14 bw

Page 1

Koran Sumatera Hari ini Editorial

Membuka Identitas Pembakar Lahan

TRANSPARANSI ialah pendulum yang menentukan ke mana penegakan hukum akan mengarah. Proses hukum akan berjalan lurus jika sejak awal penegak hukum mengedepankan keterbukaan, pun sebaliknya ketika hukum berproses di tengah ketertutupan. Saking vitalnya, transparansi wajib hukumnya bagi negara. Transparansi menjadi pintu keadilan dan kebenaran. Tanpa transparansi, akan muncul penyimpangan dalam penegakan hukum karena prosesnya tak menyisakan tempat bagi pengawasan publik. Transparansi itu pula yang semestinya dikedepankan negara dalam menyelesaikan perkara besar nan rumit bernama pembakaran lahan dan hutan. Pembakaran lahan dan hutan merupakan kejahatan dengan daya rusak sangat brutal. Ia bahkan layak digolongkan sebagai kejahatan kemanusiaan, lantaran begitu banyak dan beragam korban yang ditimbulkan, serta dilakukan berulang-ulang. Akibat tabiat jahat mereka, misalnya, kini 1,7 juta hektare lahan dilalap api. Akibat perilaku busuk mereka, 43 juta manusia tercekik asap dan lebih dari 500 ribu mengidap berbagai jenis penyakit, bahkan sedikitnya 12 nyawa melayang. Belum lagi kerugian ekonomi yang nominalnya selangit dan dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan. Berulang kali melalui forum ini kita menegaskan bahwa hanya ketegasan tanpa batas terhadap para penjahat ekologis tersebut yang bisa menghentikan kebakaran lahan dan hutan sebagai ritual tahunan. Ketegasan hanya akan terealisasi jika ada transparansi. Namun, sayangnya, dalam upaya penegakan hukum kasus pembakaran lahan dan hutan, negara justru menepikan transparansi. Kita menyambut baik kegigihan Polri serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mengusut mereka yang diduga membakar lahan dan hutan. Hingga 22 Oktober saja, Polri telah menetapkan 247 tersangka dengan rincian 230 perorangan dan 17 perusahaan.

Polri telah pula menjadikan enam perusahaan dengan penanaman modal asing sebagai tersangka. Begitu pula Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sigap bergerak terhadap korporasi pembakar lahan. Sanksi administratif diberlakukan, bahkan izin dua perusahaan dicabut. Belum cukup, kini 26 perusahaan menjadi sasaran pengusutan dan 18 di antaranya masuk tahap penyidikan. Anggap saja banyaknya tersangka tersebut menunjukkan bahwa negara tak main-main dengan para pembakar lahan. Sayangnya, keseriusan itu tak dibarengi dengan transparansi. Betul bahwa Polri menyebutkan identitas enam perusahaan asing yang jadi tersangka. Juga betul bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membeberkan nama-nama korporasi yang diberi sanksi administrasi. Namun, untuk tersangka lainnya, mereka enggan memaparkan kepada publik. Bagi pemerintah, ketika perusahaan-perusahaan tersebut tahu bahwa perbuatan mereka salah dan diganjar sanksi, itu sudah cukup. Akan tetapi, publik menginginkan lebih. Publik ingin nama-nama mereka dibeberkan. Publik ingin transparansi dikedepankan karena dari situlah publik bisa ikut melakukan pengawasan. Siapa yang bisa menggaransi penegakan hukum terhadap pembakar lahan dan hutan berjalan di rel yang benar jika tersangkanya saja tak boleh diketahui publik? Siapa yang dapat menjamin penegak hukum tak bermain mata dengan mereka jika ruang untuk mengawasi ditutup rapat-rapat? Kita khawatir segala upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani bencana kabut asap akan dianggap sebelah mata karena pemerintah menutupi nama-nama perusahaan yang diduga sebagai biang bencana. Terlalu parah derita yang sudah berbulanbulan disandang jutaan anak bangsa akibat ulah tercela para pembakar lahan dan hutan. Karena itu, negara tak boleh lagi menambah derita mereka dengan melindungi identitas para pembuat derita itu.(*)

sumatera Hari Ini Koran Umum SUMATERA HARI INI Website: www.sumateraharini.com Email redaksi: sumaterahariini@gmail.com

Koran SUMATERA HARI INI terbit sejak 2 Desember 2013 Penerbit: PT Sumeks Minggu Jaya Alamat Redaksi/Sirkulasi/Iklan: Gedung Graha Pena Jalan Kol. H Barlian 773 Palembang. Telepon / Fax (0711) 5612777. Perwakilan Jakarta: Komp. Widuri Indah Blok A3 Jalan Palmerah Barat No 353 telepon (021) 5330976 Fax (021) 5322629

Komisaris Utama : Suparno Wonokromo Komisaris : Dwi Himawan Direktur Utama : Triyono Junaidi General Manager: Triyono Junaidi, Pemimpin Perusahaan: Sirojudin, Pemimpin Redaksi dan Penanggung Jawab: Hari Budiyanto, Redaktur Pelaksana : Novi Hariyanto, Redaktur: Kemas A Rivai, Wiwin Kurniawan, Novi Haryanto, Bethanica,Maulana Natagara, Iin (Xpresi) Fotografer: Budiman, Manajer Pracetak: Irfan Rusdiansyah, Pracetak: Okta Fery, Samuji, M. Nugra Manajer Pemasaran : Agus Mawandi. Pemasaran : Apriandi, Azhar,Kusnul Khotimah, Joni Kalimantara. Wartawan SHI di daerah: Heri Julianto (Banyuasin), Fredy Kurniawan (Ogan Ilir), Novas Riyadi (Prabumulih dan Pali), Wahyu Kurniawan, (Musi Banyuasin), Evan Fajrullah (Pagar Alam), Raden Ahmad Baidowi (OKI), Mardiah Ruslanie (Lubuklinggau, MurataraMusirawas), Heriyansah (OKU), Andriansyah (OKU Selatan), Gusti Panghurian (OKU Timur), Rudi Hartono ( Empat Lawang), Dedi Susanto (Muara Enim), Imam Rustandi (Lahat) Biro: Lampung, Bengkulu, Jambi, Bangkabelitung, Riau, Kepri,

Opini

kamis, 29 Oktober 2015 14

STRATEGI MENCARI PELUANG BERWIRAUSAHA Kewirausahaan adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Dengan kata lain kewirausahaan adalah segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Untuk memulai usaha memang bukan hal yang gampang dan semudah membalik telapak tangan. Karena itu kita harus memiliki strategi khusus untuk mencari peluang berwirausaha. Ini kita lakukan agar bentuk usaha yang kita lakukan berhasil. Langkah awal yang harus kita lakukan adalah melakukan pengkajian. Dari pengkajian ini tentu akan menemukan berbagai kendala dan masalah. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah apa yang terjadi. Peluang (opportunity) adalah pintu menuju sukses. Banyak orang yang menunggu peluang itu datang, tetapi orang lain sudah lebih dahulu menghadangnya. Ada pula yang sudah berada di dekat peluang, tetapi tidak mengenalnya sehingga peluang itu berlalu begitu saja. Mengenai peluang dan mengetahui mana yang beresiko rendah didapatkan dari menyimak kasus-kasus sukses orang lain sebagai patok uji (benchmarking), yang dapat diambil hikmahnya untuk memperkecil kesalahan nantinya. Terkadang mendengar ungkapan kerabat atau teman yang ingin menjadi pengusaha. Nasehat-nasehat bisnis pun bermunculan di seminar, email, atau buku-buku pencerahan bisnis. Salah satu petuah yang paling popular adalah “kalau ingin kaya, jadilah pengusaha” Logikanya, sekaya-kayanya seorang pegawai, tentu lebih kaya yang memberinya upah. Sayang sekali, gairah dan semangat berusaha seseorang acapkali terjungkal begitu saja hanya karena dia tak segera menemukan apa yang hendak “diusahakannya”. Tak segera menangkap peluang bisnis yang dianggap menguntungkan, merupakan mesin pembunuh semangat berbisnis yang paling berbahaya. Jutaan orang batal menjadi pengusaha gara-gara sebab yang satu itu. Tentu menarik untuk menyimak pengalaman pengusahapengusaha yang telah sukses dalam menemukan ide usaha mereka pada awalnya dulu. Apakah mereka seolah-olah mendapat wangsit yang jatuh

Oleh : Mujiyati, SE, M.Si

Dosen Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Gigi

dari langit? Ternyata tidak. Gagasan dan peluang bisnis datang dengan berbagai cara dan rupa. Ada yang benar-benar dicari, ada yang datang secara kebetulan, ada yang muncul setelah melihat kesuksesan pengusaha lain, dan ada pula yang lahir dari gagasan orang lain. Kita bereaksi menurut apa yang kita pikirkan, bukan berdasarkan kenyataan sendiri. Karena itu kita sering mengira yang muncul itu adalah peluang, tetapi sebenarnya itu hanyalah apa yang kita harapkan akan terjadi. Ada istilah yang mengatakan kuman di seberang lautan susah dilihat, sedangkan gajah di pelupuk mata tidak tampak. Kerap kita jumpai orang yang berperilaku seperti ini saat hendak merintis suatu usaha. Mereka begitu semangat mencari suatu gagasan bisnis yang hendak mereka terjuni. Biasanya mereka berpikir lama-lama, berputar-putar, dan menerawang jauh ke segala penjuru. Tujuannya hanya satu : menemukan bisnis yang cocok dan berpeluang baik untuk mereka masuki. Jika kebetulan para calon wirausaha itu memiliki stok energi yang berlebih, semangat wirausahanya juga tidak akan pudar. Namun, tidak semua orang seperti ini. Umumnya orang yang ingin menekuni bisnis karena ikut-kutan, coba-coba, atau sekedar mencari pendapatan sampingan tidak banyak memiliki persediaan semangat yang cukup banyak. Alhasil, saat tidak juga menemukan ide usaha yang mereka anggap cocok, dalam sekejap semangat dan tekad mereka menjadi wirausahawan menguap tak berbekas. Menimba pengalaman dari para pengusaha sukses, kentara sekali bahwa gagasan bisnis bisa digali dari mana saja. Ada yang merefleksikan kebutuhan diri sendiri, bisa pula menangkap bayangan kebutuhan orang lain. Kalau tidak ada kebutuhan orang yang bias ditangkap un-

tuk diambil peluang bisnisnya, menawarkan kebutuhan baru bagi orang lain mungkin layak untuk dicoba. Ide usaha bukan satu-satunya kunci keberhasilan sebuah usaha. Jauh lebih penting dari itu adalah bagaimana mewujudkan ide itu. Oleh karena itu, selayaknya energi seorang calon pengusaha sebaiknya tidak habis dicurahkan untuk mencari gagasan bisnis yang dianggap cemerlang. Tapi curahkan sepenuhnya energi dan semangat untuk mewujudkan agar gagasan itu benar-benar menjadi usaha. Seorang calon pengusaha tak akan pernah tahu apakah gagasan bisnisnya benar-benar cemerlang atau sekedar pepesan kosong, kalau tak pernah mewujudkannya dalam tindakan nyata. Lain hal nya dengan orang yang punya hobi tertentu akan rela melakukan apa pun agar hobinya tersalur. Pikiran, tenaga, dan keringat mereka kerahkan tanpa perlu berpikir berulangulang. Duit dan keluarga juga tak jarang terkesampingkan. Bahkan ada juga yang bersedia berkorban nyawa demi untuk hobinya. Ratusan mayat beku, para almarhum pendaki gunung di kaki puncak Everest, pengunungan Himalaya, membuktikan hal itu. Orang-orang seperti itu jika ditanya alasan mengadu resiko, biasanya menjawab singkat,”Habi, senang sih !”. Sayangnya, tekad dan kemauan untuk bekerja keras seperti itu tidak setiap saat dimiliki seseorang. Bukan rahasia lagi bahwa kerja keras menjadi makhluk yang menakutkan bagi sebagian umat manusia. Kebanyakan orang lebih suka memilih jalan santai ketimbang mengambil resiko berlari cepat. Selain enggan berkucur keringat, keberanian mengambil resiko juga tak setiap waktu muncul di dada setiap orang. Di luar urusan kegemaran, sayangnya mengorbankan sesuatu entah itu tenaga, pikiran, uang, apalagi nyawa. Berbahagialah orang yang punya hobi. Jika mempunyai hobi atau keinginan berwirausaha, setidaknya masalah mendasar dalam mengawali usaha, mau bekerja keras dan berani mengambil resiko, maka akan gampang teratasi. Itu kalau mereka menjadikannya hobi sebagai medan menjalankan usaha. Hobi bisa menjadi ladang rezeki yang sangat meggiurkan untuk mendulang uang. Kalau memang penyaluran hobi bisa dimanfaatkan sekaligus sebagai pencarian nafkah, tentu tidak ada salahnya dicoba. Kalaupun tidak menjadi pilar ekonomi yang paling utama, setidaknya kegemaran yang biasanya menjadi salah satu lubang paling boros dalam membelanjakan uang, sebaliknya, bisa ditutup dengan

pendapatan yang diperoleh dari hobi tersebut. Banyak pengusaha yang pandai “mencari” peluang, tetapi gagal dalam mengembangkan bisnisnya lebih lanjut. Bila berhasil mengembangkan, kemudian gagal untuk mempertahankannya. Banyak perusahaan hanya berumur pendek, mati muda atau bahkan pindah tangan ke orang lain. Pantang berputusa asa tidak hanya diperlukan saat kita dalam kondisi terpojok. Sikap seperti ini menjadi kunci sukses bagi para pengusaha yang sedang tidak dalam keadaan tersudut. Tidak ada yang mudah di dunia ini. Jika ingin sukses, kerja keras dan pantang menyerah menjadi kuncinya. Nasehat seperti ini bukan petuah baru dan bukan bualan. Justru orang-orang yang sukses sendiri yang mengungkapkan hal ini. Kendala yang menghadang jalan bisnis hendaknya jangan dipandang sebagai penghalang. Namun, sebaliknya, perlu dilihat sebagai ujian dan proses belajar. Hal ini berlaku bagi orang yang tidak putus asa serta jeli. Pantang menyerah dan putus asa juga jalan wajib bagi semua wirausahawan. Tanpa itu, bisa dipastikan mereka tidak akan pernah sukses. Kegagalan awal akan menjadi rintangan pertama yang menghalangi dalam menempuh jenjang tanga sukses. Meski begitu, sikap pantang putus asa bukan satu-satunya tiket untuk meraih pucuk sukses. Salah satu sebab bagian pucuk tidak penuh sesak adalah, kebanyakan orang tak mau melakukan hal-hal yang diperlukan untuk meraih sukses. Cepat menyerah saat keadaan menjad sulit. Peluang bisnis selalu tersedia. Mereka menunggu Anda untuk menangkapnya. Dan cara keberhasilan menangkap peluang adalah sikap berpikir yang terbuka. Sangat baik mengenali dan menggali peluang yang selalu ada dalam kehidupan di sekitar kita. What next? Tergantung kita selajutnya. Ingin menjadi lebib besar atau merasa cukup puas sebagai perusahaan kecil saja ? Ini masalah nyali dalam menghadapi tantangan beresiko untung dan rugi, serta kebijakan untuk pertimbangan yang rasional. Berusahalah mempunyai 6 tiket jadi wirausahawan sukses yakni biarkan pikiran terbuka, tidak puas sekedar menyelurkan hobi, jangan mudah putus asa, berani dan mau belajar, wujudkan ide usaha, dan tak kalah pentingnya adalah soal waktu, karena waktu bukanlah musuh. Waktu tidak untuk dikejar tapi yang lebih tepat lagi “kita yang mengendalikan waktu”. Semoga berhasil.(*)

surat pembaca

Informasi bukan hanya Monopoli Jurnalis! Anda memiliki keluhan atas pelayanan publik, kekurangpuasan atas pelayan atau barang yang Anda beli? Atau punya informasi peristiwa atau kejadian penting lainnya? Informasi Anda sangat dinantikan oleh para pembaca Sumatera Hari Ini. Bila ingin berbagi informasi, Anda bisa menuliskan dan mengirimkan ke rubrik ini melalui email redaksi: sumaterahariini@gmail.com atau ke alamat Redaksi Gedung Graha Pena Jalan Kol. H Barlian 773 Palembang. Keluhan, tanggapan ataupun informasi yang Anda kirim akan kami muat setelah melalui verifikasi singkat, dalam batas kesopanan, tidak menyinggung SARA, tidak bernada menghakimi dan tidak melanggar perundang-undangan yang berlaku.

Padang, Medan, Aceh.

Iklan: Neti destriyani,Rinaldi. Accounting/Financial : Aprilia Rahmayanti. M Fitriansyah TARIF IKLAN: Iklan baris. Rp. 10.000- per baris (Maksimal 8 baris). Iklan Display (umum, dagang, lelang). BW (hitam putih)), halaman dalam. Rp. 35.000,-per mm kolam, Iklan Warna Halaman 1 (satu) full colour (FC) Rp. 100.000,-per mm kolom. Halaman Dalam FC. Rp. 55.000,-per mm kolom. Iklan Sosial BW (duka cita) Rp. 5.000,-per mm kolom, Harga langganan Koran. Rp. 40.000,untuk diluar kota ditamba ongkos kirim. Nomor rekening Koran Sumatera Hari ini Bank Sumsel Babel No Rek: 140 610 1408 a/n PT Sumatera Hari Ini. Bank BNI Cabang Palembang No Rek: 1009 777 774 a/n PT Sumatera Hari Ini. Pencetak: Percetakan PT Sumex Intermedia (Isi di luar tanggung jawab percetakan).

Kontak biro Iklan Sumatera hari ini Biro Iklan : Biro Iklan : Biro Iklan : Biro Iklan : Biro Iklan : Biro Iklan : Biro Iklan :

Megaad, Alamat kantor Jl. Lingkaran I No. 305 Palembang, Telp/HP: 0711-313626 /322222, Email: mukti@mdp.co.id Cindo, Alamat kantor Jl. Candi Angsoko II No. 3 (Belakang PT Tangkas) Telp/Hp/Fax : 0711-353570 / 7040577 / 0711-320909 Email: sumeks_cindo@yahoo.com Triguna , Alamat kantor Jl. Kol. Atmo No. 419/4 Telp/Fax: 0711-312603 Sekanak, Alamat kantor: Jl. Depaten Baru No. 157 Sekanak 28 Ilir Telp/Fax 0711-357207 Musi Raya, Alamat kantor Jl. Musi Raya No. 226 Sako Kenten Telp/HP: 0711-7015463 / 08127857079 Email: singarimbun_adi@yahoo.co.id Ar15 Adv, Alamat kantor Jl. Swadaya No. 1036 Telp/HP : 0711-7060841 Email: arisfadv@yahoo.com R42 studio, Alamat kantor Komp. YPP Jl. Tombak No. 552 A Sekip Ujung Telp/Fax: 0711-9138071 / 0711 376563

Email: opin_sp@yahoo.com

Wartawan Sumatera Hari Ini selalu dibekali press card (kartu pers). Wartawan Sumatera Hari Ini tidak boleh menerima/meminta apa pun dari nara sumber.

foto: Budiman / Sumatera Hari Ini

Sumpah Pemuda. Sejumlah pelajar dan instansi pemerintah melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih untuk memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini yaitu Revolusi Mental untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi Satu Untuk Bumi.(28/10).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.