Kabare Magazine edisi Juni 2014

Page 1

ISSN 2087-2755

Membuka Romantisme

Pakualaman

ala Italia

Ketika

Menyapa Mewakili Dunianya

Ir. M. Hatta Rajasa

Ekonomi

Indonesia

Rp 50.000,00

Edisi 144 Tahun 12 Juni 2014

www.kabaremagazine.com 9 7 7 2 0 8 7 2 7 5 6 7 1



Jl. Damai No. 78, Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55581 Phone/Fax : +62 274 446 3912


SOWAN DARI REDAKSI

Manuskrip Kita I Ketika kita membuka kembali lembaran catatancatatan tersebut, kita akan mendapat pelajaran moral, melihat cara Tuhan mendidik kita sebagai umatnya

ndonesia masa lalu, ketika itu masih disebut Nusantara, telah mewariskan khazanah manuskrip dalam jumlah besar. Hal yang sebetulnya membuat Indonesia patut disebut sebagai salah satu pusat keilmuan dunia. Seribu jejak kehidupan masa lalu dapat terkulik dari sebuah manuskrip, tak tehitung nilai moral yang didapat, bila dibaca lagi di zaman yang terpaut jauh dari waktu manuskrip dibuat. Di kala sang waktu terus bergerak dengan harmonis, hidup dan kehidupan pun mengalir bagai air tanpa ujung. Pada kehidupan setiap insan, sering kali terjadi manusia menengok kembali jejak-jejak hidupnya. Menengok sedetik lalu, yang kemudian berganti berjam-jam yang terlalui. Menengok kemarin, dan terus ke belakang sampai sesaat sewaktu Sang Pencipta pertama kali menitipkan sehembus napas-Nya pada rahim ibu kita. Barangkali hidup kita bagai manuskrip. Manuskrip untuk diri sendiri, yang meski tidak berusia ratusan tahun namun menyimpan segala aspek kehidupan yang pernah kita jalani. Dimana, pada waktu-waktu tertentu dirangkai kembali menjadi nilai dalam hidup, yang kadang kala dibagi dan kemudian menjadi pengetahuan bersama. Namun ada juga yang menjadi catatan, ada yang hanya disimpan dengan rapi, dan ada yang berserakan menjadi lembaran-lembaran kenangan. Hidup kita, tidak akan pernah lepas dari rangkaian peristiwa yang terjadi setiap saat. Suka atau duka, pahit maupun manis, bahagia atau sengsara, semua menjadi catatan-catatan dalam hidup yang telah diatur oleh Sang Pencipta. Ketika kita membuka kembali lembaran-lembaran catatan tersebut, kita akan mendapat pelajaran moral, melihat cara Tuhan mendidik kita sebagai umatnya. Di bulan ini, di genap usia ke-12, merupakan waktu bagi kami, Kabare Magazine, untuk kembali membuka lembaran-lembaran catatan perjalanan. Yang pasti, banyak peristiwa suka serta duka telah kami lalui. Bagi kami, itu bukanlah catatan kosong belaka yang tak memiliki arti. Lembar-lembar perjalanan kami, tentu menjadi buah moral bagi kami. Pelajaran yang akan menjadi bekal bagi setapak demi setapak langkah kami selanjutnya. Teruntuk handai tolan yang telah mewarnai lembaran-lembaran perjalanan Kabare, kami pun mengucapkan terima kasih. Dan semoga, di jejak-jejak kami ke depan, kita semua masih tetap rapat sebagai rekan dan sahabat. + Salam dari Baciro

Kunjungi website majalah Kabare di: www.kabaremagzine.com

04

Juni 2014

Dapatkan e-magz Kabare di: www.wayangforce.com

Majalah Kabare/Kabare Magazine Group: Kabare Magazine Community


PERINTIS: Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (Alm) PENASIHAT: GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi KBPH. Prabu Suryodilogo Moetaryanto Poerwoaminoto AO KRT. Sugiharto Soeleman Ir. Paulus Warsono Broto, MM PENANGGUNG JAWAB: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH DEWAN DIREKSI: Drg. R Eddy Purjanto KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH Ir. Danang Wibowo DEWAN REDAKSI: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH FA Herru Della Yuanita Agus Yuniarso Wahyu Indro Sasongko FOTOGRAFI: Budi Prast Albert Taurino ARTISTIK & PRODUKSI: Sutoto Arif Tedja Mukti PEMASARAN IKLAN: Anis Rohmah Nurjanah (Koordinator) M Farid Imawan KEUANGAN & ADMINISTRASI IKLAN: Lulu Z Ofta Arianti SIRKULASI & PROMOSI: Tegar Hartoko Sutaryo REDAKTUR ONLINE: Agus Yuniarso ADMIN IKLAN Monica Dyah Kusumawati PERWAKILAN JABODETABEK Herlan Perisa Bambang Kusubyanto Kristina Agustin (Administrasi)

Model : Ir. M. Hatta Rajasa & Drg. Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa Busana & Aksesoris : Koleksi pribadi Foto : Dokumen pribadi Desain : Sutoto

PENERBIT: PT. Kabare Jogja Media Pariwara ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN SIRKULASI: Jl. Pacar 67A, Baciro, Yogyakarta, Telp +62 274 562 887, Faks +62 274 558 072 E-mail: info@kabaremagazine.com, kabareyk@indosat.net.id Website: www.kabaremagazine.com ALAMAT PERWAKILAN JAKARTA: Sovereign Plaza Lantai 12 Jl. TB. Simatupang No. 36, Jakarta 12430 Telp: 021 - 294 00 153. Fax: 021 - 294 00 161

Juni 2014

05


PASUGATAN

DAFTAR ISI

08 Regol Keberadaan naskah kuno di zaman sekarang, tentu menjadi tanggung jawab kita sebagai pewarisnya. Sebab naskah-naskah itu secara teoritis menyimpan berbagai informasi yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Naskah kuno atau manuskrip, bagai jembatan penghubung bagi zaman. Zamannya dengan zaman sekarang atau nanti. Dari generasinya dengan generasi selanjutnya. Dia adalah bagian budaya yang merupakan jembatan pemikiran masa lampau dan masa kini.

Kondhang 26 Menjadi salah satu kiblat sosok pemimpin yang bersih sekaligus pintar, Hatta Rajasa pantas menyandang julukan Sang Maestro. Di nadinya, masih ada asa membenahi bangsa. Lansiran kajian Lembaga Survei Indonesia (LSI) dua tahun lalu setidaknya mengingatkan orang pada kerinduan pemimpin yang pintar, jujur, dan taat beragama. Lembaga riset opini publik paling terkemuka di Indonesia itu menyimpulkan, Hatta Rajasa sebagai calon pemimpin negara yang paling bersih dari korupsi.

42 Canthing Riwayat Ducati bermula dari Kota Bologna di Italia. Adalah SocietĂ Scientifica Radio Brevetti Ducati, sebuah perusahaan keluarga yang dimiliki oleh Antonio Cavaileri Ducati, yang di tahun 1926 mengembangkan bisnisnya sebagai produsen berbagai komponen radio. Saat berkecamuknya Perang Dunia II, perusahaan ini masih bisa mempertahankan keberadaannya, meskipun pabrik-pabriknya berkalikali menjadi target sasaran pemboman balatentara Sekutu.

Pendopo 68 Gaung penyelenggaraan ajang bertajuk "Solo Menari 24 Jam" 29-30 April 2014 dan mengangkat tema Dancing Out Loud (Suara Tubuh Membuka Hati) memang telah dinanti-nantikan banyak komunitas tari dari berbagai daerah. Kali ini komunitas tari asal Jogja, Cirebon, Makassar, Singapura, hingga Belanda tertarik mengikuti rangkaian kegiatannya. Selain itu, acara tahun ini juga berbeda dengan tujuh penyelenggaraan sebelumnya.

06

Juni 2014


34 Gebyar Ketertarikan pada filosofi batik motif klasik Semen Rama dan motif klasik Parang menjadi dasar ditampilkannya enam busana dari dua koleksi sang desainer yaitu Arundhati (Konstelasi Bintang) dan Kembang Pereng. Motif batik klasik yang diolah sedemikian rupa sebagai warisan budaya bangsa, terwujud sebagai busana yang merepresentasikan muda-mudi usia 18 hingga 30 tahun, yang tumbuh ditengah arus kuat modernitas, namun tetap berpijak kuat pada budaya bangsa. Adapun koleksi yang dibuat berdasarkan inspirasi tersebut, dapat dikategorikan sebagai busana modern (ready to wear) berjenis cocktail dan avant garde.

Klangenan 80 Soga ditata dengan arsitektur interior yang klasik dan elegan. Sudah tentu sang interior design dan pemiliknya memiliki selera yang tinggi dalam hal penataan ruang. Selain menyajikan sajian internasional atau masakan-masakan western dan kolonila Belanda, Soga Resto juga menyuguhkan masakan Jawa dengan presentasi yang menarik. Seperti resto fine dining pada umumnya, Soga juga menyajikan menu mulai dari appetizer, main course hingga dessert.

REGULER 30. PEPANGGIHAN 64. NGADI BUSANA 72. PLESIR 76. PESANGGRAHAN

84. PAGUYUBAN 92. GUNEMAN 94. DULU KINI 95. LAKON LAKU

96. JERON BETENG 102. CAWISAN

Juni 2014

07


REGOL KABAR UTAMA

Buah Pikir Masa Lalu Teks: FA Herru, Wahyu Indro S; Foto: Budi Prast

Y

ogyakarta tidak hanya menyimpan pesona wisata atas atraksi budaya material yang dimilikinya, melainkan juga sebagai pengampu dan pusat kebudayaan Jawa. Wayang, batik, jajanan pasar, tari-tarian, hingga tempat-tempat bersejarah seperti keraton, itu baru segelintir dari kekayaan hakiki yang tersimpan di salah satu wilayah Republik Indonesia ini. Rupa-rupa budaya imaterial, seperti filosofi kehidupan, ilmu titen, konsep-konsep kepemimpinan lokal, hingga resep-resep tradisional yang diwariskan oleh leluhur secara turun-temurun, merupakan harta karun yang sesungguhnya. Nilai-nilai ini terekam di dalam lembaran-lembaran naskah kuno yang menunggu kalangan awam dan akademisi untuk mengenali serta mengkajinya secara lebih mendalam. Informasi yang berlimpah tentu terkandung dalam naskahnaskah kuno tersebut. Di situlah terkandung ide-ide, gagasan, berbagai macam pengetahuan, ajaran moral, dan unsur-unsur lain yang mengandung nilai-nilai luhur dari pemikiran masyarakat masa lalu. Pastinya, bagi generasi sekarang dan yang akan datang, naskah-naskah kuno itu menjadi warisan yang penting dan sangat berarti. Selain di Yogyakarta, dalam Keraton Yogyakarta serta Kadipaten Pakualaman, tiap daerah di Indonesia yang lain juga memiliki banyak naskah kuno yang usianya ratusan tahun. Selain ditulis pada kertas seperti umumnya, karya-karya buah pikiran manusia masa lalu itu ada pula yang ditorehkan pada bambu, kulit kayu, lontar, rotan, daun, dan bahkan pada tulang. Sebagai historiografi tradisional, naskah-naskah kuno tentu saja memiliki karakteristiknya masing-masing. Uraiannya sangat dipengaruhi ciri-ciri budaya masyarakat pendukungnya. Di situlah tergambar bagaimana orang-orang masa lalu merekam pengetahuan dan pengalamannya, yang senantiasa diwarnai pandangan-pandangan hidup masyarakat saat itu atau disebut jiwa zaman. Lestarinya naskah kuno ini di zaman sekarang, tentu menjadi tanggung jawab kita sebagai pewarisnya. Teramat penting bagi masyarakat yang hidup di zaman modern ini untuk membaca serta mencermati buah pikiran nenek moyang tersebut. Sebab naskahnaskah itu secara teoritis menyimpan berbagai informasi yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, salah satu sumber yang dapat digunakan untuk menentukan masa depan bangsa,

08

Juni 2014

bahkan dapat menjadi penuntun karakter bangsa yang selama ini telah dibentuk oleh nenek moyang, agar tidak bercampur aduk dengan banyaknya budaya yang masuk seiring era globalisasi. Naskah kuno atau manuskrip bagai jembatan penghubung bagi zaman. Zamannya dengan zaman sekarang atau nanti. Dari generasinya dengan generasi selanjutnya. Dia adalah bagian budaya yang merupakan jembatan pemikiran masa lampau dan masa kini. Sampai saat ini tidak ada bangsa yang hancur karena hantaman bencana alam atau krisis ekonomi. Setahun, dua tahun, mereka pasti bisa recovery. Tapi bangsa akan hancur bila kehilangan peradaban dan kebudayaannya, di antaranya dengan meninggalkan naskah-naskah kuno ini. Jadi, melestarikan adalah pilihan mutlak. Yang tercatat kini, keberadaan naskah-naskah kuno Nusantara setidaknya tersebar di 60 negara, yang pastinya kemudian dipelajari oleh mereka. Belanda dan Inggris adalah negara yang paling banyak menyimpan naskah kuno Nusantara. Naskah kuno yang tersimpan di Perpustakaan Nasional jumlahnya tak lebih banyak dari yang tersimpan di Belanda. Dengan begitu, bisa jadi bangsa Indonesia telah kehilangan ruh dan jati diri, karena saripati Indonesia telah dipegang bangsa lain. Namun begitu, harus berani kita sadari bahwa kita tak selamanya benar. Bagi masyarakat Indonesia, naskah kuno tampaknya masih terdengar asing. Yang masih ada di Indonesia, sebagian besar hanya sebatas hiasan dalam lemari perpustakaan. Selain sangat kurang adanya upaya menyebarluaskan, masyarakat Indonesia sendiri tampaknya tidak memiliki emosional yang kuat terhadap naskah kuno. Bahkan tidak tahu apa fungsinya. Itu disebabkan karena masyarakat merasa tidak terlibat secara kesejarahan, dan tidak teredukasi. Pastinya, dukungan pemerintah sangat diperlukan dan tidak hanya sebatas dengan undang-undang. Namun menciptakan upaya bagaimana menumbuhkan kesadaran dan emosional masyarakat terhadapnya. Di antara ribuan naskah kuno Nusantara, baik yang masih ada di Nusantara atau yang telah tersebar di berbagai negara, naskahnaskah kuno milik Puro Pakualaman masih bisa kita cermati. Sebagai salah satu ponggawa kebudayaan, Puro Pakualaman menyimpan baik warisan-warisan leluhur yang berbentuk naskah kuno. Puro Pakualaman dengan sadar melestarikan dan mengupayakan bagaimana ajaran yang terkandung dalam naskah kuno miliknya, dapat didekati masyarakat umum. +


Juni 2014

09


REGOL KABAR UTAMA

Iluminasi dari teks tentang Nabi Yunus di naskah Sestradisuhul

Mencermati

Liku Naskah Kuno

Pakualaman S

elain Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman merupakan salah satu pustaka budaya yang ada di Yogyakarta. Di situ juga, bangsa Indonesia secara umum dapat mencermati budaya Jawa yang telah ratusan tahun turun-temurun diwariskan. Mulai dari yang berujud sampai pada warisan berupa kekayaan intelektual yang sangat berguna untuk kehidupan di zaman sekarang. Sama halnya dengan Keraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman juga memiliki peran penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya Jawa. Satu dari empat praja kejawen ini tetap menjaga 10

Juni 2014

pusaka leluhur dengan bijak, sekaligus terus berupaya melestarikan. Warisan berharga yang tak luput dari upaya pelestarian adalah naskah kuno. Paku Alam IX, yang kini jumeneng sebagai raja, sampai pada abdi dalem-nya begitu menyadari betapa hartaharta budaya itu akan sangat dibutuhkan di zaman ini, bukan untuk kepentingan Puro Pakualaman semata, namun juga untuk bangsa Indonesia secara luas. Dalam sejarahnya, naskah-naskah kuno Pakualaman terlahir dari kebiasaan keluarga Paku Alam berolah rasa dan berolah sastra. Kebiasaan ini diawali sejak Kadipaten Pakualaman berdiri atau zaman Paku Alam

Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

I. Menurut Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, yang juga abdi dalem Puro Pakualaman pengelola Widya Pustaka, Sri Ratna Saktimulya, sebagai pendiri dinasti Pakualaman, Paku Alam I dikenal sangat memperhatikan kegiatan berolah sastra di lingkup istananya. Kepekaan terhadap rasa bersastra Paku Alam I sendiri terbentuk berkat didikan ayahnya, Sultan Hamengku Buwono I. Hal itu ditunjukkan dengan keterlibatannya lagsung dalam proses penciptaan sejumlah karya sastra. Naskah Babad Kraton Ngayogyakarta adalah salah satu contoh karyanya. Meski demikian, karya-


Contoh penanda tembang dalam naskah-naskah kuno Pakualaman

karya sastra Paku Alam I atau yang tercipta pada masanya berkuasa, dapat dikatakan tak sebanyak generasi Paku Alam berikutnya. Itu disebabkan karena pada masa awal berdirinya Kadipaten Pakualaman, kondisi kerajaan masih belum stabil. Sehingga membuat Paku Alam I lebih berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan ketegakan “rumah barunya� itu. Seperti ditambahkan Sri Ratna Sakti Mulya, kegiatan olah sastra di Pakualaman justru mencapai puncaknya pada periode Paku Alam II (1830-1858). Hal itu terbukti dari banyaknya jumlah karya sastra yang dihasilkan pada masa itu, keragaman materi yang disampaikan, dan juga kualitasnya. Sepanjang sejarah empat kerajaan di Jawa, sejatinya berolah sastra seperti itu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan istana. Kebiasaan mengekspresikan pikiran dalam bahasa dan tulisan telah menjadi sebentuk budaya tersendiri di dalam sana. Bisa jadi, karya sastra yang tercipta sepanjang sejarah Kadipaten Pakualaman, yang bisa dikatakan manuskrip atau naskah

Satu dari dua koleksi lontar

Kegiatan olah sastra di Pakualaman mencapai puncaknya pada periode Paku Alam II (1830-1858). Terbukti dari banyaknya jumlah karya sastra, keragaman materi, dan kualitas

Juni 2014

11


REGOL KABAR UTAMA kuno, jumlahnya melebihi yang kini tersimpan di perpustakaan Pakualaman. Naskah kuno yang hingga kini tersimpan baik di Widya Pustaka, perpustakaan Pakualaman, tercatat berjumlah 251 naskah. Ada pula dua naskah kuno yang dipusakakan atau sangat dihormati, dan disimpan secara terpisah dari yang lainnya. Dua naskah itu berjudul Jati Pusaka dan Sarahdarma dari zaman Paku Alam II dan Paku Alam III yang disimpan di ruang pusaka, hanya boleh diakses oleh keluarga Paku Alam. Naskah Jati Pusaka berisi tembang kawi berkisah tentang masa-masa Mangkurat serta perpecahan Keraton Yogyakarta. Dua naskah tersebut bahkan telah mengundang decak kagum para petinggi Belanda dan Inggris pada masa itu yang telah melihatnya secara langsung. Selayaknya manuskrip Nusantara lainnya, naskah kuno peninggalan leluhur Pakualaman berisi buah pikiran, pandangan hidup, serta berbagai informasi mengenai sejumlah aspek kehidupan masa lalu, yang kemudian diwujudkan melalui seni sastra. Dalam naskah berjudul Babad Betawi, sepetik tulisannya mengungkap prinsip Hamengku Buwono I yang mengatakan bahwa sastra dan kesenian perlu dipelajari, yaitu tak lain berguna untuk menghaluskan budi pekerti. Kini, naskah-naskah Puro Pakualaman telah menjadi benda cagar budaya yang rata-rata hampir berusia 200 tahun. Di zaman Paku Alam IX yang kini bertahta, naskah-naskah kuno itu telah dikelompokkan dalam beberapa genre sastra, yaitu “Babad” yang memuat cerita-cerita historis; naskah “Islam” yang memuat teks fiqih, hadis, turunan kitab suci Al Quran, juga kumpulan doa; naskah “Piwulang”, terdiri dari suluk dan teks berisi ajaran para

Sebagian teks yang bercerita tentang kelengkapan seorang satria, dalam naskah Sestra Ageng Adidarma

ma Ageng Adidar naskah Sestra m la da ng ra pe mbar strategi Salah satu ga

12

Juni 2014

Dalam naskah Babad Betawi, sepetik tulisannya mengungkap prinsip HB I bahwa sastra dan kesenian perlu dipelajari. Tak lain beguna untuk menghaluskan budi pekerti



REGOL KABAR UTAMA saling berkaitan, sehingga harus secara menyeluruh jika ingin mempelajarinya. Kertas menjadi media penulisannya, meskipun ada yang ditulis di atas rontal. Kemudian, yang juga menjadi ciri khas sekaligus keunikan naskah-naskah milik Puro Pakualaman, selain itu adalah adanya iluminasi. Sebagian besar naskah Pakualaman dihiasi iluminasi, semacam gambar dekoratif untuk mempertinggi kesan sekaligus membuat halaman naskah menjadi tampak lebih indah. Biasanya, iluminasi tersebut dibuat tidak hanya dengan tinta hitam, namun juga dengan tinta emas dan tinta warna lainnya. Yang pasti, iluminasi tidak dibuat dengan

Satu yang menjadi keunggulannya adalah bersifat scriptorium, di mana setiap teks dalam naskah-naskah tersebut saling berkaitan, sehingga harus secara menyeluruh jika ingin mempelajarinya

Aktivitas di dalam perpustakaan Pakualaman

tokoh bijak; naskah “Primbon� yang berisi perhitungan hari baik-buruk, rajah-mantra, perbintangan, pengobatan tradisional, dan lain-lain; naskah “Sastra� memuat cerita bernapaskan keislaman, kepahlawanan, santri lelana, juga cerita wayang. Sedangkan lainnya yang tidak termasuk dalam 14

Juni 2014

kelompok adalah teks tentang bahasa, adat istiadat, musik, tarian, dan lain-lain. Sebagian besar manuskrip tersebut berbahasa dan beraksara Jawa atau aksara Pegon. Satu yang menjadi keunggulannya adalah bersifat scriptorium, di mana setiap teks dalam naskah satu dengan lainnya

sembarangan atau asal-asalan. Selain sebagai penghias teks, iluminasi dipenuhi dengan simbol gambar yang penuh arti, yang kemudian memperjelas maksud dari teks yang disertai. Tujuannya tak lain untuk membuat yang melihat menjadi lebih tertarik untuk membaca. Rupa-rupa iluminasi itu dinamai wedana, ada wedana renggan dan wedana gapura renggan yang tentu memiliki ciri masing-masing. Ada pula gambar-gambar lain yang juga menghiasi setiap teks dalam naskah, seperti penanda topik, penanda rubrikasi atau juga penanda tembang. Memang, selain berupa prosa, sebagian besar naskah di Pakualaman berupa tembang, seperti macapat, sekar tengahan, dan sekar ageng.



REGOL KABAR UTAMA

Wedana gapura renggan tentang Pangeran Benawa dalam naskah Babad Matawis saha Candra Nata

Sejak Kadipaten Pakualaman berintegrasi dengan Republik Indonesia, kerajaan ini tidak lagi memiliki kekuasaan pada ranah politik atau entitas politik. Kadipaten Pakualaman kemudian memposisikan diri sebagai benteng kebudayaan yang memiliki tanggung jawab moral sebagai pelestari dan pengembang kebudayaan

16

Juni 2014

Sebagai sebuah karya seni, naskah kuno Puro Pakualaman memang diperkaya dengan adanya gambar yang membuatnya semakin menarik dan bermakna. Memang menarik menyimak dan mencermati manuskrip Pakualaman. Selain dua naskah pusaka tadi, naskah-naskah lain yang menarik disimak berjudul Sestradisuhul, berisi 21 sifat yang harus diperhatikan dan dipupuk. Ada pula Babad Betawi yang mengisahkan perjalanan dan pergulatan batin Pangeran Notokusumo (Paku Alam I) dalam masa pengasingan. Lalu Piwulang Estri yang berisi petunjuk sikap dan sifat yang harus dimiliki perempuan. Dan lain-lain. Sebanyak 251 naskah kuno Pakualaman saat ini terjaga dengan baik di perpustakaan Pakualaman. Sejak Kadipaten Pakualaman berintegrasi dengan Republik Indonesia, kerajaan ini tidak lagi memiliki kekuasaan pada ranah politik atau entitas politik. Kadipaten Pakualaman kemudian memposisikan diri sebagai benteng kebudayaan yang memiliki tanggung jawab moral sebagai pelestari dan pengembang kebudayaan. Tugas itulah yang disandang KGPAA Paku Alam VIII (alm) dan berlanjut pada KGPAA Paku Alam IX saat ini. Secara berkesinambungan, kedua tokoh ini merekontruksi dan merevitalisasi unsur-unsur kebudayaan Jawa, khususnya warisan kekayaan intelektual Kadipaten Pakualaman. Pada zaman Paku Alam IX saat ini, naskah kuno yang kaya informasi tersebut kemudian diupayakan keselamatannya, baik fisik maupun isinya. Kemungkinan-kemungkinan kerusakan fisik telah ditangani


Penanda rubrik serta penanda pupuh bergambar burung dandang

dengan fumigasi, pengemasan naskah dengan kotak karton bebas asam, dan sebagainya. Sedangkan penyelamatan isinya, dilakukan dengan cara mutrani dan pengalihaksaraan teks berhuruf Jawa ke huruf latin oleh para abdi dalem perpustakaan. Selanjutnya teks naskah yang sudah dialihaksarakan itu dicetak dalam bentuk buku agar dapat menjadi acuan para pengguna naskah, seperti misalnya teks Asthabrata. Di samping itu, upaya digitalisasi juga tengah dilakukan. Sejauh ini, Puro Pakualaman tak hanya berhenti sampai pada penyelamatan fisik dan isi naskah kuno. Ada upaya pendayagunaan yang dilakukan agar simpul-simpul pesan dalam naskah kuno semakin tersampaikan dan dekat dengan masyarakat. “Dalam hal ini, adanya kekayaan simbol-simbol pada gambar atau iliminasi yang ada di dalam naskah kami alihkan ke dalam batik,� ungkap BRAy Atika Suryodilogo, pengageng perpustakaan Puro Pakualaman. Dengan adanya upaya penyelamatan, keberadaan perpustakaan yang menyimpan naskah-naskah kuno serta buku-buku cetak tersebut diharapkan dapat sebagai wahana belajar sepanjang hayat, karena di dalamnya tersimpan potensi dan ilmu pengetahuan. KBPH Prabu Suryodilogo, putra mahkota Kadipaten Pakualaman mengatakan, peran perpustakaan Puro Pakualaman sejauh ini memang tengah diupayakan sebaik mungkin untuk menjadi salah satu sumber literasi budaya. +


REGOL KABAR UTAMA

Jalan Panjang Sebuah

Perlindungan Teks: Wahyu Indro S; Foto: Budi Prast

18

Juni 2014


K

eluhuran nilai-nilai yang dipegung teguh oleh Kadipaten Pakualaman, atau juga Kraton Kasultanan Sejak era-era sebelum Ngayogyakarta Hardiningrat, serta keraton Jawa lainnya di antaranya kemerdekaan, telah bermuara pada kitab-kitab atau terjadi pengambilalihan naskah-naskah, yang di zaman sekarang menjadi mata air kearifan besar-besaran atas lokal dari peradaban Jawa klasik. kekayaan intelektual Naskah-naskah kuno berperan sebagai arsip penting yang dapat lokal dengan menjadi bahan kajian di masa kini. Berdasarkan Undang-Undang dipindahkannya Cagar Budaya Nomor 5 Tahun 1992 naskah-naskah kuno disebutkan bahwa yang merupakan naskah kuno adalah dokumen dalam kraton ke tangan bentuk apapun yang ditulis dengan pemerintah kolonial tangan atau diketik yang belum dicetak atau dijadikan buku tercetak yang berumur 50 tahun lebih. Namun sayang, sampai abad ke-20 ini, banyak naskah-naskah kuno Nusantara yang berisi warisan peradaban nenek moyang, berada di negara lain. Sejak era-era sebelum kemerdekaan, telah terjadi pengambilalihan besar-besaran atas kekayaan intelektual lokal dengan dipindahkannya naskah-naskah kuno kraton ke tangan pemerintah kolonial. Tak bisa disangkal, terjadinya pengambilan secara besar-besaran tersebut, salah satunya dipicu munculnya tren kajian Indology di kalangan pemerintah kolonial yang menyedot perhatian serta kebutuhan akan sumber informasi yang lengkap dari Hindia Timur. Tercatat, pada tahun 1812 Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles yang pernah mengarang sebuah magnum opus mengenai budaya Jawa melalui bukunya “The History of Java� mengeluarkan kewajiban atas kraton Yogyakarta untuk menyerahkan koleksi naskah-naskah kunonya. Selama seminggu ada lima gerobak naskah yang dibawa ke Belanda dan Inggris. Akibatnya, naskah-naskah yang berjumlah hingga 7.000 eksemplar itu kini tersimpan di British Council dan Raffles Foundation. Inggris dan Belanda menjadi negara yang paling banyak menyimpan naskah kuno dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya berhenti pada masa kolonial saja, hingga saat ini naskah

Lontar atau ro ntal

Juni 2014

19


REGOL KABAR UTAMA kuno warisan budaya Indonesia terus diincar dan ditawar pihak asing, terutama dari negara-negara Eropa, Malaysia, dan Singapura. Agar kekayaan budaya dari suku-suku di Indonesia itu tidak berpindah tangan, masyarakat terus diingatkan agar jangan tergiur. Kalau berpindah tangan, tidak dapat dipungkiri, Indonesia mengalami kerugian yang tidak ternilai. Sungguh amat disayangkan, di tengah pergulatan Indonesia dari segi politik, globalisasi ekonomi, dan sosial, justru faktor kebudayaan yang seharusnya bisa menjadi perisai utamanya, seakan-akan luput dari perhatian. Invasi budaya asing melalui pop culture dengan leluasa menginfiltrasi pemikiran dan ketertarikan generasi muda terhadap musik, fashion, gaya hidup, makanan, bahkan bahasa. Sehingga, rendah minat masyarakat terhadap kajian naskah kuno ini secara tidak langsung menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia. Ahli Sastra Jawa dari Rumah Budaya Tembi, Suwandi mengatakan, hal itu dikarenakan masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap arti

Agar kekayaan budaya dari suku-suku di Indonesia itu tidak berpindah tangan, masyarakat terus diingatkan agar jangan tergiur

Aktivitas di perpustakaan Pakualaman

KBPH Prabu Suryodilogo dan BRAy Atika Suryodilogo saat mencermati salah satu naskah kuno

20

Juni 2014



REGOL KABAR UTAMA

Naskah Sestra Ageng Adidarma tentang Raden Arjuna

penting naskah-naskah kuno bagi kelangsungan warisan budaya. “Hanya saja, masyarakat juga tidak bisa serta merta disalahkan begitu saja, sebab di sisi lain, terbatasnya fasilitas, kurangnya tenaga ahli, serta sumber daya manusia, dan ketiadaan biaya untuk perawatan menyebabkan sejumlah pemilik naskah kuno cenderung menjualnya kepada makelar-makelar yang mau menawar dengan harga cukup tinggi,� kata Suwandi. Jikapun ada masyarakat yang sadar dan mau melakukan pengelolaan naskah-naskah kuno itu juga masih dengan proses sangat sederhana. Biasanya, kegiatan pemeliharaan naskah hanya dilakukan terbatas pada bentuk pemeliharaan dengan cara membersihkan dari debu dan menjaga naskah tidak 22

Juni 2014

Invasi budaya asing melalui pop culture dengan leluasa menginfiltrasi pemikiran dan ketertarikan generasi muda terhadap musik, fashion, gaya hidup, makanan, bahkan bahasa. Sehingga, rendah minat masyarakat terhadap kajian naskah kuno ini secara tidak langsung menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia

sembarang dipinjamkan. “Pemerintah khususnya perpustakaan dan museum, selaku pihak yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan naskah-naskah kuno kurang responsif. Selain itu, untuk memelihara naskah-naskah tersebut juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Pemahaman masyarakat yang masih rendah serta pemerintah yang kurang cepat tanggap semakin memperburuk kondisi naskahnaskah kuno tersebut,� ujarnya. Selain minimnya peran masyarakat dalam melindungi naskah kuno, yang kian membuat tragis ialah lemahnya sistem hukum yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia, yang memuat perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual sampai saat ini dianggap tidak dapat melindungi keberadaan naskahnaskah kuno nusantara yang


Selain minimnya peran masyarakat dalam melindungi naskah kuno, yang kian membuat tragis ialah lemahnya sistem hukum yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia

berada di tangan bangsa asing. Minimnya perhatian dari pemerintah pusat menyebabkan naskah-naskah kuno yang masih berada di Indonesia pun mengenaskan kondisinya. Situasi perlindungan naskah kuno di Indonesia bak buah simalakama karena terjebak oleh realitas.

Aktivitas di perpustakaan Pakualaman

Melihat fakta-fakta miris mengenai kondisi naskah kuno Yogyakarta, Sri Sultan Hameng Kubuwono X tidak mau tinggal diam. Tahun lalu, ia mencoba melakukan lobi kepada pemerintah Belanda dan Inggris agar mau mengembalikan naskahnaskah tersebut untuk bisa diteliti atau dipelajari oleh pihak kraton. Namun,


REGOL KABAR UTAMA

Babad Betawi Jilid I, naskah dari tahun 1876

Lebih dari separuh naskah yang sudah di-microfilm itu saat ini tidak ada lagi di tangan pemiliknya. Sedang selebihnya rusak termakan usia, atau dijual sebagai barang antik

24

Juni 2014

keinginan Sri Sultan Hamengku Buwana X itu, bak gayung tak bersambut. Ribuan naskah tersebut tidak bisa diminta kembali untuk menjadi milik Yogyakarta. Menanggapi persoalan jual beli dan minimnya perlindungan tentang naskahnaskah kuno nusantara, Peneliti Naskah Kuno dari Masyarakat Sejarawan Indonesia, Mukhlis PaEni mengakui, manuskrip Nusantara setiap hari mengalir ke tangan pembeli naskah atau manuskrip yang berani membayar paling rendah Rp. 5 juta untuk jenis naskah yang apa adanya dan compang-camping hingga Rp. 50 juta untuk naskah-naskah utuh bahkan lebih. “Naskah-naskah Nusantara dari berbagai daerah seperti Riau, Kepri, Palembang, Aceh, Sumatera Barat, Pontianak, Mempawa, Sambas, bahkan naskah-naskah Suluk Jawa, Lontar-lontar Bugis-Makassar dan Sasak, setiap hari jatuh ke tangan pembeli,” kata PaEni. Ia menjelaskan, satu per satu manuskrip Nusantara seperti Hikayat Shahi Mardan, Hikayat Cekel Wanengpatih dan h ikayat-hikayat panji lainnya, Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Riau, Hikayat Tumenggung Aria Wangsa, Hikayat Muhammad Hanafiah, Serat Ambiya, Serat Jaya Lengkara, Serat Centini, Serat Panji Kuripan, Serat Suluk Tambang Raras dan banyak lagi yang sudah mengalir ke negeri orang. Mukhlis mengungkapkan, 19 tahun lalu telah dilakukan upaya me-microfilm naskah-naskah Lontar Bugis-Makassar atas biaya The Ford Foundation. Upaya tersebut dilakukan selama dua tahun dan berhasil me-microfilm 4.000 naskah Bugis-Makssar. Sebanyak 3.000 naskah di antaranya sudah tersusun dalam sebuah katalog yang diterbitkan Arsip Nasional RI bersama Gadjah Mada University Press tahun 2002. “Apa yang terjadi setelah 19 tahun ialah, lebih dari separuh naskah yang sudah di-microfilm itu saat ini tidak ada lagi di tangan pemiliknya. Sedang selebihnya rusak termakan usia, atau dijual sebagai barang antik,” ungkap Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia tersebut. +



KONDHANG TOKOH

Ir. M. Hatta Rajasa

Ekonomi

Teks: Wahyu Indro S;Foto: Ist

Indonesia

M

enjadi salah satu kiblat sosok pemimpin yang bersih sekaligus pintar, Hatta Rajasa memang pantas menyandang julukan Sang Maestro. Di hati dan nadinya, ada asa membenahi bangsa. Lansiran kajian Lembaga Survei Indonesia (LSI) dua tahun lalu setidaknya mengingatkan orang pada kerinduan pemimpin yang pintar, jujur, dan taat beragama. Lembaga riset opini publik paling terkemuka di Indonesia itu menyimpulkan, Hatta Rajasa sebagai calon pemimpin negara yang paling bersih dari korupsi. Tentu ini bukan omong kosong belaka. Berdasarkan hasil riset LSI itu juga, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu berada pada ututan teratas dengan mengoleksi 86% hasil survei bila dibandingkan dengan tokoh-tokoh politik lainnya, seperti Aburizal Bakrie, Wiranto, Megawati, dan beberapa tokoh lainnya. Hal ini makin membuat orang bertanya, apa saja yang sudah dilakukan oleh Hatta Rajasa? Penilaian objektif dapat terlihat dari seorang analisis politik lulusan Havard yang berbasis di Jakarta, Kevin O'Rourke yang memunculkan istilah “Hattanomics�. Bukan tanpa alasan yang kuat, O'Rourke memperkenalkan istilah itu sebagai seperangkat kebijakan yang menurutnya dikendalikan Hatta Rajasa. Singkat kata, Hattanomics berupa proteksionisme, restriksi perdagangan, dan pembatasan kepemilikan asing. Hingga istilah tersebut dipakai dan dimuat di salah satu media terbesar dunia, Reuters. Bukti yang dijabarkan adalah kepemimpinannya menjadi koordinator ekonomi Indonesia dalam cabinet, cukup berhasil membawa Indonesia pada kemandirian. Hatta yang menjabat Ketua Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

26

Juni 2014

Ekonomi Indonesia (MP3EI) berusaha merealisasikan pembangunan mega proyek infrastruktur seantero nusantara. Di saat yang sama, Presiden SBY juga menunjuknya memimpin tim evaluasi penyesuaian kontrak karya dan perjanjian karya pertambangan. Salah satu targetnya, bea masuk alias pajak ekspor pada 65 jenis tambang mineral mentah merupakan salah satu gol visi nasionalisasi ala Hatta. Namun lelaki berambut perak ini dengan rendah hati mengatakan, istilah Hattanomics tak tepat sasaran. “Saya hanya menjalankan tugas sebagai amanah rakyat. Indonesia, bagi saya, sangat terbuka bagi investor asing, seperti kebijakan MP3EI memerlukan banyak investasi. Karenanya, butuh suntikan dari luar,� katanya. Sebagai politisi yang berkali-kali mengemban amanah sebagai menteri di berbagai kabinet, laki-laki kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 ini, berupaya menjalankan peran secara optimal jabatan yang diamanahkannya, baik sebagai fungsionaris Partai Amanat Nasional (PAN), Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia Kabinet Gotong-Royong, Menteri Perhubungan di Kabinet Indonesia Bersatu I, Menteri Sekretariat Negara di Kabinet Indonesia Bersatu I serta menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid II tanpa kemungkinan terjadinya loyalitas ganda dan abuse of power. Dan yang terakhir, saat ini Hatta Rajasa dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto maju pada pertarungan Pilpres 2014 nanti. Bagi Hatta, kekuasaan hanyalah sarana, bukan tujuan utama.


Juni 2014

27


KONDHANG TOKOH

Tujuan utama kita adalah mewujudkan Indonesia baru yang demokratis, berkeadilan, terbuka, dalam masyarakat majemuk yang saling menghormati

“Power is a means, but not our ultimate goal. Tujuan utama kita mewujudkan Indonesia baru yang demokratis, berkeadilan, terbuka, dalam masyarakat majemuk yang saling menghormati. Pernyataan ini sekaligus bermakna penegasan posisinya sebagai politisi negarawan yang ingin terus mengabdikan diri kepada bangsa. My loyalty to the party end when loyalty to the state began,” ujarnya. Apa yang dicapai oleh seorang Hatta Rajasa saat ini bukanlah tanpa perjuangan. Anak kedua dari 12 bersaudara ini, sejak kecil telah terlatih untuk bekerja keras, jujur, mandiri dan bekerjasama. Ia berasal dari keluarga pamong. Ayahnya seorang pamong bernama H. Muhammad Tohir, ibunya bernama Hj. Aisyah binti Alaydrus. Kakeknya juga pamong di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, bernama

28

Juni 2014

Ahmad Pangeran Raksawiguna. Ayahnya, ketika masih lajang adalah seorang tentara yang berjuang di tanah Jawa. Namun, sesudah menikah berhenti dari tentara, beralih jadi pegawai negeri sipil, dan berkali-kali mengemban tugas sebagai camat di berbagai wilayah di Sumatera Selatan. Sebagai anak yang berasal dari keluarga sederhana, Hatta telah terbiasa hidup apa

adanya, jujur dan berdisiplin. Hatta mengaku, orang tuanya memang mendidiknya dengan disiplin yang tinggi. Dari sana, ia mulai mengenal arti sebuah kehidupan. Yakni setiap orang itu haruslah saling menolong, saling memberi dan mau berkorban bagi orang lain. “Di situ saya menyadari, kesuksesan seseorang bukan semata karena kemampuan dirinya sendiri, tapi 60% adalah karena kerjasama orang lain, jasa orang lain, terutama ibu-bapaknya, keluarga, teman dan kerabat. Juga berkat doa orangtua,” ungkap Hatta. Bahkan, sampai saat ini, pandangan tersebut tetap mempengaruhi hidupnya. Karena, sejak tamat SD, ia sudah harus hidup dengan keluarga orang lain. Itu berarti ia harus belajar tahu diri sebagai orang yang dititipkan. Harus bekerja. Pagipagi, ia harus bangun untuk melakukan tugas-tugas di rumah pamannya, antara lain mengisi bak mandi dengan pompa. Setengah enam ia sudah mengayuh sepeda ke sekolah. Ia melakukan itu sampai tamat SMA di Palembang. Dari sejak tamat SD, ia sudah berpisah dengan orang tua, hanya bertemu sekali-sekali. Sampai ia menyelesaikan kuliah di ITB. Pada masa itu, sekolah dan berpisah dengan orang tua, dirasakannya sebagai periode pendewasaan intelektual. “Ibu saya, jika memotivasi itu sangat luar biasa. Saya masih ingat pesan beliau, yang bisa mengubah nasib ini adalah bukan orang lain tapi dirimu sendiri, yang bisa mengubah adalah pendidikan. Kalau pendidikan tidak baik, maka engkau akan tersisih. Itu yang dikatakan oleh ibu kepada


saya ketika masa masih sekolah," kata Hatta. Selain itu, Hatta juga mengatakan, perjalanan kariernya sangat dipengaruhi dukungan keluarga, terutama istri dan anakanaknya. Terutama saat ia memilih terjun ke dunia politik praktis dan meninggalkan bisnisnya untuk lebih fokus sebagai politisi. Sebuah keputusan yang tidak mudah bagi seorang yang sudah mempunyai keluarga dengan kehidupan yang mapan. Karena ketika itu, tahun 1999, anakanaknya masih kecil. Putra terbesarnya saat itu baru tamat SMP mau ke SMA. Ketika mengambil keputusan itu, ia memang berdialog panjang dengan keluarga, dengan istrinya terutama. Suatu hal yang tidak mudah baginya karena memilih memasuki dunia yang lain sama sekali. Ia mengaku tidak gampang meyakinkan keluarganya. Sebab, ketika itu, seorang Hatta Rajasa, memilih menjalani suatu kehidupan yang betul-betul berbeda dari sebelumnya. “Dari sebuah kehidupan yang teratur, saat magrib bisa sembahyang bareng dengan anak-anaknya, menjadi sebuah kehidupan yang bisa disebut tidak teratur sama sekali. Mereka sempat shock. Waktunya sangat pendek. Tahun 1998 PAN didirikan, tahun 1999 saya sudah menjadi anggota DPR, tahun 1999 saya di Senayan dan nyaris tidak pulang-pulang. Saya tidur di hotel, jarang sekali bertemu dengan keluarga,” ujarnya. Lantas bagaimana pandangan pengagum Bung Karno tersebut ketika melihat budaya politik Indonesia saat ini? Hatta menjelaskan, saat ini budaya berpolitik negara ini bisa dikatakan buruk, terutama dalam soal etika. “Dalam berpolitik, kebanyakan orang, akan menghalalkan segala cara untuk meraih tujuannya. Tidak peduli apa dan siapa yang akan menjadi ataupun dikorbankan. Namun, saya selalu mengingatkan pada kader-kader saya, berpolitiklah yang santun. Saling bekerjasama untuk membangun. Jika tujuan politik hanya untuk saling menjatuhkan, bangsa ini tidak akan bergerak kemana-mana. Kemiskinan, konflik agama, dan korupsi akan senantiasa ada. Padahal, tiga hal itu yang menurut saya, seharusnya menjadi musuh bersama,”

“Ibu saya, jika memotivasi itu sangat luar biasa. Saya masih ingat pesan beliau, yang bisa mengubah nasib ini adalah bukan orang lain tapi dirimu sendiri, yang bisa mengubah adalah pendidikan”

jelas Hatta. Selain menggeluti politik praktis, Hatta Rajasa juga sangat tertarik dengan dunia literasi, memahami sifat tokoh dalam wayang, hafal dongeng Nusantara, mengoleksi banyak lukisan karya pelukis Indonesia, dan menikmati alunan musik. Itu tidak lain adalah upayanya untuk mengasah nilai keindahan maupun filosofi kehidupan. Demikian juga dengan istrinya, Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa, seorang penggiat kerajinan Tenun Indonesia yang berjuang mengharumkan nama bangsa melalui Cita Tenun Indonesia. Okke, panggilan akrab istri Hatta Rajasa, berkeliling ke daerah-daerah, mengangkat Tenun Indonesia di mata internasional tanpa mendistorsi nilai tradisionalnya. Atas jasanya ini, sang istri kerap dijuluki sebagai “Ibu Tenun Indonesia.” Mendengar Hatta dicalonkan sebagai

Wakil Presiden, apa komentar Okke? “Terus terang saya harus lebih dulu bersyukur. Soal terpilih atau tidak, itu saya harus menyerahkan semuanya kepada yang di atas, tetapi saya yakin bahwa Bapak orangnya sangat berkomitmen dan sungguh-sungguh,” katanya. Okke mengungkapkan, sebagai pribadi, Bapak sudah menyiapkan ini dengan matang. Dalam deklarasinya sebagai Cawapres, Bapak menyatakan ikhlas dan siap berjuang menghadapi ketidakadilan. Yang lebih dipersiapkannya lagi adalah kesiapan batin. “Bapak itu bukan sosok yang ambisius, namun jika yakin dan mampu menjalankan amanah dengan baik dan tulus, didukung prinsip-prinsip dalam Islam yang diemban beliau. Saya yakin, Bapak mampu menghadapi dan mengatasi segala rintangan di tengah pro-kontra medan politik yang tak bisa dihindari,” pungkasnya. +

Juni 2014

29


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

30

Juni 2014


Nungki Kusumastuti

Kerja Keras

Demi

Kemajuan Seni Teks & Foto: BK

S

iti Nurchaerani Kusumastuti atau lebih kondang disapa Nungki Kusumastuti dikenal sebagai seorang penari profesional yang sudah sering tampil di berbagai festival tari baik nasional maupun Internasional hingga tampil di hadapan tokoh dunia di istana negara, selain itu juga aktif sebagai dosen di Fakultas Seni Pertunjukan IKJ, bintang film dan sinetron. Sejak kecil bakatnya sudah terlihat. Bakat itu lantas didukung orangtuanya yang juga senang dengan kesenian dan memiliki keinginan agar anak-anaknya memiliki apresiasi pada kesenian, dengan memanggilkan guru kursus tari. Kursus menari dilanjutkan setelah pindah ke Jakarta. Orangtuanya memasukkan Nungki di sanggar tari. Meskipun Nungki berdarah Jawa, tapi tarian yang disukai adalah tarian Bali. Kesenangan menari sempat berhenti sewaktu Nungki SMA di Santa Ursula Jakarta. Sewaktu itu, Nungki menggemari mata pelajaran hukum dan tata negara, sehingga sempat bercita-cita menjadi seorang ahli hukum. Sewaktu lulus SMA ada keinginan untuk melanjutkan ke sekolah tari tapi juga masuk sekolah hukum. Tapi sewaktu mengetahui dirinya tidak diterima sekolah hukum di UNPAD Bandung seperti keinginannya, akhirnya Nungki memutuskan untuk sekolah tari di IKJ. Orangtuanya sempat meragukan keinginan Nungki tersebut karena pada waktu itu dunia tari di Indonesia belum bisa jadi sandaran hidup, tapi Nungki bisa menyakinan orangtuanya bahwa nantinya dia tidak hanya jadi penari tapi juga ingin sebagai pemikir tari dan pengembang tari. Karena alasannya cukup kuat, akhirnya orangtua mengizinkan. Karena kepercayaan orangtuanya itu, Nungki ingin menunjukkan bahwa dia serius atas pilihannya Kepercayaan yang diberikan oleh orangtuanya, dibayar oleh Nungki mencurahkan semua pikiran dan tenaga untuk tari hingga sekarang ini. “Menari harusnya sampai tua dan sampai tidak sanggup menari lagi. Tapi saya punya pikiran kuat untuk bisa mengembangkan tari tradisional yang katanya mulai hilang. Harusnya itu dihadapi tidak dengan pesimis, tapi dihadapi dengan melakukan suatu. Lalu tari-tari baru seperti yang berkembang, baik yang modern atau kontemporer juga harus mendapatkan tempat. Meski itu semua berat karena kebijakan yang tidak jelas, tapi saya akan tetap berada di ranah ini untuk memperjuangkannya,” ujar Nungki.

Tari

Perjuangan Nungki untuk perkembangan tari diwujudkan membuat festival tari internasional, mengajar untuk memberikan pemahaman tentang kesenian pada generasi muda. “Saya banyak membagikan pengetahuan pada generasi lanjut dan saya juga belajar pada mereka. Justru dengan tidak kemengertian mereka, segala kebingunan mereka, dengan segala ketidaksukaan mereka, saya harus berada di antara mereka. Karena itu menjadi tidak fair kalau kita hanya menyalahkan anak-anak sekarang akan ketidaktahuan dan apresiasi mereka akan kesenian. Pasti itu ada yang salah atau penyebabnya, bisa dari orangtuanya, bisa dari generasi sebelumnya, bisa dari kebijakan pemerintah atau bahkan bisa dari saya yang sebagai seniman dan pendidik. Itu harus diatasi bersama dan simultan. Meskipun semakin berkurang kesenian tradisional atau kontemporer juga belum mendapat wadahnya di industri tapi minimal saya bersama beberapa kawan berada disitu agar bisa menyuarakan, Kepercayaan yang di mendidik atau berikan oleh orangtuanya, memberikan tempat dibayar oleh Nungki walaupun kecil bisa melestarikannya mencurahkan semua hingga tidak hilang,” pikiran dan tenaga untuk ujar Nungki pada tari hingga sekarang ini. Kabare. Dihelatnya “Indonesia Dance Festival” untuk memperkenalkan tari kontemporer pada masyarakat yang kini memasuki usia 22 tahun, merupakan salah satu peran dari Nungki dan kawan-kawannya untuk mewadahi, menyuarakan dan melestarikan kesenian tari kontemporer. Festival tari bertaraf internasional yang merupakan kerja keras Nungki dan teman-temannya hingga festival tersebut mendapat kepercayaan baik dari fund rising hingga penari penari dari luar negeri. Nungki dan kawan-kawan juga mengampanyekan “Indonesia Menari” sebagai sosialisasi kegiatan mereka dalam berkesenian. Menurutnya, itu semua bagian dari budi pekerti yang telah lama hilang. “Indonesia Menari” juga dapat mengenalkan bahwa Indonesia itu kaya akan keberagaman seni tari dan diharapkan munculnya penari-penari baru dari beragam genre. + Juni 2014

31


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

Purwanto Yudhonagoro, SE, MPar, CHA

Detik

Setiap

Teks: FA Herru; Foto: Albert

Bermanfaat B

ekerja semata ibadah dan berusaha berguna bagi orang lain. Sikap hidup ini yang mendasari sukses demi sukses Purwanto Yudhonagoro dalam hidupnya. Di usia paruh baya, ia bahkan punya angan, semakin tua semakin berguna. Pria dengan panggilan Purwanto ini, sejak pertengahan tahun 2013 resmi menjabat General Manager (GM) di Lorin Solo Hotel. Belum genap setahun memimpin hotel bintang lima tersebut, beberapa penghargaan bergengsi berhasil diraih Lorin Hotel Solo, sebagai Solo Best Brand Index 2013, The Most Favorite and Service Excellent Hotel 2013, serta Excellent Brand Award (EBA)2013. Di waktu yang singkat, ia berhasil menyuntikkan perubahan dan kemajuan Lorin Solo. Secara personal pun, ia juga meraih penghargaan Top Innovative Figure dari Pusat Prestasi Indonesia. Itulah sedikit dari tumpukan keberhasilan yang diraihnya. Untuk hal “Saya selalu berpikir itu, Purwanto amat bahwa setiap detik bersyukur, karena apa yang waktu, kita ini harus diyakininya dalam hidup bermanfaat bagi orang selama ini selalu memberinya buah hasil. lain. Setiap detik waktu, “Saya bekerja sebagai kita harus improve ungkapan ibadah. Saya menjadi pribadi yang sangat yakin itu ibadah. lebih baik” Maka ketika melaksanakan sesuatu sesuai bidang dan tanggung jawab, dengan kesungguhan saya menjalaninya dan pantang gagal,” ujar pria asal Karanganyar, Jawa Tengah, ini. Menurutnya, hasil maksimal akan didapat jika bersungguhsungguh bekerja dengan penuh tanggung jawab, iklas, tulus, apapun risikonya. Kenyataannya, Purwanto selalu mencapai performa sangat menggembirakan. Dari sejak masih bekerja di Sahid Grup, Purwanto selalu berhasil mendapat rangking teratas. Sebelum berpindah ke Lorin Solo Hotel, Puwanto memang lebih dulu merintis karier di Sahid Grup sejak tahun 1987. Karena prestasinya, hampir setiap tahun ia dipromosikan untuk menduduki satu posisi yang lebih tinggi. Diawali dari bel boy sampai ia menjabat general manager hotel Kusuma Sahid, sekaligus koordinator Sahid Grup wilayah Jawa Tengah dan DIY. Tak 32

Juni 2014

sedikit penghargaan yang berhasil diraih selama 26 tahun di Sahid Grup. Tak sedikit pula ia “dilamar” bekerja di grup hotel lain. “Di Lorin Solo Hotel ini, selain diberi amanah sebagai General Manager (GM), saya juga GM Coordinator dan GM Corporate Lorin International Hotel secara keseluruhan. Bertangung jawab atas operasional wilayah Jawa dan Bali,” ungap Purwanto. Dengan bekal pengalamannya serta prinsip hidup yang senantiasa di genggaman, ketika dapat membawa perubahan dan perbaikan pada Lorin Solo, bagi Purwanto bukanlah peristiwa yang hebat. Namun lebih merupakan hal yang wajar dan memang seharusnya dilakukan sebagai sebuah tanggung jawab, sekaligus ejawantah atas prinsip hidup yang erat ia genggam. Tak hanya soal ibadah dan tanggung jawab dalam lingkup pekerjaan, yang mendorong Purwanto ingin terus berprestasi. Ternyata masih ada hasrat dalam hatinya, yang ingin selalu dipercikkan ke orang lain. “Saya selalu berpikir bahwa setiap detik waktu, kita ini harus bermanfaat bagi orang lain. Setiap detik waktu, kita harus improve menjadi pribadi yang lebih baik. Baik dalam pemikiran, eguh pertikel, berusaha, dan apapun itu. Kalau bisa, semakin tua harus semakin berguna dan baik,” tuturnya. Dalam kancah hotel, keinginan itu diwujudkannya dengan pencapaian yang tinggi dan performance yang bagus. Dengan begitu, menurutnya, semua pemangku kepentingan senang. Sukses demi sukses yang diraih Purwanto Yudhonagoro dalam karier memang telah memberikan warna tersendiri dalam hidupnya. Tersirat dalam perkataannya, bahwa sukses itu tak lain karena ia menjunjung prinsip hidupnya. Selain telah dapat mengangkat performa Lorin Solo Hotel lebih tinggi, Purwanto juga telah berhasil mengembangkan diri. Kini, pria yang tengah mempersiapkan desertasi S3-nya di bidang Penyuluhan Pembangunan di Universitas Negeri Solo ini juga mulai menekuni profesi sebagai auditor manajemen dan operasional hotel. Purwanto merupakan pionir auditor yang telah memiliki sertifikat klasifikator hotel berbintang seindonesia. Bersama rekanrekannya dari PHRI Jawa Tengah, ia mendirikan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) dengan bendera PT. Sertifindo Wisata Utama. Hebatnya lagi, LSU ini merupakan satu-satunya di Indonesia, dan baru ada di Jawa Tengah. Untuk yang satu ini, Purwanto terus terang berniat menjadikan lembaga ini memiliki reputasi yang bagus.+


Juni 2014

33


GEBYAR

FESYEN

Indeed of

Philosophy

K

etertarikan pada filosofi batik motif klasik Semen Rama dan motif klasik Parang menjadi dasar ditampilkannya enam busana dari dua koleksi sang desainer yaitu Arundhati (Konstelasi Bintang) dan Kembang Pereng. Motif batik klasik yang diolah sedemikian rupa sebagai warisan budaya bangsa, terwujud sebagai busana yang merepresentasikan muda-mudi usia 18 hingga 30 tahun, yang tumbuh di tengah arus kuat modernitas, namun tetap berpijak kuat pada budaya bangsa. Adapun koleksi yang dibuat berdasarkan inspirasi tersebut, dapat dikategorikan sebagai busana modern (ready to wear) berjenis cocktail dan avant garde. Keduanya tetap memiliki ciri etnik-kontemporer yang sudah dimodifikasi menjadi bentuk modern dengan menampilkan karakter unik, sexy, elegant, dan chic.

34

Juni 2014


Arundhati berarti konstelasi bintang yang pada zaman dahulu sering menjadi sumber pengharapan bagi kehidupan yang semu (terwakilkan dalam warna black-gold dan batik prada motif klasik semen rama). Konsep ini menjadi inspirasi sang desainer, seolah-olah mewujud dalam siluet princess-avant garde dress yang berdetail potongan backless dan dipercantik dengan adanya modifikasi sash-tail berbentuk pita besar, kombinasi black-lace, sehingga memiliki tampilan sexy, glamour sekaligus elegant. Juni 2014

35


GEBYAR

FESYEN

Warna emerald-green dari koleksi Kembang Pereng, menjadi daya tarik tersendiri bagi kombinasi batik motif Parang yang menggunakan teknik asymetric-cut dan drapping dengan aksen trim white-lace, menjadikan busana cocktail kali ini tampil chic namun elegant.

36

Juni 2014


Bunga karang adalah bunga langka berwarna putih yang konon tumbuh di lereng-lereng tebing daerah perbukitan tepi pantai laut selatan Pulau Jawa. Hal itulah yang masih menjadi inspirasi bagi sang desainer dalam menampilkan busana dari koleksi Kembang Pereng,yang berpotongan tanpa lengan dan beraksen asymetriclong-train. Busana ini seolah merepresentasikan bunga yang bertahan dari terpaan angin dan ombak pantai dengan filosofi hidupnya sendiri, yaitu “cantik, kuat, tegar,dan berwibawa�.

Juni 2014

37


GEBYAR

FESYEN

Masih dengan kekuatan pada teknik cutting, salah satu busana dari koleksi Kembang Pereng, memiliki kesan unusual-edgy terwujud dalam siluet cocktail-avant garde dress dengan aksen extra large-drapping tail berbahan batik motif parang dikombinasikan raw silk emerald-green yang mempertegas keunikan keseluruhan tampilannya. 38

Juni 2014


Elegant sekaligus feminin menjadi salah satu ciri salah busana dari koleksi Arundhati, tampil dalam wujud cocktail-ethnic dress berbahan batik prada motif klasik semen rama dengan kombinasi silk berwarna bronze-gold. Dilengkapi dengan detail cutting inverted-pleats ditambah aksen trim black-lace menjadi sentuhan unik yang memperkuat tampilan kreativitas sang desainer dalam mengolah keseluruhan material.

Juni 2014

39


GEBYAR

FESYEN

Mini-Cheongsam dress beraksen cutting peplum dari koleksi Arundhati, menjadi pilihan sang desainer berikutnya. Batik prada motif klasik semen rama, seolah disulap dalam sentuhan modern dengan nuansa warna black-gold yang kontras dengan kombinasi black lace, memberi kesantersendiri pada tampilannya yang sexy & chic.

40

Juni 2014


T

erlahir dengan nama lengkap Tyas Santhi Fatmasari, desainer muda ini akrab dipanggil Arie atau Santhi. Sedari kecil, ia memiliki ketertarikan kuat pada berbagai busana, khususnya busana adat Nusantara berikut elemenelemen yang terkait di dalamnya. Setelah memperoleh gelar kesarjanaan S1 jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 2007 dan dilanjutkan dengan menamatkan pendidikan S2 Magister Manajemen bidang Human Resources & Organization, tahun 2009 di perguruan tinggi yang sama, ternyata tak membuatnya patah semangat untuk terus menambah wawasannya tentang fashion di LPK PAPMI DIY. Ketertarikan itu pulalah yang membuatnya semakin jauh menggeluti dunia fashion yang juga membawanya terlibat secara langsung maupun tidak langsung pada berbagai kegiatan, entah sebagai freelance designer. Sebagai bentuk keseriusannya, pada Desember 2008, ia resmi menjadi designer & owner brand miliknya sendiri yaitu“ARIESANTHI”.

Di samping itu, latar belakang keluarga yang berasal dari berbagai etnis, yaitu Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, serta lingkungan tempatnya dibesarkan yaitu, Kalimantan Timur, ternyata menjadi hal yang semakin memperkaya perbendaharaannya akan budaya Indonesia. Sambil tetap mengusung style exotic alluring (style individual yang terangkum dari berbagai elemen etnik), pemilik style ini menyukai motif yang artistik etnik. “Misalnya motif geometris yang kuat, berkepribadian mantap dan kadang ekspresif, memberikan sentuhan yang menjadi ciri khas desain saya, serta pemahaman personality dan karakter para klien menjadi sumber inspirasi dan penuntun dalam meraih harapan serta cita-cita dengan tetap menjadi diri sendiri. Seperti motto hidupnya yakni “proudly being my self ”. + Busana dan Asesoris: Ariesanthi Model: Shasa Fotografer: Budi Prast Asst. Fotografer: Sutoto Stylist & Writer: Tyas Santhi Fatmasari Make Up & Hair Do: Virdausi Salon Koordinator: Farid Desa Losari - Grabag Po Box 108 Magelang Central Java - 56100 - Indonesia T. +62-298-596333 F. +62-298-592696 www.mesahotelsandresorts.com/mesastila Email. intouch@stila.mesahotelsandresorts.com

Imawan Editing: Sutoto Lokasi: Mesa Stila, Magelang, Jawa Tengah.


CANTHING ARTIKEL LEPAS

P

ilihan tunggangan untuk bergaya di jalanan nyaris tak ada habisnya. Salah satunya ditawarkan oleh Ducati, merek sepeda motor ternama asal Italia. Di arena balap, penggemar ajang bergengsi MotoGP Championship tentu sangat akrab mengenal nama ini berikut para pebalapnya yang legendaris dan mendunia. Bersama Harley Davidson dan BMW, perancang dan produsen sepeda motor terkemuka ini dikenal sebagai pionir kecanggihan teknologi otomotif dari Eropa yang namanya selalu tampil di berbagai ajang adu cepat bergengsi di kelas dunia. Saat ini, merek ternama ini berada dibawah pengelolaan Ducati Motor Holding S.p.A, perusahaan yang dimiliki oleh Audi, perusahaan otomotif Jerman, melalui Lamborghini, anak perusahaannya di Italia. Riwayat Ducati bermula dari Kota Bologna di Italia. Adalah SocietĂ Scientifica Radio Brevetti Ducati, sebuah perusahaan keluarga yang dimiliki oleh Antonio Cavaileri Ducati, yang di tahun 1926 mengembangkan bisnisnya sebagai produsen berbagai komponen radio. Saat berkecamuknya

Bergaya dengan

Perang Dunia II, perusahaan ini masih bisa mempertahankan keberadaannya, meskipun pabrik-pabriknya berkali-kali menjadi target sasaran pemboman balatentara Sekutu. Pasca pembebasan Italia di tahun 1944, Societa Italiana per Applicazioni Tecniche Auto-Aviatorie (SIATA), perusahaan kecil yang bermarkas di Torino mencoba memasarkan mesin bernama 'Cucciolo', rangkaian motor yang dapat dipasangkan pada rangka sepeda biasa. Ducati melihat kesempatan bisnis ini dan membelinya dalam jumlah besar. Ducati lalu memasarkannya kembali 'Cucciolo' lengkap dengan

Ducati Diavel

Ducati,

Romantisme Arena Balap ala

Italia

Teks: Agus Yuniarso; Foto: Ist.

42

Juni 2014

sepedanya, dan menjadi produk 'sepeda bermesin' pertamanya. Di tahun 1950, setelah lebih dari 200.000 unit 'sepeda bermotor' laku di pasaran, Ducati secara resmi menggandeng SIATA dan menawarkan unit sepeda motor yang sesungguhnya. Motor Ducati pertama berbasis 'Cucciolo' ini ditenagai mesin 48cc yang mampu melaju dengan kecepatan 64 kilometer per jam. dan diberi sebutan ''55M' dan '65TL'. Ketika kebutuhan pasar menuntut hadirnya sepeda motor yang lebih besar dan bertenaga, dengan sigap Ducati segera merespon dengan meluncurkan seri 65TS dan Cruiser, sebuah scooter bermesin empat tak. Sayang, teknologi 'canggih' di tahun 1952 ini ternyata justru tak terlampau sukses di pasaran hingga terpaksa berhenti diproduksi dua tahun kemudian. Di tahun 1953, Ducati mulai memisahkan fokus bisnisnya. Ducati Meccanica S.p.A mengurusi bisnis barunya di bidang otomotif, sementara Ducati Elettronica (berubah menjadi Ducati Energia S.p.A di tahun 1980-an) mengelola bidang elektronika yang menjadi awal bisnisnya. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, pabrik otomotif di Borgo Panigale dimodernisasi dengan bantuan Pemerintah Italia. Bergabungnya Fabio Taglioni di tahun 1954 membawa perubahan besar dalam perjalanan kisah Ducati. Mesin sepeda motor rancangannya menjadi cikal bakal lahirnya tenaga besar yang menjadi ciri sepeda motor keluaran Ducati. Salah buktinya , Ducati menorehkan namanya dalam sejarah otomotif di tahun 1960


dengan memproduksi sepeda motor bermesin 250cc yang menjadi tunggangan tercepat kala itu. Hingga saat ini, Ducati dikenal sebagai produsen sepeda motor berperforma tinggi dengan ciri mesin berkapasitas empat tak, 90째 V-twin dan desain katup desmodromic. Konfigurasi ini dikenal dengan sebutan 'L-Twin', sesuai dengan susunan silinder vertikalhorizontal yang menyerupai huruf 'L'. Kehebatannya tak hanya teruji di jalanan, namun juga di lintasan balap motor. Di arena balap, Ducati mencatat sejarah tersendiri. Ducati meninggalkan arena Grand Prix di awal 1970-an. Saat itu, selama bertahun-tahun, ajang bergengsi ini hanya mempertandingkan hanya kelas 500cc yang pada dasarnya adalah kelas motor dua tak, teknologi yang sudah jauh tertinggalkan dari mesin empat tak

Ducati Cucciolo Red

Ducati 65 sport

Ducati Cruiser


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Ducati Monster 696

Ducati 1199 Panigale

yang saat itu telah diproduksi oleh Ducati. Baru di tahun 2002, MotoGP mulai merubah peraturan yang memberikan prioritas kepada motor 990cc bermesin empat tak untuk ikut melaju di lintasan dan memisahkannya dari kelas 500cc. Ini meyakinkan Ducati untuk kembali ke lintasan pacu. Setelah absen selama tiga dasawarsa, tim yang banyak dinantikan kehadirannya ini bergabung kembali di ajang MotoGP pada tahun 2003. Loris Capirossi dan Troy Bayliss yang berlaga dengan Desmosedici GP3 berhasil membuktikan ketangguhan mesin-mesin keluaran Ducati. Desmosedici adalah seri yang diluncurkan khusus oleh Ducati untuk berkompetisi di arena MotoGP World Championship yang setiap versinya, kendaraan bermesin empat tak ini dinamai sesuai dengan angka tahun penyelenggaraan ajang bergengsi itu. Ducati Desmosedici GP3 misalnya, adalah versi yang meluncur di ajang MotoGP tahun 2003. Lima tahun kemudian, MotoGP kembali merubah peraturan dengan mengurangi ketentuan ukuran mesin menjadi 800cc. Saat itu, Ducati masih mempertahankan tradisi sebagai yang tercepat diantara para pesaingnya, ketika Casey Stoner berhasil meraih gelar pertamanya untuk Ducati di ajang Grand Prix World Championship 2007. Di tahun 2009, Ducati Marlboro Team, tim besutan divisi racing team Ducati Corse bersama Marlboro memperkenalkan Desmosedici GP9 yang ditunggangi oleh mantan juara dunia Casey Stoner dan Nicky Hayden. Di musim yang sama, Ducati juga menyediakan tunggangan khusus bagi Mika Kallio dan Niccolò 44

Juni 2014

Ducati Streetfighter 848

Canepa yang melaju dibawah bendera Alice Team. Dua tahun kemudian, Ducati berhasil menggaet juara dunia sembilan kali Valentino Rossi untuk berlaga dibawah bendera Ducati Corse untuk musim 2011. Sayang, hubungan ini berakhir setahun kemudian dan Rossi kembali memperkuat Yamaha Team untuk musim 2013 dan 2014. Ducati juga berjaya di ajang Superbike World Championship yang diperkenalkan sejak 1988, dengan menyabet 13 gelar Rider's World Championship hingga tahun 2011. Bagi penggila romantisme arena balap, Ducati pernah m menawarkan produk terbatas Ducati Desmosedici RR (Racing R Replica) yang diluncurkan di ajang MotoGP Italia 2006. Ditawarkan dengan harga US$ 72.500, varian yang hanya diproduksi 1.500 unit di seluruh dunia ini ditawarkan sebagai versi 'on-the-road' resmi sekaligus replika dari seri Desmosedici yang hanya dipakai di arena MotoGP. Di luar arena balap, saat ini Ducati menawarkan delapan jenis tunggangan yang begitu memikat untuk melaju di jalanan, yaitu: Diavel, Hypermotard, Hyperstrada, Monster, Multistrada, Streetfighter, Superbike dan Superleggera. +

Ducati Hypermotard



CANTHING ARTIKEL LEPAS

Jogja Bike Rendezvous 2014

Mengusung

Merapi

Journey Teks: Wahyu Indro S;Foto: Albert Taurino

H

arley Davidson Club Indonesia (HDCI) Yogyakarta kembali menggelar Jogja Bike Rendezvous (JBR) ke-9 2014. JBR kali ini difokuskan di Telogo Putri, Kaliurang pada 9-11 Mei 2014. Perhelatan akbar yang diinisiasi oleh Indro Warkop dan diselenggarakan tiap tahun tersebut, diharapkan tidak hanya jadi ajang sekadar berkumpul komunitas moge (motor gede), tetapi juga menjadi ajang untuk menggelar bakti sosial, meliputi donor darah dan pengobatan mata gratis. Berbeda dengan event-event sebelumnya, Jogja Bike Rendezvous kali ini ingin mencoba menghidupkan kembali wisata Merapi pasca erupsi 2010. Karenanya pihak pelaksana memindahkan lokasi dari Jogja Expo Centre (JEC) ke Kaliurang. Di samping itu, HDCI juga melibatkan warga sekitar sebagai panitia penyelenggaraan acara tahunan ini. "Kami ingin mendekatkan masyarakat dengan para bikers. Sekalian memajukan wisata Merapi," kata Indro pada wartawan. Indro menambahkan, agar JBR yang sudah berjalan sembilan kali ini, ke depannya agar tetap dipertahankan. Bagaimanapun acara motor besar ini, satu-satunya yang ada di Indonesia, sehingga

46

Juni 2014

terangkai sedemikian rupa dan menjadi acara rutin nasional. "JBR sudah menjadi milik biker nasional. Yogya sangat bangga dengan adanya JBR. Saya merupakan salah seorang yang mendukung dengan adanya JBR, saya berharap jangan sampai hilang. Apalagi JBR telah menjadi Duta Pariwisata Yogyakarta. Di tempat lain belum ada acara yang seperti ini," ujar Indro. Menurut Ketua HDCI Yogya, Gatot Kurniawan dalam konferensi pers di Hotel Zodiak, tanggal 23 Maret 2014, dengan pengalaman delapan kali menyelenggarakan JBR yang selama ini selalu mengambil tema tentang Yogyakarta, maka pada tahun ini mengusung tema 'Merapi Journey'. "Untuk mencapai tujuan dari tema yang diangkat tersebut, JBR dilaksanakan dengan mengedepankan 'kebersamaan' baik di antara para biker di seluruh Indonesia, juga menyatunya antara biker dengan masyarakat. Sehingga kemasan acara akan lebih banyak dipusatkan di venue (Tlogo Putri) di antaranya melalui beberapa Fun Games Biker," jelas Gatot. Sesuai ciri khas JBR di tahun sebelum-sebelumnya, acara ini juga turut memajang ribuan motor gede. Selain motor gede juga


akan ada motor antik dan juga asesoris otomotif khususnya motor gede. Serta melibatkan kesenian tradisional. Selain itu, JBR 2014 ini juga merupakan salah satu ikon pariwisata di Yogyakarta, sebab dengan berpusat di Yogyakarta maka acara ini berdampak pada tingkat kunjungan wisata. Tidak hanya wisatawan domestik saja namun juga mancanegara. Indikator meningkatnya kunjungan wisata ini terlihat dari tingkat hunian hotel setiap event ini digelar. Bahkan, Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, memberikan amanah kepada HDCI Yogyakarta sebagai Honorary Ambassador of Tourism agar segera merencanakan gelaran acara JBR 2015 mulai dari sekarang. Karena acara tahun ini, sudah diprediksi menimbulkan perputaran uang hingga Rp 1,6 miliar. "Kami sudah kalkulasi, sedikitnya para peserta ini bisa menyumbang perekonomian Rp 1,6 miliar," kata Ketua Panitia JBR 2014, Muhammad Lutfi, di Kaliurang pada 9 Mei 2014. Menurutnya, uang sebanyak itu dibelanjakan untuk membayar penginapan, makanan, dan jasa pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama di lereng Gunung Merapi. Maklum, jumlah peserta kumpul-kumpul para penunggang Harley Davidson cukup besar, yakni mencapai 2.000 orang. “Para peserta acara berkontribusi terhadap perputaran uang dengan menginap di hotel-hotel di Yogyakarta dan penginapan di lereng Merapi. Selain itu, uang pun berputar dalam penjualan makanan dan suvenir di sejumlah stan,� katanya. Lutfi juga menjelaskan, para peserta Jogja Bike Rendezvous 2014 juga mengikuti Lava

Tour. Sebagian akan menggunakan mobil jip dan motor trail, sebagian lagi menunggang Harley-Davidson untuk menuju rumah Mbah Marijan di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Almarhum Mbah Maridjan adalah juru kunci Merapi yang menjadi korban erupsi pada 26 Oktober 2010. "Kami mengangkat pariwisata di lereng Merapi," kata Lutfi. +

Juni 2014

47


CANTHING ARTIKEL LEPAS

S

iang itu, matahari tidak begitu menyengat. Namun, jalanan yang biasanya ramai oleh lalu-lalang oleh berbagai jenis kendaraan itu tiba-tiba lengang. Sayup suara sirine mobil polisi terdengar meraung dari kejauhan. Memberi tanda untuk sejenak diberi jalan. Tanggal 2 – 4 Mei kemarin, memang bukan menjadi hari yang biasa. Sebab, dibelakang mobil voorijder tadi, melesat cepat puluhan mobil pabrikan asal Itali: Ferrari. Ya, rombongan pemilik supercar yang memiliki simbol kuda jingkrak tersebut memang sedang menyambangi bumi para raja Jawa, kota Solo dan Yogyakarta, sebagai pilihan tempat diselenggarakannya Java Rally 2014, setelah Bali pada tahun lalu. Alasannya, serupa dengan Scuderia Ferrari didirikan oleh Enzo Ferrari pada akhir tahun 1929, Solo dan Yogyakarta juga memiliki cerita sejarah yang sangat panjang. Demikian pula dengan Ferrari. Menurut cerita, logo Ferrari yang bernama "Cavallino rampante" atau rampant little horse, yang merupakan sebuah kuda jantan sedang berjingkrak dalam area warna kuning. Konon, logo tersebut diambil Enzo Ferrari dari logo resmi kota Stuttgart, Jerman, yang merupakan rumah dari

Porsche yang dulu sempat menjadi rival abadi Ferrari. Gambar kuda yang muncul dalam logo Ferrari merupakan ciri khas dari Francesco Baracca, seorang pilot Perang Dunia I yang tewas dalam perang tersebut. Ibu Baracca lantas menyerahkan gambar kuda tersebut pada Enzo setelah Baracca meninggal. Kemudian, untuk menghormati pilot tersebut, Enzo mengabadikannya sebagai logo untuk tim balapnya, dengan ditambahkan sebuah area perisai berwarna kuning, yang merupakan warna khas kota, dengan huruf S dan F yang menandakan inisial Scuderia Ferrari. Rampante sendiri dalam bahasa Italia

berarti ketangguhan dari singa dan kuda. Simbol dari kekuatan, vitalitas, dan tenaga. Lalu, seiring berjalannya waktu, Ferrari menjelma menjadi sebuah perusahaan produsen mobil balap dan mobil sport Italia berperforma tinggi yang berbasis di Maranello, Italia. Meski pada awalnya, Ferrari didirikan sebagai perusahaan yang mensponsori para pembalap dan membuat mobil balap. Kemudian, dalam perkembangannya, perusahaan tersebut juga memproduksi kendaraan komersial yang dikenali sebagai Ferrari pada tahun 1947. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini berpartisipasi paling lama dalam dunia balap, terutama pada ajang balap Formula 1

Ferrari Solo Menyambangi

dan

Yogyakarta Teks: Wahyu Indro S; Foto: Dok. Ferrari Jakarta

48

Juni 2014


yang meraih sukses besar. Dan secara tidak langsung, Java Rally 2014 itu sendiri merupakan bagian dari bukti perjalanan panjang Ferrari dikancah industri otomotif dunia. Dimulai dari Solo, para peserta mendarat di Bandara Adisumarmo yang disambut oleh deretan Ferrari berjumlah 52 mobil yang telah siap dikendarai oleh para pemiliknya. Kemudian, rombongan melanjutkan

perjalanan untuk makan siang sembari menikmati pemandangan Candi Prambanan dan diiringi oleh alunan musik keroncong. Setelah itu, mereka bertolak ke Yogyakarta. Tiba di Yogyakarta, mereka langsung menuju Hotel Tentrem yang akan menjadi rumah sementara bagi 110 peserta Java Rally itu. Setelah beristirahat, rombongan Ferrari beriringan menuju Keraton Yogyakarta untuk melanjutkan kegiatan di Bale Raos. Sesampai di tempat tujuan, tarian Menak Wida Ninggar menjadi hiburan pembuka.

Juni 2014

27


CANTHING ARTIKEL LEPAS Tarian yang merupakan ciptaan Sultan Sri Hamengkubuwono IX tersebut, membuat para peserta yang kebanyakan adalah penduduk Jakarta sangat terpukau.

dan lupus. Keesokan harinya para peserta mengunjungi Candi Borobudur di Magelang. Perjalanan singkat mengelilingi kampung seni dengan andong merupakan

Chief Executive Officer PT Citra Langgeng Otomotif , Sam Arie Christopher mengatakan, Java Rally 2014 merupakan komitmen nyata dari Ferrari untuk selalu melakukan yang terbaik bagi customer. "Perjalanan Java Rally yang melintasi dua kota yang sarat akan nilai budaya dan masih mempertahankan tradisi kerajaannya akan menjadi suatu pengalaman yang menarik. Kami juga mengunjungi dua candi terkenal yang merupakan ikon kenamaan Indonesia, yakni Borobudur dan

Di Bale Raos, rombongan tidak hanya sekedar melakukan santap malam. Namun, melalui sebuah kegiatan lelang dan donasi sukarela, FOCI (Ferrari Owners club Indonesia) berhasil mengumpulkan dana Rp. 411 juta yang kemudian disumbangkan sebesar Rp. 205,5 juta kepada yayasan sosial yang dikelola langsung oleh Keraton Yogyakarta. Yayasan ini khusus untuk membantu para penderita penyakit kanker

kegiatan yang menyegarkan bagi para pemilik Ferrari. Di hari terakhir, setelah check out dari hotel, rombongan itu kembali ke Solo. Sebelum ke bandara, mereka mampir ke Keraton Surakarta untuk bersantap siang. Semua peserta mengenakan batik untuk menghormati perjamuan tersebut. Makan siang ini semakin berkesan dengan hadirnya keluarga keraton. Sebagai penutup, FOCI kemudian menyumbangkan sisa donasi yang telah dikumpulkan pada kegiatan lelang kepada yayasan Keraton Solo.

Prambanan. Kami, rakyat Indonesia, mencintai negeri kami dengan segala keindahannya,� kata Arie. Sedangkan, menurut Presiden FOCI, Ahmad Sahroni mengatakan, kegiatan touring diikuti 52 unit Ferrari sangat penting sebagai pemersatu para member FOCI yang sekaligus menjadi ajang silahturahmi dengan para pemilik mobil premium dari kota lain selain Jakarta. “Perhelatan akbar tersebut mengundang rasa antusias yang positif baik dari peserta touring maupun dari masyarakat setempat yang menyaksikan pawai dari mobil Ferrari. Namun, yang lebih penting untuk dipahami, kegiatan touring Ferrari ini bukan sebagai ajang pamer kekayaan, tetapi lebih kepada tali persaudaraan,� katanya. +

50

Juni 2014



CANTHING ARTIKEL LEPAS

Jogja Travel Mart 2014

Save Our

Heritage Teks: Agus Yuniarso; Foto: Budi Prast

K

eanggunan dan eksotika kisah percintaan Rama dan Shinta yang dikemas dalam sendratari kolosal Ramayana memeriahkan suasana semarak di halaman Kraton Ratu Boko, taman arkeologi di puncak bukit yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Yogyakarta, Minggu, 11 Mei 2014 lalu. Sendratari yang melibatkan tak kurang dari 175 seniman dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini, menjadi atraksi puncak dalam acara 'welcome dinner' Jogja travel Mart 2014, sebuah agenda tahunan yang diprakarsai oleh para pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jogja Travel Mart adalah rangkaian acara yang digelar untuk membangun dan mengembangkan jaringan business to business (B2B) antara para pelaku industri pariwisata dan buyers dari berbagai penjuru dunia, lengkap dengan beragam kesempatan untuk mengembangkan wawasan dan pemahaman seputar potensi Yogyakarta dan sekitarnya sebagai destinasi wisata penting yang layak untuk dikunjungi oleh para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Jogja Travel Mart 2014 yang digelar dari tanggal 11 hingga 14 Mei 2014 adalah penyelenggaraan kelima sejak pertama kali digelar pada tahun 2009. Setiap tahun penyelenggaraannya mengangkat tema dan sorotan yang berbeda, dengan pengembangan fasilitas dan program untuk memanjakan para peserta yang hadir dari berbagai negara dan kota-kota besar di Indoneia. "Save our Heritage" menjadi tema tahun ini. Lebih dari sekedar tema, pilihan ini menekankan kepedulian dan komitmen para pemangku kepentingan dalam industri pariwisata untuk berpartisipasi aktif dalam upaya berkelanjutan untuk melestarikan warisan budaya Nusantara, baik yang berwujud maupun bersifat non-benda. Jogja Travel Mart 2014 sekaligus mendefinisikan kembali potensi dan kekayaan Yogyakarta sebagai destinasi yang menawarkan heritage, culture sekaligus

52

Juni 2014


personality. Tujuan utamanya adalah memperkuat predikat Yogyakarta sebagai destinasi dengan kekayaan warisan budaya yang dimilikinya. Disinilah salah satu titik dimana semangat budaya Jawa bermula, hidup dan berkembang lestari, menjadi warisan yang tak hanya dimiliki oleh masyarakat Yogyakarta sendiri, namun juga menjadi bagian penting dari kekayaan bangsa, bahkan kekayaan masyarakat dunia. Business networking day yang menjadi inti acara Jogja Travel Mart 2014

berlangsung sehari penuh pada hari ke-2, Senin, 12 Mei 2014 di The Kasultanan Ballroom, Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Sementara paket educational trip dikemas sebagai program yang tidak kalah menarik diselenggarakan di dua hari berikutnya, 13-14 Mei 2014. Jogja Travel Mart 2014 terselenggara atas kerjasama antara Dinas Pariwisata

Daerah Istimewa Yogyakarta bersama DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) DIY, BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta didukung oleh sejumlah mitra kerja dan asosiasi di bidang seni, budaya dan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. +

Dinas Pariwisata DIY Jalan Malioboro No. 56 Yogyakarta Indonesia. Telp: 0274-587486 - Fax. 0274-565437 www.visitingjogja.com

Juni 2014

53


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Jogja Travel Mart 2014,

Kemeriahan

Bursa Industri Pariwisata

Yogyakarta

A

Teks: Agus Yuniarso; Foto: ist

genda tahunan Jogja Travel Mart adalah rangkaian acara yang digelar untuk membangun dan mengembangkan jaringan business to business (B2B) antara para pelaku industri pariwisata sebagai sellers dan para buyers dari berbagai penjuru dunia, lengkap dengan beragam kesempatan untuk mengembangkan wawasan dan pemahaman seputar potensi Yogyakarta dan sekitarnya sebagai destinasi wisata penting yang layak untuk dikunjungi oleh para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Senin, 12 Mei 2014 lalu, selama sehari penuh, Kasultanan Ballroom di Royal Ambarrukmo Yogyakarta menjadi ajang business networking day yang menjadi agenda utama gelaran Jogja Travel Mart 2014, setelah malam sebelumnya dibuka dengan kemeriahan acara Welcome Dinner yang digelar di halaman Kraton Ratu Boko.

54

Juni 2014

Tahun ini, tak kurang dari 150 buyers hadir berpartisipasi, diantaranya 40 agen perjalanan wisata dari Thailand, 20 dari Singapura, sejumlah buyers rekanan Silk Air dari Philipina, Myanmar dan Vietnam, serta lebih dari 40 agen perjalanan wisata domestik. Hadir pula sejumlah buyers dari Johor Bahru, Malaysia, terkait dengan rencana dibukanya rute penerbangan langsung Air Asia dari Johor Bahru ke Yogyakarta pada bulan Juli 2014 nanti, yang diharapkan akan semakin menggairahkan industri pariwisata di Yogyakarta. Sementara para sellers yang tampil menawarkan produk dan jasa unggulannya adalah para pelaku industri pariwisata di Yogyakarta dan sekitarnya. Keseluruhan partisipan di ajang Jogja Travel Mart 2014 ini total sejumlah 54 sellers, terdiri dari 31 sellers dari industri perhotelan, 20 agen perjalanan wisata dan 3 asosiasi industri pariwisata. Semakin banyaknya jumlah partisipan yang hadir dari tahun ke tahun diharapkan semakin mengembangkan potensi industri pariwisata di Yogyakarta dan sekitarnya sekaligus menjadi kesempatan bagi para pelakunya untuk mengembangkan strategi kreatif dalam memperluas dan meraih pangsa pasar baru, khususnya dari mancanegara. "Kami percaya bahwa Jogja


Travel Mart tahun ini akan membawa peluang bisnis yang lebih besar dan dapat meningkatkan kegiatan pariwisata di pasar internasional dalam ranah bisnis tersebut." ungkap Edwin Himma, Ketua Pelaksana Jogja Travel Mart 2014. Business networking day berlangsung dalam dua sesi table top dengan sistem round robin, dimana para buyers yang hadir dapat berinteraksi langsung dengan setiap sellers yang menawarkan berbagai peluang bisnis unggulannya. Yang menarik di tahun ini, jeda antar sesi dimeriahkan dengan sebuah pagelaran fashion show yang menghadirkan karya Pratiwi Dananjaya. Perancang busana ready to wear yang mengibarkan bendera usahanya dengan label PD & Co. Ecofashion ini menghadirkan koleksi batik eco-green dengan bahan-bahan non-chemical, yaitu batik yang diproses dengan pewarnaan alam seperti akar-akaran, batang dan dedaunan. Dengan bahan-bahan alami ini, Pratiwi memanfaatkan ajang Jogja Travel Mart 2014 untuk mengkampanyekan bahan alami yang ramah lingkungan, sekaligus mengajak pecinta fashion untuk lebih peduli dengan alam. Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, para buyers juga diajak pesiar ke sejumlah obyek wisata unggulan. Program educational trip ini dirancang selaras dengan tema penyelenggaraan Jogja Travel Mart 2014, yaitu "Save our Heritage", diantaranya kunjungan ke Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang difasilitasi oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta kunjungan ke sejumlah obyek wisata di Kabupaten Sleman yang dipandu oleh Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS). Di akhir acara, jamuan farewell party digelar keesokan harinya di Omah Dhuwur Restaurant di bilangan Kotagede, Yogyakarta. Jogja Travel Mart 2014 terselenggara atas kerjasama antara Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta bersama DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) DIY, BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta didukung oleh sejumlah mitra kerja dan asosiasi di bidang seni, budaya dan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. +


CANTHING ARTIKEL LEPAS

15 Tahun Wafat YB. Mangunwijaya

Mengenang Sang

Pejuang K Teks&Foto: Wahyu Indro S.

halayak lebih mengenalnya dengan panggilan Romo Mangun, daripada nama lengkap yang disandangnya: Yusuf Bilyarta Mangunwijaya. Ia bukan hanya dikenal sebagai seorang pastor, tetapi juga sebagai arsitek, novelis, kolumnis, pegiat sosial yang membela orang-orang terpinggirkan. Pendek kata, Romo Mangun salah satu manusia yang memiliki banyak ilmu. Romo Mangun memang sudah 15 tahun yang lalu meninggalkan kita, tetapi karya-karyanya masih terus bisa dinikmati dan dikunjungi. Selain menghasilkan banyak buku sastra dan nonsastra, ia juga menghasilkan karya arsitektural yang banyak

56

Juni 2014

memberi warna pada dunia arsitektur di Indonesia. Siapapun juga tahu, semasa hidupnya, YB. Mangunwijaya adalah sosok yang anti terhadap kekerasan, penindasan, pun ketidakadilan. Tidak hanya itu, dalam rekam jejak perjalanan hidupnya Mangunwijaya juga membangun hubungan komunikasi yang harmonis dengan beberapa tokoh lintas agama. Ia sangat peduli pada kaum papa yang termarginalkan secara politik, pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya tanpa tendesi apa pun selain berangkat dari niat tulus dan kasih tanpa harus “membabtis� mereka menjadi Katolik. Itulah wanti-wanti beliau kepada para penerusnya. Biarkan mereka tetap hidup dalam keyakinan yang menjadi spirit mereka, sebab kemanusiaan memang tidak membedakan agama, suku, dan apapun juga. Kemanusian adalah kemanusiaan. Romo Mangun memang tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja. Ia memiliki berbagai aspek yang menarik untuk dikaji. Sebagai seorang pastur, ia langsung terlibat dengan masyarakat dan gerakannya tidak hanya berhenti di kalangan Katolik saja.


Sebagai seorang sastrawan, Romo Mangun juga telah menghasilkan banyak karya sastra, yang menjadi perbincangan kalangan sastrawan. Beberapa karya novelnya,

misal nya Burung-burung Manyar, Ikan-ikan Hiu, Ido dan Homa, dan Lusi Indri. Selain itu, karya arsitektural Romo mangun, sampai hari ini masih memberi inspirasi bagi banyak orang.

Untuk mengenang 15 tahun wafatnya YB Mangunwijaya, ASA Art Management bekerja sama dengan Bentara Budaya Yogyakarta, dan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar (DED) Mangunan menyelenggarakan Pameran Seni Rupa “Pager Piring” dan Sarasehan Budaya “Gerundhelan Orang-Orang Republik”. Dalam acara tersebut, tiga puluh perupa terlibat dalam pameran Pager Piring. Buah-buah pemikirannya yang unik dan cerdas perlu dipahami secara lebih mendalam, terutama oleh generasi muda agar sanggup mewarisi “spiritualitas” Mangunwijaya, yakni spiritual yang peduli terhadap sesama dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Judul “Pager Piring” itu sendiri diambil dari katakata (alm) YB. Mangunwijaya. “Ojo pageri omahmu nganggo beling nanging nganggo piring” kata-kata nasihat itu sesungguhnya mengajak untuk membangun sikap solider, peduli, dan berbagi dengan sesama. Pager Piring kemudian menjadi semacam simbol berbagi satu dengan yang orang lain. Walaupun mlarat, tapi kerelaan berbagi dan peduli terhadap sesama itulah nilai keningratannya. Jumlah dan nilai nominal yang dibagi tentu tidaklah penting, yang penting sikap hati yang mempunyai ketergerakan oleh belas kasih (compassio) diwujudkan secara nyata. Maka “pager piring” sengaja dipilih sebagai judul dalam pameran seni rupa. +


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Angleluri

Batik Sekaring

Jagad Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

B

atik dan Kartini sepertinya memiliki keterkaitan yang erat. Keberadaan batik sebagai pusaka dunia tak bisa dilepaskan dari wanita. Pembatik yang kebanyakan merupakan kaum wanita tentu saja bisa dimaknai sebagai perwujudan Kartini masa kini yang keberadaannya patut diapresiasi. Inilah mengapa Paguyuban Pencinta Batik Indonesia Sekar Jagad menggelar pameran batik bertajuk “Angleluri Batik Sekaring Jagad” pada Sabtu, 26 - 27 April 2014 lalu. Pameran yang bertempat di Bangsal Sewotomo Pura Pakualaman Yogyakarta ini menampilkan 80 motif batik yang berkembang di Kraton Yogyakarta Hadiningrat dan Pura Pakualaman Yogyakarta. Motif-motif batik kuno tersebut memang kurang begitu dikenal oleh masyarakat umum. Padahal, motif-motif batik koleksi dua kerajaan ini memiliki kandungan estetika dan makna filosis yang sangat tinggi. Karenanya, Paguyuban Pencinta Batik Indonesia Sekar Jagad pun menggelar pameran ini dalam rangka memperkenalkan motif batik kuno yang menjadi aset budaya bangsa kepada masyarakat umum. “Batik tulis sebagai khasanah budaya nasional tidak hanya dilestarikan tetapi harus dikembangkan sedemikian rupa dengan berbagai inovasi dan kreasi supaya makin mendunia. Nilai budaya batik Yogyakarta telah berkembang sebagai produk budaya bernilai ekonomi tinggi yang setiap tahunnya berkontribusi besar dalam perekonomian, seperti ekspor batik yang mencapai prosentase 33,83 persen senilai hingga USD 50,8 juta. Meski berfluktuasi, saat ini batik terus berjaya sejak ditetapkan sebagai world culture heritage dan dicanangkannya Hari Batik Nasional,” tutur GKR Hemas 58

Juni 2014

dalam sambutannya. Sementara itu, Ketua Panitia Pameran, BRAy. Atika Suryodilogo menambahkan bahwa para pembatik dituntut untuk membuat inovasi baru dan bereksperimen dalam berkarya untuk membuat desain motif batik yang tak biasa dengan mengeksplorasi wahana lain selain kain. “Dengan berkreasi dan berinovasi dalam batik, maka akan terwujud kecintaan yang lebih mendalam terhadap batik. Para pengguna kain batik juga perlu disadarkan untuk merawat batik sebagai pusaka budaya serta tidak henti-hentinya melakukan promosi batik nasional di setiap kesempatan,” ujar BRAy. Atika. +


Pemprov DKI Jakarta Terima

Menteri Transportasi,

Inovasi & Tekhnologi

Austria

Teks&Foto: Herlan

D

alam kunjunganya ke Jakarta, Menteri transportasi, inovasi, dan teknologi Austria Doris Bures berkesempatan mengunjungi kantor Pemprov DKI. Semua rombongan kementrian transportasi Austria tersebut diterima oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok yang jadi tuan rumah bertemu Bures didampingi sejumlah kepala dinas seperti Kadishub Muhammad Akbar, Kadis PU Manggas Rudi Siahaan, dan Kadis Kebersihan Saptastri Ediningtyas. Gubernur Joko Widodo tak terlihat hadir dalam pertemuan. Sedangkan Bures datang didampingi beberapa delegasi bisnis dari negaranya. Menteri Doris Bures dan delegasinya bertujuan mengajak kerjasama Pemprov DKI Jakarta dalam pembangunan proyek transportasi di Jakarta. Dari pihak Pemprov DKI Jakarta juga menjelaskan yang diwakili Guru besar Universitas Indonesia Sutanto Suhodo yang juga menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Industri pembangunan-pembangunan yang telah dibangun dan yang sedang dalam tahap pembangunan, antara lain renovasi green building Gedung Balai Kota Jakarta, pengembangan layanan Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, rencana pembagunan Mass Rapid Transit (MRT) rute Lebak Bulus-Kampung Bandan, dan Giant Sea Wall. +

Juni 2014

59


CANTHING ARTIKEL LEPAS

19th Economics Jazz 2014

Memukau

Yogyakarta

Teks: Wahyu Indro S; Foto: Albert

L

ee Ritenour yang tahun lalu tampil pada Festival Java Jazz di Jakarta, Sabtu malam, 17Mei lalu tampil dalam pergelaran jazz tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM di Gedung Graha Sabha Pramana. Pada pergelaran Economics Jazz ke-19 kali ini, Lee Ritenour tampil bersama Westley Ritenour yang memainkan drum, penyanyi RnB, Phil Perry, pemain saksofon Michael Paulo, pemain kibor Otmaro Ruiz,

60

Juni 2014

pemain bass Benjamin Shepherd serta gitaris Fred Schreuders. Musisi yang bernama lengkap Lee Mack Ritenour ini adalah seorang gitaris, artis rekaman, komposer, sekaligus produser. Julukannya adalah Captain Fingers. Dia memulai kariernya pada usia yang belia, 16 tahun, dan sudah tampil di lebih dari 300 jam session. Dalam karier musiknya, Lee berhasil membuat lebih dari 40 album dan mencetak lebih dari 30 hits jazz instrumental dan jazz kontemporer plus vokal sejak 1976 silam. Karya Lee yang paling dikenal adalah Is It You? yang diluncurkan pada 1981 lalu. Pada pentas di Yogyakarta dengan durasi sekitar 2 jam Sabtu malam, Lee Ritenour dan kawan-kawan membawakan sebagian besar lagu-lagu instrumental maupun vokal yang sudah relatif lama dan dikenal penonton yang memadati Graha Sabha Pramana. Di antaranya, lagu berjudul Malibu, yang menurut Lee, mereka ciptakan bersama ketika sedang dalam perjalanan dari Tokyo menuju Gunung Fuji. Juga instrumental lama seperti Rio Funk dan Wes Bound. Lalu, penonton menyambut dengan antusias ketika Phil Perry dengan suaranya yang bening membawakan lagu ciptaan David Foster berjudul The Best of Me. Lee Ritenour mengatakan, ia sangat

senang bisa pentas di Yogyakarta. Sebab, ini merupakan kali pertama dirinya bermain di kota pelajar ini. Untuk pertama kalinya pula, ia juga tampil bersama putera semata wayangnya. Wesley merupakan talenta muda yang konon disebut-sebut akan meneruskan tahta ayahnya. Penonton cukup antusias dengan konser tersebut, karena ketika Phil Perry dan Lee Ritenour serta kawan-kawan selesai membawakan lagu Is It You?, mereka masih enggan beranjak. Akhirnya mereka kembali ke panggung membawakan satu lagu instrumental. +


RupaNada, dengan Mendengar Melihat dengan Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

L

agu-lagu seperti Kodok Ngorek, Ayam Den Lapeh, hingga Injit-Injit Semut mungkin tidak sefamiliar lagu-lagu pop masa kini. Lagu-lagu indah penuh filosofi tersebut kini sudah semakin jarang terdengar ataupun dinyanyikan lagi. Berawal dari keprihatinan dengan semakin punahnya lagu-lagu daerah, Kreavi, sebuah jejaring desain kreatif Indonesia menggelar sebuah event bertajuk RupaNada. RupaNada merupakan awal dari gerakan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali lagu daerah Indonesia. Keberadaan lagu daerah mungkin dianggap kuno, terkesan basi bahkan sama sekali tidak keren menjadi tantangan tersendiri bagi Kreavi, Fabula dan Jogja Force untuk mengangkat dan memasyarakatkan kembali lagu-lagu daerah yang menjadi kebanggaan Nusantara. Dengan menyasar anak-anak muda dan masyarakat umum, RupaNada pun digelar sekaligus menjadi tantangan

Mata,

Hati

bagi para seniman digital untuk mengulik lebih dalam arti setiap lirik lagu-lagu daerah Indonesia tersebut, dan menampilkannya dalam visual yang memanjakan mata. RupaNada digelar di Jogja Gallery pada tanggal 2 - 8 Mei 2014 lalu dengan tema Mendengar dengan Mata, Melihat dengan Hati. Tema ini merupakan arti dari tantangan yang diberikan kepada para seniman untuk menterjemahkan lagu daerah dalam wujud karya seni visual. “Melalui acara ini kami ingin mengenalkan kembali lagu-lagu daerah yang sudah tidak populer lagi. Harapannya, gerakan ini dapat menjadi titik balik kebangkitan digital art di Indonesia,� ujar Chief Executive Officer (CEO) Kreavi, Benny Fajarai. Dalam pamerannya kali ini, ada sekitar 34 karya dari Jogja Force dan 12 karya dari artis-artis Fabula yang ditampilkan. Fibula sendiri merupakan agensi manajemen illustrator dan seniman visual. Karya-karya

terbaik ini sengaja dipamerkan di Jogja Gallery untuk menginspirasi seniman lainnya. Selain bertujuan untuk menghidupkan kembali lagu daerah, RupaNada juga bertujuan mengibarkan digital art dalam negeri. Digital art yang termasuk dalam kategori urban art (seni urban) ini tengah berkembang pesat, terutama karena pengaruh teknologi informasi yang berkembang sedemikian cepatnya. Adanya perkembangan teknologi yang pesat ini memungkinkan para pekerja kreatif untuk berkumpul dan menciptakan berbagai macam seni dan teknik baru yang berkembang di perkotaan. Seni urban pun semakin terasa geliatnya di Indonesia dengan munculnya Jogja Force pada tahun 2004 lalu, yang aktif mengembangkan berbagai bentuk aktivitas berkesenian terutama melalui digital. Diharapkan RupaNada dapat terus membawa lebih banyak orang untuk mengingat kembali lagu-lagu daerah Indonesia, sehingga lagu-lagu tersebut kembali bersahabat dalam benak masyarakat kita. + Juni 2014

61


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Seminar Bisnis Keluarga VI

Melihat Peran Bisnis Kelurga dan Permasalahannya

Teks: Wahyu Indro S; Foto: Albert

D

alam dunia bisnis, perusahaan keluarga adalah sebuah perusahaan yang dimiliki, dikontrol, dan dijalankan oleh anggota sebuah atau beberapa keluarga. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa semua pekerja dalam perusahaan harus merupakan anggota keluarga. Banyak perusahaan keluarga, terutama perusahaan-perusahaan kecil, memperkerjakan orang lain untuk menempati posisi rendahan, sementara posisi tinggi (top manager) dipegang oleh orang dari dalam keluarga pemilik perusahaan. “Masalah yang sering muncul adalah benturan-benturan antara kepentingan keluarga dengan kepentingan perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan akan cenderung mempertahankan seorang anggota keluarga untuk bekerja meskipun ia kurang kompeten dalam pekerjaannya sehingga akan membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. Namun, bisnis keluarga memiliki kontribusi yang signifikan dalam bisnis di Indonesia,” kata Drs. J. Tanzil pada acara Seminar Bisnis Keluarga VI pada tanggal 3 Mei 2014 bertempat The Sahid Rich Hotel, Yogyakarta. Acara yang diinisiasi oleh Muncul Group dan Jogja Investment Forum tersebut, menghadirkan tiga pembicara yang cukup ternama dikalangan pebisnis Indonesia. Antara lain; Chairman 62

Juni 2014

Kantor Konsultan Publik Drs J Tanzil & Associates, Josef Tanzil, Pemilik Muncul Group, Soekeno, dan Chairman PT.

Samudera Indonesia, TBK, Shanti L. Poesposoetjipto. Selain rancunya letak antara kepentingan keluarga dan perusahaan, pada bisnis keluarga juga ada semacam mitos yang melekat, yaitu “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, generasi ketiga menghancurkan”. Mitos ini muncul karena pandangan umum terhadap keberlangsungan perusahaan keluarga selama ini dan mitos ini tidak hanya beredar di Indonesia saja. Menurut Soekeno, para generasi muda penerus kerajaan bisnis orang tuanya didorong untuk menjadi profesional yang bisa mempertahankan bahkan meningkatkan potensi bisnis yang menjadi tanggung jawabnya. Akan tetapi, kecenderungan yang banyak terjadi di lapangan adalah ambruknya sebuah bisnis keluarga karena kekurangcakapan generasi penerusnya untuk mengelola warisan bisnis orang tuanya. "Meski banyak bisnis keluarga yang berkibar, namun banyak kasus yang muncul bisnis keluarga hanya berakhir di generasi ketiga. Karena generasi keduanya tidak cakap dalam mengelola bisnis atau ada persoalan internal yang timbul sehingga generasi ketiga tidak bisa mempertahankan bisnisnya. Sesepuh-sesepuh itulah yang bertugas memilih penerus yang ahli dalam hal penguasaan setiap segi. Di satu sisi, sang pewaris juga harus mumpuni dalam hal bisnis, kepemimpinan, dan mental. Sebab, sikap mental yang kuat mutlak diperlukan oleh seorang calon pewaris bisnis keluarga. Mengingat, tantangan besar di kemudian hari akan menghadapkannya pada persaingan yang ketat dan semakin kompetitif,” ujarnya.+



NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

Nyi Ambar Lukitaningsih, SE, MM.

Kembalikan

Kepopuleran Batik Alam Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

64

Juni 2014


M

asyarakat Jawa memang mengagungkan batik sebagai kain tradisional yang memiliki banyak makna. Tak mengherankan karena batik memiliki ragam corak yang dibuat oleh tangan-tangan terampil para pengrajinnya yang rata-rata sudah berusia lanjut. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada sejak zaman Majapahit dan menjadi populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Tentu saja batik yang dikenal adalah batik tulis, yang proses pewarnaan kainnya menggunakan malam. Fenomena kepopuleran barik semakin meroket ketika UNESCO menobatkan batik sebagai warisan budaya tak benda pada 2 Oktober 2009 lalu. Nyi Ambar Lukitaningsih, SE, MM., merupakan salah satu tokoh wanita yang menghormati keagungan karya seni batik. Kecintaannya akan batik bermula ketika wanita yang akrab disapa Ita Haryo ini melihat sang bunda mengenakan kain batik sebagai busana sehari-harinya. Dari sang bunda pula, Ita mengetahui berbagai macam corak batik beserta maknanya. “Banyak hal yang saya ketahui mengenai kain batik. Batik, wanita dan Jawa merupakan hal yang menyatu. Sebagai wanita Jawa, Ibu saya memang selalu mengenakan kain batik tulis untuk dipakai sebagai busananya. Tak hanya sebagai busana sehari-hari, namun Ibu saya pun mengenakan batik untuk menghadiri acara formal, dan dari beliau pula saya mengenal berbagai macam motif batik yang memiliki filosofi seperti wahyu tumurun, udan liris, sido mukti luhur dan sebagainya. Oleh karenanya maka secara tidak langsung itu membuat saya otomatis mencintai batik sampai akhirnya saya mendirikan Batik Kedaton pada tahun 2005 di Jalan Rotowijayan demi mewujudkan kecintaan saya pada kain tradisional ini,� papar Ita kepada Kabare. Wanita yang juga berprofesi sebagai seorang dosen sekaligus

Wakil Direktur Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta, dan sedang menempuh pendidikan S3 di salah satu universitas ternama di Yogyakarta ini juga masih menyimpan koleksi-koleksi batik lawasan dari sang Ibunda sebagai kenang-kenangan. Kecintaannya akan batik juga membuat istri dari dr. Haryo Yudono Sarodja, Sp.M., ini sengaja mengambil penelitian tentang batik alam untuk tesisnya. Ita memang menaruh harapan besar dengan batik alam. Dirinya berharap pemerintah dapat menaikkan kembali pamor batik alam. Meski warnanya tidak secerah batik berbahan kimia, namun batik alam dinilai mampu menjaga keseimbangan lingkungan. Ibu dari Atika Safitri ini mengatakan bahwa dirinya pernah ditolak oleh Belanda ketika mengirimkan batik-batiknya karena terbuat dari bahan kimia. “Pemerintah Belanda memang cukup ketat dalam menerima barang ekspor yang menggunakan bahan kimia. Wajar karena kita semua sedang menggalakkan program Go Green. Batik alam termasuk salah satu barang ekspor yang sangat diminati Belanda. Meski hanya menggunakan zat pewarna alam yang umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuh-tumbuhan seperti akar-akaran, kayu, daun, biji ataupun bunga. Beberapa diantaranya yakni indigo yang memberi efek warna biru, kelapa yang memberi warna krem kecoklatan, teh, secang, kunyit dan bawang merah,� ujarnya.

Kebaya dengan bordir khas Tasikmalaya dipadukan dengan kain batik bermotif parang Kebaya encim dipadukan dengan kain songket khas Palembang

Juni 2014

65


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

Kepada Kabare, Ita mengatakan bahwa dirinya memang sengaja untuk berusaha mempopulerkan batik alam. Bukan tanpa alasan Ita melakukan hal itu, selain ingin mengangkat batik alam sebagai kebanggaan Indonesia, Ita juga ingin berupaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dari unsur-unsur kimia yang berbahaya. Di showroom batik miliknya, Ita bekerjasama dengan para pengrajin batik yang ada di Jogja seperti di Imogiri, Kulonprogo dan lainnya, untuk mengisi kain-kain batik untuk dipasarkannya kembali. Selain ingin memberikan ruang bagi para pengrajin untuk berkarya, Ita juga berusaha membatu perekonomian mereka dengan turut 66

Juni 2014

membantu memasarkan produk-produk karya mereka. Tak hanya itu, Ita yangmerupakan dosen pengampu mata kuliah manajemen pemasaran dan komunikasi bisnis juga meyediakan tempat belajar bagi para mahasiswanya untuk bisa praktek secara langsung di lapangan dalam pengembangan diri sebelum memasuki dunia kerja yang nyata. Meski mengaku sangat mencintai batik, namun Ita rupanya juga menggemari berbagai kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Manakala dirinya bertugas atau berlibur di luar daerah, Ita selalu menyempatkan membeli berbagai macam kain khas tradisional dari berbagai daerah untuk melengkapi koleksinya.


Seperti sesi pemotretan kali ini, Ita mengeluarkan koleksi kain songket, kebaya dengan bordiran khas Tasikmalaya, hingga kain endek Bali. Bagi Ita, inilah kebanggaanya dalam mengapresiasi kainkain tradsional khas Nusantara yang indah dan bermakna. Sebagai wanita karier, Ita pun mengaku cukup aktif mengikuti perkembangan fashion baik dari dalam maupun luar negeri dan juga aktif dalam beberapa kegiatan sosial. Sesuai dengan prinsip hidupnya yang menganut filosofi Jawa urip iku urup. “Dimana filosofi tersebut bermakna bahwa hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang laindi sekitar kita� pungkasnya sambil tersenyum. +

Mengenakan dress dengan bahan kain endek Bali membuatnya semakin segar Ita tampil casual dengan bolero batik dipadu celana panjang dengan Hermes Kelly bag Dress batik Solo

Juni 2014

67


PENDOPO ESAI FOTO

Ketika Tarian Mewakili

Bicara

Dunianya

Teks: Wahyu Indro S;Foto: Budi Prast

P

ada awal digagas, banyak publik bertanya-tanya, sejauh mana imbas penyelenggaraan Hari Tari Sedunia. Sebab, hajatan besar setiap tahun tersebut membutuhkan biaya besar, belum lagi bentuk geografi Indonesia yang membuat jarak kota satu dengan kota yang lain, terasa begitu jauh. Rasanya seperti mustahil menyatukan semua seniman tari untuk dating dan ikut berpartisipasi pada acara satu mala mini. Namun, ternyata, gegap gempita ajang tahunan yang kini bukan hanya menjadi bagian dari masyarakat Solo saja, tetapi seluruh Indonesia, bahkan dunia internasional, memang terbilang semakin semarak. Penyelenggaraannya tak hanya digelar di kompleks kampus ISI Solo semata, melainkan juga merembet ke jalan protokol dan ruang publik di Soloraya. Lantas bagaimana selebrasi tahunan yang telah menginjak tahun ke delapan ini menggerakkan begitu banyak komunitas dari berbagai daerah untuk ikut menari bersama? Sebab, gaung penyelenggaraan ajang bertajuk "Solo Menari 24 Jam" 29-30 April 2014 dan mengangkat tema Dancing Out Loud (Suara Tubuh Membuka Hati) memang telah dinanti-nantikan banyak komunitas tari dari berbagai daerah. Kali ini komunitas tari asal Jogja, Cirebon, Makassar, Singapura, hingga Belanda tertarik mengikuti rangkaian kegiatannya. Selain itu, acara tahun ini juga berbeda dengan tujuh penyelenggaraan sebelumnya. Pertunjukan tari yang diikuti 4000 lebih penari itu digelar di 68

Juni 2014

kompleks kampus ISI Solo, Solo Paragon Life Style Mall, Solo Square, Solo Grand Mall, The Park Solo Baru, Bandara Adi Soemarmo Solo, SMKN 8 Solo, hingga ruang jalan protokol di Kota Solo. Enam empu tari dari dalam dan luar negeri, antara lain Daryono (ISI Solo), Iwan Dadijono (ISI Jogja), Sekar Alit (Pascasarjana ISI Solo), Riyanto (Alumnus ISI Solo yang sekarang bermukim di Jepang), Lyn Hanis (Singapura), dan Noorhaizah Adam (Singapura), ikut berpartisipasi menari selama 24 jam. Sejumlah penari dari ISI Surakarta juga berkolaborasi dengan kelompok International Dansteater dari Amsterdam, Belanda.

Namun, ternyata, gegap gempita ajang tahunan yang kini bukan hanya menjadi bagian dari masyarakat Solo saja, tetapi seluruh Indonesia, bahkan dunia internasional, memang terbilang semakin semarak


Mereka akan mempersembahkan dua repertoar tari, Fado dan Silk. Bahkan, tidak mau kalah, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota Ahmad Purnomo pun berpartisipasi dalam kolaborasi tari berjudul "Bima Sakti". Kolaborasi yang disutradarai Jonet Sri Kuncoro tersebut melibatkan komposer Dedek Wahyudi dan juga Sahita.Bima Sakti melibatkan puluhan sanggar tari, di antaranya Sanggar Sarwi Budaya, Sanggar Tari Soeryo Soemirat, Sanggar

Kali ini komunitas tari asal Jogja, Cirebon, Makassar, Singapura, hingga Belanda tertarik mengikuti rangkaian kegiatannya Juni 2014

27


PENDOPO ESAI FOTO

Penutup rangkaian acara Hari Tari Sedunia, Solo 24 Jam Menari 2014 itu sendiri ditutup dengan orasi tari oleh Sal Murgianto di Teater Kapal ISI Solo

Wayang Orang Sriwedari dan Mahasiswi dari Instititut Seni Indonesia Surakarta. Rangkaian kegiatan kemarin juga turut mengundang maestro tari yang terdiri dari Andi Ummu Tunru (Makassar), Agus Tasman Rono Atmojo (Solo), Tarwo (Mangkunegaran, Solo), Handoyo (Malang), Dedy Luthan (Jakarta), Nanu Munajar (Bandung), dan Nurhayati (Sumbawa Barat), yang akan berbagi spirit keempuan kepada penari generasi muda, di Teater Besar ISI Solo, Selasa (29/4), pukul 14.00 WIB-17.30 WIB. Penutup rangkaian acara Hari Tari Sedunia, Solo 24 Jam Menari 2014 itu sendiri ditutup dengan orasi tari oleh Sal Murgianto di Teater Kapal ISI Solo Rabu (30/4), pukul 06.00 WIB. +

70

Juni 2014



PLESIR WISATA

Menyapa

Teks&Foto: Della Yuanita

B

erkunjung ke Tunisia menjadi pengalaman tersendiri bagi Kabare. Kami merasa tersanjung menjadi salah satu media yang mendapat invitation langsung dari Kedutaan Besar Tunisia di Jakarta dan Qatar Airways untuk melihat secara berbagai macam budaya, mengunjungi destinasi wisata yang menakjubkan hingga mencoba ragam makanan tradisional khas salah satu negara di Afrika Utara. Tentunya, selama enam hari di Tunisia menjadi pengalaman yang mengesankan bagi Kabare. Ditemani Miss. Sihem El Hamdi, Sekretaris Duta Besar Tunisia di Jakarta dan Nurlaila Purnamasari, Marketing Coordinator Qatar Airways Indonesia, 72

Juni 2014

Kabare bersama enam media lainnya, berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Perjalanan dimulai pada tanggal 26 Maret 2014 pukul 00:25 WIB dengan menggunakan pesawat Qatar Airways. Penerbangan dari Jakarta ke Doha, Qatar, memakan waktu kurang lebih 8,5 jam. Qatar Airways rupanya sangat mengetahui bagaimana cara menjamu rekan media. Kami mendapat kesempatan untuk duduk di kelas bisnis selama perjalanan pulang pergi. Begitu sampai di Doha International Airport, kami diajak berkeliling untuk melihat dan merasakan langsung betapa lengkap dan nyamannya fasilitas yang dimiliki oleh Doha International Airport. Perjalanan kemudian

Bayangan bahwa negara ini sangat panas langsung terhapus manakala kami mendapati bahwa saat itu suhu udara di Tunisia tak lebih dari 15 derajat Celsius

berlanjut ke Tunisia dengan menempuh waktu penerbangan selama 6,5 jam. Tiba di Bandara Internasional Tunis – Chartage,


Puing-puing reruntuhan di Dougga

Kota Nabeul

Salah satu sudut Museum Bardo

Sidi Bou Said Tunisia, kami merupakan dijemput oleh sebuah kota kecil Mohammed Situs reruntuhan Bangsa Roma di Dougga berbukit yang Oussama Ben terletak di sisi Yedder salah satu Tunisia. Kota ini staff Badan konon, berasal Nasional Turisme dari nama seorang tokoh sufi terkenal yang Tunisia (Office National du Tourisme hidup pada zaman pertengahan dan Tunisien). Bayangan bahwa negara ini dimakamkan di kawasan tersebut. Sidi Bou sangat panas langsung terhapus manakala Said Al Baji adalah nama sufi tersebut dan kami mendapati bahwa saat itu suhu udara hidup sezaman dengan wali sufi Abul di Tunisia tak lebih dari 15 derajat Celsius. Hasan Sazili. Tunisia rupanya tak sekering yang Kabare Meski hanya sebuah kota kecil, namun bayangkan, bahkan hijaunya pepohonan setiap harinya, ribuan orang wisatawan palem dan pohon zaitun di sepanjang sisi asing dan masyarakat Tunisia, khususnya jalan tampak menghiasi perjalanan kami anak muda mengunjungi Sidi Bou Said menuju destinasi wisata Sidi Bou Said.

dengan berjalan kaki kurang menapaki jalan berbukit untuk menikmati Teluk Tunisia dan Pelabuhan Sidi Bou Said yang cantik. Dominasi bangunan berarsitektur Andalusia atau mediterania klasik dengan cat berwarna putih biru pun tampak menghiasi sepanjang Rue Habib Thameur menuju Avenue de L' Environnement. Salah satu bangunan ternama di Sidi Bou Said adalah Dar nejma Ezzahra (rumah bintang dari Venus) yang kini disebut sebagai Palace Baron d'Erlanger. Istana ini merupakan peninggalan orang Inggris yang berasal dari Perancis, Rodolphe d' Erlanger. Setelah dari Sidi Bou Said, kami mengunjungi reruntuhan kuno Carthage Juni 2014

73


PLESIR WISATA

Kota tua Carthage

yang terletak sekitar 10 kilometer timur laut kota Tunis modern. Carthage dalam bahasa Fenisia berarti kota baru. Menurut sebuah catatan, kota kuno Carthage dibangun pada akhir abad ke 9 sebelum Masehi oleh para pedagang Fenesia. Carthage merupakan salah satu situs bersejarah yang paling terkenal dari kekaisaran Romawi. Pada masa itu, masyarakat mengembangkan ketrampilan tinggi dalam pembangunan kapal dan menggunakannya untuk mendominasi lautan selama berabadabad. Keberadaan The Roman Julia

Salah satu sudut Masjid Uqba

74

Juni 2014

Carthago menggambarkan keindahan dan kekayaan Roma serta memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan arsitektur struktural dan karakteristik Punic. Setelah beristirahat di Regency Tunis Hotel, keesokan harinya kami diajak berkeliling mengunjungi situs arkeologi Thugga atau Dougga. Situs ini merupakan

Menurut sebuah catatan, kota kuno Carthage dibangun pada akhir abad ke 9 sebelum Masehi oleh para pedagang Fenesia. Carthage merupakan salah satu situs bersejarah yang paling terkenal dari kekaisaran Romawi

peninggalan Roma yang sangat luar biasa menakjubkan, seperti gedunggedung publik, kuil, teater, tempattempat suci, pasar, pemandian umum The Roman Amphitheater El Jem hingga arena sirkus. Dougga merupakan satu-satunya monument utama arsitektur Punisia yang masih bertahap di Tunisia. Setelah singgah untuk makan siang di peninggal Dar Zaghouan, kami menuju ke tempat an budaya sejarah pada masa Romawi, wisata lainnya yakni The Temple of Water. Helenistik, Punic dan Numidian. Ada Ini merupakan sebuah kuil Romawi yang sekitar 2000 buah koleksi prasasti di tempat terletak di gunung dan termasuk dalam reruntuhan yang diperkirakan dibangun Taman Nasional Djebel Zaghouan. Kuil ini padfa abad ke-5 sebelum Masehi. Konon, menandai lokasi saluran air dan jaringan Julius Caesar menjadikan Dougga sebagai kanal yang dibangun pada abad ke-2 kota Romawi. sebelum Masehi di bawah Kaisar Romawi Di Dougga, kita bisa melihat Hadrian yang digunakan untuk membawa


The Roman Amphitheatre El Jem menjadi bukti yang sangat luar biasa atas keberadaan Kaisar Romawi yang dibangun dengan mengadopsi model Colloseum Roma

air dari Kota Zaghouan ke Kota Carthage yang berjarak lebih dari 130 kilometer. Hingga kini, The Temple of Water masih kokoh berdiri meski tak lagi berfungsi sebagai pengairan. Malamnya, kami menginap di Hotel Hasdrubal di Kota Sousse. Sousse juga merupakan kota yang sangat terkenal dan menjadi tujuan wisata para wisatawan asing yang ingin mengunjungi Kantoui Harbour. Destinasi selanjutnya yakni Masjid Agung Kairouan atau Masjid Jami' al Qairawan al Kabir yang berada di kota suci kaum muslim Tunisia, Kairouan. Penduduk setempat dan warga Tunisia sering menyebutnya Masjid Sidi Uqba atau Masjid Uqba. Nama Uqba merupakan pendiri masjid

The Temple of Water

ini memiliki pantai dan resor hotel terbaik di tersebut yakni Uqba Ibn Nafi. Masjid yang Laut Mediterania. Kota ini selalu hidup 24 dibangun pada 670 M atau 50 Hijriah jam, di sini kita melihat sepanjang jalan tersebut merupakan warisan terkuno dan terdapat pertokoan, kafe dan restoran serta prestisius di Marghribi. Sebagai masjid took pernak pernik yang menjual berbagai pertama di Afrika Utara, Masjid Sidi uqba aneka suvenir seperti karpet, ornament dianggap sebagai masterpiece arsitektur kuningan, perhiasan, tembikar dan lainnya. dan seni Islam. Destinasi selanjutnya yakni The Roman Hingga kini, kota ini masih terjaga dengan sejarah kuno abad ke-15. Amphitheatre El Jem. Inilah bukti sejarah The Town of Nabeul menjadi tempat yang sangat luar biasa atas keberadaan selanjutnya. Nabeul merupakan kota kecil Kaisar Romawi terkait monumen yang dibangun untuk setiap acara pertunjukan di yang letaknya tak jauh dari Laut Mediterania dan berpenduduk sekitar 60 ribu jiwa. Afrika Utara. Bangunan tua ini terletak di Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke sebuah dataran di tengah Tunisia dan dibangun seluruhnya dari batu-batu dengan Nabeul untuk berbelanja dan hang out. Sepanjang jalan terdapat kafe, restoran, mengadopsi model Colloseum Roma. toko-toko pakaian hingga oleh-oleh khas Amphiteater yang dibangun pada 238 Masehi ini menjadi saksi kemakmuran kota Tunisia. Hari terakhir kami pulang ke Carthage kecil Thysdrus (el Jem) pada saat kekaisaran dan menyempatkan diri berkunjung ke Romawi. Museum Bardo. Ribuan Setelah beristirahat semabenda yang lam di menggambarkan berbagai Hotel tahap sejarah Tunisia Hasdrumulai zaman prasejarah bal, kami hingga pertengahan abad melanjut terakhir dipamerkan. kan Dengan kekayaan koleksi perjalanmozaik, Museum Bardo an ke telah memperoleh Kota id Sa u Bo reputasi penghargaan HammaPenulis di Sidi internasional sebagai met. Kota koleksi terkaya, terhalus dan p palingg bervariasi.+

Bangunan gereja tua di situs Carthage

Juni 2014

75


PESANGGRAHAN INFO HOTEL

Nikmati Sensasi Gunung Bersama

THE CANGKRINGAN JOGJA

VILLAS & SPA Teks: FA Herru; Foto: Ist

76

Juni 2014


Y

ogyakarta, sebagai kota destinasi wisata, selalu menarik untuk dikunjungi. Kawasan pantai, tengah kota, hingga daerah pegunungannya, tak pernah lekang menjadi objek kunjungan yang memang terdapat bermacam daya tarik. Berbagai tempat singgah atau menginap pun bertebaran. Dan bila Anda mengingini tempat yang tinggi untuk dinikmati, The Cangkringan Jogja Villas &

Spa bisa menjelma menjadi “sahabat baik� yang selalu siap mendampingi. The Cangkringan Jogja Villas & Spa berada di kaki Gunung Merapi. Tepatnya di Desa Umbulharjo, Cangkringan, yang berjarak lebih kurang 12 km dari puncak. Dari pusat kota, hanya butuh lebih kurang 30 menit berkendara menuju kemari. Pun cukup 15 menit saja dari lokasi wisata Kaliurang. Villa ini juga terbilang dekat dengan salah satu pusat keramaian Kota Jogja, yaitu bilangan Jalan Kaliurang. Menikmati wisata alam sekaligus beristirahat dalam atmosfer pegunungan,

memang terasa punya citarasa yang berbeda. Apalagi dengan bersinggah di sebuah boutique resort berkelas bintang lima, seperti The Cangkringan Jogja Villas & Spa ini. Selain disuguhi balutan keindahan komplek villa, pengunjung pun pastinya akan dimanjakan dengan pelayanan personal, hingga merasa bak ditemani saudara atau sahabat sendiri. Lokasi The Cangkringan Jogja Villas & Spa yang berada di tengah desa di kaki gunung, tentu saja dilingkupi udara yang segar. Rerimbunan tumbuhan atau pepohonan kaki gunung, menjadi pemandangan tersendiri, seperti sebuah benteng yang mengitari komplek villa.

Juni 2014

77


PESANGGRAHAN INFO HOTEL Puncak Gunung Merapi pun seolah dekorasi indah, panorama yang memikat untuk dinikmati. Memanjakan mata serta melenyapkan penat, tidak hanya didapat dari pemandangan alam sekitar villa saja. Boutique resort yang satu ini tentu saja didesain sedemikian rupa, diciptakan supaya pengunjung yang menginap dapat melepaskan diri dari kepenatan. Tiap bangunan yang ada di sana, terutama bangunan-bangunan villanya, yang mengedepankan corak joglo menjadi daya pikat, terutama bagi pengunjung yang menghargai budaya Jawa. Dengan memilih tempat di kaki gunung yang jauh dari kesibukan kota, The Cangkringan Jogja Villas & Spa menawarkan suasana yang privat. Villa ini sangat cocok menjadi tempat pasangan berbulan madu, atau bersama saudarasaudara dalam retreat keluarga besar, yang menginginkan suasana ketenangan. Ada 19 kamar dalam 5 bangunan villa joglo yang

78

Juni 2014

dapat dipilih. Namun begitu, villa ini juga tepat jika dijadikan tempat meeting korporasi karena The Cangkringan Jogja Villas & Spa memiliki ruang-ruang representatif untuk mengadakan pertemuan. Di sini terdapat 6 ruang meeting yang di antaranya berbentuk bangunan joglo tertutup. Paling kecil berkapasitas 15-20 orang, ukuran sedang berkapasitas 30-70 orang, dan ada pula pendopo besar yang bisa digunakan untuk meeting dengan kapasitas 150 orang. Untuk mendukung dan menampung kegiatan meeting korporasi ini, di villa ini juga menyediakan hotel yang memiliki 47 kamar. Cukup dengan Rp. 625.000 atau Rp. 700.000 per orang bila menginginkan meeting sembari menikmati suasana villa. Tapi, bila ingin meeting dan cukup menggunakan kamar hotel, The Cangkringan menyediakan paket seharga Rp. 375.000 atau Rp 700.000 per orang. Sebagai salah satu akomodasi wisata, The Cangkringan Jogja Villas & Spa tentu

Memanjakan mata serta melenyapkan penat, tidak hanya didapat dari pemandangan alam sekitar villa saja.

juga menyediakan kegiatan-kegiatan wisata sebagai paket unggulannya. Bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi bersantap di atas gunung, telah disiapkan kesempatan untuk Breakfast on Top. Sembari menikmati santap pagi, pengunjung dapat menikmati pula matahari terbit di dekat puncak Merapi. Ada juga paket Honeymoon bagi pasangan yang sedang berbulan madu. Dengan paket ini, honeymooners dapat menikmati beberapa perjalanan wisata ke beberapa objek wisata berdua dengan pasangan atau lava tour menyusuri bekas


aliran lahar erupsi Merapi tahun 2010 dengan mengunakan jeep. Bisa juga merasakan nikmatnya candle light dinner dan spa di seputaran villa. Untuk yang satu ini, cukup dengan Rp 2.300.000 sampai Rp. 9.800.000, honeymooners sudah dapat merasakan sensasinya selama 2 hingga 4 hari. Jika ingin mendapatkan kegiatan yang lain, The Cangkringan Jogja Villas & Sapa juga memiliki paket table manner atau golf untuk para pengunjung. Pastinya, semua akan dipersiapkan dengan baik oleh pihak pengelola. Dengan segala yang ada, The Cangkringan Jogja Villas & Spa telah bersiap menjadi tempat yang tepat bagi Anda untuk menikmati suasana gunung. Anda sendiri yang merasakan, Anda sendiri pula yang akan membuat kesan. + Juni 2014

79


KLANGENAN KULINER

Soga Restaurant & Lounge

a Batik Through

Journey Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

P

eta kuliner di Solo kini sudah banyak mengalami perkembangan. Pelan namun pasti, Solo kini mulai mensejajarkan dirinya dengan Yogyakarta sebagai destinasi wisata. Salah satunya yang kini sedang happening yakni Soga Restaurant & Lounge. Resto yang berkonsep klasik ini terletak di Jalan Slamet Riyadi, Solo, atau tepatnya berada di samping belakang Museum Batik Danarhadi. Soga Restaurant & Lounge ini merupakan bangunan samping dari Dalem Wuryaningratan, sebuah rumah pangeran yang dibeli oleh pemilik Batik Danarhadi dan telah dipugar dengan elok. Sebagai informasi, Dalem Wuryaningratan sendiri merupakan showcase yang perlu dikunjungi dan sering dipakai untuk perhelatan pribadi. Soga ditata dengan arsitektur interior yang klasik dan elegan. Sudah tentu sang interior design dan pemiliknya memiliki selera yang tinggi dalam hal penataan ruang. Selain menyajikan sajian internasional atau masakan-masakan western dan kolonial Belanda, Soga Resto juga menyuguhkan masakan Jawa dengan presentasi yang menarik. Seperti resto fine dining pada umumnya, Soga juga menyajikan menu mulai dari appetizer, main course hingga dessert. Kali ini, ketika Kabare mencoba mencicip beberapa menu andalan untuk main course dan dessert. Oleh Executive Chef Hendro Purwanto, kami disuguhi dua menu

80

Juni 2014


main course, dessert dan minuman yang menyegarkan. Menu main course pertama yakni Nasi Ndalem Wuryoningratan. Ini merupakan menu yang paling banyak dicari oleh para pelanggan resto bernuansa klasik ini. Terdiri dari nasi kuning yang disajikan dengan perkedel, dadar telur yang diiris tipis, abon, klengkam (oseng kentang goreng), cabe isi daging dan peyek kacang. “Ini merupakan menu andalan kami yang

banyak dipesan oleh tamu. Kami sengaja memberi nama Nasi Ndalem Wuryaningratan karena kebetulan resto ini juga berada di samping Ndalem Wuryaningratan yang memang sering digunakan untuk berbagai acara dan menjadi salah satu dish yang cukup diandalkan, karena banyak sekali tamu yang ingin merasakan klangenan tempo dulu,� ujar Chef Hendro kepada Kabare. Menu selanjutnya yakni Iga Bakar Jlamprang. Menggunakan iga dari sapi lokal yang direbus menggunakan rempah-rempah terlebih dulu selama lebih dari dua jam agar daging yang dihasilkan benar-benar empuk dan bumbunya pun meresap hingga ke tulangnya. Setelah direbus, iga tersebut di-grill dan dioles dengan bumbubumbu. Hasilnya, garing diluar dan empuk di mulut. Sangat lezat pastinya. Kata jlamprang sendiri merupakan nama dari salah satu motif batik yang ada di showroom Danarhadi. Soga memang sengaja menggunakan perpaduan nama menu dengan nama batik dan juga penulisannya menggunakan ejaan kolonial sehingga memiliki kekhasan tersendiri. “Menu terakhir yakni dessert Singkong Londo, dengan isi singkong putih yang empuk yang dioles whipped

Juni 2014

81


KLANGENAN KULINER cream dan ditaburi parutan keju serta dan disiram strawberry jam. Menu ini terinspirasi dari singkong Thailand, kebanyakan menu di Soga merupakan menu fussion. Banyak inspirasi yang saya dapat dari luar dan saya aplikasikan di sini. Menu-menu tradisional yang lainnya juga divariasikan dengan garnish yang tak biasa sehingga presentasinya pun semakin menarik dan menggugah selera para tamu,� ujar Chef Hendro yang juga Ketua Indonesian Chef Association Solo ini. Di Soga Resto memang kita tak hanya menikmati sajian menu yang lezat dan menggoda, tapi para tamu juga bisa merasakan langsung perpaduan arsitektur Belanda-Jawa yang sempurna. Sentuhan seni yang detail dengan gaya maupun ornament interior dan eksterior yang elegan akan menambah kenyamanan layaknya di rumah sendiri. Selain menu-menu yang disuguhkan di atas, Soga Resto juga menghidangkan menu tradisional sampai modern seperti varian appetizer & salad, aneka Colonial Pasta, Grilled & Dessert, kuliner bercitarasa Indonesian Food, Soup dan ragam Coffee Break menu yang gurih, legit dan lembut menggoda hasrat kuliner kita. Menariknya, penyajian hidangan di Soga Resto pun sangat mengesankan. Selain a la carte, tamu akan dimanjakan dengan suguhan lengkap paket set menu, prasmanan sampai rijsttafle bak bangsawan di masa silam. Soga Resto juga menyajikan packaging menarik untuk heritage tour dan penyelenggaraan event seperti wedding, birthday party, arisan, meeting dan lainnya. Program Heritage Tour juga memperkenalkan dunia batik sekaligus bangunan cagar budaya Museum Batik Kuno Danar Hadi, Sasana Mangunsuka serta Pendopo nDalem Wuryaningratan. Jika Anda berkunjung ke Soga Resto, maka Anda tak hanya mengunjungi showroom batik Danar Hadi karena Anda juga dapat melihat secara langsung workshop proses pembuatan batik atau merancang desain batik dengan selera Anda secara langsung pada kelas Making Batik Lesson di Workshop Proses Pembuatan Batik. Jadi, inilah paket lengkap Soga Resto. Tak hanya bisa menikmati menu masakan yang sangat lezat tapi juga wisata batik yang menyenangkan. +

Sate Kambing

Pak Darso Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

J

ika Anda singgah ke Boyolali, jangan pernah lewatkan untuk mampir dan menikmati kelezatan sate kambing di warung Pak Darso. Warung sate kambing yang terletak di Jalan Raya Pengging, Kab. Boyolali, dekat dengan Kantor Pos Banyudono, ini sangat terkenal di Pengging. Jika kita biasanya kita makan sate kambing pada malam hari, maka lain ceritanya jika Anda berada di Boyolali. Sate kambing biasa dijadikan sebagai menu sarapan. Salah satu menu yang kami rekomendasikan di warung sate kambing Pak Darso adalah sate kambingnya. Selain rasanya yang lezat dan dagingnya pun seakan lumer di lidah karena saking empuknya. Ketika mencicipnya pun kita tak akan menemukan aroma “prengus� kambing yang khas. Warung sate ini tak hanya menyajikan sate, tapi juga menyediakan gulai, tengkleng, tongseng, nasi goreng hingga nasi godhog. Menu khas lainnya dari warung sate kambing Pak Darso adalah sate buntel bakarnya yang juga tak kalah lezat. Sate buntel ini bentuknya menyerupai sosis besar yang berisi daging kambing yang dibungkus dengan lemak kambing, kemudian baru dibakar. Harga satu porsi menu berkisar antara Rp. 10.000,- hingga Rp. 25. 000,- cukup terjangkau bagi semua kalangan. Warung ini buka mulai dari jam 07.00 hingga 14.00, tapi saking larisnya, sebelum jam 13.00 biasanya warung ini sudah tutup. Jadi, pepatah lebih cepat lebih baik sepertinya berguna untuk Anda yang akan mampir ke warung ini. +

82

Juni 2014



PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Gelaran Grand

Istimewa

Opening

Eastparc Hotel Yogyakarta

Teks: FA Herru, Wahyu Indro S; Foto: Albert, Budi Prast

S

etelah mengadakan soft launching pada Oktober 2013, Eastparc Hotel Yogyakarta menggelar grand opening pada 26 April 2014 lalu. Grand opening ini menandakan bahwa Eastparc Hotel telah resmi beroperasi secara penuh. Menurut General Manager Erny Kusmastuti, hadirnya Eastparc Hotel diharapkan dapat semakin meramaikan dunia pariwisata Yogyakarta.

Pada malam penyelenggaraan grand opening hotel bintang lima tersebut, Eastparc Hotel mengundang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membukanya secara resmi. Pembukaan pun dilakukan oleh Wakil Menteri Parekraf Dr. Sapta Nirwandar dengan penandatanganan prasasti, dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX, yang didampingi General Manager Erni Kusmastuti.

Pemotongan tumpeng sebagai seremoni pembukaan Eastparc Hotel

Soleman Hasan & Mustafa Gurahman Seny J, Rafi, Zaki, Rohim, Rahim, & Iqbal

84

Juni 2014

Norma Anggraini

Riyaz Sultan Ali


Faisel Abdat

Sukarman

Syafriyan Wahab

Dr. Ir. Tumiran

Gideon Hartono & Istri

Jamaludin Kisman & J. Taijo

Soekeno

Hans Purwanto, Wawan Harmawan, Gonang Juliastono

Heri Dendi, Robby Kusumaharta, & Ridha Perwira Eddy Purjanto & George Iwan Marantika

Pada kesempatan itu, prosesi pembukaan disaksikan pula oleh tamu-tamu penting, seperti Prof. Dr. Yaacob Ibrahim, Minister for Communications and Information and Minister-incharge of Muslim Affairs); Andri Hadi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura; Faisal Abdullah, tokoh kumunitas di Singapura; pengusaha nasional KPA Wiwoho Basuki Tjokrohadiningrat, Fredy Pangkey, dan lain-lain. Selain itu, para hadirin lainnya yang turut menyak-

Menurut General Manager Erny Kusmastuti, hadirnya Eastparc Hotel diharapkan dapat semakin meramaikan dunia pariwisata Yogyakarta.

Prijanto Juwono & Lyana sih Ambar Lukitaning m ru ing un hy & Wa

Kalsom, Zurinah, & Nurliza

Sharen Lin, Zahidi, Joo Tew, & Albert Tew

Yuli Sugianto, Danang Wibowo, Fredy Pangkey, Sumartoyo

Muhammmad Shafiq Bin Abdul Wahab & Nadiah Khalid Abdat

Juni 2014

85


PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Erny Kusmastuti & Djauhari Oratmangun

Chew Keny Fee & istri, Owen Oo & Regina Oo

Ruzy Harlyna & Lynn Siregar

Assoc. Prof. Yacob Ibrahim & Allahudin

sikan grand opening di The Grand Ballroom adalah para pengusaha yang tergabung dalam asosiasi Singapore Malay Chamber of Commerce and Indu stry (SMCCI), yaitu para pengusaha di bidang pendidikan, properti, perminyakan, shipping, furnitur, kerajinan, garmen, serta biro perjalanan. Hadir pula para anggota Association Malay Activity Executive Committee Council (MESRA), anggota Penang Malay Chamber of Commerce, serta para pengusaha dari beberapa kota di Indonesia. Acara grand opening ini terbilang cukup meriah. Pada malam itu, Eastparc menyuguhkan beberapa pertunjukan tari-tarian yang dikemas apik sebagai hiburannya. Seperti pertunjukan drama tari “Beauty of Diversity” yang menggambarkan budaya Singapura dan Indonesia. Ada pula tarian bertajuk “Asmaradana” serta tarian khas melayu yang menjadi suguhan

Abdul Hamid bin Abdullah & istri

86

Juni 2014

Ahmad Hahnemmann & Noorani Nordin

Colonel Mohd. Jamal Saleh & Rashid Qalbi

Andi Shannaz

Hartono

Pada malam itu, Eastparc menyuguhkan beberapa pertunjukan taritarian yang dikemas apik sebagai hiburannya. Seperti pertunjukan drama tari “Beauty of Diversity”


penyambutan tamu. Tari-taraian ini ternyata sesuai dengan didirikannya Eastparc Hotel yang bernuansa ketimuran. Di malam sebelumnya , Jumat, 25 April 2014, Eastparc Hotel juga menyelenggarakan ramah tamah yang diadakan di pool side hotel tersebut, yang dikemas dalam “Business Networking Dinner� didukung sepenuhnya oleh Kabare Magazine.

Malia Sayuti

Dr. Imam Rusdi, SPs (K) & Kaelesha Afiati

Mubarak & Meldi Bakharudin Muziwar

Yudi Dharmasto & Inong

Kunjungan ke beberapa objek wisata ini dimaksudkan untuk membantu mempromosikan Yogyakarta sebagai kota pariwisata

Isa Asharimurti & RAy Dian Asfri Nindiani

Fadilah Majid & Komariah Adnan

Menurut Erny, acara ramah tamah ini selain untuk membangun tali silaturahmi, bertujuan juga sebagai jembatan penyambung antara pengusaha Singapura, Malaysia, dan Indonesia untuk bisa saling bekerjasama, khususnya di bidang bisnis di hari-hari mendatang. Rangkaian kegiatan lainnya yang diselenggarakan pihak hotel adalah city tour ke Malioboro, Keraton, dan Kotagede pada 25 April dan visit accademy ke sekolah Budi Utama pada 26 April. Kunjungan ke beberapa objek wisata ini dimaksudkan untuk membantu mempromosikan Yogyakarta sebagai kota pariwisata. Kemudian golf bersama di Merapi Golf pada 25-27 April. Untuk semua rangkaian acara grand opening ini, tentu Erny berharap bahwa hubungan baik yang telah tercipta di antara ketiga negara akan menjadi lebih erat dan menuai manfaat di kemudian hari bagi iyah Maf a Salm & im Moh. Kar masyarakat Yogyakarta. +

Juni 2014

87


PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Moetaryanto P, Uti Mo etaryanto, Ikoku Castle, Jim Cas tle

Ultah ke-74

Moetaryanto Poerwoaminoto Teks&Foto: Herlan

Mr.Hans Hauptmann, Mr. Noke Kiroyan, Mr. Ian Whitehead

HE. Mourad Belhassen & Mrs. Houda Zaibi Belhassen

88

Juni 2014

Mrs. Ros Whitehead, Mrs. Sara Moriarty

P

ada bulan April 2014 lalu, pengusaha besar Indonesia, Moetaryanto Poerwoaminoto, tak terasa telah menginjak usia 74 tahun. Dalam usia tersebut, ia masih terlihat enerjik dan berwibawa, itulah yang disampaikan para kolega yang hadir dalam resepsi perayaan ulang tahun ke74 pengusaha yang juga Konsul Kehormatan Tunisia ini. Perayaan ini diadakan di Wiliam Kafe and Resto Vineth Bakery Building Panglima Polim Jakarta pada 25 April 2014. Dalam sambutannya, Moetaryanto Poerwoaminoto menyampaikan kebahagiaannya telah berusia 74 tahun dan tak terasa telah sampai pada usia tersebut. Walaupun sudah berumur, menurutnya, dirinya masih tetap merasa berusia muda, dan siapa yang selalu membuat dirinya selalu bahagia adalah sang istri yang selalu setia bersama dirinya sepanjang waktu, yaitu Uti Moetaryanto. Tampak hadir dalam perayaan tersebut Duta Besar Australia untuk Indonesia HE. Mr. Greg Moriarty beserta Mrs. Sara Moriarty, Duta Besar Tunisia HE. Mourad Belhassen beserta Mrs. Houda Zaibi Belhassen dan anggota DPR sekaligus musisi Indonesia Tantowi Yahya beserta Dewi Yahya. +

Tantowi Yahya , Soy Pardede

Priskilla Lusina, Janny Kiroyan

HE. Greg Moriarty, Kris Sulisto


Wanita Indonesia TanpaTembakau Teks&Foto: Herlan

Kartini Award 2014 Pemberian penghargaan WITT Award kepada Titiek Puspa Ibu Linda Gumelar

Nana Krit

Mirna

Melani Leimena

Ira Sofwan & Sandy Yusuf

Inggrid Kansil & Yani

W

Basuki Tjahaja Purnam (Wakil Gubernur DKI dr. Nafsiah Mboi a(Me ), nteri Kesehatan RI), Lieke Gunawan (ket ua WITT)

anita Indonesia Tanpa Tembakau adalah organisasi sosisal dan NGO yang berdiri sejak tahun 1995. Perkembangan dinamis yang terjadi saat ini, ditambah dengan masuknya Negara Indonesia sebagai satu-satunya negara dengan angka “baby smoker” tertinggi, membuat WITT prihatin. Begitu banyak ide-ide serta program kerja WITT ke depan. Dalam menjalankan visi dan misinya, WITT tidak dapat bekerja sendiri, dukungan dan berbagai pihak akan sangat membantu. Pembukaan WITT Award 2014 dibuka oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Adapun selama ini WITT sudah dr. Nafsiah Mboi bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dan tentu saja menghasilkan bentuk kerja sama “win-win solution”. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) kembali menyelenggarakan Kartini Award yang dikemas dalam sebuah acara Penganugerahan WITT Kartini Award 2014 sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi untuk para tokoh yang telah memberikan pengaruh dan semangat yang luar biasa serta ide-ide mereka yang menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia khususnya para perempuan Indonesia. Acara in diselenggarakan pada 30 April 2014 yang lalu bertempat di Grand Ballroom Hotel Mulia Senayan. +

Juni 2014

89


PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Kartinianbersama Himpunan

Teks&Foto: BK

Ratna Busana M

emperingati Hari Kartini, ibu-ibu yang tergabung dalam Himpunan Ratna Busana mengadakan acara bincangbincang ringan dengan tema “Kartini di Abad 21.� Acara yang berlangsung pada tanggal 29 April 2014 bertempat di kediaman perancang busana Gea Sukasah Pangabean, menghadirkan Prof. Sadparilla Sadli sebagai

pembicara. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu nasional Ibu Kita Kartini yang dilanjutkan bincang-bincang bersama Prof. Sadparilla Sadli. Menurut Prof. Sadparilla Sadli, Kartini di abad 21 ini adalah perempuan yang harus siap menghadapi tantangan baik dari dalam lingkungan keluarga maupun tantangan yang berasal dari eksternal keluarga. Selain acara bincang-bincang ringan, pada acara ini diadakan kontes keserasian mengenangkan kebaya sebagai busana nasional. Himpunan Ratna Busana adalah organisasi nonprofit yang ingin melestarikan busana tradisonal dan mengedukasi masyarakat luas agar terus mengeksplorasi akan kekayaan kain nusantara yang sangat kaya akan coraknya dan beragam jenisnya. +

Linda

90

Atje

Juni 2014

Nurul

Maya Soeharmoko, Almitra Abidin, Atiek Arifin S, Iririn, Sritapi

Iske, Antini, Dian Natalia, Debbie, Soraya



GUNEMAN OBROLAN SINGKAT Gilang Ramadhan (Drummer)

Ritme Nusantara untuk Teks&Foto: FA Herru

M

Dunia

usik, ternyata juga ibarat jendela dunia. Sama seperti buku, musik bisa memberi pengetahuan, semisal seluas apa budaya suatu bangsa. Siapapun dapat mengawali mengenal negeri lain dari musik. Itulah yang setidaknya dapat diamati dari apa yang telah dilakukan musisi Gilang Ramadhan. Ia semacam telah membuka jendela Indonesia kepada dunia. Ketika musik menjadi daya tarik, ketika itu jugalah budaya Nusantara bertambah menarik untuk semakin dikenali negeri lain. Gilang Ramadhan, kita mengenalnya sebagai seniman drum kawakan Tanah Air. Mengenai kesenimanannya, pastinya tak ada lagi orang meragukan bobot bebet musisi yang satu ini. Tak hanya satu-dua grup musik pernah dikawalnya. Ia bahkan kerap kolaborasi dengan musisi-musisi ternama hingga tampil pada bermacam perhelatan musik internasional. Seabrek pengalaman itu tentu menjadi tangga bagi Gilang hingga lantas kesohor sebagai musisi papan atas Indonesia. Sebagai drummer profesional, Gilang tak pernah henti berkreasi. Musik dan drum sudah menjadi napas hidup, karena itulah ia terus memperuncing kemampuan. Dengan cara apa lagi jika tidak dengan mengasah kreativitas. Sudah lama putra kedua dari pasangan Ramadan Kartahadimadja dan Safrida Nasution ini mencermati tetabuhan tradisional untuk memperkaya kemampuan. “Bahkan saya bisa eksis di luar negeri dikarenakan mempelajari ritem-ritem banyak tetabuhan yang ada di Indonesia,” ujarnya. Ia pun mengaku bahwa dari apa yang telah ia lalukan, tak sedikit orang luar negeri yang kemudian memperhatikan dan tertarik bertanya lebih jauh tentang budaya Indonesia padanya. +

M

eniti karier di dunia perhotelan, membuat perempuan bernama lengkap Aris Retnowati ini harus rela hidup jauh dari keluarga. Pehobi menyanyi tersebut mengatakan, untuk menjaga hubungan dengan suami dan kedua anaknya yang tinggal di Kota Semarang, ia secara intens menjaga komunikasi. “Dulu, banyak orang beranggapan, kerja jauh dari rumah dan berpisah dengan keluarga hal yang sulit. Namun, jarak tersebut bisa dipangkas dengan terjaganya komunikasi. Teks: Wahyu Indro S; Foto: Farid Imawan Sekarang alat telekomunikasi juga sudah canggih. Itu menja menjadikan jarak bukan masalah,” katanya. Ba Bagi Retno, komunikasi dengan keluarga itu sangat penting. Termasuk dalam hal karier. Ia menu menuturkan, sebelum bertugas di luar kota dan dipercaya sebagai seorang General Manager, ia ber berkonsultasi terlebih dahulu dengan sang suami. “S “Saya selalu bercerita dahulu kepada suami, tentang tawaran jabatan dalam suatu peker pekerjaan. Meminta pendapat suami itu hal utama dan wajib. Saya ceritakan soal plus dan minu minusnya. Setelah itu, saya akan sampaikan pada anak-anak. Menurut saya, keluarga itu juga termasuk yang menunjang karier seseorang,” ujarnya. terma Selain menjaga komunikasi melalui telepon, Retno setiap akhir pekan juga rela bolak-balik Se Yogyakarta-Semarang. Alasannya, hal itu ditempuh untuk menutup rindu dan memberikan Y Yog y perhatian secara fisik pada keluarganya. “Jika dipikir, hal itu memang melelahkan. Namun, perha jika ssudah bertemu keluarga, rasa lelah itu hilang. Itu sepadan. Sesampai di rumah, saya juga tidak hanya tidur. Sebab, ketika bersama keluarga, justru itu saat saya melakukan tugas utama saya a sebagai seorang ibu dan istri. Jika di kantor, saya jadi orang pertama. Di rumah, tidak demikian. Saya jadi orang kedua,” pungkas Retno. + dem

Retnowati (General Manager Ibis Style)

Bersedia Jadi yang

Kedua

92

Juni 2014


H. Asnawi Bahar (Ketua Umum DPD Asita)

Utamakan Teks&Foto: Anis RN

Keunggulan

B

agi sebagian orang, Jogja dipandang memiliki banyak keistimewaan. Destinasi wisata tinggal pilih saja, mau ke pantai, candi, belanja, kuliner bahkan industry kreatif di Jogja semua ada. Selain biaya cukup terjangkau, pelayanan masyarakat Jogja kepada para tamu juga sangat baik. “Kalau boleh pindah ke Jogja, saya ingin pindah ke Jogja.” Ucapan bernada sedikit bercanda itu dilontarkan H.Asnawi Bahar Ketua Umum DPD Asita di sela-sela acara pelantikan pengurus DPD Asita DIY beberapa waktu lalu. Sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia pariwisata, Asnawi mengungkapkan bahwa point daripada industri pariwisata adalah kebersamaan antara stakeholders dan pelaku wisata. Sebagai contoh, dengan semua yang dimiliki Jogja, yang perlu diperbaiki adalah stakeholders-nya. Jika industri maju, pariwisata maju maka semua akan senang. Menurut Asnawi, tantangan yang dihadapi ke depan sangat berat. Terlebih dengan dibukanya kantor asing di Indonesia. Oleh karena itu keunggulan-keunggulan yang kita miliki harus diutamakan. Perlu sebuah peraturan yang jelas bagi setia orang yang akan mendirikan usaha di bidang pariwisata. “Di Padang, saya bikin Perda, salah satunya bahwa setiap orang yang akan mendirikan hotel, resto atau travel agent harus menjadi anggota PHRI. Dengan demikian akan terkontrol dengan baik sehingga mudah untuk komunikasi,” ungkap pria kelahiran Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara, 3 April 1961. Industri pariwisata adalah masa depan bagi Indonesia. Karena industri ini tidak akan pernah habis dan akan terus berkembang. “Jika bukan kita, nanti akan dikembangkan orang lain,” pungkasnya. , p g y +

Maya Dewi (Director of Sales MICE Eastparc Hotel Yogyakarta)

CaraPetik

Teks&Foto: FA Herru

Buah Melimpah

W

isata MICE telah berkembang pesat di Yogyakarta. Bagaimana tidak, kota wisata itu memang mempunyai daya pikat luar biasa, sehingga kegiatan MICE banyak digelar di sana. Dengan perkembangan pariwisata yang cukup pesat itu, hotel-hotel berstandar nasional dan internasional kian bermunculan dan berlomba-lomba memberi fasilitas yang memadai. Hal itu diakui oleh Maya Dewi, Director of Sale MICE Eastparc Hotel Yogyakarta ini mengatakan bahwa kian banyak hotel yang berfokus melayani MICE. Tak kecuali Hotel Eastparc Yogyakarta, memiliki dua ballroom dan duapuluh meeting room yang tak lain untuk memberi wadah kegiatan wisata semacam itu. Sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk fokus menangani MICE, alumnus AMPTA ini mengangguk saat ditanya pekerjaan itu tantangan tersendiri baginya. Ia mengakui banyaknya hotel lain yang berfokus pada hal yang sama tak dipungkiri merupkan kompetitor yang tidak enteng. Namun, Maya juga tak menggeleng kepala bahwa pekerjaan yang dilakoninya itu kendala yang berat. Binar matanya justru menyampaikan jika pasar MICE masih cukup besar untuk dapat diraih Eastparc. Menurutnya ada cara yang sangat efektif untuk mendapatkannya. “Di sini, team work kami dibentuk oleh pimpinan dengan sistem kekeluargaan. Jadi pimpinan pun menekankan kami untuk mengedepankan sistem itu kepada para tamu ataupun klien. Dengan personal touch, membina relationship, membangun kedekatan emosional kepada mereka dengan baik, itu yang kami lakukan agar dapat memetik buah melimpah, terutama dari MICE,” ungkapnya. + Juni 2014

93


BIYEN SAIKI DULU & KINI

Gerbang Kraton Kanoman Cirebon, Jawa Barat

Foto: Troppenmuseum (1932)

Foto: Albert (2014)

94

JJuni Ju unii 22014 014 01 4


KONSULTASI

LAKON LAKU

MASALAH KESEHATAN Bapak Jun di Jakarta Pak Gembong, saya sangat tertarik setelah membaca majalah Kabare, semoga bapak berkenan menjawab konsultasi saya. Saya berusia 56 tahun, sudah mempunyai putera 2 orang. Sudah 5 tahun ini, saya mempunyai keluhan; telapak kaki terasa panas dan badan sering ngilu, kepala sering pusing, mata kabur, dan sering tenggorokan kering disertai sesak napas. Yang lebih parah, saya sudah tidak bisa memberi nafkah batin pada istri. Saya memang tidak pernah cek dokter karena saya takut kalau mempunyai penyakit yang parah. Saya memberanikan diri untuk konsultasi dengan bapak karena keluhan saya kok semakin banyak. Sekarang tambah mual dan lemas badan. Mohon bantuan bapak, saya ingin sembuh. Terima kasih. Jawaban Bapak Jun yang sedang pusing. Melihat foto dan membaca surat Bapak, dapat saya haturkan bahwa Bapak mempunyai gula darah yang tinggi, dan sudah mengenai syaraf, ginjal, serta jantung. Jadi, Neuropathi diabeticum-lah yang menyebabkan keluhan-keluhan tadi. Gula darah Bapak sangat tinggi, lebih dari 350. Kadar gula darah sangat tinggi itu berpengaruh pada organ dalam lainya. Adanya rasa mual dan pusing karena ginjal, kreatin, dan ureum meningkat tinggi. Untuk sementara, Bapak bisa minum jus kacang panjang dan tomat. Caranya, ambil 12 kacang panjang dan 1 butir tomat sayur lalu di-blander, disaring, lalu diminum tiap hari sebanyak 50 ml. Lakukan itu selama 1 bulan. Saya akan kirim obat untuk Bapak. Pantangannya, jangan makan singkong dan ketan. Demikian yang dapat saya haturkan. Terima kasih.

MASALAH KELUARGA Ibu As di Solo Pak Gembong yang baik, saya ibu rumah tangga dengan 1 orang putra. Perkawinan kami sudah berjalan 5 tahun, namun saat ini keluarga saya sudah diujung tanduk keretakan. Sebelum menikah dengan suami, saya pacaran sampai jauh. Namun, keluarga saya menolak keras karena tidak setuju. Lalu kami putus, kemudian kenal dengan suami dan menikah. Namun sejak saya ketemu kembali dengan mantan pacar saya, kok perasaan saya jadi hambar. Saya menjadi lebih sayang dengan mantan pacar, karena pertemuan saya dengan mantan seperti ditemukan Tuhan. Pacar saya juga punya masalah dengan istrinya dan mau cerai. Menurut ceritanya, dia sudah tidak mungkin bisa hidup dengan istrinya. Sampai-sampai, pernah istrinya dipukuli karena cerewet, dan dia cerita istrinya dan keluarganya begitu tega melaporkan ke polisi. Jadi mantan akan cerai dan menikah dengan saya. Tapi saya ragu-ragu walau saya sudah hambar, karena keluarga besar saya akan marah. Saya bingung bapak, mohon bantuan apakah memang mantan saya ini jodoh saya? Karena tanpa sepengetahuan suami dan keluarga, saya sering ketemu dan berhubungan yang sudah jauh. Saya ingin cerai dengan suami, tapi tidak ada alasan yang kuat. Saya bingung. Mohon saran bapak, apa yang harus saya lakukan, terus dengan suami atau cerai. Terima kasih. Jawaban Ibu As di Solo yang sedang bingung. Setelah melihat foto Ibu, suami, dan mantan pacar, dan membaca surat Ibu, maka yang dapat saya haturkan adalah: tidak akan pernah dan tidak mungkin Tuhan mempertemukan kemaksiatan. Perselingkuhan Ibu dengan mantan pacar adalah dosa yang sangat besar dan tidak akan diampuni Tuhan, kecuali bertobat. Suami ibu adalah orang yang sangat baik, jadi menghianati suami adalah kesalahan besar Ibu. Mantan pacar Ibu merupakan tipe laki-laki kasar dan tidak setia. Seorang laki-laki memukuli istri adalah tindakan pidana dan sangat dilarang agama. Apa yang dia ceritakan kepada Ibu adalah kebohongan yang sangat besar dan merupakan rayuan. Apabila dulu jadi dengan Ibu maka Ibu akan diperlakukan sama. Untuk itu, silakan bertobat dan lepaskan mantan pacar Ibu karena dia nanti yang akan menghacurkan masa depan dan akan membawa Ibu ke neraka abadi. Jangan takut dengan ancaman-ancamannya bila dia nanti tidak mau diputus. Binalah keharmonisan dengan suami lagi, tinggalkan kemaksiatan dan dosa besar yang ibu lakukan. Menikah dengan mantan pacar Ibu akan membawa kehancuran karena ibu akan diperlakukan sama, atau lebih berat dari istrinya mantan. Demikian, terima kasih.

Diasuh oleh: KRMH Ir Gembong Priyatmo Danudiningrat

MASALAH USAHA Bp Rdy di Medan Bapak Gembong, saya pensiun dari perusahaan swasta. Karena saya masih sehat, saya ingin membuka usaha dengan modal pesangon yang saya terima. Saya punya lahan cukup luas, sekitar 2.000 meter lebih di pinggiran Kota Medan. Saya sangat senang membaca Kabare, untuk itu saya ingin konsultasi tentang usaha agrobisnis yang sering ditulis Bapak Gembong. Usaha agro apa yang cocok untuk saya agar pesangon saya tidak habis, karena anak saya masih kuliah semua. Atas kebaikan bapak, saya ucapkan terima kasih.

Jawaban Bp Rdy yang masih sehat, melihat foto dan membaca surat Bapak, dapat saya haturkan bahwa usaha yang cocok untuk Bapak adalah di bidang pertanian. Tanah Bapak tersebut dapat dimanfaatkan untuk pertanian dengan menanam papaya california dan jambu sukun kristal. Usaha ini sangat berpotensi menguntungkan dan dalam waktu singkat akan menghasilkan. Usaha papaya california hanya butuh waktu 3- 4 bulan untuk panen, sedangkan jambu sukun kristal membutuhkan waktu 6 bulan. Untuk market produk, tidak ada kesulitan karena Medan masih sangat kekurangan kebutuhan buah tersebut. Dalam usaha ini, perlu sekali Bapak belajar agar mendapatkan produk yang maksimal. Saya akan membantu Bapak untuk merealisasi usaha ini, baik mengenai teknologi maupun bibit unggulannya dengan melalui surat. Demikian saya haturkan, terima kasih. Semoga Bapak dalam usaha ini bisa profesional. Terima kasih.

Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa problema. Namun selalu ada jalan keluar. Kirimkan problema yang Anda hadapi lengkap dengan data diri dan foto, lebih baik surat ditulis dengan tangan. Pak Gembong akan membantu memecahkan problema Anda. Surat dapat dikirimkan ke: Redaksi Majalah Kabare Jl. Pacar 67A Baciro,Yogyakarta Telp. +62 274-562887, Fax. +62 274-558072 e-mail: info@kabaremagazine.com www.kabaremagazine.com

Juni 2014

95


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Grand Opening

Bambino's Casa DeCafe Teks&Foto: Farid Imawan

B

ambino's merupakan café yang sangat representatif sebagai tempat untuk bertemu dan menjalin kembali ikatan emosional dengan teman-teman lama, terutama yang pernah sekolah atau tinggal di Jogja. Bermula dari keinginan itulah, sang owner Bambang Wijatmiko yang memang sudah sekitar 30 tahun meninggalkan Jogja, berkeinginan mendirikan sebuah café sebagai sarana untuk berkumpul kembali dengan suasana yang nyaman. Nama Bambino's sendiri merupakan nama udara sewaktu dia masih aktif menjadi penyiar di Radio Gerenimo sekitar tahun 1971-1978. Grand opening Bambino's Casa De Cafe dilaksanakan tanggal 3 Mei 2014 kemarin. Café yang terletak Jl. Gajah Mada 15 A ini

diharapkan bisa menjadi tempat berkumpul bagi para alumnus Jogja yang banyak tersebar di seluruh Indonesia, terutama ketika mereka berkunjung ke Jogja. Ibaratnya, Bambino's adalah tempat untuk kembali pulang ke Jogja dan berbagi memori bersama teman-teman lama dengan suasana café yang nyaman. Acara dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum Ir. Djoko Kirmanto dan dihadiri oleh beberapa tamu undangan, seperti Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati, GBPH Prabukusumo, beberapa pengusaha café di Jogja, dan para alumnus Jogja. Bambang Wijatmiko sendiri berharap Bambino's ini nantinya bisa menjadi life styles, karena memang disamping menjadi tempat bersantai dengan menu-menu yang variatif dan juga life music, Bambino's juga menyediakan ruang khusus meeting untuk 10 orang dengan fasilitas yang lengkap dan kedap suara. +

M

ulai bulan Mei 2014, PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. membuka rute baru penerbangan langsung dari Yogyakarta menuju Makasar. Pembukaan penerbangan perdana rute JOG-UPG (Yogyakarta-Makassar) diselenggarakan dalam seremoni khusus di Blue Sky Executive Lounge, Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis, 1 Mei 2014 lalu. Penerbangan yang dikelola dibawah sub-brand "Explore Jet" ini dilayani menggunakan armada Bombardier CRJ1000 NextGen yang telah dioperasikan sejak Oktober 2012 untuk melengkapi layanan penerbangan domestik di tanah air, baik untuk penumpang maupun barang. Jenis pesawat ini memilki kapasitas 96 penumpang, terdiri dari 12 kursi kelas bisnis dan 84 kursi kelas ekonomi. Muhammad Anshori, General Manager Garuda Indonesia Branch Office Yogyakarta, menargetkan tingkat keterisian untuk tahap awal ini diharapkan mencapai angka 80 persen. "Kami membidik para mahasiswa dari wilayah timur yang banyak belajar di Yogyakarta, disamping dari kalangan leisure serta pebisnis," katanya. Rute baru ini merupakan bagian dari program Garuda Indonesia untuk melakukan ekspansi jaringan penerbangan domestik, khususnya di wilayah yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi baru serta sejumlah destinasi pariwisata. Jadwal penerbangan bernomor GA677 berangkat dari Yogyakarta pukul 18.25 WIB dan tiba di Makassar pukul 21.20 WIT, sementara penerbangan GA676 berangkat dari Makassar pukul 17.00 WITA dan tiba di Yogyakarta pukul 17.45 WIB. +

96

Mei 2014

Penerbangan

Perdana

Garuda Indonesia Rute Yogyakarta-Makassar Teks: Agus Yuniarso;Foto: Albert


Story Telling

Pandita in

Love Teks&Foto: Wahyu Indro S.

W Panasonic Luncurkan Produk

Terbaru Teks&Foto: Farid Imawan

P

erkembangan teknologi digital dan gaya hidup masa kini, telah mengalami dinamika dan perubahan yang signifikan dalam kehidupan konsumen modern. Untuk memenuhi kebutuhan pasar akan hal tersebut, pada Senin, 19 Mei lalu, bertempat di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta, Panasonic meluncurkan produk TV dan home theater yang terbaru. Inovasi Televisi terbaru ini merupakan kategori TV Vierra Life + Screen yang mempresentasikan televisi masa depan dan melebihi Smart TV, Beyond Smart. Televisi 4K Ultra HD yang dilengkapi dengan teknologi Cloud yang membuatnya lebih pintar. Sedangkan untuk home audio, produk yang diluncurkan adalah XH 333 & BTT 433. Produk ini dapat menghasilkan suara berkualitas tinggi sehingga dapat menciptakan home theater dengan kualitas suara sesuai dengan selera masyarakat. Dengan peluncuran produk terbaru ini, Panasonic selalu berupaya menciptakan kehidupan yang lebih mudah melalui teknologi, sesuai dengan slogan Panasonic; A Better Life, A Better World. +

HANI D Project management menghadirkan pentas “Story Telling Pandita in Love” di Museum Affandi, Yogyakarta, pada 12-13 Mei kemarin. Pentas monolog tersebut diadaptasi dari “The Priest of Shiga and His Love” yang ditulis oleh sastrawan Jepang, Yukio Mishima. Sedangkan di Indonesia, naskah Pandita In Love ini pernah dialihbahasakan oleh Sapardi Djoko Damono dengan judul “Sang Pendeta dan Kekasihnya”. Cerita tersebut berkisah tentang seorang pandita dari kuil Shiga, yang membulatkan tekad akan menjalani kepercayaan secara selibat untuk bisa meraih nirwana. Namun, kenyataan yang terjadi tidak seperti yang diharapkannya. Dalam perjalanan imannya, ia jatuh cinta kepada selir kerajaan Malam itu, Pandita in Love dibawakan Whani Darmawan dengan sangat baik. Gaya bertutur khasnya, membuat karakter sang pandita menjadi demikian terlihat. Menurut sutradara teater yang juga ahli beladiri tersebut, secara garis besar inti ceritanya tentang peristiwa bergetarnya perasaan, tumbuh-tumbangnya keinginan masing-masing, cerita yang mengurai pilihan sikap tragis dan mulia. Ia juga mengaku, butuh berbulan-bulan untuk menghapalkan naskah tersebut. "tetapi, yang paling penting, pentas ini ditujukan ra pemimpin atau untuk p para siapa pun yang ingin mengambil keputusan-keputusan secara sadar. Semoga teriakan pesanpesan naskah ini dapat lebih tersampaikan secara mempesona dan dapat dinikmati segala usia," ujar W Whani. +

Mei 2014

97


JERON BETENG BERITA SINGKAT

GreeNET

Adakan

Kunjungan

Silaturahmi

Lingkungan Teks&Foto: Ist

P

ada tanggal 25-28 April 2014, Yayasan “Green Network Indonesia (GreenNET Indonesia)” telah melakukan Kunjungan Silaturahmi Lingkungan ke Brunei Darussalam sebagai upaya mempererat tali persahabatan dengan stakeholders sector lingkungan, pertanian, dan kehutanan. Delegasi GreenNet Indonesia terdiri dari 19 orang dan dipimpin oleh Ketua UmumTranstoto Handadhari. Tujuan diadakannya kunjungan tersebut adalah untuk mengembangkan jaringan kerjasama pelestarian lingkungan hidup di wilayah ASEAN melalui diskusi atau tukar-menukar informasi dalam rangka membangun kesepahaman persepsi dan pelestarian lingkungan diantara para pemangku kepentingan kedua bangsa. Dalam sambutannya, Ketua Umum GreeNET Indonesia, Dr. Transtoto Handadhari mengatakan bahwa GreenNET Indonesia

bersedia menjadi jembatan dalam hubungan kerjasama pelestarian lingkungan dengan stakeholders Brunei Darussalam. Selama berada di Brunei Darussalam, selain melakukan Kunjungan Kehormatan kepada Duta Besar RI, delegasi GreenNET Indonesia telah mengadakan kegiatan enanaman pohon persahabatan; pertemuan Silaturahmi Lingkungan dengan Yayasan “Sultan Haji Hasanal Bolkiah”, the Beach Bunch, Brunei Darussalam – Indonesia Friendship Association (Brudifa), Persatuan Masyarakat Indonesia (Permai) dan “Friends of Indonesia” pecinta lingkungan; penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU); dan wisata alam. +

Syukuran Pembukaan

Santika Premiere Kota Harapan Indah Teks: BK;Foto: Ist

J

umat, m t 25 April 2014 Group Santika Indonesia Hotels & Resort mengadakan syukuran pembukaan Hotel Santika Premiere yang berada di Jl. Harapan Indah Bulevard No. 10-12 Medan Satria, Kota Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat. Hotel ini merupakan hotel ke-8 dalam kelompok Hotel Santika Premiere dan hotel ke-67 yang berada di naungan grup Santika Indonesia Hotels & Resort. Syukuran Pembukaan diawali dengan arak-arakan Lengseran, tarian Kembang Tanjung yang dilanjutkan penandatanganan prasasti oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendy yang di saksikan Kapolresta Bekasi Kombes Priyo Widyanto, Managing Director PT. Damai Putra Group Hoo Leonardo Hendryanto, perwakilan

98

Mei 2014

PT. Damai Putra Group Kunto Wijoyo dan CEO Kompas Gramedia sekaligus Direktur Utama Santika Indonesia Hotels & Resort Agung Adiprasetyo. Setelah penandatanganan prasasti, dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Presiden Direktur PT. Damai Putra Group Benny Gunawan yang diserahkan kepada Lilik Oetama selaku Direktur Eksekutif Santika Indonesia Hotels & Resort dan L. Sudarsana selaku GM Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah Bekasi dan diakhiri dengan penampilan musisi jazz Idang Rasjidi. Hotel yang memiliki 152 rooms dan suites dilengkapi dengan fasilitas ballroom, meeting rooms, restaurant, lobby lounge, sky lounge, fitness center, swimming pool dan free Wi-fi di setiap kamarnya. Selain itu, juga menghadirkan menu andalan dari Bekasi yaitu Gabus Pucung yang disajikan setiap pagi bersama menu-menu yang lain. +


Soft Opening

Jogja City Mall Teks & Foto: Farid Imawan

di

Ngopi Sore

Bebek Tepi Sawah

Jogja

J

Teks&Foto: Indro ‘Kimpling’ Suseno

P

ersahabatan dimulai dari srawung yang tulus dan akrab. ogja kembali diramaikan dengan kehadiran Mall baru yang soft Kabare mengundang para sahabat untuk sejenak opening-nya dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Mei. Acara soft berbincang santai menikmati kopi, pisang goreng dan opening ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Komisaris tentunya bebek krispi dan ayam asap di Resto Bebek Tepi Sawah PT Garuda Mitra Sejati KGPH Hadiwinoto yang diserahkan cabang Ubud di Jalan Damai, Jogja, diiring semburat matahari sore kepada Direktur Jogja City Mall Bunardi, didampingi Presiden di tepi sawah yang menghijau. Pertemuan akrab saling bertukar Komisaris PT Garuda Mitra Sejati Soekeno dan Penghageng canda mengerucut pada sebuah kesamaan pandangan bahwa Panitropuro Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat GKR pertemanan di Jogja dapat menyelesaikan berbagai masalah yang Condrokirono pelik walau ketegasan tetaplah diperlukan, seperti disampaikan Jogja City Mall merupakan one stop entertainment yang menggabungkan sisi tradisional dan gaya hidup modern. Dibangun oleh Kapolda DIY Brigjend Pol. Drs. Haka Astana. “Saya masuk Jogja sebagai Kapolda memutuskan untuk tanpa dengan arsitektur perpaduan Jawa-Kraton dan Kolonial, dengan pengawalan (voorijder), saya orang Jogja asli dan semua kalangan interior modern yang dirancang oleh KGPH H. Hadiwinoto dan hampir saya kenal baik, kalau dikawal malah terlalu menarik Soekeno. Jogja City Mall menawarkan sentuhan baru untuk gaya perhatian.” Danrem 072 Pamungkas Brigjend TNI MS Fadhilah hidup masa kini, didukung oleh tenant berskala nasional dan pun menunjukkan gaya bergaul yang santai dan non formal. “Yang internasional yang berkualitas. Bangunan yang terdiri dari 5 lantai penting saya selalu ingin bergaul dengan masyarakat berbagai ini berdiri di atas lahan seluas 2,8 hektare dengan basement untuk kalangan, karena dari itulah saya menambah ilmu,” paparnya. fasilitas parkir yang dapat menampung 1.500 mobil dan 1.500 Candaan lucupun dilontarkan bersautan oleh Kapolda dan motor. Danrem. “Ada seorang penumpang pesawat yang setelah turun Selain menjadi alternatif wisata yang dapat menyerap dari pesawat dia protes keras karena merasa kepanasan. Petugas wisatawan lokal maupun luar negeri, diharapkan keberadaan Jogja pun berkata, ‘tak ada masalah, Pak. Di dalam pesawat cukup dingin City Mall ini bisa menjadi mall kebanggaan warga Jogja dan dapat memberikan sumbangsih untuk mengurangi pengangguran dengan kok!’ Penumpang itu pun menjawab, ‘tidak bisa! Jelas-jelas itu kipas angin kau taruh di luar pesawat, bagaimana mungkin ada angin di menyerap lebih kurang 2.000 tenaga kerja. dalam pesawat?’ Itulah dampak OKB alias orang kaya baru, yang Turut hadir dalam acara ini Bupati Sleman Sri Purnomo, naik pesawat jenis ATR turbo propeler!,” Dan semua pun tertawa Kapolda DIY Brigjen Pol. Drs. Haka Astana, Kapolres Sleman lepas dihibur oleh dua jendral yang kocak. AKBP Ihsan Amin, Kepala Cabang Bank BCA Sabar Purnomo, dan Direktur PT BP Kedaulatan Rakyat Gun Nugroho Sawawi. + Keterangan foto ki-ka: Drg R Eddy Poerjanto, Indro Kimpling, Muhammad Ali (Pinwil Bank BRI DIY), M Anshori (GM Garuda Idonesia Jogja), Brigjend TNI MS Fadhilah (Danrem 072 Pamungkas), Brigjend Pol. Drs. Haka Astana (Kapolda DIY), Hartono (Fasco Mansion), Ir. Danang Wibowo, Andi Wirson (GM Bandara Adisutjipto), Syafrian Wahab (Wapinwil Bank BRI). + Mei 2014

99


JERON BETENG BERITA SINGKAT

DPD Asita DIY Periode

2014-2018

Dilantik

Teks&Foto: Anis RN

S

ebagai mitra pariwisata, Association Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) merupakan salah satu organisasi tua dengan jumlah anggota yang cukup banyak. Perlu kekompakan dan keterbukaan agar tidak ditumpangi kepentingankepentingan lain, sehingga dapat mengayomi seluruh anggota. Hal terebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Pariwisata DIY Didik Purwadi pada acara pelantikan Pengurus DPD Association Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIY periode 20142018. Bertempat di Royal Ambarrukmo, 13 Mei 2014.

Daerah Istimewa Yogyakarta kaya akan keanekaragaman destinasi wisata. Selain memiliki Kraton, Yogyakarta juga memiliki candi, pantai, wisata kuliner dan beragam pilihan destinasi lainnya. Menjadi sebuah tantangan bagi pelaku usaha di bidang pariwisata untuk membuat tamu yang datang merasa enak, nyaman, aman dan lebih percaya diri berkunjung di Yogyakarta. Untuk itulah diperlukan dukungan dan kerjasama yang lebih baik dari para pelaku usaha khususnya biro-biro perjalanan. Biro perjalanan wisata diharapkan memperkenalkan DIY bukan hanya malioboro saja, namun juga kabupaten kota. Pelantikan Pengurus DPD Association Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIY periode 2014-2018 dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asita, H Asnawi Bahar. Dalam sambutannya, Asnawi Bahar menyampaikan bahwa salah satu tugas Asita adalah bagaimana membuat tamu length of stay ketika berkunjung di suatu daerah. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama antar semua pelaku usaha di bidang pariwisata. Demikian juga halnya dengan pemerintah, agar dapat segera mengembangkan infrastruktur sebagai pendukung. Edwin Ismedi Himna kembali terpilih menjadi ketua DPD Asita DIY periode 2014-2018. Pada sambutan usai pelantikan, Edwin menyampaikan bahwa dalam berorganisasi pasti terdapat perbedaan pendapat, namun dengan jumlah anggota kurang lebih sekitar 200, Asita DIY masih tetap solid. Pihaknya berharap, bai pelaku usaha biro perjalanan yang belum tergabung dengan Asita, agar dapat segera memenuhi persyaratan menjadi anggota, salah satunya adalah harus berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas). +

Syukuran Pembangunan

Hotel Crystal Lotus

Yogyakarta Teks: Farid Imawan; Foto: ist

S

etelah kurang lebih 7 bulan proses pembangunannya, Hotel Crystal Lotus yang beroperasi dibawah naungan Prabu Managemen, akhirnya di resmi dibuka. Prabu Management merupakan operator hotel baru yang berasal dari Bali, dengan lebih dari delapan hotel, Resorts dan Spa diwilayah Yogyakarta, Bali dan Batam yang saat ini sedang dalam pembangunan. Acara syukuran pembangunan yang juga menandai grand opening Hotel Crsytal Lotus ini dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Mei, dan dihadiri oleh Bupati Kabupaten Sleman Sri Purnomo.

100

Mei 2014

Dalam sambutannya, Andi yang juga merupakan owner dari hotel Crystal Lotus, mengucapkan terima kasih kepada semua tamu undangan yang hadir atas dukungannya sehingga pembangunan hotel Crystal Lotus dapat berjalan lancar. Crystal Lotus menawarkan pilihan menginap dengan suasana yang nyaman. Hotel yang terletak di Jalan Magelang ini didesain dengan konsep etnik Jawa, dipadukan sentuhan modern dan memiliki 139 kamar dengan konsep fun, fresh, dan friendly. +


Nanny’s Pavillon Library Restaurant

Hadir di Jogja Teks&Foto: Anis RN

Olifant School Yogyakarta

Saresehan "Mengatasi

Kekerasan Seksual pada Anak" Teks&Foto: Anis RN

N

anny's Pavillon, sebuah pancake restoran berkonsep Perancis Amerika hadir di Yogyakarta dengan konsep baru dengan tema Nanny's Pavillon Library. Secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat Jogja pada akhir Mei 2014 berlokasi di Jogja City Mall Ground Floor. Nanny's Pavillon Library yang berada di Yogyakarta merupakan outlet ke-14 dari beberapa outlet yang sudah ada sebelumnya di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Medan dan Semarang. Selain itu Nanny's Pavillon juga terdapat di Kuala Lumpur International Airport 2 dengan mengusung konsep Nanny's Pavillon Porte Bagage. Nanny's Pavillon sendiri telah beroperasi sejak 5 tahun yang lalu dan dibuka pertama kali di kota Bandung dengan tema Nanny's Pavillon Home. Mellisa Sugianto selaku founder dan Creative Director Nanny's Pavillon mengungkapkan bahwa sebagai kota pelajar, Yogyakarta sangat cocok dengan konsep Nanny's Pavillon Library, dimana interior restoran didominasi dengan buku-buku, kliping-kliping koran yang diletakkan pada rak-rak berjajar pada dinding dan segala hal yang berhubungan dengan library. Nama Nanny's Pavillon sendiri terinspirasi dari seorang nanny atau pelayan rumah yang biasa mengerjakan pekerjaan rumah hampir di seluruh sudut, mulai dari depan sampai belakang rumah. Untuk itulah konsep Nanny's Pavillon di beberapa kota dibuat berbeda-beda mewakili visualisasi dari ruang-ruang yang berada di dalam rumah. Hal tersebut diungkapkan Swestika Prasetyo, Marketing Executive Nany's Pavillon. Tika menambahkan, beberapa varian menu dapat ditemukan di Nanny's Pavillon Library, seperti Ynez's Blueberry Cheese Roll Pancake, Heavy Alvin's Potato, Cecile's Hot Tuna Spaghetti dan menu menarik lainnya. Selama masa promosi, transaksi sampai dengan 200 ribu rupiah akan mendapatkan merchandise berupa p limited edition stasionery set. +

T

erungkapnya puluhan kasus kekerasan seksual kepada anak belakangan ini menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Untuk mencegah agar kasus serupa tidak terus menerus berulang, dibutuhkan kerjasama dengan berbagai kalangan, mulai pihak sekolah, orang tua murid, bahkan sampai perusahaan penyedia tenaga kerja. Dalam Saresehan tentang "Mengatasi Kekerasan Seksual pada Anak", yang diselenggarakan Sekolah Olifant, Yogyakarta, 24 April lalu, Direktur Olifant School Yogyakarta, Deasi Andriani mengatakan, upaya dan proses pengamanan siswa di lingkungan sekolahnya telah dilakukan secara baik. Antara lain, memberlakukan sistem keamanan dan keselamatan, sebuah regulasi yang mewajibkan seluruh pihak untuk menaati prosedur seperti monitoring siswa saat berada di toilet, proses antar dan jemput siswa, penggunaan ID card, entry pass dan lainlain. “Di sekolah, ka kami memperhatikan sistem keamanan di segala sisi, seperti landscape, positioning, tak bersudut tajam, pewarnaan bahan-bahan hingga pemilihan lantai yang aman bagi anak,” katanya. Selain itu, Olifant School Yogyakarta juga memiliki proses rekrutmen dan evaluasi ketat bagi pendidik. “Kita harus mencoba hal-hal b tterbaik untuk mengecilkan kesalahan, kita ttidak dapat menghapusnya ataupun menghindarinya seratus persen,” ujarnya. + m

Mei 2014

101


CAWISAN EDISI DEPAN

KONDHANG

Leo Kristi

N

Foto: Ist

REGOL

Sang Legenda Jawa

ama Leo Kristi bisa dibilang sebagai salah satu legenda musik bergenre ballad di Indonesia. Melalui music, Leo merasa menemukan pengembaraan musikalnya lewat perjalanan panjang menjelajah Nusantara. Bagi Leo, musik adalah dunianya. Leo kecil selalu menyimak setiap irama yang dimainkan tiap subuh oleh ayahnya. Leo pun selalu berkata bahwa music baginya sahabat dan ia menyambut nyayian sebagai kecintaan. Seperti apa kabar Leo Kristi sekarang? Apa saja kesibukannya kini? Simak selengkapnya di Kabare edisi Juli 2014 nanti. +

B

agi para traveler, Pantai Parangtritis memang merupakan salah satu pantai yang paling terkenal di Jawa. Pantai yang terletak 27 kilometer selatan Kota Jogja juga kerap kali diberitakan lekat dengan legenda Ratu Kidul. Banyak orang percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai Laut Selatan. Namun, dibalik mitos tersebut, rupanya Pantai Parangtritis memiliki segudang pesona lain yang mampu menarik minat wisatawan untuk mengunjungi pantai ini. Apa saja magnet lain yang dimiliki oleh Pantai Parangtritis? Baca ulasannya lebih lanjut di Kabare edisi selanjutnya. +

102

Juni 2014

Foto: Ist

Foto: Ist

CANTHING Kristal Cantik

nan Mewah

B

ebatuan kristal yang cantik menjadi incaran para kolektor di berbagai negara. Kristal yang memiliki arti harafiah es memang memiliki keindahan yang sempurna. Kita sudah lama mengenal berbagai bentuk Kristal. Dalam bentuk pajangan kita bisa bisa melihat aneka bentuk kristal sebagai jambangan dan lampu hias. Dalam bentuk perhiasan bisa berupa mata cincin, kalung, gelang dan perhiasan lainnya. Kristal tak hanya sebagai pajangan semata namun juga memiliki sisi prestisius bagi yang memilikinya. Ingin tahu seperti apa ragam kristal-kristal yang cantik dan mewah? Jangan lewatkan Kabare edisi Juli 2014 berikutnya. +




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.