Koran Bara Trisakti [Bakti] Edisi 02/mei/2014

Page 1

NO. 2/MEI/2014

• Berdaulat BERDIKARI Berkepribadian •

JALAN IDEOLOGIS TRISAKTI

Inilah Visi dan Misi resmi Jokowi-Jusuf Kalla: Meneguhkan Kembali Jalan Ideologis “Kami berkeyakinan bahwa bangsa ini mampu bertahan dalam deraan gelombang sejarah apabila dipandu oleh suatu ideologi. Ideologi sebagai penuntun; ideologi sebagai penggerak; ideologi sebagai pemersatu perjuangan; dan ideologi sebagai bintang pengarah. Ideologi itu adalah PANCASILA 1 JUNI 1945 dan TRISAKTI. Pancasila 1 Juni 1945 meletakkan dasar dan sekaligus memberikan arah dalam membangun jiwa bangsa untuk menegakkan kembali kedaulatan, martabat dan kebanggaan sebagai sebuah bangsa; menegaskan kembali fungsi publik negara; menggelorakan kembali harapan di tengah krisis sosial yang mendalam; menemukan jalan bagi masa depan bangsa; dan, meneguhkan kembali jiwa gotong-royong. TRISAKTI memberikan pemahaman mengenai dasar untuk memulihkan harga diri bangsa dalam pergaulan antar-bangsa yang sederajat dan bermartabat, yakni

berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jalan TRISAKTI menjadi basis dalam pembangunan karakter kebangsaan dan landasan kebijakan nasional masa depan. TRISAKTI mewadahi semangat perjuangan nasional yang diterjemahkan dalam tiga aspek kehidupan berbangsa dan bemegara yaitu, berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Penjabaran TRISAKTI diwujudkan dalam bentuk: 1) Kedaulatan dalam politik diwujudkan dalam pembangunan demokrasi politik yang berdasarkan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kedaulatan rakyat menjadi karakter, nilai dan semangat yang dibangun melalui gotong-royong dan persatuan bangsa. 2) Berdikari dalam ekonomi diwujudkan dalam pembangunan demokrasi ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan di dalam pengelolaan keuangan negara dan pelaku utama dalam pem-

•LINGKAR TRISAKTI•

bentukan produksi dan distribusi nasional. Negara memiliki karakter kebijakan dan kewibawaan pemimpin yang kuat dan berdaulat dalam mengambil keputusankeputusan ekonomi rakyat melalui penggunakan sumber daya ekonomi nasional dan anggaran negara untuk memenuhi hak dasar warganegara. 3) Kepribadian dalam kebudayaan diwujudkan melalui pembangunan karakter dan kegotong-royongan yang berdasar pada realitas kebhinekaan dan kemaritiman sebagai kekuatan potensi bangsa dalam mewujudkan implementasi demokrasi politik dan demokrasi ekonomi Indonesia masa depan. Dengan demikian, pnnsip dasar dalam TRISAKTI ini menjadi basis sekaligus arah perubahan yang berdasarkan pada mandat konstitusi dan menjadi pilihan sadar dalam pengembangan daya hidup kebangsaan Indonesia, menolak ketergantungan dan diskriminasi, serta terbuka dan sederajat dalam membangun kerjasama yang produktif dalam tataran pergaulan intemasional.”


Bara Jokowi Menang, Rakyat Senang

R

akyat Indonesia kian hidup susah. Di tengah masyarakat, di tempat kerja dan bahkan di dalam rumah sendiri, setiap hari rakyat Indonesia mesti hidup di bawah tekanan. Kaum tani ditahan tanpa bukti, kaum buruh dipaksa bekerja tanpa jaminan penghidupan yang layak, para karyawan dijebak ke dalam sistem kontrak yang tanpa keamanan pekerjaan, sementara pengusaha hitam melenggang bebas tanpa hukuman. Rakyat mau protes malah ditakut-takuti dan dimusuhi. Rakyat mau memilih keyakinannya sendiri malah diintimidasi dan dilecehkan. Ibu-ibu dipaksa terus khawatir atas keselamatan diri dan anak-anak perempuannya dari kekerasaan akibat kebudayaan yang merendahkan perempuan dibandingkan laki-laki. Usaha kecil dan menengah terus tergerus oleh persaingan yang tidak adil dengan barang-barang impor berharga murah. Menurut visi dan misi Jokowi-JK, ada tiga muara dari seluruh permasalahan yang dihadapi rakyat Indonesia. Muara masalah yang pertama adalah lemahnya negara dalam menegakkan kedaulatan sosial-politik rakyat Indonesia. Selama ini negara hanya diam saja di hadapan rentetan pelanggaran atas Hak Asasi Manusia (HAM). Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, perendahan terhadap mereka yang berbeda keyakinan, serta penindasan ekonomi dan politik terhadap penghidupan rakyat membuktikan hal itu. Negara semakin lama semakin tak memiliki kuasa berhadapan dengan penghancuran sendi-sendi kedaulatan rakyat. Muara masalah yang kedua ialah lemahnya sendi perekonomian bangsa. Selama ini negara terlalu mengandalkan investor asing untuk membangun negeri ini. Akibatnya, kemandirian ekonomi Indonesia tak kunjung berkembang. Ditambah pula dengan sistem bagi-hasil yang tidak adil. Lebih parah lagi, barang-barang dalam negeri dipaksa bersaing dengan barang-barang impor yang lebih murah harganya. Kaum tani dipaksa bersaing dengan industri pertanian luar negeri yang serba modern, sementara para pengusaha lokal diseret untuk bersaing dengan perusahaan multinasional sehingga memaksa mereka untuk memotong gaji buruhnya dan memberlakukan sistem kerja kontrak yang memiskinkan buruh. Kekayaan alam bangsa Indonesia dikuras oleh perusahaan multinasional yang bekerja sama dengan birokrat-birokrat korup dan antek-antek kepentingan kapital asing. Para birokrat korup dan antek kapitalis ini adalah ‘komprador’, yakni penjual aset bangsa ke asing untuk memperkaya diri dan memiskinkan rakyat Indonesia. Semua ini karena sistem perekonomian yang tak berani berdiri di atas kaki sendiri. Muara masalah ketiga adalah krisis kebudayaan Indonesia. Berhadapan dengan masuknya gelombang budaya asing, masyarakat kita sering terprovokasi untuk membalasnya dengan melakukan ‘pemurnian’ atas budaya sendiri. Hasilnya adalah budaya yang tidak toleran, tak hanya terhadap budaya asing tetapi juga terhadap budaya tetangganya sendiri. Akibatnya, muncul konflik sosial antar sesama rakyat akibat perbedaan budaya kelompok. Dari situ, muncullah karakter bangsa yang semakin tidak toleran dan semakin alergi terhadap budaya saudara sebangsanya sendiri. Di sini, kebhinekaan atau kemajemukan budaya Indonesia tergerus oleh dua arus: arus budaya asing dan arus bu-

SATUKAN LANGKAH, WUJUDKAN TRISAKTI Pidato Koalisi Jokowi “Assalammualaikum warahmatulahi wabarakatuh, Yang kita hormati, yang kita banggakan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hajjah Megawati Soekarnoputri, beserta seluruh jajaran pengurus DPP PDI Perjuangan. Yang kita hormati, yang kita banggakan, Ketua Umum Partai Nasdem, Bapak Surya Paloh beserta seluruh jajaran DPP Partai Nasdem. Yang saya hormati, Bapak Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, beserta seluruh jajaran pengurus DPP PKB. Yang pada sore hari ini hadir, Bapak Sekjen PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa, Ibu Puan Maharani, ibu dan bapak sekalian, hadirin yang berbahagia. Saya adalah orang yang sangat berbahagia sampai detik ini. Karena kemurnian kerjasama antar partai sampai detik ini tidak pernah berbicara, kita tidak pernah berbicara mengenai menterinya siapa, dan cawapresnya siapa. Ini kemurnian kerja sama; inilah yang akan terus kita kawal, sehingga ini akan mempersatukan kita. Dan yang kita bicarakan setiap hari adalah langkah-langkah ke depan, agenda-agenda ke depan apa, dan menyamakan platform antar partai, untuk bangsa, rakyat, dan negara yang kita cintai ini ke depan. Waktu pertama kali saya bertemu pak Surya Paloh saat itu, saya bercerita mengenai langkah-langkah ke depan seperti apa. 30 menit setelah saya bercerita, beliau langsung menyampaikan salaman, “cocok mas”. Dan saya tanyakan, “Apakah bapak akan menyampaikan atau meminta mengenai cawapres?” Beliau menyampaikan, “Tidak”. “Apakah bapak akan menyampaikan menteri dan jumlah menteri?” “Tidak. Saya mendukung 100% apa yang tadi disampaikan oleh mas Jokowi.” Begitu juga waktu saya dengan jajaran DPP PDI Perjuangan bertemu dengan Ketua Umum PKB, juga sama. Kita menyampaikan langkah-langkah dan Bapak Ketua Umum PKB juga menyampaikan cocok, seiring, bahagia, dunia

2

daya lokal yang tidak toleran. Ketiga muara permasalahan inilah yang akan dijawab Jokowi-JK melalui Revolusi Mental. Dulu, Bung Karno pernah bilang: “Revolusi belum selesai.” Walaupun Indonesia sudah merdeka, tetapi rakyatnya masih hidup di alam ketertindasan. Rakyat belum merdeka secara politik, ekonomi dan kebudayaan. Tugas meneruskan Revolusi inilah yang kini dipegang oleh Jokowi-JK. Acuan dari Revolusi Mental itu ialah Trisakti Bung Karno, yakni ‘berdaulat secara politik’, ‘berdikari secara ekonomi’ dan ‘berkepribadian secara kebudayaan’. Trisakti inilah yang akan menyelesaikan tiga muara masalah rakyat Indonesia. Semuanya mesti dimulai dari Revolusi Mental. Revolusi Mental adalah perubahan cara berpikir. Perubahan ini akan dilangsungkan pada tiga wilayah. Yang pertama adalah mengubah cara berpikir bangsa yang merendahkan Hak Asasi Manusia menjadi sadar akan perlunya pemenuhan terus-menerus terhadap hak-hak asasi rakyat Indonesia. Perempuan tak boleh lagi dilecehkan dan dijadikan objek kekerasan. Mereka yang berbeda keyakinan tak boleh lagi dikecam atau dikucilkan. Negara harus turun tangan membela mereka yang dilumpuhkan, membela mereka yang ditindas dan dilecehkan. Negara harus berani mengeluarkan peraturanperaturan yang membela kedaulatan politik rakyat Indonesia dan memuliakan Hak Asasi Manusia. Yang kedua adalah mengubah cara berpikir pemerintah yang selama ini terlalu bergantung pada investasi asing dan mengorbankan kepentingan rakyat banyak. Negara harus hadir dan campur tangan dalam setiap sendi perekonomian. Negara mesti menerapkan pembatasan atas investasi asing dan barang impor agar kemandirian ekonomi nasional bisa tumbuh dan para pengusaha domestik, kaum tani serta buruh dapat menikmati hasil kerja mereka tanpa perlu khawatir karena persaingan dari barang impor. Komprador-komprador atau birokrat-birokrat korup antek modal asing harus diganyang dari tubuh birokrasi negara. Kemandirian ekonomi harus ditegakkan. Yang ketiga adalah perubahan cara berpikir bangsa yang belakangan ini semakin tidak toleran dan penuh dengan kekerasan. Tak boleh lagi ada diskriminasi terhadap mereka yang berpikiran berbeda, terhadap mereka yang berkeyakinan lain. Kebhinekaan atau kemajemukan budaya adalah hak rakyat Indonesia dan negara harus menjamin agar hak itu tetap di tangan rakyat Indonesia. Biarpun begitu, bukan berarti kita harus menerima seratus persen kebudayaan asing. Budaya asing mesti diolah secara kreatif dalam kerangka budaya lokal. Pendidikan budi pekerti dan kemawasan berpikir mesti diberikan pada anak-anak sejak dini. Hanya dengan cara itulah bangsa kita tidak akan membeo atau membebek budaya asing, tetapi juga tidak diskriminatif terhadap budaya lain dari saudara sebangsa sendiri. Inilah inti dari Revolusi Mental: mengubah cara berpikir bangsa agar terwujud kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan kepribadian budaya. Inilah Trisakti Bung Karno yang ditrapkan untuk kondisi Indonesia sekarang. Tiga muara masalah yang menyebabkan kesusahan rakyat Indonesia mesti diselesaikan dengan Revolusi Mental yang mendorong perwujudan Trisakti di segala penjuru Indonesia. Jokowi menang, rakyat senang.

dan akhirat, ooh... bahagia lahir dan batin, untuk Indonesia, hanya saya harus menunggu karena harus konsultasi dengan kyai-kyai dan dewan syuro yang ada di PKB. Ini adalah langkah yang menurut banyak orang tidak mungkin, tetapi kita bisa mempraktekkan bahwa koalisi, kerjasama tanpa syarat itu mungkin. Kita mempunyai niat, kita mempunyai kemauan, inilah yang sampai saat ini kita jaga. Pada saat ini kita bisa berbahagia bertemu di markas besar PDI Perjuangan yang nantinya akan mendeklarasikan ketiga partai PDI Perjuangan, PKB dan Partai Nasdem. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, terima kasih. Wassalammualaikum warahmatulahi wabarakatuh. MERDEKA!”

Pidato Soekarno “Peganglah teguh sejarahmu itu, never leave your own history! Peganglah yang telah kita miliki sekarang, yang adalah AKUMULASI dari pada hasil SEMUA perjuangan kita di masa lampau. Jikalau engkau meninggalkan sejarah, engkau akan berdiri di atas vacuum, engkau akan berdiri diatas kekosongan dan lantas engkau menjadi bingung, dan akan berupa amuk, amuk belaka. Amuk, seperti kera kejepit di dalam gelap.” (Jas Merah 1966) “Djikalau Saudara-saudara terutama sekali mahasiswa masih ngamplok saja, nggandol saja kepada demokrasi buatan Inggris, atau demokrasi buatan Perancis, atau demokrasi buatan Amerika, atau demokrasi buatan Rusia, saudara menjadi bangsa djiplakan, saudara menjadi bangsa copy. Hanya bangsa yang berkepribadian sendiri, hanya bangsa yang demikian itulah, bisa tetap berdiri dalam geloranya zaman.” (Pidato Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1958)

BAKTI | BarISAN trisakti


Memimpin

Ini catatan tentang aktivitas relawan Jokowi-Jusuf Kalla di seluruh Indonesia. Patut diacungi jempol besar untuk setiap inisiatif dan partisipasi yang tumbuh dari masyarakat. Arus dukungan rakyat melalui relawan Jokowi-JK makin deras! Rakyat semua bergerak bersama menyatakan dukungan dengan masuk menjadi bagian gerakan relawan pendukung Jokowi-JK secara sukarela. Deklarasi dukungan bergema di mana-mana. Barisan pemuda pecinta dan pengikut Gus Dur atau Gusdurian mendeklarasikan diri bergabung dengan Jaringan Kerja Relawan Jokowi-JK untuk memenangkan pasangan itu pada Pilpres 2014. “Sikap kawan-kawan Gusdurian seluruh Indonesia sepakat akan bergabung dengan Jaringan Kerja Relawan (Jangkar) Jokowi-JK di seluruh Jawa,” kata Koordinator Gusdurian, Rendra Setiawan, di Markas Jangkar Jokowi-JK, Yogyakarta. Ketua GP Ansor Jabar, Hendrik Kurniawan mengatakan, ada 1,6 juta kader GP Ansor di Jabar. Mereka akan menjadi relawan untuk memenangkan Jokowi-JK. “Jangan salah, kader GP Ansor itu aneka ragam partai. Namun kami satu suara, memilih Jokowi-JK,” ujarnya saat deklarasi dukungan untuk Jokowi-JK di Cirebon. Tanggal 25 Mei lalu, para relawan pecinta musik dan budaya NTT menggelar acara “NTT dukung Jokowi-JK untuk Perubahan” di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Kelompok seniman tato juga tak ketinggalan. Mereka menyatakan dukungannya untuk Jokowi-JK karena pasangan tersebut dianggap merakyat dan mampu mewujudkan perlindungan bagi Hak Asasi Manusia (HAM), tidak seperti Prabowo-Hatta Rajasa yang dipandang jauh dari rakyat dan terlibat pelanggaran HAM.

sucipto, tidak jauh dari Bandara Frans Seda, Maumere. Tim relawan Jokowi di Pati, Jawa Tengah, menggelar aksi pengumpulan tanda tangan di halaman Stadion Joyokusumo Pati. Aksi tersebut digelar untuk mendukung Jokowi dalam pilpres mendatang. Pusat Informasi Relawan (PIR) Jokowi untuk Indonesia menghimpun puluhan kelompok relawan pendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, untuk bertukar pikiran terkait strategi pemenangan pasangan yang diusung PDIP bersama partai koalisinya. Komunitas pemuda relawan Jokowi (KOPI REJO) Ambarawa, melakukan jalan kaki Ambarawa – Jakarta. Sukarelawan pendukung Joko Widodo di Denpasar, Bali, menggalang dukungan dan simpati masyarakat dengan menggelar parade “Ngelawang Barong Bangkung”. Seni “Ngelawang Barong Bangkung” yang berarti melanglang atau mengelilingi lingkungan dengan membawa barong itu dibawakan oleh para pemuda

pendukung Jokowi di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, tepat saat ribuan masyarakat tengah berolahraga dan menikmati hari bebas mobil. Semeton Jokowi itu juga membentangkan kain putih berukuran sekitar 200 meter di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Renon. Di kain tersebut, masyarakat dapat membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan dan menuliskan harapan kepada calon presiden Jokowi. Koran Bakti (Barisan Trisakti) ini sendiri juga terus mengiringi gerak para relawan di daerah-daerah. Mulai dari Aceh hingga Papua, dari kota Semarang, Surabaya, Kupang, sampai dengan desa-desa di Garut, Koran Bakti telah tersebar di tangan rakyat Indonesia. Pembacanya pun beragam, mulai dari para akademisi di kampuskampus, orang-orang kantoran, pembantu rumah tangga, kaum buruh hingga kepala desa dan para petani.

SENYUM:)

Menang Telak Jokowi-JK

Selain deklarasi dukungan, kegiatan yang dilakukan berbagai organisasi relawan pun beraneka ragam. Relawan Buruh Sahabat Jokowi memasang ribuan spanduk dukungan untuk Jokowi-JK di warung-warung di 28 provinsi se-Indonesia. Masyarakat dari berbagai kecamatan di kabupaten Sikka ramai-ramai mendaftarakan diri menjadi relawan untuk pemenanganan Joko Widodo dan Muhamad Yusuf Kalla. Laki-laki, perempuan, tua dan muda, orang mendatangi Aula Prima Cipta Permai di Jalan Adi-

PERJUANGAN Pembaruan Agraria: Wujud Nyata Trisakti Kemerdekaan oleh: Galih Andreanto Kepala Departemen Kampanye dan Kajian Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Pembangunan nasional harus disandarkan pada potensi nasional berupa melimpahnya sumber kekayaan alam dan tenaga produktif manusia Indonesia. Potensi itulah yang kongkret menggerakan roda perekonomian bangsa Indonesia. Hubungan manusia dengan alat produksi (kekayaan alam/agraria) harus diatur negara sesuai konstitusi Pasal 33 UUD 1945 dan UUPA 1960. Demokrasi ekonomi harus sejalan dengan demokrasi politik. Tanpa pembagi-bagian alat produksi bagi rakyat yang bersandar pada corak produksi agraris, rakyat Indonesia akan kembali jatuh ke dalam kerapuhan ekonomi. Pembaruan agraria yang pernah dilaksanakan Sukarno pada tahun 1960 melalui kelahiran UUPA 1960 adalah salah satu program kebijakan utama yang secara nyata mewujudkan Trisakti kemerdekaan. Trisakti Kemerdekaan menetapkan jalan kemerdekaan yang mesti ditempuh bangsa Indonesia dengan sepaket prinsip yang tak terpisah-pisah, baik soal ekonomi, politik dan kebudayaan. Revolusi ekonomi, politik dan budaya melalui NO. 2/MEI/2014

satu paket program pembaruan agraria dapat mengantarkan Indonesia kembali pada tujuan kemerdekaan, yaitu menuju tatanan masyarakat adil dan makmur sesuai citacita Proklamasi 1945. Inti dari pembaruan agraria adalah land reform yaitu pembagian-ulang kepemilikan dan penguasaan tanah. Meskipun demikian, land reform tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh program-program penunjang seperti pengairan, perkreditan, penyuluhan, pendidikan, pemasaran, dan sebagainya. Pembaruan agraria memiliki tujuan yang sejalan dengan perubahan mental bangsa (Revolusi Mental), yakni dengan mengubah susunan masyarakat dari struktur masyarakat warisan feodalisme dan kolonialisme menjadi susunan masyarakat yang lebih merata, demokratis, adil dan sejahtera. Tanpa pembaruan agraria sebagai landasan, kita akan terus mengulangi dan melestarikan kesalahan masa lalu, yaitu membangun Indonesia di atas kerapuhan dengan memaksakan diri bermewah-mewah di atas kemiskinan, kerapuhan dan ketimpangan kekayaan. Untuk menyelamatkan Indonesia, satu-satunya jalan adalah melaksanakan Pembaruan Agraria. Bagaimana melaksanakan Pembaruan Agraria di Indonesia? Alhamdulillah, Para Pendiri Bangsa kita telah menyiapkan landasan hukum untuk Pembaruan Agraria yang sampai saat ini belum dicabut dan dapat digunakan yaitu UU No.5/1960, Perpu No. 56/1960 dan UU No. 2/1960. Pertama, pelaksanaan pembaruan agraria dapat ditempuh melalui pembentukan Badan Pelaksana/Komite Nasional Pembaruan

Agraria yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden untuk menyelesaikan konflik agraria. Kedua, melalui Reformasi Kelembagaan dengan membentuk Kementerian Agraria yang bertanggung jawab dan berwenang atas pengurusan sumber-sumber agraria, seperti pertanahan, pertanian, kehutanan, kelautan dan pertambangan. Ketiga, membentuk Badan Pelaksana Pembaruan Agraria yang akan menjalankan program tanah untuk petani tak bertanah, petani gurem dan masyarakat miskin lainnya dan program pendukung pembaruan agraria seperti membangun infrastruktur pendukung pembaruan agraria, melaksanakan penyuluhan pertanian, penyediaan alat-alat pertanian, membangun industri bibit, pupuk, pestisida, pangadaan bank dan koperasi, menghidupkan Bulog untuk menjaga harga pasar, penyediaan pasar dalam negeri, pengetatan impor dan ekspor pangan serta pembatasan investasi asing pada pertanian dan perkebunan. Apa yang akan terjadi jika pemimpin ke depan lalai melaksanakan pembaruan agraria sesuai amanat UUPA 1960? Petani, buruh, nelayan, masyarakat adat akan terus terjebak dalam kemiskinan; Indonesia akan terus menerus kehilangan tanah produktif; tanah tidak produktif karena dijadikan objek spekulasi dan komoditas dagang; jumlah petani terus berkurang; kelangkaan pangan; impor pangan terus melonjak; kerusakan lingkungan; ketimpangan pendapatan antara desa dan kota semakin lebar; konflik agraria merebak di mana-mana dan melahirkan kerawanan sosial dan mengganggu ketahanan nasional; logistik perang dalam hal pangan menjadi ter-

3


batas; terganggunya teritorial karena penguasaan sumber daya alam oleh bangsa lain melalui korporasi asing; urbanisasi meningkat dan ekspor TKI terus menerus karena tersingkirnya warga desa dari sumber hidupnya; kriminalisasi meningkat karena kemiskinan dan ketimpangan ekonomi; gagalnya industrialisasi nasional yang berarti Indonesia tidak mampu memproduksi barang-barang untuk kebutuhannya sendiri; petani, nelayan dan buruh tidak dapat menabung karena tidak mempunyai surplus penghasilan sehingga tidak dapat membeli saham perusahaan negara yang dinasionalisasi dan keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara bangsa akan terancam. Rakyat harus diberi kepercayaan dalam menggerakan ekonomi nasional. Alhamdulillah! Jokowi-JK dalam dokumen resmi visimisinya secara lugas mendukung pembaruan agraria. Dinyatakan dalam salah satu agenda prioritas Jokowi-JK bahwa mereka “akan meningkatkan kualitas hidup manusia melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program ‘Indonesia Kerja’ dan ‘Indonesia Sejahtera’ dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 Juta Ha.” Selain itu, Jokowi-JK juga akan berjuang “mendorong landreform untuk memperjelas kepemilikan dan kemanfaatan tanah dan sumber daya alam melalui penyempurnaan terhadap UU Pokok Agraria.” Dalam semangat berdikari ekonomi, JokowiJK “akan membangun kedaulatan pangan berbasis pada agribisnis kerakyatan melalui komitmen kami untuk implementasi reforma agraria melalui (a) pembaruan akses dan aset, pendistribusian aset terhadap petani, distribusi hak atas tanah petani melalui land reform dan program kepemilikan lahan bagi petani dan buruh tani; menyerahkan lahan sebesar 9 juta Ha, (b) meningkatnya akses petani gurem terhadap kepemilikan lahan pertanian dari rata-rata 0.3 hektar menjadi 2.0 hektar per KK tani dan pembukaan 1 juta Ha lahan pertanian kering di luar Jawa dan Bali.” Alhamdulillah wa syukurillah, Jokowi-JK mendukung perjuangan kaum tani Indonesia dalam menjalankan land reform!

SAMPAI MENANG Kawan-kawan relawan Jokowi juga sering mengadakan Ayo Dukung pentas-pentas rakyat. Pada peringatan Hari Kebangkitan 20 Mei lalu, Seknas Perempuan Pendukung Jokowi-JK, Ikuti Nasional Jokowi menggelar senam kerakyatan yang banyak diikuti oleh Ibu-Ibu dari berbagai penjuru kota Jakarta. Sesuai Lomba-Lomba senam, Ibu-Ibu juga mendapat penyuluhan gratis tentang kesehatan reproduksi. Tak kalah serunya, di tengahRakyat tengah acara ada juga yang berjualan sambal kemasan Rakyat Indonesia di mana-mana mendukung Jokowi-JK. Ada RPJB, REJO, BEJO, Seknas Jokowi, Seknas Perempuan Pendukung Jokowi, Srikandi Jokowi, JKW4P, Seknas Muda Jokowi dan masih banyak lagi! Mereka semua meramaikan Indonesia dengan lomba-lomba dan pentas-pentas seni rakyat.

takan sukarela membantu pasangan Jokowi-JK dan hanya 15,3 persen yang akan sukarela membantu PrabowoHatta. Penelitian itu juga membuktikan bahwa dukungan pada Jokowi-JK hampir merata di seluruh lapisan masyarakat, jauh lebih tinggi daripada dukungan pada pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Dari fakta dukungan dan koalisi parpol, kelihatan bahwa pasangan Jokowi-JK memang memiliki dukungan spontan dan sukarela dari masyarakat.

Rapatkan Barisan!

9 Juli 2014

Tentukan masa depan kita: pilih Jokowi-JK!

Agar kita dapat menentukan pilihan kita perlu: 1. Memastikan nama-nama pemilih tercantum dalam daftar pemilih sementara. 2. Memastikan kelengkapan identitas nama pemilih, terutama NIK, KTP, KK. Akan tetapi, untuk menentukan masa depan kita bersama Jokowi-JK, maka kita harus: 1. Mendatangi posko-posko relawan Jokowi-JK untuk mendapatkan informasi terbaru tentang kegiatan mereka. 2. Mendatangi posko-posko relawan untuk bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan pemenangan Jokowi JK. 3. Menyebarluaskan koran Barisan Trisakti dengan membagikan dan menempel koran di tempat-tempat pengumuman. 4. Meyakinkan masyarakat, teman, keluarga, bahwa Jokowi-JK adalah pilihan menuju Indonesia bersih, berdaulat, dan sejahtera.

PENCALONAN Penetapan jumlah dukungan perolehan suara dan kursi untuk pencalonan Presiden dan Wakil Presiden

17 Mei 2014

Dilaksanakan oleh KPU

11 s/d 17 Mei 2014

Dilaksanakan melalui laman KPU dan/atau sarana yang lain

Pendaftaran pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

18 s/d 20 Mei 2014

Dilaksanakan oleh partai politik atau gabungan partai politik

Penetapan nama-nama pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

31 Mei 2014

Pengumuman masa pendaftaran

Pengambilan nomor urut serta penetapan nomor urut dan pengumuman pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

1 Juni 2014

10 Juni 2014

Dilaksanakan oleh KPU

11 Juni 2014

Dilaksanakan oleh KPU dan dihadiri oleh pasangan calon

KAMPANYE Pertemuan antar peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden/tim kampanye tentang 1. pelaksanaan kampanye 2. Deklarasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berintegritas

3. Kampanye

4. Masa tenang

4

Kenyataannya, pasangan Joko Widodo–Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tampaknya mendapat lebih banyak dukungan sukarela dari rakyat. Hal ini terungkap dari penelitian LSI yang menyebutkan sekitar 68,5 persen responden menya-

Seknas Perempuan Pendukung Jokowi baru saja melangsungkan lomba menggambar poster bertema “Presidenku Jokowi”. Lomba poster ini disebarluaskan di media sosial facebook. Hingga hari ini, sudah ada 28 poster yang nantinya akan dinilai oleh dewan juri yang akan dipilih oleh Seknas Perempuan Pendukung Jokowi. Relawan Jokowi banyak mengadakan lomba-lomba semacam itu. Pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, JASMEV sebagai tim relawan Jokowi telah mengadakan lomba mengarang puisi tentang Jokowi.

JANGAN LUPA

Apakah kawan-kawan, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sudah tahu tanggal berapa kita harus mencoblos pilihan kita, Jokowi-JK? Tanggal 9 Juli, dan sekali lagi tanggal 9 Juli 2014. Mari rame-rame datangi TPS dan coblos JokowiJK tanggal 9 Juli!

bermerk “Sambal Metal” yang dananya akan digunakan untuk kegiatan relawan.

2 Juni 2014

3 Juni 2014

12 Juni 2014

Dikoordinasikan oleh KPU

13 Juni 2014

Dilaksanakan oleh KPU, pasangan calon, dan tim kampanye

4 Juni s/d 5 Juli 2014

Dilaksanakan oleh pasangan calon dan tim kampanye

6 s/d 8 Juli 2014

Dilaksanakan oleh pasangan calon dan tim kampanye

Segenap rakyat Indonesia bergerak mendukung JokowiJK tanpa dipungut biaya. Semuanya bergembira ria bersama dalam dukungan tak putus-putusnya bagi JokowiJK. Rakya Indonesia di mana-mana dengan senang hati terlibat mengawal Jokowi-JK ibarat datang beramai-ramai ke pasar malam. Ayo ikuti lomba-lomba rakyat, dukung Jokowi-JK sampai menang!

REDAKSI

Pemred: Anom Astika. Redpel dan Editor: Martin Suryajaya. Sekretaris Redaksi: Pandu Yuhsina. Anggota Redaksi: Hilmar Farid, Irine Gayatri, Mohamad Zaki, Wilson, Mugiyanto, Galih Andreanto, Wasisto Raharjo Jati, Razif, Abu Mufakir. Perwajahan: Alit Ambara. Karikatur: Yovantra Arief. Redaktur Ahli: Airlangga Pribadi, Bonnie Triayana, Agung Putri Astrid, Eko Prasetyo, Ruth Indiah Rahayu. Bendahara: Rini Prasnawati dan Nor Hiqmah. Koord. Distribusi Jakarta-Banten-Jabar: Robie (081218998400), Zico (082123216878), Abu (081243319492) & Alfan (085781662206). Koord. Distribusi Jateng-Yogya: Pandu (081254770904). Koord. Distribusi Jatim-BaliNTT: Sinnal (081317993473) & Mugiyanto (081399825960). Koord. Distribusi Sumatra: Galih (081288396363). Koord. Distribusi Sulawesi-Kalimantan: Elizabeth (081384697372) & Firdaus (085395858079). Koord. Distribusi Papua: Wilson (081284597664). Alamat Redaksi: Salemba Tengah No 39 BB Lantai 3 Jakarta - 10440. Telp. (021) 3191927 ; email: koranbakti@gmail.com

BAKTI | BarISAN trisakti


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.