Flank - Bosan

Page 1


F L A N K. EDISI 02|NOVEMBER 2012|BOSAN

Flank adalah zine yang membahas tema-tema yang tidak kasatmata. Lahir untuk menampung buah pikiran empat orang dengan otak dan kepribadian berbeda. Hizhwati Shabrina Ilham Maulana Lana Syahbani Maorachmansyah R. Cover “...�



INTRO|

Sala Sa A

khirnya Flank bisa keluar lagi dalam edisi keduanya. Tetapi molor dari waktu yang dijanjikan lagi-lagi terjadi. Maklum lah, semua kru dari Flank ini bukan hanya orang yang duduk didepan komputer dan gemar sekali menulis. Tetapi kru Flank ini berasal dari berbagai suku. Suku air utara, selatan, Negara api dan Negara tanah. Tema edisi kedua ini ditetapkan yakni BOSAN. Pasti para pembaca sudah pernah mengalami fase ini dalam kehidupan. Begitu pula 2 kru Flank yang memang dari dulu sudah membuat zine ini. Rasa bosan kepada majalahmajalah yang terbit secara massal baik cetak maupun online ini membuat 2


| INTRO

am apa! kru Flank yang kece tersebut mendalami dunia zine dan setuju membuat zine yang memang bertolak belakang dengan majalah (magazine). Seperti yang 2 kru itu rasakan, ternyata bosan ada baiknya juga. Menghasilkan sesuatu yang baru. Maka dari itu, saya sebagai editor in chief dalam edisi kedua ini menyampaikan satu pesan kepada kalian yang membaca. Tidak selamanya bosan itu tidak indah.

Maorachmansyah R.C.


KATA MEREKA |

-

BULQIS KURNIATI (Mahasiswi Business Computing Universitas Hochschule Fur Technik und Wirtschaft, Berlin) Bosan adalah perasaan yang dialami setelah melakukan sesuatu secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu hingga hingga mencapai limit tertentu yang disebut jenuh. ***

bosan? TARISYA RAMANTHA

(Model & Mahasiswi Universitas Padjajaran Bandung) Bosan adalah lelah karena terus-menerus melakukan suatu hal yang monoton. ***


| SISI

BOSAN DAN REALITANYA Kata : Hizhwati Shabrina

Setelah bertanya kepada website yang katanya serba tahu seperti dukun, Google, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling sulit dibandingkan dengan pelajaran lainnya yang ditemui sepanjang bangku pendidikan yang telah ditempuh. Biasanya saat belajar mengenai hal yang sulit seperti matematika orang-orang merasa otaknya lelah. Padahal faktanya otak adalah bagian tubuh yang tidak pernah lelah, bahkan otak manusia tidak akan merasa lelah walaupun digunakan untuk belajar selama sehari semalam. Lalu apa penyebab seseorang dapat merasa seolah-olah otaknya lelah ketika belajar? Jawabannya adalah BOSAN. Tidak hanya ketika belajar, rasa bosanpun kerap ‘menggentayangi’ seseorang saat melakukan hal atau pekerjaan tertentu yang


SISI|

kurang disukainya. Ketika orang merasa bosan dan penat, hal yang ingin dilakukannya adalah berhenti melakukan pekerjaannya kemudian beristirahat. Contonya, ketika sedang mendengarkan guru menjelaskan suatu pelajaran sulit di dalam kelas dengan suara pelan, sambil duduk dan tidak menarik sama sekali kita akan merasa bosan dan mengantuk. Menatap guru dengan pandangan seolah-olah memperhatikan, bersiap mengangguk ketika si guru melihat kearah kita supaya dikira mengerti padahal pikirannya sedang memikirkan hal lain yang menarik seperti “Dapat diumpamakan makan bakso seusai pulang sekolah nanti atau hal lainmenyerupai orang yang nya yang sedang diinginkmati suri atau bagaian. Alhasil materinya pun hanya singgah sebentar di kan ikan yang megapotak lalu cepat menguap megap di daratan selagi seiring berjalannya jarum penunjuk detik pada lama beberapa detik jam yang menempel di dan nyaris membuatnya dinding kelas. Namun lain halnya ketika terdengar bukembali ke pangkuan nyi bel yang berbunyi denSang Pencipta lalu gan nada serupa nada yang masuk lagi ke air�. sering terdengar dari music pedagang roti keliling yang mengisyaratkan bahwa jam pelajaran telah berakhir atau telah tiba waktu pulang sekolah dan guru telah meninggalkan ruangan kelas. Para siswa yang tadinya sibuk menguap kini mendadak ‘hidup kembali’. Dapat diumpamakan menyerupai orang yang mati suri atau bagaikan ikan yang megap-megap di daratan selama beberapa detik dan nyaris membuatnya kembali ke pangkuan Sang Pencipta lalu masuk lagi ke air. Seketika itu juga mereka merasa segar dan semangat kembali seolah keadaan beberapa menit lalu yang dianggap ‘kelam’ dan waktu terasa berjalan begitu lambat tidak pernah terjadi. Mungkin keadaan di kelas akan lain ceritanya apabila guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan. Ketika guru menjelaskan materi dengan cara yang menarik dan dapat mendorong siswa berperan aktif


| SISI

siswa tidak akan merasa bosan. Apalagi jika diselipkan candaan ringan yang dapat membuat tertawa. Secara ilmiah rasa bosan dapat dikurangi dengan berolahraga atau sekedar menggerak-gerakkan badan walaupun layaknya senam karena terpaksa. Darah akan terpompa ke otak, mengalirkan oksigen dan glukosa. Itulah mengapa kita bisa merasa bosan saat di dalam kelas, kita hanya duduk terdiam memandangi guru yang sekedar corat-coret di papan tulis dengan tulisan ala dokter sambil berceloteh. Duduk dan diam itu menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke otak. Pasti pernah kan menggoyang-goyangkan kaki ketika sedang diam? Nah itulah penyaluran dari rasa bosan kita. Menguap bisa terjadi ketika bosan, namun tak banyak yang tahu kalau menguap itu salah satu cara tubuh untuk mendinginkan otak loh. Jadi mulai sekarang, buat kalian yang merasa bosan yang berujung kesal dan mengeluh saat melakukan suatu hal sampai berkata “aduh, otak mendidih� tak usah buru-buru mengambil keputusan untuk menempelkan bongkahan es yang sangat besar di kepala agar otak kembali menjadi dingin. Cukup tunggu reaksi tubuh yang menyuruh kamu mangap selebar-lebarnya. Tapi jangan lupa menutup mulut yang menganga itu, takutnya perabotan disekitar atau lebih parahnya teman-teman kita malah tersedot masuk ke dalam mulut. Disini ada satu kebosanan yang akhirnya menjadi hal yang dirindukan. Saat masih menggunakan seragam di bangku SMA, banyak yang sepulang sekolah ketika ingin hangout sengaja mengganti seragam sekolahnya dengan baju yang teramat modis, trendi, kece’, dan cetar membahana ulala kalau kata seorang artis sensasional dan fenomenal with no talent itu. Banyak yang merasa bosan karena sejak TK sampai SMA selalu diwajibkan menggunakan seragam saat bersekolah. Mulai dari seragam TK yang unyu, seragam SD yang seperti bendera Indonesia terbalik, seragam SMP yang warnanya putih-biru dan seragam SMA yang berwarna putih-abu. Namun berdasarkan pengalaman setiap orang yang sudah lulus SMA, seragam SMA yang dirasa membosankan itu berubah menjadi sesuatu yang sangat dirindukan. Bahkan ada yang sudah berkuliah namun ingin kembali memakai seragam SMA dan kembali ke masa-masa putih-abu. Bahkan banyak yang merealisasikan keinginan itu walaupus sudah berkuliah dan wajahnya sudah tak sesuai lagi dengan seragam itu. Faktor Usia. Mengahadapi suatu rasa bosan bukanlah dengan mengeluh, tapi mencari tahu bagaimana rasa bosan itu dapat dihadapi, apa yang harus kita lakukan dan tidak menjadikannya sebagai suatu penghambat.


SISI|

BOSAN ITU ENAK Kata : Maorachmansyah R.

S

ering sekali kita merasakan bosan, tapi disisi lain bosan itu menurut saya pribadi menyenangkan (walaupun tidak sepenuhnya menyenangkan). Terkadang dikala bosan melanda banyak sekali hal-hal diluar kebiasaan sering kita lakukan. Bukan hanya hal-hal standar tetapi bisa saja terjadi hal-hal yang tidak disangkasangka kerap dilakukan. Kalau saya sih biasanya melakukan hal-hal standar sekali, kerap menggambar, mendengarkan lagu, tapi yang sering saya lakukan itu pergi keluar dari tempat saya sedang diam kala itu. Maklum saya ini orang yang paling tidak bisa berdiam diri disuatu tempat dalam waktu lama jika tidak ada (sedikitnya) koneksi internet. Inilah kegiatan yang banyak orang lakukan ketika bosan melanda. Kegiatan yang benar-benar standar orang lakukan. Sebenarnya


| SISI

bila kita berpikir lebih jauh ternyata bosan bisa membuat kita berpikir jernih karena kita bosan melanda kadang-kadang banyak sekali waktu yang bisa kita gunakan untuk berpikir lebih dalam lagi. Tidak menutup kemungkinan ketika bosan tersebut kita bisa mengetahui arti sebenarnya dari hidup kita atau kegiatan-kegiatan yang kita lakukan. Tapi bila kalian bersifat seperti saya (mudah bosan dan ih! banget) mungkin kalian bisa-bisa stress dan tidak tau apa yang harus dilakukan saat bosan melanda. Bukannya saya mau curhat atau apa, tetapi memang seperti itu yang sering terjadi kalau saya sedang bosan. Bosan memang membawa berkah bagi orang-orang yang ‘sarang surowo’ (saya tidak tahu apa artinya katakata itu tetapi saya yakin itu enak). Kalau begitu saya yakin kalian pasti bisa melewati tahap bosan ini

dengan ciamik. Karena saya percaya kalau yang membaca zine ini pasti orang-orang yang pintar dan intelek, soalnya melihat traffic pembaca kemarin sangat besar animo dari pembaca. Maka dari itu saya ucapkan terima kasih dan salam super buat kalian yang sudah baca tulisan curhat saya ini. Bukannya tidak professional dalam menulis tapi memang begitu tulisan saya, sangat tidak cocok untuk majalah pada umumnya, karena subjektif sekali dalam menilai sesuatu. Pada kejadian lain, bosan dalam percintaan pun selalu datang dan pergi. Tetapi pada tulisan BOSAN ITU ENAK ini saya tidak ingin membahasnya lebih jauh, doakan saja saya akan membahas tentang percintaan dalam tulisan saya yang kedua. Terima kasih bosan, saya bosan menulis tulisan bosan ini. BOSAN!


SISI| Pesohor-pesohor negeri ginseng masih bertahan dengan segala gimmick yang ia bawa, di ranah hiburan tanah air. Beberapa stasiun televisi swasta pun rutin menayangkan tayangan drama Korea Selatan. Mendapatkan DVD bajakan atau soft copy-nya pun mudah. Tiket konser girl band dan boyband yang beberapa kali digelar di Ibu Kota pun ludes. Di mana-mana lagu mereka diputar. Bahkan kedai kopi yang belakangan sering saya datangi pun, rajin memutar lagu K-pop.

PESOHOR DARI N Kata : Lana Syahbani

Bagi orang-orang yang terlanjur jatuh hati dan gandrung terhadap K-pop, hal-hal yang telah saya sebutkan justru mendatangkan kepuasan. Kalangan lain yang pasrah dan terus dibombardir aneka produk budaya populer dari Korea Selatan pun lama-lama bisa terjangkit juga. Kadang, sesuatu yang datang kepada kita secara terus menerus akan menimbulkan perasaan tertentu. Beberapa kemungkinan yang saya pikirkan: suka, biasa saja, dan bosan. Perasaan benci sendiri tidak saya masukan, karena semakin lama kita bertemu dengan sesuatu, semakin kita mengenal berbagai hal yang ada padanya. Makanya ada ungkapan tak kenal maka tak sayang. Kebencian merupakan bentuk lain kepedulian, namun dalam taraf negatif. Saya sendiri bukan pihak yang merasa bosan dengan adanya keberadaan mereka, justru cenderung biasa saja. Musik mereka memang tidak bisa saya


| SISI telaah dan dalami, terlebih dengan keterbatasan pemahaman bahasa Korea yang saya miliki dan komposisi lagu yang amat manis (dalam kasus ini girlband). Mereka berpakaian macam-macam dengan tarian dan rupa yang rata-rata menarik karena melalui bedah plastik. Modal keterampilan bermusik yang biasa dibawa musisi bukan lah hal penting yang perlu mereka punya. Mereka pun tak perlu pusing membaca aneka literatur untuk menciptakan lagu bertema sosial atau politik yang berbobot. Cukup tema cinta yang otom-

NEGERI GINSENG atis disukai manusia aneka usia. Satu yang perlu digarisbawahi, musik mereka mungkin diciptakan untuk hiburan semata. Tanpa merasa malu atau gengsi, saya mengakui terkadang bisa terhibur oleh musik K-Pop ini. Mereka ringan dan mudah ditelan. Drama-dramanya pun bisa jadi pelarian dari realita bagi saya dan ibu saya yang rutin menontonnya ketika sudah kian penat dengan urusan di kantor Apabila kita masuk dalam keadaan di mana kita merasa terhibur, maka hal tersebut tidak bisa dibilang kebosanan. Terkadang kita mengelak dari keadaan terhibur dan memilih kata bosan untuk diungkapkan kepada orang lain. Bosan kadang menjadi alasan belaka untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya. Terkadang saya merasa bosan ketika berdiam diri di kamar, sementara banyak yang bisa saya kerjakan di sana. Semua hiburan kecil yang saya butuhkan ting-


SISI|

gal dicapai dengan beberapa langkah kaki. Aneka tugas kuliah pun menanti dikerjakan. Mungkin saya tidak benar-benar merasa bosan saat itu, melainkan malas. Saya hanya butuh pembenaran untuk tidak melakukan rutinitas dan hal yang biasa saya lakukan di kamar. Kebosanan hanya lah hal-hal yang ingin saya kesampingkan. Pada dimensi waktu yang lain, kebosanan merupakan hal-hal yang dengan semangat saya kerjakan. Ia datang sesuai kehendak, membuat setiap hari yang manusia jalani tidak hanya hitam putih. Kebosanan datang ketika saya sudah cukup lelah selalu melihat keserupaan di cermin setiap harinya. Ia juga datang ketika pikiran seorang musisi tak kuat lagi menyimpan kreativitas yang melenceng dari kelompok bermusiknya, album solo. Bahkan pada satu titik, kebosanan yang akut bisa menimbulkan bunuh diri, jika saya boleh sok tau. Segala hal yang ada dalam hidup berputar dengan kompleks. Hal satu, dua, tiga, dan empat terkadang muncul bersamaan di hari yang sama, atau di hari esok dan lusa secara bergantian. Hal-hal tersebut muncul dengan berbagai dorongan dan pengaruh, baik sosiologis maupun psikologis. Seperti halnya senin sampai jumat saya selalu sarapan dengan bubur ayam, di hari Sabtu saya tidak mau lagi sarapan bubur ayam karena menginginkan menu lain di lidah. Seperti halnya hari ini saya kembali mendengarkan lagu-lagu The Beach Boys dari album Pet Sounds karena baru saja membaca ulasan menarik tentang mereka di sebuah buku, di hari esok saya hanya mendengarkan lagulagu The Strokes yang tak pernah saya tinggalkan. Di antara hari kemarin, hari ini, dan hari esok, selalu ada rasa bosan yang tak disadari atau pun disadari yang membuat kita melakukan hal yang berbeda-beda setiap waktu, tanpa mengesampingkan keberadaan perasaan-perasaan selain bosan. Saya akan mempersilahkan perasaan bosan datang dalam kehidupan saya berdampingan dengan perasaan-perasaan lain. Hanya saja, tidak dalam frekuensi yang tinggi. Ia akan tetap datang seiring bertambah luasnya lingkup rutinitas yang manusia miliki. Seperti halnya orang yang selama ini memiliki rutinitas seputaran makan, tidur, mandi, pergi ke kafe, dan mengecek aneka jejaring sosial lewat gadget, yang menambahkan lari pagi, piknik di taman kota, dan berkebun dalam lingkup rutinitasnya. Bosan adalah salah satu bagian dari diri manusia yang tak akan pernah pergi. Sampai akhir hayat dan hilangnya segala nafsu duniawi. Sudah kah kamu bosan berbuat maksiat dan dosa?


| SISI

MU HA SA BA HB OS AN

Kata : Ilham Maulana

T

ema di edisi kali ini adalah bosan. Bosan juga dengan tema bosan. Bosan juga dengerin Beirut di Winamp laptop malamini. Ada rekomendasi musik lainnya?Atau ada yang memesan atau mengunduh mp3 dari surga?Tampaknya tidak ada dan terdengar mustahil. Oke, baiklah. Saat ini tema bosan ini sangat identik dengan waktu.Waktu yang kita lewati. Waktu itu bahasa Inggrisnya Time. Sedangkan Time adalah lagu dari Pink Floyd yang mempunyai gitar solo terbaik setelah lagu Comfortably Numb di album The Wall. Semakin ngawur saja di paragraf awal ini. Atau sudahkah ada dari pembaca yang sudah bosan dengan tulisan di halaman ini? Kalau sudah, berarti tulisan ini tak akan terbaca sampai habis. Kalau anda tidak membaca sampai habis berarti anda akan membuka page lainnya untuk mengusir rasa bosan anda. Tapi percaya atau tidak, kalau anda tidak membaca ulasan ini sampai habis, hidup anda akan bertambah bosan. Percayalah!


SISI|

Di kesempatan yang berbahagia kali ini, saya akan sedikit membicarakan sebuah kehidupan yang pasti memiliki kesan-kesan perasaan bosan di dalamnya. Tak hanya saya, kalian semua pasti akan pernah merasakannya. Saya akan mencoba mengkombinasikan antara muhasabah dengan bosan. Duet ini akan terasa sangat renyah dan menarik. Jauh lebih menarik daripada lagu Justin Bieber yang berduit dengan Nicki Minaj. Ada yang tau apa itu muhasabah? Muhasabah berasal dari bahasa arab yang berarti merenung terhadap diri sendiri atau yang sekarang biasa kita sebut dengan instropeksi diri. Ketika kita masih berusia 3 sampai 5 tahun, kita menjalani hari-hari yang menyenangkan. Belum memikirikan tujuan hidup, bermain kesana kemari, kumpulan mainan sekardu, imajinasi yang masih liar dan tak terkendali. Tapi ketika kita sibuk bermain terus menerus kita melihat kakak-kakak kita berbenah di pagi hari. Berkutat dengan pena dan buku. Memakai seragam berwarna putih dan merah yang cenderung marun.Kita bertanya kepada nyokap kita. “Ibu, kakak kenapa tiap hari pakai tas dan pakai seragam terus?�. Sang Ibu menerangkan bahwa kakak itu bersekolah. Belajar, bertemu dengan guru, teman, membuat PR, mengerjakan tugas kelompok, upacara, matematika, bahasa, dan yang lainnya sampai-sampai aku masih abstrak dengan beberapa kata di ucapan tersebut. Aku pun merasa masih ada yang kurang dengan harihariku yang terus bermain. Aku sangat ingin TK dahulu. Saat itu masih zaman Soeharto.Sekolah kadang menjadi sesuatu yang mahal.Walaupun ada program belajar 9 tahun. Tentunya Play Group dan TK bukan merupakan institusi yang disubsidi. Aku pernah berkata aku ingin TK dahulu setelah melihat di Taman Kasuarina di dekat rumahku, TK Mutiara mengadakan acara outbond dan perpisahan. Tapi Ibu dengan bijak berkata, “Kamu sedah pintar.Kamu bisa membaca, menulis, berhitung bahkan sampai angka belasan. Kamu lebih cerdas dari mereka�.Saat itu aku merasa senang sekali mendengarkan perkataan itu. Dan sejujurnya kata dari Ibu itu adalah sebuah fakta yang tidak semua anak-anak lain miliki karena kakak-kakaku mengajarkan banyak hal padaku Tapi yang jelas di umurku yang ke-5 ini aku sudah merasa bosan bermain. Aku sangat ingin sekolah.Sampai akhirnya masa itu tiba.Aku belajar banyak hal, memiliki teman baru dari berbagai tempat dan status sosial.Sampai aku merasa menginjak ke 6 tahunku memakai pakaian putih merah bercelana pendek ini membuatku merasa bosan juga. Ah, mengapa hidupku ini ada rasa bosan ya?


| SISI

Apakah hidupku memang membosankan?Aku sudah berbuat banyak selama 6 tahun ini. Memenangkan lomba lukis dan cerdas cermat hingga juara 1. Sampai akhirnya di kelas 6 aku sangat tidak sabar ingin cepat-cepat merasakan bangku sekolah lanjutan di tingkat pertama atau sekarang popular dengan kata SMP. Ya, setelah 6 tahun aku lewati dengan hasil rapor yang sangat memuaskan akhirnya aku merasakan SMP.Berhadapan dengan mata pelajaran baru, suasana, teman, dan apapun semuanya terasa baru. 3 tahun dilewati akhirnya aku pun merasa bosan dan tidak puas dengan ini. Aku harus cepat-cepat masuk SMA. Bosan juga SMP ini, umur sudah melewati batas puber tapi masih saja pakai celana pendek.Akhirnya setelah dihadapi dengan banyak pilihan akhirnya aku telah menetapkan SMA sebagai penyambung pendidikanku setelah SMA. Kuawali hari-hari yang menyenangkan di awal-awal masa SMA.Dan tentu saja, teman, suasanya, guru, dan pelajaran baru. Tapi ya, otomatis pelajaran semakin susah dan mata pelajaran juga semakin banyak. Tak hanya di akademis tapi juga aku merasa aktif di kegiatan seni dan olahraga. Tujuan keaktifan aku itu untuk apa? Ya tentu saja untuk meng menghilangkan rasa bosan setelah 7 jam di bangku kelas.Kelas 1 dan 2 aku jalani dengan menggebugebu.Sampai akhirnya aku tersadar di bangku akhir SMAku. Aku sudah di tahun ke-3.Itu berarti tandanya aku harus melewati tingkat yang lebih tinggi. Mencari kerja setelah SMA sama sekali tidak terpikirkan olehku. Aku hanya ingin kuliah. Aku lihat dari presentasi-presentasi senior yang telah berkuliah di Indonesia bahkan di luar negeri sekalipun.Hal ini membuatku semakin galau dalam menentukan jurusan dan universitas. Ditambah lagi menjadi mahasiswa sudah memasuki tahap dewasa. Itu berarti peraturan akan semakin longgar. Semuanya berbasis terhadap kesadaran diri sendiri. Terus terang di umurku yang ke-17 tahun ini aku merasa cukup bosan dengan SMA. Tak hanya dari segi mata pelajaran yang harus kita pelajari terus menerus dan berjumlah banyak. Tapi juga, haru upacara, merapikan baju, memakai topi dan dasi, sepatu hitam, kaos kaki putih, celana yang rapi bekas setrika, dan banyak hantu belau lainnya yang membuat akhir-akhir masa menjelang SMA terasa sangat membosankan. Tapi walaupun UN di depan mata karena sangat terobsesi ingin menjadi mahasiswa, rasa bosan di diri ini menjadi sedikit terabaikan. Tapi jelas saja, aku sangat ingin kebebasan menjadi mahasiswa.Kebosanan menjadi pelajar SMA membuatku menghitung hari layaknya


SISI|

Krisdayanti menjelang hari pertama masuk universitas. Sampai akhirnya setelah rasa bosan mengurus berkas rapor dan CV dari SMA ke universitas, akhirnya hari-hari baruku dimulai di Universitas. Semuanya dibebaskan walaupun ada peraturan-peraturan yang mengikat.Tapi menurutku ini tidak menjadi suatu hal yang masalah. Jam yang lebih longgar dibanding SMA, teman yang baru lagi, dosen, praktikum, diktat-diktat kuliah, dan slide powerpoint menjadi tools yang sangat menarik dalam hidupku kali ini. Semester demi semester terlewati. Akademis, organisasi, seminar nasional, dan internasional semuanya aku lakukan demi mendapatkan kehidupan dan cita-cita ke depan yang lebih baik. Semuanya menjadi sebuah motivasi yang terus aku ingat agar produktivitas hari-hariku menjadi semakin lebih baik. Sampai di tingkat akhir, aku memikirkan masalah yang lebih besar dan seharusya ini tidak menjadi momok bagi diriku sendiri. Skripsi, administrasi untuk wisuda, seminar akhir penelitian, job vacancy, karir, tes TOEFL, beasiswa S2, sampai ke masalah pernikahan. Tapi untuk poin akhir tersebut hal ini tidak menjadi beban yang terlalu dipikirkan. Hal ini karena aku adalah lelaki yang fokus terhadap masalah karir dan pekerjaan. Sampai akhirnya masa-masa tersebut tiba.Aku merasa ilmuku di S1 merasa masih ada yang kurang. Akhirnya dengan IPKku dan CV yang luar biasa ini S2 salah satu kota yang ada di Inggris berhasil kemasuki. Dan hal ini sangat membuat hidupku berubah drastis. Bahasa, ilmu pengetahuan, buku-buku, budaya, dan lainnya.But, this is so really awesomemoment. Setelah kulewati 2 tahunku di Inggris, aku pun merasa Negara ini bukanlah tempat untuk karirku.Mengingat orang tuaku yang semakin bertambah umur. Aku jadi merasa iba. Aku balik ke Indonesia dan menjadi salah satu konsultan dari studi di bidangku di salah satu dinas yang ada di provinsi tempat kelahiranku. Setelah mendapatkan semua-semuanya dan tentunya dengan cara yang halal aku merasa semuanya telah terpenuhi. Karir, uang, bahkan keluarga yang kudamba-dambakan telah ada. Tapi untung saja, aku tidak merasa bosan dengan istriku, karena dialah permataku. Dia yang terbaik dan membuatku bertahan dengan kehidupan yang penuh dengan problema ini. Aku telah mendapatkan semuanya.Kebosanan yang mejadi monster diri ini terus datang. Sampai aku menginstropeksi diri sendiri.Aku baru tersadar. Pekerjaanku yang terikat dinas ini sangat menyita waktuku. Aku harus re-sign. Ditambah lagi, kabar korupsi dari dinas tempat aku bekerja. Aku sangat takut


| SISI

dengan lingkaran setan ini.Walaupun aku berusaha sekuat tenaga aku harus mencari uang yang halal untuk anak dan istriku. Aku ingat kata-kata ibuku, �Nak, kalau dari awal niat kamu baik. Apapun yang kamu usahakan pasti akan mendapatkan hasil yang baik. Dimanapun kamu berada�. Akhirnya setelah mendapatkan uang yang banyak.Aku merasa ini bukanlah akhir dari sebuah karir yang telah aku rintis sejak di bangku pendidikan. Menerima dan memberi. Aku ingin meningkatkan porsiku untuk memberi.Aku harus berbisnis.Aku harus membuka perusahaan sendiri sebagai konsultan freelance. Toh, dengan ini aku bisa memberikan pekerjaan sekretaris, asisten pribadi, ahli administrasi, satpam, dan banyak lagi yang bisa aku berikan untuk orang lain. Tahun-ketahun perusahaan kecilku pun semakin berfluktuasi naik ke atas.Aku merasa bangga dan puas dengan ini.Dan monster itu akhirnya datang di umur 50an menjelang kepala enamku.Fisik merasa lelah, batin semakin menolak untuk bekerja. Aku harus menikamti masa-masa ini untuk cucu pertamaku. Melihat progres perkembangan anakku yang sudah ingin berkeluarga.Sepertinya aku butuh istirahat.Aku merasa cukup dengan pekerjaan ini semua. Sampai akhirnya di umur 65 tahun aku berhenti bekerja. Aku memberikan tahta perusahaan ini kepada anak laki-laki satu-satunya dari keturunanku. Sampai akhirnya setelah bertahun-tahun aku melewati masa pensiun aku merasa tujuan akhir ini begitu cepat.Puluhan tahun terlewati begitu sangat cepat. Tapi semuanya telah lewat.Masa-masa produktivitas telah habis.Hanya kematian yang semakin sangat dekat.Tapi aku tak takut. Kematian bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan.Kematian hanyalah sebuah peringatan bagi manusia. Tapi ada sedikit masalah dengan waktu disini.Aku merasa aku hanya berbuat sedikit sekali terhadap hidupku di dunia ini.Aku sangat ingin menjalani hidup sebagai anak kecil ketika berumur 5 tahun. Otomatis aku akan mengulang semua ini. Aku akan mebuatnya lebih baik lagi. Tapi sisi lain dari jiwaku berkata. “Ah, dasar manusia!Selalu merasa tidak puas�. Sampai akhirnya aku tersadar, khayalan ini tidak akan membuatku menjadi muda lagi. Tak ada gunanya menyesali masa lalu.Berdamailah dengan masa itu. Masa lalu bukanlah hal yang membuat masa sekarang sama dengan tersebut. Berbuatlah selagi kau masih bisa mempunyai kesempatan dan kesempatan itu abadi dari waktu ke waktu.Sampai kau menemukan satu kata yang mebuat semuanya terhenti dan menemui dirimu. Yaitu MATI.


FIKSI |

Si Bo Berh

Bes

Kata : Hizhwa

T

ak bisa bukan berarti menyerah. Tubuh mungilnya berkutat dengan kerasnya kehidupan. Letih? Ya, pasti. Tapi sekilas tak tampak jika melihat dari senyuman yang menghiasi wajahnya seiring dengan matanya yang menyipit saat tersenyum seolah matanya ikut tersenyum, menunjukan bahwa itu adalah sebuah ketulusan. Pernahkah terbayangkan, apa hal yang kita lakukan di usia 7 tahun? Bersekolah, bermain, bermanja bersama orang tua dan keluarga. Lalu bagaimana jadinya jika yang terjadi adalah sebaliknya? Tak bisa bersekolah, tak ada waktu bermain dan bermanja, orang tuapun tak punya. Si bocah telah kehilangan orang tuanya sejak lama. Ayahnya meninggal karena tubuhnya digerogoti penyakit keras, sedangkan ibunya, entahlah, dia pergi meninggalkan anaknya begitu saja karena sudah bosan mengurus sang suami ketika suaminya masih sakit-sakitan. Tak ada sanak saudara yang lain. Tapi si bocah tidak sendiri, dia memiliki sahabat setia. Seekor anjing kampung yang selalu menemaninya di rumah dan mengikutinya kemanapun ia pergi. Kata yang tepat untuk si bocah dan anjingnya adalah “dunia serasa milik berdua�. Terdengar romantis jika kata-kata itu ditujukan kepada muda-mudi yang sedang kasmaran, tapi terdengar miris untuk bocah kecil ini. Ia tinggal di sebuah gubuk reyot di dalam hutan yang jauh dari desa pemukiman warga yang lain. Ia tak mau pindah dari sana, karena jasad ayah tercintanya dimak-


| FIKSI

ocah hati

sar

ati Shabrina

amkan di sana, di samping gubuk miliknya. Setiap hari ia bangun pukul 4 pagi. Disaat orang masih sibuk dengan mimpi-mimpi dalam tidurnya, bocah kecil ini sudah harus memulai harinya untuk mendapatkan kepingan koin agar ia dapat melewati hari ini dengan perut yang cukup kenyang. Kegiatan yang ia lakukan setiap hari bisa dibilang cukup monoton sebenarnya. Bangun pagi, membersihkan gubuk biliknya, memasak air untuk minum, berangkat ke desa-desa terdekat mencari orang yang membutuhkan jasanya. Orang yang membutuhkan bantuannya biasanya membayarnya secara sukarela atas kerja kerasnya. Biasanya orang memintanya mengambilkan air ke sumber mata air, memotong rumput di kebun seseorang, memberi makan ternak peliharaan orang dan apappun yang bisa menghasilkan uang. Ia baru akan makan ketika uang yang didapatnya sudah cukup untuk membeli sepotong roti. Sehari ia tiga kali makan dan hanya roti dan roti. Ketika petang tiba ia baru akan kembali pulang ke rumah untuk beristirahat. Semua kegiatan itu telah ia lakukan sejak berumur 4 tahun. Terdengar tak masuk akal memang. Terkadang ada orang yang merasa iba dan memberinya tambahan sedikit uang. Entah akan berlangsung sampai kapan. Semua rutinitas itu ia jalani sepenuh hati walaupun pasti membosankan, namun ia tak pernah mengeluh dan rasa bosan itu dapat ia kikis dengan keikhlasannya dalam menjalani hidup.


SISI|

ADUH!TEU KAPENCET!

Kata : Maorachmansyah R.

(Aduh! Enggak Kepencet!)

B

anyak kejadian yang tidak terduga terjadi ketika kita bosan. Tetapi sesuai janji saya, pada tulisan ini saya mau bercerita tentang bosan dalam percintaan. Namun kalian jangan pusing memikirkan apa esensi dari judul dengan tulisan ini. Memang sama sekali tidak nyambung, toh apalah arti sebuah judul dalam tulisan. Mungkin banyak kalian yang berpikir, “bukannya judul itu intepretasi dari tulisan yang akan ditulis?�. Menurut saya sih itu aturan yang sudah lama serta kuno dan hanya digunakan pada jenis-jenis tulisan yang memang kelas atas. Yah, walaupun saya juga tidak berbohong kalau saya menulis ini dengan yakin menetapkan bahwa tulisan saya ini tulisan kelas atas dan memiliki estetika yang tinggi. Balik lagi kepada topik yang akan kita bahas. Bosan dalam percintaan saya ibarat seperti bosan dengan program tv yang ada di televisi sehari-hari. Jahat sekali ya saya mengumpamakan percintaan dengan program tv, tapi jujur saja itu perumpamaan yang (sedikit) baik ketimbang perumpamaan yang terlintas dari otak saya semenit yang lalu. Kenapa saya mengumpamakan seperti itu, karena seperti dalam program tv yang kadang menyiarkan tayangan yang manis, romantis,


| SISI

sedih, horror dan kadang ga jelas, sama kan dengan percintaan? Maka dari itu, sebagai rakyat Indonesia yang suka mencintai sesamanya (maksud disini bukan laki-laki dengan laki-laki atau sebaliknya), hendaknya kita bisa mengatasi problema bosan dalam percintaan itu. Salah satu tips yang saya bagikan kepada pembaca yakni tips yang benar-benar tidak biasa. Tips agar kalian bisa melewati tahap bosan dalam percintaan yakni curhatlah kepada teman kalian, tapi saya yang sarankan disini bukan teman lawan jenis, tetapi sesama jenis dan saya tekankan disini (karena saya laki-laki) tips ini buat laki-laki saja. Bukannya ingin menjadi tulisan yang bias gender tetapi ini naluri saya saja buat menyelamatkan para lelaki dimuka bumi ini. Saya sarankan tips seperti itu karena memang betul bahwasannya kalau kita curhat kepada sesama jenis lagi, pressure yang dihasilkan oleh orang yang menjadi wadah curhat kita akan terasa. Kata kasar juga mungkin akan keluar dan bisa jadi hal-hal yang kini lumrah seperti meminum alkohol pun bisa saja terjadi. Untung saja saya tidak pernah minum. So, berhati-hatilah kalian jangan sampai jatuh ke lubang hitam dunia anak muda jaman sekarang~

“..tulisan saya ini tulisan kelas atas dan memiliki estetika yang tinggi..�


INTERPRETASI LIRIK |

PINK FLOYDECHOES Kata : Ilham Maulana

L

agu ini diambil pada track terakhir atau track ke-7 di album Meddle (1971). Jauh di masa sebelum Dark Side Of The Moon di tahun 1973. Meraka sudah menjadi band psychedelic rock yang berjaya di masanya. Namun, di pertengahan 70an Pink Floyd semakin dikenal orang. Echoes merupakan lagu yang kalau kita melihat durasinya selama 23 menit akan memiliki kesan pertama yang sangat membosankan. Lupakan Dream Theater.Lirik yang dibuat oleh Roger Waters ini sering dikonotasikan sebagai sebuahpuisi yang menjadi nyawa dari lagu oleh bassis ini. Di awal sebelum reff Waters menggunakan rima yang unik yaitu something stirs and something tries. Albatross (Elang air) dan Submarine.Hal ini membuat sebagian pendengar merasakan mendengaarkan lagu ini seolah-olah berada dalam suasana goosebumps dari sebuah perjalanan di dalam sebuah kapal selam (Submarine). Di reff, Waters menggambarkankesunyiansebuahpemandanganalam air dantanahtersebutdengansajak yang memiliki kata awal yang samayaitu “And no one calls us to move on. And no one forces down our eyes. And no one speaks. And no one tries. And no one flies around the sun�. Dan di verse 2 setelah melewati sound-sound aneh dari moog, gitar, drum, bass, gitar, Ricahrd Wright Kurzweil keyboard, di menit ke 19 akhirnya David Gilmour mulai melantunkan lirik-liriknya. Makna dari lirik kedua ini adalah pertentangan dari verse pertama. Dan entah kenapa band ini selalu menggunakan kata The Wall (baris keempat verse 2) di beberapa lagunya. Penggunaan kata-kata disini merupakan sebuah harapan dan perasaan optimistik. Setelah di verse 1 Waters menggunakan kata sand dan land yang berarah kepada sesuatu yang dasar namun di akhir lirik ini teradapat perbedaan kata dengan sebelumnya seperti windows wide, sky, a million bright, wall, rise, dan waking. Echoes, menjadi sebuah judul yang tidak memiliki karakter yang kuat untuk menjadi sebuah . Namun, orientasi penggunaan judul tak hanya terpaku pada lirik. Namun juga music dan emosi apa yang paling pas untuk menjadi sebuah judul. Itulah yang membedakan musik dengan buku. Echoes yang berarti gaung atau gema merupakan interpretasi dari bunyi noise dan delay alat music yang Pink Floyd mainkan. Dan bunyi-bunyian tersebut mengalir dari intro, verse, reff, gitar solo, dan bass solo. Sampai pada verse 2 dan outro yang menjadi klimaks. Sedikit intermezzo, lagu ini khusus yang bagi orang-orang yang leisure. Kalau anda tidak mempunyai waktu luang dan hanya mendengarkan pop shit music from Billboard Chart, anda pasti akan menganggap lagu ini hanyalah bunyi-bunyian abstrak dan memiliki sedikit lirik. Bernada rendah dan tidak menghibur sama sekali. Di zaman kejayaan Pink Floyd di era akhir 70an, mereka pernah mengadakan konser di sekitar danau yang ada di Eropa. Setelahkonser, diselidiki ada beberapa spesies ikan yang mati karena mendengarkan bunyi-bunyian bermacammacam jenis, efek delay, dan efek noise di gitar yang berlangsung cukup lama dan berklimaks atau anti klimaks.


| INTERPRETASI LIRIK

Overhead the albatross hangs motionless upon the air And deep beneath the rolling waves in labyrinths of coral caves The echo of a distant tide Comes willowing across the sand And everything is green and submarine And no one showed us to the land And no one knows the where’s or why’s But something stirs and something tries And starts to climb towards the light Strangers passing in the street By chance two separate glances meet And I am you and what I see is me And do I take you by the hand And lead you through the land And help me understand the best I can And no one calls us to move on And no one forces down our eyes And no one speaks And no one tries And no one flies around the sun Cloudless every day you fall Upon my waking eyes Inviting and inciting me to rise And through the window in the wall Come streaming in on sunlight wings A million bright ambassadors of morning And no one sings me lullabies And no one makes me close my eyes So I throw the windows wide And call to you across the sky.


IMAJI |

Ke Alam Lain Kata : Lana Syahbani Sebelum saya ajak terjun ke alam milik saya, ada hal yang perlu dijelaskan tentang tulisan bagian ini. Namanya deskripsi tempat. Saya dan tiga orang penulis lainnya dalam Flank secara bergantian pada setiap edisi, akan mengajak pembaca ‘mendatangi’ sebuah tempat lewat pendeskripsian secara mendetail tentang sebuah lokasi, baik fiktif maupun non-fiktif. Pembaca hanya perlu merasakan setiap kata yang ada untuk bisa masuk dalam alam yang kami ciptakan. Gambaran dari imaji yang dibuat di halaman selanjutnya bisa dilihat di sampul belakang. Jangan menengok sebelum selesai berimajinasi. Semoga berhasil!


| IMAJI

Kita berdiri dengan santai, seolah-olah baru menyelesaikan sebuah tugas berat. Pundak dan pinggang masih terasa pegal, kaki pun lemas seperti sehabis berjalan belasan kilometer. Lelah belum habis, kepala dan badan terasa panas, keringat pun mengucur. Melewati dahi, telinga, leher, sampai ke badan. Perlahan kita duduk ditepi sungai yang lebarnya sekitar sepuluh langkah kaki kita dan airnya sangat jernih! Di hadapan kita terlihat hutan dengan pepohonan berdaun kuning dan jingga yang tiga kali lebih tinggi dari tubuh kita. Sungai tersebut mengalir melewati hutan, yang merupakan tempat tinggal para manusia berkepala binatang yang terkena kutukan. Kita berjalan menuju hutan dan menelusuri sungai sambil memandangi pepohonan. Angin berhembus sampai rambut kita melambai-lambai. Daun berguguran. Tap! Langkah kaki kita serentak terhenti karena di hadapan kita terdapat perkampungan kecil dengan kurang lebih tiga puluh rumah bergenting coklat, dengan dinding ditumbuhi tanaman rambat dan berpintu serta jendela kayu dicat putih. Kita memberanikan diri masuk dan menemukan aneka macam binatang namun dengan badan manusia, lengkap dengan pakaian mereka. Perempuan menggunakan dress hitam yang panjangnya selutut lengkap dengan kerah hitam dan ikat pinggang tipis pada pinggang. Para pria menggunakan setelan jas beserta dasi kupu-kupu. Kepala mereka? Babi, katak, ular, burung, bahkan kera sekalipun ada di sana. Ada yang aneh di sana, tingkah polah mereka seperti binatang yang kepalanya menempel pada tubuh mereka. Kita masih terus menelusuri perkampungan, menelusuri sungai yang membawa kita ke sini. Empat ekor manusia berkepala babi duduk mengitari sebuah meja bundar, makan aneka makanan yang kita sukai dengan lahap dan tanpa melihat kanankiri. Manusia berkepala kelinci melompat-lompat kencang karena dikejar banyak perempuan yang meminta pertanggung jawaban. Manusia berkepala kera menghitung tumpukan koin yang diambilnya di sebuah tempat secara ilegal, tanpa ijin. Wink! Dalam satu kedipaan mata semua pemandangan tadi hilang. Yang ada di hadapan kita hanyalah bangunan dengan ruangan-ruangan berjeruji dengan tahanan-tahanan yang sedang tidur. Lampu kuning terlihat remang-remang. Ubin terasa sangat dingin menusuk kulit karena kita tidak memakai sandal atau pun sepatu.


FLA N K

Foto : http://colt-rane.com

“Belum pada bosan korupsi ya?”

EDISI 02|NOVEMBER 2012|BOSAN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.