Koran Sumatera Hari ini
Palembang
Kamis, 29 Oktober 2015 8
Jadwal Sholat
Kota Palembang dan Sekitarnya Hari ini. 29 Oktober 2015.
Lintas
Debit Air Kurang, Pergelaran Musi Triboaton Diundur PALEMBANG, SHI Akibat debit air di lokasi penyelenggaraan Musi Triboatton yang ke-4 kurang atau tidak mencukupi, maka penyelenggaraan even tersebut terpaksa diundur. Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Irene Camelyn Sinaga saat diwawancarai, kemarin. Irene mengatakan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan Tim Survey Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel di beberapa titik lokasi (Empat Lawang, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin) tempat akan digelarnya Musi Triboaton IV, ternyata debit airnya tidak mencukupi atau kurang untuk digelar lomba. "Setelah disurvey, di Empat lawang, Muara Kelingi dan Musi Banyuasin, disimpulkan bahwa perhelatan Musi Triboaton ke 4 ini akan diundur lagi. Jika sebelumnya direncanakan pada tanggal 23-28 November, maka akan diundur lagi menjadi 14-19 Desember 2015," katanya. Dari hasil survey, didapati debit air sungai di Desa Tanjung Raye Kabupaten Empat Lawang sampai ke Jembatan Kuning berkurang 1,5 - 2 meter. Dari pantauan, terlihat batu-batu dan pasir dasar sungai mulai terlihat mencuat ke permukaan. Hal ini tentu saja akan menghambat laju olahraga air seperti perahu karet dan speed boat yang akan dilombakan pada Etape pembuka yang akan digelar Kabupaten 4 Lawang ini. Begitu juga dilokasi berikutnya yakni di Muara Kelingi Musi Rawas, tak jauh berbeda dengan yang terjadi di Empat Lawang, Sungai di Muara Kelingi juga terlihat surut. Bahkan dibagian tengah sungai, pasir dasar sungai sudah mencuat ke permukaan. "Padahal bulan Mei lalu, sungai ini masih terlihat besar airnya," ujar Irene. Irene mengungkapkan, lalu yang cukup parah terjadi di lokasi lomba di Musi Banyuasin. Dari Dermaga Sekayu, terlihat setengah dari sungai sudah kering bahkan ditumbuhi rerumputan. "Dari hasil yang ada, tentu harapan kita hujan yang deras sudah harus mengguyur pada November atau Desember ini. Kita tetap optimis akan hal itu. Untuk itulah perlu dilakukan penjawalan ulang kapan dihelatnya lomba. Launchingnya mungkin tidak ada perubahan karena semua pihak sudah menjadwalkan akan hadir pada tanggal tersebut, namun kita tetap akan berkoordinasi kembali dengan pihak Kementeriaan," ungkapnya. Sementara itu, Kadisbudar Kabupaten Empat Lawang, Endang mengatakan, hujan diperkirakan akan turun pada akhir November. Seridaknya butuh hujan selama 2 minggu agar kondisi debit air sungai bisa memungkinkan untuk dilakukan olahraga perahu karet dan lainnya. "Atau bisa juga jika hujan turun selama 3 hari berturut turut non stop," ujarnya. Lanjut Endang, Musi Triboaton akan dibuka di Desa Tanjung raye Empat Lawang, meski debit air sungai belum memungkinkan untuk diadakan lomba, pihaknya sudah menyiapkan segala hal terkait suksenya event ini. "Disisi sungai ini akan dibangun Dermaga permanen 6x6 meter, nanti juga di beberapa poin akan ada hiburan rakyat dan pasar rakyat," ujar endang. Di Etape I, peserta Musi Triboaton akan mengikuti lomba perahu karet. Dengan menaklukan sungai Tanjung Raye sejauh 47 km. Peserta akan melakukan estafet di 20 km pertama (di Ulak Mengkudu), dan finish di Jematan Kuning Kabupaten Empat Lawang. Setelah Finish di Jembatan Kuning, akan disambung dengan lomba speedboat. Etape II akan digelar di Muara Kelingi, Musi Rawas, Etape selanjutnya di MUBA dan Etape terakhir di Sungai Musi Palembang, dengan lomba perahu naga. (Lan)
Shubuh
04.27
Dzuhur
11.53
Ashr
15.10
Maghrib
17.59
Isya’
19.10
Ratusan Mahasiswa UIN Tuntut Rektor Turun
Tampak ratusan mahasiswa UIN raden fatah melakukan aksi demonstrasi didepan halaman kantor rektorat.
PALEMBANG, SHI Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF) Palembang, melakukan aksi demonstrasi di halaman rektorat UIN Rafah, kemarin. Aksi ini merupakan puncak, setelah sebelumnya melakukan roadshow demo dari fakultas ke fakultas lainnya. Koordinator aksi, Abul Hasan Al-Asy'ari mengatakan sebelumnya aksi dilakukan oleh mahasiswa
fakultas Dakwah dan Komunikasi, fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI). "Aksi ini merupakan puncak, karena susai dengan momentum Hari Sumpah Pemuda, maka kami disini menyampaikan aspirasi para mahasiswa terkait permasalahan di kampus ini," katanya. Ari mengungkapkan, permasalahan yang paling disorot ialah mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT), yang diindikasi adanya
tindakan korupsi dari pungutan di luar UKT. "Menurut UU nomor 55 mengenai UKT, dibuat untuk meringankan mahasiwsa namun faktanya sangat membebani. Sudah jelas jika ada biaya diluar UKT merupakan tindak korupsi," jelasnya. Selain itu, kata Ari, aribut mahasiswa seperti almamater belum ada untuk angkatan 2014 apalagi 2015. Masalah penimbunan di Jakabaring, pembangunan tidak sesuai dengan yang di bangun.
Ini menunjukkan kualitas jauh dengan kata standar, lahan parkir tempat pengajaran tidak layak, seperti di FEBI belum satu tahun gedungnya sudah retak bahkan plafon jatuh, infocus dan AC hanya sebatas pajangan. "Kami juga menuntut jabatan rektorat, semestinya dari tranaformasi Institut ke Universitas, harusnya sudah ada pelaksana tugas, karena aecara SK harusnya rektor sudah habis jabatan," ungkapnya. (Lan)
PALEMBANG, SHI Jika sebelumnya Pemkot Palembang menetapkan PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) untuk mengelola bungalow di Pulau Kemaro. Namun, kali ini Pemkot menawarkan ke pihak swasta untuk mengelolanya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya Kota Palembang, Saiful mengungkapkan, masuknya pihak swasta dalam mengelola bungalow diharapkan dapat mengoptimalkan pengembangan po-
tensi Pulau Kemaro setelah adanya 10 bungalow tersebut. "Pemkot mengharapkan ada pihak swasta yang tertarik mengelola ini, tapi jika tidak maka akan diserahkan ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)," kata Saiful. Ia mengatakan pembangunan 10 bungalow itu telah rampung sehingga ditargetkan dapat beroperasi penuh pada 2016. "Saat ini tinggal menunggu utilitas tambahan, seperti instalasi listrik dan air. Jika ini selesai maka bungalow
siap digunakan para wisatawan yang mengunjungi Pulau Kemaro," ujarnya. Selain itu, Pemkot Palembang juga sedang membenahi dermaga di Pulau Kemaro untuk menunjang pencapaian target menjadi kawasan wisata sungai pertama di Indonesia. "Semua dilakukan bertahap, dan tahun ini sudah dijalin kesepakatan dengan PT ITDC, perusahaan pengembang pariwisata perihal rencana pembangunan hotel di pinggir Sungai Musi, dan
pengembangan kawasan pariwisata, termasuk Pulau Kemaro," jelasnya. Sebelumnya, Pemkot Palembang membangun 10 bungalow di Pulau Kemaro dengan menelan dana APBD sebesar Rp4,8 miliar, atau masing-masing bungalow membutuhkan dana Rp480 juta. Pembangunan sektor pariwisata menjadi fokus pemkot untuk menunjang peran Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games ke-18 tahun 2018 bersama DKI Jakarta (Iim)
Pemkot Tawarkan ke Swasta untuk Kelola Bungalow
Sumpah Pemuda Bukti Otentik Bangsa Indonesia Dilahirkan MARTAPURA. SHI Pemkab Kabupaten OKUT gelar upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-87. Bertindak sebagai pembina upacara Sekda OKUT Idahamto. Upacara digelar, Rabu Selasa (28/10) di depan kantor Bupati. Idahamto mengharapkan momentum peringatan Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi acara seremonial belaka dan tanpa makna. "Hendaknya kita memaknai peringatan Sumpah Pemuda dengan cara mengisi kemerdekaan dan menjaga keutuhan
Foto: Maulana/SHI.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan menyampaikan informasi positif yang membangun dan membangkitkan rasa nasionalisme,
Sekda OKUT Idhamto saat memimpin upacara dilapangan Pemda OKUT
Peserta upacara
serta berpikir positif demi bangsa dan negara," tuturnya. Dikatakan, Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah
yang penting bagi bangsa Indonesia. Seperti kita telah ketahui, ada tiga butir penting Sumpah Pemuda, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu,
Sekda OKUT Idhamto saat memberikan penghargaan kepada perwakilan pemuda OKUT
dan berbahasa satu. Tiga hal ini merupakan faktor penting bagi negara kita. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu. “Kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup bangsa Indonesia. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka jika berjuang di Pj kelompok,� pungkas Sekda. (ADV/GST)
Bupati OKUT Richard Cahyadi.