Ekonomi
2 Koran Sumatera Hari ini
Kamis, 29 Oktober 2015
Kurs dollar dan beberapa mata uang asing terhadap rupiah hari ini 28 oktober 2015 mata Uang
iso 4217
Kurs Beli
Kurs Jual
mata Uang
http://www.bankmandiri.co.id/
iso 4217
Kurs Beli
Kurs Jual
United States dollar
USD
13.350,00
13.550,00
British pound sterling
GBP
20.358,00
20.797,00
Eurozone euro
EUR
14.679,00
15.039,00
Swiss franc
CHF
13.395,00
13.880,00
Japanese yen
JPY
Australian dollar
AUD
9.433,00
9.747,00
109,96
113,56
Impor Beras Hanya untuk Cadangan Pemerintah
JAKARTA, SHI Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa impor 1 juta ton setara beras yang akan direalisasikan menjelang awal bulan November 2015, hanya diperuntukan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP). Langkah impor tersebut dilakukan pemerintah guna mengatisipasi musim kemarau panjang yang disebabkan El Nino. ”Sekali lagi saya pastikan kalau impor beras 1 juta ton itu cuma untuk stok atau
cadangan beras pemerintah saja. Selain itu tidak. Karena produktivitas panen padi tahun ini terus meningkat,” ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Hasil Sembiring, saat ditemui di kantornya, kemarin (28/10). Berdasarkan catatan Kementan, produksi padi saat ini mengalami peningkatan. Adapun total peningkatan sebesar 75,551 juta ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 43,940 juta ton beras. Jumlah ini men-
galami peningkatan sebesar 4,704 juta ton bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya 70,846 juta ton GKG. ”Penyebab meningkatkan produksi padi tahun ini disebabkan oleh bertambahnya luas lahan tanam padi dalam negeri, yang mencapai 512.057 hektare (ha) dengan produktivitas sebesar 1,45 kg per ha,” kata Hasil. Menurut Hasil, tingkat konsumsi beras per kapita per tahun, yakni sekitar 124,89 kg, ditambah dengan
kebutuhan lainnya, seperti industri dan tercecer, maka pada tahun 2015 diperlukan beras sebanyak 33,368 juta ton. Dari total tersebut, dia mengasumsikan bahwa Indonesia masih surplus 10,572 juta ton. ”Setelah dihitung dengan total serapan beras oleh masyarakat, kita masih surplus produktivitas, meski ada perkiraan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 naik menjadi 255,462 juta jiwa,” ungkap Hasil. (jpnn)
lintas
Rupiah Melemah Jelang Jokowi Tiba dari AS JAKARTA.SHI Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini, Rabu (28/10) bergerak di zona merah, menjelang Presiden Joko Widodo tiba di Tanah Air setelah melakukan kunjungan ke Amerika Serikat. Dilansir dari data Bloomberg, rupiah dibuka turun 21 poin ke level Rp13.644 dari posisi penutupan perdagangan Selasa (27/10) kemarin, Rp13.623 per USD. Sejak pembukaan hingga pukul 09.00 WIB, rupiah bergerak pada rentang Rp13.610-Rp 13.646 per USD. Sedangkan kurs jual BCA pada pukul 10.04 WIB, rupiah berada di level Rp13.630 per USD. Sementara kurs tengah Bank Indonesia kemarin, rupiah menguat tipis ke posisi Rp13.626, dari hari sebelumnya Rp13.643 per USD. Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam analisisnya melihat gejolak pelemahan rupiah hanya sementara. Menurutnya, pergerakan rupiah akan tetap tinggi dengan kecenderungan pelemahan hingga pengumuman FOMC meeting Kamis (29/10) dini hari nanti. “Penundaan kenaikan suku bunga The Fed, mungkin bisa mengoreksi sentimen pelemahan pada rupiah. Walaupun itu hanya akan sementara,” tandas Rangga.(chi/jpnn)
Inilah Generasi Yang Diincar Asuransi
Foto.Budiman/Sumatera Hari Ini
Foto Bersama. Direksi Bank Sumsel Babel berfoto bersama dengan empat panti asuhan penerima bantuan dari Bank Sumsel Babel dalam memperingati HUT bank Sumsel Babel ke 58 di Panti Asuhan Hakiki Jln. Perumda Km. 7 Palembang.(28/10).
BSB Serahkan Santunan ke 4 Panti Asuhan
PALEMBANG,SHI Dalam rangkaian hari ulang tahun (HUT) yang ke 58 pada 6 November 2015 mendatang, Bank Sumsel Babel (BSB) menyerahkan santuan kepada 4 Panti Asuhan yang berada di Kota Palembang, kemarin (28/10). Direktur Operasional BSB, Mertolihan mengungkapka, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap
tahun yang dilaksanakan BSB.”Ini merupakan kegiatan tahunan , tah un ini ad a 4 pant i asuhan yang kita santun untuk wilayah Palembang, namun di Bangka Belitung kita juga menyerahkan santunan di Panti Asuhan yang berada disana,”ungkap Mertolihan saat penyerahan secara simbolis santunan kepada 4 panti asuhan di panti asuhan Hakiki KM
7 kemarin (28/10). Adapun panti asuhan yang diberikan santunan yakni panti asuhan Hakiki, panti asuhan Miftahul Huda, panti asuhan Nurul Huda dan panti asuhan Amal Ma’ruf. ”Masing-masing panti asuhan diberikab santunan berupa uang senilai Rp 10 juta,”ucapnya. Selain itu, pihaknya juga menyerahkan sembako dan perlengka-
pan panti seperti lemari plastik dan kas dan masih banyak lagi yang lainnya. ”Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak panti,”harapnya. Untuk dana santunan sendiri lanjut Mertolihan merupakan dana Corporate Social Responcibility (CSR) BSB. ”Saat ini dana CSR kita ambil dari 2,5 persen laba BSB,”jelasnya. (bet/rel)
Bright Gas, Hemat Anggaran Subsidi Elpiji Rp3 Triliun per tahun
JAKARTA, SHI PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan produk gas minyak cair (liquefied petroleum gas/LPG) kemasan tabung berukuran 5,6 kilogram (Kg). Produk baru bernama Bright Gas ini diyakini mampu menghemat anggaran subsidi LPG 3 Kg sebesar Rp 3 triliun per tahun oleh pemerintah. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian En-
ergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja, mengatakan bahwa dengan adanya produk Bright Gas ini, diharapkan dapat mengurangi konsumsi LPG bersubsidi 3 Kg. Hal ini mengingat subsidi yang harus dikucurkan pemerintah untuk LPG 3 kg mencapai Rp 26 triliun per tahun. “Kalau program pangsa LPG bersubsidi ini mrncapai 23%, maka
akan otomatis mengurangi biaya atau dana subsidi Rp 3 triliun per tahun,” ujar Wiratmaja. Pada awal 2016, pasar Bright Gas akan dikembangkan di Jawa dan Bali. Bright Gas 5,5 Kg ini dibandrol Rp 66.000 per tabung. Harga jual promo tersebut berlaku di SPBU dan Indomaret. Bright Gas saat ini dijual di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi mulai November. Pro-
duk ini tersedia di agen-agen Pertamina, 54 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dan 150 outlet Indomaret. “Pertamina sangat optimis rencana pengembangan jaringan akan lebih luas dari itu sehingga diharapkan dapat meraih 23 % pangsa pasar LPG bersubsidi dalam 5 tahun mendatang,” kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang. (jpnn)
JAKARTA.SHI Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyoroti sistem bisnis ojek online yang belum terungkap secara gamblang. Sistem keuangannya yang tidak jelas dikhawatirkan bisa mengancam industri transportasi secara umum di Indonesia. Ketua Organda Adrianto Djokosoetono mengatakan, tarif murah industri ojek online seperti Go-Jek ataupun Grabike justru dikhawatir-
kan bisa merusak pasar di industri transportasi. “Analoginya seperti ada orang berdagang beras di depan pasar Induk lalu mereka kasih harga 50 persen harga barang yang dijual di dalam pasar. Jelas mereka akan lebih ramai, tapi apakah mereka lebih untung dibanding pedagang yang di dalam?” ujar Adrianto di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Karena iming-iming tarif murah itu, saat ini banyak yang berpindah ke ojek online. Alhasil, pelaku industri transportasi yang serupa kehilangan pelanggan. Bahkan sampai ada yang gulung tikar. Namun, tarif murah tersebut diyakini Adrianto tidak akan berlangsung lama. Di sisi lain, industri berbasis sistem tersebut juga rentan dijadikan alat pencucian uang. Terlebih, uang
yang berputar di industri tersebut tidak transparan dan sulit untuk diawasi. “Kalau mereka kemudian sudah nggak bisa bertahan, justru masyarakat yang akan dirugikan karena nggak punya pilihan. Karena transportasi umum yang formalnya juga sudah nggak ada. Semuanya jadi rugi. Transportasi formalnya mati, masyarakat juga nggak punya pilihan,” ulasnya. (chi/jpnn)
Ojek Online Ternyata Bikin Organda Cemas, Ini Alasannya
JAKARTA.SHI Industri asuransi nasional masih berharap banyak kepada masyarakat kelas menengah yang jumlahnya sekitar 56 persen dari total penduduk Indonesia. Secara lebih khusus, industri asuransi membidik masyarakat kelas menengah yang lahir pada 1980-an. ’’Saat ini terjadi perubahan pasar, yakni dari generasi yang dilahirkan sebelum 1970-an menjadi generasi yang lahir era 80an. Sekarang mereka berusia 30-35 tahun, masih single atau memiliki keluarga kecil,’’ ujar Harry H. Diah, anggota pengawas Dewan Asuransi Indonesia, kemarin. Mereka dianggap lebih potensial karena lebih sadar terhadap fungsi asuransi serta memiliki cukup uang dan banyak kebutuhan yang terkait dengan asuransi. ’’Kebanyakan mereka berasal dari kelompok middle class yang cenderung membeli yang simpel, dengan cara yang cepat dan premi yang murah,’’ tuturnya. Sebelum memutuskan untuk mengambil sebuah asuransi, kata Hary, mereka mencari pengetahuan yang cukup tentang produk yang akan dibeli. ’’Mereka ini ingin tahu perhitungan, benefit yang mereka dapatkan, dan sedikit menekankan hubungan personal atau lebih akrab,’’ ungkap dia. (wir/jos/jpnn)
Ini Trik Pedagang Tanah Abang Siasati Krismon
JAKARTA.SHI Para pedagang di Pasar Tanah Abang mengaku penjualan mengalami penurunan drastis. Rerata penurunannya 50 sampai 60 persen. Jangan heran kalau masuk di kawasan Tanah Abang, tidak seramai biasanya. Untuk menyiasati omzet penjualan yang turun drastis, rata-rata pedagang memilih menahan diri mengeluarkan produk baru. Produk lama yang dilempar ke pasaran. Hanya saja harganya justru dinaikkan sedikit. “Iya ini harganya naik 5 ribu rupiah per potong. Naik dikitlah untuk bayar gaji karyawan,” ujar Agam, pemilik Hazan Fashion di Blok F Tanah Abang, Rabu (28/10). Dia menyebutkan, meski naik Rp 5 ribu ada saja pengunjung yang beli. Lantaran rata-rata pedagang menjual dengan harga sama. Hazan Fashion hanya mengeluarkan sedikit model produk baru. “Ini yang syari polos kami modifikasi dengan jilbab model baru. Jadi kami variasikan di jilbab. Kalau baju modelnya tetap,” ucapnya. Sementara itu, Anisha Fashion, yang terletak di Blok F Pasar Tanah Abang, memilih menjual produknya dengan memberikan gratisan manset tangan. “Kalau mau beli pasmina dapat gratis satu manset tangan. Tapi kalau beli tiga pasmina, bisa bayar dengan harga grosir 20 ribu rupiah saja tapi tidak dapat manset tangan,” tutur Lilis, karyawan Anisha Fashion. Cara tersebut menurut perempuan berkulit putih bersih ini cukup menarik perhatian pembeli. Kendati pasmina yang dijual merupakan produk lama. “Ini kami habis-habisin stok dulu, baru keluarin produk baru. Kalau tidak ada produk baru, yang lama tetap jadi tren kan,” ujarnya sambil tertawa. (esy/jpnn)