JURNAL HUDA CENDEKIA EDISI 06 | MERDEKA ITU - Jurnal Edisi bulan oktober 2016

Page 1

VOLUME V/I/2016 NO.03

Inspirasi : JULAIBIB a DICIBIR DUNIA DIRINDU SURGA Tips & Trik : MERAYAKAN KEMERDEKAAN DENGAN ISTIGHFAR Parenting : PUPUK MEREKA DENGAN KASIH SAYANG Motivasi: MERDEKAKAN JIWA DARI BELENGGU SYIRIK & KEBAKHILAN Galeri Program. Laporan Keuangan.


SALAM REDAKSI Ramadhan telah berlalu, meski terlambat namun semoga do’a kita tetap melekat di sisi-Nya yang maha penerima taubat, “Taqobalallohu minna waminkum”. Semoga amal ibadah kita semua selama bulan Ramadhan di terima dan menjadi alasan kita untuk menuju syurga. Saudaraku..lepas hari raya islam (iedul fitri) kali ini kita disambut oleh hari raya khusus masyarakat indonesia, yang tidak lain “17 agustus” hari yang sangat bersejarah bagi indonesia, hari yang menjadi simbol kebebasan indonesia dengan berkibarnya bendera merah puith di tiang-tiang bendera, yang sesaat lagi akan kita lihat merah dan putihnya melanda setiap sudut kota. Namun kita sebagai umat muslim, merdeka seperti apakah yang kita harapkan? Apakah saat ini kita telah benar-benar merdeka? Apakah kita tah selamat dan telah terjamin menuju syurga? Karena tidak lain bagi kita sebagai umat muslim, satu-satunya kemerdekaan hanyalah syurga negeri damai yang tak akan pernah ada keluh dan kesah tempat bahagia pemberian dari Allah ta’ala. Maka dari itu kami sekeluarga dari Yayasan Huda Cendekia, ingin sekali bersama-sama menuai kebahagiaan yang tidak hanya sesaat, menikmati hari kemerdekaan indonesia tanpa terliputi maksiat, menjadikan setiap kebahagiaan kita adalah taat, sehingga melahirkan kebahagiaan abadi kelak di akhirat. Aamiin... SUSUNAN REDAKSI Pembina: Irfan Bahar Nurdin, S.Th.I | Pimpinan Redaksi: Ganjar Wijaya | Staf Redaksi: - | Jurnalis: Egi Abdurrahman Desainer : Khairul Anwar

ALAMAT KANTOR Jl. Kapten Yusuf, Tamansari-Bogor 16610 (0251) 8487955 - 0812 2441 6000 www.hudacendekia.org hudacendekia@gmail.com

01 | Jurnal Huda Cendekia


INSPIRASI

JULAIBIB a

Dicibir Dunia Dirindu Surga Julaibib yang tersisih, begitulah ia biasa dipanggil. Tanpa sadar ciri isik yang tidak dinginkan telah menjadi khas bagi nama ini. Nama Julaibib adalah nama yang tidak biasa dan tidak lengkap. Nama ini, tentu bukan ia sendiri yang menghendaki. Bukan pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan bundanya entah kanilah mana entah suku apa. Padahal masa itu bagi masyarakat Yatsrib, tidak bernasab dan tidak bersuku adalah cacat sosial yang sangat besar. Wajahnya jauh dari kata tampan, pendek, hitam, dan fakir. Pakainnya hanya seutas kain usang, kakinya pecah-pecah dilanda gersang. Tidak ada rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Begitulah gambaran sorang sahabat mulia yang dicibir Dunia. Namun saudaraku.. jika Allah b e r k e h e n d a k m e n u r u n k a n rahmatNya, tidak ada satu makhluk pun bisa menghalangi. Julaibib menerima hidayah harta yang paling berharga, beliau selalu berada di shaf terdepan dalam shalat maupun jihad menyeru nama-Nya. Meski h a m p i r s e m u a o r a n g t e t a p memperlakukannya seolah ia tiada, tidak begitu dengan Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam sang rahmat bagi alam semesta. Julaibib yang tinggal di shuffah Masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Sang Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam, “Julaibib…”, begitu lembut beliau memanggil, “Tidakkah engkau menikah?”

“Siapakah orangnya Ya Rasulallah, kata Julaibib, “yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?” Julaibib menjawab dengan tetap t e r s e n y u m . T i d a k a d a k e s a n menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya. Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam juga tersenyum. Mungkin memang tidak ada orang tua yang berkenan pada Julaibib. Tapi hari berikutnya, ketika bertemu d e n g a n J u l a i b i b , R a s u l u l l a h S h o l l a l l a h u ' a l a i h i w a s a l l a m menanyakan hal yang sama. “Julaibib, tidakkah engkau menikah?”. Dan Julaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Tiga hari berturut-turut. 02 | Jurnal Huda Cendekia


-Dan di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggamit lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. “Aku ingin menikahkan putri kalian.”, kata Ra s u l u l l a h S h o l l a l l a h u ' a l a i h i wasallam pada si empunya rumah, “ “ B e t a p a i n d a h nya d a n b e t a p a barakahnya”, begitu si wali menjawab berseri-seri, mengira bahwa sang Nabi lah calon menantunya. “Ooh.. Ya R a s u l a l l a h S h o l l a l l a h u ' a l a i h i wasallam, ini sungguh akan menjadi c a h a y a y a n g m e n y i n g k i r k a n temaram di rumah kami.” “ Te t a p i b u k a n u n t u k ku ”, k a t a Ra s u l u l l a h S h o l l a l l a h u ' a l a i h i wasallam, “ku pinang putri kalian untuk Julaibib” “Julaibib?”, nyaris terpekik ayah sang gadis “Ya. Untuk Julaibib.” “Ya Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam”, terdengar helaan nafas b e r a t . “ S a y a h a r u s m e m i n t a pertimbangan istri saya tentang hal ini” “Dengan Julaibib?” istrinya berseru. Perdebatan itu tidak berlangsung lama. Sang putri dari balik tirai b e r k a t a a n g g u n , “ S i a p a y a n g meminta?” Sang ayah dan sang ibu menjelaskan. “Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Ra s u l u l l a h S h o l l a l l a h u ' a l a i h i wasallam yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku”. Sang gadis yang shalehah lalu membaca ayat ini : 03 | Jurnal Huda Cendekia

-“Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab : 36) Dan sang Nabi dengan tertunduk berdoa untuk sang gadis shalihah, “Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Jangan Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..” Doa yang indah. Maka benarlah doa sang Nabi. Maka Allah karuniakan jalan keluar baginya. Maka kebersamaan di dunia itu tidak ditakdirkan terlalu lama. Meski di dunia sang istri shalehah dan bertaqwa, tapi b i d a d a r i t e l a h t e r l a m p a u l a m a m e r i n d u k a n n y a . J u l a i b i b t e l a h dihajatkan langit mesti tercibir di bumi. I a l e b i h p a n t a s m e n gh u n i s u rga daripada dunia yang bersikap tak bersahabat padanya. Saat syahid, Nabi begitu kehilangan. Tapi beliau mengajarkan sesuatu kepada para sahabatnya. Maka ia bertanya diakhir pertempuran. “Apakah kalian kehilangan seseorang?” “Tidak Ya Rasulallah Shollallahu 'alaihi wasallam!”, serempak sekali. Sepertinya Julaibib memang tidak beda ada dan tiadanya di kalangan mereka. “Apakah kalian kehilangan seseorang?”, Sang Nabi bertanya lagi. Kali ini wajahnya merah bersemu. “Tidak Ya Rasulallah Shollallahu 'alaihi wasallam!”. Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tidak seyakin tadi.


Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri. Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam menghela nafasnya. “Tetapi aku kehilangan Julaibib”, kata beliau. Para sahabat tersadar,“Carilah Julaibib!” Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di sekitarnya tergolek tujuh jasad musuh yang telah ia bunuh. Sang Rasul, dengan tangannya sendiri mengafani Sang Syahid. Beliau Shollallahu 'alaihi wasallam menshalatkannya secara pribadi. Dan kalimat hari berbangkit. “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya.” Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tidak suka. Melampaui batas cinta dan benci. Karena hikmah sejati tidak selalu terungkap di awal pagi. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat. Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Allah lebih tahu tentang kita. Dan Dialah yang akan menyutradarai pentas kepahlawanan para aktor ketaatan. Dan semua akan berakhir seindah surga. Surga yang telah dijanjikanNya. “Apalah arti rupa yang cantik dan kedudukan yang tinggi, tapi rumah tangga porak peranda. Suami curang terhadap isteri, manakala isterinya juga bermain kayu tiga di belakang suami. Apalah yang dibanggakan dengan harta kekayaan yang melimpah ruah tetapi hati tetap tidak senang malah selalu bimbang dan cemas kerana diburu orang ke mana pergi. Memadailah rezeki yang sedikit yang Allah kurniakan tetapi berkat. Memadailah dengan suami yang dijodohkan tiada rupa asalkan suami tersebut dapat memberi kebahagiaan di dunia dan lebih-lebih lagi Akihrat.” Inspirasi: http://kisahteladan.info/sahabatjulaibib

04 | Jurnal Huda Cendekia


TIPS &TRIK

Tak terasa sekarang kita sudah mulai menapaki kembali bulan yang selalu di tunggu oleh masyarakat indonesia, bulan agustus bulan bersejarah karena terjadinya peristiwa terpenting indonesia, yaitu peristiwa proklamasi kemerdekaan. Acara Agustusan yang kita kenal di Indonesia ternyata di Arab Saudi disebut yaum wathoni atau hari nasional. Berikut ada paparan dari ssalah seorang syekh mari kita simak penjelasan Syaikh Dr Khalid Mushlih, murid dekat dan menantu Ibnu Utsaimin tentang yaum wathoni [agustusan ala Saudi]. “Hukum asal perayaan atau menentukan hari tertentu dalam satu tahun untuk mengenang terjadinya penyatuan beberapa wilayah dalam satu kekuasaan atau mengenang kemerdekaan negara tersebut ada dua pendapat ulama dalam hal ini. Ada yang berpendapat bahwa hal ini adalah kegiatan non ritual ibadah yang pada dasarnya diperbolehkan. Menimbang bahwa hal ini tradisi dan budaya masyarakat yang tidak ada di dalamnya melainkan sekedar ekspresi gembira dan menyebutnyebut nikmat Allah dengan adanya peristiwa yang melatarbelakangi diselenggarakannya kegiatan di hari tersebut. Mereka berargumen dengan hukum asal segala sesuatu adalah halal dan mubah. 05 | Jurnal Huda Cendekia


Pendapat yang kedua melarang dengan alasan bahwa ini adalah ied sedangkan hukum asal ied adalah haram. Hal itu karena saat Nabi tiba di kota Madinah penduduknya baik Aus ataupun Khajraj merayakan dua hari. Saat ditanyakan kepada mereka mengenai dua hari tersebut. Mereka mengatakan bahwa dua hari tersebut adalah dua hari yang mereka isi dengan 'main-main' semenjak masa jahiliah. Nabi lantas bersabda bahwa Allah telah ganti dua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik yaitu Iedul Adha dan Iedul Fitri. Dari hadits ini sejumlah ulama membuat kesimpulan bahwa tidak boleh menentukan hari tertentu dalam satu tahun untuk diisi dengan acara senang-senang dan main-main karena hari semacam itu telah diganti dengan dua hari yang lebih baik yaitu Idul Adha dan Iedul Fitri. Sesuatu yang telah diganti itu semestinya ditinggalkan dan tidak boleh diambil. Ini dua pendapat ulama dalam masalah ini. Masing masing pendapat ini memiliki ulama u l a m a y a n g m e m b e l a d a n m e n d u k u n g nya . Sya i k h A b d u l Muhsin bin Nashir Alu Ubaikan (salah seorang ulama di Kerajaan Saudi Arabia) berkata : D i a n t a r a p e r m a s a l a h a n kontemporer yang perlu ditelaah dengan pemahaman yang cermat adalah permasalahan yang muncul di z a m a n i n i t e r k a i t d e n g a n penghormatan terhadap negara dan sistemnya serta penghormatan terhadap simbol negara. Itulah permasalahan hormat bendera.

Yang dimaksud dengan hormat bendera di sini adalah berdiri untuk menghormati bendera. Sebagian orang telah berbicara mengenai hukum permasalahan ini tanpa menilainya dengan melihat akar permasalahannya dan analisis ikih yang tepat . Akibatnya mereka mengeluarkan hukum yang tidak sesuai dengan realita di lapangan dan tidak sesuai dengan maksud atau tujuan orang yang memberikan penghormatan terhadap bendera. Jika kita melihat, bendera itu pada a s a l n y a a d a l a h b e n d a y a n g dikerubungi oleh pasukan perang dan peperangan dilakukan di bawah kibarannya. Jadi bendera perang a d a l a h s i m b o l t e g a k n y a kepemimpian seorang panglima perang sehingga jatuhnya bendera perang bermakna kalah perang. Di zaman ini bendera itu menjadi simbol negara yang dikibarkan di berbagai momentum. Dengan menghormati b e n d e ra b e ra r t i m e n gh o r m a t i kepemimpinan pemimpin negara. D e m i k i a n p u l a , k i t a p e r l u menimbang kondisi orang yang memberikan penghormatan kepada bendera. Realitanya mereka tidaklah menghormati jenis kain yang menjadi bahan pembuatan bendera namun mereka menghormati negara yang bendera merupakan simbolnya.

06 | Jurnal Huda Cendekia


Ulama yang berpendapat bahwa hormat bendera itu bid'ah bermakna bahwa orang yang memberikan penghormatan terhadap bendera beribadah kepada Allah dengan cara ini yaitu hormat bendera. Inilah makna bid'ah dalam hukum syariat. Namun tidak kami jumpai seorang pun yang bermaksud demikian ketika m e m b e r i k a n p e n g h o r m a t a n terhadap bendera. Andai ada orang yang mengatakan b a h w a d a l a m p e n g h o r m a t a n t e r h a d a p b e n d e r a t e r d a p a t pengagungan terhadap bendera itu sendiri sebagaimana pengagungan terhadap sesuatu yang disembah. Tidaklah diragukan bahwa hal tersebut adalah kemusyrikan kepada Allah namun kami tidak mengetahui seorang pun yang melakukannya. Dengan mengkaji 'illah atau sebab hukum yang bisa dijadikan sebagai landasan penilaian dalam masalah ini sangatlah jelas bahwa orang yang m e m b e r i k a n p e n g h o r m a t a n t e r h a d a p b e n d e r a t i d a k l a h bermaksud dengan dengan maksudmaksud di atas. Namun maksud penghormatan bendera adalah penghormatan terhadap negara dan simbol negara. Terkait dengan bendera Kerajaan Saudi Arabia, bendera tersebut memuat kalimat tauhid (laa ilaha illallah) yang wajib dihormati oleh setiap muslim. Suatu hal yang sudah kita ketahui bersama, dalam hukum syariat penghormatan terhadap makhluk itu jika tidak semisal dengan 07 | Jurnal Huda Cendekia

p e n gh o r m a t a n te rh a d a p A l l a h hukumnya boleh. Dalilnya saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkirim surat kepada Heraklius dalam suratnya Nabi mengatakan, “Dari Muhammad utusan Allah untuk Heraklius seorang yang dihormati oleh bangsa Romawi”. Ketika Saad bin Muadz datang untuk menjatuhkan h u ku m a n ke p a d a Ya h u d i B a n i Quraizhah Nabi bersabda, “Berdirilah kalian-wahai para anshar-untuk pemimpin kalian”. Berdiri untuk menghormati orang yang datang adalah penghormatan biasa, bukan penghormatan dengan level penghambaan. Sehingga berdiri tersebut tidaklah sampai level p e n g a g u n g a n s e b a g a i m a n a p e n g a g u n g a n k e p a d a A l l a h . Penghormatan semisal ini hukumnya boleh diberikan kepada makhluk sebagaimana dalil-dalil di atas”. Nah.. dari penjelasan diatas tersebut, b i s a k i t a s i m p u l k a n b a h w a m e raya k a n h a r i ke m e rd e k a a n merupakan termasuk dalam kategori Id, yang di dalam agama tidak ada ajaran sama sekali. Sebagai seorang muslim kita patut untuk selalu bersyukur dan memohon ampun k e p a d a A l l o h S W T d a n memanfaatkan/mengubah waktu yang tadinya digunakan dalam hal perayaan menjadi hal” yang lebih berguna. yang perayaan tersebut tidak ada perintahnya bahkan perayaan tersebut merupakan sebuah kebiasaan orang yahudi kita rubah menjadi suatu ibadah seperti memperbanyak dzikir kepada Alloh swt, yang didalamnya banyak sekali keutamaan-keutamaan.


Dosa ibarat debu. Jika menempel dan tidak segera dibersihkan, akan berkarat dan kotorannya melekat kuat di hati. Sedangkan, usaha untuk membersihkannya tidak lain adalah dengan bertobat dan membaca istighfar. Dalam menyongsong hari kemerdekaan ini seharusnya sebagai kaum muslimin sudah sepatutnya kita memanfaatkan waktu ini untuk selalu bertaubat kepada alloh swt a t a s s e g a l a d o s a y a n g t e l a h dilakukannya. Sebagai hamba Allah SWT yang tidak pernah luput dari salah dan d o s a , s e p a n t a s n y a k i t a memperbanyak istighfar, mohon ampun kepada Allah SWT. "Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertobat kepada Allah lebih dari 70 kali dalam sehari." (HR Bukhari). Dalam riwayat lain sampai 100 kali dalam sehari(HRMuslim). H a d i s d i a t a s m e m b e r i k a n gambaran tobat dan istighfarnya Nabi Muhammad SAW. Meski telah mendapat jaminan ampunan dan surga dari Allah SWT, beliau tetap b e r s u n g g u h - s u n g g u h d a l a m beristighfar dan bertobat kepadaNya. Paling tidak terdapat empat k e u t a m a a n a m a l i a h i s t i g h f a r didalamnya. Pertama, istighfar merupakan cermin akan kesadaran diri orang-orang yang bertakwa (QS Ali Imran : 135).

Kedua, istighfar merupakan sumber kekuatan umat. Kaum Nabi Hud yang dikenal dengan kekuatan mereka yang luar biasa, masih diperintahkan oleh nabi mereka agar s e n a n t i a s a b e r i s t i gh fa r u n t u k m e n a m b a h k e k u a t a n m e r e k a ( Q S H u d : 5 2 ) . Bahkan, Rasulullah saw dalam salah satu hadisnya menegaskan bahwa eksistensi sebuah umat ditentukan di antaranya dengan kesadaran mereka untuk selalu beristighfar. Karenanya, bukan merupakan aib dan tidak merugi orang-orang yang bersalah lantas ia menyadari kesalahannya dengan beristighfar kepada Allah SWT. Ketiga, istighfar dapat menolak bencana dan menjadi salah satu sarana turunnya keberkahan dan r a h m a t A l l a h S W T. K e t i k a menafsirkan surah al-Anfal: 33, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.� Ibnu Katsir menukil riwayat dari Imam Tirmidzi bahwa Rasulullah S A W b e r s a b d a , "A l l a h t e l a h m e n u r u n k a n k e p a d a k u d u a pengaman atau penyelamat bagi umat dari azab dan bencana, yaitu keberadaanku dan istighfar. Maka ketika aku telah tiada, masih tersisa satu pengaman hingga hari kiamat, 08 | Jurnal Huda Cendekia


yaitu istighfar." Bahkan, Ibnu Abbas menuturkan bahwa ungkapan istighfar meskipun keluar dari pelaku maksiat dapat mencegah dari beberapa kejahatan dan bahaya. Keempat, istighfar akan memudahkan urusan seseorang, memudahkan jalan mencari rezeki, dan memelihara seseorang. Ibnu Katsir menafsirkan surah Hud: 52 menukil hadis Rasulullah SAW yang bersabda, "Barang siapa yang mampu mulazamah atau kontinu dalam beristighfar, maka Allah akan menganu gerahkan kebahagiaan dari setiap duka dan kesedihan yang menimpanya, memberi jalan keluar dari setiap kesempitan, dan memberi rezeki dengan cara tidak disangka." (Ibnu Majah). Sahabat,,, waktu kita di dunia ini tidaklah panjang. Kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh alloh swt. Sudahkah kita memperbanyak istighfar untuk senantiasa meminta ampun kepada alloh swt atas dosa-dosa yang telah kita perbuat, ataukah sebaliknya kita menyia-nyiakan waktu kita untuk halhal yang tidak berguna seperti merayakan hari-hari besar yang bahkan hari tersebut tidak ada perintah untuk merayakannya sehingga menghabiskan waktu yang seharusnya untuk beribadah kepadanya malah diisi dengan bermaksiat, naudzubillah! Mari manfaatkan waktu untuk ibadah‌ Mari manfaatkan kemerdekaan dengan BERISTIGHFAR‌

09 | Jurnal Huda Cendekia


PARENTING Setelah Menikah mungkin semua berharap dapatnya keturunan, akan tetapi sudah siapkah kita untuk merawatnya? menjadi orangtua yang baik bisa jadi sangat sulit. Padahal tugas orangtua yang terpenting adalah bagaimana mendidik anak menjadi manusia yang berkarakter baik, bertauhid dan berakhlaq mulia. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah lah pahala yang besar. (QS. Al-Aanfal, 8 : 28) Kita akan mempertanggungjawabkan semua yang kita lakukan kini di hari akhir kelak, termasuk bagaimana kita merawat dan membesarkan anak-anak kita. Oleh karena itu, memiliki anak dan mengasuhnya merupakan tiket ke surga atau bahkan sebaliknya. Sebagai orang tua, tentunya kita memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan anak, tidak ada alasan apapun untuk melalaikan tanggungjawab tersebut. Pilihan kita akan mempengaruhi kehidupan anak seumur hidupnya. Jadi hal ini merupakan amanah dari Allah, kita harus menyediakan lingkungan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan utama anak-anak yakni tumbuh kembang keimanan, tumbuh dalam kerangka pendidikan Islam hingga anak mencapai aqil baligh. Kita harus terlibat aktif untuk melahirkan generasi mu'min-muslim yang kuat. Untuk itu kita perlu berdoa, berikhtiar dan bertawakal agar dapat mencetak generasi penerus Islam dan penyebar Islam di seluruh penjuru dunia. Orang tua merupakan guru pertama dan utama bagi anak yang sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian dan moral seorang anak. Fase awal kehidupan merupakan periode yang krusial untuk merawat mereka dengan mengenalkan eksistensi Allah SWT yang Esa, kebesaran-Nya, ciptaan-ciptaan-Nya, peraturan-peraturan-Nya, dan menanamkan rasa cinta pada Allah SWT. (Lihat QS. Luqman: 12-19)

Pupuk Mereka Dengan

Kasih Sayang 08 | | Jurnal 10 Jurnal Huda Huda Cendekia Cendekia


M e n g a j a r k a n a n a k d e n g a n mencontohkan perilaku orang tua sejak usia dini sangat penting agar mereka mengerti tujuan hidup, karena teladan inilah mereka akan merasa takut kepada Allah sehingga meningkatkan ketaatannya kepada Allah. Contoh sederhana, jika anakanak akan atau telah melakukan sesuatu yang salah, ingatkan bahwa A l l a h M a h a M e l i h a t , M a h a Mengetahui. Hal ini dapat diterapkan sejak dini untuk menanamkan keyakinan bahwa Allah SWT selalu ada dan melihat. J i ka k i t a m e nya d a r i b e t a p a p e n t i n g n y a h a l i n i u n t u k membimbing anak kita, maka kita harus mengetahui elemen penting kasih dan sayang dalam tumbuh kembang seorang anak. P r o f . K e v i n R y a n , s e b a g a i Professsor of Education juga turut mengungkap mengenai bagaimana c a r a o r a n g t u a d a l a m menumbuhkembangkan karakter yang baik bagi anak, di antaranya : Ÿ Menyadari bahwa tugas dan kewajiban sebagai orang tua adalah nomor satu. Orang tua yang baik akan secara sadar merencanakan dan memberikan waktu yang cukup untuk tugas keayah-bundaan (parenting)nya. Orang tua meletakkan agenda pendidikan karakter anak pada prioritas tertinggi. Ÿ M e n g a l o k a s i k a n w a k t u b e r s a m a a n a k - a n a k . Rencanakan bagaimana anda dapat mengikut-sertakan mereka dalam kehidupan sosial anda, dan 11 | Jurnal Huda Cendekia

l e b u r k a n d i r i a n d a k e d a l a m kehidupan mereka. Ÿ Menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Manusia belajar melalui contoh yang ada di sekitar mereka. Menjadi contoh yang baik adalah pekerjaan terpenting yang harus anda lakukan. Anda adalah tokoh model yang sedang ditiru oleh anak-anak anda, entah itu perilaku baik ataupun buruk. Orang tua harus membantu anak untuk menumbuhkan perilaku moral yang baik melalui disiplin diri, kebiasaan baik, hormat dan santun, serta membantu orang lain. Pondasi dari pengembangan karakter adalah perilaku, yakni bagaimana mendorong mereka untuk berperilaku baik. Jangan mendidik karakter hanya dengan kata-kata saja. Ÿ Turut menjadi mata dan telinga mereka. Awasilah semua ide atau p e s a n - p e s a n y a n g s e d a n g m e m p e n g a r u h i a n a k- a n a k . Mereka ibarat spon kering yang cepat menyerap air. Kebanyakan y a n g m e r e k a a m b i l a d a l a h berkaitan dengan nilai-nilai moral dan karakter, mungkin dari bukubuku, lagu-lagu, televisi, dan ilmilm yang secara terus-menerus memberikan pesan (entah itu yang bermoral ataupun tidak) kepada anak-anak kita. Ÿ Mengunakan bahasa karakter. Anak-anak sulit mengembangkan pedoman moral kecuali orang tua menggunakan bahasa yang jelas dan lugas mengenai tingkah laku 'mana yang baik' dan 'mana yang


buruk'. Selalu jelaskan kepada mereka 'mana yang boleh' dan 'mana yang tidak boleh'. Ÿ Memberikan hukuman dengan kasih sayang. Sekarang kata 'hukuman' mempunyai reputasi buruk, sehingga banyak orang tua yang memanjakan anak dengan cara yang salah dan mempunyai anak yang sulit diatur. Anakanak memerlukan batas atau rambu-rambu. Kadang-kadang mereka melanggar batas. Hukuman yang mendidik adalah salah satu cara manusia untuk belajar. Anak-anak harus mengerti fungsi hukuman yang diterapkan berangkat dari cinta kasih orang tua. Namun hukuman tidak boleh diberikan secara berlebihan. Ÿ Belajar untuk sabar mendengarkan anak anda. Sangat penting bagi orang tua menjadi pendengar yang baik. Sesibuk apapun anda, sempatkanlah untuk mendengar dan menjawab pertanyaan anak-anak anda. Berbicara dengan mereka secara serius, bahwa apa yang dikatakannya penting dan menarik bagi anda. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai, dan memberi pesan bahwa mereka itu adalah 'hal yang penting'. Itu adalah cara yang ampuh untuk mengekspresikan rasa cinta anda. Ÿ Terlibat dengan kehidupan sekolah dan lingkungan mereka. Sekolah sebagai bagian kehidupan juga menentukan bagi anak-anak. Memilih lingkungan yang baik penting untuk mengisi pengalaman mereka mengenai masalah-masalah kesenangan, kesedihan, kemenangan, dan kekecewaan. Kemapuan mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut, akan berpengaruh besar terhadap bagaimana mereka mampu menjalankan hidupnya kelak. Membantu mereka untuk menjadi murid yang baik adalah juga membantu mereka menumbuhkan karakter yang kokoh. Mengajarkan, membimbing dan mengenalkan Dien/Agama pada anakanak dengan lemah lembut, cinta dan kasih sayang, akan menjamin kelengkapan lingkungan islami dalam tumbuh kembang anak kita. Tujuan kita membesarkan anak adalah agar mereka mengerti dan menyadari bahwa tujuan hidup ini adalah untuk mengabdi kepada Allah SWT, sehingga dapat menghasilkan individu mu'min-muslim sejati. Sangat penting kiranya bagi kita sebagai orang tua untuk selalu berdoa, memohon pertolongan Allah demi terjaganya keimanan dan ketakwaan diri kita serta anak-anak kita, hingga puncak kesuksesan akan tercapai di dunia dan di akhirat, orang tua dan anak-anak dapat meraih surga bersama. Semoga Allah SWT mengabulkan doa kita, aamiin. 12 | Jurnal Huda Cendekia


MOTIVASI

Merdekakan Jiwa

Belenggu Syirik dan kebakhilan

dari

Saudaraku perindu syurga yang dirahmatai Alloh subahaahu wata'ala, sungguh besar kasih sayang Alloh swt kepada hambanya, sampai mahluk melatapun Allah jaminkan akan kehidupan dan rizkinya. Alloh swt perintahkan kepada mahluk cipataannya untuk taat dan patuh kepada perintah-Nya, dengan hati yang lapang maupun terpaksa. Karena dengan begitulah dengan iman dan sebenar-benarnya tawakal kepada Alloh kita aka merasakan kemerdekaan, kebahagiaan yang sesungguhnya. Seiring berjalannya waktu ternyata kebanyakan manusia masih tergiring oleh nafsunya, terkukung, takut fakir di dunia, hingga akhirnya tak mengindahkan kepentingan akhirat untuk mendaatkan dunia yang hanya semata. Pada saat ini kita bisa melihat secara lagsung berbagai macam kemaksiatan ada di depan mata kita, perdukunan dengan berbagai macam bentuknya hadir di tengah – tengah kita, yang tentunya hal ini mereka lakukan tidak lain semata-mata hanya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia yang semu. Riba merajalela, anak durhaka kepada orang tua, perzinahaan dimanamana aborsi jadi biasa, korupsi, manipulasi dan masih banyak lagi pembangkangan-pembangkangan yang dilakukan oleh anak manusia. Seperti inikah kemerdekaan yang kita harapkan? Saudaraku perindu syurga,.. Berapa tahunkah kita ada dalam kemerdekaan semu ini? Bahagia dengan ke fakiran saudara kita, bahagia dengan kesyirikan yang meraja, merata di setiap sudut indonesia. Sadarilah akan tugas dan tnggung jawab kita, bahwa hadirnya kita dalam hidup ini tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah kepada Allah ta'ala. Kita harus sadar dan jangan pernah merasa aman sepanjang jalan kehidupan ini, karena kita punya musuh abadi yang disetiap tempat dan kesempatan terus berusaha degan berbagai macam cara untuk menjerumuskan manusia ke dalam jahanam, yaitu iblis dan bala tentaranya. 13 | Jurnal Huda Cendekia


Iblis selalu berusaha agar manusia terbiasa melakukan kemaksiatan sampai pada tingkatan meyekutan Alloh. ٰٓ َ َ ۡ ‫ﻳﺸﺮك ﺑﺎ ِ َ َﻓﻘﺪ‬ ۡ ۡ ُ َ َ ُۚ ٓ َ َ ‫ذﻠﻚ ِ َﻠﻣﻦ‬ َ َ ۡ ُ ‫ﻳﻐﻔﺮ ان‬ َ ِ َٰ ‫دون‬ َ ُ ‫وﻳﻐﻔﺮ َﻤﺎ‬ ً ِ َ ‫اﻓﺘﺮى ِ ۡ ًإﺛﻣﺎ‬ ُ ِ ۡ َ َ ‫ﻳﺸﺮك ِ ِﺑﻪۦ‬ ُ ِ ۡ َ ‫ِإن ا َ َﻻ‬ ٤٨ ‫ﻋﻈﻴﻣﺎ‬ ِ ِ ِ ‫ﻳﺸﺎء وﻤﻦ‬ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (QS. An-Nisa : 48) Padahal dosa inilah satu-satunya dosa yang tidak akan Alloh ampuni, sampai ia bertaubat di dunia sebelu kematia menjemput. Alloh pun kembali menegaskan dalam surat lainnnya tentang dsa syirik ini. ۡ َ َ َ ‫وإذ‬ ۡ ۡ ُ َ َ َٰ ُ ُ َ َ ُ َ ‫ِﻻﺑﻨﻪۦ‬ َ ۡ ّ ِ ‫ﺗﺸﺮك ﺑﺎ ِۖ إن‬ ُ َٰ ۡ ُ ‫ﻗﺎل‬ ٌ ۡ ُ َ ‫اﻠﺸﺮك‬ ٞ ِ َ ‫ﻠﻈﻟﻢ‬ ١٣ ‫ﻋﻈﻴﻢ‬ ِ ِ ۡ ‫ﻠﻘﻣﻦ‬ ِ ِ ِ ِ ‫وﻫﻮ ِﻳﻌﻈﻪۥ ُﻳﺒﻨﻲ ﻻ‬ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar" (QS. Luqman : 13) Saudaraku mari kita merdekakan jiwa dari bahaya syirik dan kebakhilan dan berbagai macam kemaksiatan, dengan tetap istiqomah berjalan diatas itroh, berjalan di atas jalan islam yang lurus yang dicontohkan oleh nabi Muhammad. Mari kita peduli kepada saudara kita yang membutuhkan, mari merdekakan diri kita dari segala jenis kebakhilan. Bukankah Rosul telah mengingatkan. “tidak beriman seseorang mu'min sebelum ia mencintai saudaranya seperti ia mecintai dirinya sendiri”. Saudaraku, kebakhilan adalah ciri bahwa diri kita belum merdeka dari kukungan hawa nafsu dunia, dan dengan itu kita tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya. Saudaraku mari kita jadikan akhirat sebagai tujuan, perbanyak do'a dan istighfar, zikrul maut, tilawah al-Qur'an berkawan dengan orang-orang yang soleh, infak dan sedekah serta amal-amal utama yang diperintahkan Alloh ta'ala. S e m o g a A l l o h m e m b e r i k a n kekuatan dan rahmat untuk kita menggapai kemerdekaan yang s e s u n g g u h n y a , s e m o g a A l l o h senantiasa memberikan kemudahan kepada kita dalam menginfakan harta kita dijalan-Nya, dan semoga kita senantiasa dilindungi dari dosa syirik yang membinasakan. Aamiin. 14 | Jurnal Huda Cendekia


15 | Jurnal Huda Cendekia


16 | Jurnal Huda Cendekia


17 | Jurnal Huda Cendekia


18 | Jurnal Huda Cendekia


19 | Jurnal Huda Cendekia


Terimakasih

Seandainya kata “terimakasih” dapat mengahantarkan segala rasa yang telah kami sekeluarga rasakan, seandainya “kata terimakasih” dapat menggambarkan kebahagiaan yang telah yatim dan dhu’afa dapatkan, seandainya harmony do’a-do’a dapat di siratkan, maka dengan bangga kata terimakasih ini akan senantiasa kami sampaikan.

Saudaraku semoga “kata terimakasih” dari hati ini, sampai ke hati lagi. Menjadi do’a dan kekuatan yang dapat membawa dan menambah keikhlasan. “Jazakalloh khairan katsiro”, atas setiap do’a dan harta yang telah ikhlas di korbankan, tak ada selain Allah yang maha baik dalam memberi balasan, yang maha tau segala yang terbaik yang kita butuhkan. Semoga kita tak pernah merasa puas untuk berbagi hangatnya kebahagiaan, tak pernah merasa bosan untuk membantu dan menyelamatkan, senantiasa dijauhkan dari enggan dalam meniti syurga yang diambakan. Semoga Allah senantiasa mengikat setiap pengorbanan kita dalam keihlasan, dan menutupi setiap salah dan kekhilafan... Aamiin..


Melalui Huda Cendekia donasi anda dapat disalurkan dengan mudah, cepat dan aman


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.