JURNAL ILMU LINGKUNGAN VOLUME I 2017 SBC280217
i
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena kemurahan dan belas kasihanNya, para penulis ini dapat berhasil menyelesaikan Jurnal Ilmiah yang mengangkat topik tentang ilmu lingkungan. Kami, para penulis merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberkati kami dengan kesempatan untuk menyelesaikan jurnal ilmiah ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orangtua-orangtua kami, yang tidak henti-hentinya mendukung para penulis selama menyelesaikan jurnal ilmiah ini. Selain itu, kami ingin juga mengucapkan terima kasih kepada guru kami, ibu Niken Juwita, yang telah menjadi pembimbing kami selama proses pembuatan jurnal ilmiah ini. Ia telah memberikan kami waktu dan kesempatan untuk membuat jurnal ilmiah ini. Kami juga ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkerja sama dengan kami untuk dapat menyelesaikan jurnal ilmiah yang telah para penulis selesaikan. Karya ilmiah ini tidaklah sempurna dan memiliki banyak kekurangan ataupun kesalahan. Kami para penulis mengerti karya tulisan ini tidak sempurna. Alangkah baiknya, jika para penulis dapat belajar dari kesalahannya. Oleh karena itu, para penulis terbuka untuk mendapat saran-saran dari pihak manapun. Saran-saran dari para pembaca akan membantu para penulis untuk semakin berkembang di kedepannya. Dengan menerima saran-saran, kami berharap tulisan ini dapat disempurnakan untuk menjadi lebih baik lagi.
Â
ii Â
1-4
Efek Variasi Cairan dalam Perkembangan Tumbuhan Umar Abdul Hamid
5-8
Ekosistem Hutan Bakau Rian Fajar
9-12
Ekosistem Pantai Jonez Roring
13-16
Enam Divisi Jamur Adha Faubya
17-20
Jamur: Pahlawan Umat Manusia A. Ghifari Ammar
21-24
Jenis-Jenis Fungi dan Perannya di Dunia Athalika Azzahra
25-28
Kemarin Sumber Air Masih Dekat Keinanya Miman
29-32
Krisis Ekosistem Laut di Indonesia Gianina Emmanuella
33-36
Lingkungan yang Ideal Untuk Fotosintesis Tumbuhan Hijau Rafael Aditya
37-40
Mikoriza dan Kerjasama Farasya Daninda
41-42
Biodata Penulis
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 1-4
Efek Variasi Cairan dalam Perkembangan Tumbuhan Umar Abdul Hamid Kebanyakan orang meremehkan kondisi kesehatan tubuh kita, bahkan di dunia dimana teknologi semakin berkembang hari demi hari. Untuk mencapai umur yang optimal dan panjang, kita harus menjaga kesehatan tubuh kita. Selain berolahraga, menjaga dan menerapkan pola makan yang benar sangatlah diperlukan oleh tubuh kita agar dapat menjaga keseimbangan tubuh dan tumbuh. Jika kita mengkonsumsi minuman yang mengandung zat - zat lazim, pertumbuhan kita akan menjadi terhambat dikarenakan adanya faktor-faktor seperti penumpukan kalori, ataupun kurangnya mineral dan vitamin yang dibutuhkan tubuh kita untuk tumbuh. Orang-orang, terutama di negara maju, meremehkan akan hal ini. Di Amerika Serikat, 2 dari 3 dewasa dapat dikatakan kelebihan berat badan atau dapat dikategorikan sebagai obesitas. 65% merupakan sebuah angka yang cukup besar jika kita mempertimbangkan jumlah populasi Amerika Serikat yang terdiri dari 351 juta jiwa. Selain mengkonsumsi makanan cepat saji, mengkonsumsi obat-obatan stimulan juga dapat berakibat buruk dalam jangka panjang. Oleh karena itu, mengkonsumsi obat-obatan seperti itu sangat tidak dianjurkan. Kita sebagai makhluk hidup membutuhkan banyak suplemen-suplemen yang dapat membantu kita bertumbuh lebih besar. Salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita adalah kalsium. Tulang-tulang di tubuh kita membutuhkan kalsium untuk dapat bertumbuh lebih besar dan lebih padat. Jika kita kekurangan kalsium, ada kemungkinan densitas tulang kita berkurang, dan akan mengakibatkan mudahnya tulang kita untuk patah dan menjadi lebih rapuh. Ini sama halnya seperti tumbuhtumbuhan, jika diberikan cairan yang lazim. Coba kita bayangkan, jika kadar airnya (H2O)
Â
tercemar oleh beberapa zat kimia lain, seperti pestisida, pertumbuhan tumbuhan tersebut akan terhambat dan menyebabkan perlambatan dalam pertumbuhan. Pada tahun ajaran 2016 - 2017 semester 2 Sekolah High-Scope Indonesia, kelas ilmu pengetahuan alam kami sedang mempelajari tentang fungi dan juga tumbuh-tumbuhan. Yang paling memukau saya adalah cara tumbuhan membuat makanan, yaitu dimana mereka melakukan proses yang dinamakan fotosintesis. Pertanyaan besarnya sekarang adalah apakah kondisi salah satu bahan fotosintesis, yaitu air, dapat mempengaruhi cepatnya tumbuhan berkembang? Oleh karena itu, dalam penelitian ini saya akan membandingkan lima tumbuhan yang merupakan spesies yang sama, tetapi dengan kondisi air yang berbeda. Fotosintesis adalah sebuah proses di mana tumbuhan mengubah H2O dan CO2, menjadi energi dan O2. Ada dua tahap dari fotosintesis; tahap pertama adalah reaksi cahaya. Dalam reaksi cahaya, tumbuhan menangkap sebanyak-banyaknya CO2, dan menghasilkan ADP dan NADPH, yang merupakan sebuah bentuk energi. Tujuan dari reaksi cahaya adalah agar tumbuhan mendapatkan energi untuk tahap selanjutnya. Di dalam organel-organel sel tumbuhan, terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga. Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis. Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi. Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron yang memiliki energi
1
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 1-4 tinggi ke akseptor utama elektron. Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem siklus elektron. Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks antena. Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II Dalam proses fotosistem I, ada terjadinya pembentukan ATP dari ADP dan P. Ini merupakan suatu mekanisme penyimpanan energi matahari yang diserap kemudian diubah menjadi bentuk energi kimia. Proses ini disebut fosforilasi fotosintesis atau fotofosforilasi. Pada reaksi terang yang terjadi di grana, yang merupakan sebuah organel dalam selenergi cahaya memacu pelepasan elektron dari fotosistem I. Cahaya berenergi tinggi yang terserap klorofil a dapat menyebabkan elektron berasal dari fotosistem I atau P700 terlempar keluar orbitnya. Pada saat perjalanan elektron berasal dari P700 yang terlempar keluar orbit tersebut lalu ditangkap oleh akseptor penerima elektron seperti plastokuinon atau sitokrom. Kemudian elektron itu pindah ke akseptor lain, lalu pindah kembali ke klorofil P700 semula. Selama proses perpindahan dari akseptor satu ke akseptor lain terdapat energi yang terlepas dari elektron, energi tersebut digunakan dalam fotofosforilasi siklik dengan produk akhir berupa ATP, dan tidak dihasilkan NADPH serta O2 dalam membran tilakoid. Fotosistem adalah tempat berkumpulnya ratusan molekul pigmen fotosintesis. Aliran elektron melalui sistem transpor menghasilkan ATP dan NADPH. ATP dan NADPH dapat terbentuk melalui jalur non siklik, yaitu elektron mengalir dari molekul air, kemudian melalui fotosistem II dan fotosistem I. Elektron dan ion hidrogen akan membentuk NADPH dan ATP. Oksigen yang dibebaskan berguna untuk respirasi aerob. Perjalanan aliran elektron fotosistem II, elektronnya juga berasal dari P700. Elektron yang terlempar keluar orbit dan ditangkap oleh akseptor elektron yaitu NADPH2 kemudian elektron bersamaan dengan 2H- berasal dari pecahan H2O mengikuti jalannya elektron siklik pindah ke akseptor lain seperti plastosianin atau feredoksin. Selanjutnya elektron itu pindah dan tidak kembali ke klorofil P700, tetapi
Â
mengalir melalui membran tilakoid. Dengan pelepasan elektron tersebut, maka P700 menjadi molekul yang teroksidasi sehingga menyedot elektron dari P680 berenergi tinggi yang berasal dari energi cahaya (foton) matahari. Molekul NADPH2 dan ATP yang berenergi tinggi digunakan untuk mengubah CO2 dan H2O menjadi produk glukosa dan O2. Proses pembentukan gula (karbohidrat) dapat Anda lihat pada siklus calvin. CO2 atau karbon dioksida merupakan senyawa yang sangat penting untuk proses fotosintesis. Jika peningkatan konsentrasi CO2 di udara terjadi tanpa berasosiasi dengan peningkatan unsur iklim yang lain, maka peningkatan konsentrasi CO2 akan sangat menguntungkan bagi tanaman budidaya.
Parry (1990) menyatakan bahwa peningkatan konsterasi CO2 dua kali lipat dapat meningkatkan laju fotosintesis 30-100% tergantung pada kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan udara. June (2008) menyatakan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfer saat ini belum optimal, sehingga penambahan CO2 kepada tanaman di industri pertanian di dalam rumah kaca merupakan kegiatan normal untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti tomat, selada, timun, dan bunga potong. Tahap kedua dari fotosintesis adalah reaksi kegelapan. Di tahap ini tumbuhan memproduksi material yang kita pelajari dalam sekolah dasar. Pada reaksi kegelapan, tumbuhan memproduksikan O2. Tumbuhan memproduksikan oksigen dengan menggunakan ADP dan NADPH yang diproduksikan dalam reaksi cahaya. Selain oksigen, tumbuhan memproduksikan glukosa atau C6H12O6, yang digunakan oleh tumbuhan agar dapat tumbuh.
2
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 1-4 Glukosa, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif Selain glukosa, air juga menjadi salah satu bahan yang sangat penting dalam proses fotosintesis. Pada reaksi cahaya, air diserap oleh tumbuhan agar dapat memproduksi NADPH. Asal usul NADPH itu adalah NADH, salah satu enzim yang digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis, mengambil molekul hydrogen dalam H2O, agar dapat menjadi NADPH. NADPH mengkontribusikan hidrogennya pada reaksi kegelapan agar dapat memproduksi glokusa atau C6H12O6 dalam reaksi kegelapan. Kita bisa menerapkan riset ilmiah ini di dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak orang di Indonesia yang mempunyai hobi berkebun. Kondisi berkebun di Indonesia dapat dikatakan lebih "baik" dibandingkan dengan negaranegara lainnya dikarenakan letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa yang membuat negara ini tropis dan lembab. Tetapi, cadangan air di Indonesia sering kali tercemar diakibatkan oleh sifat-sifat orang tidak bertanggung jawab, yang membuang sampah pada tempat yang tidak seharusnya tidak dikotori. Oleh sebab itu, banyak orang yang berkebun menggunakan cadangan air ini, dan alhasil membuat tumbuhan yang disirami oleh air yang tercemar ini, terhambat pertumbuhannya. Selain mengajarkan kita akan pentingnya kualitas air yang digunakan saat kita berkebun, kita juga dapat mempelajari dari riset ini bahwa semua mahluk hidup menggunakan air sebagai bahan penting untuk mempertahankan kehidupan kita. Manusia sendiri saja, menggunakan air sebagai 71%
Â
komposisi tubuh kita. Dengan itu, kita dianjurkan untuk mengonsumsi air mineral untuk mempertahankan metabolisme tubuh kita. Di dalam anatomi manusia, air mempunyai banyak peran. Komposisi air di tubuh manusia bervariasi berdasarkan umur manusia atau individu tersebut. Manusia yang sudah beranjak dewasa mempunyai rata rata 70% dari massa badannya air. Sedangkan bayi mempunyai 80% dari komposisi tubuhnya sebagai air, dan orang yang lanjut usia sebagai 50%. Kebanyakan orang mengira bahwa komposisi air ini datang dari darah kita, melainkan ini datang dari berbagai organ yang kita gunakan untuk mempertahankan kehidupan kita. Organ-organ tersebut antara lain paru (90%), darah (82%), kulit (80%), otot (75%), otak (70%), dan tulang (22%). Banyak kasus dimana orang-orang yang mempunyai kerusakan pada paru-paru terjadi karena dehirasi. Peran air di dalam tubuh manusia tidak hanya berhenti di situ.
Air juga digunakan di dalam sistem tubuh manusia sebagai pembantu proses mitosis atau pembelahan sel di dalam tubuh kita. Selain itu, air digunakan di tubuh kita sebagai pengatur suhu tubuh dalam bentuk keringat, dan bahkan air kecil. Memperhatikan konsumsi cairan air kita sangatlah penting. Kita bisa melihat ini di dalam riset saya tentang tumbuhan. Jika kita menaruh cairan lazim yang memiliki sedikit keganjalan saja pada kadar Ph, atau jika air itu
3
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 1-4 sudah terkontaminasi oleh polusi, maka pertumbuhan dari tanaman tersebut akan terhambat. Kita bisa mengambil kesimpulan dari riset ini. Dengan mengkonsumsi cairan yang tidak seharusnya kita konsumsi, kita akan menghambat pertumbuhan kita, atau mungkin merugikan organ-organ kita yang sudah ada. Ini disebabkan karena air adalah salah satu komponen tubuh kita yang sangatlah penting. Daftar Pustaka ________. 1970. “Info Pendidikan dan Biologi.” http://www.edubio.info/2015/05/re aksi-terang-dalam-fotosintesis.html, 9 Feb. 2017. ________. 2008. “Laju Fotosintesis pada Berbagai Panjang Gelombang Cahaya.” Bogor: Institut Pertanian Bogor. ________. 2016. “Overweight and Obesity Statistics.” https://www.niddk.nih.gov/health information/healthstatistics/Pages/overwe ight-obesity-statistics.aspx, 20 Feb. 2017. ________. 2009. “Persentase dan Peran Air Dalam Tubuh.” http://www.h4hinitiative.com /indonesia/air-bagi-kesehatan/persentase-danperan-air-dalam-tubuh, 9 Feb. 2017. Cooper, Geoffrey M. 1970. “Photosynthesis. “https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK986 1/, 09 Feb. 2017. Ningtyas, Rina. 2015. “Mikroenkapsulasi Lactobacillus Plantarum dengan Berbagai Enkapsulan pada Pengeringan Fotosintesis.” http://kliksma.com/2015/11/pengertian-elektron -dan-bagian-bagiannya.html, 20 Feb. 2017
4
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 5-8
Ekosistem Hutan Bakau Rian Fajar Media massa dan pers ilmiah telah melaporkan kerugian lingkungan tropis secara luas, seperti penebangan hutan hujan dan pemutihan terumbu karang. Perhatian ini telah menciptakan konstituen di seluruh dunia yang mendukung upaya konservasi dan pemulihan di kedua ekosistem yang terancam. Tingkat yang luar biasa dari kesadaran masyarakat dan dukungan yang telah diwujudkan dalam konservasi manfaat batu di Carnegie Hall dan di penunjukan rasa es krim setelah hasil hutan hujan. Hutan mangrove adalah lingkungan tropis yang sangat jarang ditemukan, dan hanya bisa ditemukan di ekosistem pantai. Kekhawatiran tentang banyaknya kehilangan hutan dan pohon mangrove sangat merugikan bagi seluruh dunia, dan telah dimasukkan ke dalam majalah maupun artikel atau jurnal ilmiah. Â Di seluruh dunia, hanya 0,7 persen dari seluruh hutan tropis Terdiri dari hutan mangrove. Namun, emisi karbon dari hutan mangrove sendiri telah diperhitungkan untuk 10 persen dari emisi deforestasi tropis global. Potensi ini sangat besar untuk hutan mangrove yang mempunyai kondisi baik untuk bertindak sebagai penyerap karbon atau sumber karbon yang sangat besar adalah titik clinching untuk konservasi mangrove. Hutan bakau yang unik karena jasa ekosistem yang mereka berikan kepada ekosistem tersebut, seperti: siklus nutrisi, pembentukan tanah, alasan pembibitan ikan dan lain-lain. Apa itu pohon mangrove? Pohon mangrove adalah spesies semak dan pohon yang hidup di sepanjang pantai, sungai, dan muara di daerah tropis dan subtropis. Sebagian pohon mangrove tinggal di tanah berlumpur, tetapi beberapa juga tumbuh di atas pasir, gambut, dan batu karang. Mereka dapat hidup di air yang 100 kali lebih asin dibandingkan dengan spesies tanaman lain. Mereka berkembang meskipun dibanjiri dua kali sehari oleh pasang surut air laut; bahkan jika air ini
Â
segar, banjir saja akan menenggelamkan sebagian besar pohon. Selain itu, pohon mangrove juga membantu kita sebagai tameng penahan badai dan air laut yang pasang dan surut setiap hari. Namun, Ulasan fitur utama mereka adalah kemampuan untuk menyimpan karbon di atas dan di bawah tanah. Tingginya tingkat pertumbuhan pohon ditambah dengan tanah dan air didalam batang pohon anaerob memungkinkan untuk memperlambat proses dekomposisi dan kemampuan penyimpanan karbon menjadi lebih tinggi. Jadi mengapa bakau begitu efisien penyimpanan karbon? Jawabannya adalah tanah. Para ilmuwan menemukan bahwa hidup pohon bakau menyumbang satu per lima dari penyimpanan karbon dalam satu ekosistem, dan tanah memegang Sekitar 78 persen, dengan kayu mati yang tersisa memegang dua persen. Dengan Mencegah deforestasi mangrove, penulis memperkirakan kisaran 10-31 persen dari emisi penggunaan lahan tahunan di Indonesia dapat dikurangi. Bakau pernah menutupi tiga perempat dari garis pantai tropis dunia, dengan Asia Tenggara yang memegang keragaman pohon mangrove terbesar, hanya 12 spesies hidup di Amerika. Mangrove memiliki berbagai ukuran, dari semak-semak kecil hingga bentuk raksasa yang mempunyai tinggi 60 meter ditemukan di Ekuador. Dalam hutan mangrove yang berbeda, tentu spesies yang hidup di daerah tertentu juga berbeda dan menempati relung yang berbeda. Mereka yang dapat menangani pasang dan surut tumbuh di laut terbuka, di teluk terlindung, dan di pulau-pulau pinggiran. Pohon disesuaikan dengan kering tanah, dan air asin dapat ditemukan jauh dari garis pantai. Beberapa mangrove tumbuh subur di sepanjang tepi sungai jauh di pedalaman, selama arus air tawar dipenuhi oleh pasang surut laut. Air asin dapat membunuh sebagian banyak spesies tanaman, sehingga mangrove
5
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 5-8 harus mengambil air asin dari air laut yang mengelilingi mereka. Banyak spesies bakau bertahan hidup dengan menyaring sebanyak 90 persen dari garam yang ditemukan dalam air laut yang memasuki akar mereka. Beberapa spesies mengeluarkan garam melalui kelenjar di daun mereka. Daun yang ditutupi dengan kristal garam kering, akan terasa asin jika anda menjilat daun tersebut. Strategi ketiga yang digunakan oleh beberapa spesies bakau adalah untuk mengonsentrasi kadar Kristal garam dalam daun dan batang yang sudah berumur tua. Ketika daun atau batang tersebut lepas dari pohon, garam yang disimpan ikut jatuh dengan mereka. Selain itu pohon mangrove menyimpan air tawar di daun sukulen tebal. Sebuah lapisan lilin pada daun sebagai segel penyimpanan pada spesies mangrove yang tumbuh di air asin dan meminimalkan penguapan. Rambut-rambut kecil pada daun spesies lain menangkis angin dan sinar matahari, yang mengurangi kehilangan air melalui bukaan kecil di mana gas masuk dan keluar selama fotosintesis. Pada beberapa spesies mangrove, lubang kecil ini berada di bawah permukaan daun, jauh dari angin pengeringan dan matahari, bahkan beberapa bakau tumbuh akar yang memiliki bentuk seperti sebuah pensil, yang menembus tanah basah seperti selang pernafasan. Akar tersebut adalah tabung pernapasan, yang disebut pneumatophores, yang memungkinkan mangrove untuk mengatasi banjir harian oleh pasang dan surut. Pneumatophores mengambil oksigen dari udara, kecuali jika akar tersebut tersumbat atau terendam terlalu lama. Seperti terumbu karang, mangrove adalah insinyur dalam ekosistem, mereka membentuk ekosistem mereka sendiri dan menyediakan habitat bagi beberapa spesies lainnya. Sistem akar perangkap sejumlah besar mangrove mempunyai lapisan sedimen lunak, dan dibeberapa daerah hutan bakau yang lebat menjadi mapan, mereka dapat bertanggung jawab untuk menciptakan seluruh pulau. Selaim itu, jaringan hutan sedimen ini menyangga pantai terhadap erosi gelombang yang diinduksi oleh air laut dan menyediakan ekosistem dan masyarakat pesisir garis penting dari pertahanan terhadap badai tropis yang kuat. Hutan mangrove juga menyediakan habitat penjaga penting bagi banyak spesies ikan dan
Â
invertebrata, termasuk spesies perikanan komersial yang penting, dan kemudian pindah ke terumbu karang dan ekosistem lainnya pada saat jatuh tempo. Tanpa perlindungan yang hutan mangrove berikan kepada spesies ini, populasi pohon dewasa dan nelayan yang bergantung pada penangkapan mereka akan menderita. Selanjutnya, hutan mangrove merupakan habitat utama bagi individu dewasa spesies burung laut dan unggas air dan beberapa hewan darat juga. Sistem akar yang melengkung tinggi di atas air adalah fitur khas dari berbagai jenis mangrove. Akar udara tersebut memiliki berbakai bentuk yang dapat membantu pohon tersebut. Beberapa akar panggung memiliki cabang yang melingkar. Selain itu, akar panggung juga memiliki bentuk yang lebar dari awal akarnya. Akar udara memperluas basis dari pohon dan, seperti terbang penopang di katedral abad pertengahan, menstabilkan sistem akar dangkal di lembut, tanah yang gembur. Selain memberikan dukungan struktural, akar udara memainkan peran penting dalam menyediakan oksigen untuk respirasi. Oksigen memasuki hutan bakau melalui lentisel, yaitu ribuan pori-pori pernapasan sel berukuran mikro di kulit dan akar. Lentisel menutup erat selama pasang, sehingga mencegah mangrove dari tenggelam. Niche bakau 'antara darat dan laut telah menyebabkan metode unik bereproduksi. Polong berkecambah didalam pohon, hingga mereka siap untuk berakar ketika mereka keluar. Jika biji tersebut jatuh saat pasang tinggi, biji tersebut akan mengapung dan berakar ketika sampai di tanah keras. Jika biji tersebut jatuh saat pasang surut, biji terebut akan mulai berakar sebelum pasang tinggi datang. Sebuah benih yang kuat dapat tumbuh hingga dua kaki (sekitar 0,6 m) pada tahun pertama. Akar tersebut membuat lengkungan agar biji tersebut terjangkar didalam lumpur. Beberapa jenis pohon membentuk panjang, tombak berbentuk batang dan akar sementara masih melekat pada tanaman induk. Setelah bergabung oleh pohon induk selama satu sampai tiga tahun, kecambah tersebut akan lepas dari tempatnya. Beberapa berakar dekat dengan induknya sementara yang lain jatuh ke dalam air dan terbawa ke pantai yang jauh. Ahli botani percaya bahwa mangrove berasal dari Asia Tenggara, namun arus laut membubarkan mereka ke India, Afrika, Australia, dan Amerika. Alfredo Quarto, kepala Proyek Mangrove Action, katakan, "Selama
6
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 5-8 jutaan tahun sejak mereka sudah ada, mangrove telah dasarnya mendirikan toko di seluruh dunia." Buah, biji, dan bibit semua bakau tanaman bisa mengapung, dan mereka telah dikenal bersama selama lebih dari satu tahun sebelum mengambil akar. Dalam air laut biji tersebut terapung, biji terletak datar dan mengapung dengan cepat. Tapi ketika mendekati tanah segar, kondisi air yang ideal dan payau untuk mangrove-bibit tersebut akan bertumbuh vertikal sehingga akarnya mengarah ke bawah. Setelah penginapan di lumpur, bibit cepat mengirimkan akar tambahan ke dalam tanah. Dalam kurun waktu 10 tahun, seperti yang akar menyebar dan berkecambah, bibit tunggal yang berkondisi bagus dapat membuat sebuah hutan. Ini bukan hanya pohon tetapi tanah itu sendiri yang meningkatkan kesuburan mangrove tersebut. Lumpur mengumpulkan seluruh akar mangrove yang kusut, dan lumpur dangkal membangunnya. Dari perjalanan satu biji ekosistem yang kaya akan lahir sebuah ekosistem hutan mangrove. Para peneliti mengatakan bahwa hutan bakau di Indonesia memiliki pohon yang beberapa di antaranya tumbuh hingga 50 meter tingginya, menyimpan 3,14 miliar ton karbon, yang berjumlah sepertiga dari karbon yang tersimpan di ekosistem pesisir bumi. Tapi mereka berada dalam ancaman besar. Dalam waktu 30 tahun terakhir, 40% dari pesisir hutan-hutan telah pergi, dan tingkat tahunan kerugian saat ini adalah sekitar 52.000 hektar, menyebabkan emisi gas rumah kaca yang cukup besar. Tingkat saat kehancuran berarti bahwa 190 juta ton CO2-ekuivalen (CO2e) yang dipancarkan setiap tahunnya. Itu adalah 42% dari emisi tahunan dunia dari kehancuran jasa pesisir ekosistem - rawa-rawa, hutan bakau dan rumput laut. Masukan lebih jelas, kehancuran di Indonesia mangrove yang memancarkan gas rumah kaca sebanyak jika setiap mobil di negara itu didorong di seluruh dunia dua kali. Ketika permukaan air laut naik, mereka menemukan, area di muara dan delta sungai tanpa mangrove cenderung melebar dari erosi, dan lebih banyak air akan mengganggu ke dalam. Tapi daerah bakau mencegah efek
Â
ini, mungkin karena tanah membangun sekitar pohon-pohon 'mesh seperti akar dan bertindak untuk mengurangi energi dari gelombang dan arus pasang surut. Sebagian hutan mangrove mulai berkembang, penciptaan jaringan saluran relatif cepat. Arus pasang surut, transportasi sedimen dan mangrove secara signifikan mengubah lingkungan muara, menciptakan jaringan saluran padat. Masyarakat Indonesia sering sekali pergi ke daerah pesisir untuk menikmati keindahannya. Tetapi, tekanan pada zona pesisir dari aktivitas manusia yang karena berbagai sebab: kepadatan penduduk yang tinggi di daerah pesisir, pertumbuhan penduduk, urbanisasi dan dampak pariwisata. polusi dari daratan, pencemaran laut dan pesisir, degradasi sumber daya dan / atau penipisan isu-isu penting lainnya. Selain itu, kesehatan dan produktivitas perairan pesisir telah berkurang secara signifikan. Perubahan iklim juga akan menimbulkan ancaman lebih lanjut untuk daerah pesisir sensitif. Indonesia akan memfasilitasi masuknya isu yang muncul baru dan pendekatan baru dalam pengelolaan pesisir Indonesia, termasuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Telah diusulkan bahwa MFF Indonesia akan fokus pada kabupaten / manajemen tingkat lokal ekosistem pesisir, terutama untuk meningkatkan kesadaran tentang kemampuan ekosistem pesisir untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Perubahan iklim bukanlah sesuatu yang dapat diambil dengan begitu saja, tetapi kita harus waspada terhadap sumber dan dampak yang dihasilkan oleh perubahan iklim. Segalahal yang ada di permukaan bumi ini mempunyai tugas yang mereka harus lakukan seperti hutan bakau. Pohon bakau termasuk salah satu hal yang rasional untuk keselamatan kedua ekosistem, laut maupun daratan yang kita pakai hampir sehari-hari dalam kehidupan kita. Sebagai pemimpin yang rasional, kita harus menjaga kesehatan lingkungan yang penting bagi kehidupan kita. Daftar Pustaka ________. 2015. “Ekosistem Hutan Mangrove: Ciri, Fungsi, dan Kerusakanya�.
7
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 5-8 http://www.ebiologi.com/2015/06/ekosistemhutan-mangrove-ciri-fungsi.html, 20 Feb. 2017.
________. Ecosystems.
http://wwf.panda.org/about_our_earth/blue_pla net/coasts/mangroves/mangrove_ecosystems, 20 Feb. 2017. ________. 2017. “Marine Science and Ecosystems: Mangrove Forest.” http://oce ana.org/marine-life/marine-science-andecosystems/mangrove-forest, 20 Feb. 2017. ________. 2016. “What is a Mangrove?” http://www.ecologic.org/actions-issues/aboutthe-region/what-is-a-mangrove/, 1 Feb. 2017.
8
2017.
“Mangrove
Forests:
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 9-12
Keserasian Dua Alam Jonez Roring Sebagaimana alam mengatur keseimbangan eksositem untuk para makhluk hidup, demikian juga dengan tubuh manusia. Tubuh kita juga memiliki “ekosistem� tersendiri yang wajib kita pelihara, dirawat, dan dijaga keseimbangannya. Tubuh kita terdiri dari berbagai macam organ tubuh, jaringan, sel-sel, dan fungsi-fungsi yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja dalam satu kesatuan sehingga harus kita pelihara dengan baik. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bernutrisi, berada di lingkungan hidup di sekitar yang bersih dan aman, melakukan akivitas yang memadai dan rutin, serta menjaga pola hidup yang sehat sangat dibutuhkan oleh tubuh kita agar tetap sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang baik. Bila kita terlalu banyak beraktivitas sehingga kita kurang memiliki waktu istirahat, cepat atau lambat tubuh kita akan memaksa dirinya sendiri untuk berisitrahat, dengan kata lain kita akan jatuh sakit. Mengkonsumsi makanan atau minuman yang tidak sehat juga dapat menyebabkan gangguan pada tubuh kita, bahkan akibatnya bisa menjadi permanen, seperti akibat dari merokok atau minuman keras. Kita perlu menjaga kesehatan tubuh kita dengan baik, sama halnya dengan menjaga keseimbangan ekosistem yang juga sangat berkaitan dengan lingkungan hidup kita. Lingkungan hidup manusia adalah alam yang ada di sekitar kita. Tidak ada satu pun makhluk di muka bumi ini yang dapat hidup tanpa ada keterkaitan dengan lingkungannya, terutama lingkungan alam. Untuk menjalani kehidupan, setiap makhluk hidup perlu setidaknya salah satu atau bahkan semua sumber daya alam yang disediakan oleh lingkungan sekitarnya, seperti cahaya matahari, udara, air, tanah, dan sebagainya.
Â
Makhluk hidup dan alam berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain secara terus menerus dalam menjalankan kehidupan. Makhluk hidup akan beradaptasi dengan lingkungan dan sebaliknya. Makhluk hidup juga dapat memengaruhi lingkungan yang digunakan untuk keperluan hidup. Interaksi dan adaptasi tersebut sangat tergantung pada banyak hal, sehingga menyebabkan perbedaan lingkungan dengan satu sama lainnya. Misalnya, kehidupan di air akan berbeda dengan kehidupan di darat, demikian pula kehidupan di dataran tinggi akan berbeda dengan kehidupan di dataran rendah. Walaupun kondisi masing-masing lingkungan kehidupan berbeda, secara alamiah, alam selalu menyediakan seluruh kebutuhan secara berimbang dan cukup untuk menopang kehidupan itu sendiri. Inilah yang kita sebut sebagai ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik yang tidak dapat terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dapat juga dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Dengan adanya perbedaan lingkungan hidup tersebut, bumi ini terdiri dari banyak ekosistem. Salah satunya adalah ekosistem pantai. Pantai merupakan daratan yang berbatasan dengan lautan, sehingga ekosistem pantai terbentuk dari kombinasi daratan dan perairan. Hal ini tentunya menjadikan ekosistem pantai sangat unik karena merupakan perpaduan antara dua lingkungan yang berbeda. Kondisi yang unik ini menyebabkan banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari pantai. Pantai menjadi salah satu tujuan rekreasi dan pariwisata yang sangat digemari oleh anak-anak sampai orang dewasa. Selain
9
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 9-12 bisa bermain di darat sambil menikmati keindahan alam, pengunjung juga dapat bermain di air atau melakukan olahraga air yang sangat beragam. Pantai juga dapat menjadi lahan untuk mata pencaharian, misalnya, untuk para nelayan. Kita juga sering menjumpai pemukiman yang berada tidak jauh dari daerah pantai. Secara alami, pantai yang merupakan pertemuan antara air (lautan) dan daratan selalu menerima empasan gelombang atau ombak yang membawa cukup pasir, lumpur, atau bahkan makhluk-makhluk laut ke daratan. Peristiwa ini tentunya secara alamiah diimbangi secara baik dengan sistem penahan ombak, antara lain batu-batu karang, hutan bakau, dan lain sebagainya. Sistem penahan ombak ini sangat diperlukan agar garis pantai tetap terawat, bersifat permanen, dan tidak terjadi pengikisan pantai. Namun sayangnya, akibat aktivitas dan tindakan manusia, keseimbangan ekosistem pantai menjadi terganggu dan rusak. Terganggunya ekosistem dapat menyebabkan berkurangnya sumber daya alam di daerah pantai, seperti berkurangnya atau punahnya binatang-binatang atau makhluk hidup lainnya di laut. Beberapa hal yang dapat menyebabkan hal ini terjadi antara lain adalah penangkapan ataupun perburuan binatang laut yang tidak sesuai dengan aturan, berkurangnya sumber makanan bagi makhluk hidup di laut, dan polusi lingkungan hidup makhluk hidup di laut. Akibat lainnya adalah gangguan alam yang justru akan berdampak secara langsung pada kehidupan manusia. Tanpa penahan ombak yang baik, maka akan terjadi pengikisan pantai. Dalam keadaan yang lebih parah, dapat terjadinya bencana seperti masuknya air laut ke area pemukiman karena ombak yang masuk tidak dapat ditahan. Saat kita mengunjungi pantai, sering kali kita jumpai pencemaran lingkungan seperti sampah. Ada pula polusi air seperti tumpahnya bahan bakar minyak dari perahu yang digunakan oleh para nelayan atau wisatawan, pembukaan lahan yang tidak memperhatikan garis pantai, atau yang mengurangi sistem penahan ombak seperti pengurangan area hutan bakau dan lain sebagainya. Manusia-manusia
Â
yang tidak bertanggung jawab ini tidak menyadari dampak langsung ataupun tidak langsung dari tindakan merusak ekosistem pantai, yang sebenarnya akan merugikan kaum manusia sendiri. Akibatnya, kita sering kali melihat banyak pantai yang tidak berada dalam kondisi bersih. Bukan hanya berdampak pada lingkungan, pencemaran juga membuat pemandangan tidak lagi menjadi indah. Sampah juga dapat menimbulkan bau yang mengganggu. Bahkan, pernah terjadi kecelakaan yang menimpa seorang anak kecil yang sedang bermain di pinggir pantai. Kakinya terluka terkena pecahan kaca yang tertanam di dalam pasir. Pecahan kaca tersebut dari bekas botol minuman yang dibuang sembarangan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini tentu saja mengganggu kegembiraan saat sedang berekreasi. Meningkatnya beberapa industri di area pantai seperti pariwisata, perikanan, dan perkebunan menyebabkan meningkatnya jumlah penduduk yang tinggal di area pantai. Hal ini tentu saja mengakibatkan bertambahnya lahan hunian di area tersebut, sehingga pembukaan lahan menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk menyediakan lahan hunian. Sayangnya, pembukaan lahan tersebut tidak selalu diiringi dengan perthitungan yang matang, terutama yang berhubungan dengan keseimbangan ekosistem. Akibatnya baik ekosistem pantai maupun lahan hunian itu sendiri menjadi terganggu Selain meningkatnya jumlah penduduk, perkembangan di daerah pantai dapat mengakibatkan peningkatan pembangunan fisik lainnya. Seperti adanya pembangunan area wisata, pembangunan jalan, perkebunan, dan tambak-tambak. Pembangunan fisik ini sering kali mengabaikan keseimbangan ekosistem pantai walaupun pembangunan tersebut bertujuan untuk kemajuan serta meningkatkan kesejahteraan. Perkebunan kelapa dan pisang adalah yang paling umum dijumpai di dekat area pantai. Sementara tambak ikan dan tambak garam juga merupakan kegiatan usaha yang memang berpusat di dekat pantai. Seperti yang kita ketahui bersama, garam sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Pantai
10
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 9-12 7. Memelihara bangunan atau fasilitas yang
sudah mempunyai bahan baku pembuat garam yang melimpah. Apabila dimaksimalkan, hal ini tentu saja dapat menolong masyarakat di sekitar pantai untuk mendapat mata pencaharian. Namun, tentu saja dampak lainnya dari perkembangan ini dapat timbul bila perkembangan tidak dikelola dengan baik, seperti pembuangan limbah industri sembarangan yang sangat berbahaya bagi kelestarian ekosistem. Gangguan atau rusaknya ekosistem pantai dapat dicegah dan diatasi. Yang paling penting adalah membangun kesadaran manusia yang memegang peran penting dalam menjaga lingkungan. Berikut adalah berbagai cara untuk menyelamatkan ekosistem pantai. 1. Masyarakat dan Pemerintah yang berada di dekat lokasi pantai harus memilki kesadaran dan pengertian yang sangat baik mengenai menjaga ekosistem pantai dan akibat yang ditimbulkannya bila tejadi pengrusakan atau gangguan terhadap ekosistem. 2. Jangan membuang sampah sembarangan dan jangan mengotori lingkungan pantai. Sebaliknya, kita dapat menikmati dari menjaga keindahan alam pantai. Pantai dan laut bukanlah tempat sampah. 3. Pantai merupakan area umum yang dinikmati oleh masyarakat umum. Maka dari itu, hindarilah tindakan-tindakan yang dapat berakibat berbahaya bagi orang lain. 4. Masyarakat dan pemerintah khususnya harus membuat peraturan yang jelas dan menerapkannya dengan tegas. Contohnya adalah dengan membatasi penangkapan makhluk laut secara sembarangan, serta memerhatikan komposisi keseimbangan hutan bakau sebagai penahan ombak dan lain sebagainya. 5. Tidak menggunakan cara-cara yang berbahaya dalam melakukan aktivitas di area pantai, seperti menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak dan menggunakan pupuk yang berbahaya. Kita juga harus memastikan perahu bermotor yang digunakan adalah dalam kondisi layak pakai. 6. Mengolah limbah dengan baik sebelum membuangnya ke tempat pembuangan akhir.
Â
sudah dibangun di dekat pantai dengan baik. 8. Segera lakukan penanaman kembali pada area yang perlu ditanami tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk melindungi pantai. 9. Membuat konstruksi yang diperlukan untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem pantai, seperti bendungan dan jembatan. Setiap jenis bangunan pengaman pantai memiliki keistimewaan dan fungsi tersendiri untuk kondisi pantai tertentu (menyesuaikan ke kondisi gelombang, aktivitas warga, dan masalah lingkungan disekitarnya). Maka dari itu, pemilihan alternatif bangunan pantai harus dikaitkan dengan penyebab permasalahan yang akan ditangani dan tujuan yang akan dicapai nantinya. Keseimbangan dan keaslian ekosistem pantai sangat diperlukan, terutama untuk manusia dan mahluk hidup lainnya yang berada di dalamnya. Mata pencaharian masyarakat yang hidup di sekitar pantai juga sangat bergantung pada kondisi dan hasil alam dari pantai itu sendiri. Semakin baik kondisi pantai, maka hasil yang akan diperoleh pun akan semakin baik. Misalnya, sebagai obyek wisata, pantai harus memiliki pemandangan yang indah dan bersih dari sampah atau limbah. Bila pantai tersebut sudah tercemar, maka obyek wisata tidak akan menjadi menarik lagi. Saat ini, masyarakat lebih cenderung mengunjungi pantai yang masih belum tercemar atau yang jarang dikunjungi karena kondisinya jauh lebih baik dan lebih indah. Inilah yang menjadi daya tarik utama sebagai obyek wisata, yaitu suatu kondisi dan ekosistem yang masih murni dan seimbang. Lingkungan, alam, makhluk hidup, dan sumber daya alam merupakan anugerah alam semesta yang telah diatur dan tertata secara sempurna. Makhluk hidup, terutama manusia, diberikan hak untuk menikmati dan memanfaatkan, serta menguasai lingkungan. Namun, seringkali tingkat pengertian dan kesadaran manusia belum cukup memadai untuk menyadari betapa pentingnya memelihara ekosistem dengan baik. Memelihara ekosistem yang baik akan menunjang kehidupan yang baik yang diperlukan oleh manusia.
11
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 9-12 Sebaliknya, merusak ekosistem hanya akan merusak kehidupan yang baik. Manusia perlu menjadi lebih bijaksana dan memiliki rasa cinta yang lebih mendalam kepada lingkungan, terutama di sekitar tempat tinggalnya. Dengan ini, manusia dapat memelihara lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem dengan baik untuk menunjang kehidupan kita semua. Daftar Pustaka Fatma, Desy. 2015. “Ekosistem Pantai: Ciriciri, Komponen, Jenis, dan Manfaatnya.” http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/ ekosistem-pantai, 7 Feb. 2017. Syahputra, Irfan. 2015. “Penjelasan Ekosistem Pantai (Lengkap).” http://www.kelasipa.com /2015/08/penjelasan-ekosistem-pantai-lengkap .html, 7 Feb. 2017. Yovi. 2015. “Pengertian Ekosistem, Komponen, dan Tipe-Tipe Ekosistem.” http://woocara.blogspot.co.id/2015/02/pengertia n-ekosistem-kompo nen-dan-tipe.html, 25 Feb. 2017. Zikra, Muhammad. 2009. “Kegiatan Survey Lapangan Untuk Inventarisasi Permasalahan Kerusakan Pesisir Pantai di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.” http://oaji.net/articles/2015 /2599-1447764351.pdf, 7 Feb. 2017.
12
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 13-16
Enam Divisi Jamur Adha Faubya Jamur merupakan sebuah organisme yang hidup dan dapat dilihat di sekitar kita. Jamur dapat bertumbuh dan beradaptasi di berbagai macam tempat tinggal, tergantung suhu dan kelembapan yang sesuai. Jamur dapat bermanfaat bagi ekosistem dan kehidupan manusia. Bagi ekosistem, jamur dapat menghancurkan suatu organisme menjadi partikel-partikel kecil untuk memusnahkan sebuah organisme yang sudah mati. Namun, bagi manusia, jamur dapat memberikan nutrisi dan asupan yang tepat bagi tubuh kita. Selain itu, jamur juga dipakai dengan berbagai cara pengobatan untuk menyembuhkan penyakit. Di dunia ini, ada enam kerajaan sebagai klasifikasi organisme berdasarkan persamaan karakteristik mereka yaitu: Plantae, Animalia, Protista, Fungi, Archaebacteria, dan Eubacteria. Salah satu kerajaannya adalah fungi atau jamur. Kita, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, diciptakan untuk berinteraksi dengan satu sama lain di muka bumi yang luas dan beragam ini. Berinteraksi antar-satu sama lain dapat berarti baik atau buruk. Fenomena interaksi ini dinamakan simbiosis, atau pola interaksi antara dua organisme. Simbiosis memiliki tiga jenis: simbiosis mutualisme yaitu interaksi antar dua pihak yang menguntungkan satu sama lain; simbiosis parasitisme, dimana interaksi tersebut hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya; dan simbiosis komensalisme yang menguntungkan satu pihak, namun tidak berdampak apa-apa bagi pihak yang lain. Jamur pun berinteraksi secara ketiga jenis simbiosis tersebut, tergantung jenisnya, baik itu simbiosis mutualisme, parasitisme, atau komensalisme. Kita sebagai manusia butuh memperoleh oksigen untuk bertahan hidup, sama seperti bagaimana tumbuhan butuh menyerap hembusan manusia yaitu karbon
Â
dioksida. Hal interaksi ini disebut dengan simbiosis mutualisme dan dalam simbiosis ini, masing-masing simbion (organisme yang berinteraksi) memperoleh manfaat dari interaksi yang dilakukannya. Adapun dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan contoh simbiosis mutualisme pada interaksi beberapa mahluk hidup, contoh lainnya adalah interaksi antara burung jalak dan kerbau. Burung jalak biasanya menghinggapi tubuh kerbau untuk mencari kutu yang berada di kulitnya. Burung jalak memperoleh manfaat karena ia bisa makan kutu secara gratis, sedangkan si kerbau mendapatkan keuntungan karena rasa gatal yang diakibatkan kutu bisa sedikit berkurang. Ada banyak pola interaksi mahluk hidup yang dapat menjadi contoh simbiosis parasitisme. Dalam kehidupan sehari-hari, pola interaksi simbiosis ini dapat kita temukan, misalnya pada hubungan antara cacing pita dan manusia. Cacing pita yang hidup di usus manusia mendapat keuntungan karena ia mendapatkan makanan, sedangkan manusia justru mendapatkan kerugian karena hal ini. Sari-sari makanan yang seharusnya digunakan untuk metabolisme manusia jadi berkurang karena dimakan oleh cacing pita. Secara umum, simbiosis komensalisme merupakan pola interaksi antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis, dimana satu simbion diuntungkan dan simbion yang lain tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Berikut ini adalah beberapa contoh simbiosis komensalime yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Ikan remora selalu menempel pada ikan hiu agar tetap aman karena ikan-ikan pemangsa takut pada ikan hiu, selain itu ikan remora juga akan lebih mudah mendapatkan makanan dari sisa makanan ikan hiu, sedangkan ikan hiu sendiri tidak diutungkan ataupun dirugikan dengan keberadaan ikan remora.
13
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 13-16 Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), yang hidup dengan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Pada dasarnya jamur berperan sebagai dekomposer dalam ekosistem dan kehidupan lingkungan di sekitar kita. Ciri-ciri lainnya, jamur ada yang multiseluler dan uniseluler; perbedaan di antaranya adalah jumlah sel yang dimiliki masing-masing. Tubuhnya terdiri dari benangbenang yang disebut hifa (dikenal juga dengan hyphae). Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Dibandingkan dengan organisme yang lain, jamur memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Oleh karena itu, jamur diklasifikasikan sebagai kelompok kerjaan yang berdiri sendiri, tidak digabungkan dengan kerajaan-kerajaan lainnya. Mari kita bahas mengenai struktur tubuh yang dimiliki oleh jamur. Seperti yang tadi sudah dijelaskan, jamur terbentuk dari hifa, yaitu benang-benang yang menyatu menjadi miselium. Setelah itu miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah yang membentuk sebuah jamur. Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler, yang membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, seperti jamur kayu. Kerajaan fungi dibagi menjadi enam divisi yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur penghasil spora. Mereka adalah Myxomycotina, Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan terakhir Deuteromycotin. Berdasarkan klasifikasinya, Ascomycotina memiliki domain ascomucotina. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai ascomycotina, karakteristik-karakteristiknya adalah mereka memiliki 2000 genus yang sudah diklasifikasikan dan memiliki 30.000 jenis ascomycotina. Selain itu, hampir semua ascomycotina atau sebagian besarnya adalah jenis parasitik atau terestrial. Ascomycotina dipakai untuk membuat roti (ragi) dan
Â
fermentasi anggur, serta sering dikonsumsi oleh manusia seperti jamur truffle dan morel. Contoh-contoh ascomycotina adalah aspergillus flavus (salah satu penyebab kanker hati), saccharomyces cereviae (pembuatan fermentasi anggur), dan aspergillus wentii (proses pembuatan kedelai). Cara ascomycotina bereproduksi adalah dengan dua cara: reproduksi seksual dan aseksual. Basidiomycota adalah jamur yang paling sering ditemui dan biasanya ada di daerah perairan. Basidiomycota memiliki bentuk kepala jamur seperti klub dan bereproduksi secara seksual dan aseksual. Simbiosis antara basidiomycota dengan organisme lainnya termasuk bersimbiosis dengan rayap, kumbang, tawon kayu, dan lainlain. Mycophycophyta, salah satu divisi kerajaan fungi tumbuh pada semen, atap rumah, pohon, dan lain-lain. Mycophycophyta dapat bertahan hidup dalam suhu panas yang ekstrim, sangat sensitif terhadap polusi udara, dan bertumbuh secara perlahan. Mererka mampu memproses pembuatan asam untuk menghancurkan batu. Cara mycophycophyta bereproduksi juga dengan cara seksal dan aseksual, dimana dua cara tersebut memiliki tahap masing-masingnya. Rhizopus atau zygomycetes berbeda dengan yang lain karena rhizopus adalah jamur yang bersimbiosis parasitisme terhadap makhluk hidup, diantaranya adalah dengan binatang atau manusia. Secara fisik rhizopus berserabut karena kekurangan hifa. Reproduksi aseksual rhizopus dimulai dengan produksi sporangiospores di strukturnya yang bernama sporangium. Sedangkan untuk reproduksi seksual, zygospore diproduksi saat kedua miselium yang cocok berfusi. Contoh jamur rhizopus adalah ketika buah membusuk yang dikarenakan oleh black bread mold (kerusakan permukaan), rhyzopus oryzae untuk pembuatan minuman alkohol, dan rhyzopus oligosporus untuk pembuatan tempe. Phycomycetes diklasifikasikan pada divisi Oomycota, golongan phycomycetes, mempunyai genus phytium, dan memiliki nama keluarga phytiaceae. Phycomycetes memiliki memiliki hifa yang bersekat, bereproduksi
14
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 13-16 secara seksal dan aseksual, dan biasanya ditemukan di tempat perairan atau tempat basah. Divisi terakhir yang ada di kerajaan fungi adalah deuteromycota atau juga dikenal sebagai “the imperfect fungi”. Deuteromycota adalah satu-satunya jamur yang tidak menunjukkan proses reproduksi secara seksual sedangkan divisi jamur-jamur lain menunjukkan proses reproduksi secara seksual dan aseksual. Terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya, Deuteromycota memproduksi miselium yang memiliki septate dan memiliki hifa yang tegak lurus. Untuk proses reproduksinya, mereka memiliki spora aseksual yang teradapat di conidiophores. Contoh dari deuteromycota adalah hyphomycetes, aspergillus niger, penucillium, coelomycetes yang dalam kehidupan sehari-harinya, dapat ditemukan pada buah-buahan, sayur-sayuran, dan keju. Selain itu, fakta yang menarik jenis jamur itu deuteromycota, merupakan bahan terbaik dalam pembuatan keju blue cheese seperti Roquefort dan Camembert. Secara keseluruhan, fungi memiliki enam divisi dengan ciri-ciri yang berbeda-beda. Setiap divisi memiliki peran masing-masing. Ada yang hidup di perairan, berada di cuaca ekstrim, di tempat lembab, dan dapat tumbuh di organisme lain, termasuk di manusia dan di hewan. Secaera ekologis, ekosistem sangat bergantungan terhadap jamur untuk bekerja untuk dekomposisi makanan, kayu, bahkan plastik, serta sebagai salah satu simbion. Jika ada jamur dalam dunia ini, organisme yang sudah mati akan membusuk dan tidak ada yang akan menguraikannya. Makluk hidup yang sudah mati akan menyebarkan penyakit atau virus yang lebih berbahaya ke makluk hidup lainnya akibat tidak ada yang bisa mengantikan peran jamur sepenuhnya di muka bumi ini. Jamur adalah suatu organisme yang dapat membawa kebaikan kepada dua pihik, satu pihak, atau merugikan satu pihak lainnya. Walaupun jamur memiliki hubungan simbiosis parasitisme dimana mereka akan merugikan pihak lainnya, bukan berarti hal itu tidak bagus bagi lingkungan sekitar. Contohnya, jika ada sebuah organisme yang selalu berkembang biak
dan menghancurkan lingkungan sekitar, jamur dapat menjadi sebuah parasit terhadap organisme tersebut dan memusnahkan organisme tersebut. Nilai kehidupan yang dapat diterapkan mengenai dampak baik dan buruknya sebuah simbiosis atau sebuah faktor adalah bahwa kadang-kadang yang salah tidak harus selalu kita hindari, karena bisa saja tindakan tersebut menghasilkan hal yang tidak buruk, walaupun memang benar ada beberapa yang harus kita hindari demi kebaikan. Selain itu, jika kita melakukan perbuatan salah apapun itu, kita harus bisa merefleksikan diri untuk mengetahui apa yang benar dan apa yang salah supaya kita tidak mengulangi kejadiannya lagi. Setiap jamur memiliki perannya masing-masing dalam menjaga keseimbangan ekosistem di permukaan muka bumi ini. Oleh karena itu, jamur memiliki tujuan yang berasional yang berdampak terhadap makhlukmakhluk lainnya. Sama seperti pemimpin yang bervisioner, Mempunyai tujuan yang baik ataupun efektif untuk kebaikan diri sendiri atau orang lain dengan cara berpikir secara rasional, maupun hal yang biasanya dilakukan oleh orang lain atau dengan cara mereka sendiri. Daftar Pustaka ________. 2017. “14 Jenis Jamur Aman & Layak Dikomsumsi..” http://berkahkhair.com/ jenis-jamur, 10 Feb. 2017. Biologi Indonesia. 2014. Penjelasan Lengkap Tentang Jamur atau Fungi. https://biologiindonesia.blogspot.co.id/2014/11/penjelasanlengkap-tentang-jamur-atau.html, 10 Feb. 2017. Kharisma, Alvie. 2015. “Bagaimana Mungkin Dunia Tanpa Bakteri dan Jamur.” http://riaupos.co/3081-opini-bagaimana-mung kin-dunia-tanpa-bakteri-danjamur.html#.WJ0t qvl97IU, 10 Feb. 2017. Kharisma, Falah. 2015. “Peranan Jamur dalam Kehidupan.” http://falah-kharisma.blogspot.co.i d/2014/12/peranan-jamur-dalamkehidupan.h tml, 10 Feb. 2017.
15
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 13-16 Puji, Rizki. 2014. “Pengertian dan Klasifikasi Fungi (jamur).” http://www.softilmu.com /2013/12/pengertian-kingdom-fungijamur.html?m=0, 10 Feb. 2017.
16
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 17-20
Jamur: Pahlawan Umat Manusia A. Ghifari Ammar Pada dasarnya, hampir setiap orang itu sama. Kita memiliki sebuah otak, dua tangan, dua kaki, sepasang mata dan telinga yang kurang lebih sama. Anehnya, hidup kita belum tentu sepenuhnya mirip. Ada satu hal yang membedakan kita, yaitu cara kita memanfaatkannya. Apapun di hidup juga seperti ini, yang penting adalah bagaimana cara memanfaatkannya. Hal sekecil apapun yang sering diabaikan bisa menjadi penerobosan terbaru jika dikembangan dengan benar. Halhal buangan seperti sampah juga bisa dibuat berguna. Hal ini sama dengan kasus jamur. Jamur adalah organisme yang biasa tumbuh di kegelapan dan sendirian, jauh dari keramaian. Tetapi jika diteliti lebih lanjut, manfaatnya sangat luas. Pemanfaatan jamur adalah hal yang tidak kenali banyak orang, tetapi sebenarnya jamur bisa menjadi pahlawan dalam kehidupan manusia. Kegunaannya sangat beragam, dan jika diteliti dan dikembangkan yang lebih lanjut, jamur pun bisa menyelamatkan dunia. Semenjak keberadaan manusia, kita hanyalah makhluk hidup di bumi ini yang memanfaatkan dan merusak hal di sekelilingnya tanpa membuat kontribusi apa pun kepada alam atau makhluk lain. Makhluk hidup lain tentunya akan bertahan hidup tanpa kita, tetapi kita pasti menderita tanpa makhluk hidup yang lain. Maka dari itu, kita harus mulai berubah dan berkerja sama dengan alam untuk memperbaiki bumi ini, salah satunya adalah dengan melakukan sebuah kolaborasi dengan jamur. Baru setelah itu, kita bisa maju untuk menggunakan alam secara bertanggung jawab. Jamur atau fungi adalah salah satu bagian dari kerajaan besar organisme di bumi ini yang terdiri dari kurang lebih 99,000 spesies. Pada awalnya mereka menjadi bagian dari kerajaan tumbuhan, tetapi karena mereka
Â
tidak memiliki klorofil dan mereka memiliki sifat-sifat fisiologi unik yang membedakan mereka dari organisme lain, mereka dikategorikan ke kerajaan yang baru. Keberadaan mereka ada dimana-mana, baik di daerah tanah maupun air. Dengan bakteri, mereka memegang peran penting dalam ekosistem kita dengan merombak bahan organik dan mengeluarkan karbon, oksigen, serta fosforus ke tanah dan atmosfer. Jamur yang sebenarnya kita sering lihat hanyalah sebagian kecil dari jamur yang sebenarnya ada di sekitar kita. Kita bisa menemukan lebih banyak jamur menggunakan mikroskop. Bagian dari jamur yang tampak di mata manusia adalah bagian tubuh buahnya saja, tetapi sebenarnya si jamur memiliki pertumbuhan yang lebih besar di bawah tanah. Saat jamur bereproduksi menggunakan spora, mereka akan berkecambah dan menumbuhkan hifa, yaitu seperti pembuluh bercabang yang membangun sebuah jamur pada akhirnya. Kumpulan dari hifa ini membuat apa yang kita sebut dengan miselium. Hal ini yang jarang dilihat oleh manusia karena berada di bawah tanah. Tetapi, sesungguhnya miselium bisa bertumbuh menjadi hal yang sangat besar. Bahkan, organisme terbesar di dunia adalah miselium yang bersambung dari perkumpulan jamur madu di Oregon yang terbentang selebar 3.8km. Saat kondisinya tepat, sang jamur baru bisa menumbuhkan tubuh buahnya. Miselium bertugas untuk mengeluarkan enzim-enzim ke daerah sekelilingnya, seperti bahan-bahan yang membusuk, untuk memecah polimer biologis yang ada menjadi hal-hal yang lebih sederhana supaya bisa diserap oleh jamurnya sendiri. Manusia telah mengetahui keberadaan jamur dan telah menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pengunaannya yang paling sering adalah untuk dikonsumsi.
17
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 17-20 Selain itu, kita juga sering menggunakan jamur untuk memasak. Seperti untuk membuat roti, kita menggunakan ragi. Untuk membuat tempe atau kecap, kita menggunakan jamur untuk menjalankan proses fermentasinya. Kita juga menggunakan jamur untuk membuat antibiotik, seperti penicillin. Tetapi lama-kelamaan, pengunaan jamur oleh manusia menjadi stagnan dan itu-itu saja. Secara umum, kita sudah berhenti mencari inovasi baru untuk penggunaan jamur. Namun, sebenarnya potensi jamur tidak terbatas, dan sayangnya belum kita manfaatkan sepenuhnya. Pertama, ada jamur yang memiliki kemampuan untuk merombak limbah. Kegiatan manusia sering menimbulkan limbah kimia yang sulit ditangani. Pada zaman sekarang, karena kesulitan tersebut, banyak orang yang tidak ingin bertanggung jawab dan meninggalkannya saja, merusak ekosistem di sekitarnya dan kehidupan para hewan. Salah satu solusinya adalah dengan remediasi alam. “Mycoremediation� adalah salah satu teknik remediasi lingkungan dan penanganan limbah menggunakan makhluk hidup, dan dalam kasus ini, menggunakan jamur. Penelitian ini pertama dilakukan melewati suatu eksperimen oleh Battelle Laboratories. Tumpukan tanah yang berbeda dilumuri dengan minyak mentah (minyak bumi). Lalu mereka menggunakan teknik-teknik remediasi yang berbeda untuk melihat teknik mana yang paling efektif dalam menghilangkan minyaknya. Mereka menggunakan bakteri, berbagai bahan kimia, dan jamur sebagai teknik remediasinya. Yang diobati dengan bakteri dan bahan kimia lain gagal, sementara itu, tumpukan yang diobati dengan jamur mengalami penurun drastis dalam konsentrasi minyak. Yang paling penting adalah, tumpukan tersebut sudah kaya atas jamur. Analisis selanjutnya mengatakan bahwa 95% dari elemen hidrokarbonnya (yang berasal dari minyak) sudah hilang dan tanah tersebut sudah bebas dari kontaminasi. Maka dari itu, kita bisa menarik kesimpulan bahwa jamur memiliki kemampuan untuk melaksanakan bioremediasi di tanah. Tetapi kemampuan ini bisa dimanfaatkan di area lain, seperti di atas air.
Â
Seperti yang mungkin diketahui banyak orang, sering sekali terjadi tumpahan minyak di lautan. Jamur bisa menjadi solusi untuk masalah itu pula. Dengan menumbuhkan jamur di jerami dan membungkusnya dengan rami (hemp), benda yang mengapung ini dapat menyerap minyak secara terus-menerus selama berminggu-minggu, ataupun berbulan-bulan sampai airnya kembali jernih. Selain itu, dengan adanya jamur, mereka juga mendukung kehidupan bakteri-bakteri baik yang dapat merombak minyak pula. Walaupun belum sempurna dan masih berada di tahap perkembangan, ini menjadi tanda atas potensi yang kita miliki di jamur. Jamur juga memiliki kemampuan untuk membangun kembali ekosistem. Jika kita lihat kembali tumpukan tanah yang terkontaminasi oleh minyak yang sebelumnya, setelah beberapa minggu diobati jamur, tanah itu sudah bersih kembali. Berikanlah waktu lagi, dan tumpukan tanah itu menjadi sumber kehidupan. Setelah delapan minggu, jamur-jamur tersebut sudah menjadi busuk. Hal ini membuat para lalat tertarik. Saat ada lalat, datang pula serangga-serangga, dan pada akhirnya, datang burung-burung yang membawa biji yang tertarik kepada serangga-serangga tersebut. Dengan biji-biji tersebut, tumbuhnya tanaman hijau di tumpukan tanah tersebut. Jamur bisa menjadi kunci dalam membangun kembali sebuah ekosistem, seperti yang ditunjukan melewati eksperimen ini. Jamur terkenal atas kemampuanya untuk menyuburkan tanah. Jamur dapat merombak senyawa organik protein, karbohidrat, dan lemak yang kompleks, terutama dari organisme-organisme yang sudah mati, untuk makhluk hidup lainnya. Tumbuh-tumbuhan hanya bisa mengandalkan kepada tanah untuk menyediakan mereka dengan nutrisi-nutrisi yang mereka perlukan. Jadi, sekarang para tumbuhan hijau bisa lebih mudah menyerap nutrisi karena telah dirombak oleh para jamur. Karena fungsinya ini, banyak tanaman yang memiliki hubungan mutualisme dengan jamur. Hubungan mutualisme adalah hubungan dimana kedua sisi mendapatkan keuntungan masing-masing. Hubungan antar tanaman dan jamur ini disebut mycorrhizae, dimana para
18
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 17-20 tanaman mendapatkan nutrisi yang telah dirombak oleh jamur dan para jamur bisa mendapatkan gula-gula dan energi dari hasil fotosintesis tanaman. Selain itu, hypha jamur yang berada di bawah tanah juga dapat membuat tanahnya lebih padat yang berguna untuk perkembangan akar tumbuhan. Jamur bukanlah pupuk, tetapi kehadirannya memang dapat membantu perkembangan tumbuhan, meningkatkan toleransi mereka terhadap kekeringan, dan memulihkan lahan yang telah rusak. Selain itu, jamur juga memiliki beragam fungsi medis. Jamur sudah terkenal sebagai obat-obat tradisional di zaman dahulu. Tetapi, yang belum diketahui banyak orang adalah keberadaan jamur-jamur tertentu yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan modern. Salah satu penemuan jamur dengan kemampuan mengobati adalah jamur agarikon. Dalam budaya Yunani tua, jamur agarikon terkenal sebagai obat untuk kehidupan yang panjang karena sering digunakan untuk melawan berbagai penyakit, contohnya adalah mereka dapat mengatasi masalah pernapasan dan keringat malam, yaitu penyakit yang sekarang kita kenali sebagai tuberkolosis. Setelah penelitian ilmiah, sudah dibuktikan bahwa jamur agarikon memang mampu melawan bakteri tuberkolosis. Paul Stamets adalah seorang ahli dalam bidang mikologi yang percaya bahwa jamur memiliki potensi yang sangat hebat dan dapat menyelamatkan bumi ini. Ia, bersama dengan Dr. Scott Franzblau dan rekannya Chang-Hwa Hwang dari University of Illinois, melakukan riset tentang jamur agarikon. Mereka menemukan bahwa senyawa yang diekstrak dari jamur agarikon menunjukan aktivitas antituberkolosis. Walaupun tingkatnya belum setara dengan obat-obatan biasa, tetapi dengan beberapa perubahan biologis, jamur agarikon bisa menjadi pusat pembuatan obat untuk melawan tuberkolosis. Agarikon tidak hanya memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri, tetapi memiliki sifat anti-virus. Program BioShield Biodefense, yang dikelola oleh The National Institutes of Health dan US Army Medical Research Institute of Infectious Diseases, mencoba untuk
Â
melihat jamur-jamur apa yang dapat melawan berbagai macam penyakit. Mereka meneliti lebih dari 500 ekstrak dari berbagai macam jamur, dan yang menunjukan potensi yang paling besar adalah 11 ekstrak dari jamur agarikon. Ekstrak etanol alami dari jamur agarikon menunjukan aktivitas anti-virus yang tinggi saat dihadapi dengan cacar, flu babi, flu burung, bahkan herpes. Baru-baru ini, tim peneliti dari Rusia menemukan hal yang sama, dimana jamur agarikon memiliki aktivitas antivirus yang tinggi saat melawan virus flu burung dan bagaimana jamur agarikon ini relatif tidak beracun untuk sel manusia. Badan dari jamur agarikonnya sendiri mungkin tidak terlalu bermanfaat, karena yang dibutuhkan adalah miseliumnya yang bisa didapatkan sebagai hasil pembiakan. Dari semua penelitian ini, bisa kita tarik simpulan bahwa jamur ini mengandung sifatsifat yang bisa melawan bakteri dan virus. Jika dikembangkan lebih lanjut, jamur agarikon bisa menjadi penyelamat kita dari penyakit-penyakit lain pada masa depan “Saya yakin jamur agarikon dan jamurjamur lainnya mengandung nilai pengobatan yang tak terhitung yang belum kita temukan. Jika anti-virus yang dibut oleh agarikon ini terbukti efektif dalam uji klinis, bukanlah suatu hiperbola saat saya mengatakan bahwa kita bisa mengkategorikan menjaga perhutanan kita sebagai suatu materi pertahanan nasional. Pengembangan virus tak mengenal batas, maka dari itu jamur agarikon ini dapat melindungi kita dari pandemik global yang mendatang,� ujar Paul Stamets dari Huffington Post. Jamur yang biasanya diabaikan oleh orang-orang ternyata membawa kehebatan yang luar biasa. Mereka adalah makhluk yang tumbuh secara diam-diam dan sering tidak diperhatikan. Tumbuh di antara kegelapan dan selalu mendapat prasangka buruk dari orangorang. Tetapi, yang telah dibuktikan sebelumnya, sebenarnya jamur memiliki potensi yang banyak. Pada dasarnya, mereka sudah bermanfaat kepada segala kehidupan. Selain membantu tanaman mendapatkan gizi yang mereka butuhkan, mereka mampu menyuburkan daerah sekelilingnya, serta sebagai organisme kunci dalam memulai
19
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 17-20 sebuah ekosistem. Namun, itu bukan akhirnya. Jika dikembangkan lebih lanjut, jamur bisa menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Selain menjadi makanan, jamur bisa menolong umat manusia membersihkan limbahnya serta mengobati penyakit-penyakit kita. Jika kita membiasakan diri untuk tidak meremahkan hal-hal kecil, dengan sedikit usaha, kita dapat mencari solusi-solusi baru di area yang belum pernah kita jelajahi. Bagaikan seseorang yang tak pernah memanfaatkan semua kesempatan dan semua hal yang ia punyai, ia tidak akan berguna kepada orang lain. Mungkin seseorang tersebut membutuhkan sedikit dorongan, tetapi yang penting adalah perkembangan diri. Semua orang memiliki potensi yang tinggi dan jika kita perhatikan baik-baik, hal-hal di sekeliling kita juga mempunyai potensinya sendiri. Yang penting sekarang adalah untuk mengenali potensi tersebut dan memaksimalkannya, seperti hal yang kita sedang hadapi dari para jamur. Jamur sudah berada di dunia ini untuk sekian lamanya dan alam telah menggunakan kekuatannya untuk menolong bumi ini berkembang. Tetapi, setelah bumi diambil alih oleh manusia, sepertinya mereka telah dilupakan. Jadi kita harus membuka wawasan para masyarakat tentang manfaat jamur dan mulai memperbaiki dunia ini dari dalam. Kita tidak bisa membiarkan aset dari alam ini diabaikan begitu saja, harus bisa kita gunakan untuk kebaikan. Manusia memiliki sejarah dalam merusak bumi ini, jadi sudah menjadi bagian dari tanggung jawab kita untuk memperbaikinya ke kondisi semula. Langkah yang kita harus ambil untuk ke depannya adalah untuk menjelajahi pilihanpilihan kita, baik itu hal yang kecil maupun hal yang sudah terkenal. Kita harus bisa membuka mata kita dan melihat semuanya dengan perspektif yang positif. Dengan sedikit usaha, pasti semuanya bisa dikembangkan menjadi hal yang baik.
mushrooms/mushroom-basics/what-mycelium, 7 Feb. 2017. Ahmadjian, Veron. 2016. “Biology: Fungus.” https://www.britannica.com/science/fungus, 8 Feb. 2017 Fleming, Nic. 2014. “The Largest Living Organism is a Humongous Fungus.” http:// www.bbc.com/earth/story/20141114-the-bigge st-organism-in-the-world, 9 Feb. 2017 Fogel, Robert. 1997. “Mushrooms: Launching Pads for Spores.” http://herbarium.usu.edu /fungi/FunFacts/mushroom.htm, 7 Feb. 2017. Stamets, Paul. 2008. “6 Ways Mushrooms Can Save the World.” http://www.ted.com/t alks/paul_stamets_on_6_ways_mushrooms_can _save_the_world?language=en, 5 Feb. 2017. Stamets, Paul. 2012. “Agarikon Mushroom.” http://www.huffingtonpost.com/paul-stamets/ag arikon-mushroom_b_1861947.html, 8 Feb. 2017. Stamets, Paul. 2000. “Helping the Ecosystem Through Mushroom Cultivation.” http://www. fungi.com/blog/items/helping-the-ecosystemthrough-mushroom-cultivation.html, 5 Feb. 2017. Stamets, Paul. 2010. “The Petroleum Problem.” http://www.fungi.com/blog/items/the-petroleum -problem.html, 5 Feb. 2017. Scott, Judy. 2011. “Mushrooms Can Mean Healthy Soil.” http://extension.oregonstate.ed /gardening/mushrooms-can-mean-healthy-soil, 8 Feb. 2017.
Daftar Pustaka ________. 2013. “What is Mycelium.” http://www.mushroomshack.com/all-about-
20
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 21-24
Jenis-Jenis Fungi dan Perannnya di Dunia Athalika Azzahra Jamur adalah mikroorganisme yang tidak mengandung klorofil dalam sistem tubuhnya. Jamur juga merupakan makhluk eukariota karena jamur memiliki inti dan organel sel yang terikat membran sel. Jamur diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan nutrisi, struktur organisasi, pertumbuhan dan cara bereproduksi masing-masing. Ada jamur yang bereproduksi secara aseksual dan seksual. Awalnya jamur hanya bereproduksi secara aseksual, tetapi makin lama jamur telah beevolusi dan dapat bereproduksi secara seksual. Adanya kebutuhan untuk bertahan hidup membuatnya berevolusi dengan berjalannya waktu. Hal ini seperti perkembangan manusia. Semenjak bayi, manusia terus berkembang dan tumbuh jika diberi asupan sehari-hari seperti makanan, nutrisi, air, dan lain-lain. Proses reproduksi jamur bergantung pada jenis dan divisinya. Proses reproduksi ini berlangsung dengan cara melepaskan spora. Proses reproduksi secara seksual hanya terjadi kondisi yang ekstrim, sementara jamur secara general lebih sering bereproduksi secara aseksual. Jamur adalah makhluk heterotrof, yaitu makhluk yang tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Oleh karena itu, jamur bergantung dengan makhluk lain untuk membuat asupan-asupan yang dibutuhkan. Kemampuan jamur untuk menyerap nutrisi dari makhluk lain untuk dikonsumsi, membuat jamur hidup sebagai pengurai dan simbion dengan memiliki enzim hidrolitik dan asam, yang lalu digunakan untuk mengurai molekul rumit menjadi molekul sederhana yang lebih mudah untuk diserap. Jamur parasit adalah contoh jamur yang menyerap nutrisi dari sel makhluk hidup seperti tanaman, sedangkan
Â
saproba adalah jenis jamur yang hidup di bangkai mahluk hidup atau material organik lainnya. Tidak semua jamur memiliki sistem reproduksi yang jelas, banyak ilmuwan pun tidak tahu secara pasti penjelasannya. Salah satu contoh dari jenis jamur yang memiliki sistem reproduksi yang tidak jelas adalah deuromycota. Jamur tersebut disebut dengan jamur imperfekti yaitu jamur yang tidak sempurna. Jamur ini dapat ditemukan di proses pembuatan keju. Jamur ini terkenal karena dipakai untuk proses pembuatan blue cheese dan jenis keju terkenal yang lainnya. Deuteromycota adalah jamur yang memiliki julukan jamur imperfekti karena tidak diketahuinya secara pasti proses reproduksi seksualnya. Jika ada jamur yang belum jelas cara reproduksinya, maka jamur tersebut akan dimasukkan ke kelompok Deuteromycota. Contohnya seperti Monilia Sitophila yang tadinya diklasifikasikan sebagai Deuteromycota, saat ini diketahui proses reproduksi seksualnya, maka Monilia Sitophila dipindahkan ke kelompok Ascomycotina. Jamur Deuteromycota bersifat saprofit di berbagai jenis materi organik, sebagai parasit pada banyak jenis tumbuhan seperti tanaman tingkat tinggi, tanaman budidaya dan tanaman hias. Banyak penyakit yang dialami oleh manusia dan hewan yang disebabkan oleh Deuteromycota, seperti dermatokinosis (kurap dan panu). Selain itu, Deuteromycota dapat menimbulkan pelapukan pada kayu. Akan tetapi masih banyak jenis jamur Deuteromycota yang bermanfaat seperti Aspergillus dan Monilia Sitophila. Begitu juga Penicillium yang adalah salah satu contoh tipe jamur Deuteromycota yang terkenal untuk dipakai
21
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 21-24 dalam pembuatan keju. Dan juga Monilia Sitophila, yang dikenal juga sebagai jamur oncom. Jamur Monilia Sitophila umumnya digunakan sebagai salah satu bahan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia Sitophila juga dapat tumbuh dari roti, sisa- sisa makanan, tongkol jagung, pada tonggaktonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga. Zygomycota adalah jamur yang memiliki karakteristik berserabut, bercabang hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa yang umumnya kurang lintas dinding, biasanya hidup sebagai saprofit, miselium bercabang, dinding sel terdiri atas kitin. Berbeda dengan jamur Deuteromycota, Zygomycota dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual. Proses reproduksi secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah, beberapa hifa akan tumbuh dan akhirnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora, sebagian spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru. Sedangkan proses reproduksi secara seksual terjadi dengan adanya dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan akan memberikan isi selnya, lalu hifa betina akan menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung inti yang banyak. Rhizopus Oryzae dan Rhizopus Oligosporus adalah dua contoh jamur Zygomycota yang secara umum dikenal. Jamur Rhizopus memiliki kemampuan untuk memecah amiluk menjadi dekstro, protein dan lemak dalam keledai. Tipe jamur seperti ini lebih baik dijauhkan dari buahbuahan karena dapat mengakibatkan pembusukan. Tidak hanya itu, jamur Rhizopus juga digunakan untuk membuat tempe. Jamur Rhizopus ini biasanya juga tumbuh pada roti yang basi. Phycomycetes juga dapat disebut dengan jamur ganggang karena bentuknya yang menyerupai dan memiliki banyak persamaan dengan ganggang, oleh karena itu jamur ini djuluki jamur ganggang. Uniknya jamur ini dapat ditemui di lingkungan yang dipenuhi air atau lingkungan lembab tetapi ada pula juga
Â
yang hidup di darat. Masuk dalam golongan jamur benang yang memiliki hifa tidak bersepta. Jamur ini sering berperan sebagai parasit atau saprofit untuk hewan atau tumbuhan air. Keunikan lain dari jamur ganggang ini adalah miseliumnya tidak bersekat-sekat, warna putihnya nantinya akan menggelap menjadi coklat kekuningan saat sudah tua. Phycomycetes dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual. Proses reproduksi secara aseksual terjadi saat ujungujung hifa menggelembung (sporangium) dan inti protoplasma dalam gelembung hifa membelah secara meiosis membentuk spora. Apabila spora dalam sporangium telah siap, maka dinding sporangium akan pecah. Spora yang dilepaskan dari sporangium tumbuh menjadi hifa baru, yang nantinya akan mengulang proses reproduksi aseksual kembali. Spora yang diproduksi saat reproduksi aseksual adalah zoospora, aplanospora, sporangiospora. Sedangkan spora seperti zygospora dan oospora adalah spora yang dihasilkan saat reproduksi seksual. Ascomycota terdiri atas kurang lebih 30.000 spesies, tetapi hanya 2000 genera teridentifikasi. Julukan yang sering digunakan untuk jenis jamur ini adalah sac jamur karena bentuknya yang berupa seperti kantung. Ciriciri jamur kantung ini adalah memiliki hifa bersekat dan memiliki inti yang banyak, hampir semua Ascomycota adalah terestrial atau parasit, beberapa Ascomycota hidup di dasar hutan tetapi beberapa telah mengadopsi lingkungan air tawar sebagai habitatnya. Proses reproduksi seksual jamur kantung ini lebih rumit dari jamur lainnya. Askospora tumbuh menjadi benang hifa, hifa adalah satuan miselium. Ujung miselium berubah fungsi menjadi askogonium (oogonium) dan anteridium yang saling berpasangan. Selanjutnya terjadi pembelahan mitosis membentuk hifa. Ujung hifa yang dewasa membentuk askus. Di askus, dua sel haploid akan bergabung dan membuat zigot diploid. Kemudian, zigot ini akan menjalani meiosis dan menciptakan 4 sel haploid, dan kemudian setelah pembagian sel selanjutnya, 8 askospora akan terbentuk. Banyak hifa dikaryotik akan menciptakan buah tubuh jamur. Semua askus
22
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 21-24 akan terkumpul dan saat askospora sudah siap, askus (kantung) akan robek dan melepaskan semua spora dan proses akan terulang. Hal inilah yang juga membuat Ascomycota berbeda dengan divisi jamur yang lainnya, Ascomycota memproduksi 8 askospora sedangkan divisi lainnya hanya memproduksi 4 askospora. Tidak kalah dengan divisi jamur lainnya, Ascomycota juga sangat berguna untuk manusia karena sering digunakan untuk membuat anggur merah, pembuatan bir dan kedelai tetapi berhati-hati lah dengan Aspergillus Flavus karena dapat menyebabkan kanker hati. Mycophycophyta dapat disebut juga sebagai Lichens atau lumut kerak, yang merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang yang bersifat saling menguntungkan atau mutualisme. Ganggang menyediakan makanan untuk jamur sedangkan jamur menyediakan lingkungan yang baik dengan menyerap mineral dan melindungi ganggang. Jamur memproduksi senyawa yang melindungi ganggang dari sinar matahari. Mycophycophyta tumbuh di batu, semen, atap dan pohon. Jamur divisi ini dapat bertahan hidup di suhu ekstrim dan panas dan sensitif dengan polusi udara. Walaupun pertumbuhannya sangat lambat tetapi jamur ini memproduksi asam yang dapat merusak batu. Mycophycophyta sangatlah berguna untuk manusia, jamur ini dipakai untuk berbagai obat-obatan, penguat aroma pada parfum dan indikator pencemaran udara karena kesensitifannya terhadap polusi udara. Bukan hanya itu, jamur ini juga sering kita konsumsi, seperti Umbilicaria Esculenta yang dipakai untuk membuat makanan jepang. Sedangkan Reindeer Linchen dipakai untuk membuat berbagai jenis makanan di Serbia. Basidiomycota dapat disebut juga sebagai jamur gada, sebanyak 30.000 spesies jamur gada ini sudah dikenal. Jamur ini yang sering kita temui sehari-hari, seperti jamur merang dan jamur kuping. Divisi ini memiliki dua kelompok parasit yang merusak tanaman, yaitu jamur karat dan jamur api. Infeksi jamur karat menyerupai logam yang berkarat sedangkan infeksi jamur api nampak hitam dan berserbuk karena sporanya. Banyak basidiomycota yang digunakan sebagai makanan, tetapi beberapa ada yang
Â
menyebabkan halusinasi dan memiliki racun yang mematikan. Jamur ini juga dapat ditemukan di lingkungan berair. Jamur ini dapat bereproduksi secara seksual ataupun aseksual, jamur gada kadang-kadang melakukan reproduksi aseksual walaupun biasanya mereka berkembang biak secara seksual. Ia dapat memproduksi buah badan dan dapat menghasilkan basidiospora. Memiliki hubungan simbiotik dengan organisme lain termasuk rayap dan kumbang. Jamur ini berperan sebagai dekomposer penting untuk kayu dan tanaman lainnya. Divisi jamur inilah yang paling sering kita konsumsi, mereka juga terkenal karena beberapa jenis jamur yang harga jualnya mahal seperti shiitake, maitake dan matsutake. Ini hanya sekilas dari aneka ragamnya jamur. Tanpa kita sadari sains adalah sesuatu yang menarik dan bervariasi. Belajar sains adalah hal yang selalu menguntungkan, walaupun jamur terdengar tidak relevan terhadap hidup kita tetapi sebenarnya jamur ada di kehidupan sehari-hari kita. Tempe, yogurt, tape, keju dan makanan lainnya yang kita konsumsi sehari-hari adalah makanan sehat yang dihasilkan oleh jamur. Mungkin memang jamur terlihat sangat merugikan karena sebagian dari mereka merusak dan membusukan makanan dan tanaman yang manusia perlukan tetapi jika jamur dimusnahkan dari ekosistem akan ada kehancuran dan kerugian yang lebih besar untuk kita semua. Sebagai patogen hewan, jamur membantu untuk mengendalikan populasi hama yang merusak. Saat ini jamur sedang diselidiki sebagai potensi insektisida mikroba, dengan beberapa sudah masuk di pasar. Misalnya, jamur Beauveria bassiana adalah pestisida yang diuji sebagai agen kontrol biologis yang mungkin berguna untuk penyebaran dari Emerald Ash Borer yaitu serangga yang menyerang pohon Ash. Hubungan mikoriza antara jamur dan akar tanaman sangat penting untuk produktivitas lahan pertanian. Tanpa jamur dalam sistem akar, 80 sampai 90 persen dari pohon dan rumput tidak akan bertahan hidup dan akan sangat merugikan petani. Jamur secara alami memproduksi antibiotik untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan
23
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 21-24 bakteri untuk mengurangi saingan mereka. Antibiotik penting seperti penisilin dan sefalosporin, dapat diambil dari jamur. Obat penting lainnya yang dapat diambil dari jamur termasuk immunosuppressant drug cyclosporine yang mengurangi risiko penolakan dari tubuh setelah transplantasi organ, prekursor hormon steroid dan alkaloid ergot digunakan untuk menghentikan perdarahan. Jangan lupakan juga banyaknya jenis jamur yang dipakai untuk kepentingan kuliner bagi manusia seperti jamur shiitake, jamur padang rumput, Afaricus Campestris yang muncul di banyak hidangan. Dan beragam jenis Penicillium yang digunakan untuk membuat berbagai jenis keju terkenal di dunia.
divisi-ascomycotina-dan-peranannya.html, Feb. 2017.
Hidayat, Muhammad Luthfi. 2013. “Fungi Imperfecti: Deuteromycotina.” http://www.z onabiokita.web.id/2013/06/fungi-imperfectideuteromycotina.html, 8 Feb. 2017. Hidayat, Muhammad Luthfi. 2013. “Zygomycotina dan Peranannya”. http://www.zonabiokita.web.id/2013/06/menge nal-divisi-zygomycotina-dan.html, 8 Feb. 2017. Mulyadi, Tedi. 2015. “Ciri-ciri Deuteromycota (Jamur Tidak Sempurna).” http://budi sma.net/2015/01/ciri-ciri-deuteromycota-jamurtidak-sempurna.html, 8 Feb. 2017.
Daftar Pusaka ________. 2016. “Deuteromycota: The Imperfect Fungi.” https://www.boundless.com/ biology/textbooks/boundless-biologytextbook/fungi-24/classifications-of-fungi150/deuteromycota-the-imperfect-fungi-59611815/, 9 Feb. 2017. ________. 2016. “Importance of Fungi in Human Life.” https://www.boundless.com /biology/textbooks/boundless-biologytextbook/fungi-24/importance-of-fungi-inhuman-life-153/importance-of-fungi-in-humanlife-601-12945/, 10 Februari 2017. ________. 2015. “Jamur Gada (Basidiomycota).” https://www.tentorku.com/j amur-gada-basidiomycota/, 9 Feb. 2017. Ali, Utsman. 2015. “Pengertian Fungi Dalam Biologi.” http://www.pengertianpakar.com/2 015 /01/pengertian-fungi-dalam-biologi.html, 8 Feb. 2017. Hartono, Juni. 2015. “Ciri-Ciri Jamur Zygomycota, Contoh Zygomycota, Gambar dan Fungsi Jamur Zygomycota.” http://www.biomagz.com/2015/12/ciri-cirijamur-zygomycota-contoh.html, 9 Feb. 2017 Hidayat, Muhammad Luthfi. 2013. “Fungi Divisi Ascomycotina dan Peranannya.” http://www.zonabiokita.web.id/2013/06/fungi-
10
24
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 25-28
Kemarin Sumber Air Masih Dekat Keinanya Miman Banyak sekali hal di dunia ini yang kita butuhkan untuk membuat kehidupan kita menjadi lebih sehat, indah, dan bahagia. Hal ini bagaikan seekor peliharaan favorit. Jika peliharaan atau kucing kita beri makan, cinta, dan perhatian yang ia butuhkan, kucing tersebut akan menjadi teman setia kita. Bahkan ia bisa umembuat keluarga berbahagia. Tetapi, jikalau kita tidak mengasuh kucing kita secara benar, seperti diinjak, diberi makanan sampah, dan tidak diperhatikan, kucing tersebut pasti kesal pada kita dan menjadi jahat. Sang kucing dapat merusak perabotan di rumah seperti kasur atau kursi, membuang kotoran di segala tempat, dan lain-lain. Kucing memiliki perilaku yang sama dengan sungai. Jika kita memelihara sungai dengan baik, sungai tersebut akan membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah. Sedangkan, jika kita membuang sampah sembarangan dan membuang bahan kimia tidak pada tempatnya, sungai akan tersumbat dan akan mengakibatkan banjir, serta menurunkan kualitas airnya. Sungai merupakan aliran air yang dapat memberi berbagai kemudahan hidup bagi manusia. Air dapat digunakan untuk berbagai hal, seperti memasak, minum, mandi, dan mencuci. Kita juga membutuhkan air sebagai sumber gizi dan nutrisi. Bukan hanya manusia yang membutuhkan air, tanaman dan binatang juga memerlukan air. Tidak ada suatu haripun dimana kita tidak membutuhkan air bersih. Jika manusia tidak mengonsumsi air dalam satu minggu, kita dapat meninggal dunia karena dehidrasi. Air juga termasuk dalam siklus hidrologi yang sangat penting membagi air ke seluruh pelosok dunia dan membuat keseimbangan dalam sistem kehidupan dunia. Banyak hal yang dapat mencegah kami untuk mendapat air bersih. Salah satunya adalah pencemaran air yang terjadi di sungai dan di
Â
sumber air kita. Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, pencemaran air adalah: masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya. Zat-zat kimia yang pada dasarnya memasuki sumber air dan mencemari lingkungan secara bahaya adalah arsen (As), merkuri (Hg), timbal (Pb), dan kadmium (Cd), terutama di wilayah-wilayah tropis. Jika manusia mengkonsumsi zat-zat ini secara berlebihan, maka akibatnya adalah keracunan, iritasi usus, kerusakan dalam syaraf, dan hal-hal lainnya. Air juga dapat terkontaminasi oleh halhal yang bersifat antropogenik. Ini berarti bahwa ada zat berbentuk gas yang tidak sehat bagi manusia yang mencemari sumber air. Dengan ini, air dan lingkungan di sekitar air tersebut akan rusak, melukai ikan-ikan, tumbuhan, maupun manusia. Sebuah penelitian mengatakan bahwa sekitar 14.000 orang meninggal dunia karena pencemaran air yang seperti ini dalam satu hari. Selain pencemaran air, jika kita tidak menjaga sumber air dengan benar, kita dapat menyebabkan banjir, aliran air memasuki daerah tempat tinggal. Ada banyak sekali penyebab banjir seperti sumber air yang meluap maupun karena sistem irigasi yang tidak benar serta karena tidak ada pohon di sekitarnya untuk membantu menampung air. Banjir sangat berbahaya karena mereka menghantam apapun yang di depannya dan juga mereka akan menyebabkan kerusakan bagi rumah-rumah yang tergenang banjir. Pada tahun 2016 sendiri, BPBD (Badan Pengangulangan Bencana Daerah) Malang memiliki dana sebesar Rp 1 milliar untuk menanggulangi banjir. Banjir
25
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 25-28 dapat membawa air yang telah tercemar dan merusak lahan atau tanah di sekitar bangunanbangunan. Air tersebut mungkin menghancurkan kualitas tanah dan membuatnya tidak dapat membibit tanaman lagi. Ini akan merugikan rumah warga dan pemerintah sendiri. Tanah longsor juga dapat terjadi jika tanah yang di sekitar banjir tidak kuat dihantam air. Banyak sekali sebab alami yang mengakibatkan sumber air untuk terhambat seperti: curah hujan tinggi pada musim hujan sering kali mengakibatkan bencana dan hal yang tidak diinginkan. Kadang saluran dapat terhambat karena sedimentasi yang mengakibatkan agradasi dan pengakalan sungai yang akan mengecilkan saluran sungai ataupun mendangkalkan tampungan air. Sungai memiliki koneksi dengan laut dan jika sedang terjadi air pasang, bisa terjadi backwater yang menghambat aliran air. Perkembangan industri-industri juga bisa menjadi penyebab kerusakan ekosistem sungai. Pada tahun 2016, diestimasikan terjadinya perkembangan industri sebesar 5.7 persen. Di Rancaekek, Bandung, dalam 12 tahun para bisnis beroperasi, warga telah rugi Rp 11.385 triliun. Mereka membuang limbah yang bersifat 3B (bahan berbahaya dan beracun). Di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, 70% dari limbah industri di buang kepada perairan dan mencemari sumber air yang dapat di gunakan oleh penduduk sekitar. Penyaluran pada Industri Indonesia belum sempurna dan masih banyak pabrik yang membuang limbah di sungai. Menurut DPRD Kabupaten Bekasi, Aep Saepulrohman, 40% pabrik di kawasan industri bekasi membuang limbah ke sungai. Bukan hanya pabrik yang menyebabkan limbah kepada sungai, tetapi warga biasa juga. Limbah yang diproduksi manusia merupai, makanan bekas, plastik, alumunium, kemasan makanan, dan hal-hal lainnya. Manusia tidak harus membuang sampah langsung ke sungai untuk mencemari sungai. Kadang-kadang, hujan membawa sampah yang dibuang secara sembarangan ke dalam sistem perairan dan menyumbat jalur air. Setiap individu menghasilkan 0.5-0.8 kilogram
Â
sampah per hari dan angka ini akan terus meningkat mengikuti perkembangan gaya hidup. Jika kita menghitung 250 juta orang indonesia, limbah yang terbuang mencapai 162.500 ton per hari. Hanya 40-50% sampah tersebut berakhir ke pembuangan sampah terakhir, sampah lainnya berakhir di lahan kosong, sungai, atau dibakar. Dengan manusia membuat dan mengubah aliran sungai, suhu dan sedimen juga akan berubah. Perubahan ini dapat mengakibatkan hilangnya populasi ikan, binatang lainnya, serta populasi tamanan. Ini juga akan mengakibatkan penurunan vegetasi dan kerusakan ekosistem sungai. Banyak sekali kejadian dimana manusia membuat rumah di samping sungai seperti di Sungai Kerukut yang berada di daerah Kemang. Walaupun penduduk sudah diberi rumah di rumah susun, mereka masih ingin tinggal di pesisir sungai. Manusia sering sekali menebang pepohonan untuk membuat tempat rekreasi atau untuk menetap. Di kota metropolitan Jakarta ini, sudah hampir tidak ada pepohonan lebat yang dapat dilihat. Pohon mempunyai peran penting dalam mencegah banjir maupun pencemaran. Tanaman dapat menyerap air saat hujan deras dan dapat melakukan pemurnian air melewati siklus air. Berikut adalah berbagai cara kita bisa membantu memperbaiki ekosistem sungai di sekitar kita: a. Membuang sampah pada tempatnya. Kita membuang banyak sampah di tempat sembarangan. Seperti membuang botol aqua ke lantai atau membuang kemasan makanan dari mobil. Jika kita membuang sampah pada tempat sampah atau ke tempat pembuangan yang ditujukan, kita dapat mengecilkan kemungkinan terkontaminasinya air. b. Membuat organisasi penjaga lingkungan. Sampah yang sudah mengkontaminasi sungai tidak dapat hilang begitu saja. Kita sebagai warga sekitar maupun warga Indonesia harus membantu membersihkan sumber air kita. Membuat organisasi atau grup pembersih sungai dapat membantu menyaring dan membersihkan sumber air kita.
26
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 25-28 c. Menghindari penggunaan plastik Jika kita menggunakan produk yang tidak dapat diperbaharui, kita membuat lebih banyak limbah ke dunia ini. Mendaur ulang produk plastik maupun produkproduk lainnya dapat mengurangi banjir dan pencemaran air. Ada banyak hal yang kita dapat lakukan untuk mengurangi limbah seperti menggunakan botol minum, membuat produk plastik menjadi barang unik lainnya, membawa tas sendiri jika sedang belanja, dan hal-hal kecil lainnya dapat membantu dunia ini. d. Menanam banyak pohon. Masalah di kota-kota metropolitan adalah kekurangan pohon. Jika kita menanam pohon di rumah atau di sekolah, kita dapat membantu sistem irigasi dalam komunitas tersebut. Mulailah menanam sedikit demi sedikit dan akhirnya kita dapat membuat Indonesia menjadi lebih hijau. e. Peraturan yang lebih tegas dan kontrol reguler. Peraturan tegas untuk pabrik-pabrik dan perusahaan yang membuang limbah tidak pada tempatnya dan membuang sampah yang bersifat berbahaya kepada komunitas-komunitas warga harus dibuat. Setelah peraturan dibuat, kita juga harus membuat konsekuensi yang kuat dan transparan supaya penduduk dapat memastikan bahwa ada perubahan yang terjadi. Perbaikan komunikasi antara sistem penangulangan banjir dan warga harus dibuat pula supaya warga-warga menjadi sadar atas apa yang menyebabkan kerusakan sistem air serta dampaknya pada masyarakat sekitar. f. Membuat jalur air yang lebih baik (upaya struktur). Harus ada pembuatan peta yang menunjukkan titik-titik banjir dan caranya untuk menghadapi masalah-masalah yang sering timbul. Lalu, juga harus dibuat saluran air yang lebih besar dan lebih bersih untuk memastikan sistem irigasi yang lancar. Lingkungan adalah sahabatmu, jagalah dengan baik dan dia akan melakukan yang sama. Jika kita memberi cinta dan perhatian
Â
kepada teman kita, mereka akan melakukan yang sama. Sungai dan lingkungan juga memiliki ciri khas yang sama. Jika kita memberi sungai cinta dengan cara membersihkannya dan memperhatikannya, mereka akan mengembalikan budi kita dengan cara menjadi sumber air yang berfungsi dengan baik. Mereka akan menyediakan air tanpa banjir atau kemacetan lainnya. Tidak akan ada keracunan air atau air tercemar lagi. Kita diajarkan untuk pertama berpikir tentang apa yang kita telah lakukan. Kita harus merencanakan perbuatan kita selanjutnya dengan baik agar dapat di eksekusi secara sukses. Rencana membuat kita selalu memiliki arahan yang benar dan juga pedoman yang dapat membawa kita ke jalur yang baik. Setelah berencana dengan baik, kita harus bisa melaksanakan dengan indah. Mengikuti langkah-langkah yang kita telah buat untuk diri sendiri, secara perlahan kita harus meneruskan dengan anggun. Sesudah kita melaksanakannya, kita harus melakukan refleksi diri. Refleksi itu sangat berguna karena kita dapat belajar dari kesalahan kita dan jika kita ingin melakukan aktivitas yang sama, kita dapat memberi hasil yang lebih baik dari sebelumnya dengan memeperbaiki kesalahan kita. Jika kita sebagai manusia ingin menjadi versi terbaik kita sendiri, dengan melakukan refleksi, kita dapat mewujudkan hal tersebut. Bukan hanya dengan membuat refleksi, sebuah pemimpin harus mempunyai rasa rasional dalam kehidupannya. Jika sebuah warga negara tidak membuat keputusan yang rasional, hal tersebut dapat menyakiti warga lainnya. Contoh perilaku tidak rasional adalah membuang sampah karena tempat sampah ‘terlalu jauh’ untuk dicapai. Membuah sampah sembarangan telah menyusahkan orang lain dan akan mengakibatkan hal yang negatif kepada lingkungannya. Tetapi jika dia berpikir dengan rasional, warga tersebut akan membuang sampah pada tempatnya dan akan mempunyai dampak yang lebih positif. Dengan ini lingkungan menjadi tambah bersih, dan kemungkinan atas musibah akan berkurang. Berpikir secara rasional tidak merugikan siapapun dan seharusnya mencegah atas hal-hal yang tidak diinginkan.
27
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 25-28 Savedge. 2016. “Water Pollution: Causes, Effects, and Solutions.” http://ecology.about. com/od/Ecology/fl/Water-Pollution-CausesEffects-and-Solutions.htm, 20 Feb. 2017.
Daftar Pustaka ________. 2010. “Water - Its Importance and Source.” http://www.health.gov.au/internet/pub lications/publishing.nsf/Content/ohp-enhealthmanual-atsi-cnt-l~ohp-enhealth-manual-atsicnt-l-ch6~ohp-enhealth-manual-atsi-cnt-l-ch6.1, 7 Feb. 2017.
Utomo. 2016. “Akibat Limbah Industri, Masyarakat Rancaekek Merugi Rp 11,3 Triliun.” http://sains.kompas.com/read/2016/04/ 04/19464261/Akibat.Limbah.Industri.Masyarak at.Rancaekek.Merugi.Rp.11.3.Triliun, 9 Feb. 2017.
________. 2011. “How Trees Help in Preventing Floods.” http://www.greening.in/20 13/05/how-trees-help-in-preventingfloods.html, 7 Feb. 2017.
Yohanes. 2016. “Dana BPBD Kabupaten Malang Terbatas Untuk Memulihkan Desa Pujiharjo Akibat Banjir.” http://suryamalang. tribunnews.com/2016/09/16/dana-bpbdkabupaten-malang-terbatas-untuk-memulihkandesa-pujiharjo-akibat-banjir, 9 Feb. 2017.
________. 2014. “Human Impact on Rivers.” https://www.sciencelearn.org.nz/resources/440human-impact-on-rivers, 20 Feb. 2017. ________. 2015. Water Pollution. http://www.nationalgeographic.com/environme nt/freshwater/pollution/, 7 Feb. 2017. Amsori. 2017. “40 Persen Pabrik di Bekasi Buang Limbah di Sungai.” http://jabar.pojoksatu.id/bekasi/2017/02/15/40persen-pabrik-di-bekasi-buang-limbah-disungai/, 9 Feb. 2017. Friastuti. 2016. “Normalisasi Kali Krukut, Satpol PP Bongkar 4 Rumah di Petogogan.” http://news.detik.com/berita/d-3319443/normal isasi-kali-krukut-satpol-pp-bongkar-4-rumahdi-petogogan, 9 Feb. 2017. Herman, Danny. 2006. “Tijauan Terhadap Tailing Mengandung Unsur Pencemar Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari Sisa Pengeolahan Bijih Logam.” Bandung: Jurnal Geologi Indonesia. Renkin. 2014 “Produksi Sampah Capai 0,8 Kg Per Orang Per Hari.” http://www.berita satu.com/kesra/233419-produksi-sampah-capai08-kg-per-orang-per-hari.html, 9 Feb. 2017. Republik Indonesia. 1998. “Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup.” Jakarta: Menteri.
28
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 29-32
Krisis Ekosistem Laut Indonesia Gianina Emmanuella Setiap tahun, kondisi lautan di Indonesia kian memburuk. Ini semua disebabkan oleh aktivitas-aktivitas industri manusia yang tidak etis. Laut adalah habitat dari berbagai macam organisme yang telah menjadi sumber mata pencaharian bagi beberapa masyarakat Indonesia. Salah satu contoh organisme laut yang telah membantu kehidupan manusia adalah ikan. Ikan mempunyai peran yang besar dalam perekonomian masyarakat Indonesia, terutama para nelayan dan masyrakat yang berbisnis dalam bidang perikanan. Meski sangat dibutuhkan, laut dan seisinya tidak diperlakukan dengan baik dan dirusak begitu saja oleh manusia. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk menyelematkan laut dan segala isinya. Namun, kerusakan laut terusmenerus bertambah seiring waktu berjalan. Jika masalah ini terus berlanjut, maka masa depan masyarakat Indonesia yang hidupnya tergantung pada sumber daya alam laut akan terancam. Dalam skala global, manusia telah mengeksploitasi lebih dari 400 spesies hewan laut. Pengeksplotasian sumber daya alam laut telah sampai ke titik ketika masa depan spesiesspesies laut tersebut terancam karena terjadinya pengurangan species secara drastis yang dapat menaruh spesies-spesies ini dalam risiko kepunahan. Laut merupakan suatu ekosistem, yang berarti semua makhluk biotik (hidup) ataupun abiotik (tidak hidup) yang ada di dalamnya mempunyai relasi yang saling bergantungan. Jika populasi dari satu spesies berkurang secara drastis, pertahanan hidup makhluk lainnya juga terancam dan mereka pun juga dapat berkurang secara drastis.
Â
Di bumi, terdapat lima negara kepulauan. Indonesia merupakan salah satu dari lima negara kepulauan di samping Filipina, dan Papua. Hal ini berarti bahwa Indonesia dikelilingi oleh lautan. Oleh karena itu, laut dan segala isinya telah dijadikan sumber makanan maupun pencaharian untuk kehidupan seharihari masyarakat Indonesia. Karena laut dijadikan sebagai sumber untuk berbagai kebutuhan manusia, ekonomi negara serta keanekaragaman hayati laut pun jadi saling mempengaruhi. Sektor perikanan di Indonesia pun berkontribusi pada 8,9% PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Selain itu, sektor perikanan Indonesia juga menyediakan lapangan pekerjaan untuk lebih dari 6 juta masyarakat Indonesia. Namun, masalah pun muncul dalam sektor kelautan Indonesia yang berdampak buruk terhadap keanekaragaman hayati laut. Laut merupakan suatu sumber untuk berbagai hal dan sangat jelas dapat menguntungkan masyarakat Indonesia. Beberapa masyarakat, sayangnya, melihat hal ini sebagai suatu kesempatan untuk menggunakan laut untuk kebutuhan sendiri tanpa memikirkan dampaknya masa depan. Salah satu aktivitas manusia yang berhubungan dengan eksploitasi spesies laut adalah menggunakan bom ikan untuk menangkap ikan. Efek dari bom ikan ini dapat berdampak kepada makhluk-makhluk lain selain ikan. Terumbu karang adalah salah satu contoh makhluk laut yang juga dapat rusak karena adanya bom ikan. Selain itu, bom ikan juga mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya dan dapat menkontaminasi air laut. Dengan adanya komponen kimia yang beracun,
29
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 29-32 makhluk hidup lainnya juga dapat terancam pertahanan hidupnya. Selain bom ikan, pukat harimau juga salah satu metode yang telah digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk mengambil ikanikan di laut. Pukat harimau merupakan suatu metode mengumpulkan ikan dengan menggunakan jaring yang panjang, dalam, dan luas. Cara penangkapan ini digunakan oleh para nelayan karena efisiensi dan efektivitas yang didapatkan dari metode ini. Namun, dengan cara ini, binatang-binatang kecil yang tidak dapat dikonsumsi juga terperangkap dan mati. Kondisi ini berdampak langsung terhadap ekosistem laut yang membutuhkan semua makhluk laut agar dapat seimbang. Kerusakan laut juga disebabkan karena terjadinya pengasaman air laut. Pemanasan global yang disebabkan oleh karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia telah menyebabkan hal ini. Dengan membakar bahan bakar fosil lewat kendaraan dan kegiatan industri, manusia telah memancarkan karbon dioksida ke atmosfer yang telah menaikan suhu global. Pengasaman air laut terjadi karena adanya reaksi karbon dioksida dengan air laut. Pengasaman air laut berdampak langsung ke pH air laut, merusak komponen kimia air laut dan juga menghasilkan juga hujan asam. Limbah beracun yang berasal dari pabrik juga telah berkontribusi terhadap kerusakan laut Indonesia. Limbah tersebut dibuang ke lautan, sehingga terjadi pencemaran laut secara langsung. Limbah yang dibuang tidak hanya beracun, namun juga menyebabkan polusi termal atau kenaikan suhu air laut. Dengan adanya berbagai aktivitas manusia yang merusak lautan, maka adanya terjadi pengurangan populasi makhluk biotik dan kerusakan makhluk abiotik dalam laut. Keduanya, abiotik dan biotik, saling bergantungan untuk dapat membuat ekosistem laut yang seimbang. Ekosistem laut yang tidak seimbang dapat langsung berpengaruh kepada kehidupan masyarakat Indonesia. Sumber daya alam laut berperan besar dalam kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia yang bergerak dalam bidang perikanan. Oleh karena itu, mereka pun akan mengalami suatu kerugian karena
Â
kehidupan mereka yang mengandalkan sumber daya alam dari laut. Selain itu, pengasaman air laut juga telah berdampak terhadap berbagai tempat dan lingkungan lain dan tidak hanya pada ekosistem laut saja. Pengsaman air laut memang merubah komponen kimia air laut dan berdampak kepada makhluk abiotik dan biotik yang berada di laut. Hal ini dikarenakan beberapa makhluk tertentu yang sangat rentan terhadap perubahan kecil dalam pH air laut. Contoh-contoh makhluk tersebut adalah krustasea, moluska, fitoplankton, dan lain sebagainya. Untuk dapat meningkatkan level pH air laut akan membutuhkan waktu yang lama. Makhluk abiotik maupun biotik juga tepengaruh langsung oleh limbah yang dibuang oleh perusahaan-perusahaan. Hal ini dikarenakan limbah yang dibuang ke laut beracun. Pembuangan limbah tersebut juga dapat menaiki suhu laut, oleh karena itu binatang atau tanaman laut yang tidak dapat hidup dalam suhu yang tinggi terancam pertahanan hidupnya. Hal ini langsung berdampak ke ekosistem laut yang membutuhkan semua makhluk agar dapat seimbang. Pada tahun 2016, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengeliminasi cara pengambilan ikan yang bersifat IUU (Illegal, Unreported, Unregulated). Hal ini dikarenakan cara pengambil ikan yang tidak legal merusak ekosistem laut dan keberlangsungan hidup para makhluk yang hidup di laut. Selain itu, metode pengambilan ikan yang tidak legal ini telah berdampak ke ekonomi negara Indonesia. Kerugian yang dialami oleh Indonesia diestimasi sebanyak 259 triliun Rupiah per tahun. Oleh karena itu, pemerintah telah mengaplikasikan upaya ini. Pada Oktober 2016, 236 kapal telah tertangkap karena telah melakukan pengambilan ikan yang bersifat tidak legal. Pemerintah indonesia juga telah melarang pembuangan limbah industri di laut. Hal ini dikarenakan limbah industri yang mengandung zat-zat kimia yang bersifat berbahaya kepada makhluk hidup di laut. Oleh karena itu, pemerintah telah berupaya untuk melarang adanya pembuangan limbah industri
30
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 29-32 apa pun ke laut karena efeknya yang dapat mematikan terhadap binatang-binatang dan makhluk biotik secara keseluruhan di lautan. Ekosistem laut sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Namun, meski begitu, laut dan segala isinya masih diberlakukan dengan buruk. Bumi yang kita huni ini mempunyai sistem dimana seluruh kehidupan yang ada saling bergantung dan mengandalkan satu sama lain sebagai sumber. Jika kita digunakan dengan berhati-hati, maka sumber daya yang tersedia di bumi memiliki potensi untuk mempertahankan hidup tanpa batas. Namun, jika dieksploitasi secara berlebihan, maka sumber daya ini dapat hilang selamanya. Manusia sayangnya telah menyalahgunakan sebagian besar dari sumber daya alam di bumi yang ada dan ini termasuk potensi kelautan yang ada. Karena hal tersebut, maka keanekaragaman spesies di laut telah berkurang dan ekosisem laut pun juga terganggu. Salah satu dampak utama dari hal ini adalah hilangnya kehidupan laut secara pesat. Organisme laut, seperti ikan, diambil dari laut dalam jumlah yang sangat besar dan menyebabkan penurunan keanekaragaman spesies laut secara drastis. Pengambilan organisme laut dalam jumlah besar juga dilakukan terlalu sering untuk memungkinkan pengisian dari tingkat populasi. Perkiraan populasi spesies laut pun berbeda secara signifikan karena terjadinya penurunan. Bahkan, beberapa spesies pun telah dikategorikan sebagai binatang yang terancam punah. Selain itu, berbagai habitat di laut sedang hancur juga. Bom ikan, polusi air dan pukat harimau hanya beberapa penyebab kerusakan habitat laut. Masalah ini telah menjadi salah satu masalah ekologi yang paling penting di dunia dan juga di Indonesia. Hal ini dikarenakan efeknya yang dapat mengancam masa depan manusia. Laut adalah sumber dari berbagai hal yang dibutuhkan manusia. Hidup manusia pun dapat dianggap bergantung dengan berbagai sumber daya alam yang beradal dari laut. Namun, masih banyak aktivitas yang merusak laut Indonesia setiap harinya.
Kita, sebagai manusia, yang menghuni Bumi ini, harus lebih sadar akan aktivitas yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus belajar bahwa kita harus selalu berpikir sebelum kita bertindak. Kita harus dapat sadar bahwa hal-hal kecil yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita dapat berdampak besar juga. Hal ini dikarenakan meski kita tidak sadari, apa yang kita lakukan setiap hari dapat berdampak negatif kepada masa depan sumber daya alam negara kita. Hal-hal kecil yang kita lakukan pun dapat berdampak terhadap pertahanan hidup di masa depan. Oleh karena itu, manusia harus selalu berpikir sebelum bertindak dan bertanggung jawab akan segala hal yang dilakukan, meskipun hal tersebut dianggap kecil atau tidak penting. Daftar Pustaka ________. 2017. “The Web of Life.” http://extension.illinois.edu/ecosystems/teacher guide6.cfm, 10 Feb. 2017. ________. 2015. “Upaya Pelestarian Laut di Indonesia.” https://www.plengdut.com/upayapelestarian-laut-di-indonesia/15/, 9 Feb. 2017 ________. 2009. “What is Ocean Polution?” http://www.conserve-energy-future.com/causes -and-effects-of-ocean-pollution.php, 10 Feb. 2017. Atalah, Javier. 2010. “Over Exploitation.” http://www.marbef.org/wiki/ove r_exploitation, 8 Feb. 2017. Bennett , Jennifer. 2016. “Ocean Acidification.” http://ocean.si.edu/ocean-acidification, 9 Feb. 2017. Carlowicz, Michael. 2008. “The Ocean Feel Impacts from Acid Rain.” http://www.whoi.edu /oceanus/feature/the-oceans-feel-impacts-fromacid-rain, 10 Feb. 2017. Iriantoro, Ario. 2012. “Alat Penangkap Ikan yang Merusak.” http://www.academia.ed u/7117682/ALAT_PENANGKAP_IKAN_YA NG_MERUSAK, 9 Feb. 2017. Octavia, Joanna. 2016. “Improving the Social Value of Indonesia’s Fishery Sector.” http://www.thejakartapost.com/news/2016/10/0 7/improving-social-value-indonesia-s-fisheriessector.html, 10 Feb. 2017.
31
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 29-32 Pramono, Richo. 2016. “Jokowi: Pencurian Ikan Rugikan Indonesia Rp 259 Triliun.” http://m.liputan6.com/news/read/2622327/joko wi-pencurian-ikan-rugikan-indonesia-rp-259triliun, 9 Feb. 2017.
32
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 33-36
Lingkungan yang Ideal Untuk Fotosintesis Tumbuhan Hijau Rafael Aditya Jika kita melihat dalam sisi kebutuhan lingkungan, garis perbedaan antara tumbuhan dan manusia sangatlah buram. Tumbuhan merupakan organisme yang juga membutuhkan banyak hal untuk bertahan hidup. Salah satu keperluan terpenting kita adalah rumah. Kita membutuhkan rumah sebagai tempat kita untuk beristirahat dan berkembang. Jika kita tinggal di rumah yang bagus, besar, dan mempunyai alatalat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kita akan cenderung menjadi orang yang lebih bahagia dan lebih berkecukupan. Oleh karena itu, memenuhi faktor-faktor tersebut sangatlah penting agar kita dapat tumbuh mencapai kemampuan maksimal tubuh kita. Sama halnya dengan manusia, tumbuhan memperlukan tempat tinggal yang ideal agar mereka dapat bertumbuh dengan baik, tetapi juga kebutuhan tumbuhan tidaklah sederhana, sama seperti manusia. Fotosintesis merupakan sebuah proses ketika tumbuhan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh. Untuk dapat melakukan proses tersebut, tumbuhan memerlukan bahan-bahan dari lingkungan di sekitarnya, dan lingkungan ideal tersebut harus mempunyai semua bahan dasar yang tumbuhan butuhkan untuk melakukan proses fotosintesis ini. Semua tumbuhan melakukan fotosintesis untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk berkembang. Tetapi agar proses ini dapat berjalan dengan sempurna, tumbuhan menggunakan air yang diserap melalui akar, dan karbon dioksida yang disaring melalui udara, agar dapat membuat glukosa dan oksigen sebagai hasil akhir. Kita bisa memperbandingkan proses fotosintesis dengan proses kita memasak. Air dan karbon dioksida dapat disamakan sebagai bahan-bahan mentah, dan sinar matahari dapat kita analogikan
Â
sebagai kompor yang kita gunakan untuk memasak. Hasil akhir dari fotosintesis, glukosa dan oksigen, dapat kita gambarkan sebagai hasil kita memasak, yaitu makanan kita yang siap untuk kita konsumsi. Ada beberapa hal yang diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Tumbuhan memerlukan sumber air yang mencukupi, intensitas sinar matahari yang tepat, dan kadar udara yang sesuai. Seperti yang telah penulis nyatakan, setiap tumbuhan memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, mereka kebutuhan air, sinar matahari, dan udara yang berbeda. Untuk melakukan proses fotosintesis tersebut, tumbuhan yang dituju perlu berada di lingkungan yang tepat. Tetapi, seperti apakah lingkungan yang ideal untuk tumbuhan? Setiap tumbuhan memiliki karakteristik masingmasing, oleh karena itu mereka memiliki lingkungan ideal yang berbeda. Untuk menjalankan proses fotosintesis, tumbuhan hijau membutuhkan sinar matahari, air, dan karbon dioksida di udara. Faktor-faktor inilah yang kemudian akan digunakan dalam proses fotosintesis. Proses ini merupakan proses metabolisme yang dilakukan tumbuhan untuk membuat makanan dan energi yang dibutuhkan agar mereka dapat bertumbuh secara optimal. Akan tetapi, proses fotosintesis tidaklah semudah seperti apa yang anda bayangkan, karena proses ini melibatkan reaksi-reaksi kimia yang dilakukan secara terus-menerus oleh tumbuhan tersebut agar dapat menghasilkan produk akhir yang dibutuhkan. Fotosintesis merupakan sebuah proses metabolisme yang dilakukan tumbuhan agar dapat menghasilkan energi. Fotosintesis dimulai ketika tumbuhan melakukan proses absorbsi air dan mineral melalui akar yang dengan kokoh
33
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 33-36 berada dalam tanah. Kemudian, air akan di bawa oleh xilem, sebuah jaringan di batang tumbuhan, ke tilakoid yang merupakan organel sel terletak didalam daun, dimana terjadinya proses reaksi terang. Reaksi terang adalah sebuah reaksi kimia yang terjadi dalam tumbuhan, yang membutuhkan sinar matahari dan air atau H2O sebagai bahan dasar untuk menghasilkan oksigen (O2) dan hidrogen (H+), yang nantinya akan diikat oleh NADPH+ untuk dijadikan suatu bentuk energi, NADPH. Energi tersebut nantinya akan digunakan dalam reaksi gelap. Reaksi ini mengutamakan penggunaan klorofil, yang merupakan pigmen yang membuat tanaman menjadi berwarna hijau, untuk dapat mengabsorbsi sinar matahari. Reaksi gelap tidaklah secara literal berarti bahwa reaksi tersebut terjadi di dalam tempat yang gelap, melainkan reaksi ini tidak memperlukan keberadaan cahaya matahari. Reaksi gelap atau bisa disebut siklus kalvin, menggunakan karbon dioksida (CO2) dari udara dan energi NADPH untuk dapat menghasilkan glukosa (C6H12O6) dan energi ADP dan NADPH+. Glukosa akan digunakan oleh tumbuhan sebagai sumber makanan mereka dan akan diangkut oleh floem, yang merupakan sebuah jaringan yang berguna untuk mengangkut glukosa dan nutrisi-nutrisi lain dari daun ke seluruh bagian di tumbuhan. Tumbuhan tersebut nantinya akan mengulang proses fotosintesis ini dari reaksi terang lagi dan melakukannya terus-menerus. Dan begitulah bagaimana proses fotosintesis itu bekerja. Setelah penulis mendiskusikan mengenai teori fotosintesis, penulis dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang dibutuhkan oleh sebuah tumbuhan agar bisa bertumbuh dengan baik, yakni cahaya dengan intensitas yang tepat, temperatur lingkungan yang sesuai, jumlah air yang cukup dan konsentrasi karbon dioksida yang tepat. Faktorfaktor inilah yang mempengaruhi pertumbuhan sebuah tanaman hijau. Jika suatu tanaman tidak mendapatkan salah satu dari keempat faktor tersebut, tumbuhan tersebut tidak bisa melakukan proses fotosintesis, bahkan dalam kasus yang buruk, tumbuhan tersebut bisa layu. Dalam kesempatan ini, penulis akan lebih fokus kepada temperatur lingkungan, intensitas
Â
cahaya, dan konsentrasi karbon dioksida yang diperlukan oleh tumbuhan hijau. Mari kita teliti lebih dalam lagi faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan hijau tersebut. Kita mulai dari cahaya. Tumbuhan memperlukan cahaya untuk membantu proses fotosintesis agar bisa terus berjalan. Tetapi cahaya seperti apakah yang cocok untuk sebuah tanaman agar bisa berfotosintesis? Tumbuhan seperti manusia, dimana setiap orang mempunyai warna-warna yang mereka sukai. Cahaya yang diterima oleh tumbuhan harus mempunyai warna yang cocok untuk tumbuhan tersebut agar proses fotosintesis bisa berlangsung dengan lancar. Ada beberapa warna yang tepat untuk sebuah tumbuhan yang berentang dari warna biru sampai warna ungu dan warna jingga sampai merah. Sedangkan warna yang kurang disukai oleh tumbuhan adalah warna hijau sendiri karena pigmen hijau di tumbuhan ini, klorofil, justru akan memantulkan sinar warna hijau. Selain warna dari cahaya, tumbuhan memperlukan intensitas cahaya yang tepat untuk dapat berfotosintesis. Tumbuhan perlu ditempatkan di tempat dimana tumbuhan tersebut bisa mendapatkan cahaya yang banyak. Tanpa cahaya, tumbuhan tidak bisa melakukan proses fotosintesis walaupun jika tempat tersebut memiliki banyak air dan karbon dioksida, yang merupakan faktor-faktor lain untuk melakukan fotosintesis. Cahaya yang cocok untuk tumbuhan jelas adalah sinar matahari, yang merupakan sumber utama cahaya di bumi. Dalam suatu eksperimen, telah dibuktikan bahwa cahaya matahari bekerja lebih baik daripada cahaya buatan, seperti misalnya lampu bohlam, agar sebuah tanaman yang melakukan proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan hijau seharusnya berada di lingkungan yang terbuka dan dalam lingkup cahaya matahari. Dengan begitu, tumbuhan dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik. Faktor kedua yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah temperatur lingkungan. Temperatur di dalam sebuah lingkungan dimana tumbuhan hijau tinggal harus cocok dengan tumbuhan hijau tersebut agar proses fotosintesis tersebut terjadi.
34
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 33-36 Temperatur yang teralu dingin bisa mengganggu proses fotosintesis. Sama halnya dengan temperatur yang teralu panas, akan berakibat buruk kepada tumbuhan itu sendiri. Karena itu, mencari tumbuhan hijau di kutub utara ataupun di tengah padang pasir (terkecuali kaktus) sangatlah sulit. Dengan demikian, tumbuhan harus berada di lingkungan yang sejuk; tidak teralu panas dan tidak teralu dingin, sepertinya halnya tumbuhan berkembang pesat didaerah yang beriklim tropis. Faktor ketiga yang pentingnya tidak kalah dengan faktor-faktor lainnya adalah konsentrasi karbon dioksida. Karbon dioksida digunakan sebagai salah satu bahan dasar untuk memulai proses fotosintesis. Tetapi sedikit orang yang tahu bahwa konsentrasi karbon dioksida di udara berbeda. Konsentrasi karbon dioksida yang diperlukan tumbuhan harus cukup. Semakin tinggi konsentrasi karbon dioksida di udara, semakin cepat proses fotosintesis berlanjut. Jika konsentrasi karbon dioksida di udara tidak mencukupi, maka sebuah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Dari ketiga faktor yang telah dijelaskan, penulis menyarankan bahwa jika anda memelihara tanaman di rumah anda, rawatlah tumbuhan tersebut dengan baik. Tempatkan tumbuhan-tumbuhan di tempat yang terbuka kepada udara dan sinar matahari di luar. Tumbuhan memperlukan ketiga faktor tersebut untuk dapat menjalankan proses fotosintesis dengan baik. Jika proses fotosintesis berjalan dengan lancar, maka tumbuhan tersebut bisa terus bertumbuh dengan baik dan mencapai potensi maksimumnya. Dengan melakukan penelitian ini, kita bisa belajar kondisi lingkungan seperti apa yang ideal untuk tumbuhan-tumbuhan di sekitar kita. Kita juga seharusnya sadar bahwa tumbuhantumbuhan mempunyai peran yang penting dalam kehidupan kita. Tumbuhan sangat berarti bagi manusia karena kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida dan memproduksi oksigen, udara yang kita hirup tiap harinya. Oleh karena itu, kita harus merawat tumbuhantumbuhan dengan baik. Di Jakarta ini, banyak tumbuhtumbuhan dirusaki untuk membuat agar dapat
dijadikan lahan kosong sebagai tempat urbanisasi. Sebagai salah satu penduduk Jakarta, penulis menyarankan untuk ikut berperan untuk menanam dan merawat tanaman-tanaman di sekitar Jakarta. Kita bisa mulai dari merawat taman-taman yang ada di sekitar lingkungan kita, tidak mengotorinya. Kita juga dapat berperan secara langsung dengan membantu menanam kembali tanamantanaman yang dirusak. Setiap tangan yang membantu, pastinya akan sangat berarti untuk kita untuk terus maju dalam aksi menghijaukan Jakarta kembali. Sama seperti tumbuhan, kita mempunyai keperluan sehari-hari agar kita dapat terus-menerus bertumbuh. Kita harus membangun lingkungan yang ideal di sekitar kita. Kita dapat membangun lingkungan yang ideal dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, membangun pertemanan dengan orangorang yang tepat, menjaga rasa kekeluargaan di antara angota keluarga, dan menjauh dari segala macam narkoba. Hal-hal ini sangatlah sederhana dan dapat dilakukan. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat bertumbuh dengan baik dan mencapai potensi maksimum kita. Tentu kita ingin bertumbuh dengan baik untuk masa depan yang lebih cerah. Daftar Pustaka ________. 2014. “Do Plants Grow Better in Sunlight or Artificial Light?” https:// www.education.com/science-fair/article/effectsartificial-sun-light-plant-growth/, 10 Feb. 2017. ________. 2010. “Factors Affecting Photosynthesis.” http://www.bbc.co.uk/schools/ gcsebitesize/science/ocr_gateway_pre_2011/en vironment/1_food_factory2.shtml, 10 Feb. 2017. ________. 2012. “Factors Affecting Photosynthesis.” http://www.passmyexams .co.uk /GCSE/biology/factors-affecting-rate-ofphotosynthesis.html,10 Feb. 2017. ________. 2015. “Factors Affecting the Rate of Photosynthesis.” http://www.tutorvista.com/
35
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 33-36 content/biology/biology-ii/nutrition/factorsaffecting-photosynthesis.php, 10 Feb. 2017. ________. 2014. “How Light Affects Plant Growth.” https://www.education.com/sciencefair/article/light-affects-plant-growth/, 10 Feb. 2017. ________. 2011. “What is the Role of Chlorophyll in Photosynthesis.” https://www.re ference.com/science/role-chlorophyll-photos ynthesis-9c05ef95a878e563 , 10 Feb. 2017. ________. 2015. “UCSB Science Line.” http://scienceline.ucsb.edu/getkey.php?key=286 0 ,10 Feb. 2017. ________. 2009. What Two Colors of Light Drive Most of Photosynthesis?. https://www.reference.com/science/two-colorslight-drive-photosynthesis-fedda72bcf516873, 10 Feb. 2017. Edgar, Tricia. 2012. Growing in the Dark: Plants and Light. https://www.edu cation.com/science-fair/article/plants-and-light/, 10 Feb. 2017. Soemiati, dkk. 2002. Uji Pendahuluan Efek Kobinasi Antijamur Infus Daun Sirih (Piper Betle L.), Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.), dan Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val.). http://journal.ui.ac.id/index.php/science/ article/view/259, 10 Feb. 2017
36
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 37-40
Mikoriza dan Kerjasama Farasya Daninda Akhir-akhir ini, situasi di lingkungan manusia sangat panas. Kita sedang hidup di masa ketika perbedaan menjadi sesuatu yang terlarang–baik itu ras, agama, maupun pandangan politik. Pada tahun 2016 di Amerika Serikat, 229 orang berkulit hitam telah menjadi korban penembakan oleh orang berkulit putih. Di Eropa, serangan teroris yang sering terjadi menyebabkan rasisme terhadap kaum Muslim meningkat. Di Indonesia pun, gurbenur DKI Jakarta dituduh sebagai penista agama, dan tensi antara penduduk pribumi dan penduduk keturunan Tiongkok belum juga pudar. Membicarakan soal Jakarta, hari pemilu gurbenur terbaru sudah dekat. Penduduk Ibu Kota harus memilih salah satu di antara tiga tim kandidat, dan hal tersebut menciptakan pertengkaran antarpenduduk. Padahal, perkelahian ini dapat memecah belah masyarakat Jakarta yang seharusnya saling bergotong-royong mengembangkan kotanya. Seharusnya kita ambil contoh dari flora dan fauna yang saling bekerja sama untuk kebaikan sekitar. Di bumi yang luas dan beragam ini, makhluk hidup berinteraksi dengan satu sama lain. Hubungan tersebut dapat berdampak baik atau buruk bagi kedua pihak. Jika masih ingat pelajaran biologi, fenomena ini dinamakan simbiosis, atau pola interaksi antara dua organisme. Simbiosis memiliki tiga jenis: contoh di atas merupakan simbiosis mutualisme, atau interaksi yang menguntungkan satu sama lain; simbiosis parasitisme, dimana interaksi tersebut hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak kedua; dan simbiosis komensialisme yang juga menguntungkan satu pihak, namun tanpa dampak buruk terhadap pihak yang lain. Contoh yang paling terkenal adalah hubungan lebah dan bunga. Seekor lebah mendarat di atas bunga untuk mengambil
Â
nektarnya. Dalam waktu yang sama, si lebah juga mengambil pollen atau serbuk sari, yaitu serbuk yang berfungsi sebagai ‘sel sperma’ bunga tersebut. Saat si lebah mengunjungi bunga lain untuk mengambil nektar, pollen yang dibawanya juga tersebar ke bunga tersebut sehingga bunga itu terfertilisasi dan memproduksi bibit baru. Contoh yang lain adalah mikoriza, yaitu pola interaksi antara fungi (miko) dan akar tanaman (riza). Secara umum, jamur dan akar tanaman bertukar nutrisi. Karena jamur memiliki hifa yang berfungsi untuk menyerap nutrisi, jamur memberi nutrisi yang telah diserap ke akar tanaman. Sebagai ganti, akar tanaman menyediakan karbohidrat untuk fungi. Mikoriza memiliki berberapa tipe dengan karakteristik yang berbeda: ektomikoriza, endomikoriza, dan ektendomikoriza. Pada ektomikoriza, akar tanaman dibalut oleh miselium dari fungi, membuat tanaman yang terinfeksi oleh ektomikoriza mempunyai lapisan putih disekitar akarnya. Selain itu, hifa dari fungus masuk kedalam akar tanaman. Ektomikoriza biasanya tumbuh di iklim sedang seperti Eropa dan Amerika Utara, di tumbuhan tahunan (tanaman yang mampu hidup selama lebih dari dua taun) atau pohon-pohon. Fungi yang menyebabkan ektomikoriza masuk ke dalam divisi Ascomycota dan Basidiomycota, seperti fungus Suillus bovinus yang tumbuh di bawah pohon pinus. Pada tanaman yang terinfeksi endomikoriza, akar tanaman tidak dibalut oleh miselium, dan hifa fungus mempenetrasi akar tanaman sampai inti selnya. Jika ektomikoriza hanya tumbuh di iklim sedang, jumlah endomikoriza lebih banyak karena endomikoriza dapat tumbuh dimana saja, termasuk lingkungan tropis. Endomikoriza memiliki subjenis lain yaitu mikoriza
37
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 37-40 arbuskular. Mikoriza arbuskular merupakan jenis mikoriza yang paling umum, dengan dua per tiga species tanaman yang bermikoriza arbuskular. Pada mikoriza arbuskular, terdapat dua organ bernama arbuscule dan vesikel yang tumbuh didalam akar. Arbuscule adalah sejenis hifa haustoria yang berbentuk seperti pohon, sedangkan vesikel adalah sebuah ruang sel yang berperan sebagai tempat penyimpanan nutrisi. Ektendomikoriza berada ditengahtengah ektomikoriza & endomikoriza karena ciri-cirinya yang serupa. Ektendomikoriza memiliki miselium yang berukuran lebih pendek, bahkan sampai tidak ada. Namun karena sifatnya yang sangat mirip, ektendomikoriza biasa dimasukkan kedalam klasifikasi ektomikoriza. Pola interaksi mikoriza sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Bahkan, berberapa tanaman tidak bisa hidup tanpa bergantung pada fungi: seperti bawang, anggur, jeruk, singkong, kopi, dan sayuran tropis. Tanaman yang bermikoriza dapat memproduksi hormon yang lebih banyak, sehingga tanaman tumbuh lebih baik. Contohnya, tumbuhan bermikoriza mempunyai jumlah auksin (hormon pemacu pertumbuhan batang & akar) yang lebih banyak ketimbang tanaman tidak bermikoriza. Karena auksin hanya tumbuh di lingkungan gelap, kadar auksin yang lebih tinggi menyebabkan akar tanaman bermikoriza untuk tumbuh lebih panjang. Jadi, tanaman yang terinfeksi mikoriza lebih mudah menyerap air dan unsur hara– seperti nitrogen, kalium, fosfor, dan magnesium–karena akarnya yang lebih panjang. Untuk itulah mikoriza bisa digunakan untuk memulihkan tanah yang sudah rusak. Dalam sebuah eksperimen yang dijalankan oleh Prayudyaningsih & Sari, tanah dipulihkan menggunakan variabel mikoriza arbuskular yang berbeda: tanpa inokulasi mikoriza, dengan fungus Acaulospora sp., dengan fungus Gigaspora sp, atau dengan campuran dari kedua fungus. Tanah juga diberi kompos dengan jumlah yang berbeda, dari 5 sampai 15 persen. Setelah itu, kualitas tanah diuji dengan menanam tumbuhan semai jati.
Â
Hasilnya, tumbuhan semai jati yang terinokulasi oleh Gigaspora sp. dengan kompos 5 persen membawa respon paling baik kepada tanaman. Tanaman lainnya juga tidak kalah: mikoriza campuran dengan kompos 5 persen menumbuhkan daun yang paling banyak; sedangkan mikoriza dari Acaulospora sp. dengan kompos 15 persen menghasilkan tumbuhan semai jati dengan biomassa yang paling tinggi. Setelah tiga bulan, tumbuhan semai jati yang terinokulasi dengan mikoriza tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan biasa. Tumbuhan bermikoriza mencapai tinggi 15-16 cm, sedangkan tumbuhan semai jati biasa hanya mencapai 7 cm saja. Ganoderma dikenal sebagai parasit bagi kelapa sawit, karena jenis fungi tersebut dapat menyebabkan penyakit Basal Stem Rot atau Busuk Pangkal Batang, dimana akar dan batang kelapa sawit cepat membusuk. Namun, masalah ini bisa diakhiri dengan penggunaan mikoriza arbuskular. Menurut Darwis & Syahnen, “Adanya FMA [fungi mikoriza arbuskular] pada akar tanaman dapat memicu elisitor pertahanan tanaman, yang merupakan respon awal tanaman terhadap serangan patogen.� Seperti sistem pertahanan di tubuh manusia, elisitor yang dipicu oleh mikoriza akan mengenal signal dari lingkungan luar dan memanggil sistem pertahanan tanaman jika patogen terdeteksi. Sudah ada berberapa riset yang menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit yang terinfeksi mikoriza terinfeksi penyakit Ganoderma lebih lambat dibandingkan dari kelapa sawit biasa. Menurut hasil riset Yow & Jamaludin, kelapa sawit yang diberi fungi rmikoriza arbuskular pada tahap pembibitan tidak tertular infeksi Ganoderma, meskipun mereka ditanam dekat dengan kelapa sawit yang terinfeksi. Sedangkan hampir semua tanaman yang tidak diinokulasi terinfeksi oleh fungi parasit tersebut. Riset kedua yang dilakukan oleh Hashim menunjukkan bahwa 20% bibit kelapa sawit yang diberi mikoriza arbuskular terkena infeksi Ganoderma, dan hanya 10% yang mati. Riset ketiga dari Susanto menjunjukkan bahwa kelapa sawit yang diberi fungi mikoriza
38
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 37-40 arbuskular satu bulan sebelum diinokulasi Ganoderma mempunyai laju infeksi Ganoderma yang lebih lambat dibandingkan dengan fungi yang diberi mikoriza arbuskular dan Ganoderma dalam waktu yang sama. Keindahan dari mikoriza adalah, meskipun berbeda species, fungi dan tanaman saling berinteraksi dan berbagi satu sama lain. Mungkin saja fungi dan tanaman mampu tumbuh pada sendirinya, namun mereka tidak akan tumbuh sebaik ketika mereka berinteraksi. Kerja sama antar dua species ini tidak hanya membawa manfaat bagi satu sama lain, namun juga memberi keuntungan bagi ekosistem disekitarnya. Mikoriza sangat penting bagi kesuburan tanah. Hifa dari fungi berperan sebagai alat transpor nutrisi dari akar tumbuhan ke organisme disekitarnya. Buktinya, mikoriza sudah lama dikenal sebagai peran penting bagi siklus fosfor. Menurut Pearson & Jakobsen, 520 persen dari total penyerapan karbon tanaman berassal dari mikoriza. Selain karbon dan fosfor, mikoriza dapat mempercepat siklus nitrogen tanah. Hasil penilitian Hodge & Fitter menunjukkan bahwa fungi bermikoriza dapat menguraikan organisme mati dan merubahnya menjadi nitrogen dalam bentuk amonia. Maka dari itu, mikoriza banyak digunakan di bidang pertanian, perhutanan, dan hortikultura. Inokulasi mikoriza digunakan untuk menjaga tanaman dari patogen, dan menumbuh tanaman di situasi yang tidak bersahabat (seperti tempat dengan kandungan bahan organik rendah, lingkungan kering, dan tanah dengan pH yang sangat tinggi). Bahkan, banyak petani menggunakkan mikoriza sebagai substitusi bagi tanah yang kekurangan fosfor. Organisme lain, seperti dekomposer, binatang, dan manusia dapat meraup hasil mikoriza yang sangat banyak. Tanaman dan fungi merupakan sebagai sumber makanan bagi makhluk hidup lain. Contohnya, tubuh buah fungi biasa dimakan oleh mamalia dan invertebrata. Hifanya juga dijadikan makanan oleh invertebrata. Selain itu, fungi juga diolah oleh manusia sebagai makanan dan obat. Memang, musim pemilu membuat kepala kita naik darah. Tapi apa boleh buat, setiap orang memiliki hak untuk beropini.
Â
Biarpun pendapat orang lain tidak cocok dengan pendapat kita sendiri, kebencian dan pertengkaran akan hanya menambah masalah. Mau tidak mau, sebagai mahkluk hidup, kita sebaiknya saling berinteraksi layaknya mikoriza yang saling menguntungkan satu sama lain. Meskipun tanaman dan fungi memiliki sifat yang jauh berbeda, mereka masih bisa berhubungan dengan baik. Mengapa kita, sesama manusia, tidak? Fungi dan tanaman tidak peduli soal sifat dan karakteristik organisme lain. Mereka bekerja sama dengan mudah, dan mampu membuahkan hasil yang optimal bagi dirinya sendiri maupun lingkungan disekitarnya. Manusia mempunyai perbedaan yang lebih sedikit. Dimana fungi & tanaman masuk ke kingdom sampai species yang berbeda, manusia tidak. Kita semua adalah Homo sapiens. Jadi, tidak ada alasan untuk saling bertengkar. Tentu saja, semua hal memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti hasil riset diatas, fungus Gigaspora sp. memang membawa respon paling baik pada tumbuhan semai jati dibandingkan oleh fungus Acaulospora sp. Namun, kualitas kedua fungi jauh lebih baik daripada tanaman yang tidak menggunakan fungi sama sekali. Ini menunjukkan bahwa kerja sama akan membawa keuntungan yang lebih berlimpah. Kita bisa saja punya pendapat yang berbeda dari orang lain. Tetapi, bukan berarti kita berhak memusuhi mereka hanya karena pandangan yang berbeda. Kita harus abaikan perbedaan sejenak dan berinteraksi dengan orang lain tanpa membenci. Simbiosis mutualisme membawa manfaat bagi kedua pihak dan lingkungan sekitarnya. Alangkah baiknya jika kita menjaga hubungan dengan orang lain dengan seperti halnya tanaman dan fungi. Daftar Pustaka ________. 2013. “Difference Between Ectomycorrhiza and Endomycorrhiza.� http://www.plantscience4u.com/2013/03/ectom ycorrhizae-and-endomycorrhizae.html, 7 Feb. 2017.
39
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 37-40 Brundett, Mark. 2008. “Arbuscular Mycorrhizas.” http://mycorrhizas.info/vam.html, 7 Feb. 2017.
Tisdall, Simon. 2016. “Europe's Lack Of Strong Leadership Leaves It Vulnerable To Terrorism.” https://www.theguardian.com/worl d/2016/dec/21/europe-leadership-vulnerableterrorism-merkel-hollande-renzi-berlin-truckparis-attacks-brussels, 9 Feb 2017.
Brundett, Mark. 2008. “Section 7: Roles Of Mycorrhizal Associations.” http://mycorrhiza s.info/roles.html, 7 Feb. 2017.
University of York. 2010. “Fungi's Role in the Cycle of Life Discovered.” https://www.sci encedaily.com/releases/2010/07/100715130159 .htm, 9 Feb 2017.
Cella, Matthew, dan Alan Neuhauser. 2016. “Race and Homicide in America, by the Numbers.” http://www.usnews.com/news/a rticles/2016-09-29/race-and-homicide-inamerica-by-the-numbers, 9 Feb. 2017.
Wong, George. 2016. “Symbiosis: Mycorrhizae and Lichens.” http://www.botany.hawaii. edu/faculty/wong/BOT135/Lect26.htm, 7 Feb 2017.
Darwis, dkk. 2016. “Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) Dan Potensinya Dalam Mengendalikan Penyakit Tanaman.” http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpmedan/ti nymcpuk/gambar/file/FMA.pdf, 7 Feb. 2017. Muchovej, R. M. 2001. “Importance of Mycorrhizae for Agricultural Crops.” http://www.phc.eu/files/publicaties/Ag_Mycorr hizae_Public_document.pdf, 9 Feb. 2017. O'Reilly, Pat, dan Sue Parker. 2016. “Suillus bovinus (L.) Roussel - Bovine Bolete.” http://www.first-nature.com/fungi/suillusbovinus.php, 7 Feb. 2017. Özer, Gülistan, et al. 2016. “Mycorrhiza and Biochar Effects on Carbon Sequestration.” http://www.oeaw.ac.at/forebiom/WS3lectures/I V-Ortas.pdf, 9 Feb. 2016. Prayudyaningsih, Retno, dan Ramdana Sari. 2016. “Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula (Fma) Dan Kompos Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Semai Jati (Tectona Grandis Linn.F.) Pada Media Tanah Bekas Tambang Kapur.” http://jurnal.balithutmakassar.org/inde x .php/wallacea/article/download/105/pdf_17, 7 Feb. 2017. Salim, Hanz Jimenez. 2016. “Kronologi Ahok Ditetapkan sebagai Tersangka.” http://news.liputan6.com/read/2653477/kronolo gi-ahok-ditetapkan-sebagai-tersangka, 9 Feb 2017.
40
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 41-42
Biodata Penulis A. Ghifari Ammar Saya lahir di Jakarta pada tanggal 11 Oktober 1999. Saya adalah murid kelas 3 SMA di Sekolah High Scope TB Simatupang. Menurut saya, topik lingkungan yang kita bawa di jurnal ini sangatlah relevan pada jaman sekarang, dan pengetahuan mengenai topik ini memang harus disebarkan supaya wawasan dan kesadaran publik ikut meningkat.
berdiam saja, jadi mereka jauh lebih menarik dibandingkan manusia atau hewan. Gianina Emmanuella Deborah Boentaran Saya bisa dipanggil Nina. Saya lahir di Jakarta pada tanggal 7 Desember 1998. Saya bercita-cita untuk menjadi orang yang sukses dan bahagia atau menjadi sosialita Hollywood yang terkenal. Tujuan hidup saya juga untuk dapat membuat sebuah perubahan besar dalam dunia ini.
 Athalika Mediana Azzahra Saya lahir di Jakarta tanggal 23 Desember 1998, dapat dipanggil Lika. Sekolah di SMA Highscope TB Simatupang jurusan IPA. Saya ingin menjadi Psikolog karena saya senang berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Hobby saya melukis, sudah senang art semenjak masik TK tetapi saya sudah jarang melukis sekarang.
Jonez Roring Saya berumur 17 tahun. Sekarang saya senior di sekolah High scope. Saya lahir di Jakarta, Indonesia tapi saya tinggal di New Hampshire, AS sebagian besar masa kecil saya. Ketika saya kembali ke Indonesia saya sangat tidak suka karena di Indonesia sangat panas dibandinkan Amerika. Saya jatuh cinta dengan Indonesia lagi setelah aku makan ketoprak. Ketoprak mengubah hidup saya. Suatu hari saya ingin menjadi suami setia. Hari paling bahagia dalam hidup saya bakal hari ibu saya menjadi seorang oma.
Farasya Daninda Nama panggilan saya Ninda. Saya murid kelas 12 di SMA High Scope. Saya sudah di High Scope sejak kecil. Setelah mempelajari tanaman dan fungi lebih lanjut, saya lebih menyukainya. Biarpun tema artikel saya adalah kerjasama, saya susah untuk bekerjasama dengan orang lain. Tumbuhan dan fungi hanya
Â
Keinanya Miman Lahir pada tanggal 3 april 1999, Ia sekarang duduk pada kelas 3 SMA di Sekolah High / Scope Indonesia. Dari kecil saya tinggal di samping sungai kalimalang, karena ini saya terinspirasi untuk membersihkan segala sumber air kotor di
41
Jurnal Teknik Dasar | Volume 1 Tahun 2017 | 41-42 Idnonesia. Saya bercita-cita untuk membuka restoran mie yang ramah lingkungan. Juga saya ingin menjadi pemilik bisnis restoran mendunia dengan keluargaku.
Umar Abdul Hamid Saya dikenal dengan nama panggilan saya, yaitu Umar. Saya lahir di Jakarta 26 Januari 2000. Kini, saya sedang belajar dikedudukan SMA kelas 3 Sekolah High Scope T.B Simatupang. Saya bercita - cita untuk menjadi seseorang yang berguna di bumi ini, baik dari kontribusi sendiri, maupun secara tidak langsung. Saya memilih topik Environmental Science dikarenakan saya lebih menyukai pelajaran yang berhubungan dengan biologi, dan Environmental Science sangat menarik perhatian saya sebagai murid.
Adha Faubya Nama panjang asli saya adalah Adha Faubya Hasanah. Saya lahir tanggal 27 maret 1999 di Bogor. Kini saya tinggal di DKI Jakarta, Jakarta Selatan sejak usia saya 7 tahun, dan saya sekarang berpendidikan di Sekolah Highscope Indonesia kelas 12, tahun terakhir tingkat SMA. Saya bercita-cita untuk membuat perubahan dan mempengaruhi dunia ini dengan apa yang saya dapat kontribusikan untuk kebaikan diri sendiri, teman, keluarga, dan orang lain. Hobi saya adalah olahraga Karena berolahraga membuat saya senang dan menghilangkan stress. Selain itu, saya sangat menggemari musik dengan bermacam-macam genre saya dengarkan seperti pop, indie, hip hop, oldie dan lain lain.
Rafael Aditya Rafael Aditya Premono atau biasa dipanggil Rafael adalah salah seorang penulis artikel dalam buku "Ilmu Lingkungan Jurnal Teknik Dasar", yang lahir di Jakarta pada tanggal 17 Juli 1999. Rafael sekarang memasuki tahun terakhirnya di SMA High Scope Indonesia. Ia menggemari bermain bola/futsal dan bermacam-macam olahraga lainnya. Ia sebelumnya pernah membuat karya-karya tulisan lain baik dalam bentuk novel ataupun laporan.
 Rian Fajar Lahir di Jakarta 3 Mei 1999 dengan nama M. Rian Fajar, adalah seorang senior di Sekolah High scope Indonesia. Setelah berumur 17 tahun, saya mendapatkan banyak sekali pengalaman dihidup ini. Sudah lama tinggal di Jakarta, Indonesia dengan banyak kejadian-kejadian berbeda dari bencana alam sampai masalah keluarga. Petualangan hidup ini sungguh banyak hal yang tidak terpikirkan maupun terimajinasikan. Dalam hidup ini, tujuan saya adalah menjadi orang yang sukses, membanggakan orang tua, dan menjadi seorang figur orang tua yang baik bagi anak-anak saya
Â
42