Kendari Pos Edisi 16 April 2011

Page 1

Sabtu, 16 April 2011

Harga Eceran Rp. 3.500,-

http://www.kendarinews.com

Kajati: Tak Ada Penangguhan Ini Risiko Jabatan, Saya Hanya Takut Azab Allah Kendari, KP Tekanan demonstrasi tidak menyurutkan Kajati Sultra AR Nashruddien untuk mengelurkan dua tersangka perluasan lahan kantor gubernur Sultra. Nashruddien berkomitmen dalam menjalankan tugas sebagai Kajati maupun sebagai hamba Allah adalah menegakkan hukum. Karena itu, pihaknya tidak akan pernah mengeluarkan surat penangguhan hukuman pada dua tersangka Amarullah Sekot Kendari dan

Wali Kota Ajukan Surat Penangguhan

Sudah Tak Muntah Lagi Ketika Menggosok Gigi

Kendari,KP Janji Wali Kota Kendari Ir Asrun menjaminkan dirinya untuk penangguhan penahanan Sekot Amarullah dibuktikan kemarin. Sekitar pukul 08.00 Wita surat

Sejak awal 2010, sejumlah penyakit degeneratif hinggap di tubuh Hajah Dedeh Dahniar. Penyakit apa saja? “Maag, kolesterol tinggi, dan tensi darah tid-

Baca GIGI di Hal. 2

INTERNASIONAL

Dunia Perketat Pengamanan Nuklir Wina,KP Krisis nuklir Jepang mengundang keprihatinan sedikitnya 70 negara di dunia. Keprihatinan itu muncul dalam Konvensi Keamanan Nuklir (CNS) selama 11 hari di Kota Wina, Austria. Pertemuan yang berakhir kemarin (14/4) itu menghasilkan kesepakatan untuk memperketat prosedur pengamanan nuklir. “Kami segera ambil langkah nyata untuk mencegah terjadinya insiden semacam itu pada reaktor yang ada di negara-negara lain,” ung-

Bagaimana mungkin, lanjut Kajati, LM Ruslan Emba Kepala BPN Kendari. pihaknya akan terpengaruh oleh desakan Komitmen tersebut disampaikan Kajati saat demonstrasi PNS. Siapapun, pejabat manamenghubungi Kendari Pos melalui ponsel, pun di mata husekitar pukul kum sama status20.25 Wita, Jumat “Kalau setiap tersangka dibebaskan hanya nya. “Kalau semalam (15/4). karena didemo, tentu itu presiden buruk bagi tiap tersangka AR Nashruddipenegakkan hukum di Indonesia. Sekarang dibebaskan hanen yang tengah persoalannya, apakah maling atau jambret yang ya karena dimelakukan kunmencari hidup terus ketangkap massa, PNS juga demo, tentu itu jungan kerja di mau tuntut pembebasannya? Nah, apa yang presiden buruk Wakatobi, mendisangkakan jaksa kan risiko jabatan,” tandas bagi penegakkan egaskan dirinya pengganti Donny Kadnezar Irdhan ini. hukum di Indotidak akan pernah nesia. Sekarang memberikan penpersoalannya, apakah maling atau jambret angguhan sebagaimana tuntutan demostrasi yang mencari hidup terus ketangkap massa, PNS Pemkot dan BPN Kendari, termasuk dari pejabat manapun. Langkah penahanan kedua tersangka memenuhi standar yuridis. Baca KAJATI di Hal. 7

permintaan penangguhan dibawa ke Kejati. “Pemkot Kendari sudah mengajukan surat yang ditujukan kepada Kepala Kejati Sultra, berisi tentang permintaan pengalihan penahanan yang ditanda tangani langsung Wali Kota Kendari, Asrun,” terang Kabag Hukum Pemkot, Yusrianto SH MH. Pengajuan surat pengalihan

penahanan tersebut dilayangkan Pemkot, dengan alasan Amarullah memegang jabatan penting, sehingga jika ditahan terlalu lama mempengaruhi roda pembangunan Kota Kendari. Begitu pula dengan Kepala BPN Ruslan Emba, jabatannya bersentuhan langsung dengan administrasi sertifikat tanah. BPN adalah penyumbang PAD terbesar Kota Kendari. “Bisa kita bayangkan sejak penahanan mereka, pelayanan di Kantor Sekretariat Kota Kendari dan BPN menjadi terganggu.

Baca AJUKAN di Hal. 2

Penahanan Tak Berdasar RASA kaget tidak hanya dirasakan keluarga besar Sekot Kendari, Amarullah dan juga PNS lingkup Pemkot, tetapi juga kuasa hukum tersangka Nur Ramadhan SH. Menurut dia, penahanan tanpa alasan mendasar. Menurut Nur Ramadhan, penahanan terhadap kliennya tidak miliki landasan hukum karena dalam hukum acara yang dapat ditahan yaitu akan

AR Nashruddien

Baca PENAHANAN di Hal. 2

Baca DUNIA di Hal. 7

SELEBRITI

Seriusi Fashion PESINETRON Naysila Mirdad, 23, semakin serius menggeluti bidang fashion. Putri pasangan artis senior Lydia Kandau dan Jamal Mirdad itu mengatakan ingin menjadi pengusaha di bidang fashion. Karena itu, dia memilih kuliah di Lasalle College jurusan bisnis fashion sekaligus membuka butik bernama Deer Store di Grand Indonesia. “Dari dulu sebenarnya sudah tertarik. Tepatnya kapan saya juga enggak tahu. Cuma dulu lebih ke mengamati aja,” katanya saat ditemui di Dragon Fly, Gatot Subroto, Jakarta, Kam i s ( 1 4 / 4 ) . B i n tang sinetron Intan itu b a r u p e r c a y a d i r i setel a h

Naysila Mirdad

Baca FASHION di Hal. 2

Percepat Pelimpahan Perkara SIKAP Kejati Sultra rupanya tetap pada komitmen awal alias tidak ingin terintervensi oleh pihak manapun, terkait penahanan dua tersangka indikasi korupsi perlausan lahan kantor Gubernur, yakni Amarullah (Sekot

Kendari) dan LM Ruslan Emba (Kepala BPN). Institusi yang dipimpin AR Nashruddien SH MH ini, lebih memilih percepat proses pelimpahan perkara dari penyidikan ke penuntutan. Asrul Alimina SH MH, Kasi Penkum dan Humas Kejati Sultra, menegaskan pihaknya segera memproses percepatan pelimpahan perkara yang telah memancing aksi demonstrasi PNK Pemkot dan BPN Kendari sejak tanggal 14-15 April di Kejati. “Saya sudah menkonfirmasikan masalah ini kepimpinan, hasilnya tim penyidik akan mempercepat proses penyidikan ke penuntutan (dilimpahkan di Kejari Kendari-red),” tandasnya, kemarin. Ia menjelaskan bahwa perkara alokasi dana perluasan

Baca PERCEPAT di Hal. 8

Nur Ramadhan

Menelusuri Misteri Tanah Perluasan Kantor Gubernur

Mengaku Pemilik Tanah Tapi Tak Dibayar, Ada Juga Yang Hanya Tutup Mulut Banyak warga yang berdomisili di sekitar lokasi yang menjadi kawasan perluasan Kantor Gubernur Sultra, tidak mengetahui siapa pemilik lahan yang dibebaskan panitia 9 dengan menggunakan dana dari Pemprov Sultra. Kendari Pos coba menelusurinya.

ARIFUDDIN/KP

but hanya sekitar 100 meter dari kawasan yang dibebaskan oleh tim sembilan yang diketuai oleh Sekretaris Kota Kendari, Amarullah, SE dan La Ode Muh. Ruslan Emba sebagai sekretarisnya. Jalan yang melintang di belakang Kantor Gubernur (Kampung Baru) memiliki panjang sekitar 500 meter menghubungkan Jalan Haluoleo dengan Jalan Imam Bonjol. Seratusan rumah warga yang berjejer bermukim di Kampung Baru. Dengan berbagai latar pendidikan dan profesi menempati kawasan tersebut. Ada yang mengaku masih tercatat sebagai warga baru, ada pula yang sudah tinggal hingga puluhan tahun. Sayangnya, diantara mereka, jarang yang mengetahui, siapa pemilik lahan (tanah) yang terletak tepat di belakang Kantor

Sania, warga Kampung Baru yang mengaku memiliki lahan tapi sampai kini pembayaran yang janjikan belum dipenuhi.

Baca MENGAKU di Hal. 7

Arifuddin-Emilia Ningsih JALAN yang menghubungkan antara Jalan Haluoleo (samping Kantor Gubernur Sultra ke Jalan Imam Bonjol (poros Andounohu lama) saat ini sudah ramai penghuninya. Daerah tersebut selama ini dikenal dengan nama Kampung Baru, Kelurahan Andounohu, Kecamatan Poasia-Kota Kendari. Kampung Baru terletak tepat di belakang Kantor Gubernur Sultra. Pemukiman terse-


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Kendari Pos Edisi 16 April 2011 by PT Media Kita Sejahtera - Issuu