AyoMengenalMasal ahAgr ar i a
Komi kAgr ar i a
i Ser
Konsor si um Pembar uanAgr ar i a/ Consor t i um f orAgr ar i anRef or m Kompl eksLi gaMasI ndahJl n. Pancor anI ndahI ,Bl okE3No. 1 Pancor an,Jakar t aSel at an12760 Tel p/ Fax:0217984540|0217993834 Websi t e :www. kpa. or . i d Emai l :kpa@kpa. or . i d Twi t t er :@SeknasKPA FB :Konsor si um Pembar uanAgr ar i a
Komik Agraria: Ayo Mengenal Masalah Agraria!!! Kata Pengantar Sekjend KPA Iwan Nurdin Penulis Naskah Awal Agus Suprayitno Andria Perangin-angin Galih Andreanto Layouter Dwi Jarwo Susilo Illustrator Alexandria Cover Alexandria Coloring Supri Ketua Tim Dewi Kartika Pembantu Umum Cahaya Rosalina 71 hal, 15 x 23 cm Cetakan Pertama, 8 September 2014 Komik Agraria ini diterbitkan oleh Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) atas dukungan dari Ford Foundation. Namun demikian isi komik ini bukanlah merupakan gambaran sikap Ford Foundation.
DAFTAR ISI Daftar Isi ... ii Kata Pengantar ... v TOPIK-TOPIK KOMIK AGRARIA • Landreform ... 2 • Kebijakan Agraria ... 12 • Pengorganisasian Masa Tani ... 29 • Gerakan Reforma Agraria ... 33 • Tata Kuasa, Tata Guna, Tata Kelola dan Tata Produksi ... 41 • Transformasi Gerakan Reforma Agraria Menuju Desa Maju Reforma Agraria (DAMARA) ... 58 • Peran Perempuan Dalam Gerakan Reforma Agraria ... 62
iii
dan aktivis agraria tidak lagi menjadi istilah-istilah yang “asing” untuk dibicarakan. Gagasan, wacana, konsep, hingga model dan contoh praktek reforma agraria terus digulirkan dalam 20 tahun ini, sejalan dengan perjalanan organisasi Konsorsium Pembaruan Agraria KPA). Termasuk usaha-usaha mempengaruhi kebijakan politik agraria nasional agar lebih berpihak pada yang miskin, dan agar reforma agraria dapat dijalankan di Indonesia. Dari bawah, berupaya pula mendorong masyarakat, utamanya petani, masyarakat adat, nelayan an kelompok lain yang menghadapi masalah agraria di lapangan untuk menjadi pejuang agraria. Memperjuangkan hak dan aksesnya atas tanah, air, hutan, desa-nya melalui perjuangan reforma agraria.
PENGANTAR
Kini agraria, reforma agraria Sejak awal KPA menatau pembaruan agraria, land gusung perjuangan reform dan aktivis agraria tidak reforma agraria yang lagi menjadi istilah-istilah yang didorong dari bawah, “asing” untuk dibicarakan. Gagasan, yakni suatu tuntutan wacana,keadilan konsep,agraria hinggayang model dan contoh praktek reforma agraria muncul dari masyarakat terusdi digulirkan 20 tahun bawah (akardalam rumput) ini, sejalan dengan perjalanan sebagai bentuk perlaorganisasi Pembaruan wananKonsorsium terhadap prosAgrariaes-proses (KPA). Termasuk terjadinya usahausaha ketidakadilan mempengaruhi kebijakan agraria politik agraria nasional agar di lapangan, yang mela- lebih berpihak pada yang miskin, hirkan konflik agraria.dan agar reformaKonsep agrariadan dapat dija lankan gerakan di Indonesia. Dari bawah, berupaya Reforma Agraria atas pula Inisiatif mendorong Rakyat masyarakat, yang utamanya petani, masyarakat diusung oleh KPA ini, adat, nelayan dan kelompok lain yang diadopsi dari apa yang menghadapi masalah agraria di sudah dipopulerkan oleh lapangan untuk menjadi Gunawan Wiradi sebagaipejuang agraria. Memperjuangkan land reform by lever-hak dan aksesnya atas land tanah, air, hutan, age, yakni reform desa-nya melalui perjuangan yang didongkrak dari reforma agraria. bawah, sehingga muncul Sejak KPA men gusung perjuangan reforma agraria yang komitmen politik yangawal kuat dari pemerintah untuk menjalankannya, darimenyandarkan bawah, yakni suatu tuntutanrakyat keadilan agraria yang namundidorong harus tetap pada kekuatan sendiri. muncul dari masyarakat di bawah (akar rumput) sebagai bentuk perla wanan terhadap pros es-proses terjadinya ketidakadilan agraria di lapangan, yang melahirkan konflik agraria. Konsep dan gerakan Reforma Agraria atas Inisiatif Rakyat yang diusung oleh KPA ini, diadopsi dari apa yang sudah dipopulerkan oleh Gunawan Wiradi sebagai land reform by leverage, yakni land reform yang didongkrak dari bawah, sehingga muncul komitmen politik yang v
kuat dari pemerintah untuk menjalankannya, namun harus tetap menyandarkan pada kekuatan rakyat sendiri. Disadari sejak awal perlu ada persiapan (pra-kondisi) sosialpolitik yang harus dibangun, utamanya pendidikan kritis tentang reforma agraria dan pengorganisasian rakyat di bawah. Dengan begitu, kesadaran dan inisiatif rakyat yang dicita-citakan dapat tumbuh berkembang untuk mendukung agenda reforma agraria, hingga mempraktekkannya di lapangan, di desa-desa dan wilayah pedalaman. Berbagai bentuk kampanye dan publikasi tentang agraria untuk mempopulerkan reforma agraria telah banyak diproduksi oleh KPA. Kali ini, untuk pertama kalinya diterbitkan Komik Agraria, Seri “Ayo Mengenal Masalah Agraria!”. Komik ini menyajikan pendidikan kri tis tentang reforma agraria dengan bahasa yang lebih populer dan sederhana agar mudah dipahami. Di setiap topik cerita, selalu disisipi humor-humor dan adeganadegan lucu serta menghibur melalui karak ter-karakter yang ada dalam komik. Harapannya, melalui bentuk komik yang segar, generasi muda akan semakin banyak yang tertarik untuk memahami masalah agraria lebih dekat lagi. Orang awam sekali pun, yang belum mengenal istilah agraria dan reforma agraria, diharapkan dapat belajar lewat komik ini dengan cara yang lebih ringan dan menyenangkan. Komik Agraria telah melalui proses yang cukup panjang, sekitar 1,5 tahun. Bermula dari naskah awal komik berjudul “TANEUH”, yang berarti tanah, karya Alexandria, yang diserahkan oleh Mukti-Mukti. Draft komik yang masih setengah jadi itu, awalnya dibuat dalam bahasa Sunda dan dikembangkan dari Seri Panduan Organisasi Tani atau SPOT, terbitan KPA sekitar tahun 1997-an. Selanjutnya dilakukan perubahan-perubahan atas naskan awal tersebut, menyangkut isi maupun alur cerita komik, agar lebih kontekstual dan aktual dengan situasi agraria terkini. Komik Agraria menggunakan bahasa Indonesia, dengan maksud agar dapat dinikmati oleh semua anggota dan jaringan KPA di seluruh nusantara, termasuk publik secara luas. Tidak menutup kemungkinan, untuk dikembangkan komik dengan ragam bahasa dan budaya daerah, untuk meluaskan kampanye reforma agraria hingga ke pelosok negeri. Telah banyak kawan yang menyumbangkan waktu, tenaga serta ide-idenya selama proses pembuatan komik ini. Terima kasih kepada Kang Mukti yang mempercayakan draft komik tersebut untuk dikembang kan lebih lanjut. Lalu Alexandria, sang penggambar komik yang tang guh. Terima kasih atas vi
kesediaannya melewati proses panjang dan berliku bersama Tim KPA untuk mewujudkan gagasan besar reforma agraria, mengimajinasikannya bersama-sama, dan kemudian menuang kannya ke dalam bentuk gambar yang kreatif dan menarik, dialogdialog segar dan menghibur, merevisi berkali-kali, secara manual!. Terima kasih untuk Tim KPA; Dewi Kartika, Galih Andreanto, dan Andria Perangin-angin, kemudian Wik sujarwo dan Cahaya Rosalina, yang bersama-bersama melewati proses panjang untuk mewujudkan komik tentang reforma agraria. Ada Diana yang menyediakan logis tiknya. Tanpa mengurangi rasa hormat, tak dapat disebutkan satu-persatu, sesungguhnya banyak kawankawan yang berkontribusi pada pembuatan komik. Komik Agraria edisi pertama ini merupakan seri kampanye dan pendidikan populer reforma agraria yang khusus diterbitkan dalam rangka memperingati 20 Tahun KPA, tepat 24 September 2014, sebagai momentum 20 Tahun Perjalanan Gerakan Pembaruan Agraria di Indonesia. Inspirasi terbesar komik ini, tak lain dan tak bukan adalah para petani Indonesia yang masih terus berjuang, aktivis dan pejuang agraria serta guru-guru yang masih setia menyuarakan reforma agraria dari waktu ke waktu. Termasuk para korban konflik agraria. Lewat karakter “Umi”, sang penyampai pesan reforma agraria, sesungguhnya terdapat harapan dan cita-cita akan lahirnya generasi dan kader-kader muda pejuang agraria, lahirnya organisasi rakyat yang kuat, di desa maupun kota, yang punya kesadaran kritis terhadap masalah agraria tanah-air kita. Tentunya, Komik Agraria masih memerlukan perbaikan, saran, masu kan dan kritikan dari para pembaca. Selamat menikmati, Ayo Mengenal Masalah Agraria kita! Jakarta, September 2014 Salam Pembaruan Agraria, Iwan Nurdin Sekretaris Jenderal
vii
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66