanaman penghijauan yang telah dirancang, Papillon Garden Villas tampak seperti berada di tengah-tengah pertamanan tropis yang rimbun. Dekorasi pertamanan itu mampu menghadirkan kesejukan sekaligus menciptakan suasana tenang. Keberadaannya di tengah suasana pedesaan, atmosfer vila yang lantas mengesan adalah perpaduan gaya hidup modern dan tradisional. “Papillon Garden Villas memang diciptakan untuk menawarkan yang terbaik dalam privasi dan ketenangan. Vila ini sangat sejuk, jauh dari keramaian. Juga tergolong sangat unik dengan mengedapkan desain minimalis modern,� ujar Ni Putu Riska Wandira, marketing communications manager vila ini. Di sini, terdapat tujuh buah vila yang cukup luas. Menginap di vila ini rasanya memang keputusan yang tepat, sebab suasananya cukup sempurna untuk menjalani liburan. Bagi mereka yang Desember 2013

79


PESANGGRAHAN INFO HOTEL

memang menghargai liburan sebagai kegiatan untuk memisahkan diri dari keramaian, relaksasi, juga membuang kepenatan, Papillon Garden Villas ini menjadi tempat yang tepat untuk mengasingkan diri, untuk sekadar memiliki “me time�, waktu khusus untuk diri sendiri. Papillon Garden Villas dibangun minimalis modern dalam struktur tiga lantai. Ketujuh vila, masing-masing memiliki dua kamar tidur di lantai dua, dengan bermacam fasilitas dan dekorasi harmonis yang membuat nyaman perasaan. Pemandangan hijau yang Kamar mandi di masing-masing kamar tidur, pun dibalut dengan peralatan dapat dilihat dari gazebo, modern, tampak elegant dengan nuansa warna putih yang memberi kesan simpel. Begitu pula dapurnya di lantai satu, yang ternyata juga cukup lengkap dan luas. menyejukkan dan Tiap vila, di lantai satu, juga terdapat ruang tamu yang nyaman. Juga ruang melemaskan otot-otot mata bersantai dan ruang makan yang dikelilingi pintu-pintu kaca, terbuka menghadap dari ketegangan ke teras, tentu menyediakan banyak cahaya serta udara segar. Terdapat pula kolam renang pribadi dengan teras untuk berjemur. Di bagian atap vila atau di lantai tiga, dibangun sebuah gazebo untuk bersantai kala siang hari ataupun kala hari berubah ke senja yang terang (saat afternoon tea). Pemandangan hijau yang dapat dilihat dari gazebo, menyejukkan dan melemaskan otot-otot mata dari ketegangan. Tak perlu khawatir soal pelayanan karena Premier Hospitality Asia memotori manajemen vila. Semua kegiatan pelayanan bagi setiap tamu, dijamin sebagai perhatian nomor satu. Dapat dipastikan, kehangatan dan keramahan, serta layanan penuh perhatian dari para stafnya, memastikan liburan dan acara pribadi Anda menjadi pengalaman yang menyenangkan, dan menciptakan everlasting memory. + 80

Desember 2013



KLANGENAN KULINER

K

etika Anda mengunjungi tempat ini, yang pertama terlihat adalah deretan daun jendela tua menghiasi berbagai sudut ruang dan bangunannya. Di beberapa bagiannya, juga terdapat lapisan kaca yang membuat bangunan terkesan minimalis. Dari interiornya saja, terlihat jika sang pemilik hendak memadukan bagian-bagian arsitektur bangunan tua khas Indonesia dan arsitektur kekinian. Ya, nama tempat itu adalah Sepiring Bistro, di Jl. Kaliurang KM 5, No. 24, Yogyakarta. Tempat makan dengan menu khas Negeri Paman Sam ini berdiri sudah sejak tahun 2004. Awalnya, Sepiring Bistro bertempat di kawasan Demangan, lalu pindah ke kawasan Kolombo. Dengan konsep “sepiring berdua�, tempat makan tersebut cukup bisa bertahan lama, meski akhirnya 2011 silam ditutup sementara oleh sang pemilik, Oki Rohadi.

Sepiring Bistro

Tampilan Eropa,

Nusantara

Rasa

Teks: Wahyu Indro S; Foto: Budi Prast

82

Desember 2013


Baru pada medio Mei 2013 ini, Oki kembali membuka usahanya ini di bilangan Jl. Kaliurang setelah 2 tahun tutup. Walaupun masih menyajikan menu olahan daging sapi sebagai menu andalannya. Tetapi kali ini, Sepiring Bistro mengusung konsep baru yang tak terpikirkan oleh siapapun. Menu masakan yang pada mulanya diperkenalkan oleh tentara Inggris di Prancis setelah perang Waterloo itu, biasanya terbuat dari sekerat daging dengan berat 100 - 400 gram. Teknik pembuatannya bisa dipanggang atau digoreng dengan sedikit lemak atau minyak. Namun, menurut Oki, kini steak sudah berkembang ke seantero jagad, termasuk Indonesia. Bahannya juga bervariasi dengan bumbu atau saus mengikuti selera masyarakat setempat. Jika Anda penikmat steak, tentu wajib mencoba modifikasi steak dengan bahan atau bumbu yang coba disajikan oleh Sepring Bistro. Mengapa? Jika biasanya steak disajikan dengan bumbu khas dari Eropa, tetapi

tidak dengan tempat makan yang satu ini. Di Sepiring Bistro, Anda akan merasakan menu olahan daging sapi ini dengan bumbu-bumbu khas Nusantara. Oki mengaku, untuk melahirkan menu-menu tersebut membutuhkan banyak pertimbangan dan melakukan uji coba. “Tantangan terbesarnya adalah membiasakan lidah orang-orang kita yang cenderung mainstream soal rasa. Jika steak rasanya seperti itu, ya harus seperti itu. Jadi, akan ragu-ragu apabila diminta mencoba,� kata laki-laki penghobi motor besar ini. Memang, bagi Anda yang pertama kali mengunjungi Sepiring Bistro tentu akan mengernyitkan dahi. Karena, steak yang ditawarkan keluar dari “adat� tanah Eropa. Di Sepiring Bistro, Anda tidak akan pernah menemui steak dengan saus semacam Veloute De Poisson, saus Teriyaki, Bearnaise, Barbeque, Mushroom, Rattlesnake, Pesto, ataupun Blackpapper. Sebab, Sepiring Bistro menawarkan olahan steak dengan aneka bumbu lokal Indonesia, seperti saus Padang, bumbu rendang,

bumbu kacang, bahkan yang cukup mengejutkan adalah bumbu terasi. Ya, mungkin Anda akan ragu awalnya. Namun, yakinlah, ketika irisan daging menyentuh lidah, maka yang selanjutnya terjadi Anda seperti merasakan menu olahan rumah dari kampung halaman yang selama ini dirindukan. Salah satunya Steak Sauce Belacan (terasi), misalnya. Lidah Anda tidak akan asing lagi dengan bumbu berbahan dasar udang ini. Aroma dan rasa khas udang rebon terasa kuat menyihir lidah, memastikan Anda tak lagi ragu untuk mengiris potongan berikutnya. Atau bisa juga Anda mencoba Steak Sauce Kacang, bumbu yang juga sudah sangat akrab untuk lidah masyarakat Indonesia. Berbeda dengan Steak Sauce Belacan yang cukup kuat rasanya, bumbu kacang ini lembut dan cenderung berasa gurih-manis. Bila rindu pada bumbu-bumbu dari daratan Sumatra, Sepiring Bistro pun menyediakannya untuk Anda. Seperti pada Steak Sauce Padang yang khas dengan rasa

Desember 2013

83


KLANGENAN KULINER

gurih santannya. Atau jika ingin menikmati menu yang lain, Anda dapat memilih menu selain steak, seperti Pasta Mentawai yang memiliki rasa khas masakan dengan parutan kelapa beserta kelembutan daging sapi gilingnya. Mengapa Oki Rohadi memilih bumbu-bumbu khas Indonesia tersebut sebagai pilihannya? Ia mengatakan, Indonesia itu negeri yang memiliki banyak sekali bumbu masakan. Hanya saja, eksplorasi dan eksperimen terhadap bumbu-bumbu tersebut sangat minim dilakukan. “Mencicipi steak dengan bumbu Amerika atau Australia, itu hal biasa. Tetapi beranikah kita mengolah dan membuat steak dengan bumbu khas Indonesia? Itu yang ingin kita lakukan. Selain itu, kita juga ingin membuktikan bahwa bumbu khas Indonesia juga bisa bersaing dengan bumbu dari Amerika, Eropa, atau bahkan dengan bumbu masakan-masakan Jepang,� ujarnya. Ada satu hal lagi yang bisa dikatakan unik di Sepiring Bistro. Satu menu lagi yang pasti membuat Anda penasaran untuk segera mencicipinya, yaitu Salmon Sauce Tape. Bagaimana rasanya? Cobalah Anda datang dan mencicipinya. Pastinya, menu tersebut bakal membuat Anda ketagihan.+

Uniknya Rasa

dan

Macam Sajian

Montong Vegetarian Cafe & Resto Teks: FA Herru; Foto: Albert

M

enu nasi goreng tentu telah menjadi menu seharihari masyarakat Indonesia. Di berbagai daerah belahan tanah air, nasi goreng pun memiliki ragamnya masing-masing yang khas. Di Magelang, Jawa Tengah, ada sebuah resto yang memiliki menu khas nasi goreng, yakni nasi goreng durian montong. Montong Vegetarian Cafe & Resto, di Jl. Mayjen Bambang Sugeng Km 5, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, bisa jadi satu-satunya resto di Magelang yang menyajikan menu nasgor yang unik itu. Jika Anda tengah pulang kampung ke Magelang, Anda bisa mencoba kenikmatan nasgor unik ini. Seperti namanya, nasi goreng durian montong atau singkatnya nasgor montong ini tercipta dari perpaduan antara nasi goreng dan durian montong yang diambil dagingnya dicampur dengan nasi goreng. Menurut sang pemilik, Fajar Ali, nasgor montong ini terinspirasi oleh keinginannya membuat nasi goreng yang tidak biasa. Bukan hanya tidak biasa, juga sesuai dengan karakter dirinya yang seorang vegan, gaya hidup sehat seseorang yang tidak memakan daging dan turunan hewani lainnya. “Menjadi vegan adalah pilihan dan konsekuensinya susah mendapat makanan yang sesuai. Karena itu, kami membuat sendiri masakannya dan terciptalah nasgor montong ini,� ujarnya. Meski menu ini spesial bagi kaum vegetarian atau vegan, pencinta kuliner pada umumnya pun bisa menikmatinya, karena masakan ini tetap terasa lezat dan nikmat. Selain nasgor montong, kafe dan resto yang berdiri November 2012 ini juga menyajikan menu unik lainnya. Antara lain, Casau BBQ (daging babi tiruan), Pizza The Montong, dan Empek-empek. Ketiganya memang terkesan penuh dengan daging. Tapi tidak, karena semuanya berbahan nabati.+ 84

Desember 2013



PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Adi Harsono, Mari Elka Pangestu, Mrs. Joy Karabaczek, HE. Mr. Karabaczek

Sambutan HE. Mr. Karabczek

Reception

Rizal Ramli, Mrs. Mega Wa ngmo Hermann, Mr. Harbrinderjit Singh Dill on

Foto&Teks: Herlan

National Day

Republic Of Austria

P

erayaan Hari Nasional Negara Republik Austria yang jatuh pada tanggal 26 Oktober 2013 lalu berlangsung meriah. Meski tidak dilangsungkan pada tanggal yang sama, namun resepsi National Day yang digelar oleh Kedutaan Besar Austria di Jakarta pada 31 Oktober 2013 yang lalu tersebut berlangsung dengan hangat. Duta Besar Austria untuk Indonesia HE. Mr. Karabaczek dalam sambutannya menuturkan bahwa kemeriahan acara ini berkat dukungan banyak pihak. “Reception National Day Republic of Austria ini terselenggara berkat kerja sama antara pihak kami dengan beberapa perusahaan ternama Austria yang menjalankan usahanya sampai ke Indonesia. Beberapa di antaranya yakni Swarovski, Raiffeisen il Yurievich, Mrs.Douglass,HE.Mr.Mikha Bank Internasional, Zink Power Austrindo, Andritz Hydro, Bohler Welding, Navigat Mrs. Marina Energy, South Pacivic Viscose, Waagner Biro Indonesia dan My Dream Team,� papar HE .Mr. Karabaczek. Selain dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, acara yang digelar di Bali Room Hotel Kempinski Jakarta ini juga dihadiri para duta besar negara-negara sahabat, pejabat pemerintahan, pengusaha asing dan nasional serta para selebriti.+

HE. Mr. Mourad Belhassen, Mrs. Houda Belhassen

86

Dr.Ing Aditya Indradjaja, Karlina Damiri, Judith Kosasih, Thomas Kosasih

Desember 2013

Christian Bradach, Dian Pelangi, Tito Prasetyo, Dr. Titus Leber


Malam Penutupan

International Film Festival for Peace,

Inspiration,Equality 2013 Foto&Teks: Herlan

Irma Dharmawangsa, Dwi Andika

Pemberian Penghargaan kepada Mrs. Cheryl Halper n sebagai sutradara Film Nat sanat

Five Vi Adi Darma, Natha Narita

Damien Dematra, Erna Santoso, Dewi Perssik

I

nternational Film Festival For Peace,inspiration,Equality atau disingkat dengan (IFFPIE), pada 30 Oktober 2013 akhirnya ditutup. IFFPIE merupakan pemutaran film-film pemenang film festival di dunia dan pada tahun ini IFFPIE diselengggarakan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Perdamaian Sedunia. Acara Ini diselenggarakan di beberapa pusat kebudayaan yang ada di Jakarta serta Planet Hollywood XXI. Dalam acara penutupannya International Film Festival For Peace, Inspiration, Equality in diisi dengan pemutaran Film dokumentar karya sineas asal Amerika Serikat Cheryl Halpern yang bertajuk “Natsanat”. agaan Pemberian Pengharh Film ini menceritakan tentang kisah perjuangan Ibu Negara . Radhit Syam kepada orang tua Alm Etiopia, Azeb Mesfin, membantu pendidikan para gadis pedesaan disana. Selain film karya Cheryl Halpern dalam malam penutupan IFFPIE juga diputar film arahan sutradara Indonesia Damien Dematra yang berjudul “Dream Obama”. Film yang memegang rekor dunia sebagai film dengan pembuatan tercepat ini telah memenangkan belasan penghargaan internasional, termasuk di antaranya yang terbaru adalah dari London Film Festival pada Oktober 2013 sebagai nominasi film terbaik. Pemutaran film ini pada penutupan IFFPIE juga bertujuan untuk mempersembahkan untuk mengenang Radhit Syam, bintang muda berbakat Indonesia yang tutup usia 15 tahun beberapa minggu lalu. Malam penutupan IFFPIE diakhiri dengan kegiatan amal IPPIE, yang dikoordinir oleh Erna Santoso dengan dukungan para artis lainnya diataranya Dewi Perssik, Ardina Rasti, Damien Dematra, Ageng Kiwi, Natha Narita, Rudi Pesik, Ozi Syahputra dan artis-artis lainnya. Kegiatan amal ini merupakan penggalangan dana untuk para Korban bencana alam Gunung Sinabung di Sumatera Utara yang sudah meletus dua kali. ini Ardina Rasti menunjukkan bahwa para artis peduli dengan bencana-bencana alam yang melanda daerah di Indonesia..+ Desember 2013

87


PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Pembukaan Kantor Perwakilan Pariwisata

New Zealand Foto: Rama;Teks: Herlan

U

ntuk menyambut pembukaan kantor perwakilan pariwisata New Zealand di Jakarta, Duta Besar New Zealand HE. Mr David Taylor menyelenggarakan Cocktail Reception pada 16 Oktober 2013 yang lalu. Acara penyambutan ini bertempat di kediaman Duta Besar New Zealand HE. Mr. David Taylor yang beralamat di Jalan Pattimura nomor 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tujuan dibukanya Pembukaan Kantor Perwakilan Priwisata New Zealand di Jakarta ini adalah untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berasal dari Indonesia untuk berwisata ke New Zealand. Selain itu, adanya kantor ini juga memudahkan pengurusan HE. Mr. David Taylor saat memberikan sambutan Peresmian Kantor Perwakilan Pariwisata administrasi, informasi perjalanan wisata dan budaya serta spot-spot wisata yang New Zealand di Jakarta menarik di New Zealand kepada masyarakat Indonesia dan warga negara asing khususnya yang berada di Jakarta. Kantor perwakilan ini berada satu area dengan Kantor Kedutaan New Zealand, tepatnya di Sentral Senayan 2, lantai 10 Jalan Asia Afrika Nomor 8, Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam sambutannya, HE. Mr. David Taylor menyampaikan, bagi para hadirin yang hadir pada acara tersebut agar jangan sungkan untuk bertanya kepada para staf yang akan melayani masyarakat, tentang semua hal yang ada di New Zealand. “Berikanlah waktu Anda untuk mengunjungi New Zealand. Kami siap membantu dan menyambut Anda dalam rangka berlibur atau Wilson Trumper & Rolly. W berbisnis bersama New Zealand.�+ Tim Haughey & Ian Denny

Irene Trumper, Carol Banks

88

Desember 2013

Warwick Purser, Shinta Widjaja Kamdani

Vince Butler, Janine Spencer

Fikri Hakim, Jeffry Darjanto



BIYEN SAIKI DULU & KINI

Menara Kudus Kudus, Jawa Tengah

Foto: KITLV (1880)

Foto: Albert (2013)

90

Desember D esemb 2013


KONSULTASI

LAKON LAKU

MASALAH KESEHATAN Ibu BBH di Solo Membaca Kabare saya sangat tertarik dengan kolom Lakon Laku yang benar – benar saya sukai dan kebetulan saya sendang mengalami masalah tentang kesehatan saya. Sudah 5 tahun belum menpunyai keturunan, dan saya sudah berobat kemana – mana tapi belum berhasil. Secara fisik organ kandungan saya dinyatakan sehat dan subur namun, saya sering mengalami migrain dan dan sering terkena flu, menurut medis saya terkena sinusitis, namun penyakit ini pun saya berobat juga tidak sembuh – sembuh, sedang suami saya juga dalam pemeriksaan, memang ada kelainan yaitu kondisi sperma mempunyai gerakan yang lambat. Mohon bantuan Bapak apa yang harus saya lakukan agar saya dapat segra mempunyai keturunan . Demikian sebelumnya saya haturkan banyak terimaksih. Jawaban Melihat foto bapak dan membaca surat bapak demikian saya haturkan sebagai berikut . Bahwa kondisi organ kandungan ibu memang tidak ada masalah , tetapi ibu terkena virus CMU (Cytomegaulovia) dan Rubbela, dengan tanda – tanda klinis sering migeriain , dada sering berdebar- debar perut sering kambuh dan sering pilek atau flu, badan lemas serta sendi – sendi pegal – pegal, disamping virus tersebut juga ovum atau telur ibu mempunyai cangkang sehingga sulit di tembus oleh sperma sedangkan suami terdapat Vanicocal yaitu virus yang terdapat pada saluran sperma yang menyebabkan spermatozoa yang dikelurakan hanya sedikit dan lemah, yang banyak Aspermia yaitu cairan seperma kondisi bapak dan ibu bisa diobati dan dapat pulih kembali silahkan datang ke praktek saya. Jalan Sugeng Jeroni 18 pada hari Senin – Selasa jam 08-00- 16.00 sebelumnya saya haturkan terimaksih. MASALAH KELUARGA Ibu Nia di Jakarta Bapak Gembong membaca Kabare di rumah saudara, saya ingin konsultasi mengenai masalah dalam keluarga saya yang sangat mengedepankan masa depan keluarga saya. Saya sorang ibu dengan dua orang anak. Saya menikah dengan suami saya awal perakwinan secara ekonomi sudah cukup lumayan karena suami saya wirasuwasta namun setelah mempunyai dua orang anak suami saya bangkrut dan oleh saudara saya ditolong dan membuat usaha baru dan yang memegan usaha saya. Usaha ini berjalan bagus dan berkembang pesat.Kembali ekonomi keluarga saya membaik dan suami saya membantu saya, namun sudah 2 tahun ini suami saya berubah sifat meminta usaha semua yang memegang suami dan saya disuruh merawat anak- anak . Sebagai isteri saya menurut saja, namun sejak dipegang suami usaha tersebut mengalami penurunan, padahal usaha – usaha kami laris, tetapi pendapatan semain kecil baru enam bulan lalu terjadi musibah besar , suami saya di angkap yang berwajib karena memakai tertangkap basah narkoba. Saya seperti tersambar petir kaget marah dan kecewa, karena suami saya tidak tahu tentang perilaku suami suami masih di penjara. Dengan masuk nya suami saya di penjara saya ganti memegang usaha ternyata banyak sekali hutang – hutang. Usaha yang dilakukan suami seharusanya disetorkan kepada saudara saya , tatapi dipakai pribadi oleh suami dan yang lebih menyakitkan sejak suami ditahan, ternyata suami saya berhubungan selingkuh dengan puluhan wanita, dari hp suami banyak sms yang mencari suami saya untuk kencan dan meminta uang dengan isi sms yang mesum. Saya sangat sakit hati sekali saya sangat malu dengan saudara saya yang telah membantu kehidupan keluarga kami, namun dikhianati suami tidak tahu dari saya langsung. Bapak mohon bantuan apa yang harus saya lakukan, sementara suami saya di penjara kelihatan masih seperti bos dan minta macam macam seperti tidak ada penyesalan. Jawaban Melihat dan membaca surat ibu dan melihat foto suami ibu dapat saya haturkan sebagai berikut sebagi ibu bahwa kondisi rumah tangga ibu yang dihancurkan oleh suami betul – betul sangat tragis padahal suami yang sudah di tolong isteri ternyata mempunyai sifat setan egois dan arogan padahal seharusanya sebagai suami yang bertangung jawab dan baik harus berterimakasih kepada istri yang baik seperti ibu . Suami ibu sampai kapan pun kelakuan dan sifat suami ibu tidak akan pernah berubah dan apabila masih menjadi suami isteri akan merusak hubungan anak istri hal yang terbaik yang ibu lakukan adalah melakukan gugat cerai, karena suami sudah tidak dapat dijadikan panutan dan perlindungan lagi sebagai orang tua yang baik dan perceraian ini merupakan yang terbaik untk menyelamatakan keluarga ibu karena sudah jelas bahwa suami ibu sulit sekali untuk menyesal dan nantinya akan menimbulkan aib dan kehancuran kepada anak istri yang tidak bersalah, yang seharusnya dilindungi dan disayangi, demikian saran saya dan doa saya semoga ibu selalu dalam lindungan Tuhan YME MASALAH USAHA Bapak Kirno di Madiun Bapak Gembong rubrik yang saya baca di Kabare membuat saya tertarik dan ingin berkonsultasi dengan Bapak. Saya mempunyai rencana usaha, saya pensiunan perusahaan swasta dan dapat Jamsostek yang cukup lumayan. Namun anak – anak saya masih membutuhkan biaya banyak untuk kuliah. Oleh karena itu saya ingin merintis usaha di bidang agrobisnis, apakah usaha ini cocok dengan saya? Mohon bantuan Bapak usaha di bidang apa yang cocok untuk saya terimakasih. Jawaban masalah usaha Jawaban Luar biasa sekali Bapak kirno sudah pensiun tetapi masih memperjuangkan hidupnya untuk usaha. Melihat tanggal lahir dan foto Bapak, maka dapat saya haturkan sebagi berikut. Bahwa usaha yang cocok untuk bapak pada bidang pertanian seperti usaha penanaman tebu, kedelai dan padi yang memepunyai prospek yang cukup cerah. Untuk memeulai usaha jangan monokultur tetapi mempunyai usaha multikultur jadi ada usaha penanaman jangka pendek dan jangka panjang . Apabila Bapak serius melakukan usaha agrobisnis ini saya akan membantu teknologinya. Silahkan datang ke alamat praktek saya di Jalan Sugeng jJroni pada hari sSnin-Selasa pukul 08.00-16.00 WIB, demikian saya hatuekan terimakasih.

Diasuh oleh: KRMH Ir Gembong Priyatmo Danudiningrat Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa problema. Namun selalu ada jalan keluar. Kirimkan problema yang Anda hadapi lengkap dengan data diri dan foto, lebih baik surat ditulis dengan tangan. Pak Gembong akan membantu memecahkan problema Anda. Surat dapat dikirimkan ke: Redaksi Majalah Kabare Jl. Pacar 67A Baciro,Yogyakarta Telp. +62 274-562887, Fax. +62 274-558072 e-mail: info@kabaremagazine.com www.kabaremagazine.com

Desember 2013

91


GUNEMAN OBROLAN SINGKAT

Aning Katamsi (Soprano Indonesia)

Berharap Seriosa Lebih

Diminati

Teks: FA Herru; Foto: Albert

A

ning Katamsi adalah salah satu soprano Indonesia yang konsisten meniti karier di bidang musik klasik. Ratna Kusumaningrum atau dikenal sebagai Aning Katamsi, perempuan kelahiran Cilacap, 3 Juni 1969 ini memiliki karakter vokal sopran. Aning adalah putri dari Pranawengrum Katamsi, yang juga seorang penyanyi seriosa. Ia adalah buah hasil didikan Catharina Leimena, yang juga adalah penyanyi seriosa Indonesia yang pernah menuntut ilmu di Conservatorio di musica “Giuseppe Verdi�, Milan, Italia. Saat ini, Aning adalah salah satu pelatih Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia Paragita. Selain bernyanyi, Aning juga adalah seorang pemain piano andal. Ia pernah belajar pada Iravati M. Sudiarso, salah satu sesepuh dalam dunia musik klasik Indonesia. Belum lama ini, Aning Katamsi hadir di Yogyakarta untuk memeriahkan sebuah acara konser syukur di UGM. Suaranya melengking indah saat membawakan beberapa lagu dalam acara tersebut. Menyanyi seriosa memanglah bidang dan keahliannya yang mampu dipertahankannya sampai sekarang. Bicara soal seriosa, menurut Aning, saat ini memang belum banyak orang terlebih anak muda yang gemar pada jenis musik ini. Hampir sama seperti jazz, seriosa memanglah jenis musik yang sangat segmented. Bedanya, kini jazz mampu dikembangkan dan dimasyarakatkan lebih baik ketimbang seriosa. Untuk itu, tentu ia pun banyak berharap seriosa dapat berkembang, dikenal, diakrabi, dan lebih dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Dan untuk itu pula, ia juga tak kan henti berkarya melalui lagu-lagu seriosa. +

Rudy Handoko, SE (President Director Honda Anugerah Sejahtera)

Transportasi Massal

Nyaman

Harus

Teks: Della; Foto: Istimewa

S

ebagai salah satu profesional yang terjun di bidang otomotif, Rudy Handoko, SE., mengatakan bahwa sistem transportasi di Jogja sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Jika dulu masyarakat Jogja lebih dikenal suka mengendarai sepeda onthel sebagai moda transportasi sehari-hari, kini kita bisa dengan mudahnya melihat kendaraan bermesin baik roda dua maupun roda empat berlalu lalang di jalanan kota gudeg tersebut. Rudy yang merupakan President Director Honda Anugerah Sejahtera yang berada di Jalan Magelang Km. 7, 5, Sendangadi, Mlati, Sleman, tersebut mengatakan bahwa perkembangan transportasi yang pesat di Jogja menunjukkan bahwa tingkat perekonomian masyarakat kota tersebut semakin meningkat. “Market di Indonesia dan Jogja khususnya yang lebih banyak berada di kelas menengah membuat PT. Honda Prospect Motor (HPM) mulai melirik pasar menengah. Tahun ini PT. HPM mengeluarkan mobil seri terbaru yang low cost green car yakni Honda Brio Satya dan Honda Mobilio. Brio Satya ini termasuk salah satu mobil murah dan ramah lingkungan yang sebagian komponennya diproduksi dari dalam negeri. Saya melihat saat ini sudah waktunya Indonesia membuat mobil sendiri,� ujar alumni Universitas Satya Wacana ini kepada Kabare. Rudy yang memulai kariernya di bidang otomotif sejak tahun 1991 ini mengatakan bahwa dirinya termasuk pemerhati sistem transportasi massal. Menurutnya khusus untuk bus kota maupun angkutan umum, sebisa mungkin dilakukan peremajaan agar para penggunanya merasa nyaman. Selain itu infrastruktur juga harus diperhatikan kondisinya karena itu mempengaruhi kenyamanan dan keselematan penumpangnya. + 92

Desember 2013


Ir. H. Krisniantara WP (Direktur Utama Karunia Katering) Teks: FA Herru; Foto: Albert

Menjaga Kepercayaan “

S

iapa orang Jogja yang tak bangga jika keluarga Keraton Yogyakarta berkenan menggunakan dan mempercayai jasanya.” Itulah kata-kata Kris, direktur utama Karunia Katering. Untuk hal itu, ia mengakui bahwa ada perasaan bangga ketika orang nomor satu di Yogyakarta mau menggunakan jasa kateringnya untuk melayani helatan royal wedding tempo hari. Tampaknya, bukan sekali saja Karunia Katering melayani royal wedding. Pria yang satu ini adalah putra menantu pendiri Karunia Katering yang kini memegang dan mengendalikan bisnis katering yang sudah didirikan sebelum tahun 1970 itu. Kris beserta sang istri adalah generasi kedua Karunia Catering, bisnis katering Bu Sayid. Selama ini, Karunia Katering berjalan dan berkembang cukup baik. Itu terbukti bahwa sampai kini Karunia Katering masih sering melayani bermacam acara yang membutuhkan ketersediaan hidangan darinya. “Ya, Alhamdulillah sampai kini usaha kami masih bisa berlanjut. Dalam menjalankan usaha ini, saya memang tekankan kepada semua staf saya bahwa kita harus mampu menjaga kepercayaan dari orang yang membeli kepercayaan kita,” katanya. Menurut pria yang juga Kepala Cabang BRI Purworejo ini, kepercayaan orang meski sekecil apapun jangan dianggap hal sepele. Karena itu, sebagai penjual jasa, baginya wajib hukumnya untuk memberikan feedback yang lebih baik kepada mereka yang memberikan kkepercayaan. Sebab hal itu juga merupakan wujud syukur kepada Tuhan atas nikmat yang ddiberikan, sekaligus parameter keeksisan Karunia Katering hingga saat ini. +

Yuli Priyono (General Manager Hotel Santika Purwokerto)

Kekuatan adalah Brand

Kuncinya Teks&Foto: Anis RN

M

enjadi sebuah tantangan tersendiri tak kala dipercaya untuk mengemban tugas di suatu daerah yang baru. Namun hal itu tak menyurutkan semangat Yuli untuk berkarya di property yang saat ini dipimpinnya. Berbagai startegi ia lakukan agar semuanya bisa berjalan dengan baik. Apalagi pengalaman selama 20 tahun bergabung di Santika Group, bukanlah hal yang sulit baginya untuk mengelola Hotel Santika Purwokerto yang baru berdiri sekitar Mei 2013 yang lalu. “Karakter kota Purwokerto berbeda dengan kotakota yang pernah saya kunjungi, sebagai kota Kabupaten, Purwokerto merupakan kota yang unik, kota transit namun juga ada beberapa industri kecil

disini. Berbagai pendekatan kami lakukan agar masyarakat disini lebih aware dengan keberadaan kami. Salah satunya adalah dengan mengundang mereka untuk datang dan menikmati fasilitas kami, ungkap Yuli. Kekuatan brand Santika sebagai hotel yang aman dan nyaman membuat ia yakin bahwa Hotel Santika Purwokerto wokerto akan menjadi pilihan masyarakat saatt berkunjung di kota tersebut. “Kekuatan brand d adalah kuncinya.Kalau orang menginap p di Santika, bisa dipastikan bahwa mereka akan merasa aman dan nyaman,” lanjutnya. jutnya. Menikmati pekerjaan dengan n penuh suka, membuat ia merasaa bahwa hampir tak pernah ada duka selama menjalani karir. Meski keluarga tinggal di kota lain, ia merasa ini merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin. “Kadang-kadang rasa sedih jauh dari keluarga itu ada, tapi sekarang sudah biasa, karena keluarga cukup mengerti dengan pekerjaan saya,” tutupnya. + Desember 2013

93


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Bhakti Sosial

Hari Jadi

PT. Sumber Baru Land

Ke-9

Teks: Anis RN; Foto: Ist

M

enanam pohon merupakan salah satu cara untuk menjaga keseimbangan alam. Sebagai insan yang hidup di bumi,manusia wajib menjaga keharmonisan dan keseimbangan alam. Sebab, tidak tidak dapat dipungkiri bahwa,kerusakan alam banyak disebabkan oleh faktor kelalaian manusia. Hal tersebut diungkapkan Drs. Suwito kepala BLH Kabuapten Bantul dalam sambutannya pada acara peringatan hari jadi ke-9 PT. Sumber Baru Land, 8 November 2013. Sebagai salah satu pengembang property yang sudah lama berkecimpung, PT.Sumber Baru Land, mencoba melakukan gerakan internal berupa penanaman pohon sebanyak kurang lebih 1000 pohon di kawasan pantai Samas, Sanden, Bantul, Yogyakarta. Penanaman pohon serentak dilaksanakan tepat pukul 8 pagi, dihadiri oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bantul beserta staff, Muspika Kecamatan Sanden, lurah setempat dan kelompok tani “Dewa Ruci” yakni, sebuah kelompok tani pemerhati lingkungan hidup dan penghijauan yang dipercaya mengelola salah satu lahan Sultan Ground di kawasan pesisir selatan. “Semoga gerakan ini dapat menjadi awal bagi kami untuk peduli terhadap keseimbangan alam dan bias menjadi stimulant untuk aksiaksi perusahaan lain”, demikian sambutan yang disampaikan General Manager PT.Sumber Baru Land, Huhu Martono. Hari jadi ke-9 PT.Sumber Baru Land dengan tema “Bhakti Bumi dengan Saling Berbagi” juga diisi kegiatan lain berupa donor darah bekerjasama dengan PMI Daerah istimewa Yogyakarta. +

S

Fame Trip Bersama

Santika Indonesia

Hotels & Resort Teks & Foto : Anis RN

94

Desember 2013

antika Indonesia Hotel & Resort akhir oktober 2013 yang lalu mengadakan Fame Trip yang diikuti oleh beberapa media nasional bertemakan “Enyong Nang Purwokerto”. Fame Trip yang berlangsung selama tiga hari itu dikemas cukup apik. Para awak media berkesempatan mengunjungi beberapa properti yang berada dibawah naungan manajemen PT.Grahawita Santika, yakni Amaris Cirebon,Santika Cirebon dan Santika Purwokerto. Di Santika Cirebon, peserta fame trip diterima langsung oleh General Manager Santika Cirebon, Yosef Endro W beserta staff. Selama berada di Cirebon, selain menikmati fasilitas yang ada di Amaris Hotel dan Santika Cirebon, peserta fame trip juga berkesempatan mengunjungi beberapa obyek wisata seperti, Keraton Kasepuhan Cirebon dan Batik Ciwaringin. Dari Cirebon fame trip dilanjutkan menuju Purwokerto. Disini, peserta fame trip selama dua hari dua malam menikmati fasilitas hotel Santika Purwokerto yang baru saja beroperasi tepatnya Mei 2013. Di Santika Purwokerto, peserta fame trip disambut oleh General Manager Santika Purwokerto, Yuli Priyono. Beberapa lokasi wisata di Purwokerto menjadi agenda menarik dalam fame trip tersebut. Mengunjungi sentra pembuatan nopia yakni makanan khas purwokerto, wisata kampung batik Banyumas,Baturaden Adventure Forest dan satu lokasi paling terkenal yakni lokasi wisata Baturraden. Vivi Herlambang, Corporate Marketing Communication Manager Santika Indonesia mengatakan, Fame Trip Santika Indonesia Hotel & Resort kali ini bertujuan untuk memperkenalkan hotel baru yakni Hotel santika Purwokerto dan destiansinya sekaligus mempererat jalinan kerjasama antar media dengan Santika Group. Vivi menambahkan bahwa setiap tahun, Santika Group mengadakan dua sampai tiga kali kegiatan fame trip dengan destinasi yang berbeda. “Sampai dengan tahun ini, kurang lebih ada 59 hotel yang dikelola oleh Santika, dengan prosentase 40 persen dimiliki oleh Santika dan 60 persen milik investor,” lanjut Vivi. +


Fashion

Luncheon

Extending Authenticity in

Batik

Teks&Foto: Wahyu Indro S

S

Bedah Buku

“Pak Harto, The Untold Story” Teks&Foto: Wahyu Indro S

M

antan Presiden HM Soeharto kerap dipandang sebagai sosok militer yang kejam dan dalam kehidupan sehariharinya sangat kaku. Bahkan dia dicap sebagai seorang diktator. Pandangan sebagian orang Indonesia itulah yang coba diluruskan dalam buku yang berjudul "Pak Harto, The Untold Stories". Menjelang peringatan hari Pahlawan yang jatuh pada Minggu, 10 November 2013, putri bungsu HM Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal dengan sebutan Titiek Soeharto ini menggelar bedah buku tersebut pada Jumat 8 November 2013, di Beteng Vredeburg, Yogyakarta. Pada acara bedah buku tersebut, Titiek Soeharto mengatakan, buku itu memberikan gambaran sosok Pak Harto dalam kehidupan sehari-hari, baik dan sangat jauh ketika bertindak sebagai Presiden RI. "Selama ini masyarakat, kan hanya tahu bahwa Pak Harto adalah sosok militer yang seram. Buku ini mengupas sisi lain dari Pak Harto dalam kehidupan sehari-hari, terlepas dari jabatannya sebagai presiden. Banyak para sahabat yang memberikan testimoni ketika berdialog dengan Pak Harto dan kehidupan sehari-hari beliau. Pak Harto sering mengenakan sarung dan bukannya pakaian resmi seperti perkiraan masyarakat pada umumnya," kata Titiek. Lebih lanjut, Titiek yang juga calon anggota DPR No Urut 1 dari Partai Golkar dari daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta ini mengatakan buku tersebut juga menggambarkan sosok Pak Harto, bukanlah sosok yang diktator karena kalau ditaktor itu memerintah dengan cara kekerasan untuk keuntungan pribadinya. +

elain dituntut menyuguhkan kreasi menu food and beverage, hotel juga harus bisa memberikan pengalaman lebih bagi tamu selama menginap. Seperti yang dilakukan oleh Santika Premiere Yogyakarta yang menyuguhkan even Fashion Luncheon yang diadakan saat makan siang untuk para tamu hotelnya pada 26 Oktober 2013. Public Relations Santika Premiere Yogyakarta, Nurul Mardhotillah menuturkan, Fashion Luncheon merupakan jamuan santap siang yang dipadupadankan dengan pagelaran fashion show. Pada even kali ini, hotel yang berada di Jalan Jenderal Sudirman ini menggandeng Batik Margaria. Setidaknya ada 30 busana yang ditampilkan di Pandansari Restoran. Acara yang mengusung tema The Legend of Fashion Luncheon Extending Authenticity in Batik tersebut cukup berhasil menyita perhatian dari para tamu hotel. Nurul mengungkapkan dipilihnya batik dalam even kali ini untuk lebih mengenalkan warisan budaya ini kepada tamu yang tak hanya dari domestik saja tetapi juga dari luar negeri. Terlebih batik dewasa ini tidak lagi identik dengan pakaian adat Jawa, namun kini batik sudah menjadi pakaian nasional bagi masyarakat Indonesia. Bahkan sudah banyak pula dikenal di mancanegara. ”Penggunaannya pun tidak lagi sebagai pakaian adat tetapi sudah mengikuti perkembangan mode busana baik bagi perempuan maupun pria,” kata Nurul. Ia juga menjelaskan pada peragaan busana di restoran ini didominasi warna-warna cerah berbahan kain katun tulis yang terbagi dalam tiga sesi. Pertama bertajuk Kasual Lasem – Pekalongan Buketan. Dilanjut dengan sesi Wonogiren Remegan yang menampilkan corak khas Wonogiri. Sesi yang ketiga adalah sesi Batik Jogja Klasik Kontemporer yang didominasi koleksi busana kerja dengan inovasi motif batik yang cenderung berbeda dengan pola batik lainnya. Fashion Luncheon kali ini ditemani oleh menu makan siang khas Pulau Dewata, seperti ayam betutu, sate sampi base manis, serta lawar jukut kacang. +

Desember 2013

95


JERON BETENG BERITA SINGKAT

JAKJAZZ FESTIVAL 2013

Musisi Muda

Indonesia Berkreasi Teks&Foto: Herlan

P

agelaran Jak Jazz Festival kembali digelar tahun ini, mulai dari musisi ternama luar negri hingga Indonesia unjuk gigi dalam event Jak Jazz Festival 2013. Pada tahun ini Jak Jazz Festival mengambil tema Tribute to Musisi Maestro Jazz In The World. Jak Jazz Festival 2013 ini dibuka pada 18 Oktober 2013 dan di tutup pada tanggal 20 Oktober 2013. Jak Jazz Festival adalah salah satu konser jazz yang sudah di selenggarakan sejak tahun 80 an, dan merupakan tempat para musisi jazz Indonesia dan negara lainnya untuk menunjukkan kelebihannya dalam membawakan musik jazz. Para Musisi Jazz kawakan Indonesia yang beraksi panggung di Jak Jazz Festival antara lain Berry Likumahuwa, Idang Rasidi, Ireng Maulana, Mus Mujiono, Tohpati dan masih banyak lagi para musisi jazz Indonesia dari era 80an sampai dengan 2000 an tampil menghibur dan memeriahkan malam pentas Jak Jazz Festival 2013. Tidak hanya dimeriahkan oleh para musisi Jazz Indonesia,Jak Jazz Festival juga di ramaikan oleh penampilan musik tradisional daerah Jawa Barat yang dibawakan oleh Saung Angklung Ujo, mereka membawakan musik-

musik beraliran jazz dan pop dari Barat dan Indonesia yang sudah di Aransement dan dimainkan dan dibawakan dengan alat-alat musik tradisional khas Jawa Barat. Seperti tahun-tahun yang lalu,pada tahun ini dengan menggendong Bank BJB sebagai sponsor utama, pihak penyelenggara Jak Jazz Festival 2013 mempunyai missi agar Jak Jazz Festival 2013 ini dapat meningkatkatkan gaung musik Jazz di Indonesia dan khususnya Jakarta, dan juga mengajak para pecinta musik di Indonesia agar lebih menggemari musik Jazz, tidak hanya itu Jak Jazz Festival 2013 ini dapat juga menjadi wadah para musisi muda Jazz di Indonesia untuk berkreasi dan lebih mengeksplor bakatnya, agar di massa yang akan datang tercipta kembali musisimusisi jazz terbaik yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah musik Internasional. Penyelenggaraan Jak Jazz Festival ini juga di dahului dengan penyelenggaraan mini festival bertajuk Road to Jak Jazz Festival 2013 yang diselenggarakan di beberapa kota di Indonesia antara lain Bandung dan Yogyakarta. +

Royal Fun Bike Meriahkan

Ulang Tahun Ke-2

Royal Ambarrukmo Yogyakarta

Teks&Foto: Anis RN

R

oyal Ambarrukmo Yogyakarta sebagai salah satu hotel bintang lima di Jogja, belum lama ini berulang tahun yang ke-2. Berbagai kegiatan diselenggarakan sebagai rangkaian acara ulang tahun. Salah satunya adalah Royal Fun Bike yang diikuti sekitar 150 orang staff dan karyawan. Kegiatan berlangsung pada tanggal 16 November 2013. Start dari pendopo Agung Royal Ambarrukmo menuju kea rah timur, seturan,ringroad utara, jalan monjali,berhenti di Monumen Tugu dan finish kembali ke Pendopo Agung RAY. Royal Fun Bike berlangsung sangat meriah. Beberapa doorprize dibagikan kepada karyawan, salah satunya adalah 2 unit sepeda polygon. L.Sudarsana General Manager RAY tampak turut serta dalam kegiatan Royal Fun Bike tersebut. Ia mengatakan,kegiatan fun bike yang diikuti staff dan karyawan diharapkan dapat membangun team work,kebersamaan dan keakraban antar karyawan. “Di RAY tidak ada superman, yang ada adalah Superteam,”lanjutnya. Sudarsana menambahkan, di usianya yang telah memasuki tahun ke-2, RAY berharap akan benar-benar menjadi hotelpilihan utama dan terbaik di Jogja, sekaligus menjadi trend setter bukan hanya di Jogja namun juga Jawa Tengah. “Sesuai dengan taqline kami, A True Winner. Untuk mewujudkan cita-cita itu, tentu saja team work menjadi andalan utamanya,”ungkapnya.+ 96

Desember 2013


Komitmen

Eastparc Hotel untuk Menjaga

Lingkungan Teks&Foto: Wahyu Indro S

E

astparc Hotel Yogyakarta telah beroperasi pada tanggal 3 Oktober 2013, berdiri di atas tanah seluas 1, 2 hektar dengan total 193 kamar Deluxe dan Suite Room. Dengan konsep GARDEN CITY HOTEL, Eastparc Hotel Yogyakarta memiliki komitmen terhadap lingkungan untuk menjaga kelestarian alam. Komitmen Eastparc ini diwujudkan dalam bentuk pemakaian lampu Philips LED dan PLC di semua area hotel, sehingga pemakaian energi listrik di hotel bisa dikontrol menjadi sangat hemat dan ramah lingkungan. Dengan Smart Management System –Eastparc Hotel Yogyakarta mengelola penggunaan AC secara efisien, dengan membuat system grouping per unit sistem, hanya untuk 3-5 kamar. General Manager Eastparc Hotel, Erny Kusmastuti mengatakan, pemakaian sistem ini akan sangat membantu pada saat hotel low occupancy. Kelebihan sistem ini di Eastparc Hotel Yogyakarta juga karena AC akan otomatis mati pada saat tamu keluar hotel ataupun tamu check out. Sedangkan, sistem yang lama hotel-hotel di Indonesia menggunakan chiller dengan sistem per sistem AC per 2-3 lantai, yang mengakibatkan AC akan menyala di semua lantai tersebut walaupun hotel dalam kondisi low season. “Kami menggunakan sistem MRV, yaitu Measurement, Reporting and Verification (MRV). Dengan sistem ini akan meningkatkan kapasitas pendinginan, mengurangi jumlah sirkulasi pendingin dan menurunkan resistensi, sehingga meningkatkan efisiensi sistem dan penghematan biaya listrik lebih kurang 55%. Eastparc Hotel Yogyakarta pun sudah menggunakan Freon Type 4 10 A, yaitu Environtment Friendly/ Friendly Ozone,” kata Erny dalam acara gathering bersama para awak media.+

Membangkitkan Kejayaan

Teks&Foto: Wahyu Indro S

Kopi Merapi

M

erapi ternyata menyimpan berbagai potensi. Salah satunya ialah tanaman kopi yang sudah dikenal sejak jaman Belanda. Menurut Kepala BPPTK Yogyakarta, Subandriyo, sebelum erupsi 1930, di lereng Merapi banyak ditumbuhi tanaman kopi. Namun, setelah erupsi besar tersebut, lahan kopi rusak. Setelah itu, kopi Merapi kembali diketahui tumbuh lagi dengan jenis robusta yang akhirnya disebut dengan nama Kopi Jawa atau Kopi Menir. “Penyebutan Kopi Menir lantaran ukuran yang kecil atau saat itu adalah masa penjajahan Belanda atau yang identik dengan sebutan menir,” katanya. Pada perkembangannya, Kopi Merapi sempat disebut dengan Kopi Turgo pada tahun 1995. Tetapi oleh sebab beberapa pertimbangan, pada tahun 2006 nama produk tersebut kembali menjadi Kopi Merapi. Tidak hanya itu saja, Kopi Merapi juga sudah mendapatkan sertifikat SNI dan memiliki rasa yang enak, tetapi produktivitasnya dianggap terlalu kecil. Selain itu, penanganan pascapanen kopi tersebut juga dinilai lebih rumit. Untuk itulah, pada 3 November yang lalu, PT Teammate Indonesia menggelar penanaman 200 bibit Kopi Merapi di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Cangkringan. Penanaman massal tersebut melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya pecinta kopi di Sleman. Kabare Jogja, Puskoppol DIY, Asosisasi Duta Indonesia (ADI) – Jakarta, Komunitas Perkawinan Campuran (KPC) Melati. Hadir pula pada acara tersebut Bupati Sleman, Sri Purnomo, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir Abdullah, dan pejabat lainnya.+

Desember 2013

97


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Pink Ribbon

Jalan Sehat 2013

Hyatt Regency Yogyakarta Teks: Anis RN ; Foto :Ist

H

yatt Regency Yogyakarta,, 3 November 2013 yang lalu mengadakan kegiatan jalan sehat dengan tema Pink Ribbon Jalan Sehat 2013. Kegiatan tersebut untuk memperingati bulan Breast Cancer Awareness oleh World Health Organization (WHO). Jalan sehat dibuka oleh Bupati Sleman, Drs.Sri Purnomo dan diikuti kurang lebih 300 peserta terdiri dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI), rekan bisnis dan masyarakat sekitar serta beberapa karyawan Hyatt Regeny Yogyakarta. Selain jalan sehat, acara juga diisi dengan kegiatan lain seperti flasmob,goyang Caesar,pembagian doorprize, serta bazaar yang diadakan oleh staff Hyatt Regency Yogyakarta. Ayu Cornellia, Marcom Manager Hyatt Rregency Yogyakarta mengatakan, bahwa kesadaran untuk menjalani gaya hidup sehat terus dicanangkan dalam agenda kegiatan Hyatt Regency Yogyakarta. Berbagai kegiatan olahraga sering dilakukan oleh staff dan manajemen Hyatt Regency Yogyakarta di tengah kesibukan setiap minggunya seperti bersepeda, aerobik, yoga, jiu jitsu dan jalan sehat. Ayu menambahkan, belum lama ini Hyatt Regency Yogyakarta menerima penghargaanTop 10 Best Green Hotel 2013 dari Menparekokraf. Sebagai hotel yang turut mendaur ulang beberapa produk dan berhasil mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia. “Diharapkan dengan adanya acara ini, kepedulian akan kanker payudara akan lebih meningkat begitu pula pemahaman akan gejala, penyebab, bahaya sekaligus pencegahannya serta dapat berbagi kasih dengan sesama, “kata Ayu. +

Sakura Collection In Tokyo Teks: Della Yuanita;Foto: Ist.

U

ntuk kesekian kalinya, desainer asal Yogyakarta, Nita Azhar kembali terpilih untuk mengeksplorasikan karyanya di acara Sakura Collection in Tokyo. Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Jepang bersama Japan Adventure Ltd., ini digelar pada tanggal 4 hingga 6 Oktober 2013 lalu di Tokyo Tower. Acara fashion show yang bertepatan dengan ulang tahun Tokyo Tower ke 50 ini diikuti oleh desainerdesainer dari berbagai negara di Asia seperti Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Filipina. Masing-masing desainer merancang busana malam atau gala yang dikolaborasikan dengan bahan karya desainer tekstil dari Tokyo. Kali ini desainer yang mewakili Indonesia, Nita Azhar, mendesain dua busana dengan tema Sakura Java Dwipa. Java Dwipa yang artinya adalah Pulau Jawa yang di dalamnya mencakup budaya, bahasa dan kekayaan alam lainnya seperti hasil pertanian. Semua ini dituangkan dalam motif-motif flora yang melambangkan kemakmuran di dalam batik karya Nita Azhar kali ini. Menurut Nita Azhar, situasi Indonesia saat ini yang mana banyak mengalami bencana akibat perusakan dan kecerobohan dari manusia sendiri mengharuskan kita untuk berkaca dan melihat kembali pada alam. Kali ini, konsep rancangan busana Nita Azhar terdiri dari ballgawn batik tulis utuh sepanjang 4 meter. Busana ini dipadukan dengan atasan modifikasi kebaya kimono yang sangat modern dan universa, tetapi kental dengan nuansa tradisi. Adanya obi yang dikirim langsung dari Tokyo turut memperkaya detail kolaborasi antara tradisi Jawa dengan Jepang. Sedangkan untuk busana atasnya Nita merancang kebaya kimono yang menggunakan bahan tenun sutra ATBM polos dan ballgawn berbahan sama dengan proses batik tulis. +

98

Desember 2013


Rally Foto

Bersepeda

Climate Pic Teks: Anis RN ; Foto :Ist

Sun Motor Grup Gandeng Accor

Group

Bangun di Yogyakarta

Kondotel

Teks&Foto : Farid Imawan

C

limate Pic yang berlangsung Oktober 2013 yang lalu diramaikan dengan berbagai macam kegiatan. Salah satunya adalah lomba Rally Foto Bersepeda yang diikuti sekitar 200 perserta. Kegiatan dimulai dari pukul 7.00 sampai dengan pukul 13.30, tersebut dibuka oleh Bapak Noer Adi Wardojo, Asisten Deputi Standarisasi dan Teknologi Kementrian Lingkungan Hidup. Start dari Ndalem Ngabean Alun –Alun Selatan dan finish di Kampong Ledok Tukangan. Dalam foto rally sepeda bertemakan “Konsumsi Hijau” ini peserta harus menjawab tantangan-tantangan di tujuh lokasi pengambilan foto, yang merupakan tantangan-tantangan fotografi, tema konsumsi hijau, dan kreatifitas artistik foto. Tujuh lokasi tersebut adalah Ndalem Ngabean, Pasar Ngasem, Toko cat di Jl.KH.Ahmad Dahlan, Bank Sampah Kauman, area Kantor Pos dan Bank Indonesia, Supermarket serta Kampung ledok Tukangan. Rally Foto Sepeda Climate Pic memperebutkan hadiah berupa uang tunai untuk juara 1,2 ,3 dan 4 serta pemenang kategori khusus yang dipilih oleh juri. Foto-foto yang terpilih dalam rally tersebut akan dipamerkan dan pengumuman pemenang akan disampiakn pada saat pembukaan pameran. +

Y

ogyakarta kembali dilirik para investor yang ingin membangun properti berupa apartemen maupun kondotel. Kali ini Sun Motor Grup melalui perusahaannya PT. Sunindo Primaland menghadirkan properti terbarunya yang dinamai Sun Premira Condotel & Residence, yang dibangun di atas tanah seluas 7395 m2 di Jalan Laksda Adisucipto, yang nantinya akan menjadi kawasan yang terdiri dari shopping arcades, kondotel dan apartemen, dengan konsep hunian ekslusif di jantung kota. Bangunan terdiri dari 2 tower dengan jumlah masing-masing tower 9 lantai. Tower pertama untuk Mercure Condotel dan Apartemen (374 unit), dan tower kedua untuk Ibis Hotel (144 unit). Dalam jumpa pers yang diadakan di Hotel Phoenix, Kamis, 24 Oktober 2013 lalu, Hartono Sundoro Hosea, selaku direktur utama dari PT. Sunindo Primaland menjelaskan Sun Premira Condotel menggandeng operator hotel international terbesar no. 1 di Eropa, Asia, dan Indonesia, yaitu Accour Group. “Kami percaya dengan kredebilitas dan pengalaman Accour Group yang telah memiliki lebih dari 160.000 karyawan 3.500 hotel, 450.000 kamar di 92 negara, dan 70 hotel di Indonesia.” Untuk penjualan kondotel sendiri sudah mencapai 95 persen, padahal bangunannya baru dimulai dan ditargetkan selesai pengerjaannya dalam waktu 18 bulan, tetapi meski bangunannya belum selesai minat masyarakat untuk mencari tempat tinggal sekaligus berinvestasi sangat tinggi. Kini Sun Premira lebih berkonsentrasi terhadap penjualan apartemen yang menyisakan 90 unit. +

Desember 2013

99


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Pelantikan Dan Pengukuhan Pengurus Daerah

Teks&Foto :Indro Kimpling Suseno

GEMA SADHANA DIY

Gema Sadhana (Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara) yang merupakan organisasi massa sayap Partai Gerindra Kepengurusan Pimpinan Daerah dan Pimpinan cabang DIY pada tanggal 9 November 2013 resmi dilantik. Pelantikan tersebut dilakukan secara langsung oleh Hashim Djojohadikusumo selaku Ketua Dewan Pembina Pimpinan Pusat Gema Sadhana di Ballroom Hyatt Regency Yogyakarta. Sanathana Dharma Nusantara memiliki arti menjalankan kebenaran abadi di Nusantara. “Gema Sadhana memiliki arti penting karena mewadahi aspirasi warga bangsa Indonesia yang memiliki agama Hindu, Budha, Kong Hu Cu dan penganut aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerukunan agama di Indonesia menjadi hal penting

untuk masa depan,� ujar Ketua PP Gemasadhana AS Kobalen dalam sambutannya. Ketua DPD Partai Gerindra DIY, Brigjen TNI (Purn) RM Noeryanto menyampaikan bahwa peninggalan kepercayaan leluhur merupakan tonggak utama berdirinya bangsa ini. Menurut Permadi SH, selaku anggota Dewan Pembina PP Gema Sadhana, ini seperti Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa yang artinya berbeda-beda tetapi satu, tiada keraguan dalam kebenaran. Ini disunting dari buku Sutasoma karya Empu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad 14 yang merupakan peninggalan mutlak harus kita rawat seutuhnya sampai kapanpun. Prof.Dr Ir. Suhardi, Msc., selaku Ketua Umum Partai Gerindra mengingatkan tentang kekuatan ahimsa, swadaya dan berbagai kekuatan kemandirian yang didasari atas perbedaan-perbedaan yang satu tujuan. Hashim Djojohadikusumo selaku Ketua Dewan Pembina Gema Sadhana menyampaikan bahwa masa depan Indonesia yang cerah mampu mencapai kejayaan, kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyatnyam akan tercapai bila negara ini mampu mendudukan kembali Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika pada tempat tertinggi. Sehingga kita semua mampu berpikir jernih, bekerja dan berkaya menghasilkan produktifitas tinggi. +

Paradise Elegance of Evening Gown S Teks&Foto : Della Yuanita

Hadirkan

elaras dengan even yang digelar di Eastparc Hotel yaitu Glamorous Women's Evening Dinner yang dihadiri oleh para sosialita Jogja, Paradise Batik menggelar fashion show dengan tema Elegance of Evening Gown. Kali ini, Paradise Batik mengangkat khasanah budaya tradisi dengan mengeksplorasi kain tradisional warisan luhur budaya bangsa yakni batik. Tiga desainer Paradise yakni Salma, Azizah dan Mudrika berupaya mengangkat karya adibusana batik menjadi busana yang mewah, glamour namun tidak meninggalkan keanggunan khas batik. Dalam acara yang digelar 9 November 2013 lalu ini, Paradise menampilkan 25 karya terbaru yang terbagi dalam 5 judul koleksi busana yang mengacu pada trend forecasting 2014 by BDA seperti Dark Volcanize dengan bahan kainsutra twis yang terinspirasi dari proses pembaruan kehidupan yang tercipta dari volcano. Kemudian Ethnic of Drapery, koleksi yang memperlihatkan teknik fashion moulage pada kain sutra super dikombinasi beads dengan warna tembaga yang dikemas dalam tampilan etnik sebagai busana malam. Ada pula Delightful Artivist yang sangat cocok bagi para akademika yang berintuisi seni yang memiliki kemampuan berpikir konseptual yang matang dan berkarakter kuat. Gorgeous Totem dengan warna-warna menyala terinspirasi dari hasil stilasi bentuk-bentuk alam dari sebuah gaya vernacular yang diterjemahkan dalam garis dan bentuk geometris berubah menjadi komposisi abstrak-geometrik yang terlihat tegas. Terkahir, Paradise menampilkan Glamorous Imperium yang terinspirasi dari imperialismepada masa kejayaan wayang dalam pertempuran dan kemenangannya. +

100

Desember 2013


Desainer Berbakat

Kabare Magazine Menangkan Berbagai

Lomba Logo Teks: Della Yuanita;Foto: Ist

Rembulan di

Atas Gunung Helan Teks: FA Herru; Foto: Albert

I

ndah dan menawan benar pertunjukan sendratari dari Cina berjudul “Rembulan di Atas Gunung Helan�. Sendratari produksi PT. Yinchuan Art Theatre ini menceritakan masuknya agama Islam ke Cina. Dengan tata gerak, tata lampu, warna warni kostum, serta diwarnai kisah cinta dua muda-mudi berbeda kultur dan budaya, sendratari ini akhirnya mengundang decak kagum serta applouse para pemirsanya. Sendratari ini dipergelarkan 17 dan 18 November lalu di Taman Budaya Yogyakarta, atas kerjasama Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, dengan Kota Yinchuan, Cina. Seperti diungkapkan Wakil Ketua PT. Yinchuan Art Theatre, Tu Ya, Departemen Kebudayaan Pemerintah Cina menginstruksikan kepada tim untuk mengadakan kunjungan pertukaran budaya dan mementaskan sendratari tersebut ke Jepang, Aljazair, Qatar dan Mesir. Tim ini juga membuat roadshow ke 40 kota di Cina sendiri. Sedangkan pementasan di Yogyakarta pada Minggu, 17 November lalu adalah kali ke-592 sendratari ini dipentaskan. Untuk pementasan di Yogyakarta ini, menurut Kepala Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) DIY, Supratikno, gagasannya muncul ketika Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berkunjung ke Ningxia, Cina. Bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat bagaimana dulu agama Islam bisa masuk ke Cina. Persahabatan antara Cina dan Indonesia memang memiliki sejarah panjang. Dalam beberapa tahun belakangan, kerjasama dalam bidang politik dan ekonomi dua negara telah memberi hasil gemilang. Terutama aspek budaya dan pertukarannya, yang tidak hanya menumbuhkan rasa saling pengertian, namun juga meningkatkan kebudayaan antarbangsa. +

A

rif Tedja Mukti, pria kelahiran Blitar, 16 Juli 1984 merupakan seniman jebolan Modern School of Design Yogyakarta angkatan 2002 yang sejak tahun 2008 berkarier di Kabare Magazine sebagai desainer artistik. Selain menjadi Koordinator Forum Jual Beli Kaskus Regional Yogyakarta, kehidupan Tedjo, sapaannya sehari-hari tak lepas dari seni, seperti mendesain berbagai karya seperti desain kaos couple, anime, manga, dan western comics yang sempat menjadi tren di Indonesia. Menurut Tedjo, kini dirinya lebih fokus mendesain berbagai logo perusahaan-perusahaan besar baik nasional maupun internasional. Tedjo mulai terjun mendesain logo sejak tahun 2012. Tedjo mengaku awalnya kurang tertarik mengikuti berbagai lomba logo. Tedjo mengatakan bahwa membuat logo perusahaan awalnya hanya sebatas project personal saja. Akan tetapi, karena banyaknya invitation dari berbagai pihak yang mengundang dirinya untuk mengikuti lomba membuat logo, akhirnya Tedjo pun mencoba mengikuti lomba logo yakni Forum Musik Indonesia dan berhasil menjadi juara ketiga dengan mengalahkan 400an lebih peserta. Beberapa prestasi Tedjo dalam lomba logo yang pernah diikutinya selama kurun waktu 2008 hingga 2013 antara lain Jogja Dalam Lensa (Finalis), Forum Musik Indonesia (Finalis), Kaskus Official Regional Mojokerto (Winner), Kaskus Official Regional Singapura (Finalis), Official Logo Indiefilmmaker Indonesia (Winner), Official Mascot Axiadata Jakarta (Winner), Selected Illustration 8th Edition – Bajigur Creative, Beyond The Glass Manufacture di Canada (Finalis), Selected Illustration The Distraction di USA, Greenlifestyle Indonesia (Winner), The Arcanum Art College di New Zaeland (Finalis) dan Lunarsol Furniture (Finalis) serta berhasil menjadi Selected Illustration Jamtown Basketball House di USA. +

Desember 2013

101


CAWISAN EDISI DEPAN

KONDHANG

Erik Foto: Ist

REGOL Teh dan

Tradisi

S

ebagian besar masyarakat Indonesia bisa disebut sebagai penikmat teh sejak dulu kala. Teh dikenal sejak masa kekaisaran Sheh Nong di China. Dari negeri China, teh kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia. Di Indonesia pun sejak masa kerajaan-kerajaan Mataram sudah ada tradisi minum teh. Seperti apa perjalanan sejarah teh dan apakah tradisi minum teh di Indonesia sudah menjadi budaya? Jawabannya hanya ada di Kabare edisi mendatang. +

Meijer

N

amanya mulai dikenal semenjak dirinya menikah dengan publik figur Maudy Koesnaedi. Berkat kecerdasan dan ketekunannya mengembangkan perusahaan, karier Erik pun melesat. Kini pria berkebangsaan Belanda tersebut kini menjabat sebagai Director & Executive Vice President Marketing & Sales Garuda Indonesia. Bagaimana kisah lengkap mengenai kehidupan dan perjalanan karier Erik Meijer? Simak di Kabare edisi Januari 2014. +

Foto: Budi Prast

102

Desember 2013

Foto: Budi Prast

CANTHING

Aerosport

S

aat ini minat masyarakat yang ingin mendalami olahraga udara seperti terjun payung, gantole, aeromodelling dan paralayang semakin tinggi. Adanya Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) semakin memudahkan para atlet pemula dan masyarakat pencinta aerosport untuk semakin menekuni olahraga ini. Seperti apa kegiatan para pencinta aero sport? Selengkapnya hanya ada di Kabare berikutnya. +




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.