Selasa, 27 Desember 2011
Tahun XVI Edisi 38-Harga Eceran Rp. 3.500,-
http://www.kendarinews.com
Polisi Diperalat Investor Tambang Tiga Warga Terbantai, Polisi Jadi Sorotan Nasional
Usianya sudah 70 tahun saat ditemui di rumahnya, di kaki sebuah gunung, tepatnya di Desa Sindulang, Ke-
Jakarta, KP Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari bersuara keras terkait kasus peristiwa pembubaran unjuk rasa berdarah di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Polisi dianggap telah melanggar UUD 1945. “Polisi benar-benar mengangkangi konstitusi, UUD 1945,” sesal Hajriyanto Tohari di Jakarta, kemarin. Bahkan, dia menyatakan, tindakan berlebihan polisi menembaki mahasiswa dan pemuda yang sedang demonstrasi menunjukkan kesengajaan Polri melecehkan UUD 1945. Dia lantas menegaskan, di dalam konstitusi telah disebutkan dengan sangat jelas bahwa tugas Polri adalah mewujudkan keamanan dan ketertiban serta mengayomi masyarakat. “Tetapi, apa yang terjadi bukan mengay-
Baca SEHAT di Hal. 2
Baca POLISI di Hal. 7
Bagaimanapun, Ia Merasa Sudah Lebih Sehat
FERY PRADOLO/INDOPOS
Sekitar 100 pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Bima melakukan unjuk rasa dengan memblokir jalan dan membakar spanduk di kawasan Bundaran HI, Jakarta kemarin (26/12). Mereka menuntut agar Presiden SBY mencopot Kapolri, Jenderal Timur Pradopo, dan Kapolda NTB, Brigadir Jenderal Arif Wachyudin terkait keras insiden di Bima, NTB pada Sabtu (24/12) yang menewaskan tiga orang warga dan aktifis.
Moratorium Pertambangan Digelorakan Marzuki Dalami Kemungkinan
PARLEMEN
PDIP Siap Motori Interpelasi HASIL audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap aliran dana Bank Century tak membuat tensi pengungkapan kasus Century di DPR mengendur. DPR justru bersemangat untuk mengoptimalkan pengawalan penegakan hukum melalui tim pengawas. Bahkan, opsi untuk menggulirkan interpelasi atau hak menyatakan pendapat (HMP) yang dapat berujung dengan impeachment itu se-
Baca PDIP di Hal. 7
SELEBRITI
Donor Sperma Mantan Suami KEINGINAN Jennifer Aniston untuk memiliki momongan ternyata masih menggebu-gebu. Meski hubungannya dengan kekasihnya saat ini, Justin Theroux belum resmi ke pelaminan, tetap saja, Aniston tidak putus asa untuk segera mewujudkan impiannya menimang bayi. Karena keinginannya, ia pun mendapatkan saran yang aneh dari seorang agen Hollywood, Sue Mengers yang baru saja meninggal Oktober lalu di usia 78 tahun. Mengers merekomendasikan Aniston untuk mendapatkan donor sperma dari mantan suaminya, Brad Pitt. Sebelumnya, dalam sebuah film The Switch, Aniston juga pernah berperan menjadi seorang wanita yang memiliki anak dari donor sperma. Namun, dalam kehidupan nyata, artis cantik ini tak berniat melakukan hal yang sama seperti di film yang dibintanginya. Dia ingin jika punya anak kelak, dari pria yang dia ketahui jati diri dan juga kepribadiannya. Bahkan, dia sempat mendatangi guru spritualnya, Suzannah Galland untuk menanyakan apakah keputusannya untuk memiliki anak adalah keputusan yang tepat. “Saat ini, impian saya hanya satu, menjadi ibu,” kata Aniston dalam berkali-kali kesempatan. (tia)
Terkait Bermunculannya Kasus Bentrokan di Tanah Sengketa Jakarta, KP Sejumlah pihak memperkirakan bentrokan antara
aparat dengan masyarakat di kawasan perkebunan atau pertambangan, masih berpeluang muncul kembali. Pemicunya, masih ada sengketa lahan. Dengan kekhawatiran ini, sejumlah pihak meminta pemerintah memberlakukan moratorium kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi perkebunan atau pertambangan di kawasan sengketa. Koordinator Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) Haris Azhar
Baca MORATORIUM di Hal. 7
PDIP Beber 20 UU Liberal di Era Reformasi Jakarta, KP Praktek politik legislasi di periode ketiga parlemen pasca reformasi masih mendapatkan tekanan kuat agar berorientasi pada liberalisme dan berpihak kepentingan modal asing. Nuansa tersebut sangat terasa dalam 38 UU yang telah disahkan DPR sejak 2009 sampai penghujung tahun 2011 ini. “Kenyataan itu secara faktual dapat ditunjukkan oleh adanya tarik ?menarik yang cukup kuat dalam setiap pembahasan atas substansi pokok sejumlah UU,” kata Ketua Kelompok Fraksi PDIP di Badan Legislasi (Baleg) DPR Arif Wibowo di Jakarta, kemarin (26/12). Kesimpulan ini merupakan hasil kajian yang dilakukan Poksi PDIP. Kecenderungan liberalisasi di sektor keuangan, terang Arif, mengarah kepada pengurangan kon-
Jennifer Aniston
Baca BEBER di Hal. 8
Friksi Internal Polri
Jakarta, KP Ketua DPR, Marzuki Alie menyatakan bahwa serentetan kasus kekerasan baik di Mesuji di Lampung ataupun Sape di Bima, Nusa Tengara Barat, harus diusut tun-
tas. Marzuki meminta agar kasuskasus itu diusut oleh tim independen untuk memastikan penyebab bentrokan yang beru-
Baca MARZUKI di Hal. 2
Habibie Selamatkan TKI dari Hukuman Pancung
BJ Habibie Jakarta, KP Upaya satgas penanganan TKI yang terancam hukuman mati dengan menggandeng mantan Presiden B.J Habibie berbuah manis. Hasil dari pertemuan Habibie dengan Pangeran Al Walid Bin Talal Al Saud, pihak kerajaan Arab Saudi siap membantu mengupayakan permintaan ampunan untuk membebaskan Tuti Tursilawati dari vonis pancung.
Perkembangan pertemuan antara Habibie dengan Pangeran Walid ini dipaparkan oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat di Jakarta, kemarin. Dia memaparkan, dalam pertemuan yang digelar di Kingdom Emperium, Riyadh Minggu malam waktu setempat itu, Pangeran Walid berjanji membantu upaya pemerintah membebaskan Tuti dari eksekusi hukuman pancung. Jumhur menjelaskan, dalam pertemuan ini dinyatakan pula jika pada dasarnya kasus qisas (hukuman mati) jarang mendapatkan pemaafan dari pihak korban. Tetapi, Pangeran Walid bersedia memperjuangkan pemaafan itu. “Pangeran terlebih dulu akan mengecek permasalahan secara rinci,” tandasnya. Selanjutnya, hasil pertemuan antara Habibie dengan Pangeran Walid ini akan ditindaklajuti oleh pihak KBRI Riyadh. Dalam pertemuan itu diharapakan, ada tindak lanjut berupa kepu-
Baca PANCUNG di Hal. 2
Meri Yulanda, Korban Tsunami Aceh yang Tujuh Tahun Dipaksa Jadi Pengemis
Bertemu Kedua Orang Tua Setelah Tujuh Tahun Berpisah Pada 26 Desember tujuh tahun lalu tsunami mahadahsyat menghancurkan Aceh. Sejak itu, Meri Yulanda, 15, terpisah dari keluarga. Selama tujuh tahun dia menjadi pengemis di Kota Banda Aceh. Kini Meri kembali berkumpul dengan bapak, ibu, dan dua adiknya.
DENNY/METROACEH
Yusnidar, 36, ikut larut dalam keharuan dan derai air mata. Maklum, sudah tujuh tahun mereka tak saling jumpa barang sekejap pun. Ketika tsunami menghajar Aceh pada 26 Desember 2004, usia Meri masih delapan tahun. Kala itu Kota Meulaboh, tempat keluarga Meri tinggal, hancur lebur tanpa sisa. Saat itu juga kebahagiaan keluarga kecil tersebut terenggut paksa. Meri terpisah dari orang-orang tercintanya. Pada 27 Desember 2004, sehari setelah bencana, seorang perempuan bernama Fatimahsyam memungut Meri. Saat itu Meri terlunta-lunta dengan berada di antara puing-puing kota dan mayat korban yang berserakan. Oleh perempuan tersebut, Meri dibawa untuk menetap di Desa Khaju, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar.
Anak korban tsunami akhirnya bertemu kembali dengan kedua orang tua kandungnya.
Baca BERTEMU di Hal. 7
DENNY SARTIKA, Meulaboh MERI YULANDA merasa seperti bermimpi ketika Rabu lalu (21/ 12) bisa kembali bertemu dengan orang tuanya dan dua adiknya di rumah, Lorong Sangkis, Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Aceh Barat. Perasaan bahagia, sedih, dan haru bercampur dengan tangis. Sang ayah, Tarmiyus, 42, dan sang ibu,