Memetri Kali Pepe
R ekam-Pros es B el aj ar B ers ama Warga
Memetri Kali Pepe
R ekam-Pros es B el aj ar B ers ama Warga Akhmad Ramdhon dan Siti Zunariyah
Memetri Kali Pepe
Rekam-Proses Belajar Bersama Warga
Akhmad Ramdhon dan Siti Zunariyah
Desain dan tata letak Fauzi Sukri
Cetakan I: 2017
KampungnesiaPress dan
Cantrik Pustaka
Jl. Legi 32 Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55598 Website: cantrikpustaka.com
Diterbitkan atas kerja sama: KampungnesiaPress, Sosiologi FISIP UNS & Rujak Center for Urban Studies
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Memetri Kali Pepe
Rekam-Proses Belajar Bersama Warga Akhmad Ramdhon & Siti Zunariyah Yogyakarta: Cantrik Pustaka 82 halaman, 20 cm x 13 cm ISBN:
Daftar Isi Prakata ~ 6 Berjalan, Merekam Kali Pepe ~ 11 Mencatat dengan Open Street Map ~ 23 Merekam Pesan Warga ~ 31 Bercerita dan Menggambar ~ 37 Bersama-sama Membuat Mural ~ 43 Belajar Memahami Sampah ~ 51 Belajar Memahami Bencana ~ 59 Sowan Komunitas ~ 63 Temu Stakeholder Kota ~ 67 Belajar dan Bergembira Bersama-sama ~ 71 Penutup ~ 79
P R AK ATA
namun niat untuk tetap belajar mendorong proses lebih intens dan lebih kompleks dari sekedar pertemuan-pertemuan dikelas. Skema dan proses pembelajaran yang dilakukan tentu senantiasa dinamis. Dengan tetap membuka ruang otokritik bagi semua penggalan tahapan yang
6
dilakukan
memungkinkan
agenda
belajar yang berorientasi pada pengalaman,
P U B L I KA SI
ini adalah bagian dari proses
permasalahan dan dinamika dilapangan. Ada
belajar kami bersama warga dalam skema
yang bisa berjalan sesuai agenda namun tak
belajar mengajar di kelas-kelas Sosiologi FISIP
bisa dipungkiri ada yang juga tidak berjalan
Universitas Sebelas Maret, periode Agustus-
sesuai rencana. Bagian pentingnya, semua
Desember 2016 hingga Februari-Juli 2016.
dapat berjalan dan menjadi pengalaman yang
Proses belajar mengajar sedianya bisa menjadi
penting untuk direkam.
bagian dari kota, walaupun selalu tidak mudah
Tidak ada target dan capaian khusus,
kecuali proses tersebut membuka ruang-ruang
Komitmen pada agenda untuk memproduksi
bagi anak-anak muda untuk belajar bersama,
pengetahuan dan mereproduksinya kembali
belajar mengenali kota sekaligus menjadi
bersama warga kota, mempertemukan kami
bagian dari kota. Secara intens proses belajar
dengan beragam agenda yang meriah, inspiratif
terhubung dengan memori. perasaan, narasi
sekaligus teman-teman dibeberapa kota yang
maupun harapan setiap perjumpaan dengan
lain.
warga sepanjang Kali Pepe. Harapan terdalam
Tentu masih banyak kekurangan dari
tentunya, ke depan ada banyak peluang bagi
semua proses yang sudah kami lakukan,
proses terbentuknya kota dengan modal
namun
pengetahuan yang diproduksi oleh warganya.
menjadi dasar bagi investasi dan proses belajar
Belajar untuk memproduksi dan mereproduksi
yang akan panjang serta senantiasa harus
pengetahuan atas kota, dari kampung tempat
dilakukan. Semua detil aktivitas dan rangkaian
dimana kita semua tinggal. Tak lebih tak kurang.
agenda kami distribusikan dengan platform
Proses tersebut, berhutang pada banyak pihak
#MemetriKaliPepe via Kampungnesia (dot)
yang telah mensupport proses belajar kami.
org. Publikasi ini berhutang budi, pada banyak
ide untuk mendokumentasikannya
7
pihak. Secara khusus ucapan terima kasih yang
dokumentasi harapannya dapat jadi model
tulus harus kami haturkan pada seluruh warga
pembelajaran bersama, baik bagi kami maupun
yang senantiasa ramah untuk ditemui sembari
bagi yang lain.
berbagi cerita dan senantiasa tetap berharap Kali Pepe harus lebih baik dari hari ini. Terima kasih secara khusus teman-teman di Gandekan, Sangkrah, Jagalan dan Rujak Center for Urban
8
Studies untuk kesempatan belajar bersama kota-kota lain lewat program Urbanisme Warga. Semua teman-teman kelas Sosiologi A 2013, terima kasih telah berkomitmen untuk belajar bersama selama dua semester untuk semua proses belajar yang menggembirakan. Terakhir, akan selalu ada teman-teman baru pada setiap tahunnya, sehingga setiap proses
Akhmad Ramdhon & Siti Zunariyah
9
10
#B e r j a l a n, M e r e k a m K a l i P e p e P R O SE S
belajar yang tertulis bermula
bisa dikembangkan dari materi dari mata
dari aktivitas belajar mengajar di kelas-kelas
kuliah
Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Lingkungan,
mengembangkan beberapa agenda. Agenda
Perubahan
Pemberdayaan
yang terkoneksi dengan dinamika kota, dalam
Masyarakat. Mata kuliah yang sebenarnya
beberapa konteks. Yang paling relevan dalam
memuat konteks dan tuntutan untuk belajar
skema pembelajaran selama dua semester
lebih luas dalam beragam dimensi. Ide yang
terakhir adalah belajar memahami kota dengan
Sosial
dan
tersebut,
memungkinkan
untuk
11
12
merancang agenda untuk mendokumentasikan
ganjil akan dirancang untuk melakukan dan
Kali Pepe. Selain itu, beberapa agenda lainnya
mengembangkan agenda pemetaan sebagai
adalah proses kelas yang tetap berjalan
bagian dari ide memproduksi pengetahuan
sebagaimana mestinya, dimana ada pertemuan
bersama warga kota. Agenda ini berorientasi
di kelas untuk beragam sesi presentasi dan
pada upaya untuk merekam beragam informasi
diskusi, yang telah terjadwal.
baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Proses
Kelas berlanjut dengan agenda lapangan
yang dirancang untuk mendokumentasikan
sebagai orientasi pengembangan dari materi-
Kali Pepe, adalah mencatat dinamika Kali Pepe
materi
Skema
lewat berbagai informasi yang diberikan oleh
dan agenda lapangan menjadi proses yang
warga. Semangat belajar, bermain, mendengar,
dirancang sedari awal, agar bisa menjadi bagian
mencatat, mendokumentasikan menjadi kata
dari proses pembelajaran yang akan dilakukan.
kunci untuk sesi pembelajaran yang coba
Mengingat proses pembelajaran terbagi dalam
dilakukan pada sesi pemetaan di Kali Pepe.
dua semester: maka sesi kuliah pada semester
Point-point untuk merekam beragam hal,
yang
didapatkan
dikelas.
proses kelas yang tetap berjalan sebagaimana mestinya, dimana ada pertemuan di kelas untuk beragam sesi presentasi dan diskusi, yang telah terjadwal.
menjadi titik tolak agenda pemetaan yang dilakukan bersama warga sebagai media belajar bersama. Beberapa hal teknis dilakukan untuk mengeksekusi agenda dokumentasi Kali Pepe. Mulai dari penyusunan rangkaian agenda kelas maupun job desk kelompok dalam penyusunan
14
tugas lapangan. Setiap kelompok yang dibentuk akan menyusun tugas individu dan jadwal agar bisa dipantau secara kolektif. Proses tersebut menjadi penting mengingat keberadaan sesi kelas yang telah terjadwal. Distribusi kelompok dengan distribusi titik kawasan yang harus didokumentasikan menjadi target paling awal
dalam skema agenda yang akan dilakukan.
lebar, luas, talut, sepadan maupun sedimentasi
Untuk kemudian mendiskusikan lebih lanjut
yang bisa dilihat dan diukur, salah satunya
instrument yang akan digunakan di lapangan
berbasis Open Street Map. Selain itu, catatan
sebagai panduan untuk belajar bersama,
yang juga harus disertakan adalah informasi
setidak-tidaknya
biota maupun vegetasi, yang akan melengkapi
dirancang
akan
berjalan
selama satu semester. Merancang
berbagai
juga informasi terkait dengan pertanyaan
pemanfaatan
dan
sungai, sepadan hingga kawasan Kali Pepe oleh
merekam berbagai informasi warga mulai
warga. Hal yang tidak boleh diabaikan juga,
dari aspek fisik sungai dengan dinamika
aspek non fisik Kali Pepe yang meliputi model
yang menyertainya menjadi tahapan yang
hunian, fasilitas publik, akses warga, sejarah
dilakukan dilapangan jadi tahapan #Produksi
atas sungai, pengalaman bencana, harapan
Pengetahuan. Merekam apa yang bisa dilihat
warga hingga beragam informasi menarik
ketika berjalan-transek di sepanjang Kali Pepe.
terkait dengan folklore yang berkembang
Mencatat beragam aspek fisik sungai, seperti
disekitar Kali Pepe. Semua informasi yang
15
16
didapat dari warga yang berkenan membaginya,
dan berkumpul dengan lebih banyak komunitas
dicatat dan direkam menjadi bagian dari upaya
menjadi menarik untuk saling menyapa serta
mendokumentasikan Kali Pepe.
berbagi agenda bersama. Kesamaan menjadi
Sesi tersebut kemudian berlanjut dengan
bagian dari kota jadi simpul untuk saling terkait.
agenda semester berikutnya dengan skema
Rangkaian pertemuan menjadi agenda untuk
berkumpul
merancang
belajar bersama untuk lebih dekat memahami
beberapa agenda sederhana berbasi komunitas.
kota dan #Re-produksi Pengetahuan yang coba
Beberapa sesi kumpul untuk belajar bersama
dilakukan sebelumnya.
bersama
bersama
menghasilkan rangkaian agenda. Mulai dari ide untuk membuat dokumenter warga kampung, mengumpulkan anak-anak untuk bercerita tentang kampung, memuat mural sebagai media bersama, bicara sampah, bicara bencana, bicara imajinasi tentang kota yang lebih baik. Bertemu
17
Point-point untuk merekam beragam hal, menjadi titik tolak agenda pemetaan yang dilakukan bersama warga sebagai media belajar bersama.
19
21
#M e n c atat
dengan
o pen s treet m ap
B E R S A M A A N proses mendokumentasikan Kali Pepe, agenda yang menyertai adalah pembuatan peta partisipatif Kali Pepe berbasis Open Street Map/OSM. Agenda pemetaan dipilih mengingat pentingnya keberadaan warga berikut ruang spasial untuk juga didokumentasikan. Lewat serangkaian sesi belajar bersama yang difasilitasi Hysteria-
Semarang, pemetaan berbasis Open Street Map dilakukan oleh tim khusus yang bertanggung jawab untuk merancang agenda OSM. Ide menyusun data OSM yang dikumpulkan bersama warga adalah adanya kesempatan untuk
memperbaharui
informasi
dan
pengetahuan tentang kampung tempat tinggal. Harapannya, dengan warga yang membangun
23
atau membuat peta kawasan mereka sendiri
diperoleh akan semakin sesuai. Disamping
diharapkan akan memunculkan respon warga
field paper, perlu disiapkan pula kertas untuk
terhadap kawasan mereka. Dengan mengetahui
mengisi data bangunan yang meliputi kolom
situasi hasil pemetaan akan hadir kesadaran
nama bangunan, jenis atap, jenis dinding,
terkait apa saja potensi dan apa yang mereka
jenis lantai, jenis lantai dan keterangan seperti
butuhkan untuk wilayah tempat warga tinggal.
alamat lengkap. Kemudian Java Open Street
untuk
Map Editor (JOSM) adalah sebuah aplikasi
pemetaan Open Street Map: antara lain,
desktop yang dibuat menggunakan teknologi
pembuatan field paper untuk membantu
Java dan pengoperasiannya dapat berjalan
proses
dimana
pada sistem operasi Windows, Mac OS, dan
mapper membawa sebuah lembar kerja untuk
Linux. JOSM digunakan sebagai salah satu
memvalidasi bangunan. Lembar kerja ini
editor data geospasial dari OSM yang berfungsi
berupa field paper yang berisi foto citra udara
untuk melakukan digitasi pada data spasial
dari satelit BING. Karena OSM berhubungan
OSM. JOSM memiliki banyak fitur built-in,
dengan BING maka keakuratan data yang
seperti dukungan pemetaan audio dan foto,
Beberapa
kebutuhan
pemetaan
di
teknis
lapangan,
25
26
yang membantu mengubah informasi survey
dipetakan nantinya. Selain menggambarnya
menjadi peta. JOSM ini juga mendukung sistem
mapper juga mencatat diskripsi banguan atau
plugin yang dapat menambahkan beberapa
jalan tersebut. Mulai dari jenis bangunan, berapa
fungsi tambahan, seperti digitasi langsung
lantai, dan lain sebagainya sebagai pendukung
dari file GPS log secara real time, dan alat-alat
kelengkapan data pata peta openstreetmap.
menggambar titik, garis, relasi dan lainnya.
Selanjutnya proses pemetaan dilakukan dengan
Dalam pemetaan menggunakan aplikasi
input data ke aplikasi Open Street Map yang
Open Street Map berikutnya adalah proses
dapat dilakukan secara online maupun off line.
kerja dari pendataan bangunan di lapangan
Bagian penting dari pemetaan partisipatif
hingga penginputan ke aplikasi Open Street
berbasis disekitar Kali Pepe agar diketahui
Map. Proses pemetaan yang dilakukan ini
secara pasti berapa jumlah bangunan yang
adalah untuk memvalidasi citra satelit yang
menempati sepanjang aliran sungai. Dari data
sudah diambil dalam field paper. Field paper ini
tersebut dapat ditarik pola ciri khas pemukiman
menjadi pedoman mapper untuk melakukan
sepanjang aliran sungai. Mengingat keberadaan
validasi bangunan dan jalan yang akan
warga sebagai basis utama pengetahuan tentang
kota, kampung maupun sungai. Warga akan lebih memahami keadaan kampungnya melalui peta dalam Open Street Map. Data yang dikumpulkan ketika pemetaan ini akan dibangun dan dikumpulkan bersama warga untuk memperbaharui informasi dan pengetahuan dimasyarakat. Dengan warga yang membangun atau membuat peta kawasan mereka sendiri diharapkan akan memunculkan kepekaan terhadap kawasan mereka tinggal. Dengan mengetahui situasi lapangan yang mereka sadari mereka akan menjadi sadar apa saja potensi dan apa yang mereka butuhkan untuk wilayah tempat dimana warga tinggal.
29
#M e r e k a m p e s a n w a rg a S E M BA R I
berjalan
untuk
melakukan
dokumentasi Kali Pepe, pemetaan Open Street Map sepanjang Kali Pepe, kerja-kerja mendokumentasikan juga dilakukan dalam bentuk dokumenter video. Tentu pembuatan dokumenter yang bisa dilakukan jauh dari kata standart bagaimana seharusnya dokumenter dibuat namun bagian pentingnya adalah ada beragam pesan yang didapatkan selama
melakukan dokumentasi di Kali Pepe. Semua pesan tersebut, sudah seharusnya disampaikan kepada publik secara lebih luas-dalam konteks kota. Maka pembuatan dokumenter dilakukan dalam kepentingan meluaskan pesan-pesan warga atas keberadaan Kali Pepe baik tentang sejarah, pengalaman hingga harapan. Agenda
untuk
mendokumentasikan
dalam bentuk video dilakukan pada setiap
31
32
titik
kawasan-segmen,
dimana
ibu-ibu, hingga anak-anak yang menjadikan
proses dokumentasi baik aspek fisik maupun
Kali Pepe sebagai bagian dari keseharian.
non
yang
Termasuk bagian dari dokumenter yang dibuat
mengeksekusi video, mendesain materi dan
adalah merekam keseharian warga di titik-
mendiskusikannya dengan tim pemetaan untuk
titik Sangkrah-Gandekan untuk kemudian
memilih serta menyusun agenda wawancara.
tampil sebagai sebuah narasi interaksi antara
Beberapa narasumber dipilih setidaknya bisa
kampung dan sungai. Pesan utama dari proses
mewakili narasi Kali Pepe dalam beragam
dokumenter yang coba dilakukan sepanjang
perspektif, mulai dari sesepuh kampung,
Kali Pepe adalah membuat penegasan kepada
fisik
dilakukan.
tempat Tim
teknis
publik secara langsung terkait dengan kondisi sesungguhnya Kali Pepe. Terkait juga bagaimana warga merespon beragam dinamika yang ada serta memberi ruang bagi harapan warga atas keberadaan Kali Pepe untuk kota serta dampaknya bagi warga hari maupun ke depan. Membuat hubungan hulu dan hilir lewat video semoga bisa berkontribusi bagi ide sungai yang lebih baik, lebih layak dan lebih sehat bagi warganya.
33
35
36
#b e rc e r i ta
da n
m e n g g a m ba r
M E N G G A M BA R selalu menyenangkan,
pada beberapa workshop menggambar untuk
tak terkecuali bagian dari cara belajar dan
anak-anak di Gandekan, Jagalan dan Sangkrah.
bermain bersama warga, menggambar menjadi
Anak-anak yang berkumpul diminta untuk
salah satu agenda. Ide untuk mengajak
mengimajinasikan kampung mereka, tidak
anak-anak menggambar merupakan upaya
mudah tentunya mengingat ada banyak pilihan
sederhana untuk menghadirkan ekspresi anak-
terkait apa yang harus digambar. Namun kita
anak terhadap kampung tempat dimana mereka
percaya, gambar adalah alat komunikasi yang
tinggal. Bertemakan Kampungku Ceritaku,
paling mudah dimengerti, dengan gambar
37
itulah mereka bisa leluasa bercerita, untuk kemudian dikemas dalam bentuk Cerita Bergambar: Kampungku Ceritaku.
38
Beberapa sesi pertemuan-belajar bersama difasilitasi dan dilakukan untuk menstimulasi imajinasi
anak-anak
untuk
memahami
kampungnya, apa saja yang mereka ingat dan biasa melakukannya di kampung. Beberapa cerita bergambar berhasil digambar dan mencoba menampilkan keseharian anak-anak kampung. Dimana gambar yang dihasilkan
39
40
pada umumnya, seperti gambar anak yang
persoalan dari pemetaan Kali Pepe yang telah
sedang bermain bola, kelereng, maupun layang-
dilakukan. Untuk itu, jadi tugas bersama
layang. Ada juga yang menggambar tentang
untuk
kondisi sungainya yang kotor dan harapan
anak-anak tentang bagaimana bersikap ramah
untuk menangani kondisi tersebut. Sedangkan
terhadap lingkungan tempat tinggalnya, sebab
gambar yang lain bercerita tentang anak yang
lingkungan kita akan selalu memberikan timbal
mengajak temannya untuk membersihkan
baik dan reaksinya dari aktivitas manusia
sungai dari berbagai sampah yang mengganggu.
terhadapnya.
Harapan atas kampung juga disematkan anakanak pada gambar yang dihasilkan, kebanyakan anak-anak berharap kampungnya bersih, rapi, bebas dari penyakit, tidak ada sampah, banyak tempat bermain dan ada banyak bunga. Dari situ kita tahu bahwa anak mulai mengenal problem di sekitarnya sekaligus menegaskan
terus melakukan pendekatan kepada
41
42
#B e r s a m a M e m b u at m o r a l S ELAIN
menggambar
bersama
anak-
anak di kampung, sesi menggambar juga melibatkan teman-teman lebih luas. Berjejaring dengan teman-teman pegiat seni yang mau terlibat untuk menjadi bagian dari sesi-sesi menggambar/mural berjalan dengan meriah. Diawali dengan beberapa pertemuan untuk
berdiskusi terkait beberapa hal teknis, seperti kebutuhan titik mural, tema mural, agenda eksekusi
hingga
pelibatan
teman-teman
seniman menjadi sesi yang penting sebelum semua agenda mural difinalisasi. Agenda berlanjut
dengan
pertemuan-pertemuan
dengan beberapa komunitas dititik eksekusi mural,
sekaligus
merancang
sesi
mural
43
bisa
digarap
dengan
mempertimbangkan
keterlibatan anak-anak muda tempat dimana mural tersebut dieksekusi. Beberapa sesi pertemuan di Sangkrah dan Gandekan menjadi media untuk berdiskusi intens terkait beberapa hal yang penting. Setidaknya merancang dan mendiskusikan bersama komunitas anak-anak muda setempat teknis agenda mural baik sejarah kampung yang bisa dikembangkan sebagai bagian dari materi, identifikasi
tokoh-tokoh
kampung
untuk
disiapkan profilnya sebagai materi, maupun peta kampung yang akan dikembangkan sebagai bagian dari upaya untuk membentuk pengetahuan
warga
tentang
kampungnya
45
lewat visualiasi mural. Diskusi-diskusi tersebut
proses berkesenian yang menarik. Kondisi yang
sekaligus membuat benang merah antara agenda
membuat anak-anakbisa merespon tempat
pemetaan tentang Kali Pepe yang telah dilakukan
tinggal mereka secara visual menjadi upaya
sebelumnya. Bagian dari pertemuan lainnya
yang harus dilakukan secara terus menerus.
adalah menyepakati titik-titik kampung untuk mengeksekusi mural dengan tahapan perijinan yang mesti dilakukan sebelumnya. Antusiasme
46
anak-anak muda terlihat menggembirakan, layaknya sesi menggambar bersama anak-anak sebelumnya. Keterlibatan anak-anak muda yang telah diusahakan sejak awal makin meriah bersamaan dengan sesi eksekusinya. Tentu ada beberapa gambar spesifik yang dikerjakan secara mandiri namun ide untuk melibatkan anak-anak muda kampung menjadi bagian
47
48
49
50
#B e l a j a r M e m a h a m i s a m pa h B AG IA N dari hasil pemetaan sepanjang
tinggal sehari-hari. Sampah berserak hampir
Kali Pepe adalah persoalan sampah yang
disemua titik sungai, mengumpul pada beberapa
mengemuka, baik dari warga di kawasan hulu
simpul persinggungan Kali Pepe dengan
maupun warga dikawasan hilir. Ada terlalu
sungai lain. Pada beberapa tempat menjadi
banyak penyebab dari persoalan sampah yang
satu bersama sedimentasi yang menumpuk
menjadi persoalan ketika harus membicarakan
selama beberapa waktu sebelumnya, sekaligus
problematika warga disekitar sungai, tempat
berdampak pada pedangkalan sungai.
51
52
Melihat kondisi tersebut, sadar harus ada respon atas persoalan sampah namun jujur
ketiadaan
kapasitas
yang
dimiliki
membuat kesadaran untuk meresponnya mesti mencari bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, beberapa sesi dirancang untuk mencoba mencoba
merancang
agenda
pertemuan-
belajar bersama warga untuk mendalami lebih lanjut persoalan sampah. Sesi belajar bersama warga menjadi sesi untuk mengajak warga memahami kembali persoalan sampah sebagai persoalan bersama sekaligus persoalan krusial untuk segera dikelola bersama, salah satunya lewat upaya sederhana dengan memproduksi modul Sampah Kota Sampah Kita. Momentum
53
tersebut bersamaan juga dengan agenda kota untuk
merealisasikan pembangkit tenaga
listrik berbasis sampah sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi persoalan sampah dalam skala yang besar. Mengingat data yang dirilis, menunjukkan jumlah sampah yang diproduksi di Surakarta mencapai sekitar 270 ton per
54
hari, yang terdiri dari sampah rumah tangga 225 ton/ hari, sampah pasar 25 ton/hari dan perkantoran/jalan/industri sebesar 15 ton/hari. Semua bentuk sampah tersebut diakumulasikan dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo. Ada persoalan sampah yang terlalu besar namun masih minim respon yang sebanding dengan besarnya persoalan.
55
56
57
58
#B e l a j a r M e m a h a m i b e n c a n a D I NA M I KA yang tidak bisa dipisahkan
Kali Pepe adalah membangun kesadaran
dari tinggal disekitar sungai adalah resiko
terkait berncana, distimulasi teman-teman
atas bencana. Dimana catatan bencana banjir
Rumah Baca Sangkrah berkerja sama dengan
menjadi tertalu sering dialami oleh warga yang
ARM (Association of Resiliency Movement
tingggal dibeberapa titik yang rentan terhadap
Yogyakarta). Beberapa pertemuan dibuat untuk
meluapnya Kali Pepe. Untuk itu, bagian dari
mendiskusikan beberapa tahapan penanganan
respon untuk warga yang tinggal disekitar
bencana yang bisa dikelola oleh warga. Mulai
59
dari pertolongan pertama pada korban banyak, manajemen
Posko,
manajamen
logistik,
assessment hingga evakuasi. Dimana semua rangkaian tahapan ini merupakan satu kesatuan dalam proses mitigasi bencana, mengingat
60
kampung-kampung disekitar Kali Pepe sangat rentan dengan bencana banjir yang seringkali dialami oleh warga. Pertemuan–pertemuan bersama warga menjadi sesi berdiskusi bagaimana bertindak baik sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana.
Karena pada dasarnya penanggulangan bencana
aliran pernafasan ketika terjadi bencana
dilaksanakan
membentuk
serta bagaima tata cara melakukan beberapa
masyarakat yang tanggap bencana. Mulai dari
tindakan medis sederhana. Ujung dari proses
bagaimana meminimalisir terjadinya bencana,
tersebut adalah kemandirian warga ketika
bagaimana tindakan yang harus diambil saat
harus berhadapan dengan bencana, yang
terjadi bencana, dan bagaimana tindakan
diawali dengan pengetahuan untuk menangani
atau kegiatan yang harus dilakukan setelah
bencana. Ke depan agenda pertemuan-belajar
bencana terjadi atau lebih sering disebut
bersama warga mesti dirancang sesering
sebagai rekonsiliasi dan rehabilitasi. Warga
mungkin sebagai bagian dari upaya yang serius
diajak untuk belajar bagaimana cara menolong
untuk memahami bencana lebih baik.
dengan
tujuan
korban yang mengalami penyumbatan pada
61
62
#s o wa n k o m u n i ta s D A R I beberapa sesi perjumpaan dengan
lebih baik sekaligus meminta warga merancang
warga, baik pada agenda pemetaan sepanjang
sendiri agendanya. Tentu ada beragam materi
Kali Pepe maupun pertemuan-pertemuan
pembelajaran yang bisa didiskusikan dari
untuk
masih
beragam sumber. Namun harus ada kemauan
menyisakan beberapa hal yang mesti dilakukan.
lebih untuk mau belajar pada komunitas
Salah satu yang krusial adalah kebutuhan untuk
lain
mengajak warga berharap atas Kali Pepe yang
pengalaman yang seragam. Untuk itu, dengan
belajar
bersama,
ternyata
yang
setidak-tidaknya
mempunyai
63
64
segala keterbatasan maka dirancanglah sesi
komunitas Pemerti Kali Code sejauh ini lebih
belajar bersama komunitas Pemerti Kali Code
progresif dalam mengelola beragam potensi
Yogykarta. Idenya belajar pada komunitas lain
sekaligus tantangan yang ada. Pengalaman
sedianya berkontribusi bagi pengalaman warga
berinteraksi langsung warga dengan Pemerti
untuk merancang agenda bagi sungai yang
Kali Code menjadi sharing yang menarik
lebih layak. Khususnya bagi teman-teman yang
untuk dilakukan. Perjalanan untuk mengenal
memang kesehariannya tinggal di sekitar Kali
Kali Code dengan semua bentuk pengalaman
Pepe.
yang telah dilalui, tantangan yang jauh lebih
Oleh karenanya, maka sesi belajar bareng
besar hingga proses yang senantiasa dinamis
dilakukan dengan kunjungan ke teman-teman
didapatkan secara langsung dari para pegiat
di Pemerti Kali Code Yogyakarta. Teman-teman
Code.
Keinginan
untuk
mengembangkan
point-point kesamaan menjadi penting karena sama-sama tinggal di sekitar sungai. Merancang harapan yang sama atas kota yang lebih layak bagi warga untuk bisa melihat sungainya lebih baik menjadi modal bersama untuk menjalin jejaring komunitas antar kota. Tentu persoalan Kali Pepe dengan Kali Code berbeda namun sesi saling belajar akan menjadi modal untuk saling menguatkan sesama inisiatif warga untuk berdaya lebih baik.
65
66
#t e m u s ta k e h o l d e r k o ta P R O SE S
belajar bersama warga dalam
skema pemetaan partisipatif berbasis Open
skema produksi pengetahuan dan re produksi
Street Map yang dilakukan untuk mencatat
pengetahuan berjalan dalam beberapa waktu.
kondisi faktual spasial sepanjang Kali Pepe
Berawal dari proses pemetaan sebagai wujud
agar kota punya detil informasi yang dinamis.
mendokumentasikan kondisi fisik dan non fisik
Belajar untuk membentuk pengetahuan yang
Kali Pepe, diharapkan membentuk pengetahuan
baru bersama warga kemudian berlanjut dalam
kota atas kondisi Kali Pepe. Berlanjut dengan
beragam pertemuan untuk menggali kembali
67
bentuk-bentuk pengetahuan yang ada. Semua
skema
untuk
memproduksi
pengetahuan dan me re produksinya kembali tentunya punya harapan diujung. Dan harapan
68
dari semua proses tersebut adalah mendorong agenda bagi kota untuk menjadikan Kali Pepe lebih baik, lebih layak dan lebih sehat. Tentu ada banyak agenda lain yang telah dilakukan oleh kota, untuk itu menjadi penting duduk bersama, mendiskusikan skema yang lebih baik bersama stakeholder kota Surakarta. Maka sesi diskusi
lebih lanjut bersama stakeholder dilakukan
bersama komunitas juga dilakukan untuk
untuk melakukan audit bersama atas skema
menggali inisiatif beragam komunitas yang
tata kelola sungai di kota Surakarta. Difasilitasi
telah melakukannya baik Pokja Sungai, Rekso
oleh Sekretaris Daerah Kota Surakarta diskusi
Lepen, Kampung Iklim, maupun Komunitas
dihadiri oleh BBWS Bengawan Solo, BLH Kota
Sibat untuk bersama-sama mendorong agenda
Surakarta, DPU Kota Surakarta, DTRK Kota
yang lebih luas terkait dengan tata kelola
Surakarta, Lurah Kota Surakarta dan Legislatif
sungai. Skema kemitraan menjadi penting
Kota Surakarta. Kesadaran dan komitmen
karena diskusi tersebut sedianya berkontribusi
bersama menjadi simpul strategis agar tata
bagi agenda untuk melakukan tata kelola sungai
kelola sungai yang lebih baik mesti ditopang
di seluruh kota Surakarta.
oeh semua pihak. Selain itu, sesi diskusi
69
70
#b e l a j a r
da n
b e rg e m b i r a b e r s a m a- s a m a
71
72
73
74
75
76
77
78
#P e n u t u p Terima kasih
untuk semua warga yang telah
Gandekan, Oktavia Bagus Prakoso/Hysteria,
berkenan berbincang dan berbagi cerita dengan
Totok Pratopo/Pemerti Kali Code, Elham Nur
kami di sepanjang Kali Pepe, teman-teman
Fatoni, Wahyu Eko Prasetyo/Ruang Atas, Ismu
Gandekan, Sangkrah dan Jagalan. Semua proses
Ismoyo/Kukomikan, Isrol Triono/MediaLegal,
belajar bersama tentu
tidak akan berjalan
Zent/Prozent, Arum Setiadi, Fauzan Abusalam,
tanpa dukungan dan
upaya fasilitasi oleh
dan The Mudub. Terima kasih untuk Rujak
banyak pihak antara lain BLH Kota Surakarta,
Center for Urban Studies untuk kesempatan
Danny Setyawan/Rumah Baca Sangkrah, Dwi
belajar bersama kota-kota lain lewat Urbanisme
Wahyu Paryanto/Jagalan, Eko Setyo Winanto/
Warga.
Ngrekso Lepen Mangku Keprabon, Anton/
79
Tim Sosiologi FISIP UNS
80
Terima kasih untuk teman-teman Sosiologi
Kanughrani | Ibnu Akbar Nur Alamsyah |
A 2013 yang telah berkomitmen untuk
Iin Romadhani | Ilham Budi Irawan | Intan
belajar bersama selama dua semester untuk
Purnama Sari | Karina Wulan Sayogi | Maflahah
semua proses belajar yang menggembirakan.
| Nabiila Yumna Ghina | Nofi Dwi Ariyanti |
Achmad Abdul Latif | Afif Muchlisin | Alifia
Radin Surya Pranoto | Raya Surya Samudera |
Dita Anggraini | Anggita Elfa Puspaningtyas
Rindang Suryani | Risti Ambarwati | Ronang
| Anisa Lestari | Arjuna Nata Kusuma | Bagus
Adiasta | Sabrina Widya Pangestika | Setiya
Tri Indriyanto |
Brian Kusuma | Deny Tri
Poncowati | Shofiah Dewistasari | Taufik Bagus
Nugroho | Didin Dinda Rukmana | Dyah Ayu
Himawan | Winanda Rizky Annisa | Wulan
Intan K | Endang Khusnawati | Fahreza Perkasa
Ayuningtyas | Yoga Rahmadi | Yuniar Christy
Alam | Fatmawati | Fitri Damayanti | Herwin
81