5 minute read
Penerjunan KKN
Tematik Inklusif #2 UKDW 2023
KKN Tematik Inklusif Universitas
Advertisement
Kristen Duta Wacana (UKDW) foto:dok./Pribadi
Yogyakarta merupakan KKN Tematik yang bekerjasama dengan lembaga inklusif dalam hal ini sekolah luar biasa yang ada di Yogyakarta Pelaksanaan KKN Tematik Inklusif tahun ini merupakan kali kedua dilakukan oleh UKDW. KKN Tematik Inklusif #2 UKDW diselenggarakan di dua Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri yang ada di Yogyakarta, yaitu SLB Negeri 1 Bantul dan SLB Negeri 1 Yogyakarta Jumlah peserta mahasiswa yang terdaftar untuk menjadi peserta KKN Tematik sejumlah 53 mahasiswa yang terdiri dari 20 mahasiswa di SLB Negeri 1 Bantul dan 33 mahasiswa di SLB Negeri 1 Yogyakarta. Adapun peserta KKN Tematik berasal dari Prodi Kedokteran, Desain Produk, Arsitektur, Sistem Informasi, Manajemen, Akuntansi, dan Bioteknologi.
Penerjunan KKN Tematik Inklusif #2 diselenggarakan pada tanggal 2 Maret 2023 untuk SLB Negeri 1 Yogyakarta dan 3 Maret 2023 untuk SLB Negeri 1 Bantul. Mahasiswa peserta KKN Tematik dan mitra dari sekolah sangat antusias menyambut program KKN Tematik Inklusif ini Bagi SLB Negeri 1 Yogyakarta, kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya bekerjasama dengan UKDW. Sedangkan dari pihak SLB Negeri 1 Bantul, mereka berharap program KKN ini bisa berkesinambungan dan terus berlanjut untuk periode tahun-tahun berikutnya.
KKN Tematik Inklusif sendiri akan berlangsung selama empat bulan, mulai dari bulan Maret sampai dengan Juni 2023. Pada proses akhir program KKN Tematik ini, mahasiswa diminta untuk mengadakan expo yang berisi produk-produk inovasi guna m e m b a n t u s i s w a - s i s w a S L B d a l a m beraktivitas. Para peserta sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok sesuai jurusan masing-masing (tunanetra, tunagrahita, tunadaksa). Dengan adanya KKN Tematik Inklusif ini diharapkan agar para mahasiswa mampu berproses, berdinamika dan melahirkan inovasi-inovasi baru untuk membantu kaum inklusif dalam aktivitas kehidupan sehari-hari (CVP)
Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran UKDW Kepada Masyarakat Mandrehe Nias
Pengabdian masyarakat adalah salah satu bentuk kontribusi nyata para ahli atau praktisi di berbagai bidang di masyarakat. Salah satu bentuk kegiatannya berupa pemeriksaan kesehatan gratis seperti yang telah dilakukan oleh tim dokter dan mahasiswa profesi kedokteran dari Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (FK UKDW) Yogyakarta di Mandrehe, Nias pada tanggal 26 Februari sampai dengan 3 Maret 2023 yang lalu. Tim dokter dari FK UKDW diwakili oleh dr. Lise Insani Gulo dan dr. Haryo Dimasto Kristiyanto beserta empat dokter muda.
Mandrehe Nias dijadikan sebagai s a s a r a n d a e r a h t u j u a n p e n g a b d i a n masyarakat dari FK UKDW karena akses layanan dan fasilitas kesehatannya yang s a n g a t t e r b a t a s d a n m i n i m S e l a i n pemeriksaan kesehatan gratis, tim dokter dan mahasiswa FK UKDW juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit. Pada kegiatan pengabdian kali ini, tim dari FK UKDW mengunjungi beberapa desa di Mandrehe, antara lain Desa Wango di Moi, desa Hilibadalu di Pulau Bawa, dan Desa Sisobaoho di Lahomi. Kurang lebih ada 400 pasien yang dilayani selama lima hari berada di Mandrehe, Nias Warga masyarakat Mendrehe sangat antusias dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Kegiatan yang bekerjasama dengan World National International, Yayasan Gloria dan Sekolah Tinggi Teologia Anugerah Misi Nias Barat ini diharapkan dapat menjadi bentuk kontribusi terhadap pelayanan kepada masyarakat terutama yang mempunyai akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya di daerah Mandrehe Nias. (CVP) foto:dok./Pribadi
Program Project Based Learning (PJBL) Prodi Akuntansi Libatkan 10 Mitra di Yogyakarta
Prodi Akuntansi Universitas Kristen
Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2022/2023 ini, melalui mata kuliah
Pengauditan 2 dengan dosen pengampu
Christine Novita Dewi, S.E, M.Acc, Ak untuk pertama kalinya menerapkan Project Based Learning (PJBL) dalam kegiatan belajar mengajar. PJBL merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan yang menggunakan media. Dimana mahasiswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk pembelajaran.
Penerapan PJBL ini dilakukan dengan menggandeng sepuluh mitra untuk bekerjasama. Mitra yang bekerjasama diantaranya
Pondok Pesantren Aswaja Nusantara, Paroki
Maria Marganingsih Kalasan, PT Visi
Mata Bima Perkasa, PT Dagangan Karya
Indonesia, CV Klick Digital Printing, CV Ekost, 52 Five Two Homestay, Blotan Asian
Art, YPPN Budya Wacana Yogyakarta, dan
Yayasan Bopkri Yogyakarta Mitra-mitra tersebut terdiri dari lembaga pendidikan, perusahaan, UMKM, dan tempat ibadah yang berlokasi di DIY.
Pelaksanaan PJBL pada kelas Pengauditan ini melibatkan dua kelas paralel yang masing-masing kelas terdiri dari lima kelompok. Setiap kelompok yang didampingi satu mitra, akan mengerjakan project di masing-masing mitra selama satu semester.
Total mahasiswa yang terlibat pada project mata kuliah Pengauditan 2 ini sejumlah 34 mahasiswa.
Seminggu sekali mahasiswa akan melakukan observasi, wawancara dan kunjungan ke masing-masing mitra Kemudian mahasiswa akan menuangkan hasilnya dalam bentuk laporan kemajuan. Di kelas mata kuliah Pengauditan 2, mahasiswa akan melakukan presentasi laporan kemajuan yang berasal dari kunjungan tersebut. Selama proses presentasi tersebut dosen pengampu akan memberikan masukan dan saran atas hasil laporan kemajuan yang dibuat oleh kelompok PJBL.
Proses PJBL ini diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang mencoba untuk dipecahkan oleh mahasiswa dan dicari solusinya, kemudian pada akhir perkuliahan mahasiswa akan menganalisis proses bisnis yang terjadi pada masing-masing mitra, mencari risiko bisnis yang muncul atau yang dimiliki oleh mitra dan membantu memberikan rekomendasi terkait dengan risiko bisnis yang terjadi.
Mahasiswa memberikan rekomendasi berdasarkan sistem pengendalian internal yang sudah dipelajari pada saat proses perkuliahan di kelas yang kemudian diterapkan pada masing-masing mitra. Ada beberapa kelompok PJBL yang membuat pedoman terkait dengan sistem pengendalian internal di mitranya tersebut. Mereka membuat sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan standar pengendalian internal.
Pada pengerjaan PJBL dilakukan dengan tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi atau output. Tiap-tiap mitra memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka dari itu masingmasing kelompok melakukan tahap pelaksanaan yang berbeda juga baik itu terkait dengan pendekatannya maupun cara menganalisis risiko bisnis yang muncul. Mahasiswa yang terlibat pada proses pelaksanaan harus memiliki kemampuan problem solving sehingga mahasiswa mampu dalam menghadapi perubahan atau kendala yang dihadapi di lapangan.
Filipus Pandito selaku salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan PJBL berbagi pengalamannya di mitra PT. Visi Mata Bima Perkasa. Ia menyampaikan bahwa mitra mengalami kendala terkait dengan komunikasi terhadap perwakilan mitra (manajer dan direktur). “Kami pada saat pertama kali melakukan kunjungan di kantor PT. Visi Mata Bima Perkasa merasa sedikit grogi dan bingung karena saya sendiri belum pernah berinteraksi dengan pihak korporat apalagi yang memiliki jabatan di sebuah perusahaan,” terangnya.
Filipus Pandito menjelaskan untuk memberikan solusi atau rekomendasi ke mitra, biasanya dirinya bersama kelompoknya akan berdiskusi dengan dosen dan asisten dosen pada saat proses perkuliahan di kelas “Pada saat kunjungan kami harus melakukan analisis terkait dengan proses bisnis yang terjadi di mitra lalu kami harus memberikan feedback atas hasil dari analisis tersebut, ketika kami bingung hendak memberikan feedback apa biasanya kami akan mendiskusikan kepada dosen pengampu dan asisten dosen agar hasil dari laporan kemajuan kami optimal. Puji Tuhan dosen dan asisten dosen membantu kami dalam mengerjakan project tersebut,” terangnya. Dengan diadakannya program atau metode belajar berbasis project diharapkan mahasiswa Prodi Akuntansi khususnya pada kelas pengauditan 2 dapat mengimplementasikan teori-teori yang telah didapatkan di kelas ke dalam sebuah project berbasis studi kasus. Mahasiswa akan dilatih untuk menjadi kritis dan mampu memecahkan masalah sehingga ketika lulus dapat terjun ke dunia kerja “Dari pelaksanaan Project Based Learning pada mata kuliah pengauditan 2 diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan mental dan kemampuan problem solving pada saat mahasiswa terjun di dunia kerja,” ujar Christine Novita Dewi, S.E, M.Acc, Ak selaku dosen pengampu. (FPFS)