Jumat, 18 Juni 2010
Gubernur Diminta Lantik SEHATI Kendari, KP Meski Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan pemungutan suara di Konsel harus diulang diseluruh TPS, ternyata tidak menyurutkan semangat pendukung duet SEHATI. Ribuan massa yang melakukan demonstrasi di kantor Gubernur kemarin (17/6) meminta agar Gubernur segera melantik pasangan ImranSutoardjo yang dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU Konsel dengan suara 43,9 persen. Menurut Budi Prasodjo, koordinator aksi masyarakat Konsel bersatu mengatakan keputusan MK tersebut dirasa sangat politis yang bermuara pada pengebirian suara masyarakat Konsel. “Dalih MK bahwa telah terjadi pelanggaran yang sistematis, terstruktur dan masif pada Pemilukada Konsel adalah rekayasa hukum yang sengaja menghancurkan aspirasi politik masyarakat Konsel pada pasangan SEHATI. Keputusan itu juga mematikan proses demokrasi di Konsel,” ujarnya. Menurut Budi, pelanggaran yang dimaksud dalam pertimbangan hukum mahkamah yang dipimpin Mahfud MD tersebut merupakan wewenang Panwaslu Konsel. Sesuai peraturan MK no 15 tahun 2008 bahwa MK hanya bisa memutus sengketa hasil dalam Pemilukada. Dalam UU no 22 tahun 2007 tentang penyelenggaraan Pemilukada, disebutkan bahwa jika ada pelanggaran pidana Pemilukada cukup diselesaikan pada tingkatan Kabupaten melalui rekomendasi Panwaslu yang ditujukan pada KPUD atau kepolisian. “Apa yang disampaikan pemohon di persidangan MK adalah opini yang menyesatkan karena tanpa mendapatkan tanggapan balik dari termohon. Kuat dugaan kita, putusan MK sarat kepentingan politik, penuh konspirasi dan jauh dari rasa keadilan,” imbuhnya yang disambut teriakan setuju dari massa yang datang menggunakan puluhan mobil dan ratusan motor langsung dari Konsel itu. Firman, orator lainnya menyatakan justru pasangan SEHATI yang menjadi korban ketidakadilan. MK katanya, mengabaikan ekspektasi masyarakat Konsel terhadap pasangan SEHATI. “Bagaimana mungkin suara yang tersalurkan dengan ikhlas, dimentahkan dengan putusan MK yang tidak manusiawi? MK mengingkari suara rakyat, dan itu adalah kejahatan konstitusi,” katanya. Karena itu, di hadapan Gubernur Nur Alam yang menemui langsung massa, forum Masyarakat Konsel Bersatu mengeluarkan lima pernyataan sikap. Pertama, menolak dengan tegas putusan MK mengenai pemungutan suara ulang Pemilukada Konsel, kedua, meminta KPUD Konsel untuk melanjutkan proses pengesahan dan pelantikan SEHATI. Ketiga, meminta Gubernur melakukan koordinasi dan konsultasi serta langkah politik kepada Mendagri dan Presiden untuk mengupayakan secepatnya pelantikan SEHATI. Keempat, mendesak DPRD Sultra berkoordinasi dengan komisi III DPRD RI memanggil MK karena diduga ada makelar kasus di MK yang menjadikan putusan MK sangat kontroversial dan inkonstitusional. Terakhir, massa meminta agar perekrutan hakim MK dimasa mendatang tidak merekrut hakim yang berasal dari Parpol agar menjamin independensi MK. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Nur Alam mencoba menenangkan massa yang terlihat semakin terkonsentrasi di pelataran kantor Gubernur. Menurutnya masyarakat harus sabar menanggapi keputusan MK. Meski dia sendiri mengaku kaget dengan keputusan yang baru pertama kalinya terjadi di Indonesia itu, namun katanya tetap harus dihormati sebagai sebuah putusan hukum. “Pengamatan kita, Pemilukada di Konsel berlangsung dengan baik, semua prosesnya berjalan lancar, karena itu kita dikagetkan dengan putusan MK itu,” jelasnya. Untuk menjaga kondusifitas masyarakat Konsel katanya ia akan segera melakukan konsultasi dan koordinasi ke pemerintah pusat melalui
Baca GUBERNUR diHal.7
http://www.kendaripos.co.id
Harga Eceran Rp. 3.500,-
La Ode Ida : Baharuddin-Malik Harus Hindari Dinasty Jakarta, KP Perkembangan Pemilukada mulai dari pencoblosan hingga penetapan pemenang, tampaknya tak luput dari perhatian Wakil Ketua DPD-RI, DR La Ode Ida. Menurut dia, kemenangan dr LM Baharuddin MKes dan Ir Abdul Malik Ditu MSi harus diterima semua pihak. Alasannya, Pemilukada adalah kompeti-
si politik yang membawa konsekuensi bahwa harus ada pihak yang menang. “Hakekatnya yang menang adalah rakyat Muna. Kemenangan DAMAI adalah keberpihakan rakyat dalam perjuangan untuk perbaikan. Maka itu, BaharuddinMalik harus memberikan contoh bahwa DAMAI memimpin Muna kedepan harus menghindari dinasty,” tutur La Ode Ida.
La Ode Ida berpendapat, dinasty dilakukan dalam tiga jalur. Yang pertama, jalur birokrasi. Biasanya, rekrutmen atau penempatan jabatan yang dikedepankan adalah keluarga dan faktor like dislike menjadi sangat dominan. Ini harus dihindari. Kedua, jalur bisnis atau proyek. Semua proyek biasanya ditangani oleh pihak keluarga dan kroni-kroni untuk
membangun kejayaan. Ini juga harus dihindari. Ketiga, jalur jabatan politik. Kepala daerah biasanya nepotisme dalam penemapatan jabatan-jabatan politik. “Ketika jadi pejabat, isterinya dipromosikan, anaknya dipromosikan, omnya dipromosikan, kemanakannya dipromosikan,
Baca LA ODE diHal. 7
Sutan Harahap Wafat
SUWARJONO-KENDARIPOS
INNALILLAHI wainnailaihi rajiun. Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) drg. Sutan Harahap MM, berpulang ke Rahmatullah sekitar pukul 11.00 Wita, kemarin. Almarhum yang baru enam bulan menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara periode tahun 2009-2015, meninggal di RSUD Sultra. Berita kematian Wakil Ketua Partai Golkar Sultra itu, tentu saja membuat kerabat dan rekan-rekannya terkejut. Pasalnya, almarhum yang dilahirkan di Ujung Pandang tanggal 22 Juli 1965 ini, masih terlihat sehat walafiat sehari sebelumnya. Bahkan, masih sempat memimpin sidang paripurna pembentukan daerah otonomi tanggal 16 Juni. Namun, ternyata Allah SWT berkehendak lain. Mantan Ketua Golkar Kolaka Utara itu, rupanya ditakdirkan menutup mata di usia yang ke 45, didampingi istri tercinta, Waddy Rahma Majenna Joenoes, termasuk Gubernur Sultra, Nur Alam SE. Pihak keluarga yang diwakili Fikri Joenoes menyampaikan, almarhum akan dikebumikan di pemakaman keluarga Jl Sarungga, Kelurahan Kemaraya tanggal 18 Juni karena menanti kehadiran dua putrinya (Tiur dan Tendri) yang masih dalam perjalanan pulang dari Malaysia. Informasi yang diperloleh koran ini, kepergian almarhum yang terbilang mendadak ini, karena Wakil Ketua Partai Golkar itu, kemungkinan besar terkena serangan jantung koroner. Istrinya pun tidak menyangka ayah dari tiga putrinya
Baca SUTAN diHal.7
Waddy Rahma Majenna Joenoes mencium jenazah suaminya almarhum Sutan Harahap
Surunuddin Disambut Ratusan Pendukung Kendari, KP Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan Surunuddin Dangga-Muhtar Silondae atas kecurangan di Pemilukada Konsel, membawa angin segar bagi pasangan berakronim SUTRA itu. Pasca dimenangkan MK, SUTRA tak henti-henti mengucap syukur. Salah satu perwujudan tersebut, keluarga Surunuddin menggelar syukuran di kediaman mereka di Punggolaka selaligus menyambut kepulangan wakil Ketua DPRD Konsel itu dari Jakarta, kemarin. Ratusan pendukung SUTRA, tampak memadati halaman rumah bercat putih tersebut. Sejak pagi, mereka telah menyiapkan penyambutan Surunuddin, yang diperkirakan tiba di Bandara WMI Kendari sekitar pukul 13.00 Wita, menumpangi pesawat Garuda Indonesia. Layaknya sang pemenang lomba, Surunuddin dijemput mengendarai mobil DT 88 SD, disambut penuh suka cita, setelah tiba di rumahnya. Sambil meneriakkan yel-yel “Hidup SUTRA” satu persatu ratusan pendukungnya menghampiri dan memeluk suami Hj Nurlin itu.
“Sebagai pemohon, kami anggap apa yang jadi permasalahan di Konsel, bisa kami buktikan. Kami beranggapan, di negeri ini masih ada satu sistem hukum yang bisa melihat kebenaran,” kata Surunuddin didampingi Muhtar Silondae, di hadapan puluhan wartawan di kediamannya, kemarin. Surunuddin lalu mengurai fakta-fakta persidangan, yang jadi materi gugatan dan kemudian memenangkannya. Katanya, sangat kompleks fakta kecurangan yang dilakukan kubu lawannya, yang mereka bawa di MK. Beberapa diantaranya, money politic, Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan pemilih ganda yang dilakukan Imran dan tim suksesnya. “Setelah kita gali, tiap desa banyak nama siluman. Ini kan untuk persiapan penggelembungan suara. Sejak awal, jumlah DPT tidak kami sepakati, contohnya di Desa Potoro. Waktu Pilpres, DPT 900 kepala keluarga (KK). Setelah Pilpres atau jelang Pemilukada, naik jadi 1600 KK. Setelah kita teliti, mereka bawa PNS dari Unaaha dan Kota Kendari, untuk memilih di Konsel. Banyak pemilih ganda, seperti Ketua KPU Konsel, Ahmadi, memiliki 3 kartu pilih, di Langgea, Potoro dan Kota
Surunuddin Dangga
Bangun. Sudah tahu amburadul, masih dipaksakan dan itu semua bisa kita buktikan,” jelasnya. Surunuddin menegaskan, yang ia gugat di MK, bukan calon pemenang, tapi KPU atas data kemenangan Imran-Sutoardjo yang tidak valid. Dia menuding, kerja KPU dan Panwas tidak becus. Karena semua penyelenggara, hampir semuanya berstatus PNS. Menurut dia, jika berfungsi baik, pasti tidak akan terjadi kecurangan di Pemilukada Konsel. Agar para penyelenggara Pemilukada, memperbaiki kesalahan yang terjadi pada 8 Mei lalu, utamanya soal DPT. “Jangan dulu berpikir menyelenggarakan Pemilukada. Karena siapapun pemenangnya, akan terjadi seperti ini kalau tidak bagus. Soal anggaran Pemilukada ulang, konsekuensi dari KPU yang tidak laksanakan gugatan kami dengan baik. Kami siap Pemilukada ulang. Deposito saya dan istri saya, sudah habis untuk Konsel. Jadi, saya harap, jangan lagi ada intimidasi dari calon lain. Supaya pejabat bekerja dengan baik dan bisa membawa Konsel untuk jadi daerah maju. Bukan lagi pejabat yang pintar cari muka,” imbuhnya.(dri/ong)
Geliat Gadis-gadis SMU di Dunia Esek-esek
Enggan Kuliah, Bayar Dulu Baru ML Berbeda dengan Ca, yang masih memperlihatkan wajah kepolosannya. Tutur katanya ramah. Nah, untuk urusan kehidupan malam di THM hampir tak pernah tersentuh olehnya. Dia hanya berkutat siang bolong. Maklum, Ca cuman sekadar menikmati arti sebuah hidup, bukan mengejar materi semata.
TIM KENDARI POS MASIH banyak rekan Ca di luar sana. Namun pola mereka tentu berbeda. Ada yang sekadar enjoy, ada pula yang memang membutuhkan materi semata. Biasanya, mereka hidup dari THM satu ke THM lainnya. Tim Kendari Pos sudah kali kedua memesan Jack Daniel’s
Tennessee Whiskey berkadar 40 persen alkohol itu mix bersama coca-cola dan pecahan es batu, membuatnya menjadi lebih lembut meresap kerongkongan, lalu menggemubagian 14 ruhkan dada. Semua sepertinya sudah tak minat lagi pamer suara dengan lagu-lagu karaokean. Lampu redup. Instrumen electro remix diputar menerus. Para waitress mulai menarik tangan pasangan masing-masing untuk bergoyang mengikuti beat. Ada
Baca ENGGAN diHal.8